strategi dakwah kh. abdul rasyid abdullah syafi'ie pada radio ...

77
“STRATEGI DAKWAH KH. ABDUL RASYID ABDULLAH SYAFI’IE PADA RADIO 95,5 ALAIKASSALAM JAKARTA.” Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dam Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Muhammad Febiandri Satya Ananda 11180510000019 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M /1442 H

Transcript of strategi dakwah kh. abdul rasyid abdullah syafi'ie pada radio ...

“STRATEGI DAKWAH KH. ABDUL RASYID ABDULLAH

SYAFI’IE PADA RADIO 95,5 ALAIKASSALAM

JAKARTA.”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dam Ilmu Komunikasi untuk

memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Muhammad Febiandri Satya Ananda

11180510000019

PROGRAM STUDI

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M /1442 H

i

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Febiandri Satya Ananda

NIM : 11180510000019

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul

“Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie Pada

Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta” adalah benar merupakan

hasil karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat

dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang terdapat dalam

penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumbernya di dalam

skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku jika ternyata

skripsi ini Sebagian atau keseluruhan isinya merupakan plagiat

dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana

mestinya.

Jakarta, 15 Januari 2022

Muhammad Febiandri Satya Ananda

NIM 11180510000019

ii

STRATEGI DAKWAH KH. ABDUL RASYID ABDULLAH

SYAFI'IE PADA RADIO 95,5 ALAIKASSALAM

JAKARTA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

Muhammad Febiandri Satya Ananda

NIM: 11180510000019

Pembimbing

Dr. Abd. Rozak A. Sastra M.A

NIP. 196005091988031001

PROGRAM STUDI

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILIVIU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M /1442 H

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie Pada Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta”

oleh Muhammad Febiandri Satya Ananda dengan nomor induk

11180510000019 telah diujikan dalam sidang munaqasah

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan dinyatakan telah lulus pada 11

Februari 2022 di hadapan dewan penguji. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Sosial (S.Sos) pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Jakarta, 11 Februari 2022

Tim Sidang Munaqasah

Tim Penguji Tanggal TTD

Ketua Sidang,

Dr. Armawati Arbi, M.Si

NIP. 196502071991032002

11/02/2022

Sekretaris Sidang,

Dr. H. Edi Amin, S.Ag., MA

NIP. 197609082009011010

11/02/2022

Penguji I,

Dr. H. M. Yakub, M.A

NIP. 196210181993031002

11/02/2022

Penguji II,

Drs. Jumroni, M.Si

NIP. 196305151992031006

11/02/2022

Pembimbing,

Dr. Abd. Rozak, M.A

NIP.196005091988031001

11/02/2022

iv

ABSTRAK

Muhammad Febiandri Satya Ananda, NIM 11180510000019,

Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie Pada

Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta, 2022

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, yang merupakan

salah seorang da’i dan salah satu ulama besar yang menjadi

panutan masyarakat Betawi. KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

merupakan putra salah satu ulama besar Betawi, yaitu KH. Abdul

Rasyid.

Sebagai seorang da’i KH. Abdullah Syafi’ie mengajak

kepada seluruh masyarakat untuk mengamalkan syariat Islam

melalui berbagai macam media, salah satunya menggunakan

media radio 95,5 Alaikassalam Jakarta. Dari pernyataan di atas,

muncul rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Strategi

Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie melalui Radio 95,5

Alaikassalam Jakarta?

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

kualitatif, dan metode analisis data deskriptif. Metode ini

memiliki fungsi sebagai prosedur penulusuran masalah yang

diteliti dengan menggambarkan subjek dan objek penelitian

berdasarkan fakta di lapangan. Kemudian, teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, strategi dakwah yang

digunakan KH. Abdullah Syafi’ie adalah mengadakan program-

program bernuansa Islam di Radio Alaikassalam Jakarta dan

Menyiarkan secara langsung kegiatan majelis ta’lim yang

dilaksanakan di masjid Al-Barkah, Tebet, Jakarta Selatan.

Kata Kunci: Strategi, Dakwah, KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie, Radio, Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan berbagai rahmat, karunia, nikmat,

kekuatan, kemudahan dan memberikan berbagai macam ilmu

pengetahuan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Serta tidak lupa pula shalawat dan salam dicurahkan kepada

baginda Nabi Muhammad SAW. yang senantiasa menjadi

panutan di dalam kehidupan.

Syukur Alhamdulillah, peneliti ingin mengucapkan

banyak rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak

yang dengan tulus dan ikhlas senantiasa memberikan dorongan

motivasi, semangat dan bantuan untuk peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto,

M.Ed., Ph.D. Wakil Dekan I bidang Akademik Dr. Siti

Napsiyah, S.Ag., MSW, Wakil Dekan II bidang Administrasi

Umum, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., dan Wakil Dekan III

bidang Kemahasiswaan, Cecep Sastrawijaya, M.A dan kepada

seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr. Armawati

Arbi, M.Si dan Sekretaris Jurusan Dr. Edi Amin, M.A.

3. Dosen Pembimbing Skripsi, Dr. Abd. Rozak A. Sastra, M.A,

yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, dan semangat

untuk peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

vi

4. Kepada Ayahanda, Bapak Ir. Gatut Gunawan Sarya Ananda,

dan juga Ibunda tercinta Ibu Renny Bintarin yang telah

memberikan pelajaran hidup, dukungan, dan doa untuk

kemudahan peneliti dalam Menyusun skripsi ini, serta

memberikan berbagai macam motivasi, semangat serta

mendukung baik dalam segi materi maupun non materi

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Kepada keluarga besar Yayasan Perguruan Islam As-

Syafi’iyah Jakarta, Mamah Azizah Aziz, Bapak Ustadz HM.

Alwy Rasyid AS, selaku direktur utama Radio 95,5

Alaikassalam Jakarta, yang telah berkenan memberikan ruang

bagi penulis untuk meneliti tentang Radio 95,5 Alaikassalam

Jakarta

6. Kepada teman-teman seperjuangan, Tia Ramadanis, Ahmad

Sofian, dan sahabat karib peneliti, Muhammad Fikri

Ichsanuddin yang telah memberikan support, bantuan dan

dukungan kepada peneliti, berupa semangat, dan motivasi bagi

peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada keluarga besar 107,9 RDK FM UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Khususnya Tim Divisi IT Departement,

Bagas Aditya, Zaki Mubarok, Furqon, Najib, Firman, yang

telah memberikan motivasi, doa, dan supportnya.

8. Kepada teman-teman KKN Kelompok 231 Le Guerrier, thank

you so much for your support to me! Semoga pertemanan ini

vii

bisa terus abadi, hingga kita meraih impian dan cita-cita di

masa yang akan datang.

9. Kepada Randita Amalia, partner siaran terbaik penulis di 107,9

RDK FM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas

support dan telinganya, yang selalu mau mendengarkan cerita

dan keluh kesah penulis Ketika penat dalam menulis

penelitian. Semoga selalu sukses dimanapun dan kapanpun

19. Kepada semua pembaca yang berkenan membaca dan

menjadikan skripsi ini sebagai rujukan penelitiannya, semoga

bisa menjadi amal jariyah bagi kita semua, dan semoga

penelitian ini menjadi manfaat bagi semua pihak.

Akhir kata, selamat membaca dan semoga kita mampu meraih

kesuksesan dunia dan akhirat

Jakarta, 2 Februari 2022

Muhammad Febiandri Satya Ananda

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang……………………………………….1

B. Identifikasi Masalah ..................................................... 9

C. Batasan Masalah .......................................................... 9

D. Rumusan Masalah ...................................................... 10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ 10

F. Kajian Terdahulu ....................................................... 11

G. Metodologi Penelitian ................................................ 13

H. Teknik Analisis Data .................................................. 18

I. Sistematika Penulisan.................................................. 18

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ..................................................... 20

A. Kajian Teori ................................................................. 20

1. Definisi Strategi ............................................................ 20

2. Definisi Dakwah ........................................................... 21

3. Unsur-Unsur Dakwah .................................................. 23

4. Tujuan Dakwah ............................................................ 24

5. Strategi Dakwah ........................................................... 26

6. Manfaat Dakwah ........................................................... 28

7. Bentuk-Bentuk Strategi Dakwah ................................. 29

ix

8. Radio .............................................................................. 32

BAB 3 GAMBARAN UMUM .................................................. 26

A. Perguruan Islam Assyafi’iyah ................................... 38

B. Biografi KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie ........ 40

C. Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta ............................. 41

BAB 4 TEMUAN PENELITIAN ............................................. 31

A. Hasil Wawancara ....................................................... 47

B. Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

48

1. Mengadakan program-program bernuansa Islam di

Radio Alaikassalam Jakarta .................................................... 48

2. Menyiarkan kegiatan majelis ta’lim di Masjid Al-

Barkah As-Syafi’iyah. ............................................................... 50

BAB 5 PEMBAHASAN ............................................................ 36

A. Teori yang digunakan ................................................. 51

B. Analisis Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie ....................................................................... 52

BAB 6 PENUTUP ...................................................................... 38

A. Kesimpulan .................................................................. 55

B. Saran ............................................................................. 55

Daftar Pustaka ………………………………………………..56

Lampiran…………………………………………………….61

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan

orang lain dalam keberlangsungan hidupnya. Selain

menjalin hubungan dengan sesamanya, manusia juga

menjalin hubungan dengan Allah. Kedua hal tadi disebut

sebagai hablum minannas dan hablum minallah yang

harus dijaga dan dilaksanakan dengan seimbang dan

seirama. Islam sendiri berpendapat bahwa hakikat

tertinggi dari komunikasi adalah hablum minallah dan

hablum minannas. M. Najmi Fathoni dalam bukunya

mengatakan bahwa dalam bertindak guna mewujudkan

tujuan komunikasi, haruslah diawali dengan niat yang

benar.1

Kata Strategi, berasal dari Bahasa Yunani,

“Stratego” yang berasal dari dua kata: “Strato”, yang

memiliki arti tantara dan “ego” yang berarti pemimpin.

Strategi dapat diartikan sebagai siasat atau pemikiran

tertentu untuk menghadapi musuh dalam medan perang.2

Namun, seiring perkembangan waktu, makna dari strategi

1 M. Najmi Fathoni: Strategi Komunikasi Model Sang Nabi: Mengupas

Kecerdasan Komunikasi Nabi Muhammad SAW. (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2017) Hal. 6 2 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi (Bandung: Armiko, 1989) Hal. 55

2

tidak hanya dikaitkan dengan medan perang saja, tetapi

juga bisa dimaknai sebagai siasat dalam bidang lain

seperti ekonomi, sosial, manajemen, dan lain sebagainya.

Dakwah, secara bahasa merupakan bentuk

mashdar dari kata da’a yad’u, da’watan yang artinya

memanggil, menyeru, mendorong dan mengundang.

Secara terminologi, dakwah memiliki arti mengajak umat

Islam menuju jalan yang diridhai Allah SWT guna

mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat dalam

bentuk amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah

merupakan salah satu bentuk komunikasi antar manusia

(horizontal).

Menurut Buya HAMKA, dakwah merupakan

tugas mulia yang diperintahkan Allah kepada Rasulullah

SAW. Dalam hal ini, Allah memerintahkan kepada

Rasulullah SAW agar menyampaikan syariat Islam

sebagaimana yang Allah sampaikan padanya.3

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, Surat An-Nahl

Ayat 125:

3 Raihan, Dakwah Menurut Perspektif Buya HAMKA dalam Jurnal Al-Idarah:

Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry

,2019) Hal. 58.

