Pembimbing I Pembimbing II

66
DISTORSI SEJARAH DAN AJARAN AGAMA KRISTEN YANG DIBANGUN OLEH PAULUS Karya Tulis yang disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mengikuti UAP (Ujian Akhir Pesantren) Disusun Oleh : MUHAMMAD UTSMAN Nomor Induk 08.041 PESANTREN PERSATUAN ISLAM 69 MATRAMAN JAKARTA TIMUR 1431-1432 H / 2010-2011 M

Transcript of Pembimbing I Pembimbing II

DISTORSI SEJARAH DAN AJARAN AGAMA KRISTEN

YANG DIBANGUN OLEH PAULUS

Karya Tulis yang disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mengikuti

UAP (Ujian Akhir Pesantren)

Disusun Oleh :

MUHAMMAD UTSMAN

Nomor Induk 08.041

PESANTREN PERSATUAN ISLAM 69

MATRAMAN JAKARTA TIMUR

1431-1432 H / 2010-2011 M

i

MOTTO

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,

satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah

Engkau utus” (Yohanes 17:3)

ii

PERSETUJUAN

Karya tulis ini telah memenuhi persyaratan untuk memenuhi tugas-tugas

dalam menempuh ujian akhir Mu’allimin Pesantren Persatuan Islam no. 69 Jakarta.

Disetujui pada tanggal: 1431 H 2010 M

Pembimbing I Pembimbing II

Ustadz Arif Rahmat Akbar, S. Sos Ustadz Saefulloh, S. Pd

NPA: NPA:

iii

PENGESAHAN

Sidang Munaqasah tingkat Mu’allimin, Pesantren Persatuan Islam no. 69

cabang Jakarta Timur.

Yang diadakan di :

Jakarta, 1431 H

2010 M Mengesahkan Karya Tulis Saudara :

Nama Santri : Muhammad Utsman

Nomor Induk : 08.041

Judul Karya Tulis : Distorsi Sejarah dan Ajaran Agama Kristen yang

Dibangun Oleh Paulus

Yudisium :

PENGUJI I PENGUJI II

Drs. H.M. Fauzi Nurwahid Dra. Eka Wina Herlina

MENGETAHUI,

Mudirul’Am Pesantren Persis 69 Mudir Mu’allimin

Drs. H.M. Fauzi Nurwahid Drs. Beben Mubarok NIAT : 24.294 NIAT: 33.358

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan agama samawi yang telah mengutus para

rasul untuk menyebarkan tauhid di muka bumi ini. Syukur juga dipanjatkan dalam

kesempatan ini dan dengan keridhaan-Nyalah yang membuat penulis mampu

menyelesaikan karya tulis ini. Tiada daya dan upaya yang dapat penulis lakukan

kecuali atas izin-Nya dan menjalankan aktivitas hanya berharap keridhaan-Nya.

Karya tulis ini disusun pada dasarnya bertujuan untuk mendidik kami dalam

mengembangkan wawasan berfikir yang kritis terhadap permasalan-permasalahan

yang ada pada tubuh umat Islam selaku generasi muda Islam yang meneruskan

perjuangan para mujahid dan mujjadid. Penulis yakin bahwa masih sangat banyak

kekurangan dan masih jauh dari yang diharapkan dalam penulisan karya tulis ini serta

jauh dari kata sempurna.

Selanjutnya penulis merasa bahwa karya tulis ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Orang tua penulis yang telah mendukung dengan maksimal.

2. Ust. Fauzi Nurwahid, selaku Mudirul’Am Pesantren Persatuan Islam no.

69.

v

3. Ust. Beben Mubarok, selaku mudir Mu’allimin.

4. Ustz. Rosnani, selaku wali kelas XII Mu’allimin.

5. Ustadz Arif Rahmat, selaku pembimbing materi.

6. Ustadz Saefullah, selaku pembimbing teknis.

7. Ust. Tatang yang telah memberi izin untuk mengetik di lab komputer.

8. Ust. Yono yang telah memberi kesempatan penulis untuk meminjam

buku.

9. Seluruh Asatidz Pesantren Persatuan Islam no. 69.

10. Sarah Fauziah yang telah mengenalkan penulis kepada seorang mualaf

sehingga memudahkan penulis untuk mencari materi yang dibutuhkan.

11. Muhammad Arfan Halim yang telah memberikan izin bagi penulis

untuk bermalam di rumahnya demi menyesaikan karya tulis ini.

12. Fikri Aulia Rahman dan Muhammad Fikri Al-Faruq yang telah setia

menemani penulis serta membantu dalam penulisan.

13. Sahabat-sahabat The Fagah (Fauzan, Abduh, Ghozi, Abdul, dan Heru)

yang telah memberi semangat kepada penulis.

14. Sahabat penulis Muhammad Sayhu yang berambisius menjadi Al-

Handasi.

15. Sahabat penulis Muhammad Abduh Ahkami yang telah setia membantu

penulis.

16. Adik-adik kelas penulis yang telah banyak memberi saran kepada

penulis.

vi

17. Teman-teman seperjuangan tercinta kelas XII Mua’llimin dan XII IPA

serta berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

peduli kepada karya tulis ini dan memberikan dukungan dan bantuan

dalam menyelesaikannya.

Semoga jasa baik mereka menjadi amal shalih di sisi Allah SWT dan mendapat

balasan kebaikan juga meringankan beban mereka di akhirat kelak.

Jakarta, 30 Oktober 2010

Penulis

vii

DAFTAR ISI

MOTTO……………………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………... ii

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………. iii

KATA PENGANTAR……………………………………………….. iv

DAFTAR ISI………………………………………………………..... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………….. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………. 7

C. Pembatasan Masalah…………………….…….. 8

D. Perumusan Maslah……………………….…...... 8

E. Tujuan penulisan………………………….......... 9

F. Manfaat penulisan………………………....…… 9

BAB II ANALISIS TEORITIS

A. Pengertian Kristen……………………………… 10

B. Pengertian Distorsi Sejarah……………………. 12

C. Jatidiri Paulus Sang Pendusta…………………. 16

viii

1. Asal-usul Paulus……………………………. 17

2. Ajaran Paulus………………………………. 19

a. Hukum Taurot………………………….. 20

b. Wajibnya Sunat………………………… 20

c. Dosa Waris……………………………… 21

d. Hal Peribadatan………………………… 21

3. Pengaruh Paulus Hingga Sekarang……….. 22

BAB III PEMBAHASAN

A. Alkitab dan Bahayanya…………………………… 23

1. Sejarah dan Hubungan PL dengan PB............. 23

a. Perjanjian Lama…………………………… 23

b. Perjanjian Baru……………………………. 26

2. Kitab Suci Paling Cabul yang Pernah Ada…... 28

3. Kata-kata Sadistis dalam Alkitab……………... 31

B. Trinitas Sebagai Dogma Utama Kristiani………….. 33

1. Pengertian dan Kebingungan Trinitas………... 33

2. Akulturasi Budaya Paganisme……………….... 35

a. Dogma Trinitas……………………………... 35

b. Persetuan Mempertahankan Tauhid……... 39

C. Natal…………………………………………………… 42

1. Sejarah Natal………………………………….. 42

ix

2. Tentang Pohon Natal…………………………. 45

3. Yesus Tidak Lahir Tanggal 25 Desember…… 48

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….. 51

B. Saran-saran…………………………………………. 52

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 55

RIWAYAT HIDUP........................................................................... 56

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia yang lahir ke muka bumi membawa sebuah insting untuk

memperagung apa yang dianggap lebih kuat, lebih mulia dan mempunyai kuasa

atas dirinya. Dengan kata lain, ingin beragama dan menyembah kepada sesuatu

yang dianggapnya Mahakuasa.

Bahaya yang mengancam setiap saat, nasib yang kurang didukung oleh

alam seperti bencana alam, sulitnya mencari bahan makanan untuk tetap hidup

membuat manusia semakin sadar akan kelemahan dirinya. Kesadaran itu

menimbulkan keyakinan dalam diri manusia bahwa dibalik semua yang ada

dihadapannya terdapat kekuatan yang maha hebat yang menciptakan dan

menguasai seluruh alam yang manusia pijak maupun yang tidak mungkin dipijak.

Keyakinan itulah yang disebut agama.

Jika dilihat dari jenis penyembahan dan kepercayaannya, semua agama di

bumi dapat dibedakan menjadi dua, yakni agama Samawi dan agama Thabi’iy.1

Secara ringkas, agama Samawi adalah agama langit yang berasal dari Tuhan yang

1 KH Agus Hakim, Perbandingan Agama,(Bandung: CV Diponegoro 2006) hal. 13.

2

Esa dan ajaran agama Samawi menjunjung tinggi ketauhidan, contohnya adalah

Yahudi, Nashrani dan Islam. Sementara agama Thabi‟iy adalah agama yang tidak

berasal dari Tuhan. Agama ini berasal dari tabiat manusia yang ingin menyembah

kepada sesuatu yang dianggapnya Mahakuasa namun pada dasarnya keyakinan

tentang tuhan dalam agama ini tidaklah tegas2. Penulis melihat bahwa agama

Thabi‟iy ini juga berfungsi sebagai budaya suatu daerah.

Islam adalah agama Samawi karena datangnya dari Allah SWT melalui

wahyu yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. dengan perantara Malaikat

Jibril. Selama ini penganut Agama Islam menganggap agama selain Islam adalah

sesat, Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah SWT hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah

datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah SWT Maka Sesungguhnya Allah SWT sangat cepat hisab-Nya” (Q.S. Ali Imron:

19)

Namun seberapa jauhkan Umat Islam mengetahui kesesatan agama selain

Islam? Kenyataannya masih banyak dari pemeluk Islam yang tidak bisa

mengutarakan dengan jelas kesesatan suatu agama selain Islam. Hal ini menjad i

2 Ibid., hal 13.

3

berbahaya jika hidup bertetangga dan berteman baik dengan penganut agama

lainnya.

