Pengaruh Penggunaan Minyak Esensial Lavender Secara Oles untukMengurangi Nyeri Penusukan Infus
pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan nyeri akut ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan nyeri akut ...
LITERATUR REVIEW : PENGARUH RELAKSASI BENSON
TERHADAP PENURUNAN NYERI AKUT PASIEN INFARK
MIOKARD AKUT
KARYA ILMIAH AKHIR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Profesi (ners)
Pada Program Studi STIKES Panakkukang Makassar
Disusun oleh:
CYPRIANUS MIKHAEL HURULEAN, S.Kep
19.04.006
YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG
PROGRAM STUDI NERS MAKASSAR
2020
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH AKHIR (ORSINILITAS)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Cyprianus M. Hurulean
Nomor Induk Mahasiswa : 17.01.006
Program Studi : Profesi Ners
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah akhir (KIA) ini adalah hasil
penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar profesi di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau
pemikiran yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau
keseluruhan karya ilmiah akhir ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya
bersedia mempertanggungjwabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berupa gelar
kesarjanaan yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
paksaan sama sekali.
Makassar, 30 Desember 2020
Yang membuat pernyataan,
Cyprianus M. Hurulean, S.Kep
NIM. 19.04.006
v
ABSTRAK
CYPRIANUS M. HURULEAN : PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP
PENURUNAN NYERI AKUT PASIEN INFARK MIOKARD AKUT.
PEMBIMBING : Ns. MUH. ZUKRI MALIK, S.Kep. M.Kep (i-xiv + 36 halaman + 3 tabel + 1
gambar + 1 Lampiran)
Pendahuluan : Infark miokard akut (IMA) merupakan gangguan aliran darah ke jantung yang
menyebabkan sel otot jantung mengalami hipoksia.pembuluh darah koronaria mengalami
penyumbatan sehingga aliran darah yang menuju otot jantung terhenti, kecuali sejumlah kecil aliran
kolateral dari pembuluh darah disekitarnya.
Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya Pengaruh Relaksasi Benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut
Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu Literature
Review dengan menganalisis sejumlah artikel yang telah ditentukan. Penelitian ini terdiri dari lima
artikel yang akan di analisis dengan teknik penyeleksian artikel secara manual screening dengan
mengacu pada kriteria inklusi dan ekslusi. Variabel yang diteliti berupa relaksasi benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut.
Hasil: Dalam penelitian ini digunakan sebanyak enam artikel yang telah dianalisis dan diperoleh
semua artikel ini (lima artikel) membahas mengenai relaksasi benson terhadap penurunan nyeri akut
pasien infark miokard akut dan semua artikel menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian relaksasi
benson terhadap penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut.
Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh Relaksasi Benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut. Dimana saat pasien melakukan relaksasi Benson
menunjukan skala nyeri yang meningkat (7) menjadi menurun (2). Ini berarti bahwa penerapan
relaksasi benson bermanfaat untuk mengurangi intensitas nyeri akut pada pasien Infark Miokard Akut.
Kata Kunci: Relaksasi Benson, Nyeri akut, Infark Miokard Akut
Referansi: 6 Jurnal (2014-2019)
vi
ABSTRACT
CYPRIANUS M. HURULEAN : THE BENSON RELAXATION EFFECT ON THE ACUTE PAIN
RELIEVE OF ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION PATIENT
Supervised By : MUH. ZUKRI MALIK (i-xiv + 36 pages + 3 tables + 1 figure + 1 appendix)
Introduction: Acute Myocardial Infarction (MI) is a blood flow obstruction to the heart results in
hypoxia of hearth cell muscle. The coronary artery built up plaque causes the blood flow to the hearth
muscle, except the surrounding arterial flows.
Objective: The aim of the research in to find out the Benson relaxation effect on the acute pain
relieve of the acute myocardial infarction patients.
Research method: the research employs the method of literature review in analyzing some selected
articles. The research consists of articles and were analyzed after being selected by using manual
screening technique based on the inclusion and exclusion criteria. The variables was Benson
relaxation towards alleviating the pain of acute myocardial infarction.
Results: of six analyzed articles, they elaborated about Benson relaxation toward the patient with
acute myocardial infarction. All of them confirmed that the treatment gave positive effects on the
relieving the pain of the patients with acute myocardial infarction.
Conclusion: The result validated the effect of the Benson relaxation on the pain relieve from acute
myocardial infarction. The patients who performed the Benson relaxation showed alleviation scale (7)
and relieved scale (2). It stated that Benson relaxation treatment potentially reduces the pain intensity
of the patients with acute myocardial infarction.
Keywords: benson relaxation, acute pain, acute myocardial infarction.
Reference: 6 journals (2014-2019)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa karena dengan izin-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah akhir (KIA) dalam bentuk
literature review yang berjudul “Pengaruh Relaksasi Benson terhadap penurunan
nyeri akut pasien infark miokard akut” sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar ners (Ns).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya ilmiah akhir ini masih
jauh dari kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu
demi kesempurnaan karya ilmiah akhir ini, penulis sangat membutuhkan dukungan
dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan penulisan karya ilmiah akhir ini tidak
lepas dari peran serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada mereka yang teristimewa Ibunda dan Ayahanda tercinta Anna
Hurulean dan Willibrodus Fernatubun, yang disetiap nafasnya selalu
menghembuskan Do’a penuh cinta dan dengan segenap hati telah mencurahkan kasih
sayangnya, serta memberikan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan karya ilmiah akhir ini. Tidak lupa, penulis juga menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
viii
1. Bapak H. Sumardin Makka, SKM.,M.Kes, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar.
2. Bapak Dr. Ns. Makkasau Plasay, S.Kep.,M.Kes.,M.EDM, selaku ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar.
3. Ibu Ns. Suriyani, S.Kep ,M.Kep selaku ketua Program Studi Ners STIKES
Panakkukang Makassar.
4. Bapak Ns. Muh. Zukri Malik,S.Kep.,M.Kep selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran, nasehat dan motivasi dengan baik
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Ns. I Kade Wijaya, S.Kep., M.Kep selaku selaku penguji I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran, nasehat dan motivasi dengan baik
dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dosen Prodi S1 Keperawatan yang telah dengan sabar memberikan pengarahan
yang tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Civitas Akademika STIKES Panakkukang Makassar yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk selama mengikuti pendidikan
8. Saudara – saudaraku yang telah memberikan bantuan, dukungan, dorongan dan
motivasi dalam proses penulisan skripsi ini.
