Post on 27-Jul-2015
(F 5 ف�اع�� ت �ن وط اال ر ( شآن� ق ر �ال ب
Syarat-syarat Memanfaatkan Al-Qur’an
Sasaran Materi
• Memahami urgensi intifa' dengan Al-Qur'an• Memahami syarat intifa terhadap Al-Qur'an• Dapat melaksanakan syarat-syarat tersebut
dengan sebaik-baiknya ketika berinteraksi dengan Al-Qur'an
Kisi-kisi Materi (1)
• Bersikap sopan terhadapnya– Berniat baik– Bersuci hati dan jasad– Menyibukkan jiwa dengannya– Mengkhususkan berpikir dengannya
• Membaguskan dalam menerima (talaqqi)– Dengan hati yang khusu'– Dengan mengagungkan– Dengan kesiapan melaksanakan
• Berorientasi dengan tujuan asasi Al-Qur'an– Petunjuk dari Allah– Pembentuk kepribadian Islam– Pemimpin manusia– Pembentuk masyarakat Islam
Kisi-kisi Materi (2)
• Mengikuti cara-cara para sahabat dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an– Memandang secara keseluruhan– Masuknya Al-Qur'an tanpa pertimbangan masa lalu– Mempercayai secara mutlak– Merasakan bahwa ayat-ayat dalam Al-Qur'an diarahkan
pada dirinya
• Tidak adanya hambatan
)F 5 (آن� ق ر �ال ب �ف�اع� ت �ن اال وط ر ش م�ع�ه د�ب
� �أ �لت ا
�ق!ي �ل الت ح سن
�ل�ى إ �ف�ات ت �ل �ال ا�هد�اف� أل ا�ة� ي اس� �س� �أل ا
�ة� ف�ي �ي ك �اع !ب �ت إ�ة� اب الص�ح� �ع�ام ل� ت�ع� م�و�ان ال �ف�اء ت �ن ا
�ف�اع� ت �ن اال وط ر شآن� ق ر �ال ب
�ة� !ي الن ح سند� ج�س� و�ال ق�لب� ال ة ط�ه�ار�
�ه�ا ل و�اغ� ش� ع�ن �فس� الن غ �فر�ي تآن� ق ر ال م�ع� ر� ف�ك ال ح�صر
ع� خ�اش� ال ق�لب� �ال ب
� م �عظ�ي �الت بذ� ف�ي �ن �لت ل
الله� �ل�ى إ �ة ه�د�اي �ل ا�م�ة� ل م س �ل ا �ة� خص�ي الش� ن و�ي �ك ت
Lة� ر�ي �ش� ب Lاد�ة� ق�ي�م�ي! ال �س �إل ا �م�ع� ت م ج ال ن و�ي �ك ت
�ة !ي ل ك �ل ا ة �ظر� �لن اد ون� آن� ق ر ال د خ ول
Rق�ة� اب س� Rات ر� م ق ر� �ق�ة م طل �ل ا !ق�ة �لث ا
Lه�ة م و�ج� �ة� آلي ا ن�� �أ ب ع ور ��لش ا
ه� �ي �ل إ
Urgensi Memanfaatkan Al-Qur’an
• Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW bukan sekedar untuk menjadi hiasan rumah
• Meskipun membacanya adalah ibadah, akan tetapi seperti halnya resep dari dokter, kalau sekedar dibaca tidak akan berpengaruh apapun
• Oleh karena itu kita harus berinteraksi secara baik dengan Al-Qur’an agar kita mendapatkan manfaat yang besar darinya seperti yang pernah dialami genarasi pertama dahulu
Harus Memenuhi Syarat
• Agar kita dapat memanfaatkan Al-Qur’an kata kuncinya adalah adanya mu’ayasyah (interaksi) yang baik dengan Al-Qur’an
• Mu’ayasyah yang baik itu mesti memenuhi syarat-syaratnya
• Paling tidak, ada 5 syarat terpenting
BERSIKAP SOPAN TERHADAPNYA ( ع�ه� �لت�أ�د�ب� م� (ا
Syarat 1
Beradab dengan Al-Qur’an
• Pertama, tentu kita harus memiliki adab yang baik dengan Al-Qur’an
• Ingat bahwa Al-Qur’an adalah KALAMULLAH (firman Allah), bukan ucapan yang sembarangan
• Membaca Al-Qur’an hakikatnya adalah berbicara dengan Allah
Niat yang Baik ( �ة� !ي الن (ح سن
• Ini menjadi syarat diterimanya semua ibadah: ikhlas
• Mulailah membaca dan mempelajari Al-Qur’an dengan niat karena Allah semata– Mencari pahala dari Allah, bukan pujian manusia
ingat, 1 huruf = 10 kebaikan– Berniat untuk taqarrub ilallah (mendekatkan diri
kepada Allah)– Mengharapkan syafa’at dari Al-Qur’an seperti yang
dijanjikan oleh Rasulullah SAW
Syafa’at Al-Qur’an
�ن�ه� ي�أ�ت�ي ي�و�م� إ آن� ف� ر� ء�وا ال�ق� ر� اق�اب�ه� ح� ص�
� يع%ا أل� ف� ة� ش� ي�ام� ال�ق�“Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat memberi
syafa’at kepada para pembacanya.”
