pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa ...
PENGARUH HYPERMEDIA
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN
GAYA BELAJAR BERBEDA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh
Syarifah Aeni NIM 109016100062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ABSTRAK
Syarifah Aeni, 109016100062. Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Dengan Gaya Belajar Berbeda (Kuasi Eksperimen di SMA
Negeri 8 Tangerang Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypermedia terhadap
hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda pada konsep sistem
ekskresi, dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan tahun pelajaran
2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan
desain Nonequivalen Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Purposive sampling yang ditentukan oleh gaya belajar. Sampel penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPA II sebanyak 30 orang sebagai kelas eksperimen
yang menggunakan hypermedia dan siswa kelas XI IPA III sebanyak 30 orang
sebagai kelas kontrol yang menggunakan power point. Instrumen yang digunakan
adalah tes objektif pilihan ganda yang berjumlah 30 soal untuk mengukur hasil
belajar siswa dan kuesioner gaya belajar. Teknik analisis data menggunakan
Analisis Varians (Anova Two Ways). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai
Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi ɑ = 0,05 yaitu 1,85 < 3,15, yang artinya tidak
ada pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar
berbeda pada konsep sistem ekskresi. Namun demikian, hasil uji varian antar baris
(Ab) menunjukkan bahwa secara umum hypermedia berpengaruh terhadap hasil
belajar biologi siswa.
Kata kunci : hypermedia, gaya belajar, hasil belajar
ii
ABSTRACT
Syarifah Aeni, 109016100062. The Influence of Hypermedia on Biology
Learning Results of Students With Different Learning Styles (Quasi
Experiment at SMA Negeri 8 Tangerang Selatan). Undergraduate Thesis,
Biology Education Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty
of Tarbiya and Teaching Sciences. State Islamic University Syarif Hidayatullah
Jakarta.
The aim of this research is to know the influence of hypermedia on biology
learning results of students with different learning styles on excretory system. This
research was conducted at SMA Negeri 8 Tangerang Selatan in 2014-2015 school
year. The method used was quasi experiment with Nonequivalen Control Group
Design. Sampling was taken with Purposive sampling techniques. The samples in
this research were 30 students of class XI IPA II for experiment class using
hypermedia and 30 students of class XI IPA III for control class using power
point. The instrument that used in this research were a multiple choice objective
test with 30 questions to measure learning results and learning styles
questionnaire. Based on data analysis by Anova Two Ways, obtained tarithmetic 1,85
and ttable on a significant at the 5 % level is 3,15. Therefore tarithmetic < ttable, it
shows that there is no influence of hypermedia on biology learning results of
students with different learning styles on excretory system. However, the variance
between rows of test results generally shows that there is an influence of
hypermedia on students biology learning results.
Keywords : hypermedia, learning styles, learning results
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw.
sebagai teladan terbaik bagi umat manusia.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bimbingan dan dukungan
dari banyak pihak. Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. selaku Ketua Program Studi pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd. dan Ibu Eny Rosyidatun, S.Si, MA. selaku
pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan,
motivasi, dan bimbingan kepada peneliti dengan penuh kesabaran sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Adb. Rahman Shaleh, M.Si. dan Bpk. Bambang Sujati, MM. yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan
arahan serta memvalidasi instrumen dan media yang dibutuhkan oleh peneliti.
6. Bapak Imam Supingi, S.Pd. MM dan Ibu Neni Handayani, S.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Tangerang Selatan dan guru Biologi kelas XI,
beserta dewan guru dan staf yang telah bersedia bekerja sama dan memberi
kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian ini.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Tito Sacadikarya dan Ibu Ida Rosidah
yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik secara moril maupun
materil dalam penyusunan skripsi ini.
iv
8. Kakak-kakak dan adik-adik tercinta serta seluruh keluarga besar H. M. Noch
(alm) yang selalu memberikan motivasi serta dorongan agar skripsi ini cepat
terselesaikan.
9. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2009 terima kasih atas kerja sama
dan dukungannya. Semoga Allah SWT senantiasa mengiringi langkah kami
untuk menjadi insan yang bermanfaat.
10. Sahabat setia Genggeus dan patner IT yang senantiasa memberikan waktu
luang, dorongan dan semangat serta do’a untuk penyelesaian skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu yang tak bisa penulis sebutkan satu
persatu, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan terimakasih atas
dukungan dan doanya. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka
dengan balasan yang lebih baik.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membagun sangat
diharapkan. Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa Program Studi pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Juni 2016
Peneliti
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 7
D. Rumusan Masalah ................................................................. 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9
A. Deskripsi Teoretis ................................................................. 9
1. Media Pembelajaran ........................................................ 9
a. Definisi Media Pembelajaran .................................... 9
b. Karakteristik Media Pembelajaran ............................ 11
c. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran ................ 13
d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajran ................... 16
e. Prinsip Dasar Pertimbangan dan pemilihan Media
Pembelajaran ............................................................. 17
2. Hypermedia ..................................................................... 19
vi
a. Definisi Hypermedia ................................................. 19
b. Keistimewaan Hypermedia ....................................... 21
3. Hasil Belajar .................................................................... 22
a. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ............................. 22
b. Faktor-faktor yang Mempenagruhi Hasil Belajar ..... 27
4. Gaya Belajar .................................................................... 29
a. Pengertian Gaya Belajar ............................................ 29
b. Teori-teori Gaya Belajar ........................................... 31
c. Indikator Gaya Belajar .............................................. 34
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 36
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 39
D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 42
A. Waktu dan Tempat ................................................................ 42
B. Metode dan Desain ............................................................... 42
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................... 44
D. Variabel Penelitian ................................................................ 45
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 46
F. Prosedur Penelitian................................................................. 46
G. Instrumen Penelitian .............................................................. 48
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................... 51
1. Uji Validitas .................................................................... 51
2. Uji Reliabilitas ................................................................ 53
3. Daya Beda ....................................................................... 53
4. Tingkat Kesukaran .......................................................... 53
I. Teknik Analisis Data ............................................................. 54
1. Uji Normalitas ................................................................. 54
2. Uji Homogenitas ............................................................. 54
3. Perhitungan Nilai N-gain ................................................ 55
vii
4. Uji Hipotesis ................................................................... 55
J. Hipotesis Statistik Penelitian ................................................ 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 58
A. Hasil Penelitian ..................................................................... 58
1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .................................................................. 58
2. Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 59
3. Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..... 60
4. Deskripsi Nilai Normalized Gain (N- Gain) .................... 61
5. Hasil Uji Pra Syarat Analisis Data .................................. 62
a. Uji Normalitas ........................................................... 62
1) Hasil Uji Normalitas Pre-Test Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 62
2) Hasil Uji Normalitas Post-Test Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 63
b. Uji Homogenitas ....................................................... 64
c. Uji Hipotesis (Anova Two Ways) ............................. 65
B. Pembahasan ........................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 75
A. Kesimpulan ............................................................................ 75
B. Saran ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76
LAMPIRAN ................................................................................................... 80
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi Media Berdasarkan Bentuk Fisiknya ..................... 14
Tabel 3.1. Desain Penelitian ...................................................................... 42
Tabel 3.2. Desain Faktorial Penelitian 2 X 3 ............................................. 44
Tabel 3.3. Kisi-kisi Insrumen Tes ............................................................. 48
Tabel 3.4. Skala Instrumen Non-Test .......................................................... 50
Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner Gaya Belajar ............................................... 50
Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar .................................................. 58
Tabel 4.2. Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 59
Tabel 4.3. Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 60
Tabel 4.4. Kategori Nilai N-gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 62
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Pre-Test Kelas Ekperimen dan Kelas
Kontrol ...................................................................................... 63
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ..................................................................................... 64
Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................... 65
Tabel 4.9. Hasil Uji Anava Pre-Test dan Post- Test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................... 66
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ......................................... 13
Gambar 2.2. Tujuan Aspek Kognitif ........................................................ 25
Gambar 2.3. Tujuan Aspek Afektif .......................................................... 26
Gambar 2.4. Tujuan Aspek Psikomotorik ................................................ 26
Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir .......................................................... 40
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Tes ......................................................... 80
Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Tes ............................................... 105
Lampiran 3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes ............................................ 108
Lampiran 4 Daya Beda Instrumen Tes ................................................... 110
Lampiran 5 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes ...................................... 113
Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Instrumen Tes ....................................... 116
Lampiran 7 Instrumen Tes ..................................................................... 119
Lampiran 8 Kuesioner Gaya Belajar ....................................................... 124
Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Instrumen Non-Tes ................................ 127
Lampiran 10 RPP Kelas Eksperimen ...................................................... 132
Lampiran 11 RPP Kelas Kontrol ............................................................ 151
Lampiran 12 LKS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 171
Lampiran 13 Rubrik Penilaian LKS ....................................................... 178
Lampiran 14 Data Nilai Pre-Test, Post Tes-tes, dan N-Gain
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................................ 184
Lampiran 15 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................... 186
Lampiran 16 HasilUji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................... 188
xi
Lampiran 17 Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................... 204
Lampiran 18 Uji Homogenitas Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................... 220
Lampiran 19 Uji Homogenitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................... 221
Lampiran 20 Uji Anova Two Ways Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................... 222
Lampiran 21 Uji Anova Two Ways Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ............................................................................... 226
Lampiran 22 Hypermedia Pada Konsep Sistem Ekskresi ....................... 230
Lampiran 23 Dokumentasi Proses Pembelajaran ................................... 235
Lampiran 24 Lembar Pengesahan Uji Referensi .................................... 236
Lampiran 25 Surat-surat ......................................................................... 242
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengingat sumber daya manusia sebagai aset utama bagi kemajuan
bangsa dan negara, dimana partisipasi masyarakat dalam memajukan
pendidikan di Indonesia sudah tampak jelas sejak Indonesia belum merdeka.
Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan tahap investasi awal dimana
setiap manusia berkesempatan untuk belajar dan berusaha mewujudkan
kepribadian yang cerdas dan berintelektual, terutama para peserta didik yang
dituntut untuk menjadi atau mengalami sebuah perubahan tingkah laku.
Sebagaimana yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada Pasal 1 Ayat 1
menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.”1 Untuk mewujudkan sebuah perubahan tersebut, tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor atau
sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan ini bertanggung jawab untuk mewujudkan
tujuan dari sistem pendidikan nasional tersebut.
Tujuan dari sistem pendidikan nasional merupakan sebuah tanggung jawab
besar bagi seorang guru. Karena, guru sebagai agen pembelajaran (Learning
Agent) yang berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu belajar,
perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi. Dalam hal ini rekayasa
pembelajaran merupakan satu tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik
yang harus selalu diperhatikan dan dikembangkan. Semua ini demi
1 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. http://serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf Diakses pada 26 Jan 2014.
2
tercapainya tujuan dari pembelajaran yang sesuai dengan SK dan KD yang
telah ditentukan dalam KTSP atau KI dan KD dalam Kurikulum 13.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.2 KTSP memiliki standar nasional pendidikan yang
terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Pada prinsipnya KTSP dikembangkan berdasarkan potensi, perkembangan,
kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya serta berprinsip
relevan, menyeluruh dan berkesinambungan. Dimana peserta didik diarahkan
pada proses belajar yang berlangsung sepanjang hayat.3 Karena belajar
merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan
dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku
yang relatif permanen dan menetap yang disebabkan adanya interaksi individu
dengan lingkungan belajarnya.4 Dimana lingkungan belajar kerap kali menjadi
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pembelajaran.
Sebagaimana pemaparan seorang guru bidang studi biologi mengakatakan
bahwa: “selama ini proses pembelajaran biologi yang Saya lakukan masih
melalui contekstual learning dan student center, proses pembelajaran tersebut
memang menunjukkan hasil belajar yang wajar sesuai dengan tingkat
kecerdasan siswa yang berbeda-beda, karena dalam satu kelas ada siswa
berkategori tinggi (pintar/cepat menyerap materi) dan ada siswa berkategori
rendah (bodoh/lamban menyerap materi). Tingkatan kecerdasan yang berbeda-
beda tersebut kerap kali menjadi penghambat pembelajaran dan hasil belajar
belum merata / seimbang. Hal tersebut juga tidak jarang membuat guru
mengulang-ngulang materi pembelajaran, terutama dalam pembelajaran
biologi, karena biologi adalah satu bidang studi yang banyak memiliki sifat
2 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: BSNP, 2006), hal. 3. 3 BSNP, Ibid., hal. 5.
4 Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 116.
3
abstrak, mempelajari keanekaragaman makhluk hidup mulai dari
mikroorganisme hingga makroorganisme, juga mempelajari unit-unit
fungsional terkecil dalam tubuh hingga organ dan sistem-sistem organ, dimana
dalam pembelajarannya harus bisa disampaikan dengan jelas dan detail.”
Berdasarkan pemaparan di atas, perlu kita ketahui bahwa biologi adalah
ilmu tentang kehidupan, istilah biologi diambil dari bahasa Yunani, yaitu bios
yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu. Sebagai ilmu, biologi
memiliki objek kajian, metode dan bersifat sistematis, universal, objektif,
analitik dan verifikatif, selain itu untuk mempelajarainya dibutuhkan proses
dan sikap ilmiah agar dapat menghasilkan sebuah produk ilmiah. Proses
ilmiah menuntut siswa untuk mampu mengobservasi, mengidentifikasi,
merumuskan, membuat hipotesis, bereksperimen, menganalisis data dan
menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang mereka temukan baik
dalam proses belajar maupun dalam lingkungan hidup sekitar mereka. Secara
logika, semakin banyak mereka mendapatkan informasi baru melalui proses
belajar, semakin banyak pula pengetahuan mereka terhadap situasi dan kondisi
diri dan lingkungan di sekitar mereka. Karena ilmu biologi merupakan salah
satu ilmu yang terus berkembang dengan banyaknya penemuan-penemuan
baru yang ditemukan oleh para ahli biologi melalui sebuah riset maupun
eksperimen, oleh karena itu dalam pembelajarannya membutuhkan
konsnetrasi yang tinggi. Karena pada hakikatnya proses belejar memang
sebuah proses yang memerlukan konsentrasi tinggi untuk dapat memahami
konsep yang dipelajari. 5
Ada banyak faktor yang kerap kali menjadi sebuah permasalahan dalam
belajar selain tingkat kecerdasan seperti yang sudah dipaparkan oleh guru
tersebut, anatara lain: minimnya motivasi siswa untuk membaca, menelaah
dan mengkaji teori yang akan dipelajarinya, kurangnya pemahaman siswa
5 Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Cendrawasih, Jurnal Kependidikan
Dasar, Vol. 1, No. 1, September 2010, hal. 7
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/download/1666/1873) diakses pada
27/01/2014 pukul 16:34
4
terhadap konsep yang disampaikan oleh guru yang kerap kali mempengaruhi
hasil belajar siswa, serta kondisi kelas yang terlalu padat, sarana prasarana
yang tidak memadai, metode maupun media pembelajaran yang tidak sesuai
dengan materi pembelajaran atau karena faktor intrinsik siswa/i itu sendiri,
seperti gaya belajar.
Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar.
Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan seorang murid dalam
menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan
memecahkan soal. Tipe belajar atau gaya belajar siswa berdasarkan sejumlah
penelitian terbukti penting untuk diketahui guru. Woolever dan Scoot, Dunn,
Beaudry dan Klavas menemukan dalam hasil penelitiannya betapa pentingnya
bagi guru untuk memadukan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswa.
Setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri, diumpamakan seperti tanda
tangan yang khas bagi dirinya sendiri.6
Menurut Philibin cara belajar peserta didik yang beraneka ragam tersebut
disebut sebagai gaya belajar (Learning Style) yang dipengaruhi oleh
pengalaman, jenis kelamin, etnis dan secara khusus melekat pada setiap
individu.7 Gaya belajar seseorang yang banyak dikenal selama ini di
antaranya; Gaya belajar visual, Gaya belajar auditori, dan Gaya belajar
kinestetik (V-A-K).
Orang-orang visual, cenderung membaca makalah dan memperhatikan
ilustrasi yang ditempelkan pembicara di papan tulis, selain itu mereka juga
membuat catatan-catatan yang sangat baik. Orang-orang auditorial cenderung
mendengarkan materinya dan kadang-kadang kehilangan urutannya jika
mereka mencoba mencatat materinya selama presentasi berlangsung. Orang-
orang kinstetik cenderung melakukan banyak aktivitas, bergerak, dan
brinteraksi dalam kelompok. Gaya belajar ini dikemukakan oleh Bobbi
DePotter dalam bukunya Quantum Learning. Oleh karena itu, para pendidik
atau guru dituntut untuk memiliki inovasi dan kreatifitas dalam
6 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), Cet.1, hal. 147. 7 Tanta, loc. cit., hal. 7.
5
menyampaikan pembelajaran, dalam hal ini salah satunya yaitu dalam
penggunaan media pada saat proses pembelajaran berlangsung. Karena media
merupakan satu komponen komunikasi dalam pembelajaran.8
Media berbasis teknologi sudah tidak asing di dunia pendidikan, karena
memiliki dampak besar dalam kehidupan global. Pemanfaatan teknologi terus
menjadi fokus kepentingan dalam berbagai bidang penelitian termasuk bidang
pendidikan, ilmu komputer, ilmu kognitif dan kecerdasan buatan.9 Dalam
bidang pendidikan, teknologi cukup memberikan dampak positif, teknologi
sebagai alat terbaik yang dapat melayani dan meningkatkan integrasi dalam
belajar dan mengajar, contohnya multimedia. Multimedia merupakan salah
satu media yang dibuat dengan berbantukan alat-alat teknologi. Salah satu
bentuk multimedia ini adalah hypermedia yang dikemas dalam bentuk
multimedia interaktif.
Hypermedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem
komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan,
menghantarkan, dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio,
video, dan sebagainya.10
Hypermedia sebagai satu bentuk multimedia
interaktif yang sudah banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Karena
media ini memiliki beberapa keistimewan yang mampu memberikan
kemudahan dan waktu yang singkat bagi guru dan siswa untuk dapat
memahami pembelajaran dengan baik dan jelas serta memberikan
pembelajaran yang tidak monoton seperti buku teks maupun power point yang
dibuat secara sederhana oleh guru bidang studi. Hypermedia mampu
menjadikan materi-materi yang bersifat abstrak dengan memanipulasikannya
atau menggambarkannya dengan kejadian-kejadian atau gambaran-gambaran
yang bisa membantu siswa untuk lebih mudah memahami pembelajaran
8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung
Persada, 2008), Cet. 1, hal. 5. 9 A. Trikic, Evolving Open Learning Environments Using Hypermedia Technology.
Journal of Computer Assisted Learning. (2001), 17, 186-199 . p.186.
(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1047/j...x/pdf) diakses pada 10/01/2014 pukul 11:27 10
Munir, Multimedia:Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2012) hal. 19
6
tersebut. Oleh karena itu dalam pembelajaran biologi hypermedia dihadirkan
sebagai inovasi dari multimedia interaktif untuk digunakan, dan atas dasar itu
pula penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan dampak
positif pada hasil belajar siswa tanpa harus memakan waktu yang lama untuk
memberikan penjelasan yang berulang-ulang pada siswa khususnya siswa
yang ada pada kategori rendah. Selain itu pula karena bidang studi biologi
yang harus dijelaskan secara konkrit, diharapkan dengan hypermedia yang
memiliki keistimewaan yaitu, mampu menyediakan media pembelajaran
secara visual, audio dan kinestetik yang sejalan dengan gaya belajar siswa
yang berbeda-beda. Maka dari itu peneliti bermaksud meneliti pengaruh
hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda.
Adapun gaya belajar yang digunakan disini adalah gaya belajar yang sudah
dikemukakan oleh Bobbi DePotter yang meliputi gaya belajar visual, auditori,
dan kinestetik.11
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas
permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi yang masih rendah
2. Media pembelajaran yang belum mencapai kesesuaian dengan gaya
belajar siswa .
3. Gaya Belajar siswa bersifat konsisten12
, memiliki kaitan erat dalam
proses belajar siswa dan salah satu faktor intern dalam setiap individu
masih kurang diperhatikan oleh guru bidang studi.
11
Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 109-119 12
F. Danardana Murwani, Pengembangan Instrumen Pengukuran Gaya Belajar
Konsumen, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009, hal. 1.
(http://jurnaljam.ub.ac.id) diakses pada 27/01/2015 pukul 13:47
7
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, sesuai dengan permasalahan yang sudah
teridentifikasi dibatasi hanya pada lingkup:
1. Hasil belajar yang difokuskan pada ranah kognitif (C1-C6 ) pada
konsep sistem eksresi
2. Penggunaan hypermedia sebagai media pembelajaran biologi pada
konsep sistem eksresi yang dikembangkan oleh peneiliti dan divaildasi
oleh ahli
3. Gaya Belajar siswa (Visual, Auditori, dan Kinestetik).
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan
gaya belajar berbeda (Visual, Auditori dan Kinestetik) pada konsep sistem
ekskresi?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypermedia
terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar siswa yang
berbeda (Visual, Auditori dan Kinestetik) pada konsep sistem eksresi.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu :
a. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru bidang studi untuk
dapat mengembangkan teknologi dan memperbaiki media dalam
proses belajar khususnya dalam bidang studi biologi.
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dan mengenal lebih
jauh manfaat teknologi dalam kesehariannya serta dapat lebih
mengenal jati diri sendiri khususnya dalam gaya belajar yang
dimilikinya.
8
c. Bagi peneliti, dapat mengenal peranan teknologi yang sebenarnya
dalam dunia pendidikan serta dapat memahami karakteristik setiap
siswa yang akan diajarnya.
d. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya
yang akan mengkaji bahasan yang sama.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, HASIL PENELITIAN RELEVAN,
KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Definisi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu kata media dan
pembelajaran, keduanya memiliki perbedaan arti. Media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
memiliki arti perantara atau pengantar yaitu perantara antara sumber pesan
dengan penerima pesan.1 Sedangkan AECT (Association of Education and
Communication Tecnology) mengemukakan bahwa media adalah segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.2
Selain kedua definisi tersebut, ada beberapa pendapat lain yang dikutip oleh
Sutirman:3
1) Suranto mendefinisikan bahwa media adalah suatu sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator
kepada komunikan.
2) Trini Prastati memberi makna media sebagai apa saja yang
menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.
3) Heinich dan kawan-kawannya mengartikan media sebagai perantara
yang mengantar informasi dari sumber ke penerima.
4) Wang Qiyun dan Cheung Wing Sum menyatakan bahwa dalam
konteks pendidikan media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran
yang membawa pesan kepada pembelajar.
1 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Press 2011),
Cet. I, hal. 13. 2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara 2010), Cet. I, hal. 121. 3 Sutirman, Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013) , Cet. I, hal. 15.
10
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pada
dasarnya merupakan sebuah perantara, penghubung atau jembatan yang
memberikan jalan singkat bagi para pengantar dan penerima pesan. media ini
bisa diibaratkan sebagai sebuah wadah yang menampung sebuah partikel-
partikel, materi, maupun informasi, dalam hal ini salah satunya adalah media
yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Adapun media yang
digunakan dalam proses belajar mengajar itu sendiri dikenal sebagai media
pembelajaran.
Sedangkan pembelajaran itu sendiri merupakan sebuah istilah yang
berasal dari satu suku kata yaitu belajar. Belajar, berarti sebuah usaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, sedangkan istilah pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan yang menekankan pada pelaksanaan,
pengorganisasian hingga menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Selain itu istilah pembelajaran juga digunakan untuk menunjukkan usaha
pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya
terkendali.4 Untuk mewujudkan sebuah proses pembelajaran yang terkendali
dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan maka
lahirlah media pembelajaran yang menjadi salah satu faktor eksternal dalam
proses pembelajaran. Berikut beberapa definisi yang menjelaskan media
pembelajaran, di antaranya:
1) Rusman menyatakan bahwa pada hakikatnya media pembelajaran
merupakan sebuah wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi
dari sumber pesan yang diteruskan pada penerima pesan. adapun
pesan yang disampaikan merupakan bahan ajar yang meliputi materi
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah
kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam prosesnya
memerlukan media sebagai sub sistem pembelajaran.5
4 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta; Kencana, 2009),
Cet. 4, hal. 457 5 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, hal. 161.
11
2) Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika (National Education
Association/NEA) seperti yang dikutip oleh AECT mendefinisikan
media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
3) Commission on Intructional Technology mengartikan media
pembelajaran sebagai media yang terlahir akibat revolusi komunikasi
yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru,
buku, teks, dan papan tulis.
4) Briggs menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk
memberikan rangsangan pada pembelajar agar proses belajar terjadi.6
Beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
merupakan sebuah perantara atau jembatan yang dapat digunakan siswa/i
dalam mencari, memproses dan menyusun sebuah informasi pembelajaran
baik informasi dalam bentuk visual maupun verbal yang mencakup semua
tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah ditentuntukan dalam proses
pembelajaran serta mampu merangsang pikiran, perasaan, dan motivasi
pembelajar sehingga terjadinya sebuah proses belajar yang kondusif dan
terkendali.
b. Karakteristik Media Pembelajaran
Merujuk pada definisi media pembelajaran yang telah disimpulkan pada
sub bab sebelumnya, bahwa media pembelajaran merupakan sebuah perantara
atau jembatan yang dapat digunakan oleh siswa/i dalam mencari, memproses,
dan menyusun sebuah informasi pembelajaran baik informasi dalam bentuk
visual, maupun verbal yang mencakup semua tujuan pembelajaran yang
mampu merangsang pikiran, perasaan, dan motivasi pembelajar sehingga
terjadinya sebuah proses belajar yang kondusif dan terkendali.
6 Yusufhadi Miarso, loc. cit. hal. 457.
12
Media pembelajaran pada awalnya memang hanyalah alat bantu visual
yang tidak bernyawa dan bersifat netral yang digunakan oleh guru untuk
menjelaskan atau menerangkan bahan ajar kepada siswa/inya. Karena, alat
bantu ini merupakan sarana yang dapat memberikan pengalaman visual
kepada siswa, serta dapat memberikan dorongan motivasi belajar, meperjelas
dan mempermudah konsep-konsep abstrak dan mempertinggi daya serap atau
daya ingat siswa dalam belajar.
Media dalam pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu. Banyak
bentuk atau jenis media dalam pembelajaran dan pada setiap bentuk atau jenis
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena
itu peran guru sebagai informan atau pemberi informasi sangat penting,
dimana guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar serta keterampilan
dalam memilih media pembelajaran. Adapun kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh guru dalam hal ini yaitu mengenal dan memahami karakteristik
yang baik terkait media pembelajaran.
Gerlach dan Ely dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan ada tiga ciri-
ciri atau karakteristik media yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran, di antaranya:7
1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini mengambarkan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek, dengan harapan media tersebut memungkinkan untuk digunakan
pada suatu waktu tertentu tanpa mengenal waktu. Contohnya: Rekaman
prosedur pembelajaran dalam laboratorium.
2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Ciri ini mengambarkan kemampuan media untuk memanipulasi dan
menyajikan sebuah peristiwa secara lebih singkat atau lebih lambat.
Contohnya: Proses perkembangan larva menjadi kepompong yang
memakan waktu berhari-hari melalui media proses tersebut dipercepat
menjadi dua atau tiga menit, atau contoh lainnya seperti jalannya impuls
7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. 15, hal. 12.
13
pada saraf yang dapat diperlambat dan proses pembentukan urine pada
manusia yang dapat dipercepat.
3) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri ini merupakan ciri dimana suatu media memungkinkan untuk
digunakan, disajikan dan dipelajari secara bersamaan oleh sejumlah besar
siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama walaupun tempat
dan waktu berbeda. Contohnya: rekaman video dan audio.
c. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran
Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran pun semakin
berkembang. Pada pertengahan abad ke-20, alat bantu dalam bentuk
audiovisual lahir, alat bantu ini menggunakan pengalaman konkret untuk
menghindari penggunaan media verbal.8 Oleh karena itu, untuk
memanfaatkan media sebagai alat bantu Edgar Dale mengajukan klasifikasi
media dari tingkat yang paling konkret hingga paling abstrak yang dikenal
dengan Kerucut Pengalaman Edgar Dale.
Gambar. 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
8 Dina Indriani, op. cit., hal. 23.
14
Dasar pengembangan kerucut Edgar Dale dibuat bukan berdasarkan
tingkat kesulitan. Pengerucutan tersebut dibuat berdasarkan tingkat
keabstrakan yang menyesuaikan dengan jumlah jenis indera yang terlibat
dalam proses penerimaan informasi atau pesan. Tingkat keabstrakan pesan
akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang
seperti bagan, grafik, atau kata. Pada saat seperti itu indera yang dilibatkan
semakin terbatas, misalnya hanya pada indera penglihatan atau indera
pendengaran saja. Walau demikian, keterlibatan imajinatif semakin
bertambah dan berkembang. Karena sesungguhnya pengalaman konkret dan
pengalaman abstrak dialami silih berganti, dimana hasil belajar dari
pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi
seseorang dan begitupun sebaliknya.
Dan ada pula salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajari,
klasifikasi ini disusun oleh Heinich dan kawan-kawan yang dikutip oleh
Hamzah B. Uno. Heinich mengklasifikasikan media ini berdasarkan bentuk
fisiknya, adapun kalsifikasi yang dibuat oleh Heinich dapat dilihat pada
Tabel.2.1. dibawah ini.9
Tabel 2.1. Klasifikasi Media Berdasarkan Bentuk Fisiknya
Kalsifikasi Jenis Media
Media yang tidak diproyeksikan Realita, model, bahan grafis
Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque
Media video Audio Kaset, Audio Vission, Aktive
Audio Vission
Media video Video
Media berbasis komputer Computer Assisted Intruction (CAI),
Computer Managed Intruction (CMI)
Multimedia kit Perangkat praktikum
9 Hamzah B. Uno, op. cit., hal. 123
15
Selain itu juga Rudy Bretz pakar multimedia asal Amerika dalam buku
Niken Ariani, menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu,
suara, visual dan gerak.10
Seels & Glasgow dalam buku Sutirman, membagi media berdasarkan
perkembangan teknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media
dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi tradisional meliputi:11
1) Visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tidak
tembus pandang), proyeksi overhead, slides dan film strips.
2) Visual yang tidak diproyeksikan berupa gambar, poter, foto, charts,
grafik, diagram, pameran, papan info.
3) Audio terdiri dari rekaman piringan dan pita kaset.
4) Penyajian multimedia dibedakan dari menjadi slide plus suara dan
multi image.
5) Visual dinamis yang diproyeksikan berupa film, televisi, video.
6) Media cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook,
majalah ilmiah, berkala dan hand out.
7) Permainan, diantaranya; teka-teki, simulasi, permainan papan.
8) Realita dapat berupa model, specimen. Contoh: manipulatif (peta,
miniatur, boneka)
Sedangkan media dengan teknologi mutakhir dibedakan menjadi:
1) Media berbasis telekomunikasi, di antaranya: teleconference dan
distance learning.
2) Media berbasis microprosesor terdiri dari; CAI (Computer Assisted
Instruction), Game, Hypermedia, CD (Compact Disc) dan
pembelajaran berbasis Web (Web Based Learning).
Berdasarkan macam-macam media tersebut, menunjukkan bahwa media
dalam pembelajaran senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan
10
Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran Multimedia Di Sekolah, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2010), hal. 89. 11
Sutirman, op. cit.. hal. 16
16
kemajuan ilmu dan teknologi. Media dalam pembelajaran pun mengalami
tuntunan untuk senantiasa mampu memenuhi kebutuhan pembelajaran.
d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar ini memang
sudah tidak dapat dipungkuri keberadaanya, karena guru pun sadar bahwa
tanpa bantuan media maka materi pelajaran akan sukar dicerna dan dipahami
oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Secara umum kehadiran media dalam proses belajar mengajar memiliki arti
yang cukup penting, selain memberi kemudahan pada siswa untuk mencerna
dan memahami materi pembelajaran yang rumit dan kompleks media juga
mampu meminimalisir rasa bosan dan lelah siswa yang disebabkan oleh
penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami.
Berdasarkan pemaparan pada sub bab sebelumnya, dimana media
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, maka dapat disebutkan dua
fungsi atau peran pokok media pembelajaran, di antaranya:12
1) Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids)
Fungsi AVA memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa.
2) Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi ini merujuk pada asal kata media, yaitu medium
yang berarti di tengah; di antara; perantara yang menjadi penghubung
antara pemberi dan penerima pesan.
Yusufhadi Miarso memaparkan beberapa kegunaan media dalam
pembelajaran berdasarkan kajian teoritik maupun empirik yang dilakukannya,
di antaranya:13
1) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak,
sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
12
Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2008) , Cet. 3, hal. 6 13
Yusufhadi Miarso, op. cit., hal. 458
17
2) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
siswa dan mampu melampaui batas ruang.
3) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungannya.
4) Media membangkitkan keinginan, minat, motivasi siswa, dan mampu
memberikan rangsangan untuk belajar.
5) Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari
suatu yang konkret maupun abstrak dan mampu memberikan
keseragaman hasil dalam penelitian.
6) Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri,
pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.
7) Media mampu meningkatkan efek sosialisasi dan ekspresi diri siswa
maupun guru.
Berdasarkan fungsi dan manfaat media pembelajaran yang telah
dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan manfaat media dalam
proses pembelajaran tidak lain merupakan sebuah perantara yang dapat
menghubungkan guru dengan siswa dalam menyampaikan pesan
pembelajaran dengan cepat, dan mudah, serta memberikan kekuatan-kekuatan
yang positif dan sinergi yang mampu memberikan perubahan pada sikap,
tingkah laku, serta motivasi belajar siswa menuju perubahan yang kreatif,
mandiri, dan dinamis.
e. Prinsip Dasar Pertimbangan dan Pemilihan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk membantu komunikasi
dalam penyampaian pesan dari guru ke siswa guna menciptakan kondisi
pembelajaran yang kondusif. Dalam penggunaan media pembelajaran
tersebut, tentunya terlebih dahulu guru harus memilih dan
mempertimbangkan media pembelajaran yang sesuai. Pada dasarnya
pertimbangan dalam pemilihan media adalah terpenuhinya kebutuhan dan
tercapainya tujuan pembelajaran. Sebagaimana Mc. M. Connel menegaskan
18
agar menggunakan media yang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran.14
Adapun beberapa faktor yang sangat menentukan tepat atau tidaknya
sesuatu dijadikan media pengajaran dan pembelajaran antara lain:15
1) Tujuan pembelajaran
2) Karakteristik siswa
3) Modalitas belajar siswa (auditif, visual, dan kinestetik)
4) Lingkungan
5) Ketersediaan fasilitas pendukung.
Dari faktor-faktor tersebut, maka tingkat kesesuaian dalam pemilihan
media pun dikelompokkan berdasarkan faktor yang mendasarinya, di
antaranya:16
1) Kesesuaian dengan tujuan pengajaran
Kesesuaian dengan tujuan pengajaran adalah menyesuaikan media
pengajaran dengan tujuan instruksional umum atau khusus yang ada
dalam setiap mata pelajaran.
2) Kesesuaian dengan materi yang diajarkan (Instructional Content)
Penyesuaian ini didasarkan pada bahan ajar yang akan disampaikan
dalam proses pemebalajaran dengan tetap memperhatikan dan
menyesuaikan tingkat kedalaman yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
3) Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan, dan
waktu.
Kesesuaian pada poin ini merupakan faktor yang sangat penting
dalam efektivitas dan efisiensi penggunaan media pembelajaran. Karena
betapa pun bagusnya media yang digunakan, jika fasilitas, lingkungan,
dan waktu tidak mendukung, maka tujuan pembelajaran menggunakan
media tersebut tidak akan tercapai dengan baik.
14
Dina Indriana, op. cit., hal. 27 15
Dina Indriana, Ibid., hal. 28 16
Dina Indriana, Ibid., hal. 28-31
19
4) Kesesuaian dengan karakteristik siswa
Media bisa sesuai dan cocok dengan siswa tertentu, tapi adakalanya
tidak cocok dengan siswa lain. Karena itu karakteristik siswa dalam hal
ini perlu diperhatikan, agar media yang digunakan sesuai.
5) Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Gaya belajar siswa pada poin ini juga sangat mempengaruhi
efektivitas penggunaan media pembelajaran. Ada tiga gaya belajar yang
dikemukakan oleh Bobby DePotter, yakni gaya belajar visual, auditorial,
dan kinestetik.
6) Kesesuaian dengan teori yang digunakan
Pada poin ini, teori sangat menentukan dalam pemilihan media,
karena teori menjadi faktor penting digunakannya sebuah media.
Pengguanaan media tidak boleh dilakukan dengan hanya merujuk pada
pilihan dari seorang guru, sehingga mengabaikan teori yang memang
sudah tepat digunakan dalam prose pembelajaran.
Berdasarkan faktor-faktor dan kesesuaian yang harus diperhatikan dalam
penggunaan dan pemilihan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan
bahwasanya media yang baik, yang mampu memenuhi tujuan pembelajaran,
dan mampu membantu tercapainya pembelajaran yang kondusif, efisien, dan
dinamis adalah media yang memenuhi semua tingkat kesesuaian tersebut.
Dalam arti lain, semakin sesuai media tersebut semakin baik hasil
pembelajaran yang akan dicapai.
2. Hypermedia
a. Definisi Hypermedia
Media dalam pembelajaran memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Pada
pemaparan klasifikasi dan jenis media dalam pembelajaran, peneliti sudah
memaparakan bahwa Seels dan Glasgow membagi media berdasarkan
perkembangan teknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media
dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi mutakhir dibedakan
20
menjadi dua, yaitu media berbasis telekomunikasi dan media berbasis
microprosessor. Hypermedia adalah salah satu bentuk media yang tergolong
dalam media teknologi mutakhir dan berbasis microprosessor, yaitu sebuah
prosessor atau perangkat kecil yang berisikan semua kemampuan yang
diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus
dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar.17
Hackbarth dalam buku Winarno, dkk. menyatakan bahwa Hypermedia
merupakan salah satu bentuk multimedia, yaitu multimedia interaktif yang
berbasis komputer, dimana siswa harus berperan aktif dalam setiap kegiatan
selama pelajaran dengan bantuan komputer. Selain hypermedia, ada juga
hypertext yang tergolong multimedia interaktif. 18
Hypertext menurut Alessi dan Stanley adalah teks dengan link, atau
pointer yang menampilkan hubungan antara bagian informasi, dan
Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menambahkan teks, audio,
video, foto, atau pun kombinasi multisensory. 19
Munir mengemukakan Hypermedia sebagai suatu penggunaan format
presentasi multimedia yang meliputi teks, grafis diam atau animasi, bentuk
video, video dan audio. Dimana penggunanya diberikan suatu kemampuan
untuk mengontrol elemen-elemen yang ada dan menyediakan struktur dari
elemen-eleman yang terhubung dengan dokumen atau link yang dapat
dikendalikan oleh pengguna.20
Hal ini serupa dengan pernyataan Pritchard,
bahwa Hypermedia merupakan media yang berisi teks, gambar, suara dan
video, dimana masing-masing element tersebut dihubungkan dengan
hyperlinks yang menghubungkan halaman satu dengan halaman lainnya.21
17
Azhar Arsyad, op. cit., hal. 157 18
Winarno, dkk. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. (s.I.: Genius Prima Media,
2009), Cet. 1, hal. 6. 19
Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip, Multimedia for Learning: Methods and
Development, (Boston: Allyn &Bacon, 2001), p. 138. 20
Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2012), Cet. 1, hal. 19. 21
Alan Pritchard, Effective Teaching With Internet Technologies, (London: Paul
Chapman Publishing, 2007), p. 14.
