TARBIYAH bil QALAM

12
Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020 ISSN 2599-2945 E-ISSN 2715-0151 TARBIYAH bil QALAM Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Jl. Sempurna/Al-Bukhary No: 21 Rantauprapat., Labuhanbatu, Sumatera Utara Telp. 0624-7671096 Hp. 08126220857 email: [email protected]

Transcript of TARBIYAH bil QALAM

Page 1: TARBIYAH bil QALAM

i

Tarbiyah bil QalamTarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains

Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020 ISSN 2599-2945E-ISSN 2715-0151

TARBIYAH bil QALAMJurnal Pendidikan, Agama dan Sains

Sekolah Tinggi Ilmu TarbiyahAl-Bukhary (STITA)

Jl. Sempurna/Al-Bukhary No: 21 Rantauprapat., Labuhanbatu, Sumatera UtaraTelp. 0624-7671096 Hp. 08126220857 email: [email protected]

Page 2: TARBIYAH bil QALAM

ii

Tarbiyah bil Qalam Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020

[email protected]. Sempurna/ Al-Bukhary No: 21 Rantauprapat

TIM REDAKSIPembina

Ketua Umum Yayasan Pendidikan Dwina Al-Bukhary (YPDA)

Dr. H. BUKHARI IS, MM., Kons.

Penanggungjawab/Pemimpin RedaksiSekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary

Dra. Hj.Suryatik, M.Pd.Azhar, S.Th.I., M.Pem.I.

Penyunting AhliProf. Dr. H. Ahmad Rafiqi Tantawi, MS.

Dr. Idris, MP.Jupriaman, S.Pd., M.Hum.

Ketua Dewan RedaksiH. Sahbuki Ritonga, S.Pd., SE., M.M.

Anggota Dewan RedaksiAli Sadikin Ritonga, S.Pd.I., M.Pd.I.

Leli Hasanah Lubis, S.Pd.I., M.Pd.Soybatul Aslamiyah, S.Pd., M.pd.

Tata UsahaDwina Putri, S.pd.

Ismi Yulizar, S.Pd., M.S.Elviana Sinaga, S.Pd

E-ISSN 2715-0151

MUQADDIMAH REDAKSIAssalamualaikum ww.

Alhamdulillah segala puji kita aturkan kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan sehingga jurnal Tarbiyah bil Qalam dapat terbit untuk Volume IV, Edisi 2 bulan Januari – Juni 2020.

Salawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw., dan kepada para keluarga dan sahabatnya, semoga kita tergolong kepada orang yang gemar membaca shalawat.

Pada edisi ini Jurnal Tarbiyah bil Qalam membahas tentang model pembelajaran, dampak penggunaan media sosial, pembelajaran berbasis daring di Madrasah Ibtidaiyah, upaya penanggulangan perilaku menyimpang, nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia dan wanita dalam pendidikan Islam klasik dan Upaya mengedukasi masyarakat terhadap penanggulangan Covod-19, juga membahas konsep takfir dan fasiq.

Peran para dosen diharapkan meningkatkan semangat meneliti dalam situasi bagaimanapun. Jurnal ini dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu.

Semoga jurnal Tarbiyah bil Qalam dapat tetap Semangat dalam memfasilitasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Amiin ya Robbal Alamiin.

Pimpinan Redaksi

Page 3: TARBIYAH bil QALAM

49

Tarbiyah bil QalamTarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME BERBASIS DARING MATA KULIAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA MASA COVID-19 DI STITA LABUHANBATU

GALIH ORLANDODosen Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary Labuhanbatu Sumatera Utara

Abstract—AbstakPenyebaran virus covid-19 menjadi penyebab diterapkannya berbagai

kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Dalam bidang Pendidikan, Kementerian Pendidikan di Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan merubah sitem belajar mengajar di sekolah dan Kampus-kampus dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).

Perubahan situasi dan kondisi ini menuntut dunia pendidikan tidak terkecuali pendidikan kewarganegaraan, untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran yang bisa mengikuti perkembangan situasi dan kondisi, salah satunya yaitu melalui model pembelajaran konstruktivisme berbasis daring yang diterapkan pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan pada masa covid-19.