Diantara agama-agama Samawi yang telah lama hidup berdampingan

dengan Islam di Bumi adalah Kristen, atau Islam menyebutnya Nashrani. Namun

kehidupan yang bertetangga antara dua agama tersebut tidak selalu harmonis,

selalu ada perselisihan diantara pemeluknya. Hal ini dikarenakan pertentangan

antara dua agama tersebut. Mulai dari keegoisan, pandangan, hingga dalil yang

membuktikan kedua agama tersebut tidak bisa bekerja sama dalam

keharmonisan. Allah SWT Berfirman :

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu

hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah SWT Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika

kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah SWT tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS. Al-baqarah: 120)

Perdebatan antara Islam dan Kristen telah lama menjadi sebuah wacana

panas di berbagai media massa atau pun perdebatan yang dilakukan secara

pribadi. Umat Islam selalu menjadi sorotan Kristen dengan berbagai serangan-

serangan hujjah yang bertujuan untuk meruntuhkan keyakinan tauhid. Berbaga i

4

ajaran Islam dan juga ayat-ayat Al-Qur‟an dipelajari oleh mereka, namun bukan

untuk keperluan batin, tetapi untuk keperluan mereka selaku „musuh‟ Islam.

Mereka begitu giat mempelajari ajaran Islam hanya untuk dicela, untuk dicar i

kesalahannya kemudian dibesar-besarkan dan dipublikasikan. Mereka tidak

menemukan kesalahan dalam Islam, yang ada ajaran-ajaran yang dinilai oleh

pemikiran mereka adalah tidak logis, menyia-nyiakan waktu, membuang tenaga

seperti menunaikan Haji dan masih banyak lagi yang mereka cela dari ajaran

Islam.

Semestinya keharmonisan diatara dua agama samawi tersebut dapat dijaga

karena terdapat kesamaan dari dua Dien tersebut, diantaranya mereka sama-sama

menyembah Allah SWT (meski Kristen juga menganggap Yesus dan Ruhul

Kudus juga Allah SWT) dan mempercayai nabi-nabi sebelum Yesus bahkan

dalam Alkitab terdapat pengakuan Allah SWT itu Esa.

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat

persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan

karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta

5

dan rahib-rahib, (juga) karena Sesungguhnya mereka tidak menymbongkan

diri.” (Q.S. Al-Maidah: 82).

Dalam Alkitab pun menegaskan persamaan dua agama Samawi ini :

“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-

satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3)

Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, kecuali Aku tidak ada Allah. (Yesaya 45:5 )3

Hingga saat ini banyak para sarjana maupun pendeta yang memilih Islam

sebagai ketenangan batin mereka. Mereka kebanyakan yang awalnya menelit i

dan membuat makalah tentang sesatnya Islam dan Rasulullah SAW. akhrinya

mereka sendiri mengakui kebenaran Islam dan menemukan keindahan Akhlak

Rasulullah SAW. Sebut saja Jory Miller ahli matematika dan mantan missionaris

Kanada, Kenneth Jenkins mantan pendeta Amerika, Jant Mary Doshman mantan

pendeta Prancis, G. Michel mantan missionaris Jerman, Johanes Broke Frederick

Dolamark mantan Uskup Agung, dan masih banyak lagi pemikir yang awalnya

membenci Islam justru berbalik mencintai Islam.4

Pada zaman sekarang dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi (iptek) banyak orang mencari kebenaran lewat dunia maya, bahkan tak

sedikit orang yang berdebat mengenai keyakinan agamanya. Tak sedikit pula

3 Lembaga Alkitab Indonesia. Dalam Alkitab, kata “Tuhan” dicetak dengan huruf kapital

4 Baca “Kisah Para Pastur dan Pendeta yang Masuk Islam”

6

seorang Muslim berdiskusi hingga terjadi perdebatan sengit dengan orang

Kristen di dunia maya maupun nyata.

Agama Kristen telah jadi mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat

dunia. Namun penganutnya sendiri banyak yang tidak mengerti tentang Trinitas,

yakni akidah utama Kristen. Mereka sejatinya ragu pada agama yang mereka

anut dan mereka tidak mendapat ketenangan batin bahkan yang mereka dapati

adalah pergulatan batin bagi mereka yang mau berfikir.

Paulus, seorang Yahudi pembenci Yesus yang berbalik (mengaku) menjadi

Rasul-nya Kristen dan penerus Yesus, sangat dimuliakan oleh pemeluk Kristen.

Dialah yang bertanggungjawab atas Kristen yang ada sekarang, karena dialah

sesungguhnya yang menciptakan akidah agama Kristen.

Namun sesungguhnya mereka hanya ditipu oleh Paulus. Paulus telah

melakukan distorsi terbesar yang pernah ada. Distorsi ini menyebabkan

terjadinya penipuan yang telah terjadi kurang lebih 2000 tahun sejak Paulus

mengaku sebagai Rasul. Dengan cerdas, Paulus mengubah Ajaran Yesus menjad i

lebih universal, tetapi dalam arti yang negatif. Di tangannya, ajaran Yesus

menjadi lebih mudah diterima oleh agama-agama pagan. Di sisi lain ajaran

Nashrani berubah total dan mendapat banyak pertentangan dari para murid

Yesus, namun Paulus tetap eksis berdiri diatas dukungan para pembesar Romawi

7

yang telah masuk Kristen. Dari sinilah peradaban barat dengan Kristennya mula i

tercipta.

Kembali kepada realita, faktanya banyak dari muslim yang belum

mengetahui sumber akidah Kristen. Akibatnya mereka berfikir bahwa itu adalah

ajaran Yesus. Mereka hanya tahu bahwa Kristen itu sesat, tapi tak bisa

mengutarakan lebih jelas kesesatannya. Lebih jauh lagi, mereka dikhawatirkan

terjerumus dalam indahnya kata-kata missionaris Kristen yang akhirnya murtad

atau keluar dari Islam. Maka dari itu, keilmuan sejarah Kristen menjadi penting

bagi setiap muslim.

B. Identifikasi Masalah

Pembahasan mengenai Kristologi sangatlah luas dan penulis tidak

mungkin membahas hingga ke akar. Berdasarkan latar belakang masalah yang

telah penulis uraikan, maka beberapa masalah yang penulis dapat

indentifikasikan adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana hubungan antara Masehi, Kristen dan Nashrani sebagai nama lain

dari agama ini?

2) Apa hubungannya antara Yahudi dengan Nashrani?

3) Apa saja yang diajarkan Isa kepada kaumnya?

4) Samakah Nashrani dengan Kristen?

8

5) Apa saja distorsi sejarah dan ajaran yang dibangun oleh Paulus?

C. Pembatasan Masalah

Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori dan supaya

permasalahan dapat dibahas lebih dalam serta mengingat pengetahuan dan

pengalaman minim yang dimiliki penulis, maka penulis membatasi pembatasan

hanya tentang distorsi sejarah dan ajaran agama Kristen yang diajarkan oleh

Paulus.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas

maka, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana distorsi sejarah

dan ajaran Kristen yang dibangun oleh Paulus?”

E. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mencoba mengambil judul

“Distorsi Sejarah dan Ajaran Agama Kristen yang Dibangun oleh Paulus” dan

dalam karya tulis ini penulis bertujuan untuk:

1) Untuk mengetahui sejarah dan ajaran apa saja yang terdistorsi dalam ajaran

Agama Kristen

2) Untuk melatih membuat tulisan dalam bentuk karya ilmiyah serta

mengembangkan wawasan pengetahuan

9

3) Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan ujian akhir tingkat

Mu‟allimin Pesantren Persatuan Islam no. 69

F. Manfaat Penulisan

Penulis berharap manfaat dari karya tulis ini adalah:

1) Agar Umat Islam dan Umat Kristen tahu sejarah dan ajaran Agama Kristen

yang terdistorsi

2) Agar umat Islam mampu menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan

dalam perdebatan mengenai teologi Kristiani

3) Agar Umat Islam mengetahui ketidaksempurnaan Alkitab dan lebih yak in

terhadap Al-Qur‟an

4) Menambah wawasan para pembaca dari sisi Kristologi

5) Sebagai salah satu awal yang baik bagi penulis dibidang tulis-menulis

6) Sebagai bahan penulisan selanjutnya

10

BAB II

ANALISIS TEORITIS

A. Pengertian Kristen

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kristen adalah agama yang

disampaikan oleh Kristus (Yesus). Sementara pemeluknya disebut Kristiani.

Islam menyebutnya Nashrani. Ajaran Agama Kristen yang ada sekarang bukanlah

ajaran yang diajarkan oleh Yesus (Nabi Isa as.) seperti kebanyakan ora ng

berpendapat, justru sebaliknya, Kristen adalah agama yang didirikan oleh seorang

musuh Yesus dan musuh para pengikutnya. Pendiri Kristen adalah seorang

Yahudi yang mengaku bertaubat dan menjadi mubaligh Nashrani yang kemudian

mengubah ajaran tauhid yang dibawa oleh Yesus.

Berawal dari sebuah tempat kediaman Yesus yang bernama Nazaretz,

dari nama inilah Islam menyebutnya Nashrani. Di sana kerap dilanda berbagai

gerakan pemberontakan dan aksi-aksi protes sosial terhadap struktur kekuasaan

Imperium Romawi. Penyebab utamanya tak lain adalah penindasan dan kejahatan

politik Romawi terhadap orang-orang Yahudi yang berlangsung selama berabad-

abad.

11

Dampak psikologis akibat penindasan Imperium Romawi selama

berabad-abad menumbuhkan sifat anarkis dan radikal dari kelas bawah yang pada

tahap perkembangannya kemudian mengalami transformasi ke arah fantasi- fantasi

keagamaan yang diwarnai oleh gagasan messianisme.

