SKRIPSI KUALITAS KIMIA KARAMEL SUSU SAPI YANG ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of SKRIPSI KUALITAS KIMIA KARAMEL SUSU SAPI YANG ...
SKRIPSI
KUALITAS KIMIA KARAMEL SUSU SAPI YANG DIBERI
EKSTRAK ANDALIMAN (Zaanthoxylum acanthopodium
DC) PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Oleh :
INTAN NURHASANAH
11581201027
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
SKRIPSI
KUALITAS KIMIA KARAMEL SUSU SAPI YANG DIBERI
EKSTRAK ANDALIMAN (Zaanthoxylum acanthopodium
DC) PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Oleh :
INTAN NURHASANAH
11581201027
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. karya tulis saya berupa skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik apapun ( sarjana, tesis, disertasi dan sebagainya ),
baik di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau maupun di
perguruan tinggi negeri lainnya.
2. Karya tulis ini murni penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali
arahan tim dosen pembimbing dan hak publikasi karya tulis ilmiah ini ada pada
penulis, pembimbing I dan pembimbing II.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangnya dan
dicantumkan pula di dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan saya ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
hukum yang berlaku di perguruan tinggi dan negara Republik Indonesia.
Pekanbaru, 14 Juli 2020
Yang menbuat pernyataan,
Intan Nurhasanah
11581201027
“Dia memberikan hikmah (ilmu yang berguna)
Kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa yang mendapat hikmah itu
Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak
Dan tiadalah yang menerima peringatan
Melainkan orang-orang yang berakal “.
(Q.S. Al-Baqarah: 269)
“...kaki yang akan berjalan lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang
akan menatap lebih lama, leher yang akan sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu
kali lebih keras dan hati yang akan bekerja lebih keras, serta mulut yang akan selalu
berdoa...”
Alhamdulillahirobbil’alamin.... Alhamdulillahirobbil’alamin....
Alhamdulillahirobbil’alamin....
Akhirnya aku sampai ke titik ini,
Sepercik keberhasilan yang engkau hadiahkan padaku ya Rabb
Tak henti-hentinya aku mengucap syukur pada Mu ya Rabb
Semoga sebuah karya mungil ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi
keluargaku tercinta
Ayah.... Ibu....
Tiada cinta yang paling suci selain kasih sayang ayahanda dan ibundaku.
Setulus hatimu bunda, searif arahanmu ayah.
Ibundaku dengan kasih sayang berlimpah dengan wajah datar menyimpan kegelisahan
Ataukah perjuangan yang tidak pernah kuketahui,
Doakan agar kelak anakmu ini menjadi orang yang sukses
Dalam menjalani kehidupannya nanti,
Terimakasih Ayah dan Ibuku
Salam sayangku selalu untuk Ayah dan Ibuku
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang judul “Kualitas Kimia Karemel Susu Sapi yang diberi Ekstrak
Andaliman (Zaanthoxylun acanthopodiun Dc) pada Konsentrasi yang Berbeda”
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan di Fakultas
Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Pada kesempatan ini disampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan dorongan yang ditujukan kepada :
1. Kedua orang tua ayahanda Irwansyah yang menjadi panutan selama ini dan
ibunda tersayang Sri Wati beliau adalah ibunda terhebat yang selalu ada buat
penulis. Abangku Khoiri Arifin yang selalu memberikan dukungan dengan
setulus hati agar penulis dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik dan
adik-adik saya tersayang M. Ridho Hidayah, M. Fadhilah Ma’ruf dan Nazwa
Indah Azzahra yang membuat penulis agar selalu giat dan tekun belajar demi
menyelesaikan kuliah. Kalianlah keluarga yang tak pernah bosan
mengingatkan penulis untuk berusaha dan selalu berdoa agar semua
dipermudah oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Kalianlah orang-orang yang
sangat berharga dalam hidup penulis yang tak akan tergantikan hingga
kapanpun, terimakasih kalian telah banyak memberikan bantuan materil dan
moril selama perkuliahan berlangsung sampai dengan selesai.
2. Bapak Prof. KH, Ahmad Mujahidin M. Ag selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
3. Bapak Edi Erwan, S. Pt., M. Sc., Ph. D selaku Dekan Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Dr. Irwan Taslapratama, M. Sc selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Triani
Adelina, S.Pt., M.P selaku Wakil Dekan II, Bapak Dr. Arsyadi Ali, S. Pt.,
M.Agr. Sc, selaku Wakil Dekan III Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
5. Ibu Dewi Ananda Mucra, S. Pt., M.P sebagai Ketua Program Studi
Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
6. Ibu Dr. Irdha Mirdhayati, S. Pi., M. Si selaku dosen pembimbing I dan ibu
Dr. Triani Adelina, S.Pt., M.P selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberi arahan, masukan serta motivasi, bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Ir. Eniza Saleh, MS selaku dosen penguji I dan Bapak Anwar Efendi
Harahap, S. Pt., M. Si selaku dosen penguji II terimakasih atas kritik dan
sarannya untuk kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Dr. Irdha Mirdhayati, S. Pi., M. Si selaku Penasehat Akademik saya,
terimakasih atas motivasi dan arahannya selama perkuliahan ini.
9. Seluruh Dosen, Karyawan dan Civitas akademika Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah
membantu penulis dalam mengikuti aktivitas perkuliahan dan yang selalu
melayani dan mendukung dalam hal administrasi dengan baik.
10. Buat temen satu tim ayunda Ummul Laila Siregar yang selalu sabar dalam
mendengarkan keluh kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Buat ayunda Rizky Amelia Jaini S.Pt yang baik hati dan tidak pernah bosan
mengingatkan penulis untuk terus berusaha untuk tidak malas-malasan dalam
mengerjakan skripsi.
12. Buat temen teman-teman baik penulis yaitu Rahmat Wahyudi S. Pt, Yayuk
Listiyani, Rani Rahmawati Harneta, Evi Ariaingsi, Agung Santoso, Yudi
Mukhtisar, Tegar Pratama S.Pt, Syakir Rabbani, Ade Syahfitri, abangda Arde
Okriansyah, ayunda Rani Dia Pratama, dan untuk teman-teman lokal A
Peternakan 15 yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis dalam membuat skripsi ini sampai selesai, yang telah menjadi
tempat kedua penulis dalam berkeluh kesah selama perkuliahan.
13. Buat Sahabat penulis Dian Puspita Sari dan Dian Lili Parlena S.E terimakasih
karena telah sudi menjadi orang lain yang sangat berarti bagi penulis.
14. Buat adik-adik angkat penulis Niki Hardiono dan Agung Ardian yang selalu
ada dalam keadaan apapun.
Penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan
lagi dengan saran dan kritikan dari semua pihak. Semoga Allah Subbhanahu Wa
Ta’ala melimpahkan berkah dan taufik-Nya pada kita semua dan semoga skripsi
ini bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga untuk seluruh pembaca. Amin ya
rabball’alamin.
Pekanbaru, 14 Juli 2020
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Intan Nurhasanah dilahirkan pada tanggal 10 Januari 1997
di Desa Kotasan, Kec. Galang. Lahir dari pasangan
Ayahanda Irwansyah dan Ibunda Tersayang Sri Wati.
Merupakan anak kedua dari lima bersaudara, dengan nama
abang Khoiri Arifin, adik saya Muhammad Ridho Hidayah,
Muhammad Fadhilah Ma’ruf dan Nazwa Indah Azzahra.
Masuk sekolah dasar TK Nurul Iman pada Tahun 2001 dan
lulus pada tahun 2003, masuk sekolah dasar di SD Negeri 105385 Kotasan pada
2003-2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke SMP N 1 Simpang
Kanan Rokan Hilir dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan
pendidikan ke Madrasah Aliyah Negeri Lubuk Pakam sampai tahun 2013,
kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Simpang Kanan
Rokan Hilir dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diterima menjadi
mahasiswa pada Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Bulan Juli sampai Agustus
2017 melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Balai Inseminasi Buatan
Lembang, Bandung Jawa Barat. Pada bulan Juli sampai Agustus 2018 penulis
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di Desa Seberang Sungai,
Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singigi, Provinsi Riau.
Melaksanakan penelitian pada bulan Juli 2019 di Laboratorium Teknologi Pasca
Panen Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Riau.
Pada tanggal 14 Juli 2020 dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar
Sarjana Peternakan melalui sidang tertutup Program Studi Peternakan Fakultas
Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
dengan judul skripsi “Kualitas Kimia Karamel Susu Sapi yang diberi Ekstrak
Andaliman (Zaanthoxylim acanthopodiun DC) pada Konsentrasi Yang Berbeda”
KUALITAS KIMIA KARAMEL SUSU SAPI YANG DIBERI
EKSTRAK ANDALIMAN (Zaanthoxylum acanthopodium
DC) PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA
Intan Nurhasanah (11581201027)
Di bawah bimbingan Irdha Mirdhayati dan Triani Adelina
INTISARI
Andaliman merupakan salah satu bumbu yang digunakan oleh masyarakat
Sumatra Utara dalam masakan khas daerahnya. Andaliman mengandung senyawa
aromatik dan minyak esensial yang memberikan memberikan cita rasa khas pada
makanan yang dapat membangkitkan selera makan dan memperpanjang umur
simpan produk pangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas
kimia permen karamel susu sapi dengan penambahan ekstrak andaliman
(Zaanthoxylim acanthopodium DC) pada konsentrasi yang berbeda dilihat dari
kadar protein, kadar air dan kadar gula reduksi. Rancangan yang digunakan yaitu
Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah
ekstrak adnaliman yang terdiri atas 0, 4, 8 dan 12 % Peubah yang diukur adalah
kadar protein, gula reduksi dan kadar air. Data dianalisis secara statistik dengan
analisis sidik ragam dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan dengan penambahan ekstrak andaliman
(Zaanthoxylum acanthopdium DC) sampai 12 % dalam pembuatan karamel nyata
menurunkan kadar protein, kadar air dan gula reduksinya. Dapat disimpulkan
bahwa penambahan ekstrak andaliman sampai 12% dapat menurunkan kadar
protein, kadar air, dan gula resuksinya. Perlakuan terbaik adalah pada P3 dengan
penambahan 12% ekstrak andaliman dengan nilai protein 8,73 %; kadar air
8,03%; dan gula reduksi 8,86%.
