7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 1/14
Bronkiolitis
Bronkiolitis akut adalah infeksi saluran pernafasan bawah akut dengan gejala utama
akibat peradangan bronkioli yang terutama disebabkan oleh virus. Sering mengenai anak
usia dibawah satu tahun dengan insiden tertinggi umur 6 bulan, Bronkiolitis akut yang
terjadi dibawah umur satu tahun kira-kira 12 dari seluruh kasus, sedangkan pada tahun
kedua lebih jarang lagi, yaitu sekitar setengahnya. !enyakit ini menimbulkan morbiditas
infeksi saluran pernafasan bawah terbanyak pada anak. !enyebab yang paling banyak
adalah virus "espiratory Syn#ytial, kira-kira $% & %% dari total kasus. Sedangkan virus
lain seperti !arainfluen'a, "hinovirus, (denovirus dan )nterovirus sekitar 2*.
Bakteri dan +ikoplasma sangat jarang menyebabkan bronkiolitis pada bayi. Belum
ada bukti bahwa bakteri sebagai penyebab bronkiolitis. Sekitar * kasus bronkiolitis pada
bayi terjadi gejala yang berat sehingga harus dirawat dirumah sakit, sedangkan sisanya
dirawat dipoliklinik. Sebagian besar infeksi saluran nafas ditularkan lewat droplet infeksi.
nfeksi primer oleh virus "S biasanya tidak menimbulkan gejala klinik, tetapi infeksi
sekunder pada anak tahun-tahun pertama kehidupan akan bermanifestasi berat.
Sebanyak 11,$ anak berusia dibawah 1 tahun dan 6 anak berusia 1 & 2 tahun di (S
pernah mengalami bronkiolitis. !enyakit ini menyebabkan /*.*** kasus perawatan di "S
dan menyebabkan $%** kematian setiap tahunnya. Bronkiolitis merupakan 1 dari
semua kasus perawatan di "S pada bayi. 0rekuensi bronkiolitis dinegara-negara
berkembang hampir sama dengan di (merika Serikat. nsiden terbanyak terjadi pada
musim dingin atau musim hujan di negara-negara tropis.
iagnosis bronkiolitis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis. eadaan tersebutharus dibedakan dengan asma yang kadang-kadang juga timbul pada usia muda. (nak
dengan asma akan memberikan respon terhadap pengobatan dengan bronkodilator,
sedangkan anak dengan bronkiolitis tidak. Bronkiolitis juga harus dibedakan dengan
bronkopneumonia yang disertai enfisema obstruktif dan gagal jantung.
Bronkiolitis virus dapat menyebabkan infeksi pernafasan berat pada masa kanak-
kanak. 3alaupun demikian pada kondisi yang terbatas seringkali tidak memerlukan
pengobatan. !ada jumlah yang sedikit anak yang mendapatkan pengobatan penanganan
utama termasuk pemberian oksigen dan #airan yang adekuat dan pengawasan hati-hati
untuk mendeteksi sebagian anak yang mungkin memerlukan intervensi lebih.
nfeksi oleh respiratory syn#itial virus 4"S5 memiliki morbiditas dan mortalitas yang
tinggi terutama pada anak dengan resiko tinggi dan imunokompromise. leh karena itu
langkah preventif dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif dan pasif. Saat ini juga
sedang dikembangkan vaksin virus. 7saha untuk mengembangkan vaksin virus hidup yang
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 2/14
dilemahkan 4attenuated live viral vaccines5 mengalami hambatan karena imunogenositas
yang rendah dan ke#enderungan virus untuk berubah kembali menjadi tipe liar.
Bronkhiolitis yang disebabkan oleh virus jarang terjadi pada masa neonatus. 8al ini
karena antibodi neutrali'ing dari ibu masih tinggi pada $ & 6 minggu kehidupan, kemudian
akan menurun. (ntibodi tersebut mempunyai daya proteksi terhadap infeksi saluran nafas bawah, terutama terhadap virus.
!rognosis dari bronkiolitis tergantung berat ringannya penyakit, #epatnya
penangangan dan penyakit latar belakang 4penyakit jantung, defisiensi imun dan
prematuritas5.
