pengaruh pendekatan concrete-pictorial-abstract (cpa ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of pengaruh pendekatan concrete-pictorial-abstract (cpa ...
PENGARUH PENDEKATAN
CONCRETE-PICTORIAL-ABSTRACT (CPA)
TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA
DIDIK PADA KONSEP HUKUM NEWTON
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
OLEH
DIAN LATIFAH
11140163000042
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
iii
ABSTRAK
Dian Latifah (11140163000042), “Pengaruh Pendekatan Concrete-Pictorial-
Abstract (CPA) terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik pada Konsep
Hukum Newton”. Skripsi Program Studi Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.
Rendahnya kemampuan kognitif peserta didik pada materi fisika disebabkan oleh
kurangnya pemahaman peserta didik pada materi fisika serta kurang aktifnya
peserta didik pada saat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA) terhadap kemampuan
kognitif peserta didik pada konsep hukum newton. Penelitian ini dilaksanakan di
MAN 2 Kota Bekasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
quasi experiment dengan desain penelitian berupa pretest-posttest control group.
Sampel pada penelitian ini terdiri dari 33 peserta didik kelas eksperimen dan 33
peserta didik kelas kontrol yang diambil secara purposive sampling. Kemampuan
kognitif peserta didik diukur dengan menggunakan tes hasil belajar peserta didik
pada konsep hukum newton yang berupa 25 soal tes pilihan ganda. Hasil uji
hipotesis posttest yang digunakan pada penelitian ini berupa uji Mann-Whitney
dengan bantuan SPSS dan mendapatkan nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, sebesar
0,000001 dengan kesimpulan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh
pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif
peserta didik pada konsep hukum newton. Hasil N-Gain pada penelitian ini
menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih unggul
dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata persentase kelas eksperimen sebesar
47% dan rata-rata persentase kelas kontrol sebesar 24%.
Kata kunci: Concrete-Pictorial-Abstract, kemampuan kognitif, hukum Newton.
iv
ABSTRACT
Dian Latifah (11140163000042), “The Influence of the Concrete-Pictorial-
Abstract (CPA) Approach on Students’ Cognitive Ability in Newton’s Law
Concept”. Skripsi of Physics Education Program, Faculty of Tarbiyah and
Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2021.
The law cognitive ability of students in physics material is caused by a lack of
understanding of students on physics material and the students are not active at
the time of learning. This study aims to determine the effect of the concrete-
pictorial-abstract (CPA) approach on the cognitive abilities of students in the
newton law concept. This research was conducted in MAN 2 Bekasi City. The
method used in this study is a quasi experimental method with a research design
in the form of a pretest-posttest control group. The sample in this study consisted
of 33 students in the experimental class and 33 students in the control class who
ware taken by purposive sampling. The cognitive abilities of students were
measured using tests of student learning outcomes on the newton law concept in
the form of 25 multiple choice test questions. The results of the posttest hypothesis
test used in this study were the Mann-Whitney test with the help of SPSS and
obtained the Sig. (2 – tailed) < 0,05, amounting to 0,000001 with the conclusion
Ha accepted, which means that there in an effect of the concrete-pictorial-abstract
(CPA) approach on the cognitive abilities of students on the concept of Newton’s
law. The results of the N-Gain in this study indicate that the experimental class
experienced a superior increase compared to the control class with an average
percentage of the experimental class of 47% and an average percentage of the
control class of 24%.
Keywords : Concrete-Pictorial-Abstract (CPA), cognitive ability, newton’s law.
v
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum warahmatullah wabarokatuh
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan karunia Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan
Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik
pada Konsep Hukum Newton”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan besar Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya,
serta kita selaku umatnya.
Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada banyak pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. ucapan terima kasih dilampirkan
kepada :
1. Ibu Dr. Sururin M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tadris Fisika,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Tadris Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing serta
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam proses penyusunan
skripsi.
4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing serta memberikan arahan dan masukan kepada penulis selama
masa perkuliahan.
5. Bapak Anugrah Azhar M.Si selaku validator ahli yang telah meluangkan
waktunya untuk menguji dan memberikan masukan terkait instrumen yang
telah dibuat.
vi
6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya program studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Bapak Lukmanul Hakim, S.Ag selaku kepala MAN 2 Kota Bekasi yang telah
memberikan izin observasi, dan penelitian.
8. Ibu Prita Rabbani Suherman, S.Pd selaku guru fisika di MAN 2 Kota Bekasi
dan selaku validator ahli yang telah sabar membimbing, membantu penulis
dalam proses penelitian serta telah meluangkan waktunya untuk menguji dan
memberikan masukan terkait instrumen yang telah dibuat.
9. Guru-guru, staff, karyawan serta peserta didik kelas X IPA 2 dan 3 MAN 2
Kota Bekasi yang telah membantu penulis dalam proses penelitian.
10. Keluarga tercinta, Ayah saya Dwi Darma Noviyanto dan Mamah saya
Sarkiyah, S.Pd yang telah memberi do’a, bantuan, dan dukungan baik berupa
materi maupun moril kepada penulis. Sa’adatuddaroen selaku sepupu yang
telah memotivasi serta menjadi tempat belajar banyak hal dan kisah.
11. Keluarga Tadris Fisika angkatan 2014, khususnya fisika B, teman
seperjuangan yang telah menemani penulis dan banyak membantu selama
masa perkuliahan sampai skripsi.
12. Keluarga UKM Kalacitra, khususnya AKSARA, Nidya Restu Lestari,
Ernawati, Tiara Ersha Octari, Afida Sabarini, dan Dian Najean Lestari yang
telah memberi dukungan, teman berbagi pengalaman baru selama kuliah
sampai penyusunan skripsi.
13. Anis Nurhayati, Novita Triani dan Anita Khuzaimah, sahabat sejak SMA
yang telah menghibur dan menguatkan penulis selama proses penyusunan
skripsi.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dan doanya sehingga proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini
dapat berjalan lancar.
Semoga segala bentuk kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT. Aamiin.
vii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga
segala kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan agar skripsi ini
menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Jakarta, Januari 2021
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................... i
SURAT KETERANGAN KARYA SENDIRI ................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................................... iii
ABSTRACT ................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 5
C. Batasan Masalah ...................................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................. 7
A. Deskripsi Teori ........................................................................................................ 7
1. Pendekatan CPA (concrete-pictorial-abstract) ............................................ 7
2. Kemampuan Kognitif ..................................................................................... 10
3. Hukum Newton ............................................................................................... 12
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................................. 18
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 24
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 24
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................................. 24
C. Variabel Penelitian ................................................................................................ 25
D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................... 25
E. Prosedur Penelitian ................................................................................................ 26
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 27
ix
G. Instrumen Penelitian .............................................................................................. 27
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................................................... 29
1. Uji Validitas ..................................................................................................... 30
2. Uji Reliabilitas ................................................................................................. 31
3. Taraf Kesukaran .............................................................................................. 33
4. Daya Pembeda ................................................................................................. 34
I. Analisis Data .......................................................................................................... 36
1. Uji Prasyarat Analisis ..................................................................................... 36
2. Hipotesis Statistik ........................................................................................... 40
3. Uji N-Gain ....................................................................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 42
A. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 42
1. Hasil Pretest Kognitif Peserta Didik ............................................................ 42
2. Hasil Posttest Kognitif Peserta Didik ........................................................... 44
3. Data Hasil Kognitif Peserta Didik ................................................................ 45
4. Hasil N-Gain .................................................................................................... 46
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ........................................................... 47
6. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 50
B. Pembahasan ............................................................................................................ 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 55
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 56
LAMPIRAN ................................................................................................................. 61
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar ........................................................................................ 13
Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 24
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................................... 28
Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai r ............................................................ 30
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ............................................................. 31
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Instrumen ................................................................... 32
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................ 32
Tabel 3.7 Kriteria Taraf Kesukaran ............................................................................ 33
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen ....................................................... 34
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda ............................................................................... 35
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ........................................................ 35
Tabel 3.11 Klasifikasi nilai N-Gain ............................................................................ 41
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest ......................... 43
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest ........................ 45
Tabel 4.3 Hasil Uji N-Gain Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................................................... 47
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ............................................................................................... 48
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................................................... 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .......................................................................................................... 49
Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Data Pretest menggunakan Uji T ................................... 50
Tabel 4.8 Hasil Hipotesis Data Posttest menggunakan Uji Mann-Whitney .......... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Hukum Newton ................................................................. 13
Gambar 2.2 Arah Gaya Berat ...................................................................................... 14
Gambar 2.3 Arah Gaya Normal .................................................................................. 14
Gambar 2.4 Arah Gaya Gesek ..................................................................................... 15
Gambar 2.5 Arah Gaya Tegangan Tali ...................................................................... 16
Gambar 2.6 Arah Gaya Sentripetal ............................................................................. 16
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................... 23
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ....................................................................................................... 42
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ....................................................................................................... 44
Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Indikator Hasil Kognitif Peserta
Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................... 46
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ........................................... 61
Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen ....................................................................... 62
Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol ............................................................................. 114
Lampiran A.3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen ............................ 166
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN .................................................... 216
Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes ..................................................................... 217
Lampiran B.2 Instrumen Tes ..................................................................................... 219
Lampiran B.3 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ..................................................... 286
Lampiran B.4 Instrumen Tes yang Digunakan ....................................................... 288
Lampiran B.5 Lembar Validasi Ahli ........................................................................ 318
LAMPIRAN C ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN ............................. 348
Lampiran C.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................. 349
Lampiran C.2 Deskripsi Data Hasil Pretest ............................................................ 350
Lampiran C.3 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................... 354
Lampiran C.4 Deskripsi Data Hasil Posttest ........................................................... 355
Lampiran C.5 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................................... 358
Lampiran C.6 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ............................................. 359
Lampiran C.7 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................................... 360
Lampiran C.8 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ............................................ 361
Lampiran C.9 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 362
Lampiran C.10 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
........................................................................................................................................ 363
Lampiran C.11 Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 364
Lampiran C.12 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 366
Lampiran C.13 Persentase Indikator Kemampuan Kognitif ................................. 368
Lampiran C.14 Uji N-Gain ........................................................................................ 372
xiii
LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN ............................................... 375
Lampiran D.1 Surat Keterangan Observasi ............................................................. 376
Lampiran D.2 Surat Izin Penelitian .......................................................................... 377
Lampiran D.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 378
LAMPIRAN E LAIN-LAIN ................................................................................... 379
Lampiran E.1 Lembar Wawancara Studi Pendahuluan Untuk Guru ................... 380
Lampiran E.2 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .............................................. 382
Lampiran E.3 Lembar Uji Referensi ........................................................................ 383
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan kognitif merupakan aspek penting dalam kurikulum yang
digunakan sebagai salah satu dari tujuan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan
standar isi Pendidikan Dasar dan Menengah pada Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 21 tahun 2016, peserta didik dalam
memperoleh kompetensi pengetahuannya dapat dimiliki dengan melakukan
aktivitas ranah kognitif.1 Ranah kognitif yang dimaksud yaitu mengetahui,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran. Hal ini juga diperkuat dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 22 tahun
2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan
bahwa pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi yang
terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor.2
Kemampuan Kognitif didefinisikan sebagai kemampuan berpikir
seseorang yang didapat dari suatu pengalaman.3 Kemampuan kognitif juga
merupakan salah satu dari hasil belajar. Hasil belajar tersebut berupa pengolahan
informasi menjadi keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang selanjutnya
berkaitan dengan kemampuan peserta didik mengolah konsep dalam pemecahan
masalah.4 Hasil belajar sangat penting karena dijadikan sebagai pengukur dalam
1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.9. 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.4. 3 Molli Wahyuni dan Nini Ariyani, Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran,
(Tasikmalaya : Edu Publisher, 2020), h.41. 4 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Deepublish, 2018), h.10.
2
pemahaman materi yang diberikan kepada peserta didik. 5 Hasil belajar peserta
didik biasanya di olah menjadi sebuah nilai.
Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (2019) untuk kriteria
pencapaian kompetensi lulusan mata pelajaran fisika berdasarkan hasil ujian
nasional skor minimalnya yaitu 55,00.6 Sedangkan nilai rata-rata hasil ujian
nasional mata pelajaran fisika di Kota Bekasi tahun 2019 yaitu 51,17.7
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil nilai ujian nasional pada
mata pelajaran fisika di Kota Bekasi masih di bawah kriteria pencapaian minimal
yaitu 55,00. 8
Pemahaman terhadap materi fisika masih dianggap sulit bagi peserta didik,
berkaitan dengan penggunaan simbol, rumus, istilah, serta kurangnya praktikum
yang menunjang pembelajaran. Berdasarkan hasil study pendahuluan yang
dilakukan Arief Pratama dalam penelitiannya pada tahun 2018 di MAN 1 Kota
Bekasi menyatakan bahwa 58% peserta didik sulit memahami fisika, sedangkan di
MAN 2 Kota Bekasi sebesar 63%.9 Begitupun hasil analisis yang dilakukan oleh
Akbar Perdana, Siswoyo, dan Sunaryo dalam penelitiannya di SMAN 15 Bekasi
menunjukkan bahwa 56,5% peserta didik merasa kesulitan memahami pelajaran
fisika, dengan alasan kurang memahami simbol, rumus, istilah, sebesar 28,9% dan
42% alasan kurangnya praktikum.10
Hal tersebut merupakan salah satu faktor
yang menjadi rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi fisika.
Kurangnya pemahaman materi menjadikan peserta didik sulit dalam
mengembangkan konsep materi jika soal dikemas dalam bentuk yang berbeda.11
5 Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar, (Sukabumi :
Haura, 2020), h. 24. 6 Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0051/P/BSNP/XI/2019, hal. 49.
7 Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Laporan Hasil
Ujian Nasional, 2019, (www.hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id). 8 Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0051/P/BSNP/XI/2019, hal. 49.
9 Arief Pratama, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Bunyi dan Cahaya”, Skripsi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020, h.2. 10
Akbar Perdana, Siswoyo, Sunaryo, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis
Discovery Learning Berbantuan PhET Interactive Simulations pada Materi Hukum Newton”,
Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol.2, No.1, 2017, h.73. 11
Zul Jalali, Rahma Nasir, Raisatul F, “Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA)
Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika Universitas Negeri Malang, 2017, h.653.
3
Kesulitan tersebut disebabkan karena peserta didik cenderung hanya menghafal
rumus tanpa memahami konsepnya. Selain itu, yang menjadi faktor lain
rendahnya hasil belajar adalah peserta didik kurang berpartisipasi aktif karena
proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).12
Proses
pembelajaran tersebut menjadikan peserta didik kurang memiliki rasa tanggung
jawab terhadap tugas pembelajarannya. Pengalaman secara langsung dapat
menjadikan peserta didik lebih aktif dan menjadi sarana dalam mengolah konsep
dengan melakukan praktikum atau eksperimen yang sesuai dengan bahan
pelajaran. Proses belajar yang tidak memperhatikan tahap belajar perkembangan
kognitif peserta didik juga dapat mempengaruhi pemahaman materi yang
diberikan kepada peserta didik terutama terhadap materi yang bersifat abstrak.
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan proses pembelajaran yang lebih
efektif, bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta
didik.
Salah satu pembelajaran yang sesuai adalah dengan menggunakan
pendekatan concrete pictorial abstract (CPA) yang merupakan representasi dari
tiga tahapan dalam perkembangan kognitif menurut Bruner berupa enactive,
iconic, dan symbolic.13
Concrete pictorial abstract (CPA) merupakan pendekatan
pembelajaran dengan tiga tahapan yaitu pada tahap awal (concrete) peserta didik
dilibatkan secara langsung belajar dengan memanipulasi benda konkret atau
berupa alat peraga, pada pembelajaran konvensional guru hanya menjelaskan
materi tanpa memperlihatkan benda konkritnya, namun tahap concrete ini peserta
didik dikenalkan dengan benda konkrit yang berhubungan dengan materi yang
dipelajari saat itu, peserta didik memiliki tanggung jawab dalam melakukan
praktikum dan dituntut untuk menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap selanjutnya (pictorial) peserta didik merepresentasikan benda konkret
dalam bentuk gambar maksudnya adalah kegiatan mengamati atau menafsirkan
12
Yulita Dyah, Subiki, Rif’ati, “Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning Model) Pada Pembelajaran Fisika di SMA”, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.5, No.2,
2016, h.123. 13
Jerome S.Bruner, Toward a Theory of Instruction, (London : Harvard University Press,
1966), h.11.
4
gambar yang dibuat oleh peserta didik atau disediakan untuk peserta didik. Pada
tahap pictorial ini peserta didik dituntut untuk bisa menggambar arah vektor atau
diagram gaya, gambar yang digunakan merupakan gambaran dari pembelajaran di
tahap konkrit, maka dari itu peserta didik ditahap konkrit harus memahami
terlebih dahulu apa yang sedang dipelajari agar selanjutnya dapat melaksanakan
tahap pictorial. Kemudian tahap akhir (abstract) pada tahap ini sebuah konsep di
modelkan secara simbol berupa angka atau variabel matematis. Tahap terakhir
merupakan tahap dimana peserta didik menyelesaikan sebuah persoalan secara
matematis, peserta didik dalam tahap abstract dituntut untuk menyelesaikan soal
yang merupakan gambaran dari kejadian pada tahap concrete. Soal yang disajikan
dalam bentuk gambar dan kalimat, ditahap ini juga peserta didik dituntut untuk
menganalisis gambar arah vektor yang nantinya berkaitan dengan penyelesaian
soal, maka dari itu peserta didik harus memahami tahap sebelumnya (pictorial)
terlebih dahulu.14
Berdasarkan penjelasan ketiga tahap CPA diatas dapat diketahui
bahwa peserta didik tidak langsung diberikan sebuah rumus atau konsep yang
nantinya akan membuat peserta didik menjadi kurang paham terhadap materi yang
diberikan, akan tetapi peserta didik dituntut memahami satu persatu atau secara
bertahap tentang pemahaman suatu konsep materi yang akan dipelajari.
Model pembelajaran tersebut diterapkan pada materi yang sesuai,
maksudnya adalah materi yang akan diajarkan dapat memenuhi tiga tahap
pembelajaran CPA. Penelitian ini dibatasi pada materi hukum Newton dan
penerapannya, hukum Newton merupakan konsep mendasar berbagai macam
fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi hukum Newton diperlukan
pemecahan masalah yang kompleks, peserta didik perlu mengembangkan
kemampuan multirepresentasinya dalam bentuk gambar, diagram gaya, dan
matematis.15
14
Hafiziani Eka Putri, Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA), Kemampuan-
kemampuan Matematis, dan Rancangan Pembelajarannya, (Bandung : Royyan Press, 2017), h.1. 15
Suci Furwati, Sutopo, Siti Zubaidah, “Peningkatan Pemahaman Konsep Hukum Newton
Pada Siswa SMP Melalui Pembelajaran Multirepresentasi”, Prosiding TEP & PDs, No.43, 2017,
h.473.
5
Berdasarkan latar belakang dari permasalahan tersebut, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Concrete
Pictorial Abstract (CPA) Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik pada
Materi Hukum Newton”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat
diidentifikasikan, antara lain :
1. Umumnya, pembelajaran fisika yang dilakukan guru kurang menggali
konsep-konsep pemahaman peserta didik.
2. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan menerapkan
konsep tertentu dalam fisika masih rendah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah di atas untuk penelitian yang terarah dan
mendalam dengan cakupan yang tidak terlalu luas, berikut batasan masalah dalam
penelitian ini:
1. Pembelajaran yang digunakan menggunakan pendekatan Concrete-Pictorial-
Abstract (CPA) yang merupakan representasi tahapan perkembangan kognitif
menurut Bruner yaitu enactive, iconic, dan symbolic.
2. Penelitian ini terbatas pada kemampuan kognitif yang didasarkan pada
taksonomi Bloom revisi Anderson dan Krathwol, yaitu kemampuan ranah
kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan dibatasi
sampai tahap C4 (menganalisis).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA)
terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum Newton?
6
2. Bagaimana peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada konsep
hukum Newton setelah menggunakan pendekatan Concrete-Pictorial-
Abstract (CPA) ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasakan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA)
terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum Newton.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada konsep
hukum Newton.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada berbagai pihak,
diantaranya:
1. Bagi Guru Fisika
Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran
untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan juga keaktifan peserta didik.
2. Bagi Peserta Didik
Mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif serta meningkatkan
partisipasi peserta didik dalam pembelajaran dan juga meningkatkan
pemahaman konsep materi.
3. Bagi Peneliti
Dapat memberikan informasi pengaruh penggunaan pendekatan concrete
pictorial abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif.
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teori
1. Pendekatan CPA
1.1 Pengertian Pendekatan CPA
Pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA) merupakan pendekatan
pembelajaran berdasarkan teori belajar dari Jerome Bruner pada tahun 1960.
Pendekatan ini merupakan representasi dari “enactive-iconic-symbolic”. Tahapan
representasi pertama menurut Bruner yaitu enactive, pada tahap ini seseorang
melakukan suatu aktivitas untuk memahami lingkungannya dengan cara mencoba
mengenali dan memvisualisasikan secara langsung, biasanya berupa sebuah
praktek atau percobaan.16
Maksudnya adalah Representasi enaktif ini didasarkan
pada pembelajaran tanggapan dan bentuk habituasi atau pembiasaan.
Representasi tahap kedua yaitu iconic, Tahap ikonik ini dapat diartikan
bahwa seseorang memahami objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi
verbal. Maksudnya dalam memahami dunia sekitarnya seseorang belajar melalui
bentuk perumpamaan dan perbandingan (komparasi).17
Representasi tahap ketiga symboic, bahwa simbol dapat berubah makna,
tidak ada analogi antara simbol dan benda.18
Pada tahap symbolic ini, seseorang
telah mampu memiliki ide atau gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam berbahasa dan logika.19
Pada tahap ini juga seseorang
dalam memahami dunia sekitarnya belajar melalui simbol bahasa, logika,
matematika, dan sebagainya.
16 Jerome S.Bruner, loc.cit.
17
H.Damardi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar
Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.110.
18
Jerome S.Bruner, loc.cit.
19
H.Damardi, loc.cit.
8
Pendekatan CPA juga sering disebut sebagai pendekatan concrete-
representasional-abstract (CRA) yang merupakan representasi dari teori belajar
Jerome S.Bruner. Pendekatan CPA tersebut juga terdiri dari concrete-pictorial-
abstract. Dimana pembelajaran dimulai dari pengenalan fisik benda konkret
(Concrete), kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan memanipulasi benda
konkret yang berupa gambar, bagan, atau grafik (Pictorial), selanjutnya pada
tahap akhir pembelajaran dilakukan dengan pemecahan masalah melalui notasi
abstrak (Abstract).20
Dalam teorinya, Jerome S.Bruner menekankan proses belajar dimana
individu yang belajar mengalami sendiri apa yang dipelajarinya agar proses
tersebut melekat lebih lama dalam pikirannya dengan caranya sendiri.21
Siswa
yang mengalami kesulitan matematika dapat memperoleh manfaat secara
signifikan dari pelajaran yang mencakup beberapa model yang mendekati konsep
pada tingkat kognitif yang berbeda, seperti pendekatan concrete-pictorial-abstract
atau CPA. Bagi siswa yang mengalami kesulitan matematis, pendekatan ini
terbukti efektif karena dilakukan bertahap dari objek nyata ke gambar kemudian
simbolik.22
1.2 Langkah-langkah Pendekatan CPA
Ketika menggunakan pendekatan CPA, urutan aktivitas kegiatan
pembelajaran sangat penting. Kegiatan dengan menggunakan bahan-bahan
konkret harus diperkenalkan pertama untuk mengesankan siswa bahwa operasi
matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata. Hubungan
bergambar menunjukkan representasi visual dari manipulatif konkret dan
membantu siswa memvisualisasikan operasi matematika selama pemecahan
masalah. Penting disini bahwa guru harus menjelaskan bagaimana contoh gambar
20 Bradley S. Witzel, “Using CRA to Teach Algebra to Students with Math Difficulties in
Inclusive Settings”, Learning Disabilities: A Contemporary Journal, Vol.3, No.2, 2005, h.50.
21
Sumiyati, “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) Terhadap
Pemahaman Konsep Matematika Siswa”, Skripsi Universitas Universitas Islam Negeri Jakarta,
2017, h.20.
22
David A.Sousa, How The Brain Learns Mathematics, (California: Corwin Press, 2008),
h.33.
9
yang berhubungan dengan contoh-contoh konkret. Terakhir, kerja formal dengan
simbol digunakan untuk menunjukkan bagaimana simbol memberikan cara yang
lebih singkat dan efisien untuk mempresentasikan operasi numerik. Pada
akhirnya, siswa harus mencapai tingkat abstrak akhir menggunakan simbol
dengan mahir dengan banyak keterampilan matematika yang mereka kuasai.23
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pendekatan
CPA adalah sebagai berikut :
1) Komponen konkret (concrete), berisi manipulatif, alat ukur, atau benda lain
yang dapat ditangani siswa selama pembelajaran.
2) Representasi bergambar (pictorial), berisi gambar, diagram, bagan, atau
grafik yang digambar oleh siswa atau disediakan bagi siswa untuk membaca
atau menafsirkan.
3) Abstrak (abstarct), mengacu pada representasi simbolis, seperti angka atau
huruf yang ditulis atau ditafsirkan oleh siswa untuk menunjukkan
pemahaman akan suatu tugas.
Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan CPA juga dijelaskan
oleh Flores (dalam Hafiziani, 2017)24
:
1) Benda-benda konkret (manipulatif) digunakan untuk memperkenalkan
pemahaman konseptual tentang materi yang akan dipelajari peserta didik.
petunjuk dan isyarat digunakan oleh guru agar peserta didik dapat ikut
berpartisipasi aktif.
2) Benda-benda konkret (manipulatif) diganti dengan gambar atau lukisan.
Gambar atau lukisan digunakan sebagai media pengingat peserta didik
mengenai pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
3) Fase terakhir merupakan transisi dari gambar menjadi angka atau simbol
abstrak. Angka atau simbol abstrak digunakan peserta didik dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
23 Ibid.
24
Hafiziani Eka Putri, op.cit., h.2.
10
2. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari hasil belajar. Menurut
Arikunto (2001), hasil belajar merupakan hasil pencapaian peserta didik setelah
proses belajar.25
Hasil belajar ini digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan
pemahaman materi pada peserta didik.26
Hasil belajar dalam ranah kognitif terkait
dengan daya ingat mengenai hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan oleh
peserta didik. Bentuk aplikasi dari ranah kognitif berupa pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, serta evaluasi.27
Menurut Piaget (1952), kemampuan atau perkembangan kognitif adalah
hasil dari hubungan perkembangan otak dengan pengalaman yang membantu
individu beradaptasi dengan lingkungannya.28
Sedangkan menurut Anderson
(2001) kemampuan kognitif merupakan kemampuan seseorang dalam berpikir
mulai dari tahap dasar hingga ke tahap yang lebih tinggi.29
Dalam taksonomi
bloom versi revisi, Anderson dan Krathwohl membagi ranah kognitif menjadi dua
yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.30
Dimensi Pengetahuan
terdapat empat tingkatan yaitu :31
1) Pengetahuan faktual, yaitu pengetahuan dasar yang harus dimiliki peserta
didik untuk memecahkan suatu masalah. Seperti pengetahuan tentang bagian
detail dan unsur-unsur yang berupa istilah, simbol, kata, atau gambar dan
fakta-fakta yang ada di lingkungan.
2) Pengetahuan koseptual, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan klasifikasi
dan kategori; pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi; pengetahuan
tentang teori, model, dan struktur. Pencapaian dari pengetahuan konseptual
ditandai dengan kemampuan dalam mengelompokkan, menguasai teori,
25 Edy Syahputra, op.cit., h. 25.
26
Ibid.,h.24.
27
Endang Sri Wahyuningsih, Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya
Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, (Yogyakarta : Deepublish, 2020), h.66.
28
Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : Grasindo, 2002), h.72.
29
Siswanto, dkk., “Inquiry By Design Argumentation Activity: Melatihkan Kemampuan
Kognitif Pada Pembelajaran Fisika”, Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, Vol.3,
No.1, 2017, h.52.
30
Lindri Harmurni, Instrumen Penilaian dan Validasinya, (Sidoarjo : Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019), h.47.
31
David R. Krathwohl, “A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview”, Theory Into
Practice, Vol.41, No.4, 2002, h.214.
11
memahami prinsip, dapat menyimpulkan, memberikan contoh, serta
mengenali struktur.
3) Pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu
metode penyelidikan, prosedur, atau langkah-langkah, misalnya peserta didik
dapat melaksanakan penelitian melalui proses yang bertahap.
4) Pengetahuan metakognitif, yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui
dan memahami) secara umum serta kesadaran dan pengetahuan kognisi
(mengetahui dan memahami) seseorang diri. Pengetahuan ini berkaitan
dengan proses kognitif seseorang serta proses berpikir sendiri yang berupa
keterampilan belajar, kemampuan mengingat, serta kemampuan dalam
memantau pembelajaran.
Dimensi proses terdapat enam tahapan yaitu :32
1) Mengingat, yaitu mengenali atau mengingat kembali. Menempatkan
pengetahuan yang sesuai dalam memori jangka panjang.
2) Memahami, yaitu dapat mengambil makna atau pesan dari materi pelajaran
baik berupa lisan, tulisan, dan grafis. Proses kognitif yang termasuk
memahami adalah menafsirkan, menunjukkan, mengklasifikasi, meringkas,
menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan.
3) Menerapkan, yaitu melaksanakan atau menggunakan prosedur untuk
memecahkan suatu masalah. Proses kognitifnya seperti mengeksekusi dan
mengimplementasikan.
4) Menganalisis, yaitu mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian
penyusunnya dan menentukkan bagaimana bagian-bagian itu saling
berhubungan. Seperi membedakan, mengatur, menghubungkan.
5) Evaluasi, yaitu membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Seperti
memeriksa, mengkritik.
6) Membuat, yaitu mengumpulkan unsur tertentu menjadi suatu kesatuan yang
koheren dan fungsional. Seperti menghasilkan, merencanakan, memproduksi.
32 Ibid., h.215.
12
Mengembangkan kognitif menurut Bruner, peserta didik perlu proses
transformasi informasi yang benar secara bertahap, tahapan tersebut terbagi
menjadi tiga yaitu :33
1) Perolehan informasi, yaitu tahap permulaan, dimana informasi diterima dari
luar, informasi disini diartikan sebagai ilmu pengetahuan.
2) Pengolahan informasi, penyesuaian infromasi-informasi yang telah diperoleh
berupa pengklasifikasian secara objektif.
3) Checking atau mengadakan “tes kecukupan” atau kebenaran terhadap
informasi yang telah diolahnya tersebut.
Berdasarkan pengertian kemampuan kognitif dari beberapa ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir
seseorang yang didapat dari suatu pengalaman dimulai dari tahap rendah ke tahap
yang lebih tinggi. Kemampuan kognitif ini sangat penting karena kemampuan
tersebut merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki peserta didik agar
mampu menguasai konsep dan hakikat mengenai sains.34
3. Hukum Newton
3.1 Kompetensi Dasar Materi Hukum Newton
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dalam mencapai kompetensi ini
yang harus di dapat oleh peserta didik melalui pembelajaran.35
Beikut adalah
kompetensi dasar Hukum Newton yang ada pada kurikulum 2013 revisi:
33 Zulfikar Ali Buton, “Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner dalam Nuansa
Pendidikan Modern”, Millah Edisi Khusus Desember, 2010, h.61.
34
Siswanto, dkk, op.cit., h.55.
35
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan
Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.4.
13
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar36
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis interaksi pada gaya
serta hubungan antara gaya, massa
dan gerak lurus benda serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
4.7 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait gaya
serta hubungan gaya, massa dan
percepatan dalam gerak lurus
benda dengan menerapkan
metode ilmiah.
3.2 Peta Konsep Materi Hukum Newton
Peta konsep materi Hukum Newton sebagai berikut:
Gambar 2.1 Peta Konsep Hukum Newton
36 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) : Mata Pelajaran Fisika, (2017), h.14.
14
3.3 Jenis-jenis Gaya
a. Gaya Berat
Gaya berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda.
Gaya berat dilambangkan dengan “𝑤” dari kata “weight”. Secara matematis
rumus gaya berat yaitu:37
𝑤 = 𝑚.𝑔
Dimana gaya berat (𝑤) nilainya sebanding dengan massa benda (m) dikalikan
dengan percepatan gravitasi bumi (g). Gaya berat bekerja pada titik pusat massa,
arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Adapun gambar arah gaya berat adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.2 Arah gaya berat
b. Gaya Normal
Gaya normal yaitu gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
permukaan yang bersentuhan.38
Gaya normal dilambangkan dengan “𝑁”, arah
gaya normal selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Adapun gambar arah gaya
normal adalah sebagai berikut :
Gambar 2.3 Arah gaya normal
37 Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Revisi, (Jakarta :
Erlangga, 2016), h.255.
38
Ibid, h.256.
15
c. Gaya Gesek
Gaya gesek merupakan gaya yang muncul jika permukaan dua benda
bersentuhan langsung.39
Gaya gesek dilambangkan dengan “𝑓”, arah gaya gesek
berlawanan dengan arah gerak. Adapun gambar arah gaya gesek adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.4 Arah gaya gesek
Gaya gesek terbagi dua:
1) Gaya gesek statis (𝒇𝒔)
Gaya gesek statis terjadi pada saat benda diam atau tepat akan bergerak.40
Nilai gaya gesek statis ketika diam yaitu:
𝑓𝑠 ≤ 𝜇𝑠𝑁
Nilai gaya gesek ketika tepat akan bergerak yaitu:
𝑓𝑠 = 𝑓𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜇𝑠𝑁
Dimana gaya gesek statis (𝑓𝑠) nilainya sebanding dengan koefisien gesekan statis
(𝜇𝑠) dikalikan dengan gaya normal (𝑁)
2) Gaya gesek kinetis (𝒇𝒌)
Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda bergerak, dengan nilai:41
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘𝑁
Dimana gaya gesek kinetis (𝑓𝑘) nilainya sebanding dengan koefisien gesekan
kinetis (𝑓𝑘) dikalikan dengan gaya normal (𝑁).