21
Hypermedia tidak akan bisa digunakan tanpa adanya hyperteks. Karena
hypermedia dan hyperteks adalah dua model proses belajar yang sama-sama
berbantukan komputer, hanya bedanya dalam hyperteks tidak terdapat nodes.
Nodes dalam hypermedia tidak akan berarti jika tidak ada peranan hyperteks
sebagai link. Oleh karena itulah mengapa hypermedia hanya dapat digunakan
jika berkaitan dengan hyperteks.22
Hal ini juga serupa dengan pernyataan
Niken Ariani dan Dany Haryanto, dimana Hypermedia merupakan gabungan
antara multimedia dan hypertext yang bersifat nonlinear.23
Nodes dan link merupakan dua konsep dasar yang menjadi ciri khusus
dalam hypermedia. Nodes adalah bagian-bagian dari sumber informasi yang
terdapat dalam hypermedia yang meliputi basis data; video, suara, musik,
teks, animasi, film, grafik, gambar, dan data lainnya. Sedangkan link adalah
penghubung atau yang membuat hubungan antara nodes dengan pengguna.24
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Hypermedia adalah seperangkat model multimedia interaktif yang
menyajikan informasi baik dalam bentuk teks, gambar, video, grafik, suara,
musik, dan data lainnya yang memiliki nodes dan link.
b. Keistimewaan Hypermedia
Hypermedia sebagai salah satu bentuk kemajuan dalam media
pembelajaran yang berbasis teknologi. Menyajikan berbagai bentuk media
dalam sebuah microprosessor. Beberapa keistimewaan dari hypermedia
secara umum memiliki kesamaan dengan media teknologi lainnya, namun
dua hal yang membedakan hypermedia dengan media teknologi lain yaitu,
hypermedia memiliki Nodes dan Link. Nodes adalah bagian-bagian dari
sumber informasi yang terdapat dalam hypermedia yang meliputi basis data;
video, suara, musik, teks, animasi, film, grafik, gambar, dan data lainnya.
22
Munir, op. cit., hal. 183 23
Niken Ariani dan Dany Haryanto, op. cit., h. 152. 24
Munir, loc. cit., hal. 183
22
Sedangkan link adalah penghubung atau yang membuat hubungan antara
nodes dengan pengguna.25
Berikut ini beberapa alasan penggunaan hypermedia sebagai media
pembelajaran:26
1) Hypermedia memungkinkan mengakses ke sejumlah besar informasi
secara non linear.
2) Pengguna dapat mencari informasi secara lebih mendalam sesuai dengan
keinginan.
3) Interaksi dengan materi pelajaran dapat diulang-ulang.
4) Hypermedia menarik untuk digunakan
5) Hypermedia mempresentasikan cara kerja pikiran manusia.
Beberapa alasan penggunaan hypermedia tersebut serupa dengan fungsi
multimedia dalam pembelajaran secara umum. Berikut adalah keistimewaan
dari multimedia:27
1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan
umpan balik.
2) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam menentukan
topik proses pembelajaran.
3) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam
proses pembelajaran
3. Hasil Belajar
a. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
Muhibbin Syah mengemukakan definisi belajar sebagai suatu proses atau
tahapan perubahan tingkah laku individu yang menetap sebagai hasil
25
Munir, loc. cit., hal. 183. 26
Mujibul Hasan Siddiqui, Encyclopedia of Educational Technology, (New Delhi: S. B.
Nangia APH Publishing Corporation, 2004), p. 147. 27
Munir, op. cit., hal 29-34
23
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.28
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani juga menjelaskan bahwa
belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan
tingkah laku yang relatif permanen dan disebabkan adanya interaksi antara
individu dengan lingkungannya.29
Winkel yang dikutip oleh Purwanto, belajar adalah aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan kematangan), menetap
dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.30
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi belajar
adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu pembelajar. Namun
menurut Sugihartono, tidak semua aktivitas atau perubahan tingkah laku yang
terjadi pada diri individu (siswa) dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses
belajar. Ciri-ciri perilaku hasil belajar yang dilakukan oleh siswa meliputi hal-
hal berikut.31
1) Perubahan perilaku terjadi secara sadar dan disadari.
2) Perubahan perilaku bersifat kontinu dan fungsional.
3) Perubahan perilaku bersifat posistif dan aktif.
4) Perubahan perilaku bersifat permanen atau relatif menetap.
5) Perubahan perilaku dalam belajar bertujuan dan terarah.
6) Perubahan perilaku mencakup seluruh aspek tingkah laku individu
yang bersangkutan.
28
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. 11,
hal. 68 29
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 116 30
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet. 3, hal. 38. 31
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 124
24
Ciri-ciri di atas dapat digunakan untuk mengidentifikasi, melihat dan
menilai atau mengevaluasi ada atau tidaknya perubahan perilaku seseorang
melalui proses belajar. Merujuk kembali pada definisi belajar sebelumnya,
bahwa belajar adalah sebuah proses. Proses berarti memiliki tahapan, tahapan
untuk mencapai suatu perubahan.
Jerome S. Bruner mengemukakan tiga tahapan yang ditempuh siswa dalam
proses belajar, di antaranya:32
1) Tahap informasi (tahap penerimaan materi);
2) Tahap transformasi (tahap pengubahan materi); dan
3) Tahap evaluasi (tahap penilaian materi).
Tahap informasi merupakan tahap pertama dimana siswa sedang belajar
memperoleh sejumlah keterangan dari mengenai materi yang sedang
dipelajari. Sedangkan tahap transformasi adalah tahapan siswa menganalisis,
mengubah dan mentransformasikan materi atau informasi yang didapatnya
agar kelak dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Dan tahap
evaluasi sebagai tahap akhir dari proses belajar adalah tahap dimana siswa
atau pembelajar menilai dan mengetahui pencapaian dirinya dalam
memanfaatkan informasi yang telah ditransformasikannya untuk pemecahan
masalah yang dihadapinya.
Evaluasi sebagai tahap akhir dalam belajar ini merupakan tahap
pengambilan keputusan atau pemeriksaan ketercapaian yang mengacu pada
proses untuk membuat penilaian (judgment) dan mengambil keputusan
tentang hasil belajar siswa.33
Winkel mendefinisikan hasil belajar sebagai sebuah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.34
Bentuk
32
Muhibbin Syah, op. cit., hal. 110 33
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 216 34
Purwanto, op. cit., hal. 45.
25
perilaku sebagai tujuan dari tahap akhir belajar ini dikelompokkan ke dalam
tiga domain (bidang), yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.35
1) Domain Kognitif
Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan
kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti mengingat dan
kemampuan memecahkan masalah. Menurut Bloom, domain ini terdiri
dari enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi , analisis,
sintesis, dan evaluasi. Semakin tinggi tingkat kognitif maka semakin
kompleks, selain itu juga penguasaan suatu tingkat mempersyaratkan
penguasaan tingkat sebelumnya.36
Gambar 2. 2. Tujuan Aspek Kognitif
2) Domain Afektif
Domain afektif adalah domain yang berkenaan dengan sikap, nilai-
nilai, dan apresiasi. Domain ini merupakan kelanjutan dari domain
kognitif. Krathwohl menyebutkan tingkatan domain afektif sebagai
berikut; penerimaan, respons, dan menghargai.
35
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2011), Cet. 4, hal. 125-133. 36
Purwanto, op. cit., hal. 50
Evaluasi
Sintesis
Analisis
Penerapan
Pemahaman
Hafalan
26
Gambar 2. 3. Tujuan Aspek Afektif
3) Domain Psikomotorik
Domain psikomotorik meliputi semua tingkah laku yang menggunakan
syaraf dan otot badan. Domain ini merupakan domain yang
berhubungan dengan keterampilan atau skill seseorang. Ada lima
tingkatan dalam domain ini, di antaranya: keterampilan meniru,
menggunakan, ketepatan, merangkaikan, dan keterampilan
naturalisasi.
Gambar 2. 4. Tujuan Aspek Psikomotorik
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
sebuah kegiatan manusia dalam memperoleh pengetahuan baru dengan
adanya interaksi antara guru dengan pembelajar serta interaksi antara
media yang menyajikan informasi baik informasi verbal maupun non-
verbal dalam pembelajaran dan lingkungan belajar yang memberikan
kontribusi untuk memudahkan para pembelajar dalam mencari, mengolah
Penerimaan
Merespon
Menghargai
Organisasi
Pola Hidup
Meniru
Menggunakan
Merangkaikan
Ketepatan
Naturalisasi
27
dan mengorganisir pengetahuan barunya untuk menwujudkan sebuah
perubahan yang diukur dengan alat evaluasi yang dapat memberikan
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar
mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa
yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal,
sedang hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi
tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat
tergantung kepada tujuan pendidikannya.37
Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara
operasional dari kompetensi dasar. Ada tiga aspek kompetensi yang harus
dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut,
yakni penilaian terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotor.38
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam
kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan
sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan
pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali
informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena
belajar melibatkan otak maka perubahan perilaku akibatnya juga terjadi
dalam otak berupa kemampuan tertentu oleh otak untuk menyelesaikan
masalah.39
Hasil belajar kognitif tidak merupakan kemampuan tunggal. Kemampuan
yang menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognitif meliputi
beberapa tingkat dan jenjang. Bloom membagi dan menyusun secara
hirarkhis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan
37
Purwanto, op.cit , h.46 38
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama,. Evaluasi Pembelajaran
IPA Berbasis Kompetensi, ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) Cet. 1, h. 13. 39
Purwanto, loc. cit., hal. 50
28
paling sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu
evaluasi. Hal ini sesuai dengan pembahasan pada sub bab sebelumnya.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yakni:40
1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa)
Faktor internal merupakan suatu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani
siswa/i. Aspek jasmani atau fisiologis adalah aspek yang melihat kondisi
kesehatan organ-organ pada siswa khususnya pada organ indera
pendengaran dan penglihatan. Sedangkan aspek psikologis adalah aspek
yang dapat memepengaruhi kuantitas dan kualitas siswa dalam memperoleh
hasil belajar. Misalnya dari sisi IQ, EQ, dan SQ siswa tersebut.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa)
Faktor eksternal merupakan kondisi lingkungan luar disekitar siswa.
Kondisi lingkungan ini terdiri atas dua macam, yaitu: lingkungan sosial dan
non-sosial. Lingkungan sosial adalah lingkungan belajar yang terdiri dari
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan lingkungan
nonsosial adalah lingkungan yang melihat pada kondisi sarana prasarana
baik di lingkungan rumah maupun sekolah, cuaca, waktu dan lain-lain.
3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning)
Faktor pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar siswa meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran, atau dapat dipahami sebagai segala
cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan
keefisienan proses pembelajaran materi tertentu.
40
Purwanto, Ibid., hal. 145
29
4. Gaya Belajar
a. Pengertian Gaya Belajar
Lain ladang, lain ikannya, Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Pepatah
tersebut menjelaskan fenomena bahwa setiap insan yang diciptakan memiliki
perbedaan.41
Perbedaan muncul karena banyaknya spesies dan interaksi yang
terjadi di dalamnya serta asal usul atau induk yang berbeda, dari perbedaan
induk itu lah menjadikan manusia beragam jenis dan tingkah lakunya.
Masing-masing individu membawa sifat yang berbeda, perbedaan ini bisa
dilihat dari fenotip dan genotipnya. Fenotip merupakan sifat keturunan yang
bisa dilihat secara kasat mata, misalnya; warna kulit, bentuk hidung, rambut
dan lain-lain, sedangkan genotip adalah sifat keturunan yang tidak dapat
dilihat secara kasat mata dalam hal ini contohnya adalah golongan darah dan
tingkat kecerdasan.
Kecerdasan manusia merupakan salah satu faktor keturunan yang bersifat
genetik, itu lah mengapa pada akhirnya setiap individu memiliki tingkat
kecerdasan yang berbeda-beda. Istilah kecerdasan itu sendiri dapat
didefinisikan sebagai suatu kemampuan individu dalam proses belajar,
mencari, mengolah dan menyampaikan suatu informasi baru yang mereka
dapatkan.42
Pada hakikatnya setiap manusia adalah pembelajar, namun dalam hal ini
cara atau karakteristik manusia dalam proses belajar berbeda-beda sesuai
dengan tingkat kecerdasan yang mereka miliki. Perbedaan cara atau
karakteristik dalam belajar ini lah yang disebut atau dikenal dengan gaya
belajar (Learning Style). Gaya belajar kerap kali menjadi pembahasan yang
menarik dan selalu menjadi bahasan pokok dalam dunia pendidikan. Hasil
riset menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan gaya
belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes akan mencapai nilai yang
41
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hal. 180 42
Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 83
30
jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak
sejalan dengan gaya belajar mereka.43
Gaya belajar merupakan sebuah kunci siswa/i dalam mengembangkan
kinerja siswa baik dalam pekerjaan rumah, sekolah, maupun pekerjaan
pribadi.44
Mengetahui beragam gaya belajar siswa dapat membantu guru
maupun oranng tua untuk dapat mengenal dan membantu siswa dalam
menemukan jati diri, bakat serta minatnya dalam mengembangkan
pengetahuan dan kecerdasannya. Bagi guru khususnya, dapat menemukan
pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan gaya belajar siswa yang beragam
tersebut.
Adi W. Gunawan menjelaskan bahwa ada tujuh pendekatan yang umum
dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda dalam mengenali dan
mengkategorikan cara manusia belajar dan cara manusia memasukan,
mengolah dan menyampaikan informasi ke dalalam otak.45
Sebagaimana
yang telah dilakukan oleh Paul Ginnis sejak tahun 1970-an, Ia telah
menggolongkan berbagai perbedaan alami yang dapat terlihat secara kasat
mata, tujuh pendekatan yang dipaparkanya antara lain adalah: 46
1) Pendekatan berdasarkan pemrosesan informasi – yang menjelaskan
berbagai cara menerima dan memproses materi baru.
2) Pendekatan berdasarkan kepribadian – yang menjelaskan berbagai jenis
karakter.
3) Pendekatan berdasarkan modalitas indera – yang menjelaskan berbagai
tingkat ketergantungan atau indera khusus.
4) Pendekatan berdasarkan ingkungan – yang mendeskripsian beragai
respon terhadap kondisi-kondisi fisik, psikologis, dan instruksional.
43
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy: PetunjukPraktis Untuk Menerapkan
Accelerated Learning, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012) Cet. 6, hal. 139. 44
Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 110 45
Adi W. Gunawan, loc. cit. hal 139 46
Paul Ginnis, Trik & Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran
di Kelas, (Jakarta: Indeks, 2008), hal. 41
31
5) Pendekatan berdasarkan interaksi sosial – yang mendefinisikan berbagai
jalan untuk menghubungkan dengan yang lainnya.
6) Pendekatan berdasarkan intelegensia – yang menjelaskan berbagai bakat
yang secara sosial dikenal.
7) Pendekatan berdasarkan geografis serebral – yang mendeskripsikan
dominasi relatif dari berbagai bagian dari otak, kedua hemisfer.
Rita dan Ken Dunn sebagai seorang pelopor gaya belajar dari St. John’s
University, New York mendefinisikan Gaya belajar sebagai cara dimana
siswa/i belajar berkonsentrasi terhadap proses, dan mempertahankan
informasi. Rita Dunn telah menemukan beberapa variabel yang
mempengaruhi cara belajar siswa/i diantaranya;47
faktor-faktor fisik,
emosinal, sosiologis dan lingkungan.
b. Teori-teori Gaya Belajar
Gaya belajar sebagai satu topik penting yang kerap kali menjadi topik
pembicaraan dalam dunia pendidikan. Pada teori sebelumnya telah dijelaskan
bahwa gaya belajar selain menjadi salah satu faktor internal siswa dalam
proses belajar juga faktor yang menjadikan guru mampu dalam
memvariasikan cara pengajarannya, terutama jika kita melihat definisi dari
gaya belajar itu sendiri yaitu sebuah karakter atau kebiasaan yang siswa/i
senangi untuk mencari, mengolah dan menginformasikan ilmu yang mereka
dapat bagi dirinya dan teman-temannya. Satu hal penting dari gaya belajar ini
adalah bagaimana cara kita mengetahui gaya belajar siswa/i tersebut dan
mampu mmbantu kita mengoptilmakan proses pembelajaran bagi siswa/i.
Beberapa teori gaya belajar yang dipaparkan oleh para ahli, di antaranya:
1) Bobbi DePorter dan Hernacki
Bobbi DePorter dan Hernacki melihat gaya belajar siswa berdasarkan
modalitas indra, gaya belajar yang diklasifikasikan olehnya ialah gaya
belajar yang menggunakan preferensi sensori melalui penglihatan,
47
Bobbi DePorter & Micke Hernacki, op.cit., hal. 110
32
pendengaran dan sentuhan atau gerakan. Teori gaya belajar ini dikenal
dengan gaya belajar Visual (V), Auditori (A) dan Kinestetik (K) atau
disingkat dengan VAK. Namun dalam hal ini bukan berarti siswa yang
memiliki gaya belajar visual tidak menggunakan pendengarannya dalam
belajar, atau menggunakan gerakan tubuhnya. Gaya belajar seseorang
visual, auditori atau kinestetik ini hanyalah gaya belajar yang melihat
dominansi atau prefensi indra yang dominan digunakan siswa/i dalam
mencari, mengolah dan menyapaikan informasi yang Ia miliki.
2) Model VARK Fleming
Fleming mendefinisikan gaya belajar sebagai karakteristik individu
dengan cara-cara pengumpulan, pengorganisasian serta pemikiran tentang
informasi yang lebih disukainya. Fleming mendefinisikan gaya belajar
sebagai karakteristik individu dalam pengumpulan, pengorganisasian dan
berpikir dalam mengolah suatu informasi dengan cara yang lebih
disukainya.48
Fleming mendefinisikan VARK merupakan perluasan model sensorik
dari model neuro-linguistik. VARK adalah singkatan dari Visual (V),
Aural/Auditori (A), Read (R), Kinestetik (K).
3) Felder - Silverman
R.M Felder adalah seorang profesor teknik kimia, bersama temannya L.K
Silverman mereka mendefinisikan gaya belajar sebagai suatu cara atau
karakteristik dan preferensi individu dalam mengambil dan memproses atau
mengolah informasi.49
Dalam teorinya Ia menjelaskan bahwa setiap individu
memilki lima preferensi yang berlangsung secara terus menerus (continue).
Lima preferensi tersebut ia klasifikasikan sebagai berikut: 1) Aktif –
48
Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, “Using Learning Style Instruments to Enhance
Student Learning”, Decision Sciences Journal of Innovative Education, Vol. 5, No. 1, 2007, h. 9
(https://www.researchgate.net/publication/227495977_Using_Learning_Style_Instruments_to_En
hance_Student_Learning) diakses pada 24/01/2014 pukul 20:12 49
Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, Ibid., p. 8
33
Reflectif, 2) Sensing – Intuitif, 3) Verbal - Visual, 4) Sequensial – Global,
5) Intuitif - Deduktif.
Dari ketiga teori gaya belajar diatas, masing-masing teori memiiki gaya
belajar yang terdiri dari gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Masing-
masing teori tersebut menyebutkan karakteristik dari ketiga gaya belajar yang
mereka kelompokkan berdasarkan modalitas, sensoris maupun preferensi
siswa dalam proses belajar. Adapun karakteristik yang dipaparkan dari ketiga
teori tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik gaya belajar visual,
auditori dan kinestetik sebagai berikut:
1) Gaya belajar visual
a) Belajar dengan mengoptimalkan indra penglihatan
b) Belajar dengan media yang berbentuk non-verbal (gambar, grafik,
peta, dll)
c) Konsentrasi belajarnya lebih tinggi walau dalam kondisi ramai.
d) Mampu belajar mandiri
2) Gaya belajar auditori
a) Belajar dengan mengoptimalkan indra pendengaran
b) Belajar melalui media audio
c) Konsentrasi belajar mudah pecah pada kondisi ramai.
d) Dominan belajar dengan berkelompok.
3) Gaya belajar kinestetik
a) Belajar dengan mengoptimalkan gerak fisik.
b) Belajar baik melalui praktikum dan studi lapangan
c) Tidak bisa duduk dalam kurun waktu yang lama
d) Dominan belajar dengan berinteraksi dalam kelompok.
34
c. Indikator Gaya Belajar (V.A.K)
Modalitas belajar atau gaya belajar seseorag dapat dilihat dari kebiasaan
anak ketika belajar. Berikut indikator yang dapat kita temukan pada anak
yang memiliki modalitas visual, auditori, dan kinestetik.50
1) Visual
a) Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar;
b) Mudah mengingat dengan asosiasi visua;
c) Pembaca yang cepat dan tekun, memiliki hobi membaca;
d) Lebih suka baca sendiri daripada dibacakan;
e) Biasa berbicara dengan cepat, karena dia tidak merasa
mendengarkan esensi pembicaraanya;
f) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal, kecuali jika
dituliskan dan sering meminta orang lain untuk mengulangi instruksi
verbal tersebut;
g) Sering lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain;
h) Pengeja yang baik, kata demi kata;
i) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat;
j) Mempunyai kebiasaan rapih dan teratur, karena itu yang akan dilihat
orang;
k) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun
presentasi;
l) Memiliki kemampuan dalam perencanaan dan peraturan jangka
panjang yang baik;
m) Teliti terhadap rincian, hal-hal kecil yang harus dilakukan;
n) Biasanya tidak teraganggu oleh suara ribut;
o) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato;
p) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeuruh dan bersikap
waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang sesuatu
50
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011) hal. 151
35
masalah atau proyek, terbiasa melakukan check and recheck sebelum
membuat simpulan;
q) Lebih menyukai seni visual daripada seni musik;
r) Suka mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telpon atau pada
saat melakukan rapat.
2) Auditori
a) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
daripada apa yang dilihatnya;
b) Berbicara kepada diri sendiri saat belajar dan bekerja;
c) Senang membaca dengan keras dan mendengarkannya;
d) Berbicara dengan irama terpola;
e) Biasanya jadi pembicara yang fasih;
f) Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku saat
membaca;
g) Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dngan
panjang lebar;
h) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya;
i) Merasa kesuliatn dalam menulis tetapi hebat dalam bercerita;
j) Dapat mengulangi kembali dan dapat menirukan nada, birama dan
warna suara;
k) Mudah terganggu oleh keributan, dia akan sukar berkonsentrasi;
l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi;
m) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik;
n) Lebih menyukai musik daripada seni lukis atau seni dengan hasil
tiga dimensi.
3) Kinestetik
a) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak;
b) Banyak menggunakan isyarat tubuh;
c) Menggunakan jari sebagai penunjuk tatkala membaca;
36
d) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat;
e) Otot-otot besarnya mengembang;
f) Menanggapi perhatian fisik;
g) Tidak dapat duduk diam dalam waktu lama;
h) Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka;
i) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi;
j) Ingin melakukan segala sesuatu;
k) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain;
l) Berbicara dengan perlahan;
m) Suka belajar memanipulasi (mengembangkan data atau fakta) dan
praktik;
n) Tidak dapat mengingat letak geografi, kecuali jika Ia pernah datang
ke tempat tersebut;
o) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, mencerminkan
aksi dengan gerakan tubuh saat membaca sebagai manifestasi
penghayatan terhadap apa yang dibaca;
p) Kemungkinan memiliki tulisan yang jelek;
q) Menyukai permainan yang membuat sibuk.
Gaya belajar merupakan perilaku yang spesifik pada individu dalam proses
menerima informasi baru dan mengembangkan keterampilan baru, serat
proses penyimpanan informasi atau keterampilan baru tersebut selama proses
belajar berlangsung.51
B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Beberapa penelitian relevan terkait dengan penelitian ini, diantaranya:
Penelitian Erlin Montu, Widha Sunarno, dan Suparmi yang berjudul
“Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan
Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar dan Kemampuan
Awal”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia dan media
51
Muhammad Irham & Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 98
37
riil ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan awal, serta mengetahui
interaksi antara variabel terhadap prestasi belajar, dan dalam penelitian ini
Erlin Montu dkk, mendapatkan hasil dimana prestasi belajar fisik siswa
anatara yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik
memiliki perbedaan dan adanya interaksi antara media pembelajaran yang
digunakan dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika.52
Ikitde Godwin A. dan Edet Uduak Bassey yang berjudul: “Influence of
Learning Styles and Teaching Strategies on Student Achievement in Biology”,
penelitian yang dilakukan oleh Ikitde dan Edet merupakan sebuah penelitian
yang ingin melihat pengaruh antara gaya belajar dan strategi pengajaran
terhadap prestasi siswa. Dalam penelitian ini Gaya belajar yang digunakan
adalah gaya belajar menurut teori Felder dan Solomon yaitu gaya belajar
Active/Reflective, Sensing/Intuitive, Visual/Verbal, Sequential/Global, adapun
untuk strategi yang dgunakan dalam pengajarannya adalah inkuiri terbimbing,
demonstrasi dan ceramah. Ikitde dan Edet menggunakan 6 sekolah tingkat
SMP dimana 2 sekolah mendapatkan pengajaran dengan strategi inkuiri
terbimbing, 2 sekolah lain dengan demonstrasi dan 2 lainnya menggunakan
ceramah, namun ke-enam sampel tersebut mendapatkan pengajaran pada satu
konsep yang sama yaitu sistem respirasi. Sampel dalam penelitian diambil
secara Non-Random. Adapun instrumen yang digunakan adalah instrumen tes
terdiri dari 50 soal pilihan ganda dan kuesioner yang diadaptasi dari teori
Felder dan Solomon. Dari hasil penelitian yang dilakukannya yaitu ditemukan
efek nyata yang signifikan dalam hasil belajar siswa pada konsep sistem
respirasi menggunakan inkuiri terbimbing yang ditinjau dari gaya belajar
mereka. Hal ini membuktikan adanya pengaruh antara gaya belajar dan
52
Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri
Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar dan
Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri (2012) Vol 1 (1). 2252-7893
(https://digilib.uns.ac.id/...=/Pembelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbimbing+Menggunakan+H
ypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belajar+pdf&oq=Pembelajaran+Fisika+Denga
n+Inkuiri+Terbimbing+Menggunakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belaj
ar+pdf) diakses pada 11/03/2014 pukul 09:57
38
strategi pengajaran terhadap prestasi siswa. Dan dari kesimpulan yang
dipaparkan dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa;
1. Siswa yang memiliki gaya belajar Sensing atau intuitif ini emiliki nilai
yang lebih baik bila diajarkan menggunakan strategi guided inkuiri.
2. Strategi pembelajaran demonstrasi merupakan strategi yang paling
efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya
belajar sequensial atau global.
3. Metode ceramah sebagai metode yang baik untuk siswa dengan gaya
belajar visual atau verbal.
4. Tidak adanya pengaruh gender yang signifikan terhadap prestasi
belajar biologi siswa yang diajarkan dengan strategi guided inqiry,
demonstrasi dan ceramah. 53
Ana Lidia Franzoni dan Said Assar “Student Learning Styles Adaptation
Method Based on Teaching Strategies and Electronic Media” Dalam
penelitiannya franzoni dan Assar meneliti proses pembelajaran siswa yang
menunjukkan adanya perbedaan siswa dalam cara belajar dan mereka lebih
cenderung memilih strategi belajar yang berbeda pula. Beberapa penelitian
sepakat bahwa fakta pembelajaran yang tidak mencerminkan gaya seorang
guru tetapi didesain untuk memenuhi semua perbedaan siswa dan gaya belajar
siswa, selain itu juga mereka bahkan berpikir tentang pentingnya menerapkan
gaya-gaya belajar dalam sistem pembelajaran yang berbeda. Dalam
penelitiannya mereka menjelaskan metode pengajaran individu yang didasari
oleh taksonomi gaya belajar Felder Silverman dan mengkombinasikannya
dengan strategi pembelajaran dan media elektronik sebagai media
pembelajaran. Peneletian ini dilakukan dengan metode eksperimen dimana
masing-masing metode pengajaran dan media elektronik disesuaikan dengan
gaya belajar siswa.
53
Gowin A. Ikitde dan Uduak Bassey Edet, Influence of Learning Styles and Teaching
Strategies on Student’s Achievement in Biology, Voice of Research (2013), Vol. 1 (4). 2277-7733
(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf) diakses pada 10/01/2014 pukul 13:32
39
Yosep, Wawan Setiawan, dan Waslaludin dengan judul “Model
Pembelajaran Gaya Belajar VARK dalam Mata Pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi Berbasis Multimedia Interaktif” dalam penelitian
ini mereka meneliti pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam
menunjang gaya belajar Visual, Aural, Read/Write, dan Kinestethic. Metode
penelitian yang digunakannya merupakan penelitian pengembangan (research
and development), karena penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan atau
mengembangkan suatu produk, bukan penelitian yang dimaksudkan untuk
menemukan teori, selain itu juga peneltian ini bertujuan untuk mengetahui
kecendrungan gaya belajar yang ada pada siswa. Dari hasil penelitian dan
pembahasannya bahwa media pembelajaran yang menunjang gaya belajar
siswa ini sangat layak digunakan, hal ini didasari oleh hasil validasi
multimedia interaktif oleh ahli media sebesar 86,2% dan ahli materi sebesar
88% serta hasil uji coba terbatas untuk menggunakan multimedia interaktif
yang dikembangkan sebesar 87,25%.
C. KERANGKA PIKIR
Metode dan media pembelajaran yang memiliki pengaruh pada hasil
belajar siswa terhadap materi ajar yang harus dengan cepat dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan dalam SK dan KD, pembelajaran harus segera
dikembangkan menjadi sebuah pembelajaran yang efisien, kreatif dan inovatif
agar lebih mudah dan cepat difahami oleh siswa. Media yang dikembangkan
dengan komputer atau yang berbasis IT yaitu hypermedia yang mampu
memberikan informasi baik dalam bentuk visual, auditorial dan kinestetik
dalam satu kesatuan ini dapat membantu siswa dalam pembelajaran biologi
yang terkenal sebagai bidang studi yang kompleks.
Sejalan dengan perbedaan gaya belajar yang ada dalam setiap diri individu
atau siswa yaitu visual, auditorial dan kinestetik, menjadi satu faktor dalam
belajar siswa untuk dapat menerima, mengkaji dan memahami materi ajar
yang diterimanya, gaya belajar ini diduga akan mempengaruhi tingkat
pemahaman siswa. Dari penelitian relevan yang telah dipaparkan sebelumnya
40
ada beberapa penelitian yang menyatakan adanya interaksi antara gaya belajar
dan perlakuan yang diberikan kepada siswa baik dalam bentuk metode
maupun media terkait hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini saya ingin
mengetahui pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan
gaya belajar siswa yang berbeda.
Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir
D. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka pikir, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah
1. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa
pada konsep sistem ekskresi.
2. Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa
pada konsep sistem ekskresi.
Kesesuaian media dan metode dalam
pembelajaran serta gaya belajar yang kerap
kali kurang diperhatikan
Pembelajaran menggunakan
hypermedia
Hasil belajar siswa
meningkat
Hypermedia hadir memberikan
informasi baik dalam bentuk visual,
auditori, dan kinestetik
41
3. Terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap hasil
belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan Jl.
Cirendeu Raya No.5 Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Waktu
pelaksanaan ini pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
quasi experiment yaitu metode penelitian yang memiliki kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Penelitian terdiri dari dua
kelas berbeda yang nantinya akan mendapatkan media pembelajaran yang
berbeda pula. Kelas eksperimen akan mendapat pembelajaran dengan
hypermedia dan kelas kontrol akan mendapat pembelajaran dengan power
point.
Desain penelitian menggunakan desain Nonequivalent Control Group
Design, desain ini sama dengan Pre-test – Post-test Control Group Design,
perbedaannya hanya pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
tidak dipilih secara random,2 melainkan karena adanya kesetaraan jumlah
siswa berdasarkan kelompok gaya belajar. Gambaran desain penelitian dapat
dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini.
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2008), hal. 77. 2 Sugiyono, Ibid., hal. 79.
43
Keterangan:
X1 = Pembelajaran dengan penggunaan Hypermedia
X2 = Pembelajaran dengan penggunaan Power Point
O1 = Hasil belajar awal siswa sebelum menggunakan hypermedia
O2 = Hasil belajar akhir siswa setelah menggunakan hypermedia
O3 = Hasil belajar awal siswa kelas Power Point
O4 = Hasil belajar akhir siswa kelas Power Point
Metode eksperimen dalam penelitian ini dimodifikasi dengan rancangan
desain faktorial. Desain faktorial pada dasarnya merupakan suatu perluasan
dari rancangan desain eksperimen.3 Desain yang memungkinkan adanya
variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independent)
terhadap hasil belajar (variabel dependent). Dalam penelitian ini variabel
moderator yang digunakan adalah gaya belajar (learning style) yang terbagi
ke dalam tiga golongan yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
Sesuai dengan hipotesis-hipotesis yang akan diuji maka penelitian ini
dirancang dengan versi faktorial 2X3. Dengan rancangan faktorial
demikian, hipotesis-hipotesis yang diajukan dapat diuji sekaligus yaitu
pengujian pengaruh utama (main-effect) yaitu pengaruh hypermedia
terhadap hasil belajar biologi siswa, pengaruh gaya belajar terhadap hasil
belajar biologi siswa dan pengaruh interaksi (interaction-effect) dari kedua
variabel tersebut, jadi dalam penelitian ini akan ada enam kelompok, yaitu:
1. Siswa dengan gaya belajar visual yang menggunakan hypermedia
dalam pembelajaran.
2. Siswa dengan gaya belajar auditori yang menggunakan hypermedia
dalam pembelajaran
3. Siswa dengan gaya belajar kinstetik yang menggunakan hypermedia
dalam pembelajaran
4. Siswa dengan gaya belajar visual yang menggunakan power point
dalam pembelajaran
5. Siswa dengan gaya belajar auditori yang menggunakan power point
dalam pembelajaran
3 Consuelo, G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian Terj. dari An Introduction to
Reaserch Methods oleh Alimuddin Tuwu, (Jakarta: UI-Press, 2006), hal. 113.
44
6. Siswa dengan gaya belajar kinestetik yang menggunakan power point
dalam pembelajaran
Tabel 3.2. Desain Faktorial 2X3
B
A
Gaya Belajar
Visual Auditori Kinestetik
Media
Pembelajaran
Hypermedia A1B1 A1B2 A1B3
Power Point A2B1 A2B2 A2B3
Keterangan:
A : Media Pembelajaran
A1 : Siswa dengan pembelajaran menggunakan Hypermedia
A2 : Siswa dengan pembelajaran menggunakan Power Point
B : Gaya Belajar
B1 : Siswa yang memiliki gaya belajar visual
B2 : Siswa yang memiliki gaya belajar auditori
B3 : Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu
ruang lingkup, dan waktu yang ditentukan.4 Dalam penelitian ini populasi
meliputi seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
yang berjumlah kurang lebih 160 siswa yang terbagi ke dalam 4 kelas. Dari
ke 4 kelas tersebut 2 kelas digunakan sebagai sampel penelitian.
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang akan diteliti. Adapun
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Teknik Purposive Sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.5 Adapun pertimbangan yang digunakan oleh peneliti
yaitu kesetaraan banyaknya jumlah siswa dalam 1 kelompok gaya belajar
dengan kelompok gaya belajar lainnya. Sehingga peneliti memutuskan
menggunakan kelas XI IPA II sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA III
4 Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Panduan Modern Penelitian Kuantitatif: Bacaan
Wajib Bagi Peneliti,Guru, dan Mahasiswa Program S1, dan S2 di Lingkungan Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 65. 5 Sugiyono, op. cit., hal. 85.
45
sebagai kelas kontrol, dimana kelas eksperimen terdiri dari 9 siswa dengan
gaya belajar visual, 12 siswa dengan gaya belajar auditori, dan 9 siswa
lainnya dengan gaya belajar kinestetik. Sedangkan pada kelas kontrol
penyebaran siswa dengan gaya belajar sama-sama memiliki 10 siswa pada
masing-masing gaya belajar.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.6Berdasarkan
judul penelitian yaitu “Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Dengan Gaya Belajar Berbeda” terdiri dari 3 variabel yaitu
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator.
Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel terikat (dependent)
adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel
independen.7 Adapun variabel moderator adalah sebuah variabel yang
mendeskripsikan tipe atau jenis variabel independen khusus, atau bisa
dikatakan sebagai variabel bebas (independent) kedua yang dipilih oleh
peneliti untuk kepentingan penelitiannya, yaitu untuk menentukan apakah
variabel tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas utama
dan variabel terikat.8 Berikut adalah variabel yang digunakan dalam
penelitian ini:
1. Variabel bebas (X1) : Hypermedia
2. Variabel moderator (X2) : Gaya Belajar
3. Variabel terikat (Y) : Hasil Belajar
6 Sudaryono,Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu, Pengembangan Instrumen
Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 20. 7 Sudaryono, Gaguk Margono dan Wardani Rahayu., Ibid., hal. 23-24
8 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2013), hal. 142.
46
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa;
1. Wawancara: Untuk mengetahui data awal berupa jumlah populasi dan
sampel serta keadaan gaya belajar siswa yang sesungguhnya.
2. Kuesioner : untuk mengambil data primer dari siswa tentang gaya
belajar.
3. Tes : Untuk mengambil data hasil belajar siswa dalam pembelajaran
biologi pada konsep sistem ekskresi.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau tahap-tahap kegiatan
yang dilalui dan dilakukan oleh peneliti untuk sampai pada kesimpulan dari
penelitian. Berikut adalah beberapa prosedur dalam penelitian:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:
a. Membuat surat permohonan izin untuk melakukan penelitian dan
menyerahkan surat tersebut kepada sekolah yang bersangkutan.
b. Membuat hypermedia. Hypermedia dibuat berdasarkan KI dan
KD yang telah ditetapkan di dalam Kurikulum 13, dalam
pembuatan hypermedia peneliti berkolaborasi dengan seorang
ahli IT untuk kemudian hypermedia divalidasi oleh ahli media
dari Pustekkom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan)
c. Membuat kuesioner gaya belajar. Instrumen dibuat oleh peneliti
berdasarkan indikator jenis gaya belajar yang dipaparkan oleh
Suyono dan Haryanto dalam bukunya yang berjudul “Belajar dan
Pembelajaran” untuk kemudian divalidasi oleh ahli psikologi.
d. Membuat instrumen tes berupa soal pilihan ganda terkait konsep
sistem ekskresi yang terdiri dari 73 soal dengan 5 pilihan opsi
jawaban untuk kemudian divalidasi kepada siswa kelas XII IPA
yang sudah melalui pembelajaran tersebut dan kemudian
47
dilakukan analisis data hasil uji validitas instrumen untuk
menentukan butir soal yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukan
beberapa kegiatan diantaranya:
a. Menyebar kuesioner pada populasi penelitian untuk kemudian
diolah sampai pada penentuan gaya belajar yang dimiliki masing-
masing individu populasi. Gaya belajar siswa ditentukan
berdasarkan pengelompokkan skor masing-masing gaya belajar,
untuk kemudian dilihat skor tertinggi dari ketiga gaya belajar
tersebut.
b. Menyebar 30 butir soal sebagai instrumen tes (pre-test) pada
populasi penelitian yang terdiri dari 4 kelas untuk kemudian
diolah sampai pada nilai rata-rata dari masing-masing kelas.
c. Menentukan sampel penelitian yang terdiri dari kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdasarkan gaya belajar dan hasil pre-test.
d. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. kelas eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran
menggunakan hypermedia dan kelas kontrol menggunakan
powerpoint.
e. Memberikan post-test pada masing-masing kelas.
