PTK LAPORAN TERBAIK LEMBING DENGAN PELOPAH PISANG PENJAS 2 JUNI 2013

26
LAPORAN PENELITIAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR LEMPAR LEMBING SISWA KELAS IV SDN 1 TAMBALAKADA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN. OLEH Wagapaja FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1

Transcript of PTK LAPORAN TERBAIK LEMBING DENGAN PELOPAH PISANG PENJAS 2 JUNI 2013

LAPORAN PENELITIANMENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR LEMPAR LEMBING

SISWA KELAS IV SDN 1 TAMBALAKADA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN.

OLEH

Wagapaja

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

1

2013

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangPendidikan jasmani merupakan bagian integral

dari kurikulum di sekolah dasar (SD) yangmenekankan pada usaha memacu, meningkatkanpertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental,emosional, dan sosial siswa. Oleh karena ituprogram pendidikan jasmani wajib diikuti olehsemua siswa, mulai dari kelas I sampai dengankelas VI, diberikan dengan waktu dua jam perminggu yang terdiri dari kegiatan wajib dankegiatan pilihan.

Untuk menjamin agar pendidikan jasmani dapatmenjalankan fungsinya dengan baik, maka dalamimplementasi program-programnya di lapangan harusmelalui strategi atau gaya-gaya pembelajaran yangefektif dan efisien, dalam arti memilikifleksibilitas yang cukup tinggi dalam berinteraksidengan berbagai faktor pendukung programpendidikan jasmani. Program pendidikan jasmanidapat diartikan sebagai usaha merancang komponen-komponen pembelajaran yang dapat memberikanpengaruh langsung atau tidak langsung terhadappencapaian tujuan pembelajaran sesuai denganperkembangan siswa. Tujuan pada bagian psikomotoradalah pencapaian keterampilan dan kebugaranjasmani secara optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut peran Gurusangat dibutuhkan, mulai dari pembuatan rambu-

2

rambu pengembangan program pembelajaran, langkah-langkah merancang program pembelajaran hinggasampai pada usaha memodifikasi media pembelajaran.

Modifikasi media pembelajaran pendidikanjasmani dan kesehatan yang dilakukan guru gunamenyisiasati minimnya media pembelajaran yangdimiliki sekolah tempat guru mengajar. Kondisi inidapat terjadi disekolah manapun di seluruh wilayahIndonesia tidak terkeuali di SDN 1 TAMBALAKADA.Tindakan modifikasi media pembelajarandimungkinkan dengan syarat harus didasarkan padahasil observasi lapangan yang dilakukan oleh guruyang bersangkutan. Misalnya untuk mata pelajaranatletik nomor lempar lembing guru dapat sajamemodifikasi media pembelajaran sesuai kebutuhansiswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telahdilakukan di SDN 1 Tambalakada, maka perlu untukmelakukan tindakan modifikasi media pembelajaranmata pelajaran atletik nomor lempar lembing.Modifikasi yang dimaksud misalnya menggunakanbenda yang sederhana yaitu pelepah daun pisang.Tujuan utama menggunakan pelepah daun pisangtersebut hanya sebatas pada keterampilan siswadalam memegang lembing dan cara melemparnya sertabukan untuk mengukur jauhnya lemparan. Berdasarkanmasalah tersebut maka perlu adanya suatupenelitian kaji tindak yang bertujuan untukmeningkatkan keterampilan dasar lempar lembingmelalui kegiatan-kegiatan melempar yag menekankanunsur permainan. Tujuan modifikasi mediapembelajaran selain untuk meningkatkanketerampilan dasar melempar siswa, juga dapatmembiasakan siswa dalam melakukan gerakan-gerakanmelempar khususnya yang mengandung unsur gerakdasar lempar lembing yang sebenarnya. Dengandemikian judul penelitian dapat dirumuskan sebagaiberikut: “Meningkatkan Keterampilam Dasar MelemparLembing Melalui Media Pembelajaran Yang

3

Dimodifikasi Pada Siswa Kelas IV SDN 1Tambalakada.

2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

”apakah melalui media pembelajaran yangdimodifikasi keterampilan dasar lempar lembingsiswa Kelas IV SDN 1 Tambalakada dapatditingkatkan ?

3 Cara Pemecahan Masalah Dalam meningkatkan keterampilan dasar lempar

lembing pada siswa kelas IV di SDN 1 Tambalakada,dapat dilakukan dengan menggunakan mediapembelajaran yang dimodifikasi, yaitu dari prosespembelajaran sampai pada modifikasi alatpembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaranyang dimodifikasi tersebut maka masalah-masalahdalam keterampilan dasar lempar lembing dapatdipecahkan.

