Penelitian Eksperimen PBL

62
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI TES POTENSI AKADEMIK (TPA) PADA SUBPOKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP X Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Kelas B Oleh : Afi Latul Laili (120210101115) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of Penelitian Eksperimen PBL

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEMBASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAUDARI TES POTENSI AKADEMIK (TPA) PADA SUBPOKOK BAHASAN

LINGKARAN KELAS VIII SMP X

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi

Penelitian Pendidikan Matematika Kelas B

Oleh :

Afi Latul Laili (120210101115)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ii

UNIVERSITAS JEMBER

2014

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................iDAFTAR ISI...........................................iiDAFTAR TABEL.........................................ivDAFTAR GAMBAR.........................................vBAB 1.PENDAHULUAN....................................11.1 Latar Belakang.................................11.2 Rumusan Masalah................................31.3 Tujuan Penelitian..............................31.4 Hipotesis......................................41.5 Manfaat Penelitian.............................4

BAB 2.KAJIAN PUSTAKA.................................52.1 Pembelajaran Matematika........................52.2 Pembelajaran Berbasis Masalah..................62.3 Pembelajaran Konvensional......................72.4 Hasil Belajar Siswa............................72.5 Tes Potensi Akademik...........................82.6 Materi Sub Pokok Bahasan Lingkaran.............82.7 Hasil Penelitian yang relevan..................9

BAB 3.METODE PENELITIAN.............................103.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................103.2 Jenis Penelitian..............................103.3 Penentuan Responden Penelitian................103.4 Desain Penelitian.............................113.5 Definisi Operasional..........................11

iv

3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................123.6.1 Teknik Wawancara...........................123.6.2 Teknik Observasi...........................123.6.3 Teknik Kuesioner...........................133.6.4 Teknik dokumentasi.........................133.6.5 Teknik Tes.................................13

3.7 Prosedur Penelitian...........................133.8 Analisis Data.................................143.8.1 Uji Homogenitas Varians dengan SPSS........143.8.2 Uji T-test.................................15

3.9 Bagan Penelitian..............................15DAFTAR PUSTAKA........................................vLAMPIRAN.............................................vi

v

DAFTAR TABEL

2.1 Fase-fase model pembelajaran berbasis masalah..............................................6

vi

DAFTAR GAMBAR

2.1. Lingkaran..........................................................................................................8

3.1. Rancangan penelitian Treatmens by Level Designs........................................11

3.2. Prosedur

penelitian...........................................

...............................................15

1

BAB 1. PENDAHULUAN

BAB 2. Latar Belakang

Dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional disebutkan bahwa tujuan dari

Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Upaya yang dapat dilakukan

untuk mewujudkan tujuan dari Pendidikan Nasional

sebagaimana yang telah disebutkan dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 dan UU No 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah dengan

meningkatkan kualitas dari pendidikan nasional.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

nasional dengan meningkatkan hasil belajar dan

sikap siswa di setiap jenjang pendidikan tidaklah

lepas dari peran seorang guru. Setiap pendekatan,

metode dan model pembelajaran yang digunakan guru

dalam mengajar sangatlah berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa baik hasil belajar dari segi

kognitif, afektif maupun psikomotor. Walaupun

kemajuan teknologi telah mengalami kemajuan,

2

tetapi peran guru masih tetap saja sangatlah

diperlukan.

Berdasarkan undang-undang No.14 tahun 2005,

seorang guru tidak hanya perlu memiliki kemampuan

mengajar namun juga harus memiliki kemampuan untuk

mendidik. Oleh karenanya seorang guru harus

memenuhi persyaratan kompetensi tertentu yang

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi

sosial. Dengan terpenuhinya keempat kompetensi

tersebut, dapat menjadikan guru yang profesional.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru

sangatlah bermacam-macam baik model pembelajaran

yang menitik beratkan pada guru salah satunya

model pembelajaran konvensional atau model

pembelajaran yang menitik beratkan pada siswa agar

siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran di

kelas salah satunya adalah model pembelajaran

berbasis masalah.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru

sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar dan

sikap siswa. Oleh karena itu, pemilihan model

pembelajaran yang salah akan mampu membuat

efektivitas dari pembelajaran menurun, sehingga

perlu adanya perhatian terhadap model pembelajaran

yang digunakan guru di dalam proses pembelajaran.

3

Pendekatan konvensional merupakan pendekatan

yang pembelajarannya lebih berpusat pada guru,

pembelajaran bersifat satu arah yaitu dari guru

kepada siswa. Pendekatan ini tergolong suatu

pendekatan klasikal, karena pendekatan ini telah

ada sejak dulu dan masih eksis sampai sekarang dan

bahkan masih cukup banyak digunakan dalam

pembelajaran sekarang ini. Pendekatan ini mampu

bertahan sampai saat ini karena cukup efektif

dalam penggunaan waktu pembelajaran dan juga mampu

meningkatkan kemauan seseorang untuk mempelajari

materi secara lebih mendalam. Pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan ini lebih cepat dalam

menyampaikan materi pelajaran, juga cepat dalam

hal penyampaian informasi-informasi baru dari

suatu materi pelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah

satu pendekatan untuk siswa aktif (active learning).

Salah satu teori pendukung dari pembelajaran

berbasis masalah adalah teori Piaget dan teori

Vygotsky. Menurut Jean Piaget, proses belajar

sebenarnya terdiri dari tiga tahapan yakni asimilasi,

akomodasi dan equilibrasi. Proses asimilasi adalah proses

penyatuan informasi baruke struktur kognitif yang

sudah ada dalam benak siswa. Proses akomodasi

adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam

4

situasi yang baru. Proses equilibrasi adalah

penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan

akomodasi. Teori Piaget ini membahas tentang

kemampuan kognitif, adapun untuk kemampuan afektif

berlandaskan pada teori Vygotsky yang menekankan

pada interaksi sosial sebagai sebuah mekanisme.

Dengan pembelajaran berbasis masalah ini

diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan

hasil belajar siswa pada hal yang positif.

