PERSISTENT ORGANIC POLLUTANT

17
PERSISTENT ORGANIC POLLUTANT ARFIYAH TRI MEIRINA

Transcript of PERSISTENT ORGANIC POLLUTANT

PERSISTENT ORGANIC POLLUTANT

ARFIYAH TRI MEIRINA

DEFINISI• Polutan Organik Persisten (POPs) adalah zat kimia yang bertahan di lingkungan, bioakumulasi melalui jaring makanan, dan menimbulkan risiko menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Proses Terbentuknya

Stockholm Convention (May 2001): over 90 countries promised to reduce or eliminate the production, use, and release of 12 key

POPs – the “dirty dozen”.

ALDRIN• 1,2,3,4,10,10-Hexachloro-

1,4,4a,5,8,8a-hexahydro-1,4:5,8-dimethanonaphthalene

• C12H8Cl6

• Terbentuk dari reaki antara hexachloronobornadiene with cyclopentadiene

• Berbentuk padatan tidak berwarna• Dahulu digunakan sebagai pestisida dan isnsektisida dalam

membasmi belalang maupun rayap.• Bahaya yang ditimbulkan dapat berupa gejala keracunan yang dapat

ditimbulkan dapat berupa mual, sakit kepala dan tak dapat berkosentrasi. Pada dosis tinggi dapat terjadi kejang-kejang,muntah dan dapat terjadi hambatan pernafasan. Jika jangka panjang berakibat pada efek karsinogenik.

• LD 50 sebesar 39 to 60 mg/kg pada tikus percobaan

CHLORDANE

• Octachloro-4,7-methanohydroindane• C12H8Cl6

• Dahulu digunakan sebagai pestisida dan insektisida untuk mengendalikan rayap dan berbagai tanaman pertanian.

• LD50 dari 0,022-0,095 mg / kg pada ikan.• Bahaya yang ditimbulkan adalah diabetes, migrain, infeksi saluran pernapasan, depresi, pandangan kabur, kejang serta kerusakan saraf permanen, dan kanker.

DDT• Dichloro-diphenyl-trichloroethane• 1,1,1-trichloro-2,2-di(4-chlorophenylethane• C14H9Cl5• Dahulu digunakan sebagai insektisida• Berbentuk tepung kristal putih tak berasa dan tak berbau• Sifat stabil dan persisten : bertahan sangat lama di dalam tanah, bahkan DDT dapat terikat dengan bahan organik dalam partikel tanah. Ia sukar terurai sehingga cenderung bertahan dalam lingkungan hidup, masuk rantai makanan(foodchain) melalui bahan lemak jaringan mahluk hidup. Itu sebabnya DDT bersifat bioakumulatif dan biomagnifikatif (toksisitas meningkat sepanjang rantai makanan).

• Sifat apolar : tak larut dalam air tapi sangat larut dalam lemak. Makin larut suatu insektisida dalam lemak (semakin lipofilik) semakin tinggi sifat apolarnya. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab DDT sangat mudah menembus kulit

• Efek keracunan kronis DDT adalah kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sIstem imunitas dan sistem reproduksi.

•  LD50 dari 113 mg / kg pada tikus

DIELDRIN• 1aR,2R,2aS,3S,6R,6aR,7S,7aS)-3,4,5,6,9,9-

hexachloro-1a,2,2a,3,6,6a,7,7a-octahydro-2,7:3,6-dimethanonaphtho[2,3-b]oxirene

• C12H8Cl6O• Dieldrin dapat dibentuk dari sintesis hexachloro-

1,3-cyclopentadiene dengan norbornadiene dalam reaksi Diels-Alder, diikuti oleh epoksidasi cincin norbornena.