Dengan demikian melalui penggunaan mediapembelajaran yang dimodifikasi diharapkan dapatmeningkatkan keterampilan dasar lempar lembingpada siswa Kelas IV SDN 1 Tambalakada.Keterampilan dasar lempar lembing yang dimaksuddapat dipecahkan melalui empat indikator penilaianyaitu: (a) cara memegang lembing (b) cara membawalembing (c) cara melemparkan lembing dan (d) sikapakhir setelah melempar lembing.

4 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan proses pembelajaran pendidikanjasmani olahraga dan kesehatan melalui penerapanmedia pembelajaran yang dimodifikasi, tujuannyaguna meningkatkan keterampilan pada lempar yangdibelajarkan di sekolah dasar, dan secara khususuntuk meningkatkan keterampilan dasar lemparlembing pada siswa Kelas IV SDN 1 Tambalakada.

4

5 Manfaat PenelitianAdapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:1. Manfaat teoritis:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadiacuan dalam berpikir ilmiah bagi gurupendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

2. Manfaat Praktisa. Bagi Siswa

Meningkatkan keterampilan dasar melemparlembing pada siswa sekolah dasar khususnyasiswa kelas IV SDN 1 Tambalakada.

b. Bagi GuruHasil penelitian ini diharapkan dapatdijadikan sebagai acuan dan informasi bagiguru dalam meningkatkan keterampilan dasarmelempar lembing.

c. Bagi SekolahSebagai bahan informasi tentang peningkatanpembelajaran pendidikan jasmani olahragakesehatan khususnya materi tentang lemparlembing. Selain itu, sebagai bahan masukkanbagi SDN 1 Tambalakada untuk meningkatkankualitas pembelajaran.

d. Bagi penelitiMenambah ilmu pengetahuan dan pengalamanberharga bagi peneliti khususnya tentanglempar lembing agar nantinya peneliti bisamengimplementasikan ilmu pengetahuan untukmeningkatkan prestasi belajar siswa.

5

BAB IIKAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Teori2.1.1 Hakikat Media Pembelajaran

Rukia, (2001: 91) mengatakan bahwa belajar tidakselamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yangkonkret, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkandalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan denganhal-hal yang bersifat kompleks dan berada dibalikrealitas. Karena itu, media memiliki andil untukmenjelaskan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasanatau kerumitan proses pembelajaran dapat dibantu denganmenghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalammengkomunikasikan materi pelajaran.

Proses belajar mengajar dengan menggunakan mediapengajaran sebagai alat bantu tentu mempunyai kelebihantersendiri dibandingkan dengan proses belajar mengajartanpa menggunakan alat bantu apapun. Eman, (2004 : 26)berpendaapat bahwa keuntungan penggunaan mediapembelajaran sebagai berikut:

1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesandan informasi sehingga dapat memperlancar danmeningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pengajaran dapat meningkatkan danmengarahkan perhatian anak sehingga dapatmenimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebihlangsung antara siswa dan lingkungannya, dankemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendirisesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3) Media pengajaran dapat memberikan kesamaanpengalaman kepada siswa peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinyainteraksi langsung dengan guru, masyarakat, danlingkungannya misalnya melalui karyawisata,kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Berdasarkan teori di atas Mansur dkk(2010:143) mengatakan bahwa media pembelajaran

6

merupakan salah satu sumber belajar yang membantumerangsang siswa dalam memahami proses dan tujuanpembelajaran. Untuk itu dalam kegiatanpembelajaran media dianggapenting. Lebih lanjutLukman (2012:93) menambahkan bahwa pemilihan mediapembelajaran merupakan salah satu cara belajaryang mengandung unsur belajar yang terdapat dalamkonteks pembelajaran bermakna penemuan (discovery)karena alasan tersebut media memilih mediapembelajaran dengan memanfaatkan lingkunganbelajar merupakan ciri-ciri dari pada inisiatifguru yang kreatif.

Dari beberapa penjelasan di atas mengenaimedia pembelajaran sama halnya dengan teori yangdiemukakan Ahmad (2012:71) yang mengatakan bahwamedia pembelajaran merupakan segala bentukperangsang dan alat yang disediakan guru untukmendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudahdan benar dan tidak terjadinya verbalisme.

