Pkp Tk Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap cakap Pada Anak Kelompok b Tk

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan tugasnya seorang guru TK kadang- kadang merasa risau, karena usia pra sekolah adalah usia untuk anak TK dimana anak dapat merekam berbagai macam hal yang diterimanya secara maksimal, sehingga jika masa itu terlewatkan maka akibatnya akan ditanggung pada kurun waktu 15 tahun mendatang (Horlock, 1977). Hal ini menjadi sorotan utama bagi masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi tentang pendidikan anak. Kesadaran masyarakat yang diharapkan semakin meningkat tentang pendidikan anak usia pra sekolah menurut hadirnya sosok guru yang berkualitas dan berpotensi dibidangnya. Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan yang harus dimiliki anak terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia karakteristik perkembangannya. Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling beriteraksi. Seperti : biologis, kognitif dan emosional. Bahasa adalah suatu sistem symbol untuk berkomunikasi yang meliputi fanologi (unit suara) Morfologi (unit arti) sintaksis (tata bahasa) senratic 1

Transcript of Pkp Tk Pengembangan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap cakap Pada Anak Kelompok b Tk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menjalankan tugasnya seorang guru TK kadang-

kadang merasa risau, karena usia pra sekolah adalah

usia untuk anak TK dimana anak dapat merekam berbagai

macam hal yang diterimanya secara maksimal, sehingga

jika masa itu terlewatkan maka akibatnya akan

ditanggung pada kurun waktu 15 tahun mendatang

(Horlock, 1977). Hal ini menjadi sorotan utama bagi

masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi tentang

pendidikan anak.

Kesadaran masyarakat yang diharapkan semakin

meningkat tentang pendidikan anak usia pra sekolah

menurut hadirnya sosok guru yang berkualitas dan

berpotensi dibidangnya.

Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari

kemampuan yang harus dimiliki anak terdiri dari

beberapa tahapan sesuai dengan usia karakteristik

perkembangannya. Perkembangan merupakan suatu

perubahan yang berlangsung seumur hidup dan

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling

beriteraksi. Seperti : biologis, kognitif dan

emosional. Bahasa adalah suatu sistem symbol untuk

berkomunikasi yang meliputi fanologi (unit suara)

Morfologi (unit arti) sintaksis (tata bahasa) senratic

1

(variasi arti). Dengan bahasa anak dapat berkomunikasi

maksud tujuan, pemikiran maupun perasaannya pada orang

lain.

Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu

proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam

membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari

anak yaitu mengumam maupun membeo. Sedangkan

perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan

mencoret-coret sebagai hasil ekspresi anak.

Usia anak Taman Kanak-kanak sedang mengalami

perumbuhan terutama dalam hal berbicara. Perkembangan

bicara anak sangat pesat dan secara nyata dapat

dilihat dari percakapan yang dilakukan penulis sebagai

bahan untuk pembuatan Tugas akhir. Pengembangan bicara

tidak berkembang melalui kematangan begitu saja,

melainkan juga kemapuan itu harus dipahami oleh anak

itu sendiri melalui adaptasi dengan lingkungan.

Untuk itulah kemapuan dan potensi yang terpendam

pada diri anak perlu dirangsang dengan metode tertentu

yang bersifat memberikan tantangan sesuai dengan usia

anak, berupa menyimak, bicara, bercakap-cakap dan

sebagainya. Pengembangan bicara anak juga bertujuan

untuk memperkenalkan dan melatih mengucapkan kata yang

benar dan sesuai, dan cara hidup sehat sehingga dapat

menjunjung pertumbuhan serta lingkungan sebagai

pendukung sehingga anak dapat berbicara dengan jelas.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian perlu

untuk mengumpulkan data awal untuk mengidentifikasikan

2

masalah, dan menganalisis masalah yang ada di

TK ..............Kecamatan .............. yang pada

kenyataanya di TK tersebut belum sepenuhnya bisa

menerapkan pengembangan bahasa melalui bercakap-cakap.

Dari hasil pembelajaran tentang pengembangan

kemapuan berbahasa ternyata masih ada anak yang kurang

menguasai, yaitu 5 orang (20%) dari 25 anak dikelompok

B. Sedang yang sudah berhasil 20 anak(80%). S

Sehubungan dengan hal tersebut penulis mencoba

melakukan perbaikan melalui pembelajaran penelitian

tindakan kelas dengan Judul : Pengembangan kemampuan

Berbahasa Melalui Metode Bercakap-cakap Pada Anak

Kelompok B TK ..............Kecamatan ..............

