Post on 09-Mar-2019
MASS MEDIA EFFECT
(EFEK MEDIA MASSA)
DISUSUN OLEH :
1. IVONDA KAMALADEVY (17071147)
2. DESI NATALIA (17071146)
3. NOPRILIA RISNA (17071155)
4. KITTI PERMATA HATI (17071103)
5. MOHAMMAD MULYAWAN PURNOMO (17071241)
6. YEMIMA CAROLIN (17071071)
7. THERESA ADINDA SINAGA (17071081)
8. IKA DINA SYARIFA (17071167)
9. FIKA SINGAL (17071121)
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan,
kerena pada dasarnya kita hidup sebagai makhluk sosialyang saling
membutuhkan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan. Komunikasi menjadi
hal yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk berinteraksi
dan menyampaikan pesan kepada orang lain. Tetapi semakin kesini komunikasi
tidak hanya bisa dilakukan saat bertatap muka saja, pesatnya perkembangan
teknologi masa kini menjadikan pola komunikasi semakin maju. Bisa dilihat
dari bagaimana komunikasi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dan
teknologi menfasilitasi manusia untuk berhubungan dengan mudah.Media yang
digunakan dalam berinteraksi juga semakin beragam, model interaksi inersia
dimana seseorang melakukan interaksi tanpa berpindah tempat namun tetap
bisa berkoneksi secara luas.Komunikasi massa itu sendiri merupakan proses
dimana organisasi media memproduksi dan menyampaikan informasi kepada
masyarakat luas yang mana informasi dari media tersebut dikonsumsi oleh
masyarakat. Sedangkan media massa merupakan salah satu alat dalam proses
komunikasi massa, karena media massa mampu menjangkau masyarakat luas
yang bersifat heterogen. Media massa yang dapat digunakan dapat berupa
media cetak seperti koran, majalah, tabloid, buletin, dan sebagainya maupun
media elektronik seperti media audio (suara) seperti radio, dan media audio
visual yaitu TV.
Berbagai jenis media yang berkembang ditengah-tengah masyarakat
dapat memberikan manfaat serta dampak yang luar biasa. Efek media sendiri
memang tidak biasa dihindari seiring kebutuhan kita akan informasi. Dampak
media sendiri sangat beragam bisa membuat para khalayak menjadi pasif
maupun aktif dalam menerima pesan media tersebut. Karena setiap media
mempunyai tujuan dalam sebuah pemberitaan di media massa maka sejauh
mana media tersebut bisa mempersuasi atau bahkan mengubah persepsi
masyarakat dan berhasil atau tidaknya media masa menggiring opini publik
terhadap apa yang mereka sajikan di media masa.
Media massa sendiri telah mengalami banyak perkembangan sejak era
reformasi. Saat ini, di era globalisasi, media massa mampu dipergunakan
sebagai alat propaganda yang efektif disamping dijadikan masyarakat sebagai
referensi dalam mencari sebuah informasi maupun berita. Melalui media massa
yang semakin berkembang informasi dapat menyebar dengan mudah di dalam
masyarakat. Arus informasi yang cepat menyebabkan masyarakat sulit
menyaring pesan yang diterima hal tersebut dapat mempengaruhi sudut
pandang, gaya hidup, dan budaya suatu masyarakat. Dengan demikian media
massa diyakini memiliki efek yang sangat kuat untuk menciptakan suatu
perubahan sosial.
Karena peran media pada suatu pemberitaan pada media masa juga sangat
berpengaruh terhadap respon dan perilaku khalayak. Dari hal itu maka makalah
ini, kami mencoba untuk membahas tentang sejauh mana efek media massa
dalam komunikasi persuasif dengan beberapa teori yang berhubungan.
1. MEDIA MASSA
A. PENGERTIAN MEDIA MASSA
Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
informasi maupun hiburan. Media massa merupakan hasil produk teknologi modern
sebagai saluran dalam komunikasi massa.
Shirley Biagi (2010:10) menyebutkan tiga konsep penting tentang media massa yaitu:
1. Media massa adalah suatu bentuk usaha yang berpusat pada keuntungan.
2. Perkembangan dan perubahan dalam pengiriman dan pengonsumsian media massa,
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
3. Media massa senantiasa mencerminkan sekaligus mempengaruhi kehidupan
masyarakat, dunia politik, dan budaya.