(HR. Muslim)
Suci Hati dan Jasad د�) ج�س� ق�لب� و�ال ة ال (ط�ه�ار�
• Agar hati kita bersih dari segala godaan syaitan, maka bacalah ta’awudz sebelum membaca Al-Qur’an (16:98)
• Badan, pakaian, dan tempat membaca kita pun mesti bersih dari najis
• Kondisi kita pun sebaiknya bersih dari hadats (kecil atau besar) berwudhu (56:79, 2:222)– Muthahharun dalam 56:79 memang bisa berarti
malaikat atau orang yang suci dari janabah dan hadats
Mengkonsentrasikan Diri Sibuk dengannya ( س� ع�نف� غ الن �فر�ي ت
�ه�ا ل و�اغ� (ش�• Tidak melakukan kesibukan lain selain
menyibukkan diri dengan Al-Qur’an ketika membacanya– Tangan tidak melakukan gerakan-gerakan,
misalnya sambil memainkan benda-benda
• Hati manusia hanya mampu mengontrol satu saja, tidak bisa dua (33:4)– Menyibukkan dengan aktivitas lain akan
mengganggu konsentrasi kita
Mengkonsentrasikan Pikiran dengan Al-Qur’an ( آن� ق ر ر� م�ع� ال ف�ك (ح�صر ال
• Selesaikan aktivitas lain sebelum membaca Al-Qur’an agar saat membacanya pikiran kita sudah bersih
• Jangan disibukkan dengan selalu melihat jam, seakan tidak betah berlama-lama dengan Al-Qur’an
• Orang-orang kafir selalu akan mengganggu kita dari membaca Al-Qur’an dengan cara membuat berbagai “hiruk-pikuk” (hura-hura) 41:26
MEMBAGUSKAN DALAM MENERIMANYA ( ن� ح�س�
ي� (الت�ل�ق-
Syarat 2
Dengan Hati yang Khusyu’ ( ع� خ�اش� ق�لب� ال �ال (ب
• Proses turunnya Al-Qur’an (26:192-194)
QALBI Muhammad Al-Amin
Ar-Ruhul Amin
ALLAH Robbul ‘Alamin
Saat Al-Qur’an Ditanam dalam Hati
• Al-Qur’an oleh Malaikat Jibril langsung ditanam di dalam hati Rasulullah SAW
• Rasulullah merasakan BERAT SEKALI ketika menerima wahyu, terutama kalau dalam bentuk seperti gemerincing lonceng
• Diriwayatkan bahwa – ketika menerima wahyu di atas onta, maka onta pun
segera terduduk– Ketika musim dingin, beliau bercucuran keringat
Hati Manusia Lebih Kuat
• Hati manusia diciptakan oleh Allah sangat kuat, lebih kuat dari gunung
• 59:21 seandainya Al-Qur’an diturunkan kepada gunung, maka gunung akan– Tunduk dan pecah karena takutnya kepada
Allah
• Maka dalam menerima dan mempelajari Al-Qur’an dengan hati kita, bukan dengan mendahulukan akal kita
Hati kemudian Akal• Jika akal didahulukan, maka dalam sejarah berakibat
munculnya paham-paham yang menyimpang: mu’tazilah (rasionalis), qadariyah (tidak percaya takdir), dan jabbariyah
• Di Indonesia ada kelompok Isa Bugis yang tidak mempercayai mu’jizat, sehingga ditafsirkan sesuai dengan akal mereka– Banjir Nabi Nuh dikatakan banjir maksiat, bukan banjir yang
sebenarnya– “idzaa zulzilatil ardhu zilzaalaha”: petani yang sedang membajak
sawah sehingga tanahnya bergulung-gulung
• Pemaksaan tafsir Al-Qur’an dengan tafsir hermeneutika juga karena bukan hati yang berbicara, tapi hanya rasio
Tuduhan terhadap Al-Qur’an
• Sudah sejak pertama diturunkan Al-Qur’an telah mendapatkan tuduhan macam-macam
• 8:31 Al-Qur’an = dongeng masa lalu tokohnya adalah An-Nadhar bin Al-Harits