39 Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta : Erlangga, 2001), h.113.
40
Ibid, h.115.
41
Ibid, h.113.
16
d. Gaya Tegangan Tali
Tegangan tali adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali
karena tali tersebut tegang akibat dari menarik sebuah benda.42
Gaya tegangan tali
disimbolkan dengan “𝑇”, arahnya tergantung pada titik tinjauan. Adapun gambar
arah gaya tegangan tali sebagai berikut:
Gambar 2.5 Arah gaya tegangan tali
e. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak
melingkar. Gaya ini disimbolkan dengan “𝐹𝑠”, arahnya selalu menuju ke pusat
lingkaran. Secara matematis nilai gaya sentripetal sebagai berikut:43
𝐹𝑠 =𝑚𝑣2
𝑟= 𝑚𝑤2𝑟
Dimana besar nilai gaya sentripetal (𝐹𝑠) sebanding dengan massa benda (𝑚) dikali
kecepatan kuadrat (𝑣2) dibagi dengan jari-jari lingkaran (𝑟) atau setara dengan
massa benda (𝑚) dikali kecepatan sudut kuadrat (𝑤2) dikali dengan jari-jari
lingkaran (𝑟). Adapun gambar arah gaya sentripetal adalah sebagai berikut:
Gambar 2.6 Arah gaya sentripetal
42 Marthen Kanginan, op.cit., h.260.
43
Ibid, h.261.
17
3.4 Hukum I Newton
Hukum I Newton berbunyi:44
“setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap
sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol”.
Secara matematis Hukum I Newton dituliskan dengan persamaan:
∑𝐹 = 0
Berdasarkan persamaan tersebut, benda diam dan benda yang bergerak lurus
beraturan tidak mengalami resultan gaya. Akibatnya, benda tidak mengalami
percepatan (percepatan bernilai nol).45
Hukum I Newton disebut juga sebagai
hukum kelembaman atau inersia. Salah satu contoh kejadian Hukum I Newton di
kehidupan yaitu, sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam ditempatnya
sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme atau
gempa.46
3.5 Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi:47
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan
arah gaya total yang bekerja padanya”.
Secara matematis Hukum II Newton dituliskan dengan persamaan:48
𝑎 =∑𝐹
𝑚 atau ∑𝐹 = 𝑚𝑎
Berdasarkan persamaan tersebut, percepatan yang ditimbulkan oleh suatu gaya
sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Contoh kejadian Hukum II Newton dalam kehidupan yaitu, jika kita ingin
melempar bola dengan keras, maka kita harus membuat tangan kita bergerak lebih
44 Giancoli, op.cit., h.93.
45
Pujianto, dkk, Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016, (Klaten : Intan Pariwara, 2016), h.136.
46
Pristiadi Utomo, Fisika Interaktif, (Jakarta: Azka Press, 2007), h.56.
47
Giancoli, op.cit., h.95.
48
Ibid.
18
cepat daripada jika melemparkannya dengan lembut. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin besar gaya, semakin besar percepatannya.49
3.6 Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi:50
“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang
pertama”.
Secara matematis Hukum III Newton dituliskan dengan persamaan:51
𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Berdasarkan persamaan di atas bahwa konsep aksi-reaksi pada Hukum III Newton
yaitu gaya aksi dan reaksi sama besar tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua
arah yang berbeda.
Salah satu contoh kejadian Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-
hari yaitu, seandainya kita mendorong meja yang berat dan meja tersebut tidak
bergerak. Hal ini berarti bahwa meja melakukan gaya yang besarnya sama dengan
gaya yang kita berikan untuk mendorong meja tersebut. Meja tetap di tempatnya
karena gaya yang kita berikan sama dengan gaya gesekan yang berlawanan antara
kaki meja dan lantai. Kita tidak bergerak karena kekuatan meja pada kita sama
dengan gaya yang berlawanan antara sepatu kita dan lantai.52
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Hafiziani Eka Putri (2015), dalam International Journal Of Education and
Research, Vol.3 No.6 yang berjudul “The Influence Of Concrete Pictorial
Abstract (CPA) Approach To The Mathematical Representation Ability
Achievement Of The Pre-Service Teachers At Elementary School”,
menyatakan bahwa prestasi kemampuan representasi matematis calon guru
49 Konrad B.Krauskopf, The Physical Universe Ninth Edition, (New York : Mc Graw-Hill
Education, 2000), h.43.
50
Giancoli, op.cit., h.97.
51
Marthen Kanginan, op.cit., h.247.
52
Konrad B.Krauskopf, op.cit., h.46.
19
yang menggunakan pendekatan CPA secara signifikan lebih baik
dibandingkan dengan calon guru yang menggunakan pembelajaran
konvensional.53
2. Sumiyati (2017), dalam skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta yang
berjudul “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) terhadap
Pemahaman Konsep Matematika Siswa”, menyatakan bahwa pemahaman
konsep matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan CPA lebih
tinggi dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa yang
diajarkan dengan pendekatan konvensional.54
3. Alfiatri Arif Susilo (2017), dalam skripsi Universitas Pasunsan Bandung yang
berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract
(CPA) dengan Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan
Representasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa SMA”, menyatakan bahwa
kemampuan representasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran
CPA lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran Discovery
Learning.55
4. A. Azmidar, dkk (2017), dalam International Conference on Mathematics
and Science Education (ICMScE), Journal of Physics: Conf.Series 895 yang
berjudul “Enhancing Students’ Interest through Mathematics Learning”,
menyatakan bahwa pendekatan CPA dapat digunakan sebagai alternatif
mengingkatkan minat matematika siswa.56
5. Hafiziani Eka Putri (2018), dalam Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.10, No.2
yang berjudul “Influence of Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach
Towards The Enhancement of Mathematical Connection Ability of
Elementary School Students”, menyatakan bahwa kemampuan koneksi
53 Hafiziani Eka Putri, “The Influence Of Concrete Pictorial Abstract (CPA) Approach To
The Mathematical Representation Ability Achievement Of The Pre-Service Teachers At
Elementary School”, International Journal Of Education and Research, Vol.3, No.6, 2015, h.113.
54
Sumiyati, op.cit., h.i.
55
Alfiatri Arif Susilo, “Perbandingan Model Pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract
(CPA) dengan Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis
dan Self-Efficacy Siswa SMA”, Skripsi Universitas Pasundan Bandung, 2017, h.iii.
56
A.Azmidar, dkk, “Enhancing Students’ Interest through Mathematics Learning”,
International Conference on Mathematics and Science Education (ICMScE), Journal of Physics:
Conf.Series 895, 2017, h.1.
20
matematika siswa dengan pendekatan pembelajaran CPA secara signifikan
lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran konvensional.57
6. Nino Richard R.Salingay, Denis A.Tan (2018) dalam International Journal of
Scientific & Technology Research, volume 7, yang berjudul “Concrete-
Pictorial-Abstract Approach On Students’ Attitude and Performance In
Mathematics”, menyatakan bahwa kelompok belajar yang menggunakan CPA
memiliki kinerja yang lebih baik daripada kelompok belajar yang tidak
menggunakan CPA. Skor rata-rata siswa dengan CPA jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang non-CPA.58
7. Joan L.Isip (2018) dalam International Journal of Scientific & Engineering
Research Volume 9, Issue 9, yang berjudul “Comparasion between
Traditional Approach and Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach in
Teaching College Algebra”, menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan
antara pendekatan konvensional dengan CPA dimana hasil posttest
pendekatan CPA dalam kategori baik sedangkan posttest pendekatan
konvensional berada dalam kategori cukup.59
8. I Made Ari Purwadi, dkk (2019) dalam International Journal of Instruction
Vol.12. No.1 yang berjudul “The Effect of Concrete-Pictorial-Abstract
Strategy toward Students’ Mathematical Conceptual Understanding and
Mathematical Representation on Franctions”, menyatakan bahwa pendekatan
CPA berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konseptual matematis
serta representasi matematis siswa terhadap pecahan.60
9. Firda Maulani, dkk (2020) dalam Jurnal Absis Pendidikan Matematika dan
Matematika, Vol.2, No.2, yang berjudul “Penerapan Pendekatan Concrete-
57 Hafiziani Eka Putri, “Influence of Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach
Towards The Enhancement of Mathematical Connection Ability of Elementary School Students,
Jurnal Pendidikan Dasar, Vo.10, No.2, 2018, h.61.
58
Nino Richard R.Salingay, Denis A.Tan, “Concrete-Pictorial-Abstract Approach On
Students’ Attitude and Performance In Mathematics”, International Journal of Scientific &
Technology Research, volume 7, 2018, h.90.
59
Joan L.Isip, “Comparasion between Traditional Approach and Concrete-Pictorial-
Abstract (CPA) Approach in Teaching College Algebra”, International Journal of Scientific &
Engineering Research Volume 9, Issue 9, 2018, h.1290.
60
I Made Ari Purwadi, dkk, “The Effect of Concrete-Pictorial-Abstract Strategy toward
Students’ Mathematical Conceptual Understanding and Mathematical Representation on
Fractions”, International Journal of Instruction Vol.12.No.1, 2019, h.1113.
21
Pictorial Abstract terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD”, menyatakan bahwa
kemampuan pemahaman konsep matematis yang menggunakan pendekatan
CPA lebih baik daripada pendekatan saintifik.61
10. Heru Kurniawan, dkk (2020) dalam Universal Journal of Education Research
yang berjudul “Concrete-Pictorial-Abstract Approach on Student’s
Motivation and Problem Solving Performance in Algebra”, menyatakan
bahwa pendekatan CPA dapat meningkatkan kinerja pemecahan masalah dan
meningkatkan motivasi belajar.62
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan kognitif merupakan aspek penting dalam kurikulum yang
digunakan sebagai tujuan kegiatan pembelajaran. Namun pada kenyataannya
kempuan kognitif peserta didik masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman materi yang diberikan, proses belajar yang tidak
memperhatikan tahap belajar perkembangan kognitif peserta didik dapat
mempengaruhi pemahaman materi terutama terhadap materi yang bersifat abstrak,
dalam pembelajaran peserta didik cenderung hanya menghafal rumus tanpa
memahami konsepnya. Selain itu, model pembelajaran masih bersifat teacher
centered yang membuat peserta didik menjadi kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang lebih efektif
yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.
Penelitian ini menggunakan model pembelajaran pendekatan Concrete-
Pictorial-Abstract (CPA), pembelajaran ini dilakukan secara bertahap, pada tahap
awal (concrete) peserta didik dilibatkan secara langsung menggunakan alat
peraga, tahap concrete ini peserta didik dikenalkan dengan benda konkrit yang
berhubungan dengan materi yang dipelajari saat itu, peserta didik memiliki
61 Firda Maulani, dkk, “Penerapan Pendekatan Concrete-Pictorial Abstract terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD”,
Jurnal Absis Pendidikan Matematika dan Matematika, Vol.2, No.2, 2020, h.160.
62
Heru Kurniawan, dkk, “Concrete-Pictorial-Abstract Approach on Student’s Motivation
and Problem Solving Performance in Algebra”, Universal Journal of Education Research, 2020,
h.3204.
22
tanggung jawab dalam melakukan praktikum dan dituntut untuk menjadi lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran tahap kedua (pictorial) peserta didik
mengamati atau menafsirkan gambar yang dibuat atau disediakan, Pada tahap
pictorial ini peserta didik dituntut untuk bisa menggambar arah vektor atau
diagram gaya, gambar yang digunakan merupakan gambaran dari pembelajaran di
tahap konkrit, maka dari itu peserta didik ditahap konkrit harus memahami
terlebih dahulu apa yang sedang dipelajari agar selanjutnya dapat melaksanakan
tahap pictorial. selanjutnya tahap terakhir (abstract) pada tahap ini sebuah konsep
dimodelkan secara simbolik berupa angka atau variabel matematis yang nantinya
digunakan oleh peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan atau tugas yang
diberikan. Tahap terakhir merupakan tahap dimana peserta didik menyelesaikan
sebuah persoalan secara matematis, peserta didik dalam tahap abstract dituntut
untuk menyelesaikan soal yang merupakan gambaran dari kejadian pada tahap
concrete. Soal yang disajikan dalam bentuk gambar dan kalimat, ditahap ini juga
peserta didik dituntut untuk menganalisis gambar arah vektor yang nantinya
berkaitan dengan penyelesaian soal, maka dari itu peserta didik harus memahami
tahap sebelumnya (pictorial) terlebih dahulu.
Model pembelajaran tersebut diterapkan pada materi yang dapat
memenuhi tiga tahap pembelajaran CPA. Penelitian ini dibatasi pada materi
hukum Newton dan penerapannya, Pada materi hukum Newton peserta didik
perlu mengembangkan kemampuan multirepresentasinya dalam bentuk gambar,
diagram gaya, dan matematis
Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan melalui bagan berikut:
23
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di
atas, maka hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pendekatan
Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik
pada konsep Hukum Newton.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun ajaran 2019/2020.
Adapun tempat penelitiannya adalah di MAN 2 Kota Bekasi.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi eksperimen.
Penelitian eksperimen yaitu menggunakan kelompok eksperimen dan juga
kelompok kontrol. Dimana kelompok eksperimen terdiri dari kelompok peserta
didik yang diberi pendekatan pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract (CPA),
sedangkan kelompok kontrol hanya diberi treatmen pembelajaran konvensional
atau metode pembelajaran yang biasa digunakan.
Desain penelitian yang digunakan yaitu menggunakan desain penelitian
berupa pretest-posttest control group design yang dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Group Pretest Treatment Posttest
E 01 XE 01
K 02 XK 02
Keterangan :
E = Kelompok Eksperimen
K = Kelompok Kontrol
01 = Pencapaian Kelompok Eksperimen
02 = Pencapaian Kelompok Kontrol
XE = Pemberian Materi dengan pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA)
XK = Pemberian Materi dengan metode konvensional
Gambar diatas menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok sample
(eksperimen dan kontrol) yang dipilih secara random. Satu kelas dijadikan sebagai
25
kelas eksperimen dan kelas lainnya sebagai kelas kontrol atau pembanding dengan
tidak diberi perlakuan.63
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan
yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti kemudian di tarik
kesimpulannya.64
Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu :
1. Variabel bebas (Independen), merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat
(dependen).65
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Pendekatan Concrete-
Pictorial-Abstract (CPA).
2. Variabel terikat (Dependen), merupakan variabel yang dipengaruhi atau
akibat, karena adanya variabel bebas.66
Variabel terikat pada penelitian ini
yaitu kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum newton.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari
suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian.67
Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh peserta didik MAN 2 Kota Bekasi dengan populasi sasarannya
adalah seluruh peserta didik kelas X di Sekolah yang sama.
Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen
secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman
tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan
sifat atau karakteristik tersebut.68
Untuk pengambilan sampel penelitian ini
ditentukan dengan teknik purpossive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
63Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial,
(Jakarta:Kencana,2018), hlm.56.
64
Sandu Siyoto, M.Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Literasi
Media Publishing, 2015), h.50.
65
Ibid, h.52.
66
Ibid.
67
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah.(Jakarta: Kencana, 2011), hlm.147.
68
Juliansyah Noor,Op,Cit,. hlm.148
26
berdasarkan pada kebijaksaan penelitian itu sendiri. Purpossive sampling
dilakukan bila diperlukan responden dengan persyaratan khusus 69
. Sampel ini
terdiri dari dua kelas, berdasarkan teknik sampling tersebut maka sampel
penelitian ini adalah kelas kontrol yaitu kelas dengan nilai rata-rata pretest
terbesar, dan kelas eksperimen yaitu kelas dengan nilai rata-rata pretest terkecil.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, antara lain :
1. Tahap Persiapan
1.1 Melakukan observasi di sekolah melalui wawancara guru, pengamatan ini
dilakukan di MAN 2 Kota Bekasi.
1.2 Membuat RPP dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sesuai dengan bahan
ajar yang akan digunakan dalam penelitian.
1.3 Membuat instrumen penelitian.
1.4 Melakukan uji kelayakan instrumen melalui validator ahli.
1.5 Melakukan uji lapangan kepada peserta didik yang telah mempelajari konsep
tersebut.
1.6 Melakukan uji validitas dan reliabilitas.
2. Tahap Pelaksanaan atau Tahap Pengambilan Data
2.1 Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
untuk mengetahui pemahaman awal atau kemampuan kognitif awal peserta
didik.
2.2 Melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pendekatan
Concrete-Pictorial-Abstract pada kelompok eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelompok kontrol.
2.3 Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
untuk mengetahui apakah terjadi perubahan terdapat kemampuan kognitif
peserta didik terutama pada kelompok yang telah diberikan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract.
69Endang S. Sari,Audience Research Pengantar Studi Penelitian Terhadap Pembaca,
Pendengar dan Pemirsa,(Yogyakarta:Andi Offset,1993),hlm.12.
27
3. Tahap Akhir
3.1 Menganalisis data hasil penelitian berupa pretest dan posttest.
3.2 Melakukan uji hipotesis penelitian dan menarik kesimpulan.
3.3 Membuat laporan penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara memperoleh data atau disebut juga
metode pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pretest dan posttest. Pretest yaitu tes kemampuan awal peserta didik sedangkan
posttest yaitu untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator
yang disampaikan pada program pembelajaran telah dikuasai oleh peserta didik.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data-data penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan data yang
dipilih. Instrumen penelitian dapat disebut juga dengan alat ukur.70
Tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada konsep
hukum newton yang berupa 25 soal tes pilihan ganda.
Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari 40
butir soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik. Instrumen tes tersebut telah divalidasi berdasarkan hasil uji
coba (validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda). Adapun kisi-kisi
instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
70 Vigih Hery Kristanto, Metode Penelitian (Yogyakarta : DEEPUBLISH,2018), h.66.
28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes
Konsep/Sub
konsep Indikator
Ranah Kognitif Jumlah
C1 C2 C3 C4
Macam-
macam gaya
Mengetahui gaya yang
bekerja pada benda.
1,*
2,
3,*
4*
12
Memahami peristiwa yang
terjadi pada gaya.
5*,
6*
Menerapkan persamaan
yang berkaitan dengan gaya.
7,
8*,
9,
10,
11*,
12*
Hukum-
Hukum
Newton dan
Penerapanny
a
Mengingat pernyataan
tentang Hukum-Hukum
Newton.
13*,
14*
28
Memahami peristiwa
Hukum-Hukum Newton
yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
15,
16*,
17*,
18*,
19*,
20*,
21*
Menerapkan persamaan
yang berkaitan dengan
Hukum-Hukum Newton.
22,
23*,
24*,
25*
29
Menganalisis gaya-gaya
yang bekerja pada Hukum
Newton
26,
27,
28,
29*,
30*,
31,
32,
33*,
34*,
35,
36,
37,
38*,
39,
40*
Jumlah Soal 6 9 10 15 40
Keterangan : * = Butir soal yang valid
Berdasarkan Tabel 3.2 diperoleh bahwa banyaknya soal valid pada
pengujian anatest sebanyak 25 butir soal.
H. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas dari instrumen
yang akan digunakan. Instrumen tes di uji cobakan terlebih dahulu sebelum
digunakan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal, dan
memenuhi kriteria kelayakan yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda. Berikut adalah pengujian dan perhitungan yang berkaitan dengan
kriteria:
30
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen penelitian.71
Penelitian ini menggunakan uji validitas
berupa korelasi biserial dengan bantuan software AnatesV4, dengan rumus
sebagai berikut.72
𝛾𝑝𝑏𝑖 =𝑀𝑝−𝑀𝑡
𝑆𝑡
𝑝
𝑞 (3.1)
Keterangan :
𝛾𝑝𝑏𝑖 = koefisien korelasi biserial
𝑀𝑝 = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
𝑀𝑡 = rerata skor total
𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total proporsi
𝑝 = proporsi siswa yang menjawab benar
𝑝 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑞 = proporsi siswa yang menjawab salah (𝑞 = 1 − 𝑝)
Validitas suatu instrumen dapat dilihat berdasarkan kriteria penafsiran
koefisien korelasinya (𝑟) pada Tabel 3.3 berikut:73
Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai 𝒓
Interval Koefisien Validitas
0,80-1,00 Sangat tinggi
0,60-0,80 Tinggi
0,40-0,60 Cukup
0,20-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
71 Slamet Riyanto, Metode Riset Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta : DEEPUBLISH,
2020), h.63.
72
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), h.93.
73
Ibid, h.89.
31
Adapun hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah soal 40
Jumlah siswa 79
Nomor soal yang valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 29, 30, 33,
34, 38, 40
Jumlah soal yang valid 25
Presentase soal yang
valid
62,5%
Berdasarkan Tabel 3.4 terdapat 25 soal valid dari 40 soal yang di uji
cobakan kepada 79 siswa dan 15 soal yang tidak valid. Dengan demikian,
presentase soal valid sebesar 62,5%.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil tes, suatu tes dikatakan
memiliki taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap.74
Reliabilitas dapat dicari dengan rumus K-R.20 dengan bantuan software
AnatesV4 Rumus untuk menguji reliabilitas sebagai berikut:75
𝑟11 = 𝑛
𝑛−1
𝑆2−∑𝑝𝑞
𝑆2 (3.2)
Keterangan :
𝑟11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑝 = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
74 Ibid, h.100.
75
Ibid, h.115.
32
𝑞 = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah 𝑞 = 1 − 𝑝)
∑𝑝𝑞 = jumlah hasil perkalian antara 𝑝 dan 𝑞
𝑛 = banyaknya item
𝑆 = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,70 ≤ r ≤ 0,90 Tinggi
0,40 ≤ r ≤ 0,70 Cukup
0,20 ≤ r ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat rendah
Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik Butir Soal
𝑟 0,73
Kesimpulan Tinggi
Berdasarkan Tabel 3.6 perhitungan yang menggunakan software Anates
V4, diperoleh nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,73 dan masuk ke dalam
kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen ini layak
digunakan dalam penelitian.
33
3. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran menunjukkan kualitas butir soal apakah termasuk mudah,
sedang, atau sukar.76
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Oleh karena itu, instrumen harus dibuat dengan komposisi
yang merata. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal
disebut indeks kesukaran (difficulty index). Taraf kesukaran dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus berikut:77
𝑃 =𝐵
𝐽𝑠 (3.3)
Keterangan :
𝑃 = indeks kesukaran
𝐵 = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
𝐽𝑠 = jumlah seluruh siswa peserta tes
Penentuan kriteria indeks kesukaran soal seperti pada Tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Taraf Kesukaran
Rentang nilai P Interpretasi Tingkat
Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut:
76 Kadek Agus dan Dewa Bagus, Merancang Penelitian Autentik, (Bali: CV. Media
Educations, 2019), h.76.
77
Suharsimi Arikunto, op.cit, h.223.
34
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Mudah 2 5%
Sedang 24 60%
Sukar 14 35%
Jumlah 40 100%
4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi
(D).78
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut:79
𝐷 =𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐵
𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.4)
Keterangan :
𝐷 = daya pembeda
𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah
𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
𝐵𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai
indeks kesukaran)
𝑃𝐵 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
78 Ibid, h.226.
79
Ibid, h.228.
35
Penentuan kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.9
berikut:80
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Nilai Daya Pembeda Kriteria
Benilai negatif Drop
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Hasil uji daya pembeda instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Drop 5 12,5%
Buruk 5 12,5%
Cukup 14 35%
Baik 12 30%
Baik Sekali 4 10%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 3.10 dari 40 soal terdapat 5 soal yang harus di buang
(drop), 5 soal dengan kategori buruk, 14 soal dengan kategori cukup, 12 soal
dengan kategori baik, dan 4 soal dengan kategori baik sekali.
80 Ibid, h.232.
36
I. Analisis Data
Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan dianalisis untuk mengukur
peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah penerapan pendekatan CPA.
Dalam penelitian ini, analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji
hipotesis.
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis bertujuan untuk menentukan rumus statistik yang
akan digunakan dalam uji hipotesis. Uji prasyarat ini terdapat dua uji yang harus
dipenuhi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran sebuah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji Shapiro Wilk, dengan bantuan software Statistical Product and
Service Solution (SPSS), dengan perhitungan sebagai berikut81
:
𝑇𝑎 =1
𝐷 ∑ 𝑎𝑖(𝑋𝑛−𝑖+1 − 𝑋1
𝑘𝑖=1
2 (3.5)
dimana
𝐷 = ∑ (𝑋𝑖 − 𝑋 )2𝑛𝑖=1 (3.6)
Keterangan :
𝑎𝑖 = Koefisien uji Shapiro Wilk
𝑥𝑛−𝑖+1 = Angka ke n-i+1 pada data
𝑥𝑖 = Angka ke i pada data
𝑋 = Rata-rata data
Penentuan kategori uji Shapiro Wilk sebagai berikut:82
1) Jika p > 𝑎, 𝐻0diterima ; 𝐻𝑎ditolak, berarti data terdistribusi normal
2) Jika p < 𝑎, 𝐻0ditolak ; 𝐻𝑎diterima, berarti data tidak terdistribusi normal.
81 Toto Aminoto, Dwi Agustina, Mahir Statistika & SPSS, (Tasikmalaya : Edu Publisher,
2020), h.214.
82
Slamet Riyanto, Aglis Andhita, op.cit., h.85.
37
Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :
a. Jika nilai Sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 0,05, maka data terdistribusi normal
b. Jika nilai Sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua
keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji barlett dan uji levene, uji barlett digunakan untuk data yang
berdistribusi normal, sedangkan uji levene digunakan untuk data yang tidak
berdistribusi normal. Rumus uji barlett adalah sebagai berikut:83
𝑋2 = 𝐼𝑛. 𝑛 {𝐵 − ∑𝑑𝑘 log 𝑠𝑖2} (3.7)
Keterangan :
𝑛 = jumlah data
𝐵 = (∑𝑑𝑘) log 𝑠2; yang mana 𝑠2 =∑(𝑑𝑘 𝑠𝑖2)
∑𝑑𝑘
𝑠𝑖2 = varians data untuk setiap kelompok ke-i
𝑑𝑘 = derajat kebebasan
Pada penelitian ini, kelompok pretest menggunakan uji barlett dan
kelompok posttest menggunakan uji levene. Keduanya menggunakan software
Statistical Product and Service Solution (SPSS), dengan kriteria berikut :
1. Jika sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 0,05, maka varian nilai dari kedua kelas homogen.
2. Jika sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) < 0,05, maka varian nilai dari kedua kelas tidak
homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Concrete-
Pictorial-Abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif siswa pada konsep
hukum newton. Pada penelitian ini, asumsi distribusi dan varians data serta uji
hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
83 Yulingga nanda, wasis, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish,2017),h.59.
38
a) Data terdistribusi normal dan variansnya sama
Uji hipotesis yang digunakan berupa uji t polled varians dengan rumus
sebagai berikut:84
𝑡 =𝑥1 −𝑥2
𝑛1−𝑛2 𝑠1
2+ 𝑛2−1 𝑠22
𝑛1+𝑛2−2
1
𝑛1+
1
𝑛2
(3.8)
Keterangan :
𝑡 = Nilai t hitung
𝑋1 = Rata-rata nilai kelas eksperimen
𝑋2 = Rata-rata nilai kelas kontrol
𝑠1 = Varians data kelas eksperimen
𝑠2 = Varians data kelas kontrol
𝑛1 = Jumlah sampel kelas eksperimen
𝑛2 = Jumlah sampel kelas kontrol
Penentuan kategori uji t didasarkan pada :
1) thitung ≤ ttabel , H0diterima dan Haditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2) thitung > ttabel , H0ditolak dan Haditerima. Artinya, terdapat perbedaan rata-
rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kriteria uji t menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 > 0,05, maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Artinya,
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
b. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 < 0,05, maka 𝐻𝑎diterima dan 𝐻0ditolak. Artinya,
terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
84 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2016), h.138.
39
b) Data terdistribusi normal dan variansnya berbeda
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t’separated varians
dengan rumus sebagai berikut:85
𝑡′ =𝑥1 −𝑥2
𝑠1
2
𝑛1+𝑠2
2
𝑛2
(3.9)
Keterangan :
𝑡′ = Nilai t hitung
𝑥1 = Rata-rata nilai kelas eksperimen
𝑥2 = Rata-rata nilai kelas kontrol
𝑠1 = Varians kelas eksperimen
𝑠2 = Varians kelas kontrol
𝑛1 = Jumlah sampel kelas eksperimen
𝑛2 = Jumlah sampel kelas kontrol
Penentuan kategori uji hipotesis didasarkan pada:
a. 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0diterima dan 𝐻1ditolak. Artinya, tidak terdapat
perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
b. 𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0ditolak dan 𝐻1diterima. Artinya, terdapat perbedaan
rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c) Data tidak terdistribusi normal
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney
dengan rumus sebagai berikut:86
𝑈1 = 𝑛1 × 𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)
2− 𝑅1 (3.10)
𝑈2 = 𝑛1 × 𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)
2− 𝑅2 (3.11)
85 Ibid.
86
Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS for
Windows Edisi ke 2, (Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2019), h.267.
40
Keterangan :
𝑈1 = jumlah peringkat kelas eksperimen
𝑈2 = jumlah peringkat kelas kontrol
𝑛1 = jumlah sampel kelas eksperimen
𝑛2 = jumlah sampel kelas kontrol
𝑅1 = jumlah rangking pada sampel kelas eksperimen
𝑅2 = jumlah rangking pada sampel kelas kontrol
Penentuan kategori uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney berdasarkan
pada:
1) 𝑈𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , 𝐻0diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan
rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2) 𝑈𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,𝐻0ditolak dan 𝐻𝑎diterima. Artinya, terdapat perbedaan rata-
rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kriteria uji Mann-Whitney menggunakan software SPSS :
c. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 > 0,05, maka 𝐻0diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Artinya,
tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
d. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 < 0,05, maka 𝐻𝑎diterima dan 𝐻0ditolak. Artinya,
terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
2. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
𝐻𝑜 ∶ 𝑆𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 > 𝛼 (𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖 0,05)
𝐻𝑎 ∶ 𝑆𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 < 𝛼(𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖 0,05)
Keterangan :
41
𝐻𝑜 = Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh pendekatan Concrete-pictorial-
abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep
Hukum Newton.
𝐻𝑎 = Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh pendekatan Concrete-pictorial-
abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep
Hukum Newton..
3. Uji N-Gain
Uji N-Gain bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan suatu
metode atau perlakuan tertentu dalam penelitian. Gain yang dinormalisasi (N-
Gain) dapat dihitung dengan rumus87
:
𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑚 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (3.12)
Klasifikasi nilai N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut88
:
Klasifikasi Nilai N-Gain Kategori
N-Gain > 0,7 Tinggi
0,3 < N-Gain ≤ 0,7 Sedang
N-Gain ≤ 0,3 Rendah
g = 0,00 Tidak terjadi penurunan
-100 ≤ g < 0,00 Terjadi penurunan
87 Meltzer, D.E, “Addenum to: The Relationship between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variabel” in Diagnostics Pretest
Scores, American Asscsiation of Physics Teacher Vol.70, 2002.
88
Hafiziani E.P, op.cit., 2018, h.66.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan data tes berupa hasil pretest dan posttest
kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil pretest dan posttest
mendeskripsikan hasil kognitif peserta didik, yaitu pada kemampuan mengetahui
(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Hasil penelitian
akan diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil Pretest Kognitif Peserta Didik
Dari hasil pretest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan gambar 4.1 hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berada pada rentang 12-60. Pada grafik tersebut hasil pretest antara kelas
0
2
4
6
8
10
12
12-18 19-25 26-32 33-39 40-46 47-53 54-60
0
3
11
8 8
2
11
4
8
4
10
3 3Ju
mla
h S
isw
a
Rentang Nilai
Eksperimen
Kontrol
43
eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, terlihat perbedaan yang
berselisih jauh atau sebesar 4 poin hanya pada rentang nilai 33-39. Untuk
perbedaan selisih 3 poin yaitu pada rentang nilai 26-32, sedangkan perbedaan
selisih 2 poin yaitu pada rentang nilai 40-46 dan 54-60, dan sisanya memiliki
perbedaan selisih 1 poin yaitu pada rentang nilai 12-18, 19-25, dan 47-53. Hasil
pretest kelas eksperimen terbanyak berada pada rentang 26-32 dengan jumlah 11
orang, dan hasil pretest kelas kontrol terbanyak berada pada rentang 40-46 dengan
jumlah 10 orang.
Nilai pemusatan dan penyebaran data pretest berdasarkan perhitungan
statistik ditunjukkan pada tabel 4.1 seperti berikut:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest
No. Pemusatan dan
penyebaran data
Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. Nilai Terendah 20,00 12,00
2. Nilai Tertinggi 56,00 60,00
3. Rata-rata 35,52 37,84
4. Modus 36,00 40,00
5. Median 36,00 40,00
6. Standar Deviasi 8,35 10,40
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut nilai pretest terendah kelas eksperimen
adalah 20,00 sedangkan nilai terendah kelas kontrol adalah 12,00. Nilai tertinggi
yang diperoleh kelas eksperimen adalah 56,00 dan pada kelas kontrol yaitu
sebesar 60,00. Untuk nilai rata-rata kedua kelas tidak jauh berbeda, pada kelas
eksperimen nilai rata-ratanya sebesar 35,52 dan pada kelas kontrol yaitu sebesar
37,84. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kelas
kontrol memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi. Modus pada kelas eksperimen
adalah 36,00 dan pada kelas kontrol modusnya adalah 40,00. Median pada kelas
eksperimen yaitu sebesar 36,00 dan median pada kelas kontrol yaitu sebesar
44
40,00. Nilai standar deviasi pada kelas eksperimen adalah 8,35 sedangkan kelas
kontrol memiliki nilai standar deviasi sebesar 10,40.
