Download - Translate (SUBADI,2012)

Transcript

A Lesson Study as a Development Model of Professional Teachers(Sebuah Lesson Study sebagai Model Pengembangan Guru Profesional)Tjipto Subadi1,*, Rita Pramujiyanti Khotimah & Sri SutarniABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi masalah guru untuk mengembangkan model pengembangan guru profesional dengan pendekatan berbasis lesson study di sekolah MuhammadiyahKabupaten Sukoharjo, 2) menemukan model lesson study yang efektif sebagai model pengembangan guru profesional, dan 3) menganalisis validasi lesson study sebagai model pengembanganguru profesional. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi deskriptif-kualitatif.Subyek termasuk siswa, guru, kepala sekolah, kepala departemen pendidikan, dan anggota DPRD. Teknik pengumpulan data yangdipekerjakan wawancara observasi, dokumentasi, dan mendalam. Teknik dariAnalisis data yang digunakan pemahaman urutan pertama dan pemahaman urutan kedua. Itu bisadisimpulkan bahwa empat masalah untuk meningkatkan guru profesionalisme dengan model berbasis lesson study adalah sebagai berikut: 1) internal 2) eksternal (guru komitmen danPerhatian), 3) model lesson study yang efektif didasarkan pada rencana-do melihat lingkaran, kolaborasi,dan guru kolegial, dan 4) validasi lesson study dalam kaitannya dengan validasi pelajaran terbuka dan refleksi, teori, dan implementasi.METODEPenelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif fenomenologi dengan paradigma sosial-didefinisikan dalam analisis mikro. Paradigma ini akan memberikan individu sebagai subjek penelitian yang menafsirkan pertanyaan dalam penelitian ini.Desain penelitian menggunakan model pembelajaran berbasis pelajaran tindakan penelitian kelas. Lingkaran lessonstudy mempekerjakan penelitian tindakan kelas yang dimodifikasi dengan model yang Subadi (2009) seperti yang dijelaskan pada Gambar 1.Penelitian ini berlokasi di Sekolah Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo. Informan termasuk siswa, guru, kepala sekolah, Kepala Departemen Pendidikan, anggota DPR, dan dosen.Teknik-teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara mendalam. Teknik observasi digunakan untuk memeriksa kegiatan di kelas. Para peneliti mewawancarai guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan, anggota DPR, dan dosen untuk menemukan masalah guru di Sekolah Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo dalam meningkatkan pelajaran kualitas pembelajaran berbasis penelitian, dan menggambarkan suatu lesson study yang efektif dan validasi sebagai model pengembangan guru profesional.Proses wawancara yang digunakan pemahaman urutan pertama dan pemahaman urutan kedua di mana para peneliti memberikan kesempatan individu sebagai subjek penelitian untuk menafsirkan pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti. Kemudian, para peneliti memahami interpretasi mereka untuk menemukan makna yang akurat, tetapi pemahaman para peneliti mungkin tidak berlawanan dengan interpretasi pertama (Berger, 1967: 56). Teknik analisis data yang digunakan model interaktif, termasuk reduksi data, display data, dan kesimpulan / verifikasi (Miles dan Huberman, 2007: 15-21).KESIMPULANHal ini ditemukan bahwa empat masalah untuk meningkatkan profesionalisme guru dariSekolah Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut: 1) 'masalah internal, 2) masalah eksternal, termasuk para siswa, kepala sekolah, pengawas pendidikan, lingkungan, kurikulum, dan fasilitas, 3) masalah dengan guru guru komitmen, dan 4) masalah dengan guru keprihatinan. Model pembelajaran yang efektif sebagai model pengembangan guru profesional adalah lingkaran (rencana-do-lihat) -, Kursus Asosiasi Guru, sekolah, kolaboratif, guru kolegial berdasarkan dikoordinasikan oleh Team Principal Kerja dan Asosiasi Kepala Sekolah.Pelaksanaan program ini dikoordinasikan oleh Tim Kerja Guru. Pelaksanaan operasi dipegang oleh setiap sekolah dikoordinasikan oleh guru model. Hal ini secara rutin dipantau dan dievaluasi.Hal ini menyatakan bahwa temuan studi pelajaran yang efektif, yaitu, 1) sebelum dan sesudah program, ada perbedaan yang signifikan bagi siswa SMA sebesar 15%:% rasio 55 dan bagi siswa SMK di 20%: 60% rasio). 2) Program secara signifikan dapat meningkatkan kualitas guru dengan indikator sebagai berikut: a) fasilitas yang lebih lengkap di siap digunakan, b) keterampilan yang lebih baik dalam penggunaan teknologi informasi, c) metode pembelajaran pengembangan dan strategi, dan d) Program studi pelajaran dalam kontinuitas. 3) Model memberikan kontribusi terhadap kualitas pembelajaran, termasuk persiapan belajar, pertumbuhan kerja kolaboratif, pengembangan strategi pembelajaran, kolegialitas, kesiapan belajar, proses belajar siswa berbasis refleksi, pengembangan media pembelajaran, dan pengembangan instrumen evaluasi . Validasi lesson study sebagai model pengembangan guru profesional adalah mereka mengembangkan rencana pengajaran dan bahan ajar dan beroperasi pelajaran terbuka dan refleksi, teori oleh para ahli, pelaksanaan oleh guru model dan dosen sebagai konsultan.Disarankan bahwa pemerintah harus membuat strategi kebijakan dalam membangunsistem pendidikan untuk mengembangkan model untuk meningkatkan kualitas guru melaluipelatihan dalam kontinuitas, implementasi konsultan berbasis, dan lesson study sebagai alternatif model pengembangan guru profesional lesson study berbasis.