selayang pandang kajian semiotika

16
KAJIAN SEMIOTIKA

Transcript of selayang pandang kajian semiotika

KAJIAN SEMIOTIKA

Bahasa sebagai sistem tanda

Bahasa merupakan medium utama dari karya sastra.

Bahasa sebagai ujaran yang dihasilkan dari alat ucap manusia mengandung suatu kekuatan tanda di dalamnya.

Kekuatan tanda itu muncul dari hubungan tanda dengan tanda (sintaksis), hubungan tanda dengan maknanya (semantik), dan hubungan tanda dengan pengguna (pragmatik).

Pakar SemiotikaMembicarakan semiotika tidak akan lepas dari dua tokoh yang cukup berpengaruh terhadap kemunculan dan perkembangan ilmu ini.

Charles Sanders Peirce (1839-1914).

Ferdinand de Saussure (1857-1913)

Charles Sanders Peirce (1839-1914)

Peirce merupakan seorang ahli filsafat atau logika. Istilah semiotika dia munculkan sebagai padanan kata untuk logika. Menurut Peirce logika mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan hipotesisnya, penalaran dilakukan melalui tanda-tanda.

Tanda Sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu.

Hubungan tanda dengan acuan menurut Peirce

Berdasarkan hubungan tanda dengan acuan atau denotatumnya, tanda terbagi menjadi tiga:

IKON

Ferdinand de Saussure(1857-1913)

Saussure merupakan ahli linguistik. Menurutnya bahasa dipelajari sebagai sistem tanda. Peirce menyebut teorinya sebagai semiotika, Saussure menyebutnya semiologi. Menurut Saussure, tanda merupakan gabungan antara penanda dan petanda. Penanda (signifiant) adalah citra akustis, sedangkan petanda (signifie) adalah konsep.

Analisis SemiotikaMenurut Zaimar (1991), analisis semiotika terhadap karya sastra sebaiknya dimulai dengan analisis bahasa dan menggunakan langkah-langkah seperti dalam tataran linguistik wacana.

Langkah pertama adalah dengan menganalisis aspek sintaksis;

Langkah kedua adalah dengan menganalisis aspek semantik;

Langkah ketiga adalah dengan menganalisis aspek pragmatik.

10

• Analisis aspek sintaksis berupa analisis terhadap satuan-satuan linguistik. Analisis ini dapat mengacu pada tata bahasa baku atau pedoman ejaan.

• Analisis aspek semantik dapat berupa analisis denotasi, konotasi, majas, dan isotopi.

• Analisis aspek pragmatik berupa analisis terhadap pengujaran yang terlaksana dalam rangka komunikasi yang menuntut kehadiran pengirim dan penerima.

Isotopi adalah koherensi dan homogenitas teks, perangkat semantik yang memungkinkan keseragaman relatif pembacaan naratif.