Pkp Tk Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap cakap Pada Anak Kelompok b Tk
Transcript of Pkp Tk Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap cakap Pada Anak Kelompok b Tk
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan tugasnya seorang guru TK kadang-
kadang merasa risau, karena usia pra sekolah adalah
usia untuk anak TK dimana anak dapat merekam berbagai
macam hal yang diterimanya secara maksimal, sehingga
jika masa itu terlewatkan maka akibatnya akan
ditanggung pada kurun waktu 15 tahun mendatang
(Horlock, 1977). Hal ini menjadi sorotan utama bagi
masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi tentang
pendidikan anak.
Kesadaran masyarakat yang diharapkan semakin
meningkat tentang pendidikan anak usia pra sekolah
menurut hadirnya sosok guru yang berkualitas dan
berpotensi dibidangnya.
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari
kemampuan yang harus dimiliki anak terdiri dari
beberapa tahapan sesuai dengan usia karakteristik
perkembangannya. Perkembangan merupakan suatu
perubahan yang berlangsung seumur hidup dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
beriteraksi. Seperti : biologis, kognitif dan
emosional. Bahasa adalah suatu sistem symbol untuk
berkomunikasi yang meliputi fanologi (unit suara)
Morfologi (unit arti) sintaksis (tata bahasa) senratic
1
(variasi arti). Dengan bahasa anak dapat berkomunikasi
maksud tujuan, pemikiran maupun perasaannya pada orang
lain.
Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu
proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam
membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari
anak yaitu mengumam maupun membeo. Sedangkan
perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan
mencoret-coret sebagai hasil ekspresi anak.
Usia anak Taman Kanak-kanak sedang mengalami
perumbuhan terutama dalam hal berbicara. Perkembangan
bicara anak sangat pesat dan secara nyata dapat
dilihat dari percakapan yang dilakukan penulis sebagai
bahan untuk pembuatan Tugas akhir. Pengembangan bicara
tidak berkembang melalui kematangan begitu saja,
melainkan juga kemapuan itu harus dipahami oleh anak
itu sendiri melalui adaptasi dengan lingkungan.
Untuk itulah kemapuan dan potensi yang terpendam
pada diri anak perlu dirangsang dengan metode tertentu
yang bersifat memberikan tantangan sesuai dengan usia
anak, berupa menyimak, bicara, bercakap-cakap dan
sebagainya. Pengembangan bicara anak juga bertujuan
untuk memperkenalkan dan melatih mengucapkan kata yang
benar dan sesuai, dan cara hidup sehat sehingga dapat
menjunjung pertumbuhan serta lingkungan sebagai
pendukung sehingga anak dapat berbicara dengan jelas.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian perlu
untuk mengumpulkan data awal untuk mengidentifikasikan
2
masalah, dan menganalisis masalah yang ada di
TK ..............Kecamatan .............. yang pada
kenyataanya di TK tersebut belum sepenuhnya bisa
menerapkan pengembangan bahasa melalui bercakap-cakap.
Dari hasil pembelajaran tentang pengembangan
kemapuan berbahasa ternyata masih ada anak yang kurang
menguasai, yaitu 5 orang (20%) dari 25 anak dikelompok
B. Sedang yang sudah berhasil 20 anak(80%). S
Sehubungan dengan hal tersebut penulis mencoba
melakukan perbaikan melalui pembelajaran penelitian
tindakan kelas dengan Judul : Pengembangan kemampuan
Berbahasa Melalui Metode Bercakap-cakap Pada Anak
Kelompok B TK ..............Kecamatan ..............
B. Rumusan Masalah
Setelah melakukan refleksi dan analisa di dalamnya
telah teridentifikasi permasalahan yang ditemui.
Untuk seterusnya permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut :
" Bagaimana cara pengembangan kemampuan berbahasa anak Melalui
metode bercakap - cakap pada anak kelompok B
TK ..............Kecamatan .............. dapat ditingkatkan ?
C.Tujuan Perbaikan
1. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak
3
2. Memberikan arahan bagi guru dan kepala sekolah
tentang upaya meningkatkan kemampuan berbahasa anak
melalui metode bercakap - cakap.
