Iman kepada Malaikat
-
Upload
uin-alauddin -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Iman kepada Malaikat
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu : ghaib (al-ghaib) dan
nyata (as-syahadah). Yang membedakan mahkluk ciptaan Allah itu
adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera
manusia. Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca
indera manusia digolongkan menjadi al-ghaib, dan sebalikya
yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia digolongkan
menjadi as-syahadah. Untuk mengetahui dan mengimani wujud
mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua cara, yaitu :
melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa
sumber tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang
menunjukkan mahkluk ghaib itu memang ada. Misalnya,
malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud malaikat, pertama
melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW
baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau Sunnah.
Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang
menjelaskan tentang Malaikat. Karena kita mengimani kebenaran
dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita dapat mengetahui
dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang
ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang
ada.Keimanan kepada Malaikat masuk ke dalam rukun Iman yang
kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus
mengimani keberadaan malaikat.
9
B.RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian Iman kepada Malaikat ?
b. Sifat-sifat yang dimiliki Malaikat
c. Tugas dan nama-nama Malaikat
d. Hikmah beriman kepada malaikat
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian Iman kepada malaikat
b. Mengetahui sifat-sifat yang dimiliki malaikat
c. Mengetahui tugas-tugas dan nama-nama malaikat
d. Mengetahui hikmah beriman kepada malaikat
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Malaikat Allah
Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya
adalah malaikah. Kata malak memiliki arti ‘risalah’ atau
‘mengemban amanat’. Dari makna tersebut malaikat berarti
utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua
amanat Allah yang diberikan kepadanya. Malaikat termasuk
makhluk Allah yang bersifat ghaib (tidak dapat dijangkau oleh
indera manusia). Hanya Allah yang dapat mengetahui hakikat
malaikat (QS. an-Naml (27): 65). Allah menganugerahkan kepada
malaikat akal dan pemahaman serta menciptakan bagi mereka
naluri untuk taat. Allah juga memberi mereka kemampuan untuk
berbentuk dengan berbagai bentuk serta kemampuan untuk
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.Al- Quran tidak
9
menjelaskan tentang asal-usul penciptaan malaikat, seperti
penciptaan manusia dan jin. Tentang asal-usul penciptaan
malaikat dari nur (cahaya) disebutkan dalam hadits Nabi Saw.
yang berasal dari ‘Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,
Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dalam hadits tersebut Nabi
Saw. bersabda:
ا لق ال�ج� ور وخ�� ن� ن�� ة م� ك ملا ئ�� ال� ت لق ا خ�� ن� م� دم م� لق ا) ار وخ�� ن� ئ�� م� ارج� ن� م� ن� م�) ة ش, ة ع�ن� ع�ائ�� ن� م�اج� ي3 واب�� ح�مذ وم�سلم والترم�ذ� م )رواه ا� ك ف� ل� .وص�
Artinya: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang
berkobar, dan Adam(manusia) sebagaimana telah dijelaskan
kepadamu.” (HR. Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah,
dari ‘Aisyah r.a.). Hadits di atas menjelaskan asal-usul
malaikat, jin, dan manusia yang berbeda-beda. Karena alasan
itulah malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda,
meskipun keduanya sama-sama makhluk ghaib. Walaupun malaikat
dikatakan sebagai dzat, tetapi malaikat tidak diberi kekuatan
membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat dalam hal ini lebih
merupakan kekuatan alam daripada bersifat seperti manusia.
Fungsi malaikat hanyalah tunduk dan patuh kepada ketentuan
Allah. Malaikat tidak memiliki
kekuatan untuk menyangkal atau durhaka. Dalam hal ini al-Quran
menyatakan:
9
م: ) حري�3 Gمر ون� )ال�ت و� ا ن�3 عل ون� م� ف� م وي�3 مره� ع ص ون� ال�لة م ا) ا� ٦لا ي�3
Artinya: “Mereka (malaikat) tidak dapat durhaka kepada Allah
dalam hal apa saja
yang Ia perintahkan kepada mereka, dan mereka mengerjakan apa
saja yang
diperintahkan kepada mereka.” (QS. at-Tahrim (66): 6).
