Praktikum Proses Produksi

29
PEDO A. Tracker B. Rangkaian Tracker 1 Langkah – langkah p Persiapan alat: Proses kerja: 1. Pengeboran deng lubang Tap M 10 2. Pengeboran deng menggunakan En BAB I OMAN PANDUAN PRAKTIKUM pengerjaan: 1. Bor diameter 8.5 m m; 2. Bor diameter 4 mm ; 3. Endmill diameter 5 mm; 4. Tap M 10 X 1.5; 5. Jangka sorong. gan diameter 8.5 mm pada posisi di tengah 0 X 1.5; gan diameter 4 mm pada tepi benda untuk alu ndmill diameter 5 mm. Keterangan : Tracker untuk me rangkaian yang tersam bentuk silinder atau bus penarikan posisi rata d sama. 1 benda kerja untuk ur dengan finishing elepas suatu mbung dalam sing, dengan dan bersama

Transcript of Praktikum Proses Produksi

PEDOMAN PANDUAN PRAKTIKUM

A. Tracker

B. Rangkaian Tracker 1

� Langkah – langkah pengerjaan

Persiapan alat:

Proses kerja:

1. Pengeboran dengan diameter 8.5

lubang Tap M 10 X 1.5

2. Pengeboran dengan diameter 4

menggunakan Endmill diameter 5

BAB I

PEDOMAN PANDUAN PRAKTIKUM

pengerjaan:

1. Bor diameter 8.5 m m;

2. Bor diameter 4 mm ;

3. Endmill diameter 5 mm;

4. Tap M 10 X 1.5;

5. Jangka sorong.

Pengeboran dengan diameter 8.5 mm pada posisi di tengah benda

10 X 1.5;

engan diameter 4 mm pada tepi benda untuk alur dengan finishing

menggunakan Endmill diameter 5 mm.

Keterangan :

Tracker untuk melepas suatu

rangkaian yang tersambung dalam

bentuk silinder atau busing

penarikan posisi rata dan bersama

sama.

1

tengah benda kerja untuk

pada tepi benda untuk alur dengan finishing

untuk melepas suatu

rangkaian yang tersambung dalam

bentuk silinder atau busing, dengan

an posisi rata dan bersama

Gambar 1.1 Proses kerja rangkaian tracker 1

C. Rangkaian Tracker 2

� Langkah – langkah pengerjaan

Persiapan alat:

Proses kerja:

Gambar 1.1 Proses kerja rangkaian tracker 1

langkah pengerjaan:

1. Bor diameter 5 mm;

2. Kikir;

3. Radius gauge;

4. Jangka sorong.

Gambar 1.2 Proses kerja rangkaian tracker 2

2

Gambar 1.2 Proses kerja rangkaian tracker 2

1. Mengikir pada semua bagian dan membuat

2. Mengikir dengan bentuk radius

3. Beri tanda pada bagian yang akan dibor, p

bagian lengan tracker.

D. Rangkaian Tracker 3

� Langkah – langkah pengerjaan :

Persiapan alat:

Proses kerja:

1. Membubut benda kerja dari diameter 12

sepanjang benda yang

2. Membuat ulir (M 10 X 1.5);

3. Pengeboran sisi bagian ata

Gambar 1.3 Proses kerja rangkaian tracker 3

E. Rangkaian Tracker 4

� Langkah – langkah pengerjaan :

Persiapan alat:

pada semua bagian dan membuat salah satu sisi dengan bentuk tirus

Mengikir dengan bentuk radius 6 mm;

Beri tanda pada bagian yang akan dibor, pengeboran dengan diameter

bagian lengan tracker.

langkah pengerjaan :

1. Pisau rata;

2. Pisau ulir;

3. Bor diameter 5 mm;

4. Jangka sorong.

Membubut benda kerja dari diameter 12 mm menjadi diameter 10

sepanjang benda yang akan diulir;

Membuat ulir (M 10 X 1.5);

sisi bagian atas sebagai tempat tangkai tracker diameter 5 mm.

