Iman kepada Malaikat

23
9 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : ghaib (al-ghaib) dan nyata (as-syahadah). Yang membedakan mahkluk ciptaan Allah itu adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera manusia. Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera manusia digolongkan menjadi al-ghaib, dan sebalikya yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia digolongkan menjadi as-syahadah. Untuk mengetahui dan mengimani wujud mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua cara, yaitu : melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa sumber tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang menunjukkan mahkluk ghaib itu memang ada. Misalnya, malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud malaikat, pertama melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau Sunnah. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang menjelaskan tentang Malaikat. Karena kita mengimani kebenaran dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita dapat mengetahui dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang ada.Keimanan kepada Malaikat masuk ke dalam rukun Iman yang kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus mengimani keberadaan malaikat.

Transcript of Iman kepada Malaikat

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua mahkluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu : ghaib (al-ghaib) dan

nyata (as-syahadah). Yang membedakan mahkluk ciptaan Allah itu

adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera

manusia. Segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca

indera manusia digolongkan menjadi al-ghaib, dan sebalikya

yang bisa dijangkau dengan panca indera manusia digolongkan

menjadi as-syahadah. Untuk mengetahui dan mengimani wujud

mahkluk ghaib ini, seseorang dapat menempuh dua cara, yaitu :

melalui berita atau informasi yang diberikan oleh beberapa

sumber tertentu atau dengan melalui bukti-bukti nyata yang

menunjukkan mahkluk ghaib itu memang ada. Misalnya,

malaikat kita mengetahui dan mengimani wujud malaikat, pertama

melalui khabar/ berita yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW

baik berita yang disampaikan berupa Al-Quran atau Sunnah.

Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran atau Sunnah Rasulullah yang

menjelaskan tentang Malaikat. Karena kita mengimani kebenaran

dua sumber tersebut, dan yang berikutnya kita dapat mengetahui

dan mengimani wujud malaikat melalui bukti-bukti nyata yang

ada di alam semesta yang menunjukkan bahwa malaikat itu memang

ada.Keimanan kepada Malaikat masuk ke dalam rukun Iman yang

kedua, maka setiap orang islam yang mengaku muslim harus

mengimani keberadaan malaikat.

9

B.RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian Iman kepada Malaikat ?

b. Sifat-sifat yang dimiliki Malaikat

c. Tugas dan nama-nama Malaikat

d. Hikmah beriman kepada malaikat

C. TUJUAN

a. Mengetahui pengertian Iman kepada malaikat

b. Mengetahui sifat-sifat yang dimiliki malaikat

c. Mengetahui tugas-tugas dan nama-nama malaikat

d. Mengetahui hikmah beriman kepada malaikat

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Malaikat Allah

Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya

adalah malaikah. Kata malak memiliki arti ‘risalah’ atau

‘mengemban amanat’. Dari makna tersebut malaikat berarti

utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua

amanat Allah yang diberikan kepadanya. Malaikat termasuk

makhluk Allah yang bersifat ghaib (tidak dapat dijangkau oleh

indera manusia). Hanya Allah yang dapat mengetahui hakikat

malaikat (QS. an-Naml (27): 65). Allah menganugerahkan kepada

malaikat akal dan pemahaman serta menciptakan bagi mereka

naluri untuk taat. Allah juga memberi mereka kemampuan untuk

berbentuk dengan berbagai bentuk serta kemampuan untuk

mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat.Al- Quran tidak

9

menjelaskan tentang asal-usul penciptaan malaikat, seperti

penciptaan manusia dan jin. Tentang asal-usul penciptaan

malaikat dari nur (cahaya) disebutkan dalam hadits Nabi Saw.

yang berasal dari ‘Aisyah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dalam hadits tersebut Nabi

Saw. bersabda:

ا لق ال�ج� ور وخ�� ن� ن�� ة م� ك ملا ئ�� ال� ت لق ا خ�� ن� م� دم م� لق ا) ار وخ�� ن� ئ�� م� ارج� ن� م� ن� م�) ة ش, ة ع�ن� ع�ائ�� ن� م�اج� ي3 واب�� ح�مذ وم�سلم والترم�ذ� م )رواه ا� ك ف� ل� .وص�

