Penelitian Eksperimen PBL
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Penelitian Eksperimen PBL
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEMBASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAUDARI TES POTENSI AKADEMIK (TPA) PADA SUBPOKOK BAHASAN
LINGKARAN KELAS VIII SMP X
Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan Matematika Kelas B
Oleh :
Afi Latul Laili (120210101115)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................iDAFTAR ISI...........................................iiDAFTAR TABEL.........................................ivDAFTAR GAMBAR.........................................vBAB 1.PENDAHULUAN....................................11.1 Latar Belakang.................................11.2 Rumusan Masalah................................31.3 Tujuan Penelitian..............................31.4 Hipotesis......................................41.5 Manfaat Penelitian.............................4
BAB 2.KAJIAN PUSTAKA.................................52.1 Pembelajaran Matematika........................52.2 Pembelajaran Berbasis Masalah..................62.3 Pembelajaran Konvensional......................72.4 Hasil Belajar Siswa............................72.5 Tes Potensi Akademik...........................82.6 Materi Sub Pokok Bahasan Lingkaran.............82.7 Hasil Penelitian yang relevan..................9
BAB 3.METODE PENELITIAN.............................103.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................103.2 Jenis Penelitian..............................103.3 Penentuan Responden Penelitian................103.4 Desain Penelitian.............................113.5 Definisi Operasional..........................11
iv
3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................123.6.1 Teknik Wawancara...........................123.6.2 Teknik Observasi...........................123.6.3 Teknik Kuesioner...........................133.6.4 Teknik dokumentasi.........................133.6.5 Teknik Tes.................................13
3.7 Prosedur Penelitian...........................133.8 Analisis Data.................................143.8.1 Uji Homogenitas Varians dengan SPSS........143.8.2 Uji T-test.................................15
3.9 Bagan Penelitian..............................15DAFTAR PUSTAKA........................................vLAMPIRAN.............................................vi
v
DAFTAR TABEL
2.1 Fase-fase model pembelajaran berbasis masalah..............................................6
vi
DAFTAR GAMBAR
2.1. Lingkaran..........................................................................................................8
3.1. Rancangan penelitian Treatmens by Level Designs........................................11
3.2. Prosedur
penelitian...........................................
...............................................15
1
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. Latar Belakang
Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan bahwa tujuan dari
Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Upaya yang dapat dilakukan
untuk mewujudkan tujuan dari Pendidikan Nasional
sebagaimana yang telah disebutkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 dan UU No 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah dengan
meningkatkan kualitas dari pendidikan nasional.
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
nasional dengan meningkatkan hasil belajar dan
sikap siswa di setiap jenjang pendidikan tidaklah
lepas dari peran seorang guru. Setiap pendekatan,
metode dan model pembelajaran yang digunakan guru
dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa baik hasil belajar dari segi
kognitif, afektif maupun psikomotor. Walaupun
kemajuan teknologi telah mengalami kemajuan,
2
tetapi peran guru masih tetap saja sangatlah
diperlukan.
Berdasarkan undang-undang No.14 tahun 2005,
seorang guru tidak hanya perlu memiliki kemampuan
mengajar namun juga harus memiliki kemampuan untuk
mendidik. Oleh karenanya seorang guru harus
memenuhi persyaratan kompetensi tertentu yang
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial. Dengan terpenuhinya keempat kompetensi
tersebut, dapat menjadikan guru yang profesional.
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru
sangatlah bermacam-macam baik model pembelajaran
yang menitik beratkan pada guru salah satunya
model pembelajaran konvensional atau model
pembelajaran yang menitik beratkan pada siswa agar
siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran di
kelas salah satunya adalah model pembelajaran
berbasis masalah.
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru
sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar dan
sikap siswa. Oleh karena itu, pemilihan model
pembelajaran yang salah akan mampu membuat
efektivitas dari pembelajaran menurun, sehingga
perlu adanya perhatian terhadap model pembelajaran
yang digunakan guru di dalam proses pembelajaran.
3
Pendekatan konvensional merupakan pendekatan
yang pembelajarannya lebih berpusat pada guru,
pembelajaran bersifat satu arah yaitu dari guru
kepada siswa. Pendekatan ini tergolong suatu
pendekatan klasikal, karena pendekatan ini telah
ada sejak dulu dan masih eksis sampai sekarang dan
bahkan masih cukup banyak digunakan dalam
pembelajaran sekarang ini. Pendekatan ini mampu
bertahan sampai saat ini karena cukup efektif
dalam penggunaan waktu pembelajaran dan juga mampu
meningkatkan kemauan seseorang untuk mempelajari
materi secara lebih mendalam. Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan ini lebih cepat dalam
menyampaikan materi pelajaran, juga cepat dalam
hal penyampaian informasi-informasi baru dari
suatu materi pelajaran.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah
satu pendekatan untuk siswa aktif (active learning).
Salah satu teori pendukung dari pembelajaran
berbasis masalah adalah teori Piaget dan teori
Vygotsky. Menurut Jean Piaget, proses belajar
sebenarnya terdiri dari tiga tahapan yakni asimilasi,
akomodasi dan equilibrasi. Proses asimilasi adalah proses
penyatuan informasi baruke struktur kognitif yang
sudah ada dalam benak siswa. Proses akomodasi
adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam
4
situasi yang baru. Proses equilibrasi adalah
penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi. Teori Piaget ini membahas tentang
kemampuan kognitif, adapun untuk kemampuan afektif
berlandaskan pada teori Vygotsky yang menekankan
pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme.
Dengan pembelajaran berbasis masalah ini
diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada hal yang positif.
