Studi pada Komunitas Bank Sampah Bangkitk - Repository ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Studi pada Komunitas Bank Sampah Bangkitk - Repository ...
i
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI KEGIATAN DAUR ULANG SAMPAH :Studi pada Komunitas
Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Pall Lima Kecamatan Kota Baru Kota
Jambi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelara Sarjana Strata Satu (S.I)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah
Oleh :
MIFTAHUL KHAIRI
NIM: 105170523
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Illy Yanti, M.Ag
Yudi Armansyah, M.Hum
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
iv
MOTTO
الهذين بما تعملون خبير آمنوا منكم والهذين أوتوا العلم يرفع للاه درجات وللاه
Artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ (Al Mujadilah : 11).
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan skripsi ini untuk
orang-orang terkasihku yang telah bnyak membantu
penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
Skripsi ini kupersembahkan secara khusus kepada kedua orang tuaku,
ayahanda yang telah menjadi Cinta Pertama bagi anak perempuannya Idham
Tamin (Alm) dan ibunda Siti Hapsah. Berkat do`a dan dukungannya sehingga
anak bungsunya bisa berada sampai di tahap ini, mita ucapkan makasih
sebanyak-banyaknya buat mak dan ayah.
Dan tak lupa pula Abang-abangku, Abang Azwirman, Abang Dahrul Napis,
Abang Hernandis, Abang Ibnu Darwin, dan Abang Ferdausman, semua kakak
ipar-iaparku, serta sepupu Nurul Hidayah, Raudatul Jannah, yang mendoakan
serta memberikan semangat serta dukungan supaya segera menyelesaikan
perkuliahan ini.
Dan tak lupa pula sahabat sefrekuensiku Yuliana, Yunita Fitriyah, Dina
Afriana, Siti Kartika Salim, Melly Juli Yanti Putri, Arta Trio S, Sinta,
Mustikawati, Mukaddimah, Rizqey Anjani, serta teman-teman lokal D angkatan
17 yang banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.
vi
Abstrak
Miftahul Khairi 105170523 “Kebijakan Pemerintah dalam Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah. Studi pada Komunitas Bank
Sampah Bangkitku Kelurahan Pall Lima kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kebijakan Pemerintah dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Studi pada
Komunitas Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Pall Lima kecamatan Kota Baru
Kota Jambi. Sebagai tujuan antara lain untuk melihat bagaimana proses pendaur
ulang yang di lakukan diBank Sampah Bangkitku dan bagaimana kebijakan
pemerintah dalam pengelolaan sampah diKota Jambi. Lokasi penelitian ini di Dinas
Kebersihan dan Pertamanan serta Bank Sampah Bangkitku dengan menggunakan
penelitian jenis deskriptif kualitatif, dengan sumber data wawancara dan observasi
dilapangan. Hasil peneliti dilapangan bahwasanya kebijakan yang telah dibuat oleh
Pemerintah dalam mengepuyakan pengurangan sampah yang ada sudah berjalan,
Sebagaimana pemerintah sudah mengupayakannya dengan adanya kegiatan
pendaur ulang sampah yang ada di Bank Sampah Bangkitku (BSB) yang mana
terdapat masyarakat dalam kegiatannya.
Kata Kunci :Kebijakan Publik. Pemberdayaan Masyarakat. Daur Ulang
Sampah.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Diasamping itu tidak lupa iringan
shalat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Kebijakan Pemerintah dalam Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah: Studi pada Komunitas Bank
Sampah Bankitku Kelurahan Pall Lima Kota Jambi”.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan
rintangannya yang penulis temukan baik dalam pengumpulan data maupun dalam
penyusunannya. Dan berkat bantuan dari berbagai pihak., terutama bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan oleh dosen pembimbing maka skripsi dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh kerena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah
kata terimakasih pada semua pihak yang turut dalam membantu penyelesaian
skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA. Ph.D Sebagai Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S. Ag, MH, sebagai Dekan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Agus Salim, S. Th.I, MA., M.I.R., Ph, sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik dan Kelembagaan.
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH, M. Hum, sebagai Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.
viii
5. Bapak Dr. H. Ishaq, SH, M. Hum sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama.
6. Ibu Dr. Irma Sagala, S. Ip, M. SI dan Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I, M.
Hum selaku ketua dan Sekertaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
7. Dr. Illy Yanti, M.Ag dan Yudi Armansyah, M. Hum selaku Pembimbing I
dan Pembimbing II Skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati
Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada allah swt kita
memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebaikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, 2021
MIFTAHUL KHAIRI
NIM: 105170523
ix
DAFTAR ISIDAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
PERNYATAAN .................................................................................................. i
PERSETUJUAAN PEMBIMBING ................................................................. .. ii
MOTTO ............................................................................................................... iii
LEMBARAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latara Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
D. Kerangka Teori ................................................................................... 7
E. Tinjauan Pustakan .............................................................................. 16
BAB II METODE PENELITIAN ................................................................. 20
A. Metode Penelitian ........................................................................... 20
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 21
C. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 22
D. Teknik Analisis Data ...................................................................... 24
F. Jadwal Penulisan ........................................................................... 28
x
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN .............................................. 29
A. Sejarah Bank Sampah Bangkitku ......................................................... 29
B. Struktur Organisasi Bank Sampah Bangkitku...................................... 30
C. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku .............................................. 31
D. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah Bangkitku .................................... 32
E. Aset Bank Sampah Bangkitku ............................................................ 33
F. Daftar Harga Beli Barang Bank Sampah Bangkitku ........................... 34
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ................................. 37
A. Pengelolaan Sampah di Bank Sampah Bangkitku .............................. 37
B. Proses Pendaur Ulangan Sampah diBank Sampah Bnagkitku ............ 49
C. Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Sampah............................. . 51
BABA V PENUTUP ......................................................................................... 60
A. Kesimpulan .................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xi
DAFTAR SINGKATAN
BSB : Bank Sampah Bangkitku
PERDA : Peraturan Daerah
TPS : Tempat Pembuangan Sampah
TPA : Tempat Pembuangan Akir
DLH : Dinas Lingkungan Hidup
DKP : Dinas Kebersihan Pertamanan
3 R : Reduse, Reuse, Recyle
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
SMP : Sekolah Menengah Pertama
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 : Penelitian Terdahulu
TABEL 2 : Jadwal Penelitian
TABEL 3 : Aset Bank Sampah Bangkitku
TABEL 4 : Aset Bank Sampah Bangkitku
TABEL 5 : Daftar Harga Beli Barang
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 : Struktur Organisasi Bank Sampah Bangkitku
GAMBAR 2 : Surat Keputusan Bank Sampah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan yang bersih dan bebas sampah merupakan dambaan setiap
masyarakat, dan lingkungan yang bersih juga menciptakan suasana yang
nyaman dan menyenangkan. Jalan bersih, sungai tanpa sampah dan udara segar
merupakan kondisi lingkungan yang ideal bagi masyarakat sekitar untuk hidup
sehat. Dengan terciptanya lingkungan yang bersih akan membuat masyarakat
semakin bersemangat, kreatif, inovatif, dan selalu berharap perubahan untuk
mencapai keadaan yang lebih baik.
Menjaga kebersihan lingkungan pada masa ini telah menjadi hal yang
sangat sulit ditemukan, masih banyak orang yang membuang sampah
sembarangan dan tidak peduli pada keindahaan lingkungan. Sampah
merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
belum bisa ditangani dengan baik, terutama pada negara-negara berkembang.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan sampah pasal 19 Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga terdiri atas: pengurangan sampah dan
penanganan sampah. Serta pasal 22 Kegiatan penanganan sampah meliputi
pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah, pengumpulan dalam bentuk pengambilan
dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
2
sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu, pengangkutan dalam
bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan
sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke
tempat pemrosesan akhir pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah, dan pemrosesan akhir sampah dalam bentuk
pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media
lingkungan secara aman.1
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 05 Tahun 2020 tentang Pengelolaan
Sampah, Pasal 13 Pengurangan Sampah pada ayat 1 dan 2 meliputi kegiatan:
Pembatasan timbunan sampah, pendaur ulangan sampah dan pemanfaatan
kembali sampah.2
Diperkuat lagi dengan adanya peraturan dari Walikota Jambi no 16 tahun
2018 tentang pembatasan menggunakan kantong plastik3, menjadikan
peraturan yang baik bagi masyarakat. Peraturan ini sudah berjalan disebagian
pusat perbelanjaan yang mana pada saat ini sudah tidak menyediakan kantong
plastik yang sekali pakai, tapi digantikan menggunkan tas belanja yang ramah
lingkungan yang mana tas ini bisa dipakai berkali- kali. Seperti yang di laukan
oleh bank sampah bangkitku, mereka membuat tas yang berasal dari sampah
yang masih bisa didaur ulang sehingga bisa menjadi tas untuk berbelanja.
1Undang-undang Republi Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang pengelolaan
Sampah. 2 Peraturan Derah Kota Jambi Nomor 05 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah . 3 Peraturan Walikota Jambi tentang Pembatasan Menggunakan Kantong Plastik.
3
Komunitas Bank Sampah Bangkitku ini Terletak Pada Kelurahan Paal V
Kota Jambi, jumlah penduduk pada kelurahan ini sekitar 13.860 KK terdiri dari
6.959 laki-laki dan 6.901 perempuan, yang terbagi dari 37 RT.
Pendirian Bank Sampah Bangkitku telah mendapat payung hukum yang
dikeluarkan dari Badan Lingkungan Hidup Kota Jambi dengan surat keputusan
Nomor 25.A Tahun 2016 tentang Pembentukan Bank Sampah Bangkitku Kota
Jambi, disamping itu juga ditetapkan oleh Camat Kota Baru Nomor 39 Tahun
2016 tentang Pengelolaan Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima, dan
dari Keluraan Suka Karya Nomor 12 tahun 2016 tentang Penetapan Tim Unit
Penglolaan Pencacah Plastik Kelurahan Suka Karya.
Bank Sampah berdiri karena adanya inisiatip masyarakat yang peduli
terhadap sampah yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah organik
maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan
banyak masalah salah satunya seperti pencemaran udara, sehingga memerlukan
pengelolaan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Dan di
Kota Jambi penomena ini jugalah yang melatar belakangi sehingga berdirinya
Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Pall V Kecamatan Kota Baru ditambah
lagi banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu
membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkat perekonomian
masyarakat.4
4 Wawancara dengan bapak Santoso selaku pendiri bank sampah bangkiktu pada tanggal
16 April 2021
4
Peran Pemerintah Dinas Lingkungan Hidup menjadi implementor dalam
menjalankan kegiatan diBank Sampah bangkitku. Dimana ketika mereka
mengonfirmasikan kepada bank sampah untuk membuat pelatihan yang
ditujukan kepada masyarakat untuk mengenalkan tentang bagaimana cara
pengelolaan bank sampah ini.
Dana Insentif yang di dapat oleh bank sampah pada setiap bulannya itu
sebagaimana sudah dijelaskan dalam Perda Kota Jambi Nomor 05 tahun 2020
Tentang Pengelolaan Sampah, terdapat pada pasal 35 Insentif pada ayat 1
bahwasanya dana ini diberikan oleh Pemerintah Daerah Kepada setiap
lembaga, pelaku usaha, ataupun perorangan, yang mana mereka melakukan
inovasi dalam pengelolaan sampah, pelaporan atas pelanggaran pembuangan
sampah, pengurangan timbunan sampah serta tertib dalam penanganan sampah
tersebut.
