PRESENTASI PERAN DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN IMAN ANAK SEJAK DINI

32
PERAN dan PENTINGNYA Pendidikan Iman Anak Sejak Dini Jonni Arifson Gultom, M.Th STT Bethel Banjarbaru

Transcript of PRESENTASI PERAN DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN IMAN ANAK SEJAK DINI

PERAN dan PENTINGNYAPendidikan Iman Anak Sejak Dini

Jonni Arifson Gultom, M.Th STT Bethel Banjarbaru

PENDAHULUANPendidikan Kristen bersumber pada

Allah yang hidup. Inilah karakteristik pendidikan yang

berawal sejak manusia masih berada dalam kandungan, hingga manusia menghadap kembali kepada Allah. Proses untuk memahami makna dan

tujuan hidup manusia terjadi terus menerus, sampai terwujud kualitas hidup sebagaimana yang dikehendaki

oleh Allah yang mengaruniakan kehidupan bagi manusia.

LATAR BELAKANG MASALAH Zaman yang semakin maju dan berubah dengan segala perkembangan teknologi di berbagai bidang termasuk media yang sangat berperan mengubah perilaku anak lewat bacaan dan tontonan, membuat emosi anak cepat memberontak, ingin bebas hidup tanpa aturan yang mengikat.

Banyak orangtua yang bertanggung jawab mengalami kebingungan bagaimana mendidik dan mengarahkan anak-anak dengan benar.

Menurut data dari Komisi Nasional

Perlindungan Anak, bahwa asus kekerasan anak di Indonesia

tahun 2013, tercatat 294 kasus

kekerasan fisik, 203 kasus kekerasan

psikis dan 535 kasus kekerasan seksual.

PERLAKUAN BURUK TERHADAP ANAK

PENDIDIKAN IMAN ANAK1. IstilahDidalam Efesus 6:4, kata-kata, “ mendidik,” dari kata Yunani ektrefo yang berarti, “ untuk memelihara, menyediakan dengan penuh perhatian pemeliharaan, memberi makan, atau melatih.” Manusia ada untuk menyediakan kepedulian yang akan menghasilkan pengembangan dan pertumbuhan yang sehat dalam konteks yang berhubungan dengan kerohanian dan pengembangan moral yang mengalir keluar dari hubungan dengan Tuhan, berjalan di bawah kendali Tuhan, serta buah kasih dari orang tua yang didalam Tuhan.

2. Iman dari sudut pandang anak-anak Anak-anak mendengar cerita-cerita yang sama

dengan cara yang berbeda dan berpikir tentang mereka menurut konsep-konsep baru

yang telah mereka pelajari tentang kehidupan mereka sendiri . Inilah waktu mereka

memahami apa artinya menjadi seorang Kristen menurut iman anak kecil mereka. Sama

seperti setiap anak berkembang pada tingkat yang berbeda, kehidupan rohani setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri. Anak-anak tidak harus bergegas dalam

eksplorasi iman mereka dan apa artinya bagi mereka.

3. Tujuan Pendidikan Iman Bagi Anak-Anak

1. Agar anak menerima kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh orangtuanya, belajar bertindak baik, bertumbuh secara wajar dalam iman Kristen (Bushnell)

2. Agar setiap anak didik menjadi seorang yang mengenal Tuhan Allah yang benar di dalam Yesus Kristus secara pribadi. (Ul, 6:6-9).

3. Mendorong murid mempraktekkan asas-asas dasar Alkitab, supaya membina suatu perangai Kristen yang kokoh. (E.G. Homrighausen)

2. Dasar Teologisa. Perjanjian Lama

Kitab Ulangan 6:7, “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

b. Perjanjian Baru Sesudah Yesus dewasa dan melayani umat, Ia berkhotbah dan menganggap bahwa anak-anak itu penting dan Ia mengasihinya (Mat. 18:1-5), dan Ia memberkatinya (Mrk. 10:16).

3. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN ANAKa. Pendidikan Kristen bersumber

pada Allah yang hidupPenyelenggaraan pendidikan Kristen haruslah merupakan ‘proses’ untuk memahami hidup manusia yang bersumber pada Pribadi Allah sendiri sebagai Perancang hidup manusia.

b. Allah yang Hidup adalah Allah yang menyatakan Diri-Nya.