Kata kunci : Permen caramel, andaliman, Protein, kadar air, gula reduksi.
CHEMICAL QUALITY OF MILK CARAMEL CANDY
WHICH ADDITION OF ANDALIMAN EXTRACT
(Zaanthoxylum acanthopodium DC) AT DIFFERENT
CONCENTRATIONS
Intan Nurhasanah (11581201027)
Under the guidance of Irdha Mirdhayati and Triani Adelina
ABSTRACT
Andaliman is one of the spices used by the people of North Sumatra in its regional
specialties. Andaliman contains aromatic compounds and essential oils that give
food a unique taste that can arouse appetite and extend the shelf life of food
products. The purpose of this study was to determine the chemical quality of
cow's milk caramel candy with the addition of andaliman extract (Zaanthoxylim
acanthopodium DC) at different concentrations viewed from protein content,
water content and reducing sugar content. The design used was a completely
randomized design with 4 treatments and 4 replications. The treatment is
adnaliman extract consisting of 0, 4, 8 and 12%. The measured variables are
protein content, reducing sugar and water content. Data were analyzed
statistically by analysis of variance and Duncan's Multiple Range Test. The
results showed that the addition of the addition of andaliman extract
(Zaanthoxylum acanthopdium DC) up to 12% in the manufacture of caramel
markedly reduced protein content, water content and reduced sugar. It can be
concluded that the addition of andaliman extract up to 12% can reduce protein
content, water content, and sugar reflux. The best treatment was at P3 with the
addition of 12% andaliman extract with a protein value of 8.73%; moisture
content of 8.03%; and reducing sugar 8.86%.
Keywords: Caramel candy, andaliman, Protein, water content, reducing sugar.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kualitas Kimia Karamel Susu Sapi yang diberi Ekstrak Andaliman
(Zaanthoxylum acanthopodium DC) pada Konsentrasi yang Berbeda” skripsi
ini dibuat untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Peternakan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Irdha Mirdhayati,
S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing I dan Dr. Triani Adelina, S. Pt, MP selaku
pembimbing II yang telah berkontribusi besar dalam membimbing, memberikan
petunjuk, dan motivasi sampai selesainya skripsi ini. Kepada seluruh rekan-rekan
yang telah membantu dalam memberi motivasi serta do’a untuk menyelesaikan
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu saya mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga dapat balasan yang besar dari Allah Subhanahu Wataala
untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi segala sesuatu kedepannya.
Pekanbaru, 14 Juli 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.3. Manfaat Penelitian .................................................................... 3
1.4. Hipotesis Penelitian .................................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Susu ............................................................................................ 5
2.2. Andaliman(Zonthyxilum acanthopodium DC) .......................... 6
2.3. Karamel ..................................................................................... 8
2.4. Bahan Pembuatan Permen Karamel .......................................... 10
2.5. Kadar Protein ............................................................................ 13
2.6. Kadar Air .................................................................................. 13
2.7. Gula Pereduksi .......................................................................... 14
III. MATERI DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat .................................................................... 15
3.2. Bahan dan Alat .......................................................................... 15
3.3. Metode Penelitian ..................................................................... 15
3.4. Prosedur Penelitian ................................................................... 16
3.4.1 Prosedur Pembuatan Andaliman ...................................... 17
3.4.2 Prosedur Pembuatan Karamel .......................................... 18
3.5. Parameter yang diamati ............................................................. 19
3.6. Prosedur Analisis ...................................................................... 19
3.6.1 Kadar Air(AOAC, 1993) ................................................. 19
3.6.2 Kadar Protein(Foss Analytical, 2003).............................. 19
3.6.3 Kadar Gula Reduksi ......................................................... 20
3.7. Analisis Data ............................................................................. 21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kadar Protein ............................................................................ 23
4.2. Kadar Air .................................................................................. 24
4.3. Gula Reduksi ............................................................................. 25
iii
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................... 28
5.2. Saran ......................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 29
LAMPIRAN ........................................................................................... 34
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Komposisi Susu dari Beberaa Spesies Ternak dan ASI ................... 6
2.2 Analisis Proksimat dan Kandungan Minyak Atsiri Andaliman... ..... 8
2.3. Standar Nasional Indonnesia Syarat Mutu Kembang Gula.............. 9
3.1. Komposisi Bahan Utama Pembuatan Permen Karamel .................. 16
3.2. Komposisi Bahan Tambahan Pembuatan Permen Karamel............. 16
3.3.Analisis Sidik Ragam Permen Karamel ............................................ 21
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Andaliman ........................................................................................ 7
2.2. Permen Karamel ............................................................................... 10
3.1. Tahapan Pembuatan Ekstrak Andaliman ......................................... 17
3.2. Tahapan Pembuatan Permen Karamel ............................................. 18
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data dan Analisis Ragam Protein pada Permen Susu Karamel yang
diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi yang Berbeda ................ 37
2. Data dan Analisis Ragam Kadar Air pada Permen Susu Karamel
yang diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi yang Berbeda ...... 40
3. Data dan Analisis Ragam Gula Reduksi pada Permen Susu Karamel
yang diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi yang Berbeda. ...... 47
4. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 50
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut SNI 01-3141-1995, susu segar adalah cairan yang berasal dari
ambing ternak yang sehat diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tidak
mengalami penambahan maupun pengurangan suatu komponen apapun kecuali
proses pendinginan. Susu dapat didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari
ambing ternak sehat dan bersih diperoleh dengan cara pemerahan yang benar dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Meutia dkk., 2016). Menurut Hidayat
(2010) susu harus memenuhi syarat ASUH yaitu aman, sehat, utuh dan halal. Susu
dipandang dari segi peternakan adalah suatu sekresi kelenjar – kelenjar susu dari
sapi yang sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi dan dilakukan pemerahan
yang sempurna. Susu merupakan bahan utama bagi makhluk yang baru lahir, baik
bagi hewan maupun manusia. Sebagai bahan makanan atau minuman susu sapi
mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti Calsium, Phospor, Vitamin A, Vitamin B, dan
Riboflavin yang tinggi (Saleh, 2004).
Kandungan dari susu sapi dengan semua kondisi, terdiri atas lemak 3,9 %;
protein 3,4 %; laktosa 4,8 %; mineral 0,72 %; dan air 85,2 % (Buckle et al.,
1987). Sapi perah dapatdiambil atau diperoleh susunya apabila sudah beranak,
yaitu setelah umur 2,0 - 2,5 tahun. Susu yang dihasilkan secara ekonomis yaitu
sampai induknya beranak 5 kali atau setara dengan umur 7,5 tahun. Sebagian
besar sapi yang dipelihara di Indonesia adalah keturunan sapi FH (Fries Holland).
(Handayani,2007).
Susu merupakan bahan makanan yang dihasilkan ternak perah baik sapi
maupun kambing dengan kandungan nutrisi terlengkap dalam pemenuhan konsep
gizi yang dikenal dengan empat sehat lima sempurna (Sitanto dkk, 2014).
Menurut Afriani dkk. (2011) susu merupakan makanan yang hampir sempurna,
karena kandungan nutrisinya lengkap dan cukup memenuhi kebutuhan hidup
pokok manusia.
2
Susu sangat mudah mengalami kerusakan akibat pertumbuhan
mikroorganisme patogen menurut Sistanto. Oleh karena itu, diperlukan suatu
tindakan pengolahan susu untuk mempertahankan mutu produk susu. Upaya
pemanfaatan susu untuk mengurangi kerugian peternak atau bahkan
meningkatkan pendapatan densgan usaha pengolahan susu tersebut (Sistanto dkk,
2014). Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dan dikembangkan adalah
dengan pembuatan permen karamel susu (Abubakar dan Ilyas, 2005). Permen
karamel atau toofe adalah produk confectionery yang dibuat dari bahan dasar gula,
sirup glukosa, susu (umumnya susu kondensasi), lemak dan garam yang
mengalami proses pengolahan dengan susu berkisar 100oC-121
oC (Hayati, 2017).
Menurut Sistanto et al, (2014) menyatakan bahwa permen karamel yang dikenal
selama ini pada umumnya berbahan dasar susu saja sebagai pembentuk citarasa,
perlu ditambahkan bahan campuran yang dapat melengkapi citarasa dan
kandungan nutrisi pada permen tersebut. Penganekaragaman produk permen
karamel susu perlu dikembangkan lebih lanjut untuk mendapatkan permen yang
baik agar dapat dikonsumsi, misalnya dengan penambahan ekstrak andaliman.
