Working Paper: Pendekatan Kultural dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan di Kaki Gn. Burangrang
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Working Paper: Pendekatan Kultural dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan di Kaki Gn. Burangrang
WWOO
SSEELLA
HHEELLAARRAANN KKAA
CC oo pp yy rr ii gg hh
‘‘’’GGuunnuunngg tteeuu mmeeuunnaanngg ddiilleebbuurr,,
OORRKKIINNGG PPAAPPEERR
EERRIIEESS IIII//0033//1144 LLAAPPOORRAANN KKEEGGIIAATTAANN AAMMPPUUNNGG && RRUUMMAATTAANN GG
hh tt ©© bb ee ss tt aa rr ii pp rr aa nn aa ll aa | 2 0 1 4
rr,, ssaaggaarraa tteeuu mmeeuunnaanngg ddii rruukkssaakk,, bbuuyyuutt tteeuu
GGUUNNUUNNGG
2 0 1 4
uu mmeeuunnaanngg ddii rreeuummppaakk’’’’
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. iiii
PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN DDEESSAA TTEERRPPAADDUU
A d h i e T r i s n a
WWoorrkkiinngg PPaappeerr Seri I I/03/14
PPeenngguuaattaann KKaappaassii ttaass ddaann KKoonnssooll iiddaassii MMaassyyaarraakkaatt DDeessaa HHuuttaann
YYaayyaassaann BBeess tt aa rr ii PP rraannaa llaa -- BBuurraanngg rraanngg PPeerrkkuummppuu ll aann uunnttuukk PPeemmbbaarruuaann LL iinnggkkuunnggaann HHii dduupp ddaann KKeeaarr ii ff aann LLookkaa ll
BBeerrbbaass ii ss MMaassyyaarraakkaatt ,, KKeessee tt aa rraaaann ddaann PPaarr tt ii ss iippaatt ii ff
TENTANG PENULIS
Adhie Trisna, adalah Konsultan Program Pemberdayaan Masyarakat (Community Development Programme)
untuk Program Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Managemen Bencana, Livelihood/Mata Pencaharian,
Climate Changes/Perubahan Iklim, Rural Development/Pengembangan Desa dan Forestry/Kehutanan.
Pernah bekerja sebagai National Program Coordinator di Islamic Relief, Program Manager Agroforestry ,
Koordinator Akuntabilitas Program Kemanusiaan untuk Tanggap Darurat Gempa Padang/Humanitarian
Accountability Coordinator for ECB (Emergency Capacity Building) West Sumatera Emergency Response
(ECB/World Vision), Environmental Specialist (Tanoto Foundation), Monitoring & Evaluation Coordinator
Tsunami & Post Conflict Aceh Programme (Save the Children & Catholic Relief Services), Relawan Yayasan
Bandung Peduli, Relawan Yayasan Air (pendampingan anak jalanan) sekarang aktif di Yayasan Bestari
Pranala sebagai Head of Program dan Anggota Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. iiiiii
UUCCAAPPAANN TTEERRIIMMAA KKAASSIIHH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada tim CPA JAYAWIJAYA atas kerjasama tim, jiwa korsa dan komitment semua anggota: Yus Firdaus, Irwan Kurniawan, Rudy Praja, Machmud Mubarok, Soleh Sulaeman, Heli Saptaji, Jansen Dave, Japto, Irvan Mocil, Dyma Patria, Andy Susilo, Irsyad, Aris Suparyono, Bagyo Pamungkas, Lulu Sayidatu, Arland Siddha, Herman Ekapermana, Dodi Adam, Idris Kusnandar, Rey Azhary, Peni Ahlani, Indri, Hilman, dan semua anggota yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.. JAYAWIJAYA...!!!! Terima kasih juga untuk Paguyuban Kalang Sunda Motekar: Kang Acheng Syaeful atas input budaya serta kontribusi pada acara Helaran Kampung & Rumatan Gunung dan juga kepada Ambu Yani Rohayani atas kontribusi gelaran Seni dan Budaya bersama Komunitas HANACARAKA. Terima Kasih kepada Komunitas Ulin Jarambah atas partisipasi dan kontribusi dalam semua kegiatan. Terima kasih yang tulus untuk PT. Astra Honda Motor dan PT. Daya Mustika Adicipta atas pemberian 2000 bibit pohon serta partisipasi dalam kegiatan (Ibu Mastika Wardhani, Pak Suko, Pak Iman/imunk, Pak Andri/Abo dll) serta untuk Bapak Tatan Hadian atas kontribusi bibit kopi sebanyak 407 batang. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada para Donatur yaitu: Ibu Mariani Santosa atas keikhklasan serta kepercayaan yang telah diberikan, Herman Eka Permana, Macmud Mubarak, Soleh, Dodi Adam, Arga Wiguna, Medis, dan Irvan, semoga amal baik nya dibalas berkali lipat oleh Tuhan Yang Maha Besar. Terima kasih yang tak terhingga untuk Civitas Akademika Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani atas Partisipasi serta kontribusi dalam kegiatan Bhakti Sosial Pemeriksaan & Pengobatan Gratis bagi 80 pasien masyarakat kampung Nyalindung (Ibu Titta Hs dan rekan-rekan) . Terima Kasih untuk Ibu R.A Tenny Soewardjany atas Input dan Siraman Rohani Budaya nya, Salut dan Apresiasi yang tinggi kepada Dani Bindiyasin atas kerja keras desain dan kreatifnya (Media KIE, Balihoo, poster, spanduk dll).
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kampung Nyalindung yang dengan sabar telah menjawab pertanyaan-pertanyaan selama wawancara, FGD, diskusi informal serta kerjasama kegiatan; Bah kurna, Pak Elang, Bah cucun, Pak Engkos, Ki Ace, Ma Euceu, Pak Abung, Ucu, Komeng, Wandi, Ukok, judin dan seluruh Karang Taruna Kampung Nyalindung. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada para pemuka masyarakat dan perorangan termasuk Abah Apung, Abah Anang, Abah Haji, Ustad Ajat, Pak Ayi, Pak Abay, Pak Engkos, Pak Ajeng dll. Juga kepada para pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat ; Ibu Sri Dustirawati (Disbudpar), Pak Ronny, Pak Yendra, Pak Achmad, Pak Nurjaman, Pak Ukas, Pak Acung (BPBD KBB), Pak Aam, dr. Wishnu, Pak Sudarsono, dr. Enung, dr. Silvi, Ibu Wiwi (Dinas Kesehatan KBB dan Puskesmas Pasir Langu Cisarua) Aparatur Pemerintah (Tripida) dan Desa Tugu Mukti termasuk Pak H. Ondo Solihin, Sani Rohimah, Yeyep, Kadus III dll. Pihak Perum Perhutani yang diwakili Pak Agus dan Pak Mulyana (Asper dan RPH). Terima kasih untuk Neng Maryani, Pak Surya (Bio Farma) atas kontribusi Makanan Tradisional, alat tensi serta program lanjutannya, Hadi Mulyana, atas pinjaman infocus serta retreatnya. Yus Yossi atas bantuan serta fasilitasinya. Penulis juga berterima kasih kepada mereka yang telah membantu menyampaikan berbagai gagasan, saran dan inspirasinya: Irwan Muchtar, Taufan Suranto (Div. Infokom DPKLTS Indonesia), Dadan Ramdan (Dir. Executive WALHI Jabar), JANABUANA, Rukanda (Aliansi Masyarakat Bandung Utara), Dan Satriana (Perkumpulan Inisiatif), Dikdik Tanbih (LSM CADAS), Herry Moss (Anggota DPRD Prov. Jabar). Terima kasih untuk semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu. Semoga Tuhan YME Membalas semua Kebaikan dan Amal Shaleh Saudara Sekalian serta selalu diberikan Kesehatan, Rejeki yang Barokah serta Kebahagiaan Di Dunia dan Akhirat.. Aamiin
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 11
AABBSSTTRRAAKK
Naskah Kerja (Working Paper) yang bertema “Penguatan Kapasitas dan Konsolidasi Masyarakat
Desa Hutan” ini dibuat berdasarkan runutan Hasil Studi Kebijakan serta Analisis yang termuat
pada Working Paper Seri I/01/14 berjudul Pengembangan Desa Terpadu (Integrated Rural
Development)1 serta rencana aksi dari Working Paper I yang menghasilkan kerangka aksi dan
Kegiatan yang merupakan bentuk respon atas terjadinya bencana banjir bandang yang terjadi
pada 16 Desember 2013 di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua serta upaya
perbaikan lingkungan sekaligus penguatan kapasitas masyarakat serta kelembagaan
(institutional) desa terkait Pola Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
implementasi (actuating) dan monitoring evaluasi (controling). Kegiatan yang merangkum tujuan
jangka pendek tersebut di aktualisasikan ke dalam bentuk Kegiatan Terpadu Helaran Kampung
dan Rumatan Gunung2. Kegiatan Terpadu yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 – 02 Maret
2014 tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yaitu;
1) Penyuluhan dan Sosialisasi Sekolah Sehat dan Ramah Lingkungan, Pengenalan Pakaian Adat dan Iket Sunda bagi Komunitas Sekolah Dasar di Kampung Nyalindung
2) Diskusi & Sarasehan Kesehatan Lingkungan serta Sosialiasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
3) Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Alam, Budaya dan Masyarakat
4) Upacara Helaran Kampung dan Rumatan Gunung
5) Penanaman Pohon
6) Pagelaran Permainan Tradisional/Kaulinan Barudak
7) Apresiasi Seni dan Budaya
8) Festival Kaulinan barudak / Permainan Tradisional
Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran
serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha/perusahaan (Corporate Social
Responsibility) serta individu yang peduli menjadi kekuatan utama dalam upaya mencapai tujuan
jangka pendek (short term outcome) dalam kerangka logis (logical framework) Program
Pengembangan Desa Terpadu.
HASIL ATAU KELUARAN (OUTPUT) DARI KEGIATAN TERPADU INI ADALAH:
1) Peningkatan Kesadaran (awareness raising) serta pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya keselarasan antara Alam dan Manusia terutama dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
2) Menjaring Kemitraan serta Kerjasama yang efektif terutama dalam Pola Pengembangan
serta Pembangunan Desa berkelanjutan dengan tetap berprinsip pada keseimbangan Alam
dan penanaman Budaya/Kearifan Lokal sebagai Garda depan penjaga nilai-nilai normatif
pada lingkungan sosial dan ekologis.
1 Working Paper I/01/14 dapat di unduh pada link:
http://www.4shared.com/office/aJ0fi7_Sce/WORKING_PAPER_I_01_14.html 2 TOR Kegiatan dapat diunduh di link:
http://www.4shared.com/office/Fszjk__Vce/TOR_HELARAN_KAMPUNG__RUMATAN_G.html
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 22
3) Pengembangan Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) serta perencanaan
pengembangan Wisata Konservasi dan Edukasi berbasis masyarakat dengan pola kemitraan
strategis.
4) Perbaikan kondisi Lingkungan (Zona hutan lindung dan penyangga) paska terjadinya
Banjir Bandang.
5) Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat serta Institusi terutama dalam kaitan
penyebaran informasi, komunikasi serta tata kelola tatanan sosial kemasyarakatan yang
Transparan dan Akuntabel.
6) Pengarus-utamaan nilai-nilai luhur budaya/kearifan lokal menjadi kekuatan utama dalam
tatanan sosial kemasyarakatan, lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi masyarakat lokal
Dalam Naskah Kerja (Working Paper) ini juga akan di muat Laporan Transparansi Mengenai
Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung serta Monitoring dan Evaluasi paska
kegiatan yang menghasilkan Analisis Temuan Lapangan, Kesimpulan serta Rekomendasi bagi
Program Pengembangan Desa Terpadu (integrated rural development) sesuai analisa masalah,
potensi, kerangka logis (logframe) serta studi kebijakan terkait isu-isu penting dalam kaitan
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
METHODOLOGY
Methodology yang digunakan dalam analisa masalah serta pemetaan potensi kondisi desa
menggunakan pendekatan kajian pembangunan desa partisipatif yaitu Participatory Rural
Appraisal (PRA) antara lain; sejarah desa (historical), transek, analisis trend dan perubahan,
sketsa desa, analisa kelembagaan, kajian mata pencaharian (livelihood), dan matriks ranking.
Data serta informasi primer Desa (Profil Desa) menjadi acuan riset dan kajian secara kolektif.
Wawancara terstruktur dan semi terstruktur telah dilakukan kepada tokoh/warga masyarakat
kunci serta pelaksanaan diskusi fokus terbatas (focus group disscusion) bersama anggota
masyarakat untuk mengetahui akar masalah serta opsi solusi dari setiap sub riset.
Studi Kebijakan dilakukan dengan merujuk Perundangan yang berlaku Nasional/Daerah dan
pelaksanaan Otonomi daerah (penelitian kepustakaan) serta tata laksana dalam implementasi di
lapangan (penelitian lapangan).
Semua pendapat yang tertuang dalam tulisan ini merupakan pandangan pribadi penulis dan
bukan merupakan pandangan Yayasan Bestari Pranala ataupun Afiliasinya.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 33
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Di Indonesia sekarang terdapat kurang lebih 70.000 buah desa dan masyarakat mayoritas (±60%)
masih tinggal di desa. Desa secara empiris memiliki peranan penting dan strategis dalam
menunjang pembangunan, baik lokal maupun nasional. Ditinjau dari segi kewilayahan, desa
merupakan wilayah pemerintahan yang menyelenggarakan regularity atau fungsi-fungsi
pengaturan dan pelayanan publik secara langsung kepada masyarakat. Ini mengandung arti
bahwa sesungguhnya, wilayah pemerintahan yang secara kongkrit memiliki penduduk atau rakyat
adalah desa. Sementara secara sosiologis, desa berperan strategis sebagai unit sosial dan budaya
yang menjadi wadah berlangsungnya sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi nilai-nilai
sosial dan budaya yang akan membangun mentalitas penduduk desa pada khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya. Desa dalam struktur negara Indonesia merupakan satuan
pemerintahan terendah,berada langsung di bawah kecamatan sehingga dapat menjadi tumpuan
segenap pelaksanaan urusan pemerintahan, baik dalam rangka desentralisasi, dekonsentrasi
maupun tugas pembantuan. Eksistensi desa selama ini tidak bisa dilepaskan dari relasi kekuasaan
dan kepentingan kekuatan supra desa, seperti pemerintah pusat atau pemerintah daerah di
atasnya. Pembangunan dan dinamika perkembangan desa masih tersendat dan banyak kendala
yang dihadapi. Mengembalikan otonomi desa kepada posisi semula diharapkan mampu
merevitalisasi existensi desa, karena desa memiliki nilai penting dalam menunjang keberhasilan
pembangunan suatu daerah, mengingat sebagian besar SDM masih bermukim di desa.
Keberhasilan pembangunan desa akan menjadi factor kuat untuk mencegah meningkatnya
urbanisasi yang pada giliranya akan menimbulkan potensi munculnya berbagai masalah sosial.
Namun pembangunan dan dinamika perkembangan desa dalam kenyataannya masih tersendat
dan banyak kendala yang dihadapinya, meskipun sudah banyak kebijakan yang dibuat untuk
memberdayakan desa, baik kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tingkat nasional, propinsi
maupun kabupaten.
Faktor Lembaga, Sosial, politik, ekonomi masyarakat yang ada tampaknya belum kondusif untuk
mewujudkan desa ideal di Indonesia, sehingga pemberdayaan insitusi, Sosial, politik, ekonomi
masyarakat sangat mendesak untuk dilakukan secara lebih sistematis dan tepat sasaran. Oleh
sebab itu perlu ada upaya kongkrit yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah bersama- sama dengan komponen masyarakat (lembaga swadaya masyarakat, CSR dll)
untuk bahu membahu memberdayakan desa.
