Expanding the Wings - PT Centratama Telekomunikasi ...

CENTRATANA HEAD OFFICETCC Batavia Tower One 16th & 19th FloorJl. KH. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta PusatDKI Jakarta 10220 Indonesia

www.centratamagroup.com/

Laporan TahunanAnnual Report

2020

Laporan TahunanAnnual Report 2020

Expanding the Wings

Expanding

the Wings

Sebagai negara yang memiliki 200 juta lebih penduduk di dalamnya, Indonesia tentu saja memiliki potensi digital yang sangat baik. Kemajuan teknologi di era industri 4.0 menjadi alasan utama masyarakat untuk membutuhkan akses telekomunikasi sebagai penunjang kehidupan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk senantiasa menjadikan hal tersebut sebagai sebuah peluang untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia. Untuk itu, kami senantiasa berupaya untuk terus memperluas dan meremajakan berbagai produk dengan mengikuti perkembangan zaman yang sejalan dengan arus digitalisasi. Proses transformasi bisnis yang dilakukan secara konsisten merupakan cara kami dalam menciptakan produk unggulan. Dengan optimisme yang tinggi, kami percaya dapat membawa Perseroan menuju fase yang lebih baik lagi.

As a country that has more than 200 million people in it , Indonesia certainly has very good digital potential. Technological advances in the industrial era 4.0 are the main reason people need access to telecommunications to support life.

As a telecommunications Company, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk always makes this an opportunity to meet the telecommunication needs of the Indonesian people. For this reason, we are constantly striving to continue to expand and rejuvenate various products by keeping up with the times that are in line with the flow of digitalization.

The business transformation process that is carried out consistently is our way of creating superior products. With high optimism, we believe that we can lead the Company to a better phase.

Expandingthe Wings

DAFTAR ISITable of Contents

IKHTISAR UTAMAPerformance Highlights

Ikhtisar KeuanganFinancial HighlightsIkhtisar SahamShare HighlightsPeristiwa Penting 2020Significant Events in 2020

LAPORAN MANAJEMENManagement Report

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners ReportLaporan DireksiBoard of Directors ReportPernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2020 oleh Dewan Komisaris dan DireksiStatements of Accountability of 2020 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

Identitas PerseroanCompany IdentityRiwayat Singkat PerseroanCompany at a GlanceKegiatan Usaha PerseroanCompany’s Business Activities Produk dan JasaProduct and ServiceJejak LangkahMilestonesVisi, Misi, & Nilai-nilai UtamaVision, Mission, and Core ValuesStruktur OrganisasiOrganization StructureProfil Dewan KomisarisBoard of Commissioners ProfileProfil DireksiBoard of Directors ProfileProfil Pejabat EksekutifExecutive Officers ProfileDemografi KaryawanDemography of EmployeesKomposisi Pemegang Saham per 31 Des 2021Shareholders Composition per Dec 31, 2021Struktur PerseroanCorporate StructureEntitas AnakSubsidiaries

Kronologis Pencatatan SahamShare Listing ChronologyLembaga Profesi Penunjang Pasar ModalSupporting Professional Institutions of CapitalPenghargaan dan SertifikasiAwards and CertificationsAlamat Kantor dan Entitas AnakOffice Address and Subsidiaries

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion and Analysis

Kondisi Makroekonomi dan Industri Telekomunikasi Nasional 2020Macroeconomic Condition and National Telecommunications Industry of 2020Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Performance ReviewTinjauan Operasional Segmen UsahaOperational Review of BusinessLaporan Laba RugiSummary of Consolidated Statements of Profit or LossManajemen Utang dan PiutangDebt and Receivables ManagementStruktur ModalCapital StructureInvestasi Barang ModalCapital InvestmentAspek PemasaranMarketing AspectProspek UsahaBusiness ProspectKebijakan DividenDividend PolicyTransaksi Material yang Mengandung Benturan dan/atau Transaksi dengan Pihak AfiliasiMaterial Transactions Containing Conflicts of Interest and/or Transactions with Affiliated PartiesInformasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/ModalMaterial Information Regarding Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/Consolidation, Acquisitions, Debt/ Capital RestructuringInformasi Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan AkuntanSubsequent EventsPerubahan Kebijakan AkuntansiChanges in Accounting Policies

06

10

12

16

20

24

28

29

30

32

34

40

42

43

46

49

51

52

53

54

54

56

57

57

60

61

62

68

70

70

71

72

72

73

74

75

75

76

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

Prinsip Umum Tata Kelola Perusahaan Yang BaikGood Corporate Governance PrinciplesDasar–Dasar Pelaksanaan GCGBasics of GCG ImplementationPedoman, Struktur, dan Mekanisme Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Guidelines, Structure and MechanismsRapat Umum Pemegang Saham (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)Dewan KomisarisBoard of CommissionersDireksiBoard of DirectorsOrgan Pendukung Dewan KomisarisBoard of Commissioners Supporting OrgansOrgan Pendukung DireksiBoard of Directors Supporting OrgansAudit InternalInternal AuditSistem Pengendalian InternalInternal Control SystemManajemen RisikoRisk ManagementPerkara PentingMaterial Legal CasesSanksi AdministratifAdministration SanctionKode EtikCode of ConductBudaya PerusahaanCorporate CultureWhistleblowing SystemWhistleblowing SystemProgram penerapan GCGGCG Implementation Program

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Bidang LingkunganCorporate Social Responsibility towards EnvironmentTanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam BidangKetenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan KerjaCorporate Social Responsibility towards Employment, Occupational Health, and SafetyTanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam BidangPengembangan Sosial dan KemasyarakatanCorporate Social Responsibility towards Social and Community DevelopmentTanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Produk/Jasa serta Konsumen dan Mitra KerjaCorporate Social Responsibility for Product/Service & Customers and Partners

LAPORAN KEUANGAN 2020Financial Report 2020

80

81

87

89

96

101

104

108

111

113

114

118

119

119

122

123

125

131

132

133

134

135

IKHTISARUTAMAPerformance Highlights

4 Laporan Tahunan Annual Report 2020 PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

01

5Laporan Tahunan Annual Report 2020 PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK




PROFIL PERUSAHAANCompany ProfileExpanding the Wings

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

dalam jutaan Rupiahin million Rupiah

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

31 Desember | December 31 Increase/DecreaseConsolidated Statement

of Financial Position2020 2019 2018 JumlahAmount %

Aset | Assets

Aset Lancar | Current Assets

Kas dan Setara Kas 552.377 563.111 455.909 -10.734 98,09 Cash and Cash Equivalents

Surat Berharga-Neto - 122.845 - - - Marketable Securities-Net

Piutang Usaha Pihak Ketiga-Neto

422.167 357.295 300.412 64.872 118,16 Trade Receivables Third Parties-Net

Piutang Lain-lain Pihak Ketiga-Neto

12.498 12.303 17.303 195 101,58 Other Receivables Third Parties-Net

Persediaan-Neto 11.056 9.768 11.671 1.288 113,19 Inventories-Net

Pajak Dibayar di Muka 8.628 22.075 1.123 -13.447 39,08 Prepaid Tax

Biaya Dibayar di Muka-Bagian Lancar

22.970 156.555 130.235 -133.585 14,67 Prepaid Expenses-Current Portion

Uang Muka Pembelian Pihak Ketiga

86.948 41.071 23.501 45.877 211,70 Advances-Third Parties

Total Aset Lancar 1.116.644 1.285.023 940.154 -168.379 86,90 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar | Non-Current Assets

Uang Muka Pembelian Aset Tetap

14.708 3.844 19.985 10.864 382,62 Advanced for Purchase of Fixed Assets

Aset Derivatif - 14.548 124.656 - - Derivative Assets

Aset Tetap-Neto 4.540.432 2.896.487 2.601.811 1.643.945 156,76 Fixed Assets-Net

Biaya Sewa Dibayar di Muka-Bagian Tidak Lancar

672 473.477 461.488 -472.805 0,14 Prepaid Rent-Non Current Portion

Klaim atas Restitusi Pajak 229.471 96.979 92.933 132.492 236,62 Claims for Tax Refund

Aset Tak Berwujud-Neto 905.546 904.965 904.535 581 100,06 Intangible Assets-Net

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya-Pihak Ketiga-Neto

8.148 9.216 8.897 -1.068 88,41 Other Non-Current Financial Assets- Third Parties-Net

Aset Pajak Tangguhan-Neto 6.083 44.546 52.883 -38.463 13,66 Deferred Tax Assets-Net

Total Aset Tidak Lancar 6.512.509 4.444.062 4.267.188 2.068.447 146,54 Total Non-Current Assets

Total Aset 7.629.153 5.729.085 5.207.342 1.900.068 133,17 Total Assets

Liabilitas dan Ekuitas | Liabilities and Equity

Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek | Liabilities Current Liabilities

Utang Bank 3.727.217 417.150 101.492 3.310.067 893,50 Short-term Bank Loan

Utang Usaha Pihak Ketiga 238.301 154.428 82.981 83.873 154,31 Trade Payables-Third Parties

Utang Lain-lain Pihak Ketiga 2.919 6.881 4.218 -3.962 42,42 Other Payables-Third Parties

Beban Aktual 75.621 82.077 73.873 -6.456 92,13 Accrued Expenses

Utang Pajak 11.083 9.876 6.774 1.207 112,22 Accrued Expenses

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

17.823 21.446 27.215 -3.623 83,11 Short-term Employee Benefits Liability








Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun | Current Maturities of Long-term Debts

Utang Bank - 399.397 325.948 - - Bank Loans

Pendapatan Diterima di Muka 156.843 164.023 155.810 -7.180 95,62 Deferred Revenues

Utang Pembiayaan Konsumen 786 699 659 87 112,45 Consumer Financing

Total Liabilitas Jangka Pendek 4.983.388 1.255.977 778.970 3.727.411 396,77 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang | Non-Current Liabilities

Utang Bank - 1.313.338 1.241.900 - - Bank Loans

Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun | Long-term Debts-Net of Current Maturities

Pendapatan Diterima di Muka 38.627 20.632 30.031 17.995 187,22 Deferred Revenues

Utang Pembiayaan Konsumen 254 1.071 1.800 -817 23,72 Consumer Financing Payables

Liabilitas Derivatif - - - - - Derivative Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja JangkaPanjang

28.808 21.669 28.413 7.139 132,95 Long-term Employee Benefits Liability

Liabilitas Pajak Tangguhan-Neto

73.759 86.814 76.995 -13.055 84,96 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya

24.291 14.692 10.809 9.599 165,33 Other Non-current Liabilities Other Non-

current Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 174.026 1.458.216 1.389.948 -1.284.190 11,93 Total Non-Current Liabilities

Total Liabilitas 5.157.414 2.714.193 2.168.918 2.443.221 190,02 Total Liabilities

Ekuitas | Equity

Ekuitas yang Dapat Distribusikan kepada Pemilik Entitas Induk | Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Modal Saham 3.118.346 3.118.346 3.118.346 0 100 Share Capital

Tambahan Modal Disetor – Neto 129.009 129.009 129.009 0 100 Additional Paid Capital

Saldo Laba | Profit Balance

Telah Ditentukan Penggunaannya

1.500 1.500 1.500 -3.000 100 Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya

-723.183 -207.898 -216.810 -515.285 347,85 Unappropriated

Penghasilan Komprehensif Lainnya

-53.933 -26.065 6.379 -27.868 206,92 Other Comprehensive Income

Sub Total 2.471.739 3.014.892 3.038.424 -543.153 81,98 Sub Total

Kepentingan Nonpengendali - - - - - Non-controlling Interests

Total Ekuitas 2.471.739 3.014.892 3.038.424 -543.153 81,98 Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 7.629.153 5.729.085 5.207.342 1.900.068 133,17 Total Liabilities and Equity





Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba (rugi) per saham dinyatakan dalam Rupiah penuh dan jumlah saham beredar dinyatakan dalam satuan lembar

In millions Rupiah, except profit (loss) per share is stated in full Rupiah and the number of shares outstanding is stated in units of sheets

Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian



PENDAPATAN USAHA 1.096.044 831.777 801.161 264.267 131,77 REVENUE

BEBAN POKOK PENDAPATANUSAHA

-518.577 -400.255 -398.416 -118.322 129,56 COST OF REVENUE

LABA BRUTO 577.467 431.522 402.745 145.945 133,82 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA | OPERATING EXPENSES

Beban Penjualan -2.123 -3.788 -3.292 1.665 56,05 Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi -160.418 -144.916 -188.127 -15.502 110,70 General and

Administrative Expenses

Pendapatan Lainnya 8.399 17.001 13.196 -8.602 49,40 Other Income

Beban Lainnya -358.055 -21.650 -38.406 -336.405 1653,83 Other Expenses

TOTAL BEBAN USAHA -512.197 -153.353 -216.629 -358.844 334,00 TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA (RUGI) USAHA 65.270 278.169 186.116 -212.899 23,46 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

Pendapatan Keuangan 7.248 11.422 10.440 -4.174 63,46 Finance Income

Biaya Keuangan -495.354 -230.643 -168.708 -264.711 214,77 Finance Cost

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPENGHASILAN

-422.836 58.948 2.784.827.848 -481.784 -717,30 PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan– Neto

- -50.036 7.789 50.036 0,00 Income Tax Benefit (Expenses) – Net

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN -509.181 8.912 35.637 -518.093 -5713,43 PROFIT (LOSS) FOR THE

YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA | OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pengukuran Kembali ProgramImbalan Pasti

-661 13.262 5.780 -13.923 -4,98 Remeasurement of Defined Benefit Plan

Laba (Rugi) Neto dari LindungNilai Arus Kas

-33.475 -47.630 38.572 14.155 70,28 Net Gain (Loss) on Cash Flow Hedge

Pajak Penghasilan Terkait - 1.924 -9.680 -1.924 0,00 Related Income Tax

Total Penghasilan (Rugi) Komprehensif Tahun BerjalanSetelah Pajak

-27.868 -32.444 34.672 4.576 85,90

Total Other Comprehensive Income

(Loss) for the Year, Net of Tax

Total Penghasilan (Rugi) -537.049 -23.532 70.309 -513.517 2282,21

Total Comprehensive Income (Loss) for the

Year








LABA (RUGI) PER SAHAM YANGDAPAT DIDISTRIBUSIKAN KEPADAPEMILIK ENTITAS INDUK

0.29 1.14 EARNING (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS

OF PARENT ENTITY

Modal Kerja – Neto 29.046 161.184 Working Capital – Net

Rasio 2020 2019 2018 Ratio

Rasio Usaha (%) | Operational Ratio (%)

Laga (Rugi) Usaha terhadap Pendapatan Usaha

7,09% 3,48% Operational Profit (Loss) to Revenue

Laba (Rugi) Neto terhadap Pendapatan Usaha

1,07% 4,45% Profit (Loss) to Revenue

Laba (Rugi) Neto terhadap Ekuitas (ROE)

0,30% 1,17% Net Profit (Loss) to Equity (ROE)

Laba (Rugi) Neto terhadap Ekuitas yang Distribusikan kepada:

Net Profit (Loss) to Equity Attributable to:

Pemilik Entitas Induk (ROE) 0,30% 1,17% Owners of Parent Entity (ROE)

Laba (Rugi) Neto terhadap Aset (ROA) 0,16% 0,68% Net (Profit) Loss to Assets (ROA)

Rasio Keuangan (x) Financial Ratio (x)

Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar 102% 121% Current Assets to Current Liabilities

Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas 90% 71% Total Liabilities to Total Assets

Total Liabilitas terhadap Ekuitas yang Didistribusikan kepada: | Total Liabilities to Total Equity Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 90% 71% Owner of Parent Entity

Total Liabilitas terhadap Total Aset 47% 42% Total Liabilities to Total Assets

Jumlah Saham Beredar 31,183 31,183 Numbers of Outstanding Shares





IKHTISAR SAHAMShare Highlights

Perseroan pertama kali mencatatkan saham perdananya di papan pengembangan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 1 November 2001 dengan kode perdagangan CENT sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa yang berasal dari penawaran umum dan 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) saham biasa, atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal masing-masing Rp100 (seratus rupiah) per saham.

Perseroan menetapkan nominal harga penawaran saham sebesar Rp125 (seratus dua puluh lima rupiah) per saham, dan dicatatkan juga waran Seri I sebanyak 40.000.000 (empat puluh juta) serta 25.000.000 (dua puluh lima juta) waran karyawan. Hal tersebut dinyatakan efektif berdasarkan surat keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2585/PM/2001 tanggal 12 Oktober 2001.

Perseroan mengalami konversi waran seri I sebanyak 112.500 (seratus dua belas ribu lima ratus) waran yang menjadi saham pada tahun 2002. Selanjutnya pada tahun 2004 terdapat pelaksanaan konversi waran karyawan menjadi saham sebanyak 25.000.000 (dua puluh lima juta) waran.

Pada tahun 2013 Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 6.849.552.000 (enam miliar delapan ratus empat puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua ribu), saham biasa atas nama diberi nominal sebesar Rp100 pada setiap satu sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100/satu saham, di mana setiap pemegang satu saham lama berhak atas 12 (dua belas) HMETD. Hal tersebut dinyatakan efektif berdasarkan Surat pernyataan dari Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 23 Januari 2013 dengan No.: S-11/D.04/2013.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para Pemegang Saham pada tahun 2014 dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya sebesar 1.484.926.900 (satu miliar empat ratus delapan puluh empat juta sembilan ratus dua puluh enam ribu sembilan ratus). Untuk saham biasa atas nama diberi nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga Pelaksanaan sebesar Rp200 (dua ratus Rupiah) untuk setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp296.985.380.000 (dua ratus sembilan puluh enam miliar sembilan ratus delapan puluh lima juta tiga ratus delapan puluh ribu Rupiah). Seluruh saham yang ditawarkan merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari dalam portepel. Seluruh saham berasal dari pelaksanaan HMETD setelah dilaksanakannya PUT II seluruhnya atau 100% dicatatkan di Bursa Efek.

Setiap pemegang 5 (lima) saham lama yang mempunyai 1 (satu) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), di mana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru dengan harga pelaksanaan Rp200 (dua ratus Rupiah). Saham baru hasil pelaksanaan HMETD seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan yang memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lama, termasuk hak atas dividen, hak atas suara dalam RUPS, hak atas saham bonus, dan hak atas HMETD.

The Company listed its first shares on the development board of the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on November 1, 2001, with trading code CENT totaling 100,000,000 (one hundred million) ordinary shares originating from a public offering and 450,000,000 (four hundred and fifty million) ordinary shares, in the name of the old shareholders with a nominal value of Rp100 (one hundred rupiah) each per share.

The Company determined a nominal share offering price of Rp125 (one hundred twenty-five rupiah) per share and listed 40,000,000 (forty million) Series I warrants and 25,000,000 (twenty-five million) employee warrants. This is declared effective based on the Decree of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-2585/PM/2001 dated October 12, 2001.

The Company experienced the conversion of 112,500 (one hundred and twelve thousand five hundred) series I warrant into shares in 2002. Subsequently, in 2004 there were a conversion of 25,000,000 (twenty-five million) employee warrants into shares.

In 2013, the Company conducted a Limited Public Offering (“LPO”) I to shareholders in the context of issuing Pre-emptive Rights (HMETD) totaling 6,849,552,000 (six billion eight hundred forty-nine million five hundred and fifty-two thousand), shares ordinary on behalf of a nominal value of Rp. 100/share with an exercise price of Rp100/share, where each holder of one old share is entitled to 12 (twelve) HMETD. This is effective based on a statement letter from the Financial Services Authority dated January 23, 2013, with No.: S-11/D.04/2013.

The Company conducted a Limited Public Offering (PUT) II to Shareholders in 2014 for the issuance of a maximum Rights Issue of 1,484,926,900 (one billion four hundred eighty-four million nine hundred twenty-six thousand nine hundred). For ordinary shares by the nominal Rp100 (one hundred Rupiah) per share, at a price of Rp200 Implementation (two hundred Rupiah) for each share, thus totaling Rp296.985.380.000 (two hundred and ninety-six billion, nine hundred and eighty-five million three hundred and eighty thousand Rupiah). All shares offered are new shares that will be issued from the portfolio. All shares originating from the exercise of Preemptive Rights after the implementation of LPO II are fully or 100% listed on the Stock Exchange.

Each holder of 5 (five) old shares who has 1 (one) Pre-emptive Rights (HMETD), where each 1 (one) HMETD gives the holder the right to purchase 1 (one) new share at an exercise price of Rp200 (two hundred Rupiah). The new shares entirely the result of the implementation of the Rights of the issued shares of a Portfolio Company have equal rights and equal in all respects with the old shares, including dividend rights, the right to vote in the GMS, the right to bonus shares, and the right to pre-emptive rights.





Per tanggal 31 Desember 2014 total jumlah saham yang telah ditempatkan sebanyak 7.424.634.500 (tujuh miliar empat ratus dua puluh empat juta enam ratus tiga puluh empat ribu lima ratus) saham. Kemudian per 31 Desember 2015 total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor adalah sebanyak 10.394.488.300 (sepuluh miliar tiga ratus sembilan puluh empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus) saham.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) kepada para pemegang saham pada akhir tahun 2016 dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 20.788.976.600 (dua puluh miliar tujuh ratus delapan puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu enam ratus) dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham atau sebesar 200% (dua ratus persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada tanggal pernyataan pendaftaran. Setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak atas sebanyak 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru dengan harga Pelaksanaan Rp100 (seratus Rupiah), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan formulir pemesanan dan pembelian saham.

Per 31 Desember 2017 total jumlah saham yang telah ditempatkan sebanyak 31.183.464.900 (tiga puluh satu miliar seratus delapan puluh tiga juta empat ratus enam puluh empat ribu sembilan ratus) saham, tanpa adanya perubahan sampai dengan tahun 2020. Pada tahun 2020, saham Perseroan tidak pernah mengalami dihentikan sementara perdagangannya (suspension).

December 31, 2014, the total number of issued shares was 7,424,634,500 (seven billion four hundred twenty-four millions six hundred thirty-four thousand five hundred) shares. December 31, 2015, the total number of issued and paid-up shares was 10,394,488,300 (ten billion three hundred ninety-four million four hundred eighty-eight thousand three hundred) shares.

The Company conducted a Limited Public Offering III (PUT III) to shareholders at the end of 2016. This was carried out in the framework of issuing Pre-emptive Rights (HMETD) of a maximum of 20,788,976,600 (twenty billion seven hundred eighty-eight million nine hundred and seventy-six thousand six hundred), with a nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah) per share or 200% (two hundred percent) of the issued and fully paid-up capital of the Company on the date of the registration statement. Each holder of 1 (one) old share is entitled to 2 (two) HMETD, where each 1 (one) HMETD gives the holder the right to buy as much as 1 (one) new share at an exercise price of Rp100 (one hundred Rupiah), which must be paid in full when submitting the order form and purchasing shares.

As of December 31, 2017, the total number of shares that had been issued was 31,183,464,900 (thirty-one billion one hundred eighty-three million four hundred sixty-four thousand nine hundred) shares, without any changes until 2020. In 2020, the Company's shares not ever experienced a temporary suspension of trading.

PERGERAKAN HARGA SAHAM PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk (CENT) PER KUARTAL PERIODE TAHUN 2019-2020QUARTERLY SHARE MOVEMENT OF PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (CENT) FOR THE PERIOD OF 2019-2020

160

140

120

100

80

60

40

20

0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

600.000

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

0





7 Februari 2020 Perseroan melalui Entitas Anak yaitu CMI melakukan pembelian menara telekomunikasi sebanyak 1.036 dari PT XL Axiata.February 7, 2020CMI purchased 1,036 telecommunication towers from PT XL Axiata Tbk.

4 Maret 2020 Entitas anak Perseroan yaitu PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) mendapatkan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal menggunakan Fiber Optik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.March 4, 2020The Company’s subsidiary, PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”), obtained a Local Fixed Network Operation Permit using Fiber Optics from the Ministry of Communication and Information.

25 Februari 2020Perseroan bersama seluruh anak perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$331 juta, di mana pinjaman tersebut telah dilunasi Maret 2021.February 25, 2020The Company and all its subsidiaries obtained a loan in the amount of US$ 331 million. The loan was paid in March 2021.

PERISTIWA PENTING 2020Significant Events in 2020

27 Juli 2020Perseroan melalui Entitas Anak yaitu CMI melakukan Perjanjian Pembelian Aset, termasuk sewa tanah pada lokasi menara telekomunikasi PT XL Axiata Tbk berada. Sehubungan dengan pembelian aset tersebut, PT XL Axiata, Tbk berkomitmen untuk menyewa pada menara telekomunikasi yang telah dibeli oleh CMI, yaitu sejumlah 1.018 menara telekomunikasi, berdasarkan Perjanjian Induk Sewa Menyewa Menara tanggal 7 Februari 2020.July 27, 2020The Company through its Subsidiary, namely CMI, entered into an Asset Purchase Agreement, including land lease at the location of telecommunication tower of PT XL Axiata Tbk. In connection with the purchase of these assets, PT XL Axiata, Tbk is committed to lease the telecommunication towers that have been purchased by CMI, namely 1,018 telecommunication towers, based on Master Lease Tower Lease Agreement dated February 7, 2020.





13

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank


02

LAPORANMANAJEMENManagementReport





SELAMA 2020, DEWAN KOMISARIS MENILAI BAHWA DIREKSI TELAH MELAKUKAN SERTA MEMBERIKAN UPAYA TERBAIKNYA, SEHINGGA MENGHASILKAN KINERJA YANG MEMUASKAN.

DURING 2020, THE BOARD OF COMMISSIONERS ASSESSED THAT THE BOARD OF DIRECTORS HAD MADE AND PROVIDED THE BEST EFFORTS, WHICH WAS RESULTED IN SATISFACTORY PERFORMANCE.

Ronald WaasKomisaris UtamaPresident Commissioner





LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report

Pemegang Saham yang terhormat,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan rahmat-Nya serta dukungan yang diberikan oleh Pemegang Saham dan segenap Pemangku Kepentingan, kami dapat melakukan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan kepada kami selaku Dewan Komisaris PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan kami menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pengawasan kepada Direksi Perseroan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memimpin perusahaan.

KONDISI EKONOMI 2020Keberadaan pandemi Covid-19 mengguncang perekonomian di tahun 2020. Protokol kesehatan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 telah menyebabkan terbatasnya mobilitas dan kegiatan-kegiatan ekonomi.

Terbatasnya mobilitas berdampak pada ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 mengalami minus 2,07%, turun signifikan dibandingkan dengan 2019 yang tumbuh 5,02%. Penurunan ini disebabkan oleh terkontraksinya semua sektor pendorong utama pertumbuhan perekonomian, yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi.

Pada semester dua tahun 2020, iklim perekonomian mulai membaik seiring pelonggaran kegiatan yang tidak seketat awal pandemi. Kemajuan ini didorong oleh penanganan Covid-19 yang semakin membaik yang menyebabkan peningkatan mobilitas, dan dampak stimulus kebijakan yang terintegrasi dan bersinergi antar otoritas maupun antarnegara.

KINERJA PERSEROANMelihat kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami tekanan pada tahun 2020, kami bersyukur bahwa Perseroan sebagai salah satu pemain besar dalam industri infrastruktur telekomunikasi khususnya menara telekomunikasi, sampai saat ini masih mampu untuk mempertahankan posisinya melalui pertumbuhan pendapatan yang cukup baik. Perseroan juga berhasil melakukan pengembangan melalui beberapa lini bisnis yang telah disiapkan pada tahun sebelumnya, khususnya terkait penyediaan Jaringan Fiber Optic, Layanan IP Transit, Layanan Internet dan WIFI, Layanan Digital Signage, sehingga pendapatan Perseroan bertumbuh 31,77 menjadi Rp1.096,04 miliar.

Selanjutnya, seiring dengan meningkatnya penggunaan jaringan telekomunikasi yang merupakan salah satu efek Covid-19, kami terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan jaringan 3G dan 4G serta berusaha untuk meningkatkan jaringan 3G dan 4G ke jaringan 5G

Dear Shareholder,

Praise and gratitude to the God Almighty, because for His blessings and mercy, we are able to carry out the duties and responsibilities that have been given to us as the Board of Commissioners of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

On behalf of the Board of Commissioners, allow us to submit an accountability report for the implementation of supervisory duties on the Company’s Board of Directors in carrying out their duties and responsibilities in managing the company.

2020 ECONOMIC CONDITIONSThe Covid-19 pandemic rocked the economy in 2020. Health protocol to tackle the spread of Covid-19 has limited mobility and economic activities.

Limited mobility has an impact on the Indonesian economy. Indonesia’s economic growth throughout 2020 experienced minus 2.07%, a significant decrease compared to 2019 which grew by 5.02%. This decline was due to the contraction of all the main sectors of economic growth, such as household consumption and investment.

In the second semester of 2020, the economic climate began to improve in line with increased activity that was not as strict as the beginning of the pandemic. This progress is driven by the improved handling of Covid-19 which has led to increased mobility and the impact of policy stimuli that are integrated and synergized between authorities and between countries.

COMPANY PERFORMANCELooking at the condition of the Indonesian economy which is under pressure in 2020, we are grateful that the Company as one of the big players in the telecommunications infrastructure industry, especially telecommunications towers, is still able to maintain its position through fairly good revenue growth. The Company has also succeeded in developing several business lines that had been prepared in the previous year, particularly related to the provision of Fiber Optic Network Services, IP Transit Service, Internet and WIFI Services, Digital Signage Service, hence the Company’s revenue grew 31.77 to Rp1,096.04 billion.

Furthermore, along with the increasing use of telecommunication networks which is one of the effects of Covid-19, we continue to strive to improve the capabilities of the Company’s 3G and 4G networks and to upgrade 3G and 4G networks to 5G networks so that the growth in the number





agar pertumbuhan jumlah pelanggan dapat diimbangi dengan ketersediaan kapasitas jaringan infrastruktur yang cukup serta kualitas yang baik. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memantau dan menambah kapasitas jaringannya sesuai dengan kebutuhan, serta terus meningkatkan kualitas dan melakukan pemeliharaan intensif jaringan telekomunikasi untuk meminimalkan frekuensi gangguan kepada pelanggan.

PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI

Selama 2020, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah melakukan serta memberikan upaya terbaiknya, sehingga menghasilkan kinerja yang memuaskan. Segenap jajaran Direksi mampu mempertahankan eksistensi Perseroan melalui pertumbuhan penyewaan organic gross dan penyewaan yang berasal dari beberapa akuisisi, serta berhasil melakukan diversifikasi pendapatan dengan menumbuhkan beberapa lini bisnis baru seperti penyediaan Layanan Jaringan Fiber Optic, Digital Signage, Wifi, dan IP Transit. Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek usaha dan strategi yang telah disusun oleh Direksi Perseroan telah mampu menjawab tantangan dan melihat peluang bisnis untuk mencapai target Perseroan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dari sisi kinerja keuangan, Dewan Komisaris menilai Direksi berhasil mencatatkan kinerja Perseroan dan entitas anak di tahun 2020 dengan membukukan laba usaha sebesar Rp65,27 miliar.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA PERSEROAN TAHUN 2021Pada tahun 2021, sektor telekomunikasi diproyeksikan akan tetap memperlihatkan prospek peningkatan atau pertumbuhan yang cukup baik, yang merujuk pada fakta pemberlakuan work from home yang masih tetap diberlakukan, menyusul belum selesainya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, pertumbuhan sektor teknologi juga terjadi karena masyarakat sudah terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mendorong penggunaan teknologi lebih masif di tahun 2021. Dan, di tahun 2021 kecepatan akses internet sangat dibutuhkan untuk mendukung perkembangan pasar digital tanah air yang berkembang pesat.

Sebagai penyedia jasa jaringan infrastruktur telekomunikasi, Perseroan terus berkomitmen untuk melakukan peningkatan kemampuan jaringan secara terus menerus. Seiring dengan meningkatnya pengguna telekomunikasi, kami terus meningkatkan jaringan 2G/3G ke 4G dan 5G agar pertumbuhan jumlah pelanggan dapat diimbangi dengan ketersediaan kapasitas jaringan infrastruktur yang cukup serta kualitas yang baik.

Berbagai tantangan demi tantangan yang hadir terus kami respons secara proaktif dengan memupuk semangat, kerja keras, serta optimisme kuat bahwa Perseroan mampu untuk terus maju di tengah berbagai dinamika dan tantangan melalui serangkaian terobosan bisnis baru.

PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris memiliki organ penunjang yang meliputi Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi. Dewan Komisaris secara periodik melakukan penilaian terhadap kinerjanya yang berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan.

of subscribers can be balanced with the availability, sufficiency, and good quality of infrastructure network capacity. In addition, the Company also continues to monitor and increase network capacity as needed, as well as continuously improve the quality and conduct intensive maintenance of telecommunications networks to minimize the frequency of disruption to customers.

ASSESSMENT ON THE PERFORMANCE OF THE BOARD OF DIRECTORSDuring 2020, the Board of Commissioners assessed that the Board of Directors had made and provided the best efforts, which was resulted in satisfactory performance. The Board of Directors was able to maintain the Company’s existence through the growth of organic gross lease and lease from several acquisitions, as well as successfully diversified the Company’s income by growing several new business lines, such as Fiber Optic Network Services, Digital Signage, Wifi, and IP Transit Services.

The Board of Commissioners viewed that the business prospects and strategies prepared by the Company’s Board of Directors was able to answer challenges and seek business opportunities to achieve both short and long term company’s targets. In terms of financial performance, the Board of Commissioners assessed that In terms of financial performance, the Board of Commissioners highly regards the Board of Directors achievement as seen from the performance of the Company and its subsidiaries which managed to record an operating profit of Rp65.27 billion in 2020.

VIEW OF THE COMPANY’S BUSINESS PROSPECTS IN 2021In 2021, the telecommunication sector is projected to continue to show good prospects for improvement, which refers to the fact that work from home is still being enforced, following Covid-19 pandemic is still continuing in Indonesia.

In addition, the growth of technology sector has also occurred because people are accustomed to using technology in their daily lives. This will encourage more massive use of technology in 2021. Also, in 2021 the speed of internet access will be very much needed to support the development of the country’s rapidly growing digital market.

As a provider of telecommunication infrastructure network service, the Company is committed to continuously improving network capabilities. As telecommunication users increase, we continue to upgrade our 2G/3G networks to 4G and 5G so that the growth in the number of subscribers can be balanced with the availability of sufficient and good quality of infrastructure network capacity.

We continue to respond proactively to various challenges that are present by fostering enthusiasm, hard work, and strong optimism that the Company is able to continue to advance amid various dynamics and challenges through a series of new business breakthroughs.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners has supporting organs which include the Audit Committee and the Nomination, Remuneration and Risk Committee. The Board of Commissioners periodically evaluates their performance based on key performance indicator that have been determined.





Atas Nama Dewan Komisaris,On behalf of the Board of Commissioners,

Ronald WaasKomisaris Utama merangkap Komisaris Independen

President Commissioner and Independent Commissioner

Pada tahun 2020, hasil pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Komite Audit melebihi target yang telah ditetapkan. Sementara KPI Komite Nominasi, Remunerasi dan Risiko berhasil mencapai nilai yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pencapaian ini menunjukkan bahwa secara umum kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris sudah terlaksana dengan baik.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANKinerja Perseroan pada tahun 2020 merupakan hasil dari penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang efektif. Prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan telah diterapkan dengan baik oleh Perseroan. Prinsip-prinsip tersebut telah diterapkan melalui berbagai mekanisme GCG seperti, manajemen risiko, sistem pengendalian internal, Whistleblowing System (WBS) dan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).

Selama 2020, Dewan Komisaris terus mendorong Direksi untuk mengefektifkan penerapan Whistleblowing System (WBS) yang dikelola oleh pihak ketiga yang independen dan memiliki reputasi yang baik.

Dewan Komisaris juga telah memberikan masukan untuk memperkuat WBS yang ada, serta bersama Direksi telah menerbitkan keputusan bersama untuk merevitalisasi WBS Perseroan.

PERUBAHAN SUSUNAN DEWAN KOMISARIS

Selama tahun 2020, tidak terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris Perseroan dengan susunan sebagai berikut:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Ronald WaasKomisaris : Rizal SatarKomisaris : Glenn T. SugitaKomisaris Independen : Sugiman Halim

ApresiasiAkhir kata, perkenankan kami mewakili Dewan Komisaris, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemegang saham, mitra usaha, seluruh pemangku kepentingan, dan masyarakat luas atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Kami berkeyakinan bahwa Perseroan akan terus meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan kinerja terbaiknya pada tahun-tahun yang akan datang.

In 2020, results of Key Performance Indicator (KPI) of the Audit Committee exceeded predetermined targets. Meanwhile, KPI for the Nomination, Remuneration and Risk Committee managed to achieve the score set by the Board of Commissioners. This achievement shows that in general the performance of the committees under the Board of Commissioners has been well conducted.

IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCEThe Company’s performance in 2020 is result of effective implementation of Good Corporate Governance (GCG). The principles, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness have been well implemented by the Company. These principles have been applied through various GCG mechanisms such as risk management, internal control system, Whistleblowing System (WBS) and corporate social responsibility (Corporate Social Responsibility).

During 2020, the Board of Commissioners continued to encourage the Board of Directors to streamline the implementation of Whistleblowing System (WBS) which is managed by an independent and reputable third party.

The Board of Commissioners has also provided input to strengthen the existing WBS, and together with the Board of Directors have issued a joint decision to revitalize the Company’s WBS.

CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSDuring 2020, there was no change in the composition of the Board of Commissioners of the Company.

President Commissioner and Independent Commissioner : Ronald WaasIndependent Commissioner : Rizal SatarCommissioner : Glenn T. SugitaCommissioner : Sugiman Halim

AppreciationWe would like to express our gratitude to shareholders, business partners, all stakeholders, and the wider community for their trust and support to date. We believe that the Company will continue to achieve sustainable growth and its best performance in the years to come.





PERSEROAN DAPAT BERKEMBANG DENGAN SANGAT BAIK. SEBAB, SEJATINYA PERSEROAN MENGANGGAP KONDISI PANDEMI SEBAGAI MOTIVASI DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN YANG LEBIH PRIMA.

THE COMPANY WAS ABLE TO IMPROVE VERY WELL. THE COMPANY FORESEE THE PANDEMIC CONDITIONS AS MOTIVATION TO PROVIDE BETTER SERVICES. AS MOTIVATION TO PROVIDE BETTER SERVICES.

Yan Raymond JafriDirektur UtamaPresident Director





LAPORAN DIREKSIBoard of Directors Report

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Pertama-tama atas nama Direksi Perseroan, izinkan saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia-Nya, PT Centratama Telekomunikasi Tbk dapat melalui tahun 2020 dengan baik meskipun bukanlah tahun yang mudah bagi para pelaku usaha di Indonesia.

Tinjauan Makro Ekonomi Tahun 2020Pada tahun 2020 perekonomian dunia mengalami kelesuan. Penyebaran virus Covid-19 yang berpotensi menyebabkan resesi global menjadi isu yang sangat mengkhawatirkan bagi seluruh pelaku usaha di dunia. Turunnya aktivitas produksi secara tajam menyebabkan hampir seluruh harga komoditas kehilangan kekuatannya, terutama komoditas energi.

Ekonomi global pada semester I 2020, dan perlahan membaik pada semester II 2020 didorong oleh kemajuan penanganan Covid-19 di berbagai negara. Dampak kontraksi pertumbuhan ekonomi global akibat pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat dari penurunan pertumbuhan sebesar 3,49 persen (y-on-y) pada triwulan III-2020 dibandingkan triwulan III-2019.

Kondisi makro ekonomi tersebut tentunya membawa dampak terhadap keberlangsungan bisnis telekomunikasi. Namun, dampak pandemi Covid-19 tidak terlalu besar kepada Perseroan mengingat tingginya ketergantungan masyarakat terhadap akses telekomunikasi di masa pandemi. Adanya peralihan aktivitas secara daring, membuat industri telekomunikasi justru dipacu untuk melakukan penyesuaian kembali agar dapat menciptakan layanan yang lebih prima dari tahun sebelumnya.

Kami tetap bersyukur atas segala hal yang terjadi di tahun 2020. Bahkan, kami menjadikan semua tantangan sebagai pemacu semangat, serta mengingatkan kami untuk tetap menjaga komitmen dalam menghadapi segala hal dengan memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

Kinerja PerseroanDi tengah kondisi makro ekonomi yang penuh dengan tantangan, Perseroan dapat berkembang dengan sangat baik. Sebab, sejatinya Perseroan menganggap kondisi pandemi sebagai motivasi dalam memberikan pelayanan yang lebih prima.

Pencapaian Perseroan di tahun yang penuh tantangan ini dibuktikan dengan peningkatan pendapatan dari sisi produk menara telekomunikasi yang mencatat pertumbuhan paling menggembirakan sebesar 72,77%. Sedangkan dari sisi finansial, pada tahun 2020 pendapatan usaha sebesar Rp1.096,04 miliar, tumbuh 31,77% dari tahun 2019 yang terutama

Dear Shareholders and Stakeholders,

On behalf of the Board of Directors of the Company, let me express praise and gratitude to the God Almighty. With His love and grace, PT Centratama Telekomunikasi Tbk was able to go through 2020 well even though it is not an easy year for business ecosystem in Indonesia.

2020 Macroeconomic OverviewIn 2020 the world economy was experiencing a malaise. The spread of Covid-19 virus, which has the potential to cause a global recession, was a very worrying issue for all businesses in the world. Sharp decline in production activity caused almost all commodity prices to lose their strength, especially energy commodities.

The global economy contracted deeply in the first semester of 2020, and slowly improved in the second semester of 2020 which was driven by positive progress in handling Covid-19 in various countries. Impact of the contraction in global economic growth due to the Covid-19 pandemic on Indonesia’s economic growth can be seen from a decline in growth of 3.49 percent (y-on-y) in quarter III-2020 compared to quarter III-2019.

This macroeconomic condition certainly has an impact on the sustainability of telecommunication business. Fortunately, Covid-19 pandemic was not hugely impacted the Company, considering high dependency of the community on telecommunication access during the pandemic. With a shift in people activities to become digitally connect, telecommunication industry is motivated to refocus in order to create services that are more excellent than the previous year.

We are still grateful for everything that happened in 2020. In fact, we saw all challenges as encouragement, and remind us to keep our commitment to face everything by providing the best results for all stakeholders.

Performance of the Company In the midst of macroeconomic conditions that were full of challenges, the Company was able to improve very well. This was due to the Company considering the pandemic condition as motivation to provide better services.

The Company’s achievement in this challenging year was proven by the increase in revenue in terms of telecommunication tower products which recorded the most encouraging growth of 72.77%. Meanwhile, from the financial side, in 2020 operating revenues amounted to Rp 1,096.04 billion, growing 31.77% from 2019 which was mainly due to the contribution of tower





disebabkan oleh kontribusi sewa menara. Selain itu, pencapaian Perseroan juga dibuktikan dengan meraih pinjaman sindikasi melalui dua bank asing, serta memenangkan tender untuk Menara XL pada Februari 2020.

Dari rangkaian pencapaian yang telah diraih di tahun 2020, Perseroan tentunya menyadari adanya tantangan yang cukup besar melihat kondisi sosial ekonomi yang sedang tidak stabil. Namun, Perseroan justru berhasil memaksimalkan potensi dan peluang dalam kondisi tersebut dengan menjadikan kebutuhan akses telekomunikasi pada masyarakat sebagai peluang untuk pengembangan bisnis Perseroan.

Kinerja Pengembangan SDMPerseroan menilai bahwa Sumber Daya Manusia adalah salah satu aspek penting yang membawa Perseroan untuk terus beroperasi dan berkembang. Perseroan selalu berusaha untuk mengembangkan kemampuan para manajemen beserta karyawan dengan pelatihan-pelatihan baik dari internal maupun pelatihan eksternal.

Sepanjang tahun 2020, Perseroan telah mengikutsertakan para karyawan dalam berbagai program-program pendidikan, keterampilan, dan pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaan agar mereka dapat meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

Prospek UsahaTantangan-tantangan pada tahun 2020 telah kami lewati dengan baik, bahkan menjadikan kami semakin teruji dan siap untuk menghadapi tantangan-tantangan selanjutnya.

Dari segi perekonomian domestik, nilai tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS pada akhir tahun 2020 dibandingkan posisi pada awal tahun 2020. Hal tersebut membuat pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun 2020 mulai membaik.

Pemulihan ekonomi tersebut membawa angin segar untuk keberlangsungan bisnis PT Centratama Telekomunikasi Tbk yang lebih baik di masa mendatang. Hal tersebut semakin didukung dengan adanya kebutuhan akses telekomunikasi yang luas pada masyarakat mengingat posisi telekomunikasi hari ini yang telah menjadi kebutuhan mutlak bagi hampir setiap individu.

Penerapan Tata Kelola PerusahaanKami selalu berusaha untuk mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan di setiap aktivitas bisnis dan seluruh tingkatan organisasi dari tahun ke tahun. Kami memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara maksimal dan konsisten dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

leases. In addition, the Company’s achievement was also proven by obtaining a syndicated loan through two foreign banks and winning the tender for the XL Tower in February 2020.

With series of achievements in 2020, the Company realize that there are considerable challenges given the unstable socio-economic conditions. However, the Company managed to overcome these challenges by making the need for telecommunication access to the community as an opportunity for the business development of the Company.

HR Development PerformanceThe Company considers that Human Resources is one of the important aspects that brings the Company to continue operating and developing. The Company always strives to develop the capabilities of management and employees with trainings, both from internal and external training.

Throughout 2020, the Company has included employees in various education, skills and training programs according to their field of work so that they can improve their competencies.

Business ProspectWe have passed the challenges in 2020, which making us even more tested and ready to face the next challenges.

In terms of domestic economy, the Rupiah exchange rate strengthened against the US Dollar at the end of 2020 compared to the position at the beginning of 2020. This has made economic growth at the end of 2020 begin to improve.

This economic recovery has brought fresh air for better business continuity of PT Centratama Telekomunikasi Tbk in the future. This is further supported by the need for broad telecommunication access in the community considering the position of telecommunications today which has become an absolute necessity for almost every individual.

Implementation of Good Corporate GovernanceWe always try to optimize the implementation of Corporate Governance principles in every business activity and at all levels of the organization. We have strong commitment to implement Corporate Governance to the fullest and consistently with reference to the prevailing laws and regulations.





Atas nama Direksi,On behalf of the Board of Directors,

Yan Raymond JafriDirektur Utama / President Director

Perubahan pada Komposisi Anggota DireksiPada tahun 2020 tidak terdapat perubahan komposisi dalam jajaran Direksi PT Centratama Telekomunikasi Tbk.

PenutupKami segenap anggota Direksi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dewan Komisaris atas pengawasan dan arahannya, segenap manajemen dan karyawan atas dedikasi yang tinggi terhadap Perseroan. Kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham, mitra bisnis, kontraktor, konsumen, dan seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan sehingga Perseroan dapat menghadapi tantangan pada tahun 2020 dengan penuh komitmen dan terus berkembang untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Changes in the Composition of the Board of DirectorsIn 2020 there was no change in the composition of the Board of Directors of PT Centratama Telekomunikasi Tbk.

AppreciationAll members of the Board of Directors would like to express our deepest gratitude to the Board of Commissioners for their supervision and direction, all management and employees for their high dedication to the Company. We also thank shareholders, business partners, contractors, consumers, and all stakeholders for the trust given to the Company so that the Company was able to encounter challenges in 2020 with full commitment and continue to develop towards a better future.





PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2020 OLEH DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIStatements of Accountability of 2020 Annual Report by the Board of Commissioners and Board of Directors

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2020 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Mei 2021

We, the signatories, hereby stated that all information contained in the 2020 Annual Report of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk has been comprehensively presented and that we are fully accountable for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report. This statement is made truthf ully.

Jakarta, May 2021

Ronald WaasKomisaris Utama merangkap Komisaris Independen

President Commissioner and Independent Commissioner

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Rizal SatarKomisaris Independen

Independent Commissioner

Glenn T SugitaKomisaris

Commissioner

Sugiman HalimKomisaris

Commissioner





Yan Raymond JafriDirektur Utama

President Director

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Hartanto KusmantoDirekturDirector

Yuana SusatyoDirektur IndependenIndependent Director


03

PROFILPERUSAHAANCompany Profile





Nama PerusahaanCompany Name

Bidang UsahaLine of Business

Tanggal PendirianDate Established

Perubahan NamaPerusahaanChanges of Company’sName

Dasar Hukum PendirianLegal Basis

Dasar HukumLegal Basis

Modal DasarAuthorized Capital

Modal DisetorFully Paid-up Capital

Status Badan HukumLegal Entity Status

Pemegang SahamShareholders

Pencatatan SahamShare Listing

Kode TickerTicker Code

Wilayah KerjaBusiness Area

Jumlah KaryawanNumber of Employees

Kantor PusatHead Office

IDENTITAS PERSEROANCompany Identity

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk

Investasi melalui Entitas AnakInvestments through Subsidiaries

11 Februari 1987February 11, 1987

• 1987PT Centrindo Utama

• 2000PT Centrin Online Tbk

• 2013PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk

Akta Notaris Nany Sukarja S.H. No. 33 tanggal 11 Februari 1987, yang telah beberapa kali diubah, dan terakhir diubah dengan Akta No. 46 tanggal 9 Agustus 2017, dibuat oleh Hasbullah Abdul Rasyid SH.,M.Kn.Notary Deed Nany Sukarja S.H. No. 33 dated February 11, 1987, which wasamended several times, and amended by Deed No. 46 dated August9, 2017, created by Hasbullah Abdul Rasyid.

Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia No. AHU-AH.01.03-0167291 tanggal 30 Agustus 2017 danDaftar Perseroan No. AHU-0108021.AH.01.11 tahun 2017 tanggal 30Agustus 2017.Decree of the Minister of Law and Human Rights of the Republic ofIndonesia No. AHU-AH.01.03-0167291 dated August 30, 2017 and Company’s RegistrarNo. AHU-0108021.AH.01.11 of 2017 dated August 30, 2017.

Rp3.500.000.000.000 (tiga triliun lima ratus miliar Rupiah)Rp3,500,000,000,000 (three trillion five hundred billion Rupiah)

Rp3.118.346.490.000 (tiga triliun seratus delapan belas miliar tiga ratus empat puluh enam juta empat ratus sembilan puluh ribu Rupiah)Rp3.118.346.490.000 (three trillion one hundred eighteen billion three hundred forty six million four hundred ninety thousand Rupiah)

Perseroan Terbatas TerbukaListed Company

• Clover Universal Enterprise Ltd. (41,808%)• UOB Kay Hian Pte. Ltd. (21,192%)• Zico Allshores Trust (S) Pte Ltd. (17,125%)• PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (7,600%)• Masyarakat/Public (12,275%)

Saham Perseroan dicatatkan di Bursa EfekIndonesia pada tanggal 1 November 2001.The Company’s shares were listed on the IndonesiaStock Exchange on November 1, 2001.

CENT

Seluruh wilayah IndonesiaAll Indonesian region

355 Karyawan/Employees

TCC Batavia Tower One Lt. 19 & 16Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126Jakarta 10220Phone : 021 29529404Fax : 021 29678232E-mail : [email protected] : www.centratamagroup.com











RIWAYAT SINGKAT PERSEROANCompany at a Glance

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) pertama kali berdiri dengan nama PT Centrindo Utama pada tahun 1987 dengan akta No. 33 tanggal 11 Februari 1987 yang dibuat di hadapan Nanny Sukarja, S.H., notaris di Bandung. Pada tahun 2000, Perseroan kemudian mengubah nama menjadi PT Centrin Online Tbk dalam rangka Penawaran Umum.

Pada awalnya Perseroan menjalankan usaha di bidang penjualan peralatan komputer. Setelah berjalan selama sebelas tahun, pada 1996 Perseroan memulai kegiatan usaha di bidang Penyelenggara Jasa Internet.

Pada 2002, Perseroan mendirikan 3 anak perusahaan, yaitu PT Centrin Nuansa Teknologi yang berkantor di Bandung dengan kepemilikan 99%, Centrin Communications Ltd. yang bertempat di British Virgin Islands, serta Centrin Technology Pte. Ltd., yang berkedudukan di Singapura, masing-masing dengan kepemilikan 100%.

Perseroan kemudian mengakuisisi 51% saham PT Khasanah Timur Indonesia di 2008, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggaraan Jasa Internet dan penyelenggara Jasa Internet Telepon untuk Keperluan Publik (ITKP).

Pada Desember 2010, Perseroan membentuk anak perusahaan PT Centrin Teknologi Indonesia (PT CTI) dengan kepemilikan saham sebesar 55%, berkegiatan usaha di Jakarta dan bergerak di bidang usaha perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon seluler dan aksesorinya. Pada akhir tahun 2011, Perseroan melakukan divestasi seluruh kepemilikan sahamnya dalam PT CTI, karena kondisi anak perusahaan sudah tidak melakukan kegiatan usaha. Pada tahun 2013 Perseroan melakukan perubahan nama dari PT Centrin Online Tbk menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. Pada Juni 2014, Perseroan memutuskan untuk mengalihkan segmen usaha di bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo sebagai pihak ketiga.

Perseroan mengembangkan usahanya pada tahun 2017 untuk mencapai potensi pertumbuhan usaha jangka panjang dengan melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha, yaitu dengan mengakuisisi 100% saham PT Network Quality Indonesia (“NQI”) dan entitas anaknya PT MAC Sarana Djaya (“MAC”), serta PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”). Proyek yang dikerjakan oleh NQI beserta entitas anaknya yaitu MAC saat ini adalah proyek-proyek in-building solutions dan proyek-proyek micro cell yang disinergikan secara maksimal dengan kegiatan usaha utama Perseroan melalui penambahan portofolio tenants dan meningkatkan tenancy ratio menggunakan metode cross selling dan bundling. Strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan prospek kegiatan usaha Perseroan. Selain itu, terdapat pula potensi pengembangan usaha Perseroan di sektor penyedia jasa internet melalui (FSI) anak perusahaan MAC.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (hereinafter referred to as “the Company”) established under the name PT Centrindo Utama in 1987 with deed No. 33 dated February 11, 1987 made before Nanny Sukarja, S.H., Notary in Bandung. In 2000, the Company changed its name to PT Centrin Online Tbk in order to conduct Initial Public Offering.

Initially the Company ran a business in the field of selling computer equipment. After eleven years, in 1996 the Company started business activities in the field of Internet Service Providers.

In 2002, the Company established 3 subsidiaries, namely PT Centrin Nuansa Teknologi with an office in Bandung with 99% ownership, Centrin Communications Ltd. located in the British Virgin Islands, and Centrin Technology Pte. Ltd., domiciled in Singapore, each with 100% ownership.

The Company acquired 51% of PT Khasanah Timur Indonesia’s shares in 2008, a company engaged in providing Internet Services and providing Internet Telephone Services for Public Needs (ITKP).

In December 2010, the Company formed a subsidiary of PT Centrin Teknologi Indonesia (PT CTI) with 55% stake, doing business in Jakarta and is engaged in the business of trading in multimedia equipment, computers, cellular phones, and accessories. At the end of 2011, the Company divested all of its share ownership in PT CTI, due to the condition that the subsidiary had ceased its business activities. In 2013 the Company changed its name from PT Centrin Online Tbk to PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. In June 2014, the Company decided to transfer business segments in the field of internet access service providers to PT Ultima Globalindo as a third party.

The Company expanded its business in 2017 to achieve the potential for long-term business growth by expanding and diversifying business, namely by acquiring 100% shares of PT Network Quality Indonesia (“NQI”) and its subsidiary PT MAC Sarana Djaya (“MAC”), and PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”). The Projects run by NQI and it’s subsidiary, MAC, are currently in-building solutions and micro cell projects that are synergized to the maximum with the Company’s main business activities through the addition of tenants portfolio and increase tenancy ratio using cross selling and bundling methods. The strategy is expected to improve the prospects for the Company’s business activities. In addition, there is also the potential for the Company’s business development in the internet service provider sector through (FSI) a subsidiary of MAC.





A. Kegiatan Usaha Utama yang meliputi kegiatan usaha:• Menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa dan investasi,

termasuk tetapi tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan dan Pengelolaan Menara telekomunikasi atas Base Transceiver Station (BTS) serta alat, sarana, atau instalasi penunjang telekomunikasi lainnya, jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi, jasa telekomunikasi manajemen, bisnis administrasi, strategi pengembangan bisnis dan investasi, serta melakukan investasi atau penyertaan pada perusahaan lain.

• Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, termasuk perdagangan impor-ekspor, interinsuler dan leveransir lokal/supplier, komisioner, grosir, agen/perwakilan, dan penyalur barang dagangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

• Menjalankan usaha dalam bidang telekomunikasi seluler, telekomunikasi satelit dan telekomunikasi lainnya, baik dalam negeri, regional, serta jasa pada umumnya, termasuk periklanan, hiburan, jasa manajemen, dan konsultan, kecuali jasa bidang hukum dan pajak.

A. Main business activities covering the business activities: • Running businesses in service and investment sector,

including but not limited to provision, leasing and management service of telecommunication tower or Base Transceiver Station (BTS) as well as the other telecommunication supporting equipment, facilities or installation, consultancy service in telecommunication installation, management telecommunication service, administration business, business and investment development strategy, as well as carry out investment or subscription in the other company.

• Running businesses in general trade sector, including the import-export, interinsulair and local trade, purveyor/ supplier, commissioner, whole-seller, agent/ representative, distributor/ supplier of the commodities, whether in the home country or overseas.

• Running businesses in cellular telecommunication sector, satellite telecommunication and other telecommunication, whether regionally and service in general, including advertisement, entertainment, management service, consultant, except service in law and taxes sectors.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk melakukan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan, jasa, dan melakukan investasi atau penyertaan pada perusahaan lain. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

Based on the Company’s Articles of Association, the purpose and objectives of the Company are to carry out business activities in the field of trade, services, and make investments or investments in other companies. To achieve these aims and objectives, the Company conducts the following main business activities:

KEGIATAN USAHAPERSEROANCompany’s Business Activities





B. Kegiatan Usaha Penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama Perseroan yaitu:• Menyediakan berbagai produk jasa multimedia dan jasa

terkait lainnya. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa yang meliputi persewaan dan pengelolaan bangunan, ruangan kantor, ruangan pertokoan, apartemen, kondominium beserta fasilitasnya, dan jasa konsultasi bidang konstruksi.

• Menyediakan jasa konsultasi sehubungan dengan produk telekomunikasi Perseroan.

• Menyediakan layanan purnajual atas perangkat dan jaringan telekomunikasi.

• Menyediakan layanan penyimpanan data di server.• Menyediakan layanan web hosting dan e-mail hosting.

B. Supporting business activities supporting the main business activities of the Company, i.e.: • Providing various multimedia service product and other

relevant service. Running businesses in service sector, covering leasing and management of building, office space, store center space, apartment, condominium together with facilities thereof and consultancy service in construction sector.

• Providing consultancy service in relation to the Company’s telecommunication product.

• Providing after-sale service for telecommunication instrument and network.

• Providing data deserver storage service. • Providing web hosting and email hosting service.





PRODUK DAN JASAProduct and Service

Demi memenuhi kebutuhan pelanggan operator seluler guna memiliki jangkauan jaringan yang luas, kami membangun menara macro dengan ketinggian sampai dengan 20 meter dari permukaan tanah untuk menara micro dan dengan ketinggian lebih dari 20 meter untuk menara macro.

To meet the needs of cellular operator customers in order to have a wide network coverage, we built a macro tower with a capacity of more than one tenant, which is used to place cellular telecommunications equipment with a height of up to 20 meters from the ground (micro) and more than 20 meters (macro).

NEW BUILD (B2S)MICRO & MACRO

Internet atau Triple Play service yang menggunakan jaringan serat optik dan melayani baik pelanggan retail maupun corporate. Memiliki Network Operation Center yang memberikan pelayanan selama 24/7 dan terintegrasi dengan Helpdesk atau Customer Care System sehingga dapat melayani keluhan atau permintaan pelanggan sepanjang waktu, serta didukung oleh tim maintenance yang berpengalaman.

Internet or Triple Play service that uses fiber optic networks and serves both retail and corporate customers. Has a Network Operation Center that provides services 24/7 and is integrated with the Helpdesk or Customer Care System so that it can serve customer complaints or requests at all times, and is supported by an experienced maintenance team.

INTERNET SERVICE/ TRIPLE PLAY

BTS Hotel adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator yang disentralisasi pada suatu tempat yang melayani beberapa remote site yang tersebar dan terhubung dengan serat optik. Konsep BTS Hotel merupakan solusi alternatif tatkala pembangunan menara macro di area-area tertentu sudah tidak diizinkan karena kepadatan yang tinggi sehingga pembangunan beberapa menara micro berbentuk pole yang terhubung pada satu BTS Hotel menjadi pilihan yang tepat sekaligus efisien.

BTS Hotel is a BTS located somewhere, but able to serve several points at once that are scattered and connected with optical fiber. The BTS Hotel concept is an alternative solution when the construction of macro towers in certain areas is no longer allowed due to high density so that the construction of several pole-shaped micro towers connected to one BTS Hotel is both the right choice and efficient.

BASE TRANSMISSION STATION (BTS) HOTEL

Sebagai penyedia jaringan DAS terbesar di Indonesia untuk digunakan bersama oleh multi operator di dalam gedung sehingga sinyal operator dapat menjangkau pelanggan mereka di dalam gedung. Operator menyewa jaringan DAS dan menghubungkan perangkat BTS mereka ke jaringan DAS.

As the largest DAS network provider in Indonesia to be shared by multiple operators in the building so that signal operators can reach their customers in the building. Operators rent DAS networks and connect their BTS devices to DAS networks.

JARINGAN PENGUAT SINYAL DALAM GEDUNG (DISTRIBUTED ANTENNA SYSTEM – DAS)INDOOR SIGNAL BOOSTER NETWORK (DISTRIBUTED ANTENNA SYSTEM – DAS)





Sebagai penyedia jaringan WiFi di area publik atau hot spot di dalam gedung. Menyediakan akses WiFi bagi penghuni gedung dan manajemen gedung.

As a provider of WiFi networks in public areas or hot spots in the building. Provides WiFi access for building occupants and building management.

JARINGAN WIFIWIFI NETWORK

Generasi baru dari media komunikasi digital Out-of-Home. Teknologi digital signage menghilangkan biaya pencetakan dan pengiriman. Dengan lebih sedikit sampah kertas, produk ini lebih ramah lingkungan daripada produk cetak/fisik. Pengiriman digital konten visual dilakukan melalui jaringan internet yang dikelola dan dikendalikan secara terpusat. Digital Signage merupakan langkah inovatif penggunaan layar media digital untuk periklanan, promosi, pengumuman, dan produk lainnya.

A new generation of Out-of-Home digital communication media. Digital signage technology eliminates the costs of printing and shipping static signs. With less paper waste, making it better for the environment than printed signs. Digital delivery of visual content through a network of displays which is centrally managed and controlled. Digital Signage is innovative way of using digital media screens for advertisements, promotional awareness, announcements and others.

DIGITAL SIGNAGE

Didukung oleh jaringan yang saling terhubung satu sama lain di dunia, layanan kami menawarkan kualitas tinggi, terukur, dan terjangkau. Mengombinasikan pilihan lokasi layanan yang luas dengan konektivitas yang luar biasa ke akses utama dan jaringan konten di seluruh dunia, kami memastikan kualitas pekerjaan yang bersifat global dengan jaringan khusus dan aman yang menghubungkan seluruh dunia.

Powered by the most interconnected network in the world, our service offers high quality, scalable and affordable bandwidth. Combine our wide choice of service locations with our outstanding connectivity to major access and content networks throughout the world. Ensure seamless global operations with a dedicated and secured network that connects across the world.

IP TRANSIT





JEJAK LANGKAHMilestones

Mengakuisisi 51% saham PT Khasanah Timur Indonesia.

Acquired 51% of PT Khasanah Timur Indonesia’s shares.

2008

Berdiri dengan nama PT Centrindo Utama.

Established under the name PT Centrindo Utama.

1987Melakukan Initial Public Offering (IPO) melalui penawaran 100.000.000 saham biasa dan 40.000.000 waran seri I.

Conducted Initial Public Offering (IPO) through offering 100,000,000 common shares and 40,000,000 series I war-rants.

2001

Bekerja sama dengan Hutchison Global Communications Ltd. untuk memasarkan produk broadband internet seperti VPN-IP (MPLS) dan IPLC.

Collaborated with Hutchison Global Communications Ltd. to market broadband internet products such as VPN-IP (MPLS) and IPLC.

2009

Penyertaan pada anak perusahaan PT Centrin Nuansa Teknologi (99%), Centrin Communications Ltd. (100%), dan Centrin Technology Pte. Ltd. (100%).

Investments in subsidiaries of PT Centrin Nuansa Teknologi (99%), Centrin Communications Ltd. (100%), and Centrin Technology Pte. Ltd. (100%).

2002

Divestasi kepemilikan 55% saham PT Centrin Teknologi Indonesia.

Divestment of 55% ownership of PT Centrin Teknologi Indonesia.

2011

M e m b a n g u n infrastruktur jaringan serat optik di Bandung.

Built fiber optic network infrastructure in Bandung.

2006

P e n a n d a t a n g a n a n Master Investment Agreement dengan Winlord Enterprises Ltd. dalam rangka rencana akuisisi PT Retower Asia serta penandatanganan dengan Clover Universal Enterprise Ltd. sebagai pembeli siaga dalam rangka PUT I Perseroan.

2012

Memulai kegiatan usaha sebagai penyelenggara jasa internet.

Starting a business activity as an internet service provider.

1996M e m b a n g u n infrastruktur jaringan serat optik di Surabaya.

Built fiber optic network infrastructure in Surabaya.

2007

Signed the Master Investment Agreement with Winlord Enterprises Ltd. in the framework of the planned acquisition of PT Retower Asia and the signed of Clover Universal Enterprise Ltd. as a standby buyer for the Company’s LPO I.

Penyertaan pada anak perusahaan PT Centrin Teknologi Indonesia dengan kepemilikan 55%.

Participation in a subsidiary of PT Centrin Teknologi Indonesia with 55% ownership.

2010





2013

Menandatangani Loan Agreement dengan Pemegang Saham Clover Universal Enterprise Ltd., melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk, serta mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo sebagai pihak ketiga. Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perseroan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham Perseroan di Entitas Anak yang beroperasi di bidang bisnis internet (Spin Off), melaksanakan penggantian Corporate Secretary Perseroan, melaksanakan konversi utang menjadi saham pada anak perusahaan PT Centratama Menara Indonesia.

2014

Company, changes in the Plan for the Use of Proceeds from LPO I, a change in the Company’s name from PT Centrin Online Tbk to PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk, and the signing of a Loan Agreement with a subsidiary of PT Centratama Menara Indonesia.

Pada 23 Januari 2013, Perseroan telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) berdasarkan surat No. S-11/D.04/2013.

Pada Februari 2013, Perseroan melakukan PUT I kepada Pemegang Saham dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 6.849.522.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Setiap Pemegang Saham berhak mendapatkan 12 (dua belas) HMETD, yaitu setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 (Rupiah penuh).Pada tahun yang sama,

terjadi Peningkatan Modal Dasar Perseroan, Penawaran Umum Terbatas I, dan Akuisisi 99,997% saham PT Retower Asia, serta perubahan Direksi dan Komisaris Perseroan. Perseroan juga mengalami perubahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan, pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan, perubahan Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT I, perubahan nama Perseroan dari PT Centrin Online Tbk menjadi PT Centratama T e l e k o m u n i k a s i Indonesia Tbk, dan penandatanganan Loan Agreement dengan anak perusahaan PT Centratama Menara Indonesia.

On January 23, 2013, the Company obtained an effective statement from the Financial Services Authority to conduct a LPO I based on letter No.S-11/D.04/2013.In February 2013, the

Company conducted Rights Issue I to Shareholders by issuing Pre-emptive Rights (“Pre-emptive Rights”) of 6,849,522,000 common shares with a nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp100 per share. Each shareholder is entitled to get 12 (twelve) Pre-emptive Rights, which is that every 1 (one) Pre-emptive Rights is entitled to buy 1 (one) new sharewith a nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp100 (full Rupiah).

In the same year, there was an Increase in the Company’s Authorized Capital, Limited Public Offering I, and the Acquisition of 99.997% of PT Retower Asia’s shares, as well as changes in the Directors and Commissioners of the Company. The Company also experienced changes in the Company’s Main Business Activities, the implementation of the Annual General Meeting of Shareholders of the

Signed a Loan Agreement with Shareholders of Clover Universal Enterprise Ltd., held the Annual General Meeting of Shareholders of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, and transferred the business segment in the field of internet access service providers to PT Ultima Globalindo as a third party. This transaction consists of the transfer of assets and liabilities of the Company relating to businesses in the field of internet access service providers and the Company’s shares in Subsidiaries that operate in the internet business sector (Spin Off), carry out the replacement of the Corporate Secretary of the Company, carry out the conversion of debt into shares in subsidiaries PT Centratama Menara Indonesia.





2015Pada 12 Juni 2015, Perseroan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) berdasarkan surat No. S-254/D.04/2015.

Pada 26 Juni 2015 sampai dengan 2 Juli 2015, Perseroan melakukan PUT II kepada Pemegang Saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 2.969.853.800 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp150 per saham. Setiap Pemegang Saham yang memiliki 5 (lima) saham lama berhak mendapatkan 2 (dua) HMETD, dengan setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp150 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp150 (Rupiah penuh) dengan rencana penggunaan dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal.

Mengubah susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond Jafri selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bapak Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan.

Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) Nomor 32/POJK.04/2014, No.33/POJK.04/2014 dan Nomor 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya.

Mengubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sebesar Rp1.039.448.830.000. Selanjutnya, susunan Pemegang Saham Perseroan menjadi sebagai berikut:• Clover Universal Enterprise Limited sebanyak

6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp617.655.995.100.

• UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp97.099.450.000.

• Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp324.693.384.900.

On June 12, 2015, the Company obtained an effective statement from the Financial Services Authority to conduct LPO II based on letter No.S-254/D.04/2015.

On June 26, 2015 until July 2, 2015, the Company conducted PUT II to Shareholders by issuing HMETD of 2,969,853,800 ordinary shares with a nominal value of Rp150 per share at an offering price of Rp150 per share. Every shareholder who has 5 (five) existing shares is entitled to get 2 (two) HMETD, with every 1 (one) HMETD entitled to buy 1 (one) new share with a nominal value of Rp150 per share at an offering price of Rp150 (full Rupiah) most of the planned use of LPO II funds is for equity participation which will be used by PT Centratama Menara Indonesia as working capital or capital expenditure.

Changed the composition of the Directors and Commissioners of the Company, appointed Mr. Yan Raymond Jafri as Director of the Company and appointed Mr. Ari Dewanto Sutedi as Commissioner of the Company.

Adjusted the Company’s articles of association with the main points of the Financial Services Authority Regulation (“OJK”) Number 32/POJK.04/2014, No.33/POJK.04/2014 and Number 38/POJK.04/2014 and other relevant OJK regulations.

Amend Article 4 paragraph 2 of the Company’s Articles of Association, namely increasing the Issued and Paid-Up Capital of the Company to Rp1,039,448,830,000. Furthermore, the composition of the Company’s Shareholders are:• Clover Universal Enterprise Limited as many as

6,176,559,951 shares, with a total face value of Rp617,655,995,100.

• UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account totaling 970,994,500 shares, with a total face value of Rp97,099,450,000.

• 3,246,933,849 public shares, with a total nominal value of Rp324,693,384,900.

Pada 20 Desember 2016, Perseroan telah memperoleh per-nyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) berdasarkan surat No. S-160/D.04/2016.

Pada 20 Desember 2016, Perseroan telah memperoleh per-nyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) berdasarkan surat No. S-160/D.04/2016.