Gambar 1.3 Proses kerja rangkaian tracker 3

langkah pengerjaan :

1. Kikir;

2. Radius gauge;

3

satu sisi dengan bentuk tirus;

engeboran dengan diameter 5 mm pada

menjadi diameter 10 mm

ameter 5 mm.

3. Bor diameter 5 mm;

4. Penitik;

5. Palu;

6. Jangka sorong.

Proses kerja :

1. Kikir pada semua bagian dengan sisi agak tirus;

2. Ukur dengan radius ga

3. Beri tanda pada bagian yang akan dibor, p

untuk lengan tracker

Gambar 1.4 Proses kerja rangkaian tracker 4

F. Rangkaian Tracker 5

� Langkah – langkah pengerjaan :

Persiapan alat:

3. Bor diameter 5 mm;

4. Penitik;

5. Palu;

. Jangka sorong.

a bagian dengan sisi agak tirus;

Ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda kerja;

Beri tanda pada bagian yang akan dibor, pengeboran dengan diameter 5

untuk lengan tracker.

Gambar 1.4 Proses kerja rangkaian tracker 4

langkah pengerjaan :

1. Kikir;

2. Radius gauge;

3. Bor diameter 5 mm;

4. Penitik;

5. Palu;

6. Jangka sorong.

4

uge untuk permukaan ujung benda kerja;

dengan diameter 5 mm

Proses kerja:

1. Kikir pada semua bagian dengan sisi agak tirus;

2. Ukur dengan radius ga

3. beri tanda pada bagian yang akan dibor, p

untuk lengan tracker.

Gambar 1.5 P

a bagian dengan sisi agak tirus;

radius gauge untuk permukaan ujung benda kerja

beri tanda pada bagian yang akan dibor, pengeboran dengan diameter 5

untuk lengan tracker.

Gambar 1.5 Pproses kerja rangkaian tracker 5

5

uge untuk permukaan ujung benda kerja sebesar 6 mm;

dengan diameter 5 mm

6

BAB II

Proses Pengerjaan Pemesinan

A. Persiapan (setting mesin) dan alat–alat yang digunakan

Periksa semua fungsi bagian dari mesin bubut seperti putaran spindle, eretan atas, eretan

bawah, tempat bor center, dan mensetting pahat bubut dengan cara ujungnya pisau harus

center dengan bor center pada mesin bubut tersebut bila kurang tinggi diberi bantalan plat

tipis sampai posisi keduanya sejajar.

Sebelum menjalankan proses pengerjaan, pesiapkan terlebih dahulu peralatan seperti:

1. Jangka sorong;

2. Pahat rata;

3. Pahat ulir;

4. Mata bor diameter 8.5 mm.

B. Proses pengerjaan

� Proses pengerjaan rangkaian Tracker 1

a. Proses bubut 1

1. Jepit benda kerja pada cekam mesin bubut,

2. Jalankan mesin, tentukan besarnya putaran mesin dan arah putaran mesin yang

berlawanan arah jarum jam karena proses penyayatan pada ujung sisi kanan

benda kerja,

3. Arahkan pahat rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan arah

jarum jam dan lakukan penyayatan 1 mm sampai lebar benda kerja menjadi

15mm,

4. Kemudian champer kedua ujung benda kerja,

5. Matikan mesin, kemudian pasang mata bor berdiameter 8.5 mm pada tempat

bor center.