2. Hasil Posttest Kognitif Peserta Didik
Dari hasil posttest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan gambar 4.2 kedua kelas mengalami perubahan nilai yang
cukup signifikan setelah diberikan perlakuan dalam bentuk yang berbeda. Pada
kelas eksperimen diberikan perlakuan pendekatan concrete-pictorial-abstract
(CPA), sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional. Pada
grafik diatas terlihat bahwa hasil posttest kelas eksperimen terbanyak berada pada
rentang 60-68 dengan jumlah 14 orang. Sedangkan pada kelas kontrol hasil
posttest terbanyak berada pada rentang 51-59 dengan jumlah 14 orang.
Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai
hasil posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
0
2
4
6
8
10
12
14
24-32 33-41 42-50 51-59 60-68 69-77 78-86
0 0
23
14
9
5
1
32
14
12
10
Jum
lah
Sis
wa
Rentang Nilai
Eksperimen
Kontrol
45
Nilai pemusatan dan penyebaran data posttest berdasarkan perhitungan
statistik ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest
No. Pemusatan dan
penyebaran data
Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. Nilai Terendah 44,00 24,00
2. Nilai Tertinggi 84,00 72,00
3. Rata-rata 68,12 54,67
4. Modus 68,00 52,00
5. Median 68,00 56,00
6. Standar Deviasi 9,77 9,57
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, nilai posttest terendah kelas eksperimen
adalah 44,00 dan nilai posttest terendah untuk kelas kontrol adalah 24,00. Nilai
tertinggi pada kelas eksperimen yaitu 84,00 dan pada kelas kontrol yaitu 72,00.
Rata-rata nilai pada kelas eksperimen sebesar 68,12 dan pada kelas kontrol
sebesar 54,67. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa setelah diberi
perlakuan yang berbeda kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol meskipun kedua kelas mengalami
peningkatan. Modus pada kelas eksperimen sebesar 68,00 dan pada kelas kontrol
sebesar 52,00. Median pada kelas eksperimen sebesar 68,00 dan pada kelas
kontrol 56,00. Sedangkan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 9,77
dan pada kelas kontrol sebesar 9,57.
3. Data Hasil Kognitif Peserta Didik
Hasil kognitif dalam penelitian ini merupakan kemampuan peserta didik
dalam mengetahui (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis
(C4). Hasil kognitif tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest serta dapat
dilihat dari gambar 4.3 berikut:
46
Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Indikator Hasil Kognitif
Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.3, dapat diketahui bahwa hasil posttest kelas
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa setelah diberi perlakuan
kedua kelas mengalami peningkatan hasil kognitif pada setiap indikatornya. Pada
hasil kognitif mengetahui (C1) kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar
37,6% dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 17%. Pada hasil kognitif
memahami (C2) kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 34% dan pada
kelas kontrol sebesar 11,5%. Pada hasil kognitif menerapkan (C3) kelas
eksperimen mengalami peningkatan sebesar 36% dan pada kelas kontrol sebesar
28,84%. Sedangkan hasil peningkatan kognitif menganalisis (C4) pada kelas
eksperimen sebesar 24% dan pada kelas kontrol sebesar 14,83%.
4. Hasil N-Gain
Uji N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil kognitif peserta
didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Mengetahui (C1)
Memahami (C2)
Menerapkan (C3)
Menganalisis (C4)
46,2
3834
25
48
39,3834,33
28,17
83,8
72 70
49
65
50,88
63,17
43
Pe
nca
pai
an n
ilai s
isw
a d
alam
be
ntu
k p
ers
en
tase
(%
)
Jenjang Kognitif
Pretest Eksperimen
Pretest Kontrol
Posttest Eksperimen
Posttest Kontrol
47
Tabel 4.3 Hasil Uji N-Gain Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Indikator Hasil
Kognitif
Kelas Eksperimen Kriteria
Kelas Kontrol Kriteria
N-Gain Persentase N-Gain Presentase
Mengetahui (C1) 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah
Memahami (C2) 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah
Menerapkan (C3) 0,5 50% Sedang 0,48 48% Sedang
Menganalisis (C4) 0,3 30% Sedang 0,25 25% Rendah
Rata-rata 0,47 47% Sedang 0,24 24% Rendah
Berdasarkan data tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa peningkatan hasil
belajar jenjang kognitif peserta didik pada kelas eksperimen memiliki kriteria
rata-rata sedang, di setiap jenjangnya mulai dari mengetahui (C1) sampai
menganalisis (C4). Selanjutnya peningkatan hasil kognitif peserta didik pada kelas
kontrol memiliki kriteria rata-rata rendah, dimana indikator mengetahui (C1),
memahami (C2), dan menganalisis (C4) berada di kriteria atau kategori rendah,
sedangkan pada indikator menerapkan (C3) memiliki kriteria sedang.
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk dengan
berbantuan software SPSS untuk menguji data pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest
dikedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
48
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
df 33 33 33 33
Sig.(2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) 0,295 0,765 0,102 0,010
Taraf Signifikan
(α) 0,05 0,05
Kesimpulan
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Normal
Data
Terdistribusi
Normal
Data Tidak
Terdistribusi
Normal
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa taraf signifikan (α) untuk uji
normalitas adalah 0,05 jika data lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
terdistribusi normal dan jika data yang dihasilkan kurang dari 0,05 maka data
tersebut tidak terdistribusi normal. Hasil pretest pada kelas eksperimen nilai sig.
(2-tailed) nya adalah 0,295 yang artinya uji normalitas data pretest pada kelas
eksperimen terdistribusi normal dan hasil pretest pada kelas kontrol nilai sig. (2-
tailed) nya adalah 0,765 yang artinya uji normalitas data pretest pada kelas
kontrol terdistribusi normal. Sedangkan hasil posttest pada kelas eksperimen nilai
sig. (2-tailed) nya adalah 0,102 yang berarti hasil uji normalitas data posttest pada
kelas eksperimen terdistribusi normal dan hasil posttest pada kelas kontrol nilai
sig. (2-tailed) nya adalah 0,010 yang berarti hasil uji normalitas data posttest pada
kelas kontrol tidak terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini ada dua yaitu uji
Barlett yang digunakan pada data yang terdistribusi normal atau pada data pretest,
sedangkan pada data posttest digunakan uji Levene dengan menggunakan
49
software SPSS. Adapun hasil uji homogenitas data pretest dengan menggunakan
uji Barlett dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Statistik Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Sig. 0,165
Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05
Kesimpulan Kedua Kelas Homogen
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nilai sig. pada data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,165 nilai tersebut lebih besar dari nilai
taraf signifikasi (α) (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa sampel dari kedua kelas
memiliki varians yang sama atau homogen.
Hasil uji homogenitas data posttest dengan menggunakan uji Levene dapat
dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Statistik Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Sig. 0,852
Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05
Kesimpulan Kedua Kelas Homogen
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai pada data posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,852 nilai tersebut lebih besar dari nilai
taraf signifikasi (α) (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa sampel dari kedua kelas
memiliki varians yang sama atau homogen.
50
6. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat statistik yang telah dilakukan, didapatkan hasil
uji normalitas dan homogenitas data pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Untuk data pretest kedua kelas terdistribusi normal dan memiliki
varian yang sama, maka uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis
statistik parametrik berupa uji t. Sedangkan, data posttest kedua kelas tidak
terdistribusi normal tetapi memiliki varians yang sama, maka uji hipotesis yang
dilakukan menggunakan analisis statistik nonparametrik berupa uji Mann
Whitney. Dalam uji hipotesis jika nilai Sig.(2-tailed) > taraf signifikasi (α) maka
H0 diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikasi (α) maka Ha diterima.
Uji yang dilakukan menggunakan bantuan software SPSS. Untuk analisis statistik
parametrik berupa uji t pada data pretest dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Data Pretest menggunakan Uji T
Statistik Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Sig.(2-tailed) 0,475
Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05
Kesimpulan H0 diterima
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) pada data
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 0,475 dimana nilai tersebut lebih
besar dari nilai taraf signifikasi (α) (0,05) maka H0 diterima. Artinya tidak
terdapat perbedaan rata-rata pretest hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
Hasil analisis statistik nonparametrik pada data posttest dapat dilihat pada
tabel 4.8 berikut:
51
Tabel 4.8 Hasil Hipotesis Data Posttest menggunakan Uji Mann Whitney
Statistik Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Sig.(2-tailed) 0,000001
Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05
Kesimpulan Ha diterima
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) pada data
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 0,000001 dimana nilai tersebut
lebih kecil atau kurang dari nilai taraf signifikasi (α) (0,05) maka Ha diterima.
Artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendekatan
concrete-pictorial-abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik
pada konsep Hukum Newton.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pretest yang telah dilakukan, peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki hasil nilai rata-rata yang tidak jauh
berbeda. Maksudnya adalah sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas
kontrol memiliki hasil belajar yang sama atau homogen. Pada kelas eksperimen
nilai rata-rata pretest yang diperoleh adalah 35,52 dan pada kelas kontrol nilai
rata-rata pretest yang diperoleh adalah 37,84. Dari hasil nilai rata-rata pretest
tersebut, kelas eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran menggunakan
pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) dan kelas kontrol diberikan
perlakuan pembelajaran konvensional.
Setelah diberikan perlakuan yang berlangsung sebanyak satu bab materi
maka dilakukan posttest dan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa hasil nilai
rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 68,12 dan nilai rata-rata posttest pada
kelas kontrol adalah 54,67. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
52
oleh Hafiziani Eka, dkk bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan dengan
pendekatan CPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.89
Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest yang telah dilakukan,
diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000001 nilai tersebut lebih kecil dari nilai
taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 yang berarti terdapat pengaruh pendekatan
Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif siswa. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiyati (2017) bahwa
kemampuan pemahaman konsep materi yang telah diajarkan dengan pendekatan
Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) lebih baik daripada yang diajarkan secara
konvensional.90
Kemudian untuk hasil uji N-Gain dapat diketahui bahwa kedua kelas
mengalami peningkatan hasil belajar pada jenjang kognitif mengetahui (C1),
memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Kelas eksperimen
mengalami peningkatan yang lebih besar yaitu dengan rata-rata 0,47 yang
termasuk kriteria sedang dibandingkan dengan kelas kontrol yang memiliki rata-
rata 0,24 yang termasuk kriteria rendah.
Pada jenjang kognitif mengetahui (C1) kelas eksperimen memiliki nilai N-
Gain sebesar 0,53 dengan kriteria sedang, dan kelas kontrol memiliki nilai N-
Gain sebesar 0,12 dengan kriteria rendah. Kemudian pada jenjang kognitif
memahami (C2) kelas eksperimen memiliki nilai N-Gain sebesar 0,53 dengan
kriteria sedang, dan kelas kontrol memiliki nilai N-Gain sebesar 0,12 dengan
kategori rendah. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian
nilai N-Gain yang lebih unggul didapat pada kelas eksperimen, hal ini disebabkan
pada saat pendekatan tahap Concrete peserta didik menggunakan bantuan benda-
benda konkret yang membuat peserta didik cenderung mengingat dan paham akan
suatu informasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh I
Made Ari Purwadi, dkk (2019) bahwa pada tahap konkrit peserta didik mampu
89 Hafiziani Eka Putri,dkk, op.cit., 2018.
90
Sumiyati, op.cit., 2017.
53
mengkomunikasikan alasan dan penjelasan mengenai hasil diskusi sehingga dapat
mengingat dan mengasah pemahamannya.91
Pada jenjang kognitif menerapkan (C3) kelas eksperimen memiliki nilai
N-Gain sebesar 0,5 dengan kategori sedang dan kelas kontrol memiliki nilai N-
Gain sebesar 0,48 dengan kategori sedang. Berdasarkan data tersebut dapat
diketahui bahwa pencapaian kelas eksperimen lebih unggul hal ini disebabkan
pada saat pendekatan tahap Pictorial peserta didik diberikan pembelajaran
menggunakan gambar atau visual sebagai langkah lanjutan yang menghubungkan
pengetahuan awal. Penyajian visual ini memudahkan peserta didik menerapkan
konsep dari demonstrasi yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Joan L.Isip (2018) yang menyatakan bahwa
pembelajaran pictorial memberikan kesempatan untuk peserta didik dalam
menemukan ide atau pola yang nantinya memembantu mereka dalam menemukan
jawaban serta sebagai jembatan pembelajaran dari konkrit ke abstrak.92
Pada jenjang kognitif menganalisis (C4) kelas eksperimen memiliki nilai
N-Gain sebesar 0,3 dengan kategori sedang dan kelas kontrol memiliki nilai N-
Gain sebesar 0,25 dengan kategori rendah. Berdasarkan data diketahui bahwa
kelas eksperimen lebih unggul, hal ini disebabkan pada saat pendekatan tahap
Abstract peserta didik dituntut untuk lebih fokus dalam penyelesaian masalah
menggunakan simbol atau notasi angka. Pada tahap ini diharapkan peserta didik
dapat mengembangkan kemampuan menganalisis informasi yang diberikan, yang
berkaitan dengan tahapan awal dengan pembelajaran benda konkrit. Dalam
penelitian A.Azmidar, dkk (2017) menyatakan bahwa tahap abstract merupakan
tahap tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tahap ini mengharuskan peserta didik
menganalisis kembali apa yang telah dipelajari di tahap sebelumnya.93
Penggunaan pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract selain memiliki
kelebihan juga memiliki kekurangan yaitu dalam hal menganalisis atau jenjang
kognitif menganalisis (C4). Dalam pendekatan CPA peserta didik dituntut
mengkontruksi sendiri informasi atau pengetahuannya melalui tahap melihat
91 I Made Ari Purwadi, dkk, op.cit., 2019.
92
Joan L. Isip, op.cit., 2018.
93
A.Azmidar, dkk, op.cit., 2017.
54
benda konkrit kemudian merepresentasikannya dengan gambar dan kemudian
diharuskan memunculkan ide dalam penyelesaiannya secara abstrak. Berdasarkan
data N-Gain pada kelas eksperimen jenjang kognitif C4 memiliki nilai rata-rata
presentase yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jenjang yang lain yaitu
sebesar 30%, siswa memiliki kesulitan dalam mentrasisi kemampuan dari tahap
konkret ke representasi simbolik. Dalam tahap ini dibutuhkan model atau strategi
tambahan tertentu yang dapat mentrasisi kemampuan konkret ke representasi
simbolik.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
1. Pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) berpengaruh terhadap hasil
kognitif peserta didik. Hal tersebut terbukti melalui hasil uji hipotesis yang
menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) 0,000001 < taraf signifikasi 0,05.
2. Peningkatan hasil kognitif kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan
kelas kontrol dimana hasil nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,47 dengan kriteria
sedang.
3. Urutan peningkatan jenjang kognitif mulai dari tertinggi yaitu mengetahui
(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan yang terendah menganalisis
(C4).
B. Saran
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract
(CPA) meningkatkan hasil kognitif peserta didik, sehingga pendekatan ini
dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran fisika.
2. Bagi peneliti dan guru sebaiknya memilih benda manipulatif yang
berhubungan dengan konsep dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berinteraksi dengan penggunaan benda konkrit.
3. Bagi peneliti dan guru yang ingin menggunakan pendekatan Concrete-
Pictorial-Abstract diharapkan dapat mendesain waktu pembelajaran dengan
lebih baik sehingga pembelajaran selesai dengan tepat waktu.
4. Untuk peneliti selanjutnya yang akan menggunakan pendekatan Concrete-
Pictorial-Abstract (CPA) disarankan agar menggunakan model atau strategi
pendekatan tambahan untuk mentransisi kemampuan peserta dari konkret ke
representasi simbolik.
56
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS
for Windows Edisi ke 2, (Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2019).
Akbar Perdana, Siswoyo, Sunaryo, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis
Discovery Learning Berbantuan PhET Interactive Simulations pada Materi
Hukum Newton”, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol.2, No.1, 2017.
Alfiatri Arif Susilo, “Perbandingan Model Pembelajaran Concrete-Pictorial-
Abstract (CPA) dengan Discovery Learning terhadap Peningkatan
Kemampuan Representasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa SMA”,
Skripsi Universitas Pasundan Bandung, 2017.
Arief Pratama, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Bunyi dan
Cahaya”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2020.
A.Azmidar, dkk, "Enhancing Students' Interest Through Mathematics Learning",
International Conference on Mathematics and Science Education
(ICMScE), Journal of Physics: Conf.Series 895, 2017.
Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0051/P/BSNP/XI/2019.
Bradley S. Witzel, “Using CRA to Teach Algebra to Students with Math
Difficulties in Inclusive Settings”, Learning Disabilities: A Contemporary
Journal, Vol.3, No.2, 2005.
David A.Sousa, How The Brain Learns Mathematics, (California: Corwin Press,
2008).
David R. Krathwohl, “A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview”, Theory
Into Practice, Vol.41, No.4, 2002.
Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar,
(Sukabumi : Haura, 2020).
Endang S. Sari, Audience Research Pengantar Studi Penelitian Terhadap
Pembaca, Pendengar dan Pemirsa, (Yogyakarta : Andi Offset, 1993).
57
Endang Sri Wahyuningsih, Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya
Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, (Yogyakarta :
Deepublish, 2020).
Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial,
(Jakarta:Kencana,2018).
Firda Maulani, dkk, “Penerapan Pendekatan Concrete-Pictorial Abstract terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas V SD”, Jurnal Absis Pendidikan Matematika dan
Matematika, Vol.2, No.2, 2020.
Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta : Erlangga, 2001).
Hafiziani Eka Putri, “The Influence Of Concrete Pictorial Abstract (CPA)
Approach To The Mathematical Representation Ability Achievement Of
The Pre-Service Teachers At Elementary School”, International Journal
Of Education and Research, Vol.3, No.6, 2015.
Hafiziani Eka Putri, Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA), Kemampuan-
kemampuan Matematis, dan Rancangan Pembelajarannya, (Bandung :
Royyan Press, 2017).
Hafiziani Eka Putri, “Influence of Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach
Towards The Enhancement of Mathematical Connection Ability of
Elementary School Students, Jurnal Pendidikan Dasar, Vo.10, No.2, 2018.
Heru Kurniawan, dkk, "Concrete-pictorial-abstract Approach on Student's
Motivation and Problem Solving Performance in Algebra", Universal
Journal of Education Research, 2020.
H.Damardi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika
Belajar Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017).
I Made Ari Purwadi, dkk, "The Effect of Concrete-pictorial-abstract Strategy
toward Students' Mathematical Conceptual Understanding and
Mathematical Representation on Fraction", International Journal of
Instruction Vol.12 No.1, 2019.
Jerome S.Bruner, Toward a Theory of Instruction, (London : Harvard University
Press, 1966).
58
Joan L. Isip, "Comparation between Traditional Approach and Concrete-pictorial-
abstract (CPA) Approach in Teaching College Algebra", International
Journal of Scientific & Engineering Research Volume 9, Issue 9, 2018.
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah.(Jakarta: Kencana, 2011).
Kadek Agus dan Dewa Bagus, Merancang Penelitian Autentik, (Bali: CV. Media
Educations, 2019).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Model Silabus Mata Pelajaran
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) : Mata Pelajaran
Fisika, (2017).
Konrad B.Krauskopf, The Physical Universe Ninth Edition, (New York : Mc
Graw-Hill Education, 2000).
Lindri Harmurni, Instrumen Penilaian dan Validasinya, (Sidoarjo : Uwais
Inspirasi Indonesia, 2019).
Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Revisi,
(Jakarta : Erlangga, 2016).
Meltzer, D.E, “Addenum to: The Relationship between Mathematics Preparation
and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variabel”
in Diagnostics Pretest Scores, American Asscsiation of Physics Teacher
Vol.70, 2002.
Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Deepublish, 2018).
Molli Wahyuni dan Nini Ariyani, Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran, (Tasikmalaya : Edu Publisher, 2020).
Nino Richard R.Salingay, Denis A.Tan, “Concrete-Pictorial-Abstract Approach
On Students’ Attitude and Performance In Mathematics”, International
Journal of Scientific & Technology Research, volume 7, 2018.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
59
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2016).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
Pujianto, dkk, Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Edisi
Revisi 2016, (Klaten : Intan Pariwara, 2016).
Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Laporan
Hasil Ujian Nasional, 2019, (www.hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id).
Pristiadi Utomo, Fisika Interaktif, (Jakarta: Azka Press, 2007).
Sandu Siyoto, M.Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Literasi
Media Publishing, 2015).
Siswanto, dkk., “Inquiry By Design Argumentation Activity: Melatihkan
Kemampuan Kognitif Pada Pembelajaran Fisika”, Jurnal Ilmiah
Penelitian dan Pembelajaran Fisika, Vol.3, No.1, 2017.
Slamet Riyanto, Metode Riset Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta :
DEEPUBLISH, 2020).
Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : Grasindo, 2002).
Suci Furwati, Sutopo, Siti Zubaidah, “Peningkatan Pemahaman Konsep Hukum
Newton Pada Siswa SMP Melalui Pembelajaran Multirepresentasi”,
Prosiding TEP & PDs, No.43, 2017.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2016).
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013).
Sumiyati, “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) Terhadap
Pemahaman Konsep Matematika Siswa”, Skripsi Universitas Universitas
Islam Negeri Jakarta, 2017.
Toto Aminoto, Dwi Agustina, Mahir Statistika & SPSS, (Tasikmalaya : Edu
Publisher, 2020).
60
Vigih Hery Kristanto, Metode Penelitian (Yogyakarta : DEEPUBLISH,2018).
Yulingga nanda, wasis, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2017).
Yulita Dyah, Subiki, Rif’ati, “Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning Model) Pada Pembelajaran Fisika di SMA”, Jurnal
Pembelajaran Fisika, Vol.5, No.2, 2016.
Zulfikar Ali Buton, “Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner dalam Nuansa
Pendidikan Modern”, Millah Edisi Khusus Desember, 2010.
Zul Jalali, Rahma Nasir, Raisatul F, “Pendekatan Concrete Pictorial Abstract
(CPA) Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Siswa”, Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang,
2017.
61
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
3. Lembar Kerja Peserta Didik
62
Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 1
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis interaksi gaya serta
hubungan antara gaya, massa dan
gerakan benda pada gerak lurus.
3.7.1 Memahami jenis-jenis gaya.
3.7.2 Menentukan gaya yang bekerja
pada sistem.
3.7.3 Menerapkan hubungan gaya
dan percepatan.
63
4.7 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.7.1 Melakukan percobaan jenis-
jenis gaya.
4.7.2 Menggambar diagram gaya
yang bekerja pada sistem.
4.7.3 Mempresentasikan hasil
diskusi dari percobaan yang
telah dilakukan.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA
diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan
jenis-jenis gaya, dalam tahap Pictorial mampu membedakan diagram jenis-jenis
gaya,dan dalam tahap Abstract dapat memecahkan permasalahan maematis yang
berkaitan dengan jenis-jenis gaya.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Gaya
Berat
Buah apel yang
jatuh karena
Gaya berat (𝑤)
adalah besarnya
𝑤 = 𝑚.𝑔 Melakukan
percobaan
64
gravitasi bumi
yang bekerja
pada benda.
gaya tarik yang di
berikan bumi pada
benda, arahnya
selalu ke pusat
bumi.
sederhana
mengenai
gaya berat.
Gaya
Normal
Gelas tetap
berada di atas
meja karena ada
gaya yang
bekerja yaitu
gaya berat dan
gaya normal.
Gaya normal (𝑁)
adalah gaya yang
bekerja pada
bidang sentuh
antara dua
permukaan yang
bersentuhan,
dengan arah selalu
tegak lurus pada
bidang sentuh.
𝑁 = 𝑤
Gaya
Gesek
Lemari akan
lebih mudah
didorong di atas
permukaan licin
daripada
permukaan
kasar, karena
lemari
dipengaruhi
gaya gesek yang
bekerja pada dua
permukaan yaitu
permukaan
lemari dan
permukaan
Gaya gesek (𝑓)
adalah gaya yang
terjadi jika dua
benda bersentuhan,
arahnya
berlawanan dengan
arah gaya
penggerak. Gaya
gesek yang terjadi
pada benda diam
adalah gaya gesek
statis (𝑓𝑠). Gaya
gesek yang terjadi
pada saat benda
bergerak adalah
Gaya
gesek
statis
𝑓𝑠 = 𝜇𝑠 .𝑁
Gaya
gesek
kinetis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 .𝑁
Melakukan
percobaan
sederhana
mengenai
gaya gesek.
65
lantai. gaya gesek kinetis
(𝑓𝑘).
Gaya
Tegangan
Tali
Derek Mobil.
Tali yang
digunakan untuk
menderek mobil
tegang akibat
gaya yang
bekerja pada
kedua ujung tali.
Tegangan tali
adalah gaya tegang
yang bekerja pada
ujung-ujung tali
karena tali tersebut
tegang.
Diberi
lambang (𝑇)
Melakukan
percobaan
sederhana
mengenai
gaya
tegangan
tali.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. White Board 1
2. Spidol 1
3. Proyektor 1
4. Alat Praktikum 1
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1
6. Buku Ajar 1
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas
X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :
Erlangga, 2001
66
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok dan membagikan LKPD.
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“Apa yang menyebabkan benda
bergerak?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Benda dapat bergerak akibat
adanya dorongan atau tarikan.
Motivasi Guru menayangkan video animasi
tentang gaya “gaya tarikan dan
dorongan”.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
67
Kegiatan Inti T
ahap
an C
PA
Concrete
Melakukan percobaan sesuai dengan
panduan LKPD tentang gaya berat, gaya
normal, dan gaya gesek.
Peserta didik melakukan
percobaan secara berkelompok.
65 menit
Pictorial
Guru meminta peserta didik untuk
menggambar grafik atau diagram dari
data hasil percobaan yang ada di LKPD.
Peserta didik menggambar
grafik atau diagram sesuai
dengan ketentuan LKPD secara
berkelompok.
Abstract
Peserta didik bersama kelompoknya
mengerjakan persoalan yang ada di
LKPD.
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusi.
Guru menjadi fasilitator dan menanggapi
hasil presentasi.
Peserta didik mengerjakan soal-
soal yang ada di LKPD.
Peserta didik menyampaikan
hasil diskusi
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran.
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru.
15 menit
Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi.
69
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Perhatikan gambar dibawah ini
Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya apa saja yang ditunjukkan oleh angka tersebut!
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
70
2. Sebuah kotak bermassa 5 kg terletak di atas bidang miring. Tentukan besar gaya normal yang dikerjakan bidang miring
tersebut terhadap benda! (𝑔 = 10𝑚/𝑠2)
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
72
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1.
1. Gaya gesek (𝒇) adalah gaya yang terjadi jika dua benda bersentuhan.
2. Gaya normal (𝑵) adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
permukaan yang bersentuhan.
3. Gaya tegangan tali (𝑻) adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali
karena tali tersebut tegang.
4. Gaya berat (𝒘) adalah besarnya gaya tarik yang diberikan bumi pada benda.
2,5
2,5
2,5
2,5
10
2.
Diket : 𝒎 = 𝟓𝒌𝒈
Ditanya : 𝑵?
Jawab :
𝑵 = 𝒘 𝒄𝒐𝒔 𝜽
𝑵 = 𝒎.𝒈 𝒄𝒐𝒔 𝟒𝟓°
𝑵 = 𝟓𝒌𝒈.𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕
𝑵 = 𝟓𝟎𝒌𝒈𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕
𝑵 = 𝟑𝟓𝑵
2
1
3
4
3
2
15
73
3.
4 diagram benar
5
5
3 diagram benar 4
2 diagram benar 3
1 diagram benar 2
diagram Salah 1
Jumlah Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
74
Tugas Rumah
1. Sebutkan bunyi Hukum I Newton, dan apa yang dimaksud dengan
kelembaman (inersia) ?
2. Tuliskan persamaan Hukum I Newton !
3. Sebutkan penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari !
75
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 2
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menganalisis interaksi gaya serta
hubungan antara gaya, massa dan
gerakan benda pada gerak lurus.
3.8.1 Memahami sifat kelembaman
(inersia).
3.7.3 Menerapkan Hukum I Newton
3.7.4 Menganalisis interaksi gaya
yang berkaitan dengan Hukum
I Newton.
4.8 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
4.8.1 Melakukan percobaan Hukum
I Newton.
76
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.7.3 Menggambar diagram gaya
yang bekerja pada sistem.
4.7.4 Mempresentasikan hasil
diskusi dari percobaan yang
telah dilakukan.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA
diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan
Hukum I Newton tentang kelembaman, dalam tahap Pictorial mampu
menggambar diagram gaya, dan dalam tahap Abstract dapat memecahkan
permasalahan matematis yang berkaitan dengan Hukum I Newton.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Hukum I
Newton
Saat kita berada
di dalam
kendaraan yang
sedang melaju
Jika resultan
gaya pada suatu
benda sama
dengan nol,
∑𝐹 = 0 Melakukan
percobaan
sederhana
mengenai
77
dan tiba-tiba di
rem, tubuh kita
akan terdorong
ke depan karena
mengalami
kelembaman
(inersia) untuk
mempertahankan
posisinya.
benda yang mula-
mula diam akan
terus diam,
sedangkan benda
yang mula-mula
bergerak akan
terus bergerak
dengan kecepatan
tetap.
Hukum I
Newton sering
disebut dengan
kelembaman atau
inersia.
Kelembaman
atau inersia yaitu
kecenderungan
suatu benda
mempertahankan
keadaannya.
Hukum I
Newton..
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. White Board 1
2. Spidol 1
3. Proyektor 1
4. Alat Praktikum 1
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1
6. Buku Ajar 1
78
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas
X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :
Erlangga, 2001
79
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok dan membagikan LKPD.
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“Pada saat kita berada di dalam bis yang
melaju kencang, kemudian supir
menginjak rem. Apa yang terjadi pada
diri kita? Mengapa kita terdorong ke
depan?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Kita terdorong ke depan karena
kita mengalami kelembaman. Hal
ini berkaitan dengan Hukum I
Newton.
Motivasi Guru menayangkan video animasi
tentang kelembaman “saat seseorang
berada di dalam bus yang melaju
kemudian di rem” yang merupakan
penerapan dari Hukum I Newton.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
80
Kegiatan Inti
Tah
apan
CP
A
Concrete
Melakukan percobaan sesuai dengan
panduan LKPD tentang Hukum I
Newton.
Peserta didik melakukan
percobaan secara berkelompok.
65 menit
Pictorial
Guru meminta peserta didik untuk
menggambar grafik atau diagram dari
data hasil percobaan yang ada di LKPD.
Peserta didik menggambar
grafik atau diagram sesuai
dengan ketentuan LKPD secara
berkelompok.
Abstract
Peserta didik bersama kelompoknya
mengerjakan persoalan yang ada di
LKPD.
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusi.
Guru menjadi fasilitator dan menanggapi
hasil presentasi.
Peserta didik mengerjakan soal-
soal yang ada di LKPD.
Peserta didik menyampaikan
hasil diskusi
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran.
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru.
15 menit
Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi.
82
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Jelaskan Bunyi Hukum I Newton dan jelaskan apa yang dimaksud dengan kelembaman (inersia) !
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
2. Perhatikan gambar berikut !
Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas sejajar dengan bidang miring. Massa balok 8 kg,
koefisien gesekan 𝜇𝑠 = 0,5, dan θ = 45̊. Agar balok tepat akan bergerak ke atas, gaya F harus sebesar?
83
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
3. Perhatikan gambar berikut !
Balok A bermassa 10 kg diikat dengan tali mendatar di C. Balok B memiliki massa sebesar 50 kg. koefisien gesekan antara
84
A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Berapakah besar gaya F minimal untuk menggeser balok B ?
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
85
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor
Skor
Maksimal
1.
Hukum I Newton
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam
akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak
dengan kecepatan tetap.”
Kelembaman (inersia) yaitu kecenderungan suatu benda mempertahankan
keadaannya.
3
2
5
2.
Diketahui : 𝑚 = 8 kg
𝜇𝑠 = 0,5
θ = 45̊
Ditanya : 𝐹?
Jawab :
Keadaan benda mula-mula diam maka persamaan yang digunakan adalah Hukum I Newton.
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔 = 0
𝐹 = 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔
𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑁
𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑤 cos 𝜃
𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑚.𝑔 cos 𝜃
𝐹 = 8 10 1
2 2 + 0,5 8 10
1
2 2
𝐹 = 80 1
2 2 + 40
1
2 2
2
1
3
4
10
86
𝐹 = 40 2 + 20 2
𝑭 = 𝟔𝟎 𝟐 𝑵
3.
Diketahui : 𝑚𝐴 = 10 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 50 𝑘𝑔
𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2
𝜇𝐵𝐿 = 0,5
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : F minimal ?
Jawab :
Mencari nilai 𝑭
Tinjau balok B dan A
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 0
𝐹 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿
𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + 𝜇𝐵𝐿(𝑁𝐴 + 𝑁𝐵)
𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴 .𝑔 + 𝜇𝐵𝐿(𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔)
𝐹 = 0,2.10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 0,5(10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2)
2
1
3
3
6
15
87
𝐹 = 20 𝑁 + 0,5 100𝑁 + 500𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 0,5 600𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 300 𝑁
𝑭 = 𝟑𝟐𝟎𝑵
Jumlah Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
88
Tugas Rumah
1. Sebutkan bunyi Hukum II Newton !
2. Tuliskan persamaan Hukum II Newton !
3. Sebutkan penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari !
89
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 3
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis interaksi gaya serta
hubungan antara gaya, massa dan
gerakan benda pada gerak lurus.
3.9.1 Memahami hubungan gaya,
massa, dan percepatan.
3.7.4 Menerapkan Hukum II Newton
pada benda yang bergerak.
3.7.5 Menganalisis interaksi gaya
yang berkaitan dengan Hukum
II Newton.
90
4.9 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.9.1 Melakukan percobaan Hukum
II Newton.
4.7.4 Menggambar grafik dari data
percobaan.