D. Manfaat Perbaikan
Perbaikan melalui penelitian Tindakan kelas ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam proses
pembelajaran di TK
2. Anak
Agar pembelajaran pengembangan bahasa anak dapat
lebih baek
3. Masyarakat / orang tua
Sebagai bahan masukkan sekaligus bahan perbandingan
bagi masyarakat / orang tua dalam melaksanakan
pembelajaran dikemudian hari
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah satu faktor mendasar yang membedakan
manusia dengan hewan. Bahasa sebagai anugrah dari sang
pencipta memungkinkan individu dapat hidup bersama
orang lain, membantu memecahkan masalah dan
memposisikan dirinya sebagai makhluk yang berbudaya.
Kemampuan yang mendasakan dalam memahami secara
utuh hakikat bahasa dalam hubungannya dengan
pembelajaran bahasa.
melalui pemahaman ini sebagai pendidik atau calon
pendidik diharapkan dapat lebih memahami hakikat
5
bahasa dan penerapan khususnya dalam pembelajaran
bahasa pada anak
1. Aspek - aspek Kemampuan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak usia 1 - 2 tahun
merupakan tahun krisis bagi anak dimana anak setelah
melewati masa prelinguistik, anak akam memasukan masa
linguistik. Pada masa inilah anak mulai mengucapkan
kata - kata pertama. Anak sangat senang meniru bunyi
dan kata - kata yang didengarnya. Akan tetapi kata -
kata yang dapat ditiru oleh anak terbatas pada kalimat
satu kata. Selain itu, pelafalan kata yang diucapkan
masih salah. Oleh karena itu, orang dewasa disekitar
anak dihapakan dapat memberikan contoh pengucapan /
pelafalan kata / kalimat yang benar.
Perkembangan bahasa 3 - 5 tahun adalah dimana anak
sudah dapat berbicara dengan baik. Anak mampu
menyebutkan nama panggikan orang lain, mengerti
perbandingan dua hal, memahami konsep timbal balik dan
dapat menyanyikan lagu sederhana, juga anak dapat
menyusun kalimat sedeharna. Pada usia ini anak mulai
senang mendengarkan cerita sederhana dan mulai banyak
bercakap - cakap, banyak bertanya seperti apa,
bagaimana, juga dapat mengenal tulisan sederhana. Hal
ini berarti anak telah dapa mengungkapkan
keinginannya, penolakannya maupun pendapatnya dengan
berkomunikasi. Aspek - aspek yang berkaitan dengan
6
perkembangan bahasa lisan anak tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Kosa kata
Seiring dengan perkembangan anak dan
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya,
kosa kata anak berkembang dengan pesat.
b. Sintaks ( tata bahasa )
Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa akan
tetapi melalui contoh - contoh berbahasa yang
didengarnya dan dilihat anak dilingkunganny, anak
telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan
kalimat yang baik.
Misalnya : " Rina memberi makan kucing makan " bukan
" kucing Rina makan memberi
c. Semantik
Semantik adalah penggunaan kata yang sesui
dengan tujuannya. Anak TK sudah dapat mengekprisikan
keingan, penolakan dan pendapatnya dengan
menggunakan kata - kata dan kalimat tepat
Misalnya : " Tidak mau " untuk mengatakan penulakan
d. Fonem
Anak taman kanak - kanak sudah memiliki
kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang didengarnya
menjadi satu kata yang mengandung arti.
Misalnya : " i,b,u menjadi Ibu
2. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Taman
Kanak - kanak
7
Secara umum Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak
Usia Taman Kanak - kanak adalah sebagai berikut :
a. Usia 4 - 5 tahun
1. Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan
bahasa anak.
Ia telah dapat menggunakan kalimat dengan
baik dan benar
2. Telah mengusai 90% dari fonem dan sintaks bahasa
yang digunakan
3. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak
sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara
dan menanggapi permbicaraan tersebut.
b. Usia 5 - 6 tahun
1. Usia dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata
2. Lingkup kosa kata yang diucapkan anak menyangkut
: warna, ukuran, bentuk, ukuran bentuk dan
warna, rasa, bau, kecantikan, kecepatan, suhu,
perbedaan, perbandingan jarak, permukaan (kasar
- halus)
3. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar
yang baik.
4. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak
sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara
dan menanggapi pembicaraan tersebut.
5. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 4 - 5
tahun telah menyangkut berbagai komentarnya
terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya dan
orang lain serta apa yang dilihatnya. Anak usia
8
ini sudap melakukan eksprisi diri, menulis,
membaca dan bahkan berpuisi.
Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu
proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam
membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari
anak yaitu menggumam maupun membeo, sedangkan
perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan
mencoret - coret sebagai hasil ekspresi anak.
B. Metode Bercakap - cakap
Sebaimana telah di kemukakan bercakap - cakap itu
mempunyai arti sebagai berikut :
1. Saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan
kebutuhan secara verbal
2. Mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa
ekspresif.
Dalam bercakap - cakap tiap anak yang terlibat
dalam kegiatan itu ingin membicarakan segala sesuatu
yang diketahui, dimiliki, dan yang dialami kepada anak
lain atau gurunya. Anak ingin membicarakan benda -
benda, orang - orang, dan peristiwa - peristiwa yang
menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
Bercakap - cakap merupakan salah bentuk komunikasi
antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah
Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan
diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan
berbahasa untuk bercakap - cakap secara efektif,
9
belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama
pentingnya. Sebagai pendengar ada tiga hal yang harus
dilakukan ( Dra. Moeslichatoen R, M.Pd, 2004 Hal :
91 )
1. Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti
2. Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu
tidak jelas ia dapat memberitahukan kepada si
pembicara
3. Ia dapat menentukan informasi tambahan yang
dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.
Kejelasan pemahaman tentang apa yang didengarnya
memungkinkan anak dapat menanggapi perintah, menjawab
pertanyaan, mengikuti urutan peristiwa yang dilakukan
menambahkan informasi dan sebagainya.
Sesuai dengan urutan diatas bercakap-cakap dapat
berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau
antara anak dengan anak melalui kegiatan-kegiatan
menolong. Kegiatan menolong dilaksanakan dikelas
dengan cara seorang anak berdiri didepan kelas atau
ditempat duduknya mengungkapkan segala sesuatu yang
diketahui, dimiliki dan dialami atau mengatakan
perasaan tentaog sesuatu yang memberikan pengalaman
yang menyenangkan atau menyatakan kegiatan untuk
memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.
Kegiatan dialog merupakan bentuk percakapan dua
orang atau lebih yang masing-masing mendapat
kesempatan untuk berbicara secara bergantian. Dialog
10
dapat dilakukan antara anak dengan anak, anak-anak
dengan guru.
Bercakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan
kemampuan berbahasa reseptif dan ekspesif sebagai
bukti penguasaan bahasa reseptif semakin banyaknya
kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang
diperolehnya dari kegiatan bercakap-cakap. Anak
mengembangkan bermacam kosakata dalam berbagai tema
yang akan mengacu perkembangan berbagai aspek
perkembangan anak semakin banyak kosa kata yang
diperoleh dari bermacam tema yang ditetapkan, semakin
luas perbendaharaan pengetahuan anak tentang diri
sendiri, keluarga, sekolah, dunia tanaman, hewan,
orang, pekerjaan dan sebagainya.
Sebagai bukti berkembangnya kemapuan berbahasa
ekpresif ialah semakin seringnya menyatakan keinginan,
kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain
secara lisan.
Dalam kegiatan bercakap-cakap kedua kemapuan
berbahasa itu harus mendapat perhatian yang seimbang.
Berbagai teknik dalam bercakap-cakap dapat diusahakan
misalnya dalam kegiatan bercakap-cakap anak diberi
kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang jelas
perintah dari guru atau siswa yang lain. Disamping
itu, anak juga diberi kesempatan menyatakan keinginan,
pikiran dan perasaan dengan bertanya, untuk menyatakan
apa yang diketahui dan di alami menyatakan perasaan
11
senang atau tidak senang dan menyatakan keinginan
untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.
Jika ada anak yang mengalami kesulitan dalam
pengembangan kemampuan berbahasa reseptif dan ekpresif
sehingga mengalami kesulitan dalam kegiatan bercakap-
cakap tentang tema yang sudah ditetapkan, maka guru
harus memberikan perlakuan khusus yang memungkinkan
anak memperoleh kemajuan dalam pengembangan kemampuan
tersebut.
