pemanfaatan kulit buah pisang sebagai tabir surya

23
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.) UNTUK SUN PROTECTOR BIDANG KEGIATAN : PKM-P/PENELITIAN Diusulkan Oleh : Mareta Dwi Sulistiorini 1404015207 /TA:2014 Dedi Suryadi 1204015088 /TA:2012 Novalia Rohma 1204015303 /TA:2012 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2015

Transcript of pemanfaatan kulit buah pisang sebagai tabir surya

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.)

UNTUK SUN PROTECTOR

BIDANG KEGIATAN :

PKM-P/PENELITIAN

Diusulkan Oleh :

Mareta Dwi Sulistiorini 1404015207 /TA:2014

Dedi Suryadi 1204015088 /TA:2012

Novalia Rohma 1204015303 /TA:2012

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2015

ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Kulit

Pisang (Musa paradisiaca L.) Untuk

Sun Protector

2. Bidang Kegiatan : PKM-P

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Mareta Dwi Sulistiorini

b. NIM : 1404015207

c. Jurusan : Farmasi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Hamka

e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Perum Taman Buah 2 Blok BA 2 No. 8

Rt/Rw 001/015 Kutabumi, Pasar Kemis

Kab. Tanggerang – Banten.

0912-8169-2623

f. Alamat Email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Adia Putra Wirman, M.Si

b. NIDN : 0329017702

c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Perumahan Bumi Alam Indah Blok B. 8

Jati Rahayu, Pondok Bekasi.

081317537717

6. Biaya Kegiatan Total :

a. DIKTI : Rp. 8.255.000,-

b. Sumber lain : -

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Jakarta, 09 September 2015

iii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................. iii

Daftar Tabel dan Diagram ................................................................................... iv

Ringkasan ........................................................................................................... v

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 2

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

1.4 Luaran .......................................................................................................... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2

2.1 SPF ................................................................................................................ 2

2.2 Limbah .......................................................................................................... 3

2.3 Buah Pisang ................................................................................................... 3

2.4 SPF pada Limbah Kulit Pisang ..................................................................... 5

BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 6

3.1 Waktu Dan Tempat ...................................................................................... 6

3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 6

3.3 Preparasi Sampel ........................................................................................... 6

3.4 Ekstraksi ........................................................................................................ 6

3.5 Penentuan Nilai SPF ..................................................................................... 7

3.6 Alur Penelitian .............................................................................................. 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 7

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 7

4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 9

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Pisang ............... 5

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ................................................. 7

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................... 8

v

RINGKASAN

Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator universal yang

menjelaskan tentang keefektifan dari suatu produk atau zat yang bersifat UV

protektor, semakin tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka

semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Dutra et al.,

2004). Sun Protection Factor (SPF) diartikan sebagai jumlah energi UV yang

dibutuhkan untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang

terlindungi produk atau zat aktif tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi

yang dibutuhkan untuk menimbulkan MED tanpa perlindungan produk atau zat

aktif tabir surya (FDA, 2001). FDA mengklasifikasikan produk atau zat aktif tabir

surya berdasarkan nilai SPF-nya yaitu nilai 2 sampai 12 merupakan perlindungan

minimal, nilai 12 sampai 30 sebagai perlindungan sedang dan nilai diatas 30 sebagai

perlindungan ultra (FDA, 2001). Menurut penelitian dari Dita dkk. (2014) yang

melakukan penelitian nilai SPF terhadap pisang goroho menyatakan bahwa

semakin besar aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak pisang goroho maka nilai

SPFnya juga semakin tinggi, nilai SPF dari pisang goroho mencapai 16,60 ini

menjadi pintu pembuka untuk meneliti lebih lanjut mengenai SPF pada kulit pisang.

