Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

download Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

of 12

Transcript of Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    1/26

    KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1.  Definisi Kegawatda!atan Matena" dan Ne#nata"

    Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba,

    seringkali merupakan kejadian yang berrbahaya (Dorlan, 2011)

    Kegawatdaruratan dapat dide!inisikan sebagai situasi serius dan kadang kala berbahaya

    yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan segera guna

    menyelamtkan jiwa" nyawa (#ampbell $, %ee #, 2000)

    Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi

    dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran &erdapat sekian banyak 

     penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya

    (#hamberlain, 'eo!!rey, hillip $teer, 1***)

    Kasus gawat darurat obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani

    akan berakibat kematian ibu dan janinnya Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu janin

    dan bayi baru lahir ($ai!uddin, 2002)

    Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan e+aluasi dan manajemen

    yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis ( usia 2 hari) membutuhkan pengetahuan

    yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang

     bisa saja timbul sewaktu-waktu ($harie!!, .rousseau, 200/)

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    2/26

    $.  Pinsi% Dasa Penanganan Kegawatda!atan

    Kasus kegawatdaruratan obstetri ialah kasus yang apabila tidak segera ditangani akan

     berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinya Kasus ini menjadi penyebab

    utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir $ecara umum terdapat penyebab utama

    kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir dari sisi obstetri, yaitu (1) perdarahan (2) in!eksi sepsis

    () hipertensi dan preeklampsia"eklampsia dan () persalinan macet (distosia) ersalinan macet

    hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung, sedangkan ketiga penyebab yang lain dapat

    terjadi dalam kehamilan, persalinan, dan masa ni!as Kasus perdarahan yang dimaksud di sini

    adalah perdarahan yang diakibatkan oleh perlukaan jalan lahir mencakup juga kasus ruptur uteri

    $elain keempat penyebab kematian tersebut, masih banyak jenis kasus kegawatdaruratan

    obstetrik baik yang terkait langsung dengan kehamilan dan persalinan, misalnya emboli air 

    ketuban, kehamilan ektopik, maupun yang tidak terkait langsung dengan kehamilan dan

     persalinan, misalnya luka bakar, syok ana!ilaktik karena obat dan cidera akbita kecelakaan

    lalulintas

    3ani!estasi klinik kasus kegawatdaruratan tersebut berbeda-beda dalam rentang yang

    cukup luas

    1  Kasus perdarahan, dapat bermani!estasi mulai dari perdarahan berwujud bercak merembes,

     pro!us, sampai syok

    2  Kasus in!eksi dan sepsis, dapat bermani!estasi mulai dari pengeluaran cairan per+agianam yang

     berbau, air ketuban hijau, demam, sampai syok

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    3/26

      Kasus hipertensi dan preeklampsia"eklampsia,dapat bermani!estasi mulai dari keluhan sakit"

     pusing kepala, bengkak, penglihatan kabur, kejang-kejang, sampai koma"pingsan" tidak sadar

      Kasus persalinan macet, lebih mudah dikenal apabila kemajuan persalinan tidak berlangsung

    sesuai dengan batas waktu yang normal, tetapi kasus persalinan macet ini dapat merupakan

    mani!estasi ruptur uteri

    4  Kasus kegawatdaruratan lain, bermani!estasi klinik sesuai dengan penyebabnya

    3engenal kasus kegawatdaruratan obstetri secara dini sangat penting agar pertolongan

    yang cepat dan tepat dapat dilakukan 3engingat mani!estasi klinik kasus kegawatdaruratan

    obstetri yang berbeda-beda dalam rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu

    mudah dilakukan, bergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya analisis, serta

     pengalaman tenaga penolong Kesalahan ataupun kelambatan dalam menentukan kasus dapat

     berakibat !atal Dalam prinsip, padad saat menerima setiap kasus yang dihadapi harus dianggap

    gawatdarurat atau setidak-tidaknya dianggap berpotensi gawatdarurat, sampai ternyata setelah

     pemeriksaan selesai kasus itu ternyata bukan kasus gawatdarurat

    Dalam menanagani kasus kegawatdaruratan, penentuan permasalahan utama (diagnosa)

    dan tindakan pertolongannya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panik,

    walaupun suasana keluarga pasien ataupun pengantarnya mungkin dalam kepanikan $emuanya

    dilakukan dengan cepat, cermat, dan terarah 5alaupun prosedur pemeriksaan dan pertolongan

    dilakukan dengan cepat, prinsip komunikasi dan hubungan antara dokter-pasien dalam menerima

    dan menangani pasien harus tetap diperhatikan

    &.  Kegawatda!atan Matena"