9. Rekan-rekan Mahasiswa khususnya Program Studi Ners Angkatan 2019 yang
senantiasa memberikan motivasi dan dukungan serta selalu ada disaat suka
maupun duka.
ix
Semoga Karya Ilmiah Akhir ini dapat menjadi acuan dalam peningkatan
wawasan dan pengetahuan dan mendapat respon positif dari pihak-pihak yang
terkait. Akhirnya penulis mengharapkan adanya saran dan kritik konstruktif dari
semua pihak.
Makassar, 30 Desember 2020
Cyprianus M. Hurulean, S. Kep
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Halaman Persetujuan ......................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .......................................................................................... iii
Pernyataan Keaslian ........................................................................................... iv
Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia) .............................................................. v
Halaman Abstact (Bahasa Inggris) .................................................................... vi
Kata Pengantar ................................................................................................... vii
Daftar Isi ............................................................................................................viii
Daftar Tabel ......................................................................................................... ix
Daftar Gambar .................................................................................................... x
Daftar Singkatan ................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II METODE
A. Pencarian Literatur....................................................................................... 7
1. Kata Kunci (Keyword) .......................................................................... 7
2. Data Based Pencarian (Journal Databased) ........................................... 7
xi
3. Strategi Pencarian (Boolean system) ..................................................... 8
B. Kriterian Inklusi dan Ekslusi.......................................................................... 8
C. Proses Seleksi Literatur .................................................................................. 10
1. Hasil Pencarian Literatur ......................................................................... 10
2. Daftar Artikel yang memenuhi Kriteria ................................................... 11
BAB III HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil ............................................................................................................... 13
B. Analisis .......................................................................................................... 21
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 34
B. Saran .............................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Kata Kunci Literature Review....................................................... 14
Table 2.2 Format PICOS dalam Literatur Review ........................................ 16
Table 3.1 Hasil Literature Review ................................................................ 19
xiv
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
WHO
IMA
Dkk
MeSH
PICOS
Word Health Organization
Infark Miokard Akut
Dan kawan-kawan
Medical Subject Heading
Population Intervention Comparation
Outcome Study design
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Infark miokard akut (IMA) merupakan gangguan aliran darah kejantung yang
menyebabkan sel otot jantung mengalami hipoksia.pembuluh darah koronaria mengalami
penyumbatan sehingga aliran darah yang menuju otot jantung terhenti, kecuali sejumlah
kecil aliran kolateral dari pembuluh darah disekitarnya. Daerah otot yang sama sekali
tidak mendapat aliran darah atau aliran sangat sedikit sehingga tidak dapat
memeprtahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami infark. Infark miokard adalah
perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara suplay dan kebutuhan oksigen.
Data WHO tahun 2016 menyebutkan bahwa 17,5 juta orang meninggal akibat
penyakit kardiovascular atau 315 dari 56,5 juta kematian diseluruh dunia. Lebih dari ¾
kematian akibat penyakit kardiovaskular terjadi dinegara berkembang atau
berpenghasilan rendah sampai sedang. Dari seluruh kematian akibat penyakit
kardiovascular 7,4 juta (42,3%) diantaranaya disebabkan oleh stroke. Menurut WHO
dalam jurnal 2014, terhitung sebanyak 7,2 juta (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit
Infark Miokard Akut. Infark Miokard adalah penyebab kematian nomor dua pada Negara
berkembang, dengan angka 2,4 juta (9,4%)
Amerika heart Association (AHA) melaporkan bahwa angka kejadian Infark Miokard
Akut di Amerika pada tahun 2007 sebanyak 5000 penduduk. Diperkirakan lebih dari 12
juta kasus barupenyakit jantung coroner setiap tahunnya diseluruh dunia. Walaupun
angka yag pasti belum ada untuk seluruh Indonesia, tetapi denagn bertambahnya maju
2
fasilitas kesehatan dna pengobatan dapat diperkirakan jumlah penderita Infark Miokard
akan bertambah setiap tahunnya (Ardiansyah,2012).
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukan, prevalensi tertinggi untuk penyakit
kardiovaskular di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari preavlensi tersebut,
angka tertinggi ada di propinsi Kalimantan Utara (2,2%) dan terendah di propinsi Nusa
tenggara Timur (0,7%).
Direkterot jenderal Yanmedik Indonesia meneliti bahwa pada tahun 2007, jumlah
pasien penaykit jantung yang menjalani rawat inap dan rawat jalan dirumah sakit di
Indonesia adalah 239.548 jiwa. Kasus terbanyak adalah penyakit jantung iskemic yaitu
sekitar 110.183 kasus. Case fatality rate (CFR) tertinggi terjadi pada infark miokard akut
(13,49 %) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung (13,42 %) dan penyakit jantung
lainnya (13,37 %). (Depkes, 2009 dalam Siregar, 2010). Pada tahun 2009, IMA masuk
dalam kategori 10 besar penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian
dirumah sakit diseluruh Indonesia yaitu sekitar 6,25 % (Kemenkes, 2012).
Laporan studi mortalitas tahun 2009yang dilakukan oleh badan kesehatan nasional
menunjukan bahwa penyebab kematian utama di Indonesisa adalah penyakit system
sirkulasi (jantung atau pembuluh darah) sekitar 6.000.000 (26,39%) dari total
keseluruhan 22.800.000 (100%). Jumlah kasus terbanyak yaitu penyakit jantung iskemik
(59,72%), Infark Miokard Akut (13,49 %) diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan
penyakit jantung lainnya (13,37%) (Depker,2009). Penyakit ini menunjukan case Fatality
rate (CFR) tertinggi dari berbagai penyakit kardiovaskuler adalah penyakit
kardiovaskuler akubat gangguan hantaran dan aritmia jantung sebesar 13,95%. CFR yang
3
paling rendah adalah penyakit jantung iskemik lainnya sebesar 5,99% sedangkan infar
miokard akut memiliki CFR sebesar 13,31% (Depkes,2008).
Penyakit tidak menular (PTM) telah menyumbang 3 juta kamatian didunia, pada
tahun 2005 dimana 60% diantarnay terjadi apda penduduk berumur diamwah 70 tahun.
