ragam bahasa indonesia
-
Upload
muhammadiyahpurwokerto -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of ragam bahasa indonesia
Ragam Daerah
Logat atau dialek (bahasa Nusantara Purba)
Contoh: Batak, Jawa, Sunda, Bali, dan Tagalog
Logat yang paling kentara karena tata bunyinya yang mudah dikenali.
Pendidikan
Ragam baku dan tidak baku Pembeda yang jelas antara kaum berpendidikan formal dan yang tidak.
Fonologi bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/fadil, fakultas, film, fitnah, dan komplekspadil, pakultas, pilem, pitnah, komplek
Tata bahasaSaya mau tulis itu surat ke pamanku.(jelas maksudnya, kurang apik)
Saya mau menulis surat itu kepada pamanku.(jelas dan apik)
Sikap Penutur
Disebut langgam atau gaya. Pemilihannya bergantung pada sikap penutur terhadap orang yang diajak berbicara atau terhadap pembacanya.
Sikap dipengaruhi oleh: umur, kedudukan orang, keakraban, pokok persoalan pembicaraan, tujuan penyampaian informasi.
Sikap penutur: kaku resmi, adab, dingin, hambar, hangat, akrab, atau santai.
Perhatikan gaya bahasa:ketika memberikan laporan kepada atasan, memarahi orang,membujuk anak,menulis surat kepada kekasih,mengobrol dengan sahabat karib.
Contoh untuk menunjukkan kesopananSaya dengar Bapak gerah beberapa waktu yang lalu.penggunaan “gerah” sebagai bentuk sikap menghormati.
Jenis Pemakaiannya
Ragam dari sudut pandang bidang atau pokok persoalan
Ragam menurut sarananya Ragam yang mengalami percampuran
Bidang atau pokok persoalan
Ragam terbatas karena bergantung luas pergaulan, pendidikan, profesi, kegemaran, dan pengalaman.
Misal: agama, politik, ilmu, teknologi, pertukangan, perdagangan, seni rupa dan seni sastra, olahraga, perundang-undangan, dan angkatan bersenjata.
Bahasa Baku Ragam bahasa orang berpendidikan. Memiliki gengsi dan wibawa yang tinggi. Bahasa baku atau bahasa standar. Memiliki sifat kemantapan dinamis yang berupa
kaidah dan aturan yang tetap, tidak dapat berubah setiap saat.
Memiliki sifat kecendikian-nya, yang perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
Baku atau standar berpraanggapan adanya keseragaman.
Proses pembakuan berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.
Fungsi Bahasa Baku
1. Fungsi Pemersatu2. Fungsi Pemberi kekhasan3. Fungsi pembawa kewibawaan4. Fungsi sebagai kerangka acuan
Bahasa yang Baik dan Benar Bahasa yang benar yaitu pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku.
Kaidah ejaan dan pembentukan istilah sudah distandarkan; kaidah pembentukan kata sudah tepat dianggap baku; pelaksanaan patokan dalam kehidupan sehari-hari belum mantap.
Bahasa yang baik atau tepat yaitu pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa itu.
Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu beragam baku.
Contoh dalam tawar menawar di pasar, pemakaian ragam bahasa baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan.
Akan sangat ganjillah bila dalam tawar menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti;
1. Berapakah ibu mau menjual sawi ini?2. Apakah Abang Becak bersedia mengantar
saya ke Pasar Wage dan berapa ongkosnya?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif. Kenapa?Karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Bagaiamana kalimat yang tepat dengan situasi itu?
1. Berapa nih, Bu, sayurnya?2. Ke Pasar Wage, Abang. Berapa?
Sebaliknya, kita berbahasa yang baik, tetapi tidak benar, contoh:ini hari Bahasa yang baik sampai tahun 80-an, tetapi bentuk itu tidak merupakan bahasa yang benar karena letak kedua kata dalam frasa ini terbalik.
“Berbahasa Indonesia yang baik dan benar” yaitu pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan mengikuti kaidah bahasa yang betul.
“Bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Tugas Kelompok
I. Bahasa Indonesia Baku dan ProblematikanyaA. Pembakuan Bahasa dan Perencanaan BahasaB. Perumusan Kebijakan BahasaC. Ragam Bahasa Baku
II.Kalimat EfektifA. Pengertian dan Manfaat Kalimat EfektifB. Kalimat Efektif sebagai Salah Satu Wujud
Muslihat BerbahasaC. Indikasi atau Gejala-gejala Kalimat
efektif
III.Paragraf yang CerdasA. Pengertian ParagrafB. Syarat Paragraf yang CerdasC. Strategi Pengembangan ParagrafD. Teknik Pengembangan ParagrafE. Alat Transisi Antarparagraf
dalam Satuan WacanaF. Fungsi Paragraf dalam Wacana