Karena belum banyak penelitian yang membahas tentang kandungan nilai SPF pada

kulit pisang. Metode yang digunakan adalah Penentuan efektivitas tabir surya

dengan menentukan nilai SPF dengan metode Spektrofotometri (Sayre et al., 1979).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF yang terdapat pada kulit

pisang yang belum jadi limbah dan sudah jadi limbah. Diharapkan hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah dalam pemanfaatan kulit pisang yang

merupakan limbah dari pisang sebagai sunscreen/tabir surya. Selanjutnya hasil

penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kosmetik

dari bahan alam.

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Limbah dan Polusi sudah menjadi masalah pelik di berbagai kota-kota besar tak

terkecuali di ibu kota Indonesia. Jakarta menempati pringkat kota terpadat di asia

tenggara bahkan di asia, dengan Penduduk yang padat akan berdampak pada

berbagai bidang kehidupan baik kesehatan, pendidikan, lingkungan dan lain-lain.

Bidang lingkungan misalnya semakin tingginya jumlah penduduk, maka produksi

limbah akan terus meningkat, sehingga apabila penanganannya tidak tepat maka

akan menimbulkan pencemaran yang berakibat pada menurunnya kualitas

lingkungan dan dari bidang kesehatan semakin tinggi pecemaran lingkungan akan

berdampak pada penurunan kualitas udara yang dihirup oleh manusia itu sendiri

bahkan organ yang terpapar polutan akan berdampat negatif bagi kesehatan

manusia.

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak

jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya

dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan

ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau.

Buah Pisang merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh dan tersebar di seluruh

Indonesia. Negara Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbesar

di Asia. Buah kegemaran penduduk Indonesia ini memang banyak sekali

manfaatnya. Berdasarkan data statistik departemen pertaniaan (2008), produksi

pisang Indonesia pada tahun 2006 saja mencapai 5,03 juta Ton dan volume ekspor

mencapai 1,50 juta Ton dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun (Dep.

Pertanian 2008). Oleh karana itu pisang telah ditetapkan sebagai salah satu

komoditas buah unggulan nasional. Pisang merupakan buah yang mudah didapat,

memiliki nilai ekonomi, budaya serta gizi yang tinggi. Buahnya banyak disukai

untuk dikonsumsi secara langsung sebagai buah atau diolah menjadi produk

konsumsi lain sepert sale pisang, kripik pisang, selai pisang, dodol dan lain

sebagainya. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit

pisang yang sangat banyak jumlahnya.

Dari semua data diatas kami bermaksud mencari inovasi bagaimana cara

memanfaatkan limbah kulit pisang yang begitu banyak untuk diubah menjadi

sesuatu yang bermanfat bagi kesehatan khususnya, maka dari itu kami mengambil

sampel kulit pisang yang belum menjadi limbah dan sudah menjadi limbah. Dari

sebuah penelitian yang dilakukan Someya et al. (2002) membuktikan bahwa pada

kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi dibanding dengan

daging buahnya. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang yaitu

katekin, galokatekin dan epikatekin yang merupakan golongan senyawa falvonoid

2

(Someya et al., 2002) dan menurut Dita dkk. (2014) “semakin tinggi nilai

kandungan antioksidan maka nilai SPF nya pun akan semakin tinggi”. Dengan

demikian selain kandungan antioksidannya yang tinggi, kulit pisang juga memiliki

potensi sebagai tabir surya dengan nilai SPF yang dimilikinya.

1.2 Perumusan masalah

Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak

jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya

dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan

ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Padahal kulit pisang memiliki potensi

untuk menjadi Sun Protector alami karena didalamnya terkandung senyawa

flavonoid yang dapat menangkal efek buruk dari sinar matahari (Hogade,2010).

Maka dari itu kami ingin melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa

besar nilai SPF yang terkandung didalam kulit pisang agar nantinya limbah kulit

pisag dapat lebih dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna.

1.3 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF yang

terkandung pada kulit pisang yang sering dijadikan limbah diperkotaan agar

selanjutnya dapat dijadikan bukti ilmiah dalam pemanfaatan kulit pisang sebagai

tabir surya alami. Sehingga dapat membantu dalam pemanfaatan kulit pisang guna

mengurangi jumlah limbah kulit pisang yang ada diperkotaan.

