SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA

21
SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA EDI SUMARNO M1A113136 PRODI MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS HALU-OLEO 2014 ABSTRACT Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa . Hutan-hutan ini didapati di Asia , Australia , Afrika , Amerika Selatan , Amerika Tengah , Meksiko dan Kepulauan Pasifik . Dalam peristilahan bahasa Inggris , formasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest. Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini. Tanah dikawasan tropis mempunyai variasi yang cukup tinggi baik sifat fisika maupun sifat kimianya. Variasi tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan dari variasi suhu dan curah hujan dikawasan tropis. Bahkan dapat disebutkan bahwa keragaman tanah didaerah tropis sebanding dengan keragaman kondisi iklimnya, baik lokal maupun regional. Selain itu hubungan timbal balik antara vegetasi alami dan tanah sangat dekat sehingga keragaman tipe vegetasi juga menunjukan secara langsung dan tidak langsung pada keragaman sifat fisika dan kimia tanah. Keragaman sifat kimia dan fisika tanah dikawasan tropis tersebut dapat dinyatakan sebagai sebaran kesuburan dan produktifitas tanah dari ekstrim sangat subur dan produktif

Transcript of SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA

SIFAT DAN CIRI TANAH PADA KAWASAN HUTAN TROPIS DI DUNIA

EDI SUMARNOM1A113136

PRODI MANAJEMEN HUTANFAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN

UNIVERSITAS HALU-OLEO2014

ABSTRACT

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutanhujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah ataulembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yaknikurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan gariskhatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia,Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan KepulauanPasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan inidikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowlandevergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies floradan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijulukisebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modernberasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

Tanah dikawasan tropis mempunyai variasi yang cukup tinggibaik sifat fisika maupun sifat kimianya. Variasi tersebut sebagaibagian yang tak terpisahkan dari variasi suhu dan curah hujandikawasan tropis. Bahkan dapat disebutkan bahwa keragaman tanahdidaerah tropis sebanding dengan keragaman kondisi iklimnya, baiklokal maupun regional. Selain itu hubungan timbal balik antaravegetasi alami dan tanah sangat dekat sehingga keragaman tipevegetasi juga menunjukan secara langsung dan tidak langsung padakeragaman sifat fisika dan kimia tanah.

Keragaman sifat kimia dan fisika tanah dikawasan tropistersebut dapat dinyatakan sebagai sebaran kesuburan danproduktifitas tanah dari ekstrim sangat subur dan produktif

hingga ekstrim infertile. Meskipun demikian jika ingin dibuatpernyataan umum tentang tanah kawasan tropis, terdapat kesamaanpada warnanya yaitu merah terang atau kuning, umumnya mempunyaitekstur lempung dan berliat, juga ditemukan tekstur berpasir padalapisan-lapisan atas, kandungan basa relative rendah, fraksiliatnya cukup kaya dengan alumunium dan silica. Bagian terbesartanah tropis merupakan tanah liat kuning atau merah yang sangatintensif karena pencucian (leaching) dan sangat dipengaruhi olehperubahan iklim serta mempunyai kandungan hara yang rendah. Dalambeberapa system klasifikasi tanah yang umum, tanah tersebutdigolongkan sebagai oksisol dan ultisol yang meliputi sekitar 50%tanah tropis (Sanchez, 1976).

Pada kawasan tropis di Amerika Selatan, 52.3% tanahnyaadalah jenis tanah yang tercuci tingkat lanjut dan kandungan hararendah, hanya 13.7% tanah disana yang tergolong subur secarapotensial. Sebaliknya di Amerika Tengah tanah yang subur secarapotensial lebih luas, yaitu 44.1%, sedangkan tanah yang tercucidan kadar hara rendah hanya 7.9%. Dikawasan tropis Afrika danAsia sekitar 50% tanahnya tergolong tidak subur dan hanya sekitar27% yang tergolong subur. Dengan demikian secara keseluruhantanah dikawasan tropis adalah tanah miskin. Meskipun dalambeberapa kasus, dalam luasan yang terbatas, tanah alluvial, yangberdekatan dengan sungai-sungai dikawasan tropis tergolong dalamwilayah pertanian paling subur didunia.

A. LATAR BELAKANG

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutanhujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah ataulembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa;yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatangaris khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia,Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan KepulauanPasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan inidikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowlandevergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.

Hutan hujan tropika merupakan rumah untuk setengah spesies floradan fauna di seluruh dunia. Hutan hujan tropis juga dijulukisebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir 1/4 obat modernberasal dari tumbuhan di hutan hujan ini. Hutan adalah sebuahkawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhanlainnya. Hutan menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentangkehutanan, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparanlahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonandalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnyatidak dapat dipisahkan. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat diwilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagaipenampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan,modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakansalah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.