Pengertian Iman kepada Malaikat
iman kepada malaikat menurut istilah yaitu percaya
atau yakin bahwa malaikat itu makhluk gaib ciptaan Allah yang
senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka
sedikit pun. Dengan demikian, mengimani malaikat Allah berarti
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan
salah satu makhluk-Nya yang bernama malaikat yang memiliki
sifat-sifat tertentu dan tugas-tugas tertentu. Di antara sifat
sifat malaikat adalah selalu patuh kepada Allah dan tidak
pernah durhaka kepada-Nya. Adapun di antara tugas-tugas
malaikat adalah membagi rizki, menyampaikan wahyu, mencabut
nyawa, dan lain sebagainya.
Firman Allah swt.
Artinya: “Malaikat-malaikat yang tidakpernah mendurhakai Allah
swt. terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka
9
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At Tahrim:
6).
Para malaikat senantiasa melaksanakan perintah Allah swt.
untuk beribadah. Mereka menunjukkan jalan yang benar dan
mendoakan agar dosa-dosa orang mukmin diampuni serta
dilindungi dari berbagai macam kejahatan.
B. Sifat yang dimiliki malaikat
Di antara sifat (ciri) fisik malaikat, sebagaimana yang
disebutkan Rasulullah Saw, adalah bahwa mereka diciptakan dari
cahaya.Rasulullah Saw bersabda:
ور. ن� ن�� ة م� ك ملائ�� ال� ت لق . .خ��
Artinya:
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya. . . (HR. muslim)
Diantara sifat-sifat malaikat itu ialah :
Malaikat tidak dapat dilihat walaupun ia berada ditengah
kita
Malaikat dapat membentuk diri dalam wujud manusia rupawan
seperti malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Luth
sehingga kaumnya terperdaya. Sesuai dengan firman Allah
dalam surah Hud 11/77
9
Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan izin
Allah
Sayap Para Malaikat
Allah menciptakan para malaikat dan menjadikan
mereka bersayap. Sayap para Malaikat berbeda-beda dari sisi
jumlah dan besarnya. Allah menjelaskan dalam QS Fathir ayat 1.
Artinya :
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
Yang dimaksud Allah menambahi dalam penciptaan apa yang Dia
kehendaki sebagaimana dalam ayat di atas adalah menambah
jumlah malaikat dan menambah jumlah sayap malaikat,
sebagaimana yang Dia inginkan. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu
‘anhu beliau mengatakan bahwasanya Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap.”
(HR Muslim) Dalam riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap
malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk.
Para malaikat tidaklah makan tidak pula minum. Tidak
menikah, dan tidak pula berketurunan.
“ Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak
menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan
9
merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, “Jangan
kamu takut, sesungguhnya kami adalah yang diutus kepada kaum
Luth.”(QS Huud: 70). Diriwayatkan dari Said bin Musayyib,
beliau mengatakan bahwa para malaikat itu bukan laki-laki dan
bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, tidak menikah dan
tidak berketurunan.
Malaikat juga mendengar, melihat, dan berbicara.
Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa para
malaikat itu berdialog dengan Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalilnya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak
menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.” (QS al-Baqarah: 30). Ayat ini menunjukkan
bahwa para malaikat berbicara kepada Allah dan Allah pun
mengajak bicara dengan mereka.
“Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi
orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu,
sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka,
mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?”
Mereka menjawab, “Yang benar,” dan Dia-lah Yang Maha Tinggi
lagi Maha Besar” (QS Saba’: 23).
9
Malaikat juga berbicara dengan manusia baik pada
saat dalam rupa aslinya atau pun ketika berwujud manusia.
Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara oleh
malaikat pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut
sebagaimana dalam hadits Jibril.
Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat
yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya. Diantara
dalil hal tersebut adalah saat Nabi berkata kepada isterinya
Aisyah, “Ini Malaikat Jibril, dia mengucapkan salam untukmu.
Aisyah pun mengatakan engkau bisa melihat apa yang tidak bisa
kami lihat.” (HR Bukhari dan Muslim). Malaikatpun berbicara
dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba’ ayat
23. Pada saat menjelaskan ayat tersebut Aisyah mengatakan,
“Sesungguhnya para malaikat turun ke awan, lalu menceritakan
ketetapan yang sudah ditetapkan di langit.” Pembicaraan mereka
ini kemudian dicuri oleh jin lalu disampaikan kepada para
dukun.
Malaikat tidak pernah merasa capek dan bosan
Pada surat Al- Anbiya: 20, Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya”. Dan pada QS.
Fushillat : 38.
“Jika mereka menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat) yang
di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari,
sedang mereka tidak jemu-jemu.” (Fushillat:38)
Para malaikat juga merasakan kematian
9
Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa semua
makhluk hidup tak terkecuali malaikat
itu akan merasakan kematian. Diantaranya adalah :
1.“Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan apapun
yang lain. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap
sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala
penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
(QS al-Qashash: 88).
2.“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS Ar-
Rahman: 26).
3.Para ulama’ ahli tafsir menyebutkan bahwa malaikat yang
terakhir mati adalah malaikat kematian. Sedangkan
malaikat yang pertama kali dibangkitkan dari kematian
adalah malaikat peniup sangkakala.
Karakter kejiwaan para malaikat terjaga dari maksiat
Allah menciptakan para malaikat dan memberikan
tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu malaikat ma’shum
(terjaga) dari tindak maksiat, sehingga tatanan alam semesta
ini tidak mengalami ketimpangan. Allah berfirman yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS at-Tahrim: 6), “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan
9
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya..” (QS
al-Anbiya” : 27). Ada sebagian orang yang kebingungan mengenai
kemakshuman para malaikat jika dihubungkan dengan surat al-
Anbiya: 29, “Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan:
“Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah”, maka
orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami
memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.
Jawaban tentang hal ini sebagaimana yang
disampaikan Syaikh Syinqiti dalam tafsirnya. Beliau
mengatakan, “Meskipun para malaikat adalah makhluk yang mulia
dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, akan tetapi
seandainya ada seorang malaikat yang mengaku sebagai ilah
selain Allah tentu akan Allah siksa dengan api neraka. Kita
semua mengetahui bahwasanya pengandaian itu mungkin terjadi
dan adapula pengandaian yang tidak mungkin terjadi. Ayat yang
semisal ini yang berisikan pengandaian yang tidak mungkin
terjadi adalah dalam surat az-Zumar 65 yang artinya, “Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang
sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan , niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Kita semua sudah mengetahui bahwasanya para nabi itu terjaga
dari melakukan kemusyrikkan. Ayat-ayat di atas (QS al-Anbiya
29 dan al-Zumar 65) dan ayat-ayat yang semakna, semuanya
menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang berhak
untuk disembah dan tidak boleh disekutukan. Disamping itu satu
jenis ibadah pun tidak boleh diberikan kepada selain Allah,
meskipun kepada malaikat yang sangat dekat dengan Allah, tidak
pula seorang nabi sekaligus rasul.
9
Berilmu
Allah berfirman, “Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana . (QS al-Baqarah: 32), Allah
juga membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit
dan di bumi. Oleh karena itu tentu mereka memiliki ilmu
berkenaan dengan tugas yang diberikan kepada mereka.
Allah berfirman, “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada yang
mengawasi, yang mulia dan mencatat,(QS al-Infithar: 10-11).