Pengembangan model pembelajaran konstruktivisme berbasis daring berfungsi untuk menjadi mediasi dalam menjawab tantangan pendidikan di masa Covid-19. Model pembelajaran konstruktivisme berbasis daring dapat dijadikan alat bantu model pembelajaran dengan cara memanfaatkan internet sebagai media dan sumber pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat dikemas lebih menarik serta informasi materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pun dapat dengan mudah diakses meski dalam masa pandemi covid-19.

Keywords — model pembelajaran, konstruktivisme berbasis daring, masa covid-19

Page 4: TARBIYAH bil QALAM

50

Tarbiyah bil Qalam Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

I. PENDAHULUANPenyebaran virus covid-19 menjadi

penyebab angka kematian yang tinggi di berbagai negara dunia saat ini. Sudah banyak korban yang meninggal dunia. Bahkan banyak juga tenaga medis yang menjadi korban lalu meninggal. Hal ini menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh dunia saat ini, untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk di negara Indonesia sendiri. Indonesia juga merasakan dampak penyebaran virus ini. Semakin hari semakin cepat menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Akibat dari pandemi covid-19 ini, diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan Social distancing yaitu merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Kini, istilah social distancing sudah diganti dengan physical distancing oleh pemerintah.

Ketika menerapkan social distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19.

Selain itu, ada beberapa contoh penerapan social distancing yang umum dilakukan, yaitu:• Bekerja dari rumah (work from home)• Belajar di rumah secara online bagi siswa

dan mahasiswa

• Menunda pertemuan atau acara yang dihadiri orang banyak, seperti konferensi, seminar, dan rapat, atau melakukannya secara online lewat konferensi video atau teleconference

• Tidak mengunjungi orang yang sedang sakit, melainkan cukup melalui telepon atau video call

Pemerintah juga menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan merubah sitem belajar mengajar di sekolah dan Kampus-kampus dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).

Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa dan Dosen, seperti Permasalahan akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi atau tidak adanya paket internet mahasiswa dan Dosen serta tidak adanya gadget pada mahasiswa dan dosen. Akibat hal tersebut mahasiswa terkadang tertinggal dengan informasi dari sinyal yang kurang memadai. Oleh karena itu mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh Dosen. Belum lagi bagi Dosen yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada mahasiswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas.

Penerapan pembelajaran online juga membuat Dosen berpikir kembali mengenai

Page 5: TARBIYAH bil QALAM

51

Tarbiyah bil QalamTarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Yang awalnya seorang Dosen sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.

Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran.

Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain: e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh mahasiswa maupun Dosen.

II. LANDASAN TEORIA. TEORI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN

a) Efektivitas pembelajaran. Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Kata efektivitas lebih mengacu pada output yang telah ditargetkan. Efektivitas merupakan faktor yang sangat penting dalam pelajaran karena menentukan tingkat keberhasilan suatu model pembelajaran yang digunakan. Menurut Nana Sudjana (1990:50) efektivitas dapat diartikan sebagai tindakan keberhasilan Mahasiswa untuk mencapai tujuan tertentu

yang dapat membawa hasil belajar secara maksimal. Keefektifan proses pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya teknik, dan strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara optimal, tepat dan cepat. Sedangkan menurut Sumardi Suryasubrata (1990:5) efektivitas adalah tindakan atau usaha yang membawa hasil.

Mengacu dari beberapa pengertian efektivitas yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa efektivitas adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari penerapan suatu model pembelajaran, dalam hal ini diukur dari hasil belajar mahasiswa. Apabila hasil belajar mahasiswa meningkat, maka model pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif. Sebaliknya, apabila hasil belajar siswa menurun atau tetap (tidak ada peningkatan), maka model pembelajaran tersebut dinilai tidak efektif. Jadi tingkat keefektifan model pembelajaran konstruktivisme berbasis daring mata kuliah Pendidkan Kewarganegaraan pada masa covid-19 diukur dari output.

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas suatu pembelajaran, baik dari faktor Dosen, faktor Mahasiswa, materi pembelajaran, media, metode maupun model pembelajaran. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya terfokus pada model pembelajaran konstruktivisme berbasis daring mata kuliah Pendidkan Kewarganegaraan pada masa covid-19.

Peneliti menggunakan kriteria efektif apabila pada hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol.