Kebijakan atau program pemerintah yang telah diimplementasikan untuk pemberdayaan dan
kemandirian desa baik yang berkaitan dengan sosial, politik maupun ekonomi telah banyak
diluncurkan, misalnya: kebijakan atau program Kredit Usaha Tani (KUT), Program Pengembangan
Wilayah (PPW), Pengembangan Kawasan Terpadu (PKT), Inpres Desa Tertinggal (IDT), Jaring
Pengaman Sosial (JPS), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (PPIP),
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pembinaan
Peningkatan Pendapatan Petani-Nelayan Kecil (P4K), Kelompok Usaha Bersama Ekonomi
(KUBE),Kredit Koperasi dan Usaha Kecil menengah (UKM), Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) dsb.
Namun dengan adanya pergeseran institusi dan munculnya berbagai program atau kebijakan ini
semua, dalam kenyataannya belum dapat memberikan efek yang positif signifikan terhadap
kinerja pemerintahan desa. Misalnya berbagai program pengentasan kemiskinan dalam
kenyataannya sering menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya salah sasaran,
cara pendekatan karitatif/santunan (bukan pemberdayaan) sehingga akhirnya memunculkan
benih-benih fragmentasi sosial, melemahkan nilai-nilai kapital sosial yang ada di masyarakat
(gotong royong, musyawarah mufakat, keswadayaan). Lemahnya nilai-nilai capital social ini
dapat mendorong pergeseran perubahan perilaku masyarakat yang semakin jauh dari semangat
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 44
kemandirian, kebersamaan dan kepedulian untuk mengatasi persoalan secara bersama. Dengan
kata lain kondisi sosial, politik, ekonomi masyarakat desa masih cenderung jalan di tempat3.
Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu Desa yang
memiliki karakteristik serta potensi pengembangan yang cukup besar, dari segi komoditas
pertanian Desa Tugu Mukti merupakan salah satu produsen hasil holtikultura yang menyuplai
kebutuhan sayuran untuk wilayah bekasi dan jakarta timur. Desa Tugu Mukti juga berbatasan
langsung dengan kawasan hutan lindung di wilayah Gunung Burangrang yang notabene memiliki
potensi pengembangan dalam bidang wisata konservasi dan pendidikan lingkungan. Di sisi lain
keadaan hutan lindung dan lahan kritis di wilayah Gunung Burangrang saat ini dalam kondisi
memprihatinkan. Dampak ekologi, sosial dan ekonomi akibat kurang terpeliharanya fungsi hutan
menjadi “pekerjaan rumah” semua pihak khususnya dalam kaitan pelestarian alam dan
pengurangan resiko bencana akibat perilaku pengelolaan sumber daya alam yang kurang
memperhatikan aspek keberlanjutan. Pemberdayaan serta peningkatan kapasitas (kognitif,
afektif dan konatif) masyarakat desa hutan dalam program Pengelolaan Hutan berbasis
masyarakat hendaknya memenuhi prinsip-prinsip;
1. Pengelolaan Sumber daya hutan walau dapat diperbaharui namun dibatasi dengan
kapasitas daya dukung sehingga pemanfaatan harus dilakukan secara optimal
berdasarkan konsep kelestarian
2. Pembangunan kehutanan dilaksanakan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh
masyarakat luas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan perbaikan kualitas
lingkungan hidup (ekologi)
3. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dengan mempertimbangkan karakteristik
lahan, tipe hutan, fungsi hutan, kondisi aliran sungai, sosial budaya, ekonomi,
kelembagaan masyarakat setempat termasuk masyarakat hukum adat dan batas
administrasi pemerintahan
4. Hutan dikelola secara lestari untuk memperoleh manfaat yang sebesar besarnya bagi
kesejahteraan masyarakat dan dalam rangka optimalisasi manfaat ekologi, edukasi,
sosial dan ekonomi
Naskah kerja (Working paper) ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi, gambaran serta
rekomendasi kepada semua pihak/instansi terkait, Lembaga swadaya masyarakat, komunitas,
penggiat lingkungan, Perusahaan (CSR) maupun individu yang peduli terhadap pentingnya
membangun desa secara menyeluruh dan merata dalam bidang pemberdayaan insitusi, sosial,
budaya, lingkungan, politik, serta ekonomi agar dapat berjalan sesuai tujuan bersama yaitu
menjadi Desa Mandiri, Berbudaya (red: Berbudi dan Memiliki Daya/Kapasitas) serta memiliki
Kompetensi yang handal dalam berbagai bidang.
PENULIS
3 Kebijakan Pemberdayaan Desa Dalam Perspektif institusional - PROF DR. H. UTANG SUWARYO, DRS. MA
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 55
DD AA FF TT AA RR II SS II
Ucapan Terima kasih .......................................................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................................................................ 1-2
Kata Pengantar ................................................................................................................................ 3-4
BAB I. LAPORAN KEGIATAN ................................................................................................................ 6
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 2
1.2 Deskripsi Kegiatan .......................................................................................................... 7
1.2.1 Pendidikan Tematik ..................................................................................................... 7-10
1.2.2 Diskusi dan Sarasehan Kesehatan Lingkungan ........................................................... 11-12
1.2.3 Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Alam dan Kebudayaan ....................................... 13-15
1.2.4 Helaran Kampung dan Rumatan Gunung ................................................................... 16-18
1.2.5 Penanaman Pohon ...................................................................................................... 19-21
1.2.6 Bhakti Sosial Pelayanan Pemeriksaan & Pengobatan Gratis ..................................... 22-23
1.3 Transparansi dan Akuntabilitas ..................................................................................... 24
1.3.1 Pihak-pihak Yang Terlibat .......................................................................................... 24-25
1.3.2 Penggalangan Kontribusi dan Donasi ......................................................................... 25-26
1.3.3 Laporan Keuangan ...................................................................................................... 27-28
1.3.4 Mekanisme Penanganan Komplain dan masukan ............................................................ 28
BAB II. Penutup ................................................................................................................................ 29
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 66
BBAABB II.. LLAAPPOORRAANN KKEEGGIIAATTAANN TTEERRPPAADDUU HHEELLAARRAANN KKAAMMPPUUNNGG DDAANN RRUUMMAATTAANN GGUUNNUUNNGG
1.1 Latar Belakang
Program Prioritas dalam Pembangunan Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua khususnya di
Kampung Nyalindung yang terdiri dari 3 Rukun Warga (RW) dan 11 Rukun Tetangga (RT) dalam
Upaya Pengembangan dan Pembangunan Desa di bidang pisik dan non-pisik yang diharapkan
dapat menjadi pemicu serta penggerak peningkatan kapasitas kelembagaan serta partisipasi
penuh dari masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam upaya menuju Tujuan Jangka Panjang yang
diharapkan mampu mewujudkan Prinsip “Alam Terjaga, Manusia Damai dan Sejahtera”
(sustainable development).
Prinsip Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) dalam setiap tahapan program
menjadi isu penting sekaligus indikator pencapaian dampak jangka panjang (long term impact)
program. Masyarakat tidak berada pada posisi penerima manfaat saja, akan tetapi di dorong
untuk mampu menjadi perencana dan pelaksana program secara partisipatif. Yayasan Bestari
Pranala memiliki peran sebagai fasilitator dan mediator dalam pelaksanaan aktivitas program
berbasis kemitraan (partnership). Monitoring dan Evaluasi program disusun bersama antara
masyarakat, pihak pemberi bantuan serta Yayasan Bestari Pranala sebagai Mitra Pendamping.
Rancangan Program Pengembangan Desa yang telah disusun secara partisipatif bersama
masyarakat Nyalindung yang sekaligus merupakan draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Desa Tugumukti untuk waktu 5 tahun kedepan antara lain secara garis besar memuat
strategi pembangunan Jangka Pendek antara lain;
1. Penguatan Kapasitas Peran serta Kelembagaan Masyarakat
2. Perbaikan serta Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Masyarakat
3. Pengembangan Rencana Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM)
Paska Bencana Banjir bandang 15 Desember 2013 yang menimpa wilayah Gunung Burangrang
tepatnya di wilayah Lembah Legok Haji dan Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti Kecamatan
Cisarua Kabupaten Bandung Barat serta mengakibatkan jatuh korban jiwa 1 orang, 29 rumah
rusak berat dan ringan, serta meluluhlantakan lahan perkebunan dan pertanian di wilayah Kp.
Nyalindung. Keterbatasan ketersediaan sumber daya manusia serta keuangan Anggaran Desa
yang sangat minim dan keterbatasan-keterbatasan bantuan dari Instansi Terkait serta Lembaga
lainnya, mengakibatkan program prioritas dalam Penanganan Bencana benar-benar tergantung
pada Bantuan Daerah serta pihak lain baik lembaga, komunitas, ataupun individu yang peduli
serta memberikan bantuan serta santunan. Bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat, individu,
Komunitas Penggiat dan Peduli Lingkungan, Lembaga Usaha melalui Program CSR (Corporate
Social Responsibility) serta Instansi Terkait menjadi alternatif pemecahan serta solusi dalam
Penanganan Bencana terutama dalam upaya tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta
penanaman kesadaran (Community Resilience) Mitigasi khususnya dalam kerangka pengurangan
resiko bencana (disaster risk management).
Garis besar rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa di Desa Tugu Mukti bertumpu
pada sektor-sektor riil dan pemanfaatan sumber daya alam yang notabene berada pada kawasan
berbatasan dengan zona hutan lindung. Hal tersebut menjadi catatan kritis serta perlu
perencanaan yang tepat terutama dalam upaya menjaga kelestarian dan fungsi hutan serta
mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Nilai – nilai serta Norma dalam sosial
kemasyarakatan terutama yang berhubungan dengan Alam beserta Lingkungan patut menjadi
perhatian penting khususnya dalam pengarus-utamaan perilaku masyarakat yang bertumpu pada
pemberdayaan masyarakat, kelestarian alam dan kearifan lokal.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
1.2 Deskripsi Kegiatan
Sebagai bentuk kepedulian, penyadaran dan aksi bersama terkait permasal
Tugumukti khususnya pada wilayah Kampung Nyalindung, maka Yayasan Bestari Pranala
bekerjasama dengan CPA Jayawijaya, Paguyuban Kalang Sunda Motekar, Komunitas Ulin
Jarambah dan Pemerintah Desa Tugu Mukti bersama elemen masyarakat lain
melaksanakan Kegiatan Terpadu yang bertajuk “Helaran Desa dan Rumatan Gunung”. Kegiatan
ini merupakan bentuk respon, penanaman kesadaran serta momentum pembelajaran bersama
mengenai pentingnya menjaga keseimbangan serta
Masyarakat.
Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran
serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha serta individu yang peduli
menjadi kekuatan utama dalam upa
pengembangan budaya/kearifan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan Terpadu yang telah
kekosongan serta ruang sosia
prinsip kegotong royongan masyarakat, keselarasan antara manusia dan alam, serta
pembangunan berkelanjutan yang tetap mengacu pada keseimbangan dan pelestarian alam.
Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung terdiri dari;
1. PENDIDIKAN TEMATIK
DAN IKET SUNDA UNTUK KOMUNITAS SEKO
Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah Hijau
Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung
Nyalindung dilakukan pada tanggal 1 Maret 2014
mengacu pada sistem kurikulum 2013 yaitu
pendekatan pembelajaran dengan M
Edukatif, dan Menyenangkan). Siswa/i
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan,
mempraktekan semua hal yang telah dipelajari (experiental learning)
1. A. Garis Besar Isi Materi Pembelajaran
a) Mengenali tanda, gejala
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
1.2 Deskripsi Kegiatan
Sebagai bentuk kepedulian, penyadaran dan aksi bersama terkait permasalahan yang ada di Desa
Tugumukti khususnya pada wilayah Kampung Nyalindung, maka Yayasan Bestari Pranala
bekerjasama dengan CPA Jayawijaya, Paguyuban Kalang Sunda Motekar, Komunitas Ulin
Jarambah dan Pemerintah Desa Tugu Mukti bersama elemen masyarakat lain
melaksanakan Kegiatan Terpadu yang bertajuk “Helaran Desa dan Rumatan Gunung”. Kegiatan
ini merupakan bentuk respon, penanaman kesadaran serta momentum pembelajaran bersama
mengenai pentingnya menjaga keseimbangan serta keselarasan antara Alam, Budaya serta
Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran
serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha serta individu yang peduli
menjadi kekuatan utama dalam upaya mencapai tujuan besar yaitu menjaga kelestarian alam,
pengembangan budaya/kearifan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
dilaksanakan pada tanggal 1-2 Maret 2014 diharapkan dapat mengisi
kekosongan serta ruang sosial yang selama ini telah mulai luntur- khususnya dalam prinsip
prinsip kegotong royongan masyarakat, keselarasan antara manusia dan alam, serta
pembangunan berkelanjutan yang tetap mengacu pada keseimbangan dan pelestarian alam.
ampung dan Rumatan Gunung terdiri dari;
TEMATIK SEKOLAH SEHAT DAN SEKOLAH HIJAU SERTA PENGENALAN PAK
UNTUK KOMUNITAS SEKOLAH DASAR KP. NYALINDUNG
Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket
untuk Komunitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung
Nyalindung dilakukan pada tanggal 1 Maret 2014 pada pukul 08.30 – 12.00 WIB.
mengacu pada sistem kurikulum 2013 yaitu Pembelajaran Tematik serta menggunakan
pendekatan pembelajaran dengan Model PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Innovatif, Kreatif,
Edukatif, dan Menyenangkan). Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah diajak mengenali serta diberikan
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi, mendemonstrasikan serta
mempraktekan semua hal yang telah dipelajari (experiental learning).
Materi Pembelajaran (GBIMP) yaitu:
Mengenali tanda, gejala, pengobatan dan pencegahan penyakit diare
Pada sesi ini siswa/i Mi
melihat serta mengenali perilaku
perilaku buruk mengenai
permasalahan hygienitas dan sanitasi
melalui Slide Kartun dan Animasi
Gambar antara lain mengenai: Buang
Air Besar (BAB) sembarangan, Jajan
di tempat terbuka, Tidak Cuci
Tangan, Minum Air tanp
membuang sampah
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 77
ahan yang ada di Desa
Tugumukti khususnya pada wilayah Kampung Nyalindung, maka Yayasan Bestari Pranala
bekerjasama dengan CPA Jayawijaya, Paguyuban Kalang Sunda Motekar, Komunitas Ulin
Jarambah dan Pemerintah Desa Tugu Mukti bersama elemen masyarakat lain berinisiatif untuk
melaksanakan Kegiatan Terpadu yang bertajuk “Helaran Desa dan Rumatan Gunung”. Kegiatan
ini merupakan bentuk respon, penanaman kesadaran serta momentum pembelajaran bersama
antara Alam, Budaya serta
Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran
serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha serta individu yang peduli
ya mencapai tujuan besar yaitu menjaga kelestarian alam,
pengembangan budaya/kearifan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2 Maret 2014 diharapkan dapat mengisi
khususnya dalam prinsip-
prinsip kegotong royongan masyarakat, keselarasan antara manusia dan alam, serta
pembangunan berkelanjutan yang tetap mengacu pada keseimbangan dan pelestarian alam.