Pembelian 66 menara telekomunikasi dari PT Tritunggal Putera Perkasa sebesar Rp125.000.000.000 pada 1 Agustus 2016.

Pembelian 32 menara telekomunikasi dari PT Centralindo Towers sebesar Rp5.000.000.000 pada tanggal 15 April 2016.

Pembangunan menara telekomunikasi dengan total nilai se-besar Rp109.081.000.000.

2016On December 20, 2016, the Company obtained an effective statement from the Financial Services Authority to conduct LPO III based on letter No. S-160/D.04/2016.

On December 20, 2016, the Company obtained an effective statement from the Financial Services Authority to conduct a Limited Public Offering III (“LPO III”) based on letter No. S-160/D.04/2016.

The purchase of 66 telecommunication towers from PT Tritunggal Putera Perkasa amounted to Rp125,000,000,000 on August 1, 2016.

The purchase of 32 telecommunication towers from PT Centralindo Towers amounting to Rp5,000,000,000 on April 15, 2016.

Construction of telecommunications towers amounted to Rp109,081,000,000.





Pada 5 Januari 2017 sampai dengan 11 Januari 2017, Perseroan melakukan PUT III kepada Pemegang Saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 20.788.976.600 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap Pemegang Saham yang memiliki 1 (satu) saham lama berhak mendapatkan 2 (dua) HMETD, dengan setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham (Rupiah penuh). Penawaran Umum Terbatas (PUT) III antara lain bertujuan untuk mendanai Rencana Transaksi akuisisi 100% (seratus persen) saham NQI dan pembelian sejumlah 0,0056% saham MAC, memberikan pinjaman pihak berelasi kepada NQI setelah akuisisi NQI selesai dilaksanakan, meningkatkan modal dasar Perseroan dari sejumlah 29.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 menjadi 35.000.000.000 saham dengan nilai nominal yang sama.

Perseroan melakukan akuisisi PT Network Quality Indonesia (“NQI”) dan Entitas Anak, memberikan pinjaman pihak berelasi kepada NQI setelah akuisisi NQI selesai dilaksanakan, yang seluruhnya sebesar Rp2.029.183.000.000.

Peningkatan modal dasar Perseroan dari sejumlah 29.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) menjadi 35.000.000.000 saham dengan nilai nominal yang sama.

Perseroan melakukan akuisisi NQI untuk mendukung rencana Perseroan dalam mengembangkan usaha di bidang in-building solution, proyek-proyek micro cell, dan penyediaan jasa internet sehingga dapat disinergikan secara maksimal dengan kegiatan usaha utama Perseroan.

Entitas Anak yang dimiliki langsung dan tidak langsung oleh Perseroan adalah PT Centratama Menara Indonesia (”CMI”) dengan ruang lingkup jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (”BTS”), PT Network Quality Indonesia (”NQI”) dengan ruang lingkup pembangunan sarana dan prasarana jaringan telekomunikasi dan pemborong bidang telekomunikasi, PT Mac Sarana Djaya (”MAC”) dengan ruang lingkup di bidang pembangunan, perdagangan, dan jasa terkait sarana dan prasarana jaringan telekomunikasi, serta PT Fastel Sarana Indonesia (”FSI”) dengan ruang lingkup jasa penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan jasa penyelenggaraan informasi teknologi.

Terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan mengangkat Bapak Ronald Waas selaku Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Bapak Rizal Satar selaku Komisaris Independen, Bapak Glenn T. Sugita dan Bapak Sugiman Halim selaku Komisaris, serta Bapak Yan Raymond Jafri selaku Direktur Utama. Selain itu, dilakukan juga pengangkatan Ibu Yuana Susatyo selaku Direktur Independen dan Bapak Hartanto Kusmanto selaku Direktur Perseroan.Pada akhir 2017, entitas anak CMI telah melunasi fasilitas

2017From January 5, 2017 to January 11, 2017, the Company conducted Rights Issue III to Shareholders by issuing HMETD of 20,788,976,600 ordinary shares with a nominal value of Rp100 per share. Every shareholder who has 1 (one) existing shares is entitled to get 2 (two) HMETD, with every 1 (one) HMETD entitled to buy 1 (one) new share with a nominal value of Rp100 per share (full Rupiah). LPO) III, among others, aims to fund the Transaction Plan for the acquisition of 100% (one hundred percent) of NQI shares and the purchase of 0.0056% of MAC shares, providing related party loans to NQI after the acquisition of NQI is completed, increasing the Company’s authorized capital from a total of 29,500,000,000 shares with a nominal value of Rp100 to 35,000,000,000 shares with the same nominal value.

The Company acquired PT Network Quality Indonesia (“NQI”) and its Subsidiaries, providing related party loans to NQI after the acquisition of NQI was completed, totaling Rp2,029,183,000,000.

Increase in the authorized capital of the Company from 29,500,000,000 shares with a nominal value of Rp100 (full Rupiah) to 35,000,000,000 shares with the same nominal value.

The Company made the acquisition of NQI to support the Company’s plan to develop business in the field of in-building solutions, micro cell projects, and the provision of internet services so that it can be synergized optimally with the Company’s main business activities.

The Company’s direct and indirect subsidiaries are PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) with the scope of services for providing, leasing and managing telecommunication towers or Base Transceiver Station (“BTS”), PT Network Quality Indonesia (“NQI” ) with the scope of development of telecommunications network facilities and infrastructure and contractor in the telecommunications sector, PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) with scope in the field of development, trade, and services related to telecommunications network facilities and infrastructure, as well as PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) With the scope of telecommunications services and information technology services.

There was a change in the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors by appointing Mr. Ronald Waas as President Commissioner and Independent Commissioner, Mr. Rizal Satar as Independent Commissioner, Mr. Glenn T Sugita and Mr. Sugiman Halim as Commissioner, and Mr. Yan Raymond Jafri as President Director. In addition, the appointment of Ms. Yuana Susatyo as the Independent Director and Mr. Hartanto Kusmanto as the Company’s Director was also carried out.





kredit dari DBS dan IIF dan Entitas Anak MAC telah melunasi fasilitas kredit dari DBS dan Bank Ekonomi keduanya menggunakan fasilitas pinjaman bank Term Loan.

Di tahun yang sama Perseroan dan Entitas Anak menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit (Refinancing) dengan Standard Chartered Bank dan CTBC Bank Co., Ltd. sebagai arranger dan Standard Chartered Bank (Hong Kong), Ltd. sebagai agen untuk jangka waktu pinjaman selama 5 tahun dengan total nilai fasilitas sebesar US$195.000.000.

Pada akhir 2017, Entitas Anak CMI membeli 125 unit menara telekomunikasi dari PT Lasmana Swasti Prashida (“LSP”) dan 39 unit menara telekomunikasi dari PT Technindo Global Fortace (“TGF”).

Perseroan memindahkan tempat kedudukan dari Jakarta Barat ke Jakarta Pusat.

At the end of 2017, the CMI subsidiary has paid off the credit facilities of DBS and IIF and MAC Subsidiaries have paid off the credit facilities of DBS and Bank Ekonomi both using Term Loan bank loan facilities.

At the same year the Company and its Subsidiaries signed a Credit Facility Agreement (Refinancing) with Standard Chartered Bank and CTBC Bank Co., Ltd. as arranger and Standard Chartered Bank (Hong Kong), Ltd. as agent for a loan term of 5 years with a total facility value of US$195,000,000.

At the end of 2017, the CMI subsidiary bought 125 telecommunication tower units from PT Lasmana Swasti Prashida (“LSP”) and 39 telecommunication tower units from PT Technindo Global Fortace (“TGF”).

The Company moved its domicile from West Jakarta to Central Jakarta.

2018Perseroan melalui entitas anak PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) ditunjuk oleh PT Alam Sutera Realty Tbk melalui anak perusahaannya PT Garuda Adhimatra Indonesia, sebagai pengelola infrastruktur telekomunikasi seluler di kawasan Garuda Wisnu Kencana (“GWK”). Pada 26 September 2018, Perseroan menandatangani perjanjian kerja sama eksklusif penyediaan infrastruktur telekomunikasi seluler outdoor dan indoor service di seluruh kawasan GWK. Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan Perseroan dalam peningkatan pariwisata di Indonesia, khususnya di wilayah Bali, melalui pengembangan jaringan telekomunikasi bagi para wisatawan agar kebutuhan telekomunikasi, baik suara maupun data, terpenuhi.

Pada 19 Oktober 2018, Perseroan melalui entitas anak PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) bekerja sama dengan CT Corp Group di Transpark Cibubur dalam penyediaan sarana prasarana penunjang pelaksanaan teknologi telekomunikasi dan informatika (Information Communication Technology/ICT).

The Company through its subsidiary PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) was appointed by PT Alam Sutera Realty Tbk through its subsidiary PT Garuda Adhimatra Indonesia, as the manager of the cellular telecommunications infrastructure in the Garuda Wisnu Kencana (“GWK”) area. On September 26, 2018, the Company signed an exclusive cooperation agreement for the provision of outdoor and indoor cellular telecommunications infrastructure throughout the GWK area. This cooperation is a form of the Company’s support in improving tourism in Indonesia, especially in the Bali region, through the development of telecommunications networks for tourists so that telecommunications needs, both voice and data, are met.

On October 19, 2018, the Company through its subsidiary PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) cooperated with CT Corp Group in Transpark Cibubur in the provision of infrastructure to support the implementation of telecommunications and information technology (ICT).





Pada tanggal 7 Februari 2019 entitas anak Perseroan yaitu PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) mendapatkan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup menggunakan Fiber Optik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pada tanggal 25 Februari 2019 Perseroan melalui entitas anak Perseroan yaitu MAC dan FSI bekerja sama dengan PT Sinar Menara Deli di Podomoro City Deli Medan dalam penyediaan sarana prasarana penunjang pelaksanaan teknologi telekomunikasi dan informatika (Information Communication Technology/ICT).

Pada tanggal 7 Mei 2019 entitas anak Perseroan yaitu PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) mendapatkan Izin Penyelenggaraan Network Access Point dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Perseroan melalui entitas anak PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) bekerja sama dengan PT Huawei Tech Investment (Huawei) dalam penerapan solusi DIS (Digital Indoor System) untuk mengakomodasi teknologi 5G dan penerapan DIS oleh MAC dapat menekan konsumsi daya yang diperlukan untuk penyediaan coverage sinyal dalam gedung dan membantu efisiensi capex dan opex dari para pelanggan MNO (Mobile Network Operator) di Indonesia.

Pada tanggal 30 Agustus 2019 entitas anak Perseroan yaitu CMI dan FSI menandatangani Perjanjian Jual Beli Tower Bersyarat sejumlah 121 tower dan Perjanjian Jual Beli Fiber Optic Bersyarat dengan panjang 43,3 kilometer dari PT Karisma Daya Indo.

Pada tanggal 13 Desember 2019 Perseroan melalui entitas anak (MAC) bekerja sama dengan CT Corp Group di Transpark Bintaro dalam penyediaan sarana prasarana penunjang pelaksanaan teknologi telekomunikasi dan informatika (Information Communication Technology/ICT).

2019On February 7, 2019 a subsidiary of the Company, PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) obtained a Permission for Operating a Closed Fixed Network using Optical Fiber from the Ministry of Communication and Information Technology.

On February 25, 2019, the Company through its subsidiaries, MAC and FSI, cooperated with PT Sinar Menara Deli in Podomoro City Deli Medan in provided supporting infrastructure to the implementation of telecommunications and information technology (ICT).

On May 7, 2019 a subsidiary of the Company, PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) obtained a Network Access Point Operating License from the Ministry of Communication and Information.

The Company through its subsidiary, PT Mac Sarana Djaya (“MAC”), collaborated with PT Huawei Tech Investment (Huawei) in the application of DIS (Digital Indoor System) solutions to accommodate 5G technology and the application of DIS by MAC which can reduce the power consumption needed to provide signal coverage in the building and helps the efficiency of capex and opex from MNO (Mobile Network Operator) customers in Indonesia.

On August 30, 2019, the Company’s subsidiary entities, FSI and CMI, signed the Conditional Tower Sale and Purchase Agreement for 121 towers and the Conditional Fiber Optic Sale and Purchase Agreement with length 43,3 kilometers from PT Karisma Daya Indo.

On December 13, 2019 the Company through its subsidiary (MAC) cooperated with CT Corp Group in Transpark Bintaro in providing infrastructure to support the implementation of telecommunications and information technology (ICT).

2020Pada bulan Maret 2020 entitas anak Perseroan yaitu PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) mendapatkan Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal menggunakan Fiber Optik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Perseroan bersama seluruh anak perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman pada bulan Februari 2020 sebesar USD 331 juta di mana pinjaman tersebut telah dilunasi pada bulan Maret 2021

Pada tanggal 7 Februari 2020 dan 27 Juli 2020, CMI membeli 1.036 menara telekomunikasi dari PT XL Axiata Tbk, berdasarkan Perjanjian Pembelian Aset tanggal 7 Februari 2020 dan Perjanjian Pembelian Aset tanggal 27 Juli 2020, termasuk sewa tanah pada lokasi menara telekomunikasi tersebut berada. Sehubungan dengan pembelian aset tersebut, PT XL Axiata, Tbk berkomitmen untuk menyewa pada menara telekomunikasi yang telah dibeli oleh CMI, yaitu sejumlah 1.018 menara telekomunikasi, berdasarkan Perjanjian Induk Sewa Menyewa Menara tanggal 7 Februari 2020.

In March 2020, the Company’s subsidiary, PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) obtained an Operation Permit of Local Fixed Network using Fiber Optics from the Ministry of Communication and Information.

The Company and all of its subsidiaries obtained a loan facility in February 2020 amounting to USD331 million, where the loan was repaid in March 2021.

On February 7, 2020 and July 27, 2020, CMI purchased 1,036 telecommunication towers from PT XL Axiata Tbk, based on the Asset Purchase Agreement dated February 7, 2020 and the Asset Purchase Agreement dated July 27, 2020, including the land lease at the location of the telecommunication tower. Accordingly, PT XL Axiata, Tbk is committed to leasing the telecommunication towers that have been purchased by CMI, namely 1,018 telecommunication towers, based on the Tower Lease Agreement dated February 7, 2020.





VISI, MISI & NILAI-NILAI UTAMAVision, Mission & Core Values

VisiVisionMenjadi pemain utama dalam bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan internet berkecepatan tinggi di industri ICT di Indonesia.To becoming a leading infrastructure and Internet Service provider in the IndonesianICT Industry.

MisiMission1. Memberikan nilai tambah bagi para pihak yang berkepentingan. Generate values to all stakeholders2. Mengembangkan landasan dan proses bisnis modern yang dapat diandalkan untuk terciptanya performa organisasi yang memiliki tingkat efektivitas tinggi. Develop advanced platform and business processes that reliable for a high effective

organization to perform.3. Berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang paling efisien dan berkualitas

melalui perencanaan dan manajemen proyek yang matang. Commit to build the most Efficient and Qualified Infrastructures through proper network

planning and project management.4. Berkomitmen untuk menjaga jaringan dan standar layanan yang tinggi guna terus meningkatkan kepuasan pelanggan. Commit to maintain the network and services at the top level that could greatly contrib-

ute to the customer’s satisfaction.5. Terus memajukan produk dan layanan. Continuously enhance our services & products.








Nilai-Nilai UtamaCore ValuesCUSTOMER FIRSTFokus memberikan pengalaman positif bagi pelanggan untuk turut berkontribusidalam kesuksesan mereka. Kami percaya bahwa pelanggan adalah mitra dalammenciptakan nilai tambah.Focus in creating a positive customers experiences and live by their success. We believe that customers are our partners in creating value.

ENABLING THE EXCELLENTMenyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan mengedepankan solusi ataspermasalahan. Kreatif dalam memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan parapihak yang berkepentingan, serta tanggung jawab terhadap hasil akhir.Get the job done on time by actively create solutions rather than stuck on problems. Be creative in delivering value to our customers and stakeholders, accountable for the end result.

NOBLE THOUGHTSMenjunjung tinggi kredibilitas, bekerja dengan standar etika dan moral yang tinggi,serta selalu mengutamakan kejujuran. Memberikan kualitas kerja terbaik demipertumbuhan Perusahaan.Establish a reputation for being credible, operating with highest ethical standards, high moral character, act with honesty and not compromising the truth. Giving our best in quality and everything we do for the growth of the Company.

TEAMWORK AS ONE FAMILYMengerti peran masing-masing, bekerja sama dengan harmonis untuk salingmelengkapi dan saling mendukung untuk mencapai tujuan Perseroan.Understanding our role, work together in harmony to fill the gaps, to provide support to each other in order to reach the Company goals.








STRUKTUR ORGANISASIOrganization Structure

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

Komisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

Ronald Waas

Komisaris Independen Independent Commissioner

Rizal Satar

KomisarisCommissionerGlenn T. SugitaSugiman Halim

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

Ketua | ChairmanRizal Satar

Anggota | MemberArief Budiman

Agus Sandianto

KOMITE REMUNERASIREMUNERATION COMMITTEE

Ketua | ChairmanRonald Waas

Anggota | MemberGlenn T. Sugita

Stefanus Kurniadi

DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR

Yan Raymond Jafri

DIREKTURDIRECTOR

Direktur Director

Hartanto Kusmanto

Direktur IndependenIndependent Director

Yuana Susatyo

UNIT AUDIT INTERNALINTERNAL AUDIT UNIT

Leonardus Dony Panova

SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

Wiwik Septriandewi





PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

Ronald WaasKomisaris Utama merangkap Komisaris

IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

Rizal SatarKomisaris Independen

Independent Commissioner

Sugiman HalimKomisaris

Commissioner

Glenn T. SugitaKomisaris

Commissioner









Ronald WaasKomisaris Utama merangkap Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia. Diangkat menjadi Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 14 Juli 2017.

Menyandang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, juga menyandang gelar Master of International Affairs School of International Affairs dalam Program I Economic Policy Management dari Columbia University, New York, Amerika Serikat.

Selama lebih dari 20 tahun bekerja di Bank Indonesia, dengan jabatan terakhir sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2009–2016. Anggota Dewan Komisioner Ex-Officio Lembaga Penjamin Simpanan (2013–2016). Ketua Komite Audit Lembaga Penjamin Simpanan (2014–2016). Ketua Komite Manajemen Risiko Lembaga Penjamin Simpanan (Mei–Desember 2016).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi, Komisaris lain, dan Pemegang Saham.

Indonesian citizen. Appointed as President Commissioner and concurrently Independent Commissioner of the Company based on the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on July 14, 2017.

He received a Bachelor of Civil Engineering from the Faculty of Civil Engineering and Planning, Bandung Institute of Technology, also has a Master of International Affairs School of International Affairs in the Program in Economic Policy Management from Columbia University,New York, United States.

For more than 20 years working at Bank Indonesia, with his last position as Deputy Governor of Bank Indonesia in 2009-2016. Member of the Ex-Officio Board of Commissioners of the Indonesian Deposit Insurance Corporation (2013–2016). Chairman of the Audit Committee of the Indonesian Deposit Insurance Corporation (2014–2016). Chairperson of the Indonesia Deposit Insurance Corporation (May-December 2016) Risk Management Committee.

Has no affiliation with the Directors, other Commissioners and Shareholders.

Usia | Age65 tahun | 65 years oldDomisili | DomicileJakarta, Indonesia

Rizal SatarKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia. Memiliki gelar Associate of Art, jurusan Ilmu Komputer, dari Maryland College, Maryland, Amerika Serikat (1977–1978). Menyandang gelar Sarjana, jurusan Business Administration, dari European University Antwerp, Belgium (1984– 1985) dan gelar Master, jurusan Akuntansi dan Keuangan, dari Institute d’Enseignment Superier Lucier Cooremans, Brussel, Belgia (1985–1986).

Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Juli 2017.

Menjabat sebagai Advisory Services di PricewaterhouseCoopers Indonesia (1999-2017). Direktur PT Pentasana Arthasentosa (1992–1998). Direktur PT Bakrie Nusantara Multi Finance (1990–1992). Credit Manager PT Saseka Gelora Leasing (1986–1990). Senior System Engineer PT Komputer Media Perdana Nusantara (1982– 1984). System Engineer PT Komputer Agung (1980–1982). Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi, Komisaris lain, dan Pemegang Saham


Indonesian citizen. Has an Associate of Art degree, majoring in Computer Science, from Maryland College, Maryland, United States (1977-1978). Received a Bachelor’s degree, majoring in Business Administration, from the European University Antwerp, Belgium (1984-1985) and a Masters degree, majoring in Accounting and Finance, from the Institute of Engineering Superier Lucier Cooremans, Brussels, Belgium (1985-1986).

Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on July 14, 2017.

Served as Advisory Services at PricewaterhouseCoopers Indonesia (1999–2017). Director of PT Pentasana Arthasentosa (1992–1998). Director of PT Bakrie Nusantara Multi Finance (1990–1992). Credit Manager of PT Saseka Gelora Leasing (1986–1990). Senior System Engineer of PT Komputer Media Perdana Nusantara (1982–1984). PT Computer Agung System Engineer (1980–1982). Has no affiliation with the Directors, other Commissioners and Shareholders.





Warga Negara Indonesia. Sarjana Teknik dari Universitas Tennessee Tech, Amerika, jurusan Teknik Elektro (1991). Menyandang gelar Master Bidang Teknik dari Universitas Tennessee Tech, Amerika, jurusan Teknik Kelistrikan (1994).

Diangkat menjadi Komisaris Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Juli 2017.

Co-Founder dan Managing Partner dari Northstar Group (2006–sekarang). Wakil Komisaris Utama PT Mac Sarana Djaya (2013–sekarang). Wakil Presiden Komisaris PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (2006–2010). Komisaris PT Trikomsel Oke Tbk (2009–2016). Senior Vice President PT PricewaterhouseCoopers Securities (2000–2003). Vice President PT Bahana Securities (1995–2000). Direktur PT Goldman Sachs Indonesia (1997–1999). Product Manager di AT&T Network Systems (1994–1995).


Indonesian citizen. Bachelor of Engineering from Tennessee Tech University, USA, majoring in Electrical Engineering (1991). Holds a Master’s degree in Engineering from Tennessee Tech University, USA, majoring in Electrical Engineering (1994).

Appointed as a Commissioner of the Company based on the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on July 14, 2017.

Co-Founder and Managing Partner of Northstar Group (2006–present). Vice President Commissioner of PT Mac Sarana Djaya (2013– present). Vice President Commissioner of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (2006–2010). Commissioner of PT Trikomsel Oke Tbk (2009–2016). Senior Vice President of PT PricewaterhouseCoopers Securities (2000–2003). Vice President of PT Bahana Securities (1995–2000). Director of PT Goldman Sachs Indonesia (1997–1999). Product Manager at AT&T Network Systems (1994–1995).

Has no affiliation with the Directors, other Commissioners, and Shareholders.


Sugiman HalimKomisaris Commissioner

Glenn T. SugitaKomisaris Commissioner

Warga Negara Indonesia, diangkat menjadi Komisaris Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Juli 2017.

Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mac Sarana Djaya (2002–sekarang). Direktur PT Indoland Jaya Mandiri (2001–2002). Komisaris PD Parama (1997–2000). Komisaris PD Putra Damas (1987–1997).



Indonesian citizen, appointed as Commissioner of the Company based on the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on July 14, 2017.

Served as President Commissioner of PT Mac Sarana Djaya (2002–present). Director of PT Indoland Jaya Mandiri (2001–2002). Commissioner PD Parama (1997–2000). Commissioner of PD Putra Damas (1987–1997).

Has no affiliation with the Directors, other Commissioners, and Shareholders.





PROFIL DIREKSIBoard of Directors Profile

Yan Raymond JafriDirektur Utama

President Director











Warga Negara Indonesia. Menyandang gelar Sarjana, jurusan Teknik Telekomunikasi, dari Universitas Trisakti, Jakarta. Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 9 Agustus 2017.

Menjabat sebagai Direktur Utama PT Centratama Menara Indonesia (2014-sekarang) dan Direktur Utama PT Mac Sarana Djaya (2017-sekarang).

Pernah menjabat sebagai Program Director PT Huawei Tech Investment (2005-2014) dan Technical Support Engineer PT Trans Communication Data (2004-2005).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi lain, Komisaris, dan Pemegang Saham.

Indonesian citizen. Holds a Bachelor’s degree, majoring in Telecommunications Engineering, from Trisakti University, Jakarta. Appointed as President Director of the Company based on the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on August 9, 2017.

Appointed as President Director of PT Centratama Menara Indonesia (2014-present) and Managing Director of PT Mac Sarana Djaya (2017-present).

He once Appointed as Program Director of PT Huawei Tech Investment (2005-2014) and Technical Support Engineer of PT Trans Communication Data (2004-2005).

Has no affiliation with the Other Directors, Commissioners, and Shareholders.


Yan Raymond JafriDirektur UtamaPresident Director





Warga Negara Indonesia. Menyandang gelar Sarjana, Jurusan Teknik Telekomunikasi, dari Universitas Trisakti, Jakarta dan gelar Master, Jurusan Teknik Komunikasi, dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura. Diangkat menjadi Direktur Independen Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 9 Agustus 2017.

Pernah menjabat sebagai Chief Marketing Officer PT Inti Bangun Sejahtera (2015), Direktur PT Applications Solutions (2011–2015), Core Group Manager Nokia Singapore, Service Sales Deputy VP Huawei Tech Investment (2010–2011), Direktur Converfys Indonesia (2009–2010), Head of Managed Serviced Department Ericsson Indonesia (2006–2009), dan Project ManagementService PT Nokia Indonesia (2004–2005).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi Lain, komisaris, dan Pemegang Saham.

ndonesian citizen. Received a Bachelor’s degree, majoring on Telecommuniation Engineering Department, from Trisakti University, Jakarta and a Masters degree, majoring on Communication Engineering Department, from Nanyang Technological University (NTU), Singapore. Appointed as an Independent Director of the Company based on the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on August 9, 2017.

Previously appointed as Chief Marketing Officer of PT Inti Bangun Sejahtera (2015), Director of PT Applications Solutions (2011-2015), Nokia Singapore Core Group Manager, Service Sales Deputy VP of Huawei Tech Investment (2010- 2011), Director of Converfys Indonesia (2009- 2010), Ericsson Indonesia’s Head of Managed Serviced Department (2006-2009), and PT Nokia Indonesia’s Project Management Service (2004-2005).




Warga Negara Indonesia. Menyandang gelar Sarjana, jurusan Akuntansi, dari Universitas Atmajaya, Jakarta, dan gelar Master, Jurusan General Management, dari Indonesian Institute for Management Development (IPMI).

Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 9 Agustus 2017.

Menjabat sebagai Direktur Revisi: PT Mac Sarana Djaya (2017-sekarang) dan Direktur Utama PT Fastel Sarana Indonesia (2017–sekarang).

Pernah menjabat sebagai Direktur di PT Rolimex Kimia Nusamas (Sinarmas Company) (2009–2012), Finance Director ICI Group (1996-2008), dan Auditor di Kantor Akuntan Publik Coopers & Lybrand (1992-1996).

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi lain, komisaris, dan Pemegang Saham.

Indonesian citizens. Holds a Bachelor’s degree, majoring in Accounting, from Atmajaya University, Jakarta, and a Masters degree majoring General Management Department, from the Indonesian Institute for Management Development (IPMI).

Appointed as a Director of the Company based on the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on August 9, 2017.

Appointed as Director of PT Mac Sarana Djaya (2017– present) and Managing Director of PT Fastel Sarana Indonesia (2017 – present).

He appointed as a Director at PT Rolimex Kimia Nusamas (Sinarmas Company) (2009-2012), Finance Director of the ICI Group (1996-2008), and Auditors at Coopers & Lybrand public accountant firm (1992-1996).








PROFIL PEJABAT EKSEKUTIFExecutive Officers Profile

Michael LoebisVP Human Capital Usia | Age44 tahun | 44 years oldDomisili | DomicileJakarta, Indonesia

Pendididkan• S1 - Universitas Trisakti - HR Management• S2 - Universitas Trisakti - HR ManagementPengalaman Kerja• PT Jasa Angkasa Semesta Tbk - HR Planning & Dev

Senior Officer (Oktober 2001-Desember 2006)• PT Indofood Sukses Makmur Tbk - HR Policy Manager

(Januari 2007-September 2009)• PT Pertamina - Professional Development Analyst

(Oktober 2009-September 2010)• PT Bank Mandiri Tbk - HC Strategy & Policy AVP

(Oktober 2010-September 2011)• PT Indolakto - Corporate Human Resources Manager

(Oktober 2011-Januari 2017)

Education• S1 - Universitas Trisakti - HR Management• S2 - Universitas Trisakti - HR ManagementWork Experience• PT Jasa Angkasa Semesta Tbk - HR Planning & Dev

Senior Officer (October 2001-December 2006)• PT Indofood Sukses Makmur Tbk - HR Policy Manager

(January 2007-September 2009)• PT Pertamina - Professional Development Analyst

(October 2009-September 2010)• PT Bank Mandiri Tbk - HC Strategy & Policy AVP (October

2010-September 2011)• PT Indolakto - Corporate Human Resources Manager

(October 2011-January 2017)

Adi MulyonoVP DeliveryUsia | Age39 tahun | 39 years oldDomisili | DomicileJakarta, Indonesia

Pengalaman Kerja• PT Artajasa Pembayaran Elektronis - Operational

Engineer (2004-2006)• PT Nera Indonesia - Project Engineer (2006-2007)• PT Huawei Technologies - Deputy Execution Head

(2007-2014)

Work Experience• PT Artajasa Pembayaran Elektronis - Operational

Engineer (2004-2006)• PT Nera Indonesia - Project Engineer (2006-2007)• PT Huawei Technologies - Deputy Execution Head

(2007 -2014)





Fendi SumartaVP iVASUsia | Age34 tahun | 34 years oldDomisili | DomicileJakarta, Indonesia

Pendididkan• S1 – Universitas Tarumanegara – Sarjana Teknik Elektro

Pengalaman Kerja• PT. Datacomm Diangraha sebagai Network System

Engineer (September 2008 – Februari 2011), sebagai Network Consultant (Februari 2011 – November 2012), sebagai Solution Architect (November 2012 – Agustus 2014), sebagai Solution Architect Manager (Agustus 2014 – Mei 2016).

• PT. Akses Prima Indonesia sebagai Senior Solution Manager (Mei 2016 – Mei 2018), dan sebagai Head of Business & Product Development Division (Mei 2016 – Agustus 2019).

• Centratama Group sebagai Pre-Sales Dept Head (Agustus 2019 – Desember 2019), sebagai Product Development Dept Head (Januari 2020 – November 2020), dan sebagai iVAS Division Head (Desember 2020 – sekarang).

Education• Bachelor of Electrical Engineering from Tarumanegara

University

Work Experience• PT. Datacomm Diangraha, as Network System Engineer

(September 2008 - February 2011), as Network Consultant (February 2011 - November 2012), as Solution Architect (November 2012 - August 2014), as Solution Architect Manager (August 2014 - May 2016).

• PT. Akses Prima Indonesia as Senior Solution Manager (May 2016 - May 2018), and as Head of Business & Product Development Division (May 2016 - August 2019).

• Centratama Group as Pre-Sales Dept Head (August 2019 - December 2019), as Product Development Dept Head (January 2020 - November 2020), and as iVAS Division Head (December 2020 – to date).





DEMOGRAFI KARYAWANDemography of Employees

Per 31 Desember 2020 Perseroan memiliki (355) karyawan, (355) dibandingkan tahun 2019 yang berjumlah 353 karyawan.

As of December 31, 2020, the Company had (355) employees (355) compared to 2019, which totaled 353 employees.

JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKANEMPLOYEE BY EDUCATION LEVEL

Jenjang PendidikanEducation Level

31 Desember 2020December 31, 2020


JumlahTotal % Jumlah

Total %

SD–SMP 1 0.28% 2 0,57%

SMA 54 15.21% 55 15,58%

Diploma 50 14.08% 54 15,30%

Sarjana 250 70.42% 242 68,56%

Total 355 100% 353 100%

JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN USIAEMPLOYEE BY AGE

UsiaAge



JumlahTotal % Jumlah

Total %

<25 tahun | years old 23 6.48% 25 7,08%

26-35 tahun | years old 140 39.44% 149 42,21%

36-45 tahun| years old 166 46.76% 156 44,19%

46-55 tahun | years old 25 7.04% 22 6,23%

>55 tahun | years old 1 0.28% 1 0,28%

Total 355 100% 353 100%






KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DESEMBER 2021Shareholders Composition per December 31, 2021

PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI 5% ATAU LEBIH SAHAMSHAREHOLDERS ABOVE 5% OR OVER

KeteranganInformation

Jumlah Lembar SahamNumber of Shares %

Modal DasarAuthorized Capital 35.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Deposited Capital1. Clover Universal Enterprise Ltd.2. UOB Kay Hian PTE. Ltd.3. Zico Allshores Trust (S) Pte. Ltd.4. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

13.037.113.8686.608.520.3325.340.051.8932.369.886.328

41,808%21,192% 17,125%

7,600%MasyarakatPublic 4.858.663.907 15,58%

Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuhTotal Capital Issued and Fully Paid 31.183.464.900 100,00%

ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS YANG MEMILIKI SAHAMSHARES OWNERSHIP BY MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS

KeteranganInformation

Jumlah Lembar SahamNumber of Shares %

Yan Raymond Jafri | Direktur Utama President Director 25.500.000 0,0817%

Hartanto Kusmanto | Direktur Director 10.000.000 0,0320%Yuana Susatryo | Direktur Independen Independent Director 131.400 0,0004%

Status PemilikOwner Status

Jumlah Pemilik SahamNumber of Shareholders

Jumlah SahamNumber of Shares

% Pemilikan% Ownership

PEMODAL NASIONAL NATIONAL INVESTORSPerorangan Indonesia Indonesian Individual 2.058 1.386.303.280 4,44564Perseroan Terbatas Limited Company 14 3.308.090.428 10,60848PEMODAL ASING FOREIGN INVESTORSPerorangan Asing Foreign Individual 5 11.544.200 0,03702Badan Usaha Asing Foreign Corporation 21 26.477.526.992 84,90887Sub Total 26 26.489.071.192 84,94589Total 2.098 31.183.464.900 100,0000

DAFTAR KOMPOSISI PEMILIKAN SAHAMLIST OF SHARE OWNERSHIP COMPOSITION





STRUKTUR PERSEROANCorporate Structure

CLOVER UNIVERSALENTERPRISE LTD.

UOB KAY HIANPTE. LTD.

ZICO ALLSHORESTRUST (S) PTE. LTD.

PT TRIMEGAHSEKURITAS

INDONESIA TBKMASYARAKAT

41,808% 21,192% 17,125% 7,600% 12,275%

PERSEROAN

PT NETWORKQUALITY

INDONESIA

PT CENTRATAMAMENARA

INDONESIA

PT MACSARANA DJAYA

PT FASTEL SARANA

INDONESIA

99,99%

99,99%

99,99% 0,01%

0,01%

99,99%





ENTITAS ANAKSubsidiaries

Entitas AnakSubsidiaries

DomisiliDomicile

Tahun Beroperasi

Secara KomersialYears of

CommercialOperation

Jenis UsahaType of Business

PersentaseKepemilikan

EfektifEffective

OwnershipPercentage

Total Aset(Dalam Rp

Juta)Total Assets(In Million Rupiah)

PT Centratama Menara Indonesia Jakarta 2008 Sarana Jaringan Telekomunikasi

Telecommunications Network Facilities 99,99% 4.782.704

PT Mac Sarana Djaya Jakarta 2003

Jasa Konstruksi dan TelekomunikasiConstruction and TelecommunicationsServices

0,01% 1.784.929

PT Network Quality Indonesia Jakarta 2006 Jasa Konstruksi dan Telekomunikasi

Telecommunications Network Facilities 99,99% 1.108.109

PT Fastel Sarana Indonesia Jakarta 2002 Sarana Jaringan Telekomunikasi

Telecommunications Network Facilities 0,01% 121.624

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMShare Listing Chronology

TanggalDate

Tindakan KorporasiCorporate Actions

Nominal/Saham (Rp)Nominal/Share (Rp)

Jumlah Saham Beredar

Number of Shares Outstanding

1 November 2001November 1, 2001

Perseroan mencatatkan sahamnya pertama kali di papan pengembangan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada 1 November 2001 dengan kode perdagangan “CENT”. Perseroan mencatatkan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa yang berasal dari penawaran umum dan 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama Pemegang Saham lama dengan nilai nominal masing-masing Rp100 (seratus Rupiah). Harga penawaran saham Perseroan dilakukan pada harga Rp125 (seratus dua puluh lima Rupiah) per saham dan dicatatkan juga 40.000.000 (empat puluh juta) Waran Seri I dan 25.000.000 (dua puluh lima juta) Waran Karyawan. Surat pernyataan efektif dari Bapepam tertanggal 12 Oktober 2001 dengan No.: S-2585/PM/2001.The Company first listed its shares on the development board of the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) on November 1, 2001 with the trading code “CENT”. The Company listed 100,000,000 (one hundred million) ordinary shares originating from a public offering and 450,000,000 (four hundred and fifty million) ordinary shares on behalf of the old Shareholders with a nominal value of Rp100 each (one hundred Rupiah). The offering price of the Company’s shares is carried out at the price of Rp 125 (one hundred twenty-five Rupiah) per share and also recorded 40,000,000 (forty million) Series I Warrants and 25,000,000 (twenty-five million) Employee Warrants. An effective statement from Bapepam dated October 12, 2001 with No .: S-2585/PM/2001.

Rp100 100.000.000





TanggalDate

Tindakan KorporasiCorporate Actions

Nominal/Saham (Rp)Nominal/Share (Rp)

Jumlah Saham Beredar

Number of Shares Outstanding

23 Januari 2013January 23, 2013

Pada 2013, Perseroan menerbitkan HMETD sejumlah 6.849.522.000 saham biasa atas nama dengan nominal sebesar Rp100 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100 setiap saham. Semua dana hasil PUT-1 telah terealisasi penggunaannya.In 2013, the Company issued Preemptive Rights in the amount of 6,849,522,000 ordinary shares on behalf of Rp100 per share with an exercise price of Rp100 per share. All funds from the LPO-1 have been used.

Rp100 6.849.522.000

12 Juni 2015June 12, 2015

Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk persetujuan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800. Rencana penggunaan dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal.The Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders for the approval of Limited Public Offering (PUT) II in the context of the issuance of Pre-emptive Rights (HMETD), with the number of Securities offered amounted to 2,969,853,800. Most of the planned use of LPO II funds is for equity participation which will be used by PT Centratama Menara Indonesia as working capital or capital expenditure.

Rp150 2.969.853.800

7 Februari 2017February 7, 2017

Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk persetujuan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 20.788.976.600. Rencana penggunaan dana PUT III sebagian besar adalah untuk pembelian saham NQI, pemberian utang kepada NQI, dan untuk modal kerja PerseroanThe Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders for the approval of Limited Public Offering (PUT) III in the context of the issuance of Pre-emptive Rights (HMETD), with the number of offered Securities amounting to 20,788,976,600. The planned use of LPO III funds is mainly for the purchase of NQI shares, provision of debt to NQI, and for the Company’s working capital.

Rp100 20.788.976.600





LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODALSupporting Professional Institutions of Capital Market

No ProfesiProfession

Nama InstitusiInstitution

Jasa yang DiberikanServices Provided

1 Biro Administrasi Efek SecuritiesAdministration Bureau

PT Datindo Entrycom

Jl. Hayam WurukNo. 28 Lt. 2Jakarta 10120Tel. : +62 21 350 8077Fax. : +62 21 350 8078www.datindo.com

Menyediakan jasa administrasi kepemilikan efek Perseroan

Providing administrative services for the ownership of the Company

2 Kantor Akuntan PublikPublic Accounting Firm

Purwantono, Suherman & Surja

Indonesia Stock Exchange BuildingTower 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52–53Jakarta 12190, IndonesiaTel. : 021-5289 5000Fax. : 021-5289 4100

Menyediakan jasa audit atas Laporan Keuangan Perseroan

Providing audit services on the Company's Finansial Statements

3 Kantor Notaris & PPATNotary Office & PPAT

Jimmy Tanal S.H., M.KN.

Gedung The H TowerLantai 20 Suite AJl. H.R.Rasuna Said Kavling C-20Kuningan - Jakarta Selatan 12940Tel. : 021-2953 3377, 29533378Fax. : 021-29533381, 5220993

Menyediakan layanan jasa hukum

Providing legal services

4 Konsultan HukumLaw Consultant

Ginting & Reksodiputro(in association with Allen & Overy LLP)

The Energy Building15th Floor | SCBD Lot 11AJl. Jend. Sudirman Kav. 52–53Jakarta 12190 - IndonesiaTel. : 021-2995 1700Fax. : 021-2995 1799www.grlaw.co.id

Memberikan jasa konsultan hukum

Providing legal consulting services





PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASIAwards and Certifications

ALAMAT KANTOR DAN ENTITAS ANAKOffice Address and Subsidiaries

ALAMAT KANTOROFFICE ADDRESS

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBKTCC Batavia Tower One Lt. 16 & 19Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126Jakarta 10220

Phone : 021 2952 9404Fax : 021 2967 8232E-mail : [email protected] : www.centratamagroup.com

ALAMAT ENTITAS ANAKSUBSIDIARIES

PT Centratama Menara IndonesiaTCC Batavia Tower One Lt. 16 & 19Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220Tel : 021 – 2952 9404Fax : 021 – 2967 8232E-mail : [email protected] : www.centratamagroup.com

PT Network Quality IndonesiaTCC Batavia Tower One Lt. 16Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220Tel : 021 – 2952 9404Fax : 021 – 2967 8232

PT Mac Sarana DjayaTCC Batavia Tower One Lt. 16Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220Tel : 021 – 2952 9404Fax : 021 – 2967 8232

PT Fastel Sarana IndonesiaTCC Batavia Tower One Lt. 16Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220Tel : 021 – 2952 9404Fax : 021 – 2967 8232

• Penghargaan dari Walikota Padang untuk Wajib Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kota Padang tahun 2019.

• Penghargaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat untuk Retribusi Pajak Menara Telekomunikasi (RPMT) tahun 2020.

• Award from the Mayor of Padang for Retribution for Telecommunication Tower Control in Padang City in 2019.

• Award from Regional Government of West Lampung Regency for Telecommunication Tower Tax Retribution (RPMT) in 2020.


04

ANALISIS DANPEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion and Analysis





KONDISI MAKROEKONOMI DANINDUSTRI TELEKOMUNIKASI NASIONAL 2020Macroeconomic Condition and National Telecommunications Industry of 2020

Pertumbuhan global diproyeksikan naik dari sekitar 2,9 persen pada 2019 menjadi 3,3 persen pada 2020 dan 3,4 persen pada 2021 oleh World Economic Outlook (WEO). Pertumbuhan negara berkembang di Asia diperkirakan akan naik sedikit dari 5,6 persen pada 2019 menjadi 5,8 persen pada 2020 dan 5,9 persen pada 2021. Prospek pertumbuhan telah direvisi turun sedikit untuk Indonesia, di mana berlanjutnya pelemahan ekspor juga membebani permintaan domestik.

Kasus pandemi Covid-19 di Indonesia meningkat drastis, tercatat lebih dari 2.400 kasus dengan penyebaran yang semakin meluas. Kehadiran pandemi ini tentunya menimbulkan risiko yang besar, baik bagi masyarakat maupun perekonomian Indonesia. Perlambatan ekonomi baik di sektor riil maupun keuangan memang tidak bisa dihindari. Di tengah risiko terganggunya kegiatan ekonomi domestik yang cukup signifikan, pemerintah membutuhkan kebijakan fiskal yang strategis, masif, dan tepat sasaran untuk segera dilaksanakan. Sejauh ini, stimulus yang dikeluarkan pemerintah memiliki dua fokus. Untuk fokus jangka pendek, pemerintah telah meningkatkan anggaran kesehatan dan mempercepat realisasi program bantuan sosial. Dibandingkan dengan negara lain yang terkena dampak, besaran anggaran sektor kesehatan di Indonesia relatif lebih tinggi, sekitar 0,5% dari PDB. Untuk fokus jangka panjang, pemerintah telah menyiapkan strategi pemulihan kegiatan ekonomi melalui beberapa inisiatif, seperti pemberian insentif pajak dan pelonggaran kredit. Selama ini total paket stimulus fiskal mencapai 2,5% dari PDB.

PDB pada tahun 2020 diperkirakan akan mengalami kontraksi yang signifikan mengingat banyak sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19, termasuk beberapa industri penyumbang terbesar, seperti manufaktur dan perdagangan grosir, serta sektor ritel. PDB diproyeksikan tumbuh lebih lambat pada sekitar 2,4-2,6% untuk keseluruhan tahun 2020. Penurunan aktivitas ekonomi juga dapat menyebabkan penurunan permintaan pinjaman; sehingga memperlambat pertumbuhan kredit. Di sisi lain, perlambatan ekonomi global akan berdampak pada penurunan perdagangan internasional; sehingga meningkatkan risiko pelebaran CAD (Current Account Deficit). Melihat tren arus modal keluar yang menekan likuiditas valas di tengah pandemi, rupiah masih akan tertekan hingga pandemi Covid-19 mereda. BI dan pengambil kebijakan terkait perlu meringankan risiko pelemahan Rupiah lebih lanjut dengan mengakumulasi cadangan devisa, salah satunya dengan menerbitkan obligasi pemerintah berdenominasi USD. Demikian pula, BI perlu menjaga kesenjangan imbal hasil portofolio dengan menaikkan suku bunga kebijakannya setelah keadaan darurat pandemi selesai.

Secara global, sektor telekomunikasi terbukti menjadi layanan infrastruktur inti dan esensial bagi perekonomian nasional, dengan infrastruktur data yang menjadi sangat penting di dunia yang saling terhubung dan memungkinkan ketertarikan investor baru seperti infrastructure funds dengan skala yang besar. Diekspektasikan bahwa industri telekomunikasi Indonesia tetap stabil dikarenakan sifat industri yang defensif, di tengah ketidakpastian politik dan prospek ekonomi yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19.

Global growth is projected to rise from an estimated 2.9 percent in 2019 to 3.3 percent in 2020 and 3.4 percent for 2021 by World Economic Outlook (WEO). Growth in emerging Asia is forecast to inch up slightly from 5.6 percent in 2019 to 5.8 percent in 2020 and 5.9 percent in 2021. Growth prospects have been revised down slightly for Indonesia, where continued weakness in exports is also weighing on domestic demand.

The case of Covid-19 pandemic in Indonesia has increased dramatically, reaching more than 2,400 recorded cases with an increasingly widespread distribution. The presence of this pandemic certainly poses a major risk, both to the society and the Indonesian economy. The economic slowdown in both real and financial sectors is inevitable. Amid the risk of significant disruption in domestic economic activity, the government requires strategic, massive and welltargeted fiscal policies to be executed swiftly. So far, the stimulus has been issued by the government aiming at two focuses. For the short-term focus, the government has increased the healthcare budget and accelerated the realization of the social assistance program. Compared to other affected countries, the amount of the health sector budget in Indonesia is relatively higher, around 0.5% of GDP. For the long-term focus, the government has prepared a strategy to recover economic activity through several initiatives, such as tax incentives and credit relaxation. So far, the total amount of fiscal stimulus packages has amounted to 2.5% of GDP.

GDP in 2020 is expected to contract significantly given that many sectors are affected by the Covid-19 pandemic, including several largest contributing industries, such as manufacturing and wholesale trade, and retail sectors. GDP is projected to grow slower at around 2.4-2.6% for overall 2020. The falling-off in economic activity might also lead to a decline in demand for loans; thus, slowing the credit growth. On the other hand, the slowdown in the global economic activity will dampen international trade; hence raising the risk of widening CAD (Current Account Deficit). Looking at the trend of capital outflows which suppressed forex liquidity during the pandemic, Rupiah would still be under pressure until the Covid-19 pandemic tapered down. BI and related policymakers need to ease the risks of further weakened Rupiah by accumulating foreign reserves, one of which by issuing government bonds in USD denomination. Likewise, BI needs to maintain the portfolio yield gap by increasing its policy rates after the pandemic emergency is over.

Globally, the telecommunications sector is proving to be a core and essential infrastructure service to national economies, with data infrastructure becoming critical in a connected world and will likely increasingly attract a new class of investors such as large infrastructure funds. It is expected that the Indonesian telecommunications industry to remain steady due to the defensiveness nature of the industry, amid the political uncertainties and an uncertain economic outlook due to the COVID-19 pandemic.





Pasar telekomunikasi Indonesia adalah pasar seluler yang berkembang pesat dengan lima operator jaringan besar, penyedia telepon tetap yang sudah lama berdiri dengan monopoli yang dekat, dan pasar secara keseluruhan yang didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat.

Indonesia adalah salah satu pasar telekomunikasi yang berkembang paling cepat di dunia, didorong oleh pertumbuhan pelanggan seluler dan broadband tetap. Penerbit memperkirakan bahwa langganan seluler akan terus tumbuh kuat pada periode 2020-25 setelah melambat pada 2018.

Cakupan yang diperluas, keterjangkauan yang lebih besar, peningkatan layanan, peningkatan penggunaan data, dan penetrasi ponsel cerdas adalah pendorong utama pertumbuhan di sektor telekomunikasi. Negara ini terus memperluas jaringan serat optik dan jangkauan 4G, didukung oleh investasi yang kuat dalam belanja modal. Investasi di sektor telekomunikasi tumbuh dengan kecepatan tinggi dan momentum yang diharapkan dapat dipertahankan pada periode 2020-2025.

The Indonesian telecommunications market is a thriving mobile market with five large network operators, an incumbent fixed-line provider with near-monopoly and the overall market underpinned by strong economic fundamentals.

Indonesia is among the fastest developing telecommunications market in the world, driven by growth in both mobile and fixed broadband subscriptions. The Publisher forecasts that mobile subscriptions will continue to grow strongly in the 2020-25 period after a slow down in 2018.

Expanded coverage, greater affordability, service improvements, increased data usage and smartphone penetration are the main drivers of growth in the telecoms sector. The country continues to expand its fiber-optic network and 4G coverage, backed by strong investment in capital expenditure. Investment in the telecoms sector grew at a fast pace and momentum maintained expected in the 2020-2025 period.

TINJAUAN KINERJA KEUANGANFinancial Performance Review

Analisis dan pembahasan berikut mengacu kepada laporan keuangan konsolidasi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk tanggal dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 2019 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan ini telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, dan mendapat opini wajar.

The following analysis and discussion refer to the consolidated financial statements of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk for the dates and years ended December 31, 2020 and 2019, which presented in this Annual Report. The financial statements has been audited by Public Accounting Firm Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, and provided with fairly opinion.





TINJAUAN OPERASIONAL SEGMEN USAHAOperational Review of Business Segment

Terdapat tiga segmen usaha pada Perseroan, yaitu jasa penyedia infrastruktur menara telekomunikasi, penyedia infrastruktur telekomunikasi In Building (DAS), serta layanan internet. Jasa penyedia infrastruktur menara telekomunikasi adalah penyumbang pendapatan dan keuntungan terbesar bagi Perseroan.

There are three primary business segments of the Company: provider of telecommunication infrastructure of tower, provider of infrastructure of In Building (DAS) and internet services. The provider of telecommunication infrastructure of tower business contributes the biggest revenue.


Segmentasi

Kapasitas Aset

Assets Capacity

% InvestasiInvesment % Pendapatan

Revenues % ProfitabilitasProfitability % Segmentation

Sewa Menara 4.783.330 63 1.178.843 37 658.590 60 (495.724) 97 Tower Lease

Sewa DASCoverage danJasa Internet

2.845.823 37 2.029.183 63 437.454 40 (13.457) 3 DAS Coverage Lease and

Internet Services

KONTRIBUSI SEGMENTASI USAHA PADA 2020 | 2020 BUSINESS SEGMENTATION CONTRIBUTION

INFORMASI SEGMEN USAHA Manajemen melakukan evaluasi kinerja Perseroan dan entitas anak berdasarkan segmen usaha. Informasi segmen usaha dibuat berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

BUSINESS SEGMENT INFORMATIONManagement evaluates the performance of the Company based on the business segment. The following segment information from based on information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources. The following are information on business segment:

Deskripsi Sewa MenaraTower Lease

Sewa In-Building Coveragedan Jasa Internet

In Building Lease andInternet

JumlahTotal Description

Pendapatan Usaha 658.590 437.454 1.096.044 Revenue

Beban Pokok Pendapatan Usaha (249.364) (269.213) (518.577) Cost of Revenue

Hasil Segmen 409.226 168.241 577.467 Segmented Result

Beban Usaha (374.572) (137.625) (512.197) Operating Expenses

Beban Keuangan - Neto (444.418) (43.688) (488.106) Finance Cost Net

Beban Pajak Penghasilan - Neto (41.844) 9.080 (32.764) Income Tax Expense – Net

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (495.724) (13.457) (509.181) Profit (Loss) for the Year

Aset Segmen 4.783.330 2.845.823 7.629.153 Segment Assets

Liabilitas Segmen (4.612.963) (544.451) (5.157.414) Segment Liabilities

Informasi Lainnya: Other Information

Pengeluaran Barang Modal 346.889 74.709 421.598 Capital Expenditures

Amortisasi dan Penyusutan 219.974 265.577 485.551 Amortization and Depreciation





PENGEMBANGAN USAHAMelalui tiga entitas anak usahanya yakni PT Centratama Menara Indonesia, PT Mac Sarana Djaya, dan PT Fastel Sarana Indonesia, Perseroan menyediakan jasa infrastruktur menara telekomunikasi dan instalasi sistem antena terdistribusi untuk memastikan sinyal jaringan seluler menjangkau seluruh penghuni gedung dengan baik, serta menyediakan layanan Internet pita lebar berbasis teknologi serat optik.

Perseroan mengoptimalkan hubungan dengan manajemen gedung agar dapat menyediakan jasa layanan internet dan jasa nilai tambah lainnya. Selain menitikberatkan kepada peningkatan layanan kepada pelanggan, Perseroan juga senantiasa fokus kepada pemenuhan komitmen perjanjian jasa (service level agreement) dengan mitra pengguna jasa.

Perseroan mengembangkan bisnisnya secara organik dan anorganik. Secara organik, Perseroan rutin mengeluarkan produk baru, dengan fokus memberi nilai tambah kepada operator jaringan seluler. Pengembangan bisnis secara anorganik ditempuh menurut kebutuhan dan peluang yang ada, seperti potensi merger atau akuisisi untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih besar.

BUSINESS DEVELOPMENTThrough three of its subsidiaries, PT Centratama Menara Indonesia, PT Mac Sarana Djaya, and PT Fastel Sarana Indonesia, the Company offers telecommunications towers infrastructure services and installation of distributed antenna system to ensure cellular networks reception cover all of building occupants, as well as to provide broadband internet services using fiber optics technology.

Also, it optimizes relationship with the building management so it can provide internet services and other added value services. Other than emphasizing on services improvement to customers, the other focus is continues fulfillment of service level agreement with services users.

The Company develops its business in an organic and inorganic manner. Organically, the Company launches a new product on a regular basis with the focus of creating added value for mobile network operators. Inorganically, the business is developed based on the presented opportunities and needs, for instance, looking into a possible merger or acquisition offer to achieve higher business growth.

Laporan Posisi KeuanganKonsolidasian

31 Desember December 31 Increase/Decrease

Consolidated Statement of Financial Position

2020 2019 2020 JumlahAmount %

Aset Asset

Aset Lancar Curent Assets

Kas dan Setara Kas 552.377 563.111 455.909 -10.734 98,09 Cash and Cash Equivalents

Surat Berharga-Neto - 122.845 - - - Marketable securities-net

Piutang UsahaPihak Ketiga-Neto

422.167 357.295 300.412 64.872 118,16 Trade Receivables Third Parties-Net

Piutang Lain-lainPihak Ketiga-Neto

12.498 12.303 17.303 195 101,58 Other Receivables Third Parties-Net

Persediaan-Neto 11.056 9.768 11.671 1.288 113,19 Inventories-Net

Pajak Dibayar di Muka 8.628 22.075 1.123 -13.447 39,08 Prepaid Tax

Biaya Dibayar di Muka-Bagian Lancar

22.970 156.555 130.235 -133.585 14,67 Prepaid Expenses-Current Portion

Uang Muka PembelianPihak Ketiga

86.948 41.071 23.501 45.877 211,70 Advances-Third Parties

Total Aset Lancar 1.116.644 1.285.023 940.154 -168.379 86,90 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Assets

Uang Muka Pembelian Aset Tetap

14.708 3.844 19.985 10.864 382,62 Advanced for Purchase of Fixed Assets

Aset Tetap, Neto - 14.548 124.656 - - Fixed Assets-Net

Aset derivatif 4.540.432 2.896.487 2.601.811 1.643.945 156,76 Right of Use Assets - net

Biaya Dibayar di Muka-Bagian Tidak Lancar

672 473.477 461.488 -472.805 0,14 Prepaid Expenses-Non Current Portion

LAPORAN POSISI KEUANGAN | STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONdalam jutaan Rupiah

in million Rupiah









Klaim atas Restitusi Pajak 229.471 96.979 92.933 132.492 236,62 Claims for Tax Refund

Aset Tak Berwujud-Neto 905.546 904.965 904.535 581 100,06 Intangible Assets-Net

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Pihak Ketiga-Neto

8.148 9.216 8.897 -1.068 88,41 Other Non-Current Financial Assets

Third Parties-Net

Aset Pajak Tangguhan-Neto 6.083 44.546 52.883 -38.463 13,66 Deferred Tax Assets-Net

Total Aset Tidak Lancar 6.512.509 4.444.062 4.267.188 2.068.447 146,54 Total Non-Current Assets

Total Aset 7.629.153 5.729.085 5.207.342 1.900.068 133,17 Total Assets

Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and Equity

LiabilitasLiabilitas Jangka Pendek

LiabilitiesCurrent Liabilities

Utang Bank 3.727.217 417.150 101.492 3.310.067 893,50 Short-term Bank Loan

Utang Usaha Pihak Ketiga 238.301 154.428 82.981 83.873 154,31 Trade Payables-Third Parties

Utang Lain-lain Pihak Ketiga 2.919 6.881 4.218 -3.962 42,42 Other Payables-Third Parties

Beban Aktual 75.621 82.077 73.873 -6.456 92,13 Accrued Expenses

Utang Pajak 11.083 9.876 6.774 1.207 112,22 Taxes Payable

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek

17.823 21.446 27.215 -3.623 83,11 Short-term Employee Benefits Liability

Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun:

Current Maturities of Long-term Debts

Utang Bank - 399.397 325.948 - - Bank Loans

Pendapatan Diterima di Muka

156.843 164.023 155.810 -7.180 95,62 Deferred Revenues

Utang Pembiayaan Konsumen

786 699 659 87 112,45 Consumer Financing Payables

Total Liabilitas Jangka Pendek

4.983.388 1.255.977 778.970 3.727.411 396,77 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities

Utang Bank - 1.313.338 1.241.900 - - Bank Loans

Liabilitas Jangka Panjang-Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

Long-term Debts-Net of Current Maturities

Pendapatan Diterima di Muka

38.627 20.632 30.031 17.995 187,22 Deferred Revenues

Utang Pembiayaan Konsumen

254 1.071 1.800 -817 23,72 Consumer Financing Payables

Liabilitas Derivatif - - - - - Derivative Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

28.808 21.669 28.413 7.139 132,95 Long-term Employee Benefits Liability

Liabilitas Pajak Tangguhan-Neto

73.759 86.814 76.995 -13.055 84,96 Deferred Tax Liabilities









Liabilitas Keuangan Tidak LancarLainnya

24.291 14.692 10.809 9.599 165,33 Other Non-current Liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang

174.026 1.458.216 1.389.948 -1.284.190 11,93 Total Non-Current Liabilities

Total Liabilitas 5.157.414 2.714.193 2.168.918 2.443.221 190,02 Total Liabilities

Ekuitas Equity

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Modal Saham 3.118.346 3.118.346 3.118.346 0 100 Share Capital

Tambahan Modal Disetor – Neto

129.009 129.009 129.009 0 100 Additional Paid Capital

Saldo Laba Profit Balance

Telah DitentukanPenggunaannya

1.500 1.500 1.500 -3.000 100 Appropriated

Belum DitentukanPenggunaannya

-723.183 -207.898 -216.810 -515.285 347,85 Unappropriated

Penghasilan KomprehensifLainnya

-53.933 -26.065 6.379 -27.868 206,92 Other Comprehensive Income

Sub Total 2.471.739 3.014.892 3.038.424 -543.153 81,98 Sub Total

Kepentingan Nonpengendali - - - - - Non-controlling Interests

Total Ekuitas 2.471.739 3.014.892 3.038.424 -543.153 81,98 Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 7.629.153 5.729.085 5.207.342 1.900.068 133,17 Total Liabilities and Equity

TOTAL ASETJumlah aset Perseroan pada akhir tahun 2020 tercatat sebesar Rp7,63 triliun, meningkat 33,17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp5,73 triliun. Kenaikan aset ini terjadi terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap sebesar Rp1,64 triliun, asset hak guna usaha sebesar Rp807,45 miliar, dan klaim atas restitusi pajak sebesar Rp132,50 miliar. Kenaikan ini dikompensasi oleh penurunan investasi surat berharga sebesarRp122,85 miliar dan biaya dibayar di muka Rp606,40 miliar.

ASET LANCARJumlah aset lancar Perseroan tercatat turun 13,10% dari Rp1,29 triliun pada 2019 menjadi Rp1,12 triliun pada 2020. Hal ini terutama disebabkan oleh investasi surat berharga yang dilakukan pencairan pada tahun berjalan sebesar Rp122,85 miliar ditambah dengan penurunan biaya dibayar di muka sebesar Rp134,51 miliar.

TOTAL ASSETSThe Company’s total assets at the end of 2020 amounted to Rp7.63 trillion, increased by 33.17% compared with the previous year of Rp5.73 trillion. The increase in assets was mainly due to the increase in fixed assets amounted to Rp1.64 trillion and right of use assets amounted to Rp807.45 billion, claim for tax refund amounted to Rp132.50 billion. This increase was compensated by the decrease in investment in marketable securities amounted Rp122.85 billion and prepaid expenses amounted Rp606.40 billion.

CURRENT ASSETSThe total current assets of the Company were recorded to have decreased by 13.10% from Rp1.29 trillion in 2019 to Rp1.12 trillion in 2020. This was mainly due to the disbursement of marketable securities investment in the current year amounted to Rp122.85 billion and coupled with decrease prepaid expenses amounted to Rp134.51 billion.





TOTAL LIABILITASJumlah liabilitas pada akhir tahun 2020 tercatat mencapai Rp5,16triliun, naik 90,02% dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp2,71 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bank jangka pendek sebesar Rp3,31 triliun dan kenaikan liabilitas derivatif sebesar Rp703,15 miliar.

LIABILITAS JANGKA PENDEKJumlah liabilitas jangka pendek naik 296,77% dari Rp1,26 triliun pada 2019 menjadi Rp4,98 triliun pada tahun berjalan. Peningkatan tertinggi terjadi pada utang bank jangka pendek dan liabilitas derivatif masing-masing sebesar Rp3,31 triliun dan Rp703,15 miliar.

LIABILITAS JANGKA PANJANGJumlah liabilitas jangka panjang pada 2020 turun 88,07% dari Rp1,46 triliun pada 2019 menjadi Rp174,03 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan utang bank jangka panjang sebesar Rp1,31 triliun.

EKUITASEkuitas Perseroan pada akhir tahun 2020 turun 18,02% dari Rp3,01 triliun pada 2019 menjadi Rp2,50 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh rugi komprehensif pada tahun berjalan.

TOTAL LIABILITIESTotal liabilities at the end of 2020 was Rp5.16 trillion, rose by 90.02% compared to the same period in 2019 at Rp2.71 trillion. The increase mainly due to the increase in short-term bank loan amounted to Rp3.31 trillion and an increase in derivative liabilitiesby Rp703.15 billion.

CURRENT LIABILITIESTotal current liabilities increased by 296.77% from Rp1.26 trillionin 2019 to Rp4.98 trillion in the current year. The highest increase was derived from short term bank loan and derivative liabilities amounted to Rp3.31 trillion and Rp703.15 billion, respectively.

NON CURRENT LIABILITIESTotal non current liabilities in 2020 decreased by 88.07% from Rp1.46 trillion in 2019 to Rp174.03 billion. The decrease mainly due to long term bank loan amounted to Rp1.31 trillion.

EQUITYThe Company’s equity in 2020 decreased by 18.02% from Rp3.01 trillion in 2019 to Rp2.50 trillion. This was mainly due to comprehensive loss in the current year.




2020 2019 JumlahAmount %

Modal Saham 3.118.346 3.118.346 0 100 Share Capital

Tambahan Modal Disetor – Neto 129.009 129.009 0 100 Additional Paid Capital

Akumulasi defisit Profit Balance

Telah DitentukanPenggunaannya

1.500 1.500 -3.000 100 Appropriated

Belum Ditentukan Penggunaannya

-723.183 (207.898) -515.285 347,85 Unappropriated

Rugi Komprehensif Lainnya -53.933 (26.065) -27.868 206,92 Other Comprehensive Income

Sub Total 2.471.739 3.014.892 -543.153 81,98 Sub Total

Kepentingan Nonpengendali Non-controlling Interests

Total Ekuitas 2.471.739 3.014.892 -543.153 81,98 Total Equity

ASET TIDAK LANCARJumlah aset tidak lancar meningkat 46,54% dari Rp4,44 triliun pada 2019 menjadi Rp6,51 triliun pada 2020. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap tahun berjalan sebesar Rp1,64 triliun, aset hak guna Rp807,45 miliar dan klaim atas restitusi pajak sebesar Rp132,50 miliar yang dikompensasi oleh penurunan biaya dibayar di muka sebesar Rp472,81 miliar.

NON-CURRENT ASSETSThe total non-current assets increased by 46.54% from Rp4.44 trillion in 2019 to Rp6.51 trillion in 2020. The increase in assets occurred mainly due to an increase in fixed assets for the year amounted to Rp1.64 trillion, Right of Use Assets Rp807.45 and claim for tax refund amounted Rp132.50 which was compensated by a decrease in prepaid expenses by Rp472.81 billion.





Laporan Arus Kas Konsolidasian | Consolidated Statements of Cash Flows

Deskripsi 2020 2019 % Description

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 715.588 498.710 143,49 Cash Flows from Operating Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (2.052.624) (660.147) 310,93 Cash Flows from Investing Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 1.320.346 281.438 469,14 Cash Flows from Financing Activities

Kenaikan (penurunan) Neto Kas dan Setara Kas

(16.690) 120.001 -13,91 Net Increase (decrease) in Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 563.111 455.909 123,51 Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 552.377 563.111 98,09 Cash and Cash Equivalents at End of Year

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASISumber arus kas dari aktivitas operasi pada 2020 berasal dari penerimaan kas dari pelanggan yang mencapai Rp1,03 triliun dan penerimaan penghasilan dari bunga sebesar Rp7,60 miliar.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIArus kas dari aktivitas investasi pada 2020 naik dari tahun sebelumnya yang tercatat minus Rp660,14 miliar menjadi minus Rp2,05 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan pembelian aset tetap pada tahun berjalan.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANArus kas dari aktivitas pendanaan pada 2020 naik dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp281,44 miliar menjadi Rp1,32 triliun Hal ini terutama disebabkan oleh penerimaan kas dari pinjaman bank.

KAS DAN SETARA KASPosisi bersih kas dan setara kas mencapai Rp552,38 miliar pada 2020, turun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp563,11 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembelian aset tetap pada tahun berjalan.

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESThe source of cash flow from operating activities in 2020 derivedfrom cash received from customers which reached Rp1.03 trillionand receipts of interest of Rp7.60 billion.

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESCash flows from investing activities in 2020 was increase from the previous year which amounted to Rp660,14 billion to Rp2,05 trillion. This was mainly due to the increase in acquisition of fixedassets in the current year.

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESCash flow from financing activities in 2020 decreased from the previous year which was amounted at Rp281.44 billion to Rp1.32 trillion. This was mainly due to cash receipt from bank loans.

CASH AND CASH EQUIVALENTSThe net position of cash and cash equivalents reached Rp552.38billion in 2020, decrease compared to 2019 which reached Rp563.11 billion. This was mainly due to an increase in acquisition of fixed assets in the current year.





LAPORAN LABA RUGISummary of Consolidated Statements of Profit or Loss

Ringkasan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Summary of Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Konsolidasian

31 Desember December 31 Increase/Decrease Consolidated profit

and loss and other comprehensive income2020 2019 Jumlah

Amount %

PENDAPATAN USAHA 1.096.044 831.777 264.267 131,77 REVENUE

BEBAN POKOK PENDAPATANUSAHA

-518.577 (400.255) -118.322 129,56 COST OF REVENUE

LABA BRUTO 577.467 431.522 145.945 133,82 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA (512.197) (153.353) -358.844 OPERATING EXPENSES

Beban Penjualan -2.123 (3.788) 1.665 56,05 Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi -160.418 (144.916) -15.502 110,70 General and Administrative Expenses

Pendapatan Lainnya 8.399 17.001 -8.602 49,40 Other Income

Beban Lainnya -358.055 (21.650) -336.405 1653,83 Other Expenses

TOTAL BEBAN USAHA -512.197 (153.353) -358.844 334,00 TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA (RUGI) USAHA 65.270 278.169 -212.899 23,46 INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS

Pendapatan Keuangan 7.248 11.422 -4.174 63,46 Finance Income

Beban Keuangan -495.354 (230.643) -264.711 214,77 Finance Cost

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK FINAL DAN PAJAKPENGHASILAN

-422.836 58.948 -481.784 -717,30 PROFIT/(LOSS) BEFORE FINAL AND INCOME TAX

Beban Pajak Final (50.036) 50.036 0,00 Final Tax Expense

LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

-509.181 8.912 -518.093 -5713,43 PROFIT/(LOSS) BEFORE INCOME TAX

Beban PajakPenghasilan - Neto

(32.764) (34.561) 1.797 (5,20%) Income Tax Expense - Net

LABA/(RUGI) TAHUN BERJALAN (509.181) 8.912 (518.093) (5.813,43%) PROFIT/(LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pengukuran Kembali ProgramImbalan Pasti

-661 13.262 -13.923 -4,98 Remeasurement of Defined Benefit Plan

Rugi Neto dari LindungNilai Arus Kas

-33.475 (47.630) 14.155 70,28 Net Loss on Cash Flow Hedge






Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

Konsolidasian

31 Desember December 31 Increase/Decrease Consolidated profit

and loss and other comprehensive income2020 2019 Jumlah

Amount %

Pajak Penghasilan Terkait - 1.924 -1.924 0,00 Related Income Tax

Total Rugi Komprehensif Tahun Berjalan, Setelah Pajak

-27.868 (32.444) 4.576 85,90 Total Other Comprehensive Loss for the Year, Net of Tax

Total Rugi Komprehensif Tahun Berjalan

-537.049 (23.532) -513.517 2282,21 Total Comprehensive Lossfor the Year

LABA (RUGI) PER SAHAM YANGDAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADAPEMILIK ENTITAS INDUK (Rupiah penuh)

- 0.29 - - EARNING (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE

TO OWNERS OF PARENT ENTITY (Full amount)

PENDAPATAN USAHAPada 2020, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1.096,04 triliun, meningkat dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp831,77 miliar. Peningkatan ini terutama diakibatkan oleh penambahan jumlah tower yang disewa pada tahun berjalan.

BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHABeban pokok pendapatan usaha pada 2020 tercatat mencapai Rp518,58 miliar, meningkat dibandingkan 2019 sebesar Rp400,26 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penambahanbeban depresiasi sehubungan dengan peningkatan jumlah tower organik maupun non organik.

