Paper Perwil

20
KATA PENGANTAR Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper mata kuliah Perencanaan Wilayah ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan laporan seperti ini, pengamatan yang kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam materi pembelajaran mengenai perencanaan wilayah. Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Ananto Aji, MSP sebagai dosen mata kuliah Perencanaan Wilayah yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan pembelajaran dan tugas ini, juga rekan-rekan mahasiswa semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa. Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa Tugas Perencanaan wilayah 1

Transcript of Paper Perwil

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas paper mata kuliah Perencanaan Wilayah ini

dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

dengan adanya penyusunan laporan seperti ini, pengamatan yang

kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita

pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan

proses belajar kita terutama dalam materi pembelajaran mengenai

perencanaan wilayah.

Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada Dr.

Ir. Ananto Aji, MSP sebagai dosen mata kuliah Perencanaan Wilayah

yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam

melaksanakan pembelajaran dan tugas ini, juga rekan-rekan

mahasiswa semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan

bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh

karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi

perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi

kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa

Tugas Perencanaan wilayah 1

mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar

bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Semarang, 30 April 2014

Tim Penyusun Arif ,dkk (dan kawan-kawan)

DAFTAR ISI PAPER

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................................1

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN

A . LATAR

Tugas Perencanaan wilayah 2

BELAKANG ............................................................

...............................................................3

BAB II. ISI1. DEFINISI PERENCANAAN WILAYAH ………………..........................................................................4

2. PENTINGNYA PERENCANAAN WILAYAH………………...........................................................................5

3. TUJUAN DAN MANFAAT PERENCANAAN WILAYAH…….............................................................5

4. RUANG LINGKUP PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH…………………………………………….…..…..6

5. PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN WILAYAH………………………………………………………………………….7

5. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN WILAYAH………………………………………………………………..…………..9

6. BENTUK-BENTUK PERENCANAAN KOTA DAN DESA…………………………………………………………..…………10

7. HIRARKI RTRW…………………………………………………………………………………………………………………….………13

9. PERMASALAHAN PERENCANAAN WILAYAH…………………………………………………………………………….……14

Tugas Perencanaan wilayah 3

A. Latar Belakang

Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah

planning adalah satu dari fungsi management yang sangat penting.

Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan

hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah

rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu

pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang

direncanakan dan sebaiknya kita melakukan pekerjaan sesuai

dengan yang telah direncanakan.

Perencanaan merupakan proses yang berisi kegiatan-kegiatan berupa

pemikiran, perhitungan, pemilihan, penentuan dsb. Yang semuanya

itu dilakukan dalam rangka tercapainya tujuan tertentu. Pada

hakekatnya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan

atas sejumlah alternative (pilihan) mengenai sasaran dan cara-

cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna

mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan

penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara

sistematis dan dan berkesinambungan.

Dalam hal perencanaan wilayah, pentingnya perencanaan dikuatkan

oleh berbagai factor, antara lain:

1.      Banyak di antara potensi wilayah selain terbatas juga tidak

mungkin lagi diperbanyak atau diperbaharui.

Tugas Perencanaan wilayah 4

2.      Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan

manusia.

3.      Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan

sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali.

4.      Lahan dibutuhkan untuk menopang kehidupan nermasyarakat.

5.      Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian dari

masyarakat yang berdomisili di wilayah tersebut.

6.      Potensi wilayah berupa pemberian alam maupun hasil karya

manusia di masa lalu adalah asset yang harus dimanfaatkan untuk

kemakmuran rakyat.

Tujuan perencanaan wilayah adalah menciptakan kehidupan yang

efisien, nyaman serta lestari dan pada tahap akhirnya

menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dari berbagai

kegiatan yang direncanakan. Dalam perencanaan kota dan desa kitadapat melihat bagaimana bentuk-bentuk dari perencanaan itu

sendiri. Ada yang melihat dari perbedaan isinya, sudut visi

perencanaan,  perbedaan luas pandang bidang yang direncanakan,

institusi yang dilibatkan dan wewenang dari masing-masing

institusi yang terlibat, dan koordinasi antar lembaga.

