Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC(Progamable Logic Control
Transcript of Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC(Progamable Logic Control
Penerapan Sistem Preventive MaintenancePada PLC(Progamable Logic Control).
(Risky Fajar Ryanto)Jurusan Teknik Elektro,Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik Negeri
Bandung Jln. Gegerkalong Hilir, Bandung,4000, INDONESIA
I. Pengertian dan fungsi dasar system Plan
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik
yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali
untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka
ragam.Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel
(1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital
dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana
sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika,
urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital
maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara
aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR,
dan lain sebagainya.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan
mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay
sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat
ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang
tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer
secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah
dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang
digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input
yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang
kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1
menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0
berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat
diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC
dapat dibagi secara umum dan secara khusus . Secara umum fungsi
PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner
menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik
secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step
atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan
yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor
status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat
ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi
batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input
ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat
memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih
lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian
yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai
untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses
yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika
terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang
tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
II. Elemen Dasar PLC
Bagian-Bagian PLC :Sistem PLC terdiri dari lima bagian
pokok, yaitu:
1. Central processing unit (CPU ) . Bagian ini merupakan otak
atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang
melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam
PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas semua
operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal
bus antara PLC, memory dan unit I/O.
Bagian CPU ini antara lain adalah :
a. Power Supply, power supply mengubah suplai masukan
listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU
dan seluruh komputer.
b. Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya
bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat
diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila
tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan
hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut
bersifat volatile, tetapi ada juga bagian yang tidak
bersifat volatile.
c. Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh
pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang
dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat
diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu
bagian ini sering dinamakan memori non-volatileyang
tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik
yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga
ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back
up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat
diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program
di RAM hilang atau rusak
d. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya
informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian
yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga
masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat
sampai pada waktunya
e. Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini.
Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan
program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika
catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
2. Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui
keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan
adanyaMonitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau
proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada
yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu
hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan
ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU
melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak
dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian
ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.
3. Modul input / output (I/O ). Input merupakan bagian yang
menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan
sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis
modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung
dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit
switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC.
Modul input analog adalah kartu input khusus yang
menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu
ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti
temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada
8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan
ditandai sebagai alamat yang unik oleh
prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal
elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran
informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan
listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem
tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC.
Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam
sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog
Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam
12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya
signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog
biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang
mengoperasikan katup dan pneumatic position control
devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat
ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang
jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin
saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.
PLC memiliki peralatan input dan output serta peralatan
penunjang yaitu
a. Peralatan Input
i. Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada
PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal tersebut
untuk mengendalikan peralatan output.Peralatan input
itu antara lain:
1. Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar
togel, saklar batas, saklar level, saklar
tekan, saklar proximity.
2. Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya,
sensor suhu, sensor level.
3. Rotary encoder
b. Peralatan Output
i. Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan
output yang dikendalikan Peralatan output itu
misalnya:
1. Kontaktor
2. Motor listrik
3. Lampu
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
4. Buzer
c. Peralatan Penunjang
i. Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan
dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan
bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya,peralatan
ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak
berkaitan dengan aktifitas pegendalian. Peralatan
penunjang itu, antara lain :
1. berbagai jenis alat pemrogram, yaitu
komputer, software ladder, konsol
pemprogram,programmable terminal, dan
sebagainya.
2. Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS,
Syswin, dan CX Programmer.
3. Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket,
CD , flash disk.
4. Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer,
misalnya printer, plotter
4. Printer . Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di
printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah
diagram ladder, status register, status dan daftar dari
kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari
kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.
5. The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk
menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan
tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin
berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini
nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program
aslinya hilang atau mengalami kesalahan.
Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan
CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya
digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak
Sistem PLC .
Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi
jenis-jenis berikut:
1. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output,
modul komunikasi) menjadi satuUmumnya berukuran kecil
(compact)
Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat
diexpand
Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.
Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
2. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul Berukuran
besar
Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output (sehingga
jumlah lebih banyak)
Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC modular dari Omron.
III. Diagram dan Mekanisme Operasi Sistem/Plan
Sistem PLC (Progammable Logic Controller)
Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit
prosesor, bagian masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi
kerja dari ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC
a. Unit Prosesor
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan
membuat keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan
pada program yang telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah
bagian dari Central Processing Unit(CPU) dari PLC yang akan
menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi ke modul
keluaran. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari
ribuan relai. Hal tersebut bukan berarti di dalamnya terdapat
banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian
elektronika digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan
NC relai.
Memori berfungsi sebagai tempat di mana informasi tersebut
disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam
bentuk Integrated Circuits (IC). Salah satu jenis memori yang
digunakan dalam CPU PLC adalah Random Access Memory(RAM). Satu
kerugian dari jenis memori tersebut adalah diperlukannya catu daya
untuk menjaga agar memori tetap bekerja. Pada aplikasi PLC
diperlukan catu daya cadangan yang digunakan untuk menjaga agar isi
dari memori tidak hilang apabila tiba-tiba catu daya hilang.
Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi
permanent dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori
tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori
tersebut tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak
hilang meskipun catu daya terputus.
Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari
memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu pengecualian
yaitu bisa diprogram. PROM dirancang untuk diisi dengan program yang
terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat diadakan
pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan perlengkapan
khusus yaitu PROM Programmer di mana PLC sendiri tidak dapat
melakukannya.
b. Perangkat dan Modul Masukan
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat
digunakan untuk memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem PLC
dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai dengan sistem yang
diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan perintah
khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang digunakan,
misalnya menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal tersebut
seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan adalah push
button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally
Close (NC). Ada bermacam-macam perangkat masukan yang dapat
digunakan dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti
misalnya : selector switches, foot switches, flow switches,
sensors dan lain-lain. Gambar 2 memperlihatkan simbol-simbol
perangkat masukan yang sering digunakan pada sistem kendali.
Gambar 2. Simbol Perangkat Masukan PLC
Keterangan :
1. NO Push Button
2. NC Push Button
3. NO Flow Switch
4. NO Pressure Switch
c. Perangkat dan Modul Keluaran
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Perangkat keluaran adalah komponen-komponen yang memerlukan
sinyal untuk mengaktifkan komponen tersebut. Pada sistem PLC dapat
mempunyai beberapa perangkat keluaran seperti motor listrik, lampu
indikator, sirine dan lain-lain. Gambar 3 dibawah ini memperlihatkan
contoh-contoh simbol dari perangkat keluaran yang sering digunakan.
Gambar 3. Contoh Simbol Perangkat Keluaran
e. Pemograman PLC (Progammable Logic Controller)
Pemrograman PLC adalah memasukkan instruksi-instruksi dasar
PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu sistem kendali
yang diinginkan. Bahasa pemrograman biasanya telah disesuaikan
dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap
pembuat PLC memberikan aturan-aturan tertentu yang sudah disesuaikan
dengan pemrograman CPU yang digunakan pada PLC tersebut. Program
yang digunakan dalam pemrograman PLC tergantung dari jenis atau
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
merek PLC itu sendiri. Jika PLC yang akan dijadikan sebagai bahan
penelitian menggunakan PLC merek Omron maka program yang digunakan
adalah Syswin. Sedangkan seri Syswin yang digunakan adalah Syswin
3.4.
Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC sebagai perintah
adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder Diagram). Ladder
logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik atau bahasa
yang digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah menggambar
skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut menyerupai
diagram dasar yang digunakan pada logika kendali sistem kontrol
panel di mana ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC dan
dalam bentuk penyimbolan.
f. Instruksi Dasar PLC dengan Menggunakan Ladder Diagram
1) LD (Load) dan LD NOT (Load not)
Gambar 4. Simbol Diagram Ladder LD dan LD NOT
Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika
pensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logika
pensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi ini dibutuhkan
jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanya membutuhkan satu
kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu keluaran.
