Praktikum Proses Produksi
Transcript of Praktikum Proses Produksi
PEDOMAN PANDUAN PRAKTIKUM
A. Tracker
B. Rangkaian Tracker 1
� Langkah – langkah pengerjaan
Persiapan alat:
Proses kerja:
1. Pengeboran dengan diameter 8.5
lubang Tap M 10 X 1.5
2. Pengeboran dengan diameter 4
menggunakan Endmill diameter 5
BAB I
PEDOMAN PANDUAN PRAKTIKUM
pengerjaan:
1. Bor diameter 8.5 m m;
2. Bor diameter 4 mm ;
3. Endmill diameter 5 mm;
4. Tap M 10 X 1.5;
5. Jangka sorong.
Pengeboran dengan diameter 8.5 mm pada posisi di tengah benda
10 X 1.5;
engan diameter 4 mm pada tepi benda untuk alur dengan finishing
menggunakan Endmill diameter 5 mm.
Keterangan :
Tracker untuk melepas suatu
rangkaian yang tersambung dalam
bentuk silinder atau busing
penarikan posisi rata dan bersama
sama.
1
tengah benda kerja untuk
pada tepi benda untuk alur dengan finishing
untuk melepas suatu
rangkaian yang tersambung dalam
bentuk silinder atau busing, dengan
an posisi rata dan bersama
Gambar 1.1 Proses kerja rangkaian tracker 1
C. Rangkaian Tracker 2
� Langkah – langkah pengerjaan
Persiapan alat:
Proses kerja:
Gambar 1.1 Proses kerja rangkaian tracker 1
langkah pengerjaan:
1. Bor diameter 5 mm;
2. Kikir;
3. Radius gauge;
4. Jangka sorong.
Gambar 1.2 Proses kerja rangkaian tracker 2
2
Gambar 1.2 Proses kerja rangkaian tracker 2
1. Mengikir pada semua bagian dan membuat
2. Mengikir dengan bentuk radius
3. Beri tanda pada bagian yang akan dibor, p
bagian lengan tracker.
D. Rangkaian Tracker 3
� Langkah – langkah pengerjaan :
Persiapan alat:
Proses kerja:
1. Membubut benda kerja dari diameter 12
sepanjang benda yang
2. Membuat ulir (M 10 X 1.5);
3. Pengeboran sisi bagian ata
Gambar 1.3 Proses kerja rangkaian tracker 3
E. Rangkaian Tracker 4
� Langkah – langkah pengerjaan :
Persiapan alat:
pada semua bagian dan membuat salah satu sisi dengan bentuk tirus
Mengikir dengan bentuk radius 6 mm;
Beri tanda pada bagian yang akan dibor, pengeboran dengan diameter
bagian lengan tracker.
langkah pengerjaan :
1. Pisau rata;
2. Pisau ulir;
3. Bor diameter 5 mm;
4. Jangka sorong.
Membubut benda kerja dari diameter 12 mm menjadi diameter 10
sepanjang benda yang akan diulir;
Membuat ulir (M 10 X 1.5);
sisi bagian atas sebagai tempat tangkai tracker diameter 5 mm.
Gambar 1.3 Proses kerja rangkaian tracker 3
langkah pengerjaan :
1. Kikir;
2. Radius gauge;
3
satu sisi dengan bentuk tirus;
engeboran dengan diameter 5 mm pada
menjadi diameter 10 mm
ameter 5 mm.
3. Bor diameter 5 mm;
4. Penitik;
5. Palu;
6. Jangka sorong.
Proses kerja :
1. Kikir pada semua bagian dengan sisi agak tirus;
2. Ukur dengan radius ga
3. Beri tanda pada bagian yang akan dibor, p
untuk lengan tracker
Gambar 1.4 Proses kerja rangkaian tracker 4
F. Rangkaian Tracker 5
� Langkah – langkah pengerjaan :
Persiapan alat:
3. Bor diameter 5 mm;
4. Penitik;
5. Palu;
. Jangka sorong.
a bagian dengan sisi agak tirus;
Ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda kerja;
Beri tanda pada bagian yang akan dibor, pengeboran dengan diameter 5
untuk lengan tracker.