Andaliman digunakan sebagai panambah citarasa dan membangkitkan
selera makan. Satu gigitan buah andaliman dapat memberikan rasa pedas dan
aroma terapi buatan (Moektiwardoyo et al., 2014). Tanaman andaliman
mengandung senyawa Terpenoid yang mempunyai aktivitas antioksidan. Senyawa
ini dapat mempertahankan mutu pangan dari berbagai kerusakan, ketengikan, dan
antimikroba. Hal ini memberikan peluang bagi andaliman sebagai antimikroba
dan antioksidan pada produk pangan (Wijaya, 1999).
Menurut Hasairin (1994) tanaman andaliman memiliki manfaat dan
kandungan kimia didalamnya diantaranya senyawa aromatik, minyak esensial,
tonik, perangsang nafsu makan dan obat sakit perut. Andaliman merupakan
tanaman yang banyak ditemukan di Daerah Sumatera Utara dan selama ini hanya
dimanfaatkan sebagai bumbu masak untuk makanan tradisional Batak. Tanaman
ini mempunyai fungsi sebagai tanaman obat herbal karena mangandung senyawa
aromatik dan esensial antara lain Zanthalena dan Geranol asetat yang tidak
terdapat pada tanaman lain. Spesies dari Zanthoxylum mempunyai rasa pedas yang
getir bila buah telah matang. Di negara-negara maju seperti Amerika dan China
3
tanaman Zanthoxylum ini bukan hanya dimanfaatkan sebagai bumbu masak akan
tetapi digunakan juga dalam industri (Katzer,2004).
Hasil penelitian Sistanto dkk. (2014), pembuatan permen karamel dengan
penambahan temulawak dan jahe didapatkan hasil terbaik dengan penambahan
konsentrasi 0,6 % dimana penambahan temulawak dan jahe dapat memperbaiki
sifat kimia produk olahan permen karamel sebagai produk olahan yang berasal
dari susu dengan meningkatkan nilai nutrisi permen karamel diantaranya kadar
lemak 5,25 – 6,57%; protein 5,18 – 5,72% dan energi 3994,50 – 4140,75 Kkal.
Hasil penelitian dari Susilawati dan Dewi (2011), pembuatan permen
karamel dengan pengaruh jenis kemasan dan lama penyimpanan terhadap sifat
kimia, mikrobiologi dan organoleptik permen karamel didapatkan hasil terbaik
selama penyimpanan 28 hari dapat mempertahankan kandungan nutrisi dari
permen karamel dimana kadar air 5,81%; kadar abu 0,95% dan kadar gula reduksi
2,26%.
Penelitian terdahulu belum dilakukan pengujian mengenai kualitas kimia
dari permen karamel yang ditambahkan ekstrak andaliman, penelitian ini penting
dilakukan karena untuk mengetahui kualitas kimia permen karamel susu sapi
dengan penambahan ekstrak andaliman dilihat dari kadar air, kadar protein dan
kadar gula reduksi.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas kimia permen karamel
susu sapi dengan penambahan ekstrak andaliman dengan konsentrasi yang
berbeda dilihat dari kadar protein, kadar air dan kadar gula reduksi.
1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Ekstrak Andaliman
dapat ditambahkan sebagai bahan dalam pembuatan permen karamel.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kandungan air,
kandungan protein dan kadar gula reduksi permen karamel susu sapi yang
ditambah ekstrak andaliman.
4
1.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah penambahan ekstrak andaliman sampai
konsentrasi 12% mampu mempertahankan kadar protein dan gula reduksi serta
menurunkan kadar air karamel yang dihasilkan.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Susu
Susu merupakan hasil sekresi kelenjar mamari dari mamalia dengan fungsi
utama sebagai nutrisi bagi anaknya (Walstra dan Wourters, 2006). Susu segar
merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat
makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral
dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia (Widodo,2003). Susu dapat
juga didefinisikan dari aspek kimia, yaitu suatu emulsi lemak di dalam larutan air
dari gula dan garam-garam mineral dengan protein dalam keadaan koloid
(Dwidjoseputro,1994).Selain bermanfaat bagi kesehatan tulang dan gigi, susu
diketahui mendatangkan manfaat untuk optimalisasi produksi melatonin.
Melatorin adalah hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pineal pada malam hari.
Kehadiran melatonin akan membuat kita merasa ngantuk dan kemudian tubuh
bisa beristirahat dengan baik. Susu mengandung banyak asam amino triptofan
yang merupakan salah satu bahan dasar melatonin. Selain itu, susu mempunyai
kemampuan mengikat logam-logam yang bertebaran akibat polusi. Dengan ini,
susu bermanfaat untuk meminimalisasi dampak keracunan logam berat yang
secara tidak sengaja masuk kedalam tubuh karena lingkungan yang berpolusi
(Khomsan, 2004).
Kualitas fisik dan kimia susu sapi segar dipengaruhi oleh faktor bangsa
sapi perah, pakan, sistem pemberian pakan, frekuensi pemerahan, metode
pemerahan, perubahan musim dan periode laktasi ( Lingathurai, et al., 2009).
Kontaminasi bakteri dimulai setalah susu keluar dari ambing (Gustiani, 2009) dan
jumlah bakteri akan semakin meningkat padajalur susu yang lebih panjang
(Millogo, et al., 2010). Susu sapi mengandung protein 3,30%dan lemak 3,00%.
Nilai tersebutrelatif rendah jika dibandingkan dengan susu kambing, susu domba,
dan susu kerbau (Sunarlim,1992). Komposisi susu dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu jenis ternak, keturunannya, bulan laktasi, umur ternak, peradangan
ambing, pakan, lingkingan, dan proses pemerahan susu (Simpson,2006).
Komposisi kimia susu dapat dilihat pada Tabel 2.1.
6
Tabel 2.1 Komposisi Kimia Susu dari Beberapa Spesies Ternak dan ASI
JenisTernak Air (%) Lemak(%) Protein(%) Laktosa(%) Abu(%)
ASI 87,5 4,0 0,9 7,0 0,2
Sapi 87,5 3,8 3,3 4,7 0,7
Kerbau 82,8 7,4 3,8 4,8 0,7
Kambing 85,2 5,6 3,8 4,8 0,7
Domba 80,7 7,4 5,5 4,8 1,0
Unta 83,8 2,4 7,3 6,0 0,5
Kuda 88,8 1,9 2,5 6,2 0,5
Sumber: Edeiten (1998) dan Van den Berg (1998)
2.2 Andaliman (Zonthyxilum acanthopodium DC)
Tanaman andaliman (Zonthyxilum acanthopodium DC) merupakan salah
satu tumbuhan rampah yang banyak terdapat didaerah Kabupaten Toba Samosir
dan Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada daerah berketinggian 1500 mdpl,
ditemukan tumbuhan liar di Daerah Tapanuli dan digunakan sebagai rempah pada
masakan adat Batak Angkola dan Batak Mandailing (Wongso,2012). Andaliman
telah lama digunakan untuk oleh suku Batak sebagai bumbu campuran masakan
untuk berbagai jenis makanan, seperti ikan mas arsik (masakan gulai ikan mas
tanpa santan), natinombur (ikan yang dipanggang dengan bumbu sambal
andaliman) dan sangsang (daging yang dimasak dengan bumbu rempah
andaliman). Bumbu andaliman memberikan cita rasa khas pada makanan yang
dapat membangkitkan selera makan dan memperpanjang umur simpan produk
pangan tersebut (Parhusip,2006). Hasil penelitian Suryanto (2001) menunjukkan
bahwa ekstrak buah andaliman memiliki aktivitas antiradikal bebas yang lebih
tinggi dari tokoferol dan BHT. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa
kandungan terpenoid dari andaliman mempunyai aktivitas antioksidan dan
antimikroba yang berguna untuk anti cendawan dan anti bakteri, penolak dan
pembunuh serangga(Wijaya, 2002).Andaliman dapat dilihat pada Gambar 2.1
berikut.
7
Gambar : 2.1. Andaliman
Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)
Andaliman adalah sumber senyawa polifenolat, monoterpen, dan
siskuieterpen, serta kuinon. Selain itu dalam andaliman juga terdapat kandungan
minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronellal yang menimbulkan
kombinasi bau mint dan lemon (Simangunsong, 2008). Selanjutnya dijelaskan jika
dimakan menimbulkan efek menggetarkan alat pengecap dan menyebabkan lidah
terasa kebas. Menurut Katzer (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
fraksi nonvolatil dan genus Zanthoxylum diidentifikasi mengandung senyawa
flavonoid, terpen, alkaloid, pyranoguinoline alkaloid, quaternary isoquiniline
alkaloid, aporphyrine alkaloid, dan beberapa jenis ligan. Ligan adalah senyawa
yang diduga berperan sebagai antioksidan pada fraksi nonvolatil ekstrak
andaliman.
