PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL ...

10
1 PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD Ayu Sita Lasmita, Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh dari penerapan teori belajar Van Hiele terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelasV Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas V A yang berjumlah 28 orang dan kelas V B yang berjumlah 30 orang. Hasil analisis data, diperoleh rata–rata post-test pada kelas ekperimen diperoleh sebesar 72,79 sedangkan kelas kontrol sebesar 59,50. Hasil perhitungan effect size data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh sebesar 0,85 diklasifikasikan dalam kategori tinggi, yang berarti bahwa penerapan teori belajar Van Hiele memberikan pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar peserta didik pada pada pembelajaran Matematika di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota. Kata kunci: Teori Belajar, Teori Van Hiele, Hasil Belajar Abstract: This research aims to analyze how big the effect of the application of the Van Hiele theory of learning on learning outcomes of students fifth grade math Elementary School 12 Pontianak. The research method used is a quasi- experiment with the design of the research is Nonequivalent Control Group Design. The sample was student class 28 in total VA and VB classes totaling 30 people. The results of the analysis of the data, obtained by the average post-test in the experimental classes obtained at 72.79 while the control class is 59.50. The results of the calculation of effect size data from the experimental study of students and grade class gained control of 0.85 is classified in the high category, which means that the application of the Van Hiele theory of learning high impact on learning outcomes of students in the learning of Mathematics in the Elementary School fifth grade 12 Foreign Pontianak. Keywords: Learning Theory, Theory of Van Hiele, Learning Result endidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 yang mengartikan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha P

Transcript of PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL ...

1

PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PESERTA DIDIK DI SD

Ayu Sita Lasmita, Margiati, Nurhadi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan

Email: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh

dari penerapan teori belajar Van Hiele terhadap hasil belajar matematika peserta

didik kelasV Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota. Metode penelitian yang

digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan

adalah Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah peserta

didik kelas V A yang berjumlah 28 orang dan kelas V B yang berjumlah 30 orang.

Hasil analisis data, diperoleh rata–rata post-test pada kelas ekperimen diperoleh

sebesar 72,79 sedangkan kelas kontrol sebesar 59,50. Hasil perhitungan effect size

data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh

sebesar 0,85 diklasifikasikan dalam kategori tinggi, yang berarti bahwa penerapan

teori belajar Van Hiele memberikan pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar

peserta didik pada pada pembelajaran Matematika di kelas V Sekolah Dasar

Negeri 12 Pontianak Kota.

Kata kunci: Teori Belajar, Teori Van Hiele, Hasil Belajar

Abstract: This research aims to analyze how big the effect of the application of

the Van Hiele theory of learning on learning outcomes of students fifth grade

math Elementary School 12 Pontianak. The research method used is a quasi-

experiment with the design of the research is Nonequivalent Control Group

Design. The sample was student class 28 in total VA and VB classes totaling 30

people. The results of the analysis of the data, obtained by the average post-test in

the experimental classes obtained at 72.79 while the control class is 59.50. The

results of the calculation of effect size data from the experimental study of

students and grade class gained control of 0.85 is classified in the high category,

which means that the application of the Van Hiele theory of learning high impact

on learning outcomes of students in the learning of Mathematics in the

Elementary School fifth grade 12 Foreign Pontianak.

Keywords: Learning Theory, Theory of Van Hiele, Learning Result

endidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar

menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.

Sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 yang mengartikan bahwa “Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.” Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha

P

2

membimbing anak untuk memperoleh pengetahuan. Pendidikan ialah segala

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang

hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan

di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal (Mudyahardjo dalam

Faturrahman, 2012:3). Pandang tersebut memberi makna bahwa pendidikan

adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai

pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang

hidup. Berarti pendidikan adalah pengajaran yang umumnya diselenggarakan di

sekolah sebagai pendidikan formal.

Sekolah Dasar termasuk pendidikan formal yang didalamnya terdapat

salah satu mata pelajaran yang sangat penting dikuasai dengan baik oleh peserta

didik yaitu matematika. Matematika yang merupakan ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peran penting

dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Alam semesta itu

bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya bisa dibaca jika orang mengerti

bahasanya, akrab dengan lambang dan huruf yang dipakai di dalamnya, dan

bahasa alam semesta itu tidak lain adalah Matematika (Galileo Galilei dalam

Sriyanto: 3). Berarti matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang harus

diperhatikan dalam proses pembelajaran.