3

لت م ب ل اد نىة وىجى ظىة الىسى وع مى ة وىال مى لك يل رىب كى ب ب سى لى ادع إ

لىم وى أىع ه وىه يل ب لىم بىن ضى ل عىن سى وى أىع ن رىبكى ه ن إ سى يى أىح ه

ينى تىد ه م ل ب

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Dalam ayat lain, Allah berfirman:

ونى عىن هى ن ت ى روف وى ع مى ل رونى ب لناس تىم ت ل رجى خ ة أ م يى أ م خى ت ن ك

م يا لى تىاب لىكى انى خى ك ل ال نى أىه لىو آمى لل وى ونى ب ن ؤم ت ر وى كى ن م ل ا

ونى ق اس فى م ال ث ىره ونى وىأىك ن ؤم م ل م ا ه ن م

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan

untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan

mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik

bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan

kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

Dalam ayat lain, Allah juga memerintahkan umat

manusia untuk tidak menjadi golongan yang lemah dalam

segala bidang, terutama dalam bidang keimanan.

Sebagaimana firman Allah:

4

يىخشى ل ينى وى لذ وا لىو ا ن ت ىرىك م م ه ف ل ية خى ر ا ذ عىاف وا ض اف م خى ه عىلىي

وا ق ت ي ى ل وا اللى ف ى ول ق ي ى ل ول وى ا ق ى يد د سى

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang

lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

(QS:4:109).

Dari ayat-ayat di atas, dapat ditarik simpulan, bahwa

manusia diperintahkan untuk menyerukan sesamanya menuju

jalan Allah dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Apabila

seseorang membantah ajakan menuju jalan Allah, maka kita

boleh mendebat (membantah) nya, tentunya dengan cara yang

baik pula. Selain itu, umat Islam adalah umat terbaik yang

dilahirkan untuk manusia. Mereka menyuruh untuk melakukan

hal yang ma’ruf dan menjauhi kemnunkaran, serta beriman

kepada Allah, kepada para ahli kitab, sehingga sudah seharusnya

mereka takut kepada Allah, jika mereka meninggalkan keturunan

yang lemah, terutama dalam keimanannya.

Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

مسلم رواه( فىاعله أىجر مثل ف ىلىه خىي عىلىى دىل مىن )

Artinya: “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu

kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang

melaksanakannya”

Dalam hadits lain Nabi SAW bersabda:

5

ه منكىرا منكم رىأىى مىن يىستىطع لى فىإن فىبلسىانه يىستىطع لى فىإن بيىده ف ىلي غىي

مسلم صحيح وراه( الميىان أىضعىف وىذىلكى فىبقىلبه

Artinya: Rasulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang

melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila

belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa,

cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan

hati adalah pertanda selemah-lemah iman”

Dari hadits-hadits diatas, dapat disimpulkan, bahwa

apabila seseorang mengajak orang lain kepada kebaikan, maka

dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakan

kebaikan tersebut, dan kita sebagai manusia apabila melihat

kemunkaran dihadapan kita, maka sudah menjadi kewajiban kita

untuk mencegahnya dengan segala cara4.

Adapun tujuan dakwah, seperti yang dikatakan oleh

Muhammad Natsir, adalah sebagai berikut:

1. Memanggil manusia kepada syari’at untuk memecahkan

persoalan hidup, baik persoalan hidup perorangan ataupun

rumah tangga, berjamaah, bermasyarakat, bersuku-suku,

berbangsa-bangsa dan bernegara.

2. Memanggil manusia kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah

Swt di muka bumi, menjadi pelopor, pengawas, pemakmur,

pembesar kedamaian bagi umat manusia.

4 Hadits-hadits Dakwah (follyakbar.id) diakses 3 Januari 2022

6

3. Memanggil manusia kepada tujuan hidup yang hakiki yaitu

menyembah Allah Swt. sebagai satu-satunya zat Pencipta5

Strategi dakwah, adalah suatu metode yang digunakan

guna mengaktualisasikan iman masyarakat sehingga

mempengaruhi cara berpikir, bertindak, bersikap, dan merasa

dalam rangka mewujudkan ajaran Islam dalam segala aspek

kehidupan, guna meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Strategi dakwah, adalah suatu metode yang digunakan

guna mengaktualisasikan iman masyarakat sehingga

mempengaruhi cara berpikir, bertindak, bersikap, dan merasa

dalam rangka mewujudkan ajaran Islam dalam segala aspek

kehidupan, guna meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Di dalam mencapai tujuan dakwah, strategi dakwah yang

digunakan harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya

atau tekhnik (taktik) harus dilakukan. Hal ini dikarenakan, bahwa

pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu. Hal ini

bergantung pada situasi dan kondisi. Oleh karena itu, strategi

dakwah harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang

merupakan jawaban terhadap pertanyaan. Menurut rumus

Lasswell, terdapat komponen-komponen penting yaitu:6

• Who? (Siapa da'i atau penyampai pesan

dakwahnya?)

• Says What? (Pesan apa yang disampaikan?)

• In Which Channel? (Media apa yang digunakan?)

5 http://www.arsipide.com/2017/03/tujuan-dakwah.html Diakses 4 Juli 2021 6 Hadi, H. S. (2019). Manajemen Strategi Dakwah di Era Kontemporer. Jurnal Al-Hikmah, Vol 17, No 2, hal. 69-78.

7

• To Whom? (Siapa Mad'unya atau pendengarnya?)

• With what Effect? (Efek apa yang diharapkan?

Dengan memperhatikan rumusu ini, maka seorang da’i

akan mampu untuk menguasai situasi. Dengan begitu, pesan yang

disampaikan dan segala bentuk pembahasannya tidak akan keluar

dari konteks pesan yang disampaikan. Hal ini, diharapkan mampu

untuk menghasilkan efek sesusai dengan harapan da’i ketika

melakukan dakwah.

Seiring berkembangnya zaman, begitu juga strategi dalam

berdakwah. Awalnya berdakwah dilakukan di mimbar masjid.

Kini, berdakwah dapat dilakukan melalui “mimbar” stasiun radio.

Tentunya, strategi yang digunakan dalam berdakwah melalui

“mimbar” stasiun radio berbeda dengan strategi yang biasa

digunakandalam berdakwah di masjid.

Al-Bayanuni mengatakan, patokan dasar dalam

berdakwah atau strategi dakwah bertumpu pada potensi yang

dimiliki manusia. Patokan dasar ini dibagi menjadi tiga, yaitu (al-

athifi, al-aqly, dan al-hissi) dan keterangan metode-metodenya,

pemakaiannya, dan keistimewaannya.7 Al Bayanuni juga

menjelaskan bahwasanya terdapat tiga strategi dakwah, yaitu :

strategi dakwah sentimental, strategi rasional, dan strategi

indrawi.8

7 Strategi Dakwah Al-Bayanunidalam Kitab Al-Madkhal Ila IlmiDakwah:

https://www.fikriamiruddin.com/2018/11/strategi-dakwah-al-bayanuni-dalam-

kitab.html?m=1 8 Kumolo, I. C. (2021). Strategi Dakwah Program “Bincang Ringan

Angkringan” di Yufid TV. Jurnal Audiens, 2(1), 94-105.

8

Salah satu ulama besar yang menjadi panutan bagi

masyarakat DKI Jakarta adalah KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie. Beliau merupakan pimpinan umum Perguruan Islam As-

Syafi’iyah Jakarta yang berada di kawasan Tebet Jakarta Selatan.

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie (lahir di Jakarta 30

November 1942 dan wafat di Jakarta 10 Juli 2021) merupakan

putra dari ulama Betawi legendaris, Abdullah Syafi’ie, sekaligus

merupakan adik dari mantan Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet

Reformasi Pembangunan, Tuty Alawiyah.

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie juga merupakan

salah satu dari dewan pertimbangan tertinggi dari KISPA. KISPA

merupakan singkatan dari Komite Indonesia untuk Solidaritas

Palestina. KISPA merupakan komite khusus yang dibidani oleh

Majelis Ulama Indonesia. Komite ini terdiri dari beberapa

gabungan ormas-ormas besar Islam yang ada di Indonesia.

Komite ini dibuat untuk memperkuat komitmen Indonesia untuk

mendukung selalu Palestina untuk merdeka dan berorientasi pada

Ukhuwah Islamiyah.9

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie memiliki majelis

ta’lim. Majlis ini dilaksanakanan tiap hari Kamis untuk kaum ibu-

ibu. Sedangkan, majelis ta’lim bagi masyarakat umum (ibu-ibu

dan bapak-bapak) dilaksanakan setiap hari Minggu di Masjid Al-

Barkah As-Syafi’iyah, Tebet Jakarta Selatan.

9 Ishom, M. I. H. (2016). Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina (Studi

Gerakan Solidaritas Palestina Di Indonesia). Jurnal Politik Muda, Vol. 5 No.2,

183-197.

9

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie merupakan sosok

da’i yang juga eksis melalui media radio dengan nama Radio 95,5

Alaikassalam Jakarta. Radio ini menyajikan konten berupa

kegiatan dakwah yang berlangsung di masjid Al-Barkah As-

Syafi’iyah, Seperti:

1. Kajian Ba’da Subuh

2. KegiatanMajelis Ta’lim hari Kamis pagi

3. MajelisTa’lim hariMinggu Pagi

Sebagai sebuah stasiun radio, radio ini juga menyajikan

informasi - informasi terupdate bagi pendengarnya. Radio ini

tentunya memberikan informasi dengan nuansa Islami yang

kental. Berdasarkan pembahasan di atas, penulis akan menulis

penelitian dengan judul “Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie Pada Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, kemudian diitemukan

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Penerapan strategi dakwah yang digunakan oleh KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie pada radio 95,5 Alaikassalam

Jakarta

2. Jenis strategi dakwah yang digunakan oleh KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie pada Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta

C.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penulis adalah

strategi dakwah yang digunakan oleh KH. Abdul Rasyid

10

Abdullah Syafi’ie pada Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta.

Sehingga, penelitian ini akan membahas tentang apa, dan

bagaimana strategi yang digunakan oleh KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie dalam berdakwah melalui Radio 95,5

Alaikassalam Jakarta.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi sentimental yang diterapkan oleh KH.

Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie melalui Radio 95,5 Radio

Alaikassalam Jakarta?

2. Apa saja strategi dakwah yang digunakan oleh KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie melalui Radio 95,5 Radio

Alaikassalam Jakarta?

3. Bagaimanakah strategi dakwah yang digunakan oleh KH.

Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie menurut teori Al Bayanuni?

E.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang sesuai

dengan rumusan masalah penelitian:

a. Mengetahui apa saja strategi dakwah yang digunakan

oleh KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie pada Radio

95,5 Alaikassalam Jakarta

11

b. Mengetahui bagaimana strategi dakwah yang digunakan

oleh KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie pada Radio

95,5 Alaikassalam Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

beberapa manfaat dan input bagi pembacanya. Manfaat

tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

wawasan dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam

bidang strategi dakwah melalui media radio, dan mampu

dijadikan sebagai bahan referensi dan rujukan bagi

penelitian selanjutnya

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan

wawasan dalam penerapan strategi dakwah, khususnya

strategi dakwah dalam media radio. Penelitian ini juga

dapat dijadikan evaluasi bagi pembuat konten dan atau para

mubaligh agar mampu membuat konten dakwah yang lebih

baik di radio.

F. Kajian Terdahulu

Kajian Pustaka, diperlukan guna menghindari plagiarisme

dalam melakukan penelitian. Beberapa penelitian yang serupa

dengan penelitian ini antara lain:

1. Skripsi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

12

2014 yang ditulis oleh Siska Fitriah dengan judul “Strategi

Komunikasi Dakwah Radio 95,5 RAS FM Jakarta Pada

Program Cahaya Sore Pesantren On Air”10 Penelitian ini

membahas bagaimana strategi komunikasi dakwah Radio 95,5

RAS FM Jakarta Pada Program Cahaya Sore Pesantren On Air

dan dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa

wawancara dan observasi dengan menyertakan dokumentasi.

Yang menjadi perbedaan, antara 2 skripsi ini, terletak pada

objek penelitiannya. Sebagaimana disebutkan, objek penelitian

pada skripsi ini adalah strategi dakwah KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie, sedangkan pada skripsi yang ditulis oleh

Siska Fitriah, membahas tentang Strategi komunikasi dakwah

Radio 95,5 RAS FM Jakarta.