1.4 Luaran

1. Jurnal Ilmiah.

2. Artikel Ilmiah.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SPF (Sun Protection Factor)

Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator universal yang menjelaskan

tentang keefektifan dari suatu produk atau zat yang bersifat UV protektor, semakin

tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka semakin efektif

untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Dutra et al., 2004). Sun

Protection Factor (SPF) diartikan sebagai jumlah energi UV yang dibutuhkan

untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang terlindungi

produk atau zat aktif tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi yang

dibutuhkan untuk menimbulkan MED tanpa perlindungan produk atau zat aktif

tabir surya (FDA, 2001). FDA mengklasifikasikan produk atau zat aktif tabir surya

berdasarkan nilai SPFnya yaitu nilai 2 sampai 12 merupakan perlindungan minimal,

nilai 12 sampai 30 sebagai perlindungan sedang dan nilai diatas 30 sebagai

perlindungan ultra (FDA, 2001). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang

3

memiliki iklim tropis yang memperoleh sinar matahari lebih banyak yang dapat

memperbesar resiko kerusakan kulit akibat paparan sinar UV dari matahari

(Misnadiarly, 2006). Pemaparan sinar ultraviolet dan matahari secara kronik akan

mengakibatkan perubahan struktur dan komposisi kulit dan stress oksidatif pada

kulit (Droge, 2002). Preparat tabir surya dianjurkan penggunaannya untuk

mencegah atau meminimalkan efek sinar UV yang berbahaya terhadap kulit.

Pengharuh buruk dari sinar UV terhadap kulit biasanya dapat diminimalkan dengan

penggunaan bahan-bahan yang bersifat UV protektif.

Dan salah satu bahan alami yang di yakini memiliki nilai SPF yang dapat

dimanfaatkan sebagai tabir surya adalah kulit pisang karena di dalamnya

terkandung senyawa antioksidan yang berpotensi sebagai fotoprotektif.

2.2 Limbah

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah/limbah adalah

sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang

dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya

Undang-Undang Pengelolaan Sampah/limbah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan

sampah/limbah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang

berbentuk padat. Sampah/limbah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang

punya dan bersifat padat. Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan

sampah/limbah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi

atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang

dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena

kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.

Manik (2003) mendefinisikan sampah/limbah sebagai suatu benda yang tidak

digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan

manusia. Semakin tingginya jumlah penduduk, maka produksi limbah dalam akan

terus meningkat, sehingga apabila penanganannya tidak tepat maka akan

menimbulkan pencemaran yang berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan

dan dari bidang kesehatan semakin tinggi pecemaran lingkungan akan berdampak

pada penurunan kualitas udara yang dihirup oleh manusia itu sendiri bahkan organ

yang terpapar polutan akan berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Maka dari

itu perlu adanya pemanfaatan akan limbah - limbah tersebut menjadi suatu produk

yang lebih berguna.

2.3 Buah pisang

KLASIFIKASI TANAMAN

Kedudukan tanaman pisang dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan adalah

sebagai berikut:

4

Divisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Famili : Musaceae

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca L. (Tjitrosoepomo, 2000)

Tanaman pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Kuswanto (2003),

menyebutkan bahwa pisang adalah tanaman asli Indonesia. Hal ini dibuktikan

dengan banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh

Indonesia. Selain tumbuh sebagai tanaman liar, tanaman pisang juga banyak

dibudidayakan. Pada hakekatnya, tanaman pisang diklasifikasikan dalam berbagai

jenis. Jenis pisang yang telah familiar seperti pisang ambon, pisang nangka, pisang

mas, pisang klutuk, pisang tanduk, pisang hias, pisang kepok dan lain-lainnya.

Semua tanaman pisang tersebut dapat tumbuh subur di Indonesia. Terbukti hampir

di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang, baik yang

dipelihara di pekarangan rumah ataupun tumbuh liar di pinggiran jalan (Santoso,

1995).

