pengaruh tingkat pendapatan petani karet terhadap ...

99
PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN PETANI KARET TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA TELUK RENDAH ULU SKRIPSI Oleh: IRMAN RAMADAINI EES.150695 Pembimbing: Drs. Arsa, M.HI Khairiyani SE.M.S.AK PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of pengaruh tingkat pendapatan petani karet terhadap ...

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN PETANI KARET TERHADAP

KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA TELUK RENDAH ULU

SKRIPSI

Oleh:

IRMAN RAMADAINI

EES.150695

Pembimbing:

Drs. Arsa, M.HI

Khairiyani SE.M.S.AK

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

v

MOTTO

artinya:“...Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-

orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan

kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu

diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.(Q.S.At-taubah

(9):105).

vi

ABSTRAK

Penelitian ini mengenai pengaruh tingkat pendapatan petani karet terhadap

kesejahteraan keluarga. Dalam penelitian ini menganalisis sejauh mana pengaruh

tingkat pendapatan petani karet dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Sebagai objek penelitian ini adalah Desa Teluk Rendah Ulu Kecamatan Tebo Ilir

Kabupaten Tebo.

Pendapatan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan dari kesejahteraan

keluarga, karena pendapatan merupakan tolak ukur sejauh mana keluarga itu bisa

dikatakan sejahtera atau tidak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana pengaruh pendapatan petani karet dalam meningkatkan kesejahteraan

dan apakah pendapatan tersebut mempengaruhi kesejahteraan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh bahwa variabel pendapatan

berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga dan terdapat hubungan positif antara

pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga. yang artinya, bahwa pendapatan

sangat memiliki pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan keluarga tersebut dilihat

dari hasil uji T yang menunjukkan sebesar 4.031 dengan nilai signifikan sebesar

0,000 atau lebih kecil dari 0.05. Dimana nilai thitung > ttabel atau 3,065 > 2,051 maka

dengan ini menyatakan menerima Ha dan menolak Ho dengan kata lain bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan terhadap kesejahteraan

keluarga.

Kata Kunci : Pendapatan , Kesejahteraan Keluarga

vii

PERSEMBAHAN

Ya Allah,

Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih,

bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku,

yang telah memberi warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu,

Engaku berikan aku kesempatan untuk bisa sampai

Di penghujung awal perjuanganku

Segala Puji bagi Mu ya Allah,

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha

Penyayang, atas takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir,

berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan

ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikatmu yang setiap waktu

ikhlas menjagaku,, mendidikku,, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah

balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari

panasnya sengat hawa api nerakamu..

Untukmu Ayah (M. Amin),,, Ibu (Saprina Hayati)...Terimakasih....

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang

kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih’ insyallah atas dukungan doa

dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu

kupersembahkan ungkapan terimakasih kepada adik-adik,ponaan dan teman-teman yang

amat di sayangi, dan orang-orang yang spesial dalam hidupku.

"Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan

Allah dan orang lain.

"Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat terbaik”..

Terimakasih kuucapkan Kepada Teman sejawat Saudara seperjuangan”

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’laikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah

memberikan kesahatan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis haturkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Tingkat Pendapatan Petani Karet

Terhadap Kesejahteraan Keluarga (Studi Di Desa Teluk Rendah Ulu)”

1. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir yang

merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana jenjang Strata Satu (S.1) Jurusan

Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi. dalam penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan

dan kekurangan. penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan

berhasil tanpa adanya dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak.

oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis menghaturkan terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda

Kamaruzzaman dan Ibunda Jamiatul Aila yang tidak pernah lelah memberikan

do’a, dukungan, semangat, motivasi, cinta dan kasih sayang. Berikut ucapan

terimakasih kepada Bapak Drs.Arsa, M.HI dan Ibu Khairiyani, SE.M.S.AK

selaku pembimbing I dan II. Serta kepada:

1. Bapak Dr. H. Su’adi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan thaha

Saifuddin Jambi

2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Ibu Dr. Rafidah, SE., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME, Ibu Dr.

Halimah Ja’far, M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II dan III Di Lingkungan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

ix

4. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama masa kuliah

5. Untuk adikku yang selalu memberi dukungan dan doa (Muzakkirin, Atiya

azzahra,)

6. Untuk sahabat tercinta yang telah menemani hari-hari dan memberi support

selama menjalani perkuliahan dan memberi kebahagiaan selama bersama

(Rizky raymanza, Hasanuddin,)

7. Teman-teman tersayangku terutama di jurusan ekonomi Syariah angkatan

2015 (Rizky Ahmad Fahrezi, Arjun Dedi Putra, Robbi Binur, Azhari, M

Husen,Hendri. Saipul anwar Dwi mustofa, Mukti)

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tiada kata selain ucapan terimakasih, semoga Allah Swt.

memberikan balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada

penulis. akhir kata penulis berharap semoga hasil penulisan skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua. amin Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jambi, Oktober 2019

Penulis,

IRMAN RAMADAINI

EES 150695

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

NOTA DINAS ................................................................................................. iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

C. Batasan masalah ............................................................................. 7

D. Tujuan dan kegunaan penelitian..................................................... 7

E. Landasan teori ................................................................................ 8

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 27

G. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 31

H. Hipotesis ......................................................................................... 32

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 33

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 33

xi

C. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 34

D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 36

E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 36

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 43

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Sejarah Desa Teluk Rendah .......................................................... 45

B. Gambaran Umum Desa Teluk Rendah Ulu ................................... 53

C. Jumlah Penduduk ........................................................................... 56

D. Struktur Organisasi Pemerintah Desa .............................................. 57

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Analisis data responden.................................................................. 59

B. Hasil Analisis Data ......................................................................... 60

1.Uji validitas instrumen ................................................................ 60

2. Uji realibilitas ............................................................................. 62

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 63

4. Uji Regresi Linier Sederhana.....................................................65

5. Uji hipotesis...............................................................................66

C. Pembahasan..................................................................................68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................70

B. Saran...............................................................................................70

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Petani Desa ........................................................................................ 3

1.2 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 27

3.1 Jumlah Penduduk ....................................................................................... 56

3.4 Struktur Organisasi Desa ........................................................................... 57

4.2 Karakteristik Berdasarkan Usia.................................................................. 59

4.3 Hasil Uji Validitas Pendapatan Petani Karet(X) ........................................ 61

4.4 Hasil Uji Validitas Kesejahteraan Keluarga (Y) ........................................ 61

4.5 Hasil Uji Reliabilitas Pendapatan Petani Karet (X) ................................... 62

4.6 Hasil Uji Reliabilitas Kesejahteraan Keluarga (Y) .................................... 62

4.7 Hasil Uji Regresi Sederhana ...................................................................... 66

4.8 Hasil Uji T .................................................................................................. 67

4.9 Uji R square ............................................................................................... 68

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran ............................................................... 31

Gambar 2 : Struktur Organisasi Pemerintah Teluk Rendah Ulu ............... 58

Gambar 3 : Hasil Uji Normalitas ............................................................... 63

Gambar 4 :Hasil Uji Heteroskedisitas ....................................................... 65

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mengekspor berbagai macam

komoditas, sebagai negara dengan mayoritas kegiatan perekonomiannya berasal

dari sektor pertanian, Indonesia menjadi negara yang berpotensi dalam

mengekspor produk-produk yang berasal dari sektor pertanian. Sektor pertanian

secara umum dibentuk dari lima subsektor yakni subsektor tanaman pangan,

subsektor perkebunan, subsektor perikanan, subsektor peternakan dan subsektor

kehutanan. Dari kelima subsektor tersebut, subsektor perkebunan merupakan

subsektor yang cukup pesat perkembangannya.1

Perkebunan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai

peran penting dalam perekonomian Indonesia. Perkebunan adalah komoditas

diluar minyak dan gas alam yang mempunyai potensi dan prospek cukup baik di

pasaran dunia.Peranan perkebunan yaitu meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat, meningkatkan devisa negara, menyediakan lapangan

pekerjaan dan kesempatan berusaha, meningkatkan produksi, produktifitas,

kualitas, nilai tambah, daya saing dan pangsa pasar, meningkatkan dan

memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku industri dalam negeri.2

1 Riris riyanti br simanjuntak, analisis pendapatan usaha tani karet dikabupaten muaro

jambi,(jurnal universitas jambi, 2018), hlm. 2. 2 Ibid,.hlm. 2.

2

Komoditi tanaman karet merupakan salah satu komoditi subsector

perkebunan yang memegang peranan penting dalam kehidupan petani di

Propinsi Jambi. Hal ini dikarenakan sebagian besar pendapatan petani berasal

dari usaha tani karet. Di samping itu, karet juga berperan sebagai penyedia

kesempatan kerja yang terbesar bagi masyarakat. Hal ini terbukti dari data

statistic Dinas Perkebunan Propinsi Jambi yang menunjukkan bahwa luas

tanaman karet rakyat di Propinsi Jambi pada tahun 2011 tertinggi dibandingkan

tanaman subsector lainnya yaitu sebesar 642.417 Ha.3

Tingkat kesejahteraan keluarga petani itu sendiri dapat dilihat dari

seberapa besar pendapatan yang didapat serta di kelola agar dapat terjamin

kesejahteraan keluarganya, mengingat pendapatan yang diterima sebagai petani

karet tidak selalu tetap karena harga karet yang turun naik. Hal ini lah yang

menjadi kendala utama, dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.4

“Keluarga di Desa Teluk Rendah Ulu Kecamatan Tebo Ilir, mayoritas

penduduknya sebagai seorang petani, selain petani ada yang jadi pedagang,

buruh karyawan Pt Makin Group, PNS , honorer dan lain sebagainya. Desa

Teluk Rendah Ulu Kabupaten Tebo Ilir dengan penduduk berjumlah 2131

jiwa , 68 jiwa yang bekerja sebagai petani karet dan luas perkebunan petani

karet berjumlah 75Ha. tentu jumlah ini tak sebanding dengan tahun tahun

seblumnya, berawal dari ketidak stabilan harga karet inilah penyebab petani

karet banyak yang beralih/membuka lahan menjadi petani sawit, menjadi

buruh / karawan di pt makin group dll yang Berada Di Desa Teluk Rendah

Ulu. 5

Meskipun Desa Teluk Rendah Ulu merupakan salah satu desa

penghasil karet , namun kenyataan menunjukkan tidak semua masyarakat

3 Arsyad lubus, faktor-faktor yang mempengaruhi perbandingan harga petani karet

dalam menjual karet ke pasar lelang dengan non pasar lelang kabupaten muaro jambi, (jurnal

universitas jambi,2014), hlm. 2. 4 Ibid,.hlm. 2. 5 Wawancara Dengan Pak M Amin Warga Teluk Rendah Ulu, Rt 09. Hari Rabu 12

Februari 2019 Pukul 10 WIB.

3

petani karet hidup dalam kondisi yang lebih baik, banyak diantara mereka

tergolong miskin. Adapun harga karet saat ini mencapai 6-8 ribu perkilo,

penghasilan petani karet perbulan kurang lebih mencapai Rp 1.000.000.00

sampai dengan Rp 2.000.000.00 perorang. Penerimaan yang diperoleh petani

di Kecamatan Tebo Ilir dari kegiatan usahatani karetnya berasal dari banyak

getah yang dihasilkan setiap harinya. Petani menjual getah dalam bentuk

kotak segi empat, yaitu getah yang telah dibekukan manjadi bentuk bantalan

karet.6

Hasil pengamatan yang penulis dapatkan dilapangan menunjukkan

bahwa keluarga yang berprofesi sebagai petani karet ini dikerjakan laki-laki.

Para petani akan merasa sangat resah apabila musim hujan datang sebab akan

sulit untuk memproduksi latek(getah kental) yang baik serta tidak dapat

bekerja secara maksimal seperti hari biasanya. Hujan memang masalah yang

tidak bisa dihindari karena hujan adalah suatu yang alamiah. Turunnya harga

pemasaran karet menyebabkan menurunnya pendapatan yang diperoleh

petani. Walaupun demikian tidak membuat keluarga berputus asa karena

tidak dapat menyadap pohon karet mereka, pada keadaan demikian para ibu

rumah tangga akan berusaha untuk mencari cari agar kebutuhan keluarga

tetap terpenuhi dengan berbagai cara yakni menjadi buruh sawit , berjual

gorengan , berjual sayur dan lain sebaginya.