Misalnya dengan cara bertanya jawab yang dapat
meningkatkan perbendaharaan kosakata tentang tema
tersebut pada kesempatan lain yang khusus bagi anak
yang bersangkutan.
C. Manfaat Metode Bercakap-cakap
Dalam Bercakap-cakap diperlukan kemampuan
berbahasa baik secara reseptif maupun ekpresif.
Kemampuan bahasa reseftif melalui kempuan mendengarkan
dan memahami bicara orang lain, sedang kemampuan
bahasa ekpresif meliputi kemampuan gagasan, perasaan
dan kebutuhan kepada orang lain.
Menurut Bruner bahasa itu memegang peran yang
sangat penting bagi perkembangan kognitif anak
(Golloway, 1976:36) dan setiap perkembangan menuntut
aktivitas anak. Kegiatan bercakap-cakap merupakan
salah satu aktivitas untuk meningkatkan kognitif dan
perkembangan bahasa.
12
Menurut Holiday (Hetherington, 1979 : 254) sebagai
berikut :
1. Berfungsi sebagai alat yang dapat memuaskan
kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya.
Fungsi bahasa menyatakan dengan "saya ingin"
2. Berfungsi mengatur melalui bahasa, anak dapat
mengendalikan tingkah laku orang lain.
3. Berfungsi sebagai hubungan antara pribadi.
Bahasa dapat digunakan untuk mengadakan hubungan
dengan orang lain dalam lingkungan sosial.
4. Berfungsi bagi diri sendiri
Anak menyatakan pandangannya, perasaannya, dan
sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui
bahasa anak membangun jati diri.
5. Berfungsi Hiurustik, sesudah anak dapat membedakan
dirinya dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa
yang dikuasainya untuk memiliki dan memahami
lingkungan.
6. Fungsi imajinatif
Dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari
kenyataan dan memasuki alam semesta yang
dibangunnya sendiri. Bahasa mempunyai fungsi
membiarkan diri untuk berpura-pura atau fungsi
puitis.
7. Fungsi informatif
Anak dapat berkomunikasikan informasi baru kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa fungsi bahasa
13
yang dinyatakan dalam bentuk "aku punya sesuatu
untuk kuceritakan"
Sesuai dengan fungsi kemampuan berbahasa yang
berkembang maka fungsi itu dapat dimanfaatkan dan
dapat dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar
dengan menggunakan metode bercakap-cakap sesuai dengan
tujuan dan tema yang ditetapkan oleh guru.
Beberapa manfaat penting yang dapat dirasakan
dalam penerapan metode bercakap-cakap antara lain :
1. Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasi
diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara
eksprensif, menyatakan pendapat, menyatakan
keinginan dan kebutuhan secara lisan.
2. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan
secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri
sendiri dan anak lain.
3. Meningkatkan keberanian untuk mengadakan hubungan
dengan anak lain atau dengan gurunya agar terjalin
hubungan social yang menyenangkan.
4. Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya, perasaannya dan
keiginannya, maka hal ini akan semakin
meningkatkan kemapuan anak membangun jati dirinya.
5. Dengan seiringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan
semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak
yang bersumber dari guru atau dari anak lain.
Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan
14
dan wawasan anak tentang tujuan dan tema yang
ditetapkan guru..
D. Tujuan Bercakap-cakap
Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh
anak TK kegiatan belajar dengan menggunakan metode
bercakap-cakap yakni keberanian mengaktualisasi diri
dengan bahasa ekpresif, menyatakan apa yang dilakukan
sendiri atau orang lain, berhubungan dengan orang,
membangun jati diri, dan memperluas pengetahuan dan
wawasan, maka tujuan bercakap-cakap dapat diarahkan
pada pengembangan aspek perkembangan anak TK yang
sesuai. Ada beberapa aspek perkembangan anak TK yang
cocok dengan program kegiatan dengan metode bercakap-
cakap antara lain adalah pengembangan aspek-aspek
perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi dan
konsep diri.
Pekembangan kognitif yang dapat dikembangkan
dengan metode ini ialah kemampuan menalar, memecahkan
masalah, mengenal lingkungan fisik, mengenal
lingkungan sosial, kemampuan menggolong-golongkan,
kemampuan menyusun berdasarkan kriteria tertentu,
berhitung, mengenal simbol, mengenal orang, dan
mengenal waktu.
Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan
metode ini ialah kemampuan menangkap makna bicara
orang lain dan kemampuan menanggapi kemampuan
pembicaraan orang lain secara lisan.
15
Perkembangan emosi yang dapat dikembangkan adalah
kemampuan menyatakan perasaan senang atau tidak senang
mengenai orang, benda, situasi, kejadian, dan
pekerjaan tertentu.
Perkembangan sosial yang dapat dikembangkan antara
lain mengatur tingkah laku terhadap orang lain, cinta
kasih dan minat kepada anggota keluarga dirumah,
bergaul dengan anak lain, bekerja sama dengan anak
lain, dan sebagainya.
Pengembangan konsep diri juga dapat dicapai
melalui metode bercakap-cakap. Seperti diketahui
secara mendasar setiap anak ingin mendapatkan tempat
bagi dirinya dalam kehidupan. Adanya perbedaan konsep
diri setiap anak merupakan keunikan anak sebagai hasil
kegiatan kerjasama dengan anak lain, dalam membuat
keputusan dan dalam hal kemampuan menyerap kemampuan
yang bermakna bagi dirinya. Daya kreatif yang
berkembang menyebabkan anak mampu menginterpitasi dan
menanggapi sesuatu yang dihadapi. Kita sering
menghadapi anak bertingkah laku yang berbeda dengan
anak lain meskipun mendapat perlakuan yang sama.
Agar konsep diri tumbuh secara sehat, kebutuhan
psikologis utama anak harus dipenuhi yakni memperoleh
kasih sayang, dorongan, dan bimbingan dari guru.
Pengalaman memperoleh kasih sayang memberikan rasa
aman dan dihargai. Sedangkan memperoleh dorongan akan
membantu pembentukan rasa percaya diri dan perasaan
16
mampu, dan pemberian bimbingan akan memberi rasa mampu
dan berhasil.
Kegiatan bercakap-cakap dapat dirancang untuk
mengubah pandangan yang keliru tentang diri sendiri,
penampilan fisik, kemampuan psikologis yang dapat
berdampak pada pergaulan dengan anak lain dan
melaksanakan tugas-tugas disekolah.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Informasi Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini lokasi yang
ditinjau adalah Taman kanak-
17
kanak ..............Kecamatan .............. pada
semester I dengan jumlah anak 25 orang yang terdiri
dari laki-laki 11 orang dan anak perempuan 14 orang.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang
dilaksanakan dari hari selasa tanggal 12 Oktober 2010
sampai dengan hari selasa tanggal 19 Oktober 2010.
adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran
adalah dengan tema ”Kebutuhanku” pada anak kelompok B
Dalam kegiatan perbaikan ini, guru diharapkan bisa
memahami karakteristik anak didiknya antara lain :
1. Anak TK pada umumnya berusian 4-6 Tahun
2. Anak memiliki kemampuan, kematangan, motivasi, minat
dan gaya belajar yang berbeda
3. Anak memiliki latar belakang yang berbeda
4. Anak senang terlibat dalam proses pembelajaran
5. Anak sangat senang mendapat perhatian dan
penghargaan dari guru.