B. Rumusan Masalah

Setelah melakukan refleksi dan analisa di dalamnya

telah teridentifikasi permasalahan yang ditemui.

Untuk seterusnya permasalahan dapat dirumuskan sebagai

berikut :

" Bagaimana cara pengembangan kemampuan berbahasa anak Melalui

metode bercakap - cakap pada anak kelompok B

TK ..............Kecamatan .............. dapat ditingkatkan ?

C.Tujuan Perbaikan

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa anak

3

2. Memberikan arahan bagi guru dan kepala sekolah

tentang upaya meningkatkan kemampuan berbahasa anak

melalui metode bercakap - cakap.

D. Manfaat Perbaikan

Perbaikan melalui penelitian Tindakan kelas ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam proses

pembelajaran di TK

2. Anak

Agar pembelajaran pengembangan bahasa anak dapat

lebih baek

3. Masyarakat / orang tua

Sebagai bahan masukkan sekaligus bahan perbandingan

bagi masyarakat / orang tua dalam melaksanakan

pembelajaran dikemudian hari

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah satu faktor mendasar yang membedakan

manusia dengan hewan. Bahasa sebagai anugrah dari sang

pencipta memungkinkan individu dapat hidup bersama

orang lain, membantu memecahkan masalah dan

memposisikan dirinya sebagai makhluk yang berbudaya.

Kemampuan yang mendasakan dalam memahami secara

utuh hakikat bahasa dalam hubungannya dengan

pembelajaran bahasa.

melalui pemahaman ini sebagai pendidik atau calon

pendidik diharapkan dapat lebih memahami hakikat

5

bahasa dan penerapan khususnya dalam pembelajaran

bahasa pada anak

1. Aspek - aspek Kemampuan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak usia 1 - 2 tahun

merupakan tahun krisis bagi anak dimana anak setelah

melewati masa prelinguistik, anak akam memasukan masa

linguistik. Pada masa inilah anak mulai mengucapkan

kata - kata pertama. Anak sangat senang meniru bunyi

dan kata - kata yang didengarnya. Akan tetapi kata -

kata yang dapat ditiru oleh anak terbatas pada kalimat

satu kata. Selain itu, pelafalan kata yang diucapkan

masih salah. Oleh karena itu, orang dewasa disekitar

anak dihapakan dapat memberikan contoh pengucapan /

pelafalan kata / kalimat yang benar.

Perkembangan bahasa 3 - 5 tahun adalah dimana anak

sudah dapat berbicara dengan baik. Anak mampu

menyebutkan nama panggikan orang lain, mengerti

perbandingan dua hal, memahami konsep timbal balik dan

dapat menyanyikan lagu sederhana, juga anak dapat

menyusun kalimat sedeharna. Pada usia ini anak mulai

senang mendengarkan cerita sederhana dan mulai banyak

bercakap - cakap, banyak bertanya seperti apa,

bagaimana, juga dapat mengenal tulisan sederhana. Hal

ini berarti anak telah dapa mengungkapkan

keinginannya, penolakannya maupun pendapatnya dengan

berkomunikasi. Aspek - aspek yang berkaitan dengan

6

perkembangan bahasa lisan anak tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Kosa kata

Seiring dengan perkembangan anak dan

pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya,

kosa kata anak berkembang dengan pesat.

b. Sintaks ( tata bahasa )

Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa akan

tetapi melalui contoh - contoh berbahasa yang

didengarnya dan dilihat anak dilingkunganny, anak

telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan

kalimat yang baik.

Misalnya : " Rina memberi makan kucing makan " bukan

" kucing Rina makan memberi

c. Semantik

Semantik adalah penggunaan kata yang sesui

dengan tujuannya. Anak TK sudah dapat mengekprisikan

keingan, penolakan dan pendapatnya dengan

menggunakan kata - kata dan kalimat tepat

Misalnya : " Tidak mau " untuk mengatakan penulakan

d. Fonem

Anak taman kanak - kanak sudah memiliki

kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang didengarnya

menjadi satu kata yang mengandung arti.

Misalnya : " i,b,u menjadi Ibu

2. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Taman

Kanak - kanak

7

Secara umum Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak

Usia Taman Kanak - kanak adalah sebagai berikut :

a. Usia 4 - 5 tahun

1. Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan

bahasa anak.

