RUMAH SEHAT

24
RUMAH SEHAT 2.1 Pengertian Rumah Sehat Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Menurut WHO rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu. Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan dan pemeliharaan rumah di lingkungan sekitarnya. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungna yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Jadi sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik atau bersih untuk kesehatan. 2.2 Syarat-Syarat Rumah Sehat Persyaratan kesehatan perumahan adalah ketentuan teknis kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang bermukim di perumahan dan masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan. Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan dan pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan karena pembangunan perumahan berpengaruh

Transcript of RUMAH SEHAT

RUMAH SEHAT2.1     Pengertian Rumah Sehat

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yangmenitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktorlingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

Menurut WHO rumah adalah struktur fisik atau bangunanuntuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untukkesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baikuntuk kesehatan keluarga dan individu.

Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagaifaktor yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya.Konsep tersebut melibatkan pendekatan sosiologis dan teknispengelolaan faktor risiko dan berorientasi pada lokasi,bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen, penggunaan danpemeliharaan rumah di lingkungan sekitarnya.

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yangberfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupanekonomi, sosial, dan budaya. Prasarana lingkungan adalahkelengkapan dasar fisik lingkungna yang memungkinkanlingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalahbangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagaisarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehatsecara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggotakeluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itukeberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangatdiperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhidengan baik.

Jadi sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaanlingkungan perumahan yang baik atau bersih untuk kesehatan.

2.2     Syarat-Syarat Rumah SehatPersyaratan kesehatan perumahan adalah ketentuan teknis

kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghunidan masyarakat yang bermukim di perumahan dan masyarakatsekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan. Persyaratankesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkunganperumahan dan pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri,sangat diperlukan karena pembangunan perumahan berpengaruh

sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu,keluarga dan masyrakat.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukimanmenurut keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut:

1.        Lokasia.    Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam sepertibantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombangtsunami, daerah gempa dan sebagainya.

b.    Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir(TPA) sampah atau bekas tambang

c.    Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerahkebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.

2.        Kualitas UdaraKualitas udara di lingkungan perumahan harus bebas darigangguan gas beradun dan memenuhi syarat baik mutu lingkungansebagai berikut:

a.    Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksib.    Debu dengan diameter kurang dari 10 g maksimum 150 g/m3

c.    Gas SO2 maksimum 0,10 ppmd.   Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari

3.        Kebisingan dan Getarana.    Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.Ab.    Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik

4.        Kualitas Tanah di Daerah Perumahan dan Pemukimana.    Kandungan timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kgb.    Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kgc.    Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kgd.   Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1mg/kg

5.        Prasarana dan Sarana Lingkungana.    Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluargadengan konstruksi yang aman dari kecelakaan.

b.    Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempatperindukan vektor penyakit

c.    Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksijalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak

membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harusmemiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidakmenyilaukan mata.

d.   Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitasyang memenuhi persyaratan kesehatan

e.    Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harusmemenuhi syarat kesehatan

f.     Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan,komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan,kesenian dan lain sebagainya.

g.    Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamananpenghuninya

h.    Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidakterjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

6.        Vektor Penyakita.    Indeks lalat harus memenuhi syaratb.    Indeks jentik nyamuk dibawah 5%

7.        PenghijauanPepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakanpelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dankelestarian alam.

Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhikriteria sebagai berikut (PPM & PL, 2002) :

1.        Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan,penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar darikebisingan yang mengganggu.

2.        Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yangcukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga danpenghuni rumah.

3.        Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinjadan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus,kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar mataharipagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran,disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

4.        Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baikyang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah, antaralain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak

mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuatpenghuninya jatuh tergelincir.

Rumah yang sehat harus dapat mencegah dan mengurangiresiko kecelakaan seperti terjatuh, keracunan dan kebakaran(APHA). Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kaitandengan hal tersebut antara lain :

1.        Membuat konstruksi rumah yang kokoh dan kuat2.        Bahan rumah terbuat dari bahan tahan api3.        Pertukaran udara dalam rumah baik sehingga terhindar dari

bahaya racun dan gas4.        Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga bahaya

jatuh dan kecelakaan mekanis dapat terhindari.

2.2.1 Parameter Penilaian Rumah SehatLingkup penilaian rumah sehat dilakukan terhadap kelompokkomponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku penghuni, sebagaiberikut :

1.      Kelompok komponen rumah, meliputi :a.       Langit-langitb.      Dindingc.       Lantaid.      Jendela kamar tidure.       Jendela ruang keluarga dan ruang tamuf.       Ventilasig.      Sarana pembuangan asap dapurh.      Pencahayaan2.      Kelompok sarana sanitasi, meliputi :a.       Sarana Air Bersihb.      Sarana Pembuangan Kotoranc.       Sarana Pembuangan Air Limbahd.      Sarana Pembuangan Sampah

3.      Kelompok Perilaku Penghunia.       Membuka jendela kamar tidurb.      Membuka jendela ruang keluargac.       Membersihkan rumah dan halamand.      Membuang tinja bayi dan balita ke jambane.       Membuang sampah pada tempat sampah