SERTA PENGENALAN PAKAIAN
serta Pengenalan Pakaian dan Iket
untuk Komunitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung
12.00 WIB. Pembelajaran
ematik serta menggunakan
odel PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Innovatif, Kreatif,
diajak mengenali serta diberikan
eksplorasi, mendemonstrasikan serta
dan pencegahan penyakit diare
Pada sesi ini siswa/i Mi diajak
melihat serta mengenali perilaku-
perilaku buruk mengenai
permasalahan hygienitas dan sanitasi
melalui Slide Kartun dan Animasi
Gambar antara lain mengenai: Buang
Air Besar (BAB) sembarangan, Jajan
di tempat terbuka, Tidak Cuci
Tangan, Minum Air tanpa dimasak,
membuang sampah dan lain lain.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
b) Cuci Tangan Pakai Sabun
Pada Sesi ini siswa diajak untuk
memahami serta dapat
mempraktekan Cuci Tangan Pakai
Sabun dengan benar. Tahapan Cuci
tangan yang baik dan benar serta
waktu penting kapan harus
tangan pakai sabun menjadi pesan
utama dalam sesi ini. Pembelajaran
menggunakan Video CTPS serta Slide
yang dapat membantu anak
memahami, menghafal serta
mendemonstrasikan CTPS yang baik
dan benar.
c) Kesehatan Gigi dan Mulut
memahami Cara Gosok Gigi Yang Baik dan Benar serta bagaimana merawat kesehatan gigi
dan mulut. Pembelajaran pada sesi ini menggunakan media Slide, Dental Study
media/alat peraga demonstrasi cara Sikat Gigi yang baik dan benar serta Video Tata Cara
Sikat Gigi yang baik dan Benar.
d) Pengelolaan Sampah
Pada Sesi ini, siswa/i Mi diajak untuk
mengenali serta memahami akibat
dampak lingkungan akibat buruknya
pengelolaan sampah. Terkait bencana
banjir bandang yang terjadi di wilayah ini
3 bulan silam, fasilitator mengkaitkan
tematik pembelajaran dengan pemutaran
video kartun animasi mengenai banjir dan
tanah longsor. Hubu
manusia serta dampak terhadap
lingkungan menjadi pesan utama
mengapa pengelolaan sampah berbasis
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Pada Sesi ini siswa diajak untuk
memahami serta dapat
mempraktekan Cuci Tangan Pakai
Sabun dengan benar. Tahapan Cuci
tangan yang baik dan benar serta
waktu penting kapan harus cuci
tangan pakai sabun menjadi pesan
utama dalam sesi ini. Pembelajaran
menggunakan Video CTPS serta Slide
yang dapat membantu anak
memahami, menghafal serta
mendemonstrasikan CTPS yang baik
Kesehatan Gigi dan Mulut
Pada Sesi ini siswa/i
untuk mengenali secara
umum kesehatan gigi dan
mulut. Siswa/i di tunjukan
kondisi gigi yang sehat dan
tidak sehat. Pengaruh
komsumsi Makanan dan
minuman yang biasa
dilakukan oleh anak2
(mengkomsumsi permen,
es berlebih) menjadi
faktor utama penyebab
permasalahan kesehatan
gigi dan mulut. Siswa/i Mi
juga diajak untuk
memahami Cara Gosok Gigi Yang Baik dan Benar serta bagaimana merawat kesehatan gigi
dan mulut. Pembelajaran pada sesi ini menggunakan media Slide, Dental Study
demonstrasi cara Sikat Gigi yang baik dan benar serta Video Tata Cara
Sikat Gigi yang baik dan Benar.
Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (Reuse, Reduce and Recycle)
Pada Sesi ini, siswa/i Mi diajak untuk
mengenali serta memahami akibat serta
dampak lingkungan akibat buruknya
pengelolaan sampah. Terkait bencana
banjir bandang yang terjadi di wilayah ini
3 bulan silam, fasilitator mengkaitkan
tematik pembelajaran dengan pemutaran
video kartun animasi mengenai banjir dan
tanah longsor. Hubungan perilaku
manusia serta dampak terhadap
lingkungan menjadi pesan utama
mengapa pengelolaan sampah berbasis
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 88
Pada Sesi ini siswa/i diajak
untuk mengenali secara
umum kesehatan gigi dan
mulut. Siswa/i di tunjukan
kondisi gigi yang sehat dan
tidak sehat. Pengaruh
komsumsi Makanan dan
minuman yang biasa
dilakukan oleh anak2
(mengkomsumsi permen,
es berlebih) menjadi
faktor utama penyebab
permasalahan kesehatan
gigi dan mulut. Siswa/i Mi
juga diajak untuk
memahami Cara Gosok Gigi Yang Baik dan Benar serta bagaimana merawat kesehatan gigi
dan mulut. Pembelajaran pada sesi ini menggunakan media Slide, Dental Study Kit sebagai
demonstrasi cara Sikat Gigi yang baik dan benar serta Video Tata Cara
(Reuse, Reduce and Recycle)
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
sekolah penting dan wajib dilakukan.
mendemontrasikan pemilahan sampah basah/organik dan sampah kering/no
dalam tempat sampah yang sudah disediakan. Pengenalan serta inisiasi pengelolaan sampah
dengan motif ekonomi (molek) diharapkan dapat memicu siwa/i untuk memperlakukan
sampah dengan ramah lingkungan
e) Pengenalan Pakaian Adat dan Iket Sunda
f) Demontrasi dan Praktek Perilaku Hyegine (kebersihan diri) dan Sanitasi
Pada sesi ini, praktek hygiene dan sanitasi diawali
dengan operasi semut yaitu membersihkan sampah
pada lingkungan sekolah serta menyimpan dan
memilah sampah tersebut pada tempat
yang telah di siapkan menjadi 2 yaitu Tempat
Sampah Basah/Organik dan Tempat Sampah
Kering/Non Organik. Siswa diajak untuk saling
mengingatkan kepada teman
khususnya kelas tinggi (kelas 4
role model dalam pengelolaan
Sesi dilanjutkan dengan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun dengan baik dan benar. Demontrasi CTPS di
dampingi oleh Fasilitator serta Partisipan dari
Mahasiswa STKIP serta Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA. Penanaman sikap (afektif) dan cara
CTPS yang benar (psikomotorik) menjadi tujuan utama dalam sesi Praktek ini.
g) Serah Terima Fasilitas dan Sarana Hygiene dan Sanitasi
Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan hibah dan bantuan Fasilitas Tempat Cuci
Tangan Pakai Sabun sebanyak 5 Set dari
Hygiene Kit (Sabun, Pasta dan Sikat Gigi serta hand bag) dari Ibu Lulu Sayidatu dan 2 Set (4
tempat sampah) dari Sdr. Soleh Sulaeman bagi Program Pengelolaan Sampah berbasis
sekolah di Mi. Kampung Nyalindun
Sampah, Kesehatan Gigi dan Mulut, CTPS dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di
Sekolah dari Panitia Kegiatan
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
sekolah penting dan wajib dilakukan. Pada akhir sesi siswa/i Mi diajak untuk
mendemontrasikan pemilahan sampah basah/organik dan sampah kering/no
dalam tempat sampah yang sudah disediakan. Pengenalan serta inisiasi pengelolaan sampah
dengan motif ekonomi (molek) diharapkan dapat memicu siwa/i untuk memperlakukan
lingkungan.
Pengenalan Pakaian Adat dan Iket Sunda
Pada Sesi ini, Acheng Syaeful dari Paguyuban
Kalang Sunda Motekar menjadi Fasilitator
Yus Firdaus dari Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA
dalam pengenalan serta pembelajaran mengenai
Pakaian Adat serta Jenis Iket Sunda. Tujuan dari
sesi pembelajaran ini adalah menanamkan
kesadaran serta pemahaman terhadap siswa/i Mi
di Kampung Nyalindung Khususnya agar terus
melestarikan budaya leluhur serta kearifan lokal
terutama mengenai adat istiadat serta atribut
kebudayaan yang syarat akan nilai dan filosofi
yang luhur.
Demontrasi dan Praktek Perilaku Hyegine (kebersihan diri) dan Sanitasi
Pada sesi ini, praktek hygiene dan sanitasi diawali
dengan operasi semut yaitu membersihkan sampah
pada lingkungan sekolah serta menyimpan dan
memilah sampah tersebut pada tempat sampah
yang telah di siapkan menjadi 2 yaitu Tempat
Sampah Basah/Organik dan Tempat Sampah
Kering/Non Organik. Siswa diajak untuk saling
mengingatkan kepada teman-teman yang lain
khususnya kelas tinggi (kelas 4-6) untuk menjadi
role model dalam pengelolaan sampah di sekolah.
Sesi dilanjutkan dengan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun dengan baik dan benar. Demontrasi CTPS di
dampingi oleh Fasilitator serta Partisipan dari
Mahasiswa STKIP serta Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA. Penanaman sikap (afektif) dan cara
TPS yang benar (psikomotorik) menjadi tujuan utama dalam sesi Praktek ini.
Serah Terima Fasilitas dan Sarana Hygiene dan Sanitasi
Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan hibah dan bantuan Fasilitas Tempat Cuci
Tangan Pakai Sabun sebanyak 5 Set dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 100 Set
Hygiene Kit (Sabun, Pasta dan Sikat Gigi serta hand bag) dari Ibu Lulu Sayidatu dan 2 Set (4
tempat sampah) dari Sdr. Soleh Sulaeman bagi Program Pengelolaan Sampah berbasis
sekolah di Mi. Kampung Nyalindung serta 4 Set Poster (Media KIE) mengenai Pengelolaan
Sampah, Kesehatan Gigi dan Mulut, CTPS dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di
dari Panitia Kegiatan.
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 99
Pada akhir sesi siswa/i Mi diajak untuk
mendemontrasikan pemilahan sampah basah/organik dan sampah kering/non organik ke
dalam tempat sampah yang sudah disediakan. Pengenalan serta inisiasi pengelolaan sampah
dengan motif ekonomi (molek) diharapkan dapat memicu siwa/i untuk memperlakukan
Pada Sesi ini, Acheng Syaeful dari Paguyuban
Kalang Sunda Motekar menjadi Fasilitator serta
Yus Firdaus dari Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA
dalam pengenalan serta pembelajaran mengenai
Pakaian Adat serta Jenis Iket Sunda. Tujuan dari
dalah menanamkan
kesadaran serta pemahaman terhadap siswa/i Mi
di Kampung Nyalindung Khususnya agar terus
melestarikan budaya leluhur serta kearifan lokal
terutama mengenai adat istiadat serta atribut
kebudayaan yang syarat akan nilai dan filosofi
Demontrasi dan Praktek Perilaku Hyegine (kebersihan diri) dan Sanitasi
Mahasiswa STKIP serta Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA. Penanaman sikap (afektif) dan cara
TPS yang benar (psikomotorik) menjadi tujuan utama dalam sesi Praktek ini.
Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan hibah dan bantuan Fasilitas Tempat Cuci
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 100 Set
Hygiene Kit (Sabun, Pasta dan Sikat Gigi serta hand bag) dari Ibu Lulu Sayidatu dan 2 Set (4
tempat sampah) dari Sdr. Soleh Sulaeman bagi Program Pengelolaan Sampah berbasis
serta 4 Set Poster (Media KIE) mengenai Pengelolaan
Sampah, Kesehatan Gigi dan Mulut, CTPS dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
1. B. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dilakukan paska kegiatan Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan
Gunung kepada Staff Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Aparatur Desa dan Kampung
serta Orang Tua Murid. Yayasan Bestari Pranala
kepada komunitas sekolah d
ini untuk mengurut permasalahan serta kebutuhan dalam peningkatan keberhasilan
proses belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor
faktor yang mempengaruhi kebe
adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan
prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan
budaya (Depdikbud, 1994). Dapat diartikan di
di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik
langsung maupun tak langsung terhadap proses KBM.
oleh Komunitas Sekolah Pihak Yayasan Bestari
segera melakukan evaluasi serta perbaikan terkait pengelolaan yayasan yang menaungi
Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Hal ini menjadi sangat mendasar dikarenakan akan
membawa dampak runutan terhadap situasi yang lain.
dibawa ke dalam lingkungan rumah,
di masyarakat secara luas. Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah di dorong dan di motivasi untuk
menjadi Agen Perubahan (Changes Agent) bagi masyarakat dalam masalah hygiene dan
sanitasi.
Evaluasi dari Keluaran (Output)
Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah
Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung Nyalindung adalah sebagai berikut;
Peningkatan Kapasitas (Capacity Building
PHBS di Sekolah dengan tujuan agar para pendidik memiliki pemahaman dan
kemampuan tekhnis dalam Aplikasi Penerapan PHBS di Sekolah. Hal ini dapat
dilakukan dengan kemitraan bersama Puskesmas di Wilayah sekitar melalui
Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan secara rutin dan terukur.
Perbaikan Sarana Sanitasi (Toilet dan Air Bersih), hingga saat ini Toilet
Ibtidaiyah belum dapat di gunakan secara maksimal dikarenakan Saluran Air Bersih
yang rusak.
Pendidikan Kesenian dan Kebudayaan di sekolah Mi
Nyalindung harus didukung dengan penyediaan instrumen pendukung yaitu Tenaga
Pengajar kompeten serta Penyediaan sarana/Alat/infrastruktur pendukung
pengembangan seni dan buday
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
dilakukan paska kegiatan Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan
Gunung kepada Staff Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Aparatur Desa dan Kampung
serta Orang Tua Murid. Yayasan Bestari Pranala melakukan diskusi dan wawancara
kepada komunitas sekolah diantaranya guru, penjaga sekolah serta orang tua murid. Hal
ini untuk mengurut permasalahan serta kebutuhan dalam peningkatan keberhasilan
proses belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor
faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas antara
adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan
prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan
budaya (Depdikbud, 1994). Dapat diartikan disini bahwa lingkungan sosial pembelajaran
di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik
langsung maupun tak langsung terhadap proses KBM. Terkait kondisi riil yang dihadapi
oleh Komunitas Sekolah Pihak Yayasan Bestari Pranala memberikan rekomendasi untuk
segera melakukan evaluasi serta perbaikan terkait pengelolaan yayasan yang menaungi
Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Hal ini menjadi sangat mendasar dikarenakan akan
membawa dampak runutan terhadap situasi yang lain.
Pada kesempatan tersebut juga Pihak
Yayasan Bestari Pranala
seluruh Warga Sekolah untuk sama
memulai Pembiasaan (Habituation)
terkait perilaku Hygine dan Sanitasi
khususnya di sekolah. Pembiasaan
Operasi Semut (menyapu dan
membersihkan sampah) ya
dengan Cuci Tangan Pakai Sabun
diharapkan dapat menjadi Kebiasaan
dan merubah perilaku (behaviour
changes) warga sekolah dalam masalah
hygiene dan sanitasi. Kebiasaan yang
tertanam di Sekolah diharapkan akan
dibawa ke dalam lingkungan rumah, keluarga dan akhirnya memicu perubahan perilaku
di masyarakat secara luas. Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah di dorong dan di motivasi untuk
menjadi Agen Perubahan (Changes Agent) bagi masyarakat dalam masalah hygiene dan
dari Keluaran (Output) Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah
Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah
Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung Nyalindung adalah sebagai berikut;
Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) bagi Guru terutama mengenai masalah
PHBS di Sekolah dengan tujuan agar para pendidik memiliki pemahaman dan
kemampuan tekhnis dalam Aplikasi Penerapan PHBS di Sekolah. Hal ini dapat
dilakukan dengan kemitraan bersama Puskesmas di Wilayah sekitar melalui
Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan secara rutin dan terukur.
