TUGAS POKOK DAN FUNGSI

30
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DAN GURU MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen oleh : Ecin Kuraesin (MM-10.401) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA BANDUNG 2012

Transcript of TUGAS POKOK DAN FUNGSI

1

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KEPALA SEKOLAH DAN GURU

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Sistem Informasi Manajemen

oleh :Ecin Kuraesin(MM-10.401)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMENPROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIABANDUNG

2012

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjtkan ke hadirat Allah

SWT, karena atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya,

makalah “Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah dan

Guru” dapat disusun.

Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

Selain itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang

lebih luas.

Dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa

kendala, namun berkat partisipasi dari berbagai pihak,

akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini.

penyusunan makalah ini tentunya masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan

kritik dan saran demi kesempurnaan penyusunan makalah

selanjutnya.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat

khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Amien.

Bandung, Februari

2012

i

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................... i

DAFTAR ISI........................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah....................... 1

1.2. Rumusan Masalah.............................. 3

1.3.

Sistematika Penulisan......................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN.................................. 4

2.1 Tugas Pokok dan Kompetensi Kepala Sekolah..... 4

2.2. Tugas dan Fungsi Pokok Guru.................. 13

ii

BAB 3 PENUTUP..................................... 15

4.1. Kesimpulan................................... 15

4.2. Rekomendasi.................................. 15

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.4. Latar Belakang Masalah

Keterpaduan antara peran guru dan kompetensi yang

harus dimiliki seorang guru yang tentunya harus

diutamakan. Peran guru sebagai ujung tombak pendidikan

mesti secara sadar mensinergiskan antara peran dan

kompetensi tersebut, yang tentunya hal ini akan

berdampak langsung dalam mencerdaskan bangsa. Menurut

para ahli pendidikan bahwa hakikat pendidikan adalah

guru dan murid. Keduanya tidak bisa dihilangkan

peranannya ketika kita berbicara tentang pendidikan.

Dalam pengembangan karakter peserta didik di

sekolah, guru memiliki posisi yang strategis sebagai

pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa digugu dan

ditiru atau menjadi idola bagi peserta didik. Guru bisa

menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya.

Sikap dan prilaku seorang guru sangat membekas dalam

diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan kepribadian

guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian guru

memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan

generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral.

Tugas-tugas manusiawi itu merupakan transpormasi,

identifikasi, dan pengertian tentang diri sendiri, yang

1

harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan

yang organis, harmonis, dan dinamis.

Peranan guru dalam pengembangan pendidikan

karakter di sekolah yang berkedudukan sebagai

katalisator atau teladan, inspirator, motivator,

dinamisator, dan evaluator. Dalam berperan sebagai

katalisator, maka keteladanan seorang guru merupakan

faktor mutelak dalam pengembangan pendidikan karakter

peserta didik yang efektif, karena kedudukannya sebagai

figur atau idola yang digugu dan ditiru oleh peserta

didik. Peran sebagai inspirator berarti seorang guru

harus mampu membangkitkan semangat peserta didik untuk

maju mengembangkan potensinya. Peran sebagai motivator,

mengandung makna bahwa setiap guru harus mampu

membangkitkan spirit, etos kerja dan potensi yang luar

biasa pada diri peserta didik. Peran sebagai

dinamisator, bermakna setiap guru memiliki kemampuan

untuk mendorong peserta didik ke arah pencapaian tujuan

dengan penuh kearifan, kesabaran, cekatan, cerdas dan

menjunjung tinggi spiritualitas. Sedangkan peran guru

sebagai evaluator, berarti setiap guru dituntut untuk

mampu dan selalu mengevaluasi sikap atau prilaku diri,

dan metode pembelajaran yang dipakai dalam pengembangan

pendidikan karakter peserta didik, sehingga dapat

diketahui tingkat efektivitas, efisiensi, dan

produktivitas programnya.

2

3

1.5. Rumusan Masalah

1. Apakah tugas pokok dan fungsi kepala sekolah?

2. Apakah tugas pokok dan fungsi guru?

1.6. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah dan sistematika penulisan.

BAB 2 PEMBAHASAN

Berisi tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kepala

Sekolah dan Guru

BAB 3 PENUTUP

Berisi kesimpulan dan rekomendasi.

4

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tugas Pokok dan Kompetensi Kepala Sekolah

1. Tugas Pokok

Tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang

mencakup tiga bidang, yaitu:

(a) tugas manajerial,

(b) supervisi dan

(c) kewirausahaan.

a. Tugas Manajerial

Tugas kepala sekolah dalam bidang manajerial

berkaitan dengan pengelolaan sekolah, sehingga semua

sumber daya dapat disediakan dan dimanfaat-kan secara

optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif

dan efisien.

Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai

berikut:

1) Menyusun perencanaan sekolah

2) Mengelola program pembelajaran

3) Mengelola kesiswaan

4) Mengelola sarana dan prasarana

5) Mengelola personal sekolah

6) Mengelola keuangan sekolah

5

7) Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat

8) Mengelola administrasi sekolah

9) Mengelola sistem informasi sekolah

10) Mengevaluasi program sekolah

11) Memimpin sekolah

b. Tugas Supervisi

Selain tugas manajerial, kepala sekolah juga

memiliki tugas pokok me-lakukan supervisi terhadap

pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk

menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta

menjaga mutu proses maupun hasil pendidikan di sekolah.

Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan:

1) Merencanakan program supervisi

2) Melaksanakan program supervisi

3) Menindaklanjuti program supervisi

c. Tugas Kewirausahaan

Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala

sekolah juga memiliki tugas kewirausahaan. Tugas

kewirausahaan ini tujuannya adalah agar sekolah

memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukung

jalannya sekolah, khususnya dari segi finansial.

Selain itu juga agar sekolah membudayakan perilaku

6

wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para

siswa.

2. Kompetensi Kepala Sekolah

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut,

seorang kepala sekolah dituntut memiliki sejumlah

kompetensi. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala

Sekolah telah ditetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi

kompetensi yaitu:

(a) kepribadian,

(b) manajerial,

(c) kewirausahaan,

(d) supervisi, dan

(e) sosial.

Uraian mengenai kelima kompetensi tersebut adalah

sebagai berikut.

a. Kompetensi Kepribadian

Sebelum menilai kinerja kepala sekolah, seorang

pengawas sekolah harus memahami betul apakah kepala

sekolah telah menunjukkan kemampuannya dalam

menunjukkan sikap dan perilaku yang mendukung

kepribadiannya sehingga ia dikatakan mampu menjadi

7

pemimpin.

Kepala sekolah harus:

(a) berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi ko-

munitas sekolah/madrasah;

(b) memiliki integritas kepribadian sebagai pe-

mimpin;

(c) memiliki keinginan yang kuat dalam

pengembangan diri;

(d) ber-sikap terbuka dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi;

(e) mengendali-kan diri dalam menghadapi masalah;

dan

(f) memiliki bakat dan minat jabat-an sebagai

pemimpin pendidikan.

b. Kompetensi Manajerial

Kompetensi kepala sekolah lain yang harus dipahami

oleh pengawas sekolah dalam rangka melakukan penilaian

terhadap kinerjanya, yaitu yang berhubungan dengan

kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah

sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan

baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang

manajemen. Dengan kemampuan dalam menge-lola ini

nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara

berfikir, cara menge-lola dan cara menganalisis

sekolah dengan cara berpikir seorang manajer.

8

Sesuai Keputusan Mendiknas mengenai kompetensi

ini, di antaranya kepala sekolah harus mampu dan

terlihat kinerjanya dalam bidang-bidang garapan

manajerial sebagai berikut:

a) menyusun perencanaan sekolah/madra-sah mengenai

berbagai tingkatan perencanaan;

b) mengembangkan organisa-si sekolah/madrasah

sesuai dengan kebutuhan;

c) memimpin sekolah/madra-sah dalam rangka

pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah

secara opti-mal;

d) mengelola perubahan dan pengembangan

sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar

yang efektif;

e) menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah

yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

peserta didik;

f) mengelola guru dan staf dalam rangka

pendayagunaan sumber daya manusia secara

optimal;

g) mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah

dalam rangka pendayagunaan secara optimal;

h) mengelola hubungan sekolah/ma-drasah dan

masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,

sumber belajar dan pembiyanaan sekolah/madrasah;

(i) mengelola peserta didik dalam rang-ka

9

penerimaan peserta didik baru, dan penempatan

serta pengembangan ka-pasitas peserta didik;

i) mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan

pendidikan nasional;

j) menge-lola keuangan sekolah/madrasah sesuai

dengan prinsip pengelolaan yang akun-tabel,

tranfaran dan efisien;

k) mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam

mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah;

l) mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah

dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan

kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah;

m) mengelola sistem infor-masi sekolah/madrasah

dalam mendukung penyusunan program dan pengam-

bilan keputusan;

n) memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi

pening-katan embelajaran dan manajemen

sekolah/madrasah;

o) melakukan moni-toring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanakan program kegiatan sekolah/ma-drasah

dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan

tindak lanjut.

