Sistem Transportasi Review Jurnal ANALISIS PENGARUH KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN...

13
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI REVIEW JURNAL : ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI PASAR PANDAK GEDE JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015 DISUSUN OLEH : ERLINA MAGHFIROH 3613100022

Transcript of Sistem Transportasi Review Jurnal ANALISIS PENGARUH KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN...

MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI

REVIEW JURNAL : ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI PASAR PANDAK GEDE

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA2015

DISUSUN OLEH :ERLINA MAGHFIROH

3613100022

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-

Nya, kami dapat menyelesaikan tugas sistem transportasi

dengan judul review jurnal Analisis Kinerja Ruas Jalan

Akibat Bangkitan Pergerakan Di Pasar Pandak Gede ini dapat

terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Tak luput penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

tugas ini yaitu :

• Dosen sistem transportasi yaitu Bapak Ir. Sardjito,

M.T yang telah membantu memberikan masukan dan nasehat

dalam penyusunan makalah ini.

• Semua rekan yang membantu memberikan motivasi serta

nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Demikian tugas sistem transportasi ini yang kiranya

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat

penulis harapkan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan pembaca dapat memberikan masukan informasi

serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 15 Maret 2015

Penulis,

Bab 1

Pendahuluan

1.1.Latar belakang

Seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya jumlah

penduduk mengakibatkan makin meningkatnya pergerakan pada

manusia maupun barang. Dalam hal ini kaitannya dengan

pergerakan (movement) tidak lepas dari sistem yang

mendukung mengatur pergerakan yaitu sistem transportasi.

sistem transportasi ini berfungsi untuk membantu pergerakan

yang menjadi tuntutan kebutuhan hidup manusia sehingga

penanganan pada sistem transportasi harus baik.

Perkembangan jumlah penduduk yang semakin hari semakin

meningkat menyebabkan kecenderungan kebutuhan untuk

berpindah ataupun melakukan pergerakan cenderung sama

tercermin dari kegiatan lalu lintas sehari – hari serta

pusat kegiatan yang mereka kunjungi.

Dalam hal ini salah satu pusat kegiatan yang menjadi

pemusatan pergerakan adalah pasar. Di dalam pasar ini

penduduk melakukan aktivitas sebagaimana mestinya dalam

kegiatan jual beli dan transaksi. Salah satu pasar yang

mampu menarik aktivitas kegiatan yang cukup tinggi adalah

pasar pandak gede yang berada di kabupaten tabanan. Lokasi

Pasar pandak gede terletak di pinggir jalan besar jalan

kediri – tanah lot. Hal ini yang menyebabkan pasar pandak

gede mampu menarik bangkitan pergerakan sehingga

berpengaruh terhadap kinerja ruas jalan. Permasalahan lain

yang muncul pada pasar pandak gede ini seperti permasalahan

parkir di badan jalan, pedagang kaki lima yang berjualan di

atas trotoar, serta pejalan kaki yang berjalan di bahu

jalan menyebabkan keadaan di ruas jalan depan pasar pandak

gede sering mengalami kemacetan. Dari permasalahan inilah

menyebabkan peneliti ingin menganalisis kinerja ruas jalan

akibat pergerakan di pasar pandak gede.

1.2.Rumusan masalah

1. Berapa besar bangkitan pergerakan yang ditimbulkan

oleh kegiatan perdagangan di pasar gede kabupaten

tabanan?

2. Bagaimana pengaruh bangkitan pergerakan terhadap

kinerja ruas jalan di depan pasar pandak gede

kabupaten tabanan?

3. Bagaimana bangkitan pergerakan dan kinerja ruas jalan

di depan pasar pandak gede kabupaten tabanan terhadap

10 tahun medatang?

