Analisis Semiotika Gangguan Kesehatan Mental Pada Lirik ...

28
Analisis Semiotika Gangguan Kesehatan Mental Pada Lirik Lagu BTS Magic Shop Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Strata I pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Oleh: VERISA RIZKI AMARA L100180100 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2022

Transcript of Analisis Semiotika Gangguan Kesehatan Mental Pada Lirik ...

Analisis Semiotika Gangguan Kesehatan Mental Pada Lirik Lagu BTS Magic

Shop

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Strata I

pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika

Oleh:

VERISA RIZKI AMARA

L100180100

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022

i

ii ii

iii

1

Analisis Semiotika Gangguan Kesehatan Mental Pada Lirik Lagu BTS Magic Shop

Abstrak

Artikel ini mengkaji makna mengenai kesehatan mental pada lirik lagu BTS Magic Shop

menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Makna yang didapat melalui analisis ini yaitu

konotasi, denotasi, dan mitos. Metode penelitian yang digunakan metode kualitaitf dengan

pendekatan interpretatif, sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka.

Karena tidak adanya musik video dalam lagu ini, maka peneliti menganalisis melalui lirik lagu

untuk mencari makna kesehatan mentalnya didukung dengan jurnal, data lain untuk

memperkuatnya. Hasil kajian yang diperoleh dari penelitian ini adalah makna denotasi dari lirik

lagu Magic Shop yang berisi rasa takut, kegelisahan, kecemasan dan gejala-gejala lain yang

mengarah pada gangguan kesehatan mental. Makna denotasi yang terdapat pada lirik ini secara

keseluruhan memiliki makna mengenai rasa takut, kegelisahan, kecemasan dan hal – hal yang

membuat kita merasa terpuruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental jika tidak segera

ditangani secara lebih lanjut. Makna konotasinya yaitu ketakutan yang dialami BTS pada masa

lampau tidak menghalanginya untuk mewujudkan cita – citanya, dibanding hanya fokus pada

kecemasannya, mereka memilih untuk membuka hati dengan menerima segala hal kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki. Makna mitosnya berupa, BTS ingin menyampaikan bahwa sebelum

kesuksesan dapat kita raih, maka kita harus membuka hati untuk menerima setiap aspek yang ada

pada diri sendiri. Ketika sudah mampu mencintai diri sendiri maka jalan menuju kesuksesan

akan mengikutinya seiring dengan usaha yang dilakukan.

Keywords: Anxiety, BTS, Kesehatan mental, Lirik lagu, Semiotika

Abstract

This article examines the meaning of mental health in the lyrics of the BTS Magic Shop song

using Roland Barthes' semiotic analysis. The meanings obtained through this analysis are

connotation, denotation, and myth. The research method used was a qualitative method with an

interpretive approach, while the data collection technique used a literature study. Because there

is no music video in this song, the researchers analyzed through the lyrics of the song to find the

meaning of mental health supported by journals, other data to strengthen it. The results of the

study obtained from this study are the denotative meaning of the lyrics of the Magic Shop song

which contains fear, anxiety, anxiety and other symptoms that lead to mental health disorders.

The denotative meaning contained in these lyrics as a whole has the meaning of fear, anxiety,

anxiety and things that make us feel down can cause mental health problems if not treated

further. The connotation meaning is that the fear that BTS experienced in the past did not prevent

them from realizing their dreams, rather than just focusing on their anxiety, they chose to open

their hearts by accepting all their strengths and weaknesses. The meaning of the myth is, BTS

wants to convey that before we can achieve success, we must open our hearts to accept every

aspect of ourselves. When you are able to love yourself, the road to success will follow along

with the effort you put in.

Keywords: Anxiety, BTS, Mental health, Song lyrics, Semiotics

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu proses dimana suatu pesan disampaikan dari komunikator

(pembawa pesan) kepada komunikator (penerima pesan) dengan menggunakan media tertentu

sehingga menghasilkan sebuah efek, definisi komunikasi ini disampaikan oleh Harold D.

Laswell. Kemudian lebih diperdalam lagi dengan pernyataan dari Tubbs dan Sylvia Moss bahwa

komunikasi adalah suatu proses yang memiliki pembentukan makna antara dua orang atau lebih.

Komunikasi tidak terbatas pada konseptualisasi satu arah, tetapi juga dapat digunakan sebagai

proses interaksi (dua arah) atau sebagai transaksi (Kusuma, 2016). Ada dua hal yang terjadi

ketika kita berkomunikasi, yaitu penciptaan makna serta interpretasinya sehingga dihasilkan

tanda verbal dan non-verbal. Verbal dapat diartikan dengan menggunakan kata – kata untuk

menyampaikan pesan, sedangkan non-verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol –

simbol tertentu sebagai pengganti kata.

Penyampaian pesan komunikasi dapat melalui beberapa perantara, salah satunya media

musik. Musik merupakan salah satu seni kreatif yang memiliki hubungan kuat dengan

masyarakat. Di dalam sebuah lagu biasanya terdapat lirik yang digunakan oleh penyanyi untuk

menyampaikan pesan komunikasi. Musik tidak hanya berfungsi untuk menghibur, namun juga

dapat memberikan suatu pengetahuan tentang makna tertentu. Dengan kata lain, musik tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Musik di nilai termasuk ke dalam media

penyampaian paling mudah dalam hal aspek emosional karena biasanya musik memiliki durasi

yang pendek (Miftahurrezki & Anshori, 2021). Di dalam musik terdapat lirik lagu yang

mengandung pesan tertentu, makna dari pesan itu dibagi menjadi dua, yaitu makna secara tersirat

dan tersurat (Fitroh, 2019). Menurut Gladding, beberapa literatur menyebutkan bahwa konseling

yang memanfaatkan musik sering disebut dengan terapi musik. Melalui lirik lagu, kita dapat

merasakan, memahami, serta memaknai pesan pada lagu yang sedang kita dengarkan. Secara

sederhana, lirik lagu bisa dikatakan sebagai komunikasi verbal karena memiliki pesan

didalamnya dan dapat digunakan sebagai media dalam penyampaian pesan. Kemper & Danhauer

mengungkapkan bahwa musik merupakan salah satu media untuk mendukung keberhasilan

layanan konseling dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, mengurangi tingkat setres, serta

mengalihkan konselor dari gejala – gejala yang tidak mnyenangkan (Miftahurrezki & Anshori,

2021).

3

Masalah kesehatan mental dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan sehingga

membutuhkan perhatian khusus terutama dari pemerintah. Kurangnya sarana prasarana serta

tidak semua provinsi memilki rumah sakit jiwa menjadi salah satu faktor tingginya masalah

kesehatan jiwa di Indonesia. Kesehatan jiwa yaitu keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan

sosial. Bukan hanya sehat secara fisik tanpa adanya suatu penyakit, yang meliputi penilaian

subjektif dari kesehatan jiwa seseorang, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi seorang individu

(cpmh, 2020). Berdasarkan data Riskesdas atau yang memiliki kepanjangan Riset Kesehatan

Dasar tahun 2018 menunjukan prevalensi gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan

gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari

jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 11 juta orang. Pada remaja (15-24 tahun)

memiliki persentase depresi sebesar 6,2%. Orang yang memiliki depresi berat memiliki

kecenderungan menyakiti diri sendiri (self harm) bahkan hingga bunuh diri. Sebanyak 80-90%

kasus bunuh diri yang terjadi karena depresi dan kecemasan. Di Indonesia sendiri kasus bunuh

diri mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus orang bunuh diri (Ayu,

2020).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gallup untuk laporan Changing Childhood

UNICEF mendatang, rata-rata 19% anak berusia 15-24 tahun di 21 negara melaporkan dirinya

sendiri pada awal tahun 2021 bahwa mereka sering mengalami tertekan dalam melakukan

aktivitas atau memiliki sedikit minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Depresi yang terjadi

pada remaja biasanya diakibatkan oleh beberapa hal seperti, tekanan akibat akademik, korban

bullying, faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi (UNICEF, 2008). Permasalahan ekonomi

juga menjadi suatu hal yang mengakibatkan dampak depresi yang cukup tinggi, karena tentunya

rendahnya ekonomi seseorang juga memperngaruhi kualitas hidup dari individu tersebut

(Frasquilho et al., 2016).