BEBAN USAHABeban usaha naik 234,00% menjadi Rp512,20 miliar dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar Rp153,35 miliar. Hal ini terutama diakibatkan oleh meningkatnya rugi atas selisih kurs.

LABA USAHAPerseroan mencatatkan laba usaha pada 2020 mencapai Rp65,27miliar, menurun dibandingkan 2019 yang tercatat sebesar Rp278,17 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban usaha pada tahun berjalan.

BEBAN KEUANGAN – BERSIH Beban keuangan bersih tercatat sebesar Rp488,11 miliar, naik 122,65% dibandingkan 2019 yang mencapai Rp219,22 miliar. Hal ini sehubungan dengan peningkatan jumlah pinjaman bank pada tahun 2020.

PENGHASILAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF Penghasilan komprehensif lainnya menggambarkan laba (rugi) dari pengukuran kembali program imbalan pasti dan laba (rugi) bersih dari lindung nilai arus kas.

LABA RUGIPada akhir tahun 2020, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp509,18 miliar dibandingkan tahun 2019 Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp8,91 miliar. Hal ini terutama diakibatkan oleh meningkatnya rugi atas selisih kurs.

REVENUEIn 2020, the Company recorded operating revenues of Rp1,096.04 trillion, an increase compared to the 2019 acquisition of Rp831.77 billion. This increase was mainly due to the increase in the number of towers leased in the current year.

COST OF REVENUEThe cost of revenue in 2020 was recorded at Rp518.58 billion, an increase compared to 2019 at Rp400.26 billion. This was mainly due to the increase in depreciation expenses in line with the increase in the number of organic and non-organic towers.

OPERATING EXPENSESOperating expenses increased 234.00% to Rp512.20 billion compared to 2019 which was recorded at Rp153.35 billion. This was mainly due to the significant increase in Loss on foreign exchange.

PROFIT FROM OPERATIONSThe Company was able to record operating profit in 2020 reaching Rp65.27 billion, a decrease compared to 2019 which was recorded at Rp278.17 billion. This was mainly due to an increase in operating expenses in the current year.

FINANCE COST – NETNet financial expenses were recorded at Rp488.11 billion, increased by 122.65% compared to 2019 which reached Rp219.22 billion. This was in line with the increase in bank loans in 2020.

COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)Other comprehensive income represents profit (loss) from re-measurement of the defined benefit plan and net income (loss) from cash flow hedges.

NET PROFIT (LOSS)At the end of 2020, the Company recorded a net loss of Rp509.18 billion, compared to 2019 the Company recorded a net profit which was amounted to Rp8.91 billion. This was mainly due to the significant increase in loss on foreign exchange.





MANAJEMEN UTANG DAN PIUTANG Debt and Receivables Management

Berikut adalah rasio-rasio untuk menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar utang-utangnya.

RASIO LIKUIDITASRasio likuiditas adalah rasio untuk menggambarkan tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Rasio likuiditas Perseroan turun pada akhir tahun 2020 dan 2019, masing-masing sebesar 0,22 dan 1,02 kali.

RASIO SOLVABILITAS Rasio solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan Perseroan untuk melunasi seluruh liabilitasnya dengan modalnya sendiri. Rasio solvabilitas pada akhir tahun 2020 dan 2019 adalah sebesar 2,09 kali dan 0,71 kali.

KOLEKTIBILITAS PIUTANG Tingkat kolektibilitas rata-rata piutang Perseroan pada tahun 2020 dan 2019 berturut turut adalah sekitar 40 dan 51 hari.

The following are ratios to indicate the Company’s solvability:

LIQUIDITY RATIOLiquidity ratio is a ratio to describe the level of a Company’s ability to meet all its short-term liabilities using current assets. The Company’s liquidity ratios decreased at the end of 2020 and 2019, 0.22 and 1.02 times, respectively.

SOLVABILITY RASIOThe solvency ratio shows the level of the Company’s ability to pay off all liabilities with its own capital. The solvency rasio at the end of 2020 and 2019 is 2.09 times and 0.71 times, respectively

RECEIVABLES COLLECTABILITYThe average collectibility of the Company’s receivables in 2020 and 2019 are 40 and 51 days, respectively.

STRUKTUR MODALCapital Structure

Perseroan mematuhi Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mensyaratkan perusahaan untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN Perseroan senantiasa menjaga rasio pengungkit, rasio antara jumlah utang dan bunga terhadap total ekuitas/modal perusahaan, agar besarnya tidak lebih dari dua kali. Rasio ini diperlukan untuk mengevaluasi struktur modal dan mengkaji efektivitas utang Grup.

The Company complies with the Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liabilities Company, which requires the company to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the reserve reaches at least 20% of the issued and fully paid share capital. These externally imposed capital requirements are considered by the Company at the Annual General Meeting of Shareholders.

MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTUREAs such, the Company strives to maintain gearing ratio, ratio between total debts and interest to total equity/capital, to ensure of maximum two times. This ratio is required to evaluate capital structure and review the effectiveness of the Company’s debts.





Rasio Utang terhadap Ekuitas | Loan Ratio to Equity


Deskripsi 2020 2019 Description

Utang Bank Jangka Pendek 3.727.217 417.150 Short-term Bank Loans

Utang Bank Jangka Panjang 1.712.735 Long-term Bank Loans

Utang Pembiayaan Konsumen Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

786 699 Curent Maturities of Consumer Financing Payable

Utang Pembiayaan Konsumen Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

254 1.071 Consumer Financing Payables – Net of Current Maturities

Total Utang Berbeban Bunga 3.754.213 2.131.655 Total Interest Bearing Debt

Total Ekuitas 2.471.739 3.014.892 Total Equity

Rasio Utang terhadap Ekuitas 1,52 kali/times

0,71 kali/times

Debt to Equity Ratio

INVESTASI BARANG MODALCapital Investment

Perseroan mencatat adanya ikatan pembelian barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan aset tetap sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp97,56 miliar. Sumber dana untuk pembelian belanja modal tersebut adalah menggunakan dana yang berasal dari arus kas dari aktivitas pendanaan. Dalam melakukan pembelian belanja modal ini, Perseroan telah menerapkan prinsip kehati-hatian, baik dalam pemilihan pemasok dan pembayaran uang muka untuk pengadaan investasi barang modal yang dimaksud.

The Company recorded commitments on capital expenditures, which are contractual agreements not yet realized, related to the procurement of fixed assets until December 31, 2020 amounted to Rp97.56 billion. Funding for this capital expenditure was derived from cash flows from financing activities. In this expenditure, the Company has applied prudent principle, in both the selection of suppliers and advance payment.





Dalam hal pemasaran dan layanan pelanggan, fokus ditujukan menurut jenis pelanggan. Bagi operator seluler, Perseroan akan memberikan solusi yang menyeluruh bagi operator meliputi solusi luar ruang yakni menara, dan juga dalam ruang (In Building/DAS), kerja sama internet, penyediaan fiber optik sampai ke dalam bentuk pemasangan iklan digital. Sedangkan kepada pemilik atau manajemen gedung, Perseroan akan memberikan solusi yang menyeluruh bagi perkembangan bisnis gedung bukan hanya terkait cakupan layanan dalam ruang, melainkan layanan yang mengarah pada pengembangan “gedung pintar.” Langkah-langkah pemasaran tersebut dilaksanakan dengan tetap menjaga tingkat keuntungan Perseroan, memperbaiki brand dan citra pelayanan di mata pengguna pada saat yang sama mengembangkan nilai dari pelanggan puncak yang ada saat ini, disertai upaya untuk menambah penetrasi pasar. Untuk menjamin kepuasan pelanggan, Perseroan memastikan adanya peningkatan kualitas dan layanan, perbaikan dalam penyelesaian proyek, serta memberikan layanan purna jasa.

Perseroan akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan juga memberikan solusi bisnis yang tepat bagi tiap operator. Guna mendorong pertumbuhan pangsa pasar dan lebih dekat-dekat pelanggan di daerah terutama dalam melihat peluang yang ada, Perseroan mendirikan perwakilan regional di Medan, Surabaya dan Makassar.

With regard to marketing and customers services, the focus is based on types of customers. For mobile operators, the Company is providing a systemic solution including outdoor solution in the form of tower leasing, as well as in-building coverage (DAS), internet provision partnership, fiber optics provision to digital advertising. For building owners or management, the Company is going to provide a one-stop solution for building business development, not only relevant to indoor service coverage but also service that lead to the development of “smart building.” These marketing strategies are implemented while maintaining the Company’s profit level, elevating brand and service image in the eyes of users, as well as developing value from the current top customers accompanied with efforts to boost the market penetration rate. In order to ensure the customers satisfaction, the Company guarantees on the quality and services improvement, improvement of project completion, and provides after-sales services.

The Company will continue to provide the best services to the customers and right business solution for each operator. In order to accelerate market share growth and get closer with the customers in the regions particularly to sight possible opportunities, the Company established regional branch offices in Medan, Surabaya and Makassar.

ASPEK PEMASARANMarketing Aspect

Berdasarkan kinerja operator yang lebih baik pada kuartal terakhir 2019, Perseroan yakin bahwa perluasan jaringan selular akan berlanjut pada tahun 2020, terutama karena permintaan lalu lintas data akan bertumbuh dan juga penetrasi smartphone semakin luas di seluruh wilayah Indonesia. Operator pastinya akan terus menambah cakupan layanan dan dengan demikian penyewaan tower akan berlanjut. Perseroan memperkirakan infrastruktur telekomunikasi akan kembali mengalami lonjakan permintaan karena meningkatnya online business yang memerlukan tersedianya infrastruktur dan pengalaman layanan broadband yang lebih baik.

Perseroan telah dipercaya oleh operator sebagai mitra andalan dalam penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan dan seiring bertambahnya jumlah site yang dikelola oleh Perseroan, semakin meningkat pula potensi penyewaan dari operator secara kolokasi (collocation). Secara proaktif, Perseroan menawarkan solusi teknologi terbaru juga kepada operator dengan keyakinan pada saat situasi makro membaik, pangsa pasar kami akan meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan operator.

Based on better operator performance in the last quarter of 2019, the Company is confident that the expansion of cellular networks will continue in 2020, mainly because data traffic demand will grow and smartphone penetration is higher in all regions in Indonesia. The operator will certainly continue to increase service coverage and thus tower rentals will continue. The Company estimates that telecommunications infrastructure will again experience a surge in demand due to the increase in online business that requires the availability of infrastructure and a better broadband service experience.

The Company has been trusted by operators as a mainstay partner in providing the infrastructure needed and as the number of sites managed by the Company increases, the potential for leasing from operators is also increasing. Proactively, the Company offers operators the latest technological solutions with confidence that when the macro situation improves, our market share will increase rapidly in line with operator growth.

PROSPEK USAHABusiness Prospect





Di sisi lain, Perseroan terus mendiversifikasi produk jasanya, di mana Perseroan mengembangkan dan mendiversifikasi produk dan layanannya ke dalam segmen penyediaan layanan internet & digital media, selain menyewakan menara dan infrastruktur In-Building (DAS) ke operator. Dengan peningkatan ragam produk dan layanan, maka perseroan berharap untuk mampu meraih pertumbuhan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.

Gabungan keunggulan layanan dan inisiatif dan/atau produk baru yang ditawarkan akan menjadi alat yang akan membantu terwujudnya peningkatan kinerja Perseroan pada tahun 2020. Kami akan memperkuat posisi kami sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi komprehensif dan menjadi mitra yang terpercaya bagi operator maupun pemilik/pengelola gedung dengan menyediakan one-stop-solution baik di dalam (indoor) maupun di luar gedung (outdoor).

On the other hand, the Company continues to diversify its service products, where the Company develops and diversifies its products and services into the internet & digital media service provision segment, in addition to leasing towers and In-Building infrastructure (DAS) to operators. With an increase in variety of products and services, the Company hopes to be able to achieve greater growth in coming years.

The combination of service excellence and new initiatives and/or products offered will be a tool that will help realize the Company’s performance improvement in 2020. We will strengthen our position as a comprehensive telecommunications infrastructure provider and become a trusted partner for operators and building owners/managers by providing one-stop-solution both indoors and outdoors.

KEBIJAKAN DIVIDENDividend Policy

Jika terdapat penentuan jumlah dan pembayaran dividen kas, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan dan beberapa faktor dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perseroan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Manajemen Perseroan merencanakan rasio pembagian dividen kas apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja perseroan sesuai tabel di bawah ini:

In order to determine the cash dividend amount and payout, if any, shall depends on recommendations of the Company’s Board of Directors and by taking into account the Company financial conditions, capital adequacy, funding requirements for further expansion, notwithstanding the rights of the GMS of the Company to determine the dividend distribution by its sole discretion, in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.

The Company management plans the ratio of cash dividend distribution if there is cash surplus from operating activities after the provision of funding for general reserve, financing activities, capital expenditure plan, as well as Company working capital, as follows:

Rasio Pembagian DividenRatio of Dividend Distribution

Laba Neto Konsolidasian Setelah PajakConsolidated Net Income After Tax

Dividen Kas yang DibagikanCash Dividend Payout

< Rp10 miliar / billion 10%

Rp10 miliar / billion – Rp20 miliar / billion 15%

> Rp20 miliar / billion 20%





TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASIMaterial Transactions Containing Conflicts of Interest and/or Transactions with Affiliated Parties

Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak-pihak berelasi dari Perseroan berkaitan dengan kesamaan kepemilikan. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan `persyaratan yang disetujui kedua belah pihak. Berikut transaksi dengan personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020:

In the normal course of business, the Company engaged in transactions with related parties. The entities are considered related parties to the Company in view of their common ownership. Transactions with related parties are conducted based on price and terms agreed by both parties. The following are transactions with key management personnel for the years ended December 31, 2020:

DeskripsiDescription 2020 2019

Imbalan jangka pendek:Short-term benefits

a. Direktur Directors

10.267 9.424

b. Komisaris Commissioners

5.389 5.605

TotalTotal

15.656 15.029

Imbalan pasca-kerja:Employee benefits

DirekturDirectors

- 3.189

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat pembayaran imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak dan pembayaran berbasis saham kepada manajemen kunci.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, there are no post-employee benefit payments, other long-term employee benefits, severance payment and share-based payments to key management personnel.





INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI, RESTRUKTURISASI UTANG/MODALMaterial Information Regarding Investment, Expansion, Divestment, Business Merger/Consolidation, Acquisitions, Debt/Capital Restructuring

Pada tanggal 7 Februari 2020 dan 27 Juli 2020, CMI membeli 1.036 menara telekomunikasi dari PT XL Axiata Tbk, berdasarkan Perjanjian Pembelian Aset tanggal 7 Februari 2020 dan Perjanjian Pembelian Aset tanggal 27 Juli 2020, termasuk sewa tanah pada lokasi menara telekomunikasi tersebut berada. Sehubungan dengan pembelian aset tersebut, PT XL Axiata, Tbk berkomitmen untuk menyewa pada menara telekomunikasi yang telah dibeli oleh CMI, yaitu sejumlah 1.018 menara telekomunikasi, berdasarkan Perjanjian Induk Sewa Menyewa Menara tanggal 7 Februari 2020.

On February 7, 2020 and July 27, 2020, CMI purchased 1,036 telecommunication towers from PT XL Axiata Tbk, based on the Asset Purchase Agreement dated February 7, 2020 and the Asset Purchase Agreement dated July 27, 2020, including land lease at the location of the telecommunication tower. In the purchase of these assets, PT XL Axiata, Tbk is committed to leasing 1,018 telecommunication towers that have been purchased by CMI, based on the Master Lease Tower Lease Agreement dated February 7, 2020.

INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSubsequent Events

Pada tanggal 24 Februari 2021, Grup menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit (“Perjanjian”) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) sebagai agen fasilitas, PT Bank Permata Tbk (“Permata”) sebagai agen jaminan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) sebagai agen penampungan.

Fasilitas pinjaman ini terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B. Fasilitas A dikenakan bunga pinjaman sebesar 9,25% per tahun. Fasilitas B pinjaman ini dikenakan bunga pinjaman sebesar 5,25% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 31 Maret 2023. Berdasarkan Perjanjian Grup memperoleh total nilai fasilitas sebesar Rp5.700.000.000.000.

Pada tanggal 9 Maret 2021, PT Centratama Menara Indonesia dan PT Mac Sarana Djaya mengakhiri kontrak fasilitas hedging dengan DBS dan telah melakukan pembayaran atas liabilitas derivatif pada nilai wajarnya sebesar Rp685.005. Perseroan mengakui rugi kurs atas pengakhiran kontrak swap mata uang silang pada laporan laba rugi Perseroan tahun 2021.

Pada tanggal 10 Maret 2021, Grup telah melunasi kewajiban Fasilitas Kredit dengan DBS Bank Ltd. dan ING Bank N.V. Total pembayaran pinjaman bank setelah tanggal pelaporan adalah sebesar Rp3.844.228.000.000.

On February 24, 2021, the Group entered into Credit Facility Agreement (“Agreement”) with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) as facility agent, PT Bank Permata Tbk (“Permata”) as security agent and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) as escrow agent. These loan facilities consists of Facility A and Facility B. Facility A bears interest of 9.25% per annum. Facility B bears interest of 5.25% per annum. The loan facilities will mature on March 31, 2023. Based on the Agreement, the Group obtained total facility amount Rp5,700,000,000,000.

On March 9, 2021, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya terminated cross currency interest rate swap transactions with DBS and have made payment for the derivative liabilities at fair value amounted to Rp685,005. The Company recognizes loss on the termination of the swap contract in the Company’s 2021 statement profit or loss.

On March 10, 2021, the Group has fully paid its Credit Facility obligations with DBS Bank Ltd. and ING Bank N.V. Total payments of bank loans after the reporting date were Rp3,844,228,000,000.





Pada tanggal 1 Januari 2020, Perseroan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi tidak menghasilkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak material pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun keuangan saat ini atau sebelumnya:

• PSAK No. 1 (Penyesuaian dan Amandemen 2019) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”.

• PSAK No. 15 (Amandemen 2017) tentang “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.

• PSAK No. 25 (Amandemen 2019) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tentang Definisi Material”.

• PSAK No. 72 tentang “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”.

• PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan”.• PSAK No. 73 “Sewa”.

On January 1, 2020, the Company adopted new and revised statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards that are mandatory for application from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.

The adoption of the new and revised standard and interpretation did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years:

• PSAK No. 1 (2019 Adjustments and Amendments) “Presentation of Financial Statements”.

• PSAK No. 15 (2017 Amendments) “Investments in Associates and Joint Ventures”.

• PSAK No. 25 (2019 Amendments) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors in Material Definitions”.

• PSAK No. 72 “Revenue from Contracts with Customers”.

• PSAK No. 71 “Financial Instruments”.• PSAK No. 73 “Leases”.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSIChanges in Accounting Policies


05






“Iklim investasi yang baik, dan pertumbuhan yang berkelanjutan.”Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) menjadi salah satu pilar utama yang diharapkan mampu membentuk fondasi iklim investasi yang sehat pada konsep pembangunan berkelanjutan, atau sustainability development.Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan prinsip-prinsip yang mendasari proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan pada cerminan etika bisnis yang digunakan serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut, GCG telah menjadi salah satu faktor fundamental bagi investor dalam menilai kinerja Perseroan yang berkelanjutan hingga masa-masa mendatang. Praktik GCG yang berkembang di Indonesia mengikutsertakan para regulator, serta berbagai pihak untuk memberikan penegasan yang kuat atas pentingnya hubungan yang harmonis antara entitas usaha dan pemangku kepentingan. Hubungan yang harmonis tersebut diharapkan dapat menghindari kecenderungan dunia usaha yang semata-mata hanya mengarah pada keuntungan sesaat. Sebaliknya, justru mampu berkontribusi nyata bagi dimensi sosial dan lingkungan di sekitarnya.

KEPATUHANTerhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

ETIKA BERUSAHASebagai cermin perilaku dunia usaha yang sehat

“A good investment climate, and sustainable growth.”In sustainable development concept, or sustainability development, GCG is one of the main pillars to form the foundation of healthy investment climate. Good Corporate Governance (GCG) is the principles that underlie the process and mechanism of corporate management based on the reflection of business ethics used and compliance with applicable laws and regulations. Furthermore, GCG has become one of the fundamental factors for investors in assessing the Company’s sustainability performance into the future. GCG practices that have developed in Indonesia involve regulators, as well as various parties, to provide strong confirmation of the importance of harmonious relations between business entities and stakeholders. The harmonious relationship is expected to avoid the tendency of business world which merely leads to instant profit. On the contrary, it is able to contribute significantly to the surrounding social and environmental dimensions.

COMPLIANCETo the applicable laws and regulations

BUSINESS ETHICSMirrorred healthy business behavior

PRINSIP UMUM TATA KELOLAPERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance Principles





DASAR-DASAR PELAKSANAAN GCGBasics of GCG Implementation

PRINSIP PENERAPAN GCGSelain memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan senantiasa berkomitmen kuat untuk menerapkan praktik serta pengelolaan prinsip GCG sebagai fondasi bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan. Komitmen ini tentunya melibatkan setiap insan internal Perseroan sehingga, dalam pelaksanaannya, Perseroan berfokus pada upaya peningkatan pada pengelolaan perusahaan ke arah penerapan best practice atau praktik-praktik bisnis terbaik. Upaya tersebut mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar GCG yang dirilis dalam Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENTCORSEC/XI/2019, yaitu Keterbukaan, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Kemandirian, serta Kewajaran dan/atau Kesetaraan.

PRINCIPLES OF GCG IMPLEMENTATIONIn addition to fulfill applicable laws and regulations, the Company is always strongly committted to implementing the practices and management of GCG principles as a foundation for sustainable business growth. This commitment certainly involves every Company’s internal employee, so in its implementation, the Company focuses on efforts to improve the Company’s management towards the adoption of best practices or best business practices. These efforts refer to the 5 (five) basic principles of GCG released in the Decree of the Board of Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, namely Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness and/or Equality.

KeterbukaanTransparency

AkuntabilitasAccountability

KemandirianIndependence

Tanggung JawabResponsibility

Kewajaran dan/atau KesetaraanFairness and/or Equality

PRINSIP PENERAPAN GCG | BASIC PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

DASAR HUKUM Implementasi GCG di Perseroan mengacu pada beberapa ketentuan, peraturan, serta perundang-undangan yang berlaku, di antaranya sebagai berikut:• Undang-Undang Republik Indonesia

- Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

- Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

- Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

LEGAL BASISImplementation of GCG in the Company refers to several applicable rules, regulations and laws, including the following:

• Laws of the Republic Indonesia- Republic of Indonesia Law No. 40 of 2007 on Limited

Liability Companies.- Republic of Indonesia Law No. 8 of 1995 on Capital

Markets.- Law of the Republic of Indonesia Number 5 of 1999

on Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition.

- Law of the Republic of Indonesia Number 13 of 2003 on Employment.

- Republic of Indonesia Law No. 20 of 2001 on Amendments to the Law of the Republic of Indonesia No. 31 of 1999 on Eradication of Corruption Crimes.





- Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2003.

- Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

- Undang-Undang Republik Indonesia No. Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi.

• Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang telah dialih fungsikan menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI).

- Peraturan Bapepam-LK No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 Tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

- Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

- Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

- Peraturan OJK No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

- Surat Edaran OJK No. 32/SEO JK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

- Surat Edaran OJK No. 30/SEO JK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

- Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.

- Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan.

- Lampiran Keputusan Direksi BEI No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan No. I-A Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat.

• Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia Tahun 2006 yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance tanggal 17 Oktober 2006 (Pedoman Umum GCG Indonesia KNKG).

• Anggaran Dasar Perseroan yang telah disahkan melalui Akta No. 111 tanggal 12 Juni 2015 yang dibuat oleh Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn berkedudukan di Jakarta.

• Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019.

- Republic of Indonesia Law No. 15 of 2002 on Criminal Acts of Money Laundering as amended by Law of the Republic of Indonesia No. 25 of 2003.

- Law of the Republic of Indonesia No. 11 of 2008 on Electronic Information and Transactions.

- Law of the Republic of Indonesia No. 2008 on Information Openness.

• Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulations that have been converted into Financial Services Authority (FSA) and Indonesian Stock Exchange Regulations (IDX).

- Bapepam-LK Regulation No. X.K.4, Attachment to the Decree of the Chairman of Bapepam No. Kep- 27/PM/2003 July 17, 2003 on Realization of the Use of Proceeds from Public Offering.

- FSA Regulation No. 55/POJK.04/2015 on the Formation and Guidelines for the Work Implementation of the Audit Committee.

- FSA Regulation No. 56/POJK.04/2015 on the Formation and Guidelines for the Preparation of Internal Audit Unit Charter.

- FSA Regulation No. 29/POJK.04/2016 on Annual Reports of Issuers or Public Companies.

- FSA Circular No. 32/SEOJK.04/2015 on Open Corporate Governance Guidelines.

- FSA Circular No. 30/SEOJK.04/2016 on the Form and Content of Issuers or Public Companies’ Annual Reports.

- Financial Services Authority Regulation No. 10/POJK.04/2017 on Amendments to the Financial Services Authority Regulation No. 32/ POJK.04/2014 on Plans and Organizing of a Public Company Shareholders General Meeting.

- FSA Regulation No. 11/POJK.04/2017 on Ownership Reports or Any Changes in Ownership of Public Company Shares.

- FSA Regulation No. 13/POJK.03/2017 on Use of Public Accountant Services and Public Accountant Offices in Financial Services Activities.

- Attachment to IDX Board of Directors Decree No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 on Regulation No. I-A Listing of Shares and Equity Securities Other than Shares issued by listed companies.

• 2006 General Guidelines for Good Corporate Governance in Indonesia published by the National Committee on Governance on October 17, 2006 (General Guidelines on Indonesian GCG KNKG).

• The Company’s Articles of Association which have been ratified through Deed No. 111 dated June 12, 2015 made by Notary Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, domiciled in Jakarta.

• Decision of the Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENTCORSEC/XI/2019.





TUJUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Pada umumnya, tujuan pemberlakuan tata kelola perusahaan yang baik adalah sebagai berikut:• Memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada di Perseroan

disusun dengan pendekatan yang diarahkan untuk mendorong manajemen agar mampu melakukan check and balance pada setiap proses bisnis di setiap level maupun fungsi manajemen berdasarkan prinsip-prinsip GCG.

• Mengoptimalkan nilai perusahaan agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat secara nasional sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan.

• Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien, dan efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perusahaan.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE OBJECTIVESIn general, the objectives of implementing good corporate governance are as follows:• Ensuring that every policy in the Company is prepared with

an approach in encouraging management to be able to check and balance every business process at every level and management function based on GCG principles.

• Optimizing company value so that the Company has strong national competitiveness and it can maintain its existence as well as live sustainably to achieve the company’s goals and objectives.

• Encourage professional, efficient and effective management of the company and empower functions and enhance the independence of the company’s organs.

ROADMAP: RENCANA PENGEMBANGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK ROADMAP PENGEMBANGAN GCGPerseroan diharuskan menerapkan praktik Tata Kelola yang tidak hanya fokus pada best practice, tetapi juga mengedepankan orientasi berkelanjutan dalam perkembangan perekonomian global dan regional, serta tuntutan pada dunia usaha. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam GCG (Keterbukaan, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Kemandirian, serta Kewajaran dan/atau Kesetaraan) diyakini mampu menjadi dasar bagi terbentuknya struktur, sistem, dan budaya perusahaan yang kuat dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang terus berkembang. Strategi besar dan milestone implementasi GCG tertuang dalam peta jalan atau roadmap GCG Perseroan yang didasarkan pada faktor-faktor berikut ini:1. Pedoman Tata Kelola;2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;

3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;

4. Penerapan Satuan Kerja Audit Internal & Kepatuhan;5. Penanganan benturan kepentingan & pelaporan

Whistleblowing;6. Kelengkapan dan pelaksanaan kebijakan remunerasi.

Struktur GCG dan Kesesuaian terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku untuk memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar GCG sebagaimana tersebut di atas dan kesesuaian dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEO JK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Perseroan telah memiliki perangkat pedoman dan kebijakan GCG yang senantiasa dilengkapi dan ditinjau efektivitasnya agar penerapan GCG di Perseroan berjalan dengan optimal.

Hingga akhir tahun 2020, Perseroan telah memberlakukan berbagai kebijakan sebagai perangkat GCG di antaranya adalah:1. Pedoman Etika & Perilaku Perseroan (Code of Ethics &

Conduct/COEC);2. Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi (Board Manual);

3. Sistem Pengendalian Internal;4. Anggaran Dasar;5. Pelaporan Whistleblowing;6. Kebijakan Penerimaan Hadiah

Selain kebijakan di atas, Perseroan terus melakukan inisiatif serta inovasi baru untuk mencapai tata kelola perusahaan yang berkelanjutan (sustainable corporate governance) yang akan menjadi fondasi Perseroan dalam berperilaku dan melaksanakan performa bisnis.

ROADMAP: GOOD CORPORATE GOVERNANCE DEVELOPMENT PLANGCG DEVELOPMENT ROADMAPIn the development of global and regional economies, as well as demands on the business world, the Company must implement Corporate Governance practices that not only focus on best practices but also promote sustainable orientation. The principles contained in GCG (Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, and Fairness and/or Equality) are believed to be the basis for the formation of a strong corporate structure, system and culture in facing the changes of evolving business environment. The grand strategy and milestone of GCG implementation is contained in the Company’s GCG roadmap based on the following factors:

1. Governance Guidelines;2. Implementation of the duties and responsibilities of the

Board of Commissioners;3. Implementation of the duties and responsibilities of the

Board of Directors;4. Implementation of the Internal Audit & Compliance Unit;5. Handling conflicts of interest & reporting Whistleblowing;

6. Completeness and implementation of the remuneration policy.

GCG Structure and Conformity to Applicable Laws and Regulations to ensure the application of the 5 (five) basic principles of GCG as mentioned above and compliance with Financial Services Authority Circular Letter No. 32/SEO JK.04/2015 concerning Guidelines for Open Corporate Governance, the Company already has a set of GCG guidelines and policies that are always equipped and reviewed for effectiveness so that the application of GCG in the Company runs optimally.

Until the end of 2020, the Company has implemented various policies as GCG instruments, including:1. Code of Ethics & Conduct (COEC);

2. Board of Commissioners & Board of Directors Work Guidelines (Board Manual);

3. Internal Control System;4. Articles of Association;5. Whistleblowing Reporting;6. Gift Reception Policy.

In addition to policies above, the Company continues to carry out new initiatives and innovations to achieve sustainable corporate governance that will become the Company’s foundation for behaving and implementing business performance.





Seiring dengan Roadmap GCG dan rencana jangka panjang perusahaan, Perseroan akan terus mendorong implementasi GCG di setiap lini. Selain itu, melakukan sosialisasi GCG serta melengkapi prosedur dan dokumen yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.

PENERAPAN ASAS GCGPerseroan memberlakukan penilaian GCG yang mengacu pada pernyataan tersirat di Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019 yang sesuai dengan Pedoman Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEO JK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dalam mewujudkan komitmen Perseroan untuk mengimplementasikan GCG melalui pengelolaan organisasi berbasis standar operasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun 5 (lima) prinsip dasar dalam landasan pelaksanaan GCG Perseroan, meliputi:

Along with the GCG Roadmap and the company’s longterm plans, the Company will continue to encourage the implementation of GCG in every line. In addition, socializing GCG and completing procedures and documents needed to support more effective GCG implementation.

IMPLEMENTATION OF GCG PRINCIPLESThe Company further applies a GCG assessment that refers to the implied statements in the Company’s Articles of Association and the Decree of the Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Guidelines for Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSET/XI/2019 by the Guidelines on the Assessment of Implementation of Integrated Governance in Circular Letter of Financial Services Authority No. 32/SEOJK.04/2015 on Public Company Governance Guidelines for realizing the Company’s commitment to implementing GCG through the management of organizations based on standards operating.

The 5 (five) basic principles in the foundation of the Company’s GCG implementation, includes:

Prinsip-Prinsip GCGPrinciples of Good Corporate

Governance

PenjelasanExplanation

KeterbukaanTransparency

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material yang relevan mengenai perusahaan.

Transparency in carrying out the decision making process and transparency in presenting relevant material information about the company.

AkuntabilitasAccountability

Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ-organ dalam Perseroan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

Clarity of functions, implementation and accountability of the organs in the Company so that the management of the company is carried out ef fectively.

PertanggungjawabanResponbility

Kesesuaian dalam pengelolaan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di dalamnya pemenuhan hak-hak stakeholders, keselamatan dan kesehatan kerja, dan penghindaran dari praktik bisnis yang tidak sehat.

Compliance with Company management with applicable laws and regulations, including the fulfillment of stakeholders’ rights, occupational safety and health, and avoidance of unhealthy business practices.

KemandirianIndependece

Keadaan ketika Perseroan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan intervensi dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat.

Circumstances when the Company is professionally managed without conflict of interest and intervention from any party that is not in accordance with applicable laws and regulations and sound corporate principles.

Kewajaran dan/atau KesetaraanFairness and/or Equality

Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fairness and equality in fulfilling the rights of stakeholders arising from the agreements and applicable regulations.





PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DI TAHUN 2020Parameter keberhasilan penerapan GCG pada Perseroan dilihat dari kinerja Direksi yang merupakan hasil kerja kolegial dari seluruh anggota Direksi. Keberhasilan ini tercermin dalam satu kesatuan pada pencapaian/realisasi atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dalam menerapkan praktik tata kelola yang baik, Perseroan senantiasa melakukan berbagai upaya perbaikan dan juga peningkatan yang merujuk pada rekomendasi maupun standar minimal yang perlu dipenuhi.

PELAKSANAAN GCG 2020Sepanjang tahun 2020, Perseroan telah menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) ditandai dengan hasil penerapan GCG di dalam lingkungan Perseroan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN 2020Performance of teamwork of all members of the Board of Directors is GCG’s successful implementation. This success is reflected in unity in the achievement/realization of the Work Plan and Corporate Budget (RKAP). In implementing best governance practices, we are always making various improvements and advancements that refer to the recommendations and minimum standards.

IMPLEMENTATION OF GCG IN 2020Throughout 2020, the Company has implemented the principles of Good Corporate Governance (Good Corporate Governance), marked by the results of the implementation of GCG within the Company which can be seen in the following table:

Struktur GCGGCG Structure

Proses GCGGCG Process

Hasil GCGGCG Results

Perseroan telah memiliki beberapa struktur GCG sesuai dengan best practice.

The Company has several GCG structures in accordance with best practice.

Pengawasan oleh Dewan Komisaris terhadap Direksi telah konsisten dilaksanakan dengan melibatkan struktur organ di bawahnya.

Supervision by the Board of Commissioners of the Board of Directors has been consistently carried out by involving the structure of the organs below it.

Perseroan telah melakukan sosialisasi Whistleblowing System baik secara internal (seluruh karyawan) dan juga eksternal (vendor dan rekanan).

The Company has conducted a Whistleblowing System socialization both internally (all employees) and also externally (vendors and partners).

Pedoman tata kelola perusahaan telah mendapatkan persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

The corporate governance guidelines have been approved by the Directors and the Board of Commissioners.

Beberapa kebijakan yang disahkan pada tahun 2020 telah dilaksanakan Perseroan, terutama pada pelaksanaan yang bersifat pencegahan terhadap benturan kepentingan seperti pengiriman kuesioner pada vendor serta survei penerapan budaya perusahaan.

Several policies were passed in 2020 implemented by the Company, especially in the implementation of prevention nature of conflicts of interest such as sending questionnaires to vendors as well as surveys of the application of corporate culture.

• Seluruh karyawan Centratama Group telah membaca dan menandatangani pakta integritas GCG

• Setiap vendor dan rekanan dari Centratama Group telah membaca dan menandatangani pakta integritas tentang ketentuan GCG, termasuk adanya klausa terkait GCG pada setiap kontrak perjanjian antara Centratama Group dengan vendor/ rekanan.

• Every Centratama Group employees have read and signed the GCG integrity pact.

• Each vendor and partner of Centratama Group has read and signed an integrity pact regarding the provisions of GCG, including the existence of GCG-related clauses in each contract agreement between Centratama Group and vendors/partners.





RENCANA PELAKSANAAN GCG 2020Perseroan terus memupuk semangat untuk menerapkan praktik GCG di lingkungan perusahaan serta terus berupaya agar pelaksanaan GCG terus disempurnakan. Sebagaimana pelaksanaan kegiatan Whistleblowing System yang disosialisasikan oleh Perseroan setiap 2 (dua) bulan sekali melalui e-mail blast. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Perseroan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan Perseroan.

PENERAPAN ASAS GCG Penetapan GCG pada Perseroan bertujuan sebagai pedoman dalam membuat kebijakan dan sasaran strategis organisasi. Pedoman GCG tidak hanya berfungsi mengendalikan Perseroan untuk mematuhi hukum dan peraturan yang ada, tetapi juga berkontribusi untuk mencapai kinerja Perseroan secara signifikan.

Perseroan melakukan penilaian terhadap perkembangan GCG di lingkungan perusahaan baik dari sistem maupun strukturnya demi mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, bersih, dan transparan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada seluruh Pemangku Kepentingan bahwa Perseroan dikelola dan dikendalikan untuk melindungi kepentingan para Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan, dan prinsip-prinsip GCG.

Pada tahun 2020, Perseroan telah menunjukkan komitmennya dalam pelaksanaan GCG dan memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG selalu diterapkan di semua kegiatan bisnisnya. Hal ini terlihat dari prestasi kinerja yang diukir oleh Centratama Group yang mendapatkan penilaian “Wajar” dalam semua hal yang material dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwanto, Sungkoro & Surja terhadap seluruh transaksi keuangan di Centratama Group.

GCG IMPLEMENTATION PLAN IN 2020The Company continues to foster a spirit to implement GCG practices in the corporate environment and continue to strive so that the implementation of GCG continues to be improved. As the implementation of the Whistleblowing System activities are socialized by the Company every 2 (two) months via e-mail blast. This activity is a form of the Company’s commitment to implementing good corporate governance within the Company.

GCG ASSESSMENTStipulation of GCG in the Company aims as a guide in making policies and strategic objectives of the organization. GCG Guidelines not only function to control the Company to comply with existing laws and regulations, but also contribute to achieving the Company’s performance significantly.

The Company assess the development of GCG in corporate environment both from system and structure in order to create good, clean and transparent corporate governance. This is intended to provide certainty to all Stakeholders that the Company is managed and controlled to protect the interests of the Stakeholders in accordance with the provisions of the Articles of Association, Legislation and GCG principles.

In 2020, the Company has shown its commitment in the implementation of GCG and ensures that the principles of GCG are always applied in all of its business activities. This can be seen from the performance achievements carved by Centratama Group which gets a “Fair” rating in all material matters from the Public Accountant Office (KAP) Purwanto, Sungkoro & Surja on all financial transactions at Centratama Group.





PEDOMAN, STRUKTUR, DAN MEKANISMETATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance Guidelines, Structure and Mechanisms

Tidak hanya sebagai rujukan dalam menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang, GCG juga merupakan sistem yang mengatur, serta mengendalikan Perseroan dengan menciptakan nilai tambah untuk para Pemangku Kepentingan. Dengan demikian, sistem yang disusun dalam GCG mengandung sejumlah peraturan yang mengatur hubungan antara Pemegang Saham, pihak manajemen, karyawan, dan sejumlah Pemangku Kepentingan terkait lainnya.

PEDOMAN GCG Perseroan telah menyusun Pedoman Pelaksanaan GCG, Board Manual, Pedoman Etika dan Perilaku, Pedoman Umum Sistem Pengendalian Internal, Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System), Piagam Satuan Pengawasan Internal, Piagam Komite Audit.

Pedoman GCG merujuk kepada proses Pengelolaan dan pengawasan atas perusahaan yang meliputi pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang digunakan oleh setiap organ perusahaan, khususnya bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.

Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik prinsip GCG, Perseroan telah melakukan peninjauan dan penyempurnaan terhadap soft structurenya yakni pedoman dan kebijakan. Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas mengatur segala aspek pengelolaan Perseroan, termasuk di antaranya memberikan definisi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan penyusunan strategi, penyusunan organisasi, sekretaris perusahaan, manajemen risiko, sistem pengendalian internal dan pengawasan, standar etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM, dan sebagainya.

STRUKTUR DAN MEKANISME GCG Mengacu kepada Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas serta berpedoman kepada Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, organ-organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan komite-komite serta fungsi pendukung lainnya yaitu Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.

1. RUPSRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi Perseroan yang memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB), di mana RUPST wajib diadakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir dan RUPSLB dapat diselenggarakan pada setiap waktu berdasarkan kebutuhan sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Dewan KomisarisDewan Komisaris bertugas serta bertanggung jawab dalam mengawasi dan memonitor kebijakan Direksi dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan. Dewan Komisaris juga kerap memberikan masukan dan saran kepada Direksi.

Not only as a reference in maintaining the sustainability of the Company’s business in the long term, GCG is also a system that regulates and controls the Company by creating added value for the Stakeholders. Thus, the system compiled in GCG contains a number of regulations governing the relationship between Shareholders, management, employees, and a number of other related Stakeholders.

GCG GUIDELINESThe Company has compiled GCG Implementation Guidelines, Board Manuals, Ethics and Conduct Guidelines, General Guidelines for Internal Control Systems, Whistleblowing System, Charter of Internal Oversight Unit, Audit Committee Charter.

The GCG Guidelines refer to the process of managing and supervising the Company which includes the division of tasks, authority, and responsibilities used by each organ of the company, specifically for the Shareholders, Board of Commissioners, and Board of Directors.

In order to improve the quality of the implementation of GCG principles best practices, the Company has conducted a review and improvement of its soft structure, namely guidelines and policies. The guidelines and policies clearly regulate all aspects of the management of the Company, including providing definitions of the Company’s vision, mission and values; explain the policy formulation strategy, organizational development, corporate secretary, risk management, internal control and supervision systems, ethical standards, finance, accounting, HR management, and so on.

GCG STRUCTURE AND MECHANISMReferring to the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies and is guided by the Decree of the Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, the Company’s organs consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, the Board of Directors and committees and other supporting functions, namely Internal Audit and the Corporate Secretary.

1. GMSGeneral Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ of the Company which holds authority that is not delegated to the Board of Commissioners or Directors. The GMS consists of the Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS), where the EGMS must be held no later than six months after the Company’s fiscal year ends and the EGMS can be held at any time based on the needs according to statutory regulations.

2. Board of CommissionersThe Board of Commissioners has the duty and responsibility of supervising and monitoring the Board of Directors’ policies in carrying out the Company’s operational activities. The Board of Commissioners also often provides input and advice to the Board of Directors.





3. DireksiDireksi merupakan organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan serta berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja Perseroan. Direksi juga bertindak sebagai wakil Perseroan di setiap acara atau kegiatan usaha dengan pihak internal maupun eksternal. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab penuh kepada RUPS dalam mengelola Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

3. Board of DirectorsThe Board of Directors is the Company’s organ that has the duty and responsibility to lead and manage the Company in accordance with the Company’s objectives and to improve the efficiency and effectiveness of the Company’s performance. The Directors also act as representatives of the Company in every event or business activity with internal and external parties. In addition, the Board of Directors is also fully responsible to the GMS in managing the Company in accordance with GCG principles.

Mekanisme Tata Kelola disebut juga dengan Soft Structure GCG yang mana merupakan aspek penting dalam implementasi GCG karena akan menjadi living document bagi segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu perseroan. Mekanisme Tata Kelola dapat diartikan sebagai aturan main prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan, dengan pihak yang melakukan kontrol/pengawasan terhadap keputusan tersebut. Mekanisme implementasi GCG tercermin dalam sistem yang kuat. Tidak cukup hanya mengandalkan pilar Struktur Tata Kelola, pentingnya implementasi GCG melalui mekanisme ini juga diperlukan untuk mengadakan aturan main yang jelas.

The Governance Mechanism, also known as the GCG Soft Structure, is an important aspect that guides all organizations in a company. The governance’s mechanism can define the rules of procedure and the relationship between those who decide and control those who choose/the decision. That is for implementing GCG is reflecting in a robust system. It is not enough to rely on the pillars of governance structure, the importance of implementing GCG through this mechanism is also needed to establish clear rules.

KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

DEWAN KOMISARISBOARD OF

COMMISSIONERS

RUPSGMS

SEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATESECRETARY

DIREKSIDIRECTORS

AUDIT INTERNALINTERNAL AUDIT





RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi di Perseroan yang memegang wewenang yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi. Dalam Anggaran Dasar mengatur bahwa RUPS berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah kompensasi/remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik, RUPS terdiri atas RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang wajib diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan sesuai peraturan perundang-undangan.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur perihal RUPS bagi perusahaan terbuka di antaranya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka; POJK 16/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka secara elektronik, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar

General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ in the Company which holds authority that is not delegated to the Board of Commissioners or Directors. The Articles of Association stipulate that the GMS has the authority to appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and Directors, approve amendments to the Articles of Association, approve Annual Reports, appoint External Auditors, and stipulate the amount of compensation/remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors. Based on the Decree of the Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019 on Good Corporate Governance Guidelines, the GMS consists of the Annual GMS (AGMS) and Extraordinary GMS (EGMS) which must be held at any time based on the needs according to statutory regulations.

The laws and regulations governing the GMS for publicly listed companies include the Financial Services Authority Regulation Number 15/POJK.04/2020 on the Plans and Organizations of Public Company Shareholders’ General Meetings; 16 / POJK.04 / 2020 concerning the Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Companies electronically, Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency Regulation Number IX.J.1, Attachment of Decree of the Chair of the Market





Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Anggaran Dasar masing-masing Perseroan.

Peraturan OJK menyebutkan bahwa RUPS terdiri atas RUPS Tahunan yang wajib dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Peraturan ini juga menyebutkan bahwa selain RUPS Tahunan, Perseroan dapat menyelenggarakan RUPS lainnya setiap waktu sesuai kebutuhan.

HAK DAN WEWENANG RUPSSebagai pemilik modal, Pemegang Saham memiliki hak dan tanggung jawab atas Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak Pemegang Saham adalah sebagai berikut:• Pemegang Saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan

surat kuasa berhak menghadiri RUPS.• Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah

Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan RUPS.

• Dalam hal terjadi ralat pemanggilan rapat, Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam daftar Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum ralat pemanggilan RUPS.

• Pada saat pelaksanaan RUPS, Pemegang Saham berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

Sementara itu, wewenang yang dimiliki Pemegang Saham juga, meliputi:• Memperoleh informasi material mengenai Perseroan secara

tepat waktu, terukur dan teratur.• Menerima pembagian dari keuntungan Perseroan yang

diperuntukkan bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi, sebanding dengan jumlah saham/modal yang dimilikinya.

• Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

• Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.

• Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan.• Menyetujui Laporan Keuangan.• Menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi.• Menyetujui penggunaan Laba Perseroan, dan hal lainnya.

CARA PENYELENGGARAAN RUPSRUPS harus diselenggarakan sesuai dengan kepentingan Perseroan dan dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan, serta dengan persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil keputusan yang sah. Adapun mekanisme atau tata cara penyelenggaraan RUPS adalah sebagai berikut:1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di

tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha.2. Pemberitahuan rencana RUPS Tahunan disertai usulan mata

acara RUPS kepada Para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.

3. Dewan Komisaris dan Pemegang Saham mewakili paling

Supervisory Agency Capital and Financial Institutions Number: KEP-179/BL/2008 dated May 14, 2008 on Principles of the Company’s Articles of Association Conducting a Public Offering of Equity-Type Securities and Public Companies, Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies, and their respective Articles of Association.

OJK Regulation states that the GMS consists of the Annual GMS which must be held no later than 6 (six) months after the fiscal year ends. This regulation also states that in addition to the Annual GMS, the Company can hold other GMS at any time as needed.

RIGHTS AND AUTHORITY OF THE GMSAs the owner of capital, the Shareholders have the rights and responsibilities for the Company in accordance with the Company’s Articles of Association, applicable laws and regulations. The rights of Shareholders are as follows:• Shareholders, both alone and represented based on power

of attorney, are entitled to attend the GMS.• Shareholders who are entitled to attend the GMS are

Shareholders whose names are registered in the register of Shareholders of the Company 1 (one) working day before the invitation of the GMS.

• In terms of a meeting summons occurs, the Shareholders entitled to attend the GMS are the Shareholders whose names are registered in the Company’s Shareholders list 1 (one) working day before the GMS summons.

• During the GMS, Shareholders are entitled to obtain information on the agenda of the meeting and materials related to the agenda as long as it does not conflict with the interests of the Company.

Meanwhile, the authority possessed by Shareholders also includes:• Obtain material information about the Company in a timely,

measurable and orderly manner.• Receive the distribution of the Company’s profits which are

intended for Shareholders in the form of dividends and the remaining liquidation of the assets, in proportion to the number of shares/capital owned.

• Appoint and dismiss members of the Board of Commissioners and Directors.

• Evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors.

• Approve changes to the Company’s Articles of Association.• Approve Financial Statements.• Establish remuneration for members of the Board of

Commissioners and Board of Directors.• Approve the use of the Company’s profit, and other things.

PROCEDURES ON CONDUCTING THE GMSThe GMS must be held in accordance with the interests of the Company and with due regard to the Company’s Articles of Association and laws and regulations, as well as with adequate preparation, so that legal decisions can be taken. The mechanism or procedure for holding the GMS is as follows:

1. The GMS is held at the Company’s domicile or where the Company conducts business activities.

2. Notification of the Annual GMS plan accompanied by the proposed GMS agenda to the Shareholders and the Board of Commissioners.

3. The Board of Commissioners and Shareholders represent





sedikit 1/20 bagian dari jumlah seluruh saham dikeluarkan dapat menyampaikan usulan mata acara RUPS Tahunan paling lambat 7 hari sebelum tanggal pemanggilan.

4. RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diselenggarakan dengan didahului pemanggilan RUPS melalui surat tercatat atau dengan surat kabar dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.

5. Pemanggilan RUPS wajib mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan mata acara rapat, dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat serta laporan tahunan tersedia di kantor Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal rapat diadakan.

6. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili. Dalam hal kuorum tidak tercapai maka RUPS kedua dan ketiga dapat diselenggarakan sesuai mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar.

7. RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama berhalangan maka dapat digantikan oleh anggota Dewan Komisaris lain, atau salah satu anggota Direksi, atau Pemegang Saham sesuai ketentuan anggaran dasar.

8. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat berita acara RUPS sebagai bukti sah untuk semua Pemegang Saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang didiskusikan dalam rapat.

9. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju sebagaimana diatur di anggaran dasar.

10. Pemegang Saham juga dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan ketentuan semua Pemegang Saham telah diberitahu secara tertulis dan semua Pemegang Saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.

at least 1/20 part of the total issued shares can submit the proposed Annual GMS no later than 7 days before the date of the summons.

4. Annual GMS and EGMS are held by prior invitation to the GMS by registered mail or by newspaper no later than 14 fourteen) days before the date of the convening of the GMS, excluding the date of the summons and the date when the GMS was held.

5. Summons for the GMS must include the day, date, time, place and agenda of the meeting, accompanied by notification that the material to be discussed at the meeting and annual reports are available at the Company’s office from the day the summons is called until the date the meeting is held.

6. The GMS can be held if the GMS is more than ½ (one half) of the total number of shares with voting rights present or represented. In the event that a quorum is not reached, the second and third GMS can be held according to the mechanism stipulated in the articles of association.

7. The GMS is chaired by the President Commissioner. In the event that the President Commissioner is unable to attend, it can be replaced by another member of the Board of Commissioners, or one of the members of the Board of Directors, or Shareholders according to the provisions of the articles of association.

8. From everything discussed and decided at the GMS made minutes of the GMS as valid evidence for all Shareholders and third parties about the decision and everything discussed at the meeting.

9. All decisions are made based on deliberation to reach consensus. In the event that a decision based on deliberation to reach consensus is not reached, then the decision is taken based on the agreed vote as stipulated in the articles of association.

10. Shareholders can also make legal decisions without holding a GMS, provided that all Shareholders have been notified in writing and all Shareholders have given their written approval and signed the agreement. Decisions made in this way have the same power as decisions taken legally at the GMS.





PELAKSANAAN RUPS 2020Pada tahun 2020, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan, yaitu pada tanggal 15 Mei 2020 dengan tahapan sebagai berikut:

2020 GMS IMPLEMENTATIONIn 2020, the Company held 1 Annual GMS, namely on May 15, 2020 with the following details:

AGENDA DAN HASIL KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN TANGGAL 15 MEI 2020

AGENDA AND RESULTS OF ANNUAL GMS ON MAY 15, 2020

SUDAH/BELUM TERLAKSANA

ALREADY BEEN/NOT BEEN IMPLEMENTED

TINDAK LANJUT OLEH MANAJEMEN ATAS

KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2019

FOLLOW-UP BY MANAGEMENT ON THE DECISION OF THE

2019 ANNUAL GMS

Agenda Pertama:Persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Perseroan selama tahun buku 2019, pengesahan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2019, termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2019, pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, serta memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Keputusan: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan

untuk Tahun Buku 2019, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan.

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, sebagaimana termaktub dalam Laporan Auditor Independen No. 0322/2.1032/AU.1/05/1561-1/1/III/2020 tanggal 31 Maret 2020, dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material.

3. Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2019, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2019.

First Agenda:Approval of the Board of Directors ‘Annual Report on the Company during the 2019 fiscal year, ratification of the Company’s Consolidated Financial Statements for 2019 fiscal year, including reports on the implementation of the Board of Commissioners’ supervisory duties during the 2019 fiscal year, ratification of the Balance Sheet and Calculation of the Company’s Profit and Loss for the fiscal year ending on the December 31, 2019, and provided acquit et de char ge to all Directors and Board of Commissioners of the Company. Decision:1. Approved and accepted both the Company’s Annual Report for

2019 fiscal year, including the Report on the Supervision of the Board of Commissioners of the Company.

2. Ratified the Company’s Consolidated Financial Statements for the year ending in December 31, 2019, which have been audited by Purwantono, Sungkoro & Surja Public Accountants, as stated in the Independent Auditor’s Report No. 0322/2.1032/AU.1/05/1561-1/1/III/2020 dated March 31, 2020, with reasonable opinions in all material respects.

3. Provided acquit et de charge to all members of the Board of Commissioners and Directors for the supervision and management actions that have been carried out during 2019 fiscal year, as long as those actions are reflected in the Company’s Annual Report and Consolidated Financial Statements 2019.

Telah terdokumentasi dalam Risalah Rapat No. 41 tanggal 15 Mei 2020Has been documented in Minutes of Meeting No. 41, May 15, 2020








ALREADY BEEN/NOT BEEN IMPLEMENTED

TINDAK LANJUT OLEH MANAJEMEN ATAS

KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2019

FOLLOW-UP BY MANAGEMENT ON THE DECISION OF THE

2019 ANNUAL GMS

Agenda Kedua:Penetapan penggunaan laba Perseroan untuk Tahun Buku 2019.

Keputusan:Menetapkan untuk tidak membagikan dividen, dikarenakan Perseroan masih membutuhkan dana baik untuk modal kerja maupun pengembangan usaha di dalam Perseroan dan anak perusahaan.

Second Agenda:Stipulation of the use of the Company’s profits for Fiscal Year 2019.

Decision:Stipulated not to distribute dividends, because the Company still needs funds both for working capital and business de velopment within the Company and its subsidiaries.


Agenda KetigaPersetujuan penunjukkan Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja untuk tahun buku 2020.

Keputusan:Menyetujui Penunjukan Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja untuk melaksanakan audit terhadap Perseroan untuk tahun buku 2020.

Third Agenda:Approval of the appointment of a Public Accountant from Purwantono, Sungkoro & Surja Public Accountants for the 2020 fiscal year.

Decision:Approval of Appointment of Public Accountants from Purwantono, Sungkoro & Surja Public Accountants to conducted an audit of the Company for fiscal year 2020.


Agenda KeempatPenetapan gaji dan honorarium Direksi dan Komisaris Perseroan.

Keputusan: 1. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan

untuk menetapkan jumlah maksimum besarnya gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lainnya bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2020;

2. Memberikan wewenang kepada Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan pembagiannya di antara para anggota Dewan Komisaris.

Fourth Agenda:Stipulation of salary and honorarium of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners:Decision:1. To authorized the Company’s Board of Commissioners to stipulate

maximum amount of salary and benefits and/or other income for all members of the Company’s Board of Directors for the 2019 fiscal year;

2. Gave authority to the Company’s Nomination and Remuneration Committee to stipulate the amount of honorarium and its distribution among members of the Board of Commissioners.






RINGKASAN PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 2019Pada tahun 2019, Perseroan telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan, yaitu pada 3 Mei 2019 dengan tahapan sebagai berikut:

SUMMARY OF THE IMPLEMENTATION OF 2019 GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)In 2019, the Company held 1 (one) Annual GMS, namely on May 3, 2019 with the following details:




ALREADY BEEN/NOT BEEN

IMPLEMENTED

TINDAK LANJUT OLEH MANAJEMEN ATAS KEPUTUSAN RUPS

TAHUNAN 2019FOLLOW-UP BY

MANAGEMENT ON THE DECISION OF THE 2019

ANNUAL GMS

Agenda Pertama:Persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Perseroan selama tahun buku 2018, pengesahan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk Tahun Buku 2018, termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2018, pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, serta memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Keputusan:- Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan untuk

Tahun Buku 2018, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan.

- Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, sebagaimana termaktub dalam Laporan Auditor Independen No. 00273/2.1032/AU.1/05/0704-2/1/III/2019 tanggal 26 Maret 2019, dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material.

- Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2018, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan Tahun Buku 2018.

First Agenda:Approval of the Board of Directors ‘Annual Report on the Company during the 2018 fiscal year, ratification of the Company’s Consolidated Financial Statements for 2018 fiscal year, including reports on the implementation of the Board of Commissioners’ supervisory duties during the 2018 fiscal year, ratification of the Balance Sheet and Calculation of the Company’s Profit and Loss for the fiscal year ending on the December 31, 2018, and provided acquit et de charge to all Directors and Board of Commissioners of the Company.

Decision:- Approved and accepted both the Company’s Annual Report for 2018

fiscal year, including the Report on the Supervision of the Board of Commissioners of the Company.

- Ratified the Company’s Consolidated Finansial Statements for the year ending in December 31, 2018, which have been audited by Purwantono, Sungkoro & Surja Public Accountants, as stated in the Independent Auditor’s Report No. 00273/2.1032/AU.1/05/0704-2/1/III/ 2019 dated March 26, 2019, with reasonable opinions in all material respects.

- Provided acquit et de charge to all members of the Board of Commissioners and Directors for the supervision and management actions that have been carried out during 2018 fiscal year, as long as those actions are reflected in the Company’s Annual Report and Consolidated Financial Statements. 2018.

Telah terdokumentasi dalam Risalah Rapat No. 22 tanggal03 Mei 2019Has been documented in Minutes of Meeting No. 22, May 3, 2019








ALREADY BEEN/NOT BEEN

IMPLEMENTED

TINDAK LANJUT OLEH MANAJEMEN ATAS KEPUTUSAN RUPS

TAHUNAN 2019FOLLOW-UP BY

MANAGEMENT ON THE DECISION OF THE 2019

ANNUAL GMS

Agenda Kedua:Penetapan penggunaan laba Perseroan untuk Tahun Buku 2018.

Keputusan:Menetapkan untuk tidak membagikan dividen, dikarenakan Perseroan masih membutuhkan dana baik untuk modal kerja maupun pengembangan usaha di dalam Perseroan dan anak perusahaan.

Second Agenda:Stipulation of the use of the Company’s profits for Fiscal Year 2018.

Decision:Stipulated not to distribute dividends, because the Company still needs funds both for working capital and business de velopment within the Company and its subsidiaries.

Telah terdokumentasi dalam Risalah Rapat No. 22 tanggal03 Mei 2019Has been documented in Minutes of Meeting No. 22, May 3, 2019

Agenda Ketiga:Persetujuan penunjukan Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja untuk tahun buku 2019.

Keputusan:Persetujuan Penunjukan Akuntan Publik dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja untuk melaksanakan audit terhadap Perseroan untuk tahun buku 2019.

Third Agenda:Approval of the appointment of a Public Accountant from Purwantono, Sungkoro & Surja Public Accountants for the 2019 fiscal year.

Decision:Approval of Appointment of Public Accountants from Purwantono, Sungkoro & Surja Public Accountants to conducted an audit of the Company for fiscal year 2019.


Agenda Keempat:Penetapan gaji dan honorarium Direksi dan Komisaris Perseroan:

Keputusan:- Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk

menetapkan jumlah maksimum besarnya gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lainnya bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2019;

- Memberikan wewenang kepada Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan pembagiannya di antara para anggota Dewan Komisaris.

Fourth Agenda:Stipulation of salary and honorarium of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners:

Decision:- To authorized the Company’s Board of Commissioners to stipulate

maximum amount of salary and benefits and/or other income for all members of the Company’s Board of Directors for the 2019 fiscal year;

- Gave authority to the Company’s Nomination and Remuneration Committee to stipulate the amount of honorarium and its distribution among members of the Board of Commissioners.






Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang Saham perihal pengawasan atas kebijakan Direksi terhadap operasional Perseroan secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENTCORSEC/XI/2019, Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen Perseroan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

KRITERIA DAN PROSEDUR PENGANGKATAN SERTA PEMBERHENTIAN DEWAN KOMISARIS Pengangkatan maupun pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dilaksanakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, seorang yang bisa diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah:a. Dinyatakan pailit;b. Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris

atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau

c. Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.

Selain itu, calon anggota Dewan Komisaris juga wajib memenuhi persyaratan lain yang telah ditetapkan oleh instansi teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh calon anggota Dewan Komisaris dan surat tersebut disimpan oleh Perseroan.

Selain memenuhi kriteria tersebut, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen Perseroan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan, dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

The Board of Commissioners is the organ of the Company that is responsible for conducting general and/or specific supervision in accordance with the Articles of Association, providing advice to the Board of Directors, and ensuring that the Company implements GCG principles. The Board of Commissioners is responsible to the Shareholders regarding the supervision of the Board of Directors’ policy of the Company’s operations in general which refers to the business plan approved by the Board of Commissioners and Shareholders, and ensures compliance with all applicable laws and regulations.

Based on the Company’s Articles of Association and the Decision of the Board of Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders in accordance with applicable laws and regulations. The appointment of members of the Board of Commissioners is carried out by considering integrity, dedication, understanding the management problems of the Company relating to one of the management functions, having adequate knowledge in the Company’s business fields, and being able to provide sufficient time to carry out their duties and other requirements based on the laws and regulations. invitation.

CRITERIA AND PROCEDURES FOR APPOINTMENT AND TERMINATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe appointment and dismissal of the Board of Commissioners members is carried out by the General Meeting of Shareholders. Based on the Company’s Articles of Association, a person who can be appointed as a member of the Board of Commissioners is an individual who is capable of taking legal actions, except within 5 (five) years before his appointment:a. Declared bankrupt;b. Become a member of the Board of Directors or a member of

the Board of Commissioners or a member of the Supervisory Board found guilty of causing a Company or Public Corporation to be declared bankrupt; or

c. Convicted of a criminal offense that is detrimental to the country’s finances and/or related to the financial sector.

In addition, prospective members of the Board of Commissioners are also required to fulfill other requirements set by technical agencies based on statutory regulations. Fulfillment of the requirements referred to, evidenced by a statement signed by prospective members of the Board of Commissioners and the letter is kept by the Company.

In addition to meeting the above criteria, the appointment of members of the Board of Commissioners is carried out by considering integrity, dedication, understanding the management problems of the Company relating to one of the management functions, having adequate knowledge in the Company’s business fields, and being able to provide sufficient time to carry out their duties. as well as other requirements based on statutory regulations.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners





TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Secara kolektif, tugas Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberikan nasihat yang berkaitan dengan kebijakan Direksi perihal rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS, serta semua hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris juga memantau dan melakukan evaluasi terhadap penerapan GCG, meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi, serta menandatangani laporan tersebut sepanjang Dewan Komisaris setuju dengan isi materi laporan tahunan. Dewan Komisaris secara terus-menerus memantau efektivitas kebijakan Perseroan, kinerja, dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya. Hasil pengawasan disertai kajian dan pendapat Dewan Komisaris disampaikan pada RUPS sebagai bagian dari penilaian kinerja Direksi. Dewan Komisaris juga mengevaluasi dan menyetujui RKAP yang disusun Direksi setiap tahunnya.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERSCollectively, the duties of the Board of Commissioners are to supervise the management of the Company carrying out by the Board of Directors and provide advice relating to the Board of Directors’ policies regarding the Company’s development plan, the Company’s annual work plan and budget, implementation of the Articles of Association and GMS decisions, as well as all laws and regulations.

The Board of Commissioners also monitors and evaluates the implementation of GCG, examines and reviews the annual report prepared by the Directors, and signs the report as long as the Board of Commissioners agrees with the contents of the annual report. The Board of Commissioners continuously monitors the effectiveness of the Company’s policies, performance and decision-making process by the Board of Directors, including implementing strategies to meet the expectations of Shareholders and other stakeholders. The results of supervision are accompanied by a review and opinion of the Board of Commissioners submitted at the GMS as part of the Board of Directors performance evaluation. The Board of Commissioners also evaluates and approves the RKAP prepared by the Board of Directors each year.

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasis of Appointment

Masa JabatanPeriod

Ronald Waas

Komisaris Utama merangkapKomisaris IndependenThe President Commissioner and Independent Commissioner

Berdasarkan Keputusan Akta No. 47 tanggal 09 Agustus 2017Based on Deed No. 47, August 9, 2017

5 tahun5 years

Rizal Satar Komisaris IndependenIndependent Commissioner


5 tahun5 years

Glenn T Sugita KomisarisCommissioner


5 tahun5 years

Sugiman Halim KomisarisCommissioner


5 tahun5 years

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS Per 31 Desember 2020, susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSAs of December 31, 2020, the composition of Company’s Board of Commissioners is as follows:





BOARD MANUAL: PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

Pelaksanaan tugas dan kinerja Dewan Komisaris mengarah pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Penyusunan Board Manual mengacu pada prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) GCG. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, Dewan Komisaris Perseroan selalu berpegang pada Board Manual atau Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang telah disahkan oleh Perseroan.

Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Remunerasi merupakan imbal jasa yang diberikan Perseroan kepada Dewan Komisaris atas kinerja yang telah ditunjukkan. Perseroan telah memiliki kebijakan mengenai remunerasi Dewan Komisaris. Kebijakan ini menjadi dasar hukum penetapan remunerasi Dewan Komisaris Perseroan.

PROSEDUR PENGUSULAN HINGGA PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris mengikuti ketentuan yang berlaku dan telah melalui pendalaman dan kajian oleh Dewan Komisaris, di mana keputusan penetapan Remunerasi Dewan Komisaris tersebut sebelumnya telah ditetapkan melalui RUPS Tahunan Perseroan. Pada dasarnya, perumusan sistem remunerasi Dewan Komisaris didasari prinsip-prinsip:

• Sesuai peraturan perundangan di bidang perpajakan dan ketenagakerjaan yang berlaku.

• Asas keterbukaan, keseimbangan internal serta kompetitif dengan Perseroan lain di luar Perseroan.

RAPAT DEWAN KOMISARIS Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/20 (satu per dua puluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Dalam setiap rapat Dewan Komisaris telah disusun risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pendapat berbeda/dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan oleh Dewan Komisaris. Risalah rapat tersebut ditandatangani oleh semua anggota Dewan Komisaris yang hadir dan didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir dalam rapat Dewan Komisaris memberikan surat kuasa kepada anggota Dewan Komisaris lainnya agar penerima kuasa dapat bertindak sesuai dengan yang dikuasakan kepadanya.

BOARD MANUAL: BOARD OF COMMISSIONERS WORK GUIDELINESThe implementation of duties and performance of the Board of Commissioners refers to the Board of Commissioners and Board of Directors’ Work Guidelines (Board Manual). The preparation of Board Manual refers to the principles of corporate law, the provisions of Articles of Association, rules and regulations of the applicable laws and regulations, directives of the Shareholders and best practices of GCG. In carrying out its roles and functions, the Company’s Board of Commissioners always adheres to the Board Manual or Board of Commissioners’ Work Guidelines that have been approved by the Company.

The Board Manual contains guidelines for the work procedures of the Board of Commissioners and Board of Directors and explains the stages of activities in a structured, systematic, easily understood and consistent manner, which can be a reference for the Board of Commissioners and Directors in carrying out their respective duties to achieve the Company’s Vision and Mission, so that high work standards are expected to be achieved in line with GCG principles.

REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSRemuneration is a reward for the services provided by the Company to the Board of Commissioners for their demonstrated performance. The Company has a policy regarding the remuneration of the Board of Commissioners. This policy becomes the legal basis for stipulating the remuneration of the Company’s Board of Commissioners.

PROCEDURES FOR THE PROPOSAL TO STIPULATE THE REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe remuneration for members of the Board of Commissioners follows the applicable provisions and has been deepened and reviewed by the Board of Commissioners, where the decision to stipulate the Board of Commissioners’ Remuneration has been previously determined through the Company’s Annual GMS. Basically, the formulation of the Board of Commissioners’ remuneration system is based on the following principles:• In accordance with applicable laws and regulations in the

field of taxation and employment.• The principle of transparency, internal balance and

competitive with other companies outside the Company.

MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERSMeetings of the Board of Commissioners are held at least 1 (one) time in 2 (two) month. The Board of Commissioners may convene at any time at the request of 1 (one) or several members of the Board of Commissioners, the request of the Board of Directors, or at the written request of 1 (one) or several Shareholders who represent at least 1/20 (one per twenty) of the number of shares with voting rights, by mentioning the matters to be discussed at the meeting as stated in the Company’s Articles of Association.

In each meeting of the Board of Commissioners, minutes of meeting containing the matters discussed (including dissenting opinions of members of the Board of Commissioners, if any) have been prepared and matters decided by the Board of Commissioners. Minutes of the meeting were signed by all members of the Board of Commissioners present and distributed to all members of the Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners who are not present at the meeting of the Board of Commissioners provide power of attorney to other members of the Board of Commissioners so that the recipient of the power of attorney can act in accordance with what is authorized to him.





Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris telah melaksanakan 6 (enam) kali rapat Dewan Komisaris dan 6 (enam) kali rapat Dewan Komisaris bersama Direksi, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

During 2020, the Board of Commissioners held 6 meetings of the Board of Commissioners and 6 meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors, with the following attendance:

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Jumlah Wajib RapatTotal Mandatory Meeting

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Persentase KehadiranPercentage of Attendance

Ronald Waas 6 6 100%

Rizal Satar 6 6 100%

Glenn T. Sugita 6 6 100%

Sugiman Halim 6 6 100%

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Penilaian atau evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip:

a. Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi akan dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS.

b. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Dewan Komisaris dan Direksi sejak tanggal pengangkatannya.

c. Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan dan kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara individual akan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali Dewan Komisaris dan Direksi yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris dan Direksi.

Evaluasi dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi melekat pada RUPS Tahunan Perseroan terkait laporan pertanggungjawaban pengurusan dan pengawasan Perseroan. Dalam laporan tersebut, kriteria umum yang menjadi ukuran evaluasi dan penilaian adalah kinerja Perseroan, khususnya terkait pencapaian atas target atau Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) yang telah ditetapkan di awal tahun.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSThe performance assessment or evaluation of the Board of Commissioners and Board of Directors is conducted based on the following principles:a. The performance of the Board of Commissioners and

Directors will be evaluated by the Shareholders at the GMS.b. In general, the performance of the Board of Commissioners

and Board of Directors is determined based on the duties stated in the applicable laws and regulations and the Company’s Articles of Association and the mandate of the Shareholders. Formal evaluation criteria are submitted openly to the Board of Commissioners and Directors from the date of their appointment.

c. The results of the evaluation of the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors as a whole and the performance of each member of the Board of Commissioners and Board of Directors individually will form an inseparable part in the compensation scheme and the provision of incentives for the Board of Commissioners and Directors. The results of the performance evaluation of each Board of Commissioners and Directors individually are one of the basic considerations for Shareholders to dismiss and/or reappoint the Board of Commissioners and Directors concerned. The results of the performance evaluation are a means of evaluating and increasing the effectiveness of the Board of Commissioners and Directors.