Ia telah dapat menggunakan kalimat dengan

baik dan benar

2. Telah mengusai 90% dari fonem dan sintaks bahasa

yang digunakan

3. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak

sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara

dan menanggapi permbicaraan tersebut.

b. Usia 5 - 6 tahun

1. Usia dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata

2. Lingkup kosa kata yang diucapkan anak menyangkut

: warna, ukuran, bentuk, ukuran bentuk dan

warna, rasa, bau, kecantikan, kecepatan, suhu,

perbedaan, perbandingan jarak, permukaan (kasar

- halus)

3. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar

yang baik.

4. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan anak

sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara

dan menanggapi pembicaraan tersebut.

5. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 4 - 5

tahun telah menyangkut berbagai komentarnya

terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya dan

orang lain serta apa yang dilihatnya. Anak usia

8

ini sudap melakukan eksprisi diri, menulis,

membaca dan bahkan berpuisi.

Perkembangan berbicara dan menulis merupakan suatu

proses yang menggunakan bahasa ekspresif dalam

membentuk arti. Perkembangan berbicara pada awal dari

anak yaitu menggumam maupun membeo, sedangkan

perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan

mencoret - coret sebagai hasil ekspresi anak.

B. Metode Bercakap - cakap

Sebaimana telah di kemukakan bercakap - cakap itu

mempunyai arti sebagai berikut :

1. Saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan

kebutuhan secara verbal

2. Mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa

ekspresif.

Dalam bercakap - cakap tiap anak yang terlibat

dalam kegiatan itu ingin membicarakan segala sesuatu

yang diketahui, dimiliki, dan yang dialami kepada anak

lain atau gurunya. Anak ingin membicarakan benda -

benda, orang - orang, dan peristiwa - peristiwa yang

menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.

Bercakap - cakap merupakan salah bentuk komunikasi

antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah

Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan

diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan

berbahasa untuk bercakap - cakap secara efektif,

9

belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama

pentingnya. Sebagai pendengar ada tiga hal yang harus

dilakukan ( Dra. Moeslichatoen R, M.Pd, 2004 Hal :

91 )

1. Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti

2. Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu

tidak jelas ia dapat memberitahukan kepada si

pembicara

3. Ia dapat menentukan informasi tambahan yang

dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.

Kejelasan pemahaman tentang apa yang didengarnya

memungkinkan anak dapat menanggapi perintah, menjawab

pertanyaan, mengikuti urutan peristiwa yang dilakukan

menambahkan informasi dan sebagainya.

Sesuai dengan urutan diatas bercakap-cakap dapat

berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau

antara anak dengan anak melalui kegiatan-kegiatan

menolong. Kegiatan menolong dilaksanakan dikelas

dengan cara seorang anak berdiri didepan kelas atau

ditempat duduknya mengungkapkan segala sesuatu yang

diketahui, dimiliki dan dialami atau mengatakan

perasaan tentaog sesuatu yang memberikan pengalaman

yang menyenangkan atau menyatakan kegiatan untuk

memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.

Kegiatan dialog merupakan bentuk percakapan dua

orang atau lebih yang masing-masing mendapat

kesempatan untuk berbicara secara bergantian. Dialog

10

dapat dilakukan antara anak dengan anak, anak-anak

dengan guru.

Bercakap-cakap mengandung arti belajar mewujudkan

kemampuan berbahasa reseptif dan ekspesif sebagai

bukti penguasaan bahasa reseptif semakin banyaknya

kata-kata baru yang dikuasai oleh anak yang

diperolehnya dari kegiatan bercakap-cakap. Anak

mengembangkan bermacam kosakata dalam berbagai tema

yang akan mengacu perkembangan berbagai aspek

perkembangan anak semakin banyak kosa kata yang

diperoleh dari bermacam tema yang ditetapkan, semakin

luas perbendaharaan pengetahuan anak tentang diri

sendiri, keluarga, sekolah, dunia tanaman, hewan,

orang, pekerjaan dan sebagainya.

Sebagai bukti berkembangnya kemapuan berbahasa

ekpresif ialah semakin seringnya menyatakan keinginan,

kebutuhan, pikiran dan perasaan kepada orang lain

secara lisan.

Dalam kegiatan bercakap-cakap kedua kemapuan

berbahasa itu harus mendapat perhatian yang seimbang.

Berbagai teknik dalam bercakap-cakap dapat diusahakan

misalnya dalam kegiatan bercakap-cakap anak diberi

kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang jelas

perintah dari guru atau siswa yang lain. Disamping

itu, anak juga diberi kesempatan menyatakan keinginan,

pikiran dan perasaan dengan bertanya, untuk menyatakan

apa yang diketahui dan di alami menyatakan perasaan

11

senang atau tidak senang dan menyatakan keinginan

untuk memiliki sesuatu atau melakukan sesuatu.

