Working Paper: Pendekatan Kultural dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan di Kaki Gn. Burangrang

35
W W O O S S E E LA H HE EL L A AR RA AN N K KA Copyrig h G G u u n n u u n n g g t t e e u u m m e e u u n n a a n n g g d d i i l l e e b b u u r r , O O R R K K I I N N G G P P A A P P E E R R E E R R I I E E S S I I I I / / 0 0 3 3 / / 1 1 4 4 LA APORAN KEGIATAN AM MP PU UN NG G & & R RU UM MA AT TA AN N G h t © b estaripranala | 20 r r , , s s a a g g a a r r a a t t e e u u m m e e u u n n a a n n g g d d i i r r u u k k s s a a k k , , b b u u y y u u t t t t e e u u GU UN NU UN NG G 14 u u m m e e u u n n a a n n g g d d i i r r e e u u m m p p a a k k

Transcript of Working Paper: Pendekatan Kultural dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan di Kaki Gn. Burangrang

WWOO

SSEELLA

HHEELLAARRAANN KKAA

CC oo pp yy rr ii gg hh

‘‘’’GGuunnuunngg tteeuu mmeeuunnaanngg ddiilleebbuurr,,

OORRKKIINNGG PPAAPPEERR

EERRIIEESS IIII//0033//1144 LLAAPPOORRAANN KKEEGGIIAATTAANN AAMMPPUUNNGG && RRUUMMAATTAANN GG

hh tt ©© bb ee ss tt aa rr ii pp rr aa nn aa ll aa | 2 0 1 4

rr,, ssaaggaarraa tteeuu mmeeuunnaanngg ddii rruukkssaakk,, bbuuyyuutt tteeuu

GGUUNNUUNNGG

2 0 1 4

uu mmeeuunnaanngg ddii rreeuummppaakk’’’’

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. iiii

PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN DDEESSAA TTEERRPPAADDUU

A d h i e T r i s n a

WWoorrkkiinngg PPaappeerr Seri I I/03/14

PPeenngguuaattaann KKaappaassii ttaass ddaann KKoonnssooll iiddaassii MMaassyyaarraakkaatt DDeessaa HHuuttaann

YYaayyaassaann BBeess tt aa rr ii PP rraannaa llaa -- BBuurraanngg rraanngg PPeerrkkuummppuu ll aann uunnttuukk PPeemmbbaarruuaann LL iinnggkkuunnggaann HHii dduupp ddaann KKeeaarr ii ff aann LLookkaa ll

BBeerrbbaass ii ss MMaassyyaarraakkaatt ,, KKeessee tt aa rraaaann ddaann PPaarr tt ii ss iippaatt ii ff

TENTANG PENULIS

Adhie Trisna, adalah Konsultan Program Pemberdayaan Masyarakat (Community Development Programme)

untuk Program Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Managemen Bencana, Livelihood/Mata Pencaharian,

Climate Changes/Perubahan Iklim, Rural Development/Pengembangan Desa dan Forestry/Kehutanan.

Pernah bekerja sebagai National Program Coordinator di Islamic Relief, Program Manager Agroforestry ,

Koordinator Akuntabilitas Program Kemanusiaan untuk Tanggap Darurat Gempa Padang/Humanitarian

Accountability Coordinator for ECB (Emergency Capacity Building) West Sumatera Emergency Response

(ECB/World Vision), Environmental Specialist (Tanoto Foundation), Monitoring & Evaluation Coordinator

Tsunami & Post Conflict Aceh Programme (Save the Children & Catholic Relief Services), Relawan Yayasan

Bandung Peduli, Relawan Yayasan Air (pendampingan anak jalanan) sekarang aktif di Yayasan Bestari

Pranala sebagai Head of Program dan Anggota Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. iiiiii

UUCCAAPPAANN TTEERRIIMMAA KKAASSIIHH

Ucapan terima kasih ditujukan kepada tim CPA JAYAWIJAYA atas kerjasama tim, jiwa korsa dan komitment semua anggota: Yus Firdaus, Irwan Kurniawan, Rudy Praja, Machmud Mubarok, Soleh Sulaeman, Heli Saptaji, Jansen Dave, Japto, Irvan Mocil, Dyma Patria, Andy Susilo, Irsyad, Aris Suparyono, Bagyo Pamungkas, Lulu Sayidatu, Arland Siddha, Herman Ekapermana, Dodi Adam, Idris Kusnandar, Rey Azhary, Peni Ahlani, Indri, Hilman, dan semua anggota yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.. JAYAWIJAYA...!!!! Terima kasih juga untuk Paguyuban Kalang Sunda Motekar: Kang Acheng Syaeful atas input budaya serta kontribusi pada acara Helaran Kampung & Rumatan Gunung dan juga kepada Ambu Yani Rohayani atas kontribusi gelaran Seni dan Budaya bersama Komunitas HANACARAKA. Terima Kasih kepada Komunitas Ulin Jarambah atas partisipasi dan kontribusi dalam semua kegiatan. Terima kasih yang tulus untuk PT. Astra Honda Motor dan PT. Daya Mustika Adicipta atas pemberian 2000 bibit pohon serta partisipasi dalam kegiatan (Ibu Mastika Wardhani, Pak Suko, Pak Iman/imunk, Pak Andri/Abo dll) serta untuk Bapak Tatan Hadian atas kontribusi bibit kopi sebanyak 407 batang. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada para Donatur yaitu: Ibu Mariani Santosa atas keikhklasan serta kepercayaan yang telah diberikan, Herman Eka Permana, Macmud Mubarak, Soleh, Dodi Adam, Arga Wiguna, Medis, dan Irvan, semoga amal baik nya dibalas berkali lipat oleh Tuhan Yang Maha Besar. Terima kasih yang tak terhingga untuk Civitas Akademika Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani atas Partisipasi serta kontribusi dalam kegiatan Bhakti Sosial Pemeriksaan & Pengobatan Gratis bagi 80 pasien masyarakat kampung Nyalindung (Ibu Titta Hs dan rekan-rekan) . Terima Kasih untuk Ibu R.A Tenny Soewardjany atas Input dan Siraman Rohani Budaya nya, Salut dan Apresiasi yang tinggi kepada Dani Bindiyasin atas kerja keras desain dan kreatifnya (Media KIE, Balihoo, poster, spanduk dll).

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kampung Nyalindung yang dengan sabar telah menjawab pertanyaan-pertanyaan selama wawancara, FGD, diskusi informal serta kerjasama kegiatan; Bah kurna, Pak Elang, Bah cucun, Pak Engkos, Ki Ace, Ma Euceu, Pak Abung, Ucu, Komeng, Wandi, Ukok, judin dan seluruh Karang Taruna Kampung Nyalindung. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada para pemuka masyarakat dan perorangan termasuk Abah Apung, Abah Anang, Abah Haji, Ustad Ajat, Pak Ayi, Pak Abay, Pak Engkos, Pak Ajeng dll. Juga kepada para pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat ; Ibu Sri Dustirawati (Disbudpar), Pak Ronny, Pak Yendra, Pak Achmad, Pak Nurjaman, Pak Ukas, Pak Acung (BPBD KBB), Pak Aam, dr. Wishnu, Pak Sudarsono, dr. Enung, dr. Silvi, Ibu Wiwi (Dinas Kesehatan KBB dan Puskesmas Pasir Langu Cisarua) Aparatur Pemerintah (Tripida) dan Desa Tugu Mukti termasuk Pak H. Ondo Solihin, Sani Rohimah, Yeyep, Kadus III dll. Pihak Perum Perhutani yang diwakili Pak Agus dan Pak Mulyana (Asper dan RPH). Terima kasih untuk Neng Maryani, Pak Surya (Bio Farma) atas kontribusi Makanan Tradisional, alat tensi serta program lanjutannya, Hadi Mulyana, atas pinjaman infocus serta retreatnya. Yus Yossi atas bantuan serta fasilitasinya. Penulis juga berterima kasih kepada mereka yang telah membantu menyampaikan berbagai gagasan, saran dan inspirasinya: Irwan Muchtar, Taufan Suranto (Div. Infokom DPKLTS Indonesia), Dadan Ramdan (Dir. Executive WALHI Jabar), JANABUANA, Rukanda (Aliansi Masyarakat Bandung Utara), Dan Satriana (Perkumpulan Inisiatif), Dikdik Tanbih (LSM CADAS), Herry Moss (Anggota DPRD Prov. Jabar). Terima kasih untuk semua pihak yang telah terlibat dan berpartisipasi yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu. Semoga Tuhan YME Membalas semua Kebaikan dan Amal Shaleh Saudara Sekalian serta selalu diberikan Kesehatan, Rejeki yang Barokah serta Kebahagiaan Di Dunia dan Akhirat.. Aamiin

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 11

AABBSSTTRRAAKK

Naskah Kerja (Working Paper) yang bertema “Penguatan Kapasitas dan Konsolidasi Masyarakat

Desa Hutan” ini dibuat berdasarkan runutan Hasil Studi Kebijakan serta Analisis yang termuat

pada Working Paper Seri I/01/14 berjudul Pengembangan Desa Terpadu (Integrated Rural

Development)1 serta rencana aksi dari Working Paper I yang menghasilkan kerangka aksi dan

Kegiatan yang merupakan bentuk respon atas terjadinya bencana banjir bandang yang terjadi

pada 16 Desember 2013 di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua serta upaya

perbaikan lingkungan sekaligus penguatan kapasitas masyarakat serta kelembagaan

(institutional) desa terkait Pola Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

implementasi (actuating) dan monitoring evaluasi (controling). Kegiatan yang merangkum tujuan

jangka pendek tersebut di aktualisasikan ke dalam bentuk Kegiatan Terpadu Helaran Kampung

dan Rumatan Gunung2. Kegiatan Terpadu yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 – 02 Maret

2014 tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yaitu;

1) Penyuluhan dan Sosialisasi Sekolah Sehat dan Ramah Lingkungan, Pengenalan Pakaian Adat dan Iket Sunda bagi Komunitas Sekolah Dasar di Kampung Nyalindung

2) Diskusi & Sarasehan Kesehatan Lingkungan serta Sosialiasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

3) Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Alam, Budaya dan Masyarakat

4) Upacara Helaran Kampung dan Rumatan Gunung

5) Penanaman Pohon

6) Pagelaran Permainan Tradisional/Kaulinan Barudak

7) Apresiasi Seni dan Budaya

8) Festival Kaulinan barudak / Permainan Tradisional

Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran

serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha/perusahaan (Corporate Social

Responsibility) serta individu yang peduli menjadi kekuatan utama dalam upaya mencapai tujuan

jangka pendek (short term outcome) dalam kerangka logis (logical framework) Program

Pengembangan Desa Terpadu.

HASIL ATAU KELUARAN (OUTPUT) DARI KEGIATAN TERPADU INI ADALAH:

1) Peningkatan Kesadaran (awareness raising) serta pemahaman masyarakat mengenai

pentingnya keselarasan antara Alam dan Manusia terutama dalam pelaksanaan

pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

2) Menjaring Kemitraan serta Kerjasama yang efektif terutama dalam Pola Pengembangan

serta Pembangunan Desa berkelanjutan dengan tetap berprinsip pada keseimbangan Alam

dan penanaman Budaya/Kearifan Lokal sebagai Garda depan penjaga nilai-nilai normatif

pada lingkungan sosial dan ekologis.

1 Working Paper I/01/14 dapat di unduh pada link:

http://www.4shared.com/office/aJ0fi7_Sce/WORKING_PAPER_I_01_14.html 2 TOR Kegiatan dapat diunduh di link:

http://www.4shared.com/office/Fszjk__Vce/TOR_HELARAN_KAMPUNG__RUMATAN_G.html

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 22

3) Pengembangan Potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) serta perencanaan

pengembangan Wisata Konservasi dan Edukasi berbasis masyarakat dengan pola kemitraan

strategis.

4) Perbaikan kondisi Lingkungan (Zona hutan lindung dan penyangga) paska terjadinya

Banjir Bandang.

5) Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat serta Institusi terutama dalam kaitan

penyebaran informasi, komunikasi serta tata kelola tatanan sosial kemasyarakatan yang

Transparan dan Akuntabel.

6) Pengarus-utamaan nilai-nilai luhur budaya/kearifan lokal menjadi kekuatan utama dalam

tatanan sosial kemasyarakatan, lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi masyarakat lokal

Dalam Naskah Kerja (Working Paper) ini juga akan di muat Laporan Transparansi Mengenai

Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung serta Monitoring dan Evaluasi paska

kegiatan yang menghasilkan Analisis Temuan Lapangan, Kesimpulan serta Rekomendasi bagi

Program Pengembangan Desa Terpadu (integrated rural development) sesuai analisa masalah,

potensi, kerangka logis (logframe) serta studi kebijakan terkait isu-isu penting dalam kaitan

pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

METHODOLOGY

Methodology yang digunakan dalam analisa masalah serta pemetaan potensi kondisi desa

menggunakan pendekatan kajian pembangunan desa partisipatif yaitu Participatory Rural

Appraisal (PRA) antara lain; sejarah desa (historical), transek, analisis trend dan perubahan,

sketsa desa, analisa kelembagaan, kajian mata pencaharian (livelihood), dan matriks ranking.

Data serta informasi primer Desa (Profil Desa) menjadi acuan riset dan kajian secara kolektif.

Wawancara terstruktur dan semi terstruktur telah dilakukan kepada tokoh/warga masyarakat

kunci serta pelaksanaan diskusi fokus terbatas (focus group disscusion) bersama anggota

masyarakat untuk mengetahui akar masalah serta opsi solusi dari setiap sub riset.

Studi Kebijakan dilakukan dengan merujuk Perundangan yang berlaku Nasional/Daerah dan

pelaksanaan Otonomi daerah (penelitian kepustakaan) serta tata laksana dalam implementasi di

lapangan (penelitian lapangan).

Semua pendapat yang tertuang dalam tulisan ini merupakan pandangan pribadi penulis dan

bukan merupakan pandangan Yayasan Bestari Pranala ataupun Afiliasinya.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 33

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

Di Indonesia sekarang terdapat kurang lebih 70.000 buah desa dan masyarakat mayoritas (±60%)

masih tinggal di desa. Desa secara empiris memiliki peranan penting dan strategis dalam

menunjang pembangunan, baik lokal maupun nasional. Ditinjau dari segi kewilayahan, desa

merupakan wilayah pemerintahan yang menyelenggarakan regularity atau fungsi-fungsi

pengaturan dan pelayanan publik secara langsung kepada masyarakat. Ini mengandung arti

bahwa sesungguhnya, wilayah pemerintahan yang secara kongkrit memiliki penduduk atau rakyat

adalah desa. Sementara secara sosiologis, desa berperan strategis sebagai unit sosial dan budaya

yang menjadi wadah berlangsungnya sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi nilai-nilai

sosial dan budaya yang akan membangun mentalitas penduduk desa pada khususnya dan

masyarakat Indonesia pada umumnya. Desa dalam struktur negara Indonesia merupakan satuan

pemerintahan terendah,berada langsung di bawah kecamatan sehingga dapat menjadi tumpuan

segenap pelaksanaan urusan pemerintahan, baik dalam rangka desentralisasi, dekonsentrasi

maupun tugas pembantuan. Eksistensi desa selama ini tidak bisa dilepaskan dari relasi kekuasaan

dan kepentingan kekuatan supra desa, seperti pemerintah pusat atau pemerintah daerah di

atasnya. Pembangunan dan dinamika perkembangan desa masih tersendat dan banyak kendala

yang dihadapi. Mengembalikan otonomi desa kepada posisi semula diharapkan mampu

merevitalisasi existensi desa, karena desa memiliki nilai penting dalam menunjang keberhasilan

pembangunan suatu daerah, mengingat sebagian besar SDM masih bermukim di desa.

Keberhasilan pembangunan desa akan menjadi factor kuat untuk mencegah meningkatnya

urbanisasi yang pada giliranya akan menimbulkan potensi munculnya berbagai masalah sosial.

Namun pembangunan dan dinamika perkembangan desa dalam kenyataannya masih tersendat

dan banyak kendala yang dihadapinya, meskipun sudah banyak kebijakan yang dibuat untuk

memberdayakan desa, baik kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tingkat nasional, propinsi

maupun kabupaten.

