Penelitian biologi kacang hijau
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Penelitian biologi kacang hijau
Laporan PenelitianPengaruh pemberian cahaya
terhadap pertumbuhan tanamankacang hijau
Nama : Atiqa Rumaisya GocieKelas : XII IPA2Mata Pelajaran : Biologi
SMA Negeri 2 BinjaiT. A. 2014 - 2015
KATA PENGANTAR Alhamdulillah hirobbil’alamin, rasa syukur saya
ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan kekuatan,
ketabahan, dan ilmu yang bermanfaat kepada saya sehingga saya
dapat menyusun sebuah perencanaan penelitian untuk memenuhi tugas
Biologi.
Allah Humma Sholli’Ala Saidina Muhammad Wa’Ala Ali
saidina Muhammad saya ucapkan kepada Nabi besar Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw yang telah membawa umatnya dari alam
jahiliah, dari alam yang gelap, menuju alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan yang disinari iman dan islam, seperti yang kita
rasakan sekarang ini. Dalam kesempatan ini, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya menyusun dan menyelesaikan makalah ini, terutama pada
pembimbing dan teman-teman.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Kepada bapak MF dan teman-teman dimohonkan teguran apabila
menemukan kejanggalan dalam makalah ini, untuk dijadikan pegangan
dan upaya peningkatan selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya, saya berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang sempat membaca perencanaan
penelitian ini pada umumnya dan bagi saya sendiri khususnya.
BAB I. Pendahuluan
1. 1. Latar belakang
Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan
media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang
hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh
cahaya, pada penelituian ini akan membahas mengenai
perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian
intensitas cahya yang berbeda.
Tumbuhan hijau termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya
tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk
pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
1. 2. Tujuan
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau dengan pemberian
cahaya yg intensitasnya berbeda.
1. 3.Manfaat
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pengaruh pemberian cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau yang diletakan di lingkungan yang
berbeda intensitas cahayanya, sehingga menanam kacang
hijau dengan intensitas cahaya yang tepat.
1. 4. Rumusan masalah
Adakah pengaruh pemberian cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau?
1. 5. Hipotesa
Ada pengaruh pemberian cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau.
BAB II. Teoritis
1. Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah penambahan ukuran dan berat yang
bersifat irreversible.
2. Macam – macam pertumbuhana. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang,
baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang.
Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif
yaitu dengan menggunakan alat auksanometer.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang
dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
- Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung
akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat
meristematik)
- Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah
pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan
untuk membesar dan memanjang.
- Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-
selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai
fungsi dan struktur khusus.
b. Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat
menambah diameter batang. Pertumbuhan sekunder
merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai
pada tumbuhan dikotil.
3. Macam –macam teori tumbuh
a. Teori Histogen –Johannes Ludwig Emil Robert von
Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880)
Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein
pada 1868 menyatakan bahwa ada
sejenis stratifikasi (pengelompokan) pada ujung
batang tumbuhan angiospermae. Hanstein menyatakan
adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh
beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling
menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kalau
lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan
dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian
meristem apikal).
Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dari
beberapa sel meristematis yang saling bertumpukan,
yang terletak pada bagian paling pucuk dari
batang. Beberapa tahun kemudian, interpretasi
teori Hanstein terhadap peran masing-masing
lapisan sudah tidak digunakan lagi, tapi konsep
dasar tentang adanya lapisan meristem yang
bertingkat pada ujung batang tetap digunakan.
Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein:
Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel
pembentuk jaringan, yaitu :
1) Dermatogen (pembentukan epidermis),
2) Periblem (pembentukan korteks), dan
3) Plerom (pembentukan silinder pusat).
b. Teori Tunika Korpus – Schmidt
Sebagai kelanjutan dari konsep yang dikemukakan
Hanstein, Buderdan para muridnya mengembangkan teori
Tunika-Korpus.
Berbeda dengan Hanstein yang
mengemukakan tiga lapisan, Buder hanya
megemukakan dua lapisan jaringan dalam teorinya,
yaitu “tunika” yang terdiri dari satu atau lebih
lapisan sel yang menyelimuti “korpus” atau jaringan
pusat.
