STUDI KASUS PASIEN
PENANGANAN DM TIPE 1 DENGAN UNDERWEIGHT
PADA REMAJA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI KECAMATAN KELAPA GADING PERIODE
7 SEPTEMBER – 9 OKTOBER 2015
Disusun Oleh:
Mochammad Adam Eldi 1102010169
Pembimbing :
DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
OKTOBER 2015
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN DM TIPE 1 DENGAN
UNDERWEIGHT PADA REMAJA DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK DI
KECAMATAN KELAPA GADING PERIODE 7 SEPTEMBER – 9 OKTOBER 2015”
ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Oktober 2015
Pembimbing,
DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Assalammua`alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN DM TIPE 1
DENGAN UNDERWEIGHT PADA REMAJA DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK
DI KECAMATAN KELAPA GADING PERIODE 7 SEPTEMBER – 9 OKTOBER
2015” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI periode 7 September - 9 Oktober 2015. Penulis
juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi
pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan
penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah
salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading ketika penulis ditugaskan di
puskesmas tersebut pada periode 7 September - 18 September 2015.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf
pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku dosen pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas Yarsi yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Universitas YARSI.
2. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
3. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
ii
4. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. dr. Citra Dewi, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
11. dr. Prayudi Andriyana, Dr. Rendi, Dr.Bambang, Dr. Ikhsan, Dr.Novi, Dr.
Lidia, Dr. Ika, Dr. Liliana, selaku pembimbing yang membimbing dan memberi
masukan bermanfaat selama berada di Puskesmas Kelapa Gading.
12. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kelapa Gading, yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penulisan laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi
kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini
dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb.
Jakarta, Oktober 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan...............................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................................iv
Berkas Pasien.........................................................................................................................1
A. Identitas Pasien...........................................................................................................1
B. Anamnesis...................................................................................................................1
C. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................4
D. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................6
Berkas Keluarga.....................................................................................................................7
A. Profil Keluarga............................................................................................................7
B. Identifikasi Permasalahan...........................................................................................15
D. Diagnostik Holistik.....................................................................................................16
E. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................17
F. Prognosis......................................................................................................................18
G. Lampiran.....................................................................................................................19
Daftar Pustaka........................................................................................................................20
iv
v
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : An. A
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 12 tahun
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Perintis gg. Pejuang VI no 60
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal periksa : 14 September 2015
B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis dan Alloanamnesis (Ayah pasien) pada tanggal 14
September 2015
1. Keluhan Utama :
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading karena Merasa lemas sejak
satu minggu yang lalu.
2. Keluhan Tambahan : BAK sering dan Berat Badan Turun
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien anak laki-laki 12 tahun datang ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading karena Merasa lemas sejak satu minggu yang lalu. Pasien mengalami lemas yang berulang dan semakin memberat sejak 1 minggu yang lalu, lemas dirasakan diseluruh tubuh, tidak ada kelemahan sesisi atau anggota gerak. Pasien sering merasa haus dan sering BAK. BAK sering dirasakan pada malam hari. BAB normal. Berat badan turun 5kg dalam 1 bulan walaupun sebelum sakit, pasien mengaku makan teratur dan banyak. Ayah Pasien mengaku pasien sempat di rawat di RSUD Koja selama 7 hari karena penurunan kesadaran dan hasil pemeriksaan GDS mencapai 500. GDS pasien paling tinggi sekitar 200 – 300 selama pengobatan dan diagnosis DM tipe 1 oleh dokter spesialis dalam. Pasien pernah mendapat pengobatan Insulin selama di RS dan mengalami perbaikan. Pasien di sarankan dokter untuk selalu mengecek / mengontrol
1
gula darah secara rutin 1 bulan sekali.Pasien tidak pernah batuk lama dan tidak ada keluarga yang menderita penyakit tb paru.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah memiliki keluhan atau sakit yang sama seperti ini sebelumnya.
Riwayat DM tipe 1 : (+)
Riwayat Asma : (-)
Riwayat Alergi : (-)
Riwayat Sakit Kuning : (-)
5. Riwayat Penyakit Keluarga
ada anggota keluarga pasien yang menderita sama seperti pasien.
