Transmission of HIV/AIDS

57
HIV / AIDS Nur Ashari

Transcript of Transmission of HIV/AIDS

HIV / AIDS

Nur Ashari

Apa itu HIV/AIDS?

• HIV = Human Immunodeficiency virus – Virus yang menyerang sistim kekebalan tubuh manusia yang

menyebabkan menurunnya sistim imun (biasanya menyerangsel T helper)

– Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa kadar antiboditerhadap HIV

• AIDS = Acquired Immunodeficiency syndrome– Syndrom penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh

HIV– Diagnosis ditegakkan bila telah ditemukan satu atau lebih

infeksi oportunistik. Merupakan suatu keadaan lanjutan daripasien HIV

AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi

yang timbul karena rusaknya sistem

kekebalan tubuh manusia akibat infeksi

virus HIV, atau infeksi virus-virus lain

yang mirip yang menyerang spesies

lainnya ( SIV, FIV, dan lain-lain).

GLOBAL HIV/AIDS RESPONSE

Epidemic update and health sector progress

towards Universal Access

Progress Report 2011

> 60 Juta HIV

> 30 Juta † AIDS

Total: 34.0 million [31.6 million – 35.2 million]

Europe2.3 million

[2.1 million – 2.5 million]

Africa22.9 million

[21.7 million – 24.2 million]

South-East Asia3.5 million

[3.0 million – 3.9 million]

Western Pacific1.3 million

[1.1 million – 1.5 million]

Americas3.0 million

[2.6 million – 3.5 million]

Adults and children estimated to be living with HIV, by WHO Region, 2010

Eastern Mediterranean

560 000[410 000 – 790 000]

Total: 2.7 million [2.4 million – 2.9 million]

Europe190 000

[150 000 – 230 000]

Africa1.9 million

[1.7 million – 2.1 million]

South-East Asia210 000

[180 000 – 260 000]

Western Pacific130 000

[88 000 – 190 000]

Americas170 000

[120 000 – 240 000]

Estimated number of adults and children newly infected with HIV,by WHO Region, 2010

Eastern Mediterranean

82 000[54 000 – 130 000]

Total: 1.8 million [1.6 million – 1.9 million]

Europe99 000

[84 000 – 120 000]

Africa1.2 million

[1.1 million – 1.4 million]

South-East Asia230 000

[190 000 – 260 000]

Western Pacific80 000

[64 000 – 99 000]

Americas96 000

[71 000 – 120 000]

Estimated adult and child deaths from AIDS,by WHO Region, 2010

Eastern Mediterranean

38 000[27 000 – 53 000]

TREN YANG SAMA

SUL-SEL: 2448 HIV & 874 AIDS (NO. 6)

INDONESIA ?

SUL-SEL: 10.88 % (NO.12)

HIV / AIDS

cairan sperma

darah

HIV didapatkan di

cairan vagina

air susu ibu

Transmisi HIV

• HIV dapat ditularkanmelalui:– Darah

– Semen

– Cairan vagina

– ASI

• HIV tidak ditularkanmelalui:– Air ludah

– Air mata

– Urine

– Gigitan nyamuk

– Tempat duduk toilet

– Pelukan

– Ciuman

HIV

1. Hubungan Seksual• Multi-partner• Tanpa kondom• Anal seks

2. Parenteral1. PENASUN 2. Tindakan medis3. Transfusi Darah

3. Ibu ke Anak1. Kehamilan2. Persalinan3. Menyusui

ODHA

PENYEBAB PROSES AKIBAT

Bagaimana cara penularan HIV?

• Melalui Suntikan yang dipakai secara bergantian

• Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV

• Melalui transfusi, IDUs dan kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris tercemar HIV

• Dari Ibu ke janin/bayi-nya selama kehamilan, persalinan atau menyusui

PENASUN

16

HIV Transmission Categories

Centers for Disease Control, 2005

Males Females

Male-Male Sex 60% -

Hetero Sex 13% 71%

Injection Drug Use 26% 27%

Other 1% 2%

17

Other HIV Transmission Categories

• Maternal transmission during childbirth

• Health workers

• Blood transfusions

• Tattoos

Risiko transmisi melalui pekerjakesehatan

• Paparan terhadap HIV dapat menjadi bermakna apabilajenis cairan tubuh yang mampu mentransmisi virus berkontak dengan:– Jaringan dibawah kulit (misalnya akibat tertusuk jarum atau teriris)

= sekitar 0.3% (1 in 300)

– Membran mukosa (misalnya akibat cipratan ke mata, hidung ataumulut) = sekitar 0.1% (1 in 1000)

– Kulit yang intak (misalnya cipratan ke lengan) = kurang dari 0.1% (kurang dari 1 in 1000). Jumlah darah yang sedikit pada kulit yang intak kemungkinan tidak memberikan risiko sama sekali. Belumada laporan mengenai transmisi HIV melalui cara ini. Risiko dapatmenjadi lebih tinggi apabila kulit sebelumnya mengalamikerusakan (misalnya baru saja teriris), bila kontak mengenai kulityang luas atau bila terjadi kontak yang cukup lama.