Faktor Lembaga, Sosial, politik, ekonomi masyarakat yang ada tampaknya belum kondusif untuk

mewujudkan desa ideal di Indonesia, sehingga pemberdayaan insitusi, Sosial, politik, ekonomi

masyarakat sangat mendesak untuk dilakukan secara lebih sistematis dan tepat sasaran. Oleh

sebab itu perlu ada upaya kongkrit yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah bersama- sama dengan komponen masyarakat (lembaga swadaya masyarakat, CSR dll)

untuk bahu membahu memberdayakan desa.

Kebijakan atau program pemerintah yang telah diimplementasikan untuk pemberdayaan dan

kemandirian desa baik yang berkaitan dengan sosial, politik maupun ekonomi telah banyak

diluncurkan, misalnya: kebijakan atau program Kredit Usaha Tani (KUT), Program Pengembangan

Wilayah (PPW), Pengembangan Kawasan Terpadu (PKT), Inpres Desa Tertinggal (IDT), Jaring

Pengaman Sosial (JPS), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (PPIP),

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pembinaan

Peningkatan Pendapatan Petani-Nelayan Kecil (P4K), Kelompok Usaha Bersama Ekonomi

(KUBE),Kredit Koperasi dan Usaha Kecil menengah (UKM), Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) dsb.

Namun dengan adanya pergeseran institusi dan munculnya berbagai program atau kebijakan ini

semua, dalam kenyataannya belum dapat memberikan efek yang positif signifikan terhadap

kinerja pemerintahan desa. Misalnya berbagai program pengentasan kemiskinan dalam

kenyataannya sering menghadapi kondisi yang kurang menguntungkan, misalnya salah sasaran,

cara pendekatan karitatif/santunan (bukan pemberdayaan) sehingga akhirnya memunculkan

benih-benih fragmentasi sosial, melemahkan nilai-nilai kapital sosial yang ada di masyarakat

(gotong royong, musyawarah mufakat, keswadayaan). Lemahnya nilai-nilai capital social ini

dapat mendorong pergeseran perubahan perilaku masyarakat yang semakin jauh dari semangat

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 44

kemandirian, kebersamaan dan kepedulian untuk mengatasi persoalan secara bersama. Dengan

kata lain kondisi sosial, politik, ekonomi masyarakat desa masih cenderung jalan di tempat3.

Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu Desa yang

memiliki karakteristik serta potensi pengembangan yang cukup besar, dari segi komoditas

pertanian Desa Tugu Mukti merupakan salah satu produsen hasil holtikultura yang menyuplai

kebutuhan sayuran untuk wilayah bekasi dan jakarta timur. Desa Tugu Mukti juga berbatasan

langsung dengan kawasan hutan lindung di wilayah Gunung Burangrang yang notabene memiliki

potensi pengembangan dalam bidang wisata konservasi dan pendidikan lingkungan. Di sisi lain

keadaan hutan lindung dan lahan kritis di wilayah Gunung Burangrang saat ini dalam kondisi

memprihatinkan. Dampak ekologi, sosial dan ekonomi akibat kurang terpeliharanya fungsi hutan

menjadi “pekerjaan rumah” semua pihak khususnya dalam kaitan pelestarian alam dan

pengurangan resiko bencana akibat perilaku pengelolaan sumber daya alam yang kurang

memperhatikan aspek keberlanjutan. Pemberdayaan serta peningkatan kapasitas (kognitif,

afektif dan konatif) masyarakat desa hutan dalam program Pengelolaan Hutan berbasis

masyarakat hendaknya memenuhi prinsip-prinsip;

1. Pengelolaan Sumber daya hutan walau dapat diperbaharui namun dibatasi dengan

kapasitas daya dukung sehingga pemanfaatan harus dilakukan secara optimal

berdasarkan konsep kelestarian

2. Pembangunan kehutanan dilaksanakan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh

masyarakat luas dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan perbaikan kualitas

lingkungan hidup (ekologi)

3. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dengan mempertimbangkan karakteristik

lahan, tipe hutan, fungsi hutan, kondisi aliran sungai, sosial budaya, ekonomi,

kelembagaan masyarakat setempat termasuk masyarakat hukum adat dan batas

administrasi pemerintahan

4. Hutan dikelola secara lestari untuk memperoleh manfaat yang sebesar besarnya bagi

kesejahteraan masyarakat dan dalam rangka optimalisasi manfaat ekologi, edukasi,

sosial dan ekonomi

Naskah kerja (Working paper) ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi, gambaran serta

rekomendasi kepada semua pihak/instansi terkait, Lembaga swadaya masyarakat, komunitas,

penggiat lingkungan, Perusahaan (CSR) maupun individu yang peduli terhadap pentingnya

membangun desa secara menyeluruh dan merata dalam bidang pemberdayaan insitusi, sosial,

budaya, lingkungan, politik, serta ekonomi agar dapat berjalan sesuai tujuan bersama yaitu

menjadi Desa Mandiri, Berbudaya (red: Berbudi dan Memiliki Daya/Kapasitas) serta memiliki

Kompetensi yang handal dalam berbagai bidang.

PENULIS

3 Kebijakan Pemberdayaan Desa Dalam Perspektif institusional - PROF DR. H. UTANG SUWARYO, DRS. MA

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 55

DD AA FF TT AA RR II SS II

Ucapan Terima kasih .......................................................................................................................... ii

Abstrak ............................................................................................................................................ 1-2

Kata Pengantar ................................................................................................................................ 3-4

BAB I. LAPORAN KEGIATAN ................................................................................................................ 6

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 2

1.2 Deskripsi Kegiatan .......................................................................................................... 7

1.2.1 Pendidikan Tematik ..................................................................................................... 7-10

1.2.2 Diskusi dan Sarasehan Kesehatan Lingkungan ........................................................... 11-12

1.2.3 Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Alam dan Kebudayaan ....................................... 13-15

1.2.4 Helaran Kampung dan Rumatan Gunung ................................................................... 16-18

1.2.5 Penanaman Pohon ...................................................................................................... 19-21

1.2.6 Bhakti Sosial Pelayanan Pemeriksaan & Pengobatan Gratis ..................................... 22-23

1.3 Transparansi dan Akuntabilitas ..................................................................................... 24

1.3.1 Pihak-pihak Yang Terlibat .......................................................................................... 24-25

1.3.2 Penggalangan Kontribusi dan Donasi ......................................................................... 25-26

1.3.3 Laporan Keuangan ...................................................................................................... 27-28

1.3.4 Mekanisme Penanganan Komplain dan masukan ............................................................ 28

BAB II. Penutup ................................................................................................................................ 29

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 66

BBAABB II.. LLAAPPOORRAANN KKEEGGIIAATTAANN TTEERRPPAADDUU HHEELLAARRAANN KKAAMMPPUUNNGG DDAANN RRUUMMAATTAANN GGUUNNUUNNGG

1.1 Latar Belakang

Program Prioritas dalam Pembangunan Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua khususnya di

Kampung Nyalindung yang terdiri dari 3 Rukun Warga (RW) dan 11 Rukun Tetangga (RT) dalam

Upaya Pengembangan dan Pembangunan Desa di bidang pisik dan non-pisik yang diharapkan

dapat menjadi pemicu serta penggerak peningkatan kapasitas kelembagaan serta partisipasi

penuh dari masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam upaya menuju Tujuan Jangka Panjang yang

diharapkan mampu mewujudkan Prinsip “Alam Terjaga, Manusia Damai dan Sejahtera”

(sustainable development).

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment) dalam setiap tahapan program

menjadi isu penting sekaligus indikator pencapaian dampak jangka panjang (long term impact)

program. Masyarakat tidak berada pada posisi penerima manfaat saja, akan tetapi di dorong

untuk mampu menjadi perencana dan pelaksana program secara partisipatif. Yayasan Bestari

Pranala memiliki peran sebagai fasilitator dan mediator dalam pelaksanaan aktivitas program

berbasis kemitraan (partnership). Monitoring dan Evaluasi program disusun bersama antara

masyarakat, pihak pemberi bantuan serta Yayasan Bestari Pranala sebagai Mitra Pendamping.

Rancangan Program Pengembangan Desa yang telah disusun secara partisipatif bersama

masyarakat Nyalindung yang sekaligus merupakan draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Desa Tugumukti untuk waktu 5 tahun kedepan antara lain secara garis besar memuat

strategi pembangunan Jangka Pendek antara lain;

1. Penguatan Kapasitas Peran serta Kelembagaan Masyarakat

2. Perbaikan serta Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Masyarakat

3. Pengembangan Rencana Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM)

Paska Bencana Banjir bandang 15 Desember 2013 yang menimpa wilayah Gunung Burangrang

tepatnya di wilayah Lembah Legok Haji dan Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti Kecamatan

Cisarua Kabupaten Bandung Barat serta mengakibatkan jatuh korban jiwa 1 orang, 29 rumah

rusak berat dan ringan, serta meluluhlantakan lahan perkebunan dan pertanian di wilayah Kp.

Nyalindung. Keterbatasan ketersediaan sumber daya manusia serta keuangan Anggaran Desa

yang sangat minim dan keterbatasan-keterbatasan bantuan dari Instansi Terkait serta Lembaga

lainnya, mengakibatkan program prioritas dalam Penanganan Bencana benar-benar tergantung

pada Bantuan Daerah serta pihak lain baik lembaga, komunitas, ataupun individu yang peduli

serta memberikan bantuan serta santunan. Bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat, individu,

Komunitas Penggiat dan Peduli Lingkungan, Lembaga Usaha melalui Program CSR (Corporate

Social Responsibility) serta Instansi Terkait menjadi alternatif pemecahan serta solusi dalam

Penanganan Bencana terutama dalam upaya tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta

penanaman kesadaran (Community Resilience) Mitigasi khususnya dalam kerangka pengurangan

resiko bencana (disaster risk management).

Garis besar rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) desa di Desa Tugu Mukti bertumpu

pada sektor-sektor riil dan pemanfaatan sumber daya alam yang notabene berada pada kawasan

berbatasan dengan zona hutan lindung. Hal tersebut menjadi catatan kritis serta perlu

perencanaan yang tepat terutama dalam upaya menjaga kelestarian dan fungsi hutan serta

mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Nilai – nilai serta Norma dalam sosial

kemasyarakatan terutama yang berhubungan dengan Alam beserta Lingkungan patut menjadi

perhatian penting khususnya dalam pengarus-utamaan perilaku masyarakat yang bertumpu pada

pemberdayaan masyarakat, kelestarian alam dan kearifan lokal.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

1.2 Deskripsi Kegiatan

Sebagai bentuk kepedulian, penyadaran dan aksi bersama terkait permasal

Tugumukti khususnya pada wilayah Kampung Nyalindung, maka Yayasan Bestari Pranala

bekerjasama dengan CPA Jayawijaya, Paguyuban Kalang Sunda Motekar, Komunitas Ulin

Jarambah dan Pemerintah Desa Tugu Mukti bersama elemen masyarakat lain

melaksanakan Kegiatan Terpadu yang bertajuk “Helaran Desa dan Rumatan Gunung”. Kegiatan

ini merupakan bentuk respon, penanaman kesadaran serta momentum pembelajaran bersama

mengenai pentingnya menjaga keseimbangan serta

Masyarakat.

Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran

serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha serta individu yang peduli

menjadi kekuatan utama dalam upa

pengembangan budaya/kearifan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan Terpadu yang telah

kekosongan serta ruang sosia

prinsip kegotong royongan masyarakat, keselarasan antara manusia dan alam, serta

pembangunan berkelanjutan yang tetap mengacu pada keseimbangan dan pelestarian alam.

Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung terdiri dari;

1. PENDIDIKAN TEMATIK

DAN IKET SUNDA UNTUK KOMUNITAS SEKO

Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah Hijau

Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung

Nyalindung dilakukan pada tanggal 1 Maret 2014

mengacu pada sistem kurikulum 2013 yaitu

pendekatan pembelajaran dengan M

Edukatif, dan Menyenangkan). Siswa/i

kesempatan untuk mengajukan pertanyaan,

mempraktekan semua hal yang telah dipelajari (experiental learning)

1. A. Garis Besar Isi Materi Pembelajaran

a) Mengenali tanda, gejala

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

1.2 Deskripsi Kegiatan

Sebagai bentuk kepedulian, penyadaran dan aksi bersama terkait permasalahan yang ada di Desa

Tugumukti khususnya pada wilayah Kampung Nyalindung, maka Yayasan Bestari Pranala

bekerjasama dengan CPA Jayawijaya, Paguyuban Kalang Sunda Motekar, Komunitas Ulin

Jarambah dan Pemerintah Desa Tugu Mukti bersama elemen masyarakat lain

melaksanakan Kegiatan Terpadu yang bertajuk “Helaran Desa dan Rumatan Gunung”. Kegiatan

ini merupakan bentuk respon, penanaman kesadaran serta momentum pembelajaran bersama

mengenai pentingnya menjaga keseimbangan serta keselarasan antara Alam, Budaya serta

Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran

serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha serta individu yang peduli

menjadi kekuatan utama dalam upaya mencapai tujuan besar yaitu menjaga kelestarian alam,

pengembangan budaya/kearifan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

dilaksanakan pada tanggal 1-2 Maret 2014 diharapkan dapat mengisi

kekosongan serta ruang sosial yang selama ini telah mulai luntur- khususnya dalam prinsip

prinsip kegotong royongan masyarakat, keselarasan antara manusia dan alam, serta

pembangunan berkelanjutan yang tetap mengacu pada keseimbangan dan pelestarian alam.

ampung dan Rumatan Gunung terdiri dari;

TEMATIK SEKOLAH SEHAT DAN SEKOLAH HIJAU SERTA PENGENALAN PAK

UNTUK KOMUNITAS SEKOLAH DASAR KP. NYALINDUNG

Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket

untuk Komunitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung

Nyalindung dilakukan pada tanggal 1 Maret 2014 pada pukul 08.30 – 12.00 WIB.

mengacu pada sistem kurikulum 2013 yaitu Pembelajaran Tematik serta menggunakan

pendekatan pembelajaran dengan Model PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Innovatif, Kreatif,

Edukatif, dan Menyenangkan). Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah diajak mengenali serta diberikan

kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi, mendemonstrasikan serta

mempraktekan semua hal yang telah dipelajari (experiental learning).

Materi Pembelajaran (GBIMP) yaitu:

Mengenali tanda, gejala, pengobatan dan pencegahan penyakit diare

Pada sesi ini siswa/i Mi

melihat serta mengenali perilaku

perilaku buruk mengenai

permasalahan hygienitas dan sanitasi

melalui Slide Kartun dan Animasi

Gambar antara lain mengenai: Buang

Air Besar (BAB) sembarangan, Jajan

di tempat terbuka, Tidak Cuci

Tangan, Minum Air tanp

membuang sampah

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 77

ahan yang ada di Desa

Tugumukti khususnya pada wilayah Kampung Nyalindung, maka Yayasan Bestari Pranala

bekerjasama dengan CPA Jayawijaya, Paguyuban Kalang Sunda Motekar, Komunitas Ulin

Jarambah dan Pemerintah Desa Tugu Mukti bersama elemen masyarakat lain berinisiatif untuk

melaksanakan Kegiatan Terpadu yang bertajuk “Helaran Desa dan Rumatan Gunung”. Kegiatan

ini merupakan bentuk respon, penanaman kesadaran serta momentum pembelajaran bersama

antara Alam, Budaya serta

Prinsip Kolaborasi dan Partisipatif menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terpadu tersebut. Peran

serta dari berbagai elemen, instansi, komunitas, lembaga usaha serta individu yang peduli

ya mencapai tujuan besar yaitu menjaga kelestarian alam,

pengembangan budaya/kearifan lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2 Maret 2014 diharapkan dapat mengisi

khususnya dalam prinsip-

prinsip kegotong royongan masyarakat, keselarasan antara manusia dan alam, serta

pembangunan berkelanjutan yang tetap mengacu pada keseimbangan dan pelestarian alam.