Seorang Dosen dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang optimal sehingga terwujud proses

Page 6: TARBIYAH bil QALAM

52

Tarbiyah bil Qalam Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020

pembelajaran yang efektif dan efisien. Belajar merupakan proses yang sangat penting dilakukan oleh mahasiswa karena tanpa adanya hasil belajar yang memadai mereka akan kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam masyarakat. Suatu metode bisa dikatakan efektif jika prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan menggunakan metode yang tepat guna, maksudnya dengan memakai metode tertentu tetapi dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Hasil pembelajaran yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata, tetapi juga dampak dalam perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu. Perubahan ini sudah tentu harus dapat dilihat dan diamati, bersifat khusus dan operasional, dalam arti mudah diukur (Ismail, 2008: 30).

B. TEORI PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME

a) Konsep Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme

konsep pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan pembelajaran yang berkenaan dengan bagaimana mahasiswa memperoleh pengetahuan dalam berinteraksi dengan lingkungannya, pola interaksi untuk berinteraksi dengan lingkungannya melalui asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi merupakan penyerapan informasi baru ke dalam pikiran. Bila seorang mahasiswa tidak memiliki pengetahuan memadai untuk menanggapi suatu situasi yang datang dari lingkungannya sehingga mahasiswa melakukan akomodasi terhadap lingkungannya. Akomodasi merupakan penyusunan kembali (modifikasi) struktur kognitif karena ada informasi baru sehingga informasi itu mempunyai tempat.

b) Ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme Adapun ciri-ciri pembelajaran

konstruktivisme berkaitan dengan mahasiswa dan lingkungan belajar adalah sebagai berikut:1) Mahasiswa tidak dipandang sebagai

sesuatu yang pasif melainkan tujuan;2) Belajar mempertimbangkan seoptimal

mungkin proses keterlibatan mahasiswa;3) Pengetahuan bukan sesuatu datang

dari luar melainkan dikonstruksi secara personal;

4) Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan melainkan melibatkan pengaturan atau pengelolaan situasi kelas;

5) Kurikulum bukan sekedar untuk dipelajari melainkan pelajaran materi dan sumber.1

Tasker (1992:30) dan Martinis (2008:92) menegaskan tiga penekanan dalam teori belajar yakni:1. Peran aktif mahasiswa dalam

mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna.

2.Pentingnya membuat koneksi antara gagasan dalam mengkonstruksi secara bermakna.

3. Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.

c) langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme

Menurut Brooks & Broks (1992:23), delapan visi pembelajaran konstruktivisme sebagai berikut:1) Pembelajaran disaji secara utuh menuju

bagian-bagian penekanannya pada konsep konsep besar (big concepts);

1 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Gaung Persada, Jakarta: 2009 hal. 186

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

Page 7: TARBIYAH bil QALAM

53

Tarbiyah bil QalamTarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains

2) Menggali pertanyaan mahasiswa dengan dihargai;

3) Aktivitas pembelajaran dititikberatkan pada Sumber data utama dan manipulasi bahan-bahan atau alat peraga;

4) Mahasiswa dipandang sebagai pemikir dengan memunculkan permasalahan;

5) Dosen secara umumnya bertindak dengan interaktif dan mediator lingkungan bagi mahasiswa;

6) Dosen menggali konsepsi mahasiswa sehingga memahami sajian konsepsi mahasiswa untuk penggunaan dalam pembelajaran berikutnya;

7) Penilaian hasil belajar mahasiswa terkait dengan pembelajaran dan terjadi melalui pengamatan dosen terhadap pekerjaan dan penampilan mahasiswa siswa serta portofolio;

Implementasi teori konstruktivisme dalam pembelajaran menurut horsley (1990:59) dan Martinis dan bansu (2008:93) implementasi teori konstruktivisme dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:1) Tahap persepsi ini berguna untuk

mengungkap konsep awal mahasiswa dan membangkitkan motivasi belajar mahasiswa

2) Tahap eksplorasi 3) Tahap diskusi dan penjelasan konsep dan 4) Tahap pengembangan dan aplikasi

konsep sedangkan Tytler (1996:20) menyatakan

lebih rinci tentang pelaksanaan teori konstruktivisme sebagai berikut:

1) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasanya sendiri;

2) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berpikir tentang

pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif;

3) Memberi kesempatan kepada mahasiswa mencoba gagasan baru;

4) Memberi pengalaman yang menghubungkan dengan gagasan yang telah dimiliki mahasiswa;