3. Tahap Akhir Penelitian
Pada tahap akhir penelitian ini merupakan tahap dimana peneliti
melakukan kegiatan sampai menemukan kesimpulan dari penelitian,
diantaranya:
a. Melakukan pengolahan data hasil post-test baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol
48
b. Melakukan uji prasyarat analisis data sampai uji hipotesis
untuk kemudian dibuat kesimpulan dari hasil uji hipotesis
tersebut.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan
non-tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa
telah menguasai pelajaran yang disampaikan dan instrumen non-test berupa
kuesioner gaya belajar untuk mengelompokkan gaya belajar masing-masing
siswa. Kisi-kisi instrumen tes dapat diliht pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Tes
NO Indikator
Pembelajaran
Ranah Kognitif Jumlah
Soal yang
Digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6
1
Menjelaskan
pengertian
defekasi, sekresi,
dan ekskresi.
8 1* 3* 2, 4* 3
2
Menemukan zat-
zat yang tidak
berguna dan harus
dikeluarkan dari
dalam tubuh
6, 7* 5* 1
3
Menyebutkan
organ-organ yang
berperan dalam
sistem ekskresi
9*,
12* 10*
11*,
13 3
4
Mengenal
struktur, fungsi,
dan proses serta
kelaianan/penyaki
t pada organ
ekskresi; Ginjal
14*,
17*,
19,
20,
21*,
22*
15*,
18* 3
5
Menjelaskan
struktur, fungsi
dan proses serta
kelainan/penyakit
pada organ
ekskresi; Ginjal
23,
25*,
28,
30*
16*
26,
29,
31,
35*,
38*,
44
24,
27*,
33,
34
32*,
36*,
37
6
6
Mengetahui
faktor-faktor yang
mempengaruhi
41* 40* 39,
43* 42 1
49
NO Indikator
Pembelajaran
Ranah Kognitif Jumlah
Soal yang
Digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6
proses atau
mekanisme
pengeluaran zat
sisa metabolisme
pada ginjal
7
Mengenal peran
teknologi cuci
darah mirip
dengan fungsi
ginjal sebagai
penyaring zat sisa
bioproses tubuh
46 45* 1
8
Mengenal strutur,
fungsi dan proses
serta
kelainan/penyakit
yang terjadi pada
organ ekskresi;
Paru-paru, Hati,
dan Kulit
47*,
48,
51,
55,
62*
54*,
59*
50*,
52* 49 4
9
Menjelaskan
struktur, fungsi
dan proses serta
kelainan/penyakit
pada organ
ekskresi; Paru-
paru, Hati dan
Kulit
53*,
61 60 1
10
Mengetahui
faktor-faktor yang
mempengaruhi
proses/mekanisme
pengeluaran zat
sisa metabolisme
pada kulit
56 57* 58* 2
11
Mengenal
struktur, fungsi
dan
proses/mekanisme
sistem ekskresi
pada ikan dan
serangga
63,
66*,
67*
65*,
69 3
12
Menjelaskan
struktur, fungsi
dan
proses/mekanisme
sistem ekskresi
64*,
68,
70
71 72 73* 2
50
NO Indikator
Pembelajaran
Ranah Kognitif Jumlah
Soal yang
Digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6
pada ikan dan
serangga
∑ Jumlah Soal 27 8 22 8 2 6 30
Keterangan: * soal yang valid.
Kuesioner gaya belajar (instrumen non-test) dibuat menggunakan skala
psikologi dengan dua kategori pernyataan, yaitu kategori favorabel dan tidak
favorabel (unfavorabel). Pernyataan dalam kategori favorabel adalah sebuah
pernyataan yang berisi konsep keprilakuan dan mendukung atribut yang
diukur, sedangkan pernyataan dalam kategori tidak favorabel adalah
peryataan yang bertentangan atau tidak mendukung ciri prilaku yang
dikehendaki oleh indikator keprilakuannya.9 Skala yang digunakan dalam
pengukuran kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.4. dan kisi-kisi kuesioner
gaya belajar dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tebel 3.4. Skala Instrumen Non-Tes
Pernyataan
Favorabel Unfavorabel
4 Sangat setuju 1 Sangat setuju
3 Setuju 2 Setuju
2 Tidak setuju 3 Tidak setuju
1 Sangat Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju
Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Gaya Belajar
NO
Dimensi
Gaya
Belajar
Indikator
Item Jumlah
Item Positif Negatif
1 Visual
Belajar dengan indera
penglihatan 6, 7, 10 5, 16, 21 6
Belajar sesuatu
dengan asosiasi visual 2, 11, 13 17, 22 5
9 Saifuddin Azwar., Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),
hal. 41- 42.
51
NO
Dimensi
Gaya
Belajar
Indikator
Item Jumlah
Item Positif Negatif
Teliti, rapi dan teratur 1, 8, 12 14, 15, 20,
24 7
Sulit menerima
instruksi verbal 3, 9
4, 18, 19,
23 6
2 Auditori
Belajar dengan indera
pendengaran 31, 37, 38 39, 40, 46 6
Lemah terhadap
aktivitas visual 27, 32
30, 36, 43,
45 6
Memiliki kepekaan
terhadap musik 28, 33, 48 29, 41, 44 6
Pandai dalam
berbicara
26, 34, 35,
42 25, 47 7
3 Kinestetik
Belajar melalui
aktivitas fisik 49, 53, 55 50, 63, 66 6
Selalu berekspresi
dengan gerakan 54, 58, 72 62, 70, 71 6
Pandai melalui bahasa
isyarat 56, 59, 60 64, 65, 67 6
Sulit hidup rapi dan
teratur 51, 57, 61 52, 68, 69 6
*Sumber: Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran
H. Kalibrasi Instrumen
Intrumen terdiri dari instrumen tes dan non-tes. Sebelum digunakan kedua
instrumen harus memiliki uji kelayakan untuk agar dapat digunakan pada
penelitian. Instrumen tes sebagai salah satu hal utama yang mempengaruhi
kualitas hasil penelitian, oleh karena itu dalam hal ini instrumen harus dibuat
sebaik mungkin dan sudah teruji kelayakannya melalui beberapa tahapan.
Berikut tahapan kalibrasi instrumen tes:
1. Uji Validitas
Sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriterium, dalam artian adanya kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium.
52
Teknik yang digunakan untuk melihat kesejajaran ini ada dua rumus teknik
yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:10
1) Kolerasi product moment dengan simpangan dan
2) Korelasi product moment dengan angka kasar.
Teknik validitas kolerasi product moment dengan angka kasar, memiliki
rumus sebagai berikut:11
√
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y
X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X
Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y
N = Jumlah responden
Jika koefisien kolerasi (r) sudah diketahui, pengujian dapat dilanjutkan
dengan taraf signifikansi kolerasi dengan menggunakan rumus distribusi
tstudent dan item soal dapat dikatakan valid pada taraf yang ditentukan jika
thitung > ttabel pada taraf signifikansi ɑ = 0,05. Dibah ini adalah rumus tstudent:
√
√
Dimana:
r = Koefisien kolerasi
n = Jumlah responden yang diuji coba
Namun dalam penelitian ini, uji validitas intrumen menggunakan
program Anates, dan dari uji validitas tersebut diperoleh 41 soal yang valid
dan berikut nomor-nomor soal yang valid: 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15,
16, 17, 18, 21, 22, 25, 27, 30, 32, 35, 36, 38, 40, 41, 43, 45, 47, 50, 52, 53, 54,
57, 58, 59, 62, 64, 65, 66, 67, 73.
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hal. 85. 11
Suharsimi Arikunto, Ibid., hal. 87
53
Berbeda dengan instrumen tes, pada intrumen non-test (kuesioner gaya
belajar) validasi instrumen dilakukan oleh ahli psikologi. Adapun ahli
psikologi yang bersangkutan dalam hal ini tertera pada lampiran surat-surat.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas yang berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.12
Untuk mencari besarnya reliabilitas
dapat digunakan sebuah metode tes ulang (Test-retest Metode), metode ini
hanya memiliki satu seri tes, tetapi uji cobanya bisa dilakukan dua kali dan
kemudian dicari korelasi dari hasil tes yang pertama dan kedua.
Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan program Anates dengan
hasil reabilitas tes sebesar 0, 78.
3. Daya Beda (Discriminating Power)
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam
membedakan kelmpok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan
kelompok siswa yang kurang pandai.13
Pengujian daya beda dalam penelitian
ini juga menggunakan program Anates.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif, yang
menunjukkan hasil proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab
benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rentangan indeks
kesukaran dari 0,0 -1,0. Semakin besar indeks kesukaran semakin mudah
butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau
seluruh siswa.14
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran menggunakan program
Anates dari 41 soal yang valid terdapat 1 soal dengan kriteria sukar, 20 soal
12
Sudaryono, op. cit., hal. 120. 13
Ahmad sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta Selatan: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, hal. 104. 14
Ahmad,Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Ibid., hal. 103.
54
dengan kriteria sedang, 16 soal dengan kriteria mudah, dan 4 soal dengan
kriteria sangat mudah.
D. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis terhadap data. Data yang
diolah dalam penelitian ini adalah data kuesioner gaya belajar dan data hasil
belajar siswa. Data kuesioner gaya belajar siswa diolah melalui beberapa
tahap, diantaranya:15
1. Memasukkan data hasil kuesioner ke dalam program excel
2. Mengelompokkan hasil kuesioner berdasarkan item gaya belajar yang
terdiri dari 24 item pada masing-masing gaya belajar.
3. Menjumlahkan seluruh data kuesioner berdasarkan masing-masing gaya
belajar.
4. Melihat hasil akhir penjumlahan/ skor masing-masing gaya belajar
dengan skor maksimum 96
5. Skor tertinggi dari ketiga gaya belajar adalah penentu gaya belajar siswa.
Sedangkan analisis data hasil belajar diolah dengan tahapan berikut ini;
Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. Dimana Uji Normalitas
dan Uji Homogenitas digunakan sebagai uji prasyarat dalam analisis data.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa sebaran data
penelitian berdistribusi normal atau tidak. 16
Pengujian normalitas data ini
menggunakan Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu teknik pengujian yang
dilakukan apabila data yang akan diuji merupakan data tunggal atau data
frekuensi tunggal, bukan data dalam distribusi frekuensi kelompok. Adapun
kriteria dalam pengujian normalitas ini, sebagai berikut:
Tolak H0 Jika amax > Dtabel
15
Dede Nurul Faridah, The Relationship Between Students’ Learning Style And Their
Achievement In Listening Skill, Skripsi, (Jakarta: Program Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014) 16
Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Op. cit., hal. 92.
55
Terima H0 Jika amax ≤ Dtabel
Dengan hipoteis sebagai berikut:
H0 : Sebaran data dalam penelitian berdistribusi normal
H1 : Sebaran data dalam penelitian tidak berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji atau melihat kesamaan atau
homogenitas varians populasi pada setiap kelompok data yang berdistribusi
normal. Uji homogenitas ini menggunakan uji-F.17
Adapun teknik yang
digunakan adalah Teknik Uji Levene (Levent’s Test) yang setara dengan Uji
Barlett yaitu teknik pengujian yang dilakukan terhadap tiga varians atau lebih.
Adapun kriteria dalam pengujian homogenitas sebagai berikut:
H0 diterima apabila X02 ≤ Xɑ
2 (db)
H0 ditolak apabila X02 > Xɑ
2 (db)
Dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Kelompok sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen.
H1 : Kelompok sampel tidak berasl dari populasi yang sama tau homogen.
Kriteria pengujian di atas dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan (α) =
5 % = 0,05. Data dapat dikatakan homogen apabila hasil uji Levene lebih
besar dari 0,05, sedangkan apabila hasil uji Levene lebih kecil dari 0,05 maka
data dikatakan tidak homogen.
3. Perhitungan Nilai N-Gain
Jika data sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji
hipotesis statistik menggunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05 namun
sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu peningkatan hasil belajar yang
dihitung melalui N-Gain dengan rumus :
N-Gain =
17
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Ibid., hal. 92.
56
Dengan kategori perolehan :
1. G tinggi : G ≥ 0,7
2. G sedang : 0,3 ≤ G < 0,7
3. G rendah : G < 0,3
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis analisis
variansi dua jalur (Anava Two Ways) yaitu analisis variansi yang digunakan
jika suatu penelitian eksperiment terdiri dari dua variabel bebas. Baik untuk
penelitian eksperimen 2 faktor (2 treatment) maupun eksperimen treatment (1
faktor dan 1 variabel atribut).18
Dalam anava dua jalur ini, ada 3 jenis hipotes yang perlu digunakan,
diantaranya:
1. Hipotesis interaction effect
2. Hipotesis main effect
3. Hipotesis simple effect
Penelitian ini menggunakan dua hipotesis diantaranya hipotesis
interaction effect dan hipotesis main effect. Hipotesis interaction effect terdiri
dari 1 buah hipotesis yang digunakan untuk melihat adanya pengaruh
interaksi antara variabel treatmen 1 dengan variabel treatmen 2 terhadap
variabel terikat untuk eksperimen 2 faktor. Sedangkan hipotesis main effect
terdiri dari 2 buah hipotesis, yaitu: Hipotesis tentang pengaruh variabel bebas
(treatmen 1) terhadap variabel terikat; dan hipotesis tentang pengaruh variabel
bebas (treatmen 2) terhadap variabel terikat.19
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dalam anava dua jalur
(Anova Two Ways) sebagai berikut:
1. Mengelompokkan skor variabel terikat (Hasil Belajar; X) berdasarkan
kategori faktorial.
18
Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih
Komprehensif, (Jakarta: Change Publication, 2014), Cet. 4, hal. 348. 19
Supardi, Ibid., hal. 349-350.
57
2. Membuat tabelstatistik deskriptif untuk setiap data
3. Membuat format tabel rangkuman anava dua arah
4. Menentukan db, JK, RJK, Fh dan Ft untuk mengisi tabel rangkuman
anava.
5. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.
E. Hipotesis Statistik Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 hipotesis, yaitu:
1. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada
konsep sistem ekskresi. (JKAk)
H0 : μ1.1 = μ2.1
H1 : salah satu atau semuanya ≠
2. Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa pada
konsep sistem ekskresi. (JKAb)
H0 : μ1.1 = μ1.2 = H1.3
H1 : salah satu atau semuanya ≠
3. Terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap hasil
belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. (JKI)
H0 : μ1.1 – μ1.2 – μ1.3 = μ2.1 – μ2.2 -μ2.3
H1 : salah satu atau semuanya ≠
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan disajikan dalam beberapa tabel, adapun hasil
penelitian yang dideskripsikan berupa data hasil kuesioner gaya belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil pre-test dan post-test
biologi (Sistem Ekskresi) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil
Normalized gain (N-gain) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai rata-
rata hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, hasil uji prasyarat analisis statistik (uji normalitas dan homogenitas),
dan hasil uji hipotesis (uji analysis of varians two ways atau anava dua jalur).
1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
Hasil kuesioner gaya belajar merupakan hasil data yang diperoleh
peneliti sebelum melakukan proses belajar mengajar pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data ini digunakan pada uji hipotesis untuk
melihat apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa dan apakah ada interaksi yang terjadi antara gaya belajar siswa
dengan media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti terhadap hasil
belajar biologi siswa baik pada kelas ekperimen maupun kelas kontrol.
Adapun hasil kuesioner gaya belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel.
4.1. sebagai berikut:
Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar1
Sampel Kelas Gaya Belajar Jumlah
Siswa Visual Auditori Kinestetik
XI IPA Eksperimen 9 12 9 30
Kontrol 10 10 10 30
1 Lampiran 9, hal. 130-131
59
Berdasarkan tabel di atas, masing-masing kelas memiliki jumlah
kelompok gaya belajar yang tidak jauh berbeda atau dapat dikatakan
populasi di dalam kelas homogen. Sehingga, kedua kelas tersebut layak
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
2. Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Pre-Test sebagai langkah kedua dalam penelitian, mengukur
kemampuan dasar siswa terkait materi yang akan digunakan dalam
penelitian. Adapun hasil pre-test tersaji di dalam Tabel. 4.2. sebagai
berikut:
Tabel 4.2. Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol2
Media
Pembelajaran
Gaya Belajar Sd
Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
33 60 33 53 43 23
45,14 12,01
63 53 47 37 37 43
40 50 40 40 63 33
40 53 70 33 67 53
37 47 30 40
60 27
47,67 43,08 44,67
Sd 10,6 11,81 14,24
Power point
23 57 37 47 30 37
45,3 13,46
40 47 53 47 27 77
33 70 77 43 43 60
33 40 63 33 37 43
53 43 57 50 27 33
43,9 50,7 41,4
Sd 9,97 12,81 15,89
Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat, hasil pre-test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol secara keseluruhan menunjukkan adanya
persamaan tingkat kognitif siswa. Kemampuan awal rata-rata siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang sama,
yaitu berada pada nilai rata-rata 45. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya
2 Lampiran 16, hal. 188-203
60
tidak memiliki perbedaan, sehingga keduanya layak dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian.
Selain itu juga peneliti melihat kemampuan awal siswa berdasarkan
kelompok gaya belajar, dimana nilai rata-rata tertinggi pada kelas
eksperimen dimiliki oleh kelompok siswa dengan gaya belajar visual yaitu
47,67, kemudian kelompok siswa dengan gaya belajar kinestetik yiatu
44,67 dan kelompok siswa dengan gaya belajar auditori yaitu 43,08.
Sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi dimiliki oleh kelompok siswa
dengan gaya belajar auditori yaitu 50,7, kemudian siswa dengan gaya
belajar visual yaitu 43,9 dan siswa dengan gaya belajar kinestetik yaitu
41,4. Dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen siswa dengan gaya
belajar visual memiliki nilai rata-rata tertinggi, sedangkan pada kelas
kontrol nilai rata-rata tertinggi dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar
auditori.
3. Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol
Post-Test merupakan alat ukur untuk melihat sampai dimana
perkembangan kognitif siswa melalui media pembelajaran yang peneliti
gunakan selama penelitian. Bentuk post-test yang diberikan sama dengan
bentuk pre-test. Adapun hasil post-test tersaji di dalam Tabel 4.3. sebagai
berikut:
Tabel 4.3. Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol3
Media
Pembelajaran
Gaya Belajar Sd
Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
83 87 83 73 83 90
79,77 9,94
90 77 77 73 77 90
67 93 67 63 87 77
73 67 80 83 93 97
80 63 90 67
70 93
79,76 76,25 84,56
Sd 9,5 9,87 9,46
3 Lampiran 17, hal. 204-219
61
Media
Pembelajaran
Gaya Belajar Sd
Visual Auditori Kinestetik
Power point
83 63 87 67 63 73
73,27 8,50
70 60 83 63 77 87
77 63 77 63 63 57
73 80 73 83 83 73
70 73 77 80 80 77
71,2 75,3 73,3
Sd 7,60 8,56 9,61
Berdasarkan Tabel. 4.3. menunjukkan bahwa hasil post-test berbeda
dengan hasil pre-test sebelumnya dimana keduanya memiliki peningkatan
yang cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai rata-
rata kelas, dimana kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 79,77
sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 73,27. Nilai rata-rata pada
kelas kontrol berada di bawah nilai rata-rata kelas eksperimen. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti
dapat memberikan dampak yang positif pada hasil belajar siswa.
Nilai post-test pada masing-masing kelas telah memilki peningkatan
yang cukup baik. Namun jika diurutkan berdasarkan kelompok gaya
belajar, nilai rata-rata pada post-test tertinggi tidak lagi dimiliki oleh siswa
dengan gaya belajar visual seperti pada nilai pre-test melainkan dimiliki
oleh siswa dengan gaya belajar kinestetik pada kelas eksperimen. Begitu
pun dengan kelas kontrol, pada kelas kontrol nilai rata-rata tertinggi pada
post-test ini dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar auditori.
4. Deskripsi Nilai Normalized Gain (N-gain)
N-gain merupakan perhitungan yang dilakukan untuk melihat
peningkatan hasil belajar pada masing-masing siswa dan membantu
peneliti untuk dapat melihat dan menganalisis kategori siswa berdasarkan
kriteria yang mereka dapatkan pada pembelajaran biologi. Adapun
kategori nilai N-gain dalam penelitian ini dilihat pada Tabel 4.4. sebagai
berikut:
62
Tabel 4.4. Kategori Nilai N-gain Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol4
Kelas Kategori Gaya Belajar Nilai
Rata-rata Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
Tinggi 3 4 5
0,61 Sedang 5 7 4
Rendah 1 1 -
Power point
Tinggi 1 1 1
0,48 Sedang 7 7 9
Rendah 2 2 -
Berdasarkan Tabel 4.4. perhitungan nilai N-gain, kelas eksperimen
memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata
N-gain 0,61 dibandingkan dengan kelas kontrol yang memiliki nilai rata-
rata N-gain 0,48. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan hasil belajar
masing-masing siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan pada
kelas kontrol, walaupun keduanya masih dalam kategori yang sama yaitu
kategori sedang.
Selain itu pula, dapat dilihat dari masing-masing jumlah siswa pada
tiap-tiap kategori, dimana terdapat 12 siswa pada kelas eksperimen yang
mampu mencapai kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol hanya ada
3 siswa. Kemudian pada kategori sedang, terdapat 16 siswa pada kelas
eksperimen sedangkan pada kelas kontrol terdapat 23 siswa. Dan terakhir
pada kategori rendah, terdapat 2 siswa pada kelas eksperimen sedangkan
pada kelas kontrol menunjukkan dua kali lipat dari kelas eksperimen yaitu
4 siswa.
5. Uji Prasyarat Analisis (Uji Normalitas dan Uji Homogenitas)
a. Uji Normalitas
1). Uji Normalitas Hasil Pre-Test Pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pengujian normalitas dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas
kontrol berdasarkan kelompok gaya belajar pada pre-test dan post-test.
Teknik yang digunakan adalah Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov yang
4 Lampiran 14, hal. 184-185
63
dihitung secara manual oleh peneliti. Adapun hasil uji normalitas pre-test
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5.
sebagai berikut:
Tabel 4.5. Hasil Normalitas Pre- Test Pada
Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol5
Kelas Gaya
Belajar N ɑ amax Dtabel Keterangan
Eksperimen
Visual 9
0,05
0,1415 0,432 Normal
Auditori 12 0,1145 0,375 Normal
Kinestetik 9 0,1315 0,432 Normal
Kontrol
Visual 10
0,05
0,1614 0,410 Normal
Auditori 10 0,0859 0,410 Normal
Kinestetik 10 0,1814 0,410 Normal
Berdasarkan Tabel 4.5. secara keseluruhan pada masing-masing
kelompok uji normalitas diperoleh data amax < Dtabel, data tersebut
menunjukkan bahwa hasil uji normalitas pre-test baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol pada masing-masing gaya belajar
terdistribusi normal.
2). Uji Normalitas Hasil Post-Test Pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Pengujian normalitas hasil post-test sama dengan uji normalitas pada
pre-test yaitu sama-sama menggunakan Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov
yang dihitung secara manual oleh peneliti.. Adapun hasil uji normalitas
post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel
4.6. sebagai berikut:
5 Lampiran 16, hal. 188-203
64
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Post-Test
Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol6
Kelas Gaya
Belajar N ɑ amax Dtabel Keterangan
Eksperimen
Visual 9
0,05
0,1194 0,432 Normal
Auditori 12 0,0917 0,375 Normal
Kinestetik 9 0,1657 0,432 Normal
Kontrol
Visual 10
0,05
0,077 0,410 Normal
Auditori 10 0,1159 0,410 Normal
Kinestetik 10 0,188 0,410 Normal
Berdasarkan Tabel 4.6. secara keseluruhan pada masing-masing
kelompok uji normalitas diperoleh data amax < Dtabel, data tersebut
menunjukkan bahwa hasil uji normalitas post-test baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol pada masing-masing gaya belajar
terdistribusi normal.
Pengujian normalitas secara keseluruhan menunjukkan bahwa data di
atas berdasarkan kelompok gaya belajar baik pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol terdistribusi normal pada saat pre-test maupun post-
test. Sehingga hasil pengujian ini dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya
yaitu uji homogenitas.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan pengujian kedua sebagai uji prasyarat
untuk melakukan uji hipotesis setelah uji normalitas memiliki data yang
berdistribusi normal. Pengujian homogenitas ini dilakukan untuk melihat
kesamaan varians pada setiap kelompok data. Adapun, teknik yang
digunakan adalah Teknik Uji Levene (Levent’s Test) yang setara dengan
Uji Barlett yaitu teknik pengujian yang dilakukan terhadap tiga varians
atau lebih.
6 Lampiran 17, hal. 204-219
65
Pengujian homogenitas ini dilakukan terhadap kelas eksprimen dan
kelas kontrol dengan melihat hasil pre-test dan post-test. Adapun hasil uji
homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.7. sebagai berikut:
Tabel 4.7. Uji Homogenitas Hasil Pre-Test dan Post-Test
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol7
No Hasil Data Varians
(S2)
X2
hit. X2
tab. Ket.
1 Pre-
Test
Kelas
Eksperimen
V 52,38
4,39
11,070
Homogen
A 139,61
K 202,88
Kelas
Kontrol
V 99,38
A 164,01
K 252,49
2 Post-
Test
Kelas
Eksperimen
V 90,25
0,25 Homogen
A 97,47
K 89,52
Kelas
Kontrol
V 57,73
A 73,34
K 92,46
Berdasarkan Tabel 4.7. data dapat dikatakan berasal dari populasi yang
homogen atau tidak jika data tersebut memiliki nilai Fhitung < Ftabel.
Sebaliknya, jika Fhitung > Ftabel maka data tidak berasal dari populasi yang
homogen. Namun, tabel di atas telah menunjukkan bahwa hasil uji
homogenitas pada tabel tersebut memiliki nilai Fhitung < Ftabel. Sehingga
hasil data uji homogenitas pre-test dan post-test pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen.
c. Uji Hipotesis (Anova Two Ways)
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas yang menyatakan bahwa seluruh kelompok data terdistribusi
normal dan memiliki varians atau populasi yang homogen, maka analisis
data dapat dilanjukan ke tahap akhir yaitu uji hipotesis.
7 Lampiran 18, hal. 220-221
66
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji Anova (Analysis of
Varians) atau jika diartikan dalam Bahasa Indonesia menjadi Anava
(Analisis Varian). Uji Anava yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Uji Anava Dua Jalur (Anova Two Ways). Adapun hasil uji anava pre-test
dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
Tabel 4.8. sebagai berikut:
Tabel 4.8. Hasil Uji Anava Pre-Test dan Post-Test
Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol8
No Sumber Varian Fhitung Ftabel
ɑ (0,05) Keterangan
1 Pre-Test
Ak (Antar Kolom) 0,39 3,15 Tidak berbeda
Ab (Antar Baris) 0,01 4,00 Tidak berbeda
I (Interaksi) 1,2 3,15 Tidak berbeda
2 Post-Test
Ak (Antar Kolom) 0,765 3,15 Tidak berbeda
Ab (Antar Baris) 7,57 4,00 Berbeda
I (Interaksi) 1,85 3,15 Tidak berbeda
Berdasarkan Tabel 4.8. terdapat tiga sumber varians pada masing-
masing tes, ketiga sumber varian di atas merupakan sumber data yang
menunjukkan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini. Adapun hipotesis
tersebut di antaranya:
1. Sumber Varian Antar Kolom (Ak).
Sumber varian Antar Kolom (Ak) merupakan sumber data yang
mewakili hipotesis pertama, yaitu:
H0 = Tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar
biologi siswa pada konsep sistem ekskresi
H1 = Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi
Berdasarkan tabel tersebut hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
nilai Fh < Ft. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis pertama dalam
penelitian tidak berbeda. Sehingga, H0 baik pada pre-test maupun
post-test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh gaya belajar terhadap
8 Lampiran 20 & 21, hal. 222-229
67
hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi baik pada pre-
test maupun post-test.
2. Sumber Varian Antar Baris (Ab)
Sumber varian Antar Baris (Ab) merupakan sumber data yang
mewakili hipotesis kedua, yaitu:
H0 = Tidak terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar
biologi pada konsep sistem eksresi
H1 = Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi
Berdasarkan tabel tersebut hasil uji hipotesis pada pre-test dan post-
test memiliki perbedaan. Uji hipotesis pada pre-test menunjukkan
bahwa nilai Fh < Ft. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis kedua pada
pre-test dalam penelitian ini tidak berbeda. Sehingga, H0 pada pre-
test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh hypermedia (media
pembelajaran) terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep
sistem ekskresi. Sedangkan hasil uji hipotesis pada post-test
menunjukkan bahwa nilai Fh > Ft. Hal ini membuktikan bahwa
hipotesis kedua pada post-test dalam penelitian ini berbeda. Sehingga,
H0 pada post-test ditolak. Artinya, ada pengaruh hypermedia terhadap
hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi.
3. Sumber Varian Interaksi (I)
Interaksi (I) merupakan sumber data yang mewakili hipotesis
ketiga, yaitu:
H0 = Tidak terdapat pengaruh interaksi hypermedia dan gaya
belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep
sistem eksresi
H1 = Terdapat pengaruh interaksi hypermedia dan gaya belajar
terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem
ekskresi
Berdasarkan tabel tersebut hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
nilai Fh < Ft. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis ketiga dalam
68
penelitian tidak berbeda. Sehingga, H0 baik pada pre-test maupun
post-test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh interaksi hypermedia
(media pembelajaran) dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi baik pada pre-test maupun post-
test.
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuasi eksperimen yang
didesain menggunakan Nonequivalen Control Group Design, yaitu sebuah
penelitian dimana sampel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
ditentutkan secara random, melainkan ditentukan berdasarkan faktor
tertentu. Faktor penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya
belajar siswa pada masing-masing kelas baik kelas eksperimen maupun
kelas kontrol.
Gaya belajar yang dijadikan penentuan sampel oleh peneliti diperoleh
dari kuesioner yang disebarkan pada seluruh siswa kelas XI IPA di SMA
Negeri 8 Tangerang Selatan dan diperoleh data secara keseluruhan yaitu,
39 siswa dengan gaya belajar visual, 32 siswa dengan gaya belajar
auditori, 26 siswa dengan gaya belajar kinestetik dan ada 4 siswa dengan
kecenderungan 2 gaya belajar. Penyebaran gaya belajar tersebut terlihat
cukup baik pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 oleh karena itu peneliti
memutuskan untuk menjadikan keduanya sebagai sampel. Selain gaya
belajar peneliti juga melihat kemampuan awal yang dimiliki pada
keduanya relatif sama atau sejajar. Sebagaimana hasil pre-test yang telah
membuktikan memiliki nilai rata-rata sebesar 45,14 pada kelas eksperimen
dan 45,3 pada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian, setelah semua data diperoleh dan diolah
melalui berbagai teknik pengujian baik pengujian prasyarat, analisis data,
maupun uji hipotesis menunjukkan bahwa data hasil uji prasyarat
terdistribusi normal dan berasal dari varian yang homogen, kemudian
69
pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik Anava Two Ways
menghasilkan tiga pernyataan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi.
2. Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa
pada konsep sistem ekskresi.
3. Tidak terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap
hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi
Gaya belajar atau tipe belajar memang sudah terbukti penting diketahui
guru. Karena dalam menerima, menyerap, dan menanggapi informasi baru,
pada dasarnya setiap siswa memiliki caranya sendiri. Beberapa siswa
terlihat cenderung memanfaatkan penglihatan (visual), beberapa siswa lain
cenderung dengan hanya mendengarkan (auditori), dan ada pula yang
cenderung banyak bergerak aktif (kinestetik) untuk mendapatkan semua
materi atau informasi baru yang ingin mereka dapatkan. Walaupun
ketiganya ada pada diri setiap individu, namun penelitian-penelitian
sebelumnya membuktikan bahwa setiap orang umumnya hanya memiliki
satu indera dominan yang paling disukai dalam menerima dan memproses
informasi, selain itu kecenderungan tersebut membuktikan memberikan efek
yang siginifikan dalam belajar terhadap prestasi dan kompertensi mereka.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Laxton dan Murel yang
menyatakan bahwa gaya belajar bisa menjadi element yang sangat penting
dalam meningkatkan kurikulum dan proses belajar mengajar di sekolah.9
Pernyataan tersebut memberikan penguatan pada pernyataan sebelumnya,
karena pada dasarnya peningkatan kurikulum dan proses belajar mengajar
yang kondusif pasti akan mendukung dan memberikan dampak positif
terhadap hasil belajar dan kompetensi dalam belajar yang harus dicapai oleh
9 Godwin A. Iketde and Uduak Bassey Edet, Influnce of Lerning Style and Teaching
Strategies On Student’s Achievement In Biology, Voice of Research (2013), Vol. 1 (4), No. 2277-
7733, p. 5. (http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf) diakses pada 10/01/2014
pukul 13:32
70
setiap siswa, akan tetapi penelitian ini belum berhasil membuktikan adanya
pengaruh yang siginifikan dar gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa. Tidak terdapatnya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar dalam
penelitian ini kemungkinan terjadi karena banyaknya faktor lain yang
mempengaruhi proses pembelajaran. Satu faktor yang sangat mempengaruhi
proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah konsentrasi masing-masing
siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Konsentrasi dalam proses
pembelajaran sangat diperlukan dalam pengaktifan ketiga modalitas gaya
belajar yang meliputi gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya
belajar kinestetik. Dengan kata lain, jika konsentrasi siswa saat proses
belajar belangsung penuh, maka ketiga modalitas gaya belajar tersebut akan
aktif dengan baik sehingga gaya belajar masing-masing siswa akan
terakomodasi dengan baik dan proses penerimaan, penyerapan, serta
pertransferan informasi baru akan berjalan dengan lancar.10
Selain faktor konsentrasi, Rita Dunn seorang pelopor di bidang gaya
belajar menyebutkan beberapa variabel yang mempengaruhi cara belajar
diantaranya faktor fisik, emosional, sosiologi, dan lingkungan.11
Faktor fisik
dan emosional merupakan dua faktor yang berasal dari dalam diri peserta
didik. Pada peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, mata
merupakan organ utama yang dimanfaatkannya untuk bisa melihat,
menyerap, dan memproses informasi, namun apabila mata tersebut memiliki
kelemahan atau penyakit yang dapat menghambat proses pembelajaran
maka hal tersebut akan berdampak atau mempengaruhi hasil pembelajaran.
Selain faktor dari indera mata, pencahayaan pada saat belajar pun bisa
mempengaruhinya, karena tidak semua siswa dapat belajar dengan baik
dalam cahaya yang remang atau redup. Begitu pun faktor emosional dalam
10
Rofa Nurochma, Maridi, dan Joko Ariyanto, Perbedaan Hasil Belajar Dengan
Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi,
(Surakarta:Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS, 2012), hal. 10.
(https://eprints.uns.ac.id/14402/1/1437-3191-1-SM.pdf) diakses pada 23/09/2015 pukul 10:42 11
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 2013), hal. 110.
71
diri siswa, faktor emosional ini berhubungan dengan kondisi psikologis dan
lingkungan yag ada di sekitarnya. Ketika psikologis siswa tersebut baik, dan
lingkungan di sekitarnya mendukung maka secara lahiriah energi yang
terlahir atau muncul dari dalam diri siswa adalah energi yang positif, dalam
hal belajar contohnya; tumbuhnya rasa ingin tahu, semakin meningkatnya
motivasi dalam diri untuk terus belajar dan mengkaji materi pembelajaran.
Faktor emosional dan faktor sosiologi ini juga saling terkait satu sama
lain. Karena lahirnya rasa ingin tahu dan motivasi dalam diri merupakan
sesuatu yang lahir dari adanya interaksi yang terbangun antar siswa,
sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
hidup tanpa adanya bantuan dari makhluk lainnya. Hal ini pun berlaku
dalam proses belajar, dimana tidak setiap individu mampu belajar tanpa
adanya interaksi dengan teman atau guru yang bersangkutan. Oleh karena
itu lingkugan pun menjadi faktor yang dapat mempengaruhi cara belajar
siswa, karena lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik
bagi siswa tersebut dan begitu pun sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan,
bahwa tidak berpengaruhnya gaya belajar terhadap hasil belajar biologi
siswa pada konsep sistem ekskresi ini bukanlah semata-mata karena masing-
masing siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran, melainkan karena
adanya faktor dari dalam dan luar yang tidak dapat dikendalikan oleh
peneliti sehingga menghambat dan mempengaruhi hasil pembelajaran.
Hypermedia sebagai alat atau media yang menyajikan berbagai bentuk
informasi bagi siswa, mulai dari media berbentuk audio yang disajikan
melalui vidoe bernarasi, bentuk visual yang disajikan dengan gambar
maupun teks serta interaksi yang terdapat di dalam hypermedia yang
memberikan kebebasan pengoperasian kepada siswa selama proses belajar
berlangsung. Sebagai alat bantu pembelajaran sudah sepatutnya Ia
memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar. Hal tersebut
dibuktikan oleh hasil analisis data yang menunjukkan H0 ditolak dan H1
diterima. Artinya, terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar
biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Selain hasil analisis data dari
72
hasil uji hipotesis, hal ini juga dibuktikan oleh beberapa data penunjang
lainnya seperti data hasil pre-test dan post-test biologi siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil Normalized gain (N-gain) dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai rata-rata hasil Lembar Kerja Siswa
(LKS) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta data hasil uji prasyarat
analisis statistik (uji normalitas dan homogenitas).
Berdasarkan hasil pre-test pada Tabel 4.2. diperoleh nilai rata-rata
untuk kelas eksperimen 45,14, sedangkan pada kelas kontrol 45,3. Hal ini
menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata dari keduanya
berada dalam satu tingkatan yang sama atau dapat dikatakan sejajar.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
terkait pengetahuan awal siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol.
Setelah diberikan perlakuan, dimana hasil post-test menjadi acuan
untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses belajar. Tabel. 4.3. hasil
post-test menunjukkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 79,77 dan kelas
kontrol 73,27. Hasil pengolahan data tersebut membuktikan bahwa kelas
yang belajar menggunakan hypermedia yaitu kelas eksperimen memiliki
nilai rata-rata yang lebih unggul dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas
yang belajar menggunkan power-point yaitu kelas kontrol. perbedaan ini
disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing kelas.
Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan hypermedia memiliki
dampak yang positif terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem
ekskresi. Walau demikian, nilai rata-rata pada kelas kontrol mampu
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 73.
Kemudian pada nilai rata-rata N-gain yang mengukur peningkatan
masing-masing individu, dimana keduanya berada dalam kategori yang
sedang, namun jika kita melihat Tabel. 4.4. nilai rata-rata N-gain pada kelas
eksperimen memiliki nilai yang lebih unggul dibandingkan dengan nilai
rata-rata N-gain pada kelas kontrol. Nilai N-gain pada kelas eksperimen
hampir mendekati kategori tinggi. Hal ini terbukti dimana siswa yang
73
berada pada kategori tinggi di kelas eksperimen 12 orang, sedangkan pada
kelas kontrol hanya 3 orang. Kategori sedang 16 orang pada kelas
eksperimen dan 23 orang pada kelas kontrol. Kategori rendah 2 orang pada
kelas eksperimen dan 4 orang pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan
bahwa penggunaan hypermedia pada kelas eksperimen mampu memberikan
pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep
sistem ekskresi.