Tanah adalah akumulasi tumbuhan alam yang bebas danmenduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Ada empatlapisan dari tanah yakni, lapisan tanah atas (topsoil), lapisantanah bawah (subsoil), lapisan batuan induk terlapuk (regalith) danlapisan batuan induk (bedrock). Tanah-tanah yang mendominasikawasan tropika diantaranya adalah ordo Oxisols (22,5%) daritotal luas lahan yang ada di kawasan tropika), Ultisols (10,6%),aridisol (18,4%), alfisols (16,3%), entisols (10,0%) danInceptisols (5,0%). Dengan beberapa pengecualian (misalnya sajapada ordo tanah Entisols, Inceptisols, aridisols, mollisols danHistosols), maka sebagian besar tanah-tanah diwilayah tropikamemiliki tingkat kesuburan yang rendah dan beberapa diantaranyamemiliki hubungan yang cukup erat terhadap keterbatasan-keterbatasan untuk penggunaan penanaman yang intensif. Sebagaicontoh, oxisols dan ultisols secara umum mempunyai sifat-sifatfisik yang memadai bagi pertumbuhan tanaman, akan tetapi tingkatkeasamannya tinggi (pH rendah), selain itu juga mempunyaipermasalahan terhadap ketidakseimbangan kandungan nutrisi yangdibutuhkan tanaman. Alfisols dan Aridisols kemungkinan besarmempunyai sifat-sifat kimia tanah yang baik bagi pertumbuhantanaman dan kandungan nutrisinya cukup, akan tetapi umumnyamempunyai keterbatasan pada mudahnya sifat-sifat fisik tanahyang mudah rusak/terdegradasi, misalnya saja diakibatkan olehpemadatan/Compaction dan oleh karena erosi. Untuk mengelola

besarnya aliran permukaan (run off) maka dapat dilakukan melaluipembangunan struktur pencegah erosi (seperti : teras bangku,sengkedan, terjunan air, dan lain-lain) yang akan bermanfaatuntuk menurunkan resiko yang diakibatkan oleh erosi.

B. PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

1. Perumusan masalahDengan mempelajari sifat-sifat tanah di daerah tropis didunia, maka kita dapat mengetahui dan memaparkan sifat-sifatfisik utama yang dimiliki oleh tanah-tanah di kawasan tropikadan relevansinya terhadap kegiatan pengelolaan dan pemanfaatanlahan, sehingga seseorang dapat mengelola ruang secara tepatguna.

2. Batasan MasalahPembatasan masalah dilakukan agar tulisan ini tidak menyimpangdari tujuan yang ingin di capa. Adapun batasan masalah adalahmenganalisi sifat dan ciri tanah di daerah tropis, baik dalamarti khusus maupun pengertiannya dalam arti luas sertaklasifikasi dan penyebarannya di muka bumi ini.

C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan

yaitu untuk mengetahui sifat dan cirri tanah padakawasan daerah atau hutan tropis yang ada di dunia, danSebagai penyelesaian tugas dari mata kuliah Dasar-DasarIlmu Tanah di bawah bimbingan Bapak Dr.Ir.M.TufailaHemon,M.P

2. ManfaatDiharapkan dengan menganalisis sifat dan ciri tanah padakawasan hutan tropis di dunia Memperluas pengetahuan kitamengenai tanah, baik dalam arti khusus maupunpengertiannya dalam arti luas serta klasifikasi danpenyebarannya di muka bumi ini.

D. LANDASAN TEORI1. Pengertian hutan Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalamPasal 1 Ayat (1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999tentang Kehutanan. Menurut Undang-undang tersebut,Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem. Berupa hamparanlahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasipepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satudengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Dari definisi hutan yang disebutkan, terdapat unsur-unsur yang meliputi :

1.      Suatu kesatuan ekosistem 2.      Berupa hamparan lahan 3.      Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam

lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satudengan yang lainnya.

4.      Mampu memberi manfaat secara lestari.

Keempat ciri pokok dimiliki suatu wilayah yang dinamakanhutan, merupakan rangkaian kesatuan komponen yang utuhdan saling ketergantungan terhadap fungsi ekosistem dibumi. Eksistensi hutan sebagai subekosistem globalmenenpatikan posisi penting sebagai paru-paru dunia(Zain, 1996).