2) AND dan AND NOT
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Gambar 5. Simbol Diagram Ladder AND dan AND NOT
Apabila memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang berada
di depannya, karena penyambungannya seri. Logika pensaklarannya AND
seperti sakelar NO dan AND NOT seperti sakelar NC. Instruksi
tersebut dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali
membutuhkan lebih dari satu kondisi logicyang harus terpenuhi
semuanya untuk memperoleh satu keluaran.
3) OR dan OR NOT
Gambar 6. Simbol Diagram Ladder OR dan OR NOT
OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya paralel
dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan
jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja
dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk
mengeluarkan satu keluaran. Logika OR logika pensakelarannya adalah
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
seperti sakelar NO dan OR NOT logika pensakelarannya seperti sakelar
NC.
4) OUT
Gambar 7. Simbol Diagram Ladder Out
Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang
terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika pengendalian
tertentu. Logika pengendalian dari instruksi OUT sesuai dengan
pemahaman pengendalian sistem PLC yang telah dibahas di atas di mana
instruksi OUT ini sebagai koil relai yang mempunyai konak di luar
perangkat lunak. Sehingga jika OUT memperoleh sinyal dari instruksi
program yang terpasang maka kontak di luar perangkat lunak akan
bekerja.
IV. Pendekatan Pemeliharaan yang diperlukan/dipilih
A. PREVENTIVE MAINTENANCE
Definisi Preventive Maintenance :
• Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam
kondisi operasi yang memuaskan dengan melakukan pemeriksaan
sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan baru baik sebelum
terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang
lebih besar.
• Maintenance, termasuk testing, pengukuran, adjustments, dan
penggantian spare part, hal ini dilakukan untuk mencegah
kegagalan sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Beberapa keuntungan jika kita melakukan Preventive
Maintenance adalah sbb:
• Peningkatan kehandalan sistem.
• Penurunan biaya penggantian.
• Penurunan downtime sistem.
• Lebih baik dalam manajemen persediaan suku cadang.
Preventive Maintenance dapat diterapkan untuk semua peralatan,
namun dalam artikel ini akan dikhususkan pada PLC system. Seperti
kita ketahui PLC merupakan peralatan yang sangat penting dalam
sebuah plant.Kegagalan pada system ini dapat menyebabkan partial
plant shutdown maupun total plant shutdown.Untuk itulah perawatan
pada system ini sangatlah penting untuk dilakukan.Dengan demikian
kemungkinan kegagalan dapat dikurangi.
V. Parameter Fisik dan Kinerja Sistem Dalam Pemeliharaan PLC
Parameter fisik dan non fisik yang perlu di perhatikan
Aspek fisik yang perlu di perhatikan:
Tingkat Deposit debu pada perangkat
o Ditandai dengan adanya penebalan debu pada sekitarperangkat PLC
Timbulnya korosi
o Ditandai dengan adanya perubahan wana darilogam.logam menjadi kusam
Genangan air pada sekitar tempat instalasi PLC
o Diakibatkan kurang terawatnya tempat kerja
o
Aspek non fisik yang perlu di perhatikan:
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Selain parameter fisik dari PLC parameter non fisik jugamempengaruhi kinerja system dari PLC yang mulai tidaknormal.kinerja non fisik yang perlu di perhatikan antara lainyaitu:
Nilai tegangan kerja.
o Nilai dari tegangan kerja pada PLC harus pada nilaitegangan kerja standart/acuan
NilaiArus saat beroprasi
o Nilai dari arus Iput maupun output harus diperhatikan.karan dapat mempengaruhi kinerjasystem(sesuai dengan parameter)
Suhu pada saat peroperasi
o Suhu pada saat beroprasi juga sangat mempengaruhisystem pada saat beroprasi.karenamerupakan salahsatu aspek yang sangat penting dari PLC (harus padasuhu yang di tetapkan)
Start up ketika system pertama di jalankan.