• Al-Walid bin Al-Mughirah meskipun hatinya menolak bahwa Al-Qur’an itu sebagai mantra dukun, perkataan orang sinting, ungkapan penyair, dan sihir, tapi akhirnya akalnya mengalahkannya, sehingga dia menganjurkan agar disebut saja sihir (43:30)
Tuduhan di Masa Sekarang
• Beberapa ayatnya sudah tidak relevan lagi• Al-Qur’an itu maskulin, khusus laki-laki dan
menyia-nyiakan perempuan• Al-Qur’an itu produk budaya, bikinan Utsman,
teks Al-Qur’an itu bukan asli dari Allah• Yang paling mengherankan adalah tuduhan-
tuduhan di atas muncul dari orang Islam sendiri, bahkan dari orang yang mengaku cendekiawan muslim
Minta Perlindungan
• Hati yang tidak khusyu’ akan sulit memahami dan menerima Al-Qur’an
• Rasul SAW sendiri di antara doanya adalah
ع� ل�م2 ال� ي�ن�ف� �ن-ي أ�ع�وذ� ب�ك� م�ن� ع� م� إ الل�ه�ب�ع� ع� و�م�ن� ن�ف�س2 ال� ت�ش� ل�ب2 ال� ي�خ�ش� و�م�ن� ق�
ا اب� ل�ه� ت�ج� و�م�ن� د�ع�و�ة2 ال� ي�س�Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ilmu
yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak
dikabulkan (HR Muslim)
Dengan Mengagungkan (� م �عظ�ي �الت (ب
• Menempatkan Al-Qur’an DI DEPAN kita (sebagai imam), sedangkan kita di belakang Al-Qur’an (sebagai makmum)
• Ini menjadi salah satu pertanyaan kubur: “Siapa imammu?” (Al-Qur’an)
• 49:1 tidak mendahului Allah dan RasulNya• Muadz bin Jabal ketika ditanya Rasul SAW dengan apa
kamu menghukumi rakyat– Pertama, dengan Kitab Allah– Kedua, dengan Sunnah Rasulullah– Ketiga, baru berijtihad
Mengagungkan Al-Qur’an secara Fisik
• Perhatikanlah ketika seseorang menerima surat keputusan (SK) dari pejabat di atasnya, bagaimana dia menerimanya?
• Bagaimana seorang mahasiswa ketika menerima ijazah ketika wisuda?
• Bagaimana seseorang menerima surat perintah raja?• Secara fisik, mereka sangat hormat dalam menerimanya• Al-Qur’an lebih mulia dari semua itu, maka sudah
sewajarnya mendapatkan penghormatan secara fisik juga– Tidak meletakkan Al-Qur’an di tempat yang rendah
Untuk Dilaksanakan (ذ� ف�ي �ن �لت (ل
• Ini adalah ungkapan yang dipopulerkan oleh Sayyid Quthb: ق!ي� �ل ذ� الت ف�ي �ن �لت ل(menerima untuk dilaksanakan)
• Seperti surat perintah harian komandan• Jadi bukan sekedar untuk dibaca dan
dipahami saja, tapi yang utama justru adalah untuk dilaksanakan (tentu setelah dibaca dan dipahami dengan baik)
Sami’na wa Atha’na
• “Mendengar dan taat” itulah ungkapan para sahabat ketika menerima arahan dari Al-Qur’an, meskipun berat
• Kisah turunnya 2:284 yang membuat BERAT hati para sahabat karena keimanan mereka yang tinggi– Mereka datang kepada Rasul mengadukan hal ini– Rasul menyuruh mereka agar mengatakan ع�ن�ا م� س�
ير� ال�م�ص� �ل�ي�ك� إ و� ب�ن�ا ر� ان�ك� ر� غ�ف� أ�ط�ع�ن�ا (akhir ayat 285) و�– Allah memuliakan mereka dengan menurunkan dua
ayat terakhir surat Al-Baqarah (2:285-286)
BERORIENTASI DENGAN TUJUAN ASASI AL-QUR'AN ( ات� إ�ل�ى ا�ال�ل�ت�ف�
ي�ة� اس� د�اف� ا�أل�س� (ا�أل�ه�
Syarat 3
Metode Al-Qur’an
• Dalam menceritakan suatu peristiwa, sering Al-Qur’an tidak menyebutkannya secara detail, karena yang dipentingkan adalah PELAJARAN yang bisa diambil, bukan detail-detail kisahnya
• Ashhabul kahfi– Di mana guanya?– Siapa nama-nama pemuda itu?