2. Pengertian Hutan TropisHutan hujan tropika merupakan jenis wilayah yang palingsubur. Hutan jenis ini terdapat di sekitar wilayah tropikaatau dekat wilayah tropika di bumi ini yang menerima curahhujan berlimpah sekitar 2000-4000 mm setahunnya. Suhunyatinggi (rata-rata sekitar 25-26oC) dan dengan kelembabanrata-rata sekitar 80%. Komponen dasar hutan tersebut adalah

pohon tinggi dengan tinggi maksimum rata-rata 30 meter(Ewusie, 1980).

Hutan hujan merupakan suatu komunitas yang sangat kompleksdengan ciri yang utama adalah pepohonan dengan berbagaiukuran. Kanopi hutan menyebabkan iklim mikro yang berbedadengan keadaan di luarnya; cahaya kurang dan kelembaban yanglebih tinggi dengan suhu yang rendah (Whitmore, 1998).Selanjutnya menurut Richard (1966) dinyatakan bahwa cirihutan hujan tropika yang mencolok yaitu penutupnya mayoritasterdiri dari tanaman berkayu berbentuk pohon. Sebagian besartanaman pemanjat dan beberapa jenis epifit yang berkayu(woody). Tumbuhan bawah terdiri dari tumbuhan berkayu, semai(seedling) dan pancang (sapling), belukar (shurb) dan pemanjat-pemanjat muda. Tumbuhan herba yang terdapat ialah beberapaepifit sebagai bagian dari tumbuhan bawah dalam proporsiyang relatif kecil.

3. Pengertian Tanah

Definisi Tanah1. Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)Tanah: adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikelhalus).

2. Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedo =i gumpal tanah.Tanah: adalah bahan padat (mineral atau organik) yang

terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terusmengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu.

3. Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)Kata Edaphos = bahan tanah subur. Tanah adalah media tumbuh tanaman

E. METODE PENULISANMetode yang digunakan dalam penulisan paper ini yaitu jenismetode pengumpulan data, yaitu studi pustaka. Metodepengumpulan data ini dilakukan melalui riset kepustakaan untukmendapatkan landasan teori yang kuat sebagai dasar darimasalah yang di teliti, sehingga dapat memperoleh kesimpulanyang tepat.

F. PEMBAHASAN

1. Persebaran hutan hujan tropis di seluruh dunia

Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklimtropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in). Sedangkanrata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) disepanjang tahun Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga

ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang suburatau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktulama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulankering < 2). Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang palingkaya, baik dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yangmembentuknya, maupun dalam tingginya nilai sumberdaya lahan(tanah, air, cahaya matahari) yang dimilikinya. Hutan dataranrendah ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajukberlapis-lapis (layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratasrata-rata adalah 45 m (paling tinggi dibandingkan rata-rata hutanlainnya), rapat, dan hijau sepanjang tahun. Ada tiga lapisantajuk atas di hutan ini :

Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sinidan menonjol di atas atap tajuk (kanopi hutan) sehinggadikenal sebagai “sembulan” (emergent). Sembulan ini bisasendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun takbanyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisa memiliki batang bebascabang lebih dari 30 m, dan dengan lingkar batang hingga 4,5m.

Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24–36m.

Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisanini tersusun oleh pohon-pohon muda, pohon-pohon yangtertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahannaungan.

Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisalberbagai jenis epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, sertalumut kerak, yang hidup melekat di cabang dan rerantingan. Tajukatas ini demikian padat dan rapat, membawa konsekuensi bagikehidupan di lapis bawahnya. Tetumbuhan di lapis bawah umumnyaterbatas keberadaannya oleh sebab kurangnya cahaya matahari yangbisa mencapai lantai hutan, sehingga orang dan hewan cukupleluasa berjalan di dasar hutan.

Ada dua lapisan tajuk lagi di aras lantai hutan, yaknilapisan semak dan lapisan vegetasi penutup tanah. Lantai hutansangat kurang cahaya, sehingga hanya jenis-jenis tumbuhan yangtoleran terhadap naungan yang bertahan hidup di sini; di samping

jenis-jenis pemanjat (liana) yang melilit batang atau mengaitcabang untuk mencapai atap tajuk. Akan tetapi kehidupan yangtidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang danorganisme pengurai (dekomposer) lainnya tumbuh berlimpah ruah.Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yangrebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi.Pemakan semut raksasa juga hidup di sini. Pada saat-saat tertentuketika tajuk tersibak atau terbuka karena sesuatu sebab (pohonyang tumbang, misalnya), lantai hutan yang kini kaya sinarmatahari segera diinvasi oleh berbagai jenis terna, semak dananakan pohon; membentuk sejenis rimba yang rapat.