Evaluation and assessment of the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors is attached to the Annual General Meeting of the Company related to the report on the management and supervision of the Company. In the report, the general criteria which become the evaluation and assessment criteria are the Company’s performance, specifically related to the achievement of the targets or the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) that were set at the beginning of the year.





KINERJA DEWAN KOMISARIS

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris diusulkan melalui Key Performance Indicators (KPI)/Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris kepada Direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar. Kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris maupun individu anggota Dewan Komisaris, adalah sebagai berikut:

1. Aspek pengawasan dan pengarahan• Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan/atau

gabungan dengan Direksi.• Pemberian persetujuan atas hal-hal yang dimintakan

Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

• Pemberian arahan/rekomendasi atas keputusan strategis.

• Review terhadap hasil pelaksanaan dan laporan audit tahunan.

2. Aspek pelaporan• Penyusunan dan penyampaian Program Kerja Tahunan• Review terhadap hasil pelaksanaan dan laporan audit

tahunan.• Menyampaikan tanggapan, pendapat dan saran

mengenai laporan triwulan perkembangan kegiatan usaha Perseroan.

• Review atas Kinerja KAP.

PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE DEWAN KOMISARIS

Pada pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi. Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris memandang bahwa Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien. Penilaian ini dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dan laporan kerja komite yang disampaikan kepada Dewan Komisaris.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERSPerformance Assessment of the Board of Commissioners is proposed through the Key Performance Indicators (KPI)/Performance Indicator of the Board of Commissioners which is a measure of the success of the implementation of the duties and responsibilities of supervision and providing advice by the Board of Commissioners to the Board of Directors in accordance with statutory provisions and/or the Articles of Association. The criteria for evaluating the performance of the Board of Commissioners and individual members of the Board of Commissioners are as follows:1. Supervision and Direction Aspect

• The Board of Commissioners and/or joint meetings with the Board of Directors.

• Granting approval for matters requested by the Board of Directors in accordance with the provisions of the Articles of Association.

• Providing direction/recommendations on strategic decisions.

• Review of implementation results and annual audit reports.

2. Reporting Aspect• Compilation and delivery of the Annual Work Program.• Review of implementation results and annual audit

reports.• Delivering responses, opinions and suggestions on

quarterly reports on the development of the Company’s business activities.

• Review of KAP Performance.

ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS’ COMMITTEE PERFORMANCEIn carrying out its duties, the Company’s Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee. Throughout 2020, the Board of Commissioners views that the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee have carried out their duties effectively and efficiently. This assessment is carried out based on the recommendations and work reports of the committee submitted to the Board of Commissioners.

Pengesahan RKAP oleh RUPSsetelah diusulkan oleh Direksi

dan disetujui oleh DewanKomisaris

RKAP approval by the GMSafter being proposed by

the Board of Directors andapproved by the Board of

Commissioners

Laporan PertanggungjawabanKinerja berdasarkan

pencapaian atas RKAPPerformance Accountability

Accountability ReportPerformance is based

on achievement of RKAPPerformance Accountability

Evaluasi dan penilaian olehPemegang Saham melalui

RUPS

Evaluation and assessmentby the Shareholders through

the GMS





Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas serta bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Adapun masa jabatan Anggota Direksi ditetapkan maksimal 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

The Board of Directors is the organ of the Company that is tasked with and is collectively responsible for managing the Company and implementing GCG at all levels of the organization. In accordance with the Company’s Articles of Association, members of the Board of Directors are appointed and terminated by a General Meeting of Shareholders (GMS). The term of office for Members of the Board of Directors is set to a maximum of 5 (five) years and can be reappointed for 1 (one) term of office. In carrying out its duties, the Board of Directors is responsible to the GMS. The responsibility of the Board of Directors to the GMS is a manifestation of the accountability of company management in accordance with the principles of GCG.

DIREKSIBoard of Directors

KOMPOSISI DIREKSI Di tahun 2020, susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORSThe composition of the Company’s Board of Directors as of December 31, 2020 is as follows:

NamaName

JabatanPosition


Masa JabatanPeriod

Yan Raymond Jafri Direktur UtamaPresident Director


5 tahun5 years

Hartanto Kusmanto DirekturDirector


5 tahun5 years

Yuana Susatyo Direktur IndependenIndependent Director


5 tahun5 years

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSISecara umum, Direksi bertugas secara kolektif dalam melaksanakan pekerjaan, namun tentunya perlu dilakukan pembagian tugas di antara Anggota Direksi sesuai dengan latar belakang dan keahliannya. Direksi secara bersama-sama bertanggung jawab memenuhi Key Performance Indicator (KPI) yang jelas, lengkap, dan berimbang, baik dari aspek keuangan maupun non keuangan.

Lebih lanjut, Direksi juga bertanggung jawab secara penuh dalam pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sambil membangun dan memanfaatkan teknologi informasi sejalan dengan semangat GCG. Direksi juga bertugas menindaklanjuti temuan-temuan audit baik internal maupun eksternal. Direksi kemudian melaporkan informasi-informasi yang relevan dan signifikan kepada Dewan Komisaris dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta membuat risalah RUPS. Dengan demikian pengelolaan Perseroan dijalankan dengan akuntabilitas dan transparansi yang memadai sehingga berbagai risiko usaha dapat diketahui dan dikendalikan bersama-sama. Secara rinci, tugas dan tanggung jawab masing-masing Direksi diatur dalam Board Manual.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORSIn general, the Board of Directors is tasked collectively in carrying out work, but of course it is necessary to divide the tasks among the Members of the Board of Directors according to their background and expertise. The Board of Directors is jointly responsible for meeting clear, complete, and balanced Key Performance Indicators (KPI), both financial and nonfinancial aspects.

Furthermore, the Board of Directors is also fully responsible for the implementation of the Company’s Long Term Plan (RJPP) and Work Plan and Corporate Budget (RKAP) while building and utilizing information technology in line with the spirit of GCG. The Board of Directors is also tasked with following up internal and external audit findings. The Board of Directors then report relevant and significant information to the Board of Commissioners and hold a General Meeting of Shareholders (GMS) and prepare the minutes of the GMS. Thus the management of the Company is carried out with adequate accountability and transparency so that various business risks can be identified and controlled together. In detail, the duties and responsibilities of each Director are set out in the Board Manual.





BOARD MANUAL: PEDOMAN KERJA DIREKSI

Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Penyusunan Board Manual berlandaskan pada prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan anggaran dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham, serta praktik-praktik terbaik (best practices) GCG.

REMUNERASI DIREKSI Remunerasi bagi anggota Direksi dilakukan dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS serta telah melalui kajian oleh Dewan Komisaris melalui pendalaman yang dilakukan oleh Pemegang Saham. Keputusan penetapan remunerasi Direksi ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah melalui persetujuan RUPS Tahunan Perseroan. Perumusan sistem remunerasi Direksi didasari prinsip-prinsip sebagai berikut:

• Sesuai peraturan perundangan di bidang perpajakan dan ketenagakerjaan yang berlaku.

• Asas keterbukaan, keseimbangan internal serta kompetitif dengan perusahaan lain di luar Perseroan.

PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI DIREKSI Pengusulan remunerasi Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris setelah mendapat persetujuan dari para Pemegang Saham pada RUPS. Penetapan remunerasi dengan mengacu kepada prinsip-prinsip Perseroan dan hasil penilaian atas pencapaian target (goal setting), peraturan yang berlaku, perbandingan industri dan kinerja Perseroan.

KRITERIA PENETAPAN REMUNERASI Penetapan kebijakan dan besaran Remunerasi Direksi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Direksi dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan;

b. Target dan kinerja masing-masing anggota Direksi.

RAPAT DIREKSIPenyelenggaraan rapat Direksi dilaksanakan secara berkala dan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam dua bulan dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai Anggaran Dasar Perseroan. Selain itu, Direksi juga melakukan rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris secara berkala guna membahas kinerja Perseroan. Rapat Direksi ditujukan untuk mendiskusikan pembahasan strategis dan menetapkan kebijakan-kebijakan Perseroan. Dalam Board Manual dan tata tertib Rapat Direksi dinyatakan bahwa Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu, apabila:a. Dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi;b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota

Dewan Komisaris;c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih

Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

BOARD MANUAL: WORK GUIDELINES OF BOARD OF DIRECTORSThe Board of Directors is guided by the Board of Commissioners and Board of Directors Work Guidelines (Board Manual) established by the Company. The Board Manual contains guidelines for the work procedures of the Board of Commissioners and Board of Directors and explains the stages of activities in a structured, systematic, easily understood and consistent manner, which can be a reference for the Board of Commissioners and Directors in carrying out their respective duties to achieve the Company’s Vision and Mission, so that high work standards are expected to be achieved in line with GCG principles. The preparation of the Board Manual is based on the principles of corporate law, the provisions of the Articles of Association, the applicable rules and regulations, the directives of Shareholders and best practices of GCG.

REMUNERATION OF THE BOARD OF DIRECTORSRemuneration for members of the Board of Directors is based on a formula determined by the GMS and has been reviewed by the Board of Commissioners through deepening conducted by Shareholders. The decision to determine the remuneration of the Board of Directors is stipulated by the Board of Commissioners after approval of the Company’s Annual GMS. The formulation of the Board of Directors’ remuneration system is based on the following principles:• In accordance with applicable laws and regulations in the

field of taxation and employment.• The principle of transparency, internal balance and

competitive with other companies outside the Company.

REMUNERATION OF THE BOARD OF DIRECTORSThe Board of Directors’ remuneration is proposed by the Board of Commissioners after obtaining approval from the Shareholders at the GMS. Determination of remuneration by referring to the Company’s principles and the results of the assessment of the achievement of the target (goal setting), applicable regulations, industry comparisons and the Company’s performance.

CRITERIA FOR STIPULATION OF REMUNERATIONStipulation of policies and the amount of remuneration for the Board of Directors is carried out with due regard to matters following:a. The duties, responsibilities and authority of the members of

the Board of Directors are related to the achievement of the Company’s goals and performance;

b. Target and performance of each member of the Board of Directors.

MEETINGS OF THE BOARD OF DIRECTORSThe Board of Directors meetings are held periodically and at least 1 (one) time in two months and can be done at any time according to the Company’s Articles of Association. In addition, the Board of Directors also conducts coordination meetings with the Board of Commissioners periodically to discuss the Company’s performance. The Board of Directors’ meeting is intended to discuss strategic discussions and determine Company policies. In the Board Manual and Rules of Directors ‘Meeting it is stated that the Directors’ Meeting can be held every time, if:a. Needed by one or more members of the Board of Directors;b. At the written request of one or more members of the Board

of Commissioners;c. At the written request of 1 (one) or more Shareholders who

together represent 1/20 (one per twenty) or more of the total shares with voting rights.





Selain itu rapat Direksi dapat dilakukan apabila terdapat perubahan lingkungan bisnis dan permasalahan yang berdampak signifikan pada usaha dan kinerja Perseroan. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, panggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak. Rapat dinyatakan kuorum jika dihadiri oleh lebih dari 50% anggota Direksi.

Board Manual dan Tata Tertib Rapat Direksi telah mengatur tentang ketentuan kehadiran, mekanisme pengambilan keputusan Direksi, tata tertib rapat Direksi dan lain-lain. Sepanjang tahun 2020, Direksi melaksanakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali. Tabel berikut disampaikan kehadiran, serta rekapitulasi tingkat kehadiran Direksi dalam rapat-rapat tersebut

In addition, the Board of Directors’ meetings can be held if there is a change in the business environment and issues that have a significant impact on the Company’s business and performance. In accordance with the Company’s Articles of Association, summons for the Board of Directors’ Meetings is made in writing by members of the Board of Directors who are entitled to represent the Company and be submitted within 5 (five) days before the meeting is held or in a shorter time if in an urgent situation. A meeting is declared a quorum if attended by more than 50% of the Board of Directors.

The Board Manual and Rules of Procedure of the Board of Directors’ Meeting have governed the attendance provisions, the Board of Directors’ decision-making mechanism, the rules of the Board of Directors’ meetings and others. During 2020, the Board of Directors held 12 meetings. The following table presents attendance, as well as a recapitulation of the level of attendance of the Directors at these meetings.

DireksiDirection




Yan Raymond Jafri 12 12 100%

Hartanto Kusmanto 12 12 100%

Yuana Susatyo 12 12 100%

PENILAIAN KINERJA DIREKSI Tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris, Key Performance Indicator (KPI) Perseroan juga diperuntukan untuk penilaian atau evaluasi kinerja Direksi. Parameter dan kriteria umum dalam mengevaluasi kinerja Direksi adalah sebagai berikut:• Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing

anggota Direksi sesuai Anggaran Dasar Perseroan.

• Pelaksanaan hasil keputusan RUPS Tahunan tahun 2019. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap pencapaian Perseroan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Perseroan.

• Pencapaian kinerja Direktur secara individual mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan Komisaris.

• Ukuran KPI yang dinilai berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang mencakup 5 (lima) perspektif:

- Perspektif keuangan dan pasar- Perspektif fokus pelanggan- Perspektif efektivitas produk dan proses- Perspektif fokus tenaga kerja- Perspektif kepemimpinan, tata kelola dan tanggung

jawab kemasyarakatan

PENILAIAN KINERJA KOMITE/ORGAN DI BAWAH DIREKSI

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi dibantu oleh organ di bawahnya, yaitu Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal. Kedua organ tersebut yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Pada tahun 2020, kedua organ di bawah Direksi telah melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF DIRECTORSNot only to evaluate the performance of the Board of Commissioners, the Company’s Key Performance Indikator (KPI) is also intended to assess or evaluate the performance of the Board of Directors. General parameters and criteria in evaluating the performance of the Directors are as follows:• Implementation of the duties and responsibilities of each

member of the Board of Directors in accordance with the Company’s Articles of Association.

• Implementation of the results of the 2019 Annual General Meeting of Shareholders. The performance of the Board of Directors collectively towards the achievement of the Company in accordance with the criteria set by the Company.

• Achievement of individual Director’s performance refers to KPIs known to the Board of Commissioners.

• KPI measurements are assessed based on Superior Performance Assessment Criteria (KPKU) which includes 5 (five) perspectives:- Financial and market perspectives- Customer focus perspective- Product and process effectiveness perspectives- Workforce focus perspective- Leadership perspectives, governance and community

responsibility

PERFORMANCE ASSESSMENT OF COMMITTEES/ORGANS UNDER THE BOARD OF DIRECTORSIn carrying out its duties, the Board of Directors is assisted by the organs under them, namely the Corporate Secretary and Internal Audit. Both organs are directly responsible to the Directors. In 2020, the two organs under the Board of Directors carried out their duties effectively and efficiently.





KOMITE AUDITSesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Bapepam-LK (Otoritas Jasa Keuangan), Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasan atas kepatuhan Perseroan terhadap peraturan pasar modal. Selain itu, Komite Audit difungsikan juga untuk meningkatkan peran aktif dalam memastikan adanya tingkat perbaikan terhadap permasalahan Perseroan yang dapat mengurangi efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua dan dua profesional independen dengan kualifikasi yang sesuai dan berpengalaman dalam bidang keuangan. Komite Audit berwenang mengakses laporan dan informasi lainnya yang diperlukan komite dalam menjalankan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan pihak—pihak yang melaksanakan fungsi audit internal.

Sejalan dengan semangat untuk menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan menandatangani Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) pada 16 November 2017 yang berisi visi, misi, tujuan, dan ketentuan lainnya yang menjadi acuan bagi Komite Audit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan Anggaran Dasar dan Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris dan bertanggung jawab memberikan penilaian dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas laporan yang diberikan Direksi, berpartisipasi dalam pemilihan dan penunjukan akuntan publik, menelaah rencana serta laporan audit internal maupun eksternal, serta memberikan pandangan yang independen dari sisi kepatuhan Perseroan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No.55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan saat ini telah memiliki Komite Audit. Saat ini Perseroan memiliki 3 (tiga) orang Komite Audit yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Adapun susunan Komite Audit tahun 2020 adalah sebagai berikut:

AUDIT COMMITTEEIn accordance with the provisions in the Capital Market Law and Bapepam-LK (Financial Services Authority), the Audit Committee was formed to assist the Board of Commissioners in carrying out the Supervision responsibilities for the Company’s compliance with capital market regulations. In addition, the Audit Committee also functions to enhance the active role in ensuring the level of improvement of the Company’s problems that can reduce the effectiveness of the Internal Control System.

The Audit Committee consists of an Independent Commissioner as chairman and two independent professionals with appropriate qualifications and experience in finance. The Audit Committee has the authority to access reports and other information needed by the committee in carrying out its duties. In carrying out its authority, the Audit Committee cooperates with those who carry out the internal audit function.

In line with the spirit to carry out Good Corporate Governance, the Company signed an Audit Committee Charter on November 16, 2017 which contains the vision, mission, objectives and other provisions that serve as a reference for the Auditor Committee in carrying out its duties and responsibilities. Based on the Articles of Association and Decree of the Board of Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, the Audit Committee reports its activities to the Board of Commissioners and is responsible for providing assessments and recommendations to the Board of Commissioners on reports provided by the Directors, participating in the selection and appointment of public accountants, reviewing plans and internal audit reports as well as externally, as well as providing an independent view of the Company’s compliance with applicable laws.

In accordance with the provisions of OJK Regulation No.55/POJK.04/2015 on the Formation and Guidelines for the Implementation of Audit Committee Work, the Company currently has an Audit Committee. The Company currently has 3 (three) Audit Committees, chaired by an Independent Commissioner. The composition of the Audit Committee in 2020 is as follows:

ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Supporting Organs

NamaName

JabatanPosition


Rizal Satar Ketua/KomisarisChairman/Commissioner

Keputusan Dewan Komisaris No. 086/DEKOM/CTISIRKULER/VII/2017 tanggal 17 Juli 2017The Board of Commissioners Resolution No. 086/DEKOM/CTI-SIRKULER/VII/2017 dated July 17, 2017

Arief Budiman AnggotaMember

Keputusan Dewan Komisaris No. 003/DEKOM/CTI-/X/2017 tanggal 21 Oktober 2017The Board of Commissioners Resolution No. 003/DEKOM/CTI-/X/2017 dated October 21, 2017

Agus Sandianto AnggotaMember

Keputusan Dewan Komisaris No. 002/DEKOM/CTI-/XI/2016 tanggal 11 November 2016The Board of Commissioners Resolution No. DEKOM/CTI-/XI/2016 dated November 11, 2016





Berikut profil masing-masing Anggota Komite Audit: Following is the profile of each Audit Committee Member:

RIZAL SATARKetua Komite AuditChairman

Profil beliau dapat dilihat pada Bab Profil PerseroanDetailed profile is further described at Company Profile Chapter

AGUS SANDIANTOAnggotaMember

Data Pribadi | Personal Data• Warga negara Indonesia

Indonesian citizen• 32 tahun

32 years old

Pendidikan | EducationSarjana Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008.Bachelor of Economics, University of Indonesia, Jakarta in 2008

Pengalaman Kerja | Work Experience• Asisten Peneliti – Analis Riset Ekuitas di Juni Suisse (September 2008–Juni 2013);

Research Assistant – Equity Research Analyst at Juni Suisse (September 2008–Juni 2013);• Analis di Northstar Group (Juni 2014–Desember 2015);

Analysts at Northstar Group (June 2014–December 2015);• Associate Northstar Group (Januari 2016–Desember 2018);

Northstar Group Associate (January 2016–December 2018);• Wakil Direktur Northstar Group (January 2019–Sekarang).

Northstar Group Deputy Director (January 2019–Present).

ARIEF BUDIMANAnggotaMember

Data Pribadi | Personal Data• Warga Negara Indonesia

Indonesian citizen• 28 Maret 1961 (59 Tahun)

March 28, 1961 (59 years old)

Pendidikan | Education• Master of Business Administration, St. Mary’s University Halifax Nova Scotia, Canada

Master of Business Administration, St. Mary’s University Halifax Nova Scotia, Canada• Sarjana Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta

Bachelor of Accounting, State College of Accountancy (STAN), Jakarta

Pengalaman Kerja | Work Experience• 2017 – Sekarang/Present : Presiden Direktur di PT Kreston Advisory Indonesia • 2014 - 2017 : President Director di PT Indofarma Tbk • 2012 - 2014 : Direktur PT Kimia Farma Tbk • 2010 - 2012 : Pusat Investasi Pemerintah Kementrian Keuangan • 2003 - 2010 : Direktur PT Hotel Indonesia Natour (Persero)





Dari evaluasi yang dilakukan, Komite Audit menilai bahwa manajemen Perseroan secara kontinu telah menerapkan tata kelola perusahaan yang accountable, transparan dan bertanggung jawab serta laporan keuangan yang disajikan telah mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku.

INDEPENDENSI KOMITE AUDITKomite Audit melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

RAPAT KOMITE AUDITKomite Audit mengadakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 (tiga) bulan, atau disesuaikan dengan kebutuhan. Hasil Rapat Komite Audit menghasilkan rekomendasi untuk Dewan Komisaris dalam pengambilan keputusan.

Seluruh hasil rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions). Risalah rapat ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Hingga akhir Desember 2020, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 4 (empat) kali. Berikut disampaikan kehadiran, serta rekapitulasi tingkat kehadiran Komite Audit dalam rapat-rapat tersebut.

From the evaluations conducted, the Audit Committee considers that the Company’s management has continuously implemented accountable, transparent and responsible corporate governance and the financial statements presented have followed the applicable accounting principles.

INDEPENDENCE OF THE AUDIT COMMITTEEThe Audit Committee carries out its functions and duties professionally and independently, without interference from any party that is not in accordance with the laws and regulations.

AUDIT COMMITTEE MEETINGSThe Audit Committee holds regular meetings at least once in 3 (three) month, or as needed. The results of the Audit Committee Meeting produced recommendations for the Board of Commissioners in making decisions.

The entire results of the Audit Committee meetings are outlined in the minutes of the meeting, including if there are dissenting opinions. Minutes of meeting was signed by all members of the Audit Committee present and submitted to the Board of Commissioners. Until the end of December 2020, the Audit Committee held 4 (four) meetings. Following is the attendance, as well as a recapitulation of the presence of the Audit Committee at these meetings.

Komite AuditAudit Committee




Rizal Satar(Ketua/Chairman)(Komisaris/Commissioner)

4 4 100%

Arief Budiman(Anggota)(Member)

4 4 100%

Agus Sandianto(Anggota)(Member)

4 4 100%

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSIProgram peningkatan kompetensi dilakukan oleh Komite Audit agar senantiasa dapat mengikuti, serta memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas usaha Perseroan dan pengetahuan-pengetahuan lain terkait dengan pelaksanaan tugas Komite Audit.

COMPETENCY IMPROVEMENT PROGRAMThe competency improvement program is carried out by the Audit Committee so that it can always participate in, as well as update information on the latest developments of the Company’s business activities and other knowledge related to the implementation of the Audit Committee’s duties.





LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS TAHUN 2020Selama tahun 2020, Komite Audit telah memberikan telaahan, tanggapan, pendapat dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris meliputi:• Kinerja Perseroan• Pengendalian Internal• Manajemen Risiko

Sepanjang tahun 2020, Komite Audit sebagai Komite Penunjang Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi atas realisasi rencana audit tahunan oleh Internal Audit dalam rangka perbaikan kualitas pemeriksaan.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.028/DEKOM/CTI/I/2018 tanggal 24 Januari 2018. Perseroan menyetujui pelaksanaan tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris Perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggungjawab menetapkan besarnya gaji remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan oleh Dewan Komisaris Perseroan. Sementara itu, honorarium bagi seluruh anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisaris.

Dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris Perseroan akan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia khususnya di bidang pasar modal sekaligus berpegang kepada Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019.

TASK IMPLEMENTATION REPORT IN 2020During 2020, the Audit Committee provided reviews, comments, opinions and recommendations to the Board of Commissioners including:• Company performance• Internal control• Risk management

Throughout 2020, the Audit Committee as a Supporting Committee for the Board of Commissioners has conducted an evaluation of the realization of the annual audit plan by the Internal Audit in order to improve audit quality.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEIn supporting the implementation of GCG, the Company has formed a Nomination and Remuneration Committee based on the Decree of the Board of Commissioners No.028/DEKOM/CTI/I/2018 in January 24, 2018. The Company approved the implementation of the duties of the Nomination and Remuneration Committee of the Company carried out by the Company’s Board of Commissioners. The Nomination and Remuneration Committee is responsible for stipulating the remuneration of the Boards of Commissioners and Board of Directors. In carrying out its functions, the Nomination and Remuneration Committee is carried out by the Company’s Board of Commissioners. Meanwhile, the honorarium for all members of the Board of Commissioners is determined at the Board of Commissioners’ Meeting.

In carrying out its duties, the Board of Commissioners of the Company will pay attention to the Financial Services Authority Regulation Number 34/POJK.04/2014 on the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies and the laws and regulations in force in the Republic of Indonesia, particularly in the capital market sector while at the same time adhering to the Decree of the Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019.





SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai perwakilan Perseroan yang bertugas membina hubungan baik dengan pihak eksternal, seperti investor, otoritas bursa, Pemegang Saham, dan bertanggung jawab dalam mengoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris, Direksi, serta Rapat Umum Pemegang Saham. Sekretaris Perusahaan juga harus dapat memastikan kepatuhan Perseroan atas aspek pengungkapan dan penyampaian informasi maupun terhadap peraturan bursa dan pasar modal yang berlaku. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta diangkat dan diberhentikan berdasarkan Keputusan Direksi berdasarkan mekanisme internal Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan memiliki beberapa fungsi seperti fungsi komunikasi dan pembinaan hubungan baik antara Perseroan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Sekretaris Perusahaan juga menjadi jalur komunikasi dan sumber informasi resmi, seperti menyediakan informasi terbaru melalui website, sehingga beredarnya isu atau informasi palsu yang merugikan Perseroan dapat dihindari. Selain itu, Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsi kehumasan di mana melaksanakan tugas kesekretariatan maupun penyelenggaraan RUPS, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan kegiatan dengan pemangku kepentingan lainnya. Dalam konteks administratif, Sekretaris Perusahaan menyimpan dokumen penting Perseroan, seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan Risalah Rapat Direksi, dan Risalah RUPS.

Adapun tugas Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun 2020 adalah:

1. Mengikuti perkembangan Peraturan yang berlaku di Pasar Modal dan memberi masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Pasar Modal yang berlaku.

2. Memberikan pelayanan informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan kepada publik/Pemegang Saham dan sebagai penghubung antara Emiten dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Masyarakat.

3. Menyiapkan daftar khusus tentang Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam perusahaan tercatat maupun afiliasinya meliputi kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lainnya yang menimbulkan benturan kepentingan dengan perusahaan tercatat.

CORPORATE SECRETARYThe Corporate Secretary acts as the Company’s representative in charge of fostering good relations with external parties, such as investors, stock exchange authorities, Shareholders, and is responsible for coordinating the activities of the Board of Commissioners, Directors, and General Meeting of Shareholders. The Corporate Secretary must also be able to ensure the Company’s compliance with information disclosure and delivery aspects as well as the prevailing stock and capital market regulations. The Corporate Secretary is directly responsible to the Board of Directors and is appointed and dismissed based on the Board of Directors’ Decree based on the Company’s internal mechanism with the approval of the Board of Commissioners.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE CORPORATE SECRETARYThe Corporate Secretary has several functions such as communication and fostering good relations between the Company and internal and external stakeholders. The Corporate Secretary also serves as a communication channel and official source of information, such as providing the latest information through the website, so that circulation of false issues or information that harm the Company can be a voided. In addition, the Corporate Secretary carries out public relations functions in which conduct secretarial duties as well as the implementation of the GMS, Board of Directors ‘Meetings, Board of Directors’ Meetings with the Board of Commissioners, and activities with other stakeholders. In the administrative context, the Corporate Secretary keeps important Company documents, such as the Register of Shareholders, Special Register and Minutes of the Board of Directors’ Meeting, and Minutes of the GMS.

The duties of the Corporate Secretary throughout 2020 are:

1. Following the development of regulations that applied in the Capital Market and providing input to the Board of Directors to comply with applicable Capital Market regulations.

2. Providing information services related to the Company’s condition to the public/Shareholders and as a liaison between the Issuer and Financial Services Authority as well as the Public.

3. Preparing special list of Board of Directors, Board of Commissioners and their families both in listed companies and affiliates including share ownership, business relationships and other roles that could create conflict of interest with listed companies.

ORGAN PENDUKUNG DIREKSIBoard of Directors Supporting Organs





Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Wiwik Septriandewi, dengan profil sebagai berikut:

At present the Corporate Secretary is held by Wiwik Septriandewi, with the following profiles:

WIWIK SEPTRIANDEWISekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Data Pribadi | Personal Data• Warga negara Indonesia

Indonesian citizen• Usia 53 tahun

53 years old

Dasar Hukum | Legal BasisDiangkat sebagai Corporate Secretary Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 010/DIR/CTISkep/VII/2014 tanggal 21 Juli 2014.Appointed as Corporate Secretary of the Company based on Directors Decree No. 010/DIR/CTI-Skep/VII/2014 dated July 21, 2014

Pendidikan | Education• Sarjana Hukum, Universitas Trisakti Jakarta, pada bulan Maret 1990

Bachelor of Laws, Trisakti University Jakarta, in March 1990• Notariat Universitas Indonesia Jakarta, pada bulan Juli 2001

Notary of the University of Indonesia Jakarta, in July 2001• Notaris Kandidat (CN)/Master Kenotariatan

Candidate Notary (CN)/Notary Master

Pengalaman Kerja | Work Experience• Auditor Senior di Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)/BPPN (2001-2002)

Senior Auditor at Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA)/IBRA (2001-2002)• Kepala Bagian Legal PT Bina Prima Perdana (Perusahaan Holding Texmaco Textile Group) dan PT Jaya Perkasa Engineering

(Holding Company of Texmaco Engineering Group) (2002-2006)Head of Legal of PT Bina Prima Perdana (Holding Company of Texmaco Textile Group) and PT Jaya Perkasa Engineering ( Holding Company of Texmaco Engineering Group) (2002-2006)

• Perwakilan care taker sebagai Direktur PT Bina Prima Perdana (Holding Company of Texmaco Textile Group) dan PT Jaya Perkasa Engineering (Holding Company of Texmaco Engineering Group) (2007-2009)Care takers as Director of PT Bina Prima Perdana (Holding Company of Texmaco Textile Group) and PT Jaya Perkasa Engineering ( Holding Company of Texmaco Engineering Group) (2007-2009)

• Kepala Legal dan Sekretaris Perusahaan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (2008-sekarang)Head of Legal and Corporate Secretary of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (2008-present)

PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSIProgram pengembangan kompetensi merupakan bagian dari pengembangan yang dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan, khususnya untuk mengikuti perkembangan isu-isu seputar korporasi dan fungsi-fungsi di bawah Sekretaris Perusahaan.

COMPETENCY DEVELOPMENT PROGRAMThe competency development program is part of the development carried out by the Corporate Secretary, specifically to follow developments in issues surrounding the corporation and functions under the Corporate Secretary.





LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN TAHUN 2020Sepanjang tahun 2020, Sekretaris Perusahaan telah menyelenggarakan aktivitas/kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas, tanggung jawab, dan fungsi Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara khusus, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal;

2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola Perseroan yang meliputi:

a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;

b. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS;d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/

atau Dewan Komisaris; dane. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan

bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya.

5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi yang bersifat rahasia, kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE CORPORATE SECRETARY IN 2020Throughout 2020, the Corporate Secretary has carried out activities in the context of carrying out the duties, responsibilities and functions of the Corporate Secretary as stipulated in the applicable laws and regulations. Specifically, the Corporate Secretary has the following duties and responsibilities:

1. Following the development of capital market in particular the applicable laws and regulations in the capital market sector;

2. Provide input to the Board of Directors and Board of Commissioners to comply with the provisions of the legislation in the capital market.

3. Assisting the Board of Directors and Board of Commissioners in the implementation of corporate governance which includes:a. Information disclosure to the public, including the

availability of information on the Company’s website;b. Submitting reports to OJK on time;c. Implementation and documentation of the GMS;d. Organization and documentation of the Directors and/

or Board of Commissioners meetings; ande. Implementation of the orientation program towards

the Company for the Directors and/or Board of Commissioners.

4. As a liaison between the Company and Shareholders, OJK, and other stakeholders.

5. Maintain confidentiality of documents, data and information that are confidential, except in the context of fulfilling obligations in accordance with statutory regulations.





Audit Internal merupakan bagian dari organisasi Perseroan dalam mendorong budaya sistem pengendalian internal yang kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang Perseroan. Berdasarkan Keputusan Direksi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance Charter) No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, Audit Internal bertanggung jawab menelaah efektivitas dan kelayakan sistem pengendalian internal Perseroan, memastikan keandalan informasi keuangan dan operasional serta kepatuhan terhadap kebijaksanaan dan peraturan Perseroan, memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memonitor perkembangan dan untuk memastikan semua rekomendasi perbaikan telah diimplementasikan.

Audit Internal dipimpin oleh Kepala Internal Audit yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Audit Internal memiliki pedoman kerja yang telah ditetapkan dalam Pedoman Kerja Internal Audit Perseroan (Internal Audit Charter) tertanggal 1 April 2019 yang dibuat bersama-sama dengan Komite Audit Perseroan, Komisaris Utama, Direktur Utama, dan Kepala Internal Audit. Tugas Audit Internal adalah memberikan konsultasi yang bersifat independen dan objektif yang bertujuan meningkatkan nilai guna memperbaiki operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam rangka penerapan tata kelola Perseroan yang baik.

Dalam menyusun dan melaksanakan program kerja Audit Internal Tahunan, seorang Audit Internal harus melakukan pengujian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. Selain itu, Audit Internal juga melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. Kemudian dirangkum dalam sebuah laporan hasil audit dan laporan tersebut disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

Saat ini Audit Internal Perseroan dikepalai oleh Leonardus Dony Panova, CFE. Berikut profil Kepala Audit Internal Perseroan:

LEONARDUS DONY PANOVA, CFEKepala Audit InternalChairman of Internal Audit

Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Leonardus Dony Panova, CFE. Diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 034/DIR/CTI-SK/VII/2020 tanggal 31 Juli 2020. Beliau merupakan seorang Sarjana Komputerisasi Akuntansi tahun 2006 dari Universitas Bina Nusantara. Beliau memiliki pengalaman sebagai Internal Auditor (Department Head) di PT Dian Swastika Sentosa (Sinarmas) pada tahun 2018, Internal Auditor (Assistant Manager) PT Mitsui OSK Lines pada 2016-2017, serta Internal Auditor (Team Leader) PT Garuda Indonesia (Persero) pada 2011-2016.

Internal Audit is part of the Company’s organization in fostering a culture of a strong internal control system to achieve the Company’s long-term goals. Based on the Decree of the Directors of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk regarding Good Corporate Governance Charter No. 001/SK/CENT-CORSEC/XI/2019, Internal Audit is responsible for reviewing the effectiveness and feasibility of the Company’s internal control system, ensuring the reliability of financial and operational information and compliance with Company policies and regulations, ensuring compliance with applicable laws and regulations, as well as monitoring progress and ensuring that all recommendations for improvement have been implemented.

Internal Audit is led by the Head of Internal Audit who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. In carrying out its duties and authority, Internal Audit has a work guideline established in the Company’s Internal Audit Charter dated April 1, 2019 which was jointly made with the Company’s Audit Committee, President Commissioner, President Director, and Head of Internal Audit. The task of Internal Audit is to provide independent and objective consultations aimed at increasing value in order to improve the Company’s operations through a systematic approach by evaluating and increasing the effectiveness of risk management in order to implement good corporate governance.

In compiling and implementing an Annual Internal Audit work program, an Internal Audit must carry out testing and evaluation of the implementation of internal control and risk management systems in accordance with Company policy. In addition, Internal Audit also conducts checks and evaluations on efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities, as well as providing suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management. Then summarized in an audit report and the report is submitted to the President Director and the Board of Commissioners.

Currently the Company’s Internal Audit is headed by Leonardus Dony Panova, CFE. Following is the profile of the Company’s Internal Audit Head:

Leonardus Dony Panova CFE. holds the Head of the Internal Audit Unit. Appointed as Head of the Company’s Internal Audit Unit based on Board of Directors’ Decree No. 034/DIR/CTI-SK/VII/2020 dated July 31, 2020. He is a Bachelor of Computerized Accounting in 2006 from Bina Nusantara University. He has experience as Internal Auditor (Department Head) at PT Dian Swastika Sentosa (Sinarmas) in 2018, Internal Auditor (Assistant Manager) of PT Mitsui OSK Lines in 2016-2017, and Internal Auditor (Team Leader) of PT Garuda Indonesia (Persero) in 2011-2016.

AUDIT INTERNALInternal Audit





TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB AUDIT INTERNAL Tugas dan tanggung jawab Audit Internal di Perseroan di antaranya sebagai berikut:1. Menyusun dan mengorganisasikan program kerja audit

tahunan dan anggaran biaya dengan memperhatikan risiko dan skala bisnis Perseroan.

2. Memastikan bahwa sistem pengendalian internal Perseroan sudah berjalan secara efektif.

3. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pengendalian internal pada seluruh bidang fungsi Perseroan berdasarkan perintah Direktur Utama serta memberikan saran perbaikan dan konsultasi yang objektif dengan dasar pertimbangan risiko.

4. Melaksanakan evaluasi atas efektivitas perencanaan dan pelaksanaan pengendalian internal, penerapan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses bisnis sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Perseroan yang berlaku.

5. Menyusun laporan hasil audit dan merekomendasikan perbaikan terhadap penyelenggaraan Perseroan serta melaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

6. Melaksanakan audit meliputi perencanaan audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, pemberian rekomendasi dan pemantauan tindak lanjut telah dilaksanakan dengan baik.

7. Bertindak sebagai counterpart dan memastikan terselenggaranya pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal.

8. Meyakini bahwa target kerja Audit Internal yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

9. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

PERSYARATAN AUDITOR Adapun persyaratan menjadi Auditor adalah sebagai berikut:1. Memiliki integritas, profesional dan independen.2. Memiliki pengetahuan mengenai teknis audit dan disiplin

ilmu lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya.3. Telah lulus sertifikasi audit yang dikeluarkan oleh internal

Perseroan dan/atau lembaga sertifikasi.4. Memahami peraturan perundang-undangan dan peraturan

internal yang berlaku.5. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi,

baik lisan maupun tertulis.

PIAGAM AUDIT INTERNAL Satuan Audit Internal Perseroan sudah memiliki Piagam Audit Internal yang ditetapkan melalui Keputusan Direksi tanggal 18 Januari 2013 yang merupakan panduan dasar bagi Audit Internal dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai internal audit yang independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai (Value Added) dan memperbaiki operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal, dan proses tata kelola Perusahaan.

Piagam Audit Internal merupakan panduan dasar yang bersifat mandatory bagi Audit Internal dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal yang independen, objektif, dan profesional dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan memperbaiki operasional Perseroan.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTERNAL AUDITThe duties and responsibilities of Internal Audit in the Company include the following:1. Arrange and organize an annual audit work program and

budget by taking into account the risks and the scale of the Company’s business.

2. Ensuring that the Company’s internal control system is operating effectively.

3. Carry out supervision and evaluation of internal control in all areas of the Company’s functions based on the orders of the President Director and provide recommendations for improvement and objective consultation on the basis of risk considerations.

4. Conduct an evaluation of the effectiveness of the planning and implementation of internal control, the application of risk management and good corporate governance (GCG) in business processes in accordance with applicable laws and regulations of the Company.

5. Prepare audit reports and recommend improvements to the Company’s operations and report to the President Director with a copy to the Board of Commissioners and/or the Audit Committee.

6. Conducting audits including audit planning, conducting audits, reporting audit results, providing recommendations and monitoring follow-up has been carried out properly.

7. Act as a counterpart and ensure the implementation of the audit by the External Auditor.

8. Believe that the Internal Audit work targets that have been set can be achieved properly.

9. Monitoring and evaluation of the implementation of the improvements that have been suggested.

AUDITOR REQUIREMENTSThe requirements to become an Auditor are as follows:1. Have integrity, professional and independent.2. Having knowledge of technical audits and other disciplines

related to their area of work.3. Has passed the audit certification issued by internal

Company and/or certification bodies.4. Understand the applicable laws and regulations and internal

regulations.5. Have the ability to interact and communicate, both oral and

written.

INTERNAL AUDIT CHARTERThe Company’s Internal Audit Unit already has an Internal Audit Charter established through a Decree of the Board of Directors dated January 18, 2013 which is a basic guide for Internal Audit in carrying out its functions and duties as an independent and objective internal audit, with the aim of increasing value (Value Added) and improving operations The Company through a systematic approach, by evaluating and increasing the effectiveness of risk management, internal control, and corporate governance processes.

The Internal Audit Charter is a mandatory basic guide for Internal Audit in carrying out its functions and duties as an independent, objective, and professional internal auditor with the aim of increasing added value and improving the Company’s operations.





Penerapan sistem pengendalian internal bertujuan untuk dapat memberikan jaminan yang memadai bahwa proses bisnis atas pencapaian sasaran perseroan telah dijalankan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif serta menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berdasarkan pada tata kelola perusahaan.

Direksi menerapkan sistem pengendalian intern melalui penerapan kebijakan dan prosedur perseroan secara konsisten dan memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, antara lain terkait dengan kegiatan usaha perseroan, rencana strategis, pembagian tugas, pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai, sedangkan Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan jalannya pengurusan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Tujuan implementasi pengendalian internal adalah sebagai berikut:1. Tujuan Strategis Pengendalian internal bertujuan mendorong terlaksananya

strategi-strategi yang ditetapkan Perseroan untuk mencapai visi dan misinya.

2. Tujuan Operasional Pengendalian internal bertujuan mendorong terciptanya

efektivitas dan efisiensi operasional Perseroan, termasuk mendorong pencapaian seluruh target kinerja Perseroan.

3. Tujuan Pelaporan Pengendalian Internal bertujuan mendorong keandalan,

ketepatan waktu dan transparansi pelaporan finansial dan non finansial untuk kebutuhan intern dan ekstern.

4. Tujuan Kepatuhan Pengendalian Internal bertujuan mendorong terciptanya

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur kegiatan usaha Perseroan.

Perseroan telah memiliki sistem pengendalian internal yang memadai, namun perusahaan terus menerus melakukan penyempurnaan dan pemutakhiran terkait kelemahan sistem, prosedur, dan kesesuaian dengan proses bisnis terbaru.

1. Pengendalian keuangan merupakan sistem dan prosedur serta kebijakan Perseroan yang dilaksanakan dalam rangka pengendalian pengelolaan keuangan Perseroan agar berjalan secara efektif, efisien dan ekonomis yang antara lain meliputi:• Penetapan maksimal saldo kas dan giro.

• Penetapan pejabat otorisator dan batas kewenangannya.

• Penetapan alokasi dan otorisasi anggaran.• Pengawasan melekat yang dilakukan oleh setiap

pimpinan unit kerja.

2. Pengendalian operasional, merupakan sistem dan prosedur serta kebijakan Perseroan dalam rangka pengendalian pengelolaan operasional bisnis untuk mencapai sasaran Perseroan secara efektif, efisien, dan ekonomis yang antara lain meliputi: penetapan dan evaluasi standar operasional prosedur.

The implementation of the internal control system aims to provide adequate assurance that business processes for achieving the Company’s goals have been carried out by utilizing organizational resources economically, efficiently and effectively and producing products/services that can meet customer needs based on corporate governance.

Board of Directors implements an internal control system through consistent implementation of Company policies and procedures and meets compliance with applicable regulations, including those related to Company business activities, strategic plans, division of tasks, delegation of authority and adequate accounting policies, while the Board of Commissioners conducts oversight of policies and the management of the Company and provide advice to the Directors.

The objectives of implementing internal control are as follows:

1. Strategic Objectives Internal control aims to encourage the implementation

of strategies set by the Company to achieve its vision and mission.

2. Operational Objectives Internal control aims to encourage the creation of

effectiveness and efficiency of the Company’s operations, including encouraging the achievement of all the Company’s performance targets.

3. Purpose of Reporting Internal Control aims to encourage reliability, timeliness

and transparency of financial and non financial reporting for internal and external needs.

4. Compliance Purpose Internal Control aims to encourage the creation of

compliance with laws and regulations governing the Company’s business activities.

The Company has an adequate internal control system, but the company continues to make improvements and updates related to system and procedure weaknesses and compliance with the latest business processes.

1. Financial control is a system and procedure as well as Company policy implemented in the framework of controlling the Company’s financial management so that it runs effectively, efficiently and economically which includes:

• Determine the maximum cash and current accounts balance.

• Determination of authorizing officers and limits of authority.

• Determination of budget allocations and authorizations.• Inherent supervision carried out by each work unit

leader.

2. In-depth supervision conducted by each work unit leader. Operational control, constitutes the system and procedures as well as the Company’s policies in the context of controlling the management of business operations to achieve the Company’s objectives effectively, efficiently and economically which include: determination and evaluation of standard operating procedures.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System





Dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan, Perseroan menghadapi ketidakpastian, tantangan dan hambatan yang berasal dari kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Risiko-risiko tersebut dapat berdampak pada kelangsungan usaha, pendapatan usaha, kondisi keuangan, dan peluang usaha. Untuk menghadapi risiko-risiko tersebut, Perseroan mengembangkan manajemen risiko yang ditujukan sebagai mitigasi. Kebijakan manajemen risiko Perseroan bertujuan untuk mengantisipasi, mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Secara umum, paparan (exposure) risiko yang dimiliki Perseroan dapat diidentifikasi sebagai paparan risiko yang bersifat operasional dan paparan risiko terhadap kondisi dan kinerja keuangan Perseroan.

MANAJEMEN RISIKO YANG BERSIFAT OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian pada prosedur operasional, kegagalan sistem teknologi informasi, dan kesalahan karena faktor manusia. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perseroan dan Entitas Anak sehingga akan memengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perseroan serta Entitas Anak.

Mitigasi risiko operasional yang diterapkan oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:• Mengembangkan dan selalu memperbaharui sistem dan

prosedur yang dapat diandalkan untuk menjalankan proses operasional yang efektif, sesuai dengan perkembangan usaha.

In an effort to achieve the company’s vision and mission, the Company faces uncertainties, challenges and obstacles stemming from the company’s internal and external conditions. These risks can have impacts on business continuity, operating income, financial condition and business opportunities. To deal with these risks, the Company develops risk management aimed at mitigation. The Company’s risk management policy aims to anticipate, identify and analyze the risks faced by the Company, set risk limits and appropriate controls and to oversee compliance with established procedures. In general, the Company’s risk exposure can be identified as operational risk exposure and risk exposure to the Company’s financial condition and performance.

OPERATIONAL RISK MANAGEMENTOperational risk is a risk of loss resulting from lack of operational procedures, failure of information technology sistems, and errors due to human factor. This risk can cause losses to the Company and Subsidiaries furthermore will affect the performance and health level of the Company and its subsidiaries.

The operational risk mitigation implemented by the Company and Subsidiaries is as follows:• Develop and always update systems and reliable procedures

to carry out effective operational processes, in accordance with business development.

MANAJEMEN RISIKORisk Management

Sepanjang tahun 2020, Sistem Pengendalian Internal telah melakukan pemeriksaan mengenai sistem pengendalian internal dan penerapannya, yaitu pengelolaan keuangan Perseroan, pengelolaan operasional bisnis dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk dalam hal ini, memeriksa data keuangan dan operasional yang ada baik di kantor pusat maupun di kantor anak perseroan.

EVALUASI ATAS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN Evaluasi bertujuan untuk menilai kesesuaian implementasi Pengendalian Internal dengan Standar Pengendalian Internal yang dimiliki oleh Perseroan. Pelaksanaan evaluasi Pengendalian Internal dilaksanakan oleh 2 pihak, yaitu oleh masing-masing unit kerja dan oleh Sistem Pengendalian Internal. Perseroan juga secara terus menerus melakukan evaluasi atas efektivitas Sistem Pengendalian Internal yang ada baik oleh Auditor Internal maupun Auditor Eksternal. Auditor Internal dan Komite Audit secara rutin membahas temuan audit internal dan efektivitas Sistem Pengendalian Internal.

Throughout 2020, the Internal Control System has conducted checks on the internal control system and its application, namely the management of the Company’s finances, management of business operations and compliance with applicable laws and regulations. This includes checking financial and operational data available at the head office and at the subsidiary’s office.

EVALUATION OF THE EFFECTIVENESS OF THE INTERNAL CONTROL SYSTEM The evaluation aims to assess the suitability of the implementation of Internal Control with the Internal Control Standards owned by the Company. The Internal Control evaluation is carried out by 2 parties, namely by each work unit and by the Internal Control System. The Company also continuously evaluates the effectiveness of the existing Internal Control System by both Internal Auditors and External Auditors. Internal auditors and the Audit Committee regularly discuss the findings of the internal audit and the effectiveness of the Internal Control System.





• Menerapkan aturan kerja yang jelas dan sanksi yang tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan.

• Menanamkan nilai-nilai dasar Perseroan dan Entitas Anak sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan potensi penyimpangan.

• Menerapkan sistem yang terpusat sehingga proses bisnis dapat terkontrol secara sistematis dan dimonitor dari waktu ke waktu.

• Dari waktu ke waktu berusaha mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual untuk mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia.

MANAJEMEN RISIKO ATAS KONDISI DAN KINERJA KEUANGAN PERSEROAN Perseroan mengembangkan Manajemen Risiko yang mengelola risiko yang berhubungan dengan kondisi dan kinerja keuangan Perseroan sebagai berikut:a. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana arus kas di

masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank dan penempatan kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang. Untuk utang bank, Perseroan memiliki kontrak lindung suku bunga pinjaman untuk melindungi risiko pergerakan suku bunga atas pinjaman. Untuk penempatan kas dan setara kas, Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan penempatan pada bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik dan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.

b. Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari

aktivitas penyewaan infrastruktur telekomunikasi. Untuk meringankan risiko ini, Perseroan memiliki kebijaksanaan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perseroan di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perseroan memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan. Perseroan memiliki kebijakan di mana batas kredit untuk pelanggan tertentu. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perseroan akan menghubungi pelanggan untuk menindak lanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tetap tidak melunasi piutang uang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perseroan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perseroan, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran semua jasa kepada pelanggan yang gagal bayar.

c. Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas

masa depan atas suatu instrumen keuangan yang akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Perseroan terpengaruh risiko perubahan kurs mata uang asing, terutama berkaitan dengan utang bank dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Apabila terjadi pelemahan/

• Apply clear regulation and strict sanctions for violation that occur, according to the level severity.

• Embed Company’s values early on to employees, to avoid potential violations.

• Implement a centralized system so that business processes can be systematically controlled and monitored from time to time.

• Gradual transformation to reduce manual job to avoid human error.

RISK MANAGEMENT FOR THE COMPANY’S CONDITIONS AND FINANCIAL PERFORMANCEThe Company develops Risk Management which manages risks related to the condition and financial performance of the Company as follows:a. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that future cash flows will fluctuate

because of changes in market interest rates. The Company is affected by the risk of changes in market interest rates primarily related to bank loans and placement of cash and cash equivalents with floating interest rates. For bank loans, the Company has a loan interest rate hedge contract to protect the risk of movement of interest rates on loans. For the placement of cash and cash equivalents, the Company manages this risk by placing it in banks that can provide better interest rates and constantly monitoring the movement of prevailing market interest rates and managing the availability of cash flow used to pay off loans and working capital.

b. Credit Risk The credit risk faced by the Company stems from

telecommunications infrastructure leasing activities. To mitigate this risk, the Company has a policy to ensure that product sales are only made to customers who can be trusted and proven to have a good credit history. This is a Company policy where all customers who will make a purchase on credit must go through a credit verification procedure. The Company provides credit period up to a certain period of invoice issued. The Company has a policy where credit limits are for certain customers. Receivable balances are monitored continuously to reduce the possibility of uncollectible receivables. When a customer is unable to make payments within the given time period, the Company will contact the customer to follow up on receivables that are past due. If the customer still does not pay off the receivables that are due within the specified time period, the Company will follow up through legal channels. Depending on the Company’s valuation, special reserves may be created if the receivables are considered uncollectible. To reduce credit risk, the Company will stop channeling all services to customers who fail to pay.

c. Foreign Currency Risk Foreign currency risk is the risk of the fair value of future cash

flows for a financial instrument that will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company is affected by the risk of changes in foreign exchange rates, mainly related to bank loans denominated in United States Dollars. If there is a weakening/strengthening of the Rupiah against





penguatan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing, maka utang dalam mata uang asing akan meningkat/berkurang dalam mata uang Rupiah. Manajemen memiliki kontrak cross currency swap dan cancellable call spread yang ditujukan untuk sarana lindung nilai terhadap arus kas yang berasal dari pembayaran pokok dan bunga pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat.

d. Risiko Likuiditas Dalam mengelola risiko likuiditas, Perseroan memantau

dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perseroan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perseroan juga secara rutin melakukan analisa arus kas aktual terhadap proyeksi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan peringkat pinjaman yang kuat. Perseroan disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman di mana Perseroan telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal.

e. Risiko Bencana Alam Risiko bencana alam adalah risiko hancurnya aktivitas

Perseroan, terutama infrastruktur telekomunikasi yang disebabkan oleh bencana alam yang pada akhirnya akan memengaruhi kemampuan Perseroan dalam menyediakan layanan kepada pelanggan. Perseroan mengelola risiko ini dengan mengasuransikan aktiva dan infrastruktur telekomunikasi milik Perseroan dengan perlindungan asuransi kerusakan dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga kepada perusahaan asuransi yang bereputasi baik.

f. Risiko Kehilangan Pendapatan Dalam mengelola risiko kehilangan pendapatan,

kontrak penyewaan infrastruktur telekomunikasi yang ditandatangani antara Perseroan dengan operator telekomunikasi dibuat bersifat jangka panjang (5-10 tahun), dengan potensi perpanjangan untuk periode berikutnya.

RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Perseroan dan Entitas Anak menghadapi beberapa risiko-risiko baik yang berasal dari internal Perseroan dan Entitas Anak maupun dari eksternal yang dapat memengaruhi kinerjanya. Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak serta investasi pada saham Perseroan.

RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN1. Risiko Perubahan Peraturan dan Penegakan Hukum Kegiatan

usaha Perseroan diatur secara Hukum oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Adanya perubahan peraturan-peraturan tersebut dapat memengaruhi kegiatan usaha Perseroan.

2. Risiko Tidak Terpenuhinya Rencana Kerja. Perseroan menyusun rencana kerjanya berdasarkan tren industri telekomunikasi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun terdapat risiko di mana Perseroan tidak dapat memenuhi rencana tersebut disebabkan terjadinya perubahan kondisi pasar dan tren yang cepat di luar prediksi Perseroan. Terdapat juga risiko internal yang disebabkan oleh ketidaktepatan dan keterlambatan manajemen

the foreign exchange rate, the debt in foreign currency will increase/decrease in Rupiah. Management has cross currency swap contracts and cancellable call spreads that are intended to hedge cash flow from principal payments and loan interest in United States Dollars.

d. Liquidity Risks In managing liquidity risk, the Company monitors and

maintains the level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company’s operations and to overcome the effects of fluctuations in cash flows. The Company also routinely analyzes the actual cash flow on its cash flow projections, including the schedule of maturities of their long-term debt, and continues to examine the condition of the financial markets to maintain funding flexibility by maintaining the availability of committed credit facilities. The main objective of the Company’s capital management is to ensure the maintenance of a healthy capital ratio to support the business and a strong loan rating. The Company is required to maintain a certain level of capital by a loan agreement where the Company has fulfilled all capital requirements set by external parties.

e. Natural Disaster Risk The risk of natural disasters is the risk of the Company’s

assets being destroyed, especially telecommunications infrastructure caused by natural disasters which will ultimately affect the Company’s ability to provide services to customers. The Company manages this risk by insuring the assets and telecommunications infrastructure of the Company with the protection of damage insurance and liability to third parties to insurance companies in good standing.

f. Risk of Loss of Revenue In managing the risk of loss of revenue, the

telecommunications infrastructure leasing contract signed between the Company and telecommunications operators is made to be long-term (5-10 years), with potential for extension for the next period.

RISK RELATED TO THE COMPANY’S BUSINESS ACTIVITIES AND SUBSIDIARIESThe Company and Subsidiaries face several risks both internal and external to the Company that may affect their performance. The risks below are prepared based on the weight of the impact of each risk on the financial performance, operational activities and prospects of the Company and Subsidiaries and investments in the Company’s shares.

RISKS FACED BY THE COMPANY1. Risk of Changes to Regulations and Law Enforcement of the

Company’s business activities are regulated legally by the Government through various regulations. Changes in these regulations can affect the Company’s business activities.

2. Risk of not fulfilling the work plan. The Company compiled its work plan based on the rapid telecommunications industry trends in the last few years. However, there is a risk that the Company cannot fulfill the plan due to changes in market conditions and rapid trends beyond the Company’s predictions. There are also internal risks caused by inaccurate and late management of the Company in making decisions where this can trigger undesired growth rates. This can have





Perseroan dalam mengambil keputusan di mana hal ini dapat memicu tingkat pertumbuhan yang tidak diinginkan. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha, pendapatan usaha, dan prospek usaha Perseroan.

RISIKO YANG DIHADAPI OLEH ENTITAS ANAK1. Risiko Perubahan Peraturan Kegiatan usaha Entitas Anak selalu tunduk dan taat pada

peraturan provinsi dan wilayah di mana infrastruktur telekomunikasi dioperasikan. Peraturan dari pejabat setempat dan kendala dari organisasi masyarakat setempat dapat menggagalkan, menunda atau meningkatkan biaya Entitas Anak dalam mendirikan, memodifikasi, menambah perlengkapan baru, atau memperpanjang masa sewa lokasi, sehingga dapat membatasi kemampuan Entitas Anak dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

2. Risiko Bencana Alam Kerusakan infrastruktur telekomunikasi dan aktiva

penunjang lainnya dapat memengaruhi kemampuan Entitas Anak dalam memenuhi kewajiban layanan kepada pelanggan serta memengaruhi kemampuan Entitas Anak dalam mendapatkan pelanggan baru. Asuransi kerusakan mungkin tidak cukup menutupi hilangnya pendapatan dan peluang mendapatkan pelanggan baru

3. Risiko Penurunan Harga Sewa Infrastruktur Telekomunikasi Pelanggan Entitas Anak memiliki banyak

alternatif dalam menyewa infrastruktur telekomunikasi, tidak hanya terbatas pada persaingan antar penyedia infrastruktur telekomunikasi independen namun termasuk juga alternatif menyewa dari sesama operator telekomunikasi. Perkembangan persaingan yang semakin tinggi mungkin membawa dampak berupa penurunan harga sewa infrastruktur dan pendapatan Entitas Anak atau menyebabkan pelanggan mengambil keputusan tidak memperpanjang kontrak. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat berdampak negatif terhadap kinerja, kondisi keuangan, dan likuiditas Entitas Anak.

4. Risiko Konsolidasi Usaha antara Operator Telekomunikasi Konsolidasi atau penggabungan usaha

antara operator telekomunikasi akan menurunkan permintaan atas infrastruktur telekomunikasi karena akan terjadi duplikasi cakupan jaringan yang sudah ada sebagai akibat dari konsolidasi tersebut. Akibatnya pelanggan mungkin memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sewa sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

5. Risiko Kenaikan Suku Bunga Pinjaman Entitas Anak memiliki utang pendanaan dari pihak ketiga

dengan suku bunga mengambang yang akan menyebabkan fluktuasi beban bunga. Entitas Anak tidak dapat menjamin tidak akan terjadi kenaikan suku bunga pinjaman yang akan menaikkan beban bunga, menurunkan kondisi keuangan, likuiditas, dan laba Entitas Anak. Untuk mengantisipasi risiko, saat ini Entitas Anak memiliki kontrak lindung suku bunga pinjaman untuk melindungi risiko pergerakan suku bunga atas pinjaman.

6. Risiko Tidak Adanya Izin Operasi pada Beberapa Lokasi Infrastruktur Telekomunikasi Sebelum melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, Entitas Anak selalu berusaha mendapatkan semua izin-izin yang diperlukan dari otoritas dan masyarakat setempat. Namun bisa terjadi kondisi di mana proses pengurusan izin-izin ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama dan Entitas Anak memutuskan untuk melanjutkan proses pembangunan

a negative impact on business continuity, operating income and business prospects of the Company.

RISKS FACED BY SUBSIDIARIES1. Risk of Regulatory Changes The business activities of Subsidiaries always comply

to provincial and regional regulations in which telecommunications infrastructure is operated. Regulations from local officials and local community organizations can drop and delay the project, furthermore will increase the project cost of subsidiaries in build, modify, add new equipment and renewal process, which restrict Subsidiary’s ability to service customers.

2. Risk of Natural Disasters Damage to telecommunications infrastructure and other

supporting assets can affect the ability of Subsidiaries to fulfill service obligations to customers and affect the ability of Subsidiaries to obtain new customers. Damage insurance may not adequately cover lost revenue and opportunities to get new customers.

3. Risk of Reducing Telecommunications Infrastructure Rental Prices Subsidiaries’ customers

have many alternatives in renting telecommunications infrastructure, not only limited to competition between independent telecommunications infrastructure providers but also includes renting alternatives from fellow telecommunications operators. The development of increasingly high competition might have an impact in the form of a decrease in infrastructure rental prices and income of Subsidiaries or cause customers to make the decision not to extend the contract. These possibilities can have a negative impact the performance, financial condition and liquidity of the Subsidiaries.

4. Business Consolidation Risk Between Telecommunications Operators Consolidation or business

combination between telecommunications operators will reduce demand for telecommunications infrastructure because duplication of existing network coverage will occur as a result of such consolidation. As a result, the customer may decide not to renew the lease contract, thereby negatively impacting the business activities, growth, and profit of the Subsidiary.

5. Risks in Increasing Loan Interest Rates Subsidiaries have funding debts from third parties with

floating interest rates which will cause fluctuations in interest expenses. Subsidiaries cannot guarantee that there will be no increase in loan interest rates that will increase interest expense, decrease financial condition, liquidity, and profit of the Subsidiary. To anticipate risk, the Subsidiary currently has a loan interest rate hedge contract to protect the risk of interest rate movements on the loan.

6. Risk of Non-existent Operating Permits in Several

Telecommunication Infrastructure Locations Prior to developing telecommunications infrastructure, the Subsidiary always tried to obtain all the necessary licenses from the local authorities and community. However, conditions can occur where the licensing process turns out to require a very long time and the Subsidiary decides to continue the process of telecommunications infrastructure





infrastruktur telekomunikasi secara simultan dengan proses pengurusan izin-izin. Jika izin-izin yang diperlukan akhirnya gagal diperoleh, otoritas setempat dapat memerintahkan pembongkaran, penundaan, penghentian operasi atau memindahkan infrastruktur telekomunikasi ke lokasi lain. Entitas Anak tidak dapat menjamin bahwa otoritas setempat tidak akan memerintahkan pembongkaran, penundaan, penghentian operasi atau memindahkan infrastruktur telekomunikasi yang tidak memiliki izin-izin operasional. Pembongkaran infrastruktur telekomunikasi dan relokasi ke lokasi yang baru akan menyebabkan Entitas Anak tidak dapat memenuhi kesepakatan dengan pelanggan yang dapat berpotensi menurunkan pendapatan dan menambah beban operasional, sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

7. Risiko Keberatan Masyarakat Setempat atas Keberadaan Infrastruktur Telekomunikasi

Terdapat kemungkinan di mana masyarakat setempat dengan berbagai alasan menentang keberadaan infrastruktur telekomunikasi yang telah didirikan lengkap dengan izin-izin operasi yang sah. Hal ini dapat menyebabkan penghentian kegiatan operasional infrastruktur telekomunikasi yang dapat berujung pada pembongkaran infrastruktur tersebut atas perintah otoritas sebagai akibat dari laporan masyarakat setempat. Penghentian operasional dan/atau pembongkaran infrastruktur telekomunikasi akan menyebabkan Entitas Anak tidak dapat melaksanakan kewajibannya terhadap perjanjian sewa infrastruktur telekomunikasi yang dapat berpotensi menurunkan pendapatan dan menambah beban operasional, sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

8. Risiko Tidak Dapat Memperpanjang Masa Sewa Lahan atau Gedung

Hampir semua infrastruktur telekomunikasi milik Entitas Anak didirikan di atas lahan atau di dalam gedung sewaan dengan kontrak jangka panjang. Ada kemungkinan pemilik lahan atau pemilik gedung tidak bersedia memperpanjang masa sewa dengan berbagai alasan. Juga terdapat kemungkinan Entitas Anak tidak dapat memperpanjang masa sewa lahan atau gedung karena terjadi permintaan kenaikan harga sewa di luar kemampuan Entitas Anak. Jika Entitas Anak tidak dapat memperpanjang masa sewa lahan atau gedung, maka perlu dilakukan pembongkaran dan relokasi infrastruktur telekomunikasi ke lokasi baru.

Pembongkaran infrastruktur telekomunikasi dan relokasi ke lokasi yang baru dapat menyebabkan terganggunya hingga terhentinya pelayanan Entitas Anak kepada pelanggan yang dapat menurunkan pendapatan dan akan menimbulkan beban operasional tambahan serta dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

development simultaneously with the licensing process. If the necessary permits ultimately fail to be obtained, the local authority can order the dismantle, delay, cessation of operations or move the telecommunications infrastructure to another location. The Subsidiary cannot guarantee that the local authority will not order the dismantle, delay, cessation of operations or move the telecommunications infrastructure that does not have operational licenses. Dismantle of telecommunications infrastructure and relocation to new locations will result in Subsidiaries being unable to fulfill agreements with customers that can potentially reduce revenue and increase operational expenses, thus negatively impacting the business activities, growth and profits of Subsidiaries.

7. Risk of Local Community Objection on the Existence of Telecommunications Infrastructure

It is possible that local communities for various reasons oppose the existence of a telecommunications infrastructure that has been established complete with valid operating licenses. This can lead to the cessation of operational activities of telecommunications infrastructure which can lead to dismantle of such infrastructure at the Order of the authorities as a result of local community reports. Termination of operations and/or dismantle of the telecommunications infrastructure will result in the Subsidiary being unable to carry out its obligations towards the telecommunications infrastructure lease agreement which could potentially reduce revenue and increase operational expenses, thus negatively impacting the business activities, growth, and profit of the Subsidiary.

8. Risk of Not Prolonging the Lease of Land or building

Almost all of the telecommunications infrastructure belonging to the Subsidiary is established on land or in a rented building with a long-term contract. It is possible that landowners or building owners are not willing to extend the lease period for various reasons. There is also a possibility that the Subsidiary will not be able to extend the lease period of the land or building, it is necessary to dismantle and relocate the telecommunications infrastructure to the new location.

Dismantle of telecommunications infrastructure and relocation to new locations can cause disruption to the cessation of Subsidiary services to customers which can reduce revenue and will cause additional operational burdens and can have a negative impact on business activities, growth, and profits of Subsidiaries.

PERKARA PENTINGMaterial Legal Cases

Perseroan tidak memiliki perkara penting yang berisiko pada kerugian dan reputasi Perseroan di sepanjang tahun 2020.

The Company has not has important cases that are at risk of loss and reputation of the Company throughout 2020.





Pada tahun 2020, Perseroan tidak/mengalami sanksi administrasi yang dikenakan kepada Perseroan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan Direksi.

In 2020, the Company did not/experienced administrative sanctions imposed on the Company, its subsidiaries, members of the Board of Commissioners and Directors.

SANKSI ADMINISTRATIFAdministration Sanction

POKOK-POKOK KODE ETIK Kode etik dan budaya perusahaan atau Code of Conduct (Pedoman Perilaku) perusahaan disusun berlandaskan nilai-nilai yang dianut oleh setiap pimpinan dan karyawan yang diimplementasikan saat bekerja atau di luar perusahaan. Pedoman ini merupakan landasan kegiatan usaha Perseroan yang menjadi acuan bagi pengurus dan karyawan dalam berinteraksi/berhubungan dengan seluruh stakeholders serta dalam berinteraksi dengan sesama pengurus maupun karyawan. Perseroan meyakini bahwa kegiatan usaha yang bersinergi dengan pola etika dan budaya Perseroan mampu menuntun seluruh komponen Perseroan bersikap secara profesional dan menciptakan keberhasilan usaha bagi Perseroan.

Tujuan Pelaksanaan Kode Etik Perusahaan• Memberikan pedoman atau kepastian perilaku yang harus

ditaati oleh pengurus dan karyawan pada saat berhadapan dengan situasi yang dilematik. Perilaku yang konsisten dan konsekuen akan menciptakan keteraturan dalam pengelolaan Perseroan.

• Menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan internal Perseroan serta melindungi pengurus dan karyawan dari tekanan atau perilaku manipulatif yang mungkin terjadi di Perseroan.

• Mengurangi risiko kerugian akibat tuntutan pihak ketiga akibat kelalaian yang dilakukan oleh pengurus dan karyawan.

• Mendorong perbaikan mutu produk dan layanan Perseroan dan jika terus dikembangkan dan dikelola pada akhirnya akan menuju pada peningkatan reputasi/citra Perseroan.

• Secara internal, Pedoman Perilaku ini akan mencegah terjadinya benturan kepentingan, menciptakan integritas, kejujuran, dan profesionalitas pengurus dan karyawan. Sedangkan secara eksternal, penerapan Pedoman Perilaku ini akan meningkatkan etos kerja bagi pengurus dan karyawan.

Pedoman perilaku yang diterapkan dalam Perseroan bersifat mengikat dan mewajibkan seluruh jajaran Perseroan, baik manajemen maupun karyawan, taat kepada peraturan yang berlaku tersebut. Secara terperinci, Kode Etik yang berlaku dalam Perseroan mengatur perilaku Perseroan dalam hal-hal berikut:1. Etika Usaha

• Etika Perseroan kepada Karyawan;• Etika Perseroan kepada Pemegang Saham;• Etika Perseroan kepada Pelanggan;• Etika Perseroan kepada Penyedia Barang dan Jasa;

CODE OF ETHICS PRINCIPLES The company’s code of conduct and culture is based on the values held by every leader and employee that is implemented while working or outside the company. This guideline is the cornerstone of the Company’s business activities as a reference for management and employees in interacting/dealing with all stakeholders and in interacting with fellow management and employees. The Company believes that business activities that are in synergy with the ethical and cultural patterns of the Company are able to guide all components of the Company in a professional manner and create business success for the Company.

Purpose of Code of Conduct Implementation:• Provide guidelines or certainty of behavior that must be

adhered to by management and employees when dealing with dilemmatic situations. Consistent behavior will create regularity in the management of the Company.

• Provide guidelines or certainty of behavior that must be adhered to by management and employees when dealing with dilemmatic situations. Consistent and consistent behavior will create regularity in the management of the Company.

• Creating a healthy and comfortable working atmosphere in the Company’s internal environment and protecting management and employees from pressure or manipulative behavior that may occur in the Company.

• Encourage improvements in the quality of the Company’s products and services and if they continue to be developed and managed will ultimately lead to an increase in the reputation/image of the Company.