Bershaf Di Sisi Allah
“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan
sesungguhnya kami benar-benar bertasbih .” (QS as-Shaffat:
165-166).
Nabi bersabda, “Tidakkah kalian bershaf sebagaimana para
malaikat membuat barisan di sisi Rabbnya?” Para shahabat
bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shaf yang dibuat
oleh para malaikat di sisi Rabbnya? Nabi bersabda, “Mereka
menyempurnakan dan merapatkan shaf” (HR Muslim).
Safaroh, Kirom, dan Baroroh.
Yang dimaksud safarah adalah penghubung antara Allah dan
para rasul serta para nabi
Secara bahasa safarah berarti memperbaiki. Sehingga para
malaikat dijadikan sebagaimana duta yang memperbaiki keadaan
9
suatu kaum pada saat mereka turun membawa wahyu Allah dan
menyampaikannya. Sedangkan yang dimaksud kiram adalah ciri
fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji. Sedangkan yang
dimaksud dengan bararah adalah akhlak dan perbuatan para
malaikat itu suci dan sempurna. Dari Aisyah Rasulullah
bersabda, “Permisalan orang yang pandai membaca al-Quran
adalah bersama para malaikat yang safarah, kiram, dan
bararah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Memiliki rasa takut kepada Allah
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, para malaikat
karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu
menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka
berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang maha
keras siksa-Nya.” (QS ar-Ra’du: 13).
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Ausath dengan sanad
yang hasan dari Jabir. Rasulullah bersabda, “Pada saat malam
Isra’ Mi’raj aku melewati Mala’ A’la (para malaikat) sedangkan
Jibril bagaikan tikar karpet yang usang karena demikian takut
kepada Allah.
Merasa Malu
Nabi bersabda mengenai Utsman, “Tidakkah aku merasa
malu terhadap seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa
malu terhadapnya. (HR Bukhari).
9
C.Nama dan Tugas Malaikat Allah Gambaran malaikat dalam hubungannya dengan manusia oleh
al-Quran dikaitkan dengan tugas-tugas yang bercorak rohaniah.
Tugas-tugas malaikat secara umum antara lain adalah:
perantara dalam mengemban wahyu. Tugas malaikat yang
paling penting dan utama adalah menurunkan wahyu atau
risalah Tuhan kepada paraNabi. Para Nabi tidak saja
melihat malaikat, tetapi juga mendengar suaranya.
Olehkarena itu, bagi para Nabi, malaikat merupakan
kenyataan yang hakiki. Para Nabi kadang-kadang melihat
malaikat dalam bentuk manusia dan dalam bentuk yang lain.
Al-Quran mengatakan bahwa malaikat yang mengemban wahyu
kepada Nabi disebut malaikat Jibril (QS. al-Baqarah (2):
98). Menurut Ikrimah, kata Jibril berasal dari kata
majemuk Jibr, yang artinya hamba, dan kata il yang berarti
Tuhan.Dengan demikian Jibril berarti hamba Allah. Malaikat
Jibril disebut juga Ruhul-Aminatau ruh yang dipercaya (QS.
asy-Syu’ara (26): 193-194), atau disebut juga Ruhul-Quddus
atau ruh suci (QS. an-Nahl (16): 102). Malaikat Jibril
disebut juga Rasul atau utusan, yang dengan perantaranya
Allah Swt. menyampaikan firman-Nya kepada para nabi dan
rasul (QS. asy-Syura (42): 51).
perantara untuk meneguhkan hati. Tugas malaikat yang
seperti ini adalah untuk meneguhkan hati hamba-hamba Allah
yang tulus. Malaikat juga menghibur mereka pada waktu
mereka dalam kesusahan. Al-Quran mengatakan:
9
ل و ). ي3 ق� تت� ف� ك\ ك� و ل�ئ� ا� ي3 مان� وا� ه )ام الا ي�3 ن� م ب��ر وج م� ده� : ٢٢ادلةArtinya: “Mereka adalah orang yang Allah telah mengukir
iman dalam hati mereka
dengan Ruh dari dia.” (QS. al-Mujadilah (58): 22).
