pengaruh pendekatan concrete-pictorial-abstract (cpa ...

404
PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE-PICTORIAL-ABSTRACT (CPA) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA KONSEP HUKUM NEWTON SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah OLEH DIAN LATIFAH 11140163000042 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

Transcript of pengaruh pendekatan concrete-pictorial-abstract (cpa ...

PENGARUH PENDEKATAN

CONCRETE-PICTORIAL-ABSTRACT (CPA)

TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA

DIDIK PADA KONSEP HUKUM NEWTON

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

OLEH

DIAN LATIFAH

11140163000042

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

i

ii

iii

ABSTRAK

Dian Latifah (11140163000042), “Pengaruh Pendekatan Concrete-Pictorial-

Abstract (CPA) terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik pada Konsep

Hukum Newton”. Skripsi Program Studi Tadris Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.

Rendahnya kemampuan kognitif peserta didik pada materi fisika disebabkan oleh

kurangnya pemahaman peserta didik pada materi fisika serta kurang aktifnya

peserta didik pada saat pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA) terhadap kemampuan

kognitif peserta didik pada konsep hukum newton. Penelitian ini dilaksanakan di

MAN 2 Kota Bekasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode

quasi experiment dengan desain penelitian berupa pretest-posttest control group.

Sampel pada penelitian ini terdiri dari 33 peserta didik kelas eksperimen dan 33

peserta didik kelas kontrol yang diambil secara purposive sampling. Kemampuan

kognitif peserta didik diukur dengan menggunakan tes hasil belajar peserta didik

pada konsep hukum newton yang berupa 25 soal tes pilihan ganda. Hasil uji

hipotesis posttest yang digunakan pada penelitian ini berupa uji Mann-Whitney

dengan bantuan SPSS dan mendapatkan nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, sebesar

0,000001 dengan kesimpulan Ha diterima, yang berarti terdapat pengaruh

pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif

peserta didik pada konsep hukum newton. Hasil N-Gain pada penelitian ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih unggul

dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata persentase kelas eksperimen sebesar

47% dan rata-rata persentase kelas kontrol sebesar 24%.

Kata kunci: Concrete-Pictorial-Abstract, kemampuan kognitif, hukum Newton.

iv

ABSTRACT

Dian Latifah (11140163000042), “The Influence of the Concrete-Pictorial-

Abstract (CPA) Approach on Students’ Cognitive Ability in Newton’s Law

Concept”. Skripsi of Physics Education Program, Faculty of Tarbiyah and

Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2021.

The law cognitive ability of students in physics material is caused by a lack of

understanding of students on physics material and the students are not active at

the time of learning. This study aims to determine the effect of the concrete-

pictorial-abstract (CPA) approach on the cognitive abilities of students in the

newton law concept. This research was conducted in MAN 2 Bekasi City. The

method used in this study is a quasi experimental method with a research design

in the form of a pretest-posttest control group. The sample in this study consisted

of 33 students in the experimental class and 33 students in the control class who

ware taken by purposive sampling. The cognitive abilities of students were

measured using tests of student learning outcomes on the newton law concept in

the form of 25 multiple choice test questions. The results of the posttest hypothesis

test used in this study were the Mann-Whitney test with the help of SPSS and

obtained the Sig. (2 – tailed) < 0,05, amounting to 0,000001 with the conclusion

Ha accepted, which means that there in an effect of the concrete-pictorial-abstract

(CPA) approach on the cognitive abilities of students on the concept of Newton’s

law. The results of the N-Gain in this study indicate that the experimental class

experienced a superior increase compared to the control class with an average

percentage of the experimental class of 47% and an average percentage of the

control class of 24%.

Keywords : Concrete-Pictorial-Abstract (CPA), cognitive ability, newton’s law.

v

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullah wabarokatuh

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan karunia Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendekatan

Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik

pada Konsep Hukum Newton”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada

junjungan besar Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya,

serta kita selaku umatnya.

Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada banyak pihak yang telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. ucapan terima kasih dilampirkan

kepada :

1. Ibu Dr. Sururin M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tadris Fisika,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Kinkin Suhartini, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Tadris Fisika, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing serta

memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam proses penyusunan

skripsi.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing serta memberikan arahan dan masukan kepada penulis selama

masa perkuliahan.

5. Bapak Anugrah Azhar M.Si selaku validator ahli yang telah meluangkan

waktunya untuk menguji dan memberikan masukan terkait instrumen yang

telah dibuat.

vi

6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya program studi Tadris Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

7. Bapak Lukmanul Hakim, S.Ag selaku kepala MAN 2 Kota Bekasi yang telah

memberikan izin observasi, dan penelitian.

8. Ibu Prita Rabbani Suherman, S.Pd selaku guru fisika di MAN 2 Kota Bekasi

dan selaku validator ahli yang telah sabar membimbing, membantu penulis

dalam proses penelitian serta telah meluangkan waktunya untuk menguji dan

memberikan masukan terkait instrumen yang telah dibuat.

9. Guru-guru, staff, karyawan serta peserta didik kelas X IPA 2 dan 3 MAN 2

Kota Bekasi yang telah membantu penulis dalam proses penelitian.

10. Keluarga tercinta, Ayah saya Dwi Darma Noviyanto dan Mamah saya

Sarkiyah, S.Pd yang telah memberi do’a, bantuan, dan dukungan baik berupa

materi maupun moril kepada penulis. Sa’adatuddaroen selaku sepupu yang

telah memotivasi serta menjadi tempat belajar banyak hal dan kisah.

11. Keluarga Tadris Fisika angkatan 2014, khususnya fisika B, teman

seperjuangan yang telah menemani penulis dan banyak membantu selama

masa perkuliahan sampai skripsi.

12. Keluarga UKM Kalacitra, khususnya AKSARA, Nidya Restu Lestari,

Ernawati, Tiara Ersha Octari, Afida Sabarini, dan Dian Najean Lestari yang

telah memberi dukungan, teman berbagi pengalaman baru selama kuliah

sampai penyusunan skripsi.

13. Anis Nurhayati, Novita Triani dan Anita Khuzaimah, sahabat sejak SMA

yang telah menghibur dan menguatkan penulis selama proses penyusunan

skripsi.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan dan doanya sehingga proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini

dapat berjalan lancar.

Semoga segala bentuk kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT. Aamiin.

vii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga

segala kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan agar skripsi ini

menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Jakarta, Januari 2021

Penulis

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................... i

SURAT KETERANGAN KARYA SENDIRI ................................................... ii

ABSTRAK ..................................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 5

C. Batasan Masalah ...................................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................. 7

A. Deskripsi Teori ........................................................................................................ 7

1. Pendekatan CPA (concrete-pictorial-abstract) ............................................ 7

2. Kemampuan Kognitif ..................................................................................... 10

3. Hukum Newton ............................................................................................... 12

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................................. 18

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 21

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 24

B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................................. 24

C. Variabel Penelitian ................................................................................................ 25

D. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................... 25

E. Prosedur Penelitian ................................................................................................ 26

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 27

ix

G. Instrumen Penelitian .............................................................................................. 27

H. Kalibrasi Instrumen ............................................................................................... 29

1. Uji Validitas ..................................................................................................... 30

2. Uji Reliabilitas ................................................................................................. 31

3. Taraf Kesukaran .............................................................................................. 33

4. Daya Pembeda ................................................................................................. 34

I. Analisis Data .......................................................................................................... 36

1. Uji Prasyarat Analisis ..................................................................................... 36

2. Hipotesis Statistik ........................................................................................... 40

3. Uji N-Gain ....................................................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 42

A. Hasil Penelitian ...................................................................................................... 42

1. Hasil Pretest Kognitif Peserta Didik ............................................................ 42

2. Hasil Posttest Kognitif Peserta Didik ........................................................... 44

3. Data Hasil Kognitif Peserta Didik ................................................................ 45

4. Hasil N-Gain .................................................................................................... 46

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ........................................................... 47

6. Hasil Uji Hipotesis .......................................................................................... 50

B. Pembahasan ............................................................................................................ 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 55

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 55

B. Saran ........................................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 56

LAMPIRAN ................................................................................................................. 61

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar ........................................................................................ 13

Tabel 3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 24

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................................................... 28

Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai r ............................................................ 30

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ............................................................. 31

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Instrumen ................................................................... 32

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................ 32

Tabel 3.7 Kriteria Taraf Kesukaran ............................................................................ 33

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen ....................................................... 34

Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda ............................................................................... 35

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen ........................................................ 35

Tabel 3.11 Klasifikasi nilai N-Gain ............................................................................ 41

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest ......................... 43

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest ........................ 45

Tabel 4.3 Hasil Uji N-Gain Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .......................................................................................................... 47

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ............................................................................................... 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .......................................................................................................... 49

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol .......................................................................................................... 49

Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Data Pretest menggunakan Uji T ................................... 50

Tabel 4.8 Hasil Hipotesis Data Posttest menggunakan Uji Mann-Whitney .......... 51

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Hukum Newton ................................................................. 13

Gambar 2.2 Arah Gaya Berat ...................................................................................... 14

Gambar 2.3 Arah Gaya Normal .................................................................................. 14

Gambar 2.4 Arah Gaya Gesek ..................................................................................... 15

Gambar 2.5 Arah Gaya Tegangan Tali ...................................................................... 16

Gambar 2.6 Arah Gaya Sentripetal ............................................................................. 16

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................... 23

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ....................................................................................................... 42

Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol ....................................................................................................... 44

Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Indikator Hasil Kognitif Peserta

Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................................... 46

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN ........................................... 61

Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen ....................................................................... 62

Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol ............................................................................. 114

Lampiran A.3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen ............................ 166

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN .................................................... 216

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes ..................................................................... 217

Lampiran B.2 Instrumen Tes ..................................................................................... 219

Lampiran B.3 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen ..................................................... 286

Lampiran B.4 Instrumen Tes yang Digunakan ....................................................... 288

Lampiran B.5 Lembar Validasi Ahli ........................................................................ 318

LAMPIRAN C ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN ............................. 348

Lampiran C.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................. 349

Lampiran C.2 Deskripsi Data Hasil Pretest ............................................................ 350

Lampiran C.3 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................... 354

Lampiran C.4 Deskripsi Data Hasil Posttest ........................................................... 355

Lampiran C.5 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................................... 358

Lampiran C.6 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ............................................. 359

Lampiran C.7 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .................................... 360

Lampiran C.8 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol ............................................ 361

Lampiran C.9 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol . 362

Lampiran C.10 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

........................................................................................................................................ 363

Lampiran C.11 Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...... 364

Lampiran C.12 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 366

Lampiran C.13 Persentase Indikator Kemampuan Kognitif ................................. 368

Lampiran C.14 Uji N-Gain ........................................................................................ 372

xiii

LAMPIRAN D SURAT-SURAT PENELITIAN ............................................... 375

Lampiran D.1 Surat Keterangan Observasi ............................................................. 376

Lampiran D.2 Surat Izin Penelitian .......................................................................... 377

Lampiran D.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 378

LAMPIRAN E LAIN-LAIN ................................................................................... 379

Lampiran E.1 Lembar Wawancara Studi Pendahuluan Untuk Guru ................... 380

Lampiran E.2 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .............................................. 382

Lampiran E.3 Lembar Uji Referensi ........................................................................ 383

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan kognitif merupakan aspek penting dalam kurikulum yang

digunakan sebagai salah satu dari tujuan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan

standar isi Pendidikan Dasar dan Menengah pada Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 21 tahun 2016, peserta didik dalam

memperoleh kompetensi pengetahuannya dapat dimiliki dengan melakukan

aktivitas ranah kognitif.1 Ranah kognitif yang dimaksud yaitu mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta yang

merupakan salah satu pendekatan pembelajaran. Hal ini juga diperkuat dengan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 22 tahun

2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan

bahwa pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi yang

terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotor.2

Kemampuan Kognitif didefinisikan sebagai kemampuan berpikir

seseorang yang didapat dari suatu pengalaman.3 Kemampuan kognitif juga

merupakan salah satu dari hasil belajar. Hasil belajar tersebut berupa pengolahan

informasi menjadi keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang selanjutnya

berkaitan dengan kemampuan peserta didik mengolah konsep dalam pemecahan

masalah.4 Hasil belajar sangat penting karena dijadikan sebagai pengukur dalam

1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi

Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.9. 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Standar Proses

Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.4. 3 Molli Wahyuni dan Nini Ariyani, Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran,

(Tasikmalaya : Edu Publisher, 2020), h.41. 4 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Deepublish, 2018), h.10.

2

pemahaman materi yang diberikan kepada peserta didik. 5 Hasil belajar peserta

didik biasanya di olah menjadi sebuah nilai.

Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (2019) untuk kriteria

pencapaian kompetensi lulusan mata pelajaran fisika berdasarkan hasil ujian

nasional skor minimalnya yaitu 55,00.6 Sedangkan nilai rata-rata hasil ujian

nasional mata pelajaran fisika di Kota Bekasi tahun 2019 yaitu 51,17.7

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil nilai ujian nasional pada

mata pelajaran fisika di Kota Bekasi masih di bawah kriteria pencapaian minimal

yaitu 55,00. 8

Pemahaman terhadap materi fisika masih dianggap sulit bagi peserta didik,

berkaitan dengan penggunaan simbol, rumus, istilah, serta kurangnya praktikum

yang menunjang pembelajaran. Berdasarkan hasil study pendahuluan yang

dilakukan Arief Pratama dalam penelitiannya pada tahun 2018 di MAN 1 Kota

Bekasi menyatakan bahwa 58% peserta didik sulit memahami fisika, sedangkan di

MAN 2 Kota Bekasi sebesar 63%.9 Begitupun hasil analisis yang dilakukan oleh

Akbar Perdana, Siswoyo, dan Sunaryo dalam penelitiannya di SMAN 15 Bekasi

menunjukkan bahwa 56,5% peserta didik merasa kesulitan memahami pelajaran

fisika, dengan alasan kurang memahami simbol, rumus, istilah, sebesar 28,9% dan

42% alasan kurangnya praktikum.10

Hal tersebut merupakan salah satu faktor

yang menjadi rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi fisika.

Kurangnya pemahaman materi menjadikan peserta didik sulit dalam

mengembangkan konsep materi jika soal dikemas dalam bentuk yang berbeda.11

5 Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar, (Sukabumi :

Haura, 2020), h. 24. 6 Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0051/P/BSNP/XI/2019, hal. 49.

7 Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Laporan Hasil

Ujian Nasional, 2019, (www.hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id). 8 Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0051/P/BSNP/XI/2019, hal. 49.

9 Arief Pratama, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Bunyi dan Cahaya”, Skripsi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020, h.2. 10

Akbar Perdana, Siswoyo, Sunaryo, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis

Discovery Learning Berbantuan PhET Interactive Simulations pada Materi Hukum Newton”,

Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol.2, No.1, 2017, h.73. 11

Zul Jalali, Rahma Nasir, Raisatul F, “Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA)

Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Siswa”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika Universitas Negeri Malang, 2017, h.653.

3

Kesulitan tersebut disebabkan karena peserta didik cenderung hanya menghafal

rumus tanpa memahami konsepnya. Selain itu, yang menjadi faktor lain

rendahnya hasil belajar adalah peserta didik kurang berpartisipasi aktif karena

proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered).12

Proses

pembelajaran tersebut menjadikan peserta didik kurang memiliki rasa tanggung

jawab terhadap tugas pembelajarannya. Pengalaman secara langsung dapat

menjadikan peserta didik lebih aktif dan menjadi sarana dalam mengolah konsep

dengan melakukan praktikum atau eksperimen yang sesuai dengan bahan

pelajaran. Proses belajar yang tidak memperhatikan tahap belajar perkembangan

kognitif peserta didik juga dapat mempengaruhi pemahaman materi yang

diberikan kepada peserta didik terutama terhadap materi yang bersifat abstrak.

Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan proses pembelajaran yang lebih

efektif, bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta

didik.

Salah satu pembelajaran yang sesuai adalah dengan menggunakan

pendekatan concrete pictorial abstract (CPA) yang merupakan representasi dari

tiga tahapan dalam perkembangan kognitif menurut Bruner berupa enactive,

iconic, dan symbolic.13

Concrete pictorial abstract (CPA) merupakan pendekatan

pembelajaran dengan tiga tahapan yaitu pada tahap awal (concrete) peserta didik

dilibatkan secara langsung belajar dengan memanipulasi benda konkret atau

berupa alat peraga, pada pembelajaran konvensional guru hanya menjelaskan

materi tanpa memperlihatkan benda konkritnya, namun tahap concrete ini peserta

didik dikenalkan dengan benda konkrit yang berhubungan dengan materi yang

dipelajari saat itu, peserta didik memiliki tanggung jawab dalam melakukan

praktikum dan dituntut untuk menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Tahap selanjutnya (pictorial) peserta didik merepresentasikan benda konkret

dalam bentuk gambar maksudnya adalah kegiatan mengamati atau menafsirkan

12

Yulita Dyah, Subiki, Rif’ati, “Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning Model) Pada Pembelajaran Fisika di SMA”, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.5, No.2,

2016, h.123. 13

Jerome S.Bruner, Toward a Theory of Instruction, (London : Harvard University Press,

1966), h.11.

4

gambar yang dibuat oleh peserta didik atau disediakan untuk peserta didik. Pada

tahap pictorial ini peserta didik dituntut untuk bisa menggambar arah vektor atau

diagram gaya, gambar yang digunakan merupakan gambaran dari pembelajaran di

tahap konkrit, maka dari itu peserta didik ditahap konkrit harus memahami

terlebih dahulu apa yang sedang dipelajari agar selanjutnya dapat melaksanakan

tahap pictorial. Kemudian tahap akhir (abstract) pada tahap ini sebuah konsep di

modelkan secara simbol berupa angka atau variabel matematis. Tahap terakhir

merupakan tahap dimana peserta didik menyelesaikan sebuah persoalan secara

matematis, peserta didik dalam tahap abstract dituntut untuk menyelesaikan soal

yang merupakan gambaran dari kejadian pada tahap concrete. Soal yang disajikan

dalam bentuk gambar dan kalimat, ditahap ini juga peserta didik dituntut untuk

menganalisis gambar arah vektor yang nantinya berkaitan dengan penyelesaian

soal, maka dari itu peserta didik harus memahami tahap sebelumnya (pictorial)

terlebih dahulu.14

Berdasarkan penjelasan ketiga tahap CPA diatas dapat diketahui

bahwa peserta didik tidak langsung diberikan sebuah rumus atau konsep yang

nantinya akan membuat peserta didik menjadi kurang paham terhadap materi yang

diberikan, akan tetapi peserta didik dituntut memahami satu persatu atau secara

bertahap tentang pemahaman suatu konsep materi yang akan dipelajari.

Model pembelajaran tersebut diterapkan pada materi yang sesuai,

maksudnya adalah materi yang akan diajarkan dapat memenuhi tiga tahap

pembelajaran CPA. Penelitian ini dibatasi pada materi hukum Newton dan

penerapannya, hukum Newton merupakan konsep mendasar berbagai macam

fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi hukum Newton diperlukan

pemecahan masalah yang kompleks, peserta didik perlu mengembangkan

kemampuan multirepresentasinya dalam bentuk gambar, diagram gaya, dan

matematis.15

14

Hafiziani Eka Putri, Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA), Kemampuan-

kemampuan Matematis, dan Rancangan Pembelajarannya, (Bandung : Royyan Press, 2017), h.1. 15

Suci Furwati, Sutopo, Siti Zubaidah, “Peningkatan Pemahaman Konsep Hukum Newton

Pada Siswa SMP Melalui Pembelajaran Multirepresentasi”, Prosiding TEP & PDs, No.43, 2017,

h.473.

5

Berdasarkan latar belakang dari permasalahan tersebut, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Concrete

Pictorial Abstract (CPA) Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik pada

Materi Hukum Newton”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat

diidentifikasikan, antara lain :

1. Umumnya, pembelajaran fisika yang dilakukan guru kurang menggali

konsep-konsep pemahaman peserta didik.

2. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan menerapkan

konsep tertentu dalam fisika masih rendah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah di atas untuk penelitian yang terarah dan

mendalam dengan cakupan yang tidak terlalu luas, berikut batasan masalah dalam

penelitian ini:

1. Pembelajaran yang digunakan menggunakan pendekatan Concrete-Pictorial-

Abstract (CPA) yang merupakan representasi tahapan perkembangan kognitif

menurut Bruner yaitu enactive, iconic, dan symbolic.

2. Penelitian ini terbatas pada kemampuan kognitif yang didasarkan pada

taksonomi Bloom revisi Anderson dan Krathwol, yaitu kemampuan ranah

kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan dibatasi

sampai tahap C4 (menganalisis).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA)

terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum Newton?

6

2. Bagaimana peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada konsep

hukum Newton setelah menggunakan pendekatan Concrete-Pictorial-

Abstract (CPA) ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasakan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA)

terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum Newton.

2. Mengetahui peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada konsep

hukum Newton.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada berbagai pihak,

diantaranya:

1. Bagi Guru Fisika

Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan juga keaktifan peserta didik.

2. Bagi Peserta Didik

Mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif serta meningkatkan

partisipasi peserta didik dalam pembelajaran dan juga meningkatkan

pemahaman konsep materi.

3. Bagi Peneliti

Dapat memberikan informasi pengaruh penggunaan pendekatan concrete

pictorial abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif.

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teori

1. Pendekatan CPA

1.1 Pengertian Pendekatan CPA

Pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA) merupakan pendekatan

pembelajaran berdasarkan teori belajar dari Jerome Bruner pada tahun 1960.

Pendekatan ini merupakan representasi dari “enactive-iconic-symbolic”. Tahapan

representasi pertama menurut Bruner yaitu enactive, pada tahap ini seseorang

melakukan suatu aktivitas untuk memahami lingkungannya dengan cara mencoba

mengenali dan memvisualisasikan secara langsung, biasanya berupa sebuah

praktek atau percobaan.16

Maksudnya adalah Representasi enaktif ini didasarkan

pada pembelajaran tanggapan dan bentuk habituasi atau pembiasaan.

Representasi tahap kedua yaitu iconic, Tahap ikonik ini dapat diartikan

bahwa seseorang memahami objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi

verbal. Maksudnya dalam memahami dunia sekitarnya seseorang belajar melalui

bentuk perumpamaan dan perbandingan (komparasi).17

Representasi tahap ketiga symboic, bahwa simbol dapat berubah makna,

tidak ada analogi antara simbol dan benda.18

Pada tahap symbolic ini, seseorang

telah mampu memiliki ide atau gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh

kemampuannya dalam berbahasa dan logika.19

Pada tahap ini juga seseorang

dalam memahami dunia sekitarnya belajar melalui simbol bahasa, logika,

matematika, dan sebagainya.

16 Jerome S.Bruner, loc.cit.

17

H.Damardi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar

Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), h.110.

18

Jerome S.Bruner, loc.cit.

19

H.Damardi, loc.cit.

8

Pendekatan CPA juga sering disebut sebagai pendekatan concrete-

representasional-abstract (CRA) yang merupakan representasi dari teori belajar

Jerome S.Bruner. Pendekatan CPA tersebut juga terdiri dari concrete-pictorial-

abstract. Dimana pembelajaran dimulai dari pengenalan fisik benda konkret

(Concrete), kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan memanipulasi benda

konkret yang berupa gambar, bagan, atau grafik (Pictorial), selanjutnya pada

tahap akhir pembelajaran dilakukan dengan pemecahan masalah melalui notasi

abstrak (Abstract).20

Dalam teorinya, Jerome S.Bruner menekankan proses belajar dimana

individu yang belajar mengalami sendiri apa yang dipelajarinya agar proses

tersebut melekat lebih lama dalam pikirannya dengan caranya sendiri.21

Siswa

yang mengalami kesulitan matematika dapat memperoleh manfaat secara

signifikan dari pelajaran yang mencakup beberapa model yang mendekati konsep

pada tingkat kognitif yang berbeda, seperti pendekatan concrete-pictorial-abstract

atau CPA. Bagi siswa yang mengalami kesulitan matematis, pendekatan ini

terbukti efektif karena dilakukan bertahap dari objek nyata ke gambar kemudian

simbolik.22

1.2 Langkah-langkah Pendekatan CPA

Ketika menggunakan pendekatan CPA, urutan aktivitas kegiatan

pembelajaran sangat penting. Kegiatan dengan menggunakan bahan-bahan

konkret harus diperkenalkan pertama untuk mengesankan siswa bahwa operasi

matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata. Hubungan

bergambar menunjukkan representasi visual dari manipulatif konkret dan

membantu siswa memvisualisasikan operasi matematika selama pemecahan

masalah. Penting disini bahwa guru harus menjelaskan bagaimana contoh gambar

20 Bradley S. Witzel, “Using CRA to Teach Algebra to Students with Math Difficulties in

Inclusive Settings”, Learning Disabilities: A Contemporary Journal, Vol.3, No.2, 2005, h.50.

21

Sumiyati, “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) Terhadap

Pemahaman Konsep Matematika Siswa”, Skripsi Universitas Universitas Islam Negeri Jakarta,

2017, h.20.

22

David A.Sousa, How The Brain Learns Mathematics, (California: Corwin Press, 2008),

h.33.

9

yang berhubungan dengan contoh-contoh konkret. Terakhir, kerja formal dengan

simbol digunakan untuk menunjukkan bagaimana simbol memberikan cara yang

lebih singkat dan efisien untuk mempresentasikan operasi numerik. Pada

akhirnya, siswa harus mencapai tingkat abstrak akhir menggunakan simbol

dengan mahir dengan banyak keterampilan matematika yang mereka kuasai.23

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pendekatan

CPA adalah sebagai berikut :

1) Komponen konkret (concrete), berisi manipulatif, alat ukur, atau benda lain

yang dapat ditangani siswa selama pembelajaran.

2) Representasi bergambar (pictorial), berisi gambar, diagram, bagan, atau

grafik yang digambar oleh siswa atau disediakan bagi siswa untuk membaca

atau menafsirkan.

3) Abstrak (abstarct), mengacu pada representasi simbolis, seperti angka atau

huruf yang ditulis atau ditafsirkan oleh siswa untuk menunjukkan

pemahaman akan suatu tugas.

Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan CPA juga dijelaskan

oleh Flores (dalam Hafiziani, 2017)24

:

1) Benda-benda konkret (manipulatif) digunakan untuk memperkenalkan

pemahaman konseptual tentang materi yang akan dipelajari peserta didik.

petunjuk dan isyarat digunakan oleh guru agar peserta didik dapat ikut

berpartisipasi aktif.

2) Benda-benda konkret (manipulatif) diganti dengan gambar atau lukisan.

Gambar atau lukisan digunakan sebagai media pengingat peserta didik

mengenai pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.

3) Fase terakhir merupakan transisi dari gambar menjadi angka atau simbol

abstrak. Angka atau simbol abstrak digunakan peserta didik dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan.

23 Ibid.

24

Hafiziani Eka Putri, op.cit., h.2.

10

2. Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari hasil belajar. Menurut

Arikunto (2001), hasil belajar merupakan hasil pencapaian peserta didik setelah

proses belajar.25

Hasil belajar ini digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan

pemahaman materi pada peserta didik.26

Hasil belajar dalam ranah kognitif terkait

dengan daya ingat mengenai hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan oleh

peserta didik. Bentuk aplikasi dari ranah kognitif berupa pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, serta evaluasi.27

Menurut Piaget (1952), kemampuan atau perkembangan kognitif adalah

hasil dari hubungan perkembangan otak dengan pengalaman yang membantu

individu beradaptasi dengan lingkungannya.28

Sedangkan menurut Anderson

(2001) kemampuan kognitif merupakan kemampuan seseorang dalam berpikir

mulai dari tahap dasar hingga ke tahap yang lebih tinggi.29

Dalam taksonomi

bloom versi revisi, Anderson dan Krathwohl membagi ranah kognitif menjadi dua

yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.30

Dimensi Pengetahuan

terdapat empat tingkatan yaitu :31

1) Pengetahuan faktual, yaitu pengetahuan dasar yang harus dimiliki peserta

didik untuk memecahkan suatu masalah. Seperti pengetahuan tentang bagian

detail dan unsur-unsur yang berupa istilah, simbol, kata, atau gambar dan

fakta-fakta yang ada di lingkungan.

2) Pengetahuan koseptual, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan klasifikasi

dan kategori; pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi; pengetahuan

tentang teori, model, dan struktur. Pencapaian dari pengetahuan konseptual

ditandai dengan kemampuan dalam mengelompokkan, menguasai teori,

25 Edy Syahputra, op.cit., h. 25.

26

Ibid.,h.24.

27

Endang Sri Wahyuningsih, Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, (Yogyakarta : Deepublish, 2020), h.66.

28

Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : Grasindo, 2002), h.72.

29

Siswanto, dkk., “Inquiry By Design Argumentation Activity: Melatihkan Kemampuan

Kognitif Pada Pembelajaran Fisika”, Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika, Vol.3,

No.1, 2017, h.52.

30

Lindri Harmurni, Instrumen Penilaian dan Validasinya, (Sidoarjo : Uwais Inspirasi

Indonesia, 2019), h.47.

31

David R. Krathwohl, “A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview”, Theory Into

Practice, Vol.41, No.4, 2002, h.214.

11

memahami prinsip, dapat menyimpulkan, memberikan contoh, serta

mengenali struktur.

3) Pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu

metode penyelidikan, prosedur, atau langkah-langkah, misalnya peserta didik

dapat melaksanakan penelitian melalui proses yang bertahap.

4) Pengetahuan metakognitif, yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui

dan memahami) secara umum serta kesadaran dan pengetahuan kognisi

(mengetahui dan memahami) seseorang diri. Pengetahuan ini berkaitan

dengan proses kognitif seseorang serta proses berpikir sendiri yang berupa

keterampilan belajar, kemampuan mengingat, serta kemampuan dalam

memantau pembelajaran.

Dimensi proses terdapat enam tahapan yaitu :32

1) Mengingat, yaitu mengenali atau mengingat kembali. Menempatkan

pengetahuan yang sesuai dalam memori jangka panjang.

2) Memahami, yaitu dapat mengambil makna atau pesan dari materi pelajaran

baik berupa lisan, tulisan, dan grafis. Proses kognitif yang termasuk

memahami adalah menafsirkan, menunjukkan, mengklasifikasi, meringkas,

menyimpulkan, membandingkan, menjelaskan.

3) Menerapkan, yaitu melaksanakan atau menggunakan prosedur untuk

memecahkan suatu masalah. Proses kognitifnya seperti mengeksekusi dan

mengimplementasikan.

4) Menganalisis, yaitu mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian

penyusunnya dan menentukkan bagaimana bagian-bagian itu saling

berhubungan. Seperi membedakan, mengatur, menghubungkan.

5) Evaluasi, yaitu membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Seperti

memeriksa, mengkritik.

6) Membuat, yaitu mengumpulkan unsur tertentu menjadi suatu kesatuan yang

koheren dan fungsional. Seperti menghasilkan, merencanakan, memproduksi.

32 Ibid., h.215.

12

Mengembangkan kognitif menurut Bruner, peserta didik perlu proses

transformasi informasi yang benar secara bertahap, tahapan tersebut terbagi

menjadi tiga yaitu :33

1) Perolehan informasi, yaitu tahap permulaan, dimana informasi diterima dari

luar, informasi disini diartikan sebagai ilmu pengetahuan.

2) Pengolahan informasi, penyesuaian infromasi-informasi yang telah diperoleh

berupa pengklasifikasian secara objektif.

3) Checking atau mengadakan “tes kecukupan” atau kebenaran terhadap

informasi yang telah diolahnya tersebut.

Berdasarkan pengertian kemampuan kognitif dari beberapa ahli tersebut

dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir

seseorang yang didapat dari suatu pengalaman dimulai dari tahap rendah ke tahap

yang lebih tinggi. Kemampuan kognitif ini sangat penting karena kemampuan

tersebut merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki peserta didik agar

mampu menguasai konsep dan hakikat mengenai sains.34

3. Hukum Newton

3.1 Kompetensi Dasar Materi Hukum Newton

Kompetensi dasar merupakan kemampuan dalam mencapai kompetensi ini

yang harus di dapat oleh peserta didik melalui pembelajaran.35

Beikut adalah

kompetensi dasar Hukum Newton yang ada pada kurikulum 2013 revisi:

33 Zulfikar Ali Buton, “Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner dalam Nuansa

Pendidikan Modern”, Millah Edisi Khusus Desember, 2010, h.61.

34

Siswanto, dkk, op.cit., h.55.

35

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan

Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h.4.

13

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar36

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis interaksi pada gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerak lurus benda serta

penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

4.7 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait gaya

serta hubungan gaya, massa dan

percepatan dalam gerak lurus

benda dengan menerapkan

metode ilmiah.

3.2 Peta Konsep Materi Hukum Newton

Peta konsep materi Hukum Newton sebagai berikut:

Gambar 2.1 Peta Konsep Hukum Newton

36 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Model Silabus Mata Pelajaran Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) : Mata Pelajaran Fisika, (2017), h.14.

14

3.3 Jenis-jenis Gaya

a. Gaya Berat

Gaya berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda.

Gaya berat dilambangkan dengan “𝑤” dari kata “weight”. Secara matematis

rumus gaya berat yaitu:37

𝑤 = 𝑚.𝑔

Dimana gaya berat (𝑤) nilainya sebanding dengan massa benda (m) dikalikan

dengan percepatan gravitasi bumi (g). Gaya berat bekerja pada titik pusat massa,

arahnya selalu menuju ke pusat bumi. Adapun gambar arah gaya berat adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.2 Arah gaya berat

b. Gaya Normal

Gaya normal yaitu gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan.38

Gaya normal dilambangkan dengan “𝑁”, arah

gaya normal selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Adapun gambar arah gaya

normal adalah sebagai berikut :

Gambar 2.3 Arah gaya normal

37 Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Revisi, (Jakarta :

Erlangga, 2016), h.255.

38

Ibid, h.256.

15

c. Gaya Gesek

Gaya gesek merupakan gaya yang muncul jika permukaan dua benda

bersentuhan langsung.39

Gaya gesek dilambangkan dengan “𝑓”, arah gaya gesek

berlawanan dengan arah gerak. Adapun gambar arah gaya gesek adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.4 Arah gaya gesek

Gaya gesek terbagi dua:

1) Gaya gesek statis (𝒇𝒔)

Gaya gesek statis terjadi pada saat benda diam atau tepat akan bergerak.40

Nilai gaya gesek statis ketika diam yaitu:

𝑓𝑠 ≤ 𝜇𝑠𝑁

Nilai gaya gesek ketika tepat akan bergerak yaitu:

𝑓𝑠 = 𝑓𝑠𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜇𝑠𝑁

Dimana gaya gesek statis (𝑓𝑠) nilainya sebanding dengan koefisien gesekan statis

(𝜇𝑠) dikalikan dengan gaya normal (𝑁)

2) Gaya gesek kinetis (𝒇𝒌)

Gaya gesek kinetis terjadi pada saat benda bergerak, dengan nilai:41

𝑓𝑘 = 𝜇𝑘𝑁

Dimana gaya gesek kinetis (𝑓𝑘) nilainya sebanding dengan koefisien gesekan

kinetis (𝑓𝑘) dikalikan dengan gaya normal (𝑁).

39 Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta : Erlangga, 2001), h.113.

40

Ibid, h.115.

41

Ibid, h.113.

16

d. Gaya Tegangan Tali

Tegangan tali adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali

karena tali tersebut tegang akibat dari menarik sebuah benda.42

Gaya tegangan tali

disimbolkan dengan “𝑇”, arahnya tergantung pada titik tinjauan. Adapun gambar

arah gaya tegangan tali sebagai berikut:

Gambar 2.5 Arah gaya tegangan tali

e. Gaya Sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak

melingkar. Gaya ini disimbolkan dengan “𝐹𝑠”, arahnya selalu menuju ke pusat

lingkaran. Secara matematis nilai gaya sentripetal sebagai berikut:43

𝐹𝑠 =𝑚𝑣2

𝑟= 𝑚𝑤2𝑟

Dimana besar nilai gaya sentripetal (𝐹𝑠) sebanding dengan massa benda (𝑚) dikali

kecepatan kuadrat (𝑣2) dibagi dengan jari-jari lingkaran (𝑟) atau setara dengan

massa benda (𝑚) dikali kecepatan sudut kuadrat (𝑤2) dikali dengan jari-jari

lingkaran (𝑟). Adapun gambar arah gaya sentripetal adalah sebagai berikut:

Gambar 2.6 Arah gaya sentripetal

42 Marthen Kanginan, op.cit., h.260.

43

Ibid, h.261.