Untuk megetahui pengaruh yang signifikan dari hypermedia terhadap
hasil belajar, maka hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik
Anova Two Ways dapat menjadi bukti yang lebih akurat, dimana hasil uji
Anova Two Ways pada post-test menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel pada taraf
signifikansi ɑ = 0,05 yaitu 7,57 > 4,00, berbeda dengan hasil uji anova pada
pre-test yang menunjukkan Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi ɑ = 0,05
yaitu 0,01 > 4,00. Hal ini membuktikan bahwa pada taraf signifikan ɑ =
0,05, hasil belajar pada kelas ekperimen berbeda nyata dengan hasil belajar
pada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya antusias
tinggi dari siswa dalam proses belajar dengan menggunakan hypermedia
pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang
menggunakan power point sebagai media pembelajaran yang digunakan saat
proses belajar berlangsung. Oleh karena itu penggunaan hypermedia dalam
proses belajar dapat dan layak menjadi bahan pertimbangan guru untuk
digunakan. Karena hypermedia mampu menyampaikan materi menjadi lebih
menarik, efisien, dan kondusif. Menyajikan materi tidak hanya melalui teks,
melainkan dilengkapi dengan gambar, video animasi dan hyperteks yang
disajikan dengan beragai warna sehingga tampilan hypermedia menjadi
lebih menarik. Selain itu, dengan menggunakan hypermedia masing-masing
siswa memiliki kebebasan untuk mencari, menelaah, dan mentransformasi
informasi baru sesuai dengan apa yang diinginkannya dan dapat dengan
senang hati mengoperasikan hypermedia secara berulang-ulang sesuai
dengan kemampuannya dalam mempelajari dan memahami materi ajar yang
74
ada di dalam hypermedia. Namun semua itu tetap berada dibawah
pengontrolan guru di dalam kelas.
Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan power point sebagai
media pembelajaran, dimana siswa tidak memiliki kebebasan sendiri untuk
mencari, menelaah dan mengkaji materi berulang-ulang, karena pada kelas
kontrol media pembelajaran ada dibawah kendali guru atas dasar
kesepakatan bersama antar siswa di dalam kelas. Hal ini juga sejalan dengan
beberapa alasan mengapa hypermedia layak digunakan dalam proses belajar
mengajar yang sudah dipaparkan pada penelitian relevan sebelumnya.
Hypermedia dengan gaya belajar siswa tidak memiliki interaksi
terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Hal ini
dikarenakan gaya belajar dan media pembelajaran memberikan pengaruh
masing-masing yang berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa pada
konsep sistem eksresi. Hypermedia dan power point sebagai media
pembelajaran ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan
pembelajaran yang efisein, kondusif, dan optimal bagi guru juga siswa
dalam menyampaikan, menerima, menyerap, serta memproses informasi
secara efektif dengan cara yang tepat. Sedangkan gaya belajar adalah faktor
internal dari dalam diri peserta didik yang kerap kali mudah dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain disekitarnya yang sulit dikontrol dan dikendalikan
oleh peneliti.
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar, faktor lain pun
bisa mempengaruhi proses belajar, misalnya; faktor pendekatan belajar.
Faktor pendekatan belajar ini merupakan jenis upaya belajar siswa meliputi
strategi dan metode yang digunakan guru dan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran, atau dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan guru dan siswa dalam menunjang keefektifan dan
keefisienan proses pembelajaran materi tertentu.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini,
pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi dengan gaya belajar yang
berbeda dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh hypermedia yang
signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda.
Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis pada post-
test yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi ɑ =
0,05 yaitu 1,85 < 3,15. Namun demikian hasil uji varian antar baris (Ab)
menunjukkan bahwa secara umum hypermedia berpengaruh terhadap hasil
belajar biologi siswa.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang diajukan sebagai
perbaikan untuk penelitian di masa yang akan datang adalah:
1. Gaya belajar siswa satu faktor penting yang harus diperhatikan, namun
faktor yang mempengaruhi gaya belajar harus diperhatikan juga.
Karena gaya belajar akan tereksplor dengan baik jika lingkungan
disekitarnya mendukung.
2. Penggunaan hypermedia terbukti memberikan dampak positif, namun
pada penggunaannya guru harus tetap memperhatikan prinsip,
kebutuhan, dan kesesuaian media tersebut dengan kondisi dan situasi
yang memadai.
3. Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan hypermedia atau media
pembelajaran lainnya yang memiliki kualitas dan konsep lebih baik.
76
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, Stephen M. dan Stanley R. Trollip. Multimedia for Learning Method
Development, (United State: Allyn &Bacon, 2001).
Ariani, Niken., dan Dany Haryanto. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah.
(Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010).
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara,
2012).
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011).
Azwar, Syaifuddin. Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Maret 2012).
BSNP. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. (Jakarta: BSNP, 2006).
DePorter, Bobbi., & Mike Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. (Bandung: Kaifa Learning, 2013).
Faridah, Dede Nurul., The Relationship Between Students’ Learning Style And
Their Achievement In Listening Skill, Skripsi, (Jakarta: Program Pendidikan
Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014)
Ginnis, Paul. Trik & Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian
Pengajaran di Kelas. (Jakarta: Indeks, 2008).
Gunawan, Adi W. Genius Learning Style, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2012).
Hawk, A. Thomas., dan Amit J. Shah. “Using Learning Style Instruments to
Enhance Student Learning”, Decision Sciences Journal of Inovative
Education, Vol. 5, No. 1,
2007.(https://www.researchgate.net/publication/227495977_Using_Learnin
g_Style_Instruments_to_Enhance_Student_Learning) diakses pada
24/01/2014 pukul 20:12
Ikitde, A. Gowin., dan Uduak Bassey Edet. Influence of Llearning Styles and
Teaching Strategies on Student’s Achievement on Biology, Voice of
Research (2013), Vol. 1 (4). 2277-7733.
(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf) diakses pada
10/01/2014 pukul 13:32
77
Indrina, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Press
2011).
Irham, Muhamad., dan Novan Ardy Wiyani. Psikologi Pendidikan: Teori dan
Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013).
Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
(Bandung: Alfabeta, 2013).
Miarso, Yusufhadi. Menyebai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta; Kencana,
2009).
Montu, Erlin., Widha Sunarno, dan Suparmi. Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri
Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya
Belajar, Jurnal Inkuiri (2012) Vol 1 No. 1. 2252-7893. (https://digilib.uns.ac.id/...=/Pembelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbim
bing+Menggunakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+
Belajar+pdf&oq=Pembelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbimbing+Men
ggunakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belajar+pd
f) diakses pada 11/03/2014 pukul 09:57
Munadi,Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung
Persada, 2008).
Munir. Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. (Bandung: Alfabeta,
2012).
Murwani, F. Danardan. Pengembangan Instrumen Pengukuran Gaya Belajar
Konsumen, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009.
(http://jurnaljam.ub.ac.id) diakses pada 27/01/2015 pukul 13:47
Nurochma, Rofa., Mariadi, dan Joko Ariyanto. Perbedaan Hasil Belajar Dengan
Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau
Dari Gaya Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 jaten Tahun Ajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, (Surakarta:Program Pendidikan
Biologi, P. MIPA FKIP UNS, 2012).
(https://eprints.uns.ac.id/14402/1/1437-3191-1-SM.pdf) diakses pada
23/09/2015 pukul 10:42
Prawiradilaga, Dewi salma., dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan,
(Jakarta: kencana, 2008).
Pritchard, Alan. Effective Teaching With Internet Technologies, (London: Paul
Chapman Publishing, 2007).
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. (Surakarta : Pustaka Belajar, 2008).
78
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta,
2013).
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:
Kencana, 2013).
Sevilla, Consuelo G., Jesus A. Ochave, Twila G. Punsalam, Bella P. Regala, dan
Gabriel G. Uriarte. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah Alimuddin
Tuwu (Jakarta: UI-Press, 2006).
Siddiqui, Mujibul Hasan. Encyclopedia of Educational Technology, (New Delhi:
S. B. Nangia APH Publishing Corporation, 2004).
Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. (Jakarta : UIN Jakarta Press,
2006).
Sudaryono., Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu. Pengembangan Instrumen
Penelitian Pendidikan.(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung:
Alfabeta, 2008).
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009).
Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih
Komprehensif, (Jakarta: Change Publication, 2014).
Sutirman. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013).
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011).
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011).
Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata
Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas
Cendrawasih, Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, September 2010.
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/download/1666/1873
) diakses pada 27/01/2014 pukul 16:34
Trikic, A. Evolving Open Learning Environments Using Hypermedia Teknology,
Journal Of Computer Assisted Learning (2001) 17, 186-199.
79
(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1047/j...x/pdf) diakses pada
10/01/2014 pukul 11:27
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
http://serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf Diakses pada 26
Jan 2014
Uno, B. Hamzah. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008).
Winarno, Md. Abdullah Al Ma’mun Patwary, Abu Yasid, Rini Marzuki, Sri
Endah Setia Rini, dan Siti Alimah,. Teknik Evaluasi Mutimedia
Pembelajaran. (s.I.: Genius Prima Media, 2009).
80
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN
Jenjang Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Aalokasi Waktu : 70 Menit
Jumlah Soal : 73 Soal
Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan Ganda
NO. Indikator Pembelajaran Ranah Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Menjelaskan pengertian defekasi, sekresi, dan
ekskresi.
8 1* 3* 2, 4* 5
2 Menemukan zat-zat yang tidak berguna dan harus
dikeluarkan dari dalam tubuh
6, 7* 5* 3
3 Menyebutkan organ-organ yang berperan dalam
sistem ekskresi
9*, 12* 10* 11*, 13 5
4 Mengenal struktur, fungsi, dan proses serta
kelaianan/penyakit pada organ ekskresi; Ginjal
14*, 17*,
19, 20,
21*, 22*
15*, 18* 8
5 Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta 23, 25*, 16* 26, 29, 24, 27*, 32*, 36*, 18
81
Lampiran 1
kelainan/penyakit pada organ ekskresi; Ginjal 28, 30* 31, 35*,
38*, 44
33, 34 37
6 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
atau mekanisme pengeluaran zat sisa metabolisme
pada ginjal
41* 40* 39, 43* 42 5
7 Mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan
fungsi ginjal sebagai penyaring zat sisa bioproses
tubuh
46 45* 2
8 Mengenal strutur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yang terjadi pada organ ekskresi;
Paru-paru, Hati, dan Kulit
47*, 48,
51, 55,
62*
54*, 59* 50*, 52* 49 10
9 Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit pada organ ekskresi; Paru-paru,
Hati dan Kulit
53*, 61 60 3
10 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
proses/mekanisme pengeluaran zat sisa metabolisme
pada kulit
56 57* 58* 3
11 Mengenal struktur, fungsi dan proses/mekanisme
sistem ekskresi pada ikan dan serangga
63, 66*,
67*
65*, 69 5
12 Menjelaskan struktur, fungsi dan proses/mekanisme
sistem ekskresi pada ikan dan serangga
64*, 68,
70
71 72 73* 6
∑ Jumlah Soal 27 8 22 8 2 6 73
82
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Jenjang Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Aalokasi Waktu : 70 Menit
Jumlah Soal : 73 Soal
Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan Ganda
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai) santun, responsip dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara afektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam memperbaiki diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuann teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
83
Lampiran 1
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar :
1.1. : Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sruktur dan fungsi sel, jaringan,
organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara menjaga serta memeliharanya dan menurut ajaran agama yang
dianutnya.
1.2. : Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) secara gotong royong, kerja sama, resposif dan
proaktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.9. : Mengaitkan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada
manusia dan membandingkannya dengan hewan ikan dan serangga.
4.14. : Melakukan percobaan uji kandungan urine pada orang normal dan diabetes mellitus serta menganalisis kaitannya
dengan kelainan pada struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia.
84
Lampiran 1
No. Indikator
Pembelajaran
Indikator
Soal
Ranah
Kognitif
No.
Soal Bentuk Soal Kunci
1. Menjelaskan
pengertian
defekasi,
sekresi, dan
ekskresi.
Menjelaskan
pengertian
ekskresi
C2 1 Sistem ekskresi merupakan suatu sistem yang membantu menjaga
keseimbangan tubuh. Karena sistem ekskresi merupakan...
a. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh.
b. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang masih
dibutuhkan oleh tubuh.
c. Proses pengeluaran zat sisa yang tidak melalui proses
metabolisme dari dalam tubuh.
d. Proses pengeluaran feses dari hasil pencernaan.
e. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik yang sudah tidak
digunakan maupun masih digunakan dari dalam tubuh.
A
Mengidentifikas
i beberapa
pernyataan yang
sesuai dengan
sistem ekskresi.
C4 3 Manakah pernyataan berikut yang tidak ada hubungannya dengan
sistem ekskresi manusia...
a. Kulit mengeluarkan keringat.
b. Ginjal mengeluarkan urine.
c. Pankreas mengeluarkan enzim amilase
d. Paru-paru mengeluarkan uap air.
e. Hati menghasilkan amonia, urea serta asam urat.
C
Menghubungkan
pengertian
ekskresi dan
sekresi melalui
sebuah
perumpamaan.
C5 4 Sebuah analogi dimana pembersihan lemari sebagai cairan dalam
tubuh yang membersihkan dan mengeluarkan barang-barang kecil
kemudian mengembalikan barang-barang yang masih bermanfaat ke
dalam lemari, dan dilakukan penyortiran barang-barang besar
sebelum kemudian barang-barang yang tidak dikehendaki itu
dibuang.
I. Membersihkan dan mengeluarkan barang-barang kecil.
E
85
Lampiran 1
II. Mengembalikan barang-barang yang bermanfaat ke dalam
lemari.
III. Menyortir barang-barang besar.
IV. Membuang barang-barang yang sudah tidak dikehendaki.
Dari pernyataan diatas, manakah proses yang sesuai dengan proses
sekresi dan ekskresi secara berurutan...
a. I dan II
b. I dan III
c. II dan I
d. III dan IV
e. II dan IV
Mengkategorika
n aktivitas
pengeluaran
yang termasuk
sistem ekskresi
manusia.
C5 2 Berikut ini adalah beberapa aktivitas pengeluaran yang dilakukan
oleh manusia:
1) Buang air besar
2) Buang air kecil
3) Berkeringat
4) Meludah
5) Bernapas
Aktivitas yang tidak termasuk ekskresi adalah...
a. 1, 2
b. 1, 2, 3
c. 1, 4
d. 1, 2, 3, 4
e. 1, 2, 3, 4, 5
C
Menyebutkan
zat sisa yang
dikelurkan
melalui salah
C1 8 Defekasi merupakan proses pengeluaran zat sisa hasil pencernaan
(feses). Adapun zat yang dikeluarkan melalui defekasi adalah...
a. Karbondioksida
b. Nitrogen
B
86
Lampiran 1
satu proses
pengeluaran.
c. Urea
d. NaCl
e. Uap Air
2 Menyebutkan
zat-zat yang
harus
dikeluarkan
dari dalam
tubuh manusia
melalui organ
ekskresi.
Menemukan zat-
zat yang tidak
berguna dan
harus
dikeluarkan dari
dalam tubuh.
C3 5 Metabolisme di dalam tubuh menghasilkan berbagai jenis senyawa,
ada yang berguna bagi tubuh dan ada pula yang tidak berguna.
Senyawa yang tidak diekskresikan dan masih berguna bagi tubuh
adalah...
a. CO2 dan H2O
b. CO(NH2)2
c. Zat Warna Empedu
d. Protein
e. NH3
D
Menyebutkan
kandungan zat
pada zat yang
harus
dikeluarkan dari
dalam tubuh.
C1 6 Asam urat merupakan sisa metabolisme asam nukleat. Bersama-
sama dengan amonia dan urea, asam urat termasuk bahan-bahan
buangan utama berupa senyawa...
a. Hidrogen
b. Nitrogen
c. Natrium
d. Glukosa
e. Kalium
B
Menyebutkan
zat sisa
metabolisme
yang harus
dikeluarkan dari
dalam tubuh.
C1 7 Senyawa yang merupakan sisa pembongkaran senyawa protein dan
bersifat racun bagi sel tubuh sehingga harus dibuang adalah...
a. Amonia
b. Karbon dioksida
c. Air
d. Asam amino
e. Asam urat
A
3 Mengenal Menyebutkan C1 9 Berikut organ-organ dalam tubuh manusia: C
87
Lampiran 1
organ-organ
yang berperan
dalam sistem
ekskresi.
organ pada
sistem ekskresi
melalui gambar. I II III IV V
Organ pada nomor berapakah yang tidak berperan dalam sistem
ekskresi pada manusia?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
Mengidentifikas
i organ
berdasarkan zat
sisa yang
dikeluarkannya.
C2 10 Berikut menunjukkan organ dan zat yang dikeluarkannya.
Organ Zat yang dikeluarkan
P Air yang mengandung ptialin
Q Protein, Enzim, Hormon
R Air dan Garam
S Air, Enzim, dan Garam
Karbonat
T Air, Garam dan Urea
Organ yang termasuk ke dalam sistem eksresi adalah...
a. P dan Q
b. Q dan R
c. R dan S
d. S dan T
e. R dan T
E
Mengidentifikas
i organ sebagai
C3 13 NH3 sebagai hasil metabolisme protein dan CO2 sebagai hasil
respirasi, dapat membentuk urea yang kemudian diekskresikan.
B
88
Lampiran 1
alat ekskresi. Pembentukan urea itu terjadi dalam...
a. Hati
b. Ginjal
c. Kandung kemih
d. Usus kecil
e. Usus besar
Menemukan
organ yang
berperan dalam
pengeluaran zat
sisa
metabolisme
dari dalam
tubuh.
C3 11 CO2 dan Uap air dari jaringan akan diekskresikan melalui...
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru-paru
d. Kolon
e. Kelenjar Minyak
C
Menyebutkan
organ yang
berperan dalam
pengeluaran uap
air.
C1 12 Air dikeluarkan dalam bentuk uap air oleh organ ekskresi...
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru-paru
d. Hati
e. Limfa
C
4 Mengenal
struktur,
fungsi, dan
proses serta
Menyebutkan
struktur ginjal
berdasakan
gambar.
C1 19 Perhatikan gambar penampang ginjal dibawah ini! C
89
Lampiran 1
kelaianan/peny
akit pada organ
ekskresi;
Ginjal.
Gambar yang ditunjukkan oleh huruf A dan B adalah...
a. Koteks dan Medula
b. Medula dan Korteks
c. Nefron dan Korteks
d. Medula dan Nefron
e. Medula dan Kapsula Bowman
Menyebutkan
satu unit
fungsional
dalam ginjal.
C1 17 Satuan struktural dan fungsional terkecil dalam ginjal disebut...
a. Nefron
b. Neuron
c. Badan Malpighi
d. Tubulus
e. glomerulus
A
Menemukan
unsur nefron
sebagai unit
fungsinal dalam
ginjal.
C3 18 Nefron memiliki dua unsur, unsur pembuluh dan epitel. Dibawah ini
yang tidak termasuk ke dalam unsur epitel adalah...
a. Tubulus Kolektifus
b. Tubulus Kontortus Distal
c. Lengkung Henle
d. Glomerulus
e. Tubulus Kontortus Proksimal
D
Mengidentifikas C3 15 Berikut beberapa pernyataan yang bukan merupakan fungsi ginjal C
90
Lampiran 1
i fungsi ginjal adalah...
a. Mengeksresikan zat sisa metabolisme seperti urea, asam urat
dan zatyang bersifat racun.
b. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air dalam tubuh
c. Mengeluarkan zat karbondioksida dan uap air
d. Pengatur keseimbangan zat asam basa dalam tubuh
e. Memelihara tekanan osmosis dan pH cairan tubuh
Menyebutkan
organ ekskresi
berdasarkan
fungsinya.
C1 14 Organ ekskresi yang mempunyai fungsi filtrasi dan reabsorbsi
adalah...
a. hati
b. ginjal
c. kulit
d. usus
e. paru-paru
B
Menyebutkan
bagian ginjal
yang sesuai
dengan
perannya.
C1 22 Dalam ginjal pemisahan urine dari darah terjadi pada bagian...
a. Kandung air seni
b. Sumsum ginjal
c. Seluruh ginjal
d. Pada saluran ginjal
e. Rongga Ginjal
E
Menyebutkan
bagian nefron
pada ginjal
berdasakan
fungsinya.
C1 21 Perhatikan gambar dibawah ini! A
91
Lampiran 1
Proses filtrasi terjadi pada nomor...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 5
e. 6
Menyebutkan
bagian-bagian
ginjal
berdasarkan
fungsinya.
C1 20 Rongga di dalam ginjal yang mengumpulkan urine ialah...
a. Pelvis renalis
b. Vesika urinaria
c. Ureter
d. Vena renalis
e. Kapsula bowman
A
5 Menjelaskan
struktur,
fungsi, dan
proses serta
kelainan/penya
Mendeskripsika
n letak ginjal di
dalam tubuh
manusia.
C2 16 Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua,
terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding posterior yang
berdekatan dengan dua pasang iga terkahir. Tepatnya pada...
a. Bagian kanan atas rongga perut
b. Bagian atas rongga abdomen dibawah diafragma.
D
92
Lampiran 1
kit pada organ
ekskresi;
Ginjal.
c. Bagian bawah rongga abdomen.
d. Bagian dia antara otot-otot punggung dan peritoneum
rongga abdomen atas.
e. Bagian abdomen sebelah kanan dan kiri tulang ekor.
Menganalisis
fungsi ginjal
sebagai organ
atau alat
ekskresi pada
manusia.
C4 27 Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
seperti urea, garam terlarut dan materi organik lainnya dalam darah
yang mengalir memasuki ginjal dan menghasilkan urine primer,
sedangkan senyawa yang masih dibutuhkan masuk kembali ke
dalam darah. Pernyataan diatas merupakan salah satu fungsi utama
ginjal yaitu...
a. Sebagai alat filtrasi
b. Sebagai pengatur keasaman
c. Sebagai pengatur termoregulasi
d. Sebagai alat pengeluaran racun
e. Sebagai alat fermentasi
A
Menyusun
organ-organ
yang berperan
dalam proses
pembentukan
urine.
C4 26 Berikut ini adalah organ-organ pembentuk sistem ekskresi yang
berhubungan dengan pembentukan urine.
1. Glomerulus
2. Tubulus kolektivus
3. Tubulus kontorti
4. Pelvis renalis
5. Ureter
6. Kandung kemih
7. Uretra
Urutan pembentukan urine adalah...
a. 1, 3, 2, 4, 5, 6 dan 7
b. 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 6
c. 1, 2, 3, 4, 7, 5 dan 6
A
93
Lampiran 1
d. 1, 2, 3, 5, 6, 7 dan 4
e. 1, 4, 3, 2, 5, 6 dan 7
Menyebutkan
bagian ginjal
berdasarkan
peranannya.
C1 25 Setelah filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi terbentuklah urine yang
sesungguhnya dan dikumpulkan pada..
a. Tubulus kontortus distal ke pelvis renalis
b. Tubulus kontortus proksimal ke tubulus kontortus distal
c. Tubulus kontortus distal ke kantong kemih
d. Tubulus pengumpul ke ureter
e. Tubulus pengumpul ke pelvis renalis
D
Mengidentifikas
i proses
reabsorbsi pada
pembentukan
urine.
C3 44 Dalam reabsorbsi tubular, glukosa dan asam amino direabsorbsi
melalui proses...
a. Transfor aktif
b. Transfor pasif
c. Pinositosis
d. Osmosis
e. Difusi
A
Menyebutkan
tempat kejadian
peristiwa dalam
pembentukan
urine.
C1 23 Proses filtrasi glomerulus berlangsung dari...
a. Glomerulus sampai kapsula bowman
b. Kapsula bowman sampai glomerulus
c. Tublus renalis sampai kapiler peritubulur
d. Kapiler peri tubulur sampai tubulus renalis
e. Tubulus renalis sampai kapsula bowman
A
Menyebutkan
zat hasil
metabolisme
dengan yang
memberi warna
pada urine.
C1 28 Zat yang memberikan warna kekuning-kuningan pada urine
adalah...
a. Biliverdin
b. Bilirubin
c. Urobilin
d. Histamin
C
94
Lampiran 1
e. Hemoglobin
Mengidentifikas
i bagain-bagain
organ pada
ginjal dalam
proses
pembentukan
urine
berdasarkan
fungsinya.
C4 24 Pada salah satu proses pembentukan urine, terjadi proses
penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh,
misalnya urea. Proses itu berlangsung di dalam..
a. Glomerulus
b. Kapsula bowman
c. Lengkung henle
d. Tubulus kontortus proksimal
e. Tubulus kontortus distal
E
Menemukan zat
yang terkandung
dalam urine.
C3 31 Di dalam filtrat glomerulus atau urin primer tidak ditemukan...
a. Sel darah merah
b. Glukosa
c. Asam amino
d. Ion natrium
e. Urea
A
Menafsirkan
kelainan atau
penyakit yang
terjadi pada
sistem ekskresi
melalui sebuah
percobaan.
C6 32 Seseorang diuji urinenya dengan menggunakan reagen benedict dan
biuret dengan hasil seperti pada tabel berikut ini.
Reagen Hasil Uji
Benedict Merah bata
Biuret Biru mudah
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Ia penderita...
a. Uremia
b. Diabetes mellitus
c. Diabetes insipidus
d. Nefritis
B
95
Lampiran 1
e. Albuminaria
Mengidentifikas
i jenis penyakit
berdasarkan
penyebabnya.
C3 38 Kerusakan glomerulus mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal
sebagai organ filtrasi khususnya memfiltrasi protein. Hal tersebut
mengakibatkan seseorang terkena penyakit...
a. Sistisis
b. Albuminaria
c. Nefritis
d. Gagal ginjal
e. Batu ginjal
B
Menganalisis
kerusakan yang
terjadi pada
organ ekskresi.
C4 33 Dari hasil analisis urine seorang siswa, ternyata ditemukan
kandungan senyawa protein. Hal ini dapat menunjukkan adanya
kerusakan pada organ ginjal bagian..
a. Glomerulus
b. Kapsula bowman
c. Tubulus proksimal
d. Tubulus distal
e. Tubulus kolektivus.
A
Menganalisis
kerusakan yang
terjadi pada
organ ekskresi.
C4 34 Jika dalam urine seseorang terdapat glukosa, sedangkan Ia tidak
menderita diabetes mellitus, maka kemungkinan kerusakan terjadi
pada bagian...
a. Glomerulus
b. Kapsula bowman
c. Tubulus kontortus proksimal
d. Tubulus kontortus distal
e. Lengkung henle
C
Menyimpulkan
kelainan/penyak
it yang terjadi
C6 37 Pernyataan berikut merupakan ciri-ciri kelainan pada ginjal:
1. Adanya albumin dan protein dalam urine
2. Menurunnya volume urine
C
96
Lampiran 1
berdasarkan ciri-
cirinya.
3. Urine yang dikeluarkan banyak dan encer
4. Adanya gula dalam urine
5. Terjadinya penimbunan air di kaki.
Pernyataan yang tidak sesuai dengan gagal ginjal tertera pada
nomor...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
Mengidentifikas
i kelainan pada
penderita
diabetes mellitus
C3 35 Pada penderita diabetes mellitus tidak terjadi hal berikut, yaitu...
a. Jumlah urine meningkat
b. Glukosa tidak dapat dirombak menjadi glikogen
c. Glukosa dalam darah menurun
d. Urine mengandung glukosa
e. Gangguan reabsorbsi glukosa
C
Mennyimpulkan
gangguan/kelain
an pada ginjal.
C6 36 Pernyataan berikut merupakan ciri-ciri dari gangguan/kelainan pada
ginjal:
1. Urine terbawa ke dalam darah akibat nefron bocor
2. Peradangan nefron karena bakteri streptococcus
3. Kelenjar hippofisis gagal menyekresi ADH
4. Rusaknya glomerulus atau tubulus pada nefron
5. Terdapatnya molekul albumin dan protein lainnya di dalam
urine
6. Pengerasan pembuluh darah di dalam ginjal
Ciri-ciri penyakit nefritis adalah...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
B
97
Lampiran 1
c. 3 dan 5
d. 4 dan 6
e. 5 dan 6
Mengidentifikas
i karakteristik
urine normal
C3 29 Pernyataan yang tidak benar mengenai karakteristik urine normal...
a. Berat jenis merupakan ukuran zat terlarut di dalam urine
b. Urine yang keruh merupakan indikator infeksi traktus
urinaria
c. Volume pengeluaran urin dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti keringat berlebihan atau diare.
d. Glukosa terdapat di dalam urine hanya jika kadar glukosa
dalam darah tinggi.
e. Protein dalam urine dapat ditemukan hanya jika glomerulus
mengalami kerusakan.
D
Menyebutkan
komposisi urine
normal
C1 30 Komposisi urine normal adalah...
a. 80% air, 10% urea, dan 10% hasil metabolik lain.
b. 96% air, 2% urea, dan 2% hasil metabolik lain.
c. 75% air, 15% urea, dan 10% hasil metabolik lain.
d. 50% air, 25% urea, dan 25% hasil metabolok lain.
e. 36% air, 32% urea, dan 32%hasil metabolik lain.
B
6 Mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
proses atau
mekanisme
pengeluaran
zat sisa
metabolisme
Mendeskripsika
n proses ADH
dalam
mempengaruhi
jumlah urine.
C3 40 Banyak sedikitnya urine diatur oleh ADH (antidiuretic hormone)
dengan cara mempengaruhi...
a. Permeabilitas sel-sel tubulus proksimal
b. Permeabilitas sel-sel tubulus distal
c. Permeabilitas sel-sel tubulus kolektivus
d. Daya tampung vesika urinaria
e. Diameter uretra
B
Menemukan
faktor yang
C3 39 Jumlah urine yang dikeluarkan dari tubuh dipengarui oleh beberapa
faktor. Berikut faktor yang mempengaruhi jumlah urine, kecuali...
D
98
Lampiran 1
pada ginjal. mempengruhi
jumlah urine.
a. Suhu Lingkungan
b. Faktor emosional
c. Banyaknya cairan yang diminum
d. Jumlah glukosa yang harus dikeluarkan dari darah.
e. Kadar ADH dalam darah
Menyebutkan
fungsi hormon
bagi reabsorbsi
pada ginjal.
C1 41 Hormon yang secara langsung meningkatkan reabsorbsi air oleh
ginjal ialah...
a. ADH
b. Aldosteron
c. PTH
d. ANH
e. FSH
A
Menganalisis
sebuah faktor
yang
mempengaruhi
jumlah urine.
C4 42 Perhatikan pernyataan berikut:
1. Jumlah air yang diminum
2. Jumlah garam yang dikeluarkan darah
3. Jumlah air di dalam jaringan
4. Kerja hormon ADH
Volume air yang dikeluarkan oleh tubuh manusia bergantung pada...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 3 dan 2
e. 3 dan 4
C
Menemukan
akibat suatu
faktor dalam
pembentukan
urine.
C3 43 Kekurangan hormon insulin mengakibatkan hal-hal berikut,
kecuali...
a. Kadar gula dalam darah meningkat/tinggi
b. Menderita diabetes mellitus
c. Penyerapan glukosa terganggu.
E
99
Lampiran 1
d. Terdapat banyak glukosa di dalam urine.
e. Kadar gula dalam darah menurun/rendah
7 Mengenal
peran
teknologi cuci
darah mirip
dengan fungsi
ginjal sebagai
penyaring zat-
zat sisa
bioproses
tubuh.
Menafsirkan kan
peranan
teknologi
dengan fungsi
bagian-bagian
ginjal dalam
proses
pembentukan
urin.
C6 45 Peranan mesin pencuci darah identik dengan fungsi bagian ginjal
yang disebut...
a. Kapsul bowman
b. Glomerulus
c. Lengkung henle
d. Tubulus Proksimal
e. Medulla
B
Menghubungkan
kerja mesin
dialisis dengan
fungsi ginjal
C3 46
Gambar diatas merupakan sebuah proses dimana penderita gagal
ginjal sedang melakukan cuci darah. Istilah cuci darah ini memiliki
kinerja utama yang sama dengan fungsi bagian ginjal yaitu...
a. Difusi sederhana
b. Filtrasi
c. Osmosis
d. Transfor aktif
e. Transpor pasif
B
8 Mengenal
struktur, fungsi
Menemukan
struktur
C3 50 Berdasarkan strukturnya kulit tersusun dari dua lapisan yaitu
epidermis dan dermis. Lapisan yang tidak menyusun epidermis
E
100
Lampiran 1
dan proses
serta
kelaianan/peny
akit pada organ
ekskresi; Paru-
paru, Hati dan
Kulit.
penyusun
lapisan dermis
pada kulit.
adalah...
a. Stratum basalis
b. Stratum spinosum
c. Stratum granulosum
d. Stratum lusidum
e. Stratum papilar
Menyebutkan
struktur kulit
serta kandungan
dan peran yang
dimilikinya.
C1 51 Warna kulit manusia merupakan sebuah faktor genetik yang
diturunkan induknya. Warna kulit ini ditentukan oleh pigmen yang
terkandung di dalam stratum...
a. Basalis
b. Granulosum
c. Lusidum
d. Dermis
e. Korneum
A
Mendeskripsika
n letak hati pada
tubuh manusia.
C2 59
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Berdasarkan gambar
disamping, hati terletak pada...
a. Rongga perut sebelah kanan atas
b. Rongga perut sebelah kiri atas
c. Rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang pinggang
d. Rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang ekor
e. Rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang selangka
A
101
Lampiran 1
Menyebutkan
struktur kulit
pada lapisan
epidermis
C1 48 Perhatikan gambar dibawah ini!
(gunakan gambar dibawah ini untuk menjawab no. 48 dan 49)
Tentukan B, C dan E pada gambar berikut!
a. Lusidum, Germinativum, dan Granulosum
b. Lusidum, Granulosum, dan Basale
c. Lusidum, Spinosum, dan Basale
d. Lusidum, Granulosum, dan Spinosum
e. Epidermis, Granulosum, dan Germinativum
B
Menganalisis
lapisan kulit dan
karakteristik
yang
dimilikinya.
C6 49 Perhatikan gambar!(pada nomor 48)
Pernyataan yang benar untuk A dan D adalah...
a. A stratum basale, aktif mengalami mitosis dan D stratum
lusidum, mengandung pigmen.
b. A stratum korneum, kulit mati yang selalu mengelupas dan
D stratum granuosum, bening berkeratin.
c. A Sratum korneum, kulit mati yang selalu mengelupas dan
C
102
Lampiran 1
D stratum spinosum, berbentu sel gepeng.
d. A stratum lusidum, berpigmen dan D stratum spinosum
berbentuk sel gepeng.
e. A stratum spinosum, berpigmen dan D stratum granulosum,
berbentu sel gepeng.
Menyebutkan
struktur paru-
paru pada
manusia.
C1 62 Paru-paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Masing-
masing paru-paru dilapisi oleh suatu membran yang disebut...
a. Skuamosa
b. Goblet
c. Pleura
d. Korteks
e. Basal
C
Menemukan
fungsi kulit bagi
tubuh manusia.
C3 52 Berikut ini yang bukan fungsi kulit bagi tubuh kita . . . .
a. Mengeluarkan keringat
b. Melindungi tubuh dari gangguan fisik
c. Tempat pembentukan sel darah merah
d. Pengatur suhu tubuh
e. Penerima rangsangan dari luar
C
Menyebutkan
fungsi
pengeluaran
keringat bagi
tubuh.
C1 55 Pengelauarn keringat dari dalam tubuh manusia bertujuan untuk...
a. Mengurangi air dalam tubuh
b. Mengurangi peranan paru-paru
c. Mengatur suhu tubuh
d. Mengatur pH darah
e. Mempercepat reabsorbsi air
C
Menunjukkan
bagian kulit
yang
berhubungan
C2 54 Perhatikan gambar dibawah ini! D
103
Lampiran 1
dengan proses
pengeluaran
keringat
Manakah yang berhubungan dengan proses pengeluaran keringat?
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1, 2, dan 3
Menyebutkan
lapisan paling
luar dari kulit
C1 47 Lapisan luar kulit adalah...
a. Lapisan papiler
b. Dermis
c. Jaringan subkutan
d. Epidermis
e. Hipodermis
D
9 Menjelaskan
struktur, fungsi
dan proses
serta
penyakit/kelain
an pada organ
Mengkategorika
n fungsi organ
ekskresi dari
beberapa
pernyataan.
C5 60 Pernyataan berikut berhubungan dengan fungsi organ ekskresi:
1. Tempat pembentukan dan pengeluaran pembongkaran
protein
2. Tempat pembentukan vitamin
3. Tempat penyaringan darah
4. Menawarkan racun yang masuk melalui makanan
E
104
Lampiran 1
ekskresi; Paru-
paru, Hati dan
Kulit.
Dari pernyataan diatas, manakah yang sesuai dengan fungsi hati?
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 1, 2, dan 4
Mengidentifikas
i struktur kulit
sebagai organ
dalam sistem
ekskresi.
C3 53 Kulit dapat berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya...
a. Stratum Granulosum
b. Stratum Germinativum
c. Akar Rambut
d. Kelenjar Keringat
e. Kelenjar Lemak
D
Mengidentifikas
i fungsi hati
sebagai organ
ekskresi.
C3 61 Hati akan menghasilkan empedu sehingga hati dianggap sebagai
organ ekskresi dan sekresi. Alasan hati dianggap sebagai organ
ekskresi adalah karena empedu...
a. Berasal dari penghancuran eritrosit
b. Masih digunakan dalam proses pencernaan
c. Merupakan zat sisa metabolisme
d. Memberikan warna pada feses
e. Mempunyai sifat larut dalam air.
A
10 Mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
proses atau
mekanisme
pengeluaran
zat sisa
Menentukan
fakktor yang
mempengaruhi
proses
pengeluaran
keringat.
C3 57 Berikut ini faktor yang berpengaruh terhadap banyak sedikitnya
keringat yang dikeluarkan oleh tubuh , kecuali..
a. Aktivitas tubuh
b. Suhu lingkungan
c. Banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi.
d. Emosi
e. Kondisi psikis
C
Menjelaskan C2 56 Berikut yang tidak berhubungan dengan proses/mekanisme B
105
Lampiran 1
metabolisme
pada kulit.
mekanisme
keluarnya
keringat
berdasarkan
faktor-faktor
tertentu.
pengeluaran keringat...
a. Pengeluarannya diatur oleh hipotalamus di otak
b. Pengeluarannya diatur oleh hipofisis
c. Bergantung pada darah yang melalui hipotalamus.
d. Bergantung pada enzim bradikin yang mempengaruhi
pelebaran pembuluh darah dan kelenjar keringat.
e. Bergantung pada suhu lingkungan.
Menganalisis
suatu peristiwa
berdasarkan
faktor yang
mempengaruhin
ya.
C4 58 Jika seseorang berada di lingkungan pegunungan yang dingin, hal
yang akan terjadi adalah...
a. Banyak mengeluarkan urine dan keringat
b. Sedikit mengeluarkan urine dan keringat
c. Banyak mengeluarkan urine dan sedikit keringat
d. Sedikit mengeluarkan urine dan banyak berkeringat
e. Urine dan keringat banyak mengandung garam
C
11 Mengenal
struktur, fungsi
dan
proses/mekanis
me sistem
ekskresi pada
ikan dan
serangga.
Menemukan
alat ekskresi
pada ikan
C3 65 Ikan memiliki lebih dari satu alat ekskresi, berikut yang tidak
termasuk alat ekskresi pada ikan...
a. Insang
b. Anus
c. Kulit
d. Ginjal
e. Trakea
E
Menyebutkan
alat ekskresi
pada serangga.