• Internally, this Code of Conduct will prevent conflicts of interest, create integrity, honesty and professionalism of management and employees. While externally, the application of this Code of Conduct will improve the work ethic for management and employees.

The code of conduct adopted in the Company is binding and requires all levels of the Company, both management and employees, to comply with the applicable regulations. In detail, the Code of Conduct applied the Company regulates the Company’s behavior in the following matters:1. Business Ethics

• Company Ethics for Employees;• Company Ethics to Shareholders;• Company Ethics to Customers;• Company Ethics to Goods and Services Providers;

KODE ETIKCode of Conduct





• Etika Perseroan kepada Pemerintah;• Etika Perseroan kepada Masyarakat;• Etika Perseroan kepada Pesaing;• Etika Perseroan kepada Asosiasi;• Etika Perseroan kepada Kreditur;• Etika Perseroan kepada Investor

2. Etika Kerja• Perilaku Atasan• Perilaku Bawahan• Perilaku Sesama Karyawan Perseroan

3. Etika Terhadap Hal- Hal Khusus Kode Etik dalam lingkungan Perseroan juga mengatur hal-

hal khusus, meliputi:• Adanya benturan kepentingan• Praktik KKN• Gratifikasi• Jamuan bisnis• Pencatatan• Keterbukaan dan kerahasiaan informasi• Aktivitas politik• Narkotik• Perjudian• Penggunaan aset Perseroan• Perilaku rapat• Tanggung jawab terhadap lingkungan

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGANKurangnya pemahaman terhadap benturan kepentingan dapat menimbulkan penafsiran yang beragam dan memberikan pengaruh negatif terhadap pengelolaan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan menyadari pentingnya sikap yang tegas terhadap penanganan benturan kepentingan yang terjadi di Perseroan sehingga dapat tercipta tata kelola perusahaan yang baik serta hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, disusunlah Pedoman Benturan Kepentingan ini yang berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta diselaraskan dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) serta nilai-nilai yang berlaku di Perseroan.

Tujuan penyusunan pedoman benturan kepentingan adalah sebagai berikut:1. Untuk memahami, mencegah, dan menanggulangi

benturan kepentingan di Perseroan, mengambil sikap yang tegas terhadap benturan kepentingan di Perseroan;

2. Untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG;

3. Mewujudkan pengelolaan perusahaan yang bebas dari segala bentuk Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Pedoman Benturan Kepentingan mengatur hal-hal sebagai berikut:1. Bentuk-bentuk situasi benturan kepentingan

• Situasi yang menyebabkan Insan Perseroan menerima gratifikasi;

• Situasi yang menyebabkan penyalahgunaan penggunaan aset jabatan;

• Penyalahgunaan informasi perusahaan;• Situasi perangkapan jabatan;• Pelanggaran aturan;• Situasi pengawasan yang disalahgunakan;• Situasi penyalahgunaan kewenangan/jabatan;• Situasi karena hubungan afiliasi.

• Company Ethics to the Government;• Company Ethics to the Community;• Company Ethics to Competitors;• Company Ethics to the Association;• Company Ethics to Creditors;• Company Ethics to Investors

2. Work Ethics• Superior Behavior• Subordinate Behavior• Fellow Employees of the Company Behavior

3. Special Matters Ethics The Code of Conduct in the Company’s environment also

regulates specific matters, including:• Conflict of interest• Community Service Practices• Gratification• Business dinner• Recording• Information Disclosure and Confidentiality• Political Activity• Narcotics• Gambling• Use of Company Assets• Meeting behavior• Environmental responsibility

GUIDELINES ON CONFLICTS OF INTERESTLack of understanding of conflicts of interest can lead to diverse interpretations and negatively affect the managementVof the Company. Therefore, the Company realizes the importance of a firm attitude towards handling conflict of interests that occur in the Company so as to create good corporate governance and harmonious relationships with all stakeholders. Therefore, this Conflict of Interest Guideline was drafted based on the applicable laws and regulations and harmonized with the Code of Corporate Governance and Code of Conduct as well as the values that apply in the Company.

The purpose of forming the conflict of interest guidelines is as follows:1. To understand, prevent and overcome conflicts of interest in

the Company, take a firm stand against conflicts of interest in the Company;

2. To realize good corporate governance in accordance with GCG Principles;

3. Brought about the management of the company that was free from all forms of Corruption, Collusion and Nepotism (KKN).

The Conflict of Interest Guidelines regulates the following matters:

1. Forms of conflict of interest situations• Situations that cause Company Personnel to receive

gratification;• Situations that cause abuse of the use of position assets;

• Misuse of company information;• Situation of dual position;• Violation of rules;• Situation of supervision that is abused;• Situation of abuse of authority/position;• Situation because of an affiliate relationship.





2. Sumber penyebab benturan kepentingan• Kekuasaan dan kewenangan insan Perseroan;• Perangkapan jabatan;• Hubungan afiliasi;• Gratifikasi;• Kelemahan sistem;• Kepentingan pribadi.

3. Penanganan benturan kepentingan Komitmen Manajemen khususnya dalam penanganan benturan kepentingan sebagai upaya perseroan mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Insan Perseroan, yang dirinya berpotensi dan atau telah berada dalam situasi benturan kepentingan dilarang untuk meneruskan kegiatan/melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan situasi Benturan Kepentingan tersebut.

4. Mekanisme pelaporan benturan kepentingan. Apabila terjadi benturan kepentingan, insan Perseroan wajib melaporkan hal tersebut melalui:a. Atasan langsung/Kepala Unit Kerja Apabila pelapor adalah insan Perseroan yang terlibat

atau memiliki potensi untuk terlibat secara langsung dalam situasi benturan kepentingan, maka pelaporan dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pernyataan Potensi Benturan Kepentingan kepada Atasan Langsung untuk selanjutnya disampaikan kepada Internal Audit (Up. Whistleblower Officer & GCG).

b. Sistem Pelaporan Pelanggaran Benturan Kepentingan Insan Perseroan atau pihak-pihak lainnya (Pelanggan, mitra Kerja dan Masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui adanya atau potensi adanya benturan kepentingan di perseroan dapat melaporkan melalui media Pelaporan Pelanggaran yang tersedia sebagai berikut:

Website:www.centratamagroup.com/whistleblowerE-mail:[email protected]/Telp:0811-1041-400

5. Pencegahan Terjadinya Benturan Kepentingan. Untuk menghindari terjadinya situasi benturan kepentingan, insan Perseroan dilarang ikut dalam proses pengambilan keputusan apabila terdapat potensi adanya benturan kepentingan serta dilarang memanfaatkan jabatan untuk memberikan perlakuan istimewa kepada keluarga, kerabat, kelompok dan/atau pihak lain atas beban Perseroan.

SOSIALISASI KODE ETIK DAN UPAYA PENEGAKANNYA

Upaya penyebarluasan kode etik dan penegakan aturan perilaku meliputi:1. Adanya deklarasi kepatuhan terhadap Good Corporate

Governance (GCG) yang ditandatangani oleh seluruh karyawan sebagai bentuk kepatuhan atas GCG perusahaan.

2. Adanya sosialisasi terkait GCG dan Whistleblowing setiap dilakukannya tender.

3. Adanya klausa terkait GCG dan Whistleblowing di setiap kontrak Centratama dengan pihak vendor.

4. Adanya sosialisasi Whistleblowing kepada seluruh karyawan Centratama melalui e-mail blast.

2. Sources of causes of conflict of interest• The power and authority of the Company’s personnel;• Double position;• Affiliate relationship;• Gratification;• System weaknesses;• Personal interests.

3. Handling conflicts of interest Management’s commitment, especially in handling conflicts of interest as a Company’s effort to realize the implementation of Good Corporate Governance. Company people, who themselves have the potential and or are in a conflict of interest situation are prohibited from continuing their activities/carrying out the duties and responsibilities related to the conflict of interest situation.

4. Conflict of interest reporting mechanism. In the event of a conflict of interest, Company personnel are required to report the matter through:a. Direct supervisor/Head of Work Unit. If the reporter is

a Company Person who is involved or has the potential to be directly involved in a conflict of interest situation, the reporting is carried out by submitting a Potential Letter of Conflict of Interest to the Direct Supervisor to be subsequently submitted to the Auditee Internal (Up. Whistleblower Officer & GCG).

b. Conflict of Interest Reporting System. Company Personnel or other parties (Customers, Working partners and the Community) who do not have direct involvement, but are aware of the existence or potential of a conflict of interest in the Company can report through the Violation Reporting media available as follows:

5. Prevention of Conflict of Interest. To avoid a conflict of interest situation, Company people are prohibited from taking part in the decision making process if there is a potential for a conflict of interest and are prohibited from taking advantage of their position to give special treatment to family, relatives, groups and/or other parties at the expense of the Company.

CODE OF CONDUCT SOCIALIZATION AND ENFORCEMENT EFFORTS Efforts to disseminate the code of conduct and the enforcement of rules of act include:1. A declaration of Compliance with Good Corporate

Governance (GCG) signed by all employees as a form of compliance with corporate GCG.

2. There is socialization related to GCG and Whistleblowing every time a tender is conducted.

3. There are clauses related to GCG and Whistleblowing in every Centratama contract with the vendor.

4. Whistleblosing socialization to all Centratama employees through e-mail blasts.





Penerapan Kode Etik Perusahaan Kode etik berlaku bagi anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan PT Centratama. Pernyataan tersebut dapat ditemukan dalam Pedoman GCG Centratama Group, sebagaimana dikutip sebagai berikut:

“GCG Charter berlaku untuk organ Perseroan yang berada di dalam Perseroan baik Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi yang selanjutnya seluruhnya secara bersama-sama disebut sebagai “Organ Perseroan” maupun karyawan Perseroan (Organ Perseroan dan karyawan Perseroan selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Anggota Perseroan”), beserta Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Organ Penunjang Direksi dan/atau Dewan Komisaris, maupun karyawan anak perusahaan dan afiliasi di bawah pengendalian CTI (untuk selanjutnya secara bersama-sama dengan CTI disebut “Grup CTI”).”

Implementation of the Company Code of ConductThe code of conduct applies to members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and employees of PT Centratama. The statement can be found in the Centratama Group GCG Guidelines, as quoted as follows:

“GCG Charter applies to corporate organs within the Company both the Shareholders, the Board of Commissioners, and the Board of Directors, hereinafter all collectively referred to as” Company Organs “and Company employees (Company Organs and Company employees hereinafter jointly referred to as “Company Members”), along with the Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of Directors, Supporting Organs of the Board of Directors and/or the Board of Commissioners, as well as employees of subsidiaries and affiliates under CTI control (henceforth jointly with the CTI is called the “CTI Group”).

Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi Perseroan, Perseroan telah menetapkan Budaya Perusahaan, di antaranya sebagai berikut:1. Customer First Fokus dalam menciptakan pengalaman pelanggan

yang positif dan hidup bersama kesuksesan mereka. PT Centratama Telekomunikasi Tbk percaya, pelanggan adalah mitra untuk menciptakan nilai.

2. Enabling the Excellence Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan aktif

menciptakan solusi merupakan salah satu cara untuk mencapai keunggulan. PT Centratama Telekomunikasi Tbk bertanggung jawab pada hasil akhir yang mampu memberikan nilai pada pelanggan dan stakeholders.

3. Noble Thoughts Membangun prestasi sebagai orang yang kredibel,

beroperasi dengan standar etika yang tinggi, berkarakter moral tinggi, bertindak dengan jujur dan tidak berkompromi dengan kesalahan. PT Centratama Telekomunikasi Tbk senantiasa memberikan terbaik dalam kualitas untuk pertumbuhan Perseroan.

4. Team Work as One Family Bekerja bersama secara harmonis untuk mengisi

kesenjangan, berbagi peran, dan memberikan dukungan satu sama lain untuk mencapai tujuan Perseroan.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM Hingga akhir Desember 2020, Perseroan tidak/melaksanakan Program Kepemilikan Saham baik oleh Manajemen (MSOP) maupun oleh Karyawan (ESOP).

To support the realization of the Company’s vision and mission, the Company has established a Corporate Culture, including the following:1. Customer First Focus on creating positive customer experiences and living

with their success. PT Centratama Telekomunikasi Tbk believes, customers are partners to create value.

2. Enabling the Excellence Getting work done on time by actively creating solutions

is one way to achieve excellence. PT Centratama Telekomunikasi Tbk is responsible for the final results that are able to provide value to customers and stakeholders.

3. Noble Thoughts Build achievements as credible people, operate with high

ethical standards, have high moral character, act honestly and do not compromise with mistakes. PT Centratama Telekomunikasi Tbk always provides the best in quality for the Company’s growth.

4. Team Work as One Family Work together in harmony to fill gaps, share roles, and

provide support for each other to achieve the Company’s goals.

SHARE OWNERSHIP PROGRAMUntil the end of December 2020, the Company has not/has implemented a Share Ownership Program either by Management (MSOP) or by Employees (ESOP).

BUDAYA PERUSAHAANCorporate Culture





Whistleblowing System (WBS) dilaksanakan sebagai salah satu wujud komitmen penerapan GCG di Perseroan. Penerapan WBS bermanfaat untuk pengembangan sistem pelaporan pelanggaran yang terkelola dengan baik, yang dapat menjadi fondasi bagi Perseroan untuk merancang evaluasi dan tindak lanjut yang diperlukan. WBS juga menjadi bagian dari mekanisme deteksi dini (early warning system) atas kemungkinan terjadinya masalah akibat sebuah pelanggaran. Bagi pelapor, WBS memberikan jaminan perlindungan dan kerahasiaan identitas.

MEKANISME PENYAMPAIAN PELAPORAN PELANGGARAN Perseroan telah membuat fasilitas Whistleblowing System, dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang-undangan dan peraturan terkait lainnya. Fasilitas WBS ini dibuat untuk membantu manajemen dalam mengungkap terjadinya fraud yang dapat terjadi di dalam lingkungan Perseroan. Manajemen Perseroan memberi kesempatan bagi mitra atau siapapun yang ingin melaporkan indikasi terjadinya pelanggaran di lingkungan Perseroan melalui e-mail [email protected]. Untuk meminimalkan pelaporan pengaduan yang bersifat fitnah atau palsu, maka Perseroan menetapkan kriteria atau syarat pelaporan agar disampaikan secara jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Syarat pelaporan minimal meliputi:1. Pelanggaran yang diadukan;2. Pihak yang terlibat;3. Waktu terjadinya pelanggaran;4. Tempat terjadinya pelanggaran;5. Bagaimana kejadiannya; dan6. Bukti-bukti pelanggaran.

PERLINDUNGAN BAGI PELAPOR Perseroan menjamin kerahasiaan dan perlindungan kepada pelapor dalam melakukan proses setiap pelaporan pengaduan dengan senantiasa mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tidak bersalah dengan cara yang profesional. Perseroan menjamin kerahasiaan identitas pelapor, serta memberikan perlindungan kepada pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun, sepanjang pelapor dapat menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan/dilaporkan.

Perlindungan ini juga berlaku bagi petugas yang ditunjuk Perseroan dalam melaksanakan investigasi, verifikasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan/penyingkapan fakta penyimpangan. Perseroan melindungi kerahasiaan bagi setiap pelapor dengan memberikan akses langsung melalui situs web, dan e-mail atau dengan menggunakan nama yang dirahasiakan.

PENANGANAN PENGADUAN Pelaporan pelanggaran ke Perseroan dapat dilakukan secara tertulis di mana mekanisme penyampaian pelaporannya dapat dilakukan sebagai berikut:1. Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada

Perseroan c.q Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran, dengan cara dikirim melalui e-mail khusus yang diperuntukkan sebagai media Sistem Pelaporan Pelanggaran ke [email protected].

2. Pengaduan Pelanggaran secara tertulis harus dilengkapi dengan foto identitas dan bukti pendukung seperti dokumen yang berkaitan pelanggaran yang akan disampaikan.

3. Pelapor anonim dapat diterima tetapi tidak ada kewajiban Perseroan untuk memberikan tanggapan karena akan terdapat kesulitan untuk melakukan komunikasi dan klarifikasi atas laporan tersebut sehingga ada kemungkinan laporan tidak dapat diproses lebih lanjut.

Whistleblowing System (WBS) is implemented as a form of commitment to the implementation of GCG in the Company. The application of WBS is beneficial for the development of a well-managed violation reporting system, which can be the foundation for the Company to design the necessary evaluations and follow-up. WBS is also part of the early warning system (early warning system) for possible problems caused by a violation. For reporters, WBS provides guaranteed protection and confidentiality of identity.

MECHANISM FOR SUBMISSION OF WHISTLEBLOWINGThe Company has established a Whistleblowing System facility, in order to fulfill the statutory obligations and other relevant regulations. This WBS facility was created to assist management in uncovering fraud that could occur within the Company. The Company’s management provides opportunities for partners or anyone who wishes to report indications of violations within the Company through e-mail [email protected]. To minimize reporting of complaints that are defamatory or false, the Company establishes reporting criteria or conditions so that they are submitted clearly and can be justified, Minimum reporting requirements include:

1. The infringement complained of;2. The parties involved;3. Time of violation;4. The place where the violation occurred;5. How it happened; and6. Evidence of violations.

PROTECTION FOR REPORTERSThe Company guarantees confidentiality and protection to reporters in the process of reporting every complaint by always prioritizing confidentiality, the principle of presumption of innocence in a professional manner. The Company guarantees the confidentiality of the reporter’s identity, as well as providing protection to the reporting party from all forms of threats, intimidation, or unpleasant actions from any party, as long as the reporting party can maintain the confidentiality of the case being reported.

This protection also applies to officers appointed by the Company in carrying out investigations, verification as well as those who provide information related to complaints/ disclosures of irregularities. The Company protects the confidentiality of each reporter by providing direct access through the website and e-mail or by using an undisclosed name.

COMPLAINTS HANDLINGReporting of violations to the Company can be done in writing where the mechanism for submitting the reporting can be done as follows:1. Submitting official letters addressed to the Company c.q

Violation Complaint Management Team, by sending a special e-mail intended as a media of the Violation Reporting System to [email protected].

2. Written Complaints must be accompanied by a photo identification and supporting evidence such as documents relating to the violation to be submitted.

3. An anonymous reporter can be accepted but there is no obligation of the Company to provide a response because there will be difficulties in communicating and clarifying the report so there is a possibility that the report cannot be processed further.

WHISTLEBLOWING SYSTEMWhistleblowing System





4. Perseroan memberikan tanda terima atas Pengaduan Pelanggaran yang diajukan secara tertulis dengan identitas yang dikirim kembali melalui e-mail. Perihal prosedur pengelolaan laporan, maka ditentukan dengan mekanisme sebagai berikut:a. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran menerima dan

menyaring Laporan Pengaduan Pelanggaran yang diterima, apakah terdapat indikasi awal atau sesuai dengan kriteria laporan Sistem Pelaporan Pelanggaran dan dapat ditindaklanjuti:1) Pihak pelapor beridentitas2) Terdapat permasalahan dugaan tindak

pelanggaran, siapa yang terlibat, tempat dan tanggal peristiwa, kerugian yang ditimbulkan.

3) Bila YA laporan Pengaduan diteruskan untuk ditindaklanjuti, bila TIDAK proses Sistem Pelaporan Pelanggaran selesai.

b. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan melakukan pemeriksaan/verifikasi awal terhadap laporan Pengaduan Pelanggaran untuk menemukan bukti-bukti terkait dengan pelanggaran yang dilakukan terlapor. Hasil verifikasi awal tersebut dilaporkan kepada:1) Direksi (jika terlapor Anggota Dewan Komisaris/

Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris);

2) Dewan Komisaris (jika terlapor Anggota Direksi);

3) Direksi (jika terlapor Karyawan) untuk dilakukan verifikasi awal dan penanganan lebih lanjut.

c. Direksi/Dewan Komisaris menetapkan rekomendasi apakah akan dilakukan tindakan lebih lanjut hasil verifikasi awal oleh satuan Pengawas Intern.

d. Satuan Pengawas Intern melakukan langkah lebih lanjut atas hasil verifikasi awal dan melaporkan hasilnya kepada Direksi/Dewan Komisaris.

e. Dari laporan tersebut, Direksi/Dewan Komisaris menetapkan rekomendasi langkah selanjutnya. Bila tidak terbukti atau selesai, maka laporan Pengaduan akan ditutup. Apabila Pengaduan tersebut terbukti atau memerlukan tindak lanjut, maka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku atau diteruskan. kepada pihak penyidik untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

f. Seluruh proses verifikasi awal dan tindak lanjut atas Pengaduan wajib dibuatkan Berita Acara.

PIHAK YANG MENGELOLA PENGADUAN Penanganan pengaduan dikelola oleh Satuan Internal Audit dengan dibentuk Tim Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran yang independen yang ditetapkan oleh Direktur Utama. Hasil dari penanganan pengaduan, paling sedikit meliputi:1. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses dalam tahun

buku; dan2. Tindak lanjut pengaduan.

PENGADUAN TAHUN 2020 DAN TINDAK LANJUTNYA Seluruh pengaduan yang masuk selama tahun 2020 telah ditindaklanjuti.

Selama tahun 2020, terdapat 1 pengaduan yang telah diterima dan telah selesai diproses.

Atas pengaduan tersebut, Manajemen memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan 2 karyawan tersebut. Serta meningkatkan prosedur pengendalian internal untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut di waktu yang akan datang.

4. The Company provides receipts for Complaints made in writing with an identity that is sent back by e-mail. Regarding the report management procedures, the following mechanism is stipulated:

a. The Violation Complaint Management Team receives and screens the Report of the Violation Complaints, whether there is an initial indication or in accordance with the report criteria of the Violation Reporting System and can be followed up:1) The reporting party has an identity2) There are problems of alleged violations, who is

involved, the place and date of the event, the harm caused.

3) If YES the Complaint report is forwarded for further action, if NO the Violation Reporting System process is complete.

b. The Violation Complaint Management Team will conduct an initial inspection/verification of the Violation Complaint report to find evidence related to the reported violations. The results of initial verification are reported to:1) Board of Directors (if reported by Members of the

Board of Commissioners/Members of Supporting Organs of the Board of Commissioners);

2) Board of Commissioners (if reported by a Member of the Board of Directors);

3) Directors (if employees are reported) for initial verification and further handling.

c. The Board of Directors/Board of Commissioners determines whether further action on the initial verification results will be taken by the Internal Supervisory Unit.

d. The Internal Audit Unit takes further steps on the results of the initial verification and reports the results to the Board of Directors/Board of Commissioners.

e. From this report, the Board of Directors/Board of Commissioners determines the next steps recommended. If it is not proven or finished, the Complaints report will be closed. If the Complaint is proven or requires further action, it will be subject to sanctions in accordance with the provisions in force or continued. to the investigator for further processing in accordance with applicable rules and regulations.

f. The entire process of initial verification and follow-up on Complaints must be made in the Minutes.

PARTIES WHO MANAGE COMPLAINTSComplaints handling is managed by the Internal Audit Unit with an independent Violation Complaint Management Team established by the President Director. The results of handling complaints, at least include:1. Number of complaints received and processed in the fiscal

year; and2. Follow up on complaints.

COMPLAINTS IN 2020 AND THE FOLLOW UPAll complaints received during 2020 have been followed up.

In 2020, there was one complaint that was received and has been processed.

Upon the complaint, Management decided to terminate the working relationship with the two employees. And to improve internal control procedures to prevent a recurrence of such events in the future.





PROGRAM PENERAPAN GCGGCG Implementation Program

Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Penerapan di Perseroan

Corporate Governance Guideline for Public Company and Implementation in the Company

TransparansiMenjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, Perseroan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan:1. Penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas,

akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.

2. Pengungkapan informasi yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi Perseroan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, Pemegang Saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam Perseroan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi Perseroan.

3. Pemenuhan ketentuan kerahasiaan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

4. Kebijakan Perseroan tertulis yang secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

TransparencyTo maintain objectivity in running the business, the Company must provide material and relevant information in a way that is easily accessible and understood by stakeholders. Take the initiative to disclose not only the problems required by legislation, but also the things that are important for decision making by Shareholders, creditors and other stakeholders.

Implementation:1. Provision of information in a timely, adequate, clear, accurate

and comparable manner and easily accessible to stakeholders in accordance with their rights.

2. Disclosure of information which includes, but is not limited to, the Company’s vision, mission, business goals and strategy, financial condition, composition and compensation of management, controlling Shareholders, share ownership by members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners and their family members in the Company and other company, risk management systems, internal control and control systems, GCG systems and implementation as well as the level of compliance, and important events that can affect the condition of the Company.

3. Fulfillment of the Company’s confidentiality provisions in accordance with statutory regulations, confidentiality of position, and personal rights.

4. Written Company policies that are proportionately communicated to stakeholders.

AkuntabilitasMempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Mengelola bisnis secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan dengan tetap memperhitungkan kepentingan Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lain.

Penerapan: 1. Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ

Perseroan dan semua karyawan yang jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai Perseroan (corporate values), dan strategi Perseroan.

2. Kepastian bahwa setiap organ Perseroan dan semua karyawan memiliki kualifikasi sesuai tugas, tanggung jawab dan perannya dalam implementasi GCG.

3. Kepastian berjalannya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Perseroan.

4. Penetapan ukuran kinerja untuk semua jajaran Perseroan yang konsisten dengan sasaran usaha Perseroan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system).

5. Kepastian bahwa setiap organ Perseroan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

AccountabilityResponsible for its performance transparently and fairly. Manage business properly, measurably and in accordance with the interests of the Company while taking into account the interests of Shareholders and other stakeholders.

Implementation:1. Details of the duties and responsibilities of each organ of the

Company and all employees that are clear and in line with the Company’s vision, mission, corporate values, and strategy.

2. Certainty that every organ of the Company and all employees are qualified according to their duties, responsibilities and roles in the implementation of GCG.

3. Certainty the operation of an effective internal control system in managing the Company.

4. Stipulation of performance measures for all levels of the Company that are consistent with the Company’s business objectives, and has a reward and punishment system.

5. Certainty that every organ of the Company and all employees must adhere to business ethics and a code of conduct that has been agreed to carry out its duties and responsibilities.





Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Penerapan di Perseroan

Corporate Governance Guideline for Public Company and Implementation in the Company

Tanggung JawabMematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

Penerapan:1. Kepastian bahwa seluruh organ Perseroan berpegang pada

prinsip kehati-hatian dan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan Perseroan (by-laws).

2. Pelaksanaan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar Perseroan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

ResponsibilityComply with laws and regulations and carry out responsibilities to society and the environment so that business sustainability can be maintained in the long term and be recognized as a good corporate citizen.

Implementation:1. Certainty that all of the Company’s organs adhere to

the principle of prudence and statutory regulations, the Company’s articles of association and regulations (by-laws).

2. The implementation of social responsibility, including caring for the community and environmental sustainability, especially around the Company by making adequate planning and implementation

Independensi Mendorong penerapan prinsip GCG yang berkelanjutan dengan melalui kegiatan operasional yang independen dengan kuasa yang seimbang sehingga masing-masing organ Perseroan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Penerapan:1. Kepastian bahwa masing-masing organ Perseroan harus

menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif.

2. Kepastian bahwa masing-masing organ Perseroan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

IndependencyEncourage the implementation of sustainable GCG principles through independent operational activities with balanced power so that each of the Company’s organs does not dominate each other and cannot be intervened by other parties.

Implementation:1. Certainty that each of the Company’s organs must avoid

domination by any party, not affected by certain interests, free from conflicts of interest and from any influence or pressure, so that decision making can be done objectively.

2. Certainty that each of the Company’s organs must carry out their functions and duties in accordance with the articles of association and legislation, not dominating each other and/or throwing responsibility between one another.

Kewajaran dan KesetaraanSenantiasa memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dalam menjalankan bisnis.

Penerapan:1. Kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk

memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Perseroan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.

2. Perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada Perseroan.

3. Kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.

Fairness and EqualityAlways pay attention to the interests of Shareholders and other stakeholders based on the principle of fairness and equality in conducting business.

Implementation:1. Opportunities for stakeholders to provide input and express

opinions for the interests of the Company and open access to information in accordance with the principle of transparency in the scope of their respective positions.

2. Equal and fair treatment to stakeholders in accordance with the benefits and contributions made to the Company.

3. The same opportunities in hiring employees, having career and carrying out their duties in a professional manner regardless of ethnicity, religion, race, class, gender, and physical condition.


06

TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAANCorporate Social Responsibility





Tanggung jawab sosial yang Perseroan laksanakan dalam beberapa tahun terakhir berupa:

1. Infrastruktur Perseroan turut berkontribusi dalam melakukan kegiatan

pembangunan dan perbaikan sarana Ibadah, jalan dan jembatan, fasilitas pendidikan, serta fasilitas atau sarana umum lainnya.

2. Donasi atau bantuan Perseroan berkontribusi dengan memberikan donasi

atau bantuan kepada masyarakat sekitar lokasi Menara Telekomunikasi yang tidak mampu.

Prinsip dan Kebijakan Penerapan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPerseroan berkomitmen memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat dan berperan aktif dalam program pelestarian lingkungan hidup. Hal itu dilakukan karena tanpa kontribusi dan dukungan setiap elemen masyarakat, Perseroan tidak akan mengalami perkembangan yang terus bertumbuh.

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) diyakini Perseroan sebagai salah satu upaya terbaik Perseroan dalam menunjukkan eksistensinya dalam melakukan kegiatan usaha yang saling menguntungkan.

Sebagai salah satu bagian dari implementasi prinsip GCG, Perseroan menjalankan program CSR dengan sasaran kegiatan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) secara luas, yaitu masyarakat, lingkungan, customer, dan karyawan.

Perseroan berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya dan keahlian yang dimiliki untuk turut serta berkontribusi meningkatkan nilai-nilai yang ada bagi masyarakat luas. Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai program CSR Perseroan yang terus dijalankan secara berkelanjutan.

Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan sosial-ekonomi di mana Perseroan dan Entitas Anak berada secara menyeluruh dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan dan Entitas Anak.The Company and subsidiaries are committed to improving the socio economic development in which the Company and Subsidiaries are comprehensive and sustainable. This is the Company’s responsibility to the community, which has also contributed to the Company’s growth and its Subsidiaries.

The social responsibility that the Company has carried out in the last few years is in the form of:

1. Infrastructure The Company contributes in the construction and repair of

worship facilities, roads and bridges, educational facilities, and other public facilities.

2. Donate or help The Company also contributes to giving donations or

assistance to disadvantaged people who are around the location of the Telecommunication Tower.

Principles and Policy on the Implementation of Corporate Social ResponsibilityThe Company is committed to making a positive contribution to the community’s socio-economic development and plays an active role in environmental conservation programs. Without the donation and support of every society element, the Company would not have experienced ever-growing developments.

The Company believes that corporate social responsibility (CSR) is one of the Company’s best efforts in demonstrating its existence in conducting mutually beneficial business activities.

As part of the implementation of GCG principles, the Company carries out a CSR program aimed at broader stakeholder activities, namely society, the environment, customers, and employees.

The Company is committed to allocating its resources and expertise to contribute to increasing the existing values for the wider community. This was manifested in the Company’s various CSR programs continuously carried out sustainably.





TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM BIDANG LINGKUNGANCorporate Social Responsibility towards Environment

Perseroan percaya bahwa lingkungan hidup merupakan salah satu faktor utama dalam menunjang keberlangsungan bisnis Perseroan. Untuk itu, Perseroan memiliki komitmen kuat untuk ikut terlibat pada upaya memelihara kelestarian lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung, walaupun kegiatan Perseroan memiliki dampak langsung yang relatif kecil terhadap lingkungan hidup. Perseroan senantiasa memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

PENGGUNAAN MATERIAL DAN ENERGI YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN DAPAT DIDAUR ULANGMelalui pihak ketiga (fabricator) yang sesuai dengan standar industri yang umum digunakan, Perseroan menyediakan material untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Bentuk material yang digunakan hanya yang berkaitan dengan aktivitas perkantoran, seperti kertas maupun bentuk ATK lainnya. Upaya pelestarian lingkungan terus diupayakan oleh Perseroan dengan meminimalkan dampak operasional Perseroan terhadap lingkungan hidup, antara lain melalui:• Menghemat penggunaan kertas.• Memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya (organik

dan anorganik),• Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,• Menghemat penggunaan listrik, air, dan bahan bakar

minyak (BBM).

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAHPerseroan tidak memiliki sistem pengolahan limbah sebab pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan Perseroan tidak menghasilkan limbah. Hal tersebut membuat mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan Pembangunan infrastruktur telekomunikasi memiliki dampak kecil terhadap masalah lingkungan. Adapun pengajuan dapat dilakukan melalui mekanisme help desk kami.

The Company believes that the environment is one of the main factors supporting the Company business’s sustainability. For this reason, the Company has a solid commitment to be involved in efforts to preserve the environment, both directly and indirectly, even though the Company’s activities have a relatively small direct impact on the environment. The Company always ensures that its business activities do not have a negative impact on the environment.

UTILIZATION OF ENVIRONMENTALLY FRIENDLY AND RECYCLABLE MATERIALS AND ENERGYThe Company provides materials for constructing telecommunications infrastructure through a third party (fabricator) by commonly used industry standards. In addition, the form of material used is only related to office activities, such as paper or other forms of stationery. The Company continues to take a role and be involved in environmental preservation efforts by minimizing the Company’s operational impacts on the environment, including through:• Saves paper usage.• Sorting and disposing of waste according to type (organic

and inorganic),• Utilizing recycled goods,• Save electricity, water and fuel oil (BBM) usage.

WASTE MANAGEMENT SYSTEMThe Company does not have a waste treatment system, because the telecommunications infrastructure development carried out by the Company does not produce waste. Complaints Mechanism for Environmental Problems Development of telecommunications infrastructure has little impact on environmental problems. Submissions can be made through our help desk mechanism.





KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJAPerseroan terus menawarkan kesempatan kerja yang setara bagi setiap orang dan melarang praktik mempekerjakan anak di bawah umur. Selain kesempatan kerja yang setara, Perseroan tetap menjaga tata kelola Sumber Daya Manusia yang baik dengan memberikan kesempatan karier yang sama bagi setiap karyawan untuk menempati posisi kunci tanpa membedakan jenis kelamin.

GENDER EQUALITY AND JOB OPPORTUNITIES The Company continues to offer equal employment opportunities for everyone and prohibits the practice of employing minors. In addition to equal employment opportunities, the Company continues to maintain good Human Resources governance by providing equal career opportunities for each employee to occupy key positions regardless of gender.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANDALAM BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN,DAN KESELAMATAN KERJACorporate Social Responsibility towards Employment, Occupational Health, and Safety

PosisiPosition

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

Manajer ke Atas | Managers Above 70 28

Supervisor 76 36

Sampai dengan Staf | Up to Staffs 88 57

SARANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJASetiap karyawan Perseroan mendapat jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh Perseroan. Hal tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Direksi tentang “Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja” serta “Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”. Perseroan senantiasa mempertimbangkan risiko yang timbul dalam setiap kegiatan operasional dan melakukan pencegahan risiko yang tidak terbatas pada pemberian alat pelindung diri (“APD”) bagi karyawan yang melakukan kunjungan lapangan, pembentukan tim tanggap darurat, pemasangan rambu-rambu keselamatan serta pemberian kampanye edukatif bagi karyawan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Perseroan mencapai 639.224 jam kerja tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan fatality sepanjang tahun 2020.

LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIFDalam mengembangkan lingkungan kerja yang positif serta harmonis, Perseroan membentuk forum komunikasi secara periodik. Hal tersebut nantinya diharapkan dapat menciptakan komunikasi terbuka dua arah antara pihak manajemen dan karyawan untuk penanganan keluhan, meningkatkan kerja sama, serta mendorong pertukaran ide.

TINGKAT TURNOVER KARYAWANPada tahun 2020 Perseroan mencatatkan tingkat perpindahan (turnover) karyawan yang mencapai 3,1% yang di antaranya didominasi oleh karyawan dengan usia kurang dari 35 tahun sebanyak 6 orang. Jumlah Karyawan Perseroan mencapai 355 orang sampai akhir tahun 2020, baik karyawan tetap maupun tidak tetap, dengan komposisi sebagai berikut:

WORK SAFETY AND HEALTH FACILITIESEvery employee of the Company is guaranteed Occupational Health and Safety (K3) by the Company. This is by the Decree of the Board of Directors regarding “Occupational Safety and Health Policy” and “Occupational Health and Safety Management System.” The Company always considers the risks that arise in every operational activity and carries out risk prevention, which is not limited to providing personal protective equipment (“PPE”) for employees who conduct field visits, form an emergency response team, install safety signs, and offer educational campaigns to employees. Regarding Occupational Safety and Health. The Company achieved 639,224 working hours without work accidents resulting in fatality throughout 2020.

CONDUCIVE WORK ENVIRONMENTThe Company is committed to developing a positive work environment and harmonious industrial relations. A periodic communication forum is held to create open two-way communication between Management and Employees to handle complaints, enhance cooperation, and encourage the exchange of ideas.

EMPLOYEE TURNOVER RATEIn 2020, the Company recorded an employee turnover rate of 3.1%, which 6 employees were less than 35 years old. As of the end of 2020, the number of the Company’s Employees reached 355 people, both permanent and non-permanent employees, with the following composition:

PosisiPosition

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

Tidak Tetap | Non Permanent 84 51

Tetap | Permanent 150 70

Jumlah | Total 234 121





PENGADUAN MASALAH KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA Untuk menjaga lingkungan kerja yang positif dan hubungan industri yang harmonis, Perseroan menyediakan forum komunikasi yang secara periodik diselenggarakan agar terciptanya komunikasi terbuka dua arah antara pihak Manajemen dan karyawan. Setiap Karyawan Perseroan dapat berperan aktif untuk menyampaikan pendapatnya kepada perwakilan karyawan yang tergabung dalam forum komunikasi. Forum komunikasi tersebut dibentuk untuk penanganan keluhan, meningkatkan kerja sama, serta mendorong pertukaran ide.

COMPLAINTS ABOUT EMPLOYMENT, HEALTH AND SAFETY ISSUESTo maintain a positive work environment and harmonious industrial relations, the Company provides a communication forum that is periodically held to create a two-way open communication between Management and employees. Each employee of the Company can play an active role in expressing his/her opinion to the employee representatives who are members of the communication forum. The communication forum was formed to handle complaints, enhance cooperation, and encourage the exchange of ideas.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANDALAM BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATANCorporate Social Responsibility towards Social and Community Development

Perseroan memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang berkaitan dengan sosial budaya masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebab Perseroan menyadari bahwa keberadaannya merupakan bagian dari masyarakat, di mana pertumbuhan usaha yang diraih Perseroan juga tak lepas dari peran serta masyarakat.

Perseroan senantiasa mendukung program pengembangan sosial kemasyarakatan dengan terlibat secara aktif dan dalam bentuk dukungan lainnya. Pada tahun 2020, kegiatan yang dijalankan Perseroan antara lain:• Membangun dan merenovasi sarana tempat ibadah

bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi menara telekomunikasi.

• Membangun dan memperbaiki fasilitas umum dan sosial seperti jalan dan jembatan umum, lapangan umum serta sarana umum lainnya.

• Partisipasi dalam pendirian tempat-tempat pendidikan.• Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

lokasi menara telekomunikasi.• Menyerahkan donasi lainnya langsung kepada masyarakat

sekitar yang tidak mampu.

The Company was very attentive to social development embodied in various CSR activities related to social and cultural. The Company realizes that its existence is part of society, where the Company’s business growth is also inseparable from the community’s participation.

The Company continues to support the social development program by being actively involved and in other forms of support. In 2020, the activities carried out by the Company include:

• Built and renovating places of worship for people around the telecommunications tower location.

• Built and improving public and social facilities such as public roads and bridges, public fields and other public facilities.

• Participation in the establishment of educational sites.• Providing employment for the community around the

location of the telecommunications tower.• Handed over other donations directly to the surrounding

community who are unable.





TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP PRODUK/JASA SERTA KONSUMEN DAN MITRA KERJA Corporate Social Responsibility for Product/Service & Customers and Partners

Perseroan berupaya memberikan perhatian yang besar kepada pelanggan. Perseroan terus berupaya meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik tidak hanya diartikan dengan melayani pelanggan, tetapi juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility).

Sebagai bagian dari upaya perlindungan konsumen, Perseroan menyediakan sarana yang komprehensif bagi konsumen/pelanggan untuk mengajukan pengaduan dan informasi terkait produk dan layanan yang ditawarkan Perseroan, yaitu melalui mekanisme help desk yang beroperasi dalam 24 jam, 7 (tujuh) hari kerja. Setelah itu, Perseroan akan mengeluarkan trouble tiket untuk memonitor status pengaduan. Help desk Perseroan terdapat di kantor pusat.

The Company strives to pay the greatest attention to customers. The Company continues to improve the level of customer satisfaction by providing the best service. The best service is not only interpreted by serving customers, but also providing maximum protection to consumers (product responsibility).

As part of consumer protection efforts, the Company provides comprehensive facilities for consumers/customers to submit complaints and information related to products and services offered by the Company, namely through the help desk mechanism that operates within 24 hours, 7 (seven) working days. After that, the Company will issue trouble tickets to monitor the status of complaints. The Company’s help desk is located at the head office.





LAPORANKEUANGAN 2020Financial Report 2020


PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2020 and for the year then ended with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2020 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………........... 1 - 3 ................. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Rugi Komprehensif Lain Consolidated Statement of Profit or Loss

Konsolidasian………............................................... 4 - 5 ..................................and Other Comprehensive Loss Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.………....... 6 …………. Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian …………................... 7 - 8 …………………..Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .......... 9 - 128 ............Notes to the Consolidated Financial Statements Lampiran I: Appendix I: Informasi keuangan PT Centratama Financial information of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”) …................................................... i-vii ..…………................................... (the “Parent Entity”)

***********************


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan

konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2020 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) 31 Desember 2020/ Catatan/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 Notes December 31, 2019

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 3 Kas dan setara kas 552.377 5,39,40,41 563.111 Cash and cash equivalents Surat berharga - neto - 6 122.845 Marketable securities - net Piutang usaha - 3,7 Trade receivables - pihak-pihak ketiga - neto 422.167 40,41,42 357.295 third parties - net Piutang lain-lain - 3,8 Other receivables - pihak-pihak ketiga - neto 12.498 40,41 12.303 third parties - net Persediaan - neto 11.056 3,9 9.768 Inventories - net Pajak dibayar di muka 8.628 20a 22.075 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka - Prepaid expenses - bagian lancar 22.970 10 156.555 current portion Uang muka - pihak-pihak ketiga 86.948 11 41.071 Advances - third parties

TOTAL ASET LANCAR 1.116.644 1.285.023 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Advance for Uang muka pembelian aset tetap 14.708 2i 3.844 purchase of fixed assets Aset tetap - neto 4.540.432 12,30,32 2.896.487 Fixed assets - net Aset hak guna - neto 807.449 13 - Right of use assets - net Aset derivatif - 16,39 14.548 Derivative assets Biaya dibayar di muka - Prepaid expenses - bagian tidak lancar 672 10 473.477 non-current portion Klaim atas restitusi pajak 229.471 20a 96.979 Claims for tax refund Aset takberwujud - neto 905.546 3,14 904.965 Intangible assets - net Aset keuangan tidak lancar lainnya - 3,15 Other non-current financial assets - pihak ketiga - neto 8.148 40,41 9.216 third parties - net Aset pajak tangguhan - neto 6.083 3,20e 44.546 Deferred tax assets - net

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 6.512.509 4.444.062 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 7.629.153 5.729.085 TOTAL ASSETS



konsolidasian.


2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)


unless otherwise stated) 31 Desember 2020/ Catatan/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 Notes December 31, 2019

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 3.727.217 17,39,40,41 417.150 Short-term bank loan 3,18 Utang usaha - pihak-pihak ketiga 238.301 40,41 154.428 Trade payables - third parties 19 Utang lain-lain - pihak-pihak ketiga 2.919 40,41 6.881 Other payables -third parties Beban akrual 75.621 21,40,41 82.077 Accrued expenses Utang pajak 11.083 3,20b 9.876 Taxes payable Liabilitas imbalan kerja 3 Short-term employee jangka pendek 17.823 40,41 21.446 benefits liability Liabilitas derivatif 703.146 16,41 - Derivative liabilities Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun: long-term debts: 3,17,39 Utang bank jangka panjang - 40,41 399.397 Bank loan Pendapatan diterima di muka 156.843 23 164.023 Deferred revenues 3 Utang pembiayaan konsumen 786 22,40,41 699 Consumer financing payables Liabilitas sewa 49.649 13 - Lease liabilities

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 4.983.388 1.255.977 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - tempo dalam satu tahun: net of current maturities: 17 Utang bank jangka panjang - 39,40,41 1.313.338 Bank loan Pendapatan diterima di muka 38.627 23 20.632 Deferred revenues 3 Utang pembiayaan konsumen 254 22,40,41 1.071 Consumer financing payables Liabilitas sewa 8.287 13 - Lease liabilities Liabilitas imbalan kerja 3 Long-term employee jangka panjang 28.808 24 21.669 benefits liability Liabilitas pajak tangguhan 73.759 3,20e 86.814 Deferred tax liabilities Liabilitas tidak lancar lainnya 24.291 2m, 12 14.692 Other non-current liabilities

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 174.026 1.458.216 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 5.157.414 2.714.193 TOTAL LIABILITIES



konsolidasian.


3


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020



CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)


unless otherwise stated)

31 Desember 2020/ Catatan/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 Notes December 31, 2019

EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO DIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF THE PEMILIK ENTITAS INDUK PARENT ENTITY Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham (Rupiah penuh) Share capital - Rp100 Modal dasar - par value per share (full amount) 35.000.000.000 saham pada Authorized capital - tanggal-tanggal 31 Desember 2020 35,000,000,000 shares as of dan 2019 dan December 31, 2020 and 2019 Modal ditempatkan dan Issued and disetor penuh - fully paid capital - 31.183.464.900 saham pada tanggal 31,183,464,900 shares as of 31 Desember 2020 dan 2019 3.118.346 25 3.118.346 December 31, 2020 and 2019 Tambahan modal disetor - neto 129.009 26 129.009 Additional paid-in capital - net Akumulasi defisit Accumulated deficit Telah ditentukan penggunaannya 1.500 1.500 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (723.183) (207.898) Unappropriated Rugi komprehensif lainnya (53.933) 28 (26.065) Other comprehensive loss

TOTAL EKUITAS 2.471.739 3.014.892 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 7.629.153 5.729.085 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY



konsolidasian.


4


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2020 Disajikan dalam jutaan Rupiah,



CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME for the year Ended December 31, 2020

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Catatan/ 2020 Notes 2019

PENDAPATAN USAHA 1.096.044 29,43 831.777 REVENUE BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA (518.577) 30,43 (400.255) COST OF REVENUE

LABA BRUTO 577.467 431.522 GROSS PROFIT BEBAN USAHA 43 OPERATING EXPENSES Beban penjualan (2.123) 31 (3.788) Selling expenses Beban umum dan administrasi (160.418) 32 (144.916) General and administrative expenses Pendapatan lainnya 8.399 33 17.001 Other income Beban lainnya (358.055) 34 (21.650) Other expenses

TOTAL BEBAN USAHA (512.197) (153.353) TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 65.270 278.169 PROFIT FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 7.248 35,43 11.422 Finance income Beban keuangan (495.354) 36,43 (230.643) Finance cost

(RUGI)/LABA SEBELUM PAJAK (LOSS)/PROFIT BEFORE FINAL FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN (422.836) 58.948 AND INCOME TAX Beban pajak final (53.581) 2n (15.475) Final tax expense

(RUGI)/LABA SEBELUM (LOSS)/PROFIT BEFORE PAJAK PENGHASILAN (476.417) 43.473 INCOME TAX 3 Beban pajak penghasilan - neto (32.764) 20c,20d,43 (34.561) Income tax expense - net

(RUGI)/LABA TAHUN BERJALAN (509.181) 8.912 (LOSS)/PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Item not to be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Pengukuran kembali program Remeasurement of defined imbalan pasti (661) 24 13.262 benefit plan Pajak penghasilan terkait Income tax relating to pengukuran kembali program remeasurement of defined imbalan pasti 52 20f (2.715) benefit plan Pos yang akan direklasifikasi ke Item that may be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Rugi neto dari lindung nilai arus kas (33.475) (47.630) Net loss on cash flow hedge Pajak penghasilan terkait pengukuran lindung nilai Income tax relating to arus kas 6.216 20f 4.639 cash flow of hedge

Total rugi komprehensif Total other comprehensive loss lain tahun berjalan, setelah pajak (27.868) (32.444) for the year, net of tax

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN (537.049) (23.532) LOSS FOR THE YEAR



konsolidasian.


5



KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2020 Disajikan dalam jutaan Rupiah,



CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME for the year Ended December 31, 2020



Catatan/ 2020 Notes 2019 (RUGI)/LABA PER SAHAM YANG (LOSS)/PROFIT PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO KEPADA PEMILIK OWNERS OF THE PARENT ENTITAS INDUK (Rupiah penuh) (16,33) 37 0,29 ENTITY (full amount)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian integral dari laporan keuangan konsolidasian.


6


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir Pada

Tanggal 31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY for the Year Ended December 31, 2020


Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Penghasilan (rugi) Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income (loss) Modal Saham Ditempatkan Tambahan Defisit/ Pengukuran Laba (rugi) neto dan Disetor Modal Disetor Deficit Kembali Program dari Lindung Nilai Penuh/ - Neto/ Imbalan Pasti/ Arus Kas/ Issued and Additional Telah Ditentukan Belum Ditentukan Remeasurement Net gain (loss) Fully Paid Paid-in Capital- Penggunaannya/ Penggunaannya/ of Defined on Cash Flow Total Ekuitas/ Share Capital Net Appropriated Unappropriated Benefit Plan Hedge Total Equity Saldo tanggal 31 Desember 2018 3.118.346 129.009 1.500 (216.810 ) (3.194 ) 9.573 3.038.424 Balance as of December 31, 2018 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - 8.912 10.547 (42.991) (23.532 ) Total comprehensive income for the year

Saldo tanggal 31 Desember 2019 3.118.346 129.009 1.500 (207.898 ) 7.353 (33.418) 3.014.892 Balance as of December 31, 2019 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan - - - (509.181 ) (609 ) (27.259) (537.049 ) Total comprehensive income for the year Penyesuaian saldo awal Opening balance adjustment atas penerapan PSAK 71 (Catatan 4) - - - (6.104 ) - - (6.104 ) for implementation of PSAK 71 (Note 4)

Saldo tanggal 31 Desember 2020 3.118.346 129.009 1.500 (723.183 ) 6.744 (60.677) 2.471.739 Balance as of December 31, 2020



konsolidasian.


7

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2020 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut



CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS for the Year Ended

December 31, 2020 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,


ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 1.029.507 785.223 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok (106.043) (91.844) Cash paid to suppliers Pembayaran kepada karyawan (92.646) (99.505) Payment to employees Pembayaran beban usaha (71.677) (81.380) Payment of operating expenses

Kas yang diperoleh dari Cash provided by operasi 759.141 512.494 operation Penerimaan bunga 7.595 11.421 Receipt of interest Penerimaan pajak penghasilan 19.015 - Refundable of income tax Pembayaran pajak penghasilan (70.163) (25.205) Payment of income tax

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 715.588 498.710 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 43 12 176 Proceeds from sale of fixed assets Pembelian aset takberwujud (2.295) 14 (1.575) Purchase of intangible assets Penerimaan/(penyertaan) Receipt/(additional) investment investasi pada surat berharga 126.031 (122.845) on marketable securities Pembayaran sewa jangka panjang (382.248) (162.957) Payments for long-term site rentals Penambahan uang jaminan - (71) Addition of deposits Perolehan aset tetap Acquisition of fixed assets and dan penempatan placement of advance for uang muka pembelian aset tetap (1.794.155) (372.875) puchase of fixed assets

Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (2.052.624) (660.147) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank 2.048.766 828.765 Proceeds from bank loan Pembayaran utang pembiayaan Payments of consumers konsumen (731) (688) financing payable Pembayaran beban keuangan (495.354) (222.399) Payment of finance cost Pembayaran untuk utang bank (232.335) (324.240) Payments of bank loan

Kas neto diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 1.320.346 281.438 financing activities



konsolidasian.


8


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah,



CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

for the Year Ended December 31, 2020 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,


KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO NET INCREASE/(DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS (16.690) 120.001 CASH AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF NILAI TUKAR ATAS EXCHANGE RATE ON KAS DAN SETARA KAS 5.956 (12.799) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 563.111 5 455.909 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 552.377 5 563.111 AT END OF YEAR


PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan




NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020

and for the Year then Ended (Expressed in millions of Rupiah,


9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Centrindo Utama berdasarkan Akta Notaris Nanny Sukarja, S.H., No. 33 tanggal 11 Februari 1987. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10781.HT.01.01.TH.88 tanggal 26 November 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 14 Tambahan No. 1084 tanggal 16 Februari 2001.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Centrindo Utama based on Notarial Deed No. 33 dated February 11, 1987 of Nanny Sukarja, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Laws of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-10781.HT.01.01.TH.88 dated November 26, 1988 and was published in the State Gazette No. 14 Supplement No. 1084 dated February 16, 2001.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 46 tanggal 9 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0017821.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 30 Agustus 2017 mengenai perubahan tempat kedudukan Perusahaan.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest change based on Notarial Deed of the Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 46 dated August 9, 2017, of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta, and approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-0017821.AH.01.02.Tahun 2017 dated August 30, 2017 regarding the changes of the Company’s domicile.

Kegiatan usaha utama Perusahaan bergerak di

bidang jasa dan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Stations (“BTS”), serta alat, sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi komunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi dan strategi pengembangan.

The Company’s main business activities are to engage in services and investment, including but not limited to services, leases, and management of telecommunication tower or Base Tranceiver Stations (“BTS”), as well as tools, installation of telecommunication, consultation on installation of services in telecommunication field, management consulting services, business administration and development strategy.

Perusahaan dan entitas anaknya (secara

kolektif disebut sebagai “Grup”) berdomisili di TCC Batavia Tower One, Jl. K.H. Mas Mansyur No.126, Jakarta Pusat.

The Company and its subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) is domiciled at TCC Batavia Tower One, Jl. K.H. Mas Mansyur No.126, Jakarta Pusat.











10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering

Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sebanyak 100 (seratus) saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham yang mulai efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) No. S-2585/PM/2001 tanggal 12 Oktober 2001 (Rupiah penuh).

The Company conducted initial public offering of 100 (one hundred) common shares to the public with a par value of Rp100 per share at the offering price of Rp125 per share, which is effective in accordance with Decision Letter of the Chairman of the Capital Market ("BAPEPAM") No. S-2585/PM/2001 dated October 12, 2001(full amount).

Pencatatan saham dilakukan pada tanggal

1 November 2001 di Bursa Efek Jakarta sebanyak 100.000.000 saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham (Rupiah penuh) yang berasal dari penawaran umum, 450.000.000 saham biasa atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal Rp100 per saham (Rupiah penuh) dan 40 Waran Seri I.

Listing of shares carried out on November 1, 2001 on the Jakarta Stock Exchange was for 100,000,000 common shares with nominal value of Rp100 per share (full amount) from the public offering, 450,000,000 common shares on behalf of the shareholders of old shares with a nominal value of Rp100 per share (full amount) and 40 Warrant Series I.

Saham dan Waran Seri I diperdagangkan

dengan kode perdagangan CENT dan CENT-W.

Shares and Warrant Series I are traded with trade code CENT and CENT-W.

Penawaran Umum Terbatas I Limited Public Offering I

Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan

telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) berdasarkan surat No. S-11/D.04/2013.

On January 23, 2013, the Company obtained the effective statement letter from Financial Services Authority to conduct the Limited Public Offering I (“PUT I”) based on letter No. S-11/D.04/2013.

Pada bulan Februari 2013, Perusahaan

melakukan PUT I kepada pemegang saham dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 6.849.522.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Setiap pemegang saham berhak mendapatkan 12 (dua belas) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 (Rupiah penuh).

On February 2013, the Company conducted PUT I to shareholders by issuing 6,849,522,000 common shares of Preemptive Right Issue (“HMETD”) with nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp100 per share. Each shareholder is entitled to have 12 (twelve) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value of Rp100 at an offering price of Rp100 per share (full amount).











11


b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

b. The Company’s Public Offering (continued)

Penawaran Umum Terbatas I (lanjutan) Limited Public Offering I (continued)

Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”),

entitas induk, bertindak sebagai Pembeli Siaga, berkewajiban membeli seluruh sisa saham baru yang tidak teralokasi dalam PUT I tersebut.

Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all unallocated remaining shares in PUT I.

Pada tanggal 25 Oktober 2013 berdasarkan

Akta Notaris Ely Baharini, S.H., M.H., Sp.N. No. 28 dengan tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui perubahan rencana penggunaan dana PUT I sebesar 36,20% akan digunakan untuk pinjaman dan/atau tambahan setoran modal kepada entitas anak dan/atau mengakuisisi suatu perusahaan. Selanjutnya, entitas anak akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usahanya.

On October 25, 2013 based on Notarial Deed No. 28, on the same date, of Ely Baharini, S.H., M.H., Sp.N., shareholders approved change for the planned use of 36.20% PUT I funds to be used for loan and/or additional paid in capital to subsidiary and/or acqusition of a company. Thereafter, the subsidiary will be using the funds for its business development.

Penawaran Umum Terbatas II Limited Public Offering II

Pada tanggal 12 Juni 2015, Perusahaan telah

memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) berdasarkan surat No. S-254/D.04/2015.

On June 12, 2015, the Company obtained effective statement letter from the Financial Services Authority to conduct Limited Public Offering II (“PUT II”) based on letter No. S-254/D.04/2015.

Pada tanggal 26 Juni 2015 sampai dengan

2 Juli 2015, Perusahaan melakukan PUT II kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 2.969.853.800 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp150 per saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama berhak mendapatkan 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp150 (Rupiah penuh).

On June 26, 2015 until July 2, 2015, the Company conducted PUT II to shareholders by issuing 2,969,853,800 common shares of HMETD with a nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp150 per share. Each shareholder who has 5 (five) old shares, is entitled to have 2 (two) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value of Rp100 at an offering price of Rp150 per share (full amount).


entitas induk, bertindak sebagai Pembeli Siaga, berkewajiban membeli seluruh sisa saham baru yang tidak teralokasi dalam PUT II tersebut.

Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all unallocated remaining shares in PUT II.











12


b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

b. The Company’s Public Offering (continued)

Penawaran Umum Terbatas III Limited Public Offering III

Pada tanggal 20 Desember 2016, Perusahaan

telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (“PUT III”) berdasarkan surat No. S-160/D.04/2016.

On December 20, 2016, the Company obtained effective statement letter from the Financial Services Authority to conduct Limited Public Offering III (“PUT III”) based on letter No. S-160/D.04/2016.

Pada tanggal 5 Januari 2017 sampai dengan

11 Januari 2017, Perusahaan melakukan PUT III kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 20.788.976.600 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham lama, berhak mendapatkan 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham (Rupiah penuh).

On January 5, 2017 until January 11, 2017, the Company conducted PUT III to shareholders by issuing 20,788,976,600 common shares of HMETD with a nominal value of Rp100 per share. Each shareholder who has 1 (one) old shares, is entitled to have 2 (two) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value of Rp100 (full amount).


entitas induk, bertindak sebagai Pembeli Siaga, berkewajiban membeli seluruh sisa saham baru yang tidak teralokasi dalam PUT III tersebut.

Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all unallocated remaining shares in PUT III.

c. Susunan Entitas Anak c. Structure of the Subsidiaries

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan

2019, entitas anak yang dimiliki langsung dan tidak langsung oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the subsidiaries directly and indirectly owned by the Company, are as follows:

Persentase Kepemilikan Total Aset sebelum Eliminasi/ Percentage of Ownership Total Assets before Elimination Tahun usaha komersial 31 Desember 31 Desember 31 Desember 31 Desember Ruang Lingkup dimulai/ 2020/ 2019/ 2020/ 2019/ Nama Entitas Anak/ Aktivitas/ Kedudukan/ Year of commercial December 31, December 31, December 31, December 31, Name of Subsidiaries Scope of Activities Domiciled business started 2020 2019 2020 2019

Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Centratama Menara Sarana jaringan Indonesia (“CMI”) telekomunikasi/ Telecommunication network facility Indonesia 2008 99,99% 99,99% 4.782.704 2.951.363 PT Network Quality Jasa kontruksi dan Indonesia (“NQI”) telekomunikasi/ Construction and telecommunication services Indonesia 2006 100% 100% 1.108.109 1.106.348

Kepemilikan tidak langsung melalui NQI/ Indirect ownership through NQI PT Mac Sarana Djaya Jasa kontruksi dan (“MAC”) telekomunikasi/

Construction and telecommunication

services Indonesia 2003 100% 100% 1.784.929 1.733.251

Kepemilikan tidak langsung melalui MAC/Indirect ownership through MAC PT Fastel Sarana Jasa penyedia jaringan

Indonesia (“FSI”) internet/ Internet service

Provider Indonesia 2002 99,99% 99,99% 121.624 104.858











13


c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. Structure of the Subsidiaries (continued)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

Pada Februari 2013, Perusahaan melakukan akuisisi atas seluruh saham CMI (sebelumnya PT Retower Asia).

In February 2013, the Company acquired all shares of CMI (previously PT Retower Asia).

Pada tanggal 23 November 2012, Perusahaan

telah menandatangani Master Investment Agreement (“MIA”) dengan Winlord Enterprise Ltd. (“Winlord”). Perusahaan setuju untuk melakukan pembelian opsi saham yang dimiliki Winlord seharga $AS10.900.000 dan fasilitas pinjaman dengan harga yang akan ditentukan kemudian.

On November 23, 2012, the Company has entered into a Master Investment Agreement ("MIA") with Winlord Enterprise Ltd. (“Winlord”). The Company agreed to purchase stock options owned by Winlord at the price of US$10,900,000 and a loan facility with a price to be determined later.

<

Pada tanggal 27 Februari 2013, Perusahaan melaksanakan pembelian opsi saham serta pengambilalihan fasilitas pinjaman CMI dari Winlord dengan nilai masing-masing $AS10.900.000 (setara dengan Rp105.556) dan $AS30.446.400 (setara dengan Rp294.843).

On February 27, 2013, the Company purchased the stock options and acquired CMI’s loan facility from Winlord with values of US$10,900,000 (equivalent to Rp105,556) and US$30,446,400 (equivalent to Rp294,843), respectively.

Berdasarkan akta Notaris Hasbullah Abdul

Rasyid, S.H., M.Kn., No. 135 dan 136 pada tanggal 27 Februari 2013, Perusahaan melaksanakan hak opsi saham yang dimilikinya dengan membeli 29.999 saham CMI milik PT Sumber Prestasi Indonesia dengan harga $AS3.925.729 (setara dengan Rp38.017) dan 1 saham milik Ari Dewanto Sutedi dengan harga $AS1 (setara dengan Rp9.684) dalam angka penuh. Saham tersebut setara dengan 100% kepemilikan saham CMI.

Based on Notarial Deed No. 135 and 136 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated February 27, 2013, the Company exercised its stock option to purchase 29,999 CMI’s shares owned by PT Sumber Prestasi Indonesia at a price of US$3,925,729 (equivalent to Rp38,017) and 1 share owned by Ari Dewanto Sutedi at a price of US$1 (equivalent to Rp9,684) in full amount. These shares are equivalent to 100% ownership in CMI.

Perusahaan membandingkan nilai wajar aset yang teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih milik CMI pada tanggal akuisisi dengan imbalan yang dialihkan, sehingga menghasilkan goodwill sebesar Rp134.560 yang mencerminkan nilai sinergi dan integrasi bisnis yang diharapkan timbul dari akuisisi dan aset yang sebelumnya tidak diakui. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.

The Company compared the fair value of CMI’s identifiable assets and liabilities assumed at the acquisition date with benefit transferred, resulting to goodwill amounting to Rp134,560 which reflects the value of synergies and business integration expected to arise from the acquisition and assets not previously recognized. Goodwill recognized is not expected to be deductible for tax purposes.











14



PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (lanjutan)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (continued)

Pada tanggal 20 Agustus 2013, Perusahaan

mengalihkan 1 (satu) lembar saham CMI kepada Rahendrawan, Direktur Utama Perusahaan, dengan harga sebesar Rp4.667.000 (Rupiah penuh). Pengalihan saham ini telah diaktakan dengan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 63 tanggal 20 Agustus 2013 dan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham CMI berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn No. 62 tanggal 20 Agustus 2013.

On August 20, 2013, the Company transferred 1 (one) share of CMI to Rahendrawan, President Director of the Company, at a price of Rp4,667,000 (full amount). The share transfer has been notarized by Notarial Deed No.63 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated August 20, 2013 and was approved by CMI’s shareholders based on Notarial Deed No. 62 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated August 20, 2013.

Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H.,

No. 13 tanggal 29 September 2014, PT Retower Asia (“Retower”) telah berganti nama menjadi PT Centratama Menara Indonesia.

Based on Notarial Deed No. 13 of Dwi Yulianti, S.H., dated September 29, 2014, PT Retower Asia (“Retower”) has changed its name to be PT Centratama Menara Indonesia.

Pada tahun 2015, para pemegang saham CMI

setuju melaksanakan konversi utang pokok dari Perusahaan sebesar Rp561.790 menjadi saham CMI sebanyak 561.790 saham.

In 2015, CMI’s shareholders agreed to convert principal loan from the Company amounting to Rp561,790 into share capital consisting of 561,790 shares.

PT Network Quality Indonesia (“NQI”) PT Network Quality Indonesia (“NQI”)

NQI didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Edi Priyono, S.H., No. 40 tanggal 27 Juni 2006.

NQI was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 40 dated June 27, 2006 of Edi Priyono, S.H.

Berdasarkan Akta Pengalihan Hak Atas Saham

dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn. No. 45 dan 46 tanggal 12 Januari 2017, Perusahaan mengambil alih 614.999 saham NQI dari Sugiman Halim dan Muhammad Fitno masing-masing sebanyak 512.500 dan 102.499, dengan harga pengalihan masing-masing sebesar Rp87.914 dan Rp17.582.

Based on Notarial Deed of Transfer of Rights on Shares No. 45 and 46 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn. dated January 12, 2017, the Company acquired 614,999 NQI’s shares from Sugiman Halim and Muhammad Fitno totaling 512,500 and 102,499 shares, respectively, with transfer price of Rp87,914 and Rp17,582, respectively.

Berdasarkan Akta Pengalihan Hak Atas Saham dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn. No. 47 tanggal 12 Januari 2017, CMI mengambil alih 1 saham NQI dari Muhammad Fitno dengan harga pengalihan sebesar Rp171.450 (Rupiah penuh).

Based on Notarial Deed of Transfer of Rights on Shares No. 47 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated January 12, 2017, CMI acquired 1 shares of NQI from Muhammad Fitno with transfer price of Rp171,450 (full amount).

Dari keseluruhan transaksi tersebut di atas, Grup mendapatkan 100% kepemilikan di NQI. Grup mengakui goodwill sebesar Rp766.937.

From all above mentioned transaction, Group obtained 100% ownership in NQI. Group recognized goodwill amounted to Rp766,937.











15



PT Network Quality Indonesia (“NQI”) (lanjutan)

PT Network Quality Indonesia (“NQI”) (continued)

Berdasarkan Akta Perubahan No. 139 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn. No. 139 tanggal 9 Maret 2018, Perusahaan melakukan peningkatan modal disetor melalui konversi hutang sebesar Rp1.923.572.273.150. Perusahaan juga melakukan peningkatan modal dasar dari semula Rp246.000.000.000 menjadi Rp4.000.000.000.000.

Based on Notarial Deed No. 139 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., dated March 9, 2018, the Company increases in paid in capital through the conversion of loan principal amounting to Rp1,923,572,273,150. The Company also increases in authorized capital from Rp246,000,000,000 to Rp4,000,000,000,000.

PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) PT MAC Sarana Djaya (“MAC”)

MAC didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Drajat Darmadji, S.H., No. 97 tanggal 14 November 2002. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-31646.HT.01.01.TH.2004 tanggal 30 Desember 2004.

MAC was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 97 dated November 14, 2002 of Drajat Darmadji, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C-31646.HT.01.01.TH.2004 dated December 30, 2004.

Berdasarkan Akta Pengalihan Hak Atas Saham dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn. No. 49 tanggal 12 Januari 2017, Perusahaan mengambil alih 500.000 saham MAC dari Muhammad Fitno dengan harga pengalihan sebesar Rp114.

Based on Notarial Deed of Transfer of Rights on Shares No. 49 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., dated January 12, 2017, the Company acquired 500,000 shares of MAC from Muhammad Fitno with transfer price of Rp114.

Pada saat tanggal akuisisi, NQI telah memiliki 9.026.328.194 saham MAC yang mewakili 99,99% kepemilikan di MAC, sehingga Grup mendapatkan 100% kepemilikan di MAC, secara langsung dan tidak langsung.

At the acquisition date, NQI owns 9,026,328,194 shares of MAC, which equal to 99.99% owneship in MAC, therefore the Group obtained 100% ownership in MAC, directly and indirectly.

Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn. No. 207 tanggal 19 Maret 2018, Perusahaan telah melakukan perubahan Anggaran Dasar dan melakukan penghapusan klasifikasi saham dan perubahan tersebut telah diterima pemberitahuannya oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0137864 tanggal 6 April 2018.

Based on Notarial Deed Hasbullah Abdul Rasyid, SH.,M.Kn. No. 207 dated March 19, 2018, the Company has amended the Articles of Association and abolished the classification of shares and the amendment has been received by the Ministry of Law and Human Rights based on the Letter of Receipt of Notification of Amendment to Articles of Association No. AHU-AH.01.03-0137864 dated April 6, 2018.

Ruang lingkup kegiatan MAC meliputi bidang jasa konstruksi dan telekomunikasi.

The scope of activities of MAC includes construction and telecommunication services.











16



PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”) PT Fastel Sarana Indonesia (“FSI”)

FSI didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris H. Muhammad Afdal Gazali, S.H., No. 82 tanggal 21 Maret 2002. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-10358.HT.01.01.TH.2002 tanggal 12 Juni 2002.

FSI was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 82 dated March 21, 2002 of H. Muhammad Afdal Gazali, S.H.. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-10358.HT.01.01.TH. 2002 dated June 12, 2002.

Pada saat tanggal akuisisi, MAC telah memiliki 7.499.000 saham FSI yang mewakili 99,99% kepemilikan di FSI sehingga Grup mendapatkan 99,99% kepemilikan di FSI, secara tidak langsung.

At the acquisition date, MAC owns 7,499,000 shares of FSI, which equals to 99.99% ownership in FSI, therefore the Group obtained 99.99% ownership in FSI indirectly.

d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan

Karyawan d. Board of Commissioners, Board of

Directors, Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama merangkap President Commissioner concurrently

Komisaris Independen : Ir. Ronald Waas : Independent Commissioner Komisaris : Glenn T. Sugita : Commissioner Komisaris : Sugiman Halim : Commissioner Komisaris Independen : Rizal Satar : Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Yan Raymond Jafri : President Director Direktur : Hartanto Kusmanto : Director Direktur Independen : Yuana Susatyo : Independent Director

Berdasarkan Akta Notaris

Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No 47 tanggal 9 Agustus 2017, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No.=AHU-AH.01.03-0167291 Tahun 2017 tanggal 30 Agustus 2017.

Based on Notarial Deed No. 47 of Hasbullah Abdul Rasyud S.H., M.Kn., dated August 9, 2017, the shareholders approved the change in the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. The change was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through its letter No. AHU-AH.01.03-0167291 Tahun 2017 dated August 30, 2017.