2.2.2 Cara Penilaian Rumah Sehat1.    Penilaian rumah

Penilaian rumah perlu ditentukan nilai minimum yang memenuhikriteria sehat dan bobot pada kelompok komponen rumah, saranasanitasi dan perilaku penghuni.Nilai minimum yang memenuhi kriteria sehat pada masing-masingparameter adalah sebagai berikut :

a.         Nilai minimum dari kelompok komponen rumah adalah :1)        Langit-langit                                  =   22)        Dinding                                         =   23)        Lantai                                            =   24)        Jendela kamar tidur                       =   15)        Jendela ruang keluarga                  =   16)        Ventilasi                                        =   17)        Sarana pembuangan asap dapur    =   28)        Pencahayaan                                  =   2b.        Nilai minimum dari kelompok sarana sanitasi adalah :1)      Sarana air bersih ( SGL/SPT/PP/KU/PAH)     =   32)      Jamban ( sarana pembuangan kotoran )           =   23)      Sarana pembuangan air limbah ( SPAL )         =   24)      Sarana pembuangan sampah                            =   2

c.         PerilakuUntuk perilaku tetap dikenakan nilai maksimum karena perilakusangat berperan untuk mencapai rumah sehat.

2.    Pemberian Nilaia.       Komponen rumah1)        Langit-langit

0      =   Tidak ada1      =   Ada, kotor dan rawan kecelakaan2      =   Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan

2)        Dinding1      = Bukan tembok ( terbuat dari anyaman bambu atau ilalang )2      =   Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batuyang  tidak kedap air3      =   Permanen ( tembok, pasangan batu bata atau batu yangdiplester), papan kedap air.

3)        Lantai0      =   Tanah1      =   Papan/anyaman bambu yang dekat dengan tanah/plesteranyang retak/ berdebu2      =   Diplester/ubin/keramik/papan/rumah panggung

4)        Jendela kamar tidur

0      =   Tidak ada1      =   Ada

5)        Jendela ruang keluarga0      =   Tidak ada1      =   Ada

6)        Ventilasi0      =   Tidak ada1      =   Ada, tetapi luasnya < 10% luas lantai2      =   Ada, luas ventilasi ≥ 10% luas lantai

7)        Sarana pembuangan asap dapur0      =   Tidak ada1      =   Ada, luas tabung ventilasi/asap dapur ≤ 10% dari luaslantai dapur2      =   Ada, dengan lubang ventilasi ≥ 10% luas lantai dapur (asap keluar dengan sempurna atau ada exhaust fan atau adaperalatan lain yang sejenis )

8)        Pencahayaan0      =   Tidak terang, tidak bisa dipergunakan untuk membaca1      =   Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membacanormal2      =   Terang dan tidak silau sehingga dapa dipergunakanuntuk membaca dengan normal

b.      Sarana Sanitasi1)        Sarana Air Bersih ( SGL/SPT/PP/KU )

0   =   Tidak ada1   = Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syaratkesehatan2   =   Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan3   = Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan4   =   Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan

2)        Jamban ( Sarana Pembuangan Kotoran )0   =   Tidak ada1   =   Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan kesungai/kolam2   =   Ada, bukan leher angsa ada tutup ( leher angsa ),disalurkan ke sungai/kolam

3   =   Ada, bukan leher angsa ada tutup, septic tank4   = Ada, leher angsa, septic tank

3)        Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL )0   =   Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halamanrumah1   =   Ada, diresapkan mencemati sumber air ( jarak dengansumber air  < 10 m)2   =   Ada, dialirkan ke selokan terbuka3   = Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarakdengan sumber air ≥ 10 m)4   = Ada, dialirkan ke selokan tertutup ( saluran kota )untuk diolah lebih lanjut

4)        Sarana Pembuangan Sampah ( Tempat Sampah)0   = Tidak ada1   = Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup2   = Ada, kedap air dan tidak tertutup3   = Ada, kedap air dan bertutup

c.       Perilaku Penghuni1)        Membuka jendela kamar tidur

0   =   Tidak pernah dibuka1   =   Kadang-kadang2   =   Setiap hari dibuka

2)        Membuka jendela ruang keluarga0   =   Tidak pernah dibuka1   =   Kadang-kadang2   =   Setiap hari dibuka

3)        Membersihkan rumah dan halaman0      =   Tidak pernah1   =   Kadang-kadang2      =   Setiap hari

4)        Membuang tinja bayi dan balita ke jamban0   =   Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan1   =   Kadang-kadang dibuang ke jamban2   =   Setiap hari di buang ke jamban

5)        Membuang sampah pada tempat sampah0   =   Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan1   =   Kadang-kadang dibuang ke jamban2   =   Setiap hari di buang ke jamban

Untuk penjelasan selanjutnya dapat kami uraikan sebagaiberikut:Hasil Penilaian Rumah =Nilai x Bobot

                                                                                                    

Hasil penilaian rumah didapat :1.      Rumah Sehat                   =   1068 – 12002.      Rumah Tidak Sehat         =   < 1068

3.      PembobotanPembobotan terhadap kelompok rumah, kelompok sarana sanitasidan kelompok perilaku penghuni berdasarkan teori Bloom, dimanadiinterpretasikan terhadap :

a.       Lingkungan                               =   45%b.      Perilaku                                      =   35%c.       Pelayanan Kesehatan                 = 15%d.      Keturunan                                  = 5%

