Transmission of HIV/AIDS
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Transmission of HIV/AIDS
Apa itu HIV/AIDS?
• HIV = Human Immunodeficiency virus – Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia yang
menyebabkan menurunnya sistim imun (biasanya menyerangsel T helper)
– Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa kadar antiboditerhadap HIV
• AIDS = Acquired Immunodeficiency syndrome– Syndrom penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh
HIV– Diagnosis ditegakkan bila telah ditemukan satu atau lebih
infeksi oportunistik. Merupakan suatu keadaan lanjutan daripasien HIV
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi
yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi
virus HIV, atau infeksi virus-virus lain
yang mirip yang menyerang spesies
lainnya ( SIV, FIV, dan lain-lain).
GLOBAL HIV/AIDS RESPONSE
Epidemic update and health sector progress
towards Universal Access
Progress Report 2011
> 60 Juta HIV
> 30 Juta † AIDS
Total: 34.0 million [31.6 million – 35.2 million]
Europe2.3 million
[2.1 million – 2.5 million]
Africa22.9 million
[21.7 million – 24.2 million]
South-East Asia3.5 million
[3.0 million – 3.9 million]
Western Pacific1.3 million
[1.1 million – 1.5 million]
Americas3.0 million
[2.6 million – 3.5 million]
Adults and children estimated to be living with HIV, by WHO Region, 2010
Eastern Mediterranean
560 000[410 000 – 790 000]
Total: 2.7 million [2.4 million – 2.9 million]
Europe190 000
[150 000 – 230 000]
Africa1.9 million
[1.7 million – 2.1 million]
South-East Asia210 000
[180 000 – 260 000]
Western Pacific130 000
[88 000 – 190 000]
Americas170 000
[120 000 – 240 000]
Estimated number of adults and children newly infected with HIV,by WHO Region, 2010
Eastern Mediterranean
82 000[54 000 – 130 000]
Total: 1.8 million [1.6 million – 1.9 million]
Europe99 000
[84 000 – 120 000]
Africa1.2 million
[1.1 million – 1.4 million]
South-East Asia230 000
[190 000 – 260 000]
Western Pacific80 000
[64 000 – 99 000]
Americas96 000
[71 000 – 120 000]
Estimated adult and child deaths from AIDS,by WHO Region, 2010
Eastern Mediterranean
38 000[27 000 – 53 000]
Transmisi HIV
• HIV dapat ditularkanmelalui:– Darah
– Semen
– Cairan vagina
– ASI
• HIV tidak ditularkanmelalui:– Air ludah
– Air mata
– Urine
– Gigitan nyamuk
– Tempat duduk toilet
– Pelukan
– Ciuman
HIV
1. Hubungan Seksual• Multi-partner• Tanpa kondom• Anal seks
2. Parenteral1. PENASUN 2. Tindakan medis3. Transfusi Darah
3. Ibu ke Anak1. Kehamilan2. Persalinan3. Menyusui
ODHA
PENYEBAB PROSES AKIBAT
Bagaimana cara penularan HIV?
• Melalui Suntikan yang dipakai secara bergantian
• Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV
• Melalui transfusi, IDUs dan kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris tercemar HIV
• Dari Ibu ke janin/bayi-nya selama kehamilan, persalinan atau menyusui
16
HIV Transmission Categories
Centers for Disease Control, 2005
Males Females
Male-Male Sex 60% -
Hetero Sex 13% 71%
Injection Drug Use 26% 27%
Other 1% 2%
17
Other HIV Transmission Categories
• Maternal transmission during childbirth
• Health workers
• Blood transfusions
• Tattoos
Risiko transmisi melalui pekerjakesehatan
• Paparan terhadap HIV dapat menjadi bermakna apabilajenis cairan tubuh yang mampu mentransmisi virus berkontak dengan:– Jaringan dibawah kulit (misalnya akibat tertusuk jarum atau teriris)
= sekitar 0.3% (1 in 300)
– Membran mukosa (misalnya akibat cipratan ke mata, hidung ataumulut) = sekitar 0.1% (1 in 1000)
– Kulit yang intak (misalnya cipratan ke lengan) = kurang dari 0.1% (kurang dari 1 in 1000). Jumlah darah yang sedikit pada kulit yang intak kemungkinan tidak memberikan risiko sama sekali. Belumada laporan mengenai transmisi HIV melalui cara ini. Risiko dapatmenjadi lebih tinggi apabila kulit sebelumnya mengalamikerusakan (misalnya baru saja teriris), bila kontak mengenai kulityang luas atau bila terjadi kontak yang cukup lama.