B. PERAN DAN FUNGSI MEDIA MASSA
Dennis McQuail memberikan beberapa asumsi pokok tentang peran atau fungsi
media di tengah kehidupan masyarakat saat ini, antara lain:
1. Media merupakan sebuah industri. Media terus berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa.
Di sisi lain, industri media tersebut diatur oleh masyarakat.
2. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat kontrol manajeman dan
inovasi dalam masyarakat. Komunikator menjadikan media sebagai pengganti
kekuatan, tameng, atau sumber daya lainnya, dalam kehidupan nyata.
3. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa-peristiwa
kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun internasional.
4. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya. Melalui media
seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya lama, maupun
memperoleh pemahaman tentang budaya baru. Misalnya gaya hidup dan tren
masa kini yang semuanya didapat dari informasi di media.
5. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dikombinasikan
dengan berita dan tayangan hiburan. Media telah menjadi sumber dominan
bagi individu dan kelompok masyarakat.
C. JENIS-JENIS MEDIA MASSA
Media massa terbagi menjadi tiga jenis yaitu media massa cetak, media massa
elektronik dan media massa online.
1. Media Massa Elektronik
Media massa elektronik adalah sarana komunikasi massa melalui
perangkat – perangkat elektronik seperti televisi dan radio.
Media massa elektronik salah satu media yang memiliki kekhususan, hal
itu terletak pada dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi
kekuatan dari media yang berdasar pada elektronik. Salah satu kelebihan
media elektronik adalah sifatnya yang real time atau disiarkan secara
langsung apabila ada peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi. Menurut
khalayak, media elektronik sifatnya lebih instan 3 daripada media cetak,
sehingga media elektronik lebih banyak dipilih oleh khalayak daripada
media cetak. Sifat media elektronik yang real time terkadang juga menjadi
kendala bagi pendengar atau pemirsa karena berita yang tersaji belum
tentu diketahui saat itu juga oleh pendengar atau pemirsa, karena saat
ditayangkan mereka sedang tidak mengkonsumsi media tersebut. Kendala
ini memberikan konsekuensi kepada televisi maupun radio untuk
melakukan pengulangan informasi atau siaran.
2. Media Massa Cetak
Media Massa cetak adalah sarana komunikasi massa melalui tulisan
seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain – lain. Media cetak memang
lebih kuno dibandingkan dengan media elektronik, namun sampai saat ini
masih diminati masyarakat khususnya di Indonesia, contohnya adalah
Surat Kabar. Walaupun televisi atau radio dapat melakukan pengulangan
siaran tetapi khalayak dapat memilih alternatif lain untuk mendapatkan
informasi tersebut misalnya melalui media cetak berupa surat kabar. Surat
kabar dapat hidup di tengah persaingan media informasi karena masih
adanya minat orang terhadap surat kabar yang memiliki harga terjangkau
untuk mendapatkan sebuah informasi, mudah dibawa kemana – mana, bisa
didokumentasikan, bisa dibaca berulang – ulang dan mudah diperoleh jika
diperlukan.
3. Media Massa Online
Media Online disebut juga Media Daring (Dalam Jaringan), Media
Internet, atau Media Siber adalah media massa yang dapat kita temukan
atau disajikan di internet (situs web).
Media Online disebut juga situs berita (news site) atau portal berita (news
portal), seperti Republika Online, Detik.com, Kompas Cyber Media, dan
Viva.co.id.
Dengan hadirnya media internet, jenis-jenis media massa pun bisa dibagi
menjadi tiga macam media sebagai berikut:
1. Print Medium (Media Cetak)
2. The Internet (Media Online, Media Siber)
3. Broadcast Medium (Media Siaran/Radio & TV).
2. Efek
A. PENGERTAN EFEK
Efek merupakan suatu perubahan diri yang terjadi didalam diri sendiri atau
dalam diri audiens yang disebabkan karena keterpaan dari media massa.
Efek mempunyai tujuan yang besar selama dalam studi mengenai media yang
terjadi karena adanya upaya yang lebih besar untuk memahami kekuatan propaganda
dan ancaman yang dimilikinya. Secara tidak langsung efek ini dapat terjadi karena
adanya dorongan faktor-faktor dari luar dan dalam.