Schmidt, muridnya Buder, mengembangkan kembali
teori ini. Dia menitikberatkan pada perbedaan dua
lapisan ini. Dia menyampaikan ide bahwa perbedaan
utama dari tunika dan korpus adalah perbedaan antara
pertumbuhan dan pembelahan sel.
Pertumbuhan pada tunika, yang terjadi bersamaan
dengan pertumbuhan melengkung batang, mengakibatkan
perluasan permukaan tumbuhan, namun tidak berpengaruh
pada ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat pada
gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak mengakibatkan
bagian ujung (paling atas) menjadi tipis dan bagian
tepi jadi tebal.
Model Tunika-Korpus dari “meristem apikal” (=pucuk
tanaman–bagian atas–yang mengalami pertumbuhan ke
atas). Lapisan epidermis [L1] dan subepidermis [L2]
disebut tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 dan
L2 membelah secara melengkung untuk menjaga lapisan-
lapisan ini tetap terpisah satu sama lain. Sedangkan
sel-sel L3 membelah dengan arah yang lebih acak lagi.
Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus)
bertitik berat pada pertambahan massa tumbuhan.
Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tidak reguler,
yang mengakibatkan pertambahan massa tumbuhan tidak
konstan. Kadang cepat, kadang pelan.
4. Perkecambahana. Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio pada tumbuhan. Perkecambahan
merupakan permulaan atau awal pertumbuhan embrio
di dalam biji. Biji yang berkecambah dapat
membentuk plumula karena di dalamnya mengandung
embrio. Embrio mempunyai 3 bagian, yaitu radikula
(akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan
kaulikalus (batang lembaga).b. Tipe Perkecambahan
Terdapat dua tipe pertumbuhan awal dari suatu
kecambah tanaman yaitu :
1. Tipe Epigeal (epigeal) dimana
munculnya radikal diikuti dengan memanjangnya
hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta
kotiledon dan flumula keatas permukaan
tanah.contoh nya Ceri (Prunus Cerasus), Kacang
merah (Phaseous vulgaris), Jarak (Rhicinus
comunnis),dll
2. Hipogeal (hipogeal), dimana munculnya
radikel diikuti dengan pemanjangan plumula,
hipokotil tidak memenjang keatas permukaan tanah
sedangkan kotiledon tetap berada didalam kulit
biji dibawah permukaan tanah. Contoh : Kacang
polong (Prunus presica), Ercis ( Pisums ativum),
Palem ( Palmae sp) dan semua famili graninae
seprti jagung (Zea mays).
5. Faktor internal dan Eksternala. Faktor Eksternal
1. Cahaya/Sinar matahari
Cahaya sangat diperlukan tumbuhan hijau
untuk kelangsungan hidupnya, sebab cahaya/sinar
matahari merupakan sumber energi bagi tanaman.
Reaksi cahaya dari tanaman sebagai berikut :
- Fotosintesis. Laju fotosintesis berbanding
lurus dengan intensitas cahaya. Laju
fotosintesis akan berkurang selama cahaya
suram (misalnya ketika mendung). Demikian
pula sebaliknya.
- Fototropisme. Fototropisme adalah pertumbuhantanaman yang menuju arah datangnya cahaya.
- Fotoperiodisme adalah panjang penyinaran yang
diperlukan tumbuha rata-rata pada setiap hari
untuk dapat memberi respons berbeda-beda.
Respons tersebut diatas dikendalikan oleh
pigmen fitokrom yang dapat mengabsorbsi
cahaya.
Berdasarkan perbedaan respons terhadap fotoperiodisme khusus terhadap pembungaan, jenis tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi:
• Tumbuhan berhari pendek (shot-day plant), yaitu kelompok tumbuhan yang hanya dapat berbunga bila mendapat cahaya rata-rata setiaphari dengan panjang penyinaran lebih pendek daripada periode kritisnya. Contohnya terdapatpada strawberi, dahlia, aster, krisantinum.
