PPT SISTEM REPRODUKSI WANITTA (SMA)

19
3 2 1

Transcript of PPT SISTEM REPRODUKSI WANITTA (SMA)

321

SISTEM REPRODUKSI PADA WANITAOleh:• Amalia Nisa Latifah (2)• Anisa Nur Lailatullatifah

(5)• Bekti Ramadhani (7)• Gien Azizaturrahimah (11)• Kanita Shinta Wati (12)

Sistem Reproduksi

Reproduksi berarti “membuat kembali”, jadi reproduksi pada manusia berarti kemampuan manusia untuk memperoleh

keturunan, sehingga“sistem reproduksi adalah organ-organ yang berhubungan dengan masalah seksualitas”. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. 

Sistem reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Pada wanita ovarium berfungsi menghasilkan

ovum dan hormon (estrogen dan progesteron) jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas). Pada seorang wanita ovariumnya telah mampu

menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara, dan pinggul membesar.

A. Alat Reproduksi Wanita

1. Alat reproduksi luar

Terdiri dari : Vulva, terdiri dari

- labia mayora : merupakan bagian luar dari bibir vagina yang tebal dilapisi lemak,

- labia minora : Labia minora atau bibir kecil, yaitu sepasang lipatan kulit pada vagina yang halus dan tipis serta tidak mengandung lapisan lemak.

Klitoris (kelentit) : merupakan bagian vagina yang berbentuk tonjolan kecil yang sering kali disebut klentit.

Orificium urethrae (muara saluran kencing) : muara saluran kencing yang letaknya tepat di bawah organ klitoris

Himen : Di bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat masuk ke vagina, terdapat himen yang dikenal dengan nama selaput dara.

2. Alat reproduksi dalam

1. Ovarium (indung telur) Sepasang di rongga perut Fungsi : menghasilkan ovum (sel telur serta hormon esterogen dan progesteron.

2. Fimbriae Silia lembut yang terletak di pagkal ovarium Fungsi : menangkap ovum dari ovarium

3. Infundibium tuba : Ujung oviduk yang berbentuk corong Fungsi : menampung ovum yang ditangkap fimbriae.

4. Tuba vallopi (oviduk)

• Jumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan uterus

• Fungsi : tempat terjadinya fertilisasi

5.Uterus (rahim)• Rongga tempat pertumbuhan embrio• Tersusun atas 3 lapisan :

perimetrium, miometrium, dan endometrium

6. Vagina • Sebuah lubang berlapis otot yang

membujur ke belakang dan atas.• Dinding vagina menghasilkan

kelenjar baetholini Menghasilkan lendir yang mempermudah pada saat melahirkan

PROSES PEMBENTUKAN OVUM (OOGENESIS)

OOGENESIS adalah proses pembentukan ovum yang terjadi di dalam indung telur atau ovarium

Tahapan Oogenesis

Pada akhirnya terbentuklah 1 ootid (sel telur) dan 3 badan kutub sekunder

Oosit sekunder membelah menjadi ootid dan badan kutub sekunder

LH merangsang terjadinya ovulasi

Estrogen merangsang hupofisis memproduksi LH

Folikel graaf (folikel masak) yang memproduksi estrogen

Oosit sekunder dipisahkan dari folikel – folikel

Oosit sekunder dan badan kutub primer (polosit primer)

Oosit primer (calon sel telur)

Oogonium

Ovulasi OVULASI merupakan proses pelepasan telur yang telah matang tersebut dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya.

Proses ovulasi Proses ovulasi dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Kadar hormon ini meningkat secara drastic di dalam darah dan urin sesaat sebelum ovulasi.

LH memicu pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba falopi untuk dibuahi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus menstruasi.

Menstruasi Proses menstruasi adalah peluruhan dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan terjadinya perdarahan.

Siklus Haid   Siklus haid yang normal  berkisar antara 28 - 29 hari. Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi bervariasi bagi setiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari  dan sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.