Terapis menggunakan musik sebagai ‘pilihan terakhir’ untuk klien ketika strategi

sebelumnya yang lebih konvensional telah di coba dan gagal. Terapis mengatakan keterampilan

musik bersifat interaktif, kemampuan improviasasinya yang luar biasa menawarkan apa yang

pasien tidak dapat berikan untuk dirinya sendiri, sepeti lingkungan estetika dan bentuk

penggambaran kebahagiaan, keamanan, dan mungkin hal paling dasar yang memungkinkan

kehadiranya untuk dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Musik juga dapat disebut

sebagai media ketenangan, hal ini karena musik dikaitkan sebagai sesuatu yang memberikan

4

kenyamanan. Contohnya jika kita mendengarkan musik dengan irama enerjik maka kita akan

menjadi ikut semangat dalam menjalani aktivitas yang kita lakukan pada saat itu. Musik juga

dapat mengingatkan kita terhadap suatu kenangan tertentu. Ketika kita sedang mendengarkan

musik maka otak secara otomatis akan memutar memori mengenai kenangan yang sudah pernah

kita alami. Kuncinya, bahwa suasana hati membawa pengaruh terhadap penerimaan musik yang

sedang kita dengarkan (DeNora, 2009).

Pada tahun 2016, salah satu anggota boyband asal Korea Selatan dibawah besutan BigHit

Entertaiment bernama Bangtan Sonyeondan atau yang lebih dikenal dengan nama BTS, merilis

album album trilogi bertajuk ‘Love Yourself’. Ketiga seri ini dirilis dengan menceritakan konsep

cinta dari sudut pandang yang berbeda. Semenjak perilisan tersebut, seri ini mampu merajai

tangga lagu Billboard hingga masuk ke dalam 10 besar (Billboard Global Excl. U.S, 2018).

Kesuksesan mereka di album ini membawa mereka bergabung bersama UNICEF untuk

menyuarakan kampanye #ENDviolence yang memiliki tujuan untuk melawan kekerasan terhadap

anak – anak dan remaja di seluruh dunia, dengan harapan membuat dunia menjadi tempat lebih

baik melalui musik (HYBE LABELS, 2017). BTS saat ini menjadi artis dengan jumlah fans

terbanyak di dunia, atas kepopuleran itu tentu saja mereka menjadi sorotan atas apapun yang

sedang dilakukan (Saptoyo, 2021). Sehingga dengan bergabungnya BTS dengan UNICEF

diharapkan mampu mengajak lebih banyak orang untuk melawan kekerasan.

Dalam salah satu lagu BTS di album Love Yourself terdapat sebuah lagu yang berjudul

Magic Shop. Dalam lagu ini terdapat makna tersirat mengenai kesehatan mental yang terdapat

pada liriknya. Seperti yang dibahas sebelumnya, bahwa met menjadi salah satu topik yang

menjadi perhatian khusus karena masih minimnya edukasi yang dimiliki oleh masyarakat.

Gangguan kesehatan mental yang dibahas dalam lirik ini meliputi, kecemasan yang berlebih,

depresi, serta rasa tidak percaya kepada diri sendiri. Dalam melengkapi momen BTS FESTA

2020, BigHit Entertaiment melalui akun Twitter resmi BTS, mengadakan 2020 BTS Music

Election atau voting dalam rangka pemilihan lagu kesukaan penggemar. Hasil dari voting ini,

lagu Magic Shop masuk dalam kategori 10 lagu yang paling disukai oleh penggemar, hal ini

disampaikan oleh Suga pada siaran live nya di aplikasi V LIVE BTS dengan judul DJ Suga’s

Honey FM 06.13 (Untari, 2020).

Dikutip dari laman portal berita CNN Indonesia pada wawancara setelah perilisan album

ini, BTS meminta ARMY (nama fans BTS) untuk membuka hatinya saat mereka tengah

5

merasakan kesakitan, serta menceritakan kepada para fans tentang pengalaman sulit yang pernah

mereka alami, dan memberitahu bahwa mereka tidak sendiri. Yang dimaksud mereka tidak

sendiri adalah dimana ada Bangtan yang akan selalu menyemangati mereka secara tidak

langsung, baik dalam keadaan senang maupun sedih. BTS berusaha untuk selalu menghibur para

fansnya melalui berbagai konten yang di unggah di kanal Youtube Bighit Entertaiment. Secara

tidak langsung fans akan merasakan adanya sebuah ikatan yang kuat antara fans dengan

idolanya, karena merasa bahwa mereka selalu ditemani oleh Bangtan (Anzuoni, 2018).

Penelitian mengenai kaitan antara musik dengan kesehatan mental sudah pernah

dilakukan oleh Axcell Nathaniel & Amelia Wisda Sannie. Dalam hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa didalam lirik lagu BTS album Love Yourself:Tear memiliki penanda dan

petanda mengenai pesan moral. Banyak pesan moral yang tercermin dari lirik album tersebut.

Didalam album ini, terdapat tiga pesan moral yang terkandung, yaitu pesan moral yang berkaitan

dengan lingkungan, pesan moral dari kebiasaan diri sendiri, dan pesan moral terkait perihal

agama (Fitroh, 2019).

Penelitian ini menarik untuk diteliti, karena peneliti mencoba untuk membuktikan makna

pesan tentang kesehatan mental yang terkandung dalam lirik lagu Magic Shop mampu

memberikan efek tenang dan nyaman kepada orang yang mendengarkan. Seperti yang sudah

dibahas diatas, bahwa orang yang terkena gangguan kesehatan mental semakin hari semakin

meningkat, melalui musik, kita dapat mengetahui bahwa lirik yang terkandung dalam sebuah

lagu dapat digunakan sebagai terapi penyembuhan atas gangguan kesehatan mental yang dialami

oleh orang – orang. Kesehatan mental seringkali menjadi suatu hal yang dikesampingkan oleh

orang – orang. Lirik lagu tersebut akan dianalisis menggunakan analisis semiotika Roland

Barthes. Sedangkan untuk rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana makna pesan

yang terkandung dalam lirik lagu Magic Shop?.

1.2 Teori Terkait

1.2.1 Kesehatan Mental

WHO mendefisnikan kesehatan mental sebagai keadaan sejahtera (well being) seseorang yang

sadar akan kemampuannya sendiri, mampu mengatasi tekanan hidup secara normal, mampu

bekerja dengan baik. Sedangkan menurut WHO, gangguan kesehatan mental terdiri dari berbagai

masalah, dengan berbagai gejala. Namun, mereka umunya dicirikan oleh kombinasi yang tidak

biasa dari pikiran, perasaan, perilaku, dan hubungan orang lain (Ayuningtyas & Rayhani, 2018).

6

Salah satu masalah kesehatan yang memiliki persentase yang tinggi yaitu kecemasan, dengan

tingkat prevalensi sekitar 13-40% (Yaghoubi et al., 2015). Gangguan jiwa dalam data Riset

Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 dibagi menjadi dua, gangguan psiko-emosional (depresi dan

kecemasan) dan gangguan mental serius (gangguan psikotik). Sedangkan gangguan depresi

pasca persalinan (postpartum depression) dan bunuh diri (suicide) juga termasuk dalam

gangguan jiwa (Ayuningtyas & Rayhani, 2018).

Hasil data kesehatan di Indonesia menunjukan capaian upaya implementasi kebijakan.

Penyelanggaraan upaya kesehatan jiwa harus melibatkan bidang kesehatan yang lebih luas.

Sebagaimana dinyatakan oleh WHO bahwa kesehatan mental ditentukan oleh banyak faktor

sosial, dan interaktif, faktor psikologis dan biologis, serta faktor ekonomi dan lingkungan, terkait

dengan perilaku. Sedangkan konsep upaya kesehatan jiwa Indonesia yaitu suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi individu, keluarga, dan

masyarakat dengan pendekatan yang mendorong, mencegah penyembuhan dan pemulihan

diselenggarakan secara komprehensif, terpadu dan kerangka berkelanjutan oleh pemerintah,

otoritas local dan masyarakat (Ayuningtyas & Rayhani, 2018).

1.2.2 Self Love

Self Love disebut sebagai mencintai diri sendiri. Self Love didefinisikan sebagai suatu kondisi di

mana kita dapat bertidak dengan cara yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan

spiritual kita. Misalnya, dengan memulai untuk menerima apapun yang ada pada diri kita, baik

kelebihan mapun kekurangan, menghargai diri sendiri, fokus terhadap tujuan hidup, serta

mengapresiasi keberhasil yang telah diri sendiri lakukan (Yasmin & Fardani, 2020).

