FORUMPEMANGKUKEPENTINGANII

Dalam mendukung upaya bangsa Indonesiauntuk menurunkan angka kemaAan ibu danbayi, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia( A I P I ) b e r s a m a d e n g a n U S A I Dmengimplementasikan Evidence Summit (ES)untuk Penurunan KemaAan Ibu dan Bayi diIndonesia.PeranpemangkukepenAnganamatpenAng untuk mencapai kesuksesan danmengawal keberlanjutan luaran dari ES.Kegiatan ES Fase 1 telah dilaksanakan padabulan Juni 2016-Maret 2017 dimana AIPIbekerja sama dengan URC’s TranslaAngResearch into AcAon (TRAcAon), dandi lanjutkan dengan ES Fase I I yangdilaksanakanpadabulanApril-Desember2017dimana AIPI bekerjasama dengan MaternalandChildSurvivalProgram(MCSP),Jhpiego.

Jakarta18Mei2017

FORUMPEMANGKUKEPENTINGANIUntuk mempe rkua t pe r an pemangkukepentingan pada ES, maka pada tanggal 2Februari 2017 telah diselenggarakan forumpemangkukepentinganI,dihadirioleh41pesertayang berasal dari unsur pemerintah, lembagapenelitian dan pengembangan, lembagaswadaya masyarakat, donor, organisasiinternasional, dan %m Evidence Summit. Padaforumtersebuttelahdisepakatibersamabentukforum/wadah komunikasi bagi para pemangkukepentinganadalahmelaluipertemuanrutindandiskusi melalui media elektronik untukmengidentifikasi peran dan kontribusi dalammendukung ES dengan data, pengalaman danpraktik baik, serta menginformasikan kepadajaringannya secara kreatif, dalam upayamenurunkan angka kematian ibu dan bayi diIndonesia.diIndonesia.

FORUMPEMANGKUKEPENTINGANIISebagai bentuk %ndak lanjut dari forumpemangku kepen%ngan I,makapada tanggal 18Mei 2017 telah diselenggarakan forumpemangkukepen%nganII.Foruminidihadirioleh73 peserta yang terdiri dari unsur ins%tusip eme r i n t ah , l embaga pene l i % an d anpengembangan, Asosiasi Pendidikan TinggiKesehatan, Organisasi Profesi Kesehatan,kelompokdonor,LembagaSwadayaMasyarakat,organisasi internasional dan %m EvidenceSummit. Pada forum kali ini juga dihadirkansepuluh narasumber yang berbagi kajian/program/prak%k baik dalamupayamenurunkanangkakematianibudanbayidiIndonesia.di

KomitmenbersamapemangkukepenAngandalammendukungEvidenceSummitpadaForumPemangkuKepenAnganI

EVIDENCESUMMIT–FORUMPEMANGKUKEPENTINGAN

EvidenceSummituntukPenurunanKemaAanIbudanBayidiIndonesia

1

FransiscaHadi(PEERHealth),HospitalCarefor Breas7eeding Support in Indonesiathrough Baby Friendly Hospital Ini>a>ve(BFHI)Study1&BaselineStudy2BFHIberisikan10langkahmenyusuidenganSuskes dan Kode Internasional Pemasaransub%tusiASI.DiIndonesia,padatahun2011sebanyak8%RSUDmengimplementasikan7dari 10 langkah dikarenakan kurangnyapengetahuan dan kemampuan staf RS,kuranganya panduan klinis, kurangnyawaktu dan kurangnya koordinasi antarpemangku kepen%ngan. Studi tahap keduamasih dalamproses yangmerupakan kuasieksperimental dengan 3 grup intervensipela%han penuh, intervensi sebagian dankontrol. Hasil sementara dari intervensipela%han penuh : RS pemerintah memilikibeberapa kemajuan; pengembanganperaturan, antusiasme yang besar danperubahanprak%kmenyusuidiRS..

HadiPratomo(FKMUI),DevelopmentofARe fe r ra l Sys tem Us ing KangarooMothercare (KMC) Interven>on for LowBirthWeightBabiesKMC dapat menjadi salah satu caramenurunkan kema%an bayi prematur dandapat menurunkan hampir 40% darimortalitas neonatal, namun masih belumberkembang. Dalam pengembangannya,KMCdapatdijadikansebagairujukanuntukbayi dengan berat badan lahir rendah darirumah sakit ke tenaga kesehatan dipelayananprimer.

