7/18/2019 Askep Waham
1/25
1
BAB I
KONSEP DASAR MEDIS
GANGGUAN PROSES PIKIR:WAHAM
A.PENGERTIAN
1. Keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan kondisi obyektif, dipertahankanterus-menerus.( Stuart, G. W.,1998
2. Keyakinan palsu yang tetap dipertahankan sekalipun dihadapkan !ukup
bukti kekeliruannya.( Kaplan and Saddo!k.,"##$
3. %idak serasi dengan latar belakang pendidikan so!ial dan budaya.
(&aramis, "##'
4. Waham adalah Keper!ayaan yang tidak dapat diterima oleh orang lain, dari
kelas endidikan atau latar belakang kebudayaan yang sama, yang tidak
dapat diganti oleh pendapat logis,atau bukti yang mela)an. (Stuart dan
sundeen,1998
5. Waham adalah Keyakinan pasien yang salah, yang tidak nyata
(
Keliat, *. +.,1998
6. Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah.( Stuart dan sundeen,1998
7. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan
7/18/2019 Askep Waham
2/25
2
perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih
sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya. (Keliat, * .+.,1999
8. Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan )alaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas so!ial
(Stuart, G. W.,1998
9. )aham adalah Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai
dengan(%o)nsend, 1998
10. kenyataan atau tidak sesuai dengan intelegensi dan latar belakang
kebudayaan. ( &aramis, "##'
B.PROSES TERJADI NYA MASALAH
1. Factor Pred!"o!!
a. Genetis diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem
saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. eurobiologis +danya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbi!
c. eurotransmitter abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat.
d. /irus paparan 0irus influensa pada trimester
e. sikologis ibu pen!emas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
1. Teor Bo#o$!
a. enelitian-penelitian telah mengindikasikan bah)a faktor-faktor
geneti! yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan, suatu
kelainan ke2i)aan (to)nsend 1998
b. %ampak bah)a indi0idu-indi0idu yang berada dalam resiko tinggi
terhadap kelainan ini adalah mereka yang mempunyai anggota
7/18/2019 Askep Waham
3/25
3
keluarga dengan kelainan yang sama. (orang tua, saudara kandung,
sanak saudara yang lain.
c. Se!ara relati0e ada penelitian baru, yang mengatakan bah)a
ski3ofrenia mungkin pada kenyataannya, merupakan suatu kenyataan
se2ak lahir. %er2adi bah)a hipotalamus otak. engamatan
memperlihatkan adanya suatu 4keka!auan5 dari sel-sel pyramid
didalam otak, dari orang-orang yang mengalami ski3ofrenia tampak
tersuruh rapi. (to)nsend 1998.
d. %eori biokiomia mengatakan adanya peringatan dari dopemine
neurotransmitter, yang diperkirakan ge2ala-ge2ala peringatan
akti0itas yang berlebihan, dan pemesahan asosiasi-asosiasi yang
umumnya diobser0asi pada psikosis. ( to)nsend.1998.
2. Teor P!%o!o!a#
a) Teor !&!te' %e#(ar$a
6igambarkan perkembangan ski3ofrenia sebagai suatu perkembangan
disfungsi keluarga. Konflik di antara suami istri mempengaruhi anak,
menghasilkan keluarga yang selalu berfokus pada ansietas. 6i mana
anak harus meninggalkan ketergantungan pada orang tua, dan masuk
ke masa de)asa, anak tidak mau akan memenuhi tugas perkembangan
masa de)asanya.
b) Teor )ter"er!o)a#
7rang yang mengalami psikosis akan menghasilkan sesuatu hubungan
orang tua anak yang penuh ansietas tinggi (Silliyan.19$.di dalam
to)nsend. +nak menerima pesan-pesan yang membingungkan dan
penuh konflik dari orang tua dan tidak mampu membentuk rasa
7/18/2019 Askep Waham
4/25
4
per!aya kepada orang lain. *ila tidak ansietas yang tinggi
dipertahankan maka konsep diri anak akan mengalami ambi0alen.