Kemampuan pengelolaan sampah yang masih rendah dengan ketidak
seimbangan produksi sampah membuat sampah menjadi menumpuk dimana-
mana. Sampah yang tidak terurus dengan baik akan menghasilkan kualitas
lingkungan yang tidak baik pula, air yang dihasilkan dari sampah
menyebabkan pencemaran baik di tanah, air, dan udara, meningkatkan
perkembangan hama penyakit, menurunnya kesehatan dan nilai estetika
lingkungan karena pencemaran air, tanah dan udara.
Dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang sekelompok warga yang peduli terhadap masalah lingkungan berupa
sampah yang terjadi di Kelurahan Pall Lima Kota Jambi. Sekelompok warga
5
tersebut memberdayakan sampah menjadi barang-barang yang bernilai jual
tinggi. Sampah-sampah yang mereka olah itu didapatkan dari rumah mereka
sendiri dan rumah warga lain yang dikumpulkan dalam satu tempat yang
mereka beri nama “Bank Sampah Bangkitku (kelompok peduli lingkungan)”.
Selain itu karena bank sampah ini juga sudah lama berdiri dan menjadikan
bank sampah bangkitku ini menjadi bank sampah induk, dan sudah banyak
memenangkan penghargaan.
Kota Jambi memiliki saat ini telah memiliki sebanyak 72 bank sampah
yang dikelola swadayan oleh masyarakat yang telah turut berperan dalam
membantu mengurangi sampah di Kota Jambi.
Dengan memperhatikan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
dalam mengenai pemberdayaan masyarakat di Kel Paal Lima Kota Jambi
dalam kegiatan daur ulang sampah plastik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti
mengkaji permasalahan tersebut untuk dijadikan sebuah penelitian dengan
judul Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Kegiatan Daur Ulang Sampah: Studi Pada Komunitas Bank Sampah
Bangkitku Kelurahan Pall V Kota Jambi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perlu
adanya penyusunan suatu perumusan masalah dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini terdapat pertanyaan dasar yaitu Kebijakan Pemerintah Dalam
6
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah: Studi pada
Komunitas Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal V Kota Jambi
Dari pertanyaan dasar tersebut terdapat rumusan masalah, yakni sebagai
berikut:
1. Bagaimana Pengelolaan Bank Sampah Bangkitku di Kota Jambi?
2. Bagaimana Proses Pendaur Ulangan Sampah pada Bank Sampah
Bangkitku?
3. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap pengelola sampah di
Komunitas Bank Sampah Bangkitku?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian skripsi ini yaitu :
a. Untuk mengetahui Pengelolaan Bank Sampah Bangkitku di Kota
Jambi.
b. Untuk Mengetahui proses pendaur ulangan sampah pada bank
sampah bangkitku.
c. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah terhadap pengelola sampah
di Komunitas Bank Sampah Bangkitku.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi masyarakat, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang
bagaimana membuka peluang usaha yang ada di lingkungan kita.
b. Bagi pemerintah, dapat dijadikan solusi dalam menangani masalah
sampah yang ada di kota kita, khususnya Kota Jambi.
7
c. Bagi akademik, sebagai tambahan refrensi dan informasi khususnya
bagi mahasiswa mengenai Kebijakan Pemerintah dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah
Studi Pada Komunitas Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal
Lima Kota Jambi dan studi evaluasi pengembangan penelitian
kedepannya.
d. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas
Syari’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
D. Kerangka Teori
1. Kebijakan Publik
a. Pengertian Kebijakan Publik
Istilah kebijakan publik merupakan istilah dari bahasa inggris
“public policy”. Menurut Nugroho Kebijakan Publik adalah keputusan
yang telah dibuat oleh Negara khususnya pemerintah, sebagai starategi
untuk mudah dipahami, karena maknanya adalah hal-hal yang
dikerjakan untuk mencapai tujuan nasional serta suatu yang mudah di
ukur karena sudah jelas sejauh mana kemajuan pencapaian yang sudah
dilalui oleh pemerintah.5
Sedangkan menurut Aminuddin Bakri Kebijakan Publik adalah
keputusan atau pilihan yang secara langsung mengatur dalam
pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam, finansial manusia
5 Rian Nugroho D, Kebijkan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. (Jakarta, Pt
Elex Media Komputindo 2003) hlm 52
8
untuk kepentingan masyarakat, publik serta warga negara. Pengaturan
melalui kebijakan akan menjadi pedoman bagi seluruh stakholder
kebijakan, baik sebagai obyek maupun sebagai subyek. Disamping itu
kebijakan mempunyai legitimasi yang kuat dalam penerapannya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarka beberapa pandangan para ahli tersebut, pada hakikatnya
kebijakan publik dibuat oleh pemerintah berupa tindakan-tindakan
`pemerintah. Kebijakan publik, baik untuk melakukan maupun tidak
melakukan sesuatu mempunyai tujuan tertentu. Kebijakan publik
ditunjukan untuk kepentingan masyarakat.
Tujuan dari kebijakan publik ialah seperangkat tindakan pemeritah
yang didesain untuk mencapai hasil-hasul tertentu yang diharapkan oleh
publik sebagai konstituen pemerintah. Kebijakan publik sebagai pilihan
tindakan yang legal dan sah karena kebijakan publik dibuat oleh
lembaga yang memiliki legitimasi dalam sistem pemerintahan.
Kemudian, kebijakan publik sebagai hipotesis dalah kebijakan yang
dibuat berdasarkan teori, model atau hipotesis mengenai sebab dan
akibat. Kebijakan senang tiasa berdasarkan pada asumsi-asumsi
mengenai prilaku.6
Untuk melaksanakan kebijakan publik terdapat dua langkah, yaitu
langsung melaksankan dalam bentuk agenda-agenda atau melalui
6 Sahya Anggara. Kebijakan Publik, (Bandung : pustaka setia 2014) hlm 35-37
9
perumusan kebijakan turunan. Maka dari itu secara umum dapat
digambarnya sebagai berikut.
a. Program Intervensi
b. Proyek Intervensi
c. Kegiatan Intervensi
d. Publik/ Mayarakat/ Beneficiaries7
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan berasal dari kata “daya”, yang berarti kekuatan atau
kemampuan, yang mana dalam bahasan inggrisnya “power” selanjutnya
dikatakan pemberdayaan atau empowerment, karena memiliki makna
perencanaan proses dan upaya penguatan atau memampukan yang lemah.
Menurut Prijono, S. Onny dan pranarka, A.M.W (1999)
Pemberdayaan merupakan proses penguatan individu-individu atau
masyarakat supaya mereka berdaya. Mendorong atau memotivasi mereka
agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan dalm menentukan pilihan
hidupnya. Pemberdayaan dapat dikatakan sebagai proses dan tujuan.
Sebagai proses pemberdayaan merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperkuat daya kelompok yang lemah dalam masyarakat. Sementara
sebagai tujuan, pemberdayaan untuk mewujudkan perubahan sosial yaitu
membuat masyarakat atau kelompok serta individu menjadi cukup kuat
dalam berpartisipasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang
bersifat fisik, ekonomi dan sosial (Soeharto,2008).
7 Ibid hlm 159
10
Pemberdayaan merupakan satu strategi untuk melaksanakan
pembangunan yang berdasarkan azaz kerakyatan. Dimana segala upaya
diarahkan untuk memenuhi keperluan masyarakat. Oleh sebab itu,
pemberdayaan diaktualisasikan melalui partisipasi masyarakat dengan
pendamping yang dilakukan pemerintah atau lembaga tertentu untuk
menstransfer ilmu pengetahuan kepada kelompok masyarakat
terorganisasi.8
Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Chamber dan Effendi
menurutnya pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun
paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat people- centered,
participatory, empowerment dan sustainable.9
Pengertian pemberdayaan masyarakat terus mengalami
perkembangan. Bahkan beberapa ahli mengemukakan definisi
pemberdayaan dilihat dari tujuan, proses dan cara- cara pemberdayaan
(Suharto, 1997)
a. Dari aspek tujuan, pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan
kekuasaan orang-orang yang lemah atau beruntung.
b. Aspek proses, pemberdayaan adalahh sebuah proses yang mana
masyarakat berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas, dan
8 Saifuddin Yunus, Model Pemberdayaan Masyarakat Terpadu, (Banda Aceh 2017) hlm
1-4 9 Efri Syamsul Bahri Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, (Kediri, Fam Publishing
2014) hlm 8-9
11
mempengaruhi terhadap kejadian serta lembaga- lembaga yang
mempengaruhi kehidupannya.
c. Pemberdayan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali
kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial.
d. Dari aspek cara-cara pemberdayaan adalah suatu cara dengan nama
rakyat, organisasi dan komunitas diarahkan agar mampu
menguasasi (atau berkuasa atas) kehidupannya.10
a. Sampah Plastik
Sampah adalah suatu benda yang tidak digunakan dan harus dibuang,
sampah tersebut di hasilkan oleh kegiatan manusia yang berasal dari
kegiatan industri, pertambangan, pertanian, peternakan, perikanan,
transportasi, rumah tangga, perdagangan, dan kegiatan manusia lainnya.
Bertambahnya jumlah penduduk serta berubahnya pola konsumsi
masyarakat, maka sampah yang dihasilkan manusia juga meningkat,
sehingga tidak mengherankan jika produksi sampah dari tahun ke tahun
semakin bertambah.
Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-
bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Limbah dari plastik
ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan
sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurrang lebih 80 tahun agar dapat
terdegradasi secara sempurna.11
10 Ibid hlm 12
11A. Guruh Permadi, Menyulap Sampah Jadi Rupiah, (Surabaya: Mumtaz Media, 2011),h.32.
12
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume
sampah, tiga (3R) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani
masalah sampah antara lain sebagai berikut:
a. Reduce (pengurangan), ialah berusaha mengurangi segala sesuatu
yang akan mengakibakan atau mendatangkan sampah, supaya dapat
mengurangi sampah-sampah yang telah ada.
Prinsip Reduce dapat dilakukan dengan cara sebisa mungkin kita
mengurangi dan barang yang berupa material yang digunakan. Karna
semkain banyak barang yang kita gunakan maka semakin banyak
volume sampah yang dihasilkan.
Sebagaimana menurut Suyoto, tindakan yang dapat kita lakukan
dalam program Reduce contohnya sebagai berikut:
1. Membeli kemasan barang itu yang besar, tidak membeli
yang sasetan.
2. Merubah pola makan, yang mana lebih suka makanan yang
kaleng menjadi makanan yang segar.
3. Tidak menggunakan kantong plastik ketika berbelanja.
b. Reuse (penggunaan kembali), ialah menggunakan sampah-sampah
yang mana memungkinkan dapat kita digunakan kembali, sehingga
tidak terbuang sia-sia.
Prinsip dari Reuse ini seperti memelih barang yang kemungkinan
dapat kita gunakan kembali. Sebagaimana menurut Suyoto perbuatan
13
yang dapat kita lakukan dengan program Reduse contohnya sebagai
berikut:
1. Menggunakan produk yang dapat didunakan ulang, seperti
botol sabun cair.