    &.1.Pedaa'an P#st%at!(

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    4/26

    &.1.1.  Definisi Pedaa'an P#st%at!(

    $ecara tradisional perdarahan postpartum dide!inisikan sebagai kehilangan darah

    sebanyak 400 m% atau lebih setelah selesainya kala 666 7leh karena itu, wanita melahirkan

    secara per+aginam mengeluarkan darah sebanyak itu atau lebih, ketika diukur secara kuantitati!

    8al ini dibandingkan dengan kehilangan darah sebanyak 1000 m% pada sectio cesaria, 100 m%

     pada histerektomi cesaria elekti!, dan 000 sampai 400 m% untuk histerektomi cesaria

    emergensi (#hestnut dkk, 1*4 #lark and colleagues, 1*)

    erdarahan postpartum merupakan suatu komplikasi potensial yang mengancam jiwa

     pada persalinan per+aginam dan sectio cesaria 3eskipun beberapa penelitian mengatakan

     persalinan normal seringkali menyebabkan perdarahan lebih dari 400 m% tanpa adanya suatu

    gangguan pada kondisi ibu 8al ini mengakibatkan penerapan de!inisi yang lebih luas untuk 

     perdarahan postpartum yang dide!inisikan sebagai perdarahan yang mengakibatkan tanda-tanda

    dan gejala-gejala dari ketidakstabilan hemodinamik, atau perdarahan yang mengakibatkan

    ketidakstabilan hemodinamik jika tidak diterapi Kehilangan darah lebih dari 1000 m% dengan

     persalinan per+aginam atau penurunan kadar hematokrit lebih dari 109 dari sebelum melahirkan

     juga dapat dianggap sebagai perdarahan post partum

    5anita dengan kehamilan normal yang mengakibatkan hiper+olemia yang biasanya

    meningkatkan +olume darah 0 : /0 9, dimana pada rata-rata wanita sebesar 1-2 % (itchard,

    1*/4) 5anita tersebut akan mentoleransi kehilangan darah, tanpa ada perubahan kadar 

    hematokrit postpartum, karena kehilangan darah pada saat melahirkan mendekati banyaknya

    +olume darah yang ditambahkan saat kehamilan

    $aat ini perdarahan postpartum dibagi dalam 2 kategori yaitu ;

    a  erdarahan post partum primer, bila perdarahan terjadi dalam 2 jam pertama

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    5/26

     b  erdarahan post partum sekunder, bila perdarahan terjadi setelah 2 jam pertama hingga /

    minggu setelah persalinan

    &.1.$.  E%ide(i#"#gi

    &.1.$.1.Insiden

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    6/26

    a)  ersalinan pada bayi besar 

     b)  6nstrumentasi atau manipulasi intrauterine (misalnya !orsep, ?akum)

    c)  ersalinan per+aginam pada bekas operasi secsio cesarea

    d)  @pisiotomi

    'angguan koagulasi dan trombositopenia, yang terjadi sebelum atau pada saat kala 66

    atau 666, dapat berhubungan dengan perdarahan masi!

    &rauma selama persalianan dapat mengakibatkan hematom pada perineum atau pel+is

    8ematom ini dapat diraba dan seharusnya diduga bila tanda +ital pasien tidak stabil dan sedikit

    atau tidak ada perdarahan luar

    6n+ersi uteri dapat dihubungkan dengan perdarahan kurang lebih sebanyak 2 % &idak ada

     penelitian yang menunjukkan hubungan antara tarikan pada tali pusat dan in+erse urteri,

    meskipun banyak praktisi klinis mengindikasikan bahwa hubungan tersebut dapat terjadi

    Auptur uteri dapat dihubungkan dengan perdarahan per+aginam yang sedikt tetapi harus

    dipertimbangkan bila terjadi nyeri abdomen yang hebat dan hemodinamik yang tidak stabil