Perbaikan Sarana Sanitasi (Toilet dan Air Bersih), hingga saat ini Toilet
belum dapat di gunakan secara maksimal dikarenakan Saluran Air Bersih
Pendidikan Kesenian dan Kebudayaan di sekolah Mi (intra kulikuler)
Nyalindung harus didukung dengan penyediaan instrumen pendukung yaitu Tenaga
Pengajar kompeten serta Penyediaan sarana/Alat/infrastruktur pendukung
pengembangan seni dan budaya dari mulai tingkat dasar (SD/Mi)
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1100
dilakukan paska kegiatan Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan
Gunung kepada Staff Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Aparatur Desa dan Kampung
melakukan diskusi dan wawancara
iantaranya guru, penjaga sekolah serta orang tua murid. Hal
ini untuk mengurut permasalahan serta kebutuhan dalam peningkatan keberhasilan
proses belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor-
rhasilan proses pembelajaran di dalam kelas antara
adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan
prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan
sini bahwa lingkungan sosial pembelajaran
di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik
erkait kondisi riil yang dihadapi
Pranala memberikan rekomendasi untuk
segera melakukan evaluasi serta perbaikan terkait pengelolaan yayasan yang menaungi
Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Hal ini menjadi sangat mendasar dikarenakan akan
kesempatan tersebut juga Pihak
Yayasan Bestari Pranala mengajak
seluruh Warga Sekolah untuk sama-sama
memulai Pembiasaan (Habituation)
terkait perilaku Hygine dan Sanitasi
khususnya di sekolah. Pembiasaan
Operasi Semut (menyapu dan
membersihkan sampah) yang diikuti
dengan Cuci Tangan Pakai Sabun
diharapkan dapat menjadi Kebiasaan
dan merubah perilaku (behaviour
changes) warga sekolah dalam masalah
hygiene dan sanitasi. Kebiasaan yang
tertanam di Sekolah diharapkan akan
dan akhirnya memicu perubahan perilaku
di masyarakat secara luas. Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah di dorong dan di motivasi untuk
menjadi Agen Perubahan (Changes Agent) bagi masyarakat dalam masalah hygiene dan
Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah
Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah
Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung Nyalindung adalah sebagai berikut;
) bagi Guru terutama mengenai masalah
PHBS di Sekolah dengan tujuan agar para pendidik memiliki pemahaman dan
kemampuan tekhnis dalam Aplikasi Penerapan PHBS di Sekolah. Hal ini dapat
dilakukan dengan kemitraan bersama Puskesmas di Wilayah sekitar melalui Program
Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan secara rutin dan terukur.
Perbaikan Sarana Sanitasi (Toilet dan Air Bersih), hingga saat ini Toilet di Madrasah
belum dapat di gunakan secara maksimal dikarenakan Saluran Air Bersih
(intra kulikuler) di Kampung
Nyalindung harus didukung dengan penyediaan instrumen pendukung yaitu Tenaga
Pengajar kompeten serta Penyediaan sarana/Alat/infrastruktur pendukung
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 1111
PENIGKATAN KUALITAS
PENDIDIKAN
PENINGKATAN KUALITAS PENGAJAR
PENINGKATAN PENGELOLAAN MANAGEMEN
BERBASIS SEKOLAH
PENINGKATAN KUALITAS
LINGKUNGAN BELAJAR
PERAN SERTA MASYARAKAT (KOMUNITAS
SEKOLAH)
Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya
Diskusi dan Revitalisasi fungsi Yayasan (Madrasah Ibtidaiyah) Komunitas Sekolah,
Guru, Tokoh Masyarakat, Aparatur Pemerintahan Desa, dll.
Peningkatan Kapasitas (Training) bagi Guru mengenai Managemen Berbasis Sekolah
Departemen Agama, Dinas Pendidikan, Lembaga /Individu Peduli Pendidikan
Peningkatan Kapasitas dalam Belajar Aktif dan Kreatif (PAIKEM) Departemen
Agama, Dinas Pendidikan, Lembaga/Individu Peduli Pendidikan
Perbaikan Sarana Sanitasi dan Hygine Dinas Kesehatan, Warga sekolah, Masyarakat
Kp. Nyalindung, Lembaga/Perusahaan/Individu Peduli Pendidikan
Program Rutin Promosi Kesehatan di Sekolah/Mi Promkes Puskesmas,
Lembaga/Perusahaan/Individu Peduli Pendidikan
Penyediaan Tenaga Pengajar / Training Singkat (Short Courses) Pendidikan Kesenian
dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Komunitas Seni dan Budaya dll
Penyediaan Alat/Sarana Pengembangan Ketrampilan Kesenian dan Budaya (ie;
Angklung, gamelan, kendang pencak dll) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
2. DISKUSI DAN SARASEHA
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
Diskusi dan Sarasehan Kesehatan Lingkungan Serta
yang dilakukan pada Tanggal 01 Maret 2014 pada Pukul 13.00
Sudarsono dari Bagian Sanitarian
bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pasir Langu Kecamatan Cisarua.
Kegiatan ini dirancang
partisipatif dengan
pendekatan komunikasi dua
arah (interaktif). Fasilitator
pendamping dibantu oleh
Arland Siddha dari CPA
JAYAWIJAYA yang secara
aktif membantu proses
diskusi terutama dalam ice
breaking dan game
energizer. Peserta Diskusi
dan Sarasehan terlihat
sangat menikmati game yang
dibawakan oleh Arland
Sidha. Hal ini memicu proses
diskusi terbuka dan
pembelajaran diantara
peserta yang lain (lesson
learned). Topik diskusi
terfokus pada masalah
Hygiene dan Sanitasi yang
meliputi Air Bersih,
Pengelolaan Sanitasi dan
Kebersihan (Water, Sanitation dan Hygiene) serta Sosialisasi 5 Pilar Program STBM (Sanitas
Berbasis Masyarakat) yaitu;
budaya cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan
pengelolaan sampah, dan pengelola limbah rumah tangga.
Pak Sudarsono Fasilitator Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
menyampaikan bahwa spirit STBM adalah perubahan perilaku sanitasi di masyarakat yang diawali
dengan kesadaran pribadi untuk membentuk kesadaran kolektif.
pembangunan fasilitas sanitasi akan sia
Sejalan dengan itu, fasilitator dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pasir Langu
Cisarua presentasinya memaparkan tentang pengalaman
ketersedian sarana dan prasarana sanitasi seperti;
dan drainase harus diawali dengan proses pemicuan, dengan
kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat terkait sanitasi.
sendiri cakupan Rumah Tangga yang telah memiliki fasilitas sanitasi baru mencapai
masih mengadopsi perilaku tidak sehat
sampah yang buruk dan pembuangan air limbah
Para peserta diskusi sangat antusias mengikuti proses tanya jawab serta pemaparan dari kedua
fasilitator. Harapan masyarakat tentunya bahwa Program STBM yang sedang dikembangkan di
seluruh Desa mampu menjawab permasalahan kh
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
DISKUSI DAN SARASEHAN KESEHATAN LINGKUNGAN SERTA SOSIALISASI PROGRAM
BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Diskusi dan Sarasehan Kesehatan Lingkungan Serta Sosialisasi Program Total Berbasis Masyarakat
yang dilakukan pada Tanggal 01 Maret 2014 pada Pukul 13.00 – 16.00 WIB di Fasilitasi oleh Bapak
Sudarsono dari Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat serta Ibu Wiwi
bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pasir Langu Kecamatan Cisarua.
Kegiatan ini dirancang
partisipatif dengan
pendekatan komunikasi dua
arah (interaktif). Fasilitator
pendamping dibantu oleh
Siddha dari CPA
JAYAWIJAYA yang secara
aktif membantu proses
diskusi terutama dalam ice
breaking dan game
energizer. Peserta Diskusi
dan Sarasehan terlihat
sangat menikmati game yang
dibawakan oleh Arland
Hal ini memicu proses
diskusi terbuka dan
pembelajaran diantara
(lesson
. Topik diskusi
terfokus pada masalah
Hygiene dan Sanitasi yang
meliputi Air Bersih,
Pengelolaan Sanitasi dan
Water, Sanitation dan Hygiene) serta Sosialisasi 5 Pilar Program STBM (Sanitas
Berbasis Masyarakat) yaitu; yakni menghentikan kebiasaan buang air di sembarang tempat,
budaya cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,
pengelolaan sampah, dan pengelola limbah rumah tangga.
r Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
menyampaikan bahwa spirit STBM adalah perubahan perilaku sanitasi di masyarakat yang diawali
dengan kesadaran pribadi untuk membentuk kesadaran kolektif. Beliau menambahkan bahwa
itas sanitasi akan sia-sia bila perubahan perilaku di masyarakat tidak disentuh.
fasilitator dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pasir Langu
presentasinya memaparkan tentang pengalaman Sosialiasi STBM menyampaik
ketersedian sarana dan prasarana sanitasi seperti; septic tank komunal, MCK Umum, bak sampah
dan drainase harus diawali dengan proses pemicuan, dengan tujuan menyentuh
kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat terkait sanitasi. Di wilayah Kampung Nyalindung
sendiri cakupan Rumah Tangga yang telah memiliki fasilitas sanitasi baru mencapai
masih mengadopsi perilaku tidak sehat yaitu dalam buang air besar di sungai
dan pembuangan air limbah rumah tangga tanpa septic tank
Para peserta diskusi sangat antusias mengikuti proses tanya jawab serta pemaparan dari kedua
fasilitator. Harapan masyarakat tentunya bahwa Program STBM yang sedang dikembangkan di
seluruh Desa mampu menjawab permasalahan khususnya dalam pengurangan prevalensi diare,
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1122
SOSIALISASI PROGRAM
Total Berbasis Masyarakat
16.00 WIB di Fasilitasi oleh Bapak
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat serta Ibu Wiwi
Water, Sanitation dan Hygiene) serta Sosialisasi 5 Pilar Program STBM (Sanitasi Total
kebiasaan buang air di sembarang tempat,
makanan rumah tangga,
r Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
menyampaikan bahwa spirit STBM adalah perubahan perilaku sanitasi di masyarakat yang diawali
menambahkan bahwa
sia bila perubahan perilaku di masyarakat tidak disentuh.
fasilitator dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pasir Langu
menyampaikan perlunya
septic tank komunal, MCK Umum, bak sampah
menyentuh pemahaman,
wilayah Kampung Nyalindung
sendiri cakupan Rumah Tangga yang telah memiliki fasilitas sanitasi baru mencapai ±60%, sisanya
di sungai, pengelolaan
tanpa septic tank.
Para peserta diskusi sangat antusias mengikuti proses tanya jawab serta pemaparan dari kedua
fasilitator. Harapan masyarakat tentunya bahwa Program STBM yang sedang dikembangkan di
ususnya dalam pengurangan prevalensi diare,
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 1133
penyakit menular serta penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya pemahaman dan
ketersediaan sarana dan prasarana terkait masalah Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan.
2. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Monitoring dan Evaluasi mengenai permasalahan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan
(WASH) pada lingkungan masyarakat Kampung Nyalindung dilakukan secara Komunal.
Hasil diskusi informal bersama tokoh dan perwakilan masyarakat merekomendasikan
untuk dilakukan Pemicuan STBM di Kampung Nyalindung dan sekitarnya. Mayoritas
masyarakat Kp. Nyalindung belum memahami bagaimana penerapan hidup sehat dan
lingkungan yang sehat. Hal ini juga senada dengan rekomendasi dari Pihak Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Barat bagian Sanitarian yaitu Bapak Sudarsono. Beliau
menyatakan perlunya Pemicuan serta Diskusi Fokus Terbatas (Focus Group Disscusion)
terkait permasalahan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan di Wilayah Kampung
Nyalindung.
Hal tersebut diharapkan mampu menghasilkan inovasi serta solusi terkait masalah diatas.
Pemberdayaan serta gotong royong masyarakat dalam menyelesaikan masalah sanitasi
menjadi kunci sukses tercapainya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup
bersih dan sehat serta lingkungan yang mendukung terciptanya peningkatan status
kesehatan.
Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya
Pemicuan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dinas Kesehatan KBB,
Puskesmas Pasir Langu, Tenaga/Fasilitator Tekhnis STBM dll.
Focus Group Disscusion mengenai permasalahan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan
Bantuan Infrastruktur Reservoir (Bak Tampung air bersih) serta pengelolaan Air
Bersih, Sanitasi berbasis Masyarakat (PHAST) Perusahaan (CSR), Anggaran Desa,
dan Kontribusi Masyarakat, Individu, LSM dll
Penyediaan Bak Sampah dan TPS Komunal Perusahaan (CSR), Anggaran Desa, dan
Kontribusi Masyarakat, Individu, LSM dll
Sosialisasi ‘Arisan Jamban’ bagi Rumah Tangga yang belum memiliki sarana BAB serta
septictank yang memadai Dinas Kesehatan, Puskesmas, Faslok STBM, LSM dll.
Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Kesehatan Primer (Primarly
Health Care) Dinas Kesehatan, Puskesmas, Akademisi, Perusahaan (CSR) dll.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
3. DISKUSI DAN SARAS
Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat di gelar pada Hari Sabtu tanggal
01 Maret 2014 pada Pukul 21.30
Mati (Camping Ground) serta diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, lembaga swadaya
masyarakat, individu serta tokoh masyarakat.
Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial M
sinergi serta masukan terkait keadaan lingkungan, budaya serta sosial kemasyarakatan yang ada
di Wilayah Desa Tugu Mukti. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia Kegiatan Asep Iwan (Kepala
Dusun) serta Kepala Desa Tugu Mukti
menyampaikan secara garis besar tujuan dari Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan
Gunung yang merupakan bentuk rasa syukur serta respon atas kejadian bencana banjir bandang
yang menimpa Kampung Nyalindung dan sekitarnya, Ia berharap agar diskusi serta sarasehan
yang dilaksanakan mampu menghasilkan dampak positif berupa aksi dan kepedulian bersama
terutama terkait permasalahan lingkungan, budaya dan sosial kemasyarakatan
kampungnya.
Senada dengan Kepala Dusun, H. Ondo Solihin selaku Kepala Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua
menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di wilayahnya serta berharap diskusi
tersebut mampu melahirkan ide, gagasan serta aksi nyata dalam upaya
lingkungan, budaya serta penguatan kapasitas sosial kemasyarakatan.
Diskusi tersebut dihadiri
kurang lebih dari 30
peserta yang berasal dari
berbagai macam latar
belakang, diantaranya
berasal dari perkumpulan
Pendaki Gunung dan
Penempuh Rimba (Scout
and Search Explorer
Association) JANABUANA,
Teater Kabut dari SMAN 1
Cimahi, Anggota CPA
Jayawijaya, Komunitas
Kesenian dan Kebudayaan,
Individu, serta Perwakilan
dari PT. Astra Honda Motor
selaku pendukung acara
yang telah berkontribusi
dalam pemberian Bibit
Pohon Trembesi dan
Sengon masing-masing
berjumlah 1000 batang.
Diskusi dan Sarasehan
dilakukan dengan konsep santai
sunyinya alam Gunung Burangrang yang malam itu cerah dan berhawa cukup dingin.
Topik Diskusi serta Sarasehan dimulai dengan
Kp. Nyalindung dan sekitarnya serta
banjir bandang yang telah terjadi 16 februari 2013 silam. Hasil dan Notulensi Diskusi dan
Sarasehan sebagai berikut:
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
. DISKUSI DAN SARASEHAN LINGKUNGAN, BUDAYA DAN SOSIAL MASYARAKAT
Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat di gelar pada Hari Sabtu tanggal
Pukul 21.30 – 01.30 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Tanah
Mati (Camping Ground) serta diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, lembaga swadaya
masyarakat, individu serta tokoh masyarakat.
Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat bertujuan untuk menghimpun
sinergi serta masukan terkait keadaan lingkungan, budaya serta sosial kemasyarakatan yang ada
di Wilayah Desa Tugu Mukti. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia Kegiatan Asep Iwan (Kepala
Dusun) serta Kepala Desa Tugu Mukti H. Ondo Solihin. Dalam Sambutan pembukanya, Asep Iwan
menyampaikan secara garis besar tujuan dari Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan
Gunung yang merupakan bentuk rasa syukur serta respon atas kejadian bencana banjir bandang
Nyalindung dan sekitarnya, Ia berharap agar diskusi serta sarasehan
yang dilaksanakan mampu menghasilkan dampak positif berupa aksi dan kepedulian bersama
terutama terkait permasalahan lingkungan, budaya dan sosial kemasyarakatan
Senada dengan Kepala Dusun, H. Ondo Solihin selaku Kepala Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua
menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di wilayahnya serta berharap diskusi
tersebut mampu melahirkan ide, gagasan serta aksi nyata dalam upaya
lingkungan, budaya serta penguatan kapasitas sosial kemasyarakatan.