“Isusaatiniadalahketerlibatanorangtuadankeluargadirumah.DiRSsudahdiajariKMC,namundirumah,keluargatidaksetuju”

PuAMarzoeki (WorldBank),Revealing theMissing Link : Private Sector Supply-SideReadiness for Primary Maternal HealthServicesinIndonesiaPeran sektor swasta dalam pelayanankesehatanibusebagaipelengkappelayananpemerintah,denganmemberikanpelayanandi luar jam kerja. Namun, cakupanpelayanan sektor swasta belum maksimalkarena 37% pelayanan swasta %dakterintegrasi dengan BPJS. Selain itu,kesiapan pelayanan sektor swasta masihlebih rendah dibandingkan denganPuskemas dalam aspek ketersediaansumberdaya.Disisi lain,kecakapantenagakesehatanmasihkurangdalammemberikanp e l a y a n a n k e s e h a t a n i b u y a n gkomprehensif, baik sektor swasta maupunpemerintah.

“Kebijakandilevelnasionallengkap.NamunimplementasidiAngkatnasionaldanRSmasihjauhdariharapan”

“Untukkesiapanpelayanan,Puskesmaslebihsiapdibandingkandenganyanglain”

Mela Hidayat (UNFPA), Maternal DeathSurveillance and Response (MDSR). Alesson learned from the MDSR pilo>ng inSampangandCentralLombokDistrictKegiatan pilot MDSR dilaksanakan diSampang dan Lombok Tengah pada bulanMarethinggaApril2017.Hasiltemuanawalmenunjukkan minimnya jumlah ser%fikatkema%an ibu yang berar% %dak semuakema%an tercatat. Selain itu, terdapatke%dak lengkapan dan b i a s da l ampencatatan yang dilakukan oleh tenagakesehatansetempat.Disisilain,pendanaanjuga menjadi tantangan dalam menjagakeberlangsungan MDSR karena %dakterdapatalokasianggarankhusus.

“Harapannya,semuabisatercatat.PenyebabkemaAanibubisateridenAfikasisatupersatu”

EVIDENCESUMMIT–FORUMPEMANGKUKEPENTINGAN 2

AnhariAchadi(FKMUI),HospitalAccredita>onProcessImpactEvalua>on(HAPIE)“Indonesiamengupayakanuntukmemilikirumahsakitbertarafdunia,sehinggaHAPIEdibuatuntukmenentukanperbedaanRSApeAsaatsedangdiakreditasiKARSatauJCI”

Dana yang harus dikeluarkan pasien untukbiaya kesehatan berkurang sejak JKN.Problemyangmasihadadiantaranyaadalahlevel kontribusi terhadap JKN yang masihrendahsertakualitaspelayananyangbelumbaik. Beberapa metode evaluasi JKNd i a n t a r a n y a a d a l a h p e n e l i % a nimplementasi , pembel ian strategis,implementasidariNa2onalHealthAccount,dan penilaian JKN secara komprehensif.Fase yang sudah selesai dilaksanakan yaitumodeluntukkeberlanjutanJKN.

Dalam studi ini dilakukan review RS (10variabel), audit organisasi, review skema,kuesioner pasien, data rumah sakit danwawancaradenganpemangkukepen%ngan.Baik RS JCI maupun non JCI mengalamipeningkatan kualitas setelah akreditasi.Namun, RS JCI memiliki pelayanan awalyang lebihbaik karenamemiliki komitmen,konsistensi dan dukungan dari staf untukmencapaiakreditasiyanglebihbaik.

RusAniFloranita(WHO),RapidAssessmentof Maternal and Perinatal DeathSurveillance and Response (MPDSR)implementa>oninIndonesiaTujuan dari penilaian cepat MPDSR adalahuntukmengurangiangkakema%anmaternaldan perinatal, serta meningkatkan derajatkesehatan.Indonesiamasihbelummemilikisistem monitoring dan evaluasi yangterstruktur untuk Assessment of MaternalandPerinatal(AMP),yangmerupakandasardariMPDSR.Kelengkapandatadan laporanmenjadi hambatan yang besar dalamimplementasiMPDSR.