2.1.2 Hakikat PembelajaranMenurut Arifudin, (2012:55) mendefinisikan

bahwa pembelajaran mengandung pengertian bagaimanapara guru mengajarkan sesuatu kepada pesertadidik, tetapi di samping itu juga terjadiperistiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya.Selanjutnya Usman, (2003:67) berpendapat bahwapembelajaran sebagai suatu proses bagaimanapeniruan yang sebaik-baiknya sehingga bersesuaiandengan keadaan dan tujuannya. Dengan demikianperanan dari pada metode dalam rangkaian sistempembelajaran sangatlah penting. Untuk itu secaraepistemologi dapat di simpulkan bahwa metodepembelajaran adalah cara sistematis yang dapatdigunakan untuk pelaksanaan strategi belajarmengajar, sehingga dalam rangka menjalankan metodemengajar yang tepat untuk digunakan, hendaknyaseorang guru memvariasikan berbagai metodepembelajaran, kemudian memilih serta menetapkan

7

salah satu metode pembelajaran yang tepat untukditerapkan kepada siswa.

2.2 Hakikat Modifikasi Menurut Ahmad (2009:21) memberikan definisi bahwa

modifikasi sebenarnya hanyalah istilah, modifikasibukan model, bukan metode, tetapi mengacu pada berbagaiketerampilan mengajar yang diadaptasikan secara tepat.Modifikasi merupakan pendekatan yang didisain dandisesuaikan dengan kondisi kelas yang menekankan kepadakegembiraan serta pengayaan perbendaharaan gerak, agarsuskses dalam mengembangkan keterampilannya. Sementara itu menurut Hadijah (2010:18) bahwamodifikasi adalah pendekatan yang didesain dandisesuaikan dengan kondisi kelas yang menekankan kepadagambaran dan pengayaan perbendaharaan gerak agar suksesdalam mengembangkan keterampilannya. Selanjutnya

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapatdikatakan bahwa modifikasi sangatlah penting untukditerapkan di sekolah dasar, dalam hal ini untukmeningkatkan perbendaharaan gerak dari siswa, sertalebih memudahkan guru khususnya guru pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dalam menjalankan proses belajarmengajar. Di samping itu dengan modifikasi kejenuhansiswa dalam menerima aktivitas fisik yang diberikanoleh gurunya sedikit demi sedikit dapat terminimalisirdan tanpa diragukan lagi proses pembelajaran pendidikanjasmani olahraga dan kesehatan akan berjalansebagaimana mestinya yang diharapkan seorang guru.

2.3 Cara Memegang Lembing Terampil atau tidak terampilnya seorang pelempar

khususnya pada lempar lembing biasanya ditentukan olehcara memegang, pengambilan awan serta cara melemparkanlembing yang dipengaruhi oleh kekuatan otot lengan,pada lempar lembing cara memegang, pengambilan awalanserta melemparkan lembing berbeda dengan tekniklemparan ataupun tolakkan yang digunakan pada lemparcakram, tolak peluru dan juga lempar/lontar martil.

8

Ratna, (2010:86) mengatakan bahwa cara memeganglembing yang umum digunakan ada dua macam, yaitu:Pegangan degan ibu jari dan telunjuk yaitu: lembig diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau matalembingnya menunjuk ke badan, kemudian ibu jari dantelunjuk memegang pangkal lilitan tali lembing yangkuat atau erat, agar dapat mendorong leming pada waktuakan dilemparkan. Sedangkan jari-jari yang lainnyamembantu memegang dan menutupi lilitan teli lembingdengan lemas. Selanjutnya pada pegangan dengan ibujaridan jari tengah sama halnya pada cara memegang yangpertama, hanya saja perbedaannya terletak pada cara-cara tertentu seperti halnya yang mmegang pangkal talilembing adalah ibu jari dan jari tengah, sedangkanjari-jari lainnya sama seperti di atas. Sementara ituHamzah , (2009:13) mengatakan bahwa ada dua caramemegang lembing yang biasa dilakukan para pelempardiantaraya yaitu (1) cara Amerika dan cara Finlandia,cara Amerika dilakukan dengan memegang lembing padabelakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkardi belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagianpermukaan yang lain, sementara itu jari-jari lain turutmelingkar di badan lembing degan longgar, (2) Kemudianuntuk cara Finlandia adalah lembing dipegang padabagian belakang lilitan dengan jari tengah dan ibujari, sementara telunjuk berada sepanjang batanglembing dan agak serong ke arah yang wajar, jari-jarilainnya turut melingkar di badan lembing denganlonggar.

2.4 Pembelajaran Lempar Di Sekolah Dasar

Lempar merupakan salah satu nomor perlombaan dalamatletik. Lempar bagi siswa sekolah dasar, menjadibagian keterampilan gerak dasar yang dilakukan dengananggota badan biasa disebut dengan keterampilanmanipulatif. Dalam upaya membina dan mengembangkankemampuan tersebut, guru perlu merancang prosespembelajaran yang lebih menarik bagi siswa agar merekalebih giat mempelajarinya.