Pengoptimalan pembelajaran berbasis masalah

memungkinkan pembelajaran di kelas menjadi lebih

efektif dari pada pendekatan konvensional bila

ditinjau dari hasil belajar siswa, akan tetapi

tidak menutup kemungkinan pendekatan konvensional

lebih efektif, karena dalam pengoptimalan belajar

anak memiliki kelemahan dan kelebihan masing-

masing yang mampu memberikan hasil yang

berkebalikan dengan harapan.

Hasil belajar siswa dapat diketahui tidak hanya

dengan proses pembelajaran siswa di kelas saja,

melainkan melalui suatu Tes Potensi Akademik

(TPA). Tes Potensi Akademik adalah suatu tes yang

digunakan untuk menegtahui kemampuan akademik

siswa baik bakat dan kemampuan seseorang di bidang

keilmuan atau akademis. Oleh karena itu TPA sering

dihubungkan dengan kecerdasan seseorang.

5

Dari uraian di atas, maka perlu dilakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau

dari Tes Potensi Akademik (TPA) pada Subpokok

Bahasan Lingkaran Kelas VIII SMP X”.

BAB 3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah

adakah pengaruh model pembelajaran berbasis

masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil

belajar siswa ditinjau dari Tes Potensi Akademik

(TPA) pada subpokok bahasan lingkaran kelas VIII

SMP X?

BAB 4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dan latar

belakang, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis

masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil

belajar siswa ditinjau dari Tes Potensi Akademik

(TPA) pada subpokok bahasan lingkaran kelas VIII

SMP X?

BAB 5. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya

pengaruh model pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning) terhadap hasil belajar siswa

6

ditinjau dari Tes Potensi Akademik (TPA) pada

subpokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP X.

BAB 6. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, mengetahui pengaruh pembelajaran

berbasis masalah dan mendapat pengetahuan

penerapannya serta secara langsung.

2. Bagi guru, sebagai masukan dan tawaran

alternatif dalam usaha mencari model

pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan

hasil belajar dan sikap siswa pada proses

belajar mengajar khususnya pelajaran

matematika.

3. Bagi siswa, dapat meningkatkan ketrampilan dan

melatih siswa berpikir kritis serta dapat

berinteraksi secara sehat.

4. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam peningkatan

kualitas pembelajaran matematika.

5. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai

contoh dan bahan pertimbangan apabila ingin

mengadakan penelitian yang sama.

7

BAB 7. KAJIAN PUSTAKA

BAB 8. Pembelajaran Matematika

Matematika merupakan salah satu jenis dari enam

ilmu yaitu matematika, fisika, biologi, psikologi,

ilmu-ilmu sosial dan linguistik. Di dasarkan pada

pandangan konstruktivisme, hakikat matematika

yakni anak yang belajar matematika dihadapkan pada

masalah tertentu berdasarkan kontruksi pengetahuan

yang diperolehnya ketika belajar dan anak berusaha

memecahkannya (Hamzah, 2007:126-132)

Sedangkan “Pembelajaran ialah proses yang

diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan

siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh

dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap”

(Dimyati dan Mudjiono, 2002:157). Menurut Mappa

dan Balesman (1994:188), pembelajaran merupakan

upaya sistematikuntuk membantu peserta didik

melalui kegiatan belajar agar mereka mampu

mengubah, mengembangkan atau mengendalikan sikap

dan perilakunya sampai batas kemampuan yang

maksimal. Sehingga melalui pembelajaran, peserta

didik dapat berubah menjadi peserta didik yang

lebih baik, karena pembelajaran selalu

menghasilkan perubahan yang baik, dari yang semula

tidak bis menjadi bisa, dari semula buruk menjadi

8

akan berubah baik. Oleh karena itu pembelajaran

matematika dalam dunia pendidikan memiliki

kedudukan yang sangat penting yang dapat

dibuktikan dengan diberikannya materi matematika

di semua jenjang pendidikan, baik pendidikan

dasar, menengah, maupun tingkat pendidikan tinggi.

Tujuan pembelajaran matematika itu sendiri

adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri

siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir

kritis, logis, sistematis dan sifat obyektif,

jujur, disiplin dalam memecahkan suatu

permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang

lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari

(PPPG,2004:1)

BAB 9. Pembelajaran Berbasis Masalah

Problem Based Learning (PBL) merupakan metode

instruksional yang memantang siswa agar “belajar

untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk

mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah

ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan

serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas

materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk

berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari

serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai

(Taufiq, 2009:21)

9

Menurut (Sofan:2013) terdapat lima fase dalam

model pembelajaran berbasis masalah . Fase

tersebut terangkum dalam tabel 2.1

Tabel 2.1 Fase-fase model pembelajaran berbasis masalah

Fas

e

Indikator Kegiatan Guru

1 Orientasi siswa

kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan

logistik yang diperlukan,

memotivasi siswa terlibat aktif

dan kreatif dalam aktivitas

pemecahan masalah yang

dipilihnya.2 Mengorganisasik

an siswa untuk

belajar

Guru membantu siswa

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

tersebut.3 Membimbing

penyelidikan

individual

maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai dan melaksanakan

eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan

masalah.4 Mengembangkan

dan menyajikan

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

10

hasil karya karya yang sesuai seperti

laporan, video dan model dan

membantu mereka untuk berbagi

tugas dengan temannya.5 Menganalisis

dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap penyelidikan

mereka dan proses-proses yang

mereka gunakan.

BAB 10. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran

yang biasa dilakukan oleh guru. Pada umumnya

pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang

lebih terpusat pada guru. Akibatnya terjadi

praktek pembelajaran yang kurang optimal karena

guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar

dan pembelajaran. Metode yang sering dipakai dalam

pemebelajaran konvensioanal antara lain adalah

ekspositori. Metode ekspositori sama seperti

metode ceramah. Namun pada metode ekspositori

dominasi guru sudah sedikit berkurang karena tidak

terus menerus berbicara. Guru berbicara pada awal

pembelajaran dan menerangkan materi. Siswa tidak

hanya mendengar atau membuat catatan tetapi siswa

11

dan guru bersama-sama memenyelesaikan permasalahan

yang ada.

