RANGKUMAN STRUKTUR ORGANISASI STIE PANCA BHAKTI PALU
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of RANGKUMAN STRUKTUR ORGANISASI STIE PANCA BHAKTI PALU
STRUKTUR ORGANISASI
adalah suatu susunan yang terdiri atas fungsi-fungsi serta
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan.
Struktur suatu Organisasi harus menggambarkan bagaimana
organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur
hubungan antar orang dan antar kelompok.
Struktur Organisasi harus dibangun berdasarkan situasi, kondisi
dan kebutuhan organisasi.
Struktur Organisasi Mendefinisikan cara tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokkan , dan dikoordinasikan secara formal.
A. DESAIN STRUKTUR ORGANISASI
Desain struktur organisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk
membangun konstruksi skema kerja untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi
B. Fungsi Struktur Organisasi
1. Kejelasan tentang ekspektasi kinerja
2. Menghindari timbulnya duplikasi
3. Terbentuknya suatu arus aktifitas kerja
4. Saluran-Saluran Komunikasi
5. Mekanisme yang mengkoordinasi
6. Upaya-upaya yang difokuskan
C. TUJUAN & DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Tujuan :
“Mengendalikan, menyalurkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai
tujuan organisasi”
Dimensi :
1.Formalitas : sarana & tujuan akhir pekerjaan diatur secara
terinci & tertulis (peraturan dan prosedur.)
2.Sentralisasi : berhubungan dg seberapa luas wewenang tersebar
dalam organisasi
3.Kerumitan : berhubungan dg persoalan-persoalan yang
ditimbulkan oleh banyaknya jenis pekerjaan & unit-unit
yg berbeda
D. FAKTOR YANG PENTING UNTUK DIPERHATIKAN DESAIN STRUKTUR ORGANISASI
1. Ukuran
Besar Efektif
Kecil Efisien
2. Teknologi
Otomatisasi/Manulisasi
3. Lingkungan
Mendukung/Tidak Mendukung
4. Pilihan Strategi
Inovasi, Minimisasi Biaya, Imitasi
E. DESAIN PEKERJAAN
Bertujuan :
Mengidentifikasi kebutuhan organisasi yang penting bagi karyawan
Menghilangkan rintangan di tempat kerja.
Desain Pekerjaan terbagi atas :
Lingkup Kerja
Isi Pekerjaan
Kaitan Kerja/Hubungan Kerja
F. ISI PEKERJAAN
“Segi-segi dari suatu pekerjaan yang membedakan dengan pekerjaan lain”
Meliputi :
1. Sifat Obyektif :
a. Uraian pekerjaan : tugas dan wewenang yang terdapat dalam suatu
jabatan.
b. Syarat Pekerjaan: syarat/kualifikasi yg harus dimiliki karyawan
untuk memangku suatu jabatan.
2. Sifat Subyektif (Persepsi orang mengerjakan)
G. 5 VARIABEL STRUKTUR ORGANISASI
a. Division of Labor (Pembagian Tugas-Spesialisasi)
b. Departementalisasi (Pengelompokkan Tugas)
c. Rantai Perintah (Chain of Command)
d. Rentang Kendali (Span of Control)
e. Sentralisasi or Desentralisasi
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI
• TEORI ISI (Content Theory)
1. Teori Hirarki Kebutuhan ( A. Maslow)
2. Teori E-R-G ( Clayton Alderfer)
3. Teori Tiga Motif Sosial (D. McClelland)
4. Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)
• TEORI PROSES ( Process Theory)
1. Equity Theory (S. Adams)
2. Expectancy Theory ( Victor Vroom)
3. Goal Setting Theory (Edwin Locke)
4. Reinforcement Theory ( B.F. Skinner)
1. Hierarchy of Needs Theory (Abraham Maslow; 1935)
Kebutuhan Manusia :
• Physiological
• Safety & Security
• Social (Belongingness & Love)
• Esteem
• Self Actualization
2. ERG THEORY (Clayton Alderfer)
1. Existence ( Keadaan) adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa
hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari
Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan
rasa aman
2. Relatedness (Hubungan) mencakup kebutuhan untuk berinteraksi
dengan orang lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan sosial
3. Growth (Pertumbuhan) kebutuhan yang mendorong seseorang untuk
memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri
sendiri atau lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan
dan perwujudan diri dari Maslow
3. Trichotomy of Needs (David McClelland)
1. Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
2. Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat.
3. Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa
4. Two Factor Theory (Frederick Herzberg)
Hygiene Factors Motivators
No
Dissatisfaction Dissatisfaction Satisfaction
---------------------------!----------------------------
Gaji Pencapaian tujuan
Rasa Aman pengakuan
Status pertanggungjawaban
Kondisi Ling. Kerja Pekerjaan itu sendiri
Hub.d/ Atasan,Rekan pengembangan
KEBUTUHAN & INSTRUMEN ORGANISASI (I)
• Physiological - Gaji
- Breakfast / Luch Program
- Rumah Dinas
• Safety - Benefits plans
- Pensiun
- Gaji
• Social - Coffee Breaks - Team Work
- Tim Olah Raga - Gaji
- Piknik Bersama
KEBUTUHAN & INTRUMEN ORGANISASI (II)
• Esteem - Otonomi
- Tanggungjawab
- Gaji (as symbol of status)
• Achievement - Tantangan dlm pekerjaan
- Gaji
• Power - Leadership Positions
- Otoritas
• Self Actualization – Challenge & Otonomi
EQUITY THEORY (Social Comparison Theory)
• Pada dasarnya manusia menyenangi perlakuan yang adil / sebanding
• M = f (Eq (OW)
• Penjelasannya sebagai berikut :
• M = Motivasi
• Eq = Equity, keadilan yang diterapkan pada pekerjaan.
• O = Outcome, hasil apa yang diberikan orang lain.
• W = Wages, gaji yang diterima orang lain.
BENTUK OUTCOME & INPUT
• REWARDS : - Gaji
- Status / Jabatan
- Penilaian / Penghargaan
• INPUT : - Pendidikan
- Pengalaman
- Umur
- Jenis kelamin
- Usaha / Produktivitas
EXPECTANCY THEORY (Victor Vroom)
• Besar kecilnya usaha kerja yang akan diperlihatkan oleh
seseorang, tergantung pada bagaimana orang tersebut memandang
kemungkinan keberhasilan dari tingkah lakunya itu dalam mencapai
tujuan yang diinginkan
Ind. Ind. Org. Ind.
Effort Performance Rewards Goals
• M = [( E – P )] [( P –O) V]
• Penjelasannya adalah
• M = Motivasi.
• E = Pengharapan (expectation).
• P = Prestasi (performance).
• O = Hasil (outcome).
• V = Penilaian (value).
GOAL SETTING THEORY (Edwin Locke)
• Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan
yang hendak dicapai.
• Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu
tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat.
• Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin
besar keenganan untuk bertingkah laku.
REINFORCEMENT THEORY (Thorndike & B.F. Skinner)
• Teori ini didasarkan atas “hukum pengaruh”
• Tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang,
sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk
tidak diulang.
Rangsangan Respon Konsekuensi
• M = f (R & C)
• Penjelasannya :
• M = Motivasi
• R = Reward (penghargaan) – primer/sekunder
• C = Consequences (akibat) – positif/negatif
TEKNIK MEMOTIVASI (PENDEKATAN PEKERJA)
1. Pendekatan Tadisional ( “Be Strong”)
2. Pendekatan Human Relations (Be Good)
3. “Implicit Bargaining”
4. Kompetisi
5. Motivasi Internal
TEKNIK MEMOTIVASI “BE STRONG”
• Pemaksaan
• Pengawasan secara ketat.