Dalam hal rumah sehat prosentase Pelayanan Kesehatan danKeturunan diabaikan, sedangkan untuk penilaian Lingkungan danPerilaku dapat dijelaskan sebagai berikut.Pemberian bobot penilaian rumah diberikan pada masing-masingindikator :

a.       Bobot komponen rumah       =  31 (25/80 x 100% = 31,25)b.      Bobot Sarana Sanitasi           =  25 (20/80 x 100% = 25)c.       Bobot Perilaku Penghuni      =  44 (35/80 x 100% = 43,75)

2.3     Komponen Rumah SehatKomponen rumah sehat meliputi:

1.        Langit-langitDi bawah kerangka atap atau kuda-kuda biasanya dipasangpenutup yang disebut langit-langit yang tujuannya antara lain

a.       untuk menutup seluruh konstruksi atap dan kuda-kudapenyangga, agar tidak terlihat dari bawah, sehingga ruanganterlihat rapi dan bersih

b.      untuk menahan debu yang jatuh dan kotoran yang lain jugamenahan tetesan air hujan yang menembus melalui celah-celahatap

c.       untuk membuat ruangan antara yang berguna sebagai penyekatsehingga panas atas tidak mudah menjalar kedalam ruangandibawahnya.Adapun persyaratan untuk langit-langit yang baik adalah :

a.       langit-langit harus dapat menahan debu dan kotoran lainyang jatuh dari atap,

b.      langit-langit harus menutup rata kerangka atap kuda-kudapenyangga dengan konstruksi bebas tikus

c.       tinggi langit-langit sekurang-kurangnya 2,40 dari permukaanlantai kecuali,

d.      dalam hal langit-langit/kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya mempunyai tinggi rumah 2,40 m dan tinggi ruangselebihnya pada titik terendah titik kurang dari 1,75 m, dan

e.       ruang cuci dan ruang kamar mandi diperbolehkan sekurang-kurangnya sampai 2,40 m.

2.        DindingAdapun syarat-syarat untuk dinding antara lain :

a.       Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat sendiri,beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul haruspula dapat memikul beban diatasnya,

b.      Dinding harus terpisah dari pondasi oleh suatu lapisan airrapat air sekurang-kurangnya 15 cm dibawah permukaan tanahsampai 20 cm di atas lantai bangunan, agar air tanah tidakdapat meresap naik keatas, sehingga dinding tembok terhindardari basah dan lembab dan tampak bersih tidak berlumut, dan

c.       Lubang jendela dan pintu pada dinding, bila lebarnya kurangdari 1 m dapat diberi susunan batu tersusun tegak di atasbatu, batu tersusun tegak di atas lubang harus di pasang baloklantai dari beton bertulang atau kayu awet.Untuk memperkuat berdirinya tembok ½ bata digunakan rangkapengkaku yang terdiri dari plester-plester atau balok betonbertulang setiap luas 12 meter.

3.        LantaiLantai harus cukup kuat untuk menahan beban diatasnya. Bahanuntuk lantai biasanya digunakan ubin, kayu plesteran, ataubambu dengan syarat-syarat tidak licin, stabil tidak lenturwaktu diinjak, tidak mudah aus, permukaan lantai harus ratadan mudah dibersihkan. Macam-macam lantai :

a.       Lantai tanah stabilitas.

Lantai tanah stabilitas terdiri dari tanah, pasir, semen, dankapur. Contoh : tanah tercampur kapur dan semen. Untukmencegah masuknya air kedalam rumah sebaiknya lantai dinaikkan20 cm dari permukaan tanah

b.      Lantai papanPada umumnya lantai papan dipakai di daerah basah/rawa. Yangperlu diperhatikan dalam pemasangan lantai adalah :

1)      Sekurang-kurangnya 60 cm di atas tanah dan ruang bawahtanah harus ada aliran tanah yang baik.

2)      Lantai harus disusun dengan rapid an rapat satu sama lain,sehingga tidak ada lubang-lubang ataupun lekukan dimana debubisa bertepuk. Lebih baik jika lantai seperti ini dilapisidengan perlak atau kampal plastik ini juga berfungsi sebagaipenahan kelembaban yang naik dari di kolong rumah.

3)      Untuk kayu-kayu yang tertanam dalam air harus yang tahanair dan rayap serta untuk konstruksi di atasnya agar lantaikayu yang telah dikeringkan dan diawetkan.

c.       Lantai ubinLantai ubin adalah lantai yang terbanyak digunakan padabangunan perumahan karena lantai ubin murah/tahan lama, dapatmudah dibersihkan dan tidak dapat mudah dirusak rayap.