Pada tahun 1950 perspektif efek mulailah terbentuk diseluruh Amerika Serikat,
mengenai efek sendiripun bisa di dominasi atau bisa menggambarkan suatu faktor-
faktor yang dapat digabungkan untuk membangun perspektif tersebut. Menurut
Lazarsfeld mengatakan bahwa efek juga merupakan penelitian empiris yang dapat
memperlihatkan bagaimana pengaruh media tersebut bekerja dan bagaimana
kekuatan media dapat dipahami dengan lebih baik, digunakan untuk suatu tujuan
yang baik.
Mengenai efek itu sendiri tentu sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia
dimanapun ia berada walaupun efek juga mempunyai dampak yang positif dan
negatif. Menurut Donald K.Robert yang mengatakan bahwa efek hanyalah suatu
perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Oleh karena itu lebih
fokus kepada pesan maka efek yang terjadi harus berkaitan dengan pesan yang di
sampaikan media massa.
Pengaruh media yang ditimbulkan oleh pesan media menghasilkan perubahan
sikap atau penguatan terhadap keyakinan khalayak. Sementara itu, efek media adalah
efek yang dapat diukur sebagai hasil dari pengaruh media atau pesan media.
Efek media dapat bersifat positif atau negatif, langsung atau bertahap, maupun
jangka pendek atau jangka panjang. Perlu dipahami pula bahwa tidak semua efek
media menghasilkan perubahan terhadap khalayak. Beberapa pesan media diketahui
hanya memberikan efek memperkuat keyakinan yang ada.
A. Pengertian Efek Media Massa
Efek media massa ini merupakan perangkat kehidupan masyarakart yang terus
mengubah pola hidup masyarakat. Pada awalnya bersifat agraris lalu kemudian
menjadi kota pertumnuhan urbanisme pada masyarakat inilah yang merupakan salah
satu dampak aktivitas masyarakat terhadap media yang bersifat modern yang disebut
sebagai komunikasi massa.
Pengaruh media yang ditimbulkan oleh pesan media menghasilkan perubahan
sikap atau penguatan terhadap keyakinan khalayak. Sementara itu, efek media adalah
efek yang dapat diukur sebagai hasil dari pengaruh media atau pesan media.
Efek media dapat bersifat positif atau negatif, langsung atau bertahap, maupun
jangka pendek atau jangka panjang. Perlu dipahami pula bahwa tidak semua efek
media menghasilkan perubahan terhadap khalayak. Beberapa pesan media diketahui
hanya memberikan efek memperkuat keyakinan yang ada. Hal ini didasarkan
berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli mengenai pengaruh terpaan
media terhadap perubahan kognitif, sistem kepercayaan, dan sikap khalayak.
B. Pengertian Efek Media Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa pengertian tentang efek media yang dikemukakan oleh para
ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Lang menyatakan efek media sebagai “apa jenis isi pesan, (yang
disampaikan) dalam jenis media apa, mempengaruhi khalayak yang mana, dan
dalam situasi apa”
Jennings Bryant dan Dolf Zillmann menyatakan efek media sebagai dampak
sosial, budaya dan psikologis melalui media massa.
Elisabeth M. Perse menyatakan efek media sebagai “bagaimana mengontrol,
atau memitigasi dampak media massa terhadap individu atau masyarakat”.
Penelitian tentang efek media massa tidak dapat dilepaskan dari sejarah
perkembangan teknologi media massa itu sendiri. Dari sinilah kemudian
muncul beberapa teori komunikasi massa yang fokus pada efek media massa
sebagaimana yang kita kenal sekarang ini. Berikut adalah beberapa teori efek
media massa yang diungkapkan oleh para ahli beserta penjelasannya
Sebenarnya Peran Media Massa sangatlah memberikan dampak yang positif
bila media massa tersebut dijadikan sebuah media yang memiliki nilai-nilai
yang juga positif, contohnya Peran Media Massa dalam Pembentukan
Moral seseorang menjadi lebih positif atau Fungsi Media Massa yang
digunakan untuk hal-hal positif tentunya akan memberikan Pengaruh Media
Massa Terhadap Masyarakat yang juga positif. Begitu juga sebaliknya, ketika
media massa digunakan untuk hal negatif, tentunya akan memberikan dampak
ataupun Efek Media Massa yang negatif serta peran dari media massa tidak
akan sesuai lagi dengan Hegemoni Media Massa yang sebenarnya.