• Perilaku pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman
• Tugas dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana dan mudah
dipelajari.
PENDEKATAN HUMAN RELATIONS
• Berangkat dari “TEORI Y” Mc Gregor :
1. Orang itu rajin dan suka bekerja keras.
2. Orang itu jujur dan bertanggung jawab.
3. Orang itu kreatif, inovatif dan memiliki ambisi yang tinggi
untuk berprestasi.
TEKNIK MEMOTIVASI “BE GOOD”
• Otonomi
• Tanggungjawab.
• Keterlibatan
• Pemberdayaan
• Kesempatan untuk berkembang
• Meaningful & Challenging Works
MOTIVASI INTERNAL
• Self-Motivation, Self-Management
• Dalam pendekatan ini motivasi pekerja diupayakan bangkit dari
dalam diri pekerja sendiri (Kesadaran).
• Pendekatan ini relatif lebih sulit, namun lebih effektif jika
mampu dilakukan.
• Proses pembelajaran dan Effektivitas peran atasan sangat
menentukan keberhasilan pendekatan ini.
TEKNIK MEMOTIVASI (PENDEKATAN PEKERJAAN)
• Job Enlargement
• Job Rotation
• Job Enrichment
• Goal Setting
• Job Engineering
• Sociotechnical Approach
BUDAYA dan ETIKA ORGANISASI
A. PENGERTIAN
• Budaya Organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang
mendasari identitas organisasi/perusahaan.
• Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok, asumsi,
pemahaman dan cara berfikir yang dimiliki bersama oleh anggota
organisasi dan diajarkan kepada anggota baru.
• Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut dan
dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di
mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya
• Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan, apa yang
diyakini, dan apa yang dijalani” oleh sebuah organisasi.
B. Faktor penentu Budaya Organisasi
Prinsip, Norma, Keyakinan, yang nilai-nilainya diadopsi sehingga
menjadi sebuah budaya organisasi.
Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences) merupakan
faktor keberhasilan maupun kegagalan yang dialami organisasi
dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.
C. TIGA TINGKAT BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi ada 3 tingkat :
1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) “cara berpakaian, simbol2
fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor.
2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible) “ disiplin dan
makna prestasi.
3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg tersembunyi
“adanya keyakinan bahwa atasan tdk pernah salah-anak buah selalu
salah atau konsumen adalah raja.
D. FUNGSI UTAMA BUDAYA ORGANISASI
• SEBAGAI PROSES INTEGRASI INTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen
internal organisasi”
1. Memberikan identitas organisasi kepada Karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mendukung stabilitas sistem(hubungan) Sosial antar personal
4. Memudahkan karyawan memahami tujuan Organisasi
• SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan luar organisasi”
• BUDAYA ORGANISASI YG ADAPTIF
“Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan
luar organisasi
• BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF
“Budaya organisasi yang tidak mampu menyesuaikan dengan
lingkungan luar organisasi”
E. BAGAIMANA BUDAYA DITANAMKAN DALAM ORGANISASI ?
1. Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material
organisasi dalam rekruitmen, seleksi, dan sosialisasi.
2. Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan
3. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan
4. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
5. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang
penting
6. Melalui program pelatihan dan pengajaran oleh para manajer dan
supervisor
7. Teladan sikap pimpinan
8. Melalui sistem dan prosedur organisasi
9. Melalui tujuan-tujuan organisasi yg ingin dicapai.
F. Norma Etika :
1. Jujur (ketulusan hati, keikhlasan, tidak berbohong, tidak curang
dll)
2. Adil (arif, bijak, tenggang rasa, tidak diskriminatif, tidak
memihak dll).
3. Tepati Janji (sumpah, ikrar, komitmen, pakta integritas dll).
4. Taat Aturan ( mentaati dan mematuhi peraturan per-UU-an)
5. Tanggung jawab ( tanggung hasil dan resiko, memperbaiki diri
dll.)