Manfaat dari tanaman andaliman diperhitungkan menjadi senyawa
aromatik dan minyak sesensial. Masyarakat Himalaya, Tibet dan sekitarnya
menggunakan tanaman ini sebagai bahan aromatik, tonok, perangasang nafsu
makan dan obat sakit perut (Hasairin, 1994). Manfaaat lain dari buah andaliman
berdasarkan penelitian adalah sebagai insektisida untuk menghambat
pertumbuhan serangga Sitophilus zeamais. Efeknya berupa daya tolak makan
serangga atau mengurangi selera makan serangga(Andayanie,2000).Pengaruh
andaliman pada kualitas kimia permen karamel mampu meningkatkan kadar
protein dari permen karamel serta menurunkan kadar air sesuai dengan SNI dari
8
kembang gula. Selain itu, andaliman juga dimanfaatkan sebgai obat, pengawet,
suplemen, pestisida nabati(Siregar, 2012). Menurut Yasni (2004), terdapat 11
komponen aktif minyak atsiri andaliman dengan 5 komponen utama yaitu apinen,
limonene, geraniol, citronellol dan geranil asetat seperti disajikan pada Tabel 2.2
berikut ini :
Tabel 2.2, Analisis proksimat dan kandungan andaliman segar
Variabel Pengamatan Hasil Analisis (%)
Kadar air 67-71
Kadar protein 1,93
Kadar lemak 2,58
Kadar abu total 1,80
Kadar karbohidrat 25,98
Kadar air andaliman setelah kering beku (dry basis) 6,23
Rendemen andaliman kering beku 32,29
Kadar minyak atsiri andaliman segar (wet basis) 8,01
Sumber: Yasni (2004)
2.3. Karamel
Permen karamel atau toffee adalah produk confectioneryyang dibuat dari
bahan dasar gula, sirup glukosa, susu, lemak, dan garam. Bahan – bahan
dicampurkan dan dihomogenisasi sampai membentuk emulsi lemak dalam air
kemudian campuran didihkan sehingga terkondensasi membentuk massa dengan
total padatan yang tinggi. Flavor dan warna asli permen karamel selain
disebabkan oleh proses karamelisasi gila (sukrosa) juga karena reaksi Maillard
yang terjadi antara gula pereduksi dari sirup glukosa dengan protein susu
(Afrinanda, 2011). Karamel susu adalah sejenis permen yang dibuat dengan
menggunakan bahan dasar susu. Permen susu karamel mrngandung stabilizer
tidak lebih dari 0,5%, lemak susu tidak kurang dari 12%, bahan kering total susu
tidak kurang dari 20%, kecuali bila ditambahkan buah, kacang, coklat, cake atau
bahan – bahan lain sebagai penambah rasa, maka permen susu boleh mengandung
lemak minimal 10% dan bahan kering susu dari total minimal 16% . pengolahan
susu menjadi permen dilakukan karena masyarakat umumnya tidak menyukai rasa
9
dan bau susu terutama susu kambing ( Mushollaeni dan Rusdiana, 2009). Menurut
SNI 01-3547-2008, kembang gula dalah jenis makanan selingan yang terbuat dari
gula, pemanis atau campuran gula dengan pemanis lain dengan atau, tanpa
penambahan bahan makanan yang diizinkan. Adapun stsndar mutu kembang gula
dapat dilihat pada Tabel 2.3. sebagai berikut :
Tabel 2.3. Standar Nasional Indonnesia Syarat Mutu Kembang Gula
Kriteria uji Satuan Bukan jelly Jelly
Keadaan
Bau - Normal
Rasa - Normal (sesuai
label)
Kadar air % fraksi massa maks 7,5
Kadar abu % fraksi massa maks 2,0
Gula reduksi (gula
invers)
% fraksi massa maks 20,0
Sakarosa Massa min 35,0
Cemaran logam
Timbal (Pb) (Hg)
mg/kg
maks 2,0
maks 2,0
Tembaga (Cu) mg/kg maks 2,0 maks 2,0
Timah (Sn) Raksa mg/kg maks 40,0 maks 40,0
Raksa (Hg) mg/kg maks 0,03 maks 0,03
Cemaran Arsen (AS) mg/kg maks 1,0 maks 1,0
Cemaran mikroba
angka lempeng total
koloni%g
maks 1 x 10²
maks 1 x 10²
Bakteri caliform APM/g maks 20 Maks 20
E. coli APM/g < 3 <3
Staphylococcusaureus koloni/g maks 1 x 10² maks 1 x 10²
negatif/25
Salmonella Negatif/25g G
Kapang/khamir koloni%g maks 1 x 10²
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (2008).
Menurut Setiyanto dkk. (1994), karamel susu (Gambar 2.2) merupakan
produk olahan dari susu sapi yang menyerupai permen atau kembang gula. Tiap
10
jenis produksi susu yang beragam memberikan perbedaan selama pengolahan
karamel dan masing-masing memberikan tekstur karamel yang berbeda (Alikonis,
1979). Permen susu merupakan produk olahan susu dan gula yang memerlukan
susu tinggi untuk mencapai proses karamelisasi (Nisa dkk., 2015).
Gambar : 2.2. Permen Karamel Sumber : Dokumentasi Pribadi (2019)
Prinsip pembuatan permen karamel susu berdasarkan reaksi karamelisasi
yaitu reaksi kompleks yang melibatkan berbagai reaksi yang menyebabkan
terjadinya bentuk gula menjadi bentuk amrof (berwarna kecoklatan). Larutan susu
dan gula dipanaskan hingga air menguap dan yang tersisa hanyalah gula yang
lebur. Proses pemanasan dianggap selesai apabila adonan telah menggumpal dan
tidak lengket pada wajan. Uji kematangan dapat dilakukan dengan mengambil
sedikit adonan dan memasukkannya kedalan air dingin, dan jika adonan mengeras
maka proses pemanasan dianggap selesai (Saramoya, 2015).
Tahapan pembuatan permen karamel susu adalah persiapan mengenai
bahan dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut 1). Menyiapkan seluruh
bahan. 2). Susu dipasteurisasikan. 3). Pencampuran bahan hingga homogen. 4).
Pemasakan pada susu 90-100°C, pencetakan dan pengemasan (Saramoya, 2015).
2.4. Bahan Pembuatan Permen Karamel
Pada pembuatan permen karamel susu dibutuhkan bahan sebagai berikut:
(1) Susu sapi, (2) Gula pasir, (3) Margarin, (4)Garam dan (5) Pemanis.
11
1. Susu Sapi
Susu sapi adalah cairan berwarna putih yang diekskresi oleh kelenjar
mammae (ambing) pada binatang mamalia yang sehat dan mengandung lemak,
protein, laktosa serta sebgai jenis garam dan vitamin. Susu adalah cairan yang
bernilai gizi tinggi, baik untuk manusia maupun hewan muda dan cocok untuk
media tumbuh mikroorganisme karena menyediakan berbagai nutrisi (Susilorini,
2006).
Kerapatan susu bervariasi, serta kerapatan susu berangsung–angsur
meningkat dari tahap pemerahan dan mencapai maksimum 12 jam sesudah
pemerahan. Meningkatnya kerapatan disebabkan karena terbatasnya gas–gas
seperti CO yang terdapat didalam susu yang baru saja diperoleh dari pemerahan.
Sifat krim butiran-butiran lemak pada susu timbul ke permukaan bagian atas
membentuk suatu lapisan krim yang jelas. Tebal krim sering dipakai sebagai
petunjuk bagi richness atau mutu susu (Adiono, 1987). Penggumpalan dapat
disebabkan oleh kegiatan enzim atau penambahan asam. Enzim rennet (dadi) yang
dihasilkan didalam perut besar anak sapi atau enzim proteolitik lain yang
dihasilkan oleh bakteri dapat menyebabkan penggumpalan susu. Penggumpalan
oleh asam dikendalikan oleh partikel casein berdasarkan pada titik iseolektirs 4,6.
Sifat fisik susu adalah (1) memiliki cita rasa, (2) warna (Saramoya, 2015).
2. Gula Pasir
Gula pasir adalah gula yang diperoleh berupa butiran-butiran kristal berasa
manis dan sebagian besar terdiri atas sukrosa (SII- 0722-83). Gula pasir
merupakan ologisakarida yang mengandung 2-10 gula sederhana (monosakarida)
dan merupakan golongan dari disakarida yaitu sukrosa yang dihasilkan dari sari
tebu(Budiyanto,2002).
Menurut Gamam, (1992) gula mempunyai sifak kimia dan fisik. Sifat
kimia yaitu gula berwarna putih, membentuk kristal, larut dalam air dan sukrosa
memiliki kemanisan nisbi 100. Sifat fisika yaitu hidrolisis, hidrolisis sukrosa juga
dikenal sebagai inverse sukrosa dan hasilnya berupa campuran glukosa dan
fruktosa disebut “gula invert” dan pengaruh panas, jika dipanaskan gula akan
mengalami karamelisasi. Gula juga mempunyai fungsi yaitu sebagai pemberi rasa
12
manis/pemberi cita rasa, pengawet, karamel gula memberikan warna coklat
(Winarno, 1992).
3. Margarin
Menurut SNI (1994), margarin adalah produk makanan berbentuk emulsi
padat atau semi padat yang dibuat dari lemak nabati dan air, dengan atau tanpa
penambahan bahan lain yang diizinkan. Margarin merupakan lemak padat yang
sudah ditambah pengawet, pewarna dan perisa (flavor) bahkan seringkali
diperkaya dengan vitamin. Agar minyak dan air tercampur sempurna, dalam
pencampuran ditambahkan emulsifier untuk menstabilkan emulsi dan mencegah
pemisahan fase minyak dan air. Selain itu untuk mencegah kerusakan dan untuk
memperpanjang masa simpan, maka produk campuran tersebut kemudian proses
pateurisari (Hendrasty, 2013).