Pengoptimalan pembelajaran berbasis masalah
memungkinkan pembelajaran di kelas menjadi lebih
efektif dari pada pendekatan konvensional bila
ditinjau dari hasil belajar siswa, akan tetapi
tidak menutup kemungkinan pendekatan konvensional
lebih efektif, karena dalam pengoptimalan belajar
anak memiliki kelemahan dan kelebihan masing-
masing yang mampu memberikan hasil yang
berkebalikan dengan harapan.
Hasil belajar siswa dapat diketahui tidak hanya
dengan proses pembelajaran siswa di kelas saja,
melainkan melalui suatu Tes Potensi Akademik
(TPA). Tes Potensi Akademik adalah suatu tes yang
digunakan untuk menegtahui kemampuan akademik
siswa baik bakat dan kemampuan seseorang di bidang
keilmuan atau akademis. Oleh karena itu TPA sering
dihubungkan dengan kecerdasan seseorang.
5
Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau
dari Tes Potensi Akademik (TPA) pada Subpokok
Bahasan Lingkaran Kelas VIII SMP X”.
BAB 3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
adakah pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil
belajar siswa ditinjau dari Tes Potensi Akademik
(TPA) pada subpokok bahasan lingkaran kelas VIII
SMP X?
BAB 4. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan latar
belakang, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil
belajar siswa ditinjau dari Tes Potensi Akademik
(TPA) pada subpokok bahasan lingkaran kelas VIII
SMP X?
BAB 5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya
pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
(Problem Based Learning) terhadap hasil belajar siswa
6
ditinjau dari Tes Potensi Akademik (TPA) pada
subpokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP X.
BAB 6. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, mengetahui pengaruh pembelajaran
berbasis masalah dan mendapat pengetahuan
penerapannya serta secara langsung.
2. Bagi guru, sebagai masukan dan tawaran
alternatif dalam usaha mencari model
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan
hasil belajar dan sikap siswa pada proses
belajar mengajar khususnya pelajaran
matematika.
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan ketrampilan dan
melatih siswa berpikir kritis serta dapat
berinteraksi secara sehat.
4. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam peningkatan
kualitas pembelajaran matematika.
5. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai
contoh dan bahan pertimbangan apabila ingin
mengadakan penelitian yang sama.
7
BAB 7. KAJIAN PUSTAKA
BAB 8. Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu jenis dari enam
ilmu yaitu matematika, fisika, biologi, psikologi,
ilmu-ilmu sosial dan linguistik. Di dasarkan pada
pandangan konstruktivisme, hakikat matematika
yakni anak yang belajar matematika dihadapkan pada
masalah tertentu berdasarkan kontruksi pengetahuan
yang diperolehnya ketika belajar dan anak berusaha
memecahkannya (Hamzah, 2007:126-132)
Sedangkan “Pembelajaran ialah proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan
siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh
dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap”
(Dimyati dan Mudjiono, 2002:157). Menurut Mappa
dan Balesman (1994:188), pembelajaran merupakan
upaya sistematikuntuk membantu peserta didik
melalui kegiatan belajar agar mereka mampu
mengubah, mengembangkan atau mengendalikan sikap
dan perilakunya sampai batas kemampuan yang
maksimal. Sehingga melalui pembelajaran, peserta
didik dapat berubah menjadi peserta didik yang
lebih baik, karena pembelajaran selalu
menghasilkan perubahan yang baik, dari yang semula
tidak bis menjadi bisa, dari semula buruk menjadi
8
akan berubah baik. Oleh karena itu pembelajaran
matematika dalam dunia pendidikan memiliki
kedudukan yang sangat penting yang dapat
dibuktikan dengan diberikannya materi matematika
di semua jenjang pendidikan, baik pendidikan
dasar, menengah, maupun tingkat pendidikan tinggi.
Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri
adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri
siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir
kritis, logis, sistematis dan sifat obyektif,
jujur, disiplin dalam memecahkan suatu
permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang
lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari
(PPPG,2004:1)
BAB 9. Pembelajaran Berbasis Masalah
Problem Based Learning (PBL) merupakan metode
instruksional yang memantang siswa agar “belajar
untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk
mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah
ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan
serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas
materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk
berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari
serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai
(Taufiq, 2009:21)
9
Menurut (Sofan:2013) terdapat lima fase dalam
model pembelajaran berbasis masalah . Fase
tersebut terangkum dalam tabel 2.1
Tabel 2.1 Fase-fase model pembelajaran berbasis masalah
Fas
e
Indikator Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa
kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan
logistik yang diperlukan,
memotivasi siswa terlibat aktif
dan kreatif dalam aktivitas
pemecahan masalah yang
dipilihnya.2 Mengorganisasik
an siswa untuk
belajar
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
tersebut.3 Membimbing
penyelidikan
individual
maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan
masalah.4 Mengembangkan
dan menyajikan
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
10
hasil karya karya yang sesuai seperti
laporan, video dan model dan
membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.5 Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang
mereka gunakan.
BAB 10. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran
yang biasa dilakukan oleh guru. Pada umumnya
pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang
lebih terpusat pada guru. Akibatnya terjadi
praktek pembelajaran yang kurang optimal karena
guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar
dan pembelajaran. Metode yang sering dipakai dalam
pemebelajaran konvensioanal antara lain adalah
ekspositori. Metode ekspositori sama seperti
metode ceramah. Namun pada metode ekspositori
dominasi guru sudah sedikit berkurang karena tidak
terus menerus berbicara. Guru berbicara pada awal
pembelajaran dan menerangkan materi. Siswa tidak
hanya mendengar atau membuat catatan tetapi siswa
11
dan guru bersama-sama memenyelesaikan permasalahan
yang ada.
BAB 11. Hasil Belajar Siswa
Menurut Sudjana (2002:28) hasil belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya,
sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,
kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya
penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada
individu. Perubahan tersebut dikelompokkan ke
dalam tiga tipe yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Belajar erat hubungannya dengan pengajaran.