6. Responsif (cepat tanggap, meantisipasi dan ambil tindakan
segera)
7. Hati-hati ( jaga harmonisasi, cegah keresahan atau kerugian
masy.)
8. Sopan santun ( sikap perilaku, tindakan dan ucapan secara etis,
bertata kerama, saling hormat, beradab & berbudi pekerti dlm
berhub.)
G. MENGEMBANGKAN ETIKA DI TEMPAT KERJA
1. Menerapkan tingkah laku etis (pemimpin/mgr sebagai model peran)
2. Penyaringan karyawan dalam seleksi awal
3. Mengembangkan kode etik
4. Menyediakan pelatihan etika
5. Memberikan dukungan terhadap perilaku etis
6. Menerapkan etika dalam praktek sehari-hari
MANAJEMEN KONFLIK
PANDANGAN TRADISONAL PANDANGAN MODERN Konflik dapat dihindari Konflik tidak dapat dihindari Konflik disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam merancang dan memimpin organisasi
Konflik disebabkan oleh banyak faktor perbedaan persepsi, tujuan dan nilai
Konflik mengacaukan organisasi dan mencegah pencapaian tujuan
Konflik mengurangi kinerja organisasi dalam berbagai tingkatan
Manajemen bertugas meminimalisir konflik
Manajemen bertugas mengelola danmengatasi konflik sehingga tercapai kinerja yang optimal
Untuk mencapai kinerja yang optimal maka konflik harus dihilangkan
Untuk mencapai kinerja yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat
A. Definisi Konflik
• Etimologi “Confligo”
• à Con= bersama-sama
Fligo= pemogokan, penghancuran,
peremukan, perlawanan
Konflik adalah akibat dari sebuah situasi dimana keinginan atau
kehendak subyektif berbeda atau berlawanan antara satu dengan
yang lain secara obyektif.
Konflik adalah keadaan perilaku yang bertentangan
B. UNSUR-UNSUR KONFLIK
1. Adanya dua atau lebih subyek dan obyek.
2. Tujuan yang berbeda, yakni subyek yang satu menghendaki agar
subyek yang lain sesuai dengan obyek yang di kehendaki.
3. Subyek yang lain menolak/berbeda atau keinginan itu tidak dapat
dipersatukan terhadap sebuah obyek.
C. TEORI PENYEBAB KONFLIK
1. Teori Hubungan Masyarakat, menganggap bahwa konflik disebabkan
oleh polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan
permusuhan di antara Individu/kelompok yang berbeda dalam suatu
lingkungan.
2. Teori Negosiasi Prinsip, menganggap bahwa konflik disebabkan oleh
prinsip-prinsip yang tidak selaras dan perbedaan pandangan oleh
pihak-pihak yang mengalami konflik.
3. Teori Kebutuhan Manusia, bahwa konflik yang di sebabkan oleh
kebutuhan dasar manusia, fisik, mental dan sosial yang tidak
terpenuhi atau dihalangi.
4. Teori Identitas, berasumsi bahwa konflik disebabkan karena
identitas yang terancam, yang sering berakar karena hilangnya
sesuatu atau penderitaan di masa lalu yang tidak diselesaikan.
5. Teori Kesalahpahaman Antarbudaya, berasumsi bahwa konflik
disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara-cara komunikasi di
antara berbagai budaya yang berbeda.
6. Teori Transformasi Konflik, berasumsi bahwa konflik disebabkan
oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang
muncul seperti masalah-masalah sosial,budaya, dan ekonomi.
D. SUMBER-SUMBER KONFLIK
Konflik Tujuan
Konflik Peranan
Konflik Nilai
Konflik Kebijakan
E. JENIS KONFLIK
Konflik Intraindividu
Konflik Antarindividu
Konflik Antarkelompok
Konflik Organisasi
F. METODE PENYELESAIAN KONFLIK
1. DOMINASI & PENEKANAN
• DOMINASI yang BERSIFAT PENEKANAN OTOKRATIK. Ketaatan harus
dilakukan oleh pihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi
atau kekuatan yang lebih besar.
