Mekanisme Logis Debet dan Kredit

17
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.........................................................1 A. PENDAHULUAN.................................................... 2 B. PEMBAHASAN..................................................... 3 1. Sistem Pencatatan Berpasangan.................................3 2. Apa Itu Debet dan Kredit?.....................................4 3. Matematika Debet dan Kredit...................................6 4. Pentingkah Ketentuan Debet dan Kredit.........................8 5. Aplikasi Ketentuan Debet dan Kredit...........................8 C. PENUTUP....................................................... 13 Kesimpulan...................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA....................................................14 1

Transcript of Mekanisme Logis Debet dan Kredit

DAFTAR ISIDAFTAR ISI.........................................................1

A. PENDAHULUAN....................................................2

B. PEMBAHASAN.....................................................3

1. Sistem Pencatatan Berpasangan.................................3

2. Apa Itu Debet dan Kredit?.....................................4

3. Matematika Debet dan Kredit...................................6

4. Pentingkah Ketentuan Debet dan Kredit.........................8

5. Aplikasi Ketentuan Debet dan Kredit...........................8

C. PENUTUP.......................................................13

Kesimpulan......................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................14

1

A.PENDAHULUAN

Bloomfield pernah mengemukakan akuntansi sebagai bahasa

bisnis. Informasi yang disampaikan oleh akuntansi sebenarnya

dapat diurai mulai dari bagian terbesar hingga bagian-bagian

terkecil yang menyusunnya. Laporan keuangan terdiri dari

komponen aset, utang, ekuitas, pendapatan dan biaya. Komponen

ini dapat diuraikan lagi menjadi akun-akun dan sub akun, dan

selanjutnya terurai lagi menjadi mekanisme debet dan kredit.

Melalui pemrosesan pembukuan seperti jurnal, buku besar,

kertas kerja, komponen-komponen ini disusun hingga pada

akhirnya menghasilkan laporan keuangan.

Mekanisme debet dan kredit merupakan “sel” yang menjadi

dasar terciptanya informasi akuntansi. Pemahaman atas debet

dan kredit dalam akuntansi dianggap oleh sebagian pakar

akuntansi sebagai pengetahuan yang remeh dan tidak perlu

mendapatkan perhatian yang khusus. Beberapa literatur

akuntansi ada yang menyatakan bahwa mekanisme debet dan kredit

adalah kesepakatan, ada juga yang mengatakan hanya sekedar

untuk membedakan antara penambahan dan pengurangan, serta yang

paling parah adalah menyatakan debet dan kredit sebagai

pembeda antara sisi kiri dan kanan. Sebagai bagian terkecil

atau “sel” yang menyusun informasi akuntansi, tentunya

pemahaman yang salah dan tidak logis atas mekanisme debet dan

kredit akan mempengaruhi penyusunan standar dan informasi

akuntansi. Melalui logika matematika, mekanisme debet dan

kredit dapat dijelaskan secara lebih logis.

2

Pencatatan transaksi di akuntansi, terutama di fungsi

penjurnalan, selalu melibatkan minimal 2 akun yang berubah

(bertambah atau berkurang). Selanjutnya, pencatatan transaksi

di akuntansi menuntut bahwa total perubahan nilai moneternya

harus seimbang. Sistem pencatatan akuntansi tersebut lazim

disebut sistem pencatatan berpasangan (double entry system) yang

merupakan konsekuensi untuk menjaga keseimbangan persamaan

akuntansi, yaitu penggunaan dana harus selalu sama dengan

pemerolehan dana.

Sistem pencatatan berpasangan memunculkan mekanisme debet

dan kredit. Ketentuan yang berlaku adalah bahwa akun-akun

aset, biaya dan pengembalian ekuitas dicatat di debet jika

bertambah, dan dicatat di kredit jika berkurang. Sebaliknya,

akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan dicatat di kredit

jika bertambah, dan dicatat di debet jika berkurang.

Menariknya, ternyata ketentuan tersebut berlandas rasionalitas

matematika yang logis dengan tujuan menjaga keseimbangan

persamaan akuntansi di setiap kondisi.