Jika ada anak yang mengalami kesulitan dalam

pengembangan kemampuan berbahasa reseptif dan ekpresif

sehingga mengalami kesulitan dalam kegiatan bercakap-

cakap tentang tema yang sudah ditetapkan, maka guru

harus memberikan perlakuan khusus yang memungkinkan

anak memperoleh kemajuan dalam pengembangan kemampuan

tersebut.

Misalnya dengan cara bertanya jawab yang dapat

meningkatkan perbendaharaan kosakata tentang tema

tersebut pada kesempatan lain yang khusus bagi anak

yang bersangkutan.

C. Manfaat Metode Bercakap-cakap

Dalam Bercakap-cakap diperlukan kemampuan

berbahasa baik secara reseptif maupun ekpresif.

Kemampuan bahasa reseftif melalui kempuan mendengarkan

dan memahami bicara orang lain, sedang kemampuan

bahasa ekpresif meliputi kemampuan gagasan, perasaan

dan kebutuhan kepada orang lain.

Menurut Bruner bahasa itu memegang peran yang

sangat penting bagi perkembangan kognitif anak

(Golloway, 1976:36) dan setiap perkembangan menuntut

aktivitas anak. Kegiatan bercakap-cakap merupakan

salah satu aktivitas untuk meningkatkan kognitif dan

perkembangan bahasa.

12

Menurut Holiday (Hetherington, 1979 : 254) sebagai

berikut :

1. Berfungsi sebagai alat yang dapat memuaskan

kebutuhan anak untuk menyatakan keinginannya.

Fungsi bahasa menyatakan dengan "saya ingin"

2. Berfungsi mengatur melalui bahasa, anak dapat

mengendalikan tingkah laku orang lain.

3. Berfungsi sebagai hubungan antara pribadi.

Bahasa dapat digunakan untuk mengadakan hubungan

dengan orang lain dalam lingkungan sosial.

4. Berfungsi bagi diri sendiri

Anak menyatakan pandangannya, perasaannya, dan

sikapnya yang unik melalui bahasa dan melalui

bahasa anak membangun jati diri.

5. Berfungsi Hiurustik, sesudah anak dapat membedakan

dirinya dengan lingkungan, anak menggunakan bahasa

yang dikuasainya untuk memiliki dan memahami

lingkungan.

6. Fungsi imajinatif

Dengan bahasa anak dapat menghindari diri dari

kenyataan dan memasuki alam semesta yang

dibangunnya sendiri. Bahasa mempunyai fungsi

membiarkan diri untuk berpura-pura atau fungsi

puitis.

7. Fungsi informatif

Anak dapat berkomunikasikan informasi baru kepada

orang lain dengan menggunakan bahasa fungsi bahasa

13

yang dinyatakan dalam bentuk "aku punya sesuatu

untuk kuceritakan"

Sesuai dengan fungsi kemampuan berbahasa yang

berkembang maka fungsi itu dapat dimanfaatkan dan

dapat dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan belajar

dengan menggunakan metode bercakap-cakap sesuai dengan

tujuan dan tema yang ditetapkan oleh guru.

Beberapa manfaat penting yang dapat dirasakan

dalam penerapan metode bercakap-cakap antara lain :

1. Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasi

diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara

eksprensif, menyatakan pendapat, menyatakan

keinginan dan kebutuhan secara lisan.

2. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan

secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri

sendiri dan anak lain.

3. Meningkatkan keberanian untuk mengadakan hubungan

dengan anak lain atau dengan gurunya agar terjalin

hubungan social yang menyenangkan.

4. Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya, perasaannya dan

keiginannya, maka hal ini akan semakin

meningkatkan kemapuan anak membangun jati dirinya.

5. Dengan seiringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan

semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak

yang bersumber dari guru atau dari anak lain.

Penyebaran informasi dapat memperluas pengetahuan

14

dan wawasan anak tentang tujuan dan tema yang

ditetapkan guru..

D. Tujuan Bercakap-cakap

Sesuai dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh

anak TK kegiatan belajar dengan menggunakan metode

bercakap-cakap yakni keberanian mengaktualisasi diri

dengan bahasa ekpresif, menyatakan apa yang dilakukan

sendiri atau orang lain, berhubungan dengan orang,

membangun jati diri, dan memperluas pengetahuan dan

wawasan, maka tujuan bercakap-cakap dapat diarahkan

pada pengembangan aspek perkembangan anak TK yang

sesuai. Ada beberapa aspek perkembangan anak TK yang

cocok dengan program kegiatan dengan metode bercakap-

cakap antara lain adalah pengembangan aspek-aspek

perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi dan

konsep diri.