SERTA PENGENALAN PAKAIAN

serta Pengenalan Pakaian dan Iket

untuk Komunitas Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung

12.00 WIB. Pembelajaran

ematik serta menggunakan

odel PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Innovatif, Kreatif,

diajak mengenali serta diberikan

eksplorasi, mendemonstrasikan serta

dan pencegahan penyakit diare

Pada sesi ini siswa/i Mi diajak

melihat serta mengenali perilaku-

perilaku buruk mengenai

permasalahan hygienitas dan sanitasi

melalui Slide Kartun dan Animasi

Gambar antara lain mengenai: Buang

Air Besar (BAB) sembarangan, Jajan

di tempat terbuka, Tidak Cuci

Tangan, Minum Air tanpa dimasak,

membuang sampah dan lain lain.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

b) Cuci Tangan Pakai Sabun

Pada Sesi ini siswa diajak untuk

memahami serta dapat

mempraktekan Cuci Tangan Pakai

Sabun dengan benar. Tahapan Cuci

tangan yang baik dan benar serta

waktu penting kapan harus

tangan pakai sabun menjadi pesan

utama dalam sesi ini. Pembelajaran

menggunakan Video CTPS serta Slide

yang dapat membantu anak

memahami, menghafal serta

mendemonstrasikan CTPS yang baik

dan benar.

c) Kesehatan Gigi dan Mulut

memahami Cara Gosok Gigi Yang Baik dan Benar serta bagaimana merawat kesehatan gigi

dan mulut. Pembelajaran pada sesi ini menggunakan media Slide, Dental Study

media/alat peraga demonstrasi cara Sikat Gigi yang baik dan benar serta Video Tata Cara

Sikat Gigi yang baik dan Benar.

d) Pengelolaan Sampah

Pada Sesi ini, siswa/i Mi diajak untuk

mengenali serta memahami akibat

dampak lingkungan akibat buruknya

pengelolaan sampah. Terkait bencana

banjir bandang yang terjadi di wilayah ini

3 bulan silam, fasilitator mengkaitkan

tematik pembelajaran dengan pemutaran

video kartun animasi mengenai banjir dan

tanah longsor. Hubu

manusia serta dampak terhadap

lingkungan menjadi pesan utama

mengapa pengelolaan sampah berbasis

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Pada Sesi ini siswa diajak untuk

memahami serta dapat

mempraktekan Cuci Tangan Pakai

Sabun dengan benar. Tahapan Cuci

tangan yang baik dan benar serta

waktu penting kapan harus cuci

tangan pakai sabun menjadi pesan

utama dalam sesi ini. Pembelajaran

menggunakan Video CTPS serta Slide

yang dapat membantu anak

memahami, menghafal serta

mendemonstrasikan CTPS yang baik

Kesehatan Gigi dan Mulut

Pada Sesi ini siswa/i

untuk mengenali secara

umum kesehatan gigi dan

mulut. Siswa/i di tunjukan

kondisi gigi yang sehat dan

tidak sehat. Pengaruh

komsumsi Makanan dan

minuman yang biasa

dilakukan oleh anak2

(mengkomsumsi permen,

es berlebih) menjadi

faktor utama penyebab

permasalahan kesehatan

gigi dan mulut. Siswa/i Mi

juga diajak untuk

memahami Cara Gosok Gigi Yang Baik dan Benar serta bagaimana merawat kesehatan gigi

dan mulut. Pembelajaran pada sesi ini menggunakan media Slide, Dental Study

demonstrasi cara Sikat Gigi yang baik dan benar serta Video Tata Cara

Sikat Gigi yang baik dan Benar.

Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (Reuse, Reduce and Recycle)

Pada Sesi ini, siswa/i Mi diajak untuk

mengenali serta memahami akibat serta

dampak lingkungan akibat buruknya

pengelolaan sampah. Terkait bencana

banjir bandang yang terjadi di wilayah ini

3 bulan silam, fasilitator mengkaitkan

tematik pembelajaran dengan pemutaran

video kartun animasi mengenai banjir dan

tanah longsor. Hubungan perilaku

manusia serta dampak terhadap

lingkungan menjadi pesan utama

mengapa pengelolaan sampah berbasis

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 88

Pada Sesi ini siswa/i diajak

untuk mengenali secara

umum kesehatan gigi dan

mulut. Siswa/i di tunjukan

kondisi gigi yang sehat dan

tidak sehat. Pengaruh

komsumsi Makanan dan

minuman yang biasa

dilakukan oleh anak2

(mengkomsumsi permen,

es berlebih) menjadi

faktor utama penyebab

permasalahan kesehatan

gigi dan mulut. Siswa/i Mi

juga diajak untuk

memahami Cara Gosok Gigi Yang Baik dan Benar serta bagaimana merawat kesehatan gigi

dan mulut. Pembelajaran pada sesi ini menggunakan media Slide, Dental Study Kit sebagai

demonstrasi cara Sikat Gigi yang baik dan benar serta Video Tata Cara

(Reuse, Reduce and Recycle)

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

sekolah penting dan wajib dilakukan.

mendemontrasikan pemilahan sampah basah/organik dan sampah kering/no

dalam tempat sampah yang sudah disediakan. Pengenalan serta inisiasi pengelolaan sampah

dengan motif ekonomi (molek) diharapkan dapat memicu siwa/i untuk memperlakukan

sampah dengan ramah lingkungan

e) Pengenalan Pakaian Adat dan Iket Sunda

f) Demontrasi dan Praktek Perilaku Hyegine (kebersihan diri) dan Sanitasi

Pada sesi ini, praktek hygiene dan sanitasi diawali

dengan operasi semut yaitu membersihkan sampah

pada lingkungan sekolah serta menyimpan dan

memilah sampah tersebut pada tempat

yang telah di siapkan menjadi 2 yaitu Tempat

Sampah Basah/Organik dan Tempat Sampah

Kering/Non Organik. Siswa diajak untuk saling

mengingatkan kepada teman

khususnya kelas tinggi (kelas 4

role model dalam pengelolaan

Sesi dilanjutkan dengan Praktek Cuci Tangan Pakai

Sabun dengan baik dan benar. Demontrasi CTPS di

dampingi oleh Fasilitator serta Partisipan dari

Mahasiswa STKIP serta Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA. Penanaman sikap (afektif) dan cara

CTPS yang benar (psikomotorik) menjadi tujuan utama dalam sesi Praktek ini.

g) Serah Terima Fasilitas dan Sarana Hygiene dan Sanitasi

Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan hibah dan bantuan Fasilitas Tempat Cuci

Tangan Pakai Sabun sebanyak 5 Set dari

Hygiene Kit (Sabun, Pasta dan Sikat Gigi serta hand bag) dari Ibu Lulu Sayidatu dan 2 Set (4

tempat sampah) dari Sdr. Soleh Sulaeman bagi Program Pengelolaan Sampah berbasis

sekolah di Mi. Kampung Nyalindun

Sampah, Kesehatan Gigi dan Mulut, CTPS dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di

Sekolah dari Panitia Kegiatan

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

sekolah penting dan wajib dilakukan. Pada akhir sesi siswa/i Mi diajak untuk

mendemontrasikan pemilahan sampah basah/organik dan sampah kering/no

dalam tempat sampah yang sudah disediakan. Pengenalan serta inisiasi pengelolaan sampah

dengan motif ekonomi (molek) diharapkan dapat memicu siwa/i untuk memperlakukan

lingkungan.

Pengenalan Pakaian Adat dan Iket Sunda

Pada Sesi ini, Acheng Syaeful dari Paguyuban

Kalang Sunda Motekar menjadi Fasilitator

Yus Firdaus dari Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA

dalam pengenalan serta pembelajaran mengenai

Pakaian Adat serta Jenis Iket Sunda. Tujuan dari

sesi pembelajaran ini adalah menanamkan

kesadaran serta pemahaman terhadap siswa/i Mi

di Kampung Nyalindung Khususnya agar terus

melestarikan budaya leluhur serta kearifan lokal

terutama mengenai adat istiadat serta atribut

kebudayaan yang syarat akan nilai dan filosofi

yang luhur.

Demontrasi dan Praktek Perilaku Hyegine (kebersihan diri) dan Sanitasi

Pada sesi ini, praktek hygiene dan sanitasi diawali

dengan operasi semut yaitu membersihkan sampah

pada lingkungan sekolah serta menyimpan dan

memilah sampah tersebut pada tempat sampah

yang telah di siapkan menjadi 2 yaitu Tempat

Sampah Basah/Organik dan Tempat Sampah

Kering/Non Organik. Siswa diajak untuk saling

mengingatkan kepada teman-teman yang lain

khususnya kelas tinggi (kelas 4-6) untuk menjadi

role model dalam pengelolaan sampah di sekolah.

Sesi dilanjutkan dengan Praktek Cuci Tangan Pakai

Sabun dengan baik dan benar. Demontrasi CTPS di

dampingi oleh Fasilitator serta Partisipan dari

Mahasiswa STKIP serta Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA. Penanaman sikap (afektif) dan cara

TPS yang benar (psikomotorik) menjadi tujuan utama dalam sesi Praktek ini.

Serah Terima Fasilitas dan Sarana Hygiene dan Sanitasi

Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan hibah dan bantuan Fasilitas Tempat Cuci

Tangan Pakai Sabun sebanyak 5 Set dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 100 Set

Hygiene Kit (Sabun, Pasta dan Sikat Gigi serta hand bag) dari Ibu Lulu Sayidatu dan 2 Set (4

tempat sampah) dari Sdr. Soleh Sulaeman bagi Program Pengelolaan Sampah berbasis

sekolah di Mi. Kampung Nyalindung serta 4 Set Poster (Media KIE) mengenai Pengelolaan

Sampah, Kesehatan Gigi dan Mulut, CTPS dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di

dari Panitia Kegiatan.

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 99

Pada akhir sesi siswa/i Mi diajak untuk

mendemontrasikan pemilahan sampah basah/organik dan sampah kering/non organik ke

dalam tempat sampah yang sudah disediakan. Pengenalan serta inisiasi pengelolaan sampah

dengan motif ekonomi (molek) diharapkan dapat memicu siwa/i untuk memperlakukan

Pada Sesi ini, Acheng Syaeful dari Paguyuban

Kalang Sunda Motekar menjadi Fasilitator serta

Yus Firdaus dari Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA

dalam pengenalan serta pembelajaran mengenai

Pakaian Adat serta Jenis Iket Sunda. Tujuan dari

dalah menanamkan

kesadaran serta pemahaman terhadap siswa/i Mi

di Kampung Nyalindung Khususnya agar terus

melestarikan budaya leluhur serta kearifan lokal

terutama mengenai adat istiadat serta atribut

kebudayaan yang syarat akan nilai dan filosofi

Demontrasi dan Praktek Perilaku Hyegine (kebersihan diri) dan Sanitasi

Mahasiswa STKIP serta Club Pencinta Alam JAYAWIJAYA. Penanaman sikap (afektif) dan cara

TPS yang benar (psikomotorik) menjadi tujuan utama dalam sesi Praktek ini.

Pada kesempatan tersebut juga diserah terimakan hibah dan bantuan Fasilitas Tempat Cuci

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, 100 Set

Hygiene Kit (Sabun, Pasta dan Sikat Gigi serta hand bag) dari Ibu Lulu Sayidatu dan 2 Set (4

tempat sampah) dari Sdr. Soleh Sulaeman bagi Program Pengelolaan Sampah berbasis

serta 4 Set Poster (Media KIE) mengenai Pengelolaan

Sampah, Kesehatan Gigi dan Mulut, CTPS dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

1. B. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan paska kegiatan Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan

Gunung kepada Staff Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Aparatur Desa dan Kampung

serta Orang Tua Murid. Yayasan Bestari Pranala

kepada komunitas sekolah d

ini untuk mengurut permasalahan serta kebutuhan dalam peningkatan keberhasilan

proses belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor

faktor yang mempengaruhi kebe

adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan

prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan

budaya (Depdikbud, 1994). Dapat diartikan di

di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik

langsung maupun tak langsung terhadap proses KBM.

oleh Komunitas Sekolah Pihak Yayasan Bestari

segera melakukan evaluasi serta perbaikan terkait pengelolaan yayasan yang menaungi

Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Hal ini menjadi sangat mendasar dikarenakan akan

membawa dampak runutan terhadap situasi yang lain.

dibawa ke dalam lingkungan rumah,

di masyarakat secara luas. Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah di dorong dan di motivasi untuk

menjadi Agen Perubahan (Changes Agent) bagi masyarakat dalam masalah hygiene dan

sanitasi.

Evaluasi dari Keluaran (Output)

Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah

Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung Nyalindung adalah sebagai berikut;

Peningkatan Kapasitas (Capacity Building

PHBS di Sekolah dengan tujuan agar para pendidik memiliki pemahaman dan

kemampuan tekhnis dalam Aplikasi Penerapan PHBS di Sekolah. Hal ini dapat

dilakukan dengan kemitraan bersama Puskesmas di Wilayah sekitar melalui

Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan secara rutin dan terukur.

Perbaikan Sarana Sanitasi (Toilet dan Air Bersih), hingga saat ini Toilet

Ibtidaiyah belum dapat di gunakan secara maksimal dikarenakan Saluran Air Bersih

yang rusak.

Pendidikan Kesenian dan Kebudayaan di sekolah Mi

Nyalindung harus didukung dengan penyediaan instrumen pendukung yaitu Tenaga

Pengajar kompeten serta Penyediaan sarana/Alat/infrastruktur pendukung

pengembangan seni dan buday

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

dilakukan paska kegiatan Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan

Gunung kepada Staff Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Aparatur Desa dan Kampung

serta Orang Tua Murid. Yayasan Bestari Pranala melakukan diskusi dan wawancara

kepada komunitas sekolah diantaranya guru, penjaga sekolah serta orang tua murid. Hal

ini untuk mengurut permasalahan serta kebutuhan dalam peningkatan keberhasilan

proses belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor

faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas antara

adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan

prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan

budaya (Depdikbud, 1994). Dapat diartikan disini bahwa lingkungan sosial pembelajaran

di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik

langsung maupun tak langsung terhadap proses KBM. Terkait kondisi riil yang dihadapi

oleh Komunitas Sekolah Pihak Yayasan Bestari Pranala memberikan rekomendasi untuk

segera melakukan evaluasi serta perbaikan terkait pengelolaan yayasan yang menaungi

Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Hal ini menjadi sangat mendasar dikarenakan akan

membawa dampak runutan terhadap situasi yang lain.

Pada kesempatan tersebut juga Pihak

Yayasan Bestari Pranala

seluruh Warga Sekolah untuk sama

memulai Pembiasaan (Habituation)

terkait perilaku Hygine dan Sanitasi

khususnya di sekolah. Pembiasaan

Operasi Semut (menyapu dan

membersihkan sampah) ya

dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

diharapkan dapat menjadi Kebiasaan

dan merubah perilaku (behaviour

changes) warga sekolah dalam masalah

hygiene dan sanitasi. Kebiasaan yang

tertanam di Sekolah diharapkan akan

dibawa ke dalam lingkungan rumah, keluarga dan akhirnya memicu perubahan perilaku

di masyarakat secara luas. Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah di dorong dan di motivasi untuk

menjadi Agen Perubahan (Changes Agent) bagi masyarakat dalam masalah hygiene dan

dari Keluaran (Output) Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah

Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah

Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung Nyalindung adalah sebagai berikut;

Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) bagi Guru terutama mengenai masalah

PHBS di Sekolah dengan tujuan agar para pendidik memiliki pemahaman dan

kemampuan tekhnis dalam Aplikasi Penerapan PHBS di Sekolah. Hal ini dapat

dilakukan dengan kemitraan bersama Puskesmas di Wilayah sekitar melalui

Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan secara rutin dan terukur.