2. Tanah Hutan Tropis

Tanah adalah akumulasi tumbuhan alam yang bebas danmenduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Ada empatlapisan dari tanah yakni, lapisan tanah atas (topsoil), lapisantanah bawah (subsoil), lapisan batuan induk terlapuk (regalith) danlapisan batuan induk (bedrock). Tanah lapisan paling atas umumnyasangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur denganhumus.Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitamdibandingkan jenis tanah yang lain. Humus berasal dari pembusukanhewan atau tumbuhan yang telah mati. Proses pembusukan inidibantu oleh hewan-hewan yang hidup di tanah, misalnya cacingtanah. Cacing tanah ini memakan sampah-sampah yang ada dipermukaan tanah. Pembusukan itu menghasilkan bahan-bahan organik.

Sampah-sampah yang tidak dimakan oleh hewan-hewan ini, akandiuraikan oleh jamur. Sementara itu,tanah lapisan bawah kurangsubur dan mempunyai warna lebih terang.Tanah lapisan bawahmengandung sedikit humus. Lapisan tanah yang terakhir atau palingbawah yaitu bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakanlapisan tanah yang terdiri atas bahan-bahan asli hasil pelapukanbatuan. Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidaktercampur dengan hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanyalapisan tanah ini warnanya sama dengan warna batuan asalnya.Tanah dikawasan tropis mempunyai variasi yang cukup tinggi baiksifat fisika maupun sifat kimianya. Variasi tersebut sebagaibagian yang tak terpisahkan dari variasi suhu dan curah hujandikawasan tropis. Bahkan dapat disebutkan bahwa keragaman tanahdidaerah tropis sebanding dengan keragaman kondisi iklimnya, baiklokal maupun regional. Selain itu hubungan timbal balik antaravegetasi alami dan tanah sangat dekat sehingga keragaman tipevegetasi juga menunjukan secara langsung dan tidak langsung padakeragaman sifat fisika dan kimia tanah.

Keragaman sifat kimia dan fisika tanah dikawasan tropistersebut dapat dinyatakan sebagai sebaran kesuburan danproduktifitas tanah dari ekstrim sangat subur dan produktifhingga ekstrim infertile. Meskipun demikian jika ingin dibuatpernyataan umum tentang tanah kawasan tropis, terdapat kesamaanpada warnanya yaitu merah terang atau kuning, umumnya mempunyaitekstur lempung dan berliat, juga ditemukan tekstur berpasir padalapisan-lapisan atas, kandungan basa relative rendah, fraksiliatnya cukup kaya dengan alumunium dan silica. Bagian terbesartanah tropis merupakan tanah liat kuning atau merah yang sangatintensif karena pencucian (leaching) dan sangat dipengaruhi olehperubahan iklim serta mempunyai kandungan hara yang rendah. Dalambeberapa system klasifikasi tanah yang umum, tanah tersebutdigolongkan sebagai oksisol dan ultisol yang meliputi sekitar 50%tanah tropis (Sanchez, 1976). Pada kawasan tropis di AmerikaSelatan, 52.3% tanahnya adalah jenis tanah yang tercuci tingkatlanjut dan kandungan hara rendah, hanya 13.7% tanah disana yangtergolong subur secara potensial. Sebaliknya di Amerika Tengahtanah yang subur secara potensial lebih luas, yaitu 44.1%,sedangkan tanah yang tercuci dan kadar hara rendah hanya 7.9%.

Dikawasan tropis Afrika dan Asia sekitar 50% tanahnya tergolongtidak subur dan hanya sekitar 27% yang tergolong subur. Dengandemikian secara keseluruhan tanah dikawasan tropis adalah tanahmiskin. Meskipun dalam beberapa kasus, dalam luasan yangterbatas, tanah alluvial, yang berdekatan dengan sungai-sungaidikawasan tropis tergolong dalam wilayah pertanian paling suburdidunia.

Sebagian besar hutan alam di Indonesia termasuk dalam hutanhujan tropis. Hutan hujan tropis mempunyai ciri khas yang berbedadengan hutan-hutan lainnya. Indonesia adalah negara kepulauanyang mempunyai 17.500 lebih pulau yang tersebar dari Sabangsampai Merauke. Beragamnya tempat tumbuh dari hutan-hutan diIndonesia membuat Hutan tropis Indonesia mempunyai ciri khas yangkhusus dibandingkan hutan di belahan bumi lainnya.

Banyak para ahli yang mendiskripsi hutan hujan tropissebagai ekosistem spesifik, yang hanya dapat berdiri mantapdengan keterkaitan antara komponen penyusunnya sebagai kesatuanyang utuh. Keterkaitan antara komponen penyusun ini memungkinkanbentuk struktur hutan tertentu yang dapat memberikan fungsitertentu pula seperti stabilitas ekonomi, produktivitas biologisyang tinggi, siklus hidrologis yang memadai dan lain-lain. Secaranyata di lapangan, tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yangsangat rendah, tanah tersusun oleh partikel lempung yangbermuatan negatif rendah seperti kaolinite dan illite.