Mitos dan fakta seputar transmisi HIV/AIDS

mitos fakta

HIV dan AIDS adalah sama HIV adalah virus. AIDS adalah sindrom yang disebabkan oleh HIV.

Bahan lateks memiliki lubangkecil yang dapat sebabkantransmisi HIV

HIV tidak dapat berinflitrasi seenaknya. Hanyadapat bertransmisi melalui cairan tubuh yang sesuai. HIV tak dapat melalui bahan lateks, namuntetap waspada lateks dapat bocor/robek

HIV adalah ‘hukuman mati’ Mereka yang terkena HIV dan teridentifikasi sejakdini dan mendapatkan ARV dapat terkendali,. Terapi yang diberikan adalah untuk mencegahberkembang menjadi AIDS

Perempuan penderita HIV akan melahirkan anak yang juga HIV

Perempuan yang tidak mendapat terapi akanmemiliki kemungkinan menyebarkan virus 20 –30%. Perempuan yang mendapat ARF dan tidakberi ASI anaknya, risiko penularan menurun hingga1%

Universal Precaution

1-3 minggu: demam akibat peninggian titer virus dan

penurunan CD4

Penurunan viremia hingga tak terdeteksi

asimptomatik ( s.d 15 thn)

Penurunan konstan CD4 infeksi oportunistik

SIKLUS HIDUP HIV

KEMATIAN

25

Stadium HIV / AIDS

• Infeksi Akut : 3 - 6 mgu

• Infeksi Kronis : 6 mgu -15 thn

• AIDS : Infeksi Oportunistik

PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:

3 - 6 BULAN s/d 15 TAHUN 1 - 2 TAHUN

Periode

Jendela HIV + AIDS

Tert

ula

r

Rahmannur Syam, SE

27

Stadium HIV / AIDS (WHO)

• Stadium I: infeksi HIV asimtomatik dan tidakdikategorikan sebagai AIDS

• Stadium II: termasuk manifestasi membran mukosakecil dan radang saluran pernafasan atas yangberulang

• Stadium III: termasuk diare kronik yang tidak dapatdijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteriparah, dan tuberkulosis.

• Stadium IV: termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasisesofagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dansarkoma kaposi.

28

Stadium HIV / AIDS (CDC)

• CD 4 < 200

• CD 4 % < 14 %

AIDS :

Gambaran jumlah CD4 pada infeksi HIV yang tidak mendapatkan terapi

Apa itu infeksi oportunistik?

• Ada banyak kuman di tubuh setiaporangBakteri, Virus, Parasit, Jamur

• Kuman ini dikendalikan olehsistem kekebalan tubuh yang sehat

• Namun bila sistem itu rusak akibatHIV, kuman tidak terkendali danmenyebabkan penyakit

• Infeksi yang mengambil manfaatdari kelemahan kekebalan disebut“oportunistik” (IO)

Bakteri

Virus

Parasit

Jamur

KepalaToksoplasmosis

Kriptokokkus

MataSitomegalovirus (CMV)

Mulut & TenggorokanKandidiasis

ParuPCPTB

Histoplasmosis

Perut/UsusSitomegalovirus (CMV)

KriptosporidiosisMAC

KulitHerpes Simpleks

Herpes Zoster

KelaminHerpes

HPVKandidiasis

Infeksi oportunistik umum

KANDIDIASIS/ JAMUR LIDAH & MULUT

Kandidiasis

Penyebab

Jamur (kandida) yang sangat umum

Muncul

Waktu CD4 di bawah 300

Gejala

Gumpulan putih kecil seperti busa di mulut dan vagina

Pengobatan

Lozenge; gentian violet; flukonazol; terapi alam

Pencegahan

Mengurangi penggunaan gula

41

MENANTI SAAT-2 TERAKHIR

ALMARHUMAH YG DITOLAK OLEH KELUARGA

HANYA DIANTAR DGN AMBULANS KE KUBUR TANPA UPACARA APAPUN & TANPA

KELUARGA.HIV/AIDS MEMBUAT

MANUSIA “MELLEPERRU” TERHADAP ANAK KANDUNG

SENDIRI

Perawatan mulut rutin pada pasien HIV

• Merupakan pendekatan multidisiplin denganmeningkatkan kesehatan mulut dan mempertahankankesehatan secara keseluruhan