C1 66 Serangga memiliki alat ekskresi berupa kumpulan pembuluh-
pembuluh halus yang melekat pada dinding usus, pembuluh tersebut
adalah pembuluh...
a. Glomerulus
b. Bowman
c. Malpighi
d. Rektum
C
106
Lampiran 1
e. Anus
Menjelaskan
fungsi pembuluh
malpighi pada
serangga
C2 67 Pembuluh Malpighi memiliki fungsi yang sama seperti ginjal
yaitu...
a. Peredaran darah
b. Penyaring darah
c. Perombakan darah
d. Pembentukan darah
e. Reabsorbsi
B
Menyebutkan
tipe ginjal yang
dimiliki oleh
ikan.
C1 63 Ginjal pada vertebrata memeiliki beberapa tipe, tipe ginjal yang
dimiliki oleh ikan adalah...
a. Pronefros
b. Mesonefros
c. Metanefros
d. Opistonefros
e. Nefros
D
Melengkapi
proses ekskresi
yang terjadi
pada serangga.
C3 69 Bahan-bahan sisa metabolisme masuk ke dalam pembuluh malpighi
secara ... selanjutnya yang tidak terpakai dan masih berbetuk cairan
masuk ke dalam ... kemudian bersama-sama sisa pencernaan di
bawa ke ...
Untuk mengisi titik-titik di atas, jawaban yang paling tepat adalah...
a. Transfor aktif, lambung, rektum.
b. Osmosis, usus belakang, rektum.
c. Difusi, usus belakang, rektum.
d. Transfor pasif, lambung, rektum.
e. Difusi, lambung, rektum.
C
12 Menjelaskan
struktur, fungsi
Menyebutkan
fungsi ginjal
C1 64 Ginjal di dalam tubuh ikan memiliki fungsi sebagai alat ekskresi,
selain itu ginjal tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk
D
107
Lampiran 1
dan
proses/mekanis
me sistem
ekskresi pada
ikan dan
serangga.
pada ikan. memelihara keseimbangan garam cairan tubuh yang disebut...
a. Spirometer
b. Reseptor
c. Katalisator
d. Osmoregulator
e. Termometer
Menyebutkan
zat hasil
pengeluaran
pada serangga.
C1 68 Pembuluh malpighi mengendapkan sisa-sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen ke dalam bentuk...
a. Asam Urat
b. Uap air
c. Urea
d. Feses
e. Ornitin
A
Menjelaskan
proses
osmoregulasi
pada ikan
C2 71 Dalam proses osmoregulasi, ikan air tawar ....
a. Memompa garam keluar melalui insangnya
b. Membentuk urine yang banyak dan encer
c. Mengeluarkan urea secara difusi melalui insang
d. Memiliki sisik yang dilapisi lendir untuk mengurangi
hilangnya air ke lingkungan.
e. Melakukan semua yang telah disebutkan diatas.
B
Menyebutkan
kan prinsip sifat
ikan air laut.
C1 70 Tubuh ikan air laut bersifat hipotonis yang artinya...
a. Konsentrasi air dalam darah ikan tinggi dan di sekelilingnya
rendah
b. Konsentrasi air dalam darah ikan rendah, di sekelilingnya
tinggi.
c. Konsentrasi air dalam darah dan di sekelilingnya sama
rendah
d. Konsentrasi air dalam darah dan di sekelilingnya sama tinggi
A
108
Lampiran 1
e. Konsentrasi air dalam darah ikan rendah
Mengidentifikas
i sifat ikan air
tawar dalam
sistem
ekskresinya.
C3 72 Darah ikan air tawar bersifat hipertonis, hal tersebut
mengakibatkan...
a. Ikan meminum air dalam jumlah banyak.
b. Ikan menghasilkan banyak urin dan encer
c. Ikan menghasilkan sedikit urine dan encer
d. Ikan menghasilkan sedikit urine dan pekat
e. Ikan menghasilkan banyak urine dan pekat
B
Menyimpulkan
sistem ekskresi
yang terjadi
pada ikan air
laut dan ikan air
tawar.
C6 73 Perhatikan pernyataan-pernytaan berikut:
1. Tubuh ikan bersifat hipotonis
2. Cenderung kehilangan air secara osmosis
3. Ikan bersifat hipertonis
4. Menghasilkan urine yang encer dan banyak
5. Mengeskresikan urea dan trimetilamin oksida.
Dari pernyataan diatas, manakah karakteristik yang dimiliki oleh
ikan air laut...
a. 1, 2, dan 4
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2, dan 5
e. 2, 3, dan 5
D
119
Lampiran 7
INSTRUMEN TES PENELITIAN
KONSEP SISTEM EKSRESI
Nama :
Kelas :
:
Jawablah Pertanyaan-pertanyan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, d atau e yang Anda anggap sebagai jawaban paling benar!
1. Sistem ekskresi merupakan suatu
sistem yang membantu menjaga
keseimbangan tubuh. Karena sistem
ekskresi merupakan...
a. Proses pengeluaran zat sisa
metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh.
b. Proses pengeluaran zat sisa
metabolisme yang masih
dibutuhkan oleh tubuh.
c. Proses pengeluaran zat sisa yang
tidak melalui proses metabolisme
dari dalam tubuh.
d. Proses pengeluaran feses dari
hasil pencernaan.
e. Proses pengeluaran zat sisa
metabolisme baik yang sudah
tidak digunakan maupun masih
digunakan dari dalam tubuh.
2. Berikut organ-organ dalam tubuh
manusia:
I II III IV V
Organ pada nomor berapakah yang
tidak berperan dalam sistem ekskresi
pada manusia...
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
3. Berikut menunjukkan organ dan zat
yang dikeluarkannya.
Organ Zat yang dikeluarkan
P Air yang mengandung ptialin
Q Protein, Enzim, Hormon
R Air dan Garam
S Air, Enzim, dan Garam Karbonat
T Air, Garam dan Urea
Organ yang termasuk ke dalam sistem
eksresi adalah...
a. P dan Q
b. Q dan R
c. R dan S
d. S dan T
e. R dan T
4. CO2 dan Uap air dari jaringan akan
diekskresikan melalui...
a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru-paru
d. Kolon
e. Kelenjar Minyak
5. Metabolisme di dalam tubuh
menghasilkan berbagai jenis senyawa,
ada yang berguna bagi tubuh dan ada
pula yang tidak berguna. Senyawa
yang tidak diekskresikan dan masih
berguna bagi tubuh adalah...
120
Lampiran 7
a. CO2 dan H2O
b. CO(NH2)2
c. Zat Warna Empedu
d. Protein
e. NH3
6. Manakah pernyataan berikut yang
tidak ada hubungannya dengan sistem
ekskresi manusia...
a. Kulit mengeluarkan keringat.
b. Ginjal mengeluarkan urine.
c. Pankreas mengeluarkan enzim
amilase
d. Paru-paru mengeluarkan uap air.
e. Hati menghasilkan amonia, urea
serta asam urat
7. Satuan struktural dan fungsional
terkecil dalam ginjal disebut...
a. Nefron
b. Neuron
c. Badan Malpighi
d. Tubulus
e. Glomerulus
8. Ginjal adalah organ berbentuk seperti
kacang berwarna merah tua, terletak di
area yang tinggi, yaitu pada dinding
posterior yang berdekatan dengan dua
pasang iga terkahir. Tepatnya pada...
a. Bagian kanan atas rongga perut
b. Bagian atas rongga abdomen
dibawah diafragma.
c. Bagian bawah rongga abdomen.
d. Bagian dia antara otot-otot
punggung dan peritoneum rongga
abdomen atas.
e. Bagian abdomen sebelah kanan
dan kiri tulang ekor
9. Nefron memiliki dua unsur, unsur
pembuluh dan epitel. Dibawah ini
yang tidak termasuk ke dalam unsur
epitel adalah...
a. Tubulus Kolektifus
b. Tubulus Kontortus Distal
c. Lengkung Henle
d. Glomerulus
e. Tubulus Kontortus Proksimal
10. Berikut beberapa pernyataan yang
bukan merupakan fungsi ginjal
adalah...
a. Mengeksresikan zat sisa
metabolisme seperti urea, asam
urat dan zatyang bersifat racun.
b. Mengatur volume plasma darah
dan jumlah air dalam tubuh
c. Mengeluarkan zat karbondioksida
dan uap air
d. Pengatur keseimbangan zat asam
basa dalam tubuh
e. Memelihara tekanan osmosis dan
pH cairan tubuh
11. Urin terdiri dari air dengan bahan
terlarut berupa sisa metabolisme
seperti urea, garam terlarut dan materi
organik lainnya dalam darah yang
mengalir memasuki ginjal dan
menghasilkan urine primer, sedangkan
senyawa yang masih dibutuhkan
masuk kembali ke dalam darah.
Pernyataan diatas merupakan salah
satu fungsi utama ginjal yaitu...
a. Sebagai alat filtrasi
b. Sebagai pengatur keasaman
c. Sebagai pengatur termoregulasi
d. Sebagai alat pengeluaran racun
e. Sebagai alat fermentasi
12. Peranan mesin pencuci darah identik
dengan fungsi bagian ginjal yang
disebut...
a. Kapsul bowman
b. Glomerulus
c. Lengkung henle
d. Tubulus Proksimal
e. Medulla
13. Kerusakan glomerulus mengakibatkan
hilangnya fungsi ginjal sebagai organ
filtrasi khususnya memfiltrasi protein.
Hal tersebut mengakibatkan seseorang
terkena penyakit...
a. Sistisis
121
Lampiran 7
b. Albuminaria
c. Nefritis
d. Gagal ginjal
e. Batu ginjal
14. Hati merupakan kelenjar terbesar
dalam tubuh. Berdasarkan gambar
disamping, hati terletak pada...
a. Rongga perut sebelah kanan atas
b. Rongga perut sebelah kiri atas
c. Rongga perut sebelah kanan dan
kiri tulang pinggang
d. Rongga perut sebelah kanan dan
kiri tulang ekor
e. Rongga perut sebelah kanan dan
kiri tulang selangka
15. Berikut ini yang bukan fungsi kulit
bagi tubuh kita . . . .
a. Mengeluarkan keringat
b. Melindungi tubuh dari gangguan
fisik
c. Tempat pembentukan sel darah
merah
d. Pengatur suhu tubuh
e. Penerima rangsangan dari luar
16. Perhatikan gambar dibawah ini!
Manakah yang berhubungan dengan
proses pengeluaran keringat?
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1, 2, dan 3
17. Berdasarkan strukturnya kulit tersusun
dari dua lapisan yaitu epidermis dan
dermis. Lapisan yang tidak menyusun
epidermis adalah...
a. Stratum basalis
b. Stratum spinosum
c. Stratum granulosum
d. Stratum lusidum
e. Stratum papilar
18. Kulit dapat berfungsi sebagai alat
ekskresi karena adanya...
a. Stratum Granulosum
b. Stratum Germinativum
c. Akar Rambut
d. Kelenjar Keringat
e. Kelenjar Lemak
19. Berikut ini faktor yang berpengaruh
terhadap banyak sedikitnya keringat
yang dikeluarkan oleh tubuh , kecuali..
a. Aktivitas tubuh
b. Suhu lingkungan
c. Banyaknya karbohidrat yang
dikonsumsi.
d. Emosi
e. Kondisi psikis
20. Jika seseorang berada di lingkungan
pegunungan yang dingin, hal yang
akan terjadi adalah...
a. Banyak mengeluarkan urine dan
keringat
b. Sedikit mengeluarkan urine dan
keringat
c. Banyak mengeluarkan urine dan
sedikit keringat
d. Sedikit mengeluarkan urine dan
banyak berkeringat
122
Lampiran 7
e. Urine dan keringat banyak
mengandung garam
21. Kekurangan hormon insulin
mengakibatkan hal-hal berikut,
kecuali...
a. Kadar gula dalam darah
meningkat/tinggi
b. Menderita diabetes mellitus
c. Penyerapan glukosa terganggu.
d. Terdapat banyak glukosa di
dalam urine.
e. Kadar gula dalam darah
menurun/rendah
22. Pada penderita diabetes mellitus tidak
terjadi hal berikut, yaitu...
a. Jumlah urine meningkat
b. Glukosa tidak dapat dirombak
menjadi glikogen
c. Glukosa dalam darah menurun
d. Urine mengandung glukosa
e. Gangguan reabsorbsi glukosa
23. Seseorang diuji urinenya dengan
menggunakan reagen benedict dan
biuret dengan hasil seperti pada tabel
berikut ini.
Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa Ia penderita...
a. Uremia
b. Diabetes mellitus
c. Diabetes insipidus
d. Nefritis
e. Albuminaria
24. Pernyataan berikut merupakan ciri-ciri
dari gangguan/kelainan pada ginjal:
1. Urine terbawa ke dalam darah
akibat nefron bocor
2. Peradangan nefron karena bakteri
streptococcus
3. Kelenjar hippofisis gagal
menyekresi ADH
4. Rusaknya glomerulus atau
tubulus pada nefron
5. Terdapatnya molekul albumin dan
protein lainnya di dalam urine
6. Pengerasan pembuluh darah di
dalam ginjal
Ciri-ciri penyakit nefritis adalah...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 3 dan 5
d. 4 dan 6
e. 5 dan 6
25. Sebuah analogi dimana pembersihan
lemari sebagai cairan dalam tubuh
yang membersihkan dan
mengeluarkan barang-barang kecil
kemudian mengembalikan barang-
barang yang masih bermanfaat ke
dalam lemari, dan dilakukan
penyortiran barang-barang besar
sebelum kemudian barang-barang
yang tidak dikehendaki itu dibuang.
I. Membersihkan dan mengeluarkan
barang-barang kecil.
II. Mengembalikan barang-barang
yang bermanfaat ke dalam lemari.
III. Menyortir barang-barang besar.
IV. Membuang barang-barang yang
sudah tidak dikehendaki.
Dari pernyataan diatas, manakah
proses yang sesuai dengan proses
sekresi dan ekskresi secara berurutan...
a. I dan II
b. I dan III
c. II dan I
d. III dan IV
e. II dan IV
26. Ginjal di dalam tubuh ikan memiliki
fungsi sebagai alat ekskresi, selain itu
ginjal tersebut juga berfungsi sebagai
alat untuk memelihara keseimbangan
garam cairan tubuh yang disebut...
Reagen Hasil Uji
Benedict Merah bata
Biuret Biru mudah
123
Lampiran 7
a. Spirometer
b. Reseptor
c. Katalisator
d. Osmoregulator
e. Termometer
27. Pembuluh Malpighi memiliki fungsi
yang sama seperti ginjal yaitu...
a. Peredaran darah
b. Penyaring darah
c. Perombakan darah
d. Pembentukan darah
e. Reabsorbsi
28. Ikan memiliki lebih dari satu alat
ekskresi, berikut yang tidak termasuk
alat ekskresi pada ikan...
a. Insang
b. Anus
c. Kulit
d. Ginjal
e. Trakea
29. Ginjal di dalam tubuh ikan memiliki
fungsi sebagai alat ekskresi, selain itu
ginjal tersebut juga berfungsi sebagai
alat untuk memelihara keseimbangan
garam cairan tubuh yang disebut...
a. Spirometer
b. Reseptor
c. Katalisator
d. Osmoregulator
e. Termometer
30. Perhatikan pernyataan-pernytaan
berikut:
1. Tubuh ikan bersifat hipotonis
2. Cenderung kehilangan air secara
osmosis
3. Ikan bersifat hipertonis
4. Menghasilkan urine yang encer
dan banyak
5. Mengeskresikan urea dan
trimetilamin oksida.
Dari pernyataan diatas, manakah
karakteristik yang dimiliki oleh ikan
air laut...
a. 1, 2, dan 4
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 2, dan 5
e. 2, 3, dan 5
124
Lampiran 8
QUESTIONER GAYA BELAJAR
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan teliti
2. Beri tanda silang (X) pada kolom di sebelah kanan pada setiap pernyataan
yang paling sesuai dengan keadaan Anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Semua jawaban adalah
baik dan jawaban anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai di sekolah.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai
Contoh
Jika jawaban Anda Sesuai
NO PERNYATAAN SS S TS STS
Saya membaca buku dengan rinci (tidak ada yang terlewat) √
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Catatan saya rapi dan teratur dan saya selalu bermain warna
untuk poin-poin penting dalam catatan saya
2 Gambar membantu saya dalam belajar
3 Konsentrasi saya mudah pecah di tempat ramai
4 Musik adalah musuh saya saat belajar
5 Saya hanya membaca bagian-bagian penting dalam buku
6 Saya lebih mudah mengingat penjelasan guru yang dicatat di
papan tulis
7 Saya membaca buku dengan rinci dan menyeluruh
8 Saya mencatat semua agenda saya untuk hari esok
9 Saya mencatat semua instruksi yang diberikan oleh guru
10 Saya mencatat semua penjelasan dari guru
11 Saya menggambar rute perjalanan untuk membantu saya
sampai pada tujuan
125
Lampiran 8
NO PERNYATAAN SS S TS STS
12 Saya menyiapkan semua peralatan sekolah dengan baik
13 Saya menyukai demonstrasi
14 Saya selalu merasa kurang jika peralatan sekolah saya tidak
lengkap
15 Saya sulit belajar tanpa catatan yang rapi dan teratur serta
poin-poin penting yang diberi warna
16 Saya sulit belajar tanpa melihat penjelasan guru di papan tulis
17 Saya sulit melakukan demonstrasi
18 Saya tidak bisa belajar dengan baik di tempat ramai
19 Saya tidak bisa belajar ditemani suara musik
20 Saya tidak bisa beraktivitas dengan baik tanpa ada catatan
agenda harian
21 Saya tidak bisa mencatat semua penjelasan guru
22 Tanpa adanya gambar saya sulit untuk mengingat
pembelajaran
23 Tanpa catatan saya tidak bisa mengingat isntruksi dengan baik
24 Tanpa peta saya sulit menemukan tempat baru
25 Berbicara di depan kelas bukanlah perkara yang sulit bagi
saya
26 Berbicara di depan kelas sudah menjadi kebiasaan bagi saya
27 Bercerita merupakan hal yang mudah bagi saya
28 Konsentrasi saya tetap terjaga walau dalam kondisi ramai
29 Konsentrasi saya tidak mudah pecah walau dalam kondisi
seramai apapun
30 Mengulang penjelasan guru dengan rinci merupakan perkara
yang sangat sulit bagi saya
31 Saya belajar jika ada teman yang membacakan materi untuk
saya
32 Saya bisa menjelaskan kembali penjelasan guru dengan rinci
33 Saya dapat menghafal lirik lagu dengan mudah pada saat
mendengarkannya
34 Saya kesulitan jika harus menuangkan opini saya pada satu
lembar kertas
35 Saya lebih mudah menjelaskan opini saya daripada
menuliskannya
36 Saya lemah dalam belajar jika hanya menggunakan gambar
37 Saya membaca dengan suara lantang
38 Saya menyerap penjelasan yang singkat dan padat
39 Saya merasa tidak puas jika tidak mengeluarkan suara saat
membaca
40 Saya sulit belajar jika tidak ada teman yang membantu saya
untuk menjelaskannya.
41 Saya terbiasa belajar sambil mendengarkan musik
42 Saya terbiasa berbicara dengan lancar dan cenderung agak
126
Lampiran 8
NO PERNYATAAN SS S TS STS
cepat
43 Saya tidak bisa belajar jika hanya ada gambar di depan saya
44 Saya tidak bisa belajar tanpa musik
45 Saya tidak pantai membuat karangan
46 Saya tidak suka mendengarkan penjelasan yang panjang lebar
47 Saya tidak terbiasa berbicara dengan perlahan
48 Tidak sulit bagi saya untuk menghafal lirik lagu jika saya
terus mendengarkannya
49 Belajar dengan video animasi lebih baik daripada harus
membaca buku teks
50 Buku teks tidak bisa memberi kemudahan bagi saya untuk
belajar
51 Catatanku hanya aku yang bisa membaca dan memahaminya
52 Catatanku seringkali sulit dibaca dan dipahami oleh teman-
temanku
53 Memperhatikan gerakan bibir guru adalah kebiasaan saya saat
belajar
54 Praktikum merupakan alat bantu saya untuk memahami
pelajaran
55 Saya belajar dan menghafal sambil berjalan-jalan
56 Saya berbicara dengan pelan
57 Saya cenderung cuek dengan penampilan saya
58 Saya menggunakan telunjuk saya saat membaca
59 Saya mengingat semua gerak gerik guru ketika mengajar
60 Saya selalu menatap dan memberi sentuhan pada lawan bicara
saya
61 Saya suka belajar di alam terbuka dan tanpa aturan
62 Saya sulit memberi penjelasan di depan kelas tanpa
menggerakkan tubuh saya
63 Saya tidak bisa belajar tanpa memperhatikan gerak gerik guru
64 Saya tidak bisa berbicara dengan intonasi yang sangat cepat
65 Saya tidak bisa berbicara tanpa memberikan sentuhan pada
lawan bicara saya
66 Saya tidak bisa duduk berlama-lama saat belajar
67 Saya tidak bisa mengingat gerak-gerik guru dengan detail
68 Saya tidak menyukai tatanan kelas yang rapi dan tersturktur
69 Saya tidak pernah mempedulikan penampilan saya di depan
teman-teman saya
70 Tanpa adanya praktik saya akan sulit memahami pelajaran
dengan baik
71 Tanpa jari telunjuk saya sering kehilangan batas bacaan saya
72 Tubuh saya akan ikut bergerak ketika saya memberi
penjelasan di depan kelas
127
Lampiran 9
REKAPITULASI HASIL INSTRUMEN NON-TES
POPULASI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN
No Nama Siswa Gaya Belajar
Keterangan Visual Auditori Kinestetik
1 Refit Darma 63 60 61 Visual
2 Pradipta S. B. 63 60 62 Visual
3 Okta Yuni 67 65 60 Visual
4 Ardhi W. Putra 67 61 52 Visual
5 Sonny Narel P. 64 63 56 Visual
6 Sulthan Salim 62 58 54 Visual
7 Helga Delphiolanda 60 55 56 Visual
8 Ana Suhana 60 55 56 Visual
9 Putri Anisa 66 67 66 Auditori
10 Afrini A. N. 65 60 60 Visual
11 Glendis L. A. 68 65 66 Visual
12 Aisyiah Miladani 62 63 64 Kinestetik
13 Adinda Dw A. 66 59 59 Visual
14 Dian Puspitasari 65 59 59 Visual
15 Halimah S. W. 60 58 57 Visual
16 Chairunisa A. 59 63 62 Auditori
17 M. Ridwan 60 57 57 Visual
18 Arum Safitri 58 63 63 Auditori & Kinestetik
19 Pipit T. S. 59 62 61 Auditori
20 Baso Afriansyah 64 65 61 Auditori
21 Bayu Putra 56 64 62 Auditori
22 M. Ilham Kurniawan 67 64 65 Visual
23 Frisca Yunita 64 60 63 Visual
24 Sindia Permata Z. 58 58 63 Kinestetik
25 Rima Husnul K. 57 59 58 Auditori
26 Afriani Afidah 63 66 63 Auditori
27 Ari Firmansyah 64 61 62 Visual
28 Fernando R. M. 64 57 55 Visual
29 Riska Julianti 62 56 55 Visual
30 Dita R. Safitri 70 61 61 Visual
31 Herdin Ramadhan 59 64 66 Kinestetik
32 Bayu Trifiansyah 63 67 60 Auditori
33 Salma M. 55 67 57 Auditori
34 Aldy Prasetya 54 60 55 Auditori
35 Nadhifa H. F. 63 66 60 Auditori
36 Raoull Destian R. 56 62 59 Auditori
37 Ayi A. 59 58 60 Kinestetik
38 Rana Ghaniyyah 63 60 60 Visual
39 A. Fikriandika U. 66 64 64 Visual
40 Franciska M. 60 63 67 Kinestetik
41 Amalia Dewantri 59 61 62 Kinestetik
128
Lampiran 9
No Nama Siswa Gaya Belajar
Keterangan Visual Auditori Kinestetik
42 Savan Deva P. A. 61 73 69 Auditori
43 Kitri Rahnawati 64 67 59 Auditori
44 Haya Elita R. 59 68 63 Auditori
45 Novanda w. 65 61 63 Visual
46 Istiqomah 61 60 63 Kinestetik
47 Fauzi Primawati 63 68 62 Auditori
48 Bambang A. Saputra 61 63 61 Auditori
49 Atmoko A. U. 54 56 59 Kinestetik
50 Syahdinar T. B. 60 60 65 Kinestetik
51 Lexi L. 57 58 60 Kinestetik
52 Helena Sri N. 62 61 61 Visual
53 Patricia O. Susanti 60 60 61 Kinestetik
54 Hilmy Dzulkifli 62 62 66 Kinestetik
55 Faqihuddin N. 68 64 62 Visual
56 Khairina 63 62 59 Visual
57 Cindra Yustika 58 60 62 Kinestetik
58 Kurnia Yuni P. 61 60 62 Kinestetik
59 Alvyan Prasetya 61 59 60 Visual
60 Riesky Ramdhani 64 62 62 Visual
61 Shafira A 58 58 64 Kinestetik
62 Arisa H. P. 59 58 62 Kinestetik
63 Julio Rizki 63 66 63 Auditori
64 Rifqi Fairuz 62 64 55 Auditori
65 Faqih Dhiyaulhaq 63 64 55 Auditori
66 Ganang R. N. 55 62 60 Auditori
67 Dheanti Dwi A. 65 58 63 Visual
68 Fathan A. A. 56 64 61 Auditori
69 Jody Marlshall 64 67 64 Auditori
70 Risa Agustin 64 56 59 Visual
71 Shaniara A. M. 58 64 63 Auditori
72 Sintia Agni 62 64 68 Kinestetik
73 Elisabet F. B. 62 64 59 Auditori
74 Danar F. 67 64 66 Visual
75 Dhia Faisal 61 59 63 Kinestetik
76 Danisa P. 58 56 62 Kinestetik
77 Rizka Amelia 63 60 61 Visual
78 Jesica Puput R. 63 63 66 Kinestetik
79 Nur Afnita 56 65 60 Auditori
80 Putri Amalia 61 68 63 Auditori
81 Falda Khoulika 62 59 60 Visual
82 Tanpa Nama 68 63 65 Visual
83 Tanpa Nama 56 59 59 Auditori & Kinestetik
84 Tanpa Nama 65 60 58 Visual
85 Nesya Apriyanti 60 67 65 Auditori
129
Lampiran 9
No Nama Siswa Gaya Belajar
Keterangan Visual Auditori Kinestetik
86 Henry Riadi 66 65 63 Visual
87 Rani Dyah N. 58 61 64 Kinestetik
88 Iklil Farida 64 60 62 Visual
89 Savia Eka A. 61 59 60 Visual
90 Tita N. N. 61 60 61 Visual & Kinestetik
91 Virny Arin P. 60 60 61 Kinestetik
92 Shifani N. P. 59 57 62 Kinestetik
93 Devi T. Oktavia 60 66 58 Auditori
94 Gina N. N. 65 62 65 Visual & Kinestetik
95 Fuad Anwary 61 61 63 Kinestetik
96 Amelia 60 65 62 Auditori
97 Hanne P. B. S. 67 66 59 Visual
98 Ratna Sari 58 64 62 Auditori
99 Salma R. Hana 63 65 60 Auditori
100 Ahmad Fabian 58 57 62 Kinestetik
101 Gilang Surya 57 60 62 Kinestetik
130
Lampiran 9
HASIL INSTRUMEN NON-TES
KELAS EKSPERIMEN (XI IPA II)
No Nama Siswa
(Eksperimen)
Gaya Belajar Keterangan
Visual Auditori Kinestetik
1 M. Ilham Kurniawan 67 64 65 Visual
2 Frisca Yunita 64 60 63 Visual
3 Sindia Permata Z. 58 58 63 Kinestetik
4 Rima Husnul K. 57 59 58 Auditori
5 Afriani Afidah 63 66 63 Auditori
6 Ari Firmansyah 64 61 62 Visual
7 Fernando R. M. 64 57 55 Visual
8 Riska Julianti 62 56 55 Visual
9 Dita R. Safitri 70 61 61 Visual
10 Herdin Ramadhan 59 64 66 Kinestetik
11 Bayu Trifiansyah 63 67 60 Auditori
12 Salma M. 55 67 57 Auditori
13 Aldy Prasetya 54 60 55 Auditori
14 Nadhifa H. F. 62 66 60 Auditori
15 Raoull Destian R. 56 62 59 Auditori
16 Ayi A. 59 58 60 Kinestetik
17 Rana Ghaniyyah 63 60 60 Visual
18 A. Fikriandika U. 64 66 64 Auditori
19 Franciska M. 60 67 63 Auditori
20 Amalia Dewantri 59 61 62 Kinestetik
21 Savan Deva P. A. 61 73 69 Auditori
22 Kitri Rahnawati 64 67 59 Auditori
23 Haya Elita R. 59 68 63 Auditori
24 Novanda w. 65 61 63 Visual
25 Istiqomah 67 60 63 Visual
26 Fauzi Primawati 63 68 62 Auditori
27 Bambang A. Saputra 61 63 61 Auditori
28 Atmoko A. U. 54 59 56 Auditori
29 Syahdinar T. B. 60 60 65 Kinestetik
30 Lexi L. 57 58 60 Kinestetik
131
Lampiran 9
HASIL INSTRUMEN NON-TES
KELAS EKSPERIMEN (XI IPA II)
No Nama Siswa
(Kontrol)
Gaya Belajar Keterangan
Visual Auditori Kinestetik
1 Helena Sri N. 62 61 61 Visual
2 Patricia O. Susanti 60 60 61 Kinestetik
3 Hilmy Dzulkifli 62 62 66 Kinestetik
4 Faqihuddin N. 68 64 62 Visual
5 Khairina 63 62 59 Visual
6 Cindra Yustika 58 60 62 Kinestetik
7 Kurnia Yuni P. 61 60 62 Kinestetik
8 Alvyan Prasetya 61 59 60 Visual
9 Riesky Ramdhani 64 62 62 Visual
10 Shafira A 58 58 64 Kinestetik
11 Arisa H. P. 59 58 62 Kinestetik
12 Julio Rizki 63 66 63 Auditori
13 Rifqi Fairuz 62 64 55 Auditori
14 Faqih Dhiyaulhaq 63 64 55 Auditori
15 Ganang R. N. 55 62 60 Auditori
16 Dheanti Dwi A. 65 58 63 Visual
17 Fathan A. A. 56 64 61 Auditori
18 Jody Marlshall 64 67 64 Auditori
19 Risa Agustin 64 56 59 Visual
20 Shaniara A. M. 58 64 63 Auditori
21 Sintia Agni 62 64 68 Kinestetik
22 Elisabet F. B. 62 64 59 Auditori
23 Danar F. 67 64 66 Visual
24 Dhia Faisal 61 59 63 Kinestetik
25 Danisa P. 58 56 62 Kinestetik
26 Rizka Amelia 63 60 61 Visual
27 Jesica Puput R. 63 63 66 Kinestetik
28 Nur Afnita 56 65 60 Auditori
29 Putri Amalia 61 68 63 Auditori
30 Falda Khoulika 62 59 60 Visual
132
Lampiran 10
RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (3 Kali Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
responsip dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara afektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam memperbaiki diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuann teknologi,
seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
133
Lampiran 10
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.1. Menghayati dan
mengamalkan keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang sruktur dan fungsi sel,
jaringan, organ dan sistem
dalam tubuh manusia, dengan
cara menjaga serta
memeliharanya dan menurut
ajaran agama yang dianutnya.
1.1.1. Mengagumi dan mengakui kebesaran
Tuhan terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya mulai dari satu unit sel
hingga struktur organ dalam tubuh
yang masing-masing memiliki fungsi
dan peranan penting.
1.1.2. Mensyukuri dengan cara menjaga
semua struktur dan fungsi sel, jaringan,
organ dan sistem organ dalam tubuh
manusia serta memahami perbedaan-
Nya dengan makhluk ciptaan-Nya
yang lain.
2.1. Berprilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu;
objektif; disiplin; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) secara
gotong royong, kerja sama,
resposif dan proaktif dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi.
2.1.1. Memiliki rasa ingin tahu dalam
mengenal sistem ekskresi yang terjadi
pada manusia dan hewan.
2.1.2. Memiliki sifat teliti dan cermat dalam
mengamati dan memahami sistem
ekskresi ada manusia dan hewan.
2.1.3. Memiliki rasa tanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang didapatnya.
2.1.4. Memiliki rasa peduli terhadap
lingkungan belajar, keluarga maupun
masyarakat terkait fenomena yang
terjadi dalam sistem ekskresi
khususnya pada manusia.
3.9. Mengaitkan antara
struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem
ekskresi pada manusia dan
membandingkannya dengan
hewan ikan dan serangga.
Pertemuan I
3.9.1. Menjelaskan pengertian defekasi,
sekresi, dan ekskresi.
3.9.2. Menyebutkan zat-zat yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh manusia
melalui organ ekskresi.
3.9.3. Mengenal organ-organ yang berperan
dalam sistem ekskresi.
3.9.4. Mengenal struktur, fungsi, dan proses
serta kelaianan/penyakit pada organ
ekskresi; Ginjal.
3.9.5. Menjelaskan struktur, fungsi, dan
proses serta kelainan/penyakit pada
organ ekskresi; Ginjal.
3.9.6. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses atau mekanisme
134
Lampiran 10
pengeluaran zat sisa metabolisme pada
ginjal.
3.9.7. Mengenal peran teknologi cuci darah
mirip dengan fungsi ginjal sebagai
penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh.
Pertemuan II
3.9.8. Mengenal struktur, fungsi dan proses
serta kelaianan/penyakit pada organ
ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit.
3.9.9. Menjelaskan struktur, fungsi dan
proses serta penyakit/kelainan pada
organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan
Kulit.
3.9.10. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses atau mekanisme
pengeluaran zat sisa metabolisme pada
kulit.
Pertemuan III
3.9.11. Mengenal struktur, fungsi dan
proses/mekanisme sistem ekskresi
pada ikan dan serangga.
3.9.12. Menjelaskan struktur, fungsi dan
proses/mekanisme sistem ekskresi
pada ikan dan serangga.
4.14. Melakukan percobaan
uji kandungan urine pada
orang normal dan diabetes
mellitus serta menganalisis
kaitannya dengan kelainan
pada struktur dan fungsi
sistem ekskresi pada manusia.
4.14.1. Melakukan percobaan uji kandungan
urine.
4.14.2. Membedakan urine normal dan urine
yang tidak normal.
4.14.3. Menjelaskan penyebab dari kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada
sistem ekskresi manusia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
1. Pertemuan I a. Menjelaskan pengertian defekasi, sekresi dan ekskresi yang
terjadi pada manusia dengan baik dan benar.
b. Mengetahui zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan harus
dikeluarkan daritubuh manusia.
c. Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi
pada manusia.
d. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada
organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya
melalui media pembelajaran.
135
Lampiran 10
e. Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit
pada organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya
melalui media pembelajaran:
1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.
2) Bagian-bagian organ.
3) Fungsi organ.
4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal
5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal : Diabetes
Mellitus dan Diabetes Insipidus, Nefritis, Albuminaria, Gagal
Ginjal, Batu Ginjal.
f. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada
ginjal dengan baik dan benar.
g. Mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan fungsi ginjal
sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh dengan baik dan
benar.
2. Pertemuan II
a. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada
organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan yang
dilakukannya melalui media pembelajaran.
b. Menjelaskan strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit
pada organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan
yang dilakukannya melalui media pembelajaran:
1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.
2) Bagian-bagian organ.
3) Fungsi organ.
4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal
5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal: Asfiksia,
Bronkitis, Fibrosis Sistis, Abses Hati, Hepatitis, Jerawat dan
Kutil.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada
kulit dengan baik dan benar.
3. Pertemuan III
a. Menjelaskan sistem ekskresi yang pada ikan dan serangga dengan
baik dan benar.
b. Mengamati proses atau mekanisme pengeluaran zat sisa
metabolisme yang terjadi pada ikan dan serangga.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I
a. Pengertian sistem ekskresi.
b. Zat-zat ang harus diekskresikan
c. Organ-organ ekskresi.
d. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ
ekskresi: Ginjal.
136
Lampiran 10
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pada organ
ekskresi: Ginjal.
f. Peran teknologi dalam sistem ekskresi.
2. Pertemuan II a. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ
ekskresi: Paru-paru, Hati dan Kulit.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pengeluaran
pada kulit.
c. Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.
3. Pertemuan III
a. Sistem ekskresi pada hewan (ikan dan serangga)
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran dengan pendekatan scientifik
2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media :
Software Hypermedia
LKS
2. Alat dan Bahan :
Computer/Laptop
Papan Tulis
ATK
3. Sumber Belajar :
Buku Biologi kelas XI, Dyah Aryulina, Esis
Buku Biologi kelas XI, Sri Pujiyanto, Platinum
Buku Biologi Campbell
Buku-buku yang relevan
Artikel
Internet
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I (2 Jam Pelajaran = 90’ menit)
a. Pendahuluan (10’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam,
mengecek absensi,
melihat kesiapan siswa
Menjawab salam,
menyiapkan alat, bahan
dan Log In Hypermedia.
-
137
Lampiran 10
dan menyiapkan
Hypermedia.
Sudah lengkapkah
atribut Anda untuk
menjelajahi dunia tubuh
Anda pagi ini? (siswa
menekan tombol
YES/NO)
Apersepsi Guru bertanya: (secara
lisan, sebagaimana
terera di dalam
hypermedia)
Pernahkah Anda
menghitung berapa
kali Anda dalam
sehari buang air
kecil? (siswa menekan
tombol YES/NO)
Pernahkah terpikir
oleh Anda apakah
sebenarnya yang
Anda keluarkan pada
saat buang air kecil?
(siswa menekan
tombol YES/NO)
Menjawab pertanyaan-
pertanyaan guru dengan
pengetahuan awal secara
lisan dan kemudian
menekan tombol YES/NO
sebagaimana yang terera
di dalam hypermedia.
-
Orientasi Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
akan dilakukan.
Terlampir
Mendengarkan
penyampaian guru sambil
melihat tujuan
pembelajaran yang tertera
di dalam hypermedia.
-
Motivasi Menyampaikan sebuah
kebesaran Tuhan atas
sekumpulan sel yang
bersatu membentuk
organ dan mampu
memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi
tubuh manusia sebagai
makhluk ciptaan-Nya
secara lisan
sebagaimana yang
tertera di dalam
hypermedia.
Mendengarkan motivasi
atau penyampaian guru
mengenai kutipan yang
disampaikan kepada
mereka.
-
138
Lampiran 10
b. Kegiatan Inti (65’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Mengamati Memberikan gambar
dan video yang
berhubungan dengan
sistem ekskresi di
dalam hypermedia:
Pengenalan Organ
dalam Tubuh
Manusia
Mengamati gambar
dan menonton
video yang
disajikan di dalam
hypermedia yang
ditampilkan oleh
guru
15’
Menanya Guru membimbing
siswa membuat
pertanyaan dengan
Keyword:
1. Apa
2. Mengapa
3. Bagaimana
Siswa mengajukan
pertanyaan yang
mereka dapatkan
dalam pengamatan.
Apa :
1. Organ apa
saja yang
berperan
dalam
sistem
ekskresi?
2. Sel-sel apa
yang
menyusun
organ-organ
tersebut?
Mengapa :
1. Mengapa
ada banyak
organ yang
berperan
dalam
sistem
ekskresi?
Bagaimana :
1. Bagaimana
proses
pengeluaran
yang terjadi
pada organ-
organ
tersebut?
10’
Mengumpulkan/
mengeksplorasi
Memberi perintah
pada siswa untuk
Mengkaji literatur-
literatur yang
20’
139
Lampiran 10
mengkaji beberapa
literatur yang sudah
disediakan dalam
hypermedia guna
menjawab semua
pertanyaan yang
mereka dapatkan
dari hasil
pengamatan,
sementara guru
mengawasi dan
mengontrol proses
belajar siswa.
disediakan dalam
hypermedia dengan
tekun, teliti dan
seksama.