10

Secara umum kinerja kepala sekolah dalam kompetensi

manajerial ini juga termasuk di dalamnya adalah

kemampuan dalam sistem administrasi. Ja-di dalam hal

ini kepala sekolah sebagai pengelola lembaga pendidikan

sesuai dengan jenjang pendidikannya masing-masing.

Namun demikian penegasan terhadap eksistensi seorang

kepala sekolah sebagai manajer dalam suatu lem-baga

pendidikan dapat dinilai dari kompetensi mengelola

kelembagaan, yang mencakup:

(1) menyusun sistem administrasi sekolah;

(2) mengembangkan kebijakan operasional sekolah;

(3) mengembangkan pengaturan sekolah yang

berkaitan dengan kualifikasi, spesifikasi,

prosedur kerja, pedoman kerja, pe-tunjuk kerja,

dan sebagainya;

(4) melakukan analisis kelembagaan untuk

menghasilkan struktur organisasi yang efisien dan

efektif; dan

(5) mengembangkan unit-unit organisasi sekolah

atas dasar fungsi.

Kemampuan yang mendukung subkompetensi mengelola

ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung

pencapaian tujuan sekolah/madrasah ini bisa diwujudkan

oleh seorang kepala sekolah secara utuh jika memperoleh

dukungan dari sistem yang sudah ia kembangkan bersama

11

dengan komponen sekolah lainnya. Dengan demikian

pengawas sekolah bisa menilai kinerja ke-pala sekolah

yaitu dengan melalui review dokumen termasuk sistem

adminis-trasi sekolah. Pengawas sekolah juga bisa

melakukannya dengan cara mela-kukan observasi terhadap

kondisi lingkungan sekolah yang terlihat sebagai dampak

dari strategi pengelolaan yang dikembangkan oleh kepala

sekolah itu sendiri.

Sebagai contoh dalam mencapai target kinerja

kepala sekolah untuk kompetensi manajerial dengan sub

mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam

rangka pendayagunaan secara optimal, diantaranya bahwa

kepala sekolah harus mampu untuk menganalisis

indikator-indikator sebagai berikut:

(1)ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana

sekolah (labora-torium, perpustakaan, kelas,

peralatan, perlengkapan, dsb.);

(2)mengelola program perawatan preventif,

pemeliharaan, dan perbaikan sarana dan prasa-

rana ;mengidentifikasi spesifikasi sarana dan

prasarana sekolah;

(3)merenca-nakan kebutuhan sarana dan prasarana

sekolah;

(4)mengelola pembelian/pe-ngadaan sarana dan

prasarana serta asuransinya;

(5)mengelola administrasi sarana dan prasarana

12

sekolah; dan

(6)memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana

sekolah.

Ilustrasi selanjutnya bagaimana kompetensi

manajerial dengan sub kompetensi mengelola peserta

didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan

penempatan serta pengembangan kapasitas peserta didik,

ini bisa diwu- judkan oleh kepala sekolah. Seorang

kepala sekolah harus mampu menunjuk-kan kemampuan

dalam:

(1) mengelola penerimaan siswa baru, mengelola

pe-ngembangan bakat, minat, kreativitas dan

kemampuan siswa;

(2) mengelola sistem bimbingan dan konseling yang

sistematis;

(3) memelihara disiplin siswa;

(4) menyusun tata tertib sekolah;

(5) mengupayakan kesiapan belajar sis-wa (fisik

dan mental);

(6) mengelola sistem pelaporan perkembangan

siswa; dan

(7) memberikan layanan penempatan siswa dan

mengkoordinasikan studi lanjut.

Kompetensi ini tentunya tidak akan dapat diwujudkan

jika tidak ada du-kungan dari komponen dan warga

13

belajar lainnya. Dengan demikian untuk menilai kinerja

kepala sekolah untuk sub kompetensi ini pengawas

sekolah bisa melakukannya dengan cara membuat cheklist

atau melakukannya dengan menggunakan pedoman observasi

terhadap kondisi dan perkembangan yang terjadi pada

diri siswanya di sekolah yang bersangkutan.