2. Skripsi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2018 yang ditulis oleh Muhammad Syahid Ramdhani dengan

judul “Strategi Dakwah Grup Nasyid Snada Dalam

Penyebaran Dakwah di Indonesia”.11 Persamaan dengan

penelitian ini adalah, peneliti menggunakan metode

pendekatan yang sama, yaitu kualitatif yang merupakan

metode untuk mengungkap masalah untuk menggambarkan

penelitian sesuai dengan keadaan di lapangan.

10SiskaFitriah,“Strategi KomunikasiDakwah Radio 95,5 RAS FM Jakarta Pada

Program Cahaya Sore PesantrenOn Air” Skripsi (Ciputat. FIDKOM UIN

SyarifHidayatullah Jakarta: 2014) 11 Muhammad Syahid Ramdhani dengan judul “Strategi Dakwah Grup Nasyid

Snada Dalam Penyebaran Dakwah di Indonesia” Skripsi (Ciputat. FIDKOM

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2018)

13

3. Skripsi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tahun 2017 yang

ditulis oleh Rafika Hidayat dengan judul “Strategi Dakwah

Radio Syiar Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Dalam

Meningkatkan Mutu Siaran Keagamaan”.12. Perbedaan dengan

penelitian ini, terletak pada objek penelitian, dimana penulis

akan meneliti tentang strategi dakwah KH Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie pada Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta”

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana

metode ini terkenal sebagai penelitian secara deskriptif

yang dipakai untuk menggambarkan masalah dengan teori,

juga hubungannya dengan penelitian. Metode ini dianggap

paling tepat dalam meneliti bagaimana isu-isu sosial dan

tingkah laku di masyarakat karena metode ini dilakukan

dengan mengamati bagaimana keadaan di lapangan

berdasarkan pengalaman dari peneliti, dan narasumber.

Menurut David Williams penelitian kualitatif adalah upaya

peneliti mengumpulkan data yang didasarkan pada latar

alamiah. Tentu saja, karena dilakukan secara alamiah atau

12Rafika Hidayat, “Strategi Dakwah Radio Syiar Fakultas Dakwah Dan

Komunikasi Dalam MeningkatkanMutuSiaranKeagamaan” Skripsi (Makassar,

FIDKOM UIN Alaudin Makassar: 2017)

14

natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan dapat

dipertanggungjawabkan.13

Danim mengartikan bahwa kualitatif termasuk

konstruktivisme yang beranggapan bahwa realita memiliki

dimensi jamak dan interaktif. Dapat pula diartikan sebagai

upaya pertukaran pengalaman sosial yang dapat

didevinisikan lewat hasil penelitian.

Jadi, penelitian kualitatif beranggapan bahwa

kebenaran itu bersifat dinamis dan dapat ditemukan melalui

kajian terhadap orang melalui interakasi ataupun lewat

situasisosial.14 Koentjaraningrat mengartikan bahwa

penelitian kualitatif adalah desain penelitian yang memiliki

tiga format. Ketiga format tersebut meliputi penelitian

deskriptif, verifikasi dan format Grounded research.15

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian, merupakan satu hal yang penting

dalam penelitian. Pengertian paradigma sendiri. Menurut

Harmon, adalah cara mendasar untuk melakukan persepsi,

berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan

sesuatu secara khusus tentang realitas. Selain itu, Baker

mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang

membangun atau mendefinisikan batas-batas dan

menjelaskan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam

13https://penerbitdeepublish.com/metode-penelitian-kualitatif/ diakses 22

November 2021 14 Ibid 15Koentjaraningrat, Metode-MetodePenelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama: 1991)

15

batas-batas itu agar berhasil. Adapun jenis paradigma

penelitian ada 3 macam, yaitu: Positivis; Interpretif; dan

Kritis.

Paradigma Positivis adalah aliran filsafat yang

dinisbahkan/ bersumber dari pemikiran Auguste Comte

seorang filosof yang lahir di Montpellier Perancis pada

tahun 1798, Pandangan paradigma ini didasarkan pada

hukum-hukum dan prosedur-prosedur yang baku; ilmu

dianggap bersifat deduktif, Berjalan dari hal yang umum

dan bersifat abstrak menuju yang konkit dan bersifat

sepesifik; ilmu dianggap nomotetik, yaitu didasarkan pada

hukum-hukum yang kausal yang universal dan melibatkan

sejumlah variabel.

Paradigma berikutnya, adalah paradigma interpretif,

dimana paradigma ini berangkat dari upaya untuk mencari

penjelasan tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya

yang didasarkan pada perspektif dan pengalaman orang

yang diteliti dan diadopsi dari orientasi praktis.

Paradigma ini melihat fakta sebagai sesuatu yang unik

dan memiliki konteks dan makna yang khusus sebagai

esensi dalam memahami makna sosial. Interpretif melihat

fakta sebagai hal yang cair (tidak kaku) yang melekat pada

sistem makna dalam pendekatan interpretatif.

Paradigma terakhir adalah paradigma kritisisme, lahir

tidak lepas dari Institut penelitian sosial di Frankfurt

(Institut für Sozial forschung) didirikan pada tahun 1923

oleh seorang kapitalis yang bernama Herman Weil, seorang

16

pedagang grosir gandum, yang pada akhir hayat “mencoba

untuk cuci dosa” mau melakukan sesuatu untuk mengurangi

penderitaan di dunia (termasuk dalam skala mikro:

penderitaan sosial dari kerakusan kapitalisme).

Paradigma ini mencoba memperbaharui dan

merekonstruksi teori yang membebaskan manusia dari

manipulasi teknokrasi modern. Beberapa tokoh Teori Kritis

angkatan pertama adalah Max Horkheimer, Theodor

Wiesengrund Adorno (musikus, ahli sastra, psikolog dan

filsuf), Friedrich Pollock (ekonom), Erich Fromm (ahli

psikoanalisa Freud), Karl Wittfogel (sinolog), Leo

Lowenthal (sosiolog), Walter Benjamin (kritikus sastra),

Herbert Marcuse (murid Heidegger yang mencoba

menggabungkan fenomenologi dan marxisme, yang juga

selanjutnya Marcuse menjadi “nabi” gerakan New Left di

Amerika). Ciri khas paradigma Kritis adalah bahwa

paradigma ini berbeda dengan pemikiran filsafat dan

sosiologi tradisional. Pendekatan paradigma kritis tidak

bersifat kontemplatif atau spektulatif murni.16 Pada

penelitian ini, paradigma yang digunakan adalah paradigma

intepretif.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Tentunya, subjek dan objek penelitian menjadi penentu

dari permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

16 Muslim, Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, Dan

JenisPenelitianDalamIlmuKomunikasidalamjurnalWahana Vol. 1, No. 10,

(Bogor: UniveristasPakuan: 2015) halaman 77-79

17

Subjek dari penelitian ini adalah Radio 95,5 Radio

Alaikassalam Jakarta. Sedangkan objek peneiltian ini

adalah Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie Pada Radio 95,5 Radio Alaikassalam Jakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik yang

digunakan dalam mengumpulkan data terkait permasalahan

dalam penelitian yang akan dibahas. Adapun teknik yang

akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah:

A. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai

pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.17 Nana

Sudjana mengatakan, observasi adalah pengamatan dan

pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.18

B. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang dapat digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian

atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan

sumber informasi atau orang yang di wawancarai (interviewee)

17 Abdurrahman Fatoni, MetodologiPenelitian dan Teknik PenyususnaSkripsi

(Jakarta: Rineka Cipta,2011), hlm.104. 18 Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian (Bandung: SinarBaru, 1989) hlm. 84

18

melalui komunikasi langsung yang bertujuan mencatat opini,

perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan dengan individu.19

C. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen

yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain oleh subjek

dan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti

kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang

subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang

ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.20

H. Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini dengan cara

mengumpulkan data-data yang terkait, dan diperoleh dari

lapangan lalu dianalisis dan diolah berdasarkan jenis data yang

terkumpul, dengan menggunkan metode deskriptif analisis, yang

merupakan suatu Teknik analisis data dimana penulis terlebih

dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil

pengamatan kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada

sumber tertulis.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat untuk mempermudah

pemahaman terkait penelitian ini. Sistematika penulisan dibagi

19Iryana, Risky Kawasati, Teknik Pengumpulan Data MetodeKualitatif

(Sorong: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong 20Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif

19

menjadi lima bab yang terdiri dari sub bab – sub bab sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari Latar Belakang, Batasan dan Rumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Teknik

Analisis Data, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Tinjauan teoritis yang membahas mengenai strategi dakwah,

pengertian strategi, pengertian dan tujuan dakwah.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang perguruan islam

As-Syafiiyah, biografi KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, dan

gambaran umum Radio 95,5 Radio Alaikassalam Jakarta.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada babini, penulis akan menyajikan data-data yang ditemukan

saat penelitian seperti hasil wawancara.

BAB V PEMBAHASAN

Teori yang digunakan, analisis strategi dakwah KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie, merupakan isi yang terdapat dalam

bagian ini.

BAB VI PENUTUP

Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran, serta di bagian

akhir memuat tentang Daftar Pustaka dan Lampiran.

20

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Definisi Strategi

Kata strategi, berasal dari Bahasa Yunani,

“Stratego” yang berasal dari dua kata: “Strato”, yang

memiliki arti tantara dan “ego” yang berarti pemimpin.

Strategi dapat diartikan sebagai siasat atau pemikiran

tertentu untuk menghadapi musuh dalam medan perang.21

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata strategi

diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua

sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan

tertentu dalam perang dan damai.22 Dari definisi tersebut,

strategi dapat diartikan sebagai pemikiran dalam

menghadapi musuh dan melaksanakan kebijaksanaan

tertentu di medan perang, maupun dalam damai.

Berbicara tentang pengertian dari strategi, pastilah tidak

bisa lepas dari pendapat para ahli. Beberapa ahli yang

berpendapat tentang strategi adalah sebagai berikut:

A. Carl Von Clausewitz menyatakan, bahwa

stategi adalah pengetahuan tentang penggunaan

pertempuran untuk memenangkan sebuah peperangan.

Dan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.

21 Anwar Arifin, Strategi Komunikasi (Bandung: Armiko, 1989) Hal. 55 22KBBI Daring (kemdikbud.go.id)Diakses 22 November 2021

21

B. Chandler berpendapat bahwa Strategi adalah

alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya

dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut,

serta prioritas alokasi sumber daya.

C. James Brian Quin menyebutkan jika Strategi

adalah Pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan

utama, kebijakan, dan urutan tindakan organisasi ke

dalam keseluruhan yang kohesif.23

Dari pendapat para ahli tersebut, strategi dapat

dirumuskan sebagai proses penyusunan langkah-langkah

kedepan yang dimaksudkan untuk membangun dan

mencapai suatu tujuan.

2. Definisi Dakwah

Dakwah berasal dari Bahasa Arab, (da’a-yad’u-

da’watan) yang memiliki arti menyeru, memanggil,

mengajak. Dalam hal ini, dakwah diartikan sebagai

mengajak dalam kebaikan agar memiliki akhlak mulia

sebagaimana hadits nabi SAW:

إمنا بعثت ألمتم مكارم األخالق

Artinya: Sesungguhnya aku (Nabi SAW) diutus

untuk menyempurnakan Akhlak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dakwah

diartikan sebagai penyiaran agama dan pengembangannya

di kalangan masyarakat dan seruan untuk memeluk,

23Strategi adalah - 27 Pengertian Menurut Para Ahli, Tingkatan

(dosenpendidikan.co.id) Diakses 22 November 2021

22

mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.24 Para ahli

mendefiniskan dakwah dengan berbagai macam pendapat,

diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Ibn Taimiyah menyatakan bahwa dakwah

adalah seruan untuk beriman kepada-Nya dan pada ajaran

yang dibawa para utusan-Nya, membenarkanberita yang

merekasampaikan dan mentaatiperintah-Nya.25

B. Syekh Ali Mahfudz menyatakan bahwa dakwah

adalah mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk

Allah SWT, menyeru mereka kepada kebiasaan baik dan

melarang mereka kepada kebiasaan buruk supaya

beruntung di dunia dan akhirat.26

C. Prof. Dr. Hamka menyatakan bahwa dakwah

adalah seruan atau panggilan untuk menganut suatu

pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif dengan

substansi terletak pada aktifitas yang memerintahkan amar

ma’ruf nahi munkar.27

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

dakwah adalah ajakan kepada manusia menuju jalan yang

diridhoi Allah SWT, menyeru kepada semua kebiasaan baik dan

melarang semua perbuatan buruk guna meraih keberuntungan di

dunia dan akhirat.