Pengajaran menuntut interaksi antara siswa dan
guru. Guru sebagai perencana pengajaran perlu
merumuskan tujuan pembelajaran sebagai pedoman dan
pengarahan bagi jalannya proses mengajar
(Roestiyah,1994:46). Tujuan tersebut menjadi
ukuran bagi hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa dalam penelitian ini
ditunjukkan oleh hasil tes yang diberikan setelah
proses pembelajaran dengan model pembelajaran
berbasis masalah. Tes disusun berdasarkan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan sebelum memulai
AC
B
O
12
proses pembelajaran. Hasil tes tersebut akan
menunjukkan perubahan pengetahuan yang terjadi
pada siswa setelah melalui proses pembelajaran.
BAB 12. Tes Potensi Akademik
Tes Potensi Akademik atau TPA merupakan tes
psikologi yang dapat mengungkap apa yang telah
dicapai seseorang secara intelektual. Karena
mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi atau
rendahnya nilai TPA sering dihubungkan dengan
tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan. TPA
digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang
ketika berurusan dengan objek kata (verbal),
angka(numeris) dan gambar (figural). Secara
psikologis dipercaya bahwa terdapat batas minimal
tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang sehingga
berpeluang besar berhasil menangani masalah yang
bersifat intelektual.
BAB 13. Materi Sub Pokok Bahasan Lingkaran
Gambar 2.1. Lingkaran
13
Perhatikan gambar di atas dengan seksama.
Misalkan A, B, C merupakan tiga titik sebarang
pada lingkaran berpusta di O. dapat dilihat bahwa
ketiga titik tersebut memiliki jarak yang sama
terhadap titik O. Titik tersebut disebut sebagai
titik pusat lingkaran. Pada gambar tersebut, jarak
OA, OB, OC disebut jari-jari lingkaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa lingkaran adalah kurva tertutup
sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-
titik yang berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu. Jarak yang sama tersebut dinamakan jari-
jari lingkaran dan titik tertentu tersebut
dinamakan pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut
kedua ujungnya saling bertemu membentuk keliling
lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran).
Ada beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam
unsur-unsur sebuah lingkaran diantaranya adalah
titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali
busur, tembereng, juring, sudut pusat, dan sudut
keliling.
Keliling lingkaran=πdLuas lingkaran = luas persegi panjang
= panjang × lebar
= 12keliling lingkaran × jari-jari
= 12×2πr×r
14
= πr2
BAB 14. Hasil Penelitian yang relevan
Penelitian eksperimen sudah banyak dilakukan
namun untuk penelitian eksperimen yang
membandingkan model pembelajaran berbasis masalah
dengan model pembelajaran lain masih jarang
ditemukan. Sehingga mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian tersebut. Penelitian yang
menjadi kajian dalam peneltian ini adalah
penelitian Akinoglu dan Tandagon (2006).
Akinoglu dan Tandagon (2006) melakukan
penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Aktif Berbasis
Masalah dalam Ilmu Pendidikan pada Prestasi Akademik, Sikap
dan Konsep belajar Siswa. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran aktif
berbasis masalah dapat meningkatan prestasi
akademik dan sikap siswa. Hal ini ditunjukkan
bahwa rata-rata dari nilai post-test yang
dilakukan oleh kelompok eksperimen adalah 12.76
dan kelompok kontrol adalah 10.12. sedangkan rata-
rata dari nilai post-sikap kelompok eksperimen
ditemukan 73,80 dan kelompok kontrol ditemukan
65.60.
Dari kajian penelitian di atas, peneliti
merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih
lanjut. Jika pada penelitian sebelumnya variabel
15
yang diukur adalah prestasi akademin dan sikap,
peneliti akan menggunakan variabel yang diukur
adalah hasil belajar siswa.
BAB 15. METODE PENELITIAN
BAB 16. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP X
dengan pertimbangan bahwa belum pernah ada
penelitian yang serupa di sekolah tersebut. Dapun
waktu penelitian dilakukan pada tahun ajaran
2015/2016 dan sebagai subyek penelitiannya adalah
siswa kelas VIII SMP X.
BAB 17. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian
jenis eksperimen. Penelitian eksperimen secara
garis besar ditunjukkan untuk mengetahui pengaruh
suatu perlakuan terhadap sampel. Adapun perlakuan
terhadap sampel yaitu menetapkan model
Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap sampel yang
telah ditetapkan.
BAB 18. Penentuan Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan teknik sampling acak kelompok
(Cluster Random Sampling). Teknik ini dipilih karena
subjek berupa kelompok yang tergantung dalam
kelas. Kelompok dipilih dan kemudian individu-
16
individu dalam kelompok-kelompok yang digunakan
untuk penelitian. Dalam menggunakan teknik ini
pertama kali dipilih kelas secara acak, bila kelas
tersebut telah dipilih maka individu yang menjadi
anggota kelas tersebut secara otomatis menjadi
subjek penelitiannya (Hadjar, 1996:143).
Oleh karena itu, sebelum kelas eksperimen dan
kelas kontrol dipilih uji homogenitas dilakukan
terlebih dahulu terhadap populasi seluruh nilai
pretes siswa kelas VIII SMP X, untuk membuktikan
bahwa populasi tersebut homogen. Langkah
selanjutnya yaitu menentukan kelas eksperimen.
Kelas eksperimen sebagai kelompok penerima
pembelajaran matematika dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah dan kelas kontrol sebagai siswa
yang menerima pembelajaran matematika dengan
menggunakan pembelajaran konvensional. Di mana
masing-masing kelas eksperimen maupun kontrol
dibedakan menjadi dua yaitu kelompok dengan TPA
tinggi dan rendah.