II. DEFINISI
Bronkhiolitis adalah penyakit "( & bawah yang ditandai dengan adanya inflamasi pada
bronkiolus. yang sering di derita bayi dan anak ke#il yang berumur kurang dari 2tahun. angka kejadian tertinggi rata-rata ditemukan pada usia 6 bulan se#ara klinis ditandai
dengan pernafasan #epat, retraksi dinding dada dan whe'ing. bronkhiolitis bisa disertai
dengan superinfeksi bakteri.
http9::www.nlm.nih.gov:+);<)!;7S:en#y:imagepages:1*/=.htm
III. ETIOLOGI
Bronkiolitis sebagian besar disebabkan oleh Respiratory syncytial virus4"S5, penyebab
lainnya adalah parainfluen'a virus, )aton agent 4my#oplasma pneumoniae5, adenovirus dan
beberapa virus lainnya. tetapi belum ada bukti kuat bahwa bronkhiolitis disebabkan oleh
bakteri.
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 3/14
!ada tahun 1/% >hano#k dan 0inberg mengisolasi "S dari 2 orang anak yang menderita
penyakit saluran pernafasan bagian bawah. Beem dan rekan kerjanya pada tahun 1/6*
mengidentifikasi virus tersebut mula-mula diisolasi dari simpanse dan disebut
dengan chimpanze coryza agent pada anak belia usia dibawah 2 tahun dengan penyakit
saluran pernafasan bawah. Sesudah itu "S ditemukan sebagai agen penyebab padasebagian besar kasus anak dengan bronkhiolitis baik sebelumnya maupun saat ini. 8uman
metapneumovirus sekarang menjadi penyebab = dari bronkhiolitis, dimana sebelumnya
"S ditemukan negatif. nfeksi oleh virus lainnya terutama rhinovirus, adenovirus, semua
tipe parainfluen'a virus, enterovirus dan influen'a virus telah diringkas oleh 8all dan 8all.
V. PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
"S adalah single stranded "<( virus yang berukuran sedang 4=*-?%*nm5, termasuk paramy@ovirus. Aerdapat dua glikoprotein permukaan yang merupakan bagian penting dari
"S untuk menginfeksi sel, yaitu protein 4atta#hment protein 5yang mengikat sel dan
protein 0 4fusion protein5 yang menghubungkan partikel virus dengan sel target dan sel
tetangganya. edua protein ini merangsang antibodi neutralisasi protektif pada host.
Aerdapat dua ma#am strain antigen "S yaitu ( dan B. "S strain ( menyebabkan gejala
yang pernapasan yang lebih berat dan menimbulkan sekuele. +asa inkubasi "S 2 - % hari.
irus bereplikasi di dalam nasofaring kemudian menyebar dari saluran nafas atas ke
saluran nafas bawah melalui penyebaran langsung pada epitel saluran nafas dan melalui
aspirasi sekresi nasofaring. "S mempengaruhi sistem saluran napas melalui kolonisasidan replikasi virus pada mukosa bronkus dan bronkiolus yang memberi gambaran patologi
awal berupa nekrosis sel epitel silia. <ekrosis sel epitel saluran napas menyebabkan terjadi
edema submukosa dan pelepasan debris dan fibrin kedalam lumen bronkiolus.
nfeksi virus pada epitel bersilia bronkus menyebabkan respon inflamasi akut, ditandai
dengan obstruksi bronkiolus akibat edema, sekresi mu#us, timbunan debris selular:sel-sel
mati yang terkelupas, kemudian diikuti dengan infiltrasi limfosit peribronkial dan edema
submukosa.4$5 arena tahanan aliran udara berbanding terbalik dengan diameter
penampang saluran pernafasan, maka sedikit saja penebalan mukosa akan memberikan
hambatan aliran udara yang besar.42,$,=5
terutama pada bayi yang memiliki penampangsaluran pernafasan yang ke#il. "esistensi pada bronkiolus meningkat selama fase inspirasi
dan ekspirasi, tetapi karena radius saluran respiratori lebih ke#il selama ekspirasi, maka
akan menyebabkan air traping dan hiperinflasi. (teletaksis dapat terjadi pada saat terjadi
obstruksi total dan udara yang terjebak diabsorbsi total.