Artinya: “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin dari api yang

berkobar, dan Adam(manusia) sebagaimana telah dijelaskan

kepadamu.” (HR. Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah,

dari ‘Aisyah r.a.). Hadits di atas menjelaskan asal-usul

malaikat, jin, dan manusia yang berbeda-beda. Karena alasan

itulah malaikat dan jin merupakan dua makhluk yang berbeda,

meskipun keduanya sama-sama makhluk ghaib. Walaupun malaikat

dikatakan sebagai dzat, tetapi malaikat tidak diberi kekuatan

membeda-bedakan seperti manusia. Malaikat dalam hal ini lebih

merupakan kekuatan alam daripada bersifat seperti manusia.

Fungsi malaikat hanyalah tunduk dan patuh kepada ketentuan

Allah. Malaikat tidak memiliki

kekuatan untuk menyangkal atau durhaka. Dalam hal ini al-Quran

menyatakan:

9

م: ) حري�3 Gمر ون� )ال�ت و� ا ن�3 عل ون� م� ف� م وي�3 مره� ع ص ون� ال�لة م ا) ا� ٦لا ي�3

Artinya: “Mereka (malaikat) tidak dapat durhaka kepada Allah

dalam hal apa saja

yang Ia perintahkan kepada mereka, dan mereka mengerjakan apa

saja yang

diperintahkan kepada mereka.” (QS. at-Tahrim (66): 6).

Pengertian Iman kepada Malaikat

iman kepada malaikat menurut istilah yaitu percaya

atau yakin bahwa malaikat itu makhluk gaib ciptaan Allah yang

senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka

sedikit pun. Dengan demikian, mengimani malaikat Allah berarti

meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan

salah satu makhluk-Nya yang bernama malaikat yang memiliki

sifat-sifat tertentu dan tugas-tugas tertentu. Di antara sifat

sifat malaikat adalah selalu patuh kepada Allah dan tidak

pernah durhaka kepada-Nya. Adapun di antara tugas-tugas

malaikat adalah membagi rizki, menyampaikan wahyu, mencabut

nyawa, dan lain sebagainya.

Firman Allah swt.

Artinya: “Malaikat-malaikat yang tidakpernah mendurhakai Allah

swt. terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka

9

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At Tahrim:

6).

Para malaikat senantiasa melaksanakan perintah Allah swt.

untuk beribadah. Mereka menunjukkan jalan yang benar dan

mendoakan agar dosa-dosa orang mukmin diampuni serta

dilindungi dari berbagai macam kejahatan.

B.      Sifat yang dimiliki malaikat

Di antara sifat (ciri) fisik malaikat, sebagaimana yang

disebutkan Rasulullah Saw, adalah bahwa mereka diciptakan dari

cahaya.Rasulullah Saw bersabda:

ور. ن� ن�� ة م� ك ملائ�� ال� ت لق . .خ��

Artinya:

“Malaikat itu diciptakan dari cahaya. . . (HR. muslim)

Diantara sifat-sifat malaikat itu ialah :

Malaikat tidak dapat dilihat walaupun ia berada ditengah

kita

Malaikat dapat membentuk diri dalam wujud manusia rupawan

seperti malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Luth

sehingga kaumnya terperdaya. Sesuai dengan firman Allah

dalam surah Hud 11/77

9

Malaikat mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan izin

Allah

Sayap Para Malaikat

Allah menciptakan para malaikat dan menjadikan

mereka bersayap. Sayap para Malaikat berbeda-beda dari sisi

jumlah dan besarnya. Allah menjelaskan dalam QS Fathir ayat 1.

Artinya :

“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang

menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus

berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing

(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada

ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha

Kuasa atas segala sesuatu.”

Yang dimaksud Allah menambahi dalam penciptaan apa yang Dia

kehendaki sebagaimana dalam ayat di atas adalah menambah

jumlah malaikat dan menambah jumlah sayap malaikat,

sebagaimana yang Dia inginkan. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu

‘anhu beliau mengatakan bahwasanya Muhammad shallallahu

‘alaihi wa sallam melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap.”

(HR Muslim) Dalam riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap

malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk.

