Teori Komunikasi Massa 2 (Oleh: Agusly Irawan S.Sos,M.A)

30
Company name Name of presentation

Transcript of Teori Komunikasi Massa 2 (Oleh: Agusly Irawan S.Sos,M.A)

Company nameName of presentation

Teori itu:- perangkat konsep, penjelasan, dan prinsip- teroganisasi- dari aspek pengalaman manusia. ( Littlejohn& Foss

1994, p. 14)

Griffin (1994:34), mendefenisikan teori : - ide - untuk menjelaskansebuah peristiwa atau tingkah laku.

Teori itu memperjelas sesuatu yang bercampur aduk, merapikan yang kacau, menyintesis data, memfokuskan perhatian pada sesuatu yang penting, dan membantu kita mengabaikan sesuatu yang tidak penting.

TEORI

Beda Mashab, beda cara pandang terhadap teori. Dan ilmuwan mengkategorikan 4 kategori utama dalam teori komunikasi :

1. Positivisme2. Hermeneutika3. Kritis.4. Normatif.

Keempat ini dilihat dari perbedaan yaitu :a. Tujuannyab. Ontologi nya : pandangan mereka mengenai hakikat

realitas, apa yang dapat diketahuic. Epistemologi : pandangan mereka mengenai bagaimana ilmu

pengetahuan diciptaan dan dikembangkan.d. Aksiologis : peran nilai yang cocok dalam riset dan

pembangunan teori

TEORI

Positivisme

Ilmu pengetahuan itu hanya dapat diperoleh melalui fenomena empiris, dapat diamati dan diukur serta diuji dengan metode ilmiah.

Tetapi positivis lebih tergolong pada ilmu pengetahuan fisik seperti fisika, kimia, astronomi,dll.) sedangkan manusia lebih dinamis sehingga melahirkan konsep postpositivis, dimana pengamatan empiris yang diarahkan oleh metode ilmiah namun bersandarkan pada pemahaman bahwa manusia tidak konstan sepeti elemen dalam dunia fisik.

Tujuan pospositivis : memberikan penjelasan, prediksi dan kontrol (dalam kaitan antara ilmu sosial dengan ilmu fisik).

TEORI

HERMENEUTIKA

Lebih kepada arah memahami bagaimana dan mengapa perilaku tersebut terjadai dalam dunia sosial.

Hermeneutik = penafsiran,kajian tentang pemahaman, khususnya melalui penafsiran sistematis mengenai tindakan dan teks.

TEORI

KRITIS

Kelompok teori kritis berjuang untuk pembebasan dan perubahan dalam susunan sosial yang dominan.

Teori kritis tidak sekedar mengamati, menjelaskan, dan menginterpretasi tetapi juga lebih ke mengkritik.

Teori kritis “sangat perhatrian dengan bagaimana kekuasaan, penindasan, dan ha istimewa adalah produk dari entuk komunikasi tertentu dari masyarakat. (littlejohn dan Foss 2008,45).

TEORI

NORMATIF

Jenis teori yang dapat diterapkan pada semua bentuk komunikasi namun paling sering diterapkan pada komunikasi massa.

Teori ini bertujuan menempatkan standar ideal dalam menilai operasi sistem media tertentu.

Teori media normatif menjelaskan bagaimana sebuah sistem media seharusnya beroperasi agar dapat menyesuaikan diri dengans eperangkat nilai sosial ideal.

TEORI

Setiap teori yang kurang lebih harus relevan dengan media, khalayak, waktu, kondisi, dan teoritikus.

4 Era teori media :1. Era masyarakat massa & budaya massa2. Era efek terbatas3. Era efek tidak terbatas4. Era penciptaan makna

TEORI MEDIA

1.Era masyarakat massa & budaya massa

Ditandai dengan adanya ketakutan yang berlebihan terhadap pengaruh media terhdap aorang biasa dan pandangan optimis bahwa media dapat membawa perubahan sosial.

2. Era efek terbatas Era teori ini mengkritisi era sebelumnya dan dianggap

“tidak ilmiah”.Teori ini berpendapat bahwa manusia dapat melawan

kekuatan media dan manusia dipengaruhi oleh beragam faktor yang saling berpengaruh. Komunikasi massa lebih sering digunakan untuk memperkuat kembali tren sosial yang sudah ada dan memperkuat status quo.