Bagi perempuan self love yang lebih sering terlihat melalui fisik, memiliki badan yang

bagus, wajah yang mulus,dll. Namun, makna self love sendiri bahwa kita harus mencintai diri

kita dari dalam bukan hanya dari segi fisik saja (M. Hülsing, 2021).

1.2.3 Semiotika

Semiotika berasal dari studi klasik dan ilmiah mengenai seni, logika, retorika, dan puitis. Akar

dari namanya sendiri yaitu ‘semion’, yang tampaknya berasal dari kedokteran hipokratik atau

akslepiadik dengan perhatiannya pada diagnosis dan gejala yang disimpulkan (Fitroh, 2019).

Semiotika didefinisikan sebagai cara ilmiah atau analitis mempelajari tanda – tanda. Menurut

Barthes, semiologi memiliki dasar untuk mempelajari bagaimana manusia memberi makna pada

7

suatu hal (Nathaniel & Sannie, 2020). Terdapat 3 aspek makna dari sebuah ungkapan yang dapat

di analisis menurut Roland Barthes :

a. Makna Denotasi

Makna denotasi yaitu makna yang sebenarnya. Roland Barthes menjelaskan signifikasi pada

tahapan pertama merupakan hubungan yang terjadi antara petanda (signified) dan petanda

(signifier) di dalam sebuah tanda terhadap realitas ektsternal yang kita kenal dengan nama

denotasi.

b. Makna Konotasi

Menurut Roland Barthes sendiri, konotasi merupakan tahap kedua untuk menunjukan signifikasi.

Hal ini menjadi gambaran dari interaksi yang terjadi ketika sebuah tanda bertemu dengan emosi

atau perasaan dari pengguna dan juga nilai dari kebudayaannya.

c. Makna Mitos

Setelah menentukan konotasi dan denotasi, terbentuklah petanda baru yang ada pada analisis

semiotika Roland Barthes yang disebut mitos. Ketika suatu tanda yang memiliki tanda konotasi

lalu berkembang menjadi deotasi, maka makna denotasi tesebut berubah menjadi mitos.

2 METODE

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan interpretatif. Penelitian

kualitatif sendiri memiliki arti suatu proses pehamahaman yang berdasarkan pada metodologi

yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah yang ada pada manusia. Menurut

Rahardjo, interpretatif atau realitas sosial dianggap holistik sebagai kompleks, dinamis,

bermakna, bukan terpisah, dan hubungan antara gejala timbal balik (Annisa & Oktaviani, 2020).

Dalam menganalisis data, peneliti ini menggunakan cara menyusun data, menjabarkannya ke

elemen dengan melakukan sintesa, menyusun ke dalam acuan, memilih yang mana yang paling

penting dan memisahkan dengan yang tidak penting serta mana yang perlu dipelajari untuk

menarik sebuah kesimpulan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi pustaka di mana ada

data primer dan data sekunder. Karena peneliti tidak melakukan wawancara penelitian ini karena

tidak memerlukannya sehingga hanya digunakan data dari lirik beserta data pendukung lain.

Data primernya menggunakan lirik lagu Magic Shop, dikarenakan dalam lagu ini tidak terdapat

musik video yang dirilis secara resmi oleh pihak manajemen. Sedangkan data sekunder yang

8

digunakan pada penelitian ini berupa data – data pendukung yang digunakan untuk meneliti

seperti, jurnal, buku, laman media sosial BTS, dll. Untuk teknik pengambilan sampel yaitu

menggunakan purposive sampling. Dalam pengertiannya, Sugiyono berpendapat bahwa

purposive sampling merupakan kriteria tertentu yang digunakan dalam mengambil sampel

sumber data (Yustia Putri, 2017). Sumber data dalam penelitian ini menggunakan lirik Magic

Shop di mana kriteria tertentunya dengan melihat bait – bait tertentu yang mengandung makna

tertentu tentang kesehatan mental.

Sedangkan pada bagian analisis data peneliti memilih menggunakan teknik semiotika

Roland Barthes dengan menentukan makna denotasi, konotasi, serta mitos yang terdapat pada

penelitian ini. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan mengenai makna pesan yang mengandung

kesehatan mental dalam lirik yang diteliti. Dalam penelitian ini Analisis Triangulasi digunakan

untuk menguji keabsahan data yang sudah dikumpulkan. Menurut pandangan Sugiyono,

triangaluasi merupakan penggabungan data dari berbagai teknik pengambilan data dan juga data

– data yang sudah ada (Mulyana, 2014).

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti memilih lagu BTS Magic Shop pada album Love Yourself;Tear yang diciptakan oleh

Jeon Jungkook sebagai produser, penulis lagu, dan sekaligus sebagai pencipta melodi (Thahira,

2020) Dalam penelitian ini, peneliti akan mengidentifikasi setiap tanda yang berhubungan

dengan kesehatan mental dalam lirik terjemahan bahasa Indonesia dengan membagi setiap lirik

terkait kesehatan mental menjadi penanda dan petanda. Setelah itu, akan dilakukan analisis lebih

detail lagi untuk mencari hubungan makna sehingga didapatkan makna kesehatan mental dari

liriknya tersebut.

3.1 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos

Pada bait 1

Denotasi :I know that you’re hestitating because even if you say the truth. In the end it

will all return as scars. I’m not going to say anything blatant like “find strength”. I will let you

hear my story, let you hear it.

Aku tau kamu ragu-ragu. Setelah semua, aku kembali kepada bekas luka. Aku tidak akan

mengatakan apapun yang membuat kamu merasa kuat. Aku akan menceritakan kisahku

9

Konotasi : Setiap individu selalu memiliki luka batin yang pernah di alami di masa lalu.

Luka tersebut membentuk siapa diri kita saat ini. BTS sebagai “aku” disini tau jika ARMY

(fansnya) memiliki banyak keraguan. Bekas luka pada masa lalu yang pernah BTS rasakan,

membuat merasa merasakan keraguan setiap akan melangkah. Namun, dibanding mengatakan

kalimat penyemangat saja (“kamu pasti bisa!”, “ayo semangat!”), BTS lebih memilih untuk

menceritakan kisah yang pernah mereka alami di masa lampau.

Mitos : Ketika seseorang percaya kepada kita dengan berani menceritakan hal

menyakitkan yang pernah dilalui, hal sederhana tersebut dapat membangun rasa keintiman atau

kedekatan di antara kedua belah pihak. Karena tidak mudah menceritakan pengalaman pahit di

masa lampau kepada seseorang, hal tersebut dapat membuka luka lama yang selama ini sudah

berusaha untuk ditutup rapat di dalam hati. Perasaan kedekatan yang dibangun antara invididu

atau kelompok disebut dengan Interaksi Parasosial. Menurut Setyanto, Winduwati, dan Utami,

interaksi tersebut terjadi ketika individu berinteraksi dengan orang yang dirujuk oleh media

(komunikator) seolah – olah orang tersebut nyata (Mihardja & Paramita, 2019). Hal ini

dimaksudkan agar ARMY bisa melihat suatu permasalahan dari sudut pandang yang lain, atau

bisa mendapatkan jalan keluar lewat bagaimana BTS menyikapi permasalahan yang mereka

hadapi. Dengan didengar, seseorang yang memiliki masalah tidak merasa dihakimi atas

permasalahan yang mereka hadapi.

Pada bait 2

Denotasi : What did I say?. I said you’d win, didn’t it?. I couldn’t believe it (really).

Could I win it?. This miracle that isn’t miracle. Did we make it?. (No) I was here. You were the

one that made your way to me. I do believe your galaxy. I want to listen to your melody. Your

stars in the Milky Way. Don’t forget that I found you anyways. At the end of my despair. You’re

the last reason for me who was standing at the edge of the cliff. Live.

Apa yang sudah aku bilang?. Aku bilang kamu akan menang, bukan?. Saya tidak percaya

(benar). Bisakah saya menang?. Mukjizat ajaib ini. Kami berhasil. (Tidak) saya ada di sini Kamu

datang kepadaku. Aku percaya galaxymu. Aku ingin mendengar melodimu. Bintangmu di Bima

Sakti. Bagaimana kamu bisa menanam langitmu. Pada akhir keputusanku. Jangan lupa akhirnya

aku menemukanmu. Anda berdiri di tepi tebing. Alasan terakhirku. Live

Konotasi : Menang diartikan sebagai sebagai suatu keberhasilan atas usaha seseorang.