Perbaikan Sarana Sanitasi (Toilet dan Air Bersih), hingga saat ini Toilet

belum dapat di gunakan secara maksimal dikarenakan Saluran Air Bersih

Pendidikan Kesenian dan Kebudayaan di sekolah Mi (intra kulikuler)

Nyalindung harus didukung dengan penyediaan instrumen pendukung yaitu Tenaga

Pengajar kompeten serta Penyediaan sarana/Alat/infrastruktur pendukung

pengembangan seni dan budaya dari mulai tingkat dasar (SD/Mi)

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1100

dilakukan paska kegiatan Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan

Gunung kepada Staff Guru Sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Aparatur Desa dan Kampung

melakukan diskusi dan wawancara

iantaranya guru, penjaga sekolah serta orang tua murid. Hal

ini untuk mengurut permasalahan serta kebutuhan dalam peningkatan keberhasilan

proses belajar di sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Secara eksplisit dinyatakan bahwa faktor-

rhasilan proses pembelajaran di dalam kelas antara

adalah kompetensi guru, metode pembelajaran yang dipakai, kurikulum, sarana dan

prasarana, serta lingkungan pembelajaran baik lingkungan alam, (psiko)sosial dan

sini bahwa lingkungan sosial pembelajaran

di kelas maupun di sekolah (kantor guru dan staf tata usaha) mempunyai pengaruh baik

erkait kondisi riil yang dihadapi

Pranala memberikan rekomendasi untuk

segera melakukan evaluasi serta perbaikan terkait pengelolaan yayasan yang menaungi

Madrasah Ibtidaiyah tersebut. Hal ini menjadi sangat mendasar dikarenakan akan

kesempatan tersebut juga Pihak

Yayasan Bestari Pranala mengajak

seluruh Warga Sekolah untuk sama-sama

memulai Pembiasaan (Habituation)

terkait perilaku Hygine dan Sanitasi

khususnya di sekolah. Pembiasaan

Operasi Semut (menyapu dan

membersihkan sampah) yang diikuti

dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

diharapkan dapat menjadi Kebiasaan

dan merubah perilaku (behaviour

changes) warga sekolah dalam masalah

hygiene dan sanitasi. Kebiasaan yang

tertanam di Sekolah diharapkan akan

dan akhirnya memicu perubahan perilaku

di masyarakat secara luas. Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah di dorong dan di motivasi untuk

menjadi Agen Perubahan (Changes Agent) bagi masyarakat dalam masalah hygiene dan

Kegiatan Pendidikan Tematik Sekolah Sehat dan Sekolah

Hijau serta Pengenalan Pakaian dan Iket Sunda untuk Komunitas Sekolah Madrasah

Ibtidaiyah (setingkat Sekolah Dasar) di Kampung Nyalindung adalah sebagai berikut;

) bagi Guru terutama mengenai masalah

PHBS di Sekolah dengan tujuan agar para pendidik memiliki pemahaman dan

kemampuan tekhnis dalam Aplikasi Penerapan PHBS di Sekolah. Hal ini dapat

dilakukan dengan kemitraan bersama Puskesmas di Wilayah sekitar melalui Program

Promosi Kesehatan dan Kesehatan Lingkungan secara rutin dan terukur.

Perbaikan Sarana Sanitasi (Toilet dan Air Bersih), hingga saat ini Toilet di Madrasah

belum dapat di gunakan secara maksimal dikarenakan Saluran Air Bersih

(intra kulikuler) di Kampung

Nyalindung harus didukung dengan penyediaan instrumen pendukung yaitu Tenaga

Pengajar kompeten serta Penyediaan sarana/Alat/infrastruktur pendukung

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 1111

PENIGKATAN KUALITAS

PENDIDIKAN

PENINGKATAN KUALITAS PENGAJAR

PENINGKATAN PENGELOLAAN MANAGEMEN

BERBASIS SEKOLAH

PENINGKATAN KUALITAS

LINGKUNGAN BELAJAR

PERAN SERTA MASYARAKAT (KOMUNITAS

SEKOLAH)

Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya

Diskusi dan Revitalisasi fungsi Yayasan (Madrasah Ibtidaiyah) Komunitas Sekolah,

Guru, Tokoh Masyarakat, Aparatur Pemerintahan Desa, dll.

Peningkatan Kapasitas (Training) bagi Guru mengenai Managemen Berbasis Sekolah

Departemen Agama, Dinas Pendidikan, Lembaga /Individu Peduli Pendidikan

Peningkatan Kapasitas dalam Belajar Aktif dan Kreatif (PAIKEM) Departemen

Agama, Dinas Pendidikan, Lembaga/Individu Peduli Pendidikan

Perbaikan Sarana Sanitasi dan Hygine Dinas Kesehatan, Warga sekolah, Masyarakat

Kp. Nyalindung, Lembaga/Perusahaan/Individu Peduli Pendidikan

Program Rutin Promosi Kesehatan di Sekolah/Mi Promkes Puskesmas,

Lembaga/Perusahaan/Individu Peduli Pendidikan

Penyediaan Tenaga Pengajar / Training Singkat (Short Courses) Pendidikan Kesenian

dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Komunitas Seni dan Budaya dll

Penyediaan Alat/Sarana Pengembangan Ketrampilan Kesenian dan Budaya (ie;

Angklung, gamelan, kendang pencak dll) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

2. DISKUSI DAN SARASEHA

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

Diskusi dan Sarasehan Kesehatan Lingkungan Serta

yang dilakukan pada Tanggal 01 Maret 2014 pada Pukul 13.00

Sudarsono dari Bagian Sanitarian

bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pasir Langu Kecamatan Cisarua.

Kegiatan ini dirancang

partisipatif dengan

pendekatan komunikasi dua

arah (interaktif). Fasilitator

pendamping dibantu oleh

Arland Siddha dari CPA

JAYAWIJAYA yang secara

aktif membantu proses

diskusi terutama dalam ice

breaking dan game

energizer. Peserta Diskusi

dan Sarasehan terlihat

sangat menikmati game yang

dibawakan oleh Arland

Sidha. Hal ini memicu proses

diskusi terbuka dan

pembelajaran diantara

peserta yang lain (lesson

learned). Topik diskusi

terfokus pada masalah

Hygiene dan Sanitasi yang

meliputi Air Bersih,

Pengelolaan Sanitasi dan

Kebersihan (Water, Sanitation dan Hygiene) serta Sosialisasi 5 Pilar Program STBM (Sanitas

Berbasis Masyarakat) yaitu;

budaya cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan

pengelolaan sampah, dan pengelola limbah rumah tangga.

Pak Sudarsono Fasilitator Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat

menyampaikan bahwa spirit STBM adalah perubahan perilaku sanitasi di masyarakat yang diawali

dengan kesadaran pribadi untuk membentuk kesadaran kolektif.

pembangunan fasilitas sanitasi akan sia

Sejalan dengan itu, fasilitator dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pasir Langu

Cisarua presentasinya memaparkan tentang pengalaman

ketersedian sarana dan prasarana sanitasi seperti;

dan drainase harus diawali dengan proses pemicuan, dengan

kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat terkait sanitasi.

sendiri cakupan Rumah Tangga yang telah memiliki fasilitas sanitasi baru mencapai

masih mengadopsi perilaku tidak sehat

sampah yang buruk dan pembuangan air limbah

Para peserta diskusi sangat antusias mengikuti proses tanya jawab serta pemaparan dari kedua

fasilitator. Harapan masyarakat tentunya bahwa Program STBM yang sedang dikembangkan di

seluruh Desa mampu menjawab permasalahan kh

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

DISKUSI DAN SARASEHAN KESEHATAN LINGKUNGAN SERTA SOSIALISASI PROGRAM

BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

Diskusi dan Sarasehan Kesehatan Lingkungan Serta Sosialisasi Program Total Berbasis Masyarakat

yang dilakukan pada Tanggal 01 Maret 2014 pada Pukul 13.00 – 16.00 WIB di Fasilitasi oleh Bapak

Sudarsono dari Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat serta Ibu Wiwi

bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pasir Langu Kecamatan Cisarua.

Kegiatan ini dirancang

partisipatif dengan

pendekatan komunikasi dua

arah (interaktif). Fasilitator

pendamping dibantu oleh

Siddha dari CPA

JAYAWIJAYA yang secara

aktif membantu proses

diskusi terutama dalam ice

breaking dan game

energizer. Peserta Diskusi

dan Sarasehan terlihat

sangat menikmati game yang

dibawakan oleh Arland

Hal ini memicu proses

diskusi terbuka dan

pembelajaran diantara

(lesson

. Topik diskusi

terfokus pada masalah

Hygiene dan Sanitasi yang

meliputi Air Bersih,

Pengelolaan Sanitasi dan

Water, Sanitation dan Hygiene) serta Sosialisasi 5 Pilar Program STBM (Sanitas

Berbasis Masyarakat) yaitu; yakni menghentikan kebiasaan buang air di sembarang tempat,

budaya cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga,

pengelolaan sampah, dan pengelola limbah rumah tangga.

r Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat

menyampaikan bahwa spirit STBM adalah perubahan perilaku sanitasi di masyarakat yang diawali

dengan kesadaran pribadi untuk membentuk kesadaran kolektif. Beliau menambahkan bahwa

itas sanitasi akan sia-sia bila perubahan perilaku di masyarakat tidak disentuh.

fasilitator dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pasir Langu

presentasinya memaparkan tentang pengalaman Sosialiasi STBM menyampaik

ketersedian sarana dan prasarana sanitasi seperti; septic tank komunal, MCK Umum, bak sampah

dan drainase harus diawali dengan proses pemicuan, dengan tujuan menyentuh

kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat terkait sanitasi. Di wilayah Kampung Nyalindung

sendiri cakupan Rumah Tangga yang telah memiliki fasilitas sanitasi baru mencapai

masih mengadopsi perilaku tidak sehat yaitu dalam buang air besar di sungai

dan pembuangan air limbah rumah tangga tanpa septic tank

Para peserta diskusi sangat antusias mengikuti proses tanya jawab serta pemaparan dari kedua

fasilitator. Harapan masyarakat tentunya bahwa Program STBM yang sedang dikembangkan di

seluruh Desa mampu menjawab permasalahan khususnya dalam pengurangan prevalensi diare,

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1122

SOSIALISASI PROGRAM

Total Berbasis Masyarakat

16.00 WIB di Fasilitasi oleh Bapak

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat serta Ibu Wiwi

Water, Sanitation dan Hygiene) serta Sosialisasi 5 Pilar Program STBM (Sanitasi Total

kebiasaan buang air di sembarang tempat,

makanan rumah tangga,

r Bagian Sanitarian Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat

menyampaikan bahwa spirit STBM adalah perubahan perilaku sanitasi di masyarakat yang diawali

menambahkan bahwa

sia bila perubahan perilaku di masyarakat tidak disentuh.

fasilitator dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Pasir Langu

menyampaikan perlunya

septic tank komunal, MCK Umum, bak sampah

menyentuh pemahaman,

wilayah Kampung Nyalindung

sendiri cakupan Rumah Tangga yang telah memiliki fasilitas sanitasi baru mencapai ±60%, sisanya

di sungai, pengelolaan

tanpa septic tank.

Para peserta diskusi sangat antusias mengikuti proses tanya jawab serta pemaparan dari kedua

fasilitator. Harapan masyarakat tentunya bahwa Program STBM yang sedang dikembangkan di

ususnya dalam pengurangan prevalensi diare,

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 1133

penyakit menular serta penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat kurangnya pemahaman dan

ketersediaan sarana dan prasarana terkait masalah Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan.

2. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Monitoring dan Evaluasi mengenai permasalahan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan

(WASH) pada lingkungan masyarakat Kampung Nyalindung dilakukan secara Komunal.

Hasil diskusi informal bersama tokoh dan perwakilan masyarakat merekomendasikan

untuk dilakukan Pemicuan STBM di Kampung Nyalindung dan sekitarnya. Mayoritas

masyarakat Kp. Nyalindung belum memahami bagaimana penerapan hidup sehat dan

lingkungan yang sehat. Hal ini juga senada dengan rekomendasi dari Pihak Dinas

Kesehatan Kabupaten Bandung Barat bagian Sanitarian yaitu Bapak Sudarsono. Beliau

menyatakan perlunya Pemicuan serta Diskusi Fokus Terbatas (Focus Group Disscusion)

terkait permasalahan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan di Wilayah Kampung

Nyalindung.

Hal tersebut diharapkan mampu menghasilkan inovasi serta solusi terkait masalah diatas.

Pemberdayaan serta gotong royong masyarakat dalam menyelesaikan masalah sanitasi

menjadi kunci sukses tercapainya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup

bersih dan sehat serta lingkungan yang mendukung terciptanya peningkatan status

kesehatan.

Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya

Pemicuan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dinas Kesehatan KBB,

Puskesmas Pasir Langu, Tenaga/Fasilitator Tekhnis STBM dll.

Focus Group Disscusion mengenai permasalahan Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan

Bantuan Infrastruktur Reservoir (Bak Tampung air bersih) serta pengelolaan Air

Bersih, Sanitasi berbasis Masyarakat (PHAST) Perusahaan (CSR), Anggaran Desa,

dan Kontribusi Masyarakat, Individu, LSM dll

Penyediaan Bak Sampah dan TPS Komunal Perusahaan (CSR), Anggaran Desa, dan

Kontribusi Masyarakat, Individu, LSM dll

Sosialisasi ‘Arisan Jamban’ bagi Rumah Tangga yang belum memiliki sarana BAB serta

septictank yang memadai Dinas Kesehatan, Puskesmas, Faslok STBM, LSM dll.

Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Kesehatan Primer (Primarly

Health Care) Dinas Kesehatan, Puskesmas, Akademisi, Perusahaan (CSR) dll.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

3. DISKUSI DAN SARAS

Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat di gelar pada Hari Sabtu tanggal

01 Maret 2014 pada Pukul 21.30

Mati (Camping Ground) serta diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, lembaga swadaya

masyarakat, individu serta tokoh masyarakat.

Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial M

sinergi serta masukan terkait keadaan lingkungan, budaya serta sosial kemasyarakatan yang ada

di Wilayah Desa Tugu Mukti. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia Kegiatan Asep Iwan (Kepala

Dusun) serta Kepala Desa Tugu Mukti

menyampaikan secara garis besar tujuan dari Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan

Gunung yang merupakan bentuk rasa syukur serta respon atas kejadian bencana banjir bandang

yang menimpa Kampung Nyalindung dan sekitarnya, Ia berharap agar diskusi serta sarasehan

yang dilaksanakan mampu menghasilkan dampak positif berupa aksi dan kepedulian bersama

terutama terkait permasalahan lingkungan, budaya dan sosial kemasyarakatan

kampungnya.

Senada dengan Kepala Dusun, H. Ondo Solihin selaku Kepala Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua

menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di wilayahnya serta berharap diskusi

tersebut mampu melahirkan ide, gagasan serta aksi nyata dalam upaya

lingkungan, budaya serta penguatan kapasitas sosial kemasyarakatan.

Diskusi tersebut dihadiri

kurang lebih dari 30

peserta yang berasal dari

berbagai macam latar

belakang, diantaranya

berasal dari perkumpulan

Pendaki Gunung dan

Penempuh Rimba (Scout

and Search Explorer

Association) JANABUANA,

Teater Kabut dari SMAN 1

Cimahi, Anggota CPA

Jayawijaya, Komunitas

Kesenian dan Kebudayaan,

Individu, serta Perwakilan

dari PT. Astra Honda Motor

selaku pendukung acara

yang telah berkontribusi

dalam pemberian Bibit

Pohon Trembesi dan

Sengon masing-masing

berjumlah 1000 batang.

Diskusi dan Sarasehan

dilakukan dengan konsep santai

sunyinya alam Gunung Burangrang yang malam itu cerah dan berhawa cukup dingin.

Topik Diskusi serta Sarasehan dimulai dengan

Kp. Nyalindung dan sekitarnya serta

banjir bandang yang telah terjadi 16 februari 2013 silam. Hasil dan Notulensi Diskusi dan

Sarasehan sebagai berikut:

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

. DISKUSI DAN SARASEHAN LINGKUNGAN, BUDAYA DAN SOSIAL MASYARAKAT

Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat di gelar pada Hari Sabtu tanggal

Pukul 21.30 – 01.30 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Tanah

Mati (Camping Ground) serta diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, lembaga swadaya

masyarakat, individu serta tokoh masyarakat.

Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat bertujuan untuk menghimpun

sinergi serta masukan terkait keadaan lingkungan, budaya serta sosial kemasyarakatan yang ada

di Wilayah Desa Tugu Mukti. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia Kegiatan Asep Iwan (Kepala

Dusun) serta Kepala Desa Tugu Mukti H. Ondo Solihin. Dalam Sambutan pembukanya, Asep Iwan

menyampaikan secara garis besar tujuan dari Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan

Gunung yang merupakan bentuk rasa syukur serta respon atas kejadian bencana banjir bandang

Nyalindung dan sekitarnya, Ia berharap agar diskusi serta sarasehan

yang dilaksanakan mampu menghasilkan dampak positif berupa aksi dan kepedulian bersama

terutama terkait permasalahan lingkungan, budaya dan sosial kemasyarakatan

Senada dengan Kepala Dusun, H. Ondo Solihin selaku Kepala Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua

menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di wilayahnya serta berharap diskusi

tersebut mampu melahirkan ide, gagasan serta aksi nyata dalam upaya

lingkungan, budaya serta penguatan kapasitas sosial kemasyarakatan.