    =aktor resiko lainnya perdarahan postpartum;

    a)  reeklampsia

     b)  Aiwayat perdarahan postpartum sebelumnya

    c)  @tnis

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    7/26

    absolute maupun relati+e, adalah !actor resiko mayor untuk atonia uteri >terus yang terlalu

    teregang dapat diakibatkan oleh gestasi multi!etal, makrosomia, polihidramnion atau

    abnormalitas janin ( misalnya hidrose!alus berat) suatu struktur uteri yang abnormal atau

    gangguan persalinan plasenta atau distensi dengan perdarahan sebelum plasenta dilahirkan

    Kontraksi miometrium yang buruk dapat diakibatkan karena kelelahan akibat persalinan

    yang lama atau percepatan persalinan, khususnya jika distimulasi Dapat juga merupakan hasil

    dari inhibisi kontraksi oleh obat seperti anestesi halogen, nitrat, teri, $er+ik, atau ?agina

    &rauma dapat terjadi pada persalinan yang lama dan sulit, khususnya jika pasien memiliki

    #D ( ce!alopel+ic disproportion) relati! atau absolute dan uterus telah distimulasi dengan

    oksitosin atau prostaglandin engontrolan tekanan intrauterin dapat mengurangi risiko

    terjadinya trauma &rauma juga dapat terjadi pada manipulasi janin intra maupun ekstra uterin

    Aisiko yang paling besar mungkin dihubungkan dengan +ersi internal dan ekstraksi pada kembar 

    kedua bagaimanapun, ruptur uteri dapat terjadi sebagai akibat +ersi eksternal terus harus selalu berada dalam kendali dengan cara meletakkan

    tangan di atas abdomen pada prosedur tersebut 6njeksi salin"oksitosin intra+ena umbilical dapat

    mengurangi kebutuhan teknik pengeluaran yang lebih in+asi!

    %aserasi ser+ikal sering dihubungkan dengan persalinan menggunakan !orceps dan

    ser+iks harus diinspeksi pada persalinan tersebut ersalinan per +aginam dengan bantuan

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    8/26

    (!orceps atau +akum) tidak boleh dilakukan tanpa adanya pembukaan lengkap %aserasi ser+ikal

    dapat terjadi secara spontan ada kasus ini, ibu sering tidak dapat menahan untuk tidak 

    mengedan sebelum terjadi dilatasi penuh dari ser+iks &erkadang eksplorasi manual atau

    instrumentasi dari uterus dapat mengakibatkan kerusakan ser+iks $angat jarang, ser+iks sengaja

    diinsisi pada posisi jam 2 dan"atau jam 10 untuk mengeluarkan kepala bayi yang terjebak pada

     persalinan sungsang (insisi DChrssen)

    %aserasi dinding +agina sering dijumpai pada persalinan per+aginam operati!, tetapi hal

    ini terjadi secara spontan, khususnya jika tangan janin bersamaan dengan kepala %aserasi dapat

    terjadi pada saat manipulasi pada distosia bahu &rauma +agina letak rendah terjadi baik secara

    spontan maupun karena episiotomi

    c  &issue (Aetensio lasenta

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    9/26

    membutuhkan dilatasi dan kuretase dari 9 misoprostol oral dibandingkan dengan 22 9

    yang menggunakan prostaglandin intra-amnion (3arEuette, 2004)

    Kegagalan pelepasan menyeluruh dari plasenta terjadi pada plasenta akreta dan

    +ariannya ada kondisi ini plasenta lebih masuk dan lebih lengket erdarahan signi!ikan yang

    terjadi dari tempat perlekatan dan pelepasan yang normal menandakan adanya akreta sebagian