17

3.4 Hukum I Newton

Hukum I Newton berbunyi:44

“setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap

sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol”.

Secara matematis Hukum I Newton dituliskan dengan persamaan:

∑𝐹 = 0

Berdasarkan persamaan tersebut, benda diam dan benda yang bergerak lurus

beraturan tidak mengalami resultan gaya. Akibatnya, benda tidak mengalami

percepatan (percepatan bernilai nol).45

Hukum I Newton disebut juga sebagai

hukum kelembaman atau inersia. Salah satu contoh kejadian Hukum I Newton di

kehidupan yaitu, sebuah batu besar di lereng gunung akan tetap diam ditempatnya

sampai ada gaya luar lain yang memindahkannya, misalnya gaya tektonisme atau

gempa.46

3.5 Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi:47

“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja

padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan

arah gaya total yang bekerja padanya”.

Secara matematis Hukum II Newton dituliskan dengan persamaan:48

𝑎 =∑𝐹

𝑚 atau ∑𝐹 = 𝑚𝑎

Berdasarkan persamaan tersebut, percepatan yang ditimbulkan oleh suatu gaya

sebanding dengan besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan massanya.

Contoh kejadian Hukum II Newton dalam kehidupan yaitu, jika kita ingin

melempar bola dengan keras, maka kita harus membuat tangan kita bergerak lebih

44 Giancoli, op.cit., h.93.

45

Pujianto, dkk, Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi

2016, (Klaten : Intan Pariwara, 2016), h.136.

46

Pristiadi Utomo, Fisika Interaktif, (Jakarta: Azka Press, 2007), h.56.

47

Giancoli, op.cit., h.95.

48

Ibid.

18

cepat daripada jika melemparkannya dengan lembut. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar gaya, semakin besar percepatannya.49

3.6 Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi:50

“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut

memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang

pertama”.

Secara matematis Hukum III Newton dituliskan dengan persamaan:51

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Berdasarkan persamaan di atas bahwa konsep aksi-reaksi pada Hukum III Newton

yaitu gaya aksi dan reaksi sama besar tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua

arah yang berbeda.

Salah satu contoh kejadian Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-

hari yaitu, seandainya kita mendorong meja yang berat dan meja tersebut tidak

bergerak. Hal ini berarti bahwa meja melakukan gaya yang besarnya sama dengan

gaya yang kita berikan untuk mendorong meja tersebut. Meja tetap di tempatnya

karena gaya yang kita berikan sama dengan gaya gesekan yang berlawanan antara

kaki meja dan lantai. Kita tidak bergerak karena kekuatan meja pada kita sama

dengan gaya yang berlawanan antara sepatu kita dan lantai.52

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Hafiziani Eka Putri (2015), dalam International Journal Of Education and

Research, Vol.3 No.6 yang berjudul “The Influence Of Concrete Pictorial

Abstract (CPA) Approach To The Mathematical Representation Ability

Achievement Of The Pre-Service Teachers At Elementary School”,

menyatakan bahwa prestasi kemampuan representasi matematis calon guru

49 Konrad B.Krauskopf, The Physical Universe Ninth Edition, (New York : Mc Graw-Hill

Education, 2000), h.43.

50

Giancoli, op.cit., h.97.

51

Marthen Kanginan, op.cit., h.247.

52

Konrad B.Krauskopf, op.cit., h.46.

19

yang menggunakan pendekatan CPA secara signifikan lebih baik

dibandingkan dengan calon guru yang menggunakan pembelajaran

konvensional.53

2. Sumiyati (2017), dalam skripsi Universitas Islam Negeri Jakarta yang

berjudul “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) terhadap

Pemahaman Konsep Matematika Siswa”, menyatakan bahwa pemahaman

konsep matematika siswa yang diajarkan dengan pendekatan CPA lebih

tinggi dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika siswa yang

diajarkan dengan pendekatan konvensional.54

3. Alfiatri Arif Susilo (2017), dalam skripsi Universitas Pasunsan Bandung yang

berjudul “Perbandingan Model Pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract

(CPA) dengan Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan

Representasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa SMA”, menyatakan bahwa

kemampuan representasi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran

CPA lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran Discovery

Learning.55

4. A. Azmidar, dkk (2017), dalam International Conference on Mathematics

and Science Education (ICMScE), Journal of Physics: Conf.Series 895 yang

berjudul “Enhancing Students’ Interest through Mathematics Learning”,

menyatakan bahwa pendekatan CPA dapat digunakan sebagai alternatif

mengingkatkan minat matematika siswa.56

5. Hafiziani Eka Putri (2018), dalam Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.10, No.2

yang berjudul “Influence of Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach

Towards The Enhancement of Mathematical Connection Ability of

Elementary School Students”, menyatakan bahwa kemampuan koneksi

53 Hafiziani Eka Putri, “The Influence Of Concrete Pictorial Abstract (CPA) Approach To

The Mathematical Representation Ability Achievement Of The Pre-Service Teachers At

Elementary School”, International Journal Of Education and Research, Vol.3, No.6, 2015, h.113.

54

Sumiyati, op.cit., h.i.

55

Alfiatri Arif Susilo, “Perbandingan Model Pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract

(CPA) dengan Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis

dan Self-Efficacy Siswa SMA”, Skripsi Universitas Pasundan Bandung, 2017, h.iii.

56

A.Azmidar, dkk, “Enhancing Students’ Interest through Mathematics Learning”,

International Conference on Mathematics and Science Education (ICMScE), Journal of Physics:

Conf.Series 895, 2017, h.1.

20

matematika siswa dengan pendekatan pembelajaran CPA secara signifikan

lebih baik daripada siswa dengan pembelajaran konvensional.57

6. Nino Richard R.Salingay, Denis A.Tan (2018) dalam International Journal of

Scientific & Technology Research, volume 7, yang berjudul “Concrete-

Pictorial-Abstract Approach On Students’ Attitude and Performance In

Mathematics”, menyatakan bahwa kelompok belajar yang menggunakan CPA

memiliki kinerja yang lebih baik daripada kelompok belajar yang tidak

menggunakan CPA. Skor rata-rata siswa dengan CPA jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang non-CPA.58

7. Joan L.Isip (2018) dalam International Journal of Scientific & Engineering

Research Volume 9, Issue 9, yang berjudul “Comparasion between

Traditional Approach and Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach in

Teaching College Algebra”, menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan

antara pendekatan konvensional dengan CPA dimana hasil posttest

pendekatan CPA dalam kategori baik sedangkan posttest pendekatan

konvensional berada dalam kategori cukup.59

8. I Made Ari Purwadi, dkk (2019) dalam International Journal of Instruction

Vol.12. No.1 yang berjudul “The Effect of Concrete-Pictorial-Abstract

Strategy toward Students’ Mathematical Conceptual Understanding and

Mathematical Representation on Franctions”, menyatakan bahwa pendekatan

CPA berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konseptual matematis

serta representasi matematis siswa terhadap pecahan.60

9. Firda Maulani, dkk (2020) dalam Jurnal Absis Pendidikan Matematika dan

Matematika, Vol.2, No.2, yang berjudul “Penerapan Pendekatan Concrete-

57 Hafiziani Eka Putri, “Influence of Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach

Towards The Enhancement of Mathematical Connection Ability of Elementary School Students,

Jurnal Pendidikan Dasar, Vo.10, No.2, 2018, h.61.

58

Nino Richard R.Salingay, Denis A.Tan, “Concrete-Pictorial-Abstract Approach On

Students’ Attitude and Performance In Mathematics”, International Journal of Scientific &

Technology Research, volume 7, 2018, h.90.

59

Joan L.Isip, “Comparasion between Traditional Approach and Concrete-Pictorial-

Abstract (CPA) Approach in Teaching College Algebra”, International Journal of Scientific &

Engineering Research Volume 9, Issue 9, 2018, h.1290.

60

I Made Ari Purwadi, dkk, “The Effect of Concrete-Pictorial-Abstract Strategy toward

Students’ Mathematical Conceptual Understanding and Mathematical Representation on

Fractions”, International Journal of Instruction Vol.12.No.1, 2019, h.1113.

21

Pictorial Abstract terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD”, menyatakan bahwa

kemampuan pemahaman konsep matematis yang menggunakan pendekatan

CPA lebih baik daripada pendekatan saintifik.61

10. Heru Kurniawan, dkk (2020) dalam Universal Journal of Education Research

yang berjudul “Concrete-Pictorial-Abstract Approach on Student’s

Motivation and Problem Solving Performance in Algebra”, menyatakan

bahwa pendekatan CPA dapat meningkatkan kinerja pemecahan masalah dan

meningkatkan motivasi belajar.62

C. Kerangka Berpikir

Kemampuan kognitif merupakan aspek penting dalam kurikulum yang

digunakan sebagai tujuan kegiatan pembelajaran. Namun pada kenyataannya

kempuan kognitif peserta didik masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan

kurangnya pemahaman materi yang diberikan, proses belajar yang tidak

memperhatikan tahap belajar perkembangan kognitif peserta didik dapat

mempengaruhi pemahaman materi terutama terhadap materi yang bersifat abstrak,

dalam pembelajaran peserta didik cenderung hanya menghafal rumus tanpa

memahami konsepnya. Selain itu, model pembelajaran masih bersifat teacher

centered yang membuat peserta didik menjadi kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang lebih efektif

yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran pendekatan Concrete-

Pictorial-Abstract (CPA), pembelajaran ini dilakukan secara bertahap, pada tahap

awal (concrete) peserta didik dilibatkan secara langsung menggunakan alat

peraga, tahap concrete ini peserta didik dikenalkan dengan benda konkrit yang

berhubungan dengan materi yang dipelajari saat itu, peserta didik memiliki

61 Firda Maulani, dkk, “Penerapan Pendekatan Concrete-Pictorial Abstract terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD”,

Jurnal Absis Pendidikan Matematika dan Matematika, Vol.2, No.2, 2020, h.160.

62

Heru Kurniawan, dkk, “Concrete-Pictorial-Abstract Approach on Student’s Motivation

and Problem Solving Performance in Algebra”, Universal Journal of Education Research, 2020,

h.3204.

22

tanggung jawab dalam melakukan praktikum dan dituntut untuk menjadi lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran tahap kedua (pictorial) peserta didik

mengamati atau menafsirkan gambar yang dibuat atau disediakan, Pada tahap

pictorial ini peserta didik dituntut untuk bisa menggambar arah vektor atau

diagram gaya, gambar yang digunakan merupakan gambaran dari pembelajaran di

tahap konkrit, maka dari itu peserta didik ditahap konkrit harus memahami

terlebih dahulu apa yang sedang dipelajari agar selanjutnya dapat melaksanakan

tahap pictorial. selanjutnya tahap terakhir (abstract) pada tahap ini sebuah konsep

dimodelkan secara simbolik berupa angka atau variabel matematis yang nantinya

digunakan oleh peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan atau tugas yang

diberikan. Tahap terakhir merupakan tahap dimana peserta didik menyelesaikan

sebuah persoalan secara matematis, peserta didik dalam tahap abstract dituntut

untuk menyelesaikan soal yang merupakan gambaran dari kejadian pada tahap

concrete. Soal yang disajikan dalam bentuk gambar dan kalimat, ditahap ini juga

peserta didik dituntut untuk menganalisis gambar arah vektor yang nantinya

berkaitan dengan penyelesaian soal, maka dari itu peserta didik harus memahami

tahap sebelumnya (pictorial) terlebih dahulu.

Model pembelajaran tersebut diterapkan pada materi yang dapat

memenuhi tiga tahap pembelajaran CPA. Penelitian ini dibatasi pada materi

hukum Newton dan penerapannya, Pada materi hukum Newton peserta didik

perlu mengembangkan kemampuan multirepresentasinya dalam bentuk gambar,

diagram gaya, dan matematis

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan melalui bagan berikut:

23

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di

atas, maka hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat pengaruh pendekatan

Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik

pada konsep Hukum Newton.

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun ajaran 2019/2020.

Adapun tempat penelitiannya adalah di MAN 2 Kota Bekasi.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi eksperimen.

Penelitian eksperimen yaitu menggunakan kelompok eksperimen dan juga

kelompok kontrol. Dimana kelompok eksperimen terdiri dari kelompok peserta

didik yang diberi pendekatan pembelajaran Concrete-Pictorial-Abstract (CPA),

sedangkan kelompok kontrol hanya diberi treatmen pembelajaran konvensional

atau metode pembelajaran yang biasa digunakan.

Desain penelitian yang digunakan yaitu menggunakan desain penelitian

berupa pretest-posttest control group design yang dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Group Pretest Treatment Posttest

E 01 XE 01

K 02 XK 02

Keterangan :

E = Kelompok Eksperimen

K = Kelompok Kontrol

01 = Pencapaian Kelompok Eksperimen

02 = Pencapaian Kelompok Kontrol

XE = Pemberian Materi dengan pendekatan concrete-pictorial-abstract (CPA)

XK = Pemberian Materi dengan metode konvensional

Gambar diatas menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok sample

(eksperimen dan kontrol) yang dipilih secara random. Satu kelas dijadikan sebagai

25

kelas eksperimen dan kelas lainnya sebagai kelas kontrol atau pembanding dengan

tidak diberi perlakuan.63

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan

yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti kemudian di tarik

kesimpulannya.64

Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu :

1. Variabel bebas (Independen), merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(dependen).65

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Pendekatan Concrete-

Pictorial-Abstract (CPA).

2. Variabel terikat (Dependen), merupakan variabel yang dipengaruhi atau

akibat, karena adanya variabel bebas.66

Variabel terikat pada penelitian ini

yaitu kemampuan kognitif peserta didik pada konsep hukum newton.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari

suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian.67

Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh peserta didik MAN 2 Kota Bekasi dengan populasi sasarannya

adalah seluruh peserta didik kelas X di Sekolah yang sama.

Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen

secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman

tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggeneralisasikan

sifat atau karakteristik tersebut.68

Untuk pengambilan sampel penelitian ini

ditentukan dengan teknik purpossive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

63Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial,

(Jakarta:Kencana,2018), hlm.56.

64

Sandu Siyoto, M.Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Literasi

Media Publishing, 2015), h.50.

65

Ibid, h.52.

66

Ibid.

67

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah.(Jakarta: Kencana, 2011), hlm.147.

68

Juliansyah Noor,Op,Cit,. hlm.148

26

berdasarkan pada kebijaksaan penelitian itu sendiri. Purpossive sampling

dilakukan bila diperlukan responden dengan persyaratan khusus 69

. Sampel ini

terdiri dari dua kelas, berdasarkan teknik sampling tersebut maka sampel

penelitian ini adalah kelas kontrol yaitu kelas dengan nilai rata-rata pretest

terbesar, dan kelas eksperimen yaitu kelas dengan nilai rata-rata pretest terkecil.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, antara lain :

1. Tahap Persiapan

1.1 Melakukan observasi di sekolah melalui wawancara guru, pengamatan ini

dilakukan di MAN 2 Kota Bekasi.

1.2 Membuat RPP dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sesuai dengan bahan

ajar yang akan digunakan dalam penelitian.

1.3 Membuat instrumen penelitian.

1.4 Melakukan uji kelayakan instrumen melalui validator ahli.

1.5 Melakukan uji lapangan kepada peserta didik yang telah mempelajari konsep

tersebut.

1.6 Melakukan uji validitas dan reliabilitas.

2. Tahap Pelaksanaan atau Tahap Pengambilan Data

2.1 Memberikan pretest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

untuk mengetahui pemahaman awal atau kemampuan kognitif awal peserta

didik.

2.2 Melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pendekatan

Concrete-Pictorial-Abstract pada kelompok eksperimen dan pembelajaran

konvensional pada kelompok kontrol.

2.3 Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

untuk mengetahui apakah terjadi perubahan terdapat kemampuan kognitif

peserta didik terutama pada kelompok yang telah diberikan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract.

69Endang S. Sari,Audience Research Pengantar Studi Penelitian Terhadap Pembaca,

Pendengar dan Pemirsa,(Yogyakarta:Andi Offset,1993),hlm.12.

27

3. Tahap Akhir

3.1 Menganalisis data hasil penelitian berupa pretest dan posttest.

3.2 Melakukan uji hipotesis penelitian dan menarik kesimpulan.

3.3 Membuat laporan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara memperoleh data atau disebut juga

metode pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pretest dan posttest. Pretest yaitu tes kemampuan awal peserta didik sedangkan

posttest yaitu untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi dasar atau indikator

yang disampaikan pada program pembelajaran telah dikuasai oleh peserta didik.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data-data penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan data yang

dipilih. Instrumen penelitian dapat disebut juga dengan alat ukur.70

Tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar peserta didik pada konsep

hukum newton yang berupa 25 soal tes pilihan ganda.

Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari 40

butir soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban untuk mengukur aspek

kognitif peserta didik. Instrumen tes tersebut telah divalidasi berdasarkan hasil uji

coba (validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda). Adapun kisi-kisi

instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah

70 Vigih Hery Kristanto, Metode Penelitian (Yogyakarta : DEEPUBLISH,2018), h.66.

28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

Konsep/Sub

konsep Indikator

Ranah Kognitif Jumlah

C1 C2 C3 C4

Macam-

macam gaya

Mengetahui gaya yang

bekerja pada benda.

1,*

2,

3,*

4*

12

Memahami peristiwa yang

terjadi pada gaya.

5*,

6*

Menerapkan persamaan

yang berkaitan dengan gaya.

7,

8*,

9,

10,

11*,

12*

Hukum-

Hukum

Newton dan

Penerapanny

a

Mengingat pernyataan

tentang Hukum-Hukum

Newton.

13*,

14*

28

Memahami peristiwa

Hukum-Hukum Newton

yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.

15,

16*,

17*,

18*,

19*,

20*,

21*

Menerapkan persamaan

yang berkaitan dengan

Hukum-Hukum Newton.

22,

23*,

24*,

25*

29

Menganalisis gaya-gaya

yang bekerja pada Hukum

Newton

26,

27,

28,

29*,

30*,

31,

32,

33*,

34*,

35,

36,

37,

38*,

39,

40*

Jumlah Soal 6 9 10 15 40

Keterangan : * = Butir soal yang valid

Berdasarkan Tabel 3.2 diperoleh bahwa banyaknya soal valid pada

pengujian anatest sebanyak 25 butir soal.

H. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas dari instrumen

yang akan digunakan. Instrumen tes di uji cobakan terlebih dahulu sebelum

digunakan. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal, dan

memenuhi kriteria kelayakan yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya

pembeda. Berikut adalah pengujian dan perhitungan yang berkaitan dengan

kriteria:

30

1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen penelitian.71

Penelitian ini menggunakan uji validitas

berupa korelasi biserial dengan bantuan software AnatesV4, dengan rumus

sebagai berikut.72

𝛾𝑝𝑏𝑖 =𝑀𝑝−𝑀𝑡

𝑆𝑡

𝑝

𝑞 (3.1)

Keterangan :

𝛾𝑝𝑏𝑖 = koefisien korelasi biserial

𝑀𝑝 = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya.

𝑀𝑡 = rerata skor total

𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total proporsi

𝑝 = proporsi siswa yang menjawab benar

𝑝 =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎𝑕 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑕 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑞 = proporsi siswa yang menjawab salah (𝑞 = 1 − 𝑝)

Validitas suatu instrumen dapat dilihat berdasarkan kriteria penafsiran

koefisien korelasinya (𝑟) pada Tabel 3.3 berikut:73

Tabel 3.3 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai 𝒓

Interval Koefisien Validitas

0,80-1,00 Sangat tinggi

0,60-0,80 Tinggi

0,40-0,60 Cukup

0,20-0,40 Rendah

0,00-0,20 Sangat rendah

71 Slamet Riyanto, Metode Riset Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta : DEEPUBLISH,

2020), h.63.

72

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), h.93.

73

Ibid, h.89.

31

Adapun hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah soal 40

Jumlah siswa 79

Nomor soal yang valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 29, 30, 33,

34, 38, 40

Jumlah soal yang valid 25

Presentase soal yang

valid

62,5%

Berdasarkan Tabel 3.4 terdapat 25 soal valid dari 40 soal yang di uji

cobakan kepada 79 siswa dan 15 soal yang tidak valid. Dengan demikian,

presentase soal valid sebesar 62,5%.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil tes, suatu tes dikatakan

memiliki taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap.74

Reliabilitas dapat dicari dengan rumus K-R.20 dengan bantuan software

AnatesV4 Rumus untuk menguji reliabilitas sebagai berikut:75

𝑟11 = 𝑛

𝑛−1

𝑆2−∑𝑝𝑞

𝑆2 (3.2)

Keterangan :

𝑟11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

𝑝 = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

74 Ibid, h.100.

75

Ibid, h.115.

32

𝑞 = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah 𝑞 = 1 − 𝑝)

∑𝑝𝑞 = jumlah hasil perkalian antara 𝑝 dan 𝑞

𝑛 = banyaknya item

𝑆 = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,90 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ r ≤ 0,90 Tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,70 Cukup

0,20 ≤ r ≤ 0,40 Rendah

0,00 ≤ r ≤ 0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Statistik Butir Soal

𝑟 0,73

Kesimpulan Tinggi

Berdasarkan Tabel 3.6 perhitungan yang menggunakan software Anates

V4, diperoleh nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,73 dan masuk ke dalam

kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen ini layak

digunakan dalam penelitian.

33

3. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran menunjukkan kualitas butir soal apakah termasuk mudah,

sedang, atau sukar.76

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau

tidak terlalu sukar. Oleh karena itu, instrumen harus dibuat dengan komposisi

yang merata. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal

disebut indeks kesukaran (difficulty index). Taraf kesukaran dapat diperoleh

dengan menggunakan rumus berikut:77

𝑃 =𝐵

𝐽𝑠 (3.3)

Keterangan :

𝑃 = indeks kesukaran

𝐵 = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

𝐽𝑠 = jumlah seluruh siswa peserta tes

Penentuan kriteria indeks kesukaran soal seperti pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Taraf Kesukaran

Rentang nilai P Interpretasi Tingkat

Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut:

76 Kadek Agus dan Dewa Bagus, Merancang Penelitian Autentik, (Bali: CV. Media

Educations, 2019), h.76.

77

Suharsimi Arikunto, op.cit, h.223.

34

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Mudah 2 5%

Sedang 24 60%

Sukar 14 35%

Jumlah 40 100%

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi

(D).78

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut:79

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (3.4)

Keterangan :

𝐷 = daya pembeda

𝐽𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas

𝐽𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah

𝐵𝐴 = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

𝐵𝐵 = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

𝑃𝐴 = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai

indeks kesukaran)

𝑃𝐵 = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

78 Ibid, h.226.

79

Ibid, h.228.

35

Penentuan kriteria daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.9

berikut:80

Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda

Rentang Nilai Daya Pembeda Kriteria

Benilai negatif Drop

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik Sekali

Hasil uji daya pembeda instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Drop 5 12,5%

Buruk 5 12,5%

Cukup 14 35%

Baik 12 30%

Baik Sekali 4 10%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.10 dari 40 soal terdapat 5 soal yang harus di buang

(drop), 5 soal dengan kategori buruk, 14 soal dengan kategori cukup, 12 soal

dengan kategori baik, dan 4 soal dengan kategori baik sekali.

80 Ibid, h.232.

36

I. Analisis Data

Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan dianalisis untuk mengukur

peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah penerapan pendekatan CPA.

Dalam penelitian ini, analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji

hipotesis.

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis bertujuan untuk menentukan rumus statistik yang

akan digunakan dalam uji hipotesis. Uji prasyarat ini terdapat dua uji yang harus

dipenuhi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran sebuah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah uji Shapiro Wilk, dengan bantuan software Statistical Product and

Service Solution (SPSS), dengan perhitungan sebagai berikut81

:

𝑇𝑎 =1

𝐷 ∑ 𝑎𝑖(𝑋𝑛−𝑖+1 − 𝑋1

𝑘𝑖=1

2 (3.5)

dimana

𝐷 = ∑ (𝑋𝑖 − 𝑋 )2𝑛𝑖=1 (3.6)

Keterangan :

𝑎𝑖 = Koefisien uji Shapiro Wilk

𝑥𝑛−𝑖+1 = Angka ke n-i+1 pada data

𝑥𝑖 = Angka ke i pada data

𝑋 = Rata-rata data

Penentuan kategori uji Shapiro Wilk sebagai berikut:82

1) Jika p > 𝑎, 𝐻0diterima ; 𝐻𝑎ditolak, berarti data terdistribusi normal

2) Jika p < 𝑎, 𝐻0ditolak ; 𝐻𝑎diterima, berarti data tidak terdistribusi normal.

81 Toto Aminoto, Dwi Agustina, Mahir Statistika & SPSS, (Tasikmalaya : Edu Publisher,

2020), h.214.

82

Slamet Riyanto, Aglis Andhita, op.cit., h.85.

37

Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :

a. Jika nilai Sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 0,05, maka data terdistribusi normal

b. Jika nilai Sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua

keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji barlett dan uji levene, uji barlett digunakan untuk data yang

berdistribusi normal, sedangkan uji levene digunakan untuk data yang tidak

berdistribusi normal. Rumus uji barlett adalah sebagai berikut:83

𝑋2 = 𝐼𝑛. 𝑛 {𝐵 − ∑𝑑𝑘 log 𝑠𝑖2} (3.7)

Keterangan :

𝑛 = jumlah data

𝐵 = (∑𝑑𝑘) log 𝑠2; yang mana 𝑠2 =∑(𝑑𝑘 𝑠𝑖2)

∑𝑑𝑘

𝑠𝑖2 = varians data untuk setiap kelompok ke-i

𝑑𝑘 = derajat kebebasan

Pada penelitian ini, kelompok pretest menggunakan uji barlett dan

kelompok posttest menggunakan uji levene. Keduanya menggunakan software

Statistical Product and Service Solution (SPSS), dengan kriteria berikut :

1. Jika sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) > 0,05, maka varian nilai dari kedua kelas homogen.

2. Jika sig. (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) < 0,05, maka varian nilai dari kedua kelas tidak

homogen.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendekatan Concrete-

Pictorial-Abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif siswa pada konsep

hukum newton. Pada penelitian ini, asumsi distribusi dan varians data serta uji

hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

83 Yulingga nanda, wasis, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish,2017),h.59.

38

a) Data terdistribusi normal dan variansnya sama

Uji hipotesis yang digunakan berupa uji t polled varians dengan rumus

sebagai berikut:84

𝑡 =𝑥1 −𝑥2

𝑛1−𝑛2 𝑠1

2+ 𝑛2−1 𝑠22

𝑛1+𝑛2−2

1

𝑛1+

1

𝑛2

(3.8)

Keterangan :

𝑡 = Nilai t hitung

𝑋1 = Rata-rata nilai kelas eksperimen

𝑋2 = Rata-rata nilai kelas kontrol

𝑠1 = Varians data kelas eksperimen

𝑠2 = Varians data kelas kontrol

𝑛1 = Jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛2 = Jumlah sampel kelas kontrol

Penentuan kategori uji t didasarkan pada :

1) thitung ≤ ttabel , H0diterima dan Haditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan

rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2) thitung > ttabel , H0ditolak dan Haditerima. Artinya, terdapat perbedaan rata-

rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kriteria uji t menggunakan software SPSS adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 > 0,05, maka 𝐻0 diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Artinya,

tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

b. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 < 0,05, maka 𝐻𝑎diterima dan 𝐻0ditolak. Artinya,

terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

84 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2016), h.138.

39

b) Data terdistribusi normal dan variansnya berbeda

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t’separated varians

dengan rumus sebagai berikut:85

𝑡′ =𝑥1 −𝑥2

𝑠1

2

𝑛1+𝑠2

2

𝑛2

(3.9)

Keterangan :

𝑡′ = Nilai t hitung

𝑥1 = Rata-rata nilai kelas eksperimen

𝑥2 = Rata-rata nilai kelas kontrol

𝑠1 = Varians kelas eksperimen

𝑠2 = Varians kelas kontrol

𝑛1 = Jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛2 = Jumlah sampel kelas kontrol

Penentuan kategori uji hipotesis didasarkan pada:

a. 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0diterima dan 𝐻1ditolak. Artinya, tidak terdapat

perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

b. 𝑡𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0ditolak dan 𝐻1diterima. Artinya, terdapat perbedaan

rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

c) Data tidak terdistribusi normal

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney

dengan rumus sebagai berikut:86

𝑈1 = 𝑛1 × 𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)

2− 𝑅1 (3.10)

𝑈2 = 𝑛1 × 𝑛2 +𝑛2(𝑛2+1)

2− 𝑅2 (3.11)

85 Ibid.

86

Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS for

Windows Edisi ke 2, (Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2019), h.267.

40

Keterangan :

𝑈1 = jumlah peringkat kelas eksperimen

𝑈2 = jumlah peringkat kelas kontrol

𝑛1 = jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛2 = jumlah sampel kelas kontrol

𝑅1 = jumlah rangking pada sampel kelas eksperimen

𝑅2 = jumlah rangking pada sampel kelas kontrol

Penentuan kategori uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney berdasarkan

pada:

1) 𝑈𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , 𝐻0diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Artinya, tidak terdapat perbedaan

rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2) 𝑈𝑕𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ,𝐻0ditolak dan 𝐻𝑎diterima. Artinya, terdapat perbedaan rata-

rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kriteria uji Mann-Whitney menggunakan software SPSS :

c. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 > 0,05, maka 𝐻0diterima dan 𝐻𝑎ditolak. Artinya,

tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

d. Jika nilai 𝑠𝑖𝑔 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 < 0,05, maka 𝐻𝑎diterima dan 𝐻0ditolak. Artinya,

terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

2. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

𝐻𝑜 ∶ 𝑆𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 > 𝛼 (𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖 0,05)

𝐻𝑎 ∶ 𝑆𝑖𝑔. 2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑 < 𝛼(𝑡𝑎𝑟𝑎𝑓 𝑠𝑖𝑔𝑛𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑛𝑠𝑖 0,05)

Keterangan :

41

𝐻𝑜 = Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh pendekatan Concrete-pictorial-

abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep

Hukum Newton.

𝐻𝑎 = Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh pendekatan Concrete-pictorial-

abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada konsep

Hukum Newton..

3. Uji N-Gain

Uji N-Gain bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan suatu

metode atau perlakuan tertentu dalam penelitian. Gain yang dinormalisasi (N-

Gain) dapat dihitung dengan rumus87

:

𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑢𝑚 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 (3.12)

Klasifikasi nilai N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut88

:

Klasifikasi Nilai N-Gain Kategori

N-Gain > 0,7 Tinggi

0,3 < N-Gain ≤ 0,7 Sedang

N-Gain ≤ 0,3 Rendah

g = 0,00 Tidak terjadi penurunan

-100 ≤ g < 0,00 Terjadi penurunan

87 Meltzer, D.E, “Addenum to: The Relationship between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variabel” in Diagnostics Pretest

Scores, American Asscsiation of Physics Teacher Vol.70, 2002.

88

Hafiziani E.P, op.cit., 2018, h.66.

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan data tes berupa hasil pretest dan posttest

kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil pretest dan posttest

mendeskripsikan hasil kognitif peserta didik, yaitu pada kemampuan mengetahui

(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Hasil penelitian

akan diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil Pretest Kognitif Peserta Didik

Dari hasil pretest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan gambar 4.1 hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

berada pada rentang 12-60. Pada grafik tersebut hasil pretest antara kelas

0

2

4

6

8

10

12

12-18 19-25 26-32 33-39 40-46 47-53 54-60

0

3

11

8 8

2

11

4

8

4

10

3 3Ju

mla

h S

isw

a

Rentang Nilai

Eksperimen

Kontrol

43

eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, terlihat perbedaan yang

berselisih jauh atau sebesar 4 poin hanya pada rentang nilai 33-39. Untuk

perbedaan selisih 3 poin yaitu pada rentang nilai 26-32, sedangkan perbedaan

selisih 2 poin yaitu pada rentang nilai 40-46 dan 54-60, dan sisanya memiliki

perbedaan selisih 1 poin yaitu pada rentang nilai 12-18, 19-25, dan 47-53. Hasil

pretest kelas eksperimen terbanyak berada pada rentang 26-32 dengan jumlah 11

orang, dan hasil pretest kelas kontrol terbanyak berada pada rentang 40-46 dengan

jumlah 10 orang.

Nilai pemusatan dan penyebaran data pretest berdasarkan perhitungan

statistik ditunjukkan pada tabel 4.1 seperti berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest

No. Pemusatan dan

penyebaran data

Nilai

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1. Nilai Terendah 20,00 12,00

2. Nilai Tertinggi 56,00 60,00

3. Rata-rata 35,52 37,84

4. Modus 36,00 40,00

5. Median 36,00 40,00

6. Standar Deviasi 8,35 10,40

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut nilai pretest terendah kelas eksperimen

adalah 20,00 sedangkan nilai terendah kelas kontrol adalah 12,00. Nilai tertinggi

yang diperoleh kelas eksperimen adalah 56,00 dan pada kelas kontrol yaitu

sebesar 60,00. Untuk nilai rata-rata kedua kelas tidak jauh berbeda, pada kelas

eksperimen nilai rata-ratanya sebesar 35,52 dan pada kelas kontrol yaitu sebesar

37,84. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kelas

kontrol memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi. Modus pada kelas eksperimen

adalah 36,00 dan pada kelas kontrol modusnya adalah 40,00. Median pada kelas

eksperimen yaitu sebesar 36,00 dan median pada kelas kontrol yaitu sebesar

44

40,00. Nilai standar deviasi pada kelas eksperimen adalah 8,35 sedangkan kelas

kontrol memiliki nilai standar deviasi sebesar 10,40.

2. Hasil Posttest Kognitif Peserta Didik

Dari hasil posttest peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dilihat pada gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Berdasarkan gambar 4.2 kedua kelas mengalami perubahan nilai yang

cukup signifikan setelah diberikan perlakuan dalam bentuk yang berbeda. Pada

kelas eksperimen diberikan perlakuan pendekatan concrete-pictorial-abstract

(CPA), sedangkan kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional. Pada

grafik diatas terlihat bahwa hasil posttest kelas eksperimen terbanyak berada pada

rentang 60-68 dengan jumlah 14 orang. Sedangkan pada kelas kontrol hasil

posttest terbanyak berada pada rentang 51-59 dengan jumlah 14 orang.

Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai

hasil posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

0

2

4

6

8

10

12

14

24-32 33-41 42-50 51-59 60-68 69-77 78-86

0 0

23

14

9

5

1

32

14

12

10

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Eksperimen

Kontrol

45

Nilai pemusatan dan penyebaran data posttest berdasarkan perhitungan

statistik ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest

No. Pemusatan dan

penyebaran data

Nilai

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1. Nilai Terendah 44,00 24,00

2. Nilai Tertinggi 84,00 72,00

3. Rata-rata 68,12 54,67

4. Modus 68,00 52,00

5. Median 68,00 56,00

6. Standar Deviasi 9,77 9,57

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, nilai posttest terendah kelas eksperimen

adalah 44,00 dan nilai posttest terendah untuk kelas kontrol adalah 24,00. Nilai

tertinggi pada kelas eksperimen yaitu 84,00 dan pada kelas kontrol yaitu 72,00.