Susunan Komite Audit Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Komite Audit Audit Committee Ketua : Rizal Satar : Chairman Anggota : Arief Budiman : Member Anggota : Agus Sandianto : Member











17


d. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Employees (continued)

Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah

dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5.

The establishment of the Company’s Audit Committee has complied with BAPEPAM-LK No.IX.1.5.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor

034/DIR/CTI-SK/VII/2020 tanggal 31 Juli 2020, Direksi Perusahaan menyetujui pengangkatan Leonardus Dony Panova, sebagai Ketua Internal Audit.

Based on Board of Director’s Decision Letter Number 034/DIR/CTI-SK/VII/2020 dated July 31, 2020, the Company’s Directors has appointed Leonardus Dony Panova as Internal Audit Chairman.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tanggal

21 Juli 2014, Direksi Perusahaan menyetujui pengangkatan Wiwik Septriandewi, sebagai Sekretaris Perusahaan.

Based on Board of Director’s Decision Letter dated July 21, 2014, the Company’s Directors has appointed Wiwik Septriandewi, as Corporate Secretary.

Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

merupakan personil manajemen kunci. The Company’s Board of Commissioners and

Board of Directors are the key management personnel.


2019, Grup memiliki total karyawan tetap sebanyak 220 dan 226 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2020 and 2019, the Group has 220 and 226 permanent employees (unaudited).

Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan masing-masing adalah Clover Universal Enterprise Ltd. dan Northstar Equity Partners III Ltd., yang berkedudukan di Singapura.

The parent and ultimate parent entity of the Company are Clover Universal Enterprise Ltd. and Northstar Equity Partners III Ltd., respectively, domiciled in Singapore.

e. Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian e. Completion of the Consolidated Financial

Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 10 Maret 2021.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 10, 2021.











18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and preparation of financial statements which issued by Capital Market and Financial Institution Supervisor Agency (“BAPEPAM-LK”), which function has been transferred to Financial Services Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode/tahun sebelumnya, kecuali atas penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2020 yang diungkapkan dalam catatan yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2020 are consistent with the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements of the Group for the prior period/year, except for adoption of new PSAK’s effective January 1, 2020 as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

The consolidated financial statement have been prepared and presented using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan disajikan menggunakan metode langsung.

The consolidated statement of cash flows presents the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities presented using the direct method.

Tahun buku Grup adalah 1 Januari - 31 Desember.

The financial year of the Group is January 1 - December 31.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

All figures in this consolidated financial statements are stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.











19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari

laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan memiliki kendali.

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiaries, in which the Company has control.

Pengendalian didapat ketika Perusahaan

terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.

Control is achieved when the Company is exposed or has rights to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.

Secara spesifik, Perusahaan mengendalikan

investee jika dan hanya jika Perusahaan memiliki seluruh hal berikut ini:

• Kekuasaan atas investee (misal, hak yang

ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee)

• Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan

• Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor

Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has:

• Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee)

• Exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee, and

• The ability to use its power over the investee to affect its returns

Perusahaan menilai kembali apakah investor

mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perusahaan memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak.

The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of subsidiaries begins when the Company obtains control over the subsidiaries and ceases when the Company loses control of the subsidiaries.

Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas

entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laba rugi konsolidasian dari tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perusahaan menghentikan pengendalian atas entitas anak.

Assets, liabilities, income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the period are included in the consolidated profit or loss from the date the Company gains control until the date the Company ceases to control the subsidiaries.

Semua akun dan transaksi antar Perusahaan

yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.











20



b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup menghentikan pengakuan atas aset (termasuk goodwill), liabilitas dan komponen lain dari ekuitas terkait, dan selisihnya diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets (including goodwill), liabilities, NCI and other components of equity, while the difference is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara

penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiaries are attributed to the Non-controlling Interests (“NCI”) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu

entitas anak, maka Perusahaan:

In case of loss of control over subsidiaries, the Company:

- menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

- derecognizes of asset (including goodwill) and liabilities of the subsidiaries;

- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

- derecognizes the carring amount of any NCI;

- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

- derecognizes the cummulative translation difference, recorded in equity, if any;

- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- recognizes the fair value of the consideration received;

- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

- recognizes the fair value of any investment retained;

- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

- recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

- mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi atau ke saldo laba ditahan.

- reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi

dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laba rugi konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated profit or loss and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.











21



c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan

metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, yang diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Umum dan Administrasi”.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “General and Administrative Expenses”.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

When acquiring a business, the Group assesses the financial assets acquired and financial liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi

bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in the consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date.

Periode pengukuran berakhir segera setelah

Grup menerima informasi tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period ends as soon as the Group receives the information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learn that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.











22



c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.

In a business combination which is achieved in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and recognized the gain or loss through profit or loss.

Setiap imbalan kontinjensi yang akan ditransfer

oleh perusahaan pengakuisisi akan diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya adalah diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2020, imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yaitu instrumen keuangan dan dalam lingkup PSAK 71: Instrumen Keaungan (2019: PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran), diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi sesuai dengan PSAK 71 (2019: PSAK 55). Imbalan kontinjensi lain yang tidak termasuk dalam PSAK 71 (2019: PSAK 55) diukur sebesar nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan dengan perubahan nilai wajar yang diakui pada laba rugi.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Contingent consideration classified as equity is not re-measured and its subsequent settlement is accounted for within equity. As of December 31, 2020, contingent consideration classified as an asset or liability that is a financial instrument and within the scope of PSAK 71: Financial Instruments (2019: PSAK 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement) is measured at fair value with the changes in fair value recognized in the statement of profit or loss in accordance with PSAK 71 (2019: PSAK 55). Other contingent consideration that is not within the scope of PSAK 71 (2019: PSAK 55) is measured at fair value at each reporting date with changes in fair value recognized in profit or loss.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya

disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost which is the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiaries acquired, the difference is recognized in the consolidated profit or loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan

pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired from business combination since the acquisition date, is allocated to each of the Group’s Cash Generating Unit (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.











23



c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu

UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut disajikan berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan

deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of 3 (three) months or less and not restricted in use.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Grup menerapkan PSAK No. 7 (Penyesuaian

2015), “Pengungkapan Pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

The Group applied PSAK No. 7 (2015 Improvement), "Related Party Disclosures", which requires the disclosure of relationships, transactions and balances of related parties, including commitments, in the consolidated financial statements and also applies to individual financial statements.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup

jika adalah sebagai berikut: A party is considered to be related to the

Group if:

a. orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. a person or a closed member of the persons’ family is related to the reporting entity if that person:

(i) memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor,

(i) has control or joint control over the reporting entity,

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, atau

(ii) has significant influence over the reporting entity, or

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity.











24



e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) e. Transactions with Related Parties

(continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika adalah sebagai berikut: (lanjutan)

A party is considered to be related to the Group if: (continued)

b. suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

(i) entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari Grup yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain),

(i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiaries and fellow subsidiaries is related to the others),

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Grup, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya),

(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member),

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama,

(iii) both entities are joint ventures of the same third party,

(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga,

(iv) an entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity,

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor,

(v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity,

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a),

(vi) the entities controlled or jointly controlled by a person identified in (a),

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) a person identified in a(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).











25



e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) e. Transactions with Related Parties

(continued)

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi dengan pihak-pihak ketiga.

Transactions with related parties are made based on prices and other conditions which are equivalent with transactions with third parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-

pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

f. Biaya Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan

dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari sewa dibayar di muka disajikan sebagai "Biaya Dibayar di Muka - Bagian Tidak Lancar" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as “Prepaid Expenses - Non-current Portion” in the consolidated statement of financial position.

g. Sewa g. Leases

Sebelum 1 Januari 2020 Before January 1, 2020

Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan

sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Sewa pembiayaan - sebagai lessee Finance lease - as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or, if lower, at the present value of the minimum lease payments.

Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan

antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung pada laba rugi.

Minimum lease payments are apportioned between the financial charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Financial charges are charged directly to profit or loss.











26



g. Sewa (lanjutan) g. Leases (continued)

Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) Before January 1, 2020 (continued)

Sewa pembiayaan - sebagai lessee

(lanjutan) Finance lease - as lessee (continued)

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa

lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa pakai aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, then, the leased assets are depreciated over their estimated useful lives. If not, then the capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the useful lives of the assets or the lease term. Gain or loss on a sale and finance leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa

operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

Sesudah 1 Januari 2020 After January 1, 2020

Grup menilai pada awal kontrak apakah suatu

kontrak adalah, atau berisi, sewa. Artinya, jika kontrak memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset teridentifikasi untuk suatu periode waktu sebagai imbalan untuk imbalan.

The Group assesses at contract inception whether a contract is, or contains, a lease. That is, if the contract conveys the right to control the use of an identified asset for a period of time in exchange for consideration.

Grup sebagai penyewa Group as a lessee

Grup menilai pada awal kontrak apakah suatu

kontrak adalah, atau berisi, sewa. Artinya, jika kontrak memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset teridentifikasi untuk suatu periode waktu sebagai imbalan untuk imbalan.

The Group applies a single recognition and measurement approach for all leases, except for short-term leases and leases of low-value assets. The Group recognizes lease liabilities to make lease payments and right-of-use assets representing the right to use the underlying assets.











27




Sesudah 1 Januari 2020 (lanjutan) After January 1, 2020 (continued)

i) Aset Hak Pakai i) Right-of-use assets

Grup mengakui aset hak pakai pada tanggal

dimulainya sewa (yaitu tanggal aset yang mendasari tersedia untuk digunakan). Aset hak pakai diukur pada harga perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, dan disesuaikan untuk setiap pengukuran kembali liabilitas sewa. Biaya perolehan aset hak pakai mencakup jumlah liabilitas sewa yang diakui, biaya langsung awal yang timbul, dan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal mulai dikurangi setiap insentif sewa yang diterima. Aset hak pakai disusutkan dengan metode garis lurus selama periode sewa yang lebih pendek dan estimasi masa manfaat aset, sebagai berikut:

The Group recognizes right-of-use assets at the commencement date of the lease (i.e., the date the underlying asset is available for use). Right-of-use assets are measured at cost, less any accumulated depreciation and impairment losses, and adjusted for any remeasurement of lease liabilities. The cost of right-of-use assets includes the amount of lease liabilities recognised, initial direct costs incurred, and lease payments made at or before the commencement date less any lease incentives received. Right-of-use assets are depreciated on a straight-line basis over the shorter of the lease term and the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years Tanah 5 – 19 Land Bangunan 3 – 20 Building Kendaraan 3 Vehicles

Jika kepemilikan aset sewaan beralih ke Grup

pada akhir masa sewa atau biaya perolehan mencerminkan pelaksanaan opsi pembelian, penyusutan dihitung dengan menggunakan estimasi masa manfaat aset.

If ownership of the leased asset transfers to the Group at the end of the lease term or the cost reflects the exercise of a purchase option, depreciation is calculated using the estimated useful life of the asset.

Aset hak pakai juga mengalami penurunan

nilai. Lihat kebijakan akuntansi pada bagian Penurunan nilai aset non-keuangan

The right-of-use assets are also subject to impairment. Refer to the accounting policies in section Impairment of non-financial assets.

ii) Kewajiban sewa ii) Lease liabilities

Pada tanggal dimulainya sewa, Grup

mengakui liabilitas sewa yang diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang harus dilakukan selama masa sewa. Pembayaran sewa mencakup pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara substansi) dikurangi piutang insentif sewa, pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau tarif, dan jumlah yang diharapkan akan dibayar di bawah jaminan nilai sisa.

At the commencement date of the lease, the Group recognizes lease liabilities measured at the present value of lease payments to be made over the lease term. The lease payments include fixed payments (including in-substance fixed payments) less any lease incentives receivable, variable lease payments that depend on an index or a rate, and amounts expected to be paid under residual value guarantees.











28




ii) Kewajiban sewa (lanjutan) ii) Lease liabilities (continued)

Pembayaran sewa juga mencakup harga

pelaksanaan dari opsi pembelian yang secara wajar pasti akan dilaksanakan oleh Grup dan pembayaran denda untuk penghentian sewa, jika masa sewa mencerminkan Grup melaksanakan opsi untuk mengakhiri. Pembayaran sewa variabel yang tidak bergantung pada indeks atau tarif diakui sebagai beban (kecuali terjadi untuk menghasilkan persediaan) pada periode di mana peristiwa atau kondisi yang memicu terjadinya pembayaran.

The lease payments also include the exercise price of a purchase option reasonably certain to be exercised by the Group and payments of penalties for terminating the lease, if the lease term reflects the Group exercising the option to terminate. Variable lease payments that do not depend on an index or a rate are recognized as expenses (unless they are incurred to produce inventories) in the period in which the event or condition that triggers the payment occurs.

Dalam menghitung nilai kini pembayaran

sewa, Grup menggunakan suku bunga pinjaman tambahan pada tanggal dimulainya sewa karena tingkat bunga implisit dalam sewa tidak dapat segera ditentukan. Setelah tanggal dimulainya, jumlah kewajiban sewa ditingkatkan untuk mencerminkan penambahan bunga dan dikurangi untuk pembayaran sewa yang dilakukan. Selain itu, nilai tercatat liabilitas sewa diukur kembali jika ada modifikasi, perubahan jangka waktu sewa, perubahan pembayaran sewa (misalnya, perubahan pembayaran masa depan akibat perubahan indeks atau kurs yang digunakan untuk pembayaran sewa) atau perubahan penilaian opsi untuk membeli aset yang mendasarinya.

In calculating the present value of lease payments, the Group uses its incremental borrowing rate at the lease commencement date because the interest rate implicit in the lease is not readily determinable. After the commencement date, the amount of lease liabilities is increased to reflect the accretion of interest and reduced for the lease payments made. In addition, the carrying amount of lease liabilities is remeasured if there is a modification, a change in the lease term, a change in the lease payments (e.g., changes to future payments resulting from a change in an index or rate used to determine such lease payments) or a change in the assessment of an option to purchase the underlying asset.

iii) Sewa jangka pendek dan sewa aset bernilai

rendah iii) Short-term leases and leases of low-value

assets

Grup menerapkan pembebasan pengakuan sewa jangka pendek untuk sewa mesin dan peralatan jangka pendeknya (yaitu, sewa yang memiliki jangka waktu sewa 12 bulan atau kurang dari tanggal mulai dan tidak mengandung opsi pembelian). Hal ini juga berlaku untuk sewa pembebasan pengakuan aset bernilai rendah untuk sewa peralatan kantor yang dianggap bernilai rendah. Pembayaran sewa untuk sewa jangka pendek dan sewa dari aset bernilai rendah diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama masa sewa.

The Group applies the short-term lease recognition exemption to its short-term leases of machinery and equipment (i.e., those leases that have a lease term of 12 months or less from the commencement date and do not contain a purchase option). It also applies the lease of low-value assets recognition exemption to leases of office equipment that are considered to be low value. Lease payments on short-term leases and leases of low-value assets are recognized as expense on a straight-line basis over the lease term.











29




Grup sebagai penyewa Group as a lessor

Sewa di mana Grup tidak mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pendapatan sewa yang timbul dicatat dengan metode garis lurus selama masa sewa dan dimasukkan dalam pendapatan dalam laporan laba rugi karena sifat operasinya. Biaya langsung awal yang timbul dalam negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui selama masa sewa atas dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjensi diakui sebagai pendapatan pada periode perolehannya.

Leases in which the Group does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset are classified as operating leases. Rental income arising is accounted for on a straight-line basis over the lease terms and is included in revenue in the statement of profit or loss due to its operating nature. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents are recognized as revenue in the period in which they are earned.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Biaya perolehan persediaan Grup ditentukan dengan menggunakan rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. The costs of the Group’s inventories are determined by the weighted average method.

Grup menetapkan cadangan untuk keusangan

dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik persediaan.

The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in values of inventories based on periodic reviews of the physical condition of the inventories.











30



i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

(termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi), dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost (including capitalized of certain borrowing costs during the construction period), less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a significant inspection is performed, that cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated profit or loss when incurred.

Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap

sesuai dengan yang diharapkan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation begins when the fixed assets are ready for their intended used which is computed using the straight-line method, with the estimated useful life of the assets as follows:

Taksiran Umur Manfaat (Tahun)/ Tarif/ Jenis Aset Tetap Estimated Useful Lifes (Years) Rate Type of Fixed Assets

Menara 30 3,33% Tower

Infrastructure Infrastruktur In-Building-Coverage 15 6,67% In-Building-Coverage

Infrastruktur Telecomunication telekomunikasi 4 - 8 12,5% - 25% infrastructure

Bangunan 20 5% Building Peralatan komputer 4 - 8 12,5% - 25% Computer equipment Kendaraan 4 - 8 12,5% - 25% Vehicles Inventaris kantor 4 - 8 12,5% - 25% Office equipment Peralatan proyek 4 - 8 12,5% - 25% Project equipments

Aset tetap - infrastruktur In-Building-Coverage merupakan seperangkat alat dan kabel yang dipasang dalam bangunan, yang digunakan oleh Grup untuk memberikan jasanya kepada operator telekomunikasi untuk meningkatkan jangkauan jaringannya dalam bangunan tersebut.

Fixed assets - In-Building-Coverage infrastructure represented a set of devices and cables installed in buildings, used by the Group to deliver its services to telecommunication operators to strengthen their network coverage in related buildings.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan

tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated.











31



i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan

tidak disusutkan. Land is stated at cost and not depreciated.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar

biaya perolehan, yang mencakup, jika ada, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk dipergunakan.

Construction in progress are stated at cost, including, if any, capitalized borrowing costs and other cost incurred in accordance with the fixed assets financing of such assets constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is substantially completed and ready for its intended use. Construction in progress are not depreciated as these are not yet available for use.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan

pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan.

Repairs and maintenance cost are charged to operations when these are incurred. The cost of major renovation and restoration are capitalized to the carrying amount of the related fixed assets, if the recognition criteria are met.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi konsolidasian pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated profit or loss in the period when the asset is derecognized.

Pada setiap akhir periode, nilai residu, umur

manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The residual values, useful lives and method of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at each period end.

j. Aset Takberwujud j. Intangible Assets

Aset takberwujud yang diperoleh secara

terpisah diukur pada pengakuan awal sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset takberwujud yang berasal dari kombinasi bisnis adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, kecuali untuk goodwill yang dinyatakan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dikurangi dengan penurunan nilai.

Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost. The cost of intangible assets acquired from business combination is their fair value at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and accumulated impairment losses, except for goodwill which are carried at their fair value at the date of acquisition less any impairment losses.











32



j. Aset Takberwujud (lanjutan) j. Intangible Assets (continued)

Umur manfaat aset takberwujud dinilai sebagai

terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi sesuai umur manfaat ekonomis dan diuji untuk penurunan nilai jika terdapat indikasi bahwa aset takberwujud mengalami penurunan nilai. Periode dan metode amortisasi aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah sekurang-kurangnya pada setiap akhir periode pelaporan. Perubahan pada perkiraan umur manfaat atau pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut dijadikan pertimbangan dalam mengubah periode atau metode amortisasi dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas dicatat sebagai beban pada laba rugi konsolidasian sesuai dengan fungsi aset takberwujud tersebut.

The useful lives of intangible assets are assessed as either finite or indefinite. Intangible assets with finite lives are amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at the end of each reporting period. Changes in the expected useful life or the expected pattern of consumption of future economic benefits embodied in the asset are considered to modify the amortization period or method, as appropriate, and are treated as changes in accounting estimates. The amortization expense on intangible assets with finite lives is recognized in the consolidated profit or loss in the expense category that is consistent with the function of the intangible assets.

Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak

terbatas tidak diamortisasi, tetapi diuji setiap periode untuk penurunan nilai, secara individual atau pada tingkat unit penghasil kas. Umur manfaat aset takberwujud yang tidak diamortisasi ditelaah setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa dan kondisi dapat terus mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, maka perubahan umur manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif.

Intangible assets with indefinite useful lives are not amortized, but are tested for impairment periodically, either individually or at the cash-generating unit level. The useful life of an intangible asset that is not being amortized shall be reviewed each year to determine whether events and circumstances continue to support an indefinite useful life assessment for that asset. If not, the change in useful life from indefinite to finite is applied on a prospective basis.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian

pengakuan aset takberwujud dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset takberwujud dan diakui dalam laba rugi konsolidasian pada saat aset takberwujud tersebut dihentikan pengakuannya.

Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset are calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated profit or loss when the intangible asset is derecognized.











33



j. Aset Takberwujud (lanjutan) j. Intangible Assets (continued)

Ringkasan kebijakan yang diterapkan untuk

aset takberwujud milik Grup adalah sebagai berikut:

The summary of the policies applied to the Group’s intangible assets is as follows:

Kontrak Pelanggan dan Order Backlog/ Perangkat Lunak/ Customer Contract Goodwill Software and Order Backlog

Tidak terbatas/ Umur manfaat Indefinite 4 Tahun/4 Years 10 Tahun/10 Years Useful lives Tidak diamortisasi/ Garis lurus/ Garis lurus/ Metode amortisasi Not amortized Straight-line Straight-line Amortization Method Dihasilkan secara internal Dari pembelian/ Dari pembelian/ Dari pembelian/ Produced internally atau dari pembelian From purchase From purchase From purchase or from purchase

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

At each annual reporting period, The Group assesses whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful lives, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimation of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset

individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laba rugi konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those or from other assets category. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated profit or loss as “impairment losses”.











34



k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks of asset. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat - neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

In this case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated profit or loss. After such a reversal, the depreciation expense on the asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful lives.











35



k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment at each reporting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

l. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang l. Long-term Employee Benefits Liability

Grup mengakui liabilitas atas imbalan kerja

karyawan berdasarkan peraturan Grup dan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”.

The Group recognizes employee benefits liability under the Group regulations and under the Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The present value of defined benefit obligation, current service cost and past service cost is determined using “Projected Unit Credit” method.

Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),

"Imbalan Kerja". PSAK ini, antara lain, menghilangkan mekanisme koridor dan pengungkapan kewajiban kontijensi untuk menyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan. Berdasarkan PSAK revisi, biaya imbalan pasca kerja menggunakan metode "Projected Unit Credit". Akumulasi keuntungan aktuarial yang belum diakui atau kerugian yang terjadi diakui sebagai "Penghasilan Komprehensif Lain" dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi. Kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kewajiban imbalan pasti.

The Group applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contigent liability diclosures to simplify classification and disclosures. Under the revised PSAK, the cost of providing post-employment benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses incurred are recognized to “Other Comprehensive Income” and is presented in the equity section. Past service cost is recognized immediately to profit and loss. The liability for employee benefits recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation.

m. Provisi m. Provision

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini

(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.











36



m. Provisi (lanjutan) m. Provision (continued)

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is cancelled.

n. Pajak Penghasilan n. Income Tax

Pajak Final Final Tax

Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur

beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction are recognizing losses.

Pajak Kini Current Tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk periode

berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.

Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba

kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable profit for the period computed using the prevailing tax rates.

Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak

penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Kini” dalam laba rugi konsolidasian. Grup juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Kini”.

Underpayment/overpayment of income tax are presents as part of “Income Tax Expense - Current” in the consolidated profit or loss. The Group also presents interest/penalty, if any, as part of “Income Tax Expense - Current”.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan, jika ada,

diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Amendments to tax obligations, if any, are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.











37



n. Pajak Penghasilan (lanjutan) n. Income Tax (continued)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui

menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Group reassesses unrecognized deferred tax assets. The Group recognizes previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the prevailing tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.











38



o. Tambahan Modal Disetor - Neto o. Additional Paid-in Capital - Net

Tambahan modal disetor - neto merupakan

selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham tersebut.

Additional paid-in capital - net represents the difference between the offering price from the Company’s public offering with the nominal value of shares, net of costs incurred in relation with the public offering of those shares.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing p. Foreign Currency Transaction and

Balance

Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

The Group applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgments to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke

dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions.

Pada tanggal laporan posisi keuangan

konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi konsolidasian pada tahun berjalan.

At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah using Bank Indonesia’s middle rate at the last date of the period. The resulting foreign exchange gains or losses are credited or charged to the consolidated profit or loss for the year.


2019, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the exchange rates used are as follows:

31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

1 Dolar Amerika Serikat ($AS1) 14.105 13.901 1 United States Dollar (US$1)











39



q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition

Sebelum 1 Januari 2020 Before January 1, 2020

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan

manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts and Value Added Taxes (“VAT”).

Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa

tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Pendapatan Diterima Di Muka”.

Revenue from services is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers are recorded under "Deferred Revenue".

Setelah 1 Januari 2020 After January 1, 2020

Pada 1 Januari 2020, Grup menerapkan PSAK

72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, yang mensyaratkan pengakuan pendapatan untuk memenuhi 5 (lima) langkah analisis sebagai berikut:

On January 1, 2020, the Group has adopted PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”, which requires revenue recognition to fulfill 5 (five) steps of assessments as follows:

1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan. 2. Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam

kontrak. Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan.

3. Menetapkan harga transaksi, setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan dan pajak pertambahan nilai, yang berhak diperoleh suatu entitas sebagai kompensasi atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan di kontrak.

4. Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin.

1. Identify contract(s) with a customer. 2. Identify the performance obligations in

the contract. Performance obligations are promises in a contract to transfer to a customer goods or services that ate distinct.

3. Determine the transaction price, net of discounts, returns, sales incentives and value added tax, ehich an entity expects to be entitled in exchange for transferring the promised goods or services to a customer.

4. Allocate the transaction price to each performance obligation on the basis of the relative stand-alone selling prices of each distinct goods or services promised in the contract. Where these are not directly observable, the relative standalone selling price are estimated based on expected cost plus margin.











40



q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) q. Revenue and Expense Recognition

(continued)

5. Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki kendali atas barang atau jasa tersebut).

5. Recognise revenue when performance obligation is satisfied by transferring the promised goods or services to the customer (which is when the customer obtains control of that goods or services).

Pendapatan sewa operasi diakui sesuai dengan

masa sewa dan pendapatan jasa pemeliharaan diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Pendapatan sewa dan/atau pemeliharaan yang diterima di muka disajikan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan periode sewa.

Lease revenue is recognized in accordance with the term of the lease and maintenance services revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Lease and/or maintenance revenue received in advance are presented as deferred income and recognized as revenue in accordance to their lease term.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual

basis). Expenses are recognized when they are

inccured (accrual basis).

r. Laba per Saham r. Earnings per Share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing profit for the period attributable to owners of parent company with weighted average number of outstanding common shares during the period.

Grup tidak memiliki saham biasa berpotensi

dilutif pada tanggal 31 Desember 2020. The Group has no outstanding dilutive

potential common shares as of December 31, 2020











41



s. Instrumen Keuangan s. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui pendapatan komprehensif lainnya, dan (c) aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group classifies its financial assets into the following category: (a) financial assets measured at fair value through profit or loss, (b) financial assets measured at fair value through other comprehensive income, and (c) financial assets measured at amortised cost.

Grup menggunakan 2 (dua) dasar untuk

mengklasifikasikan aset keuangan yaitu model bisnis Grup dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan (“SPPI”).

The Group uses 2 (two) methods to classify its financial assets, which based on the Group’s business model in managing the financial assets, and the contractual cash flow of the financial assets (“SPPI”).

Pengujian SPPI SPPI Test

Sebagai langkah pertama dari proses

klasifikasi, Grup menilai persyaratan kontraktual keuangan untuk mengidentifikasi apakah mereka memenuhi pengujian SPPI.

As a first step of its classification process, the Group assesses the contractual terms of financial to identify whether they meet the SPPI test.

Nilai pokok untuk tujuan pengujian ini

didefinisikan sebagai nilai wajar dari aset keuangan pada pengakuan awal dan dapat berubah selama umur aset keuangan (misalnya, jika ada pembayaran pokok atau amortisasi premi/diskon).

Principal for the purpose of this test is defined as the fair value of the financial asset at initial recognition and may change over the life of the financial asset (for example, if there are repayments of principal or amortisation of the premium/discount).

Elemen bunga yang paling signifikan

dalam perjanjian biasanya adalah pertimbangan atas nilai waktu dari uang dan risiko kredit. Untuk membuat penilaian SPPI, Grup menerapkan pertimbangan dan memperhatikan faktor-faktor yang relevan seperti mata uang dimana aset keuangan didenominasikan dan periode pada saat suku bunga ditetapkan.

The most significant elements of interest within a arrangement are typically the consideration for the time value of money and credit risk. To make the SPPI assessment, the Group applies judgment and considers relevant factors such as the currency in which the financial asset is denominated, and the period for which the interest rate is set.











42



s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengujian SPPI (lanjutan) SPPI Test (continued)

Sebaliknya, persyaratan kontraktual yang

memberikan eksposur lebih dari de minimis atas risiko atau volatilitas dalam arus kas kontraktual yang tidak terkait dengan dasar pengaturan pinjaman, tidak menimbulkan arus kas kontraktual SPPI atas jumlah saldo. Dalam kasus seperti itu, aset keuangan diharuskan untuk diukur pada Fair Value through Profit Loss (“FVTPL”).

In contrast, contractual terms that introduce a more than de minimis exposure to risks or volatility in the contractual cash flows that are unrelated to a basic lending arrangement, do not give rise to contractual cash flows that are solely payments of principal and interest on the amount outstanding. In such cases, the financial asset is required to be measured as Fair Value through Profit Loss (“FVTPL”).

Penilaian model bisnis Business model assessment

Grup menentukan model bisnisnya

berdasarkan tingkat yang paling mencerminkan bagaimana Perusahaan mengelola kelompok atas keuangannya untuk mencapai tujuan bisnisnya.

The Group determines its business model at the level that best reflects how it manages groups of financial assets to achieve its business objective.

Model bisnis Grup tidak dinilai berdasarkan

masing-masing instrumennya, tetapi pada tingkat portofolio secara agregat yang lebih tinggi dan didasarkan pada faktor-faktor yang dapat diamati seperti:

• Bagaimana kinerja model bisnis dan

aset keuangan yang dimiliki dalam model bisnis tersebut dievaluasi dan dilaporkan kepada personel manajemen kunci;

• Risiko yang mempengaruhi kinerja

model bisnis (dan aset keuangan yang dimiliki dalam model bisnis tersebut) dan, khususnya, bagaimana cara risiko tersebut dikelola;

• Bagaimana manajer bisnis

dikompensasi (misalnya, apakah kompensasi didasarkan pada nilai wajar dari aset yang dikelola atau pada arus kas kontraktual yang tertagih);

• Frekuensi, nilai, dan waktu penjualan yang diharapkan, juga merupakan aspek penting dari penilaian Grup.

The Group’s business model is not assessed on an instrument-by-instrument basis, but at a higher level of aggregated portfolios and is based on observable factors such as:

• How the performance of the

business model and the financial assets held within that business model are evaluated and reported to the entity’s key management personnel;

• The risks that affect the performance of the business model (and the financial assets held within that business model) and, in particular the way those risks are managed;

• How business managers are compensated (for example, whether the compensation is based on the fair value of the assets managed or on the contractual cash flows collected);

• The expected frequency, value, and timing of sales are also important aspects of the Group’s assessment.











43





Penilaian model bisnis (lanjutan) Business model assessment (continued)

Penilaian model bisnis didasarkan pada

skenario yang diharapkan secara wajar tanpa mempertimbangkan skenario “worst case” atau “stress case”. Jika arus kas setelah pengakuan awal direalisasikan dengan cara yang berbeda dari yang awal diharapkan, Grup tidak mengubah klasifikasi aset keuangan dimiliki yang tersisa dalam model bisnis tersebut, tetapi memasukkan informasi tersebut dalam melakukan penilaian atas aset keuangan yang baru atau yang baru dibeli selanjutnya.

The business model assessment is based on reasonably expected scenarios without taking “worst case” or “stress case” scenarios into account. If cash flows after initial recognition are realised in a way that is different from the Group’s original expectations, the Group does not change the classification of the remaining financial assets held in that business model, but incorporates such information when assessing newly originated or newly purchased financial assets going forward.

Aset keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi jika aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual dan persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari jumlah pokok terutang.

Financial assets are measured at amortized cost if the financial asset is managed in a business model aimed at owning a financial asset in order to obtain a contractual cash flow and the contractual requirements of a financial asset that on a given date increases the cash flow solely from the principal and interest payments of the amount owed.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan

yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

At initial recognition, the financial assets measured at amortized cost are recognized at the fair value plus the transaction fee and subsequently measured at amortized cost by using the effective interest rate.

Pendapatan bunga dari aset keuangan

yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tersendiri interim dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat aset keuangan dan diakui didalam laporan keuangan tersendiri interim sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.

Interest income from financial assets measured at amortized cost is recorded in the interim separate statements of profit and loss and other comprehensive income and is recognized as "interest income". When a decline in value occurs, the impairment loss is recognized as a deduction of the recorded value of the financial asset and is recorded in the interim separate financial statements as "impairment loss".











44






Sebelum 1 Januari 2020, Grup

mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

Before January 1, 2020, the Group classified its financial assets into these categories: (a) financial assets measured at fair value through profit or loss, (b) loans and receivables, (c) financial assets held to maturity, and (d) financial assets available for sale. This classification depends on the purpose of acquiring such financial assets. Management determines the classification of such financial assets at the beginning of its recognition.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or specified payments and have no quotes on the active market, except:

- yang dimaksudkan oleh Grup untuk

dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

- dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

- Intended by the Group for sale in the near future, which is classified as held for trading, as well as which at the time of initial recognition is determined to be measured at fair value through profit or loss;

- which at the time of initial recognition is set as available for sale; or

- in the case of the Group may not obtain substantial initial investment unless caused by a decrease in the quality of loans provided and receivables.











45






Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang

diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tersendiri interim dan dilaporkan sebagai “pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tersendiri interim sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.

At the time of initial recognition, loans and receivables are recognized at their fair value plus transaction fees and are further measured on amortized acquisition costs using the effective interest rate method. Income from financial assets in the category of loans and receivables is recorded in the interim separate statements of income and other comprehensive income and is reported as "interest income". In the event of impairment, impairment losses are reported as a deduction from the carrying value of the financial assets in loan and receivables and are recognized in the interim separate statements of profit or loss and other comprehensive income as "impairment losses".

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method

Metode suku bunga efektif adalah metode

yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount of financial assets on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku

bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari aset keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial assets at FVTPL.











46





Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets

Aset keuangan, selain aset keuangan

FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at the end of each reporting date. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Penerapan PSAK 71 “Instrumen

Keuangan” telah mengubah metode perhitungan kerugian penurunan nilai dari pendekatan kerugian yang telah terjadi (incurred loss) sesuai PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dengan pendekatan kerugian kredit ekspektasian (expected credit loss). Perusahaan menerapkan pendekatan yang disederhanakan (simplified) dalam menghitung kerugian kredit ekspektasian yaitu kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (life time).

Adoption of PSAK 71 “Financial Instruments” changed the method of calculating impairment from incurred loss in accordance with PSAK 55 “Financial Instruments: Recognition and Measurement” to expected credit loss. The Company adopted the simplified expected credit loss approach which is using lifetime expected credit loss.

Sebelum 1 Januari 2020, bukti objektif

penurunan nilai aset keuangan termasuk sebagai berikut: - kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

- pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

- terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau

- hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.

Before January 1, 2020, objective evidence of impairment of financial assets could include: - significant financial difficulty of the

issuer or counterparty; or - breach of contract, such as default

or delinquency in interest or principal payments; or

- it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re- organisation; or

- the disappearance of an active

market for that financial asset because of financial difficulties.











47





Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets

(continued)

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada

biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi..

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.











48




ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity

Instrumen keuangan dan ekuitas yang

diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Debt and equity instruments issued by the Group are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Pengakuan dan Pengukuran awal Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan awalnya diukur

sebesar nilai wajarnya. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) ditambahkan atau dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, yang sesuai, pada pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi langsung diakui dalam laba rugi.

Financial liabilities are initially measured at fair value. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial liabilities (other than financial liabilities at fair value through profit or loss) are added to or deducted from the fair value of the financial liabilities, as appropriate, on initial recognition. Transaction costs directly attributable to the acquisition of financial liabilities at fair value through profit or loss are recognized immediately in profit or loss.

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang

bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, uang muka langganan, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, liabilitas sewa dan utang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

The Group’s financial liabilities consist of short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, advances from customers, short-term employee benefits liabilities, medium-term notes payable, long-term bank loans, finance lease payables, lease liabilities and consumer financing payables classified as financial liabilities at amortized cost. The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.











49




ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas

keuangan yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (SBE).

After initial recognition, interest-bearing financial liabilities are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate (EIR) method.

Pada tanggal pelaporan, akrual beban

bunga dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE.

At the reporting dates, accrued interest expenses is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung

dengan mempertimbangkan diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban pembiayaan dalam laba rugi.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in finance expenses in profit or loss.

Penghentian pengakuan Derecognition

Suatu liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan

dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.











50




ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Reklasifikasi Instrument Keuangan Reclassification of Financial Instrument

Grup diperkenankan untuk melakukan

reklasifikasi atas aset keuangan yang dimiliki jika Grup mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan dan Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi atas liabilitas keuangan.

The Group is allowed to reclassify the financial assets owned if the Group changes the business model for the management of financial assets and the Group is not allowed to reclassify the financial liabilities.

Perubahan model bisnis sifatnya harus

berdampak secara signifikan terhadap kegiatan operasional Grup seperti memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri suatu lini bisnis. Selain itu, Grup perlu membuktikan adanya perubahan tersebut kepada pihak eksternal..

Changes in the business model should significantly impact the Group’s operational activities such as acquiring, releasing or ending a line of business. In addition, the Group needs to prove the change to external parties

Grup akan mereklasifikasi seluruh aset

keuangan yang terkena dampak dari perubahan model bisnis. Perubahan tujuan model bisnis Grup harus berdampak sebelum tanggal reklasifikasi.

The Group will classify all financial assets impacted by changes in the business model. The changes of the Group’s business model must have an impact before the reclassification date.

Yang bukan merupakan perubahan model bisnis adalah: (a) Perubahan intensi berkaitan dengan aset keuangan tertentu (bahkan dalam situasi perubahan signifikan dalam kondisi pasar), (b) Hilangnya sementara pasar tertentu untuk aset keuangan, dan (c) Pengalihan aset keuangan antara bagian dari Grup dengan model bisnis berbeda.

The following are not considered as change in business model: (a) the change of intention relates to certain financial assets (even in situations of significant changes in market conditions), (b) temporary loss of certain markets for financial assets, and (c) the transfer of financial assets between parts of the Group and different business models.

Sebelum 1 Januari 2020, Grup tidak akan

mengklasifikasikan kembali instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi nilai wajar melalui laba rugi saat diterbitkan atau dikeluarkan.

Before January 1, 2020, the Group shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika Grup memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position when the Group has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.











51




iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instrument

Hak saling hapus harus ada pada saat ini

daripada bersifat kontinjen atas terjadinya suatu peristiwa di masa depan dan harus dieksekusi oleh pihak lawan, baik dalam situasi bisnis normal dan dalam peristiwa gagal bayar, peristiwa kepailitan, atau kebangkrutan.

A right to set-off must be available today rather than being contingent on a future event and must be exercisable by any of the counterparties, both in the normal course of business and in the event of default, insolvency, or bankruptcy

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan iv. Fair Value of Financial Instruments

Grup mengukur pada pengakuan awal

instrumen keuangan pada nilai wajar, dan aset dan liabilitas yang diakuisisi pada kombinasi bisnis. Perusahaan juga mengukur jumlah terpulihkan dari UPK tertentu berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan.

The Group initially measures financial instruments at fair value, and assets and liabilities of the acquirees upon business combinations. It also measures certain recoverable amounts of the CGU using fair value less cost of disposal (“FVLCD”).

Nilai wajar adalah harga yang akan

diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: i. di pasar utama untuk aset atau

liabilitas tersebut, atau ii. jika tidak terdapat pasar utama, di

pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: i. in the principal market for the asset

or liability, or ii. in the absence of a principal

market, in the most advantageous market for the asset or liability.

Pasar utama atau pasar yang paling

menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Grup.

The principal or the most advantageous market must be accessible to by the Group.

Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur

dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.











52



t. Informasi Segmen t. Segment Information

Segmen adalah komponen yang dapat

dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dalam grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions, are eliminated as a part of consolidation process.

Grup tidak menyajikan informasi sehubungan

dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Grup berpendapat bahwa Grup beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama.

The Group did not disclose information related to geographical segment since the Group believed that the Group operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.

u. Biaya yang Ditangguhkan u. Deferred Charges

Biaya-biaya sehubungan dengan penawaran

umum terbatas saham Perusahaan ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan tambahan modal disetor yang timbul dari selisih harga penawaran dengan nilai nominal saham.

Costs in connection with the limited public offering shares of the Company was deferred and will be offset against the additional paid-in capital arising from the difference between the offering price and the par value of shares.

v. Instrumen Keuangan Derivatif dan

Akuntansi Lindung Nilai v. Derivative Financial Instruments and

Hedge Accounting

Grup menggunakan instrumen keuangan seperti swap tingkat suku bunga antar mata uang, kontrak forward mata uang asing dan swap antar mata uang untuk melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunganya. Instrumen keuangan tersebut pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dimulai dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajar. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajarnya positif dan sebagai liabilitas keuangan saat nilai wajarnya negatif.

The Group uses derivative financial instruments such as cross currency interest rate swaps, foreign currency forward contracts and cross-currency swaps to hedge its foreign currency risks and interest rate risks. Such derivative financial instruments are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.

Grup menerapkan akuntansi lindung nilai atas

transaksi lindung nilai yang memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai.

The Group applies hedge accounting to hedging transactions that meet the criteria for hedge accounting.











53




Akuntansi Lindung Nilai (lanjutan) v. Derivative Financial Instruments and

Hedge Accounting (continued)

Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, lindung nilai diklasifikasikan sebagai lindung nilai atas nilai wajar, lindung nilai atas arus kas dan lindung nilai atas investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri.

For the purpose of hedge accounting, hedges are classified as fair value hedge, cash flow hedge and hedge of a net investment in a foreign operation.

Pada permulaan hubungan lindung nilai, Grup

secara resmi menetapkan dan mendokumentasikan hubungan lindung nilai yang ingin diterapkan akuntansi lindung nilai serta tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melaksanakan lindung nilai. Dokumentasi tersebut mencakup identifikasi instrumen lindung nilai, item atau transaksi lindung nilai, sifat risiko yang dilindungi nilai dan bagaimana entitas akan menilai efektivitas perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai dalam mengimbangi eksposur terhadap perubahan nilai wajar item lindung nilai. atau arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilainya. Lindung nilai tersebut diharapkan menjadi sangat efektif dalam mencapai saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas dan dinilai secara berkelanjutan untuk menentukan bahwa lindung nilai tersebut sebenarnya sangat efektif selama periode pelaporan keuangan yang ditetapkan.

At the inception of a hedge relationship, the Group formally designates and documents the hedge relationship to which it wishes to apply hedge accounting and the risk management objective and strategy for undertaking the hedge. The documentation includes identification of the hedging instrument, the hedged item or transaction, the nature of the risk being hedged and how the entity will assess the effectiveness of changes in the hedging instrument’s fair value in offsetting the exposure to changes in the hedged item’s fair value or cash flows attributable to the hedged risk. Such hedges are expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows and are assessed on an ongoing basis to determine that they actually have been highly effective throughout the financial reporting periods for which they were designated.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedge

Lindung nilai arus kas digunakan untuk lindung

nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko mata uang asing atau risiko tingkat suku bunga yang terkait dengan suatu aset atau liabilitas yang diakui.

Cash flow hedge is used to hedge the exposure to variability in cash flows that is attributable to foreign currency risk or interest rate risk associated with a recognized asset or liability.

Bagian efektif atas laba atau rugi instrumen

lindung nilai atas arus kas diakui langsung pada pendapatan komprehensif lain, sementara bagian yang tidak efektif diakui segera dalam laporan laba rugi.

The effective portion of the gain or loss on the cash flow hedging instrument is recognized directly in other comprehensive income, while any ineffective portion is recognized immediately in profit or loss.











54




Akuntansi Lindung Nilai (lanjutan) v. Derivative Financial Instruments and

Hedge Accounting (continued)

Lindung nilai arus kas (lanjutan) Cash flow hedge (continued)

Jumlah yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ditransfer ke laba rugi ketika transaksi yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi, seperti ketika pendapatan keuangan yang dilindung nilai atau biaya keuangan diakui atau ketika penjualan perkiraan terjadi. Ketika item yang dilindung nilai adalah biaya aset non-keuangan atau kewajiban non-keuangan, jumlah yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ditransfer ke jumlah tercatat awal dari aset atau kewajiban non-keuangan.

Amounts recognized as other comprehensive income are transferred to profit or loss when the hedged transaction affects profit or loss, such as when the hedged financial income or financial expense is recognized or when a forecast sale occurs. When the hedged item is the cost of a non- financial asset or non-financial liability, the amounts recognized as other comprehensive income are transferred to the initial carrying amount of the non-financial asset or liability.

Grup mempunyai kontrak swap antar mata

uang yang digunakan sebagai lindung nilai atas eksposur perubahan dalam arus kas atas pembayaran bunga dan pinjaman. Kontrak swap tersebut dicatat dengan menggunakan akuntansi lindung nilai.

The Group entered into cross-currency swap contracts that are used as a hedge for the exposure to changes in cash flows relating to interest payments and loans repayment due to changes in foreign exchange rates. Such swap contracts are accounted for under hedge accounting.

w. Klasifikasi lancar dan tak lancar w. Current and non-current classification

Grup menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan klasifikasi lancar/tak lancar. Suatu aset disajikan lancar bila: i) akan direalisasi, dijual atau dikonsumsi

dalam siklus operasi normal,

ii) untuk diperdagangkan, iii) akan direalisasi dalam 12 bulan setelah

tanggal pelaporan, atau kas atau setara kas kecuali yang dibatasi penggunaannya atau akan digunakan untuk melunasi suatu liabilitas dalam paling lambat 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

The Group presents assets and liabilities in the statement of financial position based on current/non-current classification. An asset is current when it is: i) expected to be realized or intended to be

sold or consumed in the normal operating cycle,

ii) held primarily for the purpose of trading, iii) expected to be realized within 12

months after the reporting period, or cash or cash equivalent unless restricted from being exchanged or used to settle a liability for at least 12 months after the reporting period.

Seluruh aset lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

All other assets are classified as non-current.











55



w. Klasifikasi lancar dan tak lancar (lanjutan) w. Current and non-current classification

(continued)

Suatu liabilitas disajikan lancar bila: i) akan dilunasi dalam siklus operasi normal,

ii) untuk diperdagangkan, iii) akan dilunasi dalam 12 bulan setelah

tanggal pelaporan, atau iv) tidak ada hak tanpa syarat untuk

menangguhkan pelunasannya dalam paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Persyaratan liabilitas yang dapat, atas opsi pihak lawan, menghasilkan penyelesaiannya dengan penerbitan instrumen ekuitas tidak memengaruhi klasifikasinya. Seluruh liabilitas lain diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas tidak lancar.

A liability is current when it is: i) expected to be settled in the normal

operating cycle, ii) held primarily for the purpose of trading, iii) due to be settled within twelve months

after the reporting period, or iv) there is no unconditional right to defer

the settlement of the liability for at least twelve months after the reporting period.

The terms of the liability that could, at the option of the counterparty, result in its settlement by the issue of the equity instruments do not affect its classification. All other liabilities are classified as non-current. Deferred tax assets and liabilities are classified as non-current assets and liabilities.

x. Perubahan kebijakan akuntansi x. Changes of Accounting Principles

Grup telah menerapkan sejumlah standar baru

dan amandemen standar akuntansi yang relevan dengan pelaporan keuangan dan efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

Penerapan standar dan interpretasi yang baru

dan direvisi berikut ini tidak menghasilkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun keuangan saat ini atau sebelumnya :

The Group has implemented a number of new standard and amendments to accounting standards that are relevant to its financial reporting and effective for annual period beginning on or after January 1, 2020. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.

The adoption of the following new and revised

standard and interpretation did not result in substantial changes to Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current of prior financial years:

· PSAK No. 1 (Penyesuaian dan

Amandemen 2019) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”.

· PSAK No. 15 (Amandemen 2017) tentang "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"

· PSAK No. 1 (2019 Adjustments and Amendments) “Presentation of Financial Statements”.

· PSAK No. 15 (2017 Amendments) “Investments in Associates and Joint Ventures”











56



x. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) x. Changes of Accounting Principles

(continued)

Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi berikut ini tidak menghasilkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material pada jumlah yang dilaporkan untuk tahun keuangan saat ini atau sebelumnya : (lanjutan)

The adoption of the following new and revised standard and interpretation did not result in substantial changes to Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current of prior financial years: (continued)

· PSAK No. 25 (Amandemen 2019)

tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tentang Definisi Material”.

· PSAK No. 72 tentang “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”.

· PSAK No. 25 (2019 Amendments) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors in Material Definitions”.

· PSAK No. 72 “Revenue from Contracts with Customers”.

Grup juga telah menerapkan standar akuntansi

baru yang relevan dengan pelaporan keuangannya dan efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020:

The Group has also applied a new accounting standards that are relevant to its financial reporting and effective for annual period beginning on or after January 1, 2020 :

· PSAK No. 71 “Instrumen Keuangan”

PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas metode kerugian kredit ekspektasian untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.

Grup tidak melakukan penyajian kembali

atas informasi keuangan komparatif tahun 2019 atas penerapan PSAK 71 ini, oleh karena itu informasi keuangan komparatif tahun 2019 tidak dapat dibandingkan dengan informasikeuangan yang disajikan untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2020. Dampak keuangan yang timbul dari penerapan PSAK 71 telah dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2020.

Dampak dari penerapan pertama kali dari

PSAK 71 oleh Grup diungkapkan pada Catatan 4.

· PSAK No. 71 “Financial Instruments” This PSAK provides for classification and measurement of financial instruments based on the characteristics of contractual cash flows and business model of the entity; expected credit loss impairment model that results to information being more timely, relevant and understandable to the users of financial statements; accounting for hedging that reflect the entity's risk management better by introducing more general requirements based on management's judgment. The Group did not restate comparative financial information of 2019 in relation to this implementation of PSAK 71, therefore the comparative information for 2019 is not comparable with presented financial information for the six months period ended June 30, 2020. The Financial impact from the implementation of PSAK 71 was charged toretained earnings on January 1, 2020. The impact from the first implementation of PSAK 71 by the Group are disclosed in Note 4.











57



x. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) x. Changes of Accounting Principles (continued)

· PSAK No. 73 “Sewa”

PSAK No. 73 mensyaratkan entitas untuk mengakui hak dan kewajiban sewa atas penyajian posisi keuangan sebagai aset hak pakai dan liabilitas sewa. Perusahaan memilih untuk menggunakan cara praktis dimana jumlah aset hak pakai sama dengan kewajiban pelepasan sehingga tidak ada penyesuaian awal saldo laba. Setelah penerapan PSAK No. 73, kewajiban sewa guna usaha diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman tambahan pada tanggal 1 Januari 2020.

Dampak dari penerapan pertama kali dari

PSAK 73 oleh Grup diungkapkan pada Catatan 4.

· PSAK No. 73 “Leases”

PSAK No. 73 requires entities to recognize the rights and obligations of leases on thestatements of financial position as right-of-use assets and lease liabilities. The Company elected to use the practical expedient where the right-of-use assets amount are equal to thelease liabilities resulting in no adjustment to the beginning of retained earnings. Upon adoption of PSAK No. 73, the lease liabilities were measured at the present value of the remaining lease payments, discounted using the incremental borrowing rate on January 1,2020.

The impact from the first implementation

of PSAK 73 by the Group are disclosed in Note 4.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di tahun yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these judgments, assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 71 terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2s.

The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities considering if the definition set forth in PSAK No. 71 are met. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2s.











58

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill

Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill Grup diungkapkan dalam Catatan 14.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amounts of the Group’s goodwill are disclosed in Note 14.

Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat

indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.

Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.

Manajemen harus menggunakan pertimbangan

dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.

Management has to use their judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas

dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas beroperasi. Manajemen menetapkan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of the the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operated. Management determined that the functional currency of the Group is Rupiah. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Sewa Leases

Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa

di mana Grup bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 73 yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

The Group has several lease agreements whereas the Group acts as lessor or lessee for certain assets. The Group evaluates whether significant risks and rewards of the leased assets are transferred based on PSAK No. 73 which requires the Group to make judgment and estimation on risk and rewards transferred related to asset ownership.

Grup menyewakan menara dan IBC berdasarkan

perjanjian sewa operasi, dengan sewa yang dinegosiasikan dalam jangka waktu tertentu. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan menara yang disewakan.

The Group leases towers and IBC based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, that the risk and rewards of ownership of the towers leased are not transferred.











59




Sewa (lanjutan) Leases (continued)

Grup menyewa tanah di berbagai daerah dan lokasi

di Indonesia untuk menempatkan menara-menara Grup berdasarkan perjanjian sewa operasi yang dinegosiasikan dalam jangka waktu tertentu. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan lahan yang disewa.

The Group entered into land lease agreements in various areas and locations in Indonesia for towers placement of the Group based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Group has determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, that the risk and rewards of ownership of the land leased are not transferred.

Penyisihan kerugian kredit ekspektasian dari

piutang (Efektif mulai 1 Januari 2020) Provision for expected credit losses of receivables

(Effective beginning January 1, 2020)

Grup menggunakan matriks provisi untuk menghitung ECL untuk piutang. Tarif provisi didasarkan pada hari lewat jatuh tempo untuk pengelompokan berbagai segmen pelanggan yang memiliki pola kerugian yang serupa (yaitu, menurut geografi, jenis produk, jenis dan peringkat pelanggan, dan pertanggungan berdasarkan surat kredit dan bentuk asuransi kredit lainnya).

The Group uses a provision matrix to calculate ECLs for receivables. The provision rates are based on days past due for groupings of various customer segments that have similar loss patterns (i.e., by geography, product type, customer type and rating, and coverage by letters of credit and other forms of credit insurance)

Matriks penyediaan awalnya didasarkan pada tarif

default yang diamati secara historis Grup. Grup akan mengkalibrasi matriks untuk menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis dengan informasi berwawasan ke depan. Misalnya, jika perkiraan kondisi ekonomi (yaitu, produk domestik bruto) diperkirakan akan semakin memburuk tahun berikutnya yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah default di sektor manufaktur, tingkat default historis disesuaikan. Pada setiap tanggal pelaporan, tarif default yang diamati secara historis diperbarui dan perubahan dalam estimasi berwawasan ke depan dianalisis.

The provision matrix is initially based on the Group’s historical observed default rates. The Group will calibrate the matrix to adjust the historical credit loss experience with forward-looking information. For instance, if forecast economic conditions (i.e., gross domestic product) are expected to deteriorate over the next year which can lead to an increased number of defaults in the manufacturing sector, the historical default rates are adjusted. At every reporting date, the historical observed default rates are updated and changes in the forward-looking estimates are analyzed.

Penilaian korelasi antara tingkat default yang

diamati secara historis, prakiraan kondisi ekonomi, dan ECL adalah perkiraan yang signifikan. Jumlah ECL sensitif terhadap perubahan keadaan dan prakiraan kondisi ekonomi. Pengalaman kerugian kredit historis Grup dan perkiraan kondisi ekonomi mungkin juga tidak mewakili default pelanggan sebenarnya di masa depan. Informasi tentang ECL pada piutang Grup diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.

The assessment of the correlation between historical observed default rates, forecast economic conditions and ECLs is a significant estimate. The amount of ECLs is sensitive to changes in circumstances and of forecast economic conditions. The Group’s historical credit loss experience and forecast of economic conditions may also not be representative of customer’s actual default in the future. The information about the ECLs on the Group’s receivables is disclosed in Note 7 and 8.











60




Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha (Efektif sebelum 1 Januari 2020)

Allowance for Impairment of Trade Receivables (Effective prior to January 1, 2020)

Evaluasi Individual Individual Assessment

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.

Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.

These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.

Evaluasi Kolektif Collective Assessment

Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya, yaitu berdasarkan wilayah geografis pelanggan, dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai, berdasarkan umur piutang. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of trade receivables with similar credit risk characteristics, based on geographical location of the customers, and collectively assesses them for impairment in accordance with their respective age. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.

Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai piutang diungkapkan dalam Catatan 7 dan 8.

The carrying amount of the Group’s receivables before allowance for impairment are disclosed in Note 7 and 8.

Cadangan Keusangan dan Penurunan Nilai Persediaan

Allowance for Obsolescence and Decline in Value of Inventories

Cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi total yang diestimasi. Nilai tercatat dari persediaan Grup diungkapkan dalam Catatan 9.

Allowance for obsolescence and decline in values of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the inventories of the Group are disclosed in Note 9.











61



Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying values of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Imbalan Kerja Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dan regulasi Grup. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Group’s employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts and the Group’s regulation. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan tahun jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.

Due to the complexity of the valuation, assumptions and long-term period, the defined benefits liability is highly sensitive to changes in assumptions.

Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual results or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liability for employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date.

Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup diungkapkan dalam Catatan 24.

The carrying amount of the Group’s long-term employee benefits liability are disclosed in Note 24.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran umur manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi umur manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated using the straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 (four) to 30 (thirty) years. These are common life expectancies applied in the industry where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.











62



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap (lanjutan) Depreciation of Fixed Assets (continued)

Jumlah nilai tercatat aset tetap Grup diungkapkan

dalam Catatan 12. The total carrying amount of the Group’s fixed

assets are disclosed in Note 12.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 20.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 20.

Realisasi Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset

pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduce these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.

Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada

hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan Grup diungkapkan dalam Catatan 20f.

The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amount of the Group’s deferred tax assets are disclosed in Note 20f.

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal

yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.











63



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat

menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.

Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” dan ISAK No. 34, “Ketidakpastian dalam Perlakukan Pajak Penghasilan”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and ISAK No. 34, “Uncertainty over Income Tax Treatments”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized.

Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill

Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset

atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Nilai tercatat goodwill Grup diungkapkan dalam

Catatan 14. The carrying value of the Group’s goodwill are

disclosed in Note 14.











64

4. DAMPAK PENERAPAN PSAK 71 DAN 73 4. IMPACT OF IMPLEMENTATION OF PSAK 71 AND 73

Dampak terhadap laporan keuangan Grup dari penerapan pertama kali dari PSAK 71 dan PSAK 73 adalah sebagai berikut:

The impact to the Group’s financial statements for the first time adoption of the PSAK 71 and PSAK 73 are as follows:

PSAK 71 PSAK 71

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities

Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan menurut PSAK No. 55 dan klasifikasi baru aset dan liabilitas keuangan sesuai dengan PSAK No. 71 pada tanggal 1 Januari 2020:

The table below shows the classification of financial assets and liabilities according to PSAK No. 55 and the new classification of financial assets and liabilities in accordance with PSAK No. 71 as of January 1, 2020:

Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan PSAK No. 55 PSAK No. 71 PSAK No. 55 PSAK No. 71 31 Desember 2019/ 1 Januari 2020/ 31 Desember 2019/ 1 Januari 2020/ Classification Classification Classification Classification based on based on based on based on PSAK No. 55 PSAK No. 71 PSAK No. 55 PSAK No. 71 Catatan/Notes December 31, 2019 January 1, 2020 December 31, 2019 January 1, 2020

Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/ Aset keuangan Cash and cash equivalents Pinjaman yang pada biaya perolehan Diberikan dan piutang/ diamortisasi/ Loans and receivables Financial assets at Amortised cost 563.111 563.111 Piutang usaha/ Aset keuangan Trade receivables Pinjaman yang Biaya perolehan Diberikan dan piutang/ diamortisasi/ Loans and receivables Financial assets at Amortised cost 353.000 353.000 Piutang lain-lain/ Aset keuangan Other receivables Pinjaman yang Biaya perolehan Diberikan dan piutang/ diamortisasi/ Loans and receivables Financial assets at Amortised cost 10.791 10.791 Surat berharga/ Tersedia untuk dijual/ Nilai wajar melalui Marketable securities Available-for-sale penghasilan komperehensif lain/ Fair value through other comprehensive Income 122.845 122.845 Aset derivative/ Tersedia untuk dijual/ Nilai wajar melalui Derivative assets Available-for-sale penghasilan komperehensif lain/ Fair value through other comprehensive Income 14.548 14.548 Aset keuangan tidak lancar Aset keuangan lainnya/ Pinjaman yang Biaya perolehan Other non-current financial Diberikan dan piutang/ diamortisasi/ assets Loans and receivables Financial assets at Amortized cost 9.216 8.057 Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang bank jangka pendek/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Short-term bank loans pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 417.150 417.150











65

4. DAMPAK PENERAPAN PSAK 71 DAN 73 (lanjutan)

4. IMPACT OF IMPLEMENTATION OF PSAK 71 AND 73 (continued)

Dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian

Grup dari penerapan pertama kali dari PSAK No. 71 dan PSAK No. 73 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The impact to the Group’s consolidated financial statements for the first time adoption of the PSAK No. 71 and PSAK No. 73 are as follows: (continued)

PSAK 71 (lanjutan) PSAK 71 (continued)

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Classification of financial assets and liabilities

(continued) Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Klasifikasi Berdasarkan berdasarkan berdasarkan berdasarkan PSAK No. 55 PSAK No. 71 PSAK No. 55 PSAK No. 71 31 Desember 2019/ 1 Januari 2020/ 31 Desember 2019/ 1 Januari 2020/ Classification Classification Classification Classification based on based on based on based on PSAK No. 55 PSAK No. 71 PSAK No. 55 PSAK No. 71 Catatan/Notes December 31, 2019 January 1, 2020 December 31, 2019 January 1, 2020

Liabilitas keuangan/Financial liabilities (lanjutan) Utang usaha/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Trade payables pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 154.428 154.428 Utang lain-lain/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Other payables pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 6.881 6.881 Beban akrual/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Accrued expense pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 82.077 82.077 Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan jangka pendek/ pada biaya perolehan pada biaya perolehan Short-term employee benefits liabilities diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 21.446 21.446 Utang bank jangka panjang/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Long-term bank loans pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 1.712.315 1.712.315 Pendapatan diterima dimuka/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Deferred revenues pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 184.655 184.655 Utang pembiayaan konsumen/ Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Consumer financing payables pada biaya perolehan pada biaya perolehan diamortisasi/ diamortisasi/ Financial liabilities at Financial liabilities at amortised cost amortised cost 1.770 1.770











66







Dampak dari penerapan PSAK No. 71 terhadap

laporan posisi keuangan konsolidasian: Impact on the adoption of PSAK No. 71 to the

consolidated statements of financial position: Saldo sebelum Saldo setelah Penerapan penerapan PSAK 71/ Klasifikasi Kerugian kredit PSAK 71/ Balance before dan pengukuran/ ekspektasian/ Balance after Implementation Classification and Expected implementation PSAK 71 measurement credit loss PSAK 71

Aset Asset Aset Lancar Current Asset Kas dan setara kas 563.111 - - 563.111 Cash and cash equivalents Surat berharga - neto 122.845 - - 122.845 Marketable securities - net Piutang usaha - neto Trade receivables - net pihak-pihak ketiga 357.295 - (4.295) 353.000 third parties Piutang lain-lain Other receivables pihak-pihak ketiga 12.303 (1.512) 10.791 third parties Persediaan - neto 9.768 - - 9.768 Inventories - net Pajak dibayar di muka 22.075 - - 22.075 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka - bagian lancar 156.555 - - 156.555 Prepaid expenses - current portion Uang muka - pihak-pihak ketiga 41.071 - - 41.071 Advances - third parties

Total Aset Lancar 1.285.023 - (5.807) 1.279.216 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-Current Asset Uang muka pembelian aset tetap 3.844 - - 3.844 Advance for purchase of fixed assets Aset tetap - net 2.896.487 - - 2.896.487 Fixed assets - net Biaya dibayar di muka - bagian tidak lancar 473.477 - - 473.477 Prepaid expenses - non-current portion Klaim atas restitusi 96.979 - - 96.979 Claims for tax refund Aset derivative 14.548 - - 14.548 Derivative assets Aset takberwujud - neto 904.965 - - 904.965 Intangible assets - net Aset keuangan tidak lancar lainnya Other non-current financial assets pihak ketiga - neto 9.216 - (1.159) 8.057 third parties - net Aset pajak tangguhan - neto 44.546 - 862 45.408 Deferred tax assets – ne

Total Aset Tidak Lancar 4.444.062 - (297) 4.443.765 Total Non-Current Assets

Total Aset 5.729.085 - (6.104) 5.722.981 Total Assets

Liabilitas Liabilities Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang bank jangka pendek 417.150 - - 417.150 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables Pihak-pijhak ketiga 154.428 - - 154.428 Third parties Utang lain-lain Other payables Pihak-pijhak ketiga 6.881 - - 6.881 Third parties Beban akrual 82.077 - - 82.077 Accrued expenses Utang pajak 9.876 - - 9.876 Taxes payable Liabilitas imbalan kerja Short-term employee karyawan jangka pendek 21.446 - - 21.446 benefits lliabilities Liabilitas jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam waktu satu tahun: long-term debts: Utang bank 399.397 - - 399.397 Bank loans Pendapatan diterima dimuka 164.023 - - 164.023 Finance lease payables Utang pembiayaan konsumen 699 - - 699 Consumer financing payables

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.255.977 - - 1.255.977 Total Current Liabilities











67








laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal penerapan tanggal 1 Januari 2020: (lanjutan)

Impact on the adoption of PSAK No. 71 to the consolidated statements of financial position at initial application as of January 1, 2020: (continued)

Saldo sebelum Saldo setelah Penerapan penerapan PSAK 71/ Klasifikasi Kerugian kredit PSAK 71/ Balance before dan pengukuran/ ekspektasian/ Balance after Implementation Classification and Expected implementation PSAK 71 measurement credit loss PSAK 71 Liabilitas Liabilities Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities Liabilitas jangka panjang- setelah dikurangi dengan Long-term debts - bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: net of current maturities: Utang bank jangka panjang 1.313.338 - - 1.313.338 Bank loans Pendapatan diterima dimuka 20.632 - - 20.632 Deferred revenues Utang pembiayaan konsumen 1.071 - - 1.071 Consumer financing payables Liabilitas imbalan kerja Long-term employee karyawan jangka panjang 21.669 - - 21.669 benefits liabilities Liabilitas pajak tangguhan 86.814 - - 86.814 Deferred tax liabilities Liabilitas tidak lancar lainnya 14.692 - - 14.692 Other non-current liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 1.458.216 - - 1.458.216 Total Non-Current Liabilities

Total Liabilitas 2.714.193 - - 2.714.193 Total Liabilities

Ekuitas Equity Modal saham 3.118.346 - - 3.118.346 Share capital Tambahan modal disetor - neto 129.009 - - 129.009 Additional paid-in capital Akumulasi defisit Accumulated deficit Telah ditentukan penggunaannya 1.500 - - 1.500 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya (207.898) - (6.104) (214.002) Unappropriated Penghasilan/(rugi) komprehensif lainnya (26.065) - - (26.065) Other comprehensive income/(loss)

Total Ekuitas 3.014.892 - (6.104) 3.008.788 Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 5.729.085 (6.104) 5.722.981 Total Liabilities and Equity

PSAK 73 PSAK 73


laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal penerapan tanggal 1 Januari 2020:

Impact on the adoption of PSAK No. 73 to the consolidated statements of financial position initial application as of 1 January 2020:

Penyesuaian PSAK 73/ Sebelum penyesuaian/ PSAK 73 Setelah penyesuaian/ Before adjustment Adjustment After adjustment

Aset Assets Biaya dibayar di muka 630.032 (551.209) 78.823 Prepaid expenses Aset hak guna - neto - 604.109 604.109 Right of use assets Liabilitas sewa - (59.890) (59.890) Lease liabilities Beban akrual (82.077) 6.990 (75.087) Accrued expenses











68

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:


Kas 75 47 Cash on hand Bank - pihak-pihak ketiga: Cash in bank - third parties: Rupiah Rupiah PT Bank DBS Indonesia 149.026 45.305 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 33.127 112.302 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Standard Chartered 32.985 91.212 PT Bank Standard Chartered

PT Bank Maybank Indonesia Tbk 20.439 7.371 PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Sinar Mas Tbk 2.386 20 PT Bank Sinar Mas Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 88 88 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk 3 3 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk - 3 Tbk Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Standard Chartered PT Bank Standard Chartered ($AS1.669.301 dan $AS22.066.568 (US$1,669,301 dan US$22,066,568 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2020 and) 2020 dan 31 Desember 2019) 23.546 306.747 December 31, 2019) PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia ($AS399.803 pada tanggal (US$399,803 as of 31 Desember 2020) 5.639 December 31, 2020) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk ($AS900 dan $AS960 (US$900 and US$960 as of pada tanggal 31 Desember December 31, 2020 and 2020 dan 31 Desember 2019) 13 13 December 31, 2019) Setara kas - deposito berjangka - Cash equivalents - time deposits - pihak-pihak ketiga: third parties: Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 144.000 - Nasional Tbk

Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Nasional Tbk ($AS10.000.000 pada tanggal (US$10,000,000 as of 31 Desember 2020) 141.050 - December 31, 2020)

Total 552.377 563.111 Total

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang

ditempatkan pada pihak berelasi. There are no cash and cash equivalents balances

placed to any related party.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, rekening bank milik Grup dijaminkan untuk fasilitas utang bank (Catatan 17).

As of December 31, 2020, and 2019, bank accounts of the Group are pledged as collateral for bank loans facilities (Note 17).

Tingkat suku bunga tahunan untuk setara kas -

deposito berjangka adalah sebagai berikut: The interest rates on cash equivalents - time

deposits are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2020 2019

Rupiah 5,35% - 6,50% Nil Rupiah AS Dollar 0,25% Nil US Dollar











69

6. SURAT BERHARGA – NETO 6. MARKETABLE SECURITIES – NET

Surat berharga terdiri dari: Marketable securities consist of: 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Biaya perolehan: Cost: Zico Trust Ltd. - 122.229 Zico Trust Ltd. Laba belum direalisasi atas Unrealized gains on changes perubahan nilai wajar - 616 in fair value

Total - 122.845 Total

CMI melakukan investasi reksadana sebagai aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan melalui agen bank penjual. Laba (rugi) yang direalisasikan dan belum direalisasikan diakui sebagai laba (rugi) tahun berjalan.

CMI invested mutual fund as financial assets held for trading through bank’ selling agent. Realized and unrealized gain (loss) are recognized in current year profit/(loss)

Pada tanggal 6 Oktober 2020, CMI telah menjual investasi reksadana tersebut dengan nilai Rp126.031.

On October 6, 2020, CMI has sold its investment on mutual funds amounted to Rp126,031.

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables by customers are as follows:


Pihak-pihak ketiga Third parties PT Telekomunikasi Selular 186.202 142.089 PT Telekomunikasi Selular PT XL Axiata Tbk 96.154 40.771 PT XL Axiata Tbk PT Indosat Tbk 59.357 96.460 PT Indosat Tbk PT Hutchison 3 Indonesia 45.917 54.647 PT Hutchison 3 Indonesia PT Internux 30.587 30.587 PT Internux PT Angkasa Pura Support 23.218 8.887 PT Angkasa Pura Support PT Inti Bangun Sejahtera Tbk 14.769 6.040 PT Inti Bangun Sejahtera Tbk PT First Media Tbk 13.117 13.117 PT First Media Tbk PT Smart Telecom Tbk 5.890 10.864 PT Smart Telecom Tbk PT Sampoerna Telekomunikasi 1.873 570 PT Sampoerna Telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk 1.298 1.298 PT Bakrie Telecom Tbk Persek Penghuni Rumah Susun Persek Penghuni Rumah Susun Campuran Taman Rasuna 1.265 - Campuran Taman Rasuna Lain - lain (masing - masing Others (each below dibawah Rp1.000) 5.143 3.815 Rp1,000)

Sub-total 484.790 409.145 Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai (62.623) (51.850) Allowance for impairment losses

Neto 422.167 357.295 Net

Mata uang piutang usaha adalah Rupiah. Trade receivables are denominated in Rupiah.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, piutang

usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 17).

