Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC(Progamable Logic Control

29
Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC(Progamable Logic Control ). (Risky Fajar Ryanto) Jurusan Teknik Elektro,Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik Negeri Bandung Jln. Gegerkalong Hilir, Bandung,4000, INDONESIA [email protected] I. Pengertian dan fungsi dasar system Plan Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Transcript of Penerapan Sistem Preventive Maintenance Pada PLC(Progamable Logic Control

Penerapan Sistem Preventive MaintenancePada PLC(Progamable Logic Control).

(Risky Fajar Ryanto)Jurusan Teknik Elektro,Program Studi Teknik Otomasi Industri, Politeknik Negeri

Bandung Jln. Gegerkalong Hilir, Bandung,4000, INDONESIA

[email protected]

I. Pengertian dan fungsi dasar system Plan

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik

yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali

untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka

ragam.Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel

(1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital

dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana

sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk

penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang

mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika,

urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk

mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital

maupun analog.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1.    Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk

menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah

fungsi atau kegunaannya.

2.    Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara

aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,

menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR,

dan lain sebagainya.

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

3.    Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan

mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay

sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat

ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang

tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer

secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah

dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat

dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang

digunakan sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input

yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang

kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1

menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0

berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat

diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.

Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC

dapat dibagi secara umum dan secara khusus . Secara umum fungsi

PLC adalah sebagai berikut:

1.      Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner

menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik

secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step

atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan

yang tepat.

2.      Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor

status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat

ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan

dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi

batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input

ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat

memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih

lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian

yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai

untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan

sebagainya.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses

yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika

terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang

tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk

mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

II. Elemen Dasar PLC

Bagian-Bagian PLC :Sistem PLC terdiri dari lima bagian

pokok, yaitu:

1. Central processing unit (CPU ) . Bagian ini merupakan otak

atau jantung PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang

melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam

PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan atas semua

operasional kerja PLC, transfer informasi melalui internal

bus antara PLC, memory dan unit I/O.

Bagian CPU ini antara lain adalah :

a. Power Supply, power supply mengubah suplai masukan

listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU

dan seluruh komputer.

b. Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya

bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat

diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila

tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan

hilang, oleh sebab itu  bagian ini disebut

bersifat volatile,  tetapi ada juga bagian yang tidak

bersifat volatile.

c. Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh

pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang

dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat

diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu

bagian ini sering dinamakan memori non-volatileyang

tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik

yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga

ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable

Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back

up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat

diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program

di RAM hilang atau rusak

d. Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya

informasi  tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian

yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga

masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat

sampai pada waktunya

e.  Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini.

Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan

program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika

catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

2. Programmer / monitor (PM).  Pemrograman dilakukan melalui

keyboard sehingga alat ini dinamakan Programmer. Dengan

adanyaMonitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau

proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada

yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu

hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan

ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU

melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak

dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian

ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.

3. Modul input / output (I/O ). Input merupakan bagian yang

menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan

sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis

modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung

dari input yang akan digunakan. Jika input adalah limit

switches dan pushbutton dapat dipilih kartu input DC.

Modul input analog adalah kartu input khusus yang

menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion) dimana kartu

ini digunakan untuk input yang berupa variable seperti

temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada

8-32 input point setiap modul inputnya. Setiap point akan

ditandai sebagai alamat yang unik oleh

prosesor.Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal

elektrik hasil pemrosesan PLC ke peralatan output. Besaran

informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan

listrik antara 5 – 15 volt DC dengan informasi diluar sistem

tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt DC mapun AC.

Kartu output biasanya mempunyai 6-32 output point dalam

sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

dari modul output yang menggunakan DAC (Digital to Analog

Conversion). Modul output analog dapat mengambil nilai dalam

12 bit dan mengubahnya ke dalam signal analog. Biasanya

signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog

biasanya digunakan pada peralatan seperti motor yang

mengoperasikan katup dan pneumatic position control

devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat

ditambahkan untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang

jauh. Proses operasi sebenarnya di bawah kendali PLC mungkin

saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.