1.3.Tujuan

1. Menganalisis bangkitan pergerakan akibat pusat

kegiatan di pasar gede

2. Manganalisis pengaruh bangkitan terhadap pengaruh

bangkitan terhadap kinerja ruas jalan depan pasar

pandak gede

3. Memperkirakan besar bangkitan pergerakan dan kinerja

ruas jalan 10 tahun ke depan di depan pasar pandak

gede

Bab 2

Landasan Teori dan Pembahasan

2.1.Landasan Teori

Sistem Transportasi

Sistem adalah beberapa komponen atau objek yang saling

berkaitan (Tamin, Perencanaan dan Permodelan Transportasi,

2000). Sedangkan sistem transportasi merupakan sistem

pergerakan orang dan/ barang dari suatu zona asal ke zona

tujuan dalam wilayah yang bersangkutan. Sistem transportasi

secara menyeluruh (makro) dapat dipecahkan menjadi beberapa

sistem yang lebih kecil (mikro). Sistem transportasi mikro

merupakan sistem skala perorangan yang terdiri dari sistem

kegiatan, sistem transportasi, sistem pergerakan serta

sistem kelembagaan.

Dalam hal ini sistem transportasi mikro salah satunya

mampu melakukan bangkitan dan pergerakan. Tarikan

pergerakan itu sendiri adalah jumlah pergerakan yang

tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona tarikan

pergerakan (Tamin, Perencanaan dan Permodelan Transportasi,

2000). Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna

lahan yang menghasilkan arus lalu lintas. Hasil dari

perhitungan tarikan lalu lintas berupa jumlah kendaraan,

orang atau angkutan barang per satuan waktu. Menurut Tamin

(2000) Faktor –faktor yang mempengaruhi bangkitan

pergerakan seperti pendapatan, pemilikan kendaraan,

struktur rumah tangga, ukuran rumah tangga yang biasa

digunakan untuk kajian bangkitan pergerakan sedangkan nilai

lahan dan kepadatan daerah pemukiman untuk kajian zona.

Sedangkan faktor yang memepengaruhi tarikan pergerakan

adalah luas lantai untuk kegiatan industri, komersial,

perkantoran, pelayanan lainnya, lapangan kerja dan

aksesibilitas.

Kinerja Ruas Jalan

Parameter yang mempengaruhi kinerja ruas jalan meliputi

- Arus dan komposisi lalu lintas

Merupakan jumlah kendaraan yang melewati suatu titik

pengamatan jalan per satuan waktu

- Kapasitas

Merupakan lalu lintas maksimum yang tetap pada suatu

bagian jalan dalm kondisi tertentu (dept. PU, 1997).

Sehingga Kapasitas (C) dirumuskan sebagai berikut :

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

C0 = kapasitas dasar untuk kondisi tertentu, FCW =

faktor penyesuain lebar jalan, FCSP = faktor

penyesuaian pemisah arah, FCSF = faktor koreksi

kapasitas akibat gangguan samping, FCCS = faktor

koreksi kapasitas akibat gangguan ukuran kota. Aturan

dasar dalam perhitungan kapasitas ini mengacu pada

tabel peraturan departemen pekerjaan umum, 1997.

- Derajat kejenuhan

Didefinisikan sebagai rasio volume terhadap kapasitas

yang digunakan sebagai faktor kunci penentuan perilaku

lalu lintas pada suatu ruas jalan yang digunakan untuk

menunjukkan apakah kapasitas memiliki masalah atau

tidak.

Rumus derajat kejenuhan (DS) = Q/C

Dimana Q = jumlah kendaraan bermotor yang melewati

titik pengamatan pada jalan persatuan waktu (smp/jam),

C = arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan

pada kondisi tertentu (smp/jam)

- Kecepatan

Didefinisikan sebagai kecepatan rata – rata ruang dari

kendaraan ringan sepanjang segmen jalan. Persaamaan

kecepatan adalah sebagai berikut : V = L/ TT

Dengan L = panjang segmen (m), TT = waktu tempuh rata

– rata kecepatan ruang dari kendaraan ringan sepanjang

segmen (jam)

- Kecepatan arus bebas

Merupakan kecepatan yang akan dipilih penegmudi jika

mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi

kendaraan bermotor lain di jalan. Kecepatan arus bebas

(FV) dirumuskan sebagai berikut :