Studi ini bertujuan untuk menilai kualitasp e l a y a n a n d a n p r o s e s r u j u k a nkegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.Hasil studimenunjukanterjadipeningkatanbermakna di kabupaten dengan intervensiEMAS,yaitupemberitahuandanpemberianinformasi awal dari puskesmas sebelummerujuk ke RS, transportasi rujukan dankesiapanresusitasibayi.

Edie S. Rachmat(Health Policy Plus),JKNEvalua>on“Sebanyak 2069 RSPemer in tah danswasta ter jar ingdenganJKN”

“AMPharusdiimplementasi-kandenganprinsip“NoBlame/Shame/Name”

NurulSiAQomariyah(Jhpiego),PemaparanHasilStudiProgramExpandingMaternalandNeonatalSurvival(EMAS):ObservasiKlinisdanPenelusuranKasusRujukan2015–2016

EVIDENCESUMMIT–FORUMPEMANGKUKEPENTINGAN

“Untukkabupatenperbandingan,halyangbelummeningkatseperApeningkatanyangterjadidikabupatenEMASutamanyayangterkaitdenganprosesrujukan”

3

INDONESIAEVIDENCESUMMIT–FORUMPEMANGKUKEPENTINGANII

RENCANATINDAKLANJUTSebagai bentuk %ndak lanjut dari forumpemangku kepen%ngan ini, kami berharapBapak/ibudapatberpar%sipasiak%fdenganmengisi Survey Pemangku Kepen%nganpadatautanberikut:bit.ly/evidencesummitsurveyDalam Survei Pemangku Kepen%ngant e r s ebu t , p emangku k epen%ngandiharapkandapat:a.  Memberikan masukan mengenai

PertemuanPemangkuKepen%ngandankegiatanEvidenceSummit;

b.  Memetakan peran masing masingpemangkukepen%ngan;

c.  Memberikan kontribusi literatur danprak%k baik dalam program yangselanjutnya akan ditelaah oleh %mprogramES.PadaFaseIIakandilakukankunjungan lapangan untuk konfirmasihasildarisystema2creview;dan

d.  K h u s u s n y a u n t u k p e rw a k i l a npemerintahdaerah,dapatmemberikankontak yang dapat dihubungi untukkeperluan studi lapangan di %ngkatpemerintahdaerah.

PesertaForumPemangkuKepenAnganII

Memasuki tahun keempatnya, JKN dinilaidapat menjadi solusi untuk meningkatkankesehatan ibu dan bayi baru lahir. Untukmenurunkan AKB dapat dilakukan denganm e n g g u n a k a n p a k e t k a p i t a s i ,memaksimalkan FKTP di daerah rural,promo%f dan preven%f dengan screeningprimer,dansecarakura%f.JKNjugamemilikimanfaat dalam pertumbuhan ekonomijangkapanjangdanjangkapendek.

M.IqbalAnnas(BPJSKesehatan),ImplementasiKebijakanUntukKesehatanIbudanBayiBaruLahirPadaEraJaminanKesehatanNasional

“KartuIndonesiaSehat:DenganGotongRoyong,SemuaTertolong”

MasukandankontribusiBapak/IbusekaliansangatdiharapkandalammenyukseskanEvidenceSummit.Secretariat:Jl.HangLekiuIno.6AKebayoranBaru,JakartaSelatanTel+62-21-3442321,Fax+62-21-3442319www.aipi.or.idEmail:secretariatesaipi@gmail.comPhone:+6281280273367

MariPedulidanMenjadiBagiandariSolusidalamUpayaPenurunanAngkaKema>anIbuDanBayiBaruLahirdiIndonesia

4

Sjamsuhidajat(SteeringCommiWee/HeadofMedicalScienceCommission,AIPI)

“Diharapkanberbagaievidencedapatditranslasikanmenjadikebijakandenganmetodeyangdapat

dipertanggungjawabkansecarailmiah”

“CallforEvidencemerupakanprosesyangberkesinambungan,danselalumembutuhkankontribusiakAfdari

pemangkukepenAngan”

AkmalTaher(Convener/MemberofMedicalScienceCommission,AIPI)

IrawanYusuf(Co-Convener/

MemberofMedicalScience

Commission,AIPI)