6. Jalankan mesin lagi arahkan mata bornya pada titik tengah benda kerja

kemudian putar perlahan–lahan sampai berlubang hingga tembus,

7. Matikan mesin, lepas benda kerja.

Gambar 2

Gambar 2.2 Benda kerja setelah proses pengerjaan

Gambar 2

Gambar 2.4 B

Gambar 2.1 Benda kerja sebelum proses pengerjaan

enda kerja setelah proses pengerjaan lebar menjadi 15mm

Gambar 2.3 Benda kerja sebelum proses pengeboran

Gambar 2.4 Benda kerja setelah proses pengeboran

7

kerja sebelum proses pengerjaan

menjadi 15mm

b. Proses bubut 2

1. Cekam benda kerja pada

2. Pasanglah senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda

kerja yang telah di bor sebagai alat pen

hidupkan mesin bubut dengan putaran spindel

3. Tentukan titik nol dari benda kerja dengan ca

pada permukaan benda kerja

4. Jauhkan pahat dari benda kerja hingga posisi netral

5. Bubut benda kerja yang

Mengarahkan pisau

arah jarum jam dan lakukan p

menjadi 10 mm,

6. Matikan mesin, kemudian ganti pisau

juga hampir sama sep

7. Atur mesin bubut untuk pemakaian ulir M

8. Jalankan mesin,

9. Makan sampai ulir berbentuk segitiga, dan

10. Setelah selesai matikan mesin.

Gambar 2.5

benda kerja pada chuck,

senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda

kerja yang telah di bor sebagai alat pendukung benda kerja yang akan dibubut,

hidupkan mesin bubut dengan putaran spindel 650 rpm,

entukan titik nol dari benda kerja dengan cara menggoreskan

pada permukaan benda kerja,

auhkan pahat dari benda kerja hingga posisi netral,

Bubut benda kerja yang diameter 12 mm dan panjang 100

engarahkan pisau rata ke ujung benda karena putaran mesin

jarum jam dan lakukan penyayatan 1 mm sampai panjang benda kerja

mm,

Matikan mesin, kemudian ganti pisau rata dengan pisau ulir

juga hampir sama seperti pahat rata),

mesin bubut untuk pemakaian ulir M 10 X 1.5

mesin, atur pemakanan secara otomatis,

Makan sampai ulir berbentuk segitiga, dan cara mengukurnya pakai mal ulir,

Setelah selesai matikan mesin.

Gambar 2.5 Benda kerja sebelum proses pengerjaan

8

senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda

dukung benda kerja yang akan dibubut,

ra menggoreskan ujung pahat

mm dan panjang 100 mm dengan

rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan

an 1 mm sampai panjang benda kerja

ulir (cara mesetting

cara mengukurnya pakai mal ulir,

Benda kerja sebelum proses pengerjaan

Gambar 2.6

Gambar 2.7

Gambar 2.8

C. Analisa Hasil Pekerjaan

� Data yang di peroleh saat praktikum

Proses bubut

1. Tracker 1

• Putaran Spindel

• Panjang awal benda kerja (Lo)

Gambar 2.6 Benda kerja sesudah proses penyayatan diamete

Gambar 2.7 Benda kerja proses pembuatan ulir M 10 X 1.5

Benda kerja proses pengeboran sisi bagian diameter 5

Data yang di peroleh saat praktikum

Putaran Spindel : 650 rpm

Panjang awal benda kerja (Lo) : 17 mm

9

diameter 10mm

M 10 X 1.5

Benda kerja proses pengeboran sisi bagian diameter 5mm

10

• Panjang akhir benda kerja (Le) : 15 mm

• Gerak feeding (F) : 1 mm

2. Tracker 3

• Putaran spindel : 650 rpm

• Diameter awal benda kerja (do) : 12 mm

• Diameter akhir benda kerja (de) : 10 mm

• Panjang benda kerja (L) : 100 mm

• Gerak feeding (F) : 1 mm

C. Variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan

1. Penjepitan benda kerja pada chuck yang kurang kencang dan kurang seimbang,

2. Pemasangan pahat yang tidak senter dengan ujung senter kepala lepas.

D. Kesalahan–kesalahan yang terjadi

Kondisi pahat pada saat pengerjaan mengalami patah atau aus pada ujung pahat.