BAB 11. Hasil Belajar Siswa

Menurut Sudjana (2002:28) hasil belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil

belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya,

sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,

kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada

individu. Perubahan tersebut dikelompokkan ke

dalam tiga tipe yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Belajar erat hubungannya dengan pengajaran.

Pengajaran menuntut interaksi antara siswa dan

guru. Guru sebagai perencana pengajaran perlu

merumuskan tujuan pembelajaran sebagai pedoman dan

pengarahan bagi jalannya proses mengajar

(Roestiyah,1994:46). Tujuan tersebut menjadi

ukuran bagi hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini

ditunjukkan oleh hasil tes yang diberikan setelah

proses pembelajaran dengan model pembelajaran

berbasis masalah. Tes disusun berdasarkan tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan sebelum memulai

AC

B

O

12

proses pembelajaran. Hasil tes tersebut akan

menunjukkan perubahan pengetahuan yang terjadi

pada siswa setelah melalui proses pembelajaran.

BAB 12. Tes Potensi Akademik

Tes Potensi Akademik atau TPA merupakan tes

psikologi yang dapat mengungkap apa yang telah

dicapai seseorang secara intelektual. Karena

mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi atau

rendahnya nilai TPA sering dihubungkan dengan

tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan. TPA

digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang

ketika berurusan dengan objek kata (verbal),

angka(numeris) dan gambar (figural). Secara

psikologis dipercaya bahwa terdapat batas minimal

tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang sehingga

berpeluang besar berhasil menangani masalah yang

bersifat intelektual.

BAB 13. Materi Sub Pokok Bahasan Lingkaran

Gambar 2.1. Lingkaran

13

Perhatikan gambar di atas dengan seksama.

Misalkan A, B, C merupakan tiga titik sebarang

pada lingkaran berpusta di O. dapat dilihat bahwa

ketiga titik tersebut memiliki jarak yang sama

terhadap titik O. Titik tersebut disebut sebagai

titik pusat lingkaran. Pada gambar tersebut, jarak

OA, OB, OC disebut jari-jari lingkaran. Jadi dapat

disimpulkan bahwa lingkaran adalah kurva tertutup

sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-

titik yang berjarak sama terhadap suatu titik

tertentu. Jarak yang sama tersebut dinamakan jari-

jari lingkaran dan titik tertentu tersebut

dinamakan pusat lingkaran. Garis lengkung tersebut

kedua ujungnya saling bertemu membentuk keliling

lingkaran dan daerah lingkaran (luas lingkaran).

Ada beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam

unsur-unsur sebuah lingkaran diantaranya adalah

titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali

busur, tembereng, juring, sudut pusat, dan sudut

keliling.

Keliling lingkaran=πdLuas lingkaran = luas persegi panjang

= panjang × lebar

= 12keliling lingkaran × jari-jari

= 12×2πr×r

14

= πr2

BAB 14. Hasil Penelitian yang relevan

Penelitian eksperimen sudah banyak dilakukan

namun untuk penelitian eksperimen yang

membandingkan model pembelajaran berbasis masalah

dengan model pembelajaran lain masih jarang

ditemukan. Sehingga mendorong peneliti untuk

melakukan penelitian tersebut. Penelitian yang

menjadi kajian dalam peneltian ini adalah

penelitian Akinoglu dan Tandagon (2006).

Akinoglu dan Tandagon (2006) melakukan

penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Aktif Berbasis

Masalah dalam Ilmu Pendidikan pada Prestasi Akademik, Sikap

dan Konsep belajar Siswa. Dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa model pembelajaran aktif

berbasis masalah dapat meningkatan prestasi

akademik dan sikap siswa. Hal ini ditunjukkan

bahwa rata-rata dari nilai post-test yang

dilakukan oleh kelompok eksperimen adalah 12.76

dan kelompok kontrol adalah 10.12. sedangkan rata-

rata dari nilai post-sikap kelompok eksperimen

ditemukan 73,80 dan kelompok kontrol ditemukan

65.60.

Dari kajian penelitian di atas, peneliti

merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut. Jika pada penelitian sebelumnya variabel

15

yang diukur adalah prestasi akademin dan sikap,

peneliti akan menggunakan variabel yang diukur

adalah hasil belajar siswa.

BAB 15. METODE PENELITIAN

BAB 16. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP X

dengan pertimbangan bahwa belum pernah ada

penelitian yang serupa di sekolah tersebut. Dapun

waktu penelitian dilakukan pada tahun ajaran

2015/2016 dan sebagai subyek penelitiannya adalah

siswa kelas VIII SMP X.

BAB 17. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian

jenis eksperimen. Penelitian eksperimen secara

garis besar ditunjukkan untuk mengetahui pengaruh

suatu perlakuan terhadap sampel. Adapun perlakuan

terhadap sampel yaitu menetapkan model

Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap sampel yang

telah ditetapkan.

BAB 18. Penentuan Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini ditentukan

dengan menggunakan teknik sampling acak kelompok

(Cluster Random Sampling). Teknik ini dipilih karena

subjek berupa kelompok yang tergantung dalam

kelas. Kelompok dipilih dan kemudian individu-

16

individu dalam kelompok-kelompok yang digunakan

untuk penelitian. Dalam menggunakan teknik ini

pertama kali dipilih kelas secara acak, bila kelas

tersebut telah dipilih maka individu yang menjadi

anggota kelas tersebut secara otomatis menjadi

subjek penelitiannya (Hadjar, 1996:143).

Oleh karena itu, sebelum kelas eksperimen dan

kelas kontrol dipilih uji homogenitas dilakukan

terlebih dahulu terhadap populasi seluruh nilai

pretes siswa kelas VIII SMP X, untuk membuktikan

bahwa populasi tersebut homogen. Langkah

selanjutnya yaitu menentukan kelas eksperimen.