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    10/26

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    11/26

    dibandingkan pada wanita yang tidak hamil karena adanya peningkatan suplai darah terhadap

     jaringan ini &rauma khususnya berhubungan dengan persalinan, baik persalinan per+aginam

    maupun persalinan sesar

    &.1.,.  Ga(*aan K"inis

    &.1.,.1.Ana(nesa

    $elain menanyakan hal umum tentang periode perinatal, tanyakan tentang episode

     perdarahan postpartum sebelumnya, riwayat seksio sesaria, paritas, dan riwayat !etus gandaatau

     polihidramnion

    a)  &entukan jika pasien atau keluarganya memiliki riwayat gangguan koagulasi atau perdarahan

    massi! dengan prosedur operasi atau menstruasi

     b)  Dapatkan in!ormasi mengenai pengobatan, dengan pengobatan hipertensi (calcium-channel

     blocker) atau penyakit jantung ( missal digoHin, war!arin) 6n!ormasi ini penting jika koagulopati

    dan pasien memerlukan trans!usi

    c)  &entukan jika plasenta sudah dilahirkan

    &abel 1 erdarahan ost artum

    Ke'i"angan Daa' Te)anan Daa'

    -Sist#"i)

    Tanda dan Ge/a"a Dea/at S0#)  

    400-1000 m%

    (10-149)

     Bormal alpitasi, &akikardi, 'elisah &erkompensasi

    1000-1400 m%

    (14-249)

    3enurun ringan

    (0-100 mm 8g)

    %emah, &akikardi,

    .erkeringat

    Aingan

    1400-2000 m%

    (24-49)

    menurun sedang (I0-0

    mm 8g)

    $angat lemah, ucat, oliguria $edang

    2000-000 m%

    (4-409)

    $angat turun

    (40-I0 mm 8g)

    Kolaps, $esak na!as,

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    12/26

    endeteksian dan pendiagnosisan yang cepat dari kasus perdarahan postpartum sangat

     penting untuk keberhasilan penatalaksanaan Aesusitasi dan pencarian penyebab harus

    dilaksanakan dengan cepat sebelum terjadi sekuele dari hipo+olemia yang berat

    &.1..  Pe(ei)saan Pen!n/ang

    &.1..1.La*#at#i!(

    a)  Darah %engkap

    1)  >ntuk memeriksa kadar 8b dan hematokrit

    2) 

    erhatikan adanya trombositopenia

     b)  & dan a&& diperiksa untuk menentukan adanya gangguan koagulasi

    c)  Kadar !ibrinogen diperiksa untuk menilai adanya konsumti! koagulopati Kadarnya secara

    normal meningkat dari 00-/00 pda kehamilan, pada kadar yang terlalu rendah atau dibawah

    normal mengindikasikan adanya konsumti! koagulopati

    &.1..$.Pe(ei)saan Radi#"#gi

    emeriksaan yang dilakukan yaitu

    a)  >$' dapat membantu menemukan abnormalitas dalam ka+um uteri dan adanya hematom

     b) 

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    13/26

    &ujuan utama pertrolongan pada pasien dengan perdarahan postpartum  adalah

    menemukan dan menghentikan penyebab dari perdarahan secepa mungkin

    &erapi pada pasien dengan hemorraghe postpartum mempunyai 2 bagian pokok ;

    a)  Aesusitasi dan manajemen yang baik terhadap perdarahan

    asien dengan hemorraghe postpartum memerlukan penggantian cairan dan pemeliharaan

    +olume sirkulasi darah ke organ : organ penting antau terus perdarahan, kesadaran dan tanda-

    tanda +ital pasien

    astikan dua kateler intra+ena ukuran besar (1/) untuk memudahkan pemberian cairan

    dan darah secara bersamaan apabila diperlukan resusitasi cairan cepat

    1  emberian cairan ; berikan normal saline atau ringer lactate

    2  &rans!usi darah ; bisa berupa whole blood ataupun packed red cell

      @+aluasi pemberian cairan dengan memantau produksi urin (dikatakan per!usi cairan ke ginjal

    adekuat bila produksi urin dalam 1jam 0 cc atau lebih)

     b)  3anajemen penyebab hemorraghe postpartum

    &entukan penyebab hemorraghe postpartum ;

    1) 

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    14/26

    lewat jalan lahir dan ditekankan pada !orniH anterior emberian uterotonica jenis lain dianjurkan

    apabila setelah pemberian oHytocin dan kompresi bimanual gagal menghentikan perdarahan,

     pilihan berikutnya adalah ergotamine

    2)  $isa plasenta

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    15/26

    hematom sangat besar curigai sumber hematom karena pecahnya arteri, cari dan lakukan ligasi

    untuk menghentikan perdarahan

    )  'angguan embekuan Darah

    Jika manual eksplorasi telah menyingkirkan adanya rupture uteri, sisa plasenta dan

     perlukaan jalan lahir disertai kontraksi uterus yang baik mak kecurigaan penyebab perdarahan

    adalah gangguan pembekuan darah %anjutkan dengan pemberian produk darah pengganti