24KBBI Daring (kemdikbud.go.id) Diakses 22 November 2021 25 Tata Sukayat, Quantum Dakwah (Jakarta: RinekaCipta, 2009) 26 Ismail dan Hotman, Filsafat Dakwah., 27-28 27 Saputra, Pengantar Ilmu.,1-2.

23

3. Unsur-Unsur Dakwah

Dalam berdakwah, jika ingin mencapai tujuan yang

diinginkan, harus menyertakan unsur-unsur dakwah di dalamnya.

Karena pada dasarnya, unsur-unsur dakwah sudah melekat di

dalam dakwah itu sendiri. Adapun unsur-unsur dakwah adalah

sebagai berikut:

A. Da’i (pelaku dakwah)

Yang dimaksud da’i atau mubaligh disini adalah orang yang

melaksanakan dan menyampaikan dakwah secara lisan, tulisan,

atau perbuatan baik secara individu atau kelompok.

Pelaku dakwah, bisa dibedakan antara yang fardhu ‘ain

dan fardhu kifayah. Fardhu ‘ain adalah aktifitas dakwah yang

tidak perlu persyaratan ilmu di dalam pelaksanaannya, karena

dakwah seperti ini dapat dilakukan oleh seluruh muslim,

misalnya amar ma’ruf dan nahi munkar. Sedangkan fardhu

kifayah, merupakan dakwah yang memenuhi syarat untuk

dilaksanakan secara professional yang harus memenuhi

persyaratan ilmu dan iman.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dakwah professional ini

tidak wajib bagi seorang muslim yang belum memenuhi

persyaratan dakwah seperti itu. Subjek dakwah dalam tingkatan

ini disebut da’i dan salah satu bentuk dakwah professional ini

adlaah tabligh, dan objek dakwah dalam hal ini adalah

mubaligh.28

28 Sjahroni A.J. Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah (Surabaya: Dakwah

Digital Press, 2008) hal. 3

24

B. Mad’u (Penerima Dakwah)

Mad’u, diartikan sebagai manusia yang menerima dakwah

yang disampaikan oleh da’i. Atau dapat diartikan sebagai

objek atau sasaran dakwah, baik secara individu maupun

kelompok tanpa memandang agama yang dianut oleh mad’u

tersebut.

C. Maddah (Materi Dakwah)

Unsur dakwah yang berikutnya, adalah maddah atau pesan

dakwah, yang merupakan isi yang disampaikan oleh da’i

sebagai orang yang menyampaikan kepada mad’u. Sjahroni

A.J berpendapat, bahwa secara umum materi dakwah

tercakup dalam al-Quran dan Hadits. Sehingga dapat ditarik

simpulan bahwan ajaran Islam yang dimuat dalam dua kitab

tersebut adalah rumusan yang menyeluruh dan sempurna

tentang materi dakwah.29 Sedangkan menurut Moh. Ali Aziz,

materi dakwah dari ajaran islam, dikelompokkan menjadi

beberapa bagian:

a. Aqidah

b. Syari’ah

c. Muamalah

d. Akhlaq

4. Tujuan Dakwah

Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang diridhai oleh Allah

SWT dengan menyampaikan nilai-nilai yang dapat mendatangkan

29 Sjahroni AJ. Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah hal. 3

25

kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT sesuai

dengan bidangnya masing-masing. 30 Masyhur Amin

menyatakan, tujuan dakwah dibagi menjadi dua bagian yakni

tujuan dari segi obyeknya dan tujuan dari segi materinya.31

Tujuan dakwah dari segi objek, meliputi hal-hal sebagai

berikut:

1) Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang

mempunyai iman yang kuat, perilaku sesuai dengan hukum-

hukum yang disyari atkan Allah SWT dan berakhlak ‟ karimah.

2) Tujuan untuk keluarga, yakni terbentuknya keluarga bahagia

penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga.

3) Tujuan untuk masyarakat, yaitu terbentuknya masyarakat yang

sejahtera yang penuh dengan suasana ke-Islaman.

4) Tujuan untuk seluruh umat manusia, yaitu terbentuknya

masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan.

Sedangkan tujuan dakwah dari segi materi, mencakup hal-

hal berikut:

1. Tujuan akidah, yaitu tentramnya suatu akidah yang mantap di

setiap hati seseorang, sehingga keyakinankeyakinan tentang

ajaran-ajaran Islam tidak lagi dicampuri dengan keraguan.

2. Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang kepada hukum-

hukum yang disyariatkan oleh Allah SWT.

30 Ahmad Ihksan, Hadis-Hadis Tentang Tujuan Dakwah Fakultas Ushuludin

dan Adab Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten. 31 Masyhur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral, (Yogyakarta: Al-Amin

Pers, 1997), hlm. 15

26

3. Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya muslim yang berbudi luhur

dihiasi dengan sifat sifat yang terpuji dan bersih dari sifat yang

tercela.

5. Strategi Dakwah

a. Pengertian Strategi Dakwah

Strategi dakwah memiliki keterkaitan erat dengan

manajemen. Hal ini disebabkan karena kedua istilah tersebut

sama-sama mengarah kepada sebuah keberhasilan dari suatu

rencana yang sudah ditetapkan oleh seseorang atau lembaga.

Definisi dari pengelolaan (manajemen) strategi sendiri, dapat

diartikan sebagai suatu proses pengelolaan yang mendasar, serta

menyeluruh dengan memberdayakan sumber daya yang ada di

dalam suatu organisasi atau lembaga guna mencapai tujuan dari

lembaga tersebut sesuai dengan visi dan misi lembaga.

Sedangkan dakwah, sebagaimana telah dijelaskan,

memiliki arti sebagai penyiaran agama dan pengembangannya di

kalangan masyarakat dan seruan untuk memeluk, mempelajari,

dan mengamalkan ajaran agama dengan metode tertentu agar

terciptanya masyarakat yang damai, dan mendapat kebahagiaan

di dunia dan akhirat.

Strategi dakwah, menurut Asmuni Syukir, merupakan

metode, siasat dan taktik yang harus digunakan dalam aktivitas

Dakwah.32 Sedangkan menurut Abu Zahra, strategi dakwah islam

adalah perencanaan, penyerahan dan operasi dakwah islam yang

32 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam hal. 12

27

dibuat secara rasional guna mencapai tujuan Islam yang meliputi

seluruh dimensi kemanusiaan.33

Dari definisi di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa

strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan dan

pengelolaan dakwah untuk mencapai satu tujuan. Dalam

mencapai tujuannya, strategi dakwah harus menunjukan

operasionalnya secara Teknik atau taktik, karena sewaktu-waktu

dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.

b. Asas-Asas Strategi Dakwah

Dalam strategi dakwah, ada beberapa asas yang harus

diperhatikan agar efektivitas dakwah dapat tercapai, dan dakwah

dapat tepat sasaran. Asas-asas tersebut meliputi:

1. Asas Fisiokogis, merupakan asas yang berkaitan erat

dengan tujuan dalam aktifitas dakwah.

2. Asas Sosiologis, yang membahas tentang masalah yang

berhubungan dengan situasi dan kondisi mad’u (sasaran

dakwah)

3. Asas kemampuan dan keahlian da’i

4. Asas Psikologis, yang membicarakan tentang kejiwaan

manusia

5. Asas Efektifitas dan efisiensi. Maksudnya, dalam aktifitas

dakwah harus menyeimbangkan antara waktu, atau tenaga

yang dikeluarkan dengan pencapaian hasil dakwah.34

33 Acep Aripudin & Syukriadi Sambas, Dakwah Dami: Pengantar Dakwah

Budaya. (Bandung: PT Remaja Rosadakarya, 2007), Cet. Pertama, hal. 138 34 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam hal 32

28

Berdasarkan asas-asas tersebut, maka diwajibkan bagi

seorang da’i untuk memiliki ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

asas-asas tersebut agar dakwah yang dilaksanakan dapat

berjalan dengan baik dan efektif.

6. Manfaat Dakwah

Sayid Muhammad Nuh dalam bukunya, Dakwah Fardiyah

Pendekatan Personal Dalam Dakwah menyebutkan,

Dakwah memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah

sebagai berikut:

A. Mendatangkan pertolongan dan bantuan Rabbani

dalam perjuangan melawan kebatilan dan jahiliyah

B. Menggugah dan membangunkan manusia dari tidur

panjangnya menuju kebangkitan hakiki yang agung

bersama Islam

C. Menegakkan hijrah kepada manusia yang berbuat

salah dan dosa secara terus menerus

D. Membentuk opini umum yang benar dan selamat.

Opini umum ini mempunyai peranan besar dalam

menjaga dan memelihara adab, akhlak, dan hak-hak

umat serta membentuk kepribadian dalam kehidupan

bermasyarakat

E. Dakwah akan membuat kita memiliki perilaku yang

baik dan beristiqomah

F. Dengan dakwah kita memperoleh surga dan ridho

Allah SWT di Akhirat

29

G. Dakwah mampu melepaskan kita dari siksa di dunia

dan akhirat

H. Dakwah merupakan jalan menuju wihdatul ummah,

karena dakwah berusaha menanamkan nilai ukhuwah

dan kebersamaan ta’awun dalam ketaqwaan serta rasa

saling memperhatikan antara umat muslim.35

7. Bentuk-Bentuk Strategi Dakwah

Al-Bayanuni menyatakan, ada 3 (tiga) macam bentuk

strategi dakwah, yaitu:

A. Strategi Sentimental (Manhaj al-Athifi)

Strategi ini menyatakan bahwa dakwah memfoluskan

aspek hati dan perasaan serta batin dari mitra dakwah,

memberi nasihat yang mengesankan kepada mitra

dakwah, memanggil dengan penuh kelembutan, atau

memberikan pelayanan yang memuaskan.

Strategi ini cocok bagi mitra dakwah yang

merupakan kaum marginal (terpinggirkan) dan

dianggap lemah oleh masyarakat, seperti perempuan,

anak-anak, orang awam, muallaf (orang yang baru

masuk Islam sehingga imannya masih lemah), orang

miskin, anak-anak yatim, dan sebagainya.

Strategi ini diterapkan Nabi SAW Ketika

menghadapi kaum musyrik Mekkah. Banyak sekali

ayat-ayat Makkiyyah (Ayat yang diturunkan kepada

35 Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal dalam

Dakwah, (Solo: Era Intermedia, 1996), Cet. 1 hal. 33-42

30

Nabi SAW saat beliau masih di Mekkah atau sebelum

hijrah ke Madinah) yang menekankan aspek

humanism atau peri kemanusiaan, seperti

kebersamaan, perhatian kepada fakir miskin, kasih

sayang kepada anak yatim, dan lain sebagainya.

Dengan strategi ini, kaum lemah merasa dihargai dan

dihormati, sehingga pada masa awal, pengikut Nabi

SAW berasal dari kaum lemah.

B. Strategi Rasional (Manhaj al-‘Aql)

Strategi rasional ini adalah strategi dakwah dengan

beberapa metode yang fokus kepada aspek akal dan

pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah untuk

berpikir, merenung, dan mengambil pelajaran. Metode

yang digunakan dalam strategi ini adalah penggunaan

hukum logika, diskusi, dan penampilan bukti sejarah.