1. Definisi Perencanaan Wilayah

Perencanaan merupakan kata kerja yang berasal dari kata dasar

yaitu Rencana. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

“Rencana” adalah Rancangan.  Melakukan rencana  disebut

“Merencanakan”, dan  proses/cara untuk merencana disebut dengan

“Perencanaan”. Sedangkan orang yang merencanakan disebut

“Perencana” atau kata modernnya disebut “Planner”.

Tugas Perencanaan wilayah 5

Perencanaan dapat berarti berbeda bagi orang yang berbeda, bisa

berarti sederhana atau kompleks. Hal ini dapat membuat perbedaan

definisi perencanaan pada tiap ahli yang tergantung dari sudut

pandang, fokus perhatian dan luasan bidang yang tercakup dalam

perencanaan. Disini akan disebutkan beberapa definisi

perencanaan:

1.      Perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih

langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ini merupakan pengertian perencanaan secara sederhana tanpa

memperhatikan faktor-faktor pembatas atau pengaruh lain.

2.      Perencanaan berarti menetapkan suatu tujuan yang dapat

dicapai setelah memperhatikan faktor-faktor pembatas dalam

mencapai tujuan tersebut, memilih serta menetapkan langkah-

langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan

adalah karena kita selalu berhadapan dengan keterbatasan faktor-

faktor produksi.

3.      Perencanaan menetapkan suatu tujuan setelah

memperhatikan pembatas internal dan pengaruh eksternal, memilih

serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengertian ini didapat karena adanya kesulitan dalam perencanaan

apabila ada faktor luar yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan.

4.      Perencanaan berarti mengetahui dan menganalisis kondisi

saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor non-

controllable yang relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas,

Tugas Perencanaan wilayah 6

menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai,

serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Definisi tersebut sudah cukup rumit akan tetapi masih belum

menyentuh unsur dasar yang diperlukan sebagai seorang geografi

yaitu unsur lokasi atau wilayah. Perencanaan wilayah adalah

mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan

perkembangan berbagai faktor non-controllable yang relevan,

memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan

sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, menetapkan langkah-

langkah untuk mencapai tujuan tersebut serta menetapkan lokasi

dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan.

Perencanaan merupakan bagian dari pengambilan keputusan, yaitu

memilih tindakan untuk menyelesaikan permasalahan.

2. Pentingnya Perencanaan Wilayah

Perencanaan berkaitan dengan faktor sumber daya yang terbatas

untuk dimanfaatkan hasilnya secara optimal sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai. Pentingnya perencanaan wilayah dikuatkan

oleh beberapa faktor yang dikemukakan sebagai berikut:

1.      Potensi wilayah terbatas, kemungkinan tidak dapat

diperbanyak atau diperbaharui lagi.

2.      Kemampuan teknologi dan cepatnya perubahan dalam kehidupan

manusia.

3.      Kesalahan perencanaan yang sudah dieksekusi di lapangan

sering tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali. Misal:

Tugas Perencanaan wilayah 7

penggunaan lahan yagn tidak terencana atau salah dalam

perencanaan. 

4.      Lahan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk menopang

kehidupannya. Disisi lain kemampuan manusia untuk mendapatkan

lahan tidak sama sehingga penggunaan atau kepemilikan lahan tidak

dapat sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar.  

5.      Tatanan wilayah sekaligus menggambarkan kepribadian

masyarakat, dimana kedua hal tersebut saling mempengaruhi.

6.      Potensi wilayah sebagai aset yang harus dimanfaatkan untuk

kesejahteraan rakyat secara lestari, berkelanjutan.

3. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Wilayah

Tujuan perencanaan wilayah adalah menciptakan kehidupan yang

efisien, nyaman serta lestari dan pada tahap akhirnya

menghasilkan rencana yang menetapkan lokasi dari berbagai

kegiatan yang direncanakan, baik oleh pemerintah maupun swasta.

Lokasi yang dipilih memberikan efisiensi dan kelestarian

lingkungan paling maksimal setelah memperhatikan benturan

kepentingan dari berbagai pihak.

Sifat perencanaan yang sekaligus menunjukkan manfaatnya adalah:

a.       Perencanaan wilayah haruslah dapat menggambarkan proyeksi

berbagai kegiatan ekonomi dan penggunaan lahan pada wilayah di

masa yang akan datang. Sejak awal dapat dilihat arah lokasi yang

disiapkan untuk dibangun dan yang dijadikan sebagai wilayah

penyangga. Hal ini berarti sejak awal sudah dapat diantisipasi

Tugas Perencanaan wilayah 8

dampak positif dan negatif dari perubahan dan dipikirkan langkah-

langkah yang ditempuh untuk mengurangi dampak negatif dan

mengoptimalkan dampak positif. 

b.      Panduan bagi pelaku ekonomi untuk memilih kegiatan yang

perlu dikembangkan dan lokasi yang memungkinkan di masa akan

datang. Hal ini mempercepat proses pembangunan karena investor

mendapat kepastian hukum lokasi usaha dan menghindarkan benturan

kepentingan.

c.       Acuan bagi pemerintah untuk mengendalikan arah pertumbuhan

ekonomi dan arah penggunaan lahan.

d.      Landasan bagi rencana-rencana lain yang lebih sempit dan

lebih detil. Misal: perencanaan sektoral dan perencanaan

prasarana.

e.       Menjamin keserasian spasial, keselarasan antar sektor,

optimalisasi investasi, terciptanya efisiensi dalam kehidupandan

menjamin kelestarian lingkungan.

Perencanaan wilayah diusahakan mencapai sasaran-sasaran tersebut

secara maksimal berdasarkan hambatan dan keterbatasan yang ada.

4. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Wilayah

Perencanaan wilayah adalah perencanaan penggunaan ruang wilayah

(tertuang dalam perencanaan tata ruang wilayah) dan perencanaan

aktivitas pada ruang wilayah (tertuang dalam rencana pembangunan

wilayah).

Perencanaan wilayah sebaiknya dimulai dengan penetapan visi dan

misi wilayah. Visi adalah cita-cita tentang masa depan wilayah

Tugas Perencanaan wilayah 9

yang diinginkan. Visi seringkali bersifat abstrak tetapi ingin

menciptakan ciri khas wilayah yang ideal. Misi adalah kondisi

antara atau suatu tahapan untuk mencapai visi tersebut. Misi

merupakan kondisi ideal setingkat dibawah visi tetapi lebih

realistik untuk mencapainya.

Dalam kondisi ideal, perencanaan wilayah sebaiknya dimulai

setelah rencana tata ruang wilayah (RTRW) tersusun, karena RTRW

merupakan landasan sekaligus sasaran perencanaan pembangunan

wilayah. Perencanaan pembangunan wilayah sebaiknya menggunakan

dua pendekatan yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan regional.

5. Pendekatan dalam perencanaan wilayah

1. Pendekatan Sektoral

2. Pendekatan Regional

Pendekatan sektoral merupakan pendekatan perencanaan wilayah

berdasarkan sector-sektor kegiatan yang ada di wilayah tersebut,

seperti sector pertanian dan sektro industri contohnya.

Setiap sector dianalisis potensinya satu persatu menetapkan apa

yang perlu ditingkatkan dan dimana kegiatan peningkatan tersebut.

Misalnya, untuk menganalisis sector pertanian, sector tersebut

dapat dibagi menjadi subsector, seperti tanaman pangan,

perkebunan rakyat, dan perusahaan besar.