2. Kantong plastik besar digunakan untuk sampah.
3. Pakaian yang tidak dipakai lagi dapat digunkan untuk lap,
dan lain-lain.
c. Recyle (daur ulang), ialah menggunakan sampah-sampah tertentu
yang tidak berguna lagi yang mana sampahnya bisa didaur ulang
sehingga bermanfaat supaya mendapatkan nilai tambahan. Tidak
semua sampah dapat kita daur ulang, tapi saat ini sudah banyak
industri formal dan industri rumah tangga yang mana memanfaatkan
sampah supaya bernilai ekonomis (daur ulang sampah organik
menjadi kompos dan anorganik menjadi beberapa kerajinan
tangan).12
Prinsip dari Recycle ini sebisa mungkin barang sudah tidak
berguna lagi, bisa dapat didaur ulang. Sebagaimana menurut Suyoto
perbuatan yang dapat dilakukan pada program Recycle ini sebagai
berikut:
1. Merubah sampah plastik menjadi tas, taplak meja, tempat
tisu dan lain-lain.
2. Merubah kertas menjadi pot bunga.
12 Sujarwo Dkk, Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik. Yogyakarta 2014. Hlm 10
14
3. Merubah sampah yang dihasilkan dari sayuran menjadi
pupuk kompos.
Daur ulang menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi pencemaran lingkungan, karena dengan adanya daur ulang
dapat mengurangi jumlah dari banyaknya sampah plastik yang ada
dunia.Meskipun sekarang masih belum dapat kita rasakan
dampaknya,akan tetapi dimasa yang akan datang daur ulang menjadi
tindakan yang tidak bisa dianggap sebelah mata lagi.
Melalui daur ulang ulang ini diharapkan dapat mengasah ketrampilan
dan jiwa seni masyarakat sehingga barang yang dibuat dapat menarik
perhatian konsumen. Selain mengasah dan meningkatkan keterampilan
dalam mendaur ulang,alangkah baiknya jika masyarakat juga kreatif dalam
memasarkan dan membangun relasi. Salah satu yang menjadi nilai positif
dari daur ulang sampah adalah memberikan kreativitas masyarakat.
Dengan cara pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan.
Memanfaatkan sampah plastik yang masih layak dipakai dan diolah
menjadi bahan berguna seperti kotak pensil, tempat cuci tangan, tas
plastik, bunga plastik dan masih banyak lagi yang bisa disulap menjadi
bahan kreatif.
b. Jenis-jenis Sampah Plastik
Berdasarkan bahan sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampah
Organik dan sampah Anorganik. Dinegara yang sudah menerapkan
pengelola sampah secara terbadu, tiap-tiap sampah digolongkan menurut
15
jenisnya supaya memudahkan dalam pengangkutan menuju keTPA
(tempat pembuangan sampah akhir). Pemilihan sampah ini harus
dilakukan pada tingkat penghasil sampah pertama, yaitu perumahan
masyarakat maupun perhotelan (Sucipto, 2012).
Menurut Sucipto (2012) Sampah dipilah menjadi tiga macam, yaitu
sampah Organik, Anorganil dam sampah B3.
a. Sampah Basah (Organik) adalah sampah yang terdiri atas bahan-
bahan organik. Sifat sampah organik tidak tahan lama dan cepat
membusuk. Biasanya sampah jenis ini berasal dari makhluk hidup.
Contohnya sayur-sayuran, buah-buahan yang telah membusuk,
daun dan sebagainya.
b. Sampah padat (Anorganik) adalah sampah yang terdiri atas bahan-
bahan anorganil. Contoh bahan anorganik ialah kaca, logam,
plastik, dan lain-lain. Yang mana sifatnya tahan lama dan sukar
membusuk. Sampah ini juga tidak mudah diuraikan oleh
mikroorganisme tahan. Jika di buang sembarangan, sampah
anorganik dapat menimbulkan pencemaran tanah.
c. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah sampah yang
dikategorikan beracun dan berbaya bagi manusia. Contohnya
seperti kaleng bekas cat semprot atau minyak wangi karena sampah
ini mengandung merkuri. Namun, tidak menutup kemungkinan
sampah mengandung racun lain yang berbahaya.
16
Dapat diketahui bahwasanya sampah terbagi menjadi tiga jenis
menurut buku Sucipto yaitu sampah Organil, Anorganik dan sampah B3
(bahan berbahaya dan beracun, namun dalam Bank Sampah hanya dapat di
terima yaitu sampah yang jenis sampah organik dan sampah anorganik
saja.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menyusun sebuah skripsi, tinjuan pustaka sangatlah dibutuhkan
dalam rangka menambah wawasan terhadap masalah yang akan dibahas
oleh penyusun skripsi. Tinjauan pustaka pada dasarnya mepunyai fungsi
yakni menyediakan kerangka teori bagi penelitian yang akan
direncanakan, meberikan metode pada penelitian, menyediakan berbagai
temuan yang terdahulu dan menambah rasa percaya diri bagi peneliti.
Adapun penelitian terdahulu yang menjadikan acuan yang berkaitan
dengan Skripsi penulis yang berjudul: Kebijakan Pemerintah Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah: Studi
Pada Komunitas Bank Sampah Bangkitku Kel Pal V Kota Jambi dari
berbagai penelitian yang telah ditelusuri yaitu:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Peneliti Temuan
1 Andi Cahyadi, Implementasi Implementasi kebijakan pengelolaan
17
Srianti, dan
Andy Al Fatih
Kebijakan Pengelolaan
Sampah Melalui Bank
Sampah diKabupaten
Purbalingga.
sampah belum berjalan dengan optimal
berdasarkan tingkat kepatuhan
implementator bank sampah terhadap
kebijakan pengelolaan sampah,
kelancaran rutinitas fungsi bank sampah,
serta kinerja bank sampah. Namun untuk
beberapa hal, bank sampah sudah mampu
mengudakasi masyarakat agar tidak lagi
membuang sampah sembrangan,
membakar sampah dihutan yang mana
bisa merusak lingkungan.13
Adapun yang membedakan antara
peneliti yang dilakukan oleh Andi
Cahyadi, Srianti, dan Andy Al Fatih
dengan penelitin yang saya lakukan dalah
lokasi penelitian dan subjeknya.
Sedangkan persamaannya ialah
dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah.
2 Muhammad
Erdi
Peran Pemerintah dan
Kader Masyarakat
pemberdayan masyarakat merupakan
tanggung jawab bersama antara warga
13 Andi Cahyadi, Srianti, dan Andy Al Fatih tentang Implementasi Kebijakan
Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah di Kabupaten Purbalingga.
18
Ferdiansyah dalam Pemberdayaan
Masyarakat untuk
Penegelolaan Sampah.
setempat dan pemerintah. Pemberdayaan
masyarakat akan berhasil jika dilakukan
secara bersama-sama dan sling mendukung
antara masyarakat dan pemerintahan.14
Perbedan penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Erdi Ferdiansyah ialah dari
segi judul. Dan persamaannya ialah
terdapat peran pemerintah dan masyarakat
untuk mensukseskan pemberdayan
terhadap pengelolaan sampah
3 Merly Mutiara
Saputri, Imam
Hanafi dan
Mochamad
Chaizienul
Ulum
Evaluasi Dampak
Kebijakan Pemerintah
Daerah dalam
Pengelolaan Sampah
Melalui Program Bank
Sampah, Studi di Bank
Sampah Sumber Rejeki
Kelurahan Bandar Lor
Kecamatan Mojoroto
Evaluasi dampak kebijakan pemerintah
daerah dalam pengelolaan sampah sudah
menunjukan hasil yang cukup baik, dilihat
dari peran DKP kota kediri yang mana
telah menyiapkan sarana prasarana dan
juga dilihat dari partisipasi masyarakat
yang menjadi nasabahnya semakin
bertambah setiap tahunnya. Tapi meskipun
begitu diharapkan pemerintah tetap
mengawasi nya.15
14 Muhammad Erdi Ferdiansyah tentang Peran pemerintah dan kader masyarakat dalam
pemberdayaan masyarakat untuk penegelolaan sampah Vol. 2 September 2014 103-220 15 Merly Mutiara Saputri, Imam Hanafi dan Mochamad Chaizienul Ulum tentang
evaluasi dampak kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah melalui program bank
sampah, studi di bank sampah sumber rejeki kelurahan bandar lor kecamatan mojoroto kota
kediri Vol. 3, No. 11, Hal. 1804-1808
19
Kota Kediri. Perbedaannya di bank sampah sumber
rejekini mereka hanya mendaur sampah
yang kering (anorganik) saja tidak dengan
yang basahnya (organik). Sedangkan
persamaanya ialah bank sampah sumber
rejeki ini untuk mengurangi volume
sampah yang ada sehingga kerajinan yang
terbuat dari sampah bisa menjadi nilai
ekonomis.
4 M. Reza Dwi A Implementasi
Kebijakan Pengelolaan
Sampah Terhadap
Pemberdayaan
Masyarakat Kota
Malang Studi Kasus di
Bank Sampah Malang
dan Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota
Malang.
Implementasi kebijkan pengelolaan
sampah dengan cara bank sampah sudah
berjalan dengan baik, akan tetapi harus
juga diiringi dengan kesadaran masyarakat
supaya tetap menjaga kebersihan dan
jangan membuang sampah sembarangan.16
Perbedaannya kalo di BSM ini
penyetoran di lakukan dengan cara di
kumpulkan di satu tempat dalam satu RT
baru di setorkan ke BSM seminggu sekali
atau dua minggu sekali. Sedangkan bank
sampah bangkitku penyetorannya dengan
16 Skripsi M. Reza Dwi A tentang Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah
Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Kota Malang Studi Kasus di Bank Sampah Malang dan
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang.
21
BAB II
METODE PENILITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Peneliti menggunakan metode ini untuk menggambarkan atau
memaparkan suatu keadaan dan untuk membedah suatu fenomena yang
ada di lapangan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.17
Metode penelitian kualitatif ini digunakan dalam penelitian karena
metode ini dapat memberikan sumber. Karena penelitian ini
mengutamakan data yang melibatkan subject informadi data didapat. Data
tersebut berupa naskah wawancara, catatan atau memo dan dokumen resmi
lainya.
17 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet-15, h.15.
22
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Adapun yang menjadi Data Primer dari penelitian ini adalah
Undang-undang republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, dan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 5 tahun
2020 tentang Pengelolaan sampah. Data primer dalam penelitian ini
diambil langsung melalui wawancara bersama Dinas Kebersihan dan
Pertamanan, Bank Sampah Bangkitku, dan Masyarakat.
b. Data Sukender
Data Sukender adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti dari berbagai sumber sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua).18 Data sekunder dapat mencakup dokumen-dokumen
resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan
sebagainya karena sidah diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan
seterusnya.
2. Sumber Data
Dumber Data adalah Sumber data adalah subjek dimana data dapat di
peroleh. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah
orang lain atau dokumen. Data ini di peroleh dengan cara mengutip dari
sumber lain, sehingga tidak bersifat autentik karena memperoleh dari
tangan kedua, ketiga, dan seterusnya. Data sekunder mencakup dokumen-
18 Sabdu Siyoto dkk. Dasar Metode Penelitian: Yogyakarta (Literasi Media Publishing:
2015) hlm 68.