PLC memiliki peralatan input dan output serta peralatan

penunjang yaitu

a. Peralatan Input

i. Peralatan input adalah yang memberikan sinyal kepada

PLC dan selanjutnya PLC memproses sinyal tersebut

untuk mengendalikan peralatan output.Peralatan input

itu antara lain:

1. Berbagai jenis saklar, misalnya tombol, saklar

togel, saklar  batas, saklar level, saklar

tekan, saklar proximity.

2. Berbagai jenis sensor, misalnya sensor cahaya,

sensor suhu, sensor level.

3. Rotary encoder

b. Peralatan Output

i. Sistem otomasi tidak lengkap tanpa ada peralatan

output yang dikendalikan Peralatan output itu

misalnya:

1. Kontaktor

2. Motor listrik

3. Lampu

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

4. Buzer

c. Peralatan Penunjang

i. Peralatan penunjang adalah peralatan yang digunakan

dalam sistem kendali PLC, tetapi bukan merupakan

bagian dari sistem secara nyata. Maksudnya,peralatan

ini digunakan untuk keperluan tertentu yang tidak

berkaitan dengan aktifitas pegendalian. Peralatan

penunjang itu, antara lain :

1. berbagai jenis alat pemrogram, yaitu

komputer, software ladder, konsol

pemprogram,programmable terminal, dan

sebagainya.

2. Berbagai software ladder, yaitu: SSS, LSS,

Syswin, dan CX Programmer.

3. Berbagai jenis memori luar, yaitu: disket,

CD , flash disk.

4. Berbagai alat pencetak dalam sistem komputer,

misalnya printer, plotter

4. Printer . Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di

printout atau dicetak. Informasi yang mungkin dicetak adalah

diagram ladder, status register, status dan daftar dari

kondisi-kondisi yang sedang dijalankan, timing diagram dari

kontak, timing diagram dari register, dan lain-lain.

5. The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk

menyimpan program dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan

tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC semakin

berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini

nantinya akan direkam kembali ke dalam CPU apabila program

aslinya hilang atau mengalami kesalahan.

Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan

CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya

digunakan pada pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak

Sistem PLC .

Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan

berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi menjadi

jenis-jenis berikut:

1.      Tipe compact

Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :

Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input – output,

modul komunikasi) menjadi satuUmumnya berukuran kecil

(compact)

Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat

diexpand

Tidak dapat ditambah modul – modul khusus

Berikut ini contoh PLC compact dari Allen Bradley.

Sumber : Allen Braley, PLC MicroLogix Catalogue

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

2.      Tipe modular

Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :

Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul – modul  Berukuran

besar

Memungkinkan untuk ekspansi jumlah  input /output (sehingga

jumlah lebih banyak)

Memungkinkan penambahan modul – modul khusus

Berikut ini contoh PLC modular dari Omron.

III. Diagram dan Mekanisme Operasi Sistem/Plan

Sistem PLC (Progammable Logic Controller)

Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit

prosesor, bagian masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi

kerja dari ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut :

Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC

a.      Unit Prosesor

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan

membuat keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan

pada program yang telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah

bagian dari Central Processing Unit(CPU) dari PLC yang akan

menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi ke modul

keluaran. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari

ribuan relai. Hal tersebut bukan berarti di dalamnya terdapat

banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian

elektronika digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan

NC relai.

Memori berfungsi sebagai tempat di mana informasi tersebut

disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam

bentuk Integrated Circuits (IC). Salah satu jenis memori yang

digunakan dalam CPU PLC adalah Random Access Memory(RAM). Satu

kerugian dari jenis memori tersebut adalah diperlukannya catu daya

untuk menjaga agar memori tetap bekerja. Pada aplikasi PLC

diperlukan catu daya cadangan yang digunakan untuk menjaga agar isi

dari memori tidak hilang apabila tiba-tiba catu daya hilang.

Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi

permanent dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori

tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori

tersebut tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak

hilang meskipun catu daya terputus.

Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari

memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu pengecualian

yaitu bisa diprogram. PROM dirancang untuk diisi dengan program yang

terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat diadakan

pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan perlengkapan

khusus yaitu PROM Programmer di mana PLC sendiri tidak dapat

melakukannya.

b.      Perangkat dan Modul Masukan

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat

digunakan untuk memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem PLC

dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai dengan sistem yang

diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan perintah

khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang digunakan,

misalnya menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal tersebut

seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan adalah push

button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally

Close (NC). Ada bermacam-macam perangkat masukan yang dapat

digunakan dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti

misalnya : selector switches, foot switches, flow switches,

sensors dan lain-lain. Gambar 2 memperlihatkan simbol-simbol

perangkat masukan yang sering digunakan pada sistem kendali.

Gambar 2. Simbol Perangkat Masukan PLC

Keterangan :

1.      NO Push Button

2.      NC Push Button

3.      NO Flow Switch

4.      NO Pressure Switch

c.       Perangkat dan Modul Keluaran

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Perangkat keluaran adalah komponen-komponen yang memerlukan

sinyal untuk mengaktifkan komponen tersebut. Pada sistem PLC dapat

mempunyai beberapa perangkat keluaran seperti motor listrik, lampu

indikator, sirine dan lain-lain. Gambar 3 dibawah ini memperlihatkan

contoh-contoh simbol dari perangkat keluaran yang sering digunakan.

Gambar 3. Contoh Simbol Perangkat Keluaran

e.       Pemograman PLC (Progammable Logic Controller)

Pemrograman PLC adalah memasukkan instruksi-instruksi dasar

PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu sistem kendali

yang diinginkan. Bahasa pemrograman biasanya telah disesuaikan

dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap

pembuat PLC memberikan aturan-aturan tertentu yang sudah disesuaikan

dengan pemrograman CPU yang digunakan pada PLC tersebut. Program

yang digunakan dalam pemrograman PLC tergantung dari jenis atau

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

merek PLC itu sendiri. Jika PLC yang akan dijadikan sebagai bahan

penelitian menggunakan PLC merek Omron maka program yang digunakan

adalah Syswin. Sedangkan seri Syswin yang digunakan adalah Syswin

3.4.

Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC sebagai perintah

adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder Diagram). Ladder

logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik atau bahasa

yang digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah menggambar

skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut menyerupai

diagram dasar yang digunakan pada logika kendali sistem kontrol

panel di mana ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC dan

dalam bentuk penyimbolan.

f.       Instruksi Dasar PLC dengan Menggunakan Ladder Diagram

1)      LD (Load) dan LD NOT (Load not)

Gambar 4. Simbol Diagram Ladder LD dan LD NOT

Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika

pensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logika

pensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi ini dibutuhkan

jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanya membutuhkan satu

kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu keluaran.

2)      AND dan AND NOT

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Gambar 5. Simbol Diagram Ladder AND dan AND NOT

Apabila memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang berada

di depannya, karena penyambungannya seri. Logika pensaklarannya AND

seperti sakelar NO dan AND NOT seperti sakelar NC. Instruksi

tersebut dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali

membutuhkan lebih dari satu kondisi logicyang harus terpenuhi

semuanya untuk memperoleh satu keluaran.

3)      OR dan OR NOT

Gambar 6. Simbol Diagram Ladder OR dan OR NOT

OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya paralel

dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan

jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja

dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk

mengeluarkan satu keluaran. Logika OR logika pensakelarannya adalah

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

seperti sakelar NO dan OR NOT logika pensakelarannya seperti sakelar

NC.