Mitos dan fakta seputar transmisi HIV/AIDS
mitos fakta
HIV dan AIDS adalah sama HIV adalah virus. AIDS adalah sindrom yang disebabkan oleh HIV.
Bahan lateks memiliki lubangkecil yang dapat sebabkantransmisi HIV
HIV tidak dapat berinflitrasi seenaknya. Hanyadapat bertransmisi melalui cairan tubuh yang sesuai. HIV tak dapat melalui bahan lateks, namuntetap waspada lateks dapat bocor/robek
HIV adalah ‘hukuman mati’ Mereka yang terkena HIV dan teridentifikasi sejakdini dan mendapatkan ARV dapat terkendali,. Terapi yang diberikan adalah untuk mencegahberkembang menjadi AIDS
Perempuan penderita HIV akan melahirkan anak yang juga HIV
Perempuan yang tidak mendapat terapi akanmemiliki kemungkinan menyebarkan virus 20 –30%. Perempuan yang mendapat ARF dan tidakberi ASI anaknya, risiko penularan menurun hingga1%
1-3 minggu: demam akibat peninggian titer virus dan
penurunan CD4
Penurunan viremia hingga tak terdeteksi
asimptomatik ( s.d 15 thn)
Penurunan konstan CD4 infeksi oportunistik
SIKLUS HIDUP HIV
KEMATIAN
25
Stadium HIV / AIDS
• Infeksi Akut : 3 - 6 mgu
• Infeksi Kronis : 6 mgu -15 thn
• AIDS : Infeksi Oportunistik
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
3 - 6 BULAN s/d 15 TAHUN 1 - 2 TAHUN
Periode
Jendela HIV + AIDS
Tert
ula
r
Rahmannur Syam, SE
27
Stadium HIV / AIDS (WHO)
• Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidakdikategorikan sebagai AIDS
• Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosakecil dan radang saluran pernafasan atas yangberulang
• Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapatdijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteriparah, dan tuberkulosis.
• Stadium IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasisesofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dansarkoma kaposi.
Apa itu infeksi oportunistik?
• Ada banyak kuman di tubuh setiaporangBakteri, Virus, Parasit, Jamur
• Kuman ini dikendalikan olehsistem kekebalan tubuh yang sehat
• Namun bila sistem itu rusak akibatHIV, kuman tidak terkendali danmenyebabkan penyakit
• Infeksi yang mengambil manfaatdari kelemahan kekebalan disebut“oportunistik” (IO)
Bakteri
Virus
Parasit
Jamur
KepalaToksoplasmosis
Kriptokokkus
MataSitomegalovirus (CMV)
Mulut & TenggorokanKandidiasis
ParuPCPTB
Histoplasmosis
Perut/UsusSitomegalovirus (CMV)
KriptosporidiosisMAC
KulitHerpes Simpleks
Herpes Zoster
KelaminHerpes
HPVKandidiasis
Infeksi oportunistik umum
Kandidiasis
Penyebab
Jamur (kandida) yang sangat umum
Muncul
Waktu CD4 di bawah 300
Gejala
Gumpulan putih kecil seperti busa di mulut dan vagina
Pengobatan
Lozenge; gentian violet; flukonazol; terapi alam
Pencegahan
Mengurangi penggunaan gula
ALMARHUMAH YG DITOLAK OLEH KELUARGA
HANYA DIANTAR DGN AMBULANS KE KUBUR TANPA UPACARA APAPUN & TANPA
KELUARGA.HIV/AIDS MEMBUAT
MANUSIA “MELLEPERRU” TERHADAP ANAK KANDUNG
SENDIRI
Perawatan mulut rutin pada pasien HIV
• Merupakan pendekatan multidisiplin denganmeningkatkan kesehatan mulut dan mempertahankankesehatan secara keseluruhan
• Mengetahui manifestasi oral dari penyakit sistemik
• Biasanya langsung dan tidak membutuhkan fasilitasdan alat khusus
• Tenaga kesehatan harus menyesuaikan denganrekomendasi pengendalian infeksi yang ada
Pemeriksaan pasien HIV
• Kerumitan perawatan medis pasien HIV seringkalimelibatkan kondisi yang tidak berhubungandengan HIV
– diabetes, penyakit jantung, penyakit hati & ginjal, dll
• Kembangkan rencana terapi yang tepat:– Nilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan (tak
hanya yang berkaitan dengan HIV) dan lakukan skriningyang berhubungan dengan kondisi yang mendasari yang membutuhkan modifikasi perawatan gigi
– Ambilah riwayat medis dan laboratorium dan hasilkonsultasi dengan dokter layanan promer pasien.
