SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul 1

47
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul 1 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia- Nya saya dapat menyelesaikan modul untuk kelas XI SMA dengan kajian materi tentang Sistem Pencernaan Makanan”. Tujuan pembuatan modul ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa mengenai hubungan antara struktur, fungsi, proses dan kelainan pada sistem pencernaan manusia. Selain itu, tujuan pembuatan modul ini adalah untuk menambah pengetahuan siswa tentang perbedaan sistem pencernaan makanan pada manusia dan pada hewan khususnya ruminansia. Dengan adanya modul ini, diharapkan agar siswa yang membacanya bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai struktur, fungsi, proses serta kelainan pada sistem pencernaan manusia dan proses pencernaan pada hewan ruminansia. Setelah mempelajari materi ini, maka siswa diharapkan bisa melakukan berbagai aktifitas agar bisa terhindar dari kelainan yang terjadi pada sistem penceraan manusia. Modul ini terdiri dari beberapa komponen penting, antara lain: petunjuk penggunaan modul, peta konsep, tujuan pembelajaran, kata kunci, uraian materi, kegiatan praktikum, cari tahu, link, rangkuman, asah kemampuan dan daftar istilah. Dengan keterbatasan dalam modul ini, saya mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan modul. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan penulis khususnya. Malang, Desember 2013 Penulis

Transcript of SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul 1

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-

Nya saya dapat menyelesaikan modul untuk kelas XI SMA dengan kajian materi

tentang “Sistem Pencernaan Makanan”. Tujuan pembuatan modul ini adalah untuk

menambah pengetahuan siswa mengenai hubungan antara struktur, fungsi, proses dan

kelainan pada sistem pencernaan manusia. Selain itu, tujuan pembuatan modul ini

adalah untuk menambah pengetahuan siswa tentang perbedaan sistem pencernaan

makanan pada manusia dan pada hewan khususnya ruminansia.

Dengan adanya modul ini, diharapkan agar siswa yang membacanya bisa

mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai struktur, fungsi, proses serta

kelainan pada sistem pencernaan manusia dan proses pencernaan pada hewan

ruminansia. Setelah mempelajari materi ini, maka siswa diharapkan bisa melakukan

berbagai aktifitas agar bisa terhindar dari kelainan yang terjadi pada sistem penceraan

manusia.

Modul ini terdiri dari beberapa komponen penting, antara lain: petunjuk

penggunaan modul, peta konsep, tujuan pembelajaran, kata kunci, uraian materi,

kegiatan praktikum, cari tahu, link, rangkuman, asah kemampuan dan daftar istilah.

Dengan keterbatasan dalam modul ini, saya mengharapkan saran dan kritik demi

kesempurnaan modul. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan

penulis khususnya.

Malang, Desember 2013

Penulis

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………...1

Daftar Isi………………………………………..………………………………………2

Petunjuk Penggunaan Modul…………………………………...…………………….3

Tujuan…………………………………………………………..…….………..….…....5

Peta Konsep…………………………………………………………...…………...…...6

Aktivitas 1

Makanan dan Fungsinya Bagi Tubuh……………….…………………...………………7

Aktivitas 2

Uji Bahan Makanan…………………………………………….…………...….………15

Uji Vitamin C………………………………………………………………...…..…….18

Aktivitas 3

Sistem pencernaan manusia……………………………………………………...…..…19

Aktivitas 4

Kelainan atau penyakit pada sistem pencernaan makanan manusia……….……...…....30

Aktivitas 5

Sistem pencernaan pada ruminansia……………………………….……………….…..33

Rangkuman………………………………………………………………..………..…38

Asah Kemampuan..…………………………………………………………………...39

Daftar Istilah…………………………………………………………………………..42

Petunjuk Skoring dan Penilaian Pribadi……………………………………....…….43

Kunci Jawaban……………………………………………………………….…..…...44

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

3

Supaya lebih mudah dalam mempelajari modul sistem pencernaan makanan ini,

bacalah secara runtut isi modul untuk setiap kegiatan belajar. Berikut merupakan

panduan berisi petunjuk yang dapat digunakan untuk mempelajari modul.

PETA KONSEP

URAIAN MATERI

KEGIATAN PENGAMATAN

CARI TAHU…!

LINK!!

Petunjuk Penggunaan Modul

Tujuan Pada bagian ini, kalian akan mengetahui tujuan

dari modul dan pembelajaran materi ini

Berisi konsep yang sistematis dan saling

berhubungan satu sama lain

sehingga dapat mempermudah kalian dalam

memahami materi.

Pelajari uraian materi dengan baik untuk dapat

mengerjakan evaluasi yang terkait dengan

materi di bagian berikutnya.

sehingga dapat mempermudah kalian dalam

memahami materi.

Kegiatan pengamatan ini bisa menambah

pemahaman kalian tentang materi ini

Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada

pada bagian ini untuk menambah pemahaman

dan nilai

Pada bagian ini, akan disajikan alamat website

yang mendukung pemahaman materi kalian

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

4

RANGKUMAN Di akhir modul ini terdapat ringkasan materi.

Bacalah bagian ini untuk mengingat kembali

uraian materi

kerjakan pertanyaan-pertanyaan pada

tahap ini untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman kalian dalam materi yang

telah dipelajari.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

5

Tujuan

Tujuan mempelajari modul ini adalah agar kalian

mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,

dan proses serta kelainan atau penyakit pada sistem

pencernaan manusia.

Selain itu kalian juga diharapkan dapat

membandingkan sistem pencernaan makanan

pada manusia dan ruminansia.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

6

PETA KONSEP

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

7

KATA KUNCI

AKTIVITAS 1

• Makanan

• Karbohidrat

• Protein

• Lemak

• Mineral

• Vitamin

• Pencernaan

Makhluk hidup seluruhnya membutuhkan makanan untuk bertahan hidup, tak

terkecuali manusia. Makanan sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup karena dari situlah

diperoleh energi. Energi tersebut digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-

hari. Oleh karena itu, makanan yang kita makan haruslah makanan yang mengandung

zat gizi yang cukup atau sesuai dengan kebutuhan energi kita. Apakah kamu sudah tahu

apa saja makanan yang kita perlukan? Seringkali kita tidak memperhatikan kandungan

makanan yang kita makan, padahal kandungan tersebut sangat penting bagi tubuh.