Gambar 1.4 Proses kerja rangkaian tracker 4
langkah pengerjaan :
1. Kikir;
2. Radius gauge;
3. Bor diameter 5 mm;
4. Penitik;
5. Palu;
6. Jangka sorong.
4
uge untuk permukaan ujung benda kerja;
dengan diameter 5 mm
Proses kerja:
1. Kikir pada semua bagian dengan sisi agak tirus;
2. Ukur dengan radius ga
3. beri tanda pada bagian yang akan dibor, p
untuk lengan tracker.
Gambar 1.5 P
a bagian dengan sisi agak tirus;
radius gauge untuk permukaan ujung benda kerja
beri tanda pada bagian yang akan dibor, pengeboran dengan diameter 5
untuk lengan tracker.
Gambar 1.5 Pproses kerja rangkaian tracker 5
5
uge untuk permukaan ujung benda kerja sebesar 6 mm;
dengan diameter 5 mm
6
BAB II
Proses Pengerjaan Pemesinan
A. Persiapan (setting mesin) dan alat–alat yang digunakan
Periksa semua fungsi bagian dari mesin bubut seperti putaran spindle, eretan atas, eretan
bawah, tempat bor center, dan mensetting pahat bubut dengan cara ujungnya pisau harus
center dengan bor center pada mesin bubut tersebut bila kurang tinggi diberi bantalan plat
tipis sampai posisi keduanya sejajar.
Sebelum menjalankan proses pengerjaan, pesiapkan terlebih dahulu peralatan seperti:
1. Jangka sorong;
2. Pahat rata;
3. Pahat ulir;
4. Mata bor diameter 8.5 mm.
B. Proses pengerjaan
� Proses pengerjaan rangkaian Tracker 1
a. Proses bubut 1
1. Jepit benda kerja pada cekam mesin bubut,
2. Jalankan mesin, tentukan besarnya putaran mesin dan arah putaran mesin yang
berlawanan arah jarum jam karena proses penyayatan pada ujung sisi kanan
benda kerja,
3. Arahkan pahat rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan arah
jarum jam dan lakukan penyayatan 1 mm sampai lebar benda kerja menjadi
15mm,
4. Kemudian champer kedua ujung benda kerja,
5. Matikan mesin, kemudian pasang mata bor berdiameter 8.5 mm pada tempat
bor center.
6. Jalankan mesin lagi arahkan mata bornya pada titik tengah benda kerja
kemudian putar perlahan–lahan sampai berlubang hingga tembus,
7. Matikan mesin, lepas benda kerja.
Gambar 2
Gambar 2.2 Benda kerja setelah proses pengerjaan
Gambar 2
Gambar 2.4 B
Gambar 2.1 Benda kerja sebelum proses pengerjaan
enda kerja setelah proses pengerjaan lebar menjadi 15mm
Gambar 2.3 Benda kerja sebelum proses pengeboran
Gambar 2.4 Benda kerja setelah proses pengeboran
7
kerja sebelum proses pengerjaan
menjadi 15mm
b. Proses bubut 2
1. Cekam benda kerja pada
2. Pasanglah senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda
kerja yang telah di bor sebagai alat pen
hidupkan mesin bubut dengan putaran spindel
3. Tentukan titik nol dari benda kerja dengan ca
pada permukaan benda kerja
4. Jauhkan pahat dari benda kerja hingga posisi netral
5. Bubut benda kerja yang
Mengarahkan pisau
arah jarum jam dan lakukan p
menjadi 10 mm,
6. Matikan mesin, kemudian ganti pisau
juga hampir sama sep
7. Atur mesin bubut untuk pemakaian ulir M
8. Jalankan mesin,
9. Makan sampai ulir berbentuk segitiga, dan
10. Setelah selesai matikan mesin.
Gambar 2.5
benda kerja pada chuck,
senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda
kerja yang telah di bor sebagai alat pendukung benda kerja yang akan dibubut,
hidupkan mesin bubut dengan putaran spindel 650 rpm,
entukan titik nol dari benda kerja dengan cara menggoreskan
pada permukaan benda kerja,
auhkan pahat dari benda kerja hingga posisi netral,
Bubut benda kerja yang diameter 12 mm dan panjang 100
engarahkan pisau rata ke ujung benda karena putaran mesin
jarum jam dan lakukan penyayatan 1 mm sampai panjang benda kerja
mm,
Matikan mesin, kemudian ganti pisau rata dengan pisau ulir
juga hampir sama seperti pahat rata),
mesin bubut untuk pemakaian ulir M 10 X 1.5
mesin, atur pemakanan secara otomatis,
Makan sampai ulir berbentuk segitiga, dan cara mengukurnya pakai mal ulir,
Setelah selesai matikan mesin.