Pekembangan kognitif yang dapat dikembangkan

dengan metode ini ialah kemampuan menalar, memecahkan

masalah, mengenal lingkungan fisik, mengenal

lingkungan sosial, kemampuan menggolong-golongkan,

kemampuan menyusun berdasarkan kriteria tertentu,

berhitung, mengenal simbol, mengenal orang, dan

mengenal waktu.

Perkembangan bahasa yang dapat dikembangkan dengan

metode ini ialah kemampuan menangkap makna bicara

orang lain dan kemampuan menanggapi kemampuan

pembicaraan orang lain secara lisan.

15

Perkembangan emosi yang dapat dikembangkan adalah

kemampuan menyatakan perasaan senang atau tidak senang

mengenai orang, benda, situasi, kejadian, dan

pekerjaan tertentu.

Perkembangan sosial yang dapat dikembangkan antara

lain mengatur tingkah laku terhadap orang lain, cinta

kasih dan minat kepada anggota keluarga dirumah,

bergaul dengan anak lain, bekerja sama dengan anak

lain, dan sebagainya.

Pengembangan konsep diri juga dapat dicapai

melalui metode bercakap-cakap. Seperti diketahui

secara mendasar setiap anak ingin mendapatkan tempat

bagi dirinya dalam kehidupan. Adanya perbedaan konsep

diri setiap anak merupakan keunikan anak sebagai hasil

kegiatan kerjasama dengan anak lain, dalam membuat

keputusan dan dalam hal kemampuan menyerap kemampuan

yang bermakna bagi dirinya. Daya kreatif yang

berkembang menyebabkan anak mampu menginterpitasi dan

menanggapi sesuatu yang dihadapi. Kita sering

menghadapi anak bertingkah laku yang berbeda dengan

anak lain meskipun mendapat perlakuan yang sama.

Agar konsep diri tumbuh secara sehat, kebutuhan

psikologis utama anak harus dipenuhi yakni memperoleh

kasih sayang, dorongan, dan bimbingan dari guru.

Pengalaman memperoleh kasih sayang memberikan rasa

aman dan dihargai. Sedangkan memperoleh dorongan akan

membantu pembentukan rasa percaya diri dan perasaan

16

mampu, dan pemberian bimbingan akan memberi rasa mampu

dan berhasil.

Kegiatan bercakap-cakap dapat dirancang untuk

mengubah pandangan yang keliru tentang diri sendiri,

penampilan fisik, kemampuan psikologis yang dapat

berdampak pada pergaulan dengan anak lain dan

melaksanakan tugas-tugas disekolah.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Informasi Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini lokasi yang

ditinjau adalah Taman kanak-

17

kanak ..............Kecamatan .............. pada

semester I dengan jumlah anak 25 orang yang terdiri

dari laki-laki 11 orang dan anak perempuan 14 orang.

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang

dilaksanakan dari hari selasa tanggal 12 Oktober 2010

sampai dengan hari selasa tanggal 19 Oktober 2010.

adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran

adalah dengan tema ”Kebutuhanku” pada anak kelompok B

Dalam kegiatan perbaikan ini, guru diharapkan bisa

memahami karakteristik anak didiknya antara lain :

1. Anak TK pada umumnya berusian 4-6 Tahun

2. Anak memiliki kemampuan, kematangan, motivasi, minat

dan gaya belajar yang berbeda

3. Anak memiliki latar belakang yang berbeda

4. Anak senang terlibat dalam proses pembelajaran

5. Anak sangat senang mendapat perhatian dan

penghargaan dari guru.