Bagaimana proses pencernaan yang ada dalam tubuh kita? Mari kita ikuti pembahasan

berikut untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya

sangat bergantung pada makanan, karena dari sinilah

makhluk hidup akan mendapatkan energi. Tanpa

makanan, makhluk hidup tidak bisa bertahan untuk

menjalankan kegiatan sehari-hari. Setiap orang, baik laki-

laki maupun perempuan, tua muda, sakit sehat selalu

membutuhkan makanan, dalam jenis dan porsi yang

berbeda. Secara umum fungsi makanan bagi makhluk

hidup ada 3 yaitu :

1. sebagai sumber energi

2. sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh)

SISTEM PENCERNAAN

MAKANAN

MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA

AKTIVITAS 1

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

8

3. nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis

Pemilihan makanan menjadi sangat penting agar dapat memenuhi ketiga fungsi

tersebut. Berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh dapat digolongkan ke dalam 6 macam

yaitu: karbohidrat , protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

1. Karbohidrat

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung yang tersusun dari unsur

Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh, karbohidrat akan

dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Karbohidrat menghasilkan energi

sebanyak 4,12 Kalori/gr. Menurut besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu: monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Menu makanan

orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup

tinggi yaitu berkisar antara 70-80%. Fungsi dari karbohidrat antara lain:

a. sebagai sumber energi, satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.

b. pemberi rasa manis pada makanan, khususnya pada monosakarida dan

disakarida.

c. penghemat protein, jika karbohidrat makanan tidak tercukupi maka protein

akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dengan mengalahkan

fungsi utamanya sebagai zat pembangun.

d. pengatur metabolisme lemak, karbohidrat akan mencegah terjadinya oksidasi

lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa

asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidro-butirat.

e. membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltik usus dan

memberi bentuk pada faeses.

Bahan makanan sumber karbohidrat dapat ditemukan pada: padi-padian

(serealia) contohnya: gandum, beras. Umbi-umbian, contohnya: kentang,

singkong, ubi jalar, yang lain gula yang dikonsumsi sehari-hari merupakan

sumber-sumber kaya akan energi. Bahan makanan yang mengadung

karbohidrat lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

9

Gambar 1. Bahan Makanan yang Mengandung Karbohidrat

2. Protein

Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen,

selain itu unsur sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh

melalui tumbuh-tumbuhan yang disebut protein nabati (perhatikan Gambar 2a)

seperti: kacang-kacangan terutama kedelai dan kacang hijau serta hasil

olahannya (tempe dan tahu), dan melalui hewan yang disebut protein hewani

(perhatikan Gambar 2b) seperti: daging, susu, telur, ikan. Kebutuhan protein

untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg berat badan/hari. Fungsi protein:

a. membangun sel tubuh

b. mengganti sel tubuh

c. membuat air susu, enzim dan hormon

d. membuat protein darah

e. menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh

f. sumber kalori

Gambar 2. a) Bahan Makanan Protein Nabati,

b) Bahan Makanan Protein Hewani

a) b)

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

10

3. Lemak (Lipid)

Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen

(O) seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga

kepada tubuh. Di samping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga

merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A, D, E, dan K.

Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan

lemak hewani. Lemak digunakan sebagai penghasil energi yang besar (9,3

Kalori/gr). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg berat

badan/hari.

4. Garam-Garam Mineral

Kalsium (Ca) ⇒ untuk membentuk matriks tulang, membantu proses

penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf.

Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari

Fosfor (P) ⇒ untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam

pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya

adalah 1 mg/hari.

Besi (Fe) ⇒ merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan),

komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.

Fluor (F) ⇒ untuk menguatkan geligi.

lodium (I) ⇒ komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin),

kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan

berhenti

Natrium & Klor (NaCl) ⇒ untuk pembentukan asam klorida (HCl).

Kebutuhannya adalah 1 g/hari

5. Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat dalam jumlah yang

sangat sedikit di dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam reaksi

metabolisme. Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme

protein, lemak, dan karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi

dua, yaitu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang

larut dalam air yaitu vitamin B dan C.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

11

6. Air

Air merupakan komponen terbesar penyusun protoplasma sel, dan

merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk kelangsungan hidup makhluk

hidup. Air berfungsi sebagai zat pembangun yang merupakan bagian dari

jaringan tubuh dan sebagai zat pengatur yang berperan sebagai pelarut hasil-

hasil pencernaan. Air juga membantu pengeluaran zat-zat sisa-sisa metabolisme

dari dalam tubuh, baik melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun usus. Selain itu,

air juga berfungsi sebagai pengatur panas tubuh dengan jalan mengalirkan

semua panas yang dihasilkan ke seluruh tubuh.

Analisislah berat badan kalian masing-masing berdasarkan BMI (Body

mass Index)!

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kandungan

bahan makanan dan manfaatnya, bukalah link berikut ini!

http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view

File/4357/2934

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

12

Menghitung Body Mass Indeks (BMI)

Rumus : Berat Badan (kg) / (Tinggi Badan (meter) x Tinggi Badan (meter))

Classification BMI(kg/m2)

Principal cut-off

points

Additional cut-off

points

Underweight <18.50 <18.50

Severe thinness <16.00 <16.00

Moderate thinness 16.00 - 16.99 16.00 - 16.99

Mild thinness 17.00 - 18.49 17.00 - 18.49

Normal range 18.50 - 24.99 18.50 - 22.99

23.00 - 24.99

Overweight ≥25.00 ≥25.00

Pre-obese 25.00 - 29.99 25.00 - 27.49

27.50 - 29.99

Obese ≥30.00 ≥30.00

Obese class I 30.00 - 34.99 30.00 - 32.49

32.50 - 34.99

Obese class II 35.00 - 39.99 35.00 - 37.49

37.50 - 39.99

Obese class III ≥40.00 ≥40.00

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

13

LEMBAR KERJA SISWA

1. Sebut dan jelaskan fungsi 6 macam zat yang terkandung pada makanan!

Zat Makanan Fungsi

2. Sebutkan sumber makanan zat-zat makanan di bawah ini!

Zat Makanan Sumber Makanan

Kelompok….…./ Kelas……..

Anggota kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

14

3. Apakah setiap manusia memiliki kebutuhan nutrisi yang sama? Jelaskan faktor-

faktor yang mempengaruhinya!

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

4. Hitunglah kebutuhan kalori harian seorang wanita (pelajar) yang masih berusia

17 tahun dengan berat badan 47 kg, tinggi badan 160 cm!