Suatu kemunduran psikosis memberikan tanda-tanda ansietas dan
anda rasa tidak aman dalam suatu hubungan yang inti dan akrab.
c) Teor "!%od)a'%
artman (19:', di dalam to)nsend (1998. menegaskan bah)a
psikosis adalah hasil dari suatu ego yang lemah perkembangan yang
di hambat oleh suatu hubungan saling mempengaruhi antara orang tua
anak, karena ego men2adi lemah. enggunaan mekanisme
pertahanan ego pada )aktu ansietas yang ekstrem men2adi suatu yang
maladapti0e dan perilakunya sering kali merupakan penampilan dari
segmen 4%d5 dalam kepribadian.
2. Fa%tor Pre!"ta!
a) roses pengolahan informasi yang berlebihan.
b) &ekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
c) +danya ge2ala pemi!u.
;a)lins mengemukakan bah)a etiologi )aham se!ara umum dapat dilihat dari
lima dimensi yaitu fisik, emosional, intelektual, so!ial dan spiritual.
7/18/2019 Askep Waham
5/25
5
Waham ter2adi karena gangguan !emas yang berlebihan, !uriga yang
terlalu ekstrem dan perasaan rendah diri, bisa sebagai penyebab )aham
paranoid.
c. D'e)! I)te#e%t(a#
6alam dimensi ini )aham bisa disebabkan karena pertahanan fungsi ego
yang lemah, mekanisme defisiensi yang digunakan dalam menghadapi
ke!emasan seperti denial dan proyesi, batas ego yang hilang
menyebabkan ketidakmampuan memisahkan realita dan fantasi
kemunduran tingkat perkembangan (regeresi, )aham bisa 2uga
merupakan !ara klien untuk merubah kegagalan yang di alami men2adi
bayangan yang menyenangkan, pada )aham menetap mungkin
disebabkan karena psikosik.
d. D'e)! !oca#
Waham merupakan salah satu !ara negati0e untuk beradaptasi terhadap
lingkungan, dimana tidak terpenuhinya hubungan interpersonal, !ontrol
diri, dan harga diri perasaan malu, binggung dan tanggapan negati0e
lingkungan terhadap kegagalan yang diatasi klien dengan penolakan 2uga
dapat menyebabkan timbulnya )aham yang berla)anan dengan keadaan
sebenarnya.
e. D'e)! !"rt(a#
+danya rasa tidak puas dalam hidup, perasaan tidak berharga, kebaikan
orang lain yang disalah artikan yang menyebabkan klien men2adi
menarik diri dan tidak ada kepuasan dalam hubungan so!ial.
+ . Pato"!%o#o$
7/18/2019 Askep Waham
6/25
6
asien ini tidak memperlihatkan gangguan pikiran dan mood yang perpasif
yang ditemukan pada kondisi psikotik lain, tidak ada afek datar atau afek
tidak serasi, halusinasi yang menon2ol, atau )aham aneh yang nyata pasien
memilki satu atau beberapa )aham, sering berupa )aham ke2ar, dan
ketidaksetiaan dan dapat 2uga berbentuk )aham kebesaran, somatik, atau
eretomania yang
a. Klien terlihat eksentrik
b. %ampak aneh
c. en!uriga dan bermusuhan.
d. &ood klien konsisten dengan )aham.
e. Klien tidak punya daya titik diri.
f. *isa diper!aya ke2u2urannya
g. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,
kebesaran, ke!urigaan, keadaan dirinya berulang kali se!ara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan
h. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
i. =uriga
j. *ermusuhan
k. &erusak (diri, orang lain, lingkungan
l. %akut, sangat )aspada
m. %idak tepat menilai lingkungan> realitas
n. ?kspresi )a2ah tegang
o. &udah tersinggung
3. JENIS WAHAM
a) Waham kebesaran
b) Wahamagama
c) Wahamparanoid
7/18/2019 Askep Waham
7/25
7
d) Waham somati!
