Post on 24-May-2015
SISTEM RUJUKAN MATERNAL & NEONATAL
SISTEM RUJUKAN MATERNAL & NEONATAL
RECOGNITION REFERRAL RESPONSIVENESS
Sistem Rujukan: Kendala
• Penerima pertama pasien bukan tenaga medis terlatih
• Dokter dan Bidan sebagai tenaga terlatih justru berada di lini belakang
• Prosedur penerimaan rujukan yang lambat karena birokrasi pelaporan
• Belum selalu tersedia Unit Tranfusi Darah (UTD) dan Bank Darah Rumah Sakit belum berfungsi sebagai tempat antara penyimpanan darah
• Keterbatasan pelayanan pemeriksaan penunjang karena keterbatasan SDM, sarana dan prasarana
Sistem Rujukan: Kendala
• Keterbatasan keterampilan Puskesmas dalam melakukan tindakan
• Petunjuk pelaksanaan sistem rujukan yang tidak baku
• Belum terdapat kesinambungan pelayanan rujukan dalam satu mata rantai yang utuh menjadi bagian dari upaya pemantapan sistem rujukan. Umpan balik rujukan dari rumah sakit sering diabaikan karena tindakan yang dilakukan di tingkat RS Kabupaten/Kota dianggap telah menyelesaikan masalah.
Sistem Rujukan: Kendala
• Status Puskesmas PONED dan bukan PONED sering membingungkan bidan apabila harus melakukan rujukan
• Belum terdapat persepsi yang sama tentang prosedur tindakan diantara petugas pelaksana pelayanan
• Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang kegawatdaruratan maternal & neonatal
• Keterbatasan kemampuan ibu dalam mengambil keputusan
• Konsekuensi finansial sebagai dampak proses rujukan
Manfaat sistem rujukan Maternal & Neonatal
• Perbaikan sistem pelayanan kesehatan maternal dan neonatal tidak cukup dengan hanya melakukan standardisasi pelayanan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia, tetapi juga perbaikan sistem rujukan maternal dan neonatal yang akan menjadi bagian dari tulang punggung sistem pelayanan secara keseluruhan.
Definisi
• Sistem Rujukan
• Polindes
• Puskesmas PONED
• Rumah Sakit PONEK 24 Jam
Pengembangan Pra-Rumah Sakit
• Polindes– Bidan di Desa sebagai pengelola Polindes dan
sekaligus ujung tombak upaya pelayanan PONED perlu mendapatkan pengetahuan dasar tentang tanda bahaya (danger signs)
• Puskesmas PONED– Cakupan pelayanan kebidanan– Perkiraan jumlah komplikasi yang akan terjadi – Ketenagaan
Pengembangan Pra-Rumah Sakit
• Kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dengan Rumah Sakit Kabupaten / Kota
• Logistik
• Dana
Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan obstetri &
neonatal
• Masyarakat dapat langsung memanfaat-kan semua fasilitas pelayanan kegawat-daruratan obstetri dan neonatal.
• Bidan di Desa dan Polindes dapat membe-rikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil / ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya
Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan obstetri &
neonatal
• Puskesmas non-PONED harus mampu melakukan stabilisasi pasien dengan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal sebelum melakukan rujukan
• Puskesmas PONED mampu memberikan pelayanan langsung terhadap ibu hamil / ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi tertentu sesuai dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya atau melakukan rujukan pada RS PONEK.
Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan obstetri &
neonatal
• RS PONEK 24 Jam mampu memberikan pelayanan PONEK langsung terhadap ibu hamil / ibu bersalin dan ibu nifas baik yang datang sendiri atau atas rujukan.
• Pemerintah Propinsi/Kabupaten memberikan dukungan secara manajemen, administratif maupun kebijakan anggaran terhadap kelancaran pelayanan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal.
Alur pelayanan rujukan kegawatdaruratan obstetri &
neonatal
• Pokja/Satgas GSI merupakan bentuk nyata kerjasama lintas sektoral di tingkat Propinsi dan Kabupaten untuk menyampaikan pesan peningkatan kewaspadaan masyarakat ter-hadap komplikasi kehamilan dan persalinan serta kegawatdaruratan yang mungkin tim-bul oleh karenanya
• RS Swasta dan Dokter/Bidan Praktek Swas-ta melaksanakan peran yang sama dengan RS Ponek 24 Jam, Puskesmas PONED dan Bidan dalam jajaran pelayanan rujukan.
PEMERINTAH PROPINSI
POKJA/TIM GSI
PEMDA KAB./KOTA
TIM POKJA GSI
KECAMATAN SATGAS GSI
RUMAH SAKITPROPINSI
RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM
PUSKESMAS PONED
PUSKESMAS
POLINDES
KADER / DUKUN
MASYARAKAT/ BUMIL
DINAS KESEHATAN
PROPINSI
DINAS KESEHATANKABUPATEN
RS SWASTA KESEHATAN
PROPINSI
DR SWASTABPS
Pengembangan RS PONEK 24 Jam
• Peningkatan deteksi dini dan pengelola-an ibu hamil dengan risiko tinggi, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan serta pengelolaan komplikasi kehamilan dan persalinan berkaitan dengan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal melalui aktivasi, efisiensi dan efektivitasisasi mata rantai rujukan.