Riwayat DM : (+) nenek dari ibu pasien
Riwayat Asma : (-)
Riwayat Alergi : (-)
Riwayat Sakit Kuning : (-)
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya hidup pasien diperoleh dari penghasilan ayah pasien yaitu dari bekerja
sebagai tukang ojek. Penghasilannya adalah Rp 4.500.000,- per bulan. Pasien
mengatakan bahwa penghasilannya (bapak pasien) tersebut dapat mencukupi
kebutuhan sehari-harinya, namun tidak dapat ditabung.
7. Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur, pasien sehari makan 3 kali
dan lebih sering membeli makanan dibanding memasak sendiri. Menu makanan
yang pasien makan tidak sesuai dengan gizi seimbang, pasien menyukai makan
manis-manis dan fast food. Pasien tidak suka makan daging, sayuran dan buah-
buahan. Pasien juga jarang minum susu. Namun, semenjak pasien sakit dan berat
badan turun, pasien sering sekali diberikan susu oleh kakaknya. Pasien menyangkal
mengkonsumsi minum-minuman beralkohol dan merokok. Keluarga pasien tidak
ada yang memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol. Pasien tidak memiliki
kebiasaan olahraga teratur.
2
8. Riwayat Obstetri
Pasien merupakan anak kedua, lahir normal cukup bulan dengan bantuan bidan.
Lahir dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang badan 49 cm. Selama
kehamilan ibu tidak ada keluhan atau sakit berat apapun dan selalu kontrol rutin
kepuskesmas. Ibu selalu makan makanan yang bergizi. Asi diberikan selama 1,5
tahun dan dilanjutkan dengan pemberian susu formula.
9. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan imunisasi dasar pasien lengkap dan sesuai jadwal di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading
0 bulan: hepatitis B
2 bulan: BCG, Polio-1
2 bulan: DPT-HB-HiB 1, Polio 2
4 bulan: DPT-HB-HiB 2, Polio 3
4 bulan: DPT-HB-HiB 3, Polio 4
9 bulan: Campak
10. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Tabel 1. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia Pertumbuhan dan perkembangan
1 bulan Menatap tangan dan jari-jari
Mengikuti gerakan dengan mata
2 bulan Mulai bermain dengan jari-jari
Tersenyum dengan responsif, mengadakan kontak
mata
3 bulan Meraih dan mengambil objek,
Mengenggam objek dengan tangan,
Mulai tertawa
4 bulan Duduk bertumpu pada lengan
Menikmati bermain
5 bulan Memindahkan objek dari tangan yang satu ke tangan
yang lain
Menangis kalau tidak sesuai dengan keinginan anak
3
6 bulan Berguling ke sisi kiri dan kanan
Sudah bisa mengenali wajah keluarga dan orang-orang
sekitarnya
7 bulan Mulai merangkak
Mulai berceloteh
8 bulan Duduk tanpa dibantu
Merespon kata-kata seperti melihat ketika dipanggil
9 bulan Bermain permainan interaktif
Takut dan menangis pada orang yang tidak dikenal
10 bulan Mencoba berdiri dengan bantuan
Menyusun dan mengurutkan mainan
11 bulan Mulai mencari perabotan – perabotan untuk dimainkan
Sudah mulai memanggil orang tua
12 bulan Berdiri tanpa dibantu
Mulai meniru orang-orang sekitar seperti pura-pura
sedang nelpon dan lain-lain
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 11 Agustus 2015:
1. Keadaan Umum : Tampak sakit Ringan
Kesadaran : Composmentis
2. Vital Sign
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Respirasi : 28 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36, 5oC
3. Status Gizi
Berat badan : 30 kg
Tinggi badan : 142 cm
BB/TB : 86% (malnutrisi ringan)
BB/U : 75% (malnutrisi sedang)
TB/U : 95% (normal)
Interpretasi : malnutrisi sedang
4
Gambar 1. Kurva CDC
4. Status Generalis
a. Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam kecoklatan,tidak mudah rontok,lebat
Mata : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
Telinga : Bentuk normal, tidak terdapat serumen
Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
Tenggorokan : T1-T1 Tenang, Hiperemis(-)
5
Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