Dikatakan juga bahwa malaikat adalah penjaga orang-orang yang
beriman,baik di dunia maupun di akhirat (QS. Fushilat (41):
30-31). Malaikat diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk
memberi kabar gembira dan dengan itu hatinya menjadi tenteram
(QS. Ali Imran (3): 125, dan al-Anfal (8): 12).
perantara untuk menjatuhkan siksaan. Tugas malaikat untuk
meneguhkan hati orang-orang yang beriman erat sekali
hubungannya dengan fungsinya untuk melaksanakan hukuman
bagi orang yang kafir. Berulang kali al-Quran menegaskan
bahwa ada orang-orang yang tidak mempercayai para nabi
dan akhirnya mereka mendapat adzab dari Allah Swt. Al-
Quran menegaskan:
رون� ا fظ ن� ل ي�3 له� ل fي3 ظ� هم ال�لة ف� ي3 Gqي ا� ن� ئ�3 مر لا ا� ي3 الا� ض� ة وق� ك ملا) ئ�� مام وال� غ� م�ن� ال�
. ( ( : قره ٢١٠ال�ب�
Artinya: “Mereka tak menantikan apa-apa selain agar
Allah dan malaikat
9
mendatangi mereka dalam bayang-bayang awan, dan
perkara telah diputuskan.”
(QS. al-Baqarah (2): 210).
Terkait dengan hal ini Allah Swt. juga berfirman
dalam al-Quran:
و ت د� ي�3 و ت ري ا ي ال ول� هم ف� وه� رت� ون� وج� ض� ة ي�3 ك ملا) ئ�� ق�روا ال� ن� ك� د� ب�3ال ف� ي�� م )الا� اره� ئ�� د :وا�. (٥٠
Artinya: “Dan seandainya engkau melihat tatkala
malaikat mematikan kaum kafir,
dengan memukul muka dan punggung mereka.” (QS. al-
Anfal (8): 50).
mendorong berbuat baik. Perbuatan-perbuatan baik yang
dilakukan manusia antara lain adalah karena dorongan para
malaikat. Al-Quran menjelaskan bahwa peranan malaikat dan
syetan adalah untuk mendorong manusia ke arah dua jurusan
kehidupan yang bertolak belakang. Jika malaikat mendorong
manusia ke arah kebaikan, maka syetan justeru sebaliknya,
mengarahkan manusia untuk berbuat sesat. Allah Swt.
berfirman:
9
ءت ك�\ ا) ا وج� ئ� ق� ش, ك ا ق�� ذ� ن� ه� م� لة ف� ي3 غ�� ت ف� ت� ذ ك� ف ذ . ل� ة ئ�3 ق وش, ن�� ا) عها س� س م� ق� ل ي�� ( ٢٢ : ذ )ق ذ ئ�3 وم خ� ت3 رك�\ ال� ض ن� ءك�\ ف�� ط ا) ك\ غ�� ئ� ٢١- ع�
Artinya: “Dan tiap-tiap jiwa akan datang beserta
(malaikat) penggiring dan (malaikat
Yang menjadi) saksi. Engkau sungguh melupakan ini,
tetapi kini tabir yang menutupi
engkau Kami singkirkan dari engkau, maka pada hari
ini penglihatanmu tajam
sekali.” (QS. Qaf (50): 21-22).
mencatat perbuatan manusia. Terkait dengan tugas malaikat
yang ini Al-Quran menyebutnya sebagai kiraman katibin
atau juru tulis yang mulia. Al- Quran menyatakan:
ل ). ئ د� ي�3 لا مئ ي ال� الف ن� وع� ن� مي3 ي3 ال� ن� ع� ان� ي3 : ف� ذ )ق ع ئ�3 مال ق� ١٧ش�,
Artinya: “(Yaitu) Ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di
sebelah kiri.” (QS. Qaf (50): 17).