3

B.PEMBAHASAN

Mekanisme debet dan kredit memiliki hubungan yang erat

dengan persamaan dasar akuntansi. “Aset = Utang + Ekuitas”

merupakan persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini dapat

dikembangkan lagi menjadi “Aset = Utang + Ekuitas + Pendapatan

– Biaya”. Persamaan ini sebenarnya berakar dari konsep

“penggunaan dana (use of fund) = sumber dana (source of fund)” Jika

konsep ini dikuantifikasi, hukum matematika akan berlaku

secara penuh, sehingga persamaan “A = U + E + P – B” juga

dapat dijelaskan dengan hukum-hukum matematika seperti hukum

asosiatif dalam penjumlahan.

1. Sistem Pencatatan Berpasangan

Para ahli bersepakat bahwa fungsi utama akuntansi adalah

pencatatan transaksi terkait aktivitas ekonomi. Oleh karena

itu akuntansi muncul seiring dengan kehidupan sosial ekonomi

manusia. Evolusi akuntansi terjadi bersamaan dengan

ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (doble entry) oleh

pedagang-pedagang Venesia yang merupakan pedagang yang

terkenal dan ulung pada abad itu. Double – Entry merupakan

pencatatan seluruh transaksi kedalam dua aspek yaitu “debet

dan kredit” yang orientasinya selalu dalam keadaan seimbang.

Pada abad ke 15 tepatnya tahun 1494 akuntansi yang

menggunakan angka Arab berkembang di Italia. Buku yang pertama

diterbitkan oleh orang Italia tentang akuntansi baru muncul

pada akhir abad ke 15, dimana buku ini merupakan hasil karya

seorang Venesia yang bernama Luca Pacioli. Buku ini

4

berjudul “SUMMA DE ARITHMATICA, GEOMETRICA PROPORPIONI ET

PROPORTIONALITA”. Bagian dari buku tersebut yang membahas

tentang akuntansi berjudul “TRACTACUS DE COMPUTIS ET

SCRIPTORIA”. Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa

barat dan kemudian dikembangkan kembali oleh para ahli-ahli

akuntansi sehingga timbulah beberapa sistem akuntansi dengan

tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh Luca Pacioli.

Oleh karena itu pada awalnya Luca Pacioli dianggap sebagai

penemu double entry.

Pendapat diatas ini sudah banyak dibantah oleh berbagai

penelitian lain yang menyatakan ternyata bahwa akuntansi

maupun double entry accounting, jauh sebelum Luca Pacioli

membukukannya sudah berkembang di tempat lain. Lucas Pacioli

sendiri dalam bukunya menyatakan apa yang ditulisnya tentang

double entry bookkepping adalah berdasarkan pada metode yang

digunakan di Venice, Italia yang telah berkembang sebelumnya.

Bahkan ia sendiri mengakui melakukan penjiplakan dari bahan

manuscript asli dari Venice.

Meskipun Luca Pacioli bukanlah penemu tata buku

berpasangan, Pacioli sangat membantu dalam menyebarkan dadasan

mengenai tata buku berpasangan. Akan tetapi  kita perlu

mengapresiasi langkah Luca Pacioli dalam membukukan model

pencatatan ini sehingga dapat dikenal lebih luas.

Setiap kali melakukan analisis transaksi berbasis akun,

dalam pencatatannya menerapkan sistem pencatatan berpasangan

(double entry systems). Terdapat 2 (dua) ketentuan yang keduanya

harus dipenuhi di sistem pencatatan berpasangan, yaitu:

a. Minimal 2 (dua) akun berubah, dan5

b. Total perubahan nilai moneter dilakukan secara

seimbang

Pencatatan berpasangan ini merupakan konsekuensi dalam

rangka mempertahankan persamaan akuntansi: (Aset + Biaya +

Pengembalian ekuitas = Utang + Ekuitas + Pendapatan). Sadar

atau tidak sadar kita telah mempraktikkan ketentuan ini ketika

menganalisis transaksi berbasis akun. Total perubahan nilai

moneter harus dilakukan secara seimbang karena akuntansi

menggunakan prinsip satuan uang/moneter (monetary unit) sebagai

ukuran kuantitatif. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry

system) berperan sangat penting di akuntansi, terutama dalam

kaitannya dengan fungsi penjurnalan transaksi.