Rata-rata nilai pada kelas eksperimen sebesar 68,12 dan pada kelas kontrol

sebesar 54,67. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa setelah diberi

perlakuan yang berbeda kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata yang lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol meskipun kedua kelas mengalami

peningkatan. Modus pada kelas eksperimen sebesar 68,00 dan pada kelas kontrol

sebesar 52,00. Median pada kelas eksperimen sebesar 68,00 dan pada kelas

kontrol 56,00. Sedangkan nilai standar deviasi pada kelas eksperimen sebesar 9,77

dan pada kelas kontrol sebesar 9,57.

3. Data Hasil Kognitif Peserta Didik

Hasil kognitif dalam penelitian ini merupakan kemampuan peserta didik

dalam mengetahui (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis

(C4). Hasil kognitif tersebut dapat dilihat dari hasil pretest dan posttest serta dapat

dilihat dari gambar 4.3 berikut:

46

Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Indikator Hasil Kognitif

Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.3, dapat diketahui bahwa hasil posttest kelas

mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa setelah diberi perlakuan

kedua kelas mengalami peningkatan hasil kognitif pada setiap indikatornya. Pada

hasil kognitif mengetahui (C1) kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar

37,6% dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 17%. Pada hasil kognitif

memahami (C2) kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 34% dan pada

kelas kontrol sebesar 11,5%. Pada hasil kognitif menerapkan (C3) kelas

eksperimen mengalami peningkatan sebesar 36% dan pada kelas kontrol sebesar

28,84%. Sedangkan hasil peningkatan kognitif menganalisis (C4) pada kelas

eksperimen sebesar 24% dan pada kelas kontrol sebesar 14,83%.

4. Hasil N-Gain

Uji N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil kognitif peserta

didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji N-Gain dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Mengetahui (C1)

Memahami (C2)

Menerapkan (C3)

Menganalisis (C4)

46,2

3834

25

48

39,3834,33

28,17

83,8

72 70

49

65

50,88

63,17

43

Pe

nca

pai

an n

ilai s

isw

a d

alam

be

ntu

k p

ers

en

tase

(%

)

Jenjang Kognitif

Pretest Eksperimen

Pretest Kontrol

Posttest Eksperimen

Posttest Kontrol

47

Tabel 4.3 Hasil Uji N-Gain Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Indikator Hasil

Kognitif

Kelas Eksperimen Kriteria

Kelas Kontrol Kriteria

N-Gain Persentase N-Gain Presentase

Mengetahui (C1) 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah

Memahami (C2) 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah

Menerapkan (C3) 0,5 50% Sedang 0,48 48% Sedang

Menganalisis (C4) 0,3 30% Sedang 0,25 25% Rendah

Rata-rata 0,47 47% Sedang 0,24 24% Rendah

Berdasarkan data tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa peningkatan hasil

belajar jenjang kognitif peserta didik pada kelas eksperimen memiliki kriteria

rata-rata sedang, di setiap jenjangnya mulai dari mengetahui (C1) sampai

menganalisis (C4). Selanjutnya peningkatan hasil kognitif peserta didik pada kelas

kontrol memiliki kriteria rata-rata rendah, dimana indikator mengetahui (C1),

memahami (C2), dan menganalisis (C4) berada di kriteria atau kategori rendah,

sedangkan pada indikator menerapkan (C3) memiliki kriteria sedang.

5. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk dengan

berbantuan software SPSS untuk menguji data pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest

dikedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

48

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

df 33 33 33 33

Sig.(2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) 0,295 0,765 0,102 0,010

Taraf Signifikan

(α) 0,05 0,05

Kesimpulan

Data

Terdistribusi

Normal

Data

Terdistribusi

Normal

Data

Terdistribusi

Normal

Data Tidak

Terdistribusi

Normal

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa taraf signifikan (α) untuk uji

normalitas adalah 0,05 jika data lebih besar dari 0,05 maka data tersebut

terdistribusi normal dan jika data yang dihasilkan kurang dari 0,05 maka data

tersebut tidak terdistribusi normal. Hasil pretest pada kelas eksperimen nilai sig.

(2-tailed) nya adalah 0,295 yang artinya uji normalitas data pretest pada kelas

eksperimen terdistribusi normal dan hasil pretest pada kelas kontrol nilai sig. (2-

tailed) nya adalah 0,765 yang artinya uji normalitas data pretest pada kelas

kontrol terdistribusi normal. Sedangkan hasil posttest pada kelas eksperimen nilai

sig. (2-tailed) nya adalah 0,102 yang berarti hasil uji normalitas data posttest pada

kelas eksperimen terdistribusi normal dan hasil posttest pada kelas kontrol nilai

sig. (2-tailed) nya adalah 0,010 yang berarti hasil uji normalitas data posttest pada

kelas kontrol tidak terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini ada dua yaitu uji

Barlett yang digunakan pada data yang terdistribusi normal atau pada data pretest,

sedangkan pada data posttest digunakan uji Levene dengan menggunakan

49

software SPSS. Adapun hasil uji homogenitas data pretest dengan menggunakan

uji Barlett dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Statistik Pretest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Sig. 0,165

Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05

Kesimpulan Kedua Kelas Homogen

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nilai sig. pada data pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,165 nilai tersebut lebih besar dari nilai

taraf signifikasi (α) (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa sampel dari kedua kelas

memiliki varians yang sama atau homogen.

Hasil uji homogenitas data posttest dengan menggunakan uji Levene dapat

dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Statistik Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Sig. 0,852

Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05

Kesimpulan Kedua Kelas Homogen

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa nilai pada data posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,852 nilai tersebut lebih besar dari nilai

taraf signifikasi (α) (0,05) yang dapat disimpulkan bahwa sampel dari kedua kelas

memiliki varians yang sama atau homogen.

50

6. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat statistik yang telah dilakukan, didapatkan hasil

uji normalitas dan homogenitas data pretest dan posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Untuk data pretest kedua kelas terdistribusi normal dan memiliki

varian yang sama, maka uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis

statistik parametrik berupa uji t. Sedangkan, data posttest kedua kelas tidak

terdistribusi normal tetapi memiliki varians yang sama, maka uji hipotesis yang

dilakukan menggunakan analisis statistik nonparametrik berupa uji Mann

Whitney. Dalam uji hipotesis jika nilai Sig.(2-tailed) > taraf signifikasi (α) maka

H0 diterima dan jika nilai Sig. (2-tailed) < taraf signifikasi (α) maka Ha diterima.

Uji yang dilakukan menggunakan bantuan software SPSS. Untuk analisis statistik

parametrik berupa uji t pada data pretest dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Hipotesis Data Pretest menggunakan Uji T

Statistik Pretest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Sig.(2-tailed) 0,475

Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05

Kesimpulan H0 diterima

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) pada data

pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 0,475 dimana nilai tersebut lebih

besar dari nilai taraf signifikasi (α) (0,05) maka H0 diterima. Artinya tidak

terdapat perbedaan rata-rata pretest hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Hasil analisis statistik nonparametrik pada data posttest dapat dilihat pada

tabel 4.8 berikut:

51

Tabel 4.8 Hasil Hipotesis Data Posttest menggunakan Uji Mann Whitney

Statistik Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

Sig.(2-tailed) 0,000001

Taraf Signifikasi (𝑎) 0,05

Kesimpulan Ha diterima

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) pada data

posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 0,000001 dimana nilai tersebut

lebih kecil atau kurang dari nilai taraf signifikasi (α) (0,05) maka Ha diterima.

Artinya terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh pendekatan

concrete-pictorial-abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif peserta didik

pada konsep Hukum Newton.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pretest yang telah dilakukan, peserta didik kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki hasil nilai rata-rata yang tidak jauh

berbeda. Maksudnya adalah sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas

kontrol memiliki hasil belajar yang sama atau homogen. Pada kelas eksperimen

nilai rata-rata pretest yang diperoleh adalah 35,52 dan pada kelas kontrol nilai

rata-rata pretest yang diperoleh adalah 37,84. Dari hasil nilai rata-rata pretest

tersebut, kelas eksperimen mendapatkan perlakuan pembelajaran menggunakan

pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) dan kelas kontrol diberikan

perlakuan pembelajaran konvensional.

Setelah diberikan perlakuan yang berlangsung sebanyak satu bab materi

maka dilakukan posttest dan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa hasil nilai

rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai

rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 68,12 dan nilai rata-rata posttest pada

kelas kontrol adalah 54,67. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

52

oleh Hafiziani Eka, dkk bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan dengan

pendekatan CPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa.89

Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest yang telah dilakukan,

diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000001 nilai tersebut lebih kecil dari nilai

taraf signifikasi (α) sebesar 0,05 yang berarti terdapat pengaruh pendekatan

Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) terhadap kemampuan kognitif siswa. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumiyati (2017) bahwa

kemampuan pemahaman konsep materi yang telah diajarkan dengan pendekatan

Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) lebih baik daripada yang diajarkan secara

konvensional.90

Kemudian untuk hasil uji N-Gain dapat diketahui bahwa kedua kelas

mengalami peningkatan hasil belajar pada jenjang kognitif mengetahui (C1),

memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Kelas eksperimen

mengalami peningkatan yang lebih besar yaitu dengan rata-rata 0,47 yang

termasuk kriteria sedang dibandingkan dengan kelas kontrol yang memiliki rata-

rata 0,24 yang termasuk kriteria rendah.

Pada jenjang kognitif mengetahui (C1) kelas eksperimen memiliki nilai N-

Gain sebesar 0,53 dengan kriteria sedang, dan kelas kontrol memiliki nilai N-

Gain sebesar 0,12 dengan kriteria rendah. Kemudian pada jenjang kognitif

memahami (C2) kelas eksperimen memiliki nilai N-Gain sebesar 0,53 dengan

kriteria sedang, dan kelas kontrol memiliki nilai N-Gain sebesar 0,12 dengan

kategori rendah. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian

nilai N-Gain yang lebih unggul didapat pada kelas eksperimen, hal ini disebabkan

pada saat pendekatan tahap Concrete peserta didik menggunakan bantuan benda-

benda konkret yang membuat peserta didik cenderung mengingat dan paham akan

suatu informasi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh I

Made Ari Purwadi, dkk (2019) bahwa pada tahap konkrit peserta didik mampu

89 Hafiziani Eka Putri,dkk, op.cit., 2018.

90

Sumiyati, op.cit., 2017.

53

mengkomunikasikan alasan dan penjelasan mengenai hasil diskusi sehingga dapat

mengingat dan mengasah pemahamannya.91

Pada jenjang kognitif menerapkan (C3) kelas eksperimen memiliki nilai

N-Gain sebesar 0,5 dengan kategori sedang dan kelas kontrol memiliki nilai N-

Gain sebesar 0,48 dengan kategori sedang. Berdasarkan data tersebut dapat

diketahui bahwa pencapaian kelas eksperimen lebih unggul hal ini disebabkan

pada saat pendekatan tahap Pictorial peserta didik diberikan pembelajaran

menggunakan gambar atau visual sebagai langkah lanjutan yang menghubungkan

pengetahuan awal. Penyajian visual ini memudahkan peserta didik menerapkan

konsep dari demonstrasi yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Joan L.Isip (2018) yang menyatakan bahwa

pembelajaran pictorial memberikan kesempatan untuk peserta didik dalam

menemukan ide atau pola yang nantinya memembantu mereka dalam menemukan

jawaban serta sebagai jembatan pembelajaran dari konkrit ke abstrak.92

Pada jenjang kognitif menganalisis (C4) kelas eksperimen memiliki nilai

N-Gain sebesar 0,3 dengan kategori sedang dan kelas kontrol memiliki nilai N-

Gain sebesar 0,25 dengan kategori rendah. Berdasarkan data diketahui bahwa

kelas eksperimen lebih unggul, hal ini disebabkan pada saat pendekatan tahap

Abstract peserta didik dituntut untuk lebih fokus dalam penyelesaian masalah

menggunakan simbol atau notasi angka. Pada tahap ini diharapkan peserta didik

dapat mengembangkan kemampuan menganalisis informasi yang diberikan, yang

berkaitan dengan tahapan awal dengan pembelajaran benda konkrit. Dalam

penelitian A.Azmidar, dkk (2017) menyatakan bahwa tahap abstract merupakan

tahap tingkat pemahaman yang lebih tinggi, tahap ini mengharuskan peserta didik

menganalisis kembali apa yang telah dipelajari di tahap sebelumnya.93

Penggunaan pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract selain memiliki

kelebihan juga memiliki kekurangan yaitu dalam hal menganalisis atau jenjang

kognitif menganalisis (C4). Dalam pendekatan CPA peserta didik dituntut

mengkontruksi sendiri informasi atau pengetahuannya melalui tahap melihat

91 I Made Ari Purwadi, dkk, op.cit., 2019.

92

Joan L. Isip, op.cit., 2018.

93

A.Azmidar, dkk, op.cit., 2017.

54

benda konkrit kemudian merepresentasikannya dengan gambar dan kemudian

diharuskan memunculkan ide dalam penyelesaiannya secara abstrak. Berdasarkan

data N-Gain pada kelas eksperimen jenjang kognitif C4 memiliki nilai rata-rata

presentase yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jenjang yang lain yaitu

sebesar 30%, siswa memiliki kesulitan dalam mentrasisi kemampuan dari tahap

konkret ke representasi simbolik. Dalam tahap ini dibutuhkan model atau strategi

tambahan tertentu yang dapat mentrasisi kemampuan konkret ke representasi

simbolik.

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:

1. Pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) berpengaruh terhadap hasil

kognitif peserta didik. Hal tersebut terbukti melalui hasil uji hipotesis yang

menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) 0,000001 < taraf signifikasi 0,05.

2. Peningkatan hasil kognitif kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan

kelas kontrol dimana hasil nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,47 dengan kriteria

sedang.

3. Urutan peningkatan jenjang kognitif mulai dari tertinggi yaitu mengetahui

(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan yang terendah menganalisis

(C4).

B. Saran

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Concrete-Pictorial-Abstract

(CPA) meningkatkan hasil kognitif peserta didik, sehingga pendekatan ini

dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran fisika.

2. Bagi peneliti dan guru sebaiknya memilih benda manipulatif yang

berhubungan dengan konsep dan memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk berinteraksi dengan penggunaan benda konkrit.

3. Bagi peneliti dan guru yang ingin menggunakan pendekatan Concrete-

Pictorial-Abstract diharapkan dapat mendesain waktu pembelajaran dengan

lebih baik sehingga pembelajaran selesai dengan tepat waktu.

4. Untuk peneliti selanjutnya yang akan menggunakan pendekatan Concrete-

Pictorial-Abstract (CPA) disarankan agar menggunakan model atau strategi

pendekatan tambahan untuk mentransisi kemampuan peserta dari konkret ke

representasi simbolik.

56

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muhid, Analisis Statistik 5 Langkah Praktis Analisis Statistik dengan SPSS

for Windows Edisi ke 2, (Sidoarjo : Zifatama Jawara, 2019).

Akbar Perdana, Siswoyo, Sunaryo, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis

Discovery Learning Berbantuan PhET Interactive Simulations pada Materi

Hukum Newton”, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol.2, No.1, 2017.

Alfiatri Arif Susilo, “Perbandingan Model Pembelajaran Concrete-Pictorial-

Abstract (CPA) dengan Discovery Learning terhadap Peningkatan

Kemampuan Representasi Matematis dan Self-Efficacy Siswa SMA”,

Skripsi Universitas Pasundan Bandung, 2017.

Arief Pratama, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Bunyi dan

Cahaya”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2020.

A.Azmidar, dkk, "Enhancing Students' Interest Through Mathematics Learning",

International Conference on Mathematics and Science Education

(ICMScE), Journal of Physics: Conf.Series 895, 2017.

Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor : 0051/P/BSNP/XI/2019.

Bradley S. Witzel, “Using CRA to Teach Algebra to Students with Math

Difficulties in Inclusive Settings”, Learning Disabilities: A Contemporary

Journal, Vol.3, No.2, 2005.

David A.Sousa, How The Brain Learns Mathematics, (California: Corwin Press,

2008).

David R. Krathwohl, “A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview”, Theory

Into Practice, Vol.41, No.4, 2002.

Edy Syahputra, Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar,

(Sukabumi : Haura, 2020).

Endang S. Sari, Audience Research Pengantar Studi Penelitian Terhadap

Pembaca, Pendengar dan Pemirsa, (Yogyakarta : Andi Offset, 1993).

57

Endang Sri Wahyuningsih, Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya

Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, (Yogyakarta :

Deepublish, 2020).

Fajri Ismail, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmu-ilmu Sosial,

(Jakarta:Kencana,2018).

Firda Maulani, dkk, “Penerapan Pendekatan Concrete-Pictorial Abstract terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis pada Mata Pelajaran

Matematika Kelas V SD”, Jurnal Absis Pendidikan Matematika dan

Matematika, Vol.2, No.2, 2020.

Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta : Erlangga, 2001).

Hafiziani Eka Putri, “The Influence Of Concrete Pictorial Abstract (CPA)

Approach To The Mathematical Representation Ability Achievement Of

The Pre-Service Teachers At Elementary School”, International Journal

Of Education and Research, Vol.3, No.6, 2015.

Hafiziani Eka Putri, Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA), Kemampuan-

kemampuan Matematis, dan Rancangan Pembelajarannya, (Bandung :

Royyan Press, 2017).

Hafiziani Eka Putri, “Influence of Concrete-Pictorial-Abstract (CPA) Approach

Towards The Enhancement of Mathematical Connection Ability of

Elementary School Students, Jurnal Pendidikan Dasar, Vo.10, No.2, 2018.

Heru Kurniawan, dkk, "Concrete-pictorial-abstract Approach on Student's

Motivation and Problem Solving Performance in Algebra", Universal

Journal of Education Research, 2020.

H.Damardi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika

Belajar Siswa, (Yogyakarta: Deepublish, 2017).

I Made Ari Purwadi, dkk, "The Effect of Concrete-pictorial-abstract Strategy

toward Students' Mathematical Conceptual Understanding and

Mathematical Representation on Fraction", International Journal of

Instruction Vol.12 No.1, 2019.

Jerome S.Bruner, Toward a Theory of Instruction, (London : Harvard University

Press, 1966).

58

Joan L. Isip, "Comparation between Traditional Approach and Concrete-pictorial-

abstract (CPA) Approach in Teaching College Algebra", International

Journal of Scientific & Engineering Research Volume 9, Issue 9, 2018.

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah.(Jakarta: Kencana, 2011).

Kadek Agus dan Dewa Bagus, Merancang Penelitian Autentik, (Bali: CV. Media

Educations, 2019).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Model Silabus Mata Pelajaran

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) : Mata Pelajaran

Fisika, (2017).

Konrad B.Krauskopf, The Physical Universe Ninth Edition, (New York : Mc

Graw-Hill Education, 2000).

Lindri Harmurni, Instrumen Penilaian dan Validasinya, (Sidoarjo : Uwais

Inspirasi Indonesia, 2019).

Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Revisi,

(Jakarta : Erlangga, 2016).

Meltzer, D.E, “Addenum to: The Relationship between Mathematics Preparation

and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variabel”

in Diagnostics Pretest Scores, American Asscsiation of Physics Teacher

Vol.70, 2002.

Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Deepublish, 2018).

Molli Wahyuni dan Nini Ariyani, Teori Belajar dan Implikasinya dalam

Pembelajaran, (Tasikmalaya : Edu Publisher, 2020).

Nino Richard R.Salingay, Denis A.Tan, “Concrete-Pictorial-Abstract Approach

On Students’ Attitude and Performance In Mathematics”, International

Journal of Scientific & Technology Research, volume 7, 2018.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Standar Isi

Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2016).

59

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Standar

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan, 2016).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013

Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2016).

Pujianto, dkk, Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 Edisi

Revisi 2016, (Klaten : Intan Pariwara, 2016).

Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Laporan

Hasil Ujian Nasional, 2019, (www.hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id).

Pristiadi Utomo, Fisika Interaktif, (Jakarta: Azka Press, 2007).

Sandu Siyoto, M.Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Literasi

Media Publishing, 2015).

Siswanto, dkk., “Inquiry By Design Argumentation Activity: Melatihkan

Kemampuan Kognitif Pada Pembelajaran Fisika”, Jurnal Ilmiah

Penelitian dan Pembelajaran Fisika, Vol.3, No.1, 2017.

Slamet Riyanto, Metode Riset Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta :

DEEPUBLISH, 2020).

Sri Esti Wuryani, Psikologi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta : Grasindo, 2002).

Suci Furwati, Sutopo, Siti Zubaidah, “Peningkatan Pemahaman Konsep Hukum

Newton Pada Siswa SMP Melalui Pembelajaran Multirepresentasi”,

Prosiding TEP & PDs, No.43, 2017.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2016).

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013).

Sumiyati, “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) Terhadap

Pemahaman Konsep Matematika Siswa”, Skripsi Universitas Universitas

Islam Negeri Jakarta, 2017.

Toto Aminoto, Dwi Agustina, Mahir Statistika & SPSS, (Tasikmalaya : Edu

Publisher, 2020).

60

Vigih Hery Kristanto, Metode Penelitian (Yogyakarta : DEEPUBLISH,2018).

Yulingga nanda, wasis, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2017).

Yulita Dyah, Subiki, Rif’ati, “Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning Model) Pada Pembelajaran Fisika di SMA”, Jurnal

Pembelajaran Fisika, Vol.5, No.2, 2016.

Zulfikar Ali Buton, “Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner dalam Nuansa

Pendidikan Modern”, Millah Edisi Khusus Desember, 2010.

Zul Jalali, Rahma Nasir, Raisatul F, “Pendekatan Concrete Pictorial Abstract

(CPA) Untuk Memfasilitasi Pemahaman Konsep Siswa”, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang,

2017.

61

LAMPIRAN

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. RPP Kelas Eksperimen

2. RPP Kelas Kontrol

3. Lembar Kerja Peserta Didik

62

Lampiran A.1 RPP Kelas Eksperimen

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : SMA

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis interaksi gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan

gerakan benda pada gerak lurus.

3.7.1 Memahami jenis-jenis gaya.

3.7.2 Menentukan gaya yang bekerja

pada sistem.

3.7.3 Menerapkan hubungan gaya

dan percepatan.

63

4.7 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.7.1 Melakukan percobaan jenis-

jenis gaya.

4.7.2 Menggambar diagram gaya

yang bekerja pada sistem.

4.7.3 Mempresentasikan hasil

diskusi dari percobaan yang

telah dilakukan.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA

diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan

jenis-jenis gaya, dalam tahap Pictorial mampu membedakan diagram jenis-jenis

gaya,dan dalam tahap Abstract dapat memecahkan permasalahan maematis yang

berkaitan dengan jenis-jenis gaya.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Gaya

Berat

Buah apel yang

jatuh karena

Gaya berat (𝑤)

adalah besarnya

𝑤 = 𝑚.𝑔 Melakukan

percobaan

64

gravitasi bumi

yang bekerja

pada benda.

gaya tarik yang di

berikan bumi pada

benda, arahnya

selalu ke pusat

bumi.

sederhana

mengenai

gaya berat.

Gaya

Normal

Gelas tetap

berada di atas

meja karena ada

gaya yang

bekerja yaitu

gaya berat dan

gaya normal.

Gaya normal (𝑁)

adalah gaya yang

bekerja pada

bidang sentuh

antara dua

permukaan yang

bersentuhan,

dengan arah selalu

tegak lurus pada

bidang sentuh.

𝑁 = 𝑤

Gaya

Gesek

Lemari akan

lebih mudah

didorong di atas

permukaan licin

daripada

permukaan

kasar, karena

lemari

dipengaruhi

gaya gesek yang

bekerja pada dua

permukaan yaitu

permukaan

lemari dan

permukaan

Gaya gesek (𝑓)

adalah gaya yang

terjadi jika dua

benda bersentuhan,

arahnya

berlawanan dengan

arah gaya

penggerak. Gaya

gesek yang terjadi

pada benda diam

adalah gaya gesek

statis (𝑓𝑠). Gaya

gesek yang terjadi

pada saat benda

bergerak adalah

Gaya

gesek

statis

𝑓𝑠 = 𝜇𝑠 .𝑁

Gaya

gesek

kinetis

𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 .𝑁

Melakukan

percobaan

sederhana

mengenai

gaya gesek.

65

lantai. gaya gesek kinetis

(𝑓𝑘).

Gaya

Tegangan

Tali

Derek Mobil.

Tali yang

digunakan untuk

menderek mobil

tegang akibat

gaya yang

bekerja pada

kedua ujung tali.

Tegangan tali

adalah gaya tegang

yang bekerja pada

ujung-ujung tali

karena tali tersebut

tegang.

Diberi

lambang (𝑇)

Melakukan

percobaan

sederhana

mengenai

gaya

tegangan

tali.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. White Board 1

2. Spidol 1

3. Proyektor 1

4. Alat Praktikum 1

5. Lembar Kerja Peserta Didik 1

6. Buku Ajar 1

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas

X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :

Erlangga, 2001

66

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok dan membagikan LKPD.

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Apa yang menyebabkan benda

bergerak?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Benda dapat bergerak akibat

adanya dorongan atau tarikan.

Motivasi Guru menayangkan video animasi

tentang gaya “gaya tarikan dan

dorongan”.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

67

Kegiatan Inti T

ahap

an C

PA

Concrete

Melakukan percobaan sesuai dengan

panduan LKPD tentang gaya berat, gaya

normal, dan gaya gesek.

Peserta didik melakukan

percobaan secara berkelompok.

65 menit

Pictorial

Guru meminta peserta didik untuk

menggambar grafik atau diagram dari

data hasil percobaan yang ada di LKPD.

Peserta didik menggambar

grafik atau diagram sesuai

dengan ketentuan LKPD secara

berkelompok.

Abstract

Peserta didik bersama kelompoknya

mengerjakan persoalan yang ada di

LKPD.

Guru meminta perwakilan kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusi.

Guru menjadi fasilitator dan menanggapi

hasil presentasi.

Peserta didik mengerjakan soal-

soal yang ada di LKPD.

Peserta didik menyampaikan

hasil diskusi

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

kegiatan pembelajaran.

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru.

15 menit

Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai

dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Peserta didik mengerjakan soal

evaluasi.

68

69

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Perhatikan gambar dibawah ini

Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya apa saja yang ditunjukkan oleh angka tersebut!

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

70

2. Sebuah kotak bermassa 5 kg terletak di atas bidang miring. Tentukan besar gaya normal yang dikerjakan bidang miring

tersebut terhadap benda! (𝑔 = 10𝑚/𝑠2)

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

71

3. Gambarkan diagram gaya pada benda dibawah ini!

72

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal

1.

1. Gaya gesek (𝒇) adalah gaya yang terjadi jika dua benda bersentuhan.

2. Gaya normal (𝑵) adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan.

3. Gaya tegangan tali (𝑻) adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali

karena tali tersebut tegang.

4. Gaya berat (𝒘) adalah besarnya gaya tarik yang diberikan bumi pada benda.

2,5

2,5

2,5

2,5

10

2.

Diket : 𝒎 = 𝟓𝒌𝒈

Ditanya : 𝑵?

Jawab :

𝑵 = 𝒘 𝒄𝒐𝒔 𝜽

𝑵 = 𝒎.𝒈 𝒄𝒐𝒔 𝟒𝟓°

𝑵 = 𝟓𝒌𝒈.𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕

𝑵 = 𝟓𝟎𝒌𝒈𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕

𝑵 = 𝟑𝟓𝑵

2

1

3

4

3

2

15

73

3.

4 diagram benar

5

5

3 diagram benar 4

2 diagram benar 3

1 diagram benar 2

diagram Salah 1

Jumlah Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

74

Tugas Rumah

1. Sebutkan bunyi Hukum I Newton, dan apa yang dimaksud dengan

kelembaman (inersia) ?

2. Tuliskan persamaan Hukum I Newton !

3. Sebutkan penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari !

75

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 2

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8 Menganalisis interaksi gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan

gerakan benda pada gerak lurus.

3.8.1 Memahami sifat kelembaman

(inersia).

3.7.3 Menerapkan Hukum I Newton

3.7.4 Menganalisis interaksi gaya

yang berkaitan dengan Hukum

I Newton.

4.8 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

4.8.1 Melakukan percobaan Hukum

I Newton.

76

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.7.3 Menggambar diagram gaya

yang bekerja pada sistem.

4.7.4 Mempresentasikan hasil

diskusi dari percobaan yang

telah dilakukan.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA

diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan

Hukum I Newton tentang kelembaman, dalam tahap Pictorial mampu

menggambar diagram gaya, dan dalam tahap Abstract dapat memecahkan

permasalahan matematis yang berkaitan dengan Hukum I Newton.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hukum I

Newton

Saat kita berada

di dalam

kendaraan yang

sedang melaju

Jika resultan

gaya pada suatu

benda sama

dengan nol,

∑𝐹 = 0 Melakukan

percobaan

sederhana

mengenai

77

dan tiba-tiba di

rem, tubuh kita

akan terdorong

ke depan karena

mengalami

kelembaman

(inersia) untuk

mempertahankan

posisinya.

benda yang mula-

mula diam akan

terus diam,

sedangkan benda

yang mula-mula

bergerak akan

terus bergerak

dengan kecepatan

tetap.

Hukum I

Newton sering

disebut dengan

kelembaman atau

inersia.

Kelembaman

atau inersia yaitu

kecenderungan

suatu benda

mempertahankan

keadaannya.

Hukum I

Newton..

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. White Board 1

2. Spidol 1

3. Proyektor 1

4. Alat Praktikum 1

5. Lembar Kerja Peserta Didik 1

6. Buku Ajar 1

78

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas

X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :

Erlangga, 2001

79

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok dan membagikan LKPD.

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Pada saat kita berada di dalam bis yang

melaju kencang, kemudian supir

menginjak rem. Apa yang terjadi pada

diri kita? Mengapa kita terdorong ke

depan?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Kita terdorong ke depan karena

kita mengalami kelembaman. Hal

ini berkaitan dengan Hukum I

Newton.

Motivasi Guru menayangkan video animasi

tentang kelembaman “saat seseorang

berada di dalam bus yang melaju

kemudian di rem” yang merupakan

penerapan dari Hukum I Newton.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

80

Kegiatan Inti

Tah

apan

CP

A

Concrete

Melakukan percobaan sesuai dengan

panduan LKPD tentang Hukum I

Newton.

Peserta didik melakukan

percobaan secara berkelompok.

65 menit

Pictorial

Guru meminta peserta didik untuk

menggambar grafik atau diagram dari

data hasil percobaan yang ada di LKPD.

Peserta didik menggambar

grafik atau diagram sesuai

dengan ketentuan LKPD secara

berkelompok.

Abstract

Peserta didik bersama kelompoknya

mengerjakan persoalan yang ada di

LKPD.

Guru meminta perwakilan kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusi.

Guru menjadi fasilitator dan menanggapi

hasil presentasi.

Peserta didik mengerjakan soal-

soal yang ada di LKPD.

Peserta didik menyampaikan

hasil diskusi

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

kegiatan pembelajaran.

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru.

15 menit

Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai

dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Peserta didik mengerjakan soal

evaluasi.

81

82

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Jelaskan Bunyi Hukum I Newton dan jelaskan apa yang dimaksud dengan kelembaman (inersia) !

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

2. Perhatikan gambar berikut !

Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas sejajar dengan bidang miring. Massa balok 8 kg,

koefisien gesekan 𝜇𝑠 = 0,5, dan θ = 45̊. Agar balok tepat akan bergerak ke atas, gaya F harus sebesar?

83

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

3. Perhatikan gambar berikut !

Balok A bermassa 10 kg diikat dengan tali mendatar di C. Balok B memiliki massa sebesar 50 kg. koefisien gesekan antara

84

A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Berapakah besar gaya F minimal untuk menggeser balok B ?

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

85

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor

Maksimal

1.

Hukum I Newton

“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam

akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak

dengan kecepatan tetap.”

Kelembaman (inersia) yaitu kecenderungan suatu benda mempertahankan

keadaannya.

3

2

5

2.

Diketahui : 𝑚 = 8 kg

𝜇𝑠 = 0,5

θ = 45̊

Ditanya : 𝐹?

Jawab :

Keadaan benda mula-mula diam maka persamaan yang digunakan adalah Hukum I Newton.

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔 = 0

𝐹 = 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔

𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑁

𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑤 cos 𝜃

𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑚.𝑔 cos 𝜃

𝐹 = 8 10 1

2 2 + 0,5 8 10

1

2 2

𝐹 = 80 1

2 2 + 40

1

2 2

2

1

3

4

10

86

𝐹 = 40 2 + 20 2

𝑭 = 𝟔𝟎 𝟐 𝑵

3.

Diketahui : 𝑚𝐴 = 10 𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 50 𝑘𝑔

𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2

𝜇𝐵𝐿 = 0,5

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : F minimal ?

Jawab :

Mencari nilai 𝑭

Tinjau balok B dan A

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 0

𝐹 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿

𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + 𝜇𝐵𝐿(𝑁𝐴 + 𝑁𝐵)

𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴 .𝑔 + 𝜇𝐵𝐿(𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔)

𝐹 = 0,2.10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 0,5(10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2)

2

1

3

3

6

15

87

𝐹 = 20 𝑁 + 0,5 100𝑁 + 500𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 0,5 600𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 300 𝑁

𝑭 = 𝟑𝟐𝟎𝑵

Jumlah Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

88

Tugas Rumah

1. Sebutkan bunyi Hukum II Newton !

2. Tuliskan persamaan Hukum II Newton !

3. Sebutkan penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari !

89

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 3

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.9 Menganalisis interaksi gaya serta

hubungan antara gaya, massa dan

gerakan benda pada gerak lurus.

3.9.1 Memahami hubungan gaya,

massa, dan percepatan.

3.7.4 Menerapkan Hukum II Newton

pada benda yang bergerak.

3.7.5 Menganalisis interaksi gaya

yang berkaitan dengan Hukum

II Newton.

90

4.9 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.9.1 Melakukan percobaan Hukum

II Newton.

4.7.4 Menggambar grafik dari data

percobaan.

4.7.5 Mempresentasikan hasil

diskusi dari percobaan yang

telah dilakukan.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA

diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan

Hukum II Newton tentang hubungan gaya, massa dan percepatan, dalam tahap

Pictorial mampu menggambar grafik hubungan gaya, massa dan percepatan, dan

dalam tahap Abstract dapat memecahkan permasalahan matematis yang berkaitan

dengan Hukum II Newton.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hukum II

Newton

Gerobak yang

kosong akan

Hukum II

Newton berbunyi 𝑎 =

∑𝐹

𝑚

Melakukan

percobaan

91

lebih mudah di

dorong dan lebih

cepat daripada

gerobak yang

penuh dengan

muatan. Karena

massa gerobak

kosong lebih

kecil dari

gerobak yang

penuh.

“Percepatan

sebuah benda

berbanding lurus

dengan gaya total

yang bekerja

padanya dan

berbanding

terbalik dengan

massanya.

Arah percepatan

sama dengan arah

gaya total yang

bekerja padanya.

atau

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

sederhana

mengenai

Hukum II

Newton..

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. White Board 1

2. Spidol 1

3. Proyektor 1

4. Alat Praktikum 1

5. Lembar Kerja Peserta Didik 1

6. Buku Ajar 1

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas

X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :

Erlangga, 2001

92

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok dan membagikan LKPD.

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Jika dijalan ada motor dan mobil sedan

yang mogok, manakah yang

membutuhkan gaya dorong yang lebih

besar?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Mobil sedan akan membutuhkan

gaya dorong yang lebih besar

karena massa mobil sedan lebih

besar dari massa motor.

Motivasi Guru menayangkan video animasi

“Perbandingan ketika mendorong meja

saat sendiri dan saat berdua.” Yang

merupakan penerapan dari Hukum II

Newton.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

93

Kegiatan Inti

Tah

apan

CP

A

Concrete

Melakukan percobaan sesuai dengan

panduan LKPD tentang Hukum II

Newton.

Peserta didik melakukan

percobaan secara berkelompok.

65 menit

Pictorial

Guru meminta peserta didik untuk

menggambar grafik atau diagram dari

data hasil percobaan yang ada di LKPD.

Peserta didik menggambar

grafik atau diagram sesuai

dengan ketentuan LKPD secara

berkelompok.