Para malaikat tidaklah makan tidak pula minum. Tidak

menikah, dan tidak pula berketurunan.

“ Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak

menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan

9

merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, “Jangan

kamu takut, sesungguhnya kami adalah yang diutus kepada kaum

Luth.”(QS Huud: 70). Diriwayatkan dari Said bin Musayyib,

beliau mengatakan bahwa para malaikat itu bukan laki-laki dan

bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, tidak menikah dan

tidak berketurunan.

Malaikat juga mendengar, melihat, dan berbicara.

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa para

malaikat itu berdialog dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Dalilnya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para

Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah

di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak

menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan

padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa

bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan

berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang

tidak kamu ketahui.” (QS al-Baqarah: 30). Ayat ini menunjukkan

bahwa para malaikat berbicara kepada Allah dan Allah pun

mengajak bicara dengan mereka.

“Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi

orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu,

sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka,

mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?”

Mereka menjawab, “Yang benar,” dan Dia-lah Yang Maha Tinggi

lagi Maha Besar” (QS Saba’: 23).

9

Malaikat juga berbicara dengan manusia baik pada

saat dalam rupa aslinya atau pun ketika berwujud manusia.

Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara oleh

malaikat pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut

sebagaimana dalam hadits Jibril.

Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat

yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya. Diantara

dalil hal tersebut adalah saat Nabi berkata kepada isterinya

Aisyah, “Ini Malaikat Jibril, dia mengucapkan salam untukmu.

Aisyah pun mengatakan engkau bisa melihat apa yang tidak bisa

kami lihat.” (HR Bukhari dan Muslim). Malaikatpun berbicara

dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba’ ayat

23. Pada saat menjelaskan ayat tersebut Aisyah mengatakan,

“Sesungguhnya para malaikat turun ke awan, lalu menceritakan

ketetapan yang sudah ditetapkan di langit.” Pembicaraan mereka

ini kemudian dicuri oleh jin lalu disampaikan kepada para

dukun.

Malaikat tidak pernah merasa capek dan bosan

Pada surat Al- Anbiya: 20, Mereka selalu bertasbih

malam dan siang tiada henti-hentinya”. Dan pada QS.

Fushillat : 38.

“Jika mereka menyombongkan diri, Maka mereka (malaikat) yang

di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari,

sedang mereka tidak jemu-jemu.” (Fushillat:38)

Para malaikat juga merasakan kematian

9

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa semua

makhluk hidup tak terkecuali malaikat

itu akan merasakan kematian. Diantaranya adalah :

1.“Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan apapun

yang lain. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap

sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala

penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

(QS al-Qashash: 88).

2.“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS Ar-

Rahman: 26).

3.Para ulama’ ahli tafsir menyebutkan bahwa malaikat yang

terakhir mati adalah malaikat kematian. Sedangkan

malaikat yang pertama kali dibangkitkan dari kematian

adalah malaikat peniup sangkakala.

Karakter kejiwaan para malaikat terjaga dari maksiat

Allah menciptakan para malaikat dan memberikan

tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu malaikat ma’shum

(terjaga) dari tindak maksiat, sehingga tatanan alam semesta

ini tidak mengalami ketimpangan. Allah berfirman yang artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan

tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

(QS at-Tahrim: 6), “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan

9

perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya..” (QS

al-Anbiya” : 27). Ada sebagian orang yang kebingungan mengenai

kemakshuman para malaikat jika dihubungkan dengan surat al-

Anbiya: 29, “Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan:

“Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah”, maka

orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami

memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim.

Jawaban tentang hal ini sebagaimana yang

disampaikan Syaikh Syinqiti dalam tafsirnya. Beliau

mengatakan, “Meskipun para malaikat adalah makhluk yang mulia

dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, akan tetapi

seandainya ada seorang malaikat yang mengaku sebagai ilah

selain Allah tentu akan Allah siksa dengan api neraka. Kita

semua mengetahui bahwasanya pengandaian itu mungkin terjadi

dan adapula pengandaian yang tidak mungkin terjadi. Ayat yang

semisal ini yang berisikan pengandaian yang tidak mungkin

terjadi adalah dalam surat az-Zumar 65 yang artinya, “Dan

sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang

sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan , niscaya akan hapuslah

amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.