Diskusi dan Sarasehan

dilakukan dengan konsep santai dan mengalir, sesekali iringan Kecapi Suling melantun ditengah

sunyinya alam Gunung Burangrang yang malam itu cerah dan berhawa cukup dingin.

Topik Diskusi serta Sarasehan dimulai dengan penyampaian permasalahan yang ada di wilayah

Kp. Nyalindung dan sekitarnya serta inisiasi-inisiasi yang telah dilakukan terutama paska bencana

banjir bandang yang telah terjadi 16 februari 2013 silam. Hasil dan Notulensi Diskusi dan

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1144

RAKAT

Diskusi dan Sarasehan Lingkungan, Budaya dan Sosial Masyarakat di gelar pada Hari Sabtu tanggal

01.30 WIB. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Tanah

Mati (Camping Ground) serta diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, lembaga swadaya

asyarakat bertujuan untuk menghimpun

sinergi serta masukan terkait keadaan lingkungan, budaya serta sosial kemasyarakatan yang ada

di Wilayah Desa Tugu Mukti. Diskusi dipandu oleh Ketua Panitia Kegiatan Asep Iwan (Kepala

H. Ondo Solihin. Dalam Sambutan pembukanya, Asep Iwan

menyampaikan secara garis besar tujuan dari Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan

Gunung yang merupakan bentuk rasa syukur serta respon atas kejadian bencana banjir bandang

Nyalindung dan sekitarnya, Ia berharap agar diskusi serta sarasehan

yang dilaksanakan mampu menghasilkan dampak positif berupa aksi dan kepedulian bersama

terutama terkait permasalahan lingkungan, budaya dan sosial kemasyarakatan di lingkungan

Senada dengan Kepala Dusun, H. Ondo Solihin selaku Kepala Desa Tugu Mukti Kecamatan Cisarua

menyampaikan beberapa permasalahan yang muncul di wilayahnya serta berharap diskusi

tersebut mampu melahirkan ide, gagasan serta aksi nyata dalam upaya-upaya pelestarian

, sesekali iringan Kecapi Suling melantun ditengah

sunyinya alam Gunung Burangrang yang malam itu cerah dan berhawa cukup dingin.

penyampaian permasalahan yang ada di wilayah

inisiasi yang telah dilakukan terutama paska bencana

banjir bandang yang telah terjadi 16 februari 2013 silam. Hasil dan Notulensi Diskusi dan

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

Manajemen Penanganan Bencana Banjir Bandang (Tanggap Darurat, rekonstruksi d

rehabilitasi) memerlukan

komponen masyarakat

Bentuk Bantuan dan Kajian Kebutuhan (need assesment) yang layak dan tepat sasaran,

masyarakat perlu lebih dilibatkan dalam proses inventarisasi kebutuhan baik pada masa

tanggap darurat ataupun rekonstruksi dan rehabilitasi

Manajemen Komunikasi paska bencana (alur dan

bantuan darurat logistik (tanggap darurat), serta re

masalah kesehatan, pemulihan mata pencaharian, dan sistem peringatan dini (early

warning system) dalam upaya

program pengurangan resiko bencana (disaster risk reductio

Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akibat dampak Banjir Bandang dan Longsor

Pengaduan Mengenai Galian Pasir C pada Lingkungan Desa Tugu Mukti yang meresahkan

warga dan telah memakan korban (pada hari H tgl 01 Maret 2014, 2 Orang tewas

orang terluka akibat tertimbun longsoran tanah galian

Pengarus utamaan Adat Istiadat dan Kebudayaan/kearifan lokal dalam

pelestarian alam, kebudayaan serta tatanan sosial kemasyarakatan khususnya dalam

tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Pihak Aparatur Desa dan Kampung Nyalindung sangat terbuka untuk secara bersama

sama dengan prinsip kesetaraan dan partisipatif bersama seluruh elemen masyarakat

(instansi terkait, perusahaan/CSR, komunitas dan individu) untuk membangun dan

mengembangkan potensi desa

berkelanjutan.

3. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Monitoring dan Evaluasi

bersangkutan dan telah mendapatkan

mengenai isu;

Managemen Kebencanaan, Pihak BPBD melalui Bapak Achmad telah menyepati

usulan dan rencana dari Pihak Desa terkait Pembangunan Irigasi sebagai bagian dari

upaya normalisasi pengairan yang dapat

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

Manajemen Penanganan Bencana Banjir Bandang (Tanggap Darurat, rekonstruksi d

rehabilitasi) memerlukan koordinasi yang terukur dengan partisipasi

masyarakat agar dapat berjalan cepat, tepat dan mengenai sasaran.

Bentuk Bantuan dan Kajian Kebutuhan (need assesment) yang layak dan tepat sasaran,

rlu lebih dilibatkan dalam proses inventarisasi kebutuhan baik pada masa

tanggap darurat ataupun rekonstruksi dan rehabilitasi

Manajemen Komunikasi paska bencana (alur dan komunikasi penanganan), terkait

bantuan darurat logistik (tanggap darurat), serta rehabilitasi dan rekontruksi terkait

masalah kesehatan, pemulihan mata pencaharian, dan sistem peringatan dini (early

warning system) dalam upaya mitigasi, Managemen kesiap siagaan (preparedness) dan

pengurangan resiko bencana (disaster risk reduction)

Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akibat dampak Banjir Bandang dan Longsor

Pengaduan Mengenai Galian Pasir C pada Lingkungan Desa Tugu Mukti yang meresahkan

warga dan telah memakan korban (pada hari H tgl 01 Maret 2014, 2 Orang tewas

akibat tertimbun longsoran tanah galian).

Pengarus utamaan Adat Istiadat dan Kebudayaan/kearifan lokal dalam

pelestarian alam, kebudayaan serta tatanan sosial kemasyarakatan khususnya dalam

tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Pihak Aparatur Desa dan Kampung Nyalindung sangat terbuka untuk secara bersama

sama dengan prinsip kesetaraan dan partisipatif bersama seluruh elemen masyarakat

(instansi terkait, perusahaan/CSR, komunitas dan individu) untuk membangun dan

tensi desa sesuai RPJM Desa yang berprinsip pada pembangunan yang

. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Monitoring dan Evaluasi terkait isu-isu diatas telah di sampaikan kepada pihak yang

bersangkutan dan telah mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak antara lain

Managemen Kebencanaan, Pihak BPBD melalui Bapak Achmad telah menyepati

usulan dan rencana dari Pihak Desa terkait Pembangunan Irigasi sebagai bagian dari

upaya normalisasi pengairan yang dapat beresiko terjadinya bencana

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1155

Manajemen Penanganan Bencana Banjir Bandang (Tanggap Darurat, rekonstruksi dan

partisipasi dari seluruh

agar dapat berjalan cepat, tepat dan mengenai sasaran.

Bentuk Bantuan dan Kajian Kebutuhan (need assesment) yang layak dan tepat sasaran,

rlu lebih dilibatkan dalam proses inventarisasi kebutuhan baik pada masa

penanganan), terkait

habilitasi dan rekontruksi terkait

masalah kesehatan, pemulihan mata pencaharian, dan sistem peringatan dini (early

mitigasi, Managemen kesiap siagaan (preparedness) dan

Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akibat dampak Banjir Bandang dan Longsor

Pengaduan Mengenai Galian Pasir C pada Lingkungan Desa Tugu Mukti yang meresahkan

warga dan telah memakan korban (pada hari H tgl 01 Maret 2014, 2 Orang tewas, dan 2

Pengarus utamaan Adat Istiadat dan Kebudayaan/kearifan lokal dalam mekanisme

pelestarian alam, kebudayaan serta tatanan sosial kemasyarakatan khususnya dalam

Pihak Aparatur Desa dan Kampung Nyalindung sangat terbuka untuk secara bersama-

sama dengan prinsip kesetaraan dan partisipatif bersama seluruh elemen masyarakat

(instansi terkait, perusahaan/CSR, komunitas dan individu) untuk membangun dan

sesuai RPJM Desa yang berprinsip pada pembangunan yang

isu diatas telah di sampaikan kepada pihak yang

tanggapan positif dari berbagai pihak antara lain

Managemen Kebencanaan, Pihak BPBD melalui Bapak Achmad telah menyepati

usulan dan rencana dari Pihak Desa terkait Pembangunan Irigasi sebagai bagian dari

beresiko terjadinya bencana banjir bandang

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

kembali. Irigasi ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk sitem irigasi pertanian

yang dapat dikembangkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian.

Pihak Perhutani Melalui Asper Bapak Agus

menindaklanjuti kebutuhan rehabilitasi lahan kritis dan lahan terkena longsor

Revitalisasi LMDH menjadi catatan penting terutama dalam upaya pengelolaan hutan

kerakyatan/kemasyarakatan yang akuntabel.

Telah dilakukan Mediasi dan Fasilitasi

Desa), DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) diwakili

oleh Taufan Suranto,

Perwakilan dari LSM

CADAS (Bpk. Dikdik

Tanbih), Binmas Polsek

Cisarua (Bripka. Cecep),

Perwakilan dari

Perusahaan Pen

(Bapak Aan) dan wakil

masyarakat mengenai

kesepakatan dan solusi

terbaik mengenai

Galian pasir C di

wilayah Cibolang Desa

Tugu Mukti.

Perusahaan dalam hal ini harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan

yang terjadi akibat penggalian pasir dengan membuat rencana rehabilitasi lahan

serta melakukan upaya pengalihan mata pencaharian kepada penduduk lokal yang

selama ini bergantung ke

Pemerintah Daerah, Pengusaha, serta masyarakat (baik yang pro ataupun kontra)

harus segera dilakukan untuk mencari solusi serta penegakan hukum yang adil serta

impartial.

Kerjasama dan Advokasi

DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) terkait upaya

pengawasan dan Program Konserv

Inisiasi dan Survey

kontribusi pelestarian Alam dan Konservasi Hutan

Kebutuhan/Input Pengembangan

Tempat dan Wahana Berkumpul Masyarakat

Diskusi Warga Masyarakat

Penguatan Kapasitas lokal dalam kesiap siagaan bencana (community resilience)

berupa sosialisasi, poster, diseminasi

Perusahaan/CSR dll

Bibit Pohon untuk rehabilitasi lahan ± 12 Hektar yang te

Non Kayu (Pohon Komoditi Buah)

Pembibitan, LSM, Individu dll.

Revitalisasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan)

Daerah dll.

Revitalisasi Gapoktan (Gabungan Kelompok T

Petani dan Peningkatan

management)

Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Ekosistem

Perhutani, Perusahaan (CSR), Lembaga Usaha, Mitra dll

Cash for Work (Padat Karya) untuk Perbaikan Kondisi Lahan akibat longsor dan

rehabilitasi lahan kritis

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

Irigasi ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk sitem irigasi pertanian

yang dapat dikembangkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian.

Pihak Perhutani Melalui Asper Bapak Agus dan RPH Bapak Muly

menindaklanjuti kebutuhan rehabilitasi lahan kritis dan lahan terkena longsor

Revitalisasi LMDH menjadi catatan penting terutama dalam upaya pengelolaan hutan

kerakyatan/kemasyarakatan yang akuntabel.

Telah dilakukan Mediasi dan Fasilitasi bersama Pihak Pemerintahan Desa (Kepala

Desa), DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) diwakili

oleh Taufan Suranto,

Perwakilan dari LSM

CADAS (Bpk. Dikdik

Tanbih), Binmas Polsek

Cisarua (Bripka. Cecep),

Perwakilan dari

Perusahaan Penggalian

(Bapak Aan) dan wakil

masyarakat mengenai

kesepakatan dan solusi

terbaik mengenai

Galian pasir C di

wilayah Cibolang Desa

Perusahaan dalam hal ini harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan

yang terjadi akibat penggalian pasir dengan membuat rencana rehabilitasi lahan

serta melakukan upaya pengalihan mata pencaharian kepada penduduk lokal yang

selama ini bergantung kepada Galian C tersebut. Mediasi serta fasilitasi antara pihak

Pemerintah Daerah, Pengusaha, serta masyarakat (baik yang pro ataupun kontra)

harus segera dilakukan untuk mencari solusi serta penegakan hukum yang adil serta

Kerjasama dan Advokasi bersama Aliansi Masyarakat Bandung Utara (AMBU) serta

DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) terkait upaya

pengawasan dan Program Konservasi Kawasan Bandung Utara (KBU).

Inisiasi dan Survey Awal yang telah dilakukan oleh Pihak PT. B

kontribusi pelestarian Alam dan Konservasi Hutan telah dilaksanakan

Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya

Tempat dan Wahana Berkumpul Masyarakat (Bale Riung) untuk Konsolidasi dan

Diskusi Warga Masyarakat Perusahaan (CSR), BPBD, Pemerintah Daerah dll.

Penguatan Kapasitas lokal dalam kesiap siagaan bencana (community resilience)

berupa sosialisasi, poster, diseminasi BPBD, Komunitas Peduli Bencana,

Perusahaan/CSR dll.

Bibit Pohon untuk rehabilitasi lahan ± 12 Hektar yang terdiri dari Pohon Keras dan

Non Kayu (Pohon Komoditi Buah) Perusahaan (CSR), Perhutani, Lembaga

Pembibitan, LSM, Individu dll.

Revitalisasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Perhutani, Pemerintah

Revitalisasi Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dalam upaya Peningkatan Kapasitas

ingkatan Nilai dan Komoditas Hasil Pertanian (supply & value chain

Dinas Pertanian, Pemerintah daerah, Perusahaan (CSR) dll.

Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Ekosistem

Perhutani, Perusahaan (CSR), Lembaga Usaha, Mitra dll.

Cash for Work (Padat Karya) untuk Perbaikan Kondisi Lahan akibat longsor dan

rehabilitasi lahan kritis Perusahaan (CSR), Perhutani, Individu dll.

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1166

Irigasi ini juga sekaligus dapat dimanfaatkan untuk sitem irigasi pertanian

yang dapat dikembangkan untuk peningkatan hasil produksi pertanian.

dan RPH Bapak Mulyana akan

menindaklanjuti kebutuhan rehabilitasi lahan kritis dan lahan terkena longsor.

Revitalisasi LMDH menjadi catatan penting terutama dalam upaya pengelolaan hutan

bersama Pihak Pemerintahan Desa (Kepala

Desa), DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) diwakili

Perusahaan dalam hal ini harus bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan

yang terjadi akibat penggalian pasir dengan membuat rencana rehabilitasi lahan

serta melakukan upaya pengalihan mata pencaharian kepada penduduk lokal yang

pada Galian C tersebut. Mediasi serta fasilitasi antara pihak

Pemerintah Daerah, Pengusaha, serta masyarakat (baik yang pro ataupun kontra)

harus segera dilakukan untuk mencari solusi serta penegakan hukum yang adil serta

bersama Aliansi Masyarakat Bandung Utara (AMBU) serta

DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) terkait upaya

asi Kawasan Bandung Utara (KBU).

yang telah dilakukan oleh Pihak PT. BIOFARMA dalam

telah dilaksanakan.

untuk Konsolidasi dan

BPBD, Pemerintah Daerah dll.

Penguatan Kapasitas lokal dalam kesiap siagaan bencana (community resilience)

BPBD, Komunitas Peduli Bencana,

rdiri dari Pohon Keras dan

Perusahaan (CSR), Perhutani, Lembaga

Perhutani, Pemerintah

dalam upaya Peningkatan Kapasitas

(supply & value chain

, Pemerintah daerah, Perusahaan (CSR) dll.

Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat untuk Pelestarian Ekosistem (IUHPKK PE)

Cash for Work (Padat Karya) untuk Perbaikan Kondisi Lahan akibat longsor dan

Perhutani, Individu dll.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

4. UPACARA HELARAN KAMP

Puncak Acara Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dilaksanakan pada Hari

Minggu pada tanggal 2 Maret 2014. Acara

Kesenian Tradisional yaitu Tari Merak sebagai Tarian Penyambutan dilanjutkan dengan

Pembukaan Acara di mulai dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Asep Iwan selaku Kepala

Dusun Kampung Nyalindung, da

nikmat akan karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat

Nyalindung untuk bersam-sama memanjatkan syukur serta mengingatkan agar budaya serta

kearifan lokal terutama dalam tatanan pengelolaan alam dan sosial masyarakat dapat di bangun

kembali. Beliau berharap akan keselamatan serta kelancaran semua hal kedepan bagi seluruh

masyarakat yang hadir pada acara tersebut.