Mengasosiasikan/
menghubungkan
Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengasosiasikan
pertanyaan dan
jawaban yang
mereka dapatkan
pada saat
pengamatan secara
berkelompok,
sementara guru
memperhatikan
kegiatan diskusi
siswa melalui media
yang sudah
dikoneksikan ke
komputer pusat.
Mengasosiasikan/
mengolah
informasi yang di
dapatnya dengan
teman-teman
kelompoknya.
10’
Mengkomunikasikan Meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi.
Perwakilan
kelompok
menyampaikan
hasil diskusi.
10’
c. Kegiatan Akhir (15’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Mengkonfirmasi dan
memberikan sedikit
kesimpulan terkait
pengertian sistem
ekskresi, zat-zat yang
harus dekeluarkan dari
dalam tubuh dan organ-
organ-organ yang
Mendengarkan sambil
membuat kesimpulan
bersama-sama dengan
guru.
-
140
Lampiran 10
berperan di dalamnya.
Memberikan evaluasi
sebagai hasil akhir
dalam pembelajaran
dengan 5 buah soal
pilihan ganda yang
disajikan di dalam
hypermedia. Terlampir
Mengerjakan evaluasi
pembelajaran.
Penutup Membagikan LKS
sebagai pekerjaan rumah
yang harus dikumpulkan
pada pertemuan
selanjutnya.
Memerintah siswa untuk
menekan tombol Exit /
Log Out sebagai tanda
pembelajaran telah usai.
Mengakhiri pembelajaran
dengan do’a
Menerima LKS yang
diberikan oleh guru
dengan tertib.
Melakukan perintah
guru.
Mengakhiri pembelajaran
dengan do’a.
-
2. Pertemuan II (2 Jam Pelajaran = 90’ menit)
a. Pendahuluan (10’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam,
mengecek absensi
melalui pengumpulan
tugas LKS yang
diberikan pada
pembelajaran
sebelumnya, melihat
kesiapan siswa dan
menyiapkan
Hypermedia.
Menjawab salam,
menyiapkan alat, bahan
dan Log In Hypermedia.
Ingin tahu lebih
banyak lagi tentang
tubuh Anda? Let’s
countinue our
adventure guys!! (siswa
menekan tombol
YES/NO)
-
Apersepsi Guru bertanya: (secara
lisan, sebagaomana yang
telah tertera di dalam
hypermedia)
1. Masih ingatkah
kalian beberapa zat
sisa yang harus
Menjawab pertanyaan
guru secara lisan dengan
baik dan kemudian
menekan tombol
YES/NO sesuai dengan
jawaban yang mereka
miliki.
-
141
Lampiran 10
dikeluarkan dari
tibuh kita? (siswa
menekan tombol
YES/NO)
2. Apakah semua zat
itu dikeluarkan
melalui urine?
(siswa menekan
tombol YES/NO)
3. Tahukah kalian
mengapa tubuh
kita mengeluarkan
banyak keringat
ketika kita
melakukan kerja
berat? Contoh:
Lari, memanggul
beras dalam
karung, dll. (siswa
menekan tombol
YES/NO)
Orientasi Menyampaikan tujuan
pembelajaran secara
lisan sebagaimana telah
tertera di dalam
hypermedia. Terlampir
Menyimak penyampaian
guru sambil melihat
tujuan pembelajaran
yang telah disajikan di
dalam hypermedia.
-
Motivasi Memberikan motivasi:
(secara lisan sesuai
dengan yang sudah
tertera di dalam
hypermedia) Setelah kita
mengenal berbagai organ
yang berperan di dalam
sistem ekskresi, kalian
penasaran bukan..
Bagaimana organ-organ
tersebut mampu
menghaslkan,
mengumpulkan, dan
hingga pada akhirnya
mampu mengeluarkan
zat-zat beracun dari
dalam tubuh kita???
Siswa menyimak
motivasi yang
disampaikan oleh guru
sambil memperhatikan
teks yang tertera di
dalam hypermedia, dan
menumbuhkan rasa ingin
tahu dengan menekan
tombol YES untuk
kemudian memasuki
tahapan pembelajaran.
-
142
Lampiran 10
b. Kegiatan Inti (65’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Mengamati Memerintahkan
siswa untuk
mengamati
beberapa video
proses pengeluaran
khususnya
pembentukan urine
yang disajikan di
dalam hypermedia.
Terlampir
Mengamati video
yang disajikan di
dalam hypermedia.
Proses/mekanisme
pengeluaran
keringat.
15’
Menanya Guru membimbing
siswa membuat
pertanyaan dengan
Keyword:
1. Apa
2. Siapa
3. Dimana
4. Kapan
5. Bagaimana
Siswa mengajukan
beberapa pertanyaan
terkait video yang
disajikan.
1. Apa :
Apa itu
keringat?
2. Siapa :
Siapa yang
membuat
Keringat?
3. Dimana :
Dimana keringat
terbentuk?
4. Kapan :
Kapan keringat
akan dikeluarkan
dari tubuh kita?
5. Bagaimana : Bagaimana
proses
pembentukan
keringat?
10’
Mengumpulkan/
Mengeksplorasi
Memberi perintah
pada siswa untuk
mengkaji beberapa
literatur yang sudah
disediakan dalam
hypermedia guna
menjawab semua
Mengkaji literatur-
literatur yang
disediakan dalam
hypermedia dengan
tekun, teliti dan
seksama.
15’
143
Lampiran 10
pertanyaan yang
mereka dapatkan
dari hasil
pengamatan,
sementara guru
mengawasi dan
mengontrol proses
belajar siswa.
Mengasosiasikan/
Menghubungkan
Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengasosiasikan
pertanyaan dan
jawaban yang
mereka dapatkan
pada saat
pengamatan secara
berkelompok,
sementara guru
memperhatikan
kegiatan diskusi
siswa melalui
media yang sudah
dikoneksikan ke
komputer pusat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
yang di dapatnya
dengan teman-teman
kelompoknya.
20’
Mengkomunikasikan Meminta
perwakilan
kelompok untuk
menyampaikan
hasil diskusi di
depan teman-
temannya.
Kelompok lain
menyimak presentasi
dan melakukan tanya
jawab jika ada yang
ingin ditanyakan.
5’
c. Kegiatan Akhir (15’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Memberikan evaluasi dan
meluruskan apersepsi yang
ada dalam hasil diskusi
siswa
Meminta siswa untuk
menjawab 5 soal sebagai
evaluasi pembelajaran
secara keseluruhan dalam
hypermedia secara
Memperhatikan
penjelasan guru.
Mengerjakan 5 soal
evaluasi.
-
-
144
Lampiran 10
individu
Penutup Memberi kesimpulan
terkait pembelajaran dan
membagikan LKS sebagai
pekerjaan rumah untuk
dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
Menutup pembelajaran
dan memberikan pesan
kepada siswa untuk
mempelajari materi
selanjutnya.
Membuat kesimpulan
bersama-sama dengan
guru sambil menerima
LKS yang dibagikan
oleh guru dengan tertib.
Menyimak penutupan
dari guru.
-
-
3. Pertemuan III (2 Jam Pelajaran = 90’ menit)
1. Pendahuluan (10’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam,
mengecek absensi,
melihat kesiapan siswa
dan menyiapkan
Hypermedia.
Menjawab salam,
menyiapkan alat, bahan
dan Log In Hypermedia.
Hello.. Keep spirit guys!!
Masih tertarik untuk
menjelajahi dunia
biologi?? Saat ini kita
akan menjelajahi dunia
hewan loh.. (siswa
menekan tombol
YES/NO)
-
Apersepsi Guru bertanya: (secara
lisan, sebagaimana
telah tertera di dalam
hypermedia).
Setelah menjelajahi
tubuh kita, kita tahu
bahwa tidak ada organ
yang diberikan oleh
Tuhan (Allah SWT)
tanpa ada maksud dan
tujuan tertentu.
Sekarang, Apakah
kalian tahu
persamaan manusia
dan hewan sebagai
Menjawab pertanyaan
guru dengan pengetahuan
awal yang dimilikinya dan
kemudian menekan
tombol YES untuk
melanjutkan ke tahap
pembelajaran.
-
145
Lampiran 10
makhluk hidup?
(siswa menekan
tombol YES/NO)
Apakah hewan juga
melakukan
pengeluaran seperti
yang dilakukan oleh
manusia? (siswa
menekan tombol
YES/NO)
Orientasi Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Terlampir
Meyimak penyampaian
guru sambil melihat tujuan
pembelajran yang sudah
tertera di dalam
hypermedia.
-
Motivasi Menyampaikan nilai-
nilai agama mengenai
kebesaran Tuhan YME
yang telah menciptakan
makhluknya dengan
sebaik-baik penciptaan-
Nya. Dimana
sepatutnya kita
bersyukur dengan
selalu menjaga tubuh
kita dengan baik.
Menyimak penyampaian
guru dengan melihat dan
menghayati motivasi yang
tertera di dalam
hypermedia.
-
2. Kegiatan Inti (55’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Mengamati Menampilkan
gambar hewan
dengan beberapa
gambaran alat
ekskresi yang
dimiliki hewan
tersebut.
Mengamati bagian-
bagian organ pada
sistem ekskersi
hewan.
10’
Menanya Membimbing siswa
untuk membuat
pertanyaan dengan
Keyword:
1. Apa
2. Siapa
3. Bagaimana
Siswa mengajukan
beberapa
pertanyaan terkait
gambar yang
ditampilkan.
1. Apa :
Alat ekskresi
10’
146
Lampiran 10
seperti apa yang
dimiliki oleh
hewan?
2. Siapa :
Siapa yang
memiliki alat
ekskresi seperti;
pembuluh malpighi
dan ginjal?
3. Bagaimana :
Bagaima proses
pengeluaran yang
terjadi pada hewan
(ikan dan
serangga)?
Mengumpulkan/
Mengeksplorasi
Memberi perintah
pada siswa untuk
mengkaji beberapa
literatur yang sudah
disediakan dalam
hypermedia terkait
sistem ekskrsi pada
hewan baik
invertebrata dan
vertebrata khususnya
pada serangga dan
ikan, sementara guru
mengawasi dan
mengontrol proses
belajar siswa.
Mengkaji literatur-
literatur terkait
sistem ekskresi
pada hewan untuk
menjawab
beberapa
pertanyaan yang
mereka ajukan dari
hasil pengamatan
15’
Mengasosiasikan Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
mengasosiasikan
pertanyaan dan
jawaban yang
mereka dapatkan
pada saat
pengamatan secara
berkelompok,
sementara guru
memperhatikan
kegiatan diskusi
siswa melalui media
Mengolah
informasi yang
sudah didapatnya
dengan teman-
temannya di dalam
kelompok.
15’
147
Lampiran 10
yang sudah
dikoneksikan ke
komputer pusat.
Mengkomunikasikan Meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi secara
lisan.
Perwakilan
kelompok
menyampaikan
hasil diskusi di
depan teman-
temannya.
5’
3. Kegiatan Akhir (25’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Memberikan evaluasi
dan menyimpulkan
materi pembelajaran
terkait alat-alat ekskresi
yang dimiliki oleh hewan
baik invertebrata maupun
vertebrata.
Meminta siswa untuk
menjawab 5 soal pilihan
ganda sebagai evaluasi
pembelajaran hari ini
dalam hypermedia secara
individu dan
membagikan LKS
sebagai tugas akhir
pembelajaran pada
sistem ekskresi sebelum
ulangan harian .
Memperhatikan
penjelasan guru dan
menyimpulkan hasil
pembelajaran bersama-
sama dengan guru.
Mengerjakan 5 soal
evaluasi di dalam
hypermedia dan lanjut
dengan mengerjakan
LKS.
-
-
Penutupan Memberikan
penghargaan pada
seluruh siswa untuk hasil
pembelajarannya dan
pujian khusus untuk
kelompok yang memiliki
kinerja baik.
Menutup pembelajaran
dan memberikan pesan
kepada siswa untuk
mempelajari materi
secara keseluruhan untuk
menghadapi ulangan
Memberikan
penghargaan untuk
dirinya sendiri dan
teman-teman semuanya.
Menyimak penutupan
dari guru dan me-Log
Out hypermedia.
-
-
148
Lampiran 10
harian yang akan
dilaksanakan pada
pertemuan selanjutnya.
H. PENILAIAN
1. Kognitif :
a. Soal pilihan ganda (Terlampir)
b. LKS (Terlampir)
2. Afektif :
a. Spiritual
1) Petunjuk penskoran
Skor Pengamatan Kriteria
4 Selalu Apabila selalu membiasakan diri melakukan
sesuatu sesuai dengan pernyataan.
3 Sering Apabila sering melakukan dan terkadang
mengabaikan beberapa pernyataan.
2 Kadang-kadang Apabila kadang-kdang melakukan beberapa
pernyataan dan banyak mengabaikan
pernyataan yang lain.
1 Tidak pernah Apabila tidak pernah atau mengabaikan semua
pernyataan.
Penskoran menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
2) Indikator
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
2 Memberi salam kepada guru
3 Menjaga kerapihan dan kebersihan diri dan kelas.
4 Mampu mengontrol emosi saat proses pembelajaran
5 Berprilaku sopan dan santun.
b. Sosial; Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin.
1) Jujur
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Menggunakan ID pribadi saat pembelajaran
2 Menyampaikan pendapat/pernyataan yang relevan
149
Lampiran 10
3 Tidak menyontek hasil pengamatan/diskusi teman
4 Menyelesaikan pekerjaan rumah secara mandiri.
5 Menggunakan waktu belajar untuk belajar
2) Tanggung Jawab
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Mengontrol emosi dalam diri sendiri
2 Menjaga alat, bahan dan media pembelajaran
3 Menjaga kerapihan dan kebersihan meja belajar
4 Menggunakan waktu belajar dengan baik.
5 Mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik
3) Disiplin
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Hadir dikelas tepat pada waktunya.
2 Membawa alat dan bahan sesuai kebutuhan
3 Tidak melakukan hal-hal buruk di dalam kelas
4 Mengumpulkan pekerjaan rumah tepat waktu
5 Mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran sesuai
ketentuan yang telah disepakati.
c. Penilaian diri dan penilaian antar teman
1) Penilaian diri
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Saya berdoa’a sebelum dan sesudah belajar
2 Saya membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)
3 Saya menjaga lingkungan belajar setiap saat
4 Saya menyampaikan pendapat saya dengan baik
5 Saya mendengarkan pendapat teman dengan baik
6 Saya mencatat point-poit penting saat belajar
7 Saya tidak memaksakan pendapat/keyakinan sendiri
8 Saya membutuhkan waktu lama dalam belajar
9 Saya aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok
10 Saya bersedia membantu teman tanpa pamrih
11 Saya menggali informasi lain dengan membaca
12 Saya menyampaikan informasi melalui gambar
13 Saya bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugas
14 Saya menggunakan sumber relevan saat belajar
15 Saya berani bependapat, bertanya & menjawab
pertanyaan
150
Lampiran 10
2) Penilaian antar teman
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Dia berdoa’a sebelum dan sesudah belajar
2 Dia membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)
3 Dia menjaga lingkungan belajar setiap saat
4 Dia menyampaikan pendapatnya dengan baik
5 Dia mendengarkan pendapat temannya dengan baik
6 Dia mencatat point-poit penting saat belajar
7 Dia tidak memaksakan pendapatnya sendiri
8 Dia membutuhkan waktu lama dalam belajar
9 Dia aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok
10 Dia bersedia membantu temannya tanpa pamrih
11 Dia menggali informasi lain dengan membaca
12 Dia menyampaikan informasi melalui gambar
13 Dia bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugasnya
14 Dia menggunakan sumber relevan saat belajar
15 Dia berani bependapat, bertanya & menjawab
pertanyaan
Tangerang Selatan, 23 Desember 2014
Mengetahui
Guru Bidang Studi Biologi Guru Bidang Studi Biologi
SMAN 8 Tangerang Selatan
Neni Syarifah Aeni
151
Lampiran 11
RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (3 Kali Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,
responsip dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara afektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam memperbaiki diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuann teknologi,
seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
152
Lampiran 11
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.1. Menghayati dan
mengamalkan keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang sruktur dan fungsi sel,
jaringan, organ dan sistem
dalam tubuh manusia, dengan
cara menjaga serta
memeliharanya dan menurut
ajaran agama yang dianutnya.
1.1.1. Mengagumi dan mengakui kebesaran
Tuhan terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya mulai dari satu unit sel
hingga struktur organ dalam tubuh
yang masing-masing memiliki fungsi
dan peranan penting.
1.1.2. Mensyukuri dengan cara menjaga
semua struktur dan fungsi sel, jaringan,
organ dan sistem organ dalam tubuh
manusia serta memahami perbedaan-
Nya dengan makhluk ciptaan-Nya
yang lain.
2.1. Berprilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu;
objektif; disiplin; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) secara
gotong royong, kerja sama,
resposif dan proaktif dalam
melakukan percobaan dan
berdiskusi.
2.1.1. Memiliki rasa ingin tahu dalam
mengenal sistem ekskresi yang terjadi
pada manusia dan hewan.
2.1.2. Memiliki sifat teliti dan cermat dalam
mengamati dan memahami sistem
ekskresi ada manusia dan hewan.
2.1.3. Memiliki rasa tanggung jawab
terhadap tugas-tugas yang didapatnya.
2.1.4. Memiliki rasa peduli terhadap
lingkungan belajar, keluarga maupun
masyarakat terkait fenomena yang
terjadi dalam sistem ekskresi
khususnya pada manusia.
3.9. Mengaitkan antara
struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi pada sistem
ekskresi pada manusia dan
membandingkannya dengan
hewan ikan dan serangga.
Pertemuan I
3.9.1. Menjelaskan pengertian defekasi,
sekresi, dan ekskresi.
3.9.2. Menyebutkan zat-zat yang harus
dikeluarkan dari dalam tubuh manusia
melalui organ ekskresi.
3.9.3. Mengenal organ-organ yang berperan
dalam sistem ekskresi.
3.9.4. Mengenal struktur, fungsi, dan proses
serta kelaianan/penyakit pada organ
ekskresi; Ginjal.
3.9.5. Menjelaskan struktur, fungsi, dan
proses serta kelainan/penyakit pada
organ ekskresi; Ginjal.
3.9.6. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses atau mekanisme
153
Lampiran 11
pengeluaran zat sisa metabolisme pada
ginjal.
3.9.7. Mengenal peran teknologi cuci darah
mirip dengan fungsi ginjal sebagai
penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh.
Pertemuan II
3.9.8. Mengenal struktur, fungsi dan proses
serta kelaianan/penyakit pada organ
ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit.
3.9.9. Menjelaskan struktur, fungsi dan
proses serta penyakit/kelainan pada
organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan
Kulit.
3.9.10. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses atau mekanisme
pengeluaran zat sisa metabolisme pada
kulit.
Pertemuan III
3.9.11. Mengenal struktur, fungsi dan
proses/mekanisme sistem ekskresi
pada ikan dan serangga.
3.9.12. Menjelaskan struktur, fungsi dan
proses/mekanisme sistem ekskresi
pada ikan dan serangga.
4.14. Melakukan percobaan
uji kandungan urine pada
orang normal dan diabetes
mellitus serta menganalisis
kaitannya dengan kelainan
pada struktur dan fungsi
sistem ekskresi pada manusia.
4.14.1. Melakukan percobaan uji kandungan
urine.
4.14.2. Membedakan urine normal dan urine
yang tidak normal.
4.14.3. Menjelaskan penyebab dari kelainan
atau penyakit yang dapat terjadi pada
sistem ekskresi manusia.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:
1. Pertemuan I a. Menjelaskan pengertian defekasi, sekresi dan ekskresi yang
terjadi pada manusia dengan baik dan benar.
b. Mengetahui zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan harus
dikeluarkan daritubuh manusia.
c. Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi
pada manusia.
d. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada
organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya
melalui media pembelajaran.
154
Lampiran 11
e. Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit
pada organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya
melalui media pembelajaran:
1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.
2) Bagian-bagian organ.
3) Fungsi organ.
4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal
5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal : Diabetes
Mellitus dan Diabetes Insipidus, Nefritis, Albuminaria, Gagal
Ginjal, Batu Ginjal.
f. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada
ginjal dengan baik dan benar.
g. Mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan fungsi ginjal
sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh dengan baik dan
benar.
2. Pertemuan II
a. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada
organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan yang
dilakukannya melalui media pembelajaran.
b. Menjelaskan strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit
pada organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan
yang dilakukannya melalui media pembelajaran:
1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.
2) Bagian-bagian organ.
3) Fungsi organ.
4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal
5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal: Asfiksia,
Bronkitis, Fibrosis Sistis, Abses Hati, Hepatitis, Jerawat dan
Kutil.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada
kulit dengan baik dan benar.
3. Pertemuan III
a. Menjelaskan sistem ekskresi yang pada ikan dan serangga dengan
baik dan benar.
b. Mengamati proses atau mekanisme pengeluaran zat sisa
metabolisme yang terjadi pada ikan dan serangga.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I
a. Pengertian sistem ekskresi.
b. Zat-zat ang harus diekskresikan
c. Organ-organ ekskresi.
d. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ
ekskresi: Ginjal.
155
Lampiran 11
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pada organ
ekskresi: Ginjal.
f. Peran teknologi dalam sistem ekskresi.
2. Pertemuan II a. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ
ekskresi: Paru-paru, Hati dan Kulit.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pengeluaran
pada kulit.
c. Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.
3. Pertemuan III
a. Sistem ekskresi pada hewan (ikan dan serangga)
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran dengan pendekatan scientifik
2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media :
Power Point
LKS
2. Alat dan Bahan :
Computer/Laptop
Papan Tulis
ATK
3. Sumber Belajar :
Buku Biologi kelas XI, Dyah Aryulina, Esis
Buku Biologi kelas XI, Sri Pujiyanto, Platinum
Buku Biologi Campbell
Buku-buku yang relevan
Artikel
Internet
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan I (2 Jam Pelajaran = 90’ Menit)
a. Pendahuluan (10’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam,
mengecek absensi,
melihat kesiapan siswa
Menjawab salam,
menyiapkan alat, bahan
dan sumber belajar.
-
156
Lampiran 11
dan menyiapkan media
pembelajaran.
Sudah lengkapkah
atribut Anda untuk
menjelajahi dunia
tubuh Anda pagi ini?
(Guru menekan
tombol YES/NO)
menyesuaikan
jawaban siswa.
Apersepsi Guru bertanya: (secara
lisan, sebagaimana
terera di dalam media
pembelajaran)
Pernahkah Anda
menghitung berapa
kali Anda dalam
sehari buang air
kecil? (guru menekan
tombol YES/NO)
Pernahkah terpikir
oleh Anda apakah
sebenarnya yang
Anda keluarkan pada
saat buang air kecil?
(guru menekan
tombol YES/NO)
Menjawab pertanyaan-
pertanyaan guru dengan
pengetahuan awal siswa.
-
Orientasi Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang
akan dilakukan.
Terlampir
Mendengarkan
penyampaian guru sambil
melihat tujuan
pembelajaran yang tertera
di dalam media
pembelajaran.
-
Motivasi Menyampaikan sebuah
kebesaran Tuhan atas
sekumpulan sel yang
bersatu membentuk
organ dan mampu
memberikan kontribusi
yang sangat besar bagi
tubuh manusia sebagai
makhluk ciptaan-Nya
secara lisan
sebagaimana yang
Mendengarkan motivasi
atau penyampaian guru
mengenai kutipan yang
disampaikan kepada
mereka.
-
157
Lampiran 11
tertera di dalam media
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (65’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Mengamati Memberikan gambar
dan video yang
berhubungan dengan
sistem ekskresi di
dalam media
pembelajaran:
Pengenalan Organ
dalam Tubuh
Manusia
Mengamati gambar
dan menonton
video yang
disajikan di dalam
media
pembelajaran yang
ditampilkan oleh
guru
15’
Menanya Guru membimbing
siswa membuat
pertanyaan dengan
Keyword:
1. Apa
2. Mengapa
3. Bagaimana
Siswa mengajukan
pertanyaan yang
mereka dapatkan
dalam pengamatan.
Apa :
1. Organ apa
saja yang
berperan
dalam
sistem
ekskresi?
2. Sel-sel apa
yang
menyusun
organ-organ
tersebut?
Mengapa :
1. Mengapa
ada banyak
organ yang
berperan
dalam
sistem
ekskresi?
Bagaimana :
1. Bagaimana
proses
pengeluaran
yang terjadi
pada organ-
5’
158
Lampiran 11
organ
tersebut?
Mengumpulkan/
mengeksplorasi
Memberi perintah
pada siswa untuk
mengkaji beberapa
literatur dari sumber-
sumber relevan yang
mereka miliki guna
menjawab semua
pertanyaan yang
mereka dapatkan
dari hasil
pengamatan,
sementara guru
mengawasi dan
mengontrol proses
belajar siswa.
Mengkaji literatur-
literatur dengan
tekun, teliti dan
seksama.
10’
Mengasosiasikan/
menghubungkan
Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengasosiasikan
pertanyaan dan
jawaban yang
mereka dapatkan
pada saat
pengamatan secara
berkelompok,
sementara guru
memperhatikan
kegiatan diskusi
siswa melalui media
yang sudah
dikoneksikan ke
komputer pusat.
Mengasosiasikan/
mengolah
informasi yang di
dapatnya dengan
teman-teman
kelompoknya.
15’
Mengkomunikasikan Meminta beberapa
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi.
Perwakilan
kelompok
menyampaikan
hasil diskusi.
10’
c. Kegiatan Akhir (25’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Mengkonfirmasi dan
mempresentasikan
materi pembelajaran
serta memberikan sedikit
Mendengarkan sambil
membuat kesimpulan
bersama-sama dengan
guru.
-
159
Lampiran 11
kesimpulan terkait
pengertian sistem
ekskresi, zat-zat yang
harus dekeluarkan dari
dalam tubuh dan organ-
organ-organ yang
berperan di dalamnya.
Memberikan evaluasi
sebagai hasil akhir
dalam pembelajaran
dengan 5 buah soal
pilihan ganda yang
ditampilkan di media
pembelajaran. Terlampir
Mengerjakan evaluasi
pembelajaran.
Penutup Membagikan LKS
sebagai pekerjaan rumah
yang harus dikumpulkan
pada pertemuan
selanjutnya serta
mengingatkan siswa
untuk membawa sumber-
sumber belajar yang
relevan pada pertemuan
selanjutnya.
Memerintah merapihkan
semua alat, bahan dan
sumber belajar sebagai
tanda pembelajaran telah
usai.
Mengakhiri pembelajaran
dengan do’a
Menerima LKS yang
diberikan oleh guru
dengan tertib.
Melakukan perintah
guru.
Mengakhiri pembelajaran
dengan do’a.
-
2. Pertemuan II (2 Jam Pelajaran = 90’ Menit)
a. Pendahuluan (10’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam,
mengecek absensi
melalui pengumpulan
tugas LKS yang
diberikan pada
pembelajaran
Menjawab salam,
menyiapkan alat, bahan
dan sumber belajar.
-
160
Lampiran 11
sebelumnya, melihat
kesiapan siswa dan
menyiapkan media
pembelajaran.
Ingin tahu lebih
banyak lagi tentang
tubuh Anda? Let’s
countinue our
adventure guys!! (guru
menekan tombol
YES/NO)
Apersepsi Guru bertanya: (secara
lisan, sebagaomana yang
telah tertera di dalam
media pembelajaran)
1. Masih ingatkah
kalian beberapa zat
sisa yang harus
dikeluarkan dari
tibuh kita? (guru
menekan tombol
YES/NO)
2. Apakah semua zat
itu dikeluarkan
melalui urine?
(guru menekan
tombol YES/NO)
3. Tahukah kalian
mengapa tubuh
kita mengeluarkan
banyak keringat
ketika kita
melakukan kerja
berat? Contoh:
Lari, memanggul
beras dalam
karung, dll. (guru
menekan tombol
YES/NO)
Menjawab pertanyaan
guru secara lisan dengan
baik sesuai dengan
pengetahuan awal yang
mereka miliki.
-
Orientasi Menyampaikan tujuan
pembelajaran secara
lisan sebagaimana telah
tertera di dalam media
Menyimak penyampaian
guru sambil melihat
tujuan pembelajaran
yang telah disajikan di
-
161
Lampiran 11
pembelajaran. Terlampir dalam media
pembelajaran.
Motivasi Memberikan motivasi:
(secara lisan sesuai
dengan yang sudah
tertera di dalam media
pembelajaran) Setelah
kita mengenal berbagai
organ yang berperan di
dalam sistem ekskresi,
kalian penasaran bukan..
Bagaimana organ-organ
tersebut mampu
menghaslkan,
mengumpulkan, dan
hingga pada akhirnya
mampu mengeluarkan
zat-zat beracun dari
dalam tubuh kita???
Siswa menyimak
motivasi yang
disampaikan oleh guru
sambil memperhatikan
teks yang tertera di
dalam media
pembelajaran, dan
menumbuhkan rasa ingin
tahu untuk melanjutkan
proses pembelajaran.
-
b. Kegiatan Inti (55’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokas
i
Waktu Guru Siswa
Mengamati Memerintahkan
siswa untuk
mengamati video
proses
pembentukan urine
yang ditampilkan
di media
pembelajaran.
Terlampir
Mengamati video
yang ditampilkan di
media pembelajaran.
15’
Menanya Guru membimbing
siswa membuat
pertanyaan dengan
Keyword:
1. Apa
2. Siapa
3. Dimana
4. Kapan
5. Bagaimana
Siswa mengajukan
beberapa pertanyaan
terkait video yang
disajikan.
1. Apa :
Apa itu
keringat?
2. Siapa :
Siapa yang
membuat
10’
162
Lampiran 11
keringat?
3. Dimana :
Dimana keringat
terbentuk?
4. Kapan :
Kapan keringat
akan dikeluarkan
dari tubuh kita?
5. Bagaimana : Bagaimana
proses
pembentukan
keringat?
Mengumpulkan/
Mengeksplorasi
Memberi perintah
pada siswa untuk
mengkaji literatur-
literatur yang
mereka miliki guna
menjawab semua
pertanyaan yang
mereka dapatkan
dari hasil
pengamatan,
sementara guru
mengawasi dan
mengontrol proses
belajar siswa.
Mengkaji literatur-
literatur dengan
tekun, teliti dan
seksama.
10’
Mengasosiasikan/
Menghubungkan
Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengasosiasikan
pertanyaan dan
jawaban yang
mereka dapatkan
pada saat
pengamatan secara
berkelompok,
sementara guru
memperhatikan
kegiatan diskusi
siswa melalui
media yang sudah
dikoneksikan ke
komputer pusat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
yang di dapatnya
dengan teman-teman
kelompoknya.
15’
Mengkomunikasikan Meminta
perwakilan
Kelompok lain
menyimak presentasi
5’
163
Lampiran 11
kelompok untuk
menyampaikan
hasil diskusi di
depan teman-
temannya.
dan melakukan tanya
jawab jika ada yang
ingin ditanyakan.
c. Kegiatan Akhir (25’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Mengkonfirmasi dan
mempresentasikan
materi pembelajaran
serta memberikan sedikit
kesimpulan terkait
mekanisme/proses
pembentukan dan
pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme dari dalam
tubuh serta beberapa
penyakit yang mungkin
terjadi di dalamnya.
Memberikan evaluasi
sebagai hasil akhir
dalam pembelajaran
dengan 5 buah soal
pilihan ganda yang
ditampilkan di media
pembelajaran. Terlampir
Mendengarkan sambil
membuat kesimpulan
bersama-sama dengan
guru.
Mengerjakan evaluasi
pembelajaran.
-
Penutup Membagikan LKS
sebagai pekerjaan rumah
yang harus dikumpulkan
pada pertemuan
selanjutnya serta
mengingatkan siswa
untuk membawa sumber-
sumber belajar yang
relevan pada pertemuan
selanjutnya.
Memerintah merapihkan
semua alat, bahan dan
sumber belajar sebagai
tanda pembelajaran telah
usai.
Menerima LKS yang
diberikan oleh guru
dengan tertib.
Melakukan perintah
guru.
-
164
Lampiran 11
Mengakhiri pembelajaran
dengan do’a
Mengakhiri pembelajaran
dengan do’a.
3. Pertemuan III (2 Jam Pelajaran = 90’ Menit)
a. Pendahuluan (10’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pembukaan Memberi salam,
mengecek absensi
melalui pengumpulan
tugas serta melihat
kesiapan siswa dan
menyiapkan media
pembelajaran.
Hello.. Keep spirit
guys!! Masih tertarik
untuk menjelajahi
dunia biologi?? Saat
ini kita akan
menjelajahi dunia
hewan loh.. (guru
menekan tombol
YES/NO)
Menjawab salam,
menyiapkan alat, bahan
dan sumber belajar.
-
Apersepsi Guru bertanya: (secara
lisan, sebagaimana
yang telah tertera di
dalam media
pembelajaran).
Setelah menjelajahi
tubuh kita, kita tahu
bahwa tidak ada organ
yang diberikan oleh
Tuhan (Allah SWT)
tanpa ada maksud dan
tujuan tertentu.
Sekarang, Apakah
kalian tahu
persamaan manusia
dan hewan sebagai
makhluk hidup?
(guru menekan
tombol YES/NO)
Apakah hewan juga
Menjawab pertanyaan
guru dengan pengetahuan
awal yang dimilikinya.
-
165
Lampiran 11
melakukan
pengeluaran seperti
yang dilakukan oleh
manusia? (guru
menekan tombol
YES/NO)
Orientasi Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Terlampir
Meyimak penyampaian
guru sambil melihat tujuan
pembelajran yang sudah
tertera di dalam media
pembelajaran.
-
Motivasi Menyampaikan nilai-
nilai agama mengenai
kebesaran Tuhan YME
yang telah menciptakan
makhluknya dengan
sebaik-baik penciptaan-
Nya. Dimana
sepatutnya kita
bersyukur dengan
selalu menjaga tubuh
kita dengan baik.
Menyimak penyampaian
guru dengan melihat dan
menghayati motivasi yang
tertera di dalam media
pembelajaran.
-
b. Kegiatan Inti (55’ menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Mengamati Menampilkan
gambar hewan
dengan beberapa
gambaran alat
ekskresi yang
dimiliki hewan
tersebut.
Mengamati bagian-
bagian organ pada
sistem ekskersi
hewan.
10’
Menanya Membimbing siswa
untuk membuat
pertanyaan dengan
Keyword:
1. Apa
2. Siapa
3. Bagaimana
Siswa mengajukan
beberapa
pertanyaan terkait
gambar yang
ditampilkan.
Apa :
1. Alat ekskresi
seperti apa
yang dimiliki
oleh hewan?
Siapa :
5’
166
Lampiran 11
1. Siapa yang
memiliki alat
ekskresi
seperti;
pembuluh
malpighi dan
ginjal?
Bagaimana :
1. Bagaima
proses
pengeluaran
yang terjadi
pada hewan?
Mengumpulkan/
Mengeksplorasi
Memberi perintah
pada siswa untuk
mengkaji beberapa
literatur yang yang
mereka miliki terkait
sistem ekskrsi pada
hewan baik
invertebrata dan
vertebrata khususnya
pada serangga dan
ikan, sementara guru
mengawasi dan
mengontrol proses
belajar siswa.
Mengkaji literatur-
literatur terkait
sistem ekskresi
pada hewan untuk
menjawab
beberapa
pertanyaan yang
mereka ajukan dari
hasil pengamatan
10’
Mengasosiasikan Memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
mengasosiasikan
pertanyaan dan
jawaban yang
mereka dapatkan
pada saat
pengamatan secara
berkelompok,
sementara guru
memperhatikan
kegiatan diskusi
siswa melalui media
yang sudah
dikoneksikan ke
komputer pusat.
Mengolah
informasi yang
sudah didapatnya
dengan teman-
temannya di dalam
kelompok.
15’
Mengkomunikasikan Meminta beberapa Perwakilan 5’
167
Lampiran 11
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil diskusi secara
lisan.
kelompok
menyampaikan
hasil diskusi di
depan teman-
temannya.
c. Kegiatan Akhir (35’ menit)
Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Evaluasi Mengkonfirmasi dan
mempresentasikan
materi pembelajaran
serta memberikan sedikit
kesimpulan terkait
mekanisme/proses
pembentukan dan
pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme dari dalam
tubuh serta beberapa
penyakit yang mungkin
terjadi di dalamnya.
Meminta siswa untuk
menjawab 5 soal pilihan
ganda sebagai evaluasi
pembelajaran hari ini
yang ditampilkan di
media pembelajaran
secara individu dan
membagikan LKS
sebagai tugas akhir
pembelajaran pada
sistem ekskresi sebelum
ulangan harian.
Mendengarkan sambil
membuat kesimpulan
bersama-sama dengan
guru.
Mengerjakan 5 soal
evaluasi yang
ditampilkan di media
pembelajaran dan lanjut
dengan mengerjakan
LKS.
-
Penutup Memberikan
penghargaan pada
seluruh siswa untuk hasil
pembelajarannya dan
pujian khusus untuk
kelompok yang memiliki
kinerja baik.
Menutup pembelajaran
dan memberikan pesan
kepada siswa untuk
mempelajari materi
Memberikan
penghargaan untuk
dirinya sendiri dan
teman-teman semuanya.
Menyimak penutupan
dari guru dan menutup
pembelajaran dengan
do’a.
-
168
Lampiran 11
secara keseluruhan untuk
menghadapi ulangan
harian yang akan
dilaksanakan pada
pertemuan selanjutnya.
H. PENILAIAN
1. Kognitif :
a. Soal pilihan ganda (Terlampir)
b. LKS (Terlampir)
2. Afektif :
a. Spiritual
1) Petunjuk penskoran
Skor Pengamatan Kriteria
4 Selalu Apabila selalu membiasakan diri melakukan
sesuatu sesuai dengan pernyataan.
3 Sering Apabila sering melakukan dan terkadang
mengabaikan beberapa pernyataan.
2 Kadang-kadang Apabila kadang-kdang melakukan beberapa
pernyataan dan banyak mengabaikan
pernyataan yang lain.
1 Tidak pernah Apabila tidak pernah atau mengabaikan semua
pernyataan.
Penskoran menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
2) Indikator
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
2 Memberi salam kepada guru
3 Menjaga kerapihan dan kebersihan diri dan kelas.
4 Mampu mengontrol emosi saat proses pembelajaran
5 Berprilaku sopan dan santun.
b. Sosial; Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin.
1) Jujur
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
169
Lampiran 11
1 Men
2 Menyampaikan pendapat/pernyataan yang relevan
3 Tidak menyontek hasil pengamatan/diskusi teman
4 Menyelesaikan pekerjaan rumah secara mandiri.
5 Menggunakan waktu belajar untuk belajar
2) Tanggung Jawab
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Mengontrol emosi dalam diri sendiri
2 Menjaga alat, bahan dan media pembelajaran
3 Menjaga kerapihan dan kebersihan meja belajar
4 Menggunakan waktu belajar dengan baik.
5 Mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik
3) Disiplin
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Hadir dikelas tepat pada waktunya.