Diskusi dan Sarasehan
dilakukan dengan konsep santai dan mengalir, sesekali iringan Kecapi Suling melantun ditengah
sunyinya alam Gunung Burangrang yang malam itu cerah dan berhawa cukup dingin.
Topik Diskusi serta Sarasehan dimulai dengan penyampaian permasalahan yang ada di wilayah
Kp. Nyalindung dan sekitarnya serta inisiasi-inisiasi yang telah dilakukan terutama paska bencana
banjir bandang yang telah terjadi 16 februari 2013 silam. Hasil dan Notulensi Diskusi dan
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1144
RAKAT
Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat di gelar pada Hari Sabtu tanggal
01.30 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Tanah
Mati (Camping Ground) serta diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, lembaga swadaya
asyarakat bertujuan untuk menghimpun
sinergi serta masukan terkait keadaan lingkungan, budaya serta sosial kemasyarakatan yang ada
di Wilayah Desa Tugu Mukti. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia Kegiatan Asep Iwan (Kepala
H. Ondo Solihin. Dalam Sambutan pembukanya, Asep Iwan
menyampaikan secara garis besar tujuan dari Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan
Gunung yang merupakan bentuk rasa syukur serta respon atas kejadian bencana banjir bandang
Nyalindung dan sekitarnya, Ia berharap agar diskusi serta sarasehan
yang dilaksanakan mampu menghasilkan dampak positif berupa aksi dan kepedulian bersama
terutama terkait permasalahan lingkungan, budaya dan sosial kemasyarakatan di lingkungan
Senada dengan Kepala Dusun, H. Ondo Solihin selaku Kepala Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua
menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di wilayahnya serta berharap diskusi
tersebut mampu melahirkan ide, gagasan serta aksi nyata dalam upaya-upaya pelestarian
, sesekali iringan Kecapi Suling melantun ditengah
sunyinya alam Gunung Burangrang yang malam itu cerah dan berhawa cukup dingin.
penyampaian permasalahan yang ada di wilayah
inisiasi yang telah dilakukan terutama paska bencana
banjir bandang yang telah terjadi 16 februari 2013 silam. Hasil dan Notulensi Diskusi dan
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
Manajemen Penanganan Bencana Banjir Bandang (Tanggap Darurat, rekonstruksi d
rehabilitasi) memerlukan
komponen masyarakat
Bentuk Bantuan dan Kajian Kebutuhan (need assesment) yang layak dan tepat sasaran,
masyarakat perlu lebih dilibatkan dalam proses inventarisasi kebutuhan baik pada masa
tanggap darurat ataupun rekonstruksi dan rehabilitasi
Manajemen Komunikasi paska bencana (alur dan
bantuan darurat logistik (tanggap darurat), serta re
masalah kesehatan, pemulihan mata pencaharian, dan sistem peringatan dini (early
warning system) dalam upaya
program pengurangan resiko bencana (disaster risk reductio
Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akibat dampak Banjir Bandang dan Longsor
Pengaduan Mengenai Galian Pasir C pada Lingkungan Desa Tugu Mukti yang meresahkan
warga dan telah memakan korban (pada hari H tgl 01 Maret 2014, 2 Orang tewas
orang terluka akibat tertimbun longsoran tanah galian
Pengarus utamaan Adat Istiadat dan Kebudayaan/kearifan lokal dalam
pelestarian alam, kebudayaan serta tatanan sosial kemasyarakatan khususnya dalam
tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Pihak Aparatur Desa dan Kampung Nyalindung sangat terbuka untuk secara bersama
sama dengan prinsip kesetaraan dan partisipatif bersama seluruh elemen masyarakat
(instansi terkait, perusahaan/CSR, komunitas dan individu) untuk membangun dan
mengembangkan potensi desa
berkelanjutan.
3. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Monitoring dan Evaluasi
bersangkutan dan telah mendapatkan
mengenai isu;
Managemen Kebencanaan, Pihak BPBD melalui Bapak Achmad telah menyepati
usulan dan rencana dari Pihak Desa terkait Pembangunan Irigasi sebagai bagian dari
upaya normalisasi pengairan yang dapat
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
Manajemen Penanganan Bencana Banjir Bandang (Tanggap Darurat, rekonstruksi d
rehabilitasi) memerlukan koordinasi yang terukur dengan partisipasi
masyarakat agar dapat berjalan cepat, tepat dan mengenai sasaran.
Bentuk Bantuan dan Kajian Kebutuhan (need assesment) yang layak dan tepat sasaran,
rlu lebih dilibatkan dalam proses inventarisasi kebutuhan baik pada masa
tanggap darurat ataupun rekonstruksi dan rehabilitasi
Manajemen Komunikasi paska bencana (alur dan komunikasi penanganan), terkait
bantuan darurat logistik (tanggap darurat), serta rehabilitasi dan rekontruksi terkait
masalah kesehatan, pemulihan mata pencaharian, dan sistem peringatan dini (early
warning system) dalam upaya mitigasi, Managemen kesiap siagaan (preparedness) dan
pengurangan resiko bencana (disaster risk reduction)
Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akibat dampak Banjir Bandang dan Longsor
Pengaduan Mengenai Galian Pasir C pada Lingkungan Desa Tugu Mukti yang meresahkan
warga dan telah memakan korban (pada hari H tgl 01 Maret 2014, 2 Orang tewas
akibat tertimbun longsoran tanah galian).
Pengarus utamaan Adat Istiadat dan Kebudayaan/kearifan lokal dalam
pelestarian alam, kebudayaan serta tatanan sosial kemasyarakatan khususnya dalam
tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Pihak Aparatur Desa dan Kampung Nyalindung sangat terbuka untuk secara bersama
sama dengan prinsip kesetaraan dan partisipatif bersama seluruh elemen masyarakat
(instansi terkait, perusahaan/CSR, komunitas dan individu) untuk membangun dan
tensi desa sesuai RPJM Desa yang berprinsip pada pembangunan yang
. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Monitoring dan Evaluasi terkait isu-isu diatas telah di sampaikan kepada pihak yang
bersangkutan dan telah mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak antara lain
Managemen Kebencanaan, Pihak BPBD melalui Bapak Achmad telah menyepati
usulan dan rencana dari Pihak Desa terkait Pembangunan Irigasi sebagai bagian dari
upaya normalisasi pengairan yang dapat beresiko terjadinya bencana
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1155
Manajemen Penanganan Bencana Banjir Bandang (Tanggap Darurat, rekonstruksi dan
partisipasi dari seluruh
agar dapat berjalan cepat, tepat dan mengenai sasaran.
Bentuk Bantuan dan Kajian Kebutuhan (need assesment) yang layak dan tepat sasaran,
rlu lebih dilibatkan dalam proses inventarisasi kebutuhan baik pada masa
penanganan), terkait
habilitasi dan rekontruksi terkait
masalah kesehatan, pemulihan mata pencaharian, dan sistem peringatan dini (early
mitigasi, Managemen kesiap siagaan (preparedness) dan
Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akibat dampak Banjir Bandang dan Longsor
Pengaduan Mengenai Galian Pasir C pada Lingkungan Desa Tugu Mukti yang meresahkan
warga dan telah memakan korban (pada hari H tgl 01 Maret 2014, 2 Orang tewas, dan 2
Pengarus utamaan Adat Istiadat dan Kebudayaan/kearifan lokal dalam mekanisme
pelestarian alam, kebudayaan serta tatanan sosial kemasyarakatan khususnya dalam
Pihak Aparatur Desa dan Kampung Nyalindung sangat terbuka untuk secara bersama-
sama dengan prinsip kesetaraan dan partisipatif bersama seluruh elemen masyarakat
(instansi terkait, perusahaan/CSR, komunitas dan individu) untuk membangun dan
sesuai RPJM Desa yang berprinsip pada pembangunan yang
isu diatas telah di sampaikan kepada pihak yang
tanggapan positif dari berbagai pihak antara lain
Managemen Kebencanaan, Pihak BPBD melalui Bapak Achmad telah menyepati
usulan dan rencana dari Pihak Desa terkait Pembangunan Irigasi sebagai bagian dari
beresiko terjadinya bencana banjir bandang
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
kembali. Irigasi ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk sitem irigasi pertanian
yang dapat dikembangkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian.
Pihak Perhutani Melalui Asper Bapak Agus
menindaklanjuti kebutuhan rehabilitasi lahan kritis dan lahan terkena longsor
Revitalisasi LMDH menjadi catatan penting terutama dalam upaya pengelolaan hutan
kerakyatan/kemasyarakatan yang akuntabel.
Telah dilakukan Mediasi dan Fasilitasi
Desa), DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) diwakili
oleh Taufan Suranto,
Perwakilan dari LSM
CADAS (Bpk. Dikdik
Tanbih), Binmas Polsek
Cisarua (Bripka. Cecep),
Perwakilan dari
Perusahaan Pen
(Bapak Aan) dan wakil
masyarakat mengenai
kesepakatan dan solusi
terbaik mengenai
Galian pasir C di
wilayah Cibolang Desa
Tugu Mukti.
Perusahaan dalam hal ini harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan
yang terjadi akibat penggalian pasir dengan membuat rencana rehabilitasi lahan
serta melakukan upaya pengalihan mata pencaharian kepada penduduk lokal yang
selama ini bergantung ke
Pemerintah Daerah, Pengusaha, serta masyarakat (baik yang pro ataupun kontra)
harus segera dilakukan untuk mencari solusi serta penegakan hukum yang adil serta
impartial.
Kerjasama dan Advokasi
DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) terkait upaya
pengawasan dan Program Konserv
Inisiasi dan Survey
kontribusi pelestarian Alam dan Konservasi Hutan
Kebutuhan/Input Pengembangan
Tempat dan Wahana Berkumpul Masyarakat
Diskusi Warga Masyarakat
Penguatan Kapasitas lokal dalam kesiap siagaan bencana (community resilience)
berupa sosialisasi, poster, diseminasi
Perusahaan/CSR dll
Bibit Pohon untuk rehabilitasi lahan ± 12 Hektar yang te
Non Kayu (Pohon Komoditi Buah)
Pembibitan, LSM, Individu dll.
Revitalisasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan)
Daerah dll.
Revitalisasi Gapoktan (Gabungan Kelompok T
Petani dan Peningkatan
management)
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Ekosistem
Perhutani, Perusahaan (CSR), Lembaga Usaha, Mitra dll
Cash for Work (Padat Karya) untuk Perbaikan Kondisi Lahan akibat longsor dan
rehabilitasi lahan kritis
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
Irigasi ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk sitem irigasi pertanian
yang dapat dikembangkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian.
Pihak Perhutani Melalui Asper Bapak Agus dan RPH Bapak Muly
menindaklanjuti kebutuhan rehabilitasi lahan kritis dan lahan terkena longsor
Revitalisasi LMDH menjadi catatan penting terutama dalam upaya pengelolaan hutan
kerakyatan/kemasyarakatan yang akuntabel.
Telah dilakukan Mediasi dan Fasilitasi bersama Pihak Pemerintahan Desa (Kepala
Desa), DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) diwakili
oleh Taufan Suranto,
Perwakilan dari LSM
CADAS (Bpk. Dikdik
Tanbih), Binmas Polsek
Cisarua (Bripka. Cecep),
Perwakilan dari
Perusahaan Penggalian
(Bapak Aan) dan wakil
masyarakat mengenai
kesepakatan dan solusi
terbaik mengenai
Galian pasir C di
wilayah Cibolang Desa
Perusahaan dalam hal ini harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan
yang terjadi akibat penggalian pasir dengan membuat rencana rehabilitasi lahan
serta melakukan upaya pengalihan mata pencaharian kepada penduduk lokal yang
selama ini bergantung kepada Galian C tersebut. Mediasi serta fasilitasi antara pihak
Pemerintah Daerah, Pengusaha, serta masyarakat (baik yang pro ataupun kontra)
harus segera dilakukan untuk mencari solusi serta penegakan hukum yang adil serta
Kerjasama dan Advokasi bersama Aliansi Masyarakat Bandung Utara (AMBU) serta
DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) terkait upaya
pengawasan dan Program Konservasi Kawasan Bandung Utara (KBU).
Inisiasi dan Survey Awal yang telah dilakukan oleh Pihak PT. B
kontribusi pelestarian Alam dan Konservasi Hutan telah dilaksanakan
Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya
Tempat dan Wahana Berkumpul Masyarakat (Bale Riung) untuk Konsolidasi dan
Diskusi Warga Masyarakat Perusahaan (CSR), BPBD, Pemerintah Daerah dll.
Penguatan Kapasitas lokal dalam kesiap siagaan bencana (community resilience)
berupa sosialisasi, poster, diseminasi BPBD, Komunitas Peduli Bencana,
Perusahaan/CSR dll.
Bibit Pohon untuk rehabilitasi lahan ± 12 Hektar yang terdiri dari Pohon Keras dan
Non Kayu (Pohon Komoditi Buah) Perusahaan (CSR), Perhutani, Lembaga
Pembibitan, LSM, Individu dll.
Revitalisasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Perhutani, Pemerintah
Revitalisasi Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dalam upaya Peningkatan Kapasitas
ingkatan Nilai dan Komoditas Hasil Pertanian (supply & value chain
Dinas Pertanian, Pemerintah daerah, Perusahaan (CSR) dll.
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Ekosistem
Perhutani, Perusahaan (CSR), Lembaga Usaha, Mitra dll.
Cash for Work (Padat Karya) untuk Perbaikan Kondisi Lahan akibat longsor dan
rehabilitasi lahan kritis Perusahaan (CSR), Perhutani, Individu dll.
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1166
Irigasi ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk sitem irigasi pertanian
yang dapat dikembangkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian.
dan RPH Bapak Mulyana akan
menindaklanjuti kebutuhan rehabilitasi lahan kritis dan lahan terkena longsor.
Revitalisasi LMDH menjadi catatan penting terutama dalam upaya pengelolaan hutan
bersama Pihak Pemerintahan Desa (Kepala
Desa), DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) diwakili
Perusahaan dalam hal ini harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan
yang terjadi akibat penggalian pasir dengan membuat rencana rehabilitasi lahan
serta melakukan upaya pengalihan mata pencaharian kepada penduduk lokal yang
pada Galian C tersebut. Mediasi serta fasilitasi antara pihak
Pemerintah Daerah, Pengusaha, serta masyarakat (baik yang pro ataupun kontra)
harus segera dilakukan untuk mencari solusi serta penegakan hukum yang adil serta
bersama Aliansi Masyarakat Bandung Utara (AMBU) serta
DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) terkait upaya
asi Kawasan Bandung Utara (KBU).
yang telah dilakukan oleh Pihak PT. BIOFARMA dalam
telah dilaksanakan.
untuk Konsolidasi dan
BPBD, Pemerintah Daerah dll.
Penguatan Kapasitas lokal dalam kesiap siagaan bencana (community resilience)
BPBD, Komunitas Peduli Bencana,
rdiri dari Pohon Keras dan
Perusahaan (CSR), Perhutani, Lembaga
Perhutani, Pemerintah
dalam upaya Peningkatan Kapasitas
(supply & value chain
, Pemerintah daerah, Perusahaan (CSR) dll.
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Ekosistem (IUHPKK PE)
Cash for Work (Padat Karya) untuk Perbaikan Kondisi Lahan akibat longsor dan
Perhutani, Individu dll.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
4. UPACARA HELARAN KAMP
Puncak Acara Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dilaksanakan pada Hari
Minggu pada tanggal 2 Maret 2014. Acara
Kesenian Tradisional yaitu Tari Merak sebagai Tarian Penyambutan dilanjutkan dengan
Pembukaan Acara di mulai dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Asep Iwan selaku Kepala
Dusun Kampung Nyalindung, da
nikmat akan karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat
Nyalindung untuk bersam-sama memanjatkan syukur serta mengingatkan agar budaya serta
kearifan lokal terutama dalam tatanan pengelolaan alam dan sosial masyarakat dapat di bangun
kembali. Beliau berharap akan keselamatan serta kelancaran semua hal kedepan bagi seluruh
masyarakat yang hadir pada acara tersebut.