2. Apa Itu Debet dan Kredit?

Persamaan akuntansi terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan

yang merupakan cerminan persamaan matematika aljabar. Masing-

masing sisi persamaan akuntansi terdiri dari elemen-elemen

yang mana setiap elemen terdiri dari banyak akun. Selanjutnya

setiap akun juga dapat digambarkan sebagai persamaan

matematika aljabar yang berarti bahwa setiap akun juga terdiri

dari sisi kiri dan sisi kanan.

Akuntansi menyebut sisi kiri sebagai sisi debet dan sisi

kanan sebagai sisi kredit. Oleh karena itu, terminologi Debet

dan Kredit semata-mata adalah terminologi akuntansi untuk

penamaan sisi Kiri dan sisi Kanan. Debet tidak bermakna

sebagai penambahan (+), demikian pula Kredit juga tidak

bermakna sebagai pengurangan(-).

6

Debit dan kredit adalah sebutan formal

dalam pembukuan dan akuntansi. Debit dan kredit memiliki dua

kegunaan. Kegunaan pertama mereka adalah sebagai jenis

perubahan. Kegunaan keduanya ialah sebagai indikator saldo.

a. Pengertian Kredit

Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu

pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu

janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu

yang telah disepakati.

Sementara itu pengertian kredit berdasarkan Undang

– Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang

menyatakan bahwa kriteria adalah penyediaan uang /

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai

imbalan.

Manfaat kredit sebagai berikut:

Kredit dapat meningkatkan daya guna dari

modal

Kredit dapat meningkatkan daya guna suatu

barang

Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi

Kredit sebagai jembatan untuk meningkatkan

pendapatan nasional

b. Pengertian Debet

7

Debet adalah pengurang deposito pada rekening bank

atau catatan pada pos pembukuan yang menambah nilai

aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban. Selain itu

debit juga berarti piutang.

Terminologi Debet dan Kredit

Ketentuan Debet dan Kredit adalah sebagai berikut:

a. Akun-akun aset, biaya, dan pengembalian ekuitas: di

debet jika bertambah, dan di kredit jika berkurang

b. Akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan, di kredit

jika bertambah, dan di debet jika berkurang.

Ketentuan Debet dan Kredit Persamaan Akuntansi

8

3. Matematika Debet dan KreditBerikut ini merupakan penjelasan mengenai akun-akun aset

di debet jika bertambah dan di kredit jika berkurang.

Deskripsi:

Gambar 1: Posisi debet dan kredit masing-masing elemen di

persamaan akuntansi.

Gambar 2: Transaksi pembelian secara kredit bahan habis pakai

menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah yang

dicatat di debet dan akun Utang usaha bertambah yang9

dicatat di kredit. Hal ini sesuai dengan posisi masing

masing akun di persamaan akuntansi.

Gambar 3: Pembelian tunai bahan habis pakai menyebabkan akun

Bahan habis pakai bertambah yang dicatat di debet dan

akun Kas berkurang yang dicatat di kredit. Perlakuan

ini sesuai dengan cara berpikir matematika; akun Bahan

habis pakai dan akun Kas adalah elemen Aset yang berada

di sisi debet dan bernilai positif sehingga penambahan

dicatat di debet, dan pengurangan dicatat di kredit.

Gambar 4: Ketentuan tentang debet & kredit di masing-masing

elemen/akun berdasar Gambar 3.

Ketentuan debet dan kredit di akuntansi dapat pula dijelaskan

dengan mendasarkan diri pada the ordered pairs of the group of

differences construction (lihat Ellerman 1985). Anggaplah, Aset =

10, Biaya = 5, Pengembalian ekuitas = 3, Utang = 2, Ekuitas = 7, dan

Pendapatan = 9. Persamaan akuntansi adalah 10 + 5 + 3 = 2 + 7 + 9.

Mendasarkan diri pada the ordered pairs of the group of differences

construction maka aset yang bernilai 10 dapat dituliskan salah satu

berikut ini, yaitu alternatif (a) 14 di sisi debet dan 4 di sisi

kredit, atau alternatif (b) 4 di sisi debet dan 14 di sisi kredit.