• Tongkat Nabi Musa AS– Kayunya dari kayu apa?– Berapa panjangnya? Beratnya?
Tujuan Dibuatnya Perumpamaan
• Agar mendapat pelajaran
�اس� ف�ي ه�ذ�ا • �لن �ا ل ن ب �ق�د ض�ر� و�ل�ه م �ع�ل �لR ل ل! م�ث آن� م�ن ك ق ر ال
ون� �ر �ذ�ك �ت ي• Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi
manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (39:27)
Contoh Perumpamaan:Pemilik Dua Kebun Anggur
• Ia memiliki dua kebun anggur
Pohon kurma
Ladang
Kekayaan yang Berlimpah
• Dari hasil kebun dan ladang– Kedua kebun menghasilkan buah– Buahnya tidak kurang sedikit pun
• Memiliki harta berlimpah berupa emas dan perak• Dia adalah orang kaya raya yang diceritakan dalam al-
Qur’an selain Qarun– Qarun sendiri kekayaannya digambarkan dengan ungkapan:
ق و�ة� ال ول�ي أ �ة� ع صب �ال ب وء �ن �ت ل �ح�ه م�ف�ات �ن� إ م�ا وز� ن ك ال م�ن� �اه ن �ي و�آت– dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat (28:76)
Sifat Pemilik
• Sombong dengan orang yang tidak punya– Hartanya lebih banyak– Pengikutnya juga lebih hebat
• Zhalim terhadap dirinya sendiri• Meyakini kekekalan hartanya• Meragukan akhirat• Meyakini bahwa kekayaan di dunia pertanda
baik kehidupan akhiratnya
Tanggapan Lelaki Faqir Mu’min
• Menegurnya dengan mengingatkan hakikat manusia sebagai makhluk Allah
• Memperlihatkan keimanan dirinya kepada Allah• Mengajarkan adab masuk kebun dan melihat karunia
Allah yang begitu banyak: ه�� �الل ب �ال إ ق و�ة� ال �ه الل اء� ش� م�ا• Mengharapkan kepada Allah akan karunia harta dan
keturunan di akhirat• Mengancam akan tibanya adzab Allah berupa petir,
atau surutnya air sampai habis
Akhir Kisah
• Dan harta kekayaannya dibinasakan, • lalu ia membulak-balikkan kedua tangannya
(tanda menyesal) terhadap apa yang ia telah belanjakan untuk itu,
• sedang pohon anggur itu roboh bersama para-paranya dan dia berkata: "Aduhai kiranya dulu aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan Tuhanku".
Hakikat Penolong
• Dan tidak ada bagi dia segolongan pun yang akan menolongnya selain Allah; dan sekali-kali ia tidak dapat membela dirinya.
• Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi balasan.
Pelajaran 1
• Kelebihan yang dimiliki seseorang (harta, ilmu, dll) biasanya menjadi penyebab sikap sombong– Kalau ini yang berlaku, berarti ia terfitnah dan tertipu
• د�ي ( ن ع� R م ل ع� ع�ل�ى ه �يت وت أ �م�ا �ن إ )28:78ق�ال� Qarun berkata,
“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".
• ) R م ل ع� ع�ل�ى ه �يت وت أ �م�ا �ن إ )39:49ق�ال� "Sesungguhnya aku diberi nikmat
itu hanyalah karena kepintaranku".
• Ini berbeda dengan sikap Nabi Sulaiman: ه�ذ�ا ق�ال�) ف ر �ك أ �م أ ر ك �ش �أ أ �ي و�ن ل �ب �ي ل !ي ب ر� ف�ضل� )27:40م�ن
Pelajaran 2
• Syukur yang paling rendah adalah pengakuan bahwa semua yang dimiliki itu pemberian dari Allah
• Ungkapannya seperti ungkapan Nabi Sulaiman atau yang diajarkan oleh mu’min faqir: ه�� �الل ب �ال إ ق و�ة� ال �ه الل اء� ش� م�ا
• Syukur tertinggi: beramal karena sebagai rasa syukur dirinya atas segala pemberian Allah
Pelajaran 3
• Memandang sesuatu harus dari awal hingga ujungnya, jangan berhenti di tengah– Kalau berhenti di tengah, maka pemilik dua kebun mewah itu
bernasib baik• Kaya raya• Banyak keturunan• Banyak teman
– Kalau sampai ujungnya, maka akhirnya adalah kesengsaraan dan penyesalan
• Al-Qur’an selalu mengatakan: ق�ين�� م ت �ل ل �ة ع�اق�ب Dan و�الkesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa (7:128, 11:49, 28:83)
Pelajaran 4• Kisah ini khas untuk dakwah pada fase permulaan: kafir kaya vs
mu’min miskin– Ini memang surat Makkiyah di mana kondisi kaum Muslimin serba
sulit– Orang kaya pada fase ini banyak yang enggan bergabung dalam
dakwah karena lebih cinta dunia– Orang miskin banyak yang bergabung karena merasa mendapatkan
pembelaan• Di fase dakwah menang, ayat-ayat yang turut berkaitan dengan
bagaimana membagi harta– Harta rampasan perang– Harta warisan– Zakat
• Di fase ini biasanya banyak orang kaya yang terpaksa bergabung dalam barisan dakwah muncullah orang-orang munafik
Tujuan Kisah-kisah
�ن�ب�اء� و�ك�الM ن�ق�ص� ع�ل�ي�ك� م�ن� أؤ�اد�ك� ا ن�ث�ب-ت� ب�ه� ف� ل� م� س� الر�
Uو�ع�ظ�ة ق� و�م� ذ�ه� ال�ح� اء�ك� ف�ي ه� و�ج�ن�ين� ؤ�م� ى ل�ل�م� و�ذ�ك�ر�
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang
kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.