Sambutan dari Perwakilan PT. Astra Honda Motor (AHM)
Analyst Ibu. Mastika Wardhani menyampaikan apresiasi kepada warga kampung nyalindung atas
sambutan yang telah diberikan. Ia menjelaskan kenapa PT. Astra Honda Motor sangat peduli
terhadap program pelestarian lingkungan
terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dengan menyumbang 2000 Bibit Pohon Trembesi
dan Sengon, ia sangat berharap bibit pohon yang telah memberikan dapat bermanfaat bagi
pelestarian alam serta membantu proses rehabilitasi lahan kritis di wil
Selesai sambutan, acara dilanjutkan
Astra Honda Motor kepada Pemerintah Desa
Acara dilanjutkan dengan prosesi “Rumatan Gunung”. Prosesi ini di representasikan dengan
penampilan teatrikal dari Komunitas HANACARAKA pimpinan Ibu Yani Rohayani.
tersebut digambarkan tentang kerusakan alam di muka bumi yang berakibat pada kacaunya
tatanan sosial masyarakat
beberapa warga masyarakat yang mengikuti menitikan air mata tanda haru dan tersentuh.
Semoga aksi teatrical yang telah dilakukan oleh Komunitas HANACARAKA berdampak luas
khususnya menyentuh kesadaran serta
luhur yang telah diamanatkan oleh para leluhur melalui berbagai macam tradisi dan seni.
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
UPACARA HELARAN KAMPUNG DAN RUMATAN GUNUNG
uncak Acara Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dilaksanakan pada Hari
Minggu pada tanggal 2 Maret 2014. Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan Penampilan
Tari Merak sebagai Tarian Penyambutan dilanjutkan dengan
Pembukaan Acara di mulai dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Asep Iwan selaku Kepala
Dusun Kampung Nyalindung, dalam sambutannya dia mengungkapkan atas rasa syukur serta
nikmat akan karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat
sama memanjatkan syukur serta mengingatkan agar budaya serta
alam tatanan pengelolaan alam dan sosial masyarakat dapat di bangun
kembali. Beliau berharap akan keselamatan serta kelancaran semua hal kedepan bagi seluruh
masyarakat yang hadir pada acara tersebut.
Perwakilan Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat yang had
dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata yaitu Bpk. Ervana,
dalam sambutannya ia sangat
berharap kegiatan ini akan
menjadi salah satu agenda
pengembangan program
Disbudpar Kabupaten Bandung
Barat dalam bidang
budaya serta menjadi sal
agenda pariwisata Kabupaten
Bandung Barat pada tahun depan.
Perwakilan dari Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata juga menambahkan
bahwa kegiatan seperti ini sangat
positif bagi masyarakat luas,
dikarenakan banyak hal yang
bermakna serta mengandung nilai
serta filosofi luhur yang dapat kita
teladani dari para leluhur kita.
Sambutan dari Perwakilan PT. Astra Honda Motor (AHM) diwakili Environment Health Safety
Ibu. Mastika Wardhani menyampaikan apresiasi kepada warga kampung nyalindung atas
sambutan yang telah diberikan. Ia menjelaskan kenapa PT. Astra Honda Motor sangat peduli
terhadap program pelestarian lingkungan dan tertarik untuk turut berpartisipasi dala
terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dengan menyumbang 2000 Bibit Pohon Trembesi
ia sangat berharap bibit pohon yang telah memberikan dapat bermanfaat bagi
membantu proses rehabilitasi lahan kritis di wilayah Kampung Nyalindung.
Selesai sambutan, acara dilanjutkan penyerahan bibit pohon secara simbolis dari Perwakilan PT.
Astra Honda Motor kepada Pemerintah Desa.
prosesi “Rumatan Gunung”. Prosesi ini di representasikan dengan
pilan teatrikal dari Komunitas HANACARAKA pimpinan Ibu Yani Rohayani.
tersebut digambarkan tentang kerusakan alam di muka bumi yang berakibat pada kacaunya
yang meluas. Pada saat penampilan teatrical tersebut terli
beberapa warga masyarakat yang mengikuti menitikan air mata tanda haru dan tersentuh.
Semoga aksi teatrical yang telah dilakukan oleh Komunitas HANACARAKA berdampak luas
khususnya menyentuh kesadaran serta dapat menumbuhkan rasa cinta akan
luhur yang telah diamanatkan oleh para leluhur melalui berbagai macam tradisi dan seni.
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1177
uncak Acara Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dilaksanakan pada Hari
mulai pada pukul 08.30 WIB dengan Penampilan
Tari Merak sebagai Tarian Penyambutan dilanjutkan dengan Degung.
Pembukaan Acara di mulai dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Asep Iwan selaku Kepala
lam sambutannya dia mengungkapkan atas rasa syukur serta
nikmat akan karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat
sama memanjatkan syukur serta mengingatkan agar budaya serta
alam tatanan pengelolaan alam dan sosial masyarakat dapat di bangun
kembali. Beliau berharap akan keselamatan serta kelancaran semua hal kedepan bagi seluruh
Perwakilan Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat yang hadir adalah
dari Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata yaitu Bpk. Ervana,
dalam sambutannya ia sangat
berharap kegiatan ini akan
njadi salah satu agenda
pengembangan program bagi
Kabupaten Bandung
Barat dalam bidang pelestarian
budaya serta menjadi salah satu
agenda pariwisata Kabupaten
Bandung Barat pada tahun depan.
Perwakilan dari Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata juga menambahkan
bahwa kegiatan seperti ini sangat
positif bagi masyarakat luas,
dikarenakan banyak hal yang
serta mengandung nilai
serta filosofi luhur yang dapat kita
teladani dari para leluhur kita.
diwakili Environment Health Safety
Ibu. Mastika Wardhani menyampaikan apresiasi kepada warga kampung nyalindung atas
sambutan yang telah diberikan. Ia menjelaskan kenapa PT. Astra Honda Motor sangat peduli
dan tertarik untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan
terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dengan menyumbang 2000 Bibit Pohon Trembesi
ia sangat berharap bibit pohon yang telah memberikan dapat bermanfaat bagi
ayah Kampung Nyalindung.
penyerahan bibit pohon secara simbolis dari Perwakilan PT.
prosesi “Rumatan Gunung”. Prosesi ini di representasikan dengan
pilan teatrikal dari Komunitas HANACARAKA pimpinan Ibu Yani Rohayani. Dalam teatrical
tersebut digambarkan tentang kerusakan alam di muka bumi yang berakibat pada kacaunya
. Pada saat penampilan teatrical tersebut terlihat
beberapa warga masyarakat yang mengikuti menitikan air mata tanda haru dan tersentuh.
Semoga aksi teatrical yang telah dilakukan oleh Komunitas HANACARAKA berdampak luas
dapat menumbuhkan rasa cinta akan nilai serta makna
luhur yang telah diamanatkan oleh para leluhur melalui berbagai macam tradisi dan seni.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
Pesan utama dari Prosesi “Rumatan Gunung”
menjadi Tema Utama Kegiatan Terpadu
Helaran Kampung dan Rumatan Gunung yaitu
“Gunung teu Meunang Dilebur, Sagara teu
meunang di ruksak, buyut teu meunang
dirempak” yang mengandung arti: Gunung
tidak boleh dihancurkan/rusak, Sumber Air
harus tetap terjaga, dan budaya tidak boleh
di tinggalkan.
Selesai Prosesi Rumatan Gunung, Warga
masyarakat Kampung Nyalindung serta Wa
Umum berbaur serta berbondong
serta membawa bibit pohon untuk ditanam setelah melakukan ziarah leluhur ke
Haji Dursalam. Hal ini sebagai bentuk rasa terima kasih serta penghargaan ke
telah berjasa memberikan tuntunan serta jejak kearifan lokal yang hingga kini masih
lestarikan.
Suasana hening dan khidmat menyelimuti acara ziarah leluhur yang diikuti sekitar ±100 orang
masyarakat dari warga lokal maupun masyarakat umum.
Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan banyak membawa makna positif khususnya bagi warga
lokal Kampung Nyalindung. Momentum kebersamaan, gotong royong, merasakan rasa syukur
secara bersama-sama serta kehendak bersama untuk menjaga kel
sosial diibaratkan setetes air di tengah dahaga kehausan.
4. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Tujuan pelaksanaan kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan secara spesifik adalah penguatan
kapasitas, kebersamaan serta penanaman kesadaran masyarakat secara kolektif dalam
pelestarian alam dan lingkungan. Kearifan lokal (budaya) yang telah ada sejak lama me
banyak pesan serta tuntunan mengenai pelestarian alam serta tatanan sosial kemasyarakatan.
Rekonstruksi budaya, kearifan lokal dan tradisi dalam konteks kelestarian alam dan tatanan
masyarakat yang kondusif sangat efektif dilakukan sesuai tujuan di
Instrumen sosial lain yang patut mendapat perhatian
perilaku serta tatanan sosial di masyarakat dalam mencapai kesepakatan bersama. Pengarus
utamaan kebudayaan (Red:Budi dan Daya) dalam tatanan sosial masyarakat
menentukan secara significan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam
yang berkelanjutan. Peningkatan kapasitas dan aktualitas sumber daya manusia pada masyarakat
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
Pesan utama dari Prosesi “Rumatan Gunung”
menjadi Tema Utama Kegiatan Terpadu
Helaran Kampung dan Rumatan Gunung yaitu
“Gunung teu Meunang Dilebur, Sagara teu
meunang di ruksak, buyut teu meunang
dirempak” yang mengandung arti: Gunung
tidak boleh dihancurkan/rusak, Sumber Air
harus tetap terjaga, dan budaya tidak boleh
Selesai Prosesi Rumatan Gunung, Warga
masyarakat Kampung Nyalindung serta Warga
Umum berbaur serta berbondong-bondong membawa nasi tumpeng yang telah dibuat oleh warga
serta membawa bibit pohon untuk ditanam setelah melakukan ziarah leluhur ke
. Hal ini sebagai bentuk rasa terima kasih serta penghargaan ke
telah berjasa memberikan tuntunan serta jejak kearifan lokal yang hingga kini masih
Eyang Haji Dursallam merupakan
orang/leluhur pertama yang tinggal serta
membuka perkampungan di kawasan Kp.
Nyalindung. Hingga k
terakhir dari Eyang Haji masih hidup dan
tinggal di Kampung Nyalindung.
Ziarah Leluhur di mulai dengan
pembacaan doa yang dipimpin langsung
oleh cucu terakhir dari Eyang Haji
Dursallam yaitu Abah Haji
dengan narasi dan doa dari aparatur
pemerintahan yaitu Camat Cisarua,
Danramil Cisarua serta Kepala Desa Tugu
Mukti.
Suasana hening dan khidmat menyelimuti acara ziarah leluhur yang diikuti sekitar ±100 orang
masyarakat dari warga lokal maupun masyarakat umum. Kegiatan Helaran Kampung dan
Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan banyak membawa makna positif khususnya bagi warga
lokal Kampung Nyalindung. Momentum kebersamaan, gotong royong, merasakan rasa syukur
sama serta kehendak bersama untuk menjaga kelestarian alam dan tatanan
air di tengah dahaga kehausan.
. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Tujuan pelaksanaan kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan secara spesifik adalah penguatan
kapasitas, kebersamaan serta penanaman kesadaran masyarakat secara kolektif dalam
pelestarian alam dan lingkungan. Kearifan lokal (budaya) yang telah ada sejak lama me
banyak pesan serta tuntunan mengenai pelestarian alam serta tatanan sosial kemasyarakatan.
Rekonstruksi budaya, kearifan lokal dan tradisi dalam konteks kelestarian alam dan tatanan
sangat efektif dilakukan sesuai tujuan diatas.
Instrumen sosial lain yang patut mendapat perhatian adalah norma/hukum adat yang mengatur
perilaku serta tatanan sosial di masyarakat dalam mencapai kesepakatan bersama. Pengarus
kebudayaan (Red:Budi dan Daya) dalam tatanan sosial masyarakat
secara significan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam
Peningkatan kapasitas dan aktualitas sumber daya manusia pada masyarakat
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 1188
bondong membawa nasi tumpeng yang telah dibuat oleh warga
serta membawa bibit pohon untuk ditanam setelah melakukan ziarah leluhur ke makam Eyang
. Hal ini sebagai bentuk rasa terima kasih serta penghargaan kepada leluhur yang
telah berjasa memberikan tuntunan serta jejak kearifan lokal yang hingga kini masih ikuti dan di
Eyang Haji Dursallam merupakan
orang/leluhur pertama yang tinggal serta
membuka perkampungan di kawasan Kp.
Nyalindung. Hingga kini, tercatat cucu
terakhir dari Eyang Haji masih hidup dan
tinggal di Kampung Nyalindung. Prosesi
Ziarah Leluhur di mulai dengan
pembacaan doa yang dipimpin langsung
oleh cucu terakhir dari Eyang Haji
yaitu Abah Haji, dilanjutkan
dan doa dari aparatur
pemerintahan yaitu Camat Cisarua,
Danramil Cisarua serta Kepala Desa Tugu
Suasana hening dan khidmat menyelimuti acara ziarah leluhur yang diikuti sekitar ±100 orang
n Helaran Kampung dan
Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan banyak membawa makna positif khususnya bagi warga
lokal Kampung Nyalindung. Momentum kebersamaan, gotong royong, merasakan rasa syukur
estarian alam dan tatanan
Tujuan pelaksanaan kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan secara spesifik adalah penguatan
kapasitas, kebersamaan serta penanaman kesadaran masyarakat secara kolektif dalam
pelestarian alam dan lingkungan. Kearifan lokal (budaya) yang telah ada sejak lama menyimpan
banyak pesan serta tuntunan mengenai pelestarian alam serta tatanan sosial kemasyarakatan.
Rekonstruksi budaya, kearifan lokal dan tradisi dalam konteks kelestarian alam dan tatanan
adalah norma/hukum adat yang mengatur
perilaku serta tatanan sosial di masyarakat dalam mencapai kesepakatan bersama. Pengarus
kebudayaan (Red:Budi dan Daya) dalam tatanan sosial masyarakat desa sangat
secara significan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam
Peningkatan kapasitas dan aktualitas sumber daya manusia pada masyarakat
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 1199
Kampung Nyalindung mutlak dilakukan dengan fokus pada hal yang dibutuhkan dan
dikembangkan.
Dalam hal ini, peran strategis Komunitas serta Lembaga Budaya sangat dibutuhkan dalam
mendorong upaya rekonstruksi sosial dan budaya dengan mengacu pada kearifan lokal dan norma
sosial yang berlaku.
Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya
Pembentukan Lembaga Adat/Kabuyutan dengan merujuk pada kearifan lokal yang
mengedepankan prinsip kelestarian alam dan perbaikan tatanan sosial
kemasyarakatan dengan tetap berpegang pada norma sosial dan hukum positif
Pendampingan Lembaga/Komunitas Budaya, DPKLTS, dll
Pembentukan Media/ruang sosial, kesenian dan budaya dalam kerangka merawat
kerjasama masyarakat (maintenance) dan pelestarian kearifan lokal, sebagai contoh
hingga saat ini Pencak Silat di Kampung Nyalindung telah berkembang pesat
khususnya dalam keanggotaan pada usia 5 sampai 17 tahun pengembangan
Kesenian Calung, Degung, Kacapi Suling dll (kebutuhan peralatan) Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, Perusahaan (CSR), Komunitas/Lembaga Budaya dll
Beberapa dari warga masyarakat Kampung Nyalindung masih memiliki ketrampilan
dalam memainkan alat kesenian sunda contohnya calung dan kecapi, namun dengan
ketidak ketersediaan alat tersebut maka dikhawatirkan keahlian serta ketrampilan
tersebut tidak dapat di turunkan kepada generasi sekarang dan akan datang,
diperlukan upaya konservasi kesenian dan kebudayaan terutama dalam hal
pendidikan serta penyediaan peralatan serta instrumen yang dibutuhkan.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
5. PENANAMAN BIBIT POHON
Selesai Prosesi Ziarah Leluhur, acara dilanjutkan dengan
bekas banjir bandang. Penanaman bibit pohon secara simbolis dilakukan oleh Camat Cisarua,
Danramil Cisarua, Kepala Desa Tugu Mukti serta Perwakilan dari PT. Astra Ho
Puluhan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit pohon pada lokasi yang telah
ditentukan. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam penanaman bibit pohon tersebut, hal
ini menjadi sinyal yang baik untuk sosialisasi serta
pelestarian lingkungan.