23
dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil dari penelitian yang berjudul Peran
pemerintah dalam membantu pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
daur ulang sampah.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data ini merupakan tujuan pertama dalam
melakukan pengambilan data dan fakta yang ada dilapangan, untuk
mendapatkan data yang betul- betul akurat dan lengkap, maka dalam
penulisan ini menulis menggunakan beberapa metode penelitian dalam
pengumpulan data antara lain :
1. Observasi
Observasi adalah format yang disusun berisi item-itime tentang
kejadian tau tingkah laku yang gambarkan akan terjadi. Peranan yang
paling penting dalam metode observasi adalah pengamat. Pengamat harus
jeli mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses. Mengamati
bukanlah hal yag mudah karena manusia banyak di pengaruhi oleh minat
dan kecenderungan- kecenderungan yang ada padanya. Padahal hasil
pengamatan haruslah sama, walaupun dilakukan dengan beberapa orang ,
supaya mendapatkan data yang real. 19 Dalam melaksankan observasi ini
tidak kegiatan wawancara.
19 Sandu Siyono Dkk, Dasar metode Penelitian, Yogyakarta( Literasi Media Publishing).
Hlm 77
24
2. Wawancara
Wawancara adalah (Interview) adalah suatu kejadian atai interaksi
antara pewancara (Interviewer) dan sumber informasi atau orang yang
akan kita wawancarai (interviewee) melalui kominikasi langsung. Atau
dapat juga dikatakan bakwa wawancara merupakan percakapan tatap muka
(Face to face) antara pewancara dengan sumber informasi, dimana
pewancara menanyakan objek yang akan ditelitinya yang mana telah di
rancang sebelumnya.20
Wawancara juga dapat dilakukan secara tersetruktuk maupun tidak
tersetruktur. Wawancara struktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, yang man jika peneliti sudah mengetahui pasti tentang informasi
yang akan diperoleh, sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah ia susuan sistematis.
Sebagaimana pada penelitian ini memakai kedua metode yang telah di
jelaskan diatas. Hal ini dikerenakan agar informasi tidak hanya
memberikan jawaban-jawaban secara lengkap juga agar informasi ini juga
dapat menggunakan istilah-istilah mereka sendiri atas fenomena yang ada.
Pada penelitian ini yang di wawancarai yaitu Dinas Kebersihan, Bank
Sampah Bangkitku dan juga Masyarakat.
20 A. Muri Yusuf, Metode Penelitin Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan.Jakarta: Pt Pajar Interpratama Mandiri. Hlm 372
25
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang suatu
yang sudah lalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang,
peristiwa, atau kejadian dalam suatu sosial yang sesuai dan terkait dengan
fokus penelitia adalah sumber informasi yang sngat berguna dalam
penelitian kualitatif dokumen itu dapat berbentuk teks tertulis, gambar,
maupun foto. Dokumen tertulis dapat juga berupa sejarah, biografi, karya
tertulis, dan cerita.21 Dokumen ini sebagai pelengkap dari Teknik
pengumpulan data untuk penelitian yang lain, seperti wawancara dan
observasi dalam penelitian kualitatif.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang di peroleh dari hasil wawancara, catatan, lapangan dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam
unit-unit,melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga muda
di pahami oleh dirisendiri dan orang lain.22
Analisis ini di gunakan untuk memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh tentang situasi sosial yang di teliti atau objek penelitian.Analisis
21 Ibid hlm 391 22Sugiono, Metode Penelitian kombinasi ( Mixid Methods), ( Bandung : ALFABETA,
2012),hlm.333.
26
ini untuk menganalisis data yang di peroleh dari lapangan penelitian secara
garis besarnya.
Tahapan analisis data yang peneliti gunakan adalah :
1. Reduksi data
Reduksi data dapat diartikan sebagai prose pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, dan tranformasi data yang muncul dari
catatan-catatan lapangan yang didapatkan oleh peneliti. Reduksi data
berlangsung secara terus menerus selama peneliti pengumpulan data.
Pada saat peneliti pengumpulkan data maka terjadilah tahapan reduksi
seperti membuat ringkasan, membuat gugusan, menelusuri tema dan
membuat catatan kaki. 23
Reduksi data juga merupakan proses dari seleksi, pengabstrakan,
perubahan data mentah yang didaptkan sipeneliti dilapangan sehingga
dapat disusun oleh peneliti secara sistematis, sehingga peneliti dapat
memfokuskan wilayah yang akan ditelitinya saja.
2. Penyajian data
Penyajian data bias dilakukan dengan menyusun sekumpulan
informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data ini dilakukan
dengan melihat seluruh data yang telah diperoleh selama penelitian .
Dari data yang telah disajikan tersebut kemudian diperoleh
berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya untuk
23 Hardani Dkk, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif:( Yogyakarta: Cv Pustaka
Ilmu 2020.) hlm 164
27
memberikan gambaran secara jelas.Keseluruhan data yang telah diolah
peneliti tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu oleh peneliti
kemudian disajikan hingga mencapai tahap kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dalam pengumpulan data, peneliti harus
mengerti dan tanggap suatu yang diteliti langsung dilapangan dengan
menyusun pola-pola pengarahan sebab-akibat. Menurut Milles da
Hubermen (1984) kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang
mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang dimaksut Verifikasi.
Penarikan kesimpulan diarahkan kepada hal-hal yang umum untuk
mengetahui jawaban dari permasalahan yang berkaitan dengan peran
pemerintah dalam pengelolaan pemberdayaan masyarakat melalui
kegiatan daur ulang sampah: studi pada komunitas bank sampah
Bangkitku kelurahan pall V kota jambi..
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 3 bulan, dimana penelitian
dilakukan dengan cara pembuatan proposal, setelah melakukan perbaikan dari
seminar proposal skripsi. Kemudian pengesahan judul dan melakukan riset,
diman penulis mengumpukan data, verifikasi dan analisis data secara
berurutan. Setelah mendapatkan hasil maka penulis melakukan bimbingan
28
kepada dosen pembimbing sebelum diajukan untuk melaksanakn sidang
munaqasah. Hasil yang didapat pada sidang munaqasah akan dilanjutkan
dengan perbaikan dan pengadaan laporan penelitian skripsi, adapun jadwalnya
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan
2020-2021
Mar
et
Ap
ril
Mei
Jun
i
Ag
ust
us
Seb
tem
ber
Ok
tob
er
N
ovem
ber
Ap
ril
Mei
Jun
i
juli
Ag
ust
us
Seb
tem
ber
Olt
ober
Novem
ber
1 Pengajuan Judul X
2 Pembuatan Proposal X
3 Perbaikan Proposal
dan seminar X X X X X X
4 Surat Izin Riset X X X
5 Pengumpulan data X X X
6 Pengelolaan dan analisis data
X X X X
7 Pembuatan Laporan X X X X
8 Bimbingan dan
Perbaikan X X X X
9 Agenda dan Ujian
Skripsi X
10 Perbaikan dan
Penjilidan X
Des
ember
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
29
BAB III
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Sejarah Bank Sampah Bangkitku
Sejarah berdirinya bank sampah Bangkitku, didasari pemikiran dan
ditetapkannya Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 sera Peraturan Daerah Nomor 8 tahun
2013 tentang Pengelolaan Sampah. Maka bagaimana memandang cara
memandang sampah sebagai sesuat yang punya nilai jual dan berdaya guna,
sehingga timbul istilah “ dulu sampah sekarang berkah”.
Bank Sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R menurut Undang-
undang dan 4R serta 5R menurut Kementrian Lingkngan Hidup. Kemudian
dari hasil pemikiran Bapak Santoso dari Dinas Kebersihan dan Pemakaman
Kota Jambi yang sudah di bina dan di didik serta sudah mendapatkan
pelatihan dari Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indoesia, Kementrian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan Kementrian Energi dan Sumber
Daya Manusia. Serta dukungan tokoh masyarakat Imam Prasetiawan dan
Permadi. Yang diresmikan oleh Bapak Wali Kota Jambi Pada tanggal 21
April 2014.
Dan tujuan Bank sampah bangkitku adalah sebagai solusi pengurangan
sampah ditingkat sumber, melalui proses pemilahan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah
sebagai Sumber daya.
30
B. Struktur Organisasi Bank Sampah Bangkitku
Gambar 3.1
DIREKTUR
Parmadi, S.E,.M.E
WAKIL DIREKTUR
Nonsie WM,SH SEKRETARIS
Suci Wulandari
BENDAHARA
Aziah
DEVISI
LITBANG
1. Winny Laura
Cristina, St,nt
DEVISI PPEMBERDAYAAN
MAYARAKAT
1. Dewi S.E
2. Irmanelly, S.E
DEVISI
PEMASARAN
DAN USAHA
1. Ermaini, SE,MM
2. Eliyarni,SE
DEVISI
OPERASIONAL
1. Rizki Saputra
2. Febri Ravwlino
3. Herli 4. Sandi
NASABAH
31
C. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku
Visi
Mebantu pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah sesuai amnat
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah yang
dijabarkan melalui Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013. Dan
terwujudnya Bank Sampah yang mandiri untuk membangun ekonomi
kerakyatan serta lingkungan yang bersih dan hijau sehingga tercipta
masyarakat yang sehat.
“Saya mendirikan bank sampah ini supaya masyarakat peduli
dengan sampah, sebab sampah juga bisa menghasilkan nilai
ekonomis jika didaur ulang, untuk saat ini visi dari bank sampah
yang saya buat sudah berjalan dengan semestinya meskipun masih
bayak masyarakat yang masih belum peduli terhadap sampah ini
ditambah dengan adanya wabah penyakit Covid-19 ini untuk
sementara waktu BSB tidak melayani”.24
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya bank Sampah Bnagkitku ini sudah
berjalan meskipun masih banyak masyarakat yang masih kurang peduli
terhadap penting menjaga lingkungan, ditambah lagi dengan masa pandemi
ini tidak bisa mengadakan kagiatan karena larangan dari Pemerintah.
Misi
1. Mengurangi jumlah timbunan sampah dari tingkat sumber.
2. Mendayagunakan sampah menjadi barang bermanfaat sehingga
mempunyai nilai ekonomis (ekonomi kerakyatan).
3. Merubah perilakau masyarakat dalam pengelolaan dan pengelolaan
sampah.
24 Wawancara dengan Bapak Santoso selaku pendiri BSB pada tanggal 13 Juni 2021
32
4. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
5. Menciptakan lapangan pekerjaan.
D. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah Bangkitku
Tujuan
Tujuan Bank Sampah Bangkitku adalah sebagai solusi pengurangan
sampah ditingkat submber, melalui proses pemilahan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta
menjadikan sampah sebagai sumber daya.
Manfaat Bank Sampah Bangkitku
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan.
2. Memahami pemilihan dan manfaat sampah, sehingga dapat membantu
ekonomi kerakyatan.