Abstract

Peserta didik bersama kelompoknya

mengerjakan persoalan yang ada di

LKPD.

Guru meminta perwakilan kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusi.

Guru menjadi fasilitator dan menanggapi

hasil presentasi.

Peserta didik mengerjakan soal-

soal yang ada di LKPD.

Peserta didik menyampaikan

hasil diskusi

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

kegiatan pembelajaran.

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru.

15 menit

Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai

dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Peserta didik mengerjakan soal

evaluasi.

94

95

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Sebutkan bunyi Hukum II Newton dan persamaannya !

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

2. Sebuah lemari bermassa 80 kg di atas lantai datar dan licin, kemudian di dorong dengan gaya konstan 140 N dengan arah

mendatar. Berapakah percepatan lemari tersebut ?

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

96

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

3. Abel bermassa 45 kg berada di dalam lift. Ketika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 𝑚/𝑠2, berapakah gaya normal

yang dialami Abel ? (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

97

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Jawaban Skor

Skor

Maksimal

1.

Hukum II Newton

“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total

yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan

massanya.”

Persamaan :

𝒂 =∑𝑭

𝒎 atau ∑𝑭 = 𝒎.𝒂

3

2

5

2.

Diketahui : 𝑚 = 80 kg

𝐹 = 140 𝑁

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑎 =∑𝐹

𝑚

𝑎 =140 𝑁

80 𝑘𝑔

𝒂 = 𝟏,𝟕𝟓 𝒎/𝒔𝟐

2

1

4

3

10

98

3.

Diketahui : 𝑚 = 45 𝑘𝑔

𝑎 = 3 𝑚/𝑠2

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑁 ?

Jawab :

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤 − 𝑁 = 𝑚. 𝑎

𝑁 = 𝑤 −𝑚. 𝑎

𝑁 = 𝑚.𝑔 −𝑚.𝑎

𝑁 = 45 𝑘𝑔. 10 𝑚/𝑠2 − 45 𝑘𝑔. 3 𝑚/𝑠2

𝑁 = 450 𝑁 − 135 𝑁

𝑵 = 𝟑𝟏𝟓 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

2

1

6

6

15

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

99

Tugas Rumah

4. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !

5. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !

6. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !

100

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 4

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.10 Menganalisis interaksi gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerakan benda pada gerak

lurus.

3.10.1 Memahami gaya aksi-reaksi.

3.7.5 Menerapkan Hukum III

Newton pada benda yang

bergerak.

3.7.6 Menganalisis interaksi gaya

yang berkaitan dengan Hukum

III Newton.

101

4.10 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.10.1 Melakukan percobaan Hukum

III Newton.

4.7.5 Menggambar diagram gaya.

4.7.6 Mempresentasikan hasil

diskusi dari percobaan yang

telah dilakukan.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CPA

diharapkan dalam tahap Concrete dapat melakukan percobaan dan menjelaskan

Hukum III Newton tentang gaya aksi-reaksi, dalam tahap Pictorial mampu

menggambar diagram gaya, dan dalam tahap Abstract dapat memecahkan

permasalahan matematis yang berkaitan dengan Hukum III Newton.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hukum

III

Newton

Saat

mendayung,

gaya aksi dari

Hukum III

Newton

berbunyi

∑𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −∑𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Melakukan

percobaan

sederhana

102

dayung ke air

mengakibatkan

gaya reaksi dari

air ke dayung

dengan besar

gaya yang sama

namun arah

gaya berlawanan

sehingga perahu

terdorong ke

depan meskipun

dayung

mengayun ke

belakang.

“Ketika

benda

pertama

memberikan

gaya pada

benda kedua,

benda kedua

tersebut

memberikan

gaya yang

sama besar

tetapi

berlawanan

arah terhadap

benda yang

pertama.”

mengenai

Hukum II

Newton..

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Concrete, Pictorial, Abstract (CPA)

Metode : Eksperimen, Diskusi kelompok, Pemberian tugas

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. White Board 1

2. Spidol 1

3. Proyektor 1

4. Alat Praktikum 1

5. Lembar Kerja Peserta Didik 1

6. Buku Ajar 1

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X

Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta : Erlangga, 2001

103

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok dan membagikan LKPD.

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“mengapa ketika kita memukul tembok,

tangan kita terasa sakit?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Karena ketika tangan kita

memberikan gaya terhadap

tembok (aksi), tembok juga

memberikan gaya terhadap

tangan kita (reaksi).

Motivasi Guru menayangkan video animasi katak

berenang, burung terbang, dan senapan

yang merupakan penerapan dari Hukum

III Newton.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

104

Kegiatan Inti

Tah

apan

CP

A

Concrete

Melakukan percobaan sesuai dengan

panduan LKPD tentang Hukum III

Newton.

Peserta didik melakukan

percobaan secara berkelompok.

65 menit

Pictorial

Guru meminta peserta didik untuk

menggambar grafik atau diagram dari

data hasil percobaan yang ada di LKPD.

Peserta didik menggambar

grafik atau diagram sesuai

dengan ketentuan LKPD secara

berkelompok.

Abstract

Peserta didik bersama kelompoknya

mengerjakan persoalan yang ada di

LKPD.

Guru meminta perwakilan kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusi.

Guru menjadi fasilitator dan menanggapi

hasil presentasi.

Peserta didik mengerjakan soal-

soal yang ada di LKPD.

Peserta didik menyampaikan

hasil diskusi

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

kegiatan pembelajaran.

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru.

15 menit

Mengevaluasi Memberi evaluasi berupa soal essay sesuai

dengan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Peserta didik mengerjakan soal

evaluasi.

105

106

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Sebutkan bunyi Hukum III Newton dan persamaannya!

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

2. Sebutkan 3 penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari dan tunjukkan gaya aksi-reaksi nya !

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

107

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

3. Balok A dan balok B terletak diatas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30°. Massa balok A 20 kg dan

massa balok B 10 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F sebesar 210 N. Tentukan besar percepatan gerak kedua

balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B. (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

108

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

109

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Jawaban Skor

Skor

Maksimal

1.

Menjelaskan Hukum III Newton dan Persamaannya

Hukum II Newton

“ketika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua,

benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi

berlawanan arah terhadap benda yang pertama.”

Persamaan :

∑𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = ∑𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊

3

2

5

2.

Menyebutkan 3 penerapan Hukum III Newton 7

7 Menyebutkan 2 penerapan Hukum III Newton. 5

Menyebutkan 1 penerapan Hukum III Newton. 3

Jawaban Salah 1

3.

Diketahui : 𝑚𝐴 = 20 𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 10 𝑘𝑔

𝐹 = 210 𝑁

𝜃 = 30°

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎 ?

𝐹𝐴𝐵 ?

Jawab :

2

1

18

110

𝐹𝐴𝐵 adalah gaya aksi yang diberikan balok A terhadap balok B.

𝐹𝐵𝐴 adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A.

Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.

Tinjau Balok A

∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎

𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 − 𝑤𝐴 sin 𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1

Tinjau Balok B

∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎

𝐹𝐴𝐵 −𝑤𝐵 sin𝜃 = 𝑚𝐵 . 𝑎

𝐹𝐴𝐵 −𝑚𝐵𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐵 .𝑎

𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)

Karena 𝑭𝑨𝑩 = 𝑭𝑩𝑨, maka substitusi P(2) kedalam P(1)

𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1 𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)

15

111

𝐹 − 𝑚𝐵 .𝑔 sin 𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐵 .𝑎 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎

𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 = 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 𝑎

𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵…𝑃(3)

Masukkan nilai yang diketahui kedalam persamaan (3)

𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵

𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30°(20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔)

20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔

𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2. 0,5(30𝑘𝑔)

30𝑘𝑔

𝑎 =210𝑁 − 5𝑚/𝑠2(30𝑘𝑔)

30𝑘𝑔

𝑎 =210𝑁 − 150𝑁

30𝑘𝑔

𝑎 =60𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

30𝑘𝑔

𝒂 = 𝟐𝒎/𝒔𝟐

Untuk mencari gaya kontak, substitusi nilai percepatan

kedalam persamaan (2)

𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)

112

𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30° + 10𝑘𝑔. 2𝑚/𝑠2

𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,5 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝐹𝐴𝐵 = 50𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝐹𝐴𝐵 = 70𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 = 𝟕𝟎𝑵

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

113

Tugas Rumah

7. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !

8. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !

9. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !

114

Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : SMA

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 1

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11 Menganalisis interaksi gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerakan benda pada gerak

lurus.

3.11.1 Memahami jenis-jenis gaya.

3.7.6 Menentukan gaya yang bekerja

pada sistem.

3.7.7 Mendiagramkan gaya-gaya

yang bekerja pada sistem.

115

4.11 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.11.1 Mengerjakan latihan soal

tentang jenis-jenis gaya.

4.7.6 Menyajikan hasil diskusi

mengenai jenis-jenis gaya.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan

mengamati, menanya, serta mengeksplorasi dapat menyebutkan jenis-jenis gaya

dan dapat menentukan jenis gaya yang berkerja pada sistem, pada kegiatan

mengasosiasi dapat menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan jenis-jenis

gaya, dan pada kegiatan mengkomunikasikan siswa dapat menyajikan hasil

diskusi kelompok tentang jenis-jenis gaya.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Gaya

Berat

Buah apel yang

jatuh karena

Gaya berat (𝑤)

adalah besarnya

𝑤 = 𝑚.𝑔 Melakukan

percobaan

116

gravitasi bumi

yang bekerja

pada benda.

gaya tarik yang di

berikan bumi pada

benda, arahnya

selalu ke pusat

bumi.

sederhana

mengenai

gaya berat.

Gaya

Normal

Gelas tetap

berada di atas

meja karena ada

gaya yang

bekerja yaitu

gaya berat dan

gaya normal.

Gaya normal (𝑁)

adalah gaya yang

bekerja pada

bidang sentuh

antara dua

permukaan yang

bersentuhan,

dengan arah selalu

tegak lurus pada

bidang sentuh.

𝑁 = 𝑤

Gaya

Gesek

Lemari akan

lebih mudah

didorong di atas

permukaan licin

daripada

permukaan

kasar, karena

lemari

dipengaruhi

gaya gesek yang

bekerja pada dua

permukaan yaitu

permukaan

lemari dan

permukaan

Gaya gesek (𝑓)

adalah gaya yang

terjadi jika dua

benda bersentuhan,

arahnya

berlawanan dengan

arah gaya

penggerak. Gaya

gesek yang terjadi

pada benda diam

adalah gaya gesek

statis (𝑓𝑠). Gaya

gesek yang terjadi

pada saat benda

bergerak adalah

Gaya

gesek

statis

𝑓𝑠 = 𝜇𝑠 .𝑁

Gaya

gesek

kinetis

𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 .𝑁

Melakukan

percobaan

sederhana

mengenai

gaya gesek.

117

lantai. gaya gesek kinetis

(𝑓𝑘).

Gaya

Tegangan

Tali

Derek Mobil.

Tali yang

digunakan untuk

menderek mobil

tegang akibat

gaya yang

bekerja pada

kedua ujung tali.

Tegangan tali

adalah gaya tegang

yang bekerja pada

ujung-ujung tali

karena tali tersebut

tegang.

Diberi

lambang (𝑇)

Melakukan

percobaan

sederhana

mengenai

gaya

tegangan

tali.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. Proyektor 1

2. Spidol 1

3. White Board 1

4. Power Point 1

5. Video 1

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas

X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :

Erlangga, 2001

118

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Apa yang menyebabkan benda

bergerak?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Benda dapat bergerak akibat

adanya dorongan atau tarikan.

Motivasi Guru menayangkan video animasi

tentang gaya “gaya tarikan dan

dorongan”.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

119

Kegiatan Inti

Tah

apan

Mengamati

Guru memberikan materi berupa uraian

dan gambar mengenai materi jenis-jenis

gaya melalui media power point.

Peserta didik mengamati materi

yang diberikan.

65 menit

Menanya

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang

materi telah disampaikan.

Peserta didik mengajukan

pertanyaan terkait materi yang

belum dipahami.

Mengeksplorasi

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang lain untuk mencoba

menjawab pertanyaan yang disampaikan

temannya.

Guru melengkapi jawaban yang

diberikan peserta didik.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan yang diberikan.

Peserta didik memperhatikan

penjelasan.

Mengasosiasi Guru memberikan permasalahan untuk di

diskusikan terkait materi jenis-jenis gaya.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan.

Mengkomunikasi

Guru meminta peserta didik untuk

menyajikan hasil diskusi kelompok

mengenai permasalahan yang diberikan.

Guru membahas hasil pekerjaan peserta

didik secara bersama-sama.

Perwakilan kelompok

menjelaskan hasil diskusi.

Membahas hasil bersama guru

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

kegiatan pembelajaran.

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru. 15 menit

120

121

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Perhatikan gambar dibawah ini

Sebutkan dan jelaskan gaya-gaya apa saja yang ditunjukkan oleh angka tersebut!

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

122

2. Sebuah kotak bermassa 5 kg terletak di atas bidang miring. Tentukan besar gaya normal yang dikerjakan bidang miring

tersebut terhadap benda! (𝑔 = 10𝑚/𝑠2)

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

123

3. Gambarkan diagram gaya pada benda dibawah ini!

124

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal

1.

5. Gaya gesek (𝒇) adalah gaya yang terjadi jika dua benda bersentuhan.

6. Gaya normal (𝑵) adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua

permukaan yang bersentuhan.

7. Gaya tegangan tali (𝑻) adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali

karena tali tersebut tegang.

8. Gaya berat (𝒘) adalah besarnya gaya tarik yang diberikan bumi pada benda.

2,5

2,5

2,5

2,5

10

2.

Diket : 𝒎 = 𝟓𝒌𝒈

Ditanya : 𝑵?

Jawab :

𝑵 = 𝒘 𝒄𝒐𝒔 𝜽

𝑵 = 𝒎.𝒈 𝒄𝒐𝒔 𝟒𝟓°

𝑵 = 𝟓𝒌𝒈.𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕

𝑵 = 𝟓𝟎𝒌𝒈𝒎/𝒔𝟐.𝟎,𝟕

𝑵 = 𝟑𝟓𝑵

2

1

3

4

3

2

15

125

3.

4 diagram benar

5

5

3 diagram benar 4

2 diagram benar 3

1 diagram benar 2

diagram Salah 1

Jumlah Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

126

Tugas Rumah

4. Sebutkan bunyi Hukum I Newton, dan apa yang dimaksud dengan kelembaman (inersia) ?

5. Tuliskan persamaan Hukum I Newton !

6. Sebutkan penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari !

127

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 2

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.12 Menganalisis interaksi gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerakan benda pada gerak

lurus.

3.12.1 Memahami sifat kelembaman

(inersia).

3.7.7 Menjelaskan fenomena

penerapan Hukum I Newton

dalam kehidupan sehari-hari.

3.7.8 Menganalisis interaksi gaya

yang berkaitan dengan Hukum

I Newton.

128

4.12 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.12.1 Mengerjakan latihan soal

tentang Hukum I Newton.

4.7.7 Menyajikan hasil diskusi

mengenai Hukum I Newton.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan

mengamati, menanya serta mengeksplorasi dapat memahami sifat inersia dan

mampu menjelaskan fenomena penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan

sehari-hari. Pada kegiatan mengasosiasi dapat menganalisis interaksi gaya yang

berkaitan dengan Hukum I Newton, dan pada kegiatan mengkomunikasikan

peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi kelompok tentang Hukum I Newton.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hukum I

Newton

Saat kita berada

di dalam

Jika resultan

gaya pada suatu

∑𝐹 = 0 Melakukan

percobaan

129

kendaraan yang

sedang melaju

dan tiba-tiba di

rem, tubuh kita

akan terdorong

ke depan karena

mengalami

kelembaman

(inersia) untuk

mempertahankan

posisinya.

benda sama

dengan nol,

benda yang mula-

mula diam akan

terus diam,

sedangkan benda

yang mula-mula

bergerak akan

terus bergerak

dengan kecepatan

tetap.

Hukum I

Newton sering

disebut dengan

kelembaman atau

inersia.

Kelembaman

atau inersia yaitu

kecenderungan

suatu benda

mempertahankan

keadaannya.

sederhana

mengenai

Hukum I

Newton..

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. Proyektor 1

2. Spidol 1

3. White Board 1

4. Power Point 1

5. Video 1

130

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas

X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :

Erlangga, 2001

131

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Pada saat kita berada di dalam bis yang

melaju kencang, kemudian supir

menginjak rem. Apa yang terjadi pada

diri kita? Mengapa kita terdorong ke

depan?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Kita terdorong ke depan karena

kita mengalami kelembaman. Hal

ini berkaitan dengan Hukum I

Newton.

Motivasi Guru menayangkan video animasi

tentang kelembaman “saat seseorang

berada di dalam bus yang melaju

kemudian di rem” yang merupakan

penerapan dari Hukum I Newton.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

132

Kegiatan Inti

Tah

apan

Mengamati

Guru memberikan materi berupa uraian

dan gambar mengenai materi Hukum I

Newton melalui media power point.

Peserta didik mengamati materi

yang diberikan.

65 menit

Menanya

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang

materi telah disampaikan.

Peserta didik mengajukan

pertanyaan terkait materi yang

belum dipahami.

Mengeksplorasi

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang lain untuk mencoba

menjawab pertanyaan yang disampaikan

temannya.

Guru melengkapi jawaban yang

diberikan peserta didik.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan yang diberikan.

Peserta didik memperhatikan

penjelasan.

Mengasosiasi

Guru memberikan permasalahan untuk di

diskusikan terkait materi Hukum I

Newton.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan.

Mengkomunikasi

Guru meminta peserta didik untuk

menyajikan hasil diskusi kelompok

mengenai permasalahan yang diberikan.

Guru membahas hasil pekerjaan peserta

didik secara bersama-sama.

Perwakilan kelompok

menjelaskan hasil diskusi.

Membahas hasil bersama guru

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru. 15 menit

133

kegiatan pembelajaran.

134

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Jelaskan Bunyi Hukum I Newton dan jelaskan apa yang dimaksud dengan kelembaman (inersia) !

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

2. Perhatikan gambar berikut !

Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas sejajar dengan bidang miring. Massa balok 8 kg,

koefisien gesekan 𝜇𝑠 = 0,5, dan θ = 45̊. Agar balok tepat akan bergerak ke atas, gaya F harus sebesar?

135

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

3. Perhatikan gambar berikut !

Balok A bermassa 10 kg diikat dengan tali mendatar di C. Balok B memiliki massa sebesar 50 kg. koefisien gesekan antara

136

A dan B = 0,2 dan koefisien gesekan antara B dan lantai = 0,5. Berapakah besar gaya F minimal untuk menggeser balok B ?

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

137

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Kunci Jawaban Skor

Skor

Maksimal

1.

Hukum I Newton

“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam

akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak

dengan kecepatan tetap.”

Kelembaman (inersia) yaitu kecenderungan suatu benda mempertahankan

keadaannya.

3

2

5

2.

Diketahui : 𝑚 = 8 kg

𝜇𝑠 = 0,5

θ = 45̊

Ditanya : 𝐹?

Jawab :

Keadaan benda mula-mula diam maka persamaan yang digunakan adalah Hukum I Newton.

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔 = 0

𝐹 = 𝑤 sin𝜃 + 𝑓𝑔

𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑁

𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑤 cos 𝜃

𝐹 = 𝑚.𝑔 sin𝜃 + 𝜇𝑠 .𝑚.𝑔 cos 𝜃

𝐹 = 8 10 1

2 2 + 0,5 8 10

1

2 2

𝐹 = 80 1

2 2 + 40

1

2 2

2

1

3

4

10

138

𝐹 = 40 2 + 20 2

𝑭 = 𝟔𝟎 𝟐 𝑵

3.

Diketahui : 𝑚𝐴 = 10 𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 50 𝑘𝑔

𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2

𝜇𝐵𝐿 = 0,5

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : F minimal ?

Jawab :

Mencari nilai 𝑭

Tinjau balok B dan A

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 0

𝐹 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿

𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + 𝜇𝐵𝐿(𝑁𝐴 + 𝑁𝐵)

𝐹 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴 .𝑔 + 𝜇𝐵𝐿(𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔)

𝐹 = 0,2.10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 0,5(10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2)

2

1

3

3

6

15

139

𝐹 = 20 𝑁 + 0,5 100𝑁 + 500𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 0,5 600𝑁 𝐹 = 20𝑁 + 300 𝑁

𝑭 = 𝟑𝟐𝟎𝑵

Jumlah Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

140

Tugas Rumah

10. Sebutkan bunyi Hukum II Newton !

11. Tuliskan persamaan Hukum II Newton !

12. Sebutkan penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari !

141

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 3

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.13 Menganalisis interaksi gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerakan benda pada gerak

lurus.

3.13.1 Memahami hubungan gaya,

massa, dan percepatan.

3.7.8 Menjelaskan fenomena

penerapan Hukum II Newton

dalam kehidupan sehari-hari.

3.7.9 Menganalisis interaksi gaya

yang berkaitan dengan Hukum

II Newton.

142

4.13 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.13.1 Mengerjakan latihan soal

tentang Hukum II Newton.

4.7.8 Menyajikan hasil diskusi

mengenai Hukum II Newton.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan

mengamati, menanya,serta mengeksplorasi dapat memahami hubungan gaya,

massa, dan percepatan, juga mampu menjelaskan fenomena penerapan Hukum II

Newton dalam kehidupan sehari-hari. Pada kegiatan mengasosiasi dapat

menganalisis interaksi gaya yang berkaitan dengan Hukum II Newton dan pada

kegiatan mengkomunikasi peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi kelompok

tentang Hukum II Newton.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hukum II

Newton

Gerobak yang

kosong akan

Hukum II

Newton berbunyi 𝑎 =

∑𝐹

𝑚

Melakukan

percobaan

143

lebih mudah di

dorong dan lebih

cepat daripada

gerobak yang

penuh dengan

muatan. Karena

massa gerobak

kosong lebih

kecil dari

gerobak yang

penuh.

“Percepatan

sebuah benda

berbanding lurus

dengan gaya total

yang bekerja

padanya dan

berbanding

terbalik dengan

massanya.

Arah percepatan

sama dengan arah

gaya total yang

bekerja padanya.

atau

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

sederhana

mengenai

Hukum II

Newton..

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. Proyektor 1

2. Spidol 1

3. White Board 1

4. Power Point 1

5. Video 1

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas

X Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta :

Erlangga, 2001

144

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“Jika dijalan ada motor dan mobil sedan

yang mogok, manakah yang

membutuhkan gaya dorong yang lebih

besar?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Mobil sedan akan membutuhkan

gaya dorong yang lebih besar

karena massa mobil sedan lebih

besar dari massa motor.

Motivasi Guru menayangkan video animasi

“Perbandingan ketika mendorong meja

saat sendiri dan saat berdua.” Yang

merupakan penerapan dari Hukum II

Newton.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

145

Kegiatan Inti

Tah

apan

Mengamati

Guru memberikan materi berupa uraian

dan gambar mengenai materi Hukum II

Newton melalui media power point.

Peserta didik mengamati materi

yang diberikan.

65 menit

Menanya

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang

materi telah disampaikan.

Peserta didik mengajukan

pertanyaan terkait materi yang

belum dipahami.

Mengeksplorasi

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang lain untuk mencoba

menjawab pertanyaan yang disampaikan

temannya.

Guru melengkapi jawaban yang

diberikan peserta didik.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan yang diberikan.

Peserta didik memperhatikan

penjelasan.

Mengasosiasi

Guru memberikan permasalahan untuk di

diskusikan terkait materi Hukum II

Newton.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan.

Mengkomunikasi

Guru meminta peserta didik untuk

menyajikan hasil diskusi kelompok

mengenai permasalahan yang diberikan.

Guru membahas hasil pekerjaan peserta

didik secara bersama-sama.

Perwakilan kelompok

menjelaskan hasil diskusi.

Membahas hasil bersama guru

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru. 15 menit

146

kegiatan pembelajaran.

147

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Sebutkan bunyi Hukum II Newton dan persamaannya !

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

2. Sebuah lemari bermassa 80 kg di atas lantai datar dan licin, kemudian di dorong dengan gaya konstan 140 N dengan arah

mendatar. Berapakah percepatan lemari tersebut ?

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

148

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

3. Abel bermassa 45 kg berada di dalam lift. Ketika lift bergerak ke bawah dengan percepatan 3 𝑚/𝑠2, berapakah gaya normal

yang dialami Abel ? (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

149

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Jawaban Skor

Skor

Maksimal

1.

Hukum II Newton

“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total

yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan

massanya.”

Persamaan :

𝒂 =∑𝑭

𝒎 atau ∑𝑭 = 𝒎.𝒂

3

2

5

2.

Diketahui : 𝑚 = 80 kg

𝐹 = 140 𝑁

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑎 =∑𝐹

𝑚

𝑎 =140 𝑁

80 𝑘𝑔

𝒂 = 𝟏,𝟕𝟓 𝒎/𝒔𝟐

2

1

4

3

10

150

3.

Diketahui : 𝑚 = 45 𝑘𝑔

𝑎 = 3 𝑚/𝑠2

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑁 ?

Jawab :

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤 − 𝑁 = 𝑚. 𝑎

𝑁 = 𝑤 −𝑚. 𝑎

𝑁 = 𝑚.𝑔 −𝑚.𝑎

𝑁 = 45 𝑘𝑔. 10 𝑚/𝑠2 − 45 𝑘𝑔. 3 𝑚/𝑠2

𝑁 = 450 𝑁 − 135 𝑁

𝑵 = 𝟑𝟏𝟓 𝑵𝒆𝒘𝒕𝒐𝒏

2

1

6

6

15

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

151

Tugas Rumah

13. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !

14. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !

15. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !

152

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Kelas Kontrol

Sekolah : MAN 2 Kota Bekasi

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Fisika

Konsep : Hukum Newton

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Pertemuan : 4

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI-3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.14 Menganalisis interaksi gaya

serta hubungan antara gaya, massa

dan gerakan benda pada gerak

lurus.

3.14.1 Memahami gaya aksi-reaksi.

3.7.9 Menjelaskan fenomena

penerapan Hukum III Newton

dalam kehidupan sehari-hari.

3.7.10 Menganalisis interaksi gaya

yang berkaitan dengan Hukum

III Newton.

153

4.14 Melakukan percobaan berikut

presentasi hasilnya terkait

interaksi gaya serta hubungan

gaya, massa, dan percepatan

dalam gerak lurus serta makna

fisisnya.

4.14.1 Mengerjakan latihan soal

tentang Hukum III Newton.

4.7.9 Menyajikan hasil diskusi

mengenai Hukum III Newton.

C. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik setelah kegiatan pembelajaran diharapkan pada kegiatan

mengamati, menanya, serta mengeksplorasi dapat memahami gaya aksi-reaksi dan

mampu menjelaskan fenomena penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan

sehari-hari. Pada kegiatan mengasosiasi dapat menganalisis interaksi gaya yang

berkaitan dengan Hukum III Newton dan pada kegiatan mengkomunikasikan

peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi kelompok tentang Hukum III

Newton.

D. Materi Pembelajaran

I. Peta Konsep

II. Uraian Materi Singkat

Sub

Materi

Dimensi Pengetahuan

Faktual Konseptual Prinsip Prosedural

Hukum

III

Saat

mendayung,

Hukum III

Newton

∑𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = −∑𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Melakukan

percobaan

154

Newton gaya aksi dari

dayung ke air

mengakibatkan

gaya reaksi dari

air ke dayung

dengan besar

gaya yang sama

namun arah

gaya berlawanan

sehingga perahu

terdorong ke

depan meskipun

dayung

mengayun ke

belakang.

berbunyi

“Ketika

benda

pertama

memberikan

gaya pada

benda kedua,

benda kedua

tersebut

memberikan

gaya yang

sama besar

tetapi

berlawanan

arah terhadap

benda yang

pertama.”

sederhana

mengenai

Hukum II

Newton..

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, Diskusi, dan Tanya Jawab

F. Media dan Alat Pembelajaran

No. Alat dan Media Pembelajaran Jumlah

1. Proyektor 1

2. Spidol 1

3. White Board 1

4. Power Point 1

5. Video 1

G. Sumber Belajar

Sumber Pembelajaran :

Sumber Belajar Keterangan

Utama - Kanginan,Marthen, Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X

Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta:Erlangga,2016

Tambahan - Giancoli, Fisika Edisi Kelima jilid I, Jakarta : Erlangga, 2001

155

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta Didik

Pendahuluan

Orientasi Guru membuka pembelajaran dengan

mengajak berdo’a bersama peserta didik.

Peserta didik berdo’a

10 menit

Guru menyampaikan kompetensi atau

tujuan pembelajaran serta kegiatan yang

akan dilakukan.

Peserta didik memperhatikan

Guru meminta peserta didik membentuk

6-7 kelompok

Peserta didik membentuk

kelompok

Apersepsi Mengajukan pertanyaan

“mengapa ketika kita memukul tembok,

tangan kita terasa sakit?”

Peserta didik memperhatikan

penjelasan guru dan memberikan

pendapat.

Jawaban yang diharapkan :

Karena ketika tangan kita

memberikan gaya terhadap

tembok (aksi), tembok juga

memberikan gaya terhadap

tangan kita (reaksi).

Motivasi Guru menayangkan video animasi katak

berenang, burung terbang, dan senapan

yang merupakan penerapan dari Hukum

III Newton.

Peserta didik memperhatikan

video yang diberikan oleh guru.

156

Kegiatan Inti

Tah

apan

Mengamati

Guru memberikan materi berupa uraian

dan gambar mengenai materi Hukum III

Newton melalui media power point.

Peserta didik mengamati materi

yang diberikan.

65 menit

Menanya

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya tentang

materi telah disampaikan.

Peserta didik mengajukan

pertanyaan terkait materi yang

belum dipahami.

Mengeksplorasi

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang lain untuk mencoba

menjawab pertanyaan yang disampaikan

temannya.

Guru melengkapi jawaban yang

diberikan peserta didik.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan yang diberikan.

Peserta didik memperhatikan

penjelasan.

Mengasosiasi

Guru memberikan permasalahan untuk di

diskusikan terkait materi Hukum III

Newton.

Peserta didik mendiskusikan

permasalahan.

Mengkomunikasi

Guru meminta peserta didik untuk

menyajikan hasil diskusi kelompok

mengenai permasalahan yang diberikan.

Guru membahas hasil pekerjaan peserta

didik secara bersama-sama.

Perwakilan kelompok

menjelaskan hasil diskusi.

Membahas hasil bersama guru

Penutup

Menyimpulkan Peserta didik bersama guru membuat

kesimpulan dari seluruh rangkaian

Menyimak kesimpulan yang

disampaikan guru. 15 menit

157

kegiatan pembelajaran.

158

Instrumen Tes Tertulis Essay

No. Soal

1. Sebutkan bunyi Hukum III Newton dan persamaannya!

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

2. Sebutkan 3 penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari dan tunjukkan gaya aksi-reaksi nya !

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

159

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

3. Balok A dan balok B terletak diatas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30°. Massa balok A 20 kg dan

massa balok B 10 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F sebesar 210 N. Tentukan besar percepatan gerak kedua

balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B. (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2)

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

160

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................................

161

Rubrik penilaian :

Nomor

Soal Jawaban Skor

Skor

Maksimal

1.

Menjelaskan Hukum III Newton dan Persamaannya

Hukum II Newton

“ketika benda pertama memberikan gaya pada benda kedua,

benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi

berlawanan arah terhadap benda yang pertama.”

Persamaan :

∑𝑭𝒂𝒌𝒔𝒊 = ∑𝑭𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊

3

2

5

2.

Menyebutkan 3 penerapan Hukum III Newton 7

7 Menyebutkan 2 penerapan Hukum III Newton. 5

Menyebutkan 1 penerapan Hukum III Newton. 3

Jawaban Salah 1

3.

Diketahui : 𝑚𝐴 = 20 𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 10 𝑘𝑔

𝐹 = 210 𝑁

𝜃 = 30°

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎 ?

𝐹𝐴𝐵 ?

Jawab :

2

1

18

162

𝐹𝐴𝐵 adalah gaya aksi yang diberikan balok A terhadap balok B.

𝐹𝐵𝐴 adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A.

Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.

Tinjau Balok A

∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎

𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 − 𝑤𝐴 sin 𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1

Tinjau Balok B

∑𝐹𝑥 = 𝑚.𝑎

𝐹𝐴𝐵 −𝑤𝐵 sin𝜃 = 𝑚𝐵 . 𝑎

𝐹𝐴𝐵 −𝑚𝐵𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐵 .𝑎

𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)

Karena 𝑭𝑨𝑩 = 𝑭𝑩𝑨, maka substitusi P(2) kedalam P(1)

𝐹 − 𝐹𝐵𝐴 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎…𝑃 1 𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)

15

163

𝐹 − 𝑚𝐵 .𝑔 sin 𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐵 .𝑎 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝐹 −𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 −𝑚𝐴 .𝑔 sin𝜃 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎

𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 = 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 𝑎

𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵…𝑃(3)

Masukkan nilai yang diketahui kedalam persamaan (3)

𝑎 =𝐹 − 𝑔 sin𝜃 𝑚𝐴 + 𝑚𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵

𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30°(20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔)

20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔

𝑎 =210𝑁 − 10𝑚/𝑠2. 0,5(30𝑘𝑔)

30𝑘𝑔

𝑎 =210𝑁 − 5𝑚/𝑠2(30𝑘𝑔)

30𝑘𝑔

𝑎 =210𝑁 − 150𝑁

30𝑘𝑔

𝑎 =60𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

30𝑘𝑔

𝒂 = 𝟐𝒎/𝒔𝟐

Untuk mencari gaya kontak, substitusi nilai percepatan

kedalam persamaan (2)

𝐹𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 sin𝜃 + 𝑚𝐵 .𝑎…𝑃(2)

164

𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 𝑠𝑖𝑛 30° + 10𝑘𝑔. 2𝑚/𝑠2

𝐹𝐴𝐵 = 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,5 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝐹𝐴𝐵 = 50𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝐹𝐴𝐵 = 70𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 = 𝟕𝟎𝑵

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

165

Tugas Rumah

16. Sebutkan bunyi Hukum III Newton !

17. Tuliskan persamaan Hukum III Newton !

18. Sebutkan penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari !

166

Lampiran A.3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen

167

168

169

170

171

172

173

174

Instrumen Penilaian Kinerja (Concrete)

No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah

Skor Keterangan

Persiapan Pelaksanaan Hasil

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

175

Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)

Kriteria Skor Indikator

Persiapan

(Skor maks = 3)

3 Pemilihan alat dan bahan tepat

2 Pemilihan alat atau bahan tepat

1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat

0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan

Pelaksanaan

(Skor maks = 7)

3 Merangkai alat tepat dan rapi

2 Merangkai alat tepat atau rapi

1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi

0 Tidak membuat rangkaian alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan

0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

Hasil

(Skor maks = 6)

3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat

2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat

1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat

0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Kesimpulan tepat

2 Kesimpulan kurang tepat

1 Kesimpulan tidak tepat

0 Tidak membuat kesimpulan

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

176

Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)

No. Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Skor Nilai

Ketepatan

Menggambar

Diagram

Kerapihan

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

177

Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)

Kriteria Skor Indikator

Ketepatan

(Skor maks = 4)

4 Baik Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Kerapihan

(Skor maks =4)

4 Baik Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

178

Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Nama Siswa Nilai

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

179

Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal

1. Diketahui : 𝑚 1 =

𝑚 2 =

𝑚 3 = 𝑔1 =

𝑔2 =

𝑔3 =

Ditanya : 𝑤1?

𝑤2?

𝑤3? Jawab :

𝑤1 = 𝑚1.𝑔1 = ⋯𝑁

𝑤2 = 𝑚2.𝑔2 = ⋯𝑁

𝑤3 = 𝑚3.𝑔3 = ⋯𝑁

2

1

3

6

2. Diketahui : rata-rata 𝑥 = ⋯

rata-rata 𝑦 = ⋯

Ditanya : 𝜇𝑠?