b. Leher
Trakea di tengah
Pembesaran kelenjar getah bening (-)
c. Thorak
Inspeksi : Bentuk dada simetris
: Pergerakan dinding dada simetris
: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri
: Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru, batas jantung normal
Auskultasi : Vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-), ronki (-)
: Bunyi jantung I dan II murni regular, murmur (-)
gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Hepar dan lien dalam keadaan normal,turgor < 2”
e. Genitalia : Tidak diperiksa
f. Ekstremitas :
Superior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-
Inferior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-
D. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 14 September 2015 GDS 260
6
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. W, 40 Tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. I, 37 Tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 2. Daftar Anggota Keluarga
No. Nama Kedudukan Gender UsiaPendidikan
Terakhir Pekerjaan Penghasilan
1 Tn. WKepala
Keluarga L 40 Tahun SMPTukang Ojek Rp.4.500.000
2 Ny. I Istri P 37 Tahun SMP IRT Tidak Ada3 An. B Anak L 14 Tahun SD Pelajar Tidak Ada4 An. A Anak L 12 Tahun Belum tamat SD Pelajar Tidak Ada
2. Genogram
1. Bentuk Keluarga
Keluarga An.A terdiri dari 1 Ayah, 1 Ibu dan 1 orang kakak. An A tinggal
bersama ayah, ibu dan kakanya. keluarga ini termasuk dalam keluarga nuklear
dalam keluarga ini disamping terdiri dari ayah, ibu, dan 2 anak kandung.
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (Nicholas 1984), keluarga ini termasuk dalam siklus
keluarga tahap keempat, yaitu keluarga dengan usia anak sekolah (anak usia 6-20
tahun).
3. Fungsi Keluarga
a. Biologis:
Secara aspek biologis keluarga An. A telah menjalankan fungsinya
dengan baik. Selama ini pasien tinggal di rumah sebagai anak yang baik.
Keluarganya selama ini cukup harmonis dan pasien merasa nyaman di
rumah karena lingkungan sekitar baik dari tetangga maupun keamanan
tergolong cukup mendukung.
7
b. Ekonomi:
Kebutuhan ekonomi sehari-hari pasien termasuk cukup dengan gaji
ayah pasien yaitu sebesar Rp. 4.500.000 sebagai tukang ojek. Uang
tersebut sehari-hari dipakai untuk makan sendiri, ayah, ibu dan kakaknya.
Untuk biaya listrik dan air dibayar oleh kakak-kakaknya.
c. Psikologis:
Secara psikologis pasien dengan semua anggota keluarga pasien
saling menyayangi satu sama lain. Pasien sangat dekat dengan ayah
pasien. Pasien juga biasa menceritakan masalah pasien kepada ayah
pasien dan ayahnya selalu memberikan solusi untuk setiap masalah
pasien.
d. Sosial:
Selepas sekolah, pasien biasa bermain bersama tetangga di sekitar
rumah, pasien suka mengobrol dengan tetangga. Pasien juga sering
mengikuti acara-acara di sekolah maupun di lingkungan tempat
tinggalnya.
e. Pendidikan:
Kedua orang tua pasien merupakan tamatan SMP. Saat ini pasien
masih bersekolah di sekolah dasar dan kakak pasien di Sekolah
menengah Pertama. Kedua orang tua pasien menginginkan pasien dan
kakaknya dapat sekolah sampai perguruan tinggi.
f. Spiritual
An. A dan keluarga selalu melaksanakan ibadah wajib. Keluarga An. A
melaksanakan ibadah wajib dan kewajiban lain sesuai syariat Islam tanpa
adanya hambatan dalam keluarga. Orang tua An. A sejak kecil sudah
mengajari An.A untuk melakukan ibadah-ibadah wajib.
4. Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Pasien
dengan anggota keluarga yang lain tergolong dekat. Jika pasien ada masalah,
yang lain memberikan solusi untuk memecahkan masalah. Pasien selalu
8
didukung oleh keluarga pasien. Pasien dan anggota keluarga lainnya jarang
bertengkar. Ayah pasien mendukung pasien untuk berobat dan menyarankan
untuk makan-makanan yang bergizi dan minum susu. Keluarga pasien juga
mendukung kesembuhan pasien.