Formulasi dasar margarin adalah alemak/minyak 80%; garam 2-4%;
air 16%; antioksidan 0,2%; pengemulsi 0,3%; pewarna dan perasa secukupnya
(Rahayuningsihh,1989). Lemak yang digunakan untuk pembuatan margarin dapat
berasal dari lemak hewani maupun nabati (Kataren,2005).
4. Garam
Garam adalah benda padatan yang berwarna putih berbentuk kristal yang
merupakan kumpulan senyawa dengan sebagian besar terdiri dari natrium Clorida
(>80%), serta senyawa-senyawa lain seperti Magnesium Chorida, Maghnesium
sulfat, Calsium Chorida, garam mempunyai sifat karakteristik hidroskopis yang
berarti mudah menyerap air, tingkat kepadatan sebesar 0,8-0,9 dan titik lebur pada
tingkat suhu 801°C (Subiyantoro, 2001).
Cahyadi (2006) menyatakan bahwa ada tiga cara penambahan garam
beryodium kedalam sediaan makan yaitu sebelum pemasakan, pada saat
pemasakan dan pada saat siap disajikan, menunjukkan hasil persentase penurunan
yodium tertinggi dengan cara penambahan sebelum pemasakan yakni sebesar
68,20%-61,90% dan yang terkecil dengan cara penambahannya saat akan
disajikan yaitu 19,5% (Wardani, 2015).
13
2.5. Kadar Protein
Protein merupakan salah satu unsur makro yang terdapat pada bahan
pangan selain lemak dan karbohidrat. Fungsi utama protein dalam tubuh adalah
sebagai bentuk zat jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang sudah ada
agar tidak mudah rusak. Protein merupakan suatu zat makan yang sangat penting
bagi tubuh karena zat ini berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh serta
sebagai zat pembangundan pengatur. Protein adalah polimer dari asam amino
yangdihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung unsur-
unsur C, H, O, N, P, S dan terkadang mengandung unsur logam seperti besi dan
tembaga (Winarno, 1992).
Nilai biologis makanan dapat ditingkatkan dengan membuat campuran
yang tepat. Sejumlah kecil protein hewani dapat menigkatkan mutu protein nabati
dalam jumlah yang besar, dengan demukian pengakaragaman menu sangat
penting sebab dengan cara ini mutu protein bahan makanan saling mendukung dan
meningkat (winanrno, 1993)..
2.6. Kadar Air
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry
basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100%,
sedangakan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100% (Syarif dan
Halid, 1993). Kadar air merupakan pemegang peranan penting, kecuali
temperatur maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses
pembusukan dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya
merupakan proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau kombinasi antara
ketiganya. Berlangsungnya ketiga proses tersebut memerlukan air dimana kini
telah diketahui bahwa hanya air bebas yang dapat membantu berlangsungnya
proses tersebut (Tabrani, 1997).
Kadar air produk permen karamel susu lebih tinggi dari hard candy
menyebabkan permen karamel susu lebih mudaah mengalami kerusakan oleh
kapang dan khamir. Menurut Supardi dan Sukamto (1999), penggunaan gula pada
pengolahan bahan makanan dalam konsentrasi tinggi menyebabkan sebagian air
14
yang ada dalam bahan menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Buckle et al. (1985) permen karamel dengan penambahan jahe
dan temulawak dapat diklasifikasikan kedalam karamel lunak dengan kadar air
10% dan sedang dengan kadar air 8%.Buckle et al. (1987) menyatakan bahwa
kadar air mempengaruhi masa simpam produk yang dihasilkan, semakin rendah
kadar air produk yang dihasilkan semakin panjang masa simpan produk tersebut
karena air dalam produk yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme
berkurang
2.7. Gula Reduksi
Gula reduksi adalah gula yang mempunyai gugus aldehid atau susunan
bebas yang dalam susunan basa dapat mereduksi logam-logam. Komponen gula
akan teroksidasi menjadi asam-asam (asam aldonat, asam ketonat, atau asam
auronat) Indahyanti dkk, (2014). Salah satu contoh gula reduksi adalah galaktosa.
Galaktosa merupakan gula yang tidak ditemui dialam bebas, tetapi merupakan
hasil hidrolisis dari gula susu (laktosa) melalui proses metabolisme akan diolah
menjadi glukosa yang dapat memasuki silus kreb’s untuk diproses menjadi energi.
Galaktosa merupakan komponen dari Cerebrosida, yaitu turunan lemak yang
ditemukan pada otak dan jaringan saraf (Budiyanto, 2002).
Sukrosa merupakan senyawa kimia yang memiliki rasa manis, berwana
putih dan larut dalam air. Sukrosa berfungsi sebgai pemanis yang dapat
meningkatkan penerimaan rasa dari suatu makanan. Sudaryati dan Mulyati (2003)
menyatakan bahwa penggunaan sukrosa yang terlalu banyak akan menghasilkan
permen yang keras dan mengkristal.
15
III. MATERI DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Laboratorium
Teknologi Pascapanen, Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian permen karamel susu sapi dengan
penambahan ekstrak andaliman adalah susu sapi segar yang dibeli dari peternakan
sapi perah di Kabupaten Pelalawan, rempah andaliman, mentega, gula dan garam
didapatkan dari pasar tradisional panam kota Pekanbaru. Bahan yang digunakan
untuk analisis kimia antara lain: petrolium eter, HCl, gliserol, natrium hidroksida,
aquades, natrium sulfat anhidrat, asam sulfat dan beberapa bahan analisis lainnya.
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan permen karamel antara lain:
kompor gas, wajan anti lengket, pengaduk kayu, sendok, baskom, saringan
blender, termometer, nampan, kertas minyak, plastik, perata adonan, pisau,
gunting, alat tulis, dan kamera. Alat untuk uji analisis kimia antara lain: Spatula,
mortar, alu, labu kjeldahl, kaca arloji, kompor listrik, neraca analitik, gelas beaker,
gelas ukur, pipet tetes, lemari asam, erlenmeyer, corong, buret, oven, labu
ekstraksi, timbangan analitik, desikator, cawan petri, aluminium cup, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, kaca preparat, penangas air, mikroskop,
batang pengaduk, pemanas listrik, botol semprot, kertas saring, corong kaca, gelas
kimia, kertas lakmus dan penjepit tabung reaksi.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimen dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan
yang diberikan adalah pemberian ekstrak andaliman dalam pembuatan
permenkaramel susu sapi, yaitu 0%, 4%, 8%, dan 12%. Perlakuan penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
16
P0 : Tanpa penambahan ekstrak andaliman sebagai kontrol (0%)
P1 : Penambahan ekstrak andaliman 4%
P2 : Penambahan ekstrak andaliman 8%
P3 : Penambahan ekstrak andaliman 12%
Formulasi dasar pembuatan permen susu sapi dengan penambahan ekstrak
andaliman ditunjukkan pada Tabel 3.1. dibawah ini:
Tabel 3.1. Komposisi Bahan Utama Pembuatan Permen Karamel Susu Sapi
Nama Bahan P0 P1 P2 P3
Ekstrak Andaliman (%) 0 4 8 12
Susu Sapi (%) 100 96 92 88
Total(%) 100 100 100 100
Sumber : Siregar dkk.(2017)
Tabel 3.2. Komposisi Bahan Tambahan Pembuatan Permen Karamel Susu Sapi
Nama Bahan P0 P1 P2 P3
Gula Pasir (%) 20 20 20 20
Garam (%) 0,1 0,1 0,1 0,1
Mentega (%) 4 4 4 4
Sumber : Siregar dkk.(2017)
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Andaliman
Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara
kimiawi. Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak
atsiri, ester, dan sebagainya yang kemudian menjadi bahan baku proses industri
atau digunakan secar langsung oleh masyarakat.
Pembuatan ekstrak andaliman terlebih dahulu ditimbang sebanyak 1 kg.
Selanjutnya rempah andaliman dicuci bersih dengan air yang mengalir, lalu 500
gram andaliman dihaluskan dengan menambahkan air sebanyak 500 mL ke dalam
blender untuk dihaluskan, kemudian setelah andaliman halus seperti bubur
selanjutnya dilakukan penyaringan untuk memisahkan antara ampas dan air maka
air tersebut yang menjadi ekstrak andaliman.