• Peningkatan cakupan pengelolaan kasus dengan komplikasi obstetri dan neonatal.
Pengembangan RS PONEK 24 Jam
• Pemantapan kerjasama lintas program antara DinKes Kab/Kota dengan RS PONEK di Kab/Kota sebagai fasilitas rujukan primer serta kerjasama lintas sektoral pada peningkatan tingkat kesadaran masyarakat dalam upaya penurunan AKI dan AKP.
• Pemantapan kemampuan pengelola program di tingkat Kabupaten/Kota.
Pengembangan RS PONEK 24 Jam
• Peningkatan pembinaan teknis dalam bentuk pelatihan klinik untuk keterampilan PONED bagi Bidan di Desa, Dokter dan Bidan Puskesmas PONED / non-PONED dengan menggunakan Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Modul Keterampilan Klinik Standard, teknik pelatihan berdasarkan kompetensi (competency-based training) dan pelatih terkualifikasi dari Jaringan Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR)
Pengembangan RS PONEK 24 Jam
• Peningkatan sarana dan prasarana jaringan pelayanan PONED maupun PONEK dalam sistem mata rantai rujukan yang terpadu.
PERBAIKAN MUTUPELAYANAN KLINIK
& NON KLINIK
PERBAIKAN MUTUPELAYANAN KLINIK
& NON KLINIK
MONITORING &EVALUASI
PERBAIKAN
MONITORING &EVALUASI
PERBAIKAN
PERBAIKANKOORDINASI
LINTAS SEKTOR
PERBAIKANKOORDINASI
LINTAS SEKTOR
KESINAMBUNGAN &
KELEMBAGAAN
KESINAMBUNGAN &
KELEMBAGAAN
PERBAIKAN MANAJEMENDINKES DATI-II & RS
PERBAIKAN MANAJEMENDINKES DATI-II & RS
REORIENTASI DINKES &RS DATI-II
REORIENTASI DINKES &RS DATI-II
PENYUSUNANKESEPAKATANMANAJEMENSTRATEJIK
PENYUSUNANKESEPAKATANMANAJEMENSTRATEJIK
MOBILISASISUMBER DAYA
MOBILISASISUMBER DAYA
PELATIHANPELATIHAN
PERBAIKAN SISTIM JARINGAN
INFORMASI RUJUKANMANAJEMEN
PERBAIKAN SISTIM JARINGAN
INFORMASI RUJUKANMANAJEMEN
STRATEGIPEMANTAPA
NSISTEM RUJUKANDATI-II
STRATEGIPEMANTAPA
NSISTEM RUJUKANDATI-II
Strategi pemantapan rujukanStrategi pemantapan rujukan
Pencatatan
• Pencatatan dalam Sistim Informasi Manajemen Pelayanan Kesehatan (SP2TP), Kartu Ibu, Informed Consent
• KMS Ibu Hamil / Buku KIA• Register Kohort Ibu dan Bayi• Partograf• Kartu Persalinan Nifas• Laporan hasil Audit Maternal Perinatal
Pencatatan
Puskesmas• Formulir Rujukan Maternal dan
Neonatal• Formulir Autopsi Verbal Maternal dan
NeonatalRS PONEK• Formulir Maternal dan Neonatal• Formulir Medical Audit• Pelaporan kegiatan AMP
Pelaporan
DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA
Sub Dit Kebidanan & Kandungan
DINAS KESEHATAN PROPINSI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA
BIDAN / BIDAN DI DESA
PUSKESMAS PONEDRUMAH BERSALIN SWASTA
RS PONEK KABUPATEN / KOTA
DIREKTORAT PELAYANAN MEDIK
Pemantauan
• Pemanfaatan laporan– Laporan yang diterima dilakukan
pengolahan dan analisa data
• Umpan Balik– Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai
umpan balik dalam 3 (tiga) bulan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke RS PONEK dan Puskesmas PONED atau disampaikan melalui pertemuan Review Program Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala di Kabupaten/Kota dengan melibatkan ketiga unsur pelayanan kesehatan tersebut diatas.
SUPERVISI FASILITATIF
• Kegiatan observasi dan evaluasi langsung oleh penyelia terhadap fasilitas kesehatan, kinerja tim medis dan hasil yang diperoleh
• Proses observasi dan evaluasi dilakukan oleh tim medik dan staf klinik yang telah dilatih tentang menetapkan, menjalankan dan menilai mutu pelayanan
SUPERVISI FASILITATIF
• Aspek yang di supervisi meliputi:– Aspek Medis Teknis (Kebidanan dan
Neonatal) oleh RS PONEK– Aspek Administratif / Manajerial oleh
Pengelola Program KIA• Kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota dengan Rumah Sakit Kabupaten / Kota