Sambutan dari Perwakilan PT. Astra Honda Motor (AHM)

Analyst Ibu. Mastika Wardhani menyampaikan apresiasi kepada warga kampung nyalindung atas

sambutan yang telah diberikan. Ia menjelaskan kenapa PT. Astra Honda Motor sangat peduli

terhadap program pelestarian lingkungan

terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dengan menyumbang 2000 Bibit Pohon Trembesi

dan Sengon, ia sangat berharap bibit pohon yang telah memberikan dapat bermanfaat bagi

pelestarian alam serta membantu proses rehabilitasi lahan kritis di wil

Selesai sambutan, acara dilanjutkan

Astra Honda Motor kepada Pemerintah Desa

Acara dilanjutkan dengan prosesi “Rumatan Gunung”. Prosesi ini di representasikan dengan

penampilan teatrikal dari Komunitas HANACARAKA pimpinan Ibu Yani Rohayani.

tersebut digambarkan tentang kerusakan alam di muka bumi yang berakibat pada kacaunya

tatanan sosial masyarakat

beberapa warga masyarakat yang mengikuti menitikan air mata tanda haru dan tersentuh.

Semoga aksi teatrical yang telah dilakukan oleh Komunitas HANACARAKA berdampak luas

khususnya menyentuh kesadaran serta

luhur yang telah diamanatkan oleh para leluhur melalui berbagai macam tradisi dan seni.

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

UPACARA HELARAN KAMPUNG DAN RUMATAN GUNUNG

uncak Acara Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dilaksanakan pada Hari

Minggu pada tanggal 2 Maret 2014. Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan Penampilan

Tari Merak sebagai Tarian Penyambutan dilanjutkan dengan

Pembukaan Acara di mulai dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Asep Iwan selaku Kepala

Dusun Kampung Nyalindung, dalam sambutannya dia mengungkapkan atas rasa syukur serta

nikmat akan karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat

sama memanjatkan syukur serta mengingatkan agar budaya serta

alam tatanan pengelolaan alam dan sosial masyarakat dapat di bangun

kembali. Beliau berharap akan keselamatan serta kelancaran semua hal kedepan bagi seluruh

masyarakat yang hadir pada acara tersebut.

Perwakilan Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat yang had

dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata yaitu Bpk. Ervana,

dalam sambutannya ia sangat

berharap kegiatan ini akan

menjadi salah satu agenda

pengembangan program

Disbudpar Kabupaten Bandung

Barat dalam bidang

budaya serta menjadi sal

agenda pariwisata Kabupaten

Bandung Barat pada tahun depan.

Perwakilan dari Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata juga menambahkan

bahwa kegiatan seperti ini sangat

positif bagi masyarakat luas,

dikarenakan banyak hal yang

bermakna serta mengandung nilai

serta filosofi luhur yang dapat kita

teladani dari para leluhur kita.

Sambutan dari Perwakilan PT. Astra Honda Motor (AHM) diwakili Environment Health Safety

Ibu. Mastika Wardhani menyampaikan apresiasi kepada warga kampung nyalindung atas

sambutan yang telah diberikan. Ia menjelaskan kenapa PT. Astra Honda Motor sangat peduli

terhadap program pelestarian lingkungan dan tertarik untuk turut berpartisipasi dala

terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dengan menyumbang 2000 Bibit Pohon Trembesi

ia sangat berharap bibit pohon yang telah memberikan dapat bermanfaat bagi

membantu proses rehabilitasi lahan kritis di wilayah Kampung Nyalindung.

Selesai sambutan, acara dilanjutkan penyerahan bibit pohon secara simbolis dari Perwakilan PT.

Astra Honda Motor kepada Pemerintah Desa.

prosesi “Rumatan Gunung”. Prosesi ini di representasikan dengan

pilan teatrikal dari Komunitas HANACARAKA pimpinan Ibu Yani Rohayani.

tersebut digambarkan tentang kerusakan alam di muka bumi yang berakibat pada kacaunya

yang meluas. Pada saat penampilan teatrical tersebut terli

beberapa warga masyarakat yang mengikuti menitikan air mata tanda haru dan tersentuh.

Semoga aksi teatrical yang telah dilakukan oleh Komunitas HANACARAKA berdampak luas

khususnya menyentuh kesadaran serta dapat menumbuhkan rasa cinta akan

luhur yang telah diamanatkan oleh para leluhur melalui berbagai macam tradisi dan seni.

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1177

uncak Acara Kegiatan Terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dilaksanakan pada Hari

mulai pada pukul 08.30 WIB dengan Penampilan

Tari Merak sebagai Tarian Penyambutan dilanjutkan dengan Degung.

Pembukaan Acara di mulai dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Asep Iwan selaku Kepala

lam sambutannya dia mengungkapkan atas rasa syukur serta

nikmat akan karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat

sama memanjatkan syukur serta mengingatkan agar budaya serta

alam tatanan pengelolaan alam dan sosial masyarakat dapat di bangun

kembali. Beliau berharap akan keselamatan serta kelancaran semua hal kedepan bagi seluruh

Perwakilan Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat yang hadir adalah

dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata yaitu Bpk. Ervana,

dalam sambutannya ia sangat

berharap kegiatan ini akan

njadi salah satu agenda

pengembangan program bagi

Kabupaten Bandung

Barat dalam bidang pelestarian

budaya serta menjadi salah satu

agenda pariwisata Kabupaten

Bandung Barat pada tahun depan.

Perwakilan dari Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata juga menambahkan

bahwa kegiatan seperti ini sangat

positif bagi masyarakat luas,

dikarenakan banyak hal yang

serta mengandung nilai

serta filosofi luhur yang dapat kita

teladani dari para leluhur kita.

diwakili Environment Health Safety

Ibu. Mastika Wardhani menyampaikan apresiasi kepada warga kampung nyalindung atas

sambutan yang telah diberikan. Ia menjelaskan kenapa PT. Astra Honda Motor sangat peduli

dan tertarik untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan

terpadu Helaran Kampung dan Rumatan Gunung dengan menyumbang 2000 Bibit Pohon Trembesi

ia sangat berharap bibit pohon yang telah memberikan dapat bermanfaat bagi

ayah Kampung Nyalindung.

penyerahan bibit pohon secara simbolis dari Perwakilan PT.

prosesi “Rumatan Gunung”. Prosesi ini di representasikan dengan

pilan teatrikal dari Komunitas HANACARAKA pimpinan Ibu Yani Rohayani. Dalam teatrical

tersebut digambarkan tentang kerusakan alam di muka bumi yang berakibat pada kacaunya

. Pada saat penampilan teatrical tersebut terlihat

beberapa warga masyarakat yang mengikuti menitikan air mata tanda haru dan tersentuh.

Semoga aksi teatrical yang telah dilakukan oleh Komunitas HANACARAKA berdampak luas

dapat menumbuhkan rasa cinta akan nilai serta makna

luhur yang telah diamanatkan oleh para leluhur melalui berbagai macam tradisi dan seni.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

Pesan utama dari Prosesi “Rumatan Gunung”

menjadi Tema Utama Kegiatan Terpadu

Helaran Kampung dan Rumatan Gunung yaitu

“Gunung teu Meunang Dilebur, Sagara teu

meunang di ruksak, buyut teu meunang

dirempak” yang mengandung arti: Gunung

tidak boleh dihancurkan/rusak, Sumber Air

harus tetap terjaga, dan budaya tidak boleh

di tinggalkan.

Selesai Prosesi Rumatan Gunung, Warga

masyarakat Kampung Nyalindung serta Wa

Umum berbaur serta berbondong

serta membawa bibit pohon untuk ditanam setelah melakukan ziarah leluhur ke

Haji Dursalam. Hal ini sebagai bentuk rasa terima kasih serta penghargaan ke

telah berjasa memberikan tuntunan serta jejak kearifan lokal yang hingga kini masih

lestarikan.

Suasana hening dan khidmat menyelimuti acara ziarah leluhur yang diikuti sekitar ±100 orang

masyarakat dari warga lokal maupun masyarakat umum.

Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan banyak membawa makna positif khususnya bagi warga

lokal Kampung Nyalindung. Momentum kebersamaan, gotong royong, merasakan rasa syukur

secara bersama-sama serta kehendak bersama untuk menjaga kel

sosial diibaratkan setetes air di tengah dahaga kehausan.

4. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Tujuan pelaksanaan kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan secara spesifik adalah penguatan

kapasitas, kebersamaan serta penanaman kesadaran masyarakat secara kolektif dalam

pelestarian alam dan lingkungan. Kearifan lokal (budaya) yang telah ada sejak lama me

banyak pesan serta tuntunan mengenai pelestarian alam serta tatanan sosial kemasyarakatan.

Rekonstruksi budaya, kearifan lokal dan tradisi dalam konteks kelestarian alam dan tatanan

masyarakat yang kondusif sangat efektif dilakukan sesuai tujuan di

Instrumen sosial lain yang patut mendapat perhatian

perilaku serta tatanan sosial di masyarakat dalam mencapai kesepakatan bersama. Pengarus

utamaan kebudayaan (Red:Budi dan Daya) dalam tatanan sosial masyarakat

menentukan secara significan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam

yang berkelanjutan. Peningkatan kapasitas dan aktualitas sumber daya manusia pada masyarakat

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

Pesan utama dari Prosesi “Rumatan Gunung”

menjadi Tema Utama Kegiatan Terpadu

Helaran Kampung dan Rumatan Gunung yaitu

“Gunung teu Meunang Dilebur, Sagara teu

meunang di ruksak, buyut teu meunang

dirempak” yang mengandung arti: Gunung

tidak boleh dihancurkan/rusak, Sumber Air

harus tetap terjaga, dan budaya tidak boleh

Selesai Prosesi Rumatan Gunung, Warga

masyarakat Kampung Nyalindung serta Warga

Umum berbaur serta berbondong-bondong membawa nasi tumpeng yang telah dibuat oleh warga

serta membawa bibit pohon untuk ditanam setelah melakukan ziarah leluhur ke

. Hal ini sebagai bentuk rasa terima kasih serta penghargaan ke

telah berjasa memberikan tuntunan serta jejak kearifan lokal yang hingga kini masih

Eyang Haji Dursallam merupakan

orang/leluhur pertama yang tinggal serta

membuka perkampungan di kawasan Kp.

Nyalindung. Hingga k

terakhir dari Eyang Haji masih hidup dan

tinggal di Kampung Nyalindung.

Ziarah Leluhur di mulai dengan

pembacaan doa yang dipimpin langsung

oleh cucu terakhir dari Eyang Haji

Dursallam yaitu Abah Haji

dengan narasi dan doa dari aparatur

pemerintahan yaitu Camat Cisarua,

Danramil Cisarua serta Kepala Desa Tugu

Mukti.

Suasana hening dan khidmat menyelimuti acara ziarah leluhur yang diikuti sekitar ±100 orang

masyarakat dari warga lokal maupun masyarakat umum. Kegiatan Helaran Kampung dan

Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan banyak membawa makna positif khususnya bagi warga

lokal Kampung Nyalindung. Momentum kebersamaan, gotong royong, merasakan rasa syukur

sama serta kehendak bersama untuk menjaga kelestarian alam dan tatanan

air di tengah dahaga kehausan.

. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Tujuan pelaksanaan kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan secara spesifik adalah penguatan

kapasitas, kebersamaan serta penanaman kesadaran masyarakat secara kolektif dalam

pelestarian alam dan lingkungan. Kearifan lokal (budaya) yang telah ada sejak lama me

banyak pesan serta tuntunan mengenai pelestarian alam serta tatanan sosial kemasyarakatan.

Rekonstruksi budaya, kearifan lokal dan tradisi dalam konteks kelestarian alam dan tatanan

sangat efektif dilakukan sesuai tujuan diatas.

Instrumen sosial lain yang patut mendapat perhatian adalah norma/hukum adat yang mengatur

perilaku serta tatanan sosial di masyarakat dalam mencapai kesepakatan bersama. Pengarus

kebudayaan (Red:Budi dan Daya) dalam tatanan sosial masyarakat

secara significan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam

Peningkatan kapasitas dan aktualitas sumber daya manusia pada masyarakat

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 1188

bondong membawa nasi tumpeng yang telah dibuat oleh warga

serta membawa bibit pohon untuk ditanam setelah melakukan ziarah leluhur ke makam Eyang

. Hal ini sebagai bentuk rasa terima kasih serta penghargaan kepada leluhur yang

telah berjasa memberikan tuntunan serta jejak kearifan lokal yang hingga kini masih ikuti dan di

Eyang Haji Dursallam merupakan

orang/leluhur pertama yang tinggal serta

membuka perkampungan di kawasan Kp.

Nyalindung. Hingga kini, tercatat cucu

terakhir dari Eyang Haji masih hidup dan

tinggal di Kampung Nyalindung. Prosesi

Ziarah Leluhur di mulai dengan

pembacaan doa yang dipimpin langsung

oleh cucu terakhir dari Eyang Haji

yaitu Abah Haji, dilanjutkan

dan doa dari aparatur

pemerintahan yaitu Camat Cisarua,

Danramil Cisarua serta Kepala Desa Tugu

Suasana hening dan khidmat menyelimuti acara ziarah leluhur yang diikuti sekitar ±100 orang

n Helaran Kampung dan

Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan banyak membawa makna positif khususnya bagi warga

lokal Kampung Nyalindung. Momentum kebersamaan, gotong royong, merasakan rasa syukur

estarian alam dan tatanan

Tujuan pelaksanaan kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan secara spesifik adalah penguatan

kapasitas, kebersamaan serta penanaman kesadaran masyarakat secara kolektif dalam

pelestarian alam dan lingkungan. Kearifan lokal (budaya) yang telah ada sejak lama menyimpan

banyak pesan serta tuntunan mengenai pelestarian alam serta tatanan sosial kemasyarakatan.

Rekonstruksi budaya, kearifan lokal dan tradisi dalam konteks kelestarian alam dan tatanan

adalah norma/hukum adat yang mengatur

perilaku serta tatanan sosial di masyarakat dalam mencapai kesepakatan bersama. Pengarus

kebudayaan (Red:Budi dan Daya) dalam tatanan sosial masyarakat desa sangat

secara significan dalam pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam

Peningkatan kapasitas dan aktualitas sumber daya manusia pada masyarakat

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 1199

Kampung Nyalindung mutlak dilakukan dengan fokus pada hal yang dibutuhkan dan

dikembangkan.

Dalam hal ini, peran strategis Komunitas serta Lembaga Budaya sangat dibutuhkan dalam

mendorong upaya rekonstruksi sosial dan budaya dengan mengacu pada kearifan lokal dan norma

sosial yang berlaku.

Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya

Pembentukan Lembaga Adat/Kabuyutan dengan merujuk pada kearifan lokal yang

mengedepankan prinsip kelestarian alam dan perbaikan tatanan sosial

kemasyarakatan dengan tetap berpegang pada norma sosial dan hukum positif

Pendampingan Lembaga/Komunitas Budaya, DPKLTS, dll

Pembentukan Media/ruang sosial, kesenian dan budaya dalam kerangka merawat

kerjasama masyarakat (maintenance) dan pelestarian kearifan lokal, sebagai contoh

hingga saat ini Pencak Silat di Kampung Nyalindung telah berkembang pesat

khususnya dalam keanggotaan pada usia 5 sampai 17 tahun pengembangan

Kesenian Calung, Degung, Kacapi Suling dll (kebutuhan peralatan) Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata, Perusahaan (CSR), Komunitas/Lembaga Budaya dll

Beberapa dari warga masyarakat Kampung Nyalindung masih memiliki ketrampilan

dalam memainkan alat kesenian sunda contohnya calung dan kecapi, namun dengan

ketidak ketersediaan alat tersebut maka dikhawatirkan keahlian serta ketrampilan

tersebut tidak dapat di turunkan kepada generasi sekarang dan akan datang,

diperlukan upaya konservasi kesenian dan kebudayaan terutama dalam hal

pendidikan serta penyediaan peralatan serta instrumen yang dibutuhkan.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

5. PENANAMAN BIBIT POHON

Selesai Prosesi Ziarah Leluhur, acara dilanjutkan dengan

bekas banjir bandang. Penanaman bibit pohon secara simbolis dilakukan oleh Camat Cisarua,

Danramil Cisarua, Kepala Desa Tugu Mukti serta Perwakilan dari PT. Astra Ho

Puluhan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit pohon pada lokasi yang telah

ditentukan. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam penanaman bibit pohon tersebut, hal

ini menjadi sinyal yang baik untuk sosialisasi serta

pelestarian lingkungan.