17
3.4.2. Prosedur Pembuatan Karamel
Pada pembuatan permen karamel terlebih dahulu susu dipanaskan dengan
suhu 100oC selama 30 menit sampai volume susu separuhnya, kemudian
masukkan gula kedalam susu dan aduk hingga larut setelah itu masukkan mentega
dan garam aduk hingga larut juga. Semua bahan yang tercampur rata selanjutnya
dimasukkan ekstrak andaliman sesuai takaran perlakuan. Jika adonan mulai
menggumpal dan mulai memadat selanjutnya adonan diangkat dan tuang dalam
loyang, lakukan pencetakan dan pengemasan dilakukan dengan menggunakan
kertas minyak maka didapat permen karamel. Alur pembuatan ekstrak andaliman
dan alur pembuatan permen karamel dapat dilihat pada Gambar 3.1. dan Gambar
3.2. sebagai berikut :
Tahapan Pembuatan Ekstrak Andaliman ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Alur Pembuatan Ekstrak Andaliman
Andaliman sebanyak 1 kg dicuci Bersih
Masukkan dalam blender
Tambahkan air 500 mL untuk 1 kg
Penyaringan Ampas dan Sari
Ekstrak Andaliman
18
Tahapan Pembuatan Permen Karamel ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Proses Pembuatan Permen Karamel
Susu dipanaskan suhu 100oC selama 30 menit sampai volume
separuhnya
Penambahan gula sebanyak 200 gram + mentega 50 gram + garam 1
gram
Tambahkan ekstrak andaliman 0%, 4%, 8%, 12%
Pemasakan dengan susu 100-170°C sampai mengental dan menggumpal
Penuangan adonan dalam loyang
Pencetakan dan pengemasan dengan kertas minyak
Permen Karamel
19
3.5. Parameter yang diamati
Parameter yang diamati pada penelitian pembuatan permen karamel susu
sapi dengan penambahan ekstrak andaliman ini yaitu kualitas kimia yang
meliputi:
1). Kadar protein
2). Kadar air
3). Gula reduksi.
3.6. Prosedur Analisis
3.6.1. Kadar Air (%) (AOAC, 1993)
Cawan porselen yang bersih dikeringkan di dalam alat pengering atau
oven listrik padatemperatur 105-110°C selama satu jam. Cawan porselen
didinginkan di dalam desikator selama satu jam. Selanjutnya cawar porselen
ditimbang dengan neraca analitik, beratnya (X g).
Sampel ditimbang lebih kurang 5 g (Y g). Sampel bersama cawan
porselen dikeringkan di dalam oven listik pada temperatur 105 sampai 110 ° C
selama delapan jam. Sampel dan cawan porselen didinginkan dalam desikator satu
jam. Setelah sampel dan cawan porselen dingin dengan neraca analitik berat (Z g).
Perhitungan :
Kadar Air = x 100 %
Keterangan :
X = Berat cawan porselen
Y = Berat Sampel
Z = Berat Cawan porselen dan sampel yang telah dikeringkan
3.6.2. Kadar Protein (%) (Foss Analytical, 2003)
Sampel ditimbang sebanyak satu gram, kemudian dimasukan ke dalam
labu Kjedhal. Ditambah katalis (1,5 g K3 SO4 dan 7,5 MgSO4) sebanyak larutan
H2SO4 sebanyak 6 mL ke dalam degistiom tubes straight.Sampel didestruksi
dalam lemari asam pada suhu 425 °C selama empat jam sampai cairan menjadi
jernih (kehijauan). Sampel didinginkan, ditambah aquades 30 mL secara
20
perlahan–lahan. Sampel dipindahkan kedalam alat destilasi. Disiapkan erlenmeyer
250 mL yang berisi 25 larutan H3BO37 mL metilen red dan 10 mL brom kresol
green. Ujung tabung kondensor yang halus terendam dibawah larutan H3BO3.
Ditambahkan NaOH 30 ml kedalam erlenmeyer, kemudian di destilasi (tiga
sampai lima menit). Tabung kondensor dibilas dengan air dan bilasannya
ditampung di erlenmeyer yang sama. Sampel dititrasi dengan Hcl 0,1 N sampai
terjadi perubahan warna merah muda. Lakukan juga penetapan blanko.
Perhitungan :
% N = X 100 %
Berat sampel (mg)
% protein (bb) = % N x faktor konversi (6,38)
% protein (bk) = X 100 %
100- kadar air (bb)
3.6.3. Kadar Gula Reduksi (%)
Gula reduksi dianalisis dengan menggunakan metode Luff Schrool
AOAC (1993). Sampel ditimbang sebanyak 5 gram dan dimasukan ke dalam gelas
piala 250 mL. Kemudian dilarutkan dengan 100 mL aquades tambahkan Pb Asetat
untuk penjernihan. Lalu ditambahkan Na2CO3 untuk menghilangkan kelebihan
Pb, ditambah aquades hingga tepat 250 mL. 25 mL larutan diambil dan dimasukan
ke dalam erlenmeyer, ditambah 25 mL larutan luff schrool. Perlakuan blanko
dibuat yaitu 25 mL larutan luff schrool ditambah 25 mL aquades. Setelah
ditambah beberapa butir batu didih, erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin
balik dan didihkan selama 10 menit. Kemudian cepat-cepat didinginkan,
ditambahkan 15 mL Kl 20% dan dengan hati-hati ditambahkan 25 mL H2 SO4
26,5%. Yodium yang dibebaskan ditirasi desngan larutan Na-thiosulfat 0,1 N
memakai indikator pati 1% sebanyak 2–3%. Titrasi diakhiri dengan timbul warna
krem susu.
21
Perhitungan :
Gula Reduksi=(Titrasi blanko–Titrasi sampel) x Faktor pengenceran x 0,1 X100%
mg sampel
3.7 Analisis Data
Data kadar air, kadar protein dan gula reduksi selanjutnya direkapitulasi
danditabulasi untuk selanjutnya dianalisis dengan analisis sidik tagam untuk
mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter. Model matematis Rancangan
Acak Lengkap (Steel and Torrie, 1991) adalah :
Yij= µ+ αi+ εij
Keterangan :
Yij : Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ : Rataan umum
αi : Pengaruh perlakuan ke-i
εij : Galat percobaan pada satuan percobaan ulangan ke-j perlakuan ke-i
i : 1,2,3,4
j : 1,2,3,4
Tabel 3.3.Analisis sidik ragam permen karamel susu sapi dengan penambahan
ekstrak andaliman pada konsentrasi yang berbeda.
Sumber
Keragaman
Derajat Bebas
(db) JK KT F Hitung
F Tabel
0,05 0,01
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG - -
Galat t (r-1) JKG KTG - - -
Total tr-1 JKT - - - -
Pengolahan Data:
Faktor Koreksi (FK) =
Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ∑(Yijk)2 – FK
22
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = FKr
Yij
2)(
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKP
KTG
KTPFhitung
Jika perlakuan menunjukkan pengaruh nyata, yaitu F hitung > dari F
tabel (α = 0,05) atau α 0,01 diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range
Test (DMRT).
28
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan ekstrak andaliman sampai
12,00% mampu menurunkan kadar protein (berat kering), gula reduksi dan kadar
air (berat basah). Perlakuan terbaik pada P3 dengan penambahan 12% ekstrak
andaliman dengan nilai protein 8,73%; kadar air 8,03%; dan gula reduksi 8,86%.
5.2. Saran
Peneliti menyarankan agar adanya penelitian selanjutnya untuk melihat
daya simpan permen susu karamel yang ditambahkan ekstrak andaliman.
29
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar dan Ilyas. M. 2005. Mutu Susu Karamel Asal Susu Perah Selama
Penyimpanan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
2005.
Afriani, Suryono dan H. Lukman., 2011 Karakteristik Dadih Susu Sapi Hasil
Fementasi Beberapa Starter Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari
Dadih Asal Kabupaten Kerinci. Agrinak. 1(1) : 36-42
Alikonis, J. J. 1979. Candy Technology. AVI Publishing Company. Inc Westport
Connecicut.
Andayanie, L. 2002. Kajian Daya Insektisida Alami Nabati Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana. L.), Buah Andaliman (Zanthoxilum
acanthopolium DC). Getah Gambir (Uncaria gambir Roxb). dan Daun
Teh (Camellia sintetis L.) terhadap Perkembangan Hama Gudang
Sitophilus zeamais motsch. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
AOAC. 1993. Official Methods of Analysis of the Association of Officiall
Analysis Chemists. Association of Officiall Analysis Chemists,
Washington D.C.
Astuti, Sri. (2015).Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Erlangga : Jakarta,
(hal. 64-70).
Buckle, K. A., R. A. Edwards., G.H Fleet, dan M. Wooton, 1987. Ilmu Pangan.
Purnomo dan Adiono. Cetakan Kedua Penerbit Universitas Indonesia
Pres. Jakarta.
Budiyanto, A.2002. Dasar-Dasar Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Cahyadi, W. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Dewi, G. 2009. Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa pada Madu Randu dan
Madu Kelengkeng dengan Metode Komatografi Cair Kinerja Tinggi.
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran. Jurnal
Kimia 2, Juli 2008 : 77-86.
Dwidjoseputro. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Foss Analitical. 2003. SoxtekTM
2045 Extraction Unit. User Manual 1000 19992/
Rev 2. Foss AnalitycalA.B. Swedan.
Gaman, P.M. dan K.B Sherrington,. 1992. Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan
Nutrisi dan Mikrobiologi Ed. 2nd.
. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Handayani, E.2007. Pembuatan Karamel dari Susu Sapi Kemasan dan
Karakteristik Fisik serta pH. Skripsi. Departemen Fisika. Fakultas
30
Matematika dan Ilmu Pengetahuam Alam. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Hasairin, A. 1994. Etnobotani Tanaman Rempah dalam Makanan Adat
Masyarakat Batak Angkola dan Mandailing. Thesis. Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hayati, M.D.A. 2017. “ Skripsi Uji Kandungan Gizi pada Permen Karamel dari
Susu Kambing dengan Penambahan Ekstrak Daun Kelor (Moringa
olrifera). Skripsi. Departemen Peternakan. Universitas SumateraUtara.
