ppt holistik frisma
-
Upload
frisma-indah-permatasari -
Category
Documents
-
view
44 -
download
0
description
Transcript of ppt holistik frisma
STUDI KASUS
PENANGANAN HIPERTENSI GESTASIONAL TERHADAP IBU HAMIL G2 P1 A0 HAMIL 28 MINGGU DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KEDOKTERAN KELUARGA INTI (NUCLEAR
FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
BERKAS PASIEN
Identitas Pasien Nama : Ny. MJenis Kelamin : PerempuanUsia : 40 tahunPekerjaan : Ibu Rumah TanggaPendidikan : SMAAgama : IslamSuku Bangsa : JawaAlamat : Jl. Karya R Soekamto Malaka Jaya Pondok Kopi 01 / 11Tanggal Berobat : 06 Agustus 2015No. RM : 685 /15
Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 06 Agustus 2015 pukul 10.30 WIB di BPU Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih
Keluhan Utama: Nyeri ulu hati Keluhan Tambahan: Pusing, mules, dan mual
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu SMRS, disertai adanya rasa mules, pusing, dan mual, selain itu gerak janin dirasakan tidak terlalu aktif. Nyeri ulu hati dirasakan terus menurus dan terasa seperti ditusuk-tusuk dan pasien mengaku tidak ada hal-hal yang memperberat maupun memperingan rasa
nyeri tersebut. Nyeri pinggang yang menjalar ke perut bawah disangkal, keluar lendir maupun darah dari kemaluan disangkal oleh pasien. Kaki bengkak saat
kehamilan sebelumnya disangkal. Keluhan pasien selama awal kehamilan yaitu mual dan muntah. Pasien khawatir penyakitnya akan mempersulit kelahiran
bayinya. Pasien berharap dapat melahirkan bayi dengan lancar dan selamat dan tempat yang dekat (puskesmas).Kehamilan ini merupakan kehamilan yang kedua
(G2), usia kehamilan 28 minggu. HPHT pasien 25 januari. Pasien tidak memiliki riwayat preeklampsia pada anak pertama (G1).
Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi : DisangkalDM : Disangkal Asma : DisangkalAlergi : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Hipertensi : Ibu kandungDM : DisangkalAsma : DisangkalAlergi : Disangkal
Riwayat Haid
Menarche: 15 tahun
Siklus: Teratur kurang
lebih 28 mingguJumlah
: ganti pembalut 2-3 kali per hari
Nyeri: (+)
HPHT: 25 januari 2015
Riwayat Pribadi
Riwayat KB
Pasien menggunakan KB berupa KB IUD selama 1,8 tahun Riwayat pernikahan
Menikah usia 32 tahun dan sudah menikah selama 8 tahun. Pernikahan pertama bagi pasangan suami dan istri
Riwayat obstetric
Kehamilan pertama lahir bayi laki-laki 2700 gram dengan panjang 52 cm pada 30 Agustus 2012 yang lahir secara normal. Kehamilan kedua adalah kehamilan ini.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama suaminya dan satu orang anaknya Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga. Suami pasien bekerja sebagai pedagang keliling alat-alat rumah
tangga dengan menggunakan gerobak. Pekerjaan ini sudah ditekuni Tn.D sejak 15 tahun yang lalu. Penghasilan yang didapat dalam sebulan berkisar antara Rp.300.000 hingga
Rp.500.000Menurut pasien, dirinya merupakan seseorang yang cukup aktif
dalam bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
Riwayat Kebiasaan
Pasien dan suami memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari, dan lebih sering memasak. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung garam dan penyedap rasa, seperti ikan asin, telor asin dan sayur asam yang diberi garam dan penyedap rasa.