4.7.5 Mempresentasikan hasil
diskusi dari percobaan yang
telah dilakukan.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA
diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan
Hukum II Newton tentang hubungan gaya, massa dan percepatan, dalam tahap
Pictorial mampu menggambar grafik hubungan gaya, massa dan percepatan, dan
dalam tahap Abstract dapat memecahkan permasalahan matematis yang berkaitan
dengan Hukum II Newton.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Hukum II
Newton
Gerobak yang
kosong akan
Hukum II
Newton berbunyi 𝑎 =
∑𝐹
𝑚
Melakukan
percobaan
91
lebih mudah di
dorong dan lebih
cepat daripada
gerobak yang
penuh dengan
muatan. Karena
massa gerobak
kosong lebih
kecil dari
gerobak yang
penuh.
“Percepatan
sebuah benda
berbanding lurus
dengan gaya total
yang bekerja
padanya dan
berbanding
terbalik dengan
massanya.
Arah percepatan
sama dengan arah
gaya total yang
bekerja padanya.
atau
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
sederhana
mengenai
Hukum II
Newton..
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. White Board 1
2. Spidol 1
3. Proyektor 1
4. Alat Praktikum 1
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1
6. Buku Ajar 1
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas
X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :
Erlangga, 2001
92
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok dan membagikan LKPD.
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“Jika dijalan ada motor dan mobil sedan
yang mogok, manakah yang
membutuhkan gaya dorong yang lebih
besar?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Mobil sedan akan membutuhkan
gaya dorong yang lebih besar
karena massa mobil sedan lebih
besar dari massa motor.
Motivasi Guru menayangkan video animasi
“Perbandingan ketika mendorong meja
saat sendiri dan saat berdua.” Yang
merupakan penerapan dari Hukum II
Newton.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
93
Kegiatan Inti
Tah
apan
CP
A
Concrete
Melakukan percobaan sesuai dengan
panduan LKPD tentang Hukum II
Newton.
Peserta didik melakukan
percobaan secara berkelompok.
65 menit
Pictorial
Guru meminta peserta didik untuk
menggambar grafik atau diagram dari
data hasil percobaan yang ada di LKPD.
Peserta didik menggambar
grafik atau diagram sesuai
dengan ketentuan LKPD secara
berkelompok.
Abstract
Peserta didik bersama kelompoknya
mengerjakan persoalan yang ada di
LKPD.
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusi.
Guru menjadi fasilitator dan menanggapi
hasil presentasi.
Peserta didik mengerjakan soal-
soal yang ada di LKPD.
Peserta didik menyampaikan
hasil diskusi
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran.
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru.
15 menit
Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi.
95
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Sebutkan bunyi Hukum II Newton dan persamaannya !
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
2. Sebuah lemari bermassa 80 kg di atas lantai datar dan licin, kemudian di dorong dengan gaya konstan 140 N dengan arah
mendatar. Berapakah percepatan lemari tersebut ?
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
96
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
3. Abel bermassa 45 kg berada di dalam lift. Ketika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 𝑚/𝑠2, berapakah gaya normal
yang dialami Abel ? (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
97
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Jawaban Skor
Skor
Maksimal
1.
Hukum II Newton
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya.”
Persamaan :
𝒂 =∑𝑭
𝒎 atau ∑𝑭 = 𝒎.𝒂
3
2
5
2.
Diketahui : 𝑚 = 80 kg
𝐹 = 140 𝑁
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑎 =∑𝐹
𝑚
𝑎 =140 𝑁
80 𝑘𝑔
𝒂 = 𝟏,𝟕𝟓 𝒎/𝒔𝟐
2
1
4
3
10
98
3.
Diketahui : 𝑚 = 45 𝑘𝑔
𝑎 = 3 𝑚/𝑠2
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑁 ?
Jawab :
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤 − 𝑁 = 𝑚. 𝑎
𝑁 = 𝑤 −𝑚. 𝑎
𝑁 = 𝑚.𝑔 −𝑚.𝑎
𝑁 = 45 𝑘𝑔. 10 𝑚/𝑠2 − 45 𝑘𝑔. 3 𝑚/𝑠2
𝑁 = 450 𝑁 − 135 𝑁
𝑵 = 𝟑𝟏𝟓 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
2
1
6
6
15
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
99
Tugas Rumah
4. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !
5. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !
6. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !
100
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 4
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menganalisis interaksi gaya
serta hubungan antara gaya, massa
dan gerakan benda pada gerak
lurus.
3.10.1 Memahami gaya aksi-reaksi.
3.7.5 Menerapkan Hukum III
Newton pada benda yang
bergerak.
3.7.6 Menganalisis interaksi gaya
yang berkaitan dengan Hukum
III Newton.
101
4.10 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.10.1 Melakukan percobaan Hukum
III Newton.
4.7.5 Menggambar diagram gaya.
4.7.6 Mempresentasikan hasil
diskusi dari percobaan yang
telah dilakukan.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA
diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan
Hukum III Newton tentang gaya aksi-reaksi, dalam tahap Pictorial mampu
menggambar diagram gaya, dan dalam tahap Abstract dapat memecahkan
permasalahan matematis yang berkaitan dengan Hukum III Newton.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Hukum
III
Newton
Saat
mendayung,
gaya aksi dari
Hukum III
Newton
berbunyi
∑𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −∑𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Melakukan
percobaan
sederhana
102
dayung ke air
mengakibatkan
gaya reaksi dari
air ke dayung
dengan besar
gaya yang sama
namun arah
gaya berlawanan
sehingga perahu
terdorong ke
depan meskipun
dayung
mengayun ke
belakang.
“Ketika
benda
pertama
memberikan
gaya pada
benda kedua,
benda kedua
tersebut
memberikan
gaya yang
sama besar
tetapi
berlawanan
arah terhadap
benda yang
pertama.”
mengenai
Hukum II
Newton..
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)
Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. White Board 1
2. Spidol 1
3. Proyektor 1
4. Alat Praktikum 1
5. Lembar Kerja Peserta Didik 1
6. Buku Ajar 1
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X
Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta : Erlangga, 2001
103
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok dan membagikan LKPD.
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“mengapa ketika kita memukul tembok,
tangan kita terasa sakit?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Karena ketika tangan kita
memberikan gaya terhadap
tembok (aksi), tembok juga
memberikan gaya terhadap
tangan kita (reaksi).
Motivasi Guru menayangkan video animasi katak
berenang, burung terbang, dan senapan
yang merupakan penerapan dari Hukum
III Newton.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
104
Kegiatan Inti
Tah
apan
CP
A
Concrete
Melakukan percobaan sesuai dengan
panduan LKPD tentang Hukum III
Newton.
Peserta didik melakukan
percobaan secara berkelompok.
65 menit
Pictorial
Guru meminta peserta didik untuk
menggambar grafik atau diagram dari
data hasil percobaan yang ada di LKPD.
Peserta didik menggambar
grafik atau diagram sesuai
dengan ketentuan LKPD secara
berkelompok.
Abstract
Peserta didik bersama kelompoknya
mengerjakan persoalan yang ada di
LKPD.
Guru meminta perwakilan kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusi.
Guru menjadi fasilitator dan menanggapi
hasil presentasi.
Peserta didik mengerjakan soal-
soal yang ada di LKPD.
Peserta didik menyampaikan
hasil diskusi
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran.
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru.
15 menit
Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.
Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi.
106
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Sebutkan bunyi Hukum III Newton dan persamaannya!
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan 3 penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari dan tunjukkan gaya aksi-reaksi nya !
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
107
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
3. Balok A dan balok B terletak diatas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30°. Massa balok A 20 kg dan
massa balok B 10 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F sebesar 210 N. Tentukan besar percepatan gerak kedua
balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B. (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
108
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
109
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Jawaban Skor
Skor
Maksimal
1.
Menjelaskan Hukum III Newton dan Persamaannya
Hukum II Newton
“ketika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua,
benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang pertama.”
Persamaan :
∑𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = ∑𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊
3
2
5
2.
Menyebutkan 3 penerapan Hukum III Newton 7
7 Menyebutkan 2 penerapan Hukum III Newton. 5
Menyebutkan 1 penerapan Hukum III Newton. 3
Jawaban Salah 1
3.
Diketahui : 𝑚𝐴 = 20 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 10 𝑘𝑔
𝐹 = 210 𝑁
𝜃 = 30°
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎 ?
𝐹𝐴𝐵 ?
Jawab :
2
1
18
110
𝐹𝐴𝐵 adalah gaya aksi yang diberikan balok A terhadap balok B.
𝐹𝐵𝐴 adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A.
Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.
Tinjau Balok A
∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎
𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 − 𝑤𝐴 sin 𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1
Tinjau Balok B
∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎
𝐹𝐴𝐵 −𝑤𝐵 sin𝜃 = 𝑚𝐵 . 𝑎
𝐹𝐴𝐵 −𝑚𝐵𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐵 .𝑎
𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)
Karena 𝑭𝑨𝑩 = 𝑭𝑩𝑨, maka substitusi P(2) kedalam P(1)
𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1 𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)
15
111
𝐹 − 𝑚𝐵 .𝑔 sin 𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐵 .𝑎 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎
𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 = 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 𝑎
𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵…𝑃(3)
Masukkan nilai yang diketahui kedalam persamaan (3)
𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵
𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30°(20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔)
20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔
𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2. 0,5(30𝑘𝑔)
30𝑘𝑔
𝑎 =210𝑁 − 5𝑚/𝑠2(30𝑘𝑔)
30𝑘𝑔
𝑎 =210𝑁 − 150𝑁
30𝑘𝑔
𝑎 =60𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
30𝑘𝑔
𝒂 = 𝟐𝒎/𝒔𝟐
Untuk mencari gaya kontak, substitusi nilai percepatan
kedalam persamaan (2)
𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)
112
𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30° + 10𝑘𝑔. 2𝑚/𝑠2
𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,5 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝐹𝐴𝐵 = 50𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝐹𝐴𝐵 = 70𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 = 𝟕𝟎𝑵
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
113
Tugas Rumah
7. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !
8. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !
9. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !
114
Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 1
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11 Menganalisis interaksi gaya
serta hubungan antara gaya, massa
dan gerakan benda pada gerak
lurus.
3.11.1 Memahami jenis-jenis gaya.
3.7.6 Menentukan gaya yang bekerja
pada sistem.
3.7.7 Mendiagramkan gaya-gaya
yang bekerja pada sistem.
115
4.11 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.11.1 Mengerjakan latihan soal
tentang jenis-jenis gaya.
4.7.6 Menyajikan hasil diskusi
mengenai jenis-jenis gaya.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan
mengamati, menanya, serta mengeksplorasi dapat menyebutkan jenis-jenis gaya
dan dapat menentukan jenis gaya yang berkerja pada sistem, pada kegiatan
mengasosiasi dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan jenis-jenis
gaya, dan pada kegiatan mengkomunikasikan siswa dapat menyajikan hasil
diskusi kelompok tentang jenis-jenis gaya.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Gaya
Berat
Buah apel yang
jatuh karena
Gaya berat (𝑤)
adalah besarnya
𝑤 = 𝑚.𝑔 Melakukan
percobaan
116
gravitasi bumi
yang bekerja
pada benda.
gaya tarik yang di
berikan bumi pada
benda, arahnya
selalu ke pusat
bumi.
sederhana
mengenai
gaya berat.
Gaya
Normal
Gelas tetap
berada di atas
meja karena ada
gaya yang
bekerja yaitu
gaya berat dan
gaya normal.
Gaya normal (𝑁)
adalah gaya yang
bekerja pada
bidang sentuh
antara dua
permukaan yang
bersentuhan,
dengan arah selalu
tegak lurus pada
bidang sentuh.
𝑁 = 𝑤
Gaya
Gesek
Lemari akan
lebih mudah
didorong di atas
permukaan licin
daripada
permukaan
kasar, karena
lemari
dipengaruhi
gaya gesek yang
bekerja pada dua
permukaan yaitu
permukaan
lemari dan
permukaan
Gaya gesek (𝑓)
adalah gaya yang
terjadi jika dua
benda bersentuhan,
arahnya
berlawanan dengan
arah gaya
penggerak. Gaya
gesek yang terjadi
pada benda diam
adalah gaya gesek
statis (𝑓𝑠). Gaya
gesek yang terjadi
pada saat benda
bergerak adalah
Gaya
gesek
statis
𝑓𝑠 = 𝜇𝑠 .𝑁
Gaya
gesek
kinetis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 .𝑁
Melakukan
percobaan
sederhana
mengenai
gaya gesek.
117
lantai. gaya gesek kinetis
(𝑓𝑘).
Gaya
Tegangan
Tali
Derek Mobil.
Tali yang
digunakan untuk
menderek mobil
tegang akibat
gaya yang
bekerja pada
kedua ujung tali.
Tegangan tali
adalah gaya tegang
yang bekerja pada
ujung-ujung tali
karena tali tersebut
tegang.
Diberi
lambang (𝑇)
Melakukan
percobaan
sederhana
mengenai
gaya
tegangan
tali.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. Proyektor 1
2. Spidol 1
3. White Board 1
4. Power Point 1
5. Video 1
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas
X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :
Erlangga, 2001
118
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“Apa yang menyebabkan benda
bergerak?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Benda dapat bergerak akibat
adanya dorongan atau tarikan.
Motivasi Guru menayangkan video animasi
tentang gaya “gaya tarikan dan
dorongan”.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
119
Kegiatan Inti
Tah
apan
Mengamati
Guru memberikan materi berupa uraian
dan gambar mengenai materi jenis-jenis
gaya melalui media power point.
Peserta didik mengamati materi
yang diberikan.
65 menit
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya tentang
materi telah disampaikan.
Peserta didik mengajukan
pertanyaan terkait materi yang
belum dipahami.
Mengeksplorasi
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik yang lain untuk mencoba
menjawab pertanyaan yang disampaikan
temannya.
Guru melengkapi jawaban yang
diberikan peserta didik.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan yang diberikan.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan.
Mengasosiasi Guru memberikan permasalahan untuk di
diskusikan terkait materi jenis-jenis gaya.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan.
Mengkomunikasi
Guru meminta peserta didik untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang diberikan.
Guru membahas hasil pekerjaan peserta
didik secara bersama-sama.
Perwakilan kelompok
menjelaskan hasil diskusi.
Membahas hasil bersama guru
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran.
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru. 15 menit
121
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Perhatikan gambar dibawah ini
Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya apa saja yang ditunjukkan oleh angka tersebut!
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
122
2. Sebuah kotak bermassa 5 kg terletak di atas bidang miring. Tentukan besar gaya normal yang dikerjakan bidang miring
tersebut terhadap benda! (𝑔 = 10𝑚/𝑠2)
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
124
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1.
5. Gaya gesek (𝒇) adalah gaya yang terjadi jika dua benda bersentuhan.
6. Gaya normal (𝑵) adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
permukaan yang bersentuhan.
7. Gaya tegangan tali (𝑻) adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali
karena tali tersebut tegang.
8. Gaya berat (𝒘) adalah besarnya gaya tarik yang diberikan bumi pada benda.
2,5
2,5
2,5
2,5
10
2.
Diket : 𝒎 = 𝟓𝒌𝒈
Ditanya : 𝑵?
Jawab :
𝑵 = 𝒘 𝒄𝒐𝒔 𝜽
𝑵 = 𝒎.𝒈 𝒄𝒐𝒔 𝟒𝟓°
𝑵 = 𝟓𝒌𝒈.𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕
𝑵 = 𝟓𝟎𝒌𝒈𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕
𝑵 = 𝟑𝟓𝑵
2
1
3
4
3
2
15
125
3.
4 diagram benar
5
5
3 diagram benar 4
2 diagram benar 3
1 diagram benar 2
diagram Salah 1
Jumlah Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
126
Tugas Rumah
4. Sebutkan bunyi Hukum I Newton, dan apa yang dimaksud dengan kelembaman (inersia) ?
5. Tuliskan persamaan Hukum I Newton !
6. Sebutkan penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari !
127
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 2
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12 Menganalisis interaksi gaya
serta hubungan antara gaya, massa
dan gerakan benda pada gerak
lurus.
3.12.1 Memahami sifat kelembaman
(inersia).
3.7.7 Menjelaskan fenomena
penerapan Hukum I Newton
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.8 Menganalisis interaksi gaya
yang berkaitan dengan Hukum
I Newton.
128
4.12 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.12.1 Mengerjakan latihan soal
tentang Hukum I Newton.
4.7.7 Menyajikan hasil diskusi
mengenai Hukum I Newton.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan
mengamati, menanya serta mengeksplorasi dapat memahami sifat inersia dan
mampu menjelaskan fenomena penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan
sehari-hari. Pada kegiatan mengasosiasi dapat menganalisis interaksi gaya yang
berkaitan dengan Hukum I Newton, dan pada kegiatan mengkomunikasikan
peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi kelompok tentang Hukum I Newton.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Hukum I
Newton
Saat kita berada
di dalam
Jika resultan
gaya pada suatu
∑𝐹 = 0 Melakukan
percobaan
129
kendaraan yang
sedang melaju
dan tiba-tiba di
rem, tubuh kita
akan terdorong
ke depan karena
mengalami
kelembaman
(inersia) untuk
mempertahankan
posisinya.
benda sama
dengan nol,
benda yang mula-
mula diam akan
terus diam,
sedangkan benda
yang mula-mula
bergerak akan
terus bergerak
dengan kecepatan
tetap.
Hukum I
Newton sering
disebut dengan
kelembaman atau
inersia.
Kelembaman
atau inersia yaitu
kecenderungan
suatu benda
mempertahankan
keadaannya.
sederhana
mengenai
Hukum I
Newton..
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. Proyektor 1
2. Spidol 1
3. White Board 1
4. Power Point 1
5. Video 1
130
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas
X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :
Erlangga, 2001
131
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“Pada saat kita berada di dalam bis yang
melaju kencang, kemudian supir
menginjak rem. Apa yang terjadi pada
diri kita? Mengapa kita terdorong ke
depan?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Kita terdorong ke depan karena
kita mengalami kelembaman. Hal
ini berkaitan dengan Hukum I
Newton.
Motivasi Guru menayangkan video animasi
tentang kelembaman “saat seseorang
berada di dalam bus yang melaju
kemudian di rem” yang merupakan
penerapan dari Hukum I Newton.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
132
Kegiatan Inti
Tah
apan
Mengamati
Guru memberikan materi berupa uraian
dan gambar mengenai materi Hukum I
Newton melalui media power point.
Peserta didik mengamati materi
yang diberikan.
65 menit
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya tentang
materi telah disampaikan.
Peserta didik mengajukan
pertanyaan terkait materi yang
belum dipahami.
Mengeksplorasi
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik yang lain untuk mencoba
menjawab pertanyaan yang disampaikan
temannya.
Guru melengkapi jawaban yang
diberikan peserta didik.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan yang diberikan.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan.
Mengasosiasi
Guru memberikan permasalahan untuk di
diskusikan terkait materi Hukum I
Newton.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan.
Mengkomunikasi
Guru meminta peserta didik untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang diberikan.
Guru membahas hasil pekerjaan peserta
didik secara bersama-sama.
Perwakilan kelompok
menjelaskan hasil diskusi.
Membahas hasil bersama guru
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru. 15 menit
134
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Jelaskan Bunyi Hukum I Newton dan jelaskan apa yang dimaksud dengan kelembaman (inersia) !
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
2. Perhatikan gambar berikut !
Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas sejajar dengan bidang miring. Massa balok 8 kg,
koefisien gesekan 𝜇𝑠 = 0,5, dan θ = 45̊. Agar balok tepat akan bergerak ke atas, gaya F harus sebesar?
135
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
3. Perhatikan gambar berikut !
Balok A bermassa 10 kg diikat dengan tali mendatar di C. Balok B memiliki massa sebesar 50 kg. koefisien gesekan antara
136
A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Berapakah besar gaya F minimal untuk menggeser balok B ?
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
137
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Kunci Jawaban Skor
Skor
Maksimal
1.
Hukum I Newton
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam
akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak
dengan kecepatan tetap.”
Kelembaman (inersia) yaitu kecenderungan suatu benda mempertahankan
keadaannya.
3
2
5
2.
Diketahui : 𝑚 = 8 kg
𝜇𝑠 = 0,5
θ = 45̊
Ditanya : 𝐹?
Jawab :
Keadaan benda mula-mula diam maka persamaan yang digunakan adalah Hukum I Newton.
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔 = 0
𝐹 = 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔
𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑁
𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑤 cos 𝜃
𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑚.𝑔 cos 𝜃
𝐹 = 8 10 1
2 2 + 0,5 8 10
1
2 2
𝐹 = 80 1
2 2 + 40
1
2 2
2
1
3
4
10
138
𝐹 = 40 2 + 20 2
𝑭 = 𝟔𝟎 𝟐 𝑵
3.
Diketahui : 𝑚𝐴 = 10 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 50 𝑘𝑔
𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2
𝜇𝐵𝐿 = 0,5
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : F minimal ?
Jawab :
Mencari nilai 𝑭
Tinjau balok B dan A
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 0
𝐹 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿
𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + 𝜇𝐵𝐿(𝑁𝐴 + 𝑁𝐵)
𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴 .𝑔 + 𝜇𝐵𝐿(𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔)
𝐹 = 0,2.10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 0,5(10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2)
2
1
3
3
6
15
139
𝐹 = 20 𝑁 + 0,5 100𝑁 + 500𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 0,5 600𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 300 𝑁
𝑭 = 𝟑𝟐𝟎𝑵
Jumlah Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
140
Tugas Rumah
10. Sebutkan bunyi Hukum II Newton !
11. Tuliskan persamaan Hukum II Newton !
12. Sebutkan penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari !
141
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 3
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.13 Menganalisis interaksi gaya
serta hubungan antara gaya, massa
dan gerakan benda pada gerak
lurus.
3.13.1 Memahami hubungan gaya,
massa, dan percepatan.
3.7.8 Menjelaskan fenomena
penerapan Hukum II Newton
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.9 Menganalisis interaksi gaya
yang berkaitan dengan Hukum
II Newton.
142
4.13 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.13.1 Mengerjakan latihan soal
tentang Hukum II Newton.
4.7.8 Menyajikan hasil diskusi
mengenai Hukum II Newton.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan
mengamati, menanya,serta mengeksplorasi dapat memahami hubungan gaya,
massa, dan percepatan, juga mampu menjelaskan fenomena penerapan Hukum II
Newton dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan mengasosiasi dapat
menganalisis interaksi gaya yang berkaitan dengan Hukum II Newton dan pada
kegiatan mengkomunikasi peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi kelompok
tentang Hukum II Newton.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Hukum II
Newton
Gerobak yang
kosong akan
Hukum II
Newton berbunyi 𝑎 =
∑𝐹
𝑚
Melakukan
percobaan
143
lebih mudah di
dorong dan lebih
cepat daripada
gerobak yang
penuh dengan
muatan. Karena
massa gerobak
kosong lebih
kecil dari
gerobak yang
penuh.
“Percepatan
sebuah benda
berbanding lurus
dengan gaya total
yang bekerja
padanya dan
berbanding
terbalik dengan
massanya.
Arah percepatan
sama dengan arah
gaya total yang
bekerja padanya.
atau
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
sederhana
mengenai
Hukum II
Newton..
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. Proyektor 1
2. Spidol 1
3. White Board 1
4. Power Point 1
5. Video 1
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas
X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :
Erlangga, 2001
144
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“Jika dijalan ada motor dan mobil sedan
yang mogok, manakah yang
membutuhkan gaya dorong yang lebih
besar?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Mobil sedan akan membutuhkan
gaya dorong yang lebih besar
karena massa mobil sedan lebih
besar dari massa motor.
Motivasi Guru menayangkan video animasi
“Perbandingan ketika mendorong meja
saat sendiri dan saat berdua.” Yang
merupakan penerapan dari Hukum II
Newton.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
145
Kegiatan Inti
Tah
apan
Mengamati
Guru memberikan materi berupa uraian
dan gambar mengenai materi Hukum II
Newton melalui media power point.
Peserta didik mengamati materi
yang diberikan.
65 menit
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya tentang
materi telah disampaikan.
Peserta didik mengajukan
pertanyaan terkait materi yang
belum dipahami.
Mengeksplorasi
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik yang lain untuk mencoba
menjawab pertanyaan yang disampaikan
temannya.
Guru melengkapi jawaban yang
diberikan peserta didik.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan yang diberikan.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan.
Mengasosiasi
Guru memberikan permasalahan untuk di
diskusikan terkait materi Hukum II
Newton.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan.
Mengkomunikasi
Guru meminta peserta didik untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang diberikan.
Guru membahas hasil pekerjaan peserta
didik secara bersama-sama.
Perwakilan kelompok
menjelaskan hasil diskusi.
Membahas hasil bersama guru
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru. 15 menit
147
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Sebutkan bunyi Hukum II Newton dan persamaannya !
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
2. Sebuah lemari bermassa 80 kg di atas lantai datar dan licin, kemudian di dorong dengan gaya konstan 140 N dengan arah
mendatar. Berapakah percepatan lemari tersebut ?
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
148
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
3. Abel bermassa 45 kg berada di dalam lift. Ketika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 𝑚/𝑠2, berapakah gaya normal
yang dialami Abel ? (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
149
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Jawaban Skor
Skor
Maksimal
1.
Hukum II Newton
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total
yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya.”
Persamaan :
𝒂 =∑𝑭
𝒎 atau ∑𝑭 = 𝒎.𝒂
3
2
5
2.
Diketahui : 𝑚 = 80 kg
𝐹 = 140 𝑁
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑎 =∑𝐹
𝑚
𝑎 =140 𝑁
80 𝑘𝑔
𝒂 = 𝟏,𝟕𝟓 𝒎/𝒔𝟐
2
1
4
3
10
150
3.
Diketahui : 𝑚 = 45 𝑘𝑔
𝑎 = 3 𝑚/𝑠2
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑁 ?
Jawab :
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤 − 𝑁 = 𝑚. 𝑎
𝑁 = 𝑤 −𝑚. 𝑎
𝑁 = 𝑚.𝑔 −𝑚.𝑎
𝑁 = 45 𝑘𝑔. 10 𝑚/𝑠2 − 45 𝑘𝑔. 3 𝑚/𝑠2
𝑁 = 450 𝑁 − 135 𝑁
𝑵 = 𝟑𝟏𝟓 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏
2
1
6
6
15
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
151
Tugas Rumah
13. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !
14. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !
15. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !
152
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi
Kelas/Semester : X/II
Mata Pelajaran : Fisika
Konsep : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Pertemuan : 4
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14 Menganalisis interaksi gaya
serta hubungan antara gaya, massa
dan gerakan benda pada gerak
lurus.
3.14.1 Memahami gaya aksi-reaksi.
3.7.9 Menjelaskan fenomena
penerapan Hukum III Newton
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.10 Menganalisis interaksi gaya
yang berkaitan dengan Hukum
III Newton.
153
4.14 Melakukan percobaan berikut
presentasi hasilnya terkait
interaksi gaya serta hubungan
gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus serta makna
fisisnya.
4.14.1 Mengerjakan latihan soal
tentang Hukum III Newton.
4.7.9 Menyajikan hasil diskusi
mengenai Hukum III Newton.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan
mengamati, menanya, serta mengeksplorasi dapat memahami gaya aksi-reaksi dan
mampu menjelaskan fenomena penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan
sehari-hari. Pada kegiatan mengasosiasi dapat menganalisis interaksi gaya yang
berkaitan dengan Hukum III Newton dan pada kegiatan mengkomunikasikan
peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi kelompok tentang Hukum III
Newton.
D. Materi Pembelajaran
I. Peta Konsep
II. Uraian Materi Singkat
Sub
Materi
Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prinsip Prosedural
Hukum
III
Saat
mendayung,
Hukum III
Newton
∑𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −∑𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Melakukan
percobaan
154
Newton gaya aksi dari
dayung ke air
mengakibatkan
gaya reaksi dari
air ke dayung
dengan besar
gaya yang sama
namun arah
gaya berlawanan
sehingga perahu
terdorong ke
depan meskipun
dayung
mengayun ke
belakang.
berbunyi
“Ketika
benda
pertama
memberikan
gaya pada
benda kedua,
benda kedua
tersebut
memberikan
gaya yang
sama besar
tetapi
berlawanan
arah terhadap
benda yang
pertama.”
sederhana
mengenai
Hukum II
Newton..
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab
F. Media dan Alat Pembelajaran
No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah
1. Proyektor 1
2. Spidol 1
3. White Board 1
4. Power Point 1
5. Video 1
G. Sumber Belajar
Sumber Pembelajaran :
Sumber Belajar Keterangan
Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X
Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016
Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta : Erlangga, 2001
155
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Peserta Didik
Pendahuluan
Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan
mengajak berdo’a bersama peserta didik.
Peserta didik berdo’a
10 menit
Guru menyampaikan kompetensi atau
tujuan pembelajaran serta kegiatan yang
akan dilakukan.
Peserta didik memperhatikan
Guru meminta peserta didik membentuk
6-7 kelompok
Peserta didik membentuk
kelompok
Apersepsi Mengajukan pertanyaan
“mengapa ketika kita memukul tembok,
tangan kita terasa sakit?”
Peserta didik memperhatikan
penjelasan guru dan memberikan
pendapat.
Jawaban yang diharapkan :
Karena ketika tangan kita
memberikan gaya terhadap
tembok (aksi), tembok juga
memberikan gaya terhadap
tangan kita (reaksi).
Motivasi Guru menayangkan video animasi katak
berenang, burung terbang, dan senapan
yang merupakan penerapan dari Hukum
III Newton.
Peserta didik memperhatikan
video yang diberikan oleh guru.
156
Kegiatan Inti
Tah
apan
Mengamati
Guru memberikan materi berupa uraian
dan gambar mengenai materi Hukum III
Newton melalui media power point.
Peserta didik mengamati materi
yang diberikan.
65 menit
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya tentang
materi telah disampaikan.
Peserta didik mengajukan
pertanyaan terkait materi yang
belum dipahami.
Mengeksplorasi
Guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik yang lain untuk mencoba
menjawab pertanyaan yang disampaikan
temannya.
Guru melengkapi jawaban yang
diberikan peserta didik.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan yang diberikan.
Peserta didik memperhatikan
penjelasan.
Mengasosiasi
Guru memberikan permasalahan untuk di
diskusikan terkait materi Hukum III
Newton.
Peserta didik mendiskusikan
permasalahan.
Mengkomunikasi
Guru meminta peserta didik untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok
mengenai permasalahan yang diberikan.
Guru membahas hasil pekerjaan peserta
didik secara bersama-sama.
Perwakilan kelompok
menjelaskan hasil diskusi.
Membahas hasil bersama guru
Penutup
Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan dari seluruh rangkaian
Menyimak kesimpulan yang
disampaikan guru. 15 menit
158
Instrumen Tes Tertulis Essay
No. Soal
1. Sebutkan bunyi Hukum III Newton dan persamaannya!
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan 3 penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari dan tunjukkan gaya aksi-reaksi nya !
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
159
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
3. Balok A dan balok B terletak diatas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30°. Massa balok A 20 kg dan
massa balok B 10 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F sebesar 210 N. Tentukan besar percepatan gerak kedua
balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B. (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
160
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
161
Rubrik penilaian :
Nomor
Soal Jawaban Skor
Skor
Maksimal
1.
Menjelaskan Hukum III Newton dan Persamaannya
Hukum II Newton
“ketika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua,
benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang pertama.”
Persamaan :
∑𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = ∑𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊
3
2
5
2.
Menyebutkan 3 penerapan Hukum III Newton 7
7 Menyebutkan 2 penerapan Hukum III Newton. 5
Menyebutkan 1 penerapan Hukum III Newton. 3
Jawaban Salah 1
3.
Diketahui : 𝑚𝐴 = 20 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 10 𝑘𝑔
𝐹 = 210 𝑁
𝜃 = 30°
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎 ?
𝐹𝐴𝐵 ?
Jawab :
2
1
18
162
𝐹𝐴𝐵 adalah gaya aksi yang diberikan balok A terhadap balok B.
𝐹𝐵𝐴 adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A.
Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.
Tinjau Balok A
∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎
𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 − 𝑤𝐴 sin 𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1
Tinjau Balok B
∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎
𝐹𝐴𝐵 −𝑤𝐵 sin𝜃 = 𝑚𝐵 . 𝑎
𝐹𝐴𝐵 −𝑚𝐵𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐵 .𝑎
𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)
Karena 𝑭𝑨𝑩 = 𝑭𝑩𝑨, maka substitusi P(2) kedalam P(1)
𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1 𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)
15
163
𝐹 − 𝑚𝐵 .𝑔 sin 𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐵 .𝑎 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎
𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 = 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 𝑎
𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵…𝑃(3)
Masukkan nilai yang diketahui kedalam persamaan (3)
𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵
𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30°(20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔)
20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔
𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2. 0,5(30𝑘𝑔)
30𝑘𝑔
𝑎 =210𝑁 − 5𝑚/𝑠2(30𝑘𝑔)
30𝑘𝑔
𝑎 =210𝑁 − 150𝑁
30𝑘𝑔
𝑎 =60𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
30𝑘𝑔
𝒂 = 𝟐𝒎/𝒔𝟐
Untuk mencari gaya kontak, substitusi nilai percepatan
kedalam persamaan (2)
𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)
164
𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30° + 10𝑘𝑔. 2𝑚/𝑠2
𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,5 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝐹𝐴𝐵 = 50𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝐹𝐴𝐵 = 70𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 = 𝟕𝟎𝑵
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
165
Tugas Rumah
16. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !
17. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !
18. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !
174
Instrumen Penilaian Kinerja (Concrete)
No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah
Skor Keterangan
Persiapan Pelaksanaan Hasil
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
175
Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)
Kriteria Skor Indikator
Persiapan
(Skor maks = 3)
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan
Pelaksanaan
(Skor maks = 7)
3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat
2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
Hasil
(Skor maks = 6)
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Kesimpulan tepat
2 Kesimpulan kurang tepat
1 Kesimpulan tidak tepat
0 Tidak membuat kesimpulan
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
176
Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)
No. Nama Siswa
Aspek
Jumlah
Skor Nilai
Ketepatan
Menggambar
Diagram
Kerapihan
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
177
Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)
Kriteria Skor Indikator
Ketepatan
(Skor maks = 4)
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Kerapihan
(Skor maks =4)
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
178
Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Nama Siswa Nilai
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
179
Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1. Diketahui : 𝑚 1 =
𝑚 2 =
𝑚 3 = 𝑔1 =
𝑔2 =
𝑔3 =
Ditanya : 𝑤1?
𝑤2?
𝑤3? Jawab :
𝑤1 = 𝑚1.𝑔1 = ⋯𝑁
𝑤2 = 𝑚2.𝑔2 = ⋯𝑁
𝑤3 = 𝑚3.𝑔3 = ⋯𝑁
2
1
3
6
2. Diketahui : rata-rata 𝑥 = ⋯
rata-rata 𝑦 = ⋯
Ditanya : 𝜇𝑠?
Jawab :
𝑓𝑔 = 𝑤 sin𝜃
𝜇𝑠 .𝑁 = 𝑚𝑔 sin𝜃
𝜇𝑠 .𝑚𝑔 cos 𝜃 = 𝑚𝑔 sin𝜃
𝜇𝑠 =𝑚𝑔 sin𝜃
𝑚𝑔 cos 𝜃
𝜇𝑠 = tan𝜃
𝜇𝑠 =𝑦
𝑥
𝜇𝑠 = ⋯
2
1
3
3
3
12
3. Diketahui : 𝑆 = ⋯
𝑡 = ⋯
𝑎 = ⋯
𝑚𝐴 = ⋯
𝑚𝐵 = ⋯
𝑔 = ⋯
Ditanya : 𝜇𝑘?
Jawab :
2
1
4
12
180
𝑓𝐴 = 𝑤𝐵
𝜇𝑘 .𝑁 = 𝑚𝐵 .𝑔
𝜇𝑘 .𝑚𝐴𝑔 = 𝑚𝐵𝑔
𝜇𝑘 =𝑚𝐵𝑔
𝑚𝐴𝑔
𝜇𝑘 = ⋯
3
2
Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
186
Penilaian Kinerja (Concrete)
No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah
Skor Keterangan
Persiapan Pelaksanaan Hasil
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
187
Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)
Kriteria Skor Indikator
Persiapan
(Skor maks = 3)
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan
Pelaksanaan
(Skor maks = 7)
3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat
2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
Hasil
(Skor maks = 6)
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Kesimpulan tepat
2 Kesimpulan kurang tepat
1 Kesimpulan tidak tepat
0 Tidak membuat kesimpulan
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
188
Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)
No. Nama Siswa
Aspek
Jumlah
Skor Nilai
Ketepatan
Menggambar
Diagram
Kerapihan
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
189
Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)
Kriteria Skor Indikator
Ketepatan
(Skor maks = 4)
4 Baik
Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Kerapihan
(Skor maks =4)
4 Baik
Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
190
Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Nama Siswa Nilai
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
191
Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1. Diketahui : 𝑚 𝐴 = 15 𝑘𝑔
𝑚 𝐵 = 8 𝑘𝑔
𝜇 𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,3 𝜇𝐵𝐿 = 0,5
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝐹𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ?
Jawab :
Tinjau balok B dan A
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 0
𝑭 = 𝒇𝑩𝑨 + 𝒇𝑩𝑳…𝑷(𝟏)
Mencari nilai 𝒇𝑩𝑨
𝑓𝐵𝐴 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴
𝑓𝐵𝐴 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴 .𝑔
𝑓𝐵𝐴 = 0,3.15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑓𝐵𝐴 = 0,3.150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝒇𝑩𝑨 = 𝟒𝟓 𝑵
Mencari nilai 𝒇𝑩𝑳
𝑓𝐵𝐿 = 𝜇𝐵𝐿(𝑁𝐴 + 𝑁𝐵)
𝑓𝐵𝐿 = 𝜇𝐵𝐿 𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 𝑓𝐵𝐿 = 0,5 (15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2)
𝑓𝐵𝐿 = 0,5 (150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 80𝑘𝑔.𝑚/𝑠2)
𝑓𝐵𝐿 = 0,5 (230𝑘𝑔.𝑚/𝑠2)
𝒇𝑩𝑳 = 𝟏𝟏𝟓𝑵
𝑭 = 𝒇𝑩𝑨 + 𝒇𝑩𝑳
𝐹 = 45𝑁 + 115𝑁
𝑭 = 𝟏𝟔𝟎𝑵
2
1
7
10
Skor 10
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
197
Penilaian Kinerja (Concrete)
No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah
Skor Keterangan
Persiapan Pelaksanaan Hasil
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
198
Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)
Kriteria Skor Indikator
Persiapan
(Skor maks = 3)
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan
Pelaksanaan
(Skor maks = 7)
3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat
2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
Hasil
(Skor maks = 6)
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Kesimpulan tepat
2 Kesimpulan kurang tepat
1 Kesimpulan tidak tepat
0 Tidak membuat kesimpulan
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
199
Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)
No. Nama Siswa
Aspek
Jumlah
Skor Nilai
Ketepatan
Menggambar
Diagram
Kerapihan
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
200
Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)
Kriteria Skor Indikator
Ketepatan
(Skor maks = 4)
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Kerapihan
(Skor maks =4)
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
201
Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Nama Siswa Nilai
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
202
Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1. Percepatan
𝑎 =∑𝐹
𝑚
5 5
2. Diketahui : 𝑚𝐴 = ⋯
𝑚𝐵 = ⋯
𝑚𝐶 = ⋯
𝑔 = ⋯
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
Untuk mendapatkan nilai
percepatan, terlebih dahulu
meninjau masing-masing balok
pada sistem - Balok A
∑𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(1)
- Balok B
∑𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)
Substitusi P(1) dan P(2)
𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(1)
𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 − 𝒘𝑩…(3)
2
1
3
7
25
203
Balok C
∑𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂…P(4)
Substitusi P(3) dan P(4)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵…P(3) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎…P(4)
𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵 𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎
𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
...P(5)
Mencari nilai percepatan dari P(5)
𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =30𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔 + 30𝑘𝑔
𝑎 =300𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 100𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
60𝑘𝑔
𝑎 =400𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
60𝑘𝑔
𝒂 = 𝟔,𝟔𝟕 𝒎/𝒔𝟐
7
5
Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
209
Instrumen Penilaian Kinerja (Concrete)
No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah
Skor Keterangan
Persiapan Pelaksanaan Hasil
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
210
Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)
Kriteria Skor Indikator
Persiapan
(Skor maks = 3)
3 Pemilihan alat dan bahan tepat
2 Pemilihan alat atau bahan tepat
1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan
Pelaksanaan
(Skor maks = 7)
3 Merangkai alat tepat dan rapi
2 Merangkai alat tepat atau rapi
1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0 Tidak membuat rangkaian alat
2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat
1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
Hasil
(Skor maks = 6)
3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat
2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat
1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat
0 Tidak mencatat dan mengolah data
3 Kesimpulan tepat
2 Kesimpulan kurang tepat
1 Kesimpulan tidak tepat
0 Tidak membuat kesimpulan
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
211
Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)
No. Nama Siswa
Aspek
Jumlah
Skor Nilai
Ketepatan
Menggambar
Diagram
Kerapihan
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
212
Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)
Kriteria Skor Indikator
Ketepatan
(Skor maks = 4)
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Kerapihan
(Skor maks =4)
4 Baik Sekali
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
Keterangan
Nilai Rentang Skor Keterangan
A 80 – 100 Baik Sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
213
Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Nama Siswa Nilai
1. Aldi Firmansyah Ibrahim
2. Alifiya Hanabila
3. Allysa Hamid
4. Alviansyah Farras Sumedi
5. Amelia Dwi Mahmursih
6. Amelia Rahma Nurnabawi
7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J
8. Candrika Qumara Tungga
9. Chairunnisa Idelia S.
10. Chairunnisa Nurnajmi
11. Chandra Heru Brahimsyah
12. Davina Nur Aminah
13. Dimas Afrinaldo Nugroho
14. Febrina Aditya Zahliyanti
15. Fildzah Pradana Putri
16. Fitrah Ferdyawan
17. Iqrom Alifah
18. Irfan Rayendra
19. Ismail Maulana Akhmad
20. Ivan Luthfi Chaerulsyah
21. Jacinda Gita Nabilah
22. Lesqia Azzahra
23. Lily Anggraini Putri W.
24. Luthfiyatul Basyariyah A.
25. M. Suhandi Salman
26. Mahdi Al Ghozi
27. Nadia Ayu Rahmawati
28. Nadia Sholeha
29. Nadrah Halwa Armand
30. Naufal Alpais Ramadhan
31. Rizky Alia Ningsih
32. Rizqa Amalia
33. Sabrina Mutiara Adrini
34. Shaladdeno
35. Siti Fatimah Az-Zahrah
36. Siti Sa’adah Nurul Allifah
37. Syifa Putri Amalia
38. Talitha Marsya Nurathifah
39. Tsani Rahmansyah
214
Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)
No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal
1. Diketahui : 𝑚1 = 50 𝑘𝑔
𝑚2 = 15 𝑘𝑔
𝐹 = 150 𝑁
Ditanya : 𝑎?
𝐹𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑘 ?
Jawab :
Keadaan benda 1 dan 2 saling
bersentuhan sehingga akan timbul
gaya kontak atau gaya aksi reaksi
berdasarkan Hukum III Newton.
𝐹12 adalah gaya aksi yang diberikan
balok 1 kepada balok 2
𝐹21 adalah gaya reaksi yang diberikan
balok 2 kepada balok 1
Kedua gaya ini memiliki besar yang
sama.
Tinjau Balok 1 Karena lantai licin maka tidak ada
gaya gesek yang bekerja, sehingga
resultan gaya pada sumbu y tidak perlu
diuraikan.
∑𝐹𝑥 = 𝑚. 𝑎
𝐹 − 𝐹21 = 𝑚1.𝑎…𝑃 1
Tinjau Balok 2
∑𝐹𝑥 = 𝑚. 𝑎
𝐹12 = 𝑚2.𝑎…𝑃 2
Karena 𝑭𝟏𝟐 = 𝑭𝟐𝟏, maka kita
2
2
5
5
30
215
dapat mensubstitusikan
persamaan (2) kedalam
persamaan (1).
𝐹 −𝑚2.𝑎 = 𝑚1.𝑎
𝐹 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎
𝐹 = 𝑚1 + 𝑚2 𝑎
𝑎 =𝐹
𝑚1 + 𝑚2…𝑃(3)
Masukkan nilai yang diketahui
kedalam persamaan (3)
𝑎 =150𝑁
50𝑘𝑔 + 15𝑘𝑔
𝑎 =150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
65𝑘𝑔
𝒂 = 𝟐,𝟑 𝒎/𝒔𝟐
Untuk mencari gaya kontak,
substitusikan nilai percepatan
kedalam persamaan (2)
𝐹12 = 𝑚2.𝑎…𝑃 2 𝐹12 = 15 𝑘𝑔. 2,3 𝑚/𝑠2
𝑭𝟏𝟐 = 𝟑𝟒,𝟓 𝑵
5
5
6
Skor 30
Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%
216
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi-kisi Instrumen Tes
2. Instrumen Tes
3. Rekapitulasi Uji Coba Instrumen
4. Instrumen Tes yang Digunakan
5. Lembar Validasi Ahli
217
Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Hukum Newton
Kelas/Semester : X / II
Jumlah Soal : 40 Soal
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa dan
gerakan benda pada gerak lurus.
4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya
serta hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta
makna fisisnya.
Konsep/Sub
konsep Indikator
Ranah Kognitif Jumlah
C1 C2 C3 C4
Macam-
macam gaya
Mengetahui gaya yang
bekerja pada benda.
1,*
2,
3,*
4*
12
Memahami peristiwa yang
terjadi pada gaya.
5*,
6*
Menerapkan persamaan
yang berkaitan dengan gaya.
7,
8*,
9,
10,
11*,
12*
Hukum-
Hukum
Newton dan
Penerapanny
Mengingat pernyataan
tentang Hukum-Hukum
Newton.
13*,
14*
28
Memahami peristiwa 15,
218
a Hukum-Hukum Newton
yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
16*,
17*,
18*,
19*,
20*,
21*
Menerapkan persamaan
yang berkaitan dengan
Hukum-Hukum Newton.
22,
23*,
24*,
25*
Menganalisis gaya-gaya
yang bekerja pada Hukum
Newton
26,
27,
28,
29*,
30*,
31,
32,
33*,
34*,
35,
36,
37,
38*,
39,
40*
Jumlah Soal 6 9 10 15 40
Keterangan : * = Butir soal yang valid
219
Lampiran B.2 Instrumen Tes
Instrumen Tes
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Hukum Newton
Kelas/Semester : X / II
Jumlah Soal : 40 Soal
Kompetensi Dasar :
3.8 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerakan benda pada gerak lurus.
4.8 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam
gerak lurus serta makna fisisnya.
No
. Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Ranah
Kognitif
1.
Macam
-macam
gaya
Mengetahui
gaya yang
bekerja pada
benda.
Menyebutkan
gaya yang bekerja
pada gelas
Sebuah gelas yang diletakkan diatas
meja makan tidak jatuh karena ada
gaya yang menahan gelas. Gaya
tersebut adalah ....
a. Gaya Berat
b. Gaya Normal
c. Gaya Gesek
d. Gaya Tegangan Tali
Jawaban : b
C1
220
e. Gaya Sentripetal
2.
Menyebutkan
gaya yang bekerja
pada benda
Gaya gesekan yang terjadi pada
benda yang sedang bergerak disebut
....
a. Gaya gesek statis
b. Gaya gesek kinetis
c. Gaya gesek dinamis
d. Gaya gesek udara
e. Gaya sentripetal
Jawaban : b
C1
3.
Mengetahui
simbol dan
keterangannya
pada gaya gesek
Dibawah ini terjadi simbol beserta
keterangannya, manakah pernyataan
yang kurang tepat ....
a. Gaya gesek kinetis (ƒk) ; Gaya
normal (N)
b. Gaya tarik/dorongan (F) ; Massa
benda (m)
c. Gaya gesek statis (ƒs) ;
Percepatan (𝑎)
d. Gaya Tarik/Dorongan (T) ; Berat
benda (𝑊)
e. Kecepatan (𝑣) ; Percepatan
gravitasi (𝑔)
Jawaban : d
C1
4.
Mengetahui arah
gaya sentripetal
Arah gaya sentripetal adalah ....
a. Ke atas
b. Tegak lurus terhadap bidang
c. Menuju pusat lingkaran
d. Ke bawah
e. Menuju pusat bumi
Jawaban : c
C1
221
5.
Memahami
Peristiwa
yang terjadi
pada gaya.
Memahami
peristiwa yang
terjadi pada gaya
normal
Sebuah balok diletakkan diatas meja
mendapatkan dorongan sebesar F
Newton yang arahnya menuju pusat
bumi. Berdasarkan hal tersebut,
rumus manakah yang cocok untuk
menggambarkan kejadian diatas?
a. Faksi = Freaksi
b. ∑F = 0
c. N = -F + W
d. N = F + W
e. ∑F = m.𝑎
Jawaban : d
Pembahasan :
∑F = 0
N – F – W = 0
N = F + W
C2
6.
Memahami
tegangan tali
berdasarkan
kedudukan benda
Perhatikan gambar berikut ini!
Sebuah bola diikatkan pada salah
satu ujung benang dan ujung lainnya
diputar, sehingga bola menempuh
gerak melingkar vertikal dengan
kelajuan tetap. 𝑇𝐴 ,𝑇𝐵 ,𝑑𝑎𝑛 𝑇𝐶
masing-masing merupakan tegangan
dalam tali pada kedudukan A,B, dan
C. Analisa yang benar berdasarkan
kasus tersebut, yakni ....
a. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 = 𝑇𝐶
Jawaban : b
Pembahasan
Pada kedudukan C benda
berada pada titik tertinggi
sehingga besarnya
𝑇𝐶 = 𝑚.𝑣2
𝑟− 𝑚.𝑔
Pada kedudukan B benda
berada pada titik tengah
sehingga besarnya
𝑇𝐵 = 𝑚.𝑣2
𝑟
Pada kedudukan A benda
berada pada titik terendah
sehingga besarnya
C2
222
b. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶
c. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐵 < 𝑇𝐶
d. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐶 > 𝑇𝐵
e. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐶 < 𝑇𝐵
𝑇𝐴 = 𝑚.𝑣2
𝑟+ 𝑚.𝑔
Berdasarkan ketiga
persamaan yang diperoleh
𝑇𝐴, 𝑇𝐵, dan 𝑇𝐶 maka
diperoleh kedudukan paling
besar yaitu pada
𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶 karena massa,
kecepatan, dan jari-jari pada
benda sama yang
membedakan hanyalah
kedudukan.
7.
Menerapkan
persamaan
yang
berkaitan
dengan gaya.
Menentukan besar
percepatan pada
sebuah peristiwa.
Balok bermassa 10 kg dilepaskan di
atas bidang miring yang licin dengan
Jawaban : c
Pembahasan :
Diketahui :
m = 10 kg
θ = 45̊
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan : 𝑎?
Jawab :
∑F = m.𝑎
Wsinθ - ƒ = m.𝑎
m.g.sinθ-ƒ = m.𝑎
𝑎 = g sin θ
𝑎 = 9,8 sin 45̊
𝑎 = 9,8 (0,7)
𝑎 = 6,86 m/s2
C3
223
sudut kemiringan 45̊. Jika percepatan
gravitasi 9,8 m/s2, berapakah besar
percepatan yang dialami balok?
a. 0 m/s2
b. 0,68 m/s2
c. 6,86 m/s2
d. 68,6 m/s2
e. 686 m/s2
8.
Menghitung
massa pada gaya
berat
Sebuah bola basket memiliki berat 6
N, jika percepatan gravitasinya 10
m/s2, berapakah massa yang dimiliki
bola tersebut?
a. 60 kg
b. 16 kg
c. 4 kg
d. 1,6 kg
e. 0,6 kg
Jawaban : e
Pembahasan :
Diketahui :
W = 6 N
g = 10 m/s2
Ditanya : m?
Jawab :
W = m.g
m = 𝑊
𝑔
m = 6
10
m = 0,6 kg
C3
9.
Menghitung besar
tegangan tali dari
kejadian sehari-
hari
Seekor ikan bermassa 1 kg
tergantung pada tali kail. Jika 𝑔 = 10
m/s2, besar tegangan tali adalah ....
a. 5 N
b. 10 N
c. 15 N
d. 20 N
Jawaban : b
Pembahasan
Diketahui :
𝑚 = 1 kg
𝑔 = 10 m/s2
Ditanya : T?
Jawab :
C3
224
e. 25 N ∑F = 0
T – W = 0
T = W
T = m.g
T = (1) (10)
T = 10 N
10.
Menghitung gaya
sentripetal yang
terjadi
Bola bermassa 500 gr bergerak
melingkar beraturan dengan kelajuan
4 m/s2. Jika jari-jari lingkaran 2 m,
hitunglah gaya sentripetal yang
dialami benda tersebut !
a. 2,25 N
b. 4 N
c. 4,25 N
d. 6 N
e. 6,25 N
Jawaban : b
Pembahasan
Diketahui :
m = 500 gr = 0,5 kg
𝑣 = 4 m/s
𝑟 = 2 m
Ditanya : Fs?
Jawab :
Fs = 𝑚 𝑣2
𝑟
Fs = (0,5)(4)2
2
Fs = (0,5)16
2
Fs = 0,5 8
Fs = 4 N
C3
11.
Menghitung
penerapan
kejadian gaya
sentripetal
Sebuah batu bermassa 100 gr diikat
dengan tali sepanjang 100 cm. Batu
tersebut kemudian diputar vertikal
dengan kecepatan linear 4 m/s.
Berapakah tegangan tali pada saat
benda dititik terendah dan tertinggi?
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚 = 100 𝑔𝑟 = 0,1 𝑘𝑔
𝑟 = 100 𝑐𝑚 = 1 𝑚
𝑣 = 4 𝑚/𝑠
C3
225
a. T dititik terendah = 0,1 N ; T
dititik tertinggi = 2,6 N
b. T dititik terendah = 0,2 N ; T
dititik tertinggi = 0,1 N
c. T dititik terendah = 2,4 N ; T
dititik tertinggi = 0,1 N
d. T dititik terendah = 2,6 N ; T
dititik tertinggi = 0,1 N
e. T dititik terendah = 2,8 N ; T
dititik tertinggi = 2,6 N
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya :
a. Tdititik terendah?
b. Tdititik tertinggi?
Jawab :
T dititik terendah
∑F = Fs
T – W = m 𝑣𝐴
2
𝑟
T = W + m 𝑣𝐴
2
𝑟
T = m.g + m 𝑣𝐴
2
𝑟
T = (0,1)(10) + (0,1) (4)2
1
T = 1 + (0,1) 16
1
T = 1 + (0,1) 16
T = 1 + 1,6
T = 2,6 N
T dititik tertinggi
226
∑F = Fs
T + W = m 𝑣𝐶
2
𝑟
T = m 𝑣𝐶
2
𝑟 - W
T = m 𝑣𝐶
2
𝑟 – m.g
T = (0,1) (4)2
1 - (0,1)(10)
T = (0,1) 16
1 - 1
T = (0,1) 16 – 1
T = 1,6 – 1
T = 0,1 N
12.
Menghitung besar
kecepatan sudut
Sebuah benda 2 kg diikat dengan
seutas tali yang panjangnya 1,5
meter. Kemudian diputar dengan
lintasan lingkaran vertikal dan
kecepatan sudut yang tetap. Jika 𝑔 =
10 𝑚/𝑠2 dan saat dititik terendah, tali
mengalami tegangan sebesar 47
Newton, maka kecepatan sudutnya
adalah .... rad/s.
Jawaban : a
Pembahasan
Diketahui :
𝑚 = 2 𝑘𝑔
𝑅 = 1,5 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
𝑇 = 47 𝑁
Ditanya : 𝑤?
Jawab :
C3
227
a. 3
b. 7
c. 9
d. 18
e. 22
∑Fs = 𝑚𝑤2𝑅
𝑇 – 𝑊 = 𝑚𝑤2𝑅
𝑇 – 𝑚.𝑔 = 𝑚𝑤2𝑅
47 – 2 (10)=(2)𝑤2(1,5)
47 − 20 = 3 𝑤2
27 = 3 𝑤2
𝑤2 =
27
3
𝑤2 = 9
𝑤2 = 3 rad/s
13.
Hukum
-hukum
Newton
dan
Penerap
annya
Mengingat
pernyataan
tentang
Hukum-
hukum
Newton
Memahami
peristiwa hukum
newton
Budi dan temannya berboncengan
mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan konstan. Tiba-tiba seekor
anak kucing menyebrangi jalan dan
Budi tiba-tiba mengerem sepeda
motornya tersebut, maka teman Budi
tersebut akan ....
a. Diam
b. Tersentak ke depan
c. Tersentak ke belakang
d. Jatuh ke samping kiri
e. Jatuh ke samping kanan
Jawaban : b
Pembahasan :
Hukum I Newton disebut
juga hukum kelembaman.
Benda yang mula-mula
bergerak dan tiba-tiba
berhenti, akan
mempertahankan keadaannya
ketika bergerak sehingga
orang yang berada diatas
motor akan terdorong ke
depan.
C1
14.
Mengidentifikasi
Hukum III
Newton
Manakah pernyataan yang tepat
sesuai dengan Hukum III Newton ....
a. Gaya aksi reaksi sama besar,
tetapi berlawanan arah dan
Jawaban : a
C1
228
bekerja pada dua benda yang
berbeda.
b. Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan
massanya.
c. Setiap benda tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak
dengan laju tetap sepanjang garis
lurus, kecuali jika diberi gaya
total yang tidak nol.
d. Gaya aksi reaksi sama besar,
searah, dan bekerja pada dua
benda yang berbeda.
e. Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan
massanya dan berbanding
terbalik dengan gaya total yang
bekerja padanya.
15.
Memahami
peristiwa
Hukum-
hukum
Newton yang
terjadi dalam
kehidupan
sehari-hari.
Mengkategorikan
contoh Hukum III
Newton dalam
kehidupan sehari-
hari
Dibawah ini merupakan contoh
Hukum III Newton dalam kehidupan
sehari-hari :
(1) Mobil yang membawa massa
sedikit akan mendapatkan
percepatan yang lebih besar
dibandingkan dengan mobil
yang membawa massa yang
Jawaban : c
Pembahasan :
(2) Tangan kita akan terasa
sakit saat kita memukul meja
dengan keras. Meja akan
memberikan reaksi berupa
dorongan dengan keras yang
akan membuat tangan kita
C2
229
sangat banyak.
(2) Tangan kita akan terasa sakit
saat kita memukul meja dengan
sangat keras.
(3) Dua badak bermassa sama saling
dorong, keduanya tidak ada yang
bergeser posisinya.
(4) Peristiwa roket dapat terbang ke
atas
(5) Seseorang yang sedang
menembak
Pernyataan yang benar dari contoh
diatas adalah ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2), (4), dan (5)
d. (2), (3), dan (5)
e. (3), (4), dan (5)
terasa sakit.
(4) Peristiwa roket dapat
terbang ke atas. Aksi = roket
menyemburkan gas ke bumi.
Reaksi = roket terdorng
keatas.
(5) Seseorang yang
sedang menembak. Aksi =
senapan mendorong peluru
ke depan. Reaksi = peluru
mendorong senapan ke
belakang.
16.
Mengetahui
Hukum Newton
yang terjadi pada
suatu peristiwa
Dodi menaiki skateboard dan
bergerak dengan kecepatan tertentu
pada lintasan lurus di jalan raya.
Ketika Dodi berhenti mendorong
skateboard, yang akan terjadi adalah
....
a. Skateboard akan tetap melaju
dengan kecepatan tetap
(konstan).
b. Gesekan roda dengan permukaan
Jawaban : c
C2
230
jalan akan langsung
mengakibatkan skateboard
berhenti.
c. Gesekan roda dengan permukaan
jalan dari gesekan angin akan
memperlambat laju skateboard
sampai akhirnya berhenti dengan
sendirinya.
d. Gesekan angin akan
memperlambat laju skateboard
hingga akhirnya berhenti.
e. Skateboard akan memperlambat
lajunya sendiri.
17.
Memahami
hukum II Newton
Seseorang melakukan percobaan
dengan mempergunakan dua buah
beban yang dihubungkan dengan
katrol, masing-masing beban 𝑚1 dan
𝑚2 gesekan antara tali dengan katrol
diabaikan, apabila :
(1) 𝑚1 = 5 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 10 𝑘𝑔
(2) 𝑚1 = 10 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 15 𝑘𝑔
(3) 𝑚1 = 15 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 20 𝑘𝑔
(4) 𝑚1 = 20 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 25 𝑘𝑔 Dari keempat percobaan tersebut
yang menghasilkan percepatan
terbesar adalah ....
a. Percobaan (1)
b. Percobaan (2)
Jawaban : a
Pembahasan
Hukum II Newton :
Percepatan objek berbanding
terbalik dengan massa benda
𝑎 =1
𝑚
Massa terkecil – terbesar:
(1),(2),(3),(4)
Percepatan terbesar – terkecil
(1),(2),(3),(4)
C2
231
c. Percobaan (3)
d. Percobaan (4)
e. Percepatannya sama
18.
Memahami
konsep hukum
Newton
Tabel dibawah ini merupakan hasil
percobaan dengan massa sama pada
setiap percobaan.
Percobaan A F
m = 3
4 12
5 15
8 24
m = 7
3 15
4 28
5 35
Tabel diatas menyatakan bahwa
percepatan ....
a. Berbanding lurus dengan massa
dan berbanding terbalik dengan
gaya
b. Berbanding terbalik dengan
massa dan gaya
c. Berbanding lurus dengan gaya
dan berbanding terbalik dengan
massa
d. Berbanding lurus dengan gaya
dan massa
e. Sama besar dengan gaya dan
massa
Jawaban : c
Pembahasan
Gaya kecil maka percepatan
juga akan kecil dan
sebaliknya jika massanya
sama.
C2
232
19.
Mengkategorikan
percepatan
terbesar dari
gambar-gambar
Gambar menunjukkan lima buah
benda diberi gaya yang berbeda-
beda. Percepatan benda yang paling
besar adalah gambar ....
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Jawaban : b
Pembahasan
𝑎 =𝐹
𝑚
1. 𝑎 =120𝑁
20𝑘𝑔= 6 𝑚/𝑠2
2. 𝑎 =100𝑁
10𝑘𝑔= 10 𝑚/𝑠2
3. 𝑎 =150𝑁
50𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2
4. 𝑎 =240𝑁
80𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2
5. 𝑎 =200𝑁
100𝑘𝑔= 2 𝑚/𝑠2
C2
20.
Memahami gaya
yang bekerja pada
hukum newton
Bila resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda sama dengan nol,
maka pernyataan dibawah ini yang
benar adalah ....
a. Kecepatan selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
b. Percepatannya selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
c. Kecepatannya selalu berubah-
ubah meski waktunya tetap
d. Percepatannya selalu berubah-
ubah meski waktunya tetap
e. Percepatannya selalu tetap meski
kecepatannya berubah-ubah
Jawaban : a
Pembahasan :
∑F = 0
Kondisi ini berlaku pada
benda diam atau benda
bergerak lurus beraturan
dengan kecepatan tetap.
C2
21. Memahami Di bawah ini terdapat beberapa Jawaban : d C2
233
persamaan
hukum-hukum
Newton
hukum dan rumus dinamika partikel.
Hukum Rumus
(a) Hukum I
Newton
1. ∑F = 0
(b) Hukum II
Newton
2. W = m.g
(c) Hukum III
Newton
3. Faksi = -Freaksi
(d) Gaya gesek
statis
4. Fs = μs.N
(e) Gaya berat 5. ∑F = m.𝑎
Manakah pernyataan yang benar?
a. (a) dengan (1), dan (e) dengan
(2)
b. (a) dengan (1), dan (b) dengan
(2)
c. (c) dengan (5), dan (d) dengan
(2)
d. (c) dengan (3), dan (b) dengan
(5)
e. (d) dengan (4), dan (e) dengan
(2)
22.
Menerapkan
persamaan
yang
berkaitan
dengan
Hukum-
Menghitung
percepatan benda
Sebuah lemari bermassa 80 kg mula-
mula diam pada lantai datar dan
licin, kemudian di dorong dengan
gaya konstan 120 N dengan arah
mendatar. Berapakah percepatan
lemari tersebut .... m/s2.
Jawaban : c
Pembahasan :
Diketahui :
m = 80 kg
F = 120 N
C3
234
hukum
Newton.
a. 0,5
b. 0,7
c. 1,5
d. 40
e. 200
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
𝑎 = 𝐹
𝑚
= 120
80
= 1,5 m/s2
23.
Menghitung
penerapan gaya
normal pada
benda didalam lift
Toni bermassa 45 kg berada di dalam
lift. Ketika lift bergerak ke atas
dengan percepatan 2 m/s2, berapakah
gaya normal yang dialami Toni? (g =
10 m/s2)
a. 45 N
b. 135 N
c. 360 N
d. 540 N
e. 945 N
Jawaban : d
Pembahasan :
Diketahui :
m = 45 kg
𝑎 = 2 m/s2
g = 10 m/s2
Ditanya : N?
Jawab :
∑F = m.𝑎
N – W = m.𝑎
N = W + m.𝑎
N = m.g + m.𝑎
N = (45)(10) + (45)(2)
N = 450 + 90
N = 540 N
C3
24.
Menghitung Gaya
Normal pada
gambar
Perhatikan gambar berikut : Jawaban : a
Pembahasan :
Diketahui :
m = 6 kg
θ = 30̊
F = 10 N
Ditanya : N?
C3
235
Berapakah besar gaya normal balok
tersebut?
a. 55 N
b. 60 N
c. 65 N
d. 70 N
e. 75 N
Jawab :
F sinθ – W+N = 0
N = W – F sin θ
N = m.g – F sin θ
N = (6)(10) – 10 sin 30̊
N = 60 – 10 (0,5)
N = 60 – 5
N = 55 N
25.
Menghitung gerak
benda yang
terjadi pada
bidang miring
Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah benda massanya 4 kg terletak
pada bidang miring yang licin
dengann sudut kemiringan 45̊
terhadap horizontal. Jika (g=10 m/s2)
maka besar gaya yang menahan
benda itu adalah ....
Jawaban : c
Pembahasan :
Diketahui :
m = 4 kg
θ = 45̊
g = 10 m/s2
Ditanya : F?
Jawab :
∑F = 0
F – w sin θ = 0
F = w sin θ
F = m.g sin θ
F = (4)(10) sin 45̊
F = 40 (1
2 2)
C3
236
a. 2 2 N
b. 8 2 N
c. 20 2 N
d. 40 N
e. 40 2 N
F = 20 2 N
26.
Menganalisis
gaya-gaya
yang bekerja
pada Hukum
Newton.
Menganalisis
besar koefisien
gesek pada benda.
Lihat gambar dibawah ini!
Pada sistem gambar diatas, tiga
balok massanya 𝑚𝑎 = 15𝑘𝑔,𝑚𝐵 =4𝑘𝑔, dan 𝑚𝐶 = 6𝑘𝑔. Mula-mula
ketiga benda diam, kemudian
dilepaskan. Dalam waktu 3 detik
benda B bergeser sejauh 1 meter.
Berapakah koefisien gesek antara
benda B dengan bidang miring?
(𝜃 = 20°,𝑔 = 10𝑚/𝑠2).
a. 0,20
b. 0,45
c. 0,50
d. 0,65
e. 0,80
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui : 𝑚𝐴 = 15𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 6𝑘𝑔
𝑡 = 3𝑠
𝑆 = 1𝑚
𝜃 = 20°
𝑔 = 10𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝜇𝐵?
