Fabric defect segmentation by bidimensional empirical mode ...
Ventricular Septal Defect
Transcript of Ventricular Septal Defect
TUGAS MAKALAH SEMESTER PENDEK BLOK KARDIOVASKULAR
“VSD: VENTRICULAR SEPTAL DEFECT”
Disusun oleh:
Achmad Nurul Hidayat G 0011003
PROGRAM STUDI PENIDIKAN DOKTER
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
2 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
VSD (VENTRICULAR SEPTAL DEFECT)
Definisi
VSD (Ventricular Septal Defect) atau
Defek Septum Ventrikel adalah suatu
keadaan abnormal jantung berupa adanya
pembukaan antara ventrikel kiri dan
ventrikel kanan.(Rita &Suriadi, 2001).
VSD adalah adanya hubungan
(lubang) abnormal pada sekat yang
memisahkan ventrikel kanan dan
ventrikel kiri. (Heni et al, 2001;
Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013;
AHA, 2014)
VSD adalah kelainan jantung
berupa tidak sempurnanya penutupan
dinding pemisah antara kedua ventrikel
sehingga darah dari ventrikel kiri ke
kanan, dan sebaliknya. Umumnya
congenital dan merupakan kelainan
jantung bawaan yang paling umum
ditemukan (Junadi, 1982; Prema R,
2013; AHA, 2014)
Etiologi
Sebelum bayi lahir, ventrikel
kanan dan kiri belum terpisah, seiring perkembangan fetus,
3 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
BLOK KARDIOLOGI======================
----
“VSD”VENTRICULAR SEPTAL DEFECT
----
-----------------------------------MAKALAH SYARAT SEMESTER PENDEK BLOK KARDIOLOGI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER ======================FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
Jl. Ir.Sutami 36 A, Kentingan Jebres,
Surakarta – Jawa Tengah 57126www.fk.uns.ac.id
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
sebuah dinding/sekat pemisah antara kedua ventrikel tersebut
normalnya terbentuk. Akan tetapi, jika sekat itu tidak
terbentuk sempurna maka timbullah suatu keadaan penyakit
jantung bawaan yang disebut defek septum ventrikel. Penyebab
terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui
secara pasti (idopatik), tetapi ada beberapa faktor yang
diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian
penyakit jantung bawaan (PJB) yaitu :
1. Faktor prenatal (faktor eksogen):
Ø Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
Ø Ibu alkoholisme
Ø Umur ibu lebih dari 40 tahun
Ø Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
Ø Ibu meminum obat-obatan penenang
2. Faktor genetik (faktor endogen)
Ø Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
Ø Ayah/ibu menderita PJB
Ø Kelainan kromosom misalnya sindrom down
Ø Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
Ø Kembar identik
(Prema R, 2013)
Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak, yaitu sekitar
30% dari seluruh kelainan jantung (Kapita Selekta Kedokteran,
2000). Dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak tertutup
sempurna. Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula
terjadi karena trauma. Kelainan VSD ini sering bersama-sama
dengan kelainan lain misalnya trunkus arteriosus, Tetralogi
Fallot. Kelainan ini lebih banyak dijumpai pada usia anak-
4 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
anak, namun pada orang dewasa yang jarang terjadi merupakan
komplikasi serius dari berbagai serangan jantung (Prema R,
2013; AHA, 2014).
Patofisiologi
Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan
septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar
ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek ini
bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan
aliran darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke
ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang
akhirnya dipenuhi darah, dan dapat menyebabkan naiknya
tahanan vascular pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan
meningkat, menyebabkan piarau terbalik, mengalirkan darah
miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri, menyebabkan
sianosis.
Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat
hipertensi pulmoner. Jika anak asimptomatik, tidak diperlukan
pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung kronik atau anak
beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan
adanya pirau yang hebat diindikasikan untuk penutupan defek
tersebut. Resiko bedah kira-kira 3% dan usia ideal untuk
pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun. (Kapita Selekta
5 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
Kedokteran, 2000; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA,
2014)
Tanda dan Gejala
Ø Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising
pada VSD tipe ini bukan pansistolik,tapi biasanya berupa
bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
Ø Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-
gejala, hanya kadang-kadang penderita mengeluh lekas
lelah., sering mendapat infeksi pada paru sehingga sering
menderita batuk.
Ø Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada
umur antara 1-3 bulan, penderita menderita infeksi paru
dan radang paru. Kenaikan berat badan lambat. Kadang-
kadang anak kelihatan sedikit sianosis
Ø Gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas
cepat, berkeringat banyak dan tidak kuat menghisap susu.
Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan terganggu dan
sering menderita batuk disertai demam (Webb GD et al,
2011; Prema R, 2013; AHA, 2014).