Gambar 2.5 Benda kerja sebelum proses pengerjaan
8
senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda
dukung benda kerja yang akan dibubut,
ra menggoreskan ujung pahat
mm dan panjang 100 mm dengan
rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan
an 1 mm sampai panjang benda kerja
ulir (cara mesetting
cara mengukurnya pakai mal ulir,
Benda kerja sebelum proses pengerjaan
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
C. Analisa Hasil Pekerjaan
� Data yang di peroleh saat praktikum
Proses bubut
1. Tracker 1
• Putaran Spindel
• Panjang awal benda kerja (Lo)
Gambar 2.6 Benda kerja sesudah proses penyayatan diamete
Gambar 2.7 Benda kerja proses pembuatan ulir M 10 X 1.5
Benda kerja proses pengeboran sisi bagian diameter 5
Data yang di peroleh saat praktikum
Putaran Spindel : 650 rpm
Panjang awal benda kerja (Lo) : 17 mm
9
diameter 10mm
M 10 X 1.5
Benda kerja proses pengeboran sisi bagian diameter 5mm
10
• Panjang akhir benda kerja (Le) : 15 mm
• Gerak feeding (F) : 1 mm
2. Tracker 3
• Putaran spindel : 650 rpm
• Diameter awal benda kerja (do) : 12 mm
• Diameter akhir benda kerja (de) : 10 mm
• Panjang benda kerja (L) : 100 mm
• Gerak feeding (F) : 1 mm
C. Variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan
1. Penjepitan benda kerja pada chuck yang kurang kencang dan kurang seimbang,
2. Pemasangan pahat yang tidak senter dengan ujung senter kepala lepas.
D. Kesalahan–kesalahan yang terjadi
Kondisi pahat pada saat pengerjaan mengalami patah atau aus pada ujung pahat.
E. Kesimpulan
1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (rangakaina tracker no 1 dan 3)
2. Sulitnya dalam pemasangan benda kerja pada penjepit atau cuck yang mungkin belum
senter
3. Pada saat pemasanan pahat, ujung pahat harus benar-benar senter dengan ujung senter
kepala lepas.
4. Sulit mengatur besarnya putaran mesin dan arah putaran mesin.
11
BAB III
Proses Pengerjaan Kerja Bangku
A. Persiapan dan alat – alat yang di gunakan
Kerja bangku adalah kegiatan produksi yang dilakukan tanpa mengunakan mesin
berat, hanya menggunakan alat-alat yang langsung digunakan oleh tangan manusia.
Contohnya dalam berbagai kegiatan seperti: menggergaji, mengetap, menyenai, mengikir dan
menggambar benda kerja.
Alat – alat yang digunakan :
- Ragum
- Tap dan snay M 10 X 1,5
- Jangka besi
- Jangka sorong
- Penitik dan palu
- Penggaris besi
- Meja rata
- Minyak pelumas
- Mesin bor
- Gergaji
- Radius gauge
- Kikir
B. Proses pengerjaan ( proses pengerjaan )
1. Proses pengerjaan Rangkaian Tracker 1
� Mengetap
1. Pasang benda kerja yang berdiameter 30 mm yang sebelumnya tengahnya sudah
di bor dengan diameter 8.5 mm pada ragum,
2. Masukkan tap ke-1 pada lubang yang berdiameter 8.5 mm tersebut, kemudian di
putar searah jarum jam dengan pemutar tap sedikit di tekan sambil sesekali di
kasih minyak pelumas biar licin menghindari tapnya patah,
3. Setelah sedikit terbentuk jalur ulir,
putaran dibalikkan ag
4. Jaga kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang
5. Kemudian lepas tap ke
sama secara perlahan agar posisi
ke-2,
6. Pasang tap ke-3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar
posisi tapnya lurus sampai selesai
7. Bersihkan ulir dari gram sebelum digunakan,
8. Lalu lakukan pengeboran dengan diameter 4
dengan finishing menggunakan diameter 5mm,
9. Finishing proses alur
dengan diameter 4
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Setelah sedikit terbentuk jalur ulir, teruskan putaran tanpa menekan dan setiap
putaran dibalikkan agar mendapatkan hasil yang bagus,
Jaga kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang,
Kemudian lepas tap ke-1 dan pasang tap ke-2 masukkan lagi pada lubang yang
sama secara perlahan agar posisi tapnya lurus setelah selesei lepas lagi tap yang
3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar
posisi tapnya lurus sampai selesai,
lir dari gram sebelum digunakan,
Lalu lakukan pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi benda untuk alur
inishing menggunakan diameter 5mm,
Finishing proses alur 5mm pada tepi benda yang sudah dilakukan pengeboran
dengan diameter 4mm sebelumnya.