Ide tentang akan datangnya Juru Selamat akan membebaskan bangsa

Israel seperti yang pernah dilakukan oleh Nabi Musa a.s. di zaman Fir‟aun

bergelora kembali. Oleh karena itu ketika Yahya Sang Pembatis (John The

Baptist) memproklamasikan akan datangnya Kerajaan Tuhan dalam waktu dekat,

bangsa Israel yang tertindas, terutama dari kelas bawah, menyambut dengan

antusias.

Tapi sayang gerakan spiritual Yahya dengan karakteristiknya yang

menekankan keharusan kasih sayang terhadap sesama manusia, pengabdian penuh

kepada Tuhan, dan menghindari jalan kekerasan dalam mencapai tujuan ini tidak

berlangsung lama. Penguasa Romawi yang khawatir akan timbulnya

pemberontakan masa, akhirnya menghukum mati Nabi Yahya a.s. beserta

ayahnya Nabi Zakariya a.s. atas perintah Raja Herod Agrippa II. Tradisi

perjuangan spiritual Yahya kemudian dilanjutkan oleh Yesus. 5

Namun eksistensi Yesus dalam menyiarkan ajarannya tidak berbeda

dengan dua hamba Allah SWT tersebut. Yesus pun diburu oleh kaki tangan

5 Ahmad Riznanto, Nabi Isa yang Ternoda, (Jakarta: Mihrab, 2008), cet. ke 1 hal. 9.

12

Romawi untuk dibunuh, tapi sebagaimana kita tahu bahwa Yesus diselamatkan

oleh Allah SWT dengan cara diserupakannya wajah Judas Iskariot yang dianggap

berkhianat sampat akhirnya Judaslah yang disalib.

Sepeninggal Yesus, agama Nashrani hanya merupakan satu sekte kecil

dari Agama Yahudi yang kurang memiliki prospek untuk survive. Kemudian

agama Kristen bangkit untuk berdiri sendiri. Untuk itu Kristen harus memisahkan

diri dari ritualitas, politik dan kultur Yahudi. Hasil itu kemudian dicapai oleh

seorang Yahudi berfilsafat Yunani bernama Paulus.

Nama „Kristen‟ sendiri berasal dari kata Christ yang artinya „Juru

Selamat‟. Lalu orang Yunani mengubah sebutan ini menjadi „Kristos‟ yang berarti

„durapi dengan minyak‟ dengan kata lain dibaptis6. Kata ini muncul setelah

Nashrani maju dengan diubahnya ajaran Yesus oleh Paulus. Dari sini dengan kata

lain Kristen menjadi sebuah agama yang didirikan oleh Paulus dan bukan Yesus –

seharusnya.

B. Pengertian Distorsi Sejarah

Kesesatan, sejatinya adalah sebuah fenomena yang menyimpang dari fakta

sebenarnya dan membawa penganutnya kepada kesalahan yang fatal, sementara

penganut kesesatan tersebut tetap yakin terhadap apa yang dianutnya walaupun

itu sesat. Seseorang yang telah terjerumus ke dalam jurang kesesatan adalah

6 Ibid hal. 3

13

seorang yang jauh dari Allah SWT dan tentunya orang yang kafir menurut

kacamata agama Islam. Allah SWT menghendaki kesesatan kepada siapa yang

dia kehendaki, dan pastinya kepada orang-orang yang memusuhi Allah SWT

sebagaimana Allah SWT nyatakan:

“Maka Apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu Dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama

dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka Sesungguhnya Allah SWT menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; Maka janganlah dirimu binasa karena Kesedihan

terhadap mereka. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Fatir : 8)

Dalam hal ini distorsi sejarah memainkan peran. Distorsi menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah penyimpangan atau pemanipulasian yang

disengaja. Manipulasi sendiri berarti menghapus dan melenyapkan suatu hakekat

atau kebenaran yang tertanam kuat dan orisinil lalu menggantikannya dengan

kebohongan dan kedustaan demi tujuan yang direncanakan7.

Distorsi sejarah yang sudah terjadi dan terealisasi akan sangat sulit untuk

diungkapkan kebenarannya kembali. Hal ini disebabkan proses distors i

sejarahnya tersebut memakan waktu berabad-abad dan pelakunya akan

7Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,

(Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendid ikan Nasional, 2008) Hal. 377

14

melenyapkan fakta-fakta kebenaran dengan sangat rapih dan teliti sehingga

menyulitkan manusia menemukannya. Pelakunya pun akan mengganti dengan

yang lain dan mengarangnya untuk kepentingan sebuah perkumpulan yang

menjadi oknum distorsi sejarah tersebut.

Bahkan Prof. Abdul Ahad Dawud, seorang mantan pastur menegaskan

bahwa mendistorsi kitab suci merupakan perbuatan yang sangat hina dan

dianggap kriminal. Sebab, bahaya yang ditimbulkannya akan berlangsung cukup

lama, bahkan mustahil dapat diperbaiki.8

Distorsi sejarah adalah sebuah kejahatan universal yang sulit dicari

pelakunya. Biasanya hanya orang-orang atau bangsa tertentu yang mengetahui

kebenaran hakiki dari sebuah sejarah yang dimanipulasi. Hal ini disebabkan oleh

karena pemikiran bangsa itu yang kritis dan cerdas menghadapi kejahatan sejarah

atau karena memang bangsa tersebutlah yang menjadi objek dari manipulas i

sejarah yang disengaja juga karena muncul seorang nabi dari suatu bangsa yang

membawa kebenaran hakiki dari suatu manipulasi.

Akibat dari sebuah manipulasi sejarah akan sangat luas, dikarenakan

penyebarannya yang pesat dan terisolirnya tirani minoritas yang tahu hakekat

kebenaran suatu sejarah. Tentu akibat dari ini akan sangat merugikan dunia d i

sisi kehidupan. Distorsi sejarah akan menyebabkan dunia mempunyai sebuah

8 Abdul Ahad Dawud, Muhammad in The Bibel, (Jakarta: A lmahira, 2009) cet. ke 2 hal 165.

15

kebudayaan yang tidak diridhai oleh Allah SWT dan kebudayaan yang akan

menimbulkan kejahatan moral yang tidak dikehendaki oleh setiap makhluk

kecuali setan yang terkutuk. Karena sesungguhnya setan itulah yang

menimbulkan distorsi dan kesesatan tersebut, sebagaimana Allah SWT

berfirman:

“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka

semuanya.” (Al-Hijr:39)

Jelaslah sudah bahwa setan yang terkutuk yang menjadi penyebab utama

dari sebuah manipulasi sejarah. Setan menginginkan sejarah mengalami

pemutarbalikan fakta sehingga fakta yang tabu dan buruk muncul di buku sejarah

mengganti fakta sebenarnya tanpa banyak manusia yang mengetahui.

Salah satu buku sejarah tersebut adalah Alkitab dengan kebudayaan

Kristennya. Distorsi sejarah telah membuat kebudayaan tauhid orang Nashrani

berubah menjadi sebuah kebudayaan yang tabu dengan kitabnya yang tak masuk

akal dan pemuja selangkangan.

Akibat dari distorsi sejarah tersebut telah banyak orang yang mencari

kebenaran telah terjerumus dalam kesesatan hanya karena kesesatan tersebut

16

terasa indah. Namun sebenarnya keindahan tersebut hanyalah semu yang

diciptakan oleh setan laknatullah. Pada akhirnya orang yang telah terjerumus

dalam kesesatan akan buta matanya untuk melirik kebenaran bahkan

memusuhinya kecuali manusia yang diberi hidayah oleh Allah SWT.

C. Jatidiri Paulus Sang Pendusta

1. Asal-usul Paulus

Syaul atau lebih dikenal dengan Paulus. Nama Grieknya Paulos,

sebenarnya dalam bahasa Griek tidak ada huruf syin (sy), maka namanya

menjadi Saulos. Oleh karena arti dari nama Saulos adalah banci, maka dirubah

dan lebih dikenal dengan Paulos. Dia adalah seorang Yahudi Diaspora yang

merupakan keturunan suku Benyamin (salah seorang anak Nabi Syu‟aib a.s.)

yang berfikiran filsafat Yunani. Dia datang dari kota Tarsus, Kikilia.

KH. Agus Hakim memaparkan tentang asal-usul Paulus, dalam bukunya

Perbandingan Agama ia menulis bahwa kemungkinan Paulus masuk ke dalam

lingkaran Nashrani pada 38 M atau 70 M. Pada awalnya dia adalah seorang

yang menganut faham Farusyin yang sangat anti kepada ajaran Nabi Isa as.

(Yesus).9 Saat Yesus menyebarkan ajaran Tauhidnya, Paulus termasuk

penentang yang paling keras.

9 KH Agus Hakim. Op.cit. Hal 93

17

Paulus adalah kaki tangan penjajah Romawi untuk rakyat Palestina.

Paulus sebenarnya tidak mengenal Yesus walaupun dia sezaman dan sangat

memusuhinya. Bahkan dia tidak pernah bertemu dengan Yesus. Dia hanya

tahu tentang Yesus dari para muridnya yang dikenal dengan Al-Hawariyyun

yang saat itu juga sangat dimusuhi olehnya.

Ketika Yesus sudah tidak ada, Paulus mendapat tugas membasmi dan

menangkap pengikut-pengikut Yesus yang lari ke Damsyik. Namun ketika dia

pulang ke Palestina, dia tidak kembali kepada pemerintah Romawi yang

menugaskannya, dia malah pergi ke tempat-tempat beribadat penganut

Nashrani (Kristen) dan memperlihatkan dirinya telah menganut Nashrani.