Penyakit tidak menular yang cukup mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian
dunia adalah penyakit kardiovaskuler. Pada tahun 2005, penyakit kardiovakuler telah
menyumbang kematian sebesar 28% dari seluruh kematian yag terjadi dikawasan Asia
Tenggara (WHO, 2008). Di Indonesia pada tahun 2002 penyakit Infark Miokard Akut
merpakan penyebab kematian pertama dengan angka mortalitas 220.000 (14%)
(Depkes,2009).
Infark Miokard Akut adalah penyakit jantung yang disebabkan karena sumbatan pada
arteri coroner. Sumbatan akut terjadi karena adanya aterosklerosis pada dinding arteri
coroner sehingga menyumbat alirah darah ke jaringan otot jantung. Aterosklerosis adalah
penyakit pada arteri besar dan sedang pada tempat lesi lemak (plak ateromatosa) timbul
pada permukaan dalam dinding arteri sehingga mempersempit bahkan menyumbat suplay
alirah darah keearteri bagia distal (Hudak & Gallo, 1997).
Infark miokad akut adalah kematian jaringan miokard yang diakibatkan oleh
kerusakan aliran darah coroner miokard (penyempitan atau sumbatan arteri coroner
diakibatkan oleh ateroskelosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan (
Carpenito, 2000). Suhandiman (2002) mendefenisikan Infark miokard akut jika
ditemukan adanya nekrosis selurer ireversibel pada sebagian miokardium, terjaadi oklusi
coroner total mendadak dan terjadi pada segmen arteri tertentu serta seranga terjadi
karena terbentuk thrombus pada plak yang tidak stabil.
4
Beberapa penelitian menunjukan bahwa relaksasi efektif dalam menurunkan nyeri.
Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan
otot yang terjadi dengan nyeri akut dan meningkatkan nyeri (Smeltzer and Bare, 2002).
Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Jacobson dan Wolpe menunjukan bahwa
relaksasi mental dan fisik dari ketegangan dan stress karena dapat mengubah persepsi
kognitif dan motofasi afektif pasien. Teknik relaksasi membuat pasien dapat mengontrol
diri dan ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri
(Potter & Perry, 2006).
Prasetyo (2010) mengemukakan bahwa dalam beberapa kasus nyeri yang sifatnya
ringan, tindakan non farmakologi adalah intervensi yang paling utama, sedangkan
tindakan farmakologi dipersiapkan untuk mengatasi perkembangan nyeri. Pada kasus
nyeri sedang sampai berat, tindakan non farmakologi menjadi salah satu pelengkap yang
efektif untuk mnegatasi nyeri disamping tindakan farmakologi yang utama.
Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan
untuk mengatasai nyeri yang dialami oleh pasien. Manajemen nyeri yang tepat haruslah
mencakup penanganan secara keseluruhan, tidak hanya terbatas pada pendekatan
farmakologi saja. Nyeri juga dipengaruhi oleh emosi dan tanggapan individu terhadap
dirinya. Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen
farmakologi dan non-farmakologi.
Metode pereda nyeri non farmakologi biasanya mempunyai resiko yang sangat
rendah. Meskipun tindakan tersebut bukan merupakan pengganti untuk obat-obatan,
tindakan tersebut mungkin diperlukan atau sesuai untuk mempersingkat episode nyeri
yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Teknik relaksasi merupakan salah
5
satu metode manajemen nyeri non farmakologi dalam strategi penanggulangan nyeri
disamping metode TENS (Transcutaneons Electric Nerve Stimulation). Biofeedack,
Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa relaksasi Benson berpengaruh terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut. Aulia Eka Agustin, dkk (2019) dalam
penelitiannya yang berjudul “Penerapan relaksasi Benson terhadap pengurangan skala
nyeri pada pasien dengan kegawatan acute myocardial infarct” mengatakan bahwa
penerapan relaksasi Benson yang dilakukan selama 3 hari dengan waktu 10 - 15 menit
dapat membantu menurunkan nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarct dari skala 6
menjadi skala 2. Hal ini dapat terjadi karena teknk relaksasi dapat menurunkan nyeri
dengan merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis melakukan literature review
dengan judul “Pengaruh Relaksasi Benson terhadap penurunan nyeri akut pasien infark
miokard akut”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam Karya
Ilmiah Akhir ini adalah Apakah ada “Pengaruh Relaksasi Benson terhadap penurunan
nyeri akut pasien infark miokard akut” ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk diketahuinya “Pengaruh Relaksasi Benson terhadap penurunan nyeri akut
pasien infark miokard akut”
2. Tujuan Khusus
6
a. Untuk melakukan pencarian artikel terkait Pengaruh Relaksasi Benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut.
b. Untuk melakukan literature review terkait Pengaruh Relaksasi Benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi pendidikan
Memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan tentang Efektifitas terapi progressive muscular relaxation (PMR)
terhadap penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut. Disamping itu hasil
penelitian ini dijadikan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi peneliti
Merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga dalam mengaplikasikan ilmu
yang telah di dapat dan menambah wawasan pengetahuan tentang Efektifitas terapi
progressive muscular relaxation (PMR) terhadap penurunan nyeri akut pasien infark
miokard akut.
3. Manfaat Bagi Pelayanan Keperawatan.
Diharapkan dapat memberikan masukan atau tambahan informasi dalam
membantu perawat yang bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas, klinik dalam
melakukan menambah dan mengembangan ilmu dan ketrampilan yang dimilikinya.
7
BAB II
METODOLOGI
A. Pencarian Literatur
1. Kata Kunci
Artikel secara menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai Pengaruh
relaksasi benson terhadap penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut dicari
dengan menggunakan kata kunci sebagai berikut:
Table 2.1 Kata kunci Literatur review
Pengaruh relaksasi
Benson
Nyeri Akut Infark Miokard Akut
Relaksasi Benson Acute pain Infark miokard akut
OR OR
Benson Relaxation acute myocardial infarction
2. Database pencarian
Literature review merupakan rangkuman menyeluruh terkait beberapa studi
penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu. Pencarian literatur dilakukan
pada bulan Desember 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal
bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah ditentukan.
Pencarian artikel dalam literature review ini menggunakan beberapa database dengan
8
kriteria kualitas tinggi hingga rendah yaitu, ProQuest, ScienceDirect dan Google
scholar.