3.1 Benda kerja sebelum proses pengerjaan tap
3.2 Benda kerja sesudah proses pengerjaan Tap
12
teruskan putaran tanpa menekan dan setiap
2 masukkan lagi pada lubang yang
tapnya lurus setelah selesei lepas lagi tap yang
3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar
pada tepi benda untuk alur
pada tepi benda yang sudah dilakukan pengeboran
ap M 10 X 1.5
Benda kerja sesudah proses pengerjaan Tap M 10 X 1.5
Gambar 3.3 Benda kerja
Gambar 3.4 Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4
Gambar 3.5 Benda proses
sebelum proses pengeboran dengan diameter 4 pada tepi benda
Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4
benda
proses sesudah pengeboran dengan diameter 4mm
dan proses alur 5mm
13
pengeboran dengan diameter 4 pada tepi benda
Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi
mm pada tepi benda
Gambar 3.6 Benda kerja
2. Proses Pengerjaan Rangkaian tracker 2
� Mengikir
1. Pasang benda kerja yang berup
dan tinggi 5 mm pada ragum
2. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung pl
radius 7.5mm,
3. Lepas benda kerja dan pasang pada posisi tegak
4. Kikir ujung yang sud
5. Lepas dan pasang benda kerja seperti semula
6. Beri ukuran lagi sisi kiri dengan panjang
mm, kemudian tarik garis lurus
7. Kemudian potong ujung yang sudah di kasih ukuran
kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4
benda dan proses alur 5mm
2. Proses Pengerjaan Rangkaian tracker 2
benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50
dan tinggi 5 mm pada ragum,
Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
Lepas benda kerja dan pasang pada posisi tegak,
Kikir ujung yang sudah di kasih tanda sampai membentuk radius 7.5
Lepas dan pasang benda kerja seperti semula,
Beri ukuran lagi sisi kiri dengan panjang 19 mm sedangkan sisi kanan teta
mm, kemudian tarik garis lurus
Kemudian potong ujung yang sudah di kasih ukuran tersebut dengan gergaji.
14
pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi
a plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm
at sehingga membentuk
ah di kasih tanda sampai membentuk radius 7.5mm,
19 mm sedangkan sisi kanan tetap 25
tersebut dengan gergaji.
Gambar 3.7 Benda kerja sebelum
Gambar 3.8 Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi atas
2
Gambar 3.9 Benda kerja
Benda kerja sebelum proses pengerjaan pemotongan plat
Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi atas
25mm dan pada sisi bawah panjang 19 mm
Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir dengan bentuk radius
7.50mm
15
proses pengerjaan pemotongan plat
Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi atas
proses pengerjaan mengikir dengan bentuk radius
Gambar 3.10 Benda kerja sesudah proses pengerjaan
� Mengebor
1. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti
radius sebelumnya
2. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm
3. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut
secara perlahan
4. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.
Gambar 3.11 benda kerja
Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir dengan bentuk radius
7.50mm
Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti
radius sebelumnya,
Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm
Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut
Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.
benda kerja proses pengeboran dengan diameter 5
16
mengikir dengan bentuk radius
Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti
Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm,
Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut
proses pengeboran dengan diameter 5mm
Gambar 3.12 benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5
3. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker
� Mengikir
1. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm
dan tinggi 3 mm,
2. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
radius 7.5mm dan ujung satunya radius 6
3. Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus
4. Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda
Gambar
benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5
. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker 3
Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm
Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
dan ujung satunya radius 6mm,
Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus,
Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda
Gambar 3.13 Benda kerja sebelum proses pengerjaan
17
benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5mm
Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm
Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.