Berikut tabel petani karet, luas lahan serta pendapatan rata-rata perbulan:

Tabel 1.1

Data Rincian Petani Karet

Nama Petani Karet Luas lahan(Ha) Pendapatan/bulan

M. AMIN 1.5 1.400.000

SUPRIYADI

1 700.000

M. HAFAZ

2 1.600.000

M SHALEH

3 2.000.000

SANUSI AGUS

1 700.000

RAHMAN S 2 1.400.000

6 Ibid.2

4

UMAR AZIM

1.5 1.000.000

IBRAHIM

1 700.000

JINCIK ALI

2 1.400.000

HAMSIR A

1 700.000

SAHYARUDDIN

2 1.300.000

ZIRIN

3 1.900.000

NAUFAL AZMI

2 1.400.000

AZMI UDIN

3 2.000.000

SILEGAR 1 700.000

AGUS RIYAN 1 700.000

NOPRIYAN

1.5 1.000.000

WASPI

2 1.000.000

M FIQRI 2.5 1.600.000

ANSHORI 4 2.600.000

MAMAN S 2 1.400.000

AWALUDDIN 2 1.400.000

SABRAN ALI 3 2.100.000

SHOLIHIN 3 2.100.000

WAWAN 2 1.400.000

ALFIN RAHMAN

1.5 900.000

HERMAN

2 1.400.000

5

KALSUM 1 700.000

RIFA;I 1.5 1.000.000

SAMSURI 4 2.600.000

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat luas lahan masing-masing petani

serta jumlah pendapatan rata-rata perbulan. Data tersebut menggambarkan

bahwa tingkat pendapatan petani karet Di Desa Teluk Rendah Ulu masih di

kategorikan rendah apabila di bandingkan dengan kebutuhan pengeluaran

kehidupan sehari-hari. Jika dilihat dari jumlah anggota keluarga serta dana dan

kebutuhan sehari-hari, maka sangat wajar jika tingkat kesejahteraan warga di

desa tersebut masih tergolong dalam kategori masyarakat kurang sejahtera. Apa

lagi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di tambah harga jual karet yang

relatif rendah membuat petani karet mulai resah dan ada juga sebagian dari

mereka beralih ke petani sawit serta sebagian lainnya bekerja paruh waktu di

perusahaan yang ada di desa tersebut sebagai buruh kasar.

Petani di Desa Teluk Rendah Ulu Kecamatan Tebo Ilir menjual karetnya

hanya ke toke dan pedagang. Toke melakukan pembelian karet pada hari-hari

tertentu saja seperti hari kamis, namun pedagang melakukan pembelian kapan

saja tergantung kapan petani ingin menjual karetnya. sehingga petani hanya

menjual karetnya melalui toke dan pedagang serta harga yang diterima pun

diatur oleh toke dan pedagang tersebut. Harga tersebut yang akan menentukan

besar penerimaan yang akan diterima oleh petani dan akan mempengaruhi pula

besar pendapatan yang diterima oleh petani dari kegiatan usaha tani karet.

Dan masalah lain yang dikeluhkan petani adalah masalah iklim dan cuaca

karena petani karet tidak bisa mengakses jalan yang rusak karena hujan dan jarak

tempuhnya yang cukup jauh ,pengalaman bertani seadanya, kelemahan yang

dimiliki petani adalah jenis bibit karet, tidak ada modal yang dimiliki petani karet

untuk pemeliharaan atau menjaga kebun karet , peluang yang dapat

dimanfaatkan petani karet adalah permintaan getah karet, harga getah karet, dan

peran pemerintah, ancaman yang dihadapi petani karet rakyat adalah penyakit

tanaman karet, dan perpindahan lahan perkebunan karet menjadi kelapa sawit.’’7

Secara ekonomi, kesejahteraan merupakan suatu kondisi kehidupan serba

cukup yang dialami seseorang sehingga mampu memenuhi kebutuhan minimal

7 Wawancara Dengan Pak Hapaz Warga Teluk Rendah Ulu, Rt 09. Hari Rabu 12 Februari

2019 Pukul 11 WIB.

6

hidupnya. Terjadinya kesejahteraan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor

saling berkaitan satu sama lain yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan,

akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografi dan lainnya 8.

Indikator kesejahteraan dapat di lihat secara kasat mata salah satunya dapat

dilihat dari ketersediaan makanan seluruh keluarga pada umumnya 2 kali makan

sehari, ketersediaan pakaian serta kemudahan dalam pelayanan kesehatan. Jadi

berapapun jumlah anggota keluarga jika di anggap semua indikator

kesejahteraan dapat dipenuhi, maka suatu keluarga tersebut di anggap sudah

sejahtera.

Penghasilan yang tidak menentu sebagai petani karet, membuat sang kepala

keluarga mencari pekerjaan lain seperti menjadi buruh di pt makin dan pekerjaan

lainnya, dimana penghasilan yang didapat jika dikumpulkan dapat memenuhi

kebutuhan sehari hari. Dilihat data dari atas maka dapat disimpulkan bahwa

pendapatan petani karet memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

kesejahteraan keluarga petani.

Kesejahteraan merupakan tujuan akhir dari proses pembangunan suatu

daerah. Pendapatan menjadi salah satu indikator tercapainya kesejahteraan di

suatu rumah tangga, tak terkecuali rumah tangga petani karet. Berdasarkan

uraian latar belakang masalah diatas maka saya tertarik untuk melakukan

8 Al-muksit, analisis pendapatan dan kesejahteraan petani karet dikecamatan batin XXIV

kabupaten batanghari, (jurnal universitas jambi, 2017), hlm. 1.

7

penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Tingkat Pendapatan Petani

Karet Terhadap Kesejahteraan Keluarga Di Desa Teluk Rendah Ulu “

B. Rumusan Masalah

1. bagaimana pengaruh pendapatan petani karet terhadap kesejahteraan keluarga?

2. apakah pendapatan petani karet bisa mempengaruhi kesejahteraan keluarga?

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup pembahasan ini, maka penulis membatasi

masalah pada penelitian ini pada hal-hal yang hanya berkenaan dengan masyarakat,

yang berada diruang lingkup Desa Teluk Rendah Ulu.

D. Tujuan dan Keguanaan Peneletian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang di dapat dari penelitian ini dengan melihat latar

belakang masalah dan rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui

Pengaruh Tingkat Pendapatan Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Rumah

Tangga Di Desa Teluk Rendah Ulu

b. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu

(S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Untuk menambah cakrawala berfikir bagi penulis dan serta untuk

menambah keilmuan yang dipersembahkan kepada almamater,

khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada umumnya.

8

3 Sebagai referensi dan panduan mahasiswa-mahasiswi umumnya, dan

mahasiswa mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya.

4. Sebagai sumbangsih penulis terhadap para pencinta ilmu pengetahuan

umumnya dan dalam bidang ekonomi Islam khususnya.

E. Landasan Teori

1. Ruang Lingkup Pertanian

a. Defenisi Petani

Pengertian petani dapat di-definisikan sebagai pekerjan pemanfaatan

sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan

pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola

lingkungan hidupnya guna memenuhi kebutuhan hidup dengan mengunakan

peralatan yang bersifat tradisional dan modern. Secara umum pengertian dari

pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu

bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan.Petani dalam

pengertian yang luas mencakup semua usaha kegiatan yang melibatkan

pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikroba) untuk

kepentingan manusia. Dalam arti sempit, petani juga diartikan sebagai kegiatan

pemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu,

terutama yang bersifat semusim.9

9 http://Arifsubarkah.wordpress.com/2010/01/02/Fungsi-kemiskinan Ciri-ciri

Manusia Yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan.go.id, diakses 11 maret 2019

9

Selanjutnya Wolf, membedakan petani yaitu: 1) petani pemilik adalah

petani memiliki lahan dan memberikan kepada orang lain untuk diolah, 2)

petani penggarap yaitu petani yang menggarap atau mengerjakan lahan orang

lain. Jadi antara petani pemilik dan penggarap terjadi kesepakatan atau

interaksi yang membentuk suatu hubungan sosial. Berdasarkan hai tersebut di

atas, maka petani adalah semua orang yang berdiam Di pedesaan yang

mengelola usaha pertanian serta membedakan dengan masyarakat lainnya

adalah faktor pemilikan tanah atau lahan yang dimilikinya selain konteks

petani sebagai peasant ada juga petani sebagai pengusaha tani (farmer).10

Dan selanjutnya menurut Darmawan Salman mengemukakan bahwa:

"Selain konsep petani sehagai peasant ada juga petani sebagai pengusaha tani

(Farmer) atau sekedar cocok tanam (cultivator). Populasi petani di pedesaan

tersusun oleh tipe-tipe tersebut. Dengan level substensi menuju komersial

secara berturut-turut dari cultivator Peasant lalu farmer". 11

Darmawan Salman menguraikan perbedaan antara petani subsistensi

dcngan petani komersial adalah sebagai berikut: "petani subsistensi adalah

petani yang melakukan proses cocok tanam dengan motivasi untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya saja, hasil pertanian semata-mata ditujukan bagi

kepentingan konsumen primer atau paling jauh diperlukan dengan barang atau

jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen tadi, sedangkan detail

komersial adalah petani yang menjalankan usaha taninya dengan motifasi

10 Wolf, Faul, R., Elemen Fotogrametri, (Yogyakarta: UGM, 1983), hlm. 27. 11 Salman, Darmawan. Jagad Maritim: Dialektika Modernitas dan Artikulasi Kapitalisme

pada Komunitas Konjo Pesisir di Sulawesi Selatan, (Makassar: Ininnawa 1996), hlm. 51.

10

untuk memperoleh keuntungan. Dalam prakteknya petani melakukan

perhitungan-perhitungan rasional antara produksi dengan biaya-biaya dapat

dideteksi bila produk tadi memasuki mekanisme pasar".12

Peranan yang dilakukan petani dalam usaha taninya adalah sebagai

berikut: mengelola, sebagai juru tani, keterampilan bercocok tanam pada

umumnya mencakup kegiatan pikiran yang didorong oleh kemauan, tercakup

di dalamnya terutama pengambilan keputusan atau penetapan pilihan dari

alternative yang ada memberikan pengertian tentang petani dengan

menyatakan bahwa petani adalah setiap orang melakukan usaha untuk

memenuhi sebahagian atau keseluruhan kebutuhan kehidupan dibidang

pertanian dalam arti luas.13

Dalam melakukan usahatani karet, petani membutuhkan modal yang

cukup besar untuk menyediakan sarana dan prasarana berusahatani karet.

Modal tersebut digunakan untuk membeli benih, saprodi, upah penaanam dan

pemeliharaan. Berusahatani karet sangat menjanjikan karena harga jual getah

karet yang cukup tinggi. Namun, petani karet butuh usaha dan kesabaran yang

cukup tinggi karena membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan panen

dan tidak sedikit yang mengalami kegagalan atau mendapatkan hasil yang

kurang maksimal. Hal ini mungkin diakibatkan oleh pemeliharaan yang kurang

maksimal.14

12 Ibid, hlm. 52. 13 Bayu putra pratama, peran kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan petani

swadaya kelapa sawit didesa bukit lingkar di kabupaten indragiri hulu (Universitas Riau, 2010),

hlm. 5. 14 Hadi, Nor, Pasar Modal. (Yogyakarta: Graha Ilmu ,2013), hlm.30

11

Menurut Candra, mengungkapkan bahwa permasalahan yang dihadapi

oleh petani karet saat ini adalah masih rendahnya produktivitas. Hal ini

disebabkan karena kebun yang sebagian besar dimiliki belum mengunakan

klon unggul dan 8 kurang dalam perawatan. Penyebab lain adalah banyaknya

areal kebun karet yang telah tua sehingga kurang produktif dan perlu segera

diremajakan. Perkebunan karet yang sudah tua dan rusah memberikan kerugian

bagi petani yakni dari sisi biaya yang dikeluarkan dan hasil yang didapatkan.

Petani akan mendapatkan pendapatan yang rendah karena produksi yang

dihasilkan semakin menurun. Pada saat peremajaan, petani tidak mendapatkan

pendapatan dari karet karena belum menghasilkan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi petani melakukan peremajaan adalah jumlah produksi dan nilai

ekonomis. Jumlah produksi dapat dilihat dari nilai produktivitas karet yang

dihasilkan. sedangkan nilai ekonomis karet dilihat dari harga karet yang

berlaku.15

b. Jenis-Jenis Petani

Menurut Wahyudin, golongan petani di bagi menjadi tiga yaitu: a) Petani

Kaya: yakni petani yang memiliki luas lahan pertanian 2,5 ha lebih. 2. Petani

Sedang: petani yang memiliki luas lahan pertanian 1 sampai 2,5 ha. 3. Petani

Miskin : petani yang memiliki luas lahan pertanian kurang dari 1 ha.16

Mengingat negara Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya

sebagai petani maka memiliki beberapa bentuk pertanian diantaranya:

15 Chandra, Budiman. Metodologi Penelitian Kesehatan. (Jakarta : EGC,2008), hlm. 21. 16 Wahyudin. Petani dan Keterbelakangannya. (Citra Aditya Bhakti.Bandung,2005), hlm.

39.

12

1) Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan

memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah

hujan maupun sawah pasang surut.

2) Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada

pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan

terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya

sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata.

Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk

ditumbuhi tanaman pertanian.

3) Pekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah

yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian seperti sayuran

dan kacang-kacangan.

4) Ladang Berpindah adalah suatu kegiatan pertanian yang dilakukan di

banyak lahan hasil pembukaan hutan atau semak di mana setelah

beberapa kali panen / ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga

perlu pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak

digarap.

5) Tanaman Keras adalah suatu jenis varietas pertanian yang jenis

pertanianya adalah tanaman-tanaman keras seperti karet, kelapa sawit

dan coklat.17

Menurut Mosher, setiap petani memegang tiga peranan yaitu:

17 http:kaliat.blogspot.com/2015/12/bentuk-bentuk-pertanian-di-indonesia.html?m=1,

diakses 11 maret 2019.