Kelas eksperimen sebagai kelompok penerima

pembelajaran matematika dengan model Pembelajaran

Berbasis Masalah dan kelas kontrol sebagai siswa

yang menerima pembelajaran matematika dengan

menggunakan pembelajaran konvensional. Di mana

masing-masing kelas eksperimen maupun kontrol

dibedakan menjadi dua yaitu kelompok dengan TPA

tinggi dan rendah.

BAB 19. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pengembangan

rancangan Quasi Eksperimental design yaitu jenis

eksperimen yang sudah memenuhi persyaratan

eksperimen yakni adanya kelompok lain yang tidak

dikenai eksperimen namun ikut mendapatkan

17

pengamatan. Berdasarkan jenis-jenis rancangan

tersebut, penelitian ini menerapkan pengembangan

Eksperimen Design Jenis Treatmens by Level Designs dengan

pola:

K.1 O.1 X.1 O.2

`K.2 O.3 X.1 O.4

E.1 O.5 X.2 O.6

E.2 O.7 X.2 O.8

Gambar 3.1. Rancangan penelitian Treatmens by Level

Designs

Keterangan:

K= kelas kontrol (kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional)E= kelas eksperimen (kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah)K1= kelas kontrol dengan TPA rendahK2= kelas kontrol dengan TPA tinggiE1= kelas eksperimen dengan TPA rendahE2= kelas eksperimen dengan TPA tinggiO1= hasil pre-test kelas kontrol 1O2= hasil post-test kelas kontrol 1O3= hasil pre-test kelas kontrol 2O4= hasil post-test kelas kontrol 2O5= hasil pre-test kelas eksperimen 1O6= hasil post-test kelas ekssperimen 1O7= hasil pre-test kelas eksperimen 2O8= hasil post-test kelas ekssperimen 2X1= perlakuan menggunakan pembelajaran konvensionalX2= perlakuan menggunakan pembelajaran berbasis masalah

18

BAB 20. Definisi Operasional

Untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran,

diberikan definisi dari beberapa istilah yang

digunakan yaitu:

1) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based

Learning) dapat menjadikan siswa yang awalnya

hanyalah penerima pasif menjadi aktif, belajar

mandiri dan memecah masalah. Model ini

memungkinkan siswa untuk belajar pengetahuan

baru menghadapi masalah yang harus dipecahkan.

2) Hasil belajar yang dimaksud adalah tes akhir

siswa pada pokok bahasan lingkaran. Ketuntasan

belajar adalah taraf penguasaan minimal yang

ditetapkan setiap unit bahan ajar baik

perorangan maupin kelompok.

BAB 21. Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Musfiqon:2012) Pengumpulan data

dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan. Ada beberapa teknik yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Di

antaranya adalah teknik wawancara, observasi,

kuesioner, dokumentasi dan tes.

BAB 22. Teknik Wawancara

Pengumpulan data menggunakan teknik

wawancara untuk mencari data tentang

19

pemikiran, konsep atau pengalaman mendalam

dari informan. Teknik wawancara ini sering

dijadikan teknik pengumpulan data utama dalam

penelitian. Peneliti melakukan komunikasi

interaktif dengan sumber informasi untuk

mendapatkan data sesuai masalah penelitian.

Dalam proses wawancara terjadi tanya jawab

antara peneliti dan informan, baik secara

terstruktur maupun tidak terstruktur.

BAB 23. Teknik Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpulan

data melalui pengamatan atas gejala, fenomena

dan fakta empiris yang terkait dengan masalah

penelitian. Dilihat dari cara melakukannya,

ada dua macam observasi yaitu observasi

langsung dan tidak langsung. Observasi

langsung adalah kegiatan pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti secara langsung.

Peneliti bisa melakukan interaksi visual

dengan objek yang diteliti. Sedangkan

observasi tidak langsung adalah pengamatan

yang dilakukan peneliti dengan menggunakan

alat bantu baik elektronik maupun manusia.

BAB 24. Teknik Kuesioner

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan

yang disusun secara logis, sistematis dan

20

objektif untuk menerangkan variabel yang

diteliti. Instrumen pengumpulan data berisi

daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis untuk direspons oleh sumber data,

yaitu responden.

BAB 25. Teknik dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan fakta dan

data yang tersimpan dalam bentuk teks atau

artefak. Teknik dokumentasi ini sering

digunakan menjadi teknik utama dalam

penelitian sejarah atau analisis teks.

BAB 26. Teknik Tes

Penelitian yang target datanya berupa

keterampilan, kompetensi, intelegensi dan

bakat lebih tepat menggunakan teknik tes.

Penggunaan teknik tes ini disesuaikan dengan

masalah yang diteliti, sehingga alat tes yang

dipilih sesuai dengan masalah penelitian.

BAB 27. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini adalah sebagai

berikut

1. Menentukan populasi.

2. Mengadakan uji homogenitas pada siswa kelas

VIII dengan menggunakan uji kesamaan varians

berdasarkan nilai pre-test. Apabila varians yang

diperoleh hampir sama, maka kita dapat memilih

21

dua buah kelas secara acak untuk dijadikan

sampel dalam penelitian itu. Apabila uji

kesamaan varians tidak sama, maka pemilihan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji Independent Sample T-test dengan

memasang dua buah kelas secara acak.

3. Mengadakan proses pembelajaran dengan

memberlakukan model pembelajaran berbasis

masalah pada kelas eksperimen dan memberlakukan

model pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.

4. Mengadakan post-test pada akhir pembelajaran.

5. Memberikan angket kepada siswa untuk

memperoleh tanggapan tentang pembelajaran yang

telah berlangsung.

6. Melakukan wawancara kepada guru untuk

memperoleh tanggapan tentang pembelajaran yang

telah berlangsung.

7. Menganalisis hasil penelitian dengan uji T-

test dengan taraf signifikan 5%

8. Menarik kesimpulan.

BAB 28. Analisis Data

Analisis data merupakan proses untuk mengolah

data setelah data tersebut terkumpul. Analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

22

BAB 29. Uji Homogenitas Varians dengan SPSS

Untuk mengetahui nilai pre-testnya

adalah homogen atau tidak maka dilakukan uji

homogenetas, maka kita asumsikan bahwa kelas

VIII memiliki kemampuan yang setara(homogen).