Dalam pendekatan sektoral, pengelompokkan sector-sektor dapat

dilakukan berdasarkan administrasi pemerintahan. Misalnya, sector

Tugas Perencanaan wilayah 10

perindustrian berada dibawah departemen perindustrian, sector

pertanian berada di bawah departemen pertanian.

Untuk masing-masing sub sector dapat diperinci lagi atas

komoditi. Misalnya, untuk sub sector bahan pangan dapat diperinci

lagi atas komoditi beras, kacang-kacangan, sayuran.

Dalam pendekatan sektoral, setiap sector/komoditi harus dibuat

analisis misalnya

1. Sector/komoditi apa yang memiliki keuntungan besar di

wilayah tersebut dan dapat bersaing di pasar global.

2. Sector apa yang penting dan kurang penting misalnya beras

merupakan sector yang sangat penting di Indonesia.

3. Sector apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi.

4. Sector apa yang banyak menyerap tenaga kerja

Berdasrkan criteria, tersebut dapat ditetapkan skala

prioritas tentang sector/ komoditi apa yang perlu

dikembangkan di wilayah tersebut berdasarkan sasaran yang

ingin dicapai. Penetapan skala prioritas sangat dibutuhkan

dalam erencanaan pembangunan wilayah.

Pendekatan Regional merupakan pendekatan yang memandang wilayah

yang terdiri atas bagian-bagian wilayah yang lebih kecil dengan

potensi dan daya tariknya masing-masing.

Analisis pendekatan kompleks wilayah dapat di contohkan misalnya

bagaimana memecahkan masalah urbanisasi.

Tugas Perencanaan wilayah 11

Pendekatan sektoral harus dapat menjawab berbagai pertanyaan yang

belum terjawab dengan menggnakan pendekatan sektora, antara lain

sebagai berikut;

1. Lokasi dan berbagai kegiatan ekonomi yang akan berkembang.

2. Penyebaran penduduk di masa yang akan dating dan kemungkinan

munculnya pusat-pusat pemukiman beru.

3. Adanya perubahan pada struktur ruang wilayah dan prasarana

yang perlu dibangun untuk mendukung perubahan strukrur ruang

tersebut.

4. Penyediaan berbagai fasilitas social ( sekolah, rumah sakit,

puskesmas, penyediaan air bersih, jaringan listrik yang

seimbang pada pusat-pusat permukiman dan pusat berbagai

kegiatan ekonomi.

5. Perencanaan jarngan perhubungan(transportasi) yang akan

menghubungkan berbagai kegiatan atau permukiman secara

efisien.

Tugas Perencanaan wilayah 12

6. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN WILAYAH

Glasson (1974) menyatakan bahwa ‘perencanaan dalam artian umum

adalah menyangkut serangkaian tindakan yang ditujukan untuk

memecahkan persoalan di masa depan’. Glasson kemudian menetapkan

urutan langkah-langkah perencanaan sebagai berikut:

1.      The identification of the problem.

2.      The formulation of general goals and more specific and

measureable objectives relating to the problem.

3.      The odentification of possible constraints.

4.      Projection of the future situation.

5.      The generation and evaluation of alternative cources of

action, and the production of a preffered plan, which in generic

form may include any policy statement or strategy as well as a

definitive plan.

Langkah yang dikemukakan Glasson ini harus diperluas untuk

kebutuhan perencanaan di Indonesia. Perencanaan wilayah di

Indonesia setidaknya memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan.

Diperlukan kegiatan pengumpulan data, baik data primer maupun

sekunder.

2.      Tetapkan visi, misi dan tujuan umum. Dimana hal yang

tercakup didalamnya harus merupakan kesepakatan bersama sejak

awal.

3.      Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini

maupun diperkirakan akan muncul pada masa akan datang.

Tugas Perencanaan wilayah 13

4.      Proyeksikan berbagai variabel terkait, baik

bersifat controllable (dapat dikendalikan) maupun non-controllable (di

luar jangkauan pengendalian pihak perencana).