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

15

DASAR TEORI

Bahan makanan mengandung nutrien penting yang dibutuhkan tubuh sebagai

sumber energi, bahan pembangun tubuh, mengganti jaringan tubuh yang rusak dan

pengaturan segala kegiatan fisiologis tubuh. Jenis nutrien yang dibutuhkan tubuh dalam

jumlah besar adalah karbohidrat, lemak dan protein, sedangkan yang diperlukan dalam

jumlah sedikit adalah vitamin dan mineral. Kandungan bahan-bahan makanan tersebut

bisa kita uji dengan melakukan praktikum uji bahan makanan dan vitamin C. Uji bahan

makanan dan vitamin C yang dilakukan membutuhkan bantuan reagen. Beberapa reagen

yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrisi dalam makanan

adalah:

1. lugol/ iodium/ KI

digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan yang mengandung

amilum. Warna dasar KI adalah orange, jika mengalami perubahan menjadi hitam

atau kebiruan maka mengindikasikan bahwa makanan tersebut mengandung

amilum.

2. benedict

digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan yang termasuk dalam

kelompok glukosa. Warna dasar benedict adalah biru tua, jika warna berubah

menjadi merah bata maka mengindikasikan bahwa bahan makanan tersebut

mengandung glukosa.

3. biuret

digunakan untuk menunjukkan keberadaan protein dalam suatu makanan. Warna

dasar reagen biuret adalah biru, jika warna berubah menjadi ungu makan

menunjukkan bahwa makanan tersebut mengandung protein.

4. kertas buram

digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak/ minyak.

Jika kertas tersebut berubah menjadi transparan, maka menunjukkan bahwa

makanan tersebut mengandung lemak.

AKTIVITAS 2

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

16

5. larutan iodida/ betadine

digunakan sebagai katalisator untuk menunjukkan bahan makanan yang

mengandung vitamin C. Bahan makanan yang mengandung vitamin C

mengakibatkan betadine berubah warna menjadi warna seperti bahan makanan

yang diuji. Kandungan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C

ditandai dengan jumlah tetesan bahan makanan yang sedikit. Semakin banyak

jumlah tetesan bahan makanan, maka semakin sedikit kandungan vitamin C-nya.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

17

Tujuan

Untuk mengetahui kandungan bahan makanan yang sering dikonsumsi

Alat dan Bahan

1. Alat

neraca analitik, mortar dan pistil, tabung reaksi, plat tetes, pipet tetes,

gelas kimia, kaki tiga, dan bunsen

2. Bahan

Nasi, tempe, minyak, telur, kentang, larutan benedict, iod/lugol, biuret,

kertas buram

Prosedur Kerja

1. Uji benedict (Uji adanya gula)

a. Menimbang semua bahan makanan yang akan digerus masing-

masing seberat 0,5 gram.

b. Menggerus semua bahan makanan yang akan diuji menggunakan

mortar dan pistil.

c. Menambahkan 5 ml akuades pada bahan makanan yang digerus

d. Memasukkan masing-masing 2ml bahan ke dalam tabung reaksi

kemudian menambahkan larutan benedict sebanyak 5 tetes dan

setelah itu menghomogenkannya.

e. Memanaskan semua bahan dalam tabung reaksi menggunakan gelas

kimia hingga suhu 700C, kemudian mendiamkan selama 5 menit.

f. Mengamati perubahan setiap bahan makanan dalam tabung reaksi,

dan mencatat hasil pengamatan.

2. Uji Iod (Uji adanya amilum)

a. Melakukan langkah yang sama seperti pada uji benedict (langkah a-c)

b. Meletakkan setiap bahan pada plat tetes, kemudian memberi label.

c. Menambahkan larutan iod sebanyak 2 tetes untuk setiap bahan.

d. Mengamati perubahan warna yang terjadi.

e. Mencatat hasil pengamatan.

PETUNJUK PRAKTIKUM

KEGIATAN PRAKTIKUM

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

18

3. Uji Biuret (Uji adanya protein)

Melakukan langkah yang sama seperti pada uji benedict (langkah a-c)

Meletakkan setiap bahan pada plat tetes, kemudian memberi label.

Menambahkan larutan biuret sebanyak 2 tetes untuk setiap bahan.

Mengamati perubahan warna yang terjadi.

Mencatat hasil pengamatan.

4. Uji Lemak

Melakukan langkah yang sama seperti pada uji benedict (langkah a-c)

Meteskan bahan makaan ke kertas buram yang disediakan

Mengamati perubahan yang terjadi.

Mencatat hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan uji makanan

No Bahan

Makanan

Perubahan Warna Setelah Ditetesi (Warna awal dan akhir)

Benedict Iod Biuret Kertas

buram

1

2

3

4

5

Analisis Data

1. Manakah yang menunjukkan hasil positif pada uji makanan ini?

2. Kelompokkanlah bahan makanan yang mengandung gula, amilum, protein dan

lemak!

3. Apa fungsi reagen yang digunakan dalam masing-masing percobaan?

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

19

Tujuan

Mengetahui kandungan vitamin C dalam makanan

Alat dan Bahan

Alat

1. Tiga buah tabung reaksi

2. Gelas ukur

3. Lumpang porselen

Bahan

1. Sari buah (jeruk dan nanas)

2. Vitacimin

3. Akuades

4. Betadine

Prosedur Kerja

1. Masing-masing makanan dibuat dalam bentuk cair. Untuk buah,

ambillah sari-sarinya. Untuk vitacimin, dilarutkan dalam akuades

terlebih dahulu

2. Mengisi 3 ml betadine pada masing-masing tabung reaksi yang sudah

diberi label; label 1 untuk jeruk, 2 untuk nanas dan 3 untuk vitacimin

3. Meneteskan masing-masing tabung reaksi yang sudah diberi betadine

tersebut dengan sari-sari makanan yang sudah disiapkan seperti pada

langkah 1.

4. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Makanan yang mengandung

vitamin C akan memperlihatkan perubahan warna dari betadine menjadi

tidak berwarna setelah ditetesi larutan makanan.

5. Mencatat jumlah tetesan yang diperlukan dalam tabel pengamatan

6. Mendiskusikan dengan teman-teman dalam kelompok, lalu buatlah

kesimpulan dari kegiatan percobaan ini.

Tabel Pengamatan

Buah Jumlah tetesan

Jeruk

Nanas

Vitacimin

Analisis Data

1. Apakah dalam setiap bahan makanan yang diuji mengandung vitamin

C? Jelaskan!