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
POHON
Selesai Prosesi Ziarah Leluhur, acara dilanjutkan dengan Penanaman Pohon
bekas banjir bandang. Penanaman bibit pohon secara simbolis dilakukan oleh Camat Cisarua,
Danramil Cisarua, Kepala Desa Tugu Mukti serta Perwakilan dari PT. Astra Ho
Puluhan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit pohon pada lokasi yang telah
ditentukan. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam penanaman bibit pohon tersebut, hal
ini menjadi sinyal yang baik untuk sosialisasi serta mobilisasi masyarakat dalam kaitan aksi
Selesai melakukan penanaman bibit pohon,
masyarakat berbaur untuk makan bersama
tumpeng (red bahasa lokal; Congcot)
masyarakat dari kampung di sekitar lokasi
penanaman sambil menikmati panorama alam
sekitar.
Penyajian serta tata cara makan tumpeng yang
menggunakan alas daun pisang serta digelar
ditanah merupakan wujud serta simbol
kebersamaan dan kesetaraan seluruh elemen
masyarakat yang hadir tanpa memandang dari
latar belakang dan derajat ap
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 2200
Penanaman Pohon di sekitar lokasi
bekas banjir bandang. Penanaman bibit pohon secara simbolis dilakukan oleh Camat Cisarua,
Danramil Cisarua, Kepala Desa Tugu Mukti serta Perwakilan dari PT. Astra Honda Motor.
Puluhan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit pohon pada lokasi yang telah
ditentukan. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam penanaman bibit pohon tersebut, hal
mobilisasi masyarakat dalam kaitan aksi
Selesai melakukan penanaman bibit pohon,
masyarakat berbaur untuk makan bersama
(red bahasa lokal; Congcot) yang dibawa
masyarakat dari kampung di sekitar lokasi
mati panorama alam
Penyajian serta tata cara makan tumpeng yang
menggunakan alas daun pisang serta digelar
ditanah merupakan wujud serta simbol
kebersamaan dan kesetaraan seluruh elemen
masyarakat yang hadir tanpa memandang dari
an derajat apapun.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
5. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Tujuan Utama dari Kegiatan Penanaman Bibit Pohon adalah
longsor serta Lahan Kritis di kawasan Hutan Lindung Gunung Burangrang
Konservasi Hutan memerlukan sinergi serta partisipasi multi sektoral, hal ini dikarenakan
keterkaitan dan ketergantungan yang telah terjadi selama waktu lama antara kebutuhan lahan
pertanian dan fungsi ekologi kawasan hutan. Sengketa dan konflik agraria s
kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan
bencana lingkungan pada kawasan sekitar hutan
pemberdayaan perempuan dalam ketrampilan bernilai ekonomi (vocational
intensifikasi pertanian menjadi pilihan dalam upaya peningkatan
dan Pilar Kesejahteraan Masyarakat
Pihak Perhutani secara proaktif telah mengajak masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Hutan
rakyat/ Hutan Kemasyarakatan (social forestry) dengan
(nangka, mangga dll) dan kayu (vanesta, sengon, jati dll)
ditetapkan dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan dengan prinsip
kelestarian.
Pada tanggal telah dilakukan penanaman pohon trembesi dan sengon yang terbagi atas dua
area; pohon trembesi ditanam pada zona hutan dengan kara
sebagai pohon pelindung dan penyangga, sementara pohon sengon di bagikan kepada penduduk
terutama yang memiliki lahan dengan karakteristik lahan kritis.
4 Sitrep Gerakan Tanah dan Banjir Bandang
gerakan-tanah/281-lapsing-gerakan
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Tujuan Utama dari Kegiatan Penanaman Bibit Pohon adalah Rehabilitasi Lahan terkena dampak
longsor serta Lahan Kritis di kawasan Hutan Lindung Gunung Burangrang. Pelestarian Alam dan
memerlukan sinergi serta partisipasi multi sektoral, hal ini dikarenakan
keterkaitan dan ketergantungan yang telah terjadi selama waktu lama antara kebutuhan lahan
pertanian dan fungsi ekologi kawasan hutan. Sengketa dan konflik agraria serta pengalihfungsian
kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan
bencana lingkungan pada kawasan sekitar hutan4. Opsi konversi mata pencaharian,
pemberdayaan perempuan dalam ketrampilan bernilai ekonomi (vocational
intensifikasi pertanian menjadi pilihan dalam upaya peningkatan dalam Pilar Pelestarian A
asyarakat.
Pihak Perhutani secara proaktif telah mengajak masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Hutan
rakyat/ Hutan Kemasyarakatan (social forestry) dengan Penanaman bibit pohon
kayu (vanesta, sengon, jati dll) di kawasan hutan
dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan dengan prinsip
Pada tanggal telah dilakukan penanaman pohon trembesi dan sengon yang terbagi atas dua
area; pohon trembesi ditanam pada zona hutan dengan karakteristik dataran yang berfungsi
sebagai pohon pelindung dan penyangga, sementara pohon sengon di bagikan kepada penduduk
yang memiliki lahan dengan karakteristik lahan kritis.
Sitrep Gerakan Tanah dan Banjir Bandang http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gerakan
gerakan-tanah-di-kec-cisarua-kab-bandung-barat-17-12-2013
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 2211
Rehabilitasi Lahan terkena dampak
. Pelestarian Alam dan
memerlukan sinergi serta partisipasi multi sektoral, hal ini dikarenakan
keterkaitan dan ketergantungan yang telah terjadi selama waktu lama antara kebutuhan lahan
erta pengalihfungsian
kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan
Opsi konversi mata pencaharian,
pemberdayaan perempuan dalam ketrampilan bernilai ekonomi (vocational training) serta
Pilar Pelestarian Alam
Pihak Perhutani secara proaktif telah mengajak masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Hutan
Penanaman bibit pohon non kayu
di kawasan hutan rakyat yang telah
dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan dengan prinsip
Pada tanggal telah dilakukan penanaman pohon trembesi dan sengon yang terbagi atas dua
kteristik dataran yang berfungsi
sebagai pohon pelindung dan penyangga, sementara pohon sengon di bagikan kepada penduduk
tp://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gerakan-tanah/kejadian-2013
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2222
Pengelolaan hutan rakyat adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi hutan rakyat yang
meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaaan, pemulihan,
pengawasan dan pengendalian. Kelembagaan masyarakat desa hutan dalam hal ini harus mampu
melakukan fungsi-fungsi sesuai kebijaksanaan pengelolaan hutan rakyat.
Kondisi riil di Kampung Nyalindung, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) sebagai wadah
masyarakat pengelola hutan rakyat masih perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan
terutama dalam pengorganisasian, perencanaan, pengelolaan dan fungsi pengawasan.
Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya
a) Pilar Pelestarian Alam
Rehabilitasi Kawasan Hutan dan Pengembangan Permaforestry
Penanaman Pohon Non Kayu komoditi Unggul (Alpukat, Mangga, Lengkeng,dll)
Penanaman bibit Bambu komoditi pengolahan produk (Anyaman bambu/bilik,
calung, angklung, kerajinan dll)
Penguatan kapasitas LMDH Pengurus LMDH, FK.PHBM Desa, Perhutani,
Pemda
• Restrukturisasi kelembagaan LMDH
• Pelatihan manajemen bagi pengurus dan anggota
Peningkatan Efektivitas PHBM Pengurus LMDH, FK.PHBM Desa, Perhutani,
Pemda
• Penataan struktur akses dan kontrol SDA hutan
• Pegawasan manajemen LMDH
b) Pilar Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Penguatan kapasitas SDM petani (Pelatihan Pertanian Unggul, pembiayaan
mikro, dll) TPOP Kab, PPL, Pengusaha Agribisnis, Dinas Pertanian
Introduksi dan adopsi teknologi pertanian dengan basis ramah lingkungan
(High yielding varieties, kebun rumah; container gardening; tekhnik irigasi
pertanian, greenhouse production; integrated pest management; managemen
pengolahan lahan/tanah pertanian)
Pembentukkan dan pengembangan kelembagaan petani TPOP Kab, PPL,
Pengusaha Agribisnis, Dinas Pertanian
Pembangunan jaringan sinergi dengan stakeholders pendukung TPOP
Kab, PPL, Pengusaha Agribisnis, Dinas Pertanian
c) Pengembangan Mata Pencaharian (livelihood) Berbasis Desa
Pelatihan Ketrampilan berbasis produksi hasil olahan pertanian (tekhnologi
pangan) Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan
Pelatihan Menjahit (pemberdayaan perempuan) dalam membuat
pakaian/adat (Baju pangsi, kebaya, iket) Disbudpar, Badan Pemberdayaan
Perempuan, Pengusaha Konveksi dll.
Pelatihan membuat Kerajinan Tangan (mainan anak bernilai edukasi, alat
peraga, produk kerajinan bambu dll) berbasis potensi lokal Disbudpar,
Dinas Pendidikan, Konsultan Pelatihan, Perusahaan dll.
Penyediaan Mesin Jahit dan Obras untuk Sentra Pembuatan Baju Pangsi dan
Kebaya khas Burangrang (KBB) Perusahaan (CSR), Disbudpar, dll
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2233
d) Pengembangan Ekowisata / Wisata Konservasi
Pembuatan Demplot Pertanian Terpadu Ramah Lingkungan (Permaculture)
Perusahaan (CSR), Konsultan, Dinas Pertanian, Disbudpar
Pembuatan Miniatur Lingkungan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
(Climate Changes Adaptation & Mitigation Role Model/Climate Change Smart
Compond) DNPI, BNPB, Disbudpar, Bappeda, Perhutani, Perusahaan (CSR),
LSM, dll.
Pendidikan Lingkungan Berbasis Ekosistem dan Masyarakat Kantor
Lingkungan Hidup, BPLHD, BKSDA, Konsultan, LSM dll.
Pendidikan Karakter berbasis Pedesaan (rural based character building)
Dinas Pendidikan, Konsultan, Perusahaan (CSR) dll.
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
6. PELAYANAN PEMERIKSAA
Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan dan Pengobatan
Minggu pukul 12.00 – 16.00 WIB bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kampung Nyalindung. Kegiatan
ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Civitas Akademika
Fakultas Farmasi Universitas Jendra
Secara umum gejala penyakit yang muncul dari hasil pemeriksaan dan observasi para tim medis
menyebutkan ± 40% mengeluhkan penyakit radang/inflamasi pada lambung atau disebut
Gastritis. Gastritis dapat disebabkan oleh adanya i
balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus
disebabkan oleh Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas
berlebihan.
Penyakit lain yang banyak timbul pada keluhan pasien pada kegiatan
Pengobatan Kesehatan Gratis adalah penyakit kulit (scabies, psoriasi dll), hal ini banyak
disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan diri serta kondisi sanitasi yang masih tergolong
buruk.
6. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Status kesehatan sangat ditentukan oleh perilaku dan lingkungan di sekitarnya. Dari data profil
Desa Tugu Mukti terkait sarana dan prasarana sanitasi serta diskusi informasi bersama perwakilan
masyarakat (random) dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi ling
terhadap angka kesakitan khsususnya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih dan sehat.
Mayoritas masyarakat Kampung Nyalindung sangat rentan dengan masalah kesehatan terutama
masalah-masalah terkait sanitasi dan kebersihan dir
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
PELAYANAN PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN KESEHATAN GRATIS
Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan Gratis dilakukan pada Hari
16.00 WIB bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kampung Nyalindung. Kegiatan
ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Civitas Akademika
Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani.
Kegiatan Pelayanan
Pemeriksaan dan
Pengobatan Kesehatan
Gratis Dinas Kesehatan
diwakili oleh Dokter
Puskesmas
dr. Enung (Kepala
Puskesmas) serta dr. Silvi,
sedangkan dari Pihak
Fakultas Farmasi Universitas
Jendral
dari 2 Orang dokter dan 5
tenaga medis
koordinator ibu Titta Hs
Berdasarkan manifest buku
registrasi dan kupon yang
telah disebar 3 hari sebelum
pelaksanaan tercatat
sebanyak 80 orang telah
mendapatkan pelayanan
pemeriksaan dan
pengobatan kesehatan
gratis.
Secara umum gejala penyakit yang muncul dari hasil pemeriksaan dan observasi para tim medis
menyebutkan ± 40% mengeluhkan penyakit radang/inflamasi pada lambung atau disebut
Gastritis dapat disebabkan oleh adanya infeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran
balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus
Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas serta komsumsi obat yang
ng banyak timbul pada keluhan pasien pada kegiatan Pelayanan Pemeriksaan dan
Pengobatan Kesehatan Gratis adalah penyakit kulit (scabies, psoriasi dll), hal ini banyak
kurangnya menjaga kebersihan diri serta kondisi sanitasi yang masih tergolong
. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi
Status kesehatan sangat ditentukan oleh perilaku dan lingkungan di sekitarnya. Dari data profil
Desa Tugu Mukti terkait sarana dan prasarana sanitasi serta diskusi informasi bersama perwakilan
masyarakat (random) dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi lingkungan sangat berpengaruh
terhadap angka kesakitan khsususnya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih dan sehat.
Kampung Nyalindung sangat rentan dengan masalah kesehatan terutama
terkait sanitasi dan kebersihan diri.
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 2244
Kesehatan Gratis dilakukan pada Hari
16.00 WIB bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kampung Nyalindung. Kegiatan
ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Civitas Akademika
Kegiatan Pelayanan
Pemeriksaan dan
Pengobatan Kesehatan
Gratis Dinas Kesehatan
diwakili oleh Dokter dari
Puskesmas Pasir Langu yaitu
dr. Enung (Kepala
Puskesmas) serta dr. Silvi,
sedangkan dari Pihak
Fakultas Farmasi Universitas
Jendral Achmad Yani terdiri
dari 2 Orang dokter dan 5
tenaga medis dengan
koordinator ibu Titta Hs.
Berdasarkan manifest buku
registrasi dan kupon yang
telah disebar 3 hari sebelum
pelaksanaan tercatat
sebanyak 80 orang telah
mendapatkan pelayanan
pemeriksaan dan
pengobatan kesehatan
Secara umum gejala penyakit yang muncul dari hasil pemeriksaan dan observasi para tim medis
menyebutkan ± 40% mengeluhkan penyakit radang/inflamasi pada lambung atau disebut
nfeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran
balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Gastritis banyak
serta komsumsi obat yang
Pelayanan Pemeriksaan dan
Pengobatan Kesehatan Gratis adalah penyakit kulit (scabies, psoriasi dll), hal ini banyak
kurangnya menjaga kebersihan diri serta kondisi sanitasi yang masih tergolong
Status kesehatan sangat ditentukan oleh perilaku dan lingkungan di sekitarnya. Dari data profil
Desa Tugu Mukti terkait sarana dan prasarana sanitasi serta diskusi informasi bersama perwakilan
kungan sangat berpengaruh
terhadap angka kesakitan khsususnya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih dan sehat.