5) Mendorong mahasiswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka;

6) Menciptakan lingkungan yang kondusif

C. LANDASAN HUKUM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

Berdasarkan Undang-Undang Perguruan Tinggi nomer 12 tahun 2012 pasal 31 tentang Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjelaskan bahwa PJJ merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. PJJ akan memberikan layanan Pendidikan Tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti Pendidikan secara tatap muka atau reguler; dan memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan Tinggi dalam Pendidikan dan pembelajaran. PJJ diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Secara legal formal berdasarkan Permendikbud No. 109/2013 (Pasal 2), PJJ bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka, dan memperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan tinggi dalam pembelajaran. Dengan begitu dapat diartikan

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

Page 8: TARBIYAH bil QALAM

54

Tarbiyah bil Qalam Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020

bahwa PJJ adalah suatu sistem pendidikan yang memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri, dan belajar tuntas dengan memanfaatkan TIK dan/atau menggunakan teknologi lainnya, dan/atau berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi. Melalui sistem PJJ ini, setiap orang dapat memperoleh akses terhadap pendidikan yang berkualitas seperti halnya pendidikan tatap muka/reguler pada umumnya tanpa harus meninggalkan keluarga, rumah, kampung halaman, pekerjaan, dan tidak kehilangan kesempatan berkarir. Selain perolehan akses yang mudah, sistem PJJ juga diharapkan mampu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan bagi setiap orang. Sifat masal sistem PJJ dalam mendistribusikan pendidikan berkualitas yang berstandar dengan memanfaatkan TIK, standardisasi capaian pembelajaran (learning outcomes), materi ajar, proses pembelajaran, bantuan belajar, dan evaluasi pembelajaran, menjadikan pendidikan berkualitas dapat diperoleh oleh berbagai kalangan lintas ruang dan waktu.

Peraturan Perundang-undangan yang telah dikeluarkan Pemerintah untuk menunjang Program PJJ:1. 2012 – UU No 12 tahun 2012 pendidikan

tinggi2. 2012 – Permendikbud No 24 Tahun 2012

Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh PJJ Pada Pendidikan Tinggi.

3. 2013 – Permendikbud No 109 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh PJJ Pada Pendidikan Tinggi.

4. 2015 Permenristekdikti No 44 Tahun 2015 Standard Nasional Pendidikan Tinggi ; Lampiran

5. 2016 – Panduan Pelaksanaan PJJ 2016 KemenristekDikti

6. 2016 – Permenristekdikti No 32 Tahun 2016 Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

7. 2017 – Peraturan BAN PT Nomor 4 Tahun 2017 Kebijakan Penyusunan Instrumen Akreditasi

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Penelitian Etnografi (budaya). Penelitian etnografi atau budaya merupakan metode penelitian yang banyak dilakukan dalam bidang antropologi terutama yang berhubungan dengan setting buday. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang budaya masyarakat primitif dalam bentuk cara berpikir, cara hidup, adat berperilaku, dan bersosial.

Kerangka kerja penelitian antropologi ini merupakan konsep budaya usaha untuk mendeskripsikan budaya atau aspek-aspek yang disebut etnografi. Dalam penelitian etnografi budaya merupakan kerangka teoritik untuk memformulasikan kerangka kerja mereka.

Budaya merupakan “pengetahuan yang diperoleh manusia untuk menginterprestasikan pengalaman dan menggeneralisasi perilaku”. Konsep ini menyatakan bahwa budaya mencakup apa yang dilakukan oleh manusia, apa yang diketahui manusia, dan segala sesuatu yang dibuat dan digunakan manusia. (Asmadi Alda, 2003:37).

Untuk memahami dan mendeskripsikan budaya dari perspektif ini seorang peneliti harus memikirkan peristiwa peristiwa atau fenomena-fenomena dengan cara seorang peneliti etnografi harus menerapkan perilaku manusia dengan menguraikan apa yang mereka ketahui yang membuat dirinya

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

Page 9: TARBIYAH bil QALAM

55

Tarbiyah bil QalamTarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains

mampu berperilaku secara sesuai dengan perilaku umum dari masyarakat yang diteliti. Keberhasilan seorang peneliti etnografi adalah jika peneliti dapat menginformasikan kepada pembaca tentang bagaimana perilaku dari peristiwa-peristiwa dalam setting sosial cultural. Apakah itu dalam keluarga, dalam kelompok masyarakat tertentu, dalam kampus atau dalam suatu organisasi.(Bogdan & Biklen, 1982 dalam Asmadi Alsa, 2003:37). Menurut Moleong sekarang ini penelitian sosial dan pendidikan telah menggunakan istilah etnografi untuk penelitian kualitatif.