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan

Komunikasi di sekolah hendaknya mampu menyesuaikan

diri, salah satunya akan tergantung kepada kepala

sekolahnya, apakah ia mampu mengubah budaya sekolah,

se-suai dengan kemajuan berpikirnya tentang bagaimana

memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

mengelola sekolah. Sub kompetensi ini di antaranya

dapat diwujudkan dalam bentuk upaya kepala sekolah

melaku-kan aktivitas yang mencakup:

(1) mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan

sistem informasi, serta sistem pelaporan;

(2) mengembangkan pang-kalan data sekolah (data

kesiswaan, keuangan, ketenagaan, fasilitas,

dsb.);

(3) mengelola hasil pangkalan data sekolah untuk

merencanakan program pengem-bangan sekolah;

(4) menyiapkan pelaporan secara sistematis,

realistis dan logis; dan (5) mengembangkan sim

berbasis komputer.

14

c. Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi kepala sekolah yang cukup sentral dan

merupakan pokok dari keberlanjutan program sekolah

diantaranya adalah kompetensi Kewirau-sahaan. Sebagai

salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan ke-

mampuan dalam wirausahanya ini maka kepala sekolah

harus mampu menun-jukkan kemampuan dalam menjalin

kemitraan dengan pengusaha atau dona-tur, serta mampu

memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Secara

rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang

mendukung terhadap per-wujudan kompetensi kewirausahaan

ini, di antara mencakup:

(a) menciptakan inovasi yang berguna bagi

pengembangan sekolah/madrasah;

(b) bekerja ke-ras untuk mencapai keberhsilsan

sekolah/madrasah sebagai organisasi pem- belajar

yang efektif;

(c) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses

dalam me-laksanakan tugas pokok dan fungsinya

sebagai pemimpin sekolah/madrasah;

(d) pantang menyerah dan selalu mencari solusi

terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi

sekolah/madrasah;

(e) memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola

kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai

sumber belajar peserta didik.

15

d. Kompetensi Supervisi

Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi

seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa

tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin

sekolah/madrasah. Berdasarkan telaah terhadap

kompetensi ini, proses penilaian kinerja yang harus

diperhatikan oleh pengawas sekolah, di antaranya harus

mampu menilai sub- sub kompetensinya yang mencakup:

(a) merencanakan program supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru;

(b) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru

dengan menggunakan pendekatan dan teknik

supervisi yang tepat;

(c) menindaklan-juti hasil supervisi akademik

terhadap guru dalam rangka peningkatan profe-

sionalisme guru, di antaranya adalah bahwa tugas

dan fungsi dari supervisi ini adalah untuk

memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru.

Dengan demikian kinerja kepala sekolah dapat

dinilai oleh pengawas sekolah melalui peniliain

terhadap sub kompetensi melaksanakan supervisi akademik

terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik

supervisi yang tepat. Langkah yang perlu dilakukan

mencakup:

(1) mengidentifikasi potensi- po-tensi sumberdaya

16

sekolah berupa guru yang dapat dikembangkan;

(2) mema-hami tujuan pemberdayaan sumberdaya

guru;

(3) mengemukakan contoh-contoh yang dapat membuat

guru-guru lebih maju; dan

(4) menilai tingkat keberdayaan guru di

sekolahnya.

e. Kompetensi Sosial

Kompetensi ini pada dasarnya cukup sulit jika harus

dikaitkan dengan aktivitas sosial secara penuh oleh

sekolah, jika hal itu dilakukan dalam rang-ka

keterkaitannya dengan program sekolah. Pada dasarnya

sebagai bahan acuan pengawas sekolah untuk melakukan

evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah untuk

kompetensi dan sub kompetensi ini, di antaranya

mencakup:

(a) bekerja sama dengan pihak lain untuk

kepentingan sekolah/madrasah;

(b) berpartisipasi dalam kegiatan sosial

kemasyarakatan; dan

(e) memiliki kepe-kaan sosial terhadap orang atau

kelompok lain.

Kompetensi kepala sekolah yang berhubungan dengan

kemampuan un-tuk mengelola hubungan sekolah dengan

masyarakat bisa diwujudkan melalui kemampuannya dalam

17

hal:

(1) memfasilitasi dan memberdayakan dewan

sekolah/komite sekolah sebagai perwujudan

pelibatan masyarakat terhadap pengembangan

sekolah;

(2) mencari dan mengelola dukungan dari masyara-

kat (dana, pemikiran, moral dan tenaga, dsb) bagi

pengembangan sekolah;

(3) menyusun rencana dan program pelibatan

orangtua siswa dan masyarakat;

(4) mempromosikan sekolah kepada masyarakat;

(5) membina kerjasama dengan pemerintah dan

lembaga-lembaga masyarakat;

(6) membina hubungan yang harmonis dengan

orangtua siswa.