Di Indonesia banyak sekali industri baik rumahan maupun pabrik yang mengolah

pisang yang akan menghasilkan limbah kulit pisang yang sangat banyak. Limbah

yang tidak dimanfaatkan dan diberdayakan dengan benar akan menjadi sumber

pencemar (Kumalaningsih, 1993). Limbah kulit pisang merupakan limbah organik

yang mempunyai kandungan gizi yang masih dapat dimanfaatkan.

Secara umum orang makan buah pisang kulitnya akan dibuang begitu saja. Terlebih

membuang kulit pisang disembarang tempat, terkadang mengakibatkan kecelakaan

pada orang lain yang menginjaknya. Seringkali kulit pisang dianggap sebagai

barang tak berharga alias sampah. Ternyata dibalik anggapan itu, kulit pisang

memiliki kandungan vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang cukup

baik. Kulit pisang masih terdapat vitamin C, B komplek dan B6. Berat kulit buah

pisang ternyata mencapai 40% dari berat total pisang segar (Anhwange et al., 2008).

Kuit buah pisang ternyata memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Berdasarkan

penelitian Someya et al (2002), dibuktikan bahwa pada kulit pisang mengandung

aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya. Antioksidan

dapat bermanfaat untuk mengurangi kerusakan oksidatif. Jenis senyawa antioksidan

yang dapat diisolasi dari kulit buah pisang yaitu flavonoid. Jenis flavonoid yang

teridentifikasi adalah naringen dan rutin. Selain itu juga katekin, galokatekin, dan

epikatekin (Someya et al. 2002).

5

2.4 SPF pada limbah kulit pisang

Sudah banyak diketahui tentunya bahwa di dalam kulit pisang terkandung senyawa

antioksidan Someya et al. (2002) . Dan Bonina et al. (1996) melaporkan bahwa

penggunaan antioksidan pada sediaan tabir surya dapat meningkatkan aktivitas

fotoprotektif. Penggunaan zat-zat yang bersifat antioksidan dapat mencegah

berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV. Beberapa golongan

senyawa aktif antioksidan seperti flavonoid, tanin, antrakuinon, sinamat dan lain-

lain telah dilaporkan memiliki kemampuan sebagai perlindungan terhadap sinar UV

(Hogade,2010).

Dita dkk. (2014) pun telah melakukan penelitian tentang kandungan nilai SPF yang

ada pada kulit pisang goroho dan hasil pengukuran nilai SPF dari ekstrak kulit

pisang goroho dengan menggunakan tiga macam ekstrak, menghasilkan nilai SPF

yang tidak jauh berbeda. Ekstrak etanol mempunyai nilai SPF tertinggi dari semua

pelarut yaitu sebesar 16,63 kemudian diikuti oleh ekstrak metanol sebesar 16,60

dan ekstrak aseton sebesar 15,42. Akan tetapi baru pisang goroho yang terbukti

memiliki nilai SPF yang cukup tinggi sedangkan pisang lain belum ada penelitian

yang membuktikannya padahal pada kulit pisang jenis lain pun mengandung

antioksidan yang cukup tinggi kadarnya yang dapat meningkatkan aktivitas

fotoprotektif (Bonina et al.,1996) . Seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Pisang.

Jenis

pisang

Metode Kandungan Aktivitas

Antioksidan

Peneliti

Kulit pisang

raja bulu

DPPH Flavonoid,

terpenoid, tannin

97,85% Eva

nurrahmah

dkk.

Kulit pisang

kepok

kuning

DPPH Flavonoid IC₅₀ 693, 15

μg/ml

Sriatun

dkk.,2007

Kulit pisang

ambon

kuning

DPPH Flavonoid IC₅₀ 2350,3

μg/ml

Suparmi

dkk.,2012

Kulit pisang

goroho

DPPH Flavonoid,

terpenoid,

saponin

92,6% Edi

suryanto

dkk.,2013

Dengan demikian, bisa jadi bukan hanya pisang goroho saja yang memiliki nilai

SPF yang baik (Nilai SPF yang baik saat ini adalah 15h Ade, dkk.,2013) akan tetapi

kulit pisang jenis lain pun memiliki potensi untuk memiliki nilai SPF yang baik

yang dapat di manfaatkan sebagai tabir surya alami.