Kita semua sudah mengetahui bahwasanya para nabi itu terjaga

dari melakukan kemusyrikkan. Ayat-ayat di atas (QS al-Anbiya

29 dan al-Zumar 65) dan ayat-ayat yang semakna, semuanya

menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang berhak

untuk disembah dan tidak boleh disekutukan. Disamping itu satu

jenis ibadah pun tidak boleh diberikan kepada selain Allah,

meskipun kepada malaikat yang sangat dekat dengan Allah, tidak

pula seorang nabi sekaligus rasul.

9

Berilmu

Allah berfirman, “Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau,

tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau

ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana . (QS al-Baqarah: 32), Allah

juga membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit

dan di bumi. Oleh karena itu tentu mereka memiliki ilmu

berkenaan dengan tugas yang diberikan kepada mereka.

Allah berfirman, “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada yang

mengawasi, yang mulia dan mencatat,(QS al-Infithar: 10-11).

Bershaf Di Sisi Allah

“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan

sesungguhnya kami benar-benar bertasbih .” (QS as-Shaffat:

165-166).

Nabi bersabda, “Tidakkah kalian bershaf sebagaimana para

malaikat membuat barisan di sisi Rabbnya?” Para shahabat

bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shaf yang dibuat

oleh para malaikat di sisi Rabbnya? Nabi bersabda, “Mereka

menyempurnakan dan merapatkan shaf” (HR Muslim).

Safaroh, Kirom, dan Baroroh.

Yang dimaksud safarah adalah penghubung antara Allah dan

para rasul serta para nabi

Secara bahasa safarah berarti memperbaiki. Sehingga para

malaikat dijadikan sebagaimana duta yang memperbaiki keadaan

9

suatu kaum pada saat mereka turun membawa wahyu Allah dan

menyampaikannya. Sedangkan yang dimaksud kiram adalah ciri

fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji. Sedangkan yang

dimaksud dengan bararah adalah akhlak dan perbuatan para

malaikat itu suci dan sempurna. Dari Aisyah Rasulullah

bersabda, “Permisalan orang yang pandai membaca al-Quran

adalah bersama para malaikat yang safarah, kiram, dan

bararah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Memiliki rasa takut kepada Allah

“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, para malaikat

karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu

menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka

berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang maha

keras siksa-Nya.” (QS ar-Ra’du: 13).

Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Ausath dengan sanad

yang hasan dari Jabir. Rasulullah bersabda, “Pada saat malam

Isra’ Mi’raj aku melewati Mala’ A’la (para malaikat) sedangkan

Jibril bagaikan tikar karpet yang usang karena demikian takut

kepada Allah.

Merasa Malu

Nabi bersabda mengenai Utsman, “Tidakkah aku merasa

malu terhadap seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa

malu terhadapnya. (HR Bukhari).

9

C.Nama dan Tugas Malaikat Allah Gambaran malaikat dalam hubungannya dengan manusia oleh

al-Quran dikaitkan dengan tugas-tugas yang bercorak rohaniah.

Tugas-tugas malaikat secara umum antara lain adalah:

perantara dalam mengemban wahyu. Tugas malaikat yang

paling penting dan utama adalah menurunkan wahyu atau

risalah Tuhan kepada paraNabi. Para Nabi tidak saja

melihat malaikat, tetapi juga mendengar suaranya.

Olehkarena itu, bagi para Nabi, malaikat merupakan

kenyataan yang hakiki. Para Nabi kadang-kadang melihat

malaikat dalam bentuk manusia dan dalam bentuk yang lain.

Al-Quran mengatakan bahwa malaikat yang mengemban wahyu

kepada Nabi disebut malaikat Jibril (QS. al-Baqarah (2):

98). Menurut Ikrimah, kata Jibril berasal dari kata

majemuk Jibr, yang artinya hamba, dan kata il yang berarti

Tuhan.Dengan demikian Jibril berarti hamba Allah. Malaikat

Jibril disebut juga Ruhul-Aminatau ruh yang dipercaya (QS.