5. Family Map
Gambar 2. Genogram An. A
Keterangan:
9
= Perempuan
= Laki-laki
= Pasien laki-laki
= Hubungan pernikahan
= Garis keturunan
An.b 14Th An.A 10Th
Tn.N 40Th Ny. I 37ThNy.N 42Th Tn. S 45Th Ny.T 32Th
Ny.M 30Th
Ny.N 26Th
Tn. I . Ny. E Tn. B Ny. O
= Tinggal serumah
3. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah Milik sendiri.
Daerah perumahan Padat bersih.
Karakteristik Rumah dan
Lingkungan
Kesimpulan
Luas rumah: 10 x 7 m2. An A tinggal bersama ayahnya di rumah
milik orang tua dengan lingkungan yang
padat bersih. Keadaan rumah sudah
cukup memadai dengan telah adanya
jamban, air pam dan pembuangan
sampah.
Jumlah penghuni: 4 (empat) orang.
Bertingkat/tidak bertingkat: tidak
bertingkat.
Lantai rumah: keramik.
Dinding rumah: tembok.
Jamban keluarga: ada.
Ketersediaan air bersih: air pam.
Tempat pembuangan sampah: ada.
Gambar 3. Denah Rumah Keluarga An. A
10
Ruang Tamu & Ruang Keluarga
Kamar
Kamar
WC
Dapur
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Satu unit sepeda motor.
Satu unit lemari pendingin dua pintu.
Satu unit kompor gas.
Satu unit televisi 21 inchi.
Satu unit soundsystem
Tiga unit kipas angin.
Dua unit telepon genggam.
Satu unit penanak nasi.
Kepemilikan yang dimiliki keluarga An. A termasuk dalam ekonomi
menengah.
4. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
Perilaku terhadap sakit dan penyakit :
Jika ada salah satu anggota keluarga An.A yang sakit, maka untuk sementara
diobati dahulu dengan obat warung atau jamu, jika keluhan tidak membaik
akan dibawa kepuskesmas.
Perilaku terhadap pelayanan kesehatan :
Keluarga An. A memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS.
Perilaku terhadap makanan :
Keluarga An.A mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari. Menu
makanan pasien dan keluarga pasien tidak sesuai dengan gizi seimbang.
Makanan yang dimakan oleh keluarga An. A dibeli di warteg dekat rumah
pasien.
Perilaku terhadap lingkungan kesehatan :
Apabila tidak membaik, maka keluarga An. A akan berobat ke puskesmas.
Kesan: Berdasarkan penilaian perilaku kesehatan keluarga terlihat bahwa
keluarga pasien tidak memiliki kepedulian tentang kesehatan keluarganya.
Keluarga pasien memiliki kesadaran untuk membuat BPJS pada setiap
anggota keluarganya. Tetapi kebiasaan makan-makanan masih tidak sesuai
dengan gizi seimbang.
5. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
11
Tabel 4. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Aksesibilitas Kendaraan pribadi Pasien mengaku lokasi puskesmas
cukup dekat dari rumah pasien
menggunakan kendaraan pribadi
(motor) atau angkutan umum, biaya
berobat murah dan pelayanan yang
diberikan informatif dan cukup
memuaskan.
Tarif Murah
Kualitas Cukup memuaskan
6. Pola Konsumsi Makan Keluarga
a. Kebiasaan Makan
Keluarga An.A makan sebanyak tiga kali sehari yaitu makan pagi makan siang dan
malam hari dengan menu makanan yang bervariasi. Pasien membeli makanannya dari
warteg dekat rumah. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan seperti
ayam, ikan, tempe, telur, fast food, manisan tetapi hanya sesekali mengkonsumsi
buah-buahan. Keluarga An. A membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan
mereka setelah selesai makan.