9

Rancangan proses pembelajaran yang akan lebihmudah menarik siswa dalam mempelajarinya yakni melaluipenyajian tugas gerak lempar dengan cara bermain.Menurut Abdul Kahar (2012:84) cara bermain dalam lemparakan menciptakan prasyarat keterampilan yangmenguntungkan bagi keterampilan gerak dominan.

Di samping itu dalam membelajarkan siswa tentangteknik dasar lempar, guru alangkah baiknya menggunakanalat-alat yang dimodifikasi sebagai pengganti alat yangsebenarnya, alat-alat yang dimaksudkan kiranya mudahdiperoleh serta tidak membebani siswa dalam menggunakanalat tersebut. Diantara alat-alat yang dapat digunakanpada teknik dasar lempar yaitu bola voli, bola kastiataupun ban bekas.

Menurut Wiranto (2009:122) bahwa alat-alat yangdigunakan dalam pembelajaran lempar antara lain: (a)bola tenis bekas 20-40 buah, (b) bola plastik 20 buahukuran sedang, (c) bola jumi/boljum 20-40 buah, (d)bola berekor/bolkor 20-40 buah, (e) bola kertas/bolket40-60 buah, (f) bangku Swedia 4-6 buah, (g) kotak yangterbuat dari kertas tebal/kardus 10-20 kardus, (h) duabuah tiang lompat tinggi, (i) tali 4-6 meter, (j)ring.lingkaran dari plastik 10 buah (ban sepeda bekas)

Olehnya itu pada pembelajaran lempar di sekolahdasar yang perlu diperhatikan bukan jarak dari hasillemparan, melainkan teknik dasar melempar yangsebenarnya, khususnya pada lempar lembing yaitu mulaidari cara memegang sampai dengan cara melemparkannya.

2.5 Indikator KinerjaIndikator kinerja dalam penelitian ini yaitu:

apabila keterampilan dasar melempar lembing melaluimedia pembelajaran yang dimodifikasi pada siswa kelasIV SDN 1 Tambalakada dapat ditingkatkan minimal 75%.

2.6 Hipotesis TindakanHipotesis tindakan dalam penelitian yaitu dengan

melalui media pembelajaran yang dimodifikasi maka

10

keterampilan dasar lempar lembing pada siswa Kelas IVSDN 1 Tambalakada dapat ditingkatkan.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik SubyekPenelitian 3.1.1 Seting Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Kelas IV SDN1 Tambalakada. 3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian adalah siswa Kelas IV SDN1 Tambalakada dengan jumlah siswa 15 orang yang terdiridari 7 orang putra dan 8 orang putri.

3.2 Variabel Penelitian

11

Variabel yang diteliti dalam penelitian iniadalah:

a. Variabel inputVariabel input meliputi kegiatan guru dalammerencanakan pembelajaran, dan kesiapan siswa dalammengikuti proses pembelajaran serta sarana danprasarana guna meningkatkan keterampilan dasar siswadalam melakukan lempar lembing. Selanjutnyaindikator yang dinilai dalam variabel ini selamaproses pembelajaran meliputi empat indikator yaitu:(a) cara memegang lembing, (b) cara membawa lembing,(c) cara mengambil awalan, (d) cara melemparlembing.

b. Variabel prosesVariabel proses meliputi kegiatan guru dalammelaksanakan pembelajaran yang telah direncanakandan aktifitas siswa selama proses pembelajaran dalammelakukan gerakan melempar lembing denganmenggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi.

c. Variabel outputVariabel output meliputi serap kemampuan siswa padamateri pembelajaran yang diwujudkan dalam bentukperolehan skor melalui praktek kemampuan dalammelakukan lempar lembing.

3.3 Tahap Penelitian3.3.1 Tahap Persiapana) Membuat lembar observasi

Dalam lembar observasi tersebut peneliti mengambildata keterampilan tentang cara siswa dalam melakukanlempar lembing.b) Mempersiapkan perlengkapapn yang diperlukan

Peneliti dan guru mitra dalam hal ini gurupendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ada disekolah tempat penelitian mempersiapkan sarana danprasarana olahraga yang akan digunakan selama prosestindakan.c) Menyusun langkah-langkah tindakan dan jadwalkegiatan

12

Peneliti dan guru mitra mendiskusikan metode,strategi dan media pembelajaran yang tepat bagi siswaserta hari dan waktu pelaksanaan tindakan.