Kondisi tanah asam ini memungkinkan besi dan almuniummenjadi aktif di samping kadar silikanya memang cukup tinggi,sehingga melengkapi keunikan hutan ini. Namun dengan pengembanganstruktur yang mantap terbentuklah salah satu fungsi yang menjadiandalan utamanya yaitu ”siklus hara tertutup” (closed nutrientcycling) dan keterkaitan komponen tersebut, sehingga mampumengatasi berbagai kendala/keunikan tipe hutan ini (Withmore,1975). Kondisi tanah hutan ini juga menunjukkan keunikan dan cirikhas tersendiri. Aktivitas biologis tanah lebih bertumpu padalapisan tanah atas (top soil). Aktivitas biologis tersebutsekitar 80% terdapat pada top soil saja. Kenyataan-kenyataantersebut menunjukkan bahwa hutan hujan tropis merupakan ekosistemyang rapuh (fragile ecosystem), karena setiap komponen tidak bisaberdiri sendiri. Disamping itu dijumpai pula fenomena lain yaituadanya ragam yang tinggi antar lokasi atau kelompok hutan baikvegetasinya maupun tempat tumbuhnya (Marsono, 1991).

Penyebaran golongan tanah amat erat hubungannya denganpenyebaran tipe iklim dan penyebaran vegetasi alami. Sistemkumpulan tanah yang dinamakan suborder dan penyebarannya denganaktivitas manusia, sehingga manusia itu sendiri dapat mengelolalinkungan hidupnya secara tepat guna. Dengan begitu, manusiatidak hanya memperlakukan tanah untuk tujuan agroekonomi, tetapijuga untuk kecocokan atau tidaknya bagi keperluan teknologi bukanpertanian seperti untuk pemasangan pipa, jalan raya, bangunan,industri dan sebagainya. Untuk kepentingan tersebut, sehinggaperlu mengetahui klasifikasi dan penyebarannya. Adapun

informasi/referensi mengenai pengelolaan sifat-sifat fisik tanahdi wilayah tropika masih sangat sedikit.

Namun demikian secara garis besar sifat-sifat fisik tanahuntuk beberapa ordo tanah di wilayah tropika dapat dijelaskansecara singkat sebagai berikut:

a. Oxisols Nama tersebut adalah berasal dari bahasa Prancis, Oxide yangberarti oksida. Tanah oxisol adalah tanah yang telah mengalamipelapukan hebat. Warna oxisol bervariasi dari kuning ke merah,coklat sampai coklat kemerahan. Persebaran tanah oxisol palingluas di Afrika dan Amerika Selatan. Secara umum, Oxisolsmempunyai struktur tanah yang baik (Trapneli dan Webster, 1986)dengan proporsi agregat-agregat mikro yang tinggi (ukuran 0.01sampai 0.2 mm), stabil terhadap slaking dan memilikitrafficability yang moderat. Konsekuensi untuk sebagian besarordo Oxisols adalah meskipun teksturnya berliat, namun mempunyaisifat seperti pasir halus. Laju keseimbangan infiltrasi dankonduktifitas hidrolik yang jenuh dari tanah-tanah ini akan dapatdengan mudah meningkat menjadi sangat cepat sampai pada kisaranantara 5 sampai 50 cm per jam. Penanaman yang terus menerus danlalu lintas kendaraan bermotor (alat-alat berat) akanmeningkatkan degradasi struktural tanah-tanah ini melaluipengerasan, pemadatan, penurunan laju infiltrasi sampai padatingkat yang rendah, tingginya run off, serta mudahnya terjadiproses erosi yang dipercepat (Accelerated erosion).

b. Ultisols Golongan tanah ini diklasifikasikan dengan elemen formatifnyault, singkatan dari ultimus (terakhir). Merupakan tanah yangtelah mengalami pelapukan paling hebat, ditandai dengan adanyapengaruh pencucian. Tanah ultisols berkembang pada daerah iklimpanas tropika. Memiliki horizon argila (liat putih) yangmempunyai liat dengan kejenuhan alkalin lebih rendah dari 35%.Horizon permukaannya berwarna merah sampai kuning, menunjukkanterdapatnya akumulasi oksida besi yang bebas. Ultisols terbentukpada region permukaan lahan tua, umumnya di bawah vegetasi hutan.