Disaat dia ditanya oleh kaum Nashrani “kenapa tuan datang ke tempat

ini, padahal tuan membenci pengajaran yang kami anut?”. Dia pun mengarang

cerita untuk menjawabnya dan meyakinkan kaum Nashrani dengan

khayalannya tersebut “Ketika aku berada di Damsyik pada tengah hari, aku

melihat dari langit cahaya yang memancar, aku pun gemetar. Kemudian

terdengar suara dari langit „Wahai Saul (Paulus), apa sebabnya engkau

menganiaya aku? Engkau melawan murid-muridku, sebenarnya akulah yang

engkau aniaya!‟ lalu aku menyahut „Siapakah engkau ini?‟ maka terdengarlah

olehku sabda Tuhan „Akulah Yesus yang telah engkau aniaya itu. Sulitlah

bagimu untuk menghindarkan dosa‟ maka aku akan segera kembali dari

Damsyik dengan sadar dan bertaubat, dan terus ke tempat ini ikut

18

bersamamu”. Pada awalnya, penganut Nashrani tidaklah percaya kepadanya.

Tetapi akibat kepandaian Paulus dalam hal berbicara dan bergaul, akhirnya

banyak juga yang percaya padanya.

Sejak itu Paulus giat belajar agama Nashrani sampai faham betul dan

mengerti. Ia pun menjadi seorang yang dikenal sebagai mubaligh Nashrani. Ia

mendakwahkannya sampai ke negeri jauh seperti Antighia dan negeri-negeri

lain yang tidak tersentuh agama Yahudi, dan akhirnya sampai ke Roma. 10

2. Ajaran Paulus

Perjanjian Baru telah menjadi saksi bisu atas kedustaan Paulus Sang

Pendusta. Dalam surat Paulus untuk Jemaat Korintus yang kedua ia menulis :

" Baik lah, aku sendiri t idak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan t ipu daya." (2 Korintus 12 :16) 11

Tak hanya itu, dengan kedustaan yang dibuat Paulus, Alkitab menjadi

penuh dengan kontradiksi dan mencerminkan bahwa wahyu Allah tak

berpendirian.

Bagaimana tidak? Dua ajaran terangkum lengkap dalam Alkitab. Ajaran

Yesus yang bersumber dari Allah dan ajaran Paulus disisi lain.

10

Ibid., hal. 94.

11 Alkitab penerbit Lembaga Alkitab Indonesia

19

Berikut kutipan kontradiksi antara ajaran Yesus dengan Paulus yang

sedikit penulis ketahui :

a. Hukum Taurot

1) Yesus tidak membatalkan hukum Taurot

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk

meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)

2) Paulus mengutuk Taurot

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus,

supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: tidak ada seorangpun

yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat.(Galatia 2:16)

b. Wajibnya sunat

1) Disunat pada hari kedelapan dari usia sesuai perintah Tuhan

Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi

tidak termasuk keturunanmu. (Kejadian 17:12)

Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit

khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kejadian

17:14)

2) Paulus tidak mewajibkan sunat

20

Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat

atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)

Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Korintus 7:19)

c. Dosa waris

1) Yesus tidak mengajarkan dosa waris

Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut

menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.

(Yehezkiel 18:20)

2) Paulus mengajarkan dosa waris

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang (Adam), dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah

berbuat dosa. (Roma 5:12)

d. Hal peribadatan

1) Yesus mengajarkan berpuasa, berwudhu dan sujud

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, (Matius 6:17)

Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari

pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

2) Sementara Paulus mengajarkan bernyanyi

21

Dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung

puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5:19)

Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan

menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)

3. Pengaruh Paulus hingga sekarang

Dunia Barat yang saat itu diwakili oleh kekuasaan Imperium Romawi

yang berpusat di Roma, dalam sejarahnya tidak memiliki seorang pun nabi.

Karena faktanya para nabi semuanya berasal dari timur. Karena itulah saat

Paulus menyebarkan ajarannya kepada orang-orang Roma, mereka dengan

senang menyambutnya dan menjadikan Paulus sebagai nabinya orang Barat. 12

Perpindahan Paulus menjadi pengikut Yesus menjadi sebuah titik

penting yang tidak bisa dipisahkan dalam sejarah agama Kris ten. Konsep-

konsep teologi Paulus menyebabkan agama ini mudah diterima dari berbagai

kalangan. Paulus telah melakukan perubahan-perubahan besar dalam ajaran

Yesus sehingga ajaran Kristen yang pada awalnya bersifat Tauhid berubah

menjadi condong kepada kemusyrikan. Disinilah letak peran Paulus dalam

membentuk akidah kaum Nashrani yang selama ini kita kenal dan

menyebabkan agama Kristen sesungguhnya dibangun oleh Paulus, bukan

Yesus Kristus.

12

Ahmad Riznanto, op.cit hal 26.

22

Konsep yang dibangun olehnya adalah konsep Trinitas atau tiga Tuhan

yang diadopsi dari konsep kepercayaan kepada Dewa-dewi dalam agama

pagan. Konsep Trinitas itu adalah Yesus sebagai Tuhan anak, Allah adalah

Tuhan bapak, juga Ruhul Kudus di sisi lain. Faham ini tentunya menjadi

senjata ampuh oleh Paulus untuk mendoktrin orang-orang yang beragama

pagan agar pindah kepada agamanya.

Perubahan konsep ketuhanan oleh Paulus telah membuat kaum barat

dengan Romawi-nya hijrah besar-besaran dari agama pagan ke dalam agama

Kristen. Disebabkan mereka sejak awal beragama pagan yang menganut

faham Trinitas, maka mereka dengan sangat mudah dapat menerima ajaran

tersebut dengan faham yang sama yakni Trinitas. Selanjutnya Paulus

menyebut ajaran yang dibawanya dengan nama Katholica yang berarti

„Agama untuk umum‟. Dalam literatur bahasa Indonesia disebut Katolik. Hal

ini lebih ditegaskan oleh Ahmad Rizananto dalam Nabi Isa yang Ternoda

halaman 27 alinea kedua 13

13

Ibid hal. 27.

23

BAB III

PEMBAHASAN

A. Alkitab dan Bahayanya

Alkitab adalah kitab yang dipegang oleh penganut umat Kristen di seluruh

dunia. Alkitab terdiri dari dua bab utama, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru.

1. Sejarah dan Hubungan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru

Hubungan Perjanjian Baru dengan Perjanjian Lama adalah saling

lengkap-melengkapi menurut kebanyakan para penganut Kristen. Namun

nyatanya banyak terdapat ayat-ayat yang saling bertentangan satu sama lain

yang akhirnya akan terdapat kesimpulan bahwa hubungan tersebut hanya

mengada-ada.

a. Perjanjian Lama

Perjanjian Lama berisi Taurot dan Mazmur Dawud. Disebut

Perjanjian Lama karena turunnya sebelum datang Injil yang dibawa oleh

Yesus. Sebelum terbentuknya fasal- fasal, Perjanjian Lama hanyalah

tradisi lisan rakyat yang tidak mempunyai sandaran, kecuali dalam

ingatan manusia dan tradisi tersebut selalu dinyanyikan.

24

Edmond Jacob menngemukakan:

Dalam tahap permulaan, semua orang menyanyi; di Israil seperti d i

tempat lain, puisi lebih dahulu daripada prosa. Bani Israil menyanyi baik dan banyak. Nyanyian itu mempunyai bermacam-macam

ekspresi, tergantung kepada kejadian-kejadian dalam sejarah dengan antusiasme yang memuncak atau putus asa yang menenggelamkan.

Mereka menyanyi dalam keadaan yang bermacam-macam, dan

Edmond Jacob menyebutkan:

Sebagian di mana nyanyian yang menyertainya terdapat dalam Perjanjian Lama: nyanyian makan pagi, nyanyian akhir panen,

nyanyian yang menyertai pekerjaan, seperti nyanyian Sumur (Bilangan 21, 17), nyanyian perkawinan, nyanyian kematian,

nyanyian perang yang sangat banyak dalam Bibel seperti nyanyian Debarah (Hakim-hakim 5, 1-32) yaitu nyanyian yang memuja kemenangan Israil yang dikehendaki oleh Yahweh dalam suatu

peperangan yang dipimpin oleh Yahweh sendiri (Bilangan 10, 35). Ketika Peti Suci sudah pergi, Musa berkata-kata: "Bangunlah

Yahweh, mudah-mudahan musuh-musuhmu terserak-serak. Mudah-mudahan mereka yang benci kepadamu akan lari tunggang langgang di hadapan wajahmu.14

Perjanjian Lama merupakan kumpulan fasal yang panjangnya tidak

sama dan ditulis selama kurang lebih sembilan abad dengan beberapa

bahasa dan dimulai dengan tradisi lisan sebelum munculnya Yesus. dan

Injil yang dibawanya.

Dalam Perjanjian Lama Protestan terdapat 39 Kitab, yaitu :

Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan, Yusak, Hakim-hakim,

14

Dr. Maurice Bucaille , BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern, (Jakarta: Penerb it Bulan Bintang –

Ebook o leh pakdenono.com, 1979).

25

Ruth, Semuil I, Semuil II, Raja-raja I, Raja-raja II, Tawarikh I, Tawarikh

II, Ezra, Nahemia, Ayub, Mazmur (Zabur), Amstal Soleman, Alkhatib,

Syirulasar, Yesaya, Yehermia, Nudub Yehermia, Yeheskiel, Daniel,

Hosea, Yowel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Sefanya,

Hajai, Zakaria, Malakhi, Esther.

Sementara dalam Perjanjian Lama Katolik kitab Ruth tidak ada,

namun ada beberapa kitab yang tidak ada dalam Perjanjian Lama

Protestan, kitab itu adalah sambungan Daniel, Ensiklik I dan II, Makabe I

dan II, Barukh, Thobiah dan Yahudiah. Sehingga umat Kristen Katolik

mempunyai 46 kitab Perjanjian Lama.

Ditinjau dari penulisannya menurut Kristen, Perjanjian Lama terdir i

atas penulisan Nabi Musa a.s., Nabi Daud dan nabi-nabi yang lain. Oleh

karena mungkin banyaknya tangan yang menulis dan mungkin pula

banyaknya tangan-tangan kotor yang menulis Perjanjian Lama maka akan

kita temukan cukup banyak kontradiksi di dalamnya dan cerita-cerita

yang meragukan hati.

