pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa ...

271
PENGARUH HYPERMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN GAYA BELAJAR BERBEDA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh Syarifah Aeni NIM 109016100062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa ...

PENGARUH HYPERMEDIA

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DENGAN

GAYA BELAJAR BERBEDA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh

Syarifah Aeni NIM 109016100062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

i

ABSTRAK

Syarifah Aeni, 109016100062. Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa Dengan Gaya Belajar Berbeda (Kuasi Eksperimen di SMA

Negeri 8 Tangerang Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypermedia terhadap

hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda pada konsep sistem

ekskresi, dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan tahun pelajaran

2014/2015. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi experiment dengan

desain Nonequivalen Control Group Design. Pengambilan sampel menggunakan

teknik Purposive sampling yang ditentukan oleh gaya belajar. Sampel penelitian

ini adalah siswa kelas XI IPA II sebanyak 30 orang sebagai kelas eksperimen

yang menggunakan hypermedia dan siswa kelas XI IPA III sebanyak 30 orang

sebagai kelas kontrol yang menggunakan power point. Instrumen yang digunakan

adalah tes objektif pilihan ganda yang berjumlah 30 soal untuk mengukur hasil

belajar siswa dan kuesioner gaya belajar. Teknik analisis data menggunakan

Analisis Varians (Anova Two Ways). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai

Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi ɑ = 0,05 yaitu 1,85 < 3,15, yang artinya tidak

ada pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar

berbeda pada konsep sistem ekskresi. Namun demikian, hasil uji varian antar baris

(Ab) menunjukkan bahwa secara umum hypermedia berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi siswa.

Kata kunci : hypermedia, gaya belajar, hasil belajar

ii

ABSTRACT

Syarifah Aeni, 109016100062. The Influence of Hypermedia on Biology

Learning Results of Students With Different Learning Styles (Quasi

Experiment at SMA Negeri 8 Tangerang Selatan). Undergraduate Thesis,

Biology Education Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty

of Tarbiya and Teaching Sciences. State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta.

The aim of this research is to know the influence of hypermedia on biology

learning results of students with different learning styles on excretory system. This

research was conducted at SMA Negeri 8 Tangerang Selatan in 2014-2015 school

year. The method used was quasi experiment with Nonequivalen Control Group

Design. Sampling was taken with Purposive sampling techniques. The samples in

this research were 30 students of class XI IPA II for experiment class using

hypermedia and 30 students of class XI IPA III for control class using power

point. The instrument that used in this research were a multiple choice objective

test with 30 questions to measure learning results and learning styles

questionnaire. Based on data analysis by Anova Two Ways, obtained tarithmetic 1,85

and ttable on a significant at the 5 % level is 3,15. Therefore tarithmetic < ttable, it

shows that there is no influence of hypermedia on biology learning results of

students with different learning styles on excretory system. However, the variance

between rows of test results generally shows that there is an influence of

hypermedia on students biology learning results.

Keywords : hypermedia, learning styles, learning results

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw.

sebagai teladan terbaik bagi umat manusia.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bimbingan dan dukungan

dari banyak pihak. Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. selaku Ketua Program Studi pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd. dan Ibu Eny Rosyidatun, S.Si, MA. selaku

pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan,

motivasi, dan bimbingan kepada peneliti dengan penuh kesabaran sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Adb. Rahman Shaleh, M.Si. dan Bpk. Bambang Sujati, MM. yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan

arahan serta memvalidasi instrumen dan media yang dibutuhkan oleh peneliti.

6. Bapak Imam Supingi, S.Pd. MM dan Ibu Neni Handayani, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Tangerang Selatan dan guru Biologi kelas XI,

beserta dewan guru dan staf yang telah bersedia bekerja sama dan memberi

kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian ini.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Tito Sacadikarya dan Ibu Ida Rosidah

yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik secara moril maupun

materil dalam penyusunan skripsi ini.

iv

8. Kakak-kakak dan adik-adik tercinta serta seluruh keluarga besar H. M. Noch

(alm) yang selalu memberikan motivasi serta dorongan agar skripsi ini cepat

terselesaikan.

9. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2009 terima kasih atas kerja sama

dan dukungannya. Semoga Allah SWT senantiasa mengiringi langkah kami

untuk menjadi insan yang bermanfaat.

10. Sahabat setia Genggeus dan patner IT yang senantiasa memberikan waktu

luang, dorongan dan semangat serta do’a untuk penyelesaian skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah membantu yang tak bisa penulis sebutkan satu

persatu, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan terimakasih atas

dukungan dan doanya. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka

dengan balasan yang lebih baik.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membagun sangat

diharapkan. Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

khususnya mahasiswa Program Studi pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Juni 2016

Peneliti

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 7

D. Rumusan Masalah ................................................................. 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9

A. Deskripsi Teoretis ................................................................. 9

1. Media Pembelajaran ........................................................ 9

a. Definisi Media Pembelajaran .................................... 9

b. Karakteristik Media Pembelajaran ............................ 11

c. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran ................ 13

d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajran ................... 16

e. Prinsip Dasar Pertimbangan dan pemilihan Media

Pembelajaran ............................................................. 17

2. Hypermedia ..................................................................... 19

vi

a. Definisi Hypermedia ................................................. 19

b. Keistimewaan Hypermedia ....................................... 21

3. Hasil Belajar .................................................................... 22

a. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ............................. 22

b. Faktor-faktor yang Mempenagruhi Hasil Belajar ..... 27

4. Gaya Belajar .................................................................... 29

a. Pengertian Gaya Belajar ............................................ 29

b. Teori-teori Gaya Belajar ........................................... 31

c. Indikator Gaya Belajar .............................................. 34

B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 36

C. Kerangka Berpikir ................................................................. 39

D. Hipotesis Penelitian ............................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 42

A. Waktu dan Tempat ................................................................ 42

B. Metode dan Desain ............................................................... 42

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................... 44

D. Variabel Penelitian ................................................................ 45

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 46

F. Prosedur Penelitian................................................................. 46

G. Instrumen Penelitian .............................................................. 48

H. Kalibrasi Instrumen ............................................................... 51

1. Uji Validitas .................................................................... 51

2. Uji Reliabilitas ................................................................ 53

3. Daya Beda ....................................................................... 53

4. Tingkat Kesukaran .......................................................... 53

I. Teknik Analisis Data ............................................................. 54

1. Uji Normalitas ................................................................. 54

2. Uji Homogenitas ............................................................. 54

3. Perhitungan Nilai N-gain ................................................ 55

vii

4. Uji Hipotesis ................................................................... 55

J. Hipotesis Statistik Penelitian ................................................ 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 58

A. Hasil Penelitian ..................................................................... 58

1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol .................................................................. 58

2. Hasil Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 59

3. Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..... 60

4. Deskripsi Nilai Normalized Gain (N- Gain) .................... 61

5. Hasil Uji Pra Syarat Analisis Data .................................. 62

a. Uji Normalitas ........................................................... 62

1) Hasil Uji Normalitas Pre-Test Pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 62

2) Hasil Uji Normalitas Post-Test Pada Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................... 63

b. Uji Homogenitas ....................................................... 64

c. Uji Hipotesis (Anova Two Ways) ............................. 65

B. Pembahasan ........................................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 75

A. Kesimpulan ............................................................................ 75

B. Saran ....................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76

LAMPIRAN ................................................................................................... 80

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Media Berdasarkan Bentuk Fisiknya ..................... 14

Tabel 3.1. Desain Penelitian ...................................................................... 42

Tabel 3.2. Desain Faktorial Penelitian 2 X 3 ............................................. 44

Tabel 3.3. Kisi-kisi Insrumen Tes ............................................................. 48

Tabel 3.4. Skala Instrumen Non-Test .......................................................... 50

Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner Gaya Belajar ............................................... 50

Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar .................................................. 58

Tabel 4.2. Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 59

Tabel 4.3. Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 60

Tabel 4.4. Kategori Nilai N-gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 62

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Pre-Test Kelas Ekperimen dan Kelas

Kontrol ...................................................................................... 63

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ..................................................................................... 64

Tabel 4.8. Hasil Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol .................................................................... 65

Tabel 4.9. Hasil Uji Anava Pre-Test dan Post- Test Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol .................................................................... 66

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ......................................... 13

Gambar 2.2. Tujuan Aspek Kognitif ........................................................ 25

Gambar 2.3. Tujuan Aspek Afektif .......................................................... 26

Gambar 2.4. Tujuan Aspek Psikomotorik ................................................ 26

Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir .......................................................... 40

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Tes ......................................................... 80

Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Tes ............................................... 105

Lampiran 3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes ............................................ 108

Lampiran 4 Daya Beda Instrumen Tes ................................................... 110

Lampiran 5 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes ...................................... 113

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Instrumen Tes ....................................... 116

Lampiran 7 Instrumen Tes ..................................................................... 119

Lampiran 8 Kuesioner Gaya Belajar ....................................................... 124

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Instrumen Non-Tes ................................ 127

Lampiran 10 RPP Kelas Eksperimen ...................................................... 132

Lampiran 11 RPP Kelas Kontrol ............................................................ 151

Lampiran 12 LKS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 171

Lampiran 13 Rubrik Penilaian LKS ....................................................... 178

Lampiran 14 Data Nilai Pre-Test, Post Tes-tes, dan N-Gain

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................................ 184

Lampiran 15 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................... 186

Lampiran 16 HasilUji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 188

xi

Lampiran 17 Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 204

Lampiran 18 Uji Homogenitas Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 220

Lampiran 19 Uji Homogenitas Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 221

Lampiran 20 Uji Anova Two Ways Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 222

Lampiran 21 Uji Anova Two Ways Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ............................................................................... 226

Lampiran 22 Hypermedia Pada Konsep Sistem Ekskresi ....................... 230

Lampiran 23 Dokumentasi Proses Pembelajaran ................................... 235

Lampiran 24 Lembar Pengesahan Uji Referensi .................................... 236

Lampiran 25 Surat-surat ......................................................................... 242

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengingat sumber daya manusia sebagai aset utama bagi kemajuan

bangsa dan negara, dimana partisipasi masyarakat dalam memajukan

pendidikan di Indonesia sudah tampak jelas sejak Indonesia belum merdeka.

Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan tahap investasi awal dimana

setiap manusia berkesempatan untuk belajar dan berusaha mewujudkan

kepribadian yang cerdas dan berintelektual, terutama para peserta didik yang

dituntut untuk menjadi atau mengalami sebuah perubahan tingkah laku.

Sebagaimana yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada Pasal 1 Ayat 1

menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.”1 Untuk mewujudkan sebuah perubahan tersebut, tenaga kependidikan

yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, tutor atau

sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan ini bertanggung jawab untuk mewujudkan

tujuan dari sistem pendidikan nasional tersebut.

Tujuan dari sistem pendidikan nasional merupakan sebuah tanggung jawab

besar bagi seorang guru. Karena, guru sebagai agen pembelajaran (Learning

Agent) yang berperan sebagai fasilitator, motivator, pemacu belajar,

perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi. Dalam hal ini rekayasa

pembelajaran merupakan satu tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik

yang harus selalu diperhatikan dan dikembangkan. Semua ini demi

1 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. http://serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf Diakses pada 26 Jan 2014.

2

tercapainya tujuan dari pembelajaran yang sesuai dengan SK dan KD yang

telah ditentukan dalam KTSP atau KI dan KD dalam Kurikulum 13.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan

pendidikan nasional.2 KTSP memiliki standar nasional pendidikan yang

terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,

sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

Pada prinsipnya KTSP dikembangkan berdasarkan potensi, perkembangan,

kebutuhan, kepentingan peserta didik dan lingkungannya serta berprinsip

relevan, menyeluruh dan berkesinambungan. Dimana peserta didik diarahkan

pada proses belajar yang berlangsung sepanjang hayat.3 Karena belajar

merupakan proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan

dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku

yang relatif permanen dan menetap yang disebabkan adanya interaksi individu

dengan lingkungan belajarnya.4 Dimana lingkungan belajar kerap kali menjadi

faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pembelajaran.

Sebagaimana pemaparan seorang guru bidang studi biologi mengakatakan

bahwa: “selama ini proses pembelajaran biologi yang Saya lakukan masih

melalui contekstual learning dan student center, proses pembelajaran tersebut

memang menunjukkan hasil belajar yang wajar sesuai dengan tingkat

kecerdasan siswa yang berbeda-beda, karena dalam satu kelas ada siswa

berkategori tinggi (pintar/cepat menyerap materi) dan ada siswa berkategori

rendah (bodoh/lamban menyerap materi). Tingkatan kecerdasan yang berbeda-

beda tersebut kerap kali menjadi penghambat pembelajaran dan hasil belajar

belum merata / seimbang. Hal tersebut juga tidak jarang membuat guru

mengulang-ngulang materi pembelajaran, terutama dalam pembelajaran

biologi, karena biologi adalah satu bidang studi yang banyak memiliki sifat

2 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: BSNP, 2006), hal. 3. 3 BSNP, Ibid., hal. 5.

4 Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi

dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 116.

3

abstrak, mempelajari keanekaragaman makhluk hidup mulai dari

mikroorganisme hingga makroorganisme, juga mempelajari unit-unit

fungsional terkecil dalam tubuh hingga organ dan sistem-sistem organ, dimana

dalam pembelajarannya harus bisa disampaikan dengan jelas dan detail.”

Berdasarkan pemaparan di atas, perlu kita ketahui bahwa biologi adalah

ilmu tentang kehidupan, istilah biologi diambil dari bahasa Yunani, yaitu bios

yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu. Sebagai ilmu, biologi

memiliki objek kajian, metode dan bersifat sistematis, universal, objektif,

analitik dan verifikatif, selain itu untuk mempelajarainya dibutuhkan proses

dan sikap ilmiah agar dapat menghasilkan sebuah produk ilmiah. Proses

ilmiah menuntut siswa untuk mampu mengobservasi, mengidentifikasi,

merumuskan, membuat hipotesis, bereksperimen, menganalisis data dan

menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang mereka temukan baik

dalam proses belajar maupun dalam lingkungan hidup sekitar mereka. Secara

logika, semakin banyak mereka mendapatkan informasi baru melalui proses

belajar, semakin banyak pula pengetahuan mereka terhadap situasi dan kondisi

diri dan lingkungan di sekitar mereka. Karena ilmu biologi merupakan salah

satu ilmu yang terus berkembang dengan banyaknya penemuan-penemuan

baru yang ditemukan oleh para ahli biologi melalui sebuah riset maupun

eksperimen, oleh karena itu dalam pembelajarannya membutuhkan

konsnetrasi yang tinggi. Karena pada hakikatnya proses belejar memang

sebuah proses yang memerlukan konsentrasi tinggi untuk dapat memahami

konsep yang dipelajari. 5

Ada banyak faktor yang kerap kali menjadi sebuah permasalahan dalam

belajar selain tingkat kecerdasan seperti yang sudah dipaparkan oleh guru

tersebut, anatara lain: minimnya motivasi siswa untuk membaca, menelaah

dan mengkaji teori yang akan dipelajarinya, kurangnya pemahaman siswa

5 Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah

Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Cendrawasih, Jurnal Kependidikan

Dasar, Vol. 1, No. 1, September 2010, hal. 7

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/download/1666/1873) diakses pada

27/01/2014 pukul 16:34

4

terhadap konsep yang disampaikan oleh guru yang kerap kali mempengaruhi

hasil belajar siswa, serta kondisi kelas yang terlalu padat, sarana prasarana

yang tidak memadai, metode maupun media pembelajaran yang tidak sesuai

dengan materi pembelajaran atau karena faktor intrinsik siswa/i itu sendiri,

seperti gaya belajar.

Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar.

Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan seorang murid dalam

menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan

memecahkan soal. Tipe belajar atau gaya belajar siswa berdasarkan sejumlah

penelitian terbukti penting untuk diketahui guru. Woolever dan Scoot, Dunn,

Beaudry dan Klavas menemukan dalam hasil penelitiannya betapa pentingnya

bagi guru untuk memadukan gaya mengajarnya dengan gaya belajar siswa.

Setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri, diumpamakan seperti tanda

tangan yang khas bagi dirinya sendiri.6

Menurut Philibin cara belajar peserta didik yang beraneka ragam tersebut

disebut sebagai gaya belajar (Learning Style) yang dipengaruhi oleh

pengalaman, jenis kelamin, etnis dan secara khusus melekat pada setiap

individu.7 Gaya belajar seseorang yang banyak dikenal selama ini di

antaranya; Gaya belajar visual, Gaya belajar auditori, dan Gaya belajar

kinestetik (V-A-K).

Orang-orang visual, cenderung membaca makalah dan memperhatikan

ilustrasi yang ditempelkan pembicara di papan tulis, selain itu mereka juga

membuat catatan-catatan yang sangat baik. Orang-orang auditorial cenderung

mendengarkan materinya dan kadang-kadang kehilangan urutannya jika

mereka mencoba mencatat materinya selama presentasi berlangsung. Orang-

orang kinstetik cenderung melakukan banyak aktivitas, bergerak, dan

brinteraksi dalam kelompok. Gaya belajar ini dikemukakan oleh Bobbi

DePotter dalam bukunya Quantum Learning. Oleh karena itu, para pendidik

atau guru dituntut untuk memiliki inovasi dan kreatifitas dalam

6 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), Cet.1, hal. 147. 7 Tanta, loc. cit., hal. 7.

5

menyampaikan pembelajaran, dalam hal ini salah satunya yaitu dalam

penggunaan media pada saat proses pembelajaran berlangsung. Karena media

merupakan satu komponen komunikasi dalam pembelajaran.8

Media berbasis teknologi sudah tidak asing di dunia pendidikan, karena

memiliki dampak besar dalam kehidupan global. Pemanfaatan teknologi terus

menjadi fokus kepentingan dalam berbagai bidang penelitian termasuk bidang

pendidikan, ilmu komputer, ilmu kognitif dan kecerdasan buatan.9 Dalam

bidang pendidikan, teknologi cukup memberikan dampak positif, teknologi

sebagai alat terbaik yang dapat melayani dan meningkatkan integrasi dalam

belajar dan mengajar, contohnya multimedia. Multimedia merupakan salah

satu media yang dibuat dengan berbantukan alat-alat teknologi. Salah satu

bentuk multimedia ini adalah hypermedia yang dikemas dalam bentuk

multimedia interaktif.

Hypermedia sebagai kumpulan media berbasis komputer dan sistem

komunikasi yang memiliki peran untuk membangun, menyimpan,

menghantarkan, dan menerima informasi dalam bentuk teks, grafik, audio,

video, dan sebagainya.10

Hypermedia sebagai satu bentuk multimedia

interaktif yang sudah banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Karena

media ini memiliki beberapa keistimewan yang mampu memberikan

kemudahan dan waktu yang singkat bagi guru dan siswa untuk dapat

memahami pembelajaran dengan baik dan jelas serta memberikan

pembelajaran yang tidak monoton seperti buku teks maupun power point yang

dibuat secara sederhana oleh guru bidang studi. Hypermedia mampu

menjadikan materi-materi yang bersifat abstrak dengan memanipulasikannya

atau menggambarkannya dengan kejadian-kejadian atau gambaran-gambaran

yang bisa membantu siswa untuk lebih mudah memahami pembelajaran

8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung

Persada, 2008), Cet. 1, hal. 5. 9 A. Trikic, Evolving Open Learning Environments Using Hypermedia Technology.

Journal of Computer Assisted Learning. (2001), 17, 186-199 . p.186.

(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1047/j...x/pdf) diakses pada 10/01/2014 pukul 11:27 10

Munir, Multimedia:Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2012) hal. 19

6

tersebut. Oleh karena itu dalam pembelajaran biologi hypermedia dihadirkan

sebagai inovasi dari multimedia interaktif untuk digunakan, dan atas dasar itu

pula penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan dampak

positif pada hasil belajar siswa tanpa harus memakan waktu yang lama untuk

memberikan penjelasan yang berulang-ulang pada siswa khususnya siswa

yang ada pada kategori rendah. Selain itu pula karena bidang studi biologi

yang harus dijelaskan secara konkrit, diharapkan dengan hypermedia yang

memiliki keistimewaan yaitu, mampu menyediakan media pembelajaran

secara visual, audio dan kinestetik yang sejalan dengan gaya belajar siswa

yang berbeda-beda. Maka dari itu peneliti bermaksud meneliti pengaruh

hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda.

Adapun gaya belajar yang digunakan disini adalah gaya belajar yang sudah

dikemukakan oleh Bobbi DePotter yang meliputi gaya belajar visual, auditori,

dan kinestetik.11

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas

permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar biologi yang masih rendah

2. Media pembelajaran yang belum mencapai kesesuaian dengan gaya

belajar siswa .

3. Gaya Belajar siswa bersifat konsisten12

, memiliki kaitan erat dalam

proses belajar siswa dan salah satu faktor intern dalam setiap individu

masih kurang diperhatikan oleh guru bidang studi.

11

Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 109-119 12

F. Danardana Murwani, Pengembangan Instrumen Pengukuran Gaya Belajar

Konsumen, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009, hal. 1.

(http://jurnaljam.ub.ac.id) diakses pada 27/01/2015 pukul 13:47

7

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, sesuai dengan permasalahan yang sudah

teridentifikasi dibatasi hanya pada lingkup:

1. Hasil belajar yang difokuskan pada ranah kognitif (C1-C6 ) pada

konsep sistem eksresi

2. Penggunaan hypermedia sebagai media pembelajaran biologi pada

konsep sistem eksresi yang dikembangkan oleh peneiliti dan divaildasi

oleh ahli

3. Gaya Belajar siswa (Visual, Auditori, dan Kinestetik).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan

gaya belajar berbeda (Visual, Auditori dan Kinestetik) pada konsep sistem

ekskresi?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hypermedia

terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar siswa yang

berbeda (Visual, Auditori dan Kinestetik) pada konsep sistem eksresi.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu :

a. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru bidang studi untuk

dapat mengembangkan teknologi dan memperbaiki media dalam

proses belajar khususnya dalam bidang studi biologi.

b. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dan mengenal lebih

jauh manfaat teknologi dalam kesehariannya serta dapat lebih

mengenal jati diri sendiri khususnya dalam gaya belajar yang

dimilikinya.

8

c. Bagi peneliti, dapat mengenal peranan teknologi yang sebenarnya

dalam dunia pendidikan serta dapat memahami karakteristik setiap

siswa yang akan diajarnya.

d. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya

yang akan mengkaji bahasan yang sama.

9

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, HASIL PENELITIAN RELEVAN,

KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Definisi Media Pembelajaran

Media Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu kata media dan

pembelajaran, keduanya memiliki perbedaan arti. Media berasal dari bahasa

latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah

memiliki arti perantara atau pengantar yaitu perantara antara sumber pesan

dengan penerima pesan.1 Sedangkan AECT (Association of Education and

Communication Tecnology) mengemukakan bahwa media adalah segala

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.2

Selain kedua definisi tersebut, ada beberapa pendapat lain yang dikutip oleh

Sutirman:3

1) Suranto mendefinisikan bahwa media adalah suatu sarana yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator

kepada komunikan.

2) Trini Prastati memberi makna media sebagai apa saja yang

menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.

3) Heinich dan kawan-kawannya mengartikan media sebagai perantara

yang mengantar informasi dari sumber ke penerima.

4) Wang Qiyun dan Cheung Wing Sum menyatakan bahwa dalam

konteks pendidikan media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran

yang membawa pesan kepada pembelajar.

1 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Press 2011),

Cet. I, hal. 13. 2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara 2010), Cet. I, hal. 121. 3 Sutirman, Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013) , Cet. I, hal. 15.

10

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pada

dasarnya merupakan sebuah perantara, penghubung atau jembatan yang

memberikan jalan singkat bagi para pengantar dan penerima pesan. media ini

bisa diibaratkan sebagai sebuah wadah yang menampung sebuah partikel-

partikel, materi, maupun informasi, dalam hal ini salah satunya adalah media

yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Adapun media yang

digunakan dalam proses belajar mengajar itu sendiri dikenal sebagai media

pembelajaran.

Sedangkan pembelajaran itu sendiri merupakan sebuah istilah yang

berasal dari satu suku kata yaitu belajar. Belajar, berarti sebuah usaha

memperoleh kepandaian atau ilmu, sedangkan istilah pembelajaran adalah

proses, cara, perbuatan yang menekankan pada pelaksanaan,

pengorganisasian hingga menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Selain itu istilah pembelajaran juga digunakan untuk menunjukkan usaha

pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan

terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya

terkendali.4 Untuk mewujudkan sebuah proses pembelajaran yang terkendali

dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan maka

lahirlah media pembelajaran yang menjadi salah satu faktor eksternal dalam

proses pembelajaran. Berikut beberapa definisi yang menjelaskan media

pembelajaran, di antaranya:

1) Rusman menyatakan bahwa pada hakikatnya media pembelajaran

merupakan sebuah wahana untuk menyampaikan pesan atau informasi

dari sumber pesan yang diteruskan pada penerima pesan. adapun

pesan yang disampaikan merupakan bahan ajar yang meliputi materi

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran atau sejumlah

kompetensi yang telah dirumuskan, sehingga dalam prosesnya

memerlukan media sebagai sub sistem pembelajaran.5

4 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta; Kencana, 2009),

Cet. 4, hal. 457 5 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, hal. 161.

11

2) Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika (National Education

Association/NEA) seperti yang dikutip oleh AECT mendefinisikan

media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.

3) Commission on Intructional Technology mengartikan media

pembelajaran sebagai media yang terlahir akibat revolusi komunikasi

yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru,

buku, teks, dan papan tulis.

4) Briggs menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk

memberikan rangsangan pada pembelajar agar proses belajar terjadi.6

Beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

merupakan sebuah perantara atau jembatan yang dapat digunakan siswa/i

dalam mencari, memproses dan menyusun sebuah informasi pembelajaran

baik informasi dalam bentuk visual maupun verbal yang mencakup semua

tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah ditentuntukan dalam proses

pembelajaran serta mampu merangsang pikiran, perasaan, dan motivasi

pembelajar sehingga terjadinya sebuah proses belajar yang kondusif dan

terkendali.

b. Karakteristik Media Pembelajaran

Merujuk pada definisi media pembelajaran yang telah disimpulkan pada

sub bab sebelumnya, bahwa media pembelajaran merupakan sebuah perantara

atau jembatan yang dapat digunakan oleh siswa/i dalam mencari, memproses,

dan menyusun sebuah informasi pembelajaran baik informasi dalam bentuk

visual, maupun verbal yang mencakup semua tujuan pembelajaran yang

mampu merangsang pikiran, perasaan, dan motivasi pembelajar sehingga

terjadinya sebuah proses belajar yang kondusif dan terkendali.

6 Yusufhadi Miarso, loc. cit. hal. 457.

12

Media pembelajaran pada awalnya memang hanyalah alat bantu visual

yang tidak bernyawa dan bersifat netral yang digunakan oleh guru untuk

menjelaskan atau menerangkan bahan ajar kepada siswa/inya. Karena, alat

bantu ini merupakan sarana yang dapat memberikan pengalaman visual

kepada siswa, serta dapat memberikan dorongan motivasi belajar, meperjelas

dan mempermudah konsep-konsep abstrak dan mempertinggi daya serap atau

daya ingat siswa dalam belajar.

Media dalam pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu. Banyak

bentuk atau jenis media dalam pembelajaran dan pada setiap bentuk atau jenis

tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Oleh karena

itu peran guru sebagai informan atau pemberi informasi sangat penting,

dimana guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar serta keterampilan

dalam memilih media pembelajaran. Adapun kemampuan dasar yang harus

dimiliki oleh guru dalam hal ini yaitu mengenal dan memahami karakteristik

yang baik terkait media pembelajaran.

Gerlach dan Ely dalam buku Azhar Arsyad mengemukakan ada tiga ciri-

ciri atau karakteristik media yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran, di antaranya:7

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini mengambarkan kemampuan media untuk merekam,

menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau

objek, dengan harapan media tersebut memungkinkan untuk digunakan

pada suatu waktu tertentu tanpa mengenal waktu. Contohnya: Rekaman

prosedur pembelajaran dalam laboratorium.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Ciri ini mengambarkan kemampuan media untuk memanipulasi dan

menyajikan sebuah peristiwa secara lebih singkat atau lebih lambat.

Contohnya: Proses perkembangan larva menjadi kepompong yang

memakan waktu berhari-hari melalui media proses tersebut dipercepat

menjadi dua atau tiga menit, atau contoh lainnya seperti jalannya impuls

7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. 15, hal. 12.

13

pada saraf yang dapat diperlambat dan proses pembentukan urine pada

manusia yang dapat dipercepat.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri ini merupakan ciri dimana suatu media memungkinkan untuk

digunakan, disajikan dan dipelajari secara bersamaan oleh sejumlah besar

siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama walaupun tempat

dan waktu berbeda. Contohnya: rekaman video dan audio.

c. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran

Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran pun semakin

berkembang. Pada pertengahan abad ke-20, alat bantu dalam bentuk

audiovisual lahir, alat bantu ini menggunakan pengalaman konkret untuk

menghindari penggunaan media verbal.8 Oleh karena itu, untuk

memanfaatkan media sebagai alat bantu Edgar Dale mengajukan klasifikasi

media dari tingkat yang paling konkret hingga paling abstrak yang dikenal

dengan Kerucut Pengalaman Edgar Dale.

Gambar. 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale

8 Dina Indriani, op. cit., hal. 23.

14

Dasar pengembangan kerucut Edgar Dale dibuat bukan berdasarkan

tingkat kesulitan. Pengerucutan tersebut dibuat berdasarkan tingkat

keabstrakan yang menyesuaikan dengan jumlah jenis indera yang terlibat

dalam proses penerimaan informasi atau pesan. Tingkat keabstrakan pesan

akan semakin tinggi ketika pesan itu dituangkan ke dalam lambang-lambang

seperti bagan, grafik, atau kata. Pada saat seperti itu indera yang dilibatkan

semakin terbatas, misalnya hanya pada indera penglihatan atau indera

pendengaran saja. Walau demikian, keterlibatan imajinatif semakin

bertambah dan berkembang. Karena sesungguhnya pengalaman konkret dan

pengalaman abstrak dialami silih berganti, dimana hasil belajar dari

pengalaman langsung mengubah dan memperluas jangkauan abstraksi

seseorang dan begitupun sebaliknya.

Dan ada pula salah satu bentuk klasifikasi yang mudah dipelajari,

klasifikasi ini disusun oleh Heinich dan kawan-kawan yang dikutip oleh

Hamzah B. Uno. Heinich mengklasifikasikan media ini berdasarkan bentuk

fisiknya, adapun kalsifikasi yang dibuat oleh Heinich dapat dilihat pada

Tabel.2.1. dibawah ini.9

Tabel 2.1. Klasifikasi Media Berdasarkan Bentuk Fisiknya

Kalsifikasi Jenis Media

Media yang tidak diproyeksikan Realita, model, bahan grafis

Media yang diproyeksikan OHT, Slide, Opaque

Media video Audio Kaset, Audio Vission, Aktive

Audio Vission

Media video Video

Media berbasis komputer Computer Assisted Intruction (CAI),

Computer Managed Intruction (CMI)

Multimedia kit Perangkat praktikum

9 Hamzah B. Uno, op. cit., hal. 123

15

Selain itu juga Rudy Bretz pakar multimedia asal Amerika dalam buku

Niken Ariani, menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu,

suara, visual dan gerak.10

Seels & Glasgow dalam buku Sutirman, membagi media berdasarkan

perkembangan teknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media

dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi tradisional meliputi:11

1) Visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tidak

tembus pandang), proyeksi overhead, slides dan film strips.

2) Visual yang tidak diproyeksikan berupa gambar, poter, foto, charts,

grafik, diagram, pameran, papan info.

3) Audio terdiri dari rekaman piringan dan pita kaset.

4) Penyajian multimedia dibedakan dari menjadi slide plus suara dan

multi image.

5) Visual dinamis yang diproyeksikan berupa film, televisi, video.

6) Media cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook,

majalah ilmiah, berkala dan hand out.

7) Permainan, diantaranya; teka-teki, simulasi, permainan papan.

8) Realita dapat berupa model, specimen. Contoh: manipulatif (peta,

miniatur, boneka)

Sedangkan media dengan teknologi mutakhir dibedakan menjadi:

1) Media berbasis telekomunikasi, di antaranya: teleconference dan

distance learning.

2) Media berbasis microprosesor terdiri dari; CAI (Computer Assisted

Instruction), Game, Hypermedia, CD (Compact Disc) dan

pembelajaran berbasis Web (Web Based Learning).

Berdasarkan macam-macam media tersebut, menunjukkan bahwa media

dalam pembelajaran senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan

10

Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran Multimedia Di Sekolah, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2010), hal. 89. 11

Sutirman, op. cit.. hal. 16

16

kemajuan ilmu dan teknologi. Media dalam pembelajaran pun mengalami

tuntunan untuk senantiasa mampu memenuhi kebutuhan pembelajaran.

d. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar ini memang

sudah tidak dapat dipungkuri keberadaanya, karena guru pun sadar bahwa

tanpa bantuan media maka materi pelajaran akan sukar dicerna dan dipahami

oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.

Secara umum kehadiran media dalam proses belajar mengajar memiliki arti

yang cukup penting, selain memberi kemudahan pada siswa untuk mencerna

dan memahami materi pembelajaran yang rumit dan kompleks media juga

mampu meminimalisir rasa bosan dan lelah siswa yang disebabkan oleh

penjelasan guru yang sukar dicerna dan dipahami.

Berdasarkan pemaparan pada sub bab sebelumnya, dimana media

mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, maka dapat disebutkan dua

fungsi atau peran pokok media pembelajaran, di antaranya:12

1) Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids)

Fungsi AVA memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa.

2) Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi ini merujuk pada asal kata media, yaitu medium

yang berarti di tengah; di antara; perantara yang menjadi penghubung

antara pemberi dan penerima pesan.

Yusufhadi Miarso memaparkan beberapa kegunaan media dalam

pembelajaran berdasarkan kajian teoritik maupun empirik yang dilakukannya,

di antaranya:13

1) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak,

sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.

12

Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2008) , Cet. 3, hal. 6 13

Yusufhadi Miarso, op. cit., hal. 458

17

2) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh

siswa dan mampu melampaui batas ruang.

3) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan

lingkungannya.

4) Media membangkitkan keinginan, minat, motivasi siswa, dan mampu

memberikan rangsangan untuk belajar.

5) Media memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari

suatu yang konkret maupun abstrak dan mampu memberikan

keseragaman hasil dalam penelitian.

6) Media memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri,

pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.

7) Media mampu meningkatkan efek sosialisasi dan ekspresi diri siswa

maupun guru.

Berdasarkan fungsi dan manfaat media pembelajaran yang telah

dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan manfaat media dalam

proses pembelajaran tidak lain merupakan sebuah perantara yang dapat

menghubungkan guru dengan siswa dalam menyampaikan pesan

pembelajaran dengan cepat, dan mudah, serta memberikan kekuatan-kekuatan

yang positif dan sinergi yang mampu memberikan perubahan pada sikap,

tingkah laku, serta motivasi belajar siswa menuju perubahan yang kreatif,

mandiri, dan dinamis.

e. Prinsip Dasar Pertimbangan dan Pemilihan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk membantu komunikasi

dalam penyampaian pesan dari guru ke siswa guna menciptakan kondisi

pembelajaran yang kondusif. Dalam penggunaan media pembelajaran

tersebut, tentunya terlebih dahulu guru harus memilih dan

mempertimbangkan media pembelajaran yang sesuai. Pada dasarnya

pertimbangan dalam pemilihan media adalah terpenuhinya kebutuhan dan

tercapainya tujuan pembelajaran. Sebagaimana Mc. M. Connel menegaskan

18

agar menggunakan media yang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan dan

tujuan pembelajaran.14

Adapun beberapa faktor yang sangat menentukan tepat atau tidaknya

sesuatu dijadikan media pengajaran dan pembelajaran antara lain:15

1) Tujuan pembelajaran

2) Karakteristik siswa

3) Modalitas belajar siswa (auditif, visual, dan kinestetik)

4) Lingkungan

5) Ketersediaan fasilitas pendukung.

Dari faktor-faktor tersebut, maka tingkat kesesuaian dalam pemilihan

media pun dikelompokkan berdasarkan faktor yang mendasarinya, di

antaranya:16

1) Kesesuaian dengan tujuan pengajaran

Kesesuaian dengan tujuan pengajaran adalah menyesuaikan media

pengajaran dengan tujuan instruksional umum atau khusus yang ada

dalam setiap mata pelajaran.

2) Kesesuaian dengan materi yang diajarkan (Instructional Content)

Penyesuaian ini didasarkan pada bahan ajar yang akan disampaikan

dalam proses pemebalajaran dengan tetap memperhatikan dan

menyesuaikan tingkat kedalaman yang akan dicapai dalam proses

pembelajaran.

3) Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan, dan

waktu.

Kesesuaian pada poin ini merupakan faktor yang sangat penting

dalam efektivitas dan efisiensi penggunaan media pembelajaran. Karena

betapa pun bagusnya media yang digunakan, jika fasilitas, lingkungan,

dan waktu tidak mendukung, maka tujuan pembelajaran menggunakan

media tersebut tidak akan tercapai dengan baik.

14

Dina Indriana, op. cit., hal. 27 15

Dina Indriana, Ibid., hal. 28 16

Dina Indriana, Ibid., hal. 28-31

19

4) Kesesuaian dengan karakteristik siswa

Media bisa sesuai dan cocok dengan siswa tertentu, tapi adakalanya

tidak cocok dengan siswa lain. Karena itu karakteristik siswa dalam hal

ini perlu diperhatikan, agar media yang digunakan sesuai.

5) Kesesuaian dengan gaya belajar siswa

Gaya belajar siswa pada poin ini juga sangat mempengaruhi

efektivitas penggunaan media pembelajaran. Ada tiga gaya belajar yang

dikemukakan oleh Bobby DePotter, yakni gaya belajar visual, auditorial,

dan kinestetik.

6) Kesesuaian dengan teori yang digunakan

Pada poin ini, teori sangat menentukan dalam pemilihan media,

karena teori menjadi faktor penting digunakannya sebuah media.

Pengguanaan media tidak boleh dilakukan dengan hanya merujuk pada

pilihan dari seorang guru, sehingga mengabaikan teori yang memang

sudah tepat digunakan dalam prose pembelajaran.

Berdasarkan faktor-faktor dan kesesuaian yang harus diperhatikan dalam

penggunaan dan pemilihan media pembelajaran di atas, dapat disimpulkan

bahwasanya media yang baik, yang mampu memenuhi tujuan pembelajaran,

dan mampu membantu tercapainya pembelajaran yang kondusif, efisien, dan

dinamis adalah media yang memenuhi semua tingkat kesesuaian tersebut.

Dalam arti lain, semakin sesuai media tersebut semakin baik hasil

pembelajaran yang akan dicapai.

2. Hypermedia

a. Definisi Hypermedia

Media dalam pembelajaran memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Pada

pemaparan klasifikasi dan jenis media dalam pembelajaran, peneliti sudah

memaparakan bahwa Seels dan Glasgow membagi media berdasarkan

perkembangan teknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media

dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi mutakhir dibedakan

20

menjadi dua, yaitu media berbasis telekomunikasi dan media berbasis

microprosessor. Hypermedia adalah salah satu bentuk media yang tergolong

dalam media teknologi mutakhir dan berbasis microprosessor, yaitu sebuah

prosessor atau perangkat kecil yang berisikan semua kemampuan yang

diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang sebelumnya harus

dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar.17

Hackbarth dalam buku Winarno, dkk. menyatakan bahwa Hypermedia

merupakan salah satu bentuk multimedia, yaitu multimedia interaktif yang

berbasis komputer, dimana siswa harus berperan aktif dalam setiap kegiatan

selama pelajaran dengan bantuan komputer. Selain hypermedia, ada juga

hypertext yang tergolong multimedia interaktif. 18

Hypertext menurut Alessi dan Stanley adalah teks dengan link, atau

pointer yang menampilkan hubungan antara bagian informasi, dan

Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menambahkan teks, audio,

video, foto, atau pun kombinasi multisensory. 19

Munir mengemukakan Hypermedia sebagai suatu penggunaan format

presentasi multimedia yang meliputi teks, grafis diam atau animasi, bentuk

video, video dan audio. Dimana penggunanya diberikan suatu kemampuan

untuk mengontrol elemen-elemen yang ada dan menyediakan struktur dari

elemen-eleman yang terhubung dengan dokumen atau link yang dapat

dikendalikan oleh pengguna.20

Hal ini serupa dengan pernyataan Pritchard,

bahwa Hypermedia merupakan media yang berisi teks, gambar, suara dan

video, dimana masing-masing element tersebut dihubungkan dengan

hyperlinks yang menghubungkan halaman satu dengan halaman lainnya.21

17

Azhar Arsyad, op. cit., hal. 157 18

Winarno, dkk. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. (s.I.: Genius Prima Media,

2009), Cet. 1, hal. 6. 19

Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip, Multimedia for Learning: Methods and

Development, (Boston: Allyn &Bacon, 2001), p. 138. 20

Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2012), Cet. 1, hal. 19. 21

Alan Pritchard, Effective Teaching With Internet Technologies, (London: Paul

Chapman Publishing, 2007), p. 14.