(11:120)
Tujuan Asasi 1: Hidayah Menuju Allah ( ل�ى� �ة إ ه�د�اي �ل ا
(الله�• Jelas dari permulaan dalam mushhaf
– يم� 1:6 ت�ق� اط� ال�م�س� ر� د�ن�ا الص- اه�– ين� 2:2 ت�ق� د%ى ل�ل�م� ه�– د%ى ل�لن�اس� 2:185 ه�
• 2:38 Ketika Adam AS dikeluarkan dari sorga maka Allah akan memberikan petunjuk
Sebelumnya Bingung
• Sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau SAW– Bingung (93:7) د�ى ه� االM ف� د�ك� ض� و�و�ج�– Tidak mengetahui apa itu Kitab (42:52)
• Setelah mendapatkan Al-Qur’an maka beliau dinyatakan sebagai PETUNJUK اط2 (42:52) ر� د�ي إ�ل�ى ص� �ن�ك� ل�ت�ه� إ و�
يم2 ت�ق� م�س�
Kegelapan di Atas Kegelapan
• Bagaimana dengan orang kafir? 24:40– Mereka seperti berada dalam gelap gulita samudra yang
dalam– yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak
(pula), di atasnya (lagi) awan– gelap gulita yang tindih-bertindih, – apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat
melihatnya
• Bagaimana mereka dapat memberi petunjuk sedangkan dirinya sendiri pun tidak tahu?
Tujuan Asasi 2:Membentuk Pribadi Muslim �م�ة�) ل م س �ل �ة� ا خص�ي ن الش� و�ي �ك (ت
• Dari urutan turunnya surat Al-Qur’an jelas sekali tentang arahan pembentukan pribadi muslim
1. 96:1 – 5 perintah setiap orang untuk membaca
2. Surat 68 (Al-Qalam): pentingnya menulis
3. Surat Al-Muzammil: bekal QL dan tilawah Al-Qur’an
• Muncullah pribadi-pribadi Qur’ani yang unik dari berbagai latar belakang mereka
Bukan Hit-and-Run
• Jadi bukan sekedar menyampaikan lalu ditinggal atau “hit-and-run”
• Pribadi yang sudah direkrut dibina dalam rumah Arqam bin Abil Arqam
• Ada LIQA’ rutin yang mereka lakukan• Dari sanalah muncul pribadi-pribadi yang
memiliki keistimewaan
Tujuan Asasi 3:Pemimpin Manusia ( Lاد�ة� ق�ي
Lة� ر�ي �ش� •(ب 2:30 Tugas manusia adalah menjadi KHILAFAH DI DUNIA
• ط%ا 2:142 ة% و�س� م�ع�ل�ن�اك�م� أ� و�ك�ذ�ل�ك� ج�
د�اء� ع�ل�ى الن�اس� ه� ل�ت�ك�ون�وا ش�– Nabi Nuh AS di hari kiamat dipanggil oleh
Allah dan ditanya apakah sudah menyampaikan risalah kepada umatnya? Beliau mengiyakan, tapi dibantah oleh umatnya. Ketika ditanya saksinya, beliau menjawab Muhammad dan umatnya. Begitu pula nabi yang lain
Janji Kepemimpinan
• 24:55 Janji Allah:
Iman dan Amal Shalih
Khilafah
Tamkin
AmanBeribadah tanpa Syirik
Minta Kekuasaan
ن� ن�ب�ي� الله� صلى الله عليه وسلم أ�
ع�ل� ل�ه� ل� ث�ن�اؤ�ه� أ�ن� ي�ج� ب�ه� ج� أ�ل� ر� س�ت�ه� م�
ل�ك� فا�ر�س� والروم ف�ي أ� م�Rasulullah SAW meminta kepada Allah SWT agar
menjadikan Kerajaan Romawi dan Persia untuk ummatnya• Allah menjawabnya dengan menurunkan ayat
ت�ن�ز�ع� • اء� و� ل�ك� م�ن� ت�ش� ت�ي ال�م� ل�ك� ت�ؤ� ال�ك� ال�م� م� م� ق�ل� الل�ه�اء� ت�ذ�ل� م�ن� ت�ش� اء� و� ت�ع�ز� م�ن� ت�ش� اء� و� ل�ك� م�م�ن� ت�ش� ال�م�
( Uد�ير ء2 ق� ي� �ن�ك� ع�ل�ى ك�ل- ش� ي�ر� إ (3:26ب�ي�د�ك� ال�خ�
Tujuan Asasi 4:Membentuk Masyarakat Islam
( �م�ي! ال �س �إل �م�ع� ا ت م ج ن ال و�ي �ك (ت• Dari SEORANG DIRI• Bertambah SATU WANITA beriman (Khadijah