Hipotesis untuk uji homogenitas ini adalah

sebagai berikut:

H0: kelas VIII memiliki nilai rata-rata

dengan varian yang sama (homogen)

H1: kelas VIII memiliki nilai rata-rata

dengan varian yang tidak sama (tidak

homogen)

Dalam menguji hipotesis tersebut

digunakan taraf signifikasi sebesar 95% (

α=0,05) dengan kriteria sebagai berikut:

Jika signifikasi yang diperoleh ≥0,05 makaH0 diterima(kelas VIII memiliki nilai rata-

rata dengan varian yang sama)

Jika signifikasi yang diperoleh ¿0,05 maka

H0 ditolak(kelas VIII memiliki nilai rata-

rata dengan varian yang tidak sama)

BAB 30. Uji T-test

Arikunto (2006:311) untuk mengetahui

perbedaan hasil belajar siswa pada

pemebalajaran berbasis masalah dengan

Menentukan Populasi

Kelas Kontrolmenggunakan pembelajaran konvensional

Analisis

Uji Homogenitas

Pre-test

Uji T-test

Post-Test

Kelas eksperimenmenggunakan pembelajaran berbasis masalah

Kesimpulan

23

pembelajaran konvensional digunakan uji T-

test pada SPSS 17.

Untuk menguji suatu hipotesis dengan taraf

signifikan 5% adalah sebagai berikut:

Harga thitung ≥ ttabel maka hipotesis H0 ditolak

dan H1 diterima.

Harga thitung <ttabel maka hipotesis H0

diterima dan H1 ditolak.

Jika setelah melakukan analisis terhadap

nilai post-test siswa dan didapatkan

kesimpulan bahwa ada perngaruh pembelajaran

berbasis masalah terhadap hasil belajar

siswa.

BAB 31. Bagan Penelitian

Adapun bagan penelitian ini adalah

24

Gambar 3.2. Prosedur penelitian

v

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, Orhan dan Ozkardes Tandagon. 2006. The Effects of

Problem-Based Active Learning in Science Education on Students’

Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Volume

3. http://ejmste.com

Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based

Learning. Jakarta: KencanaPrenada Media Group

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran

Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Anonim. 2011. Pembelajaran Konvensional.

www.Furahasekai.wordpress.com. [22 Desember 2014]

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Hobri. 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Jember :

Center of Society Studies (CSS)

Irawan, Prasetya dan Suciati. 2005. Teori Belajar dan

Motivasi. Jakarta : PAU-PPAI

Masyhud, Sulthon. 2012. Membangun Semangat Kerja Guru.

Yogyakarta : LaksBang PRESSindo

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian

Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya

Roestiyah, NK. 1994. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem.

Jakarta : Rineka Cipta

vi

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Sinar Baru Algesindo

Tito, Muhammad A. 1999. Meningkatkan Kemampuan Logika Siswa

melalui Penyelesaian Soal-Soal Kalimat Verbal. Jakarta :

Jurnal Ilmu Pendidikan Depdiknas

Universitas Jember. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Jember: Jember University Press

vii

LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Sekolah : Sekolah Menengah Pertama

(SMP)

Kelas/Semester : VIII/2

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Lingkaran

Subpokok Bahasan : Unsur, keliling dan

luas lingkaran

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

viii

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianut.

2. Memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran.

3. Menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab pada

siswa.

4. Menunjukkan kemampuan bekerjasama dalam memecahkan

masalah.

v

5. Melatih diri untuk bersikap kritis dan kreatif .

C. Indikator Pencapaian

1. Memulai pembelajaran dengan berdoa.

2. Menentukan unsur-unsur lingkaraan.

3. Menentukan keliling lingkaran.

4. Menentukan luas lingkaran.

5. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan

keliling lingkaran atau luas lingkaran.

6. Bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan

masalah.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dimulainya pelajaran, siswa diharapkan mengawali

kegiatan dengan berdoa.

2. Disajikan sebuah gambar dan atau benda berbentuk

lingkaran, siswa diharapkan dapat menuliskan

unsur-unsur lingkaran dengan benar.

3. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa

diharapkan dapat menentukan rumus keliling

lingkaran dengan tepat.

4. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa

diharapkan dapat menentukan rumus luas lingkaran

dengan tepat.

5. Disajikan permasalahan tentang keliling dan luas

lingkaran, siswa diharapkan dapat menyelesaikan

permasalahn tersebut dengan benar.

AC

B

O

vi

6. Dibentuknya kelompok, siswa diharapkan dapat

bekerja sama dengan baik.

E. Materi Pembelajaran

Perhatikan gambar di atas dengan seksama. Misalkan

A, B, C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran

berpusta di O. dapat dilihat bahwa ketiga titik

tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O.

Titik tersebut disebut sebagai titik pusat

lingkaran. Pada gambar tersebut, jarak OA, OB, OC

disebut jari-jari lingkaran. Jadi dapat disimpulkan

bahwa lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang

merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak

sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama

tersebut dinamakan jari-jari lingkaran dan titik

tertentu tersebut dinamakan pusat lingkaran. Garis

lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu

membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran

(luas lingkaran). Ada beberapa bagian lingkaran yang

termasuk dalam unsur-unsur sebuah lingkaran

diantaranya adalah titik pusat, jari-jari,

vii

diameter, busur, tali busur, tembereng, juring,

sudut pusat, dan sudut keliling.

Keliling lingkaran=πdLuas lingkaran = luas persegi panjang

= panjang × lebar

= 12keliling lingkaran × jari-jari

= 12×2πr×r

= πr2

F. Metode, Pendekatan dan Model Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran yang digunakan adalah

Pendekatan Saintifik dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning(PBL). Metode

Pembelajaran yang digunakan adalah ekspositori dan

diskusi.