Al-Qur’an mendorong penggunaan strategi

rasional dengan beberapa terminology, seperti

tafakkur, nazhar, tadzakkur, taamul, tadabbur, ittibar,

dan Istibshar. Tafakkur dapat diartikan sebagai

metode dengan menggunakan pikiran untuk mencapai

dan memikirkannya; Tadzakkur, diartikan sebagai

metode dengan menghadirkan ilmu yang harus

dipelihara setelah dilupakan; nazhar, adalah

mengarahkan hati untuk berkonsentrasi pada objek

yang sedang diperhatikan; taamul, artinya mengulang-

ulang pikiran hingga menemukan kebenaran dalam

31

hati; I’tibar, bermakna berpindah dari pengetahuan

yang sedang dipikirkan menuju pengetahuan lain.

Tadabbur, merupakan satu usaha memikirkan akibat-

akibat dari satu permasalahan; istibshar, diartikan

sebagai mengungkap sesuatu serta memperlihatkan

pada pandangan hati.

C. Strategi Indrawi (Manhaj al-Hisy)

Nama lain dari strategi ini adalah strategi eksperimen

atau strategi ilmiah. Strategi Indrawi, didefinisikan

sebagai system dakwah atau kumpulan metode dakwah

yang berorientasi pada panca indera, dan berpegang pada

hasil penelitian dan percobaan. Metode yang dihimpun

oleh strategi ini adalah praktik keagamaan, keteladanan,

dan pentas drama.

Nabi SAW pada zaman dahulu mempraktekkan

Islam sebagai perwujudan strategi indrawi yang

disaksikan para sahabat, dimana para sahabat bisa secara

langsung melihat mukjizat Nabi SAW seperti terbelahnya

bulan, bahkan menyaksikan malaikat Jibril dalam bentuk

manusia. Pada masa kini, kita memakai Al-Quran untuk

memperkuat atau menolak hasil penelitian. Metode ini

disebut sebagai Tafsir “Ilmi” yang sering digunakan oleh

penulis hebat seperti M. Quraish Shihab dan Adnan Oktar,

seorang penulis dari Turki yang memakai nama pena

Harun Yahya.

32

8. Radio

A. Pengertian Radio

Mengutip dari situs KPID Provinsi Banten, pada dasarnya

radio dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gelombang

suara yang dipancarkan dari suatu stasiun dan dapat diterima

oleh pesawat-pesawat penerima di rumah, dimobil, di kapal

dan sebagainya. Selain itu, radio merupakan salah satu bentuk

media massa yang banyak digunakan masyarakat untuk

mengakses informasi.36 Berikut ini pengertian radio menurut

beberapa sumber:

a. Pengertian “Radio” menurut ensiklopedi Indonesia

yaitu: penyampaian informasi dengan pemanfaatan

gelombang elektromagnetik bebas yang memiliki

frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang

lebih besar dari 1 mm). Sedangkan istilah “radio

siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “radio

broadcast” (Inggris) atau “radio omroep” (Belanda)

artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak

berupa suara yang berjalan satu arah dengan

memanfaatkan gelombang radio sebagai media.

b. Menurut Peraturan Pemerintah No: 55 tahun 1977,

Radio Siaran adalah pemancar radio yang langsung

ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan

mempergunakan gelombang radio sebagai media.

c. Menurut Versi Undang-undang Penyiaran no 32/2002:

kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana

36 Sekretariat KPID Provinsi Banten | Pengertian Radio (bantenprov.go.id)

33

pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut

atau di antariksa dengan menggunakan spektrum

frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media

lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan

bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat

penerima siaran, yang dilakukan secara teratur dan

berkesinambungan.

B. Sejarah Radio

Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang

berperan untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan

hiburan) kepada masyarakat dengan jangkauan luas. Radio

telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama

sebelum menjadi media komunikasi massa seperti saat ini.

Berkat ketekunan tiga orang cendikiawan, diantaranya

seorang ahli teori ilmu alam yang bernama James Maxwell

berhasil menemukan rumus yang diduga dapat mewujudkan

gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan

untuk kgelombang radio dan televisi (1865).

Berdasarkan teorinya bahwa gerakan magnetis dapat

mengarungi ruang angkasa dengan kecepatan hampir sama

dengan kecepatan cahaya (186.000 mil/detik). Teori Maxwell

ini dibuktikan oleh Heinrich Hertz pada tahun 1884. Tetapi

baru digunakan untuk tujuan praktis oleh Guglemo Marconi,

dimana Marconi telah dapat mengirimkan tanda-tanda tanpa

kawat melintasi samudra Atlantik.

Perkembangan radio sebagai media massa lalu

berkembang dibeberapa negara. Diawali di Amerika Serikat

34

(AS) dengan pengembangan penemuan Marconi oleh Dr. Lee

De Forest pada tahun 1906, karena itu pula ia dijuluku “The

Father of radio”. Sejak saat itu radio di AS mulai mengalami

perkembangan yang pesat. Pada bulan Maret 1923 telah

berdiri 556 stasiun radio. Baru pada tahun 1926 berdirilah

NBC (National Broadcasting Radio) sebagai badan siaran

radio yang luas dan besar, lalu muncul pesaingnya yaitu CBS

(Columbia Broadcast System).

Sejak saat itu juga radio terus berkembang dibeberapa

negara seperti Inggris, Perancis, Uni Sovyet, Jepang dan

RRC. Selain mengalami perkembangan, radio juga telah

memasuki tahap penyempurnaan. Prof. E H Amstrong dari

Universitas Columbia pada tahun 1933 memperkenalkan

sistem Frequency Modulation (FM) sebagai penyempurnaan

dari Amplitudo Modulation (AM) dengan berbagai

keuntungan:

1. Dapat dihilangkan interference (gangguan) karena cuaca.

2. Dapat menghilangkan interference yang disebabkan dua

stasiun radio yang bekerja pada gelombang yang sama.

3. Menyiarkan suara dengan baik dan jernih serta jelas.

Diantara media yang ada seperti televisi dan media cetak,

radio memiliki beberapa keunggulan dimana dapat diakses

secara mudah, tidak diperlukan ketrampilan khusus dari

khalayak yang ingin dituju seperti ketrampilan membaca

karena radio merupakan media imajinatif. Selain itu

masyarakat dapat mendapatkan informasi dengan cepat dari

radio dengan biaya murah. Keunggulan lain dari radio adalah

35

sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori (untuk

didengarkan), lebih mudah orang menyampaikan pesan dalam

bentuk acara yang menarik. Dalam hal ini musik memegang

peranan yang sangat penting karena pesan disampaikan

diantara music, jadi pendengar tidak mendengarkan satu

pesan secara terus menerus, tetapi diselingi dengan musik.

Adapun kekurangan dari media massa ini adalah tidak bisa

dilihat sehingga merupakan media sekilas/selintas (hanya

sekali didengar dan tidak bisa diulang). Selain itu tidak semua

hal bisa diinformasikan melalui radio dan karena sifatnya

yang satu arah maka tidak teridentifikasi siapa yang

mendapatkan atau menerima info atau pesan yang

disampaikan.

Dengan kekurangan dan kelebihannya, radio telah menjadi

media massa yang dapat diandalkan, cukup efektif dalam

penyampaian pesan, dan tetap diminati walau banyak media

lain. Seiring perkembangan waktu, jumlah pendengar radio

terus bertambah dan radio terus bertahan menghadapi

perkembangan zaman.37

C. Fungsi Radio Sebagai Media Dakwah

Di era modern saat ini, teknologi komunikasi dianggap

penting sebagai sarana berkomunikasi. Dan saat ini

perkembangan teknologi komunikasi mengalami kemajuan

yang pesat. Hal ini ditandai dengan dengan tidak adanya

lagi jarak yang tidak dapat dijangkau oleh manusia untuk

berkomunikasi kapanpun dan di mana pun berada.

37 Sejarah Singkat Perkembangan Radio (kpi.go.id)

36

Setiap media memiliki ciri dan komunikasi yang berbeda-

beda.

Perbedaan-perbedaan itulah yang harus disiasati ketika

seseorang hendak berbicara melalui media massa.

Kemampuan komunikasi yang baik menjadi

modal utama yang harus dimiliki oleh setiap komunikator

mimbar agama. Begitupun dengan radio yang saat ini sudah

dijadikan sebagai media dakwah. Bahri Ghazali menyatakan,

fungsi radio sebagai media dakwah adalah sebagai berikut:

a. Radio sebagai salah satu media dakwah memiliki kelebihan

tersendiri, yakni terlepas pada ke efektivitasan dan efisiensi

berdakwah. Hal ini terbukti pada bentuk sederhana tanpa

bertemu antara da'i dan mad'u.

b. Radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan

berkembang yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan

pengetahuan Islam yang diajarkan melalui radio dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga semua lapisan masyarakat

dapat menerima, memahami, serta mengamalkan ajaran

Islam.

c. Radio sebagai media dakwah dapat menjembatani antara

da'i dan mad'u satu persatu dari keberagaman media.

d. Dakwah yang dilakukan dalam radio itu tidak semata-mata

hanya berbicara mengenai persoalan-persoalan apa yang

dilarang dan dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga dakwah

yang dilakukan lewat radio mampu melihat cakrawala

persoalan dan membuka wawasan yang lebih luas.

37

e. Radio sebagai media dakwah lebih efektif, relevan, serta

mampu mengiringi perubahan kemajuan zaman yang semakin

canggih ini, Sehingga pada akhirnya radio mampu dijadikan

sebagai sarana pengembangan dakwah Islam.38

Dakwah melalui radio, dapat dikatakan cukup efektif

karena sifatnya yang umum, yaitu memiliki pendengar dari

golongan menengah ke bawah, hingga menengah ke atas serta

bentuk acaranya yang bersifat dialog antara dai yang sedang

siaran, dengan pendengarnya. Sehingga tidak hanya

mendengarkan saja, tetapi mampu berinteraksi dengan

pendengar untuk mendiskusikan pesan dakwah yang

disampaikan oleh da'i yang berperan sebagai komunikator.

38 Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995,

cet. Ke 1,h 20

38

BAB 3

GAMBARAN UMUM

A. Perguruan Islam Assyafi’iyah

Yayasan Perguruan Islam As-Syafi’iyah didirikan oleh

Alm. KH. Abdullah Syafi’ie tahun 1933 yang bergerak dalam

bidang sosial, dakwah, dan pendidikan39 Latar belakang

pendiriannya, yakni untuk mengelola kegiatan lembaga yang

didirikan KH Abdullah Syafi’i yang mulai berkembang.

Nama perguruan itu diambil dari nama ayahanda beliau,

Syafi’i bin Sairan dan sesuai dengan mazhab Syafi’iyah yang

dianutnya.

Sedari awal Perguruan As-Syafi’iyah memiliki tiga tujuan

utama. Pertama, mendidik kaum Muslimin laki-laki dan

perempuan sebagai warga negara yang sadar akan tanggung

jawabnya kepada Allah. Kedua, membina dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyiapkan tenaga

ahli berjiwa Islam. Terakhir, meningkatkan kesejahteraan

umat baik moral maupun material.

Awal pendidikan formal yang dirintis As-Syafi’iyah,

yakni didirikannya Akademi Pendidikan Islam (AKPI) As-

Syafi’iyah pada 1963. Enam tahun kemudian, AKPI

meningkat menjadi Universitas Islam As-Syafi’iyah yang

terdiri atas beberapa fakultas agama (tarbiyah, syariat,

usuludin) dan fakultas umum (ekonomi, hukum, teknik,

39 Pengantar - SD Islam As-Syafi’iyah 02 (sdislamassyafiiyah02.sch.id)

diakses: 20 Januari 2022

39

pendidikan). Pada 1969 dibuka juga TK dan madrasah aliyah

(MA). Menyusul kemudian SD, SMP, dan SMA umum

berdiri tahun 1970.