Menurut Steven M. Chaffee, Secara garis besar efek media massa atau Efek
Komunikasi Massa dapat dilihat dari tiga jenis pendekatan. Pendekatan yang
dimaksud oleh Steven adalah :
Melihat isi informasi atau pesan yang disampaikan oleh media.
Melihat apakah terjadi perubahan di masyarakat atau individu seseorang
setelah mengetahui informasi atau pesan yang disebarkan.
Melakukan observasi terhadap masyarakat ataupun individu yang terkena efek
komunikasi massa
B. Jenis-jenis efek :
Menurut Keith R Stamm % John E.Bowes.1990 efek media dalam
mempengaruhi manusia, dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Efek Primer
Merupakan efek yang ditimbulkan karena adanya terpaan, perhatian,
dan pemahaman. Jika manusia tidak bisa lepas dari media massa,
maka efek yang ditimbulkan sungguh – sungguh terjadi. Semakin
memahami apa yang disampaikan oleh media, maka semakin kuat pula
efek primer yang terjadi. Contoh seorang TNI ditembak oleh orang
yang tidak bertanggung jawab, maka di saat yang sama masyrakat
tertarik menyimak berita itu dengan seksama.
2. Efek Sekunder
Merupakan efek yang ditimbulkan karena adanya perubahan tingkat
kognitif s(perubahan pengetahuan dan sikap), dan perubahan perilaku
(menerima dan memilih). Contoh sekelompok orang sedang
menikmati sebuah acara sinetron, ada yang menganggapnya sebagai
alat untuk melakukan hubungan sosial ada juga yang menganggapnya
sebagai sebuah hiburan.
1. PERKEMBANGAN TEORI EFEK
1. Efek Tak Terbatas / Unlimeted Effect (1930 – 1950)
Terjadi pada masa perang dunia pertama dan kedua. Pada zaman
tersebut para peneliti percaya pada teori Hipodermic Needle atau yang
mirip dengan itu, teori Magic Bullet. Dalam teori Magic Bullet, media
seperti sebuah pistol yang menembakkan pesan kepada khalayak
(audience). Sedangkan teori Hipodermik Needle menggunakan analogi
yang berbeda yaitu dengan mengumpamakan media seperti jarum
yang menyuntikkan pesan kepada khalayak. Kedua metafora ini
menyatakan bahwa penyebab individu-individu berpikir dan
berperilaku adalah merujuk pada pesan yang mereka terima. Jadi,
teori-teori ini berpendapat bahwa media begitu kuat sehingga mereka
dapat langsung mempengaruhi khalayak sesuai dengan cara yang
dimaksudkan oleh pendesain pesan. Pendeknya, para peneliti di era
awal perkembangan ilmu komunikasi ini berasumsi bahwa media
memiliki kekuatan untuk memberitahu orang tentang apa yang harus
dipikir dan bagaimana harus berperilaku.
2. Efek Terbatas / Limited Effect (1950 – 1970)
Efek terbatas diperkenalkan oleh Joseph Klaper, Media massa
mempunyai efek terbatas berdasarkan penelitiannya pada kasus
kampanye publik, kampanye politik, dan percobaan pada desain pesan
yang bersifat persuasif. Klaper menyimpulkan komunikasi massa
bukanlah penyebab yang cukup kuat untuk menimbulkan efek bagi
masyarakat, tetapi pengaruh komunikasi massa terjadi melalui
berbagai faktor dan pengaruh perantara. Menurut Klapper, faktor
psikologis dan sosial turut berpengaruh dalam proses penerimaan
pesan dari media massa, yaitu karena adanya proses seleksi, proses
kelompok, norma kelompok dan keberadaan pemimpin opini.
Penyebab terjadinya efek terbatas :
a) Rendahnya Terpaan Media Massa Pihak TV menganggap
berita yang disiarkan di TV akan ditonton orang banyak dan
efek yang ditimbulkan akan besar dan nyata, padahal banyak
penonton TV yang tidak serius memperhatikan siaran berita.
b) Perlawanan
Berasal dari individu sebagai audience komunikasi massa
Contoh: kompetisi Reagen VS Carter oleh pendukung Carter
Reagen dikatakan terlalu tua untuk menjadi presiden ,
sedangkan pendukung Reagen mengatakan Carter itu tamak.
Jadi ada perang kata-kata antara kedua pendukung.