Allah beranugerah dan menolong manusia untuk memahami kebenaran supra alam ini melalui Roh-Nya dan mengaruniakan iman bagi manusia.

c. Allah adalah Pencipta langit bumi dan segala isinya

Segala yang hidup hanya dapat melangsungkan hidup bila bergantung kepada Alah dan mengandalkan pemeliharaan Dia yang berdaulat. Karena itu penyelenggaraan pendidikan Kristen, harus memperhatikan bagaimana proses belajar dapat membangun “motivasi” hidup para peserta didik

d. Allah Pencipta yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah.Manusia yang dicipta dengan sifat roh dan kekekalan, mempunyai hidup yang harus dipertanggung jawabkan di hadapan sang Pencipta. Allah telah memberikan mandat dan sekaligus otoritas bagi manusia untuk menjadi rekan sekerja-Nya

PEMERAN PENDIDIKAN IMAN ANAK

1. KELUARGA2. GEREJA3. SEKOLAH

01. PERAN KELUARGA PERAN ORANGTUA terdapat dalam kata-kata Kristus dalam Injil Matius

7:24-27, bahwa tanggung jawab utama orangtua Kristen adalah

membimbing setiap anaknya untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan

dan Juruselamatnya. Kemudian membimbing anak mengerti bahwa tujuan

hidupnya di dunia ini adalah menggenapkan rencana Allah. TUGAS MEMBIMBING itu diberikan dengan membangun hidup di atas

dasar yang teguh, yakni hidup berdasarkan Firman Allah, Alkitab.

(Ul. 6:4-10) SASARAN BIMBINGAN ialah agar dapat bertahan di tengah badai dan

tantangan jaman ini dan mengubah mutu kehidupan (Horace Bushnell).

Ketika seseorang menerima kebenaran itu dan memahami kebenaran-

Nya, itulah iman.

FAKTOR YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN BIMBINGAN

KEHIDUPAN ORANGTUA

A. ORANGTUA YANG BERKARAKTER Orangtua menjadi objek utama

bagi anak untuk belajar. Keteladanan orangtua memberikan pengaruh besar bagi perkembangan moral anak. Karena keteladanan adalah Injil yang dapat dilihat,

dirasakan, dan dinikmati oleh anak. “Anak mengasihi bukanlah sebagai akibat dari pengambilan keputusan

pribadi pada saat tertentu, melainkan ia mengasihi karena sejak kecil ia hidup dalam suasana kasih yang dikembangkan orangtuanya.”

(hb)

Cinta kasih yang benar-benar berlaku di antara suami dan isteri akan membawa ketenangan jiwa dalam keluarga. Kemudian orangtua akan mendidik anak di dalam ajaran dan nasehat Tuhan (Ef. 6:4). Bushnell mengatakan bahwa pendidikan iman

Kristen adalah pelayanan kegerejaan yang membimbing orangtua untuk memenuhi

panggilannya sebagai orangtua Kristen, yang beribadah, bersaksi,

mengajar, belajar dan melayani atas nama Yesus Kristus.

Apa dasar cinta kasih dari orangtua?

BERIMAN KEPADA ALLAH• IMAN SEORANG KRISTEN haruslah lebih dari sekedar percaya kepada Allah. Imannya kepada Allah haruslah Iman yang aktif (hidup).

BERIMAN KEPADA ALKITAB• ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH, sepenuhnya diilhami oleh Roh Kudus (II Petrus 1:21); Segenap Alkitab sudah jadi karena Ilham Allah.

• Perhatikan juga kebenaran yang terdapat dalam Roma 10:17 dan II Timotius 3:16

BERIMAN AKAN PANGGILAN ALLAH• SEORANG GURU haruslah menyadari bahwa ia dipanggil Allah untuk mengajar. Pelayanan yang ditetapkan ini sangat penting, karena inilah cara Allah untuk melaksanakan tujuanNya diatas bumi. Efesus 4:11

John Mac Arthur mengajarkan

beberapa cara:

CARA ORANGTUA MENGAJAR ANAK

1. TAKUT AKAN TUHAN•KESUKSESAN MENDIDIK anak dimulai dengan menanamkan rasa takut akan Tuhan secara tepat di dalam diri anak-anak (Amsal 1:7; 9:10)

2. MENJAGA PIKIRAN MEREKA•MEMBENTUK PIKIRAN anak-anak dengan kebenaran, kebaikan, kesetiaan, kejujuran, integritas, loyalitas, kasih, dan semua kebajikan (Amsal 4:23).