6. Anak TK dalam kegiatan pembelajaran mengacu pada ”

belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar”

B. Deskripsi Per Siklus

1. Rencana penelitian dan perbaikan pembelajaran

Untuk memperlancar Pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini, kami telah mempersiapkan

instrumen dan penilaian.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan dua

siklus, yaitu :

Siklus I

18

Pada siklus yang pertama ini meliputi tiga tahapan

a. Menyusun satuan kegiatan harian (SKH). Dalam

penyusunan SKH ini penulis berpedoman pada

kurikulum TK tahun 2004 dengan idang kemampuan

dan materi yang akan dilaksanakan

b. Menyusun instrumen yaitu menyiapkan lembar

observasi dan alat peraga

c. Melaksanakan Pembelajaran melalui metode

bercakap-cakap

Dalam pelaksanaan pembelajaran di taman kanak-

kanan dngan pengembangan kemampuan berbahasa melalui

metode bercakap-cakap ini terbagi dalam tiga tahapan

yaitu :

a. Kegiatan awal

b. Kegiatan inti

c. Kegiatan akhir

2. Pelaksanaan perbaikan kegiatan pembelajaran

Pada kegiatan ini guru menggunakan tiga tahapan

dalam kegiatan pembelajaran yaitu :

a. Tahap Perencanaan

Segala kegiatan yang telah direncanakan pada

kegiatan sebelumnya, akan di deskripsikan dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan disusunnya

kegiatan harian sebagai berikut :

Tema : Kebutuhanku

Sub Tema : Kebersihan, kesehatan dan

keamanan

19

Kelompok : B

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari Tanggal : Selasa 12 Oktober 2010

Dalam tahapan perencanaan guru melakukan

beberapa kegiatan sebagai berikut :

I. Kegiatan Awal (± 30 Menit)- Memberi dan membalas salam

- Berdoa’a sebelum belajar dan membaca surah-surah

pendek

- Menyanyi bersama

- Membaca janji murid

- Menyampaikan materi kegiatan yang akan

dilaksanakan

- Bercakap-cakap mengenai pentinya kebersihan,

kesehatan dan keamanan

II. Kegiatan Awal (± 60 Menit)

- Mewarnai tempat sampah (Seni 5)

- Menggunting dan menempel bentuk gambar tempat

sampah (FM.5)

- Mengukur tinggi sampah (Kog. 22)

III. Istirahat (± 30 Menit)

- Cuci tangan, berdo’a sebelum makan, bermain

diluar kelas

IV. Kegiatan Akhir (± 30 Menit)

- Mempraktekan cara membuang sampah pada tempatnya

- Tanya jawab tentang kegiatan

20

b. Tahap pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pengembangan

kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap

pada anak kelompok B

TK ..............Kecamatan ...............

Dengan tema kebutuhanku dan sub tema kebersihan,

kesehtan dan keamanan adalah sebagai berikut.

1. Kegiatan awal

Guru memimpn berdo’a sebelum belajar diikuti oleh

anak, setelah selesai membaca do’a lalu gru

memberi salam dan dijawab oleh anak-anak kemudian

guru dan anak-anak bersama membecakan surah-surah

pendek seperti ayat empat.

Anak-anak disuruh membaca ayat tersebut dengan

bahasa yang baik dan sopan kemudian anak-anak

disuruh membacakan janji murid dan guru

menyampaikan materi yang akan dilaksanakan yaitu

bercakap-cakap mengenai manfaat dan fungsi tempat

sampah

Guru : Selamat pagi anak-anak

Anak : Pagi bu guru

Guru : Senang anak-anak hari ini

Anak : Senang bu guru

Guru : Besok hari minggu apa yang dikerjakan

anak-anak dirumah

Anak : Membantu ibu membsersihkan rumah

21

Guru : Bagaimana caranya.

Anak : Membuang sampah pada tempatnya

Guru : Supaya Apa ? anak-anak membuang sampah

pada tempatnya ?

Anak : Supaya bersih dan sehat

Dengan cara dialog tadi guru dapat mengembangkan

kemampuan berbahasa melalui metode bercakap-cakap

pada anak TK

2. Kegiatan inti

Guru memberikan tugas kepada anak yang

disesuaikan dengan tema ”kebutuhanku” yang sub

temanya ” kebersihan. Kesehatan dan keamanan”

Terlebih dulu menjelaskan apa maksud dari

kebutuhanku dan memberikan kesempatan pada anak

untuk menjawab pertanyaan guru, guru menjelaskan

tentang manfaat dari tempat sampah, sambil

menempel gambar tempat sampah dan menanyakan

pada anak apa warna tempat sampah tersebut.

Anak-anak sebagian menjawab sambil melihat gambar

” merah, biru dan kuning”

Lalu guru memberikan lembar kerja anak. Guru

memeberikan contoh pada anak tentang mewarnai

gambar tempat sampah dan cara menggunting dan

menempel yang benar

3. Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir ini anak-anak diminta untuk

mengulangi warna-warna apa saja yang ada pada

22

tempat sampah dan setelah selesai semua kegiatan

guru mengumpulkan gambar yang telah diwarnai

anak-anak dengan adanya hasil kerja anak tadi,

maka guru dapat memotivasikan untuk kedepannya

lebih baik lagi.