5.      Tetapkan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam

kurun waktu tertentu, yaitu berupa tujuan yang dapat diukur.

6.      Mencari dan mengevaluasi alternatif untuk mencapai sasaran.

Perlu diperhatikan keterbatasan dan faktor produksi yang

tersedia.

7.      Memilih alternatif terbaik, termasuk menentukan berbagai

kegiatan pendukung.

8.      Menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan.

9.      Menyusun kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap

lokasi berjalan sesuai yang diharapkan.

7. Bentuk-bentuk Perencanaan Kota dan Desa

1.      Perencanaan Fisik vs Perencanaan Ekonomi

Pada dasarnya pembedaan ini didasarkan atas isi atau materi

dari perencanaan. Perencanaan Fisik adalah perencanaan untuk

mengubah atau memanfaatkan struktur fisik suatu wilayah misalnya

perencanaan tata ruang atau tata guna tanah, perencanaan jalur

transportasi, penyediaan fasilitas umum, dan lain-lain.

Perencanaan Ekonomi berkenaan dengan perubahan struktur ekonomi

suatu wilayah dan langkah-langkah untuk memperbaiki tingkat

kemakmuran suatu wilayah.

Tugas Perencanaan wilayah 14

Perencanaan ekonomi lebih didasarkan pada mekanisme pasar

ketimbang perencanaan fisik yang lebih didasarkan atas kelayakan

teknis. Perencanaan fisik berfungsi untuk mewujudkan berbagai

sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan ekonomi.

2.      Perencanaan Alokatif vs Perencenaan Inovatif

Pembedaan ini didasarkan atas perbedaan visi dari perencanaan

tersebut. Perencanaan alokatif berkenaan dengan menyukseskan rencana

umum yang telah disusun pada level yang lebih tinggi atau telah

menjadi kesepakatan bersama. Inti kegiatannya berupa koordinasi

dan sinkronisasi agar system kerja untuk mencapai tujuan itu

dapat berjalan secara efektif dan efisien sepanjang waktu.

Dalam Perencanaan inovatif, para perencana lebih memiliki

kebebasan, baik dalam menetpakan target maupun cara yang ditempuh

untuk mencapai target. Artinya mereka dapat menetapkan prosedur

dalam mencapai target dengan menggunakan cara-cara yang baru.

3.      Perencanaan bertujuan jamak vs perencanaan bertujuan

Tunggal

Pembedaan ini didasarkan atas luas pandang yang tercakup yaitu

antara yang bertujuan tunggal dan bertujuan jamak.

Perencanaan bertujuan jamak adalah perencanaan yang memiliki

beberapa tujuan sekaligus. Misalnya rencana pelebaran jalan dan

peningkatan kualitas jalan yang ditujukan memberikan berbagai

manfaat sekaligus.

Perencanaan bertujuan tunggal apabila sasaran yang hendak dicapai

adalah sesuatu yang yang dinyatakan dengan tegas dalam

perencanaan itu dan bersifat tunggal.

Tugas Perencanaan wilayah 15

4.      Perencanaan Bertujuan Jelas vs perencanaan bertujuan Laten

Pembedaan didasarkan atas konkret atau tidak konkretnya isi

rencana tersebut. Perencanaan bertujuan jelas yaitu perencanaan yang

dengan tegas menyebutkan tujuan dan sasaran dari perencanaan

tersebut, yang sasarannya dapat diukur keberhasilannya.

Perencanaan bertujuan laten adalah perencanaan yang tidak

menyebutkan sasaran dan bahkan tujuannya pun kurang jelas

sehingga sulit untuk dijabarkan.

5.      Perencanaan Indikatif vs perencanaan imperative

Pembedaan ini didasarkan atas ketegasan dari isi perencanaan

dan tingkat kewenangan dari institusi pelaksana.