Sedangkan keajaiban dapat terjadi setelah seseorang selalu berusaha dan pantang untuk

10

menyerah. “Kita” di sini merujuk pada BTS dan Army sebagai sebuah tim. Pada bait ini BTS

yakin bahwa keberhasilan didapatkan oleh orang yang selalu berusaha atas mimpinya. Keajaiban

terjadi bukan suatu kebetulan saja, namun keajaiban adalah hadiah dari Tuhan untuk orang –

orang yang tidak pernah menyerah.

Mitos : BTS tidak akan pergi kemana pun, karena mereka tau bahwa ARMY adalah satu

– satunya yang akan mendukung dan menemani mereka baik dalam keadaan senang maupun

sedih. Sedangkan, yang dimaksud kata Galaxy disini adalah dunia BTS dan ARMY. Seringkali,

BTS juga ingin mendengar mimpi & harapan dari ARMY, makna ini adalah arti dari “melodi”

yang dimaksud dalam lirik. Pada akhir lirik RM mengatakan ada waktu di mana mereka sempat

kehilangan harapan, tapi tak mengapa sebab mereka masih mempunyai ARMY yang selalu

mendukung mereka apapun yang terjadi. Menurut Stotland dan Gottschalk, harapan merupakan

suatu keinginan yang berada dalam hati dan pikiran untuk mencapai tujuan yang diinginkan

(Marcdante , Karen J, Kliegman Robert M, Jenson, Hal B, Behrman, 2014). Hal itu menjadi

salah satu alasan BTS akan selalu bangkit ketika mereka mengalami keterpurukan. Makna jurang

atau tebing di sini adalah pilihan yang sulit.

Pada bait 3

Denotasi : On days I hate being myself, days I want to disapper forever. Let’s make a

door in your heart. Open the door and this place will await. It’s okay to believe, the Magic Shop

will comfort you.

Hari dimana aku membenci diriku, karena aku, hari dimana aku ingin menghilang

selamanya. Ayo buat satu pintu di hatimu. Jika kamu buka pintu itu dan masuk ke sana, tempat

ini akan menunggu. Kamu boleh untuk percaya, toko sulap yang akan menghiburmu.

Konotasi : Lirik ini menceritakan BTS di masa lalu yang sempat membenci dirinya

sendiri karena suatu kegagalan yang pernah dialami. Bahkan karena itu, ia sempat ada pikiran

untuk menyerah pada keadaan dan menghilang (bunuh diri). Namun, akhirnya BTS memiliki

cara untuk mengatasi rasa sesak didadanya akibat kegagalan itu, yaitu dengan dengan membuka

hati, memaafkan diri sendiri atas kegagalan itu. Ketika kita mampu memaafkan diri sendiri maka

kita akan mendapatkan ketenangan dalam hati.

Mitos : Ketika Army merasa putus asa dan berakhir membenci dirinya sendiri karena

merasa terpuruk, BTS mengajak ARMY untuk berbicara kepada diri sendiri, memberikan bentuk

apresiasi bahwa walaupun hari ini hasilnya tidak sesuai yang diinginkan tetapi mereka sudah

11

melakukan yang terbaik untuk mencapainya. Menghilang selamanya pada lirik ini dimaksudkan

tersebut adalah BTS sempat merasa putus asa sehingga ada keinginan untuk melakukan bunuh

diri karena merasa dirinya tidak berguna. Seseorang yang memiliki depresi memungkinkan untuk

berpikir bahwa dirinya tidak berharga hingga akhirnya mampu membuat mereka berpikir bahwa

bunuh diri adalah jalan terakhir. Toko sulap di sini berarti pintu hati. Dengan mencoba

memaafkan diri sendiri, menenangkan hati, dan pikiran maka kita lebih banyak menemukan

perasaan damai untuk lebih menghargai atas usaha yang telah kita lakukan. Apresiasi kepada diri

sendiri merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mencegah depresi terjadi kepada seseorang.

Pada bait 4

Denotasi : While drinking a glass of hot tea. And looking up at the Milky Way. You will

be alright, oh, this here is the Magic Shop

Sambil minum segelas teh hangat. Dan lihat galaksi itu. Kamu akan baik – baik saja, oh

di sini adalah toko sulap.

Konotasi : Teh hangat seringkali diminum ketika seseorang sedang santai atau

beristirahat. Di sini, BTS mengatakan kepada ARMY disaat sedang dalam suasana yang santai

atau tenang bahwa segalanya akan baik-baik saja. Kecemasan, ketakutan yang menggelanyuti

pikiran mereka akan sirna, karena mereka berada di toko sulap yang letaknya di dalam hati.

Mitos : Teh hangat diartikan sebagai sebuah minuman yang dapat memberikan perasaan

tenang ketika sedang mengalami perasaan sedih, gelisah, atau ketika dalam cuaca yang dingin.

Kebiasaan ini muncul secara reflek, seakan – akan teh hangat menjadi ‘obat penolong’ atas

segala situasi dan kondisi yang sedang di alami (CNN Indonesia, 2021). Makna dari Milky Way

dalam lirik yang dimaksud disini adalah dunia khusus ARMY dan BTS, ungkapan ini sudah

pernah RM ungkapkan kepada ARMY beberapa kali dalam media sosialnya yang menjelaskan

bahwa makna Galaxy bagi BTS adalah kehadiran ARMY dalam dunia mereka (Namjoon, 2016).

Sedangkan, makna toko sulap disini adalah BTS sebagai sebuah tempat yang dapat memberikan

rasa kenyamanan, hal ini diperumpamakan oleh BTS dari buku ‘Into The Magic Shop’ karya

James R. Doty. Di dalam buku tersebut, Jim sebagai tokoh utama pergi bertemu dengan Ruth

yang mengajarkan berbagai teknik relaksasi, karena teknik tersebut, Jim mampu untuk

mengontrol pikiran – pikiran buruk yang selalu menggelanyutinya selama bertahun – tahun serta

mampu membuatnya berhasil keluar dari belenggu kemiskinan (Doty, 2016).

12

Pada bait 5

Denotasi : So show me (I’ll show you). So show me (I’ll show you). So show me (I’ll

show you). Show you show you.

Jadi, tunjukkan padaku (aku akan tunjukkan) 3x

Konotasi : Pada lirik ini BTS mengatakan kepada ARMY bahwa tunjukkan semua

ketakutan, kegelisahan yang mereka rasakan. Lalu, ARMY menjawab dengan kata-kata “aku

akan tunjukkan,” yang artinya ARMY mau untuk menceritakan apapun pikiran yang

mengganggu pikiran mereka atau suatu hal yang menyebabkan mereka gelisah.

Mitos : Makna pada lirik ini adalah BTS mengatakan tunjukkan padaku segala hal yang

ARMY takutkan, segala hal yang ARMY cemaskan, segala hal yang mereka takutkan selama ini.

Dalam hal ini terciptalah hubungan antarpribadi yang terjalin antara keduanya. Era ketika

berbicara secara terpandang dan terbuka dipandang sebagai salah satu strategi untuk membangun

hubungan yang bermakna, teori ini yaitu penetrasi sosial dimulai pada tahun 1960-an dan 1970-

an (Wulandari, 2013). Walaupun terkadang, tidak semudah itu untuk menceritakan hal – hal

yang kita takutkan kepada orang lain. Tetapi, di sini BTS menawarkan diri sebagai tempat

nyaman bagi ARMY untuk berkeluh kesah atas masalah yang mengganggu pikirannya. Lalu,

Army menjawab dengan ‘aku akan tunjukkan’ yang berarti ARMY mempercayai BTS sebagai

tempat ternyaman mereka, karena mereka mau mencurahkan segala hal yang menjadi

ketakutannya kepada BTS, yang berarti BTS adalah orang yang bisa mereka percaya.

Pada bait 6

Denotasi : Like a rose when blooming. Like cherry blossoms when being scattered in the

wind. Like morning glory when fading. Like that beautiful moment. I always want to be the best.

So I was impatient and always restless. Comparing myself with others became my daily life. My

greed that was my weapon suffocated me and also became a leash. But looking back it on it now,

truthfully. I feel like it’s not true that i wanted to be the best. I wanted become your comfort and

move your heart. I want to take away your sadness and pain.