    ( trombosit,!ibrinogen)

    +.  Kegawatda!atan Ne#nata"

    $alah satu kegawatdaruratan neonatal adalah hipotermi

    +.1.Hi%#te(ia %ada Ba0i Ba! La'i

    +.1.1.  Definisi

    8ipotermia adalah suatu kondisi di mana mekanisme tubuh mengatasi tekanan suhu

    dingin 8ipotermia juga dapat dide!inisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 4 #

    &ubuh manusia mampu mengatur suhu pada Fona termonetral , yaitu antara /,4-I,4 # Di luar 

    suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan akti! menyeimbangkan  produksi  panas

    dan kehilangan panas dalam tubuh (Aukiyah dkk, 2010;2 )

    .ayi 8ipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    16/26

    8ipotermia dapat terjadi dengan cepat pada bayi yang sangat kecil atau bayi yang

    diresusitasi atau dipisahkan dari ibu, dalam kasus-kasus ini suhu dapat cepat turun 4M#

    ( $arwono, 200/ ; 2)

    8ipotermi pada ..% adalah suhu di bawah /,4 L#, yang terbagi atas ; hipotermi ringan

    (cold stres) yaitu suhu antara /-/,4 L#, hipotermi sedang yaitu antara 2-/L#, dan hipotermi

     berat yaitu suhu tubuh 2 L# (Nunanto, 200;0)

    +.1.$.  K"asifi)asi Hi%#te(i %ada Ba0i Ba! La'i

    3enurut (Nunanto, 200;2) penurunan suhu tubuh dapat diklasi!ikasikan sebagai berikut;

    Ana(nesa Pe(ei)saan K"asifi)asi

    a  .ayi terpapar suhu

    lingkungan yang rendah

     b  5aktu timbulnya

    kurang dari 2 hari

    a  $uhu tubuh 2M # : 

    /,M #

     b  'angguan napas

    c  Denyut jantung 100

    kali permenit

    d  3alas minum

    letargi

    8ipotermia sedang

    a   bayi terpapar suhu

    lingkungan yang rendah

     b  waktu timbulnya

    kurang dari 2 jam

    a  $uhu tubuh 2M #

     b  &anda hipotermia

    sedang

    c  Kulit teraba keras

    d   Bapas pelan dan dalam

    8ipotermia berat

    +.1.&.  Diagn#sis

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    17/26

    3enurut (Nunanto,200;1) diagnosis hipotermi dapat ditegakkan dengan pengukuran

    suhu baik suhu tubuh atau kulit bayi engukuran suhu ini sangat berman!aat sebagai salah satu

     petunjuk penting untuk deteksi awal adanya suatu penyakit, dan pengukuranya dapat dilakukan

    melalui aksila, rektal atau kulit 3elalui aksila merupakan prosedur pengukuran suhu bayi yang

    dianjurkan, oleh karena mudah, sederhana dan aman &etapi pengukuran melalui rektal sangat

    dianjurkan untuk dilakukan pertama kali pada semua ..%, oleh karena sekaligus sebagai tes

    skrining untuk kemungkinan adanya anus imper!oratus engukuran suhu rektal tidak dilakukan

    sebagai prosedur pemeriksaan yang rutin kecuali pada bayi-bayi sakit

    +.1.+.  Eti#"#gi

    erinatal adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri

    dari kehidupan intera uterin ke kehidupan ekstra uterin selama 2 hari @mpat aspek transisi pada

     bayi baru lahir dimasa perinatal yang cepat berlangsung adalah sistem pernapasan, sirkulasi, dan

    kemampuan menghasilkan sumber glukosa (Aukiyah dkk, 2010;2)

    enyebab terjadinya hipotermi pada ..% di masa perinatal yaitu;

    a   jaringan lemak subkutan tipis,

     b   perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar,

    c   bayi baru lahir tidak mempunyai respon shi+ering (menggigil) pada reaksi kedinginan,