6. Anak TK dalam kegiatan pembelajaran mengacu pada ”
belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar”
B. Deskripsi Per Siklus
1. Rencana penelitian dan perbaikan pembelajaran
Untuk memperlancar Pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini, kami telah mempersiapkan
instrumen dan penilaian.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua
siklus, yaitu :
Siklus I
18
Pada siklus yang pertama ini meliputi tiga tahapan
a. Menyusun satuan kegiatan harian (SKH). Dalam
penyusunan SKH ini penulis berpedoman pada
kurikulum TK tahun 2004 dengan idang kemampuan
dan materi yang akan dilaksanakan
b. Menyusun instrumen yaitu menyiapkan lembar
observasi dan alat peraga
c. Melaksanakan Pembelajaran melalui metode
bercakap-cakap
Dalam pelaksanaan pembelajaran di taman kanak-
kanan dngan pengembangan kemampuan berbahasa melalui
metode bercakap-cakap ini terbagi dalam tiga tahapan
yaitu :
a. Kegiatan awal
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan akhir
2. Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran
Pada kegiatan ini guru menggunakan tiga tahapan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu :
a. Tahap Perencanaan
Segala kegiatan yang telah direncanakan pada
kegiatan sebelumnya, akan di deskripsikan dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan disusunnya
kegiatan harian sebagai berikut :
Tema : Kebutuhanku
Sub Tema : Kebersihan, kesehatan dan
keamanan
19
Kelompok : B
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari Tanggal : Selasa 12 Oktober 2010
Dalam tahapan perencanaan guru melakukan
beberapa kegiatan sebagai berikut :
I. Kegiatan Awal (± 30 Menit)- Memberi dan membalas salam
- Berdoa’a sebelum belajar dan membaca surah-surah
pendek
- Menyanyi bersama
- Membaca janji murid
- Menyampaikan materi kegiatan yang akan
dilaksanakan
- Bercakap-cakap mengenai pentinya kebersihan,
kesehatan dan keamanan
II. Kegiatan Awal (± 60 Menit)
- Mewarnai tempat sampah (Seni 5)
- Menggunting dan menempel bentuk gambar tempat
sampah (FM.5)
- Mengukur tinggi sampah (Kog. 22)
III. Istirahat (± 30 Menit)
- Cuci tangan, berdo’a sebelum makan, bermain
diluar kelas
IV. Kegiatan Akhir (± 30 Menit)
- Mempraktekan cara membuang sampah pada tempatnya
- Tanya jawab tentang kegiatan
20
b. Tahap pelaksanaan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pengembangan
kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap
pada anak kelompok B
TK ..............Kecamatan ...............
Dengan tema kebutuhanku dan sub tema kebersihan,
kesehtan dan keamanan adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan awal
Guru memimpn berdo’a sebelum belajar diikuti oleh
anak, setelah selesai membaca do’a lalu gru
memberi salam dan dijawab oleh anak-anak kemudian
guru dan anak-anak bersama membecakan surah-surah
pendek seperti ayat empat.
Anak-anak disuruh membaca ayat tersebut dengan
bahasa yang baik dan sopan kemudian anak-anak
disuruh membacakan janji murid dan guru
menyampaikan materi yang akan dilaksanakan yaitu
bercakap-cakap mengenai manfaat dan fungsi tempat
sampah
Guru : Selamat pagi anak-anak
Anak : Pagi bu guru
Guru : Senang anak-anak hari ini
Anak : Senang bu guru
Guru : Besok hari minggu apa yang dikerjakan
anak-anak dirumah
Anak : Membantu ibu membsersihkan rumah
21
Guru : Bagaimana caranya.
Anak : Membuang sampah pada tempatnya
Guru : Supaya Apa ? anak-anak membuang sampah
pada tempatnya ?
Anak : Supaya bersih dan sehat
Dengan cara dialog tadi guru dapat mengembangkan
kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap
pada anak TK
2. Kegiatan inti
Guru memberikan tugas kepada anak yang
disesuaikan dengan tema ”kebutuhanku” yang sub
temanya ” kebersihan. Kesehatan dan keamanan”
Terlebih dulu menjelaskan apa maksud dari
kebutuhanku dan memberikan kesempatan pada anak
untuk menjawab pertanyaan guru, guru menjelaskan
tentang manfaat dari tempat sampah, sambil
menempel gambar tempat sampah dan menanyakan
pada anak apa warna tempat sampah tersebut.
Anak-anak sebagian menjawab sambil melihat gambar
” merah, biru dan kuning”
Lalu guru memberikan lembar kerja anak. Guru
memeberikan contoh pada anak tentang mewarnai
gambar tempat sampah dan cara menggunting dan
menempel yang benar
3. Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir ini anak-anak diminta untuk
mengulangi warna-warna apa saja yang ada pada
22
tempat sampah dan setelah selesai semua kegiatan
guru mengumpulkan gambar yang telah diwarnai
anak-anak dengan adanya hasil kerja anak tadi,
maka guru dapat memotivasikan untuk kedepannya
lebih baik lagi.
Pengamat, pengumpulan data dan instrumen
a. Pengamatan
Hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan guru
yang dibantu teman sejawat untuk mengamati
setiap langkah-langkah pelaksanaan perbaikan
pengembangan kemampuan berbahasa melalui metode
bercakap-cakap.