BAB 19. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pengembangan
rancangan Quasi Eksperimental design yaitu jenis
eksperimen yang sudah memenuhi persyaratan
eksperimen yakni adanya kelompok lain yang tidak
dikenai eksperimen namun ikut mendapatkan
17
pengamatan. Berdasarkan jenis-jenis rancangan
tersebut, penelitian ini menerapkan pengembangan
Eksperimen Design Jenis Treatmens by Level Designs dengan
pola:
K.1 O.1 X.1 O.2
`K.2 O.3 X.1 O.4
E.1 O.5 X.2 O.6
E.2 O.7 X.2 O.8
Gambar 3.1. Rancangan penelitian Treatmens by Level
Designs
Keterangan:
K= kelas kontrol (kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional)E= kelas eksperimen (kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah)K1= kelas kontrol dengan TPA rendahK2= kelas kontrol dengan TPA tinggiE1= kelas eksperimen dengan TPA rendahE2= kelas eksperimen dengan TPA tinggiO1= hasil pre-test kelas kontrol 1O2= hasil post-test kelas kontrol 1O3= hasil pre-test kelas kontrol 2O4= hasil post-test kelas kontrol 2O5= hasil pre-test kelas eksperimen 1O6= hasil post-test kelas ekssperimen 1O7= hasil pre-test kelas eksperimen 2O8= hasil post-test kelas ekssperimen 2X1= perlakuan menggunakan pembelajaran konvensionalX2= perlakuan menggunakan pembelajaran berbasis masalah
18
BAB 20. Definisi Operasional
Untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran,
diberikan definisi dari beberapa istilah yang
digunakan yaitu:
1) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) dapat menjadikan siswa yang awalnya
hanyalah penerima pasif menjadi aktif, belajar
mandiri dan memecah masalah. Model ini
memungkinkan siswa untuk belajar pengetahuan
baru menghadapi masalah yang harus dipecahkan.
2) Hasil belajar yang dimaksud adalah tes akhir
siswa pada pokok bahasan lingkaran. Ketuntasan
belajar adalah taraf penguasaan minimal yang
ditetapkan setiap unit bahan ajar baik
perorangan maupin kelompok.
BAB 21. Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Musfiqon:2012) Pengumpulan data
dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Ada beberapa teknik yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Di
antaranya adalah teknik wawancara, observasi,
kuesioner, dokumentasi dan tes.
BAB 22. Teknik Wawancara
Pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara untuk mencari data tentang
19
pemikiran, konsep atau pengalaman mendalam
dari informan. Teknik wawancara ini sering
dijadikan teknik pengumpulan data utama dalam
penelitian. Peneliti melakukan komunikasi
interaktif dengan sumber informasi untuk
mendapatkan data sesuai masalah penelitian.
Dalam proses wawancara terjadi tanya jawab
antara peneliti dan informan, baik secara
terstruktur maupun tidak terstruktur.
BAB 23. Teknik Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan
data melalui pengamatan atas gejala, fenomena
dan fakta empiris yang terkait dengan masalah
penelitian. Dilihat dari cara melakukannya,
ada dua macam observasi yaitu observasi
langsung dan tidak langsung. Observasi
langsung adalah kegiatan pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti secara langsung.
Peneliti bisa melakukan interaksi visual
dengan objek yang diteliti. Sedangkan
observasi tidak langsung adalah pengamatan
yang dilakukan peneliti dengan menggunakan
alat bantu baik elektronik maupun manusia.
BAB 24. Teknik Kuesioner
Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan
yang disusun secara logis, sistematis dan
20
objektif untuk menerangkan variabel yang
diteliti. Instrumen pengumpulan data berisi
daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis untuk direspons oleh sumber data,
yaitu responden.
BAB 25. Teknik dokumentasi
Dokumentasi adalah kumpulan fakta dan
data yang tersimpan dalam bentuk teks atau
artefak. Teknik dokumentasi ini sering
digunakan menjadi teknik utama dalam
penelitian sejarah atau analisis teks.
BAB 26. Teknik Tes
Penelitian yang target datanya berupa
keterampilan, kompetensi, intelegensi dan
bakat lebih tepat menggunakan teknik tes.
Penggunaan teknik tes ini disesuaikan dengan
masalah yang diteliti, sehingga alat tes yang
dipilih sesuai dengan masalah penelitian.
BAB 27. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai
berikut
1. Menentukan populasi.
2. Mengadakan uji homogenitas pada siswa kelas
VIII dengan menggunakan uji kesamaan varians
berdasarkan nilai pre-test. Apabila varians yang
diperoleh hampir sama, maka kita dapat memilih
21
dua buah kelas secara acak untuk dijadikan
sampel dalam penelitian itu. Apabila uji
kesamaan varians tidak sama, maka pemilihan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji Independent Sample T-test dengan
memasang dua buah kelas secara acak.
3. Mengadakan proses pembelajaran dengan
memberlakukan model pembelajaran berbasis
masalah pada kelas eksperimen dan memberlakukan
model pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol.
4. Mengadakan post-test pada akhir pembelajaran.
5. Memberikan angket kepada siswa untuk
memperoleh tanggapan tentang pembelajaran yang
telah berlangsung.
6. Melakukan wawancara kepada guru untuk
memperoleh tanggapan tentang pembelajaran yang
telah berlangsung.
7. Menganalisis hasil penelitian dengan uji T-
test dengan taraf signifikan 5%
8. Menarik kesimpulan.
BAB 28. Analisis Data
Analisis data merupakan proses untuk mengolah
data setelah data tersebut terkumpul. Analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
22
BAB 29. Uji Homogenitas Varians dengan SPSS
Untuk mengetahui nilai pre-testnya
adalah homogen atau tidak maka dilakukan uji
homogenetas, maka kita asumsikan bahwa kelas
VIII memiliki kemampuan yang setara(homogen).