3. Efek Moderat / Not-So Limited Effect (1970 - 1980)
Efek moderat Dapat diasumsikan bahwa pengaruh media massa tidak
berada pada posisi yang TAK TERBATAS – TERBATAS, melainkan
akan sangat tergantung pada individu yang diterpa pesan media massa
Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
Teori Kultivasi (Cultivation Theory) merupakan salah satu teori yang mencoba
menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini televisi) dengan
tindak kekerasan. Teori ini dikemukakan oleh George Gerbner, mantan Dekan dari
Fakultas (Sekolah Tinggi) Komunikasi Annenberg Universitas Pennsylvania,
yang juga pendiri Cultural Environment Movement berdasarkan penelitiannya
terhadap perilaku penonton televisi yang dikaitkan dengan materi berbagai
program televisiyang ada di Amerika Serikat.
Teori Kultivasi pada dasarnya menyatakan bahwa para pecandu
(penonton berat/heavy viewers) televisi membangun keyakinan yang berlebihan
bahwa “dunia itu sangat menakutkan”. Hal tersebut disebabkan keyakinan mereka
bahwa “apa yang mereka lihat di televisi” yang cenderung banyak menyajikan acara
kekerasan adalah “apa yang mereka yakini terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari”.
Dalam hal ini, seperti Marshall McLuhan, Gerbner menyatakan bahwa televisi
merupakan suatu kekuatan yang secara dominan dapat mempengaruhi masyarakat
modern. Kekuatan tersebut berasal dari kemampuan televisi melalui berbagai simbol
untuk memberikan berbagai gambaran yang terlihat nyata dan penting seperti sebuah
kehidupan sehari-hari.Televisi mampu mempengaruhi penontonnya, sehingga apa
yang ditampilkan di layar kaca dipandang sebagai sebuah kehidupan yang nyata,
kehidupan sehari-hari. Realitas yang tampil di media dipandang sebagai sebuah
realitas objektif
Lebih jauh dalam Teori Kultivasi dijelaskan bahwa bahwa pada dasarnya ada 2 (dua)
tipe penonton televisi yang mempunyai karakteristik
saling bertentangan/bertolak belakang, yaitu :
1. Para pecandu/penonton fanatik (Heavy viewers) adalah mereka yang
menonton televisi lebih dari 4 (empat) jam setiap harinya. Kelompok
penonton ini juga disebut sebagai khalayak “the television type”,
2. Penonton biasa (light viewers), yaitu mereka yang menonton televisi 2 jam
atau kurang dalam setiap harinya dalam penelitian yang dilakukannya,
Garbner juga menyatakan bahwa cultivation differential dari media effect
untuk dijadikan rujukan untuk membandingkan sikap penonton telivisi.
Dalam hal ini, ia membagi ada 4 sikap yang akan muncul berkaitan degan
keberadaan heavy viewers yaitu :
1 Mereka yang memilih melibatkan diri dengan kekerasan, yaitu mereka
yang pada akhirnya terlibat dan menjadi bagian dari berbagai peristiwa
kekerasan
2 Mereka yang ketakutan berjalan sendiri di malam hari, yaitu
merekayang percaya bahwa kehidupan nyata juga penuh dengan
kekerasan, sehingga memunculkan ketakutan terhadap berbagai situasi
yang memungkinkan terjadinya tindak kekerasan. Beberapa kajian
menunjukkan bahwa untuk tipe ini lebih banyak perempuan daripada
laki-laki.
3 Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan hukum Yaitu mereka yang
percaya bahwa masih cukup banyak orang yang tidak mau terlibat
dalam tindakan kekerasan.
4. Mereka yang sudah kehilangan kepercayaan Yaitu mereka yang
sudah apatis tidak percaya lagi dengan kemampuan hukum dan aparat
yang ada dalam mengatasi berbagai tindakan kekerasan
Hubungan Efek Media Massa Dengan Persuasif
Menurut Burhin Bungin
Media massa secara teoritis memilik fungsi sebagai saluran informasi, saluran
pendidikan, dan saluran hiburan, namun kenyataan media massa memberi efektif lain
diluar fungsi itu. Efek media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun
dapat mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa
dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat. Efek
media dapat pula mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek sehingga dengan
cepat mempengaruhi mereka, namun juga memberi efek dalam waktu yang lama,
sehingga memberi dampak pada perubahan-perubahan dalam waktu yang lama. Hal
tersebut karena efek media massa terjadi secara disengaja, juga ada efek media yang
diterima masyarakat tanpa disengaja.