E. Kesimpulan

1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (rangakaina tracker no 1 dan 3)

2. Sulitnya dalam pemasangan benda kerja pada penjepit atau cuck yang mungkin belum

senter

3. Pada saat pemasanan pahat, ujung pahat harus benar-benar senter dengan ujung senter

kepala lepas.

4. Sulit mengatur besarnya putaran mesin dan arah putaran mesin.

11

BAB III

Proses Pengerjaan Kerja Bangku

A. Persiapan dan alat – alat yang di gunakan

Kerja bangku adalah kegiatan produksi yang dilakukan tanpa mengunakan mesin

berat, hanya menggunakan alat-alat yang langsung digunakan oleh tangan manusia.

Contohnya dalam berbagai kegiatan seperti: menggergaji, mengetap, menyenai, mengikir dan

menggambar benda kerja.

Alat – alat yang digunakan :

- Ragum

- Tap dan snay M 10 X 1,5

- Jangka besi

- Jangka sorong

- Penitik dan palu

- Penggaris besi

- Meja rata

- Minyak pelumas

- Mesin bor

- Gergaji

- Radius gauge

- Kikir

B. Proses pengerjaan ( proses pengerjaan )

1. Proses pengerjaan Rangkaian Tracker 1

� Mengetap

1. Pasang benda kerja yang berdiameter 30 mm yang sebelumnya tengahnya sudah

di bor dengan diameter 8.5 mm pada ragum,

2. Masukkan tap ke-1 pada lubang yang berdiameter 8.5 mm tersebut, kemudian di

putar searah jarum jam dengan pemutar tap sedikit di tekan sambil sesekali di

kasih minyak pelumas biar licin menghindari tapnya patah,

3. Setelah sedikit terbentuk jalur ulir,

putaran dibalikkan ag

4. Jaga kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang

5. Kemudian lepas tap ke

sama secara perlahan agar posisi

ke-2,

6. Pasang tap ke-3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar

posisi tapnya lurus sampai selesai

7. Bersihkan ulir dari gram sebelum digunakan,

8. Lalu lakukan pengeboran dengan diameter 4

dengan finishing menggunakan diameter 5mm,

9. Finishing proses alur

dengan diameter 4

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Setelah sedikit terbentuk jalur ulir, teruskan putaran tanpa menekan dan setiap

putaran dibalikkan agar mendapatkan hasil yang bagus,

Jaga kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang,

Kemudian lepas tap ke-1 dan pasang tap ke-2 masukkan lagi pada lubang yang

sama secara perlahan agar posisi tapnya lurus setelah selesei lepas lagi tap yang

3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar

posisi tapnya lurus sampai selesai,

lir dari gram sebelum digunakan,

Lalu lakukan pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi benda untuk alur

inishing menggunakan diameter 5mm,

Finishing proses alur 5mm pada tepi benda yang sudah dilakukan pengeboran

dengan diameter 4mm sebelumnya.