e) Siar pikir
f) Sisip fikir
g) Kontol fikir
A. T"e,T"e %e#a)a) -aa'
%ipe-tipe )aham menurut to)nsend (1998 dibagi men2adi lima tipe utama
dan dua tipe tambahan yaitu
1. L'a t"e (ta'a
a. T"e Eroto'()%
Waham dimana orang lain yang biasanya berstatus lebih tinggi
men!intai pasien.
b. T"e %e/e!ara)
Waham peningkatan kemampuan, kekuatan, pengetahuan, identitas,
atau hubungan khusus dengan de)a.
c. T"e ce'/(r(
Waham bah)a pasangan seksual pasien tidak 2u2ur.
d. T"e %e0ar
Waham yang menganggap kalau dirinya diperlakukan se!ara dengki.
e. T"e !o'atc
Waham bah)a klien memiliki sesuatu !a!at fisik atau kondisi medis.
2. D(a t"e ta'/aa)
1.T"e ca'"(ra)
Karakteristik )aham salah satu atau lebih tipe diatas, tetapi tidak ada
satu tipe yang menon2ol.
2.T"e tda% dte)t(%a)
+da tiga hal yang perlu diperhatikan pada klien dengan )aham yaitu
7/18/2019 Askep Waham
8/25
8
a. Klien !ukup puas hanya dengan membi!arakan )ahamnya tanpa
menun2ukkan perilaku yang sesuai dengan )ahamnya.
/. Klien hidup dengan )ahamnya akan tetapi perilakunya tidak
terpengaruh oleh )ahamnya, ini biasanya terdapat pada )aham
yang menetap
c. Klien betul-betul terlibat dengan )ahamnya sehingga perilakunya
sesaui dengan isi )ahamnya. ()aham yang sistematik.
4. PERILAKU WAHAM
1. Wahan agama per!aya bah)a seseorang men2adi kesayangan
supranatural atau alat supranatural.
2. Waham somati! per!aya adanya gangguan pada bagian tubuh.
3. Waham kebesaran per!aya memiliki kehebatan atau kekuatan luar biasa.
4. Siar fikir per!aya bah)a fikirannya disiarkan ke dunia luar.
5. Sisip fikir per!aya ada fikiran orang lain yang masuk dalam fikirannya.
6. Kontol fikir merasa perilakunya dikendalikan oleh fikiran orang lain
7. Wahamparanoid ke!urigaan seseorang yang berlebihan atau tidak rasional
dan tidak memper!ayai orang lain, ditandai dengan )aham yang sistematis
bah)a orang lain 4 ingin menangkap 4 atau memata-matainya.
5. GAMBARAN UMUM ASKEP DENGAN GANGGUAN ISI
PIKIR : WAHAR3 PADA SKI4OPRENIA
1.Pe)$%a0a)
engka2ian pada klien dengan gangguan isi pikir )aham pada
ski3oprenia
7/18/2019 Askep Waham
9/25
9
1. D'e)! *!%
a. R-a&at
+ktifitas kehidupan sehari-hari
1. N(tr!
utrisi tidak adekuat pada )aham ke2ar
2. Td(r
+danya gangguan tidur
3. A%t*ta! !e%!(a#
&engalami distangsi > kadang berlebiha
4. De%re! ')at
enurunan minat karena asyik memiliki )ahamnya
5. Ke/er!a) dr
enurunan minat kebersihan diri
6. O/at,o/at da) 'ed!
&enolak obat dan medikasi, tetapi kadang klien mau
melaksanakan program pengobatan. rogram pengobatan sesuai
petun2uk karena adanya bahaya 2ika tidak di taati.
7. Per#a%( 'er(!a%
Karena kondisi so!ial
8. Pe)co/aa) /()( dr
7/18/2019 Askep Waham
10/25
10
enyakit ski3oprenia organ sistemik, intoksikasi obat, kerusakan
otak dan kehilangan pendengar.