b. Penerapan pola gizi seimbang
Keluarga An.A tidak memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu
makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang
kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:
Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :
1. Tanggal 11 September 2015 Pagi : 438 kalori
Jumlah Kalori protein karbohidrat Lemak1 piring nasi 100 gr = 175
kkal2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
1 telur dadar 75 gr = 188 kkal 11,7 gr 0 01 gls teh manis 75 kkal 0 0 0
Siang : 512 kalori
12
Jumlah Kalori protein karbohidrat Lemak1 porsi bakso 444 kkal 42,3 gr 0,61 gr 25 gr1 gls air putih 330 ml 0 0 01 btr telur 68 kkal 4,6 gr 0,49 gr 5,5 gr
Malam : 415 kaloriJumlah Kalori protein karbohidrat Lemak
1 piring nasi 100 gr = 175 kkal
2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
1 telur ceplok 240 kkal 11 gr 0 0 gr1 piring tumis capcay
92 kkal 2,2 gr 2 gr 9,2 gr
2. Tanggal 12 September 2015 Pagi : 575 kalori
Jumlah Kalori protein karbohidrat Lemak1 porsi nasi uduk
360 kkal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
1 tahu isi 140 kkal 1.99 gr 11,59 gr 6,74Teh manis 75 kkal 0 0 0
Siang : 401,36 kaloriJumlah Kalori protein karbohidrat Lemak
1 piring Nasi 100 gr = 175 kkal
2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
1 telor ceplok 1 1 ayam goring
68 kkal83,36 kkal
4,6g21,1 gr
0,49gr0 gr
5,5gr62,25 gr
1 teh manis 75 kkal 0 0 0
Malam : 438 kaloriJumlah Kalori protein karbohidrat Lemak
1 piring nasi 100 gr = 175 kkal
2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
1 telur dadar 75 gr = 188 kkal 11,7 gr 0 01 gls teh manis 75 kkal 0 0 0
3. Tanggal 13 September 2015 Pagi : 438 kalori
Jumlah Kalori protein karbohidrat Lemak1 piring nasi 100 gr = 175
kkal2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
1 telur dadar 75 gr = 188 kkal 11,7 gr 0 01 gls teh manis 75 kkal 0 0 0
Siang : 575 kalori
13
Jumlah Kalori protein karbohidrat Lemak1 porsi nasi uduk
360 kkal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 gr
1 tahu isi 140 kkal 1.99 gr 11,59 gr 6,74Teh manis 75 kkal 0 0 0
Malam : 451 kaloriJumlah Kalori protein karbohidrat Lemak
Nasi 100 gr = 175 kkal
2,6 gr 27,9 gr 0,28 gr
Sayur bayam 100 gr = 88 kkal 3,5 gr 6,5 gr 0,5 grTelur dadar 75 gr = 188 kkal 11,7 gr 0 0
Kebutuhan kalori pasien :
BB = 30 Kg
TB = 142 Cm
BBI (Berat Badan Idaman)
= (TB – 100)
= 42 Kg
BBN (Berat Badan Normal)
= BBI ± 10 %
= 37,8 – 46,2
= Kurus (+20% KKB)
Jenis Aktivitas = Ringan (+10% KKB)
Kebutuhan kalori Basal = BBI x 30
= 1260 kalori
Kebutuhan kalori per hari = KKB+ Status gizi + Aktivitas
= 1260 + (20% x 1260) + (10% x 1260)
=1260 + 252 + 126 = 1638 Kalori / Hari 1600 Kalori
Kebutuhan Zat Gizi :
Protein 20% dari total kalori
= (20% X 1600) : 4 = 80 gr
Lemak 20% dari total kalori
= (20% X 1600) : 9 = 35,5 gr
Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak
= (60% X 1600) : 4 = 240 gr
Interpretasi terhadap food recall pasien:
14
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa An. A mendapat total kalori per hari :
Tanggal 13 September 2015 : 1365 kkal
Tanggal 12 September 2015 : 1414.36 kkal
Tanggal 11 September 2015 : 1464 kkal
Total kalori : 1365 + 1414,36 + 1464 / 3 = 1414,45 kalori
Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada
pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke
puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan kurang memenuhi
jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya dan belum mencakup gizi yang
seimbang.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Ayah pasien memberikan saran atas penyakit pasien dengan cara
o Mengingatkan pasien agar berobat.
o Mengingatkan untuk kontrol gula darah secara teratur
o Mengingatkan untuk memakan makanan yang bergizi.
o Mengingatkan untuk tidak makan yang manis-manis (mengandung
karbohidrat tinggi)
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Kurangnya biaya untuk berobat.
Kurangnya kepatuhan pasien dalam kontrol gula darah
Pola Makan yang tidak baik
Pasien jarang berolah raga
B. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
Masalah yang didapatkan dari keluarga ini, pasien belum mengetahui pola makan
yang benar dan seimbang untuk kebutuhan gizinya serta kesembuhan penyakitnya.