Tujuan, materi, proses dan penilaian pembelajaran matematika dikelas

selalu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan zaman. Dengan demikian

metode, model, pendekatan, strategi pembelajaran dan teori belajar matematika

yang digunakan guru di kelas akan ikut menentukan keberhasilan pencapaian

tujuan pelajaran matematika. Pelajaran matematika merupakan pelajaran untuk

berfikir logis dan kritis, dan belajar mengemukakan gagasan untuk dapat

diaplikasikan dalam pemecahan masalah. Hal ini penting supaya ketika peserta

didik dihadapkan pada permasalahan kehidupan sehari-hari ia akan mampu

mengkomunikasikan pemikiran matematis mereka untuk menyelesaikan masalah

baik persoalan matematika itu sendiri maupun persoalan bidang keilmuan lainnya.

Matematika yang diajarkan disekolah seharusnya diarahkan pada tujuan

pembelajaran matematika. Ide manusia tentang matematika berbeda-beda,

tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing masing. Ada yang

mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah,

kurang, kali, dan bagi; tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar,

geometri dan trigonometri (Paling dalam Mulyono Abdurrahman, 2003: 252).

Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, matematika dibagi atas

beberapa sub pokok materi, diantaranya sub pokok materi geometri dan

pengukuran. Peranan geometri dalam pelajaran matematika sangat kuat, bukan

saja geometri hanya membina proses berpikir akan tetapi juga sangat

mempengaruhi materi pelajaran lain dalam matematika. Namun pelajaran

geometri termasuk pelajaran matematika yang sulit dan kurang disenangi oleh

peserta didik. Berdasarkan dari wawancara peneliti dengan guru wali kelas V

sekaligus sebagai guru matematika menyatakan bahwa guru mengajar dengan

metode ceramah dan tanya jawab, peserta didik hanya cukup mendengarkan dan

guru selingi sambil bertanya. Dalam pembelajaran matematika guru masih

mendominasi kegiatan pembelajaran (pembelajaran terpusat pada guru) yang

3

menurutnya bahwa materi sifat-sifat bangun datar hanya cukup untuk di jelaskan

saja sehingga peserta didik hanya diam dan mendengarkan.

Dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar guru tidak pernah

menerapkan teori belajar Van Hiele, sehingga guru kurang memperhatikan tahap

pemahaman peserta didik. Sehingga peserta didik masih kurang memahami

tentang pelajaran geometri khususnya materi sifat-sifat bangun datar karena

peserta didik sulit mengingat sifat-sifat bangun datar dan masih bingung dalam

membedakan macam-macam bangun datar seperti macam-macam segitiga dan

macam-macam trapesium. Kesulitan belajar peserta didik yang tidak terlepas dari

proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga berdampak pada hasil belajar

peserta didik, bahwa masih banyak peserta didik yang tidak mencapai KKM yang

telah ditentukan oleh sekolah yaitu nilai 65 pada mata pelajaran matematika.

Sehubungan dengan itu, ada sesuatu yang perlu dibenahi dalam praktek

pembelajaran matematika, terutama dalam pembelajaran materi sifat-sifat bangun

datar. Untuk menyelesaikan masalah dalam materi sifat-sifat bangun datar, maka

peserta didik harus terlebih dahulu memahami konsep-konsep geometri sehingga

mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahan. Agar konsep-konsep geometri dapat

dipahami peserta didik secara benar maka dapat dimanfaatkan teori belajar Van

Hiele yaitu mengenai tahap-tahap pemahaman peserta didik dalam geometri.

Strategi pembelajaran matematika yang digunakan haruslah sesuai dengan

perkembangan intelektual atau perkembangan tingkat berpikir anak, sehingga

diharapkan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar lebih efektif dan lebih

hidup (Karso,2007: 1.11).

Menerapkan teori belajar Van Hiele dapat menjadi salah satu tindakan

yang tepat dilakukan guru untuk mengajarkan materi sifat-sifat bangun datar,

karena teori belajar Van Hiele menekankan pada tahap pembelajaran yang

disesuaikan dengan tahap berpikir peserta didik, tidak sebaliknya peserta didik

yang menyesuaikan diri dengan tahap pembelajaran guru. Sehingga materi dalam

pembelajaran matematika dapat dipahami peserta didik dengan baik serta peserta

didik dapat mempelajari matematika berdasarkan urutan tingkat kesukarannya

dimulai dari tingkat yang paling mudah sampai dengan tingkat yang paling rumit

dan kompleks yang pada akhirnya peserta didik dapat mencapai hasil belajar

sesuai tujuan yang diinginkan.