Pengamat, pengumpulan data dan instrumen

a. Pengamatan

Hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan guru

yang dibantu teman sejawat untuk mengamati

setiap langkah-langkah pelaksanaan perbaikan

pengembangan kemampuan berbahasa melalui metode

bercakap-cakap.

Pada siklus pertama kemampuan berbahasa anak

sudah mulai terlihat perkembangannya, anak

sudah mampu bercakap-cakap dengan guru dan

teman-temannya.

b. Pengumpulan Data

Dari data yang dikumpulkan diambil dari hasil

observasi dan instrumen, dapat diketahui apakah

pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah

mencapai tujuan pembelajaran atau belum.

Apakah sudah selesai antara perencanaan,

pelaksanaan dan hasil yang dicapai untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa melalui metode

bercakap - cakap pada kelompok B di

TK ..............kecatan ...............

23

c. Refleksi

Pada refleksi hasil observasi guru bersama

teman sejawat sebagai pengamat ada ditemui

kekuatan dan kelemahan pelaku sebagai pengajar.

a. Kekuatan / Keberhasilannya adalah

1. Guru dapat menemukan problem atau masalah

pembelajaran yang diajarkan

2. Guru dapat mengolah pembelajaran yang bermutu

3. Guru dapat memahami latar belakang anak yang

ada dikelas

4. Guru dapat mengembangkan berbahasa anak

melalui metode bercakap - cakap.

5. Guru dapat mengembangkan karakteristik anak

yang berbeda kearah yang positif.

b. Kelemahan / Kegagalannya

1. Minimnya pengalaman dalam melakukan Penilaian

Tindakan Kelas (PTK)

2. Waktu dalam pelaksanaan Penilaian Tindakan

Kelas (PTK) tidak tersedia

Siklus II

Pada pelaksanaan siklus kedua tidak jauh berbeda

dengan siklus ke satu.

Pada siklus kedua pengembangan kemampuan Berbahasa

anak sudah jauh lebih meningka, hampir semua anak

24

sudah dapat bercakap - cakap dengan guru dan

temannya dengan baik dan benar.

Dengan demikian dapat disimpulkan dari kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir bahwa anak

kelompok B pada

TK ..............Kecamatan .............. dapat

menerapkan kemampuan Berbahasa melalui Metode

bercakap - cakap dengan baik dan benar sesuai dengan

perkembangan anak.

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi persiklus

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam

dua siklus dan pada tiap siklus sudah ditentukan

langkah-langkah yang sudah diambil, karena langkah-

langkah yang harus diambil, karena langkah tersebut

memiliki tahapan tindakan.

Siklus I

1. Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan

kesepakatan untuk menerapkan kemampuan berbahasa

anak melalui bermain peran tentang kebersihan dan

kesehatan.

2. Tindakan dimulai dengan :

a. Kegiatan Awal

- Salam

- Berdo'a sebelum belajar

- Membaca surah - surah pendek,

- Menyanyi bersama

- Menyampaikan materi kegiatan yang dilaksanakan

b. Kegiatan Inti

26

1. Menjelaskan pentingya kebersihan

2. Menghubungkan gambar alat-alat kebersihan dengan

pasangannya

3. Menggunting bentuk gambar sederhana

4. Guru memebrikan penilaian dalam proses

pembelajaran

c. Kegiatan akhir / penutup

1. Tanya jawab tentang pelajaran hari ini

2. Menyanyi

3. Do'a dan salam

3. Observasi dan Monitoring

Pengamat menilai selama proses pembelajaran

berlangsung baik, cara guru menyampaikan materi dan

hasil yang diperoleh anak didik dalam menyerap

materi pembelajaran yang diberikan guru.

Siklus II

Pada perbaikan siklus II tidak jauh berbeda dengan

siklus I, guru menggunakan metode yang pada kegiatan

pembelajaran yaitu menerapkan kemampuan berbahasa anak

yang lebih baik melalui kegiatan bercakap - cakap yang

dilakukan antara guru dan anak.

Hasil pengolahan Data

27

Dari hasil evaluasi yang dilakukan sebelum

perbaikan, perbaikan siklus I dan II diperoleh hasil

sebagai berikut :

Daftar nilai pengembangan belajar dikelompok B

TK ..............Kecamatan ..............