Kurangnya kepatuhan pasien dalam melakukan kontrol gula darah.
Pasien tidak memperdulikan keadaannya yaitu berat badan yang semakin turun dan
penyakitnya.
15
Pasien dan keluarga pasien tidak mengetahui tentang penyakit pasien sehingga tidak
cepat berobat.
C. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Alasan kedatangan :
Pasien datang berobat ke Puskesmas karena Merasa lemas sejak satu minggu yang
lalu
Harapan :
Pasien memiliki harapan untuk sembuh dan dapat menaikkan berat badannya.
Persepsi :
Menurut pasien penyakitnya bukan penyakit yang berbahaya, sehingga pasien
tidak patuh dalam kontrol gula darah.
Kekhawatiran :
Pasien khawatir karena melihat ada yang sakit seperti pasien juga sampai
meninggal.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis kerja : DM tipe 1 dengan underweight.
3. Aspek Risiko Internal
- Genetik :
Ada, nenek dari ibu pasien.
- Pola makan :
Pola makan tidak teratur dan tidak sesuai dengan gizi seimbang.
- Kebiasaan :
Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan, jarang berolahraga.
- Ekonomi
Keadaan ekonomi pasien hanya cukup untuk makan sehari-hari, pasien tidak
dapat menabung.
16
4. Aspek Psikososial Keluarga
Penghasilan ayah pasien dibagi untuk biaya makan pasien dan keluarga yang
tinggal dirumah. Perilaku makan keluarga yang tidak mau memasak sendiri dan menu
makanan keluarga yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
5. Aspek Fungsional
Aktivitas pasien menjadi menurun semenjak sakit karena sering merasa lemas
ditambah dengan penurunan berat badan. Fungsi anggota tubuh yang lain pada pasien
masih baik tetapi tidak terlalu kuat. Berdasarkan kriteria ICPC pasien masih terdapat
dalam kategori nilai 2.
D. Rencana Penatalaksanaan
Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan An. A
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Personal
- Menjelaskan kepada pasien bahwa
penyakitnya dapat di obati.
- Mengingatkan pasien bahwa untuk
mencapai tingkat kesehatan yang
baik,di butuhkan komitmen pasien
untuk menjaga pola hidup sehat
- Memotivasi pasien agar patuh dan taat
dalam berobat karena pengobatannya
seumur hidup.
- Menjelaskan pasien untuk kontrol
pengobatannya ke dokter sesuai
jadwal yang ditentukan secara
mandiri.
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
- Pasien paham bahwa pasien harus
berobat.
- Pasien paham bahwa penyakitnya
dapat diobati
- Pasien paham bahwa penyakit pasien
harus diobati seumur hidup
-Pasien paham bahwa pasien harus
kontrol penyakitnya sesuai jadwal yang
telah ditentukan dan supaya kadar Gula
darah Pasien terkontrol
Aspek Klinik - Rujuk RS untuk penanganan lebih
lanjut
- Mengedukasi pasien dan keluarga
pasien mengenai definisi, etiologi,
tatalaksana, komplikasi dari DM tipe 1
- Menjelaskan pasien tentang makan
makanan dengan gizi seimbang.
(lampiran)
- Menjelaskan pasien makanan yang
sesuai dengan kebutuhan kalori pasien
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
- Pasien dapat diterapi secara tepat
- Pasien paham mengenai penyakitnya
- Berat badan pasien naik
- Kebutuhan kalori pasien terpenuhi
17
(lampiran)
Aspek Risiko
Internal
- Menjelaskan tentang kebiasaan yang
salah seperti tidak makan sayur-
sayuran, buah-buahan dan tidak
berolahraga.
- Menjelaskan cara megurangi
pengeluaran dengan memasak
makanan sendiri
- Menjelaskan pentingnya makan sesuai
kebutuhan tidak berlebihan dan tidak
kurang sesuai hadits rasulullah SAW:
“Tidaklah seorang manusia memenuhi
satu wadah yang lebih berbahaya
dibandingkan perutnya sendiri.
Sebenarnya seorang manusia itu cukup
dengan beberapa suap makanan yang
bisa menegakkan tulang punggungnya.