asy-Syu’ara (26): 193-194), atau disebut juga Ruhul-Quddus

atau ruh suci (QS. an-Nahl (16): 102). Malaikat Jibril

disebut juga Rasul atau utusan, yang dengan perantaranya

Allah Swt. menyampaikan firman-Nya kepada para nabi dan

rasul (QS. asy-Syura (42): 51).

perantara untuk meneguhkan hati. Tugas malaikat yang

seperti ini adalah untuk meneguhkan hati hamba-hamba Allah

yang tulus. Malaikat juga menghibur mereka pada waktu

mereka dalam kesusahan. Al-Quran mengatakan:

9

ل و ). ي3 ق� تت� ف� ك\ ك� و ل�ئ� ا� ي3 مان� وا� ه )ام الا ي�3 ن� م ب��ر وج م� ده� : ٢٢ادلةArtinya: “Mereka adalah orang yang Allah telah mengukir

iman dalam hati mereka

dengan Ruh dari dia.” (QS. al-Mujadilah (58): 22).

Dikatakan juga bahwa malaikat adalah penjaga orang-orang yang

beriman,baik di dunia maupun di akhirat (QS. Fushilat (41):

30-31). Malaikat diturunkan oleh Allah kepada manusia untuk

memberi kabar gembira dan dengan itu hatinya menjadi tenteram

(QS. Ali Imran (3): 125, dan al-Anfal (8): 12).

perantara untuk menjatuhkan siksaan. Tugas malaikat untuk

meneguhkan hati orang-orang yang beriman erat sekali

hubungannya dengan fungsinya untuk melaksanakan hukuman

bagi orang yang kafir. Berulang kali al-Quran menegaskan

bahwa ada orang-orang yang tidak mempercayai para nabi

dan akhirnya mereka mendapat adzab dari Allah Swt. Al-

Quran menegaskan:

رون� ا fظ ن� ل ي�3 له� ل fي3 ظ� هم ال�لة ف� ي3 Gqي ا� ن� ئ�3 مر لا ا� ي3 الا� ض� ة وق� ك ملا) ئ�� مام وال� غ� م�ن� ال�

. ( ( : قره ٢١٠ال�ب�

Artinya: “Mereka tak menantikan apa-apa selain agar

Allah dan malaikat

9

mendatangi mereka dalam bayang-bayang awan, dan

perkara telah diputuskan.”

(QS. al-Baqarah (2): 210).

Terkait dengan hal ini Allah Swt. juga berfirman

dalam al-Quran:

و ت د� ي�3 و ت ري ا ي ال ول� هم ف� وه� رت� ون� وج� ض� ة ي�3 ك ملا) ئ�� ق�روا ال� ن� ك� د� ب�3ال ف� ي�� م )الا� اره� ئ�� د :وا�. (٥٠

Artinya: “Dan seandainya engkau melihat tatkala

malaikat mematikan kaum kafir,

dengan memukul muka dan punggung mereka.” (QS. al-

Anfal (8): 50).

mendorong berbuat baik. Perbuatan-perbuatan baik yang

dilakukan manusia antara lain adalah karena dorongan para

malaikat. Al-Quran menjelaskan bahwa peranan malaikat dan

syetan adalah untuk mendorong manusia ke arah dua jurusan

kehidupan yang bertolak belakang. Jika malaikat mendorong

manusia ke arah kebaikan, maka syetan justeru sebaliknya,

mengarahkan manusia untuk berbuat sesat. Allah Swt.

berfirman:

9

ءت ك�\ ا) ا وج� ئ� ق� ش, ك ا ق�� ذ� ن� ه� م� لة ف� ي3 غ�� ت ف� ت� ذ ك� ف ذ . ل� ة ئ�3 ق وش, ن�� ا) عها س� س م� ق� ل ي�� ( ٢٢ : ذ )ق ذ ئ�3 وم خ� ت3 رك�\ ال� ض ن� ءك�\ ف�� ط ا) ك\ غ�� ئ� ٢١- ع�

Artinya: “Dan tiap-tiap jiwa akan datang beserta

(malaikat) penggiring dan (malaikat

Yang menjadi) saksi. Engkau sungguh melupakan ini,

tetapi kini tabir yang menutupi

engkau Kami singkirkan dari engkau, maka pada hari

ini penglihatanmu tajam

sekali.” (QS. Qaf (50): 21-22).

mencatat perbuatan manusia. Terkait dengan tugas malaikat

yang ini Al-Quran menyebutnya sebagai kiraman katibin

atau juru tulis yang mulia. Al- Quran menyatakan:

ل ). ئ د� ي�3 لا مئ ي ال� الف ن� وع� ن� مي3 ي3 ال� ن� ع� ان� ي3 : ف� ذ )ق ع ئ�3 مال ق� ١٧ش�,

Artinya: “(Yaitu) Ketika dua orang malaikat

mencatat amal perbuatannya, seorang

duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di

sebelah kiri.” (QS. Qaf (50): 17).

Dinyatakan juga dalam al-Quran:

9

.( - وا١٢ :طار ف� عل ون� )الاي�� ف� ا ي� علم ون� م� ي¥ن� . ي�3 ئ� qي ا ا ك� رام� ن� . ك� ي3 fط اق�� م ل�ج ك لئ3 ن� ع�١٠

Artinya: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-

malaikat yang mengawali pekerjaanmu, yang mulia (di sisi

Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu),mereka

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Infithar (82):

10-12). Di samping tugas malaikat yang sifatnya umum di

atas, ada juga malaikatmalaikat tertentu dengan tugas-

tugas khusus yang diberikan Allah kepada masingmasing

malaikat. Ada sepuluh malaikat yang kita kenal dengan

tugas-tugas khususnya, yaitu:

1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu yang diterima dari

Allah SWT kepada para Rasul. Dalam Al-Qur’an Jibril

disebut juga sebagai Ruhul Amin atau Ruhul Qudus, seperti

yang tersebut dalam firman Allah Surat Asy-Syu’ara/26:

192-193 dan surat Al-Baqarah/2: 87.

2. Mikail bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk,

seperti makan, minum, hujan, panas. Dalam Al-Qur’an

malaikat ini disebut Mikail seperti dalam firman Allah

dalam surat Al-Baqarah/2: 98.

3. Israfil ditugaskan Allah untuk meniup terompet sangkakala

pada hari kiamat (hari pembalasan/penghabisan) untuk

mematikan seluruh makhluk dan juga untuk membangkitkan

kembali semua makhluk yang mati, untuk diperiksa amal-

9

amal perbuatannya baik maupun yang buruk dan inilah yang

disebut Al-Hisab. Allah berfirman dalam surat

An-Naba’/78: 18.

4. Izrail ditugaskan Allah untuk mengambil ruh manusia

(mencabut nyawa seluruh makhluk) dengan disertai beberapa

pembantu seperti yang disebut dalam firman Allah dalam

surat As-Sajadah/32: 11 dan Al-An’am/6: 61.

5. Munkar dan Nakir, dua malaikat ini bertugas megajukan

pertanyaan kepada orang-orang yang baru dikuburkan.

6. Malaikat Raqib, tugasnya mencatat amal baik manusia.

7. Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal buruk manusia.

8. Malik tugasnya sebagai penjaga neraka Jahanam. Malaikat

Malik disebut juga malaikat Zabaniyyah (surat Al-Alaq/96:

17-18, Al-Muddasir/74: 27-30, dan Zukhruf/43: 77).

9. Malaikat Ridwan, tugasnya menjaga surga.

D. Hikmah beriman kepada Malaikat Dengan memahami dalil naqli dan aqlinya, kita akan

memahami pula manfaat beriman pada malaikat dalam kehidupan.

Hal tersebut niscaya akan membuahkan bermacam manfaat yang

penting dan tidak ternilai harganya. Manfaat-manfaat itu

antara lain sebagai berikut.

1. Iman Kita akan Menjadi Bertambah Kuat

Allah swt. telah memerintahkan malaikat untuk mengatur

peredaran matahari, bulan, bintang, mengatur jalannya angin,

hujan, membagikan rezeki, mencatat amal, mencabut nyawa, dan

9

lain sebagianya. Semua itu dikerjakan malaikat dengan patuh

dan tak kenal lelah. Dengan demikian, kita akan terhindar dari

kepercayaan tentang dewa yang dianggap berkuasa di balik

kekuatan alam ini. Malaikat hanya makhluk Allah belaka yang

tidak boleh disembah. Para malaikat mengatur alam semesta yang

begitu besar atas Allah juga menciptakan malaikat sebagai

pengatur perintah Allah swt. Tentu Zat yang memberi

berjalannya alam raya. perintah memiliki sifat yang Mahabesar

dan Mahakuasa.