Teori belajar Van Hiele berasal dari seorang guru matematika bangsa

Belanda yang mengadakan penelitian mengenai pembelajaran Geomteri (Karso,

2007: 1.20). Van Hiele mengadakan penelitian di lapangan, melalui observasi dan

tanya jawab, kemudian hasil penelitiannya ditulis dalam disertasinya pada tahun

1954. Penelitian yang dilakukan Van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan

mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri

(Nyimas Aisyah, 2008: 4.2). Van Hiele juga mengemukakan beberapa teori

berkaitan dengan pembelajaran geometri. Teori yang dikemukakan Van Hiele

adalah tiga unsur yang utama dalam pembelajaran geometri adalah waktu, materi

pembelajaran dan metode penyusun yang apabila dikelola secara terpadu dapat

mengakibatkan meningkatnya kemampuan berpikir anak kepada tahap yang lebih

tinggi dari tahap yang sebelumnya (Nyimas Aisyah, 2008: 4.4).

Dengan penelitian yang dilakukan, Van Hiele melahirkan beberapa

kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam memahami

4

geometri. Menurut Van Hiele (dalam Nyimas Aisyah, 2008: 4.2) menyatakan

bahwa terdapat 5 tahap pemahaman geometri yaitu tahap pengenalan, analisis,

pengurutan, deduksi dan keakuratan. Ditetapkan fase-fase pembelajaran geometri

yang dapat menunjukkan kemajuan belajar peserta didik dan peran guru dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Van Hiele (dalam

Nyimas Aisyah, 2008: 4.10) “Fase-fase pembelajaran tersebut adalah 1) Fase

Informasi, 2) Fase Orientasi, 3) Fase Penjelasan, 4) Fase Orientasi Bebas, dan 5)

Fase Integrasi. Fase-fase inilah yang harus dilalui peserta didik dalam

pembelajaran sehingga tahap pemahaman peserta didik tercapai.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian berkenaan

dengan pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan menerapkan teori

belajar Van Hiele. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan

kelas eksperimen, dimana pada kelas kontrol menerapkan metode ekspositori dan

kelas eksperimen menerapkan teori belajar Van Hiele. Sehingga dapat dilihat

seberapa besar pengaruh dari pengaruh teori belajar Van Hiele pada pembelajaran

matematika terhadap hasil belajar peserta didik kelas V. Teori belajar Van Hiele

diharapkan agar guru dapat memahami tahap berpikir peserta didik sehingga

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik yang lebih baik lagi. Hal inilah yang

mendasari penelitian yang berjudul pengaruh teori belajar Van Hiele pada

pembelajaran matematika terhadap hasil belajar peserta didik kelas V Sekolah

Dasar Negeri 12 Pontianak Kota.

METODE

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan

rancangan penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design.

Tabel 1

Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design

O1 X O2 (eksperimen)

O1 X O2 (kontrol)

(Emzir, 2012: 102)

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V Sekolah Dasar

Negeri 12 Pontianak Kota yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VA yang berjumlah

28 orang terdiri atas 18 peserta didik perempuan serta 10 orang peserta didik laki-

laki dan kelas VB yang berjumlah 30 orang yang terdiri atas 21 peserta didik

perempuan dan 9 peserta didik laki-laki.

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap,

sebagai berikut.

Tahap persiapan

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain : 1) Melakukan

pra riset yaitu melakukan observasi dan wawancara dengan guru matematika. 2)

Menyiapkan instrument penelitian yang berupa soal pre-test dan post-test. 3)

Melakukan validasi terhadap instrument penilaian tersebut. 4) Melakukan revisi

terhadap instrument penilaian. 5) Mengujicobakan soal tes untuk diuji

realibilitasnya. 6) Menganalisis tingkat kesukaran daya beda setiap butir soal yang

5

telah diuji cobakan. 7) Berdasarkan hasil analisis, selanjutnya soal dijadikan

sebagai alat pengumpulan data.