4.        Jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamuJendela dibuka pada siang hari agar cahaya matahari dapatmasuk dan udara dapat berputar sehingga akan memperkecilresiko penularan penyakit infeksi. Untuk memperoleh jumlahcahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknyajendela kamar tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baikpaling sedikit mempunyai luas 10-20% dari luas lantai. Apabilaluas jendela melebihi 20% dapat menimbulkan kesilauan danpanas, sedangkan sebaliknya kalau terlalu kecil dapatmenimbulkan suasana gelap dan pengap. Dalam ruang kediaman, sekurang-kurangnya terdapat satu ataulebih banyak jendela/lubang yang langsung berhubungan denganudara dan bebas dari rintangan-rintangan, jumlah luas bersihjendela/lubang itu harus sekurang-kurangya sama 1/10 dari luaslantai ruangan, dan setengah dari jumlah luas jendela/lubangitu harus dapat dibuka. Jendela/lubang angin itu harus meluaskearah atas sampai setinggi minimal 1,95 di atas permukaanlantai. Diberi lubang hawa atau saluran angin pada ban ataudekat permukaan langit-langit ( ceiling ) yang luas bersihnya

sekurang-kurangnya 5% dari luas lantai yang bersangkutan.Pemberian lubang hawa/saluran angin dekat dengan langit-langitbeguna sekali untuk mengeluarkan udara panas dibagian atasdalam ruangan.Ketentuan luas jendela/lubang angin tersebut hanya sebagaipedoman yang umum dan untuk daerah tertentu hanya sebagaipedoman yang umum dan untuk daerah tertentu, harus disesuaikandengan keadaan iklim daerah tersebut. Untuk daerah pegununganyang berhawa dingin dan banyak angin, maka luas jendela/lubangangin dapat dikurangi sampai dengan 1/20 dari luas ruangan.Sedangkan untuk daerah pantai laut dan daerah rendah yangberhawa panas dan basah, maka jumlah luas bersih jendela,lubang angin harus diperbesar dan dapat mencapai 1/5 dari luaslantai ruangan.

5.        VentilasiVentilasi adalah proses penyediaan udara segar kedalam suaturuangan dan pengeluaran udara kotoran suatu ruangan tertutupbaik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi harus lancardiperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapatmerugikan kesehatan manusia pada suatu ruangan kediaman yangtertutup atau kurang ventilasi.Pengaruh-pengaruh buruk itu adalah ( Sanropie, 1989 ) :

a.       Berkurangnya kadar oksigen diudara dalam ruangan kediaman,b.      Bertambahnya kadar asam karbon ( CO2 ) dari pernafasan

manusia,c.       Bau pengap yang dikeluarkan oleh kulit, pakaian dan mulut

manusiad.      Suhu udara dalam ruang ketajaman naik karena panas yang

dikeluarkan oleh badan manusia dane.       Kelembaban udara dalam ruang kediaman bertambah karena

penguapan air dan kulit pernafasan manusia.Dengan adanya ventilasi silang ( cross ventilation ) akanterjamin adanya gerak udara yang lancar dalam ruang kediaman.Caranya ialah dengan memasukkan kedalam ruangan udara yangbersih dan segar melalui jendela atau lubang angin di dinding,sedangkan udara kotor dikeluarkan melalui jendela/lubang angindi dinding yang berhadapan. Tetapi gerak udara ini harusdijaga jangan sampai terlalu besar dan keras karena gerakangina atau udara angin yang berlebihan meniup badanseseorang, akan mengakibatkan penurunan suhu badan secara

mendadak dan menyebabkan jaringan selaput lendir kan berkurangsehingga mengurangi daya tahan pada jaringan dan memberikankesempatan kepada bakteri-bakteri penyakit berkembang biak,dan selanjutnya menyebabkan gangguan kesehatan, yang antaralain : masuk angin, pilek atau kompilasi radang saluranpernafasan. Gejala ini terutama terjadi pada orang yang pekaterhadap udara dingin. Untuk menghindari akibat buruk ini,maka jendela atau lubang ventilasi jangan terlalubesar/banyak, tetapi jangan pula terlalu sedikit.Jika ventilasi alamiah untuk pertukaran udara dalam ruangankurang memenuhi syarat, sehingga udara dalam ruangankyrangmemenuhi syarat, sehingga udara dalam ruangan akan berbaupengap, maka diperlukan suatu sistem pembaharuan mekanis.Untuk memperbaiki keadaan ruang dalam ruangan, system mekanisini harus bekerja terus menerus selama ruangan yang dimaksuddigunakan. Alat mekanis yang biasa digunakan/dipakai untuksistem pembaharuan udara mekanis adalah kipas angin( ventilating, fan atau exhauster ), atau air conditioning.  

6.         Sarana pembuangan asap dapurHarus memiliki tempat pembuangan asap dapur seperti cerobongasap atau terdapat ventilasi yang sesuai untuk penyaluran asappada saat memasak di dapur.