Perguruan Tinggi Islam As-Syafi’iyah pada 1969

mengembangkan diri dengan membuka cabang kampus di

Manggarai, Jakarta Selatan. Tahun 1974 dibangun kampus

lagi di Bukir Duri Selatan, menyusul di Cilangkap, Jakarta

Timur, tahun 1977 dan di Jakasampurna, Bekasi, tahun 1984.

Selain perguruan tinggi, As-Syafi’iyah juga mendirikan

Akademi Perawat As-Syafi’iyah. Sekolah Luar Biasa Bagian

C juga didirikan tahun 1986. Tak ketinggalan tahun 1976

didirikan pesantren putra menyusul setahun kemudian

pesantren putri turut berdiri. Guna membekali siswa As-

Syafi’iyah dengan ilmu keislaman yang mendalam, lembaga

juga mendirikan Pesantren Tinggi Ma’had Ali Darul Arqam

yang membekali santrinya dengan pelajaran kitab kuning.

Lembaga pendidikan nonformal pun juga digagas

lembaga. Majelis taklim sebagai sarana pendidikan Islam

yang efektif dimasifkan. Majelis taklim pimpinan Hj Roqayah

juga diformalkan menjadi Majelis Taklim al-Barakah.

Majelis-Majelis taklim lain terus berkembang di Jakarta dan

sekitarnya. Fokus pembinaan majelis taklim tersebut

diteruskan saat ini oleh putri KH Abdullah Syafi’i, Prof Tuty

Alawiyah yang mengomandoi Badan Kontak Majelis Taklim

(BKMT).

Selain itu, dakwah As-Syafi’iyah juga merambah media.

Tahun 1967 pertama dibangun pemancar radio AKPI As-

40

Syafi’iyah sebagai wahana dakwah perguruan. Pada 1971

radio berubah nama menjadi Radio As-Syafi’iyah hingga saat

ini. Untuk pelayanan kesehatan, As-Syafi’iyah juga

mendirikan poliklinik tahun 1969. Sepeninggal Kh Abdullah

Syafi’i, kegiatan perguruan dan kegiatan dakwah lainnya

diteruskan putra putrinya lewat Yayasan Perguruan Islam As-

Syafi’iyah.40

B. Biografi KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie (lahir di Jakarta 30

November 1942 dan wafat di Jakarta 10 Juli 2021)

merupakan putra dari ulama Betawi legendaris, Abdullah

Syafi’ie, sekaligus merupakan adik dari mantan Menteri

Negara Pemberdayaan Perempuan pada Kabinet

Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan,

Tuty Alawiyah.

Masa kecil dan remaja beliau diisi dengan banyak belajar

agama islam dari ayahnya dan sejumlah ulama ternama

seperti Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang, Ali bin

Husen Alatas Bungur, Salim bin Ahmad bin Jindan, Mufti

Johor Alwi bin Thahir Al-Haddad, dan lainnya. Beliau

menikah dengan Azizah Aziz. Dari pernikahan ini, beliau

memiliki tujuh orang anak. Pada tahun 1987, beliau menerima

tanah wakaf dari almarhum H. Soekarno, seorang pemilik

40 Seluk Beluk Lembaga Perguruan Islam As-Syafi’iyah | Republika Online

(Diakses: 20 Januari 2022)

41

restoran di daerah Sukabumi, Jawa Barat lalu pada tahun

1990, beliau mendirikan pesantren yang diberi nama

Pesantren Al-Quran KH. Abdullah Syafi’ie Pulo Air

Sukabumi.

Pada tanggal 10 Juli 2021, Ulama kharismatik ini

berpulang untuk selamanya, pada usia 78 tahun karena sakit.

Ada cerita menarik sebelum beliau wafat, yang penulis

dapatkan melalui wawancara pribadi dengan Bapak Ahmad,

Sekretaris dari putra KH. Abdul Rasyid, HM. Alwy Rasyid

AS. Beliau mengatakan, bahwa 10 hari sebelum sang kyai

berpulang, beliau ingin sekali melihat pesantren Pulo Air

Sukabumi.

Akhirnya, diputuskan beliau akan berkunjung 2 hari

berikutnya. Namun, pada saat hari beliau ingin berkunjung ke

pesantren, secara mendadak, Bapak Abdullah mendapat pesan

whatsapp, bahwa KH. Abdul Rasyid mengeluh sakit,

sehingga tidak dapat berkunjung ke Pulo Air hingga akhirnya

ulama kharismatik Betawi ini berpulang tanggal 10 Juli

2021.41

C. Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta

Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta, (atau biasa disebut 95,5

RAS FM Jakarta), berdiri tanggal 30 November 1995. Berdirinya

radio ini tentu tidak terlepas dari sosok ulama kharismatik asal

Betawi yaitu Kyai Haji Abdulah Syafi’ie, pendiri Perguruan

41 Wawancara pribadi penulis dengan Bapak Ahmad, Sekretaris Putra KH.

Abdul Rasyid AS, Bapak HM. Alwy Rasyid AS tanggal 28 Januari 2022

42

Islam As-Syafi'iyah Jakarta, yang pada tahun 1967 telah merintis

dan menyelenggarakan program siaran radio di As Syafi’iyah.

Dari Radio As-Syafi'iyah inilah, mengudara keseluruh pelosok

Jakarta dan sekitarnya, bahkan hingga ke luar daerah, program-

program dakwah dan ceramah agama sebagai pedoman bagi

Umat Islam pada masa itu.

Kyai Haji Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, sebagai putra

tertua dari Almarhum Kyai Haji Abdulah Syafi’ie yang telah

wafat pada tahun 1985, melanjutkan dakwah melalui radio yang

mengudara pada frekuensi AM 864 KHz tersebut, dengan tetap

menjaga khittoh As-Syafi'iyah yang telah ditanamkan oleh

muassis awwalnya yaitu Almarhum Kyai Haji Abdulah Syafi’ie.

Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas dakwah melalui

media radio, dengan mengambil contoh dari Ayahanda tercinta,

maka Kyai Haji Abdul Rasyid AS, menyelenggarakan siaran

radio dengan frekuensi FM pada gelombang 95.5 Mhz yang

diberi nama Radio Alaikassalam Sejahtera yang disingkat

menjadi 95.5 RASfm Jakarta dengan tetap menjaga eksistensi dan

program Radio Suara As Syafi’iyah yang telah dicintai oleh

masyarakat Jakarta pada gelombang AM 792 Khz.

Saat itu badan hukum yang digunakan berbentuk

“Perkumpulan Radio Siaran Assy afi’iyah”. Di mana waktu itu

95,3 RASfm – Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta masih

berbentuk radio komunitas yang hak siarnya tidak boleh melebihi

batas-batas yang telah ditentukan oleh pemerintah, namun

keinginan untuk melembagakan RASfm – Radio Alaikassalam

43

Sejahtera Jakarta sebagai Lembaga Penyiaran Swasta dengan

berbadan hukum Perseroan Terbatas PT tidak pernah padam

dalam rangka syiar dakwah yang lebih luas, usaha-usaha yang

mengarah ke tujuan tersebut terus dipupuk KH Abdul Rasyid AS

selaku pimpinan.

Akhirnya pada tahun 2004 bertepatan pemerintah menetapkan

perubahan frekuensi radio secara massal se-Jakarta, Bogor,

Tangerang, dan Bekasi Jabotabek pada gelombang frequency

modulation FM atas dasar ketentuan Keputusan Direktur Jenderal

Pos dan Telekomunikasi Nomor : 15.ADirjen 2004 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Pengalihan Kanal Frekuensi Radio Bagi

Penyelenggara Radio Siaran FM Frequency Modulation yang

kemudian disempurnakan dengan Keputusan Direktur Jenderal

Pos dan Telekomunikasi Nomor : 99 Tahun 2004 tentang

Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pos dan

Telekomunikasi Nomor 15 ADirjen2004 Tentang Ketentuan

Pelaksanaan Pengalihan Kanal Frekuensi Radio Bagi

Penyelenggara Siaran FM Frequency Modulation menyebabkan

RASfm Jakarta yang sebelumnya bersiaran di frekuensi 95,3 Mhz

pindah ke channel 95.5 Mhz.

Di tahun yang sama tahun 2004 95.5 RASfm – Radio

Alaikassalam Sejahtera Jakarta berhasil mewujudkan impian

untuk melembagakan 95.5 RASfm – Radio Alaikassalam

Sejahtera Jakarta sebagai salah satu Lembaga Penyiaran Swasta

dengan badan Hukum “PT Radio Alaikassalam Sejahtera”

mengudara di frekuensi 95.5 MHz, dengan nomor PRSSNI 392-

44

II1978 dan mempunyai motto “Suara Penyejuk Nurani”,

diresmikannya radio RASfm menjadi PT Radio Alaikassalam

Sejahtera tersebut tepat pada tanggal 30 November 2004, yang

bertepatan dengan hari ulang tahunnya KH Abdul Rasyid

Abdulah Syafi’ie yang menjabat sebagai komisaris Radio

Alaikassalam Sejahtera Jakarta.

Dalam rangka menyebarkan syiar dakwah ke segala lapisan

masyarakat atas ridho Allah SWT, Alhamdulillah KH Abdul

Rasyid Abdulah Syafi’ie sebagai Komisaris Utama bersama putra

beliau HM. Alwy Rasyid S, Kom sebagai Direktur terus dan

sampai kini mengelola dua station radio sekaligus di Jakarta

yakni 95.5 RASfm – Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta PT

Radio Alaikassalam Sejahtera, nomor PRSSNI 392-II1978, Call

Sign PM2FPD, Nomor Izin 00482991-000SU202005, Alamat

Kantor Jl. KH Abdullah Syafiie No 21A, Jakarta Selatan - DKI

Jakarta dan Station Radio AM 792 dan Radio Suara Assyafi’iyah

Jakarta PT Radio Suara Assyafiiyah, Nomor Anggota PRSSNI

861- II2003, Call Sign PM3BFO, Nomor Izin 00408561-

000SU202006, Alamat Studio Jln. Barkah Bali-Matraman No. 17

Jakarta Selatan - DKI Jakarta.

Menyikapi perkembangan saat ini, 95.5 RASfm-pun telah

meningkatkan layanan dalam bidang teknologi informasi dengan

menghadirkan website sebagai Pusat Informasi dan Dakwah

Islam, Radio Streaming di mana program 95.5 RASfm dapat

didengar diseluruh dunia yang terkoneksi dengan jaringan

internet, layanan SMS Centre dengan database lebih dari 25.000

45

unique number, dan insya Allah juga akan dihadirkan suasana

ruang on air melalui Web Cam. Selain memiliki pendengar, kami

juga memiliki komunitas terbesar Umat Islam di Jakarta yang

tergabung dalam himpunan tokoh agama dan masyarakat, praktisi

lembaga syariah, penyelenggara haji dan umroh, lembaga

pendidikan Islam, jamaah majlis, forum remaja kampus dan

masjid, organisasi massa serta komunitas muslim lainnya, dan

telah menjadi radio dengan komunitas umat Islam terbesar di

Jakarta.

Saat ini, untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat

muslim dari berbagai wilayah, dengan berbagai latar belakang

pendidikan dan demografi sosial, maka sempurna sudah program

siaran dakwah yang mengudara untuk masyarakat muslim di

Jakarta dan sekitarnya melalui 95.5 RASfm Radio Alaikassalam

Jakarta dan AM 792 Radio Suara As Syafi’iyah Jakarta.

95.5 RASfm Jakarta hadir dengan serangkaian program

pilihan, mulai dari program dakwah unggulan, program dialog

interaktif dengan berbagai tema menarik, program pendidikan,

program keluarga, kirim salam, pasar udara, request, opini,

polling pendengar dan quiz.

95.5 RASfm Jakarta juga hadir dengan berbagai informasi

terkini, mulai dari info dakwah, info dunia Islam, info

pendidikan, info politik ekonomi, hukum, sosial-budaya, info

keluarga, info lalu-lintas, bursa kerja, info dunia usaha, info

hiburan dan berbagai informasi terkini dari penjuru Kota Jakarta

dan mancanegara.