21

Hypermedia tidak akan bisa digunakan tanpa adanya hyperteks. Karena

hypermedia dan hyperteks adalah dua model proses belajar yang sama-sama

berbantukan komputer, hanya bedanya dalam hyperteks tidak terdapat nodes.

Nodes dalam hypermedia tidak akan berarti jika tidak ada peranan hyperteks

sebagai link. Oleh karena itulah mengapa hypermedia hanya dapat digunakan

jika berkaitan dengan hyperteks.22

Hal ini juga serupa dengan pernyataan

Niken Ariani dan Dany Haryanto, dimana Hypermedia merupakan gabungan

antara multimedia dan hypertext yang bersifat nonlinear.23

Nodes dan link merupakan dua konsep dasar yang menjadi ciri khusus

dalam hypermedia. Nodes adalah bagian-bagian dari sumber informasi yang

terdapat dalam hypermedia yang meliputi basis data; video, suara, musik,

teks, animasi, film, grafik, gambar, dan data lainnya. Sedangkan link adalah

penghubung atau yang membuat hubungan antara nodes dengan pengguna.24

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

Hypermedia adalah seperangkat model multimedia interaktif yang

menyajikan informasi baik dalam bentuk teks, gambar, video, grafik, suara,

musik, dan data lainnya yang memiliki nodes dan link.

b. Keistimewaan Hypermedia

Hypermedia sebagai salah satu bentuk kemajuan dalam media

pembelajaran yang berbasis teknologi. Menyajikan berbagai bentuk media

dalam sebuah microprosessor. Beberapa keistimewaan dari hypermedia

secara umum memiliki kesamaan dengan media teknologi lainnya, namun

dua hal yang membedakan hypermedia dengan media teknologi lain yaitu,

hypermedia memiliki Nodes dan Link. Nodes adalah bagian-bagian dari

sumber informasi yang terdapat dalam hypermedia yang meliputi basis data;

video, suara, musik, teks, animasi, film, grafik, gambar, dan data lainnya.

22

Munir, op. cit., hal. 183 23

Niken Ariani dan Dany Haryanto, op. cit., h. 152. 24

Munir, loc. cit., hal. 183

22

Sedangkan link adalah penghubung atau yang membuat hubungan antara

nodes dengan pengguna.25

Berikut ini beberapa alasan penggunaan hypermedia sebagai media

pembelajaran:26

1) Hypermedia memungkinkan mengakses ke sejumlah besar informasi

secara non linear.

2) Pengguna dapat mencari informasi secara lebih mendalam sesuai dengan

keinginan.

3) Interaksi dengan materi pelajaran dapat diulang-ulang.

4) Hypermedia menarik untuk digunakan

5) Hypermedia mempresentasikan cara kerja pikiran manusia.

Beberapa alasan penggunaan hypermedia tersebut serupa dengan fungsi

multimedia dalam pembelajaran secara umum. Berikut adalah keistimewaan

dari multimedia:27

1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan kemudahan

umpan balik.

2) Multimedia memberikan kebebasan kepada pelajar dalam menentukan

topik proses pembelajaran.

3) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam

proses pembelajaran

3. Hasil Belajar

a. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

Muhibbin Syah mengemukakan definisi belajar sebagai suatu proses atau

tahapan perubahan tingkah laku individu yang menetap sebagai hasil

25

Munir, loc. cit., hal. 183. 26

Mujibul Hasan Siddiqui, Encyclopedia of Educational Technology, (New Delhi: S. B.

Nangia APH Publishing Corporation, 2004), p. 147. 27

Munir, op. cit., hal 29-34

23

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.28

Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani juga menjelaskan bahwa

belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh

pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan

tingkah laku yang relatif permanen dan disebabkan adanya interaksi antara

individu dengan lingkungannya.29

Winkel yang dikutip oleh Purwanto, belajar adalah aktivitas mental/psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan

sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan kematangan), menetap

dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.30

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa definisi belajar

adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu pembelajar. Namun

menurut Sugihartono, tidak semua aktivitas atau perubahan tingkah laku yang

terjadi pada diri individu (siswa) dapat dikategorikan sebagai hasil dari proses

belajar. Ciri-ciri perilaku hasil belajar yang dilakukan oleh siswa meliputi hal-

hal berikut.31

1) Perubahan perilaku terjadi secara sadar dan disadari.

2) Perubahan perilaku bersifat kontinu dan fungsional.

3) Perubahan perilaku bersifat posistif dan aktif.

4) Perubahan perilaku bersifat permanen atau relatif menetap.

5) Perubahan perilaku dalam belajar bertujuan dan terarah.

6) Perubahan perilaku mencakup seluruh aspek tingkah laku individu

yang bersangkutan.

28

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. 11,

hal. 68 29

Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi

dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal. 116 30

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet. 3, hal. 38. 31

Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 124

24

Ciri-ciri di atas dapat digunakan untuk mengidentifikasi, melihat dan

menilai atau mengevaluasi ada atau tidaknya perubahan perilaku seseorang

melalui proses belajar. Merujuk kembali pada definisi belajar sebelumnya,

bahwa belajar adalah sebuah proses. Proses berarti memiliki tahapan, tahapan

untuk mencapai suatu perubahan.

Jerome S. Bruner mengemukakan tiga tahapan yang ditempuh siswa dalam

proses belajar, di antaranya:32

1) Tahap informasi (tahap penerimaan materi);

2) Tahap transformasi (tahap pengubahan materi); dan

3) Tahap evaluasi (tahap penilaian materi).

Tahap informasi merupakan tahap pertama dimana siswa sedang belajar

memperoleh sejumlah keterangan dari mengenai materi yang sedang

dipelajari. Sedangkan tahap transformasi adalah tahapan siswa menganalisis,

mengubah dan mentransformasikan materi atau informasi yang didapatnya

agar kelak dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Dan tahap

evaluasi sebagai tahap akhir dari proses belajar adalah tahap dimana siswa

atau pembelajar menilai dan mengetahui pencapaian dirinya dalam

memanfaatkan informasi yang telah ditransformasikannya untuk pemecahan

masalah yang dihadapinya.

Evaluasi sebagai tahap akhir dalam belajar ini merupakan tahap

pengambilan keputusan atau pemeriksaan ketercapaian yang mengacu pada

proses untuk membuat penilaian (judgment) dan mengambil keputusan

tentang hasil belajar siswa.33

Winkel mendefinisikan hasil belajar sebagai sebuah perubahan yang

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.34

Bentuk

32

Muhibbin Syah, op. cit., hal. 110 33

Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 216 34

Purwanto, op. cit., hal. 45.

25

perilaku sebagai tujuan dari tahap akhir belajar ini dikelompokkan ke dalam

tiga domain (bidang), yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.35

1) Domain Kognitif

Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan

kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti mengingat dan

kemampuan memecahkan masalah. Menurut Bloom, domain ini terdiri

dari enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi , analisis,

sintesis, dan evaluasi. Semakin tinggi tingkat kognitif maka semakin

kompleks, selain itu juga penguasaan suatu tingkat mempersyaratkan

penguasaan tingkat sebelumnya.36

Gambar 2. 2. Tujuan Aspek Kognitif

2) Domain Afektif

Domain afektif adalah domain yang berkenaan dengan sikap, nilai-

nilai, dan apresiasi. Domain ini merupakan kelanjutan dari domain

kognitif. Krathwohl menyebutkan tingkatan domain afektif sebagai

berikut; penerimaan, respons, dan menghargai.

35

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,

2011), Cet. 4, hal. 125-133. 36

Purwanto, op. cit., hal. 50

Evaluasi

Sintesis

Analisis

Penerapan

Pemahaman

Hafalan

26

Gambar 2. 3. Tujuan Aspek Afektif

3) Domain Psikomotorik

Domain psikomotorik meliputi semua tingkah laku yang menggunakan

syaraf dan otot badan. Domain ini merupakan domain yang

berhubungan dengan keterampilan atau skill seseorang. Ada lima

tingkatan dalam domain ini, di antaranya: keterampilan meniru,

menggunakan, ketepatan, merangkaikan, dan keterampilan

naturalisasi.

Gambar 2. 4. Tujuan Aspek Psikomotorik

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

sebuah kegiatan manusia dalam memperoleh pengetahuan baru dengan

adanya interaksi antara guru dengan pembelajar serta interaksi antara

media yang menyajikan informasi baik informasi verbal maupun non-

verbal dalam pembelajaran dan lingkungan belajar yang memberikan

kontribusi untuk memudahkan para pembelajar dalam mencari, mengolah

Penerimaan

Merespon

Menghargai

Organisasi

Pola Hidup

Meniru

Menggunakan

Merangkaikan

Ketepatan

Naturalisasi

27

dan mengorganisir pengetahuan barunya untuk menwujudkan sebuah

perubahan yang diukur dengan alat evaluasi yang dapat memberikan

keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar

mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa

yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal,

sedang hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi

tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat

tergantung kepada tujuan pendidikannya.37

Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara

operasional dari kompetensi dasar. Ada tiga aspek kompetensi yang harus

dinilai untuk mengetahui seberapa besar pencapaian kompetensi tersebut,

yakni penilaian terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotor.38

Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam

kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan

sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan

pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali

informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena

belajar melibatkan otak maka perubahan perilaku akibatnya juga terjadi

dalam otak berupa kemampuan tertentu oleh otak untuk menyelesaikan

masalah.39

Hasil belajar kognitif tidak merupakan kemampuan tunggal. Kemampuan

yang menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognitif meliputi

beberapa tingkat dan jenjang. Bloom membagi dan menyusun secara

hirarkhis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan

37

Purwanto, op.cit , h.46 38

Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama,. Evaluasi Pembelajaran

IPA Berbasis Kompetensi, ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) Cet. 1, h. 13. 39

Purwanto, loc. cit., hal. 50

28

paling sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu

evaluasi. Hal ini sesuai dengan pembahasan pada sub bab sebelumnya.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yakni:40

1) Faktor Internal (faktor dari dalam siswa)

Faktor internal merupakan suatu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani

siswa/i. Aspek jasmani atau fisiologis adalah aspek yang melihat kondisi

kesehatan organ-organ pada siswa khususnya pada organ indera

pendengaran dan penglihatan. Sedangkan aspek psikologis adalah aspek

yang dapat memepengaruhi kuantitas dan kualitas siswa dalam memperoleh

hasil belajar. Misalnya dari sisi IQ, EQ, dan SQ siswa tersebut.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa)

Faktor eksternal merupakan kondisi lingkungan luar disekitar siswa.

Kondisi lingkungan ini terdiri atas dua macam, yaitu: lingkungan sosial dan

non-sosial. Lingkungan sosial adalah lingkungan belajar yang terdiri dari

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan lingkungan

nonsosial adalah lingkungan yang melihat pada kondisi sarana prasarana

baik di lingkungan rumah maupun sekolah, cuaca, waktu dan lain-lain.

3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning)

Faktor pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar siswa meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pelajaran, atau dapat dipahami sebagai segala

cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan

keefisienan proses pembelajaran materi tertentu.

40

Purwanto, Ibid., hal. 145

29

4. Gaya Belajar

a. Pengertian Gaya Belajar

Lain ladang, lain ikannya, Lain orang, lain pula gaya belajarnya. Pepatah

tersebut menjelaskan fenomena bahwa setiap insan yang diciptakan memiliki

perbedaan.41

Perbedaan muncul karena banyaknya spesies dan interaksi yang

terjadi di dalamnya serta asal usul atau induk yang berbeda, dari perbedaan

induk itu lah menjadikan manusia beragam jenis dan tingkah lakunya.

Masing-masing individu membawa sifat yang berbeda, perbedaan ini bisa

dilihat dari fenotip dan genotipnya. Fenotip merupakan sifat keturunan yang

bisa dilihat secara kasat mata, misalnya; warna kulit, bentuk hidung, rambut

dan lain-lain, sedangkan genotip adalah sifat keturunan yang tidak dapat

dilihat secara kasat mata dalam hal ini contohnya adalah golongan darah dan

tingkat kecerdasan.

Kecerdasan manusia merupakan salah satu faktor keturunan yang bersifat

genetik, itu lah mengapa pada akhirnya setiap individu memiliki tingkat

kecerdasan yang berbeda-beda. Istilah kecerdasan itu sendiri dapat

didefinisikan sebagai suatu kemampuan individu dalam proses belajar,

mencari, mengolah dan menyampaikan suatu informasi baru yang mereka

dapatkan.42

Pada hakikatnya setiap manusia adalah pembelajar, namun dalam hal ini

cara atau karakteristik manusia dalam proses belajar berbeda-beda sesuai

dengan tingkat kecerdasan yang mereka miliki. Perbedaan cara atau

karakteristik dalam belajar ini lah yang disebut atau dikenal dengan gaya

belajar (Learning Style). Gaya belajar kerap kali menjadi pembahasan yang

menarik dan selalu menjadi bahasan pokok dalam dunia pendidikan. Hasil

riset menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan gaya

belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes akan mencapai nilai yang

41

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), hal. 180 42

Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 83

30

jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak

sejalan dengan gaya belajar mereka.43

Gaya belajar merupakan sebuah kunci siswa/i dalam mengembangkan

kinerja siswa baik dalam pekerjaan rumah, sekolah, maupun pekerjaan

pribadi.44

Mengetahui beragam gaya belajar siswa dapat membantu guru

maupun oranng tua untuk dapat mengenal dan membantu siswa dalam

menemukan jati diri, bakat serta minatnya dalam mengembangkan

pengetahuan dan kecerdasannya. Bagi guru khususnya, dapat menemukan

pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan gaya belajar siswa yang beragam

tersebut.

Adi W. Gunawan menjelaskan bahwa ada tujuh pendekatan yang umum

dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda dalam mengenali dan

mengkategorikan cara manusia belajar dan cara manusia memasukan,

mengolah dan menyampaikan informasi ke dalalam otak.45

Sebagaimana

yang telah dilakukan oleh Paul Ginnis sejak tahun 1970-an, Ia telah

menggolongkan berbagai perbedaan alami yang dapat terlihat secara kasat

mata, tujuh pendekatan yang dipaparkanya antara lain adalah: 46

1) Pendekatan berdasarkan pemrosesan informasi – yang menjelaskan

berbagai cara menerima dan memproses materi baru.

2) Pendekatan berdasarkan kepribadian – yang menjelaskan berbagai jenis

karakter.

3) Pendekatan berdasarkan modalitas indera – yang menjelaskan berbagai

tingkat ketergantungan atau indera khusus.

4) Pendekatan berdasarkan ingkungan – yang mendeskripsian beragai

respon terhadap kondisi-kondisi fisik, psikologis, dan instruksional.

43

Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy: PetunjukPraktis Untuk Menerapkan

Accelerated Learning, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012) Cet. 6, hal. 139. 44

Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 110 45

Adi W. Gunawan, loc. cit. hal 139 46

Paul Ginnis, Trik & Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran

di Kelas, (Jakarta: Indeks, 2008), hal. 41

31

5) Pendekatan berdasarkan interaksi sosial – yang mendefinisikan berbagai

jalan untuk menghubungkan dengan yang lainnya.

6) Pendekatan berdasarkan intelegensia – yang menjelaskan berbagai bakat

yang secara sosial dikenal.

7) Pendekatan berdasarkan geografis serebral – yang mendeskripsikan

dominasi relatif dari berbagai bagian dari otak, kedua hemisfer.

Rita dan Ken Dunn sebagai seorang pelopor gaya belajar dari St. John’s

University, New York mendefinisikan Gaya belajar sebagai cara dimana

siswa/i belajar berkonsentrasi terhadap proses, dan mempertahankan

informasi. Rita Dunn telah menemukan beberapa variabel yang

mempengaruhi cara belajar siswa/i diantaranya;47

faktor-faktor fisik,

emosinal, sosiologis dan lingkungan.

b. Teori-teori Gaya Belajar

Gaya belajar sebagai satu topik penting yang kerap kali menjadi topik

pembicaraan dalam dunia pendidikan. Pada teori sebelumnya telah dijelaskan

bahwa gaya belajar selain menjadi salah satu faktor internal siswa dalam

proses belajar juga faktor yang menjadikan guru mampu dalam

memvariasikan cara pengajarannya, terutama jika kita melihat definisi dari

gaya belajar itu sendiri yaitu sebuah karakter atau kebiasaan yang siswa/i

senangi untuk mencari, mengolah dan menginformasikan ilmu yang mereka

dapat bagi dirinya dan teman-temannya. Satu hal penting dari gaya belajar ini

adalah bagaimana cara kita mengetahui gaya belajar siswa/i tersebut dan

mampu mmbantu kita mengoptilmakan proses pembelajaran bagi siswa/i.

Beberapa teori gaya belajar yang dipaparkan oleh para ahli, di antaranya:

1) Bobbi DePorter dan Hernacki

Bobbi DePorter dan Hernacki melihat gaya belajar siswa berdasarkan

modalitas indra, gaya belajar yang diklasifikasikan olehnya ialah gaya

belajar yang menggunakan preferensi sensori melalui penglihatan,

47

Bobbi DePorter & Micke Hernacki, op.cit., hal. 110

32

pendengaran dan sentuhan atau gerakan. Teori gaya belajar ini dikenal

dengan gaya belajar Visual (V), Auditori (A) dan Kinestetik (K) atau

disingkat dengan VAK. Namun dalam hal ini bukan berarti siswa yang

memiliki gaya belajar visual tidak menggunakan pendengarannya dalam

belajar, atau menggunakan gerakan tubuhnya. Gaya belajar seseorang

visual, auditori atau kinestetik ini hanyalah gaya belajar yang melihat

dominansi atau prefensi indra yang dominan digunakan siswa/i dalam

mencari, mengolah dan menyapaikan informasi yang Ia miliki.

2) Model VARK Fleming

Fleming mendefinisikan gaya belajar sebagai karakteristik individu

dengan cara-cara pengumpulan, pengorganisasian serta pemikiran tentang

informasi yang lebih disukainya. Fleming mendefinisikan gaya belajar

sebagai karakteristik individu dalam pengumpulan, pengorganisasian dan

berpikir dalam mengolah suatu informasi dengan cara yang lebih

disukainya.48

Fleming mendefinisikan VARK merupakan perluasan model sensorik

dari model neuro-linguistik. VARK adalah singkatan dari Visual (V),

Aural/Auditori (A), Read (R), Kinestetik (K).

3) Felder - Silverman

R.M Felder adalah seorang profesor teknik kimia, bersama temannya L.K

Silverman mereka mendefinisikan gaya belajar sebagai suatu cara atau

karakteristik dan preferensi individu dalam mengambil dan memproses atau

mengolah informasi.49

Dalam teorinya Ia menjelaskan bahwa setiap individu

memilki lima preferensi yang berlangsung secara terus menerus (continue).

Lima preferensi tersebut ia klasifikasikan sebagai berikut: 1) Aktif –

48

Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, “Using Learning Style Instruments to Enhance

Student Learning”, Decision Sciences Journal of Innovative Education, Vol. 5, No. 1, 2007, h. 9

(https://www.researchgate.net/publication/227495977_Using_Learning_Style_Instruments_to_En

hance_Student_Learning) diakses pada 24/01/2014 pukul 20:12 49

Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, Ibid., p. 8

33

Reflectif, 2) Sensing – Intuitif, 3) Verbal - Visual, 4) Sequensial – Global,

5) Intuitif - Deduktif.

Dari ketiga teori gaya belajar diatas, masing-masing teori memiiki gaya

belajar yang terdiri dari gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Masing-

masing teori tersebut menyebutkan karakteristik dari ketiga gaya belajar yang

mereka kelompokkan berdasarkan modalitas, sensoris maupun preferensi

siswa dalam proses belajar. Adapun karakteristik yang dipaparkan dari ketiga

teori tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik gaya belajar visual,

auditori dan kinestetik sebagai berikut:

1) Gaya belajar visual

a) Belajar dengan mengoptimalkan indra penglihatan

b) Belajar dengan media yang berbentuk non-verbal (gambar, grafik,

peta, dll)

c) Konsentrasi belajarnya lebih tinggi walau dalam kondisi ramai.

d) Mampu belajar mandiri

2) Gaya belajar auditori

a) Belajar dengan mengoptimalkan indra pendengaran

b) Belajar melalui media audio

c) Konsentrasi belajar mudah pecah pada kondisi ramai.

d) Dominan belajar dengan berkelompok.

3) Gaya belajar kinestetik

a) Belajar dengan mengoptimalkan gerak fisik.

b) Belajar baik melalui praktikum dan studi lapangan

c) Tidak bisa duduk dalam kurun waktu yang lama

d) Dominan belajar dengan berinteraksi dalam kelompok.

34

c. Indikator Gaya Belajar (V.A.K)

Modalitas belajar atau gaya belajar seseorag dapat dilihat dari kebiasaan

anak ketika belajar. Berikut indikator yang dapat kita temukan pada anak

yang memiliki modalitas visual, auditori, dan kinestetik.50

1) Visual

a) Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar;

b) Mudah mengingat dengan asosiasi visua;

c) Pembaca yang cepat dan tekun, memiliki hobi membaca;

d) Lebih suka baca sendiri daripada dibacakan;

e) Biasa berbicara dengan cepat, karena dia tidak merasa

mendengarkan esensi pembicaraanya;

f) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal, kecuali jika

dituliskan dan sering meminta orang lain untuk mengulangi instruksi

verbal tersebut;

g) Sering lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain;

h) Pengeja yang baik, kata demi kata;

i) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat;

j) Mempunyai kebiasaan rapih dan teratur, karena itu yang akan dilihat

orang;

k) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun

presentasi;

l) Memiliki kemampuan dalam perencanaan dan peraturan jangka

panjang yang baik;

m) Teliti terhadap rincian, hal-hal kecil yang harus dilakukan;

n) Biasanya tidak teraganggu oleh suara ribut;

o) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato;

p) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeuruh dan bersikap

waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang sesuatu

50

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011) hal. 151

35

masalah atau proyek, terbiasa melakukan check and recheck sebelum

membuat simpulan;

q) Lebih menyukai seni visual daripada seni musik;

r) Suka mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telpon atau pada

saat melakukan rapat.

2) Auditori

a) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan

daripada apa yang dilihatnya;

b) Berbicara kepada diri sendiri saat belajar dan bekerja;

c) Senang membaca dengan keras dan mendengarkannya;

d) Berbicara dengan irama terpola;

e) Biasanya jadi pembicara yang fasih;

f) Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku saat

membaca;

g) Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dngan

panjang lebar;

h) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya;

i) Merasa kesuliatn dalam menulis tetapi hebat dalam bercerita;

j) Dapat mengulangi kembali dan dapat menirukan nada, birama dan

warna suara;

k) Mudah terganggu oleh keributan, dia akan sukar berkonsentrasi;

l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi;

m) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik;

n) Lebih menyukai musik daripada seni lukis atau seni dengan hasil

tiga dimensi.

3) Kinestetik

a) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak;

b) Banyak menggunakan isyarat tubuh;

c) Menggunakan jari sebagai penunjuk tatkala membaca;

36

d) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat;

e) Otot-otot besarnya mengembang;

f) Menanggapi perhatian fisik;

g) Tidak dapat duduk diam dalam waktu lama;

h) Menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka;

i) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi;

j) Ingin melakukan segala sesuatu;

k) Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain;

l) Berbicara dengan perlahan;

m) Suka belajar memanipulasi (mengembangkan data atau fakta) dan

praktik;

n) Tidak dapat mengingat letak geografi, kecuali jika Ia pernah datang

ke tempat tersebut;

o) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, mencerminkan

aksi dengan gerakan tubuh saat membaca sebagai manifestasi

penghayatan terhadap apa yang dibaca;

p) Kemungkinan memiliki tulisan yang jelek;

q) Menyukai permainan yang membuat sibuk.

Gaya belajar merupakan perilaku yang spesifik pada individu dalam proses

menerima informasi baru dan mengembangkan keterampilan baru, serat

proses penyimpanan informasi atau keterampilan baru tersebut selama proses

belajar berlangsung.51

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian relevan terkait dengan penelitian ini, diantaranya:

Penelitian Erlin Montu, Widha Sunarno, dan Suparmi yang berjudul

“Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan

Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar dan Kemampuan

Awal”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia dan media

51

Muhammad Irham & Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 98

37

riil ditinjau dari gaya belajar dan kemampuan awal, serta mengetahui

interaksi antara variabel terhadap prestasi belajar, dan dalam penelitian ini

Erlin Montu dkk, mendapatkan hasil dimana prestasi belajar fisik siswa

anatara yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik

memiliki perbedaan dan adanya interaksi antara media pembelajaran yang

digunakan dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika.52

Ikitde Godwin A. dan Edet Uduak Bassey yang berjudul: “Influence of

Learning Styles and Teaching Strategies on Student Achievement in Biology”,

penelitian yang dilakukan oleh Ikitde dan Edet merupakan sebuah penelitian

yang ingin melihat pengaruh antara gaya belajar dan strategi pengajaran

terhadap prestasi siswa. Dalam penelitian ini Gaya belajar yang digunakan

adalah gaya belajar menurut teori Felder dan Solomon yaitu gaya belajar

Active/Reflective, Sensing/Intuitive, Visual/Verbal, Sequential/Global, adapun

untuk strategi yang dgunakan dalam pengajarannya adalah inkuiri terbimbing,

demonstrasi dan ceramah. Ikitde dan Edet menggunakan 6 sekolah tingkat

SMP dimana 2 sekolah mendapatkan pengajaran dengan strategi inkuiri

terbimbing, 2 sekolah lain dengan demonstrasi dan 2 lainnya menggunakan

ceramah, namun ke-enam sampel tersebut mendapatkan pengajaran pada satu

konsep yang sama yaitu sistem respirasi. Sampel dalam penelitian diambil

secara Non-Random. Adapun instrumen yang digunakan adalah instrumen tes

terdiri dari 50 soal pilihan ganda dan kuesioner yang diadaptasi dari teori

Felder dan Solomon. Dari hasil penelitian yang dilakukannya yaitu ditemukan

efek nyata yang signifikan dalam hasil belajar siswa pada konsep sistem

respirasi menggunakan inkuiri terbimbing yang ditinjau dari gaya belajar

mereka. Hal ini membuktikan adanya pengaruh antara gaya belajar dan

52

Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri

Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar dan

Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri (2012) Vol 1 (1). 2252-7893

(https://digilib.uns.ac.id/...=/Pembelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbimbing+Menggunakan+H

ypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belajar+pdf&oq=Pembelajaran+Fisika+Denga

n+Inkuiri+Terbimbing+Menggunakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belaj

ar+pdf) diakses pada 11/03/2014 pukul 09:57

38

strategi pengajaran terhadap prestasi siswa. Dan dari kesimpulan yang

dipaparkan dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa;

1. Siswa yang memiliki gaya belajar Sensing atau intuitif ini emiliki nilai

yang lebih baik bila diajarkan menggunakan strategi guided inkuiri.

2. Strategi pembelajaran demonstrasi merupakan strategi yang paling

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya

belajar sequensial atau global.

3. Metode ceramah sebagai metode yang baik untuk siswa dengan gaya

belajar visual atau verbal.

4. Tidak adanya pengaruh gender yang signifikan terhadap prestasi

belajar biologi siswa yang diajarkan dengan strategi guided inqiry,

demonstrasi dan ceramah. 53

Ana Lidia Franzoni dan Said Assar “Student Learning Styles Adaptation

Method Based on Teaching Strategies and Electronic Media” Dalam

penelitiannya franzoni dan Assar meneliti proses pembelajaran siswa yang

menunjukkan adanya perbedaan siswa dalam cara belajar dan mereka lebih

cenderung memilih strategi belajar yang berbeda pula. Beberapa penelitian

sepakat bahwa fakta pembelajaran yang tidak mencerminkan gaya seorang

guru tetapi didesain untuk memenuhi semua perbedaan siswa dan gaya belajar

siswa, selain itu juga mereka bahkan berpikir tentang pentingnya menerapkan

gaya-gaya belajar dalam sistem pembelajaran yang berbeda. Dalam

penelitiannya mereka menjelaskan metode pengajaran individu yang didasari

oleh taksonomi gaya belajar Felder Silverman dan mengkombinasikannya

dengan strategi pembelajaran dan media elektronik sebagai media

pembelajaran. Peneletian ini dilakukan dengan metode eksperimen dimana

masing-masing metode pengajaran dan media elektronik disesuaikan dengan

gaya belajar siswa.

53

Gowin A. Ikitde dan Uduak Bassey Edet, Influence of Learning Styles and Teaching

Strategies on Student’s Achievement in Biology, Voice of Research (2013), Vol. 1 (4). 2277-7733

(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf) diakses pada 10/01/2014 pukul 13:32

39

Yosep, Wawan Setiawan, dan Waslaludin dengan judul “Model

Pembelajaran Gaya Belajar VARK dalam Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi Berbasis Multimedia Interaktif” dalam penelitian

ini mereka meneliti pengaruh penggunaan multimedia interaktif dalam

menunjang gaya belajar Visual, Aural, Read/Write, dan Kinestethic. Metode

penelitian yang digunakannya merupakan penelitian pengembangan (research

and development), karena penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan atau

mengembangkan suatu produk, bukan penelitian yang dimaksudkan untuk

menemukan teori, selain itu juga peneltian ini bertujuan untuk mengetahui

kecendrungan gaya belajar yang ada pada siswa. Dari hasil penelitian dan

pembahasannya bahwa media pembelajaran yang menunjang gaya belajar

siswa ini sangat layak digunakan, hal ini didasari oleh hasil validasi

multimedia interaktif oleh ahli media sebesar 86,2% dan ahli materi sebesar

88% serta hasil uji coba terbatas untuk menggunakan multimedia interaktif

yang dikembangkan sebesar 87,25%.

C. KERANGKA PIKIR

Metode dan media pembelajaran yang memiliki pengaruh pada hasil

belajar siswa terhadap materi ajar yang harus dengan cepat dan sesuai dengan

tujuan yang telah ditentukan dalam SK dan KD, pembelajaran harus segera

dikembangkan menjadi sebuah pembelajaran yang efisien, kreatif dan inovatif

agar lebih mudah dan cepat difahami oleh siswa. Media yang dikembangkan

dengan komputer atau yang berbasis IT yaitu hypermedia yang mampu

memberikan informasi baik dalam bentuk visual, auditorial dan kinestetik

dalam satu kesatuan ini dapat membantu siswa dalam pembelajaran biologi

yang terkenal sebagai bidang studi yang kompleks.

Sejalan dengan perbedaan gaya belajar yang ada dalam setiap diri individu

atau siswa yaitu visual, auditorial dan kinestetik, menjadi satu faktor dalam

belajar siswa untuk dapat menerima, mengkaji dan memahami materi ajar

yang diterimanya, gaya belajar ini diduga akan mempengaruhi tingkat

pemahaman siswa. Dari penelitian relevan yang telah dipaparkan sebelumnya

40

ada beberapa penelitian yang menyatakan adanya interaksi antara gaya belajar

dan perlakuan yang diberikan kepada siswa baik dalam bentuk metode

maupun media terkait hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini saya ingin

mengetahui pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa dengan

gaya belajar siswa yang berbeda.

Gambar 2.5. Bagan Kerangka Pikir

D. HIPOTESIS

Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka pikir, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah

1. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa

pada konsep sistem ekskresi.

2. Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa

pada konsep sistem ekskresi.

Kesesuaian media dan metode dalam

pembelajaran serta gaya belajar yang kerap

kali kurang diperhatikan

Pembelajaran menggunakan

hypermedia

Hasil belajar siswa

meningkat

Hypermedia hadir memberikan

informasi baik dalam bentuk visual,

auditori, dan kinestetik

41

3. Terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap hasil

belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi.

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan Jl.

Cirendeu Raya No.5 Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Waktu

pelaksanaan ini pada semester genap tahun ajaran 2014/2015.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

quasi experiment yaitu metode penelitian yang memiliki kelompok kontrol,

tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel

luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Penelitian terdiri dari dua

kelas berbeda yang nantinya akan mendapatkan media pembelajaran yang

berbeda pula. Kelas eksperimen akan mendapat pembelajaran dengan

hypermedia dan kelas kontrol akan mendapat pembelajaran dengan power

point.

Desain penelitian menggunakan desain Nonequivalent Control Group

Design, desain ini sama dengan Pre-test – Post-test Control Group Design,

perbedaannya hanya pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang

tidak dipilih secara random,2 melainkan karena adanya kesetaraan jumlah

siswa berdasarkan kelompok gaya belajar. Gambaran desain penelitian dapat

dilihat pada Tabel 3.1. di bawah ini.

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2008), hal. 77. 2 Sugiyono, Ibid., hal. 79.

43

Keterangan:

X1 = Pembelajaran dengan penggunaan Hypermedia

X2 = Pembelajaran dengan penggunaan Power Point

O1 = Hasil belajar awal siswa sebelum menggunakan hypermedia

O2 = Hasil belajar akhir siswa setelah menggunakan hypermedia

O3 = Hasil belajar awal siswa kelas Power Point

O4 = Hasil belajar akhir siswa kelas Power Point

Metode eksperimen dalam penelitian ini dimodifikasi dengan rancangan

desain faktorial. Desain faktorial pada dasarnya merupakan suatu perluasan

dari rancangan desain eksperimen.3 Desain yang memungkinkan adanya

variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independent)

terhadap hasil belajar (variabel dependent). Dalam penelitian ini variabel

moderator yang digunakan adalah gaya belajar (learning style) yang terbagi

ke dalam tiga golongan yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

Sesuai dengan hipotesis-hipotesis yang akan diuji maka penelitian ini

dirancang dengan versi faktorial 2X3. Dengan rancangan faktorial

demikian, hipotesis-hipotesis yang diajukan dapat diuji sekaligus yaitu

pengujian pengaruh utama (main-effect) yaitu pengaruh hypermedia

terhadap hasil belajar biologi siswa, pengaruh gaya belajar terhadap hasil

belajar biologi siswa dan pengaruh interaksi (interaction-effect) dari kedua

variabel tersebut, jadi dalam penelitian ini akan ada enam kelompok, yaitu:

1. Siswa dengan gaya belajar visual yang menggunakan hypermedia

dalam pembelajaran.

2. Siswa dengan gaya belajar auditori yang menggunakan hypermedia

dalam pembelajaran

3. Siswa dengan gaya belajar kinstetik yang menggunakan hypermedia

dalam pembelajaran

4. Siswa dengan gaya belajar visual yang menggunakan power point

dalam pembelajaran

5. Siswa dengan gaya belajar auditori yang menggunakan power point

dalam pembelajaran

3 Consuelo, G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian Terj. dari An Introduction to

Reaserch Methods oleh Alimuddin Tuwu, (Jakarta: UI-Press, 2006), hal. 113.

44

6. Siswa dengan gaya belajar kinestetik yang menggunakan power point

dalam pembelajaran

Tabel 3.2. Desain Faktorial 2X3

B

A

Gaya Belajar

Visual Auditori Kinestetik

Media

Pembelajaran

Hypermedia A1B1 A1B2 A1B3

Power Point A2B1 A2B2 A2B3

Keterangan:

A : Media Pembelajaran

A1 : Siswa dengan pembelajaran menggunakan Hypermedia

A2 : Siswa dengan pembelajaran menggunakan Power Point

B : Gaya Belajar

B1 : Siswa yang memiliki gaya belajar visual

B2 : Siswa yang memiliki gaya belajar auditori

B3 : Siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu

ruang lingkup, dan waktu yang ditentukan.4 Dalam penelitian ini populasi

meliputi seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

yang berjumlah kurang lebih 160 siswa yang terbagi ke dalam 4 kelas. Dari

ke 4 kelas tersebut 2 kelas digunakan sebagai sampel penelitian.

Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang akan diteliti. Adapun

teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Teknik Purposive Sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.5 Adapun pertimbangan yang digunakan oleh peneliti

yaitu kesetaraan banyaknya jumlah siswa dalam 1 kelompok gaya belajar

dengan kelompok gaya belajar lainnya. Sehingga peneliti memutuskan

menggunakan kelas XI IPA II sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA III

4 Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Panduan Modern Penelitian Kuantitatif: Bacaan

Wajib Bagi Peneliti,Guru, dan Mahasiswa Program S1, dan S2 di Lingkungan Pendidikan,

(Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 65. 5 Sugiyono, op. cit., hal. 85.

45

sebagai kelas kontrol, dimana kelas eksperimen terdiri dari 9 siswa dengan

gaya belajar visual, 12 siswa dengan gaya belajar auditori, dan 9 siswa

lainnya dengan gaya belajar kinestetik. Sedangkan pada kelas kontrol

penyebaran siswa dengan gaya belajar sama-sama memiliki 10 siswa pada

masing-masing gaya belajar.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.6Berdasarkan

judul penelitian yaitu “Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar

Biologi Siswa Dengan Gaya Belajar Berbeda” terdiri dari 3 variabel yaitu

variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderator.

Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain, sedangkan variabel terikat (dependent)

adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel

independen.7 Adapun variabel moderator adalah sebuah variabel yang

mendeskripsikan tipe atau jenis variabel independen khusus, atau bisa

dikatakan sebagai variabel bebas (independent) kedua yang dipilih oleh

peneliti untuk kepentingan penelitiannya, yaitu untuk menentukan apakah

variabel tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara variabel bebas utama

dan variabel terikat.8 Berikut adalah variabel yang digunakan dalam

penelitian ini:

1. Variabel bebas (X1) : Hypermedia

2. Variabel moderator (X2) : Gaya Belajar

3. Variabel terikat (Y) : Hasil Belajar

6 Sudaryono,Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu, Pengembangan Instrumen

Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 20. 7 Sudaryono, Gaguk Margono dan Wardani Rahayu., Ibid., hal. 23-24

8 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana,

2013), hal. 142.

46

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa;

1. Wawancara: Untuk mengetahui data awal berupa jumlah populasi dan

sampel serta keadaan gaya belajar siswa yang sesungguhnya.

2. Kuesioner : untuk mengambil data primer dari siswa tentang gaya

belajar.

3. Tes : Untuk mengambil data hasil belajar siswa dalam pembelajaran

biologi pada konsep sistem ekskresi.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau tahap-tahap kegiatan

yang dilalui dan dilakukan oleh peneliti untuk sampai pada kesimpulan dari

penelitian. Berikut adalah beberapa prosedur dalam penelitian:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya:

a. Membuat surat permohonan izin untuk melakukan penelitian dan

menyerahkan surat tersebut kepada sekolah yang bersangkutan.

b. Membuat hypermedia. Hypermedia dibuat berdasarkan KI dan

KD yang telah ditetapkan di dalam Kurikulum 13, dalam

pembuatan hypermedia peneliti berkolaborasi dengan seorang

ahli IT untuk kemudian hypermedia divalidasi oleh ahli media

dari Pustekkom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pendidikan)

c. Membuat kuesioner gaya belajar. Instrumen dibuat oleh peneliti

berdasarkan indikator jenis gaya belajar yang dipaparkan oleh

Suyono dan Haryanto dalam bukunya yang berjudul “Belajar dan

Pembelajaran” untuk kemudian divalidasi oleh ahli psikologi.

d. Membuat instrumen tes berupa soal pilihan ganda terkait konsep

sistem ekskresi yang terdiri dari 73 soal dengan 5 pilihan opsi

jawaban untuk kemudian divalidasi kepada siswa kelas XII IPA

yang sudah melalui pembelajaran tersebut dan kemudian

47

dilakukan analisis data hasil uji validitas instrumen untuk

menentukan butir soal yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukan

beberapa kegiatan diantaranya:

a. Menyebar kuesioner pada populasi penelitian untuk kemudian

diolah sampai pada penentuan gaya belajar yang dimiliki masing-

masing individu populasi. Gaya belajar siswa ditentukan

berdasarkan pengelompokkan skor masing-masing gaya belajar,

untuk kemudian dilihat skor tertinggi dari ketiga gaya belajar

tersebut.

b. Menyebar 30 butir soal sebagai instrumen tes (pre-test) pada

populasi penelitian yang terdiri dari 4 kelas untuk kemudian

diolah sampai pada nilai rata-rata dari masing-masing kelas.

c. Menentukan sampel penelitian yang terdiri dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol berdasarkan gaya belajar dan hasil pre-test.

d. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. kelas eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran

menggunakan hypermedia dan kelas kontrol menggunakan

powerpoint.

e. Memberikan post-test pada masing-masing kelas.