c. Alfisols Berbeda dengan Oxisols, sebagian besar Alfisols mempunyaitekstur tanah yang ringan pada horison permukaannya dan seringmempunyai kandungan liat kurang dari 20%. Lebih lanjut, Alfisolspada wilayah Tropika sub humid dan semi arid mempunyai fraksiendapan yang rendah, mempunyai struktur yang lemah, serta dapatdengan mudah mengalami slaking, pengerasan dan pemadatan.Dikarenakan oleh faktor utama rendahnya aktifitas liat (misalnyakaolinit dan ilit) serta kandungan bahan organik yang rendah,maka sebagian besar dari Alfisols juga akan dengan mudahmengeras (hard-setting), misalnya saja kegiatan pengerasan tanahmenjadi massa yang tidak berstruktur karena pengeringan.Sebagian besar Alfisols di Afrika Barat dicirikan oleh teksturyang kasar pada horison permukaannya dan di lapisan yang lebihdalam adalah liat atau horison argilik yang berupa konsentrasidari kuarsa atau konkresi batu kerikil. Di bawah vegetasi yangalami, sebagian besar Alfisols (dan juga Ultisols) mempunyaikerapatan limbak (bulk density) yang rendah yaitu berkisar 1.0 tm-3 atau kurang, khususnya di wilayah-wilayah yang dicirikanoleh aktifitas hewan tanah yang tinggi, misalnya rayap dancacing tanah. Meskipun demikian, besarnya kerapatan limbak dapatmeningkat dengan cepat manakala pada tanah-tanah tersebut adaaktifitas lalu lintas alat-alat berat yang tinggi. Lajupeningkatan besarnya kerapatan limbak biasanya akan cepat/tinggipada tanah-tanah yang memiliki bahan organik sedikit dan didominasi oleh liat-liat yang aktifitasnya rendah. Kerapatanlimbak tanah dapat meningkat dari 0.8 t m-3 di bawah penutupanvegetasi alami sampai 1.4 t m-3 di lahan pertanian yangmemanfaatkan alat-alat berat. Peningkatan kerapatan limbak yangbesar sebagai akibat kegiatan deforestasi telah diamati diAfrika Barat oleh Lal dan Cummings (1979), Hulugalle et al(1984) dan Ghuman & Lal (1991); serta di Amazon bagian hulu olehAlegre et al (1986). Tabel: Kerapatan limbak (Bulk Density)tanah dan ketahanan tekanan tanah Alfisol pada kedalaman 0-5 cmdi Nigeria Selatan dan akibat kegiatan deforestasi. PerlakuanDeforestasi (Metode Penebangan yang dipakai) Sebelum DeforestasiSatu Tahun Setelah Deforestasi Kerapatan Limbak (BD) (t m -3)Ketahanan Tekanan (kPa) Kerapatan Limbak (BD) (t m -3) KetahananTekanan (kPa) 1. Manual 2. Shear Blade 3. Tree Pusher/Root rake

4. Tradisional 5. LSD (0.05) 0.73 0.81 0.69 0.69 TS 44 30 30 17TS 1.46 1.38 1.45 1.16 0.01 170 144 132 121 20 Keterangan: TS =Tidak Signifikan Data yang ditunjukkan pada Tabel di atas adalahsebuah contoh peningkatan kerapatan limbak tanah yang besarsebagai akibat kegiatan deforestasi. Dimana pada kasus ini,kerapatan limbak meningkat karena adanya dua faktor yangbiasanya diabaikan dalam metode pemanenan/eksploitasi hutan.Alasan mengapa di bawah tegakan hutan mempunyai kerapatan limbakyang rendah adalah dikarenakan oleh tingginya aktivitas hewantanah seperti cacing tanah, rayap dan hewan-hewan tanah lainnya.Tanah di bawah tegakan hutan akan terasa seperti busa jika kitaberjalan diatasnya, tanah ini juga ditutupi oleh lapisan tebalyang dibuat cacing setebal 3 sampai 5 cm. Selain itu pada tanahini juga terjadi aktifitas yang intensif dari rayap-rayap maupunhewan tanah lainnya. Deforestasi akan merubah suhu tanah danregim kelembaban, menurunkan ketersediaan dan keanekaragamanmakanan, merusak habitat, dan menurunnya aktivitas biota tanahsecara drastis. Konsekuensinya adalah meningkatnya kerapatanlimbak. Ketahanan tekanan akan selaras dengan kerapatanlimbaknya. Pengukuran ini dilakukan sebelum dan sesudah kegiatandeforestasi, dan dibuat selama musim kering ketika kandunganlengas tanahnya rendah. Setelah kegiatan deforestasi selesaimaka akan diikuti oleh kemudahan tanah di tempat tersebutmengalami pengerasan (hardsetting) yang semakin meningkat.Perkembangan pengerasan atau penutupan permukaan merupakanfaktor pembatas fisik yang utama pada tanah ini karena tanahmenjadi tidak terlindungi dari pengaruh jatuhnya air hujan(raindrop impact) serta cepatnya proses pengeringan setelahdeforestasi. Meningkatnya kerapatan limbak tanah (BD) sebagaiakibat dari kehilangan bahan organik tanah, menurunnyakeanekaragaman tanah serta pengaruh air hujan akan mengakibatkanmenurunnya porositas makro dan menurunnya kapasitas infiltrasitanah (Lal dan Cummings, 1979; Ghuman et al, 1991). Besarnyalaju penurunan kapasitas infiltrasi tergantung pada kondisitanah sebelumnya. Sistem pengelolaan tanah dan pohon yangmeningkatkan aktivitas hewan tanah juga menjaga tingginyakapasitas infiltrasi (Lavelle et al, 1992). Kerentanan terhadapkekeringan (drough stress) akan semakin buruk karena lemahnyasifat struktural dan cepatnya deteriorisasi (penurunan) agregat-