10."e'er%!a%aa) *!%
ada )aham yang berhubungan dengan somati!, klien akan
mengeluh adanya sesuatu dalam tubuhnya sesuai )ahamnya.
/. Te!t Da$)o!! :
a. ??G
b. Kimia darah
!. nterpretasi hasil pemeriksaan kognitif yang mengalami
kerusakan
5. Ma)*erta! K#)!
a. menyatakan dirinya orang besar,
b. mempunyai kekuatan pendidikan atau kekayaan yang luar biasa
c. menyatakan perasaan di ke2ar-ke2ar oleh orang lain atau sekelompok
orang
d. mengatakan perasaan mengenai penyakit yang ada di dalam tubuhnya
e. menarik diri dan isolasi
f. sulit men2alin hubungan interpersonal dengan orang lain
g. rasa !uriga yang berlebihan
h. ke!emasan meningkat
i. sulit tidur
j. ampak apatis
k. suara monoton
l. eksperi )a2ah datar
m. kadang terta)a atau menangis sendiri
n. rasa tidak per!aya pada orang lain.
7/18/2019 Askep Waham
11/25
11
RENTANG RESPON WAHAM
Re!"o) Re!"o)
Ada"t* 'a#ada"t*
P%ra) #o$! D!tor! Ga)$$(a)
ersepsi akurat "%ra) "%ra)6-aa'
?mosi konsisten ilusi sulit berespon
dengan pengalaman reaksi omosi emosi
perilaku sesuai berlebihan perilaku ka!au
berhubungan > kurang isolasi sosial
sosial perilaku
aneh>tdk biasa
menarik diri
7. Pe)ata#a%!a)aa)
elaksanaan dari ren!ana tindakan kepera)atan disesuaikan dengan masalah
yang timbul pada peren!anaan yang telah ditetapkan. endaknya
dalam pelaksaan kepera)atan ini keamanan dan memperlakukan pasien
sebagai makhluk biopsikososial, !ultural-spiritual oleh karena itu perlu
di2alin suatu hubungan yang terapeutik dengan pasien dan keluarga.
1. Me'/)a (/()$a) !a#)$ "erca&a
a) *ersikap tenang
b) ?mpati terhadap klien
c) ertahankan kontak mata
d) erkenalkan diri
7/18/2019 Askep Waham
12/25
12
e) *uat kontrak yang 2elas dengan klien. tetapi kontrak yang telah
disepakati
f) 6engarkan ekspresi perasaan klien
g) %idak men!oba men2elaskan > membantah klien
2. Ide)t*%a! %e/(t(a) &a)$ tda% ter"e)(
a. 6iskusikan harapan-harapan klien selama ini
b. 6iskusikan harapan yang ter!apai dan tidak ter!apai
c. 6ikusikan perasaan klien tehadap harapan yang tidak ter!apai
tersebut
d. 6iskusikan hubungan antara perasaan kien dengan
kenyakinan()ahamklien
3. Ba)t( %#e) 'e)$o)tro# -aa'
a) 6iskusikan perasaan takut, !emas dan marah yang dirasakan oleh
klien.
b) 6iskusikan kaitan perasaan klien dengan keyakinan klien(yang
salah
c) 6iskusikan konsep fungsi keyakinan klien terhadap kehidupan
sehari-hari klien.