FV = (FVo + FVw) x FFV x FFVcs

FVo = Kecepatan arus bebas dasar ( km/jam ), FVw =

Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat lebar

jalan, FFVsf = Faktor koreksi kecepatan arus bebas

akibat kondisi gangguan samping, FFVcs = Faktor

koreksi kecepatan arus bebas akibat ukuran kota

( jumlah penduduk )

- Tingkat pelayanan jalan

Ukuran kuantitaif yang mencerminkan persepsi pengemudi

tentang kualitas mengendarai kendaraan yang

dikategorikan dalam tingkat pelayanan A-F dengan

derajat kejenuhan 0 – 1

2.2.Analisis (Hasil dan Pembahasan)

Penelitian yang digunakan terdiri atas identifikasi masalah

menghasilkan tujuan yang diperoleh dari pengumpulan data,

analisis serta pembahasan untuk memperoleh sebuah

kesimpulan akhir.

Untuk Pembahasan sendiri dibagi menjadi tiga pokok

pembahasan yaitu Analisis tentang bangkitan pergerakan,

Analisis dari pengaruh bangkitan pergerakan terhadap

kinerja ruas jalan, dan Prediksi bangkitan pergerakan pasar

pandak gede 10 tahun yang akan datang.

1. Analisis Besarnya bangkitan pergerakan

Berdasarkan survey primer yang dilakukan penelitiyang

telah dilakukan pada pasar pandak gede bangkitan kendaraan

yang mengalami perpindahan dari dan keluar pasar pandak

gede berkisar antara 34-207,5 smp per jam berdasarkan

perhitungan dari hasil kapasitas jalan. Untuk kondisi

bangkitan akibat pasar terendah berada pada pukul 09.00-

10.00 dan tertinggi pada pukul 05.45-06.45 sebagai jam

puncak kendaraan

2. Analisis Pengaruh bangkitan pergerakan terhadap

kinerja ruas jalan

Analisis yang digunakan menggunakan perbandingan

kinerja ruas jalan bila pasar beroperasi dengan kinerja

ruas jalan bila pasar tidak beroperasi. Berdasarkan survey

primer peneliti menyatakan bahwa perhitungan rekapitulasi

perbandingan volume, kapasitas, derajat kejenuhan,

kecepatan, dan tingkat pelayanan jalan yang telah dilakukan

bila pasar tidak beroperasi jam puncak volume lalu lintas

berkisar pada pukul 07.15 – 08.15 diperoleh data bahwa

volume lalu lintas menurun, kapasitas meningkat, derajat

kejenuhan menurun, dan kecepatan meningkat, dan tingkat

pelayanan jalan meningkat. Sedangkan bila pasar beroperasi

jam puncak bangkitan pergerakan berkisar pada pukul 05.45-

06.45 diperoleh data bahwa volume lalu lintas menurun,

kapasitas meningkat, derajat kejenuhan menurun, kecepatan

meningkat, tingkat pelayanan jalan meningkat.

3. Prediksi bangkitan pasar dan kinerja ruas jalan 10

tahun yang akan datang

Faktor yang mempengaruhi untuk menentukan prediksi

bangkitan pasar da kinerja ruas jalan 10 tahun yang akan

datang adalah faktor pertumbuhan dan dibutuhkan data

seperti jumlah pergerakan masa sekarang dan faktor

pertumbuhan dari faktor yang mempengaruhi seperti tingkat

kepemilikan kendaraan serta jumlah penduduk 10 tahun

terakhir.

Berdasarkan survey sekunder dari BPS yang dilakukan

oleh peneliti diperoleh bahwa persentase pertumbuhan jumlah

penduduk adalah 1,02 % dan persentase pertumbuhan kendaraan

adalah 8,12 %. Sedangkan untuk mendapatkan nilai faktor

pertumbuhan dengan cara merata-rata persentase pertumbuhan

jumlah dengan persentase pertumbuhan kendaraan sehingga

diperoleh persentase sebesar 4,57 %. Sehingga dapat

diprediksikan bahwa bangkitan pada pasar pandak gede

mengalami kenaikan sebesar 116,91 smp/jam.