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

POHON

Selesai Prosesi Ziarah Leluhur, acara dilanjutkan dengan Penanaman Pohon

bekas banjir bandang. Penanaman bibit pohon secara simbolis dilakukan oleh Camat Cisarua,

Danramil Cisarua, Kepala Desa Tugu Mukti serta Perwakilan dari PT. Astra Ho

Puluhan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit pohon pada lokasi yang telah

ditentukan. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam penanaman bibit pohon tersebut, hal

ini menjadi sinyal yang baik untuk sosialisasi serta mobilisasi masyarakat dalam kaitan aksi

Selesai melakukan penanaman bibit pohon,

masyarakat berbaur untuk makan bersama

tumpeng (red bahasa lokal; Congcot)

masyarakat dari kampung di sekitar lokasi

penanaman sambil menikmati panorama alam

sekitar.

Penyajian serta tata cara makan tumpeng yang

menggunakan alas daun pisang serta digelar

ditanah merupakan wujud serta simbol

kebersamaan dan kesetaraan seluruh elemen

masyarakat yang hadir tanpa memandang dari

latar belakang dan derajat ap

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 2200

Penanaman Pohon di sekitar lokasi

bekas banjir bandang. Penanaman bibit pohon secara simbolis dilakukan oleh Camat Cisarua,

Danramil Cisarua, Kepala Desa Tugu Mukti serta Perwakilan dari PT. Astra Honda Motor.

Puluhan orang turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman bibit pohon pada lokasi yang telah

ditentukan. Antusiasme masyarakat sangat terlihat dalam penanaman bibit pohon tersebut, hal

mobilisasi masyarakat dalam kaitan aksi

Selesai melakukan penanaman bibit pohon,

masyarakat berbaur untuk makan bersama

(red bahasa lokal; Congcot) yang dibawa

masyarakat dari kampung di sekitar lokasi

mati panorama alam

Penyajian serta tata cara makan tumpeng yang

menggunakan alas daun pisang serta digelar

ditanah merupakan wujud serta simbol

kebersamaan dan kesetaraan seluruh elemen

masyarakat yang hadir tanpa memandang dari

an derajat apapun.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

5. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Tujuan Utama dari Kegiatan Penanaman Bibit Pohon adalah

longsor serta Lahan Kritis di kawasan Hutan Lindung Gunung Burangrang

Konservasi Hutan memerlukan sinergi serta partisipasi multi sektoral, hal ini dikarenakan

keterkaitan dan ketergantungan yang telah terjadi selama waktu lama antara kebutuhan lahan

pertanian dan fungsi ekologi kawasan hutan. Sengketa dan konflik agraria s

kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan

bencana lingkungan pada kawasan sekitar hutan

pemberdayaan perempuan dalam ketrampilan bernilai ekonomi (vocational

intensifikasi pertanian menjadi pilihan dalam upaya peningkatan

dan Pilar Kesejahteraan Masyarakat

Pihak Perhutani secara proaktif telah mengajak masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Hutan

rakyat/ Hutan Kemasyarakatan (social forestry) dengan

(nangka, mangga dll) dan kayu (vanesta, sengon, jati dll)

ditetapkan dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan dengan prinsip

kelestarian.

Pada tanggal telah dilakukan penanaman pohon trembesi dan sengon yang terbagi atas dua

area; pohon trembesi ditanam pada zona hutan dengan kara

sebagai pohon pelindung dan penyangga, sementara pohon sengon di bagikan kepada penduduk

terutama yang memiliki lahan dengan karakteristik lahan kritis.

4 Sitrep Gerakan Tanah dan Banjir Bandang

gerakan-tanah/281-lapsing-gerakan

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Tujuan Utama dari Kegiatan Penanaman Bibit Pohon adalah Rehabilitasi Lahan terkena dampak

longsor serta Lahan Kritis di kawasan Hutan Lindung Gunung Burangrang. Pelestarian Alam dan

memerlukan sinergi serta partisipasi multi sektoral, hal ini dikarenakan

keterkaitan dan ketergantungan yang telah terjadi selama waktu lama antara kebutuhan lahan

pertanian dan fungsi ekologi kawasan hutan. Sengketa dan konflik agraria serta pengalihfungsian

kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan

bencana lingkungan pada kawasan sekitar hutan4. Opsi konversi mata pencaharian,

pemberdayaan perempuan dalam ketrampilan bernilai ekonomi (vocational

intensifikasi pertanian menjadi pilihan dalam upaya peningkatan dalam Pilar Pelestarian A

asyarakat.

Pihak Perhutani secara proaktif telah mengajak masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Hutan

rakyat/ Hutan Kemasyarakatan (social forestry) dengan Penanaman bibit pohon

kayu (vanesta, sengon, jati dll) di kawasan hutan

dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan dengan prinsip

Pada tanggal telah dilakukan penanaman pohon trembesi dan sengon yang terbagi atas dua

area; pohon trembesi ditanam pada zona hutan dengan karakteristik dataran yang berfungsi

sebagai pohon pelindung dan penyangga, sementara pohon sengon di bagikan kepada penduduk

yang memiliki lahan dengan karakteristik lahan kritis.

Sitrep Gerakan Tanah dan Banjir Bandang http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gerakan

gerakan-tanah-di-kec-cisarua-kab-bandung-barat-17-12-2013

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 2211

Rehabilitasi Lahan terkena dampak

. Pelestarian Alam dan

memerlukan sinergi serta partisipasi multi sektoral, hal ini dikarenakan

keterkaitan dan ketergantungan yang telah terjadi selama waktu lama antara kebutuhan lahan

erta pengalihfungsian

kawasan hutan menjadi lahan pertanian menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem dan

Opsi konversi mata pencaharian,

pemberdayaan perempuan dalam ketrampilan bernilai ekonomi (vocational training) serta

Pilar Pelestarian Alam

Pihak Perhutani secara proaktif telah mengajak masyarakat untuk melakukan Pengelolaan Hutan

Penanaman bibit pohon non kayu

di kawasan hutan rakyat yang telah

dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan dengan prinsip

Pada tanggal telah dilakukan penanaman pohon trembesi dan sengon yang terbagi atas dua

kteristik dataran yang berfungsi

sebagai pohon pelindung dan penyangga, sementara pohon sengon di bagikan kepada penduduk

tp://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gerakan-tanah/kejadian-2013

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2222

Pengelolaan hutan rakyat adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi hutan rakyat yang

meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaaan, pemulihan,

pengawasan dan pengendalian. Kelembagaan masyarakat desa hutan dalam hal ini harus mampu

melakukan fungsi-fungsi sesuai kebijaksanaan pengelolaan hutan rakyat.

Kondisi riil di Kampung Nyalindung, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) sebagai wadah

masyarakat pengelola hutan rakyat masih perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan

terutama dalam pengorganisasian, perencanaan, pengelolaan dan fungsi pengawasan.

Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya

a) Pilar Pelestarian Alam

Rehabilitasi Kawasan Hutan dan Pengembangan Permaforestry

Penanaman Pohon Non Kayu komoditi Unggul (Alpukat, Mangga, Lengkeng,dll)

Penanaman bibit Bambu komoditi pengolahan produk (Anyaman bambu/bilik,

calung, angklung, kerajinan dll)

Penguatan kapasitas LMDH Pengurus LMDH, FK.PHBM Desa, Perhutani,

Pemda

• Restrukturisasi kelembagaan LMDH

• Pelatihan manajemen bagi pengurus dan anggota

Peningkatan Efektivitas PHBM Pengurus LMDH, FK.PHBM Desa, Perhutani,

Pemda

• Penataan struktur akses dan kontrol SDA hutan

• Pegawasan manajemen LMDH

b) Pilar Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Penguatan kapasitas SDM petani (Pelatihan Pertanian Unggul, pembiayaan

mikro, dll) TPOP Kab, PPL, Pengusaha Agribisnis, Dinas Pertanian

Introduksi dan adopsi teknologi pertanian dengan basis ramah lingkungan

(High yielding varieties, kebun rumah; container gardening; tekhnik irigasi

pertanian, greenhouse production; integrated pest management; managemen

pengolahan lahan/tanah pertanian)

Pembentukkan dan pengembangan kelembagaan petani TPOP Kab, PPL,

Pengusaha Agribisnis, Dinas Pertanian

Pembangunan jaringan sinergi dengan stakeholders pendukung TPOP

Kab, PPL, Pengusaha Agribisnis, Dinas Pertanian

c) Pengembangan Mata Pencaharian (livelihood) Berbasis Desa

Pelatihan Ketrampilan berbasis produksi hasil olahan pertanian (tekhnologi

pangan) Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan

Pelatihan Menjahit (pemberdayaan perempuan) dalam membuat

pakaian/adat (Baju pangsi, kebaya, iket) Disbudpar, Badan Pemberdayaan

Perempuan, Pengusaha Konveksi dll.

Pelatihan membuat Kerajinan Tangan (mainan anak bernilai edukasi, alat

peraga, produk kerajinan bambu dll) berbasis potensi lokal Disbudpar,

Dinas Pendidikan, Konsultan Pelatihan, Perusahaan dll.

Penyediaan Mesin Jahit dan Obras untuk Sentra Pembuatan Baju Pangsi dan

Kebaya khas Burangrang (KBB) Perusahaan (CSR), Disbudpar, dll

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2233

d) Pengembangan Ekowisata / Wisata Konservasi

Pembuatan Demplot Pertanian Terpadu Ramah Lingkungan (Permaculture)

Perusahaan (CSR), Konsultan, Dinas Pertanian, Disbudpar

Pembuatan Miniatur Lingkungan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim

(Climate Changes Adaptation & Mitigation Role Model/Climate Change Smart

Compond) DNPI, BNPB, Disbudpar, Bappeda, Perhutani, Perusahaan (CSR),

LSM, dll.

Pendidikan Lingkungan Berbasis Ekosistem dan Masyarakat Kantor

Lingkungan Hidup, BPLHD, BKSDA, Konsultan, LSM dll.

Pendidikan Karakter berbasis Pedesaan (rural based character building)

Dinas Pendidikan, Konsultan, Perusahaan (CSR) dll.

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

6. PELAYANAN PEMERIKSAA

Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan dan Pengobatan

Minggu pukul 12.00 – 16.00 WIB bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kampung Nyalindung. Kegiatan

ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Civitas Akademika

Fakultas Farmasi Universitas Jendra

Secara umum gejala penyakit yang muncul dari hasil pemeriksaan dan observasi para tim medis

menyebutkan ± 40% mengeluhkan penyakit radang/inflamasi pada lambung atau disebut

Gastritis. Gastritis dapat disebabkan oleh adanya i

balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus

disebabkan oleh Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas

berlebihan.

Penyakit lain yang banyak timbul pada keluhan pasien pada kegiatan

Pengobatan Kesehatan Gratis adalah penyakit kulit (scabies, psoriasi dll), hal ini banyak

disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan diri serta kondisi sanitasi yang masih tergolong

buruk.

6. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Status kesehatan sangat ditentukan oleh perilaku dan lingkungan di sekitarnya. Dari data profil

Desa Tugu Mukti terkait sarana dan prasarana sanitasi serta diskusi informasi bersama perwakilan

masyarakat (random) dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi ling

terhadap angka kesakitan khsususnya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih dan sehat.

Mayoritas masyarakat Kampung Nyalindung sangat rentan dengan masalah kesehatan terutama

masalah-masalah terkait sanitasi dan kebersihan dir

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

PELAYANAN PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN KESEHATAN GRATIS

Pelaksanaan Pelayanan Pemeriksaan dan Pengobatan Kesehatan Gratis dilakukan pada Hari

16.00 WIB bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kampung Nyalindung. Kegiatan

ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Civitas Akademika

Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani.

Kegiatan Pelayanan

Pemeriksaan dan

Pengobatan Kesehatan

Gratis Dinas Kesehatan

diwakili oleh Dokter

Puskesmas

dr. Enung (Kepala

Puskesmas) serta dr. Silvi,

sedangkan dari Pihak

Fakultas Farmasi Universitas

Jendral

dari 2 Orang dokter dan 5

tenaga medis

koordinator ibu Titta Hs

Berdasarkan manifest buku

registrasi dan kupon yang

telah disebar 3 hari sebelum

pelaksanaan tercatat

sebanyak 80 orang telah

mendapatkan pelayanan

pemeriksaan dan

pengobatan kesehatan

gratis.

Secara umum gejala penyakit yang muncul dari hasil pemeriksaan dan observasi para tim medis

menyebutkan ± 40% mengeluhkan penyakit radang/inflamasi pada lambung atau disebut

Gastritis dapat disebabkan oleh adanya infeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran

balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus

Makanan yang terlalu asam dan terlalu pedas serta komsumsi obat yang

ng banyak timbul pada keluhan pasien pada kegiatan Pelayanan Pemeriksaan dan

Pengobatan Kesehatan Gratis adalah penyakit kulit (scabies, psoriasi dll), hal ini banyak

kurangnya menjaga kebersihan diri serta kondisi sanitasi yang masih tergolong

. A. Monitoring dan Evaluasi serta Rekomendasi

Status kesehatan sangat ditentukan oleh perilaku dan lingkungan di sekitarnya. Dari data profil

Desa Tugu Mukti terkait sarana dan prasarana sanitasi serta diskusi informasi bersama perwakilan

masyarakat (random) dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi lingkungan sangat berpengaruh

terhadap angka kesakitan khsususnya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih dan sehat.

Kampung Nyalindung sangat rentan dengan masalah kesehatan terutama

terkait sanitasi dan kebersihan diri.

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 2244

Kesehatan Gratis dilakukan pada Hari

16.00 WIB bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Kampung Nyalindung. Kegiatan

ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan Civitas Akademika

Kegiatan Pelayanan

Pemeriksaan dan

Pengobatan Kesehatan

Gratis Dinas Kesehatan

diwakili oleh Dokter dari

Puskesmas Pasir Langu yaitu

dr. Enung (Kepala

Puskesmas) serta dr. Silvi,

sedangkan dari Pihak

Fakultas Farmasi Universitas

Jendral Achmad Yani terdiri

dari 2 Orang dokter dan 5

tenaga medis dengan

koordinator ibu Titta Hs.

Berdasarkan manifest buku

registrasi dan kupon yang

telah disebar 3 hari sebelum

pelaksanaan tercatat

sebanyak 80 orang telah

mendapatkan pelayanan

pemeriksaan dan

pengobatan kesehatan

Secara umum gejala penyakit yang muncul dari hasil pemeriksaan dan observasi para tim medis

menyebutkan ± 40% mengeluhkan penyakit radang/inflamasi pada lambung atau disebut

nfeksi, iritasi, gangguan autoimun, atau aliran

balik empedu ke lambung. Infeksinya bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Gastritis banyak

serta komsumsi obat yang

Pelayanan Pemeriksaan dan

Pengobatan Kesehatan Gratis adalah penyakit kulit (scabies, psoriasi dll), hal ini banyak

kurangnya menjaga kebersihan diri serta kondisi sanitasi yang masih tergolong

Status kesehatan sangat ditentukan oleh perilaku dan lingkungan di sekitarnya. Dari data profil

Desa Tugu Mukti terkait sarana dan prasarana sanitasi serta diskusi informasi bersama perwakilan

kungan sangat berpengaruh

terhadap angka kesakitan khsususnya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih dan sehat.

Kampung Nyalindung sangat rentan dengan masalah kesehatan terutama

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2255

Upaya preventif mutlak dilakukan dengan penyebarluasan informasi terkait Pola Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) di lingkungan rumah tangga yang terintegrasi dalam Program Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM).

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (Primarly Health Care) merupakan bentuk pelayanan

kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga

di dalam masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum

berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan

kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut serta

mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.