TEORI

3. Era efek tidak terbatas bangkit kembali/ kajian kritis

Namun pandangan bahwa media dapat mempengaruhi budaya dalam skala besar belumlah mati. Teori komunikasi bergeser pada kajian budaya dan kritis.

4. Era penciptaan makna

Era ini mengakui bahwa komunikasi massa memang bisa sangat kuat, tetapi bisa juga biasa saja bahkan bisa tidak ada sama sekali akibat adanya khalayak aktif yang menggunakan media untuk mencipatakan pengalaman bermakna untuk diri mereka sendiri.

TEORI

1.TEORI MASYARAKAT MASSA2.TEORI NORMATIF MEDIA

Era masyarakat massa & budaya massa

1. TEORI EFEK TERBATAS2. TEORI ALIRAN INFORMASI3. TEORI SISTEM4. TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL & KOGNISI SOSIAL dari

media massa

ERA EFEK TERBATAS

1.TEORI KRITIS2.TEORI EKONOMI POLITIK

ERA KAJIAN KRITIS

1. TEORI USES & GRATIFICATION2. TEORI DIFUSI INOVASI3. AGENDA SETTING4. INTERAKSIONISME SIMBOLIK5. SPIRAL OF SILENCE

ERA PENCIPTAAN MAKNA

Muncul pertama akhir abad 19 ketika berbagai elit sosial tradisional berjuang memahami makna dari konsekuensi yang berisifat merusak dari modernisasi.

6 asumsi teori masyarakat massa :1. Media adalah kekuatan yang sangat kuat dalam

masyarakat yang dapat menggerogoti nilai dan norma sosial sehingga dapat merusak tatanan sosial sehingga media harus berada di bawah kontrol elite.

2. Media dapat secara langsung memengaruhi pemikiran kebanyakan orang, mentrasnformasi pandangan mereka tentang dunia sosial.

3. Ketika pemikiran seseorang telah ditransformasi oleh media, maka semua konsekuensi buruk dalam jangka panjang mungkin terjadi

TEORI MASYARAKAT MASSA

6 asumsi teori masyarakat massa :

4. Sebagaian besar individu sangat rentan dengan media karena dalam masyarakat massa merkea terputus dan terisolasi dari lembaga sosial tradisional yang sebelumnya melindungi mereka dari usaha manipulasi media.

5. Kerusakan sosial yang disebabkan media mungkin akan dapat diperbaiki dengan pendirian sebuah tatanan sosial yang totaliter.

6. Media massa tidak dapat mengelak dari kegiatan yang merendahkan bentuk budaya yang lebih tinggi, menyebabkan terjadinya penurunan secara umum dalam peradaban.

TEORI MASYARAKAT MASSA

TEORI KOMUNIKASI MASSA II

Media massa tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa.

Asumsinya, media punya kemampuan untuk menseleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu.

Mengapa media bisa melakukan penyettingan agenda?

TEORI AGENDA SETTING

2 tingkatan penyusunan agenda:

a. Penentuan isu-isu umum yang dianggap penting.b. Menentukan bagian atau aspek dari isu-isu tersebut

yang dianggap penting.

Ada 3 aspek terkait agenda setting:1. Prioritas isu-isu yang akan dibahas dalam media atau

agenda media,harus diatur.2. Agenda media memengaruhi atau berinteraksi dengan

apa yang masyarakat pikirkan, menciptakan agenda masyarakat.

3. Agenda masyarakat memengaruhi atau berinteraksi dengan apa yang para pembuat kebijakan anggap penting disebut agenda kebijakan.

TEORI AGENDA SETTING

TEORI AGENDA SETTING

Dibuat oleh Elisabeth Noelle-Neumann.