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap akhir penelitian ini merupakan tahap dimana peneliti

melakukan kegiatan sampai menemukan kesimpulan dari penelitian,

diantaranya:

a. Melakukan pengolahan data hasil post-test baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol

48

b. Melakukan uji prasyarat analisis data sampai uji hipotesis

untuk kemudian dibuat kesimpulan dari hasil uji hipotesis

tersebut.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan

non-tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa

telah menguasai pelajaran yang disampaikan dan instrumen non-test berupa

kuesioner gaya belajar untuk mengelompokkan gaya belajar masing-masing

siswa. Kisi-kisi instrumen tes dapat diliht pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Tes

NO Indikator

Pembelajaran

Ranah Kognitif Jumlah

Soal yang

Digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6

1

Menjelaskan

pengertian

defekasi, sekresi,

dan ekskresi.

8 1* 3* 2, 4* 3

2

Menemukan zat-

zat yang tidak

berguna dan harus

dikeluarkan dari

dalam tubuh

6, 7* 5* 1

3

Menyebutkan

organ-organ yang

berperan dalam

sistem ekskresi

9*,

12* 10*

11*,

13 3

4

Mengenal

struktur, fungsi,

dan proses serta

kelaianan/penyaki

t pada organ

ekskresi; Ginjal

14*,

17*,

19,

20,

21*,

22*

15*,

18* 3

5

Menjelaskan

struktur, fungsi

dan proses serta

kelainan/penyakit

pada organ

ekskresi; Ginjal

23,

25*,

28,

30*

16*

26,

29,

31,

35*,

38*,

44

24,

27*,

33,

34

32*,

36*,

37

6

6

Mengetahui

faktor-faktor yang

mempengaruhi

41* 40* 39,

43* 42 1

49

NO Indikator

Pembelajaran

Ranah Kognitif Jumlah

Soal yang

Digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6

proses atau

mekanisme

pengeluaran zat

sisa metabolisme

pada ginjal

7

Mengenal peran

teknologi cuci

darah mirip

dengan fungsi

ginjal sebagai

penyaring zat sisa

bioproses tubuh

46 45* 1

8

Mengenal strutur,

fungsi dan proses

serta

kelainan/penyakit

yang terjadi pada

organ ekskresi;

Paru-paru, Hati,

dan Kulit

47*,

48,

51,

55,

62*

54*,

59*

50*,

52* 49 4

9

Menjelaskan

struktur, fungsi

dan proses serta

kelainan/penyakit

pada organ

ekskresi; Paru-

paru, Hati dan

Kulit

53*,

61 60 1

10

Mengetahui

faktor-faktor yang

mempengaruhi

proses/mekanisme

pengeluaran zat

sisa metabolisme

pada kulit

56 57* 58* 2

11

Mengenal

struktur, fungsi

dan

proses/mekanisme

sistem ekskresi

pada ikan dan

serangga

63,

66*,

67*

65*,

69 3

12

Menjelaskan

struktur, fungsi

dan

proses/mekanisme

sistem ekskresi

64*,

68,

70

71 72 73* 2

50

NO Indikator

Pembelajaran

Ranah Kognitif Jumlah

Soal yang

Digunakan C1 C2 C3 C4 C5 C6

pada ikan dan

serangga

∑ Jumlah Soal 27 8 22 8 2 6 30

Keterangan: * soal yang valid.

Kuesioner gaya belajar (instrumen non-test) dibuat menggunakan skala

psikologi dengan dua kategori pernyataan, yaitu kategori favorabel dan tidak

favorabel (unfavorabel). Pernyataan dalam kategori favorabel adalah sebuah

pernyataan yang berisi konsep keprilakuan dan mendukung atribut yang

diukur, sedangkan pernyataan dalam kategori tidak favorabel adalah

peryataan yang bertentangan atau tidak mendukung ciri prilaku yang

dikehendaki oleh indikator keprilakuannya.9 Skala yang digunakan dalam

pengukuran kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3.4. dan kisi-kisi kuesioner

gaya belajar dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tebel 3.4. Skala Instrumen Non-Tes

Pernyataan

Favorabel Unfavorabel

4 Sangat setuju 1 Sangat setuju

3 Setuju 2 Setuju

2 Tidak setuju 3 Tidak setuju

1 Sangat Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.5. Kisi-kisi Kuesioner Gaya Belajar

NO

Dimensi

Gaya

Belajar

Indikator

Item Jumlah

Item Positif Negatif

1 Visual

Belajar dengan indera

penglihatan 6, 7, 10 5, 16, 21 6

Belajar sesuatu

dengan asosiasi visual 2, 11, 13 17, 22 5

9 Saifuddin Azwar., Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),

hal. 41- 42.

51

NO

Dimensi

Gaya

Belajar

Indikator

Item Jumlah

Item Positif Negatif

Teliti, rapi dan teratur 1, 8, 12 14, 15, 20,

24 7

Sulit menerima

instruksi verbal 3, 9

4, 18, 19,

23 6

2 Auditori

Belajar dengan indera

pendengaran 31, 37, 38 39, 40, 46 6

Lemah terhadap

aktivitas visual 27, 32

30, 36, 43,

45 6

Memiliki kepekaan

terhadap musik 28, 33, 48 29, 41, 44 6

Pandai dalam

berbicara

26, 34, 35,

42 25, 47 7

3 Kinestetik

Belajar melalui

aktivitas fisik 49, 53, 55 50, 63, 66 6

Selalu berekspresi

dengan gerakan 54, 58, 72 62, 70, 71 6

Pandai melalui bahasa

isyarat 56, 59, 60 64, 65, 67 6

Sulit hidup rapi dan

teratur 51, 57, 61 52, 68, 69 6

*Sumber: Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran

H. Kalibrasi Instrumen

Intrumen terdiri dari instrumen tes dan non-tes. Sebelum digunakan kedua

instrumen harus memiliki uji kelayakan untuk agar dapat digunakan pada

penelitian. Instrumen tes sebagai salah satu hal utama yang mempengaruhi

kualitas hasil penelitian, oleh karena itu dalam hal ini instrumen harus dibuat

sebaik mungkin dan sudah teruji kelayakannya melalui beberapa tahapan.

Berikut tahapan kalibrasi instrumen tes:

1. Uji Validitas

Sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan

kriterium, dalam artian adanya kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium.

52

Teknik yang digunakan untuk melihat kesejajaran ini ada dua rumus teknik

yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:10

1) Kolerasi product moment dengan simpangan dan

2) Korelasi product moment dengan angka kasar.

Teknik validitas kolerasi product moment dengan angka kasar, memiliki

rumus sebagai berikut:11

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y

X = Skor tiap item dari responden uji coba variabel X

Y = Skor tiap item dari responden uji coba variabel Y

N = Jumlah responden

Jika koefisien kolerasi (r) sudah diketahui, pengujian dapat dilanjutkan

dengan taraf signifikansi kolerasi dengan menggunakan rumus distribusi

tstudent dan item soal dapat dikatakan valid pada taraf yang ditentukan jika

thitung > ttabel pada taraf signifikansi ɑ = 0,05. Dibah ini adalah rumus tstudent:

Dimana:

r = Koefisien kolerasi

n = Jumlah responden yang diuji coba

Namun dalam penelitian ini, uji validitas intrumen menggunakan

program Anates, dan dari uji validitas tersebut diperoleh 41 soal yang valid

dan berikut nomor-nomor soal yang valid: 1, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15,

16, 17, 18, 21, 22, 25, 27, 30, 32, 35, 36, 38, 40, 41, 43, 45, 47, 50, 52, 53, 54,

57, 58, 59, 62, 64, 65, 66, 67, 73.

10

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

hal. 85. 11

Suharsimi Arikunto, Ibid., hal. 87

53

Berbeda dengan instrumen tes, pada intrumen non-test (kuesioner gaya

belajar) validasi instrumen dilakukan oleh ahli psikologi. Adapun ahli

psikologi yang bersangkutan dalam hal ini tertera pada lampiran surat-surat.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas yang berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya.12

Untuk mencari besarnya reliabilitas

dapat digunakan sebuah metode tes ulang (Test-retest Metode), metode ini

hanya memiliki satu seri tes, tetapi uji cobanya bisa dilakukan dua kali dan

kemudian dicari korelasi dari hasil tes yang pertama dan kedua.

Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan program Anates dengan

hasil reabilitas tes sebesar 0, 78.

3. Daya Beda (Discriminating Power)

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelmpok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

kelompok siswa yang kurang pandai.13

Pengujian daya beda dalam penelitian

ini juga menggunakan program Anates.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif, yang

menunjukkan hasil proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab

benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Rentangan indeks

kesukaran dari 0,0 -1,0. Semakin besar indeks kesukaran semakin mudah

butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau

seluruh siswa.14

Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran menggunakan program

Anates dari 41 soal yang valid terdapat 1 soal dengan kriteria sukar, 20 soal

12

Sudaryono, op. cit., hal. 120. 13

Ahmad sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta Selatan: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, hal. 104. 14

Ahmad,Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Ibid., hal. 103.

54

dengan kriteria sedang, 16 soal dengan kriteria mudah, dan 4 soal dengan

kriteria sangat mudah.

D. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis terhadap data. Data yang

diolah dalam penelitian ini adalah data kuesioner gaya belajar dan data hasil

belajar siswa. Data kuesioner gaya belajar siswa diolah melalui beberapa

tahap, diantaranya:15

1. Memasukkan data hasil kuesioner ke dalam program excel

2. Mengelompokkan hasil kuesioner berdasarkan item gaya belajar yang

terdiri dari 24 item pada masing-masing gaya belajar.

3. Menjumlahkan seluruh data kuesioner berdasarkan masing-masing gaya

belajar.

4. Melihat hasil akhir penjumlahan/ skor masing-masing gaya belajar

dengan skor maksimum 96

5. Skor tertinggi dari ketiga gaya belajar adalah penentu gaya belajar siswa.

Sedangkan analisis data hasil belajar diolah dengan tahapan berikut ini;

Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis. Dimana Uji Normalitas

dan Uji Homogenitas digunakan sebagai uji prasyarat dalam analisis data.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa sebaran data

penelitian berdistribusi normal atau tidak. 16

Pengujian normalitas data ini

menggunakan Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu teknik pengujian yang

dilakukan apabila data yang akan diuji merupakan data tunggal atau data

frekuensi tunggal, bukan data dalam distribusi frekuensi kelompok. Adapun

kriteria dalam pengujian normalitas ini, sebagai berikut:

Tolak H0 Jika amax > Dtabel

15

Dede Nurul Faridah, The Relationship Between Students’ Learning Style And Their

Achievement In Listening Skill, Skripsi, (Jakarta: Program Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014) 16

Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Op. cit., hal. 92.

55

Terima H0 Jika amax ≤ Dtabel

Dengan hipoteis sebagai berikut:

H0 : Sebaran data dalam penelitian berdistribusi normal

H1 : Sebaran data dalam penelitian tidak berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji atau melihat kesamaan atau

homogenitas varians populasi pada setiap kelompok data yang berdistribusi

normal. Uji homogenitas ini menggunakan uji-F.17

Adapun teknik yang

digunakan adalah Teknik Uji Levene (Levent’s Test) yang setara dengan Uji

Barlett yaitu teknik pengujian yang dilakukan terhadap tiga varians atau lebih.

Adapun kriteria dalam pengujian homogenitas sebagai berikut:

H0 diterima apabila X02 ≤ Xɑ

2 (db)

H0 ditolak apabila X02 > Xɑ

2 (db)

Dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Kelompok sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen.

H1 : Kelompok sampel tidak berasl dari populasi yang sama tau homogen.

Kriteria pengujian di atas dapat dilihat berdasarkan nilai signifikan (α) =

5 % = 0,05. Data dapat dikatakan homogen apabila hasil uji Levene lebih

besar dari 0,05, sedangkan apabila hasil uji Levene lebih kecil dari 0,05 maka

data dikatakan tidak homogen.

3. Perhitungan Nilai N-Gain

Jika data sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji

hipotesis statistik menggunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05 namun

sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu peningkatan hasil belajar yang

dihitung melalui N-Gain dengan rumus :

N-Gain =

17

Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Ibid., hal. 92.

56

Dengan kategori perolehan :

1. G tinggi : G ≥ 0,7

2. G sedang : 0,3 ≤ G < 0,7

3. G rendah : G < 0,3

4. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis analisis

variansi dua jalur (Anava Two Ways) yaitu analisis variansi yang digunakan

jika suatu penelitian eksperiment terdiri dari dua variabel bebas. Baik untuk

penelitian eksperimen 2 faktor (2 treatment) maupun eksperimen treatment (1

faktor dan 1 variabel atribut).18

Dalam anava dua jalur ini, ada 3 jenis hipotes yang perlu digunakan,

diantaranya:

1. Hipotesis interaction effect

2. Hipotesis main effect

3. Hipotesis simple effect

Penelitian ini menggunakan dua hipotesis diantaranya hipotesis

interaction effect dan hipotesis main effect. Hipotesis interaction effect terdiri

dari 1 buah hipotesis yang digunakan untuk melihat adanya pengaruh

interaksi antara variabel treatmen 1 dengan variabel treatmen 2 terhadap

variabel terikat untuk eksperimen 2 faktor. Sedangkan hipotesis main effect

terdiri dari 2 buah hipotesis, yaitu: Hipotesis tentang pengaruh variabel bebas

(treatmen 1) terhadap variabel terikat; dan hipotesis tentang pengaruh variabel

bebas (treatmen 2) terhadap variabel terikat.19

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis dalam anava dua jalur

(Anova Two Ways) sebagai berikut:

1. Mengelompokkan skor variabel terikat (Hasil Belajar; X) berdasarkan

kategori faktorial.

18

Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih

Komprehensif, (Jakarta: Change Publication, 2014), Cet. 4, hal. 348. 19

Supardi, Ibid., hal. 349-350.

57

2. Membuat tabelstatistik deskriptif untuk setiap data

3. Membuat format tabel rangkuman anava dua arah

4. Menentukan db, JK, RJK, Fh dan Ft untuk mengisi tabel rangkuman

anava.

5. Pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.

E. Hipotesis Statistik Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 hipotesis, yaitu:

1. Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada

konsep sistem ekskresi. (JKAk)

H0 : μ1.1 = μ2.1

H1 : salah satu atau semuanya ≠

2. Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa pada

konsep sistem ekskresi. (JKAb)

H0 : μ1.1 = μ1.2 = H1.3

H1 : salah satu atau semuanya ≠

3. Terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap hasil

belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. (JKI)

H0 : μ1.1 – μ1.2 – μ1.3 = μ2.1 – μ2.2 -μ2.3

H1 : salah satu atau semuanya ≠

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan disajikan dalam beberapa tabel, adapun hasil

penelitian yang dideskripsikan berupa data hasil kuesioner gaya belajar siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil pre-test dan post-test

biologi (Sistem Ekskresi) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil

Normalized gain (N-gain) dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai rata-

rata hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol, hasil uji prasyarat analisis statistik (uji normalitas dan homogenitas),

dan hasil uji hipotesis (uji analysis of varians two ways atau anava dua jalur).

1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

Hasil kuesioner gaya belajar merupakan hasil data yang diperoleh

peneliti sebelum melakukan proses belajar mengajar pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Data ini digunakan pada uji hipotesis untuk

melihat apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi

siswa dan apakah ada interaksi yang terjadi antara gaya belajar siswa

dengan media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti terhadap hasil

belajar biologi siswa baik pada kelas ekperimen maupun kelas kontrol.

Adapun hasil kuesioner gaya belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel.

4.1. sebagai berikut:

Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar1

Sampel Kelas Gaya Belajar Jumlah

Siswa Visual Auditori Kinestetik

XI IPA Eksperimen 9 12 9 30

Kontrol 10 10 10 30

1 Lampiran 9, hal. 130-131

59

Berdasarkan tabel di atas, masing-masing kelas memiliki jumlah

kelompok gaya belajar yang tidak jauh berbeda atau dapat dikatakan

populasi di dalam kelas homogen. Sehingga, kedua kelas tersebut layak

dijadikan sampel dalam penelitian ini.

2. Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol

Pre-Test sebagai langkah kedua dalam penelitian, mengukur

kemampuan dasar siswa terkait materi yang akan digunakan dalam

penelitian. Adapun hasil pre-test tersaji di dalam Tabel. 4.2. sebagai

berikut:

Tabel 4.2. Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol2

Media

Pembelajaran

Gaya Belajar Sd

Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

33 60 33 53 43 23

45,14 12,01

63 53 47 37 37 43

40 50 40 40 63 33

40 53 70 33 67 53

37 47 30 40

60 27

47,67 43,08 44,67

Sd 10,6 11,81 14,24

Power point

23 57 37 47 30 37

45,3 13,46

40 47 53 47 27 77

33 70 77 43 43 60

33 40 63 33 37 43

53 43 57 50 27 33

43,9 50,7 41,4

Sd 9,97 12,81 15,89

Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat, hasil pre-test pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol secara keseluruhan menunjukkan adanya

persamaan tingkat kognitif siswa. Kemampuan awal rata-rata siswa pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang sama,

yaitu berada pada nilai rata-rata 45. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya

2 Lampiran 16, hal. 188-203

60

tidak memiliki perbedaan, sehingga keduanya layak dijadikan sebagai

sampel dalam penelitian.

Selain itu juga peneliti melihat kemampuan awal siswa berdasarkan

kelompok gaya belajar, dimana nilai rata-rata tertinggi pada kelas

eksperimen dimiliki oleh kelompok siswa dengan gaya belajar visual yaitu

47,67, kemudian kelompok siswa dengan gaya belajar kinestetik yiatu

44,67 dan kelompok siswa dengan gaya belajar auditori yaitu 43,08.

Sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi dimiliki oleh kelompok siswa

dengan gaya belajar auditori yaitu 50,7, kemudian siswa dengan gaya

belajar visual yaitu 43,9 dan siswa dengan gaya belajar kinestetik yaitu

41,4. Dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen siswa dengan gaya

belajar visual memiliki nilai rata-rata tertinggi, sedangkan pada kelas

kontrol nilai rata-rata tertinggi dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar

auditori.

3. Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol

Post-Test merupakan alat ukur untuk melihat sampai dimana

perkembangan kognitif siswa melalui media pembelajaran yang peneliti

gunakan selama penelitian. Bentuk post-test yang diberikan sama dengan

bentuk pre-test. Adapun hasil post-test tersaji di dalam Tabel 4.3. sebagai

berikut:

Tabel 4.3. Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol3

Media

Pembelajaran

Gaya Belajar Sd

Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

83 87 83 73 83 90

79,77 9,94

90 77 77 73 77 90

67 93 67 63 87 77

73 67 80 83 93 97

80 63 90 67

70 93

79,76 76,25 84,56

Sd 9,5 9,87 9,46

3 Lampiran 17, hal. 204-219

61

Media

Pembelajaran

Gaya Belajar Sd

Visual Auditori Kinestetik

Power point

83 63 87 67 63 73

73,27 8,50

70 60 83 63 77 87

77 63 77 63 63 57

73 80 73 83 83 73

70 73 77 80 80 77

71,2 75,3 73,3

Sd 7,60 8,56 9,61

Berdasarkan Tabel. 4.3. menunjukkan bahwa hasil post-test berbeda

dengan hasil pre-test sebelumnya dimana keduanya memiliki peningkatan

yang cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari masing-masing nilai rata-

rata kelas, dimana kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 79,77

sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 73,27. Nilai rata-rata pada

kelas kontrol berada di bawah nilai rata-rata kelas eksperimen. Hal ini

menunjukkan bahwa media pembelajaran yang digunakan oleh peneliti

dapat memberikan dampak yang positif pada hasil belajar siswa.

Nilai post-test pada masing-masing kelas telah memilki peningkatan

yang cukup baik. Namun jika diurutkan berdasarkan kelompok gaya

belajar, nilai rata-rata pada post-test tertinggi tidak lagi dimiliki oleh siswa

dengan gaya belajar visual seperti pada nilai pre-test melainkan dimiliki

oleh siswa dengan gaya belajar kinestetik pada kelas eksperimen. Begitu

pun dengan kelas kontrol, pada kelas kontrol nilai rata-rata tertinggi pada

post-test ini dimiliki oleh siswa dengan gaya belajar auditori.

4. Deskripsi Nilai Normalized Gain (N-gain)

N-gain merupakan perhitungan yang dilakukan untuk melihat

peningkatan hasil belajar pada masing-masing siswa dan membantu

peneliti untuk dapat melihat dan menganalisis kategori siswa berdasarkan

kriteria yang mereka dapatkan pada pembelajaran biologi. Adapun

kategori nilai N-gain dalam penelitian ini dilihat pada Tabel 4.4. sebagai

berikut:

62

Tabel 4.4. Kategori Nilai N-gain Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol4

Kelas Kategori Gaya Belajar Nilai

Rata-rata Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

Tinggi 3 4 5

0,61 Sedang 5 7 4

Rendah 1 1 -

Power point

Tinggi 1 1 1

0,48 Sedang 7 7 9

Rendah 2 2 -

Berdasarkan Tabel 4.4. perhitungan nilai N-gain, kelas eksperimen

memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dengan nilai rata-rata

N-gain 0,61 dibandingkan dengan kelas kontrol yang memiliki nilai rata-

rata N-gain 0,48. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan hasil belajar

masing-masing siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan pada

kelas kontrol, walaupun keduanya masih dalam kategori yang sama yaitu

kategori sedang.

Selain itu pula, dapat dilihat dari masing-masing jumlah siswa pada

tiap-tiap kategori, dimana terdapat 12 siswa pada kelas eksperimen yang

mampu mencapai kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol hanya ada

3 siswa. Kemudian pada kategori sedang, terdapat 16 siswa pada kelas

eksperimen sedangkan pada kelas kontrol terdapat 23 siswa. Dan terakhir

pada kategori rendah, terdapat 2 siswa pada kelas eksperimen sedangkan

pada kelas kontrol menunjukkan dua kali lipat dari kelas eksperimen yaitu

4 siswa.

5. Uji Prasyarat Analisis (Uji Normalitas dan Uji Homogenitas)

a. Uji Normalitas

1). Uji Normalitas Hasil Pre-Test Pada Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Pengujian normalitas dilakukan terhadap kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdasarkan kelompok gaya belajar pada pre-test dan post-test.

Teknik yang digunakan adalah Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov yang

4 Lampiran 14, hal. 184-185

63

dihitung secara manual oleh peneliti. Adapun hasil uji normalitas pre-test

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5.

sebagai berikut:

Tabel 4.5. Hasil Normalitas Pre- Test Pada

Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol5

Kelas Gaya

Belajar N ɑ amax Dtabel Keterangan

Eksperimen

Visual 9

0,05

0,1415 0,432 Normal

Auditori 12 0,1145 0,375 Normal

Kinestetik 9 0,1315 0,432 Normal

Kontrol

Visual 10

0,05

0,1614 0,410 Normal

Auditori 10 0,0859 0,410 Normal

Kinestetik 10 0,1814 0,410 Normal

Berdasarkan Tabel 4.5. secara keseluruhan pada masing-masing

kelompok uji normalitas diperoleh data amax < Dtabel, data tersebut

menunjukkan bahwa hasil uji normalitas pre-test baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol pada masing-masing gaya belajar

terdistribusi normal.

2). Uji Normalitas Hasil Post-Test Pada Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Pengujian normalitas hasil post-test sama dengan uji normalitas pada

pre-test yaitu sama-sama menggunakan Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov

yang dihitung secara manual oleh peneliti.. Adapun hasil uji normalitas

post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel

4.6. sebagai berikut:

5 Lampiran 16, hal. 188-203

64

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Post-Test

Pada Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol6

Kelas Gaya

Belajar N ɑ amax Dtabel Keterangan

Eksperimen

Visual 9

0,05

0,1194 0,432 Normal

Auditori 12 0,0917 0,375 Normal

Kinestetik 9 0,1657 0,432 Normal

Kontrol

Visual 10

0,05

0,077 0,410 Normal

Auditori 10 0,1159 0,410 Normal

Kinestetik 10 0,188 0,410 Normal

Berdasarkan Tabel 4.6. secara keseluruhan pada masing-masing

kelompok uji normalitas diperoleh data amax < Dtabel, data tersebut

menunjukkan bahwa hasil uji normalitas post-test baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol pada masing-masing gaya belajar

terdistribusi normal.

Pengujian normalitas secara keseluruhan menunjukkan bahwa data di

atas berdasarkan kelompok gaya belajar baik pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol terdistribusi normal pada saat pre-test maupun post-

test. Sehingga hasil pengujian ini dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya

yaitu uji homogenitas.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan pengujian kedua sebagai uji prasyarat

untuk melakukan uji hipotesis setelah uji normalitas memiliki data yang

berdistribusi normal. Pengujian homogenitas ini dilakukan untuk melihat

kesamaan varians pada setiap kelompok data. Adapun, teknik yang

digunakan adalah Teknik Uji Levene (Levent’s Test) yang setara dengan

Uji Barlett yaitu teknik pengujian yang dilakukan terhadap tiga varians

atau lebih.

6 Lampiran 17, hal. 204-219

65

Pengujian homogenitas ini dilakukan terhadap kelas eksprimen dan

kelas kontrol dengan melihat hasil pre-test dan post-test. Adapun hasil uji

homogenitas pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

Tabel 4.7. sebagai berikut:

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Hasil Pre-Test dan Post-Test

Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol7

No Hasil Data Varians

(S2)

X2

hit. X2

tab. Ket.

1 Pre-

Test

Kelas

Eksperimen

V 52,38

4,39

11,070

Homogen

A 139,61

K 202,88

Kelas

Kontrol

V 99,38

A 164,01

K 252,49

2 Post-

Test

Kelas

Eksperimen

V 90,25

0,25 Homogen

A 97,47

K 89,52

Kelas

Kontrol

V 57,73

A 73,34

K 92,46

Berdasarkan Tabel 4.7. data dapat dikatakan berasal dari populasi yang

homogen atau tidak jika data tersebut memiliki nilai Fhitung < Ftabel.

Sebaliknya, jika Fhitung > Ftabel maka data tidak berasal dari populasi yang

homogen. Namun, tabel di atas telah menunjukkan bahwa hasil uji

homogenitas pada tabel tersebut memiliki nilai Fhitung < Ftabel. Sehingga

hasil data uji homogenitas pre-test dan post-test pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen.

c. Uji Hipotesis (Anova Two Ways)

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas yang menyatakan bahwa seluruh kelompok data terdistribusi

normal dan memiliki varians atau populasi yang homogen, maka analisis

data dapat dilanjukan ke tahap akhir yaitu uji hipotesis.

7 Lampiran 18, hal. 220-221

66

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji Anova (Analysis of

Varians) atau jika diartikan dalam Bahasa Indonesia menjadi Anava

(Analisis Varian). Uji Anava yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Uji Anava Dua Jalur (Anova Two Ways). Adapun hasil uji anava pre-test

dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

Tabel 4.8. sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Uji Anava Pre-Test dan Post-Test

Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol8

No Sumber Varian Fhitung Ftabel

ɑ (0,05) Keterangan

1 Pre-Test

Ak (Antar Kolom) 0,39 3,15 Tidak berbeda

Ab (Antar Baris) 0,01 4,00 Tidak berbeda

I (Interaksi) 1,2 3,15 Tidak berbeda

2 Post-Test

Ak (Antar Kolom) 0,765 3,15 Tidak berbeda

Ab (Antar Baris) 7,57 4,00 Berbeda

I (Interaksi) 1,85 3,15 Tidak berbeda

Berdasarkan Tabel 4.8. terdapat tiga sumber varians pada masing-

masing tes, ketiga sumber varian di atas merupakan sumber data yang

menunjukkan hasil uji hipotesis dalam penelitian ini. Adapun hipotesis

tersebut di antaranya:

1. Sumber Varian Antar Kolom (Ak).

Sumber varian Antar Kolom (Ak) merupakan sumber data yang

mewakili hipotesis pertama, yaitu:

H0 = Tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar

biologi siswa pada konsep sistem ekskresi

H1 = Terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi

siswa pada konsep sistem ekskresi

Berdasarkan tabel tersebut hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa

nilai Fh < Ft. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis pertama dalam

penelitian tidak berbeda. Sehingga, H0 baik pada pre-test maupun

post-test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh gaya belajar terhadap

8 Lampiran 20 & 21, hal. 222-229

67

hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi baik pada pre-

test maupun post-test.

2. Sumber Varian Antar Baris (Ab)

Sumber varian Antar Baris (Ab) merupakan sumber data yang

mewakili hipotesis kedua, yaitu:

H0 = Tidak terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar

biologi pada konsep sistem eksresi

H1 = Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi

siswa pada konsep sistem ekskresi

Berdasarkan tabel tersebut hasil uji hipotesis pada pre-test dan post-

test memiliki perbedaan. Uji hipotesis pada pre-test menunjukkan

bahwa nilai Fh < Ft. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis kedua pada

pre-test dalam penelitian ini tidak berbeda. Sehingga, H0 pada pre-

test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh hypermedia (media

pembelajaran) terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep

sistem ekskresi. Sedangkan hasil uji hipotesis pada post-test

menunjukkan bahwa nilai Fh > Ft. Hal ini membuktikan bahwa

hipotesis kedua pada post-test dalam penelitian ini berbeda. Sehingga,

H0 pada post-test ditolak. Artinya, ada pengaruh hypermedia terhadap

hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi.

3. Sumber Varian Interaksi (I)

Interaksi (I) merupakan sumber data yang mewakili hipotesis

ketiga, yaitu:

H0 = Tidak terdapat pengaruh interaksi hypermedia dan gaya

belajar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep

sistem eksresi

H1 = Terdapat pengaruh interaksi hypermedia dan gaya belajar

terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem

ekskresi

Berdasarkan tabel tersebut hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa

nilai Fh < Ft. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis ketiga dalam

68

penelitian tidak berbeda. Sehingga, H0 baik pada pre-test maupun

post-test diterima. Artinya, tidak ada pengaruh interaksi hypermedia

(media pembelajaran) dan gaya belajar terhadap hasil belajar biologi

siswa pada konsep sistem ekskresi baik pada pre-test maupun post-

test.

B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuasi eksperimen yang

didesain menggunakan Nonequivalen Control Group Design, yaitu sebuah

penelitian dimana sampel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

ditentutkan secara random, melainkan ditentukan berdasarkan faktor

tertentu. Faktor penentu yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya

belajar siswa pada masing-masing kelas baik kelas eksperimen maupun

kelas kontrol.

Gaya belajar yang dijadikan penentuan sampel oleh peneliti diperoleh

dari kuesioner yang disebarkan pada seluruh siswa kelas XI IPA di SMA

Negeri 8 Tangerang Selatan dan diperoleh data secara keseluruhan yaitu,

39 siswa dengan gaya belajar visual, 32 siswa dengan gaya belajar

auditori, 26 siswa dengan gaya belajar kinestetik dan ada 4 siswa dengan

kecenderungan 2 gaya belajar. Penyebaran gaya belajar tersebut terlihat

cukup baik pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 oleh karena itu peneliti

memutuskan untuk menjadikan keduanya sebagai sampel. Selain gaya

belajar peneliti juga melihat kemampuan awal yang dimiliki pada

keduanya relatif sama atau sejajar. Sebagaimana hasil pre-test yang telah

membuktikan memiliki nilai rata-rata sebesar 45,14 pada kelas eksperimen

dan 45,3 pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian, setelah semua data diperoleh dan diolah

melalui berbagai teknik pengujian baik pengujian prasyarat, analisis data,

maupun uji hipotesis menunjukkan bahwa data hasil uji prasyarat

terdistribusi normal dan berasal dari varian yang homogen, kemudian

69

pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik Anava Two Ways

menghasilkan tiga pernyataan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar biologi

siswa pada konsep sistem ekskresi.

2. Terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi siswa

pada konsep sistem ekskresi.

3. Tidak terdapat interaksi antara hypermedia dan gaya belajar terhadap

hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi

Gaya belajar atau tipe belajar memang sudah terbukti penting diketahui

guru. Karena dalam menerima, menyerap, dan menanggapi informasi baru,

pada dasarnya setiap siswa memiliki caranya sendiri. Beberapa siswa

terlihat cenderung memanfaatkan penglihatan (visual), beberapa siswa lain

cenderung dengan hanya mendengarkan (auditori), dan ada pula yang

cenderung banyak bergerak aktif (kinestetik) untuk mendapatkan semua

materi atau informasi baru yang ingin mereka dapatkan. Walaupun

ketiganya ada pada diri setiap individu, namun penelitian-penelitian

sebelumnya membuktikan bahwa setiap orang umumnya hanya memiliki

satu indera dominan yang paling disukai dalam menerima dan memproses

informasi, selain itu kecenderungan tersebut membuktikan memberikan efek

yang siginifikan dalam belajar terhadap prestasi dan kompertensi mereka.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Laxton dan Murel yang

menyatakan bahwa gaya belajar bisa menjadi element yang sangat penting

dalam meningkatkan kurikulum dan proses belajar mengajar di sekolah.9

Pernyataan tersebut memberikan penguatan pada pernyataan sebelumnya,

karena pada dasarnya peningkatan kurikulum dan proses belajar mengajar

yang kondusif pasti akan mendukung dan memberikan dampak positif

terhadap hasil belajar dan kompetensi dalam belajar yang harus dicapai oleh

9 Godwin A. Iketde and Uduak Bassey Edet, Influnce of Lerning Style and Teaching

Strategies On Student’s Achievement In Biology, Voice of Research (2013), Vol. 1 (4), No. 2277-

7733, p. 5. (http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf) diakses pada 10/01/2014

pukul 13:32

70

setiap siswa, akan tetapi penelitian ini belum berhasil membuktikan adanya

pengaruh yang siginifikan dar gaya belajar terhadap hasil belajar biologi

siswa. Tidak terdapatnya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar dalam

penelitian ini kemungkinan terjadi karena banyaknya faktor lain yang

mempengaruhi proses pembelajaran. Satu faktor yang sangat mempengaruhi

proses pembelajaran dalam penelitian ini adalah konsentrasi masing-masing

siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Konsentrasi dalam proses

pembelajaran sangat diperlukan dalam pengaktifan ketiga modalitas gaya

belajar yang meliputi gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya

belajar kinestetik. Dengan kata lain, jika konsentrasi siswa saat proses

belajar belangsung penuh, maka ketiga modalitas gaya belajar tersebut akan

aktif dengan baik sehingga gaya belajar masing-masing siswa akan

terakomodasi dengan baik dan proses penerimaan, penyerapan, serta

pertransferan informasi baru akan berjalan dengan lancar.10

Selain faktor konsentrasi, Rita Dunn seorang pelopor di bidang gaya

belajar menyebutkan beberapa variabel yang mempengaruhi cara belajar

diantaranya faktor fisik, emosional, sosiologi, dan lingkungan.11

Faktor fisik

dan emosional merupakan dua faktor yang berasal dari dalam diri peserta

didik. Pada peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, mata

merupakan organ utama yang dimanfaatkannya untuk bisa melihat,

menyerap, dan memproses informasi, namun apabila mata tersebut memiliki

kelemahan atau penyakit yang dapat menghambat proses pembelajaran

maka hal tersebut akan berdampak atau mempengaruhi hasil pembelajaran.

Selain faktor dari indera mata, pencahayaan pada saat belajar pun bisa

mempengaruhinya, karena tidak semua siswa dapat belajar dengan baik

dalam cahaya yang remang atau redup. Begitu pun faktor emosional dalam

10

Rofa Nurochma, Maridi, dan Joko Ariyanto, Perbedaan Hasil Belajar Dengan

Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Belajar

Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi,

(Surakarta:Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP UNS, 2012), hal. 10.

(https://eprints.uns.ac.id/14402/1/1437-3191-1-SM.pdf) diakses pada 23/09/2015 pukul 10:42 11

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan, (Bandung: Kaifa, 2013), hal. 110.

71

diri siswa, faktor emosional ini berhubungan dengan kondisi psikologis dan

lingkungan yag ada di sekitarnya. Ketika psikologis siswa tersebut baik, dan

lingkungan di sekitarnya mendukung maka secara lahiriah energi yang

terlahir atau muncul dari dalam diri siswa adalah energi yang positif, dalam

hal belajar contohnya; tumbuhnya rasa ingin tahu, semakin meningkatnya

motivasi dalam diri untuk terus belajar dan mengkaji materi pembelajaran.

Faktor emosional dan faktor sosiologi ini juga saling terkait satu sama

lain. Karena lahirnya rasa ingin tahu dan motivasi dalam diri merupakan

sesuatu yang lahir dari adanya interaksi yang terbangun antar siswa,

sebagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat

hidup tanpa adanya bantuan dari makhluk lainnya. Hal ini pun berlaku

dalam proses belajar, dimana tidak setiap individu mampu belajar tanpa

adanya interaksi dengan teman atau guru yang bersangkutan. Oleh karena

itu lingkugan pun menjadi faktor yang dapat mempengaruhi cara belajar

siswa, karena lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik

bagi siswa tersebut dan begitu pun sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan,

bahwa tidak berpengaruhnya gaya belajar terhadap hasil belajar biologi

siswa pada konsep sistem ekskresi ini bukanlah semata-mata karena masing-

masing siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran, melainkan karena

adanya faktor dari dalam dan luar yang tidak dapat dikendalikan oleh

peneliti sehingga menghambat dan mempengaruhi hasil pembelajaran.

Hypermedia sebagai alat atau media yang menyajikan berbagai bentuk

informasi bagi siswa, mulai dari media berbentuk audio yang disajikan

melalui vidoe bernarasi, bentuk visual yang disajikan dengan gambar

maupun teks serta interaksi yang terdapat di dalam hypermedia yang

memberikan kebebasan pengoperasian kepada siswa selama proses belajar

berlangsung. Sebagai alat bantu pembelajaran sudah sepatutnya Ia

memberikan dampak yang positif terhadap hasil belajar. Hal tersebut

dibuktikan oleh hasil analisis data yang menunjukkan H0 ditolak dan H1

diterima. Artinya, terdapat pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar

biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Selain hasil analisis data dari

72

hasil uji hipotesis, hal ini juga dibuktikan oleh beberapa data penunjang

lainnya seperti data hasil pre-test dan post-test biologi siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol, nilai hasil Normalized gain (N-gain) dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai rata-rata hasil Lembar Kerja Siswa

(LKS) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol serta data hasil uji prasyarat

analisis statistik (uji normalitas dan homogenitas).

Berdasarkan hasil pre-test pada Tabel 4.2. diperoleh nilai rata-rata

untuk kelas eksperimen 45,14, sedangkan pada kelas kontrol 45,3. Hal ini

menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan nilai rata-rata dari keduanya

berada dalam satu tingkatan yang sama atau dapat dikatakan sejajar.

Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

terkait pengetahuan awal siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol.

Setelah diberikan perlakuan, dimana hasil post-test menjadi acuan

untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses belajar. Tabel. 4.3. hasil

post-test menunjukkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 79,77 dan kelas

kontrol 73,27. Hasil pengolahan data tersebut membuktikan bahwa kelas

yang belajar menggunakan hypermedia yaitu kelas eksperimen memiliki

nilai rata-rata yang lebih unggul dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas

yang belajar menggunkan power-point yaitu kelas kontrol. perbedaan ini

disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan pada masing-masing kelas.

Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan hypermedia memiliki

dampak yang positif terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem

ekskresi. Walau demikian, nilai rata-rata pada kelas kontrol mampu

mencapai nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 73.

Kemudian pada nilai rata-rata N-gain yang mengukur peningkatan

masing-masing individu, dimana keduanya berada dalam kategori yang

sedang, namun jika kita melihat Tabel. 4.4. nilai rata-rata N-gain pada kelas

eksperimen memiliki nilai yang lebih unggul dibandingkan dengan nilai

rata-rata N-gain pada kelas kontrol. Nilai N-gain pada kelas eksperimen

hampir mendekati kategori tinggi. Hal ini terbukti dimana siswa yang

73

berada pada kategori tinggi di kelas eksperimen 12 orang, sedangkan pada

kelas kontrol hanya 3 orang. Kategori sedang 16 orang pada kelas

eksperimen dan 23 orang pada kelas kontrol. Kategori rendah 2 orang pada

kelas eksperimen dan 4 orang pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan

bahwa penggunaan hypermedia pada kelas eksperimen mampu memberikan

pengaruh yang lebih besar terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep

sistem ekskresi.