Pasien menyangkal riwayat keluarga mengkonsumsi minum-minuman beralkohol. Keluarga Ny.M tidak ada yang memiliki kebiasaan merokok. Untuk pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak dikerjakan oleh pasien.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak Sakit SedangKesadaran : Compos mentisBerat badan : 75 kgTinggi badan : 160 cmIndeks massa tubuh : 27 kg/m2
Tanda vital
Tekanan darah : 170/100 mmHgPernapasan : 20 x/menitNadi : 88 x/menitSuhu : 36,3oC
Status Gizi
Berat badan Sebelum Hamil : 70 kgBerat badan Hamil : 75kgTinggi badan : 160 cmIMT : 27,34BB ideal sebelum hamil : 54 kgBB ideal saat hamil : 54kg + (28 x 0,35) = 63,8 kgKebutuhan basal : 63,8 kg x 25 kal = 1.595 kalKebutuhan kalori : 1.595 kal + 159,5 kal + 300 kal = 2.054,5 kal
Status Generalis
Kepala : NormocephalMata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-Hidung : Septum tidak deviasi, sekret -/-,
edema konka -/-Telinga : Normotia, sekret -/-, serum -/-, liang telinga
lapang +/+Leher : KGB tidak terabaParu : Suara napas vesicular +/+Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
whezzing -/-
Status Obstetri
Wajah : Tidak terlihat adanya cloasma gravidarum
Payudara : Terlihat menegang dan membesar, tampak
kelenjar montgomeri dan hiperpigmentasi di
areola, papilla terlihat lebih menonjol, retraksi papilla mamae -/-, colostrum -/-
Abdomen : Terlihat membuat simetris, linea nigra (+), striae
gravidarum (+)
Ekstremitas : Tampak edema pada kedua kaki, varises -/-
Inspeksi :
Palpasi
Leopold I : Tinggi fundus uteri 27 cm, bagian teratas, massa, nodular, besar, teraba lunak, lembut, kesan bokongLeopold II : Letak memanjang, teraba lengkung kontinyu di sebelah kiri ibu, kesan punggung janin, teraba bagian-bagian kecil di sebelah kanan ibu.Leopold III : Bagian terbawah janin bulat, keras, presentasi kepala, melenting.Leopold IV : kepala belum masuk PAP
Denyut Jantung Janin : 148x/menit, normal, regulerTBBA :
(TFU – 12 ) x 155(27– 12) x 15515 x 1552.325gram
Auskultasi
BERKAS KELUARGA
Profil KeluargaKarakteristik Keluarga
a.Identitas Kepala Keluarga: Suami pasien bernama Tn. D berusia 48 tahunb. Identitas Pasangan: Pasien bernama Ny. M berusia 40 tahun c. Struktur Komposisi Keluarga:
Genogram
Bentuk keluarga: Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama Tn. D berusia 48 tahun yang merupakan suami pasien Ny. M berusia 40 tahun. Dengan demikian, keluarga ini termasuk dalam keluarga inti (nuclear family).
Tahapan siklus keluarga: Tahapan siklus keluarga Tn. D dan Ny. M termasuk ke dalam tahap ke 2 yaitu Tn. D sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny. M (pasien), dan memiliki 1 orang anak.
Fungsi Keluarga
Biologis Keluarga tersebut tidak mempunyai masalah dalam biologis dan pasien telah memiliki anak berumur 3 tahun.
Psikologis Selama ini pasien tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga yang baik. Keluarganya selama ini selalu harmonis.
Sosial
Pasien merasa nyaman di rumah terus menerus karena lingkungan sekitar baik dari tetangga dan keamanan tergolong sangat baik karena pasien sudah lama tinggal disekitar rumah tersebut.
Ekonomi
Kebutuhan ekonomi sehari-hari pasien kurang tercukupi dengan penghasilan dari suaminya yang tidak menentu antara Rp 300.000 sampai dengan Rp.500.000. Untuk biaya melahirkan pasien tidak begitu khawatir karena sudah menggunakan KJS.