Pada siklus pertama kemampuan berbahasa anak
sudah mulai terlihat perkembangannya, anak
sudah mampu bercakap-cakap dengan guru dan
teman-temannya.
b. Pengumpulan Data
Dari data yang dikumpulkan diambil dari hasil
observasi dan instrumen, dapat diketahui apakah
pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah
mencapai tujuan pembelajaran atau belum.
Apakah sudah selesai antara perencanaan,
pelaksanaan dan hasil yang dicapai untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa melalui metode
bercakap - cakap pada kelompok B di
TK ..............kecatan ...............
23
c. Refleksi
Pada refleksi hasil observasi guru bersama
teman sejawat sebagai pengamat ada ditemui
kekuatan dan kelemahan pelaku sebagai pengajar.
a. Kekuatan / Keberhasilannya adalah
1. Guru dapat menemukan problem atau masalah
pembelajaran yang diajarkan
2. Guru dapat mengolah pembelajaran yang bermutu
3. Guru dapat memahami latar belakang anak yang
ada dikelas
4. Guru dapat mengembangkan berbahasa anak
melalui metode bercakap - cakap.
5. Guru dapat mengembangkan karakteristik anak
yang berbeda kearah yang positif.
b. Kelemahan / Kegagalannya
1. Minimnya pengalaman dalam melakukan Penilaian
Tindakan Kelas (PTK)
2. Waktu dalam pelaksanaan Penilaian Tindakan
Kelas (PTK) tidak tersedia
Siklus II
Pada pelaksanaan siklus kedua tidak jauh berbeda
dengan siklus ke satu.
Pada siklus kedua pengembangan kemampuan Berbahasa
anak sudah jauh lebih meningka, hampir semua anak
24
sudah dapat bercakap - cakap dengan guru dan
temannya dengan baik dan benar.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir bahwa anak
kelompok B pada
TK ..............Kecamatan .............. dapat
menerapkan kemampuan Berbahasa melalui Metode
bercakap - cakap dengan baik dan benar sesuai dengan
perkembangan anak.
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi persiklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam
dua siklus dan pada tiap siklus sudah ditentukan
langkah-langkah yang sudah diambil, karena langkah-
langkah yang harus diambil, karena langkah tersebut
memiliki tahapan tindakan.
Siklus I
1. Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan
kesepakatan untuk menerapkan kemampuan berbahasa
anak melalui bermain peran tentang kebersihan dan
kesehatan.
2. Tindakan dimulai dengan :
a. Kegiatan Awal
- Salam
- Berdo'a sebelum belajar
- Membaca surah - surah pendek,
- Menyanyi bersama
- Menyampaikan materi kegiatan yang dilaksanakan
b. Kegiatan Inti
26
1. Menjelaskan pentingya kebersihan
2. Menghubungkan gambar alat-alat kebersihan dengan
pasangannya
3. Menggunting bentuk gambar sederhana
4. Guru memebrikan penilaian dalam proses
pembelajaran
c. Kegiatan akhir / penutup
1. Tanya jawab tentang pelajaran hari ini
2. Menyanyi
3. Do'a dan salam
3. Observasi dan Monitoring
Pengamat menilai selama proses pembelajaran
berlangsung baik, cara guru menyampaikan materi dan
hasil yang diperoleh anak didik dalam menyerap
materi pembelajaran yang diberikan guru.
Siklus II
Pada perbaikan siklus II tidak jauh berbeda dengan
siklus I, guru menggunakan metode yang pada kegiatan
pembelajaran yaitu menerapkan kemampuan berbahasa anak
yang lebih baik melalui kegiatan bercakap - cakap yang
dilakukan antara guru dan anak.
Hasil pengolahan Data
27
Dari hasil evaluasi yang dilakukan sebelum
perbaikan, perbaikan siklus I dan II diperoleh hasil
sebagai berikut :
Daftar nilai pengembangan belajar dikelompok B
TK ..............Kecamatan ..............