7.        PencahayaanSanropie ( 1989 ) menyatakan bahwa cahaya yang cukup kuatuntuk penerangan di dalam rumah merupakan kebutuhan manusia.Penerangan ini dapat diperoleh dengan pengaturan cahay buatandan cahaya alam.

a.       Pencahayaan alamiahPencahayaan alamiah diperoleh dengan masuknya sinar mataharike dalam ruanagn melalui jendela celah-celah atau bagianruangan yang terbuka. Sinar sebaiknya tidak terhalang olehbangunan, pohon-pohon maupun tembok pagar yang tinggi.Kebutuhan standar cahaya lami yang memenuhi syarat kesehatanuntuk kamar keluarga dan kamar tidur menurut WHO 60-120 Lux.Suatu cara untuk menilai baik tau tidaknya penerangan alamyang terdapat dalam rumah, adalah sebagai berikut :

1)      baik, bila jelas membaca koran dengan huruf kecil;2)      cukup, bila samar-samar bila membac huruf kecil ;3)      kurang, bila hanya huruf besar yang terbaca dan

4)      buruk, bila sukar membaca huruf besar.Pemenuhan kebutuhan cahaya untuk penerangan alamiah sangatditentukan oleh letak dan lebar jendela.

b.      Pencahayaan buatanUntuk penerangan pada rumah tinggal dapat diatur denganmemilih sistem penerangan dengan suatu pertimbangan hendaknyapenerangan tersebut dapat menumbuhkan suasana rumah yang lebihmenyenangkan. Lampu Flouresen ( neon ) sebagai sumber cahayadapat memenuhi kebutuhan penerangan karena pada kuatpenerangan yang relative rendah mampu menghasilkan cahaya yangbila dibandingkan dengan penggunaan lampu pijar. Bila inginmenggunakan lampu pijar sebaiknya dipilih yang warna putihdengan dikombinasikan beberapa lampu neon.Untuk penerangan malam hari dala ruangan terutama untuk ruangbaca dan ruang kerja, penerangan minimum adalah 150 Lux samadengan 10 watt lampu TL, atau 40 watt dengan lampu pijar.

2.4     Sarana Sanitasi RumahMenurut laporan MDGs tahun 2007 terdapat beberapa kendala

yangmenyebabkan masih tingginya jumlah orang yang belumterlayani fasilitas air bersih dan sanitasi dasar. Diantaranya adalah cakupan pembangunan yang sangat besar,sebaran penduduk yang tak merata dan beragamnya wilayahIndonesia, keterbatasan sumber pendanaan. Pemerintah selamaini belum menempatkan perbaikan fasilitas sanitasi sebagaiprioritas dalam pembangunan. Faktor lain yang juga menjadikendala adalah kualitas dan kuantitas sumber air baku sendiriterus menurun akibat perubahan tata guna lahan (termasukhutan) yang mengganggu sistem siklus air. Selain itu,meningkatnya kepadatan dan jumlah penduduk di perkotaan akibaturbanisasi.

Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidakmemenuhi syarat dapat menjadi faktor resiko terhadap penyakitdiare dan kecacingan. Diare merupakan penyebab kematian nomor4 sedangkan kecacingan dapat mengakibatkan produktifitas kerjadan dapat menurunkan kecerdasan anak sekolah, disamping itumasih tingginya penyakit yang dibawa vektor seperti DBD,malaria, pes, dan filariasis .

1.        Sarana Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluansehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dandapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yangkualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsungdiminum.Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagaiberikut :

a.         Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidakberwarna

b.         Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)

c.         Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks0 per 100 ml air)

2.        Jamban dan Pembuangan TinjaAngka kesakitan penyakit diare di Indonesia masih tinggi.

Salah satu penyebab tingginya angka kejadian diare adalahrendahnya cakupan penduduk yang memanfaatkan sarana air bersihdan jamban serta PHBS yang belum memadai. Menurut data dari200.000 anak balita yang meninggal karena diare setiap tahundi Asia, separuh di antaranya adalah di Indonesia.Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengansyarat antara lain sebagai berikut :

a.         Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasib.         Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang

mungkin memasuki mata air atau sumur, jarak jamban > 10 m darisumur dan bila membuat lubang jamban jangan sampai dalamlubang tersebut mencapai sumber air.

c.         Tidak boleh terkontaminasi air permukaand.        Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain.

Kotoran manusia yang dibuang harus tertutup rapat.e.         Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar atau bila

memang benarbenar diperlukan, harus dibatasi seminimalmungkin.

f.          Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedapdipandang.

g.         Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dantidak mahal.

Ada 4 cara pembuangan tinja yaitu:a.         Pembuangan tinja di atas tanah, pada cara ini tinja

dibuang begitu saja di atas permuakaan tanah, halaman rumah,

di kebun, di tepi sungai dan sebagainya. Cara demikian tentusama sekali tidak dianjurkan, karena dapat mengganggukesehatan.

b.         Kakus lubang gali (pit pravy),  cara ini merupakan salahsatu yang paling mendekati persyaratan yang harus dipenuhi.Tinja dikumpulkan di dalam tanah dan lubang di bawah tanah,umumnya langsung terletak di bawah ± 90 cm = kedalaman sekitar2,5 m. Dinidngnya diperkuat dengan batu, dapat ditembokataupun tidak, macam kakus ini hanya baik digunakan di tempatdi mana air tanah letaknya dalam.

c.          Kakus air (aqua privy), cara ini hampir mirip dengankakus lubang gali, hanya lubang kakus dibuat dari tangki yangkedap air yang berisi air, terletak langsung di bawah tempatjongkok. Cara kerjanya merupakan peralihan antara lubang kakusdengan septic tank. Fungsi dari tank adalah untuk menerima,menyimpan, mencernakan tinja serta melindunginya dari lalatdan serangga lainnya. Bentuk bulat, bujur sangkar atau empatpersegi panjang diletakkan vertikal dengan diameter antara 90– 120 cm.

d.        Septic Tank, merupakan cara yang paling memuaskan dandianjurkan diantara pembuangan tinja dan dari buangan rumahtangga. Terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air dimanatinja dan air ruangan masuk dan mengalami proses dekomposisi.Di dalam tangki, tinja akan berada selama 1-3 minggutergantung kapasitas tangki.