Dinyatakan juga dalam al-Quran:
9
.( - وا١٢ :طار ف� عل ون� )الاي�� ف� ا ي� علم ون� م� ي¥ن� . ي�3 ئ� qي ا ا ك� رام� ن� . ك� ي3 fط اق�� م ل�ج ك لئ3 ن� ع�١٠
Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-
malaikat yang mengawali pekerjaanmu, yang mulia (di sisi
Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu),mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Infithar (82):
10-12). Di samping tugas malaikat yang sifatnya umum di
atas, ada juga malaikatmalaikat tertentu dengan tugas-
tugas khusus yang diberikan Allah kepada masingmasing
malaikat. Ada sepuluh malaikat yang kita kenal dengan
tugas-tugas khususnya, yaitu:
1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu yang diterima dari
Allah SWT kepada para Rasul. Dalam Al-Qur’an Jibril
disebut juga sebagai Ruhul Amin atau Ruhul Qudus, seperti
yang tersebut dalam firman Allah Surat Asy-Syu’ara/26:
192-193 dan surat Al-Baqarah/2: 87.
2. Mikail bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk,
seperti makan, minum, hujan, panas. Dalam Al-Qur’an
malaikat ini disebut Mikail seperti dalam firman Allah
dalam surat Al-Baqarah/2: 98.
3. Israfil ditugaskan Allah untuk meniup terompet sangkakala
pada hari kiamat (hari pembalasan/penghabisan) untuk
mematikan seluruh makhluk dan juga untuk membangkitkan
kembali semua makhluk yang mati, untuk diperiksa amal-
9
amal perbuatannya baik maupun yang buruk dan inilah yang
disebut Al-Hisab. Allah berfirman dalam surat
An-Naba’/78: 18.
4. Izrail ditugaskan Allah untuk mengambil ruh manusia
(mencabut nyawa seluruh makhluk) dengan disertai beberapa
pembantu seperti yang disebut dalam firman Allah dalam
surat As-Sajadah/32: 11 dan Al-An’am/6: 61.
5. Munkar dan Nakir, dua malaikat ini bertugas megajukan
pertanyaan kepada orang-orang yang baru dikuburkan.
6. Malaikat Raqib, tugasnya mencatat amal baik manusia.
7. Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal buruk manusia.
8. Malik tugasnya sebagai penjaga neraka Jahanam. Malaikat
Malik disebut juga malaikat Zabaniyyah (surat Al-Alaq/96:
17-18, Al-Muddasir/74: 27-30, dan Zukhruf/43: 77).
9. Malaikat Ridwan, tugasnya menjaga surga.
D. Hikmah beriman kepada Malaikat Dengan memahami dalil naqli dan aqlinya, kita akan
memahami pula manfaat beriman pada malaikat dalam kehidupan.
Hal tersebut niscaya akan membuahkan bermacam manfaat yang
penting dan tidak ternilai harganya. Manfaat-manfaat itu
antara lain sebagai berikut.
1. Iman Kita akan Menjadi Bertambah Kuat
Allah swt. telah memerintahkan malaikat untuk mengatur
peredaran matahari, bulan, bintang, mengatur jalannya angin,
hujan, membagikan rezeki, mencatat amal, mencabut nyawa, dan
9
lain sebagianya. Semua itu dikerjakan malaikat dengan patuh
dan tak kenal lelah. Dengan demikian, kita akan terhindar dari
kepercayaan tentang dewa yang dianggap berkuasa di balik
kekuatan alam ini. Malaikat hanya makhluk Allah belaka yang
tidak boleh disembah. Para malaikat mengatur alam semesta yang
begitu besar atas Allah juga menciptakan malaikat sebagai
pengatur perintah Allah swt. Tentu Zat yang memberi
berjalannya alam raya. perintah memiliki sifat yang Mahabesar
dan Mahakuasa.