2.1.1 Program Kerja Kepala Sekolah

1. KEPALA SEKOLAH sebagai EDUKATOR / pendidik

- Kemampuan membingbing guru

- Kemampuan membingbing karyawan

- Membimbing staf

- Memberi contoh mengajar yang baik

2. Kepala sekolah sebagai manejer

- Kemampuan menyusun program

- Menyusun organisasi / personal

- Menggerakan staf , guru dan karyawan

18

- Mengoptimalkan SDM

3. Kepala sekolah Sebagai Administrator /

administrasi

- Kemampuan mengelola ADM KBM

- Mengelola keuangan

- Mengelola administrasi ketenagaan

- Sarana dan prasarana

4. Kepala Sekolah sebagai suvervisor/ penyelia

- Menyusun program suvervisi

- Melaksanakan suvervisi

- Menggunakan hasil suvervisi

5. Kepala sekolah sebagai leader/ pemimpin

- Memahami kondisi guru/ karyawan dan staf

- Memiliki Visi dan Misi

- Mengambil keputusan

6. Kepala sekolah sebagai inovator

- Kemampuan mencari dan mengemukakan gagasan baru

untuk pembaharuan sekolah

- Kemampuan melkasanakan pembaharuan

7. Kepala sebagai motovator

- Kemampuan mengatur lingkungan kerja ( fisik )

- Kemampuan mengatur suasana kerja ( non fisik)

- Kemampuan menerapkan prinsip penghargaan dan

hukuman

19

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Guru

1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan

lengkap

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar,

ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir

4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan

pengayaan

6. Mengisi daftar nilai anak didik

7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan

pengetahuan), kepada guru lain dalam proses

pembelajaran

8. Membuat alat pelajaran/alat peraga

9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan

pemasyarakatan kurikulum

11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil

belajar anak didik

14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum

memulai pelajaran

15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan

sekitarnya

20

16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit

untuk kenaikan pangkat

2.2.1 Rincian Kegiatan Guru Kelas Dan Guru Mata

Pelajaran Atau Guru Pembimbing

2. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan

pendidikan

3. Menyusun silabus pembelajaran

4. Menyusun RPP

5. Melaksanakan KBM

6. Menyusun alat ukur / soal sesuai mata pelajaran

7. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil

belajar pada matpel

8. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran

9. Melaksanakan pembelajaran perbaikan / remedial

dan memanfatkan hasil penilaian evaluasi

10. Melaksanakan BP yang menjadi tanggung

jawabnya

11. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi

terhadap proses dan hasil belajar

12. Membimbing guru pemula dalam program

induksi / membimbing teman sejawat bagi guru

seniaor

13. Membimbing siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler dalam pembelajaran

14. Melaksanakan pengembangan diri

21

15. Melaksanakan publikasi ilmiah dan / karya

inovatif

16. Persentase ilmiah

22

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah tentu

dituntut profesionalisme yang tinggi atas seluruh

kinerja perangkat sekolah yang ada. Rambu-rambu yang

diberikan sebagai petunjuk pelaksanaan tugas ini

dikenal dengan istilah TUPOKSI, Tugas Pokok dan Fungsi.

Adanya tupoksi ini memudahkan seluruh perangkat sekolah

untuk memainkan perannya masing-masing sesuai tanggung

jawabnya masing-masing sehingga tidak terjadi

overtaking atas bidang pekerjaan yang bukan masuk dalam

wilayah pekerjaannya. Dengan cara demikian fungsi

controlling juga akan lebih mudah karena menjadikan

tupoksi tersebut sebagai barometer penilaian kinerja

yang bersangkutan.

3.2 Rekomendasi

23

Dalam pencapaian kesusesan pada suatau lembaga

pendidikan dalam hal ini sekolah, perlu adanya

kerjasama yang baik antara beberapa elemen sekolah

tersebut. Jika semua elemen pada sekolah tersebut

menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi masing-masing, maka akan mencapai keberhasilan.

24

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I & Imron, A. (2004) Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah. Malang: Kerjasama FIP UM dan

Ditjen-Dikdasmen.

Depdiknas. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah untuk Sekolah

Dasar. Jakarta: Depdiknas, Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Modul Direktorat Tendik, Dirjen Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas,

2008.

Prof. DR. Nana Sudjana, 2004, Proses Belajar Mengajar,

Bandung: CV Algesindo

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta :

Raja Grafindo Persada

Tirtarahardja, Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta :

Rineka Cipta

25