4)      OUT

Gambar 7. Simbol Diagram Ladder Out

Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang

terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika pengendalian

tertentu. Logika pengendalian dari instruksi OUT sesuai dengan

pemahaman pengendalian sistem PLC yang telah dibahas di atas di mana

instruksi OUT ini sebagai koil relai yang mempunyai konak di luar

perangkat lunak. Sehingga jika OUT memperoleh sinyal dari instruksi

program yang terpasang maka kontak di luar perangkat lunak akan

bekerja.

IV. Pendekatan Pemeliharaan yang diperlukan/dipilih

A. PREVENTIVE MAINTENANCE

Definisi Preventive Maintenance :

• Perawatan yang bertujuan menjaga peralatan dan fasilitas dalam

kondisi operasi yang memuaskan dengan melakukan pemeriksaan

sistematis, deteksi, dan koreksi kegagalan baru baik sebelum

terjadi atau sebelum kegagalan berkembang menjadi kegagalan yang

lebih besar.

• Maintenance, termasuk testing, pengukuran, adjustments, dan

penggantian spare part, hal ini dilakukan untuk mencegah

kegagalan sebelum hal tersebut benar-benar terjadi.

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Beberapa keuntungan jika kita melakukan Preventive

Maintenance adalah sbb:

• Peningkatan kehandalan sistem.

• Penurunan biaya penggantian.

• Penurunan downtime sistem.

• Lebih baik dalam manajemen persediaan suku cadang.

Preventive Maintenance dapat diterapkan untuk semua peralatan,

namun dalam artikel ini akan dikhususkan pada PLC system. Seperti

kita ketahui PLC merupakan peralatan yang sangat penting dalam

sebuah plant.Kegagalan pada system ini dapat menyebabkan partial

plant shutdown maupun total plant shutdown.Untuk itulah perawatan

pada system ini sangatlah penting untuk dilakukan.Dengan demikian

kemungkinan kegagalan dapat dikurangi.

V. Parameter Fisik dan Kinerja Sistem Dalam Pemeliharaan PLC

Parameter fisik dan non fisik yang perlu di perhatikan

Aspek fisik yang perlu di perhatikan:

Tingkat Deposit debu pada perangkat

o Ditandai dengan adanya penebalan debu pada sekitarperangkat PLC

Timbulnya korosi

o Ditandai dengan adanya perubahan wana darilogam.logam menjadi kusam

Genangan air pada sekitar tempat instalasi PLC

o Diakibatkan kurang terawatnya tempat kerja

o

Aspek non fisik yang perlu di perhatikan:

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Selain parameter fisik dari PLC parameter non fisik jugamempengaruhi kinerja system dari PLC yang mulai tidaknormal.kinerja non fisik yang perlu di perhatikan antara lainyaitu:

Nilai tegangan kerja.

o Nilai dari tegangan kerja pada PLC harus pada nilaitegangan kerja standart/acuan

NilaiArus saat beroprasi

o Nilai dari arus Iput maupun output harus diperhatikan.karan dapat mempengaruhi kinerjasystem(sesuai dengan parameter)

Suhu pada saat peroperasi

o Suhu pada saat beroprasi juga sangat mempengaruhisystem pada saat beroprasi.karenamerupakan salahsatu aspek yang sangat penting dari PLC (harus padasuhu yang di tetapkan)

Start up ketika system pertama di jalankan.

Electrical noise

Antivirus

VI. Metoda Monitoring.

Dalam monitoring PLC dapat menerapkan metoda monitoring sebagai

berikut”.