Perencanaan indikatif adalah perencanaan di mana tujuan yang hendak

dicapai hanya dinyatakan dalam bentuk indikasi, artinya tidak

dipatok dengan tegas. Tidak diatur bagaimana mencapai tujuan

tersebut ataupun langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut,

yang penting indicator yang dicantumkan dapat tercapai.

Perencanaan imperative adalah perencanaan yang mengatur baik

sasaran, prosedur, pelaksana, waktu pelaksanaan, bahan-bahan,

serta alat-alat yang dapat dipakai untuk menjalankan rencana

tersebut.

6.      Top Down vs Bottom Up Planning

Pembedaan perencanaan jenis ini didasarkan atas kewenangan

dari institusiya g terlibat. Perencanaan model top-down dan

bottom-up hanya berlaku apabila terdapat beberapa tingkat atau

lapisan pemerintahan yang masing-masing diberi wewenang untuk

melakukan perencanaan.

Tugas Perencanaan wilayah 16

Perencanaan model top-down adalah apabila kewenangan utama dalam

perencanaan itu berada pada institusi yang lebih tinggi di mana

institusi perencana pada level yang lebih rendah harus menerima

rencana atau arahan dari institusi yang lebih tinggi. Rencana

dari institusi yang lebih tinggi tersebut harus dijadikan bagian

rencana dari institusi yang lebih rendah.

Perencanaan model Bottom-up adalah apabila kewenangan utama pada

perencanaan itu berada pada institusi yang lebih rendah, di mana

institusi prerencana pada level yang lebih tinggi harus menerima

usulan-usulan yang diajukan oleh institusi perncana pada tingkat

yang lebih rendah.

7.      Vertical vs Horizontal Planning

Pembedaan bentuk ini juga didasarkan atas perbedaan kewenangan

antarinstitusi walaupun lebih ditekankan pada perbedaan jalur

koordinasi yang diutamakan perencana.

Vertical planning adalah perencanaan yang lebih mengutamakan

koordinasi antarberbagai jenjang pada sector yang sama. Model ini

mengutamakan keberhasilan sektoral, jadi menekankan pentingnya

koordinasi antarberbagai jenjang pada instansi yang sama.

Horizontal planning menekankan keterkaitan antarberbagai sector

sehingga berbagai sector itu dapat berkembang secara bersinergi.

Lebih melihat pentingnya koordinasi antarberbagai instansi pada

level yang sama.

8.      Perencanaan yang Melibatkan Masyarakat secara langsung vs

yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung

Tugas Perencanaan wilayah 17

Pembedaan juga didasarkan atas kewenangan yang diberikan

kepada institusi perencana yang seringkali terkait dengan luas

bidang yang direncanakan.

Perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung adalah apabila

sejak awal masyarakat telah diberitahu dan diajak ikut serta

dalam menyusun rencana tersebut.

Perencanaan yang tidak melibatkan masyarakat adalah apabila masyarakat

tidak dilibatkan sama sekali dan paling-paling hanya dimintakan

persetujuan dari DPRD untuk persetujuan akhir.

8. HIERARKI RTRW

Tugas Perencanaan wilayah 18

9. Permasalahan perencanaan wilayah

Tugas Perencanaan wilayah 19

1. Masalah mikro

2. Masalah makro

Permasalahan mikro adalah permasalahan yang berkaitan dengan

pembangunan proyek itusendiri, baik baik dari pengelola maupun

dari pemberi ijin proyek. Permasalahn mikro antara lain

permasalahan teknik seperti kondisi lahan, pengelolaan,

keuangan, dampak lingkungan, sikap social masyarakat, dan

permasalahan keuangan.

Permasalahan makro adalah permasalahan pemerintah untuk

melihat kaitan proyek dengan program pemerintah secara

keseluruhan (makro). Permasalahan makro sebagian besar menjadi

tanggung jawab pemerintah ( perencana wilayah), seperti

kesesuaian lokasi wilayah dan strategi pengembangan ekonomi

wilayah.

Tugas Perencanaan wilayah 20