agregat selama kerusakan tanah, suhu tanah yang tinggi danrendahnya kandungan lengas tanah.

d. Entisoladalah tanah baru, tanah yang masih menunjukkan asal bahaninduk. Berdasarkan klasifikasi tanah tahun 1949, golongan tanahentisol adalah Aluvial, Regosol, dan Litosol. Ciri khas Entisoladalah tanah ini belum menunjukkan perkembangan horizon yangjelas atau perkembangannya baru di mulai. Psamment adalah groupyang penting pada ordo Entisol di wilayah tropika. Konotasi dariPsamment adalah Entisol yang bertekstur pasir. Psammentdidominasi oleh tekstur yang kasar dan jarang sekali kandunganhalusnya dari pada pasir halus berliat pada kedalaman sampaisekitar 1 m dari permukaan. Konsekuensinya adalah bahwa tanah-tanah ini mempunyai struktur single-grain, mempunyai lajuinfiltrasi yang relatif lebih tinggi serta rendahnya kapasitasmenahan air yang tersedia. Sebagai tambahan, jika kekeringan(drough stress) sering terjadi maka tanah-tanah ini akanmempunyai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang sangat rendah, sertakesuburan tanah sangat rendah pula. Keberhasilan pertumbuhantanaman pada Psamment membutuhkan adanya kegiatan konservasikelengasan tanah dan penggunaan pupuk organik maupun pupuk-pupukkimia dengan bijaksana untuk meningkatkan kesuburannya.

e. AridisolsMerupakan tanah yang menduduki urutan pertama di muka bumi ini.Aridisols berasal dari Bahasa Latin ’Aridus’ yang berarti kering.Tanah ini mempunyai kandungan bahan organik yang rendah danmengandung larutan garam yang relatif tinggi, selain itu biasanyajuga terdiri dari pasir halus dan fraksi silt. Secara umumAridisols mempunyai tekstur kasar sampai menengah dengan proporsibahan skeletal yang tinggi terdiri dari kerikil, plintit yangmengeras serta bekas jalan aspal di padang pasir. Beberapa adalahGypsiferous dan Calcareous, dan dalam bentuk gundukan pasiradalah bentuk yang umum. Konsekuensinya adalah bahwa Aridisolsakan mudah mengalami pengerasan dan membentuk penutup tanah sertamemadat, tanah ini sering berada pada bentuk padatan yang kerasmeskipun pada kondisi alaminya juga menunjukkan ciri sifat hard-settingnya. Pengerasan permukaan mungkin akan mengakibatkan

bagian tersebut menjadi hidrofobik karena adanya bentukan lapisanalga selama musim penghujan. Pengerasan alga sering menurunkanlaju masuknya air bahkan dapat mencapai nol, meningkatkanbesarnya run off, banjir bandang, dan erosi parit yang parahselama musim penghujan. Erosi oleh angin dan gangguan gundukanpasir adalah permasalahan yang timbul selama musim kering.

f. Vertisols Tanah vertisol (Bahasa Latin, verto = terbalik), konotasinyaadalah merupakan tanah yang lepas-lepas dan masuk terperosok kecelah-celah / retakan–retakan tatkala tanah kering. Vertisoladalah golongan tanah yang khas pada region-region bervegetasisavana atau stepa, di iklim tropika dan subtropika yang memilikimusim kering dan basah berganti-ganti dengan nyata. Tanahberubah-ubah kerena peralihan musim basah dan kering. Pada musimkering, tanah mengalami retak-retak, bagian yang lepas dariepipedon jatuh dan memasuki retakan-retakan sehingga tanah tanahtergambar sebagai terbalik ”verto”. Ciri khas vertisol yanglainnya adalah tanah ini juga kaya akan pelikan liat yangtersebar merata pada tiap horizon, khususnya montmorilonit.Tingginya kandungan liat montmorilonit biasanya lebih dari 30%pada kedalaman diatas 50 cm sehingga memerlukan adanyamanajemen/pengelolaan permasalahan yang khusus pada tanah-tanahini. Sifat tersebut termasuk rendahnya laju infiltrasi,tingginya run off, kemudahan untuk dierosi oleh air danrendahnya trafficability selama musim hujan. Vertisol juga mudahmengalami salinisasi, alkalisasi dan ketidakseimbangan nutrisi.Pemadatan dapat juga merupakan suatu masalah, khususnya padahorison sub soil.