Saat bermekaran seperti bunga mawar. Saat berterbangan seperti bunga sakura. Saat

berguguran seperti bunga Morning Glory. Seperti saat yang indah itu. Aku selalu ingin menjadi

yang terbaik. Aku selalu jadi terburu – buru dan gelisah. Aku membandingkan diriku dengan

orang lain adalah keseharianku. Keserakahanku yang dulu seperti senjata ini menyekikku dan

menjadi tali kekangku. Tapi setelah kulihat kembali, sebenarnya aku. Sepertinya bukan ingin

13

menjadi yang terbaik. Tapi aku ingin menghibur dan menyentuh hatimu. Aku ingin mengambil

kesedihan dan rasa sakitmu.

Konotasi : Bunga yang bermekaran selalu nampak indah, karena semua kuncup dari

bunga tersebut terbuka secara lebar. Sama seperti bunga yang bermekaran yang nampak indah,

BTS juga ingin menunjukan sisi mereka yang terbaik. Namun, demi menunjukan sisi tersebut,

mereka cenderung terburu-buru dalam melakukan suatu hal, sehingga menyebabkan kegelisahan.

Kegelisahan yang mereka alami juga dipicu karena mereka selalu membandingkan pencapaian

diri mereka dengan orang lain. Karena rasa selalu tidak puas itu mengakibatkan mereka menjadi

serakah. Hingga akhirnya mereka berpikiran bahwa mereka bukan ingin menjadi yang terbaik,

tetapi mereka ingin sebuah pencapaian atas kemenangan karena ingin membuat ARMY bangga

kepadanya. Kebahagiaan itu secara tidak langsung dapat menghibur ARMY yang sedang merasa

sedih.

Mitos : Bagi orang – orang, bunga mawar selalu identik dengan perasaan, bunga mawar

menyimbolkan cinta, romantisme, keindahan, dan kesempurnaan. Sedangkan menurut

masyarakat Jepang, bunga sakura memiliki makna sebagai kenangan, harapan kebahagiaan, dan

sebagai perpisahan. Tidak berbeda jauh dari bunga mawar, bunga Morning Glory yang tumbuh

di daerah Jepang memiliki makna sebagai kasih saying dan perhatian. Melalui tiga bunga yang

disebutkan dalam lirik tersebut berarti perasaan tulus yang BTS berikan kepada ARMY dan

ingin mereka selalu bahagia dengan hadirnya BTS dalam kehidupan mereka.

Hampir semua orang pasti pernah membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain.

Sikap ini juga dapat dianggap positif apabila hal tersebut menjadi penyemangat kita setiap

melakukan suatu kegiatan, namun juga dapat menjadi pengaruh yang buruk karena jika

dilakukan secara terus menerus memikirkan hal tersebut, maka akan berdampak pada rasa

kecemasan yang berlebih, mengurangi rasa percaya diri, hingga menimbulkan perasaan

menyalahkan diri sendiri. Namun, pola pikir membandingkan diri sendiri dengan orang lain akan

menjadi pemicu setres dan gangguan kesehatan mental yang lain karena kita akan terus merasa

kurang puas kepada diri sendiri sehingga seperti makna lirik “keserakahanku yang dulu seperti

senjata ini menyekikku dan menjadi tali kekangku”.

Kemudian pada lirik selanjutnya seolah menjadi konklusi yang menyenangkan, di mana

BTS tidak perlu untuk berusaha menjadi yang terbaik. Mereka hanya ingin memberikan

14

kenyamanan untuk ARMY. Mereka ingin tinggal di dalam hati ARMY sebagai obat penyembuh

luka untuk menghapus kesedihan yang ARMY rasakan.

Pada bait 7

Denotasi : Would you believe me if I said that I was scared too?. All the sincerity, the

remaining times. All your answer are in this place you found. In your Milky Way, inside your

heart.

Apakah kamu percaya, jika aku bilang aku takut segalanya?. Semua ketulusan, waktu

yang tersisa. Semua jawaban yang kamu cari ada di tempat ini. Di dalam galaksimu, di dalam

hatimu.

Konotasi : Pada lirik ini, BTS juga mengatakan bahwa di masa lalu mereka mengalami

ketakutan, kegelisahan, tidak percaya diri, seperti yang ARMY rasakan. Namun, lagi-lagi BTS

mengajak ARMY untuk berdamai dengan dirinya sendiri dengan cara membuka hati. Karena

sejatinya kita tidak pernah bisa membohongi apa yang ada dalam hati.

Mitos : Takut segalanya dalam lirik ini diartikan bahwa BTS pun sama seperti ARMY

yang mengaku gelisah atas hal – hal yang terjadi dalam hidupnya. Ketakutan yang mereka alami

di masa lampau adalah mengenai masa depan yang belum pasti dan nampak seperti bayang –

baying saja (kesuksesan). Pada masa lampau, BTS berasal dari agensi kecil yang bernama BigHit

Entertaiment, dengan kondisi ekonomi perusahaan yang cenderung kurang. Mereka cenderung

berpikir apakah jalan (karir) yang mereka ambil sekarang adalah jalan yang benar, sehingga

mereka pun juga memikirkan berbagai kemungkinan dari hal tersebut yang membuat mereka

berkata bahwa mereka takut akan segalanya.

Namun, sekarang BTS telah sukses mendapatkan mimpi mereka. Kejadian ini sama

seperti yang dimaksud dalam album “Into The Magic Shop”, bahwa tokoh Jim di masa lampau

juga berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, namun sekarang Jim berhasil

menjadi dokter ahli bedah saraf terbaik pada masa itu. Segala hal baik maupun buruk dapat

terjadi jika kita mampu mengontrol kekuatan pikiran kita atau yang biasa disebut dengan

manifesting. Dalam buku “Into The Magic Shop”, Ruth mengajari Jim empat trik sulap yang

dapat mengubah hidupnya. Jim yang rajin mempraktekkan hal tersebut akhirnya dapat meraih

hal – hal yang selama ini ia inginkan (Doty, 2016).

Pada bait 8

15

Denotasi : You gave me the best of me. So you’ll give you the best of you. You found

me. You knew me. You gave me the best of me. So you’ll give you the best of you. You’ll find

it, the galaxy inside you.

Kamu memberikan diriku yang terbaik. Jadi kamu akan berikan dirimu yang terbaik.

Kamu menemukanku, kamu mengetahuiku. Kamu memberikan diriku yang terbaik. Jadi kamu

akan berikan dirimu yang terbaik. Kamu menemukanku, kamu mengetahuiku.

Konotasi : Pada lirik ini, ARMY berhasil menemukan BTS yang kemudian membuat

mereka menjadi fans yang setia dengan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk BTS. Jadi,

BTS juga meminta ARMY untuk melakukan hal yang sama, dengan memberikan yang terbaik

untuk diri mereka sendiri.

Mitos : Dalam kata kamu menemukanku, kamu mengetahuiku memiliki maksud ARMY

akhirnya menemukan BTS sebagai idolanya. Kamu dalam lirik ini yaitu ARMY atau fans BTS.

ARMY selalu berusaha memberikan yang terbaik sebagai fans kepada BTS. Bentuk dukungan

tersebut berupa melakukan vote dalam berbagai macam acara penghargaan sehingga BTS dapat

memenangkan penghargaan tersebut, melakukan streaming lagu mereka melalui aplikasi tertentu

sehingga lagu BTS pun juga memenangkan penghargaan beberapa kali dengan jumlah streaming

terbanyak, membeli album dan merchandise lain sebagai bentuk dukungan, dan masih banyak

hal lain lagi.

Maka dari itu, ketika ARMY berusaha melakukan yang terbaik dengan memberikan

dukungan atas setiap karya mereka, BTS juga ingin ARMY melakukan itu, di mana selalu

memberikan yang terbaik bagi dirinya sendiri.

3.2 Pembahasan

Berdasarkan penelitian di atas seperti yang diutarakan menurut WHO, bahwa kondisi jiwa yang

sehat adalah ketika seseorang sadar akan kemampuannya sendiri, mampu mengatasi tekanan

hidup secara normal, mampu bekerja secara baik. Lalu, jika dikaitkan dengan lagu ini maka BTS

sebagai penulis lagu menceritakan melalui lagu ini kepada penggemar bahwa pada masa lampau

mereka juga memiliki ketakutan seperti yang pendengar, khususnya ARMY rasakan saat ini.

Ketakutan akan masa depan yang belum pasti seringkali menimbulkan rasa gelisah yang berlebih

dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental.