Electrical noise
Antivirus
VI. Metoda Monitoring.
Dalam monitoring PLC dapat menerapkan metoda monitoring sebagai
berikut”.
AspekFisik
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Monitoring tingkat deposit (ketebalan) debu pada plc dengan cara
melakukan peninjauan rutin dan peninjuan secara visual.
monitoring korosi pada system karena akibat factor
lingkungan,dengan melakukan tinjauan rutin dengan cara visual
memonitoring adanya genangan air pada tempat instalasi.ruang
kerja dari plc dengan melakukan peminjauan visual secara rutin
dapa tempat kerja
Apek Non Fisik
memonitoring tengan kerja pada (I/O) dengan cara melakukan
pengukuran pada input maupun output dari PLC (tegangan input
maupun output harus sama dengan tegangan referensi yang di
terapkan)
memonitoring arus input maupun arus output pada saat system PLC
sedang beroprasi dengan cara menggunakan alat ukur.arus input
maupun nilai arus input maupun arus output harus tidak melebihi
nilai dari arus input maupun arus output pada saat system sedang
bekeja
memonitoring suhu pada perangkat dengan cara melakukan pengukuran
suhu ketika system mulai beroprasi.suhu pada PLC tidak boleh over
heating
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
VII. PenjadualanPemeliharaan PLC
no Parameter fisik waktu Parameter non fisik Waktu1 Timbulnya korosi 1 bulan
1x
Tegangan kerja 1 minggu 1x
2 Tingkat deposit debu 1 bulan
1x
Arus kerja 1 minggu 1x
3 Adanya genangan air 1 bulan
1x
Suhu PLC 1 minggu 1x
4 - Electrical noise 1 minggu 1x5 - antivirus 1 minggu 1x
VIII. Alat bantu ukur yang diperlukan
1. Multimeter
2. Oscilloscope
3. Ampere meter
IX. TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR
Multimeter
Definisi Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal
sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan
(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere-
meter).
Jenis Multimeter
ada 2 jenis Multimeter yaitu Multimeter Analog dan Multimeter PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Digital.
Di bawahiniadalahgambardarimultimeterGambar Multimeter Analog Gambar Multimeter
Digital
Cara PenggunaanMultimeter
Mari kitamulaidariskala DC Volt :
200 mV artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 0,2
Volt
2 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 2 Volt
20 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 20 Volt
200 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 200
Volt
750 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 750
Volt
Gunakanskalaygtepatuntukpengukuran, misalbaterai 3,6 Volt
gunakanskalapada
20 V. Makahasilnyaakanakuratmisalterbaca 3,76 Volt.
Jikamenggunakanskala 2Volt akanmunculangka1 (pertanda
overload/melebihi
skala)
Jikamenggunakanskala 200 V
akanterbacahasilnyanamuntidakakuratmissal terbaca : 3,6 V
atau 3,7 V saja (1 digit dibelakangkoma)
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Jikamenggunakan 750 V
bisasajaterbacanamunhasilnyaakanterbaca 3 atau 4 volt
(Dibulatkanlangsungtanpakoma)
Jikamenggunakan 750 V
bisasajaterbacanamunhasilnyaakanterbaca 3 atau 4 volt
(Dibulatkanlangsungtanpakoma)
Jikakabelterbalikmakahasilnyaakantetapmuncul,
namuntandanegatif di depanhasilnya. Beda denganMultimeter
Analog. Jikakabelterbalikjarumakanmentokkekiri.
NB :Jikamultimeteradatombol DH= Data Hold.
Jikaditekanmakahasilnyaakan freeze danbisadicatathasilnya.