g. Inceptisols Istilah Inceptisols berasal dari Bahasa Latin, Incepticum yangberarti ‘mulai’. Inceptisols dapat berarti tanah muda. Tanah iniumumnya banyak ditumbuhi semak cebol dan lumut. Penyebarannyahampir dapat di semua region iklim. Tanah ini juga mendukunglingkungan yang baik untuk lahan-lahan dengan rerumputan. DiIndonesia, tanah-tanah seperti glei, geli humus termasuk ke dalamjenis tanah inseptisols. Bentangan tanah Inceptisols yang palingluas adalah di region iklim dingin yang basah, biasanya dengan

salju abadi (tundra). Kelemahan tanah ini adalah sangat rentanakan terjadinya proses pencucian.

G. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada kawasan tropis di Amerika Selatan, 52.3% tanahnyaadalah jenis tanah yang tercuci tingkat lanjut dankandungan hara rendah, hanya 13.7% tanah disana yangtergolong subur secara potensial. Sebaliknya di AmerikaTengah tanah yang subur secara potensial lebih luas, yaitu44.1%, sedangkan tanah yang tercuci dan kadar hara rendahhanya 7.9%. Dikawasan tropis Afrika dan Asia sekitar 50%tanahnya tergolong tidak subur dan hanya sekitar 27% yangtergolong subur. Dengan demikian secara keseluruhan tanahdikawasan tropis adalah tanah miskin. Meskipun dalambeberapa kasus, dalam luasan yang terbatas, tanahalluvial, yang berdekatan dengan sungai-sungai dikawasantropis tergolong dalam wilayah pertanian paling suburdidunia.

2. Kumpulan tanah (suborder) memberikan indikasi penyebarangolongan dari jenis tanah secara sebaran geografi.. Denganbegitu, peluang untuk terjadinya kelalaian dalam halpemanfaatan tanah/lahan dapat ditekan sekecil mungkin,kelestarian alam khususnya tanah pun dapat terjaga denganbaik. Tidak dapat disangkal pula, bahwa kelangsunganperadaban ini pun adalah sangat bergantung kepada peranantanah tempat kita berpijak. Dalam arti sempitnya dapatdikatakan hidup kita ada di tangan kita sendiri. Tanahyang dominan tersebar di daerah tropika ini adalah: 1.Oxisols (22,5% dari total luas lahan yang ada di kawasantropika) 2. Ultisols (10,6%) 5. Aridisol (18,4%) 3.Entisols (10,0%) 6. Alfisols (16,3%) 4. Inceptisols (5,0%)

7. Ordo-ordo tanah lainnya hingga 17,2%. Dari beberapajenis tanah tersebut di atas, tanah Alfisol merupakangolongan tanah pertanian yang paling produktif apabilakondisi iklim dan pengelolaannya dalam keadaan yang baik.Pemanfaatan tanah Alfisol yang salah menyebabkan kerusakansangat parah yang berakibat hilangnya sifat produktiftanah tersebut. Banyaknya kecerobohan dalam pemanfaatantanah perlu diimbangi dengan usaha yang keras yang jugamelibatkan hati nurani kita untuk turut serta dalampelestarian tanah.

B. Saran Dengan adanya pengetahuan mengenai tanah, khususnya tanahyang ada di daerah tropik diharapkan kita dapat memanfaatkantanah sebagai sumber daya yang utama dengan bijak dan tepatguna. Pemanfaatan tanah yang tidak sesuai dengan sifat-sifatdan struktur tanah akan dapat menyebabkan hilangnya fungsidan produktivitas tanah. Untuk itu perlu sekali bagi kitauntuk mengetahui sifat fisik tanah-tanah utama di daerahtropis guna menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadapkelestarian lingkungan tempat kita tinggal

DAFTAR PUSTAKA

http://www.satwa.net/193/mengenal-hutan-hujan-tropis.html

http://irwantoforester.wordpress.com/kondisi-hutan-tropis-di-indonesia/