• Tumbuhan berhari panjang (long-day plant), yaitu golongan tumbuhan yang hanya dapat berbunga bila mendapat cahaya rata-rata setiaphari dengan panjang penyinaran lebih panjang
daripada periode kritisnya. Contohnya terdapatpada gandum, kentang, selada, bayam.
• Tumbuhan berhari netral (neutral-day plant), yaitu golongan trumbuhan yang kemampuan berbunganya tidak bergantung pada perubahan panjang penyinaran yang diterima setiap hari. Contohnya terdapat pada mawar, anyelir, bunga matahari.
- Etiolasi. Etiolasi adalah suatu keadaan bertambah panjangnya suatu tanaman karena kekurangan cahaya dalam pertumbuhannya. Biasanya tanaman yg mengalami etiolasi akan berwarna pucatdan batangnya tidak kuat atau lebih rapuh. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya, yaitu fitokrom. Fitokrom dipengaruhi oleh cahaya merah dalam spectrum cahaya. Jadi, cahaya akan tampak dari gelombang yang berbeda dan akan memberikan kebutuhan energyyang berbeda pula.
2. Suhu (Temperatur)
Setiap proses pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan selalu dipengaruhi oleh suhu
lingkungannya. Suhu juga mempengaruhi kerja enzim.
Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang
paling baik adalah suhu optimum, suhu optimum
berkisar antara 22-37 °C
3. Kelembapan Udara
Umumnya tanah dan udara sekitar yang kurang
lembab (airnya cukup) akan sangat baik atau cocok
bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena
pada kondisi seperti itu, tanaman menyerap banyak
air dan penguapan (transpirasi) air semakin
menurun, sehingga memungkinkan cepat terjadinya
pembelahan dan pemanjangan sel.
4. Air dan Unsur Hara Tanah
Air mutlak diperlukan tumbuhan. Fungsi air
bagi tumbuhan adalah bahan pembentuk karbohidrat
(dalam proses fotosintesis), sebagai pelarut garam
mineral di tanah dan sebagai pelarut senyawa-
senyawa dalam sel. Air juga sebagai medium/tempat
reaksi enzimatis.
5. Nutrisi
Harus mengandung unsur makro
(C,H,O,N,K,S,Ca,Fe,Mg) dan unsur mikro
(B,Mo,Zu,Cu,Cl).
b. Faktor Internal
1. Faktor gen.
Yaitu factor penurunan sifat pada keturunan yang
diturunkan adalah sifat-sifat fisik.
2. Hormon
Hormon tumbuh disebut juga zat tumbuh yang
komponennya terdiri atas senyawa protein dengan
substansi kimia yang aktif. Zat tumbuh ini banyak
jenisnya, antara lain auksin, giberelin,
sitokinin, asam absisat, gas etilen, asam
traumalin, dan kalin.
a) Auksin
Hormon auksin merupakan senyawa kimia
Indol Asetic Acid (IAA). Hormon auksin diproduksi
di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh
jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya
tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar,
batang dan daun. Hormon auksin sangat peka
terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan justru
akan menghambat terjadinya pembelashan sel,
sehingga pertumbuhan sel batang yang terkena sinar
matahari akan menjadi lambat dibandingkan dengan
sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena
sinar matahari. Auksin bekerja di tempat yang gela
dan berhenti di tempat terang (etiolasi)
Fungsi auksin : - Merangsang
pembelahan sel
- Menaikkan tekanan osmotic
- Menaikkan permeabilitas sel terhadap air
b) Sitokinin
Ada dua jenis hormone ditokinin yaitu zeatin
(merupakan sitokinin alami yang terdapat pada biji
jagung) dan kinetin yang merupakan sitokinin
buatan. Fungsi sitokinin adalah merangsang
pembelahan sel, mengahambat dominasi epical,
merangsang pembentukan tunas, mempercepat
pertumbuhan memanjang, menunda pengguguran daun,
dan menghambat proses penuaan.