    d  as!iksia yang hebat,

    e  resusitasi yang ekstensi!,

    !  lambat sewaktu mengeringkan bayi,

    g  distress pernapasan,

    h  sepsis

    i   pada bayi prematur atau bayi kecil memiliki cadangan glukosa yang sedikit

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    18/26

     Beonatus mudah sekali terkena hipotermi yang disebabkan oleh;

    a)  usat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum ber!ungsi dengan sempurna

     b)  ermukaan tubuh bayi relati! lebih luas

    c)  &ubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas

    d)  .ayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak kedinginan

    e)  Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan, seperti lingkungan dingin,

     basah, atau bayi yang telanjang,cold linen, selama perjalanan dan beberapa keadaan seperti

    mandi, pengambilan sampel darah, pemberian in!us, serta pembedahan Juga peningkatan

    aliran udara dan penguapan

    !)  Ketidaksanggupan menahan panas, seperti pada permukaan tubuh yang relati! luas, kurang

    lemak, ketidaksanggupan mengurangi permukaan tubuh, yaitu dengan mem!leksikan tubuh dan

    tonus otot yang lemah yang mengakibatkan hilangnya panas yang lebih besar pada ..%A

    g)  Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas, seperti de!isiensi brown !at, misalnya bayi

     preterm, kecil masa kelahiran, kerusakan sistem syara! pusat sehubungan dengan anoksia,

    hemoragi intra kranial, hipoksia, dan hipoglikemia

    8ipotermi dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekelilingi bayi rendah dan upaya

    mempertahankan suhu tubuh tidak di terapkan secara tepat,terutama pada masa stabilisasi

    yaitu;/-12 jam pertama setelah lahir

    >ntuk mem!ungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu ada ..% jumlah

    glukosa akan turun dalam waktu cepat ..% yang tidak dapat mencerna glukosa dari glikogen

    dalam hal ini terjadi bila bayi mempunyai persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati

    Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan cara ; (1) melalui penggunaan

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    19/26

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    20/26

    erpindahan suhu dari suatu objek yang dingin, misalnya dari bayi dengan suhu yang hangat

    dikelilingi lingkungan yang lebih dingin $umber kehilangan panas dapat berupa suhu

    lingkungan yang dingin atau suhu inkubator yang dingin

    )  @+aporasi

    anas terbuang akibat penguapan, melalui permukaan kulit dan traktus repiratoris $umber 

    kehilangan panas dapat berupa ..% yang basah setelah lahir,atau pada waktu dimandikan

      Kegagalan &ermoregulasi

    Kegagalan termoregulasi secara umum disebabkan kegagalan hipotalamus dalam

    menjalankan !ungsinya dikarenakan berbagai penyebab Keadaan hipoksia intrauterin"saat

     persalinan"post partum, de!ek neurologik dan paparan obat prenatal (analgesik"anestesi) dapat

    menekan respons neurologik bayi dalam mempertahankan suhu tubuhnya .ayi sepsis akan

    mengalami masalah dalam pengaturan suhu dapat menjadi hipotermi atau hipertermi

    +.1..  A)i*at 0ang da%at Diti(*!")an Hi%#te(i

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    21/26

    +.1.2.  3ii45ii Hi%#te(i %ada Ba0i Ba! La'i N#(a"

    3enurut (Aukiyah dkk, 2010;2I) beberapa ciri jika seorang bayi terkena hipotermi

    antara lain ;

    a  .ayi menggigil (walau biasanya ciri ini tidak mudah terlihat pada bayi kecil)

     b  Kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih atau timbul bercak-bercak

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    22/26

     b)  $etelah tubuh bayi kering segera dibungkus dengan selimut,diberi tepi atau tutup kepala,kaos

    tangan dan kaki $elanjutnya bayi diletakkan telungkup di atas dada ibu untuk mendapatkan

    kehangatan dari dekapan ibu

    c)  3emberi ntuk itu, ..%

    haruslah dirawat dalam lingkungan suhu netral

    3enurut (Aukiyah dkk, 2010;2*0) bayi yang mengalami hipotermia biasanya mudah

    sekali meninggal &indakan yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam

    incubator atau melalui penyinaran lampu #ara lain yang sangat sederhana dan mudah dilakukan

    oleh setiap ibu adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu .ayi diletakkan telungkup

    di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi >ntuk menjaga agar bayi tetap

    hangat, tubuh ibu dan bayi harus berada di dalam satu pakaian (merupakan teknologi tepat guna

     baru) disebut sebagai metoda kangguru $ebaiknya ibu menggunakan pakaian longgar 

     berkancing depan .ila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang disetrika

    terlebih dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu%akukanlah berulang kali

    sampai tubuh bayi hangat .iasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia , sehingga bayi