(natomi !ernafasan +anusia
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 4/14
Sumber 9 http9::breathebetter.blogspot.#om
Saluran !ernafasan (nak
Sumber 9 http9::healthlibrary.epnet.#om
irus yang merusak epitel bersilia juga mengganggu gerakan mukosilier, mukus tertimbun
di dalam bronkiolus . erusakan sel epitel saluran napas juga mengakibatkan saraf aferen
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 5/14
lebih terpapar terhadap alergen:iritan, sehingga dilepaskan beberapa neuropeptida
4neurokinin, substan#e !5 yang menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas. !ada
akhirnya kerusakan epitel saluran napas juga meningkatkan ekpresi nter#ellular (dhesion
+ole#ule-1 (ICAM-1) dan produksi sitokin yang akan menarik eosinofil dan sel-sel
inflamasi. Cadi, bronkiolus menjadi sempit karena kombinasi dari proses inflamasi, edemasaluran nafas, akumulasi sel-sel debris dan mukus serta spasme otot polos saluran
napas.(dapun respon paru ialah dengan meningkatkan kapasitas fungsi residu,
menurunkan #omplian#e, meningkatkan tahanan saluran napas, dead spa#e serta
meningkatkan shunt.
Sumber 9 http9::www.uptodate.#om:patients:#ontent
!roses patologis ini akan mengganggu pertukaran gas normal di paru. !enurunan kerja
ventilasi paru akan menyebaban ketidakseimbangan ventilasi & perfusi, yang berikutnya
akan menyebabkan hipoksemia dan kemudian terjadi hipoksia jaringan. "esistensi
karbondioksida 4hiperkapnea5 tidak selalu terjadi, ke#uali pada beberapa pasien. Semakin
tinggi laju pernafasan, maka semakin rendah tekanan oksigen arteri. erja pernafasan akan
meningkat selama end – expiratory lung volume meningkat dancompliance
paru menurun. 8iperkapnea biasanya baru terjadi bila respirasi men#apai 6*@:menit.
!enyembuhan bronkiolitis akut diawali dengan regenerasi epitel bronkus dalam ?-$ hari,
sedangkan regenerasi dari silia berlangsung lebih lama dapat sampai 1% hari . Caringan mati
akan dibersihkan oleh makrofag. (da 2 ma#am fenomena yang mendasari hubungan antara
infeksi virus saluran napas dan asma9 415 nfeksi akut virus saluran napas pada bayi atau
anak ke#i seringkali disertai whee'ing. 425 !enderita whee'ing berulang yang disertai
dengan penurunan tes faal paru, ternyata seringkali mengalami infeksi virus saluran napas
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 6/14
pada saat bayi:usia muda. nfeksi "S dapat menstimulasi respon imun humoral dan
selular. "espon antibodi sistemik terjadi bersamaan dengan respon imun lokal. Bayi usia
muda mempunyai respon imun yang lebih buruk.
VI. KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI KLINIS
+ula-mula bayi menderita gejala S!( atas ringan berupa pilek yang en#er dan bersin.
ejala ini berlangsung beberapa hari, kadang-kadang disertai demam dan nafsu makan
berkurang. emudian timbul distres nafas yang ditandai oleh batuk paroksismal, whee'ing,
sesak napas. Bayi-bayi akan menjadi rewel, muntah serta sulit makan dan minum.
Bronkiolitis biasanya terjadi setelah kontak dengan orang dewasa atau anak besar yang
menderita infeksi saluran nafas atas yang ringan.Bayi mengalami demam ringan atau tidak
demam sama sekali dan bahkan ada yang mengalami hipotermi.
