Tugas Pembuatan Roda Gigi Lurus

17
TUGAS PROSES PERMESINAN DI SUSUN OLEH : FANSURI TANJUNG WIRA ADE SANJAYA DIAN UTAMA PUTRA TANJUNG KLS A3-MALAM SMSTR VI TEKNIK MESIN UMSU

Transcript of Tugas Pembuatan Roda Gigi Lurus

TUGASPROSES PERMESINAN

DI SUSUN OLEH :FANSURI TANJUNGWIRA ADE SANJAYA

DIAN UTAMA PUTRA TANJUNG

KLS A3-MALAM SMSTR VITEKNIK MESIN

UMSU

PEMBUATAN RODA GIGI LURUS

Roda gigi lurus merupakan roda gigi yang paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar dengan poros. Dimana pada roda gigi lain sejajar pada dua buah bidang jarak gigi yang kedua bidang silinder tersebut saling bersinggungan dengan yang satu menggelinding yang lain.

Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit menjelaskan secara teoritis tentang proses pembuatan roda gigi lurus, baik dalam segi peralatan yang digunkan serta langkah-langkah pengerjaan nya pada proses permesinan.

Dimana dalam proses ini memiliki beberapa tahap pengerjaan pada proses permesinan, yaitu pada mesin bubut dan mesin frais.

Berikut langkah-langkah dalam proses pengerjaannya:

PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN :1.Mesin bubut dan mesin frais horizontal2.Pahat bubut rata, Pisau frais M 23. Mata bor ø 10 dan ø 16 (mm)4.Bor senter5.Jangka sorong6.Mandrel7.Kikir rata halus8.Bahan : Besi ST 41, ø 50 x 25 (mm)

TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya2. Jangan merubah kecepatan mesin ketika

mesin dalam keadaan hidup3. Letakkan semua alat ukur pada tempat

yang aman / terpisah pada benda yang kasar.

4. Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan mengefrais.

5. Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan bahan) pada saat mesin masih hidup.

6. Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup.

Roda gigi lurus yang ingin di rencanakan yaitu seperti keterangan gambar di bawah ini :

Ø 50 mm

25 mm Keterangan :- ukuran benda Ø 50 x 25 (mm)- Perencanan roda gigi yang akan di buat,yaitu:M(Modul) = 2z (jumlah gigi) = 16

Ø 16 mm

PROSES I (MESIN BUBUT)1. Chek ukuran awal benda kerja dengan ukuran

ø50x30(mm).2. Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya.3. Mempersiapkan alat bantu yang di gunakan berupa

pahat bubut rata, mata bor dan jangka sorong.4. Pasang pahat bubut dengan stinggi senter.5. Cekam benda kerja setengah dari panjang benda

kerja tersebut.6. Kemudian Bubut rata permukaan ujung benda kerja

depan dan belakang sehingga mencapai ukuran panjang 25mm.

7. Selanjutnya Melakukan proses pengeboran dengan diameter mata bor pertama ø 10mm dan pengeboran kedua dengan diameter mata bor ø16mm.

8. Tirus bagian ujung benda kerja 2x45 0.9. Dan lepas benda kerja dari cekam dan selesailah

pada proses I.

Pembuatan mandrelMandrel berfungsi untuk penyambung

penjepitan benda kerja di cekam untuk sebagai penghubung dalam proses pembuatan roda gigi pada mesin frais.1. Potong besi as dengan ø18 x 60 (mm).2. Cekam benda kerja dan pasang pahat bubut

setinggi senter.3. Bubut rata lurus benda kerja ø 16 x 30

(mm)4. Tes mandrel yang telah di bubut rata lurus

tersebut untuk dimasukkan ke lubang benda kerja roda gigi.

5. Apabila sudah pas. Maka lepas benda kerja dari plat cekam.

6. Kemudian di sambung dengan las mandrel yang telah tersambung dengan benda kerja roda gigi.

PROSES II (MESIN FRAIS)Sebelum proses pengerjaan, berikut penjelasan terhadap

perencanaan roda gigi lurus.

1. System setandar pembuatan roda gigi System modul System diameter pitch dan circular pitch

System modulNegara yang memakai system ini adalah Negara yang memakai satuan metric diantaranya : Nederland, japan, jerman demikian juga Negara yang menganut system ISO. Modul adalah kepeendekan dari modulus yaitu perbandingan antara diameter jarak bagi dan jumlah giginya.

M= D/Z M= modulD= diameter jarak bagi Z= jumlah gigi

PERHITUNGAN RODAGIGI LURUS.1. MODUL GIGI (M)M=D/ZD=diameter jarak bagiZ=jumlah gigi

2. DIAMETER JARAK BAGI (D)D=M x Z

3. TINGGI KEPALA GIGI (HK)HK= 1 x M4. DIAMETER KEPALA GIGI (DK)DK=M.(Z+2)

5. TINGGI KAKI GIGI (HF)HF= 1,5 x M NENHF=1,166 x M DIN

6. DIAMETER KAKI GIGI (DK) DK=M.(Z+2)

7. TINGGI KAKI GIGI (HF) HF= 1,5 x M

8. DIAMETER KAKI GIGI (DF)

DF= M.(Z – 2,5)

A3 MALAM

Putaran engkol pada piring pembagi dapat dihitung dengan persamaan :N = 40/ ZN = PETARAN ENGKOLZ = JUMLAH PEMBAGI40 = TETAPAN

Dari perencanaan Dik : Z : 16Maka, n..? Dan piring pembagi..?N = 40/ Z N = 40 / 16 GIGIN = 2 2/4 putaran setiap pergantian bagian yang di frais

Plat lubang pirimg pembagi

SERI A SERI B 1 2 1 2 3

30 69 38 77 15 21 37 41 81 42 87 16 23 39 43 91 47 93 17 27 41 48 99 49 111 19 29 43 51 117 53 119 19 31 47 57 - 59 - 20 33 49

• Dari hasil tersebut carilah salah satu anggka pada piring pembagi itu dapat dibagi dengan 4,misalnya 16.

• Aturlah batang pemutar itu sehingga ujung punca masuk pada lubang yang terdapat pada baris lingkaran-lingkaran yang berangka 16.

• 2/4 putaran = 2/4 x 16 = 8 bagian atau 9 lubang, dengan demikian pemutar tersebut harus diputar

“2 kali putaran di tambah 9 lubang”.

Langkah kerjanya :1. Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi.2. Menentukan titik nol pemakanan dengan cara :3. Nyalakan motor spindel utama4. Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda

kerja, turunkan posisi pisau dengan memutar handel penurun dan penaik meja.

5. Posisi pisau harus benar-benar sejajar (sesumbu) dengan benda kerja.

6. Turunkan hingga sedikit menyentuh benda kerja.7. Putar pengukur pada handle penaik dan penurun

meja pada posisi nol, jauhkan mata pisau frais.8. Naikkan meja frais setinggi 3 mm, sebagai tinggi

gigi, kemudian makankan, jauhkan kembali.9. Putar piring pembagi 2 kali putaran + 9 lubang

pada piring pembagi 16.10.Lakukan langkah kerja 8 dan 9 , hingga terbentuk

roda gigi.11.Lepas roda gigi dari cekam maupun darin mandrel.12.Rapikan bagian kepala roda gigi menggunakan kikir

halus.

Maka selesailah pembuatan roda gigi lurus

ukuran Dengan jumlah gigi Z= 16

Ø 50 x 25 (mm)