Hipotesis untuk uji homogenitas ini adalah
sebagai berikut:
H0: kelas VIII memiliki nilai rata-rata
dengan varian yang sama (homogen)
H1: kelas VIII memiliki nilai rata-rata
dengan varian yang tidak sama (tidak
homogen)
Dalam menguji hipotesis tersebut
digunakan taraf signifikasi sebesar 95% (
α=0,05) dengan kriteria sebagai berikut:
Jika signifikasi yang diperoleh ≥0,05 makaH0 diterima(kelas VIII memiliki nilai rata-
rata dengan varian yang sama)
Jika signifikasi yang diperoleh ¿0,05 maka
H0 ditolak(kelas VIII memiliki nilai rata-
rata dengan varian yang tidak sama)
BAB 30. Uji T-test
Arikunto (2006:311) untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar siswa pada
pemebalajaran berbasis masalah dengan
Menentukan Populasi
Kelas Kontrolmenggunakan pembelajaran konvensional
Analisis
Uji Homogenitas
Pre-test
Uji T-test
Post-Test
Kelas eksperimenmenggunakan pembelajaran berbasis masalah
Kesimpulan
23
pembelajaran konvensional digunakan uji T-
test pada SPSS 17.
Untuk menguji suatu hipotesis dengan taraf
signifikan 5% adalah sebagai berikut:
Harga thitung ≥ ttabel maka hipotesis H0 ditolak
dan H1 diterima.
Harga thitung <ttabel maka hipotesis H0
diterima dan H1 ditolak.
Jika setelah melakukan analisis terhadap
nilai post-test siswa dan didapatkan
kesimpulan bahwa ada perngaruh pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar
siswa.
BAB 31. Bagan Penelitian
Adapun bagan penelitian ini adalah
v
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, Orhan dan Ozkardes Tandagon. 2006. The Effects of
Problem-Based Active Learning in Science Education on Students’
Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Volume
3. http://ejmste.com
Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based
Learning. Jakarta: KencanaPrenada Media Group
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran
Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Anonim. 2011. Pembelajaran Konvensional.
www.Furahasekai.wordpress.com. [22 Desember 2014]
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Hobri. 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Jember :
Center of Society Studies (CSS)
Irawan, Prasetya dan Suciati. 2005. Teori Belajar dan
Motivasi. Jakarta : PAU-PPAI
Masyhud, Sulthon. 2012. Membangun Semangat Kerja Guru.
Yogyakarta : LaksBang PRESSindo
Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya
Roestiyah, NK. 1994. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem.
Jakarta : Rineka Cipta
vi
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algesindo
Tito, Muhammad A. 1999. Meningkatkan Kemampuan Logika Siswa
melalui Penyelesaian Soal-Soal Kalimat Verbal. Jakarta :
Jurnal Ilmu Pendidikan Depdiknas
Universitas Jember. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jember: Jember University Press
vii
LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Lingkaran
Subpokok Bahasan : Unsur, keliling dan
luas lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
viii
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianut.
2. Memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran.
3. Menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab pada
siswa.
4. Menunjukkan kemampuan bekerjasama dalam memecahkan
masalah.
v
5. Melatih diri untuk bersikap kritis dan kreatif .
C. Indikator Pencapaian
1. Memulai pembelajaran dengan berdoa.
2. Menentukan unsur-unsur lingkaraan.
3. Menentukan keliling lingkaran.
4. Menentukan luas lingkaran.
5. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
keliling lingkaran atau luas lingkaran.
6. Bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan
masalah.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dimulainya pelajaran, siswa diharapkan mengawali
kegiatan dengan berdoa.
2. Disajikan sebuah gambar dan atau benda berbentuk
lingkaran, siswa diharapkan dapat menuliskan
unsur-unsur lingkaran dengan benar.
3. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa
diharapkan dapat menentukan rumus keliling
lingkaran dengan tepat.
4. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa
diharapkan dapat menentukan rumus luas lingkaran
dengan tepat.
5. Disajikan permasalahan tentang keliling dan luas
lingkaran, siswa diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahn tersebut dengan benar.
AC
B
O
vi
6. Dibentuknya kelompok, siswa diharapkan dapat
bekerja sama dengan baik.
E. Materi Pembelajaran
Perhatikan gambar di atas dengan seksama. Misalkan
A, B, C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran
berpusta di O. dapat dilihat bahwa ketiga titik
tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O.
Titik tersebut disebut sebagai titik pusat
lingkaran. Pada gambar tersebut, jarak OA, OB, OC
disebut jari-jari lingkaran. Jadi dapat disimpulkan
bahwa lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama
tersebut dinamakan jari-jari lingkaran dan titik
tertentu tersebut dinamakan pusat lingkaran. Garis
lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu
membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran
(luas lingkaran). Ada beberapa bagian lingkaran yang
termasuk dalam unsur-unsur sebuah lingkaran
diantaranya adalah titik pusat, jari-jari,
vii
diameter, busur, tali busur, tembereng, juring,
sudut pusat, dan sudut keliling.
Keliling lingkaran=πdLuas lingkaran = luas persegi panjang
= panjang × lebar
= 12keliling lingkaran × jari-jari
= 12×2πr×r
= πr2
F. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah
Pendekatan Saintifik dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning(PBL). Metode
Pembelajaran yang digunakan adalah ekspositori dan
diskusi.
Pendekatan Saintifik meliputi:
1.mengamati,
2.menanyakan,
3.mencoba,
4.menganalisa,
5.mengkomunikasikan.