Alfred Adler mengutarakan pendapatnya bahwa, gangguan kesehatan mental (jiwa)

biasanya disebabkan karena tekanan dari perasaan rendah diri yang terjadi secara terus menerus

16

atau berlebihan. Menurutnya, sebab terjadinya hal ini karena kegagalan usaha mereka dalam

mencapai superioritas di dalam hidup. Sehingga, jika kegagalan ini terus menerus tidak segera

ditangani, dapat mengakibatkan kecemasan dan ketegangan emosi Di masa lampau, penulis lagu

ini (BTS) menceritakan bahwa ketakutan yang mereka rasakan dulu karena takut tidak diterima

baik oleh masyarakat. Hal ini tentu karena mereka dulu memiliki cita-cita debut menjadi seorang

penyanyi boyband.

Diantara banyaknya pesaing pada masa itu dan berasal dari agensi yang lebih besar, tentu

membuat BTS merasa tidak percaya diri, takut akan kegagalan, seperti yang dijelaskan pada lirik

lagu ini. Ketika mereka masih seorang trainee mereka berasal dari agensi kecil yang bahkan

hampir bangkrut karena kekurangan ekonomi. Tekanan-tekanan itu membuat beban pikiran

mereka terus bertambah disamping usaha mereka untuk bisa debut (tvN D Indonesia, 2021)

Ditambah lagi, mereka sifat perfeksionis yang mereka miliki demi mencapai cita-citanya

membuat mereka lebih mudah untuk depresi. Ketika seseorang sedang depresi, mereka

sebenarnya lebih membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya, untuk menyakinkan diri

mereka bahwa mereka mampu untuk melewati itu. Perfeksionisme adalah konstruksi lainnya

yang berhubungan dengan masalah pekerjaan terkait dengan psikopatologi dan ketidaksesuaian

yang telah diusulkan sebagai proses diagnostic psikopatologis. Sedangkan perfeksionisme

kepada diri sendiri dapat mewakili sebagai usaha yang berlebihan yang bersifat kontraproduktif.

Menurut profesor psikologi, perfeksionisme berorientasi diri memiliki arti yaitu menuntut nilai

kesempurnaan yang ada dalam diri (Steinert et al., 2021). Dukungan tersebut bisa berupa kata-

kata penyemangat yang termasuk ke dalam social support. Dalam penelitian yang pernah

dilakukan oleh Hyongsang Yoo dkk, disimpulkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh

pasien kanker dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik, serta lebih rentan terhadap

tingkat depresi. Hal ini karena dukungan sosial dengan depresi saling berkaitan. Bentuk

dukungan tersebut dapat berasal dari kata – kata penyemangat seperti,”Ayo berjuang sedikit

lagi!”,”Ayo semangat untuk sembuh”,dll.

Sedangkan social support tidak hanya berasal dari kata – kata saja, tetapi menjadi

pendengar yang baik adalah bentuk lain dari itu. Dalam kondisi depresi, orang cenderung

membutuhkan dukungan dari orang – orang sekitar, terutama dari pihak keluarga. Keluarga

memegang peranan penting seseorang ketika sedang dalam kondisi terpuruk, sehingga jika

17

mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, maka tingkat kesembuhan akan lebih besar

daripada yang tidak mendapatkan dukungan (Yoo et al., 2017).

Hal ini yang dimaksudkan BTS, bahwa ketika ARMY sedang merasa terpuruk atau

merasa sendiri, perlu diingat bahwa BTS akan selalu ada untuk mereka secara tidak langsung.

Walaupun tidak bisa secara langsung berada disamping mereka, tapi, melalui lagu ini, BTS ingin

mengatakan bahwa mereka akan selalu dekat dengan ARMY. BTS akan berusaha untuk selalu

dekat dengan ARMY melalui berbagai konten yang di upload di media sosial. Mereka tahu jika

hal-hal tersebut dapat menbuat mereka kembali semangat dan ceria. Melalui konten-konten

seperti itu, BTS juga dapat menyampaikan pesan-pesan menghibur lainnya. Selain itu,

pencapaian yang mereka dapatkan saat ini tentu saja tidak terlepas dari usaha fans yang selama

ini selalu memberikan dukungan penuh kepada mereka pada setiap kesempatan. Dalam

menyampaikan dukungan tersebut, ARMY biasa melakukan vote, streaming, dll terutama ketika

acara penghargaan akan berlangsung dan BTS mendapatkan nominasi dalam acara tersebut,

maka ARMY akan berusaha keras agar BTS dapat memenangkan piala penghargaan itu.

Kemenangan mereka dalam setiap ajang penghargaan tidak luput dari kerja sama tim

yang kompak diantara penggemar dan idola. Keberhasilan itu tidak mungkin dapat terjadi secara

kebetulan saja jika kita juga tidak mengusahakannya agar terwujud. Seperti yang dijelaskan pada

lirik tersebut, bahwa BTS senang karena ARMY telah menemukan mereka, memberi dukungan

yang banyak serta penuh cinta.

Keyakinan diri yang BTS miliki terhadap keberhasilan mewujudkan cita-citanya terkait

dengan self beliefe. Menurut Chapman, keyakinan yang ada dalam diri seseorang yaitu suatu hal

yang diyakini benar, hal itu dapat berasal dari pengalaman atau sesuatu yang dibayangkan

mengenai keberhasilan setelah mewujudkannya (Putri, 2019). Maka dari itu, BTS juga ingin

menjadi tempat ARMY untuk menceritakan keresahan, ketakutan, kegelisahan yang mereka

alami. Singkatnya, BTS ingin memberikan kenyamanan kepada mereka. Seperti dalam buku Into

The Magic Shop, Magic Shop yang dimaksud disini adalah BTS yang menjadi tokoh Ruth untuk

menyembuhkan Jim dari depresi yang ia alami karena inner childnya yang dirusak oleh

keluarganya sendiri karena tekanan dari berbagai pihak (Doty, 2016).Visualisasi dari

penggambaran Ruth dengan Jim ini juga BTS tampilkan dalam VCR Magic Shop, di mana

Jungkoook terlihat memasuki sebuah toko yang bertuliskan Magic Shop yang kemudian

18

disambut oleh Jimin, lalu Ruth diperankan oleh Namjoon yang mencoba memberikan trik-trik

khusus sesuai yang diajarkan dalam buku Into The Magic Shop (BTS, 2021).

Setiap hati manusia selalu memiliki pintu di mana di dalamnya selalu ada nilai asa dan

rasa. Hati yang cenderung stabil adalah hati yang berisi informasi yang berkualitas dan yang

membuat bahagia, bahkan ketika memiliki hal buruk yang kita simpan dalam hati, maka kita

dapat mengeluarkannya dari pintu hati yang lain. Menjaga pintu hati agar selalu sehat dan

terbebas dari penyakit yaitu dengan selalu merasa bersyukur atas setiap hal yang Tuhan beri

kepada kita walaupun buruk sekalipun selalu ada pelajaran yang dapat diambil dari ujian

tersebut.Membuka hati merupakan sebuah trik dimana kita berusaha menerima dan mengampuni

segala hal yang pernah kita lakukan kepada diri sendiri maupun ketika orang lain menyakiti

perasaan kita. Kita harus damai terlebih dahulu kepada diri sendiri. Ketika ketiga trik sudah

berhasil dilakukan, maka trik terakhir akan menghantarkanmu kepada mewujudkan impian –

impianmu (Doty, 2016).

Menurut beberapa pskiater, salah satunya bernama dr. Oh Jinseung yang mengartikan

bahwa Magic Shop merupakan salah satu bagian dari teknik psikoterapi yang biasa digunakan

disebut dengan teknik psikodrama. Sedangkan, psikoterapi sendiri memiliki arti sebagai salah

satu metode yang umum dilakukan untuk menangani berbagai masalah kesehatan jiwa (depresi,

setres, anxiety). Psikoterapi dibagi menjadi beberapa macam yaitu, terapi perilaku kognitif yang

memiliki tujuan untuk menilai pola pikir, emosi, dan perilaku yang menyebabkan masalah dalam

kehidupan pasien. Terapi psikoanalitik dan psikodinamik yang melihat alam bawah sadar pasien.

Terapi interpersonal yang menuntun pasien untuk menilai pola pikir, dan mempelajari bagaimana

cara pasien menjalin hubungan dengan orang lain (teman, keluarga, pasangan,dll). Terapi

keluarga yang berhubungan dengan keluarga, di mana pasien memiliki permasalahan utama

dengan keluarga. Dan yang terakhir Hipnoterapi yang merupakan sebuah metode psikoterapi

yang menggunakan hipnosis untuk memberikan pasien kontrol yang lebih baik atas perilaku,

emosi, dan pola pikir mereka (Andrian, 2019).