NO NAMA ANAK 

NILAI SEBELUMPERBAIKAN

NILAIPERBAIKANSIKLUS I

NILAIPERBAIKANSIKLUS I

 O  ●  O    ●  O    ●

28

1  M. WAHYU WIGIANTO

2  M.WAHYU KURNIAWAN

3  AHMAD RIADY

4  RUSDIANSYAH

5  RAHMATIKA

6  AISYAH

7  NANDA SYALWA

8  FIKRY

9  AINAH

10  AINA IZATI

11  RAHMAN

12  M.NUFAL

13  NURINDAH

14  M.ADNAN

15  RAMADHANI

16  RIZKY

17  NISA

18  MISRANDA

19  FARIDA

20  IKHSAN

21  ABIATILLAH

22  NAZMI

23  SAUFI

24  SULTAN

25  CHANDRA

JUMLAH 5 8 12 3 4 18 1 4 20PERSENTASI 2 % 32% 48% 12% 16% 72% 4% 16% 80%

Keterangan :

● : Sangat mampu

  : sudah mampu

O : Belum mampu

Dilihat dari daftar nilai diatas, bahwa

perbaikan pembelajaran yang dilakukan dengan

29

pengembangan kemampuan Berbahasa melalui Metode

Bercakap - cakap menunjukkan peningkatan kemampuan

anak dalam menyerap materi pembelajaran.

Sebelum perbaikan persentase anak yang sudah

mampu melaksanakan kegiatan hanya 8 orang (32%) yang

sangat mampu 12 orang (48%) yang belum mampu 5 orang

(20%) dari 25 orang anak. Setelah dilaksanakan siklus

I terdapat peningkatan menjadi 4 orang (16%) yang

mampu melaksanakan kegiatan, yang sangat mampu 10

orang (72%), yang belum mampu 3 orang (12%). Dan

setelah dilaksanakan siklus II terdapat peningkatan

kembali menjadi 20 orang (80%) anak yang sangat mampu

melaksanakan kegiatan, yang mampu 4 orang (10%), yang

belum mampu 1 orang (4%).

Dengan demikian dari kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran melalui penerapan tentang kemampuan

berbahasa anak melalui metode bercakap - cakap pada

kelompok B di TK Mantarungin sudah terlaksana dengan

baik dan benar.

B. Pembahasan dari setiap siklus

a. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I

Dari siklus I dengan metode/strategi menyanyi lagu

anak-anak sesuai dengan tema kebutuhanku dapat

menumbuhkan motivasi anak untuk terlibat langsung

dalam kegiatan pembelajaran dan 18 orang (72%) anak

30

yang sangat mampu mengenal perbedaan macam-macam benda

menurut ciri, bentuk tertentu, 4 orang (16%) anak yang

mampu dan 3 orang (12%) yang belum mampu. Pada akhir

pelajaran dilaksanakan penialaian ternyata hasilnya

meningkat.

b. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II

Pada pelaksanaan perbaikan pada siklus II selain

menggunakan strategi yang ada, guru dengan teman

sejawat dan supervisor mengadakan diskusi untuk

mencari solusi pembelajaran pada siklus II yaitu :

1. Menggunakan metode dan strategi yang tepat

2. Membuat rencana pembelajaran yang matang

3. Membangun suasana belajar yang menyenangkan

4. Memaksimalkan waktu yang tersedia untuk untuk

melibatkan semua anak aktif dalam suasana

pembelajaran

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil perbakan yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

32

1. Strategi bernayanyi bagi anak TK adalah suatu cara

yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi

belajar anak dalam bentuk kemampuan berbahasa

2. Materi pembelajaran dapat diserap oleh anak apabila

guru memberikan penjelasan dengan menggunakan

metode bahasa yang jelas, dan melibatkan anak untuk

aktif dalam proses pembelajaran

3. Melalui menyanyi, anak dapat bebas mengepresikan

perasaan maupun diri.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa hal

yang harus dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran :

a. Memberikan penjelasan pada anak dengan

menggunakan alat peraga

b. Mendorong anak supaya aktif dengan kegiatan

pembelajaran melalui alat peraga

c. Memberikan penghargaan atas hasil karyanya

d. Guru harus mengenali berbagai macam teknik atau

model - model pembelajaran

e. Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

f. Lakukan penailaian dan tindak lanjut.

Dari hasil pengalaman melaksanakan perbaikan

pembelajaran melalui PTK perlu ada kelompok kerja

diantara guru untuk selalu bertukar pikiran dan

pengalaman berkenaan dengan masalah tugas mengajar

sehari-hari.

33

34