– Nilai risiko yang berhubungan dengan perawatan gigi
Riwayat medis dan laboratorium
• Darah lengkap dengan diff count
• PT, PTT, INR, hemoglobin dan neutrophils
• CD4 cells dan Viral load
– first count; lowest count; latest count
• Gejala atau penyakit yang berhubungan dengan HIV yang baru diderita
• Status HAV/HBV/HCV dan TB
• Riwayat pengobatan /terapi
Penilaian risiko yang berhubungandengan perawatan gigi
• Hemostasis– Faktor pembekuan menurun pada penyakit hepar
berat– Jumlah dan fungsi platelet dapat berkurang dan
penggantian atau transfusi dapat diperlukan– Butuh PT/PTT untuk pasien yang akan menjalankan
operasi dalam 48 jam– Operasi elektif dapat dilakukan dengan aman pada
pasien dengan platelets >60,000/mm3 dan PT/PTT of 0.8-2.5 INR
– Untuk ekstraksi multipel/pembersihan yang ekstensif, cabut satu gigi atau bersihkan satu area pada satuwaktu lalu lanjutkan ke gigi atau daerah lainnya.
Penilaian risiko yang berhubungandengan perawatan gigi (cont’d…)
• Kerentanan terhadap infeksi– CD4 count rendah, leukopenia, neutropenia – hyperglycemia dan diabetes– Kondisi immuno-compromised yang lain
• Kerja obat dan interaksi obat– Polifarmasi: yang berhubungan dengan HIV/AIDS
atau obat-obatan lain– antibiotics (prophylaxis, etc): cegah penggunaan
ganda– Penyakit hepar dan ginjal
Upaya pencegahan agresif
• Kunjungan rutin tiap 3 – 4 bulan
• Penilaian status gizi tiap 6 – 8 bulan
• Gunakan fluoride topikal
• Nilai kebutuhan oral hygiene dan mengganti sikatgigi dan alat kebersihan gigi secara teratur. Gunakan antiseptik
• Konseling gizi
Perawatan oral rutin pasien HIV
Terapi sesuai indikasi:• Restoratif
• Sama dengan kondisi non HIV
• Prosedur bedah mulut• Berhati-hati untuk meminimalisir perdarahan dan
trauma, komplikasi postoperatif tidak lebih tinggidaripada yang non HIV
• Removable Prosthodontics• sama
Prosedur dental invasif
• Ikuti teknik aseptik
• Miliki data hasil lab terbaru untuk menilai fungsihemostatik dan kerentanan terhadap infeksi
• Insidens komplikasi pasca prosedur tidak lebihtinggi pada populasi non HIV (tanpa DM) meskipun pada pasien dengan waktu perdarahanyang memanjang akan mengalami penyembuhanluka yang lama
Indikasi profilaksis antibiotik
• Tak ada literatur yang mendukung pemberianprofilaksis antibiotik rutin. Keputusan didasari padakondisi pasien
• Bila jumlah Neutrophil <500 cells/mm3, indikasipenggunaan antibiotik.
• Secara khusus tanyakan riwayat perawatan di RS karena bakteremia
• Ikuti panduan AHA yang terbaru mengenaiprofilaksis antibiotik untuk mencegah endokarditisbakterial.
56
Treatment of HIV/AIDS
• Prevention of HIV transmission
• Antiretroviral treatment:
• immune function
• viral replication
• Treatment of opportunistic infections