6

BAB 3. METODA PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di laboratorium Fitokimia Fakultas farmasi dan Sains

UHAMKA, selama tiga bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan preparasi sampel,

ekstraksi dan untuk penentuan nilai SPF dilakukan di latoratorium kimia analisa Fakultas

Farmasi dan Sains UHAMKA.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat gelas PYREX, mikropipet BRAND Transferpette®, timbangan analitik

AND, seperangkat alat reflux, spektrofotometer UV-Vis THERMO SCIENTIFIC

Genesys 20 & 10S, spatula, pisau, mortir, blender TECSTAR, vorteks mixer K tipe

VM- 300, kertas saringan, sentrifuse K CENTRIFUGE tipe Harmonic Series,

waterbath THERMOLOGY, seperangkat alat bedah, rotary vacuum evaporator

Eyela N-1000, pengaduk magnet, spektrofotometer UV-Vis, aluminium foil, dan

kain saringan.

Bahan yang digunakan sebagai sampel yaitu kulit buah pisang yang masih segar

dan yang sudah menjadi limbah. Bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu, etanol,

aseton, metanol, akuades, reagen Folin-Ciocalteu 50%, larutan buffer pH 7,4,

FeSO4 5mm.

3.3 Preparasi Sampel

Untuk kulit pisang yang masih segar, buah pisangnya dicuci bersih dengan air

mengalir, kemudian dipotong kedua ujung pangkalnya dan diremas untuk

mengeluarkan getahnya. Setelah itu dikupas kulitnya dan dipotong-potong kecil.

Selanjutnya Diblender dengan 100 mL akuades kemudian diperas dengan

menggunakan kain saringan hingga airnya semua terbuang. Setelah itu diblender

lagi dengan 100 mL akuades dan diperas seperti langkah sebelumnya. Hal ini

bertujuan agar getahnya hilang dan tidak terikut bersamaan dengan kulit pisang.

Dan untuk kulit pisang yang telah menjadi limbah, kulitnya dipotong-potong kecil.

Selanjutnya Diblender dengan 100 mL akuades kemudian diperas dengan

menggunakan kain saringan hingga airnya semua terbuang.

3.4 Ekstraksi

Ekstraksi kulit buah pisang segar dan limbahnya dilakukan menggunakan metode

reflux dengan pelarut metanol, etanol dan aseton masing – masing 80%. Sebanyak

10 g sampel kulit buah pisang dimasukkan ke dalam masing-masing labu destilat

kemudian ditambahkan pelarut etanol, metanol dan aseton sebanyak 50 mL hingga

sampel terendam semuanya, lalu dipanaskan selama 2 jam pada suhu 70-78ºC.

Filtrat disaring lalu diuapkan untuk menghilangkan pelarutnya dengan

menggunakan rotary evaporator. Setelah itu tambahkan etanol 80% hingga 50 mL.

7

3.5 Penentuan Nilai SPF

Penentuan efektivitas tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai SPF dengan

metode spektrofotometri (Sayre et al., 1979). Dibuat kurva serapan uji kuvet 1 cm,

dengan panjang gelombang antara 290 nm dan 360 nm, digunakan etanol sebagai

blanko. Serapan larutan uji menunjukkan pengaruh zat yang menyerap maupun

yang memantulkan sinar UV dalam larutan. Kemudian dibaca absorbansi setiap

interval 5 dari panjang gelombang 290 nm sampai panjang gelombang 320 nm.

Untuk menghitung nilai SPF digunakan persamaan (2):

SPF = CF + ……………..(2)

Ket : CF = Faktor korelasi (10), EE = Efisiensi eriterma, I = spektrum simulasi

sinar surya.