Medan.
Hendrasty dan K. Henny . 2013. Bahan Produk Backry. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Hidayat A. 2010. Manajemen Kesehatan Pemerahan. Bandung: Dinas Peternakan
Jawa Barat.
Indayanti, E., B. Kamulyan, dan B. Ismuyanto, 2014.
Optimasi Konsentrasi Garam Bisulfit pada Pengendalian Kualitas Nira
Kelapa. Jurnal Penelitian Saintek.9 (1)
Kataren, S. 2005. Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Katzer, G. 2004. Sichuan Pepper Zanthoxilum
Piperitum/simulans/bungeanum/rhetsa/acanthopodiumandother.http://ww
w.ang.kfunigraz.ac.at/-katzer/engl/zant-pip.html. Diakases : 20 Februari
2019.
Meutia, N., T Rizalsyah., S. Ridha, dan M.K. Sari 2016. Residu Antibotika dalam
Air Susu Segar yang Berasal dari Peternakan diWilayah Aceh Besar.
Jurnal Ilmu Ternak.16(1): 1-5
Milandari, M. 2012. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Garcinia Kydia
Roxb. dengan Metode DPPH dan Identifikasi Senyawa Kimia Fraksi yang
Aktif.Skripsi. Universitas Indonesia. Depok.
Millogo, V., K.S. Sjaunja, G. Ouedraogo andA.S Agenas, S. 2010. Raw Milk
Hygiene at Fams Processing Units and Local Markets in Burkina Faso.
FoodControl 21.
Moektiwardoyo, M.,M Muchtaridi, dan H. Eli, 2014. Chemical composition and
locomotor activity of andaliman fruits (zhanthoxylum Acanthopodium D)
essential oil on mice. Int J Pharm Sci. 6(2): 547-550
Nisa, M., B Susilo dan Y. Hermawan. 2015. Pengaruh pengendalian suhu
berbasis logika fuzzy dan kecepatan pengadukan pada evaporator vakum
double jacket. Jurnal bioproses komoditas tropis. 3(2): 9-16
Pamungkas D. K. R Yuni dan W Letyo. 2016. Pengujian aktivitas antioksidan
dan penetapan kadar fenol total kombinasi ekstrak metanol daun mangga
gadung (Mangifero indica L. Var Gadung) dan Ekstrak Etanol Daun
31
Pandan Wangi (Pandanus amaryfillius Roxb). E-Journal Pustaka
Kesehatan. 5 (1)
Parhusip, A.J.N. 2006. Kajian mekanisme antibakteri ekstrak andaliman
(Zanthoxilum acanthopodium DC) terhadap bakteri pathogen pangan.
Disertasi. Sekolah pasca sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Parhusip, A.J.N., P. Sibuea dan A. Tarigan. 1999. Studi Tentang Aktivitas
Antimikroba Alami pada Andaliman. Seminar Nasional Teknologi
Pangan. Jakarta, 12 – 13 Oktober 1999.
Rahayuningsih. 1998. Margarin dan Minyak Ikan Patin.
http:www.kemenperin.go.id./download/4740/Formulasi-dan-kondisi-
SaramoyaOptimum-Proses-pengolahan. Akses: 3November 2018.
Rosmaneli. 2015. Kualitas kimia Karamel Susu Kambing dengan Penambahan
Jus Buah Nenas (Ananas comosus L. Merr) pada Level Berbeda.Skripsi.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru
Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan
Ternak.http://library.usu.ac.id/download/fp/ternak-eniza2.pdf. Diakses :
23 Februari 2019.
Saramoya, S. 2015. Eksperimen Pembuatan Permen Karamel Susu Substitusi
Ekstarak Ubi Jalar Ungu dan Ekstrak Rimpang Jahe Gajah. Skripsi.
Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Simpson, B. C. 2006. Food Biochemistry and prosessing. Willey Biackwell.
Siregar, B.L. 2012. Andaliman (Zanthoxilum acanthopodium DC) dan potensi
pemanfaatannya. Media Unika 25:123-132.
Sistanto, E.S. dan S. Rustama. 2014. Sifat fisikokimia dan organoleptik permen
susu (Karamel) rasa jahe (Zingiber officinnale roscoe) dan temulawak
(Curcuma Xanthorizze Roxb.Jurnal Sain Peternakan. 9(2): 81-90
Standar Nasional Indonesia, 2008. Standarisasi Nasional Indonesia kembang
Gula Karamel SNI No.3547.2.2008. Badan Standarisasi Nasional
Indonesia. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 1994. SNI 01-3544-1994. Syarat Mutu Gula Sirup
Glukosa. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Subiyantoro, S. 2001. Mengenal Lebih Jauh Tentang Garam. Jawa Timur : Balai
Pelatihan Pertanian Peternakan Banyuwangi.
Sudaryat, H.P dan T. Mulyani, 2003. Themanufacture of lemon jelly candy by the
addition of gelatinand glucose – sucrose proportion. Pertemuan Tahunan
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Yogyakarta.
32
Sumudhita, M. W. 1989. Air Susu dan Penanganannya. Program Studi Ilmu
Produksi Ternak Perah. Fakultas Peternakan Universitas Udayana,
Denpasar. Hal 1-45.
Sunarlim. 1992. Usaha Beternak Kambing Etawa.
http://www.smallcrab.com/forex/172-usaha-beternak-kambing-
etawa.tanggal. Diakses pada tanggal 20 Januari 2019.
Susilawati, dan D. P. Cyntia. 2011. Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama
penyimpanan terhadap Sifat Kimia, Mikrobiologi dan Organoleptik
Permen Karamel Susu Kambing. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil
Pertanian. 16(1): 1-13
Susilorini, B. C. 2006. Food Biochemistry and Processing. Willey Blackwell.
Suryanto, E. dan J. A. Rorong. 2001, Isolasi antioksidan fenolik dan oleoresin
buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodiun DC). Eugenia. 7:88-92
Syarief, R. dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan pangan. Arcan, Jakarta.
Tabrani. 1997. Teknologi Hasil Perairan. Riau: Universitas Islam Riau Press.
U. S. Wheat Associates. 1981. Pedoman Pembuatan Roti dan Kue. Djambatan
Jakarta 278 halaman.
Van desn Berg, J. C. T. 1998. Dairy Technologi in the Tropic and Subtropics.
PUDOC. Wageningen.
Walstra P, J.T.M Wourters and T.J Geurts TJ. 2006. Dairy Science and
Technology SecondEdition, New York (US): CRC Pr.
Wardani, S.I, Mutalazimah, dan E. Soviana. 2015. Hubungan pengetahuan dan
pengolahan garam dengan ekskresi urin Ibu hamil di puskesmas Musuk 1
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu dan Telur. Lacticia Press, Yogyakarta.
Wijaya, C H. 1999. Andaliman, rempah tradisional Sumatra Utara dengan
aktivitas antioksidan dan antimikroba. Buletin Teknologi Industri Pangan.
10:59-61
Wijaya, C. H.,I.T Hadiprodjo dan Apriyantono, A. 2002. Identification of
Volatile Compounds of Andaliman Fruit (Zanthoxilum acanthopodiun
DC). Food Science and Biotechnology. 11 (6):68-683.
Winarno, F. G. 1996. Ilmu Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Winarno, F. G. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dam Konsumen. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
33
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan. dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 113 hlm.
Wongso. 2012. Buah Andaliman Khas Sumatera Utara. http:/
/www.bisnisukm.com. (Diakses 2 November 2018).
Yasni, S. 2001. Aktivitas antimikroba minyak atsiri buah andaliman
(Zanthoxilum acanthopodium DC ) dan antarasa (Litsen cubela) tehadap
bakteri dan kapang serta profil deskriptif komponen aktif penyusunnya. Di
dalam Nuraida L., Dewanti-Hariyadi R., editor. Pangan tradisional basis
bagi industri pangan fungsional dan suplemen. Pusat Kajian Makanan
Tradisional Institut Pertanian Bogor. Bogor
34
LAMPIRAN
Lampiran 1. Analisis Statistik Protein Kering (%) pada Permen Susu
Karamel yang diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi
yang Berbeda.