Klasifikasi
Klasifikasi VSD berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu:
a. perimembranous (tipe paling sering, 60%) bila lubang
terletak di daerah pars membranaceae septum
interventricularis,
6 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
b. subarterial doubly commited, bila lubang terletak di daerah
septum infundibuler dan sebagian dari batas defek dibentuk
oleh terusan jaringan ikat katup aorta dan katup pulmonal,
c. muskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis
interventrikularis.
(PDPDI, 2009)
Gambaran klinis
Menurut ukurannya, VSD dapat dibagi menjadi:
a. VSD kecil
Ø Biasanya asimptomatik
Ø Defek kecil 1-5 mm
Ø Tidak ada gangguan tumbuh kembang
Ø Bunyi jantung normal, kadang ditemukan bising peristaltic
yang menjalar ke seluruh tubuh pericardium dan berakhir
pada waktu distolik karena terjadi penutupan VSD
Ø EKG dalam batas normal atau terdapat sedikit peningkatan
aktivitas ventrikel kiri
Ø Radiology: ukuran jantung normal, vaskularisasi paru
normal atau sedikit meningkat
Ø Menutup secara spontan pada umur 3 tahun
Ø Tidak diperlukan kateterisasi
b. VSD sedang
Ø Sering terjadi symptom pada bayi
Ø Sesak napas pada waktu aktivitas terutama waktu minum,
memerlukan waktu lebih lama untuk makan dan minum, sering
tidak mampu menghabiskan makanan dan minumannya
Ø Defek 5- 10 mm
7 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
Ø BB sukar naik sehingga tumbuh kembang terganggu
Ø Mudah menderita infeksi biasanya memerlukan waktu lama
untuk sembuh tetapi umumnya responsive terhadap
pengobatan
Ø Takipneu
Ø Retraksi bentuk dada normal
Ø EKG: terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri maupun
kanan, tetapi kiri lebih meningkat. Radiology: terdapat
pembesaran jantung derajat sedang, conus pulmonalis
menonjol, peningkatan vaskularisasi paru dan pemebsaran
pembuluh darah di hilus.
c. VSD besar
Ø Sering timbul gejala pada masa neonatus
Ø Dispneu meningkat setelah terjadi peningkatan pirau
kiri ke kanan dalam minggu pertama setelah lahir
Ø Pada minggu ke2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi
gagal jantung biasanya baru timbul setelah minggu ke 6
dan sering didahului infeksi saluran nafas bagian bawah
Ø Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang
tampak sianosis karena kekurangan oksigen akibat gangguan
pernafasan
Ø Gangguan tumbuh kembang
Ø EKG terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kanan dan
kiri
Ø Radiology: pembesaran jantung nyata dengan conus
pulmonalis yang tampak menonjol pembuluh darah hilus
membesar dan peningkatan vaskularisasi paru perifer
(PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013)
8 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
Pemeriksaan fisik
§ VSD kecil
- Palpasi:
Impuls ventrikel kiri jelas pada apeks kordis. Biasanya
teraba getaran bising pada SIC III dan IV kiri.
- Auskultasi:
Bunyi jantung biasanya normal dan untuk defek sedang bunyi
jantung II agak keras. Intensitas bising derajat III s/d VI.
§ VSD besar
- Inspeksi:
Pertumbuhan badan jelas terhambat,pucat dan banyak keringat
bercucuran. Ujung-ujung jadi hiperemik. Gejala yang menonjol
ialah nafas pendek dan retraksi pada jugulum, sela
intercostal dan regio epigastrium.
- Palpasi:
Impuls jantung hiperdinamik kuat. Teraba getaran bising pada
dinding dada.
- Auskultasi:
Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada apeks dan
sering diikuti ‘click’ sebagai akibat terbukanya katup
pulmonal dengan kekuatan pada pangkal arteria pulmonalis
yang melebar. Bunyi jantung kedua mengeras terutama pada
sela iga II kiri.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al,
2011)
Pemeriksaan penunjang dan diagnostik
9 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
Ø Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal
antar ventrikel
Ø EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi ventrikel kiri
Ø Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
Ø Uji masa protrombin ( PT ) dan masa trombboplastin parsial
( PTT ) yang dilakukan sebelum pembedahan dapat
mengungkapkan kecenderungan perdarahan
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al,
2011; AHA, 2014)
Komplikasi
a. Gagal jantung kronik
b. Endokarditis infektif
c. Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonar
d. Penyakit vaskular paru progresif
e. Kerusakan sistem konduksi ventrikel
(PDPDI, 2009; Webb GD et al, 2011)
Penatalaksanaan
Ø Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang dapat
menutup secara spontan. Diperlukan operasi untuk mencegah
endokarditis infektif.
Ø Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal
jantung, dapat ditunggu sampai umur 4-5 tahun karena
kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil. Bila terjadi
gagal jantung diobati dengan digitalis. Bila pertumbuhan
normal, operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun atau
sampai berat badannya 12 kg.