3.6 Alur penelitian

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan Penunjang 2.260.000

2 Bahan Habis Pakai 3.750.000

3 Perjalanan 1.200.000

4 Lain lain 1.045.000

Jumlah 8.255.000

kulit pisang potong kecil kecil

timbang @10 g sebanyak 3 sampel

- sampel 1 + metanol 80% 50ml

- sampel 2 + etanol 80% 50ml

- sampel 3 + aseton 80% 50ml

reflux selama 2 jam pada suhu

78°c

saring lalu uapkan dengan rotary

evaporator

tambahkan etanol 80% sampai 50ml

Uji nilai SPF dengan

spektrofotometer UV-Vis

Analisis data

∑+ 𝐸𝐸 (𝞴) 𝑥 𝐼 (𝞴) 𝑥 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝞴)

320

290

8

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

1 Studi literatur X X X X X X X X X X X

2. Survey Tempat X X

2 Mencari bahan bahan

penelitian X X

3 Penelitian X X X X

5 Pembuatan laporan X X

6 Publikasi X X

DAFTAR PUSTAKA

Alhabsy F, Alfi dkk. 2014. Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Kulit Buah Pisang

Goroho (Musa acuminate L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. Pharmacon . 3 :

2302 – 2493. .

Anhwange et al.2008. Chemical composisition of Musa saptentum (banana) peels.

Electronic journal of environmental, agricultural, and food chemistry 8

(6) : [437-442]ISSN : 1579-4377

Azwar A (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Yayasan.

Mutiara.

Bonina, F., Lanza, M., Montenegro, L., Puglisi, C,. Tomano, A, Trombetta, D,.

Castelli, F., Saija, A., 1996. Flavonids as Potential protective Agents

Againts Photo-oxidative Skin Damage Int. J. Pharm, 145, 87-94

Hogade, M.G. Basawaraj, S.P, & Dhumal, P. 2010. Comparatif Sun Protection

Factor Deteermination of Fresh Fruit Extract of Cucumber Vs Marketed

Cosmetic Formulation. Research Journal of Pharmaceutical, Biological

and Chemical Sciences. 1, 55-59

Kurniawan, J. C., Suryanto, E. dan Yudhistira, A. 2013. Analisis Fitokimia dan Uji

Aktivitas Antioksidan dari Getah Kulit Buah Pisang Goroho (Musaa

cuminate L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. Pharmacon. 2: 2302-2493

Sakakibara, H., Honda, Y., Nakagawa S., Ashida, H. and Kanazawa, K. . 2003.

Simultaneous Determination of All Polyphenols in Vegetables, Fruits, and

Teas. J. Agric. Food Chem. 51: 571-581.

Someya et al. . 2002. Antioxidant Compound from Banana . Food Chemistry 79

(3) :351-354

Santoso, Hieronymus B. 1995. Cuka Pisang. Yogyakarta. Kanisius.

Suryanto, E., Momuat, L.I., Taroreh, M. dan Wehantouw, F. 2011. Potensi Senyawa

Polifenol Antioksidan dari Pisang Goroho ( Musa sapien Sp.).

Universitas Sam Ratulangi: Manado

9

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Mareta Dwi Sulistiorini

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Farmasi

4 NIM 1404015207

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 20 Maret 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 091281692623

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN Kotabumi

2

SMPN 2

Pasarkemis

SMK Kesehatan

Ayuda Husada

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – P.

10

Biodata Anggota Pelaksana

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dedi suryadi

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Farmasi

4 NIM 1204015088

5 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 24 juni 1994

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 085695627648

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDN 1 Mandala

Cirebon

SMPN 1 Dukuh

puntang Cirebon

SMKF Manba’ul

ulum Cirebon

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.

11

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Novalia Rohma

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Farmasi

4 NIM 1204015303

5 Tempat dan Tanggal Lahir Riau, 06 November 1994

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 081294289171

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SDI Al-

mukhlishin

SMPI Al-

mukhlishin SMKF Nusantara

Jurusan

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.