Pembinaan terhadap peran serta masyarakat dilakukan melalui pendekatan edukatif, hendaknya

faktor peran serta masyarakat ditempatkan baik sebagai komplemen maupun suplemen terdepan

dalam penunjang sistem kesehatan nasional ini.

Implementasi pendekatan operasional terpadu (comprehensive operational approach) yang

meliputi pendekatan secara sistem (system approach), pendekatan lintas sektoral dan antar

program (inter program and inter sektoral approach), pendekatan multi displiner (multi

displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach), dsb.

Puskesmas sebagai pengarah (provider) setempat perlu meningkatkan kegiatan diluar gedung

(ourt door activities) untuk mengarahkan ‘intervensinya’ di dalam memacu secara edukatif

terhadap keberlanjutan program STBM.

Kegiatan masyarakat tersebut diharapkan muncul atas kesadaran dan prakarsa masyarakat

sendiri dengan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah secara lintas program dan lintas

sektoral. Kegiatan tersebut tak lain merupakan bagian integral dari pembangunan nasional

umumnya dan pembangunan desa khususnya. Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan

di tingkat kecamatan mengambil prakarsa untuk bersama-sama dengan sektor-sektor yang

bersangkutan menggerakkan peran serta masyarakat (PSM).

Kebutuhan/Input Pengembangan dan Opsi Sumber Daya

Pemicuan STBM Faslok STBM, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Konsultan dll

Pendampingan dan Pembinaan/Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)

Akademisi (UNJANI), Perusahaan (CSR), Puskesmas, LSM, dll.

Pelatihan / Sosialisasi Pembuatan Obat Tradisional/Herbal berbasis Potensi Lokal

Akademisi, Perusahaan (CSR), Konsultan, dll

Pembuatan Media KIE Informasi Kesehatan Perusahaan (CSR), Dinas Kesehatan,

Puskesmas, LSM, dll

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2266

1.3 TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS KEGIATAN

Pengelolaan serta Management Kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan Gunung di laksanakan

dengan mengedepankan Prinsip Partisipatif, Kesetaraan,Transparan dan Akuntabel.

Yayasan Bestari Pranala bertindak sebagai Fasilitator serta Mediator khususnya menjadi

jembatan bagi Pengorganisasian Masyarakat Lokal Kampung Nyalindung (Community Organizing)

dengan pihak-pihak yang peduli serta tertarik untuk berpartisipasi dalam program mengacu pada

prinsip-prinsip pelaksanaan (code of conduct) serta kesepakatan (MoU) bersama.

Naskah kerja (Working Paper) ini akan di desiminisasikan/disebarluaskan kepada Pihak-pihak

terkait dan Kompeten dalam kegiatan yang telah dilaksanakan, serta akan menjadi bagian dari

Proposal Program Pengembangan Desa Terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti

Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

A. PIHAK – PIHAK YANG TERLIBAT

Pada Kegiatan Helaran Kampung dan Rumatan Gunung yang telah dilaksanakan pada 01 – 02

Maret 2014 lalu, tercatat banyak pihak yang telah aktif berpartisipasi dan berkontribusi pada

kegiatan tersebut. Berikut adalah Pihak-pihak yang telah terlibat dan berkontribusi besar pada

kelancaran kegiatan tersebut;

Pihak-pihak yang terlibat dalam Kegiatan Terpadu ini terdiri dari:

a) Penyelenggara dan Pelaksana Kegiatan:

• Pemerintah Daerah Desa Tugu Mukti

• Masyarakat Kp. Nyalindung

• Yayasan Bestari Pranala

b) Mitra Penyelenggara

• Club Pecinta Alam Jayawijaya

• Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani

•Paguyuban Kalang Sunda Motekar

•Komunitas HANACARAKA

•Komunitas Ulin Jarambah

c) Mitra Program

• Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Dinas Kesehatan

o Puskesmas Pasir Langu

• PT. Astra Honda Motor

• Perum Perhutani

• DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda)

• WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) JAWA BARAT

• AMBU (Aliansi Masyarakat Bandung Utara)

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2277

d) Donatur

• Mariani Lydia Santosa

• Soleh Sulaeman

• Herman Eka Permana

• Irvan Randu

• Machmud Mubarok

• Dodi Adam

• Arga Wiguna

• Medis Barjana

• Anak Wayang

e) Undangan

• JANABUANA

• PATRIC (PAGUYUBAN Tiger Rider Cimahi)

• Masyarakat Umum

B. PENGGALANGAN KONTRIBUSI DAN DONASI

Acara ini tidak mungkin terlaksana tanpa Dukungan serta Partisipasi dari seluruh elemen baik

Pemerintahan, Instansi, Lembaga Usaha/Perusahaan, Komunitas, Lembaga Swadaya Masyarakat,

serta Individu. Panitia membuka sistem Donasi dan Sponsorship dalam proses Penggalangan Dana

dan Pemenuhan Kebutuhan Anggaran dan Kelengkapan Kegiatan dari Instansi terkait

(stakeholder) serta Lembaga Usaha/Perusahaan melalui Program Corporate Social Responsibility

(CSR) selain Kontribusi dari masyarakat umum yang bertujuan untuk menjaring partisipasi serta

efektifitas tujuan kegiatan.

Berikut adalah Laporan Kegiatan Penggalangan Kontribusi dan Donasi yang telah dilakukan pihak

penyelenggara bersama mitra (melalui mekanisme request/call for proposal dan request for

quotation) yang dihimpun berdasarkan inventarisasi informasi dari kepanitiaan kegiatan.

NNOO DDOONNAATTUURR DDAANN KKOONNTTRRIIBBUUTTOORR

DDAANNAA SSUUPPPPOORRTTEEDD

IITTEEMMSS

1 MARIANI L SANTOSA RP. 5.000.000 -

2 PT. ASTRA HONDA MOTOR - 2000 BIBIT POHON

3 FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

- 5 TENAGA MEDIS, OBAT-

OBATAN,

4 SOLEH SULAEMAN Rp. 1.000.000 2 SET TEMPAT SAMPAH ORGANIK DAN KERING

5 YUS FIRDAUS - 20 KAOS PANITIA

(KARANG TARUNA)

6 DINAS KEBUDAYAAN DAN

PARIWISATA -

@20 BAJU PANGSI, IKET DAN GELANG

7 BADAN PENANGGULANGAN

BENCANA DAERAH KBB -

PEMINJAMAN 1 UNIT TENDA PELETON, 1

UNIT TENDA REGU, 1 UNIT TENDA KELUARGA,

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2288

1 UNIT MEGAPHONE, 1 UNIT GENSET, 2 TERPAL

8 DINAS KESEHATAN KBB -

100 SET OBAT UTK PENGOBATAN GRATIS, HIBAH 4 ALAT CTPS,

PEMINJAMAN INFOCUS, X BANNER

9 HERMAN EKA PERMANA Rp. 500.000 -

10 TATAN HADIAN - 417 BIBIT KOPI ARABIKA

11 MACHMUD MUBAROK Rp. 250.000 PUBLIKASI TRIBUN

12 LULU SAYIDATU - PERSONAL HYGIENE KIT

SEBANYAK 100 SET, DOORPRIZE

13 IRVAN RANDU Rp. 300.000 PEMINJAMAN PORTABLE

SOUNDSYSTEM

14 DODI ADAM Rp. 250.000 -

15 ARGA WIGUNA Rp. 250.000 -

16 MEDIS BARJANA Rp. 250.000 -

17 NENG MARYANI - MAKANAN TRADISIONAL,

PEMINJAMAN TENSI DIGITAL

18 HADI MULYANA - PEMINJAMAN INFOCUS

19 IDRIS KUSNANDAR - 4 BUAH DOORPRIZE

20 ANAK WAYANG Rp. 1.500.000 -

TTOOTTAALL PPEENNEERRIIMMAAAANN RRpp.. 99..225500..000000,,--

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 2299

C. LAPORAN KEUANGAN

NO PENGELUARAN RINCIAN VOL SAT # HARGA SATUAN TOTAL BIAYA

1 STATIONERY &

KESEKRETARIATAN JILID PROPOSAL 25 SET 1 RP 8.000 RP 200.000

ATK (HVS, TINTA,

GLOSSY PAPER, CLIP) 1 LS 1 RP. 215.000 RP 215.000

SPANDUK 6 BH 1 RP 80.000 RP 480.000

POSTER 4 BH 1 RP. 60.000 RP. 240.000

TTOOTTAALL 11 RRPP 11..113355..000000

2 HELARAN KAMPUNG

DAN RUWATAN GUNUNG

PROSESI UPACARA 1 LS 1 RP 300.000 RP 300.000

KERTAS NASI 1 LS 1 RP 50.000 RP 50.000

AIR MINERAL GELAS 1 DUS 1 RP 150.000 RP 150.000

TTOOTTAALL 22 RRPP 550000..000000

3 LOGISTIK PEMBUATAN WC

(CAMPING GROUND) 1 LS 1 RP. 379.000 RP. 379.000

BAMBU (OBOR) 1 LS 1 RP. 120.000 RP. 120.000

SEWA PANGGUNG

DAN SOUNDSYSTEM 1 LS 1 RP. 1.000.000 RP. 1.000.000

BEA PEMBEBASAN

LISTRIK 1 LS 1 RP. 200.000 RP. 200.000

LOGISTIK

PENERANGAN (CAMPING GROUND)

1 LS 1 RP. 750.000 RP. 750.000

PERLENGKAPAN PENYULUHAN (IEC

MATERIALS); DENTAL KIT, BATERE CA4,

1 SET 1 RP 115.000 RP. 115.000

AQUA, ROKOK DAN CASH FOR WORK

1 SET 1 RP. 800.000 RP. 800.000

TTOOTTAALL 33 RRPP.. 33..336644..000000

4 HONOR DOKTER 2 ORG 1 RP 200.000 RP 400.000

STAFF PUSKESMAS 1 ORG 1 RP. 100.000 RP. 100.000

FEE JAIPONGAN 1 LS 1 RP. 300.000 RP. 300.000

PENGISI ACARA /KOMUNITAS HANACARAKA

1 LS 1 RP. 400.000 RP. 400.000

TTOOTTAALL 44 RRPP 11..220000..000000

5 TRANSPORTASI SEWA KENDARAAN 2 `UNIT 1 RP. 150.000 RP 300.000

TTOOTTAALL 55 RRPP.. 330000..000000

6 KAULINAN BARUDAK SUBSIDI PEMBUATAN MAINAN TRADISIONAL

1 SET 1 RP. 200.000 RP 200.000

TTOOTTAALL 66 RRPP 220000..000000

7 HUMAS, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

SOSIALISASI, MOBILISASI, CALL

CENTER DAN 1 LS 1 RP. 100.000 RP. 100.000

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 3300

NO PENGELUARAN RINCIAN VOL SAT # HARGA SATUAN TOTAL BIAYA

PENGGALANGAN DANA

TTOOTTAALL 77 RRPP 110000..000000

8 MISSCELANEOUS DONASI KAS KARANG

TARUNA 1 LS 1 RP 500.000 RP 500.000

KEAMANAN (LINMAS) 1 LS 1 RP. 250.000 RP. 250.000

RETRIBUSI OBAT2AN PENGOBATAN GRATIS

(PUSKESMAS) 100 SET 1 RP. 2. 000 RP. 200.000

SOSIALIASI DAN

MOBILISASI 1 LS 1 RP 1.600.000 RP 1.600.000

TTOOTTAALL 88 RRPP 22..550000..000000

TTOOTTAALL BBIIAAYYAA ((TTOOTTAALL 11++22++33++44++55++66++77++88++99)) RRPP 99..229999..000000

Total Dana masuk dari Kegiatan Penggalangan Donasi adalah sebesar Rp. 9.250.000, Saldo

hingga Laporan ini dibuat adalah (Pemasukan – Pengeluaran) Rp. 9.250.000,- - Rp. 9.299.000,-

= Rp. -49.000,-

D. MEKANISME PENANGANAN KOMPLAIN DAN MASUKAN (Complaint Handling Mechanism)

Pihak Yayasan Bestari Pranala sebagai fasilitator dan mediator Program Pengembangan Desa

Terpadu di Desa Binaan Kampung Nyalindung membuka pintu bagi semua pihak untuk

menyampaikan Pengaduan, Kritik, Keluhan, Saran serta Masukan Konstruktif.

Penyampaian Pengaduan, Kritik, Keluhan, Saran serta Masukan dapat disampaikan melalui

Kontak HP: +6287749212457 atau +6281223208510

Atau via email: [email protected]

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS I

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE

Demikian Naskah Kerja (Working paper) seri II dalam rangkaian penyusunan perencanaan serta

kerangka logis program pengembangan desa terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti

Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Semoga Naskah Kerja ini mempunyai manfaat serta dapat menjadi referensi serta tambahan

informasi bagi pihak-pihak yang tertarik dan peduli dalam pelestarian alam dan peningkatan

kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung

Jika ada tanggapan, masukan serta

Program Pengembangan Desa Terpadu yang telah digambarkan pada Working Paper Seri I dan II

dengan sangat terbuka Pihak Yayasan Bestari Pranala akan menfasilitasi serta mediasi sesuai

prinsip Kemitraan, Partisipatif, Impartial dan Ke

Penulis mengucapkan terima kasih banyak serta apresiasi yang tinggi kepada pihak

telah turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Desa Terpadu. Semoga Tuhan Yang

maha Kuasa membalas semua kebaikan serta amal baiknya... Aamiin.

Cisarua, 18 Maret 2014

Salam Adil dan Lestari.

A d h i e T r i s n a

Head Of Program

Yayasan Bestari Pranala – Burangrang

Mobile: +6281394322156

Email: [email protected]

II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA

DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00

BBAA

Demikian Naskah Kerja (Working paper) seri II dalam rangkaian penyusunan perencanaan serta

kerangka logis program pengembangan desa terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti

Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Semoga Naskah Kerja ini mempunyai manfaat serta dapat menjadi referensi serta tambahan

pihak yang tertarik dan peduli dalam pelestarian alam dan peningkatan

kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Nyalindung.

Jika ada tanggapan, masukan serta kontribusi dari pihak manapun terutama dalam kerangka

Program Pengembangan Desa Terpadu yang telah digambarkan pada Working Paper Seri I dan II

dengan sangat terbuka Pihak Yayasan Bestari Pranala akan menfasilitasi serta mediasi sesuai

prinsip Kemitraan, Partisipatif, Impartial dan Kesetaraan.

terima kasih banyak serta apresiasi yang tinggi kepada pihak

telah turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Desa Terpadu. Semoga Tuhan Yang

maha Kuasa membalas semua kebaikan serta amal baiknya... Aamiin.

Burangrang

[email protected]

AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

00 33 // 11 44 HHaall.. 3311

AABB IIII.. PPEENNUUTTUUPP

Demikian Naskah Kerja (Working paper) seri II dalam rangkaian penyusunan perencanaan serta

kerangka logis program pengembangan desa terpadu di Kampung Nyalindung Desa Tugu Mukti

Semoga Naskah Kerja ini mempunyai manfaat serta dapat menjadi referensi serta tambahan

pihak yang tertarik dan peduli dalam pelestarian alam dan peningkatan

terutama dalam kerangka

Program Pengembangan Desa Terpadu yang telah digambarkan pada Working Paper Seri I dan II

dengan sangat terbuka Pihak Yayasan Bestari Pranala akan menfasilitasi serta mediasi sesuai

terima kasih banyak serta apresiasi yang tinggi kepada pihak-pihak yang

telah turut berpartisipasi dalam Program Pengembangan Desa Terpadu. Semoga Tuhan Yang

PP EE NN GG UU AA TT AA NN KK AA PP AA SS II TT AA SS DD AA NN KK OO NN SS OO LL II DD AA SS II MM AA SS YY AA RR AA KK AA TT DD EE SS AA HH UU TT AA NN

WW OO RR KK II NN GG PP AA PP EE RR -- II NN TT EE GG RR AA TT EE DD RR UU RR AA LL DD EE VV EE LL OO PP MM EE NN TT -- SS EE RR II EE SS II II // 00 33 // 11 44

HHaall.. 3322

bbeerrssaammaa,, sseettaarraa,, bbeerrkkaarryyaa,, bbeerrkkeellaannjjuuttaann.... !!

222 000 111 444 ©©©