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    23/26

    harus diberi

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    24/26

    g  3enurunkan resiko terin!eksi selama perawatan di rumah sakit

    h  3empersingkat masa rawat di rumah sakit

    Kriteria bayi untuk metode kanguru;

    a  .ayi dengan berat badan 2000 g

     b  &idak ada kelainan atau penyakit yang menyertai

    c  Ae!leks dan kordinasi isap dan menelan yang baik

    d  erkembangan selama di inkubator baik

    e  Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan

    #ara 3elakukan 3etode Kanguru

    a  .eri bayi pakaian, topi, popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu

     b  %etakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi

    sudah ter!iksasi pada dada ibu osisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada

     bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak

    c  Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu,dan bayi diletakkan di

    antara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di

     perut ibu agar bayi tidak terjatuh

    d  .ila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik 

    atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi

    e  6bu dapat berakti+itas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri,duduk, jalan, makan

    dan mengobrol ada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan

     beberapa bantal dibelakang punggung ibu

    !  .ila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    25/26

    g  Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi,pemantauan bayi, cara

     pamberian asi, dan kebersihan ibu dan bayi

    BAB III

    PENUTUP

    A.  Si(%!"an

    Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi

    dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran &erdapat sekian banyak 

     penyakit dan gangguan dalam kehamilan yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya

    (#hamberlain, 'eo!!rey, hillip $teer, 1***)

    Kegawatdaruratan neonatal adalah situasi yang membutuhkan e+aluasi dan manajemen

    yang tepat pada bayi baru lahir yang sakit kritis ( usia 2 hari) membutuhkan pengetahuan

    yang dalam mengenali perubahan psikologis dan kondisi patologis yang mengancam jiwa yang

     bisa saja timbul sewaktu-waktu ($harie!!, .rousseau, 200/)

    Kasus kegawatdaruratan obstetri dan noenatal apabila tidak segera ditangani akan

     berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinya Kasus ini menjadi penyebab

    utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir $ecara umum terdapat penyebab utama

    kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir dari sisi obstetri, yaitu (1) perdarahan (2) in!eksi sepsis

    () hipertensi dan preeklampsia"eklampsia dan () persalinan macet (distosia) &erdapat lebih

    dari O ( tiga perempat) kematian noenatal disebabkan kesulitan bernapas saat lahir ( as!iksia),

    in!eksi, komplikasi lahir, dan berat badan lahir yang rendah

    B.  Saan

  • 8/20/2019 Kegawatdaruratan Maternal Dan Neonatal 2

    26/26

    Kasus kegawatdaruratan merupakan hal yang saat ini mendapat perhatian yang begitu

     besar 7leh karena itu, diharapkan seluruh pihak memberikan kontribusinya dalam merespon

    kasus kegawatdaruratan ini .agi mahasiswa, sudah seyogyanya memberikan peran dengan

    mempelajari dengan sungguh-sunggu kasus-kasus kegawatadaruratan dan memaksimalkan

    keterampilan dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan yang berada dalam koridor 

    wewenang bidan

     

    DA8TAR PUSTAKA

    #unningham, ='ary, Borman = 'ant, et all 5illiams 7bstetrics international

    edition 21 st edition age /1*-//

    .obak, %owdermilk, Jensen (2004) Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi

    4 Jakarta; enerbit .uku Kedokteran @'#

    5iknjosastro 8ani!a, 6lmu Kebidanan 200* Jakarta ; & .ina ustaka

    $arwono rawirohardo

    3urray, $haron $mith @mily $lone 3cKinney (200I) Foundations of 

     Maternal-Newborn  Nursing 4th Edition $ingapore; $aunders