Secara matematika, alternatif (a) yang harus digunakan karena aset

bernilai positif dan berada di sisi kiri persamaan akuntansi. Angka

4 di sisi kredit bersifat mengurangi angka 14 yang berada di sisi

debet. Oleh karena itu, penambahan aset dicantumkan di debet,

sedangkan pengurangan aset dicantumkan di kredit. Ketentuan ini juga

berlaku di elemen utang. Misalnya, utang yang bernilai 2 dapat

dituliskan salah satu alternatif berikut ini: alternatif (a) 22 di

sisi debit dan 20 di sisi kredit, atau alternatif (b) 20 di sisi

debet dan 22 di sisi kredit. Secara matematika, alternatif (b) yang

harus digunakan karena elemen utang bernilai positif dan berada di

10

sisi kanan persamaan akuntansi. Angka 20 di sisi debet mengurangi

angka 20 yang berada di sisi kredit. Oleh karena itu, penambahan

utang dicantumkan di kredit, sedangkan pengurangan utang dicantumkan

di debet.

4. Pentingkah Ketentuan Debet dan Kredit

Setelah mengidentifikasi sifat perubahan (bertambah atau

berkurang) masing-masing akun akibat terjadinya sebuah

transaksi, akuntansi mengidentifikasi penempatan akun

tersebut: di debet ataukah di kredit. Jika kita tidak dapat

mengenali secara baik ketentuan debet dan kredit ini maka

secara teknis kita tidak dapat mempraktikkan akuntansi

(meliputi penjurnalan dan pemindah-bukuan) yang merupakan

pengetahuan dasar di akuntansi. Menariknya, ketentuan debet

dan kredit ini bukan sekedar konvensi atau kesepakatan yang

dibuat bersama, tetapi justru berlandas pengetahuan matematika

yang logis.

5. Aplikasi Ketentuan Debet dan Kredit

Berikut ini contoh aplikasi penetapan debet dan kredit

di 10 transaksi UMKM GIAT KERJA :

11

12

13

14

15

C.PENUTUP

Kesimpulan

Mekanisme debet dan kredit merupakan “sel” yang menjadi

dasar terciptanya informasi akuntansi. Sebagai bagian terkecil

atau “sel” yang menyusun informasi akuntansi, tentunya

pemahaman yang salah dan tidak logis atas mekanisme debet dan

kredit akan mempengaruhi penyusunan standar dan informasi

akuntansi. Melalui logika matematika, mekanisme debet dan

kredit dapat dijelaskan secara lebih logis.

Sistem pencatatan berpasangan memunculkan mekanisme debet

dan kredit. Ketentuan yang berlaku adalah bahwa akun-akun

aset, biaya dan pengembalian ekuitas dicatat di debet jika

bertambah, dan dicatat di kredit jika berkurang. Sebaliknya,

akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan dicatat di kredit

jika bertambah, dan dicatat di debet jika berkurang. Sistem

pencatatan berpasangan (double-entry system) berperan sangat

penting di akuntansi, terutama dalam kaitannya dengan fungsi

penjurnalan transaksi.Debit dan kredit adalah sebutan formal

dalam pembukuan dan akuntansi. Debet adalah pengurang deposito

pada rekening bank atau catatan pada pos pembukuan yang

menambah nilai aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban.

Memahami arti istilah debet dan kredit dalam konteks akuntansi

secara benar dapat membantu memudahkan kita dalam menganalisi

transaksi dan membuat jurnalnya.

.

16

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, P. (2013, Agustus 21). Sejarah Akuntansi dan Sistem Pencatatan

Double Entry. Dipetik Maret 13, 2015, dari

http://ima-feuh.com/2013/08/sejarah-akuntansi-dan-sistem-pencatatan-

double-entry/.

Muhammad, I. (2015, Februari). Pengertian dan Perbedaan Debit dan Kredit.

Dipetik Maret 13, 2015, dari

http://www.smansax1-edu.com/2015/01/pengertian-dan-perbedaan-kredit-

dan.html

Perdana, A. (2010, Juni 19). Membongkar Logika Akuntansi Yang Kurang Logis:

Resensi atas Buku Reformasi Akuntansi. Dipetik Maret 13, 2015, dari

http://media.kompasiaana.com/buku/2010/06/19/membongkar-logika-

akuntansi-yang-kurang-logis-resensi-atas-buku-reformasi-akuntansi-

171626.html

Sony Warsono, d. (2010). Akuntansi UMKM Ternyata Mudah Dpahami dan

Dipraktikkan. Asgard Chapter Yogyakarta.

17