Aerjadi distres nafas dengan frekuensi nafas lebih dari 6* kali per menit, kadang-kadangdisertai sianosis, nadi juga biasanya meningkat. Aerdapat nafas #uping hidung, penggunaan
otot bantu pernafasan dan retraksi. "etraksi biasanya tidak dalam karena adanya
hiperinflasi paru 4terperangkapnya udara dalam paru5. Aerdapat ekspirasi yang memanjang
, whee'ing yang dapat terdengar dengan ataupun tanpa stetoskop. 8epar dan lien teraba
akibat pendorongan diafragma karena tertekan oleh paru yang hiperinflasi. "onkhi nyaring
halus kadang-kadang terdengar pada akhir inspirasi atau pada permulaan ekspirasi. !ada
keadaan yang berat sekali suara pernafasan hampir tidak terdengar karena kemungkinan
obstruksi hamper total. )kspirasi memanjang dan mengi kadang-kadang terdengar dengan
jelas.Beratnya penyakit ditentukan berdasarkan skala klinis. igunakan berbagai skala klinis,
misalnya Respiratory Distress Assessment Instrument (RDAI) atau modifikasinya yang
mengukur laju pernafasan:respiratory rate 4""5, usaha nafas, beratnya wheezingdan
oksigenasi.
Skala klinis yang digunakan (bul & (inine dan ;uyt adalah 9
1. Respiratory Rate 4""5 9 dihitung manual, baik dengan palpasi dan melihat gerakan dada,
dilakukan selama 1 menit penuh, dua kali perhitungan diambil rata-ratanya.
2. Heart Rate 48"5 diambil dari pulse oxymetri yang diba#a lima kali selama pengamatan 1menit, diambil rata-ratanya.
?. Saturasi 2 9 dari pulse oxymetri yang diba#a lima kali selama pengamatan 1 menit, diambil
rata-ratanya.
$. Respiratory clinical status yang dinilai menggunakan "( menurut ;owell dkk.
%. Status aktivitas bayi 4empat tingkat 9 tidur, tenang, rewel dan menangis5.
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 7/14
Sedangkan Shuh, yang diadaptasi oleh obson, menilai skor klinis sebagai berikut 9
1. eadaan umum 9 diberi skor * 4tidur5 hingga $ 4sangat rewel5
2. !enggunaan otot bantu nafas 9 Skor * 4tidak ada retraksi5 hingga ? 4retraksi berat5
?. Wheezing 9 skor * 4tidak ada5 hingga ? 4wheezing hebat inspiratorik dan ekspiratorik5.4$5
(tas dasar frekuensi nafas dan keadaan umum bronkiolitis dibagi menjadi 9 bronkiolitis
ringan dan bronkiolitis berat 4" D 6* @: menit5.
Berdasarkan gejala klinis, bronkiolitis juga dibagi menjadi bronkiolitis ringan, sedang, berat
dengan tanda sebagai berikut 9
Aabel 1.
lasifikasi Bronkiolitis berdasarkan gejala klinis
Bronkiolitis
"ingan Sedang Berat
emampuan untuk
makan normal
Sedikit atau tidak ada
gangguan pernafasan
Aidak kebutuhan akan
oksigen tambahan
4saturasi 2 E /%
angguan pernafasan
sedang dengan
beberapa kontraksi
dinding dada dan
nafas #uping hidung
8ipoksemia ringan
dan dapat dikoreksi
dengan oksigen
+ungkin
menampakkan
pernafasan yang
pendek ketika makan
+ungkin memiliki
episode apnoe yang
singkat
Aidak dapat untuk
makan
angguan
pernafasan berat,
dengan retraksi
dinding dada yang
jelas, nafas #uping
hidung dandengkuran.
8ipoksemia yang
tidak terkoreksi
dengan oksigen
tambahan
+ungkin terdapat
peningkatan
frekuensi atau
episode apnoe yang
panjang.
+ungkin
menampakkan
peningkatan
kelelahan.