Pendekatan Saintifik meliputi:

1.mengamati,

2.menanyakan,

3.mencoba,

4.menganalisa,

5.mengkomunikasikan.

Fase-fase Problem Based Learning(PBL) adalah:

1.memberikan orientasi tentang permasalahan kepada

siswa (pengajuan masalah)

2.mengorganisasikan siswa untuk meneliti

viii

3.membantu investigasi individu atau kelompok

4.mengembangkan dan mempresentasikan hasil diskusi

5.mengevaluasi proses pemecahan masalah

G. Materi Prasyarat

Persegi panjang

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat /Media Pembelajaran

Kertas

Penggaris

Pensil/bolpoin

Gunting

2. Sumber Belajar

Buku siswa

Buku guru

I. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan

Guru

Kegiatan

Siswa

Waktu Keterangan

1

.

Pendahuluan 15’

Membuka

pelajaran

dengan salam

dan berdoa.

Dilanjutkan

dengan

Menjawab

salam,

berdoa, dan

mengikuti

pengecekan

2’

ix

mengecek

kehadiran

siswa.

kehadiran.

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

yang akan di

capai.

Mendengarkan

penyampaian

tujuan

pembelajaran

oleh guru.

3’

Apersepsi

motivasi

Melakukan

apersepsi

dengan

menyajikan

permasalahan

melalui

pemberian

contoh-

contoh benda

berbentuk

lingkaran.

Melihat dan

memahami

ciri-ciri

benda yang

berbentuk

lingkaran

dan memahami

permasalahnn

ya.

5’

Mengarahkan

siswa untuk

membentuk

kelompok

yang terdiri

atas 4-5

Berkumpul

dengan

kelompoknya

masing-

masing.

5’

x

orang. 2. Kegiatan

inti

65’

Menyajikan

Lembar Kerja

Siswa yang

berisi

permasalahan

sehari-hari

yang

berkaitan

dengan

lingkaran.

(Fase 1 PBL)

Membaca dan

memahami

Lembar Kerja

Siswa yang

diberikan.

9’ Mengamati

Mengarahkan

siswa untuk

membaca

petunjuk

pengerjaan

Lembar Kerja

Siswa

terlebih

dahulu

kemudian

membaca soal

yang

Membaca dan

memahami

petunjuk

pengerjaan

Lembar Kerja

Siswa

terlebih

dahulu

kemudian

membaca soal

yang

diberikan.

3’

xi

diberikan.

(Fase 2 PBL)Mengarahkan

dan

membimbing

siswa untuk

menuliskan

hal-hal yang

tidak

diketahui

atau yang

ingin

ditanyakan

di tempat

yang telah

disediakan

di dalam

Lembar Kerja

Siswa.

(Fase 3 PBL)

Menuliskan

hal-hal yang

tidak

diketahui

atau yang

ingin

ditanyakan

dikaitkan

dengan

materi

sebelumnya

yang telah

dipelajari

(jika ada)

pada tempat

yang telah

disediakan

di dalam

Lembar Kerja

Siswa.

10’

Menanya dan

Mencoba

Mengarahkan

dan

membimbing

siswa dalam

Menyelesaiak

an

permasalahan

pada lembar

15’ Menganalisis

xii

pelaksanaan

pengerjaan

Lembar Kerja

Siswa.

(Fase 4 PBL)

Kerja Siswa

bersama

anggota

kelompok.

Mengarahkan

siswa untuk

menukarkan

hasil

pengerjaan

LKS mereka

dengan

kelompok

lain yang

terdekat,

kemudian

menuliskan

perbedaan

jawaban

mereka pada

tempat yang

sudah

disediakan

di dalam

LKS.

(Fase 4 PBL)

Menukarkan

hasil

pengerjaan

LKS mereka

dengan

kelompok

lain yang

terdekat,

kemudian

menuliskan

perbedaan

jawaban

mereka pada

tempat yang

sudah

disediakan

di dalam

LKS.

8’

xiii

Meminta

beberapa

kelompok

untuk

mempresentas

ikan hasil

kerjanya

dalam

menyelesaika

n

permasalahan

yang ada,

kemudian

ditanggapi

oleh

kelompok

lain.

(Fase 4 PBL)

Mempresentas

ikan hasil

kerja secara

berkelompok

dalam

menyelesaika

n

permasalahan

yang ada,

kemudian

ditanggapi

oleh

kelompok

lain.

10’

Mengkomunikasik

an

Mengevaluasi

jawaban

masing-

masing

kelompok

terkait

dengan

proses

Mencatat

evaluasi

dari guru

terkait

dengan

kekurangan

jawaban

masing-

10’

xiv

penyelesaian

masalahnya.

(Fase 5 PBL)

masing

kelompok.

3. Penutup 10’Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

hari ini.

Mendengarkan

dan mencatat

intisari

pembelajaran

hari ini.

3’

Memberi

penguatan

bahwa

belajar

matematika

itu

menyenangkan

Mendengarkan

guru dengan

penuh

motivasi

belajar.

2’

Memberikan

penugasan

pada siswa

tentang

keliling dan

luas

lingkaran

serta untuk

mempelajari

materi

Mencatat

tugas dari

guru tentang

menentukan

menentukan

keliling dan

luas

lingkaran

serta

mempelajari

3’

xv

selanjutnya

yaitu

tentang

hubungan

sudut pusat,

panjang

busur, dan

luas juring.

materi

selanjutnya

yaitu

tentang

hubungan

sudut pusat,

panjang

busur, dan

luas juring.Menutup

pembelajaran

dengan doa,

kemudian

mengucapkan

salam.

Berdoa dan

menjawab

salam guru.

2’

J. Penilaian

1.Pengetahuan

Teknik penilaian : Non tes

Jenis penilaian : Tes

Instrumen penilaian : Lembar Penilaian

2.Sikap

Teknik penilaian : Non tes

Jenis penilaian : Observasi

Instrumen penilaian : lembar pengamatan

3.Keterampilan

xvi

Teknik penilaian : Non tes

Jenis penilaian : Observasi

Instrumen penilaian : Lembar penilaian kinerja

K. Lampiran

1. Lembar Kerja Siswa (Soal + Kunci)2. Lembar Penilaian LKS

Jember, .............................