Jawab :

𝑓𝑔 = 𝑤 sin𝜃

𝜇𝑠 .𝑁 = 𝑚𝑔 sin𝜃

𝜇𝑠 .𝑚𝑔 cos 𝜃 = 𝑚𝑔 sin𝜃

𝜇𝑠 =𝑚𝑔 sin𝜃

𝑚𝑔 cos 𝜃

𝜇𝑠 = tan𝜃

𝜇𝑠 =𝑦

𝑥

𝜇𝑠 = ⋯

2

1

3

3

3

12

3. Diketahui : 𝑆 = ⋯

𝑡 = ⋯

𝑎 = ⋯

𝑚𝐴 = ⋯

𝑚𝐵 = ⋯

𝑔 = ⋯

Ditanya : 𝜇𝑘?

Jawab :

2

1

4

12

180

𝑓𝐴 = 𝑤𝐵

𝜇𝑘 .𝑁 = 𝑚𝐵 .𝑔

𝜇𝑘 .𝑚𝐴𝑔 = 𝑚𝐵𝑔

𝜇𝑘 =𝑚𝐵𝑔

𝑚𝐴𝑔

𝜇𝑘 = ⋯

3

2

Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

181

182

183

184

185

186

Penilaian Kinerja (Concrete)

No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah

Skor Keterangan

Persiapan Pelaksanaan Hasil

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

187

Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)

Kriteria Skor Indikator

Persiapan

(Skor maks = 3)

3 Pemilihan alat dan bahan tepat

2 Pemilihan alat atau bahan tepat

1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat

0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan

Pelaksanaan

(Skor maks = 7)

3 Merangkai alat tepat dan rapi

2 Merangkai alat tepat atau rapi

1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi

0 Tidak membuat rangkaian alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan

0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

Hasil

(Skor maks = 6)

3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat

2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat

1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat

0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Kesimpulan tepat

2 Kesimpulan kurang tepat

1 Kesimpulan tidak tepat

0 Tidak membuat kesimpulan

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

188

Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)

No. Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Skor Nilai

Ketepatan

Menggambar

Diagram

Kerapihan

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

189

Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)

Kriteria Skor Indikator

Ketepatan

(Skor maks = 4)

4 Baik

Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Kerapihan

(Skor maks =4)

4 Baik

Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

190

Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Nama Siswa Nilai

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

191

Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal

1. Diketahui : 𝑚 𝐴 = 15 𝑘𝑔

𝑚 𝐵 = 8 𝑘𝑔

𝜇 𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,3 𝜇𝐵𝐿 = 0,5

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝐹𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ?

Jawab :

Tinjau balok B dan A

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 0

𝑭 = 𝒇𝑩𝑨 + 𝒇𝑩𝑳…𝑷(𝟏)

Mencari nilai 𝒇𝑩𝑨

𝑓𝐵𝐴 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴

𝑓𝐵𝐴 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴 .𝑔

𝑓𝐵𝐴 = 0,3.15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑓𝐵𝐴 = 0,3.150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝒇𝑩𝑨 = 𝟒𝟓 𝑵

Mencari nilai 𝒇𝑩𝑳

𝑓𝐵𝐿 = 𝜇𝐵𝐿(𝑁𝐴 + 𝑁𝐵)

𝑓𝐵𝐿 = 𝜇𝐵𝐿 𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 𝑓𝐵𝐿 = 0,5 (15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2)

𝑓𝐵𝐿 = 0,5 (150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 80𝑘𝑔.𝑚/𝑠2)

𝑓𝐵𝐿 = 0,5 (230𝑘𝑔.𝑚/𝑠2)

𝒇𝑩𝑳 = 𝟏𝟏𝟓𝑵

𝑭 = 𝒇𝑩𝑨 + 𝒇𝑩𝑳

𝐹 = 45𝑁 + 115𝑁

𝑭 = 𝟏𝟔𝟎𝑵

2

1

7

10

Skor 10

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

192

193

194

195

196

197

Penilaian Kinerja (Concrete)

No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah

Skor Keterangan

Persiapan Pelaksanaan Hasil

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

198

Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)

Kriteria Skor Indikator

Persiapan

(Skor maks = 3)

3 Pemilihan alat dan bahan tepat

2 Pemilihan alat atau bahan tepat

1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat

0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan

Pelaksanaan

(Skor maks = 7)

3 Merangkai alat tepat dan rapi

2 Merangkai alat tepat atau rapi

1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi

0 Tidak membuat rangkaian alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan

0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

Hasil

(Skor maks = 6)

3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat

2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat

1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat

0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Kesimpulan tepat

2 Kesimpulan kurang tepat

1 Kesimpulan tidak tepat

0 Tidak membuat kesimpulan

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

199

Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)

No. Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Skor Nilai

Ketepatan

Menggambar

Diagram

Kerapihan

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

200

Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)

Kriteria Skor Indikator

Ketepatan

(Skor maks = 4)

4 Baik Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Kerapihan

(Skor maks =4)

4 Baik Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

201

Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Nama Siswa Nilai

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

202

Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal

1. Percepatan

𝑎 =∑𝐹

𝑚

5 5

2. Diketahui : 𝑚𝐴 = ⋯

𝑚𝐵 = ⋯

𝑚𝐶 = ⋯

𝑔 = ⋯

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

Untuk mendapatkan nilai

percepatan, terlebih dahulu

meninjau masing-masing balok

pada sistem - Balok A

∑𝐹 = 𝑚. 𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(1)

- Balok B

∑𝐹 = 𝑚. 𝑎

𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)

Substitusi P(1) dan P(2)

𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(1)

𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 − 𝒘𝑩…(3)

2

1

3

7

25

203

Balok C

∑𝐹 = 𝑚. 𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂…P(4)

Substitusi P(3) dan P(4)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵…P(3) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎…P(4)

𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵 𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎

𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

...P(5)

Mencari nilai percepatan dari P(5)

𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =30𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

20𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔 + 30𝑘𝑔

𝑎 =300𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 100𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

60𝑘𝑔

𝑎 =400𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

60𝑘𝑔

𝒂 = 𝟔,𝟔𝟕 𝒎/𝒔𝟐

7

5

Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

204

205

206

207

208

209

Instrumen Penilaian Kinerja (Concrete)

No. Nama Siswa Skor Penilaian Jumlah

Skor Keterangan

Persiapan Pelaksanaan Hasil

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

210

Rubrik Penilaian Kinerja (Concrete)

Kriteria Skor Indikator

Persiapan

(Skor maks = 3)

3 Pemilihan alat dan bahan tepat

2 Pemilihan alat atau bahan tepat

1 Pemilihan alat dan bahan tidak tepat

0 Tidak menyiapkan alan dan/atau bahan

Pelaksanaan

(Skor maks = 7)

3 Merangkai alat tepat dan rapi

2 Merangkai alat tepat atau rapi

1 Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi

0 Tidak membuat rangkaian alat

2 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat

1 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

0 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

2 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

1 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan

0 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

Hasil

(Skor maks = 6)

3 Mencatat dan mengolah data dengan tepat

2 Mencatat atau mengolah data dengan tepat

1 Mencatat dan mengolah data tidak tepat

0 Tidak mencatat dan mengolah data

3 Kesimpulan tepat

2 Kesimpulan kurang tepat

1 Kesimpulan tidak tepat

0 Tidak membuat kesimpulan

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

211

Instrumen Penilaian Produk (Pictorial)

No. Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Skor Nilai

Ketepatan

Menggambar

Diagram

Kerapihan

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

212

Rubrik Penilaian Produk (Pictorial)

Kriteria Skor Indikator

Ketepatan

(Skor maks = 4)

4 Baik Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Kerapihan

(Skor maks =4)

4 Baik Sekali

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

Keterangan

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 – 100 Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D < 60 Kurang

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

213

Instrumen Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Nama Siswa Nilai

1. Aldi Firmansyah Ibrahim

2. Alifiya Hanabila

3. Allysa Hamid

4. Alviansyah Farras Sumedi

5. Amelia Dwi Mahmursih

6. Amelia Rahma Nurnabawi

7. Anas Ma’rufil Qurhi Al-J

8. Candrika Qumara Tungga

9. Chairunnisa Idelia S.

10. Chairunnisa Nurnajmi

11. Chandra Heru Brahimsyah

12. Davina Nur Aminah

13. Dimas Afrinaldo Nugroho

14. Febrina Aditya Zahliyanti

15. Fildzah Pradana Putri

16. Fitrah Ferdyawan

17. Iqrom Alifah

18. Irfan Rayendra

19. Ismail Maulana Akhmad

20. Ivan Luthfi Chaerulsyah

21. Jacinda Gita Nabilah

22. Lesqia Azzahra

23. Lily Anggraini Putri W.

24. Luthfiyatul Basyariyah A.

25. M. Suhandi Salman

26. Mahdi Al Ghozi

27. Nadia Ayu Rahmawati

28. Nadia Sholeha

29. Nadrah Halwa Armand

30. Naufal Alpais Ramadhan

31. Rizky Alia Ningsih

32. Rizqa Amalia

33. Sabrina Mutiara Adrini

34. Shaladdeno

35. Siti Fatimah Az-Zahrah

36. Siti Sa’adah Nurul Allifah

37. Syifa Putri Amalia

38. Talitha Marsya Nurathifah

39. Tsani Rahmansyah

214

Rubrik Penilaian Tes Tertulis Essay (Abstract)

No. Kunci Jawaban Skor Skor Maksimal

1. Diketahui : 𝑚1 = 50 𝑘𝑔

𝑚2 = 15 𝑘𝑔

𝐹 = 150 𝑁

Ditanya : 𝑎?

𝐹𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑘 ?

Jawab :

Keadaan benda 1 dan 2 saling

bersentuhan sehingga akan timbul

gaya kontak atau gaya aksi reaksi

berdasarkan Hukum III Newton.

𝐹12 adalah gaya aksi yang diberikan

balok 1 kepada balok 2

𝐹21 adalah gaya reaksi yang diberikan

balok 2 kepada balok 1

Kedua gaya ini memiliki besar yang

sama.

Tinjau Balok 1 Karena lantai licin maka tidak ada

gaya gesek yang bekerja, sehingga

resultan gaya pada sumbu y tidak perlu

diuraikan.

∑𝐹𝑥 = 𝑚. 𝑎

𝐹 − 𝐹21 = 𝑚1.𝑎…𝑃 1

Tinjau Balok 2

∑𝐹𝑥 = 𝑚. 𝑎

𝐹12 = 𝑚2.𝑎…𝑃 2

Karena 𝑭𝟏𝟐 = 𝑭𝟐𝟏, maka kita

2

2

5

5

30

215

dapat mensubstitusikan

persamaan (2) kedalam

persamaan (1).

𝐹 −𝑚2.𝑎 = 𝑚1.𝑎

𝐹 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎

𝐹 = 𝑚1 + 𝑚2 𝑎

𝑎 =𝐹

𝑚1 + 𝑚2…𝑃(3)

Masukkan nilai yang diketahui

kedalam persamaan (3)

𝑎 =150𝑁

50𝑘𝑔 + 15𝑘𝑔

𝑎 =150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

65𝑘𝑔

𝒂 = 𝟐,𝟑 𝒎/𝒔𝟐

Untuk mencari gaya kontak,

substitusikan nilai percepatan

kedalam persamaan (2)

𝐹12 = 𝑚2.𝑎…𝑃 2 𝐹12 = 15 𝑘𝑔. 2,3 𝑚/𝑠2

𝑭𝟏𝟐 = 𝟑𝟒,𝟓 𝑵

5

5

6

Skor 30

Nilai Akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑕 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 100%

216

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes

2. Instrumen Tes

3. Rekapitulasi Uji Coba Instrumen

4. Instrumen Tes yang Digunakan

5. Lembar Validasi Ahli

217

Lampiran B.1 Kisi-kisi Instrumen Tes

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Hukum Newton

Kelas/Semester : X / II

Jumlah Soal : 40 Soal

Kompetensi Dasar :

3.7 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa dan

gerakan benda pada gerak lurus.

4.7 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya

serta hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta

makna fisisnya.

Konsep/Sub

konsep Indikator

Ranah Kognitif Jumlah

C1 C2 C3 C4

Macam-

macam gaya

Mengetahui gaya yang

bekerja pada benda.

1,*

2,

3,*

4*

12

Memahami peristiwa yang

terjadi pada gaya.

5*,

6*

Menerapkan persamaan

yang berkaitan dengan gaya.

7,

8*,

9,

10,

11*,

12*

Hukum-

Hukum

Newton dan

Penerapanny

Mengingat pernyataan

tentang Hukum-Hukum

Newton.

13*,

14*

28

Memahami peristiwa 15,

218

a Hukum-Hukum Newton

yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.

16*,

17*,

18*,

19*,

20*,

21*

Menerapkan persamaan

yang berkaitan dengan

Hukum-Hukum Newton.

22,

23*,

24*,

25*

Menganalisis gaya-gaya

yang bekerja pada Hukum

Newton

26,

27,

28,

29*,

30*,

31,

32,

33*,

34*,

35,

36,

37,

38*,

39,

40*

Jumlah Soal 6 9 10 15 40

Keterangan : * = Butir soal yang valid

219

Lampiran B.2 Instrumen Tes

Instrumen Tes

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Mata Pelajaran : Fisika

Materi Pokok : Hukum Newton

Kelas/Semester : X / II

Jumlah Soal : 40 Soal

Kompetensi Dasar :

3.8 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antara gaya, massa dan gerakan benda pada gerak lurus.

4.8 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam

gerak lurus serta makna fisisnya.

No

. Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal

Ranah

Kognitif

1.

Macam

-macam

gaya

Mengetahui

gaya yang

bekerja pada

benda.

Menyebutkan

gaya yang bekerja

pada gelas

Sebuah gelas yang diletakkan diatas

meja makan tidak jatuh karena ada

gaya yang menahan gelas. Gaya

tersebut adalah ....

a. Gaya Berat

b. Gaya Normal

c. Gaya Gesek

d. Gaya Tegangan Tali

Jawaban : b

C1

220

e. Gaya Sentripetal

2.

Menyebutkan

gaya yang bekerja

pada benda

Gaya gesekan yang terjadi pada

benda yang sedang bergerak disebut

....

a. Gaya gesek statis

b. Gaya gesek kinetis

c. Gaya gesek dinamis

d. Gaya gesek udara

e. Gaya sentripetal

Jawaban : b

C1

3.

Mengetahui

simbol dan

keterangannya

pada gaya gesek

Dibawah ini terjadi simbol beserta

keterangannya, manakah pernyataan

yang kurang tepat ....

a. Gaya gesek kinetis (ƒk) ; Gaya

normal (N)

b. Gaya tarik/dorongan (F) ; Massa

benda (m)

c. Gaya gesek statis (ƒs) ;

Percepatan (𝑎)

d. Gaya Tarik/Dorongan (T) ; Berat

benda (𝑊)

e. Kecepatan (𝑣) ; Percepatan

gravitasi (𝑔)

Jawaban : d

C1

4.

Mengetahui arah

gaya sentripetal

Arah gaya sentripetal adalah ....

a. Ke atas

b. Tegak lurus terhadap bidang

c. Menuju pusat lingkaran

d. Ke bawah

e. Menuju pusat bumi

Jawaban : c

C1

221

5.

Memahami

Peristiwa

yang terjadi

pada gaya.

Memahami

peristiwa yang

terjadi pada gaya

normal

Sebuah balok diletakkan diatas meja

mendapatkan dorongan sebesar F

Newton yang arahnya menuju pusat

bumi. Berdasarkan hal tersebut,

rumus manakah yang cocok untuk

menggambarkan kejadian diatas?

a. Faksi = Freaksi

b. ∑F = 0

c. N = -F + W

d. N = F + W

e. ∑F = m.𝑎

Jawaban : d

Pembahasan :

∑F = 0

N – F – W = 0

N = F + W

C2

6.

Memahami

tegangan tali

berdasarkan

kedudukan benda

Perhatikan gambar berikut ini!

Sebuah bola diikatkan pada salah

satu ujung benang dan ujung lainnya

diputar, sehingga bola menempuh

gerak melingkar vertikal dengan

kelajuan tetap. 𝑇𝐴 ,𝑇𝐵 ,𝑑𝑎𝑛 𝑇𝐶

masing-masing merupakan tegangan

dalam tali pada kedudukan A,B, dan

C. Analisa yang benar berdasarkan

kasus tersebut, yakni ....

a. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 = 𝑇𝐶

Jawaban : b

Pembahasan

Pada kedudukan C benda

berada pada titik tertinggi

sehingga besarnya

𝑇𝐶 = 𝑚.𝑣2

𝑟− 𝑚.𝑔

Pada kedudukan B benda

berada pada titik tengah

sehingga besarnya

𝑇𝐵 = 𝑚.𝑣2

𝑟

Pada kedudukan A benda

berada pada titik terendah

sehingga besarnya

C2

222

b. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶

c. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐵 < 𝑇𝐶

d. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐶 > 𝑇𝐵

e. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐶 < 𝑇𝐵

𝑇𝐴 = 𝑚.𝑣2

𝑟+ 𝑚.𝑔

Berdasarkan ketiga

persamaan yang diperoleh

𝑇𝐴, 𝑇𝐵, dan 𝑇𝐶 maka

diperoleh kedudukan paling

besar yaitu pada

𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶 karena massa,

kecepatan, dan jari-jari pada

benda sama yang

membedakan hanyalah

kedudukan.

7.

Menerapkan

persamaan

yang

berkaitan

dengan gaya.

Menentukan besar

percepatan pada

sebuah peristiwa.

Balok bermassa 10 kg dilepaskan di

atas bidang miring yang licin dengan

Jawaban : c

Pembahasan :

Diketahui :

m = 10 kg

θ = 45̊

g = 9,8 m/s2

Ditanyakan : 𝑎?

Jawab :

∑F = m.𝑎

Wsinθ - ƒ = m.𝑎

m.g.sinθ-ƒ = m.𝑎

𝑎 = g sin θ

𝑎 = 9,8 sin 45̊

𝑎 = 9,8 (0,7)

𝑎 = 6,86 m/s2

C3

223

sudut kemiringan 45̊. Jika percepatan

gravitasi 9,8 m/s2, berapakah besar

percepatan yang dialami balok?

a. 0 m/s2

b. 0,68 m/s2

c. 6,86 m/s2

d. 68,6 m/s2

e. 686 m/s2

8.

Menghitung

massa pada gaya

berat

Sebuah bola basket memiliki berat 6

N, jika percepatan gravitasinya 10

m/s2, berapakah massa yang dimiliki

bola tersebut?

a. 60 kg

b. 16 kg

c. 4 kg

d. 1,6 kg

e. 0,6 kg

Jawaban : e

Pembahasan :

Diketahui :

W = 6 N

g = 10 m/s2

Ditanya : m?

Jawab :

W = m.g

m = 𝑊

𝑔

m = 6

10

m = 0,6 kg

C3

9.

Menghitung besar

tegangan tali dari

kejadian sehari-

hari

Seekor ikan bermassa 1 kg

tergantung pada tali kail. Jika 𝑔 = 10

m/s2, besar tegangan tali adalah ....

a. 5 N

b. 10 N

c. 15 N

d. 20 N

Jawaban : b

Pembahasan

Diketahui :

𝑚 = 1 kg

𝑔 = 10 m/s2

Ditanya : T?

Jawab :

C3

224

e. 25 N ∑F = 0

T – W = 0

T = W

T = m.g

T = (1) (10)

T = 10 N

10.

Menghitung gaya

sentripetal yang

terjadi

Bola bermassa 500 gr bergerak

melingkar beraturan dengan kelajuan

4 m/s2. Jika jari-jari lingkaran 2 m,

hitunglah gaya sentripetal yang

dialami benda tersebut !

a. 2,25 N

b. 4 N

c. 4,25 N

d. 6 N

e. 6,25 N

Jawaban : b

Pembahasan

Diketahui :

m = 500 gr = 0,5 kg

𝑣 = 4 m/s

𝑟 = 2 m

Ditanya : Fs?

Jawab :

Fs = 𝑚 𝑣2

𝑟

Fs = (0,5)(4)2

2

Fs = (0,5)16

2

Fs = 0,5 8

Fs = 4 N

C3

11.

Menghitung

penerapan

kejadian gaya

sentripetal

Sebuah batu bermassa 100 gr diikat

dengan tali sepanjang 100 cm. Batu

tersebut kemudian diputar vertikal

dengan kecepatan linear 4 m/s.

Berapakah tegangan tali pada saat

benda dititik terendah dan tertinggi?

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚 = 100 𝑔𝑟 = 0,1 𝑘𝑔

𝑟 = 100 𝑐𝑚 = 1 𝑚

𝑣 = 4 𝑚/𝑠

C3

225

a. T dititik terendah = 0,1 N ; T

dititik tertinggi = 2,6 N

b. T dititik terendah = 0,2 N ; T

dititik tertinggi = 0,1 N

c. T dititik terendah = 2,4 N ; T

dititik tertinggi = 0,1 N

d. T dititik terendah = 2,6 N ; T

dititik tertinggi = 0,1 N

e. T dititik terendah = 2,8 N ; T

dititik tertinggi = 2,6 N

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya :

a. Tdititik terendah?

b. Tdititik tertinggi?

Jawab :

T dititik terendah

∑F = Fs

T – W = m 𝑣𝐴

2

𝑟

T = W + m 𝑣𝐴

2

𝑟

T = m.g + m 𝑣𝐴

2

𝑟

T = (0,1)(10) + (0,1) (4)2

1

T = 1 + (0,1) 16

1

T = 1 + (0,1) 16

T = 1 + 1,6

T = 2,6 N

T dititik tertinggi

226

∑F = Fs

T + W = m 𝑣𝐶

2

𝑟

T = m 𝑣𝐶

2

𝑟 - W

T = m 𝑣𝐶

2

𝑟 – m.g

T = (0,1) (4)2

1 - (0,1)(10)

T = (0,1) 16

1 - 1

T = (0,1) 16 – 1

T = 1,6 – 1

T = 0,1 N

12.

Menghitung besar

kecepatan sudut

Sebuah benda 2 kg diikat dengan

seutas tali yang panjangnya 1,5

meter. Kemudian diputar dengan

lintasan lingkaran vertikal dan

kecepatan sudut yang tetap. Jika 𝑔 =

10 𝑚/𝑠2 dan saat dititik terendah, tali

mengalami tegangan sebesar 47

Newton, maka kecepatan sudutnya

adalah .... rad/s.

Jawaban : a

Pembahasan

Diketahui :

𝑚 = 2 𝑘𝑔

𝑅 = 1,5 𝑚

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

𝑇 = 47 𝑁

Ditanya : 𝑤?

Jawab :

C3

227

a. 3

b. 7

c. 9

d. 18

e. 22

∑Fs = 𝑚𝑤2𝑅

𝑇 – 𝑊 = 𝑚𝑤2𝑅

𝑇 – 𝑚.𝑔 = 𝑚𝑤2𝑅

47 – 2 (10)=(2)𝑤2(1,5)

47 − 20 = 3 𝑤2

27 = 3 𝑤2

𝑤2 =

27

3

𝑤2 = 9

𝑤2 = 3 rad/s

13.

Hukum

-hukum

Newton

dan

Penerap

annya

Mengingat

pernyataan

tentang

Hukum-

hukum

Newton

Memahami

peristiwa hukum

newton

Budi dan temannya berboncengan

mengendarai sepeda motor dengan

kecepatan konstan. Tiba-tiba seekor

anak kucing menyebrangi jalan dan

Budi tiba-tiba mengerem sepeda

motornya tersebut, maka teman Budi

tersebut akan ....

a. Diam

b. Tersentak ke depan

c. Tersentak ke belakang

d. Jatuh ke samping kiri

e. Jatuh ke samping kanan

Jawaban : b

Pembahasan :

Hukum I Newton disebut

juga hukum kelembaman.

Benda yang mula-mula

bergerak dan tiba-tiba

berhenti, akan

mempertahankan keadaannya

ketika bergerak sehingga

orang yang berada diatas

motor akan terdorong ke

depan.

C1

14.

Mengidentifikasi

Hukum III

Newton

Manakah pernyataan yang tepat

sesuai dengan Hukum III Newton ....

a. Gaya aksi reaksi sama besar,

tetapi berlawanan arah dan

Jawaban : a

C1

228

bekerja pada dua benda yang

berbeda.

b. Percepatan sebuah benda

berbanding lurus dengan gaya

total yang bekerja padanya dan

berbanding terbalik dengan

massanya.

c. Setiap benda tetap berada dalam

keadaan diam atau bergerak

dengan laju tetap sepanjang garis

lurus, kecuali jika diberi gaya

total yang tidak nol.

d. Gaya aksi reaksi sama besar,

searah, dan bekerja pada dua

benda yang berbeda.

e. Percepatan sebuah benda

berbanding lurus dengan

massanya dan berbanding

terbalik dengan gaya total yang

bekerja padanya.

15.

Memahami

peristiwa

Hukum-

hukum

Newton yang

terjadi dalam

kehidupan

sehari-hari.

Mengkategorikan

contoh Hukum III

Newton dalam

kehidupan sehari-

hari

Dibawah ini merupakan contoh

Hukum III Newton dalam kehidupan

sehari-hari :

(1) Mobil yang membawa massa

sedikit akan mendapatkan

percepatan yang lebih besar

dibandingkan dengan mobil

yang membawa massa yang

Jawaban : c

Pembahasan :

(2) Tangan kita akan terasa

sakit saat kita memukul meja

dengan keras. Meja akan

memberikan reaksi berupa

dorongan dengan keras yang

akan membuat tangan kita

C2

229

sangat banyak.

(2) Tangan kita akan terasa sakit

saat kita memukul meja dengan

sangat keras.

(3) Dua badak bermassa sama saling

dorong, keduanya tidak ada yang

bergeser posisinya.

(4) Peristiwa roket dapat terbang ke

atas

(5) Seseorang yang sedang

menembak

Pernyataan yang benar dari contoh

diatas adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2), (4), dan (5)

d. (2), (3), dan (5)

e. (3), (4), dan (5)

terasa sakit.

(4) Peristiwa roket dapat

terbang ke atas. Aksi = roket

menyemburkan gas ke bumi.

Reaksi = roket terdorng

keatas.

(5) Seseorang yang

sedang menembak. Aksi =

senapan mendorong peluru

ke depan. Reaksi = peluru

mendorong senapan ke

belakang.

16.

Mengetahui

Hukum Newton

yang terjadi pada

suatu peristiwa

Dodi menaiki skateboard dan

bergerak dengan kecepatan tertentu

pada lintasan lurus di jalan raya.

Ketika Dodi berhenti mendorong

skateboard, yang akan terjadi adalah

....

a. Skateboard akan tetap melaju

dengan kecepatan tetap

(konstan).

b. Gesekan roda dengan permukaan

Jawaban : c

C2

230

jalan akan langsung

mengakibatkan skateboard

berhenti.

c. Gesekan roda dengan permukaan

jalan dari gesekan angin akan

memperlambat laju skateboard

sampai akhirnya berhenti dengan

sendirinya.

d. Gesekan angin akan

memperlambat laju skateboard

hingga akhirnya berhenti.

e. Skateboard akan memperlambat

lajunya sendiri.

17.

Memahami

hukum II Newton

Seseorang melakukan percobaan

dengan mempergunakan dua buah

beban yang dihubungkan dengan

katrol, masing-masing beban 𝑚1 dan

𝑚2 gesekan antara tali dengan katrol

diabaikan, apabila :

(1) 𝑚1 = 5 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 10 𝑘𝑔

(2) 𝑚1 = 10 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 15 𝑘𝑔

(3) 𝑚1 = 15 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 20 𝑘𝑔

(4) 𝑚1 = 20 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 25 𝑘𝑔 Dari keempat percobaan tersebut

yang menghasilkan percepatan

terbesar adalah ....

a. Percobaan (1)

b. Percobaan (2)

Jawaban : a

Pembahasan

Hukum II Newton :

Percepatan objek berbanding

terbalik dengan massa benda

𝑎 =1

𝑚

Massa terkecil – terbesar:

(1),(2),(3),(4)

Percepatan terbesar – terkecil

(1),(2),(3),(4)

C2

231

c. Percobaan (3)

d. Percobaan (4)

e. Percepatannya sama

18.

Memahami

konsep hukum

Newton

Tabel dibawah ini merupakan hasil

percobaan dengan massa sama pada

setiap percobaan.

Percobaan A F

m = 3

4 12

5 15

8 24

m = 7

3 15

4 28

5 35

Tabel diatas menyatakan bahwa

percepatan ....

a. Berbanding lurus dengan massa

dan berbanding terbalik dengan

gaya

b. Berbanding terbalik dengan

massa dan gaya

c. Berbanding lurus dengan gaya

dan berbanding terbalik dengan

massa

d. Berbanding lurus dengan gaya

dan massa

e. Sama besar dengan gaya dan

massa

Jawaban : c

Pembahasan

Gaya kecil maka percepatan

juga akan kecil dan

sebaliknya jika massanya

sama.

C2

232

19.

Mengkategorikan

percepatan

terbesar dari

gambar-gambar

Gambar menunjukkan lima buah

benda diberi gaya yang berbeda-

beda. Percepatan benda yang paling

besar adalah gambar ....

a. (1)

b. (2)

c. (3)

d. (4)

e. (5)

Jawaban : b

Pembahasan

𝑎 =𝐹

𝑚

1. 𝑎 =120𝑁

20𝑘𝑔= 6 𝑚/𝑠2

2. 𝑎 =100𝑁

10𝑘𝑔= 10 𝑚/𝑠2

3. 𝑎 =150𝑁

50𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2

4. 𝑎 =240𝑁

80𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2

5. 𝑎 =200𝑁

100𝑘𝑔= 2 𝑚/𝑠2

C2

20.

Memahami gaya

yang bekerja pada

hukum newton

Bila resultan gaya yang bekerja pada

sebuah benda sama dengan nol,

maka pernyataan dibawah ini yang

benar adalah ....

a. Kecepatan selalu tetap meski

waktunya berubah-ubah

b. Percepatannya selalu tetap meski

waktunya berubah-ubah

c. Kecepatannya selalu berubah-

ubah meski waktunya tetap

d. Percepatannya selalu berubah-

ubah meski waktunya tetap

e. Percepatannya selalu tetap meski

kecepatannya berubah-ubah

Jawaban : a

Pembahasan :

∑F = 0

Kondisi ini berlaku pada

benda diam atau benda

bergerak lurus beraturan

dengan kecepatan tetap.

C2

21. Memahami Di bawah ini terdapat beberapa Jawaban : d C2

233

persamaan

hukum-hukum

Newton

hukum dan rumus dinamika partikel.

Hukum Rumus

(a) Hukum I

Newton

1. ∑F = 0

(b) Hukum II

Newton

2. W = m.g

(c) Hukum III

Newton

3. Faksi = -Freaksi

(d) Gaya gesek

statis

4. Fs = μs.N

(e) Gaya berat 5. ∑F = m.𝑎

Manakah pernyataan yang benar?

a. (a) dengan (1), dan (e) dengan

(2)

b. (a) dengan (1), dan (b) dengan

(2)

c. (c) dengan (5), dan (d) dengan

(2)

d. (c) dengan (3), dan (b) dengan

(5)

e. (d) dengan (4), dan (e) dengan

(2)

22.

Menerapkan

persamaan

yang

berkaitan

dengan

Hukum-

Menghitung

percepatan benda

Sebuah lemari bermassa 80 kg mula-

mula diam pada lantai datar dan

licin, kemudian di dorong dengan

gaya konstan 120 N dengan arah

mendatar. Berapakah percepatan

lemari tersebut .... m/s2.

Jawaban : c

Pembahasan :

Diketahui :

m = 80 kg

F = 120 N

C3

234

hukum

Newton.

a. 0,5

b. 0,7

c. 1,5

d. 40

e. 200

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

𝑎 = 𝐹

𝑚

= 120

80

= 1,5 m/s2

23.

Menghitung

penerapan gaya

normal pada

benda didalam lift

Toni bermassa 45 kg berada di dalam

lift. Ketika lift bergerak ke atas

dengan percepatan 2 m/s2, berapakah

gaya normal yang dialami Toni? (g =

10 m/s2)

a. 45 N

b. 135 N

c. 360 N

d. 540 N

e. 945 N

Jawaban : d

Pembahasan :

Diketahui :

m = 45 kg

𝑎 = 2 m/s2

g = 10 m/s2

Ditanya : N?

Jawab :

∑F = m.𝑎

N – W = m.𝑎

N = W + m.𝑎

N = m.g + m.𝑎

N = (45)(10) + (45)(2)

N = 450 + 90

N = 540 N

C3

24.

Menghitung Gaya

Normal pada

gambar

Perhatikan gambar berikut : Jawaban : a

Pembahasan :

Diketahui :

m = 6 kg

θ = 30̊

F = 10 N

Ditanya : N?

C3

235

Berapakah besar gaya normal balok

tersebut?

a. 55 N

b. 60 N

c. 65 N

d. 70 N

e. 75 N

Jawab :

F sinθ – W+N = 0

N = W – F sin θ

N = m.g – F sin θ

N = (6)(10) – 10 sin 30̊

N = 60 – 10 (0,5)

N = 60 – 5

N = 55 N

25.

Menghitung gerak

benda yang

terjadi pada

bidang miring

Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah benda massanya 4 kg terletak

pada bidang miring yang licin

dengann sudut kemiringan 45̊

terhadap horizontal. Jika (g=10 m/s2)

maka besar gaya yang menahan

benda itu adalah ....

Jawaban : c

Pembahasan :

Diketahui :

m = 4 kg

θ = 45̊

g = 10 m/s2

Ditanya : F?

Jawab :

∑F = 0

F – w sin θ = 0

F = w sin θ

F = m.g sin θ

F = (4)(10) sin 45̊

F = 40 (1

2 2)

C3

236

a. 2 2 N

b. 8 2 N

c. 20 2 N

d. 40 N

e. 40 2 N

F = 20 2 N

26.

Menganalisis

gaya-gaya

yang bekerja

pada Hukum

Newton.

Menganalisis

besar koefisien

gesek pada benda.

Lihat gambar dibawah ini!

Pada sistem gambar diatas, tiga

balok massanya 𝑚𝑎 = 15𝑘𝑔,𝑚𝐵 =4𝑘𝑔, dan 𝑚𝐶 = 6𝑘𝑔. Mula-mula

ketiga benda diam, kemudian

dilepaskan. Dalam waktu 3 detik

benda B bergeser sejauh 1 meter.

Berapakah koefisien gesek antara

benda B dengan bidang miring?

(𝜃 = 20°,𝑔 = 10𝑚/𝑠2).

a. 0,20

b. 0,45

c. 0,50

d. 0,65

e. 0,80

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui : 𝑚𝐴 = 15𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 6𝑘𝑔

𝑡 = 3𝑠

𝑆 = 1𝑚

𝜃 = 20°

𝑔 = 10𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝜇𝐵?