 Pembuangan tinja yang buruk sekali berhubungan dengankurangnya penyediaan air bersih dan fasilitas kesehatanlainnya. Kondisi-kondisi demikian ini akan berakibat terhadapserta mempersukar penilaian peranan masing-masing komponendalam transmisi penyakit namun sudah diketahui bahwa terhadaphubungan antara tinja dengan status kesehatan. Hubungankeduanya dapat bersifat langsung ataupun tak langsung. Efeklangsung misalnya dapat mengurangi insiden penyakit tertentuyang dapat ditularkan karena kontaminasi dengan tinja,misalnya thypus abdominalis, kolera dan lain-lain, sedanngkanhubungan tak langsung dari pembuangan tinja ini bermacam-macam, tetapi umumnya berkaitan dengan komponen-komponen laindalam sanitasi lingkungan.   

3.        Sarana Pembuangan Air Limbah

Buruknya kualitas sanitasi juga tercermin dari rendahnyapersentase penduduk yang terkoneksi dengan sistem pembuanganlimbah (sewerag system). Pegolahan air limbah dimaksudkan untukmelindungi lingkungan hidup terhadap pencemaran air limbahtersebut. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai dayadukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karenapencemaraan air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebutmempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya,sehingga air limbah perlu dibuang.Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lainsebagai berikut:

a.         PengenceranAir limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukuprendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi,dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makinmeningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yangharus dibuang terlalu banyak, dan diperluka air pengenceranterlalu banyak pula, maka cara ini tidak dapat dipertahankanlagi. Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain,diantaranya : bahaya kontaminasi terhadap badan-badan airmasih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkanpendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan,sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnnya dapat menimbulkanbanjir.

b.         Kolam OksidasiPada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinarmatahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam prosespembersihan alamiah. Air limbah dialirkan kedalam kolamberbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter.Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun.Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan didaerahyang terbuka, sehingga memungkinkan memungkinkan sirkulasiangin dengan baik.

c.         IrigasiAir limbah dialirkan ke parit-parit terbuka yang digali, danair akan merembes masuk kedalam tanah melalui dasar dandindindg parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangandapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atauperkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal initerutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga,perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainya

dimana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yangdiperlukan oleh tanam-tanaman.

4.        Sarana Pembuangan SampahSampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia, yang

keberadaannya banyak menimbulkan masalah apabila tidakdikelola dengan baik. Apabila dibuang dengan cara ditumpuksaja maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagikesehatan manusia. Apabila dibakar akan menimbulkanpengotoranudara. Kebiasaan membuang sampah disungai dapat mengakibatkanpendangkalan sehingga menimbulkan banjir. Dengan demikiansampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumberpencemar pada tanah, badan air dan udara.

Berdasarkan asalnya, sampah digolongkan dalam dua bagianyakni sampah organik ( sampah basah ) dan sampah anorganik( sampah kering ). Pada tingkat rumah tangga dapat dihasilkansampah domestik yang pada umumnya terdiri dari sisa makanan,bahan dan peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahanpembungkus, kertas, plastik, dan sebagainya.Teknik pengelolaan sampah yang baik diantaranya harusmemperhatikan faktor-aktor sebagai berikut :

a.         Penimbulan sampahb.         Penyimpanan sampahc.         Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembalid.        Pengangkutane.         Pembuangan.

Agar sampah tidak membahayakan kesehatan manusia, makaperlu pengaturan pembuangannya, seperti penyimpanan sampahyaitu tempat penyimpanan sementara sebelum sampah tersebutdikumpulkan untuk diangkut serta dibuang (dimusnahkan). Untuktempat sampah tiap-tiap rumah isinya cukup 1 m3. Tempat sampahjanganlah ditempatkan di dalam rumah atau pojok dapur, karenaakan menjadi gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumahbanyak tikusnya.

Adapun syarat tempat sampah adalah sebagai berikut :a.         Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat sehingga

tidak mudah bocor, kedap air.b.         Tempat sampah harus mempunyai tutup, tetapi tutup ini

dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibuka, dikosongkanisinya serta mudah dibersihkan. Sangat dianjurkan agar tutupsampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.

c.         Ukuran tempat sampah sedemikian rupa sehingga mudahdiangkat oleh satu orang atau ditutup.

d.        Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga ataubinatang-binatang lainnya seperti tikus, ayam, kucing dansebagainya.

2.5     Penyakit Berbasis LingkunganPenyakit adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan

fungsi dan /atau morfologi suatu organ dan/atau jar tubuh.Lingkungan adalah segala sesuatu yg ada disekitarnya

(benda hidup, mati, nyata, abstrak) serta suasana yg terbentukkarena terjadi interaksi antara elemen-elemen di alamtersebut.

Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisipatologis berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organtubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia dengan segalasesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit.

Faktor lingkungan sangat erat kaitannya dengar kesehatanManusia itu sendiri. Dimana udara, air, tanah, hewan yang adadi lingkungan kita sendiri merupakan faktor yang bisamenyebabkan penyakit ketika hal tersebut tidak di keloladengan baik dana kan menyebabkan adanya ke tidak seimbangansehigga hal tersebut dapat mengakibatkan ternyadinya penyakit.

1.        ISPAISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut,istilah ini diadaptasidari istilah dalam bahasa Inggris AcuteRespiratory Infections (ARI). Penyakit infeksi akut yang menyerangsalah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai darihidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasukjaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga tengah danpleura. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadipada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah.Kejadian psenyakit batuk pilek pada balita di Indonesiadiperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorangbalita rata-rata mendapat serangan batuk pilek sebanyak 3sampai 6 kali setahun. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakniinfeksi, saluran pernafasan dan akut, dimana pengertiannyasebagai berikut :

a.         InfeksiAdalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuhmanusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejalapenyakit.

b.         Saluran pernafasanAdalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organadneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah danpleura.

c.         Infeksi AkutAdalah Infeksi yang langsung sampai dengan 14 hari. batas 14hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untukbeberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses inidapat berlangsung lebih dari 14 hari.

ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagianatas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru– paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. dengan batasanini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratorytract). Sebagian besar dari infeksi saluran pernafasan hanyabersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukanpengobatan dengan antibiotik,namun demikian anak akanmenderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati denganantibiotik dapat mengakibatkan kematian. Program PemberantasanPenyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2golongan yaitu :

a.         ISPA non- Pneumonia : dikenal masyarakat dengan istilahbatuk pilek

b.         Pneumonia : apabila batuk pilek disertai gejala lainseperti kesukaran bernapas, peningkatan frekuensi nafas (nafascepat).

Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisioleh membran mukosa bersilia, udara yang masuk melalui ronggahidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debuyang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalamhidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalamlapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa keposterior ke rongga hidung dan ke arah superior menuju faring.

Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluranpernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadilambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapatmembersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahanpencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkanpenyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuhbakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akanmenyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarikdan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran

pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluranpernafasan.ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernafasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orangsehat kesaluran pernafasannya.

2.        DIAREDiare adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan

yang gejala klinisnya buang air besar lembek atau cair denganfrekuensi lebih dari biasanya (diare klinis) dan kadang adayang disertai darah sebagai bercak coklat atau merah (diareberdarah) dan paling sering disebabkan oleh bakteri E. Coli.Penyebab tidak langsungnya adalah hygiene peseorangan yangkurang terjaga, seperti makan tidak cuci tangan, menggunakanair sungai untuk berbagai keperluan dan lain-lain.

3.        TBCPenyakit TB adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh Mycrobacterium tuberculocis, yang masih keluargabesar genus Mycrobacterium. Dari anggotakeluarga Mycrobacteriumyang diperkirakan lebih dari 30, hanya 3yang dikenal bermasalah dengan kesehatan masyarakat.

Mereka adalah Mycrobacterium tuberculocis, M.bovisyang terdapatpada susu sapi yang tidak dimasak, dan M.leprae yang menyebabkanpenyakit kusta.Mycrobacterium tuberculocis berbentuk batang, berukuran panjang 1-4mikron dan tebal 0,3-0,6 mikron, tahan terhadap pewarnaan yangasam sehingga disebut dengan Bakteri Tahan Asam(BTA). Sebagian besar kuman terdiri dari asam lemak dan lipidyang membuat lebih tahan asam. Bisa hidup bertahun-tahun.Sifat lain adalah bersifat aerob, lebih menyukai jaringan kayaoksigen terutama pada bagianapical posterior.

Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi ada jugayang menyerang organ lain dalam tubuh. Secara khas kumanmembentuk granuloma dalam paru dan menimbulkan kerusakanjaringan (nerkosis).Penularan TB dikenal melalui udara, terutama pada udaratertutup seperti udara dalam rumah yang pengap dan lembab,udara dalam pesawat terbang, gedung pertemuan, dan kereta apiberpendingin. Prosesnya tentu tidak secara langsung, menghirupudara bercampur bakteri TB lalu terinfeksi, lalu menderita TB,

tidak demikian. Masih banyak variabel yang berperan dalamtimbulnya kejadian TB pada seseorang, meski orang tersebutmenghirup udara yang mengandung kuman.

Sumber penularan adalah penderita TB dengan BTA (+).Apabila penderita TB batuk, berbicara atau bersin, maka ribuanbakteri TB akan berhamburan bersama ”droplet” nafas penderitayang bersangkutan, khususnya pada penderita TB aktif dan lukaterbuka pada parunya.Daya penularan dari seseorang ke orang lain ditentukan olehbanyaknya kuman yang dikeluarkan serta patogenesitas kumanyang bersangkutan, serta lamanya seseorang menghirup udarayang mengandung kuman tersebut. Kuman TB sangat sensitifterhadap cahaya ultra violet. Cahaya matahari sangat berperandalam membunuh kuman di lingkungan. Oleh sebab itu, ventilasirumah sangat penting dalam manajemen TB berbasis keluarga ataulingkungan.