Menggunakan Multimeter sebagai Voltmeter :
1. Perhatikan object yang akandiukur. (Resistor,
hambatanjalur, dll)
2. Perhatikanskalapengukuranpada Ohmmeter
3. 200 artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 200 Ohm
4. 2K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 2000
Ohm
5. 20K artinya akan mengukurhambatan yang nilainya max
20.000 Ohm
6. 200K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max
200.000 Ohm
7. 2M artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max
2.000.000 Ohm
( 2 Mega Ohm)
4. osciloscope
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan
oscilloscope adalah melakukan kalibrasi agar alat ini dapat
bekerja dengan baik. Setelah Anda menghubungkan oscilloscope
ke jaringan listrik dan menyalakannya, maka pada layar monitor
harus terlihat garis lurus mendatar yang menandakan bahwa
tidak ada sinyal masukan.
Langkah kedua setelah melakukan kalibrasi adalah mengatur
fokus, x position, y position, dan intensitas kemiringan.
Dengan mengatur posisi tersebut, Anda nanti dapat melihat
hasil pengukuran yang jelas dan akan mendapatkan hasil
pengukuran yang lebih cermat.
Langkah ketiga, pakai tegangan refernsi yang ada di
oscilloscope sehingga dapat melakukan kalibrasi sederhana. ada
2 tegangan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan yakni
tegangan persegi 2 Vpp atau 0,2 Vpp yang memiliki frekuensi 1
KHz.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Langkah keempat, menempelkan probe di terminal tegangan acuan
sehingga di layar monitor oscilloscope akan terlihat tegangan
persegi.
Catatan:
- Jika yang dijadikan sebagai acuan adalah tegangan 2
Vpp, pada posisi 1 volt/div harus memiliki nilai tegangan
puncak ke puncak dua kotak. Sedangkan untuk time/div 1 ms/div
harus ada 1 gelombang untuk 1 kotak
- Jika yang terlihat pada layar masih belum tepat,
Anda perlu mengatur potensio tengah pada time/div dan knob
Volt/div atau pada pada potensio yang berlaber “var”
Cara Kerja Oscilloscope
Ketika oscilloscope dihubungkan dengan sirkuit, sinyal dari
tegangan akan bergerak melewati proble ke sistem vertikal.
Bergantung pada pengaturan skala volts/div (vertikal),
attenuator bertugas memperkecil sinyal sementara itu amplifier
justru memperkuat sinyal masukan. Sinyal tersebut selanjutnya
akn bergerak melwati keping pembelok vertikal yang ada di
dalam Cathode Ray Tube (CRT). Tegangan yang disalurkan ke
pelat tersebut dapat menyebabkan titik cahaya bergerak.
Tegangan negatif menyebabkan titik tersbeut menurun dan
tegangan positif menyebabkan titik tersebut naik.
Sinyal juga akan bergerak ke bagian sistem trigger untuk
melakukan sapuan horizontal. Sapuan horizontal atau horizontal
sweep mengakibatkan titik cahaya bergerak melewati layar
sehingga jika sistem horizontal mendapatkan trigger, titik
cahaya akan melintasi layar kiri ke kana dalam selang waktu
tertentu. Dalam kecepatan tinggi, titik tersebut mampu
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
melintas di layar sampai 500.000 kali per detik. Kerja sistem
pembelok vertikal dan penyapu horizontal secara bersamaan
dapat menghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Untuk
menstabilkan sinyal berulang, maka diperlukan trigger.