• MEREDAKAN atau MENENANGKAN, metode ini lebih terasa diplomatis
dlm upaya menekan dan meminimalkan ketidaksepahaman.
2. KOMPROMI / JALAN TENGAH
• PEMISAHAN, pihak-pihak yg berkonflik dipisah sampai menemukan
solusi atas masalah yg terjadi
• ARBITRASI, adanya peran orang ketiga sbg penengah untuk
penyelesaian masalah
• Kembali ke aturan yang berlaku saat tdk ditemukan titik temu
antara kedua fihak yg bermasalah.
3. PEMECAHAN MASALAH INTEGRATIF
• KONSENSUS, sengaja dipertemukan untuk mencapai solusi terbaik,
bukan hanya menyelesaikan masalah dgn cepat
• KONFRONTASI, tiap pihak mengemukakan pandangan masing-masing
secara langsung & terbuka.
• PENENTU TUJUAN, menentukan tujuan akhir kedepan yang lebih tinggi
dengan kesepakatan bersama.
KEPEMIMPINAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar
mau bekerja dengan suka rela untuk mencapai tujuan
kelompok/Organisasi (George Terry, 1986),
Kepimpinan merupakan penggunaan keterampilan seseorang dalam
mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-
baiknya sesuai dg kemampuan (Sullivan & Decker, 1989)
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai
penetapan dan pencapaian tujuan (Swansburg ,1995)
B. TEORI KEPEMIMPINAN
1. The Great Man Theory
2. Trait Theory
3. Group & Exchange Theory
C. PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAGER
PEMIMPIN
1. Pokok pekerjaan mempengaruhi
orang
2. Perencanaan berdasarkan visi
3. Daya pengaruh pada personal
power
4. Bawahan mengolah sendiri
5. Pengarahan dan pengendalian
menggunakan inspirasi
6. Berurusan dengan inovasi /
perubahan
7. Berusaha melakukan
peningkatan/pengembangan
8. Berorientasi pada manusianya
9. Berkaitan dengan tugas
jk.panjang dan strategis
10. What and why ?
11. Membangun komitmen
MANAGER
1. Pokok pekerjaan mengola sumber
daya
2. Perencanaan berdasar usaha
3. Daya pengaruh mengandalkan
position power
4. Bawahan dikendalikan
5. Pengarahan dan pengendalian
menggunakan standar
6. Berurusan dengan
ketatalaksanaan/ ketertiban
7. Menjaga/meningkatkan yang ada
dengan baik
8. Berorientasi pada
sistem/peraturan
9. Berkaitan dengan tugas jk.pendek
dan operasional
10. Bagaimana ?
12. Mengurusi perubahan
13. Menetapkan arah tujuan
14. Melakukan persamaan pandangan
dr orang lain.
11. Menegakan aturan
12. Mengurusi kompleksitas
13. Menyusun anggaran
14. Mengembangkan kapasitas untuk
merealisasikan rencana
D. GAYA KEPEMIMPINAN
1. OTORITER
Adalah gaya pemimpin yang “otokritik” artinya sangat memaksakan dan
mendesak kekuasaannya kepada bawahan.
2. LAISSEZ FAIRE
Adalah pemimpin yang memberikan kebebasan kepada bawahan
3. DEMOKRATIS
Adalah pepmimpin yang bersikap tengah antara memaksakan kehendak dan
memberi kelonggaran kepada bawahan
4. SITUASIONAL
Adalah pemimpin yang bersikap lebih melihat pada situasinya. Kapan
harus bersikap memaksa dan kapan harus moderat, serta pada situasi
apa pemimpin harus memberi kebebasan kepada bawahan
E. TAKTIK MEMBANGUN PENGARUH
1. RATIONAL PERSUASION (ajakan sec. rasional)
2. EXCHANGE TACTICS (bertukar taktik)
3. LEGITIMATE REQUEST (permohonan sec. sah)
4. PRESSURE TACTICS (taktik tekanan)
5. PERSONAL APPEALS (daya tarik pribadi)
MANAJEMEN KOMPENSASI
1. Kompensasi (1)
setiap bentuk imbalan yang diterima oleh seseorang sebagai
balasan atas kontribusinya terhadap organisasi (Mondy & Noe,
2005).