Al-Kubro)• Bertambah SATU LAKI-LAKI beriman (Abu
Bakar Ash-Shiddiq)• Dst hingga di Haji Wada’ berjumlah 124.000
orang (atau 140.000 sahabat)
Lahirlah MUTIARA-MUTIARA
Rasul SAW
Rasul SAW
Abu Bakar :أرحم أمتي �ي م�ت
�أ ب
Umar :أشدهم في أمر
الله
Utsman :أشدهم
aحياء
Ali :اه�م� أ�ق�ض�
Gelar-gelar Sahabat (1)No Sahabat Gelar
1 Abu Bakar م�ت�يت�ي ب�أ� م�
م� أ� ح� ر�paling penyayang أ�
2 Umar م�ر� الله�د�ه�م� ف�ي أ� paling tegas dlm urusan أ�ش�
Allah
3 Utsman ي�اء% د�ه�م� ح� paling pemalu أ�ش�
4 Ali م�أ اه� �ق�ض� Qadhi )hakim(
5 Mu’adz ام� ر� ال�ح� ال�ل� و� م� ب�ال�ح� yang paling tahu أ�ع�ل�م�ه�halal dan haram
6 Zaid bin Tsabit م� ه� ض� ر� yang paling tahu ilmu waris أ�ف�
7 Ubay bin Ka’ab م� ؤ�ه� ر� yang paling baik bacaan Qur’annya أ�ق�
8 Abu Ubaidah ة� �م� ذ�ه� األ� kepercayaan umat ini أ�م�ين� ه�
9 Khalid ل�و�ل� ي�ف� الله� ال�م�س� pedang Allah yang س�terhunus
Gelar-gelar Sahabat (2)
No Sahabat Gelar10 Ibnu Abbas م�ة� ر األ ب ulamanya ummat ح�
11 Thalhah ر ي خ� ح�ة ال ح�ي� و� ط�ل د ال ه�ي �لش� syahid yang hidup اdan Thalhah yang baik
12 Hudzaifah ر! �م الس! �ات pemegang rahasia ك
13 Zubair ول� الله� س penolong Rasulullah ح�و�ار�ي ر�
14 Mush’ab ول� الله س ول ر� س utusannya Rasulullah ر�
15 Abu Qatadah ان�ن�ا س� ر� ي�ر� ف� penunggang kuda terbaik خ�
16 Salamah b Al-Akwa’ ال�ت�ن�ا ج� ي�ر� ر� pasukan infantri (pejalan kaki) خ�terbaik
17 Zaid bin Haritsah و�ل� الله س� kecintaan Rasulullah ح�ب� ر�
MENGIKUTI CARA-CARA INTERKASINYA PARA SAHABAT ( اب�ة� ح� ي�ة� ت�ع�ام�ل� الص� �ت-ب�اع� ك�ي�ف� (إ
Syarat 4
Mengalami Langsung
• Sahabat Nabi SAW adalah orang yang mengalami langsung segala peristiwa selama Al-Qur’an turun
• Mereka paling mengerti tentang Al-Qur’an dibandingkan orang-orang setelahnya
• Oleh karena itu, metode atau urutan dalam menafsirkan Al-Qur’an setelah – menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an dan – menafsirkan Al-Qur’an dengan As-Sunnah
adalah menafsirkan Al-Qur’an dengan Atsar Shahabat
Memandang secara Komprehensif ( �ة !ي ل ك �ل ة ا �ظر� �لن (ا
• Para sahabat tidak memandang Al-Qur’an secara sepotong-sepotong karena akan menimbulkan pemahaman yang salah
• Ada seorang misionaris yang berkata kepada seorang anak Muslim yang ternyata hafal dan faham Al-Qur’an bahwa Al-Qur’an memuji agama Kristen sambil menyebutkan ayatnya (5:82)
• Dijawab: Anda keliru. Ayat itu tidak berlaku umum, tapi khusus para pendeta Habasyah dan raja Najasyi yang kemudian beriman kepada Al-Qur’an
• Sikap Rasul sendiri bahkan menantang MUBAHALAH dengan orang Kristen, tapi mereka tidak berani (3:61)
Bahaya Tidak Utuh
• Cak Nur: Islam mengajak adanya kesamaan dengan ahli kitab (3:64 kalimatun sawaa)– Ini pemahaman sepotong ayat– Kalau dipahami secara utuh malah sebaliknya,
mengajak mereka kembali kepada tauhid yang telah disepakati sebelum mereka menyimpang
• Pemahaman jihad: jihad dalam Islam hanyalah untuk membela diri (defensif)– Jihad defensif hanyalah salah satu tahapan dari