Untuk megetahui pengaruh yang signifikan dari hypermedia terhadap

hasil belajar, maka hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan teknik

Anova Two Ways dapat menjadi bukti yang lebih akurat, dimana hasil uji

Anova Two Ways pada post-test menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel pada taraf

signifikansi ɑ = 0,05 yaitu 7,57 > 4,00, berbeda dengan hasil uji anova pada

pre-test yang menunjukkan Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi ɑ = 0,05

yaitu 0,01 > 4,00. Hal ini membuktikan bahwa pada taraf signifikan ɑ =

0,05, hasil belajar pada kelas ekperimen berbeda nyata dengan hasil belajar

pada kelas kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya antusias

tinggi dari siswa dalam proses belajar dengan menggunakan hypermedia

pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang

menggunakan power point sebagai media pembelajaran yang digunakan saat

proses belajar berlangsung. Oleh karena itu penggunaan hypermedia dalam

proses belajar dapat dan layak menjadi bahan pertimbangan guru untuk

digunakan. Karena hypermedia mampu menyampaikan materi menjadi lebih

menarik, efisien, dan kondusif. Menyajikan materi tidak hanya melalui teks,

melainkan dilengkapi dengan gambar, video animasi dan hyperteks yang

disajikan dengan beragai warna sehingga tampilan hypermedia menjadi

lebih menarik. Selain itu, dengan menggunakan hypermedia masing-masing

siswa memiliki kebebasan untuk mencari, menelaah, dan mentransformasi

informasi baru sesuai dengan apa yang diinginkannya dan dapat dengan

senang hati mengoperasikan hypermedia secara berulang-ulang sesuai

dengan kemampuannya dalam mempelajari dan memahami materi ajar yang

74

ada di dalam hypermedia. Namun semua itu tetap berada dibawah

pengontrolan guru di dalam kelas.

Berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan power point sebagai

media pembelajaran, dimana siswa tidak memiliki kebebasan sendiri untuk

mencari, menelaah dan mengkaji materi berulang-ulang, karena pada kelas

kontrol media pembelajaran ada dibawah kendali guru atas dasar

kesepakatan bersama antar siswa di dalam kelas. Hal ini juga sejalan dengan

beberapa alasan mengapa hypermedia layak digunakan dalam proses belajar

mengajar yang sudah dipaparkan pada penelitian relevan sebelumnya.

Hypermedia dengan gaya belajar siswa tidak memiliki interaksi

terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Hal ini

dikarenakan gaya belajar dan media pembelajaran memberikan pengaruh

masing-masing yang berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa pada

konsep sistem eksresi. Hypermedia dan power point sebagai media

pembelajaran ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan

pembelajaran yang efisein, kondusif, dan optimal bagi guru juga siswa

dalam menyampaikan, menerima, menyerap, serta memproses informasi

secara efektif dengan cara yang tepat. Sedangkan gaya belajar adalah faktor

internal dari dalam diri peserta didik yang kerap kali mudah dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain disekitarnya yang sulit dikontrol dan dikendalikan

oleh peneliti.

Selain faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar, faktor lain pun

bisa mempengaruhi proses belajar, misalnya; faktor pendekatan belajar.

Faktor pendekatan belajar ini merupakan jenis upaya belajar siswa meliputi

strategi dan metode yang digunakan guru dan siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran, atau dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi

yang digunakan guru dan siswa dalam menunjang keefektifan dan

keefisienan proses pembelajaran materi tertentu.

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini,

pengaruh hypermedia terhadap hasil belajar biologi dengan gaya belajar yang

berbeda dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh hypermedia yang

signifikan terhadap hasil belajar biologi siswa dengan gaya belajar berbeda.

Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis pada post-

test yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi ɑ =

0,05 yaitu 1,85 < 3,15. Namun demikian hasil uji varian antar baris (Ab)

menunjukkan bahwa secara umum hypermedia berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang diajukan sebagai

perbaikan untuk penelitian di masa yang akan datang adalah:

1. Gaya belajar siswa satu faktor penting yang harus diperhatikan, namun

faktor yang mempengaruhi gaya belajar harus diperhatikan juga.

Karena gaya belajar akan tereksplor dengan baik jika lingkungan

disekitarnya mendukung.

2. Penggunaan hypermedia terbukti memberikan dampak positif, namun

pada penggunaannya guru harus tetap memperhatikan prinsip,

kebutuhan, dan kesesuaian media tersebut dengan kondisi dan situasi

yang memadai.

3. Diharapkan ada penelitian lanjutan dengan hypermedia atau media

pembelajaran lainnya yang memiliki kualitas dan konsep lebih baik.

76

DAFTAR PUSTAKA

Alessi, Stephen M. dan Stanley R. Trollip. Multimedia for Learning Method

Development, (United State: Allyn &Bacon, 2001).

Ariani, Niken., dan Dany Haryanto. Pembelajaran Multimedia Di Sekolah.

(Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010).

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara,

2012).

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011).

Azwar, Syaifuddin. Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Maret 2012).

BSNP. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah. (Jakarta: BSNP, 2006).

DePorter, Bobbi., & Mike Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. (Bandung: Kaifa Learning, 2013).

Faridah, Dede Nurul., The Relationship Between Students’ Learning Style And

Their Achievement In Listening Skill, Skripsi, (Jakarta: Program Pendidikan

Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014)

Ginnis, Paul. Trik & Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian

Pengajaran di Kelas. (Jakarta: Indeks, 2008).

Gunawan, Adi W. Genius Learning Style, (Jakarta: Kompas Gramedia, 2012).

Hawk, A. Thomas., dan Amit J. Shah. “Using Learning Style Instruments to

Enhance Student Learning”, Decision Sciences Journal of Inovative

Education, Vol. 5, No. 1,

2007.(https://www.researchgate.net/publication/227495977_Using_Learnin

g_Style_Instruments_to_Enhance_Student_Learning) diakses pada

24/01/2014 pukul 20:12

Ikitde, A. Gowin., dan Uduak Bassey Edet. Influence of Llearning Styles and

Teaching Strategies on Student’s Achievement on Biology, Voice of

Research (2013), Vol. 1 (4). 2277-7733.

(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf) diakses pada

10/01/2014 pukul 13:32

77

Indrina, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Press

2011).

Irham, Muhamad., dan Novan Ardy Wiyani. Psikologi Pendidikan: Teori dan

Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013).

Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

(Bandung: Alfabeta, 2013).

Miarso, Yusufhadi. Menyebai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta; Kencana,

2009).

Montu, Erlin., Widha Sunarno, dan Suparmi. Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri

Terbimbing Menggunakan Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya

Belajar, Jurnal Inkuiri (2012) Vol 1 No. 1. 2252-7893. (https://digilib.uns.ac.id/...=/Pembelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbim

bing+Menggunakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+

Belajar+pdf&oq=Pembelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbimbing+Men

ggunakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belajar+pd

f) diakses pada 11/03/2014 pukul 09:57

Munadi,Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung

Persada, 2008).

Munir. Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. (Bandung: Alfabeta,

2012).

Murwani, F. Danardan. Pengembangan Instrumen Pengukuran Gaya Belajar

Konsumen, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009.

(http://jurnaljam.ub.ac.id) diakses pada 27/01/2015 pukul 13:47

Nurochma, Rofa., Mariadi, dan Joko Ariyanto. Perbedaan Hasil Belajar Dengan

Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau

Dari Gaya Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 jaten Tahun Ajaran

2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, (Surakarta:Program Pendidikan

Biologi, P. MIPA FKIP UNS, 2012).

(https://eprints.uns.ac.id/14402/1/1437-3191-1-SM.pdf) diakses pada

23/09/2015 pukul 10:42

Prawiradilaga, Dewi salma., dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan,

(Jakarta: kencana, 2008).

Pritchard, Alan. Effective Teaching With Internet Technologies, (London: Paul

Chapman Publishing, 2007).

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. (Surakarta : Pustaka Belajar, 2008).

78

Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta,

2013).

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:

Kencana, 2013).

Sevilla, Consuelo G., Jesus A. Ochave, Twila G. Punsalam, Bella P. Regala, dan

Gabriel G. Uriarte. Pengantar Metode Penelitian. Penerjemah Alimuddin

Tuwu (Jakarta: UI-Press, 2006).

Siddiqui, Mujibul Hasan. Encyclopedia of Educational Technology, (New Delhi:

S. B. Nangia APH Publishing Corporation, 2004).

Sofyan, Ahmad., Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama. Evaluasi

Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. (Jakarta : UIN Jakarta Press,

2006).

Sudaryono., Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu. Pengembangan Instrumen

Penelitian Pendidikan.(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013).

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung:

Alfabeta, 2008).

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009).

Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian: Konsep Statistika Yang Lebih

Komprehensif, (Jakarta: Change Publication, 2014).

Sutirman. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013).

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011).

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011).

Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata

Kuliah Biologi Umum Program Studi Pendidikan Biologi Universitas

Cendrawasih, Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, September 2010.

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/download/1666/1873

) diakses pada 27/01/2014 pukul 16:34

Trikic, A. Evolving Open Learning Environments Using Hypermedia Teknology,

Journal Of Computer Assisted Learning (2001) 17, 186-199.

79

(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1047/j...x/pdf) diakses pada

10/01/2014 pukul 11:27

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

http://serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf Diakses pada 26

Jan 2014

Uno, B. Hamzah. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008).

Winarno, Md. Abdullah Al Ma’mun Patwary, Abu Yasid, Rini Marzuki, Sri

Endah Setia Rini, dan Siti Alimah,. Teknik Evaluasi Mutimedia

Pembelajaran. (s.I.: Genius Prima Media, 2009).

80

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN

Jenjang Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Aalokasi Waktu : 70 Menit

Jumlah Soal : 73 Soal

Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan Ganda

NO. Indikator Pembelajaran Ranah Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 Menjelaskan pengertian defekasi, sekresi, dan

ekskresi.

8 1* 3* 2, 4* 5

2 Menemukan zat-zat yang tidak berguna dan harus

dikeluarkan dari dalam tubuh

6, 7* 5* 3

3 Menyebutkan organ-organ yang berperan dalam

sistem ekskresi

9*, 12* 10* 11*, 13 5

4 Mengenal struktur, fungsi, dan proses serta

kelaianan/penyakit pada organ ekskresi; Ginjal

14*, 17*,

19, 20,

21*, 22*

15*, 18* 8

5 Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta 23, 25*, 16* 26, 29, 24, 27*, 32*, 36*, 18

81

Lampiran 1

kelainan/penyakit pada organ ekskresi; Ginjal 28, 30* 31, 35*,

38*, 44

33, 34 37

6 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses

atau mekanisme pengeluaran zat sisa metabolisme

pada ginjal

41* 40* 39, 43* 42 5

7 Mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan

fungsi ginjal sebagai penyaring zat sisa bioproses

tubuh

46 45* 2

8 Mengenal strutur, fungsi dan proses serta

kelainan/penyakit yang terjadi pada organ ekskresi;

Paru-paru, Hati, dan Kulit

47*, 48,

51, 55,

62*

54*, 59* 50*, 52* 49 10

9 Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta

kelainan/penyakit pada organ ekskresi; Paru-paru,

Hati dan Kulit

53*, 61 60 3

10 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

proses/mekanisme pengeluaran zat sisa metabolisme

pada kulit

56 57* 58* 3

11 Mengenal struktur, fungsi dan proses/mekanisme

sistem ekskresi pada ikan dan serangga

63, 66*,

67*

65*, 69 5

12 Menjelaskan struktur, fungsi dan proses/mekanisme

sistem ekskresi pada ikan dan serangga

64*, 68,

70

71 72 73* 6

∑ Jumlah Soal 27 8 22 8 2 6 73

82

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Jenjang Sekolah : SMA Negeri 8 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Aalokasi Waktu : 70 Menit

Jumlah Soal : 73 Soal

Bentuk Soal : Tes Objektif Pilihan Ganda

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai) santun, responsip dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara afektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam memperbaiki diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuann teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

83

Lampiran 1

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :

1.1. : Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang sruktur dan fungsi sel, jaringan,

organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara menjaga serta memeliharanya dan menurut ajaran agama yang

dianutnya.

1.2. : Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; disiplin; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) secara gotong royong, kerja sama, resposif dan

proaktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

3.9. : Mengaitkan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada

manusia dan membandingkannya dengan hewan ikan dan serangga.

4.14. : Melakukan percobaan uji kandungan urine pada orang normal dan diabetes mellitus serta menganalisis kaitannya

dengan kelainan pada struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia.

84

Lampiran 1

No. Indikator

Pembelajaran

Indikator

Soal

Ranah

Kognitif

No.

Soal Bentuk Soal Kunci

1. Menjelaskan

pengertian

defekasi,

sekresi, dan

ekskresi.

Menjelaskan

pengertian

ekskresi

C2 1 Sistem ekskresi merupakan suatu sistem yang membantu menjaga

keseimbangan tubuh. Karena sistem ekskresi merupakan...

a. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak

digunakan lagi oleh tubuh.

b. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang masih

dibutuhkan oleh tubuh.

c. Proses pengeluaran zat sisa yang tidak melalui proses

metabolisme dari dalam tubuh.

d. Proses pengeluaran feses dari hasil pencernaan.

e. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik yang sudah tidak

digunakan maupun masih digunakan dari dalam tubuh.

A

Mengidentifikas

i beberapa

pernyataan yang

sesuai dengan

sistem ekskresi.

C4 3 Manakah pernyataan berikut yang tidak ada hubungannya dengan

sistem ekskresi manusia...

a. Kulit mengeluarkan keringat.

b. Ginjal mengeluarkan urine.

c. Pankreas mengeluarkan enzim amilase

d. Paru-paru mengeluarkan uap air.

e. Hati menghasilkan amonia, urea serta asam urat.

C

Menghubungkan

pengertian

ekskresi dan

sekresi melalui

sebuah

perumpamaan.

C5 4 Sebuah analogi dimana pembersihan lemari sebagai cairan dalam

tubuh yang membersihkan dan mengeluarkan barang-barang kecil

kemudian mengembalikan barang-barang yang masih bermanfaat ke

dalam lemari, dan dilakukan penyortiran barang-barang besar

sebelum kemudian barang-barang yang tidak dikehendaki itu

dibuang.

I. Membersihkan dan mengeluarkan barang-barang kecil.

E

85

Lampiran 1

II. Mengembalikan barang-barang yang bermanfaat ke dalam

lemari.

III. Menyortir barang-barang besar.

IV. Membuang barang-barang yang sudah tidak dikehendaki.

Dari pernyataan diatas, manakah proses yang sesuai dengan proses

sekresi dan ekskresi secara berurutan...

a. I dan II

b. I dan III

c. II dan I

d. III dan IV

e. II dan IV

Mengkategorika

n aktivitas

pengeluaran

yang termasuk

sistem ekskresi

manusia.

C5 2 Berikut ini adalah beberapa aktivitas pengeluaran yang dilakukan

oleh manusia:

1) Buang air besar

2) Buang air kecil

3) Berkeringat

4) Meludah

5) Bernapas

Aktivitas yang tidak termasuk ekskresi adalah...

a. 1, 2

b. 1, 2, 3

c. 1, 4

d. 1, 2, 3, 4

e. 1, 2, 3, 4, 5

C

Menyebutkan

zat sisa yang

dikelurkan

melalui salah

C1 8 Defekasi merupakan proses pengeluaran zat sisa hasil pencernaan

(feses). Adapun zat yang dikeluarkan melalui defekasi adalah...

a. Karbondioksida

b. Nitrogen

B

86

Lampiran 1

satu proses

pengeluaran.

c. Urea

d. NaCl

e. Uap Air

2 Menyebutkan

zat-zat yang

harus

dikeluarkan

dari dalam

tubuh manusia

melalui organ

ekskresi.

Menemukan zat-

zat yang tidak

berguna dan

harus

dikeluarkan dari

dalam tubuh.

C3 5 Metabolisme di dalam tubuh menghasilkan berbagai jenis senyawa,

ada yang berguna bagi tubuh dan ada pula yang tidak berguna.

Senyawa yang tidak diekskresikan dan masih berguna bagi tubuh

adalah...

a. CO2 dan H2O

b. CO(NH2)2

c. Zat Warna Empedu

d. Protein

e. NH3

D

Menyebutkan

kandungan zat

pada zat yang

harus

dikeluarkan dari

dalam tubuh.

C1 6 Asam urat merupakan sisa metabolisme asam nukleat. Bersama-

sama dengan amonia dan urea, asam urat termasuk bahan-bahan

buangan utama berupa senyawa...

a. Hidrogen

b. Nitrogen

c. Natrium

d. Glukosa

e. Kalium

B

Menyebutkan

zat sisa

metabolisme

yang harus

dikeluarkan dari

dalam tubuh.

C1 7 Senyawa yang merupakan sisa pembongkaran senyawa protein dan

bersifat racun bagi sel tubuh sehingga harus dibuang adalah...

a. Amonia

b. Karbon dioksida

c. Air

d. Asam amino

e. Asam urat

A

3 Mengenal Menyebutkan C1 9 Berikut organ-organ dalam tubuh manusia: C

87

Lampiran 1

organ-organ

yang berperan

dalam sistem

ekskresi.

organ pada

sistem ekskresi

melalui gambar. I II III IV V

Organ pada nomor berapakah yang tidak berperan dalam sistem

ekskresi pada manusia?

a. I

b. II

c. III

d. IV

e. V

Mengidentifikas

i organ

berdasarkan zat

sisa yang

dikeluarkannya.

C2 10 Berikut menunjukkan organ dan zat yang dikeluarkannya.

Organ Zat yang dikeluarkan

P Air yang mengandung ptialin

Q Protein, Enzim, Hormon

R Air dan Garam

S Air, Enzim, dan Garam

Karbonat

T Air, Garam dan Urea

Organ yang termasuk ke dalam sistem eksresi adalah...

a. P dan Q

b. Q dan R

c. R dan S

d. S dan T

e. R dan T

E

Mengidentifikas

i organ sebagai

C3 13 NH3 sebagai hasil metabolisme protein dan CO2 sebagai hasil

respirasi, dapat membentuk urea yang kemudian diekskresikan.

B

88

Lampiran 1

alat ekskresi. Pembentukan urea itu terjadi dalam...

a. Hati

b. Ginjal

c. Kandung kemih

d. Usus kecil

e. Usus besar

Menemukan

organ yang

berperan dalam

pengeluaran zat

sisa

metabolisme

dari dalam

tubuh.

C3 11 CO2 dan Uap air dari jaringan akan diekskresikan melalui...

a. Ginjal

b. Kulit

c. Paru-paru

d. Kolon

e. Kelenjar Minyak

C

Menyebutkan

organ yang

berperan dalam

pengeluaran uap

air.

C1 12 Air dikeluarkan dalam bentuk uap air oleh organ ekskresi...

a. Ginjal

b. Kulit

c. Paru-paru

d. Hati

e. Limfa

C

4 Mengenal

struktur,

fungsi, dan

proses serta

Menyebutkan

struktur ginjal

berdasakan

gambar.

C1 19 Perhatikan gambar penampang ginjal dibawah ini! C

89

Lampiran 1

kelaianan/peny

akit pada organ

ekskresi;

Ginjal.

Gambar yang ditunjukkan oleh huruf A dan B adalah...

a. Koteks dan Medula

b. Medula dan Korteks

c. Nefron dan Korteks

d. Medula dan Nefron

e. Medula dan Kapsula Bowman

Menyebutkan

satu unit

fungsional

dalam ginjal.

C1 17 Satuan struktural dan fungsional terkecil dalam ginjal disebut...

a. Nefron

b. Neuron

c. Badan Malpighi

d. Tubulus

e. glomerulus

A

Menemukan

unsur nefron

sebagai unit

fungsinal dalam

ginjal.

C3 18 Nefron memiliki dua unsur, unsur pembuluh dan epitel. Dibawah ini

yang tidak termasuk ke dalam unsur epitel adalah...

a. Tubulus Kolektifus

b. Tubulus Kontortus Distal

c. Lengkung Henle

d. Glomerulus

e. Tubulus Kontortus Proksimal

D

Mengidentifikas C3 15 Berikut beberapa pernyataan yang bukan merupakan fungsi ginjal C

90

Lampiran 1

i fungsi ginjal adalah...

a. Mengeksresikan zat sisa metabolisme seperti urea, asam urat

dan zatyang bersifat racun.

b. Mengatur volume plasma darah dan jumlah air dalam tubuh

c. Mengeluarkan zat karbondioksida dan uap air

d. Pengatur keseimbangan zat asam basa dalam tubuh

e. Memelihara tekanan osmosis dan pH cairan tubuh

Menyebutkan

organ ekskresi

berdasarkan

fungsinya.

C1 14 Organ ekskresi yang mempunyai fungsi filtrasi dan reabsorbsi

adalah...

a. hati

b. ginjal

c. kulit

d. usus

e. paru-paru

B

Menyebutkan

bagian ginjal

yang sesuai

dengan

perannya.

C1 22 Dalam ginjal pemisahan urine dari darah terjadi pada bagian...

a. Kandung air seni

b. Sumsum ginjal

c. Seluruh ginjal

d. Pada saluran ginjal

e. Rongga Ginjal

E

Menyebutkan

bagian nefron

pada ginjal

berdasakan

fungsinya.

C1 21 Perhatikan gambar dibawah ini! A

91

Lampiran 1

Proses filtrasi terjadi pada nomor...

a. 1

b. 2

c. 3

d. 5

e. 6

Menyebutkan

bagian-bagian

ginjal

berdasarkan

fungsinya.

C1 20 Rongga di dalam ginjal yang mengumpulkan urine ialah...

a. Pelvis renalis

b. Vesika urinaria

c. Ureter

d. Vena renalis

e. Kapsula bowman

A

5 Menjelaskan

struktur,

fungsi, dan

proses serta

kelainan/penya

Mendeskripsika

n letak ginjal di

dalam tubuh

manusia.

C2 16 Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua,

terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding posterior yang

berdekatan dengan dua pasang iga terkahir. Tepatnya pada...

a. Bagian kanan atas rongga perut

b. Bagian atas rongga abdomen dibawah diafragma.

D

92

Lampiran 1

kit pada organ

ekskresi;

Ginjal.

c. Bagian bawah rongga abdomen.

d. Bagian dia antara otot-otot punggung dan peritoneum

rongga abdomen atas.

e. Bagian abdomen sebelah kanan dan kiri tulang ekor.

Menganalisis

fungsi ginjal

sebagai organ

atau alat

ekskresi pada

manusia.

C4 27 Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme

seperti urea, garam terlarut dan materi organik lainnya dalam darah

yang mengalir memasuki ginjal dan menghasilkan urine primer,

sedangkan senyawa yang masih dibutuhkan masuk kembali ke

dalam darah. Pernyataan diatas merupakan salah satu fungsi utama

ginjal yaitu...

a. Sebagai alat filtrasi

b. Sebagai pengatur keasaman

c. Sebagai pengatur termoregulasi

d. Sebagai alat pengeluaran racun

e. Sebagai alat fermentasi

A

Menyusun

organ-organ

yang berperan

dalam proses

pembentukan

urine.

C4 26 Berikut ini adalah organ-organ pembentuk sistem ekskresi yang

berhubungan dengan pembentukan urine.

1. Glomerulus

2. Tubulus kolektivus

3. Tubulus kontorti

4. Pelvis renalis

5. Ureter

6. Kandung kemih

7. Uretra

Urutan pembentukan urine adalah...

a. 1, 3, 2, 4, 5, 6 dan 7

b. 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan 6

c. 1, 2, 3, 4, 7, 5 dan 6

A

93

Lampiran 1

d. 1, 2, 3, 5, 6, 7 dan 4

e. 1, 4, 3, 2, 5, 6 dan 7

Menyebutkan

bagian ginjal

berdasarkan

peranannya.

C1 25 Setelah filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi terbentuklah urine yang

sesungguhnya dan dikumpulkan pada..

a. Tubulus kontortus distal ke pelvis renalis

b. Tubulus kontortus proksimal ke tubulus kontortus distal

c. Tubulus kontortus distal ke kantong kemih

d. Tubulus pengumpul ke ureter

e. Tubulus pengumpul ke pelvis renalis

D

Mengidentifikas

i proses

reabsorbsi pada

pembentukan

urine.

C3 44 Dalam reabsorbsi tubular, glukosa dan asam amino direabsorbsi

melalui proses...

a. Transfor aktif

b. Transfor pasif

c. Pinositosis

d. Osmosis

e. Difusi

A

Menyebutkan

tempat kejadian

peristiwa dalam

pembentukan

urine.

C1 23 Proses filtrasi glomerulus berlangsung dari...

a. Glomerulus sampai kapsula bowman

b. Kapsula bowman sampai glomerulus

c. Tublus renalis sampai kapiler peritubulur

d. Kapiler peri tubulur sampai tubulus renalis

e. Tubulus renalis sampai kapsula bowman

A

Menyebutkan

zat hasil

metabolisme

dengan yang

memberi warna

pada urine.

C1 28 Zat yang memberikan warna kekuning-kuningan pada urine

adalah...

a. Biliverdin

b. Bilirubin

c. Urobilin

d. Histamin

C

94

Lampiran 1

e. Hemoglobin

Mengidentifikas

i bagain-bagain

organ pada

ginjal dalam

proses

pembentukan

urine

berdasarkan

fungsinya.

C4 24 Pada salah satu proses pembentukan urine, terjadi proses

penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh,

misalnya urea. Proses itu berlangsung di dalam..

a. Glomerulus

b. Kapsula bowman

c. Lengkung henle

d. Tubulus kontortus proksimal

e. Tubulus kontortus distal

E

Menemukan zat

yang terkandung

dalam urine.

C3 31 Di dalam filtrat glomerulus atau urin primer tidak ditemukan...

a. Sel darah merah

b. Glukosa

c. Asam amino

d. Ion natrium

e. Urea

A

Menafsirkan

kelainan atau

penyakit yang

terjadi pada

sistem ekskresi

melalui sebuah

percobaan.

C6 32 Seseorang diuji urinenya dengan menggunakan reagen benedict dan

biuret dengan hasil seperti pada tabel berikut ini.

Reagen Hasil Uji

Benedict Merah bata

Biuret Biru mudah

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa Ia penderita...

a. Uremia

b. Diabetes mellitus

c. Diabetes insipidus

d. Nefritis

B

95

Lampiran 1

e. Albuminaria

Mengidentifikas

i jenis penyakit

berdasarkan

penyebabnya.

C3 38 Kerusakan glomerulus mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal

sebagai organ filtrasi khususnya memfiltrasi protein. Hal tersebut

mengakibatkan seseorang terkena penyakit...

a. Sistisis

b. Albuminaria

c. Nefritis

d. Gagal ginjal

e. Batu ginjal

B

Menganalisis

kerusakan yang

terjadi pada

organ ekskresi.

C4 33 Dari hasil analisis urine seorang siswa, ternyata ditemukan

kandungan senyawa protein. Hal ini dapat menunjukkan adanya

kerusakan pada organ ginjal bagian..

a. Glomerulus

b. Kapsula bowman

c. Tubulus proksimal

d. Tubulus distal

e. Tubulus kolektivus.

A

Menganalisis

kerusakan yang

terjadi pada

organ ekskresi.

C4 34 Jika dalam urine seseorang terdapat glukosa, sedangkan Ia tidak

menderita diabetes mellitus, maka kemungkinan kerusakan terjadi

pada bagian...

a. Glomerulus

b. Kapsula bowman

c. Tubulus kontortus proksimal

d. Tubulus kontortus distal

e. Lengkung henle

C

Menyimpulkan

kelainan/penyak

it yang terjadi

C6 37 Pernyataan berikut merupakan ciri-ciri kelainan pada ginjal:

1. Adanya albumin dan protein dalam urine

2. Menurunnya volume urine

C

96

Lampiran 1

berdasarkan ciri-

cirinya.

3. Urine yang dikeluarkan banyak dan encer

4. Adanya gula dalam urine

5. Terjadinya penimbunan air di kaki.

Pernyataan yang tidak sesuai dengan gagal ginjal tertera pada

nomor...

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

Mengidentifikas

i kelainan pada

penderita

diabetes mellitus

C3 35 Pada penderita diabetes mellitus tidak terjadi hal berikut, yaitu...

a. Jumlah urine meningkat

b. Glukosa tidak dapat dirombak menjadi glikogen

c. Glukosa dalam darah menurun

d. Urine mengandung glukosa

e. Gangguan reabsorbsi glukosa

C

Mennyimpulkan

gangguan/kelain

an pada ginjal.

C6 36 Pernyataan berikut merupakan ciri-ciri dari gangguan/kelainan pada

ginjal:

1. Urine terbawa ke dalam darah akibat nefron bocor

2. Peradangan nefron karena bakteri streptococcus

3. Kelenjar hippofisis gagal menyekresi ADH

4. Rusaknya glomerulus atau tubulus pada nefron

5. Terdapatnya molekul albumin dan protein lainnya di dalam

urine

6. Pengerasan pembuluh darah di dalam ginjal

Ciri-ciri penyakit nefritis adalah...

a. 1 dan 3

b. 2 dan 4

B

97

Lampiran 1

c. 3 dan 5

d. 4 dan 6

e. 5 dan 6

Mengidentifikas

i karakteristik

urine normal

C3 29 Pernyataan yang tidak benar mengenai karakteristik urine normal...

a. Berat jenis merupakan ukuran zat terlarut di dalam urine

b. Urine yang keruh merupakan indikator infeksi traktus

urinaria

c. Volume pengeluaran urin dapat dipengaruhi oleh faktor-

faktor seperti keringat berlebihan atau diare.

d. Glukosa terdapat di dalam urine hanya jika kadar glukosa

dalam darah tinggi.

e. Protein dalam urine dapat ditemukan hanya jika glomerulus

mengalami kerusakan.

D

Menyebutkan

komposisi urine

normal

C1 30 Komposisi urine normal adalah...

a. 80% air, 10% urea, dan 10% hasil metabolik lain.

b. 96% air, 2% urea, dan 2% hasil metabolik lain.

c. 75% air, 15% urea, dan 10% hasil metabolik lain.

d. 50% air, 25% urea, dan 25% hasil metabolok lain.

e. 36% air, 32% urea, dan 32%hasil metabolik lain.

B

6 Mengetahui

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

proses atau

mekanisme

pengeluaran

zat sisa

metabolisme

Mendeskripsika

n proses ADH

dalam

mempengaruhi

jumlah urine.

C3 40 Banyak sedikitnya urine diatur oleh ADH (antidiuretic hormone)

dengan cara mempengaruhi...

a. Permeabilitas sel-sel tubulus proksimal

b. Permeabilitas sel-sel tubulus distal

c. Permeabilitas sel-sel tubulus kolektivus

d. Daya tampung vesika urinaria

e. Diameter uretra

B

Menemukan

faktor yang

C3 39 Jumlah urine yang dikeluarkan dari tubuh dipengarui oleh beberapa

faktor. Berikut faktor yang mempengaruhi jumlah urine, kecuali...

D

98

Lampiran 1

pada ginjal. mempengruhi

jumlah urine.

a. Suhu Lingkungan

b. Faktor emosional

c. Banyaknya cairan yang diminum

d. Jumlah glukosa yang harus dikeluarkan dari darah.

e. Kadar ADH dalam darah

Menyebutkan

fungsi hormon

bagi reabsorbsi

pada ginjal.

C1 41 Hormon yang secara langsung meningkatkan reabsorbsi air oleh

ginjal ialah...

a. ADH

b. Aldosteron

c. PTH

d. ANH

e. FSH

A

Menganalisis

sebuah faktor

yang

mempengaruhi

jumlah urine.

C4 42 Perhatikan pernyataan berikut:

1. Jumlah air yang diminum

2. Jumlah garam yang dikeluarkan darah

3. Jumlah air di dalam jaringan

4. Kerja hormon ADH

Volume air yang dikeluarkan oleh tubuh manusia bergantung pada...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 1 dan 4

d. 3 dan 2

e. 3 dan 4

C

Menemukan

akibat suatu

faktor dalam

pembentukan

urine.

C3 43 Kekurangan hormon insulin mengakibatkan hal-hal berikut,

kecuali...

a. Kadar gula dalam darah meningkat/tinggi

b. Menderita diabetes mellitus

c. Penyerapan glukosa terganggu.

E

99

Lampiran 1

d. Terdapat banyak glukosa di dalam urine.

e. Kadar gula dalam darah menurun/rendah

7 Mengenal

peran

teknologi cuci

darah mirip

dengan fungsi

ginjal sebagai

penyaring zat-

zat sisa

bioproses

tubuh.

Menafsirkan kan

peranan

teknologi

dengan fungsi

bagian-bagian

ginjal dalam

proses

pembentukan

urin.

C6 45 Peranan mesin pencuci darah identik dengan fungsi bagian ginjal

yang disebut...

a. Kapsul bowman

b. Glomerulus

c. Lengkung henle

d. Tubulus Proksimal

e. Medulla

B

Menghubungkan

kerja mesin

dialisis dengan

fungsi ginjal

C3 46

Gambar diatas merupakan sebuah proses dimana penderita gagal

ginjal sedang melakukan cuci darah. Istilah cuci darah ini memiliki

kinerja utama yang sama dengan fungsi bagian ginjal yaitu...

a. Difusi sederhana

b. Filtrasi

c. Osmosis

d. Transfor aktif

e. Transpor pasif

B

8 Mengenal

struktur, fungsi

Menemukan

struktur

C3 50 Berdasarkan strukturnya kulit tersusun dari dua lapisan yaitu

epidermis dan dermis. Lapisan yang tidak menyusun epidermis

E

100

Lampiran 1

dan proses

serta

kelaianan/peny

akit pada organ

ekskresi; Paru-

paru, Hati dan

Kulit.

penyusun

lapisan dermis

pada kulit.

adalah...

a. Stratum basalis

b. Stratum spinosum

c. Stratum granulosum

d. Stratum lusidum

e. Stratum papilar

Menyebutkan

struktur kulit

serta kandungan

dan peran yang

dimilikinya.

C1 51 Warna kulit manusia merupakan sebuah faktor genetik yang

diturunkan induknya. Warna kulit ini ditentukan oleh pigmen yang

terkandung di dalam stratum...

a. Basalis

b. Granulosum

c. Lusidum

d. Dermis

e. Korneum

A

Mendeskripsika

n letak hati pada

tubuh manusia.

C2 59

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Berdasarkan gambar

disamping, hati terletak pada...

a. Rongga perut sebelah kanan atas

b. Rongga perut sebelah kiri atas

c. Rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang pinggang

d. Rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang ekor

e. Rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang selangka

A

101

Lampiran 1

Menyebutkan

struktur kulit

pada lapisan

epidermis

C1 48 Perhatikan gambar dibawah ini!

(gunakan gambar dibawah ini untuk menjawab no. 48 dan 49)

Tentukan B, C dan E pada gambar berikut!

a. Lusidum, Germinativum, dan Granulosum

b. Lusidum, Granulosum, dan Basale

c. Lusidum, Spinosum, dan Basale

d. Lusidum, Granulosum, dan Spinosum

e. Epidermis, Granulosum, dan Germinativum

B

Menganalisis

lapisan kulit dan

karakteristik

yang

dimilikinya.

C6 49 Perhatikan gambar!(pada nomor 48)

Pernyataan yang benar untuk A dan D adalah...

a. A stratum basale, aktif mengalami mitosis dan D stratum

lusidum, mengandung pigmen.

b. A stratum korneum, kulit mati yang selalu mengelupas dan

D stratum granuosum, bening berkeratin.

c. A Sratum korneum, kulit mati yang selalu mengelupas dan

C

102

Lampiran 1

D stratum spinosum, berbentu sel gepeng.

d. A stratum lusidum, berpigmen dan D stratum spinosum

berbentuk sel gepeng.

e. A stratum spinosum, berpigmen dan D stratum granulosum,

berbentu sel gepeng.

Menyebutkan

struktur paru-

paru pada

manusia.

C1 62 Paru-paru terdiri dari paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Masing-

masing paru-paru dilapisi oleh suatu membran yang disebut...

a. Skuamosa

b. Goblet

c. Pleura

d. Korteks

e. Basal

C

Menemukan

fungsi kulit bagi

tubuh manusia.

C3 52 Berikut ini yang bukan fungsi kulit bagi tubuh kita . . . .

a. Mengeluarkan keringat

b. Melindungi tubuh dari gangguan fisik

c. Tempat pembentukan sel darah merah

d. Pengatur suhu tubuh

e. Penerima rangsangan dari luar

C

Menyebutkan

fungsi

pengeluaran

keringat bagi

tubuh.

C1 55 Pengelauarn keringat dari dalam tubuh manusia bertujuan untuk...

a. Mengurangi air dalam tubuh

b. Mengurangi peranan paru-paru

c. Mengatur suhu tubuh

d. Mengatur pH darah

e. Mempercepat reabsorbsi air

C

Menunjukkan

bagian kulit

yang

berhubungan

C2 54 Perhatikan gambar dibawah ini! D

103

Lampiran 1

dengan proses

pengeluaran

keringat

Manakah yang berhubungan dengan proses pengeluaran keringat?

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. 1, 2, dan 3

Menyebutkan

lapisan paling

luar dari kulit

C1 47 Lapisan luar kulit adalah...

a. Lapisan papiler

b. Dermis

c. Jaringan subkutan

d. Epidermis

e. Hipodermis

D

9 Menjelaskan

struktur, fungsi

dan proses

serta

penyakit/kelain

an pada organ

Mengkategorika

n fungsi organ

ekskresi dari

beberapa

pernyataan.

C5 60 Pernyataan berikut berhubungan dengan fungsi organ ekskresi:

1. Tempat pembentukan dan pengeluaran pembongkaran

protein

2. Tempat pembentukan vitamin

3. Tempat penyaringan darah

4. Menawarkan racun yang masuk melalui makanan

E

104

Lampiran 1

ekskresi; Paru-

paru, Hati dan

Kulit.

Dari pernyataan diatas, manakah yang sesuai dengan fungsi hati?

a. 1 dan 3

b. 2 dan 4

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

e. 1, 2, dan 4

Mengidentifikas

i struktur kulit

sebagai organ

dalam sistem

ekskresi.

C3 53 Kulit dapat berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya...

a. Stratum Granulosum

b. Stratum Germinativum

c. Akar Rambut

d. Kelenjar Keringat

e. Kelenjar Lemak

D

Mengidentifikas

i fungsi hati

sebagai organ

ekskresi.

C3 61 Hati akan menghasilkan empedu sehingga hati dianggap sebagai

organ ekskresi dan sekresi. Alasan hati dianggap sebagai organ

ekskresi adalah karena empedu...

a. Berasal dari penghancuran eritrosit

b. Masih digunakan dalam proses pencernaan

c. Merupakan zat sisa metabolisme

d. Memberikan warna pada feses

e. Mempunyai sifat larut dalam air.

A

10 Mengetahui

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

proses atau

mekanisme

pengeluaran

zat sisa

Menentukan

fakktor yang

mempengaruhi

proses

pengeluaran

keringat.

C3 57 Berikut ini faktor yang berpengaruh terhadap banyak sedikitnya

keringat yang dikeluarkan oleh tubuh , kecuali..

a. Aktivitas tubuh

b. Suhu lingkungan

c. Banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi.

d. Emosi

e. Kondisi psikis

C

Menjelaskan C2 56 Berikut yang tidak berhubungan dengan proses/mekanisme B

105

Lampiran 1

metabolisme

pada kulit.

mekanisme

keluarnya

keringat

berdasarkan

faktor-faktor

tertentu.

pengeluaran keringat...

a. Pengeluarannya diatur oleh hipotalamus di otak

b. Pengeluarannya diatur oleh hipofisis

c. Bergantung pada darah yang melalui hipotalamus.

d. Bergantung pada enzim bradikin yang mempengaruhi

pelebaran pembuluh darah dan kelenjar keringat.

e. Bergantung pada suhu lingkungan.

Menganalisis

suatu peristiwa

berdasarkan

faktor yang

mempengaruhin

ya.

C4 58 Jika seseorang berada di lingkungan pegunungan yang dingin, hal

yang akan terjadi adalah...

a. Banyak mengeluarkan urine dan keringat

b. Sedikit mengeluarkan urine dan keringat

c. Banyak mengeluarkan urine dan sedikit keringat

d. Sedikit mengeluarkan urine dan banyak berkeringat

e. Urine dan keringat banyak mengandung garam

C

11 Mengenal

struktur, fungsi

dan

proses/mekanis

me sistem

ekskresi pada

ikan dan

serangga.

Menemukan

alat ekskresi

pada ikan

C3 65 Ikan memiliki lebih dari satu alat ekskresi, berikut yang tidak

termasuk alat ekskresi pada ikan...

a. Insang

b. Anus

c. Kulit

d. Ginjal

e. Trakea

E

Menyebutkan

alat ekskresi

pada serangga.

C1 66 Serangga memiliki alat ekskresi berupa kumpulan pembuluh-

pembuluh halus yang melekat pada dinding usus, pembuluh tersebut

adalah pembuluh...

a. Glomerulus

b. Bowman

c. Malpighi

d. Rektum

C

106

Lampiran 1

e. Anus

Menjelaskan

fungsi pembuluh

malpighi pada

serangga

C2 67 Pembuluh Malpighi memiliki fungsi yang sama seperti ginjal

yaitu...

a. Peredaran darah

b. Penyaring darah

c. Perombakan darah

d. Pembentukan darah

e. Reabsorbsi

B

Menyebutkan

tipe ginjal yang

dimiliki oleh

ikan.