AspekFisik

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Monitoring tingkat deposit (ketebalan) debu pada plc dengan cara

melakukan peninjauan rutin dan peninjuan secara visual.

monitoring korosi pada system karena akibat factor

lingkungan,dengan melakukan tinjauan rutin dengan cara visual

memonitoring adanya genangan air pada tempat instalasi.ruang

kerja dari plc dengan melakukan peminjauan visual secara rutin

dapa tempat kerja

Apek Non Fisik

memonitoring tengan kerja pada (I/O) dengan cara melakukan

pengukuran pada input maupun output dari PLC (tegangan input

maupun output harus sama dengan tegangan referensi yang di

terapkan)

memonitoring arus input maupun arus output pada saat system PLC

sedang beroprasi dengan cara menggunakan alat ukur.arus input

maupun nilai arus input maupun arus output harus tidak melebihi

nilai dari arus input maupun arus output pada saat system sedang

bekeja

memonitoring suhu pada perangkat dengan cara melakukan pengukuran

suhu ketika system mulai beroprasi.suhu pada PLC tidak boleh over

heating

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

VII. PenjadualanPemeliharaan PLC

no Parameter fisik waktu Parameter non fisik Waktu1 Timbulnya korosi 1 bulan

1x

Tegangan kerja 1 minggu 1x

2 Tingkat deposit debu 1 bulan

1x

Arus kerja 1 minggu 1x

3 Adanya genangan air 1 bulan

1x

Suhu PLC 1 minggu 1x

4 - Electrical noise 1 minggu 1x5 - antivirus 1 minggu 1x

VIII. Alat bantu ukur yang diperlukan

1. Multimeter

2. Oscilloscope

3. Ampere meter

IX. TEKNIK PENGGUNAAN ALAT UKUR

Multimeter

Definisi Multimeter

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal

sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan

(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere-

meter). 

Jenis Multimeter

ada 2 jenis Multimeter yaitu Multimeter Analog dan Multimeter PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Digital.

Di bawahiniadalahgambardarimultimeterGambar Multimeter Analog Gambar Multimeter

Digital

Cara PenggunaanMultimeter

Mari kitamulaidariskala DC Volt :

200 mV artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 0,2

Volt

2 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 2 Volt

20 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 20 Volt

200 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 200

Volt

750 V artinyaadalahkitaakanmengukurtegangansebesar 750

Volt

Gunakanskalaygtepatuntukpengukuran, misalbaterai 3,6 Volt

gunakanskalapada

20 V. Makahasilnyaakanakuratmisalterbaca 3,76 Volt.

Jikamenggunakanskala 2Volt akanmunculangka1 (pertanda

overload/melebihi

skala)

Jikamenggunakanskala 200 V

akanterbacahasilnyanamuntidakakuratmissal terbaca : 3,6 V

atau 3,7 V saja (1 digit dibelakangkoma)

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Jikamenggunakan 750 V

bisasajaterbacanamunhasilnyaakanterbaca 3 atau 4 volt

(Dibulatkanlangsungtanpakoma)

Jikamenggunakan 750 V

bisasajaterbacanamunhasilnyaakanterbaca 3 atau 4 volt

(Dibulatkanlangsungtanpakoma)

Jikakabelterbalikmakahasilnyaakantetapmuncul,

namuntandanegatif di depanhasilnya. Beda denganMultimeter

Analog. Jikakabelterbalikjarumakanmentokkekiri.

NB :Jikamultimeteradatombol DH= Data Hold.

Jikaditekanmakahasilnyaakan freeze danbisadicatathasilnya.

Menggunakan Multimeter sebagai Voltmeter :

1. Perhatikan object yang akandiukur. (Resistor,

hambatanjalur, dll)

2. Perhatikanskalapengukuranpada Ohmmeter

3. 200 artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 200 Ohm

4. 2K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max 2000

Ohm 

5. 20K artinya akan mengukurhambatan yang nilainya max

20.000 Ohm

6. 200K artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max

200.000 Ohm

7. 2M artinyaakanmengukurhambatan yang nilainya max

2.000.000 Ohm 

( 2 Mega Ohm)

4. osciloscope

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan

oscilloscope adalah melakukan kalibrasi agar alat ini dapat

bekerja dengan baik. Setelah Anda menghubungkan oscilloscope

ke jaringan listrik dan menyalakannya, maka pada layar monitor

harus terlihat garis lurus mendatar yang menandakan bahwa

tidak ada sinyal masukan.