Dinamika Keluarga
Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. bAnak pertama cenderung lebih dekat kepada ibunya dibandingkanayahnya. Pasien dengan suaminya tergolong dekat dan kalau ada masalah suami pasien lebih sering emosian dibanding pasiennya yang lebih sabar
Family Map (gambar)
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )
- 1 buah televisi - 2 buah kipas angin - 1 buah handphone - 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg) - 1 buah lemari pendingin
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas b. Balita: KMS (+) c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
4. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a.Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. D,Ny. M dan An A tidak menentu. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan sederhana, seperti tempe, tahu, telor, sayur berkuah dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. Pasien juga masih suka mengkonsumsi ikan asin namun tidak sesering dulu. b.Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. D dan Ny.M tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang.
Pola Dukungan Keluarga
Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Pasien selalu didukung untuk berobat oleh suaminya. Bahkan suami pasien selalu mengantar pasien berobat ke Puskesmas tiap kali pasien ingin berobat.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Dalam penatalaksanaan penyakit pada Ny.M ini peran serta aktif dari seluruh anggota keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola makan pasien sehari-hari. Keluarga selalu dituntut untuk selalu memberi dukungan dan selalu mengingatkan pasien agar meminum obat secara teratur dan rajin kontrol berobat serta mengingatkan agar pasien tetap patuh terhadap anjuran dokter yang berhubungan dengan pemulihan kesehatan.
Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
Masalah dalam organisasi keluarga :
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, dan tidak mempunyai keahlian khusus yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan atau melamar pekerjaan.
Suami pasien sebagai pedagang alat-alat rumah tangga dengan menggunakan gerobak keliling.
Anak pertama berumur 3 tahun dan tinggal bersama pasien.
Sehingga dalam mengingatkan pasien untuk berobat kurang dalam keluarga ini.
Masalah dalam fungsi biologis:
Saat ini pasien menderita hipertensi gestasional pada kehamilan anak kedua ini Masalah dalam fungsi psikologis:
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang sibuk mengurus keluarga dan rumah. Suami sibuk bekerja dan anak pertama pasien masih kecil sehingga dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien kurang.
Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari suami yang merupakan pedagang alat-alat rumah tangga keliling, terkadang mendapat uang tambahan dari adik dan kaka pasien. Untuk biaya kesehatan, pasien telah memiliki Kartu Jakarta Sehat dari program kesehatan Pemerintah Provinsi DKI. Dengan begitu pasien dapat berobat gratis.
Masalah lingkungan
Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak antar rumah saling berdekatan. Masalah perilaku kesehatan
Keluarga kurang mengerti akan pentingnya kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, sehingga usaha dalam merubah pola makan dan gaya hidup kurang diperhatikan
Diagnosis Holistik
Aspek personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)Pasien datang berobat ke Puskesmas diantar oleh suaminya, karena jarak yang dekat dan biaya yang gratis serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan cukup memuaskan. Pasien sangat mengharapkan dirinya dapat sembuh dari penyakit tekanan darah tingginya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari dokter di Puskesmas.
Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja :
G2P1A0 gravida 28 minggu dengan Hipertensi gestasional
Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
Pasien suka makanan dengan kadar garam yang tinggi. Selain itu pasien masih melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat sehingga sering menimbulkan nyeri kepala dan meningkatkan tingkat stress pada diri pasien, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darahnya.
Pasien adalah seorang muslim dan tidak pernah melewatkan sholat lima waktu, walaupun terkadang sholatnya tidak tepat waktu. Pasien juga sering mengaji dan turut serta ikut pengajian sebulan sekali di mesjid RT setempat.
Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)
Keluarga pasien kurang memperhatikan kondisi pasien, jarang mengingatkan untuk menjaga pola makan dan kegiatan sehari-hari pasien. Selain itu keluarga ini masih memiliki kesadaran yang kurang akan pentingnya kesehatan. Dari keterangan pasien suaminya sering mengingatkan pasien untuk control namun pasien yang malas untuk berobat.
Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan sendiri oleh pasien.
Rencana PelaksanaanTabel 4 Rencana Penatalaksanaan
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonamAd sanasionam : dubia ad bonamAd fungsionam : dubia ad bonam