2 Membawa alat dan bahan sesuai kebutuhan
3 Tidak melakukan hal-hal buruk di dalam kelas
4 Mengumpulkan pekerjaan rumah tepat waktu
5 Mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran sesuai
ketentuan yang telah disepakati.
c. Penilaian diri dan penilaian antar teman
1) Penilaian diri
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Saya berdoa’a sebelum dan sesudah belajar
2 Saya membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)
3 Saya menjaga lingkungan belajar setiap saat
4 Saya menyampaikan pendapat saya dengan baik
5 Saya mendengarkan pendapat teman dengan baik
6 Saya mencatat point-poit penting saat belajar
7 Saya tidak memaksakan pendapat/keyakinan sendiri
8 Saya membutuhkan waktu lama dalam belajar
9 Saya aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok
10 Saya bersedia membantu teman tanpa pamrih
11 Saya menggali informasi lain dengan membaca
12 Saya menyampaikan informasi melalui gambar
13 Saya bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugas
14 Saya menggunakan sumber relevan saat belajar
15 Saya berani bependapat, bertanya & menjawab
170
Lampiran 11
pertanyaan
2) Penilaian antar teman
No Aspek Pengamatan Skor
1 2 3 4
1 Dia berdoa’a sebelum dan sesudah belajar
2 Dia membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)
3 Dia menjaga lingkungan belajar setiap saat
4 Dia menyampaikan pendapatnya dengan baik
5 Dia mendengarkan pendapat temannya dengan baik
6 Dia mencatat point-poit penting saat belajar
7 Dia tidak memaksakan pendapatnya sendiri
8 Dia membutuhkan waktu lama dalam belajar
9 Dia aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok
10 Dia bersedia membantu temannya tanpa pamrih
11 Dia menggali informasi lain dengan membaca
12 Dia menyampaikan informasi melalui gambar
13 Dia bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugasnya
14 Dia menggunakan sumber relevan saat belajar
15 Dia berani bependapat, bertanya & menjawab
pertanyaan
Tangerang Selatan, 23 Desember 2014
Mengetahui
Guru Bidang Studi Biologi Guru Bidang Studi Biologi
SMAN 8 Tangerang Selatan
Neni Syarifah Aeni
172
Lampiran 12
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan I
Tujuan :
1. Siswa mamapu menjelaskan pengertian defekasi, sekresi dan ekskresi
yang terjadi pada manusia dengan baik dan benar.
2. Siswa mengetahui zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan harus
dikeluarkan dari tubuh manusia dengan baik dan benar.
3. Siswa mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi
pada manusia dengan baik dan benar.
4. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada organ
ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya dengan baik dan
benar.
5. Siswa mampu menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta
kelaian/penyakit pada organ ekskresi; Ginjal dengan baik dan benar.
6. Siswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran
pada ginjal dengan baik dan benar.
7. Siswa mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan fungsi
ginjal sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh dengan baik dan
benar.
Petunjuk Pengisian:
1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan seksama!
2. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan benar berdasarkan
kajian yang telah kalian lakukan dalam kelompok diskusi!
Pertanyaan:
1. Berdasarkan teori yang yang sudah disampaikan dalam media
pembelajaran, jelaskan perbedaan ekskresi, sekresi dan defekasi!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Apa fungsi sistem ekskresi bagi manusia? Jelaskan menurut pemahaman
Anda!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
173
Lampiran 12
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Ginjal sebagai alat eksresi mengeluarkan zat sisa beruapa air, urea dan
beberapa zat sisa metabolisme lainnya. Jelaskan 3 proses atau mekanisme
pembentukan urine yang terjadi di dalam ginjal disertai gambar!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
4. Jelaskan mekanisme penurunan dan peningkatan produksi urine karena
pengaruh hormon antidiuretik (ADH)!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Jawablah beberapa pertanyaan terkait kelainan atau penyakit pada ginjal!
a. Endapan zat apa sajakah yang dapat menyebabkan terbentuknya batu
ginjal?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
b. Tahukah Anda mengapa seseorang dapat mengalami gagal ginjal?
Peranan Teknologi apakah yang dapat membantu proses pengobatan
pasien gagal ginjal?
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
174
Lampiran 12
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan II
Tujuan:
1. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada organ
ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dengan baik dan benar.
2. Menjelaskan strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada organ
ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dengan baik dan benar.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada kulit
dengan baik dan benar.
Petunjuk Pengisian:
1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan seksama!
2. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan benar berdasarkan
kajian yang telah kalian lakukan dalam kelompok diskusi!
Pertanyaan:
1. Epidermis merupakan lapisan terluar kulit dan lebih jauh dibagi lagi
menjadi lapisan-lapisannya.
a. Sebutkan lapisan epidermis tempat mitosis berlangsung.
b. Sebutkan lapisn epidermis yang disusun oleh sel-sel mati.
c. Sebutkan lapisan epidermis yang menghasikan melanin protein.
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Jelaskan mekanisme pengeluaran keringat pada saat suhu dilingkungan
tinggi!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
175
Lampiran 12
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeluaran
keringat?
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
4. Hati sebagai kelenjar terbesar dalam sistem pencernaan, selain itu hati
juga berperan dalam sistem ekskresi, bagaimana sebenarnyafungsi hati
dalam sistem ekskresi? Jelaskan!
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
5. Hati menghasilkan bilirubin dan biliverdin, darimana sebenarnya
bilirubin dan biliverdin itu berasal? Dan apa peran dari keduanya?
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
176
Lampiran 12
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan III
Tujuan:
1. Menjelaskan sistem ekskresi yang pada ikan dan serangga dengan baik dan
benar.
2. Mengamati proses atau mekanisme pengeluaran zat sisa metabolisme yang
terjadi pada ikan dan serangga.
Petunjuk Pengisian:
1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan seksama!
2. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan benar berdasarkan
kajian yang telah kalian lakukan dalam kelompok diskusi!
Pertanyaan:
1. Menurut Anda, apakah terdapat perbedaan alat ekskresi pada hewan
invertebrata dan hewan vertebrata? Jika Ya, mengapa demikian?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Jelaskan proses atau mekanisme sistem ekskresi pada serangga!
Serangga
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
.........................................................
177
Lampiran 12
3. Jelaskan cara adaptasi ikan air laut dan air tawar dalam menjaga keseimbangan cairan
yang ada di dalam tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
4. Apakah terdapat erbedaan tingkah laku antara ikan air laut dengan ikan air tawar? Jika
Ya, sebutkan perbedaan tersebut!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5. Apakah struktur ginjal pada manusia dan hewan memiliki perbedaan? Jika Ya,
sebutkan!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
......................................................................................................................................
178
Lampiran 13
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA I
NO.
SOAL KRITERIA PENILAIAN SKOR
1
Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan sekresi.
Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan sekresi
dengan rinci, tepat dan jelas.
Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan seksresi
dengan rinci dan cukup tepat.
Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan sekresi
dengan cukup rinci.
Tidak menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan
sekresi dengan rinci dan tepat.
10
8
5
2
Skor Maksimal 10
2
Menyebutkan dan menjelaskan fungsi sistem ekskresi bagi
manusia.
Menyebutkan dan menjelaskan fungsi sistem ekskresi
dengan rinci, tepat dan jelas.
Menyebutkan fungsi sistem ekskresi dengan cukup rinci
dan tepat namun penjelasan kurang jelas
Menyebutkan fungsi sistem ekskresi kurang rinci dan
kurang tepat namun penjelasannya cukup jelas.
Menyebutkan fungsi sistem ekskresi dan penjelasan
kurang tepat.
15
12
8
4
Skor Maksimal 15
3
Menjelaskan tiga proses atau mekanisme pembentukan urine
yang terjadi di dalam ginjal disertai dengan gambar
Menjelaskan tiga proses pembentukan urine dan
menyertakan gambar dengan rinci, tepat, dan jelas.
Menjelaskan tiga proses pembentukan urine dan
menyertakan gambar cukup rinci, tepat dan cukup jelas.
Menjelaskan tiga proses pembentukan urine kurang
rinci, kurang tepat dan kurang jelas tetapi gambar cukup
rinci, tepat dan cukup jelas.
Menjelaskan tiga proses pembentukan urine kurang
rinci, kurang tepat dan tidak jelas serta tidak
menyertakan gambar yang rinci, tepat dan jelas.
15
12
8
4
Skor Maksimal 15
4
Menjelaskan proses penurunan dan peningkatan produksi urine
yang dipengaruhi oleh ADH
Menjelaskan proses keduanya dengan rinci, tepat dan
jelas.
Menjelaskan proses keduanya dengan cukup rinci, tepat
15
179
Lampiran 13
dan cukup jelas.
Menjelaskan proses penurunan dengan rinci, tepat, dan
jelas namun pada proses peningkatan tidak rinci, kurang
tepat dan tidak jelas (begitu sebaliknya).
Menjelaskan keduanya dengan tidak rinci, tidak tepat
dan tidak jelas.
12
8
3
Skor Maksimal 15
5
Menjawab pertanyaan terkait kelainan atau penyakit pada ginjal
a. Menyebutkan zat endapan yang membentuk batu ginjal
Menyebutkan zat endapan dengan rinci dan tepat
Menyebutkan zat endapan dengan cukup rinci dan
tepat
Menyebutkan zat endapan dengan tidak rinci dan
cukup tepat
Menyebutkan zat endapan tidak rinci dan kurang tepat
b. Menjelaskan sebab akibat seseorang menderita gagal ginjal
dan menyebutkan teknologi yang dapat membantu proses
pengobatannya.
Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dan meyebutkan
teknologi yang berperan dalam pengobatannya dengan
rinci, tepat, dan jelas
Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dan meyebutkan
teknologi yang berperan dalam pengobatannya dengan
rinci, tepat, dan cukup jelas
Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dengan cukup
rinci, cukup tepat dan cukup jelas, tetapi tidak
meyebutkan teknologi yang berperan dalam
pengobatannya
Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dengan cukup
baik, cukup tepat, tetapi kurang jelas dan tidak
menyebutkan teknologi yang berperan dalam
pengobatannya
10
8
6
3
15
12
8
6
Skor Maksimal 25
Skor Maksimal Keseluruhan 80
180
Lampiran 13
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA II
NO.
SOAL KRITERIA PENILAIAN SKOR
1
Menyebutkan lapisan-lapisan kulit yang sesuai dengan
pernyataan di dalam soal.
Menyebutkan lapisan-lapisan kulit tersebut dengan
lengkap dan tepat.
Menyebutkan lapisan-lapisan kulit tersebut dengan
lengkap namun kurang tepat.
Menyebutkan lapisan-lapisan kulit tersebut kurang
lengkap dan tidak tepat.
10
6
2
Skor Maksimal 10
2
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat pada saat suhu
lingkungan tinggi
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat dengan
tepat, baik dan jelas.
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat dengan
tepat, baik dan cukup jelas.
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat dengan
cukup tepat.
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat kurang
tepat.
15
12
8
4
Skor Maksimal 15
3
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pengeluaran keringat
Menyebutkan faktor-faktornya secara lengkap dan tepat
Menyebutkan faktor-faktornya hanya tiga dan tepat
Menyebutkan faktor-faktornya kurang dari tiga dan
cukup tepat
Menyebutkan faktor-faktornya tidak lengkap dan tidak
tepat
15
12
8
4
Skor Maksimal 15
4
Menjelaskan fungsi hati dalam sistem ekskresi
Menjelaskan fungsinya dengan rinci, tepat dan jelas
Menjelaskan fungsinya dengan cukup rinci, tepat dan
jelas
Menjelaskan fungsinya dengan kurang rinci, cukup
tepat dan cukup jelas
Menjelaskan fungsinya dengan tidak rinci, kurang tepat
dan kurang jelas
15
12
8
4
Skor Maksimal 15
5 Menjelaskan asal muasal bilirubin dan biliverdin yang
181
Lampiran 13
dihasilkan oleh hati serta menyebutkan peranan dari keduanya
Menjelaskan asal muasalnya serta peranannya dengan
baik, tepat, dan jelas
Menjelaskan asal muasalnya serta peranannya dengan
baik, tepat dan cukup jelas
Menjelaskan asal muasalanya dengan baik, cukup tepat
tetapi menyebutkan peranannya kurang tepat
Menjelaskan asal muasalnya dengan cukup baik, cukup
tepat tetapi kurang jelas dan tidak menyebutkan
peranan dari keduanya
25
20
15
10
Skor Maksimal 25
Skor Maksimal Keseluruhan 80
182
Lampiran 13
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA III
NO.
SOAL KRITERIA PENILAIAN SKOR
1
Menyebutkan ada atau tidaknya perbedaan alat ekskresi anatara
hewan vertebrata dengan hewan invertebrata
Tepat
Tidak tepat
Menjelaskan perbedaannya, jika hal tersebut memang benar
berbeda.
Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluler
dengan rinci dan tepat
Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluler
dengan rinci dan cukup tepat
Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluler
cukup rinci dan cukup tepat
Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluluer
kurang rinci dan kurang tepat
2
0
13
10
7
3
Skor Maksimal 15
2
Menjelaskan proses atau mekanisme sistem ekskresi pada
serangga
Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan rinci,
tepat, dan jelas
Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan cukup
rinci, cukup tepat, dan cukup jelas
Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan kurang
rinci, cukup tepat dan cukup jelas
Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan kurang
rinci, kurang tepat dan kurang jelas
15
12
8
4
Skor Maksimal 15
3
Menjelaskan cara adaptasi ikan air laut dan ikan air tawar
dalam menyeimbangkan cairan di dalam tubuh terhadap
lingkungannya
Menjelaskan cara adaptasi keduanya dengan rinci, tepat
dan jelas
Menjelaskan cara adptasi keduanya dengan rinci, tepat
dan cukup jelas
Menjelaskan cara adaptasi ikan air laut tersebut rinci,
tepat dan cukup jelas tetapi tidak dengan ikan air tawar,
begitu sebaliknya.
Menjelaskan cara adaptasi keduanya dengan kurang
rinci, kurang tepat dan kurang jelas
20
15
10
5
183
Lampiran 13
Skor Maksimal 20
4
Menyatakan ada atau tidaknya perbedaan tingkah laku antara
ikan air laut dan ikan air tawar
Tepat
Tidak tepat
Menyebutkan perbedaannya, jika memang benar ada.
Menyebutkan perbedaan keduanya dengan rinci dan
tepat
Menyebutkan perbedaan keduanya dengan rinci dan
cukup tepat
Menyebutkan perbedaan keduanya dengan cukup rinci
dan cukup tepat
Menyebutkan perbedaan keduanya dengan kurang rinci
dan kurang tepat
2
0
13
10
7
3
Skor Maksimal 15
5
Menyatakan ada atau tidaknya perbedaan struktur ginjal pada
manusia dan hewan
Tepat
Tidak tepat
Menyebutkan perbedaannya, jika memang benar ada.
Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan
dengan rinci dan tepat
Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan
dengan rinci dan cukup tepat
Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan
dengan cukup rinci dan cukup tepat
Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan
dengan kurang rinci dan kurang tepat
2
0
13
10
7
3
Skor Maksimal 15
Skor Maksimal Keseluruhan 80
184
Lampiran 14
HASIL PRE-TEST, POST-TEST, DAN NORMALIZED- GAIN
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
A. Nilai Pada Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Gaya
Belajar
Nilai N-Gain Kriteria
Pre-Test Post-test
1 Ahmad Fikri V 33 83 0,75 Tinggi
2 Ari Firmansyah V 60 87 0,67 Sedang
3 Dita Ramadhani V 63 90 0,73 Tinggi
4 Fernando V 53 77 0,51 Sedang
5 Friska V 40 67 0,45 Sedang
6 M. Ilham V 50 93 0,86 Tinggi
7 Novanda V 40 73 0,55 Sedang
8 Rana Ghaniyah V 53 67 0,21 Rendah
9 Riska J. V 37 80 0,68 Sedang
10 Afriani Afidah A 33 83 0,75 Tinggi
11 Aldy A 53 73 0,43 Sedang
12 Bayu Trifiansyah A 47 77 0,57 Sedang
13 Haya A 37 73 0,57 Sedang
14 Kitri Ramadhita A 40 67 0,45 Sedang
15 Raoull F. A 40 63 0,38 Sedang
16 Risma H. A 70 80 0,33 Sedang
17 Salma Mumtaza A 33 83 0,75 Tinggi
18 Savan Deva A 47 63 0,3 Sedang
19 Bambang A. A 30 90 0,86 Tinggi
20 Fauzy A 60 70 0,27 Rendah
21 Nadhifa A 27 93 0,9 Tinggi
22 Amalia D. K 43 83 0,7 Tinggi
23 Ayi K 23 90 0,87 Tinggi
24 Herdin K 37 77 0,63 Sedang
25 Lexi K 43 90 0,82 Tinggi
26 Sindia P. Z. K 63 87 0,65 Sedang
27 Atmoko A. K 33 77 0,66 Sedang
28 Franciska M. K 67 93 0,79 Tinggi
29 Istiqomah K 53 97 0,94 Tinggi
30 Syahdinar K 40 67 0,45 Sedang
Rata-rata 0,61 Sedang
185
Lampiran 14
B. Nilai Pada Kelas Kontrol
No Nama Siswa Gaya
Belajar
Nilai N-Gain Kriteria
Pre-Test Post-test
1 Alvyan V 23 83 0,78 Tinggi
2 Danar V 57 63 0,14 Rendah
3 Dheanti V 40 70 0,5 Sedang
4 Falda V 47 60 0,25 Rendah
5 Faqihhuddin V 33 77 0,66 Sedang
6 Helena Sri V 33 63 0,45 Sedang
7 Khairina V 53 73 0,43 Sedang
8 Riesky R. V 70 80 0,33 Sedang
9 Risa Agustina V 40 70 0,5 Sedang
10 Rizka Amalia V 43 73 0,53 Sedang
11 Elisabeth F. B. A 37 87 0,79 Tinggi
12 Faqih Dhiaulhaq A 47 67 0,37 Sedang
13 Fathan A 53 83 0,64 Sedang
14 Ganang A 47 63 0,3 Sedang
15 Jody M. A 33 77 0,66 Sedang
16 Julio A 43 63 0,35 Sedang
17 Nur Afnita A 63 73 0,27 Rendah
18 Putri Amalia A 77 83 0,26 Rendah
19 Rifqi F. O. A 57 70 0,30 Sedang
20 Shaniara A 50 80 0,6 Sedang
21 Arisa H. P. K 30 63 0,47 Sedang
22 Cindra Y. K 37 73 0,57 Sedang
23 Danisa R. K 27 77 0,68 Sedang
24 Dhia F. K 77 87 0,43 Sedang
25 Hilmy D. Z. K 43 63 0,35 Sedang
26 Jessica P. K 37 57 0,32 Sedang
27 Kurnia Y. P. K 60 83 0,57 Sedang
28 Patricia O. S. K 43 73 0,53 Sedang
29 Shafira A. K 27 80 0,73 Tinggi
30 Sintia Agni K 33 77 0,66 Sedang
Rata-rata 0,48 Sedang
186
Lampiran 15
HASIL LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
PADA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
A. Nilai LKS Pada Kelas Eksperimen
No Nama Siswa Gaya
Belajar
Nilai Rata-rata
LKS I LKS II LKS III
1 Ahmad Fikri V 76,25 75 60 70,42
2 Ari Firmansyah V 40 65 78,75 61,25
3 Dita Ramadha S. V 72,5 66,25 57,5 66,42
4 Fernando V 52,5 60 68,75 60,42
5 Frisca Yunita V 48,75 72,5 60 60,42
6 M. Ilham V 53,75 73,75 76,25 67,92
7 Novanda V 86,25 80 55 73,75
8 Rana Ghaniyah V 68,75 61,25 72,5 67,5
9 Riska Julianti V 60 61,25 65 62,08
10 Afriani Afidah A 86,25 81,25 60 75,83
11 Aldy Prasetya A 65 66,25 72,5 67,92
12 Bayu Trifiansyah A 71,25 68,75 71,25 70,42
13 Haya A 86,25 81,25 66,25 77,92
14 Kitri Ramadhita A 67,5 50 51,25 56,25
15 Raoull F. A 86,25 67,5 62,5 72,08
16 Rima Husnul A 76,25 55 55 62,08
17 Salma Mumtaza A 70 63,75 71,25 68,33
18 Savan Deva A 67,5 51,25 71,25 63,33
19 Bambang A. A 78,75 72,5 62,5 71,25
20 Fauzy Primawati A 71,25 61,25 62,5 65
21 Nadhifa A 78,75 66,25 77,5 74,17
22 Amalia D. K 48,75 63,75 68,75 60,42
23 Ayi Afrilia K 63,75 66,25 72,5 67,5
24 Herdin K 77,5 55 65 65,83
25 Lexi K 71,25 67,5 55 64,58
26 Sindia P. Z. K 86,25 76,25 58,75 73,75
27 Atmoko A. K 81,25 51,25 56,25 62,92
28 Franciska M. K 80 81,25 70 77,08
29 Istiqomah K 78,75 90 66,25 78,33
30 Syahdinar K 81,25 81,25 70 77,5
Rata-rata 71,08 67,75 65,33 68,09
187
Lampiran 15
B. Nilai LKS Pada Kelas Kontrol
No Nama Siswa Gaya
Belajar
Nilai Rata-rata
No No No
1 Alvyan Prasetyo V 70 68,75 60 66,25
2 Danar Feriantino V 58,75 62,5 65 62,08
3 Dheanti V 57,5 61,25 81,25 66,67
4 Falda Khoulika V 60 73,75 82,5 72,08
5 Faqihhuddin V 65 78,75 85 76,25
6 Helena Sri V 70 57,5 63,75 63,75
7 Khairina V 45 57,5 67,5 56,67
8 Riesky R. V 58,75 62,5 65 62,08
9 Risa Agustina V 68,75 78,75 82,5 76,67
10 Rizka Amalia V 67,5 78,75 63,75 70
11 Elisabeth F. B. A 65 63,75 70 66,25
12 Faqih Dhiaulhaq A 58,75 73,75 63,75 65,42
13 Fathan Aulia A 75 67,5 86,25 76,25
14 Ganang R. N. A 57,5 48,75 71,25 59,17
15 Jody Marshall A 67,5 56,25 65 62,97
16 Julio A 62,5 43,75 73,75 60
17 Nur Afnita A 65 66,25 70 67,08
18 Putri Amalia A 67,5 82,5 83,75 77,92
19 Rifqi F. O. A 62,5 78,75 82,5 74,58
20 Shaniara Auralia A 58,75 73,75 63,75 65,42
21 Arisa H. P. K 58,75 73,75 63,75 65,42
22 Cindra Y. K 63,75 65 62,5 63,75
23 Danisa R. K 58,75 78,75 60 65,83
24 Dhia F. K 62,5 62,5 76,25 67,08
25 Hilmy D. Z. K 56,25 73,75 62,5 64,17
26 Jessica P. K 70 70 63,75 67,92
27 Kurnia Y. P. K 65 67,5 70 67,5
28 Patricia O. S. K 67,5 68,75 86,25 74,16
29 Shafira A. K 72,5 72,5 56,25 67,08
30 Sintia Agni K 60 71,25 71,25 67,5
Rata-rata 63,21 67,96 70,63 67,26
188
Lampiran 15
Nama Siswa Gaya
Belajar
Nilai Kriteria
LKS I LKS II LKS III
Alvyan Prasetyo V 70 68,75 60 66,25
Danar Feriantino V 58,75 62,5 65 62,08
Dheanti V 57,5 61,25 81,25 66,67
Falda Khoulika V 60 73,75 82,5 72,08
Faqihhuddin V 65 78,75 85 76,25
Helena Sri V 70 57,5 63,75 63,75
Khairina V 45 57,5 67,5 56,67
Riesky R, V 58,75 62,5 65 62,08
Risa Agustina V 68,75 78,75 82,5 76,67
Rizka Amalia V 67,5 78,75 63,75 70
Elisabeth F, B, A 65 63,75 70 66,25
Faqih Dhiaulhaq A 58,75 73,75 63,75 65,42
Fathan Aulia A 75 67,5 86,25 76,25
Ganang R, N, A 57,5 48,75 71,25 59,17
Jody Marshall A 67,5 56,25 65 62,97
Julio A 62,5 43,75 73,75 60
Nur Afnita A 65 66,25 70 67,08
Putri Amalia A 67,5 82,5 83,75 77,92
Rifqi F, O, A 62,5 78,75 82,5 74,58
Shaniara Auralia A 58,75 73,75 63,75 65,42
Arisa H, P, K 58,75 73,75 63,75 65,42
Cindra Y, K 63,75 65 62,5 63,75
Danisa R, K 58,75 78,75 60 65,83
Dhia F, K 62,5 62,5 76,25 67,08
Hilmy D, Z, K 56,25 73,75 62,5 64,17
Jessica P, K 70 70 63,75 67,92
Kurnia Y, P, K 65 67,5 70 67,5
Patricia O, S, K 67,5 68,75 86,25 74,16
Shafira A, K 72,5 72,5 56,25 67,08
Sintia Agni K 60 71,25 71,25 67,5
Rata-rata 63,2083333 67,9583 70,625 67,26567
188
Lampiran 16
HASIL UJI NORMALITAS PRE-TEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
A. UJI NORMALITAS PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN
1. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
33 63 40 40 37 60 53 50 53
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 33 + 63 + 40 + 40 + 37 + 60 + 53 + 50 + 53 = 429
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 33 - 14,67 215,21
2 37 - 10,67 113,85
3 40 - 7,67 58,83
4 40 - 7,67 58,83
5 50 2,33 5,43
6 53 5,33 28,41
7 53 5,33 28,41
8 60 12,33 152,03
9 63 15,33 235,01
∑ 914,01
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 10,6
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
189
Lampiran 16
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,4162 0,2642 0,1915
0,3438 0,0871 0,3770
0,2642 0,1915 0,4265
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4162 = 0,0838
F (Z2) = 0,5 – 0,3438 = 0,1562
F (Z3) = 0,5 – 0,2642 = 0,2358
F (Z4) = 0,5 – 0,0871 = 0,4129
F (Z5) = 0,5 + 0,1915 = 0,6915
F (Z6) = 0,5 + 0,3770 = 0,887
F (Z7) = 0,5 + 0,4265 = 0,9265
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,11 – 0,0838 = 0,0262
a2 = 0,22 – 0,1562 = 0,0638
a2 = 0,44 – 0,2358 = 0,2042
a2 = 0,55 – 0,4129 = 0,1371
a2 = 0,77 – 0,6915 = 0,0785
a2 = 0,88 – 0,887 = - 7. 10-03
a2 = 0,99 – 0,9265 = 0,0635
190
Lampiran 16
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,11 – 0,1282 = 0,0838
a1 = 0,11 – 0,088 = 0,0462
a1 = 0,22 – 0,0503 = 0,0158
a1 = 0,11 – 0,062 = -0,0271
a1 = 0,22 – 0,2968 = - 0,1415
a1 = 0,11 – (- 9,4. 10-03
) = 0,117
a1 = 0,11 – 0,0179 = 0,0465
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 33 1 0,11 0,11 -1,38 0,0838 0,0838 0,0262
2 37 1 0,11 0,22 -1,01 0,1562 0,0462 0,0638
3 40 2 0,22 0,44 -0,72 0,2358 0,0158 0,2042
4 50 1 0,11 0,55 0,22 0,4129 -0,0271 0,1371
5 53 2 0,22 0,77 0,50 0,6915 0,1415 0,0785
6 60 1 0,11 0,88 1,16 0,887 0,117 - 7. 10-03
7 63 1 0,11 0,99 1,45 0,9265 0,0465 0,0635
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,1415 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,
diperoleh nilai = 0,432
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
33 47 40 70 47 60 53 37 40 33 30 27
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 33 + 47 + 40 + 70 + 47 + 60 + 53 + 37 + 40 + 33 + 30 + 27
= 506
191
Lampiran 16
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 27 - 15,17 230,13
2 30 - 12,17 148,11
3 30 - 12,17 148,11
4 33 - 9,17 84,09
5 37 - 5,17 26,73
6 40 - 2,17 4,71
7 43 0,83 0,69
8 43 0,83 0,69
9 47 4,83 23,33
10 53 10,83 117,29
11 60 17,83 317,91
12 63 20,83 433,89
∑ 1535,68
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 11,81
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
192
Lampiran 16
Z10 =
Z11 =
Z12 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,3997 0,2823 0,0279 0,3212
0,3485 0,1700 0,0279 0,4345
0,3485 0,0714 0,1591 0,4608
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,3997= 0,1003
F (Z2) = 0,5 – 0,3485 = 0,1515
F (Z3) = 0,5 – 0,2823 = 0,2177
F (Z4) = 0,5 – 0,1700 = 0,33
F (Z5) = 0,5 – 0,0714 = 0,4286
F (Z6) = 0,5 – 0,0279 = 0,4721
F (Z7) = 0,5 – 0,1591 = 0,3409
F (Z8) = 0,5 + 0,3212 = 0,8212
F (Z9) = 0,5 + 0,4345 = 0,9345
F (Z10) = 0,5 + 0,4608 = 0,9608
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,08 – 0,1003 = -0,0203
a2 = 0,25 – 0,1515 = 0,0985
a2 = 0,33 – 0,2177 = 0,1123
a2 = 0,41 – 0,33 = 0,08
a2 = 0,49 – 0,4286 = 0,0614
a2 = 0,66 – 0,4721 = 0,1879
a2 = 0,74 – 0,3409 = 0,3991
a2 = 0,82 – 0,8212 = - 1,2. 10-03
a2 = 0,90 – 0,9345 = -0,0345
a2 = 0,98 – 0,9608 = 0,0192
193
Lampiran 16
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,08 – (-0,0203) = 0,1003
a1 = 0,17 – 0,0985 = 0,0715
a1 = 0,08 – 0,1123 = -0,0323
a1 = 0,08 – 0,08 = 0
a1 = 0,08 – 0,0614 = 0,0186
a1 = 0,17 – 0,1879 = -0,0179
a1 = 0,08 – 0,3191 = 0,3991
a1 = 0,08 – (- 1,2. 10-03
) = 0,0812
a1 = 0,08 – (-0,0345) = 0,1145
a1 = 0,08 – 0,0192 = 0,0608
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 27 1 0,08 0,08 -1,28 0,1003 0,1003 -0,0203
2 30 2 0,17 0,25 -1,03 0, 1515 0,0715 0,0985
3 33 1 0,08 0,33 -0,78 0,2177 -0,0323 0,1123
4 37 1 0,08 0,41 -0,44 0,33 0 0,08
5 40 1 0,08 0,49 -0,18 0,4286 0,0186 0,0614
6 43 2 0,17 0,66 0,07 0,4721 - 0,0179 0,1879
7 47 1 0,08 0,74 0,41 0,3409 -0,3191 0,3991
8 53 1 0,08 0,82 0,92 0,8212 0,0812 -1,2.10-03
9 60 1 0,08 0,90 1,51 0,9345 0,1145 -0,0345
10 63 1 0,08 0,98 1,76 0,9608 0,0608 0,0192
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,1145 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 12,
diperoleh nilai = 0,375
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
3. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
43 37 63 67 40 23 43 33 53
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 43 + 37 + 63 + 67 + 40 + 23 + 43 + 33 + 53 = 402
194
Lampiran 16
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 23 - 21,67 496,59
2 33 - 11,67 136,19
3 37 - 7,67 58,83
4 40 - 4,67 21,81
5 43 -1,67 2,79
6 43 -1,67 2,79
7 53 8,33 69,39
8 63 18,33 335,99
9 67 22,33 498,63
∑ 1623,01
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 14,24
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,4357 0,1293 0,2190
0,2939 0,0478 0,4015
0,2054 0,0478 0,4441
195
Lampiran 16
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4357 = 0,0643
F (Z2) = 0,5 – 0,2939 = 0,2061
F (Z3) = 0,5 – 0,2054 = 0,2946
F (Z4) = 0,5 – 0,1293 = 0,3707
F (Z5) = 0,5 – 0,0478 = 0,4522
F (Z6) = 0,5 + 0,2190 = 0,719
F (Z7) = 0,5 + 0,4015 = 0,9015
F (Z7) = 0,5 + 0,4441 = 0,9441
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,11 – 0,0314 = 0,0786
a2 = 0,33 – 0,2119 = 0,1181
a2 = 0,44 – 0,4364 = 3,6.10-03
a2 = 0,55 – 0,3974 = 0,1526
a2 = 0,77 – 0,7157 = 0,0543
a2 = 0,88 – 0,8133 = 0,0667
a2 = 0,99 – 0,9094 = 0,0851
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,11 – 0,0786 = 0,0314
a1 = 0,22 – 0,1181 = 0,1019
a1 = 0,11 – 3,6.10-03
= 0,1064
a1 = 0,11 – 0,1526 = - 0,0426
a1 = 0,22 – 0,0543 = 0,1657
a1 = 0,11 – 0,0667 = 0,0433
a1 = 0,11 – 0,0851 = 0,0249
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 23 1 0,11 0,11 -1,52 0,0643 0,0643 0,0457
2 33 1 0,11 0,22 -0,82 0,2061 0,0961 0,0139
3 37 1 0,11 0,33 -0,54 0,2946 0,0746 0,0354
4 40 1 0,11 0,44 -0,33 0,3707 0,0407 0,0693
196
Lampiran 16
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
5 43 2 0,22 0,66 -0,12 0,4522 0,0122 0,2078
6 53 1 0,11 0,77 0,58 0,719 0,059 0,051
7 63 1 0,11 0,88 1,29 0,9015 0,1315 -0,0215
8 67 1 0,11 0,99 1,59 0,9441 0,0641 0,0459
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,1315 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,
diperoleh nilai = 0,432
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
B. UJI NORMALITAS PRE-TEST KELAS KONTROL
1. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
23 40 33 33 53 57 47 40 40 43
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 23 + 40 + 33 + 33 + 53 + 57 + 47 + 40 + 40 + 43 = 409
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 23 - 17,9 320,41
2 33 - 7,9 62,41
3 33 - 7,9 62,41
4 40 - 0,9 0,81
5 40 - 0,9 0,81
6 40 - 0,9 0,81
7 43 2,1 4,41
8 47 6,1 37,21
9 53 12,1 146,41
10 57 16,1 259,21
∑ 894,9
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 9,97
197
Lampiran 16
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
Z10 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4292= 0,0708
F (Z2) = 0,5 – 0,3599 = 0,1401
F (Z3) = 0,5 – 0,0636 = 0,0636
F (Z4) = 0,5 – 0,0948 = 0,4052
F (Z5) = 0,5 + 0,2764 = 0,7764
F (Z6) = 0,5 + 0,3770 = 0,877
F (Z7) = 0,5 + 0,4394 = 0,9394
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,1 – 0,0708 = 0,0292
a2 = 0,3 – 0,1401 = 0,1599
0,4292 0,3599 0,0636 0,0948 0,3770
0,3599 0,0636 0,0948 0,2764 0,4394
198
Lampiran 16
a2 = 0,5 – 0,0636 = 0,4364
a2 = 0,7 – 0,4052 = 0,2948
a2 = 0,8 – 0,7764 = 0,0236
a2 = 0,9 – 0,877 = 0,023
a2 = 1– 0,9394 = 0,0606
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,1 – 0,0292 = 0,0708
a1 = 0,2 – 0,1599 = 0,0401
a1 = 0,2 – 0,4364 = -0,2364
a1 = 0,2 – 0,2948 = -0,0948
a1 = 0,1 – 0,0236 = 0,0764
a1 = 0,1 – 0,23 = 0,077
a1 = 0,1 – 0,0606 = 0,0394
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 23 1 0,1 0,1 -1,79 0,0367 0,0367 0,0633
2 33 2 0,2 0,3 -0,79 0,2148 0,1148 0,0852
3 40 3 0,3 0,6 -0,09 0,4641 0,1641 0,1359
4 43 1 0,1 0,7 0,21 0,4168 -0,1832 0,2832
5 47 1 0,1 0,8 0,61 0,7291 0,0291 0,0709
6 53 1 0,1 0,9 1,21 0,8869 0,0869 0,0131
7 57 1 0,1 1 1,61 0,9463 0,0463 0,0537
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,1641 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,
diperoleh nilai = 0,410
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
37 53 77 63 57 47 47 43 43 50
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 37 + 33 + 77 + 63 + 57 + 47 + 47 + 43 + 43 + 50 = 507
199
Lampiran 16
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 33 - 17,7 313,29
2 37 - 13,7 187,69
3 43 - 7,7 59,29
4 47 - 3,7 13,69
5 47 - 3,7 13,69
6 50 - 0,7 0,49
7 53 2,3 5,29
8 57 6,3 39,69
9 63 12,3 151,29
10 77 26,3 691,69
∑ 1476,1
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 12,81
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
Z10 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,4251 0,3340 0,0793 0,2088 0,3159
0,4251 0,1064 0,0793 0,3159 0,4147
200
Lampiran 16
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4251= 0,0749
F (Z2) = 0,5 – 0,3340 = 0,166
F (Z3) = 0,5 – 0,1064 = 0,3936
F (Z4) = 0,5 – 0,0793 = 0,4207
F (Z5) = 0,5 + 0,2088 = 0,7088
F (Z6) = 0,5 + 0,3159 = 0,8159
F (Z7) = 0,5 + 0,4147 = 0,9147
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,2 – 0,0749 = 0,1251
a2 = 0,3 – 0,166 = 0,134
a2 = 0,4 – 0,3936 = 6,4.10-03
a2 = 0,6 – 0,4207 = 0,1793
a2 = 0,7 – 0,7088 = -8,8.10-03
a2 = 0,9 – 0,8159 = 0,0841
a2 = 1– 0,9147 = 0,0853
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,2 – 0,1251= 0,0749
a1 = 0,1 – 0,134= -0,034
a1 = 0,1 – 6,4.10-03
= -0,0936
a1 = 0,2 – 0,1793= 0,0207
a1 = 0,1 – (-8,8.10-03
)= -0,1088
a1 = 0,2 – 0,0841= 0,1159
a1 = 0,1 – 0,0853= 0,0147
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 33 1 0,1 0,1 -1,38 0,0838 0,0838 0,0162
2 37 1 0,1 0,2 -1,07 0,1423 0,0423 0,0577
3 43 1 0,1 0,3 -0,60 0,2742 0,0742 0,0258
4 47 2 0,2 0,5 -0,29 0,3859 0,0859 0,1141
201
Lampiran 16
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
5 50 1 0,1 0,6 -0,05 0,4801 -0,0199 0,1199
6 53 1 0,1 0,7 0,18 0,4286 -0,1714 0,2714
7 57 1 0,1 0,8 0,49 0,3121 0,3879 0,4879
8 63 1 0,1 0,9 0,96 0,8315 0,0315 0,0685
9 77 1 0,1 1 2,05 0,9796 0,0796 0,0204
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,0859 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,
diperoleh nilai = 0,410
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
3. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
30 27 43 37 27 37 77 60 43 33
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 30 + 27 + 43 + 37 + 27 + 37 + 77 + 60 + 43 + 33 = 414
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 27 - 14,4 207,36
2 27 - 14,4 207,36
3 30 - 11,4 129,96
4 33 - 8,4 70,56
5 37 - 4,4 19,36
6 37 - 4,4 19,36
7 43 1,6 2,56
8 43 1,6 2,56
9 60 18,6 345,96
10 77 35,6 1267,36
∑ 2272,4
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 15,89
202
Lampiran 16
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
Z10 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4554= 0,0446
F (Z2) = 0,5 – 0,3577 = 0,1423
F (Z3) = 0,5 – 0,0120 = 0,488
F (Z4) = 0,5 – 0,1480 = 0,352
F (Z5) = 0,5 + 0,2580 = 0,758
F (Z6) = 0,5 + 0,3438 = 0,8438
F (Z7) = 0,5 + 0,4222 = 0,9222