tahapan-tahapan jihad yang berakhir pada jihad ofensif (penaklukan)
Memasuki Qur’an tanpa Ada Pretensi Sebelumnya ( آن� د�و�ن� ر� و�ل� ال�ق� د�خ�
ة2 اب�ق� ات2 س� ر� ر� (م�ق�• Bukan mencari legitimasi (pembenaran) dari Al-
Qur’an terhadap apa yang kita maui• Ini namanya mempermak kepala karena pecinya
sempit, bukannya mencari peci yang sesuai (peci yang menyesuaikan, bukan kepalanya)
• Misalnya– Karena ingin ditaati rakyat, maka ketemulah ayat
kewajiban taat (4:59)– Agar program KB ditaati umat Islam, dicari ayat
pembenarnya (4:9)
Bahayanya
• Ini termasuk punya niat yang tidak baik sebelum memahami Al-Qur’an
• Al-Qur’an dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan hawa nafsunya
• Menolak ayat-ayat yang tidak sesuai dengan hawa nafsunya (2:85)
• Menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah (2:41, 5:44)
• Membuat berbagai macam tuduhan keji terhadap Al-Qur’an
Menyesuaikan Diri
• Sikap para sahabat adalah menyesuaikan diri dengan apa yang mereka temui di dalam Al-Qur’an, meskipun bertentangan dengan hawa nafsunya
• Pada masa Umar sebagian kaum Muslimin yang suka minum khamr masih tetap meminumnya dengan alasan bahwa AL-Qur’an tidak tegas melarangnya (akhir 5:91) sehingga mereka memilih minum khamar
• Umar terkejut dan mengumpulkan para sahabat• Mereka sepakat bahwa yang dimaksud justru:
BERHENTILAH!• Para peminum khamr akhirnya didera 80 kali
Kami Berhenti!
• Ketika ayat pengharaman khamr turun (5:90-91), maka para sahabat berkata, “Kami berhenti!”
• Mereka menumpahkan khamr yang ada di dalam rumah mereka
• Rasulullah SAW bersama sahabat pergi ke pasar dan merobek wadah khamr, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat untuk merobek semua wadah khamr
Umar Mendapat Ilham• Beberapa kali Umar memiliki pandangan yang sesuai dengan Al-
Qur’an sebelum suatu ayat turun
1. "Ya Allah, jelaskanlah kepada kami masalah khamr dengan keterangan yang memuaskan. "
– Maka turun 2:219– Umar masih berkata yang sama, lalu turun 4:43– Umar masih berkata yang sama, maka turun 5:90-91
2. Sikap terhadap tawanan perang Badar (8:67)
3. Bagian terakhir 23:14
4. Ketika dialog dengan orang Yahudi, ternyata mereka membenci Malaikat Jibril dan menyukai Malaikat Mikail. Umar mencela mereka dan mau menceritakan masalah ini kepada Rasul SAW. Rasul SAW menceritakan turunnya 2:97. Ternyata apa yang mau disampaikan Umar seperti pada ayat tersebut
Percaya Mutlak ( �ق�ة م طل �ل !ق�ة ا �لث (ا
• Meskipun mereka tidak mengerti apa arti suatu kata– Umar membaca surat Abasa sehingga sampai ayat 31,
lalu berkata, “Kami telah mengetahui apa yang dimaksud dengan fakihah, tetapi apakah yang dimaksud dengan al-abb?” Ia berkata kepada dirinya sendiri, lalu ia melanjutkan, “Demi usiamu, hai Ibnul Khattab, sesungguhnya ini benar-benar merupakan takalluf (memaksakan diri).”