Kepala Sekolah

NIP...................

Guru Mata Pelajaran

NIP ..........................

xvii

Lampiran 2. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Sekolah : Sekolah Menengah

Pertama (SMP)

Kelas/Semester : VIII/2

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Lingkaran

Subpokok Bahasan : Unsur, keliling

dan luas lingkaran

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1.Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4.Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

xviii

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianut.

2. Memahami unsur, keliling, dan luas dari lingkaran.

3. Menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab pada

siswa.

C. Indikator Pencapaian

1.Memulai pembelajaran dengan berdoa.

2.Menentukan unsur-unsur lingkaraan.

3.Menentukan keliling lingkaran.

4.Menentukan luas lingkaran.

5.Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan

keliling lingkaran atau luas lingkaran.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dimulainya pelajaran, siswa diharapkan mengawali

kegiatan dengan berdoa.

2. Disajikan sebuah gambar dan atau benda berbentuk

lingkaran, siswa diharapkan dapat menuliskan

unsur-unsur lingkaran dengan benar.

3. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa

diharapkan dapat menentukan rumus keliling

lingkaran dengan tepat.

AC

B

O

xix

4. Disajikan media pembelajaran lingkaran, siswa

diharapkan dapat menentukan rumus luas lingkaran

dengan tepat.

5. Disajikan permasalahan tentang keliling dan luas

lingkaran, siswa diharapkan dapat menyelesaikan

permasalahn tersebut dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Perhatikan gambar di atas dengan seksama. Misalkan

A, B, C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran

berpusta di O. dapat dilihat bahwa ketiga titik

tersebut memiliki jarak yang sama terhadap titik O.

Titik tersebut disebut sebagai titik pusat

lingkaran. Pada gambar tersebut, jarak OA, OB, OC

disebut jari-jari lingkaran. Jadi dapat disimpulkan

bahwa lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang

merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak

sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama

tersebut dinamakan jari-jari lingkaran dan titik

tertentu tersebut dinamakan pusat lingkaran. Garis

lengkung tersebut kedua ujungnya saling bertemu

xx

membentuk keliling lingkaran dan daerah lingkaran

(luas lingkaran). Ada beberapa bagian lingkaran yang

termasuk dalam unsur-unsur sebuah lingkaran

diantaranya adalah titik pusat, jari-jari,

diameter, busur, tali busur, tembereng, juring,

sudut pusat, dan sudut keliling.

Keliling lingkaran=πdLuas lingkaran = luas persegi panjang

= panjang × lebar

= 12keliling lingkaran × jari-jari

= 12×2πr×r

= πr2

F. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan adalah

pembelajaran konvensional, dengan metode ceramah.

G. Materi Prasyarat

Persegi panjang

H. Sumber Belajar

Buku siswa

Buku guru

I. Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan

Guru

Kegiatan

Siswa

Waktu Keterangan

xxi

1

.

Pendahuluan 20’

Membuka

pelajaran

dengan salam

dan berdoa.

Dilanjutkan

dengan

mengecek

kehadiran

siswa.

Menjawab

salam,

berdoa, dan

mengikuti

pengecekan

kehadiran.

4’

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

yang akan di

capai.

Mendengarkan

penyampaian

tujuan

pembelajaran

oleh guru.

6’ Apersepsi

motivasi

Melakukan

apersepsi

dengan

menyajikan

permasalahan

melalui

pemberian

contoh-

contoh benda

Melihat dan

memahami

ciri-ciri

benda yang

berbentuk

lingkaran

dan memahami

permasalahnn

ya.

10’

xxii

berbentuk

lingkaran.2. Kegiatan

inti

60’

Menjelaskan

materi

tentang

lingkaran

Mendengarkan

penjelasan

guru

20’

Memberikan

contoh soal

dan

menjelaskan

cara

menyelesaika

n contoh

soal

tersebut

Memperhatika

n penjelasan

guru tentang

pengerjaan

contoh soal

15’

Memberikan

latihan soal

dalam bentuk

Lembar Kerja

Siswa

Mengerjakan

latihan soal

pada Lembar

Kerja Siswa

25’

3. Penutup 10’Menyimpulkan

hasil

pembelajaran

Mendengarkan

dan mencatat

intisari

3’

xxiii

hari ini. pembelajaran

hari ini.Memberi

penguatan

bahwa

belajar

matematika

itu

menyenangkan

Mendengarkan

guru dengan

penuh

motivasi

belajar.

2’

Memberikan

penugasan

pada siswa

tentang

keliling dan

luas

lingkaran

serta untuk

mempelajari

materi

selanjutnya

yaitu

tentang

hubungan

sudut pusat,

panjang

busur, dan

Mencatat

tugas dari

guru tentang

menentukan

menentukan

keliling dan

luas

lingkaran

serta

mempelajari

materi

selanjutnya

yaitu

tentang

hubungan

sudut pusat,

panjang

3’

xxiv

luas juring. busur, dan

luas juring.Menutup

pembelajaran

dengan doa,

kemudian

mengucapkan

salam.

Berdoa dan

menjawab

salam guru.

2’

J. Penilaian

4.Pengetahuan

Teknik penilaian : Non tes

Jenis penilaian : Tes

Instrumen penilaian : Lembar Penilaian

5.Sikap

Teknik penilaian : Non tes

Jenis penilaian : Observasi

Instrumen penilaian : lembar pengamatan

6.Keterampilan

Teknik penilaian : Non tes

Jenis penilaian : Observasi

Instrumen penilaian : Lembar penilaian kinerja

K. Lampiran

1. Lembar Kerja Siswa (Soal + Kunci)2. Lembar Penilaian LKS

Jember, ...........

xxv

..................Kepala Sekolah

NIP...................

Guru Mata Pelajaran

NIP ..........................

xxvi

Lampiran 3. Soal Pre-test

Nama :................................................

