Slide 1
Askep osteoporosisMonika luhung. 20131Pendahuluan
Pembentukan tulang paling cepat terjadi usiapubertas puncaknya pada usia 25-30 tahun
Berkurangnya massa tulang setelah usia 30tahun dan bertambah setelah diatas 40 tahun
Seiring bertambahnya usia terjadi penurunanmassa tulang yg berakibat pada osteoporosis (Tandra, 2009)
Penyakit dgn sifat khas berupa massa tulang rendah atau berkurang, disertai gangguan mikroarsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang, yg dapat menimbulkan kerapuhan tulang (Tandra, 2009)
Pengertian
Osteoporosis
osteo porous(tulang)(berlubang/keropos)
Penyebab
1.Osteoporosis pascamenopause terjadi karena kurangnya hormon estrogen
hormon utama wanita yg mengatur pengangkutan kalsium kedalam tulang
Gejala timbul pada perempuan antara 51-75 tahun (dapat muncul lebih cepat atau lebih lambat)
Hormon estrogen produksinya mulai menurun 2-3 tahun sebelum menopause dan terus berlangsung 3-4 tahun setelah menopause
Sehingga terjadi penurunan massa tulang 1-3% dalam 5-7 tahun pertama postmenopause
2.Osteoporosis senilis
Merupakan akibat kekurangan kalsium yg berhub dgn usia dan ketidakseimbangan antara kecepatan hancurnya tulang (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblas)
Senilis berarti terjadi pada usia lanjutOsteoporosis senilis terjadi pada orang berusia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita
Wanita sering kali menderita osteoporosis senilis dan pascamenopause
3. Osteoporosis sekunder disebabkan oleh keadaan medis lain atau obat-obatan (kurang dari 5%)
disebabkan karena GGK dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid, dan adrenal) obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, antikejang, dan hormon tiroid yg berlebihan)Pemakaian alkohol yg berlebihan dan merokok dapat memperburuk keadaan ini
4.Osteoporosis juvenil idiopatikosteoporosis penyebab tidak diketahui, pada anak dan dewasa muda yg memiliki kadardan fungsi hormon yg normal, kadar vitamin yg normal, dan tidak memiliki penyebab yg jelas dari rapuhnya tulang ( Junaidi, 2007)
Stadium Osteoporosis
1. Stadium 1, tulang bertumbuh cepat, yg dibentuk masih lebih banyak dan ebih cepat daripada tulang yg dihancurkan. Ini biasanya terjadi pada usia 30-35 tahun
2.Stadium 2, umumnya usia 35-45 tahun, kepadatan tulang mulai turun (osteopenia)
3.Stadium 3, usia 45-55 tahun, fraktur bisa timbul sekalipun hanya dgn sentuhan atau benturan ringan
4.Stadium 4, biasanya diatas 55 tahun, rasa nyeri yg hebat akan timbul akibat patah tulang, tidak bisa bekerja, bergerak , bahkan mengalami stres dan depresi (Waluyo, 2009)
Gejala Osteoporosis
Awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala,sampai puluhan tahun tanpa keluhan
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulangPenderita osteoporosis akan memberikan keluhan atau gejala
1.Tinggi badan berkurang2.Bungkuk atau bentuk tubuh berubah3.Patah tulang4.Nyeri bila ada patah tulang (Tandra, 2009)
Faktor Resiko
Osteoporosis dpt menyerang setiap orgdgn faktor resiko yg berbeda
yang tidak dapat dikendalikan yang dapat dikendalikantidak dapat dikendalikan
1.Jenis kelaminwanita mempunyai faktor resiko terkena osteoporosis lebih besar dibandingkan kaum pria
karena pengaruh hormon estrogen yg mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun2.UsiaSemakin tua usia, resiko terkena osteoporosis semakin besar karena secara alamiah tulang semakin rapuh sejalan dengan bertambahnya usia.
Osteoporosis pada usia lanjut terjadi karena berkurangnya massa tulang disebabkan menurunnya kemampuan tubuh utk menyerap kalsium
3.Ras
Semakin terang kulit seseorang, semakin tinggi resiko terkena osteoporosis
Ras Eropa Utara (Swedia, Norwegia, Denmark) dan Asia berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis dibanding ras Afrika hitam.
Ras Afrika memiliki massa tulang lebih padat dibanding ras kulit putih Amerika, otot yang lebih besar sehingga tekanan pada tulang pun besar, kadarhormon estrogen lebih tinggi pada ras Afrika4.Pigmentasi dan tempat tinggal
Mereka yang berkulit gelap dan tinggal di wilayah khatulistiwa, mempunyai resiko terkena osteoporosis yg lebih rendah dibandingkan dengan ras kulit putih yg tinggal di wilayah kutub seperti Norwegia dan Swedia
5.Riwayat keluarga
Jika ada nenek atau ibu yang mengalami osteoporosis atau mempunyai massa tulang yang rendah, maka keturunannya cenderung beresiko tinggi terkena osteoporosis
6.Sosok tubuh
Semakin mungil seseorang, semakin berisiko tinggi terkena osteoporosis
seseorang yg memiliki tubuh kurus lebih berisiko terkena osteoporosis dibanding yg bertubuh besar7.MenopauseWanita pada masa menopause kehilangan hormon estrogen karena tubuh tidak lagi memproduksinya
hormon estrogen dibutuhkan utk pembentukan tulang dan mempertahankan massa tulang rendahnya hormon estrogen akan semakin berkurang kepadatan tulang sehingga terjadi pengeroposan tulang, dan tulang mudah patah faktorfaktor resiko osteoporosis yg dapatdikendalikan berhubungan dengan kebiasaan dan pola hidup
Aktivitas fisik
kurang gerak, kurang beraktivitas, otot-ototnya tidak terlatih dan menjadi kendor. mempercepat menurunnya kekuatan tulang Untuk menghindarinya, dianjurkan melakukan olahraga teratur minimal tiga kali dalam seminggu (lebih baik dengan beban untuk membentuk dan memperkuat tulang)
Kurang kalsium
Kalsium penting bagi pembentukan tulang, jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yg akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yg ada di tulang. Kebutuhan akan kalsium harus disertai dengan asupan vitamin D yg didapat dari sinar matahari pagi, tanpa vitamin D kalsium tidak mungkin diserap usus (Suryati, 2006)
Merokok
Para perokok beresiko terkena osteoporosis lebih besar dibanding bukan perokok.