Jawab :
𝑓𝐵 = 𝜇𝐵 .𝑁𝐵
𝜇𝐵 =𝑓𝐵
𝑁𝐵 ... P(1)
Mencari besar nilai 𝑵𝑩
- Balok B
𝑁𝐵 = 𝑤𝐵
𝑤𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 cos𝜃 𝑤𝐵 = 4𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2) 𝑐𝑜𝑠 20°
𝑤𝐵 = 40𝑁 0,9
C4
237
𝑤𝐵 = 36𝑁
𝑵𝑩 = 𝟑𝟔𝑵 ... P(2)
- Balok A
𝑤𝐴 = 𝑚𝐴𝑔
𝑤𝐴 = 15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑤𝐴 = 150𝑁
- Balok C
𝑤𝐶 = 𝑚𝐶𝑔
𝑤𝐶 = 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑤𝐶 = 60𝑁
Karena 𝑤𝐴 > 𝑤𝐵 + 𝑤𝐶 , maka
balok bergeser ke kiri
Mencari nilai gaya gesek
pada balok B (𝒇𝑩)
1) Tinjau Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑇𝐴𝐵 cos𝜃 − 𝑤𝐵 sin𝜃 − 𝑓𝐵 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐵 . 𝑎
𝒇𝑩 = 𝑻𝑨𝑩 𝒄𝒐𝒔 𝜽 − 𝒘𝑩 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝑻𝑩𝑪 −𝒎𝑩.𝒂
... P(3)
238
2) Mencari nilai percepatan
sistem
𝑆 = 𝑉0𝑡 +1
2𝑎𝑡2
1𝑚 = 0 × 3𝑠 +1
2𝑎(3𝑠)2
1𝑚 = 0 +1
2𝑎(9𝑠2)
1𝑚 = 4, 5𝑠2𝑎
𝑎 =1𝑚
4, 5𝑠2
𝒂 = 𝟎,𝟐𝒎/𝒔𝟐 ... P(4)
3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dengan
meninjau balok A
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝑤𝐴 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴𝑎
𝑚𝐴𝑔 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴𝑎
𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴𝑔 −𝑚𝐴𝑎 𝑇𝐴𝐵 = 15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 15𝑘𝑔. 0,2𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 147 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟒𝟕𝑵 ... P(5)
4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dengan
meninjau balok C
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝑇𝐵𝐶 − 𝑤𝐶 = 𝑚𝐶𝑎
239
𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 + 𝑚𝐶𝑎
𝑇𝐵𝐶 = 60𝑁 + 6𝑘𝑔 (0,2𝑚/𝑠2)
𝑇𝐵𝐶 = 60𝑁 + 1,2𝑁
𝑻𝑩𝑪 = 𝟔𝟏,𝟐𝑵 ... P(6)
5) Masukkan P(4),(5), dan
(6) ke dalam P(3) 𝑓𝐵 = 𝑇𝐴𝐵 cos𝜃 − 𝑤𝐵 sin𝜃 − 𝑇𝐵𝐶 −𝑚𝐵 .𝑎 𝑓𝐵 = 147𝑁. cos 20° − 36𝑁. sin 20° − 61,2𝑁 − 4𝑘𝑔. 0,2𝑚/𝑠2
𝑓𝐵 = 147𝑁. 0,9 − 36𝑁. 0,3 − 61,2𝑁 − 0,8𝑁
𝑓𝐵 = 132,3𝑁 − 10,8𝑁 − 61,2𝑁 − 0,8𝑁
𝒇𝑩 = 𝟓𝟗,𝟓 𝑵 ... P(7)
Mencari koefisien gesek
balok B, masukkan P(2)
dan P(7) kedalam P(1)
𝜇𝐵 =𝑓𝐵𝑁𝐵
𝜇𝐵 =59,5𝑁
36𝑁
𝝁𝑩 = 𝟏,𝟔𝟓
27.
Menganalisis
gaya yang bekerja
pada sistem.
Perhatikan gambar berikut ini!
Pada gambar diatas, tigas balok
Jawaban : e
Pembahasan
Diketahui : 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 8𝑘𝑔
𝑡 = 1𝑠
𝑆 = 0,5𝑚
𝜃 = 30°
C4
240
massanya 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔,𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔, dan 𝑚𝐶 = 8𝑘𝑔. Balok tersebut
dihubungkan pada katrol tetap.
Balok A diletakkan pada bidang
miring licin. Sedangkan balok B
diletakkan pada bidang datar, dan
balok C menggantung bebas. Mula-
mula ketiga benda diam, kemudian
dilepaskan. Dalam waktu 1 detik
balok B bergeser sejauh 0,5 meter.
Berapakah gaya gesek antara balok
B dengan meja? (𝜃 = 30°,𝑔 =10𝑚/𝑠2) a. 10N
b. 20N
c. 30N
d. 40N
e. 50N
𝑔 = 10𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑓𝐵?
Jawab :
Mencari gaya berat pada
balok untuk mengetahui
arah gerak sistem - Balok A
𝑤𝐴 = 𝑤𝐴 sin𝜃
𝑤𝐴 = 𝑚𝐴𝑔. sin 30°
𝑤𝐴 = 3𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2)0,5
𝑤𝐴 = 15𝑁
- Balok B
𝑤𝐵 = 𝑚𝐵𝑔
𝑤𝐵 = 4𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2)
𝑤𝐵 = 40𝑁
𝑁𝐵 = 𝑤𝐵
𝑁𝐵 = 40𝑁
- Balok C
𝑤𝐶 = 𝑚𝐶𝑔
𝑤𝐶 = 8𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2)
𝑤𝐶 = 80𝑁
Karena 𝑤𝐶 > 𝑤𝐴, maka
sistem bergeser ke kanan
241
Mencari nilai gaya gesek
pada balk B (𝒇𝑩) 1) Tinjau Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 − 𝑓𝐵 = 𝑚𝐵𝑎
𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎 ...P(1)
2) Mencari besar percepatan
balok (𝑎)
𝑆 = 𝑉0𝑡 +1
2𝑎𝑡2
0,5𝑚 = 0 × 1𝑠 +1
2𝑎(1𝑠)2
0,5𝑚 =1
2𝑎(1𝑠2)
0,5𝑚 = 0, 5𝑠2𝑎
𝑎 =0,5𝑚
0, 5𝑠2
𝒂 = 𝟏𝒎/𝒔𝟐 ...P(2)
3) Mencari besar 𝑇𝐴𝐵
Tinjau Balok A
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
242
𝑇𝐴𝐵 − 𝑤𝐴 = 𝑚𝐴𝑎
𝑇𝐴𝐵 = 𝑤𝐴 + 𝑚𝐴𝑎
𝑇𝐴𝐵 = 15𝑁 + 3𝑘𝑔 (1𝑚/𝑠2)
𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟖𝑵 ...P(3)
4) Mencari besar 𝑇𝐵𝐶
Tinjau Balok C
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶𝑎
−𝑇𝐵𝐶 = −𝑤𝐶 + 𝑚𝐶𝑎 −𝑇𝐵𝐶 = −80𝑁 + 8𝑘𝑔 (1𝑚/𝑠2)
−𝑇𝐵𝐶 = −72𝑁
𝑻𝑩𝑪 = 𝟕𝟐𝑵 ...P(4)
5) Masukkan P(2), (3), dan
(4) kedalam P(1)
𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎 𝑓𝐵 = 72𝑁 − 18𝑁 − 4𝑘𝑔. 1𝑚/𝑠2
𝑓𝐵 = 72𝑁 − 18𝑁 − 4𝑁
𝒇𝑩 = 𝟓𝟎𝑵
28.
Menganalisis
besar koefisien
balok pada
sebuah sistem
Lihat gambar dibawah ini!
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui : 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 5𝑘𝑔
𝑡 = 2𝑠
𝑠 = 1𝑚
C4
243
Pada sistem tersebut, tiga balok
massanya 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔, 𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔,
dan 𝑚𝐶 = 5𝑘𝑔 diikat tali. Mula-
mula ketiga benda diam, kemudian
dilepaskan. Dalam waktu 2 detik
benda B bergeser sejauh 1 meter.
Berapa koefisien gesek antara benda
B dengan meja?
a. 0,10
b. 0,15
c. 0,25
d. 0,35
e. 0,45
𝑔 = 10𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝜇𝐵?
Jawab :
𝑓𝐵 = 𝜇𝐵 .𝑁𝐵
𝜇𝐵 =𝑓𝐵
𝑁𝐵 ...P(1)
Mencari besar nilai 𝑵𝑩 - Balok B
𝑁𝐵 = 𝑤𝐵
𝑤𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔
𝑤𝐵 = 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑤𝐵 = 40𝑁
𝑵𝑩 = 𝟒𝟎𝑵 ...P(2)
- Balok A
𝑤𝐴 = 𝑚𝐴 × 𝑔
𝑤𝐴 = 3𝑘𝑔 × 10𝑚/𝑠2
𝑤𝐴 = 30𝑁
- Balok C
𝑤𝐶 = 𝑚𝐶 × 𝑔
𝑤𝐶 = 5𝑘𝑔 × 10𝑚/𝑠2
𝑤𝐶 = 50𝑁
Karena 𝑤𝐴 < 𝑤𝐶 maka balok
B bergeser ke kanan.
244
Mencari nilai gaya gesek
pada balok B (𝒇𝑩) 1) Tinjau Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 − 𝑓𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 −𝑓𝐵 = −𝑇𝐵𝐶 + 𝑇𝐴𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎
𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎
...P(3)
2) Mencari besar percepatan
benda (𝑎)
𝑆 = 𝑉0𝑡 +1
2𝑎𝑡2
1𝑚 = 0.2𝑠 +1
2𝑎(2𝑠)2
1𝑚 = 0 +1
2𝑎(4𝑠2)
245
1𝑚 = 2𝑠2𝑎
𝑎 =1𝑚
2𝑠2
𝒂 = 𝟎,𝟓𝒎/𝒔𝟐 ...P(4)
3) Tinjau Balok A, untuk
mendapatkan nilai 𝑇𝐴𝐵
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇𝐴𝐵 − 𝑤𝐴 = 𝑚𝐴 .𝑎 𝑇𝐴𝐵 − 30𝑁 = 3𝑘𝑔. 0,5𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 − 30𝑁 = 1,5𝑁
𝑇𝐴𝐵 = 1,5𝑁 + 30𝑁
𝑻𝑨𝑩 = 𝟑𝟏,𝟓𝑵 ...P(5)
4) Tinjau Balok C, untuk
mendapatkan nilai 𝑇𝐵𝐶
246
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎 50𝑁 − 𝑇𝐵𝐶 = 5𝑘𝑔. 0,5𝑚/𝑠2
50𝑁 − 𝑇𝐵𝐶 = 2,5𝑁
−𝑇𝐵𝐶 = 2,5𝑁 − 50𝑁
−𝑇𝐵𝐶 = −47,5𝑁
𝑻𝑩𝑪 = 𝟒𝟕,𝟓𝑵 ...P(6)
5) Masukkan P(4), (5), dan
(6) kedalam P(3)
𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎
𝑓𝐵 = 47,5𝑁 − 31,5𝑁 − 4𝑘𝑔. 0,5𝑚/𝑠2
𝑓𝐵 = 47,5𝑁 − 31,5𝑁 − 2𝑁
𝒇𝑩 = 𝟏𝟒𝑵 ...P(7)
Mencari nilai koefisien
gesek balok B, masukkan
P(2) dan P(7) kedalam
P(1)
𝜇𝐵 =𝑓𝐵𝑁𝐵
𝜇𝐵 =14𝑁
40𝑁
𝝁𝑩 = 𝟎,𝟑𝟓
29.
Menganalisis
gaya yang bekerja
pada gambar
Perhatikan gambar berikut ! Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui : C4
247
Balok A dengan massa 50 kg diikat
dengan tali mendatar D. Balok B
yang memiliki massa 30 kg diikat
dengan balok C yang memiliki massa
40 kg. Koefisen gesek antara A dan
B = 0,2. Koefisien gesekan antara B
dan lantai = 0,5. Sedangkan koefisien
gesekan antara balok C dengan lantai
adalah 0,3. Berapa besar gaya F
minimal untuk menggeser balok B?
a. 160 N
b. 280 N
c. 450 N
d. 620 N
e. 660 N
𝑚𝐴 = 50 𝑘𝑔 𝑚𝐵 = 30 𝑘𝑔 𝑚𝐶 = 40 𝑘𝑔 𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2
𝜇𝐵𝐿 = 0,5
𝜇𝐶𝐿 = 0,3
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝐹𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ?
Jawab :
Mencari nilai F
Tinjau Balok C
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐶𝐿 = 0
𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳 …𝑷(𝟏)
Mencari nilai 𝑻𝑨𝑩
Tinjau Balok B
∑𝐹 = 0
𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 𝑚𝐵 .𝑎
𝑇𝐵𝐶 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + (𝜇𝐵𝐿 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵 ) 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴.𝑔 + (𝜇𝐵𝐿 𝑚𝐴.𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 ) 𝑇𝐵𝐶 = (0,2.50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2) + (0,5(50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
+ 30𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2))
𝑇𝐵𝐶 = 0,2 . 500𝑁 + (0,5 500𝑁 + 300𝑁 )
𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 0,5 .800𝑁 𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 400𝑁
248
𝑻𝑩𝑪 = 𝟓𝟎𝟎𝑵…𝑷(𝟐)
Mencari nilai 𝒇𝑪𝑳
𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑁𝐶
𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑚𝑐 .𝑔
𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .40𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .400𝑁
𝒇𝑪𝑳 = 𝟏𝟐𝟎𝑵…𝑷(𝟑)
Masukan P(2) dan P(3)
kedalam P(1) 𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳
𝐹 = 500𝑁 + 120𝑁
𝑭 = 𝟔𝟐𝟎𝑵
30.
Menganalisis
besar tegang tali
Perhatikan gambar berikut ini!
Jika ma = mb = mc = 3kg, F = 10N,
dan lantai licin, maka berapa besar
tegangan totalnya ?
a. 1 N
b. 2,4 N
c. 3,3 N
d. 6,6 N
e. 9,9 N
Jawaban : e
Pembahasan
Diketahui :
ma=mb= mc = 3kg
F = 10N
Ditanya : 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ?
Jawab :
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)
Mencari besar nilai 𝑻𝑨𝑩
dan 𝑻𝑩𝑪
1) Untuk mencari nilai 𝑇𝐴𝐵
dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu
C4
249
meninjau masing-masing
balok pada sistem
- Balok A
∑F = m.𝑎
TAB = mA.𝒂 ...P(2)
- Balok B
∑F = m.𝑎
TBC - TAB = mB.𝑎
TBC = TAB + mB.𝒂 ...P(3)
Substitusi P(2) dan P(3)
TAB = mA.𝑎 ...(1)
TBC = TAB + mB.𝑎 ...P(3)
TBC = mA.𝒂 + mB.𝒂 ...P(4)
- Balok C
∑F = m.𝑎
F-TBC =mC.𝑎
TBC = F – mC.𝒂 ...P(5)
250
Substitusi P(4) dan P(5)
TBC = mA.𝑎 + mB.𝑎 ...P(4)
TBC = F – mC.𝑎 ...P(5)
mA.𝑎 + mB.𝑎 = F – mC.𝑎
mA.𝑎 + mB.𝑎 + mC.𝑎 = F
(mA + mB + mC)𝒂 = F ...P(6)
2) Mencari nilai percepatan
dari P(6)
(mA + mB + mC)𝒂 = F
𝑎 =𝐹
𝑚𝐴+𝑚𝐵+𝑚𝐶
𝑎 =10𝑁
3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔
𝑎 =10𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
9𝑘𝑔
𝒂 = 𝟏,𝟏𝒎/𝒔𝟐
3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari
P(2)
TAB = mA.𝒂
𝑇𝐴𝐵 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 3,3 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑻𝑨𝑩 = 𝟑,𝟑𝑵
251
4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari
P(4)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 6,6𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑻𝑩𝑪 = 𝟔,𝟔𝑵
Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3,3𝑁 + 6,6𝑁
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟗,𝟗𝑵
31.
Menganalisis
gerak benda yang
dihubungkan
dengan tali
Perhatikan gambar dibawah ini!
Balok A bermassa 30 kg yang diam
diatas lantai licin dihubungkan
dengan balok B bermassa 10 kg dan
Jawaban : b
Pembahasan
Diketahui :
mA = 30 kg
mB = 10 kg
mC = 20 kg
g = 10 m/s2
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
Untuk mendapatkan nilai
percepatan, terlebih
dahulu meninjau masing-
masing balok pada sistem - Balok A
C4
252
balok C bermassa 20 kg melalui
sebuah katrol. Balok B dan balok C
mula-mula ditahan, kemudian
dilepaskan sehingga bergerak turun.
Percepatan sistem adalah .... m/s2.
(𝑔 = 10 m/s2)
a. 2
b. 5
c. 10
d. 15
e. 20
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(1)
- Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)
Substitusi P(1) dan P(2)
𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(1) 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 − 𝒘𝑩…(3)
253
Balok C
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂…P(4)
Substitusi P(3) dan P(4) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵…P(3)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎…P(4)
𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵
𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 . 𝑎 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 ...P(5)
Mencari nilai percepatan
dari P(5) 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
254
𝑎 =20𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
30𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔 + 20𝑘𝑔
𝑎 =200𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 100𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
60𝑘𝑔
𝑎 =300𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
60𝑘𝑔
𝒂 = 𝟓 𝒎/𝒔𝟐
32.
Menganalisis
tegang tali pada
sebuah gambar
Tiga buah kotak A, B, dan C masing-
masing bermassa 2 kg, 3 kg, dan 5
kg diikat dengan tali melalui sebuah
katrol yang massanya diabaikan. Jika
mula-mula C ditahan kemudian
dilepas, maka besarnya tegangan tali
T total adalah .... Newton (𝑔 =10 𝑚/𝑠2).
Jawaban : e
Pembahasan
Diketahui :
𝑚A = 2 𝑘𝑔
𝑚B = 3 𝑘𝑔
𝑚C = 5 𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑇total?
Jawab :
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)
Mencari besar 𝑻𝑨𝑩 dan
𝑻𝑩𝑪
1) Untuk mencari besar 𝑇𝐴𝐵
dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu
meninjau masing-masing
balok pada sistem
- Balok A
C4
255
a. 10
b. 12
c. 32
d. 40
e. 52
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇𝐴𝐵 −𝑊𝐴 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝒘𝑨 + 𝒎𝑨.𝒂…P(2)
- Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(3)
Substitusi P(2) dan P(3)
𝑇𝐴𝐵 = 𝑤𝐴 + 𝑚𝐴 .𝑎…P(2) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 −𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(3 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐴 + 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 + 𝒘𝑨 −𝒘𝑩 ...P(4)
256
- Balok C
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)
Substitusi P(4) dan P(5) 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 + 𝒘𝑨 −𝒘𝑩 ...P(4)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)
𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎 = 𝑚𝐴. 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑤𝐴 − 𝑤𝐵
𝑤𝐶 − 𝑤𝐴 + 𝑤𝐵 = 𝑚𝐴. 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎 𝒘𝑪 −𝒘𝑨 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 ...P(6)
2) Mencari nilai percepatan
dari P(6) 𝒘𝑪 −𝒘𝑨 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
𝑎 =𝑤𝐶 − 𝑤𝐴 + 𝑤𝐵
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 −𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =5𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
2𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 5𝑘𝑔
𝑎 =50𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 − 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 30𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
10𝑘𝑔
𝑎 =60𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
10𝑘𝑔
257
𝒂 = 𝟔𝒎/𝒔𝟐
3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari
P(2)
𝑻𝑨𝑩 = 𝒘𝑨 + 𝒎𝑨.𝒂
𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐴 .𝑎 𝑇𝐴𝐵 = 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 2𝑘𝑔. 6𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 20𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 12𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 32𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝑨𝑩 = 𝟑𝟐𝑵
4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari
P(4) 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 + 𝒘𝑨 −𝒘𝑩 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐴 .𝑔 −𝑚𝐵 .𝑔 𝑇𝐵𝐶 = 2𝑘𝑔. 6𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 6𝑚/𝑠2 + 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 12𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 18𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 20𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 30𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 20𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝑩𝑪 = 𝟐𝟎𝑵
Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 32𝑁 + 20𝑁
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟓𝟐𝑵
258
33.
Menganalisis
besar tegang tali
pada katrol
Tiga buah balok A, B, dan C masing-
masing massanya 2 kg, 3 kg, dan 7
kg dihubungkan dengan tali melalui
katrol seperti pada gambar (𝑔 =10 𝑚/𝑠2)! Jika lantai dan gerakan
antara tali katrol dibiarkan, dan C
bergerak turun maka besar total
tegangan tali adalah ....
a. 10,2 N
b. 20,6 N
c. 30,2 N
d. 40,6 N
e. 50,2 N
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚A = 2 𝑘𝑔
𝑚B = 3 𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 7𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : Ttotal?
Jawab :
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)
Mencari besar 𝑻𝑨𝑩 dan
𝑻𝑩𝑪
1) Untuk mencari nilai besar
𝑇𝐴𝐵 dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu
meninjau balok masing-
masing
- Balok A
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(2)
- Balok B
C4
259
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(3)
Substitusi P(2) dan P(3)
𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(2)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(3)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(4)
- Balok C
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)
Substitusi P(4) dan P(5)
260
𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(4)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎 ...P(5)
𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎
𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎 = 𝑤𝐶 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪 ...P(6)
2) Mencari nilai percepatan
dari P(6)
𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪
𝑎 =𝑤𝐶
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =7𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
2𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 7𝑘𝑔
𝑎 =70𝑘𝑔𝑚/𝑠2
12𝑘𝑔
𝒂 = 𝟓,𝟖𝒎/𝒔𝟐
3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari
P(2)
𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂
𝑇𝐴𝐵 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟏,𝟔𝑵
4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari
261
P(4)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 17,4𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 29𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝑩𝑪 = 𝟐𝟗𝑵
Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11,6𝑁 + 29𝑁
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎,𝟔𝑵
34.
Menganalisis
besar tegangan
tali yang bekerja
pada gambar.
Perhatikan gambar berikut!
Jika sistem setimbang dan massa
balok 1,2, dan 3 masing-masing
adalah 4kg, 6kg, dan 8kg. Berapakah
total tegangan tali sistem diatas?
a. 100 N
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚1 = 4 𝑘𝑔
𝑚2 = 6 𝑘𝑔
𝑚3 = 8 𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : Ttotal?
Jawab :
C4
262
b. 200 N
c. 300 N
d. 400 N
e. 500 N
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 ...P(1)
Mencari besar 𝑻𝟏,𝑻𝟏𝟐,
dan 𝑻𝟐𝟑 1) Untuk mencari besar nilai
𝑇1, 𝑇12 dan 𝑇23 terlebih
dahulu meninjau masing-
masing balok. Pada sistem
ini dimulai dari meninjau
balok terbawah atau balok
3.
- Balok 3
∑𝐹 = 0
𝑤3 − 𝑇23 = 0
263
𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑
𝑇23 = 𝑚3.𝑔
𝑇23 = 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑇23 = 80𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝟐𝟑 = 𝟖𝟎𝑵 ...P(2)
- Balok 2
∑𝐹 = 0
𝑤2 + 𝑇23 − 𝑇12 = 0
𝑻𝟏𝟐 = 𝒘𝟐 + 𝑻𝟐𝟑
𝑇12 = 𝑚2.𝑔 + 𝑇23
𝑇12 = 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 80𝑁
𝑇12 = 60𝑁 + 80𝑁
𝑻𝟏𝟐 = 𝟏𝟒𝟎𝑵 ...P(3)
- Balok 1
∑𝐹 = 0
264
𝑤1 + 𝑇12 − 𝑇1 = 0
𝑻𝟏 = 𝒘𝟏 + 𝑻𝟏𝟐
𝑇1 = 𝑚1.𝑔 + 𝑇12
𝑇1 = 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 140𝑁
𝑇1 = 40𝑁 + 140𝑁
𝑻𝟏 = 𝟏𝟖𝟎𝑵 ...P(4)
2) Mencari nilai 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ,
masukkan nilai P(2), P(3),
dan P(4) kedalam P(1) 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 180𝑁 + 140𝑁 + 80𝑁
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎𝟎𝑵
35.
Menganalisis
tegangan tali pada
sistem dengan
tiga balok
Perhatikan gambar berikut ini!
Dari gambar tersebut, diketahui
massa balok 1, balok 2, dan balok 3
berturut-turut adalah 1𝑘𝑔, 2𝑘𝑔, dan
Jawaban : b
Pembahasan
Diketahui : 𝑚1 = 1𝑘𝑔
𝑚2 = 2𝑘𝑔
𝑚3 = 4𝑘𝑔
𝑔 = 10𝑚/𝑠2 Ditanya : T?
Jawab :
Untuk mencari nilai
tegang tali (𝑻) terlebih
dahulu untuk meninjau
masing-masing balok
yang terdapat pada sistem
C4
265
4𝑘𝑔. Percepatan gravitasi bumi di
tempat itu sebesar 10𝑚/𝑠2. Keadaan
tiga katrol tersebut adalah licin
sempurna serta massa tali dan katrol
diabaikan. Berapakah gaya tegangan
tali sistem tersebut?
a. 4N
b. 8N
c. 12N
d. 16N
e. 20N
- Tinjau Balok 1
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏 ...P(1)
- Tinjau Balok 2
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐 ...P(2)
- Tinjau Balok 3
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3. 𝑎3
𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 = 2𝑇
𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 ...P(3)
Tiga benda yang
dihubungkan pada katrol
tetap dan katrol bebas,
besar percepatan benda
266
pada katrol bebas adalah
setengah kali jumlah
percepatan dua benda
pada katrol tetap.
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐) ...P(4)
Mencari percepatan tiap
balok dari P(1), (2), dan
(3) - Balok 1
𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏
𝒂𝟏 =𝑻
𝒎𝟏 ...P(5)
- Balok 2
𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐
𝒂𝟐 =𝑻
𝒎𝟐 ...P(6)
- Balok 3
𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 𝑚3.𝑎3 + 2𝑇 = 𝑤3
𝒂𝟑 =𝒘𝟑−𝟐𝑻
𝒎𝟑 ...P(7)
Substitusi P(5), (6), dan
(7) kedalam persamaan
(4)
267
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)
𝑤3 − 2𝑇
𝑚3=
1
2 𝑇
𝑚1+
𝑇
𝑚2
𝑚3.𝑔 − 2𝑇
𝑚3=
1
2 𝑇
𝑚1+
𝑇
𝑚2
Kalikan kedua ruas dengan
angka 2 2𝑚3.𝑔 − 4𝑇
𝑚3=
𝑇
𝑚1+
𝑇
𝑚2
Samakan penyebut pada ruas
kanan 2𝑚3.𝑔 − 4𝑇
𝑚3=
𝑚2𝑇 + 𝑚1𝑇
𝑚1𝑚2
Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇
2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇
𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 𝑻
...P(8)
Mencari besar tegang tali
(𝑻) dari P(8) 𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 𝑻
𝑇 =𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈
𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 + 𝒎𝟐𝒎𝟑
𝑇 =2.1𝑘𝑔. 2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
4.1𝑘𝑔. 2𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔. 4𝑘𝑔 + 2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔
268
𝑇 =160𝑘𝑔3𝑚/𝑠2
8𝑘𝑔2 + 4𝑘𝑔2 + 8𝑘𝑔2
𝑇 =160𝑘𝑔3𝑚/𝑠2
20𝑘𝑔2
𝑇 = 8𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻 = 𝟖𝑵
36.
Menganalisis
gaya tegang tali
pada sistem katrol
gabungan.
Tiga balok yaitu balok 𝑚1,𝑚2, dan
𝑚3 dihubungkan dengan seutas tali
melalui sistem katrol gabungan.
Balok 𝑚1 dan 𝑚2 dihubungkan pada
katrol tetap, sedangkan balok 𝑚3
dihubungkan pada katrol bebas
bergerak seperti gambar dibawah ini
Dari gambar diatas, diketahui massa
balok 1,2, dan 3 berturut-turut
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔
𝑚2 = 4𝑘𝑔
𝑚3 = 8𝑘𝑔
𝑔 = 10𝑚/𝑠2 Ditanya : T?
Jawab :
Perhatikan arah kerja
sistem
𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga
balok 1 akan bergerak naik
dengan percepatan 𝑎1, balok
2 akan bergerak naik dengan
percepatan 𝑎2, sedangkan
balok 3 akan bergerak turun
dengan percepatan 𝑎3.
C4
269
adalah 2𝑘𝑔, 4𝑘𝑔, dan 8𝑘𝑔.
Percepatan gravitasi bumi di tempat
itu sebesar 10𝑚/𝑠2. Apabila katrol
licin serta massa tali dan katrol
diabaikan. Berapakah gaya tegangan
tali sistem tersebut?
a. 12N
b. 24N
c. 26N
d. 32N
e. 34N
Mencari nilai tegang tali
(𝑻) dengan cara meninjau
masing-masing balok
yang terdapat pada sistem - Tinjau Balok 1
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇 − 𝑤1 = 𝑚1.𝑎1
𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏 + 𝒘𝟏 ...P(1)
- Tinjau Balok 2
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇 − 𝑤2 = 𝑚2.𝑎2
𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐 + 𝒘𝟐 ...P(2)
- Tinjau Balok 3
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3.𝑎3
𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 = 2𝑇
𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 ...P(3)
270
Tiga benda yang
dihubungkan pada katrol
tetap dan bebas, besar
percepatan benda pada
katrol bebas adalah
setengah kali jumlah
percepatan dua benda
pada katrol tetap
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐) ...P(4)
Dari persamaan diatas
kita membutuhkan
percepatan yang akan
didapat dari persamaan
(1), (2), dan (3)
- Balok 1
𝑇 = 𝑚1.𝑎1 + 𝑤1
𝒂𝟏 =𝑻−𝒘𝟏
𝒎𝟏 ...P(5)
- Balok 2
𝑇 = 𝑚2.𝑎2 + 𝑤2
𝒂𝟐 =𝑻−𝒘𝟐
𝒎𝟐 ...P(6)
- Balok 3
271
2𝑇 = 𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 𝑚3.𝑎3 + 2𝑇 = 𝑤3
𝒂𝟑 =𝒘𝟑−𝟐𝑻
𝒎𝟑 ...P(7)
Substitusi persamaan (5),
(6), dan (7) ke dalam
persamaan (4)
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)
𝑤3−2𝑇
𝑚3=
1
2 𝑇−𝑤1
𝑚1+
𝑇−𝑤2
𝑚2
𝑚3 .𝑔−2𝑇
𝑚3=
1
2 𝑇−𝑚1 .𝑔
𝑚1+
𝑇−𝑚2 .𝑔
𝑚2
Kedua ruas dikali dengan
angka 2 2𝑚3 .𝑔−4𝑇
𝑚3=
𝑇−𝑚1 .𝑔
𝑚1+
𝑇−𝑚2 .𝑔
𝑚2
Samakan penyebut pada ruas
kanan 2𝑚3 .𝑔−4𝑇
𝑚3=
𝑚2𝑇−𝑚1𝑚2 .𝑔+𝑚1𝑇−𝑚1𝑚2 .𝑔
𝑚1𝑚2
2𝑚3 .𝑔−4𝑇
𝑚3=
𝑚2𝑇+𝑚1𝑇−2𝑚1𝑚2 .𝑔
𝑚1𝑚2
Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇 − 2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔
2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔 + 2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇
𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 +𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻 ...P(8)
272
Mencari besar tegang tali
(𝑻) dari persamaan (8) 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻
𝑇 =4𝑚1𝑚2𝑚3𝑔
4𝑚1𝑚2 + 𝑚2𝑚3 + 𝑚1𝑚3
𝑇 =4.2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔. 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
4.2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔 + 4𝑘𝑔. 8𝑘𝑔 + 2𝑘𝑔. 8𝑘𝑔
𝑇 =2560𝑘𝑔3.𝑚/𝑠2
32𝑘𝑔2 + 32𝑘𝑔2 + 16𝑘𝑔2
𝑇 =2560𝑘𝑔3 .𝑚/𝑠2
80𝑘𝑔2
𝑇 = 32𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻 = 𝟑𝟐𝑵
37.
Menganalisis
besar tegangan
sistem dengan 3
balok yang
terhubung pada
katrol bebas dan
tetap.
Perhatikan gambar berikut ini! Jawaban : c Pembahasan
Diketahui : 𝑚1 = 1𝑘𝑔
𝑚2 = 3𝑘𝑔
𝑚3 = 6𝑘𝑔
𝑔 = 10𝑚/𝑠2 Ditanya : T?
Jawab :
Perhatikan terlebih
dahulu arah kerja sistem.
C4
273
Dari gambar diatas, diketahui massa
balok 1,2, dan 3 berturut-turut
adalah 1𝑘𝑔, 3𝑘𝑔, dan 6𝑘𝑔. Balok 1
dan 2 dihubungkan pada katrol tetap,
sedangkan balok 3 dihubungkan
pada katrol bebas. Percepatan
gravitasi bumi sebesar 10𝑚/𝑠2. Apabila katrol licin serta massa tali
dan katrol diabaikan, berapakah
gaya tegang tali sistem tersebut?
a. 12N
b. 14N
c. 15N
d. 16N
e. 17N
Dapat diketahui bahwa
𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga
balok 1 akan bergerak naik
dengan percepatan 𝑎1, balok
2 akan bergerak dengan ke
arah kiri dengan percepatan
𝑎2, sedangkan balok 3 akan
bergerak turun dengan
percepatan 𝑎3.