d) aparkan klien pada realita sesuai kondisi lingkungan
4. Pe)dd%a) %e!eata) %e#(ar$a
a. @elaskan masalah )aham yang dialami oleh klien
b. @elaskan adanya kebutuhan > harapan klien yang tidak terpenuhi
sehinnga mun!ul )aham
c. @elaskan !ara berkomunikasi 0erbal dan non 0erbal dengan klien
7/18/2019 Askep Waham
13/25
13
d. @elaskan perlukan dukungan keluarga agar klien minum obat se!ara
teratur
5. Je#a!%a) te)te)$a) "e)$()aa) o/at
a) @elaskan 2enis obat yang digunakan oleh klien
b) @elaskan manfaat masing-masing obat
c) @elaskan efek samping yang mungkin te2adi
d) @elaskan !ara benar mengkomsomsi obat ($ benar
e) @elaskan !ara mendapat informasikan terkait dengan penggunaan
obat dan bila efek samping te2adi
6. Ke)da#a )ter8e)! -aa'
a. men2adi !emas dan menghindari klien
b. menguatkan )akam
c. berupaya men2elaskan bah)a klien salah
d. mensetting tu2uan yang tidak reatistis
e. kebingungan terhadap )ahan klien
f. gagal mengklarifikasi hal-hal yang ter2adi disekitar )aham klien
g. tidak konsisten
h. memprioritaskan )aham dari pada manusianya
7. PRINSIP,PRINSIP TERAPI
a. Pera-ata) d r('a !a%t.
ada dasarnya klien dengan )aham dapat di ubah dengan ra)at
2alan, tetapi harus diperhitungkan pera)atan di rumah sakit dengan
alasan-alasan tertentu.
b. Far'o%otera"
Keadaan klien dengan )aham yang teragitasi parah perlu diberikan
obat anti psikotik se!ara intra mus!ular, klien dengan )aham sering
7/18/2019 Askep Waham
14/25
14
berperilaku hyperaktif, obat antisepti! se!ara per oral diberikan
untuk menurunkan akti0itas klien yang kadang membahayakan
orang lain
c. P!%otera"
era)at harus membina hubungan saling per!aya dengan klien
perhatian se!ara indi0idu lebih efektif dari pada kelompok.
d. Teor "!%od)a'%a
royeksi merupakan mekanisme pertahanan utama pada klien
dengan )aham karenanya klien harus memahami kebutuhan akan
pertahanan proyeksi.
e. Tera" %e#(ar$a
ada saat keluarga hadir, mereka dapat dilibatkan dalan ren!ana
pengobatan keluarga dapat dia2ak bi!ara agar kondisi klien ter2aga
dan berkesinambungan.
9 . MEKANISMEKOPING
erilaku yang me)akili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang
menakutkan berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif meliputi
1. ;egresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
mengatasi ansietas
2. royeksi sebagai upaya untuk men2elaskan keran!uan persepsi
3. &enarik diri
4. ada keluarga mengingkari
. POHON MASALAH
?fekAAAA..Kerusakan komunikasi 0erbal
=AAAAAerubahan proses fikir )aham
7/18/2019 Askep Waham
15/25
15
=ausaAAAGangguan konsep diri harga diri rendah
D. MASALAH KEPERAWATAN
a. ;esiko men!iderai diri, orang lain, dan lingkungan
b. erubahan proses pikir )aham
c. Gangguan konsep diri harga diri rendah
E . DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Da$)o!a %e"era-ata) &a)$ !er)$ '()c(# "ada %#e) de)$a)
$a)$$(a) ! *%r -aa' ;To-)!e)d3 M
7/18/2019 Askep Waham
16/25
16
*. Kurang pera)atan diri behubungan dengan ketidakmampuan
memper!ayai orang lain.
$. Gangguan pola tidur behubungan dengan peningkatan ke!emasan.
2. TUJUAN
1. Klien dapat membina hubungan saling per!aya dengan pera)at
2. Klien dapat mengindentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
3. Klien dapat mengontrol )aham
4. Klien mendapat keluarga untuk mengatasi )ahamnya.
5. Klien dapat minum obat sesuai program
3. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. *ina hubungan saling per!aya dengan klien
b. 6iskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c. *antu klien mengontrol )aham
d. *eri pendidikan kesehatan kepada keluaga untuk mengatasi )aham
klien
e. @elaskan dan fasilitasi minum obat
F . FOKUS INTER=ENSI
eren!anaan pada klien dengan gangguan isi pikir )aham pada
ski3oprenia(to)nsend.1998
1. Re!%o t)$ teada" %e%era!a)
nter0ensi
a. ertahankan lingkungan pada stimulus yang rendah
b. 7bser0asi perilaku klien
c. Singkirkan benda-benda yang membahayakan
7/18/2019 Askep Waham
17/25
17
d. Salurkan perilaku merusak diri kekegiatan fisik untuk menurunkan
ke!emasan klien.