Disamping itu, dalam penelitian ini penulis juga menggunakan Penelitian Kepustakaan (library research)

IV. HASIL PENELITIANBerdasarkan data yang diperoleh

bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Bukhari Labuhanbatu, berada di Jl. Sempurna/ Al-Bukhary No 21 Rantau Prapat, Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu membuka 2 (dua) program Studi yaitu: Program Studi Program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dengan jumlah mahasiswa di PIAUD sebanyak : 76 orang dan Mahasiswa di PGMI sebanyak: 63 orang, serta Jumlah Dosen STITA Labuhanbatu yaitu 22 orang dan staff 8 orang.

Dari hasil wawancara dengan dosen di STITA Labuhanbatu bahwa Perkuliahaan atau pembelajaran dalam masa covid-19, sejauh ini tidak ada hambatan baik dari regulasi, maupun kegiatan perkuliahaan. Dari Regulasi, sebelum adanya Covid-19 pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) yaitu UU

No 12 tahun 2012 pendidikan tinggi kemudian Permendikbud No 24 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh PJJ Pada Pendidikan Tinggi dan Permendikbud No 109 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh PJJ Pada Pendidikan Tinggi.

Kemudian pada masa covid-19, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran No 3 tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan pada 9 Maret 2020; Surat Edaran Menteri Kesehatan No HK.02.01/MENKES/199/2020 pada 12 Maret 2020; dan Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No 36603/A.A5/OT/2020 pada 15 Maret 2020,

Atas dasar itulah Ketua STITA Labuhanbatu menginstruksikan tentang Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Bukhary Labuhanbatu. Pilihan ini harus diambil untuk melakukan tindakan pencegahan dan mitigasi yang efektif atas wabah yang kini telah menjadi pandemi global.

Di antara kebijakan yang diambil ialah menonaktifkan kegiatan perkuliahan di lingkungan kampus untuk melakukan sterilisasi serta melakukan karantina mandiri mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, termasuk tidak melakukan aksi pertemuan di tempat umum sekaligus menghidupkan perkuliahan dan bimbingan tesis/skripsi secara daring.

Kebijakan tersebut aktif mulai 16 Maret 2020 hingga ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah. Tentu ada kesulitan ketika kebijakan baru ini diterapkan. Diterangkan juga bahwa penghentian tatap muka secara langsung bukan berarti bahwa perkuliahan dan bimbingan tidak dilakukan. Namun, dengan tradisi perkuliahan

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

Page 10: TARBIYAH bil QALAM

56

Tarbiyah bil Qalam Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020

secara konvensional, pilihan melakukan pembelajaran secara daring dari kediaman masing-masing tidak mudah dilakukan.

Pertama, memerlukan kesiapan perangkat dan tentu paket data internet yang masih dikelola secara mandiri. Kedua, tidak semua dosen dan mahasiswa siap mengoperasikan sistem pembelajaran daring dengan cepat, termasuk juga mempersiapkan bahan perkuliahan secara digital. Ketiga, tempat tinggal mahasiswa yang jauh dari perkotaan memungkinkan akses internet yang tidak stabil.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan bahwa Perkuliahan Pada Masa Covid-19 di STITA Labuhanbatu berjalan dengan lancar hanya saja kondisi Etnografi yang berubah dari biasanya membuat perubahan mulai dari cara berpikir, cara hidup, adat berperilaku, dan bersosial serta Perkuliahaan.

Berikut ini penulis mengemukakan pengertian efektivitas secara umum yaitu menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih

dahulu ditentukan. Kemudian konsep pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan pembelajaran yang berkenaan dengan bagaimana mahasiswa memperoleh pengetahuan dalam berinteraksi dengan lingkungannya, pola interaksi untuk berinteraksi dengan lingkungannya melalui asimilasi dan akomodasi.