Efek dari sitokinin berlawanan dengan auksin
pada tumbuhan. Contoh, jika sitokinin banyak
diberikan kepada tumbuhan, maka akan banyak tunas,
tetapi jika sedikit diberikan pada tumbuhan maka
akan tumbuh banyak akar. Hal ini terjadi karena
sitokinin dapat menghentikan dominasi pertumbuhan
kumcup atas (apikal) dan merangsang pertumbuhan
kuncup samping (lateral)
c) Giberelin
Hormon giberelin secara alami terdapat pada
bagian tertentu tumbuhan yaitu pada buah dan biji
saat berkecambah. Giberelin adalah zat tumbuh yang
sifatnya sama atau menyerupai hormone auksin.
Fungsinya adalah membantu pembentukan
tunas/embrio, menghambat perkecambahan dan
pembentukan biji. Contoh pada tanaman kerdil.
d) Asam Absisat
Asam absisat merupakan hormone yang dapat
menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu
bekerja berlawanan dengan hormone auksin dan
giberelin dengan jalan mengurangi atau
memperlambat pembelahan dan pembesaran sel. Fungsi
asam absisat yaitu dapat mengurangi kecepatan
pertumbuhan dan pemanjangan sel pada daerah titik
tumbuh, macam pengguguran daun dan mendorong
dormansi biji agar tidak berkecambah.
e) Gas Etilen
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan
oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi
matang. Fungsi etilen adalah menyebabkan buah
menjadi masak, menyebabkan pertumbuhan batang
menjadi kokh dan tebal, dapat memacu pembungaan,
yang bekerja bersamaan dengan auksin dan bersama
giberelin dapat mengatur perbandingan bunga betina
dan jantan tumbuhan berumah satu.
f) Asam Traumalin
Asam traumalin disebut juga hormone
luka/cambium karena hormone ini berfungsi untuk
memperbaikibagian tanaman yang rusak/menghasilkan
kalus.
g) Kalin
Merupakan hormone yang berfungsi untuk
memacu pertumbuhan organ tumbuhan, di antaranya,
1) rhizokalin, dapat memacu pertumbuhan akar;
2) kaulokali, dapat memacu pertumbuhan batang;
3) fitokalin, dapat memacu pertumbuhan daun;
4) anthokalin, dapat memacu pertumbuhan bunga.
6. Klasifikasi tanaman Kacang Hijau
Division : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminosae
Famili : Papilionaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus
7. Ciri - Ciri tanaman kacang hijau
a. Dapat tumbuh pada kondisi tanah yang kurang subur.
b. Tahan akan serangan hama dan penyakit.
c. Akar kacang hijau berakar tunggang.
d. Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-
buku berukuran kecil, berbulu berwarna hijau
kemerahan atau kecoklatan. Setiap buku yang
terdapat pada batangnya memiliki satu tangkai
daun. Tumbuh tegak dan umunya batang tanaman ini
tumbuh hingga mencapai 1m dan cabangnya menyebar
kesemua arah.
e. Daun tanaman kacang hijau tumbuhnya majemuk.
Umunya terdapat 3 helai daun pada satu tangkai.
Helai daunnya berbentuk oval dan bagian ujungnya
lancip. Warnanya helai daunnya ada yang hijau dan
ada pula yang hijau tua.
f. Jenis bunganya termasuk hermaprodit atau
berkelamin sempurna. Proses penyerbukan terjadi
pada malam hari sehingga bunganya akan mekar pada
pagi hari dan sore hari akan menjadi layu.
g. Buah tanaman kacang hijau bentuknya polong
panjangnya bisa mencapai sekitar 5 - 6 cm per
polong. pada setiap polong berisi 10 -15 butir
biji. Polong yang masih muda berwarna hijau,
setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau
kehitaman.
h. Biji tanaman kacang hijau bentuknya bulat,
ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan
biji pada kacang kedelai. Beratnya bisa mencapai
kira-kira 0,5 - 0,8 mg perbutir. Biji dari tanaman
ini lebih banyak dimanfaatkan untuk bahan makanan
yang sangat bermanfaat dan khasiat.
BAB III. Metodologi Penelitian
1. Waktu dan tempat penelitian
Tempat yang digunakan untuk penelitian kecambah kacang
hijau adalah:
a. Untuk tempat terang, tanaman kecambah kacang hijau
diletakkan dikamar mandi
b. Untuk tempat gelap, tanaman kecambah kacang hijau
diletakkan didalam lemari.
Penelitian dilakukan selama 7 hari.
a. Pengukuran Kecambah Kacang Hijau ditempat terang
Pukul 7 pagi
b. Pengukuran Kecambah Kacang Hijau ditempat gelap
Pukul 7 malam
2. Variabela. Variabel bebas : factor peubah yang perlakuannya
dibuat bervariasi.
Variasi pemberian intensitas cahaya.b. Variabel terikat : factor yang timbul akibat pergaulan
bebas.
Pertumbuhan tanaman kacang hijau (tinggi tanaman).c. Variabel control : factor peubah selain variable bebas
yang dibuat sama.
Jumlah kapas dan air pada masing-masing media.
3. Cara mengukur tinggi tanaman kacang hijau
Mengukur tinggi tanaman kacang hijau dengan menggunakan
mistar.
4. Instrument penelitian
Alat :
1. 14 Aqua cup
2. Sendok
Bahan :
3. 5 Biji kacang hijau
4. Kapas secukupnya
5. Air
5. Prosedur penelitian
a. Masukkan kapas ke dalam masing-masing aqua cup
b. Letakkan kacang hijau sebanyak 5 butir ke dalam
masing-masing aqua cup
c. Letakkan 7 aqua cup ditempat terang, dan 7 lagi
ditempat gelap
d. Masukkan air menggunakan sendok ke dalam Kecambah
Kacang Hijau ditempat gelap dan terang pada pukul 7
Pagi
e. Ukur tanaman Kecambah kacang Hijau dengan mistar pada
pukul 7 malam
f. Hitung tinggi Kecambah Kacang Hijau pada hari ke dua
g. Pengukuran dihitung 6 hari setelah penanaman hari ke
dua
BAB IV. Hasil Penelitian
No Harike-
Tinggi Tanaman (cm)Gelap Terang
1 2 3 4 5 6 7 x 1 2 3 4 5 6 7 x
1 10,2
0,4
0,3
0,5
0,2
0,4
0,3
0,33
0,1
0,4
0,3
0,5
0,2
0,4
0,5
0,34
2 2 11,8
1,6 2
1,3
1,7
1,4
1,54
0,9 1
1,2 2
1,8
2,3
1,7
1,56
3 3 56,2
5,9
6,5 7
5,4
7,1
6,17 4
5,1
4,7
5,6
4,3 6
6,2
5,13
4 410,4
12,7 13 12
12,4
13,8
11,9
12,26
9,6 10
9,5
11,2
10,3
11,7
11,4
10,52
5 518,6
15,2
17,5 18
19,4
16,3
18,9
17,7
16,4
15,2 17
17,3
15,8
16,5
17,6
16,54
6 620,7
21,9 23 27
24,8
22,9
23,6
23,34
21,3 19
20,5
19,8
20,1
20,9
21,5
20,44
Daftar Pustaka1. Fotoperiodisme | Eggaviia Phobiiaranamurricata - Academia.edu
www.academia.edu
2. BIOLOGI ASIK: Fotoperiodisme mutiarautami27.blogspot.com
3. Fotoperiodisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas id.wikipedia.org
4. ChaeraniHyuk: laporan penelitian pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanamannurchaeranib.blogspot.com
5. Laporan Biologi Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijaukecambahkacanghijau.blogspot.com
6. pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau | Imaairana's Blogimaairana.wordpress.com
7. ciri-ciri kacang hijau ~ Budi daya tanaman dan buah 100budidayatanaman.blogspot.com
8. mencarikanmanfaat: Ciri ciri Tanaman Kacang Hijau mencarikanmanfaat.blogspot.com
9. Mengenal kacang Hijau - Ciri-ciri, Jenis, & Manfaat Kacang Hijau www.satwa.net
10. Materi Biologiperkecambahanbiji.weebly.com
11. belajar biologi: PERKECAMBAHAN DAN PENGUASAAN RUANG Pengertian Perkecambahantaraduliandaovie.blogspot.com