Benda kerja sebelum proses pengerjaan
Gambar 3.14
Gambar 3.15
� Mengebor
1. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran
belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm
2. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pa
5mm,
3. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada
ujung belakang dan
4. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja
Gambar 3.14 Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir
Gambar 3.15 Benda kerja sesudah proses pengerjaan
Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm pada ujung
belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm
Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter
Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada
ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan,
Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.
18
Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir
Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir
7.5 mm pada ujung
belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm,
sang mata bor dengan diameter
Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada
Gambar 3.16
Gambar 3.17
4. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker
� Mengikir
1. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm
dan tinggi 5 mm,
2. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
radius 7.5mm dan ujung satunya radius 5
3. Bagi lebar plat menjadi
pada satu sisi saja,
4. Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus
5. Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.
Gambar 3.16 Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran
Gambar 3.17 Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran
. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker 4
Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm
Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
dan ujung satunya radius 5mm pada satu sisi saja,
plat menjadi 9 mm dan 5 mm, dan bagi panjang plat m
Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus,
Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.
19
Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran
Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran
Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm
Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
9 mm dan 5 mm, dan bagi panjang plat menjadi 53 mm
Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.
Gambar 3.18
Gambar 3.19
Gambar 3.20
� Mengebor
1. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm
2. Pasang benda kerja pada mesin bor,
Gambar 3.18 benda kerja sebelum proses pengerjaan
Gambar 3.19 Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir
Gambar 3.20 Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir
Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm
Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm
20
proses pengerjaan
mengikir
Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir
Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm,
dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm,
3. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja
ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan
4. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja
Gambar 3.21
Gambar 3.22
C Analisa Hasil Pengerjaan
Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat
mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pad
D. Kesalahan – Kesalahan yang T
1. Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang
mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita
harapkan.
2. Pemberian tanda titik yang
pengeboran pada benda kerja menjadi miring.
Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada
ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan,
Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja
Gambar 3.21 Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran
Gambar 3.22 Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran
Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat
mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pengikiran bentuk radius.
yang Terjadi
Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang
mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita
Pemberian tanda titik yang tidak pas pada benda kerja, mengakibatkan hasil
pengeboran pada benda kerja menjadi miring.
21
yang sudah di kasih titik pada
sebelum proses pengerjaan pengeboran
Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran
Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat
a pengikiran bentuk radius.
Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang
mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita
mengakibatkan hasil
22
E. Kesimpulan
1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 2, 4, dan 5)
2. Memposisikan benda kerja dengan ragum pada posisi yang nyaman, sehingga pada
waktu mengikir tidak mengalami kesulitan
3. Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit dengan kencang di ragum supaya pada
saat mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pembentukan radius.
4. Sulit menjaga kedudukan tetap pada keadaan satu sumbu dengan lubang pada saat
membuat ulir dalam dan ulir luar ( Tap dan Sney ), sehingga penguliran menjadi
miring
5. Pemberian tanda titik yang tidak pas dan pencekaman benda kerja yang yang kurang
kencang pada penjepit mesin bor mengakibatkan hasil dari proses pengeboran menjadi
miring.
23
BAB IV
Proses Pengerjaan Pengelasan
A. Persiapan dan alat – alat yang digunakan
Sebelum melakukan proses pengelasan terlebih dahulu harus dipersiapkan peralatan -
peralatan yang akan digunakan antara lain :
- Catut
- Tang
- Palu besi
- Kacamata las
- Palu tipis
- Sikat baja
B. Proses pengerjaan ( Prosedur Pengerjaan )
1. Meluruskan plat yang akan di las dan rangkaian Tracker 1 dengan cara di pukul –
pukul dengan menggunakan palu besi
2. Mengatur posisi kedua benda kerja tersebut pada meja las dengan posisi rata dan
sejajar
3. Mengatur arus pada las listrik pada posisi 110 – 120 ampere
4. Memasang kawat elektroda dan menghidupkan mesin las
5. Memberi las titik pada masing – masing ujung benda kerja
6. Mengelas atau menyambung benda kerja dari ujung ke ujung dengan gerakan
elektroda berputar
7. Setelah selesai bersihkan dengan palu bagian luar yang habis di las
8. Kikir bagian yang di las tadi, agar benda kerja bisa rata sehingga dapat di rakit
dengan benda kerja lainnya
24
Gambar 4.1 Benda kerja sesudah proses pengerjaan
C. Analisa hasil pengerjaan
Kecepatan pengelasan yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya perbedaan ketebalan
sambungan pada logam yang di las
D. Variabel – variable yang mempengaruhi hasil pekerjaan
Untuk las listrik :
- Arus las
- Kecepatan pengelasan
- Kondisi elektroda
E. Kesalahan – kesalahan yang terjadi
- Elektroda lengket pada ujung benda kerja yang akan di las
- Hasil pengelasan tidak rapi
F. Kesimpulan
1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 1 dan 2) sebelum melakukan proses
pengelasan
2. Memperhatikan tebal dari plat
3. Memilih diameter elektroda yang sesuai
25
4. Menyesuaikan pengaturan arus listrik apakah sudah sesuai dengan elektroda yang kita
pakai sehingga elektroda tidak lengket dengan benda kerja pada waktu melakukan
pengelasan
5. Kecepatan pengelasan harus diperhatikan sehingga pengelasan yang dihasilkan
terlihat rapi.