Dari fakta sejarah, Perjanjian Lama memang sudah tidak asli lagi.

Pada penjajahan yang dilakukan Nebukhadnezar pada tahun 660 SM,

Perjanjian Lama dirampas dan dirusak dengan memasukan paham-paham

ajaran dewa kafir Molokh, yaitu dewa Api, sesajian darah, dan

26

penyembahan Tuhan Rokh kudus selaku burung merpati, hasil karya raja

Hamurabbi.15

Kemudian pada tahun 70 M. masih pula dirusakkan oleh Titus, pada

masa pemerintahan Romawi yang merusakkan kota Yerusalem.

Kerusakan ini masih diperlarutkan pula setelah datangnya zaman baru,

dimana ada pula sebahagian ummat yang sengaja merusak nama nabi-

nabi yang dahulu, dengan mengecualikan Yesus atau Isa, sebab mereka

mempunyai latar belakang yang tersendiri antara Isa dan nabi-nabi

lainnya dengan menaruh atau lebih tepatnya mendosakan nabi-nabi lain,

serta menghilangkan seluruh sifat-sifat kemanusiaan Yesus, maka mereka

berharap orang percaya bahwa Yesus adalah anak Allah.16

b. Perjanjian Baru

Perjanjian Baru disebut juga Injil. Disebut Perjanjian Baru karena

perjanjian/kitab ini dibawa oleh Yesus. Pada dasarnya bukan Yesus yang

menulisnya, tapi para pengikutnya baik itu seratus, duaratus atau tigaratus tahun

setelah Yesus tiada.

Perjanjian Baru terdiri dari dua bagian yakni kitab-kitab Injil dan surat-

surat kiriman Paulus. Kitab-kitab itu adalah Matius, Markus, Lukas, Yahya dan

15

M. Zulkarnain. 1968. Kesaksian Seseorang Tentang Alkitab . Ebook PDF oleh pakdenono.com

16 Ibid

27

kisah para rosul. Untuk kisah para rosul, sebenarnya adalah Injil Lukas hanya

ditulis oleh dr. Lukas, dokter pribadi Paulus.

Sementara surat-surat Paulus yang berjumlah empatbelas adalah :

1) Surat kiriman kepada orang Rum

2) Surat kiriman kepada orang Korintus I

3) Surat kiriman kepada orang Korintus II

4) Surat kiriman kepada orang Galatia

5) Surat kiriman kepada orang Epesus

6) Surat kiriman kepada orang Pilipi

7) Surat kiriman kepada orang Kolose

8) Surat kiriman kepada orang Tesalonika I

9) Surat kiriman kepada orang Tesalonika II

10) Surat kiriman kepada sahabatnya Timotius I

11) Surat kiriman kepada sahabatnya Timotius II

12) Surat kiriman kepada sahabatnya Titus

13) Surat kiriman kepada sahabatnya Filemon

14) Surat kiriman kepada orang orang Ibrani

Surat dari Yakub, Petrus I & II, Yahya I, II, III dan V, dimana yang

ke-IV ini disebutkan wahyu kepada Yahya dan sebuah dari Yehuda. Maka

jumlah keseluruhannya ialah 27 buah, yaitu 5 buah Injil, termasuk kisah

rasul-rasul, 22 buah surat kiriman, 14 diantaranya buah tangan Paulus. 17

17

Ibid

28

2. Kitab Suci Paling Cabul yang Pernah Ada

Kita semua tahu bahwa umat Kristen memeluk Alkitab sebagai kitab

pedoman hidup mereka yang mereka anggap suci. Namun anggapan suci

mereka tersebut hakikatnya adalah sebuah keragu-raguan bagi mereka yang

mau berfikir dan mendalami Alkitab. Keragu-raguan terhadap sebagian

mereka itu adalah disebabkan karena mereka menemukan kata-kata kotor dan

tidak senonoh dalam Alkitab yang dianggap sebagai firman Tuhan. Sungguh

tidak masuk akal bahwa firman Tuhan berisikan kata-kata yang dianggap oleh

manusia (saja) tabu!

Tuhan sebagai sang pencipta dan pemelihara alam semesta yang

mengajarkan cinta kasih dan tak ingin kejahatan mewabah di sendi-sendi

kehidupan makhluk-Nya tentu seharusnya tidak berfirman demikian. Kata-

kata tabu tersebut adalah kata-kata yang merangsang manusia untuk

melakukan kejahatan moral dan ini bertentangan dengan ajaran Kristen.

Berikut ini adalah kisah tabu yang berasal dari Alkitab:

a. Hubungan Seks antara Ayah dan Dua Orang Anak Perempuannya:

Malam-malam kedua anak perempuan Nabi Lot menggoda ayah

mereka yang mabuk dan mendapatkan anak darinya. (Kejadian 19:

30-36).

29

b. Anak laki- laki Berhubungan dengan Ibunya: Ruben anak laki- laki

tertua dari Yakub, pada saat ayahnya tidak ada, berhubungan seksual

dengan istri ayahnya dan Israel (nama lain Yakub) mendengarnya.

Adegan ini dilaporkan kepadanya, tetapi dia tidak memarahi atau

memukul anaknya atas kelakuan tersebut. Tuhan juga tidak

memberikan sebuah kata celaan pun kepadanya. (Kejadian 35: 22).

c. Yehuda Melakukan Perzinahan Dengan Menantu Perempuannya: Dia

dengan segera menjadi hamil dan memberi-kan anak haram yang

kembar yang kemudian menjadi nenek moyang Yesus Kristus. Ini

berarti Tuhan memberi penghargaan kepada Yehuda dan

keturunannya. (Kejadian 38: 15-30).

d. Amnon, Salah Seorang Putra Nabi Daud Memperkosa Saudara

Perempuannya: "Seorang anak laki- laki yang mulia dari seorang ayah

yang mulia" berdasarkan Injil yang "Suci", Amnon dengan sebuah

tipu daya yang hebat memperkosa saudara perempuannya Tamar dan

Tuhan tidak menghukum atau menegurnya. (II Samuel 13: 5-14).

e. Putra Daud Yang Lain Memperkosa Ibunya. Absalom

membentangkan sebuah kemah di atas Sotoh dan membaringkan 10

istri (gundik) ayahnya dan memperkosa mereka semuanya satu per

satu, 'di depan mata seluruh Bani Israel.' (II Samuel 16: 21-23).

30

George Bernard Shaw, pemikir dan dramawan besar Inggris, sewaktu

membaca Kitab Suci Injil dengan teliti mengatakan bahwa kitab tersebut

adalah kitab yang paling berbahaya di bumi. Jaga kitab tersebut dalam

keadaan terkunci. Larang anak-anak anda membacanya.18

Kita dapat membaca dengan jelas mengenai cerita-cerita cabul dan

tidak senonoh yang terdapat dalam separuh isi alkitab. Penulis lebih

memandang Alkitab sebagai firman dari setan dibandingkan dari tuhan.

Kitab ini lebih berbahaya daripada majalah paling porno sekali pun. Penulis

memandang begitu karena Alkitab adalah sebuah kitab yang dibaca dan

diimani oleh separuh penduduk dunia. Alkitab mampu mendoktrin pikiran-

pikiran pembacanya sehingga gaya hidup pembacanya sesuai dengan isi

Alkitab yang porno.

Maka tidak heran jika dunia barat yang rakyatnya hampir semua

beriman kepada Alkitab menghalalkan pornografi dan pornoaksi bahkan

perzinahan. Kita bisa melihat hanya dengan menonton film barat yang

mayoritas vulgar dan pemuja selangkangan.

3. Kata-kata Sadistis dalam Alkitab

Ksatria Salibis dalam Perang Salib abad ke-12 yang membantai dan

menyiksa siapa saja yang dianggap menjadi musuh-musuhnya telah

18 Ibid., hal. 33.

31

terdoktin oleh kata-kata dalam Alkitab. Saat mereka menyiksa dan

membantai siapa saja yang dianggap musuh mereka, mereka menukil ayat

perjanjian lama dalam Alkitab dan membenarkan apa yang mereka lakukan.

Ahmad Riznanto dalam bukunya „Nabi Isa yang Ternoda‟ menyebutkan

pada Perang Teluk, seorang pembom F-16 telah menuliskan Yesaya 21:9

pada bom-bomnya. Michael Griffin membunuh Dr. David Gunn pada

tanggal 10 maret 1993 karena terinspirasi Kejadian 9:5-6.

Kalimat-kalimat sadis banyak terdapat dalam Alkitab seperti

gantunglah mereka, patoklah kepalanya, perkosa dan bunuhlah, bunuh dan

musnahkanlah, bakar mereka, makanlah anak-anakmu, bencilah keluargamu

dan banyak lagi.

Nabi Daud a.s. dikisahkan menjagal 22.000 orang tawanan Aram

(Syiria) setelah gencatan senjata dari pertempuran. Nabi Musa A.s

diceritakan pernah memerintahkan pembunuhan terhadap 100.000 orang

pemuda dan 68.000 perempuan yang tak berdaya. Padahal kita telah tahu

sendiri bahwa seorang Nabi tidak mungkin berbuat perbuatan yang bisa

mencelakakan seseorang walaupun kepada wanita kafir sekalipun. Terlebih

lagi yang dikisahkan bahwa Nabi Daud a.s. membunuh tawanan setelah

mereka menyerah. Ini membuktikan bahwa Nabi Daud a.s. tidak

berprikemanusiaan. Sementara apakah mungkin seorang nabi bersifat fasik?

32

Allah juga tidak luput dari hinaan Alkitab. Dikisahkan Tuhan

membunuh semua anak sulung. Tuhan membantai orang berkulit hitam.

Tuhan memerintahkan berzinah. Tuhan menyetujui aborsi dan banyak lagi.