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 8/14
VII. DIAGNOSIS
iagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya, 4$5 berdasarkan gambaran klinis, umur
penderita dan adanya epidemi "S di masyarakat.41*5
7.1. Anamnesis
ejala awal berupa gejala infeksi saluran nafas atas akibat virus, seperti pilek ringan, batuk
dan demam. yang mengenai anak usia maksimal 2$ bulan yang lebih banyak terkena adalah
usia dibawah 12 bulan. Satu hingga dua hari kemudian timbul batuk yang disertai dengan
sesak nafas. Selanjutnya dapat ditemukan whee'ing, merintih, nafas berbunyi, muntah
setelah batuk, rewel dan penurunan nafsu makan. (danya riwayat kontak dengan penderita
infeksi saluran pernafasan atas.
riteria bronkiolitis terdiri dari9 415 whee'ing pertama kali, 425 umur 2$ bulan atau kurang,
4?5 pemeriksaan fisik sesuai dengan gambaran infeksi virus misalnya batuk, pilek, demam
dan menyingkirkan pneumonia atau riwayat atopi yang dapat menyebabkan whee'ing.
7.2. Pemerisaan Fisi
!emeriksaan fisis pada anak yang mengarah ke diagnosis bronkiolitis adalah adanya
takipnea, takikardia, dan peningkatan suhu diatas ?=,% *> dan bisa men#apai suhu $1*>.
Selain itu dapat juga ditemukan konjungtivitis ringan faringitis, dan otitis media.
bstruksi saluran respiratori & bawah akibat respon inflamasi akut akan menimbulkan
gejala ekspirasi memanjang hingga whee'ing. 7saha-usaha pernafasan yang dilakukan anak untuk mengatasi obstruksi akan menimbulkan nafas #uping hidung dan retraksi interkostal.
Selain itu dapat juga ditemukan ronki dari pemeriksaan auskultasi paru. Sianosis dapat
terjadi dan bila gejala menghebat dapat terjadi apnea, terutama pada bayi berusia F 6
minggu. Selain itu ditemukan pernafasan yang pendek dan saturasi 2 yang rendah dan
tanda dehidrasi.
7.!. Pemerisaan Pen"n#an$
7.!.1. La%&ra'&ri"m
Aes laboratorium rutin tidak spesifik. 8itung lekosit biasanya normal demikian pula denganelektrolit. !ada pasien dengan peningkatan lekosit biasanya didominasi oleh !+< dan
bentuk batang. (nalisa gas darah 4(5 diperlukan untuk anak dengan gangguan
pernafasan berat, khususnya yang membutuhkan ventilator mekanik, gejala kelelahan dan
hipoksia.(nalisa gas darah dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat :G mismat#h dan
asidosis metabolik jika terdapat dehidrasi.
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 9/14
7ntuk menemukan "S dilakukan kultur virus, rapid antigen detection test (direct
immunoluoresence assaydan enzyme – lin!ed immunosor"ant assay# $%I&A5.
(tau polimerase chain reaction 4!>"5, dan pengukuran titer antibody pada fase akut dan
konvalesens.
7ntuk menentukan penyebab bronkiolitis, dibutuhkan pemeriksaan aspirasi atau bilasannasofaring. !ada bahan ini dapat dilakukan kultur virus tetapi memerlukan waktu yang
lama, dan hanya memberikan hasil positif pada %* kasus.
7.!.2. ai&*&$i
0oto Ahorak diindikasikan pada 9
- !asien yang diperkirakan memerlukan perawatan lebih
-
!asien dengan pemburukan klinis yang tidak terduga- !asien dengan penyakit jantung dan paru yang mendasari.
ambaran radiologik mungkin masih normal bila bronkiolitis ringan. 7mumnya terlihat
paru-paru mengembang (hyperaerated)# Bisa juga didapatkan ber#ak-ber#ak yang tersebar,
atau pneumonia 4 patchy iniltrates). Aetapi gambaran ini tidak spesifik dan dapat
ditemukan pada asma, pneumonia viral atau atipikal, dan aspirasi. apat pula ditemukan
gambaran ateletaksis terutama saat konvalesens akibat se#ret pekat ber#ampur sel-sel mati
yang menyumbat, air trapping, diafragma datar, dan peningkatan diameter anteroposterior.