5
1
2 4
5
A. Persiapan dan alat yang di gunakan
1. Mur ukuran M 5
2. Baut ukuran M 5
3. Kunci pas
B. Proses Perakitan
1. Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak
2. Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja
3. Setelah itu pasang mur dan baut pada rangkaian Tracker no.
4. Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no
dan 4 ke rangkaian tracker
5. Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke
rangkaian no. 1 yang berbentuk ulir dalam.
BAB V
Proses Perakitan
. Persiapan dan alat yang di gunakan
Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak
Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja
Setelah itu pasang mur dan baut pada rangkaian Tracker no. 4 dan 5
Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no
ke rangkaian tracker no 1 dan 2 yang sebelumnya sudah di las
Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke
yang berbentuk ulir dalam.
Gambar 5.1 Sebelum perakitan
26
1 & 2
3
Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak pelumas
Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja
Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no 2
yang sebelumnya sudah di las
Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke
Gambar
C. Analisa hasil pekerjaan
Perakitan rangkaian benda kerja dilakukan dengan satu
pas atau tidak bisa masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah
ukuran maupun bentuk.
D. Variabel – variable yang mempengaruhi hasil pengerjaan
1. Pemberian tanda pengerjaan dengan penitik
2. Pemasangan benda kerja pada penjepit
kerja bergerak dan sulit untuk di
E. Kesalahan yang terjadi
Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit
semua.
F. Kesimpulan
Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker) sebelum
sudah di kerjakan satu – per
Gambar 5.2 Setelah proses perakitan
Perakitan rangkaian benda kerja dilakukan dengan satu – satu setiap rangkaian
masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah
variable yang mempengaruhi hasil pengerjaan
emberian tanda pengerjaan dengan penitik yang kurang pas
Pemasangan benda kerja pada penjepit yang kurang kencang mengakibatkan benda
bergerak dan sulit untuk di rakit.
Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit
Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker) sebelum menggabungkan semua benda kerja yang
persatu dengan benar dan teliti.
27
satu setiap rangkaian, bila tidak
masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah
ang kencang mengakibatkan benda
Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit
Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
menggabungkan semua benda kerja yang
28
BAB VI
ANALISA KESELURUHAN HASIL PENGERJAAN BENDA KERJA
A. Persiapan
Sebelum menganalisa hasil pengerjaan benda kerja terlebih dahulu harus di
persiapkan peralatan antara lain :
• Hasil perakitan tracker
• Kunci pas
• Palu
• Obeng
B. Analisa hasil pengerjaan
Dari hasil perakitan rangkaian tracker tersebut maka dapat dilakukan analisa yaitu :
1. Pelepasan benda dengan menggunakan tracker hasil rakitan bisa dilakukan.
2. Tidak diperlukan alat bantu saat menggunakan tracker untuk melepas benda.
C. Variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan
1. Permukaan benda kerja yang tidak rata
2. Ketepatan pengelasan dan perakitan
D. Kesalahan yang terjadi
1. Pencekaman/penjepitan benda yang tidak tepat/pas
2. Pemutaran pada rangkaian traker 3 ke lubang rangkaian traker 1 yang kurang pas
E. Kesimpulan
Pada dasarnya, semua terletak pada gambar/ petunjuk kerja. Agar terlebih dahulu
memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan setiap dimensi ukuran dari masing-
masing rangkaian benda kerja tersebut (tracker).