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,1 – 0,0446 = 0,0554
a2 = 0,3 – 0,1423 = 0,1577
a2 = 0,5 – 0,488 = 0,012
0,4554 0,3577 0,0120 0,1480 0,3438
0,3577 0,0120 0,1480 0,2580 0,9222
203
Lampiran 16
a2 = 0,7 – 0,352 = 0,348
a2 = 0,8 – 0,758 = 0,042
a2 = 0,9 – 0,8438 = 0,0562
a2 = 1– 0,9222 = 0,0778
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,2 – 0,0554 = 0,0446
a1 = 0,1 – 0,1577 = 0,0423
a1 = 0,1 – 0,012 = 0,188
a1 = 0,2 – 0,348 = -0,148
a1 = 0,1 – 0,042 = 0,058
a1 = 0,2 – 0,0562 = 0,0438
a1 = 0,1 – 0,0778= 0,0222
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 57 2 0,2 0,2 -0,91 0,1814 0,1814 0,0186
2 63 1 0,1 0,3 -0,72 0,2358 0,0358 0,0642
3 73 1 0,1 0,4 -0,53 0,2981 -1,9.10-03
0,1019
4 77 2 0,2 0,6 -0,28 0,3897 -0,0103 0,2103
5 80 2 0,2 0,8 0,1 0,4602 -0,1398 0,3398
6 83 1 0,1 0,9 1,17 0,879 0,079 0,021
7 87 1 0,1 1 2,24 0,0875 0,0875 0,0125
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,188 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,
diperoleh nilai = 0,410
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
204
Lampiran 17
HASIL UJI NORMALITAS POST-TEST
KELAS EKSPERIMENT DAN KELAS KONTROL
A. UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS EKSPERIMEN
1. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
83 90 67 73 80 87 77 93 67
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 83 + 90 + 67 + 73 + 80 + 87 + 77 + 93 + 67 = 717
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 67 - 12,67 160,53
2 67 - 12,67 160,53
3 73 - 6,67 44,49
4 77 - 2,67 7,13
5 80 0,33 0,11
6 83 3,33 11,09
7 87 7,33 53,73
8 90 10,33 106,71
9 93 13,33 177,69
∑ 722,01
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 9,5
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
205
Lampiran 17
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,4082 0,1103 0,2794
0,4082 0,0120 0,3621
0,2580 0,1368 0,4192
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4082 = 0,0918
F (Z2) = 0,5 – 0,4082 = 0,0918
F (Z3) = 0,5 – 0,1103 = 0,3897
F (Z4) = 0,5 – 0,0120 = 0,488
F (Z5) = 0,5 – 0,1368 = 0,3632
F (Z6) = 0,5 + 0,2794 = 0,7794
F (Z7) = 0,5 + 0,3621 = 0,8621
F (Z8) = 0,5 + 0,4192 = 0,9192
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,22 – 0,0918 = 0,1282
a2 = 0,33 – 0,242 = 0,088
a2 = 0,44 – 0,3897 = 0,0503
a2 = 0,55 – 0,488 = 0,062
a2 = 0,66 – 0,3632 = 0,2968
a2 = 0,77 – 0,7794 = - 9,4. 10-03
206
Lampiran 17
a2 = 0,88 – 0,8621 = 0,0179
a2 = 0,99 – 0,9192 = 0,0708
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,22 – 0,1282 = 0,0918
a1 = 0,11 – 0,088 = 0,022
a1 = 0,11 – 0,0503 = 0,0597
a1 = 0,11 – 0,062 = 0,048
a1 = 0,11 – 0,2968 = - 0,1868
a1 = 0,11 – (- 9,4. 10-03
) = 0,1194
a1 = 0,11 – 0,0179 = 0,0921
a1 = 0,11 – 0,0708 = 0,0392
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 67 2 0,22 0,22 -1,33 0,0918 0,0918 0,1282
2 73 1 0,11 0,33 -0,70 0, 242 0,022 0,088
3 77 1 0,11 0,44 -0,28 0,3897 0,0597 0,0503
4 80 1 0,11 0,55 0,03 0,488 0,048 0,062
5 83 1 0,11 0,66 0,35 0,3626 -0,1868 0,2968
6 87 1 0,11 0,77 0,77 0,7794 0,1194 - 9,4. 10-03
7 90 1 0,11 0,88 1,09 0,8621 0,0921 0,0179
8 93 1 0,11 0,99 1,40 0,9192 0,0392 0,0708
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,1194 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,
diperoleh nilai = 0,432
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
83 77 67 80 63 70 73 73 63 83 90 93
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 83 + 77 + 67 + 80 + 63 + 70 + 73 + 73 + 63 + 83 + 90 + 93
= 915
207
Lampiran 17
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 63 - 13,25 175,56
2 63 - 13,25 175,56
3 67 - 9,25 85,56
4 70 - 6,25 39,06
5 73 - 3,25 10,56
6 73 - 3,25 10,56
7 77 0,75 0,56
8 80 3,75 14,06
9 83 6,75 45,56
10 83 6,75 45,56
11 90 13,75 189,06
12 93 16,75 280,56
∑ 1072,22
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 9,87
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
208
Lampiran 17
Z10 =
Z11 =
Z12 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,4099 0,2357 0,0279 0,2517
0,4099 0,1293 0,1480 0,4177
0,3264 0,1293 0,2517 0,4554
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4099= 0,0901
F (Z2) = 0,5 – 0,3264 = 0,1736
F (Z3) = 0,5 – 0,2357 = 0,2643
F (Z4) = 0,5 – 0,1293 = 0,3707
F (Z5) = 0,5 – 0,0279 = 0,4721
F (Z6) = 0,5 – 0,1480 = 0,352
F (Z7) = 0,5 + 0,2517 = 0,7517
F (Z8) = 0,5 + 0,4177 = 0,9177
F (Z9) = 0,5 + 0,4554 = 0,9554
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,17 – 0,0901 = 0,0799
a2 = 0,25 – 0,1736 = 0,0764
a2 = 0,33 – 0,2643 = 0,0657
a2 = 0,5 – 0,3707 = 0,1293
a2 = 0,58 – 0,4721 = 0,1079
a2 = 0,66 – 0,352 = 0,308
a2 = 0,83 – 0,7517 = 0,0783
a2 = 0,91 – 0,9177 = - 7,7. 10-03
a2 = 0,91 – 0,9554 = 0,0346
209
Lampiran 17
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,17 – 0,0799 = 0,0901
a1 = 0,08 – 0,0764 = 3
a1 = 0,08 – 0,0657 = 0,0597
a1 = 0,17 – 0,1293 = 0,048
a1 = 0,08 – 0,1079 = - 0,1868
a1 = 0,08 – 0,308 = 0,1194
a1 = 0,17 – 0,0783 = 0,0921
a1 = 0,08 – (- 7,7. 10-03
) = 0,0392
a1 = 0,08 – 0,0346 = 0,0392
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 63 2 0,17 0,17 -1,34 0,0901 0,0901 0,0799
2 67 1 0,08 0,25 -0,94 0, 1736 3,6.10-03
0,0764
3 70 1 0,08 0,33 -0,63 0,2643 0,0143 0,0657
4 73 2 0,17 0,5 -0,33 0,3707 0,0407 0,1293
5 77 1 0,08 0,58 0,07 0,4721 0,0279 0,1079
6 80 1 0,08 0,66 0,38 0,352 - 0,228 0,308
7 83 2 0,17 0,83 0,68 0,7517 0,0917 0,0783
8 90 1 0,08 0,91 1,39 0,9177 0,0877 -7,7.10-03
9 93 1 0,08 0.99 1,70 0,9554 0,0454 0,0346
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,0917 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 12,
diperoleh nilai = 0,375
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
3. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
83 77 87 93 67 90 90 77 97
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 83 + 77 + 87 + 93 + 67 + 90 + 90 + 77 + 97 = 761
210
Lampiran 17
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 67 - 17,56 308,35
2 77 - 7,56 57,15
3 77 - 7,56 57,15
4 83 - 1,56 2,43
5 87 2,44 5,95
6 90 5,44 29,59
7 90 5,44 29,59
8 93 8,44 71,23
9 97 12,44 154,75
∑ 716,19
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 9,46
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
0,4686 0,0636 0,2157
0,2881 0,1026 0,3133
0,2881 0,2157 0,4049
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
211
Lampiran 17
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4686 = 0,0314
F (Z2) = 0,5 – 0,2881 = 0,2119
F (Z3) = 0,5 – 0,0636 = 0,4364
F (Z4) = 0,5 – 0,1026 = 0,3974
F (Z5) = 0,5 + 0,2157 = 0,7157
F (Z6) = 0,5 + 0,3133 = 0,8133
F (Z7) = 0,5 + 0,4049 = 0,9049
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,11 – 0,0314 = 0,0786
a2 = 0,33 – 0,2119 = 0,1181
a2 = 0,44 – 0,4364 = 3,6.10-03
a2 = 0,55 – 0,3974 = 0,1526
a2 = 0,77 – 0,7157 = 0,0543
a2 = 0,88 – 0,8133 = 0,0667
a2 = 0,99 – 0,9094 = 0,0851
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,11 – 0,0786 = 0,0314
a1 = 0,22 – 0,1181 = 0,1019
a1 = 0,11 – 3,6.10-03
= 0,1064
a1 = 0,11 – 0,1526 = - 0,0426
a1 = 0,22 – 0,0543 = 0,1657
a1 = 0,11 – 0,0667 = 0,0433
a1 = 0,11 – 0,0851 = 0,0249
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 67 1 0,11 0,11 -1,86 0,0314 0,0314 0,0786
2 77 2 0,22 0,33 -0,80 0,2119 0,1019 0,1181
3 83 1 0,11 0,44 -0,16 0,4364 0,1064 3,6.10-03
4 87 1 0,11 0,55 0,26 0,3974 -0,0426 0,1526
5 90 2 0,22 0,77 0,57 0,7157 0,1657 0,0543
6 93 1 0,11 0,88 0,89 0,8133 0,0433 0,0667
7 97 1 0,11 0,99 1,31 0,9049 0,0249 0,0851
212
Lampiran 17
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,1657 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,
diperoleh nilai = 0,432
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
B. UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS KONTROL
1. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual
83 70 77 73 70 63 60 63 80 73
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 83 + 70 + 77 + 73 + 70 + 63 + 60 + 63 + 80 + 73 = 712
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 60 - 11,2 160,53
2 63 - 8,2 125,44
3 63 - 8,2 67,24
4 70 - 1,2 1,44
5 70 - 1,2 1,44
6 73 1,8 3,24
7 73 1,8 3,24
8 77 5,8 33,64
9 80 8,8 77,44
10 83 11,8 139,24
∑ 519,6
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 7,60
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
213
Lampiran 17
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
Z10 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4292= 0,0708
F (Z2) = 0,5 – 0,3599 = 0,1401
F (Z3) = 0,5 – 0,0636 = 0,0636
F (Z4) = 0,5 – 0,0948 = 0,4052
F (Z5) = 0,5 + 0,2764 = 0,7764
F (Z6) = 0,5 + 0,3770 = 0,877
F (Z7) = 0,5 + 0,4394 = 0,9394
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,1 – 0,0708 = 0,0292
a2 = 0,3 – 0,1401 = 0,1599
a2 = 0,5 – 0,0636 = 0,4364
a2 = 0,7 – 0,4052 = 0,2948
a2 = 0,8 – 0,7764 = 0,0236
a2 = 0,9 – 0,877 = 0,023
a2 = 1– 0,9394 = 0,0606
0,4292 0,3599 0,0636 0,0948 0,3770
0,3599 0,0636 0,0948 0,2764 0,4394
214
Lampiran 17
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,1 – 0,0292 = 0,0708
a1 = 0,2 – 0,1599 = 0,0401
a1 = 0,2 – 0,4364 = -0,2364
a1 = 0,2 – 0,2948 = -0,0948
a1 = 0,1 – 0,0236 = 0,0764
a1 = 0,1 – 0,23 = 0,077
a1 = 0,1 – 0,0606 = 0,0394
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 60 1 0,1 0,1 -1,47 0,0708 0,0708 0,0292
2 63 2 0,2 0,3 -1,08 0,1401 0,0401 0,1599
3 70 2 0,2 0,5 -0,16 0,0636 -0,2364 0,4364
4 73 2 0,2 0,7 0,24 0,4052 -0,0948 0,2948
5 77 1 0,1 0,8 0,76 0,7764 0,0764 0,0236
6 80 1 0,1 0,9 1,16 0,877 0,077 0,023
7 83 1 0,1 1 1,55 0,9394 0,0394 0,0606
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,077 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,
diperoleh nilai = 0,410
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori
87 83 77 73 77 67 63 63 83 80
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 87 + 83 + 77 + 73 + 77 + 67 + 63 + 63 + 83 + 80 = 753
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 63 - 12,3 151,29
2 63 - 12,3 151,29
3 67 - 8,3 68,89
4 73 - 2,3 5,29
215
Lampiran 17
No Xi Xi -
5 77 1,7 2,89
6 77 1,7 2,89
7 80 4,7 22,09
8 83 7,7 59,29
9 83 7,7 59,29
10 87 11,7 136,89
∑ 660,1
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 8,56
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
Z10 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4251= 0,0749
0,4251 0,3340 0,0793 0,2088 0,3159
0,4251 0,1064 0,0793 0,3159 0,4147
216
Lampiran 17
F (Z2) = 0,5 – 0,3340 = 0,166
F (Z3) = 0,5 – 0,1064 = 0,3936
F (Z4) = 0,5 – 0,0793 = 0,4207
F (Z5) = 0,5 + 0,2088 = 0,7088
F (Z6) = 0,5 + 0,3159 = 0,8159
F (Z7) = 0,5 + 0,4147 = 0,9147
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,2 – 0,0749 = 0,1251
a2 = 0,3 – 0,166 = 0,134
a2 = 0,4 – 0,3936 = 6,4.10-03
a2 = 0,6 – 0,4207 = 0,1793
a2 = 0,7 – 0,7088 = -8,8.10-03
a2 = 0,9 – 0,8159 = 0,0841
a2 = 1– 0,9147 = 0,0853
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,2 – 0,1251= 0,0749
a1 = 0,1 – 0,134= -0,034
a1 = 0,1 – 6,4.10-03
= -0,0936
a1 = 0,2 – 0,1793= 0,0207
a1 = 0,1 – (-8,8.10-03
)= -0,1088
a1 = 0,2 – 0,0841= 0,1159
a1 = 0,1 – 0,0853= 0,0147
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 63 2 0,2 0,2 -1,44 0,0749 0,0749 0,1251
2 67 1 0,1 0,3 -0,97 0,166 -0,034 0,134
3 73 1 0,1 0,4 -0,27 0,3936 -0,0936 6,4.10-03
4 77 2 0,2 0,6 0,20 0,4207 0,0207 0,1793
5 80 1 0,1 0,7 0,55 0,7088 -0,1088 -8,8.10-03
6 83 2 0,2 0,9 0,90 0,8159 0,1159 0,0841
7 87 1 0,1 1 1,37 0,9147 0,0147 0,0853
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
217
Lampiran 17
Nilai amax = 0,1159 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,
diperoleh nilai = 0,410
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
3. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik
63 77 63 83 80 73 87 57 73 77
b. Nilai Rata-Rata (Mean)
= 63 + 77 + 63 + 83 + 80 + 73 + 87 + 57 + 73 + 77 = 733
Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S
No Xi Xi -
1 63 - 16,3 265,69
2 63 - 10,3 106,09
3 67 - 10,3 106,09
4 73 - 0,3 0,09
5 77 - 0,3 0,09
6 77 3,7 13,69
7 80 3,7 13,69
8 83 6,7 44,89
9 83 9,7 94,09
10 87 13,7 187,69
∑ 832,1
c. Standar Deviasi (sd)
S = √
√
= √ = 9,61
d. Mencari Nilai Zi
Z1 =
Z2 =
Z3 =
Z4 =
Z5 =
218
Lampiran 17
Z6 =
Z7 =
Z8 =
Z9 =
Z10 =
e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:
f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:
Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z
Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z
F (Z1) = 0,5 – 0,4554= 0,0446
F (Z2) = 0,5 – 0,3577 = 0,1423
F (Z3) = 0,5 – 0,0120 = 0,488
F (Z4) = 0,5 – 0,1480 = 0,352
F (Z5) = 0,5 + 0,2580 = 0,758
F (Z6) = 0,5 + 0,3438 = 0,8438
F (Z7) = 0,5 + 0,4222 = 0,9222
g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)
a2 = 0,1 – 0,0446 = 0,0554
a2 = 0,3 – 0,1423 = 0,1577
a2 = 0,5 – 0,488 = 0,012
a2 = 0,7 – 0,352 = 0,348
a2 = 0,8 – 0,758 = 0,042
a2 = 0,9 – 0,8438 = 0,0562
a2 = 1– 0,9222 = 0,0778
h. Menentukan Nilai a1 = P – a2
a1 = 0,2 – 0,0554 = 0,0446
a1 = 0,1 – 0,1577 = 0,0423
a1 = 0,1 – 0,012 = 0,188
0,4554 0,3577 0,0120 0,1480 0,3438
0,3577 0,0120 0,1480 0,2580 0,9222
219
Lampiran 17
a1 = 0,2 – 0,348 = -0,148
a1 = 0,1 – 0,042 = 0,058
a1 = 0,2 – 0,0562 = 0,0438
a1 = 0,1 – 0,0778= 0,0222
Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan
Teknik Kolmogorov - Smirnov
No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2
1 57 1 0,1 0,1 -1,70 0,0446 0,0446 0,0554
2 63 2 0,2 0,3 -1,07 0,1423 0,0423 0,1577
3 73 2 0,2 0,4 -0,03 0,488 0,188 0,012
4 77 2 0,2 0,6 0,38 0,352 -0,148 0,348
5 80 1 0,1 0,8 0,70 0,758 0,058 0,042
6 83 1 0,1 0,9 1,01 0,8438 0,0438 0,0562
7 87 1 0,1 1 1,42 0,9222 0,0222 0,0778
Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov
di atas diperoleh:
Nilai amax = 0,188 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,
diperoleh nilai = 0,410
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0
diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.
220
Lampiran 18
UJI HOMOGENITAS PRE-TEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Tabel. Hasil Data Pre-Test
Hypermedia Power Point
V A K V A K
∑ 419,01 1535,68 1623,01 894,9 1476,1 2272,4
ni 9 12 9 10 10 10
47,67 42,17 44,67 40,9 50,7 41,4
S2 52,38 139,61 202,88 99,38 164,01 252,49
Tabel. Penolong Uji Homogenitas
Kelompok Sampel dk
Hypermedia V 8 52,38 1,72 13,76 110,08
A 11 139,61 2,14 23,54 1535,71
K 8 202,88 2,31 18,48 1623,04
Power point V 9 99,38 2 18 894,42
A 9 164,01 2,21 19,89 1476,09
K 9 252,49 2,4 21,6 2272,41
∑ 54 - - 115,27 7911,75
A. Hitung varians gabungan dari semua kelompok sampel
S2 = ∑
∑
∑
∑
= 146,51
B. Hitug logaritma varian gabungan dan harga satuan B (Barlett)
log S2 = log 146,51 = 2,17
B = (log S2) (∑ dk) = (2,17) (54) = 117,18
C. Hitung nilai chi-kuadrat (X2
hitung)
X2
hitung = (ln 10) (B - ∑ ) = (2,3) (117,18 – 115,27) = 4,39
D. Tentukan harga chi-kuadrat tabel (X2
tabel)
Taraf signifikan (ɑ ) 0,05 dan (dk) = K-1 = 6-1 = 5, jadi X2
(0,05)(5) = 11,070
E. Berdasarkan hasil X2
hitung dan X2
tabel dapat disimpulkan bahwa:
X2
hitung < X2tabel , maka H0 diterima ; ke-enam kelompok data memiliki
varian yang sama atau homogen.
221
Lampiran 19
UJI HOMOGENITAS POST-TEST
KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Tabel. Hasil Data Post-Test
Hypermedia Power Point
V A K V A K
∑ 722,01 1072,22 716,19 519,6 660,1 832,1
ni 9 12 9 10 10 10
79,76 76,25 84,56 71,2 75,3 73,3
S2 90,25 97,47 89,52 57,73 73,34 92,46
Tabel. Penolong Uji Homogenitas
Kelompok Sampel dk
Hypermedia V 8 90,25 1,96 15,68 722
A 11 97,47 1,99 21,89 1072,17
K 8 89,52 1,95 15,6 716,16
Power point V 9 57,73 1,76 15,84 519,57
A 9 73,34 1,87 16,83 660,06
K 9 92,46 1,97 17,73 832,14
∑ 54 - - 103,57 4522,1
A. Hitung varians gabungan dari semua kelompok sampel
S2 =
∑
∑
∑
∑
= 83,74
B. Hitug logaritma varian gabungan dan harga satuan B (Barlett)
log S2 = log 83,74 = 1,92
B = (log S2) (∑ dk) = (1,92) (54) = 103,68
C. Hitung nilai chi-kuadrat (X2
hitung)
X2
hitung = (ln 10) (B - ∑ ) = (2,3) (103,68 – 103,57) = 0,253
D. Tentukan harga chi-kuadrat tabel (X2tabel)
Taraf signifikan (ɑ ) 0,05 dan (dk) = K-1 = 6-1 = 5, jadi X2
(0,05)(5) = 11,070
E. Berdasarkan hasil X2
hitung dan X2
tabel dapat disimpulkan bahwa:
X2
hitung < X2tabel , maka H0 diterima ; ke-enam kelompok data memiliki
varian yang sama atau homogen.
222
Lampiran 20
UJI ANAVA DUA JALUR (Anava Two Ways) 2 X 3
PRE-TEST
1. Data hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi
Tabel. Deskripsi Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Media Pembelajaran Gaya Belajar
Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
33 60 33 53 43 23
63 53 47 37 37 43
40 50 40 40 63 33
40 53 70 33 67 53
37 47 30 40
60 27
Powerpoint
23 57 37 47 30 37
40 47 53 47 27 77
33 70 77 43 43 60
33 40 63 33 37 43
53 43 57 50 27 33
2. Perhitungan statistik deskriptif. Tabel penolong Anava dua jalur
Tabel. Statistik Deskriptif Penolong Uji Anava
Media Gaya Belajar
∑ B Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
n11 = 9
11 = 47,67
∑Y11 = 429 ∑Y
211 = 21.345
n12 = 12
12 = 43,08
∑Y12 = 517
∑Y2
12 = 24.103
n13 = 9
13 = 44,67
∑Y13 = 402
∑Y2
13 = 19.552
n10 = 30
10 = 45,14
∑Y10 = 1.348
∑Y2
10 = 65.000
Powerpoint
n21 = 10
21 = 43,9
∑Y21 = 439
∑Y2
21 = 20.923
n22 = 10
22 = 50,7
∑Y22 = 507
∑Y2
22 = 27.181
n23 = 10
23 = 41,4
∑Y23 = 414
∑Y2
23 = 19.412
n20 = 30
20 = 45,3
∑Y20 = 1.360
∑Y2
20 = 67.516
∑K
n01 = 19
01 = 45,68
∑Y01 = 868
∑Y2
01 = 42.268
n02 = 22
02 = 46,55
∑Y02 = 1.024
∑Y2
02 = 51.284
n03 = 19
03 = 42,95
∑Y03 = 816
∑Y2
03 = 38.964
n00 = 60
00 = 45,13
∑Y00 = 2.708
∑Y2
00 = 132.516
3. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Untuk setiap sumber varians
a. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = ∑Y2
00 = 132.516
b. Jumlah Kuadrat Rerata (JKR)
JKR =
=
=
= 122.221,07
223
Lampiran 20
c. Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)
JKTR = JKT - JKR = 356.883 – 122.221,07 = 10.294,93
d. Jumlah Kuadrat Antar Kelpompok (JKA)
JKA = [
] - JKR
= [
] - JKR
= [
] - JKR
= [ ] – 122.221,07
= 122.795,68 – 122.221,07
= 574,61
e. Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JKAk)
JKAk = [
] - JKR
= [
] - JKR
= [ ] - JKR
= 122.361,49 – 122.221,07
= 140,42
f. Jumlah Kuadrat Antar Baris (JKAb)
JKAb = [
] - JKR
= [
] - JKR
= [ ] - JKR
= 122.223,46 – 122.221,07
224
Lampiran 20
= 2,39
g. Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI)
JKI = JKA – JKAk – JKAb
= 574,61 – 140,42 – 2,39
= 431,8
h. Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)
JKD = JKTR – JKA
= 10.294,93 – 574,61
= 9.720,32
4. Menghitug derajat kebebasan (db) setiap sumber varians
a. dbT = n00 = nT = 60
b. dbR =
c. dbTR = nT - 1 = 60 - 1= 59
d. dbA = ( b X k) - 1= ( 2X3) - 1= 6 – 1 = 5
e. dbAk = k – 1 = 3 – 1 = 2
f. dbAb = b – 1 = 2 – 1 = 1
g. dbI = (k – 1) (b – 1) = (3 – 1) (2 – 1) = 2
h. dbD = nT – k.b = 60 – (3 X 2) = 60 – 6 = 54
5. Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian yang diperlukan
a. RJK (Ak) =
=
= 70,21
b. RJK (Ab) =
=
= 2,39
c. RJK (I) =
=
= 215,9
225
Lampiran 20
d. RJK (A) =
=
= 114,92
e. RJK (D) =
=
= 180,01
6. Menentukan Nilai Fhitung (Fh)
a. Fh (Ak) =
=
= 0,39
b. Fh (Ab) =
=
= 0,01
c. Fh (I) =
=
= 1,2
d. Fh (A) =
=
= 0,64
7. Menentukan Nilai Ftabel (Ft)
Ftabel (Ft) = F (ɑ , db1, db2)
Catatan:
db1 = db pembilang = k – 1
db2 = db penyebut = n – 1
k = jumlah kolom/baris/perlakuan/kelompok
n = jumlah data/sampel
8. Menyajikan harga Jk, db, RJK, Fh, dan di tambah Ftabel (Ft) dalam tabel
ringkasan Anava dua Jalur
Sumber Varians Db JK RJK Fh Ft
(ɑ = 0,05)
Antar Kolom (Ak) 2 140,42 70,21 0,39 3,15
Antar Baris (Ab) 1 2,39 2,39 0,01 4,00
Interaksi (I) 2 431,8 215,9 1,2 3,15
Antar Kelompok (A) 5 574,61 114,92 0,64 2,37
Dalam Kelompok (D) 54 9.720,32 180,01 - -
Total di Reduksi (TR) 59 10.294,93 - - -
Rerata/Koreksi (R) 1 122.221,07 - - -
Total (T) 60 132.516 - - -
226
Lampiran 21
UJI ANAVA DUA JALUR (Anava Two Ways) 2 X 3
POST-TEST
1. Data hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi
Tabel. Deskripsi Nilai Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Media Pembelajaran Gaya Belajar
Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
83 87 83 73 83 90
90 77 77 73 77 90
67 93 67 63 87 77
73 67 80 83 93 97
80 63 90 67
70 93
Powerpoint
83 63 87 67 63 73
70 60 83 63 77 87
77 63 77 63 63 57
73 80 73 83 83 73
70 73 77 80 80 77
2. Perhitungan statistik deskriptif. Tabel penolong Anava dua jalur
Tabel. Statistik Deskriptif Penolong Uji Anava
Media Gaya Belajar
∑ B Visual Auditori Kinestetik
Hypermedia
n11 = 9
11 = 79,76
∑Y11 = 717
∑Y2
11 = 57.843
n12 = 12
12 = 76,25
∑Y12 = 915
∑Y2
12 = 70.841
n13 = 9
13 = 84,56
∑Y13 = 761
∑Y2
13 = 65.063
n10 = 30
10 = 80,19
∑Y10 = 2.393
∑Y2
10 = 193.747
Powerpoint
n21 = 10
21 = 71,2
∑Y21 = 712
∑Y2
21 = 51.214
n22 = 10
22 = 75,3
∑Y22 = 753
∑Y2
22 = 57.361
n23 = 10
23 = 73,3
∑Y23 = 733
∑Y2
23 = 54.561
n20 = 30
20 = 73,27
∑Y20 = 2.198
∑Y2
20 = 163.136
∑K
n01 = 19
01 = 75,48
∑Y01 = 1.429
∑Y2
01 = 109.057
n02 = 22
02 = 75,78
∑Y02 = 1.668
∑Y2
02 = 128.202
n03 = 19
03 = 78,9
∑Y03 = 1.494
∑Y2
03 = 119.624
n00 = 60
00 = 76,73
∑Y00 = 4.591
∑Y2
00 = 356.883
3. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Untuk setiap sumber varians
a. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = ∑Y2
00 = 356.883
b. Jumlah Kuadrat Rerata (JKR)
JKR =
=
=
= 351.288,02
227
Lampiran 21
c. Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)
JKTR = JKT - JKR = 356.883 – 351.288,02 = 5.594,98
d. Jumlah Kuadrat Antar Kelpompok (JKA)
JKA = [
] - JKR
= [
] - JKR
= [
] - JKR
= [ ] - 351.288,02
= 352.360,73 - 351.288,02
= 1.072,71
e. Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JKAk)
JKAk = [
] - JKR
= [
] - JKR
= [ ] - JKR
= 351.416,15 - 351.288,02
= 128,13
f. Jumlah Kuadrat Antar Baris (JKAb)
JKAb = [
] - JKR
= [
] - JKR
= [ ] - JKR
= 351.921,76 - 351.288,02
228
Lampiran 21
= 633,74
g. Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI)
JKI = JKA – JKAk – JKAb
= 1.072,71 – 128,13 – 633,74
= 310,84
h. Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)
JKD = JKTR – JKA
= 5.594,98 - 1.072,71
= 4.522,27
4. Menghitug derajat kebebasan (db) setiap sumber varians
a. dbT = n00 = nT = 60
b. dbR =
c. dbTR = nT - 1 = 60 - 1= 59
d. dbA = ( b X k) - 1= ( 2X3) - 1= 6 – 1 = 5
e. dbAk = k – 1 = 3 – 1 = 2
f. dbAb = b – 1 = 2 – 1 = 1
g. dbI = (k – 1) (b – 1) = (3 – 1) (2 – 1) = 2
h. dbD = nT – k.b = 60 – (3 X 2) = 60 – 6 = 54
5. Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian yang diperlukan
a. RJK (Ak) =
=
= 64,07
b. RJK (Ab) =
=
= 633,74
c. RJK (I) =
=
= 155,42
229
Lampiran 21
d. RJK (A) =
=
= 214,54
e. RJK (D) =
=
= 83,74
6. Menentukan Nilai Fhitung (Fh)
a. Fh (Ak) =
=
= 0,765
b. Fh (Ab) =
=
= 7,57
c. Fh (I) =
=
= 1,85
d. Fh (A) =
=
= 2,56
7. Menentukan Nilai Ftabel (Ft)
Ftabel (Ft) = F (ɑ , db1, db2)
Catatan:
db1 = db pembilang = k – 1
db2 = db penyebut = n – 1
k = jumlah kolom/baris/perlakuan/kelompok
n = jumlah data/sampel
8. Menyajikan harga Jk, db, RJK, Fh, dan di tambah Ftabel (Ft) dalam tabel
ringkasan Anava dua Jalur
Sumber Varians Db JK RJK Fh Ft
(ɑ = 0,05)
Antar Kolom (Ak) 2 128,13 64,07 0,765 3,15
Antar Baris (Ab) 1 633,74 633,74 7,57 4,00
Interaksi (I) 2 310,84 155,42 1,85 3,15
Antar Kelompok (A) 5 1.072,71 214,54 2,56 2,37
Dalam Kelompok (D) 54 4.522,27 83,74 - -
Total di Reduksi (TR) 59 5.594,98 - - -
Rerata/Koreksi (R) 1 351.288,02 - - -
Total (T) 60 356.883 - - -
236
Lampiran 24
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI
Nama : Syarifah Aeni
Nomor Induk : 109016100062
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurussan/Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
Dengan Gaya Belajar Berbeda
Pembimbing : 1. Dr. Zulfiani, M. Pd.
2. Eny S. Rosyidatun, S. Si, MA.
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
BAB I
1
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
http://serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf
Diakses pada 26 Jan 2014.
2 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,
(Jakarta: BSNP, 2006), hal. 3.
3 BSNP, Ibid., hal. 5.
4
Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi
Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal.
116.
5
Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Mata Kuliah Biologi Umum Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Cendrawasih,
Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, September
2010, hal. 7.
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/do
237
Lampiran 24
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
wnload/1666/1873) diakses pada 27/01/2014 pukul 16:34
6 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.1, hal.
147.
7 Tanta, loc. cit., hal. 7.
8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan
Baru (Jakarta: Gaung Persada, 2008), Cet.1 hal. 5.
9
A. Trikic, Evolving Open Learning Environments Using
Hypermedia Technology. Journal of Computer Assisted
Learning. (2001), 17, 186-199 . p.186.
(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1047/j...x/pdf)
diakses pada 10/01/2014 pukul 11:27
10 Munir, Multimedia:Konsep dan Aplikasi Dalam
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) hal. 19
11
Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning:
Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,
(Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 109-119
12
F. Danardana Murwani, Pengembangan Instrumen
Pengukuran Gaya Belajar Konsumen, Jurnal Aplikasi
Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009, hal. 1.
(http://jurnaljam.ub.ac.id) diakses pada 27/01/2015 pukul
13:47
BAB II
1 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran,
(Jogjakarta: Diva Press 2011), Cet. I, hal. 13.
2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi
Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara 2010), Cet. I, hal. 121.
3 Sutirman, Media & Model-model Pembelajaran Inovatif,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) , Cet. I, hal. 15.
4 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi
Pendidikan, (Jakarta; Kencana, 2009), Cet. 4, hal. 457
5 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer:
Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, hal. 161.
6 Yusufhadi Miarso, loc. cit. hal. 457.
238
Lampiran 24
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2011), Cet. 15, hal. 12.
8 Dina Indriani, op. cit., hal. 23.
9 Hamzah B. Uno, op. cit., hal. 123
10 Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran
Multimedia Di Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010),
hal. 89
11 Sutirman, op. cit.. hal. 16
12 Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik
Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008) , Cet. 3,
hal. 6
13 Yusufhadi Miarso, op. cit., hal. 458
14 Dina Indriana, op. cit., hal. 27
15 Dina Indriana, Ibid., hal. 28
16 Dina Indriana, Ibid., hal. 28-31
17 Azhar Arsyad, op. cit., hal. 157
18 Winarno, dkk. Teknik Evaluasi Multimedia
Pembelajaran. (s.I.: Genius Prima Media, 2009), Cet. 1,
hal. 6.
19 Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip, Multimedia for
Learning: Methods and Development, (Boston: Allyn
&Bacon, 2001), p. 138.
20 Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi Dalam
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 1, hal. 19.
21 Alan Pritchard, Effective Teaching With Internet
Technologies, (London: Paul Chapman Publishing, 2007),
p. 14.
22 Munir, op. cit., hal. 183
23 Niken Ariani dan Dany Haryanto, op. cit., h. 152.
24 Munir, loc. cit., hal. 183
25 Munir, loc. cit., hal. 183.
239
Lampiran 24
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
26 Mujibul Hasan Siddiqui, Encyclopedia of Educational
Technology, (New Delhi: S. B. Nangia APH Publishing
Corporation, 2004), p. 147.
27 Munir, op. cit., hal 29-34
28 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2011), Cet. 11, hal. 68
29
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi
Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses
Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal.
116
30 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2011), Cet. 3, hal. 38.
31 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal.
124
32 Muhibbin Syah, op. cit., hal. 110
33 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal.
216
34 Purwanto, op. cit., hal. 45.
35 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 4, hal. 125-
133.
36 Purwanto, op. cit., hal. 50
37 Purwanto, op.cit , h.46
38
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin
Milama,. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) Cet. 1, h.
13.
39 Purwanto, loc. cit., hal. 50
40 Purwanto, Ibid., hal. 145
41 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi
Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 180
42 Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 83
240
Lampiran 24
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
43
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy:
PetunjukPraktis Untuk Menerapkan Accelerated
Learning, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012)
Cet. 6, hal. 139.
44 Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning:
Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,
(Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 110
45 Adi W. Gunawan, loc. cit. hal 139
46 Paul Ginnis, Trik & Taktik Mengajar: Strategi
Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas, (Jakarta:
Indeks, 2008), hal. 41
47 Bobbi DePorter & Micke Hernacki, op.cit., hal. 110
48
Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, “Using Learning
Style Instruments to Enhance Student Learning”, Decision
Sciences Journal of Innovative Education, Vol. 5, No. 1,
2007, h. 9
(https://www.researchgate.net/publication/227495977_Us
ing_Learning_Style_Instruments_to_Enhance_Student_L
earning) diakses pada 24/01/2014 pukul 20:12
49 Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, Ibid., p. 8
50 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 151
51 Muhammad Irham & Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 98
52
Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, Pembelajaran
Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan
Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar
dan Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri (2012) Vol 1 (1).
2252-7893
(https://digilib.uns.ac.id/...=/Pembelajaran+Fisika+Denga
n+Inkuiri+Terbimbing+Menggunakan+Hypermedia+dan
+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belajar+pdf&oq=Pe
mbelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbimbing+Mengg
unakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+G
aya+Belajar+pdf) diakses pada 11/03/2014 pukul 09:57
53
Gowin A. Ikitde dan Uduak Bassey Edet, Influence of
Learning Styles and Teaching Strategies on Student’s
Achievement in Biology, Voice of Research (2013), Vol.
1 (4). 2277-7733
241
Lampiran 24
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf)
diakses pada 10/01/2014 pukul 13:32
BAB III
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 77.
2 Sugiyono, Ibid., hal. 79.
3
Consuelo, G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian
Terj. dari An Introduction to Reaserch Methods oleh
Alimuddin Tuwu, (Jakarta: UI-Press, 2006), hal. 113.
4
Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Panduan Modern
Penelitian Kuantitatif: Bacaan Wajib Bagi Peneliti,Guru,
dan Mahasiswa Program S1, dan S2 di Lingkungan
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 65.
5 Sugiyono, op. cit., hal. 85.
6
Sudaryono,Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu,
Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 20.
7 Sudaryono, Gaguk Margono dan Wardani Rahayu., Ibid.,
hal. 23-24
8 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 142.
9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 85.
10 Suharsimi Arikunto, Ibid., hal. 87
11 Sudaryono, op. cit., hal. 120.
12
Ahmad sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama,
Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,
(Jakarta Selatan: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, hal.
104.
13 Ahmad,Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama,
Ibid., hal. 103.
14 Saifuddin Azwar., Penyusunan Skala Psikologi,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 41- 42.
15 Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Op. cit., hal. 92.
242
Lampiran 24
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
16 Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Ibid., hal. 92.
17
Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian: Konsep
Statistika Yang Lebih Komprehensif, (Jakarta: Change
Publication, 2014), Cet. 4, hal. 348.
18 Supardi, Ibid., hal. 349-350
BAB IV
1
Godwin A. Iketde and Uduak Bassey Edet, Influnce of
Lerning Style and Teaching Strategies On Student’s
Achievement In Biology, Voice of Research (2013), Vol.
1 (4), No. 2277-7733, p. 5.
(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf)
diakses pada 10/01/2014 pukul 13:32
2
Rofa Nurochma, Mariadi, dan Joko Ariyanto, Perbedaan
Hasil Belajar Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran
Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya
Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun
Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi,
(Surakarta:Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP
UNS, 2012), hal. 10.
(https://eprints.uns.ac.id/14402/1/1437-3191-1-SM.pdf)
diakses pada 23/09/2015 pukul 10:42
3
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning:
Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,
(Bandung: Kaifa, 2013), hal. 110.
Jakarta, 24 Juni 2016
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Zulfiani, M. Pd
NIP. 19760309 200501 2 002
Eny S. Rosyidatun, M.A
NIP. 19750924 200604 2 001