Mencari tegang tali (𝑻)
dari masing-masing balok
pada sistem. - Tinjau Balok 1
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇 − 𝑤1 = 𝑚1.𝑎1
𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏 + 𝒘𝟏 ...P(1)
- Tinjau Balok 2
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
274
𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐 ...P(2)
- Tinjau Balok 3
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3.𝑎3
𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 = 2𝑇
𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 ...P(3)
Dari ketiga persamaan
diatas, terdapat
percepatan yang belum
diketahui nilainya, untuk
itu kita perlu mencari
persamaan percepatan
dari setiap balok. - Balok 1
𝑇 = 𝑚1.𝑎1 + 𝑤1
𝒂𝟏 =𝑻−𝒘𝟏
𝒎𝟏 ...P(4)
- Balok 2
𝑇 = 𝑚2.𝑎2
𝒂𝟐 =𝑻
𝒎𝟐 ...P(5)
- Balok 3
2𝑇 = 𝑤3 − 𝑚3.𝑎3
𝒂𝟑 =𝒘𝟑−𝟐𝑻
𝒎𝟑 ...P(6)
275
Jika terdapat tiga benda
yang dihubungkan pada
katrol tetap dan katrol
bebas, maka besar
percepatan pada katrol
bebas adalah setengah
kali jumlah percepatan
dua benda pada katrol
tetap.
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐) ...P(7)
Masukkan persamaan (4),
(5), dan (6) kedalam
persamaan (7)
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)
𝑤3 − 2𝑇
𝑚3=
1
2 𝑇 − 𝑤1
𝑚1+
𝑇
𝑚2
𝑚3.𝑔 − 2𝑇
𝑚3
=1
2 𝑇 − 𝑚1.𝑔
𝑚1
+𝑇
𝑚2
Kalikan kedua ruas dengan
angka 2 2𝑚3.𝑔 − 4𝑇
𝑚3
=𝑇 − 𝑚1.𝑔
𝑚1
+𝑇
𝑚2
Samakan penyebut pada ruas
kanan
276
2𝑚3 .𝑔−4𝑇
𝑚3=
𝑚2𝑇−𝑚1𝑚2 .𝑔+𝑚1𝑇
𝑚1𝑚2
Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 − 𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 + 𝑚1𝑚3𝑇
2𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔 + 𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇
𝟑𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻
...P(8)
Mencari tegang tali (𝑻)
dari persamaan (8) 𝟑𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻
𝑇 =3𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔
4𝑚1𝑚2+𝑚2𝑚3 + 𝑚1𝑚3
𝑇 =3.1𝑘𝑔. 3𝑘𝑔. 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
4.1𝑘𝑔. 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔. 6𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔. 6𝑘𝑔
𝑇 =540𝑘𝑔3 .𝑚/𝑠2
12𝑘𝑔2+18𝑘𝑔2+6𝑘𝑔2
𝑇 =540𝑘𝑔3 .𝑚/𝑠2
36𝑘𝑔2
𝑇 = 15𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻 = 𝟏𝟓𝑵
38.
Menganalisis
percepatan yang
terjadi pada
katrol.
Perhatikan gambar berikut!
Tiga buah balok yang masing-
Jawaban : b
Pembahasan
Diketahui :
𝐹 = 82 𝑁
𝑚𝐴 = 2 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 6 𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 9 𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎?
C4
277
masing bermassa A = 2 kg, B = 6 kg,
dan C = 9 kg dihubungkan dengan
tali dan katrol seperti pada gambar.
Bidang permukaan dan katrol licin.
Jika balok A ditarik dengan gaya
mendatar 82 N. Percepatan balok
adalah... (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2).
a. 2 𝑚/𝑠2
b. 4 𝑚/𝑠2
c. 6 𝑚/𝑠2
d. 8 𝑚/𝑠2
e. 10 𝑚/𝑠2
Jawab :
Untuk mendapatkan nilai
percepatan, terlebih
dahulu meninjau masing-
maing balok pada sistem. - Balok A
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝐹 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂…P(1)
- Balok B
278
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)
Substitusi P(1) dan P(2) 𝑇𝐴𝐵 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎…P(1)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 −𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 ...P(2)
𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 −𝒘𝑩 ...P(3)
- Balok C
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 . 𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(4)
279
Substitusi P(3) dan P(4) 𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵 ...P(3) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 ...P(4)
𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵
𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 . 𝑎
𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
...P(5)
Mencari nilai percepatan
dari P(5) 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 − 𝐹
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =9𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 82𝑁
2𝑘𝑔 + 6𝑘𝑔 + 9𝑘𝑔
𝑎 =90𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 60𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 82𝑘𝑔𝑚/𝑠2
17𝑘𝑔
𝑎 =68𝑘𝑔𝑚/𝑠2
17𝑘𝑔
𝒂 = 𝟒𝒎/𝒔𝟐
280
39.
Menganalisis
besar percepatan
yang terjadi pada
sistem dengan 3
buah balok.
Dari gambar diatas, diketahui massa
balok 1,2, dan 3 berturut-turut
adalah 2𝑘𝑔,3𝑘𝑔, dan 8𝑘𝑔. Balok 1
dan 2 dihubungkan pada katrol tetap,
sedangkan balok 3 dihubungkan
pada katrol bebas. Percepatan
gravitasi bumi sebesar 10𝑚/𝑠2.
Apabila katrol licin serta massa tali
dan katrol diabaikan, berapakah
percepatan pada balok 2?
a. 2𝑚/𝑠2
b. 3𝑚/𝑠2
c. 5𝑚/𝑠2
d. 7𝑚/𝑠2
e. 9𝑚/𝑠2
Jawaban : c
Pembahasan :
Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔
𝑚2 = 3𝑘𝑔
𝑚3 = 8𝑘𝑔
𝑔 = 10𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎2?
Jawab :
Tinjau Balok 2 untuk
mencari (𝒂𝟐)
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇 = 𝑚2.𝑎2
𝒂𝟐 =𝑻
𝒎𝟐 ....P(1)
Mencari nilai T 1) Arah percepatan tiap
balok
Dapat diketahui bahwa
𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga
balok 1 akan bergerak ke
kanan dengan percepatan 𝑎1,
balok 2 akan bergerak ke kiri
dengan percepatan 𝑎2,
sedangkan balok 3 bergerak
turun dengan percepatan 𝑎3.
C4
281
2) Tinjau Balok 1
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇 = 𝑚1.𝑎1
𝒂𝟏 =𝑻
𝒎𝟏 ....P(2)
3) Tinjau Balok 3
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3.𝑎3
𝑚3𝑔 − 2𝑇 = 𝑚3. 𝑎3
𝒂𝟑 =𝒎𝟑𝒈−𝟐𝑻
𝒎𝟑....P(3)
Jika tiga benda yang
dihubungkan pada katrol
tetap dan katrol bebas, maka
besar percepatan pada katrol
bebas adalah setengah kali
jumlah percepatan dua benda
pada katrol tetap.
282
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)....P(4)
4) Substitusi P(1), (2), dan
(3) kedalam P(4)
𝒂𝟑 =𝟏
𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)
𝑚3𝑔 − 2𝑇
𝑚3=
1
2 𝑇
𝑚1+
𝑇
𝑚2
Kalikan kedua ruas dengan
angka 2 2𝑚3𝑔 − 4𝑇
𝑚3=
𝑇
𝑚1+
𝑇
𝑚2
Samakan penyebut pada ruas
kanan 2𝑚3𝑔 − 4𝑇
𝑚3=
𝑚2𝑇 + 𝑚1𝑇
𝑚1𝑚2
Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇
2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇
𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = (𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑)𝑻
...P(5)
Mencari nilai T dari P(5) 𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻
𝑇 =2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔
4𝑚1𝑚2 + 𝑚2𝑚3 + 𝑚1𝑚3
283
𝑇 =2.2𝑘𝑔. 3𝑘𝑔. 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
4.2𝑘𝑔. 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔. 8𝑘𝑔 + 2𝑘𝑔. 8𝑘𝑔
𝑇 =960𝑘𝑔3𝑚/𝑠2
64𝑘𝑔2
𝑇 = 15𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻 = 𝟏𝟓𝑵
Percepatan pada balok 2
𝒂𝟐 =𝑻
𝒎𝟐
𝑎2 =15 𝑘𝑔 𝑚/𝑠2
3𝑘𝑔
𝒂𝟐 = 𝟓𝒎/𝒔𝟐
40.
Menganalisis
besar percepatan
sistem pada
bidang miring.
Lihat gambar dibawah ini!
Jika permukaan bidang miring
dengan balok licin dan katrol tak
bermassa. Berapakah nilai
percepatan sistem?
(Diketahui𝑚1 = 2𝑘𝑔,𝑚2 =1𝑘𝑔,𝑚3 = 5𝑘𝑔, 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 = 20°,
Jawaban : c
Pembahasan
Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔
𝑚2 = 1𝑘𝑔
𝑚2 = 5𝑘𝑔
𝜃 = 20°
𝑔 = 10𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
Perhatikan arah kerja
sistem Dapat diketahui bahwa
𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga
balok 1 dan balok 2 bergerak
C4
284
serta 𝑔 = 10𝑚/𝑠2)
a. 3𝑚/𝑠2
b. 3,2𝑚/𝑠2
c. 5,1𝑚/𝑠2
d. 7,2𝑚/𝑠2
e. 7,5𝑚/𝑠2
ke kanan, sedangkan balok 3
bergerak ke bawah.
Untuk mencari
percepatan sistem terlebih
dahulu mencari besar
tegang tali dari setiap
balok pada sistem - Tinjau Balok 1
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝑇12 − 𝑤1 sin𝜃 = 𝑚1𝑎 𝑻𝟏𝟐 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 ..P(1)
- Tinjau Balok 2
∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑇23 − 𝑇12 −𝑤2 sin𝜃 = 𝑚2𝑎 𝑻𝟐𝟑 = 𝑻𝟏𝟐 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽 ...P(2)
Substitusi P(1) dan (2) 𝑇12 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 ..P(1) 𝑇23 = 𝑇12 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin 𝜃 ...P(2)
𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin𝜃
𝑻𝟐𝟑 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽
285
...P(3)
- Tinjau Balok 3
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝑤3 − 𝑇23 = 𝑚3𝑎
𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑 −𝒎𝟑𝒂 ...P(4)
Substitusi P(3) dan (4) 𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑤2 sin𝜃 ...P(3)
𝑇23 = 𝑤3 −𝑚3𝑎 ...P(4)
𝑤3 −𝑚3𝑎 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin 𝜃 + 𝑤2 sin 𝜃
𝑤3 −𝑤1 sin 𝜃 − 𝑤2 sin 𝜃 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑚3𝑎 𝒘𝟑 − 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂
...P(5)
Mencari nilai (𝒂) dari P(5) 𝒘𝟑 −𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂
𝑎 =𝑤3 −𝑤1 sin𝜃 − 𝑤2 sin𝜃
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3
𝑎 =𝑚3 .𝑔 −𝑚1 .𝑔 sin 20° −𝑚2 .𝑔 sin 20°
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3
𝑎 =5𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3 − 1𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3
2𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔 + 5𝑘𝑔
𝑎 =50𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔𝑚/𝑠2
8𝑘𝑔
𝑎 =41𝑘𝑔𝑚/𝑠2
8𝑘𝑔
𝒂 = 𝟓,𝟏𝒎/𝒔𝟐
286
Lampiran B.3 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
Rata-rata : 15,22 Reliabilitas : 0,73
Simpangan Baku : 5,56 Butir Soal : 40
Korelasi XY : 0,58
No. Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda
Keputusan Indeks Kategori Indeks (%) Kategori Indeks (%) Kategori
1. 0,325 Valid 34,18 Sedang 38,10 Cukup Digunakan
2. 0,063 Tidak Valid 63,79 Sedang 9,52 Buruk Tidak Digunakan
3. 0,326 Valid 72,15 Mudah 38,10 Cukup Digunakan
4. 0,682 Valid 40,51 Sedang 85,71 Baik Sekali Digunakan
5. 0,431 Valid 32,91 Sedang 57,14 Baik Digunakan
6. 0,359 Valid 27,85 Sukar 42,86 Baik Digunakan
7. 0,257 Tidak Valid 40,51 Sedang 23,81 Cukup Tidak Digunakan
8. 0,359 Valid 67,09 Sedang 47,62 Baik Digunakan
9. 0,210 Tidak Valid 69,62 Sedang 33,33 Cukup Tidak Digunakan
10. 0,273 Tidak Valid 49,37 Sedang 33,33 Cukup Tidak Digunakan
11. 0,570 Valid 29,11 Sukar 71,43 Baik Sekali Digunakan
12. 0,318 Valid 27,85 Sukar 33,33 Cukup Digunakan
13. 0,515 Valid 72,15 Mudah 61,90 Baik Digunakan
14. 0,592 Valid 53,16 Sedang 76,19 Baik Sekali Digunakan
15. 0,158 Tidak Valid 26,58 Sukar 19,05 Buruk Tidak Digunakan
16. 0,477 Valid 63,29 Sedang 57,14 Baik Digunakan
287
17. 0,378 Valid 31,65 Sedang 38,10 Cukup Digunakan
18. 0,375 Valid 36,71 Sedang 47,62 Baik Digunakan
19. 0,374 Valid 49,37 Sedang 52,38 Baik Digunakan
20. 0,369 Valid 40,51 Sedang 42,86 Baik Digunakan
21. 0,326 Valid 35,44 Sedang 42,86 Baik Digunakan
22. 0,287 Tidak Valid 49,37 Sedang 33,33 Cukup Tidak Digunakan
23. 0,312 Valid 55,70 Sedang 47,62 Baik Digunakan
24. 0,338 Valid 29,11 Sukar 38,10 Cukup Digunakan
25. 0,306 Valid 41,77 Sedang 38,10 Cukup Digunakan
26. 0,028 Tidak Valid 18,99 Sukar 4,76 Buruk Tidak Digunakan
27. 0,186 Tidak Valid 17,72 Sukar 9,52 Buruk Tidak Digunakan
28. -0,002 Tidak Valid 37,97 Sedang -4,76 Drop Tidak Digunakan
29. 0,484 Valid 37,97 Sedang 66,67 Baik Digunakan
30. 0,517 Valid 35,44 Sedang 76,19 Baik Sekali Digunakan
31. 0,276 Tidak Valid 34,18 Sedang 42,86 Baik Tidak Digunakan
32. 0,303 Tidak Valid 21,52 Sukar 19,05 Buruk Tidak Digunakan
33. 0,364 Valid 24,05 Sukar 28,57 Cukup Digunakan
34. 0,314 Valid 31,65 Sedang 33,33 Cukup Digunakan
35. -0,059 Tidak Valid 10,13 Sangat Sukar -4,76 Drop Tidak Digunakan
36. -0,043 Tidak Valid 10,13 Sangat Sukar -9,52 Drop Tidak Digunakan
37. -0,196 Tidak Valid 20,25 Sukar -28,57 Drop Tidak Digunakan
38. 0,324 Valid 32,91 Sedang 33,33 Cukup Digunakan
39. -0,128 Tidak Valid 25,32 Sukar -19,05 Drop Tidak Digunakan
40. 0,343 Valid 24,05 Sukar 33,33 Cukup Digunakan
288
Lampiran B.4 Instrumen Tes yang Digunakan
Instrumen Tes
No
. Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal
Ranah
Kognitif
1.
Macam
-macam
gaya
Mengetahui
gaya yang
bekerja pada
benda.
Menyebutkan
gaya yang bekerja
pada gelas
Sebuah gelas yang diletakkan diatas
meja makan tidak jatuh karena ada
gaya yang menahan gelas. Gaya
tersebut adalah ....
f. Gaya Berat
g. Gaya Normal
h. Gaya Gesek
i. Gaya Tegangan Tali
j. Gaya Sentripetal
Jawaban : b
C1
2.
Mengetahui
simbol dan
keterangannya
pada gaya gesek
Dibawah ini terjadi simbol beserta
keterangannya, manakah pernyataan
yang kurang tepat ....
f. Gaya gesek kinetis (ƒk) ; Gaya
normal (N)
g. Gaya tarik/dorongan (F) ; Massa
benda (m)
h. Gaya gesek statis (ƒs) ;
Percepatan (𝑎)
i. Gaya Tarik/Dorongan (T) ; Berat
benda (𝑊)
j. Kecepatan (𝑣) ; Percepatan
Jawaban : d
C1
289
gravitasi (𝑔)
3.
Mengetahui arah
gaya sentripetal
Arah gaya sentripetal adalah ....
f. Ke atas
g. Tegak lurus terhadap bidang
h. Menuju pusat lingkaran
i. Ke bawah
j. Menuju pusat bumi
Jawaban : c
C1
4.
Memahami
Peristiwa
yang terjadi
pada gaya.
Memahami
peristiwa yang
terjadi pada gaya
normal
Sebuah balok diletakkan diatas meja
mendapatkan dorongan sebesar F
Newton yang arahnya menuju pusat
bumi. Berdasarkan hal tersebut,
rumus manakah yang cocok untuk
menggambarkan kejadian diatas?
f. Faksi = Freaksi
g. ∑F = 0
h. N = -F + W
i. N = F + W
j. ∑F = m.𝑎
Jawaban : d
Pembahasan :
∑F = 0
N – F – W = 0
N = F + W
C2
5.
Memahami
tegangan tali
berdasarkan
kedudukan benda
Perhatikan gambar berikut ini!
Sebuah bola diikatkan pada salah
satu ujung benang dan ujung lainnya
diputar, sehingga bola menempuh
Jawaban : b
Pembahasan
Pada kedudukan C benda
berada pada titik tertinggi
sehingga besarnya
𝑇𝐶 = 𝑚.𝑣2
𝑟− 𝑚.𝑔
Pada kedudukan B benda
berada pada titik tengah
C2
290
gerak melingkar vertikal dengan
kelajuan tetap. 𝑇𝐴 ,𝑇𝐵 ,𝑑𝑎𝑛 𝑇𝐶
masing-masing merupakan tegangan
dalam tali pada kedudukan A,B, dan
C. Analisa yang benar berdasarkan
kasus tersebut, yakni ....
f. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 = 𝑇𝐶
g. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶
h. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐵 < 𝑇𝐶
i. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐶 > 𝑇𝐵
j. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐶 < 𝑇𝐵
sehingga besarnya
𝑇𝐵 = 𝑚.𝑣2
𝑟
Pada kedudukan A benda
berada pada titik terendah
sehingga besarnya
𝑇𝐴 = 𝑚.𝑣2
𝑟+ 𝑚.𝑔
Berdasarkan ketiga
persamaan yang diperoleh
𝑇𝐴, 𝑇𝐵, dan 𝑇𝐶 maka
diperoleh kedudukan paling
besar yaitu pada
𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶 karena massa,
kecepatan, dan jari-jari pada
benda sama yang
membedakan hanyalah
kedudukan.
6.
Menghitung
massa pada gaya
berat
Sebuah bola basket memiliki berat 6
N, jika percepatan gravitasinya 10
m/s2, berapakah massa yang dimiliki
bola tersebut?
f. 60 kg
g. 16 kg
h. 4 kg
i. 1,6 kg
Jawaban : e
Pembahasan :
Diketahui :
W = 6 N
g = 10 m/s2
Ditanya : m?
Jawab :
W = m.g
C3
291
j. 0,6 kg m = 𝑊
𝑔
m = 6
10
m = 0,6 kg
7.
Menghitung
penerapan
kejadian gaya
sentripetal
Sebuah batu bermassa 100 gr diikat
dengan tali sepanjang 100 cm. Batu
tersebut kemudian diputar vertikal
dengan kecepatan linear 4 m/s.
Berapakah tegangan tali pada saat
benda dititik terendah dan tertinggi?
f. T dititik terendah = 0,1 N ; T
dititik tertinggi = 2,6 N
g. T dititik terendah = 0,2 N ; T
dititik tertinggi = 0,1 N
h. T dititik terendah = 2,4 N ; T
dititik tertinggi = 0,1 N
i. T dititik terendah = 2,6 N ; T
dititik tertinggi = 0,1 N
j. T dititik terendah = 2,8 N ; T
dititik tertinggi = 2,6 N
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚 = 100 𝑔𝑟 = 0,1 𝑘𝑔
𝑟 = 100 𝑐𝑚 = 1 𝑚
𝑣 = 4 𝑚/𝑠
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya :
c. Tdititik terendah?
d. Tdititik tertinggi?
Jawab :
T dititik terendah
∑F = Fs
T – W = m 𝑣𝐴
2
𝑟
C3
292
T = W + m 𝑣𝐴
2
𝑟
T = m.g + m 𝑣𝐴
2
𝑟
T = (0,1)(10) + (0,1) (4)2
1
T = 1 + (0,1) 16
1
T = 1 + (0,1) 16
T = 1 + 1,6
T = 2,6 N
T dititik tertinggi
∑F = Fs
T + W = m 𝑣𝐶
2
𝑟
T = m 𝑣𝐶
2
𝑟 - W
T = m 𝑣𝐶
2
𝑟 – m.g
T = (0,1) (4)2
1 - (0,1)(10)
T = (0,1) 16
1 - 1
T = (0,1) 16 – 1
T = 1,6 – 1
293
T = 0,1 N
8.
Menghitung besar
kecepatan sudut
Sebuah benda 2 kg diikat dengan
seutas tali yang panjangnya 1,5
meter. Kemudian diputar dengan
lintasan lingkaran vertikal dan
kecepatan sudut yang tetap. Jika 𝑔 =
10 𝑚/𝑠2 dan saat dititik terendah, tali
mengalami tegangan sebesar 47
Newton, maka kecepatan sudutnya
adalah .... rad/s.
f. 3
g. 7
h. 9
i. 18
j. 22
Jawaban : a
Pembahasan
Diketahui :
𝑚 = 2 𝑘𝑔
𝑅 = 1,5 𝑚
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
𝑇 = 47 𝑁
Ditanya : 𝑤?
Jawab :
∑Fs = 𝑚𝑤2𝑅
𝑇 – 𝑊 = 𝑚𝑤2𝑅
𝑇 – 𝑚.𝑔 = 𝑚𝑤2𝑅
47 – 2 (10)=(2)𝑤2(1,5)
47 − 20 = 3 𝑤2
27 = 3 𝑤2
𝑤2 =
27
3
𝑤2 = 9
𝑤2 = 3 rad/s
C3
9.
Hukum
-hukum
Newton
dan
Penerap
Mengingat
pernyataan
tentang
Hukum-
hukum
Memahami
peristiwa hukum
newton
Budi dan temannya berboncengan
mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan konstan. Tiba-tiba seekor
anak kucing menyebrangi jalan dan
Budi tiba-tiba mengerem sepeda
Jawaban : b
Pembahasan :
Hukum I Newton disebut
juga hukum kelembaman.
Benda yang mula-mula
C1
294
annya Newton motornya tersebut, maka teman Budi
tersebut akan ....
f. Diam
g. Tersentak ke depan
h. Tersentak ke belakang
i. Jatuh ke samping kiri
j. Jatuh ke samping kanan
bergerak dan tiba-tiba
berhenti, akan
mempertahankan keadaannya
ketika bergerak sehingga
orang yang berada diatas
motor akan terdorong ke
depan.
10.
Mengidentifikasi
Hukum III
Newton
Manakah pernyataan yang tepat
sesuai dengan Hukum III Newton ....
f. Gaya aksi reaksi sama besar,
tetapi berlawanan arah dan
bekerja pada dua benda yang
berbeda.
g. Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya
total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan
massanya.
h. Setiap benda tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak
dengan laju tetap sepanjang garis
lurus, kecuali jika diberi gaya
total yang tidak nol.
i. Gaya aksi reaksi sama besar,
searah, dan bekerja pada dua
benda yang berbeda.
j. Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan
Jawaban : a
C1
295
massanya dan berbanding
terbalik dengan gaya total yang
bekerja padanya.
11.
Mengetahui
Hukum Newton
yang terjadi pada
suatu peristiwa
Dodi menaiki skateboard dan
bergerak dengan kecepatan tertentu
pada lintasan lurus di jalan raya.
Ketika Dodi berhenti mendorong
skateboard, yang akan terjadi adalah
....
f. Skateboard akan tetap melaju
dengan kecepatan tetap
(konstan).
g. Gesekan roda dengan permukaan
jalan akan langsung
mengakibatkan skateboard
berhenti.
h. Gesekan roda dengan permukaan
jalan dari gesekan angin akan
memperlambat laju skateboard
sampai akhirnya berhenti dengan
sendirinya.
i. Gesekan angin akan
memperlambat laju skateboard
hingga akhirnya berhenti.
j. Skateboard akan memperlambat
lajunya sendiri.
Jawaban : c
C2
12. Memahami
hukum II Newton
Seseorang melakukan percobaan
dengan mempergunakan dua buah Jawaban : a
Pembahasan C2
296
beban yang dihubungkan dengan
katrol, masing-masing beban 𝑚1 dan
𝑚2 gesekan antara tali dengan katrol
diabaikan, apabila :
(5) 𝑚1 = 5 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 10 𝑘𝑔
(6) 𝑚1 = 10 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 15 𝑘𝑔
(7) 𝑚1 = 15 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 20 𝑘𝑔
(8) 𝑚1 = 20 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 25 𝑘𝑔 Dari keempat percobaan tersebut
yang menghasilkan percepatan
terbesar adalah ....
f. Percobaan (1)
g. Percobaan (2)
h. Percobaan (3)
i. Percobaan (4)
j. Percepatannya sama
Hukum II Newton :
Percepatan objek berbanding
terbalik dengan massa benda
𝑎 =1
𝑚
Massa terkecil – terbesar:
(1),(2),(3),(4)
Percepatan terbesar – terkecil
(1),(2),(3),(4)
13.
Memahami
konsep hukum
Newton
Tabel dibawah ini merupakan hasil
percobaan dengan massa sama pada
setiap percobaan.
Percobaan A F
m = 3
4 12
5 15
8 24
m = 7
3 15
4 28
5 35
Tabel diatas menyatakan bahwa
percepatan ....
Jawaban : c
Pembahasan
Gaya kecil maka percepatan
juga akan kecil dan
sebaliknya jika massanya
sama. C2
297
f. Berbanding lurus dengan massa
dan berbanding terbalik dengan
gaya
g. Berbanding terbalik dengan
massa dan gaya
h. Berbanding lurus dengan gaya
dan berbanding terbalik dengan
massa
i. Berbanding lurus dengan gaya
dan massa
j. Sama besar dengan gaya dan
massa
14.
Mengkategorikan
percepatan
terbesar dari
gambar-gambar
Gambar menunjukkan lima buah
benda diberi gaya yang berbeda-
beda. Percepatan benda yang paling
besar adalah gambar ....
f. (1)
g. (2)
h. (3)
i. (4)
j. (5)
Jawaban : b
Pembahasan
𝑎 =𝐹
𝑚
6. 𝑎 =120𝑁
20𝑘𝑔= 6 𝑚/𝑠2
7. 𝑎 =100𝑁
10𝑘𝑔= 10 𝑚/𝑠2
8. 𝑎 =150𝑁
50𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2
9. 𝑎 =240𝑁
80𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2
10. 𝑎 =200𝑁
100𝑘𝑔= 2 𝑚/𝑠2
C2
15.
Memahami gaya
yang bekerja pada
hukum newton
Bila resultan gaya yang bekerja pada
sebuah benda sama dengan nol,
maka pernyataan dibawah ini yang
Jawaban : a
Pembahasan :
∑F = 0 C2
298
benar adalah ....
f. Kecepatan selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
g. Percepatannya selalu tetap meski
waktunya berubah-ubah
h. Kecepatannya selalu berubah-
ubah meski waktunya tetap
i. Percepatannya selalu berubah-
ubah meski waktunya tetap
j. Percepatannya selalu tetap meski
kecepatannya berubah-ubah
Kondisi ini berlaku pada
benda diam atau benda
bergerak lurus beraturan
dengan kecepatan tetap.
16.
Memahami
persamaan
hukum-hukum
Newton
Di bawah ini terdapat beberapa
hukum dan rumus dinamika partikel.
Hukum Rumus
(f) Hukum I
Newton
6. ∑F = 0
(g) Hukum II
Newton
7. W = m.g
(h) Hukum III
Newton
8. Faksi = -Freaksi
(i) Gaya gesek
statis
9. Fs = μs.N
(j) Gaya berat 10. ∑F = m.𝑎
Manakah pernyataan yang benar?
f. (a) dengan (1), dan (e) dengan
(2)
g. (a) dengan (1), dan (b) dengan
(2)
Jawaban : d
C2
299
h. (c) dengan (5), dan (d) dengan
(2)
i. (c) dengan (3), dan (b) dengan
(5)
j. (d) dengan (4), dan (e) dengan
(2)
17.
Menerapkan
persamaan
yang
berkaitan
dengan
Hukum-
hukum
Newton.
Menghitung
penerapan gaya
normal pada
benda didalam lift
Toni bermassa 45 kg berada di dalam
lift. Ketika lift bergerak ke atas
dengan percepatan 2 m/s2, berapakah
gaya normal yang dialami Toni? (g =
10 m/s2)
f. 45 N
g. 135 N
h. 360 N
i. 540 N
j. 945 N
Jawaban : d
Pembahasan :
Diketahui :
m = 45 kg
𝑎 = 2 m/s2
g = 10 m/s2
Ditanya : N?
Jawab :
∑F = m.𝑎
N – W = m.𝑎
N = W + m.𝑎
N = m.g + m.𝑎
N = (45)(10) + (45)(2)
N = 450 + 90
N = 540 N
C3
18.
Menghitung Gaya
Normal pada
gambar
Perhatikan gambar berikut : Jawaban : a
Pembahasan :
Diketahui :
m = 6 kg
θ = 30̊
F = 10 N
Ditanya : N?
C3
300
Berapakah besar gaya normal balok
tersebut?
f. 55 N
g. 60 N
h. 65 N
i. 70 N
j. 75 N
Jawab :
F sinθ – W+N = 0
N = W – F sin θ
N = m.g – F sin θ
N = (6)(10) – 10 sin 30̊
N = 60 – 10 (0,5)
N = 60 – 5
N = 55 N
19.
Menghitung gerak
benda yang
terjadi pada
bidang miring
Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebuah benda massanya 4 kg terletak
pada bidang miring yang licin
dengann sudut kemiringan 45̊
terhadap horizontal. Jika (g=10 m/s2)
maka besar gaya yang menahan
benda itu adalah ....
Jawaban : c
Pembahasan :
Diketahui :
m = 4 kg
θ = 45̊
g = 10 m/s2
Ditanya : F?
Jawab :
∑F = 0
F – w sin θ = 0
F = w sin θ
F = m.g sin θ
F = (4)(10) sin 45̊
F = 40 (1
2 2)
C3
301
f. 2 2 N
g. 8 2 N
h. 20 2 N
i. 40 N
j. 40 2 N
F = 20 2 N
20.
Menganalisis
gaya-gaya
yang bekerja
pada Hukum
Newton.
Menganalisis
gaya yang bekerja
pada gambar
Perhatikan gambar berikut !
Balok A dengan massa 50 kg diikat
dengan tali mendatar D. Balok B
yang memiliki massa 30 kg diikat
dengan balok C yang memiliki massa
40 kg. Koefisen gesek antara A dan
B = 0,2. Koefisien gesekan antara B
dan lantai = 0,5. Sedangkan koefisien
gesekan antara balok C dengan lantai
adalah 0,3. Berapa besar gaya F
minimal untuk menggeser balok B?
f. 160 N
g. 280 N
h. 450 N
i. 620 N
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚𝐴 = 50 𝑘𝑔 𝑚𝐵 = 30 𝑘𝑔 𝑚𝐶 = 40 𝑘𝑔 𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2
𝜇𝐵𝐿 = 0,5
𝜇𝐶𝐿 = 0,3
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝐹𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ?
Jawab :
Mencari nilai F
Tinjau Balok C
∑𝐹 = 0
𝐹 − 𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐶𝐿 = 0
𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳 …𝑷(𝟏)
Mencari nilai 𝑻𝑨𝑩
Tinjau Balok B
C4
302
j. 660 N ∑𝐹 = 0
𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 𝑚𝐵 .𝑎
𝑇𝐵𝐶 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + (𝜇𝐵𝐿 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵 ) 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴.𝑔 + (𝜇𝐵𝐿 𝑚𝐴.𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 ) 𝑇𝐵𝐶 = (0,2.50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2) + (0,5(50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
+ 30𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2))
𝑇𝐵𝐶 = 0,2 . 500𝑁 + (0,5 500𝑁 + 300𝑁 )
𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 0,5 .800𝑁 𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 400𝑁
𝑻𝑩𝑪 = 𝟓𝟎𝟎𝑵…𝑷(𝟐)
Mencari nilai 𝒇𝑪𝑳
𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑁𝐶
𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑚𝑐 .𝑔
𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .40𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .400𝑁
𝒇𝑪𝑳 = 𝟏𝟐𝟎𝑵…𝑷(𝟑)
Masukan P(2) dan P(3)
kedalam P(1) 𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳
𝐹 = 500𝑁 + 120𝑁
𝑭 = 𝟔𝟐𝟎𝑵
21.
Menganalisis
besar tegang tali
Perhatikan gambar berikut ini!
Jika ma = mb = mc = 3kg, F = 10N,
dan lantai licin, maka berapa besar
tegangan totalnya ?
Jawaban : e
Pembahasan
Diketahui :
ma=mb= mc = 3kg
F = 10N
C4
303
f. 1 N
g. 2,4 N
h. 3,3 N
i. 6,6 N
j. 9,9 N
Ditanya : 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ?
Jawab :
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)
Mencari besar nilai 𝑻𝑨𝑩
dan 𝑻𝑩𝑪
5) Untuk mencari nilai 𝑇𝐴𝐵
dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu
meninjau masing-masing
balok pada sistem
- Balok A
∑F = m.𝑎
TAB = mA.𝒂 ...P(2)
- Balok B
∑F = m.𝑎
TBC - TAB = mB.𝑎
TBC = TAB + mB.𝒂 ...P(3)
Substitusi P(2) dan P(3)
TAB = mA.𝑎 ...(1)
TBC = TAB + mB.𝑎 ...P(3)
304
TBC = mA.𝒂 + mB.𝒂 ...P(4)
- Balok C
∑F = m.𝑎
F-TBC =mC.𝑎
TBC = F – mC.𝒂 ...P(5)
Substitusi P(4) dan P(5)
TBC = mA.𝑎 + mB.𝑎 ...P(4)
TBC = F – mC.𝑎 ...P(5)
mA.𝑎 + mB.𝑎 = F – mC.𝑎
mA.𝑎 + mB.𝑎 + mC.𝑎 = F
(mA + mB + mC)𝒂 = F ...P(6)
6) Mencari nilai percepatan
dari P(6)
(mA + mB + mC)𝒂 = F
𝑎 =𝐹
𝑚𝐴+𝑚𝐵+𝑚𝐶
𝑎 =10𝑁
3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔
𝑎 =10𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
9𝑘𝑔
𝒂 = 𝟏,𝟏𝒎/𝒔𝟐
305
7) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari
P(2)
TAB = mA.𝒂
𝑇𝐴𝐵 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 3,3 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑻𝑨𝑩 = 𝟑,𝟑𝑵
8) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari
P(4)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 6,6𝑘𝑔.𝑚/𝑠2
𝑻𝑩𝑪 = 𝟔,𝟔𝑵
Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3,3𝑁 + 6,6𝑁
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟗,𝟗𝑵
22.