3. Meningkatkan derajat sampah.
4. Meningkatkan partisipasi dan interaksi antar warga.
33
E. Aset Bank Sampah Bangkitku
Tabel 3.1
Aset Bank Sampah Bangkitku
No Jenis Aset Jumlah Aset
1 Kantor 1 Ruang
2 Gudang 1 Ruang
3 Unit pengelola sampah plastik (mesin pencahar) 1 Unit
4 Mesin jahit leter kecil untuk daur ulang 3 Buah
5 Ruang pertemuan 1 Ruang
6 Mesin jahit leter besar untuk daur ulang 1 Buah
7 Timbangan gantung biasa 1 Buah
8 Timbangan digital gantung 1 Buah
9 Kipas angin gantung 1 Buah
10 Mobil pick up 1 Mobil
11 Meja kursi 1 Unit
12 Komputer 1 Unit
13 Kursi tamu 2 Set
14 Kursi 4 Unit
15 Kursi tamu 2 Unit
34
G. Daftar Harga Beli Barang Bank Sampah Bangkitku
Tabel 3.3
Daftar Harga Beli Barang
No Nama Barang Kode Satuan
Dj
1 2 3 4 7
A PLASTIK
1 PET Bening/ Bersih P-1 Kg 2.500
2 PET Bening/ Kotor P-2 Kg 1.600
3 PET Warna/ Bersih P-3 Kg 1.900
4 PET Warna/ Kotor P-4 Kg 1.500
5 Gelas Ale-ale P-5 Kg 1.200
6 PP Aqua Gelas/ Bersih P-6 Kg 4.000
7 PP Aqua Gelas/ Kotor P-7 Kg 2.000
8 PE kotor P-8 Kg 1.200
9 PE Bersih P-9 Kg 3.000
10 PE slopan (Bimoli) P-10 Lembar/ Kg 800
11 Plastik Sunghlight Besar P-11 Lembar/ Kg 400
12 PP bak warna P-12 Kg 1.000
13 Nasa (kresek) P-13 Kg 300
14 PP sablon P-14 Kg 450
15 PP Bak Hitam P-15 Kg 1.000
16 HOPE blowing/ botol oil P-16 Kg 1.000
17 Jerigen P-17 Kg 1.200
18 Paralon/ selang air P-18 Kg 850
19 Kulit kabel P-19 Kg 850
20 Tutup botol warna P-20 Kg 1.700
21 Tapak sepatu P-21 Kg 850
22 Tutup aqua galon P-22 Kg 2.500
23 Karpet/ talang plastik P-23 Kg 550
24 PE campur P-24 Kg 400
25 Kristal plastik P-25 Kg 2.000
B KERTAS
1 Buku Tulis Kt- 1 Kg 850
2 HVS Kt-2 Kg 1.200
3 Koran Kt-3 Kg 850
4 Kertas semen Kt-4 Kg 400
5 Karton Kt-5 Kg 300
6 Kardus Kt-6 Kg 1.300
35
7 Majalah/ Duplek Kt-7 Kg 250
8 Kertas Campur Kt-8 Kg 200
C SENG/ BESI
1 Seng Oplong, susu sarden SB-1 Kg 450
2 Seng/ besi gabin SB-2 Lembar/ Kg 800
3 Besi biasa SB-3 Kg 2.000
4 Besi super SB-4 Kg -
5 Besi baja SB-5 Kg -
D ALUMUNIUM
1 Antena/ panci/ wajan Al-1 Kg 10.000
2 Kaleng alumunium Al-2 Kg 9.500
E BOTOL DAN KACA
1 Sirup ABC/ Marjan dll Bt-1 Bj 75
2 Botol bir & sejenisnya Bt-2 Bj 50
3 Botol sarsaparilla Bt-3 Bj -
F TEMBAGA
1 Tembaga Biasa Tg-1 Kg 42.500
2 Tembaga Super Tg-2 Kg 54.000
H. Alur Pelayanan Menabung pada Bank Sampah Bankitku
Menabung sampah dibank sampah bangkitku dimulai dari memilih,
mengumpulkan sampah, setelah itu sampah dibawa kebank sampah untuk
ditandai dengan cara memberi label nama ataupun nomor rekening pada kantong
sampah supaya memudahkan bagi petugas dalam pencatatannya. Setelah itu
sampah akan ditimbang supaya dapat diketahui berapa berat dan jumlah uang
yang akan dimasukan dalam buku rekeningnya. Kemudian, dicatat kedalam
buku transaksi harian dan kedalam buku rekening nasabah. Setalah sampah
36
dibersihkan untuk sementara waktu akan dimasukan kedalam gudang
penyimpanan yang berada didalam bank sampah bangkitku.
1. Pelaporan
2. Penimbangan
3. Pencatatan
4. Penyerahan Girek (hasil catatan sementara)
5. Pemindahan Catatan Girek ke Buku induk
6. Penyerahan Buku Tabungan
37
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pengelolaan sampah di Bank Sampah Bangkitku Kota Jambi.
1. Pengelolaan Sampah diBank Sampah Bangkitku
Pengelolaan sampah merupakan bagian dari penangan sampah dan
menurut UU no 18 tahun 2008 mendepenisikan sebagai proses perubahan
bentuk sampah dengan cara merubah karekteristik, komposisi, dan jumlah
sampah sehingga menghasilkan sampah yang bernilai ekonomis.
Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah sampah, disamping itu juga untuk memanfaatkan nilai
yang masih terkandung di dalam sampah itu sendiri. Pengelolaa sampah
juga dapat dilakukan berupa pengomposan, daur ulang, pembakaran, dan
lain-lain.
Sebagaimana juga terdapat dalam Perda Kota Jambi Nomor 05 tahun
2020 Tentang Pengelolaan Sampah, dijelaskan dalam pasal 25 Pengelolaan
sampah pada ayat 1: Pengelolaan sampah itu meliputi pemadatan sampah,
komposting skala rumah tangga, komposting skala kawasan pada TPS 3R,
pengelolaan sampah menjadi bahan baku untuk dapat di daur ulang,
mengelola sampah menjadi alternatif, dan industri daur ulang pada dunia
usaha dilakukan oleh swasta.
Sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Santoso tentang BSB sebagai
pendirinya.
“Program BSB yang terletak di kelurahan Pall Lima ini dibentuk
untuk menanggulangi sampah, yang mana masyarakatlah yang
menjadi subjecknya. Dengan adanya BSB ini masyarakat
38
diharapkan bisa berpartisipasi dengan cara menyetorkan sampah
rumah tangga yang sudah dipilah untuk disetor sehingga
mendapkan uang. Hal ini menjadi salah satu cara untuk bisa
mengurangi sampah yang ada, dan bisa menguntungkan bagi
masyarakat karena dari sampah bisa menghasilkan uang.25
Dari wawancara dapak diketahui bahwasanya BSB ini dibuat sebagai
wadah bagi masyarakat untuk mengumpulkan sampah yang berasal dari
rumah tangga, yang mana sapah itu akan menjadi tabungan bagi masyarakat
yang telah menyetor sampahnya di BSB. Dengan demikian adanya BSB ini
diharapkan sampah yang ada bisa berkurang tumpukan setiap harinya.
Berapa sampah yang dihasilkan oleh BSB ini setiap harinya.
“Sampah yang dihasilkan dalam setiap harinya di BSB ini kurang
lebihnya 35 Kg untuk jenis sampah kertas, serta 42 Kg untuk jenis
sampah plastiknya. Untuk melakukan penyetoran sampah di bank
sampah itu dilakukan sebulan setengah sekali. Dan buka setiap hari
dari jam 09:00-15:00 Wib”26
Sebagaimana juga di sampaikan oleh Bapak Santoso selaku pendiri
bank sampah bankitku.
“Bank sampah bangkit ini juga merupakan rujukan untuk menjadi
bank sampah induk yang mana akan dikelola oleh Pemerintah Kota
Jambi. Dimana bank sampah induk ini hanya menerima sampah
yang dihasilkan dari bank sampah unit saja, tidak menerima dari
perorangan lagi. Tapi untuk saat ini belum beroperasi dikarenakan
adanya covid-19”.27
Dalam menjalan unit bank sampah bangkitku ini juga memiliki suatu
organisasi yang terdiri dari Ketua, sekretaris, bendahara dan lain-lain. Yang
mana mereka bertanggung jawab dalam melayani dan mengayomi dengan
25 Wawancara dengan Bapak Santoso selaku pendiri BSB, pada tanggal 16 April 2021 26 Wawancara dengan Ibu Aziah selaku bendahara bank sampah bankitku pada tanggal 12
April 2021 27 Wawancara dengan Bapak Santoso selaku pendiri Bank Sampah Bangkitku pada
tanggal 12 April
39
baik untuk masyarakat yang menjadi anggota di bank sampah bangkitku
tersebut.
Lalu bagaimana dengan sistem pengelolaan sampah yang ada di bank
sampah bangkitku, beliau mengemukakan sebagai berikut. “pengelolaan
sampah di bank sampah bangkitku ini menerapakan konsep 3R yaitu.
1. Reuse (menggunakan kembali), berarti menggunakan kembali bahan
atau benda yang masih bisa dipakai tanpa melalui proses
pengelolaan, seperti botol minum Aqua yang masih di perkirakan
masih bisa kita gunakan kembali, seperti kaleng susu dapat kita
gunakan tempat minyak goreng bekas.
Prinsip dari Reuse ini seperti memelih barang yang
kemungkinan dapat kita gunakan kembali. Sebagaimana perbuatan
yang dapat kita lakukan dengan program Reduse contohnya sebagai
berikut:
a. Menggunakan produk yang dapat didunakan ulang, seperti
botol sabun cair.
b. Kantong plastik besar digunakan untuk sampah.
c. Pakaian yang tidak dipakai lagi dapat digunkan untuk lap,
dan lain-lain.
2. Reduce (pengurangan) yaitu mengurangi timbunan sampah
dilingkungan sumbernya dan bahkan dpat dilakukan sebelum
sampah dihasilkan. Seperti merubah kebiasaan yang mana suka
banyak menghasilkan sampah menjadi hemat. Contohnya menolak
40
menggunakan sampah plastik di ganti menjadi tas belanja,
menghindari pembelian suatu produk yang akan menhasilkan
sampah yang banyak.
Prinsip Reduce dapat dilakukan dengan cara sebisa mungkin
kita mengurangi dan barang yang berupa material yang digunakan.
Karna semakin banyak barang yang kita gunakan maka semakin
banyak volume sampah yang dihasilkan.
Tindakan yang dapat kita lakukan dalam program Reduce
contohnya sebagai berikut:
a. Membeli kemasan barang itu yang besar, tidak membeli
yang sasetan.
b. Merubah pola makan, yang mana lebih suka makanan yang
kaleng menjadi makanan yang segar.
c. Tidak menggunakan kantong plastik ketika berbelanja.
3. Recycle (daur ulang) yaitu mengelola sampah yang sudah tidak
berguna lagi menjadi suatu barang atau benda yang bernilai, seperti
merubah sampah plastik menjadi bunga kertas, bungkus rokok
menjadi pot bunga plastik, plastik jajan jadi tempat tas dan lain
sebagainya.
Prinsip dari Recycle ini sebisa mungkin barang sudah tidak
berguna lagi, bisa dapat didaur ulang. Sebagaimana perbuatan yang
dapat dilakukan pada program Recycle ini sebagai berikut:
41
a. Merubah sampah plastik menjadi tas, taplak meja, tempat
tisu dan lain-lain.
b. Merubah kertas menjadi pot bunga.
c. Merubah sampah yang dihasilkan dari sayuran menjadi
pupuk kompos. Semua barang ini di hasilkan dengan cara
mendaur ulang sampah.28
Mekanisme pelaksanaan bank sampah diatas dapat diketahui bahwa
dalam melaksankannya mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 13 Tahun 2012 mengenai pedoman pelaksanaan 3R yang
dilakukan oleh bank sampah, terdapat pada Pasal 1 Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup tentang Pelaksanaan Reduce, Reuce, dan Recycle
Melalui Bank Sampah pada ayat 1.29 Namun untuk pada pelaksanaannya
untuk saat ini, masih ada yang belum sesuai dengan mekanisme yang telah
ditetapkan, contohnya saja pada manajemen bank sampah yang ada diKota
Jambi ini belum bisa sepenuhnya mengurus dalam manajemennya itu
sendiri sehingga masih ada beberapa yang tidak berjalan lagi.