Untuk rekapitulasi perbandingan : volume, kapasitas,

derajat kejenuhan, kecepatan dan tingkat pelayanan jalan

bila pasar tidak beroperasi jam puncak volume lalu lintas

berkisar pada pukul 07.15 – 08.15 diperoleh data bahwa

volume lalu lintas meningkat, kapasitas menurun, derajat

kejenuhan meningkat, kecepatan menurun, dan tingkat

pelayanan jalan mengalami penurunan. Sedangkan bila pasar

beroperasi jam puncak bangkitan pergerakan berkisar pada

pukul 05.45-06.45 diperoleh data bahwa volume lalu lintas

meningkat, kapasitas menurun, derajat kejenuhan meningkat,

kecepatan menurun, dan tingkat pelayanan jalan mengalami

penurunan.

Bab 3

Kesimpulan

3.1.Kesimpulan

Berdasarkan asumsi pribadi mengenai analisis yang

telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya pusat kegiatan bila pasar beroperasi maupun

tidak beroperasi, pusat kegiatan tersebut tidak terlalu

mempengaruhi bangkitan pergerakan di jalan depan pasar

pandak gede hal ini ditunjukkan dengan data rekapitulasi

perbandingan berdasarkan volume, kapasitas, derajat

kejenuhan, kecepatan dan tingkat pelayanan jalan menyatakan

bahwa bila pasar beroperasi maupun tidak beroperasi maka

volume akan mengalami penurunan, kapasitas mengalami

kenaikan, derajat kejenuhan mengalami penurunan, kecepatan

mengalami kenaikan, serta tingkat pelayanan jalan mengalami

kenaikan. Untuk prediksi kinerja ruas jalan bila pasar

beroperasi maupun tidak beroperasi maka volume akan

mengalami kenaikan, kapasitas jalan akan mengalami

penurunan, derajat kejenuhan mengalami kenaikan, kecepatan

mengalami penurunan, dan tingkat pelayanan jalan mengalami

penurunan. Simpulan akhir menyimpulkan bahwa akibat adanya

bangkitan pergerakan pada kondisi eksisting nantinya akan

berbanding terbalik dengan prediksi kondisi 10 tahun ke

depan.

3.2.Saran

Agar prediksi kondisi jalan di depan pasar pandak gede

keadaannya tidak berbanding terbalik dengan kondisi

eksisting sekarang maka pemerintah setempat harus

memperhatikan terhadap volume agar volume lalu lintas

stabil dengan membatasi jumlah kendaraan pribadi yang lewat

atau menambah akomodasi jasa angkutan umum, kapasitas jalan

dengan menambah lajur ruas jalan agar kendaraan bermotor

yang melewati pasar pandak gede tidak mengalami overload

agar tidak menimbulkan kemacetan yang panjang nantinya.

Untuk saran terhadap pusat kegiatan yaitu pasar pandak gede

seharusnya pihak pengelola pasar seharusnya menyediakan

atau menambah jumlah tempat untuk aktivitas berjualan

dengan cara membuat pola bangunan pasar berbentuk vertikal

ke atas dengan dasar atau basement sebagai lahan parkir.

Dengan demikian dapat mengurangi permasalahan lalu lintas

jalan di depan pasar pandak gede .

Lesson Learned

Pelajaran yang dapat kita ambil dengan adanya analisis

kinerja ruas jalan akibat adanya bangkitan pusat kegiatan

pada kondisi sekarang dapat membantu kita nantinya untuk

memprediksi kinerja ruas jalan beberapa tahun mendatang.

Dengan menggunakan perhitungan secara matematik menghitung

kapasitas jalan, derajat kejenuhan, kecepatan arus bebas

serta membandingkan dengan tingkat pelayanan jalan ini kita

dapat mengetahui apakah kinerja ruas jalan itu layak

digunakan untuk dilewati atau ruas jalan tersebut merasa

terbebani. Sebagai seorang perencana seharusnya kita mampu

merencanakan sistem yang mengatur pola kinerja ruas jalan

tersebut agar tingkat pelayanan jalan akibat adanya

bangkitan pergerakan tersebut tidak menimbulkan dampak

seperti kemacetan atau lainnya.