Di dalam videonya, dr. Oh menjelaskan bahwa teknik psikoterapi yang dipakai di dalam

lagu Magic Shop merupakan teknik psikodrama. Sedangkan menurut Corey, psikodrama adalah

permainan peran yang membantu individu untuk lebih memahami diri mereka sendiri,

mengekspresikan kebutuhan mereka, dan menanggapi tekanan yang diserahkan kepada mereka

(Model et al., 2013).

19

Dalam penelitian yang berjudul Makna Idola Dalam Pandangan Penggemar (Studi

Komparasi Interaksi Parasosial Fanboy dan Fangirl ARMY Terhadap BTS) oleh Sinta Paramita

Jeannete dapat disimpulkan bahwa perempuan dan laki – laki menjadikan BTS sebagai idolanya

karena segudang bakat yang mereka miliki mampu memukau penggemar. Sedangkan, untuk

perempuan memberi imbuhan mengenai sisi romantis bagaimana BTS memperlakukan ARMY

yang mayoritas merupakan perempuan.

Terlihat beberapa kesamaan antara penggemar laki – laki dan perempuan dalam

penelitian tersebut yang sama – sama menyukai BTS karena penampilan, bakat dan musik yang

mereka miliki. Sedangkan untuk perbedaannya terletak dari interaksi parasosial yang dilakukan.

Interaksi parasosial adalah hubungan ketertarikan yang terjalin dengan tokoh – tokoh yang

muncul dalam media. Fangirl memiliki hubungan yang kuat secara emosional dengan BTS,

seperti ingin menjadi sahabat, saudara, bahkan pasangan. Sedangkan, laki – laki hanya

menganggap BTS sebagai idola di mana sebagai seorang fans yang hanya mendukung saja.

Dalam penelitian tersebut dapat kita kaitkan dengan penelitian ini, di mana ARMY yang

mayoritas perempuan memandang idola dari sisi emosional karena menekankan pada perasaan

sehingga terjalin hubungan yang lebih erat sehingga ARMY memandang BTS sebagai seseorang

yang mampu memberikan kenyamanan dari sisi emosional (Mihardja & Paramita, 2019).

Ketika seseorang memiliki keyakinan akan suatu keberhasilan yang tinggi diikuti usaha

yang keras, maka orang tersebut dapat mewujudkan keinginannya. Tetapi, ketika keyakinan akan

keberhasilannya rendah, maka orang tersebut akan sulit untuk mewujudkan apa yang sudah

diyakini. Konsep keyakinan diri pertama kali diungkapkan oleh Bandura, bahwa keyakinan atas

keefektifan diri sendiri adalah dasar dari agensi manusia.

Aspek terhadap keyakini diri juga diungkapkan oleh Abdullah yaitu, keyakinan pada

kemampuan untuk sesuatu yang tidak dapat diprediksi dan penuh dengan tekanan. Keyakinan

bahwa diri sendiri mampu memobilisasi motivasi, kemampuan yang kognitif, serta melakukan

kegiatan yang mendukung keberhasilan. Keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Keyakinan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul (Putri, 2019).

Lewat lagu ini, BTS menekankan kepada ARMY bahwa ARMY harus mulai mencintai

dirinya sendiri dengan meninggalkan segala sesuatu yang membuatnya depresi. Mencintai diri

sendiri seringkali disebut juga sebagai self love. Salah seorang psikolog yang bernama Deborah

Khoshaba Psy.D, mengatakan bahwa self love adalah harga diri dinamis yang berkembang dari

20

tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual sehingga membantu kita

tumbuh sebagai pribadi yang dewasa (Yasmin & Fardani, 2020). Makna self love juga

ditekankan BTS pada campaign yang dilakukan bersama UNICEF. Pada tahun 2018, RM

melakukan pidato melalui perwakilan BTS pada campaign Love Yourself. Pada pidatonya

tersebut RM menyatakan bahwa setelah merilis album Love Yourself dan melakukan campaign

Love Myself, BTS mulai mendengar banyak pesan dari penggemar di seluruh dunia yang

menyatakan bahwa BTS mampu membantu mereka mengatasi kesulitan hidup dan membantu

untuk mencintai dirinya sendiri.

RM juga menegaskan di akhir pidatonya bahwa, tidak peduli siapa dirimu, dari mana

kamu berasal, warna kulitmu, identitas gendermu apa, tunjukkanlah pada dunia. Tunjukkan

dirimu yang sebenarnya tanpa adanya rasa takut dan keraguan terhadap dirimu sendiri.

Walaupun BTS sudah terkenal sekali pun, mereka juga hanyalah orang – orang biasa yang bisa

saja melakukan suatu kesalahan dan hal itu merupakan hal yang normal. Jadi, jangan takut untuk

menunjukan jati dirimu kepada dunia.

4 PENUTUP

Mitos yang terdapat pada penelitian ini terkait dengan ketakutan mengenai hal – hal yang belum

tentu terjadi di masa depan. Sehingga orang – orang cenderung mengkhawatirkan secara

berlebihan hingga menyebabkan depresi.

Makna denotasi yang terdapat pada lirik ini secara keseluruhan memiliki makna

mengenai rasa takut, kegelisahan, kecemasan dan hal – hal yang membuat kita merasa terpuruk

dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental jika tidak segera ditangani secara lebih lanjut

BTS mengetahui bahwa hal tersebut merupakan hal yang selalu terjadi pada setiap orang, tidak

terkecuali ARMY. Sehingga BTS membuat lagu ini dimaksudkan yaitu BTS berusaha

membangun kedekatan antara idola dengan fansnya, mecoba mengerti dan memahami apa yang

dirasakan oleh orang lain. Hingga pada akhirnya BTS mencoba menceritakan kisah yang pernah

dialaminya itu agar ARMY juga kembali mengingat bahwa di masa lampau, BTS pernah

mengalami masa – masa yang sulit sama seperti mereka. Maka ketika mereka berhasil melewati

itu, mereka menawarkan diri untuk menjadi pendengar kepada fansnya.

Sedangkan untuk makna konotasi pada lirik ini yaitu BTS menceritakan pengalamannya

di masa lampau, bahwa mereka juga pernah mengalami rasa takut, cemas itu bahkan hingga

21

memiliki pemikiran untuk melakukan bunuh diri. Namun pada akhrinya mereka tetap bertahan

dan berjuang keras di masa depannya, perjuangan yang keras itu membuahkan hasil dimana

sekarang BTS masuk ke dalam kategori boyband tersukses sepanjang sejarah mewakili Asia ke

kancah Internasional. Keberuntungan itu tidak serta merta mereka dapatkan begitu saja, ada

usaha yang hebat dibelakangnya sebagai sebuah tim. Mereka mau mengajak ARMY untuk tidak

menyerah pada masa depannya karena mereka yakin bahwa apapun yang diusahakan dengan

sungguh – sungguh akan membuahkan hasil yang terbaik. Disamping itu, mereka juga

memberikan tips untuk mengatasi rasa kecemasan seperti apa yang Ruth ajarkan kepada Jim

dalam buku Into the Magic Shop.

Dapat disimpulkan bahwa lirik Magic Shop ini secara keseluruhan memiliki makna

bahwa kita harus percaya pada mimpi – mimpi kita, cemas, gelisah, ketakutan adalah hal yang

wajar yang pasti dialami oleh setiap individu. Namun kita jangan terfokus pada rasa takut itu

tetapi kita harus percaya pada mimpi – mimpi kita dibalik usaha keras yang kita lakukan. Mimpi

itu terletak pada hati yang paling dalam dengan keyakinan penuh yang ada pada diri sendiri.

Maka, sebelum mewujudkan mimpi, kita harus menyembuhkan dahulu rasa trauma, ketakutan

yang kita rasakan. Ketika kita dapat mengatasi itu akan mempermudah kita untuk meraihnya.

Kemudian, terkait dengan kelemahan pada penelitian ini hanya berfokus pada satu lagu

BTS saja yang mengungkap makna dibalik kesehatan mental. Diharapkan pada penelitian

selanjutnya dapat meneliti lagu lain dengan menggunakan pendekatan yang lain seperti narasi.