“ Pengamatan yang dibuat dalam satu konteks (media massa) menyebar kepada orang lain dan mendorong orang untuk menyuarakan pandangan mereka atau menelannya dan diam, hingga dalam sebuah proses yang spiral, satu pandangan dianggap mendominasi ranah publik sehingga yang lain hilang dari kesadaran publik dan para pendukunganya tidak bersuara lagi”

TEORI SPIRAL OF SILENCE

Media, karena beragam faktor, cenderung untuk menampilkan satu (atau paling banyak dua) sisi dari sebuah isu, dan menyingkirkan yang lain, yang kemudian mendorong orang-orang untuk diam dan bahkan menjaga bagi media untuk tidak membuka dan menyiarkan sudut pandang yang berbeda.

Orang takut akan keterasingan sehingga cenderung menjaga sikap ketika mereka merasa berada pada kalangan minoritas

TEORI SPIRAL OF SILENCE

TEORI SPIRAL OF SILENCE

TEORI SPIRAL OF SILENCE

Diperkenalkan Everett Rogers yang awalnya meneliti arus informasi dan pengaruh personal dalam beberapa bidang. Dan ketika penelitian itu berhasil awalnya disebut difusi informasi serta diuji cobakan pada selain informasi seperti teknologi maka dikenal dengan difusi inovasi.

Ketika inovasi teknologi baru diperkenalkan, inovasi melewati serangkaian tahap sebelum diadopsi secara luas:

1. Sebagaian besar orang mengetahui teknologi tersebut, seringkali melalui media massa.

2. Inovasi tersebut diadopsi oleh sekelompok kecil inovator yang disebut pengguna awal.

3. Opinion leader belajar dari pengguna awal ini dan mencoba inovasi ini sendiri.

4. Jika opinion leader merasa inovasi ini berguna maka akan mengajak opinion follower.

5. Setelah sebagian besar mengadopsi inovasi maka pengguna akhir melakukan perubahan.

TEORI DIFUSI INOVASI

Diperkenalkan oleh Elihu Katz & Herbert Blumer.

Mereka berpendapat pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut.

Pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.

Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya pengguna media empunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

Kebalikan dari teori peluru.

TEORI USES & GRATIFICATION

TEORI JARUM HIPODERMIK

Teori jarum hipodermik = teori peluru dimana pesan media diidentikkan dengan peluru atau jarum yang ditembakkan maka dapat masuk mengenai sasaran tanpa perantara.

Sejalan dengan teori jarum hipodermik ada teori kultivasi.

Menurut teori ini, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya.

Para “heavy viewers”menganggap apa yang terjadi di televisi itulah dunia nyata. Televisi “ menanamkan”atau menciptakan pandangan terhadap dunia, yang walaupun kemungkinan tidak akurat tetapi menjadi realitas hanya karena orang-orang percaya pada realitas tersebut.

TEORI JARUM HIPODERMIK

Beberapa pandangan:

- Media itu pemain utama dalam perjuangan ideologis.- Pandangan kritis meyakini media berperan dalam menyebarkan

ideologi dominan dan kekuatannya untuk mengungkapkan ideologi alternatif dan ideologi yang bertentangan.

- Media bagian dari industri budaya yang secara harafiah mencipakan simbol dan gambaran yang dapat menekan kelompok kecil.

Cabang teori kritis media:1. Marxisme klasik : media dipandang sebagai alat bantu dari

kelas dominan, kaitannya dengan keuntungan, menyebarkan ideologi dari dorongan yang berkuasa dalam masyarakat sehingga menindas golongan tertentu.

2. Media ekonomi politik : menyalahkan kepemilikan media bagi keburukan masyarakat. Isi media merupakan komoditas untuk dijual di pasaran

TEORI KRITIS MEDIA

3. Franfurt School : memandang media sebagai cara untuk membangun budaya, menempatkan lebih banyak penekanan pada pemikiran ketimbang materi. Media menghasilkan dominasi ideologi golongan atas. Didapatkan dengan manipulasi media terhadap gambar dan simbol untuk keutungan golongan yang dominan.

4. Teori hegemonis: merupakan dominasi ideologi palsu atas cara pikir terhadap kondisi sebenarnya. Ideologi tidak dipaksakan oleh salah satu kelompok tetapi bersifat persuasif dan tidak sadar.

5. Penelitian budaya: lebih kepada pemaknaan budaya tentang hasil-hasil media, penafsiran isi media. Masyarakat sebagai sebuah bidang gagasan.

TEORI KRITIS MEDIA