13

a. Petani Sebagai Juru Tani (Cultivator). Yaitu seseorang yang mempunyai

peranan memelihara tanaman dan hewan guna mendapatkan hasil-

hasilnya yang berfaedah.

b. Petani Sebagai Pengelola (Manager). Yakni segala kegiatan yang

mencakup pikiran dan didorong oleh kemauan terutama pengambilan

keputusan atau penetapan pemilihan dari alternatif- alternatif yang ada.

c. Petani sebagai manusia Selain sebagai juru tani dan pengelola, petani

adalah seorang manusia biasa. Petani adalah manusia yang menjadi

anggota dalam kelompok masyarakat, jadi kehidupan petani tidak

terlepas dari masyarakat sekitarnya. Apabila kita lihat pengertian petani

menurut Mosher tersebut maka titik tekanya adalah usaha taninya dan

manusia sebagai anggota masyarakat. Ini menunjukkan bahwa sebagai

petani, ia juga sebagai anggota yang tidak terlepas dari lingkungan

sosialnya.18

c. Indikator Keberhasilan Petani

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat tingkat

kesejahteraan petani adalah pendapatan. Menurut Hernanto dalam Sukarno,

besarnya pendapatan yang akan diperoleh dari suatu kegiatan usaha tani

tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti luas lahan,

tingkat produksi, identitas pengusaha, pertanaman, dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja. Apabila pendapatan petani semakin besar maka

18 Mosher, Menggerakan dan Membaangun Pertanian. (Yasaguna: Jakarta,1997), hlm.

28.

14

kesejahteraan petani juga akan meningkat. Agar kesejahteraan petani

menjadi lebih baik mereka perlu memperoleh pendapatan yang lebih besar.

Dalam melakukan kegiatan usaha tani, petani berharap dapat meningkatkan

pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi.19

2. Pendapatan

a. Definisi Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota

masayrakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktpr-faktor

produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta membentuk produk

nasional. 20

Pendapatan atau penghasilan dapat dilihat dari mata pencaharian yang

dilakukan oleh setiap rumah tangga. Bagi seorang petani, tanah merupakan

salah satu unsur produksi yang sangat menentukan keberhasilan usaha tani,

sekaligus merupakan sumber penghasilan petani. Selain dari hasil yang

diusahakan petani juga memperoleh penghasilan bekerja disektor non usaha

tani, seperti buruh, dagang, pengerajin, dan pekerjaan lain yang sesuai dengan

kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.

Pendapatan petani dapat di artikan sebagai, penghasilan yang diterima

oleh seorang atau kelompok dari hasil mengarap lahan pertanian guna

memenuhi kebutuhan hidupnya Pendapatan adalah gambaran tentang posisi

ekonomi keluarga dalam masyarakat. Sedangkan pendapatan keluarga

19 Soekartawi,Pengantar Agroindustri. (PT Raja Grafindo Persada. Jakarta,2000), hlm. 7. 20 Soediyono Reksoprayitno, ekonomi makro, (yogyakarta:BPFE UGM, 2009), hlm. 27.

15

merupakan jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga termasuk

barang, hewan peliharaan, dipakai untuk membagi keluarga kedalam tiga

kelompok pendapatan yaitu : pendapatan rendah, pendapatan sedang dan

pendap tan tinggi. dan pendapatan tinggi.21

Pendapatan adalah jumlah uang atau nilai uang selama tahun takwin

diperoleh seseorang sebagai hasil usaha atau kerja barang tidak bergerak, harta

bergerak dan hak atas bayaran berkala. sSedangkan menurut kamus istilah

ekonomi, pendapatan atau income ialah:

1. Pendapatan berupa uang atau ekuivalen/derajat dengan uang selama

periode tertentu.

2. Penghasilan seseorang seperti gaji, bunga, sewa, honorarium.

3. Hasil atas investasi.

4. Laba atau sisa pendapatan setelah dikurangi harga.22

b. Pendapatan Rumah Tangga

Menurut Mosher dalam Soekarwati, tolok ukur yang sangat penting

untuk melihat kesejahteraan petani adalah pandapatan rumah tangga, sebab

beberapa aspek dari kesejahteraan tergantung pada tingkat pendapatan petani.

Besarnya pendapatan petani itu sendiri akan mempengaruhi kebutuhan dasar

yang harus dipenuhi yaitu, pangan, sandang, papan, kesehatan dan lapangan

21 Ibid, hlm. 24. 22 Mardikanto, Totok. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. (Departemen Kehutanan.

Jakarta,1996), hlm. 45.

16

kerja. Petani di pedesaan khususnya petani kecil sangat tergantung dari

pendapatan di sektor non pertanian sehingga kaitan keberhasilan sektor

pertanian dan non pertanian di pedesaan menjadi sangat kental. Keluarga

pada umumnya terdiri dari seorang kepala keluarga dan beberapa orang

anggotanya.23

Kepala rumah tangga adalah orang yang paling bertanggung jawab

terhadap rumah tangga tersebut, sedangkan anggota keluarga atau rumah

tangga adalah mereka yang hidup dalam satu atap dan menjadi tanggungan

kepala rumah tangga yang bersangkutan. Tingkat pendapatan rumah tangga

merupakan indikator yang penting untuk mengetahui tingkat hidup rumah

tangga. Umumnya pendapatan rumah tangga di pedesaan tidak berasal dari

satu sumber, tetapi berasal dari dua atau lebih sumber pendapatan.24

Tingkat pendapatan tersebut diduga dipengaruhi oleh pemenuhan

kebutuhan dasar rumah tangga petani. Hernanto, menyatakan bahwa terdapat

dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani, yaitu faktor internal

seperti unsur tanah, air, iklim, tingkat teknologi, manajemen, tenaga kerja,

modal, dan jumlah tenaga kerja. Selain faktor internal juga terdapat faktor

eksternal, yaitu tersedianya sarana transportasi dan komunikasi, harga, sarana

produksi, fasilitas kredit, dan penyuluhan. Tingkat pendapatan yang rendah

mengharuskan anggota rumah tangga untuk bekerja atau berusaha lebih giat

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendapatan keluarga diharapkan

23 Soekartawi, Teori Ekonomi Produksi; Dengan Pokok Bahasan analisis Fungsi Cobb-

Douglas. (Raja Grafindo Persada. Jakarta,1994), hlm. 65. 24 Ibid, hlm. 66.

17

mencerminkan tingkat kekayaan dan besarnya modal yang dimiliki petani,

semakin besar pendapatan keluarga petani cenderung lebih berani

menanggung resiko.25

Menurut Soekirno, terdapat empat ukuran pendapatan:

1) Pendapatan kerja petani, pendapatan ini diperoleh dengan menghitung

semua penerimaan dan kenaikan investasi yang kemudian dikurangi

dengan pengeluaran baik tunai maupun bunga modal dan investasi nilai

kerja keluarga.

2) Penghasilan kerja petani, pendapatan ini diperoleh dari selisih total

penerimaan usahatani setelah dikurangi dengan bunga modal.

3) Pendapatan kerja keluarga, pendapatan yang diperoleh dari balas jasa dan

kerja serta pengelolaan yang dilakukan petani dan anggotanya yang

bertujuan untuk menambah penghasilan rumah tangga.

4) Pendapatan keluarga, angka ini diperoleh dengan menghitung pendapatan

dari sumbersumber lain yang diterima petani bersama keluarga

disamping kegiatan pokoknya.26

Menurut Soeratno, ukuran pendapatan yang digunakan untuk tingkat

kesejahteraan keluarga adalah pendapatan rumah tangga yang diperoleh dari

bekerja. Tiap anggota keluarga berusia kerja dirumah tangga akan terdorong

bekerja untuk kesejahteraan keluarganya. Beberapa hasil studi menunjukkan

bahwa anggota keluarga seperti istri dan anakanak adalah penyumbang dalam

25 Hernanto, Ilmu Usahatani. (Penebar Swadaya: Jakarta,1994), hlm. 55. 26 Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan, (Jakarta: LPEF-UI Bima Grafika 1983),

hlm. 56.

18

berbagai kegiatan baik dalam pekerjaan rumah tangga maupun mencari

nafkah.27

c. Tingkat Pendapatan Keluarga

Merupakan pendapatan atau penghasilan keluarga yang tersusun mulai

dari rendah, sedang hingga tinggi. Tingkat pendapatan setiap keluarga berbeda-

beda. Terjadinya perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, antara

lain jenis pekerjaan, jumlah anggota keluarga yang bekerja.28

d. Macam-Macam Pendapatan

Pendapatan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, adapun menurut

lipsey pendapatan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Pendapatan perorangan adalah pendapatan yang dihasilkan oleh atau

dibayarkan kepada perorangan sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan

perorangan. Sebagian dari pendapatan perorangan dibayar untuk pajak,

sebagian ditabung untuk rumah tangga yaitu pendapatan perorangan

dikurangi pajak penghasilan

2. Pendapatan disposable merupakan jumlah pendapatan saat ini yang dapat

dibelanjakan atau ditabung oleh rumah tangga yaitu pendapatan perorangan

dikurangi dengan pajak penghasilan29

27 Soeratno,Ekonomi Pertanian. Jakarta. (Universitas Terbuka,1996), hlm. 54. 28 Sugeng Harianto, peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga

miskin(jurnal ekonomi pembangunan, vol9 no.2, 2008). Hlm.219. 29 Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, (jakarta: LP, FE-

UI,2010), hlm. 293.

19

e. Sumber Pendapatan

Pendapatan merupakan total penerimaan (uang dan bukan uang)

seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Berikut tiga

sumber penerimaan rumah tangga, yaitu:

1. Pendapatan dari gaji dan upah

Gaji dan upah adalah balas jasa terhadap kesedian menjadi tenaga

kerja, besar gaji atau upah seseorang secara teoritis sangat tergantung dari

produktivitasnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas,

yaitu sebagai berikut:

a) Keahliaan (skill)

Adalah kemampuan teknis yang dimiliki seseorang untuk mampu

menangani pekerjaan yang dipercayakan. Makin tinggi jabatan seseorang,

keahlian yang dibutuhkan semakin tinggi, karena itu gaji dan upahnya

makin tinggi.

b) Mutu modal manusia (Human capital)

Adalah kapasitas pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang

dimiliki sesorang, baik karena bakat bawaan maupun hasil pendidikan dan

latihan.

2. Pendapatan sari aset produktif.

Aset produktif adalah aset yang memberikan pemasukan atas balas

jasa penggunaannya. Ada dua kelompok aset produktif, yaitu:

20

a) Aset financial, seperti deposito yang menghasilkan pendapatan saham

yang mendapatkan dividen dan keuntungan atas modal bila

diperjualbelikan.

b) Aset bukan financial, seperti rumah yang memberikan penghasilan sewa.

f. Indikator Pendapatan

Pendapatan masyarakat sangat tergantung dari lapangan usaha, pangkat

dan jabatan kerja, tinkat pendidikan umum, produkrifitas, prospek usaha,

permodalan dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut menjadi penyebab

perbedaan tingkat pendapatan penduduk. Indikator distribusi pendapatan

yang akan memberikan petunjuk aspek pemerataan pendapatan yang telah

tercapai. Asumsi ini menjadi acuan dalam kajian untuk mengukur pendapatan

masyarakat. 30

g. Pendapatan Dalam Islam

Dalam islam pendapatan masyarakat adalah perolehan barang, uang

yang diterima atau yang dihasilkan oleh masyarakat berdasrkan aturan-aturan

yang bersumber dari syariat islam. pendapatan masyarkat yang merata,

sebagai suatu sasran merupakan maslah yang sulit dicapai, manum

berkurangnya kesenjangan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan

pembangunan.

Bekerja dapat membuat seseorang memperoleh pendapatan atas

kegiatan yang telah dilakukannya. Setiap kepala keluarga mempunyai

30 Gini Ratio, Usi, Pendapatan Masyarakat Kabupaten Banyu Asin, jurnal ekonomi, 2007,

hlm. 21.

21

keuntungan hidup terhadap besarnya pendapatan yang diterima untuk

memenuhi kebutuhan hidup, mulai dari kebutuhan pangan, sandang, papan

dan beragam kebutuhan lainnya.

Dalam islam, kebutuhan memang menjadi alasan untuk mencapai

pendapatan minimum. Sedangkan kecukupan dalam standar hidup yang baik

(nishab) adalah hal yang paling mendasari distribusi, retribusi kekayaan,

setelah itu baru dikaitkan dengan kerja dan kepemilikan pribadi.31

Islam mendorong umatnya untuk bekerja dan memproduksi, bahkan

menjadikan sebagai sebuah kewajiban terhadap orang-orang yang mampu,

lebih dari itu allah akan memberi balasan yang setimpal yang sesuai

denganamal/kerja sesuai dengan firman allah dalam GS. An-Nahl(16)ayat 97;

Artinya:

‘’ Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami

berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri

balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah

mereka kerjakan’’32

31 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (jakarta: Kencana

Penada Media Group,2007), hlm. 132. 32 An-nahl (16): 97.

22

Alquran memberi penekanan utama terhadap pekerjaan dan

menerangkan dengan jelas bahwa manusia diciptakan di bumi untuk bekerja

keras untuk mencari penghidupan masing-masing. Allah berfirman dalam

QS. Al-Balad;4) .

Artinya:

‘’ sesungguhnya kami telah menciptakan manusia berada dalam

susah payah’’33

Islam memberikan penjelasan tentang keharusan membayar upah

kepada seorang pekerja. Dalam melakukan pembayaran upah kepada

seorang pekerja, pembayaran upah harus disesuaikan dengan apa yang

telah dilakukan (adil) dan dianjurkan untuk membayar upah secepatnya.

Selain itu dilarang melakukan eksploitasi tenaga seorang pekerja. Oleh

karena itu dalam perjanjian harus dijelaskan tentang besarnya upah dan

jenis pekerjaan yang akan dilakukan. 34

3. Kesejahteraan Keluarga

Pengertian keluarga sejahtera dalam UU No. 10 tahun 1992 adalah

keluarga yang dibentuk dalam perkawinan yang sah, mampu memenuhi

kebutuhan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

33 Al-balad (90): 4. 34 Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta:BPFI,2005), hlm.

313.

23

memiliki hubungan yang serasi selaras seimbang antar anggota keluarga

dengan masyarakat dan lingkungan. Tujuan dari pembangunan keluarga.

Sejahtera adalah untuk mengembangkan kualitas keluarga agar dapat

tumbuh rasa aman, tentram dan harapan masa depan yang lebih baik

dalammewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Tingkat

kesejahteraan keluarga dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik dari dalam

maupun dari lingkungan yang bersangkutan. Faktor internal yang

menentukan tingkat kesejahteraan keluarga adalah kondisi kesehatan, tingkat

pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi,

kemampuan ekonomi, fasilitas pendidikan, produksi dan konsumsi,

transportasi dan komunikasi yang dapat menjadi pendukung bagi upaya

memenuhi kebutuhan kesejahteraan keluarga.35

Teori kesejahteraan menurut ekonomi secara umum dapat

diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni classical utilitarian, neoclassical

welfare theory, dan new contractarian approach (Albert dan Hahnel).

Pendekatan classical utilitarian menekankan bahwa kesenangan (pleasure)

atau kepuasan (utility) seseorang dapat diukur dan bertambah. Tingkat

kesenangan yang berbeda yang dirasakan oleh individu yang sama dapat

dibandingkan secara kuantitatif. Prinsip bagi individu adalah meningkatkan

sebanyak mungkin tingkat kesejahteraannya, sedangkan bagi masyarakat,

peningkatan kesejahteraan kelompoknya merupakan prinsip yang dipegang

35 Riani Miharja, Pengaruh Pendapatan Dan Pengeluaran Petani Karet Terhadap

Kesejahteraan Keluarga, (Skiripsi Uin Ssk Riau, 2014), hlm. 11-12.

24

dalam kehidupannya. Neoclassical welfare theory merupakan teori

kesejahteraan yang mempopulerkan prinsip Pareto Optimality. Prinsip Pareto

Optimality menyatakan bahwa the community becomes better off if one

individual becomes better off and non worse off. Prinsip tersebut merupakan

necessary condition untuk tercapainya keadaan kesejahteraan sosial

maksimun. Selain prinsip Pareto Optimality, neoclassical welfare theory juga

menjelaskan bahwa fungsi kesejahteraan merupakan fungsi dari semua

kepuasan individu.36

Berikutnya adalah new contractarian approach. Prinsip ini adalah

bahwa individu yang rasional akan setuju dengan adanya kebebasan

maksimun dalam hidupnya. Berdasarkan beberapa pandangan di atas dapat

disimpulkan bahwa tingkat kesejahteraan seseorang sangat terkait dengan

tingkat kepuasan dan kesenangan yang dapat diraih dalam hidupnya. Guna

mencapai tingkat kesejahteraan yang diinginkan, maka dibutuhkan suatu

perilaku yang dapat memaksimalkan tingkat kepuasannya sesuai dengan

sumber daya yang tersedia. 37

Untuk golongan menengah ke bawah yang memiliki karakteristik

miskin, kesehatan, gizi, dan pendidikan yang rendah, peningkatan pendapatan

dapat meningkatkan dan memperbaiki kesejahteraan mereka. Peningkatan

36 Ibid,. hlm. 13. 37 Ibid,. hlm.14.

25

pendapatan ini juga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan

seluruh perekonomian. 38

Menurut Kolle, kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek

kehidupan: Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas

rumah, bahan pangan dan sebagianya, Dengan melihat kualitas hidup dari

segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya; Dengan

melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,

lingkungan budaya, dan sebagainya; Dengan melihat kualitas hidup dari segi

spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya. 39

Menurut Drewnoski, melihat konsep kesejahteraan dari tiga aspek; (1)

dengan melihat pada tingkat perkembangan fisik (somatic status), seperti

nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan sebagianya; (2) dengan melihat pada

tingkat mentalnya, (mental/educational status) seperti pendidikan, pekerjaan,

dan sebagainya; (3) dengan melihat pada integrasi dan kedudukan social

(social status). 40

Keluarga sejahtera bukanlah keluarga dengan serba ada. Atau keluarga

dengan meteri yang serba berkelebihan, tetapi suatu kehidupan keluarga

sejahtera adalah suatu kehidupan dimana para anggotanya dapat menikmati

kehidupan secara serasi, bebas dari segala pertentangan dan pertikaian, tidak

38 Givari zakawali, pengaruh pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkan kesejahteraan keluarga kabupaten ogan ilir bandung , (UIN Raden Patah, 2016),

hlm. 23-24. 39 Ibid,. hlm. 24.

40 Al Muksit, Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di Kecamatan Batin

Xxiv Kabupaten Batanghari, (skripsi universitas jambi, 2017), hlm. 22.

26

diliputi ketegangan, kecemasan serta rasa putus asa, sehingga setiap anggota

keluarga merasa adanya kesesuaian hidup dan keseimbangan lingkungan

keluarga yang normal. Untuk terciptanya suatu keluarga sejahtera memang

tidak terlepasdari peranan orang tua (suami dan istri) dalam memandu

keluarganya, mengendalikan kehidupan keluarga. Peranan suami istri dalam

membina dan mengarahkan kesejahteraan keluarga mempunyai kedudukan

yang sangat penting. Bukan saja terhadap setiap anggota keluarganya tetapi

sekaligus sebagai contoh yang harus ditiru oleh anggota keluarganya.41

Didalam rangka pembangunan keluarga sejahtera yang bertujuan untuk

mengembangkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tenteram dan

harapan masa depan yang baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan

kebahagian batin, maka suami dan istri harus melaksanakan peranan/pungsi

sesuai dengan kedudukannya. Dengan demikian, keluarga akan merupakan

suatu unit terkecil dalam masyarakat yang bukan hanya berpungsi sosial

budaya, tetapi juga berpungsi ekonomi. Apabila tekanan fungsi keluarga

secara tradisional adalah fungsi produktif yang dari generasi terus-menerus

mengulangi fungsi yang sama kemudian telah berkembang ke fungsi sosial

budaya .42

Sungguh sangat tepat sekali konsep yang dimiliki oleh bangsaindonesia

tentang keluarga sejahtera, yaitu; kesejahteraan itu lebih ditekankan dalam

nilai-nilai spiritual atau nilai-nilai rohaniah disamping kebutuhan lahiriah.

41 Nur Narsy Noor, keluarga sejahtera, (1983), hlm. 8. 42 Benny soembodo, Aspirasi Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Terhadap

Kesejahteraan Keluarga, Th XIX No 4, 2006), hlm. 75.

27

Bagi bangsa indonesia kesejahteraan selalu berindikasi kesejahteraan rohani

dan jasmani, keluarga sejahtera adalah, keluarga yang dapat memenuhi

kebutuhan pokok anggotanya, sekaligus dapat menjamin rasa aman, damai,

akrab, diakui, mandiri, dan kebutuhan lain yang didambahkan anggotanya43.

Keluarga merupakan suatu wadah pengasuhan nilai kesejahteraan dan

pencapaian kesejahteraan. Meskipun pola keluarga kecil sudah berkembang

di desa , namun kehidupan keluarga luas cukup berlangsung dan menjamin

kesejahteraan keluarga muda maupun keluarga lanjut usia, dengan

memberikan rasa aman dan tentram bagi keluarganya. Kemudian faktor yang

menentukan pembentukan tingkat kesejahteraan materi sebuah keluarga jika

dikaji menurut perkembangan keluarga itu sendiri, mencakup umur kepala

keluarga, jumlah anak yang lahir hidup, dan kompleksitas pola hubungan

dalam keluarga maupun dengan masyarakat sekitar. 44

F. Tinjauan Pustaka

Tabel 1.2

Tinjauan Pustaka

No

Penelitian

Judul Penelitian

Metode

Penelitian

Kesimpulan

1. Hijri

juliansyah

dan agung

Pengaruh

produksi, luas

lahan dan tingkat

pendidikan

Kuantitatif Berdasarkan dari uji

asumsi klasik yang telah

dilakukan, baik itu

normalitas,

43 Agus Achir, Yaumil C, Pembangunan Keluarga Sejahtera Sebagai Wahana

Pembangunan Bangsa, Prisma, No 6 (Jakarta: LP3ES, 1994), hlm. 89. 44 Ibid, hlm. 82.

28

riyono(20

18)

terhadap

pendapatan karet

di desa bukit hagu

kecamatan

lhoksukon, aceh

utara

multikolinieritas dan

heteroskedastisitas pada

data yang digunakan sudah

terbebas dari asumsi klasik

atau tidak terjadi maslah.

Dan secara persial

menyatakan bahwa

variabel produksi dan luas

lahan berpengaruh secara

signifikan terhadap

pendapatan petani karet,

sedangkan variabel tingkat

pendidikan tidak signifikan

namun berpengaruh secara

positif terhadap

pendapatan petani karet.

Dan secara simultan

menyatakan bahwa

variabel produksi, luas

lahan dan tingkat

pendidikan secara

serempak atau bersma-

sama berpengaruh terhadap

pendapatan petani karet di

desa bukit hagu kecamtan

lhoksukon kabupaten aceh

utara .45

2. Givari

zakawali(2

016)

Pengaruh

pendapatan dan

pengeluaran

petani karet dalam

meningkatkn

kesejahteraan

keluarga

kabupaten ogan

ilir

Metode

Kualitatif

Dari hasil pembahasan

yang memperlihatkan

bahwa kesejahteraan

keluarga relatif

dipengaruhi oleh

pendapatan dan

pengeluaran yang

digunakan untuk

memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Baik itu yng

bersipat materil kebutuhan

materi meliputi sandang,

pangan, papan, pendidikan,

transportasi, jaminan

hidup, serta harta benda

45 Hijri juliansyah dan agung riyono, Pengaruh produksi, luas lahan dan tingkat

pendidikan terhadap pendapatan karet di desa bukit hagu kecamatan lhoksukon, aceh utara

(universitas malikussaleh tahun 2018), hlm. 71.

29

yang memadai dan semua

barang dan jasa yang

membantu memberikan

kenyamanan dan

kesejahteraan46

3. Agus

setiawan

dkk(2014)

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pendapatan petani

karet

Metode

Kualitatif

Faktor-faktor yang secara

signifikan berpengaruh

nyata terhadap pendapatan

petani karet didesa getas

kabupaten kendal adalah

luas lahan garapan dan

pupuk berdasarkan uji t ,

variabel luas lahan

mempunyai nilai t hitung

(4,686) dan variabel pupuk

mempunyai nilai t hitung

sebesar(5,794). Nilai t

hitung ini lebih besar dari t

tabel (2,438) yang berarti

bahwa variabel luas lahan

dan pupuk berpengaruh

nyata terhadap pendapatan

petani karet dengan tingkat

signifikan 99%. Sedangkan

variabel jumlah kerja,

umur petani, tingkat

pendidikan dan umur

tanaman tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap

pendapatan. 47

4. Hardani

Kamardi(2

014)

kesejahteraan

rumah tangga

petani karet di

desa tanjung

menang

kecamatan

prabumulih

selatan kota

Metode

Kualitatif.

Berdasarkan penelitian di

lapangan, diketahui tingkat

kesejahteraan pada Dusun

1 dan Dusun 3. Sebagian

besar keluarga pada Dusun

1 merupakan keluarga

sejahtera tahap II (61,29

persen). Lalu diikuti

Keluarga sejahtera tahap

III (22,58 persen) dan

46 Givari zakawali, Pengaruh pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkn kesejahteraan keluarga ksbupsten ogan ilir. ( tahun 2016), hlm.85. 47 Agus setiawan , Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet. (tahun

2014), hlm. 78.

30

prabumulih

sumatera selatan

keluarga tahap III plus 9,67

persen. Sisanya adalah

keluarga sejahtera tahap 1

mencapai 6,46 persen.

Banyak keluarga pada

Dusun 3 adalah keluarga

sejahtera tahap II yakni

56,41 persen. Keluarga

terbanyak kedua adalah

termasuk dalam keluarga

tahap I yakni 23,08 persen.

Lalu diikuti dengan

keluarga sejahtera tahap III

yakni 15,38 persen dan

sisanya adalah keluarga

tahap III plus hanya 5,13

persen. Berdasarkan hasil

analisis, maka dapat

diketahui bahwa di Dusun

1 terbanyak merupakan

keluarga sejahtera II dan di

Dusun 3 juga terbanyak

adalah keluarga sejahtera

tahap II. Paling sedikit

keluarga pada Dusun 1

adalah keluarga sejahtera

tahap I, namun pada Dusun

3 justru masih banyak

keluarga yang termasuk

keluarga sejahtera tahap I.

Keluarga pada Dusun 3

paling sedikit adalah

keluarga yang termasuk

dalam keluarga tahap III

plus. 48

48 Hardani Kamardi, kesejahteraan rumah tangga petani karet di desa tanjung menang

kecamatan prabumulih selatan kota prabumulih sumatera selatan. (jurnal tahun 2014), hlm. 14.

31

5. Sriwahyun

i (2013)

Analisis faktor

produksi yang

mempengaruhi

pendapatan petani

karet di desa

rambah hilir

tengah kecamatan

rambah hilir

kabupaten rokan

hulu

Metode

Kualitatif.

Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variable luas lahan, tenaga

kerja, penggunaan pupuk,

dan penggunaan etrhel

berpengaruh nyata dan

positif pada taraf signifikan

5 persen, sedangkan

variabel modal dan

frekuensi penyadapan

berpengaruh tidak nyata

terhadap pendapatan petani

karet di desa rembah hilir

tengah dan dari hasil

penelitian faktor produksi

yang paling berpengaruh

terhadap pendapatan petani

karet adalah faktor luas

lahan dengan nilai

koefisien regresi sebesar

700603,853. 49

G. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menganalisis. Pengaruh Tingkat Pendapatan Petani

Karet Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Di Desa Teluk Rendah Ulu

Secara garis besar rancangan penelitian tersebut digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

49 Sri wahyuni, analisis faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan petani karet di desa

rambah hilir tengah kecamatan rambah hilir kabupaten rokan hulu, (jurnal sungkai, vol. 1 N0. 2

tahun 2013), hlm. 38.

pendapatan

(X)

Kesejahteraan keluarga

(Y)

32

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih

bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.50

Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah

dan pedoman dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan antara Tingkat Pendapatan

Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Di Desa Teluk

Rendah Ulu .

Uji statistik penelitian:

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Tingkat Pendapatan

Petani Karet Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Di Desa Teluk

Rendah Ulu.

50 Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: Indeks 2008),

hlm.10.

33

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif-deskriptif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat

analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-

angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam bentuk uraian.51

Sementara metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan

untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.52

B. Jenis Dan Sumber Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan

fakta.53 Sumber data adalah subjek darimana suatu data dapat diperoleh.54

Adapun Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.55 Maksudnya, data yang diperoleh secara langsung dari

51 Iqbal Hasan, analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara,2014), hlm.

64. 52 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm 21.

53 Riduwan, Dasar-dasar Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 31 54 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998),

hlm. 144. 55 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:

Alfabeta,2015), hlm. 193.

34

objek yang diteliti. Data primer diperoleh dengan cara observasi, wawancara

dengan dengan pengusaha pengrajin Gelang Sebalik Sumpah.

2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang di

peroleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Oleh karena itu,

data sekunder ini diperoleh dari informan, dan arsip-arsip (dokumen-

dokumen) atau literatur-literatur pustaka lainnya.56

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk mendapatkan data-data

tersebut, maka instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan

data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan

objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat

gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap, keyakinan, perilaku, dan

karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh

oleh system yang diajukan atau oleh system yang sudah ada.57

56 56 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:

Alfabeta,2015), hlm. 193.

57 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 19-20.

35

Skala likert yang digunakan sebagai skala ukur penelitian terhadap

kesejahteraan keluarga Desa Teluk Rendah Ulu. Dengan ketentuan dari STS-

SS dengan rentang penilaian 1-5 dengan penjelasan sebagai berikut :

Dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban pertanyaan

dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai 5 : untuk jawaban sangat setuju

Nilai 4 : untuk jawaban setuju

Nilai 3 : untuk jawaban netral

Nilai 2 : untuk jawaban tidak setuju

Nilai 1 : untuk jawaban sangat tidak setuju

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipakai adalah

angket (kuesioner). Angket (kuesioner) akan ditujukan kepada petani karet

yang berada dilingkungan desa teluk rendah ulu

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan

data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan, dari instansi yang

diteliti atau dari tempat lain yang dijamin kebenarannya.58 Sementara data

yang di kumpulkan melalui sumber pustaka berupa bahan-bahan referensi,

yang meliputi buku-buku, artikel, internet, dan sebagainya yang sesuai

dengan masalah yang dikaji.

58 Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, (Jambi Press,

2012), hlm. 252.

36

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.59 Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh warga atau masayarakat yang ada di desa teluk

rendah ulu.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.60

Sampel dalam penelitian ini adalah warga /petani karet yang berada

dilingkungan Desa Teluk Rendah Ulu.

E. Teknik dan Analisis Data

Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian

hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang

telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif.

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik. Adapun

model statistik yang digunakan adalah:

59 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: CV, Alfabeta, 2015), hlm. 117. 60 Ibid, hlm. 118.

37

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data peneliti menggunakan

program SPSS (statiscal package for the social science) dimana uji yang akan

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Arti validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrumen penelitian

yang digunakan.61 Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai validitas

alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu

dipakai ntuk mengukur sesuai dengan kegunaannya. Misalnya meter valid

karena dipakai mengukur jarak, timbangan valid karena dipakai mengukur

berat, dan sebagainya. Untuk menentukan niali r hitung, dapat dibantu

dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai corrected item total

correlation. Dapat pula digunakan rumus Product Moment Karel Pearson

sebagai berikut:

𝑟 =N(∑xy)− (∑X ∑Y)

√N∑𝑋2− (∑X)2 (N∑𝑌2−(∑Y)2))

𝑟 =koefisien korelasi

𝑛 =jumlah observasi/responden

𝑥 =skor pertanyaan

𝑦 =skor total.62

61 Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2000. Hlm 114 62Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2013), Hlm. 59.

38

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen menurut Sugiyono dapat dilakukan

secara external dan internal. Secara external, pengujian dilakukan dengan

test-retest (stability),equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal

pengujian dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada

pada instrumen dengan teknik-teknik tertentu. Uji reliabilitas dapat

dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika

nilai Alpha ≥ 0,60 maka reliabel. Dengan rumus sebagai berikut:

r

)1(k

k

2

21

t

b

r =koefisien reliability instrument (cronbachalfa)

k =banyaknya butir pertanyaan

2b

=total varians butir

2t =total varians. :63

3. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik

jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data bebas dari asumsi

klasik statistic baik itu multikolinieritas, auto korelasi, dan

heteroskesdastitas.64

63 Sujarweni, Wiratna, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi, (Yogyakarta: PT.

Pustaka Baru, 2015), hal. 109-110. 64 Agus Tri Basuki Dan Nano Prawoto, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi &

Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss & Eviews)(Jakarta:Pt Raja Grafindo Persada),Hlm.62

39

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di

kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari papulasi normal.

Uji normalitas di gunakan untuk menguji apakah data yang di gunakan

berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang

berdistribusi normal. Pengujian di lakukan dengan mengunakan

kurva normal propability plot, dengan ketentuan jika titik-titik pada

grafik menyebar dan berhimpit mengikuti sekitar garis diagonal maka

data yang di gunakan berdistribusi secara normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

Dan adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi.65Cara memperediksi ada tidaknya

heteroskedestitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar

scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika:

a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka

0

b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali.

65 Ibid, Hlm.63.

40

d. Penyebaran titik-titik data tidak berpola

4. Regresi Linier Sederhana

Metode regresi yang digunakan untuk menguji hubungan sekaligus

pengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel

terikat (dependent variable). Analisis regresi linier sederhana ini bertujuan

untuk mengetahui Pengaruh tingkat pendapatan petani karet terhadap

kesejahteraan rumah tangga didesa teluk rendah ulu kecamatan tebo ilir.

Adapun persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:66

Y= a + Bx

Keterangan :

a = Konstanta

b = Koefisien regresi variabel pendapatan rumah tangga

Y = kesejahteraan keluarga( variabel dependen/variabel terikat)

X = tingkat pendapatan(variabel independen/variabel bebas)

Sesuai dengan rancangan kerangka berfikir tersebut dapat dijelaskan

bahwa variabel pendapatan petani karet (X) yang mempengaruhi variabel

dependen kesejahteraan keluarga (Y).

66 Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, (Jambi Press,

2012), hlm. 265.

41

5. Uji Hipotesis

Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, jika R2 = 100% berarti variabel

independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, demikian

sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang semakin tinggi menjelaskan

bahwa semakin cocok variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Semakin kecil nilai R2 berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel

independen untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu

diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R2 < 1)

Blia R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel

independen menjelaskan variabel dependen.

Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel

independen terhadap variable dependen.

Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan lebih

dari satu variabel independen, maka nilai yang diambil adalah nilai

Adjusted R-Square.

42

6. Uji T

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah

pengujian adalah sebagai berikut:67

a. Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif:

Ho : β = 0, artinya variabel tingkat pendapatan tidak berpengaruh

signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani.

Ha : β ≠ 0, artinya variabel tingkat pendapatan secara persial

berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan keluarga

petani.

b. Level of significance α = 0,05:

Derajat kebebasan (dk): k; n-1-k

t tabel = t (α/2; n-1-k)

c. Kriteria dan aturan pengujian

Ho diterima apabila = t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak apabila = t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel

d. Kesimpulan: membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka

dapat ditentukan apakah Ho diterima atau ditolak.

67 Ibid., hlm. 267.

43

7. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam

penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur sebrapa

jauh kemampuan variabel bebas (tingkat pendapatan) dalam menjelaskan

variabel terikat ( kesejahteraan keluarga petani).68

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun berurutan yang terdiri

dari beberapa bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan masalah dan

manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Pada bab ini di uraikan tentang metode penelitian dalam penulisan

skripsi ini. Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian,

jenis dan sumber data, populasi dan sampel data, metode pengumpulan data

serta metode analisis data yang digunakan untuk memberikan jawaban atas

permasalahan penelitian yang ada.

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menerangkan lokasi penelitian yang akan di teliti

oleh penulis

68 Ibid., hlm. 268.

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini adalah inti dari peneltian, hasil analisis data dan pembahasan.

Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, di analisis dengan

menggunakan alat analisis yang telah disiapkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang

kesimpulan dan berisi saran-saran yang direkomendasikan kepada pihak-pihak

tertentu serta penulis menggunakan keterbatasan penelitian.

45

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Desa Teluk Rendah Ulu Kecamatan Tebo Ilir

Pada abad ke-16 Masehi atau zaman kerajaan Hindu, datanglah 5 (lima)

orang bersaudara ke Rantau Kederas (sekarang dikenal) Pangkal Beloteng Desa

Teluk Rendah Ulu yaitu : 1. Datuk Bedarah Putih, 2. Datuk Makam Rendah, 3.

Datuk Makam Tinggi, 4. Datuk Calegah, dan 5. Datuk Muara Suluk. Tujuan

mereka ingin menyebarkan agama yang mereka anut atau agama Hindu. Saat itu

masyarakat masih berpencar belum merupakan kesatuan dan masih memakai

system kelompok-kelompok yang saling bermusuhan. Mereka masih

mempergunakan ilmu-ilmu bathin atau ilmu hitam yang dapat mengalahkan

lawan atau musuh, sebagai contoh menjemur padi pada malam hari dibulan

terang, memasang lukah diatas bumbun, daging dimasak dalam kancah (kawah)

bisa melompat keluar, dan nasi ditanak tidak masak-masak, artinya menantang/

mencari lawan atau musuh. Diantara datuk-datuk tersebut, salah seorang dari

mereka atau Datuk Makam Rendah meninggal agama lamanya dan memeluk

agama Islam dengan nama H. Abdul Hamid.69

Nama asli Teluk Rendah adalah Teluk Pinang Bajek (sekarang dikenal

Desa Teluk Rendah Pasar). Selama tinggal ditempat ini, masyarakatnya tidak

dapat berkembang dengan baik, pertikaian selalu terjadi, dan masih

menunujukkan ilmunya masing-masing, sebagai contioh : ayam belago dengan

69 Kantor kepala Desa Teluk Rendah ulu, gambaran umum desa teluk rendah, 12 september

2019.

46

lesung dan batang pisang dapat belago dengan antan, dan sebagainya. Karena

kehidupan disini tidak aman dan damai, maka pada Abad ke-18 M. tuo-tuo dan

pemimpin kelompok secara mufakat ingin mencari tempat baru yang lebih aman

dengan kata mufakat mulai mencari tempat baru dengan cara menyusuri Sungai

Batang Hari menggunakan perahu (sampan) bersama-sama dengan membawa

seekor ayam sebagai pedoman atau petunuk. Dimana ayam yang dilepas tadi

terbang dan turun kedaratan, nerarti disitulah tempat membuat kampung yang

baru, dan temapt ini disebut Ujung Tanjung atau Surau Tanjung Desa Teluk

Rendah Ulu sekarang. Setelah kampung ini dibenahi sedemikian rupa dan

masyarakatnya mulai berkembang, datanglah 5 (lima) orang penyebar agama

Islam dari Aceh dibawah pimpinan Syaikh Husin Albaiti. Mula-mula mereka

memperkenalkan diri dan menyampaikan kepada masyarakat setempat bahwa

tujuan mereka ketempat ini adalah untuk menyebar dan memperluas ajaran

agama ini. Kedatangan mereka langsung mendapat tempat dihati masyarakat dan

ajaran ini mulai diajarkan dari rumah kerumah secara sembunyi-sembunyi

karena takut diketahui oleh tentara penjajah Belanda.70

Pada saat bersamaan datang pula raja Sultan Thaha Saifuddin dari Jambi

ke daerah ini dan membuat Benteng di Sungai Mangkuan (daerah Tanah Garo)

sekarang, maka agama Islam ini makin diperluas. Untuk menghimpun

kekuatannya menghadapi tentara Belanda, maka didirikanlah Serikat Islam (SI).

Hampir semua tuo Dusun Teluk Rendah bergabung menjadi Debalang Sultan

Thaha Saifuddin secara bahu-membahu melawan penjajahan Belanda. Di dalam

70 Ibid.

47

dusun mulai dibenahi dengan membuat peraturan berdasarkan agama maupun

Adat-Istiadat. Untuk mendalami dan memperluas ajaran agama, maka

didirikanlah rumah tempat megaji dan belajar agama dengan sebutan RUMAH

KUTAB. Sejak berdiri Rumah Kutab, putra Teluk Rendah dikirim ke Mekkah

Arab Saudi untuk memperdalam ilmunya, ada yang belajar di Madrasah Darul

Ullum dan adapula yang belajar di Madrasah Assyafi’iyah. Sekembalinya putra

Teluk Rendah dari Mekkah, Rumah Kutab ini dirubah menjadi Rumah Gedang

(Besar), ditempat ini pelajar putra dengan pelajar putri terpisah satu dengan

lainnya.71

Untuk mengatur hubungan orang dengan orang, hubungan orang dengan

kerajaan, hubungan orang dengan pemerintah yang dikenal Adat Bersendikan

Syarak Bersendikan Kitabullah.

Dari uraian diatas nama Desa Teluk Rendah berasal dari keadaan tempat

daerah tersebut, dimana didaerah pasar terdapat teluk/tebing, sedangkan di

daerah Ulu/Ilir daerahnya rendah. Sehingga daerah ini disebut daerah Teluk

Rendah yang sebelumnya disebut Kampung Alur. Untuk nama desa teluk rendah

ilir berasal dari posisi daerahnya yang berada di bagian Ilir Teluk Rendah.

Teluk Rendah merupakan daerah pertanian yang luas khususnya pertanian

sawah (payo) dan dikenal sebutan Bumbung padi di kewidaan Muara Tebo

dulunya, luas sawah (payo) mencapai 3.000 Ha yang tersebar dimana-mana

seperti : sawah dibelakang Dusun, Rawabento, Lubuklimas, Cempunik,

71 Ibid.

48

Payotulung, Gelugur, Semut gatal, Kalendang, Pulai, Pelajauh, Limaumanik,

Sungai pangkat, Lebak putu, Tanah dialai, pelayangan, Tabakar, Kasai dan

Lebak labi (Sawah/ Payo ini luasnya 1.500.Ha.). Sampai hari ini baru sebagian

yang dapat digarap para petani, karena tali airnya belum sampai ketengahnya

sedangkan DAM sudah dibangun dan diresmikan langsung pada hari Selasa

tanggal 19 Mei 1968 oleh Bapak M.Abd.Manap Gubernur KD.TK I Jambi.72

Pada zaman penjajah Jepang warga Teluk Rendah tetap mengerjakan

sawahnya yang tidak pernah berhenti, dalam keadaan serta suasana serba sulit

pada masa itu, dimana-mana terjadi kelaparan, Busung lapar (kurang makan,

penyakit menular meraja lela. Teluk Rendah dibawah Pimpinan Usman

Al.Bujang/lurah Kepala Dusun, warganya tetap mengerjakan sawah bahkan

menjelang menuai (panen) semua warga di perintahkannya memanen tanaman

muda, ubi kayu, jagung, talas dan tanaman lainnya. Pemerintah Jepang bahkan

memberi bantuan bibit Jarak untuk dikebunkan, buahnya dibawa ke negaranya

untuk diolah menjadi minyak. Biarpun zaman Jepang terkenal sangat kejam,

sadis, sewenang-wenang. Akan tetapi berkat pimpinan yang bijaksana oleh

Usman Al. Budjang tidak pernah di jumpai warga yang di siksa. Pekerja

Romusha, Rodi dan Gendrongshi hanya sebagian saja yang ikut, apabila

ketahuan warganya dibawa militer untuk bekerja, langsung menghadap

komandan Tjodantjo minta warga tersebut dikembalikan. Atas kepemimpinanya

yang bijak dan bertanggung jawab ia mendapat tanda jasa atau piagam

penghargaan dari pemerintah Jepang berupa Soerat Poedjian dengan nama

72 Ibid.

49

Depati Doesoen Teloek Rendah tertanggal, Snowa 20, Snogatu 8, Djambi

Susetyo, Moera Tebo Tyuzukaikai ditanda tangani oleh Seiomi (setingkat

pidana).73

Pada masa perang kemerdekaan (Agresi Belanda Ke 11 Di Indonesia)

yang ingin menjajah kembali di Indonesia, para pejuang dan pemuda-pemuda

ikut mengangkat senjata bersama pejuang kemerdekaan dibawah komando

BKR, TKR, dan TP tidak ketinggalan warga Teluk Rendah bersama Lurah

Kepala Dusun Usman Al.Bujang. Para pejuang membuat markas di sini di bawah

pimpinan : 1. Letnan A. Hasyim Alamlah. 2.Letnan Aziz Larose. 3. Letnan A.

Aziz Pulungan dan Inspektur Polisi A. Hutahuruk dan lainnya, selama bermarkas

dari tahun 1948 s/d 1949, ribuan pasukan pejuang kemerdekaan yang menjadi

tanggungjawab, seluruh lapisan masyarakat tidak ada di berkhianat

seorangpun.74

Berkat kepemimpinan lurah kepala dusun, para pejuang merasa aman dan

tidak ada keluhan dalam segala hal, semua keperluan dan kepentingan bekal

berperang selalu di persiapkan semuanya. Keberhasilan ini tidak terlepas dari

peran tokoh-tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, pemuda dan lainya

seperti : M. Abubakar syaifuddin, H.M.Saleh.Azhari, H.M.Agel, H.Mahiddin

dan tokoh tua yang banyak berjasa dalam membangun dusun Teluk Rendah.

Untuk mengenang jasa dan pengorbanan warga ini, hari Jumat tanggal 2 Agustus

1952 datang utusan Panglima TTR II Sriwiajaya Palembang pimpinan Operste.

73 Ibid. 74 Ibid .

50

M. Nawawi, dari Jambi Rasiden Inukartapati dan opertste Abunjani dan tidak

ketinggalan rombongan Bupati Merangin bersama widana Muara tebo, serta

pembesar-pembesar yang di undang. 75

Kedatangan mereka untuk menyampaikan tanda penghargaan Piagam

Tanda Jasa kepada Usman Al.Bujang beserta warganya atas bantuan dan

pengorbanan selama pasukan Tjindor Mato berada di tempat ini. Piagam ini di

tanda tangan oleh Panglimanya Let.Kol Bambang Utoyo dan gubernur Sumatra

Selatan Drs. M. Isa, di hadapan ribuan warga yang hadir,utusan dari palembang

berjanji membuatkan Tugu kenang-kenangan Di Dusun Teluk Rendah akan

tetapi sampai saat ini belum juga terwujud. Seterusnya pada tanggal 17 Agustus

1958 Usman Al.Bujang mendapat tanda jasa dari Pemerintah Pusat berupa

Tanda Jasa Setya Lancana Perang Kemerdekaan Pertama Dan Tanda Jasa Setya

Lancana Perang Kemerdekaan Kedua, kemudian pada tanggal 25 Desember

1963 diangkat menjadi anggota veteran Republik Indonesia dengan Nomor

pokok/ Induk N.V.8555/J.76

Untuk mewujudkan janji yang belum ada kenyataannya, maka pada

tanggal 19 Agustus 1965 Usman Al.Bujang diutus oleh Guberbur Jambi

Kol.M.Yusuf Singadikane bersama operste Azis Larose untuk menghadap

Presiden Ir. Soekarno dan Jenderal Abd. Haris Nasution ke Jakarta dan di

pimpinan-pimpinan Angkatan Darat yang pernah bertugas zaman Revolusi di

Teluk Rendah antara lain. Harun Sohar, Burlian, Zulkifli Lubis dan yang pernah

75 Ibid. 76 Ibid.

51

bersama-sama dalam kesatuan Tjindor Mato. Keputusan yang ditelah dibawa

telah disepakati bahwa, dalam waktu secepatnya Tugu tersebut akan dibangun

dan di resmikan pada hari Angkatan Perang 5 Oktober 1965. Tetapi sayang

sekali sebelum hal ini terlaksana, terjadilah pemberontakan PKI ke Tanah Air

dengan sebutan Gerakan 30 September 1965 (Getapu PKI),sejak peristiwa

tersebut Tugu yang di janjikan tidak pernah lagi di suarakan sampai sekarang.77

Pada Tanggal 21 Maret 1982, Bendera Merah Putih yang pernah berkibar

di Markas Tjindor Mato Teluk Rendah di ambil di rumah Usman AL.Bujang

oleh pak A. Azis Pulungan dan di pajangkan di Gedung Juang (Legium Veteran

Sipin Ujung Jambi). Sejak tanggal 7 November 1950 Usman AL.Bujang

diangkat dan di percaya menjadi Pasirah Kepala Marga Petajin Ilir di Sungai

Bengkal sampai tanggal 8 Mei 1968.

Sejak tanggal 7 November 1950 Lurah Kepala Dusun Teluk Rendah

dipimpin oleh Ramli Djailani, Abubakar Bakir, M. Saidi, Moh.Saleh Dung,

M.Zaini dan A.Rasyid mereka semua tidak lain adalah keponakan sepupu, putra

dan keponakan dari Usman Al.Bujang. Semua Kepala Dusun tersebut terus

membangun dusunnya di segala bidang, baik dibidang pemerintahan dusun,

pendidikan agama maupun umum terus di tingkatkan, pasar getah (karet) setiap

hari jumat tetap di pelihara dengan baik. Sebab pasar ini merupakan sumber dana

(keuangan), karena dengan dana ini dapat membangun untuk kepentingan

umum lainnya.

77 Ibid.

52

Siapa saja yang menjadi Lurah Kepala Dusun tetap membangun apakah

melalui swadaya masyarakat ataupun melalui bantuan pemerintah tidak pernah

berhenti. Pada pertengahan tahun 1967/68 secara swadaya membangun 1(satu)

unit gedung Madrasah Ibtidaiyah secara swadaya, kemudian pada tahun

pelajaran 1975/76 Dusun Teluk Rendah mendapat jatah bangunan SD.INPRES

sebanyak 3 (tiga) unit masing-masing terdiri 6(enam) lokal yaitu: Dusun Teluk

Rendah Ulu, Dusun Teluk Rendah Ilir dan Dusun Teluk Rendah Pasar, semua

bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat.

Semenjak tahun 1955 lalu, sudah ada persatuan pemuda ditiap-tiap tempat

di Teluk Rendah. Desa Teluk Rendah Ulu mempunyai persatuan pemuda

Raudatussubyan dan Hubbul Wathan, Desa Teluk Rendah Ilir dengan nama

Nahdatul Ummah dan Wuslahtussuban dan Desa Teluk Rendah Pasar dengan

nama Imaratul Insyaf, kemudian pada Tahun 1982 di tambah didepannya kata-

kata Karang Taruna hingga sekarang.

Semua karang taruna ini berlomba-lomba meningkatkan kelompoknya

masing-masing terutama di bidang sosial masyarakat, keberadaan Organisasi

Pemuda sangat membantu sekali bagi kepentingan kelompoknya seperti :

kematian, pengantenan, cukuran dan kepentingan sosial lainnya. Organisasi

Pemuda ini tidak pernah (ada) istilah Diskriminasi dengan warga pendatang atau

memandang kesukuan (Etnis), semua sama dengan logo duduk sama rendah

berdiri sama tinggi atau tegak sepematang duduk sehamparan artinya tidak ada

perbedaan satu sama lain, logo yang sudah dipatri dari nenek moyang maupun

dari datuk-datuk pendahulu dipegang erat yakni Bersatu Teguh Bercerai Runtuh.

53

B. Gambaran Umum Desa Teluk Rendah Ulu

Desa Teluk Rendah Ulu merupakan salah satu desa dalam kecamatan Tebo

Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi dengan batas wilayah sbb:

Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa muaro ketalo

Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa teluk rendah ilir

Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa pangkal bloteng

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Muaro Tabir

Desa Teluk Rendah Ulu terdiri dari 12 Rukun Tetangga dan terdiri dari 3

Dusun, yaitu Dusun ujung tanjung I , Dusun Pangkal bloteng II, dan dusun taman

rajo III dengan jumlah penduduk 2131 orang.

Keadaan Sosial Ekonomi masyarakat desa Teluk Rendah Ulu sebagian

besar terdiri dari masyarakat cukup, hanya sebagian kecil yang berkehidupan

mampu dan miskin

Pada tahun 1898 Dusun Teluk Rendah sudah dibentuk pemerintahan

dusun oleh pemerintah Belanda dengan gelar Lurah Kepala Dusun yang setiap 5

(lima) tahun dipilih oleh penduduk, aturan ini samapai sekarang tetap dipakai.

Setiap Kepala Dusun yang dipilih oleh masyarakat terus membenahi diri dan

membangun Dusun agar masyarakatnya hidup dengan aman, damai, dan

sejahtera. Pada tanggal 17 Mei 1927 – 1950 Usman Alias Budjang diangkat

menjadi Lurah Kepala Dusun dengan Gelar Singo Dilago, dibawah pimpinan

yang baru ini mulai membenahi dusun disemua bidang. Pimpinan dibagi menjadi

54

: 1. Kepala Dusun disebut Lurah, 2. Wakil Kepala Dusun disebut Pengulu Mudo,

dan 3. Wakil Pengulu Mudo disebut Mangku (pemangku adat). 78

Adapun nama-nama Kepala Desa yang pernah memerintah di Desa Teluk

Rendah adalah :

1. 1898 – 1916 :Abd. Hamid (Orang Tua) Usman Al. Budjang

2. 1916 – 1921 :M. Saleh (Abang Abd. Hamid/ Paman) Usman Al. Budjang

3. 1921 – 1924 :Idris (Sepupu Abd. Hamid/ Paman) Usman Al. Budjang

4. 1924 – 1926 :Mahiddin (Sepupu Abd. Hamid/ Paman) Usman Al.

Budjang

5. 1926 – 1927 :H. Agel (Sepupu) Usman Al. Budjang

6. 1927 – 1950 :Usman Al. Budjang

7. 1950 – 1960 :M. Ramli Djalani (Keponakan) Usman Al. Budjang

8. 1960 – 1966 :Abubakar Bakir (Sepupu) Usman Al. Budjang

9. 1966 – 1969 :M. Sadik (Sepupu) Usman Al. Budjang

10. 1969 – 1972 :Mohd. Saleh Dung (Putra) Usman Al. Budjang

11. 1972 – 1977 :H.M. Zaini (Keponakan) Usman Al. Budjang

12. 1977 – 1979 :A. Rasid Naim (Keponakan) Usman Al. Budjang

78 Data Desa Teluk Rendah Ulu

55

13. 1979 – 1982 :A. Saleh (Sepupu) Usman Al. Budjang

14. 1982 – 1995 :A,. Herman (Keponakan) Usman Al. Budjang.

15. 1995 – 2000 :Yazid Adli (Keponakan) Usman Al. Budjang

16. 2000 – 2008 :M Husain (Keponakan) Usman Al. Budjang

17. 2008 -2014 :Suhardi (Cucu) Usman Al. Budjang.

18. 2014- 2016 :Hermawan (Cucu) Usman Al. Budjang.

19. 2016- Sekarang : A Fauzi Spd (Cucu) Usman Al. Budjang.

Pada tahun 1982 masa pimpinan Lurah Kepala Dusun A.Rasid, terjadilah

pemekaran Dusun menjadi 3 (tiga) dengan sebutan Kepala desa Lurah Kepala

Dusun dihapus atau dihilangkan dan diganti menjadi Kepala Desa. Tiga (3) desa

tersebut adalah : 1). Desa Teluk Rendah Ulu, 2). Desa Teluk Rendah Ilir, dan 3).

Desa Teluk Rendah Pasar. Nama-nama tersebut diambil berdasarkan posisi dari

masing-masing daerah tersebut, dimana Teluk Rendah Ulu berada di bagian Ulu

dan Teluk Rendah Ilir berada di bagian Ilir sedangkan Teluk Rendah Pasar

berada di seberang yang merupakan tempat pasar lelang.

Kepala Desa Teluk Rendah Ulu pada saat setelah pemekaran adalah

M.Yusuf AR, Desa Teluk Rendah Ilir adalah A. Rasyid Naim, sedangkan Teluk

Rendah Pasar Abd Hamid Usman. Semua Kepala Desa terus membangun desa

seperti adanya sekarang.

56

Desa Teluk Rendah Ulu pada awal pembentukannya dibagi menjadi 3

Dusun yaitu :

1. Dusun ujung tanjung I ( Daerah Ilir )

2. Dusun pangkal bloteng ( Daerah Tengah )

3. Dusun taman rajo ( Daerah Ulu )

Penamaan daerah tersebut berasal dari posisi dusun tersebut apabila air

sungai batanghari surut, dimana daerah bagian tengah apabila airnya surut akan

timbul batu-batu yang menyerupai pulau, sedangkan daerah Ilir akan timbul

pasir.

C. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk Desa Teluk Rendah Ilir Tahun 2016 –2018 adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Desa Teluk Rendah Ulu Tahun 2017 –2019

No Tahun

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2016 972 995 1967

2 2017 998 1010 2008

3 2018 1094 1037 2131

Sumber : Kantor Desa Teluk Rendah Ulu, 2019

57

D. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Struktur organisasi disini berarti kerjasama atau pembagian tugas antara

personil pemerintah serta masyarakat untuk melakukan pembangunan. Sebagai

organisasi kerja, maka untuk mencapai organisasi itu harus di susun sebagai tata

laksana yang dapat melaksanakan tugasnya masing-masing, baik tujuan umum

maupun tujuan khusus menurut jenis dan tingkat masing-masing. Agar tujuan

yang hendak di capai itu terlaksana, maka perlu adanya kerjasama antara

pemerintahan desa dengan masyarakat desa, saling memiliki tanggung jawab

dalam mengelola desa. Apabila hal tersebut terlaksana denagan baik, akan

terciptalah adanya kerja sama yang harmonis dan lancar atara masing-masing

pengurus sehingga akan dapat terjamin suksesnya penyelenggaraan program

kegiatan pemerintah desa sesuai dengan yang telah di tetapkan.

Adapun struktur organisasi pemerintahan Desa Teluk Rendah Ulu

Kecamatan Tebo Ilir Kabuapten Tebo adalah sebagai berikut :

58

Gambar 2

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Teluk Rendah Ulu

Sumber : Kantor Desa Teluk Rendah Ulu, 2019.

BPD

AL-HUDARI

KADES

A FAUZI S.pd

SEKDES

ZUYEN S.pd

KAUR KEUANGAN

HANAFI KAUR PEMB

HASBI

KAUR UMUM

BUNYANI

KAUR PEMP

MUSHAB

KADUS PB I

SIRAJUDDIN

KADUS PB II

MUZAMMIL

KADUS PB I

MUNZANI

KADUS PB II

Ka RT 01

MUSLIMIN

Ka RT 02

MUZAIYIN

Ka RT 03

SABKI

Ka RT 04

KHAIRUL A

Ka RT 05

ZAKARIA

Ka RT 06

MUSTOFA

Ka RT 07

ZULKARNAIN

Ka RT 08

ZULYADEN

Ka RT 09

YAZID

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Responder

Setiap responder memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk itu

diperlukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Berikut ini hasil

dari pengelompokan berdasarkan kuesioner yang telah disebar.

1. Jenis Kelamin

Responden yang terpilih dikelompokan berdasarkan jenis kelamin

laki-laki, untuk mengetahui proporsi jeni kelamin dapat dilihat pada

diagram berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik responden jenis kelamin

NO Jenis kelamin Jumlah %

1 Laki-laki 30 orang 100

Jumlah 30 orang 100%

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa berdasarkan karakteristik

terdapat 30 orang laki-laki.

2. karakteristik responden berdasarkan usia

Responden yang terpilih dikelompokkan menjadi empat kelompok,

usia 20-27, usia 28-36, usia 37-45 dan 46-57 tahun.

60

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah %

1 20-27 6 20

2 28-36 15 50

3 37-45 7 23,4

4 46-57 2 6,6

Jumlah 30 orang 100%

B. Hasil Analisis Data

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner, kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada suatu kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner

tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan

membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. rhitung > rtabel jika rhitung lebih

besar dari rtabel maka butir pertanyaa/pernyataan tersebut dikatakan valid.

61

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Pendapatan (X)

Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,840 0,361 Valid

2 0,822 0,361 Valid

3 0,519 0,361 Valid

4 0,870 0,361 Valid

5 0,840 0,361 Valid

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.4 setiap pernyataan

menghasilkan koefisien korelasi Rhitung yang lebih besar dari Rtabel. Dengan

kata lain, instrumen penelitian yang berjumlah 4 pernyataan Pendapatan

(X) dinilai semua butir pernyataan adalah valid.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Kesejahteraan (Y)

Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,536 0,361 Valid

2 0,558 0,361 Valid

3 0,730 0,361 Valid

4 0,542 0.361 Valid

5 0,710 0,361 Valid

6 0,496 0,361 Valid

62

2. Uji Realibitas

Realibilitas adalah alat ukur mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan

realibel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap

pertanyaan/pernyataan adalah konsisten. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Realibilitas Pendapatan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.834 5

Sumber: Hasil Olah Data

Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka

Cronbac’s Alpha sebesar 0,834 > 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa

semua pernyataan dari pendapatan (X) teruji reliabilitasnya sehingga

dinyatakan relibel.

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Realibilitas Kesejahteraan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.642 6

63

Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka

Cronbac’s Alpha sebesar 0,642 > 0,60. Hal ini dapat dinyatakan bahwa

semua pernyataan dari tingkat pendapatan (Y) teruji reliabilitasnya sehingga

dinyatakan relibel.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di

kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari papulasi normal. Uji

normalitas di gunakan untuk menguji apakah data yang di gunakan

berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi

normal. Pengujian di lakukan dengan mengunakan kurva normal propability

plot, dengan ketentuan jika titik-titik pada grafik menyebar dan berhimpit

mengikuti sekitar garis diagonal maka data yang di gunakan berdistribusi

secara normal. Berikut hasil uji nomalitas.

Gambar 3

Hasil Ujian Normalitas

kurva normal probability plot

64

Berdasarkan gambar grafik normal probability plot dapat diketahui

bahwa sebaran titik-titik disekitar garis diagonal, yang berarti data tersebut

berdistribusi normal sehingga model regresi dapat dipakai untuk prediksi

probability berdasarkan masukan variabel independen.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual

suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Dan adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Cara memperediksi ada tidaknya heteroskedestitas pada suatu

model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak

terjadi heteroskedastistas jika:

1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. Penyebaran titik-

titik data tidak berpola.

Hasil uji heterokedesitas dapat di lihat sebagai berikut:

65

Gambar 4

Hasil Uji HeterosKedesitas

Dari gambar grafik scatterplot diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

titik-titik menyebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, yang

artinya tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut juga homokedastisitas

karena variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap.

4. Uji Regresi Linier Sederhana

Metode regresi yang digunakan untuk menguji hubungan sekaligus

pengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel

terikat (dependent variable). Analisis regresi linier sederhana ini bertujuan

untuk mengetahui Pengaruh tingkat pendapatan petani karet terhadap

kesejahteraan keluarga didesa teluk rendah ulu kecamatan tebo ilir.

Adapun persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

66

Tabel 4.7

Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.283 3.681 3.065 .005

Pendapatan .664 .165 .606 4.031 .000

a. Dependent Variable: Kesejahteraan

Y= a + Bx

Y=11,283+0,664

Persamaan regresi linier tersebut dapat di interpresikan sebagai berikut:

Nilai konstanta () sebesar 11,283 artinya bahwa jika variabel

independen (pendapatan) tidak ada atau bernilai nol, maka besarnya nilai

kesejahteraan yang terjadi adalah 11,283.

Nilai koefisien regresi variabel pendapatan sebesar 0,664 artinya pada

variabel pendapatan terdapat hubungan positif dengan nilai kesejahteraan

petani. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 dari pendapatan belum

mampu menggerakkan kesejahteraan petani karet.

5. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (T)

Hasil uji T dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel

secara individual (parsial) variabel-variabel independen (tingkat

pendapatan) terhadap variabel dependen (kesejahteraan keluarga) atau

67

menguji signifikan konstanta dan variabel dependen. Hasil perhitungan

uji T dapat dikemukakan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Hasil Uji Parsial Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.283 3.681 3.065 .005

Pendapatan .664 .165 .606 4.031 .000

a. Dependent Variable: Kesejahteraan

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen (tingkat pendapatan) terhadap variabel dependen (kesejahteraan

keluarga) dapat dilihat dari nilai signifikan dari variabel.

Di ketahui besarnya nilai t hitung variabel tingkat pendapatan sebesar

4.031 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Dimana nilai thitung > ttabel atau

3,065 > 2,051 maka dengan ini menyatakan menerima Ha dan menolak Ho

dengan kata lain bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tingkat

pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga.

b. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya

variabel independen (tingkat pendapatan) terhadap variabel dependen

(kesejahteraan keluarga).