PERSANTUNAN

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga peneliti dapat mengejarkan penelitian ini dengan baik dan lancar. Terima kasih

kepada kedua orang tua dan teman-teman yang senantiasa selalu memanjatkan doa serta

memberi dukungan dalam melakukan penelitian ini. Terima kasih kepada semua member BTS

yang turut memberikan semangat kepada peneliti secara tidak langsung agar selalu semangat

dalam menyelesaikan penelitian ini. Tidak lupa, peneliti ucapkan terima kasih kepada seluruh

dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang selalu membimbing dan

mengarahkan para mahasiswa dalam melakukan proses penelitian ini. Semoga semuanya

mendapatkan berkah dan rahmat Allah SWT.

22

DAFTAR PUSTAKA

Andrian, dr. K. (2019). Psikoterapi Untuk Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental. Alodokter.

https://www.alodokter.com/psikoterapi-untuk-mengatasi-gangguan-kesehatan-mental

Annisa, D., & Oktaviani, R. (2020). Analisis Semiotik Video Klip Bts “ Blood , Sweat and Tears

” Sebagai Representasi Masa Muda. Jurnal Estetika, 2(1), 1–25.

Anzuoni, M. (2018). Buku Bahan Inspirasi Lagu BTS “Magic Shop” Laris di Korea. CNN

Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180605093251-241-303516/buku-

bahan-inspirasi-lagu-bts-magic-shop-laris-di-korea

Ayu, A. R. (2020). Darurat Kesehatan Mental bagi Remaja. Ugm.Ac.Id.

https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/11/27/darurat-kesehatan-mental-bagi-remaja/

Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). ANALISIS SITUASI KESEHATAN MENTAL PADA

MASYARAKAT DI INDONESIA DAN STRATEGI PENANGGULANGANNYA ANALYSIS

OF MENTAL HEALTH SITUATION ON COMMUNITY IN INDONESIA AND THE

INTERVENTION STRATEGIES PENDAHULUAN Kesehatan mental atau kesehatan jiwa

merupakan aspek pe. 9(1), 1–10.

Billboard Global Excl. U.S. (2018). Billboard.Com.

BTS, K. K. (2021). BTS (방탄소년단) one of most iconic drama magical healing therapy ?

Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=e5KZ9ygXMjs&t=492s

CNN Indonesia. (2021). Alasan Teh Hangat Beri Efek Menenangkan. CNN Indonesia.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210528144815-262-647914/alasan-minum-

teh-hangat-beri-efek-menenangkan

cpmh. (2020). Literasi Kesehatan Mental di Masyarakat, Apa Urgensinya ? Ugm.Ac.Id.

https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/2020/09/29/literasi-kesehatan-mental-di-masyarakat-

apa-urgensinya/

DeNora, T. (2009). Music in Everyday Life.

Doty, J. R. (2016). Into the Magic Shop. Yellow Kite.

Fitroh, D. R. M. (2019). Pesan Moral Dalam Lirik Lagu Beyond The Scene (BTS). UIN Sunan

Ampel Surabaya, 8(5), 55.

Frasquilho, D., Matos, M. G., Salonna, F., Guerreiro, D., Storti, C. C., Gaspar, T., & Caldas-De-

Almeida, J. M. (2016). Mental health outcomes in times of economic recession: A

systematic literature review Health behavior, health promotion and society. BMC Public

Health, 16(1). https://doi.org/10.1186/s12889-016-2720-y

HYBE LABELS. (2017). LOVE MYSELF. https://www.love-myself.org/post-eng/about-love-

myself/

Kusuma, A. (2016). Pengantar Komunikasi Antar Budaya. CHANNEL: Jurnal Komunikasi.

M. Hülsing, G. (2021). #Triggerwarning: Body Image. A qualitative study on the influences of

23

TikTok consumption on the Body Image of adolescents. June, 1–78.

Marcdante , Karen J, Kliegman Robert M, Jenson, Hal B, Behrman, R. E. (2014). Nelson Ilmu

Kesehatan Anak Essensial. 11–26.

Miftahurrezki, & Anshori, M. (2021). ANALISIS MAKNA PESAN MOTIVASI DALAM

LIRIK LAGU KPOP BTS ANSWER: LOVE MYSELF. Kaganga Komunika, 3(1).

Mihardja, J., & Paramita, S. (2019). Makna Idola Dalam Pandangan Penggemar (Studi

Komparasi Interaksi Parasosial Fanboy dan Fangirl ARMY Terhadap BTS). Koneksi,

2(2), 393. https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3915

Model, P., Kelompok, B., Psikodrama, T., Mengembangkan, U., & Diri, K. (2013).

Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Psikodrama Untuk

Mengembangkan Konsep Diri Positif. Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2).

https://doi.org/10.15294/jubk.v2i2.2722

Mulyana, D. (2014). Metode Penelitian Metode Penelitian. Metode Penelitian Kualitatif, 43.

Namjoon, K. (2016). I do believe in your galaxy, ARMY! Twitter.

Nathaniel, A., & Sannie, A. W. (2020). Analisis Semiotika Makna Kesendirian Pada Lirik Lagu

“Ruang Sendiri” Karya Tulus. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 19(2),

41. https://doi.org/10.19184/semiotika.v19i2.10447

Putri, I. G. N. R. W. E. H. M. (2019). Pengaruh Keyakinan Diri (Self Beliefe) Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA.

Saptoyo, R. D. A. (2021). Mengapa BTS Bisa Sangat Terkenal? Kompas.Com.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/13/090400365/mengapa-bts-bisa-sangat-

terkenal-?page=all

Steinert, C., Heim, N., & Leichsenring, F. (2021). Procrastination, Perfectionism, and Other

Work-Related Mental Problems: Prevalence, Types, Assessment, and Treatment—A

Scoping Review. Frontiers in Psychiatry, 12(October), 1–12.

https://doi.org/10.3389/fpsyt.2021.736776

Thahira. (2020). Rekomendasi Lagu Ciptaan Jungkook BTS yang Akan Ulang Thun.

Kumparan.Com. https://kumparan.com/kumparank-pop/rekomendasi-lagu-ciptaan-

jungkook-bts-yang-akan-ulang-tahun-1u6j8QGRw8I

tvN D Indonesia. (2021). Jimin BTS Hanya Tidur 2 Jam Sehari Saat Masih Menjadi Trainee ?

#YouQuizOnTheBlock3 ??INDOSUB?? TvN D Indonesia.

https://www.youtube.com/watch?v=1ViGbKgq_OU

UNICEF. (2008). On my mind. In Unicef (Vol. 182, Issue 4).

Untari, G. (2020). Ini 10 Lagu BTS Paling Favorit Pilihan Fans BTS, ARMY! Cosmopolitan.

https://www.cosmopolitan.co.id/article/read/6/2020/20599/ini-10-lagu-bts-paling-favorit-

pilihan-fans-bts-army

Wulandari, T. (2013). Memahami Pengembangan Hubungan Antarpribadi Melalui Teori

Penetrasi Sosial. Majalah Ilmiah UNIKOM, 11(1), 1–122.

24

Yaghoubi, A., Ghojazadeh, M., Abolhasani, S., Alikhah, H., & Khaki-Khatibi, F. (2015).

Correlation of Serum Levels of Vitronectin, Malondialdehyde and Hs-CRP With Disease

Severity in Coronary Artery Disease. Journal of Cardiovascular and Thoracic Research,

7(3), 113–117. https://doi.org/10.15171/jcvtr.2015.24

Yasmin, A. N., & Fardani, R. A. (2020). Konstruksi Makna Love Yourself dan Mental Health

Awareness Bagi Army (Kelompok Penggemar BTS) Terhadap Lagu dan Campaign Milik

BTS. SOURCE : Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 206–211. http://repository.uinjkt.ac.id

Yoo, H., Shin, D. W., Jeong, A., Kim, S. Y., Yang, H. K., Kim, J. S., Lee, J. E., Oh, J. H., Park,

E. C., Park, K., & Park, J. H. (2017). Perceived social support and its impact on

depression and health-related quality of life: A comparison between cancer patients and

general population. Japanese Journal of Clinical Oncology, 47(8), 728–734.

https://doi.org/10.1093/jjco/hyx064

Yustia Putri, W. (2017). Pengaruh Regulator, Kepemilikan Institutional, Ukuran Perusahaan,

Dan Profitabilitas Terhadap Carbon Emission Disclosure. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,

Unpas Bandung, 48–83. http://repository.unpas.ac.id/30262/7/BAB 3 sa.pdf