Namun jika tidak ada pilihan lain,
maka hendaknya sepertiga perut itu
untuk makanan, sepertiga yang lain
untuk minuman dan sepertiga terakhir
untuk nafas.” (HR. Ibnu Majah)
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
- Pasien paham kebiasaan yang baik
seperti makan sayuran dan buah-
buahan serta pentingnya olahraga
- Keluarga Pasien dapat memasak
makanan sendiri
- Makan teratur 3 x sehari dan gizi
seimbang.
Aspek
Psikososial
Keluarga
- Mengajak dan menjelaskan kepada
keluarga pasien yaitu ayah,ibu dan
kakak pasien untuk terus mendukung
dan memperhatikan pengobatan pasien
seperti, selalu control gula darahl,
memberikan biaya tambahan untuk
berobat.
- Menjelaskan kepada pasien dan
keluarganya untuk mengubah perilaku
memasak makanan sendiri dan menu
sesuai dengan gizi seimbang serta
sesuai kebutuhan kalori keluarga.
Keluarga
pasien
Pada saat
Puskesmas
dan saat
kunjungan
rumah
- Keluarga pasien terutama ayah ibu
dan kakak pasien lebih meningkatkan
perhatiannya dan mendukung dalam
bentuk apapun untuk pasien berobat .
- Memasak makanan sendiri dengan gizi
seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
kalori pasien.
Aspek
Fungsional
Menyarankan pasien untuk olah raga
teratur.
Menyarankan pasien untuk istirahat
secara teratur
Pasien Pada saat
di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
-Pasien dapat menjalani hidup sehat
- Pasien dapat beristirahat lebih banyak
dan dapat beraktivitas dengan baik
E. Prognosis
1. Ad vitam : Dubia ad bonam
2. Ad sanactionam : Dubia ad bonam
18
3. Ad fungsionam : Dubia ad malam
LAMPIRAN
CONTOH MENU SEHARI 1600 KALORI
Waktu Bahan Makanan Penukar Gram URTJumlah Kalori
Contoh Menu
Pagi Nasi merah 1 karbohidrat 200 1,5 gelas 220 Nasi merah
Telur ayam 1 hewani 55 1 btr 100Telur goreng + minyak
Kacang merah 1/2 nabati 10 1 sdm 45 Sup kacang merah + sayurSayuran 1/2 sayuran 50 1/2 mangkuk 70
Selingan Jeruk 1 buah 110 2 bh 50 JerukSiang Nasi merah 2 karbohidrat 200 1,5 gelas 220 Nasi
Ayam tanpa kulit 1 hewani 40 1 ptg sdg 50 Pepes ikan Tahu 1 nabati 50 2 ptg sdg 75 Tempe bacem Sayuran 1 sayuran 100 1 mangkuk 25 Lalapan + sambal Pepaya 1 buah 190 1 ptg bsr 50 Melon
Selingan Biskuit gandum 4 buah 120 1 buah 180 Biskuit gandumMalam Nasi merah 2 karbohidrat 200 1,5 gelas 220 Nasi merah
Ikan 1 hewani 40 1 ptg sdg 50 Ayam bakar Tahu 1 nabati 110 1 bj bsr 125 Tahu isi + minyak Sayuran 1/2 sayuran 50 1/2 mangkuk 70 Sayur asem Pepaya 1 buah 110 1 ptg bsr 50 Pepaya
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar, Azrul. 2005. Program Pelayanan Kesehatan. IDI : Jakarta
2. IDI. 2013. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Primer Edisi 1 Tahun 2013. IDI : Jakarta
3. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. 2006. Standar Pelayanan Dokter Keluarga.
PDKI : Jakarta
4. Arisman. 2008. Buku ajar ilmu gizi gizi dalam daur kehidupan ed 2. EGC : Jakarta
5. UKK Endokrinologi Anak dan Remaja. 2009. Konsensus nasional pengelolaan dm
tipe 1. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta
6. Effendi, Novi. 2012. Adab makan seorang muslim sesuai anjuran rasulullah SAW.
Avalaible at http://www.novieffendi.com/2012/03/adab-makan-muslim-sesuai-
sunnah-nabi.html.
20