e. ertahankan perilaku petugas yang tenang terhadap klien, beri obat
sesuai program dokter
2. I!o#a! !oca# !e(/()$a) de)$a) %(ra)$ "erca&a "ada ora)$
#a) "a)c3 re$re!3 -aa'3 %e!(#ta) )tera%!
nter0ensi
a) Bakukan kontak sering tapi singka
b) erhatikan penguatan positif
c) %emani klien selama aktifitas kelompok.
d) @u2ur dan menempati 2an2i klien.
e) 7rientasi pasien pada orang, tempat, )aktu sesuai kebutuhan.
f) 6iskusikan tanda peningkatan ke!emasan dan tehnik memutus
respon.
g) *erikan pengalaman penghargaan tanda disuruh pasien dapat
beinteraksi dengan orang lain.
h) *erikan obat penenang ssuai program pengobatan .
3. Per(/aa) "er!e"! !e)!or : "e)de)$ara)3 "e)$#ata)
nter0ensi
a. 7bser0asi klien dan tanda-tanda halusinasin.
b. syaratkan pada klien sebelum menyentuh halusinasinya.
7/18/2019 Askep Waham
18/25
18
c. @angan dukung halusinasi klien.
d. +lihkan pasien dari halusinasi.
4. Per(/aa) "ro!e! "%r !e(/()$a) de)$a) c(r$a3 "a)c3
ta%(t3 !tre!!/erat
nter0ensi
a) %un2ukan bah)a pera)at menerima tapi tidak mendukung keyakinan
klien yang salah
b) Gunakan teknik keraguan yang beralasan terhadap keyakinan klien
c) @angan membantu atau menyangkal keyakinan klien
d) *antu klien menghubungkan keyakinan-keyakinan yang salah
tersebut dengan peningkatan ke!emasan yang dirasakan klien
e) 6ikusikan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi
ke!emasan
f) Kaitkan klien pada realita
g) Kurangi lamanya ingatan pada pikiran rasional
h) *i!arakan ke2adian-ke2adian nyata
i) bantu klien dalam mengungkapkan perasaan se!ara 0erbal.
7/18/2019 Askep Waham
19/25
19
BAB II
RESUME KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
ari > tanggal Kamis, 1: 2uli "##9
@am #8.# W*
7leh ;utliana Sartika. Sinaga
%empat ;uang utri, *angsal %eratai ;+ /
Sumber data asien, keluarga, tim kesehatan, dan dokumentasi
&etode 7bser0asi, )a)an!ara, pemeriksaan fisik,
dokumentasi
I. Ide)tta!
a. Ide)tta! %#e)
ama y 45
bungsa @a)a > ndonesia
endidikan S6
eker2aan ;%
Status @anda
+lamat Watalangkah +mbar Keta)ang.Gamping
6C. &edis ski3ofrenia paranoid 66 ski3ofrenia tak terin!i
o. ;& #1'1D#""
%anggal masuk #9 2uli "##9b. Pe)a)$$()$ 0a-a/
7/18/2019 Askep Waham
20/25
20
ama %n 4+E
7/18/2019 Askep Waham
21/25
21
a) Klien mengatakan takut kalau ada mobil yang le)at.
b) Klien mengatakan kalau dia tidak disukai oleh tetangganya karena dia
dikira men2odoh-2odohkan anaknya
c) Klien mengatakan tidak ingat kalau pernah men!oba bunuh diri dengan
!ara men!eburkan dirinya ke sumur dan men!oba gantung diri.
d) Klien mengatakan kalau ada masalah 2arang berdiskusi dengan keluarga
e) Klien memiliki ri)ayat ide bunuh diri
f) Klien terlihat merasa takut kalau ada orang yang bergerombol-gerombol.