13

3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan dengan unsur kerja samaantara peneliti dengan guru mitra dalam hal ini gurupendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dimanapelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dimaksud harussesuai dengan skenario tindakan. Prosedur penelitiantindakan kelas ini untuk masing-masing siklusnyadilaksanakan berdasarkan hasil tindakan dalam setiapsiklus.

3.3.3 Tahap Pemantauan dan EvaluasiTahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada

proses penelitian berlangsung. Pada proses pelaksanaantindakan tersebut peneliti mengadakan penilaian sertamengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada dilapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telahselesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikanumpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan.

3.3.4 Tahap Analisis dan RefleksiPada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi,kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi diri,apakah siswa sudah dapat meningkatkan keterampilandasar lempar lembing. Hasil analisis ini akan digunakanuntuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.Selanjutnya apabila pada siklus berikutnya keterampilansiswa telah mencapai sasaran pada indikator kinerjarefleksi terus dilakukan guna mencari kekurangan-kekurangan dan kesalahan selama tindakan pada siklussebelumnya.3.3.5 Tahap Akhir

Tahap ini merupakan kegiatan akhir daripenelitian, yakni peneliti merangkum seluruh data yangdiperoleh selama proses kegiatan, dan mendeskripsikan,membahas, serta membuat kesimpulan-kesimpulanberdasarkan temuan pada proses penelitian.

14

BAB IVDESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil PenelitianPenelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa

Kelas IV SDN 1 Tambalakada dengan jumlah siswa 15 orangyang terdiri dari 7 siswa putra dan 8 siswa putri.Sementara yang menjadi tim peneliti adalah penelitisendiri sedangkan yang menjadi mitra kerja adalah guruolahraga di sekolah lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus danmasing-masing siklus empat kali perlakuan atautindakan. Untuk memperoleh data–data yang akuratpeneliti mengadakan observasi awal sebagai data awalpenilaian. Hal ini dilakukan karena peneliti hanyamelihat gejala rendahnya keterampilam dasar melemparlembing pada sebagian besar siswa Kelas IV SDN 1Tambalakada. Secara rinci hasil penelitian tindakankelas adalah:

4.1.1 Observasi awalObservasi awal merupakan hal mutlak untuk

dilaksanakan sebelum penelitian dilakukan. Observasiawal dilakukan guna mengetahui kemampuan awal siswa SDN1 Tambalakada dalam hal pelajaran atletik khususnyanomor lempar lembing. Kegiatan ini penting gunamenentukan model tindakan yang akan diterapkan. Dataobservasi awal dapat dilaporkan dalam bentuk tabel dandiagram sebagai berikut:

Tabel 1Hasil Observasi Awal

Keterampilam Dasar Melempar Lembing Melalui MediaPembelajaran Yang Dimodifikasi

No Indikator yg diamatiNilai rata-

rataketuntasan

Keterangan

1 Cara MemegangLembing 59,75% Kurang

15

2 Cara Membawa Lembing 62,75% Kurang3 Cara Mengambil

Awalan 63,92% Kurang

4 Cara melemparLembing 65,67% Sedang

TOTAL 63.03% Kurang

Tabel di atas menunjukan bahwa rata-ratakeseluruhan siswa kelas IV SDN 1 Tambalakada belumterampil dalam melakukan lempar lembing. Kondisi inilahyang mengharuskan kita untuk segera melakukan tindakan.Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakankelas ini dengan memodifikasi media pembelajaran yaitumengganti lembing dengan pelepah pisang. Tujuanpenggunaan media pembelajaran berupa pelepah pisang(modifikasi) yaitu bertujuan memudahkan siswa dalammelakukan berbagai aktivitas gerak yang berhubunganlangsung dengan teknik dasar melempar lembing. Artinyamodifikasi media pembelajaran tersebut memberikankesempatan kepada siswa kelas IV SDN 1 Tambalaka lebihbanyak melakukan aktivitas gerak yang menjadi indikatorpenilaian pembelajaran atletik khususnya lemparlembing. Adapun beberapa hasil capaian masing-masingindikator sebagai berikut.

a. Cara memegang lembing rata-rata adalah 59.75%,peningkatanya minimal sebesar 15.25% dariindikator kinerja 75%.

b. Cara membawa lembing rata-rata 62.75%,peningkatannya minimal sebesar 12.25% dariindikator kinerja 75%

c. Cara mengambil awalan rata-rata 63.92%,peningkatannya minimal 11.08% dari indikatorkonerja 75%, dan

d. Cara melempar lembing 65.67% peningkatannyaminimal minimal sebesar 9.33% dari indikatorkinerja 75%.

16

Kesimpulan hasil observasi awal menunjukan bahwaketerampilan dasar siswa kelas IV SDN 1 Tambalaka dalammelakukan lempar lembing perlu ditindaki denganmemodifikasi media pembelajaran lembing yaitu pelepahdaun pisang.