2. Bahan makanan manakah yang memiliki kandungan vitamin C yang

paling banyak?

PETUNJUK PRAKTIKUM

KEGIATAN PRAKTIKUM

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

20

KATA KUNCI

AKTIVITAS 3

• Pencernaan

mekanik

• Pencernaan kimiawi

• Chyme

• Kelenjar

pencernaan

Makhluk hidup mendapatkan energi dari

makanan yang dimakannya. Makanan tersebut harus

dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul yang

lebih kecil atau sederhana. Proses pencernaan tersebut

berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ-

organ pencernaan. Makanan dapat diserap oleh saluran

pencernaan makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh

setelah berbentuk molekul-molekul yang kecil.

Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan secara mekanik dan

pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik merupakan proses pencernaan

makanan menjadi molekul yang lebih kecil tanpa melibatkan enzim. Contoh pencernaan

secara mekanik yaitu gigi yang sedang mengunyah makanan. Adapun pencernaan

secara kimiawi adalah proses pemecahan makanan dengan bantuan enzim. Organ-organ

pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan

terdiri atas mulut, kerongkong (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus

(intestinum), usus besar (kolon), dan anus. Untuk mengetahui organ-organ pencernaan

yang dimaksud, maka perhatikan Gambar 3.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

AKTIVITAS 3

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

21

Gambar 3. Organ-Organ Pencernaan Makanan pada Manusia

1. Mulut

Mulut merupakan organ pertama yang dilalui makanan atau tempat awal masuknya

makanan. Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Di dalam mulut

terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah.

a. Lidah

Lidah berperan dalam pencernaan makanan secara mekanik. Lidah

membantu dalam proses mengunyah, menelan, mengenali rasa, dan mengenali

tekstur makanan. Permukaan lidah dipenuhi oleh papila-papila. Di dalam papila

terdapat puting-puting pengecap rasa asam, asin, manis, dan pahit (Gambar 4).

Selain itu, saraf pada lidah sensitif terhadap panas, dingin, dan tekanan.

Gambar 4. Bagian-Bagian Lidah

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

22

b. Gigi

Gigi merupakan organ utama pada mulut yang berperan dalam pencernaan

mekanik. Makanan yang masuk ke dalam mulut akan dipotong-potong oleh gigi

sehingga ukuranya lebih kecil. Makanan yang berukuran kecil akan mudah dicerna

lebih lanjut oleh lambung. Pada manusia, gigi tumbuh pertama kali pada usia

sekitar enam bulan. Gigi yang pertama kali tumbuh disebut gigi susu. Lama

kelamaan gigi susu tersebut akan digantikan oleh gigi tetap. Untuk mengetahui

rumus gigi susu dan gigi tetap lebih jelas, perhatikan Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Rumus Gigi Susu dan Gigi Tetap

Rumus gigi susu

M C I I C M

Rahang atas 2 1 2 2 1 2

Rahang bawah 2 1 2 2 1 2

Rumus Gigi Tetap

M P C I I C P M

Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3

Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3

Keterangan:

I = incisor (gigi seri)

C = canin (gigi taring)

P = premolar (gigi geraham depan)

M = molar (gigi geraham belakang)

Susunan gigi tetap pada manusia yang terdiri dari gigi seri, gigi taring, gigi

geraham depan dan gigi geraham belakang dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah

ini:

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

23

Gambar 5. Susunan Gigi Manusia

Gigi tersusun atas beberapa bagian (Gambar 6), yaitu mahkota, leher gigi,

dan akar gigi. Mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dari luar. Adapun

bagian leher dan akar gigi, tertutup oleh suatu lapisan yang disebut lapisan gusi.

Gigi tersusun atas empat macam jaringan, yaitu jaringan email, dentin, pulpa, dan

sementum. Jaringan email merupakan jaringan gigi yang paling keras. Email ini

melindungi mahkota gigi. Dentin merupakan komponen utama pembentuk gigi.

Pada bagian dalam gigi terdapat pulpa (rongga gigi). Pulpa berisi pembuluh darah

dan serabut saraf. Sedangkan sementum merupakan bagian dentin yang masuk ke

rahang. Sementum menutupi akar gigi.

Gambar 6. Struktur Gigi

c. Kelenjar Ludah

Pencernaan secara kimiawi terjadi dengan bantuan kelenjar ludah yang

menghasilkan air ludah dan mengandung enzim ptialin. Enzim ptialin berfungsi

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

24

mengubah karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana yaitu maltosa. Terdapat

tiga macam kelenjar ludah, yaitu:

1) kelenjar parotis, merupakan kelenjar yang terletak di dekat daun telinga

2) kelenjar sublingualis, merupakan kelenjar yang terletak di bawah lidah

3) kelenjar submandibularis, merupakan kelenjar yang terletak di bawah rahang

bawah.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Makanan yang telah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke dalam

kerongkongan. Esofagus memiliki bentuk menyerupai selang air atau tabung dengan

panjang sekitar 25 cm. Esofagus berfungsi menghasilkan lendir dan mendorong

makanan ke dalam lambung melalui gerak peristaltik. Sebelum masuk ke dalam

esophagus, makanan akan melewati faring (Gambar 7 a). Faring merupakan pertemuan

antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Agar makanan tidak masuk ke

saluran pernapasan, pada faring terdapat epiglotis. Pada saat menelan, epiglotis akan

menutup saluran pernapasan. Untuk mengetahui gerak peristaltik pada esophagus,

perhatikan Gambar 7 b).

Gambar 7. a) Makanan di Dalam Faring, b) Gerak Peristaltik

3. Lambung (Ventrikulus)

Setelah dari esophagus, makanan akan masuk ke dalam lambung. Lambung

merupakan organ yang berbentuk menyerupai huruf J. Lambung terletak di bagian kiri

atas rongga perut di bawah diafragma. Makanan masuk ke lambung melalui sfinkter

kardiak yang akan menutup apabila tidak ada makanan yang masuk. Lambung tersusun

atas empat bagian yaitu, kardiak, fundus, korpus, dan pylorus (Perhatikan Gambar 8).

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

25

Di bagian akhir pilorus, terdapat sfinkter pilori, saluran ini menghubungkan perut

dengan duodenum.