X. Perencanaan Kartu Pemeliharaan PLC
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)
PT.ANUGERAH PERKASA
NAMA PERANGKAT :
SPESIFIKASI ALAT :
KODE ALAT :
KARTU PERAWATAN MIGGUAN
parameterWaktu Maintenance
Bulan AgustusMinggu
-1Minggu -
2Minggu -3 Minggu -
4Tinjauan Aspek Non Fisik
InputTegangan Kerja(volt)Arus kerja (ampere)Daya (watt)
outputTegangan Kerja(volt)Arus kerja
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)
PT.ANUGERAH PERKASA
NAMA PERANGKAT :
SPESIFIKASI ALAT :
KODE ALAT :
KARTU PERAWATAN MIGGUAN
parameterWaktu Maintenance
Bulan AgustusMinggu
-1Minggu -
2Minggu -3 Minggu -
4Tinjauan Aspek Non Fisik
InputTegangan Kerja(volt)Arus kerja (ampere)Daya (watt)
outputTegangan Kerja(volt)Arus kerja
KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)
PT.ANUGERAH PERKASA
NAMA PERANGKAT :
SPESIFIKASI ALAT :
KODE ALAT :
KARTU PERAWATAN BULANAN
parameterWaktu Maintenance
2014Bulan-1
Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4
Tinjauan Aspek Fisik
Timbulnya
korosiTingkat
deposit debuAdanya
XI. Diagram Alir Pemeliharaan Sistem
11
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)
PT.ANUGERAH PERKASA
NAMA PERANGKAT :
SPESIFIKASI ALAT :
KODE ALAT :
KARTU PERAWATAN BULANAN
parameterWaktu Maintenance
2014Bulan-1
Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4
Tinjauan Aspek Fisik
Timbulnya
korosiTingkat
deposit debuAdanya
Mulai
Tinjauan AspekFisik dan Aspek
Non Fisik
MonitoringPlant
Parameter fisik
1 Bulan 1x
Timbulnya korosi
Tingkat deposit
de
Parameter NonFisik
1
Tegangan kerja
B
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
Adanya genanganairArus kerja
Suhu PLC
Electrical noise
antivirus
Metodemonitoring A
A
PreventiveMaintenance
Laporan Maintenace
Repair Tindakan
B
XII. Hasil Monitoring dan Catatan Pemeliharaan Sistem
Pada bab ini peneliti belum mendapatkan data,Dikarenakan membutuhkan waktu yang lama serta alat yang di teliti (PLC) belum ada maka penelitian belum sampai mendapatkan hasil penelitian dan data penelitian.
XIII. Analisis Data
Pada bab ini peneliti belum mendapatkan data.Dikarenakan membutuhkan waktu yang lama serta alat yang di teliti (PLC) belum ada maka penelitian belum sampai mendapatkan hasil penelitian dan data penelitian.
XIV. Manual Pemeliharaan
Manual pemeliharaan pertama kali dilakukan dengan memulaimonitoring selanjutnya melakukan peninjauan aspek fisi dan non fisik.untuk menentukan metode monitoring dan maintenance yang di lakukan setelah menentukan metode monitoring dan maintenance yang diperlukan,kemudian membuat laporan hasil maintenance dan monitoring,jika terjadi kerusakan pada system plant (PLC).maka dilakukan repair yang di tentukan pada metode pemeliharaan yang telah dibuat. Manual pemeliharaan a. Monitoring plant : cara monitoring (PLC) monitoring
plant dengan melakukan pengamatan secara bertahap dan terjadwal dengan melakukan monitoring maka dapat di susunlah metode monitoring dan maintenance yang digunakan
b. Tinjauan aspek fisik : yaitu melakukan pengamatan terhadap aspek fisik yang di tentukan seperti
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC
A
pengamatan timbulnya korosi,tingkat deposit debu,dan adanya genangan air pada lingkungan kerja tinjauan aspek fisik dapat dilakukan pada skala yang berkala sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
c. Tinjauan aspek non fisik : yaitu melakukan pengamatan terhadap aspek non fisik seperti pengamatan suhu panas pada PLC,tegangan kerja,arus kerja,electrical noise,dankeadaan antivirus.tinjauan aspek non fisik dapat di lakukan secara bertahap sesuai dengan yang di jadwalkanpada jadwal yang telah di tetapkan.Setah melakukan tinjauan aspek non fisik dan aspek fisik maka dapat di susunlah metode monitoring dan metoda maintenance yang di gunakan.dengan melihat acuandari tinjauan aspek fisik dan aspek non fisik.kemudian dari hasil monitoring dan maintenance yang telah dilakukan maka di buatlah laporan pemeliharaan guna mengetahuai data-data atau history tentang keadaan alatyang kita terapkan pemeliharaanya.dari hasil laporan tersebut dapat kita simpulkan bagamana tindakan lanjutan seperti reapir dan lain-lain.
PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC