BERIMAN KEPADA MALAIKAT

20
DAFTAR ISI DAFTAR ISI................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Rumusan Masalah ....................................... BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Iman Kepada Malaikat ....................... B. Dalil Naqli Iman Kepada Malaikat ...................... C. Hubungan Makhluk dengan Khalik ........................ D. Cara Beriman Kepada Malaikat .......................... E. Hikmah Iman Kepada Malaikat ........................... BAB III PENNUTUP A. Kesimpulan ............................................. DAFTAR PUSTAKA ............................................ 1

Transcript of BERIMAN KEPADA MALAIKAT

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah .......................................

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Iman Kepada Malaikat .......................

B. Dalil Naqli Iman Kepada Malaikat ......................

C. Hubungan Makhluk dengan Khalik ........................

D. Cara Beriman Kepada Malaikat ..........................

E. Hikmah Iman Kepada Malaikat ...........................

BAB III PENNUTUP

A. Kesimpulan .............................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................

1

PENDAHULUAN

Dari segi etimologi iman artinya percaya dan

membenarkan. Iman berasal dari kata amana-yu’minu imanan.

Pengertian secara terminologi memiliki arti meyakini di

dalam hati, mengucapkan dengan lisan (lidah) dan

mengaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa iman

mencakup tiga aspek, yaitu pembenaran dalam hati, ucapan

dengan lisan dan pembuktian dengan amal perbuatan.

Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan.

Berbicara masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman

adalah sebagaiberikut:

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada Malaikat Allah

3. Iman kepada Kitab Allah

4. Iman kepada Rasul Allah

5. Iman kepada Hari Kiamat

6. Iman kepada Qadha dan Qadar

2

Dalam makalah ini, kita akan memperdalam tentang

beriman kepada malaikat-malaikat ALLAH SWT. Kata malaikat

adalah jamak dari kata malakun yang artinya utusan. Menurut

terminologi malaikat adalah makhluk rohani yang bersifat

gaib, diciptakan dari nur, selalu taat, tunduk serta patuh

kepada Allah SWT dan tidak pernah ingkar kepadanya. Mereka

tidak membutuhkan makan, minum atau tidur. Mereka tidak

memiliki keinginan apapun secara fisik, serta menghabiskan

waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi kepada Allah

SWT.

Lebih dalam mengenai iman kepada malaikat Allah, akan

dibahas dan dijelaskan dalam makalah ini.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian iman kepada malaikat?

2. Apa pengertian malaikat?

3. Apa saja dalil naqli yang terkait tentang iman kepada

malaikat?

4. Apa saja malaikat yang wajib diketahui beserta

tugasnya?

5. Apa saja karakterisktik malaikat?

6. Bagaimana kedudukan malaikat dan manusia?

7. Adakah makhluk gaib selain malaikat?

8. Apa saja hikmah beriman kepada malaikat?

3

9. Apa saja tanda-tanda perilaku beriman kepada malaikat

dan makhluk gaib lainnya?

BERIMAN DAN BERAHLAK KEPADA MALAIKAT

BERIMAN KEPADA MALAIKAT

1. Pengertian Iman Kepada Malaikat

4

Iman kepada Malaikat merupakan rukun iman yang kedua,

sehingga pembahasan dalam bab ini merupakan kelanjutan dari

rukun iman kepada Allah sebagai rukun iman yang pertama.

Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa

kita harus percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa

Malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi tugas

oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut

sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari orang beriman

adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di

alam semesta ini terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut

diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit dari iman

tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan

sehari-harinya.

Sebagai orang yang beriman kepada Allah, tentu akan

beriman pula kepada para Malaikat. Hal ini merupakan

konsekuensi logis karena Malaikat merupakan salah satu

ciptaan-Nya yang harus diyakini eksistensinya dalam alam

semesta ini.

Malaikat adalah ciptaan Allah yang berasal dari cahaya

(nur) dan senantiasa mengabdi kepada Allah serta tidak

pernah berbuat maksiat kepada-Nya. Malaikat ini merupakan

makhluk Allah yang selalu melaksanakan tugas-tugas yang

diberikan kepada mereka dengan penuh ketaatan, bahkan

malaikat juga bersujud kepada manusia, berbeda dengan iblis

yang menentang perintah bersujud kepada manusia tersebut.

Hal ini disebabkan karena iblis diciptakan Allah dari api

(naar).Malaikat adalah makhluk Allah yang paling taat dan

senantiasa menyembah serta bertasbih kepada Allah, seperti5

dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 19

dan 20 yang berbunyi : “Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang

di langit dan di bumi dan Malaikat-Malaikat yang di sisi-

Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya

dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih

malam dan siang tiada henti-hentinya”

2. Landasan Dalil Naqli Iman Kepada Malaikat menurut Al-

qur’an dan Hadist

Sebagai rukun iman yang kedua, iman kepada Malaikat

ini memiliki landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya.

Di antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman

kepada Malaikat antara lain :

a. Q.S Al-Baqarah 285:

1

Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang

diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian

pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman

1 Q.S. Al-Baqarah (2): 56

kepada Allah , malaikat-malaikat-Nya, kitab-

kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka

mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara

seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-

rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar

dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah

kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat

kembali."

b. QS At-Tahrim 6:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah

dirimu dan keluargamu dari api neraka yang

bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,

dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan.”

c. Q.S. Al-Baqarah ayat 177:

2 Q.S. At-Tahrim (66): 67

3

Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur

dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi

sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada

Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-

kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang

dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan

pertolongan) dan orang-orang yang meminta-

minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,

mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan

orang-orang yang menepati janjinya apabila ia

berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam

kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.

Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya);

dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

3 Q.S. Al-Baqarah (2): 1778

d. Q.S An-Nisa’ ayat 136:

4

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada

kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya

serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.

Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,

dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu

telah sesat sejauh-jauhnya.

e. Hadits

ف� لكم ) رواه ا وص ق� ادم مم ل ار وخ� � ارج� من� ن ان� من� م ق� الج ل ور وخ� � كت� من� ن ن)' ت� الملآ( لق� خ�

اري0 ( ج� الب Artinya: “Malaikat itu diciptakan dari cahaya

sedangkan jin dari nyala api dan adam

diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada

4 Q.S. An-Nisa (4):1369

kamu semua”. (dari tanah). (H.R. Muslim dan

Aisyah)

3. Hubungan Malaikat dengan Manusia

Hubungan malaikat dengan manusia terbagi ke dalam tiga fase5

:

1. Hubungan sebelum penciptaan.

2. Hubungan umum setelah penciptaan.

3. Hubungan setelah penciptaan manusia.

Hubungan malaikta dengan manusia sebelum manusia

diciptakan adalah seperti sikap malaikat sebelum Adam

diciptakan.

Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para Malaikat,

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu

orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

kalian ketahui.” 6

Makna khalifah adalah setiap manusia. Setiap generasi

saling menggantikan dalam kepemimpinan. Dan yang dimaksud

dengan khalifah dalam ayat di atas adalah Adam dan

keturunannya, bukan Adam sendiri. Hal ini ditegaskan5 Buku Pintar Alam Gaib6 Q.S. Al-Baqarah (2): 30

10

dalam firman Allah, Dialah yang menjadikan kalian penguasa-

penguasa di bumi dan Dia meninggikan derajat sebagian kalian di atas

sebagaian (yang lain) untuk menguji kalian dalam menyikapi apa yang Dia

berikan kepada kalian. Sesungguhnya Tuhan kalian siksa-Nya sangat cepat,

dan Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 7

Para malaikat bertanya kepada Allah tentang hikmah di

balik penciptaan ini. Pertanyaan tersebut bukan bentuk

pertentangan terhadap kehendak Allah, bukan cermin

kedengkian mereka terhadap Adam, dan bukan bentuk

kesombongan diri.

Setelah diciptakan, manusia pertama ini diberikan

sambutan lebih besar daripada sambutan terhadap makhluk

lain yang diciptakan sebelumnya. Allah memerintahkan para

malaikat dan iblis, sebagai wakil dari bangsa jin untuk

sujud hormat kepada Adam.

Para malaikat langsung memenuhi perintah Allah,

seperti dalam firman, Lalu seluruh malaikat itu sujud. 8

Iblis menolak untuk sujud bersama mereka hingga Allah

mengusir dan melaknatnya sampai hari kiamat. Iblis

dilaknat karena ia telah menolak melaksanakan perintah

Allah dan merasa sombong di hadapan seluruh makhluk

Allah.

Hubungan umum antara malaikat dan manusia, setelah

Adam diciptakan, mencakup seluruh manusia, baik yang

7 Q.S. Al-An’am (6): 1658 Q.S. Shad (38): 73

11

mukmin atau yang kafir. Hubungan ini diwujudkan dengan

pecatatan tatanan kehidupan dan kematian mereka.

Pengaturan kehidupan dan kematian ini diwujudkan,

misalnya, dengan turunnya hujan, tiupan angin, dan

dicabutnya ruh.

hubungan khusus malaikta dengan manusia setelah

penciptaan ditegaskan dalam ayat Allah, Sesungguhnya orang-

orang yang mengatakan, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka

meneguhkan pendirian mereka maka malaikat akan turun kepada mereka

(dengan mengatakan), “Jangan merasa takut dan jangan merasa sedih.

Bergembiralah kalian dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan

Allah kepada kalian.” Kamilah Pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan

dunia dan di akhirat. Di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian

inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kalian minta.9

Para malaikat datang kepada orang-orang mukmin yang

konsisten dalam menjalankan petunjuk, melaksanakan amal

saleh, dan ketakwaan. Para malaikat datang kepada mereka

ketika mereka dilanda rasa takut, khawatir, atau petaka.

Malaikat datang memberikan kabar gembira di hati mereka,

menghilangkan rasa takut terhadap masa depan, dan

menghapus rasa sedih akan masa lalu. Perhatian para

malaikat akan terus berlanjut dari dunia sampai akhirat

hingga mereka meraih harapan terbesar, yaitu surga

firdaus yang abadi. Perhatian dan kepedulian para

malaikat terhdapap kaum mukmin ini tampak dalam beberapa

bentuk:

9 Q.S. Fushshilat (41): 30-3112

a) Sambutan malaikta terhadap orang-orang yang sholat.

b) Malaikat akan memudahkan jalan bagi para penuntut ilmu

serta meluruskan dan membenarkan para ulama.

c) Malaikat meolong para Mujahid (Pejuang di Jalan

Allah).

4. Cara Beriman Kepada Malaikat

Cara beriman kepada Malaikat adalah dengan mengenal dan

mengetahui sifat dan tugas masing-masing Malaikat. Dengan

mengetahui sifat dan tugas tersebut, kita dapat lebih

meyakini ini bahwa Malaikat benar-benar ada. Apabila kita

mau merenung dan berpikir maka tidak aka nada keraguan

sedikit pun akan adanya Malaikat Allah SWT. Salah satu

bukti bahwa Malaikat benar-benar ada adalah adanya wahyu

Allah yang diturunkan kepada para Nabi. Firman Allah

SWT.,“Dia menurunkan para Malaikat dengan (membawa) wahyu dengan

perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya

yaitu “Peringatkanlah” olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan

melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku”. 10

1. Malaikat Jibril : Menyampaikan wahyu dari Allah SWT.

2. Malaikat Mikail : Memberikan dan Menyampaikan Reziki.

3. Malaikat Israfil : Meniup Sangkalala pertanda hari

kiamat telah tiba.

4. Malaikat Izrail : Mencabut Nyawa.

10 Q.S. An-Nahl (16): 213

5. Malaikat Munkar Nakir : Menanyakan seseorang di dalam

kubur.

6. Malaikat Rakib : Mencatat Segala perbuatan amal baik.

7. Malaikat Atid : Mencatat segala perbuatan buruk.

8. Malaikat Mikail : Memberikan dan Menyampaikan Reziki.

9. Malaikat Ridwan : Menjaga pintu surga.

10. Malaikat Malik : Menjaga pintu neraka.

Ada beberapa karakteristik Malaikat. Di beberapa ayat

disebutkan sifat dan wujud malaikat, di antaranya:

a. Hamba-hamba Allah yang mulia.

Para malaikat adalah makhluk yang berakal,

mempunyai inteligensi, dan hamba-hamba Allah yang

dimuliakan. Allah SWT., berfirman, “Dan mereka berkata,

“Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak.”

Mahasuci Allah. Sebenarnya (malaikta-malaikat itu) adalah hamba-

hamba yang dimuliakan.” 11

b. Para utusan Allah.

Sebagaimana makna malaikat secara bahasa yang

berarti utusan, maka para malaikat adalah para

utusan Allah SWT. Firman Allah, “Segala puji bagi Allah

Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-

utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan).....” 12

c. Hamba Allah yang terdekat.

Makna kedekatan mereka dengan Allah SWT., adalah

kedekatan dalam kemuliaan, bukan dalam artian

tempat atau arah. Allah SWT., berfirman, “Dan

11 Q.S. Al-Anbiya’ (21): 2612 Q.S. Fathir (35): 1

14

malaikta-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa

angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.” 13

d. Dapat bergerak secepat kilat.

Al-Qur’an menyebutkan bahwa malaikat mempunyai

kecepatan terbang yang sangat cepat. Firman Allah,

“dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat dan

(malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang.” 14

e. Tidak memiliki jenis kelamin.

Allah berfirman, “Tanyakanlah (ya Muhammad) kepada mereka

(orang-orang kafir Mekah); “Apakah untuk Tuhanmu anak-anak

perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau apakah Kami

menciptakan malikat-malaikat berupa perempuan dan mereka

menyaksikannya? Ketahuilah bahwa Sesungguhnya mereka dengan

kebohongannya benar-benar mengatakan: “ALLAH beranak”, dan

Sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.” 15

f. Mempunyai sayap.

Terdapat dalam ayat Al-Qur’an, “Segala puji bagi Allah

Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-

utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai

sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah

menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 16

g. Tidak makan dan juga tidak minum.

“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu

Ibrahim (Yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (ingatlah) ketika13 Q.S. Al-Anbiya’ (21): 1914 Q.S. An-Naazi’aat (79): 3-415 Q.S. As-Saffat (37): 149-15216 Q.S. Fathir (35): 1

15

mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun".

Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang

tidak dikenal." Maka Dia pergi dengan diam-diam menemui

keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk. lalu

dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan

anda makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim

merasa takut terhadap mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu

takut", dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan

(kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” 17

h. Tidak punya lelah.

“Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” 18

i. Ibadahnya.

Mereka dikenal sebagai makhluk yang paling taat,

“mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka

mengerjakan perintah-perintahNya.” 19

j. Dapat berubah wujud.

Para malaikat diberi kemampuan bisa berubah wujud

atau bentuk. Sebagaimana tercantum dalam ayat Al-

Qur’an, “...lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya (Maryam),

maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang

sempurna.” 20

5. Hikmah Beriman Kepada Malaikat

17 Q.S. Adh-Dhariyat (51): 24-2818 Q.S. An-Anbiya’ (21): 2019 Q.S. An-Anbiya’ (21): 2720 Q.S. Maryam (19): 17

16

Kewajiban beriman kepada Malaikat ini memiliki beberapa

hikmah yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Di

antara hikmahi tersebut adalah:

a. Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat

Malaikat merupakan salah satu ciptaan-Nya

b. Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar

bertakwa kepada Allah, karena iman kepada Allah dan

iman kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang

tidak bisa dipisahkan

c. Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-

hati, karena dia menyadari bahwa setiap perbuatannya

selalu diawasi oleh para Malaikat

d. Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik,

karena manusia menyadari bahwa sekecil apapun tindakan

baiknya akan dicatat oleh Malaikat

e. Menghindarkan diri manusia dari perbuatan tercela yang

akan menurunkan martabat dan derajat dari manusia itu

sendiri

17

PENUTUP

Kesimpulan

Orang mukmin percaya sepenuhnya adanya malaikat di dalam

ruh, juga karya-karya mereka di alam semseta ini. Mereka

selalu menyertai manusia dan mencatat amal-amalnya,

termasuk segala kebaikan dan keburukan kita. Mereka

bertindak dengan benar dan jujur. Mereka adalah makhluk

Allah yang diciptakan dari Nur (cahaya) yang tidak

mempunyai nafsu, seperti halnya manusia. Malaikat adalah

makhluk yang paling patuh, taat beribadah kepada Allah.

Jumlah malaikat itu banyak dan tak terhitung namun hanya 10

malaikat saja yang wajib kita ketahui, yaitu malaikat

18

Jibril, Mikail, Izrail, Raqib, Atid, Munkar dan Nankir,

Israfil, Ridwan dan Malik.

DAFTAR PUSTAKA

http://aqidahakhlakman1.blogspot.com/2012/05/iman-kepada-

malaikat-makhluk-gaib.html

http://al-islam.mywapblog.com/iman-kepada-malaikat-allah-

swt.xhtml

19

http://mendalamislam.blogspot.com/p/iman-kepada-

malaikat.html

Prof. Dr. Muhammad Sayyid Ahmad Musayyar. 2009. Buku Pintar

Alam Gaib. Jakarta: Zaman.

Ass-Syafrowi Mahmud. 2010. Mengundang Malaikat ke Rumah.

Yogyakarta: Mutiara Media.

20