NO NAMA ANAK
NILAI SEBELUMPERBAIKAN
NILAIPERBAIKANSIKLUS I
NILAIPERBAIKANSIKLUS I
O ● O ● O ●
28
1 M. WAHYU WIGIANTO
2 M.WAHYU KURNIAWAN
3 AHMAD RIADY
4 RUSDIANSYAH
5 RAHMATIKA
6 AISYAH
7 NANDA SYALWA
8 FIKRY
9 AINAH
10 AINA IZATI
11 RAHMAN
12 M.NUFAL
13 NURINDAH
14 M.ADNAN
15 RAMADHANI
16 RIZKY
17 NISA
18 MISRANDA
19 FARIDA
20 IKHSAN
21 ABIATILLAH
22 NAZMI
23 SAUFI
24 SULTAN
25 CHANDRA
JUMLAH 5 8 12 3 4 18 1 4 20PERSENTASI 2 % 32% 48% 12% 16% 72% 4% 16% 80%
Keterangan :
● : Sangat mampu
: sudah mampu
O : Belum mampu
Dilihat dari daftar nilai diatas, bahwa
perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan
29
pengembangan kemampuan Berbahasa melalui Metode
Bercakap - cakap menunjukkan peningkatan kemampuan
anak dalam menyerap materi pembelajaran.
Sebelum perbaikan persentase anak yang sudah
mampu melaksanakan kegiatan hanya 8 orang (32%) yang
sangat mampu 12 orang (48%) yang belum mampu 5 orang
(20%) dari 25 orang anak. Setelah dilaksanakan siklus
I terdapat peningkatan menjadi 4 orang (16%) yang
mampu melaksanakan kegiatan, yang sangat mampu 10
orang (72%), yang belum mampu 3 orang (12%). Dan
setelah dilaksanakan siklus II terdapat peningkatan
kembali menjadi 20 orang (80%) anak yang sangat mampu
melaksanakan kegiatan, yang mampu 4 orang (10%), yang
belum mampu 1 orang (4%).
Dengan demikian dari kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui penerapan tentang kemampuan
berbahasa anak melalui metode bercakap - cakap pada
kelompok B di TK Mantarungin sudah terlaksana dengan
baik dan benar.
B. Pembahasan dari setiap siklus
a. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I
Dari siklus I dengan metode/strategi menyanyi lagu
anak-anak sesuai dengan tema kebutuhanku dapat
menumbuhkan motivasi anak untuk terlibat langsung
dalam kegiatan pembelajaran dan 18 orang (72%) anak
30
yang sangat mampu mengenal perbedaan macam-macam benda
menurut ciri, bentuk tertentu, 4 orang (16%) anak yang
mampu dan 3 orang (12%) yang belum mampu. Pada akhir
pelajaran dilaksanakan penialaian ternyata hasilnya
meningkat.
b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II
Pada pelaksanaan perbaikan pada siklus II selain
menggunakan strategi yang ada, guru dengan teman
sejawat dan supervisor mengadakan diskusi untuk
mencari solusi pembelajaran pada siklus II yaitu :
1. Menggunakan metode dan strategi yang tepat
2. Membuat rencana pembelajaran yang matang
3. Membangun suasana belajar yang menyenangkan
4. Memaksimalkan waktu yang tersedia untuk untuk
melibatkan semua anak aktif dalam suasana
pembelajaran
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil perbakan yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
32
1. Strategi bernayanyi bagi anak TK adalah suatu cara
yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi
belajar anak dalam bentuk kemampuan berbahasa
2. Materi pembelajaran dapat diserap oleh anak apabila
guru memberikan penjelasan dengan menggunakan
metode bahasa yang jelas, dan melibatkan anak untuk
aktif dalam proses pembelajaran
3. Melalui menyanyi, anak dapat bebas mengepresikan
perasaan maupun diri.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa hal
yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran :
a. Memberikan penjelasan pada anak dengan
menggunakan alat peraga
b. Mendorong anak supaya aktif dengan kegiatan
pembelajaran melalui alat peraga
c. Memberikan penghargaan atas hasil karyanya
d. Guru harus mengenali berbagai macam teknik atau
model - model pembelajaran
e. Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
f. Lakukan penailaian dan tindak lanjut.
Dari hasil pengalaman melaksanakan perbaikan
pembelajaran melalui PTK perlu ada kelompok kerja
diantara guru untuk selalu bertukar pikiran dan
pengalaman berkenaan dengan masalah tugas mengajar
sehari-hari.
33