Hubungan efek media massa dengan persuasive
Menjelaskan proses perubahan seorang yang terjadi didalam diri sendiri disebabkan
karena terpaan dari media massa sehingga memiliki fungsi sebagai saluran informasi
yang terhubung dengan persuasif.
Juga efek media massa berperan dalam proses persuasif yakni meyakinkan serta
mempengaruhi orang lain untuk mengambil keputusan sesuai dengan yang di
harapkan
Efek media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun dapat
mempengaruhi perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa dapat
mempengaruhi sistem-sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat. Efek media
dapat pula mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek sehingga dengan cepat
mempengaruhi mereka, namun juga memberi efek dalam waktu yang lama, sehingga
memberi dampak pada perubahan-perubahan dalam waktu yang lama. Hal tersebut
karena efek media massa terjadi secara disengaja, juga ada efek media yang diterima
masyarakat tanpa disengaja.
Hubungan efek media massa dengan persuasif dapat disimpulkan melalu
prinsip umum
Efek media massa dalam persuasif diantarai oleh faktor-faktor seperti
pengalaman, selektivitas penerima, dan meningkatkan aksesibilitas informasi.
menggunakan media yang menjadikan faktor-faktor tersebut menjelaskan tentang
pesan, sikap, dan pendapat yang ada dalam seletivitas penerima sehingga
meningkatkan aksebilitas informasi yang berfungsi sebagai media pengubah yang
terjadi pada seseorang. Karena efek media massa dalam persuasif menimbulkan
perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada
konversi atau perubahan seluruh sikap dari satu pihak masalah ke pihak yang lain.
Contohnya Komunikasi persuasif dalam efek media massa cukup efektif.
karena mempengaruhi sikap seseorang sehingga memberikan dampak terhadap pola
pikir dan perubahan sikap. Salah satunya iklan komersial :
Iklan komersial tentang Internet
Internet lambat? Waktu terkuras percuma? Kuota cepat abis karena lambat?
Solusi Anda kami yang terpercaya Telolet merupakan internet murah dan tercepat.
“Tidak ada lagi nunggu lama. Telolet internet cepat, murah lagi”. Pemasangan
internet hubungi 081247378xxx. Ini memberikan dampak terhadap seseorang yang
mengetahui iklan komersial tentang internet sehingga membujuk seseorang untuk
membeli produk tersebut.
Dapat di simpulkan hubungan efek media massa dengan persuasif cukup efektif
dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru untuk memiliki daya
tarik media massa terhadap masyarakat.
KESIMPULAN
Pengaruh media yang di timbulkan oleh pesan media menghasilkan perubahan
sikap, prilaku atau penguatan terhadap keyakinan khalayak. Efek media dapat
bersifat positif atau negatif, langsung atau bertahap, maupun jangka pendek atau
jangka panjang. Tidak semua efek media menghasilkan perubahan terhadap khalayak.
Beberapa pesan media diketahui hanya memberikan efek memperkuat keyakinan
yang ada. Hal ini didasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli
mengenai pengaruh terpaan media terhadap perubahan kognitif, sistem kepercayaan,
dan sikap khalayak.
Adanya hubungan antara efek media sendiri dengan persuasif adalah, efek
media massa tidak saja mempengaruhi sikap seseorang namun dapat mempengaruhi
perilaku, bahkan pada tataran yang lebih jauh, efek media massa dapat mempengaruhi
sistem-sistem sosial maupun sistem budaya masyarakat. Efek media dapat pula
mempengaruhi seseorang dalam waktu pendek sehingga dengan cepat mempengaruhi
mereka, namun juga memberi efek dalam waktu yang lama, sehingga memberi
dampak pada perubahan-perubahan dalam waktu yang lama. Hal tersebut karena efek
media massa terjadi secara disengaja, juga ada efek media yang diterima masyarakat
tanpa disengaja. . Peran efek media massa dalam proses persuasif untuk meyakinkan
serta mempengaruhi orang lain untuk mengambil keputusan sesuai dengan yang di
harapkan. Karena itu efek media massa dalam persuasif dapat menimbulkan
perubahan sikap seseorang
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/20963/2/c2.pdf
Bungin Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan diskursus
Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA
GROUP.