Fase-fase Problem Based Learning(PBL) adalah:
1.memberikan orientasi tentang permasalahan kepada
siswa (pengajuan masalah)
2.mengorganisasikan siswa untuk meneliti
viii
3.membantu investigasi individu atau kelompok
4.mengembangkan dan mempresentasikan hasil diskusi
5.mengevaluasi proses pemecahan masalah
G. Materi Prasyarat
Persegi panjang
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat /Media Pembelajaran
Kertas
Penggaris
Pensil/bolpoin
Gunting
2. Sumber Belajar
Buku siswa
Buku guru
I. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan
Guru
Kegiatan
Siswa
Waktu Keterangan
1
.
Pendahuluan 15’
Membuka
pelajaran
dengan salam
dan berdoa.
Dilanjutkan
dengan
Menjawab
salam,
berdoa, dan
mengikuti
pengecekan
2’
ix
mengecek
kehadiran
siswa.
kehadiran.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan di
capai.
Mendengarkan
penyampaian
tujuan
pembelajaran
oleh guru.
3’
Apersepsi
motivasi
Melakukan
apersepsi
dengan
menyajikan
permasalahan
melalui
pemberian
contoh-
contoh benda
berbentuk
lingkaran.
Melihat dan
memahami
ciri-ciri
benda yang
berbentuk
lingkaran
dan memahami
permasalahnn
ya.
5’
Mengarahkan
siswa untuk
membentuk
kelompok
yang terdiri
atas 4-5
Berkumpul
dengan
kelompoknya
masing-
masing.
5’
x
orang. 2. Kegiatan
inti
65’
Menyajikan
Lembar Kerja
Siswa yang
berisi
permasalahan
sehari-hari
yang
berkaitan
dengan
lingkaran.
(Fase 1 PBL)
Membaca dan
memahami
Lembar Kerja
Siswa yang
diberikan.
9’ Mengamati
Mengarahkan
siswa untuk
membaca
petunjuk
pengerjaan
Lembar Kerja
Siswa
terlebih
dahulu
kemudian
membaca soal
yang
Membaca dan
memahami
petunjuk
pengerjaan
Lembar Kerja
Siswa
terlebih
dahulu
kemudian
membaca soal
yang
diberikan.
3’
xi
diberikan.
(Fase 2 PBL)Mengarahkan
dan
membimbing
siswa untuk
menuliskan
hal-hal yang
tidak
diketahui
atau yang
ingin
ditanyakan
di tempat
yang telah
disediakan
di dalam
Lembar Kerja
Siswa.
(Fase 3 PBL)
Menuliskan
hal-hal yang
tidak
diketahui
atau yang
ingin
ditanyakan
dikaitkan
dengan
materi
sebelumnya
yang telah
dipelajari
(jika ada)
pada tempat
yang telah
disediakan
di dalam
Lembar Kerja
Siswa.
10’
Menanya dan
Mencoba
Mengarahkan
dan
membimbing
siswa dalam
Menyelesaiak
an
permasalahan
pada lembar
15’ Menganalisis
xii
pelaksanaan
pengerjaan
Lembar Kerja
Siswa.
(Fase 4 PBL)
Kerja Siswa
bersama
anggota
kelompok.
Mengarahkan
siswa untuk
menukarkan
hasil
pengerjaan
LKS mereka
dengan
kelompok
lain yang
terdekat,
kemudian
menuliskan
perbedaan
jawaban
mereka pada
tempat yang
sudah
disediakan
di dalam
LKS.
(Fase 4 PBL)
Menukarkan
hasil
pengerjaan
LKS mereka
dengan
kelompok
lain yang
terdekat,
kemudian
menuliskan
perbedaan
jawaban
mereka pada
tempat yang
sudah
disediakan
di dalam
LKS.
8’
xiii
Meminta
beberapa
kelompok
untuk
mempresentas
ikan hasil
kerjanya
dalam
menyelesaika
n
permasalahan
yang ada,
kemudian
ditanggapi
oleh
kelompok
lain.
(Fase 4 PBL)
Mempresentas
ikan hasil
kerja secara
berkelompok
dalam
menyelesaika
n
permasalahan
yang ada,
kemudian
ditanggapi
oleh
kelompok
lain.
10’
Mengkomunikasik
an
Mengevaluasi
jawaban
masing-
masing
kelompok
terkait
dengan
proses
Mencatat
evaluasi
dari guru
terkait
dengan
kekurangan
jawaban
masing-
10’
xiv
penyelesaian
masalahnya.
(Fase 5 PBL)
masing
kelompok.
3. Penutup 10’Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
hari ini.
Mendengarkan
dan mencatat
intisari
pembelajaran
hari ini.
3’
Memberi
penguatan
bahwa
belajar
matematika
itu
menyenangkan
Mendengarkan
guru dengan
penuh
motivasi
belajar.
2’
Memberikan
penugasan
pada siswa
tentang
keliling dan
luas
lingkaran
serta untuk
mempelajari
materi
Mencatat
tugas dari
guru tentang
menentukan
menentukan
keliling dan
luas
lingkaran
serta
mempelajari
3’
xv
selanjutnya
yaitu
tentang
hubungan
sudut pusat,
panjang
busur, dan
luas juring.
materi
selanjutnya
yaitu
tentang
hubungan
sudut pusat,
panjang
busur, dan
luas juring.Menutup
pembelajaran
dengan doa,
kemudian
mengucapkan
salam.
Berdoa dan
menjawab
salam guru.
2’
J. Penilaian
1.Pengetahuan
Teknik penilaian : Non tes
Jenis penilaian : Tes
Instrumen penilaian : Lembar Penilaian
2.Sikap
Teknik penilaian : Non tes
Jenis penilaian : Observasi
Instrumen penilaian : lembar pengamatan
3.Keterampilan
xvi
Teknik penilaian : Non tes
Jenis penilaian : Observasi
Instrumen penilaian : Lembar penilaian kinerja
K. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa (Soal + Kunci)2. Lembar Penilaian LKS
Jember, .............................