Bron#hiolitis bliterans H-ray imaging
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 10/14
Sumber 9 www.pharma#ology2***.#om
!ada @-foto lateral, didapatkan diameter (! yang bertambah dan diafragma tertekan ke
bawah. !ada pemeriksaan @-foto dada, dikatakan hyperaerated apabila kita mendapatkan9
siluet jantung yang menyempit, jantung terangkat, diafragma lebih rendah dan mendatar,
diameter anteroposterior dada bertambah, ruang retrosternal lebih lusen, iga horisontal,pembuluh darah paru tampak tersebar.
alam penegakan diagnosis bronkiolitis perlu memperhatikan manifestasi klinis yang dapat
menyerupai penyakit lain, epidemiologi, rentang usia terjadinya kasus, dan musim-musim
tertentu dalam satu tahun.
VIII. DIAGNOSIS +ANDING
alam penegakan diagnosis bronkiolitis, perlu memperhatikan manifestasi klinis yang
dapat menyerupai penyakit lain. iagnosis banding sebaiknya dipikirkan, misalnya asma
bronkiale serangan pertama, bronkhitis, gagal jantung kongestif, edema paru,pneumonia,
aspirasi benda asing, refluks gastroesophageal, sistik fibrosis, miokarditis, pneumothorak,
pertussis.41,$,%,/,1*5
I,. PENATALAKSANAAN
nfeksi virus "S biasanya sembuh sendiri 4sel limited 5 sehingga sebagian besar
tatalaksana bronkiolitis pada bayi bersifat suportif, yaitu pemberian oksigen, minimal
handling pada bayi, #airan intravena dan ke#ukupan #airan, penyesuaian suhu lingkunganagar konsumsi oksigen minimal, tunjangan respirasi bila perlu, dan nutrisi. Setelah itu
barulah digunakan bronkodilator, antiinflamasi seperti kortikosteroid, antiviral seperti
ribavirin, dan pen#egahan dengan vaksin "S, "S immunoglo"uline 4 polyclnal 5 atau
humani'ed "S monoclonal anti"ody 4palvi'umad5.
Bronkiolitis ringan biasanya bisa rawat jalan dan perlu diberikan #airan peroral yang
adekuat. Bayi dengan bronkiolitis sedang sampai berat harus dirawat inap. !enderita resiko
tinggi harus dirawat inap, diantaranya9 berusia kurang dari ? bulan, prematur, kelainan
jantung, kelainan neurologi, penyakit paru kronis, defisiensi imun, distres napas. Aujuan
perawatan di rumah sakit adalah terapi suportif, men#egah dan mengatasi komplikasi, atau
bila diperlukan pemberian antivirus.
+anajemen dasar pengobatan bronkiolitis adalah meyakinkan pasien se#ara klinis stabil,
oksigenasi baik dan hidrasi baik. +anfaat utama dari rawat inap bagi pasien dengan akut
bronkiolitis adalah 9
- !engawasan yang hati-hati terhadap status klinis
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 11/14
- !emantauan saluran nafas 4melalui penempatan posisi, pengisapan dan pembersihan
#airan5.
- !emantauan hidrasi #airan tubuh yang adekuat
- )dukasi orang tua.
- 7ntuk mendukung pasien anak
- 7ntuk mendeteksi dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul
- 7ntuk men#egah penyebaran infeksi terhadap pasien lain dan pegawai
- 7ntuk pengobatan menggunakan antivirus yang spesifik jika terdapat indikasi.
ndikasi-indikasi untuk perawatan di rumah sakit 9
- Aanda klinis gangguan pernafasan atau tanda kelelahan
- (pnoe- etidakmampuan untuk makan
- eadaan sosial khusus
- 8ypo@emia
- !asien dengan kondisi dasar medis.
Pen$&%a'an S"&r'i
(. !engawasan
7ntuk pasien yang dirawat inap penting dilakukan pengawasan sistem jantung paru dan jika ada indikasi dilakukan pemasangan pulse oxymetri .4,1?5
B. ksigenasi
ksigenasi sangat penting untuk menjaga jangan sampai terjadi hipoksia, sehingga
memperberat penyakitnya. 8ipoksia terjadi akibat gangguan perfusi ventilasi paru-paru.425 !emberian oksigen tambahan direkomendasikan ketika saturasi oksigen menetap
dibawah /1 dan dihentikan ketika saturasi oksigen menetap diatas /$. 41?5 ksigenasi
dengan kadar oksigen ?* & $* sering digunakan untuk mengoreksi hipoksia. 42,=5gunakan
nasal kanul 4dengan ke#epatan maksimun 2;:m5I masker muka atau kotak kepala.