Jawab :

𝑓𝐵 = 𝜇𝐵 .𝑁𝐵

𝜇𝐵 =𝑓𝐵

𝑁𝐵 ... P(1)

Mencari besar nilai 𝑵𝑩

- Balok B

𝑁𝐵 = 𝑤𝐵

𝑤𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔 cos𝜃 𝑤𝐵 = 4𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2) 𝑐𝑜𝑠 20°

𝑤𝐵 = 40𝑁 0,9

C4

237

𝑤𝐵 = 36𝑁

𝑵𝑩 = 𝟑𝟔𝑵 ... P(2)

- Balok A

𝑤𝐴 = 𝑚𝐴𝑔

𝑤𝐴 = 15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑤𝐴 = 150𝑁

- Balok C

𝑤𝐶 = 𝑚𝐶𝑔

𝑤𝐶 = 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑤𝐶 = 60𝑁

Karena 𝑤𝐴 > 𝑤𝐵 + 𝑤𝐶 , maka

balok bergeser ke kiri

Mencari nilai gaya gesek

pada balok B (𝒇𝑩)

1) Tinjau Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑇𝐴𝐵 cos𝜃 − 𝑤𝐵 sin𝜃 − 𝑓𝐵 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐵 . 𝑎

𝒇𝑩 = 𝑻𝑨𝑩 𝒄𝒐𝒔 𝜽 − 𝒘𝑩 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝑻𝑩𝑪 −𝒎𝑩.𝒂

... P(3)

238

2) Mencari nilai percepatan

sistem

𝑆 = 𝑉0𝑡 +1

2𝑎𝑡2

1𝑚 = 0 × 3𝑠 +1

2𝑎(3𝑠)2

1𝑚 = 0 +1

2𝑎(9𝑠2)

1𝑚 = 4, 5𝑠2𝑎

𝑎 =1𝑚

4, 5𝑠2

𝒂 = 𝟎,𝟐𝒎/𝒔𝟐 ... P(4)

3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dengan

meninjau balok A

∑𝐹 = 𝑚𝑎

𝑤𝐴 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴𝑎

𝑚𝐴𝑔 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴𝑎

𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴𝑔 −𝑚𝐴𝑎 𝑇𝐴𝐵 = 15𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 15𝑘𝑔. 0,2𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 150𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 147 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟒𝟕𝑵 ... P(5)

4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dengan

meninjau balok C

∑𝐹 = 𝑚𝑎

𝑇𝐵𝐶 − 𝑤𝐶 = 𝑚𝐶𝑎

239

𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 + 𝑚𝐶𝑎

𝑇𝐵𝐶 = 60𝑁 + 6𝑘𝑔 (0,2𝑚/𝑠2)

𝑇𝐵𝐶 = 60𝑁 + 1,2𝑁

𝑻𝑩𝑪 = 𝟔𝟏,𝟐𝑵 ... P(6)

5) Masukkan P(4),(5), dan

(6) ke dalam P(3) 𝑓𝐵 = 𝑇𝐴𝐵 cos𝜃 − 𝑤𝐵 sin𝜃 − 𝑇𝐵𝐶 −𝑚𝐵 .𝑎 𝑓𝐵 = 147𝑁. cos 20° − 36𝑁. sin 20° − 61,2𝑁 − 4𝑘𝑔. 0,2𝑚/𝑠2

𝑓𝐵 = 147𝑁. 0,9 − 36𝑁. 0,3 − 61,2𝑁 − 0,8𝑁

𝑓𝐵 = 132,3𝑁 − 10,8𝑁 − 61,2𝑁 − 0,8𝑁

𝒇𝑩 = 𝟓𝟗,𝟓 𝑵 ... P(7)

Mencari koefisien gesek

balok B, masukkan P(2)

dan P(7) kedalam P(1)

𝜇𝐵 =𝑓𝐵𝑁𝐵

𝜇𝐵 =59,5𝑁

36𝑁

𝝁𝑩 = 𝟏,𝟔𝟓

27.

Menganalisis

gaya yang bekerja

pada sistem.

Perhatikan gambar berikut ini!

Pada gambar diatas, tigas balok

Jawaban : e

Pembahasan

Diketahui : 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 8𝑘𝑔

𝑡 = 1𝑠

𝑆 = 0,5𝑚

𝜃 = 30°

C4

240

massanya 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔,𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔, dan 𝑚𝐶 = 8𝑘𝑔. Balok tersebut

dihubungkan pada katrol tetap.

Balok A diletakkan pada bidang

miring licin. Sedangkan balok B

diletakkan pada bidang datar, dan

balok C menggantung bebas. Mula-

mula ketiga benda diam, kemudian

dilepaskan. Dalam waktu 1 detik

balok B bergeser sejauh 0,5 meter.

Berapakah gaya gesek antara balok

B dengan meja? (𝜃 = 30°,𝑔 =10𝑚/𝑠2) a. 10N

b. 20N

c. 30N

d. 40N

e. 50N

𝑔 = 10𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑓𝐵?

Jawab :

Mencari gaya berat pada

balok untuk mengetahui

arah gerak sistem - Balok A

𝑤𝐴 = 𝑤𝐴 sin𝜃

𝑤𝐴 = 𝑚𝐴𝑔. sin 30°

𝑤𝐴 = 3𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2)0,5

𝑤𝐴 = 15𝑁

- Balok B

𝑤𝐵 = 𝑚𝐵𝑔

𝑤𝐵 = 4𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2)

𝑤𝐵 = 40𝑁

𝑁𝐵 = 𝑤𝐵

𝑁𝐵 = 40𝑁

- Balok C

𝑤𝐶 = 𝑚𝐶𝑔

𝑤𝐶 = 8𝑘𝑔 (10𝑚/𝑠2)

𝑤𝐶 = 80𝑁

Karena 𝑤𝐶 > 𝑤𝐴, maka

sistem bergeser ke kanan

241

Mencari nilai gaya gesek

pada balk B (𝒇𝑩) 1) Tinjau Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 − 𝑓𝐵 = 𝑚𝐵𝑎

𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎 ...P(1)

2) Mencari besar percepatan

balok (𝑎)

𝑆 = 𝑉0𝑡 +1

2𝑎𝑡2

0,5𝑚 = 0 × 1𝑠 +1

2𝑎(1𝑠)2

0,5𝑚 =1

2𝑎(1𝑠2)

0,5𝑚 = 0, 5𝑠2𝑎

𝑎 =0,5𝑚

0, 5𝑠2

𝒂 = 𝟏𝒎/𝒔𝟐 ...P(2)

3) Mencari besar 𝑇𝐴𝐵

Tinjau Balok A

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

242

𝑇𝐴𝐵 − 𝑤𝐴 = 𝑚𝐴𝑎

𝑇𝐴𝐵 = 𝑤𝐴 + 𝑚𝐴𝑎

𝑇𝐴𝐵 = 15𝑁 + 3𝑘𝑔 (1𝑚/𝑠2)

𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟖𝑵 ...P(3)

4) Mencari besar 𝑇𝐵𝐶

Tinjau Balok C

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶𝑎

−𝑇𝐵𝐶 = −𝑤𝐶 + 𝑚𝐶𝑎 −𝑇𝐵𝐶 = −80𝑁 + 8𝑘𝑔 (1𝑚/𝑠2)

−𝑇𝐵𝐶 = −72𝑁

𝑻𝑩𝑪 = 𝟕𝟐𝑵 ...P(4)

5) Masukkan P(2), (3), dan

(4) kedalam P(1)

𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎 𝑓𝐵 = 72𝑁 − 18𝑁 − 4𝑘𝑔. 1𝑚/𝑠2

𝑓𝐵 = 72𝑁 − 18𝑁 − 4𝑁

𝒇𝑩 = 𝟓𝟎𝑵

28.

Menganalisis

besar koefisien

balok pada

sebuah sistem

Lihat gambar dibawah ini!

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui : 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 5𝑘𝑔

𝑡 = 2𝑠

𝑠 = 1𝑚

C4

243

Pada sistem tersebut, tiga balok

massanya 𝑚𝐴 = 3𝑘𝑔, 𝑚𝐵 = 4𝑘𝑔,

dan 𝑚𝐶 = 5𝑘𝑔 diikat tali. Mula-

mula ketiga benda diam, kemudian

dilepaskan. Dalam waktu 2 detik

benda B bergeser sejauh 1 meter.

Berapa koefisien gesek antara benda

B dengan meja?

a. 0,10

b. 0,15

c. 0,25

d. 0,35

e. 0,45

𝑔 = 10𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝜇𝐵?

Jawab :

𝑓𝐵 = 𝜇𝐵 .𝑁𝐵

𝜇𝐵 =𝑓𝐵

𝑁𝐵 ...P(1)

Mencari besar nilai 𝑵𝑩 - Balok B

𝑁𝐵 = 𝑤𝐵

𝑤𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑔

𝑤𝐵 = 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑤𝐵 = 40𝑁

𝑵𝑩 = 𝟒𝟎𝑵 ...P(2)

- Balok A

𝑤𝐴 = 𝑚𝐴 × 𝑔

𝑤𝐴 = 3𝑘𝑔 × 10𝑚/𝑠2

𝑤𝐴 = 30𝑁

- Balok C

𝑤𝐶 = 𝑚𝐶 × 𝑔

𝑤𝐶 = 5𝑘𝑔 × 10𝑚/𝑠2

𝑤𝐶 = 50𝑁

Karena 𝑤𝐴 < 𝑤𝐶 maka balok

B bergeser ke kanan.

244

Mencari nilai gaya gesek

pada balok B (𝒇𝑩) 1) Tinjau Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 − 𝑓𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 −𝑓𝐵 = −𝑇𝐵𝐶 + 𝑇𝐴𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎

𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎

...P(3)

2) Mencari besar percepatan

benda (𝑎)

𝑆 = 𝑉0𝑡 +1

2𝑎𝑡2

1𝑚 = 0.2𝑠 +1

2𝑎(2𝑠)2

1𝑚 = 0 +1

2𝑎(4𝑠2)

245

1𝑚 = 2𝑠2𝑎

𝑎 =1𝑚

2𝑠2

𝒂 = 𝟎,𝟓𝒎/𝒔𝟐 ...P(4)

3) Tinjau Balok A, untuk

mendapatkan nilai 𝑇𝐴𝐵

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇𝐴𝐵 − 𝑤𝐴 = 𝑚𝐴 .𝑎 𝑇𝐴𝐵 − 30𝑁 = 3𝑘𝑔. 0,5𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 − 30𝑁 = 1,5𝑁

𝑇𝐴𝐵 = 1,5𝑁 + 30𝑁

𝑻𝑨𝑩 = 𝟑𝟏,𝟓𝑵 ...P(5)

4) Tinjau Balok C, untuk

mendapatkan nilai 𝑇𝐵𝐶

246

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎 50𝑁 − 𝑇𝐵𝐶 = 5𝑘𝑔. 0,5𝑚/𝑠2

50𝑁 − 𝑇𝐵𝐶 = 2,5𝑁

−𝑇𝐵𝐶 = 2,5𝑁 − 50𝑁

−𝑇𝐵𝐶 = −47,5𝑁

𝑻𝑩𝑪 = 𝟒𝟕,𝟓𝑵 ...P(6)

5) Masukkan P(4), (5), dan

(6) kedalam P(3)

𝑓𝐵 = 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 −𝑚𝐵 .𝑎

𝑓𝐵 = 47,5𝑁 − 31,5𝑁 − 4𝑘𝑔. 0,5𝑚/𝑠2

𝑓𝐵 = 47,5𝑁 − 31,5𝑁 − 2𝑁

𝒇𝑩 = 𝟏𝟒𝑵 ...P(7)

Mencari nilai koefisien

gesek balok B, masukkan

P(2) dan P(7) kedalam

P(1)

𝜇𝐵 =𝑓𝐵𝑁𝐵

𝜇𝐵 =14𝑁

40𝑁

𝝁𝑩 = 𝟎,𝟑𝟓

29.

Menganalisis

gaya yang bekerja

pada gambar

Perhatikan gambar berikut ! Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui : C4

247

Balok A dengan massa 50 kg diikat

dengan tali mendatar D. Balok B

yang memiliki massa 30 kg diikat

dengan balok C yang memiliki massa

40 kg. Koefisen gesek antara A dan

B = 0,2. Koefisien gesekan antara B

dan lantai = 0,5. Sedangkan koefisien

gesekan antara balok C dengan lantai

adalah 0,3. Berapa besar gaya F

minimal untuk menggeser balok B?

a. 160 N

b. 280 N

c. 450 N

d. 620 N

e. 660 N

𝑚𝐴 = 50 𝑘𝑔 𝑚𝐵 = 30 𝑘𝑔 𝑚𝐶 = 40 𝑘𝑔 𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2

𝜇𝐵𝐿 = 0,5

𝜇𝐶𝐿 = 0,3

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝐹𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ?

Jawab :

Mencari nilai F

Tinjau Balok C

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐶𝐿 = 0

𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳 …𝑷(𝟏)

Mencari nilai 𝑻𝑨𝑩

Tinjau Balok B

∑𝐹 = 0

𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 𝑚𝐵 .𝑎

𝑇𝐵𝐶 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + (𝜇𝐵𝐿 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵 ) 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴.𝑔 + (𝜇𝐵𝐿 𝑚𝐴.𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 ) 𝑇𝐵𝐶 = (0,2.50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2) + (0,5(50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

+ 30𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2))

𝑇𝐵𝐶 = 0,2 . 500𝑁 + (0,5 500𝑁 + 300𝑁 )

𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 0,5 .800𝑁 𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 400𝑁

248

𝑻𝑩𝑪 = 𝟓𝟎𝟎𝑵…𝑷(𝟐)

Mencari nilai 𝒇𝑪𝑳

𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑁𝐶

𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑚𝑐 .𝑔

𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .40𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .400𝑁

𝒇𝑪𝑳 = 𝟏𝟐𝟎𝑵…𝑷(𝟑)

Masukan P(2) dan P(3)

kedalam P(1) 𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳

𝐹 = 500𝑁 + 120𝑁

𝑭 = 𝟔𝟐𝟎𝑵

30.

Menganalisis

besar tegang tali

Perhatikan gambar berikut ini!

Jika ma = mb = mc = 3kg, F = 10N,

dan lantai licin, maka berapa besar

tegangan totalnya ?

a. 1 N

b. 2,4 N

c. 3,3 N

d. 6,6 N

e. 9,9 N

Jawaban : e

Pembahasan

Diketahui :

ma=mb= mc = 3kg

F = 10N

Ditanya : 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ?

Jawab :

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)

Mencari besar nilai 𝑻𝑨𝑩

dan 𝑻𝑩𝑪

1) Untuk mencari nilai 𝑇𝐴𝐵

dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu

C4

249

meninjau masing-masing

balok pada sistem

- Balok A

∑F = m.𝑎

TAB = mA.𝒂 ...P(2)

- Balok B

∑F = m.𝑎

TBC - TAB = mB.𝑎

TBC = TAB + mB.𝒂 ...P(3)

Substitusi P(2) dan P(3)

TAB = mA.𝑎 ...(1)

TBC = TAB + mB.𝑎 ...P(3)

TBC = mA.𝒂 + mB.𝒂 ...P(4)

- Balok C

∑F = m.𝑎

F-TBC =mC.𝑎

TBC = F – mC.𝒂 ...P(5)

250

Substitusi P(4) dan P(5)

TBC = mA.𝑎 + mB.𝑎 ...P(4)

TBC = F – mC.𝑎 ...P(5)

mA.𝑎 + mB.𝑎 = F – mC.𝑎

mA.𝑎 + mB.𝑎 + mC.𝑎 = F

(mA + mB + mC)𝒂 = F ...P(6)

2) Mencari nilai percepatan

dari P(6)

(mA + mB + mC)𝒂 = F

𝑎 =𝐹

𝑚𝐴+𝑚𝐵+𝑚𝐶

𝑎 =10𝑁

3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔

𝑎 =10𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

9𝑘𝑔

𝒂 = 𝟏,𝟏𝒎/𝒔𝟐

3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari

P(2)

TAB = mA.𝒂

𝑇𝐴𝐵 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 3,3 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑻𝑨𝑩 = 𝟑,𝟑𝑵

251

4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari

P(4)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 6,6𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑻𝑩𝑪 = 𝟔,𝟔𝑵

Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪

𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3,3𝑁 + 6,6𝑁

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟗,𝟗𝑵

31.

Menganalisis

gerak benda yang

dihubungkan

dengan tali

Perhatikan gambar dibawah ini!

Balok A bermassa 30 kg yang diam

diatas lantai licin dihubungkan

dengan balok B bermassa 10 kg dan

Jawaban : b

Pembahasan

Diketahui :

mA = 30 kg

mB = 10 kg

mC = 20 kg

g = 10 m/s2

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

Untuk mendapatkan nilai

percepatan, terlebih

dahulu meninjau masing-

masing balok pada sistem - Balok A

C4

252

balok C bermassa 20 kg melalui

sebuah katrol. Balok B dan balok C

mula-mula ditahan, kemudian

dilepaskan sehingga bergerak turun.

Percepatan sistem adalah .... m/s2.

(𝑔 = 10 m/s2)

a. 2

b. 5

c. 10

d. 15

e. 20

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(1)

- Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)

Substitusi P(1) dan P(2)

𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(1) 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 − 𝒘𝑩…(3)

253

Balok C

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂…P(4)

Substitusi P(3) dan P(4) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵…P(3)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎…P(4)

𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵

𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 . 𝑎 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 ...P(5)

Mencari nilai percepatan

dari P(5) 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

254

𝑎 =20𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 10𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

30𝑘𝑔 + 10𝑘𝑔 + 20𝑘𝑔

𝑎 =200𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 100𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

60𝑘𝑔

𝑎 =300𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

60𝑘𝑔

𝒂 = 𝟓 𝒎/𝒔𝟐

32.

Menganalisis

tegang tali pada

sebuah gambar

Tiga buah kotak A, B, dan C masing-

masing bermassa 2 kg, 3 kg, dan 5

kg diikat dengan tali melalui sebuah

katrol yang massanya diabaikan. Jika

mula-mula C ditahan kemudian

dilepas, maka besarnya tegangan tali

T total adalah .... Newton (𝑔 =10 𝑚/𝑠2).

Jawaban : e

Pembahasan

Diketahui :

𝑚A = 2 𝑘𝑔

𝑚B = 3 𝑘𝑔

𝑚C = 5 𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑇total?

Jawab :

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)

Mencari besar 𝑻𝑨𝑩 dan

𝑻𝑩𝑪

1) Untuk mencari besar 𝑇𝐴𝐵

dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu

meninjau masing-masing

balok pada sistem

- Balok A

C4

255

a. 10

b. 12

c. 32

d. 40

e. 52

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇𝐴𝐵 −𝑊𝐴 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝒘𝑨 + 𝒎𝑨.𝒂…P(2)

- Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(3)

Substitusi P(2) dan P(3)

𝑇𝐴𝐵 = 𝑤𝐴 + 𝑚𝐴 .𝑎…P(2) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 −𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(3 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐴 + 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 + 𝒘𝑨 −𝒘𝑩 ...P(4)

256

- Balok C

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)

Substitusi P(4) dan P(5) 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 + 𝒘𝑨 −𝒘𝑩 ...P(4)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)

𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎 = 𝑚𝐴. 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑤𝐴 − 𝑤𝐵

𝑤𝐶 − 𝑤𝐴 + 𝑤𝐵 = 𝑚𝐴. 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎 𝒘𝑪 −𝒘𝑨 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 ...P(6)

2) Mencari nilai percepatan

dari P(6) 𝒘𝑪 −𝒘𝑨 + 𝒘𝑩 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

𝑎 =𝑤𝐶 − 𝑤𝐴 + 𝑤𝐵

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 −𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =5𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

2𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 5𝑘𝑔

𝑎 =50𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 − 20𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 30𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

10𝑘𝑔

𝑎 =60𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

10𝑘𝑔

257

𝒂 = 𝟔𝒎/𝒔𝟐

3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari

P(2)

𝑻𝑨𝑩 = 𝒘𝑨 + 𝒎𝑨.𝒂

𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑔 + 𝑚𝐴 .𝑎 𝑇𝐴𝐵 = 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 2𝑘𝑔. 6𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 20𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 12𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 32𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝑨𝑩 = 𝟑𝟐𝑵

4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari

P(4) 𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 + 𝒘𝑨 −𝒘𝑩 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐴 .𝑔 −𝑚𝐵 .𝑔 𝑇𝐵𝐶 = 2𝑘𝑔. 6𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 6𝑚/𝑠2 + 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 12𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 18𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 20𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 30𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 20𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝑩𝑪 = 𝟐𝟎𝑵

Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪

𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 32𝑁 + 20𝑁

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟓𝟐𝑵

258

33.

Menganalisis

besar tegang tali

pada katrol

Tiga buah balok A, B, dan C masing-

masing massanya 2 kg, 3 kg, dan 7

kg dihubungkan dengan tali melalui

katrol seperti pada gambar (𝑔 =10 𝑚/𝑠2)! Jika lantai dan gerakan

antara tali katrol dibiarkan, dan C

bergerak turun maka besar total

tegangan tali adalah ....

a. 10,2 N

b. 20,6 N

c. 30,2 N

d. 40,6 N

e. 50,2 N

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚A = 2 𝑘𝑔

𝑚B = 3 𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 7𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : Ttotal?

Jawab :

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)

Mencari besar 𝑻𝑨𝑩 dan

𝑻𝑩𝑪

1) Untuk mencari nilai besar

𝑇𝐴𝐵 dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu

meninjau balok masing-

masing

- Balok A

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(2)

- Balok B

C4

259

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(3)

Substitusi P(2) dan P(3)

𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(2)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(3)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(4)

- Balok C

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)

Substitusi P(4) dan P(5)

260

𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(4)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎 ...P(5)

𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎

𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎 = 𝑤𝐶 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪 ...P(6)

2) Mencari nilai percepatan

dari P(6)

𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪

𝑎 =𝑤𝐶

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =7𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

2𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 7𝑘𝑔

𝑎 =70𝑘𝑔𝑚/𝑠2

12𝑘𝑔

𝒂 = 𝟓,𝟖𝒎/𝒔𝟐

3) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari

P(2)

𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂

𝑇𝐴𝐵 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟏,𝟔𝑵

4) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari

261

P(4)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 17,4𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 29𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝑩𝑪 = 𝟐𝟗𝑵

Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪

𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11,6𝑁 + 29𝑁

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎,𝟔𝑵

34.

Menganalisis

besar tegangan

tali yang bekerja

pada gambar.

Perhatikan gambar berikut!

Jika sistem setimbang dan massa

balok 1,2, dan 3 masing-masing

adalah 4kg, 6kg, dan 8kg. Berapakah

total tegangan tali sistem diatas?

a. 100 N

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚1 = 4 𝑘𝑔

𝑚2 = 6 𝑘𝑔

𝑚3 = 8 𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : Ttotal?

Jawab :

C4

262

b. 200 N

c. 300 N

d. 400 N

e. 500 N

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 ...P(1)

Mencari besar 𝑻𝟏,𝑻𝟏𝟐,

dan 𝑻𝟐𝟑 1) Untuk mencari besar nilai

𝑇1, 𝑇12 dan 𝑇23 terlebih

dahulu meninjau masing-

masing balok. Pada sistem

ini dimulai dari meninjau

balok terbawah atau balok

3.

- Balok 3

∑𝐹 = 0

𝑤3 − 𝑇23 = 0

263

𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑

𝑇23 = 𝑚3.𝑔

𝑇23 = 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑇23 = 80𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝟐𝟑 = 𝟖𝟎𝑵 ...P(2)

- Balok 2

∑𝐹 = 0

𝑤2 + 𝑇23 − 𝑇12 = 0

𝑻𝟏𝟐 = 𝒘𝟐 + 𝑻𝟐𝟑

𝑇12 = 𝑚2.𝑔 + 𝑇23

𝑇12 = 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 80𝑁

𝑇12 = 60𝑁 + 80𝑁

𝑻𝟏𝟐 = 𝟏𝟒𝟎𝑵 ...P(3)

- Balok 1

∑𝐹 = 0

264

𝑤1 + 𝑇12 − 𝑇1 = 0

𝑻𝟏 = 𝒘𝟏 + 𝑻𝟏𝟐

𝑇1 = 𝑚1.𝑔 + 𝑇12

𝑇1 = 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 140𝑁

𝑇1 = 40𝑁 + 140𝑁

𝑻𝟏 = 𝟏𝟖𝟎𝑵 ...P(4)

2) Mencari nilai 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ,

masukkan nilai P(2), P(3),

dan P(4) kedalam P(1) 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 180𝑁 + 140𝑁 + 80𝑁

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎𝟎𝑵

35.

Menganalisis

tegangan tali pada

sistem dengan

tiga balok

Perhatikan gambar berikut ini!

Dari gambar tersebut, diketahui

massa balok 1, balok 2, dan balok 3

berturut-turut adalah 1𝑘𝑔, 2𝑘𝑔, dan

Jawaban : b

Pembahasan

Diketahui : 𝑚1 = 1𝑘𝑔

𝑚2 = 2𝑘𝑔

𝑚3 = 4𝑘𝑔

𝑔 = 10𝑚/𝑠2 Ditanya : T?

Jawab :

Untuk mencari nilai

tegang tali (𝑻) terlebih

dahulu untuk meninjau

masing-masing balok

yang terdapat pada sistem

C4

265

4𝑘𝑔. Percepatan gravitasi bumi di

tempat itu sebesar 10𝑚/𝑠2. Keadaan

tiga katrol tersebut adalah licin

sempurna serta massa tali dan katrol

diabaikan. Berapakah gaya tegangan

tali sistem tersebut?

a. 4N

b. 8N

c. 12N

d. 16N

e. 20N

- Tinjau Balok 1

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏 ...P(1)

- Tinjau Balok 2

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐 ...P(2)

- Tinjau Balok 3

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3. 𝑎3

𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 = 2𝑇

𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 ...P(3)

Tiga benda yang

dihubungkan pada katrol

tetap dan katrol bebas,

besar percepatan benda

266

pada katrol bebas adalah

setengah kali jumlah

percepatan dua benda

pada katrol tetap.

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐) ...P(4)

Mencari percepatan tiap

balok dari P(1), (2), dan

(3) - Balok 1

𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏

𝒂𝟏 =𝑻

𝒎𝟏 ...P(5)

- Balok 2

𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐

𝒂𝟐 =𝑻

𝒎𝟐 ...P(6)

- Balok 3

𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 𝑚3.𝑎3 + 2𝑇 = 𝑤3

𝒂𝟑 =𝒘𝟑−𝟐𝑻

𝒎𝟑 ...P(7)

Substitusi P(5), (6), dan

(7) kedalam persamaan

(4)

267

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)

𝑤3 − 2𝑇

𝑚3=

1

2 𝑇

𝑚1+

𝑇

𝑚2

𝑚3.𝑔 − 2𝑇

𝑚3=

1

2 𝑇

𝑚1+

𝑇

𝑚2

Kalikan kedua ruas dengan

angka 2 2𝑚3.𝑔 − 4𝑇

𝑚3=

𝑇

𝑚1+

𝑇

𝑚2

Samakan penyebut pada ruas

kanan 2𝑚3.𝑔 − 4𝑇

𝑚3=

𝑚2𝑇 + 𝑚1𝑇

𝑚1𝑚2

Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇

2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇

𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 𝑻

...P(8)

Mencari besar tegang tali

(𝑻) dari P(8) 𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 𝑻

𝑇 =𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈

𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 + 𝒎𝟐𝒎𝟑

𝑇 =2.1𝑘𝑔. 2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

4.1𝑘𝑔. 2𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔. 4𝑘𝑔 + 2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔

268

𝑇 =160𝑘𝑔3𝑚/𝑠2

8𝑘𝑔2 + 4𝑘𝑔2 + 8𝑘𝑔2

𝑇 =160𝑘𝑔3𝑚/𝑠2

20𝑘𝑔2

𝑇 = 8𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻 = 𝟖𝑵

36.

Menganalisis

gaya tegang tali

pada sistem katrol

gabungan.

Tiga balok yaitu balok 𝑚1,𝑚2, dan

𝑚3 dihubungkan dengan seutas tali

melalui sistem katrol gabungan.

Balok 𝑚1 dan 𝑚2 dihubungkan pada

katrol tetap, sedangkan balok 𝑚3

dihubungkan pada katrol bebas

bergerak seperti gambar dibawah ini

Dari gambar diatas, diketahui massa

balok 1,2, dan 3 berturut-turut

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔

𝑚2 = 4𝑘𝑔

𝑚3 = 8𝑘𝑔

𝑔 = 10𝑚/𝑠2 Ditanya : T?

Jawab :

Perhatikan arah kerja

sistem

𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga

balok 1 akan bergerak naik

dengan percepatan 𝑎1, balok

2 akan bergerak naik dengan

percepatan 𝑎2, sedangkan

balok 3 akan bergerak turun

dengan percepatan 𝑎3.

C4

269

adalah 2𝑘𝑔, 4𝑘𝑔, dan 8𝑘𝑔.

Percepatan gravitasi bumi di tempat

itu sebesar 10𝑚/𝑠2. Apabila katrol

licin serta massa tali dan katrol

diabaikan. Berapakah gaya tegangan

tali sistem tersebut?

a. 12N

b. 24N

c. 26N

d. 32N

e. 34N

Mencari nilai tegang tali

(𝑻) dengan cara meninjau

masing-masing balok

yang terdapat pada sistem - Tinjau Balok 1

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇 − 𝑤1 = 𝑚1.𝑎1

𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏 + 𝒘𝟏 ...P(1)

- Tinjau Balok 2

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇 − 𝑤2 = 𝑚2.𝑎2

𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐 + 𝒘𝟐 ...P(2)

- Tinjau Balok 3

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3.𝑎3

𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 = 2𝑇

𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 ...P(3)

270

Tiga benda yang

dihubungkan pada katrol

tetap dan bebas, besar

percepatan benda pada

katrol bebas adalah

setengah kali jumlah

percepatan dua benda

pada katrol tetap

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐) ...P(4)

Dari persamaan diatas

kita membutuhkan

percepatan yang akan

didapat dari persamaan

(1), (2), dan (3)

- Balok 1

𝑇 = 𝑚1.𝑎1 + 𝑤1

𝒂𝟏 =𝑻−𝒘𝟏

𝒎𝟏 ...P(5)

- Balok 2

𝑇 = 𝑚2.𝑎2 + 𝑤2

𝒂𝟐 =𝑻−𝒘𝟐

𝒎𝟐 ...P(6)

- Balok 3

271

2𝑇 = 𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 𝑚3.𝑎3 + 2𝑇 = 𝑤3

𝒂𝟑 =𝒘𝟑−𝟐𝑻

𝒎𝟑 ...P(7)

Substitusi persamaan (5),

(6), dan (7) ke dalam

persamaan (4)

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)

𝑤3−2𝑇

𝑚3=

1

2 𝑇−𝑤1

𝑚1+

𝑇−𝑤2

𝑚2

𝑚3 .𝑔−2𝑇

𝑚3=

1

2 𝑇−𝑚1 .𝑔

𝑚1+

𝑇−𝑚2 .𝑔

𝑚2

Kedua ruas dikali dengan

angka 2 2𝑚3 .𝑔−4𝑇

𝑚3=

𝑇−𝑚1 .𝑔

𝑚1+

𝑇−𝑚2 .𝑔

𝑚2

Samakan penyebut pada ruas

kanan 2𝑚3 .𝑔−4𝑇

𝑚3=

𝑚2𝑇−𝑚1𝑚2 .𝑔+𝑚1𝑇−𝑚1𝑚2 .𝑔

𝑚1𝑚2

2𝑚3 .𝑔−4𝑇

𝑚3=

𝑚2𝑇+𝑚1𝑇−2𝑚1𝑚2 .𝑔

𝑚1𝑚2

Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇 − 2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔

2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔 + 2𝑚1𝑚2𝑚3𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇

𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 +𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻 ...P(8)

272

Mencari besar tegang tali

(𝑻) dari persamaan (8) 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻

𝑇 =4𝑚1𝑚2𝑚3𝑔

4𝑚1𝑚2 + 𝑚2𝑚3 + 𝑚1𝑚3

𝑇 =4.2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔. 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

4.2𝑘𝑔. 4𝑘𝑔 + 4𝑘𝑔. 8𝑘𝑔 + 2𝑘𝑔. 8𝑘𝑔

𝑇 =2560𝑘𝑔3.𝑚/𝑠2

32𝑘𝑔2 + 32𝑘𝑔2 + 16𝑘𝑔2

𝑇 =2560𝑘𝑔3 .𝑚/𝑠2

80𝑘𝑔2

𝑇 = 32𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻 = 𝟑𝟐𝑵

37.

Menganalisis

besar tegangan

sistem dengan 3

balok yang

terhubung pada

katrol bebas dan

tetap.

Perhatikan gambar berikut ini! Jawaban : c Pembahasan

Diketahui : 𝑚1 = 1𝑘𝑔

𝑚2 = 3𝑘𝑔

𝑚3 = 6𝑘𝑔

𝑔 = 10𝑚/𝑠2 Ditanya : T?

Jawab :

Perhatikan terlebih

dahulu arah kerja sistem.

C4

273

Dari gambar diatas, diketahui massa

balok 1,2, dan 3 berturut-turut

adalah 1𝑘𝑔, 3𝑘𝑔, dan 6𝑘𝑔. Balok 1

dan 2 dihubungkan pada katrol tetap,

sedangkan balok 3 dihubungkan

pada katrol bebas. Percepatan

gravitasi bumi sebesar 10𝑚/𝑠2. Apabila katrol licin serta massa tali

dan katrol diabaikan, berapakah

gaya tegang tali sistem tersebut?

a. 12N

b. 14N

c. 15N

d. 16N

e. 17N

Dapat diketahui bahwa

𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga

balok 1 akan bergerak naik

dengan percepatan 𝑎1, balok

2 akan bergerak dengan ke

arah kiri dengan percepatan

𝑎2, sedangkan balok 3 akan

bergerak turun dengan

percepatan 𝑎3.

Mencari tegang tali (𝑻)

dari masing-masing balok

pada sistem. - Tinjau Balok 1

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇 − 𝑤1 = 𝑚1.𝑎1

𝑻 = 𝒎𝟏.𝒂𝟏 + 𝒘𝟏 ...P(1)

- Tinjau Balok 2

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

274

𝑻 = 𝒎𝟐.𝒂𝟐 ...P(2)

- Tinjau Balok 3

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3.𝑎3

𝑤3 − 𝑚3.𝑎3 = 2𝑇

𝟐𝑻 = 𝒘𝟑 − 𝒎𝟑.𝒂𝟑 ...P(3)

Dari ketiga persamaan

diatas, terdapat

percepatan yang belum

diketahui nilainya, untuk

itu kita perlu mencari

persamaan percepatan

dari setiap balok. - Balok 1

𝑇 = 𝑚1.𝑎1 + 𝑤1

𝒂𝟏 =𝑻−𝒘𝟏

𝒎𝟏 ...P(4)

- Balok 2

𝑇 = 𝑚2.𝑎2

𝒂𝟐 =𝑻

𝒎𝟐 ...P(5)

- Balok 3

2𝑇 = 𝑤3 − 𝑚3.𝑎3

𝒂𝟑 =𝒘𝟑−𝟐𝑻

𝒎𝟑 ...P(6)

275

Jika terdapat tiga benda

yang dihubungkan pada

katrol tetap dan katrol

bebas, maka besar

percepatan pada katrol

bebas adalah setengah

kali jumlah percepatan

dua benda pada katrol

tetap.

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐) ...P(7)

Masukkan persamaan (4),

(5), dan (6) kedalam

persamaan (7)

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)

𝑤3 − 2𝑇

𝑚3=

1

2 𝑇 − 𝑤1

𝑚1+

𝑇

𝑚2

𝑚3.𝑔 − 2𝑇

𝑚3

=1

2 𝑇 − 𝑚1.𝑔

𝑚1

+𝑇

𝑚2

Kalikan kedua ruas dengan

angka 2 2𝑚3.𝑔 − 4𝑇

𝑚3

=𝑇 − 𝑚1.𝑔

𝑚1

+𝑇

𝑚2

Samakan penyebut pada ruas

kanan

276

2𝑚3 .𝑔−4𝑇

𝑚3=

𝑚2𝑇−𝑚1𝑚2 .𝑔+𝑚1𝑇

𝑚1𝑚2

Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 − 𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 + 𝑚1𝑚3𝑇

2𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔 + 𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇

𝟑𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻

...P(8)

Mencari tegang tali (𝑻)

dari persamaan (8) 𝟑𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻

𝑇 =3𝑚1𝑚2𝑚3 .𝑔

4𝑚1𝑚2+𝑚2𝑚3 + 𝑚1𝑚3

𝑇 =3.1𝑘𝑔. 3𝑘𝑔. 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

4.1𝑘𝑔. 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔. 6𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔. 6𝑘𝑔

𝑇 =540𝑘𝑔3 .𝑚/𝑠2

12𝑘𝑔2+18𝑘𝑔2+6𝑘𝑔2

𝑇 =540𝑘𝑔3 .𝑚/𝑠2

36𝑘𝑔2

𝑇 = 15𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻 = 𝟏𝟓𝑵

38.

Menganalisis

percepatan yang

terjadi pada

katrol.

Perhatikan gambar berikut!