3. MENTAATI ORANGTUA•DIDIKLAH anak untuk mentaati orangtua (Ams. 1:8); dengan disiplin dan jika diperlukan diberi hukuman dan peringatan (Ams. 13:24), karena ketidaktaatan akan menciptakan kekacauan rohani dan anti sosial.

02. PERAN GEREJA TUGAS GEREJA terdapat dalam firman Tuhan: "Biarkan anak-anak

itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab

orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah,

dan “ajarlah mereka.” (Mrk. 10:14, Mat. 28:19-20) TUGAS MENGAJAR agar setiap anak menjadi seorang yang

mengenal Tuhan Allah yang benar di dalam Yesus Kristus secara

pribadi. SASARAN PENDIDIKAN ialah agar keseluruhan manusia baik orang

dewasa dan anak-anak mampu mengembangkan cara hidup

masyarakat yang menampilkan pola hidup yang menarik dan patut

diteladani. (1 Tim. 4:12).

Mengkomuniksikan pernyataan Allah kepada manusia di

dunia oleh gereja, haruslah melalui

kegiatan nyata yaitu dengan pengajaran dan pribadi yang hidup, yaitu melalui tiga

kegiatan:

CARA GEREJA MENGAJAR ANAK

1. MELALUI IBADAH•PERKEMBANGAN IMAN anak dimulai dengan dasar kepercayaan. Mereka bersandar kepada orang-orang yang memberi kasih dan mengidentifikasi Tuhan sebagai Pribadi yang menolong seperti orangtua mereka.

2. MELALUI PENGAJARAN•MEMBENTUK PIKIRAN anak-anak dengan nilai-nilai agama sehingga mampu mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan, dan mencintai sesama manusia.

3. MELALUI KETAATAN•MENDIDIK anak-anak dimulai dengan membentuk karakter dan moral mereka lewat ketaatan melakukan firman Tuhan.

03. PERAN SEKOLAH TUGAS DAN SASARAN GURU terdapat dalam kata-kata

Kristus: “Pergilah, jadikanlah semua bangsa

muridKu, dan ajarkanlah mereka melakukan sesuatu

yang telah Kuperintahkan kepadamu” Matius 28:19,20 TUGAS MENGAJAR itu diberikan secara terus terang

dan sederhana “Pergi dan Ajarlah” SASARAN PENDIDIKAN ialah agar mereka yang diajar

dapat “melakukan segala sesuatu atau mempraktekkan

apa yang diajarkan”

Ada lima Faktor Yang Berkaitan Dengan Kehidupan Guru

KEHIDUPAN GURU

01. MEMAHAMI PANGGILAN ALLAH

Mengajar dalam arti yang paling sederhana berarti membagikan

kepada orang-orang lain tentang apa yang telah dialaminya. Untuk

menyampaikan Kristus dan kebenaranNya, guru harus mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan

Juru selamatnya memahami panggilan Allah dalam hidupnya.

2. KEPRIBADIAN Sebagai seorang guru Kristen, kita perlu bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa seperti KRISTUS. (1 Pet. 1:15)

Dibaharui terus-menerus. (Kol.3:10)

3. TELADAN Teladan yang diberikan guru bisa bertentangan atau menegaskan apa yang diajarkan. Sikap, perkataan, maupun perbuatan guru (meskipun dilakukan secara tidak sengaja) akan menimbulkan kesan “mendalam” pada pemikiran anak-anak.

4. HUBUNGAN Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seorang guru ialah hubungan seorang guru dengan anak didiknya.

Cinta kepada anak-anak sehingga tugas mengajar tidak lagi menjadi beban kewajiban tetapi menyenangkan.

5. MENGANDALKAN ROH KUDUS

Guru memerlukan ketergantungan pada Roh Kudus karena ia memiliki keterbatasan. Roh Kudus memberikan ide-ide baru ketika terjadi interaksi dalam proses belajar mengajar dan memberikan semangat melaksanakan tugas dan tanggung jawab

PENUTUP DOROTHY LAW NOLTE mengatakan: Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, maka ia belajar menyesali diri

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri

Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar percaya Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih dalam kehidupannya/

Diatas semua itu, yang terutama besarkanlah anak sejak usia dini dalam bimbingan Tuhan, agar ia memiliki tujuan hidup yang gemilang dan memuliakan Tuhan dengan iman yang teguh. Amin.