Menganalisis
besar tegang tali
pada katrol
Tiga buah balok A, B, dan C masing-
masing massanya 2 kg, 3 kg, dan 7
kg dihubungkan dengan tali melalui
katrol seperti pada gambar (𝑔 =10 𝑚/𝑠2)! Jika lantai dan gerakan
antara tali katrol dibiarkan, dan C
bergerak turun maka besar total
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚A = 2 𝑘𝑔
𝑚B = 3 𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 7𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
C4
306
tegangan tali adalah ....
f. 10,2 N
g. 20,6 N
h. 30,2 N
i. 40,6 N
j. 50,2 N
Ditanya : Ttotal?
Jawab :
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)
Mencari besar 𝑻𝑨𝑩 dan
𝑻𝑩𝑪
5) Untuk mencari nilai besar
𝑇𝐴𝐵 dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu
meninjau balok masing-
masing
- Balok A
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(2)
- Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎
307
𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(3)
Substitusi P(2) dan P(3)
𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(2)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(3)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(4)
- Balok C
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)
Substitusi P(4) dan P(5)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(4)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎 ...P(5)
𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎
𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎 = 𝑤𝐶 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪 ...P(6)
308
6) Mencari nilai percepatan
dari P(6)
𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪
𝑎 =𝑤𝐶
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =7𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
2𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 7𝑘𝑔
𝑎 =70𝑘𝑔𝑚/𝑠2
12𝑘𝑔
𝒂 = 𝟓,𝟖𝒎/𝒔𝟐
7) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari
P(2)
𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂
𝑇𝐴𝐵 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2
𝑇𝐴𝐵 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟏,𝟔𝑵
8) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari
P(4)
𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 17,4𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑇𝐵𝐶 = 29𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝑩𝑪 = 𝟐𝟗𝑵
309
Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11,6𝑁 + 29𝑁
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎,𝟔𝑵
23.
Menganalisis
besar tegangan
tali yang bekerja
pada gambar.
Perhatikan gambar berikut!
Jika sistem setimbang dan massa
balok 1,2, dan 3 masing-masing
adalah 4kg, 6kg, dan 8kg. Berapakah
total tegangan tali sistem diatas?
f. 100 N
g. 200 N
h. 300 N
i. 400 N
j. 500 N
Jawaban : d
Pembahasan
Diketahui :
𝑚1 = 4 𝑘𝑔
𝑚2 = 6 𝑘𝑔
𝑚3 = 8 𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : Ttotal?
Jawab :
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 ...P(1)
Mencari besar 𝑻𝟏,𝑻𝟏𝟐,
C4
310
dan 𝑻𝟐𝟑 3) Untuk mencari besar nilai
𝑇1, 𝑇12 dan 𝑇23 terlebih
dahulu meninjau masing-
masing balok. Pada sistem
ini dimulai dari meninjau
balok terbawah atau balok
3.
- Balok 3
∑𝐹 = 0
𝑤3 − 𝑇23 = 0
𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑
𝑇23 = 𝑚3.𝑔
𝑇23 = 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2
𝑇23 = 80𝑘𝑔𝑚/𝑠2
𝑻𝟐𝟑 = 𝟖𝟎𝑵 ...P(2)
- Balok 2
311
∑𝐹 = 0
𝑤2 + 𝑇23 − 𝑇12 = 0
𝑻𝟏𝟐 = 𝒘𝟐 + 𝑻𝟐𝟑
𝑇12 = 𝑚2.𝑔 + 𝑇23
𝑇12 = 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 80𝑁
𝑇12 = 60𝑁 + 80𝑁
𝑻𝟏𝟐 = 𝟏𝟒𝟎𝑵 ...P(3)
- Balok 1
∑𝐹 = 0
𝑤1 + 𝑇12 − 𝑇1 = 0
𝑻𝟏 = 𝒘𝟏 + 𝑻𝟏𝟐
𝑇1 = 𝑚1.𝑔 + 𝑇12
𝑇1 = 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 140𝑁
𝑇1 = 40𝑁 + 140𝑁
𝑻𝟏 = 𝟏𝟖𝟎𝑵 ...P(4)
4) Mencari nilai 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ,
masukkan nilai P(2), P(3),
dan P(4) kedalam P(1) 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 180𝑁 + 140𝑁 + 80𝑁
312
𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎𝟎𝑵
24.
Menganalisis
percepatan yang
terjadi pada
katrol.
Perhatikan gambar berikut!
Tiga buah balok yang masing-
masing bermassa A = 2 kg, B = 6 kg,
dan C = 9 kg dihubungkan dengan
tali dan katrol seperti pada gambar.
Bidang permukaan dan katrol licin.
Jika balok A ditarik dengan gaya
mendatar 82 N. Percepatan balok
adalah... (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2).
f. 2 𝑚/𝑠2
g. 4 𝑚/𝑠2
h. 6 𝑚/𝑠2
i. 8 𝑚/𝑠2
j. 10 𝑚/𝑠2
Jawaban : b
Pembahasan
Diketahui :
𝐹 = 82 𝑁
𝑚𝐴 = 2 𝑘𝑔
𝑚𝐵 = 6 𝑘𝑔
𝑚𝐶 = 9 𝑘𝑔
𝑔 = 10 𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
Untuk mendapatkan nilai
percepatan, terlebih
dahulu meninjau masing-
maing balok pada sistem. - Balok A
C4
313
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝐹 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎
𝑻𝑨𝑩 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂…P(1)
- Balok B
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)
Substitusi P(1) dan P(2) 𝑇𝐴𝐵 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎…P(1)
𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 −𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 ...P(2)
𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 −𝒘𝑩 ...P(3)
- Balok C
314
∑𝐹 = 𝑚.𝑎
𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 . 𝑎
𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(4)
Substitusi P(3) dan P(4) 𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵 ...P(3) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 ...P(4)
𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵
𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 . 𝑎
𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
...P(5)
Mencari nilai percepatan
dari P(5) 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂
𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 − 𝐹
𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶
𝑎 =9𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 82𝑁
2𝑘𝑔 + 6𝑘𝑔 + 9𝑘𝑔
𝑎 =90𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 60𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 82𝑘𝑔𝑚/𝑠2
17𝑘𝑔
315
𝑎 =68𝑘𝑔𝑚/𝑠2
17𝑘𝑔
𝒂 = 𝟒𝒎/𝒔𝟐
25.
Menganalisis
besar percepatan
sistem pada
bidang miring.
Lihat gambar dibawah ini!
Jika permukaan bidang miring
dengan balok licin dan katrol tak
bermassa. Berapakah nilai
percepatan sistem?
(Diketahui𝑚1 = 2𝑘𝑔,𝑚2 =1𝑘𝑔,𝑚3 = 5𝑘𝑔, 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 = 20°,
serta 𝑔 = 10𝑚/𝑠2)
f. 3𝑚/𝑠2
g. 3,2𝑚/𝑠2
h. 5,1𝑚/𝑠2
i. 7,2𝑚/𝑠2
j. 7,5𝑚/𝑠2
Jawaban : c
Pembahasan
Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔
𝑚2 = 1𝑘𝑔
𝑚2 = 5𝑘𝑔
𝜃 = 20°
𝑔 = 10𝑚/𝑠2
Ditanya : 𝑎?
Jawab :
Perhatikan arah kerja
sistem Dapat diketahui bahwa
𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga
balok 1 dan balok 2 bergerak
ke kanan, sedangkan balok 3
bergerak ke bawah.
Untuk mencari
C4
316
percepatan sistem terlebih
dahulu mencari besar
tegang tali dari setiap
balok pada sistem - Tinjau Balok 1
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝑇12 − 𝑤1 sin𝜃 = 𝑚1𝑎 𝑻𝟏𝟐 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 ..P(1)
- Tinjau Balok 2
∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑇23 − 𝑇12 −𝑤2 sin𝜃 = 𝑚2𝑎 𝑻𝟐𝟑 = 𝑻𝟏𝟐 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽 ...P(2)
Substitusi P(1) dan (2) 𝑇12 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 ..P(1) 𝑇23 = 𝑇12 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin 𝜃 ...P(2)
𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin𝜃
𝑻𝟐𝟑 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽 ...P(3)
- Tinjau Balok 3
∑𝐹 = 𝑚𝑎
𝑤3 − 𝑇23 = 𝑚3𝑎
𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑 −𝒎𝟑𝒂 ...P(4)
Substitusi P(3) dan (4) 𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑤2 sin𝜃 ...P(3)
𝑇23 = 𝑤3 −𝑚3𝑎 ...P(4)
𝑤3 −𝑚3𝑎 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin 𝜃 + 𝑤2 sin 𝜃
317
𝑤3 −𝑤1 sin 𝜃 − 𝑤2 sin 𝜃 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑚3𝑎 𝒘𝟑 − 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂
...P(5)
Mencari nilai (𝒂) dari P(5) 𝒘𝟑 −𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂
𝑎 =𝑤3 −𝑤1 sin𝜃 − 𝑤2 sin𝜃
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3
𝑎 =𝑚3 .𝑔 −𝑚1 .𝑔 sin 20° −𝑚2 .𝑔 sin 20°
𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3
𝑎 =5𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3 − 1𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3
2𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔 + 5𝑘𝑔
𝑎 =50𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔𝑚/𝑠2
8𝑘𝑔
𝑎 =41𝑘𝑔𝑚/𝑠2
8𝑘𝑔
𝒂 = 𝟓,𝟏𝒎/𝒔𝟐
348
LAMPIRAN C
ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
2. Deskripsi Data Hasil Pretest
3. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
4. Deskripsi Data Hasil Posttest
5. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
6. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
7. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
8. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
9. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
10. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
11. Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
12. Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
13. Persentase Indikator Kemampuan Kognitif
14. Uji N-Gain
349
Lampiran C.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Siswa Nilai Pretest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
S1 20 24
S2 48 56
S3 40 32
S4 44 28
S5 28 40
S6 44 56
S7 44 36
S8 32 40
S9 28 32
S10 36 32
S11 36 40
S12 36 60
S13 40 36
S14 32 32
S15 32 32
S16 44 52
S17 36 24
S18 20 40
S19 44 40
S20 28 44
S21 32 36
S22 36 48
S23 32 44
S24 36 28
S25 36 24
S26 32 12
S27 56 44
S28 20 48
S29 28 36
S30 28 32
S31 36 20
S32 48 40
S33 40 40
Rata-rata 35,52 37,21
350
Lampiran C.2 Deskripsi Data Hasil Pretest
Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat
pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
20 28 32 36 36 44 48
20 28 32 36 36 44 48
20 28 32 36 40 44 56
28 32 32 36 40 44
28 32 36 36 40 44
Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
Jumlah siswa (n) = 33
Nilai Maksimum (Xmax) = 56
Nilai Minimum (Xmin) = 20
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai
a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum
= 56 – 20
= 36
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 6,02 ≈ 7
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 36/7
= 5,14 ≈ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Interval Frekuensi (f)
20-25 3
26-31 5
32-37 14
38-43 3
44-49 7
50-55 0
56-61 1
Jumlah 33
351
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Eksperimen
(CPA)
Mean 35,52 1,454
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 32,55
Upper Bound 38,48
5% Trimmed Mean 35,41
Median 36,00
Variance 69,758
Std. Deviation 8,352
Minimum 20
Maximum 56
Range 36
Interquartile Range 12
Skewness ,127 ,409
Kurtosis ,125 ,798
Statistics
Eksperimen
N Valid 33
Missing 0
Mean 35,52
Median 36,00
Mode 36
Std. Deviation 8,352
Variance 69,758
Range 36
Minimum 20
Maximum 56
352
Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat
pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:
12 28 32 36 40 44 56
20 28 32 36 40 44 56
24 32 32 40 40 48 60
24 32 36 40 40 48
24 32 36 40 44 52
Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
Jumlah siswa (n) = 33
Nilai Maksimum (Xmax) = 60
Nilai Minimum (Xmin) = 12
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai
a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum
= 60 – 12
= 48
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 6,02 ≈ 7
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 48/7
= 6,86 ≈ 7
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
Interval Frekuensi (f)
12-18 1
19-25 4
26-32 8
33-39 4
40-46 10
47-53 3
54-60 3
Jumlah 33
353
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kontrol
(Konvensional)
Mean 37,84 1,709
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 34,37
Upper Bound 41,30
5% Trimmed Mean 37,94
Median 40,00
Variance 108,084
Std. Deviation 10,396
Minimum 12
Maximum 60
Range 48
Interquartile Range 12
Skewness -,067 ,388
Kurtosis ,239 ,759
Statistics
Kontrol
N Valid 33
Missing 0
Mean 37,21
Median 36,00
Mode 40
Std. Deviation 10,700
Variance 114,485
Range 48
Minimum 12
Maximum 60
354
Lampiran C3 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Siswa Nilai Posttest
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
S1 72 52
S2 72 56
S3 80 36
S4 68 56
S5 56 52
S6 64 56
S7 84 52
S8 76 72
S9 52 40
S10 72 52
S11 68 52
S12 68 60
S13 80 60
S14 64 24
S15 64 52
S16 68 60
S17 48 56
S18 52 68
S19 84 60
S20 64 64
S21 68 52
S22 76 64
S23 76 60
S24 80 60
S25 60 60
S26 72 48
S27 68 60
S28 76 56
S29 44 68
S30 68 56
S31 72 52
S32 68 48
S33 64 40
Rata-rata 68,12 54,67
355
Lampiran C.4 Deskripsi Data Hasil Posttest
Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil posttest yang didapat
pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
44 60 64 68 72 76 80
48 64 68 68 72 76 84
52 64 68 68 72 76 84
52 64 68 68 72 80
56 64 68 72 76 80
Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
Jumlah siswa (n) = 33
Nilai Maksimum (Xmax) = 84
Nilai Minimum (Xmin) = 44
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai
a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum
= 84 – 44
= 40
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 6,02 ≈ 7
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 40/7
= 5,71 ≈ 6
Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen
Interval Frekuensi (f)
44-49 2
50-55 2
56-61 2
62-67 5
68-73 13
74-79 4
80-85 5
Jumlah 33
356
Statistics
Eksperimen
N Valid 33
Missing 0
Mean 68,12
Median 68,00
Mode 68
Std. Deviation 9,772
Variance 95,485
Range 40
Minimum 44
Maximum 84
Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Kontrol
Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil Posttest yang didapat
pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:
24 48 52 56 60 60 68
36 52 52 56 60 60 68
40 52 52 56 60 60 72
40 52 52 56 60 64
48 52 56 56 60 64
Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
Jumlah siswa (n) = 33
Nilai Maksimum (Xmax) = 72
Nilai Minimum (Xmin) = 24
Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai
a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum
= 72 – 24
= 48
b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 33
= 6,02 ≈ 7
c. Panjang Kelas (P) = R/K
= 48/7
= 6,86 ≈ 7
357
Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol
Interval Frekuensi (f)
24-30 1
31-37 1
38-44 2
45-51 2
52-58 14
59-65 10
66-72 3
Jumlah 33
Statistics
Kontrol
N Valid 33
Missing 0
Mean 54,67
Median 56,00
Mode 52a
Std. Deviation 9,574
Variance 91,667
Range 48
Minimum 24
Maximum 72
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
358
Lampiran C.5 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji
Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah
sebagai berikut :
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil
Belajar
Siswa
Pre-Test Eksperimen (CPA)
33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Hasil
Belajar
Siswa
Pre-Test Eksperimen (CPA)
,144 33 ,082 ,962 33 ,295
a. Lilliefors Significance Correction
Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,295.
Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :
Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal
Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data pretest
kelas eksperimen terdistribusi secara normal.
359
Lampiran C.6 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji
Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah
sebagai berikut :
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Belajar Siswa Pre Test Kontrol 33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa Pre Test Kontrol ,124 33 ,200* ,979 33 ,765
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,765.
Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :
Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal
Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data pretest
kelas kontrol terdistribusi secara normal.
360
Lampiran C.7 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen
Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji
Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah
sebagai berikut :
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil
Belajar
Siswa
Posttest Eksperimen (CPA)
33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil
Belajar
Siswa
Posttest Eksperimen (CPA)
,162 33 ,028 ,946 33 ,102
a. Lilliefors Significance Correction
Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,102.
Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :
Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal
Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data posttest
kelas eksperimen terdistribusi secara normal.
361
Lampiran C.8 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji
Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah
sebagai berikut :
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Belajar Siswa Post Test Kontrol 33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Siswa Post Test Kontrol ,208 33 ,001 ,911 33 ,010
a. Lilliefors Significance Correction
Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,010.
Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :
Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal
Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data posttest
kelas kontrol tidak terdistribusi secara normal.
362
Lampiran C.9 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Barlett dengan
bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,500
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1,926
df 1
Sig. ,165
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1,247 62,368 62,368 1,247 62,368 62,368
2 ,753 37,632 100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1
Eksperimen ,790
Kontrol ,790
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
a. 1 components extracted.
Nilai signifikansi uji homogenitas data pretest berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,165.
Kriteria pengujian uji homogenitas :
Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas homogen
Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas tidak
homogen.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data pretest
kedua kelas memiliki varian nilai yang sama (homogen).
363
Lampiran C.10 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene dengan
bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Siswa
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,035 1 64 ,852
Nilai signifikansi uji homogenitas data pretest berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,852.
Kriteria pengujian uji homogenitas :
Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas homogen
Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas tidak
homogen.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data posttest
kedua kelas memiliki varian nilai yang sama (homogen).
364
Lampiran C.11 Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil Uji Hipotesis Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji paired sample t test
dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Belajar Siswa Pre Test Eksperimen 33 35,52 8,352 1,454
Pre Test Kontrol 33 37,21 10,700 1,863
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differ
ence
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Siswa
Equal variances
assumed 1,668 ,201 -,718 64 ,475 -1,697 2,363 -6,417 3,023
Equal variances not
assumed -,718 60,438 ,475 -1,697 2,363 -6,423 3,029
Nilai signifikansi uji hipotesis data pretest berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,475.
Hipotesis Statistik :
Ho = Hipotesis nol, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Ha = Hipotesis alternatif, terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kntrol.
Kriteria Pengujian :
365
Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang
berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
366
Lampiran C.12 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil Uji Hipotesis Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney dengan
bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :
Ranks
kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Hasil Belajar Posttest Eksperimen 33 44,95 1483,50
Posttest Kontrol 33 22,05 727,50
Total 66
Test Statisticsa
Hasil Belajar
Mann-Whitney U 166,500
Wilcoxon W 727,500
Z -4,879
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000001
a. Grouping Variable: kelas
Nilai signifikansi uji hipotesis data posttest berdasarkan tabel di atas
sebesar 0,000001.
Hipotesis Statistik :
Ho = Hipotesis nol, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Ha = Hipotesis alternatif, terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta
didik kelas eksperimen dan kelas kntrol.
Kriteria Pengujian :
Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
367
Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang
berarti terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
368
Lampiran C.13 Persentase Indikator Kemampuan Kognitif
Data Persentase Indikator Kemampuan Kognitif
1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25
C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C
1 E1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
2 E2 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 12
3 E3 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 10
4 E4 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 11
5 E5 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 7
6 E6 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 11
7 E7 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 11
8 E8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 8
9 E9 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
10 E10 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
11 E11 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9
12 E12 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
13 E13 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10
14 E14 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 8
15 E15 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
16 E16 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11
17 E17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
18 E18 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
19 E19 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 11
20 E20 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7
21 E21 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8
22 E22 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9
23 E23 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8
24 E24 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
25 E25 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9
26 E26 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8
27 E27 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 14
28 E28 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
29 E29 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7
30 E30 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
31 E31 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9
32 E32 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 12
33 E33 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 10
3 20 2 33 18 4 3 25 9 15 24 5 15 26 6 16 3 2 14 2 4 21 2 18 3
0,09 0,61 0,06 1 0,55 0,12 0,09 0,76 0,27 0,45 0,73 0,15 0,45 0,79 0,18 0,48 0,09 0,06 0,42 0,06 0,12 0,64 0,06 0,55 0,09
9% 61% 6% 100% 55% 12% 9% 76% 27% 45% 73% 15% 45% 79% 18% 48% 9% 6% 42% 6% 12% 64% 6% 55% 9%
Jumlah
Rata-rata
Persentase
Persentase per
No. Nama
Indikator Kemampuan Kognitif Siswa
34% 25%46,20% 38%
Jumlah
Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)
369
2. Hasil Pretest Kelas Kontrol
1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25
C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C
1 K1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6
2 K2 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14
3 K3 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8
4 K4 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7
5 K5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 10
6 K6 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14
7 K7 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9
8 K8 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 10
9 K9 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8
10 K10 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8
11 K11 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 10
12 K12 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 15
13 K13 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9
14 K14 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 8
15 K15 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
16 K16 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 13
17 K17 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6
18 K18 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 10
19 K19 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10
20 K20 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 11
21 K21 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 9
22 K22 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 12
23 K23 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11
24 K24 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7
25 K25 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6
26 K26 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
27 K27 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 11
28 K28 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 12
29 K29 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 9
30 K30 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8
31 K31 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5
32 K32 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 10
33 K33 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10
4 17 6 31 21 4 1 27 9 14 19 5 25 19 13 5 10 4 17 9 12 18 3 8 6
0,12 0,52 0,18 0,94 0,64 0,12 0,03 0,82 0,27 0,42 0,58 0,15 0,76 0,58 0,39 0,15 0,3 0,12 0,52 0,27 0,36 0,55 0,09 0,24 0,18
12% 52% 18% 94% 64% 12% 3% 82% 27% 42% 58% 15% 76% 58% 39% 15% 30% 12% 52% 27% 36% 55% 9% 24% 18%
Jumlah
Rata-rata
Persentase
Pers. Per Indikator 48,00% 39.38% 34.33% 28.17%
No. Nama
Indikator Kemampuan Kognitif Siswa
Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)
Jumlah
Mengetahui (C1) Memahami (C2)
370
3. Hasil Posttest Kelas Eksperimen
1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25
C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C
1 E1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 18
2 E2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 18
3 E3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 20
4 E4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 17
5 E5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 14
6 E6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 16
7 E7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21
8 E8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 19
9 E9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 13
10 E10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 18
11 E11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17
12 E12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 17
13 E13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 20
14 E14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 16
15 E15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16
16 E16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 17
17 E17 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 12
18 E18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 13
19 E19 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
20 E20 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 16
21 E21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17
22 E22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 19
23 E23 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19
24 E24 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 20
25 E25 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 15
26 E26 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18
27 E27 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17
28 E28 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19
29 E29 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 11
30 E30 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 17
31 E31 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 18
32 E32 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
33 E33 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16
29 28 23 33 25 21 17 30 28 22 27 21 23 28 15 17 28 20 31 18 22 23 5 23 5
0,878787879 0,848485 0,69697 1 0,757576 0,636364 0,515152 0,909091 0,848485 0,666667 0,818182 0,636364 0,69697 0,848485 0,454545 0,515152 0,848485 0,606061 0,939394 0,545455 0,666667 0,69697 0,151515 0,69697 0,151515
88% 85% 70% 100% 76% 64% 52% 91% 85% 67% 82% 64% 70% 85% 45% 52% 85% 61% 94% 55% 67% 70% 15% 70% 15%
70% 49%
Jumlah
Rata-rata
Persentase
Pers. Per Indikator 83,80% 72%
Indikator Kemampuan Kognitif Siswa
Jumlah
Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)
No. Nama
371
4. Hasil Posttest Kelas Kontrol
1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25
C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C
1 K1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13
2 K2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14
3 K3 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9
4 K4 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14
5 K5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 13
6 K6 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14
7 K7 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13
8 K8 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
9 K9 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 10
10 K10 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13
11 K11 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13
12 K12 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15
13 K13 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15
14 K14 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 6
15 K15 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13
16 K16 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 15
17 K17 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 14
18 K18 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 17
19 K19 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15
20 K20 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 16
21 K21 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13
22 K22 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 16
23 K23 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15
24 K24 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15
25 K25 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 15
26 K26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 12
27 K27 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15
28 K28 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 14
29 K29 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 17
30 K30 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14
31 K31 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 13
32 K32 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 12
33 K33 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 10
7 28 17 29 26 4 4 28 2 30 24 24 18 30 6 28 29 1 31 24 27 26 3 4 1
0,21 0,85 0,52 0,88 0,79 0,12 0,12 0,85 0,06 0,91 0,73 0,73 0,55 0,91 0,18 0,85 0,88 0,03 0,94 0,73 0,82 0,79 0,09 0,12 0,03
21% 85% 52% 88% 79% 12% 12% 85% 6% 91% 73% 73% 55% 91% 18% 85% 88% 3% 94% 73% 82% 79% 9% 12% 3%
No. Nama
Indikator Kemampuan Kognitif Siswa
Jumlah
Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)
50.88% 63.17% 43%
Jumlah
Rata-rata
Persentase
Pers. Per Indikator 65,00%
372
Lampiran C.14 Uji N-Gain
Hasil Uji N-Gain
1. Kelas Eksperimen
N-Gain Kelas Eksperimen
No. Siswa Nilai PreTest Nilai Posttest N-Gain Kategori
1 E1 20 72 0,65 Sedang
2 E2 48 72 0,46 Sedang
3 E3 40 80 0,67 Sedang
4 E4 44 68 0,43 Sedang
5 E5 28 56 0,39 Sedang
6 E6 44 64 0,36 Sedang
7 E7 44 84 0,71 Tinggi
8 E8 32 76 0,65 Sedang
9 E9 28 52 0,33 Sedang
10 E10 36 72 0,56 Sedang
11 E11 36 68 0,5 Sedang
12 E12 36 68 0,5 Sedang
13 E13 40 80 0,67 Sedang
14 E14 32 64 0,47 Sedang
15 E15 32 64 0,47 Sedang
16 E16 44 68 0,43 Sedang
17 E17 36 48 0,19 Rendah
18 E18 20 52 0,4 Sedang
19 E19 44 84 0,71 Tinggi
20 E20 28 64 0,5 Sedang
21 E21 32 68 0,53 Sedang
22 E22 36 76 0,63 Sedang
23 E23 32 76 0,65 Sedang
24 E24 36 80 0,69 Sedang
25 E25 36 60 0,38 Sedang
26 E26 32 72 0,59 Sedang
27 E27 56 68 0,27 Rendah
28 E28 20 76 0,7 Tinggi
29 E29 28 44 0,22 Rendah
30 E30 28 68 0,56 Sedang
31 E31 36 72 0,56 Sedang
32 E32 48 68 0,38 Sedang
33 E33 40 64 0,4 Sedang
373
2. Kelas Kontrol
N-Gain Kelas Kontrol
No. Siswa Nilai PreTest Nilai Posttest N-Gain Kategori
1 K1 24 52 0,37 Sedang
2 K2 56 56 0 Tidak terjadi penurunan
3 K3 32 36 0,06 Rendah
4 K4 28 56 0,39 Sedang
5 K5 40 52 0,2 Rendah
6 K6 56 56 0 Tidak terjadi penurunan
7 K7 36 52 0,25 Rendah
8 K8 40 72 0,53 Sedang
9 K9 32 40 0,12 Rendah
10 K10 32 52 0,29 Rendah
11 K11 40 52 0,2 Rendah
12 K12 60 60 0 Tidak terjadi penurunan
13 K13 36 60 0,38 Sedang
14 K14 32 24 -0,12 Terjadi penurunan
15 K15 32 52 0,29 Rendah
16 K16 52 60 0,17 Rendah
17 K17 24 56 0,42 Sedang
18 K18 40 68 0,47 Sedang
19 K19 40 60 0,33 Sedang
20 K20 44 64 0,36 Sedang
21 K21 36 52 0,25 Rendah
22 K22 48 64 0,31 Sedang
23 K23 44 60 0,29 Rendah
24 K24 28 60 0,44 Sedang
25 K25 24 60 0,47 Sedang
26 K26 12 48 0,41 Sedang
27 K27 44 60 0,29 Rendah
28 K28 48 56 0,15 Rendah
29 K29 36 68 0,5 Sedang
30 K30 32 56 0,35 Sedang
31 K31 20 52 0,4 Sedang
32 K32 40 48 0,13 Rendah
33 K33 40 40 0 Tidak terjadi penurunan
374
3. N-Gain Perindikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
N-Gain Persentase Kriteria N-Gain Persentase Kriteria
1 0,87 87% Tinggi 0,1 10% Rendah
2 0,62 62% Sedang 0,69 69% Sedang
3 0,68 68% Sedang 0,41 41% Sedang
9 0 0% Tidak Terjadi Penurunan -1 -1% Terjadi Penurunan
10 0,47 47% Sedang 0,42 42% Sedang
Rata-rata 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah
4 0,6 60% Sedang 0 0% Tidak terjadi Penurunan
5 0,47 47% Sedang 0,09 9% Rendah
11 0,63 63% Sedang 0,17 17% Rendah
12 0,79 79% Tinggi -0,29 -29% Terjadi Penurunan
13 0,39 39% Sedang 0,84 84% Tinggi
14 0,33 33% Sedang 0,36 36% Sedang
15 0,57 57% Sedang 0,68 68% Sedang
16 0,45 45% Sedang -0,88 -88% Terjadi Penurunan
Rata-rata 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah
6 0,29 29% Rendah 0,79 79% Tinggi
7 0,33 33% Sedang -0,35 -35% Terjadi Penurunan
8 0,08 8% Rendah 0,82 82% Tinggi
17 0,83 83% Tinggi 0,83 83% Tinggi
18 0,58 58% Sedang -0,1 -10% Rendah
19 0,89 89% Tinggi 0,88 88% Tinggi
Rata-rata 0,5 50% Sedang 0,48 48% Sedang
20 0,52 52% Sedang 0,63 63% Sedang
21 0,62 62% Sedang 0,71 71% Tinggi
22 0,17 17% Rendah 0,53 53% Sedang
23 0,1 10% Rendah 0 0% Tidak terjadi Penurunan
24 0,33 33% Sedang -0,16 -16% Terjadi Penurunan
25 0,07 7% Rendah -0,19 -19% Terjadi Penurunan
Rata-rata 0,3 30% Sedang 0,25 25% Rendah
0,47 47% Sedang 0,24 24% Rendah
Kelas Eksperimen Kelas KontrolButir SoalAspek Kemampuan KognitifNo.
Menganalisis (C4)4.
Rata-rata
Mengetahui (C1)1.
Memahami (C2)2.
Menerapkan (C3)3.
375
LAMPIRAN D
SURAT-SURAT PENELITIAN
1. Surat Keterangan Obdervasi
2. Surat Izin Penelitian
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
379
LAMPIRAN E
LAIN-LAIN
1. Lembar Wawancara untuk Guru
2. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
3. Lembar Uji Referensi
380
Lampiran E.1 Lembar Wawancara Guru
Lembar Pedoman Wawancaara Guru
Penelitian Pendahuluan
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Narasumber :
Tanggal :
Waktu :
No. Pertanyaan Jawaban
1. Kurikulum apa yang sedang Bapak/Ibu
gunakan dalam mengajar fisika di Sekolah?
2. Berapa jam pelajaran fisika di setiap
minggunya?
3. Berapa jumlah murid per kelaasnya
(khususnya kelas X)?
4.
Bagaimana rata-rata nilai fisika kelas X?
Apakah berada pada kategori rendah, sedang,
atau tinggi?
Apabila berada pada kategori rendah, apakah
yang menjadi penyebabnya?
5.
Menurut Bapak/Ibu, apakah konsep Hukum
Newton termasuk kedalam materi yang sulit
dipahami oleh peserta didik?
6.
Apakah Bapak/Ibu pernah mengalami kendala
waktu dalam menyampaikan materi Hukum
Newton? Jika pernah bagaimanakah cara
Bapak/Ibu mengatasinya?
7. Model Pembelajaran apa yang sedang
381
Bapak/Ibu terapkan dalam menyampaikan
konsep fisika saat ini?
8.
Bagaimana respon peserta didik ketika
Bapak/Ibu mengajar fisika menggunakan
model tersebut di kelas?
9. Bagaimanakah keaktifan peserta didik saat
pembelajaran fisika berlangsung?
10.
Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan
pendekatan CPA (Concrete-Pictorial-
Abstract) saat mengajar?
11.
Menuru Bapak/Ibu, apakah pembelajaran
dengan pendekatan CPA dapat meningkatkan
kemampuan kognitif peserta didik?
390
Lampiran E.6 Biodata Penulis
Biodata Penulis
DIAN LATIFAH. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan
Bapak Dwi Darma Noviyanto dan Ibu Sarkiyah. Lahir di Jakarta,
pada tanggal 27 Maret 1996, bertempat tinggal di Jl.Raya
Narogong KM.11 Pangkalan 1A Gang Subur Rt.01/Rw.10 No.73
Bantargebang, Bekasi.
Riwayat Pendidikan. penulis telah menyelesaikan jenjang pendidikan di SDIT
Al-Kindi Bantargebang, Bekasi pada tahun 2008, kemudian menyelesaikan
pendidikan tingkat SMP di SMP Muhammadiyah 01 Cileungsi pada tahun 2011,
dan menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di MAN 2 Kota Bekasi pada tahun
2014. Penulis menjadi bagian dari mahasiswa Jurusan Tadris Fisika, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta sejak tahun 2014 melalui jalur ujian mandiri.