Tahap Pelaksanaan : 1) Memberikan pre-test pada peserta didik kelas kontrol

maupun kelas eksperimen. 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika di

kelas dengan menerapkan teori belajar Van Hiele pada kelas eksperimen dan

menerapkan metode ekspositori pada kelas kontrol. 3) Memberikan post-test pada

kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Tahap Akhir

1) Melakukan penskoran terhadap hasil tes baik pre-test maupun post-test. 2)

Menghitung rata-rata hasil tes. 3) Menghitung standar deviasi. 4) Menguji

normalitas data. 5) Data yang diperoleh dalam penelitian ini berkontribusi normal,

dan dilanjutkan dengan uji homogenitas varian. 6) Menghitung perbedaan

menggunakan rumus t-test. 7) Menghitung besarnya pengaruh pembelajaran

dengan rumus effect size. 8)Membuat kesimpulan.

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini merupakan data primer.

Sumber data penelitian diperoleh langsung dari nilai hasil belajar peserta didik di

kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota, yaitu sebagai berikut data

berupa 1) nilai hasil pre-test peserta didik kelas VA dan VB. 2) data berupa nilai

hasil post-test peserta didik kelas VA dan VB.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengukuran berupa pemberian tes sesudah diberikan pembelajaran matematika

menggunakan teori belajar Van Hiele di kelas eksperimen dan pembelajaran

matematika menerapkan metode ekspositori di kelas kontrol. Instrumen dalam

penelitian ini adalah tes hasil belajar yang dibuat dalam bentuk essay yang

divalidasi oleh dosen matematika PGSD FKIP UNTAN dan guru matematika di

Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba soal di kelas V Sekolah

Dasar Negeri 09 Pontianak Tenggara di peroleh reliabilitas tes sebesar 0,88 maka

reliabilitas tes tergolong tinggi.

Hasil belajar peserta didik (pre-test dan post-test) dianalisis dengan langkah-

langkah sebagai berikut. 1) Menghitung skor dari setiap jawaban peserta didik

sesuai dengan pedoman penskoran. 2) Menguji normalitas dengan menggunakan

rumus Chi-Kuadrat = ∑ ( ). 3) Menguji homogenitas variansinya dengan

rumus F = . 4) Kedua kelas variansinya homogen, dilanjutkan dengan

menggunakan rumus t = ( ) ( ) . 5) Untuk mengetahui

pengaruh dari pembelajaran dengan menggunakan teori belajar Van Hiele maka

digunakan rumus effect size. ES =

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelas dari Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak

Kota yaitu kelas VA yang berjumlah 28 orang dan kelas VB berjumlah 30 orang.

Agar peneliti dapat mengetahui homogenitas atau tidaknya kedua kelas tersebut,

maka diberikan pre-test berupa tes berbentuk essay berjumlah 8 soal pada setiap

6

peserta didik. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata hasil pre-test kelas VA

diperoleh sebesar 47,18 sedangkan rata-rata hasil pre-test kelas VB diperoleh

sebesar 45,43. Setelah dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t maka

dapat diketahui bahwa peserta didik di kelas VA maupun VB memiliki

kemampuan belajar matematika yang relatif sama. Hasil analisis data pre-test

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 2

Deskripsi Hasil Analisis Pre-test

Keterangan VA VB

Rata-rata Nilai 47,18 45,43

Standar Deviasi 24,51 21,42

Varians 600,89 458,69

hitung 7,4373 3,3716

tabel 7,815 7,815

Setelah mengetahui bahwa kelas VA dan VB homogen, maka berdasarkan

hasil pengundian yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas VA sedangkan

yang menjadi kelas kontrol adalah VB. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

pada pembelajaran Matematika antara peserta didik yang menerapkan teori belajar

Van Hiele di kelas eksperimen dengan peserta didik yang menerapkan metode

ekspositori di kelas kontrol, maka kedua kelas tersebut diberikan post-test

berbentuk essay sebanyak 10 soal. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata hasil

belajar kelas kontrol diperoleh sebesar 59,50 dan rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen diperoleh sebesar 72,79.

Hasil analisis data post-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai

berikut ini.