Langkah kedua setelah melakukan kalibrasi adalah mengatur

fokus, x position, y position, dan intensitas kemiringan.

Dengan mengatur posisi tersebut, Anda nanti dapat melihat

hasil pengukuran yang jelas dan akan mendapatkan hasil

pengukuran yang lebih cermat.

Langkah ketiga, pakai tegangan refernsi yang ada di

oscilloscope sehingga dapat melakukan kalibrasi sederhana. ada

2 tegangan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan yakni

tegangan persegi 2 Vpp atau 0,2 Vpp yang memiliki frekuensi 1

KHz.

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Langkah keempat, menempelkan probe di terminal tegangan acuan

sehingga di layar monitor oscilloscope akan terlihat tegangan

persegi.

Catatan:

-          Jika yang dijadikan sebagai acuan adalah tegangan 2

Vpp, pada posisi 1 volt/div harus memiliki nilai tegangan

puncak ke puncak dua kotak. Sedangkan untuk time/div 1 ms/div

harus ada 1 gelombang untuk 1 kotak

-          Jika yang terlihat pada layar masih belum tepat,

Anda perlu mengatur potensio tengah pada time/div dan knob

Volt/div atau pada pada potensio yang berlaber “var”

Cara Kerja Oscilloscope

Ketika oscilloscope dihubungkan dengan sirkuit, sinyal dari

tegangan akan bergerak melewati proble ke sistem vertikal. 

Bergantung pada pengaturan skala volts/div (vertikal),

attenuator bertugas memperkecil sinyal sementara itu amplifier

justru memperkuat sinyal masukan. Sinyal tersebut selanjutnya

akn bergerak melwati keping pembelok vertikal yang ada di

dalam Cathode Ray Tube (CRT). Tegangan yang disalurkan ke

pelat tersebut dapat menyebabkan titik cahaya bergerak.

Tegangan negatif menyebabkan titik tersbeut menurun dan

tegangan positif menyebabkan titik tersebut naik.

Sinyal juga akan bergerak ke bagian sistem trigger untuk

melakukan sapuan horizontal. Sapuan horizontal atau horizontal

sweep mengakibatkan titik cahaya bergerak melewati layar

sehingga jika sistem horizontal mendapatkan trigger, titik

cahaya akan melintasi layar kiri ke kana dalam selang waktu

tertentu. Dalam kecepatan tinggi, titik tersebut mampu

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

melintas di layar sampai 500.000 kali per detik. Kerja sistem

pembelok vertikal dan penyapu horizontal secara bersamaan

dapat menghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Untuk

menstabilkan sinyal berulang, maka diperlukan trigger.

X. Perencanaan Kartu Pemeliharaan PLC

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)

PT.ANUGERAH PERKASA

NAMA PERANGKAT :

SPESIFIKASI ALAT :

KODE ALAT :

KARTU PERAWATAN MIGGUAN

parameterWaktu Maintenance

Bulan AgustusMinggu

-1Minggu -

2Minggu -3 Minggu -

4Tinjauan Aspek Non Fisik

InputTegangan Kerja(volt)Arus kerja (ampere)Daya (watt)

outputTegangan Kerja(volt)Arus kerja

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)

PT.ANUGERAH PERKASA

NAMA PERANGKAT :

SPESIFIKASI ALAT :

KODE ALAT :

KARTU PERAWATAN MIGGUAN

parameterWaktu Maintenance

Bulan AgustusMinggu

-1Minggu -

2Minggu -3 Minggu -

4Tinjauan Aspek Non Fisik

InputTegangan Kerja(volt)Arus kerja (ampere)Daya (watt)

outputTegangan Kerja(volt)Arus kerja

KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)

PT.ANUGERAH PERKASA

NAMA PERANGKAT :

SPESIFIKASI ALAT :

KODE ALAT :