g) Klien tidak mau berkomunikasi bila tidak dimulai pembi!ara.
h) Klien terlihat takut dengan mobil.
i) Klien lebih senang diam
j) Klien tampak tertutup
k) Klien Saat ditanya tentang masalah klien, klien tidak mau ber!erita
4. Pe'er%!aa) *!%
a. %anda 0ital
%6 11# > 8# mmg
8# C> menit
S : o =
; "# C> menit
b. Stat(! $>
%* 1$8 =&
** ': Kg
5. Tera" "e)$o/ata)
1. aloperidol " F 1,$ mg
7/18/2019 Askep Waham
22/25
22
2. %riheCyphenidil (% " F "mg
6. A!"e% 'ed!
1. +Cis . "#.
2. +Cis -
3. +Cis -
4. +Cis / tidak 2elek
5. +Cis / @elek
IV. PENGELOMPOKAN DATA
a. Data !(/0e%t*
1. Klien mengatakan takut kalau ada mobil yang le)at
2. Klien mengatakan kalau dia tidak disukai oleh tetangganya karena dia
dikira men2odoh-2odohkan anaknya
3. Klien mengatakan tidak ingat kalau pernah men!oba bunuh diri
dengan !ara men!eburkan dirinya ke sumur dan men!oba gantung
diri.
4. Klien mengatakan kalau ada masalah 2arang berdiskusi dengan
keluarga
b. Data o/0e%t*
1. Klien memiliki ri)ayat ide bunuh diri
2. Klien terlihat merasa takut kalau ada orang yang bergerombol-
gerombol.
3. Klien tidak mau berkomunikasi bila tidak dimulai pembi!ara.
4. Klien terlihat takut dengan mobil.
5. Klien lebih senang diam
6. Klien tampak tertutup
7. Klien Saat ditanya tentang masalah klien, klien tidak mau ber!erita
7/18/2019 Askep Waham
23/25
23
ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM
1. 6S
a. Klien mengatakan takut kalau ada mobil yang
le)at
67
a. Klien terlihat merasa takut kala ada orang yang
bergerombol-gerombol.
b. Klien terlihat takut dengan mobil.
Gangguan proses pikir )aham
". 6S
a. Klien mengatakan tidak ingat kalau pernah
men!oba bunuh diri dengan !ara men!eburkan
;esiko bunu diri
7/18/2019 Askep Waham
24/25
24
dirinya ke sumur dan men!oba gantung diri.
67
a. Klien memiliki ri)ayat ide bunuh diri.
. 6S
a. Klien mengatakan kalau ada masalah 2arang
berdiskusi dengan keluarga.
b. Klien mengatakan kalaudia tidakdisukai oleh
tetangganya karena dia dikira men2o2oh-2o2ohkan
anaknya
67
a. Klien tidak mau berkomunikasi bila tidak dimulai
pembi!ara.
b. Klien lebih senang diamc. Klien tampak tertutup.
d. Klien Saat ditanya tentang masalah klien, klien
tidak mau ber!erita
Koping indi0idu tidak efektif
er!aya diri tidak adekuat dalam
kemampuan koping.
MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan proses pikir )aham !uriga
2. ;esiko bunuh diri
3. Koping indi0idu tidak efektif er!aya diri tidak adekuat dalam
kemampuan koping.
POHON MASALAH
?fek---------------;esiko bunih diri
=ord problem---------Gangguan proses pikir
)aham !uriga
=ausa-----------Koping indi0idu tidak efektif
ketidakadekuatan per!aya diri dalam kemampuan koping
7/18/2019 Askep Waham
25/25
25
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ;esiko *unuh diri berhubungan dengan gangguan proses pikir )aham !uriga
2. Gangguan proses pikir )aham !uriga berhubungan dengan Koping indi0idu
tidak efektif
3. Koping indi0idu tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan per!aya
diri dalam kemampuan koping.