Tabel 3

Deskripsi Hasil Analisis Post-test

Keterangan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata-rata Nilai 59,50 72,79

Nilai Tertinggi 89,5 100

Nilai Terendah 33 30

Standar Deviasi 15,62 17,99

Varians 244,14 323,62

hitung 3,3422 3,8134

tabel 7,815 7,815

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kelas eksperimen peserta

didik yang memperoleh skor tertinggi 100 dan skor terendah 30. Sedangkan pada

kelas kontrol peserta didik yang memperoleh skor tertinggi 89,5 dan nilai terendah

33 dari kedua kelas. Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan rumus

Chi-Kuadrat dengan taraf signifikan (α) = 5%, kedua kelas dapat dinyatakan

berdistribusi normal, kelas eksperimen diperoleh hitung (3,8134) < tabel

(7,815), dan untuk kelas kontrol diperoleh hitung (3,3422) < tabel (7,815).

Selanjutnya hasil dari pengujian homogenitas kedua kelas, dapat diketahui bahwa

7

Fhitung (1,33) < Ftabel (1,89), sehingga kedua kelompok tersebut dinyatakan varians

homogen. Untuk mengetahui perbedaan data hasil nilai post-test antara peserta

didik di kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka dengan melakukan

pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test pooled varian diperoleh thitung

(3,014) >t tabel (2,004). Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-

rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang menerapkan teori belajar

Van Hiele dengan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol yang

menerapkan metode ekspositori.

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh penerapan teori belajar Van

Hiele pada pembelajaran matematika terhadap hasil belajar peserta di kelas V

Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota, maka digunakan rumus Effect Size.

ES =x − xS

=72,79− 59,50

15,62= 0,85

Keterangan:

x = Nilai rata-rata kelompok percobaan

x = Nilai rata-rata kelompok pembanding

S = Simpangan baku kelompok pembanding

Berdasarkan dari perhitungan Effect Size yang diperoleh sebesar 0,85 dapat

diklasifikasikan dalam kategori tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan

teori belajar Van Hiele memberikan pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar

peserta didik pada pembelajaran matematika di kelas V Sekolah Dasar Negeri 12

Pontianak Kota.

Pembahasan

Penelitian ini melibatkan dua kelas dari Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak

Kota yaitu kelas VA yang berjumlah 28 orang dan kelas VB berjumlah 30 orang.

Kedua kelas ini diajar oleh guru matematika yang berbeda. Sebelum memberikan

perlakuan, terlebih dahulu peneliti memberikan soal pre-test berupa tes berjumlah

8 soal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik kedua

kelas tersebut homogen atau tidak. Berdasarkan perhitungan homogenitas hasil

nilai pre-test, kedua kelas ini dalam kondisi homogen. Artinya, peserta didik di

kelas VA maupun VB memiliki kemampuan belajar matematika yang relatif

sama.

Setelah mengetahui bahwa kelas VA dan V B homogen, peneliti bersama

guru matematika, melakukan pengundian untuk kelas eksperimen maupun

kontrol. Dari hasil pengundian, diperoleh kelas eksperimen adalah kelas VA

sedangkan kelas kontrol adalah VB. Kedua kelas ini diajar oleh guru yang sama

yaitu peneliti sendiri. Materi yang diajarkan pada kelas eksperimen maupun

kontrol sama yaitu materi pembelajaran mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Proses pembelajaran dilaksanakan berbeda yaitu kelas eksperimen menerapkan

teori belajar Van Hiele sedangkan kelas kontrol dengan metode ekspositori.

Pelaksanaan penelitian ini menyesuaikan dengan jadwal mata pelajaran

8

matematika masing-masing kelas. Pemberian perlakuan pada kedua kelas

dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Selanjutnya pemberian post-test berupa tes berbentuk essay berjumlah 10

soal pada setiap peserta didik di kelas eksperimen maupun kontrol. Post-test

bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika peserta didik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data hasil belajar

peserta didik sebelum melakukan pembelajaran dan sesudah melakukan kegiatan

pembelajaran dengan menerapkan teori belajar Van Hiele. Sebelum

melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik diberikan soal pre-test yang

berjumlah 8 soal berbentuk essay.

Berdasarkan analisis data pre-test dan post-test diperoleh rata-rata pre-test

sebesar 47,18 dan rata-rata post-test adalah 72,79.Dari hasil rata-rata pre-test dan

post-test tersebut, terlihat bahwa hasil rata-rata post-test lebih besar dibandingkan

hasil rata-rata pre-test, sedangkan hasil perhitungan standar deviasi pada pre-test

sebesar 24,51 dan pada post-test sebesar 17,99.