10 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
Ø Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum
permanen: biasanya pada keadaan menderita gagal jantung
sehingga dalam pengobatannya menggunakan digitalis. Bila
ada anemia diberi transfusi eritrosit terpampat
selanjutnya diteruskan terapi besi. Operasi dapat ditunda
sambil menunggu penutupan spontan atau bila ada gangguan
dapat dilakukan setelah berumur 6 bulan.
Ø Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen:
operasi paliatif atau operasi koreksi total sudah tidak
mungkin karena arteri pulmonalis mengalami
arteriosklerosis. Bila defek ditutup, ventrikel kanan akan
diberi beban yang berat sekali dan akhirnya akan mengalami
dekompensasi. Bila defek tidak ditutup, kelebihan tekanan
pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri
melalui defek.
(Kapita Selekta Kedokteran, 2000; PDPDI, 2009; Webb GD et al,
2011; AHA, 2014)
Prognosis
Kemungkinan penutupan defek septum secara spontan cukup
besar, terutama pada tahun pertama kehidupan. Kemungkinan
penutupan spontan sangat berkurang pada pasien berusia lebih
dari 2 tahun dan umumnya tidak ada kemungkinan lagi di atas
usia 6 tahun. Secara keseluruhan, penutupan secara spontan
berkisar 40-50%. (Kapita Selekta Kedokteran, 2000; Webb GD et
al, 2011).
Beberapa pasien akan berkembang menjadi penyakit vaskuler
obstruktif berupa hipertensi pulmonar akut, Eisenmenger syndrome
11 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
pada saat terapi referal diberikan serta terjadinya
peningkatan sianosis secara progresif. Penggunaan opsi bedah
saat ini memilki mortalitas kurang dari 2% pada pasien
isolasi. Mungkin juga akan ditemukan pasien yang memerlukan
transplan paru atau jantung dan paru (Prema R, 2013)
Kesimpulan
Defek septum ventrikel ini merupakan penyakit jantung
nonsianotik yang sering terjadi mencapai angka 30%. Kelainan
jantung bawaan (kongenital) ini karena terbukanya lubang pada
septum interventrikuler yang menyebabkan adanya hubungan
aliran darah antara ventrikel kanan dan kiri. Penyebab pasti
dari munculnya kelainan ini masih idiopatik. Faktor etiologi
yang berperan hingga kini adalah faktor endogen (genetik) dan
eksogen (prenatal). Proses patofisiologis yang terjadi dapat
dijelaskan salah satunya melalui tekanan lebih tinggi pada
ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikel kanan. Gejala klinis
muncul sesuai dengan derajat keparahannya. Macam defek septum
ini antara lain, perimembranous, subarterial doubly commited, dan
muskuler, bila lubang terletak di daerah septum muskularis
interventrikularis. Manifestasi klinis dari kelainan jantung
ini berbeda-beda tiap klasifikasfi. Demikian pula dengan
pemeriksaan dsar fisik akan ditemukan kondisi yang berbeda
antara defek septum kecil dan besar. Pemeriksaan penunjang dan
diagnostik yang dapat dilakukan antara lain kateterisasi
jantung, EKG dan foto toraks, maupun uji masa protrombin
( PT ) dan masa trombboplastin parsial ( PTT ). Komplikasi
12 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
yang muncul berupa gagal jantung kronik, endokarditis
infektif, terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis
pulmonar, penyakit vaskular paru progresif, hingga kerusakan
sistem konduksi ventrikel akibat kelainan septum yang tidak
terkendali. Proses penyembuhan bisa terjadi secara spontan,
namun tindakan operatif jarang diperlukan untuk tindakan
paliatif. Pada kasus kongestif dapat digunakan obat-obatan
digitalis dan diuretik.
13 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t
Makalah Kardiologi | SP Blok KardioDefek Septum Ventrikel, Feb 2014
Referensi
AHA (2014). Ventricular septal defect (VSD).
https://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/CongenitalHear
tDefects/AboutCongenitalHeartDefects/Ventricular-Septal-
Defect- Diakses pada 31 Januari 2014.
Kapita Selekta Kedokteran (2000). Defek septum ventrikel, Bab
VI Ilmu Kesehatan Anak Ed. III Jilid 2 Editor: Arif
Mansjoer, et al. Jakarta: Media Aesculapius FK UI
hal.445-447
Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (2009). Ilmu Penyakit
Dalam Ed. V Jilid 2 Editor: Aru W.S., et al. Jakarta:
FKUI
Prema R (2013). Ventricular septal defect.
http://emedicine.medscape.com/article/892980-
overview#aw2aab6b2b2 Diakses pada 31 Januari 2014.
Webb GD, Smallhorn JF, Therrien J, Redington AN (2011).
Congenital heart disease. In: Bonow RO, Mann DL, Zipes
DP, Libby P, eds. Braunwald's Heart Disease: A Textbook of
Cardiovascular Medicine. 9th ed. Philadelphia, Pa: Saunders
Elsevier:chap 65.
14 | V S D : V e n t r i c u l a r S e p t a l D e f e t