As of December 31, 2020 and 2019, trade receivables are pledged as collateral for bank loan (Note 17).











70

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows:


Belum jatuh tempo 401.866 350.651 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: Kurang dari 30 hari 47.434 18.132 Less than 30 days 31 - 60 hari 4.529 11.370 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 30.961 28.992 More than 60 days

Total piutang usaha 484.790 409.145 Total trade receivables

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on account receivables are as follows:


Saldo awal 51.850 46.836 Beginning balance Penyisihan tahun berjalan 10.773 5.014 Provision during the year

Saldo akhir 62.623 51.850 Ending balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha pada setiap akhir periode, manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on assessment of the condition of trade receivables at the end of period, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses on trade receivables as of December 31, 2020 and 2019 are adequate to cover any loss from uncollectible trade receivables.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Piutang jasa interkoneksi internet: Network access point receivables: PT Hutchison 3 Indonesia 2.100 4.509 PT Hutchison 3 Indonesia Piutang utilitas: Utilities receivable: PT XL Axiata Tbk. 6.311 2.696 PT XL Axiata Tbk. PT Huawei Services 14 276 PT Huawei Services PT Centralindo Tower - 1.692 PT Centralindo Tower Lainnya 3.622 3.705 Others Piutang lainnya 3.591 1.047 Other receivables

Sub-total 15.638 13.925 Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai (3.140) (1.622 ) Allowance for impairment losses

Neto 12.498 12.303 Net

Mata uang piutang lain-lain adalah Rupiah. Other receivables are denominated in Rupiah.











71

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on other receivables are as follows:


Saldo awal 1.622 1.622 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 1.518 - Provision during the year


Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun piutang lain-lain pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

Based on assessment of the condition of other receivables at the end of the year, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate to cover any loss from uncollectible other receivables.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES


Suku cadang 14.047 12.759 Spare-parts Cadangan keusangan dan Allowances for absolescence and penurunan nilai persediaan (2.991) (2.991) decline in values of inventories

Persediaan - neto 11.056 9.768 Inventories - net

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

fisik dan nilai realisasi persediaan pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian keusangan dan penurunan nilai persediaan.

Based on the review of physical condition and net realizable value of inventories at the end of period, the Group’s management believes that the allowances for absolescence and decline in value of inventories as of December 31, 2020 and 2019 are adequate to cover possible losses arising from obsolescence and decline in value of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, persediaan yang dimiliki Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kehilangan dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp26.692 dan Rp14.509 kepada PT Sompo Insurance Indonesia. Jangka waktu polis asuransi adalah 1 (satu) tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan untuk persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2020, and 2019, inventories owned by the Group insured against against fire, earthquake, losses and other risks with total sum insured of Rp26,692 and Rp14,509, respectively, with PT Sompo Insurance Indonesia. Term of the insurance policy is 1 (one) year. Management believes that the insurance coverage for such inventories is adequate to cover possible losses on the Inventories insured.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, persediaan milik entitas anak dijaminkan untuk fasilitas utang bank (Catatan 17).

As of December 31, 2020, and 2019, inventories owned by subsidiaries are pledged as collateral for bank loans facilities (Note 17).











72

10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 10. PREPAID EXPENSES


Sewa - 594.786 Rental Asuransi 111 201 Insurance Lainnya 23.531 35.045 Others

Sub-total 23.642 630.032 Sub-total Dikurangi: bagian jangka panjang Less: long-term portion of dibayar di muka (672) (473.477) prepaid expenses

Biaya dibayar di muka - bagian lancar 22.970 156.555 Prepaid expenses - current portion

Dalam menjalankan operasinya, entitas anak,

menyewa tanah dan ruangan di berbagai daerah dan lokasi untuk pembangunan menara dan penempatan infrastruktur In-Building-Coverage. Sewa tanah dan gedung ini dilakukan dengan berbagai pihak ketiga, umumnya dengan masa sewa antara 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun. Sewa ini diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa. Pada tanggal 1 Januari 2020, sewa ini diklasifikasikan sebagai aset hak guna (Catatan 13).

In the normal course of business, subsidiaries, enters into land lease and space building rental in various areas and locations for towers construction and placement of In-Building-Coverage infrastructure. The land lease and building rental were conducted with various third parties, generally with lease terms ranging between 1 (one) to 15 (fifteen) years. The lease is amortized according to the term of the lease.As of January 1, 2020, the lease was classified as right of use assets (Note 13).

Amortisasi yang dibebankan untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 senilai Rp46.283 dan Rp185.622 masing-masing disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan Usaha - Amortisasi” dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 30).

The related amortization expenses charged for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounting to Rp46,283 and Rp185,622 respectively, are presented as part of “Cost of Revenue - Amortization” in the consolidated statement of profit or loss (Note 30).

11. UANG MUKA 11. ADVANCES


Pihak-pihak ketiga Third parties Uang muka sewa lahan 83.591 38.585 Advance for land lease Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000) 3.357 2.486 Others (each below Rp1,000)

Total 86.948 41.071 Total











73

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS


Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2020/ Year Ended December 31, 2020

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Nilai Perolehan Acquisition Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 578 - - 1.210 1.788 Land Menara 2.168.529 1.454.599 (11.740) 317.927 3.929.315 Towers Infrastruktur In-building-coverage in-building-coverage 2.304.482 - (43.265) 34.769 2.295.986 infrastructure Infrastruktur Telecommunication telekomunikasi 166.210 - - 20.387 186.597 infrastructure Bangunan 95.608 211 - (1.210) 94.609 Buildings Kendaraan 2.892 - (111) - 2.781 Vehicles

Peralatan proyek 41.115 1.313 - - 42.428 Project equipments Inventaris kantor 11.060 32 - - 11.092 Office equipment

Peralatan komputer 13.163 1.030 - - 14.193 Computer equipment

4.803.637 1.457.185 (55.116) 373.083 6.578.789 Aset sewa Leased assets

Kendaraan 3.762 - - - 3.762 Vehicles

4.807.399 1.457.185 (55.116) 373.083 6.582.551 Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Menara 66.238 346.669 (322) (317.927) 94.658 Towers Infrastruktur In-building-coverage in-building-coverage 58.655 46.368 - (34.769) 70.254 infrastructure Infrastruktur Telecommunication telekomunikasi - 28.341 - (20.387) 7.954 infrastructure

Total nilai perolehan 4.932.292 1.878.563 (55.438) - 6.755.417 Total acquisition cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership

Menara 402.910 110.095 (1.272) - 511.733 Towers Infrastruktur In-building-coverage in-building-coverage 1.483.573 101.523 (42.903) - 1.542.193 infrastructure Infrastruktur Telecommunication telekomunikasi 80.343 6.533 - - 86.876 infrastructure Bangunan 6.335 1.842 - - 8.177 Buildings Kendaraan 3.329 18 (111) - 3.236 Vehicles

Peralatan proyek 39.657 721 - - 40.378 Project equipments Inventaris kantor 9.033 1.043 - - 10.076 Office equipment


2.035.805 222.952 (44.286) - 2.214.471 Aset sewa Leased assets

Kendaraan - 514 - - 514 Vehicles

Total akumulasi penyusutan 2.035.805 223.466 (44.286) - 2.214.985 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 2.896.487 4.540.432 Net Book Value











74

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

Akun ini terdiri dari (lanjutan): This account consists of (continued):

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2019/ Year Ended December 31, 2019

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassifications Balance

Nilai Perolehan Acquisition Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 578 - - - 578 Land Menara 1.802.740 110.068 - 255.721 2.168.529 Towers Infrastruktur In-building-coverage in-building-coverage 2.271.854 1.184 - 31.444 2.304.482 infrastructure Infrastruktur Telecommunication telekomunikasi 162.123 4.087 - - 166.210 infrastructure Bangunan 93.931 1.677 - - 95.608 Buildings Kendaraan 2.876 16 - - 2.892 Vehicles

Peralatan proyek 40.725 390 - - 41.115 Project equipments Inventaris kantor 10.956 104 - - 11.060 Office equipment


4.397.508 118.964 - 287.165 4.803.637 Aset sewa Leased assets

Kendaraan 4.118 - (356) - 3.762 Vehicles

4.401.626 118.964 (356) 287.165 4.807.399 Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Menara 59.065 262.894 - (255.721) 66.238 Towers Infrastruktur In-building-coverage in-building-coverage 10.836 78.798 - (30.979) 58.655 infrastructure Infrastruktur Telecommunication telekomunikasi 465 - - (465) - infrastructure

Total nilai perolehan 4.471.992 460.656 (356) - 4.932.292 Total acquisition cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership

Menara 346.039 56.871 - - 402.910 Towers Infrastruktur In-building-coverage in-building-coverage 1.387.158 96.415 - - 1.483.573 infrastructure Infrastruktur Telecommunication telekomunikasi 73.667 6.676 - - 80.343 infrastructure Bangunan 4.506 1.829 - - 6.335 Buildings Kendaraan 2.789 540 - - 3.329 Vehicles

Peralatan proyek 38.814 843 - - 39.657 Project equipments Inventaris kantor 7.439 1.594 - - 9.033 Office equipment


1.869.825 165.980 - - 2.035.805 Aset sewa Leased assets

Kendaraan 356 - (356) - - Vehicles

Total akumulasi penyusutan 1.870.181 165.980 (356) - 2.035.805 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 2.601.811 2.896.487 Net Book Value


2020 2019

Beban pokok pendapatan usaha Cost of revenue - Penyusutan (Catatan 30) 218.313 160.426 - Depreciation (Note 30)

Beban umum dan administrasi General and administration - Penyusutan (Catatan 32) 5.153 5.554 - Depreciation (Note 32)

Total 223.466 165.980 Total











75


Hak atas bangunan CMI yang berlokasi di Tanjung Ucang dan Rimbo Kaluang adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dengan jatuh tempo masing-masing pada tahun 2032 dan 2045. Manajemen berpendapat bahwa hak atas bangunan tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Rights to CMI’s buildings located at Tanjung Ucang and Rimbo Kaluang are in the form of Rights to Build (“HGB”) with a maturity period of 30 (thirty) years with expiry in 2032 and 2045, respectively. Management believes that the rights to build can be renewed/extended on expiry dates.

Tidak terdapat aset tetap yang tidak digunakan sementara dan dihentikan dari penggunaan aktif serta berasal dari hibah.

There are no fixed assets which are temporarily not in use, suspended from active use or obtained from grants.


31 Desember 2019, Grup menggunakan beberapa aset tetap yang sudah tidak memiliki nilai buku dengan total nilai perolehan masing-masing sebesar Rp435.837 and Rp449.022.

As of December 31, 2020 and December 31, 2019, the Group utilized several fixed assets which are fully depreciated with total acquisition cost amounting to Rp435,837 and Rp449,022.

Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

The calculation of gain on sale and disposal of fixed assets is as follows:


2020 2019

Hasil penjualan 43 176 Proceed from sales Nilai buku neto - - Net book value

Laba penjualan dan Gain on sales pelepasan aset tetap 43 176 and disposal of fixed assets

Pada tanggal 31 Desember 2020, Perusahaan

melakukan pelepasan atas aset menara yang masih dalam pembangunan, aset menara dan infrastruktur in-building-coverage masing-masing sebesar Rp322, Rp621 dan Rp366 dimana pelepasan tersebut dilakukan berdasarkan penilaian manajemen terhadap keberlangsungan aset tersebut.

As of December 31, 2020, the Company disposed tower asset in form of construction in progress, tower asset and in-building-coverage infrastructure amounting to Rp322, Rp621 and Rp366, respectively, of which the disposal was based on management’s assessment of sustainability for the asset.











76


Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset tetap yang dimiliki Grup berupa bangunan, menara dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kehilangan dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp5.053.170 dan Rp3.173.846, kepada PT Asuransi Central Asia, PT Bess Central Insurance, PT Asuransi Reliance Insurance, Malacca Trust Insurance, PT Salvus Inti, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Zurich Insurance Indonesia dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, pihak-pihak ketiga. Jangka waktu polis asuransi adalah 1 (satu) tahun.

As of December 31, 2020 and 2019, fixed assets owned by the Group in the form of buildings, towers and certain vehicles are insured against fire, earthquake, losses and other risks with total sum insured of Rp5,053,170 and Rp3,173,846, respectively, with PT Asuransi Central Asia, PT Bess Central Insurance, PT Asuransi Reliance Insurance, Malacca Trust Insurance, PT Salvus Inti, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Zurich Insurance Indonesia and PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, third parties. Term of the insurance policy is 1 (one) year.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan untuk aset tetap tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage for such fixed assets is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Berdasarkan kondisi aset tetap, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

Based on the condition of fixed assets, the Group’s management believes that there are no indications of impairment of fixed assets as of December 31, 2020 and 2019.

Ikatan pembelian barang modal yang merupakan

perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan aset tetap adalah sebesar Rp97.564 pada tanggal 31 Desember 2020 dan Rp60.829 pada tanggal 31 Desember 2019.

Commitments on capital expenditures which are contractual agreements not yet realized related to the procurement of fixed assets amounted to Rp97,564 as of December 31, 2020 and Rp60,829 as of December 31, 2019.

Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas

utang bank (Catatan 17). Certain fixed assets are pledged as collateral for

bank loan (Note 17).

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, uang muka pembelian aset merupakan uang muka atas pembelian aset lain-lain.

As of December 31, 2020 and December 31, 2019, advance for purchase of assets represents advance for purchase of other assets.

Grup mengakui liabilitas diestimasi atas biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi atas aset tetap pada saat berakhirnya periode sewa atas tanah dan bangunan, di mana aset tersebut berada. Bagian liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp24.291 (31 Desember 2019: Rp14.692) dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap.

The Group recognized the estimated liability for dismantling, removing and site restoration costs of fixed assets at the end of the lease period of the land and building, where these assets are located. The long-term portion of estimated liabilities accrued as of December 31, 2020 amounting to Rp24,291 (December 31, 2019: Rp14.692) are capitalized as part of the cost of fixed assets.











77


Rincian aset dalam penyelesaian beserta persentase penyelesaian terhadap nilai kontrak di berbagai lokasi di Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The details of construction in progress and percentage of completion against contract value in various locations in Indonesia as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Tanggal 31 Desember 2020/As of December 31, 2020

Persentase Akumulasi Estimasi tanggal penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ Percentage Accumulated Estimated date of Jenis aset tetap of completion costs completion Type of fixed assets

Juni 2021/ Menara 1% - 25% 33.204 June 2021 Towers Juni 2021/ In-Building-Coverage 1% - 25% 2.782 June 2021 In-Building-Coverage Mei 2021/ Menara 26% - 50% 13.692 May 2021 Towers Mei 2021/ In-Building-Coverage 26% - 50% 1.902 May 2021 In-Building-Coverage

April 2021/ Menara 51% - 75% 36.719 April 2021 Towers April 2021/ In-Building-Coverage 51% - 75% 7.484 April 2021 In-Building-Coverage Maret 2021/ Menara 76% - 98% 11.043 March 2021 Towers Maret 2021/ In-Building-Coverage 76% - 98% 58.086 March 2021 In-Building-Coverage Maret 2021/ Infrastruktur telekomunikasi 76% - 98% 7.954 March 2021 Telecommunication infrastructure

Total 172.866 Total

Tanggal 31 Desember 2019/As of December 31, 2019

Persentase Akumulasi Estimasi tanggal penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ Percentage Accumulated Estimated date of Jenis aset tetap of completion costs completion Type of fixed assets

April 2020/ Menara 1% - 25% 28.992 April 2020 Towers Oktober-Desember 2020/ In-Building-Coverage 1% - 25% 6.268 October-December 2020 In-Building-Coverage Maret 2020/ Menara 26% - 50% 15.439 March 2020 Towers Juli-Oktober 2020/ In-Building-Coverage 26% - 50% 8.550 July-October 2020 In-Building-Coverage

Februari 2020/ Menara 51% - 75% 13.172 February 2020 Towers Mei-Agustus 2020/ In-Building-Coverage 51% - 75% 7.106 May-August 2020 In-Building-Coverage Januari 2020/ Menara 76% - 98% 8.680 January 2020 Towers Mei 2020/ In-Building-Coverage 76% - 98% 8.586 May 2020 In-Building-Coverage Maret 2020/ Infrastruktur telekomunikasi 76% - 98% 28.100 March 2020 Telecommunication infrastructure

Total 124.893 Total











78

13. ASET HAK GUNA - NETO 13. RIGHT OF USE ASSETS - NET

Akun ini terdiri dari: This account consists of: Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020/ For the six-month period ended December 31, 2020

Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending balance Additions Deductions Reclassifications balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 348.848 331.550 - - 680.359 Land Bangunan 254.946 64.534 - - 319.480 Building Kendaraan 315 135 - - 450 Vechiles

Total biaya perolehan 604.109 396.179 - - 1.000.289 Total acquisition cost

Akumulasi depresiasi Accumulated depreciation Tanah - (95.348) - - (95.348) Land Gedung - (96.885) - - (96.885) Building Gudang - (292) - - (292) Warehouse Kendaraan - (315) - - (315) Vechiles

Total akumulasi depresiasi - (192.840) - - (192.840) Total accumulated depreciation

Nilai buku neto 604.109 807.449 Net book value

Depresiasi Depreciation

Beban depresiasi yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:

Depreciation expenses were charged to operations as part of the following:


2020 2019

Beban pokok pendapatan usaha Cost of revenue (Catatan 30) 189.233 - (Note 30)

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses (Catatan 32) 3.607 - (Note 32)

Total 192.840 - Total

Liabilitas Sewa Lease Liabilities

Mutasi liabilitas sewa sehubungan dengan aset hak guna adalah sebagai berikut:

The mutation of lease liabilities in relation to the right of use assets are as follows:

1 Januari 2020/ Penambahan/ Beban bunga/ Pembayaran/ 31 Desember 2020/ January 1, 2020 Additions Interest expenses Payments December 31, 2020

Kelas aset pendasar Underlying assets Tanah 3.708 7.215 207 (10.875) 255 Land Bangunan 55.867 23.859 7.541 (29.752) 57.515 Building Kendaraan 315 135 19 (303) 166 Vechiles

Total 59.890 31.209 7.767 (40.930) 57.936 Total

Utang sewa berdasarkan jangka waktu dan mata uang:

Lease payables on time basis and currency:


2020 2019

Rupiah Rupiah Jangka pendek 49.649 - Current portion Jangka panjang 8.287 - Non-current portion

Total 57.936 - Total











79

14. ASET TAKBERWUJUD 14. INTANGIBLE ASSETS

Perubahan nilai tercatat aset takberwujud pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebagai berikut:

The changes in the carrying value of intangible assets as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Kontrak Pelanggan dan Order Backlog/ Customer Contracts Perangkat Lunak/ Goodwill and Order Backlog Software Total

Nilai perolehan Acquisition cost Saldo 31 Desember 2018 901.497 3.441 5.377 910.315 Balance, December 31, 2018 Penambahan tahun berjalan - - 1.575 1.575 Addition for the year

Saldo 31 Desember 2019 901.497 3.441 6.952 911.890 Balance, December 31, 2019 Penambahan tahun berjalan - - 2.295 2.295 Addition for the year

Saldo 31 Desember 2020 901.497 3.441 9.247 914.185 Balance, December 31, 2020 Amortisasi dan penurunan Amortization and deduction Saldo 31 Desember 2018 - (2.007) (3.773) (5.780) Balance, December 31, 2018 Penambahan tahun berjalan Addition for the year (Catatan 32) - (344) (801) (1.145) (Note 32)

Saldo 31 Desember 2019 - (2.351) (4.574) (6.925) Balance, December 31, 2019 Penambahan tahun berjalan Addition for the year (Catatan 32) - (344) (1.370) (1.714) (Note 32)

Saldo 31 Desember 2020 (2.695) (5.944) (8.639) Balance, December 31, 2020

Nilai buku neto Net book value Saldo 31 Desember 2019 901.497 1.090 2.378 904.965 Balance, December 31,2019 Saldo 31 Desember 2020 901.497 746 3.303 905.546 Balance, December 31,2020

Perusahaan mengidentifikasi goodwill berasal dari Unit Penghasil Kas (“UPK”) penyewaan menara, in-building coverage, dan internet service provider. Penyewaan menara berasal dari akuisisi entitas anak, CMI pada tanggal 27 Februari 2013. Penyewaan in-building coverage berasal dari akuisisi entitas anak, MAC pada tanggal 12 Januari 2017. Penyewaan internet service provider berasal dari akuisisi entitas anak, FSI pada tanggal 12 Januari 2017.

The Company identified goodwill originating from the Cash Generating Unit ("CGU") rental of tower and in-building coverage, internet service provider. Rental of tower is derived from acquisition of CMI, a subsidiary on February 27, 2013. Rental of In-building coverage is derived from acquisition of MAC, a subsidiary on January 12, 2017. Rental of internet sercive provider is derived from acquisition of FSI, a subsidiary on January 12, 2017.

Pada saat Perusahaan mengakuisisi CMI,

Perusahaan mengidentifikasi aset takberwujud lainnya, yaitu Kontrak Pelanggan dan Order Backlog, berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Cahyadi Pangganjar & Rekan tanggal 22 Agustus 2013 dengan nilai sebesar Rp3.441. Kontrak Pelanggan dan Order Backlog ini diamortisasi sepanjang masa kontraknya, yaitu 10 (sepuluh) tahun.

When the Company acquired CMI, the Company identified other intangible assets such as Customer Contracts and Order Backlog, based on the Independent Appraisal Report of KJPP Cahyadi Pangganjar & Partners dated August 22, 2013 amounting to Rp3,441. Customer Contracts and Order Backlog is amortized over the contract period, which is 10 (ten) years.











80

14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 14. INTANGIBLE ASSETS (continued)

Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan secara tahunan) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Ketika menelaah indikasi-indikasi penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan hubungan antara kapitalisasi pasar dengan nilai buku, membandingkan hasil operasi UPK dengan proyeksi yang telah disetujui sebelumnya, di antara faktor-faktor lainnya.

Goodwill impairment testing is performed on an annual basis and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. When examining indications of impairment, the Company considers the relationship between market capitalization and book value, compared with CGU’s pre-agreed projected operating results, among other factors.

Nilai terpulihkan atas goodwill UPK ditentukan

berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi biaya penjualan (fair value less costs to sell - “FVLCS”) dengan menggunakan metode Pendekatan Pendapatan (metode diskonto arus kas). Perhitungan tersebut berdasarkan proyeksi arus kas 5 (lima) tahunan yang telah disetujui oleh manajemen.

The recoverable amount of the CGU’s goodwill is determined based on fair value less costs to sell calculations - (“FVLCS”) by using the Income Approach method (discounted cash flow method). The calculation is based on 5 (five) years annual cash flow projections approved by the management.

Asumsi yang digunakan manajemen pada saat

melakukan pengujian penurunan goodwill yang timbul atas akuisisi CMI dan NQI, entitas anak pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Assumptions used by management in conducting impairment testing of goodwill arising from acquisition of CMI dan NQI, subsidiaries as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:


CMI CMI Tingkat diskonto 13,20% 14,08% Discount rate Tingkat pertumbuhan berkelanjutan 3% 3% Sustainable growth rate NQI NQI Tingkat diskonto 13,20% 14,08% Discount rate Tingkat pertumbuhan berkelanjutan 3% 3% Sustainable growth rate

Tidak terdapat penurunan nilai yang perlu diakui

untuk goodwill yang berasal dari akuisisi CMI dan NQI, entitas anak, dengan kemungkinan perubahan yang wajar terhadap asumsi-asumsi penting tidak menyebabkan nilai tercatat UPK melebihi jumlah terpulihkan.

There is no impairment that needs to be recognized on the value of goodwill arising from the acquisition of CMI and NQI, subsidiaries, with the possibility of reasonable changes to important assumptions do not cause the carrying value of the CGU exceeding the recoverable amount.

Beban amortisasi yang timbul dari aset takberwujud

lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dicatat sebagai “Beban Umum dan Administrasi - Amortisasi Aset Takberwujud” dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 32).

Amortization expenses of intangible assets for the years ended December 31, 2020 and 2019 are recorded as “General and Administrative Expenses - Amortization of Intangible Assets” in the consolidated statement of profit or loss (Note 32).











81

15. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 15. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSET


Pihak-pihak ketiga Third parties Uang jaminan sewa gedung dan Security deposits of building rental peralatan lainnya: and other equipment: PT Global Transportasi Nusantara PT Gobal Transportasi Nusantara (Catatan 42d) 1.334 1.334 (Note 42d) Jaminan lain-lain 3.793 3.702 Other Deposits Investasi jangka panjang Long-term investment PT Centrin Online Prima 4.030 4.030 PT Centrin Online Prima PT Centrin Elektrindo 150 150 PT Centrin Elektrindo

Sub-total 9.307 9.216 Sub-total Penurunan nilai investasi (1.159) - Allowance for impairment of investment

8.148 9.216

Investasi jangka panjang merupakan penyertaan Perusahaan di PT Centrin Elektrindo sebanyak 150 saham atau mencerminkan 18,75% kepemilikan dan PT Centrin Online Prima sebanyak 2.600.000 saham atau mencerminkan 8,23% kepemilikan.

Long-term investment represents the Company’s investment in PT Centrin Elektrindo of 150 shares or reflecting 18.75% ownership and in PT Centrin Online Prima of 2,600,000 shares or reflecting 8.23% ownership.

Jaminan lain-lain terdiri dari jaminan instalasi dan

jaminan sewa. Jaminan instalasi terkait simpanan Grup pada saat Grup akan melakukan instalasi perangkat di lokasi proyek multioperator. Jaminan sewa terkait deposit Grup kepada gedung kantor.

Other deposits consist of installation deposit and rent deposit. Installation deposit is related to deposit of the Group when the Group is going to perform installation of units in the multioperator project site. Rental deposit is related to deposit of the Group for the building office.

16. DERIVATIF 16. DERIVATIVES

a. Swap valuta asing a. Cross currency swap

Pada tanggal 10 November 2017, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya, entitas anak menandatangani kontrak swap mata uang silang tetap-mengambang, yang ditujukan sebagai sarana lindung nilai terhadap arus kas yang berasal dari pembayaran pokok dan bunga pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat (“Kontrak Swap”).

On November 10, 2017, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya, subsidiaries, entered into cross currency swap fixed - float, to hedge the cash flows arising from principal and interest payments of loan in United States Dollar (“Swap Contract”).

Pada tanggal 31 Maret 2020, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya mengakhiri kontrak swap mata uang silang dengan SCB dan menandatangani kontrak swap mata uang silang yang baru dengan Bank DBS.

On March 31, 2020, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya terminated cross currency interest rate swap transactions with SCB and entered into a new cross currency interest rate swap agreement with DBS Bank.











82

16. DERIVATIF (lanjutan) 16. DERIVATIVES (Continued)

a. Swap valuta asing (lanjutan) a. Cross currency swap (continued)

Di bawah ini adalah informasi sehubungan dengan kontrak swap valuta asing dan nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

Information related to the cross currency swap and their fair values as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:


PT Centratama Menara Indonesia PT Centratama Menara Indonesia Jumlah Nosional (AS$) 257.799.346 116.208.618 Notional Amount (US$) Nilai Wajar (662.740) (1.630) Fair value PT Mac Sarana Djaya PT Mac Sarana Djaya Jumlah Nosional (AS$) 15.800.000 16.800.000 Notional Amount (US$) Nilai Wajar (40.406) (3.137) Fair value

b. Call Spread b. Call Spread

Pada tanggal 13 November 2017, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya, entitas anak, menandatangani perjanjian cancellable call spread dengan pembayaran premi bunga tetap yang ditujukan sebagai sarana lindung nilai dari fluktuasi nilai tukar Rupiah/Dolar Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memiliki opsi untuk melakukan pengakhiran lebih awal. • Bila opsi tersebut tidak dieksekusi dan kurs

pada rujukan jatuh tempo lebih rendah dari lower strike rate, tidak ada jumlah yang akan dibayar oleh Perusahaan.

• Bila opsi tersebut tidak dieksekusi dan kurs pada rujukan jatuh tempo lebih besar dari lower strike rate tapi kurang dari upper strike rate, Perusahaan akan membayar sebesar jumlah pokok dikali dengan lower strike rate.

• Bila opsi tersebut dieksekusi, Perusahaan membayar sesuai dengan syarat yang sama apabila tidak dilakukan eksekusi.

On November 13, 2017, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya, subsidiaries, entered into cancellable call spread with fixed rate premium payment to hedge against the fluctuation of Rupiah/US Dollar exchange rate. Based on the agreement, the Company has option to early termination.

• If the option was not executed and expiry reference excange rate were lower than strike rate, no payment will be made by the Company.

• If the option was not executed and expiry reference exchange rate were higher than lower strike rate but lower than upper strike rate, the Company will pay principal amount multiplied by lower strike rate.

• If the option was executed, the Company

paid as if the option has not executed.

No. Pihak-pihak Lawan/ Counter parties

Periode kontrak efektif/ Effective contract period

Tingkat bunga swap tahunan/Annual interest rate swap

Tanggal penerimaan pendapatan/(beban) swap/

Swap income/(expense) receipt date

1. CMI - DBS Bank 1 April 2020 - 25 Maret 2021/ April 1, 2020 - March 25, 2021

LIBOR 3 bulan dari Dolar Amerika Serikat sebesar jumlah nosional sebagai pertukaran dengan Rupiah sebesar 9,75% dari jumlah nosional dengan menggunakan kurs Rp16.500/ 3 month LIBOR from United States Dollar of notional amount with Rupiah at 9.75% of notional amount using exchange rate Rp16.500.

Setiap 3 bulan sejak tanggal 1 April 2020 sampai dengan 25 Maret 2021/Every 3 months since April 1, 2020 until March 25, 2021.

2. MAC - DBS Bank 1 April 2020 - 25 Maret 2021/ April 1, 2020 - March 25, 2021

LIBOR 3 bulan dari Dolar Amerika Serikat sebesar jumlah nosional sebagai pertukaran dengan Rupiah sebesar 9% dari nosional dengan menggunakan kurs Rp16.500/ 3 month LIBOR from United States Dollar of notional amount with Rupiah at 9% of notional amount using exchange rate Rp16.500.

Setiap 3 bulan sejak tanggal 1 April 2020 sampai dengan 25 Maret 2021/Every 3 months since April 1, 2020 until March 25, 2021.











83

16. DERIVATIF (lanjutan) 16. DERIVATIVES (Continued)

b. Call Spread (lanjutan) b. Call Spread (continued)

Di bawah ini adalah informasi sehubungan dengan kontrak call spread dan nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

Information related to the call spread contract and their fair values as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

Nilai Wajar/Fair Value


PT Centratama Menara Indonesia - 14.320 PT Centratama Menara Indonesia PT Mac Sarana Djaya - 4.995 PT Mac Sarana Djaya

Pada tanggal 31 Maret 2020, Grup melakukan pengakhiran lebih awal atas perjanjian cancellable call spread dengan Standard Chartered Bank.

On March 31, 2020, The Group early terminated this cancellable call spread agreeement with Standard Chartered Bank.

17. UTANG BANK 17. BANK LOANS

Rincian utang bank adalah sebagai berikut: The details of bank loan are as follows: 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Utang bank jangka pendek: Short-term bank loan: Bank DBS DBS Bank Fasilitas A - Term Loan 3.753.173 - Facility A - Term Loan Dikurangi biaya transaksi Less of unamortized yang belum diamortisasi (25.956) - transaction cost Bank Standard Chartered Standard Chartered Bank Fasilitas B - Revolving Loan - 417.150 Facility B - Revolving Loan

Utang bank jangka panjang: Long-term bank loans: Bank Standard Chartered Standard Chartered Bank Fasilitas A - Term Loan - 1.751.528 Facility A - Term Loan Dikurangi biaya transaksi Less of unamortized yang belum diamortisasi - (38.793) transaction cost

Total 3.727.217 2.129.885 Total Dikurangi bagian jangka panjang: Less non-current portion: Bank Standard Chartered Standard Chartered Bank Fasilitas A - Term Loan - (1.334.498) Facility A - Term Loan Dikurangi biaya transaksi Less of unamortized yang belum diamortisasi - 21.160 transaction cost

Total bagian jangka panjang - (1.313.338) Total non - current portion

Total utang bank jangka pendek 3.727.217 417.150 Total short-term bank loan

Total utang bank jangka panjang - Total long-term bank loan - bagian jangka pendek - 399.397 current portion

No. Pihak-pihak Lawan/ Counter parties

Periode kontrak efektif/Effective contract period

Harga strike minimal dan harga strike maksimal/ Lower and upper strike price

1. Standard Chartered Bank 3 November 2017 - 29 Juli 2022/November 3, 2017 - July 29, 2022

Harga strike minimal adalah sebesar Rp13.510 (Rupiah penuh) per AS$ dan harga strike maksimal adalah sebesar Rp18.510 (Rupiah penuh) per AS$. The lower strike price is Rp13.510 (full amount) per US$ and the upper strike rate is Rp18.510 (full amount) per US$.











84

17. UTANG BANK (lanjutan) 17. BANK LOANS (continued)

A. Bank Standard Chartered A. Standard Chartered Bank

Pada tanggal 30 Oktober 2017, Grup menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit (“Perjanjian”) dengan Standard Chartered Bank (“SCB”) dan CTBC Bank Co., Ltd (“CTBC”) sebagai arranger, Standard Chartered Bank (Hong Kong), Ltd sebagai original initial facilities agent dan ING Bank N.V., PT Indonesia Infrastructure Finance, Arab Banking Corporation, PT Bank Permata Tbk, DBS Bank Ltd, PT Bank DBS Indonesia dan HSBC Bank Plc sebagai original initial facilities lenders. Jangka waktu pinjaman ini sejak tanggal 30 Oktober 2017 sampai dengan 30 Juni 2020.

On October 30, 2017, the Group entered into Credit Facility Agreement (“Agreement”) with Standard Chartered Bank (SCB”) and CTBC Bank Co., Ltd (“CTBC”) as arranger, Standard Chartered Bank (Hong Kong), Ltd as original initial facilities agent and dan ING Bank N.V., PT Indonesia Infrastructure Finance, Arab Banking Corporation, PT Bank Permata Tbk, DBS Bank Ltd, PT Bank DBS Indonesia dan HSBC Bank Plc as original initial facilities lenders. The loan period was from October 30, 2017 until June 30, 2020.

Fasilitas pinjaman ini terdiri dari Fasilitas A - Term Loan dan Fasilitas B - Revolving Loan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga pinjaman sebesar LIBOR + 3,5% per tahun atau 3,25% per tahun.

These loan facilities consisted of Facility A - Term Loan and Facility B - Revolving Loan. Loan facilities bear interest of LIBOR + 3.5% per annum or 3.25% per annum.

Berdasarkan Perjanjian, Grup memperoleh total nilai fasilitas sebesar $AS195.000.000, yang terdiri dari Komitmen Fasilitas A - Term Loan dan Fasilitas B - Revolving Loan dengan nilai masing-masing sebesar $AS150.000.000 dan $AS45.000.000.

Based on the Agreement, the Group obtained total facility amount US$195,000,000, consists of Facility A - Term Loan and Facility B - Revolving Loan Commitment with amount of US$150,000,000 and US$45,000,000, respectively.

Pinjaman ini dijaminkan dengan rekening bank, piutang, klaim atas asuransi, persediaan, aset tetap dan saham.

These facilities were secured by certain bank accounts, receivables, claim for insurance, inventories, fixed assets and shares.

Fasilitas A - Term Loan Facility A - Term Loan

Tujuan Fasilitas A - Term Loan adalah sebagai berikut:

The purpose of Facility A - Term Loan was as follows:

i) pembayaran kembali jumlah yang

terutang atas perjanjian pinjaman yang ada,

ii) mendanai setiap akuisisi yang diizinkan, iii) belanja modal sehubungan dengan

pembelian menara, peralatan menara dan sewa lokasi,

iv) membayar semua biaya, biaya dan pengeluaran yang harus dibayar berdasarkan Dokumen Keuangan, dan

v) mendanai Debt Service Reserve Account (“DSRA”) hingga jumlah DSRA yang disyaratkan.

i) repayment of outstanding amount of existing loan agreement,

ii) financing any permitted acquisition, iii) capital expenditure in respect of towers,

tower equipment, and prepaid site leases,

iv) paying all fees, costs and expenses

payable under the Finance Documents, and

v) funding its Debt Service Reserve Account (“DSRA”) up to the relevant Required DSRA Amount.

Fasilitas A - Term Loan tersedia sampai dengan tanggal 29 Juli 2022. Grup wajib melakukan pembayaran setiap 3 bulan sekali. Pembayaran akan dilakukan mulai tanggal 30 Januari 2019. Fasilitas A disajikan sebagai utang bank jangka panjang (Term Loan).

Facility A - Term Loan was available up to date July 29, 2022. The Group was required to make payment quarterly. Payment would be made starting January 30, 2019. Facility A was presented as Term Loan.











85


A. Bank Standard Chartered (lanjutan) A. Standard Chartered Bank (continued)

Fasilitas B - Revolving Loan Facility B - Revolving Loan

Tujuan Fasilitas B - Revolving Loan adalah untuk mendanai keperluan umum Grup.

The purpose of Facility B - Revolving Loan was for funding the Group’s general purposes.

Fasilitas B - Revolving Loan tersedia sampai dengan tanggal 29 Juli 2022. Grup wajib melakukan pembayaran setiap 3 (tiga) bulan sekali sejak tanggal penarikan. Pembayaran akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Januari 2019. Fasilitas B - Revolving Loan disajikan sebagai utang bank jangka pendek (Revolving Loan).

Facility B - Revolving Loan was available up to date July 29, 2022. The Group was required to make payment 3 (three) months after drawdown date. Payment would be made starting January 30, 2019. Facility B - Revolving Loan was presented as short-term bank loan (Revolving Loan).

Pada tanggal 1 April 2020, Grup telah menghentikan fasilitas-fasilitas dari Standard Chartered Bank.

As of April 1, 2020, Group has early terminated these facilities from Standard Chartered Bank.

B. Bank DBS B. DBS Bank

Pada tanggal 25 Maret 2020, Grup menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit (“Perjanjian”) dengan DBS Bank Ltd (“DBS”) sebagai arranger dan ING Bank N.V. (“ING”) sebagai arranger dan agent. Jangka waktu pinjaman ini sejak tanggal 25 Maret 2020 sampai dengan 25 September 2020. Grup dapat memperpanjang jangka waktu pinjaman 3 bulan dan 3 bulan berikutnya.

On March 25, 2020, the Group entered into Credit Facility Agreement (“Agreement”) with DBS Bank Ltd (“DBS”) as arranger and ING Bank N.V. (ING) as arranger and agent. The loan period is from March 25, 2020 until September 25, 2020. The Group may extend the loan period for 3 months and another 3 months.

Pada tanggal 31 Desember 2020, Grup telah memperpanjang jangka waktu pinjaman tersebut hingga 25 Maret 2021.

As of December 31, 2020, the Group has extended the loan period untill March 25, 2021.

Fasilitas pinjaman ini terdiri dari Fasilitas A - Term Loan dan Fasilitas B - Revolving Loan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga pinjaman sebesar LIBOR + 1.25% per tahun. Jika terjadi perpanjangan jangka waktu pinjaman, maka akan dikenakan LIBOR + 2.25% untuk 3 bulan pertama dan LIBOR + 3.25% untuk 3 bulan kedua.

These loan facilities consists of Facility A - Term Loan and Facility B - Revolving Loan. Loan facilities bear interest of LIBOR + 1.25% per annum. If the loan period is extended, the interest will be LIBOR + 2.25% for the first 3 months and LIBOR + 3.25% for the second 3 months.

Berdasarkan Perjanjian, Grup memperoleh total nilai fasilitas sebesar $AS331.000.000, yang terdiri dari Komitmen Fasilitas A - Term Loan dan Fasilitas B - Revolving Loan dengan nilai masing-masing sebesar $AS301.000.000 dan $AS30.000.000.

Based on the Agreement, the Group obtained total facility of US$331,000,000, consists of Facility A - Term Loan and Facility B - Revolving Loan Commitment with amount of US$301,000,000 and US$30,000,000, respectively.

Pinjaman ini dijaminkan dengan rekening bank, piutang, klaim atas asuransi, persediaan, aset tetap dan saham.

These facilities are secured by certain bank accounts, receivables, claim for insurance, inventories, fixed assets and shares.











86


B. Bank DBS (lanjutan) B. DBS Bank (continued)

Fasilitas A - Term Loan Facility A - Term Loan

Tujuan Fasilitas A - Term Loan adalah sebagai berikut:

The purpose of Facility A - Term Loan is as follows:

i) pembayaran kembali jumlah yang terutang

atas perjanjian pinjaman yang ada, ii) membayar semua biaya, biaya dan

pengeluaran yang harus dibayar berdasarkan Dokumen Keuangan, dan

iii) mendanai perkiraan harga beli dan semua pajak yang bersangkutan

i) repayment of outstanding amount of existing loan agreement,

ii) paying all fees, costs and expenses payable under the Finance Documents, and

iii) funding the estimated purchase price and any Tax attributable to such estimated purchase price

Fasilitas A disajikan sebagai utang bank jangka pendek (Term Loan).

Facility A is presented as short-term bank loan (Term Loan).

Fasilitas B - Revolving Loan Facility B - Revolving Loan

Tujuan Fasilitas B - Revolving Loan adalah untuk mendanai keperluan umum Grup.

The purpose of Facility B - Revolving Loan is for funding the Group’s general purposes.

Fasilitas B - Revolving Loan tersedia sampai dengan tanggal 25 Maret 2021. Fasilitas B - Revolving Loan disajikan sebagai utang bank jangka pendek (Revolving Loan).

Facility B - Revolving Loan is available up to date March 25, 2021. Facility B - Revolving Loan is presented as short-term bank loan (Revolving Loan).

Grup diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut, yang ditinjau setiap kuartal:

Group is required to maintain financial ratio as follows, which are reviewed quarterly:

i) Debt Service Coverage Ratio tidak kurang dari 1,2 (satu koma dua) kali untuk periode tahun berjalan dan periode tahun-tahun berikutnya;

i) Debt Service Coverage Ratio of not less than 1.2 (one point two) times for current period and the next period after;

ii) Leverage Ratio tidak melebihi dari 5.25

(lima koma dua lima) kali mulai dari tanggal perjanjian sampai dengan 30 September 2020, tidak melebihi dari 5 (lima) kali pada periode berikutnya setelah 30 September 2020 sampai dengan saat jatuh tempo.

ii) Leverage Ratio of not exceed than 5.25 (five point twenty five) commencing on the date of the agreement until September 30, 2020, not exceed than 5 (five) times on the following period after September 30, 2020 until the final maturity date.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup telah memenuhi semua persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian pinjaman tersebut.

As of December 31, 2020 and 2019, Group has complied with all covenants which were stated in the loan agreements.

Total pembayaran pinjaman bank selama tahun berjalan adalah Rp232.335.

Total repayment of bank loan during the year was Rp232,335.

Pada tanggal 31 Desember 2020, total Fasilitas A - Term Loan yang telah dimanfaatkan oleh Grup masing-masing sebesar $AS266.087.946 (setara dengan Rp3.753.173).

As of December 31, 2020, total Facility A - Term Loan that have been utilized by the Group amounting to US$266,087,946 (equivalent to Rp3,753,173).











87

18. UTANG USAHA 18. TRADE PAYABLES

Rincian utang usaha pihak-pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of trade payables - third parties are as follows:


Pihak-pihak ketiga Third parties PT Karisma Daya Indo 40.507 48.283 PT Karisma Daya Indo PT Bach Multi Global 32.875 21.151 PT Bach Multi Global PT Duta Hida Jaya 17.979 3.717 PT Duta Hida Jaya PT Tritunggal Putera Perkasa 16.050 - PT Tritunggal Putera Perkasa PT Bach Multi Infrastruktur 7.800 - PT Bach Multi Infrastruktur PT Aulia Danardana 7.714 4.102 PT Aulia Danardana PT Sisindokum Lintasbuana 7.447 1.153 PT Sisindokum Lintasbuana PT Tritama Aji Laksana 6.984 3.449 PT Tritama Aji Laksana PT Pilar Gapura Nusa 5.916 1.881 PT Pilar Gapura Nusa PT Adyawinsa Telecommunication PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical 5.208 2.736 & Electrical PT Sarana Artha Lestari 5.100 5.805 PT Sarana Artha Lestari PT Toda Pilar Pratama 4.764 2.092 PT Toda Pilar Pratama PT Mitraselaras Inti Prima 4.711 2.120 PT Mitraselaras Inti Prima PT Rotua Abadi Jaya 4.107 4.139 PT Rotua Abadi Jaya PT Ananta Bangun Graha 3.937 - PT Ananta Bangun Graha PT Samkang Indonesia 3.847 3.372 PT Samkang Indonesia PT Intisel Prodaktifakom 3.555 - PT Intisel Prodaktifakom PT Kesa Utama Sejahtera 3.337 - PT Kesa Utama Sejahtera PT Celebes Kontruksindo 3.161 1.667 PT Celebes Konstruksindo Lainnya (masing-masing Others (each below di bawah Rp3.000) 53.302 48.761 Rp3,000)

Total 238.301 154.428 Total

Utang usaha terutama merupakan utang atas

pembelian dan jasa pemeliharaan menara. Mata uang utang usaha adalah Rupiah.

Trade payables mainly represent payables related to purchase and maintenance of towers. Trade payables are denominated in Rupiah.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019,

tidak ada jaminan yang diberikan Grup atas utang usaha tersebut di atas.

As of December 31, 2020 and 2019, there were no guarantee provided by the Group on the trade payables above.

19. UTANG LAIN-LAIN 19. OTHER PAYABLES

Rincian utang lain-lain - pihak-pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of other payable - third parties are as follows:


Pihak-pihak ketiga Third parties PT Centrin Online Prima 1.120 921 PT Centrin Online Prima PT GSM Systems Indonesia 177 177 PT GSM Systems Indonesia iBwave Solutions Inc. 141 141 iBwave Solutions Inc. Noorhan Mulkan Djaya Noorhan Mulkan Djaya (Bontang Plaza) 122 122 (Bontang Plaza) PT Nexwave - 1.165 PT Nexwave

Lain-lain 1.359 4.355 Others












88

19. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 19. OTHER PAYABLES (continued)

Utang lain-lain terutama merupakan utang atas jasa interkoneksi internet dan jasa transport.

Other payables mainly represent payables related to network access point and traveling fee.

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka dan klaim atas restitusi pajak

a. Prepaid taxes and claims for tax refund


Pajak dibayar di muka Prepaid taxes Perusahaan: The Company: Pajak pertambahan nilai 2.049 1.889 Value added tax Entitas anak: The subsidiaries: Pajak pertambahan nilai 6.579 20.186 Value added tax

8.628 22.075 Klaim atas restitusi pajak Claims for tax refund Perusahaan: The Company: Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2020 110 - income tax - 2020 Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2019 1.045 1.045 income tax- 2019 Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2018 - 4.529 income tax- 2018

Entitas anak: The subsidiaries: Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2020 16.272 - income tax - 2020 Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2019 8.826 9.680 income tax - 2019 Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2018 - 15.633 income tax - 2018 Lebih bayar pajak Refundable corporate penghasilan badan - 2017 2.483 2.483 income tax - 2017 Pajak pertambahan nilai - 2020 178.469 - Value added tax - 2020 Pajak pertambahan nilai - 2018 5.416 46.492 Value added tax - 2018 Pajak pertambahan nilai - 2017 6.033 6.817 Value added tax - 2017 Pajak pertambahan nilai - 2016 6.854 6.854 Value added tax - 2016 Lainnya 3.963 3.446 Others

229.471 96.979

Pajak Pertambahan Nilai (‘PPN”) pada tanggal 31 Desember 2020 merupakan jumlah kelebihan PPN masukan atas PPN keluaran dari periode Januari 2020 - Desember 2020.

Value Added Tax (“VAT”) As of December 31, 2020 represents the excess of input VAT over output VAT for the period January 2020 - December 2020.











89

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

a. Pajak dibayar dimuka dan klaim atas restitusi pajak (lanjutan)

a. Prepaid taxes and claims for tax refund (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak/rugi pajak, beban pajak penghasilan dan piutang/utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The reconciliations between income before corporate income tax as shown in the consolidated statements of income, taxable income/tax loss, current tax expense and corporate income tax receivable/payable are as follows:


(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan (Loss)/profit before income tax as menurut laba rugi dan rugi shown in the consolidated profit or komprehensif lain konsolidasian (476.417) 43.473 loss and other comprehensive loss Bagian atas laba entitas Portion of subsidiaries income anak sebelum pajak penghasilan before income tax and reversal dan pembalikan dari eliminasi of intercompany consolidation konsolidasi antar perusahaan 522.473 (70.630) eliminations Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasian (47.483) 17.159 Consolidation elimination entries

Rugi sebelum pajak Loss before corporate penghasilan - Perusahaan (1.427) (9.998) income tax - the Company

Ditambah (dikurangi): Add (less): Perbedaan permanen: Permanent differences: Pendapatan bunga telah Interest income subject to final dikenakan pajak penghasilan income tax, reported on final - disajikan bersih (1.516) (1.959) a net of tax basis Beban yang tidak diakui secara fiskal 429 950 Non-deductible expense

Fiscal loss after utilization of Rugi fiskal setelah the Company’s fiscal losses

kompensasi rugi fiskal (2.514) (11.007) carry forward

Beban pajak kini Current income tax Perusahaan The Company Beban pajak penghasilan Current tax expense dengan on income subject to tax at standard tarif 22% (2019: 25%) - - statutory rate of 22% (2019: 25%)

Entitas anak The subsidiaries Beban pajak penghasilan Current tax expense dengan on income subject to tax at standard tarif 22% (2019: 25%) 226 14.481 statutory rate of 22% (2019: 25%)

Beban pajak kini Consolidated current konsolidasian 226 14.481 tax expense

Dikurangi pembayaran pajak dimuka: Less prepaid taxes: Perusahaan (110) (1.045) The Company Entitas anak (16.499) (24.160) The subsidiaries

Piutang pajak penghasilan badan Corporate income tax receivable Perusahaan 110 1.045 The Company Entitas anak 16.272 9.680 The subsidiaries











90


b. Utang pajak b. Taxes payable


Perusahaan: The Company: Pemotongan pajak Withholding income tax - penghasilan - pasal 21 49 49 Articles 21 Pemotongan pajak Withholding income tax - penghasilan - pasal 23 3 1 Articles 23/26

52 50

Entitas anak: The subsidiaries: Pajak pertambahan nilai - 5.261 Value added tax Pemotongan pajak Withholding income tax - penghasilan - pasal 21 1.286 579 Articles 21 Pemotongan pajak Withholding income tax - penghasilan - pasal 23/26 7.352 1.909 Articles 23/26 Pemotongan pajak Withholding income tax - penghasilan - pasal 4(2) 2.393 2.077 Article 4(2)

11.031 9.826

11.083 9.876

Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan

Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perseroan dan masing-masing entitas anaknya sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).

In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis.

c. Analisa beban pajak penghasilan c. Analysis of corporate income tax expense

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

2020 2019

Perusahaan The Company Pajak kini - - Current tax expense

Entitas anak The subsidiaries Pajak kini 226 14.481 Current tax expense Beban pajak tangguhan 32.538 20.080 Deferred tax expense

32.764 34.561

Konsolidasian Consolidated Pajak kini 226 14.481 Current tax expense Beban pajak tangguhan 32.538 20.080 Deferred tax expense

32.764 34.561











91


d. Rekonsiliasi pajak penghasilan badan d. Reconciliation of corporate income tax expense

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan

badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan badan dengan beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between corporate income tax expense as computed with the applicable tax rates from profit before corporate income tax and corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

2020 2019

(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan (Loss)/profit before income tax as menurut laba rugi dan rugi shown in the consolidated profit or komprehensif lain konsolidasian (476.417) 43.473 loss and other comprehensive loss Pada tarif pajak 22% (2019: 25%) At the tax rates of 22% (2019: 25%) penghasilan badan (104.812) 10.868 profit before corporate income tax Perbedaan tetap neto dengan menggunakan Non-deductible expenses tarif pajak 22% (2019: 25%) 92.694 23.693 at the tax rate of 22% (2019: 25%) Penyesuaian atas saldo rugi fiskal 47.049 - Adjustment to tax loss carried forward Penyesuaian atas saldo pajak tangguhan Deferred tax adjustment due to atas perubahan tarif pajak (2.167) - changes in tax rates

Jumlah beban Total corporate income

pajak penghasilan 32.764 34.561 tax expense

e. Aset/(liabilitas) pajak tangguhan, bersih e. Deferred tax assets/(liabilities), net

Analisa saldo aset/(liabilitas) pajak tangguhan, neto adalah sebagai berikut:

An analysis of the deferred tax assets /(liabilities), net is as follows:


Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Aset tetap dan aset Fixed assets and takberwujud dari intangible assets akuisisi entitas anak (20.722) (25.097) from subsidiaries acquisition

Entitas anak: The subsidiaries: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Cadangan penurunan Impairment allowance of nilai piutang usaha 8.140 9.333 trade receivables Kompensasi rugi fiskal 3.739 - Tax loss carried forward Liabilitas imbalan kerja 2.669 2.496 Employee benefit liabilities Akrual bonus karyawan 1.673 2.104 Accrued employee bonuses Revaluasi lindung nilai arus kas 1.086 988 Revaluation of cash flow hedge Cadangan keusangan persediaan 598 748 Allowance for obsolescence of inventory

17.905 15.669 Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset tetap (70.721) (77.201) Fixed assets Sewa pembiayaan (221) (185) Leasing

(70.942) (77.386)

Sub-total (53.037) (61.717) Sub-total

Liabilitas pajak tangguhan, neto (73.759) (86.814) Deferred tax liabilities, net











92


e. Aset/(liabilitas) pajak tangguhan, bersih (lanjutan)

e. Deferred tax assets/(liabilities), net (continued)

Analisa saldo aset/(liabilitas) pajak tangguhan,

neto adalah sebagai berikut: (lanjutan) An analysis of the deferred tax assets/

(liabilities), net is as follows: (continued) 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Entitas anak: The subsidiaries: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Revaluasi lindung nilai arus kas 5.129 7.130 Revaluation of cash flow hedge Cadangan penurunan Impairment allowance of nilai piutang usaha 3.671 9.989 trade receivables Liabilitas imbalan kerja 1.208 67 Employee benefit liabilities Akrual bonus karyawan 1.127 2.191 Accrued employee bonuses Aset tetap 175 71 Fixed assets Kompensasi rugi fiskal - 38.326 Tax loss carried forward

11.310 57.774

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset tetap (5.227) (13.022) Fixed assets Liabilitas imbalan kerja - (206) Employee benefit liabilities

(5.227) (13.228)

Aset pajak tangguhan, neto 6.083 44.546 Deferred tax asset, net

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar

kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen Perseroan dan entitas anaknya berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences can be utilized. The Company and its subsidiaries’ management believe that the deferred tax assets can be utilized in the future.

f. Analisa perubahan aset/(liabilitas) pajak

tangguhan f. Analysis of changes in deferred tax

assets/(liabilities) 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Saldo awal, liabilitas pajak Beginning balance, deferred tax tangguhan - neto (42.268) (24.112) liabilities - net Beban pajak tangguhan Deferred tax expense tahun berjalan (32.538) (20.080) for the year Manfaat pajak tangguhan Deferred tax income yang dibebankan pada penghasilan charged to other komprehensif lain 6.268 1.924 comprehensive income Dampak penerapan Effect of adoption PSAK 71 862 - of PSAK 71

Saldo akhir, liabilitas Ending balance, pajak tangguhan - neto (67.676) (42.268) deferred tax liabilities - net











93


g. Lain-lain g. Others

Akumulasi rugi fiskal Grup pada tanggal 31 Desember 2020 yang dapat dikompensasikan adalah sebagai berikut:

The Group’s accumulated tax losses as of December 31, 2020 which can be compensated are as follows:

Rugi fiskal/

Jatuh Tempo Fiscal loss Due Date

Tahun 2021*) 2.067 Year 2021*) Tahun 2022*) 15.882 Year 2022*) Tahun 2023*) 48.585 Year 2023*) Tahun 2024 41.694 Year 2024 Tahun 2025 91.864 Year 2025

Akumulasi rugi fiskal 200.092 Accumulated tax losses

*) berdasarkan hasil surat ketetapan dari kantor pajak *) Based on assessment from tax olffice

Pada tanggal 31 Desember 2020, Grup tidak

mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp38.967 yang berasal dari rugi fiskal karena tidak memenuhi syarat pengakuan.

As of December 31, 2020, the Group did not recognize deferred tax assets amounting to Rp38,967 which came from fiscal losses that do not fulfill recognition criteria.

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax

Pada tanggal 23 April 2020, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2018 yang menunjukan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp4.229 sesuai yang tercermin dan dilaporkan di dalam surat pemberitahuan tahunan pajak Penghasilan Badan Perusahaan. Perusahaan menerima hasil pemeriksaan tersebut dan telah menerima pengembalian dana pada 29 Juni 2020.

On June 25, 2020, The Company received tax assessment letter for tax year 2018 which reflecting overpayment of corporate income tax amounting to Rp4,229 as reflected and reported in the Company’s corporate income tax return. The Company accepted this assessment and has received the refund on June 29, 2020.

Pada tanggal 27 Agustus 2019, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) untuk tahun pajak 2014 yang menunjukan kurang bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp18.078. Perusahaan setuju untuk membayar kurang bayar atas pajak penghasilan badan tersebut sebesar Rp1.943. Pada tanggal 21 November 2019, Perusahaan mengajukan keberatan atas perbedaan tersebut. Pada 23 November 2020, DJP menerima sebagian keberatan Perusahaan dengan mengurangi jumlah kurang bayar sebesar Rp89. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan masih dalam proses untuk mengajukan banding kepada DJP.

On August 27, 2019, the Company received underpayment tax assessment letters (“SKPKB”) from Directorate General of Taxation (“DGT”) reflecting Corporate Income Tax (“CIT”) for period 2014 of Rp18,078. The Company agreed to pay the underpayment amounted to Rp1,943. On November 21, 2019, the Company submitted an objection letter on the difference. On November 23, 2020, the DGT accepted partially the Company's objection by deducting the underpayment by Rp89. Up to this date of memorandum, the Company still in process to submit an appeal to the DGT.











94


g. Lain-lain (lanjutan) g. Others (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Value Added Tax (“VAT”)

Pada tanggal 27 Agustus 2019, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) untuk tahun pajak 2014 yang menunjukan kurang bayar atas PPN sebesar Rp11.224. Perusahaan setuju untuk membayar kurang bayar atas PPN tersebut sebesar Rp3.224. Pada tanggal 21 November 2019, Perusahaan mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak tersebut tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal November 23, 2020, DJP menerima sebagian keberatan Perusahaan sebesar Rp8.650. Perusahaan menerima hasil tersebut. Pada 15 Januari 2021, Perusahaan telah menerima pengembalian dana sebesar Rp2.574

On August 27, 2019, the Company received underpayment tax assessment letters from Directorate General of Taxation (“DGT”) reflecting Value Added Tax (“VAT”) for period 2014 of Rp11,224. The Company agreed to pay the underpayment amounted to Rp3,224. On November 21, 2019, the Company submitted an objection letter. On November 23, 2020, the DGT accepted partially the Company's objection amounted to Rp8,650. The Company accepted this decision. On January 15, 2021, the Company has received the refunded amount of Rp2,574.

Entitas anak The Subsidiaries

Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax

Pada tanggal 25 Juni 2020, CMI menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2018 yang menunjukan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp3.887 sesuai yang tercermin dan dilaporkan di dalam surat pemberitahuan tahunan pajak Penghasilan Badan CMI. CMI menerima hasil pemeriksaan tersebut dan menerima pengembalian dana pada 20 Juli 2020.

On June 25, 2020, CMI received tax assessment letter for tax year 2018 which reflecting overpayment of corporate income tax amounting to Rp3.887 as reflected and reported in CMI’s corporate income tax return. CMI accepted this assessment and has received the refund on July 20, 2020.

Pada tanggal 12 May 2020, MAC menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2018 yang menunjukan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp10.617 dibandingkan Rp10.909 yang tercermin dan dilaporkan di dalam surat pemberitahuan tahunan pajak Penghasilan Badan MAC. MAC menerima hasil pemeriksaan tersebut dan menerima pengembalian dana pada 16 Juni 2020.

On May 12, 2020, MAC received tax assessment letter for tax year 2018 which reflecting overpayment of corporate income tax amounting to Rp10,617 instead of Rp10.909 as reflected and reported in MAC’s corporate income tax return. MAC accepted this assessment and has received the refund on June 16, 2020.

Pada tanggal 20 Desember 2018, MAC menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2017 yang menunjukan lebih bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp10.621 dibandingkan Rp13.104 yang tercermin dan dilaporkan di dalam surat pemberitahuan tahunan pajak Pengahasilan Badan MAC. Pada tanggal 15 Maret 2019, MAC telah mengajukan keberatan sebesar Rp2.483 atas surat ketetapan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal 13 Februari 2020,

On December 20, 2018, MAC received tax assessment letter for tax year 2017 which reflecting overpayment of corporate income tax amounting to Rp10,621 instead of Rp13,104 as reflected and reported in MAC’s corporate income tax return. On March 15, 2019 MAC has submitted objection amounted to Rp2,483 on tax assessment letter to the Directorate General of Tax (“DGT’).











95



Entitas anak (lanjutan) The Subsidiaries (continued)

Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) Corporate Income Tax (continued)

DJP menolak keberatan yang diajukan MAC. Pada tanggal 8 Juni 2020, MAC telah mengajukan banding kepada DJP. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, MAC belum menerma keputusan hasil banding tersebut.

On June 8, 2020, DGT rejected the objection requested by MAC. On June 8, 2020, MAC has submitted an appeal to the DGT. Until the completion date of the consolidated financial statements, MAC has not yet received the decision related to the appeal.

Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) Value Added Tax (“VAT”)

Pada tanggal 25 Juni 2020, CMI menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2020 yang menunjukan lebih bayar atas PPN sebesar Rp46.439 dibandingkan dengan Rp46.492 yang tercantum dalam laporan keuangan Perusahaan. CMI menerima hasil pemeriksaan tersebut dan menerima pengembalian dana pada 15 Juli 2020.

On June 25, 2020, CMI received tax assessment letter for tax year 2018 which reflecting overpayments of VAT of Rp46,439 instead of Rp46,492 as reporting in the CMI’s financial statements. CMI accepted this assessment and has received the refund on July 15, 2020.

Pada tanggal 25 Juni 2020, CMI menerima surat tagihan pajak untuk tahun pajak 2018 yang menunjukan kurang bayar atas denda pajak terkait PPN sebesar Rp5.416. CMI berencana untuk mengajukan permohonan pembatalan atas surat tagihan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CMI sedang dalam proses mengajukan permohonan pembatalan kepada DJP.

On June 25, 2020, MAC received tax collection letter for tax year 2018 which reflecting underpayment of tax penalties related to VAT amounting to Rp5,416. CMI plan to submit request for cancellation on tax collection letter to the Directorate General of Tax (“DGT’). Until the completion date of the consolidated financial statements, CMI is still in process to submit the cancellation request to DGT.

Pada tanggal 20 Desember 2018, MAC menerima surat tagihan pajak untuk tahun pajak 2017 yang menunjukan kurang bayar atas denda pajak terkait PPN sebesar Rp6.033. MAC berencana untuk mengajukan permohonan pembatalan atas surat tagihan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal 14 Desember 2020, MAC telah mengajukan permohonan pembatalan atas surat tagihan pajak ke DJP.

On December 20, 2018, MAC received tax collection letter for tax year 2017 which reflecting underpayment of tax penalties related to VAT amounting to Rp6,033. MAC plan to submit request for cancellation on tax collection letter to the Directorate General of Tax (“DGT’). On December 14, 2020, MAC has submitted the request for cancellation on tax collection letter to the DGT.

Pada tanggal 20 Desember 2018, MAC menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2017 yang menunjukan kurang bayar atas PPN sebesar Rp783. Pada tanggal 15 Maret 2019, MAC mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal Pada tanggal 13 Februari 2020, DJP menerima sebagian keberatan yang diajukan MAC sebesar Rp619. MAC menerima keputusan tersebut dan menerima pengembalian dana pada 20 Mei 2020.

On December 20, 2018, MAC received tax assessment letter for tax year 2017 which reflecting underpayment of VAT amounting to Rp783. On March 15, 2019 MAC has submitted objection on tax assessment letter to the Directorate General of Tax (“DGT’). On February 13, 2020, DGT partially accepted MAC’s objection amounted to Rp619. MAC accepted this assessment and received the refund on May 20, 2020.











96




Pada tanggal 21 Maret 2018, CMI menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2016 yang menunjukan kurang bayar atas PPN sebesar Rp4.757. Pada tanggal 6 Juni 2018, CMI telah mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak tersebut tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal 3 Mei 2019, DJP menolak keberatan yang diajukan oleh CMI. Pada tanggal 22 Juli 2019, CMI mengajukan banding kepada pengadilan pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CMI belum menerima keputusan hasil banding tersebut.

On March 21, 2018, CMI received tax assessment letter for tax year 2016 which reflecting underpayment of value added tax of Rp4,757. On June 6, 2018 CMI has submitted objection on tax assessment letter to the Directorate General of Tax (“DGT’). On May 3, 2019, DGT rejected the objection requested by CMI. On July 22, 2019, CMI submitted an appeal to the Tax Court. Until the completion date of the consolidated financial statements, CMI has not yet received the decision related to the appeal.

Pada tanggal 12 Maret 2018, CMI menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2016 yang menunjukan lebih bayar atas PPN sebesar Rp15.034 dibandingkan dengan Rp17.129 yang tercantum dalam laporan keuangan Perusahaan. Pada tanggal 6 Juni 2018 CMI telah mengajukan keberatan sebesar Rp2.097 surat ketetapan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal 3 Mei 2019, DJP menolak keberatan yang diajukan oleh CMI. Pada tanggal 22 Juli 2019, CMI mengajukan banding kepada pengadilan pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, CMI belum menerima keputusan hasil banding tersebut.

On March 12, 2018, CMI received tax assessment letter for tax year 2016 which reflecting overpayments of VAT of Rp15,034 instead of Rp17,129 as reporting in the Company’s financial report. On June 6, 2018 CMI has submitted objection amounted to Rp2,097 on tax assessment letter to the Directorate General of Tax (“DGT’). On May 3, 2019, DGT rejected the objection requested by CMI. On July 22, 2019, CMI submitted an appeal letter to Tax Court. Until the completion date of the consolidated financial statements, CMI has not yet received the decision related to the appeal.

Pada tanggal 25 Juni 2020, CMI menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2018 yang menunjukan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar Rp519. Pada tanggal 22 September 2020, CMI telah mengajukan permohonan keberatan atas surat ketetapan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).

On June 25, 2020, CMI received tax assessment letter for tax year 2018 which reflecting underpayment of withholding tax art 26 amounting to Rp519. On September 22, 2020, CMI has submitted objection on tax assessment letter to the Directorate General of Tax (“DGT’).











97




Pada tanggal 20 Desember 2018, MAC menerima surat ketetapan pajak untuk tahun pajak 2017 yang menunjukan kurang bayar atas PPh 4 ayat 2 sebesar Rp3.446. Pada tanggal 15 Maret 2019, MAC mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”). Pada tanggal Pada tanggal 12 Februari 2020, DJP menolak keberatan yang diajukan MAC. Pada tanggal 8 Juni 2020, MAC telah mengajukan banding kepada DJP. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, MAC belum menerma keputusan hasil banding tersebut.

On December 20, 2018, MAC received tax assessment letter for tax year 2017 which reflecting underpayment of income tax 4(2) amounting to Rp3,446. On March 15, 2019 MAC has submitted objection on tax assessment letter to the Directorate General of Tax (“DGT’). On February 12, 2020, DGT rejected the objection requested by MAC. On June 8, 2020, MAC has submitted an appeal to the DGT. Until the completion date of the consolidated financial statements, MAC has not yet received the decision related to the appeal.

h. Administrasi h. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perseroan dan entitas anaknya menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. SPT konsolidasian tidak diperkenankan dalam peraturan perpajakan di Indonesia. Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku mulai tahun 2008, DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company and its subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. Consolidated tax returns are not permitted under the taxation laws in Indonesia. Based on taxation laws which are applicable starting in year 2008, the DGT may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (“SPT”) untuk tahun 2020. Namun demikian, taksiran penghasilan kena pajak tersebut menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2020.

As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not submitted Annual Income Tax (“SPT”) for the year 2020. However, the estimated taxable income forms the basis for reporting the 2020 Corporate Income Tax.

i. Perubahan tarif pajak i. Changes in tax rates

Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 yang menetapkan, antara lain, penurunan tarif pajak penghasilan wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021 dan 20% mulai tahun pajak 2022 dan seterusnya, serta pengurangan lebih lanjut tarif pajak sebesar 3% untuk wajib pajak dalam negeri yang memenuhi persyaratan tertentu.

On March 31, 2020, the Government issued a Government Regulation in lieu of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 Year 2020 which stipulates, among others, reduction to the tax rates for corporate income tax payers and permanent establishments entities from previously 25% to become 22% for fiscal years 2020 and 2021 and 20% starting fiscal year 2022 and onwards, and further reduction of 3% for corporate income tax payers that fulfill certain criteria.

Tarif pajak yang baru tersebut digunakan sebagai acuan untuk pengukuran aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan mulai sejak tanggal berlakunya peraturan tersebut yaitu 31 Maret 2020.

The new tax rates are used as reference to measure the current and deferred tax assets and liabilities starting from the enactment date of the new regulation on March 31, 2020.











98

21. BEBAN AKRUAL 21. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari akrual atas: This account consists accruals of: 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Komitmen 12.121 3.629 Commitment Bunga pinjaman 10.978 36.412 Interest Walktest 10.798 5.101 Walktest Jasa professional 9.184 15.547 Professional fees Pemeliharaan 7.746 5.878 Maintenance Listrik 1.671 1.203 Electricity Lainnya 23.123 14.307 Others


Beban akrual lainnya terdiri dari akrual atas biaya

penalti yang timbul akibat keterlambatan pembangunan menara dan biaya lainnya.

Other accrued expenses consist of accrued penalties expense arising from delays in the construction of the towers and other expenses.

22. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 22. CONSUMER FINANCING PAYABLES

MAC menandatangani perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Maybank Indonesia Finance untuk membeli kendaraan dengan periode sewa 4 (empat) tahun. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, pembayaran sewa minimum di masa depan yang disyaratkan dalam perjanjian pembiayaan konsumen ini adalah sebagai berikut:

MAC entered into a consumer financing lease agreement with PT Maybank Indonesia Finance to purchase vehicles with lease terms of 4 (four) years. As of December 31, 2020 and 2019, the future minimum lease payments required under this consumer financing lease agreement is as follows:


1 tahun 849 800 1 years 2 - 5 tahun 262 1.120 2 - 5 years

Total 1.111 1.920 Total Dikurangi: bunga (71) (150) Less: interest

Present value of Nilai kini pembayaran sewa minimum 1.040 1.770 minimum rental payments Jatuh tempo dalam waktu 1 tahun (786) (699) Current maturities

Jangka panjang 254 1.071 Long-term maturities











99

23. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 23. DEFERRED REVENUE

Rincian pendapatan diterima di muka adalah sebagai berikut:

The details of deferred revenue are as follows:


Saldo pendapatan diterima di muka 195.470 184.655 Balance of deferred revenue Dikurangi: pendapatan yang akan Less: revenue which will be diakui dalam 1 (satu) tahun (156.843) (164.023) recognized within 1 (one) year

Bagian jangka panjang 38.627 20.632 Long-term portion

Akun ini merupakan pendapatan yang diterima

di muka atas pendapatan dari operator dengan jangka waktu antara 1 (satu) bulan sampai dengan 64 (enam puluh empat) bulan.