Berdasarkan uji normalitas pre-test, diperoleh hasil X² hitung sebesar 7,4373

dan X² tabel ( =5% dan dk=3) sebesar 7,815, ternyataX² hitung <X² tabel (7,4373<

7,815) maka data hasil pre-test berdistribusi normal, sedangkan hasil uji

normalitas skor post-test diperoleh X²hitung sebesar 3,8134 danX² tabel ( =5% dan

dk=3) sebesar 7,815, ternyata pada post-test X² hitung <X² tabel (3,8134< 7,815)

data hasil post-test juga berdistribusi normal.

Tabel. 4

Analisis Hasil Perolehan Nilai Peserta Didik

No Keterangan Skor

Rata-rata Standar deviasi Normalitas

1

2

Pre-test

Post-test

Selisih

47,18

72,79

25,61

24,51

17,99

6,52

7,4373

3,8134

3,6239

Hasil belajar peserta didik pada post-test lebih besar dibandingkan

dengan hasil yang diperoleh ketika dilakukan pre-test, hal tersebut dapat dilihat

pada nilai rata-rata skor pre-test sebesar 47,18 dan skor rata-rata post-test sebesar

72,79 selisih antara skor pre-test dan post-test yaitu sebesar 25,61. Skor standar

deviasi pada pre-test sebesar 24,51 dan skor post-test sebesar 17,99 selisih antara

standar deviasi pre-test dan post-test sebesar 6,52. Setelah dihitung skor rata-rata

dan standar deviasi kemudian dilakukan perhitungan normalitas data, skor

normalitas data pada pre-test sebesar 7,4373 dan skor post-test sebesar 3,8134 dan

selisih hasil antara pre-test dan post-test sebesar 3,6239.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar

Negeri 12 Pontianak Kota, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat

9

pengaruh teori belajar Van Hiele pada pembelajaran matematika tehadap hasil

belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota. Hal ini

dapat ditunjukan pada perhitungan effect size sebesar 0,85 dengan kategori tinggi.

Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Berikut ini akan di paparkan secara

rinci hasil pada penelitian ini :1) Rata-rata skor hasil belajar peserta didik kelas

VB Sekolah dasar Negeri 12 Pontianak Kota (kelas kontrol) yang menerapkan

metode ekspositori adalah 59,50 dengan standar deviasi 15,62. 2) Rata-rata skor

hasil belajar peserta didik kelas VA Sekolah dasar Negeri 12 Pontianak Kota

(kelas eksperimen) yang menerapkan teori belajar Van Hiele adalah 72,79 dengan

standar deviasi 17,99. 3) Dari hasil post-test kelas kontrol dan kelas eksperimen

terdapat perbedaan skor rata-rata post-test peserta didik 13,29 dan berdasarkan uji

hipotesis (uji-t) menggunakan t-tes polled varian diperoleh thitung data post-test

sebesar 3,014 dan ttabel (α = 5%dan dk =56) sebesar 2,004, sehingga thitung > ttabel

(3,014 > 2,004) berarti Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menerapkan teori belajar

Van Hiele (kelas eksperimen) dan peserta didik yang diajar dengan menerapkan

metode ekspositori (kelas kontrol). 4) Pembelajaran dengan menerapkan teori

belajar Van Hiele memberikan pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar

peserta didik pada pembelajaran matematika dengan effect size 0,85 (kriteria

tinggi)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran, adapun saran-

saran tersebut adaalah sebagai berikut : 1) Penerapan teori belajar Van Hiele

membawa pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Untuk itu, disarankan kepada guru matematika untuk menerapkan teori belajar

Van Hiele pada pembelajaran geometri. 2) Bagi peneliti yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai teori belajar Van Hiele disarankan untuk

melaksanakan dengan waktu 3x35 menit dan menerapkan metode-metode

pembelajaran yang cocok dalam pembelajaran geometri serta menggunakan media

pembelajaran, sehingga pembelajaran matematikan bisa terlaksana dengan efektif

dan efisien..

DAFTAR RUJUKAN

Burhan Nurgiyantoro. 2004. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Faturrahman, dkk. (2012). PengantarPendidikan. Jakarta: PrestasiPustaka

Karso, dkk. 2007. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.

10

Leo Sutrisno, dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nyimas Aisyah, dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakarta: Indonesia

Cerdas.

Sugiyono.(2010). Statistik Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.