Jelas sudah bahwa Alkitab adalah sebuah kitab yang berisi „firman

setan‟ yang menginginkan kerusakan dan kerusuhan di muka bumi. Dr. Jim

Walker dalam bukunya The Dark Bible mengatakan :

Bahkan hari ini, peperangan yang paling kejam, terorisme, dan kejahatan-kejahatan juga terjadi di seluruh bumi berdasarkan kepercayaan-kepercayaan Agama masa lampau, banyak diantaranya

secara langsung berasal dari ayat-ayat dalam perjanjian lama dan perjanjian baru (Alkitab)19

B. Trinitas Sebagai Dogma Utama Kristiani

1. Pengertian dan Kebingungan Trinitas

Trinitas atau Tritunggal adalah satu pemahaman umat Kristiani yang

mengakui bahwa Allah itu Esa, namun hadir dalam tiga pribadi Allah yang

sama esensinya, kedudukannya dan kemuliaannya. Pemahaman ini dianut oleh

hampir semua faham Kristiani. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Trinitas adalah keesaan dari tiga bentuk ketuhanan (Bapak, Putra, dan Roh

Kudus) dalam agama Kristen.

19

Ibid., hal. 50.

33

Istilah Trinitas/Tritunggal atau Trinity (Inggris) mengandung tiga

pribadi dalam satu kesatuan Allah. Sebenarnya ada beberapa pendapat konsep

Trinitas. Tetapi pada umumnya, Trinitas adalah bahwa di dalam ke-Tuhanan

yang Esa itu terdapat tiga oknum, Tuhan Bapa, Tuhan Anak (Yesus), dan

Ruhul kudus. Dalam ketiga pribadi tersebut, bersama-sama mereka adalah

Allah yang Esa. Doktrin ini mengajarkan bahwa tiga pribadi tersebut sama

derajatnya dan kemuliaannya, telah ada dan tidak diciptakan dan bersatu

dalam ke-Tuhanan yang Esa. Jadi masing-masing sama mahakuasanya.

Gereja Katolik Roma berkata dalam The Catholic Encyclopedia:

Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen... Jadi, dalam kata-kata Kredo Athanasia: „sang

Bapa adalah Allah, sang Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, namun tidak ada tiga Allah melainkan satu Allah.‟ Dalam Tritunggal ini... Pribadi-Pribadinya sama kekal dan setara: semuanya

tidak diciptakan dan mahakuasa.

Memang sangat sulit untuk dipahami. Bagaimana bisa sang Bapa adalah

Allah, sang Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, namun tidak ada

tiga Allah melainkan satu Allah?

Kebingungan ini menjadi sebuah wacana yang menarik untuk dibahas.

Bahkan The Encyclopedia Americana mengatakan bahwa Tritunggal dianggap

“di luar jangkauan akal manusia.” Sementara Kardinal John O‟Connor

34

berkata: “Kami tahu ini suatu misteri yang sangat dalam, yang sama sekali

tidak kita mengerti.”20

Jelas bahwa kebingungan ini tidak hanya dialami oleh orang-orang

Islam yang mencoba mendalami Kristologi, namun juga oleh penganut

Kristen sendiri. Dogma Trinitas ini menjadi sebuah dogma yang

membingungkan untuk dicerna dan dianut. Penulis menganggap ini semua

permainan kata-kata “Mengapa seseorang ingin menambahkan sesuatu kepada

gagasan mengenai keesaan Allah yang hanya dapat mengencerkan atau

meniadakan keesaan dan keunikan itu?”

2. Trinitas dan Akulturasi Budaya Paganisme

a. Asal-usul Dogma Trinitas

Konsep Tritunggal adalah konsep Tuhan zaman purba, begitulah

yang ditulis Ahmad Riznanto dalam bukunya, Nabi Isa yang Ternoda.

Konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan oleh seorang perawan pada tanggal 25

Desember, disalib atau dibunuh kemudian dibangkitkan dan dipercaya

sebagai Juru Selamat atau Penebus Dosa sudah ada sejak zaman purba.

20

International Bible Students Association, Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? , (New

York: Ebook oleh pakdenono)

35

Mereka antara lain Dewa Mithra di Iran, Dewa Ra sesembahan orang-

orang Mesir Kuno dan Dewa Ba-al yang disembah orang-orang Israel.21

Selain itu, dogma ini juga berasal dari faham Platonis yang diajarkan

oleh Plato pada abad ketiga sebelum masehi. Edward Gibbon dalam

bukunya The Decline and fall of the Roman Empire, hal 388, mengatakan:

Plato consider the divine nature under the thee fold modification: of the first cause, the reason, or Logos; and the soul or spirit of the universe...the Platonic system as three Gods, united with each other

by a mysterious and ineffable qeneration; and the Logos was particularly considered under the more accessible character of the

Son of an eternal Father and the Creator and Governor of the world.

(Plato menganggap keilahian alami terdiri dari atas tiga bagian: Penyebab awal, Firman (Logos), dan Roh alam semesta....Sistem Platonis sebagai tiga Tuhan, bersatu antara satu dengan lainnya

melalui kehidupan yang baka dan misterius; dan Firman (Logos) secara khusus dianggap yang paling tepat sebagai Anak Bapak yang

baka dan sebagai pencipta dan penguasa alam semesta).

Ajaran ini tidak hanya ditemukan pada agama Kristen saja. Faktanya

jauh sebelum Yesus telah ada ajaran penyembah berhala tiga tuhan ini di

wilayah Mesir, Babilonia juga Romawi. Watch Tower and Bible Tract

Society of Pennsylvania, 1984, menjelaskan:

Throuqhout the ancient word, as far back as Babylonia the worship

of paqan qods qrouped in triplets were common. This practice was also prevalent, before, during, and after Christ in Egypt, Greece and

Rome. After the death of the Apostles, such pagan be(iefs beqan to invade Christianity.

21 Ahmad Riznanto. Op.cit. hal 77.

36

(Dunia di zaman purbakala, sejak masa kerajaan Babilonia, sudah

terbiasa menyembah berhala, tiga Tuhan dalam satu. Kebiasaan ini juga banyak ditemukan di Mesir, Yunani dan Romawi, baik sebelum, selama maupun sesudah Yesus. Setelah kematian murid-murid

Yesus, kepercayaan penyembah berhala ini kemudian merasuk ke dalam agama Kristen).

Asal usul ide mengenai Trinitas berasal dari paham penyembah

berhala bahwa Tuhan beranak-pinak. Diberbagai wilayah dan kota-kota

besar di kerajaan Romawi di luar Palestina orang menyembah "Tuhan

beserta keluarganya", mulai dari Tuhan tiga sampai ratusan. Mereka

menganggap bahwa setiap tindakan Tuhan menjadi oknum lain di samping

Tuhan. Misalnya firman Tuhan menjadi oknum lain (Anak Allah) yang

namanya Yesus. Tindakan Tuhan memberi hidup, menjadi oknum lain

yang namanya Roh Kudus. Begitulah seperti dijelaskan oleh H.S. Munir,

SKM. MPH. dalam bukunya, Dia log Seputar Trinitas.

Perihal „Anak Tuhan‟ merupakan hal yang lumrah di masyarakat

Yahudi. Hal ini dikarenakan mereka beranggapan bahwa bangsa Israel

adalah The Son of God (Anak Tuhan)22. Bagi mereka Anak Tuhan

bukanlah sesuatu individu atau pribadi seseorang. Sementara Anak Tuhan

yang merujuk kepada pribadi adalah keyakinan yang berasal dari agama

penyembah berhala.

22

Argumen ini didukung oleh Prof. Dr. Muhammad Asy-Syarqawi dalam bukunya “Ayat-ayat

Hitam Talmud, Surga Jiwa yang Abadi”. Sementara Al-Qur‟an menjelaskan lebih spesifik

perkataan Bani Israil bahwa Uzair (dalam literatur Yahudi dikenal dengan Ezra) adalah anak

Allah, Q.S. At-Taubah: 30.

37

Drapper dalam bukunya Conflict between Religion and Science

menceritakan bahwa Plato lahir di Athena tahun 429 SM. Ibunya adalah

Paraction yang bertunangan dengan Arus. Namun sebelum mereka

menikah, Paraction telah dihamili oleh Tuhan Apollo yang merupakan

"Roh Kudus" dalam ketuhanan bangsa Yunani. Tuhan Apollo mengancam

Arus untuk menghormati Roh Kudus dan tidak mendekati Paraction yang

telah dihamilinya. Oleh sebab itu Plato di sebut "Anak Tuhan". Pythagoras

yang lahir tahun 575 SM dianggap lahir tanpa ayah, juga disebut "Anak

Tuhan".23

Penulis beranggapan adanya dogma Trinitas ini selain karena

manipulasi ajaran Yesus oleh Paulus, juga karena adanya akulturasi yang

kuat diantara budaya Palestina yang menjadi tempat kelahiran Yesus

dengan daerah-daerah di sekitarnya yang kental dengan aroma Trinitas

pada kepercayaannya. Paulus yang menjadi aktor utama dalam mengubah

dogma ini telah menyebarkan ajarannya hingga Yunani yang sangat akrab

dengan konsep tiga Tuhan dengan faham Platonisnya.

Akibat dari keinginan memadukan ajaran Kristen dengan filsafat

Yunani, dimana disatu pihak umat Kristen memiliki Yesus yang diambil

dari Yahudi, sementara dipihak lain para pengikut ajaran Platonis memiliki

23

H.S. Munir, SKM. MPH, Dialog Seputar Trinitas, (Ebook)

38

logos (firman) yang diambil dari Plato. Maka hasil akhir dari perpaduan

keduanya yang diterima masyarakat Kristiani adalah Firman Yesus.