Kepala Sekolah
NIP...................
Guru Mata Pelajaran
NIP ..........................
xvii
Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Sekolah : Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Lingkaran
Subpokok Bahasan : Unsur, keliling
dan luas lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
xviii
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianut.
2. Memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran.
3. Menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab pada
siswa.
C. Indikator Pencapaian
1.Memulai pembelajaran dengan berdoa.
2.Menentukan unsur-unsur lingkaraan.
3.Menentukan keliling lingkaran.
4.Menentukan luas lingkaran.
5.Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
keliling lingkaran atau luas lingkaran.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dimulainya pelajaran, siswa diharapkan mengawali
kegiatan dengan berdoa.
2. Disajikan sebuah gambar dan atau benda berbentuk
lingkaran, siswa diharapkan dapat menuliskan
unsur-unsur lingkaran dengan benar.
3. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa
diharapkan dapat menentukan rumus keliling
lingkaran dengan tepat.
AC
B
O
xix
4. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa
diharapkan dapat menentukan rumus luas lingkaran
dengan tepat.
5. Disajikan permasalahan tentang keliling dan luas
lingkaran, siswa diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahn tersebut dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
Perhatikan gambar di atas dengan seksama. Misalkan
A, B, C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran
berpusta di O. dapat dilihat bahwa ketiga titik
tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O.
Titik tersebut disebut sebagai titik pusat
lingkaran. Pada gambar tersebut, jarak OA, OB, OC
disebut jari-jari lingkaran. Jadi dapat disimpulkan
bahwa lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak
sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama
tersebut dinamakan jari-jari lingkaran dan titik
tertentu tersebut dinamakan pusat lingkaran. Garis
lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu
xx
membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran
(luas lingkaran). Ada beberapa bagian lingkaran yang
termasuk dalam unsur-unsur sebuah lingkaran
diantaranya adalah titik pusat, jari-jari,
diameter, busur, tali busur, tembereng, juring,
sudut pusat, dan sudut keliling.
Keliling lingkaran=πdLuas lingkaran = luas persegi panjang
= panjang × lebar
= 12keliling lingkaran × jari-jari
= 12×2πr×r
= πr2
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah
pembelajaran konvensional, dengan metode ceramah.
G. Materi Prasyarat
Persegi panjang
H. Sumber Belajar
Buku siswa
Buku guru
I. Kegiatan Pembelajaran
No. Kegiatan
Guru
Kegiatan
Siswa
Waktu Keterangan
xxi
1
.
Pendahuluan 20’
Membuka
pelajaran
dengan salam
dan berdoa.
Dilanjutkan
dengan
mengecek
kehadiran
siswa.
Menjawab
salam,
berdoa, dan
mengikuti
pengecekan
kehadiran.
4’
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan di
capai.
Mendengarkan
penyampaian
tujuan
pembelajaran
oleh guru.
6’ Apersepsi
motivasi
Melakukan
apersepsi
dengan
menyajikan
permasalahan
melalui
pemberian
contoh-
contoh benda
Melihat dan
memahami
ciri-ciri
benda yang
berbentuk
lingkaran
dan memahami
permasalahnn
ya.
10’
xxii
berbentuk
lingkaran.2. Kegiatan
inti
60’
Menjelaskan
materi
tentang
lingkaran
Mendengarkan
penjelasan
guru
20’
Memberikan
contoh soal
dan
menjelaskan
cara
menyelesaika
n contoh
soal
tersebut
Memperhatika
n penjelasan
guru tentang
pengerjaan
contoh soal
15’
Memberikan
latihan soal
dalam bentuk
Lembar Kerja
Siswa
Mengerjakan
latihan soal
pada Lembar
Kerja Siswa
25’
3. Penutup 10’Menyimpulkan
hasil
pembelajaran
Mendengarkan
dan mencatat
intisari
3’
xxiii
hari ini. pembelajaran
hari ini.Memberi
penguatan
bahwa
belajar
matematika
itu
menyenangkan
Mendengarkan
guru dengan
penuh
motivasi
belajar.
2’
Memberikan
penugasan
pada siswa
tentang
keliling dan
luas
lingkaran
serta untuk
mempelajari
materi
selanjutnya
yaitu
tentang
hubungan
sudut pusat,
panjang
busur, dan
Mencatat
tugas dari
guru tentang
menentukan
menentukan
keliling dan
luas
lingkaran
serta
mempelajari
materi
selanjutnya
yaitu
tentang
hubungan
sudut pusat,
panjang
3’
xxiv
luas juring. busur, dan
luas juring.Menutup
pembelajaran
dengan doa,
kemudian
mengucapkan
salam.
Berdoa dan
menjawab
salam guru.
2’
J. Penilaian
4.Pengetahuan
Teknik penilaian : Non tes
Jenis penilaian : Tes
Instrumen penilaian : Lembar Penilaian
5.Sikap
Teknik penilaian : Non tes
Jenis penilaian : Observasi
Instrumen penilaian : lembar pengamatan
6.Keterampilan
Teknik penilaian : Non tes
Jenis penilaian : Observasi
Instrumen penilaian : Lembar penilaian kinerja
K. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa (Soal + Kunci)2. Lembar Penilaian LKS
Jember, ...........
xxv
..................Kepala Sekolah
NIP...................
Guru Mata Pelajaran
NIP ..........................
xxvi
Lampiran 3. Soal Pre-test
Nama :................................................
Kelas :................................................
No. Urut:...............................................
Waktu : 30 menit
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda (X)!