46

Menyikapi perkembangan teknologi informasi saat ini, 95.5

RASfm Jakarta menghadirkan website

http://www.rasfmjakarta.com sebagai Pusat Informasi & Da’wah

Islamsekaligus terintegrasi dengan fasilitas Radio Streaming

(http://rasfmjakarta.com/stream.html) sehingga pendengar 95.5

RASfm Jakarta tetap dapat menikmati dimanapun berada dengan

memanfaatkan koneksi jaringan internet, layanan SMS Centre

dengan database lebih dari 25.000 unique number dan dalam

rangka ukhuwah untuk lebih dekat dengan pendengarnya 95.5

RASfm Jakarta hadir dihalaman http://facebook.com/rasfmjakarta

serta http://twitter.com/rasfmjakarta.

Visi 95.5 RASfm Radio Alaikassalam Jakarta ialah menspirit

da’wah, artinya menyebarkan, mensosialisasikan,

mentransformasikan dan mendistribusikan, menyebarkan nilai-

nilai da’wah, melalui aplikasi misi dalam visualisasi kemasan

program ON AIR maupun OFF AIR yang didalamnya selalu

disisipkan nilai-nilai da’wah, pendidikan, hiburan, pesan moral,

tanpa menggurui, sehingga tetap sejuk untuk diterima.42

42 https://rasfmjakarta.com/ diakses 31 Januari 2022 Pukul 22:12 WIB

47

BAB 4

TEMUAN PENELITIAN

A. Hasil Wawancara

Berdasarkan penuturan putra KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie, Bapak HM. Alwy Rasyid Abdullah Syafi’ie, KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie berpandangan bahwa dakwah harus

dilakukan sesuai dengan firman Allah, yaitu dengan hikmah, dan

cara yang santun. Tapi, apabila cara tersebut sudah dilakukan,

namun masih tidak mempan, dan apabila ada yang mengancam

agama Islam, maka harus didebat, tentunya dengan cara yang

baik43.

Selain itu, akhlak yang dimiliki oleh KH. Abdul Rasyid

merupakan akhlak yang mulia. Beliau juga menuturkan, bahwa

sosok KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie merupakan panutan

dan tauladan yang baik, dalam keluarga, dan juga kepada

masyarakat, beliau merupakan guru yang amat dicintai. Banyak

sekali pengalaman dan pelajaran yang didapatkan dari KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie. Mulai dari cara berdakwah, hingga

kasih sayang yang diberikan kepada anak dan cucumya. Selain

itu, beliau juga mengatakan bahwa KH. Abdul Rasyid amat

sangat mengidolakan sosok ayahandanya, KH. Abdullah Syafi’ie.

Oleh sebab itu, KH. Abdul Rasyid mendirikan Radio

Alaikassalam Jakarta, untuk menyebarkan dakwah islam seperti

yang dilakukan oleh ayahandanya, dengan radio Suara

43 Wawancara pribadi penulis dengan Putra Alm. KH. Abd. Rasyid AS, HM.

Alwy Rasyid AS

48

Assyafi’iyah yang mengudara lebih dulu di frekuensi AM 792

KHz. Alasan mengapa KH. Abdul Rasyid mengambil frekuensi

FM, menurut H.M. Alwy Rasyid adalah karena frekuensi FM

lebih memiliki suara yang jernih, sehingga pesan dakwah yang

disampaikan lebih mudah dan lebih jelas diterima pendengar.

Alasan lain dibalik berdirinya radio dengan frekuensi FM ini

adalah agar tidak menghilangkan eksistensi radio Suara

Assyafi’iyah yang sudah lebih dulu megudara di frekuensi AM

792 KHz dan sudah dicintai oleh masyarakat DKI Jakarta.44

B. Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

Adapun strategi dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

pada radio 95,5 Radio Alaikassalam Jakarta adalah sebagai

berikut:

1. Mengadakan program-program bernuansa Islam di

Radio Alaikassalam Jakarta

Program-program yang ada di 95,5 Radio Alaikassalam

Jakarta dibuat dengan nuansa islami, namun tidak melupakan

hiburan dan informasi bagi para pendengarnya. seperti acara

Paket Shubuh yang mengudara setiap pukul 04:00 WIB

hingga pukul 05:30 WIB, acara ini berisi tentang rekaman

tausiyah yang disampaikan oleh Alm. KH. Abdullah Syafi’ie.

Dilanjutkan dengan program Cahaya hati, yang mengudara

setiap pukul 05:30 WIB hingga pukul 06:00 WIB. Kemudian,

pada pukul 06:00 hingga pukul 08:00 WIB ada acara Salam

44 Ibid

49

Pagi yang menyampaikan informasi yang update bagi

pendengarnya. Dilanjutkan dengan acara Muhasabah Hati

yang mengudara pukul 08:00 WIB hingga 09:00 WIB. Acara

ini bertemakan islami, membahas tentang hal yang

menyejukkan hati dan pikiran. Kemudian acara Salam Pagi

Kembali dilanjutkan dari pukul 09:00 WIB hingga pukul

10:00 WIB.

Kemudian ada kisah-kisah inspiratif bagi pendengar di

acara Hikmah Sahabat yang mengudara hingga pukul 12:00

WIB. Acara ini dilanjutkan dengan Zona 1215, yang

mengudara dari pukul 12:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB.

Pada acara Zona 12:15, pendengar akan disuguhkan dengan

informasi ringan, dan juga bisa me-request lagu kesukaan

untuk diputar di RAS FM.

Pada sore hari, pendengar akan diberikan informasi ter-

update hanya di acara Salam Sore yang mengudara pukul

15:00 WIB hingga pukul 17:00. Lalu dilanjutkan dengan

acara Cahaya Sore, yang berisi tentang tausiyah dan ceramah

agama yang disampaikan oleh KH. Abdullah Syafi’ie, dan

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie. Dilanjutkan dengan

Almaghribi yang berisi tausiyah agama (Kultum dan ceramah

setelah maghrib).

Kemudian pada pukul 19:00 WIB acara Taklim Angkasa,

yang diisi oleh penceramah yang diundang ke studio Radio

Alaikassalam, mengudara hingga pukul 20:00. Kemudian

pada pukul 20:00 hingga 21:00, acara Tadarus Bi Talifun,

yang mengajak pendengar bertadarus dan belajar mengaji Al-

50

Quran via sambungan telepon. Kemudian pukul 21:00 hungga

pukul 24:00, acara salam malam mengudara menemani

istirahat pendengar dengan lagu-lagu pop hits, dan pop islami,

serta informasi ringan.

2. Menyiarkan kegiatan majelis ta’lim di Masjid Al-

Barkah As-Syafi’iyah.

Radio Alaikassalam Jakarta juga ikut menyiarkan secara

langsung kegiatan majelis ta’lim yang ada di Masjid Al-

Barkah As-Syafi’iyah, Tebet, Jakarta Selatan. Adapun

kegiatan majelis ta’lim yang disiarkan oleh 95,5 Radio

Alaikassalam adalah kegiatan majelis Ta’lim Ummahat

Kamis Pagi, yang diisi dan diselenggarakan oleh kaum ibu.

Acara ini disiarkan dari pukul 06:00 WIB hingga pukul 09:00

WIB setiap hari Kamis.

Selain kegiatan Majelis Ta’lim Ummahat hari Kamis

Pagi, yang dilaksanakan oleh kaum ibu, Radio Alaikassalam

Jakarta juga menyiarkan kegiatan Majelis Ta’lim hari Ahad

Pagi, yang dilaksanakan oleh kaum Bapak. Kegiatan ini

disiarkan dari pukul 06:00 WIB hingga pukul 11:00 WIB.

Hal ini bertujuan agar masyarakat dimanapun berada dapat

mengikuti kegiatan majelis ta’lim tanpa harus datang ke

Masjid Al-Barkah secara langsung.

51

BAB 5

PEMBAHASAN

A. Media yang digunakan

Sebagaimana disebutkan pada Bab dua, bahwa strategi

diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber

daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam

perang dan damai. Dalam berdakwah, tentunya diperlukan

strategi yang apik dan ciamik, agar dakwah dapat diterima,

dan juga pesan dakwah itu sendiri dapat tersampaikan dengan

baik kepada penerimanya. “Mimbar” untuk berdakwah sendiri

memiliki berbagai macam jenis, mulai dari berdakwah melalui

mimbar masjid, melalui media cetak seperti koran, dan

majalah, serta tabloid, dakwah melalui media sosial seperti

Instagram dan YouTube yang mulai digandrungi masyarakat,

hingga dakwah melalui radio yang memang masih eksis

hingga saat ini.

Setiap media yang digunakan untuk berdakwah, tentunya

memiliki strategi dakwah yang berbeda. Hal ini disebabkan,

pangsa pasar yang dimiliki oleh setiap media, berbeda pula.

Pendekatan dengan strategi yang berbeda ini memiliki tujuan,

yaitu agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik kepada

penerimanya.

Salah satu penggunaan media yang digunakan oleh KH.

Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie adalah melalui media radio.

Adapun beberapa contoh sampel dari dakwah KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie melalui radio, yaitu:

52

1. “Jagalah Diri dan Keluargamu Dengan Berbuat yang

Ma’ruf” oleh KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

pada 1 Oktober 2020

2. “Yoseph Paul Zang yang Menistakan Agama” oleh

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie pada 20 April

2021

3. “Selamat Jalan Ramadhan” yang disampaikan KH

Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie pada 12 Mei 2021

4. “Dakwah Nabi Muhammad SAW” Oleh KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie pada 14 Juli 2021

B. Analisis Strategi Dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie

Metode dakwah yang diterapkan oleh KH. Abdul Rasyid

Abdullah Syafi’ie, menggunakan metode hikmah, dan dengan

cara yang santun. Tujuannya, agar apa yang disampaikan dapat

diterima dengan baik. Namun, apabila strategi ini tidak mampu

dilaksanakan, maka mendebatnya dengan baik merupakan

jalan yang harus ditempuh.

Tentunya, strategi ini amat sangat sesuai dengan firman

Allah, Namun kembali lagi, bagaimana implementasi dari kata

mendebat ini, menimbulkan banyak persepsi dan pendapat

didalamnya. Bagaimana pandangan kita sebagai manusia,

terlebih lagi sebagai dai dalam memahami konsep mendebat

dengan cara yang baik. Jika dilihat melalui perspektif strategi

dakwah menurut Al-Bayanuni diatas, maka strategi ini

condong kepada strategi dakwah secara sentimentil (Al-

53

Manhaj al-athifi) karena KH. Abdul Rasyid berusaha

menggerakan hati mad’u dengan menyelipkan pesan dakwah

diantara lagu-lagu yang diputarkan di radio Alaikassalam

Jakarta, dengan harapan mampu menggugah hati

pendengarnya agar mendekat kepada Allah.

Tentunya, strategi ini amat ampuh, namun harus dilakukan

dengan hati-hati. Hal ini bertiujuan agar hal yang tidak

diinginkan dapat dihindari dan kita mampu berdakwah dengan

baik. Selain itu, KH. Abdul Rsyid Abdullah Syafi’ie juga

memiliki strategi lain, yaitu berdakwah dengan akhlak yang

mulia. Sesuai dengan firman Allah:

يم ق عىظ ل نكى لىعىلىى خ إ وى

Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar

berbudi pekerti yang agung.

Firman Allah ini diperkuat pula dengan hadits nabi SAW:

أحسن :وسلم عليه للا صلى للا رسول كان قال عنه للا رضي أنس عن و

خلقا الناس

Artinya: Dari Anas RA berkata Rasulullah SAW bersabda

sebaik-baik manusia adalah yang berakhlak. (Muttafaq

‘Alaih)45

Strategi yang digunakan oleh KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie, tentunya amat sangat baik, karena selain sebagai

implementasi dari firman Allah, namun juga mencerminkan

45 Dr. H. Abd. Rozak, MA, Hadits-Hadits Tentang Tuntunan Hidup (Jakarta: PT Mitra Wacana Media: 2010)

54

sebagai dai yang baik. Selain itu, strategi dakwah beliau

melalui Radio, terutama melalui RAS FM, sangatlah mampu

menembus seluruh lapisan masyarakat, baik dari golongan

menengah ke bawah, hingga golongan menengah ke atas.