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 12/14
Sumber 9 http9::breathebetter.blogspot.#om
Cika mungkin gunakan oksigen yang dilembabkan. Cika hipoksemia menetap dengan atautanpa distress berat, meskipun sudah diberikan oksigen dengan ke#epatan tinggi, maka
segera lakukan permintaan untuk penangan >7 anak dengan pemasangan ventilator.4%,=5
>. !engaturan >airan
!emberian #airan sangat penting untuk men#egah dehidrasi akiba keluarnya #airan lewat
evaporasi, karena pernafasan yang #epat dan kesulitan minum. Cika tidak terjadi dehidrasi
diberikan #airan rumatan. Berikan tambahan #airan 2* dari kebutuhan rumatan jika
didapatkan demam yang naik turun atau menetap 4suhu E ?=,% *>5. >ara pemberian #airan
ini bisa se#ara intravena atau pemasangan selang nasogastrik. (kan tetapi harus hati-hati
pemberian #airan lewat lambung karena dapat terjadi aspirasi dan menambah sesak nafas,
akibat lambung yang terisi #airan dan menekan diafragma ke paru-paru. Selain itu harus
di#egah terjadinya overload #airan.42,%,5;akukan pemeriksaan serum elektrolit dan jika
mendapatkan nilai yang tidak normal lakukan penggantian dengan #airan elektrolit.4%5
Pen$&%a'an Meiamen'&sa
(. (ntivirus 4"ibavirin5
Bronkiolitis paling banyak disebabkan oleh virus sehingga ada pendapat untuk mengurangi
beratnya penyakit dapat diberikan antivirus. "ibavirin adalah obat antivirus yang bersifat
virus statik. Aetapi, penggunaan obat ini masih kontroversial mengenai efektivitas dan
keamanannya. 'he American o ediatric merekomendasikan penggunaan ribavirin pada
keadaan diperkirakan penyakitnya menjadi lebih berat seperti pada penderita bronkiolitis
dengan kelainan jantung, fibrosis kistik, penyakit paru-paru kronik, immunodefisiensi, dan
7/25/2019 Bronkiolitis referat
http://slidepdf.com/reader/full/bronkiolitis-referat 14/14
Aentang pemberian kortikosteroid masih belum ada keseragaman.4?5 masing-masing negara
melakukan pemberian kortikosteroid disesuaikan dengan masing-masing !anduan
<asional maupun konsensus yang berdasarkan bukti. 4$5 7ntuk pasien rawat jalan dengan
akut bronkiolitis pemberian steroid sistemik mungkin dapat dipertimbangkan tetapi total
pemberian tidak lebih dari % hari. 7ntuk pasien rawat inap steroid sistemik tidak rutindiberikan tergantung dari studi penelitian. Sedangkan untuk penanganan pasien
pada intensive care unit dengan bronkiolitis berat pemberian steroid sistemik dapat
dipertimbangkan. Sedangkan pemberian steroid inhalasi 4budesonide L 0luti#asone5 sangat
sedikit eviden#e based yang merekomendasikan.45
. (ntibiotik
!emberian antibiotik biasanya tidak diperlukan pada penderita bronkiolitis, karena
sebagian besar disebabkan oleh virus, ke#uali jika ada tanda-tanda infeksi sekunder dan
diberikan antibiotik spektrum luas.42,?,6,125 !emberian antibiotik justru akan meningkatkan
infeksi sekunder oleh kuman yang resisten terhadap antibiotik tersebut. 425 (ntibiotik bila
di#urigai adanya infeksi bakteri dapat digunakan ampisilin 1**-2** mg:kgBB:hr se#ara
intravena dibagi $ dosis. Bila ada konjungtivitis dan bayi berusia 1 & $ bulan kemungkinan
sekunder oleh hlamidia trachomatis.415