• Mengetahui manifestasi oral dari penyakit sistemik

• Biasanya langsung dan tidak membutuhkan fasilitasdan alat khusus

• Tenaga kesehatan harus menyesuaikan denganrekomendasi pengendalian infeksi yang ada

Pemeriksaan pasien HIV

• Kerumitan perawatan medis pasien HIV seringkalimelibatkan kondisi yang tidak berhubungandengan HIV

– diabetes, penyakit jantung, penyakit hati & ginjal, dll

• Kembangkan rencana terapi yang tepat:– Nilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan (tak

hanya yang berkaitan dengan HIV) dan lakukan skriningyang berhubungan dengan kondisi yang mendasari yang membutuhkan modifikasi perawatan gigi

– Ambilah riwayat medis dan laboratorium dan hasilkonsultasi dengan dokter layanan promer pasien.

– Nilai risiko yang berhubungan dengan perawatan gigi

Riwayat medis dan laboratorium

• Darah lengkap dengan diff count

• PT, PTT, INR, hemoglobin dan neutrophils

• CD4 cells dan Viral load

– first count; lowest count; latest count

• Gejala atau penyakit yang berhubungan dengan HIV yang baru diderita

• Status HAV/HBV/HCV dan TB

• Riwayat pengobatan /terapi

Penilaian risiko yang berhubungandengan perawatan gigi

• Hemostasis– Faktor pembekuan menurun pada penyakit hepar

berat– Jumlah dan fungsi platelet dapat berkurang dan

penggantian atau transfusi dapat diperlukan– Butuh PT/PTT untuk pasien yang akan menjalankan

operasi dalam 48 jam– Operasi elektif dapat dilakukan dengan aman pada

pasien dengan platelets >60,000/mm3 dan PT/PTT of 0.8-2.5 INR

– Untuk ekstraksi multipel/pembersihan yang ekstensif, cabut satu gigi atau bersihkan satu area pada satuwaktu lalu lanjutkan ke gigi atau daerah lainnya.

Penilaian risiko yang berhubungandengan perawatan gigi (cont’d…)

• Kerentanan terhadap infeksi– CD4 count rendah, leukopenia, neutropenia – hyperglycemia dan diabetes– Kondisi immuno-compromised yang lain

• Kerja obat dan interaksi obat– Polifarmasi: yang berhubungan dengan HIV/AIDS

atau obat-obatan lain– antibiotics (prophylaxis, etc): cegah penggunaan

ganda– Penyakit hepar dan ginjal

Upaya pencegahan agresif

• Kunjungan rutin tiap 3 – 4 bulan

• Penilaian status gizi tiap 6 – 8 bulan

• Gunakan fluoride topikal

• Nilai kebutuhan oral hygiene dan mengganti sikatgigi dan alat kebersihan gigi secara teratur. Gunakan antiseptik

• Konseling gizi

Perawatan oral rutin pasien HIV

Terapi sesuai indikasi:• Restoratif

• Sama dengan kondisi non HIV

• Prosedur bedah mulut• Berhati-hati untuk meminimalisir perdarahan dan

trauma, komplikasi postoperatif tidak lebih tinggidaripada yang non HIV

• Removable Prosthodontics• sama

Prosedur dental invasif

• Ikuti teknik aseptik

• Miliki data hasil lab terbaru untuk menilai fungsihemostatik dan kerentanan terhadap infeksi

• Insidens komplikasi pasca prosedur tidak lebihtinggi pada populasi non HIV (tanpa DM) meskipun pada pasien dengan waktu perdarahanyang memanjang akan mengalami penyembuhanluka yang lama

Indikasi profilaksis antibiotik

• Tak ada literatur yang mendukung pemberianprofilaksis antibiotik rutin. Keputusan didasari padakondisi pasien

• Bila jumlah Neutrophil <500 cells/mm3, indikasipenggunaan antibiotik.

• Secara khusus tanyakan riwayat perawatan di RS karena bakteremia

• Ikuti panduan AHA yang terbaru mengenaiprofilaksis antibiotik untuk mencegah endokarditisbakterial.

56

Treatment of HIV/AIDS

• Prevention of HIV transmission

• Antiretroviral treatment:

• immune function

• viral replication

• Treatment of opportunistic infections

TERIMA KASIH