68

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Uji R Square Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .606a .367 .345 2.204

a. Predictors: (Constant), Pendapatan

b. Dependent Variable: Kesejahteraan

Koefisien determinasi diperlukan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh tingkat pendapatan terhadap kesejahteraan rumah tangga.

Berdasarkan hasil hitungan dengan bantuan analisis statistika dapat

diketahui bahwa nilai adjusted R square yang diperoleh adalah sebesar 0,367

atau 36,7%. Sedangkan sisa nya 65,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini

Secara statistik angka tersebut memberikan arti bahwa tingkat

pendapatan berpengaruh signifikan dengan nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Tentu hasil ini signifikan dan dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga.

C. Pembahasan

Pengaruh Tingkat Pendapatan Petani Karet Terhadap Kesejahteraan

Keluarga

dari hasil pengolahan data menggunakann spss 22. Melalui uji T

hipotesis yang menunjukkan nilai T hitung untuk variabel pendapatan

kesejahteraan keluarga menunjukkan 4.031 dengan nilai signifikan sebesar

0,000. Dimana nilai thitung > ttabel atau 3,065 > 2,051 maka dengan ini

menyatakan menerima Ha dan menolak Ho dengan kata lain bahwa ada

69

pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan terhadap kesejahteraan

keluarga.

Pendapatan merupakan salah satu faktor utama penentu tingkat

kesejahteraan rumah tangga. Jika pendapatan yang tinggi, maka secara

otomatis tingkat kesejahteraan rumah tangga ikut menngkat.pendapatan yang

diterima sangat berpengaruh tingkat kesejahteraan keluarga, mulai dari

konsumsi, pendidikan, dan kesehatan. Dilihat dari hasil uji dia atas

menunjukkan bahwa pendapatan sebesar 4.031 mempengaruhi tingkat

kesejahteraan keluarga.

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan pada pengujian tingkat pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga

di Desa teluk rendah ulu bahwa Nilai konstanta () sebesar 11,283 artinya bahwa

jika variabel independen (pendapatan) tidak ada atau bernilai nol, maka besarnya

nilai kesejahteraan yang terjadi adalah 11,283.

Nilai koefisien regresi variabel pendapatan sebesar 0,664 artinya pada

variabel pendapatan terdapat hubungan positif dengan nilai kesejahteraan

petani. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 dari pendapatan belum

mampu menggerakkan kesejahteraan petani karet.

Besarnya nilai t hitung variabel tingkat pendapatan sebesar 4.031 dengan

nilai signifikan sebesar 0,000. Dimana nilai thitung > ttabel atau 3,065 > 2,051 maka

dengan ini menyatakan menerima Ha dan menolak Ho dengan kata lain bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendapatan terhadap kesejahteraan

keluarga. Secara statistik angka tersebut memberikan arti bahwa tingkat

pendapatan berpengaruh signifikan dengan nilai 0,000 lebih kecil dari 0,05.

B. Saran

Dengan adanya hubungan/pengaruh positif yang signifikan antara

pendapatan dengan kesejahteraan keluarga dan mengingat pentinnya

kesejahteraan keluarga bagi seluruh masyarakat petani karet di Desa teluk

rendah ulu, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

71

a. Kepada masyarakat Desa teluk rendah ulu agar lebih meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, mutu getah karet dan lebih giat lagi dalam

meningkatkan ekonomi keluarga agar kesejahteraan keluarga terjamin dan

pendapatan dengan cara mencari pekerjaan tambahan selain sebagai petani

karet serta lebih bertanggung jawab sebagai kepala keluarga dalam

memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga.

b. Kepada Pemerintahan hendak terus memantau dan memperhatikan para

petani karet dengan cara memberi bantuan dana untuk pembelian bibit

pohon karet, pupuk, serta bimbingan dan pelatihan.

72

73

DAFTAR PUSTAKA

A. literatur

Al-quran dan Terjemahan-nya, Jakarta: CV Pustaka Agung Harapan, 2006

Agus Achir, Yaumil C, Pembangunan Keluarga Sejahtera Sebagai Wahana

Pembangunan Bangsa, Prisma, No 6 Jakarta: LP3ES, 1994.

Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

1998.

Chandra, Budiman. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : EGC,2008.

Hadi, Nor, Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu ,2013.

Hernanto, Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya: Jakarta,1994.

Husein Ayahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim, Jakarta: Gema Insani, 1998.

Iqbal Hasan, analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara,2014.

Karl E. Case, Ray C. Fair, prinsip ekonomi edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga,

2007.

Mardikanto, Totok. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. (Departemen

Kehutanan. Jakarta,1996)

Mosher, Menggerakan dan Membaangun Pertanian. Yasaguna: Jakarta,1997.

Muhammad, Ekonomi Mikro Dalam Perspektif Islam, Yogyakarta:BPFI,2005.

Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana

Penada Media Group,2007.

Prathama Rahardja, Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: LP, FE-

UI,2010.

Salman, Darmawan. Jagad Maritim: Dialektika Modernitas dan Artikulasi

Kapitalisme pada Komunitas Konjo Pesisir di Sulawesi Selatan,

Makassar: Ininnawa 1996.

Sayuti Una (ed), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, Jambi

Press, 2012.

Soediyono Reksoprayitno, ekonomi makro, yogyakarta:BPFE UGM, 2009.

Soekartawi,Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta , 2000.

Soeratno,Ekonomi Pertanian. Jakarta. Universitas Terbuka,1996.

Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan, Jakarta: LPEF-UI Bima Grafika 1983.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,

Bandung: Alfabeta,2015.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta: Indeks

2008.

Wahyudin. Petani dan Keterbelakangannya. Citra Aditya Bhakti.Bandung,2005.

74

Wolf, Faul, R., Elemen Fotogrametri, Yogyakarta: UGM, 1983.

B. Literatur Lain

Agus setiawan , Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani karet.

tahun 2014.

Al Muksit, Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Petani Karet Di Kecamatan

Batin Xxiv Kabupaten Batanghari, Skripsi Universitas Jambi, 2017.

http://Arifsubarkah.wordpress.com/2010/01/02/Fungsi-kemiskinan Ciri-ciri

Manusia Yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan.go.id, diakses 11

maret 2019

Bayu putra pratama, peran kelompok tani dalam meningkatkan pendapatan petani

swadaya kelapa sawit didesa bukit lingkar di Kabupaten Indragiri Hulu

.Universitas Riau, 2010.

Benny soembodo, Aspirasi Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan Terhadap

Kesejahteraan Keluarga, Th XIX No 4, 2006.

Gini Ratio, Usi, Pendapatan Masyarakat Kabupaten Banyu Asin, jurnal ekonomi,

2007, hlm. 1.

Givari zakawali, pengaruh pendapatan dan pengeluaran petani karet dalam

meningkatkan kesejahteraan Keluarga Kabupaten Ogan Ilir Bandung ,

UIN Raden Patah, 2016.

Gustiyana, H., Analisis Pendapatan Usahatani untuk Produk Pertanian. Salemba

empat. Jakarta,2003.

Hardani Kamardi, kesejahteraan rumah tangga petani karet di Desa Tanjung

Menang Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih Sumatera

Selatan, Jurnal Tahun 2014.

Hijri juliansyah dan agung riyono, Pengaruh produksi, luas lahan dan tingkat

pendidikan terhadap pendapatan karet di Desa Bukit Hagu

Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara Universitas Malikussaleh Tahun

2018.

Riani Miharja, Pengaruh Pendapatan Dan Pengeluaran Petani Karet Terhadap

Kesejahteraan Keluarga, Skiripsi Uin Ssk Riau, 2014.

Sri wahyuni, analisis faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan petani

karet di desa rambah hilir tengah kecamatan rambah hilir kabupaten

rokan hulu, Jurnal Sungkai, Vol. 1 N0. 2 Tahun 2013.

Sugeng Harianto, peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan rumah

tangga miskin, Jurnal Ekonomi Pembangunan, vol9 no.2, 2008.

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PENDAPATAN PETANI KARET TERHADAP

KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA TELUK RENDAH ULU

KECAMATAN TEBO ILIR KABUPATEN TEBO

1. Nama :. . . . . . . . . . . . . .

2. Usia : . . . . ..Tahun

3. Jenis Kelamin : ( )Laki-laki ( )Perempuan

4. Tingkat Pendidikan : ( )SMP ( ) SMA

( )Sarjana(S1)

petunjuk pengisian kuesioner :

1. bacalah sejumlah pernyataan di bawah ini dengan teliti

2. anda dimohon untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan anda secara

objektif dengan memberikan tanda (conteng) pada salah kriteria yang paling

mewakili diri anda untuk setiap pertanyaan dibawah ini:

3. pilihlah jawaban yang tersedia:

STS : apabila anda merasa sangat tidak setuju

TS : apabila anda merasa tidak setuju

N : apabila anda merasa ragu-ragu

S : apabila anda merasa setuju

SS : apabila anda merasa sangat setuju

ketentuan dari STS-SS dengan rentang penilaian 1-5 dengan

penjelasan sebagai berikut :

Dengan alternatif pilihan 1 sampai dengan 5 jawaban pertanyaan

dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai 5 : untuk jawaban sangat setuju

Nilai 4 : untuk jawaban setuju

Nilai 3 : untuk jawaban netral

Nilai 2 : untuk jawaban tidak setuju

Nilai 1 : untuk jawaban sangat tidak setuju

4. skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar ataupun salah,

melainkan menunjukkan kesesuaian penilaian anda terhadap isi setiap

pernyataan.

5. dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

A. Pendapatan (X)

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Setiap bulan pendapatan yang terima bersumber dari usaha tani karet

sendiri

2 Penghasilan yang saya terima tidak hanya bersumber dari usaha tani

karet sendiri melainkan didapat dari usaha tani lainnya (buruh pabrik

sawit dan lainnya)

3 Dari penghasilan yang saya dapatkan, di gunakan untuk memenuhi

seluruh kebutuhan pokok pangan (beras,minyak sayur,dan

kebutuhan lainnya)

4 Dari penghasilan yang saya dapatkan, saya gunakan untuk

membiayai pendidikan anak

5 Dari penghasilan yang saya dapatkan, saya gunakan untuk

kebutuhan pangan(pakaian, kesehatan dll)

B. Kesejahteraan keluarga (Y)

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Dengan penghasilan yang saya terima, saya dapat memenuhi seluruh

kebutuhan sandang (pakaian, pendidikan, kesehatan) anggota

keluarga saya.

2 dengan penghasilan yang saya terima, saya dapat untuk memenuhi

seluruh kebutuhan papan (rumah, listrik, air, dll)

3 Dengan penghasilan yang saya terima, saya dapat memenuhi

pendidikan anggota keluarga saya

4 Dengan penghasilan yang saya terima, saya gunakan untuk jaminan

hidup saya dan keluarga dengan ikut asuransi kesehatan (BPJS)

5 Dengan penghasilan yang saya terima, saya gunakan untuk

bersedekah dan berinfak

6 Dengan penghasilan yang saya terima, saya dapat merasakan

ketentraman hidup

LAMPIRAN II HASIL UJI SPSS

1. Uji Validitas

Hasil Uji Validitas Pendapatan (X)

Item

Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan

1 0,840 0,361 Valid

2 0,822 0,361 Valid

3 0,519 0,361 Valid

4 0,870 0,361 Valid

5 0,840 0,361 Valid

2. Uji Realibilitas

Hasil Pengujian Realibilitas Pendapatan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.834 5

Hasil Pengujian Realibilitas Kesejahteraan

Reliability Statistics

Cronbach'

s Alpha N of Items

.642 6

3. Uji Asumsi Klasik

Hasil Ujian Normalitas

kurva normal probability plot

4. Uji Heterroskedessitas

Hasil Uji HeterosKedesitas

5. Uji Regresi Sederhana

Hasil Uji Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.283 3.681 3.065 .005

Pendapatan .664 .165 .606 4.031 .000

a. Dependent Variable: Kesejahteraan

6. Uji Parsial T

Hasil Uji Parsial Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.283 3.681 3.065 .005

Pendapatan .664 .165 .606 4.031 .000

a. Dependent Variable: Kesejahteraan

7. Uji R Square

Hasil Pengujian Uji R Square Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .606a .367 .345 2.204

a. Predictors: (Constant), Pendapatan

b. Dependent Variable: Kesejahteraan

Hasil Kuesioner Masyarakat di Desa Teluk Rendah Ulu

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Irman Ramadaini

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl Lahir : Teluk Rendah Ulu, 23-01-1997

Nim : EES150695

Golongan Darah : B

No HP : 082281867900

Alamat :Teluk Rendah Ulu, Kec.Tebo Ilir, Kab. Tebo, Prov.

Jambi

Nama Ayah : M Amin

Nama Ibu : Saprina Hayati

Pekerjaan Orang Tua : Petani

Alamat Orang Tua :Teluk Rendah Ulu, Kec.Tebo Ilir, Kab. Tebo,

B. Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Tahun Alamat

1

2

3

4

SD Negeri No. 16/VIII

MTS Nurussa’adah

MA Nurussa’adah

UIN STS JAMBI

2003 - 2009

2009 - 2012

2012 - 2015

2015 - Sekarang

Tebo Ilir, TEBO

Tebo Ilir, TEBO

Tebo Ilir, TEBO

Jambi