Sampah yang dihasilkan oleh BSB sebelum didaur ulang akan di pisah-
pisahkan sesuai dengan jenis sampahnya, supaya memudahkan dalam
mengelolanya. Sampah yang akan diolah menjadi kerajinan tangan oleh
28 Risma Dwi Arisona, Pengelolaan Sampah (reduce, reuse, recycle) pada pembelajaran
ips untuk menumbuhkan karakter peduli lingkungan. Volume 3 Nomor 1, edisi Januari-Juni 2018.
Hlm 43-46. 29 Peraturan Mentteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah.
42
ibu-ibu yang rumahnya berada di sekitar BSB. Kerajinan yang akan di
hasilkan oleh ibi-ibu itu berupa tas, kotak tisu, dan lain-lain.
“Untuk pelaksanaan kegiatan dalam daur ulang ini, tidak memiliki
waktu tetap jika para ibu-ibu ini memiliki waktu senggang maka
dikerjakan Karena tidak mau memberatkan bagi ibu-ibunya. Untuk
kerjinan yang dihasilkan seperti tas, tempat tisu, bunga kerta dan
lain-lain. Karena kegiatan ini untuk mengisi waktu luang ibu-ibu
rumah tangga.30
Berdasarkan hasil Wawancara yang di lakukan penulis dapat kita
ketahui bahwasanya partisispasi masyarakat terhadap kegiatan daur ulang
sampah sudah ada meskipun masih banyak masyarakat yang masih kurang
peduli tentang daur ulang sampah, apalagi sampah juga menghasilkan uang.
Selain uang, keuntungan yang dapat kita rasakan oleh masyarakat itu udara
yang sehat dan lingkungan menjadi bersih.
Beberapa dampak sampah yang mana jika tidak dikelola dengan baik
sebagai berikut:
a Sampah dapat menjadi sumber penyakit karena dapat menimbulkan
lingkungan yang kotor, akan menjadi tempat yang subur bagi
mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia,
dan menjadi tempat sarang lalat, tikus dan hewan lainnya.
b Pembakaran sampah, dapat berdampak berbahaya bagi kesehatan
dan juga mengeluarkan bau yang tak sedap dan juga
mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
30 Wawancara dengan Ibu Aziah selaku Bendahara BSB pada tanggal 12 April 2021
43
c Pembusukan sampah, dapat menimbulkan bau yang tak sedap dan
juga berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan (indi)
dapat meresap ketanah yang mana dapat menimbulkan pencemaran
terhadap sumur, air tanah dan dibuang kebadan air yang akan
mencemari sungai.
d Pembuangan sampah, kesungai dapat mengakibatkan pendangkalan
yang bisa menimbulkan terjadinya kebanjiran.
Hal ini terjadi di karenakan masih banyak masyarakat yang kurang
peduli terhadap kebersihan lingkungan yang ada disekitarnya. Maka dari
itu sangat penting bagi masyarakat untuk mengelola sampah yang mana
bisa mengakibatkan terjadinya kebanjiran dan lain- lain.
2. Partisispasi Masyarakat dalam Pengelolaan sampah
Keikut sertaan masyarakat dalam pengelolaan sampah ini sangatlah
penting, karena tentu dapat mengurangi beban lingkungan dengan adanya
bahaya sampah. Masyarakat juga mendapatkan keuntungan dari program
daur ulang sampah tersebut, yang mana sampah yang dihasilkan akan
dioleh menjadi benda yang bernilai ekonomis. Partisipasi masyarakat
keikut sertaan masyarakat dalam menjalankan setiap kegiatan atau
program yang ditetpkan oleh pemerintah untuk memberdayakan dan
membangun masyarakat sehingga masyarakat mau ikut berperan aktif
dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan. (Septa Satri,
2014)
44
Peran serta yang dilakukan masyarakat dalam membantu pengelolaan
sampah merupakan suatu kesedian bagi setiap individu tanpa
membandingkan dengan orang lain. Jika masyarakat tidak ikut serta dalam
peran pengelolaan sampah ini maka itu hanya sia-sia saja. Salah satu cara
masyarakat membantu program yang dibuat oleh pemerintah dengan cara
membiasakan masyarakat pada tingkah laku yang sesuai dengan program
persampahan yaitu tentang presepsi masyarakat terhadap pengelolaan
sampah yang tertib, lancar dan merata, yang mana sebelumnya kurang
kondusif.31
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
sampah diperlukan perubahan prilaku dan pemahaman tentang betapa
pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah dengan cara di
daur ulang dengan cara melakukan sosialisasi yang dilakukan Pemerintah
dan Bank Sampah kepada masyarakat setempat.
“Disini dari Dinas Lingkungan Hidup selaku implementor
(pelaksana) dan ada juga kelurahan. Yang mana sosialisasi
dilakukan itu kepada ibu-ibu pengajian, majlis taklim, ibu-ibu
PKK, kemudian sosialisasi kepada masyarakat bersama kelurahan
dan kesekolah-kesekolah yang mana disini kelurahan sifatnya
membantu, kalau kita melakukan kegiatan mereka kita undang
sebagai aparat pemerintah serta meberi kata sambutan.
Dikarenakan teknologi yang sudah moderen ini kami juga
menyebar brosur kepda masyarakat, dan juga menyebarkannya
melalui sosialmedia Facebook supaya banyak yang mengetahui
keberadaan BSB ini.”32
31 Nur Azizah Affandi dkk, Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaaan Sampah
Komprehensif Menuju Zero. 32 Wawancara dengan Bapak Santoso Kasi Pengurangan Sampah pada tanggal 06 April
2021.
45
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwasanya
program dalam kebijakan ini terdapat pada Perda Nomor 05 tahun 2021
tentang Pengelolaan Sampah, terdapat pasal 39 Pembinaan dan
Pengawasan ayat 1: pembinaan dan pengawasan di tunjukan oleh Walikota
kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi dimana mereka selaku
implementor dan Bank Sampah Bangkitku serta masyarakat selaku sasaran
kelompok dalam kebijakan ini. Jika melakukan kegiatan atau sosialisasi
juga di hadiri oleh kelurahan selaku aparat pemerintah serta yang
memberikan kata sambutan. Yang dalam sosialisasi itu dilakukan kepada
Ibu-ibu pengajian, masyarakat, anak sekolah dan lain-lain.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Ibu Leni dan Ibu yanti selaku
ibu-ibu pengajian sebagai berikut.
“Pada saat itu saya lagi ikut pengajian dan dari Bank Sampah
Bangkitku mengadakan sosialisasi, jadi saya penasaran dan mulai
tertarik untuk menjadi nasabahnya. Karena dalam sosialisasi itu
dari BSB ini menjelaskan bagaimana cara pemilihan sampah
menurut jenisnya, dan cara mendaur ulang sampah.33
Sebagaimana juga dibenarkan oleh Bapak ishaq selaku warga tentang
sosialisasi oleh bank sampah.
“Sosialisasi yang dilakukan oleh Bank sampah Bangkitku pada
waktu itu, mereka menjelaskan bagaimana cara memilih sampah
dan dikelompokan menurut jenisnya, sehingga memudakan dalam
melakukan pendur ulangan yang akan dilakukan oleh pihak bank
sampah dan berapa pentingnya menjaga lingkungan, serta
mengadakan tanya jawab”.34
33 Wawancara dengan Ibu Leni dan Ibu Yanti Selaku nasabah dari Bank Sampah
Bangkitku pada tanggal 12 April 2021. 34 Wawancara dengan Bapak Ishaq selaku nasabah dari bank sampah bagkitku, pada
tanggal 12 April 2021.
46
Jadi dapat kita lihat bahwasanya Dinas Kebersihan dan Pertamanan
telah membantu Bank Sampah Bangkitku dalam mengadakan sosialisasi
yang mana ditujuakan pada Ibu-ibu pengajian, ibu-ibu PKK, masyarakat
dan anak sekolah.
Dapat diketahui bahwasanya Bank sampah bangkitku juga bekerja
sama dengan Petrochina Internasional Jabung Ltd, dan mereka juga
melakukan sosialisasi bersama kepada Siswi Menengah Pertama (SMP)
Negeri 2 Betara, Tanjung Jabung Barat, dihadiri juga oleh Kabid Pengelola
Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanjabbar Nani
Sulastri, orang tuas siswa, komite sekolah dan siswa SMK 07. Dimana
sosialisasi ini mendorong kepada para siswa untuk kemajuan kebersihan
terhadap sampah yang ada disekolah supaya bersih dan menjadi lebih
ekonomis, karena bersih itu mempunyai kesan yang lebih baik lagi.35
Sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dan para pelajar bagaimana pentingnya menjaga dan merawat
lingkungan dengan cara memilah sampah, menabung sampah serta
mendaur ulang.
“Sosialisasi yang kami lakukan kepada masyarakat dan anak
sekolah bertujuan untuk meningkat pengetahuan mereka tentang
bagaimana cara mengelola sampah supaya sampah itu bisa menjadi
nilai ekonomis dan menjadikan lingkungan yang ad disekitar
35 https://amp-metrojambi-
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.metrojambi.com/read/2020/01/08/46548/skk-migaspetrochina-sosialisasi-manajemen-pengolahan-sampah-tingkat-
sekolah?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=163
04960490442&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24
s&share=https%3A%2F%2Fmetrojambi.com%2Fread%2F2020%2F01%2F08%2F46548%2F
skk-migaspetrochina-sosialisasi-manajemen-pengolahan-sampah-tingkat-sekolah diakses pada tanggal 13 September 2021 pada jam 19:35
47
bersih, dari pada dibuang sembarang yang mengakibatkan
bertambahnya volume sampah yang ada, karena ini lah
pentingnnya mengadakan sosialisasi”.36
Dari hasil wawancara diatas dapat kita ketehui bahwasanya
masyarakat menjadi sasaran utama dalam menjalakan kebijakan ini, karena
merupakan penghasil sampah. Dilain itu juga mereka dapat berpartisipasi
menabung di Bank Sampah Bangkitku yang mana mendapatkan manfaat
berupa nilai ekonomis dari menabung sampah.
Dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah bertujuan
untuk menjadikan Kota Jambi menjadi bersih dan bebas terhindari dari
polusi sehingga enak dilihat. Pemerintah dan masyarakat harus
bekerjasama dalam penyelenggara pengelolaan sampah yang ada, yang
mana pemerintah memfasilitasi mayarakat seperti mesin jait untuk
digunakan membuat kerajinan-kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas
untuk dijadikan tas, keset, dan lain-lain. Sebaimana yang dijelaskan oleh
Bapak Santoso selaku pendiri Bank Sampah Bangkitku.
“Alhamdulillah pemerintah membantu BSB dengan cara mereka
memfasilitasi mesin jait, gerobak motor untuk mengangkut
sampah, dan juga melakukan sosialisi kepada masyarakat sehingga
banyak masyarakat yang berpartisispasi dalam bank sampah.