Basil TB yang masuk ke dalam paru melalui bronkhus secaralangsung dan pada manusia yang pertama kali kemasukandisebut primary infection. Infeksi pertama (primer) terjadi ketikaseseorang pertama kali kemasukan basil atau kuman TB umumnyatidak terlihat gejalanya. Dan sebagian besar orang, berhasilmenahan serangan kuman tersebut dengan cara melakukan isolasidengan cara dimakanmacrophages, dan dikumpulkan pada kelenjarregional disekitar hilus paru. Infeksi dimulai saat kuman TBberhasil berkembang biak dengan cara membelah diri di paruyang menyebabkan peradangan di dalam paru. Oleh sebab itu,kemudian disebut sebagai kompleks primer. Pada saat terjadiinfeksi, kuman masuk hingga pembentukan kompleks primersekitar 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat diketahui denganreaksi positif pada tes tuberkulin.

Biasanya hal tersebut terjadi pada masa kanak-kanakdibawah umur 1 tahun. Apabila gagal melakukan containment kuman,maka kuman TB masuk melalui aliran darah dan berkembang, makatimbulah peristiwa klinik yang disebut TB milier. Bahkan kumanbisa dibawa aliran darah ke selaput otak yang disebutmeningitis radang selaput otak yang seringmenimbulkan sequele gejala sisa yang permanen.

a.       Gejala Sistemik TuberkulosisSecara sistemik pada umumnya penderita akan mengalami demam.Demam berlangsung pada sore dan malam hari, disertai keringatdingin meskipun tanpa aktifitas, kemudian kadang hilang.

Gejala ini akan timbul lagi beberapa bulan kemudian sepertidemam, influenza biasa, dan kemudian seolah-olah sembuh tidakada demam.Gejala lain adalah malaise (perasaan lesu) bersifatberkepanjangan kronis, disertai rasa tidak fit, tidak enakbadan, lemah, lesu, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, badansemakin kurus, pusing, serta mudah lelah. Gejala sistemik initerdapat baik pada TB Paru maupun TB yang menyerang organlain.

b.      Gejala Respiratorik TuberkulosisAdapun gejala repiratorik atau gejala saluran pernafasanadalah batuk. Batuk bisa berlangsung secara terus-menerusselama 3 mingggu atau lebih. Hal ini terjadi apabila sudahmelibatkan brochus. Gejala respiratorik lainnya adalah batukproduktif sebagai upaya untuk membuang ekskresi peradanganberupa dahak atau sputum. Dahak ini kadang bersifat purulent.Kadang gejala respiratorik ini ditandai dengan batuk berdarah.Hal ini disebabkan karena pembuluh darah pecah, akibat lukadalam alveoli yang sudah lanjut. Batuk darah inilah yangsering membawa penderita berobat ke dokter. Apabila kerusakansudah meluas, timbul sesak nafas dan apabila pleura sudahterkena, maka disertai pula dengan rasa nyeri pada dada.

4.        DBDDemam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkanoleh virusdengue, yang masuk ke peredaran darah manusiamelalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedesaegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengueberbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demamberdarah. Virus dengue merupakan virus dari genusFlavivirus,famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan didaerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia,terutama di musim hujan yang lembab.

a.       Demam berdarah (klasik)Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-bedatergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dananak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan padapasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam

tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri padasendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam padakulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) danpenurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) jugaseringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah. Padabeberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yangmeliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna,kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saatmenstruasi (menorrhagia).

b.         Demam berdarah dengue (hemoragik)Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanyamenunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasikditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi,fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkalidiikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasidarah. Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa,pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memarkebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darahmerah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satukarakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligusmembedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanyakebocoran plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 haridemam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh yangdrastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, danmengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi denganelektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapatsembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bilatidak, DBD dapat mengakibatkan kematian

c.         Sindrom Syok DengueSindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yangterparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atauseluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarahklasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocorancairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok(mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit dibagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelumterjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak(kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksidengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan

dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bilatidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itusendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepatbila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukandengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasilmelewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkatpengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan

5.        MALARIAMalaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit

bernamaPlasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitannyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuhmanusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hatikemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksioleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakitinfluenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadikomplikasi yang berujung pada kematian. 

Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dansubtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baikbegitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles. Daerah selatanSahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.

6.        KECACINGANPenyakit kecacingan adalah penyakit infeksi yang

disebabkan masuknya cacing ke dalam tubuh baik berupa telur,larva secara langsung melalui kulit maupun lewat makanan danminuman yang kurang hygienis. Jadi kasus kecacingan sangaterat kaitannya dengan perilaku hidup sehat. Kasus ini seringterjadi pada anak usia sekolah yang dikhawatirkan dapatterjadi gangguan dalam proses pertumbuhan maupun prosesbelajar karena anak menjadi malas, gangguan konsentrasi dandikhawatirkan prestasinya menjadi menurun.