Tiga buah balok yang masing-

Jawaban : b

Pembahasan

Diketahui :

𝐹 = 82 𝑁

𝑚𝐴 = 2 𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 6 𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 9 𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎?

C4

277

masing bermassa A = 2 kg, B = 6 kg,

dan C = 9 kg dihubungkan dengan

tali dan katrol seperti pada gambar.

Bidang permukaan dan katrol licin.

Jika balok A ditarik dengan gaya

mendatar 82 N. Percepatan balok

adalah... (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2).

a. 2 𝑚/𝑠2

b. 4 𝑚/𝑠2

c. 6 𝑚/𝑠2

d. 8 𝑚/𝑠2

e. 10 𝑚/𝑠2

Jawab :

Untuk mendapatkan nilai

percepatan, terlebih

dahulu meninjau masing-

maing balok pada sistem. - Balok A

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝐹 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂…P(1)

- Balok B

278

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)

Substitusi P(1) dan P(2) 𝑇𝐴𝐵 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎…P(1)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 −𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 ...P(2)

𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 −𝒘𝑩 ...P(3)

- Balok C

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 . 𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(4)

279

Substitusi P(3) dan P(4) 𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵 ...P(3) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 ...P(4)

𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵

𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 . 𝑎

𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

...P(5)

Mencari nilai percepatan

dari P(5) 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 − 𝐹

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =9𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 82𝑁

2𝑘𝑔 + 6𝑘𝑔 + 9𝑘𝑔

𝑎 =90𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 60𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 82𝑘𝑔𝑚/𝑠2

17𝑘𝑔

𝑎 =68𝑘𝑔𝑚/𝑠2

17𝑘𝑔

𝒂 = 𝟒𝒎/𝒔𝟐

280

39.

Menganalisis

besar percepatan

yang terjadi pada

sistem dengan 3

buah balok.

Dari gambar diatas, diketahui massa

balok 1,2, dan 3 berturut-turut

adalah 2𝑘𝑔,3𝑘𝑔, dan 8𝑘𝑔. Balok 1

dan 2 dihubungkan pada katrol tetap,

sedangkan balok 3 dihubungkan

pada katrol bebas. Percepatan

gravitasi bumi sebesar 10𝑚/𝑠2.

Apabila katrol licin serta massa tali

dan katrol diabaikan, berapakah

percepatan pada balok 2?

a. 2𝑚/𝑠2

b. 3𝑚/𝑠2

c. 5𝑚/𝑠2

d. 7𝑚/𝑠2

e. 9𝑚/𝑠2

Jawaban : c

Pembahasan :

Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔

𝑚2 = 3𝑘𝑔

𝑚3 = 8𝑘𝑔

𝑔 = 10𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎2?

Jawab :

Tinjau Balok 2 untuk

mencari (𝒂𝟐)

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇 = 𝑚2.𝑎2

𝒂𝟐 =𝑻

𝒎𝟐 ....P(1)

Mencari nilai T 1) Arah percepatan tiap

balok

Dapat diketahui bahwa

𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga

balok 1 akan bergerak ke

kanan dengan percepatan 𝑎1,

balok 2 akan bergerak ke kiri

dengan percepatan 𝑎2,

sedangkan balok 3 bergerak

turun dengan percepatan 𝑎3.

C4

281

2) Tinjau Balok 1

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇 = 𝑚1.𝑎1

𝒂𝟏 =𝑻

𝒎𝟏 ....P(2)

3) Tinjau Balok 3

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤3 − 2𝑇 = 𝑚3.𝑎3

𝑚3𝑔 − 2𝑇 = 𝑚3. 𝑎3

𝒂𝟑 =𝒎𝟑𝒈−𝟐𝑻

𝒎𝟑....P(3)

Jika tiga benda yang

dihubungkan pada katrol

tetap dan katrol bebas, maka

besar percepatan pada katrol

bebas adalah setengah kali

jumlah percepatan dua benda

pada katrol tetap.

282

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)....P(4)

4) Substitusi P(1), (2), dan

(3) kedalam P(4)

𝒂𝟑 =𝟏

𝟐(𝒂𝟏 + 𝒂𝟐)

𝑚3𝑔 − 2𝑇

𝑚3=

1

2 𝑇

𝑚1+

𝑇

𝑚2

Kalikan kedua ruas dengan

angka 2 2𝑚3𝑔 − 4𝑇

𝑚3=

𝑇

𝑚1+

𝑇

𝑚2

Samakan penyebut pada ruas

kanan 2𝑚3𝑔 − 4𝑇

𝑚3=

𝑚2𝑇 + 𝑚1𝑇

𝑚1𝑚2

Gunakan perkalian silang 2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 − 4𝑚1𝑚2𝑇 = 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇

2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔 = 4𝑚1𝑚2𝑇 + 𝑚2𝑚3𝑇 + 𝑚1𝑚3𝑇

𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = (𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑)𝑻

...P(5)

Mencari nilai T dari P(5) 𝟐𝒎𝟏𝒎𝟐𝒎𝟑.𝒈 = 𝟒𝒎𝟏𝒎𝟐 + 𝒎𝟐𝒎𝟑 + 𝒎𝟏𝒎𝟑 𝑻

𝑇 =2𝑚1𝑚2𝑚3.𝑔

4𝑚1𝑚2 + 𝑚2𝑚3 + 𝑚1𝑚3

283

𝑇 =2.2𝑘𝑔. 3𝑘𝑔. 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

4.2𝑘𝑔. 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔. 8𝑘𝑔 + 2𝑘𝑔. 8𝑘𝑔

𝑇 =960𝑘𝑔3𝑚/𝑠2

64𝑘𝑔2

𝑇 = 15𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻 = 𝟏𝟓𝑵

Percepatan pada balok 2

𝒂𝟐 =𝑻

𝒎𝟐

𝑎2 =15 𝑘𝑔 𝑚/𝑠2

3𝑘𝑔

𝒂𝟐 = 𝟓𝒎/𝒔𝟐

40.

Menganalisis

besar percepatan

sistem pada

bidang miring.

Lihat gambar dibawah ini!

Jika permukaan bidang miring

dengan balok licin dan katrol tak

bermassa. Berapakah nilai

percepatan sistem?

(Diketahui𝑚1 = 2𝑘𝑔,𝑚2 =1𝑘𝑔,𝑚3 = 5𝑘𝑔, 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 = 20°,

Jawaban : c

Pembahasan

Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔

𝑚2 = 1𝑘𝑔

𝑚2 = 5𝑘𝑔

𝜃 = 20°

𝑔 = 10𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

Perhatikan arah kerja

sistem Dapat diketahui bahwa

𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga

balok 1 dan balok 2 bergerak

C4

284

serta 𝑔 = 10𝑚/𝑠2)

a. 3𝑚/𝑠2

b. 3,2𝑚/𝑠2

c. 5,1𝑚/𝑠2

d. 7,2𝑚/𝑠2

e. 7,5𝑚/𝑠2

ke kanan, sedangkan balok 3

bergerak ke bawah.

Untuk mencari

percepatan sistem terlebih

dahulu mencari besar

tegang tali dari setiap

balok pada sistem - Tinjau Balok 1

∑𝐹 = 𝑚𝑎

𝑇12 − 𝑤1 sin𝜃 = 𝑚1𝑎 𝑻𝟏𝟐 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 ..P(1)

- Tinjau Balok 2

∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑇23 − 𝑇12 −𝑤2 sin𝜃 = 𝑚2𝑎 𝑻𝟐𝟑 = 𝑻𝟏𝟐 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽 ...P(2)

Substitusi P(1) dan (2) 𝑇12 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 ..P(1) 𝑇23 = 𝑇12 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin 𝜃 ...P(2)

𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin𝜃

𝑻𝟐𝟑 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽

285

...P(3)

- Tinjau Balok 3

∑𝐹 = 𝑚𝑎

𝑤3 − 𝑇23 = 𝑚3𝑎

𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑 −𝒎𝟑𝒂 ...P(4)

Substitusi P(3) dan (4) 𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑤2 sin𝜃 ...P(3)

𝑇23 = 𝑤3 −𝑚3𝑎 ...P(4)

𝑤3 −𝑚3𝑎 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin 𝜃 + 𝑤2 sin 𝜃

𝑤3 −𝑤1 sin 𝜃 − 𝑤2 sin 𝜃 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑚3𝑎 𝒘𝟑 − 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂

...P(5)

Mencari nilai (𝒂) dari P(5) 𝒘𝟑 −𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂

𝑎 =𝑤3 −𝑤1 sin𝜃 − 𝑤2 sin𝜃

𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3

𝑎 =𝑚3 .𝑔 −𝑚1 .𝑔 sin 20° −𝑚2 .𝑔 sin 20°

𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3

𝑎 =5𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3 − 1𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3

2𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔 + 5𝑘𝑔

𝑎 =50𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔𝑚/𝑠2

8𝑘𝑔

𝑎 =41𝑘𝑔𝑚/𝑠2

8𝑘𝑔

𝒂 = 𝟓,𝟏𝒎/𝒔𝟐

286

Lampiran B.3 Rekapitulasi Uji Coba Instrumen

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Rata-rata : 15,22 Reliabilitas : 0,73

Simpangan Baku : 5,56 Butir Soal : 40

Korelasi XY : 0,58

No. Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Keputusan Indeks Kategori Indeks (%) Kategori Indeks (%) Kategori

1. 0,325 Valid 34,18 Sedang 38,10 Cukup Digunakan

2. 0,063 Tidak Valid 63,79 Sedang 9,52 Buruk Tidak Digunakan

3. 0,326 Valid 72,15 Mudah 38,10 Cukup Digunakan

4. 0,682 Valid 40,51 Sedang 85,71 Baik Sekali Digunakan

5. 0,431 Valid 32,91 Sedang 57,14 Baik Digunakan

6. 0,359 Valid 27,85 Sukar 42,86 Baik Digunakan

7. 0,257 Tidak Valid 40,51 Sedang 23,81 Cukup Tidak Digunakan

8. 0,359 Valid 67,09 Sedang 47,62 Baik Digunakan

9. 0,210 Tidak Valid 69,62 Sedang 33,33 Cukup Tidak Digunakan

10. 0,273 Tidak Valid 49,37 Sedang 33,33 Cukup Tidak Digunakan

11. 0,570 Valid 29,11 Sukar 71,43 Baik Sekali Digunakan

12. 0,318 Valid 27,85 Sukar 33,33 Cukup Digunakan

13. 0,515 Valid 72,15 Mudah 61,90 Baik Digunakan

14. 0,592 Valid 53,16 Sedang 76,19 Baik Sekali Digunakan

15. 0,158 Tidak Valid 26,58 Sukar 19,05 Buruk Tidak Digunakan

16. 0,477 Valid 63,29 Sedang 57,14 Baik Digunakan

287

17. 0,378 Valid 31,65 Sedang 38,10 Cukup Digunakan

18. 0,375 Valid 36,71 Sedang 47,62 Baik Digunakan

19. 0,374 Valid 49,37 Sedang 52,38 Baik Digunakan

20. 0,369 Valid 40,51 Sedang 42,86 Baik Digunakan

21. 0,326 Valid 35,44 Sedang 42,86 Baik Digunakan

22. 0,287 Tidak Valid 49,37 Sedang 33,33 Cukup Tidak Digunakan

23. 0,312 Valid 55,70 Sedang 47,62 Baik Digunakan

24. 0,338 Valid 29,11 Sukar 38,10 Cukup Digunakan

25. 0,306 Valid 41,77 Sedang 38,10 Cukup Digunakan

26. 0,028 Tidak Valid 18,99 Sukar 4,76 Buruk Tidak Digunakan

27. 0,186 Tidak Valid 17,72 Sukar 9,52 Buruk Tidak Digunakan

28. -0,002 Tidak Valid 37,97 Sedang -4,76 Drop Tidak Digunakan

29. 0,484 Valid 37,97 Sedang 66,67 Baik Digunakan

30. 0,517 Valid 35,44 Sedang 76,19 Baik Sekali Digunakan

31. 0,276 Tidak Valid 34,18 Sedang 42,86 Baik Tidak Digunakan

32. 0,303 Tidak Valid 21,52 Sukar 19,05 Buruk Tidak Digunakan

33. 0,364 Valid 24,05 Sukar 28,57 Cukup Digunakan

34. 0,314 Valid 31,65 Sedang 33,33 Cukup Digunakan

35. -0,059 Tidak Valid 10,13 Sangat Sukar -4,76 Drop Tidak Digunakan

36. -0,043 Tidak Valid 10,13 Sangat Sukar -9,52 Drop Tidak Digunakan

37. -0,196 Tidak Valid 20,25 Sukar -28,57 Drop Tidak Digunakan

38. 0,324 Valid 32,91 Sedang 33,33 Cukup Digunakan

39. -0,128 Tidak Valid 25,32 Sukar -19,05 Drop Tidak Digunakan

40. 0,343 Valid 24,05 Sukar 33,33 Cukup Digunakan

288

Lampiran B.4 Instrumen Tes yang Digunakan

Instrumen Tes

No

. Materi Indikator Indikator Soal Soal Penyelesaian Soal

Ranah

Kognitif

1.

Macam

-macam

gaya

Mengetahui

gaya yang

bekerja pada

benda.

Menyebutkan

gaya yang bekerja

pada gelas

Sebuah gelas yang diletakkan diatas

meja makan tidak jatuh karena ada

gaya yang menahan gelas. Gaya

tersebut adalah ....

f. Gaya Berat

g. Gaya Normal

h. Gaya Gesek

i. Gaya Tegangan Tali

j. Gaya Sentripetal

Jawaban : b

C1

2.

Mengetahui

simbol dan

keterangannya

pada gaya gesek

Dibawah ini terjadi simbol beserta

keterangannya, manakah pernyataan

yang kurang tepat ....

f. Gaya gesek kinetis (ƒk) ; Gaya

normal (N)

g. Gaya tarik/dorongan (F) ; Massa

benda (m)

h. Gaya gesek statis (ƒs) ;

Percepatan (𝑎)

i. Gaya Tarik/Dorongan (T) ; Berat

benda (𝑊)

j. Kecepatan (𝑣) ; Percepatan

Jawaban : d

C1

289

gravitasi (𝑔)

3.

Mengetahui arah

gaya sentripetal

Arah gaya sentripetal adalah ....

f. Ke atas

g. Tegak lurus terhadap bidang

h. Menuju pusat lingkaran

i. Ke bawah

j. Menuju pusat bumi

Jawaban : c

C1

4.

Memahami

Peristiwa

yang terjadi

pada gaya.

Memahami

peristiwa yang

terjadi pada gaya

normal

Sebuah balok diletakkan diatas meja

mendapatkan dorongan sebesar F

Newton yang arahnya menuju pusat

bumi. Berdasarkan hal tersebut,

rumus manakah yang cocok untuk

menggambarkan kejadian diatas?

f. Faksi = Freaksi

g. ∑F = 0

h. N = -F + W

i. N = F + W

j. ∑F = m.𝑎

Jawaban : d

Pembahasan :

∑F = 0

N – F – W = 0

N = F + W

C2

5.

Memahami

tegangan tali

berdasarkan

kedudukan benda

Perhatikan gambar berikut ini!

Sebuah bola diikatkan pada salah

satu ujung benang dan ujung lainnya

diputar, sehingga bola menempuh

Jawaban : b

Pembahasan

Pada kedudukan C benda

berada pada titik tertinggi

sehingga besarnya

𝑇𝐶 = 𝑚.𝑣2

𝑟− 𝑚.𝑔

Pada kedudukan B benda

berada pada titik tengah

C2

290

gerak melingkar vertikal dengan

kelajuan tetap. 𝑇𝐴 ,𝑇𝐵 ,𝑑𝑎𝑛 𝑇𝐶

masing-masing merupakan tegangan

dalam tali pada kedudukan A,B, dan

C. Analisa yang benar berdasarkan

kasus tersebut, yakni ....

f. 𝑇𝐴 = 𝑇𝐵 = 𝑇𝐶

g. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶

h. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐵 < 𝑇𝐶

i. 𝑇𝐴 > 𝑇𝐶 > 𝑇𝐵

j. 𝑇𝐴 < 𝑇𝐶 < 𝑇𝐵

sehingga besarnya

𝑇𝐵 = 𝑚.𝑣2

𝑟

Pada kedudukan A benda

berada pada titik terendah

sehingga besarnya

𝑇𝐴 = 𝑚.𝑣2

𝑟+ 𝑚.𝑔

Berdasarkan ketiga

persamaan yang diperoleh

𝑇𝐴, 𝑇𝐵, dan 𝑇𝐶 maka

diperoleh kedudukan paling

besar yaitu pada

𝑇𝐴 > 𝑇𝐵 > 𝑇𝐶 karena massa,

kecepatan, dan jari-jari pada

benda sama yang

membedakan hanyalah

kedudukan.

6.

Menghitung

massa pada gaya

berat

Sebuah bola basket memiliki berat 6

N, jika percepatan gravitasinya 10

m/s2, berapakah massa yang dimiliki

bola tersebut?

f. 60 kg

g. 16 kg

h. 4 kg

i. 1,6 kg

Jawaban : e

Pembahasan :

Diketahui :

W = 6 N

g = 10 m/s2

Ditanya : m?

Jawab :

W = m.g

C3

291

j. 0,6 kg m = 𝑊

𝑔

m = 6

10

m = 0,6 kg

7.

Menghitung

penerapan

kejadian gaya

sentripetal

Sebuah batu bermassa 100 gr diikat

dengan tali sepanjang 100 cm. Batu

tersebut kemudian diputar vertikal

dengan kecepatan linear 4 m/s.

Berapakah tegangan tali pada saat

benda dititik terendah dan tertinggi?

f. T dititik terendah = 0,1 N ; T

dititik tertinggi = 2,6 N

g. T dititik terendah = 0,2 N ; T

dititik tertinggi = 0,1 N

h. T dititik terendah = 2,4 N ; T

dititik tertinggi = 0,1 N

i. T dititik terendah = 2,6 N ; T

dititik tertinggi = 0,1 N

j. T dititik terendah = 2,8 N ; T

dititik tertinggi = 2,6 N

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚 = 100 𝑔𝑟 = 0,1 𝑘𝑔

𝑟 = 100 𝑐𝑚 = 1 𝑚

𝑣 = 4 𝑚/𝑠

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya :

c. Tdititik terendah?

d. Tdititik tertinggi?

Jawab :

T dititik terendah

∑F = Fs

T – W = m 𝑣𝐴

2

𝑟

C3

292

T = W + m 𝑣𝐴

2

𝑟

T = m.g + m 𝑣𝐴

2

𝑟

T = (0,1)(10) + (0,1) (4)2

1

T = 1 + (0,1) 16

1

T = 1 + (0,1) 16

T = 1 + 1,6

T = 2,6 N

T dititik tertinggi

∑F = Fs

T + W = m 𝑣𝐶

2

𝑟

T = m 𝑣𝐶

2

𝑟 - W

T = m 𝑣𝐶

2

𝑟 – m.g

T = (0,1) (4)2

1 - (0,1)(10)

T = (0,1) 16

1 - 1

T = (0,1) 16 – 1

T = 1,6 – 1

293

T = 0,1 N

8.

Menghitung besar

kecepatan sudut

Sebuah benda 2 kg diikat dengan

seutas tali yang panjangnya 1,5

meter. Kemudian diputar dengan

lintasan lingkaran vertikal dan

kecepatan sudut yang tetap. Jika 𝑔 =

10 𝑚/𝑠2 dan saat dititik terendah, tali

mengalami tegangan sebesar 47

Newton, maka kecepatan sudutnya

adalah .... rad/s.

f. 3

g. 7

h. 9

i. 18

j. 22

Jawaban : a

Pembahasan

Diketahui :

𝑚 = 2 𝑘𝑔

𝑅 = 1,5 𝑚

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

𝑇 = 47 𝑁

Ditanya : 𝑤?

Jawab :

∑Fs = 𝑚𝑤2𝑅

𝑇 – 𝑊 = 𝑚𝑤2𝑅

𝑇 – 𝑚.𝑔 = 𝑚𝑤2𝑅

47 – 2 (10)=(2)𝑤2(1,5)

47 − 20 = 3 𝑤2

27 = 3 𝑤2

𝑤2 =

27

3

𝑤2 = 9

𝑤2 = 3 rad/s

C3

9.

Hukum

-hukum

Newton

dan

Penerap

Mengingat

pernyataan

tentang

Hukum-

hukum

Memahami

peristiwa hukum

newton

Budi dan temannya berboncengan

mengendarai sepeda motor dengan

kecepatan konstan. Tiba-tiba seekor

anak kucing menyebrangi jalan dan

Budi tiba-tiba mengerem sepeda

Jawaban : b

Pembahasan :

Hukum I Newton disebut

juga hukum kelembaman.

Benda yang mula-mula

C1

294

annya Newton motornya tersebut, maka teman Budi

tersebut akan ....

f. Diam

g. Tersentak ke depan

h. Tersentak ke belakang

i. Jatuh ke samping kiri

j. Jatuh ke samping kanan

bergerak dan tiba-tiba

berhenti, akan

mempertahankan keadaannya

ketika bergerak sehingga

orang yang berada diatas

motor akan terdorong ke

depan.

10.

Mengidentifikasi

Hukum III

Newton

Manakah pernyataan yang tepat

sesuai dengan Hukum III Newton ....

f. Gaya aksi reaksi sama besar,

tetapi berlawanan arah dan

bekerja pada dua benda yang

berbeda.

g. Percepatan sebuah benda

berbanding lurus dengan gaya

total yang bekerja padanya dan

berbanding terbalik dengan

massanya.

h. Setiap benda tetap berada dalam

keadaan diam atau bergerak

dengan laju tetap sepanjang garis

lurus, kecuali jika diberi gaya

total yang tidak nol.

i. Gaya aksi reaksi sama besar,

searah, dan bekerja pada dua

benda yang berbeda.

j. Percepatan sebuah benda

berbanding lurus dengan

Jawaban : a

C1

295

massanya dan berbanding

terbalik dengan gaya total yang

bekerja padanya.

11.

Mengetahui

Hukum Newton

yang terjadi pada

suatu peristiwa

Dodi menaiki skateboard dan

bergerak dengan kecepatan tertentu

pada lintasan lurus di jalan raya.

Ketika Dodi berhenti mendorong

skateboard, yang akan terjadi adalah

....

f. Skateboard akan tetap melaju

dengan kecepatan tetap

(konstan).

g. Gesekan roda dengan permukaan

jalan akan langsung

mengakibatkan skateboard

berhenti.

h. Gesekan roda dengan permukaan

jalan dari gesekan angin akan

memperlambat laju skateboard

sampai akhirnya berhenti dengan

sendirinya.

i. Gesekan angin akan

memperlambat laju skateboard

hingga akhirnya berhenti.

j. Skateboard akan memperlambat

lajunya sendiri.

Jawaban : c

C2

12. Memahami

hukum II Newton

Seseorang melakukan percobaan

dengan mempergunakan dua buah Jawaban : a

Pembahasan C2

296

beban yang dihubungkan dengan

katrol, masing-masing beban 𝑚1 dan

𝑚2 gesekan antara tali dengan katrol

diabaikan, apabila :

(5) 𝑚1 = 5 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 10 𝑘𝑔

(6) 𝑚1 = 10 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 15 𝑘𝑔

(7) 𝑚1 = 15 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 20 𝑘𝑔

(8) 𝑚1 = 20 𝑘𝑔 ; 𝑚2 = 25 𝑘𝑔 Dari keempat percobaan tersebut

yang menghasilkan percepatan

terbesar adalah ....

f. Percobaan (1)

g. Percobaan (2)

h. Percobaan (3)

i. Percobaan (4)

j. Percepatannya sama

Hukum II Newton :

Percepatan objek berbanding

terbalik dengan massa benda

𝑎 =1

𝑚

Massa terkecil – terbesar:

(1),(2),(3),(4)

Percepatan terbesar – terkecil

(1),(2),(3),(4)

13.

Memahami

konsep hukum

Newton

Tabel dibawah ini merupakan hasil

percobaan dengan massa sama pada

setiap percobaan.

Percobaan A F

m = 3

4 12

5 15

8 24

m = 7

3 15

4 28

5 35

Tabel diatas menyatakan bahwa

percepatan ....

Jawaban : c

Pembahasan

Gaya kecil maka percepatan

juga akan kecil dan

sebaliknya jika massanya

sama. C2

297

f. Berbanding lurus dengan massa

dan berbanding terbalik dengan

gaya

g. Berbanding terbalik dengan

massa dan gaya

h. Berbanding lurus dengan gaya

dan berbanding terbalik dengan

massa

i. Berbanding lurus dengan gaya

dan massa

j. Sama besar dengan gaya dan

massa

14.

Mengkategorikan

percepatan

terbesar dari

gambar-gambar

Gambar menunjukkan lima buah

benda diberi gaya yang berbeda-

beda. Percepatan benda yang paling

besar adalah gambar ....

f. (1)

g. (2)

h. (3)

i. (4)

j. (5)

Jawaban : b

Pembahasan

𝑎 =𝐹

𝑚

6. 𝑎 =120𝑁

20𝑘𝑔= 6 𝑚/𝑠2

7. 𝑎 =100𝑁

10𝑘𝑔= 10 𝑚/𝑠2

8. 𝑎 =150𝑁

50𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2

9. 𝑎 =240𝑁

80𝑘𝑔= 3 𝑚/𝑠2

10. 𝑎 =200𝑁

100𝑘𝑔= 2 𝑚/𝑠2

C2

15.

Memahami gaya

yang bekerja pada

hukum newton

Bila resultan gaya yang bekerja pada

sebuah benda sama dengan nol,

maka pernyataan dibawah ini yang

Jawaban : a

Pembahasan :

∑F = 0 C2

298

benar adalah ....

f. Kecepatan selalu tetap meski

waktunya berubah-ubah

g. Percepatannya selalu tetap meski

waktunya berubah-ubah

h. Kecepatannya selalu berubah-

ubah meski waktunya tetap

i. Percepatannya selalu berubah-

ubah meski waktunya tetap

j. Percepatannya selalu tetap meski

kecepatannya berubah-ubah

Kondisi ini berlaku pada

benda diam atau benda

bergerak lurus beraturan

dengan kecepatan tetap.

16.

Memahami

persamaan

hukum-hukum

Newton

Di bawah ini terdapat beberapa

hukum dan rumus dinamika partikel.

Hukum Rumus

(f) Hukum I

Newton

6. ∑F = 0

(g) Hukum II

Newton

7. W = m.g

(h) Hukum III

Newton

8. Faksi = -Freaksi

(i) Gaya gesek

statis

9. Fs = μs.N

(j) Gaya berat 10. ∑F = m.𝑎

Manakah pernyataan yang benar?

f. (a) dengan (1), dan (e) dengan

(2)

g. (a) dengan (1), dan (b) dengan

(2)

Jawaban : d

C2

299

h. (c) dengan (5), dan (d) dengan

(2)

i. (c) dengan (3), dan (b) dengan

(5)

j. (d) dengan (4), dan (e) dengan

(2)

17.

Menerapkan

persamaan

yang

berkaitan

dengan

Hukum-

hukum

Newton.

Menghitung

penerapan gaya

normal pada

benda didalam lift

Toni bermassa 45 kg berada di dalam

lift. Ketika lift bergerak ke atas

dengan percepatan 2 m/s2, berapakah

gaya normal yang dialami Toni? (g =

10 m/s2)

f. 45 N

g. 135 N

h. 360 N

i. 540 N

j. 945 N

Jawaban : d

Pembahasan :

Diketahui :

m = 45 kg

𝑎 = 2 m/s2

g = 10 m/s2

Ditanya : N?

Jawab :

∑F = m.𝑎

N – W = m.𝑎

N = W + m.𝑎

N = m.g + m.𝑎

N = (45)(10) + (45)(2)

N = 450 + 90

N = 540 N

C3

18.

Menghitung Gaya

Normal pada

gambar

Perhatikan gambar berikut : Jawaban : a

Pembahasan :

Diketahui :

m = 6 kg

θ = 30̊

F = 10 N

Ditanya : N?

C3

300

Berapakah besar gaya normal balok

tersebut?

f. 55 N

g. 60 N

h. 65 N

i. 70 N

j. 75 N

Jawab :

F sinθ – W+N = 0

N = W – F sin θ

N = m.g – F sin θ

N = (6)(10) – 10 sin 30̊

N = 60 – 10 (0,5)

N = 60 – 5

N = 55 N

19.

Menghitung gerak

benda yang

terjadi pada

bidang miring

Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah benda massanya 4 kg terletak

pada bidang miring yang licin

dengann sudut kemiringan 45̊

terhadap horizontal. Jika (g=10 m/s2)

maka besar gaya yang menahan

benda itu adalah ....

Jawaban : c

Pembahasan :

Diketahui :

m = 4 kg

θ = 45̊

g = 10 m/s2

Ditanya : F?

Jawab :

∑F = 0

F – w sin θ = 0

F = w sin θ

F = m.g sin θ

F = (4)(10) sin 45̊

F = 40 (1

2 2)

C3

301

f. 2 2 N

g. 8 2 N

h. 20 2 N

i. 40 N

j. 40 2 N

F = 20 2 N

20.

Menganalisis

gaya-gaya

yang bekerja

pada Hukum

Newton.

Menganalisis

gaya yang bekerja

pada gambar

Perhatikan gambar berikut !

Balok A dengan massa 50 kg diikat

dengan tali mendatar D. Balok B

yang memiliki massa 30 kg diikat

dengan balok C yang memiliki massa

40 kg. Koefisen gesek antara A dan

B = 0,2. Koefisien gesekan antara B

dan lantai = 0,5. Sedangkan koefisien

gesekan antara balok C dengan lantai

adalah 0,3. Berapa besar gaya F

minimal untuk menggeser balok B?

f. 160 N

g. 280 N

h. 450 N

i. 620 N

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚𝐴 = 50 𝑘𝑔 𝑚𝐵 = 30 𝑘𝑔 𝑚𝐶 = 40 𝑘𝑔 𝜇𝐴𝐵 = 𝜇𝐵𝐴 = 0,2

𝜇𝐵𝐿 = 0,5

𝜇𝐶𝐿 = 0,3

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝐹𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 ?

Jawab :

Mencari nilai F

Tinjau Balok C

∑𝐹 = 0

𝐹 − 𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐶𝐿 = 0

𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳 …𝑷(𝟏)

Mencari nilai 𝑻𝑨𝑩

Tinjau Balok B

C4

302

j. 660 N ∑𝐹 = 0

𝑇𝐵𝐶 − 𝑓𝐵𝐴 − 𝑓𝐵𝐿 = 𝑚𝐵 .𝑎

𝑇𝐵𝐶 = 𝑓𝐵𝐴 + 𝑓𝐵𝐿 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑁𝐴 + (𝜇𝐵𝐿 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵 ) 𝑇𝐵𝐶 = 𝜇𝐵𝐴 .𝑚𝐴.𝑔 + (𝜇𝐵𝐿 𝑚𝐴.𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 ) 𝑇𝐵𝐶 = (0,2.50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2) + (0,5(50𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

+ 30𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2))

𝑇𝐵𝐶 = 0,2 . 500𝑁 + (0,5 500𝑁 + 300𝑁 )

𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 0,5 .800𝑁 𝑇𝐵𝐶 = 100𝑁 + 400𝑁

𝑻𝑩𝑪 = 𝟓𝟎𝟎𝑵…𝑷(𝟐)

Mencari nilai 𝒇𝑪𝑳

𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑁𝐶

𝑓𝐶𝐿 = 𝜇𝐶𝐿 .𝑚𝑐 .𝑔

𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .40𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑓𝐶𝐿 = 0,3 .400𝑁

𝒇𝑪𝑳 = 𝟏𝟐𝟎𝑵…𝑷(𝟑)

Masukan P(2) dan P(3)

kedalam P(1) 𝑭 = 𝑻𝑩𝑪 + 𝒇𝑪𝑳

𝐹 = 500𝑁 + 120𝑁

𝑭 = 𝟔𝟐𝟎𝑵

21.

Menganalisis

besar tegang tali

Perhatikan gambar berikut ini!

Jika ma = mb = mc = 3kg, F = 10N,

dan lantai licin, maka berapa besar

tegangan totalnya ?

Jawaban : e

Pembahasan

Diketahui :

ma=mb= mc = 3kg

F = 10N

C4

303

f. 1 N

g. 2,4 N

h. 3,3 N

i. 6,6 N

j. 9,9 N

Ditanya : 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ?

Jawab :

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)

Mencari besar nilai 𝑻𝑨𝑩

dan 𝑻𝑩𝑪

5) Untuk mencari nilai 𝑇𝐴𝐵

dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu

meninjau masing-masing

balok pada sistem

- Balok A

∑F = m.𝑎

TAB = mA.𝒂 ...P(2)

- Balok B

∑F = m.𝑎

TBC - TAB = mB.𝑎

TBC = TAB + mB.𝒂 ...P(3)

Substitusi P(2) dan P(3)

TAB = mA.𝑎 ...(1)

TBC = TAB + mB.𝑎 ...P(3)

304

TBC = mA.𝒂 + mB.𝒂 ...P(4)

- Balok C

∑F = m.𝑎

F-TBC =mC.𝑎

TBC = F – mC.𝒂 ...P(5)

Substitusi P(4) dan P(5)

TBC = mA.𝑎 + mB.𝑎 ...P(4)

TBC = F – mC.𝑎 ...P(5)

mA.𝑎 + mB.𝑎 = F – mC.𝑎

mA.𝑎 + mB.𝑎 + mC.𝑎 = F

(mA + mB + mC)𝒂 = F ...P(6)

6) Mencari nilai percepatan

dari P(6)

(mA + mB + mC)𝒂 = F

𝑎 =𝐹

𝑚𝐴+𝑚𝐵+𝑚𝐶

𝑎 =10𝑁

3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔

𝑎 =10𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

9𝑘𝑔

𝒂 = 𝟏,𝟏𝒎/𝒔𝟐

305

7) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari

P(2)

TAB = mA.𝒂

𝑇𝐴𝐵 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 3,3 𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑻𝑨𝑩 = 𝟑,𝟑𝑵

8) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari

P(4)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 1,1𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2 + 3,3𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 6,6𝑘𝑔.𝑚/𝑠2

𝑻𝑩𝑪 = 𝟔,𝟔𝑵

Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪

𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3,3𝑁 + 6,6𝑁

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟗,𝟗𝑵

22.

Menganalisis

besar tegang tali

pada katrol

Tiga buah balok A, B, dan C masing-

masing massanya 2 kg, 3 kg, dan 7

kg dihubungkan dengan tali melalui

katrol seperti pada gambar (𝑔 =10 𝑚/𝑠2)! Jika lantai dan gerakan

antara tali katrol dibiarkan, dan C

bergerak turun maka besar total

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚A = 2 𝑘𝑔

𝑚B = 3 𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 7𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

C4

306

tegangan tali adalah ....

f. 10,2 N

g. 20,6 N

h. 30,2 N

i. 40,6 N

j. 50,2 N

Ditanya : Ttotal?

Jawab :

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪 ...P(1)

Mencari besar 𝑻𝑨𝑩 dan

𝑻𝑩𝑪

5) Untuk mencari nilai besar

𝑇𝐴𝐵 dan 𝑇𝐵𝐶 terlebih dahulu

meninjau balok masing-

masing

- Balok A

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂…P(2)

- Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎

307

𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(3)

Substitusi P(2) dan P(3)

𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎…P(2)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(3)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(4)

- Balok C

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 .𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(5)

Substitusi P(4) dan P(5)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 ...P(4)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎 ...P(5)

𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 .𝑎

𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 + 𝑚𝐶 .𝑎 = 𝑤𝐶 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪 ...P(6)

308

6) Mencari nilai percepatan

dari P(6)

𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂 = 𝒘𝑪

𝑎 =𝑤𝐶

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =7𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

2𝑘𝑔 + 3𝑘𝑔 + 7𝑘𝑔

𝑎 =70𝑘𝑔𝑚/𝑠2

12𝑘𝑔

𝒂 = 𝟓,𝟖𝒎/𝒔𝟐

7) Mencari nilai 𝑇𝐴𝐵 dari

P(2)

𝑻𝑨𝑩 = 𝒎𝑨.𝒂

𝑇𝐴𝐵 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2

𝑇𝐴𝐵 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝑨𝑩 = 𝟏𝟏,𝟔𝑵

8) Mencari nilai 𝑇𝐵𝐶 dari

P(4)

𝑻𝑩𝑪 = 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 𝑇𝐵𝐶 = 2𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2 + 3𝑘𝑔. 5,8𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 11,6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 17,4𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑇𝐵𝐶 = 29𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝑩𝑪 = 𝟐𝟗𝑵

309

Mencari 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 dari P(1)

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝑨𝑩 + 𝑻𝑩𝑪

𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 11,6𝑁 + 29𝑁

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎,𝟔𝑵

23.