Aplikasi Teori Konstruktivisme. Dosen berperan memfasilitasi

mahasiswa dalam proses perkuliahaan. Dosen memberikan silabus mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan lewat WhatsApp kepada mahasiswa sehingga perkuliahaan pada masa covid-19 dapat dilaksanakan dimana saja kemudian dosen mengontrol dan mengkoordinasi mengenai jam Perkuliahaan serta dosen juga bekerja sama dengan mahasiswa dalam menyiapkan metode pembelajaran yang mudah dilaksanakan, seperti pemaparan tugas makalah yang telah dibagikan dengan mengunggah video hasil makalah setiap kelompok.

Tabel 1. Hasil observasi tugas diberikan dosen

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

Page 11: TARBIYAH bil QALAM

57

Tarbiyah bil QalamTarbiyatul Bukhary, Jurnal Pendidikan, Agama dan Sains

KESIMPULAN DAN SARANA. KESIMPULAN

Selanjutnya pada bab ini penulis mengajukan kesimpulan sebagai berikut:

1. Teori pembelajaran konstruktivisme berbasis daring mata kuliah pendidikan kewarganegaraan pada masa covid-19 di stita labuhanbatu dapat dilaksanakan dengan baik dan mendukung kemandirian belajar mahasiswa di Rumah.

2. Teori pembelajaran konstruktivisme sangat cocok digunakan pada masa

covid-19 yang mana dengan kondisi tersebut mengharuskan perkuliahaan dilakukan dengan tidak tatap muka langsung atau yang dikenal berbasis dalam jaringan (daring) akan tetapi jika diteliti melalui pendekatan etnografi (budaya) perlu pembiasaan pada mahasiswa dan dosen karena terjadi perubahan situasi kondisi yang tidak seperti biasanya berlangsung perkuliahaan.

3. sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh Mahasiswa dan

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........

Page 12: TARBIYAH bil QALAM

58

Tarbiyah bil Qalam Vol. IV Edisi 1 Januari-Juni 2020

Dosen, seperti Permasalahan akses informasi yang terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi atau tidak adanya paket internet mahasiswa dan Dosen serta tidak adanya gadget pada mahasiswa dan dosen. Akibat hal tersebut mahasiswa terkadang tertinggal dengan informasi dari sinyal yang kurang memadai. Oleh karena itu mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh Dosen. Belum lagi bagi Dosen yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada mahasiswa, membuat ruang p e n y i m p a n a n g a d g e t s e m a k i n terbatas.

B. SARAN1. Kepada dosen seharusnya terus

mengembangkan metode pembelajaran konstruktivisme dengan pendekatan etnografi agar perkuliahaan lebih baik lagi.

2. Bimbingan Teknis Teknologi Informasi harus sering dilakukan dengan menghadirkan tenaga professional agar Dosen dan mahasiswa mampu mengoperasikan Teknologi informasi basic dan lebih dekat lagi dengan teknologi.

3. sistem pembelajaran secara daring ini membutuhkan kesiapan dari segala pihak mulai dari penyedia layanan jaringan yang harus mengoptimalkan jaringan yang ada di kabupaten labuhanbatu kemudian kebutuhan paket data internet kiranya pemerintah memberikan subsidi paket untuk proses pembelajaran dengan baik.

DAFTAR PUSTAKAAnanda, Rusydi. Inovasi Pendidikan.

Medan: CV Widya Puspita, 2017Asmani, Jamal Ma’mur, Tips Efektif menjadi

sekolah berstandar Nasioanal dan Internasional, Yogyakarta: Harmoni, 2011

Asmani, Jamal Ma’mur, Tips menjadi kepala sekolah professional,, Yogyakarta: DIVA Press, 2011

Amin Silalahi, Gabriel, Metode Penelitian dan studi kasus, sidoarjo: cv. Citra media, 2003

Bakar, Rosdiana Abu. Pendidikan suatu Pengantar. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2012.

Baharun, Hasan, Metodologi Studi Islam, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014

Dadang Suhardan, dkk, Manajemen Pendidikan, Bandung Alfabeta, 2010

Faturrahman, Muhammad. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar- Ruz Media, 2015

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010. Istarani. 58 Model Pemeblajaran Inofatif. Medan: Media Persada, 2011

Jamara, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Raja Grafindo, 2008.

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suprijono, A. (2012). Metode dan Model Model Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Galih OrlandoEfektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Daring Mata Kuliah ...........