Untuk saat ini yang menjadi anggota BSB ini berjumlah 148 KK
nak”.37
Berdasarkan beberapa hasil wawancara yang penulis di atas, penulis
dapat menyimpulkan bahwasanya kerjasama yang dilakukan antara
pemerintah, bank sampah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah
36 Wawancara dengan bapak Santoso selaku kasi Pengelolaan sampah pada tanggal 06
April 2021 37 Wawancara dengan Ibu Aziah selaku Bendaha BSB pada tanggal 12 April 2020
48
sudah baik, yang mana pemerintah menyediakan alat-alat yang butuhkan
oleh masyarakat. Ini membuktikan bahwasanya pemerintah menyokong
adanya bank sampah bangkitku. Dengan adanya BSB ini diharapkan
mebantu pemerintah dalam mengurangi volume sampah yang ada.
Dampak positif yang muncul dengan adanya kegiatan dari Bank
Sampah Bangkitku:
1. Dampak Sosial
Dampak sosial yang bisa dirasakan masyarakat dengan adanya bank
sampah ini bisa kita lihat bahwasanya sudah ada masyarakat yang ikut
berpartisipasi dan juga tau dengan adanya bank sampah bangkitku,
yang mana telah dilakukan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak bank
sampah sehingga sejak dibuknya masyarakat sudah mengetahui
keberadaannya. Dan secara tidak langsung BSB juga memberikan
pemahaman tentang pentingnnya pengelolaan sampah.
2. Dampak Lingkungan
Dampak bagi lingkungan yang dirasakan masyarakat dengan adanya
bank sampah ini telah memberikan perbaikan lingkungan dan juga
memberikan manfaat langsung dengan berkurangnnya tumpukan
sampah yang ada disekitar masyarakat untuk meningkatkan
kenyamanan yang ada. Dan dengan adanya bank sampah ini, sampah
lebih baik di tabung sehingga mendapatkan uang dari pada sampah itu
terbuang dan di bakar sia-sia.
49
3. Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat dengan adanya
BSB ini memberikan manfaat ekonomi dengan mendatangkan
keuntungan dan mendambah uang belanja bagi ibu rumah tanga.
Meskipun pendapatannya tidak terlalu besar tapi bisa mmebantu
kebutuhan dan uang saku anak sekolah.
B. Proses Pendaur Ulangan Sampah di Bank Sampah Bangkitku
Menabung sampah dibank sampah bangkitku dimulai dari memilih,
mengumpulkan sampah, setelah itu sampah dibawa kebank sampah untuk
ditandai dengan cara memberi label nama ataupun nomor rekening pada
kantong sampah supaya memudahkan bagi petugas dalam pencatatannya.
Setelah itu sampah akan ditimbang supaya dapat diketahui berapa berat dan
jumlah uang yang akan dimasukan dalam buku rekeningnya. Kemudian,
dicatat kedalam buku transaksi harian dan kedalam buku rekening nasabah.
Setalah sampah dibersihkan untuk sementara waktu akan dimasukan kedalam
gudang penyimpanan yang berada didalam bank sampah bangkitku.
1. Pemilihan sampah dan pelaporan
Nasabah datang ke bank sampah dengan membawa sampah yang
sudah dipilah sesuai jenisnya. Pemilihan sampah tergantung pada
kesepakatan saat pembentukan bank sampah. Misalnya berdasarkan
katagori sampah organik maupun anorganik. Biasanya, sampah
anorganik kemudian dipisahkan lagi berdasarkan jenis bahannya:
50
plastik, kertas, dan lain-lain. Pengelompokan sampah ini akan
memudahkan proses penyaluran sampah. Dan menyerahkan buku
tabungan SIMPAPAH bagi nasabah yang telah memiliki buku dan
bagi nasabah baru, cukup melapor.
2. Penimbangan
Sampah yang sudah disetor kebank sampah kemudian ditimbang.
Berat sampah yang disetor sudah ditentukan pada kesepakatan
sebelumnya, misisalnya harus satu kilogram.
3. Pencatatan
Petugas bank sampah mencatat sesuai dengan berat/ jenis sampah
yang ditimbang dan langsung memberikan cacatan nilai uang sesuai
dengan daftar harga yang berlaku kedalam buku tabungan. Pada
sistem bank sampah, tabungan biasanya bisa diambil setiap satu bulan
setengah sekali.
4. Penyerahan Girek (Hasil Catatan Sementara)
Petugas bank sampah memberikan berdasarkan hasil
penimbangan dan nilai uang sebagai buku nasabah sebelum dipindah
dibu tabungan SIMPAPAH.
5. Pemindahan Catatan Girek ke Buku Induk
Petugas bank sampah memindahkan catatn sementara dari girek
kebuku induk yang nantinya akan dipindahkan kebuku tabungan
SIMPAPAH sesuai nilai uangnnya.
51
6. Penyerahan Buku Tabungan
Petugas bank sampah setelah selesai memindahkan catatan,
langsung menyerahkan buku tabungan SIMPAPAH kepada nasabah.38
C. Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengelolaan Sampah di Bank Sampah
Bangkitku
1. Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengelolaan Sampah
Permasalahan sampah merupakan suatu keadaan yang sangan penting
dalam lingkungan mayarakat luas, karena menyangkut masalah lingkungan
yang mana berimbas langsung kepada masyarakat. Semakin banyak
penduduk di suatu daerah atau kota maka semakin tinggi pula lah volume
sampah yang ada. Permasalahan sampah bukanlah permasalahan yang
dalam jangka yang sebentar tetapi merupakan suatu masalah yang
berdampak lama, oleh sebab itu pemerintah harus mempunyai solusi dalam
penangannya. Hal ini dikarenakan semakin padat tingkat penduduk di
suatu kota maka semakin tinggi pula tingkat sampah yang akan dihasilkan.
Persoalan sampah yang ada dikota menjadi permasalahan yang rumit,
karena masih banyak dari masyarakat masih memandang sampah itu dari
sisi negatif padahal tidak semua sampah harus dimusnahkan. Sampah juga
bisa diolah menjadi suatu kerajinan yang bernilai ekonomis. Maka dari itu
pola fikir masyarakat inilah yang harus di rubah. Dengan diberlakukannya
Undang-undang no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, dengan
38 Eka Utami, Sistem Bank Sampah, (jakarta, Yayasan Unilever Indonesia) hlm 20
52
adanya Undang-undang ini upaya pemerintah dalam mensikapi
permasalahan sampah yang ada. Sebagaimana juga aturan diatas terdapat
dalam Perda Kota Jambi No 05 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah,
sebagaimana terdapat pada pasal 5 Kebijakan dan strategi ayat 1:
bahwasanya pemerintah daerah meyusun, menetapkan kebijakan serta
mempunyai strategi dalam pengelolaan sampah. Pemerintah juga
mempunyai program serta arah kebijakan, program yang dimaksudkan
disini ialah pemerintah mempunyai target dalam pengurangan dan
penanganan timbunan sampah dalam kurun waktu tertentu.
Di dalam Perda Kota Jambi no 5 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan
Sampah juga menjelaskan bahwasanya bagi siapa yang melanggar akan
mendapatkan Sanksi Administrasi yang telah diatur dalam pasal 46 ayat 3,
yang mana jika terbukti membuang sampah diluar jadwal yang telah
ditentukan, akan dikenakan sanksi paling sedikit Rp. 100.000. Tidak hanya
itu saja, jika ada orang yang sengaja ataupun terbukti membuang sampah
sembarangan seperti membuang dijalan, waduk, sungai, taman, atau
ditempat umum maka dikenakan denda paling sedikit Rp. 250.000.
Dapat diketahui bahwasanya arah dan tujuan dengan adanya perda
sudah sesuai, dimana didalam perda sudah dijelaskan sanksi bagi yang
melanggar kebijakan yang telah ditetapkan, dengan adanya sanksi ini
diharapkan Kebijakan ini berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam melaksanakan suatu kebijakan perlu didukung dengan adanya
sumber daya yang memberikan pengaruh yang baik supaya mensukseskan
53
dalam melakukan kebijakan, karena jika sumber dayanya memadai tentu
sangat membantu dalam melakukan suatu program atau kebijakan
sehingga berjalan dengan lancar. Maka dijelaskan dalam pelaksanakan
suatu kebijakan Bank Sampah Bangkitku diKelurahan Paal Lima apakah
telah didukung oleh sumber daya yang tepat apa belum.
Sebagai implementor dari kebijakan bank sampah, Dinas Kebersihan
dan Pertaman Kota Jambi mengatakan bahwa sejauh ini mereka sudah
membantu Bank Sampah dalam memberikan fasilitas berupa sarana
prasarana, sebagaiman diungkapkan oleh Bapak Kiki selaku Kabid
Pengelola Sampah di Dinas Kebersihan dan Pertamana Kota Jambi.
“Untuk Fasilitas yang dari Dinas Kebersihan memberikan apa
fasilitas dari bank sampah butuhkan, seperti mereka mebutuhkan,
timbangan, mesin jait, meja, kursi dan gerobak motor itu kita
siapkan. Begitu saja anggaran yang dapat kita bantu untuk bank
sampah bangkitku dan bank sampah juga mendapatkan dana
insentif pada setiap bulannya untukmembantu kelancaran dari bank
sampah bangkitku itu sendiri”.39
Namun sebagaimana juga disampaikan oleh Bapak Santoso selaku
pendiri Bank Sampah Bangkitu.
“Dari segi fasilitas pemerintah sudah sangat membantu dengan
mereka memberikan apa yang bank sampah butuhkan seperti
komputer, mesin jait, timbangan dan lain-lain. Hanya saja untuk
saat ini Komputer mengelami kerusakan dan belum di perbaiki.40
Dari hasil wawancara diatas yang mana dilakukan oleh peneliti dapat
kita ketahui bahwasanya untuk fasilitas yang ada di bank sampah
bangkitku cukup memadai dari segi kursi, meja, mesin jait dan lain-lain.
39 Wawancara dengan Bapak Kiki selaku Kabid Pengelola Sampah pada tanggal 06 April
2021 40 Wawancara dengan Bapak Santoso Selaku Pendiri Bank Sampah Bangkitku pada
tanggal 16 April 2021
54
Meskipun untuk saat ini komputernya mengalami kerusakan sehingga
tidak bisa digunakan. Sebagaimana peneliti juga melakukan observasi dan
mendukumentasikan pada tanggal 12 April 2021 untuk sarana prasara
yang ada diBank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi cukup memadai untuk saat ini. Dan dari awal
berdirinya bank sampai untuk saat ini, Pemerintah sudah membantu dari
segi pendanaan di perkirakan sekitar kurang lebihnya Rp50.000.000 juta.
Disini dapat kita ketahui bahwasanya Pemerintah Kota Jambi
mendukung dengan adanya bank sampah bangkitku, karena mereka
membantu dalam memfasilitasi apa yang bank sampah butuhkan. Dan
setiap Dinas Lingkungan Hidup mendapat undangan untuk mengisi acara
tentang pendaur ulang sampah yang berada diluar maupun dalam kota
jambi, maka bank sampah bangkitku ini lah yang akan di tunjuk oleh DLH
untuk menjadi narasumbernya.
Kota Jambi juga termasuk daerah yang padat baik dari segi
pembangunan, penduduk dan perdagangannya. Sehingga semakin
bertambahnya penduduk di Kota Jambi, maka semakin bertambah pulalah
volume sampah yang akan dihasilkan disetiap tahunnya.