• pestisida yang digunakan untuk mengendalikan hama maupun serangga yang hidup di tanah pertanian

• Bahaya yang ditimbulkan adalah kanker payudara dan imunotoksik

ENDRIN• 1aR,2S,2aS,3S,6R,6aR,7R,7aS)-3,4,5,6,9,9-hexachloro-

1a,2,2a,3,6,6a,7,7a-octahydro-2,7:3,6-dimethanonaphtho[2,3-b]oxirene

• C12H8Cl6O• Insektisida mengendalikan hama• LD50 dari 3 mg / kg pada tikus• Bahaya yang ditimbulkan yaitu mual, sakit kepala,

tak dapat berkonsentrasi. Pada dosis tinggidapat terjadi kejang-kejang muntah dan dapat terjadi hambatan pernafasan

HEPTACHLOR• 1,4,5,6,7,8,8-Heptachloro-3a,4,7,7a-tetrahydro-

4,7-methano-1H-indene• C10H5Cl7

• senyawa organoklorin yang digunakan sebagai insektisida

• kurang larut dalam air sehingga cenderung menumpuk di lemak tubuh manusia dan hewan.

• LD50 tikus oral 40 mg / kg • Biasanya, heptaklor pada wanita dapat ditemukan

pada air susunya, oleh karena itu akan berbahaya jika air susu ini dikonsumsi oleh bayi.

HEXACHLOROBENZENE• C6Cl6

• Fungisida pada penanaman benih, terutama pada gandum untuk mengontrol jamur.

• HCB berbentuk kristal putih dan larut dalam kloroform

• HCB sangat beracun untuk organisme air• Menimbulkan kanker, tumor ginjal dan hati• LD50 (rat): 10,000 mg/kg

MIREX• 1,1a,2,2,3,3a,4,5,5,5a,5b,6-dodecachlorooctahydro-

1H-1,3,4-(methanetriyl)cyclobuta[cd]pentalene• C10Cl12

• Insektisida pada pengendalian semut api• Mirex sangat tahan terhadap degradasi

mikrobiologis dan sangat kumulatif dan jumlah tergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan

• Mirex cukup beracun pada hewan percobaan (nilai LD50 berkisar 365-3000 mg / kg berat badan) dan timbulnya efek toksik dan kematian khas keracunan

TOXAPHENE• Toxaphene memiliki rumus kimia mulai dari C10H11Cl5 sampai C10H6Cl12

• Toxaphene digunakan sebagai insektisida untuk mengobati kudis pada sapi di California

• Ketika terhirup atau tertelan, jumlah yang cukup Toxaphene dapat merusak paru-paru, sistem saraf, dan ginjal, dan dapat menyebabkan kematian. Hal ini diklasifikasikan sebagai karsinogen.

DIOXIN• Temuan terjadi pada 1998 ketika jeruk pulp untuk pakan ternak di Eropa ditemukan mengandung dioxin tingkat tinggi dan pada tahun 1999, ketika 3.000 Belgia unggas, daging sapi dan babi peternakan mungkin telah digunakan terkontaminasi pakan ternak.

• Merupakan senyawa yang bersifat karsinogenik

FURAN• Oksola, furfuran, divinil oksida• C4H4O• Furan tidak berwarna, mudah terbakar, sangat mudah

menguap dengan titik didih mendekati suhu kamar. Ia beracun dan kemungkinan karsinogenik.

• Ditemukan pada makanan kaleng• Meskipun furan telah dikaitkan dengan kanker dalam

hewan percobaan, namun tidak ada bukti langsung karsinogen pada manusia.

PCB• C12H10-xClx• digunakan sebagai cairan dielektrik dan pendingin,

misalnya dalam alat listrik• PCB telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan

termasuk manusia• PCB memiliki kelarutan air rendah dan tekanan uap

yang rendah pada suhu kamar, tetapi memiliki kelarutan yang tinggi di sebagian besar pelarut organik, minyak, dan lemak.

CARA ANALISA• Ekstraksi (Soxhlet, penguapan dalam vakum atau dengan nitrogen)

• Pemurnian• Pemisahan (ECD, MS, GC, HPLC)• Identifikasi (Waktu retensi harus cocok antara sampel dan standar internal)