Fase Menstruasi1. Fase MenstruasiPada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca MenstruasiSelama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasiFase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.

5. Fase PascaovulasiJika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.

1. Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan adalah proses peleburan gamet-gamet haploid, yaitu sel sperma dan sel ovum yang sudah matang untuk membentuk zigot haploid. Tempat terjadinya fertilisasi umumnya di 1/3 Tuba fallopi (Oviduct), bisa juga di luar Oviduct (Fertilisasi In vitro). Dalam perjalanan menuju uterus, zigot akan mengalami pembelahan. Tahapan proses fertilisasi:

a. Begitu lepas dari Ovarium, Oosit akan bergerak menuju Oviduct dengan bantuan epitel bersilia.

b. Setelah sperma diejakulasi, sperma bergerak dari serviks (leher rahim), uterus, hingga tiba di oviduct/tuba fallopi. Dibutuhkan waktu 14-72 jam bagi sperma untuk membuahi Oosit. Keluarnya Oosit disebabkaan oleh Luteinizing Hormone (LH) yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel folikel.

c. Kapasitasi Spermatozoa di Oviduct adalah masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan protein -protein plasma semen yang membungkus akrosom yang berlangsung kira -kira 7 jam pada manusia, selain itu Spermatozoa diberi nutrisi dan ATP oleh jaringan Oviduct.

Pembelahan zigot ini menghasilkan 32 sel yang bentuknya sama dan seperti buah arbei yang disebut morula. Pembelahan morula menghasilkan blastosit dan fasenya disebut blastula. Kurang lebih lima hari setelah fertilisasi , blastosit dan fasenya disebut blastula. Kurang lebih 5 hari setelah fertilisasi , blastosit menempel pada endometrium dan prosesnya dinamakan implantasi. Implantasi ini dapat menyebabkan kehamilan.

2. Gestasi (kehamilan)Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus setelah terjadinya fertilisasi (pembuahan). Pada saat terjadi implantasi, embrio akan merangsang kelenjar-kelenjar dalam dinding uterus untuk memproduksi hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Adanya HCG di dalam urine dapat dipakai sebagai indikator dalam uji kehamilan. Secara umum proses kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama, trimester kedua dan trimester ketiga. Pada trimester pertama, blastula akan berkembang menjadi 3 lapisan, yaitu lapisan endoderm (lapisan dalam), lapisan mesoderm (lapisan tengah) dan lapisan ektoderm (lapisan luar). Proses terbentuknya ketiga lapisan ini dinamakan Gastrulasi.  a.Lapisan endoderm akan membentuk organ-organ pernapasan dan pencernaan.

b.Lapisan mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limfa, dan organ reproduksi.

c.Lapisan Ektoderm akan membentuk sisem saraf, kulit, mata, hidung danlapisan epidermis. Blastula yang telah mengalami organogenesis ini yang dikenal dengan sebutan embrio (Janin).

3. Persalinan

Terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan berirama.

Proses persalinan :

Hormon yang membantu relaksin, estrogen, oksitosin, dan prostaglandin.

Pembukaan

ServiksPengeluaran Bayi

Pelepasan

Plasenta

ASI (Air Susu Ibu)Bayi baru lahir hingga umur 6 bulan lebih hanya diberi ASI eksklusif, karena :1. Saat baru belajar menyusu, isapan bayi merangsang keluarnya

air susu.2. ASI steril, mudah dicerna bayi, dan mengandung antibodi.3. ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan.4. Mempercepat pengurangan bobot badan ibu setelah melahirkan.5. Menambah ikatan emosi antara ibu dan anak.6. Salah satu pencegah kehamilan. karena memberi asi eksklusif

akan mengalami keterlambatan datang bulan,sehingga tidak akan hamil selama masa 6 bulan setelah melahirkan. Semakin sering seorang ibu menyusui maka semakin berkurang untuk terjadinya ovulasi (tidak akan hamil)

7. Untuk menghemat pengeluaran.

Thank you..

Any question?