3.1 Benda kerja sebelum proses pengerjaan tap

3.2 Benda kerja sesudah proses pengerjaan Tap

12

teruskan putaran tanpa menekan dan setiap

2 masukkan lagi pada lubang yang

tapnya lurus setelah selesei lepas lagi tap yang

3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar

pada tepi benda untuk alur

pada tepi benda yang sudah dilakukan pengeboran

ap M 10 X 1.5

Benda kerja sesudah proses pengerjaan Tap M 10 X 1.5

Gambar 3.3 Benda kerja

Gambar 3.4 Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4

Gambar 3.5 Benda proses

sebelum proses pengeboran dengan diameter 4 pada tepi benda

Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4

benda

proses sesudah pengeboran dengan diameter 4mm

dan proses alur 5mm

13

pengeboran dengan diameter 4 pada tepi benda

Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi

mm pada tepi benda

Gambar 3.6 Benda kerja

2. Proses Pengerjaan Rangkaian tracker 2

� Mengikir

1. Pasang benda kerja yang berup

dan tinggi 5 mm pada ragum

2. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung pl

radius 7.5mm,

3. Lepas benda kerja dan pasang pada posisi tegak

4. Kikir ujung yang sud

5. Lepas dan pasang benda kerja seperti semula

6. Beri ukuran lagi sisi kiri dengan panjang

mm, kemudian tarik garis lurus

7. Kemudian potong ujung yang sudah di kasih ukuran

kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4

benda dan proses alur 5mm

2. Proses Pengerjaan Rangkaian tracker 2

benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50

dan tinggi 5 mm pada ragum,

Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

Lepas benda kerja dan pasang pada posisi tegak,

Kikir ujung yang sudah di kasih tanda sampai membentuk radius 7.5

Lepas dan pasang benda kerja seperti semula,

Beri ukuran lagi sisi kiri dengan panjang 19 mm sedangkan sisi kanan teta

mm, kemudian tarik garis lurus

Kemudian potong ujung yang sudah di kasih ukuran tersebut dengan gergaji.

14

pengeboran dengan diameter 4mm pada tepi

a plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm

at sehingga membentuk

ah di kasih tanda sampai membentuk radius 7.5mm,

19 mm sedangkan sisi kanan tetap 25

tersebut dengan gergaji.

Gambar 3.7 Benda kerja sebelum

Gambar 3.8 Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi atas

2

Gambar 3.9 Benda kerja

Benda kerja sebelum proses pengerjaan pemotongan plat

Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi atas

25mm dan pada sisi bawah panjang 19 mm

Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir dengan bentuk radius

7.50mm

15

proses pengerjaan pemotongan plat

Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi atas

proses pengerjaan mengikir dengan bentuk radius

Gambar 3.10 Benda kerja sesudah proses pengerjaan

� Mengebor

1. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti

radius sebelumnya

2. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm

3. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut

secara perlahan

4. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.

Gambar 3.11 benda kerja

Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir dengan bentuk radius

7.50mm

Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti

radius sebelumnya,

Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm

Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut

Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.

benda kerja proses pengeboran dengan diameter 5

16

mengikir dengan bentuk radius

Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti

Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm,

Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut

proses pengeboran dengan diameter 5mm

Gambar 3.12 benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5

3. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker

� Mengikir

1. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm

dan tinggi 3 mm,

2. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

radius 7.5mm dan ujung satunya radius 6

3. Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus

4. Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda

Gambar

benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5

. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker 3

Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm

Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

dan ujung satunya radius 6mm,

Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus,

Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda

Gambar 3.13 Benda kerja sebelum proses pengerjaan

17

benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5mm

Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm

Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.

Benda kerja sebelum proses pengerjaan

Gambar 3.14

Gambar 3.15

� Mengebor

1. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran

belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm

2. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pa

5mm,

3. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada

ujung belakang dan

4. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja

Gambar 3.14 Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir

Gambar 3.15 Benda kerja sesudah proses pengerjaan

Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm pada ujung

belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm

Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter

Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada

ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan,

Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.

18

Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir

Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir

7.5 mm pada ujung

belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm,

sang mata bor dengan diameter

Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada

Gambar 3.16

Gambar 3.17

4. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker

� Mengikir

1. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm

dan tinggi 5 mm,

2. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

radius 7.5mm dan ujung satunya radius 5

3. Bagi lebar plat menjadi

pada satu sisi saja,

4. Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus

5. Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.

Gambar 3.16 Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran

Gambar 3.17 Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran

. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker 4

Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm

Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

dan ujung satunya radius 5mm pada satu sisi saja,

plat menjadi 9 mm dan 5 mm, dan bagi panjang plat m

Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus,

Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.

19

Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran

Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran

Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm

Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk

9 mm dan 5 mm, dan bagi panjang plat menjadi 53 mm

Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.