ب� ف�يه� ي �اب ال ر� �ت ك �ك� ال ذ�ل
• Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya• Ini kalimat berita, tetapi yang dimaksud
adalah larangan, “Janganlah kalian meragukannya!”
• Barangsiapa masih ada sedikit keraguan, maka imannya diragukan
Cepat Percaya ( ي� أ� الر� (ب�اد�ي�
• Orang yang cepat percaya biasanya dianggap bodoh atau tidak kritis
• Tapi cepat percaya kepada Al-Qur’an? Itu tuntutan!• Para pembesar kaum Nabi Nuh AS menuduh bahwa para
pengikut Nabi Nuh hanyalah orang-orang yang cepat percaya saja atau pikirannya dangkal ( ي�
أ� الر� 11:27 (ب�اد�ي�• 28:52-55 rombongan pendeta Habasyah yang menemui
Rasul di Mekkah, saat mendengarkan Al-Qur’an mereka langsung percaya
Kafir Quraisy vs Habasyah
• Sikap kafir Quraisy ketika dibacakan Al-Qur’an: kenapa diturunkan kepada Muhammad, bukan kepada salah satu pembesar dari dua negeri, Mekkah (Al-Walid bin Al-Mughirah) dan Thaif (Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqafi) 43:31
• Sikap para pembesar Habasyah: beriman dan bercucuran air mata (5:83), bahkan Raja Najasyi mengatakan bahwa Al-Qur’an dan Injil keluar dari sumber yang satu (Allah)
Respon Langsung ( �ة اب �ج� ت �س اال ة ر� �اش� م ب (ال
• Karena percayanya kita kepada Al-Qur’an sehingga sikap kita adalah merespon langsung perintah Al-Qur’an
• 40:60 berdoalah• 84:8 jawab “rabbi haasibnii hisaaban yasiiraa”• 87:1 jawab “subhaana rabbiyal a’laa”• 95:8 jawab “balaa wa ana ‘alaa dzaalik minsy
syaahidiin”• Ayat-ayat sajdah, responnya sujud tilawah
Merasakan bahwa Dirinyalah yang Dituju ( ة�� آلي ن� ا
� �أ ع ور ب ��لش اه� �ي �ل (م و�ج�ه�ةL إ
• Inilah luar biasanya para sahabat• Tsabit bin Qais bin Syammas ketika turun
49:1 merasakan dirinyalah yang dimaksud ayat itu sehingga mengurung diri
• Saat turun 8:27 Abu Lubabah bin An-Nadzir mengikatkan diri ke tiang Masjid Nabawi karena telah berkhianat
TIDAK ADANYA HAMBATAN ( ان�ع� و� اء� ال�م� �ن�ت�ف� (ا
Syarat 5
Singkirkan Penghalang
• Kita harus membersihkan diri kita dari segala penghalang antara diri kita dan Al-Qur’an
• 17:45-46– Apabila dibacakan Al-Qur’an, maka orang yang tidak
mengimani akhirat ada dinding penghalang– Dan Allah menutup hati dan telinganya– Sehingga mereka tidak memahaminya
• Rasulullah membaca ayat ini (17:45) ketika Ummu Jamil binti Harb mencarinya, tapi tidak bisa melihatnya meski di depannya
Kenapa Tidak Paham?
Tidak beriman kepada Akhirat
•Pangkal masalah
Hati tertutup
Telinga tersumbat
•TIDAK PAHAM
Ini semua merekakatakan sendiri juga (41:5)
Padahal Allah telahmenjelaskan ayat-ayatNya,
bacaannya dalam bahasa Arab,ada berita gembira dan
peringatan (41:3-4)
Ingat Doa Ini…
ن�ي ت�ن�ي و�ع�ل-م� ا ع�ل�م� ع�ن�ي ب�م� م� ان�ف� الل�ه�د� ل�ل�ه� م� ا ال�ح� ل�م% ع�ن�ي و�ز�د�ن�ي ع� ا ي�ن�ف� م�ال� أ�ع�وذ� ب�الل�ه� م�ن� ح� ال2 و� ع�ل�ى ك�ل- ح�
أ�ه�ل� الن�ار�Ya Allah, berilah manfaat untukku terhadap apa
yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku apa yang bermanfaat bagiku, tambahkanlah aku
ilmu, segala puji bagi Allah dalam segala kondisi, dan aku berlindung kepada Allah dari keadaan ahli
neraka