Yesus bukan sekedar nabi untuk Bani Israel, tapi sudah berubah

menjadi Yesus baru yang penuh dengan embel-embel Platonis, yaitu Yesus

Kristus Anak Allah, perantara antara Tuhan dengan manusia, Tuhan dan

Juru Selamat.

b. Perseturuan Mempertahankan Tauhid

Dalam sejarah mempertahankan faham Yesus yang asli yakni Yesus

hanya sebagai Nabi dan bukan Tuhan dan menolak dogma Trinitas dalam

agama Nashrani yang telah dibangun tiga abad setelah Yesus tiad a,

terdapat dua tokoh yang saling berseteru mempertahankan yang

dianggapnya lebih benar, tokoh tersebut ialah Arius (256-336 M) dan

Athanasius (293-373 M).

Arius adalah seorang ahli teologi Kristen dari Alexandria. Dia

mengajarkan kepada pengikutnya bahwa Yesus semata-mata hanyalah

manusia biasa, bukan anak Tuhan dan bukan satu zat dengan Tuhan. Dia

percaya bahwa Tuhan adalah Esa. Ajaran bahwa Yesus adalah satu zat

dengan Tuhan menurutnya tidak pernah diajarkan oleh Yesus.

39

Sementara Athanasius dibesarkan di Mesir, daerah yang sangat subur

akan ajaran Trinitasnya. Penduduk di sana biasa menyembah tiga Tuhan

dalam satu, yakni Osiris (Tuhan Bapak), Isis (Tuhan Ibu) dan Horus

(Tuhan anak). Selain itu ajaran filsafat Platonis juga berkembang pesat di

sana. Sebenarnya ia adalah kepanjangan tangan dari Paulus yang

menginginkan Yesus dianggap sebagai Anak Tuhan.

Bagi Athanasius yang sudah terbiasa dengan Trinitas, ajaran tauhid

yang dianut Nashrani seperti Arius dirasakan sangat mengganggu. Oleh

karena itu arus masuknya kaum pagan ke dalam agama Kristen dan

didukung Kaisar Romawi untuk mengawinkan dengan ajaran penyembah

berhala di kerajaan, dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Athanasius untuk

mengahabisi ajaran tauhid Arius yang masih bercokol dikalangan Kristen. 24

Pertentangan-pertentangan yang semakin meluas terutama di

kalangan rakyat Romawi yang sudah memeluk Kristen membuat Kaisar

Konstantin yang saat itu baru memeluk Kristen merasa gerah sehingga

perlu diadakannya perundingan besar atau konsili.

Konsili ini adalah konsili yang pertama dan paling penting dari

konsili-konsili yang diadakan setelahnya. Tentu saja konsili ini diadakan di

Nicea, Turki pada tahun 325 M. Bagi kebanyakan uskup, ajaran-ajaran

24

Ahmad Riznanto. Op.cit. hal 82.

40

Arius adalah bid‟ah dan berbahaya bagi keselamatan jiwa-jiwa. Pada

musim panas tahun 325, para uskup dari seluruh provinsi dipanggil ke

Nicea (kini dikenal dengan nama İznik, di negara Turki modern), suatu

lokasi yang mudah dicapai oleh mayoritas dari para uskup tersebut,

khususnya mereka yang datang dari Asia Kecil, Syria, Palestina, Mesir,

Yunani, dan Trakea.25

Dalam konsili ini, tentu saja hal yang paling dibahas adalah masalah

Arianisme yang mempertahankan Tauhid. Tujuan diselenggarakannya

konsili ini adalah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja

Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang

Bapa; khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama

dengan Allah Bapa ataukah sekedar memiliki substansi yang serupa belaka

dengan Allah Bapa. St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius

berpegang pada pendapat yang pertama; sedangkan Arius, yang dari

namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua.

Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru (dari kira-kira

250-318 peserta, seluruhnya kecuali 2 orang, memberi suara menentang

Arius). Hasil lain dari konsili ini adalah kesepakatan mengenai waktu

perayaan Kebangkitan Kristus (Paskha dalam Bahasa Yunani; Paskah

dalam Bahasa Indonesia), hari raya terpenting dalam kalender gerejawi.

25

id.wikipedia.com/konsili_nicea

41

Konsili memutuskan untuk merayakan hari Kebangkitan Kristus pada hari

Minggu pertama sesudah bulan purnama pertama terhitung sejak vernal

equinox, lepas dari Penanggalan Ibrani. Konsili memberikan wewenang

kepada Uskup Aleksandria (yang menggunakan Kalender Aleksandrian)

untuk setiap tahun mengumumkan tanggal perayaan Paskah kepada rekan-

rekan uskupnya.

Konsili Nicea signifikan secara historis karena konsili ini adalah

upaya pertama untuk mencapai konsensus dalam Gereja melalui suatu

permusyawaratan yang mewakili keseluruhan umat Kristiani. Konsili ini

adalah kesempatan pertama bagi pengembangan Kristologi teknis. Lebih

dari pada itu, Konstantinus, dengan menghimpun dan memimpin konsili

ini, menandakan adanya kendali kekaisaran atas Gereja.

Pada akhirnya, konsili yang disaksikan langsung oleh Kaisar

Konstantine berakhir dengan tiga kesepakatan, yakni:

1) Yesus Kristus digambarkan sebagai "Allah dari Allah, Terang dari

Terang, Allah sejati dari Allah sejati," yang menyatakan keillahianNya.

Walaupun semua terang bersumber dari alam, esensi dari terang itu

dianggap identik, apapun bentuknya.

42

2) Yesus Kristus dikatakan "diperanakkan, bukan dijadikan," menyatakan

keabadianNya bersama Allah, dan menegaskannya dengan menyatakan

perananNya dalam Penciptaan.

3) Akhirnya, Yesus Kristus dikatakan "berasal dari substansi Sang Bapa,"

yang bertentangan secara langsung dengan Arianisme. Beberapa orang

menghubung-hubungkan istilah Konsubstansial, yakni, "memiliki

substansi yang sama" (dengan Sang Bapa), dengan Konstantinus khusus

untuk pokok bahasan ini, dapat memilih untuk menerapkan

wewenangnya26.

C. Natal

1. Sejarah Natal

Natal yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Christmas yang

berarti Mass of Christ atau kelahiran Yesus sebenarnya adalah salah satu

akidah/ajaran agama Kristen yang sesat. Karena ajaran ini sendiri tidak pernah

diajarkan oleh Yesus. Ajaran yang masuk dan diselenggarakan oleh Gereja

Kristen Katolik Roma pada abad keempat sampai sekarang adalah berasal dari

kebudayaan Mesir kuno penyembah berhala.

26

Ibid.

43

Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini

berasal dari Katolik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, untuk itu

marilah kita dengarkan penjelasan dari Katolik Roma dalam Catholic

Encyclopedia, edisi 1911, yang berjudul "Christmas", anda akan menemukan

kalimat yang berbunyi sebagai berikut:

Christmas was not among the earliest festivals of Church … the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to christmas.

(Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja … bukti awa l menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini

diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.)

Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul "Natal Day," Bapak Katolik

pertama, mengakui bahwa:

In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Paraoh and

Herod) who make great rejoicings over the day in which they were born into this world.

(Di dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran

Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.)

Encyclopedia Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai

berikut:

Christmas was not among the earliest festivals of the church… It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was picked up of afterward from paganism.

44

(Natal bukanlah upacara - upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para

muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala).

Dan Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan

sebagai berikut:

Christmas…It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in

general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth…" (The "Communion," which is instituted by New

Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "…A feast was established in memory of this event (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to be

celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed.

(Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya

merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut.." ("Perjamuan Suci"

yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad

keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang

diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus).

Sekarang telah jelas bahwa perayaan Natal sejak kelahiran agama

Kristen tidak pernah dirayakan sampai abad keempat. Tepatnya duaratus

sampai tigaratus tahun. Namun baru pada abad keempat Gereja Katolik Roma

menyelenggarakannya sebagai salah satu peribadatan mereka yang

mengadopsi dari kebudayaan Mesir sebagai peringatan hari kelahiran. Baru

45

sejak abad kelima Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai

hari raya umat Kristen yang resmi.27

2. Tentang Pohon Natal

Sekarang dari manakah kita mendapatkan kebiasaan memasang pohon

Natal itu? Menurut Herbert W. Armstrong, di antara para penganut agama

Pagan kuno, pohon itu disebut "Mistletoe" yang dipakai pada saat perayaan

musim panas, karena mereka harus memberikan persembahan suci kepada

matahari, yang telah memberikan mukjizat penyembuhan. Kebiasaan

berciuman di bawah pohon itu merupakan awal acara di malam hari, yang

dilanjutkan dengan pesta makan dan minum sepuas-puasnya, sebagai

perayaan yang diselenggarakan untuk memperingati kematian "Matahari Tua"

dan kelahiran "Matahari Baru" di musim panas.

Rangkaian bunga suci yang disebut "Holly Berries" juga

dipersembahkan kepada dewa Matahari. Sedangkan batang pohon Yule

dianggap sebagai wujud dari dewa matahari. Begitu pula menyalakan lilin

yang terdapat dalam upayara Kristen hanyalah kelanjutan dari kebiasaan kafir,

sebagai tanda penghormatan terhadap dewa matahari yang bergeser

menempati angkasa sebelah selatan.

27

Herbert W. Armstrong, The Plain Truth about Christmas. (Ebook o leh Pakdenono)

46

Encyclopedia Americana menjelaskan sebagai berikut:

The Holly, the Mistletoe, the Yule log …are relics of pre-Christian times.

(Rangkaian bunga Holly, pohon Mistletoe dan batang pohon

Yule…yang dipakai sebagai penghias malam Natal adalah warisan dari zaman sebelum Kristen)

Sedangkan buku Answer to Question yang ditulis oleh Frederick J.

Haskins menyebutkan bahwa:

The use of Christmas wreath is believed by authorities to be traceable

to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same time as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long

anterior to the Christian Era.

(Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme), yang menghiasi rumah dan

tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir

Kuno, yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen.)28

Adapun Ahmad Riznanto memaparkan bahwa:

Mengenai asal usul pohon natal yang sebagai lambang pada setiap perayaan Natal, HW Armstong menjelaskan bahwa setelah Namrud mati, maka Seramis – ibu sekaligus istrinya – menyebarkan

kepercayaan bahwa roh Namrud akan tetap hidup selamanya.

Lalu dibuatlah perumpamaan pohon evergreen yang tumbuh dar i sebatang kayu mati. Untuk memperingati kelahirannya yang jatuh pada tanggal 25 Desember, dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir dipohon

28

Ibid

47

tersebut dan meninggalkan bingkisan yang digantung diranting-ranting

pohon itu.29

Dari pemaparan tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa perayaan

Natal merupakan tradisi kuno agama paganisme yang berkaitan dengan

kelahiran sang dewa pada tanggal 25 Desember yang disangkut-pautkan

dengan mitos kelahiran Yesus. Masuknya dogma Natal ke dalam lingkaran

Nasrani ini berawal dari ajaran Yesus yang masuk ke dalam Imperium

Romawi dan pada akhirnya menjadi sebuah kebudayaan bagi Romawi sendiri.

Karena sebelum periode itu, agama Nasrani tidak mengenal Natal sebagai

sebuah perayaan.

3. Yesus Tidak Lahir Tanggal 25 Desember

Sangat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah

Yudea, setiap bulan Desember adalah musim salju dan hawanya sangat

dingin) Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus

sebagai berikut.

"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan

bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku

memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, di kota Daud."

29

Ahmad Riznanto, Op.cit. hal. 6.

48

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea

pada bulan Desember. Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-

lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah

dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang

menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, Ezra 10:9, 13 menjelaskan

bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin pada gembala dan ternaknya

berada di padang terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan:

It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert about the Passover (early spring), and

bring them home at commencement of the first rain. During the time they were out, the sepherds watch them night and day. As…the first

rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November (begins sometime in october), we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer.

And, as these sepherds had not yet brought home their flocks, it is a presumptive argument that october had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when

no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very

ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact…See the quotation from the Talmudists in Lightfoot.

(Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan

pertama. Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun

pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan November, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama

49

musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang

domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba-domba berkeliaran di padang

terbuka di malam hari. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan inilah domba-domba masih berada di

padang waktu malam. Dari berbagai bukti inilah, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malam hari, adalah fakta sejarah…sebagaimana yang diungkapkan

oleh Talmud (kitab suci Yahudi) dalam bab "Ringan Kaki". 30

Di ensiklopedi mana pun atau juga di kitab suci Kristen sendiri akan

mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember.

Catholic Encyclopedia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui

fakta ini.

Tidak ada data yang pasti mengenai kelahiran Yesus tepatnya. Alkitab

sendiri dalam hal ini ada dua pendapat yang berbeda, yaitu:

1) Menurut Lukas 2:1-8 pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu

sedang melaksanakan sensus penduduk.

2) Menurut Matius 2:1,10,11 pada masa pemerintahan raja Herodus Agung.

Sampai abad ke IV Masehi, hari lahir Yesus masih diperingati pada

tanggal 6 Januari, 28 Maret, 18 April, dan 29 Mei. Menurut riwayat lain juga

dirayakan pada tanggal 28 April, 18 Mei dan 18 Oktober. Kaisar Constantine

menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus atau Natal.

30

Herbert W. Armstrong. Op. Cit

50

Hal ini karena hari tersebut disesuaikan dengan hari kelahiran Dewa Matahari

(Dies Natalis Solis Invicti) yang bernama Dewa Mithra.31

31

Ahmad Riznanto. Op.cit. Hal. 5.

51

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa poin

penting dari pembahasan.

Pertama, Paulus telah berhasil mengubah ajaran Nashrani Yesus menjadi

agama Kristen dengan doktrin mono-politeisme. Di satu sisi Kristen mengaku

sebagai agama monoteisme, namun faham Trinitas yang dibangun olehnya

secara hakiki telah menolak monoteisme. Bahkan sebaliknya, Kristen lebih

pantas dianggap sebagai agama politeisme yang menyembah tiga tuhan.

Kedua, distorsi yang disebabkan olehnya telah membuat sebuah

kebudayaan tabu dengan Alkitab yang telah dimanipulasinya sehingga membuat

seseorang yang mengimani kitab suci ini harus meneladani tokoh-tokoh atau

para nabi yang diceritakan dengan kisah tabu dan pemuja selangkangan. Tentu

hal ini sangat berbahaya dan kita bisa melihatnya pada kebudayaan Eropa yang

mayoritas beragama Kristen.

Ketiga, seseorang yang telah beriman kepada Alkitab tentu akan tercuci

otaknya sehingga Alkitab menginspirasi mereka untuk berbuat keji terhadap

52

“domba sesat” selain mereka. Hal ini juga patut kita waspadai sebagai pemeluk

Islam yang berdampingan dengan mereka.

B. Saran-saran

Kita tidak menafikan bahwa agama yang datang dari Allah SWT. bukan

hanya dibawa oleh Muhammad SAW. saja, namun jauh sebelum itu, ajaran

tauhid telah diperjuangkan oleh para nabi dan rasul beserta parea pengikutnya

yang setia. Maka, keilmuan sejarah agama samawi menjadi sangat penting bagi

kita.

Dalam memperjuangkan dan meluruskan akidah yang sesat akibat

manipulasi yang dilakukan selama berabad-abad oleh tangan-tangan yang tidak

bertanggungjawab pasti kita akan menemukan banyak hambatan-hambatan fisik

maupun batin yang menimpa kita. Seorang ulama yang mumpuni dan

mengetahui sejarah agama Allah SWT. mempunyai tanggung jawab besar dalam

melaksanakan tugasnya. Hal ini dikarenakan ia harus meluruskan banyak

“domba-domba yang tersesat” dengan ilmu yang dia miliki.

Seringkali kita menemukan banyak perdebatan dalam menjalani tugas

mulia ini yang menjurus kearah penghinaan terhadap Rasulullah SAW. Namun

sebagai sebagai seorang muslim harus menunjukan sifat lembutnya kepada

mereka. Rasulullah SAW. yang kita cintai bahkan tidak sama sekali dendam

terhadap orang-orang yang memusuhinya akibat ajaran agama “baru” ini.

53

Padahal jika penulis lihat, agama atau kepercayaan adalah kepedulian terbesar

setiap individu. Ini membuktikan bahwa jalan dakwah tidak harus dengan cara-

cara yang real. Setiap muslim bisa saja berdakwah dengan hati mereka. Dan

justru ini menjadi ciri khusus yang disunahkan Rasulullah SAW. untuk seorang

muslim.

Ada beberapa saran penulis yang perlu dipaparkan disini.

Pertama, sering kali umat Kristiani melirik kepada ajaran Islam sehingga

tidak sedikit memunculkan perdebatan antara kita dengan mereka. Dalam

perdebatan ini, seorang muslim jangan terpengaruh oleh kata-kata hinaan yang

ditujukan kepada umat Islam. Karena ini justru menjadi sebuah bumerang yang

akan membawa kita kepada kehinaan akibat terpancing emosi.

Kedua, dalam menyampaikan dakwah Islam kepada mereka setiap

muslim tidak diharapkan bertingkah gegabah karena itu akan merugikan Islam

dan menambah kehinaan Islam di mata mereka. Juga dikarenakan umat Kristiani

selalu membenci umat yang bersebrangan dengan keyakinan mereka walau pun

tinggal dalam satu atap.

Ketiga, setiap muslim diharapkan bersabar dalam menerima berbagai

hinaan dari mulut mereka. Karena bersabar dalam dakwah adalah kunc i

kesuksesan dakwah. Bersabar juga menjadi sunah Rasulullah SAW. ketika

berdakwah.

54

Keempat, yakinlah bahwa dibalik setiap kerugian fisik dan batin, Allah

SWT. selalu menaungi kita dalam menyampaikan risalah-Nya kepada “domba

sesat”. Dengan keyakinan ini, kita tidak akan goyah terhadap hambatan yang ada.

55

DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur‟an Al-Karim

2. Amstrong, Herbert. The Plain Truth About Chrismas. Ebook

3. Association, International Bibel Student. 1989. Haruskah Anda Percaya

Kepada Trinitas?. New York: International Bibel Student Association

4. Berkhof , L. 1992. Sejarah dan Perkembangan Trinitas. Bandung: Sinar Baru

5. Bucaille, Maurice. 1997. Bibel, Qur’an dan Sains Modern. Jakarta: Penerbit

Bulan Bintang

6. Dawud, Abdul Ahad. 2008. Muhammad in The Bibel. Jakarta: Almahira

7. Hakim, Agus. 2006. Perbandingan Agama. Bandung: CV Diponegoro

8. http://id.wikipedia.com//

9. Indonesia, Lembaga Alkitab. 1989. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab

Indonesia

10. Kebohongan Kristen. Ebook

11. Munir, SH. 2005. Dialog Seputar Trinitas. Ebook

12. Riznanto, Ahmad. 2008. Nabi Isa yang Ternoda. Jakarta: Mihrab

13. Zulkarnain, M. 1968. Kesaksian Seseorang Tentang Alkitab. Ebook

56

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Muhammad Utsman

2. No. Induk : 08.041

3. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 16 September 1993

4. Nama orang tua

A. Bapak

Nama : Affan Madjrie

Pekerjaan : Penulis

B. Ibu

Nama : Nena Kurnianingrum

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl. Buaran III No. 56 A Rt. 003/015 Duren Sawit

5. Jenjang Pendidikan

A. Tahun 1999-2005 : SDN 10 Pagi Duren Sawit Jakarta Timur

B. Tahun 2006-2008 : Tsanawiyah Pesantren Persatuan Islam 69

C. Tahun 2009-2011 : Madrasah Mu‟allimin/Aliyah Pesantren Persatuan

Islam 69