Ulangan Perlakuan
Jumlah P0 P1 P2 P3
U1 9,18 9,38 8,91 8,74 36,21
U2 9,51 9,22 8,81 8,70 36,24
U3 9,43 9,34 8,90 8,74 36,41
Sub Total 28,12 27,94 26,62 26,18 108,86
Rataan 9,37 9,31 8,87 8,73
Stdev 0,17 0,08 0,05 0,02
FK = = = 987,542
JKT = Ʃ(Yij)2 – FK
= Ʃ (9,18)2 + (9,38)
2 + (8,91)
2 + (8,74)
2 + ....- 987,542
= 988,545 – 987,542
= 1,004
JKP = Ʃ – FK
= Ʃ – 987,542
= – 987,542
= 0,923
JKG = JKT – JKP
JKG =1,004 –0,923 = 0,080
KTP = = = 0.308
35
KTG = = = 0.010
F hitung = = = 30,674
Tabel Analisis Sidik Ragam
Keterangan : F hitung > F tabe 0,05 dan 0,01 berarti perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda
nyata (**)
Uji Lanjut DMRT
Sy =
Sy =
S = 0,005
Perlakuann SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,261 0,188 4,745 0,274
3 3,398 0,196 4,939 0,285
4 3,475 0,201 5,056 0,292
Urutan nilai rata-rata yang terkecil ke yang terbesar
P3 P2 P1 P0
8,73 8,87 9,31 9,37
SK DB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 0,923 0,308 30,67** 3,26 5,41
Galat 8 0,080 0,010
Total 11 0,004
36
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P0 VS P1 0,06 0,188 0,274 Ns
P0 VS P2 0,5 0,196 0,285 Ns
P0 VS P3 0,64 0,201 0,292 **
P1 VS P2 0,44 0,188 0.274 **
P1 VS P3 0,58 0,196 0,285 **
P2 VS P3 0,14 0,201 0,292 Ns Keterangan :** :Berbeda nyata
Superskrip P0a
P1a
P2b
P3c
37
Lampiran 1.1 Analisis Statistik Protein Basah (%) pada Permen Susu
Karamel yang diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi
yang Berbeda.
Ulangan Perlakuan
Jumlah P0 P1 P2 P3
U1 3,48 3,60 3,68 3,73 14,49
U2 3,62 3,66 3,62 3,78 14,68
U3 3,61 3,65 3,68 3,81 14,75
Sub Total 10,70 10,91 10,98 11,32 43,92
Rataan 3,57 3,64 3,66 3,77
Stdev 0,080 0,030 0,035 0,044
FK = = = 160,730
JKT = Ʃ(Yij)2 – FK
= Ʃ (3,48)2 + (3,60)
2 + (3,68)
2 + (3,73)
2 + ....- 160,730
= 160,817 – 160,730
= 0,087
JKP = Ʃ – FK
= Ʃ – 160,730
= – 160,730
= 0,066
JKG = JKT – JKP
JKG = 0,087 – 0,066 = 0,021
KTP = = = 0,022
38
KTG = = = 0,003
F hitung = = = 8,460
Tabel Analisis Sidik Ragam
Keterangan : F hitung > F tabel berarti perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata
(p>0,01) dan perlu dilakukan uji lanjut
Uji Lanjut DMRT
Sy =
Sy =
S = 0,049
Perlakuann SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,261 0,096 4,745 0,140
3 3,398 0,100 4,939 0,145
4 3,475 0,102 5,056 0,149
Urutan nilai rata-rata yang terkecil ke yang terbesar
P0 P1 P2 P3
10,7 10,91 10,98 11,32
SK DB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 0,066 0,022 8.460** 3,26 5,41
Galat 8 0,021 0,003
Total 11 0,087 0,025
39
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P0 VS P1 0,21 0,096 0,14 **
P0 VS P2 0,91 0,1 0,145 **
P0 VS P3 0,62 0,102 0,149 **
P1 VS P2 0,07 0,096 0.140 **
P1 VS P3 0,41 0,1 0,145 **
P2 VS P3 0,34 0,096 0,14 ** Keterangan : ** : berbeda sangat nyata.
Superskrip P0a
P1b
P2b
P3c
40
Lampiran 2. Analisis Statistik Kadar Air (%) pada Permen Susu Karamel
yang diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi yang
Berbeda.
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 8,41 8,58 8,19 8,04
2 8,69 8,45 8,10 8,01
3 8,62 8,55 8,17 8,04
Sub Total 25,72 25,58 24,46 24,09
Rata-rata 8,57 8,53 8,15 8,03
Stdev 0,15 0,07 0,05 0,02
FK = = = 830,84
JKT = Ʃ(Yij)2 – FK
= Ʃ (8,41)2 + (8,58)
2 + (8,19)
2 + (8,04)
2 + ....+ (8,04)
2 - 830,84
= 831,55 – 830,84
= 0,71
JKP = Ʃ – FK
= Ʃ – 830,84
= – 830,84
= 0,66
JKG = JKT – JKP
JKG = 0,71 – 0,66 = 0,06
41
KTP = = = 0,22
KTG = = = 0,01
F hitung = = = 30,81
Tabel Analisis Sidik Ragam
SK DB JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 0,66 0,22 30,81** 3,26 5,41
Galat 8 0,06 0,01
Total 11 0,71 0,23
Keterangan : **berbeda sangat nyata (p<0,01) dan perlu dilakukan uji lanjut.
Uji Lanjut DMRT
S x =
S x =
S x = 0,05
Perlakuan SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,26 0,15 4,74 0,23
3 3,39 0,16 4,93 0,24
4 3,54 0,17 5,05 0,25
Urutan nilai rata-rata yang terkecil ke yang terbesar
P3 P2 P1 P0
24,09 24,46 25,58 25,72
42
Rumus kadar air kering :
M = x 100 %
Keterangan :
M = Kadar air kering (100%)
Wd = Berat air dalam bahan (gr)
M = Berat bahan kering (gr)
Wm =Berat air dalam bahan (gr)
Wt = Berat total (Wm + Wd) (gr)
P0-U1 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,03
M = 0,09 x 100% = 2,04
M = 90
M = = = 2,08 gr
P0- U2 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,06
M = 0,09 x 100% = 2,07
M = 90
M = = = 2,11 gr
43
P0- U3 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,01
M = 0,09 x 100% = 2,06
M = 90
M = = = 2,08 gr
P0- U1 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,00
M = 0,09 x 100% = 2,01
M = 90
M = = = 2,05 gr
P0- U2 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,02
M = 0,09 x 100% = 2,03
M = 90
M = = = 2,07 gr
44
P0- U3 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,02
M = 0,09 x 100% = 2,03
M = 90
M = = = 2,07 gr
P2-U1 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,02
M = 0,09 x 100% = 2,03
M = 90
M = = = 2,07 gr
P2- U2 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,04
M = 0,09 x 100% = 2,05
M = 90
M = = = 2,09 gr
P2- U3 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,01
M = 0,09 x 100% = 2,02
M = 90
45
M = = = 2,06 gr
P3- U1 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,05
M = 0,09 x 100% = 2,06
M = 90
M = = = 2,07 gr
P3- U2 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,03
M = 0,09 x 100% = 2,04
M = 90
M = = = 2,07 gr
P3- U3 Wt = Wm + Wd
M = x 100 % = 0,01 + 2,00
M = 0,09 x 100% = 2,01
M = 90
M = = = 2,07 gr
P0 P3 P2 P3
2,08 2,08 2,07 2,06
46
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P3 - P2 0,37 0,159 0.23 **
P3 - P1 1,49 0,165 0,24 **
P3 - P0 1,63 0,173 0,25 **
P2 - P1 1,12 0,159 0,23 **
P2 - P0 1,26 0,165 0,24 **
P1 - P0 0,14 0,159 0,23 Ns
Keterangan : ** : berbeda sangat nyata, ns : tidak berbeda nyata
Superskrip P3a
P2b
P1c
P0c
47
Lampiran 3. Analisis Statistik Gula Reduksi (%) pada Permen Susu
Karamel yang diberi Ekstrak Andaliman pada Konsentrasi
yang Berbeda.
Ulangan
Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 10,35 9,68 9,10 8,73
2 10,31 9,66 9,28 8,98
3 9,86 9,67 9,24 8,87
Total 30,52 29,01 27,62 26,58
Rata-rata 10,17 9,67 9,21 8,86
Stdev 0,272 0,010 0,094 0,125
FK = = = 1077,876
JKT = Ʃ(Yij)2 – FK
= Ʃ (10,35)2 + (9,68)
2 + (9,10)
2 + (8,73)
2 + ....(8,87)
2- 1077,876
= 1081,001 – 1077,876
= 3,125
JKP = Ʃ – FK
= Ʃ – 1077,876
= – 1077,876
= 2,928
JKG = JKT – JKP
JKG = 3,125 – 2,928 = 0,198
48
KTP = = = 0,976
KTG = = = 0,025
F hitung = = = 39,523
Tabel Analisis Sidik Ragam
SK B JK KT F hitung F tabel
5% 1%
Perlakuan 3 2,928 0,976 39,523** 3,26 5,41
Galat 8 0,198 0,025
Total 11 3,125 1,001
Keterangan : F hitung > F tabel berarti perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda sangat nyata
(p>0,01) dan perlu dilakukan uji lanjut.
Uji Lanjut DMRT
S x =
S x =
S x = 0,091
Perlakuan SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%
2 3,26 0,30 4,74 0,43
3 3,39 0,31 4,93 0,45
4 3,47 0,32 5,05 0,46
Urutan nilai rata-rata yang terkecil ke yang terbesar
P3 P2 P1 P0
8,86 9,21 9,67 10,17
49
Perlakuan Selisih Rataan LSR 5% LSR 1% Keterangan
P3 - P2 0,35 0,3 0,43 *
P3 - P1 0,81 0,31 0,45 **
P3 - P0 1,31 0,32 0,46 **
P2 - P1 0,46 0,3 0,43 **
P2 - P0 0,96 0,31 0,45 **
P1 - P0 0,5 0,3 0,43 **
Keterangan : ** : berbeda sangat nyata, * : berbeda nyata
Superskrip P3a
P2b
P1c
P0d
50
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian
Penimbangan Buah Andaliman Penimbangan Mentega
Penghalusan Buah Andaliman Penyaringan Buah Andaliman