3. Strategi Pencarian
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean operator (AND
or NOT) yang digunakan untuk menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah
dalam penentuan artikel atau jurnal yang ingin digunakan. Adapun kata kunci yang
digunakan dalam penyusunan literature review ini terdiri sebagai berikut:
a. ProQuest
“Acute infarction myocardial and therapist relaxation benson”
b. ScienceDirect
“Acute infarction myocardial and therapist relaxation benson”
c. Google Scholar
“Pengaruh relaksasi Benson terhadap penurunan nyeri akut pasien pasien infark
miokard akut”
B. Kriteria inklusi dan eksklusi
Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework
(Schardt et al., 2007) yang terdiri dari:
1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai dengan
tema yang sudah ditentukan dalam literature review
2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus perorangan atau
masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang
sudah ditentukan dalam literature review.
9
3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai
pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang
terpilih.
4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu yang sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review.
5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam penyusunan literature
review.
Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literatur Review
Kriteria Inklusi Ekslusi
Population/Proble
m (p)
Pasien infark miokard akut Pasien selain infark miokard
akut
Intervention (i) Pengaruh relaksasi Benson
terhadap penurunan nyeri
akut
Tidak terkait mengenai
pengaruh relaksasi Benson
terhadap penurunan nyeri
akut pasien infark miokard
akut
Comparator (t) Tidak ada pembanding -
Outcome (o) Pengaruh relaksasi Benson
terhadap penurunan nyeri
akut pasien infark miokard
akut
Tidak ada hubungan
relaksasi benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien
infark miokard akut
Study desain and Descriptive desain, cross
10
type publication
(j)
sectional studi, deskriptif
korelasi, deskritif kuantitatif
-
Publication years Tahun 2014 sampai 2020 Sebelum tahun 2014
Language Bahasa Indonesia dan Inggris Bahasa selain bahasa
Inggris dan Indonesia
C. Proses Seleksi literature Review
Hasil pencarian literature melalui publikasi pada tiga database dengan menggunakan
kata kunci yang sudah di sesuaikan, kemudian peneliti mendapatkan 353 artikel yang
sesuai dengan kata kunci tersebut (Proquest = 202, ScienceDirect = 73, dan Scholar =
78). Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasi,. Peneliti
kemudian melakukan skrining berdasarkan judul dan abstrak (n=11) yang disesuaikan
dengan tema literature review. Assessment yang dilakukan berdasarkan kelayakan
terhadap kriteria inklusi dan eksklusi dimana artikel menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris yang dipublikasi dari tahun 2014 sampai tahun 2020 maka didapatkan
sebanyak 6 artikel yang bisa dipergunakan dalam literature review.
1. Aulia Eka Agustin, dkk (2019) dengan judul Penerapan relaksasi Benson terhadap
pengurangan skala nyeri pada pasien dengan kegawatan acute myocardial infarc,
2. Hanifah Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul Afni (2019) dengan judulnya
Asuhan keperawatan pasien infark miokard akut dalam pemenuhan kebutuhan aman
dan nyaman,
11
3. Restu Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019) dengan judul
penelitian Asuhan keperawatan pasien akut miokard infark dalam pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman nyeri,
4. Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi Ardiani (2019) dengan judul Asuhan
Keperawatan pada pasien Infark Miokard Akut dalam pemenuhan kebutuhan Rasa
Aman dan Nyaman : Nyeri,
5. Sri Sujatmi (2017), dengan judul penelitiannya Analisis asuhan keperawatan pada
pasien infark miokard akut dengan gangguan rasa aman nyaman : nyeri akut di ruang
ICU RSUD Dr. Soedirman, Kebumen, dan
6. Tri Sunaryo & Siti Lestari (2014) dengan judul penelitiannya Pengaruh Relasasi
benson terhadap penurunan skal nyeri dada kiri pada pasien acute Myocardial infarct
di RS Dr Moewardi Surakarta.
Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow di bawah ini:
12
Artikel teks lengkap yang
dinilai kelayakannya
(n=6)
Gambar 2.3. Diagram Flow Literature Review PRISMA (2009)
Dikeluarkan (n= 11)
Partisipan:
Pasien selain infark miokard akut
(n:3)
Intervensi:
Tidak terkait mengenai pengaruh
relaksasi Benson terhadap penurunan
nyeri akut pasien infark miokard
akut (n:3)
Outcome:
Tidak ada hubungan relaksasi benson
terhadap penurunan nyeri akut pasien
infark miokard akut (n:1)
Identifikasi artikel berdasarkan
Database ProQuest (n=202),
ScienceDirect (n=73) dan
Google scholar (n=78) jadi
N=353)
Hasil setelah duplikasi
dikeluarkan
(n=7)
Artikel sesuai kriteria inklusi
(n=6)
13
BAB III
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil
Enam artikel yang telah dipilih dan memenuhi kriteria inklusi yang berkaitan dengan
pengaruh relaksasi Benson terhadap penurunan nyeri akut pasien Infark Miokard Akut.
Secara keseluruhan, setiap penelitian membahas tentang pengaruh relaksasi Benson
terhadap penurunan nyeri akut pasien Infark Miokard Akut (Aulia Eka Agustin, dkk
(2019), Hanifah Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul Afni (2019), Restu Pramita
Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019), Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi
Ardiani (2019) Sri Sujatmi (2015), Tri Sunaryo & Siti Lestari, 2014 ).
14
No Penulis Tahun Vol.
No
Judul Metode
(Design,populasi,
variabel)
Hasil peneliti Sumber
Database
1 Aulia Eka
Agustin, dkk
2019 Penerapan relaksasi
Benson terhadap
pengurangan skala
nyeri pada pasien
dengan kegawatan
acute myocardial
infarct
Metode deskriptif
dengan
pendekatan case
study research
(studi kasus).
Instrumen : SOP
relaksasi Benson,
lembar observasi
nyeri, dan format
asuhan
keperawatan.
Sampel dalam
Penerapan relaksasi Benson
yang dilakukan selama 3 hari
dengan waktu 10 - 15 menit
dapat membantu menurunkan
nyeri pada pasien Acute
Myocardial Infarct dari skala 6
menjadi skala 2.
Google Scholer
15
penelitian ini ada
2 orang di RSUD
Pandanarang
Boyolali.
2 Hanifah
Ambang
Fitriani dan
Anissa
Cindi Nurul
Afni
2019 Asuhan
keperawatan pasien
infark miokard akut
dalam
pemenuhan
kebutuhan aman
dan nyaman.
Jenis
penelitian ini
adalah deskriptif
dengan
menggunakan
metode
pendekatan studi
kasus.