4.1.2 Hasil Pengamatan Siklus IHasil pengamatan siklus 1 (4 kali pertemuan)

setelah proses pembelajaran dengan menggunakan mediapembelajaran yang dimodifikasi yaitu pelepah pisangdiperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2Hasil Siklus 1

Keterampilam Dasar Melempar Lembing Melalui MediaPembelajaran Yang Dimodifikasi

No Indikator yg diamatiNilai rata-

rataketuntasan

Keterangan

1 Cara MemegangLembing 70% Sedang

2 Cara Membawa Lembing 69,58% Sedang3 Cara Mengambil

Awalan 69,58% Sedang

4 Cara melemparLembing 70,83% Sedang

TOTAL 70% Sedang

Data tabel II menunjukan bahwa keterampilan dasarsiswa kelas IV SDN 1 Tambalakada dalam melakukan lemparlembing belum mencapai target. Keempat indikator yangdinilai adalah ; (1) cara memegang lembing rata-rataketerampilan gerak dasar siswa 70%, selanjutnya (2)cara membawa lembing rata-rata 69.58%, (3) caramengambil awalan 69.58%, dan (4) Cara melempar lembing70.83%. Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilaisetelah siklus 1 (4 kali pertemuan) belum mencapaitarget yang ditetapkan sebelumnya. Terget yangditetapkan yaitu sebesar 75 % sementara hasil diperoleh

17

setelah siklus 1 yaitu hanya sebesar 70%, maka langkahselanjutnya yaitu merefleksi siklus 1.

4.1.3 Refleksi Siklus 1Refleksi dilaksanakan guna memperbaiki beberapa

tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yangditargetkan yaitu sebesar 75 %. Hasil siklus 1 sebesar70% mengharuskan peneliti untuk segera melakukanrefleksi dengan cara melanjutkan penelitian melaluisiklus 2. Tindakan pada siklus 2 sama halnya dengan apayang dilakukan pada siklus 1 yaitu meiputi:

a. Cara memegang lembing yang baru mencapai 70%,perlu ditingkatkan minimal sebesar 5% sehinggabisa mencapai target semula sebesar 75%.

b. Cara membawa lembing rata-rata sebesar 69.58%,jika disesuaikan dengan target semua sebesar 75 %maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan hasilcara membawa lembing minimal sebesar 5.42%sehingga mencapi 75%

c. Cara mengambil awalan rata-rata sebesar 69.58%,perlu ditingkatkan minimal sebesar 5.42% gunamencapai 75%.

d. Cara melempar lembing yang baru mencapai 70.83%diusahakan ditingkatkan minimal sebesar 4.17% dariindikator kinerja 75%. Hasil menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa

kelas IV SDN 1 Tambalakada dalam melempar lembingmasih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapaistandar penilaian indikator kinerja yang telahditetapkan sebesar 75%. Dengan demikian perludilaksanakan tindakan lebih lanjut dengan menerapkansiklus kedua dengan tetap menerapkan media pembelajaranyang dimodifikasi yaitu pelepah daun pisang.

4.1.4 Hasil Pengamatan Siklus 2Hasil penerapan siklus kedua secara umum terjadi

peningkatan dari berbagai aspek. Secara rinci

18

peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 sebagaiberikut :

Tabel 3Hasil Siklus 2

Keterampilam Dasar Melempar Lembing Melalui MediaPembelajaran Yang Dimodifikasi

No Indikator yg diamatiNilai rata-

rataketuntasan

Keterangan

1 Cara MemegangLembing 76,67% Baik

2 Cara Membawa Lembing 75,42% Baik3 Cara Mengambil

Awalan 75,83% Baik

4 Cara melemparLembing 78,33% Baik

TOTAL 76.57% BaikTabel 3 menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan

yang signifikan dari nilai pada siklus 1. Hal ini dapatdiamati pada indikator (1) cara memegang lembing rata-rata keterampilan gerak dasar siswa kelas IV SDN !tambalakada meningkat menajdi 76.67%, selanjutnya (2)cara membawa lembing rata-rata meningkat menajdi75.42%, (3) serta cara mengambil awalan meningkatmenjadi 75.83%, dan (4) Cara melempar lembing meningkatmenjadi 78.33%.

Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwaketerampilan dasar siswa kelas IV SDN 1 Tambalakadadalam melempar lembing meningkat secara signifikandengan rata-rata peningkatan sebesar 76.57%. Artinyasiswa kelas IV SDN 1 Tambalakada sudah memilikiketerampilan dasar dalam melempar lembing sesuai targetyang ditetapkan sebesar 75 %. Kesimpulan bahwa denganmemodifikasi media pembelajaran atletik khsusnyamemodifikasi media pembelajaran lempar lembing denganmenggunakan pelepah pisang dapat meningkatkanketerampilan dasar siswa kelas IV SDN 1 Tambalakadadalam hal lempar lembing. Langkah selanjutnya yaitumelakukan refleksi siklus 2.

19

4.1.5 Refleksi Siklus 2Berdasarkan perlakuan tindakan pada siklus ke dua

maka dapat di simpulkan bahwa dalam meningkatkanketerampilan dasar melempar lembing siswa kelas IV SDN1 Tambalaka, yaitu dengan melalui media pembelajaranyang dimodifikasi. Dengan demikian setelah mengetahuibahwa dengan langkah memodifikasi media pembelajaranmaka peniliti mengadakan refleksi tentang hasil daripada data siklus ke dua tersebut. Refleksi pada sikluskedua ini berupaya untuk membenahi kesalahan-kesalahanselama tindakan pada siklus pertama, sehingga hal-halyang masih kurang akan dibenahi saat prosespembelajaran yang berhubungan dengan materi lemparlembing.

Dari penjelasan di atas mengenai pengamatan sikluske dua menunjukkan rata-rata siswa telah memilikiketerampilan dasar lempar lembing hingga melebihistandar indikator kinerja, dengan kata lain rata-rataketerampilan siswa telah miningkat.

Hasil pengamatan pada observasi awal rata-rataketerampilan dasar lempar lembing siswa kelas IV SDN 1Tambalakada yaitu 63,03%, dan pada siklus ke duaketerampilan dasar lempar lembing siswa kelas IV SDN 1Tambalakada meningkat hingga 76.57%, hal ini jelasbahwa siswa kelas IV SDN 1 Tambalakada mengalamipeningkatan keterampilan dasar sebesar 13.54 % darihasil siklus dua, dan 11.97% dari indikator kinerja75%.

Gambaran hasil pada siklus dua tersebut dapatdiasumsikan walaupun keseluruhan siswa telah memilikiketerampilan dalam melakukan lempar lembing, tetapimasih perlu untuk dibenahi, khususnya pada caramengambil awalan. Sementara untuk komponen indikatoryang lain beberapa siswa kelas IV SDN 1 Tambalakadatelah terampil dan bahkan melebihi standar penilaianyang menjadi indikator kinerja.

4.2 Pembahasan

20

Hasil penelitian menunjukan data observasi awalsebesar 63.03%, dan siklus pertama sebesar 70% sertasiklus ke dua sebesar 76.57%. Perolehan inimenggambarkan bahwa rata-rata siswa kelas IV SDN 1Tambalakada mampu memperbaiki kekurangan setelah diberitindakan sebanyak dua kali. Artinya peningkatan hasilbelajar siswa kelas IV SDN 1 Tambalakai dalam matapelajaran lembing meningkat berkat adanya tindakanmelalui mdifikasi media pembelajaran lembing denganpelopah dauh pisang. Tindakan ini dapat memberikanpengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajarolahraga atletik khususnya nomor lempar lembing.

Ketiadaan alat lembing yang standar dapatdisiasasti dengan memodifikasi media tersebut denganmengunakan pelopah daun pisang. Hal ini mengingatkankepada seluruh guru olahraga agar tidak terlalutergantung pada alat belajar yang standar. Hasilpenelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas gurumenjadi kunci dalam menuntaskan pembelajaran disekolah. Dalam penelitian ini peningkatan keterampilandasar siswa kelas IV SDN 1 Tambalakda dalam matapelajaran lempar lembing karena adanya tindakan yangdilakukan yang dengan memodifikasi media pembelajaranyaitu menggunakan pelopah daun pisang untuk menggatikanlembing standar. Pelaksanaan tindakan dalampembelajaran lempar lembing dengan memodifikasi mediapembelajaran berhasil setelah melalui dua siklus.Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1Tambalakada dalam mata pelajaran lempar lembing yangmenggunakan media pembelajaran dimodifikasi dengan duasiklus dapat dilihat pada table berikut:

TABEL 4Selisih Hasil Peningkatan Siklus 1 dan 2

Keterampilan Dasar Lempar LembingINDIKATOR YANG

DIAMATI Siklus I Siklus II

Cara Memegang Lembing 70% 76,67%

21

Cara Membawa Lembing 69,58% 75,42%Cara Mengambil Awalan 69,58% 75,83%Cara melempar Lembing 70,83% 78,33%

Dari tabel di atas jelas bahwa peningkatankeerampilan dasar lempar lembing siswa kelas IV SDN 1Tambalakada dalam lempar lembing melalui modifikasimedia pembelajaran menggunakan pelopah daun pisangmelebihi indikator kinerja yang diharapkan.Artinya padamasing-masing komponen keterampilan dasar pada setiapsiklus sangat jelas selisih peningkatannya. Dengandemikian hipotesis penelitian tindakan kelas yangmenyatakan bahwa: “melalui media pembelajaran yangdimodifikasi maka keterampilan dasar lempar lembingpada siswa Kelas IV SDN 1 Tambalakada dapatditingkatkan”.