Gambar 3.18

Gambar 3.19

Gambar 3.20

� Mengebor

1. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm

2. Pasang benda kerja pada mesin bor,

Gambar 3.18 benda kerja sebelum proses pengerjaan

Gambar 3.19 Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir

Gambar 3.20 Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir

Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm

Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm

20

proses pengerjaan

mengikir

Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir

Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm,

dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm,

3. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja

ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan

4. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja

Gambar 3.21

Gambar 3.22

C Analisa Hasil Pengerjaan

Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat

mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pad

D. Kesalahan – Kesalahan yang T

1. Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang

mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita

harapkan.

2. Pemberian tanda titik yang

pengeboran pada benda kerja menjadi miring.

Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada

ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan,

Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja

Gambar 3.21 Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran

Gambar 3.22 Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran

Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat

mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pengikiran bentuk radius.

yang Terjadi

Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang

mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita

Pemberian tanda titik yang tidak pas pada benda kerja, mengakibatkan hasil

pengeboran pada benda kerja menjadi miring.

21

yang sudah di kasih titik pada

sebelum proses pengerjaan pengeboran

Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran

Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat

a pengikiran bentuk radius.

Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang

mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita

mengakibatkan hasil

22

E. Kesimpulan

1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 2, 4, dan 5)

2. Memposisikan benda kerja dengan ragum pada posisi yang nyaman, sehingga pada

waktu mengikir tidak mengalami kesulitan

3. Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit dengan kencang di ragum supaya pada

saat mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pembentukan radius.

4. Sulit menjaga kedudukan tetap pada keadaan satu sumbu dengan lubang pada saat

membuat ulir dalam dan ulir luar ( Tap dan Sney ), sehingga penguliran menjadi

miring

5. Pemberian tanda titik yang tidak pas dan pencekaman benda kerja yang yang kurang

kencang pada penjepit mesin bor mengakibatkan hasil dari proses pengeboran menjadi

miring.

23

BAB IV

Proses Pengerjaan Pengelasan

A. Persiapan dan alat – alat yang digunakan

Sebelum melakukan proses pengelasan terlebih dahulu harus dipersiapkan peralatan -

peralatan yang akan digunakan antara lain :

- Catut

- Tang

- Palu besi

- Kacamata las

- Palu tipis

- Sikat baja

B. Proses pengerjaan ( Prosedur Pengerjaan )

1. Meluruskan plat yang akan di las dan rangkaian Tracker 1 dengan cara di pukul –

pukul dengan menggunakan palu besi

2. Mengatur posisi kedua benda kerja tersebut pada meja las dengan posisi rata dan

sejajar

3. Mengatur arus pada las listrik pada posisi 110 – 120 ampere

4. Memasang kawat elektroda dan menghidupkan mesin las

5. Memberi las titik pada masing – masing ujung benda kerja

6. Mengelas atau menyambung benda kerja dari ujung ke ujung dengan gerakan

elektroda berputar

7. Setelah selesai bersihkan dengan palu bagian luar yang habis di las

8. Kikir bagian yang di las tadi, agar benda kerja bisa rata sehingga dapat di rakit

dengan benda kerja lainnya

24

Gambar 4.1 Benda kerja sesudah proses pengerjaan

C. Analisa hasil pengerjaan

Kecepatan pengelasan yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya perbedaan ketebalan

sambungan pada logam yang di las

D. Variabel – variable yang mempengaruhi hasil pekerjaan

Untuk las listrik :

- Arus las

- Kecepatan pengelasan

- Kondisi elektroda

E. Kesalahan – kesalahan yang terjadi

- Elektroda lengket pada ujung benda kerja yang akan di las

- Hasil pengelasan tidak rapi

F. Kesimpulan

1. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 1 dan 2) sebelum melakukan proses

pengelasan

2. Memperhatikan tebal dari plat

3. Memilih diameter elektroda yang sesuai

25

4. Menyesuaikan pengaturan arus listrik apakah sudah sesuai dengan elektroda yang kita

pakai sehingga elektroda tidak lengket dengan benda kerja pada waktu melakukan

pengelasan

5. Kecepatan pengelasan harus diperhatikan sehingga pengelasan yang dihasilkan

terlihat rapi.