Kelas :................................................

No. Urut:...............................................

Waktu : 30 menit

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda (X)!

1. Bentuk umum dari persamaan kuadrat5x2−2x+3=2x2+4x−12adalah...a. 3x2+6x−15=0b. 3x2−6x−15=0c. 3x2−6x+15=0d. 3x2+6x+15=0

2. Bentuk umum dari persamaan kuadrat 2(x¿¿2+1)=x(x+3)¿

adalah...a. x2−3x+2=0b. x2−3x−2=0c. x2+3x+2=0d. x2+3x−2=0

3. Akar-akar penyelesaian dari x2−15x+14=0 adalah...a. x1=2 dan x2=7b. x1=−2 dan x2=−7c. x1=1 dan x2=14d. x1=−1 dan x2=−14

4. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 5 dan -2 adalah...a. x2−3x−10=0

xxvii

b. x2+3x−10=0c. x2−3x+10=0d. x2+3x+10=0

5. Diskriminan dari persamaan x2+2x−8=0 adalah...a. 30b. 32c. 36d. 38

6. Nilai diskriminan persamaan kuadrat 3x2−5x+c=0 adalah 49. Nilai c adalah...a. -2b. -1c. 0d. 2

7. Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat 2x2−4x+6=0 adalah...a. 3b. 2c. -3d. -2

8. Akar-akar dari persamaan x2−36=0 adalah...a. x1=6 dan x2=6b. x1=6 dan x2=−6c. x1=4 dan x2=9d. x1=3 dan x2=12

9. Himpunan selesaian dari 2x2+7x+3=0 adalah...

a. {12 ,3}b. {−12 ,−3}c. {12 ,−3}

xxviii

d. {−12 ,3}10. Luas sebidang tanah berbentuk persegi panjang

adalah 4.320 m2. Jika panjang tanah itu 12 m lebih panjang daripada lebarnya, maka panjang dan lebar tanah adalah...a. p=70 m dan l=58 mb. p=72 m dan l=60 mc. p=70 m dan l=62 md. p=72 m dan l=62 m

xxix

Lampiran 4. Soal Post-test

Nama :................................................

Kelas :................................................

No. Urut:...............................................

Waktu : 30 menit

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda (X)!

1. Yang termasuk unsur-unsur lingkaran adalah...a. Sisib. Diagonalc. Jari-jarid. Rusuk

2. Dari gambar di samping, manakah yangtermasuk jari-jari lingkaran...a. ADb. OBc. BDd. BE

Gambar 13. Yang bukan merupakan ciri-ciri juring adalah....

a. Berupa daerah di dalam lingkaran b. Dibatasi oleh dua jari-jari dan satu busur

lingkaranc. Jari-jari yang membatasi memuat titik ujung

busur lingkarand. Tidak memiliki luasan

xxx

4. Pernyataan yang benar dari hubungan unsur-unsurlingkaran di bawah ini adalah...a. Panjang jari-jari adalah 2 kali panjang

diameter b. Diameter adalah tali busur terpanjang.c. Apotema tidak tegak lurus pada suatu tali busurd. Busur adalah bagian dari diameter lingkaran

5.

Gambar 2Dari gambar di atas, hubungan sudut pusat denganpanjang busur adalah...a. Besar sudut AOB berbanding lurus dengan panjang

busur ABb. Besar sudut AOB berbanding lurus dengan panjang

busur CDc. Besar sudut COD berbanding terbalik dengan

panjang busur ADd. Besar sudut COD berbanding terbalik dengan

panjang busur AB

6. Dari gambar 2 di atas, hubungan sudut pusat denganluas juring adalah...

xxxi

a Besar sudut AOB berbanding lurus dengan luasjuring OAC

b Besar sudut AOB berbanding lurus dengan luasjuring OAD

c Besar sudut COD berbanding lurus dengan luasjuring OCD

d Besar sudut BOC berbanding lurus dengan luasjuring OCD

7. Hubungan antara sudut pusat dan sudut kelilingadalah...a. Sudut pusat adalah dua kali sudut kelilingb. Besar sudut pusat sama dengan besar sudut

kelilingc. Sudut pusat dan sudut keliling tidak menghadap

busur yang samad. Sudut pusat dan sudut keliling terletak pada

busur yang sama

8. Dari pernyataan di bawah ini, kemungkinan-kemungkinan yang menunjukkan hubungan antara sudutpusat dan sudut keliling adalah...a. Jika besar sudut keliling adalah 10° maka besar

sudut pusatnya 20°b. Jika besar sudut keliling adalah 15° maka besar

sudut pusatnya 45°c. Jika besar sudut keliling adalah 10° maka besar

sudut pusatnya 30°d. Jika besar sudut keliling adalah 15° maka besar

sudut pusatnya 20°

9. Suatu ban mobil berdiameter 60 cm (0,6 m). Bantersebut bergaransi hingga menempuh 70.000 km.Pernyataan di bawah ini yang benar adalah...

xxxii

a. 1 putaran ban mobil adalah 1,888 mb. 1 putaran ban mobil adalah 1,444 mc. Garansi ban mobil habis setelah 37.154.989

putarand. Garansi ban mobil habis setelah 38.145.998

putaran

10. Suatu ketika anak kelas VIII SMPN 1 Malangmengadakan study tour ke Kebun Raya Pasuruan. Gurumenugasi siswa untuk memperkirakan diameter suatupohon yang cukup besar. Erik, Dana, Veri, Nia, danRia berinisiatif untuk menghitung diameter pohontersebut dengan mengukur keliling pohon. Merekasaling mengaitkan ujung jari. Rata-rata panjangdari ujung jari kiri sampai ujung jari kanansetiap siswa adalah 120 cm. Tepat lima anaktersebut saling bersentuhan ujung jarinya untukmengelilingi pohon tersebut. Pernyataan yang benardi bawah ini adalah...a. Keliling batang pohon adalah 7 mb. Keliling batang pohon adalah 6 mc. Diameter pohon adalah 200 cmd. Jari-jari pohon adalah 100 cm