KARTU PERAWATAN BULANAN

parameterWaktu Maintenance

2014Bulan-1

Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4

Tinjauan Aspek Fisik

Timbulnya

korosiTingkat

deposit debuAdanya

XI. Diagram Alir Pemeliharaan Sistem

11

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

KARTU PERAWATAN PLC (PROGAMABLE LOGIG CONTROL)

PT.ANUGERAH PERKASA

NAMA PERANGKAT :

SPESIFIKASI ALAT :

KODE ALAT :

KARTU PERAWATAN BULANAN

parameterWaktu Maintenance

2014Bulan-1

Bulan -2 Bulan -3 Bulan -4

Tinjauan Aspek Fisik

Timbulnya

korosiTingkat

deposit debuAdanya

Mulai

Tinjauan AspekFisik dan Aspek

Non Fisik

MonitoringPlant

Parameter fisik

1 Bulan 1x

Timbulnya korosi

Tingkat deposit

de

Parameter NonFisik

1

Tegangan kerja

B

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

Adanya genanganairArus kerja

Suhu PLC

Electrical noise

antivirus

Metodemonitoring A

A

PreventiveMaintenance

Laporan Maintenace

Repair Tindakan

B

XII. Hasil Monitoring dan Catatan Pemeliharaan Sistem

Pada bab ini peneliti belum mendapatkan data,Dikarenakan membutuhkan waktu yang lama serta alat yang di teliti (PLC) belum ada maka penelitian belum sampai mendapatkan hasil penelitian dan data penelitian.

XIII. Analisis Data

Pada bab ini peneliti belum mendapatkan data.Dikarenakan membutuhkan waktu yang lama serta alat yang di teliti (PLC) belum ada maka penelitian belum sampai mendapatkan hasil penelitian dan data penelitian.

XIV. Manual Pemeliharaan

Manual pemeliharaan pertama kali dilakukan dengan memulaimonitoring selanjutnya melakukan peninjauan aspek fisi dan non fisik.untuk menentukan metode monitoring dan maintenance yang di lakukan setelah menentukan metode monitoring dan maintenance yang diperlukan,kemudian membuat laporan hasil maintenance dan monitoring,jika terjadi kerusakan pada system plant (PLC).maka dilakukan repair yang di tentukan pada metode pemeliharaan yang telah dibuat. Manual pemeliharaan a. Monitoring plant : cara monitoring (PLC) monitoring

plant dengan melakukan pengamatan secara bertahap dan terjadwal dengan melakukan monitoring maka dapat di susunlah metode monitoring dan maintenance yang digunakan

b. Tinjauan aspek fisik : yaitu melakukan pengamatan terhadap aspek fisik yang di tentukan seperti

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC

A

pengamatan timbulnya korosi,tingkat deposit debu,dan adanya genangan air pada lingkungan kerja tinjauan aspek fisik dapat dilakukan pada skala yang berkala sesuai jadwal yang telah di tetapkan.

c. Tinjauan aspek non fisik : yaitu melakukan pengamatan terhadap aspek non fisik seperti pengamatan suhu panas pada PLC,tegangan kerja,arus kerja,electrical noise,dankeadaan antivirus.tinjauan aspek non fisik dapat di lakukan secara bertahap sesuai dengan yang di jadwalkanpada jadwal yang telah di tetapkan.Setah melakukan tinjauan aspek non fisik dan aspek fisik maka dapat di susunlah metode monitoring dan metoda maintenance yang di gunakan.dengan melihat acuandari tinjauan aspek fisik dan aspek non fisik.kemudian dari hasil monitoring dan maintenance yang telah dilakukan maka di buatlah laporan pemeliharaan guna mengetahuai data-data atau history tentang keadaan alatyang kita terapkan pemeliharaanya.dari hasil laporan tersebut dapat kita simpulkan bagamana tindakan lanjutan seperti reapir dan lain-lain.

PERENCANAAN PEMELIHARAAN PLC