Subjek dalam
studi kasus ini
adalah satu orang
pasien infark
Hasil : studi menunjukkan
bahwa pengelolaan asuhan
keperawatan pada pasien infark
miokard akut dalam pemenuhan
kebutuhan aman dan nyaman
dengan masalah
keperawatan nyeri akut yang
dilakukan tindakan keperawatan
nonfarmakologis yaitu
terapi relaksasi Benson selama
15 menit didapatkan hasil
penurunan skala nyeri dari
Google Scholer
16
miokard akut
dengan
diagnosa
keperawatan nyeri
akut di ruang
Intensive Cardio
Vaskular Care
Unit
skala nyeri 5 menjadi skala nyeri
2 dalam waktu 3 hari.
3 Restu
Pramita
Hesti
Komah dan
Agik Priyo
Nusantoro
2019 Asuhan
keperawatan pasien
akut miokard infark
dalam pemenuhan
kebutuhan rasa
nyaman nyeri
Jenis studi kasus
ini adalah
deskriptif dengan
metode
pendekatan studi
kasus. Subyek
dalam studi kasus
ini adalah salah
Hasil studi kasus ini didapatkan
setelah melakukan tindakan
relaksasi benson dengan istighfar
selama 15 menit sehari sekali
menunjukkan skala nyeri 6 terjadi
penurunan menjadi 5. Hal ini
menunjukkan bahwa relaksasi
benson dengan istighfar dapat
berpengaruh dalam penurunan
Google Scholer
17
satu pasien akut
miokard infark
dengan nyeri akut
ruang IGD RSUD
Dr. Moewardi.
nyeri.
4 Remma
Asmarra
Putrid dan
Nurul Devi
Ardiani
2019 - Asuhan
Keperawatan pada
pasien Infark
Miokard Akut
dalam pemenuhan
kebutuhan Rasa
Aman dan Nyaman
: Nyeri
metode
pendekatan studi
kasus. Subjek
studi kasus pada
karya tulis ilmiah
ini adalah 1 pasien
yang mengalami
Infark Miokard
Akut (IMA)
dengan nyeri akut
di ruang IGD
Hasil penelitian menunjukan
bahwa tindakan terapi relaksasi
benson efektif dilakukan pada
pasien infark miokard akut
dengan nyeri akut, dari skala 6
menjadi skala 4.
ProQuest
18
RSUD Ungaran.
5 Sri Sujatmi 2017 - Analisis asuhan
keperawatan pada
pasien infark
miokard akut
dengan gangguan
rasa aman nyaman :
nyeri akut di ruang
ICU RSUD Dr.
Soedirman,
Kebumen
Metode
yang digunakan
deskriptif dengan
pendekatan studi
kasus, pada salah
satu
pasien yang
dirawat di ruang
ICU RSUD Dr.
Soedirman
Kebumen.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah dilakukan
tindakan nyeri berkurang
(menurun) dari skala 7 ke skala 3
Google Scholer
6 Tri Sunaryo
& Siti
Lestari
2014 Pengaruh Relasasi
benson terhadap
penurunan skal
nyeri dada kiri pada
Desain penelitian
ini adalah quasi-
eksperimental
dengan pre test
Hasil penelitian ini adalah
kombinasi Relaksasi Benson dan
Terapi Analgetik lebih efektif
menurunkan nyeri pada pasien
Acute Myocardial Infarc
ScienceDirect
19
pasien acute
Myocardial infarct
di RS Dr Moewardi
Surakarta
and post test
design with
control group,
dimana desain ini
melakukan
tindakan pada dua
atau lebih
kelompok yang
akan diobservasi
sebelum dan
sesudah dilakukan
tindakan. Jumlah
sampel dalam
penelitian ini
adalah 17 orang
untuk kelompok
dibandingkan dengan yang hanya
mendapatkan terapi analgesik
21
B. Analisis
Untuk melakukan penelitian literature review ini, penulis menggunakan 5
artikel yang dipakai dalam membahas Pengaruh Relaksasi Benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Aulia Eka Agustin, dkk (2019), Hanifah Ambang Fitriani dan
Anissa Cindi Nurul Afni (2019), Restu Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo
Nusantoro (2019), Sri Sujatmi (2017) dan penelitia yang dilakukan oleh Tri
Sunaryo & Siti Lestari (2014).
Dari 6 artikel diatas, Ada 5 artikel yang memiliki kesamaan dalam waktu
pelaksanaan (dalam menit) pemberian tindakan relaksasi Bensoni, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Aulia Eka Agustin, dkk (2019) yang berjudul
Penerapan relaksasi Benson terhadap pengurangan skala nyeri pada pasien
dengan kegawatan acute myocardial infarc, Hanifah Ambang Fitriani dan
Anissa Cindi Nurul Afni (2019) dengan penelitian yang berjudul Asuhan
keperawatan pasien infark miokard akut dalam pemenuhan kebutuhan aman
dan nyaman.serta penelitian yang dilakukan oleh Restu Pramita Hesti Komah
dan Agik Priyo Nusantoro (2019) yang berjudul Asuhan keperawatan pasien
akut miokard infark dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri, Remma
Asmarra Putrid dan Nurul Devi Ardiani (2019) dengan judul Asuhan
Keperawatan pada pasien Infark Miokard Akut dalam pemenuhan kebutuhan
Rasa Aman dan Nyaman : Nyeri, Serta penelitian yang dilakukan oleh Tri
Sunaryo & Siti Lestari (2014) yang berjudul Pengaruh Relasasi benson
22
terhadap penurunan skal nyeri dada kiri pada pasien acute Myocardial infarct
di RS Dr Moewardi Surakarta, memiliki kesamaan yaitu pemberian tindakan
relaksasi Benson dilakukan selama 15 menit.
Ada kesamaan juga dalam lamanya pemberian relaksasi benson (dalam
hitungan hari). Pada penelitian yang dilakukan oleh Aulia Eka Agustin, dkk
(2019) dan Hanifah Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul Afni (2019),
dimana lamanya pemberian relaksasi benson dilakukan selama 3 hari,
Sedangkan Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi Ardiani (2019) dan Sri
Sujatmi (2017) dan Tri Sunaryo & Siti Lestari (2014) melakukan tindakan
relaksasi benson selama 2 hari. hanya Restu Pramita Hesti Komah dan Agik
Priyo Nusantoro (2019) yang melakukan tindakan relaksasi benson paling
lama yaitu selama 7 hari.
Dari keenam penelitian yang dipakai sebagai bahan literature review ini,
semuanya mempunyai persamaan pada hasil penelitian. Dimana hasil dari
keenam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh Relaksasi Benson
terhadap penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut. Dimana pada saat
sebelum melakukan tindakan relaksasi Benson, skala nyeri pasien meningkat,
tetapi setelah melakukan tindakan relaksasi benson maka skala nyeri pasien
menurun. Ini berarti bahwa penerapan relaksasi benson bermanfaat untuk
mengurangi intensitas nyeri akut pada pasien Infark Miokard Akut.
Dari keenam penelitian yang digunakan sebagai bahan literature review
ini, semuanya punya perbedaan tingkat nyeri yang berbeda-beda pada masing-
23
masing pasien yang digunakan sebagai pusat penelitian mereka. Sri Sujatmi
(2017) melakukan penelitian pada pasien dengan skala nyeri 7, Aulia Eka
Agustin, dkk (2019), Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi Ardiani (2019)
serta Restu Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019)
melakukan penelitiannya pada pasien dengan skala nyerinya 6, Hanifah
Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul Afni (2019) dengan skala nyeri 5,
Restu Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019) melakukan
penelitiannya pada pasien dengan skala nyerinya 6.
Hasil dari penurunan skala nyeri tidak semuanya sama, karena ada 1
peneltian yang skala nyerinya turun menjadi skala 4, 3 penelitian yang skala
nyerinya turun menjadi skala 2 sedangkan ada 1 penelitian yang skala
nyerinya turun menjadi skala 3. Aulia Eka Agustin, dkk (2019) melakukan
penelitian pada pasien dengan skala nyeri 6 turun ke skala 2, Restu Pramita
Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019) melakukan penelitian pada
pasien dengan skala nyeri 6 menjadi skala 2, Hanifah Ambang Fitriani dan
Anissa Cindi Nurul Afni (2019) melakukan penelitian pada pasien dengan
skala nyeri 5 turun ke skala 2, Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi
Ardiani (2019) melakukan penelitian pada pasien dengan skal 6 menjadi skala
4, Sri Sujatmi (2017) melakukan penelitian pada pasien dengan skala nyeri 7
turun ke skala 3.
Jumlah sampel (pasien) dari masing-masing penelitianpun ada yang sama
dan adapula yang tak sama. Hanifah Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul
24
Afni (2019) serta Restu Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro
(2019) menggunakan 1 orang sebagai sampel (1 orang laki-laki dan 1 orang
perempuan), Aulia Eka Agustin, dkk (2019) menggunakan 2 orang sebagai
sampel (2 orang laki-laki), Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi Ardiani
(2019) menggunakan 1 orang sebagai sampel (Pereempuan) Sri Sujatmi
(2017) mengggunakan 5 orang sebagai sampel (3 orang laki-laki dan 2 orang
perempuan) dan Tri Sunaryo & Siti Lestari (2014) menggunakan 33 orang
sebagai sampel (25 orang laki-laki dan 8 orang perempuan). jadi total sampel
dari lima penelitian ini berjumlah 43 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak
31 orang dan perempuan sebanyak 12 orang.
Dari keenam penelitian yang digunakan sebagai bahan literature review
ini, ada perbedaan jenis kelamin yang lebih dominan, dimana jenis kelamin
laki-laki lebih dominan dari pada jenis kelamin perempuan, dimana laki-laki
ada sebanyak 31 orang dan perempuan sebanyak 12 orang. Ini artinya bahwa
jenis kelamin laki-laki lebih rentan terkena Infark Miokard akut dibandingkan
jenis kelamin perempuan. faktor penyebabnya akan penulis bahas pada bab
pembahasan.
25
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan pembahasan setelah dilakukan terlebih dahulu
analisis data, pembahasan ini disajikan untuk mengetahui Pengaruh Relaksasi
Benson terhadap penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut.
Miokard infark adalah nekrosis daerah miokardial yang biasanya
disebabkan oleh suplai darah yang terhambat atau terhenti terlalu lama, yang
paling sering akibat adanya trombus akut/mendadak pada coronary
artherosclerotic stenosis, dan manifestasi klinis pertama adalah iskemia
jantung, atau adanya riwayat angina pectoris. Acute Myocardial Infarc (AMI)
adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung. Acute
Myocardial Infarc terjadi akibat penyumbatan koroner (pembuluh darah yang
memperdarahi jantung) akut dengan iskemia yang berkepanjangan yang pada
akhirnya menyebabkan kerusakan sel dan kematian (infark) miokard. Iskemia
sendiri merupakan suatu keadaan transisi dan reversible pada miokard akibat
dari ketidakseimbangan antara suplay dan demand miokard yang
menyebabkan hipoksia miokard. Kerusakan ini akan menggangu fungsi utama
jantung dalam mekanis, biokimiawi, dan listrik sehingga jantung tidak lagi
mampu memompa darah secara adekuat untuk dialirkan ke otak dan organ
lain yang akan berlanjut.
26
1. Infark Miokard Akut
Tanda dan gejala yang dialami oleh semua pasien yang diteliti sesuai
dengan teori bahwa keluhan yang khas pada pasien infark miokard akut
adalah nyeri dada retrosternal seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk,
panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan
(umumnya kiri), bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan
epigastrium. Nyeri dapat berlangsung lebih lama dari angina pectoris dan
tak responsif terhadap nitrogliserin. Nyeri dapat disertai dengan perasaan
mual, muntah, sesak, keringat dingin, berdebar-debar atau sinkope
(Kasron, 2012).
Selain itu pasien mengeluh sesak nafas. Sesak nafas tersebut terjadi
karena adanya peningkatan mendadak tekanan akhir diastolik ventrikel
kiri disamping itu perasaan cemas menyababkan hiperventilasi, dada
berdebar disebabkan karena nyeri dada, gejala gastrointestinal
peningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual dan muntah, pasien
terlihat meringis, pasien keadaan lemah dikarenakan berkaitan dengan
penurunan aliran darah ke otot rangka (Aspiani, 2014).
Diagnosa keperawatan utama pada semua penelitian ini yaitu nyeri
akut berhubungan dengan agen cidera biologis. Diagnosa ini menjadi
prioritas diagnosa keperawatan yang pertama didasarkan pada teori
hierarki maslow. Dalam teori hierarki Maslow, nyeri termasuk dalam
kebutuhan rasa aman dan nyaman. Kenyamanan atau rasa nyaman adalah
27
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan
penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan
transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri)
(Kasiati dan Rosmalawati, 2016).
Penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar responden adalah
laki-laki 32 orang dan perempuan sebanyak 11 orang. Menurut Danny,
S.S, dkk (2009) dalam Jurnal Kardiologi Indonesia bahwa penyakit
kardiovaskular lebih merupakan ancaman kesehatan bagi pria
dibandingkan wanita. Pria tidak mempunyai hormon pelindung yang
disebut hormon estrogen. Hal ini terbukti insidensi PJK (Penyakit Jantung
Koroner) meningkat dengan cepat dan akhirnya setara dengan laki pada
wanita setelah masa menopause. Selain itu disebabkan juga oleh rokok,
dimana pada seseorang yang merokok, asap rokok akan merusak dinding
pembuluh darah. Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap rokok
akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah
metabolisme lemak dimana kadar HDL akan menurun. Adrenalin juga
akan menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan
pembuluh darah.
Namun ditinjau dari aspek mortalitas, wanita dengan Acute
Myocardial Infarc memiliki resiko kematian lebih tinggi dibanding pria,
hal ini diungkap menurut data dari Amerika Serikat (Heart Disease and
28
Stroke Statistics 2005 Update), menunjukkan bahwa mortalitas
kardiovaskular pada pria selama dua puluh tahun terakhir telah mengalami
penurunan, namun pada wanita cenderung menetap bahkan meningkat.
2. Nyeri Akut
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan,
bersifat sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam
hal skala maupun tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015).
Menurut Smeltzer (2013), nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional
yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan
perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau
bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan.
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang actual dan
potensial, yang menyakitkan tubuh serta diungkapkan oleh individu yang
mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami cedera, atau kerusakan
mengakibatkan dilepasnya bahan-bahan yang dapat menstimulus reseptor
nyeri seperti serotonin, histamine, ion kalium, bradikinin, prostaglandin,
dan substansi P yang akan mengakibatkan respon nyeri (Kozier dkk,
2009).
29
Nyeri merupakan suatu mekanisme proteksi dari tubuh, timbul ketika
jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan nyeri. Nyeri dada penderita infark miokard serupa dengan
nyeri angina tetapi lebih intensif dan berlangsung lama serta tidak
sepenuhnya hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin
(Irmalita, 2008). Infark miokard merupakan jeritan otot jantung yang
merupakan rasa sakit pada dada akibat kekurangan pasokan oksigen
miokard. Gejalanya adalah rasa sakit pada dada sentral atau retrosentral
yang dapat menyebar ke salah satu atau kedua tangan, leher dan
punggung. Faktor pencetusnya adalah kegiatan fisik, emosi berlebihan dan
terkadang sesudah makan. Hal ini karena kegiatan tersebut mencetuskan
peningkatan oksigen. Namun, sakit dada juga sering timbul ketika pasien
sedang beristirahat (Hanafiah, 2008).
Ketepatan penatalaksanaan nyeri dada kiri pada pasien dengan Acute
Myocardial Infarc sangat menentukan prognosis penyakit.
Penatalaksanaan nyeri pada Acute Myocardial Infarc dapat dilakukan
melalui terapi medikamentosa dan asuhan keperawatan. Perawat memiliki
peran dalam pengelolaan nyeri dada pada pasien dengan Acute
Myocardial Infarction. Intervensi keperawatan meliputi intervensi mandiri
maupun kolaburatif. Intervensi mandiri antara lain berupa pemberian
relaksasi, sedangkan intervensi kolaburatif berupa pemberian
farmakologis. Intervensi nonfarmakologis mencakup terapi agen fisik dan
30
intervensi perilakukognitif. Salah satu intervensi keperawatan yang
digunakan untuk mengurangi nyeri dada kiri adalah relaksasi Benson. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Sunaryo & Siti
Lestari (2014) dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Relasasi Benson
terhadap penurunan skal nyeri dada kiri pada pasien acute Myocardial
infarct di RS Dr Moewardi Surakarta, dengan menggunakan desaign
quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control
group, dimana desain ini melakukan tindakan pada dua atau lebih
kelompok yang akan diobservasi sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 17 orang untuk
kelompok intervensi dan 16 orang untuk kelompok control, dengan hasil
penelitiannya adalah kombinasi Relaksasi Benson dan Terapi Analgetik
lebih efektif menurunkan nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarc
dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan terapi analgesic
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanifah
Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul Afni (2019) yang berjudul
Asuhan keperawatan pasien infark miokard akut dalam pemenuhan
kebutuhan aman dan nyaman, dengan model penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus
ini adalah satu orang pasien infark miokard akut dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut di ruang Intensive Cardio Vaskular Care Unit,
dengan hasil penelitian setelah dilakukan tindakan keperawatan
31
nonfarmakologis yaitu terapi relaksasi Benson selama 15 menit
didapatkan hasil penurunan skala nyeri dari skala nyeri 5 menjadi skala
nyeri 2 dalam waktu 3 hari.
Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Sujatmi
(2017), yang dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa setelah
dilakukan tindakan nyeri berkurang (menurun) dari skala 7 ke skala 3.
3. Relaksasi Benson.
Relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang
didasarkan pada cara kerja sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Energi
dapat dihasilkan ketika kita melakukan relaksasi nafas dalam karena pada
saat kita menghembuskan nafas, kita mengeluarkan zat karbon dioksida
sebagai kotoran hasil pembakaran dan ketika kita menghirup kembali,
oksigen yang diperlukan tubuh untuk membersihkan darah masuk (Resti,
2014).
Menurut (Benson, dalam purwanto,2006) relaksasi adalah suatu
prosedur untuk membantu individu berhadapan pada situasi yang penuh
stress. Relaksasi benson atau relaksasi religius merupakan pengembangan
dari respon relaksasi yang dikembangkan oleh Benson, dimana relaksasi
ini merupakan gabungan antara relaksasi dengan keyakinan agama yang
dianut. Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respon
relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang
32
dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu
pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahtraan yang lebih tinggi
Terapi relaksasi benson merupakan suatu teknik relaksasi yang
digabungkan dengan keyakinan yang dianut oleh pasien. Kata atau
kalimatt tertentu yang dibaca berulang-ulang dengan melibatkan unsur
keimanan dan keyakinan. Ungkapan yang dipakai dapat berupa Tuhan
atau kata – kata lain yang memiliki makna menenangkan bagi pasien
(Benson dan Proctor, 2010). Relaksasi Benson membantu dalam
menurunkan nyeri pada pasien Infark Miokard Akut. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia Eka Agustin, dkk (2019)
dengan penelitiannya yang berjudul Penerapan relaksasi Benson terhadap
pengurangan skala nyeri pada pasien dengan kegawatan acute myocardial
infarct dengan menggunakan Metode deskriptif dengan pendekatan case
study research (studi kasus). Instrumen : SOP relaksasi Benson, lembar
observasi nyeri, dan format asuhan keperawatan, dengan sampel dalam
penelitian ini ada 2 orang di RSUD Pandanarang Boyolali, dengan hasil
penelitiannya menyatakan bahwa dengan penerapan relaksasi Benson
yang dilakukan selama 3 hari dengan waktu 10 - 15 menit dapat
membantu menurunkan nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarct dari
skala 6 menjadi skala 2.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Restu
Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019), yang dimana
33
hasil studi kasusnya didapatkan setelah melakukan tindakan relaksasi
benson dengan istighfar selama 15 menit sehari sekali menunjukkan skala
nyeri 6 terjadi penurunan menjadi 5. Hal ini menunjukkan bahwa relaksasi
benson dengan istighfar dapat berpengaruh dalam penurunan nyeri.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan konsep dari Dr. Herbert Benson
dengan melakukan relaksasi selama 15 menit akan menyebabkan aktifitas
saraf simpatik dihambat yang mengakibatkan penurunan terhadap
konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh menjadi
relaks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman (Benson,
2000). Selain itu, Relaksasi Benson berfokus pada kata atau kalimat
tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur dan disertai
sikap yang pasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan pasien
memiliki makna menenangkan.
34
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan hasil penelitian yang telah dibahas di bab sebelumnya, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa ada pengaruh Relaksasi Benson terhadap
penurunan nyeri akut pasien infark miokard akut. Dimana saat pasien
melakukan relaksasi Benson menunjukan skala nyeri yang meningkat (7)
menjadi menurun (2). Ini berarti bahwa penerapan relaksasi benson
bermanfaat untuk mengurangi intensitas nyeri akut pada pasien Infark
Miokard Akut.
B. SARAN
1. Profesi Keperawatan
Perlu adanya peningkatkan pengetahuan perawat utamanya dalam hal
keterampilan perawat yang dapat berupa pelatihan agar pelayanan yang
diberikan dapat lebih maksimal dan memuaskan pasien.
2. Peneliti selanjutnya
Diharapakan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dengan cara mengkaji lebih dalam lagi tentang hal ini
misalnya tentang hubungan, efektivitas, dan sebagainya.
xii
DAFTAR PUSTAKA
Aulia Eka Agustin, dkk (2019). Penerapan relaksasi Benson terhadap pengurangan
skala nyeri pada pasien dengan kegawatan acute myocardial infarct. Surakarta.
ITS PKU Muhammadiyah
Benson, H., & Proctor, W. 2006. Dasar - Dasar Respon Relaksasi: Bagaimana
Menggabungkan Respon Relaksasi Dengan Keyakinan Pribadi Anda (alih
bahasa olehNurhasan). Bandung: Kaifa
Brunner dan Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Handayani Putu Wuri, (2017 ) Sytematic review dengan PRISMA (Preferred
Reporting Items for Systematic Revies nd Meta-analyses), materi ajar.
Hanifah Ambang Fitriani dan Anissa Cindi Nurul Afni (2019). Asuhan keperawatan
pasien infark miokard akut dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman,
Surakarta : Stikes Kusuma Husada.
Ni Putu wardani, (2014) Manajemen Nyeri Akut. Denpasar : Fakultas kedokteran
universitas Udayana , Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.
Ns. Reny Yuli Aspiani, S.kep (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan Kardiovaskular. Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran, EGC
Philip I. Aaronson & Jeremy P.T Ward (2010). At a Glance Sistem Kardiovaskular.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Purwanto. S (2006) Relaksasi Benson. Semarang Jurnal Psikologi Universitas
Muhammadiyah.
Restu Pramita Hesti Komah dan Agik Priyo Nusantoro (2019). Asuhan keperawatan
pasien akut miokard infark dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri.
Remma Asmarra Putrid dan Nurul Devi Ardiani (2019), Asuhan Keperawatan pada
pasien Infark Miokard Akut dalam pemenuhan kebutuhan Rasa Aman dan
Nyaman : Nyeri. Surakarta : Stikes Kusuma Husada Surakarta.
xiii
Riyani H. Sahar (2016) Efektivitas relaksassi benson dan napas dalam terhadap
perubahann tingkat kecemasan lansia di PSTW gau Mabaji, Gowa. Makasssar
: Program Studi Keperawatan Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan
Universitas Islam negeri Alaudin
Sri Sujatmi (2017). Analisis asuhan keperawatan pada pasien infark miokard akut
dengan gangguan rasa aman nyaman : nyeri akut di ruang ICU RSUD Dr.
Soedirman, Kebumen, Jurnal KTI. Gombong : Program Studi Ners
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Tri Sunaryo & Siti Lestari (2014). Pengaruh Relasasi benson terhadap penurunan
skal nyeri dada kiri pada pasien acute Myocardial infarct di RS Dr Moewardi
Surakart, Surakarta : Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan. Kementerian Kesehatan
Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan.
xvii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Lengkap : Cyprianus Mikhael Hurulean
Tempat dan Tanggal Lahir : Dobo, 02 November 1984
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Status Pernikahan : Belum Menikah
Alamat Asal : Dobo Jl. Mutiara RT 16 RW OO6
Alamat Di Makassar : Jl. Toddopuli II RT 7
No. Hp : 085254834816
Alamat E-mail : [email protected]
Pendidikan Formal
Tingkat
Pendidikan Jenjang Pendidikan Tahun Mulai Tahun Selesai
SD
SLTP
SLTA
D3
S1
SD YOS SUDARSO 2 DOBO
SMP YOS SUDARSO DOBO
SMA YOS SUDARSO DOBO
AKPER TUAL
STIKES PANAKKUKANG
MAKASSAR
1990
1996
1999
2002
2017
1996
1999
2002
2005
2019