Telah diketahui bahwa wanita perokok mempunyai kadar estrogen lebih rendah dan mengalami masa menopause 5 tahun lebih cepat dibanding wanita bukan perokok. Nikotin yg terkandung dalam rokok berpengaruh buruk pada tubuh dalam hal penyerapan dan penggunaan kalsium. Akibatnya, pengeroposantulang/osteoporosis terjadi lebih cepatMinuman keras/beralkohol
Alkohol berlebihan dapat menyebabkan luka-luka kecil pada dinding lambung. Dan ini menyebabkan perdarahan yg membuat tubuh kehilangan kalsium (yang ada dalam darah) yg dapat menurunkan massa tulang dan menyebabkan osteoporosisMinuman soda
Minuman bersoda (softdrink) mengandung fosfor dan kafein (caffein).
Fosfor akan mengikat kalsium dan membawa kalsium keluar dari tulangkafein meningkatkan pembuangan kalsium lewat urin. Untuk menghindari bahaya osteoporosis, sebaiknya konsumsi soft drink harus dibarengi dgn minum susu atau menkonsumsi kalsium ekstra (Tandra, 2009)
Stres
Kondisi stres akan meningkatkan produksi hormon stres yaitu kortisol yg diproduksi oleh kelenjar adrenal
Kadar hormon kortisol yg tinggi akan meningkatkan pelepasan kalsium kedalam peredaran darah dan akan menyebabkan tulang menjadi rapuh dan keropos sehingga meningkatkan terjadinya osteoporosis.
Bahan kimia
Bahan kimia seperti pestisida dapat ditemukan dalam bahan makanan (sayuran dan buah-buahan)asap bahan bakar kendaraan bermotor, dan limbah industri seperti organoklorida yg dibuang di sungai dan tanah, dapat merusak sel-sel tubuh termasuk tulang sehingga membuat pengeroposan tulang (Waluyo, 2009)
Pencegahan
Pencegahan osteoporosis sebaiknya dilakukan pada usia muda maupun masa reproduksi
Cara mencegah osteoporosis
Paparan sinar matahari
Sinar matahari terutama UVB membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemurlah dibawah sinar matahari selama 20-30 menit, 3x/minggu
Sebaiknya berjemur dilakukan pada pagi hari sebelum jam 9 dan sore hari sesudah jam 4. Sinar matahari membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massatulang (Ernawati, 2008)
Melakukan olahraga dengan beban
Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yg dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olahraga beban misalnya senam aerobik, berjalan dan menaiki tangga. Olahraga yg teratur merupakan upaya pencegahan penting. Tinggalkan gaya hidup santai, mulailah berolahraga beban yg ringan, kemudian tingkatkan intensitasnya. lakukan dengan teratur dan benar. Latihan fisik atau olahraga untuk penderita osteoporosis berbeda dengan olahraga untuk mencegah osteoporosisLatihan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita osteoporosis Latihan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita osteoporosis Patofisiologiosteoporosis
???Hindari rokok dan minuman beralkohol
Menghentikan kebiasaan merokok merupakan upaya penting dalam mengurangi faktor risiko terjadinya osteoporosis. Minum alkohol juga bisa merusak tulang
Deteksi dini osteoporosis
Osteoporosis merupakan suatu penyakit yang biasanya tidak diawali dengan gejala, maka langkah yang paling penting dalam mencegah dan mengobati osteoporosis adalah pemeriksaan secara dini untuk mengetahui apakah kita sudah terkena osteoporosis atau belum, sehingga dari pemeriksaan ini kita akan tahu langkah selanjutnya
Test Diagnostik dan Laboratorium
Bone Mineralomentry atau Bone Mineralo Densitometry (BMD) merupakan suatu pemeriksaan kuantitatif untuk mengukur kandungan mineral tulang
Quantitative ultrasound (QUS) : mengukur densitas tulang dengan gelombang suara
Pemeriksaan Radiologis : Osteoporosis pada X Ray Konvensional baru akan terlihat bila massa tulang telah berkurang hingga 30% atau lebih
Penatalaksanaan Medis
-Therapi estrogen-Suplemen ca & vitamin D-Pemberian kalcitonin-Olah raga -Kontak sinar matahari -Penyebab sekunder dicari dan diatasi -Hindari rokok, kopi, alkohol