Artinya: "Dan kepunyaan Allah tentang langit dan bumi dan
Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana." (QS Al Fath: 7).
2. Selalu Berhati-hati dalam Setiap Perbuatan, Perkataan,
maupun Niat
Baik di tempat ramai atau sunyi, ada yang melihat atau
tidak kita harus senantiasa waspada. Dalam kehidupan sehari-
hari sepanjang hayat, tidak ada satu pun perbuatan atau
perkataan yang lolos dari catatan malaikat. Kita tidak mungkin
dapat mengelak dari hal tersebut. Firman Allah swt.
Artinya: “Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga.
Malaikat yang mulia sebagai pencatat." (QS Al Infitar: 10-11).
3. Menambah Ketaatan Beribadah
9
Malaikat yang senantiasa taat beribadah, menggugah hati
kita untuk mencontoh ketaatannya kepada Allah swt. Selain itu,
kita akan terhindar dari sifat ujub (sombong) dalam beribadah.
Kita menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan belum seberapa
jika dibandingkan dengan ibadah para malaikat. Allah
berfirman.
Artinya: "Sesungguhnya semua malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
itu tidak menyombongkan diri dan tidak enggan beribadah
kepada-Nya. Mereka memahasucikan dan bersujud kepada-Nya." (QS
Al Araf 206).
4. Tidak Takut Menghadapi Mati
Setiap yang hidup pasti mengalami kematian. Hanya saja,
waktu dan cara kematian itu berbeda-beda. Firman Allah swt.
Artinya: "Tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. (QS
Ali Imran: 185).
Kematian tidak harus menunggu usia tua, tidak harus didahului
sakit, tetapi kematian dapat menjemput setiap saat. Malaikat
Izrail melaksanakan tugas mencabut nyawa tepat atau sesuai
dengan jadwal kematian yang tercantum di Lauhul Mahfuz. Maut
tidak dapat diajukan ataupun diundur walaupun sesaat saja.
5. Memperteguh Pendirian dalam Menegakkan Kebenaran
9
Dengan beriman kepada malaikat, orang tidak akan ragu-ragu
menegakkan keadilan atau kebenaran dan tidak takut pada
atasan, takut dipecat, atau dikecam oleh masyarakat. Malaikat
senantiasa berpihak pada orang-orang yang menegakkan
kebenaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis kata Malaikah (dalam bahasa IndonesiaMalaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal darimasdhar al-khuluh yang artinya ar-rissalah (misi ataupesan). Yang membawa misi atau pesan tersebut disebutdengan ar-rasul (utusan). Secara terminologis Malaikatadalah mahkluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT daricahaya dengan wujud dan sifat yang berbeda-beda. Sebagaisalah satu mahkluk ghaib wujud malaikat tidakdapatdilihat, diraba, dicium, dirasakan oleh manusia.
Para Malaikat diciptakan dari cahaya. Merupakan makhlukAllah yang selalu taat dan tidak pernah berbuat maksiat.Malaikat adalah makhluk yang memiliki paras yang sangatindah.
. B. Saran
Kita harus beriman kepada para Malaikat, kerena Malaikatadalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, bahkan
9
dalam rukun iman yang ke dua terdapat iman kepadaMaliakat. Dan, apabila kita tidak mengakui adanyaMalaikat sama saja kita tidak percaya dengan Allah SWT.
kami dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunanmakalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, halini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmuyang kami miliki.Maka dari itu kritik yang membangu sangat kami harapkanagar makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://mendalamislam.blogspot.com/p/iman-kepada-malaikat.html
https://www.google.com/search?q=iman+kepada+malaikat+&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&gws_rd=ssl
http://sad4m.wordpress.com/definisipengertian-malaikat-sifat-
dan-fungsi-iman-kepada-malaikat-allah-swt-pendidikan-agama-
islam/