5

1

2 4

5

A. Persiapan dan alat yang di gunakan

1. Mur ukuran M 5

2. Baut ukuran M 5

3. Kunci pas

B. Proses Perakitan

1. Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak

2. Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja

3. Setelah itu pasang mur dan baut pada rangkaian Tracker no.

4. Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no

dan 4 ke rangkaian tracker

5. Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke

rangkaian no. 1 yang berbentuk ulir dalam.

BAB V

Proses Perakitan

. Persiapan dan alat yang di gunakan

Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak

Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja

Setelah itu pasang mur dan baut pada rangkaian Tracker no. 4 dan 5

Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no

ke rangkaian tracker no 1 dan 2 yang sebelumnya sudah di las

Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke

yang berbentuk ulir dalam.

Gambar 5.1 Sebelum perakitan

26

1 & 2

3

Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak pelumas

Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja

Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no 2

yang sebelumnya sudah di las

Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke

Gambar

C. Analisa hasil pekerjaan

Perakitan rangkaian benda kerja dilakukan dengan satu

pas atau tidak bisa masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah

ukuran maupun bentuk.

D. Variabel – variable yang mempengaruhi hasil pengerjaan

1. Pemberian tanda pengerjaan dengan penitik

2. Pemasangan benda kerja pada penjepit

kerja bergerak dan sulit untuk di

E. Kesalahan yang terjadi

Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit

semua.

F. Kesimpulan

Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (tracker) sebelum

sudah di kerjakan satu – per

Gambar 5.2 Setelah proses perakitan

Perakitan rangkaian benda kerja dilakukan dengan satu – satu setiap rangkaian

masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah

variable yang mempengaruhi hasil pengerjaan

emberian tanda pengerjaan dengan penitik yang kurang pas

Pemasangan benda kerja pada penjepit yang kurang kencang mengakibatkan benda

bergerak dan sulit untuk di rakit.

Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit

Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

dari benda kerja tersebut (tracker) sebelum menggabungkan semua benda kerja yang

persatu dengan benar dan teliti.

27

satu setiap rangkaian, bila tidak

masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah

ang kencang mengakibatkan benda

Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit

Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran

menggabungkan semua benda kerja yang

28

BAB VI

ANALISA KESELURUHAN HASIL PENGERJAAN BENDA KERJA

A. Persiapan

Sebelum menganalisa hasil pengerjaan benda kerja terlebih dahulu harus di

persiapkan peralatan antara lain :

• Hasil perakitan tracker

• Kunci pas

• Palu

• Obeng

B. Analisa hasil pengerjaan

Dari hasil perakitan rangkaian tracker tersebut maka dapat dilakukan analisa yaitu :

1. Pelepasan benda dengan menggunakan tracker hasil rakitan bisa dilakukan.

2. Tidak diperlukan alat bantu saat menggunakan tracker untuk melepas benda.

C. Variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan

1. Permukaan benda kerja yang tidak rata

2. Ketepatan pengelasan dan perakitan

D. Kesalahan yang terjadi

1. Pencekaman/penjepitan benda yang tidak tepat/pas

2. Pemutaran pada rangkaian traker 3 ke lubang rangkaian traker 1 yang kurang pas

E. Kesimpulan

Pada dasarnya, semua terletak pada gambar/ petunjuk kerja. Agar terlebih dahulu

memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan setiap dimensi ukuran dari masing-

masing rangkaian benda kerja tersebut (tracker).

29

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Pratikum Proses Produksi. 2013. Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus

1945 Surabaya. Surabaya.