Artinya: "Dan kepunyaan Allah tentang langit dan bumi dan

Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana." (QS Al Fath: 7).

2. Selalu Berhati-hati dalam Setiap Perbuatan, Perkataan,

maupun Niat

Baik di tempat ramai atau sunyi, ada yang melihat atau

tidak kita harus senantiasa waspada. Dalam kehidupan sehari-

hari sepanjang hayat, tidak ada satu pun perbuatan atau

perkataan yang lolos dari catatan malaikat. Kita tidak mungkin

dapat mengelak dari hal tersebut. Firman Allah swt.

Artinya: “Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga.

Malaikat yang mulia sebagai pencatat." (QS Al Infitar: 10-11).

3. Menambah Ketaatan Beribadah

9

Malaikat yang senantiasa taat beribadah, menggugah hati

kita untuk mencontoh ketaatannya kepada Allah swt. Selain itu,

kita akan terhindar dari sifat ujub (sombong) dalam beribadah.

Kita menyadari bahwa ibadah yang kita lakukan belum seberapa

jika dibandingkan dengan ibadah para malaikat. Allah

berfirman.

Artinya: "Sesungguhnya semua malaikat yang ada di sisi Tuhanmu

itu tidak menyombongkan diri dan tidak enggan beribadah

kepada-Nya. Mereka memahasucikan dan bersujud kepada-Nya." (QS

Al Araf 206).

4. Tidak Takut Menghadapi Mati

Setiap yang hidup pasti mengalami kematian. Hanya saja,

waktu dan cara kematian itu berbeda-beda. Firman Allah swt.

Artinya: "Tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. (QS

Ali Imran: 185).

Kematian tidak harus menunggu usia tua, tidak harus didahului

sakit, tetapi kematian dapat menjemput setiap saat. Malaikat

Izrail melaksanakan tugas mencabut nyawa tepat atau sesuai

dengan jadwal kematian yang tercantum di Lauhul Mahfuz. Maut

tidak dapat diajukan ataupun diundur walaupun sesaat saja.

5. Memperteguh Pendirian dalam Menegakkan Kebenaran

9

Dengan beriman kepada malaikat, orang tidak akan ragu-ragu

menegakkan keadilan atau kebenaran dan tidak takut pada

atasan, takut dipecat, atau dikecam oleh masyarakat. Malaikat

senantiasa berpihak pada orang-orang yang menegakkan

kebenaran.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologis kata Malaikah (dalam bahasa IndonesiaMalaikat) adalah bentuk jamak dari malak, berasal darimasdhar al-khuluh yang artinya  ar-rissalah (misi ataupesan). Yang membawa misi atau pesan tersebut disebutdengan ar-rasul (utusan). Secara terminologis Malaikatadalah mahkluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT daricahaya dengan wujud dan sifat yang berbeda-beda. Sebagaisalah satu mahkluk ghaib wujud malaikat tidakdapatdilihat, diraba, dicium, dirasakan oleh manusia.

Para Malaikat diciptakan dari cahaya. Merupakan makhlukAllah yang selalu taat dan tidak pernah berbuat maksiat.Malaikat adalah makhluk yang memiliki paras yang sangatindah.

.     B. Saran

Kita harus beriman kepada para Malaikat, kerena Malaikatadalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, bahkan

9

dalam rukun iman yang ke dua terdapat iman kepadaMaliakat. Dan, apabila kita tidak mengakui adanyaMalaikat sama saja kita tidak percaya dengan Allah SWT.

kami dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunanmakalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, halini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmuyang kami miliki.Maka dari itu kritik yang membangu sangat kami harapkanagar makalah selanjutnya akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://mendalamislam.blogspot.com/p/iman-kepada-malaikat.html

https://www.google.com/search?q=iman+kepada+malaikat+&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&gws_rd=ssl

http://sad4m.wordpress.com/definisipengertian-malaikat-sifat-

dan-fungsi-iman-kepada-malaikat-allah-swt-pendidikan-agama-

islam/

9