22

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan1. Berdasakan hasil pencapaian pelaksanaan

penelitian tindakan kelas, maka dapat disimpulkanhipotesis tindakan yaitu melalui mediapembelajaran yang dimodifikasi maka keterampilandasar lempar lembing pada siswa Kelas IV SDN 1Tambalakada dapat ditingkatkan.

2. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangankhususnya siklus pertama untuk (a) cara memeganglembing rata-rata keterampilan gerak dasar siswa70%, selanjutnya (b) cara membawa lembing rata-rata 69.58%, (c) cara mengambil awalan 69.58%, dan(d) Cara melempar lembing 70.83% dari indikatoryang di harapkan sebesar 75%. Berdasarkan hasiltersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswaKelas IV SDN 1 Tambalakada belum seluruhnyamemiliki keterampilan dasar lempar lembing sesuaiharapan.

3. Selanjuntya pada siklus ke dua (a) cara memeganglembing rata-rata keterampilan gerak dasar siswa76.67%, selanjutnya (b) cara membawa lembing rata-rata 75.42%, (c) cara mengambil awalan 75.83%, dan(d) Cara melempar lembing 78.33% dari indikatoryang di harapkan sebesar 75%. Berdasarkan hasiltersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswaKelas IV SDN 1 Tambalakada seluruhnya sudahmemiliki keterampilan dasar lempar lembing sesuaiharapan yaitu sebesar 75 % sesuai indicatorkinerja yang ditetapkan sebelumnya.

5.2 SaranHasil penelitian ini secara nyata dapat melahirkan

beberapa saran sebagai brikut: 1. Setiap guru hendaknya menjadikan penelitian

tindakan kelas ini sebagai bahan acuan dalamrangka meningkatkan keterampilan dasar siswadalam keterampilan dasar lempar lembing.

23

2. Guru hendaknya kreatif dalam memodifikasi mediapembelajaran guna menghindari kejenuhan siswaselama proses pembelajaran pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan.

3. Diharapkan kepada seluruh guru pendidikan jasmaniolahraga dan kesehatan dapat menjadikanpenelitian ini sebagai acuan dalam meningkatkanketerampilan maupun kemampuan gerak dasar siswa,khususnya siswa di sekolah dasar.

4. Diharapkan guru pendidikan jasmani olahraga dankesehatan dalam memilih dan menetapkan model,metode maupun strategi pembelajaran harusmengetahui kelebihan dan kekurangan yangdimiliki.

5. Guru harus mengetahui masing-masing kelebihan dankekurangan model, metode, strategi bahkan mediapembelajaran yang dimodifikasi yang akan digunakan di lapangan.

24

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kahar. 2012. Pembelajaran Atletik Di SekolahDasar. Jakarta: Depdiknas. DikjenOlahraga

Ahmad. 2011. Lari, Jalan, Lompat dan Lempar Untuk Perguruan Tinggi................

Arifudin. 2012. Prasarana dan Sarana Olahraga AtletikDi Sekolah Dasar. Surabaya. FIK UNESA.

Eman. 2009. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:Depdikbud. Ditjen Dikti.

Hadijah. 2010. Model Pembelajaran Langsung DalamPendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.Bandung. Alfabeta.

Hamzah. 2009. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran.Jakarta: CV Maha Putra Adidaya.

Lukman. 2012. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta.Insan Madani.

Mansur dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar: SuatuPendekatan Baru dan Praktis. Bandung : TunasNusantara.

Ratna. 2010. Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan TeoriPendidikan Jasmani. Bandung. Nuansa.

Rukia,. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Syarifuddin. 1992. Pendiidkan Jasmani dan Kesehatan.Jakarta Depdikbud. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi.

Usman,. 2010. Pembelajarna Discovery, Strategi danMental Vocational Skill. Jogjakarta. Diva Press.

Wiranto. 2010. Belajar Berlatih Gerak-Gerak DasarAtletik Dalam Bermain. Jakarta. PT Raja GrafindoPersada.

25

26