Kampung Nyalindung sangat rentan dengan masalah kesehatan terutama
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2255
Upaya preventif mutlak dilakukan dengan penyebarluasan informasi terkait Pola Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di lingkungan rumah tangga yang terintegrasi dalam Program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (Primarly Health Care) merupakan bentuk pelayanan
kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga
di dalam masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum
berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan
kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta
mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.
Pembinaan terhadap peran serta masyarakat dilakukan melalui pendekatan edukatif, hendaknya
faktor peran serta masyarakat ditempatkan baik sebagai komplemen maupun suplemen terdepan
dalam penunjang sistem kesehatan nasional ini.
Implementasi pendekatan operasional terpadu (comprehensive operational approach) yang
meliputi pendekatan secara sistem (system approach), pendekatan lintas sektoral dan antar
program (inter program and inter sektoral approach), pendekatan multi displiner (multi
displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach), dsb.
Puskesmas sebagai pengarah (provider) setempat perlu meningkatkan kegiatan diluar gedung
(ourt door activities) untuk mengarahkan ‘intervensinya’ di dalam memacu secara edukatif
terhadap keberlanjutan program STBM.
Kegiatan masyarakat tersebut diharapkan muncul atas kesadaran dan prakarsa masyarakat
sendiri dengan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah secara lintas program dan lintas
sektoral. Kegiatan tersebut tak lain merupakan bagian integral dari pembangunan nasional
umumnya dan pembangunan desa khususnya. Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan
di tingkat kecamatan mengambil prakarsa untuk bersama-sama dengan sektor-sektor yang
bersangkutan menggerakkan peran serta masyarakat (PSM).
Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya
Pemicuan STBM Faslok STBM, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Konsultan dll
Pendampingan dan Pembinaan/Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
Akademisi (UNJANI), Perusahaan (CSR), Puskesmas, LSM, dll.
Pelatihan / Sosialisasi Pembuatan Obat Tradisional/Herbal berbasis Potensi Lokal
Akademisi, Perusahaan (CSR), Konsultan, dll
Pembuatan Media KIE Informasi Kesehatan Perusahaan (CSR), Dinas Kesehatan,
Puskesmas, LSM, dll
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2266
1.3 TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEGIATAN
Pengelolaan serta Management Kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan Gunung di laksanakan
dengan mengedepankan Prinsip Partisipatif, Kesetaraan,Transparan dan Akuntabel.
Yayasan Bestari Pranala bertindak sebagai Fasilitator serta Mediator khususnya menjadi
jembatan bagi Pengorganisasian Masyarakat Lokal Kampung Nyalindung (Community Organizing)
dengan pihak-pihak yang peduli serta tertarik untuk berpartisipasi dalam program mengacu pada
prinsip-prinsip pelaksanaan (code of conduct) serta kesepakatan (MoU) bersama.
Naskah kerja (Working Paper) ini akan di desiminisasikan/disebarluaskan kepada Pihak-pihak
terkait dan Kompeten dalam kegiatan yang telah dilaksanakan, serta akan menjadi bagian dari
Proposal Program Pengembangan Desa Terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti
Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.
A. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT
Pada Kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan pada 01 – 02
Maret 2014 lalu, tercatat banyak pihak yang telah aktif berpartisipasi dan berkontribusi pada
kegiatan tersebut. Berikut adalah Pihak-pihak yang telah terlibat dan berkontribusi besar pada
kelancaran kegiatan tersebut;
Pihak-pihak yang terlibat dalam Kegiatan Terpadu ini terdiri dari:
a) Penyelenggara dan Pelaksana Kegiatan:
• Pemerintah Daerah Desa Tugu Mukti
• Masyarakat Kp. Nyalindung
• Yayasan Bestari Pranala
b) Mitra Penyelenggara
• Club Pecinta Alam Jayawijaya
• Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani
•Paguyuban Kalang Sunda Motekar
•Komunitas HANACARAKA
•Komunitas Ulin Jarambah
c) Mitra Program
• Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dinas Kesehatan
o Puskesmas Pasir Langu
• PT. Astra Honda Motor
• Perum Perhutani
• DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda)
• WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) JAWA BARAT
• AMBU (Aliansi Masyarakat Bandung Utara)
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2277
d) Donatur
• Mariani Lydia Santosa
• Soleh Sulaeman
• Herman Eka Permana
• Irvan Randu
• Machmud Mubarok
• Dodi Adam
• Arga Wiguna
• Medis Barjana
• Anak Wayang
e) Undangan
• JANABUANA
• PATRIC (PAGUYUBAN Tiger Rider Cimahi)
• Masyarakat Umum
B. PENGGALANGAN KONTRIBUSI DAN DONASI
Acara ini tidak mungkin terlaksana tanpa Dukungan serta Partisipasi dari seluruh elemen baik
Pemerintahan, Instansi, Lembaga Usaha/Perusahaan, Komunitas, Lembaga Swadaya Masyarakat,
serta Individu. Panitia membuka sistem Donasi dan Sponsorship dalam proses Penggalangan Dana
dan Pemenuhan Kebutuhan Anggaran dan Kelengkapan Kegiatan dari Instansi terkait
(stakeholder) serta Lembaga Usaha/Perusahaan melalui Program Corporate Social Responsibility
(CSR) selain Kontribusi dari masyarakat umum yang bertujuan untuk menjaring partisipasi serta
efektifitas tujuan kegiatan.
Berikut adalah Laporan Kegiatan Penggalangan Kontribusi dan Donasi yang telah dilakukan pihak
penyelenggara bersama mitra (melalui mekanisme request/call for proposal dan request for
quotation) yang dihimpun berdasarkan inventarisasi informasi dari kepanitiaan kegiatan.
NNOO DDOONNAATTUURR DDAANN KKOONNTTRRIIBBUUTTOORR
DDAANNAA SSUUPPPPOORRTTEEDD
IITTEEMMSS
1 MARIANI L SANTOSA RP. 5.000.000 -
2 PT. ASTRA HONDA MOTOR - 2000 BIBIT POHON
3 FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
- 5 TENAGA MEDIS, OBAT-
OBATAN,
4 SOLEH SULAEMAN Rp. 1.000.000 2 SET TEMPAT SAMPAH ORGANIK DAN KERING
5 YUS FIRDAUS - 20 KAOS PANITIA
(KARANG TARUNA)
6 DINAS KEBUDAYAAN DAN
PARIWISATA -
@20 BAJU PANGSI, IKET DAN GELANG
7 BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH KBB -
PEMINJAMAN 1 UNIT TENDA PELETON, 1
UNIT TENDA REGU, 1 UNIT TENDA KELUARGA,
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2288
1 UNIT MEGAPHONE, 1 UNIT GENSET, 2 TERPAL
8 DINAS KESEHATAN KBB -
100 SET OBAT UTK PENGOBATAN GRATIS, HIBAH 4 ALAT CTPS,
PEMINJAMAN INFOCUS, X BANNER
9 HERMAN EKA PERMANA Rp. 500.000 -
10 TATAN HADIAN - 417 BIBIT KOPI ARABIKA
11 MACHMUD MUBAROK Rp. 250.000 PUBLIKASI TRIBUN
12 LULU SAYIDATU - PERSONAL HYGIENE KIT
SEBANYAK 100 SET, DOORPRIZE
13 IRVAN RANDU Rp. 300.000 PEMINJAMAN PORTABLE
SOUNDSYSTEM
14 DODI ADAM Rp. 250.000 -
15 ARGA WIGUNA Rp. 250.000 -
16 MEDIS BARJANA Rp. 250.000 -
17 NENG MARYANI - MAKANAN TRADISIONAL,
PEMINJAMAN TENSI DIGITAL
18 HADI MULYANA - PEMINJAMAN INFOCUS
19 IDRIS KUSNANDAR - 4 BUAH DOORPRIZE
20 ANAK WAYANG Rp. 1.500.000 -
TTOOTTAALL PPEENNEERRIIMMAAAANN RRpp.. 99..225500..000000,,--
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 2299
C. LAPORAN KEUANGAN
NO PENGELUARAN RINCIAN VOL SAT # HARGA SATUAN TOTAL BIAYA
1 STATIONERY &
KESEKRETARIATAN JILID PROPOSAL 25 SET 1 RP 8.000 RP 200.000
ATK (HVS, TINTA,
GLOSSY PAPER, CLIP) 1 LS 1 RP. 215.000 RP 215.000
SPANDUK 6 BH 1 RP 80.000 RP 480.000
POSTER 4 BH 1 RP. 60.000 RP. 240.000
TTOOTTAALL 11 RRPP 11..113355..000000
2 HELARAN KAMPUNG
DAN RUWATAN GUNUNG
PROSESI UPACARA 1 LS 1 RP 300.000 RP 300.000
KERTAS NASI 1 LS 1 RP 50.000 RP 50.000
AIR MINERAL GELAS 1 DUS 1 RP 150.000 RP 150.000
TTOOTTAALL 22 RRPP 550000..000000
3 LOGISTIK PEMBUATAN WC
(CAMPING GROUND) 1 LS 1 RP. 379.000 RP. 379.000
BAMBU (OBOR) 1 LS 1 RP. 120.000 RP. 120.000
SEWA PANGGUNG
DAN SOUNDSYSTEM 1 LS 1 RP. 1.000.000 RP. 1.000.000
BEA PEMBEBASAN
LISTRIK 1 LS 1 RP. 200.000 RP. 200.000
LOGISTIK
PENERANGAN (CAMPING GROUND)
1 LS 1 RP. 750.000 RP. 750.000
PERLENGKAPAN PENYULUHAN (IEC
MATERIALS); DENTAL KIT, BATERE CA4,
1 SET 1 RP 115.000 RP. 115.000
AQUA, ROKOK DAN CASH FOR WORK
1 SET 1 RP. 800.000 RP. 800.000
TTOOTTAALL 33 RRPP.. 33..336644..000000
4 HONOR DOKTER 2 ORG 1 RP 200.000 RP 400.000
STAFF PUSKESMAS 1 ORG 1 RP. 100.000 RP. 100.000
FEE JAIPONGAN 1 LS 1 RP. 300.000 RP. 300.000
PENGISI ACARA /KOMUNITAS HANACARAKA
1 LS 1 RP. 400.000 RP. 400.000
TTOOTTAALL 44 RRPP 11..220000..000000
5 TRANSPORTASI SEWA KENDARAAN 2 `UNIT 1 RP. 150.000 RP 300.000
TTOOTTAALL 55 RRPP.. 330000..000000
6 KAULINAN BARUDAK SUBSIDI PEMBUATAN MAINAN TRADISIONAL
1 SET 1 RP. 200.000 RP 200.000
TTOOTTAALL 66 RRPP 220000..000000
7 HUMAS, INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SOSIALISASI, MOBILISASI, CALL
CENTER DAN 1 LS 1 RP. 100.000 RP. 100.000
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 3300
NO PENGELUARAN RINCIAN VOL SAT # HARGA SATUAN TOTAL BIAYA
PENGGALANGAN DANA
TTOOTTAALL 77 RRPP 110000..000000
8 MISSCELANEOUS DONASI KAS KARANG
TARUNA 1 LS 1 RP 500.000 RP 500.000
KEAMANAN (LINMAS) 1 LS 1 RP. 250.000 RP. 250.000
RETRIBUSI OBAT2AN PENGOBATAN GRATIS
(PUSKESMAS) 100 SET 1 RP. 2. 000 RP. 200.000
SOSIALIASI DAN
MOBILISASI 1 LS 1 RP 1.600.000 RP 1.600.000
TTOOTTAALL 88 RRPP 22..550000..000000
TTOOTTAALL BBIIAAYYAA ((TTOOTTAALL 11++22++33++44++55++66++77++88++99)) RRPP 99..229999..000000
Total Dana masuk dari Kegiatan Penggalangan Donasi adalah sebesar Rp. 9.250.000, Saldo
hingga Laporan ini dibuat adalah (Pemasukan – Pengeluaran) Rp. 9.250.000,- - Rp. 9.299.000,-
= Rp. -49.000,-
D. MEKANISME PENANGANAN KOMPLAIN DAN MASUKAN (Complaint Handling Mechanism)
Pihak Yayasan Bestari Pranala sebagai fasilitator dan mediator Program Pengembangan Desa
Terpadu di Desa Binaan Kampung Nyalindung membuka pintu bagi semua pihak untuk
menyampaikan Pengaduan, Kritik, Keluhan, Saran serta Masukan Konstruktif.
Penyampaian Pengaduan, Kritik, Keluhan, Saran serta Masukan dapat disampaikan melalui
Kontak HP: +6287749212457 atau +6281223208510
Atau via email: [email protected]
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE
Demikian Naskah Kerja (Working paper) seri II dalam rangkaian penyusunan perencanaan serta
kerangka logis program pengembangan desa terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti
Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.
Semoga Naskah Kerja ini mempunyai manfaat serta dapat menjadi referensi serta tambahan
informasi bagi pihak-pihak yang tertarik dan peduli dalam pelestarian alam dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung
Jika ada tanggapan, masukan serta
Program Pengembangan Desa Terpadu yang telah digambarkan pada Working Paper Seri I dan II
dengan sangat terbuka Pihak Yayasan Bestari Pranala akan menfasilitasi serta mediasi sesuai
prinsip Kemitraan, Partisipatif, Impartial dan Ke
Penulis mengucapkan terima kasih banyak serta apresiasi yang tinggi kepada pihak
telah turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Desa Terpadu. Semoga Tuhan Yang
maha Kuasa membalas semua kebaikan serta amal baiknya... Aamiin.
Cisarua, 18 Maret 2014
Salam Adil dan Lestari.
A d h i e T r i s n a
Head Of Program
Yayasan Bestari Pranala – Burangrang
Mobile: +6281394322156
Email: [email protected]
II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA
DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00
BBAA
Demikian Naskah Kerja (Working paper) seri II dalam rangkaian penyusunan perencanaan serta
kerangka logis program pengembangan desa terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti
Cisarua Kabupaten Bandung Barat.
Semoga Naskah Kerja ini mempunyai manfaat serta dapat menjadi referensi serta tambahan
pihak yang tertarik dan peduli dalam pelestarian alam dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Nyalindung.
Jika ada tanggapan, masukan serta kontribusi dari pihak manapun terutama dalam kerangka
Program Pengembangan Desa Terpadu yang telah digambarkan pada Working Paper Seri I dan II
dengan sangat terbuka Pihak Yayasan Bestari Pranala akan menfasilitasi serta mediasi sesuai
prinsip Kemitraan, Partisipatif, Impartial dan Kesetaraan.
terima kasih banyak serta apresiasi yang tinggi kepada pihak
telah turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Desa Terpadu. Semoga Tuhan Yang
maha Kuasa membalas semua kebaikan serta amal baiknya... Aamiin.
Burangrang
AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
00 33 // 11 44 HHaall.. 3311
AABB IIII.. PPEENNUUTTUUPP
Demikian Naskah Kerja (Working paper) seri II dalam rangkaian penyusunan perencanaan serta
kerangka logis program pengembangan desa terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti
Semoga Naskah Kerja ini mempunyai manfaat serta dapat menjadi referensi serta tambahan
pihak yang tertarik dan peduli dalam pelestarian alam dan peningkatan
terutama dalam kerangka
Program Pengembangan Desa Terpadu yang telah digambarkan pada Working Paper Seri I dan II
dengan sangat terbuka Pihak Yayasan Bestari Pranala akan menfasilitasi serta mediasi sesuai
terima kasih banyak serta apresiasi yang tinggi kepada pihak-pihak yang
telah turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Desa Terpadu. Semoga Tuhan Yang
PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN
WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44
HHaall.. 3322
bbeerrssaammaa,, sseettaarraa,, bbeerrkkaarryyaa,, bbeerrkkeellaannjjuuttaann.... !!
222 000 111 444 ©©©