Permasalahan yang sering muncul di kehidupan masyarakat tentang
kebijakan pengelolaan sampah yang mana telah di buat oleh pemerintah
ialah masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di pinggiran
jalan, dan disungai padahal pemerintah sudah menyediakan TPS,
masyarakat yang selaku pengahasil sampah, berperan penting dalam
55
membantu mengurangi volume sampah yang ada supaya sistem yang telah
dirancang oleh pemerintah bisa berjalan dengan efektif sehingga
lingkungannya menjadi sehat dan bersih.
Faktor lingkungan merupakan unsur penentu kesehatan bagi
masyarakat, apabila terjadi perubahan lingkungan disekitar manusia, maka
akan terjadi terjadi perubahan pada kondisi kesehatan masyarakat tersebut.
Kondisi suatu lingkungan sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah
dan prilaku masyarakat. Perilaku merupakan sikap yang muncul dari
interaksi antara manusia dengan lingkungan, maka dari itu perilakau
masyarakat juga dapat mempengaruhi kondisi lingkungan.41 Faktor prilaku
yang sehat diharapkan memelihara, meningkatkan kesehatan dan
melindungi diri dari penyakit, sedangkan lingkungan sehat menghasilkan
udara yang bebas polusi dn pemukiman yang bersih.42 Dengan adanya
BSB ini pemerintah kota Jambi berharap sambah di setiap tahunnya bisa
berkurang.
Kota jambi memiliki Tempat Pemrosesan akhir (TPA) yang
merupakan UPTD. TPAs Talang Gulo di bangun sejak tahun 1997 yang
berjarak 16 Km dari pusat Kota Jambi, dengan luas lahan 31.2 Ha dengan
volume sampah 417.93 perharinya dan 152.244.49 pada setiap tahun 2018,
dengan jumlah penduduk 597.043 jiwa. Disamping itu juga terdapat
41 Ririn Setyawati,dkk, Pengetahuan dan prilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan
sampah plastik, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol VII, No 12, juli 2013. Hal 563 42 Ibid
56
penampungan sementara (TPS) sebanyak 414 unit yang tersebar dalam 11
kecamatan di kota jambi.43
2. Letak Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecah dari suatu
permasalahan. Sebagaimana menurut Siagian pengambilan keputusan ialah
menguraikan serta merumuskan suatu hal dalam situasi dalam suatu
hubungan sehingga terbentuk sistem yang secara menyeluruh supaya dapat
menghadapi permasalahan yang ada.
Pengambilan keputusan juga dapat diartikan sebagai cara memilih dan
menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling tepat dari beberapa pilihan
yang telah dirumuskan. Keputusan juga harus bersifat fleksibel, analitis
dan juga juga mendapat dorongan dari sarana prasarana dan sumber daya
yang tersedia (Manusia dan material).44
Pengambilan suatu keputusan dalam kebijakan mempunyai kedudukan
yang sangat penting, maka dari itu haruslah di jelaskan dimana terdapat
suatu keputusan dari kebijakan yang akan dijalankan.
Pengambilan keputusan dalam suatu kebijakan dapat peranan yang
sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam suatu kebijakan
tersebut. Sebagaimana kita ketahui kebijakan menurut Thomas R. Dye
(2012) apapun yang dipilih pemerintah untuk melakukan atau tidak
melakukan. Dimana setiap keputusan yang diambil dalam kebijakan, akan
43 Sumber dari Dinas Kebersihan Dan Pemkaman Kota Jambi tahun 2018 44 Ahmad Sabri, “Kebijkan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan
Islam”. Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 5 Julii 2013, Hlm. 373-379
57
dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan untuk kepentingan
bersama.
Isi dari suatu kebijakan menunjukan tempat pengambilan suatu
keputusan. Kebijakan tertentu dibidangnya biasa diputuskan oleh sejumlah
besar unit pengambil kebijakan, dan juga sebaliknya ada juga kebijakan
yang hanya ditentukan oleh sejumlah kecil unit pengambil kebijakan.
Keterlibatan jumlah dalam pengambilan suatu kebijakan ialah semakin
banyak yang ikut terlibat akan dapat menyulitkan dalam menjalankan
kebijakannya.
Sama halnya dengan kebijakan Bank Sampah ini, yang mana
kebijakan Bank Sampah ini diluncurkan oleh Kementrian Lingkungan
Hidup Republik Indonesia sebagai bentuk keperdulian kepada masyarakat
agar sampah dapat dikelola dengan baik tampa langsung mebuangan ke
TPA.
Sebagaimana menurut Undang-undang No 18 Tahun tentang
Pengelolaan Sampah dengan menggunakan konsep 3R, Reduce
(mengurangi), Reuce (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur
ulang) yang berbasis masyarakat. Sedangkan pemerintah bertugas
meberikan pemahaman dan kesadaran bagi masyarakat dalam pengelolaan
sampah ini. Maka dari itu berdirilah Bank Sampah Bangkitku untuk
dmewujudkan dari Undang-undang ini yang mana telah mendapkan
payung Hukum dari Badan Lingkungan Hidup Kota Jambi dengan surat
58
keputusan Nomor 25. A tahun 2016 Tentang Pembentukan Bank Sampah
Bangkitku Kota Jambi.
Gambar 4.1: Surat Keputusan Bank Sampah
Sumber: Bank Sampah Bangkitku
59
Berdasarkan gambar diatas, dapat kita ketahui bahwasanya UPT bank
sampah ini didirikan atas surat keputusan dari Badan Lingkungan Hidup,
selain itu juga mendapat surat keputusan dari Kelurahan Suka Karya dan
surat keputusan dari Camat Kota Baru Kota Jambi yaitu salah satunya
bank sampah Bangkitku yang berlokasikan di Kelurahan Paal Lima
Kecamatan Kota Baru.
Hasil dari peneliti dapatkan bahwasanya indikator dari pengambilan
keputusan pelaksanaan Kebijakan Bank Sampah ini hanya berdasarkan
peraturan-perauran yang telah ditetapkan atau di buat oleh Pemerintah itu
sendiri.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Kebijakan Pemerintah dalam Pemberdayaan
Masyarakat melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah pada Komunitas Bank
Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi,
maka dapat diambil Kesimpulannya:
1. Pegelolaan Sampah dibank sampah bangkitku
Pengelolaan sampah 3R (reduse, reuse dan recyle) yang terdapat
pada Bank Sampah Bangkitku sudah berjalan sebagaimana mestinya.
2. Proses pendaur ulangan sampah di bank sampah bangkitku
Proses penduar ulang yang ada dibank sampah sudah sesuai dengan
prosedur yang memang telah ditetapkan, dan nasabah menjalankannya
dengan sebaik mungkin.
3. Kebijakan Pemerintah dalam pengelolaan sampah
Kebijakan Pemerintah tentang pengelolaan sampah, bertujuan dengan
adanya Bank sampah pemerintah berharap bisa membantu dalam
mengurangi sampah yang ada diKota Jambi. Pemerintah juga memdukung
dengan cara memfasilitasi apa yang mereka butuhkan seperti, mesin jait,
timbangan, sosialisasi serta memberikan dana Insentif setiap bulannya.
61
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah
a. Bagi Pemerintah tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik
itu lewat media elektronik seperti berita online di Hp, koran dan juga
sosialisasi langsung pada masyarakat sekolah dan lain-lain. Sehingga
bisa menyadarkan seluruh masyarakat betapa pentingnnya
berpartisipasi tentang pengelolaan sampah.
b. Meningkatkan pengawasan dan ikut serta dalam setiap sosialisasi dan
kegiatan yang ada di bank sampah bangkitku supaya dengan begitu
bank sampah ini tetap berjalan dengan seperti yang diharapkan.
2. Bagi pihak BSB:
a Dapat menghimbau bagi masyarakat yang lebih banyak lagi untuk
ikut berperan dalam pengelolaan sampah ini.
b Memiliki program-program yang baik supaya meningkatkan
partisipasi masyarakat tentang pengelolaan sampah supaya semakin
tinggi.
3. Bagi masyarakat
a Bagi masyarakat tetap ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah
ini, sehingga menjadikan kota jambi bersih dan bebas dari polusi
yang ada.
62
b Meningkatkan kreativitas terhadap sampah yang akan diolah, supaya
sampah yang didaur ulang itu menghasilkan kerajinan tangan yang
bagus- bagus.
63
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Anonim, Al-Qur`an dan Terjemahan, Jakarta : Departemen Agama` 1978
A. Guruh Permadi, Menyulap Sampah Jadi Rupiah, (Surabaya: Mumtaz
Media, 2011),h.32.
A. Muri Yusuf, Metode Penelitin Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan.Jakarta: Pt Pajar Interpratama Mandiri. Hlm 372
Efri Syamsul Bahri Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, (Kediri, Fam
Publishing 2014) hlm 8-9
Eka Utami, Sistem Bank Sampah, (jakarta, Yayasan Unilever Indonesia) hlm 20
Hardani Dkk, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif:( Yogyakarta: Cv
Pustaka Ilmu 2020.) hlm 164
Rian Nugroho D, Kebijkan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi.
(Jakarta, Pt Elex Media Komputindo 2003) hlm 52
Sabdu Siyoto dkk. Dasar Metode Penelitian: Yogyakarta (Literasi Media
Publishing: 2015) hlm 68
Sahya Anggara. Kebijakan Publik, (Bandung : pustaka setia 2014) hlm 35-37
Saifuddin Yunus, Model Pemberdayaan Masyarakat Terpadu, (Banda Aceh
2017) hlm 1-4
Sujarwo Dkk, Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik. Yogyakarta
2014. Hlm 10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet-15, h.15
64
Sugiono, Metode Penelitian kombinasi ( Mixid Methods), ( Bandung :
ALFABETA, 2012),hlm.333
Sujarwo Dkk, Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik. Yogyakarta
2014. Hlm 10
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Republi Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
pengelolaan Sampah
Peraturan Derah Kota Jambi Nomor 05 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan
Sampah
Peraturan Mentteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan
Recycle Melalui Bank Sampah
Peraturan Walikota Jambi tentang Pembatasan Menggunakan Kantong Plastik
C. Lain-lain
https://amp-metrojambi
com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.metrojambi.com/read/2020/01/08/4654
8/skk-migaspetrochina-sosialisasi-manajemen-pengolahan-sampah-
tingkat-
sekolah?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIA
CAw%3D%3D#aoh=16304960490442&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%
3A%2F%2Fmetrojambi.com%2Fread%2F2020%2F01%2F08%2F46548
%2Fskk-migaspetrochina-sosialisasi-manajemen-pengolahan-sampah-
tingkat-sekolah
66
Sosialisasi Dinas Kebersihan Kepada Masyarakat
Sosialisasi Bank Sampah Bangkitku Kepada para Pelajar
68
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
Nama : Miftahul Khairi
Nim : 105170523
Tempat Tanggal Lahir : Limau Manis, 24 Maret 1999
Alamat : Riau
Pekerjaan : Mahasiswi
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
No Hp :
Email : [email protected]
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri 015 Limau Manis ( 2005-2011)
MDA Majmul Ijtihad Limau Manis (2005-2010)
2. Madrasah Stanawiyah Nurul Wathan Pasar Kembang (2011-2012)
Pondok Pesantren Tegal rejo Palembang (2012-2014)
3. Madrasah Aliyah Darul Istiqomah Selensen (2014-2017)
4. S.1 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (2017)