Menganalisis

besar tegangan

tali yang bekerja

pada gambar.

Perhatikan gambar berikut!

Jika sistem setimbang dan massa

balok 1,2, dan 3 masing-masing

adalah 4kg, 6kg, dan 8kg. Berapakah

total tegangan tali sistem diatas?

f. 100 N

g. 200 N

h. 300 N

i. 400 N

j. 500 N

Jawaban : d

Pembahasan

Diketahui :

𝑚1 = 4 𝑘𝑔

𝑚2 = 6 𝑘𝑔

𝑚3 = 8 𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2 Ditanya : Ttotal?

Jawab :

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 ...P(1)

Mencari besar 𝑻𝟏,𝑻𝟏𝟐,

C4

310

dan 𝑻𝟐𝟑 3) Untuk mencari besar nilai

𝑇1, 𝑇12 dan 𝑇23 terlebih

dahulu meninjau masing-

masing balok. Pada sistem

ini dimulai dari meninjau

balok terbawah atau balok

3.

- Balok 3

∑𝐹 = 0

𝑤3 − 𝑇23 = 0

𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑

𝑇23 = 𝑚3.𝑔

𝑇23 = 8𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2

𝑇23 = 80𝑘𝑔𝑚/𝑠2

𝑻𝟐𝟑 = 𝟖𝟎𝑵 ...P(2)

- Balok 2

311

∑𝐹 = 0

𝑤2 + 𝑇23 − 𝑇12 = 0

𝑻𝟏𝟐 = 𝒘𝟐 + 𝑻𝟐𝟑

𝑇12 = 𝑚2.𝑔 + 𝑇23

𝑇12 = 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 80𝑁

𝑇12 = 60𝑁 + 80𝑁

𝑻𝟏𝟐 = 𝟏𝟒𝟎𝑵 ...P(3)

- Balok 1

∑𝐹 = 0

𝑤1 + 𝑇12 − 𝑇1 = 0

𝑻𝟏 = 𝒘𝟏 + 𝑻𝟏𝟐

𝑇1 = 𝑚1.𝑔 + 𝑇12

𝑇1 = 4𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 140𝑁

𝑇1 = 40𝑁 + 140𝑁

𝑻𝟏 = 𝟏𝟖𝟎𝑵 ...P(4)

4) Mencari nilai 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ,

masukkan nilai P(2), P(3),

dan P(4) kedalam P(1) 𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝑻𝟏 + 𝑻𝟏𝟐 + 𝑻𝟐𝟑 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 180𝑁 + 140𝑁 + 80𝑁

312

𝑻𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = 𝟒𝟎𝟎𝑵

24.

Menganalisis

percepatan yang

terjadi pada

katrol.

Perhatikan gambar berikut!

Tiga buah balok yang masing-

masing bermassa A = 2 kg, B = 6 kg,

dan C = 9 kg dihubungkan dengan

tali dan katrol seperti pada gambar.

Bidang permukaan dan katrol licin.

Jika balok A ditarik dengan gaya

mendatar 82 N. Percepatan balok

adalah... (𝑔 = 10 𝑚/𝑠2).

f. 2 𝑚/𝑠2

g. 4 𝑚/𝑠2

h. 6 𝑚/𝑠2

i. 8 𝑚/𝑠2

j. 10 𝑚/𝑠2

Jawaban : b

Pembahasan

Diketahui :

𝐹 = 82 𝑁

𝑚𝐴 = 2 𝑘𝑔

𝑚𝐵 = 6 𝑘𝑔

𝑚𝐶 = 9 𝑘𝑔

𝑔 = 10 𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

Untuk mendapatkan nilai

percepatan, terlebih

dahulu meninjau masing-

maing balok pada sistem. - Balok A

C4

313

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝐹 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐴 .𝑎

𝑻𝑨𝑩 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂…P(1)

- Balok B

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐵 + 𝑇𝐵𝐶 − 𝑇𝐴𝐵 = 𝑚𝐵 .𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑻𝑨𝑩 −𝒘𝑩 + 𝒎𝑩.𝒂 ...P(2)

Substitusi P(1) dan P(2) 𝑇𝐴𝐵 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎…P(1)

𝑇𝐵𝐶 = 𝑇𝐴𝐵 −𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 ...P(2)

𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 − 𝑤𝐵 + 𝑚𝐵 . 𝑎 𝑻𝑩𝑪 = 𝑭 + 𝒎𝑨.𝒂 + 𝒎𝑩.𝒂 −𝒘𝑩 ...P(3)

- Balok C

314

∑𝐹 = 𝑚.𝑎

𝑤𝐶 − 𝑇𝐵𝐶 = 𝑚𝐶 . 𝑎

𝑻𝑩𝑪 = 𝒘𝑪 −𝒎𝑪.𝒂 ...P(4)

Substitusi P(3) dan P(4) 𝑇𝐵𝐶 = 𝐹 + 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 .𝑎 − 𝑤𝐵 ...P(3) 𝑇𝐵𝐶 = 𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 ...P(4)

𝑤𝐶 −𝑚𝐶 . 𝑎 = 𝐹 + 𝑚𝐴 . 𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 − 𝑤𝐵

𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹 = 𝑚𝐴 .𝑎 + 𝑚𝐵 . 𝑎 + 𝑚𝐶 . 𝑎

𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

...P(5)

Mencari nilai percepatan

dari P(5) 𝒘𝑪 + 𝒘𝑩 − 𝑭 = 𝒎𝑨 + 𝒎𝑩 + 𝒎𝑪 𝒂

𝑎 =𝑤𝐶 + 𝑤𝐵 − 𝐹

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =𝑚𝐶 .𝑔 + 𝑚𝐵 .𝑔 − 𝐹

𝑚𝐴 + 𝑚𝐵 + 𝑚𝐶

𝑎 =9𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 + 6𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 82𝑁

2𝑘𝑔 + 6𝑘𝑔 + 9𝑘𝑔

𝑎 =90𝑘𝑔𝑚/𝑠2 + 60𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 82𝑘𝑔𝑚/𝑠2

17𝑘𝑔

315

𝑎 =68𝑘𝑔𝑚/𝑠2

17𝑘𝑔

𝒂 = 𝟒𝒎/𝒔𝟐

25.

Menganalisis

besar percepatan

sistem pada

bidang miring.

Lihat gambar dibawah ini!

Jika permukaan bidang miring

dengan balok licin dan katrol tak

bermassa. Berapakah nilai

percepatan sistem?

(Diketahui𝑚1 = 2𝑘𝑔,𝑚2 =1𝑘𝑔,𝑚3 = 5𝑘𝑔, 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝜃 = 20°,

serta 𝑔 = 10𝑚/𝑠2)

f. 3𝑚/𝑠2

g. 3,2𝑚/𝑠2

h. 5,1𝑚/𝑠2

i. 7,2𝑚/𝑠2

j. 7,5𝑚/𝑠2

Jawaban : c

Pembahasan

Diketahui : 𝑚1 = 2𝑘𝑔

𝑚2 = 1𝑘𝑔

𝑚2 = 5𝑘𝑔

𝜃 = 20°

𝑔 = 10𝑚/𝑠2

Ditanya : 𝑎?

Jawab :

Perhatikan arah kerja

sistem Dapat diketahui bahwa

𝑚3 > 𝑚1 + 𝑚2, sehingga

balok 1 dan balok 2 bergerak

ke kanan, sedangkan balok 3

bergerak ke bawah.

Untuk mencari

C4

316

percepatan sistem terlebih

dahulu mencari besar

tegang tali dari setiap

balok pada sistem - Tinjau Balok 1

∑𝐹 = 𝑚𝑎

𝑇12 − 𝑤1 sin𝜃 = 𝑚1𝑎 𝑻𝟏𝟐 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 ..P(1)

- Tinjau Balok 2

∑𝐹 = 𝑚.𝑎 𝑇23 − 𝑇12 −𝑤2 sin𝜃 = 𝑚2𝑎 𝑻𝟐𝟑 = 𝑻𝟏𝟐 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽 ...P(2)

Substitusi P(1) dan (2) 𝑇12 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 ..P(1) 𝑇23 = 𝑇12 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin 𝜃 ...P(2)

𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑚2𝑎 + 𝑤2 sin𝜃

𝑻𝟐𝟑 = 𝒎𝟏𝒂 + 𝒎𝟐𝒂 + 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧𝜽 + 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧𝜽 ...P(3)

- Tinjau Balok 3

∑𝐹 = 𝑚𝑎

𝑤3 − 𝑇23 = 𝑚3𝑎

𝑻𝟐𝟑 = 𝒘𝟑 −𝒎𝟑𝒂 ...P(4)

Substitusi P(3) dan (4) 𝑇23 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin𝜃 + 𝑤2 sin𝜃 ...P(3)

𝑇23 = 𝑤3 −𝑚3𝑎 ...P(4)

𝑤3 −𝑚3𝑎 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑤1 sin 𝜃 + 𝑤2 sin 𝜃

317

𝑤3 −𝑤1 sin 𝜃 − 𝑤2 sin 𝜃 = 𝑚1𝑎 + 𝑚2𝑎 + 𝑚3𝑎 𝒘𝟑 − 𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂

...P(5)

Mencari nilai (𝒂) dari P(5) 𝒘𝟑 −𝒘𝟏 𝐬𝐢𝐧 𝜽 − 𝒘𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒎𝟏 + 𝒎𝟐 + 𝒎𝟑 𝒂

𝑎 =𝑤3 −𝑤1 sin𝜃 − 𝑤2 sin𝜃

𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3

𝑎 =𝑚3 .𝑔 −𝑚1 .𝑔 sin 20° −𝑚2 .𝑔 sin 20°

𝑚1 + 𝑚2 + 𝑚3

𝑎 =5𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2 − 2𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3 − 1𝑘𝑔. 10𝑚/𝑠2. 0,3

2𝑘𝑔 + 1𝑘𝑔 + 5𝑘𝑔

𝑎 =50𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 6𝑘𝑔𝑚/𝑠2 − 3𝑘𝑔𝑚/𝑠2

8𝑘𝑔

𝑎 =41𝑘𝑔𝑚/𝑠2

8𝑘𝑔

𝒂 = 𝟓,𝟏𝒎/𝒔𝟐

318

Lampiran B.5 Lembar Validasi Ahli

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

LAMPIRAN C

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

2. Deskripsi Data Hasil Pretest

3. Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

4. Deskripsi Data Hasil Posttest

5. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

6. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

7. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

8. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

9. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

10. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

11. Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

12. Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

13. Persentase Indikator Kemampuan Kognitif

14. Uji N-Gain

349

Lampiran C.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Siswa Nilai Pretest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

S1 20 24

S2 48 56

S3 40 32

S4 44 28

S5 28 40

S6 44 56

S7 44 36

S8 32 40

S9 28 32

S10 36 32

S11 36 40

S12 36 60

S13 40 36

S14 32 32

S15 32 32

S16 44 52

S17 36 24

S18 20 40

S19 44 40

S20 28 44

S21 32 36

S22 36 48

S23 32 44

S24 36 28

S25 36 24

S26 32 12

S27 56 44

S28 20 48

S29 28 36

S30 28 32

S31 36 20

S32 48 40

S33 40 40

Rata-rata 35,52 37,21

350

Lampiran C.2 Deskripsi Data Hasil Pretest

Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat

pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

20 28 32 36 36 44 48

20 28 32 36 36 44 48

20 28 32 36 40 44 56

28 32 32 36 40 44

28 32 36 36 40 44

Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Jumlah siswa (n) = 33

Nilai Maksimum (Xmax) = 56

Nilai Minimum (Xmin) = 20

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai

a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum

= 56 – 20

= 36

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,02 ≈ 7

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 36/7

= 5,14 ≈ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi (f)

20-25 3

26-31 5

32-37 14

38-43 3

44-49 7

50-55 0

56-61 1

Jumlah 33

351

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil Belajar Siswa Pre-Test Eksperimen

(CPA)

Mean 35,52 1,454

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 32,55

Upper Bound 38,48

5% Trimmed Mean 35,41

Median 36,00

Variance 69,758

Std. Deviation 8,352

Minimum 20

Maximum 56

Range 36

Interquartile Range 12

Skewness ,127 ,409

Kurtosis ,125 ,798

Statistics

Eksperimen

N Valid 33

Missing 0

Mean 35,52

Median 36,00

Mode 36

Std. Deviation 8,352

Variance 69,758

Range 36

Minimum 20

Maximum 56

352

Deskripsi Data Hasil Pretest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat

pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:

12 28 32 36 40 44 56

20 28 32 36 40 44 56

24 32 32 40 40 48 60

24 32 36 40 40 48

24 32 36 40 44 52

Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Jumlah siswa (n) = 33

Nilai Maksimum (Xmax) = 60

Nilai Minimum (Xmin) = 12

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai

a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum

= 60 – 12

= 48

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,02 ≈ 7

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 48/7

= 6,86 ≈ 7

Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi (f)

12-18 1

19-25 4

26-32 8

33-39 4

40-46 10

47-53 3

54-60 3

Jumlah 33

353

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil Belajar Siswa Pre-Test Kontrol

(Konvensional)

Mean 37,84 1,709

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 34,37

Upper Bound 41,30

5% Trimmed Mean 37,94

Median 40,00

Variance 108,084

Std. Deviation 10,396

Minimum 12

Maximum 60

Range 48

Interquartile Range 12

Skewness -,067 ,388

Kurtosis ,239 ,759

Statistics

Kontrol

N Valid 33

Missing 0

Mean 37,21

Median 36,00

Mode 40

Std. Deviation 10,700

Variance 114,485

Range 48

Minimum 12

Maximum 60

354

Lampiran C3 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Siswa Nilai Posttest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

S1 72 52

S2 72 56

S3 80 36

S4 68 56

S5 56 52

S6 64 56

S7 84 52

S8 76 72

S9 52 40

S10 72 52

S11 68 52

S12 68 60

S13 80 60

S14 64 24

S15 64 52

S16 68 60

S17 48 56

S18 52 68

S19 84 60

S20 64 64

S21 68 52

S22 76 64

S23 76 60

S24 80 60

S25 60 60

S26 72 48

S27 68 60

S28 76 56

S29 44 68

S30 68 56

S31 72 52

S32 68 48

S33 64 40

Rata-rata 68,12 54,67

355

Lampiran C.4 Deskripsi Data Hasil Posttest

Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil posttest yang didapat

pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

44 60 64 68 72 76 80

48 64 68 68 72 76 84

52 64 68 68 72 76 84

52 64 68 68 72 80

56 64 68 72 76 80

Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Jumlah siswa (n) = 33

Nilai Maksimum (Xmax) = 84

Nilai Minimum (Xmin) = 44

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai

a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum

= 84 – 44

= 40

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,02 ≈ 7

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 40/7

= 5,71 ≈ 6

Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi (f)

44-49 2

50-55 2

56-61 2

62-67 5

68-73 13

74-79 4

80-85 5

Jumlah 33

356

Statistics

Eksperimen

N Valid 33

Missing 0

Mean 68,12

Median 68,00

Mode 68

Std. Deviation 9,772

Variance 95,485

Range 40

Minimum 44

Maximum 84

Deskripsi Data Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil Posttest yang didapat

pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:

24 48 52 56 60 60 68

36 52 52 56 60 60 68

40 52 52 56 60 60 72

40 52 52 56 60 64

48 52 56 56 60 64

Dari data tersebut dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Jumlah siswa (n) = 33

Nilai Maksimum (Xmax) = 72

Nilai Minimum (Xmin) = 24

Untuk membuat tabel terdistribusi frekuensi maka diperlukan beberapa nilai

a. Rentang (R) = Nilai maksimum – nilai minimum

= 72 – 24

= 48

b. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 6,02 ≈ 7

c. Panjang Kelas (P) = R/K

= 48/7

= 6,86 ≈ 7

357

Tabel Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi (f)

24-30 1

31-37 1

38-44 2

45-51 2

52-58 14

59-65 10

66-72 3

Jumlah 33

Statistics

Kontrol

N Valid 33

Missing 0

Mean 54,67

Median 56,00

Mode 52a

Std. Deviation 9,574

Variance 91,667

Range 48

Minimum 24

Maximum 72

a. Multiple modes exist. The

smallest value is shown

358

Lampiran C.5 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen

Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji

Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah

sebagai berikut :

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil

Belajar

Siswa

Pre-Test Eksperimen (CPA)

33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Hasil

Belajar

Siswa

Pre-Test Eksperimen (CPA)

,144 33 ,082 ,962 33 ,295

a. Lilliefors Significance Correction

Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,295.

Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :

Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal

Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data pretest

kelas eksperimen terdistribusi secara normal.

359

Lampiran C.6 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol

Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji

Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah

sebagai berikut :

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar Siswa Pre Test Kontrol 33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar Siswa Pre Test Kontrol ,124 33 ,200* ,979 33 ,765

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,765.

Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :

Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal

Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data pretest

kelas kontrol terdistribusi secara normal.

360

Lampiran C.7 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen

Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji

Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah

sebagai berikut :

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil

Belajar

Siswa

Posttest Eksperimen (CPA)

33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil

Belajar

Siswa

Posttest Eksperimen (CPA)

,162 33 ,028 ,946 33 ,102

a. Lilliefors Significance Correction

Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,102.

Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :

Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal

Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data posttest

kelas eksperimen terdistribusi secara normal.

361

Lampiran C.8 Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol

Uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan uji

Saphiro wilk dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah

sebagai berikut :

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar Siswa Post Test Kontrol 33 100,0% 0 0,0% 33 100,0%

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar Siswa Post Test Kontrol ,208 33 ,001 ,911 33 ,010

a. Lilliefors Significance Correction

Nilai signifikansi data pretest kelas eksperimen berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,010.

Kriteria pengujian uji normalitas dalam software SPSS adalah :

Jika nilai Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka data terdistribusi normal

Jika nilai Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data posttest

kelas kontrol tidak terdistribusi secara normal.

362

Lampiran C.9 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Barlett dengan

bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,500

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1,926

df 1

Sig. ,165

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 1,247 62,368 62,368 1,247 62,368 62,368

2 ,753 37,632 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Component Matrixa

Component

1

Eksperimen ,790

Kontrol ,790

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

a. 1 components extracted.

Nilai signifikansi uji homogenitas data pretest berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,165.

Kriteria pengujian uji homogenitas :

Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas homogen

Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas tidak

homogen.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data pretest

kedua kelas memiliki varian nilai yang sama (homogen).

363

Lampiran C.10 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene dengan

bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Belajar Siswa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,035 1 64 ,852

Nilai signifikansi uji homogenitas data pretest berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,852.

Kriteria pengujian uji homogenitas :

Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas homogen

Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka varian nilai sampel dari kedua kelas tidak

homogen.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa data posttest

kedua kelas memiliki varian nilai yang sama (homogen).

364

Lampiran C.11 Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Uji Hipotesis Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji paired sample t test

dengan bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil Belajar Siswa Pre Test Eksperimen 33 35,52 8,352 1,454

Pre Test Kontrol 33 37,21 10,700 1,863

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differ

ence

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Siswa

Equal variances

assumed 1,668 ,201 -,718 64 ,475 -1,697 2,363 -6,417 3,023

Equal variances not

assumed -,718 60,438 ,475 -1,697 2,363 -6,423 3,029

Nilai signifikansi uji hipotesis data pretest berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,475.

Hipotesis Statistik :

Ho = Hipotesis nol, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta

didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ha = Hipotesis alternatif, terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta

didik kelas eksperimen dan kelas kntrol.

Kriteria Pengujian :

365

Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang

berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

366

Lampiran C.12 Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Uji Hipotesis Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney dengan

bantuan SPSS. Hasil perhitungan yang didapat adalah sebagai berikut :

Ranks

kelas N Mean Rank Sum of Ranks

Hasil Belajar Posttest Eksperimen 33 44,95 1483,50

Posttest Kontrol 33 22,05 727,50

Total 66

Test Statisticsa

Hasil Belajar

Mann-Whitney U 166,500

Wilcoxon W 727,500

Z -4,879

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000001

a. Grouping Variable: kelas

Nilai signifikansi uji hipotesis data posttest berdasarkan tabel di atas

sebesar 0,000001.

Hipotesis Statistik :

Ho = Hipotesis nol, tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta

didik kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ha = Hipotesis alternatif, terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta

didik kelas eksperimen dan kelas kntrol.

Kriteria Pengujian :

Jika Sig. (2 – tailed) > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika Sig. (2 – tailed) < 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

367

Berdasarkan kriteria pengujian di atas, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang

berarti terdapat perbedaan rata-rata hasil kognitif peserta didik kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

368

Lampiran C.13 Persentase Indikator Kemampuan Kognitif

Data Persentase Indikator Kemampuan Kognitif

1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen

1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25

C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C

1 E1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

2 E2 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 12

3 E3 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 10

4 E4 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 11

5 E5 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 7

6 E6 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 11

7 E7 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 11

8 E8 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 8

9 E9 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7

10 E10 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9

11 E11 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 9

12 E12 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9

13 E13 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 10

14 E14 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 8

15 E15 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8

16 E16 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11

17 E17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9

18 E18 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

19 E19 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 11

20 E20 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

21 E21 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8

22 E22 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 9

23 E23 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8

24 E24 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

25 E25 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9

26 E26 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8

27 E27 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 14

28 E28 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

29 E29 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7

30 E30 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7

31 E31 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 9

32 E32 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 12

33 E33 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 10

3 20 2 33 18 4 3 25 9 15 24 5 15 26 6 16 3 2 14 2 4 21 2 18 3

0,09 0,61 0,06 1 0,55 0,12 0,09 0,76 0,27 0,45 0,73 0,15 0,45 0,79 0,18 0,48 0,09 0,06 0,42 0,06 0,12 0,64 0,06 0,55 0,09

9% 61% 6% 100% 55% 12% 9% 76% 27% 45% 73% 15% 45% 79% 18% 48% 9% 6% 42% 6% 12% 64% 6% 55% 9%

Jumlah

Rata-rata

Persentase

Persentase per

No. Nama

Indikator Kemampuan Kognitif Siswa

34% 25%46,20% 38%

Jumlah

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)

369

2. Hasil Pretest Kelas Kontrol

1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25

C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C

1 K1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6

2 K2 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14

3 K3 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8

4 K4 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

5 K5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 10

6 K6 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 14

7 K7 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9

8 K8 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 10

9 K9 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 8

10 K10 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8

11 K11 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 10

12 K12 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 15

13 K13 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9

14 K14 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 8

15 K15 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8

16 K16 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 13

17 K17 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6

18 K18 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 10

19 K19 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10

20 K20 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 11

21 K21 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 9

22 K22 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 12

23 K23 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 11

24 K24 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 7

25 K25 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6

26 K26 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3

27 K27 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 11

28 K28 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 12

29 K29 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 9

30 K30 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8

31 K31 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5

32 K32 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 10

33 K33 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 10

4 17 6 31 21 4 1 27 9 14 19 5 25 19 13 5 10 4 17 9 12 18 3 8 6

0,12 0,52 0,18 0,94 0,64 0,12 0,03 0,82 0,27 0,42 0,58 0,15 0,76 0,58 0,39 0,15 0,3 0,12 0,52 0,27 0,36 0,55 0,09 0,24 0,18

12% 52% 18% 94% 64% 12% 3% 82% 27% 42% 58% 15% 76% 58% 39% 15% 30% 12% 52% 27% 36% 55% 9% 24% 18%

Jumlah

Rata-rata

Persentase

Pers. Per Indikator 48,00% 39.38% 34.33% 28.17%

No. Nama

Indikator Kemampuan Kognitif Siswa

Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)

Jumlah

Mengetahui (C1) Memahami (C2)

370

3. Hasil Posttest Kelas Eksperimen

1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25

C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C

1 E1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 18

2 E2 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 18

3 E3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 20

4 E4 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 17

5 E5 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 14

6 E6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 16

7 E7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21

8 E8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 19

9 E9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 13

10 E10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 18

11 E11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 17

12 E12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 17

13 E13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 20

14 E14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 16

15 E15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 16

16 E16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 17

17 E17 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 12

18 E18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 13

19 E19 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

20 E20 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 16

21 E21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17

22 E22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 19

23 E23 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19

24 E24 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 20

25 E25 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 15

26 E26 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18

27 E27 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 17

28 E28 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19

29 E29 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 11

30 E30 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 17

31 E31 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 18

32 E32 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17

33 E33 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16

29 28 23 33 25 21 17 30 28 22 27 21 23 28 15 17 28 20 31 18 22 23 5 23 5

0,878787879 0,848485 0,69697 1 0,757576 0,636364 0,515152 0,909091 0,848485 0,666667 0,818182 0,636364 0,69697 0,848485 0,454545 0,515152 0,848485 0,606061 0,939394 0,545455 0,666667 0,69697 0,151515 0,69697 0,151515

88% 85% 70% 100% 76% 64% 52% 91% 85% 67% 82% 64% 70% 85% 45% 52% 85% 61% 94% 55% 67% 70% 15% 70% 15%

70% 49%

Jumlah

Rata-rata

Persentase

Pers. Per Indikator 83,80% 72%

Indikator Kemampuan Kognitif Siswa

Jumlah

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)

No. Nama

371

4. Hasil Posttest Kelas Kontrol

1 2 3 9 10 4 5 11 12 13 14 15 16 6 7 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25

C E D B B C B C A D B A D E D A D A C D E D D B C

1 K1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13

2 K2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14

3 K3 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 9

4 K4 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14

5 K5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 13

6 K6 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14

7 K7 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13

8 K8 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18

9 K9 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 10

10 K10 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13

11 K11 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13

12 K12 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15

13 K13 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15

14 K14 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 6

15 K15 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13

16 K16 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 15

17 K17 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 14

18 K18 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 17

19 K19 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15

20 K20 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 16

21 K21 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 13

22 K22 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 16

23 K23 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15

24 K24 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 15

25 K25 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 15

26 K26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 12

27 K27 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 15

28 K28 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 14

29 K29 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 17

30 K30 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 14

31 K31 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 13

32 K32 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 12

33 K33 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 10

7 28 17 29 26 4 4 28 2 30 24 24 18 30 6 28 29 1 31 24 27 26 3 4 1

0,21 0,85 0,52 0,88 0,79 0,12 0,12 0,85 0,06 0,91 0,73 0,73 0,55 0,91 0,18 0,85 0,88 0,03 0,94 0,73 0,82 0,79 0,09 0,12 0,03

21% 85% 52% 88% 79% 12% 12% 85% 6% 91% 73% 73% 55% 91% 18% 85% 88% 3% 94% 73% 82% 79% 9% 12% 3%

No. Nama

Indikator Kemampuan Kognitif Siswa

Jumlah

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Menerapkan (C3) Menganalisis (C4)

50.88% 63.17% 43%

Jumlah

Rata-rata

Persentase

Pers. Per Indikator 65,00%

372

Lampiran C.14 Uji N-Gain

Hasil Uji N-Gain

1. Kelas Eksperimen

N-Gain Kelas Eksperimen

No. Siswa Nilai PreTest Nilai Posttest N-Gain Kategori

1 E1 20 72 0,65 Sedang

2 E2 48 72 0,46 Sedang

3 E3 40 80 0,67 Sedang

4 E4 44 68 0,43 Sedang

5 E5 28 56 0,39 Sedang

6 E6 44 64 0,36 Sedang

7 E7 44 84 0,71 Tinggi

8 E8 32 76 0,65 Sedang

9 E9 28 52 0,33 Sedang

10 E10 36 72 0,56 Sedang

11 E11 36 68 0,5 Sedang

12 E12 36 68 0,5 Sedang

13 E13 40 80 0,67 Sedang

14 E14 32 64 0,47 Sedang

15 E15 32 64 0,47 Sedang

16 E16 44 68 0,43 Sedang

17 E17 36 48 0,19 Rendah

18 E18 20 52 0,4 Sedang

19 E19 44 84 0,71 Tinggi

20 E20 28 64 0,5 Sedang

21 E21 32 68 0,53 Sedang

22 E22 36 76 0,63 Sedang

23 E23 32 76 0,65 Sedang

24 E24 36 80 0,69 Sedang

25 E25 36 60 0,38 Sedang

26 E26 32 72 0,59 Sedang

27 E27 56 68 0,27 Rendah

28 E28 20 76 0,7 Tinggi

29 E29 28 44 0,22 Rendah

30 E30 28 68 0,56 Sedang

31 E31 36 72 0,56 Sedang

32 E32 48 68 0,38 Sedang

33 E33 40 64 0,4 Sedang

373

2. Kelas Kontrol

N-Gain Kelas Kontrol

No. Siswa Nilai PreTest Nilai Posttest N-Gain Kategori

1 K1 24 52 0,37 Sedang

2 K2 56 56 0 Tidak terjadi penurunan

3 K3 32 36 0,06 Rendah

4 K4 28 56 0,39 Sedang

5 K5 40 52 0,2 Rendah

6 K6 56 56 0 Tidak terjadi penurunan

7 K7 36 52 0,25 Rendah

8 K8 40 72 0,53 Sedang

9 K9 32 40 0,12 Rendah

10 K10 32 52 0,29 Rendah

11 K11 40 52 0,2 Rendah

12 K12 60 60 0 Tidak terjadi penurunan

13 K13 36 60 0,38 Sedang

14 K14 32 24 -0,12 Terjadi penurunan

15 K15 32 52 0,29 Rendah

16 K16 52 60 0,17 Rendah

17 K17 24 56 0,42 Sedang

18 K18 40 68 0,47 Sedang

19 K19 40 60 0,33 Sedang

20 K20 44 64 0,36 Sedang

21 K21 36 52 0,25 Rendah

22 K22 48 64 0,31 Sedang

23 K23 44 60 0,29 Rendah

24 K24 28 60 0,44 Sedang

25 K25 24 60 0,47 Sedang

26 K26 12 48 0,41 Sedang

27 K27 44 60 0,29 Rendah

28 K28 48 56 0,15 Rendah

29 K29 36 68 0,5 Sedang

30 K30 32 56 0,35 Sedang

31 K31 20 52 0,4 Sedang

32 K32 40 48 0,13 Rendah

33 K33 40 40 0 Tidak terjadi penurunan

374

3. N-Gain Perindikator Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N-Gain Persentase Kriteria N-Gain Persentase Kriteria

1 0,87 87% Tinggi 0,1 10% Rendah

2 0,62 62% Sedang 0,69 69% Sedang

3 0,68 68% Sedang 0,41 41% Sedang

9 0 0% Tidak Terjadi Penurunan -1 -1% Terjadi Penurunan

10 0,47 47% Sedang 0,42 42% Sedang

Rata-rata 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah

4 0,6 60% Sedang 0 0% Tidak terjadi Penurunan

5 0,47 47% Sedang 0,09 9% Rendah

11 0,63 63% Sedang 0,17 17% Rendah

12 0,79 79% Tinggi -0,29 -29% Terjadi Penurunan

13 0,39 39% Sedang 0,84 84% Tinggi

14 0,33 33% Sedang 0,36 36% Sedang

15 0,57 57% Sedang 0,68 68% Sedang

16 0,45 45% Sedang -0,88 -88% Terjadi Penurunan

Rata-rata 0,53 53% Sedang 0,12 12% Rendah

6 0,29 29% Rendah 0,79 79% Tinggi

7 0,33 33% Sedang -0,35 -35% Terjadi Penurunan

8 0,08 8% Rendah 0,82 82% Tinggi

17 0,83 83% Tinggi 0,83 83% Tinggi

18 0,58 58% Sedang -0,1 -10% Rendah

19 0,89 89% Tinggi 0,88 88% Tinggi

Rata-rata 0,5 50% Sedang 0,48 48% Sedang

20 0,52 52% Sedang 0,63 63% Sedang

21 0,62 62% Sedang 0,71 71% Tinggi

22 0,17 17% Rendah 0,53 53% Sedang

23 0,1 10% Rendah 0 0% Tidak terjadi Penurunan

24 0,33 33% Sedang -0,16 -16% Terjadi Penurunan

25 0,07 7% Rendah -0,19 -19% Terjadi Penurunan

Rata-rata 0,3 30% Sedang 0,25 25% Rendah

0,47 47% Sedang 0,24 24% Rendah

Kelas Eksperimen Kelas KontrolButir SoalAspek Kemampuan KognitifNo.

Menganalisis (C4)4.

Rata-rata

Mengetahui (C1)1.

Memahami (C2)2.

Menerapkan (C3)3.

375

LAMPIRAN D

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Keterangan Obdervasi

2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

376

Lampiran D.1 Surat Keterangan Observasi

377

Lampiran D.2 Surat Izin Penelitian

378

Lampiran D.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

379

LAMPIRAN E

LAIN-LAIN

1. Lembar Wawancara untuk Guru

2. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

3. Lembar Uji Referensi

380

Lampiran E.1 Lembar Wawancara Guru

Lembar Pedoman Wawancaara Guru

Penelitian Pendahuluan

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Narasumber :

Tanggal :

Waktu :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Kurikulum apa yang sedang Bapak/Ibu

gunakan dalam mengajar fisika di Sekolah?

2. Berapa jam pelajaran fisika di setiap

minggunya?

3. Berapa jumlah murid per kelaasnya

(khususnya kelas X)?

4.

Bagaimana rata-rata nilai fisika kelas X?

Apakah berada pada kategori rendah, sedang,

atau tinggi?

Apabila berada pada kategori rendah, apakah

yang menjadi penyebabnya?

5.

Menurut Bapak/Ibu, apakah konsep Hukum

Newton termasuk kedalam materi yang sulit

dipahami oleh peserta didik?

6.

Apakah Bapak/Ibu pernah mengalami kendala

waktu dalam menyampaikan materi Hukum

Newton? Jika pernah bagaimanakah cara

Bapak/Ibu mengatasinya?

7. Model Pembelajaran apa yang sedang

381

Bapak/Ibu terapkan dalam menyampaikan

konsep fisika saat ini?

8.

Bagaimana respon peserta didik ketika

Bapak/Ibu mengajar fisika menggunakan

model tersebut di kelas?

9. Bagaimanakah keaktifan peserta didik saat

pembelajaran fisika berlangsung?

10.

Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan

pendekatan CPA (Concrete-Pictorial-

Abstract) saat mengajar?

11.

Menuru Bapak/Ibu, apakah pembelajaran

dengan pendekatan CPA dapat meningkatkan

kemampuan kognitif peserta didik?

382

Lampiran E.2 Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

383

Lampiran E.3 Lembar Uji Referensi

384

385

386

387

388

389

390

Lampiran E.6 Biodata Penulis

Biodata Penulis

DIAN LATIFAH. Anak kedua dari dua bersaudara pasangan

Bapak Dwi Darma Noviyanto dan Ibu Sarkiyah. Lahir di Jakarta,

pada tanggal 27 Maret 1996, bertempat tinggal di Jl.Raya

Narogong KM.11 Pangkalan 1A Gang Subur Rt.01/Rw.10 No.73

Bantargebang, Bekasi.

Riwayat Pendidikan. penulis telah menyelesaikan jenjang pendidikan di SDIT

Al-Kindi Bantargebang, Bekasi pada tahun 2008, kemudian menyelesaikan

pendidikan tingkat SMP di SMP Muhammadiyah 01 Cileungsi pada tahun 2011,

dan menyelesaikan pendidikan tingkat SMA di MAN 2 Kota Bekasi pada tahun

2014. Penulis menjadi bagian dari mahasiswa Jurusan Tadris Fisika, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta sejak tahun 2014 melalui jalur ujian mandiri.