12

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Adia Putra Wirman, M.Si

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi Kimia

4 NIDN 0329017702

5 Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 29 Januari 1977

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon/HP 081317537717

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Universitas

Andalas Padang

nkAgAndalas

ITB Bandung

Jurusan Kimia Kimia

Tahun Lulus 2000 2007

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau

institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat 1

2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima

sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.

13

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang (15-25%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Labu bulat Penampung 1 50.000 50.000

Gelas ukur Pengukur 3 40.000 120.000

Erlenmeyer Penampung 6 50.000 300.000

Pipet Tetes Pentetes 10 10.000 30.000

Vial Penampung 10 10.000 50.000

Kuvet mikro pipet Penampung 4 Sewa 100.000

Spatula Pengaduk 3 10.000 30.000

Pisau Pemotong 2 15.000 30.000

Mortar penghalus 1 35.000 35.000

Blender Penghancur 1 Sewa 50.000

Vortex mixer Penghomogen 1 Sewa 200.000

Kertas saring Penyaring 2 20.000 40.000

Sentrifuse Penghomogen 1 Sewa 200.000

Water bath Pemanas 1 Sewa 200.000

Rotary vacuum

evaforator

Pemekatan 1 Sewa 200.000

Seperangkat alat

refluks

Pengekstraksi 1 Sewa 200.000

Spektrofotometer

UV-VIS

Penganalisa 1 Sewa 200.000

Almuniuum foil Pembungkus 1 25.000 25.000

Kain saring Penyaring 3 10.000 30.000

Timbangan

analitik

Penimbang 1 Sewa 200.000

SUB TOTAL (Rp) 2.260.000

14

2. Bahan Habis Pakai (30-40%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Ethanol Pelarut 2L 300.000 600.000

Methanol Pelarut 2L 550.000 1.100.000

Aseton Pelarut 2L 500.000 1.000.000

Aqua dest Pelarut 4L 200.000 800.000

Reagent folin-

ciocalteu 50

%

Reagen 1L 150.000 150.000

larutan buffer

pH 7,4,

FeSO4 5mm.

Dapar 1L 100.000/L 100.000

Kulit pisang Sampel Uji 1kg - -

SUB TOTAL (Rp) 3.750.000

3. Perjalanan (15-25%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

Perumnas

klender –

Rawamangun

(Jakarta)

Toko Reagen 2 kali pembelian 300.000 600.000

Perumnas

klender – Sunter

(jakarta)

Pabrik roti 2 kali

pengambilan

limbah kulit

pisang

300.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 1.200.000

15

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%)

Material

Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Bolpoint Dokumentasi 1 Box 25.000 25.000

Buku kerja Dokumentasi 1 15.000 15.000

Tinta printer

hitam putih

dan warna

Dokumentasi 1 100.000 100.000

Kertas A4 Dokumentasi 2 Rim 30.000 60.000

kertas label Dokumentasi 1 pack 10.000 20.000

Map diamond Dokumentasi 1 Pack 25.000 25.000

Pembuatan

proposal dan

laporan

Penjilidan

proposal

Dokumentasi 5 Rangkap 20.000 100.000

Penggadaan

proposal

Dokumentasi 5 Rangkap 20.000 100.000

Publikasi

Publikasi

jurnal dan

artikel

Dokumentasi 1 300.000 300.000

Biaya seminar Dokumentasi 1 300.000 300.000

SUB TOTAL (Rp) 1.045.000

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 8.255.000

16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /NIM Progra

m

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/mingg

u)

Uraian Tugas

1. Mareta/1404015 Farmasi Kesehatan 12 minggu Mengkoordinir

semua kegiatan

2 Dedi suryadi/

1204015088

Farmasi Kesehatan 4 minggu Mencari

literatur dan

survey

3 Novalia rohma/

1204015303

Farmasi Kesehatan 8 minggu Penelitian dan

pembuatan

laporan

17

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

Nama : Mareta Dwi Sulistiorini

NIM : 1404015207

Program Studi : Farmasi

Fakultas : Farmasi dan Sains UHAMKA

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.) UNTUK

SUN PROTECTOR.

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah

dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Jakarta, 09 September 2015

18