C1 63 Ginjal pada vertebrata memeiliki beberapa tipe, tipe ginjal yang

dimiliki oleh ikan adalah...

a. Pronefros

b. Mesonefros

c. Metanefros

d. Opistonefros

e. Nefros

D

Melengkapi

proses ekskresi

yang terjadi

pada serangga.

C3 69 Bahan-bahan sisa metabolisme masuk ke dalam pembuluh malpighi

secara ... selanjutnya yang tidak terpakai dan masih berbetuk cairan

masuk ke dalam ... kemudian bersama-sama sisa pencernaan di

bawa ke ...

Untuk mengisi titik-titik di atas, jawaban yang paling tepat adalah...

a. Transfor aktif, lambung, rektum.

b. Osmosis, usus belakang, rektum.

c. Difusi, usus belakang, rektum.

d. Transfor pasif, lambung, rektum.

e. Difusi, lambung, rektum.

C

12 Menjelaskan

struktur, fungsi

Menyebutkan

fungsi ginjal

C1 64 Ginjal di dalam tubuh ikan memiliki fungsi sebagai alat ekskresi,

selain itu ginjal tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk

D

107

Lampiran 1

dan

proses/mekanis

me sistem

ekskresi pada

ikan dan

serangga.

pada ikan. memelihara keseimbangan garam cairan tubuh yang disebut...

a. Spirometer

b. Reseptor

c. Katalisator

d. Osmoregulator

e. Termometer

Menyebutkan

zat hasil

pengeluaran

pada serangga.

C1 68 Pembuluh malpighi mengendapkan sisa-sisa metabolisme yang

mengandung nitrogen ke dalam bentuk...

a. Asam Urat

b. Uap air

c. Urea

d. Feses

e. Ornitin

A

Menjelaskan

proses

osmoregulasi

pada ikan

C2 71 Dalam proses osmoregulasi, ikan air tawar ....

a. Memompa garam keluar melalui insangnya

b. Membentuk urine yang banyak dan encer

c. Mengeluarkan urea secara difusi melalui insang

d. Memiliki sisik yang dilapisi lendir untuk mengurangi

hilangnya air ke lingkungan.

e. Melakukan semua yang telah disebutkan diatas.

B

Menyebutkan

kan prinsip sifat

ikan air laut.

C1 70 Tubuh ikan air laut bersifat hipotonis yang artinya...

a. Konsentrasi air dalam darah ikan tinggi dan di sekelilingnya

rendah

b. Konsentrasi air dalam darah ikan rendah, di sekelilingnya

tinggi.

c. Konsentrasi air dalam darah dan di sekelilingnya sama

rendah

d. Konsentrasi air dalam darah dan di sekelilingnya sama tinggi

A

108

Lampiran 1

e. Konsentrasi air dalam darah ikan rendah

Mengidentifikas

i sifat ikan air

tawar dalam

sistem

ekskresinya.

C3 72 Darah ikan air tawar bersifat hipertonis, hal tersebut

mengakibatkan...

a. Ikan meminum air dalam jumlah banyak.

b. Ikan menghasilkan banyak urin dan encer

c. Ikan menghasilkan sedikit urine dan encer

d. Ikan menghasilkan sedikit urine dan pekat

e. Ikan menghasilkan banyak urine dan pekat

B

Menyimpulkan

sistem ekskresi

yang terjadi

pada ikan air

laut dan ikan air

tawar.

C6 73 Perhatikan pernyataan-pernytaan berikut:

1. Tubuh ikan bersifat hipotonis

2. Cenderung kehilangan air secara osmosis

3. Ikan bersifat hipertonis

4. Menghasilkan urine yang encer dan banyak

5. Mengeskresikan urea dan trimetilamin oksida.

Dari pernyataan diatas, manakah karakteristik yang dimiliki oleh

ikan air laut...

a. 1, 2, dan 4

b. 2, 3, dan 4

c. 3, 4, dan 5

d. 1, 2, dan 5

e. 2, 3, dan 5

D

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

Lampiran 7

INSTRUMEN TES PENELITIAN

KONSEP SISTEM EKSRESI

Nama :

Kelas :

:

Jawablah Pertanyaan-pertanyan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, d atau e yang Anda anggap sebagai jawaban paling benar!

1. Sistem ekskresi merupakan suatu

sistem yang membantu menjaga

keseimbangan tubuh. Karena sistem

ekskresi merupakan...

a. Proses pengeluaran zat sisa

metabolisme yang sudah tidak

digunakan lagi oleh tubuh.

b. Proses pengeluaran zat sisa

metabolisme yang masih

dibutuhkan oleh tubuh.

c. Proses pengeluaran zat sisa yang

tidak melalui proses metabolisme

dari dalam tubuh.

d. Proses pengeluaran feses dari

hasil pencernaan.

e. Proses pengeluaran zat sisa

metabolisme baik yang sudah

tidak digunakan maupun masih

digunakan dari dalam tubuh.

2. Berikut organ-organ dalam tubuh

manusia:

I II III IV V

Organ pada nomor berapakah yang

tidak berperan dalam sistem ekskresi

pada manusia...

a. I

b. II

c. III

d. IV

e. V

3. Berikut menunjukkan organ dan zat

yang dikeluarkannya.

Organ Zat yang dikeluarkan

P Air yang mengandung ptialin

Q Protein, Enzim, Hormon

R Air dan Garam

S Air, Enzim, dan Garam Karbonat

T Air, Garam dan Urea

Organ yang termasuk ke dalam sistem

eksresi adalah...

a. P dan Q

b. Q dan R

c. R dan S

d. S dan T

e. R dan T

4. CO2 dan Uap air dari jaringan akan

diekskresikan melalui...

a. Ginjal

b. Kulit

c. Paru-paru

d. Kolon

e. Kelenjar Minyak

5. Metabolisme di dalam tubuh

menghasilkan berbagai jenis senyawa,

ada yang berguna bagi tubuh dan ada

pula yang tidak berguna. Senyawa

yang tidak diekskresikan dan masih

berguna bagi tubuh adalah...

120

Lampiran 7

a. CO2 dan H2O

b. CO(NH2)2

c. Zat Warna Empedu

d. Protein

e. NH3

6. Manakah pernyataan berikut yang

tidak ada hubungannya dengan sistem

ekskresi manusia...

a. Kulit mengeluarkan keringat.

b. Ginjal mengeluarkan urine.

c. Pankreas mengeluarkan enzim

amilase

d. Paru-paru mengeluarkan uap air.

e. Hati menghasilkan amonia, urea

serta asam urat

7. Satuan struktural dan fungsional

terkecil dalam ginjal disebut...

a. Nefron

b. Neuron

c. Badan Malpighi

d. Tubulus

e. Glomerulus

8. Ginjal adalah organ berbentuk seperti

kacang berwarna merah tua, terletak di

area yang tinggi, yaitu pada dinding

posterior yang berdekatan dengan dua

pasang iga terkahir. Tepatnya pada...

a. Bagian kanan atas rongga perut

b. Bagian atas rongga abdomen

dibawah diafragma.

c. Bagian bawah rongga abdomen.

d. Bagian dia antara otot-otot

punggung dan peritoneum rongga

abdomen atas.

e. Bagian abdomen sebelah kanan

dan kiri tulang ekor

9. Nefron memiliki dua unsur, unsur

pembuluh dan epitel. Dibawah ini

yang tidak termasuk ke dalam unsur

epitel adalah...

a. Tubulus Kolektifus

b. Tubulus Kontortus Distal

c. Lengkung Henle

d. Glomerulus

e. Tubulus Kontortus Proksimal

10. Berikut beberapa pernyataan yang

bukan merupakan fungsi ginjal

adalah...

a. Mengeksresikan zat sisa

metabolisme seperti urea, asam

urat dan zatyang bersifat racun.

b. Mengatur volume plasma darah

dan jumlah air dalam tubuh

c. Mengeluarkan zat karbondioksida

dan uap air

d. Pengatur keseimbangan zat asam

basa dalam tubuh

e. Memelihara tekanan osmosis dan

pH cairan tubuh

11. Urin terdiri dari air dengan bahan

terlarut berupa sisa metabolisme

seperti urea, garam terlarut dan materi

organik lainnya dalam darah yang

mengalir memasuki ginjal dan

menghasilkan urine primer, sedangkan

senyawa yang masih dibutuhkan

masuk kembali ke dalam darah.

Pernyataan diatas merupakan salah

satu fungsi utama ginjal yaitu...

a. Sebagai alat filtrasi

b. Sebagai pengatur keasaman

c. Sebagai pengatur termoregulasi

d. Sebagai alat pengeluaran racun

e. Sebagai alat fermentasi

12. Peranan mesin pencuci darah identik

dengan fungsi bagian ginjal yang

disebut...

a. Kapsul bowman

b. Glomerulus

c. Lengkung henle

d. Tubulus Proksimal

e. Medulla

13. Kerusakan glomerulus mengakibatkan

hilangnya fungsi ginjal sebagai organ

filtrasi khususnya memfiltrasi protein.

Hal tersebut mengakibatkan seseorang

terkena penyakit...

a. Sistisis

121

Lampiran 7

b. Albuminaria

c. Nefritis

d. Gagal ginjal

e. Batu ginjal

14. Hati merupakan kelenjar terbesar

dalam tubuh. Berdasarkan gambar

disamping, hati terletak pada...

a. Rongga perut sebelah kanan atas

b. Rongga perut sebelah kiri atas

c. Rongga perut sebelah kanan dan

kiri tulang pinggang

d. Rongga perut sebelah kanan dan

kiri tulang ekor

e. Rongga perut sebelah kanan dan

kiri tulang selangka

15. Berikut ini yang bukan fungsi kulit

bagi tubuh kita . . . .

a. Mengeluarkan keringat

b. Melindungi tubuh dari gangguan

fisik

c. Tempat pembentukan sel darah

merah

d. Pengatur suhu tubuh

e. Penerima rangsangan dari luar

16. Perhatikan gambar dibawah ini!

Manakah yang berhubungan dengan

proses pengeluaran keringat?

a. 1 dan 2

b. 1 dan 3

c. 2 dan 3

d. 2 dan 4

e. 1, 2, dan 3

17. Berdasarkan strukturnya kulit tersusun

dari dua lapisan yaitu epidermis dan

dermis. Lapisan yang tidak menyusun

epidermis adalah...

a. Stratum basalis

b. Stratum spinosum

c. Stratum granulosum

d. Stratum lusidum

e. Stratum papilar

18. Kulit dapat berfungsi sebagai alat

ekskresi karena adanya...

a. Stratum Granulosum

b. Stratum Germinativum

c. Akar Rambut

d. Kelenjar Keringat

e. Kelenjar Lemak

19. Berikut ini faktor yang berpengaruh

terhadap banyak sedikitnya keringat

yang dikeluarkan oleh tubuh , kecuali..

a. Aktivitas tubuh

b. Suhu lingkungan

c. Banyaknya karbohidrat yang

dikonsumsi.

d. Emosi

e. Kondisi psikis

20. Jika seseorang berada di lingkungan

pegunungan yang dingin, hal yang

akan terjadi adalah...

a. Banyak mengeluarkan urine dan

keringat

b. Sedikit mengeluarkan urine dan

keringat

c. Banyak mengeluarkan urine dan

sedikit keringat

d. Sedikit mengeluarkan urine dan

banyak berkeringat

122

Lampiran 7

e. Urine dan keringat banyak

mengandung garam

21. Kekurangan hormon insulin

mengakibatkan hal-hal berikut,

kecuali...

a. Kadar gula dalam darah

meningkat/tinggi

b. Menderita diabetes mellitus

c. Penyerapan glukosa terganggu.

d. Terdapat banyak glukosa di

dalam urine.

e. Kadar gula dalam darah

menurun/rendah

22. Pada penderita diabetes mellitus tidak

terjadi hal berikut, yaitu...

a. Jumlah urine meningkat

b. Glukosa tidak dapat dirombak

menjadi glikogen

c. Glukosa dalam darah menurun

d. Urine mengandung glukosa

e. Gangguan reabsorbsi glukosa

23. Seseorang diuji urinenya dengan

menggunakan reagen benedict dan

biuret dengan hasil seperti pada tabel

berikut ini.

Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa Ia penderita...

a. Uremia

b. Diabetes mellitus

c. Diabetes insipidus

d. Nefritis

e. Albuminaria

24. Pernyataan berikut merupakan ciri-ciri

dari gangguan/kelainan pada ginjal:

1. Urine terbawa ke dalam darah

akibat nefron bocor

2. Peradangan nefron karena bakteri

streptococcus

3. Kelenjar hippofisis gagal

menyekresi ADH

4. Rusaknya glomerulus atau

tubulus pada nefron

5. Terdapatnya molekul albumin dan

protein lainnya di dalam urine

6. Pengerasan pembuluh darah di

dalam ginjal

Ciri-ciri penyakit nefritis adalah...

a. 1 dan 3

b. 2 dan 4

c. 3 dan 5

d. 4 dan 6

e. 5 dan 6

25. Sebuah analogi dimana pembersihan

lemari sebagai cairan dalam tubuh

yang membersihkan dan

mengeluarkan barang-barang kecil

kemudian mengembalikan barang-

barang yang masih bermanfaat ke

dalam lemari, dan dilakukan

penyortiran barang-barang besar

sebelum kemudian barang-barang

yang tidak dikehendaki itu dibuang.

I. Membersihkan dan mengeluarkan

barang-barang kecil.

II. Mengembalikan barang-barang

yang bermanfaat ke dalam lemari.

III. Menyortir barang-barang besar.

IV. Membuang barang-barang yang

sudah tidak dikehendaki.

Dari pernyataan diatas, manakah

proses yang sesuai dengan proses

sekresi dan ekskresi secara berurutan...

a. I dan II

b. I dan III

c. II dan I

d. III dan IV

e. II dan IV

26. Ginjal di dalam tubuh ikan memiliki

fungsi sebagai alat ekskresi, selain itu

ginjal tersebut juga berfungsi sebagai

alat untuk memelihara keseimbangan

garam cairan tubuh yang disebut...

Reagen Hasil Uji

Benedict Merah bata

Biuret Biru mudah

123

Lampiran 7

a. Spirometer

b. Reseptor

c. Katalisator

d. Osmoregulator

e. Termometer

27. Pembuluh Malpighi memiliki fungsi

yang sama seperti ginjal yaitu...

a. Peredaran darah

b. Penyaring darah

c. Perombakan darah

d. Pembentukan darah

e. Reabsorbsi

28. Ikan memiliki lebih dari satu alat

ekskresi, berikut yang tidak termasuk

alat ekskresi pada ikan...

a. Insang

b. Anus

c. Kulit

d. Ginjal

e. Trakea

29. Ginjal di dalam tubuh ikan memiliki

fungsi sebagai alat ekskresi, selain itu

ginjal tersebut juga berfungsi sebagai

alat untuk memelihara keseimbangan

garam cairan tubuh yang disebut...

a. Spirometer

b. Reseptor

c. Katalisator

d. Osmoregulator

e. Termometer

30. Perhatikan pernyataan-pernytaan

berikut:

1. Tubuh ikan bersifat hipotonis

2. Cenderung kehilangan air secara

osmosis

3. Ikan bersifat hipertonis

4. Menghasilkan urine yang encer

dan banyak

5. Mengeskresikan urea dan

trimetilamin oksida.

Dari pernyataan diatas, manakah

karakteristik yang dimiliki oleh ikan

air laut...

a. 1, 2, dan 4

b. 2, 3, dan 4

c. 3, 4, dan 5

d. 1, 2, dan 5

e. 2, 3, dan 5

124

Lampiran 8

QUESTIONER GAYA BELAJAR

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dan pahami setiap pernyataan yang ada dengan teliti

2. Beri tanda silang (X) pada kolom di sebelah kanan pada setiap pernyataan

yang paling sesuai dengan keadaan Anda

3. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Semua jawaban adalah

baik dan jawaban anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai di sekolah.

Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

Contoh

Jika jawaban Anda Sesuai

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Saya membaca buku dengan rinci (tidak ada yang terlewat) √

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Catatan saya rapi dan teratur dan saya selalu bermain warna

untuk poin-poin penting dalam catatan saya

2 Gambar membantu saya dalam belajar

3 Konsentrasi saya mudah pecah di tempat ramai

4 Musik adalah musuh saya saat belajar

5 Saya hanya membaca bagian-bagian penting dalam buku

6 Saya lebih mudah mengingat penjelasan guru yang dicatat di

papan tulis

7 Saya membaca buku dengan rinci dan menyeluruh

8 Saya mencatat semua agenda saya untuk hari esok

9 Saya mencatat semua instruksi yang diberikan oleh guru

10 Saya mencatat semua penjelasan dari guru

11 Saya menggambar rute perjalanan untuk membantu saya

sampai pada tujuan

125

Lampiran 8

NO PERNYATAAN SS S TS STS

12 Saya menyiapkan semua peralatan sekolah dengan baik

13 Saya menyukai demonstrasi

14 Saya selalu merasa kurang jika peralatan sekolah saya tidak

lengkap

15 Saya sulit belajar tanpa catatan yang rapi dan teratur serta

poin-poin penting yang diberi warna

16 Saya sulit belajar tanpa melihat penjelasan guru di papan tulis

17 Saya sulit melakukan demonstrasi

18 Saya tidak bisa belajar dengan baik di tempat ramai

19 Saya tidak bisa belajar ditemani suara musik

20 Saya tidak bisa beraktivitas dengan baik tanpa ada catatan

agenda harian

21 Saya tidak bisa mencatat semua penjelasan guru

22 Tanpa adanya gambar saya sulit untuk mengingat

pembelajaran

23 Tanpa catatan saya tidak bisa mengingat isntruksi dengan baik

24 Tanpa peta saya sulit menemukan tempat baru

25 Berbicara di depan kelas bukanlah perkara yang sulit bagi

saya

26 Berbicara di depan kelas sudah menjadi kebiasaan bagi saya

27 Bercerita merupakan hal yang mudah bagi saya

28 Konsentrasi saya tetap terjaga walau dalam kondisi ramai

29 Konsentrasi saya tidak mudah pecah walau dalam kondisi

seramai apapun

30 Mengulang penjelasan guru dengan rinci merupakan perkara

yang sangat sulit bagi saya

31 Saya belajar jika ada teman yang membacakan materi untuk

saya

32 Saya bisa menjelaskan kembali penjelasan guru dengan rinci

33 Saya dapat menghafal lirik lagu dengan mudah pada saat

mendengarkannya

34 Saya kesulitan jika harus menuangkan opini saya pada satu

lembar kertas

35 Saya lebih mudah menjelaskan opini saya daripada

menuliskannya

36 Saya lemah dalam belajar jika hanya menggunakan gambar

37 Saya membaca dengan suara lantang

38 Saya menyerap penjelasan yang singkat dan padat

39 Saya merasa tidak puas jika tidak mengeluarkan suara saat

membaca

40 Saya sulit belajar jika tidak ada teman yang membantu saya

untuk menjelaskannya.

41 Saya terbiasa belajar sambil mendengarkan musik

42 Saya terbiasa berbicara dengan lancar dan cenderung agak

126

Lampiran 8

NO PERNYATAAN SS S TS STS

cepat

43 Saya tidak bisa belajar jika hanya ada gambar di depan saya

44 Saya tidak bisa belajar tanpa musik

45 Saya tidak pantai membuat karangan

46 Saya tidak suka mendengarkan penjelasan yang panjang lebar

47 Saya tidak terbiasa berbicara dengan perlahan

48 Tidak sulit bagi saya untuk menghafal lirik lagu jika saya

terus mendengarkannya

49 Belajar dengan video animasi lebih baik daripada harus

membaca buku teks

50 Buku teks tidak bisa memberi kemudahan bagi saya untuk

belajar

51 Catatanku hanya aku yang bisa membaca dan memahaminya

52 Catatanku seringkali sulit dibaca dan dipahami oleh teman-

temanku

53 Memperhatikan gerakan bibir guru adalah kebiasaan saya saat

belajar

54 Praktikum merupakan alat bantu saya untuk memahami

pelajaran

55 Saya belajar dan menghafal sambil berjalan-jalan

56 Saya berbicara dengan pelan

57 Saya cenderung cuek dengan penampilan saya

58 Saya menggunakan telunjuk saya saat membaca

59 Saya mengingat semua gerak gerik guru ketika mengajar

60 Saya selalu menatap dan memberi sentuhan pada lawan bicara

saya

61 Saya suka belajar di alam terbuka dan tanpa aturan

62 Saya sulit memberi penjelasan di depan kelas tanpa

menggerakkan tubuh saya

63 Saya tidak bisa belajar tanpa memperhatikan gerak gerik guru

64 Saya tidak bisa berbicara dengan intonasi yang sangat cepat

65 Saya tidak bisa berbicara tanpa memberikan sentuhan pada

lawan bicara saya

66 Saya tidak bisa duduk berlama-lama saat belajar

67 Saya tidak bisa mengingat gerak-gerik guru dengan detail

68 Saya tidak menyukai tatanan kelas yang rapi dan tersturktur

69 Saya tidak pernah mempedulikan penampilan saya di depan

teman-teman saya

70 Tanpa adanya praktik saya akan sulit memahami pelajaran

dengan baik

71 Tanpa jari telunjuk saya sering kehilangan batas bacaan saya

72 Tubuh saya akan ikut bergerak ketika saya memberi

penjelasan di depan kelas

127

Lampiran 9

REKAPITULASI HASIL INSTRUMEN NON-TES

POPULASI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

No Nama Siswa Gaya Belajar

Keterangan Visual Auditori Kinestetik

1 Refit Darma 63 60 61 Visual

2 Pradipta S. B. 63 60 62 Visual

3 Okta Yuni 67 65 60 Visual

4 Ardhi W. Putra 67 61 52 Visual

5 Sonny Narel P. 64 63 56 Visual

6 Sulthan Salim 62 58 54 Visual

7 Helga Delphiolanda 60 55 56 Visual

8 Ana Suhana 60 55 56 Visual

9 Putri Anisa 66 67 66 Auditori

10 Afrini A. N. 65 60 60 Visual

11 Glendis L. A. 68 65 66 Visual

12 Aisyiah Miladani 62 63 64 Kinestetik

13 Adinda Dw A. 66 59 59 Visual

14 Dian Puspitasari 65 59 59 Visual

15 Halimah S. W. 60 58 57 Visual

16 Chairunisa A. 59 63 62 Auditori

17 M. Ridwan 60 57 57 Visual

18 Arum Safitri 58 63 63 Auditori & Kinestetik

19 Pipit T. S. 59 62 61 Auditori

20 Baso Afriansyah 64 65 61 Auditori

21 Bayu Putra 56 64 62 Auditori

22 M. Ilham Kurniawan 67 64 65 Visual

23 Frisca Yunita 64 60 63 Visual

24 Sindia Permata Z. 58 58 63 Kinestetik

25 Rima Husnul K. 57 59 58 Auditori

26 Afriani Afidah 63 66 63 Auditori

27 Ari Firmansyah 64 61 62 Visual

28 Fernando R. M. 64 57 55 Visual

29 Riska Julianti 62 56 55 Visual

30 Dita R. Safitri 70 61 61 Visual

31 Herdin Ramadhan 59 64 66 Kinestetik

32 Bayu Trifiansyah 63 67 60 Auditori

33 Salma M. 55 67 57 Auditori

34 Aldy Prasetya 54 60 55 Auditori

35 Nadhifa H. F. 63 66 60 Auditori

36 Raoull Destian R. 56 62 59 Auditori

37 Ayi A. 59 58 60 Kinestetik

38 Rana Ghaniyyah 63 60 60 Visual

39 A. Fikriandika U. 66 64 64 Visual

40 Franciska M. 60 63 67 Kinestetik

41 Amalia Dewantri 59 61 62 Kinestetik

128

Lampiran 9

No Nama Siswa Gaya Belajar

Keterangan Visual Auditori Kinestetik

42 Savan Deva P. A. 61 73 69 Auditori

43 Kitri Rahnawati 64 67 59 Auditori

44 Haya Elita R. 59 68 63 Auditori

45 Novanda w. 65 61 63 Visual

46 Istiqomah 61 60 63 Kinestetik

47 Fauzi Primawati 63 68 62 Auditori

48 Bambang A. Saputra 61 63 61 Auditori

49 Atmoko A. U. 54 56 59 Kinestetik

50 Syahdinar T. B. 60 60 65 Kinestetik

51 Lexi L. 57 58 60 Kinestetik

52 Helena Sri N. 62 61 61 Visual

53 Patricia O. Susanti 60 60 61 Kinestetik

54 Hilmy Dzulkifli 62 62 66 Kinestetik

55 Faqihuddin N. 68 64 62 Visual

56 Khairina 63 62 59 Visual

57 Cindra Yustika 58 60 62 Kinestetik

58 Kurnia Yuni P. 61 60 62 Kinestetik

59 Alvyan Prasetya 61 59 60 Visual

60 Riesky Ramdhani 64 62 62 Visual

61 Shafira A 58 58 64 Kinestetik

62 Arisa H. P. 59 58 62 Kinestetik

63 Julio Rizki 63 66 63 Auditori

64 Rifqi Fairuz 62 64 55 Auditori

65 Faqih Dhiyaulhaq 63 64 55 Auditori

66 Ganang R. N. 55 62 60 Auditori

67 Dheanti Dwi A. 65 58 63 Visual

68 Fathan A. A. 56 64 61 Auditori

69 Jody Marlshall 64 67 64 Auditori

70 Risa Agustin 64 56 59 Visual

71 Shaniara A. M. 58 64 63 Auditori

72 Sintia Agni 62 64 68 Kinestetik

73 Elisabet F. B. 62 64 59 Auditori

74 Danar F. 67 64 66 Visual

75 Dhia Faisal 61 59 63 Kinestetik

76 Danisa P. 58 56 62 Kinestetik

77 Rizka Amelia 63 60 61 Visual

78 Jesica Puput R. 63 63 66 Kinestetik

79 Nur Afnita 56 65 60 Auditori

80 Putri Amalia 61 68 63 Auditori

81 Falda Khoulika 62 59 60 Visual

82 Tanpa Nama 68 63 65 Visual

83 Tanpa Nama 56 59 59 Auditori & Kinestetik

84 Tanpa Nama 65 60 58 Visual

85 Nesya Apriyanti 60 67 65 Auditori

129

Lampiran 9

No Nama Siswa Gaya Belajar

Keterangan Visual Auditori Kinestetik

86 Henry Riadi 66 65 63 Visual

87 Rani Dyah N. 58 61 64 Kinestetik

88 Iklil Farida 64 60 62 Visual

89 Savia Eka A. 61 59 60 Visual

90 Tita N. N. 61 60 61 Visual & Kinestetik

91 Virny Arin P. 60 60 61 Kinestetik

92 Shifani N. P. 59 57 62 Kinestetik

93 Devi T. Oktavia 60 66 58 Auditori

94 Gina N. N. 65 62 65 Visual & Kinestetik

95 Fuad Anwary 61 61 63 Kinestetik

96 Amelia 60 65 62 Auditori

97 Hanne P. B. S. 67 66 59 Visual

98 Ratna Sari 58 64 62 Auditori

99 Salma R. Hana 63 65 60 Auditori

100 Ahmad Fabian 58 57 62 Kinestetik

101 Gilang Surya 57 60 62 Kinestetik

130

Lampiran 9

HASIL INSTRUMEN NON-TES

KELAS EKSPERIMEN (XI IPA II)

No Nama Siswa

(Eksperimen)

Gaya Belajar Keterangan

Visual Auditori Kinestetik

1 M. Ilham Kurniawan 67 64 65 Visual

2 Frisca Yunita 64 60 63 Visual

3 Sindia Permata Z. 58 58 63 Kinestetik

4 Rima Husnul K. 57 59 58 Auditori

5 Afriani Afidah 63 66 63 Auditori

6 Ari Firmansyah 64 61 62 Visual

7 Fernando R. M. 64 57 55 Visual

8 Riska Julianti 62 56 55 Visual

9 Dita R. Safitri 70 61 61 Visual

10 Herdin Ramadhan 59 64 66 Kinestetik

11 Bayu Trifiansyah 63 67 60 Auditori

12 Salma M. 55 67 57 Auditori

13 Aldy Prasetya 54 60 55 Auditori

14 Nadhifa H. F. 62 66 60 Auditori

15 Raoull Destian R. 56 62 59 Auditori

16 Ayi A. 59 58 60 Kinestetik

17 Rana Ghaniyyah 63 60 60 Visual

18 A. Fikriandika U. 64 66 64 Auditori

19 Franciska M. 60 67 63 Auditori

20 Amalia Dewantri 59 61 62 Kinestetik

21 Savan Deva P. A. 61 73 69 Auditori

22 Kitri Rahnawati 64 67 59 Auditori

23 Haya Elita R. 59 68 63 Auditori

24 Novanda w. 65 61 63 Visual

25 Istiqomah 67 60 63 Visual

26 Fauzi Primawati 63 68 62 Auditori

27 Bambang A. Saputra 61 63 61 Auditori

28 Atmoko A. U. 54 59 56 Auditori

29 Syahdinar T. B. 60 60 65 Kinestetik

30 Lexi L. 57 58 60 Kinestetik

131

Lampiran 9

HASIL INSTRUMEN NON-TES

KELAS EKSPERIMEN (XI IPA II)

No Nama Siswa

(Kontrol)

Gaya Belajar Keterangan

Visual Auditori Kinestetik

1 Helena Sri N. 62 61 61 Visual

2 Patricia O. Susanti 60 60 61 Kinestetik

3 Hilmy Dzulkifli 62 62 66 Kinestetik

4 Faqihuddin N. 68 64 62 Visual

5 Khairina 63 62 59 Visual

6 Cindra Yustika 58 60 62 Kinestetik

7 Kurnia Yuni P. 61 60 62 Kinestetik

8 Alvyan Prasetya 61 59 60 Visual

9 Riesky Ramdhani 64 62 62 Visual

10 Shafira A 58 58 64 Kinestetik

11 Arisa H. P. 59 58 62 Kinestetik

12 Julio Rizki 63 66 63 Auditori

13 Rifqi Fairuz 62 64 55 Auditori

14 Faqih Dhiyaulhaq 63 64 55 Auditori

15 Ganang R. N. 55 62 60 Auditori

16 Dheanti Dwi A. 65 58 63 Visual

17 Fathan A. A. 56 64 61 Auditori

18 Jody Marlshall 64 67 64 Auditori

19 Risa Agustin 64 56 59 Visual

20 Shaniara A. M. 58 64 63 Auditori

21 Sintia Agni 62 64 68 Kinestetik

22 Elisabet F. B. 62 64 59 Auditori

23 Danar F. 67 64 66 Visual

24 Dhia Faisal 61 59 63 Kinestetik

25 Danisa P. 58 56 62 Kinestetik

26 Rizka Amelia 63 60 61 Visual

27 Jesica Puput R. 63 63 66 Kinestetik

28 Nur Afnita 56 65 60 Auditori

29 Putri Amalia 61 68 63 Auditori

30 Falda Khoulika 62 59 60 Visual

132

Lampiran 10

RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pokok : Sistem Ekskresi

Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (3 Kali Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,

responsip dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara afektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam memperbaiki diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuann teknologi,

seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

133

Lampiran 10

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

1.1. Menghayati dan

mengamalkan keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang sruktur dan fungsi sel,

jaringan, organ dan sistem

dalam tubuh manusia, dengan

cara menjaga serta

memeliharanya dan menurut

ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1. Mengagumi dan mengakui kebesaran

Tuhan terhadap semua makhluk

ciptaan-Nya mulai dari satu unit sel

hingga struktur organ dalam tubuh

yang masing-masing memiliki fungsi

dan peranan penting.

1.1.2. Mensyukuri dengan cara menjaga

semua struktur dan fungsi sel, jaringan,

organ dan sistem organ dalam tubuh

manusia serta memahami perbedaan-

Nya dengan makhluk ciptaan-Nya

yang lain.

2.1. Berprilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; disiplin; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) secara

gotong royong, kerja sama,

resposif dan proaktif dalam

melakukan percobaan dan

berdiskusi.

2.1.1. Memiliki rasa ingin tahu dalam

mengenal sistem ekskresi yang terjadi

pada manusia dan hewan.

2.1.2. Memiliki sifat teliti dan cermat dalam

mengamati dan memahami sistem

ekskresi ada manusia dan hewan.

2.1.3. Memiliki rasa tanggung jawab

terhadap tugas-tugas yang didapatnya.

2.1.4. Memiliki rasa peduli terhadap

lingkungan belajar, keluarga maupun

masyarakat terkait fenomena yang

terjadi dalam sistem ekskresi

khususnya pada manusia.

3.9. Mengaitkan antara

struktur, fungsi dan proses

serta kelainan/penyakit yang

dapat terjadi pada sistem

ekskresi pada manusia dan

membandingkannya dengan

hewan ikan dan serangga.

Pertemuan I

3.9.1. Menjelaskan pengertian defekasi,

sekresi, dan ekskresi.

3.9.2. Menyebutkan zat-zat yang harus

dikeluarkan dari dalam tubuh manusia

melalui organ ekskresi.

3.9.3. Mengenal organ-organ yang berperan

dalam sistem ekskresi.

3.9.4. Mengenal struktur, fungsi, dan proses

serta kelaianan/penyakit pada organ

ekskresi; Ginjal.

3.9.5. Menjelaskan struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit pada

organ ekskresi; Ginjal.

3.9.6. Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi proses atau mekanisme

134

Lampiran 10

pengeluaran zat sisa metabolisme pada

ginjal.

3.9.7. Mengenal peran teknologi cuci darah

mirip dengan fungsi ginjal sebagai

penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh.

Pertemuan II

3.9.8. Mengenal struktur, fungsi dan proses

serta kelaianan/penyakit pada organ

ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit.

3.9.9. Menjelaskan struktur, fungsi dan

proses serta penyakit/kelainan pada

organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan

Kulit.

3.9.10. Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi proses atau mekanisme

pengeluaran zat sisa metabolisme pada

kulit.

Pertemuan III

3.9.11. Mengenal struktur, fungsi dan

proses/mekanisme sistem ekskresi

pada ikan dan serangga.

3.9.12. Menjelaskan struktur, fungsi dan

proses/mekanisme sistem ekskresi

pada ikan dan serangga.

4.14. Melakukan percobaan

uji kandungan urine pada

orang normal dan diabetes

mellitus serta menganalisis

kaitannya dengan kelainan

pada struktur dan fungsi

sistem ekskresi pada manusia.

4.14.1. Melakukan percobaan uji kandungan

urine.

4.14.2. Membedakan urine normal dan urine

yang tidak normal.

4.14.3. Menjelaskan penyebab dari kelainan

atau penyakit yang dapat terjadi pada

sistem ekskresi manusia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:

1. Pertemuan I a. Menjelaskan pengertian defekasi, sekresi dan ekskresi yang

terjadi pada manusia dengan baik dan benar.

b. Mengetahui zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan harus

dikeluarkan daritubuh manusia.

c. Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi

pada manusia.

d. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada

organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya

melalui media pembelajaran.

135

Lampiran 10

e. Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit

pada organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya

melalui media pembelajaran:

1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.

2) Bagian-bagian organ.

3) Fungsi organ.

4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal

5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal : Diabetes

Mellitus dan Diabetes Insipidus, Nefritis, Albuminaria, Gagal

Ginjal, Batu Ginjal.

f. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada

ginjal dengan baik dan benar.

g. Mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan fungsi ginjal

sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh dengan baik dan

benar.

2. Pertemuan II

a. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada

organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan yang

dilakukannya melalui media pembelajaran.

b. Menjelaskan strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit

pada organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan

yang dilakukannya melalui media pembelajaran:

1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.

2) Bagian-bagian organ.

3) Fungsi organ.

4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal

5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal: Asfiksia,

Bronkitis, Fibrosis Sistis, Abses Hati, Hepatitis, Jerawat dan

Kutil.

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada

kulit dengan baik dan benar.

3. Pertemuan III

a. Menjelaskan sistem ekskresi yang pada ikan dan serangga dengan

baik dan benar.

b. Mengamati proses atau mekanisme pengeluaran zat sisa

metabolisme yang terjadi pada ikan dan serangga.

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pertemuan I

a. Pengertian sistem ekskresi.

b. Zat-zat ang harus diekskresikan

c. Organ-organ ekskresi.

d. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ

ekskresi: Ginjal.

136

Lampiran 10

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pada organ

ekskresi: Ginjal.

f. Peran teknologi dalam sistem ekskresi.

2. Pertemuan II a. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ

ekskresi: Paru-paru, Hati dan Kulit.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pengeluaran

pada kulit.

c. Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.

3. Pertemuan III

a. Sistem ekskresi pada hewan (ikan dan serangga)

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran dengan pendekatan scientifik

2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

Software Hypermedia

LKS

2. Alat dan Bahan :

Computer/Laptop

Papan Tulis

ATK

3. Sumber Belajar :

Buku Biologi kelas XI, Dyah Aryulina, Esis

Buku Biologi kelas XI, Sri Pujiyanto, Platinum

Buku Biologi Campbell

Buku-buku yang relevan

Artikel

Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pertemuan I (2 Jam Pelajaran = 90’ menit)

a. Pendahuluan (10’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pembukaan Memberi salam,

mengecek absensi,

melihat kesiapan siswa

Menjawab salam,

menyiapkan alat, bahan

dan Log In Hypermedia.

-

137

Lampiran 10

dan menyiapkan

Hypermedia.

Sudah lengkapkah

atribut Anda untuk

menjelajahi dunia tubuh

Anda pagi ini? (siswa

menekan tombol

YES/NO)

Apersepsi Guru bertanya: (secara

lisan, sebagaimana

terera di dalam

hypermedia)

Pernahkah Anda

menghitung berapa

kali Anda dalam

sehari buang air

kecil? (siswa menekan

tombol YES/NO)

Pernahkah terpikir

oleh Anda apakah

sebenarnya yang

Anda keluarkan pada

saat buang air kecil?

(siswa menekan

tombol YES/NO)

Menjawab pertanyaan-

pertanyaan guru dengan

pengetahuan awal secara

lisan dan kemudian

menekan tombol YES/NO

sebagaimana yang terera

di dalam hypermedia.

-

Orientasi Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

akan dilakukan.

Terlampir

Mendengarkan

penyampaian guru sambil

melihat tujuan

pembelajaran yang tertera

di dalam hypermedia.

-

Motivasi Menyampaikan sebuah

kebesaran Tuhan atas

sekumpulan sel yang

bersatu membentuk

organ dan mampu

memberikan kontribusi

yang sangat besar bagi

tubuh manusia sebagai

makhluk ciptaan-Nya

secara lisan

sebagaimana yang

tertera di dalam

hypermedia.

Mendengarkan motivasi

atau penyampaian guru

mengenai kutipan yang

disampaikan kepada

mereka.

-

138

Lampiran 10

b. Kegiatan Inti (65’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Mengamati Memberikan gambar

dan video yang

berhubungan dengan

sistem ekskresi di

dalam hypermedia:

Pengenalan Organ

dalam Tubuh

Manusia

Mengamati gambar

dan menonton

video yang

disajikan di dalam

hypermedia yang

ditampilkan oleh

guru

15’

Menanya Guru membimbing

siswa membuat

pertanyaan dengan

Keyword:

1. Apa

2. Mengapa

3. Bagaimana

Siswa mengajukan

pertanyaan yang

mereka dapatkan

dalam pengamatan.

Apa :

1. Organ apa

saja yang

berperan

dalam

sistem

ekskresi?

2. Sel-sel apa

yang

menyusun

organ-organ

tersebut?

Mengapa :

1. Mengapa

ada banyak

organ yang

berperan

dalam

sistem

ekskresi?

Bagaimana :

1. Bagaimana

proses

pengeluaran

yang terjadi

pada organ-

organ

tersebut?

10’

Mengumpulkan/

mengeksplorasi

Memberi perintah

pada siswa untuk

Mengkaji literatur-

literatur yang

20’

139

Lampiran 10

mengkaji beberapa

literatur yang sudah

disediakan dalam

hypermedia guna

menjawab semua

pertanyaan yang

mereka dapatkan

dari hasil

pengamatan,

sementara guru

mengawasi dan

mengontrol proses

belajar siswa.

disediakan dalam

hypermedia dengan

tekun, teliti dan

seksama.

Mengasosiasikan/

menghubungkan

Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengasosiasikan

pertanyaan dan

jawaban yang

mereka dapatkan

pada saat

pengamatan secara

berkelompok,

sementara guru

memperhatikan

kegiatan diskusi

siswa melalui media

yang sudah

dikoneksikan ke

komputer pusat.

Mengasosiasikan/

mengolah

informasi yang di

dapatnya dengan

teman-teman

kelompoknya.

10’

Mengkomunikasikan Meminta beberapa

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi.

Perwakilan

kelompok

menyampaikan

hasil diskusi.

10’

c. Kegiatan Akhir (15’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Evaluasi Mengkonfirmasi dan

memberikan sedikit

kesimpulan terkait

pengertian sistem

ekskresi, zat-zat yang

harus dekeluarkan dari

dalam tubuh dan organ-

organ-organ yang

Mendengarkan sambil

membuat kesimpulan

bersama-sama dengan

guru.

-

140

Lampiran 10

berperan di dalamnya.

Memberikan evaluasi

sebagai hasil akhir

dalam pembelajaran

dengan 5 buah soal

pilihan ganda yang

disajikan di dalam

hypermedia. Terlampir

Mengerjakan evaluasi

pembelajaran.

Penutup Membagikan LKS

sebagai pekerjaan rumah

yang harus dikumpulkan

pada pertemuan

selanjutnya.

Memerintah siswa untuk

menekan tombol Exit /

Log Out sebagai tanda

pembelajaran telah usai.

Mengakhiri pembelajaran

dengan do’a

Menerima LKS yang

diberikan oleh guru

dengan tertib.

Melakukan perintah

guru.

Mengakhiri pembelajaran

dengan do’a.

-

2. Pertemuan II (2 Jam Pelajaran = 90’ menit)

a. Pendahuluan (10’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pembukaan Memberi salam,

mengecek absensi

melalui pengumpulan

tugas LKS yang

diberikan pada

pembelajaran

sebelumnya, melihat

kesiapan siswa dan

menyiapkan

Hypermedia.

Menjawab salam,

menyiapkan alat, bahan

dan Log In Hypermedia.

Ingin tahu lebih

banyak lagi tentang

tubuh Anda? Let’s

countinue our

adventure guys!! (siswa

menekan tombol

YES/NO)

-

Apersepsi Guru bertanya: (secara

lisan, sebagaomana yang

telah tertera di dalam

hypermedia)

1. Masih ingatkah

kalian beberapa zat

sisa yang harus

Menjawab pertanyaan

guru secara lisan dengan

baik dan kemudian

menekan tombol

YES/NO sesuai dengan

jawaban yang mereka

miliki.

-

141

Lampiran 10

dikeluarkan dari

tibuh kita? (siswa

menekan tombol

YES/NO)

2. Apakah semua zat

itu dikeluarkan

melalui urine?

(siswa menekan

tombol YES/NO)

3. Tahukah kalian

mengapa tubuh

kita mengeluarkan

banyak keringat

ketika kita

melakukan kerja

berat? Contoh:

Lari, memanggul

beras dalam

karung, dll. (siswa

menekan tombol

YES/NO)

Orientasi Menyampaikan tujuan

pembelajaran secara

lisan sebagaimana telah

tertera di dalam

hypermedia. Terlampir

Menyimak penyampaian

guru sambil melihat

tujuan pembelajaran

yang telah disajikan di

dalam hypermedia.

-

Motivasi Memberikan motivasi:

(secara lisan sesuai

dengan yang sudah

tertera di dalam

hypermedia) Setelah kita

mengenal berbagai organ

yang berperan di dalam

sistem ekskresi, kalian

penasaran bukan..

Bagaimana organ-organ

tersebut mampu

menghaslkan,

mengumpulkan, dan

hingga pada akhirnya

mampu mengeluarkan

zat-zat beracun dari

dalam tubuh kita???

Siswa menyimak

motivasi yang

disampaikan oleh guru

sambil memperhatikan

teks yang tertera di

dalam hypermedia, dan

menumbuhkan rasa ingin

tahu dengan menekan

tombol YES untuk

kemudian memasuki

tahapan pembelajaran.

-

142

Lampiran 10

b. Kegiatan Inti (65’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Mengamati Memerintahkan

siswa untuk

mengamati

beberapa video

proses pengeluaran

khususnya

pembentukan urine

yang disajikan di

dalam hypermedia.

Terlampir

Mengamati video

yang disajikan di

dalam hypermedia.

Proses/mekanisme

pengeluaran

keringat.

15’

Menanya Guru membimbing

siswa membuat

pertanyaan dengan

Keyword:

1. Apa

2. Siapa

3. Dimana

4. Kapan

5. Bagaimana

Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan

terkait video yang

disajikan.

1. Apa :

Apa itu

keringat?

2. Siapa :

Siapa yang

membuat

Keringat?

3. Dimana :

Dimana keringat

terbentuk?

4. Kapan :

Kapan keringat

akan dikeluarkan

dari tubuh kita?

5. Bagaimana : Bagaimana

proses

pembentukan

keringat?

10’

Mengumpulkan/

Mengeksplorasi

Memberi perintah

pada siswa untuk

mengkaji beberapa

literatur yang sudah

disediakan dalam

hypermedia guna

menjawab semua

Mengkaji literatur-

literatur yang

disediakan dalam

hypermedia dengan

tekun, teliti dan

seksama.

15’

143

Lampiran 10

pertanyaan yang

mereka dapatkan

dari hasil

pengamatan,

sementara guru

mengawasi dan

mengontrol proses

belajar siswa.

Mengasosiasikan/

Menghubungkan

Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengasosiasikan

pertanyaan dan

jawaban yang

mereka dapatkan

pada saat

pengamatan secara

berkelompok,

sementara guru

memperhatikan

kegiatan diskusi

siswa melalui

media yang sudah

dikoneksikan ke

komputer pusat.

Mengasosiasikan/

mengolah informasi

yang di dapatnya

dengan teman-teman

kelompoknya.

20’

Mengkomunikasikan Meminta

perwakilan

kelompok untuk

menyampaikan

hasil diskusi di

depan teman-

temannya.

Kelompok lain

menyimak presentasi

dan melakukan tanya

jawab jika ada yang

ingin ditanyakan.

5’

c. Kegiatan Akhir (15’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Evaluasi Memberikan evaluasi dan

meluruskan apersepsi yang

ada dalam hasil diskusi

siswa

Meminta siswa untuk

menjawab 5 soal sebagai

evaluasi pembelajaran

secara keseluruhan dalam

hypermedia secara

Memperhatikan

penjelasan guru.

Mengerjakan 5 soal

evaluasi.

-

-

144

Lampiran 10

individu

Penutup Memberi kesimpulan

terkait pembelajaran dan

membagikan LKS sebagai

pekerjaan rumah untuk

dikumpulkan pada

pertemuan selanjutnya.

Menutup pembelajaran

dan memberikan pesan

kepada siswa untuk

mempelajari materi

selanjutnya.

Membuat kesimpulan

bersama-sama dengan

guru sambil menerima

LKS yang dibagikan

oleh guru dengan tertib.

Menyimak penutupan

dari guru.

-

-

3. Pertemuan III (2 Jam Pelajaran = 90’ menit)

1. Pendahuluan (10’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pembukaan Memberi salam,

mengecek absensi,

melihat kesiapan siswa

dan menyiapkan

Hypermedia.

Menjawab salam,

menyiapkan alat, bahan

dan Log In Hypermedia.

Hello.. Keep spirit guys!!

Masih tertarik untuk

menjelajahi dunia

biologi?? Saat ini kita

akan menjelajahi dunia

hewan loh.. (siswa

menekan tombol

YES/NO)

-

Apersepsi Guru bertanya: (secara

lisan, sebagaimana

telah tertera di dalam

hypermedia).

Setelah menjelajahi

tubuh kita, kita tahu

bahwa tidak ada organ

yang diberikan oleh

Tuhan (Allah SWT)

tanpa ada maksud dan

tujuan tertentu.

Sekarang, Apakah

kalian tahu

persamaan manusia

dan hewan sebagai

Menjawab pertanyaan

guru dengan pengetahuan

awal yang dimilikinya dan

kemudian menekan

tombol YES untuk

melanjutkan ke tahap

pembelajaran.

-

145

Lampiran 10

makhluk hidup?

(siswa menekan

tombol YES/NO)

Apakah hewan juga

melakukan

pengeluaran seperti

yang dilakukan oleh

manusia? (siswa

menekan tombol

YES/NO)

Orientasi Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Terlampir

Meyimak penyampaian

guru sambil melihat tujuan

pembelajran yang sudah

tertera di dalam

hypermedia.

-

Motivasi Menyampaikan nilai-

nilai agama mengenai

kebesaran Tuhan YME

yang telah menciptakan

makhluknya dengan

sebaik-baik penciptaan-

Nya. Dimana

sepatutnya kita

bersyukur dengan

selalu menjaga tubuh

kita dengan baik.

Menyimak penyampaian

guru dengan melihat dan

menghayati motivasi yang

tertera di dalam

hypermedia.

-

2. Kegiatan Inti (55’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Mengamati Menampilkan

gambar hewan

dengan beberapa

gambaran alat

ekskresi yang

dimiliki hewan

tersebut.

Mengamati bagian-

bagian organ pada

sistem ekskersi

hewan.

10’

Menanya Membimbing siswa

untuk membuat

pertanyaan dengan

Keyword:

1. Apa

2. Siapa

3. Bagaimana

Siswa mengajukan

beberapa

pertanyaan terkait

gambar yang

ditampilkan.

1. Apa :

Alat ekskresi

10’

146

Lampiran 10

seperti apa yang

dimiliki oleh

hewan?

2. Siapa :

Siapa yang

memiliki alat

ekskresi seperti;

pembuluh malpighi

dan ginjal?

3. Bagaimana :

Bagaima proses

pengeluaran yang

terjadi pada hewan

(ikan dan

serangga)?

Mengumpulkan/

Mengeksplorasi

Memberi perintah

pada siswa untuk

mengkaji beberapa

literatur yang sudah

disediakan dalam

hypermedia terkait

sistem ekskrsi pada

hewan baik

invertebrata dan

vertebrata khususnya

pada serangga dan

ikan, sementara guru

mengawasi dan

mengontrol proses

belajar siswa.

Mengkaji literatur-

literatur terkait

sistem ekskresi

pada hewan untuk

menjawab

beberapa

pertanyaan yang

mereka ajukan dari

hasil pengamatan

15’

Mengasosiasikan Memberikan

kesempatan pada

siswa untuk

mengasosiasikan

pertanyaan dan

jawaban yang

mereka dapatkan

pada saat

pengamatan secara

berkelompok,

sementara guru

memperhatikan

kegiatan diskusi

siswa melalui media

Mengolah

informasi yang

sudah didapatnya

dengan teman-

temannya di dalam

kelompok.

15’

147

Lampiran 10

yang sudah

dikoneksikan ke

komputer pusat.

Mengkomunikasikan Meminta beberapa

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi secara

lisan.

Perwakilan

kelompok

menyampaikan

hasil diskusi di

depan teman-

temannya.

5’

3. Kegiatan Akhir (25’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Evaluasi Memberikan evaluasi

dan menyimpulkan

materi pembelajaran

terkait alat-alat ekskresi

yang dimiliki oleh hewan

baik invertebrata maupun

vertebrata.

Meminta siswa untuk

menjawab 5 soal pilihan

ganda sebagai evaluasi

pembelajaran hari ini

dalam hypermedia secara

individu dan

membagikan LKS

sebagai tugas akhir

pembelajaran pada

sistem ekskresi sebelum

ulangan harian .

Memperhatikan

penjelasan guru dan

menyimpulkan hasil

pembelajaran bersama-

sama dengan guru.

Mengerjakan 5 soal

evaluasi di dalam

hypermedia dan lanjut

dengan mengerjakan

LKS.

-

-

Penutupan Memberikan

penghargaan pada

seluruh siswa untuk hasil

pembelajarannya dan

pujian khusus untuk

kelompok yang memiliki

kinerja baik.

Menutup pembelajaran

dan memberikan pesan

kepada siswa untuk

mempelajari materi

secara keseluruhan untuk

menghadapi ulangan

Memberikan

penghargaan untuk

dirinya sendiri dan

teman-teman semuanya.

Menyimak penutupan

dari guru dan me-Log

Out hypermedia.

-

-

148

Lampiran 10

harian yang akan

dilaksanakan pada

pertemuan selanjutnya.

H. PENILAIAN

1. Kognitif :

a. Soal pilihan ganda (Terlampir)

b. LKS (Terlampir)

2. Afektif :

a. Spiritual

1) Petunjuk penskoran

Skor Pengamatan Kriteria

4 Selalu Apabila selalu membiasakan diri melakukan

sesuatu sesuai dengan pernyataan.

3 Sering Apabila sering melakukan dan terkadang

mengabaikan beberapa pernyataan.

2 Kadang-kadang Apabila kadang-kdang melakukan beberapa

pernyataan dan banyak mengabaikan

pernyataan yang lain.

1 Tidak pernah Apabila tidak pernah atau mengabaikan semua

pernyataan.

Penskoran menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

2) Indikator

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

2 Memberi salam kepada guru

3 Menjaga kerapihan dan kebersihan diri dan kelas.

4 Mampu mengontrol emosi saat proses pembelajaran

5 Berprilaku sopan dan santun.

b. Sosial; Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin.

1) Jujur

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Menggunakan ID pribadi saat pembelajaran

2 Menyampaikan pendapat/pernyataan yang relevan

149

Lampiran 10

3 Tidak menyontek hasil pengamatan/diskusi teman

4 Menyelesaikan pekerjaan rumah secara mandiri.

5 Menggunakan waktu belajar untuk belajar

2) Tanggung Jawab

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Mengontrol emosi dalam diri sendiri

2 Menjaga alat, bahan dan media pembelajaran

3 Menjaga kerapihan dan kebersihan meja belajar

4 Menggunakan waktu belajar dengan baik.

5 Mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik

3) Disiplin

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Hadir dikelas tepat pada waktunya.

2 Membawa alat dan bahan sesuai kebutuhan

3 Tidak melakukan hal-hal buruk di dalam kelas

4 Mengumpulkan pekerjaan rumah tepat waktu

5 Mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran sesuai

ketentuan yang telah disepakati.

c. Penilaian diri dan penilaian antar teman

1) Penilaian diri

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Saya berdoa’a sebelum dan sesudah belajar

2 Saya membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)

3 Saya menjaga lingkungan belajar setiap saat

4 Saya menyampaikan pendapat saya dengan baik

5 Saya mendengarkan pendapat teman dengan baik

6 Saya mencatat point-poit penting saat belajar

7 Saya tidak memaksakan pendapat/keyakinan sendiri

8 Saya membutuhkan waktu lama dalam belajar

9 Saya aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok

10 Saya bersedia membantu teman tanpa pamrih

11 Saya menggali informasi lain dengan membaca

12 Saya menyampaikan informasi melalui gambar

13 Saya bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugas

14 Saya menggunakan sumber relevan saat belajar

15 Saya berani bependapat, bertanya & menjawab

pertanyaan

150

Lampiran 10

2) Penilaian antar teman

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Dia berdoa’a sebelum dan sesudah belajar

2 Dia membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)

3 Dia menjaga lingkungan belajar setiap saat

4 Dia menyampaikan pendapatnya dengan baik

5 Dia mendengarkan pendapat temannya dengan baik

6 Dia mencatat point-poit penting saat belajar

7 Dia tidak memaksakan pendapatnya sendiri

8 Dia membutuhkan waktu lama dalam belajar

9 Dia aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok

10 Dia bersedia membantu temannya tanpa pamrih

11 Dia menggali informasi lain dengan membaca

12 Dia menyampaikan informasi melalui gambar

13 Dia bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugasnya

14 Dia menggunakan sumber relevan saat belajar

15 Dia berani bependapat, bertanya & menjawab

pertanyaan

Tangerang Selatan, 23 Desember 2014

Mengetahui

Guru Bidang Studi Biologi Guru Bidang Studi Biologi

SMAN 8 Tangerang Selatan

Neni Syarifah Aeni

150

Lampiran 10

151

Lampiran 11

RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pokok : Sistem Ekskresi

Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran (3 Kali Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun,

responsip dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara afektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam memperbaiki diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuann teknologi,

seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

152

Lampiran 11

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

1.1. Menghayati dan

mengamalkan keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang sruktur dan fungsi sel,

jaringan, organ dan sistem

dalam tubuh manusia, dengan

cara menjaga serta

memeliharanya dan menurut

ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1. Mengagumi dan mengakui kebesaran

Tuhan terhadap semua makhluk

ciptaan-Nya mulai dari satu unit sel

hingga struktur organ dalam tubuh

yang masing-masing memiliki fungsi

dan peranan penting.

1.1.2. Mensyukuri dengan cara menjaga

semua struktur dan fungsi sel, jaringan,

organ dan sistem organ dalam tubuh

manusia serta memahami perbedaan-

Nya dengan makhluk ciptaan-Nya

yang lain.

2.1. Berprilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin tahu;

objektif; disiplin; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) secara

gotong royong, kerja sama,

resposif dan proaktif dalam

melakukan percobaan dan

berdiskusi.

2.1.1. Memiliki rasa ingin tahu dalam

mengenal sistem ekskresi yang terjadi

pada manusia dan hewan.

2.1.2. Memiliki sifat teliti dan cermat dalam

mengamati dan memahami sistem

ekskresi ada manusia dan hewan.

2.1.3. Memiliki rasa tanggung jawab

terhadap tugas-tugas yang didapatnya.

2.1.4. Memiliki rasa peduli terhadap

lingkungan belajar, keluarga maupun

masyarakat terkait fenomena yang

terjadi dalam sistem ekskresi

khususnya pada manusia.

3.9. Mengaitkan antara

struktur, fungsi dan proses

serta kelainan/penyakit yang

dapat terjadi pada sistem

ekskresi pada manusia dan

membandingkannya dengan

hewan ikan dan serangga.

Pertemuan I

3.9.1. Menjelaskan pengertian defekasi,

sekresi, dan ekskresi.

3.9.2. Menyebutkan zat-zat yang harus

dikeluarkan dari dalam tubuh manusia

melalui organ ekskresi.

3.9.3. Mengenal organ-organ yang berperan

dalam sistem ekskresi.

3.9.4. Mengenal struktur, fungsi, dan proses

serta kelaianan/penyakit pada organ

ekskresi; Ginjal.

3.9.5. Menjelaskan struktur, fungsi, dan

proses serta kelainan/penyakit pada

organ ekskresi; Ginjal.

3.9.6. Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi proses atau mekanisme

153

Lampiran 11

pengeluaran zat sisa metabolisme pada

ginjal.

3.9.7. Mengenal peran teknologi cuci darah

mirip dengan fungsi ginjal sebagai

penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh.

Pertemuan II

3.9.8. Mengenal struktur, fungsi dan proses

serta kelaianan/penyakit pada organ

ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit.

3.9.9. Menjelaskan struktur, fungsi dan

proses serta penyakit/kelainan pada

organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan

Kulit.

3.9.10. Mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi proses atau mekanisme

pengeluaran zat sisa metabolisme pada

kulit.

Pertemuan III

3.9.11. Mengenal struktur, fungsi dan

proses/mekanisme sistem ekskresi

pada ikan dan serangga.

3.9.12. Menjelaskan struktur, fungsi dan

proses/mekanisme sistem ekskresi

pada ikan dan serangga.

4.14. Melakukan percobaan

uji kandungan urine pada

orang normal dan diabetes

mellitus serta menganalisis

kaitannya dengan kelainan

pada struktur dan fungsi

sistem ekskresi pada manusia.

4.14.1. Melakukan percobaan uji kandungan

urine.

4.14.2. Membedakan urine normal dan urine

yang tidak normal.

4.14.3. Menjelaskan penyebab dari kelainan

atau penyakit yang dapat terjadi pada

sistem ekskresi manusia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat:

1. Pertemuan I a. Menjelaskan pengertian defekasi, sekresi dan ekskresi yang

terjadi pada manusia dengan baik dan benar.

b. Mengetahui zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan harus

dikeluarkan daritubuh manusia.

c. Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi

pada manusia.

d. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada

organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya

melalui media pembelajaran.

154

Lampiran 11

e. Menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit

pada organ ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya

melalui media pembelajaran:

1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.

2) Bagian-bagian organ.

3) Fungsi organ.

4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal

5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal : Diabetes

Mellitus dan Diabetes Insipidus, Nefritis, Albuminaria, Gagal

Ginjal, Batu Ginjal.

f. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada

ginjal dengan baik dan benar.

g. Mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan fungsi ginjal

sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh dengan baik dan

benar.

2. Pertemuan II

a. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada

organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan yang

dilakukannya melalui media pembelajaran.

b. Menjelaskan strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit

pada organ ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dari pengamatan

yang dilakukannya melalui media pembelajaran:

1) Bentuk, ukuran, dan letak organ.

2) Bagian-bagian organ.

3) Fungsi organ.

4) Proses/mekanisme yang terjadi pada ginjal

5) Kelainan/penyakit yang terjadi pada ginjal: Asfiksia,

Bronkitis, Fibrosis Sistis, Abses Hati, Hepatitis, Jerawat dan

Kutil.

c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada

kulit dengan baik dan benar.

3. Pertemuan III

a. Menjelaskan sistem ekskresi yang pada ikan dan serangga dengan

baik dan benar.

b. Mengamati proses atau mekanisme pengeluaran zat sisa

metabolisme yang terjadi pada ikan dan serangga.

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pertemuan I

a. Pengertian sistem ekskresi.

b. Zat-zat ang harus diekskresikan

c. Organ-organ ekskresi.

d. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ

ekskresi: Ginjal.

155

Lampiran 11

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pada organ

ekskresi: Ginjal.

f. Peran teknologi dalam sistem ekskresi.

2. Pertemuan II a. Struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit pada organ

ekskresi: Paru-paru, Hati dan Kulit.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses/mekanisme pengeluaran

pada kulit.

c. Kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia.

3. Pertemuan III

a. Sistem ekskresi pada hewan (ikan dan serangga)

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran dengan pendekatan scientifik

2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

Power Point

LKS

2. Alat dan Bahan :

Computer/Laptop

Papan Tulis

ATK

3. Sumber Belajar :

Buku Biologi kelas XI, Dyah Aryulina, Esis

Buku Biologi kelas XI, Sri Pujiyanto, Platinum

Buku Biologi Campbell

Buku-buku yang relevan

Artikel

Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pertemuan I (2 Jam Pelajaran = 90’ Menit)

a. Pendahuluan (10’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pembukaan Memberi salam,

mengecek absensi,

melihat kesiapan siswa

Menjawab salam,

menyiapkan alat, bahan

dan sumber belajar.

-

156

Lampiran 11

dan menyiapkan media

pembelajaran.

Sudah lengkapkah

atribut Anda untuk

menjelajahi dunia

tubuh Anda pagi ini?

(Guru menekan

tombol YES/NO)

menyesuaikan

jawaban siswa.

Apersepsi Guru bertanya: (secara

lisan, sebagaimana

terera di dalam media

pembelajaran)

Pernahkah Anda

menghitung berapa

kali Anda dalam

sehari buang air

kecil? (guru menekan

tombol YES/NO)

Pernahkah terpikir

oleh Anda apakah

sebenarnya yang

Anda keluarkan pada

saat buang air kecil?

(guru menekan

tombol YES/NO)

Menjawab pertanyaan-

pertanyaan guru dengan

pengetahuan awal siswa.

-

Orientasi Menyampaikan tujuan

pembelajaran yang

akan dilakukan.

Terlampir

Mendengarkan

penyampaian guru sambil

melihat tujuan

pembelajaran yang tertera

di dalam media

pembelajaran.

-

Motivasi Menyampaikan sebuah

kebesaran Tuhan atas

sekumpulan sel yang

bersatu membentuk

organ dan mampu

memberikan kontribusi

yang sangat besar bagi

tubuh manusia sebagai

makhluk ciptaan-Nya

secara lisan

sebagaimana yang

Mendengarkan motivasi

atau penyampaian guru

mengenai kutipan yang

disampaikan kepada

mereka.

-

157

Lampiran 11

tertera di dalam media

pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (65’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Mengamati Memberikan gambar

dan video yang

berhubungan dengan

sistem ekskresi di

dalam media

pembelajaran:

Pengenalan Organ

dalam Tubuh

Manusia

Mengamati gambar

dan menonton

video yang

disajikan di dalam

media

pembelajaran yang

ditampilkan oleh

guru

15’

Menanya Guru membimbing

siswa membuat

pertanyaan dengan

Keyword:

1. Apa

2. Mengapa

3. Bagaimana

Siswa mengajukan

pertanyaan yang

mereka dapatkan

dalam pengamatan.

Apa :

1. Organ apa

saja yang

berperan

dalam

sistem

ekskresi?

2. Sel-sel apa

yang

menyusun

organ-organ

tersebut?

Mengapa :

1. Mengapa

ada banyak

organ yang

berperan

dalam

sistem

ekskresi?

Bagaimana :

1. Bagaimana

proses

pengeluaran

yang terjadi

pada organ-

5’

158

Lampiran 11

organ

tersebut?

Mengumpulkan/

mengeksplorasi

Memberi perintah

pada siswa untuk

mengkaji beberapa

literatur dari sumber-

sumber relevan yang

mereka miliki guna

menjawab semua

pertanyaan yang

mereka dapatkan

dari hasil

pengamatan,

sementara guru

mengawasi dan

mengontrol proses

belajar siswa.

Mengkaji literatur-

literatur dengan

tekun, teliti dan

seksama.

10’

Mengasosiasikan/

menghubungkan

Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengasosiasikan

pertanyaan dan

jawaban yang

mereka dapatkan

pada saat

pengamatan secara

berkelompok,

sementara guru

memperhatikan

kegiatan diskusi

siswa melalui media

yang sudah

dikoneksikan ke

komputer pusat.

Mengasosiasikan/

mengolah

informasi yang di

dapatnya dengan

teman-teman

kelompoknya.

15’

Mengkomunikasikan Meminta beberapa

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi.

Perwakilan

kelompok

menyampaikan

hasil diskusi.

10’

c. Kegiatan Akhir (25’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Evaluasi Mengkonfirmasi dan

mempresentasikan

materi pembelajaran

serta memberikan sedikit

Mendengarkan sambil

membuat kesimpulan

bersama-sama dengan

guru.

-

159

Lampiran 11

kesimpulan terkait

pengertian sistem

ekskresi, zat-zat yang

harus dekeluarkan dari

dalam tubuh dan organ-

organ-organ yang

berperan di dalamnya.

Memberikan evaluasi

sebagai hasil akhir

dalam pembelajaran

dengan 5 buah soal

pilihan ganda yang

ditampilkan di media

pembelajaran. Terlampir

Mengerjakan evaluasi

pembelajaran.

Penutup Membagikan LKS

sebagai pekerjaan rumah

yang harus dikumpulkan

pada pertemuan

selanjutnya serta

mengingatkan siswa

untuk membawa sumber-

sumber belajar yang

relevan pada pertemuan

selanjutnya.

Memerintah merapihkan

semua alat, bahan dan

sumber belajar sebagai

tanda pembelajaran telah

usai.

Mengakhiri pembelajaran

dengan do’a

Menerima LKS yang

diberikan oleh guru

dengan tertib.

Melakukan perintah

guru.

Mengakhiri pembelajaran

dengan do’a.

-

2. Pertemuan II (2 Jam Pelajaran = 90’ Menit)

a. Pendahuluan (10’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pembukaan Memberi salam,

mengecek absensi

melalui pengumpulan

tugas LKS yang

diberikan pada

pembelajaran

Menjawab salam,

menyiapkan alat, bahan

dan sumber belajar.

-

160

Lampiran 11

sebelumnya, melihat

kesiapan siswa dan

menyiapkan media

pembelajaran.

Ingin tahu lebih

banyak lagi tentang

tubuh Anda? Let’s

countinue our

adventure guys!! (guru

menekan tombol

YES/NO)

Apersepsi Guru bertanya: (secara

lisan, sebagaomana yang

telah tertera di dalam

media pembelajaran)

1. Masih ingatkah

kalian beberapa zat

sisa yang harus

dikeluarkan dari

tibuh kita? (guru

menekan tombol

YES/NO)

2. Apakah semua zat

itu dikeluarkan

melalui urine?

(guru menekan

tombol YES/NO)

3. Tahukah kalian

mengapa tubuh

kita mengeluarkan

banyak keringat

ketika kita

melakukan kerja

berat? Contoh:

Lari, memanggul

beras dalam

karung, dll. (guru

menekan tombol

YES/NO)

Menjawab pertanyaan

guru secara lisan dengan

baik sesuai dengan

pengetahuan awal yang

mereka miliki.

-

Orientasi Menyampaikan tujuan

pembelajaran secara

lisan sebagaimana telah

tertera di dalam media

Menyimak penyampaian

guru sambil melihat

tujuan pembelajaran

yang telah disajikan di

-

161

Lampiran 11

pembelajaran. Terlampir dalam media

pembelajaran.

Motivasi Memberikan motivasi:

(secara lisan sesuai

dengan yang sudah

tertera di dalam media

pembelajaran) Setelah

kita mengenal berbagai

organ yang berperan di

dalam sistem ekskresi,

kalian penasaran bukan..

Bagaimana organ-organ

tersebut mampu

menghaslkan,

mengumpulkan, dan

hingga pada akhirnya

mampu mengeluarkan

zat-zat beracun dari

dalam tubuh kita???

Siswa menyimak

motivasi yang

disampaikan oleh guru

sambil memperhatikan

teks yang tertera di

dalam media

pembelajaran, dan

menumbuhkan rasa ingin

tahu untuk melanjutkan

proses pembelajaran.

-

b. Kegiatan Inti (55’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokas

i

Waktu Guru Siswa

Mengamati Memerintahkan

siswa untuk

mengamati video

proses

pembentukan urine

yang ditampilkan

di media

pembelajaran.

Terlampir

Mengamati video

yang ditampilkan di

media pembelajaran.

15’

Menanya Guru membimbing

siswa membuat

pertanyaan dengan

Keyword:

1. Apa

2. Siapa

3. Dimana

4. Kapan

5. Bagaimana

Siswa mengajukan

beberapa pertanyaan

terkait video yang

disajikan.

1. Apa :

Apa itu

keringat?

2. Siapa :

Siapa yang

membuat

10’

162

Lampiran 11

keringat?

3. Dimana :

Dimana keringat

terbentuk?

4. Kapan :

Kapan keringat

akan dikeluarkan

dari tubuh kita?

5. Bagaimana : Bagaimana

proses

pembentukan

keringat?

Mengumpulkan/

Mengeksplorasi

Memberi perintah

pada siswa untuk

mengkaji literatur-

literatur yang

mereka miliki guna

menjawab semua

pertanyaan yang

mereka dapatkan

dari hasil

pengamatan,

sementara guru

mengawasi dan

mengontrol proses

belajar siswa.

Mengkaji literatur-

literatur dengan

tekun, teliti dan

seksama.

10’

Mengasosiasikan/

Menghubungkan

Memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengasosiasikan

pertanyaan dan

jawaban yang

mereka dapatkan

pada saat

pengamatan secara

berkelompok,

sementara guru

memperhatikan

kegiatan diskusi

siswa melalui

media yang sudah

dikoneksikan ke

komputer pusat.

Mengasosiasikan/

mengolah informasi

yang di dapatnya

dengan teman-teman

kelompoknya.

15’

Mengkomunikasikan Meminta

perwakilan

Kelompok lain

menyimak presentasi

5’

163

Lampiran 11

kelompok untuk

menyampaikan

hasil diskusi di

depan teman-

temannya.

dan melakukan tanya

jawab jika ada yang

ingin ditanyakan.

c. Kegiatan Akhir (25’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Evaluasi Mengkonfirmasi dan

mempresentasikan

materi pembelajaran

serta memberikan sedikit

kesimpulan terkait

mekanisme/proses

pembentukan dan

pengeluaran zat-zat sisa

metabolisme dari dalam

tubuh serta beberapa

penyakit yang mungkin

terjadi di dalamnya.

Memberikan evaluasi

sebagai hasil akhir

dalam pembelajaran

dengan 5 buah soal

pilihan ganda yang

ditampilkan di media

pembelajaran. Terlampir

Mendengarkan sambil

membuat kesimpulan

bersama-sama dengan

guru.

Mengerjakan evaluasi

pembelajaran.

-

Penutup Membagikan LKS

sebagai pekerjaan rumah

yang harus dikumpulkan

pada pertemuan

selanjutnya serta

mengingatkan siswa

untuk membawa sumber-

sumber belajar yang

relevan pada pertemuan

selanjutnya.

Memerintah merapihkan

semua alat, bahan dan

sumber belajar sebagai

tanda pembelajaran telah

usai.

Menerima LKS yang

diberikan oleh guru

dengan tertib.

Melakukan perintah

guru.

-

164

Lampiran 11

Mengakhiri pembelajaran

dengan do’a

Mengakhiri pembelajaran

dengan do’a.

3. Pertemuan III (2 Jam Pelajaran = 90’ Menit)

a. Pendahuluan (10’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pembukaan Memberi salam,

mengecek absensi

melalui pengumpulan

tugas serta melihat

kesiapan siswa dan

menyiapkan media

pembelajaran.

Hello.. Keep spirit

guys!! Masih tertarik

untuk menjelajahi

dunia biologi?? Saat

ini kita akan

menjelajahi dunia

hewan loh.. (guru

menekan tombol

YES/NO)

Menjawab salam,

menyiapkan alat, bahan

dan sumber belajar.

-

Apersepsi Guru bertanya: (secara

lisan, sebagaimana

yang telah tertera di

dalam media

pembelajaran).

Setelah menjelajahi

tubuh kita, kita tahu

bahwa tidak ada organ

yang diberikan oleh

Tuhan (Allah SWT)

tanpa ada maksud dan

tujuan tertentu.

Sekarang, Apakah

kalian tahu

persamaan manusia

dan hewan sebagai

makhluk hidup?

(guru menekan

tombol YES/NO)

Apakah hewan juga

Menjawab pertanyaan

guru dengan pengetahuan

awal yang dimilikinya.

-

165

Lampiran 11

melakukan

pengeluaran seperti

yang dilakukan oleh

manusia? (guru

menekan tombol

YES/NO)

Orientasi Menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Terlampir

Meyimak penyampaian

guru sambil melihat tujuan

pembelajran yang sudah

tertera di dalam media

pembelajaran.

-

Motivasi Menyampaikan nilai-

nilai agama mengenai

kebesaran Tuhan YME

yang telah menciptakan

makhluknya dengan

sebaik-baik penciptaan-

Nya. Dimana

sepatutnya kita

bersyukur dengan

selalu menjaga tubuh

kita dengan baik.

Menyimak penyampaian

guru dengan melihat dan

menghayati motivasi yang

tertera di dalam media

pembelajaran.

-

b. Kegiatan Inti (55’ menit)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Mengamati Menampilkan

gambar hewan

dengan beberapa

gambaran alat

ekskresi yang

dimiliki hewan

tersebut.

Mengamati bagian-

bagian organ pada

sistem ekskersi

hewan.

10’

Menanya Membimbing siswa

untuk membuat

pertanyaan dengan

Keyword:

1. Apa

2. Siapa

3. Bagaimana

Siswa mengajukan

beberapa

pertanyaan terkait

gambar yang

ditampilkan.

Apa :

1. Alat ekskresi

seperti apa

yang dimiliki

oleh hewan?

Siapa :

5’

166

Lampiran 11

1. Siapa yang

memiliki alat

ekskresi

seperti;

pembuluh

malpighi dan

ginjal?

Bagaimana :

1. Bagaima

proses

pengeluaran

yang terjadi

pada hewan?

Mengumpulkan/

Mengeksplorasi

Memberi perintah

pada siswa untuk

mengkaji beberapa

literatur yang yang

mereka miliki terkait

sistem ekskrsi pada

hewan baik

invertebrata dan

vertebrata khususnya

pada serangga dan

ikan, sementara guru

mengawasi dan

mengontrol proses

belajar siswa.

Mengkaji literatur-

literatur terkait

sistem ekskresi

pada hewan untuk

menjawab

beberapa

pertanyaan yang

mereka ajukan dari

hasil pengamatan

10’

Mengasosiasikan Memberikan

kesempatan pada

siswa untuk

mengasosiasikan

pertanyaan dan

jawaban yang

mereka dapatkan

pada saat

pengamatan secara

berkelompok,

sementara guru

memperhatikan

kegiatan diskusi

siswa melalui media

yang sudah

dikoneksikan ke

komputer pusat.

Mengolah

informasi yang

sudah didapatnya

dengan teman-

temannya di dalam

kelompok.

15’

Mengkomunikasikan Meminta beberapa Perwakilan 5’

167

Lampiran 11

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil diskusi secara

lisan.

kelompok

menyampaikan

hasil diskusi di

depan teman-

temannya.

c. Kegiatan Akhir (35’ menit)

Kegiatan Aktivtas pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Siswa

Evaluasi Mengkonfirmasi dan

mempresentasikan

materi pembelajaran

serta memberikan sedikit

kesimpulan terkait

mekanisme/proses

pembentukan dan

pengeluaran zat-zat sisa

metabolisme dari dalam

tubuh serta beberapa

penyakit yang mungkin

terjadi di dalamnya.

Meminta siswa untuk

menjawab 5 soal pilihan

ganda sebagai evaluasi

pembelajaran hari ini

yang ditampilkan di

media pembelajaran

secara individu dan

membagikan LKS

sebagai tugas akhir

pembelajaran pada

sistem ekskresi sebelum

ulangan harian.

Mendengarkan sambil

membuat kesimpulan

bersama-sama dengan

guru.

Mengerjakan 5 soal

evaluasi yang

ditampilkan di media

pembelajaran dan lanjut

dengan mengerjakan

LKS.

-

Penutup Memberikan

penghargaan pada

seluruh siswa untuk hasil

pembelajarannya dan

pujian khusus untuk

kelompok yang memiliki

kinerja baik.

Menutup pembelajaran

dan memberikan pesan

kepada siswa untuk

mempelajari materi

Memberikan

penghargaan untuk

dirinya sendiri dan

teman-teman semuanya.

Menyimak penutupan

dari guru dan menutup

pembelajaran dengan

do’a.

-

168

Lampiran 11

secara keseluruhan untuk

menghadapi ulangan

harian yang akan

dilaksanakan pada

pertemuan selanjutnya.

H. PENILAIAN

1. Kognitif :

a. Soal pilihan ganda (Terlampir)

b. LKS (Terlampir)

2. Afektif :

a. Spiritual

1) Petunjuk penskoran

Skor Pengamatan Kriteria

4 Selalu Apabila selalu membiasakan diri melakukan

sesuatu sesuai dengan pernyataan.

3 Sering Apabila sering melakukan dan terkadang

mengabaikan beberapa pernyataan.

2 Kadang-kadang Apabila kadang-kdang melakukan beberapa

pernyataan dan banyak mengabaikan

pernyataan yang lain.

1 Tidak pernah Apabila tidak pernah atau mengabaikan semua

pernyataan.

Penskoran menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

2) Indikator

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

2 Memberi salam kepada guru

3 Menjaga kerapihan dan kebersihan diri dan kelas.

4 Mampu mengontrol emosi saat proses pembelajaran

5 Berprilaku sopan dan santun.

b. Sosial; Jujur, Tanggung Jawab, Disiplin.

1) Jujur

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

169

Lampiran 11

1 Men

2 Menyampaikan pendapat/pernyataan yang relevan

3 Tidak menyontek hasil pengamatan/diskusi teman

4 Menyelesaikan pekerjaan rumah secara mandiri.

5 Menggunakan waktu belajar untuk belajar

2) Tanggung Jawab

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Mengontrol emosi dalam diri sendiri

2 Menjaga alat, bahan dan media pembelajaran

3 Menjaga kerapihan dan kebersihan meja belajar

4 Menggunakan waktu belajar dengan baik.

5 Mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik

3) Disiplin

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Hadir dikelas tepat pada waktunya.

2 Membawa alat dan bahan sesuai kebutuhan

3 Tidak melakukan hal-hal buruk di dalam kelas

4 Mengumpulkan pekerjaan rumah tepat waktu

5 Mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran sesuai

ketentuan yang telah disepakati.

c. Penilaian diri dan penilaian antar teman

1) Penilaian diri

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Saya berdoa’a sebelum dan sesudah belajar

2 Saya membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)

3 Saya menjaga lingkungan belajar setiap saat

4 Saya menyampaikan pendapat saya dengan baik

5 Saya mendengarkan pendapat teman dengan baik

6 Saya mencatat point-poit penting saat belajar

7 Saya tidak memaksakan pendapat/keyakinan sendiri

8 Saya membutuhkan waktu lama dalam belajar

9 Saya aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok

10 Saya bersedia membantu teman tanpa pamrih

11 Saya menggali informasi lain dengan membaca

12 Saya menyampaikan informasi melalui gambar

13 Saya bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugas

14 Saya menggunakan sumber relevan saat belajar

15 Saya berani bependapat, bertanya & menjawab

170

Lampiran 11

pertanyaan

2) Penilaian antar teman

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Dia berdoa’a sebelum dan sesudah belajar

2 Dia membudayakan 3S (senyum, salam, sapa)

3 Dia menjaga lingkungan belajar setiap saat

4 Dia menyampaikan pendapatnya dengan baik

5 Dia mendengarkan pendapat temannya dengan baik

6 Dia mencatat point-poit penting saat belajar

7 Dia tidak memaksakan pendapatnya sendiri

8 Dia membutuhkan waktu lama dalam belajar

9 Dia aktif dalam berdiskusi dan kerja kelompok

10 Dia bersedia membantu temannya tanpa pamrih

11 Dia menggali informasi lain dengan membaca

12 Dia menyampaikan informasi melalui gambar

13 Dia bekerja mandiri untuk menyelesaikan tugasnya

14 Dia menggunakan sumber relevan saat belajar

15 Dia berani bependapat, bertanya & menjawab

pertanyaan

Tangerang Selatan, 23 Desember 2014

Mengetahui

Guru Bidang Studi Biologi Guru Bidang Studi Biologi

SMAN 8 Tangerang Selatan

Neni Syarifah Aeni

170

Lampiran 11

172

Lampiran 12

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan I

Tujuan :

1. Siswa mamapu menjelaskan pengertian defekasi, sekresi dan ekskresi

yang terjadi pada manusia dengan baik dan benar.

2. Siswa mengetahui zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan harus

dikeluarkan dari tubuh manusia dengan baik dan benar.

3. Siswa mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi

pada manusia dengan baik dan benar.

4. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada organ

ekskresi; Ginjal dari pengamatan yang dilakukannya dengan baik dan

benar.

5. Siswa mampu menjelaskan struktur, fungsi dan proses serta

kelaian/penyakit pada organ ekskresi; Ginjal dengan baik dan benar.

6. Siswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran

pada ginjal dengan baik dan benar.

7. Siswa mengenal peran teknologi cuci darah mirip dengan fungsi

ginjal sebagai penyaring zat-zat sisa bioproses tubuh dengan baik dan

benar.

Petunjuk Pengisian:

1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan seksama!

2. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan benar berdasarkan

kajian yang telah kalian lakukan dalam kelompok diskusi!

Pertanyaan:

1. Berdasarkan teori yang yang sudah disampaikan dalam media

pembelajaran, jelaskan perbedaan ekskresi, sekresi dan defekasi!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Apa fungsi sistem ekskresi bagi manusia? Jelaskan menurut pemahaman

Anda!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

173

Lampiran 12

........................................................................................................................

........................................................................................................................

3. Ginjal sebagai alat eksresi mengeluarkan zat sisa beruapa air, urea dan

beberapa zat sisa metabolisme lainnya. Jelaskan 3 proses atau mekanisme

pembentukan urine yang terjadi di dalam ginjal disertai gambar!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4. Jelaskan mekanisme penurunan dan peningkatan produksi urine karena

pengaruh hormon antidiuretik (ADH)!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

5. Jawablah beberapa pertanyaan terkait kelainan atau penyakit pada ginjal!

a. Endapan zat apa sajakah yang dapat menyebabkan terbentuknya batu

ginjal?

.................................................................................................................

.................................................................................................................

b. Tahukah Anda mengapa seseorang dapat mengalami gagal ginjal?

Peranan Teknologi apakah yang dapat membantu proses pengobatan

pasien gagal ginjal?

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

174

Lampiran 12

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan II

Tujuan:

1. Mengenal strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada organ

ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dengan baik dan benar.

2. Menjelaskan strktur, fungsi dan proses serta kelaian/penyakit pada organ

ekskresi; Paru-paru, Hati dan Kulit dengan baik dan benar.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pada kulit

dengan baik dan benar.

Petunjuk Pengisian:

1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan seksama!

2. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan benar berdasarkan

kajian yang telah kalian lakukan dalam kelompok diskusi!

Pertanyaan:

1. Epidermis merupakan lapisan terluar kulit dan lebih jauh dibagi lagi

menjadi lapisan-lapisannya.

a. Sebutkan lapisan epidermis tempat mitosis berlangsung.

b. Sebutkan lapisn epidermis yang disusun oleh sel-sel mati.

c. Sebutkan lapisan epidermis yang menghasikan melanin protein.

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Jelaskan mekanisme pengeluaran keringat pada saat suhu dilingkungan

tinggi!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

175

Lampiran 12

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeluaran

keringat?

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

4. Hati sebagai kelenjar terbesar dalam sistem pencernaan, selain itu hati

juga berperan dalam sistem ekskresi, bagaimana sebenarnyafungsi hati

dalam sistem ekskresi? Jelaskan!

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

5. Hati menghasilkan bilirubin dan biliverdin, darimana sebenarnya

bilirubin dan biliverdin itu berasal? Dan apa peran dari keduanya?

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

..................................................................................................................

176

Lampiran 12

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan III

Tujuan:

1. Menjelaskan sistem ekskresi yang pada ikan dan serangga dengan baik dan

benar.

2. Mengamati proses atau mekanisme pengeluaran zat sisa metabolisme yang

terjadi pada ikan dan serangga.

Petunjuk Pengisian:

1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan seksama!

2. Isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan baik dan benar berdasarkan

kajian yang telah kalian lakukan dalam kelompok diskusi!

Pertanyaan:

1. Menurut Anda, apakah terdapat perbedaan alat ekskresi pada hewan

invertebrata dan hewan vertebrata? Jika Ya, mengapa demikian?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

2. Jelaskan proses atau mekanisme sistem ekskresi pada serangga!

Serangga

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

.........................................................

177

Lampiran 12

3. Jelaskan cara adaptasi ikan air laut dan air tawar dalam menjaga keseimbangan cairan

yang ada di dalam tubuhnya terhadap lingkungan sekitarnya!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

4. Apakah terdapat erbedaan tingkah laku antara ikan air laut dengan ikan air tawar? Jika

Ya, sebutkan perbedaan tersebut!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

5. Apakah struktur ginjal pada manusia dan hewan memiliki perbedaan? Jika Ya,

sebutkan!

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

......................................................................................................................................

178

Lampiran 13

RUBRIK PENILAIAN

LEMBAR KERJA SISWA I

NO.

SOAL KRITERIA PENILAIAN SKOR

1

Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan sekresi.

Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan sekresi

dengan rinci, tepat dan jelas.

Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan seksresi

dengan rinci dan cukup tepat.

Menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan sekresi

dengan cukup rinci.

Tidak menjelaskan perbedaan ekskresi, defekasi dan

sekresi dengan rinci dan tepat.

10

8

5

2

Skor Maksimal 10

2

Menyebutkan dan menjelaskan fungsi sistem ekskresi bagi

manusia.

Menyebutkan dan menjelaskan fungsi sistem ekskresi

dengan rinci, tepat dan jelas.

Menyebutkan fungsi sistem ekskresi dengan cukup rinci

dan tepat namun penjelasan kurang jelas

Menyebutkan fungsi sistem ekskresi kurang rinci dan

kurang tepat namun penjelasannya cukup jelas.

Menyebutkan fungsi sistem ekskresi dan penjelasan

kurang tepat.

15

12

8

4

Skor Maksimal 15

3

Menjelaskan tiga proses atau mekanisme pembentukan urine

yang terjadi di dalam ginjal disertai dengan gambar

Menjelaskan tiga proses pembentukan urine dan

menyertakan gambar dengan rinci, tepat, dan jelas.

Menjelaskan tiga proses pembentukan urine dan

menyertakan gambar cukup rinci, tepat dan cukup jelas.

Menjelaskan tiga proses pembentukan urine kurang

rinci, kurang tepat dan kurang jelas tetapi gambar cukup

rinci, tepat dan cukup jelas.

Menjelaskan tiga proses pembentukan urine kurang

rinci, kurang tepat dan tidak jelas serta tidak

menyertakan gambar yang rinci, tepat dan jelas.

15

12

8

4

Skor Maksimal 15

4

Menjelaskan proses penurunan dan peningkatan produksi urine

yang dipengaruhi oleh ADH

Menjelaskan proses keduanya dengan rinci, tepat dan

jelas.

Menjelaskan proses keduanya dengan cukup rinci, tepat

15

179

Lampiran 13

dan cukup jelas.

Menjelaskan proses penurunan dengan rinci, tepat, dan

jelas namun pada proses peningkatan tidak rinci, kurang

tepat dan tidak jelas (begitu sebaliknya).

Menjelaskan keduanya dengan tidak rinci, tidak tepat

dan tidak jelas.

12

8

3

Skor Maksimal 15

5

Menjawab pertanyaan terkait kelainan atau penyakit pada ginjal

a. Menyebutkan zat endapan yang membentuk batu ginjal

Menyebutkan zat endapan dengan rinci dan tepat

Menyebutkan zat endapan dengan cukup rinci dan

tepat

Menyebutkan zat endapan dengan tidak rinci dan

cukup tepat

Menyebutkan zat endapan tidak rinci dan kurang tepat

b. Menjelaskan sebab akibat seseorang menderita gagal ginjal

dan menyebutkan teknologi yang dapat membantu proses

pengobatannya.

Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dan meyebutkan

teknologi yang berperan dalam pengobatannya dengan

rinci, tepat, dan jelas

Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dan meyebutkan

teknologi yang berperan dalam pengobatannya dengan

rinci, tepat, dan cukup jelas

Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dengan cukup

rinci, cukup tepat dan cukup jelas, tetapi tidak

meyebutkan teknologi yang berperan dalam

pengobatannya

Menjelaskan sebab akibat gagal ginjal dengan cukup

baik, cukup tepat, tetapi kurang jelas dan tidak

menyebutkan teknologi yang berperan dalam

pengobatannya

10

8

6

3

15

12

8

6

Skor Maksimal 25

Skor Maksimal Keseluruhan 80

180

Lampiran 13

RUBRIK PENILAIAN

LEMBAR KERJA SISWA II

NO.

SOAL KRITERIA PENILAIAN SKOR

1

Menyebutkan lapisan-lapisan kulit yang sesuai dengan

pernyataan di dalam soal.

Menyebutkan lapisan-lapisan kulit tersebut dengan

lengkap dan tepat.

Menyebutkan lapisan-lapisan kulit tersebut dengan

lengkap namun kurang tepat.

Menyebutkan lapisan-lapisan kulit tersebut kurang

lengkap dan tidak tepat.

10

6

2

Skor Maksimal 10

2

Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat pada saat suhu

lingkungan tinggi

Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat dengan

tepat, baik dan jelas.

Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat dengan

tepat, baik dan cukup jelas.

Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat dengan

cukup tepat.

Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat kurang

tepat.

15

12

8

4

Skor Maksimal 15

3

Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses

pengeluaran keringat

Menyebutkan faktor-faktornya secara lengkap dan tepat

Menyebutkan faktor-faktornya hanya tiga dan tepat

Menyebutkan faktor-faktornya kurang dari tiga dan

cukup tepat

Menyebutkan faktor-faktornya tidak lengkap dan tidak

tepat

15

12

8

4

Skor Maksimal 15

4

Menjelaskan fungsi hati dalam sistem ekskresi

Menjelaskan fungsinya dengan rinci, tepat dan jelas

Menjelaskan fungsinya dengan cukup rinci, tepat dan

jelas

Menjelaskan fungsinya dengan kurang rinci, cukup

tepat dan cukup jelas

Menjelaskan fungsinya dengan tidak rinci, kurang tepat

dan kurang jelas

15

12

8

4

Skor Maksimal 15

5 Menjelaskan asal muasal bilirubin dan biliverdin yang

181

Lampiran 13

dihasilkan oleh hati serta menyebutkan peranan dari keduanya

Menjelaskan asal muasalnya serta peranannya dengan

baik, tepat, dan jelas

Menjelaskan asal muasalnya serta peranannya dengan

baik, tepat dan cukup jelas

Menjelaskan asal muasalanya dengan baik, cukup tepat

tetapi menyebutkan peranannya kurang tepat

Menjelaskan asal muasalnya dengan cukup baik, cukup

tepat tetapi kurang jelas dan tidak menyebutkan

peranan dari keduanya

25

20

15

10

Skor Maksimal 25

Skor Maksimal Keseluruhan 80

182

Lampiran 13

RUBRIK PENILAIAN

LEMBAR KERJA SISWA III

NO.

SOAL KRITERIA PENILAIAN SKOR

1

Menyebutkan ada atau tidaknya perbedaan alat ekskresi anatara

hewan vertebrata dengan hewan invertebrata

Tepat

Tidak tepat

Menjelaskan perbedaannya, jika hal tersebut memang benar

berbeda.

Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluler

dengan rinci dan tepat

Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluler

dengan rinci dan cukup tepat

Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluler

cukup rinci dan cukup tepat

Menjelaskan sistem ekskresi pada hewan uniseluluer

kurang rinci dan kurang tepat

2

0

13

10

7

3

Skor Maksimal 15

2

Menjelaskan proses atau mekanisme sistem ekskresi pada

serangga

Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan rinci,

tepat, dan jelas

Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan cukup

rinci, cukup tepat, dan cukup jelas

Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan kurang

rinci, cukup tepat dan cukup jelas

Menjelaskan proses atau mekanismenya dengan kurang

rinci, kurang tepat dan kurang jelas

15

12

8

4

Skor Maksimal 15

3

Menjelaskan cara adaptasi ikan air laut dan ikan air tawar

dalam menyeimbangkan cairan di dalam tubuh terhadap

lingkungannya

Menjelaskan cara adaptasi keduanya dengan rinci, tepat

dan jelas

Menjelaskan cara adptasi keduanya dengan rinci, tepat

dan cukup jelas

Menjelaskan cara adaptasi ikan air laut tersebut rinci,

tepat dan cukup jelas tetapi tidak dengan ikan air tawar,

begitu sebaliknya.

Menjelaskan cara adaptasi keduanya dengan kurang

rinci, kurang tepat dan kurang jelas

20

15

10

5

183

Lampiran 13

Skor Maksimal 20

4

Menyatakan ada atau tidaknya perbedaan tingkah laku antara

ikan air laut dan ikan air tawar

Tepat

Tidak tepat

Menyebutkan perbedaannya, jika memang benar ada.

Menyebutkan perbedaan keduanya dengan rinci dan

tepat

Menyebutkan perbedaan keduanya dengan rinci dan

cukup tepat

Menyebutkan perbedaan keduanya dengan cukup rinci

dan cukup tepat

Menyebutkan perbedaan keduanya dengan kurang rinci

dan kurang tepat

2

0

13

10

7

3

Skor Maksimal 15

5

Menyatakan ada atau tidaknya perbedaan struktur ginjal pada

manusia dan hewan

Tepat

Tidak tepat

Menyebutkan perbedaannya, jika memang benar ada.

Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan

dengan rinci dan tepat

Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan

dengan rinci dan cukup tepat

Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan

dengan cukup rinci dan cukup tepat

Membedakan struktur ginjal manusia dan hewan

dengan kurang rinci dan kurang tepat

2

0

13

10

7

3

Skor Maksimal 15

Skor Maksimal Keseluruhan 80

184

Lampiran 14

HASIL PRE-TEST, POST-TEST, DAN NORMALIZED- GAIN

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

A. Nilai Pada Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Gaya

Belajar

Nilai N-Gain Kriteria

Pre-Test Post-test

1 Ahmad Fikri V 33 83 0,75 Tinggi

2 Ari Firmansyah V 60 87 0,67 Sedang

3 Dita Ramadhani V 63 90 0,73 Tinggi

4 Fernando V 53 77 0,51 Sedang

5 Friska V 40 67 0,45 Sedang

6 M. Ilham V 50 93 0,86 Tinggi

7 Novanda V 40 73 0,55 Sedang

8 Rana Ghaniyah V 53 67 0,21 Rendah

9 Riska J. V 37 80 0,68 Sedang

10 Afriani Afidah A 33 83 0,75 Tinggi

11 Aldy A 53 73 0,43 Sedang

12 Bayu Trifiansyah A 47 77 0,57 Sedang

13 Haya A 37 73 0,57 Sedang

14 Kitri Ramadhita A 40 67 0,45 Sedang

15 Raoull F. A 40 63 0,38 Sedang

16 Risma H. A 70 80 0,33 Sedang

17 Salma Mumtaza A 33 83 0,75 Tinggi

18 Savan Deva A 47 63 0,3 Sedang

19 Bambang A. A 30 90 0,86 Tinggi

20 Fauzy A 60 70 0,27 Rendah

21 Nadhifa A 27 93 0,9 Tinggi

22 Amalia D. K 43 83 0,7 Tinggi

23 Ayi K 23 90 0,87 Tinggi

24 Herdin K 37 77 0,63 Sedang

25 Lexi K 43 90 0,82 Tinggi

26 Sindia P. Z. K 63 87 0,65 Sedang

27 Atmoko A. K 33 77 0,66 Sedang

28 Franciska M. K 67 93 0,79 Tinggi

29 Istiqomah K 53 97 0,94 Tinggi

30 Syahdinar K 40 67 0,45 Sedang

Rata-rata 0,61 Sedang

185

Lampiran 14

B. Nilai Pada Kelas Kontrol

No Nama Siswa Gaya

Belajar

Nilai N-Gain Kriteria

Pre-Test Post-test

1 Alvyan V 23 83 0,78 Tinggi

2 Danar V 57 63 0,14 Rendah

3 Dheanti V 40 70 0,5 Sedang

4 Falda V 47 60 0,25 Rendah

5 Faqihhuddin V 33 77 0,66 Sedang

6 Helena Sri V 33 63 0,45 Sedang

7 Khairina V 53 73 0,43 Sedang

8 Riesky R. V 70 80 0,33 Sedang

9 Risa Agustina V 40 70 0,5 Sedang

10 Rizka Amalia V 43 73 0,53 Sedang

11 Elisabeth F. B. A 37 87 0,79 Tinggi

12 Faqih Dhiaulhaq A 47 67 0,37 Sedang

13 Fathan A 53 83 0,64 Sedang

14 Ganang A 47 63 0,3 Sedang

15 Jody M. A 33 77 0,66 Sedang

16 Julio A 43 63 0,35 Sedang

17 Nur Afnita A 63 73 0,27 Rendah

18 Putri Amalia A 77 83 0,26 Rendah

19 Rifqi F. O. A 57 70 0,30 Sedang

20 Shaniara A 50 80 0,6 Sedang

21 Arisa H. P. K 30 63 0,47 Sedang

22 Cindra Y. K 37 73 0,57 Sedang

23 Danisa R. K 27 77 0,68 Sedang

24 Dhia F. K 77 87 0,43 Sedang

25 Hilmy D. Z. K 43 63 0,35 Sedang

26 Jessica P. K 37 57 0,32 Sedang

27 Kurnia Y. P. K 60 83 0,57 Sedang

28 Patricia O. S. K 43 73 0,53 Sedang

29 Shafira A. K 27 80 0,73 Tinggi

30 Sintia Agni K 33 77 0,66 Sedang

Rata-rata 0,48 Sedang

186

Lampiran 15

HASIL LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PADA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

A. Nilai LKS Pada Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Gaya

Belajar

Nilai Rata-rata

LKS I LKS II LKS III

1 Ahmad Fikri V 76,25 75 60 70,42

2 Ari Firmansyah V 40 65 78,75 61,25

3 Dita Ramadha S. V 72,5 66,25 57,5 66,42

4 Fernando V 52,5 60 68,75 60,42

5 Frisca Yunita V 48,75 72,5 60 60,42

6 M. Ilham V 53,75 73,75 76,25 67,92

7 Novanda V 86,25 80 55 73,75

8 Rana Ghaniyah V 68,75 61,25 72,5 67,5

9 Riska Julianti V 60 61,25 65 62,08

10 Afriani Afidah A 86,25 81,25 60 75,83

11 Aldy Prasetya A 65 66,25 72,5 67,92

12 Bayu Trifiansyah A 71,25 68,75 71,25 70,42

13 Haya A 86,25 81,25 66,25 77,92

14 Kitri Ramadhita A 67,5 50 51,25 56,25

15 Raoull F. A 86,25 67,5 62,5 72,08

16 Rima Husnul A 76,25 55 55 62,08

17 Salma Mumtaza A 70 63,75 71,25 68,33

18 Savan Deva A 67,5 51,25 71,25 63,33

19 Bambang A. A 78,75 72,5 62,5 71,25

20 Fauzy Primawati A 71,25 61,25 62,5 65

21 Nadhifa A 78,75 66,25 77,5 74,17

22 Amalia D. K 48,75 63,75 68,75 60,42

23 Ayi Afrilia K 63,75 66,25 72,5 67,5

24 Herdin K 77,5 55 65 65,83

25 Lexi K 71,25 67,5 55 64,58

26 Sindia P. Z. K 86,25 76,25 58,75 73,75

27 Atmoko A. K 81,25 51,25 56,25 62,92

28 Franciska M. K 80 81,25 70 77,08

29 Istiqomah K 78,75 90 66,25 78,33

30 Syahdinar K 81,25 81,25 70 77,5

Rata-rata 71,08 67,75 65,33 68,09

187

Lampiran 15

B. Nilai LKS Pada Kelas Kontrol

No Nama Siswa Gaya

Belajar

Nilai Rata-rata

No No No

1 Alvyan Prasetyo V 70 68,75 60 66,25

2 Danar Feriantino V 58,75 62,5 65 62,08

3 Dheanti V 57,5 61,25 81,25 66,67

4 Falda Khoulika V 60 73,75 82,5 72,08

5 Faqihhuddin V 65 78,75 85 76,25

6 Helena Sri V 70 57,5 63,75 63,75

7 Khairina V 45 57,5 67,5 56,67

8 Riesky R. V 58,75 62,5 65 62,08

9 Risa Agustina V 68,75 78,75 82,5 76,67

10 Rizka Amalia V 67,5 78,75 63,75 70

11 Elisabeth F. B. A 65 63,75 70 66,25

12 Faqih Dhiaulhaq A 58,75 73,75 63,75 65,42

13 Fathan Aulia A 75 67,5 86,25 76,25

14 Ganang R. N. A 57,5 48,75 71,25 59,17

15 Jody Marshall A 67,5 56,25 65 62,97

16 Julio A 62,5 43,75 73,75 60

17 Nur Afnita A 65 66,25 70 67,08

18 Putri Amalia A 67,5 82,5 83,75 77,92

19 Rifqi F. O. A 62,5 78,75 82,5 74,58

20 Shaniara Auralia A 58,75 73,75 63,75 65,42

21 Arisa H. P. K 58,75 73,75 63,75 65,42

22 Cindra Y. K 63,75 65 62,5 63,75

23 Danisa R. K 58,75 78,75 60 65,83

24 Dhia F. K 62,5 62,5 76,25 67,08

25 Hilmy D. Z. K 56,25 73,75 62,5 64,17

26 Jessica P. K 70 70 63,75 67,92

27 Kurnia Y. P. K 65 67,5 70 67,5

28 Patricia O. S. K 67,5 68,75 86,25 74,16

29 Shafira A. K 72,5 72,5 56,25 67,08

30 Sintia Agni K 60 71,25 71,25 67,5

Rata-rata 63,21 67,96 70,63 67,26

188

Lampiran 15

Nama Siswa Gaya

Belajar

Nilai Kriteria

LKS I LKS II LKS III

Alvyan Prasetyo V 70 68,75 60 66,25

Danar Feriantino V 58,75 62,5 65 62,08

Dheanti V 57,5 61,25 81,25 66,67

Falda Khoulika V 60 73,75 82,5 72,08

Faqihhuddin V 65 78,75 85 76,25

Helena Sri V 70 57,5 63,75 63,75

Khairina V 45 57,5 67,5 56,67

Riesky R, V 58,75 62,5 65 62,08

Risa Agustina V 68,75 78,75 82,5 76,67

Rizka Amalia V 67,5 78,75 63,75 70

Elisabeth F, B, A 65 63,75 70 66,25

Faqih Dhiaulhaq A 58,75 73,75 63,75 65,42

Fathan Aulia A 75 67,5 86,25 76,25

Ganang R, N, A 57,5 48,75 71,25 59,17

Jody Marshall A 67,5 56,25 65 62,97

Julio A 62,5 43,75 73,75 60

Nur Afnita A 65 66,25 70 67,08

Putri Amalia A 67,5 82,5 83,75 77,92

Rifqi F, O, A 62,5 78,75 82,5 74,58

Shaniara Auralia A 58,75 73,75 63,75 65,42

Arisa H, P, K 58,75 73,75 63,75 65,42

Cindra Y, K 63,75 65 62,5 63,75

Danisa R, K 58,75 78,75 60 65,83

Dhia F, K 62,5 62,5 76,25 67,08

Hilmy D, Z, K 56,25 73,75 62,5 64,17

Jessica P, K 70 70 63,75 67,92

Kurnia Y, P, K 65 67,5 70 67,5

Patricia O, S, K 67,5 68,75 86,25 74,16

Shafira A, K 72,5 72,5 56,25 67,08

Sintia Agni K 60 71,25 71,25 67,5

Rata-rata 63,2083333 67,9583 70,625 67,26567

188

Lampiran 16

HASIL UJI NORMALITAS PRE-TEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

A. UJI NORMALITAS PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN

1. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

33 63 40 40 37 60 53 50 53

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 33 + 63 + 40 + 40 + 37 + 60 + 53 + 50 + 53 = 429

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 33 - 14,67 215,21

2 37 - 10,67 113,85

3 40 - 7,67 58,83

4 40 - 7,67 58,83

5 50 2,33 5,43

6 53 5,33 28,41

7 53 5,33 28,41

8 60 12,33 152,03

9 63 15,33 235,01

∑ 914,01

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 10,6

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

189

Lampiran 16

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,4162 0,2642 0,1915

0,3438 0,0871 0,3770

0,2642 0,1915 0,4265

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4162 = 0,0838

F (Z2) = 0,5 – 0,3438 = 0,1562

F (Z3) = 0,5 – 0,2642 = 0,2358

F (Z4) = 0,5 – 0,0871 = 0,4129

F (Z5) = 0,5 + 0,1915 = 0,6915

F (Z6) = 0,5 + 0,3770 = 0,887

F (Z7) = 0,5 + 0,4265 = 0,9265

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,11 – 0,0838 = 0,0262

a2 = 0,22 – 0,1562 = 0,0638

a2 = 0,44 – 0,2358 = 0,2042

a2 = 0,55 – 0,4129 = 0,1371

a2 = 0,77 – 0,6915 = 0,0785

a2 = 0,88 – 0,887 = - 7. 10-03

a2 = 0,99 – 0,9265 = 0,0635

190

Lampiran 16

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,11 – 0,1282 = 0,0838

a1 = 0,11 – 0,088 = 0,0462

a1 = 0,22 – 0,0503 = 0,0158

a1 = 0,11 – 0,062 = -0,0271

a1 = 0,22 – 0,2968 = - 0,1415

a1 = 0,11 – (- 9,4. 10-03

) = 0,117

a1 = 0,11 – 0,0179 = 0,0465

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 33 1 0,11 0,11 -1,38 0,0838 0,0838 0,0262

2 37 1 0,11 0,22 -1,01 0,1562 0,0462 0,0638

3 40 2 0,22 0,44 -0,72 0,2358 0,0158 0,2042

4 50 1 0,11 0,55 0,22 0,4129 -0,0271 0,1371

5 53 2 0,22 0,77 0,50 0,6915 0,1415 0,0785

6 60 1 0,11 0,88 1,16 0,887 0,117 - 7. 10-03

7 63 1 0,11 0,99 1,45 0,9265 0,0465 0,0635

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,1415 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,

diperoleh nilai = 0,432

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

33 47 40 70 47 60 53 37 40 33 30 27

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 33 + 47 + 40 + 70 + 47 + 60 + 53 + 37 + 40 + 33 + 30 + 27

= 506

191

Lampiran 16

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 27 - 15,17 230,13

2 30 - 12,17 148,11

3 30 - 12,17 148,11

4 33 - 9,17 84,09

5 37 - 5,17 26,73

6 40 - 2,17 4,71

7 43 0,83 0,69

8 43 0,83 0,69

9 47 4,83 23,33

10 53 10,83 117,29

11 60 17,83 317,91

12 63 20,83 433,89

∑ 1535,68

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 11,81

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

192

Lampiran 16

Z10 =

Z11 =

Z12 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,3997 0,2823 0,0279 0,3212

0,3485 0,1700 0,0279 0,4345

0,3485 0,0714 0,1591 0,4608

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,3997= 0,1003

F (Z2) = 0,5 – 0,3485 = 0,1515

F (Z3) = 0,5 – 0,2823 = 0,2177

F (Z4) = 0,5 – 0,1700 = 0,33

F (Z5) = 0,5 – 0,0714 = 0,4286

F (Z6) = 0,5 – 0,0279 = 0,4721

F (Z7) = 0,5 – 0,1591 = 0,3409

F (Z8) = 0,5 + 0,3212 = 0,8212

F (Z9) = 0,5 + 0,4345 = 0,9345

F (Z10) = 0,5 + 0,4608 = 0,9608

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,08 – 0,1003 = -0,0203

a2 = 0,25 – 0,1515 = 0,0985

a2 = 0,33 – 0,2177 = 0,1123

a2 = 0,41 – 0,33 = 0,08

a2 = 0,49 – 0,4286 = 0,0614

a2 = 0,66 – 0,4721 = 0,1879

a2 = 0,74 – 0,3409 = 0,3991

a2 = 0,82 – 0,8212 = - 1,2. 10-03

a2 = 0,90 – 0,9345 = -0,0345

a2 = 0,98 – 0,9608 = 0,0192

193

Lampiran 16

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,08 – (-0,0203) = 0,1003

a1 = 0,17 – 0,0985 = 0,0715

a1 = 0,08 – 0,1123 = -0,0323

a1 = 0,08 – 0,08 = 0

a1 = 0,08 – 0,0614 = 0,0186

a1 = 0,17 – 0,1879 = -0,0179

a1 = 0,08 – 0,3191 = 0,3991

a1 = 0,08 – (- 1,2. 10-03

) = 0,0812

a1 = 0,08 – (-0,0345) = 0,1145

a1 = 0,08 – 0,0192 = 0,0608

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 27 1 0,08 0,08 -1,28 0,1003 0,1003 -0,0203

2 30 2 0,17 0,25 -1,03 0, 1515 0,0715 0,0985

3 33 1 0,08 0,33 -0,78 0,2177 -0,0323 0,1123

4 37 1 0,08 0,41 -0,44 0,33 0 0,08

5 40 1 0,08 0,49 -0,18 0,4286 0,0186 0,0614

6 43 2 0,17 0,66 0,07 0,4721 - 0,0179 0,1879

7 47 1 0,08 0,74 0,41 0,3409 -0,3191 0,3991

8 53 1 0,08 0,82 0,92 0,8212 0,0812 -1,2.10-03

9 60 1 0,08 0,90 1,51 0,9345 0,1145 -0,0345

10 63 1 0,08 0,98 1,76 0,9608 0,0608 0,0192

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,1145 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 12,

diperoleh nilai = 0,375

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

43 37 63 67 40 23 43 33 53

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 43 + 37 + 63 + 67 + 40 + 23 + 43 + 33 + 53 = 402

194

Lampiran 16

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 23 - 21,67 496,59

2 33 - 11,67 136,19

3 37 - 7,67 58,83

4 40 - 4,67 21,81

5 43 -1,67 2,79

6 43 -1,67 2,79

7 53 8,33 69,39

8 63 18,33 335,99

9 67 22,33 498,63

∑ 1623,01

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 14,24

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,4357 0,1293 0,2190

0,2939 0,0478 0,4015

0,2054 0,0478 0,4441

195

Lampiran 16

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4357 = 0,0643

F (Z2) = 0,5 – 0,2939 = 0,2061

F (Z3) = 0,5 – 0,2054 = 0,2946

F (Z4) = 0,5 – 0,1293 = 0,3707

F (Z5) = 0,5 – 0,0478 = 0,4522

F (Z6) = 0,5 + 0,2190 = 0,719

F (Z7) = 0,5 + 0,4015 = 0,9015

F (Z7) = 0,5 + 0,4441 = 0,9441

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,11 – 0,0314 = 0,0786

a2 = 0,33 – 0,2119 = 0,1181

a2 = 0,44 – 0,4364 = 3,6.10-03

a2 = 0,55 – 0,3974 = 0,1526

a2 = 0,77 – 0,7157 = 0,0543

a2 = 0,88 – 0,8133 = 0,0667

a2 = 0,99 – 0,9094 = 0,0851

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,11 – 0,0786 = 0,0314

a1 = 0,22 – 0,1181 = 0,1019

a1 = 0,11 – 3,6.10-03

= 0,1064

a1 = 0,11 – 0,1526 = - 0,0426

a1 = 0,22 – 0,0543 = 0,1657

a1 = 0,11 – 0,0667 = 0,0433

a1 = 0,11 – 0,0851 = 0,0249

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 23 1 0,11 0,11 -1,52 0,0643 0,0643 0,0457

2 33 1 0,11 0,22 -0,82 0,2061 0,0961 0,0139

3 37 1 0,11 0,33 -0,54 0,2946 0,0746 0,0354

4 40 1 0,11 0,44 -0,33 0,3707 0,0407 0,0693

196

Lampiran 16

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

5 43 2 0,22 0,66 -0,12 0,4522 0,0122 0,2078

6 53 1 0,11 0,77 0,58 0,719 0,059 0,051

7 63 1 0,11 0,88 1,29 0,9015 0,1315 -0,0215

8 67 1 0,11 0,99 1,59 0,9441 0,0641 0,0459

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,1315 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,

diperoleh nilai = 0,432

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

B. UJI NORMALITAS PRE-TEST KELAS KONTROL

1. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

23 40 33 33 53 57 47 40 40 43

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 23 + 40 + 33 + 33 + 53 + 57 + 47 + 40 + 40 + 43 = 409

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 23 - 17,9 320,41

2 33 - 7,9 62,41

3 33 - 7,9 62,41

4 40 - 0,9 0,81

5 40 - 0,9 0,81

6 40 - 0,9 0,81

7 43 2,1 4,41

8 47 6,1 37,21

9 53 12,1 146,41

10 57 16,1 259,21

∑ 894,9

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 9,97

197

Lampiran 16

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

Z10 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4292= 0,0708

F (Z2) = 0,5 – 0,3599 = 0,1401

F (Z3) = 0,5 – 0,0636 = 0,0636

F (Z4) = 0,5 – 0,0948 = 0,4052

F (Z5) = 0,5 + 0,2764 = 0,7764

F (Z6) = 0,5 + 0,3770 = 0,877

F (Z7) = 0,5 + 0,4394 = 0,9394

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,1 – 0,0708 = 0,0292

a2 = 0,3 – 0,1401 = 0,1599

0,4292 0,3599 0,0636 0,0948 0,3770

0,3599 0,0636 0,0948 0,2764 0,4394

198

Lampiran 16

a2 = 0,5 – 0,0636 = 0,4364

a2 = 0,7 – 0,4052 = 0,2948

a2 = 0,8 – 0,7764 = 0,0236

a2 = 0,9 – 0,877 = 0,023

a2 = 1– 0,9394 = 0,0606

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,1 – 0,0292 = 0,0708

a1 = 0,2 – 0,1599 = 0,0401

a1 = 0,2 – 0,4364 = -0,2364

a1 = 0,2 – 0,2948 = -0,0948

a1 = 0,1 – 0,0236 = 0,0764

a1 = 0,1 – 0,23 = 0,077

a1 = 0,1 – 0,0606 = 0,0394

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 23 1 0,1 0,1 -1,79 0,0367 0,0367 0,0633

2 33 2 0,2 0,3 -0,79 0,2148 0,1148 0,0852

3 40 3 0,3 0,6 -0,09 0,4641 0,1641 0,1359

4 43 1 0,1 0,7 0,21 0,4168 -0,1832 0,2832

5 47 1 0,1 0,8 0,61 0,7291 0,0291 0,0709

6 53 1 0,1 0,9 1,21 0,8869 0,0869 0,0131

7 57 1 0,1 1 1,61 0,9463 0,0463 0,0537

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,1641 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,

diperoleh nilai = 0,410

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

37 53 77 63 57 47 47 43 43 50

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 37 + 33 + 77 + 63 + 57 + 47 + 47 + 43 + 43 + 50 = 507

199

Lampiran 16

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 33 - 17,7 313,29

2 37 - 13,7 187,69

3 43 - 7,7 59,29

4 47 - 3,7 13,69

5 47 - 3,7 13,69

6 50 - 0,7 0,49

7 53 2,3 5,29

8 57 6,3 39,69

9 63 12,3 151,29

10 77 26,3 691,69

∑ 1476,1

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 12,81

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

Z10 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,4251 0,3340 0,0793 0,2088 0,3159

0,4251 0,1064 0,0793 0,3159 0,4147

200

Lampiran 16

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4251= 0,0749

F (Z2) = 0,5 – 0,3340 = 0,166

F (Z3) = 0,5 – 0,1064 = 0,3936

F (Z4) = 0,5 – 0,0793 = 0,4207

F (Z5) = 0,5 + 0,2088 = 0,7088

F (Z6) = 0,5 + 0,3159 = 0,8159

F (Z7) = 0,5 + 0,4147 = 0,9147

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,2 – 0,0749 = 0,1251

a2 = 0,3 – 0,166 = 0,134

a2 = 0,4 – 0,3936 = 6,4.10-03

a2 = 0,6 – 0,4207 = 0,1793

a2 = 0,7 – 0,7088 = -8,8.10-03

a2 = 0,9 – 0,8159 = 0,0841

a2 = 1– 0,9147 = 0,0853

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,2 – 0,1251= 0,0749

a1 = 0,1 – 0,134= -0,034

a1 = 0,1 – 6,4.10-03

= -0,0936

a1 = 0,2 – 0,1793= 0,0207

a1 = 0,1 – (-8,8.10-03

)= -0,1088

a1 = 0,2 – 0,0841= 0,1159

a1 = 0,1 – 0,0853= 0,0147

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 33 1 0,1 0,1 -1,38 0,0838 0,0838 0,0162

2 37 1 0,1 0,2 -1,07 0,1423 0,0423 0,0577

3 43 1 0,1 0,3 -0,60 0,2742 0,0742 0,0258

4 47 2 0,2 0,5 -0,29 0,3859 0,0859 0,1141

201

Lampiran 16

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

5 50 1 0,1 0,6 -0,05 0,4801 -0,0199 0,1199

6 53 1 0,1 0,7 0,18 0,4286 -0,1714 0,2714

7 57 1 0,1 0,8 0,49 0,3121 0,3879 0,4879

8 63 1 0,1 0,9 0,96 0,8315 0,0315 0,0685

9 77 1 0,1 1 2,05 0,9796 0,0796 0,0204

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,0859 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,

diperoleh nilai = 0,410

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Pre-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

30 27 43 37 27 37 77 60 43 33

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 30 + 27 + 43 + 37 + 27 + 37 + 77 + 60 + 43 + 33 = 414

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 27 - 14,4 207,36

2 27 - 14,4 207,36

3 30 - 11,4 129,96

4 33 - 8,4 70,56

5 37 - 4,4 19,36

6 37 - 4,4 19,36

7 43 1,6 2,56

8 43 1,6 2,56

9 60 18,6 345,96

10 77 35,6 1267,36

∑ 2272,4

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 15,89

202

Lampiran 16

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

Z10 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4554= 0,0446

F (Z2) = 0,5 – 0,3577 = 0,1423

F (Z3) = 0,5 – 0,0120 = 0,488

F (Z4) = 0,5 – 0,1480 = 0,352

F (Z5) = 0,5 + 0,2580 = 0,758

F (Z6) = 0,5 + 0,3438 = 0,8438

F (Z7) = 0,5 + 0,4222 = 0,9222

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,1 – 0,0446 = 0,0554

a2 = 0,3 – 0,1423 = 0,1577

a2 = 0,5 – 0,488 = 0,012

0,4554 0,3577 0,0120 0,1480 0,3438

0,3577 0,0120 0,1480 0,2580 0,9222

203

Lampiran 16

a2 = 0,7 – 0,352 = 0,348

a2 = 0,8 – 0,758 = 0,042

a2 = 0,9 – 0,8438 = 0,0562

a2 = 1– 0,9222 = 0,0778

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,2 – 0,0554 = 0,0446

a1 = 0,1 – 0,1577 = 0,0423

a1 = 0,1 – 0,012 = 0,188

a1 = 0,2 – 0,348 = -0,148

a1 = 0,1 – 0,042 = 0,058

a1 = 0,2 – 0,0562 = 0,0438

a1 = 0,1 – 0,0778= 0,0222

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 57 2 0,2 0,2 -0,91 0,1814 0,1814 0,0186