Selain itu, strategi dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah

Syafi’ie, melalui Radio Alaikassalam Jakarta ini, bisa

menyentuh hati sanubari pendengarnya, melalui program-

program yang disiarkan didalam radio ini, kemudian siaran

langsung kegiatan majelis ta’lim yang dilaksanakan setia Hal

ini tentunya sangat efektif, mengingat saat ini dakwah Islam

dapat dikatakan amat dipantau oleh beberapa pihak. Selain itu,

eksistensi yang mampu dipertahankan oleh 95,5 Radio

Alaikassalam Jakarta, merupakan salah satu nilai tambah yang

dimiliki oleh radio ini.

55

BAB 6

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi

dakwah KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie pada Radio 95,5

Radio Alaikassalam Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Dakwah dengan menghadirkan program-program

bernuansa Islami dengan tidak melupakan informasi yang

update bagi pendengarnya. Seperti acara paket shubuh

yang berisi tausiyah, Salam Pagi dan Salam Sore yang

berisi tentang informasi terupdate bagi pendengarnya,

hingga acara Zona 1215 dimana pendengar bisa

merequest lagu favoritnya untuk diputar di Radio

Alaikassalam Jakarta.

2. Menyiarkan kegiatan Majelis Ta’lim yang

diselenggarakan di Masjid Al-Barkah As-Syafi’iyah,

Tebet, Jakarta Selatan setiap hari Kamis dan Minggu pagi.

Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mengikuti kegiatan

majelis ta’lim dimanapun tanpa harus datang ke Masjid

Al-Barkah secara langsung.

B. Saran

Melalui penelitian ini, penulis ingin menyampaikan saran

yang semoga bermanfaat bagi Radio Alaikassalam Jakarta,

pendengarnya, dan pembaca sekalian, yaitu sebagai berikut

56

1. Hendaknya strategi dakwah melalui Radio ini tetap

dikembangkan lebih lanjut. Hal ini bertujuan agar radio

dapat mempertahankan eksistensinya di era teknologi

yang semakin berkembang seperti saat ini

2. Hendaknya apapun yang sudah dilakukan oleh KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie dalam berdakwah dapat

dijadikan uswah yang baik bagi generasi penerusnya, agar

dakwah beliau tidak berhenti walaupun beliau sudah

wafat.

3. Hendaknya Radio Alaikassalam Jakarta mampu

mengembangkan kualitas siarannya, agar masyarakat

Jakarta secara keseluruhan mampu mendengarkan pesan

dakwah yang disampaikan secara jernih dan jelas.

4. Diharapkan bagi seluruh pembaca yang Budiman, untuk

selalu meneladani ajaran yang sudah disampaikan oleh

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie

5. Sebagaimana sudah dijelaskan terkait strategi dakwah

KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie dalam skripsi ini,

penulis berpendapat bahwa strategi dakwah KH. Abdul

Rasyid Abdullah Syafi’ie ini mampu menjadi salah satu

strategi dakwah yang baik untuk dijalankan oleh para dai,

khususnya dai dari Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

57

Daftar Pustaka

Buku:

A.J., Sjahroni (2008). Teknik Pidato Dalam Pendekatan Dakwah

. Surabaya: Dakwah Digital Press.

Acep Aripudin, S. S. (2007). Dakwah Dami: Pengantar Dakwah

Budaya. Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Amin, M. (1997). Dakwah Islam dan Pesan Moral. Yogyakarta:

Al-Amin Pers.

Arifin, A. (1989). Strategi Komunikasi. Bandung: Armiko.

Fathoni, M. N. (2017). Strategi Komunikasi Model Sang Nabi:

Mengupas Kecerdasan Komunikasi Nabi Muhammad

SAW. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Fatoni, A. (2011). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyususna

Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Herdiansyah, H. (2010). Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Ismail, & Hotman. (2013). Filsafat Dakwah. Jakarta: Penerbit

Kencana (Prenadamedia Group).

Koentjaraningrat. (1991). Metode-Metode Penelitian Masyarakat.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nuh, S. M. (1996). Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal

dalam Dakwah. Solo: Era Intermedia.

58

Rozak, Abd. (2010). Hadits-Hadits Tentang Tuntunan Hidup.

Jakarta: Mitra Wacana Media

Sudjana, N. (1989). Penelitian dan Penilaian. Bandung: Sinar

Baru.

Sukayat, T. (2009). Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta.

Syukir, A. (1983). Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam.

Surabaya: Al Ikhlas.

Wahidin Saputra, M. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Jurnal:

Ihksan, A. (n.d.). Hadis-Hadis Tentang Tujuan Dakwah . Banten:

Fakultas Ushuludin dan Adab Universitas Islam Negeri

Sultan Maulana Hasanudin .

Iryana, R. K. (n.d.). Teknik Pengumpulan Data Metode Kualitatif

. Sorong: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Sorong.

Muslim. (2015). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode,

Dan Jenis Penelitian Dalam Ilmu Komunikasi. Jurnal

Wahana, 1, 77-79.

Raihan. (2019). Dakwah Menurut Perspektif Buya HAMKA.

Jurnal Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi

Islam, 58.

59

Skripsi:

Fitriah, S. (2014). Strategi Komunikasi Dakwah Radio 95,5 RAS

FM Jakarta Pada Program Cahaya Sore Pesantren On

Air Skripsi. Ciputat: FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Hidayat, R. (2017). “Strategi Dakwah Radio Syiar Fakultas

Dakwah Dan Komunikasi Dalam Meningkatkan Mutu

Siaran Keagamaan” Skripsi. Makassar: FIDKOM UIN

Alaudin Makassar.

Ramdhani, M. S. (2018). “Strategi Dakwh Grup Nasyid Snada

Dalam Penyebaran Dakwah di Indonesia” Skripsi .

Ciputat: FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Website:

Akbar, F. (2012, Juli 6). Hadits-Hadits Dakwah. Retrieved from

Folly Akbar: http://www.follyakbar.id/2012/07/hadits-

hadits-dakwah.html

Amiruddin, F. (2018, November). Strategi Dakwah Al-Bayanuni

dalam Kitab Al-Madkhal Ila Ilmi Dakwah. Retrieved from

Fikri Amiruddin:

https://www.fikriamiruddin.com/2018/11/strategi-

dakwah-al-bayanuni-dalam-kitab.html?m=1

60

Arsip Ide. (2017, Maret). Tujuan Dakwah. Retrieved from Arsip

Ide: http://www.arsipide.com/2017/03/tujuan-

dakwah.html

Dosen Pendidikan. (2021, November 22). Strategi adalah - 27

Pengertian Menurut Para Ahli, Tingkatan . Retrieved

from Dosen Pendidikan: dosenpendidikan.co.id

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(2021, November 22). KBBI Daring. Retrieved from

KBBI Daring: kemdikbud.go.id

Muftisany, H. (2014, Oktober 31). Koran. Retrieved from

Republika.co.id:

https://www.republika.co.id/berita/neaj4914/seluk-beluk-

lembaga-perguruan-islam-assyafiiyah

RAS FM Jakarta. (2018). Tentang Kami. Retrieved from 95,5

RAS FM Jakarta: https://rasfmjakarta.com/tentang-kami/

Salmaa. (2021, Juli 1). Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian

Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya.

Retrieved from Dee Publish:

https://penerbitdeepublish.com/metode-penelitian-

kualitatif/

SD Islam As-Syafi'iyah 02. (n.d.). Pengantar

(sdislamassyafiiyah02.sch.id) . Retrieved from SD Islam

As-Syafi’iyah 02.

61

Wawancara:

Ahmad, (2022, Januari 28). Wawancara pribadi penulis. (M.

Febiandri, Interviewer)

AS, M. Alwy Rasyid. (2022, Januari 28). Wawancara pribadi

penulis dengan Putra Alm. KH. Abd. Rasyid AS. (M.

Febiandri, Interviewer)

62

Lampiran 1

Script Wawancara Penulis dengan Ustadz H.M. Alwy Rasyid

AS, Putra dari Alm. KH. Abdul Rasyid AS

Pertanyaan:

1. Bagaimana Sosok Ayahanda Alm. KH. Abdul Rasyid AS

dimata Ustadz?

Jawab: Beliau merupakan sosok panutan bagi keluarga,

beliau juga sangat menyayangi istri, anak, mantu, dan

cucu-cucunya, kasih sayang inilah yang tentunya

membuat saya merasa jika ayahanda merupakan panutan,

karena beliau mendidik keluarganya dengan penuh kasih

sayang.

2. Bagaimana pengalaman ustadz, saat bersama ayahanda

KH. Abdul Rasyid AS?

Jawab: Saya sering mendampingi ayah ketika berdakwah,

saya bisa dikatakan putranya yang paling dekat dengan

beliau, banyak sekali pengalaman saya sama ayah, yang

memang kalua diceritakan banyak sekali. Mulai dari

melihat beliau khutbah di keluarga, di majelis taklim,

sampai di masyarakat.

3. Bagaimana strategi dakwah, yang dilakukan oleh

ayahanda, Alm. KH. Abdul Rasyid?

Jawab: Beliau berdakwah dengan amat santun, beliau juga

menggunakan metode hikmah, sesuai dengan firman

Allah, dan beliau juga tak segan untuk menjelaskan satu

ilmu, hingga jamaah itu paham betul. Untuk penggunaan

63

media dakwahnya, Ayah menggunakan Radio 95,5

Alaikassalam ini, kemudian radio AM 792 Khz Suara As-

Syafi’iyah Jakarta, serta radio 89,3 SPA FM Sukabumi.

Program yang disiarkan di radio-radio ini juga bernuansa

islam, tentunya tidak melupakan esensi radio sebagai

sumber informasi bagi Selain itu, beliau juga mengadakan

majelis taklim, yang dilaksanakan setiap hari Kamis pagi,

pukul 06:00- 09:00 WIB serta majelis taklim Ahad pagi,

pada pukul 06:00 hingga 11:00 WIB dan ini juga

disiarkan langsung melalui Radio-radio tadi.

64

Lampiran 2

Script Wawancara Dengan Bapak Ahmad, Sekretaris Pribadi

Ustadz H.M. Alwy Rasyid AS

1. Bagaimana kronologi KH. Abdul Rasyid AS Wafat?

Jawab: Ayah 10 hari sebelum wafat itu, ada rencana mau

ke Pulo Air, mau ke pesantren. Itu 2 hari setelah ayah46

bilang mau ke pondok, tiba-tiba saya di whatsapp,

dikabarin kalua ayah sakit. Itu untuk oksigennya aja ayah

udah di bawah 90 untuk saturnasinya. Semua dokter

dipanggil buat ngerawat ayah. Nah akhirnya, setelah 8

hari, ayah akhirnya wafat. Kata dokternya, ayah kena

sakit di jantungnya, dan bukan Covid-19.

2. Apa pendapat bapak, soal sosok KH. Abdul Rasyid AS?

Jawab: Ayah itu, bukan seperti boss, tapi beliau bener-

bener mengayomi siapapun yang beliau temuin, dan itu

bener-bener membekas di benak saya, pastinya saya

sangat kehilangan juga saat beliau wafat, tapi yang

Namanya umur, manusia tidak ada yang tau, jadi ya

sudah, semoga ayah tenang disana.

46 Alm. KH. Abdul Rasyid AS sering membahasakan dirinya “ayah” kepada

semua orang yang pernah bertemu dengan beliau

65

Lampiran 3

Surat Izin Wawancara

66

Lampiran 4

Surat Keterangan Bimbingan Skripsi

67

Lampiran 5

Logo Radio 95,5 Alaikassalam Jakarta

(Sumber: rasfmjakarta.com)