This account represents deferred revenue from operators, with terms ranging between 1 (one) month until 64 (sixty four) months.

24. LIABILITAS IMBALAN KERJA 24. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Liability

Akun ini merupakan akrual atas beban gaji, bonus dan tunjangan karyawan yang akan dibayarkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.

This account represents accrued salaries expense, bonuses and employee benefits expense which will be paid within a period of 1 (one) year.

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-term Employee Benefits Liability

Grup menyediakan imbalan kerja karyawan untuk

karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 - 56 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.

The Group provides employee benefits to its employees who reach retirement age of 55 - 56 years old based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for the employee benefits is unfunded.

Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka

panjang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Kappa Konsultan Utama aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 22 Februari 2021 dan 24 Maret 2020 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

Estimated long-term employee benefits liability as of December 31, 2020 and 2019 were determined based on actuarial valuations performed by PT Kappa Konsultan Utama an independent actuary, based on its reports dated February 2, 2021 and March 24, 2020 respectively, using the "Projected Unit Credit" method.

Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam

menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in the calculation of employee benefits liability are as follows:


Tingkat bunga per tahun 6,80% - 7,01% 7,86% - 7,96% Annual interest rate Tingkat kenaikan gaji per tahun 5,00% 5,00% Annual salary increase rate Tingkat pengunduran diri 2,00% - 6,00% 2,00% - 6,00% Resignation rate Tingkat kematian TMI 2011 TMI 2011 Mortality rate Usia pensiun 56 tahun/years 56 tahun/years Retirement age











100

24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan)

Long-term Employee Benefits Liability (continued)

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits expense recognized in the consolidated profit or loss is as follows:


2020 2019

Biaya jasa kini 4.774 4.143 Current service cost Biaya bunga 1.709 2.388 Interest cost

Beban imbalan kerja karyawan Employee benefits expense (Catatan 32) 6.483 6.531 (Note 32)

Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

Changes in the present value of employee benefits liability as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:


Saldo awal 21.669 28.413 Beginning balance Beban imbalan kerja karyawan Net expenses recognized in yang diakui dalam laba rugi profit or loss Biaya jasa kini 4.774 4.143 Current service cost Biaya bunga 1.708 2.388 Interest cost

Total 28.151 34.944 Total Pembayaran manfaat (4) (13) Benefits payment Jumlah yang diakui sebagai Amount recognized as other laba/(rugi) komprehensif lain 661 (13.262) comprehensive income/(loss)


Perbandingan nilai kini liabilitas: Comparison of present value of obligation:

Nilai kini liabilitas/ Present value of obligation

31 Desember 2020 28.808 December 31, 2020 31 Desember 2019 21.669 December 31, 2019 31 Desember 2018 28.413 December 31, 2018 31 Desember 2017 25.892 December 31, 2017 31 Desember 2016 6.817 December 31, 2016

Analisa sensitivitas kuantitatif untuk asumsi-asumsi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

The quantitative sensitivity analysis for significant assumptions as of December 31, 2020 is as follows:

Pengaruh pada liabilitas imbalan pasti/ Impact on the net defined benefit obligations

Persentase/ Tingkat diskonto/ Kenaikan gaji/ Percentage Discount rate Salary increase

Kenaikan 1% (15.217) 3.434 Increase Penurunan (1%) 3.264 (3.004) Decrease











101

24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan)

Long-term Employee Benefits Liabilities (continued)

Jatuh tempo liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The maturity profile of defined benefit obligation as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:


Antara 1 dan 2 tahun 156 - Between 1 and 2 years Antara 2 dan 5 tahun 2.687 3.184 Between 2 and 5 years Melebihi 5 tahun 262.454 505.928 Beyond 5 years

Total 265.297 509.112 Total

Durasi rata-rata tertimbang liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah berkisar antara 12,97 - 14,97 tahun dan 13,08 - 14,97 tahun.

Weighted average duration of employee benefits liability as of December 31, 2020 and 2019 are ranging between 12.97 - 14.97 years and 13.08 - 14.97 years, respectively.

25. MODAL SAHAM 25. SHARE CAPITAL

Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang disusun oleh PT Datindo Entrycom, selaku Biro Administrasi Efek, sebagai berikut:

The share capital which has been issued and fully paid by the shareholders as of December 31, 2020 and 2019 based on Shareholders Register which were compiled by PT Datindo Entrycom as the Shares Administration Bureau, are as follows:

31 Desember 2020/ December 31, 2020

% Kepemilikan/ Total Saham/ Total Nilai Nominal/ % Ownership Total Shares Total Nominal Value Pemegang Saham: Shareholders: Clover Universal Enterprise Ltd. 41.81% 13.037 1.303.711 Clover Universal Enterprise Ltd. UOB Kay Hian Pte.Ltd, Lion Trust 21.19% 6.609 660.852 UOB Kay Hian Pte. Ltd, Lion Trust UOB Kay Hian Pte.Ltd, Zico Allshores 17.12% 5.340 534.005 UOB Kay Hian Pte. Ltd, Zico Allshores PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 7.60% 2.370 236.989 PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Hartanto Kusmanto (direktur) 0.03% 9 1.000 Hartanto Kusmanto (director) Yuana Susatyo (direktur) 0.00% 1 13 Yuana Susatyo (director) Masyarakat (persentase Public (percentage of kepemilikan di bawah 5%) 12.25% 3.817 381.776 ownership below 5%) Total 100% 31.183 3.118.346 Total


% Kepemilikan/ Total Saham/ Total Nilai Nominal/ % Ownership Total Shares Total Nominal Value Pemegang Saham: Shareholders: Clover Universal Enterprise Ltd. 35.92% 11.203 1.120.263 Clover Universal Enterprise Ltd. UOB Kay Hian Pte.Ltd, Lion Trust 21.19% 6.608 660.852 UOB Kay Hian Pte. Ltd, Lion Trust UOB Kay Hian Pte.Ltd, Zico Allshores 17.45% 5.440 544.005 UOB Kay Hian Pte. Ltd, Zico Allshores PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 9.86% 3.073 307.360 PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Hartanto Kusmanto (direktur) 0.03% 9 899 Hartanto Kusmanto (director) Yuana Susatyo (direktur) 0.00% 1 54 Yuana Susatyo (director) Masyarakat (persentase Public (percentage of kepemilikan di bawah 5%) 15.55% 4.849 484.913 ownership below 5%) Total 100% 31.183 3.118.346 Total











102

26. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET

Rincian perubahan tambahan modal disetor pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The details of additional paid-in capital as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:


Agio saham penawaran umum Share premium of initial perdana (tahun 2001) 2.500 2.500 public offering (year 2001) Biaya emisi saham (1.832) (1.832) Issuance costs

Sub-total 668 668 Sub-total Agio saham pelaksanaan waran Share premium on seri 1 (tahun 2002) 3 3 series 1 warrants (year 2002) Agio saham pelaksanaan waran Share premium on karyawan (tahun 2004) 500 500 employee warrants (year 2004) Biaya emisi saham terkait Issuance costs related to PUT I (tahun 2013) *) (6.452) (6.452) PUT I (year 2013) *) Rugi atas penjualan saham treasuri (427) (427) Loss on sale of treasury stocks Agio saham terkait PUT II (tahun 2015) 148.492 148.492 Share premium on PUT II (year 2015) Biaya emisi saham terkait Issuance costs related to PUT II (tahun 2015) *) (3.565) (3.565) PUT II (year 2015) *) Biaya emisi saham terkait Issuance costs related to PUT III (tahun 2016) *) (10.210) (10.210) PUT III (year 2016) *)

Total 129.009 129.009 Total

*) setelah dikurangi dengan PPN masukan terkait yang dapat

dikreditkan *) After deducting the relevant VAT-in that can be credited

27. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM 27. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

Berdasarkan Akta Notaris No. 41 Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, tanggal 15 Mei 2020 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2019.

Based on Notarial Deed No. 41 of Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., dated May 15, 2020 regarding Annual General Shareholders Meeting, the shareholders decided not to distribute any dividend for year 2019.

28. RUGI KOMPREHENSIF LAIN 28. OTHER COMPREHENSIVE LOSS 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019

Pengukuran kembali program Remeasurement of defined imbalan pasti tahun berjalan 6.744 7.353 benefit plan for the year Rugi neto dari lindung nilai Net loss on cash flow hedge arus kas, setelah pajak (60.677) (33.418) hedge, net of tax

Total (53.933) (26.065) Total











103

29. PENDAPATAN USAHA 29. REVENUE



Sewa dan pemeliharaan menara 660.174 381.184 Tower rental and maintenance Sewa In-Building-Coverage In-Building-Coverage rent Multi Operator 375.453 419.976 Multi operator Kerja sama operasi 16.388 12.204 Joint operation Penyedia jasa internet 21.254 14.051 Internet service provider IP Transit 21.040 3.701 IP Transit Proyek 1.735 661 Project

Total 1.096.044 831.777 Total

Rincian pendapatan usaha dari pelanggan yang melebihi 10% dari total pendapatan usaha adalah sebagai berikut:

The details of revenues from customers that exceeded 10% of the total revenue are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ For the Year Ended December 31,

Total/ Persentase/ Total Percentage

2020 2019 2020 2019

PT XL Axiata, Tbk 422.176 256.351 38,52% 30,82% PT XL Axiata, Tbk PT Hutchison 3 Indonesia 280.640 245.755 25,60% 29,54% PT Hutchison 3 Indonesia PT Telekomunikasi Selular, Tbk 185.051 173.050 16,88% 20,80% PT Telekomunikasi Selular, Tbk PT Indosat, Tbk 124.117 104.416 11,32% 12,55% PT Indosat, Tbk

30. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA 30. COST OF REVENUE

Rincian beban pokok pendapatan usaha adalah sebagai berikut:

The details of cost of revenue are as follows:


2020 2019

Penyusutan (Catatan 12, 13) 407.546 160.426 Depreciation (Note 12, 13) Amortisasi (Catatan 10) 46.283 185.622 Amortization (Note 10) Beban operasional dan Operation and tower

pemeliharaan menara 27.976 24.558 maintenance expenses Beban listrik 17.256 13.412 Electrical expense Biaya lapangan 14.575 14.061 Site Expenses Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) 4.941 2.176 Others (each below Rp500)

Total 518.577 400.255 Total

Tidak terdapat pemasok dengan total pembelian kumulatif individual yang melebihi 10% dari pendapatan usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.

There were no suppliers with cumulative individual amount of purchase exceeding 10% of revenues for the years ended December 31, 2020 and 2019.











104

30. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA (lanjutan)

30. COST OF REVENUE (continued)

Beban pokok pendapatan usaha - lainnya terdiri dari

biaya perjalanan dinas, biaya retribusi dan lainnya yang berhubungan dengan pemeliharaan menara telekomunikasi dan in building coverage.

Cost of revenue - others consist of business traveling, retribution and other expenses related with telecommunication tower maintenance and in building coverage.

31. BEBAN PENJUALAN 31. SELLING EXPENSES

Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2020 2019

Transportasi dan percetakan 216 915 Transportation and printing Representasi dan jamuan 207 923 Representation and entertainment Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) 1.700 1.950 Others (each below Rp500)


32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

The details of general and administrative expenses are as follows:

Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2020 2019

Gaji, upah dan kompensasi Employees’ salaries, wages and karyawan 96.143 90.196 compensation Jasa profesional 28.868 14.065 Professional fees Penyusutan (Catatan 12, 13) 8.760 5.554 Depreciation (Note 12, 13) Beban imbalan kerja karyawan Employee benefits (Catatan 24) 6.483 6.531 expense (Note 24) Penyisihan penurunan Provision for impairment losses nilai piutang 6.465 5.134 on receivables Asuransi 3.011 3.138 Insurance Amortisasi aset takberwujud Amortization of intangible (Catatan 14) 1.714 1.145 assets (Note14) Legal 1.743 1.715 Legal Perjalanan dinas 1.106 1.470 Travelling Sewa 714 4.782 Rental Utilitas 562 596 Utilities Pajak 112 7.242 Taxes Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) 4.737 3.348 Others (each below Rp500)

Total 160.418 144.916 Total ,,











105

33. PENDAPATAN LAINNYA 33. OTHER INCOME

Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut: The details of other income are as follows:


2020 2019

Keuntungan penjualan Gain on sale of marketable surat berharga 3.186 616 securites Jasa interkoneksi internet 210 505 Network access point Utilitas 98 9.036 Utility Laba selisih kurs - 4.548 Gain on foreign exchange Lain-lain 4.905 2.296 Others


34. BEBAN LAINNYA 34. OTHER EXPENSES

Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows:


2020 2019

Rugi selisih kurs 319.762 14.353 Loss on foreign exchange Biaya pajak 11.535 2.870 Tax expense Penalti 40 2.901 Penalty Lain-lain 26.718 1.526 Others

Total 358.055 21.650 Total

35. PENDAPATAN KEUANGAN 35. FINANCE INCOME

Pendapatan keuangan Grup berasal dari pendapatan bunga.

Finance income of the Group is derived from interest income.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo pendapatan keuangan masing-masing adalah sebesar Rp7.248 dan Rp11.422.

For the year ended December 31, 2020 and 2019, finance income are amounted to Rp7,248 and Rp11,422, respectively.

36. BEBAN KEUANGAN 36. FINANCE COST

Rincian atas beban keuangan adalah sebagai berikut:

The details of finance cost are as follows:


2020 2019

Bunga pinjaman bank 389.761 200.873 Interest on bank loan Biaya provisi 80.712 20.667 Provision fees Biaya komitmen 16.034 8.452 Commitment fees Beban bunga atas liabilitas sewa Interest expense on lease liabilities (Catatan 13) 7.767 - (Note 13) Lain-lain 1.080 651 Others

Total 495.354 230.643 Total











106

37. LABA PER SAHAM DASAR 37. PROFIT PER SHARE


2020 2019

LABA PER SAHAM PROFIT PER SHARE (Rugi)/Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada (Loss)/profit for the year attributable pemilik entitas induk (509.181) 8.912 to owners of the parent company Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of ditempatkan dan disetor penuh 31.183.464.900 31.183.464.900 issued and fully paid shares

(Rugi)/laba per saham yang dapat (Loss)/profit per share diatribusikan kepada pemilik attributable to owner entitas induk (Rupiah penuh) (16,33) 0,29 of the parent entity (full amount)

38. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

38. BALANCES, TRANSACTIONS AND RELATION WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan

transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak-pihak berelasi dari Grup berkaitan dengan kesamaan kepemilikan. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak.

In the normal course of business, the Group engaged in transactions with related parties. The entities are considered related parties to the Group in view of their common ownership. Transactions with related parties are conducted based on price and terms agreed by both parties.

Transaksi dengan personil manajemen kunci Transaction with key management personnel


2020 2019

Imbalan jangka pendek: Short-term benefits: Direktur 10.267 9.424 Directors Komisaris 5.389 5.605 Commisioners

Total 15.656 15.029 Total Imbalan paska-kerja: Post - employee benefits: Direktur - 3.189 Directors

,

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat pembayaran imbalan paska-kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak dan pembayaran berbasis saham kepada manajemen kunci.

For the years ended December 31, 2020 and 2019, there are no post-employee benefit payments, other long-term employee benefits, severance payment and share-based payments to key management personnel.











107

39. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

39. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019,

Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2020 and 2019 , the Group has monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:

Setara dengan mata uang asing (nilai penuh)/ Equivalent to foreign currencies Jutaan Rupiah/ (in full amount) Millions of Rupiah

31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ 31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019 December 31, 2020 December 31, 2019

Aset Assets Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kas dan setara kas 12.070.004 22.067.528 170.247 306.760 Cash and cash equivalent

Total Aset 12.070.004 22.067.528 170.247 306.760 Total Assets

Liabilitas Liabilities Dolar Amerika Serikat United States Dollar Utang bank (266.087.946) (156.008.618) (3.753.173) (2.168.678) Bank loan

Total Liabilitas (266.087.946) (156.008.618) (3.753.173) (2.168.678) Total Liabilities

Neto (254.017.942) (133.941.090) (3.582.926) (1.861.918) Net

Jika liabilitas moneter neto dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2020 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 10 Maret 2021, maka liabilitas moneter neto akan naik sebesar Rp80.269.

If net monetary liabilities in foreign currency as of December 31, 2020 were converted to Rupiah using the exchange rate as of March 10, 2021, the net monetary liabilities would have been increased by Rp80,269.

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

a. Manajemen risiko a. Risk management

Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang

usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank, dan liabilitas keuangan tidak lancar lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya.

The principal financial liabilities of the Group consist of trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability, bank loan, and other non-current financial liabilities. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations and development of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current financial assets.

Risiko utama yang timbul dari instrumen

keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks have significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets.

Manajemen senior Grup menelaah dan

menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:

The Group’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:











108

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen risiko (lanjutan) a. Risk management (continued)

Risiko pasar Market risk

Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar yang menggambarkan risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Harga pasar mengandung dua tipe risiko: risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak ketiga, utang usaha - pihak ketiga, dan utang lainnya - pihak ketiga, utang bank, beban akrual dan instrumen keuangan derivatif.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices which represent interest rate risk and foreign currency risk. Financial instruments affected by market risk include cash and cash equivalent, trade receivables - third parties, other receivables - third party,trade payables - third parties, and other payables - third parties, bank loans, accrued expenses and derivative financial instruments.

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank dan penempatan kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang. Grup mengelola risiko ini dengan melakukan penempatan pada bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik dan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.

Interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to bank loan and cash and cash equivalents with floating interest rates. The Group manages this risk by placement of funds in banks that can provide better interest rate and constant monitoring of the movement of interest rates prevailing in the market and managing the availability of cash flow used to repay loan and working capital.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap. Dampak terhadap rugi sebelum beban pajak adalah sebagai berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with other variables held constant. The effect on loss before income tax expense is as follows:

Kenaikan/ Dampak penurunan terhadap dalam rugi sebelum satuan poin/ beban pajak/ Increase/ Effect on decrease loss before in basis point tax expense

31 Desember 2020 December 31, 2020 Rupiah +100 3.810 Rupiah Rupiah -100 (3.810) Rupiah

Dolar Amerika Serikat +100 (35.829) United States Dollar Dolar Amerika Serikat -100 35.829 United States Dollar











109




b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari operasi terkait penyewaan menara. Untuk meringankan risiko ini, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grup memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan.

The Group is exposed to credit risk arising from operations related to towers lease. To alleviate this risk, the Group has policies in place to ensure that transactions are made only to creditworthy customers with proven track records and good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. The Group may grant its customers certain credit terms from the issuance of invoices.

Grup memiliki kebijakan di mana batas

kredit untuk pelanggan tertentu. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. Receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan

pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Grup, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua jasa kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted period, the Group will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group will proceed with legal actions. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all services to customers in the event of payment default.

Nilai maksimal eksposur terhadap risiko

kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.

The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 7. There is no concentration of credit risk.











110




b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Sehubungan dengan risiko kredit yang

timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7.

Regarding credit risk arising from other financial assets which comprise cash and cash equivalents, credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy not to place investments in instruments that have high credit risk and to put investments only in banks with high credit ratings. The maximum value of exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets as disclosed in Note 7.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Group as of December 31,2020 and 2019:

31 Desember 2020/December 31, 2020

Belum jatuh Sudah jatuh Cadangan Tempo dan tempo dan kerugian Tidak ada tidak ada penurunan penurunan penurunan nilai/ nilai/Neither nilai/Past Ada penurunan Allowance Past Due nor due but not nilai/ Sub Total/ for Total/ Impaired Impaired Impaired Sub Total impairment Total

Kas dan setara Cash and kas 552.377 - - 552.377 - 552.377 cash equivalents Piutang usaha - pihak-pihak Trade receivable - ketiga 238.294 183.873 62.623 484.790 (62.623 ) 422.167 third parties Piutang lain-lain - pihak-pihak Other receivables - ketiga 7.988 4.510 3.140 15.638 (3.140 ) 12.498 third parties Aset keuangan tidak lancar Other non-current lainnya 8.148 - 1.159 9.307 (1.159 ) 8.148 financial assets Total 806.807 188.383 66.922 1.062.112 (66.922 ) 995.190 Total


Belum jatuh Sudah jatuh Cadangan Tempo dan tempo dan kerugian Tidak ada tidak ada penurunan penurunan penurunan nilai/ nilai/Neither nilai/Past Ada penurunan Allowance Past Due nor due but not nilai/ Sub Total/ for Total/ Impaired Impaired Impaired Sub Total impairment Total

Kas dan setara Cash and kas 563.111 - - 563.111 - 563.111 cash equivalents Piutang usaha - pihak-pihak Trade receivable - ketiga 350.651 6.644 51.850 409.145 (51.850 ) 357.295 third parties Piutang lain-lain - pihak-pihak Other receivables - ketiga 5.102 7.201 1.622 13.925 (1.622 ) 12.303 third parties Aset keuangan tidak lancar Other non-current lainnya 9.216 - - 9.216 - 9.216 financial assets Total 928.080 13.845 53.472 995.397 (53.472 ) 941.925 Total











111




c. Risiko Mata Uang Asing c. Foreign Currency risk

Risiko mata uang asing adalah risiko nilai

wajar arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs mata uang asing. Grup terpengaruh risiko perubahan kurs mata uang asing, terutama berkaitan dengan utang bank dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rate. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from bank loan in United States Dollar.

Apabila terjadi pelemahan/penguatan nilai

tukar mata uang Rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing, maka utang dalam mata uang asing akan meningkat/berkurang dalam mata uang Rupiah. Manajemen memiliki kontrak cross currency swap dan cancellable call spread yang ditujukan untuk sarana lindung nilai terhadap arus kas yang berasal dari pembayaran pokok dan bunga pinjaman dalm Dolar Amerika Serikat (Catatan 17).

If there is weakening/strengthening of Rupiah exchange rate, payable in foreign exchange rate will increase/decrease in Rupiah term. Management has cross currency swap fixed - float and call spread agreement to hedge the cash flows arising from principal and interest payments of loan in United States Dollar (Note 17).

Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek

1% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba setelah pajak dengan semua variabel lain dianggap tetap:

Sensitivity analysis of the 1% fluctuation in the foreign exchange rates to profit after tax with other variables considered as constant is as follow:

Perubahan Dampak terhadap tingkat Rp/ laba sebelum pajak/ Change in Effect on Rp rate profit before tax

31 Desember 2020 December 31, 2020 $AS 1% (35.829) US$ $AS -1% 35.829 US$

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.

In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.











112




d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh

tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 berdasarkan pembayaran kontraktual (tidak termasuk pembayaran bunga):

The tables below summarize the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019 based on contractual payments to be made (excluding interest payments):


Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ Total/ 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years Total

Utang bank jangka pendek 3.727.217 - - 3.727.217 Short-term bank loan Utang usaha 238.301 - - 238.301 Trade payables Utang lain-lain 2.919 - - 2.919 Other payables Beban akrual 75.621 - - 75.621 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefits jangka pendek 17.823 - - 17.823 liability Liabilitias derivatif 703.146 - - 703.146 Derivative liabilities Utang pembiayaan konsumen 786 254 - 1.040 Consumer financing payables

Total 4.765.813 254 - 4.766.067 Total


Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ Total/ 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years Total

Utang bank jangka pendek 417.150 - - 417.150 Short-term bank loan Utang bank jangka panjang 417.030 417.030 917.468 1.751.528 Long- term bank loan Utang usaha 154.428 - - 154.428 Trade payables Utang lain-lain 6.880 - - 6.880 Other payables Beban akrual 82.077 - - 82.077 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefits jangka pendek 21.446 - - 21.446 liability Utang pembiayaan konsumen 699 1.071 - 1.770 Consumer financing payables

Total 1.099.710 418.101 917.468 2.435.279 Total

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, pemeringkat pinjaman yang kuat dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support their business, strong credit ratings and maximize shareholder value.

Grup disyaratkan untuk memelihara tingkat

permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal.

The Group is required to maintain certain level of capital by loan agreements. The Group have complied with all externally imposed capital requirements.











113



b. Manajemen modal b. Capital management

Selain itu, Grup juga telah disyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Grup pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

In addition, the Group is also required by the Corporate Law No. 40 Year 2007, effective August 16, 2007, to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the reserve reaches at least 20% of the issued and fully paid share capital. These externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual General Shareholders’ Meeting.

Grup mengelola struktur permodalan dan

melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.

The Group manages capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing.

Rasio pengungkit, dengan membagi utang

dengan bunga terhadap total ekuitas, adalah rasio yang dimonitor oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur modal dan mengkaji efektivitas utang Grup. Grup memonitor tingkat utangnya untuk meyakinkan bahwa rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

Gearing ratio, by dividing debt with interest to total equity, is a ratio that is monitored by management to evaluate capital structure and assesses the effectiveness of the Group’s debt. The Group monitors the debt level to ensure that the debt to equity ratio amounted to a maximum of 2. As of December 31, 2020 and 2019, the ratio of debt to equity is as follows:


Utang bank: Bank loan: Jangka pendek 3.753.173 417.150 Short-term Jangka panjang - 1.712.735 Long-term Utang pembiayaan konsumen: Consumer financing payables: Jangka pendek 786 699 Short-term Jangka panjang 254 1.071 Long-term

Total utang berbeban bunga 3.754.213 2.131.655 Total interest bearing debt

Total ekuitas 2.471.739 3.014.892 Total equity

Rasio utang terhadap ekuitas 1,52 kali/times 0,71 kali/times Debt to equity ratio











114

41. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 41. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai di mana instrumen dapat dipertukarkan atau diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

The fair value of the financial assets and liabilities is the amounts at which the instruments could be exchanged or settled in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:

The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:

1. Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

1. Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables approximate their carrying values due to their short term maturities.

2. Nilai wajar surat berharga dihitung menggunakan nilai kuotasi pasar terkini.

2. The fair value of marketable securities is calculated by using the last quoted market price.

3. Nilai wajar aset keuangan tidak lancar lainnya diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman dengan persyaratan, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Aset keuangan tidak lancar lainnya - uang jaminan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE.

3. The fair value of other non-current financial assets is estimated by discounting the future cash flows using current interest rates for loans with similar terms, credit risk and remaining maturities. Other non-current financial assets - security deposits is carried at amortized cost using EIR.

4. Nilai tercatat dari utang bank jangka pendek dan jangka panjang dan utang pembiayaan konsumen mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang tergantung penyesuaian oleh pihak bank.

4. The carrying amount of long-term and short-term bank loan and consumer financing liabilities approximate its fair value due to the floating interest rates which are subject to adjustments by the bank.

5. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup mempunyai instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar yaitu aset keuangan tidak lancar lainnya - investasi jangka panjang dan liabilitas derivatif. Instrumen keuangan tersebut diukur berdasarkan hirarki tingkat 2 dan 3.

5. As of December 31, 2019, the Group has financial instrument recognized at fair value which are other non-current financial assets - long-term investment and derivative liabilities. Those financial instruments are measured at hierarchy level 2 and 3.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:

The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amount of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Value Fair Value

31 Desember 2020 December 31, 2020 Aset Keuangan Financial Assets Aset yang dicatat pada Asset at biaya yang diamortisasi: amortized cost: Kas dan setara kas 552.377 552.377 Cash and cash equivalents Piutang usaha - Trade receivables - pihak-pihak ketiga – neto 422.167 422.167 third parties - neto











115

41. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

41. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019: (lanjutan)

The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019: (continued)


31 Desember 2020 December 31, 2020

Aset Keuangan Financial Assets Aset yang dicatat pada Asset at biaya yang diamortisasi: amortized cost: Piutang lain-lain - Other receivables - pihak-pihak ketiga - neto 12.498 12.498 third parties - net Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - jaminan dan piutang 5.123 5.123 deposits and receivables Nilai wajar melalui Fair value through laba rugi: profit or loss: Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - investasi jangka panjang 3.025 3.025 long-term investment

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada Liabilities at biaya yang diamortisasi: amortized cost: Utang bank jangka pendek 3.727.217 3.727.217 Short-term bank loan Utang usaha - Trade payables - pihak-pihak ketiga 238.301 238.301 third parties Utang lain-lain - Other payables - pihak-pihak ketiga 2.919 2.919 third parties Beban akrual 75.6 21 75.621 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 17.823 17.823 benefits liability Utang pembiayaan konsumen 1.040 1.040 Consumer financing payables Nilai wajar melalui Fair value through penghasilan komperehensif lain: other comprehensive income: Liabilitas derivative 703.146 703.146 Derivative liabilities Liabilitas sewa 57.936 - Lease liabilities 31 Desember 2019 December 31, 2019 Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables: Kas dan setara kas 563.111 563.111 Cash and cash equivalents Piutang usaha - pihak-pihak ketiga 357.295 357.295 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain - Other receivables - pihak-pihak ketiga - neto 12.303 12.303 third parties - net Pinjaman yang diberikan dan piutang: Loans and receivables: Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - jaminan dan piutang 5.036 5.036 deposits and receivables Aset keuangan melalui nilai wajar Financial assets at fair value melalui laba rugi: through profit or loss: Surat berharga 122.845 122.845 Marketable securities Aset derivatif 14.548 14.548 Derivatives assets Aset keuangan tersedia untuk dijual: Financial assets available for sale: Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - investasi jangka panjang 4.180 4.180 long-term investment Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada Liabilities at biaya yang diamortisasi: amortized cost: Utang bank jangka pendek 417.150 417.150 Short-term bank loan











116




31 Desember 2019 December 31, 2019 Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada Liabilities at biaya yang diamortisasi: amortized cost: Utang usaha - Trade payables - pihak-pihak ketiga 154.428 154.428 third parties Utang lain-lain - Other payables - pihak-pihak ketiga 6.881 6.881 third parties Beban akrual 82.077 82,077 Accrued expenses Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo 399.397 399.397 Long-term bank loan dalam waktu satu tahun with current maturities Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 21.446 21.446 benefits liability Utang pembiayaan konsumen 1.770 1.770 Consumer financing payables Utang bank 1.313.338 1.313.338 Bank loan

Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy

Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar.

Financial assets and liabilities are classified in their entirety based on the lowest level of input that is significant to the fair value measurements. The assessment of the significance of a particular input to the fair value measurements requires judgment, and may affect the valuation of the assets and liabilities being measured and their placement within the fair value hierarchy.

Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang

dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan dari penggunaan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Metode penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing models).

The best evidence of fair value is quoted prices in an active market. If the market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique. The objective of using a valuation technique is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm's length exchange motivated by normal business considerations. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable and willing parties, if available, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis and option pricing models.

Jika terdapat metode penilaian yang biasa digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan metode tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang handal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas harus menggunakan metode tersebut. Metode penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimum dari input pasar dan bergantung sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific inputs).

If there is a valuation technique commonly used by market participants to price the instrument and that technique has been demonstrated to provide reliable estimates of prices obtained in actual market transactions, the entity uses that technique. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs and relies as little as possible on entity-specific inputs. It incorporates all factors that market participants would consider in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments.











117



Hirarki Nilai Wajar (lanjutan) Fair Value Hierarchy (continued)

Metode tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis untuk penilaian sebuah instrumen keuangan. Secara berkala, Grup menelaah metode penilaian dan mengujinya untuk validitas dengan menggunakan harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi dan pengemasan kembali) atau berdasarkan data pasar yang tersedia dan dapat diobservasi.

The technique calculates all factors that considered by market to decided price equivalent to economic technique to calculate financial instrument. Periodically, the Group calibrates the valuation technique and tests it for validity using prices from any observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on any available observable market data.

Grup menggunakan hirarki di bawah untuk

menentukan dan menyajikan nilai wajar dari instrumen keuangan dalam melakukan pengukuran: Level 1: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga); dan Level 3: input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

The Group uses the hierarchy to determine and present the fair value of financial instruments to measure: Level 1: price quotations (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; Level 2: inputs other than price quotations included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (e.g. price) or indirectly (e.g. derivation of prices); and Level 3: inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).

Pada tanggal 31 Desember 2020, tidak terdapat pengalihan antara pengukuran nilai wajar level 1 dan level 2.

As of December 31, 2020, there is no transfer between measurement of fair value of level 1 and level 2.

Nilai wajar dari aset derivatif berdasarkan nilai

pasar. The fair value of derivative assets are based on

marked-to-market value.

42. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI

42. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Grup The Group

a. Grup menandatangani perjanjian sewa

menyewa infrastruktur menara telekomunikasi dan in-building-coverage dengan beberapa operator telekomunikasi - pihak-pihak ketiga, di antaranya PT Bakrie Telekom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison 3 Indonesia, dan PT Indosat Tbk. Jangka waktu sewa lokasi berkisar antara 10 (sepuluh) sampai dengan 12 (dua belas) tahun yang berakhir antara tahun 2019 sampai dengan 2028.

a. The Group has entered into telecommunication towers infrastructure and in-building-coverage lease agreements with several telecomunication operators - third parties, among others, PT Bakrie Telekom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison 3 Indonesia, and PT Indosat Tbk,. The lease period is ranging between 10 (ten) to 12 (twelve) years and will be ending between 2019 to 2028.











118

42. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

42. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Grup (lanjutan) The Group (continued)

Jumlah minimum dari piutang sewa di masa

depan yang akan diterima Grup dari transaksi sewa infrastruktur menara telekomunikasi dan in-building-coverage berdasarkan perjanjian di atas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

The estimated future minimum lease receivables that will be received by the Group from the telecommunication towers infrastructure and in-building-coverage lease transactions based on above agreements as of December 31, 2020 are as follows:


Dalam satu tahun 1.012.314 Within one year Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 3.525.145 More than one year to five years Di atas lima tahun 1.620.887 More than five years

Total 6.158.346 Total

Perusahaan The Company

b. Pada tanggal 8 Januari 2016, Perusahaan dan

PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) menandatangani Master Service Subscription Agreement, di mana Perusahaan setuju untuk menyediakan dan menjual jasa interkoneksi internet kepada H3I.

b. On January 8, 2016, the Company and PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) entered into Master Service Subscription Agreement, whereas the Company agreed to provide and sell network access point to H3I.

Untuk menyediakan jasa tersebut, Perusahaan dan PT Centrin Online Prima (“COP”) melaksanakan Subcontracting Master Agreement, di mana COP setuju untuk menyediakan jasa interkoneksi internet sehubung dengan Master Service Subscription Agreement antara Perusahaan dan H3I.

To provide the services, the Company and PT Centrin Online Prima (“COP”) engaged in Subscontracting Master Agreement, whereas COP agreed to provide network access point in relation with Master Service Subscription Agreement between the Company and H3I.

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

c. Pada tahun 2020, CMI melakukan Kontrak Kerja Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) dengan beberapa perusahaan kontraktor - pihak-pihak ketiga, diantaranya, PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, PT Bach Multi Global, PT Citras Mandiri Sentosa, PT Duta Buana Karya, PT Intisel Prodaktifakom, PT Mitraselaras Inti Prima, PT Menara Primasel, PT Protech Mitra Perkasa, PT Tjurba Raya, PT Sarana Artha Lestari, PT Sandu Jaya Utama, PT Rotua Abadi Jaya dan PT Fisto Miratama dengan total nilai kontrak adalah sebesar Rp404.128. Kontrak-kontrak tersebut akan berakhir mulai dari Agustus 2020 hingga Oktober 2021.

c. In 2020, CMI has entered into Engineering, Procurement and Construction ("EPC") Employment Contract with several contractors - third parties, among others, PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, PT Bach Multi Global, PT Citras Mandiri Sentosa, PT Duta Buana Karya, PT Intisel Prodaktifakom, PT Mitraselaras Inti Prima, PT Menara Primasel, PT Protech Mitra Perkasa, PT Tjurba Raya, PT Sarana Artha Lestari, PT Sandu Jaya Utama, PT Rotua Abadi Jaya dan PT Fisto Miratama with total contract value of Rp404,128. The contracts will expire vary from August 2020 to October 2021.











119



PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

(lanjutan) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

(continued)

d. Pada tanggal 17 Maret 2017, CMI telah mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Global Transportasi Nusantara, pihak ketiga, untuk sewa ruangan kantor atas dasar sewa operasi di Menara Batavia Office Park The City Tower (“TCC”), Tower One lantai 19 unit 19-02 dan unit 19-03, Jakarta. Masa sewa ini berlaku selama 6 (enam) tahun dari tanggal 1 Juni 2017 dengan jumlah harga sewa sebesar Rp22.202. CMI diwajibkan untuk membayar uang jaminan sewa atas penggunaan listrik dan fasilitas sewa lainnya sebesar Rp1.334. Uang jaminan tersebut akan dikembalikan pada akhir masa sewa. Uang jaminan tersebut disajikan sebagai “Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya - Uang Jaminan Sewa Gedung dan Peralatan Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Perjanjian ini berlaku selama 7 (tujuh) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.

d. On March 17, 2017, CMI entered into a lease agreement with PT Global Transportasi Nusantara, to rent an office space under operating lease at Batavia Office Park Tower, The City Tower (“TCC”), Tower One 19th floor unit 19-02 and unit 19-03, Jakarta. The lease period is valid for 6 (six) years starting from June 1, 2017 with total rental payments amounting to Rp22,202. CMI was required to pay security deposits for space rental and telephone facilities amounting to Rp1,334. The deposits will be refunded at the end of the lease period. The security deposits are presented as “Other Non-current Financial Assets - Security Deposits of Building Rental and Other Equipment” in the consolidated statement of financial position. This agreement is valid for 7 (seven) years started from the signing of this agreement and can be extended upon written agreement by both parties.

e. Pada tanggal 12 Oktober 2017, CMI membeli

125 unit menara telekomunikasi dari PT Lasmana Swasti Prashida (“LSP”) dengan total nilai kontrak pembelian sebesar Rp201.390 termasuk sewa tanah pada lokasi menara tersebut berada.

e. On October 12, 2017, CMI purchased 125 units of telecommunication towers from PT Lasmana Swasti Prashida (‘LSP”) with total contract value amounting to Rp201,390 including land lease on the location where the towers are located.

Berdasarkan perjanjian tersebut, aset,

pendapatan dan beban terkait akan dialihkan kepada CMI pada tanggal perjanjian ini.

Based on the agreement, related assets, revenue and expense will be transferred to CMI on the date of this agreement.

f. Pada tanggal 12 Oktober 2017, CMI membeli 39 unit menara telekomunikasi dari PT Technindo Global Fortace (“TGF”) dengan total nilai kontrak pembelian sebesar Rp86.310 termasuk sewa tanah pada lokasi menara tersebut berada.

f. On October 12, 2017, CMI purchased 39 units of telecommunication towers from PT Technindo Global Fortace (‘TGF”) with total contract value amounting to Rp86,310 including land lease on the location where the towers are located.

Berdasarkan perjanjian tersebut, aset,

pendapatan dan beban terkait akan dialihkan kepada CMI pada tanggal perjanjian ini.

Based on the agreement, related assets, revenue and expense will be transferred to CMI on the date of this agreement.











120



PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

(lanjutan) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

(continued)

g. Pada tanggal 30 Agustus 2019, CMI membeli 121 unit menara telekomunikasi dari PT Karisma Daya Indo (“KDI”) dengan total nilai kontrak pembelian sebesar Rp92.000 termasuk sewa tanah pada lokasi menara tersebut berada.

g. On August 30, 2019, CMI purchased 121 units of telecommunication towers from PT Karisma Daya Indo (‘KDI”) with total contract value amounting to Rp92,000 including land lease on the location where the towers are located.

h. Pada tanggal 21 Februari 2020, CMI

menandatangani perjanjian dengan PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) mengenai master lease agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, H3I pemilik sites dan pemegang perijinan untuk menjalankan jasa jaringan telekomunikasi seluler menyewakan tower kepada CMI, dimana CMI berhak untuk menyewakan ulang kepada tenan lain, dan H3I berhak atas pembayaran sewa sebesar Rp6.666.667 per bulannya. Jangka waktu setiap lisensi site mencakup sepuluh (10) tahun sejak tanggal penyelesaian site.

h. On February 21, 2020, CMI signed agreement with PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) regarding master lease agreement. Based on agreement, H3I own sites and holds licence to operate a mobile telecomunication network services grant CMI access to the tower and facilities, wherein CMI has the right to sublease to other tenants, and H3I has right on lease payment amounting Rp6,666,667 per month. The term of each site licence shall be ten (10) years from the site completion date.

i. Pada tanggal 7 Februari 2020 dan 27 Juli 2020, CMI membeli 1.036 menara telekomunikasi dari PT XL Axiata Tbk, berdasarkan Perjanjian Pembelian Aset tanggal 7 Februari 2020 dan Perjanjian Pembelian Aset tanggal 27 Juli 2020, termasuk sewa tanah pada lokasi menara telekomunikasi tersebut berada. Sehubungan dengan pembelian aset tersebut, PT XL Axiata, Tbk berkomitmen untuk menyewa pada menara telekomunikasi yang telah dibeli oleh CMI, yaitu sejumlah 1.018 menara telekomunikasi, berdasarkan Perjanjian Induk Sewa Menyewa Menara tanggal 7 Februari 2020.

Berdasarkan perjanjian tersebut, aset pendapatan dan beban terkait akan dialihkan kepada CMI pada tanggal Perjanjian tersebut.

Dari 1.036 menara telekomunikasi tersebut, 196 menara telekomunikasi berdiri di atas lahan milik PT XL Axiata Tbk, sehingga atas dasar hal tersebut, CMI mengikatkan diri dalam suatu perjanjian sewa menyewa lahan dengan PT XL Axiata Tbk berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Tanggal 7 Februari 2020.

i. On February 7, 2020 and July 27, 2020, CMI purchased 1,036 telecommunication towers from PT XL Axiata Tbk, based on the Asset Purchase Agreement dated February 7, 2020 and the Asset Purchase Agreement dated July 27, 2020, including land lease at the location of the telecommunication tower. In the purchase of these assets, PT XL Axiata, Tbk is committed to leasing 1,018 telecommunication towers that have been purchased by CMI, based on the Master Lease Tower Lease Agreement dated February 7, 2020.

Based on the agreement, related assets, revenue and expense will be transferred to CMI on the date of this agreement. Of the 1,036 telecommunication towers, 196 telecommunication towers stand on land belonging to PT XL Axiata Tbk, so that based on this, CMI entered into a land lease agreement with PT XL Axiata Tbk based on the Lease Agreement on February 7, 2020.











121



PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) PT Mac Sarana Djaya (“MAC”)

j. MAC menandatangani perjanjian penyewaan

infrastruktur In-Building-Coverage (“IBC”) dengan beberapa operator telekomunikasi - pihak ketiga, diantaranya PT XL Axiata Tbk, PT Hutchison 3 Indonesia, PT Telekomunikasi Seluler, PT Indosat Tbk. Jangka waktu sewa berkisar antara 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

j. MAC entered into rental of In-Building-Coverage infrastructure (‘IBC”) agreements with several telecommunication operators - third parties, among others, PT XL Axiata Tbk, PT Hutchison 3 Indonesia, PT Telekomunikasi Seluler, PT Indosat Tbk. The rental period is ranging between 5 (five) to 10 (ten) years and can be extended based on agreement by both parties.

k. MAC menandatangani berbagai perjanjian jual beli dengan beberapa pihak-pihak ketiga, untuk membeli aset infrastruktur In-Building-Coverage. Transaksi tersebut akan terpenuhi ketika para penjual telah melakukan novasi atas kontrak-kontrak sewanya dengan operator telekomunikasi kepada MAC.

k. MAC signed various sale and purchase agreements with several third parties, for the purchases of In-Building-Coverage infrastructure assets. The transactions will be completed when the sellers have successfully novated their rental contracts with telecommunication operators to MAC.

l. Pada tanggal 1 Juli 2010, MAC

menandatangani perjanjian kerjasama operasi dengan PT XL Axiata Tbk (“XL”) mengenai pemanfaatan peralatan telekomunikasi. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis bersama. MAC dan XL telah memperpanjang perjanjian ini hingga 30 Juni 2020. Saat ini sedang dilakukan perpanjangan kembali yang dituangkan dalam amandement kedua.

l. On July 1, 2010, MAC entered into joint venture agreement with PT XL Axiata Tbk (“XL”) regarding with utilization of telecommunication equipment. This agreement is valid for 5 (five) years started from the signing of this agreement and can be extended upon written agreement by both parties. MAC and XL have extended the agreement until June 30, 2020. Currently, the renewal is still on progress as outlined in the second amendment.

Berdasarkan perjanjian tersebut, XL setuju untuk menyerahkan infrastruktur In-Building-Coverage yang dimilikinya untuk dikelola oleh MAC. Sementara itu, XL akan membayar biaya listrik kepada pengelola gedung.

Based on the agreement, XL agreed to transfer its In-Building-Coverage Infrastructure to be managed by MAC. Meanwhile, XL will pay electricity cost to the building management.

MAC dan XL setuju untuk membagi pendapatan yang diperoleh dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama.

MAC and XL agreed to share the revenue with the agreed term and condition.











122



PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) (lanjutan) PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) (continued)

m. Pada tanggal 10 Oktober 2019, MAC

menandatangani perjanjian kerjasama operasi dengan PT Indosat Tbk (“Isat”) mengenai penyewaan infrastruktur telekomunikasi indoor sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh Isat. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.

m. On October 10, 2019, MAC signed agreement with PT Indosat Tbk (“Isat”) regarding lease such indoor infrastructure telecomunication with the specification required by Isat hereunder. This agreement is valid for 5 (five) years started from the signing of this agreement and can be extended upon written agreement by both parties.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Isat setuju untuk menyewa infrastruktur yang dimiliki oleh MAC dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama.

Based on the agreement, Isat agreed to lease such infrastructure leased by MAC with the agreed term and condition.

n. Pada tanggal 22 November 2019, MAC

menandatangani perjanjian dengan PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) mengenai marketing tower agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, H3I pemilik sites dan pemegang perijinan untuk menjalankan jasa jaringan telekomunikasi seluler menunjuk MAC untuk memasarkan site-site tersebut kemudian memasang mini DAS pada site yang sudah terpadasrkan dan memberikan jasa sehubungan dengan sites. MAC setuju untuk menyediakan jasa dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh para pihak. Mini DAS nantinya akan dibeli oleh pihak H3I.

n. On November 22, 2019, MAC signed agreement with PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) regarding marketing tower agreement. Based on agreement, H3I own sites and holds licence to operate a mobile telecomunication network services appoint MAC to market the site and install mini DAS to site that has been marketed and provide service regarding services in realion to the sites with agreed term and condition by both parties.Mini DAS that has been installed will be puchased by H3I.

o. Pada tanggal 4 Nopember 2019, MAC

menandatangani perjanjian dengan PT Angkasa Pura Suport mengenai pengalihan pendapatan, penyewaan infrastrcuture DAS, dan managed service 5 (lima) bandara. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian ini.

o. On November 4, 2019, MAC signed agreement with PT Angkasa Pura Suport regarding divert revenue, lease of DAS infrastructure and managed service 5 (five) airports. This agreement applicable 3 (three) years as of the signing of this agreement

Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Angkasa Pura Suport memberikan pengalihan pendapatan selama proses novasi kontrak dengan operator seluler kepada MAC dan efektif mulai tanggal 1 Juli 2019. Serta, MAC setuju untuk menyediakan infrastruktur DAS dan manage services untuk 5 (lima) bandara (Denpasar, Surabaya, Balikpapan,Lombok dan Manado) selama 3 (tiga) tahun dengan ketentuan-ketenuan dan kondisi yang disetujui para pihak.

Based on this agreement, PT Angkasa Pura Suport divert revenue to MAC during novation contract with operator and effective dated July 1, 2019. Also, MAC agreed to provide infrastructure DAS and manage services for 5 (five) airport (Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Lombok, and Manado) for 3 (three) years with agreed term and condition by both parties.











123



Masalah hukum Legal Issue

p. PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) dan

PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) mendaftarkan diri sebagai Kreditur Konkuren dengan Surat No 107/DIR/MSD/INUX/X/2018 tanggal 15 Oktober 2018 dan Surat No. 111/DIR-MSD/INUX/X/2018 tanggal 17 Oktober 2018 (PT MAC) dan Surat No. 143/DIR/CMI-PKPU/X/2018 tanggal 15 Oktober 2018 dan Surat No. 145/DIR/CMI-PKPU/X/2018 tanggal 17 Oktober 2018 (PT CMI), atas proses PKPU sementara PT Internux di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang terdaftar dengan No. Perkara 126/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Jkt.Pst.

Tanggal 14 November 2018, Majelis Hakim memutuskan mengesahkan proposal perdamaian yang diajukan oleh PT Internux dalam PKPU sementara, dan disetujui oleh majoritas kreditur. CMI dan MAC secara prinsip keberatan terhadap proposal perdamaian yang diajukan, dan telah mengajukan surat keberatan kepada Tim Pengurus PKPU Sementara PT Internux sesuai Surat tanggal 31 Oktober 2018.

p. PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) and PT Mac Sarana Djaya (“MAC”) registered as Concurrent Creditor with Circular Letter No. 107/DIR/MSD/INUX/X/2018 dated October 15, 2018 and No. 111/DIR-MSD/INUX/X/2018 dated October 17, 2018 and 145/DIR/CMI-PKPU/X/2018 dated October 17, 2018 (“CMI”) regarding processing temporay PKPU for PT Internux at Commercial Court registered No. 126/ Pdt.Sus-PKPU/2018/PN.Jkt.Pst.

14 November 2018, Judges for the Commercial Court has released the sentence for settlement proposal ratification which has been submitted by PT Internux in the PKPU and also obtained the majority creditor. CMI and MAC in principle have an objection in accordance to the settlement proposal proposed by PT Internux. Hereafter, CMI and MAC has submitted the objection letter to the administrator of PKPU PT Internux based on Letter dated 31 October 2018.

Saat ini, proses PKPU PT Internux telah selesai. Mengingat CMI dan MAC keberatan terhadap proposal perdamaian, maka MAC dan CMI tetap mengajukan tagihan kepada PT Internux, untuk dapat segera dibayarkan, dan dilakukan proses dismantle.

Currently, the process of PKPU PT Internux has completed. Considering CMI and MAC have objection for the settlement proposal, thus CMI and MAC still submit the invoice to be paid by PT Internux and dismantle process of the PT Internux equipment in CMI and MAC assets.

q. Pada 22 September 2020, MAC mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Medan, dengan perkara tercatat No. 603/Pdt.G/2020/PN-MDN, kepada salah satu pengelola gedung yang sebelumnya telah bekerjasama dengan PT MAC Sarana Djaya, yaitu PT Malindo Utama (“MUS”) Semesta, pengelola gedung Ringroad Medan, karena adanya pelanggaran kewajiban yang dilakukan oleh MUS berdasarkan perjanjian Penyediaan Fasilitas Telekomunikasi No.002/MUS/LEG.PSM/IV/2015 tanggal 2 April 2015. Saat ini perkara nya masih berjalan di Pengadilan Negeri Medan, dengan agenda sidang terakhir, pemeriksaan alat bukti.

q. On September 22, 2020, MAC filed a lawsuit to the district court of Medan, with case registered number 603/Pdt.G/2020/PN-MDn, against one of the building operators who had previously collaborated with PT MAC Sarana Djaya, namely PT Malindo Utama (“MUS”) Semesta, the operator of the Medan Ringroad building, due to a breach of obligations committed by MUS under the Facility Provision agreement Telekomunikasi No.002 / MUS / LEG.PSM / IV / 2015 dated 2 April 2015. As of now, the case is still on-going at the district court of Medan, with the latest trial agenda, examination of evidences.











124

43. INFORMASI SEGMEN USAHA 43. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. Manajemen melakukan evaluasi kinerja Grup berdasarkan segmen usaha.

In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2015), "Segment Reporting'', the following segment information is based on information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources. Management evaluates the performance of the Group based on the business segment.

Grup mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 2 (dua) segmen usaha utama, yaitu sewa menara dan sewa In-Building-Coverage dan jasa internet.

The Group classifies the business activity into 2 (two) main business’ segment, namely towers lease and In-Building-Coverage lease and internet services.

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020/ Year Ended December 31, 2020

Sewa In-Building

Coverage dan Jasa Internet/ Sewa Menara/ In-Building Coverage Lease Total/ Towers lease and Internet Services Total

Pendapatan usaha 658.590 437.454 1.096.044 Revenue Beban pokok pendapatan usaha (249.364) (269.213) (518.577) Cost of revenue

Hasil segmen 409.226 168.241 577.467 Segmented result

Beban usaha (374.572) (137.625) (512.197) Operating Expenses Beban keuangan - neto (444.418) (43.688) (488.106) Finance cost - net Beban pajak final (44.116) (9.465) (53.581) Final tax expense Beban pajak penghasilan - neto (41.844) 9.080 (32.764) Income tax expense - net

Rugi tahun berjalan (495.724) (13.457) (509.181) Loss for the year

Aset segmen 4.783.330 2.845.823 7.629.153 Segment assets Liabilitas segmen (4.612.963) (544.451) (5.157.414) Segment liabilities Informasi lainnya: Other information: Pengeluaran barang modal 346.889 74.709 421.598 Capital expenditure Amortization and Amortisasi dan penyusutan 219.974 265.577 485.551 depreciation

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019/ Year Ended December 31, 2019

Sewa In-Building

Coverage dan Jasa Internet/ Sewa Menara/ In-Building Coverage Lease Total/ Towers lease and Internet Services Total

Pendapatan usaha 381.184 450.593 831.777 Revenue Beban pokok pendapatan usaha (144.675) (255.580) (400.255) Cost of revenue

Hasil segmen 236.509 195.013 431.522 Segmented result

Beban usaha (67.909) (85.445) (153.354) Operating Expenses Beban keuangan - neto (184.318) (34.903) (219.221) Finance cost - net Beban pajak final (13.901) (1.574) (15.475) Final tax expense Beban pajak penghasilan - neto (11.344) (23.216) (34.560) Income tax expense - net

Laba (rugi) tahun berjalan (40.963) 49.875 8.912 Profit (loss) for the year

Aset segmen 2.949.668 2.779.416 5.729.084 Segment assets Liabilitas segmen 2.226.978 487.212 2.714.190 Segment liabilities Informasi lainnya: Other information: Pengeluaran barang modal 262.894 78.798 341.692 Capital expenditure Amortization and Amortisasi dan penyusutan 123.282 241.458 364.740 depreciation

Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

Information on business segment are as follows:











125

44. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 44. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION

Transaksi non kas yang signifikan Significant non-cash transactions


2020 2019

Perolehan aset tetap Acquisition of fixed assets melalui utang usaha 80.668 106.145 through trade payables Reklasifikasi uang muka pembelian Reclassification of advance for aset ke aset tetap 3.845 16.141 purchase of assets to fixed assets

Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas

pendanaan pada laporan arus kas konsolidasian adalah sebagai berikut:

The changes in liabilities arising from financing activities in the consolidated statement of cash flows are as follows:

31 Desember 2019/ Arus kas/ Selisih kurs/ Lainnya/ 31 Desember 2020/ December 31, 2019 Cash flows Foreign exchange Others December 31, 2020

Utang bank 2.129.885 1.816.431 (219.099) - 3.727.217 Bank loan Utang pembiayaan konsumen 1.770 (731) - - 1.039 Consumer financing payables 31 Desember 2018/ Arus kas/ Selisih kurs/ Lainnya/ 31 Desember 2019/ December 31, 2018 Cash flows Foreign exchange Others December 31, 2019

Utang bank 1.669.340 504.525 (64.212) 20.232 2.129.885 Bank loan Utang pembiayaan konsumen 2.459 (689) - - 1.770 Consumer financing payables

45. RENCANA MANAJEMEN 45. MANAGEMENT’S PLANS

Pada tanggal 31 Desember 2020, total liabilitas jangka pendek melebihi total aset lancar Group sebesar Rp3.866.744.

As of December 31, 2020, the Group’s total current liabilities exceed its total current assets by Rp3,866,744.

Menanggapi kondisi tersebut, Group berencana untuk melakukan pembiayaan kembali utang bank jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan utang bank jangka panjang. Pada tanggal 10 Maret 2021, Grup telah membiayai kembali utang bank jangka pendek tersenut dengan fasilitas pinjaman baru yang diperoleh pada tanggal 24 Februari 2021 (Catatan 46).

In response to these conditions, the Group plans to refinance its maturing short-term bank loans with long-term bank loans. On March 10, 2021, the Group has refinanced the short-term bank loan with new loan facilities obtained on February 24, 2021 (Note 46).











126

46. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 46. EVENT AFTER THE REPORTING DATE

1. Pada tanggal 24 Februari 2021, Grup menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit (“Perjanjian”) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) sebagai agen fasilitas, PT Bank Permata Tbk (“Permata”) sebagai agen jaminan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) sebagai agen penampungan. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B. Fasilitas A dikenakan bunga pinjaman sebesar 9,25% per tahun. Fasilitas B pinjaman ini dikenakan bunga pinjaman sebesar 5,25% per tahun. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 31 Maret 2023 Berdasarkan Perjanjian, Grup memperoleh total nilai fasilitas sebesar Rp5.700.000. Pinjaman ini dijaminkan dengan rekening bank, piutang, klaim atas asuransi, persediaan, aset tetap dan saham.

1. On February 24, 2021, the Group entered into Credit Facility Agreement (“Agreement”) with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) as facility agent, PT Bank Permata Tbk (“Permata”) as security agent and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) as escrow agent. These loan facilities consists of Facility A and Facility B. Facility A bears interest of 9.25% per annum. Facility B bears interest of 5.25% per annum. The loan facilities will mature on March 31, 2023 Based on the Agreement, the Group obtained total facility amount Rp5,700,000. These facilities are secured by certain bank accounts, receivables, claim for insurance, inventories, fixed assets and shares.

2. Pada tanggal 9 Maret 2021, PT Centratama

Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya mengakhiri kontrak swap mata uang silang dengan DBS dan telah melakukan pembayaran atas liabilitas derivatif pada nilai wajarnya sebesar Rp685.005. Perusahaan mengakui rugi kurs atas pengakhiran kontrak swap mata uang silang pada laporan laba rugi Perusahaan tahun 2021.

2. On March 9, 2021, PT Centratama Menara Indonesia and PT Mac Sarana Djaya terminated cross currency interest rate swap transactions with DBS and have made payment for the derivative liabilities at fair value amounting to Rp Rp685,005. The Company recognizes loss on the termination of the swap contract in the Company's 2021 statement profit or loss.

3. Pada tanggal 10 Maret 2021, Grup telah

melunasi kewajiban Fasilitas Kredit dengan DBS Bank Ltd. dan ING Bank N.V. Total pembayaran pinjaman bank setelah tanggal pelaporan adalah sebesar Rp3.844.228.

3. On March 10, 2021, the Group has fully paid its Credit Facility obligations with DBS Bank Ltd. and ING Bank N.V. Total payments of bank loans after the reporting date were Rp3,844,228.











127

47. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

47. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang

telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup dan akan berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal:

The following are several issued accounting standards by DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Group and will be effective for reporting periods beginning on or after:

Efektif berlaku pada atau tanggal setelah tanggal

1 Januari 2021: Effective on or after the date of January 1, 2021:

· Amendemen PSAK No. 22: Definisi Bisnis,

yang berlaku efektif 1 Januari 2021 · Amendemen PSAK No. 55: Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. · Amendemen PSAK No. 60: Instrumen

Keuangan: Pengungkapan · Amendemen PSAK No. 62: Kontrak

Asuransi. · Amendemen PSAK No. 71: Instrumen

Keuangan · Amendemen PSAK No. 73: Sewa tentang

Reformasi Acuan Suku Bunga Tahap 2

· Amendment to PSAK No. 22: Definition of Business, effective from January 1, 2021

· Amendments to PSAK No. 55: Financial Instruments: Recognition and Measurement

· Amendments to PSAK No. 60: Financial Instruments: Disclosures

· Amendments to PSAK No. 62: Insurance Contracts

· Amendments to PSAK No. 71: Financial Instruments

· Amendments to PSAK No. 73: Leases on Interest Rate Reference Reform Stage 2

Efektif berlaku pada atau tanggal setelah tanggal 1 Januari 2022:

Effective on or after the date of January 1, 2022:

· Amendemen PSAK 22: Kombinasi Bisnis

tentang Referensi ke Kerangka Konseptual

· Perbaikan Tahunan 2020 - PSAK 71: Instrumen Keuangan - Imbalan dalam pengujian '10 persen 'untuk penghentian pengakuan liabilitas keuangan

· Amendments to PSAK 22: Business Combinations regarding Reference to Conceptual Frameworks

· 2020 Annual Improvements - PSAK 71: Financial Instruments - Fees in the ’10 per cent’ test for derecognition of financial liabilities



· Amendemen PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan tentang Klasifikasi Liabilitas sebagai Jangka Pendek atau Jangka Panjang efektif 1 Januari 2023, dan penerapan lebih awal diizinkan

· Amendments to PSAK 1: Classification of Liabilities as Current or Non-current, effective January 1, 2023, and earlier application is permitted











128

47. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

47. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)



· PSAK 74: Kontrak asuransi, yang diadopsi dari

IFRS 17, berlaku efektif 1 Januari 2025, dan aplikasi sebelumnya diizinkan

· PSAK 74: Insurance contracts, adopted from IFRS 17, effective January 1, 2025, and earlier application is permitted

Pada saat penerbitan laporan keuangan

konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.

As at the authorisation date of this consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these new and revised standards to the Group’s consolidated financial statements.

48. HAL LAINNYA 48. OTHER MATTER

Operasi Grup telah dan mungkin terus dipengaruhi oleh penyebaran virus Covid-19. Dampak virus Covid-19 terhadap ekonomi global dan Indonesia termasuk dampak pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan resiko kredit, depresiasi nilai tukar mata uang asing, dan gangguan operasi bisnis. Dampak masa depan dari virus Covid-19 terhadap Indonesia dan Grup masih belum dapat ditentukan saat ini. Peningkatan julah infeksi Covid-19 yang signifikan atau penyebaran yang berkepanjangan dapat mempengaruhi Indonesia dan Grup.

The Group’s operation has and may continue to be impacted by the outbreak of Covid-19 virus. The effects of Covid-19 virus to the global and Indonesia economy include effect to economic growth, decline in capital markets, increase in credit risk, depreciation in foreign exchange rates, and disruption of business operation. The future effects of Covid-19 virus to Indonesia and the Group are unclear at this time. A significant rise in the number of Covid-19 virus infections or prolongation of the outbreak may affect Indonesia and the Group.

Meskipun demikian, setelah tanggal laporan

keuangan konsolidasian, manajemen Grup berpendapat bahwa sampai saat ini wabah Covid-19 tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasi Grup.

Neverthless, after the consolidated financial statements date, management of the Group management has opinion that the outbreak of Covid-19 has no significant impact to the group operational activities.

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

i

1

Berikut sini adalah Informasi Keuangan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan Entitas Induk tanggal 31 Desember 2020 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Informasi keuangan Entitas Induk ini merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

The following is the Financial Information of PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (the “Parent Entity”), consisting of the statements of financial position of the Parent Entity as of December 31, 2020 and the statement of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows of the Parent Entity for the year then ended. The financial information of the Parent Entity is presented as supplementary information to the consolidated financial statements as of December 31, 2020 and for the year then ended.


INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN

ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2020


PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY




ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 54.987 41.635 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain - Other receivables - pihak-pihak ketiga 3.001 2.102 third parties Pajak dibayar di muka 2.160 1.889 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 70 31 Prepaid expenses

TOTAL ASET LANCAR 60.218 45.657 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas anak 3.208.026 3.208.026 Investment in subsidiaries Klaim atas restitusi pajak 1.044 5.572 Claim for tax refund Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - Pihak berelasi 107.010 121.675 Related party

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 3.316.080 3.335.273 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 3.376.298 3.380.930 TOTAL ASSETS



ii


LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020



STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY (continued)




LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang lain-lain - Other payables - pihak ketiga 1.385 1.213 third party Beban akrual 1.178 1.010 Accrued expenses Utang pajak 52 51 Taxes payable Liabilitas imbalan kerja 95 969 Employee benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL JANGKA PENDEK 2.710 3.243 CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 2.710 3.243 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham (Rupiah penuh) Share capital - Rp100 Modal dasar - par value per share (full amount) 35.000.000.000 saham pada Authorized capital - tanggal-tanggal 31 Desember 2020 35,000,000,000 shares as of dan 2019 December 31, 2020 and 2019 Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid capital - 31.183.464.900 saham pada 31,183,464,900 shares as of tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 3.118.346 3.118.346 December 31,2020 and 2019 Tambahan modal disetor - neto 129.009 129.009 Additional paid-in capital - net Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 1.500 1.500 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 124.733 128.832 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 3.373.588 3.377.687 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.376.298 3.380.930 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY



iii



ENTITAS INDUK untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,



STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2020



2020 2019

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban umum dan administrasi (5.723) (12.674) General and administrative expenses Pendapatan lainnya 2.784 945 Other income Beban lainnya (1) (226) Other expenses

RUGI USAHA (2.940) (11.955) LOSS FROM OPERATION Pendapatan keuangan 1.516 1.959 Finance income Beban keuangan (3) (2) Finance cost

RUGI SEBELUM LOSS BEFORE INCOME BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.427) (9.998) TAX EXPENSES

TOTAL RUGI TAHUN BERJALAN (1.427) (9.998) LOSS FOR THE YEAR

TOTAL RUGI TOTAL COMPREHENSIVE LOSS KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (1.427) (9.998) FOR THE YEAR



iv


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2020 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,



STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY

for the Year Ended December 31, 2020 (Expressed in millions of Rupiah,


Modal Saham Saldo Laba/ Ditempatkan Tambahan Retained Earnings dan Disetor Modal Disetor Penuh/ - Neto/ Belum Telah Issued and Additional Ditentukan Ditentukan Fully Paid Paid-in Capital Penggunaannya/ Penggunaannya/ Total Ekuitas/ Share Capital - Net Unappropriated Appropriated Total Equity

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2018 3.118.346 129.009 138.830 1.500 3.387.685 December 31, 2018 Total rugi komprehensif Total comprehensive loss tahun berjalan - - (9.998) - (9.998) for the year

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2019 3.118.346 129.009 128.832 1.500 3.377.687 December 31, 2019 Total rugi komprehensif Total comprehensive loss tahun berjalan - - (1.427) - (1.427) for the year Penyesuaian saldo awal Opening balance adjustment atas penerapan PSAK 71 - - (2.672) - (2.672) for implementation of PSAK 71

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2020 3.118.346 129.009 124.733 1.500 3.373.588 December 31, 2020



v


LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020



STATEMENT OF CASH FLOWS PARENT ENTITY

for the Year Ended December 31, 2020



2020 2019

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 1.270 773 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok (596) (1.548) Cash paid to suppliers Pembayaran kepada karyawan (6.761) (3.734) Payment to employees Pembayaran beban operasi (1.266) (9.390) Payment of operating expenses

Kas yang digunakan untuk operasi (7.353) (13.899) Cash used in operations Penerimaan bunga 1.514 1.957 Receipt of interest Penerimaan pajak penghasilan 4.528 - Refundable of income tax Pembayaran pajak penghasilan - (1.343) Payment of income tax

Kas neto digunakan Net cash used in untuk aktivitas operasi (1.311) (13.285) operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan bunga pinjaman 14.663 1.957 Receipt of interest from loan

Kas neto diperoleh/digunakan Net cash provided/(used) by untuk aktivitas investasi 13.352 (13.285) investing activities

KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO NET KENAIKAN/(DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 13.352 (13.285) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 41.635 54.920 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 54.987 41.635 AT END OF YEAR



vi


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK

Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut



NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY

As of December 31, 2020 and for the Year Then Ended


A. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

A. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri

Basis Preparation of Separated Financial Statements

Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” yang mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

The Company adopted PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”, which provides that when a parent entity chose to present the separate financial statements, such financial statements should only be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a parent, in which the investments in the subsidiaries, associate and jointly controlled entity are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak. Investasi pada entitas anak dicatat pada biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak sebagai laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

The accounting policies adopted by the Company in the preparation of the parent entity financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investment in subsidiaries. Investment in subsidiaries is accounted for at acquisition cost. The parent entity recognizes dividends from subsidiaries in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividend is established.

B. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK B. INVESTMENT IN SUBSIDIARIES

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak berikut:

As of December 31, 2020 and 2019, the parent entity has the following investment in shares of stock of subsidiaries:


Persentase Biaya Biaya Kepemilikan/ Perolehan Awal/ Perolehan akhir/ Percentage Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Ownership Cost Addition Deduction Cost

Enitas anak Subsidiaries PT Centratama Menara Indonesia 99,99% 1.178.843 - - 1.178.843 PT Centratama Menara Indonesia PT Network Quality Indonesia 99,99% 2.029.069 - - 2.029.069 PT Network Quality Indonesia PT Mac Sarana Djaya 0,01% 114 - - 114 PT Mac Sarana Djaya

Neto 3.208.026 - - 3.208.026 Net

,



vii


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK

Tanggal 31 Desember 2019 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut



NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY

As of December 31, 2019 and for the Year Then Ended

((Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

B. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK (lanjutan) B. INVESTMENT IN SUBSIDIARIES (continued)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak berikut: (lanjutan)

As of December 31, 2020 and 2019, the parent entity has the following investment in shares of stock of subsidiaries: (continued)


Persentase Biaya Biaya Kepemilikan/ Perolehan Awal/ Perolehan akhir/ Percentage Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Ownership Cost Addition Deduction Cost

Enitas anak Subsidiaries PT Centratama Menara Indonesia 99,99% 1.178.843 - - 1.178.843 PT Centratama Menara Indonesia PT Network Quality Indonesia 99,99% 2.029.069 - - 2.029.069 PT Network Quality Indonesia PT Mac Sarana Djaya 0,01% 114 - - 114 PT Mac Sarana Djaya

Neto 3.208.026 - - 3.208.026 Net

C. TRANSAKSI PIHAK BERELASI C. RELATED PARTY TRANSACTION

Pada tanggal 12 Januari 2017, Perusahaan menandatangani perjanjian pemberian pinjaman kepada PT Network Quality Indonesia, entitas anak. Pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 10 tahun dan akan dikenakan bunga sebesar: - 6,5 % untuk periode 0 - 3 tahun - 8,5% untuk periode 4 - 6 tahun - 14,53% untuk periode 7 - 10 tahun.

On January 12, 2017, the Company signed loan agreement with PT Network Quality Indonesia, subsidiary. The loan is available for 10 years and subject to interest rates as follows:

- 6.5% for period 0-3 years - 8.5% for period 4-6 years - 14.53% for period 7-10 years

Pinjaman tersebut tidak dijamin. NQI dapat melunasi

pinjaman dengan cara: (1) membayar secara tunai; (2) dengan menerbitkan saham dan (3) kombinasi dari keduanya.

The loan was unsecured. NQI has option to settle the loan through: (1) cash payment; (2) issuance of new shares and (3) combination of both.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, NQI

telah melunasi pinjaman dari Perseroan. On December 31, 2020 and 2019, NQI has fully

repaid the loan from the Company

CENTRATANA HEAD OFFICETCC Batavia Tower One 16th & 19th FloorJl. KH. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta PusatDKI Jakarta 10220 Indonesia

www.centratamagroup.com/

Laporan TahunanAnnual Report

2020

Laporan TahunanAnnual Report 2020

Expanding the Wings

Expanding

the Wings

Expanding the Wings - PT Centratama Telekomunikasi ...

Documents

Transcript of Expanding the Wings - PT Centratama Telekomunikasi ...