2 63 1 0,1 0,3 -0,72 0,2358 0,0358 0,0642

3 73 1 0,1 0,4 -0,53 0,2981 -1,9.10-03

0,1019

4 77 2 0,2 0,6 -0,28 0,3897 -0,0103 0,2103

5 80 2 0,2 0,8 0,1 0,4602 -0,1398 0,3398

6 83 1 0,1 0,9 1,17 0,879 0,079 0,021

7 87 1 0,1 1 2,24 0,0875 0,0875 0,0125

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,188 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,

diperoleh nilai = 0,410

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

204

Lampiran 17

HASIL UJI NORMALITAS POST-TEST

KELAS EKSPERIMENT DAN KELAS KONTROL

A. UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS EKSPERIMEN

1. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

83 90 67 73 80 87 77 93 67

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 83 + 90 + 67 + 73 + 80 + 87 + 77 + 93 + 67 = 717

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 67 - 12,67 160,53

2 67 - 12,67 160,53

3 73 - 6,67 44,49

4 77 - 2,67 7,13

5 80 0,33 0,11

6 83 3,33 11,09

7 87 7,33 53,73

8 90 10,33 106,71

9 93 13,33 177,69

∑ 722,01

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 9,5

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

205

Lampiran 17

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,4082 0,1103 0,2794

0,4082 0,0120 0,3621

0,2580 0,1368 0,4192

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4082 = 0,0918

F (Z2) = 0,5 – 0,4082 = 0,0918

F (Z3) = 0,5 – 0,1103 = 0,3897

F (Z4) = 0,5 – 0,0120 = 0,488

F (Z5) = 0,5 – 0,1368 = 0,3632

F (Z6) = 0,5 + 0,2794 = 0,7794

F (Z7) = 0,5 + 0,3621 = 0,8621

F (Z8) = 0,5 + 0,4192 = 0,9192

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,22 – 0,0918 = 0,1282

a2 = 0,33 – 0,242 = 0,088

a2 = 0,44 – 0,3897 = 0,0503

a2 = 0,55 – 0,488 = 0,062

a2 = 0,66 – 0,3632 = 0,2968

a2 = 0,77 – 0,7794 = - 9,4. 10-03

206

Lampiran 17

a2 = 0,88 – 0,8621 = 0,0179

a2 = 0,99 – 0,9192 = 0,0708

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,22 – 0,1282 = 0,0918

a1 = 0,11 – 0,088 = 0,022

a1 = 0,11 – 0,0503 = 0,0597

a1 = 0,11 – 0,062 = 0,048

a1 = 0,11 – 0,2968 = - 0,1868

a1 = 0,11 – (- 9,4. 10-03

) = 0,1194

a1 = 0,11 – 0,0179 = 0,0921

a1 = 0,11 – 0,0708 = 0,0392

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 67 2 0,22 0,22 -1,33 0,0918 0,0918 0,1282

2 73 1 0,11 0,33 -0,70 0, 242 0,022 0,088

3 77 1 0,11 0,44 -0,28 0,3897 0,0597 0,0503

4 80 1 0,11 0,55 0,03 0,488 0,048 0,062

5 83 1 0,11 0,66 0,35 0,3626 -0,1868 0,2968

6 87 1 0,11 0,77 0,77 0,7794 0,1194 - 9,4. 10-03

7 90 1 0,11 0,88 1,09 0,8621 0,0921 0,0179

8 93 1 0,11 0,99 1,40 0,9192 0,0392 0,0708

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,1194 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,

diperoleh nilai = 0,432

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

83 77 67 80 63 70 73 73 63 83 90 93

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 83 + 77 + 67 + 80 + 63 + 70 + 73 + 73 + 63 + 83 + 90 + 93

= 915

207

Lampiran 17

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 63 - 13,25 175,56

2 63 - 13,25 175,56

3 67 - 9,25 85,56

4 70 - 6,25 39,06

5 73 - 3,25 10,56

6 73 - 3,25 10,56

7 77 0,75 0,56

8 80 3,75 14,06

9 83 6,75 45,56

10 83 6,75 45,56

11 90 13,75 189,06

12 93 16,75 280,56

∑ 1072,22

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 9,87

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

208

Lampiran 17

Z10 =

Z11 =

Z12 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,4099 0,2357 0,0279 0,2517

0,4099 0,1293 0,1480 0,4177

0,3264 0,1293 0,2517 0,4554

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4099= 0,0901

F (Z2) = 0,5 – 0,3264 = 0,1736

F (Z3) = 0,5 – 0,2357 = 0,2643

F (Z4) = 0,5 – 0,1293 = 0,3707

F (Z5) = 0,5 – 0,0279 = 0,4721

F (Z6) = 0,5 – 0,1480 = 0,352

F (Z7) = 0,5 + 0,2517 = 0,7517

F (Z8) = 0,5 + 0,4177 = 0,9177

F (Z9) = 0,5 + 0,4554 = 0,9554

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,17 – 0,0901 = 0,0799

a2 = 0,25 – 0,1736 = 0,0764

a2 = 0,33 – 0,2643 = 0,0657

a2 = 0,5 – 0,3707 = 0,1293

a2 = 0,58 – 0,4721 = 0,1079

a2 = 0,66 – 0,352 = 0,308

a2 = 0,83 – 0,7517 = 0,0783

a2 = 0,91 – 0,9177 = - 7,7. 10-03

a2 = 0,91 – 0,9554 = 0,0346

209

Lampiran 17

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,17 – 0,0799 = 0,0901

a1 = 0,08 – 0,0764 = 3

a1 = 0,08 – 0,0657 = 0,0597

a1 = 0,17 – 0,1293 = 0,048

a1 = 0,08 – 0,1079 = - 0,1868

a1 = 0,08 – 0,308 = 0,1194

a1 = 0,17 – 0,0783 = 0,0921

a1 = 0,08 – (- 7,7. 10-03

) = 0,0392

a1 = 0,08 – 0,0346 = 0,0392

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 63 2 0,17 0,17 -1,34 0,0901 0,0901 0,0799

2 67 1 0,08 0,25 -0,94 0, 1736 3,6.10-03

0,0764

3 70 1 0,08 0,33 -0,63 0,2643 0,0143 0,0657

4 73 2 0,17 0,5 -0,33 0,3707 0,0407 0,1293

5 77 1 0,08 0,58 0,07 0,4721 0,0279 0,1079

6 80 1 0,08 0,66 0,38 0,352 - 0,228 0,308

7 83 2 0,17 0,83 0,68 0,7517 0,0917 0,0783

8 90 1 0,08 0,91 1,39 0,9177 0,0877 -7,7.10-03

9 93 1 0,08 0.99 1,70 0,9554 0,0454 0,0346

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,0917 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 12,

diperoleh nilai = 0,375

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

83 77 87 93 67 90 90 77 97

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 83 + 77 + 87 + 93 + 67 + 90 + 90 + 77 + 97 = 761

210

Lampiran 17

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 67 - 17,56 308,35

2 77 - 7,56 57,15

3 77 - 7,56 57,15

4 83 - 1,56 2,43

5 87 2,44 5,95

6 90 5,44 29,59

7 90 5,44 29,59

8 93 8,44 71,23

9 97 12,44 154,75

∑ 716,19

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 9,46

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

0,4686 0,0636 0,2157

0,2881 0,1026 0,3133

0,2881 0,2157 0,4049

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

211

Lampiran 17

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4686 = 0,0314

F (Z2) = 0,5 – 0,2881 = 0,2119

F (Z3) = 0,5 – 0,0636 = 0,4364

F (Z4) = 0,5 – 0,1026 = 0,3974

F (Z5) = 0,5 + 0,2157 = 0,7157

F (Z6) = 0,5 + 0,3133 = 0,8133

F (Z7) = 0,5 + 0,4049 = 0,9049

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,11 – 0,0314 = 0,0786

a2 = 0,33 – 0,2119 = 0,1181

a2 = 0,44 – 0,4364 = 3,6.10-03

a2 = 0,55 – 0,3974 = 0,1526

a2 = 0,77 – 0,7157 = 0,0543

a2 = 0,88 – 0,8133 = 0,0667

a2 = 0,99 – 0,9094 = 0,0851

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,11 – 0,0786 = 0,0314

a1 = 0,22 – 0,1181 = 0,1019

a1 = 0,11 – 3,6.10-03

= 0,1064

a1 = 0,11 – 0,1526 = - 0,0426

a1 = 0,22 – 0,0543 = 0,1657

a1 = 0,11 – 0,0667 = 0,0433

a1 = 0,11 – 0,0851 = 0,0249

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 67 1 0,11 0,11 -1,86 0,0314 0,0314 0,0786

2 77 2 0,22 0,33 -0,80 0,2119 0,1019 0,1181

3 83 1 0,11 0,44 -0,16 0,4364 0,1064 3,6.10-03

4 87 1 0,11 0,55 0,26 0,3974 -0,0426 0,1526

5 90 2 0,22 0,77 0,57 0,7157 0,1657 0,0543

6 93 1 0,11 0,88 0,89 0,8133 0,0433 0,0667

7 97 1 0,11 0,99 1,31 0,9049 0,0249 0,0851

212

Lampiran 17

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,1657 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 9,

diperoleh nilai = 0,432

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

B. UJI NORMALITAS POST-TEST KELAS KONTROL

1. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Visual

83 70 77 73 70 63 60 63 80 73

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 83 + 70 + 77 + 73 + 70 + 63 + 60 + 63 + 80 + 73 = 712

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 60 - 11,2 160,53

2 63 - 8,2 125,44

3 63 - 8,2 67,24

4 70 - 1,2 1,44

5 70 - 1,2 1,44

6 73 1,8 3,24

7 73 1,8 3,24

8 77 5,8 33,64

9 80 8,8 77,44

10 83 11,8 139,24

∑ 519,6

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 7,60

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

213

Lampiran 17

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

Z10 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4292= 0,0708

F (Z2) = 0,5 – 0,3599 = 0,1401

F (Z3) = 0,5 – 0,0636 = 0,0636

F (Z4) = 0,5 – 0,0948 = 0,4052

F (Z5) = 0,5 + 0,2764 = 0,7764

F (Z6) = 0,5 + 0,3770 = 0,877

F (Z7) = 0,5 + 0,4394 = 0,9394

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,1 – 0,0708 = 0,0292

a2 = 0,3 – 0,1401 = 0,1599

a2 = 0,5 – 0,0636 = 0,4364

a2 = 0,7 – 0,4052 = 0,2948

a2 = 0,8 – 0,7764 = 0,0236

a2 = 0,9 – 0,877 = 0,023

a2 = 1– 0,9394 = 0,0606

0,4292 0,3599 0,0636 0,0948 0,3770

0,3599 0,0636 0,0948 0,2764 0,4394

214

Lampiran 17

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,1 – 0,0292 = 0,0708

a1 = 0,2 – 0,1599 = 0,0401

a1 = 0,2 – 0,4364 = -0,2364

a1 = 0,2 – 0,2948 = -0,0948

a1 = 0,1 – 0,0236 = 0,0764

a1 = 0,1 – 0,23 = 0,077

a1 = 0,1 – 0,0606 = 0,0394

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 60 1 0,1 0,1 -1,47 0,0708 0,0708 0,0292

2 63 2 0,2 0,3 -1,08 0,1401 0,0401 0,1599

3 70 2 0,2 0,5 -0,16 0,0636 -0,2364 0,4364

4 73 2 0,2 0,7 0,24 0,4052 -0,0948 0,2948

5 77 1 0,1 0,8 0,76 0,7764 0,0764 0,0236

6 80 1 0,1 0,9 1,16 0,877 0,077 0,023

7 83 1 0,1 1 1,55 0,9394 0,0394 0,0606

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,077 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,

diperoleh nilai = 0,410

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

87 83 77 73 77 67 63 63 83 80

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 87 + 83 + 77 + 73 + 77 + 67 + 63 + 63 + 83 + 80 = 753

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 63 - 12,3 151,29

2 63 - 12,3 151,29

3 67 - 8,3 68,89

4 73 - 2,3 5,29

215

Lampiran 17

No Xi Xi -

5 77 1,7 2,89

6 77 1,7 2,89

7 80 4,7 22,09

8 83 7,7 59,29

9 83 7,7 59,29

10 87 11,7 136,89

∑ 660,1

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 8,56

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

Z10 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4251= 0,0749

0,4251 0,3340 0,0793 0,2088 0,3159

0,4251 0,1064 0,0793 0,3159 0,4147

216

Lampiran 17

F (Z2) = 0,5 – 0,3340 = 0,166

F (Z3) = 0,5 – 0,1064 = 0,3936

F (Z4) = 0,5 – 0,0793 = 0,4207

F (Z5) = 0,5 + 0,2088 = 0,7088

F (Z6) = 0,5 + 0,3159 = 0,8159

F (Z7) = 0,5 + 0,4147 = 0,9147

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,2 – 0,0749 = 0,1251

a2 = 0,3 – 0,166 = 0,134

a2 = 0,4 – 0,3936 = 6,4.10-03

a2 = 0,6 – 0,4207 = 0,1793

a2 = 0,7 – 0,7088 = -8,8.10-03

a2 = 0,9 – 0,8159 = 0,0841

a2 = 1– 0,9147 = 0,0853

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,2 – 0,1251= 0,0749

a1 = 0,1 – 0,134= -0,034

a1 = 0,1 – 6,4.10-03

= -0,0936

a1 = 0,2 – 0,1793= 0,0207

a1 = 0,1 – (-8,8.10-03

)= -0,1088

a1 = 0,2 – 0,0841= 0,1159

a1 = 0,1 – 0,0853= 0,0147

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 63 2 0,2 0,2 -1,44 0,0749 0,0749 0,1251

2 67 1 0,1 0,3 -0,97 0,166 -0,034 0,134

3 73 1 0,1 0,4 -0,27 0,3936 -0,0936 6,4.10-03

4 77 2 0,2 0,6 0,20 0,4207 0,0207 0,1793

5 80 1 0,1 0,7 0,55 0,7088 -0,1088 -8,8.10-03

6 83 2 0,2 0,9 0,90 0,8159 0,1159 0,0841

7 87 1 0,1 1 1,37 0,9147 0,0147 0,0853

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

217

Lampiran 17

Nilai amax = 0,1159 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,

diperoleh nilai = 0,410

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

3. Uji Normalitas Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

a. Nilai Post-Test Siswa dengan Gaya Belajar Kinestetik

63 77 63 83 80 73 87 57 73 77

b. Nilai Rata-Rata (Mean)

= 63 + 77 + 63 + 83 + 80 + 73 + 87 + 57 + 73 + 77 = 733

Tabel Penolong Persiapan Perhitungan S

No Xi Xi -

1 63 - 16,3 265,69

2 63 - 10,3 106,09

3 67 - 10,3 106,09

4 73 - 0,3 0,09

5 77 - 0,3 0,09

6 77 3,7 13,69

7 80 3,7 13,69

8 83 6,7 44,89

9 83 9,7 94,09

10 87 13,7 187,69

∑ 832,1

c. Standar Deviasi (sd)

S = √

= √ = 9,61

d. Mencari Nilai Zi

Z1 =

Z2 =

Z3 =

Z4 =

Z5 =

218

Lampiran 17

Z6 =

Z7 =

Z8 =

Z9 =

Z10 =

e. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat:

f. Mencari Nilai F(Zi) dengan catatan:

Jika Zi < 0, Ztabel = 0,5 – nilai tabel Z

Jika Zi > 0,5 Ztabel = 0,5 + nilai tabel Z

F (Z1) = 0,5 – 0,4554= 0,0446

F (Z2) = 0,5 – 0,3577 = 0,1423

F (Z3) = 0,5 – 0,0120 = 0,488

F (Z4) = 0,5 – 0,1480 = 0,352

F (Z5) = 0,5 + 0,2580 = 0,758

F (Z6) = 0,5 + 0,3438 = 0,8438

F (Z7) = 0,5 + 0,4222 = 0,9222

g. Menentukan Nilai a2 = Kp – F (Zi)

a2 = 0,1 – 0,0446 = 0,0554

a2 = 0,3 – 0,1423 = 0,1577

a2 = 0,5 – 0,488 = 0,012

a2 = 0,7 – 0,352 = 0,348

a2 = 0,8 – 0,758 = 0,042

a2 = 0,9 – 0,8438 = 0,0562

a2 = 1– 0,9222 = 0,0778

h. Menentukan Nilai a1 = P – a2

a1 = 0,2 – 0,0554 = 0,0446

a1 = 0,1 – 0,1577 = 0,0423

a1 = 0,1 – 0,012 = 0,188

0,4554 0,3577 0,0120 0,1480 0,3438

0,3577 0,0120 0,1480 0,2580 0,9222

219

Lampiran 17

a1 = 0,2 – 0,348 = -0,148

a1 = 0,1 – 0,042 = 0,058

a1 = 0,2 – 0,0562 = 0,0438

a1 = 0,1 – 0,0778= 0,0222

Tabel. Penolong Perhitungan Uji Normalitas Menggunakan

Teknik Kolmogorov - Smirnov

No Xi F P Kp Zi F (Zi) a1 a2

1 57 1 0,1 0,1 -1,70 0,0446 0,0446 0,0554

2 63 2 0,2 0,3 -1,07 0,1423 0,0423 0,1577

3 73 2 0,2 0,4 -0,03 0,488 0,188 0,012

4 77 2 0,2 0,6 0,38 0,352 -0,148 0,348

5 80 1 0,1 0,8 0,70 0,758 0,058 0,042

6 83 1 0,1 0,9 1,01 0,8438 0,0438 0,0562

7 87 1 0,1 1 1,42 0,9222 0,0222 0,0778

Berdasarkan tabel penolong perhitngan Kolmogorov-Smirnov

di atas diperoleh:

Nilai amax = 0,188 dengan Dtabel (ɑ ) 0,05 untuk n = 10,

diperoleh nilai = 0,410

Sehingga dapat disimpulkan bahwa amax < Dtabel maka H0

diterima dan disimpulkan data terdistribusi normal.

220

Lampiran 18

UJI HOMOGENITAS PRE-TEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Tabel. Hasil Data Pre-Test

Hypermedia Power Point

V A K V A K

∑ 419,01 1535,68 1623,01 894,9 1476,1 2272,4

ni 9 12 9 10 10 10

47,67 42,17 44,67 40,9 50,7 41,4

S2 52,38 139,61 202,88 99,38 164,01 252,49

Tabel. Penolong Uji Homogenitas

Kelompok Sampel dk

Hypermedia V 8 52,38 1,72 13,76 110,08

A 11 139,61 2,14 23,54 1535,71

K 8 202,88 2,31 18,48 1623,04

Power point V 9 99,38 2 18 894,42

A 9 164,01 2,21 19,89 1476,09

K 9 252,49 2,4 21,6 2272,41

∑ 54 - - 115,27 7911,75

A. Hitung varians gabungan dari semua kelompok sampel

S2 = ∑

= 146,51

B. Hitug logaritma varian gabungan dan harga satuan B (Barlett)

log S2 = log 146,51 = 2,17

B = (log S2) (∑ dk) = (2,17) (54) = 117,18

C. Hitung nilai chi-kuadrat (X2

hitung)

X2

hitung = (ln 10) (B - ∑ ) = (2,3) (117,18 – 115,27) = 4,39

D. Tentukan harga chi-kuadrat tabel (X2

tabel)

Taraf signifikan (ɑ ) 0,05 dan (dk) = K-1 = 6-1 = 5, jadi X2

(0,05)(5) = 11,070

E. Berdasarkan hasil X2

hitung dan X2

tabel dapat disimpulkan bahwa:

X2

hitung < X2tabel , maka H0 diterima ; ke-enam kelompok data memiliki

varian yang sama atau homogen.

221

Lampiran 19

UJI HOMOGENITAS POST-TEST

KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL

Tabel. Hasil Data Post-Test

Hypermedia Power Point

V A K V A K

∑ 722,01 1072,22 716,19 519,6 660,1 832,1

ni 9 12 9 10 10 10

79,76 76,25 84,56 71,2 75,3 73,3

S2 90,25 97,47 89,52 57,73 73,34 92,46

Tabel. Penolong Uji Homogenitas

Kelompok Sampel dk

Hypermedia V 8 90,25 1,96 15,68 722

A 11 97,47 1,99 21,89 1072,17

K 8 89,52 1,95 15,6 716,16

Power point V 9 57,73 1,76 15,84 519,57

A 9 73,34 1,87 16,83 660,06

K 9 92,46 1,97 17,73 832,14

∑ 54 - - 103,57 4522,1

A. Hitung varians gabungan dari semua kelompok sampel

S2 =

= 83,74

B. Hitug logaritma varian gabungan dan harga satuan B (Barlett)

log S2 = log 83,74 = 1,92

B = (log S2) (∑ dk) = (1,92) (54) = 103,68

C. Hitung nilai chi-kuadrat (X2

hitung)

X2

hitung = (ln 10) (B - ∑ ) = (2,3) (103,68 – 103,57) = 0,253

D. Tentukan harga chi-kuadrat tabel (X2tabel)

Taraf signifikan (ɑ ) 0,05 dan (dk) = K-1 = 6-1 = 5, jadi X2

(0,05)(5) = 11,070

E. Berdasarkan hasil X2

hitung dan X2

tabel dapat disimpulkan bahwa:

X2

hitung < X2tabel , maka H0 diterima ; ke-enam kelompok data memiliki

varian yang sama atau homogen.

222

Lampiran 20

UJI ANAVA DUA JALUR (Anava Two Ways) 2 X 3

PRE-TEST

1. Data hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi

Tabel. Deskripsi Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Media Pembelajaran Gaya Belajar

Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

33 60 33 53 43 23

63 53 47 37 37 43

40 50 40 40 63 33

40 53 70 33 67 53

37 47 30 40

60 27

Powerpoint

23 57 37 47 30 37

40 47 53 47 27 77

33 70 77 43 43 60

33 40 63 33 37 43

53 43 57 50 27 33

2. Perhitungan statistik deskriptif. Tabel penolong Anava dua jalur

Tabel. Statistik Deskriptif Penolong Uji Anava

Media Gaya Belajar

∑ B Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

n11 = 9

11 = 47,67

∑Y11 = 429 ∑Y

211 = 21.345

n12 = 12

12 = 43,08

∑Y12 = 517

∑Y2

12 = 24.103

n13 = 9

13 = 44,67

∑Y13 = 402

∑Y2

13 = 19.552

n10 = 30

10 = 45,14

∑Y10 = 1.348

∑Y2

10 = 65.000

Powerpoint

n21 = 10

21 = 43,9

∑Y21 = 439

∑Y2

21 = 20.923

n22 = 10

22 = 50,7

∑Y22 = 507

∑Y2

22 = 27.181

n23 = 10

23 = 41,4

∑Y23 = 414

∑Y2

23 = 19.412

n20 = 30

20 = 45,3

∑Y20 = 1.360

∑Y2

20 = 67.516

∑K

n01 = 19

01 = 45,68

∑Y01 = 868

∑Y2

01 = 42.268

n02 = 22

02 = 46,55

∑Y02 = 1.024

∑Y2

02 = 51.284

n03 = 19

03 = 42,95

∑Y03 = 816

∑Y2

03 = 38.964

n00 = 60

00 = 45,13

∑Y00 = 2.708

∑Y2

00 = 132.516

3. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Untuk setiap sumber varians

a. Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = ∑Y2

00 = 132.516

b. Jumlah Kuadrat Rerata (JKR)

JKR =

=

=

= 122.221,07

223

Lampiran 20

c. Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)

JKTR = JKT - JKR = 356.883 – 122.221,07 = 10.294,93

d. Jumlah Kuadrat Antar Kelpompok (JKA)

JKA = [

] - JKR

= [

] - JKR

= [

] - JKR

= [ ] – 122.221,07

= 122.795,68 – 122.221,07

= 574,61

e. Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JKAk)

JKAk = [

] - JKR

= [

] - JKR

= [ ] - JKR

= 122.361,49 – 122.221,07

= 140,42

f. Jumlah Kuadrat Antar Baris (JKAb)

JKAb = [

] - JKR

= [

] - JKR

= [ ] - JKR

= 122.223,46 – 122.221,07

224

Lampiran 20

= 2,39

g. Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI)

JKI = JKA – JKAk – JKAb

= 574,61 – 140,42 – 2,39

= 431,8

h. Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)

JKD = JKTR – JKA

= 10.294,93 – 574,61

= 9.720,32

4. Menghitug derajat kebebasan (db) setiap sumber varians

a. dbT = n00 = nT = 60

b. dbR =

c. dbTR = nT - 1 = 60 - 1= 59

d. dbA = ( b X k) - 1= ( 2X3) - 1= 6 – 1 = 5

e. dbAk = k – 1 = 3 – 1 = 2

f. dbAb = b – 1 = 2 – 1 = 1

g. dbI = (k – 1) (b – 1) = (3 – 1) (2 – 1) = 2

h. dbD = nT – k.b = 60 – (3 X 2) = 60 – 6 = 54

5. Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian yang diperlukan

a. RJK (Ak) =

=

= 70,21

b. RJK (Ab) =

=

= 2,39

c. RJK (I) =

=

= 215,9

225

Lampiran 20

d. RJK (A) =

=

= 114,92

e. RJK (D) =

=

= 180,01

6. Menentukan Nilai Fhitung (Fh)

a. Fh (Ak) =

=

= 0,39

b. Fh (Ab) =

=

= 0,01

c. Fh (I) =

=

= 1,2

d. Fh (A) =

=

= 0,64

7. Menentukan Nilai Ftabel (Ft)

Ftabel (Ft) = F (ɑ , db1, db2)

Catatan:

db1 = db pembilang = k – 1

db2 = db penyebut = n – 1

k = jumlah kolom/baris/perlakuan/kelompok

n = jumlah data/sampel

8. Menyajikan harga Jk, db, RJK, Fh, dan di tambah Ftabel (Ft) dalam tabel

ringkasan Anava dua Jalur

Sumber Varians Db JK RJK Fh Ft

(ɑ = 0,05)

Antar Kolom (Ak) 2 140,42 70,21 0,39 3,15

Antar Baris (Ab) 1 2,39 2,39 0,01 4,00

Interaksi (I) 2 431,8 215,9 1,2 3,15

Antar Kelompok (A) 5 574,61 114,92 0,64 2,37

Dalam Kelompok (D) 54 9.720,32 180,01 - -

Total di Reduksi (TR) 59 10.294,93 - - -

Rerata/Koreksi (R) 1 122.221,07 - - -

Total (T) 60 132.516 - - -

226

Lampiran 21

UJI ANAVA DUA JALUR (Anava Two Ways) 2 X 3

POST-TEST

1. Data hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi

Tabel. Deskripsi Nilai Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Media Pembelajaran Gaya Belajar

Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

83 87 83 73 83 90

90 77 77 73 77 90

67 93 67 63 87 77

73 67 80 83 93 97

80 63 90 67

70 93

Powerpoint

83 63 87 67 63 73

70 60 83 63 77 87

77 63 77 63 63 57

73 80 73 83 83 73

70 73 77 80 80 77

2. Perhitungan statistik deskriptif. Tabel penolong Anava dua jalur

Tabel. Statistik Deskriptif Penolong Uji Anava

Media Gaya Belajar

∑ B Visual Auditori Kinestetik

Hypermedia

n11 = 9

11 = 79,76

∑Y11 = 717

∑Y2

11 = 57.843

n12 = 12

12 = 76,25

∑Y12 = 915

∑Y2

12 = 70.841

n13 = 9

13 = 84,56

∑Y13 = 761

∑Y2

13 = 65.063

n10 = 30

10 = 80,19

∑Y10 = 2.393

∑Y2

10 = 193.747

Powerpoint

n21 = 10

21 = 71,2

∑Y21 = 712

∑Y2

21 = 51.214

n22 = 10

22 = 75,3

∑Y22 = 753

∑Y2

22 = 57.361

n23 = 10

23 = 73,3

∑Y23 = 733

∑Y2

23 = 54.561

n20 = 30

20 = 73,27

∑Y20 = 2.198

∑Y2

20 = 163.136

∑K

n01 = 19

01 = 75,48

∑Y01 = 1.429

∑Y2

01 = 109.057

n02 = 22

02 = 75,78

∑Y02 = 1.668

∑Y2

02 = 128.202

n03 = 19

03 = 78,9

∑Y03 = 1.494

∑Y2

03 = 119.624

n00 = 60

00 = 76,73

∑Y00 = 4.591

∑Y2

00 = 356.883

3. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) Untuk setiap sumber varians

a. Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = ∑Y2

00 = 356.883

b. Jumlah Kuadrat Rerata (JKR)

JKR =

=

=

= 351.288,02

227

Lampiran 21

c. Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)

JKTR = JKT - JKR = 356.883 – 351.288,02 = 5.594,98

d. Jumlah Kuadrat Antar Kelpompok (JKA)

JKA = [

] - JKR

= [

] - JKR

= [

] - JKR

= [ ] - 351.288,02

= 352.360,73 - 351.288,02

= 1.072,71

e. Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JKAk)

JKAk = [

] - JKR

= [

] - JKR

= [ ] - JKR

= 351.416,15 - 351.288,02

= 128,13

f. Jumlah Kuadrat Antar Baris (JKAb)

JKAb = [

] - JKR

= [

] - JKR

= [ ] - JKR

= 351.921,76 - 351.288,02

228

Lampiran 21

= 633,74

g. Jumlah Kuadrat Interaksi (JKI)

JKI = JKA – JKAk – JKAb

= 1.072,71 – 128,13 – 633,74

= 310,84

h. Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)

JKD = JKTR – JKA

= 5.594,98 - 1.072,71

= 4.522,27

4. Menghitug derajat kebebasan (db) setiap sumber varians

a. dbT = n00 = nT = 60

b. dbR =

c. dbTR = nT - 1 = 60 - 1= 59

d. dbA = ( b X k) - 1= ( 2X3) - 1= 6 – 1 = 5

e. dbAk = k – 1 = 3 – 1 = 2

f. dbAb = b – 1 = 2 – 1 = 1

g. dbI = (k – 1) (b – 1) = (3 – 1) (2 – 1) = 2

h. dbD = nT – k.b = 60 – (3 X 2) = 60 – 6 = 54

5. Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian yang diperlukan

a. RJK (Ak) =

=

= 64,07

b. RJK (Ab) =

=

= 633,74

c. RJK (I) =

=

= 155,42

229

Lampiran 21

d. RJK (A) =

=

= 214,54

e. RJK (D) =

=

= 83,74

6. Menentukan Nilai Fhitung (Fh)

a. Fh (Ak) =

=

= 0,765

b. Fh (Ab) =

=

= 7,57

c. Fh (I) =

=

= 1,85

d. Fh (A) =

=

= 2,56

7. Menentukan Nilai Ftabel (Ft)

Ftabel (Ft) = F (ɑ , db1, db2)

Catatan:

db1 = db pembilang = k – 1

db2 = db penyebut = n – 1

k = jumlah kolom/baris/perlakuan/kelompok

n = jumlah data/sampel

8. Menyajikan harga Jk, db, RJK, Fh, dan di tambah Ftabel (Ft) dalam tabel

ringkasan Anava dua Jalur

Sumber Varians Db JK RJK Fh Ft

(ɑ = 0,05)

Antar Kolom (Ak) 2 128,13 64,07 0,765 3,15

Antar Baris (Ab) 1 633,74 633,74 7,57 4,00

Interaksi (I) 2 310,84 155,42 1,85 3,15

Antar Kelompok (A) 5 1.072,71 214,54 2,56 2,37

Dalam Kelompok (D) 54 4.522,27 83,74 - -

Total di Reduksi (TR) 59 5.594,98 - - -

Rerata/Koreksi (R) 1 351.288,02 - - -

Total (T) 60 356.883 - - -

230

Lampiran 22

HYPERMEDIA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI

SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN

231

Lampiran 22

232

Lampiran 22

233

Lampiran 22

235

Lampiran 23

DOKUMENTASI PROSES PEMBELAJARAN

236

Lampiran 24

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI

Nama : Syarifah Aeni

Nomor Induk : 109016100062

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurussan/Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam/ Pendidikan Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Hypermedia Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Dengan Gaya Belajar Berbeda

Pembimbing : 1. Dr. Zulfiani, M. Pd.

2. Eny S. Rosyidatun, S. Si, MA.

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

BAB I

1

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

http://serdosdiktis.net/serdos/file/dokumen/UUNo20.pdf

Diakses pada 26 Jan 2014.

2 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah,

(Jakarta: BSNP, 2006), hal. 3.

3 BSNP, Ibid., hal. 5.

4

Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi

Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses

Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal.

116.

5

Tanta, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar

Mahasiswa Pada Mata Kuliah Biologi Umum Program

Studi Pendidikan Biologi Universitas Cendrawasih,

Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, September

2010, hal. 7.

(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreatif/article/do

237

Lampiran 24

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

wnload/1666/1873) diakses pada 27/01/2014 pukul 16:34

6 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.1, hal.

147.

7 Tanta, loc. cit., hal. 7.

8 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan

Baru (Jakarta: Gaung Persada, 2008), Cet.1 hal. 5.

9

A. Trikic, Evolving Open Learning Environments Using

Hypermedia Technology. Journal of Computer Assisted

Learning. (2001), 17, 186-199 . p.186.

(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1047/j...x/pdf)

diakses pada 10/01/2014 pukul 11:27

10 Munir, Multimedia:Konsep dan Aplikasi Dalam

Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012) hal. 19

11

Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning:

Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,

(Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 109-119

12

F. Danardana Murwani, Pengembangan Instrumen

Pengukuran Gaya Belajar Konsumen, Jurnal Aplikasi

Manajemen, Vol. 7, No. 1, Februari 2009, hal. 1.

(http://jurnaljam.ub.ac.id) diakses pada 27/01/2015 pukul

13:47

BAB II

1 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran,

(Jogjakarta: Diva Press 2011), Cet. I, hal. 13.

2 Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi

Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara 2010), Cet. I, hal. 121.

3 Sutirman, Media & Model-model Pembelajaran Inovatif,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) , Cet. I, hal. 15.

4 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi

Pendidikan, (Jakarta; Kencana, 2009), Cet. 4, hal. 457

5 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer:

Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21,

(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 2, hal. 161.

6 Yusufhadi Miarso, loc. cit. hal. 457.

238

Lampiran 24

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2011), Cet. 15, hal. 12.

8 Dina Indriani, op. cit., hal. 23.

9 Hamzah B. Uno, op. cit., hal. 123

10 Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran

Multimedia Di Sekolah, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010),

hal. 89

11 Sutirman, op. cit.. hal. 16

12 Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik

Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008) , Cet. 3,

hal. 6

13 Yusufhadi Miarso, op. cit., hal. 458

14 Dina Indriana, op. cit., hal. 27

15 Dina Indriana, Ibid., hal. 28

16 Dina Indriana, Ibid., hal. 28-31

17 Azhar Arsyad, op. cit., hal. 157

18 Winarno, dkk. Teknik Evaluasi Multimedia

Pembelajaran. (s.I.: Genius Prima Media, 2009), Cet. 1,

hal. 6.

19 Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip, Multimedia for

Learning: Methods and Development, (Boston: Allyn

&Bacon, 2001), p. 138.

20 Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi Dalam

Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. 1, hal. 19.

21 Alan Pritchard, Effective Teaching With Internet

Technologies, (London: Paul Chapman Publishing, 2007),

p. 14.

22 Munir, op. cit., hal. 183

23 Niken Ariani dan Dany Haryanto, op. cit., h. 152.

24 Munir, loc. cit., hal. 183

25 Munir, loc. cit., hal. 183.

239

Lampiran 24

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

26 Mujibul Hasan Siddiqui, Encyclopedia of Educational

Technology, (New Delhi: S. B. Nangia APH Publishing

Corporation, 2004), p. 147.

27 Munir, op. cit., hal 29-34

28 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2011), Cet. 11, hal. 68

29

Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi

Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses

Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal.

116

30 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011), Cet. 3, hal. 38.

31 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal.

124

32 Muhibbin Syah, op. cit., hal. 110

33 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal.

216

34 Purwanto, op. cit., hal. 45.

35 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem

Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 4, hal. 125-

133.

36 Purwanto, op. cit., hal. 50

37 Purwanto, op.cit , h.46

38

Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanuddin

Milama,. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis

Kompetensi, ( Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) Cet. 1, h.

13.

39 Purwanto, loc. cit., hal. 50

40 Purwanto, Ibid., hal. 145

41 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi

Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 180

42 Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 83

240

Lampiran 24

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

43

Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy:

PetunjukPraktis Untuk Menerapkan Accelerated

Learning, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012)

Cet. 6, hal. 139.

44 Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning:

Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,

(Bandung: Kaifa Learning, 2013), hal. 110

45 Adi W. Gunawan, loc. cit. hal 139

46 Paul Ginnis, Trik & Taktik Mengajar: Strategi

Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas, (Jakarta:

Indeks, 2008), hal. 41

47 Bobbi DePorter & Micke Hernacki, op.cit., hal. 110

48

Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, “Using Learning

Style Instruments to Enhance Student Learning”, Decision

Sciences Journal of Innovative Education, Vol. 5, No. 1,

2007, h. 9

(https://www.researchgate.net/publication/227495977_Us

ing_Learning_Style_Instruments_to_Enhance_Student_L

earning) diakses pada 24/01/2014 pukul 20:12

49 Thomas F. Hawk and Amit J. Shah, Ibid., p. 8

50 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 151

51 Muhammad Irham & Novan Ardy Wiyani, op. cit., hal. 98

52

Erlin Montu, Widha Sunarno dan Suparmi, Pembelajaran

Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan

Hypermedia dan Media Riil Ditinjau Dari Gaya Belajar

dan Kemampuan Awal, Jurnal Inkuiri (2012) Vol 1 (1).

2252-7893

(https://digilib.uns.ac.id/...=/Pembelajaran+Fisika+Denga

n+Inkuiri+Terbimbing+Menggunakan+Hypermedia+dan

+Media+Riil+Ditinjau+Dari+Gaya+Belajar+pdf&oq=Pe

mbelajaran+Fisika+Dengan+Inkuiri+Terbimbing+Mengg

unakan+Hypermedia+dan+Media+Riil+Ditinjau+Dari+G

aya+Belajar+pdf) diakses pada 11/03/2014 pukul 09:57

53

Gowin A. Ikitde dan Uduak Bassey Edet, Influence of

Learning Styles and Teaching Strategies on Student’s

Achievement in Biology, Voice of Research (2013), Vol.

1 (4). 2277-7733

241

Lampiran 24

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf)

diakses pada 10/01/2014 pukul 13:32

BAB III

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan

R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 77.

2 Sugiyono, Ibid., hal. 79.

3

Consuelo, G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian

Terj. dari An Introduction to Reaserch Methods oleh

Alimuddin Tuwu, (Jakarta: UI-Press, 2006), hal. 113.

4

Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Panduan Modern

Penelitian Kuantitatif: Bacaan Wajib Bagi Peneliti,Guru,

dan Mahasiswa Program S1, dan S2 di Lingkungan

Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 65.

5 Sugiyono, op. cit., hal. 85.

6

Sudaryono,Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu,

Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 20.

7 Sudaryono, Gaguk Margono dan Wardani Rahayu., Ibid.,

hal. 23-24

8 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 142.

9 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 85.

10 Suharsimi Arikunto, Ibid., hal. 87

11 Sudaryono, op. cit., hal. 120.

12

Ahmad sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama,

Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,

(Jakarta Selatan: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1, hal.

104.

13 Ahmad,Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama,

Ibid., hal. 103.

14 Saifuddin Azwar., Penyusunan Skala Psikologi,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 41- 42.

15 Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah., Op. cit., hal. 92.

242

Lampiran 24

No Referensi Paraf Pembimbing

I II

16 Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Ibid., hal. 92.

17

Supardi, Aplikasi Statistik Dalam Penelitian: Konsep

Statistika Yang Lebih Komprehensif, (Jakarta: Change

Publication, 2014), Cet. 4, hal. 348.

18 Supardi, Ibid., hal. 349-350

BAB IV

1

Godwin A. Iketde and Uduak Bassey Edet, Influnce of

Lerning Style and Teaching Strategies On Student’s

Achievement In Biology, Voice of Research (2013), Vol.

1 (4), No. 2277-7733, p. 5.

(http://www.voiceofresearch.org/doc/.../mar-2013_2.pdf)

diakses pada 10/01/2014 pukul 13:32

2

Rofa Nurochma, Mariadi, dan Joko Ariyanto, Perbedaan

Hasil Belajar Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran

Guided Inquiry dan Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya

Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun

Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi,

(Surakarta:Program Pendidikan Biologi, P. MIPA FKIP

UNS, 2012), hal. 10.

(https://eprints.uns.ac.id/14402/1/1437-3191-1-SM.pdf)

diakses pada 23/09/2015 pukul 10:42

3

Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning:

Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan,

(Bandung: Kaifa, 2013), hal. 110.

Jakarta, 24 Juni 2016

Yang mengesahkan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Zulfiani, M. Pd

NIP. 19760309 200501 2 002

Eny S. Rosyidatun, M.A

NIP. 19750924 200604 2 001