1. Bentuk umum dari persamaan kuadrat5x2−2x+3=2x2+4x−12adalah...a. 3x2+6x−15=0b. 3x2−6x−15=0c. 3x2−6x+15=0d. 3x2+6x+15=0
2. Bentuk umum dari persamaan kuadrat 2(x¿¿2+1)=x(x+3)¿
adalah...a. x2−3x+2=0b. x2−3x−2=0c. x2+3x+2=0d. x2+3x−2=0
3. Akar-akar penyelesaian dari x2−15x+14=0 adalah...a. x1=2 dan x2=7b. x1=−2 dan x2=−7c. x1=1 dan x2=14d. x1=−1 dan x2=−14
4. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 5 dan -2 adalah...a. x2−3x−10=0
xxvii
b. x2+3x−10=0c. x2−3x+10=0d. x2+3x+10=0
5. Diskriminan dari persamaan x2+2x−8=0 adalah...a. 30b. 32c. 36d. 38
6. Nilai diskriminan persamaan kuadrat 3x2−5x+c=0 adalah 49. Nilai c adalah...a. -2b. -1c. 0d. 2
7. Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat 2x2−4x+6=0 adalah...a. 3b. 2c. -3d. -2
8. Akar-akar dari persamaan x2−36=0 adalah...a. x1=6 dan x2=6b. x1=6 dan x2=−6c. x1=4 dan x2=9d. x1=3 dan x2=12
9. Himpunan selesaian dari 2x2+7x+3=0 adalah...
a. {12 ,3}b. {−12 ,−3}c. {12 ,−3}
xxviii
d. {−12 ,3}10. Luas sebidang tanah berbentuk persegi panjang
adalah 4.320 m2. Jika panjang tanah itu 12 m lebih panjang daripada lebarnya, maka panjang dan lebar tanah adalah...a. p=70 m dan l=58 mb. p=72 m dan l=60 mc. p=70 m dan l=62 md. p=72 m dan l=62 m
xxix
Lampiran 4. Soal Post-test
Nama :................................................
Kelas :................................................
No. Urut:...............................................
Waktu : 30 menit
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda (X)!
1. Yang termasuk unsur-unsur lingkaran adalah...a. Sisib. Diagonalc. Jari-jarid. Rusuk
2. Dari gambar di samping, manakah yangtermasuk jari-jari lingkaran...a. ADb. OBc. BDd. BE
Gambar 13. Yang bukan merupakan ciri-ciri juring adalah....
a. Berupa daerah di dalam lingkaran b. Dibatasi oleh dua jari-jari dan satu busur
lingkaranc. Jari-jari yang membatasi memuat titik ujung
busur lingkarand. Tidak memiliki luasan
xxx
4. Pernyataan yang benar dari hubungan unsur-unsurlingkaran di bawah ini adalah...a. Panjang jari-jari adalah 2 kali panjang
diameter b. Diameter adalah tali busur terpanjang.c. Apotema tidak tegak lurus pada suatu tali busurd. Busur adalah bagian dari diameter lingkaran
5.
Gambar 2Dari gambar di atas, hubungan sudut pusat denganpanjang busur adalah...a. Besar sudut AOB berbanding lurus dengan panjang
busur ABb. Besar sudut AOB berbanding lurus dengan panjang
busur CDc. Besar sudut COD berbanding terbalik dengan
panjang busur ADd. Besar sudut COD berbanding terbalik dengan
panjang busur AB
6. Dari gambar 2 di atas, hubungan sudut pusat denganluas juring adalah...
xxxi
a Besar sudut AOB berbanding lurus dengan luasjuring OAC
b Besar sudut AOB berbanding lurus dengan luasjuring OAD
c Besar sudut COD berbanding lurus dengan luasjuring OCD
d Besar sudut BOC berbanding lurus dengan luasjuring OCD
7. Hubungan antara sudut pusat dan sudut kelilingadalah...a. Sudut pusat adalah dua kali sudut kelilingb. Besar sudut pusat sama dengan besar sudut
kelilingc. Sudut pusat dan sudut keliling tidak menghadap
busur yang samad. Sudut pusat dan sudut keliling terletak pada
busur yang sama
8. Dari pernyataan di bawah ini, kemungkinan-kemungkinan yang menunjukkan hubungan antara sudutpusat dan sudut keliling adalah...a. Jika besar sudut keliling adalah 10° maka besar
sudut pusatnya 20°b. Jika besar sudut keliling adalah 15° maka besar
sudut pusatnya 45°c. Jika besar sudut keliling adalah 10° maka besar
sudut pusatnya 30°d. Jika besar sudut keliling adalah 15° maka besar
sudut pusatnya 20°
9. Suatu ban mobil berdiameter 60 cm (0,6 m). Bantersebut bergaransi hingga menempuh 70.000 km.Pernyataan di bawah ini yang benar adalah...
xxxii
a. 1 putaran ban mobil adalah 1,888 mb. 1 putaran ban mobil adalah 1,444 mc. Garansi ban mobil habis setelah 37.154.989
putarand. Garansi ban mobil habis setelah 38.145.998
putaran
10. Suatu ketika anak kelas VIII SMPN 1 Malangmengadakan study tour ke Kebun Raya Pasuruan. Gurumenugasi siswa untuk memperkirakan diameter suatupohon yang cukup besar. Erik, Dana, Veri, Nia, danRia berinisiatif untuk menghitung diameter pohontersebut dengan mengukur keliling pohon. Merekasaling mengaitkan ujung jari. Rata-rata panjangdari ujung jari kiri sampai ujung jari kanansetiap siswa adalah 120 cm. Tepat lima anaktersebut saling bersentuhan ujung jarinya untukmengelilingi pohon tersebut. Pernyataan yang benardi bawah ini adalah...a. Keliling batang pohon adalah 7 mb. Keliling batang pohon adalah 6 mc. Diameter pohon adalah 200 cmd. Jari-jari pohon adalah 100 cm