Gambar 8. Bagian-Bagian Lambung Manusia

Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik karena memiliki lapisan-

lapisan otot. Lambung tersusun atas tiga lapisan otot, seperti yang terlihat pada Gambar

7 yaitu: bagian dalam berserabut miring, bagian tengah berserabut melingkar, dan

bagian luar berserabut memanjang. Dengan adanya ketiga lapisan otot ini, lambung

dapat melakukan berbagai gerakan kontraksi. Gerakan kontraksi tersebut berguna untuk

mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk bubur

atau chyme. Gerakan kontraksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 9 berikut ini.

Gambar 9. Gerak Peristaltik Lambung

Dinding lambung tersusun atas lapisan sel epitel kubus selapis. Lapisan sel

tersebut merupakan sel-sel endokrin. Sel endokrin ini berfungsi memproduksi gastrin

yang berperan dalam merangsang dinding lambung agar menyekresikan asam lambung.

Asam lambung terdiri atas asam klorida (HCl), enzim pencernaan (pepsin, renin, dan

lipase), dan lendir (mukus). Asam klorida (HCl) berfungsi membunuh mikroorganisme

atau kuman yang terkandung pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi

pepsin. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

26

menggumpalkan kasein dalam susu. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol

dan asam lemak. Adapun lendir berfungsi mencampur makanan dengan enzim dan

melindungi dinding lambung dari asam lambung.

4. Usus Halus

Setelah melewati lambung, bubur makanan atau chyme menuju usus halus. Usus

halus atau intestinum merupakan saluran pencernaan yang paling panjang dalam tubuh

yakni sekitar 6-8 meter. Proses pencernaan di dalamnya berlangsung secara kimiawi.

Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, meliputi usus dua belas jari (duodenum), usus

kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum). 3 bagian usus halus tersebut dapat

dilihat lebih jelas dengan melihat Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10. Bagian-Bagian Usus Halus Manusia

Usus dua belas jari ialah bagian usus halus yang bersambung secara langsung

dengan lambung. Panjangnya sekitar 25 cm. Bila kita ukur dengan jari manusia ada

sekitar 12 jari. Pada dinding ususnya bermuara dua saluran yang berasal dari kantung

empedu dan pankreas. Kantung empedu menyimpan cairan berwarna kehijauan dengan

rasa pahit. Cairan itu dinamakan empedu, yakni zat hasil ekskresi organ hati. Fungsi

empedu adalah mencerna makanan berlemak. Cairan ini mengandung beberapa zat

seperti garam mineral, pigmen (bilirubin dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan air.

Garam mineral akan mempermudah dalam proses pengemulsian (penurunan kadar)

lemak. Sementara, bilirubin dan biliverdin akan dioksidasi sehingga berfungsi untuk

mewarnai feses dan urine agar berwarna kuning kecoklatan. Pankreas menghasilkan

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

27

getah pankreas yang mengandung zat-zat semacam enzim amilase, lipase, dan

tripsinogen yang belum aktif. Amilase berperan mengubah zat tepung menjadi gula.

Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak. Sedangkan tripsinogen

diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim enterokinase yang berasal dari sekresi usus halus.

Tripsinogen aktif menjadi tripsin dan tripsin segera mengubah protein menjadi peptida

dan asam amino.

Dari usus dua belas jari, bubur makanan akan menuju ke usus kosong (jejenum).

Panjangnya sekitar 1,5 m hingga 1,75 m. Pada usus kosong, chyme yang belum dicerna

dengan sempurna akan dicerna kembali. Berbagai zat yang dicerna yakni karbohidrat,

lemak, dan protein. Namun, vitamin dan mineral tidak dicerna alias langsung diserap.

Hasil pencernaannya ialah sari-sari makanan yang berupa asam amino, glukosa, asam

lemak, dan gliserol. Selanjutnya, sari-sari makanan diserap oleh usus penyerapan

(ileum). Panjang usus penyerapan sekitar 0,75 hingga 3,5 m. Proses penyerapannya

dilakukan oleh jonjot-jonjot usus atau vili yang berada pada dinding usus halus. Adanya

vili menjadikan permukaan penyerapan usus halus menjadi luas. Vili tersusun oleh

pembuluh darah, pembuluh kil atau lakteal (limfa), dan sel epitelium.

Zat-zat semisal asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral diserap pembuluh

darah yang berada pada vili. Darah yang mengandung sari-sari makanan ini diedarkan

menuju hati untuk disimpan dan yang lainnya diedarkan ke seluruh tubuh. Adapun asam

lemak bereaksi dengan garam mineral (garam karbonat dan bikarbonat) membentuk

sabun. Bersamaan dengan sabun, gliserol akan diserap vili dan dibawa oleh pembuluh

kil.

5. Usus Besar (Colon)

Pada usus halus terjadi proses penyerapan zat-zat makanan. Adapun zat yang tidak

dapat diserap akan terdorong menuju usus besar. Di dalam usus besar, sisa makanan

akan diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Salah satu fungsi usus besar

adalah menyerap air yang masih tersisa pada makanan. Sisa makanan yang siap

dikeluarkan dari tubuh disebut feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam usus

besar tidak kembali ke usus halus, terdapat katup yang membatasi keduanya. Katup

tersebut dinamakan katup ileosekal. Feses akan dikeluarkan oleh usus besar melalui

rektum.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

28

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai proses

pencernaan dalam tubuh manusia, maka bukalah link

berikut ini!

http://www.youtube.com/watch?v=5pImj91uMc4

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

29

LEMBAR KERJA SISWA

1. Analisislah perbedaan pencernaan secara mekanik dan kimiawi

Pencernaan mekanik Pencernaan kimiawi

2. Urut dan jelaskan proses pencernaan pada manusia!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan gerak peristaltik yang terjadi pada kerongkongan/ esofagus beserta

gambarnya?

………………………………………………

………………………………………………

………………………………………………

Kelompok….…./ Kelas……..

Anggota kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

30

4. Sebut dan jelaskan 4 enzim yang berperan pada pencernaan manusia!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

5. Usus halus manusia terdiri dari 3 bagian. Jelaskan proses yang terjadi pada masing-

masing bagian usus!

Usus dua belas jari Usus kosong Usus penyerapan

6. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada usus besar! Apa peran bakteri

Escherichia coli pada usus besar?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

31

KATA KUNCI

AKTIVITAS 4

Penyakit

Gastritis

Konstipasi

Xerostomia

Apendisitis

Ambeyen

Pankreastis

Diare

Sariawan

Apakah kalian pernah mengalami gangguan pada

sistem pencernaan makanan? Misalnya karena banyak

memakan makanan yang terlalu pedas, hal ini

menyebabkan perut kalian menjadi mules dan selalu ingin

buang air besar bukan? Sebenarnya mengapa hal tersebut

bisa terjadi? Untuk mengetahui lebih jelasnya, maka kita

akan membahas gangguan/ penyakit apa saja yang

mungkin terjadi pada sistem pencernaan kita.

1. Gastritis

Gastritis atau maag adalah peradangan mukosa

lambung. Beberapa penyebabnya adalah: jadwal makan

yang tidak teratur, terlalu banyak makan makanan yang bertekstur keras dan panas,

terlalu banyak minum minuman yang mengandung kafein.

2. Konstipasi/ Sembelit

Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar dan sering

dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dan keras pada kolon yang

menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah

kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan

makanan yang berserat.

3. Xerostomia

Merupakan kelainan yang menyebabkan produksi saliva sedikit. Gangguan

produksi kelenjar ludah tersebut dapat diakibatkan oleh gangguan/ penyakit pada

pusat ludah atau syaraf pembawa rangsang ludah. Gangguan tersebut di atas dapat

terjadi oleh karena rasa takut/ cemas, depresi

KELAINAN/ PENYAKIT PADA SISTEM

PENCERNAAN MAKANAN MANUSIA

AKTIVITAS 4

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

32

4. Apendisitis

Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.

Apendisitis terjadi jika ada sisa-sisa makanan yang terjebak dan tidak dapat keluar

dari umbai cacing (apendiks), sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut akan

membusuk dan akan timbul peradangan hingga menjalar ke usus buntu.

5. Hemoroid/ wasir/ ambeyen

Hemoroid/ wasir/ ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh

vena di sekitar anus. Beberapa penyebab hemoroid adalah: duduk terlalu lama,

susah buang air besar karena tinja yang mengeras ataupun mengangkat benda berat

6. Pankreatitis

Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas, organ yang mengeluarkan enzim

pencernaan dalam saluran pencernaan, dan sekaligus mensintesis dan mensekresi

insulin dan glukagon. Pankreatitis dapat disebabkan oleh batu empedu yang

menyumbat saluran pankreas, konsumsi alkohol yang kronis, obat-obatan, trauma,

infeksi, tumor, dan kelainan genetik.

7. Diare

Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar.

Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan ileum. Dimanapun

infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya

sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh

bakteri lain seperti Bacillus, patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi

elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar. Orang yang

mengalami diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung

lama, si penderita dapat mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang

mengalami diare biasanya cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi turun drastis.

Bahkan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak

balita.

Untuk mengetahui fakta dibalik diare, maka bukalah

link berikut ini!

http://www.youtube.com/watch?v=yB5dwJCNI9A

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

33

8. Sariawan

Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut (bibir

dan gusi) dan lidah. Ketika kita terkena sariawan, bibir dan lidah kita seperti terluka

dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya orang yang terkena penyakit ini

menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Orang mudah terkena

sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah.

Berbagai gangguan sistem pencernaan ini dapat terjadi karena banyak hal,

diantaranya:

1. Melakukan diet dengan ekstrim, yaitu dengan mengonsumsi pil pelarut lemak

serta mengurangi porsi dan jadwal makan.

2. Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.

3. Bulimia, yaitu makan besar – besaran atau sebanyak – banyaknya tetapi

dimuntahkan kembali dengan sengaja menggunakan obat pencahar.

4. Memakan makanan kaleng yang dapat terkontaminasi bakteri Clostridium

botulium .

5. Kurang berolah raga

6. Makan kurang teratur dan dengan porsi yang tidak seimbang

Carilah informasi mengenai macam-macam penyakit/ gangguan

pencernaan makanan dan cara mengatasi/mencegah gangguan

tersebut melalui internet, surat kabar, majalah, tabloid dan instansi

kesehatan di lingkungan sekitar kalian! Cari sebanyak-banyaknya!

Buat dalam bentuk PPTdan presentasikan pada pertemuan

selanjutnya!

Sertakan sumber yang jelas!

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

34

KATA KUNCI

AKTIVITAS 5

• Rumen

• Reticulum

• Omasum

• Abomasum

Perhatikan hewan ruminansia, misalnya sapi. Apa

yang kalian bayangkan dari organ pencernaannya?

Samakah dengan pencernaan pada manusia? Perhatikan

bagaimana cara sapi makan, gerakan rahangnya, giginya,

dan cara mengunyahnya! Jelas terdapat banyak perbedaan

dengan manusia bukan? Agar lebih jelas dengan sistem

pencernaan ruminansia, pelajarilah materi berikut ini

dengan baik!

Hewan ruminansia memiliki adaptasi pada gigi dan

lambung. Gigi hewan ruminansia memiliki bentuk khusus. Gigi seri (incisor) dan gigi

taringnya (canin) memiliki bentuk spesifik untuk menggigit dan mencabut rumput.

Adapun gigi gerahamnya (molar dan premolar), memiliki lapisan email yang tajam dan

besar yang berfungsi mengunyah rumput. Letak gigi-gigi tersebut dapat dilihat lebih

jelas pada Gambar 11 di bawah ini.

Gambar 11. Gigi Pada Hewan Ruminansia Teradaptasi untuk Mengunyah

Makanan Kaya Serat.

Makanan pertama kali masuk melalui rongga mulut. Di dalam rongga mulut,

makanan dikunyah oleh gigi dan dicampur dengan air ludah. Giginya memiliki susunan

16 buah gigi seri yang berfungsi sebagai penjepit makanan; 12 buah gigi geraham depan

(premolar) dan 12 buah gigi geraham belakang (molar) yang berfungsi untuk memamah

SISTEM PENCERNAAN PADA RUMINANSIA

AKTIVITAS 5

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

35

makanan. Sementara gigi taringnya sudah dimodifi kasi untuk menggigit dan memotong

tumbuhan. Di antara gigi seri dan gigi geraham terdapat celah yang disebut diastema.

Fungsinya sebagai tempat menjulurkan lidah saat mengambil tumbuhan atau dedaunan.

Setelah dari rongga mulut, makanan menuju kerongkongan (esofagus) yang

bermuara pada lambung. Lambung ruminansia seperti sapi dan kambing berbeda

dengan lambung manusia. Lambung ruminansia terbagi menjadi empat bagian, yakni

rumen, retikulum, omasum, dan abomasum (perhatikan Gambar 12).

Gambar 12. Lambung Ruminansia yang Terdiri Empat Bagian

Saat makanan masuk ke dalam lambung, pertama kali menuju rumen. Rumen

berfungsi untuk menampung makanan sementara. Didalamnya terjadi proses

pembusukan dan fermentasi oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan

protozoa. Bakteri yang berperan dalam proses fermentasi selulosa menjadi glukosa dan

bentuk lainnya ini berasal bakteri genus Cyptophaga, sementara protozoanya adalah

genus Flagellata, seperti Cypromonas subtitis. Selanjutnya makanan yang berasal dari

rumen akan menuju retikulum. Pada bagian ini, makanan tersebut dibentuk menjadi

gumpalan-gumpalan kasar yang disebut bolus. Sewaktu beristirahat, mulut ruminansia

seringkali dalam kondisi mengunyah. Hal ini dilakukan karena bolus dari retikulum

dikeluarkan kembali menuju rongga mulut. Dari rongga mulut, makanan masuk kembali

menuju omasum dan diteruskan ke abomasum (perut sebenarnya). Di dalam abomasum,

makanan dicerna seperti halnya pada lambung manusia yakni secara kimiawi. Setelah

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

36

dicerna dalam abomasum, makanan menuju usus halus. Di dalam usus halus, sari-sari

makanan diserap oleh pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa

pencernaan makanannya diteruskan menuju rektum yang selanjutnya dibuang melalui

anus.

Pergilah ke lapangan atau kandang yang terdapat sapi di tempat itu.

Amatilah bagaimana cara sapi makan!

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

37

LEMBAR DISKUSI

1. Lengkapi kotak yang berisi nomor di bawah ini dengan jawaban yang benar!

Dan jelaskan proses yang terjadi di dalamnya!

Nomor Nama organ Proses yang terjadi

1

2

3

4

4

1

3

6

2

5

Kelompok….…./ Kelas……..

Anggota kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

38

5

6

2. Jelaskan proses pencernan pada hewan ruminansia!

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

3. Analisislah perbedaan sistem pencernaan pada manusia dan ruminansia!

Perbedaan Ruminansia Manusia

Gigi

Lambung

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

39

1. Makanan yang baik adalah yang memiliki kadar unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh

secara seimbang, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

2. Makanan memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai sumber energi, untuk

pertumbuhan dan perkembangan tubuh, perbaikan sel-sel yang rusak, berperan dalam

metabolisme tubuh, dan sebagai pertahanan tubuh dari bibit penyakit.

3. Pencernaan pada manusia dibagi menjadi pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.

Pencernaan mekanik tidak melibatkan enzim, sedangkan pencernan kimiawi melibatkan

enzim.

4. Sistem pencernaan manusia memiliki organ-organ pencernaan, yaitu mulut,

kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, usus besar, dan anus

5. Gangguan pencernaan makanan manusia misalnya gastritis, hepatitis, diare, konstipasi,

dan lain-lain.

6. Alat-alat pencernaan hewan ruminansia meliputi rongga mulut, esofagus, lambung, usus

halus, usus besar, dan anus. Lambungnya terdiri atas rumen, retikulum, omasum, dan

abomasum.

RANGKUMAN

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

40

I. Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban dengan menyilang abjad yang anda rasa benar !

1. Bahan-bahan makanan yang

diperlukan tubuh untuk beraktivitas

adalah…

a. Karbohidrat, protein, lemak,

mineral, vitamin, air

b. Karbohidrat, lemak, protein

c. Protein, vitamin, air

d. Air, mineral, vitamin

e. Lemak dan protein saja

2. Jenis makanan yang merupakan

sumber karbohidrat adalah….

a. Beras, jagung, daging, dan susu

b. Beras, jagung, kentang, dan telur

c. Gandum, sagu, biji-bijian, dan

ikan

d. Beras, jagung, gandum, dan

sagu

e. Beras, jagung, gandum, dan

buah-buahan

3. Luna melakukan uji bahan

makanan X dengan menggunakan

reagen biuret, dan hasilnya

menunjukkan reaksi positif atau

mengalami perubahan warna. Hal

ini menunjukkan bahwa makanan X

mengandung…

a. protein

b. lemak

c. amilum

d. vitamin C

e. glukosa

4. Reagen yang dipakai untuk menguji

adanya glukosa adalah ….

a. Biuret

b. Fehling dan millon

c. Metilen Blue

d. Benedict

e. Millon

5. Organ pencernaan terdiri dari

saluran dan kelenjar. Organ yang

tergolong kelenjar adalah ....

a. hati dan pancreas

b. usus halus dan anus

c. rektum dan lambung

d. kelenjar ludah dan

kerongkongan

e. usus besar dan kerongkongan

6. Perhatikan gambar dibawah ini

untuk menjawab pertanyaan nomor

6-7!

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

40

Penyerapan air banyak terjadi pada

nomor ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

7. Pada bagian ini terdapat tonjolan-

tonjolan yang memperluas

permukaan. Tonjolan-tonjolan

tersebut dinamakan mikrovili.

Bagian yang dimaksud ditunjukkan

oleh nomor ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

8. Bagian yang ditunjuk dengan angka

5 berfungsi untuk....

a. Menyerap air

b. Mencerna makanan secara

mekanik

c. Mendorong makanan masuk ke

lambung

d. Membunuh kuman yang masuk

bersama makanan

e. Menyerap sari-sari makanan

9. Pernyataan berikut ini benar untuk

pencernaan makanan dalam mulut

adalah ....

a. hanya secara mekanis

b. hanya secara kimiawi

c. karbohidrat secara mekanis saja

d. protein secara kimiawi saja

e. karbohidrat secara mekanis dan

kimiawi

10. Enzim ptialin berperan dalam…

a. Mengubah protein menjadi

pepton

b. Mengendapkan kasein yang ada

di dalam susu

c. Mengubah pepton menjadi

senyawa dipeptida

d. Mengubah amilum menjadi

glukosa

e. Membunuh kuman-kuman yang

masuk bersama makanan

11. Jalannya makanan yang kita makan

secara berturut-turut adalah…

a. mulut lambung usus besar

usus halus

b. esophagus lambung usus

besar usus halus

c. mulut lambung usus halus

usus besar

d. mulut usus halus lambung

anus

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

41

e. mulut esophagus usus

besar usus halus

12. Konstipasi merupakan salah satu

kelainan/ penyakit yang terjadi

pada sistem pencernaan makanan

pada manusia yang disebabkan

oleh…

a. Kurang olahraga

b. Kekurangan vitamin C

c. Kurang makan makanan yang

berserat

d. Produksi saliva sangat sedikit

e. Radang pada dinding lambung

13. Berikut ini beberapa penyebab

ambeien, kecuali…

a. Terlalu banyak mengkonsumsi

makanan yang bersifat asam

b. Duduk terlalu lama

c. Susah buang air besar karena

tinja yang mengeras

d. Mengangkat benda berat

e. Diare yang menahun

14. Bagian lambung hewan memamah

biak yang sama dengan lambung

manusia adalah…

a. Abomasum

b. Omasum

c. Rumen

d. Ileum

e. Retikulum

15. Perbedaan sistem pencernaan pada

manusia dan hewan ruminansia

terletak pada…

a. gigi dan usus

b. gigi dan lambung

c. lambung dan usus

d. usus dan esophagus

e. lambung

II. Essay

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan fungsi makanan bagi tubuh!

2. Sebutkan 5 kelainan/ penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan pada manusia!

3. Jelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia!

4. Lita dan Dika ingin mengetahui kandungan vitamin C yang sehari-hari mereka

makan yaitu jeruk dan nanas. Kemudian siswa tersebut melakukan uji vitamin C di

laboratorium sekolahnya. Hasil dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa

betadine yang ditetesi jeruk menunjukkan jumlah tetesan lebih sedikit dari nanas.

Dari percobaan ini, buatlah:

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

42

a. Rumusan masalah

b. Hipotesis

c. Prosedur penggunaan alat dan bahan

d. Tabel pengamatan + Jumlah tetesan

e. Analisis data

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

43

Essensial zat yang jumlah sedikit diperlukan tubuh tapi penting.

Gastritis penyakit pada lambung yang akut atau tukak akut.

Vitamin komposisi zat anorganik yang sangat sedikit dalam tubuh tapi diperlukan

Amilase enzim yang terdapat di rongga mulut berperan mengubah amilum menjadi

glukosa.

Esofagus kerongkongan

Epiglotis berfungsi untuk menutup jalan nafas pada saat menelan. Agar makanan

tidak salah masuk ke saluran pernafasan.

Glandula Parotis kelenjar ludah yang terdapat di bawah telinga

Glandula submaksiksilaris kelenjar ludah yang terdapat di bawah rahang, disusun

oleh sel serous dan sel mucus

Glandula subligualis kelenjar ludah yang berada di bawah lidah, dan sel mukus

adalah sel penyusunnya.

DAFTAR ISTILAH

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

44

PETUNJUK SKORING DAN PENILAIAN PRIBADI

Cocokan jawaban kamu dengan kunci jawaban yang ada di lembar selanjutnya,

kemudian berikan penilaian berdasarkan petunjuk di bawah ini!

Pilihan Ganda (30 poin)

1. Setiap nomor yang benar diberi poin 2

2. Jika jawaban kamu salah, maka tidak ada penambahan poin

Essay (60 poin)

1. Soal nomor 1 Jika bisa menjelaskan 3 fungsi makanan bagi tubuh, maka kamu

mendapat poin 15. Setiap fungsi bernilai 5 poin.

2. Soal nomor 2 Jika bisa menyebutkan 5 gangguan/ penyakit, maka kamu

mendapat poin 10.

3. Soal nomor 3 Jika kamu bisa menjawab dengan benar, kamu mendapat poin 20

4. Soal nomor 4 Jika kamu bisa menjawab dengan benar, kamu mendapat poin 25

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Setelah kamu mencocokkan hasil jawaban dengan kunci jawaban yang ada

dibelakang lembar ini, hitunglah poin yang kamu peroleh. Kemudian gunakan rumus

dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaanmu pada materi ini.

Tingkat penguasaan = poin yang diperoleh x 100

poin maksimal (100)

Keterangan hasil:

90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik

70% - 79% = sedang

- 69% = kurang

Jika kamu mencapai tingkat penguasaan

80% ke atas, kamu dapat meneruskan ke

materi selanjutnya. Tetapi jika kamu

mendapat nilai dibawah 80%, maka kamu

harus mengulangi kegitan belajar terutama

bagian yang belum kamu kuasai.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

44

KUNCI JAWABAN

I. PILIHAN GANDA

1. A

2. D

3. A

4. D

5. A

6. D

7. E

8. E

9. E

10. D

11. C

12. C

13. A

14. A

15. B

II. ESSAY

1. Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :

a. Sebagai sumber energi

b. Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan

tubuh)

c. Nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis

2. Gangguan/ penyait yang terjadi pada system pencernaan manusia:

a. Gastritis

b. Konstipasi/ sembelit

c. Xerostomia

d. Apendisitis

e. Hemeroid/Wasir/Ambeyen

f. Pankreasitis

g. Diare

h. Sariawan

3. Proses pencernaan pada ruminansia:

Makanan masuk pertama kali melalui rongga mulut. Di dalam rongga mulut,

makanan dikunyah oleh gigi dan dicampur dengan air ludah.Dari rongga mulut,

makanan masuk melalui kerongkongan (esofagus) menuju lambung. Lambung

ruminansia seperti sapi berbeda dengan lambung manusia. Lambung ruminansia

terbagi menjadi empat bagian, yakni rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.

Setelah dicerna dalam abomasum, makanan menuju usus halus. Di dalam usus

halus, sari-sari makanan diserap oleh pembuluh darah untuk diedarkan ke seluruh

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Modul

45

tubuh. Sisa pencernaan makanannya diteruskan menuju rektum yang selanjutnya

dibuang melalui anus.

4. a. Manakah yang mengandung vitamin C yang lebih banyak antara jeruk dan

nanas?

b. Jeruk mengandung vitamin C lebih banyak dari nanas

c. Prosedur:

Mengisi 3 ml betadine pada masing-masing tabung reaksi yang sudah diberi

label; label 1 untuk jeruk, 2 untuk nanas

Meneteskan masing-masing tabung reaksi yang sudah diberi betadine tersebut

dengan sari buah

Mengamati perubahan warna yang terjadi. Makanan yang mengandung

vitamin C akan memperlihatkan perubahan warna dari betadine menjadi tidak

berwarna setelah ditetesi larutan makanan

d. Tabel pengamatan

Buah Jumlah

tetesan

Jeruk 8 tetes

Nanas 12 tetes

e. Jeruk mengandung lebih banyak vitamin C dari pada nanas karena jeruk hanya

membutuhkan jumlah tetesan yang sedikit untuk menjernihkan betadine.