sesuatu yang diterima oleh seorang karyawan sebagai balasan dari
karya yang diberikannya kepada organisasi (Werther & Davis,
1996).
2. Kompensasi (2)
penghargaan/imbalan-langsung maupun tidak langsung, finansial
maupun non-finansialyang adil dan layak kepada anggota, sebagai
balasan atas kontribusi mereka terhadap pencapaian tujuan
organisasi.
A. Tujuan Manajemen Kompensasi
Mendapatkan karyawan yang “qualified”.
Mempertahankan karyawan yang sudah ada.
Menjamin terciptanya keadilan (“equity”).
Memberi penghargaan atas perilaku yang diharapkan.
Mengendalikan biaya.
Mengikuti peraturan-peraturan atau hukum yang berlaku.
Menumbuhkan saling pengertian.
Membantu menciptakan efisiensi administrasi.
B. Tiga Dimensi Equity
Internal equity (jika dipandang dari nilai relatif setiap jabatan
terhadap sebuah organisasi, apakah tingkat pembayarannya adil?).
External equity (apakah gaji/upah yang dibayarkan oleh sebuah
organisasi adil jika dibandingkan dengan tingkat upah yang
dibayarkan organisasi sejenis?).
Individual equity (apakah imbalan yang diterima oleh seseorang “adil” jika
dibandingkan dengan imbalan yang diterima oleh orang lain yang mengerjakan
pekerjaan yang sama atau sejenis?).
C. KLASIFIKASI KOMPENSASI
Kompensasi langsung (Ektrinsik)
gaji dan upah pokok, dan
insentif dan bagi-hasil.
Kompensasi tidak langsung(Intriksik) berbentuk program kesejahteraan dan
pelayanan.
yang disediakan secara sukarela
yang diwajibkan oleh hukum/peraturan.
D. Sistem pembayaran kompensasi
• Sistem waktu
Besaran kompensasi ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti
jam, minggu atau bulan.
Kebaikan: administrasinya mudah dan besarnya kompensasi tetap.
Kelemahan: pekerja malas tetap dibayar sesuai dengan perjanjian
• Sistem hasil
Besaran kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan
pekerja seperti per potong, meter, liter, dan kilogram.
Kebaikan: memberikan kesempata kepada pekerja rajin untuk
memperoleh hasil yang lebih besar.
Kelemahan: kualitas barang yang dihasilkan kurang sesuai
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi (1)
• Faktor internal:
1. Ukuran perusahaan
Perusahaan lebih besar cenderung memberikan upah lebih tinggi
pada karyawannya
2. Umur pekerja
Perusahaan yang lebih baru cenderung membayar lebih tinggi
dari yang lama
3. Anggaran tenaga kerja
Anggaran tenaga kerja secara normal, identik dengan jumlah uang
tersedia untuk kompensasi karyawan.
4. Siapa yang membuat keputusan kompensasi
Keputusan untuk memberikan kompensasi terletak pada manajemen
tingkat atas.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi (2)
• Faktor eksternal
1. Pasar tenaga kerja
pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi.
2. Kondisi ekonomi
Semakin kompetitif persaingan semakin rendah perusahaan dalam
membayar karyawannya.
3. Peraturan pemerintah
Pemerintah mempengaruhi tingkat kompensasi melalui
pengendalian upah.
4. Serikat pekerja
Serikat pekerja cenderung menjadi penentu untuk upah, manfaat
dan meningkatkan kondisi kerja.